material komposit tahan cuaca
DESCRIPTION
Material komposit tahan cuaca.TRANSCRIPT
MAKALAH MATERIAL KOMPOSIT
“MATERIAL KOMPOSIT TAHAN CUACA”
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB 1 MATERIAL KOMPOSIT TAHAN CUACA............................................................1
1.1 Plastik..........................................................................................................................1
1.2 Reinforced Plastics......................................................................................................1
1.3 Material........................................................................................................................1
1.3.1 Resin.....................................................................................................................2
1.3.2 Reinforcement......................................................................................................3
1.3.3 Cure System..........................................................................................................4
1.3.4 Fillers...................................................................................................................5
1.4 Proses...........................................................................................................................6
1.4.1 Open Mould Process............................................................................................6
1.4.2 Closed Mould Process..........................................................................................6
1.4.3 Continous Process................................................................................................7
1.5 Aplikasi........................................................................................................................8
1.5.1 Solid Surfaces.......................................................................................................8
1.5.2 Kelautan...............................................................................................................8
1.5.3 Transportasi Darat................................................................................................9
1.5.4 Bangunan dan Konstruksi....................................................................................9
BAB 2 KESIMPULAN..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
iUniversitas Indonesia
BAB 1
MATERIAL KOMPOSIT TAHAN CUACA
Material komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen yang berbeda
baik dari segi komposisi, bentuk, atau sifatnya. Material komposit ini dibuat untuk
menggantikan material-material lain yang sudah ada sehingga material komposit ini
memeiliki sifat yang berbeda dari material lain yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Salah satu sifat material komposit yang dapat dimanfaatkan adalah ketahanan
terhadap cuaca yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
1.1 Plastik
Plastik pada umumnya merupakan resin sintetis. Resin sintetis ini dicetak dan
dibentuk sesuai kebutuhan yang kemudian lebih dikenal oleh kebanyakan orang sebagai
plastik. Plastik terdiri dari berbagai rantai karbon yang saling berkaitan yang lebih
dikenal sebagai polimer atau dapat terbentuk secara alami yaitu, selulosa, protein, dan
karet. Sintetik resin pada umunya dibentuk dari zat kimia yang diperoleh dari minyak.
1.2 Reinforced Plastics
Reinforced plastics merupakan material plastik yang telah diperkuat dengan
menggunakan fiber. Plastik ini lebih dikenal dengan nama fiberglass atau GRP (Glass
Reinforced Plastic). GRP merupakan material yang paling umum dan sering digunakan
dalam aplikasinya. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dalam teknologi
menjadikan FRP (Fibre Reinforced Plastic) sebagai material yang lebih umum dan
tepat.
1.3 Material
Material dalam komposit terdiri dari beberapa komponen. Komponen-
komponen ini sangatlah penting untuk dapat membuat material komposit sesuai
kebutuhan. Dalam aplikasinya, komponen-komponen yang dapat digunakan dalam
pembuatan material komposit berbeda-beda antara satu dan lainnya. Perbedaan jenis
komponen ini akan menyebabkan sifat dan aplikasi dari material komposit yang
berbeda pula. Berikut akan dijelaskan masing-masing komponen dalam membuat
material komposit tahan cuaca.
1Universitas Indonesia
2
1.3.1 Resin
Resin yang biasa digunakan dalam material komposit tahan cuaca adalah
resin unsaturated polyester dan Epoxy.
a. Unsaturated Polyester
Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan resin unsaturated
polyester adalah oil based dan untuk memproduksi resin ini dibutuhkan tiga
komponen dasar kimia, yaitu:
Saturated acid (misalnya phthalic anhydride)
Unsaturated acid (misalnya maleic anhydride)
Dihydric alcohol (misalnya propylene glycol)
Dalam proses pembuatannya ketiga komponen ini akan dipanaskan sehingga
memiliki sifat viskos pada saat panas dan padat rapuh pada saat dingin.
Monomer dalam reaksi pembentukan material ini memiliki peranan
penting yaitu untuk mengubah bentuk fisik resin dari cair menjadi padat dengan
menyilangkan rantai molekul dari polyester. Pada proses ini tidak didapatkan
produk lain sehingga resin dapat dicetak dengan tanpa tekanan, atau yang lebih
dikenal dengan low pressure moulding resins.
Seetelah resin mengeras, biasanya resin berbentuk padatan yang keras
dan pada tahap ini resin akan tahan terhadap reaksi dan zat kimia ataupun cuaca.
Setelah mengalami pengerasan, resin akan terus mengalami proses “mature”
untuk memperoleh karakteristik penuhnya. Proses ini akan memakan beberapa
minggu apabila dilakukan pada suhu ruang dan akan lebih singkat pada suhu
yang lebih tinggi.
Karakteristik dan sifat pada resin yang berbeda dapat dibuat dengan
mengubah jenis dan banyaknya bahan baku yang digunakan. Semakin banyak
rasio resin yang digunakan maka material komposit akan memiliki ketahanan
terhadap zat/reaksi kimia, air , dan cuaca yang lebih baik.
b. Epoxy
Epoxy diklasifikasikan ke dalam industry plastic sebagai thermosetting
resin dan mencapai kondisi thermoset dengan reaksi tambahan dengan
menggunakan curing agent yang sesuai. Curing agent yang digunakan dengan
resin epoxy baik pada suhu ruang atau lebih tinggi akan mempengaruhi sifat
fisika, seperti kekerasan dan fleksibilitas. Terdapat dua jenis resin epoxy, yaitu:
Bisphenol A-Diglycidyl Ether
3
Epoxy ini memiliki viskositas yang rendah dan berat molekul yang rendah
sehingga lebih banyak digunakan dalam industry komposit
Epoxy Phenol Novolac
Epoxy phenol novolac memiliki densitas yang lebih besar dan digunakan
dalam industry listrik dengan high performance .
Resin epoxy ini sangatlah tahan terhadap zat/reaksi kimia dan korosi,
serta memiliki sifat fisika yang sangat baik. Selain itu, resin ini juga memiliki
adhesi yang sangat baik terhadap substrat seperti beton, kaca, kayu, keramik,
dan plastic.
Kombinasi resin ini sangatlah baik sehingga banyak digunakan dalam
industry komposit. Akan tetapi, factor lain seperti kesehatan dan biaya juga
menjadi pertimbangan dalam menentukan resin suatu komposit.
1.3.2 Reinforcement
Terdapat berbagai macam reinforcement, yaitu glass fibre, carbon fibre,
dan polyaramid fibre. Dalam pembuatan komposit yang tahan terhadap cuaca,
glass fibre dianggap paling tepat dengan beberapa pertimbangan meskipun jenis
fiber lain dapat digunakan juga.
Glass adalah material reinforcement yang paling ideal untuk plastic dan
merupakan salah satu paterial paling kuat (tensile strength mencapai 3.5 GPa).
Material pembentuknya telah tersedia, non-combustible, dan tahan terhada zat
atau reaksi kimia, serta cuaca. Glass fibre dapat dibuat dengan cara menarik dan
mendinginkan lelehan glass dan memiliki beberapa jenis dan format. Format
akhir dari fiber ini bergantung pada proses penarikan glass itu sendiri.
Pada industry komposit saat ini, terdapat 2 jenis grade glass fibre yang
paling sering digunakan, yaitu electrical (E) dan chemical (C). Grade electrical
yang paling sering digunakan adalah:
a. Uni-directional (semua fiber berada pada satu arah ), misalnya continuous
rovings (UD)
b. Bi-directional (fiber salaing tegak lurus satu sama lain), misalnya woven
roving (WR)
c. Random (fiber terdistribusi secara acak), misalnya chopped strand mat
(CSM)
Grade chemical yang paling sering digunakan adalah pada permukaan tisu
sebagai pelindung dari zatk kimia dan estetika.
4
Selain glass fibre, terdapat berbagain fiber yang dapat digunakan
dalam material komposit tahan cuaca, misalnya kombinasi anatara glass fibre
atau hybrid combination fibre (kombinasi antara lebih dari satu jenis fiber).
1.3.3 Cure System
Untuk dapat memproduksi material komposit dengan menggunakan
polyester, resin haruslah dikeraskan. Proses pengerasan ini dapat dilakukan
dengan menggunakan katalis atau dengan perlakuan panas. Pada dasarnya,
hamper semua resin telah dilakukan perlakuan panas terlebih dahulu sehingga
untuk proses pengerana ini hanya diperlukan katalis pada suhu ruang. Akan
tetapi, masing-masing resin memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga
selain katalis, diperlukan juga akselerator unutk membantu proses pengerasan.
Katalis dan akselerator tidak boleh dicampur secara langsung dan bersamaan
karena dapat bereaksi dan dapat menyebabkan ledakan.
Secara umum, semua jenis katalis memiliki fungsi yang sama yaitu
untuk mempercepat proses pengerasan. Katalis itu sendiri memiliki
karakterisitik yang berbeda sehingga diperlukan perlakuan khusus.
Peroksida organic ini tidak stabil pada kondsi murninya sehingga
dicampur dengan senyawa inert terlebih dahulu sebelum digunakan, yang biasa
disebut phlegmatisation. Phlegmatisation ini biasanya dalam bentuk cair
(phthalate) atau inert fillers (kapur), tetapi media lain juga dapat digunakan
tergantung pada kebutuhan.
Katalis yang biasa digunakan dengan resin polyester adalah sebagai
berikut:
a. Methyl Ethyl Ketone Peroxide (MEKP)
Dispersi cair dari MEKP biasa digunakan dalam aplikasi contact moulding.
MEKP ini terdiri dari berbagai macam grade yang bergantung pada
reaktivitas dan aktivitasnya.
b. Cyclohexanone Peroxide (CHP)
CHP tersedia dalam bentuk serbuk, pasta (tabung), ataupun cair yang
digunakan untuk aplikasi contact moulding dimana dibutuhkan proses
pengerasan yang bertahap
c. Acetyl Acetone Peroxide (AAP)
AAP digunakan apabila membutuhkan pengerasan yang cepat, misalnya
RTM atau cold press moulding.
5
d. Benzoyl Peroxide (BPO)
BPO didapatkan dalam bentuk serbuk. BPO digunakan apabila dibutuhkan
pengerasan pada suhu di atas 80 0C dan hanya dapat mengersakan pada suhu
ruang apabila menggunakan akselerator tertiary amine
Banyak senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai akselerator untuk
resin polyester sehingga memungkinkan untuk terjadi pengerasan pada suhu
ruang. Akselerator yang paling penting adalah yang berdasarkan cobalt soaps
dan aromatic tertiary amine
1. Akselerator cobalt
Akselerator cobalt terdiri dari berbagai macam konsentrasi cobalt soaps
yang biasanya terlarut dalam stirena. Konsentrasi standar yang biasa
digunakan adalah 0.4%, 1%, dan 6%
2. Akselerator amine
Akselerator amine biasa digunakan dengan BPO untuk mendapatkan
pengerasan yang cepat pada suhu ruang. Akselerator amine biasa diperoleh
dalam bentuk larutan stirena atau phthalate.
Pemilihan cure system ini sangatlah penting untuk mendapatkan resin
kekuatan yang maksimum, dapat digunakan dalam waktu lama, ketahanan dan
kestabilan terhadap zat/reaksi kimia, ketahanan terhadap cuaca/air, dan
mendapatkan sifat akhir yang optimum.
1.3.4 Fillers
Filler digunakan untuk meningkatkan suatu sifat khusus dari material
komposit. Filler ini dalam material komposit yang tahan terhadap cuaca tidak
memiliki peranan khusus dan berdampak langsung. Akan tetapi, peran filler ini
juga dibutuhkan untuk mengurangi cost produksi dan meningkatkan sifat fisik
dari material tersebut.
Material yang menggunakan filler akan memiliki karakteristik eksoterm
dan penyusutan yang lebih rendah, lebih kaku akan tetapi lebih rapuh jika
dibandingkan dengan material tanpa filler. Jenis-jenis filler yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kalsium karbonat
b. Talc
c. Metal powders
6
d. Silica
e. Microspheres
f. Alumina trihydrate
1.4 Proses
Proses pembuatan material komposit yang tahan terhadap cuaca tidak terlalu
khusus. Pemilihan proses ini didasarkan pada kemudahan dan keekonomisannya.
Meskipun demikian, material ini dapat dibuat dengan berbagai macam proses. Proses-
proses dalam pembuatan material komposit adalah:
1.4.1 Open Mould Process
Dalam proses cetakan terbuka ini, diguanakn satu cetakan dimana
permukaannya terbuka dan pada permukaan itula proses pemcetakan dilakukan.
Proses cetakan terbuka ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu biaya yang
murah. Hal ini dikarenakan cetakan yang digunakan hanya satu sehingga dapat
menekan biaya. Keuntungan lain adalah dapat memproduksi material yang besar
dan memiliki struktur komleks karena terbukanya cetakan sehingga
memudahkan dalam memrosesnya. Dalam beberapa bahan pembuat cetakan,
cetakan terbuka ini dapat dibilang cukup murah jika dibandingkan dengan
cetakan tertutup. Dapat disimpulkan bahwa cetakan terbuka lebih fleksibel jika
dibandingkan dengan cetakan tertutup (Akovali Guneri, 2001).
Akan tetapi, cetakan terbuka ini juga memiliki kelemahan, yaitu hanya
satu sisi permukaan dari material yang rapid dan halus. Hal ini dikarenakan pada
cetakan terbuka ini satu sisi dari material tertutup dan satu sisi terbuka sehingga
menyebabkan perbedaan pada kedua permukaannya. Selain itu, kelemahan lain
adalah untuk memproduksi material dengan kualitas yang baik dibutuhkan
keterampilan yang sangat tinggi dari pembuatnya.
Terdapat 3 teknik yang paling sering digunakan dalam proses cetakan
terbuka ini, yaitu:
a. Hand lay-up
b. Spray lay-up
c. Roller saturator
1.4.2 Closed Mould Process
Proses catakan tertutup ini pada umumbya digunakan pada industry
komposit untuk fabrikasi dan manufaktur komponen dan produk tiga dimensi.
7
Proses cetakan tertutup ini apabila dibandingkan secara umum dengan proses
cetakan terbuka memiliki kelemahan yaitu biaya yang mahal. Akan tetapi, bila
dilihat dari sisi jenis produk dan kualitas produk yang dihasilkan, proses cetakan
tertutup ini lebih baik jika dibandingkan dengan proses cetakan terbuka.
Terdapat tiga teknik dalam proses cetakan tertutup ini yang umum
digunakan (Akovali Guneri, 2001), yaitu:
a. Transfer moulding
Pada proses ini, resin ditranfer dari reservoir menuju cetakan tertutup yang
telah dipanaskan , dengan pengerasan terjadi akibat suhu resin dan cetakan.
b. Compression moulding
Senyawa resin yang telah dicampur dan ditimbang dimasukkan ke dalam
cetakan yang telah dipanaskan. Kemudian, seiring dengan ditutupnya
cetakan, material mengalir dan mengisi ruang kosong pada cetakan.
Pengerasan terjadi secara simultan dengan aliran resin dan berlanjut ketika
tekanan dari cetakan atas dilakukan sampai cetakan berada dalam keadaaan
tertutup. SMC, BMC, dan MC merupakan contoh material yang
menggunakan teknik ini
c. Injection moulding
Dalam teknik ini, termoplastik dan thermoset diinjeksikan dengan tekanan
tinggi ke dalam cetakan tertutup dan resin mengalir untuk mengisi ruang
kosong dalam cetakan. Pendinginan dan pemadatan dari termoplastik atau
pengerasan pada thermoset terjadi akibat material beradaa pada tekanan
yang tinggi.
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa dalam pembuatan
material komposit yang tahan cuaca tidak membutuhkan tekanan yang tinggi
sehingga apabila menggunakan metode proses cetakan tertutup ini akan lebih
tepat bila menggunakan teknik transfer moulding.
1.4.3 Continous Process
Proses secara kontinyu ini lebih tepat apabila dilakukan untuk
mendapatkan produk komposit berupa lembaran atau pipa yangmembutuhkan
proses yang panjang, dan produksi yang tidak terganggu. Teknik-teknik dalam
proses kontinyu adalah sebagai berikut:
a. Pultrusion
b. Filament Winding
8
c. Pullwinding
d. Centrifugal Moulding
e. Machine Made Sheeting
1.5 Aplikasi
Kemampuan suatu material untuk tahan terhadap cuaca, air , panas, maupun
zat/reaksi kimia sangatlah penting dalam suatu material komposit. Kemampuan material
ini dapat diperoleh dari material pembuat ataupun teknik manufakturnya. Material
komposit yang tahan terhadap cuaca dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk dan
jenis. Aplikasi dari material komposit yang tahan terhadap cuaca akan dijelaskan
sebagai berikut:
1.5.1 Solid Surfaces
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa material komposti
yang tahan terhadap cuaca dibuat dari reinforced unsaturated polyester resin.
Akan tetapi, material komposit yang tahan terhadap cuaca dapat dibuat tanpa
adanya reinforcement dengan menambahkan solid surface casting. Solid
surface casting ini dibuat dengan Iso-NPG polyester yang mengandung
unsaturated/saturated polyester dan alumina trihydrate filler dengan kualitas
yang tinggi.
Material ini dapat dibuat dengan menambahkan dan dicetak
menggunakan vakum sehingga menghasilkan permukaan yang lebih baik. solid
surface casting memiliki sifat keras, tahan lama, dan memiliki ketahanan
terhadap air dan panas yang sangat baik. Sifat ini sangat ideal apabila
diaplikasikan untuk perlengkapan dapur, kebersihan/kesehatan, dan pencuci.
Sifat lain dari solid surface casting ini adalah ketahanan terhadap cuaca dan
zat/reaksi kimia sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai aplikasi luar
lainnya.
1.5.2 Kelautan
Aplikasi material komposit dalam bidang kelautan telah lama dialkukan.
Sebagai contoh aplikasi material komposit adalah, rakit, kapal pancing, kapal
feri. Ada banyak keuntungan menggunakan material komposit sebagai bahan
baku dalam bidang kelautan atau pembuatan kapal. Keuntungan penggunaan
komposit adalah, kuat, tahan lama, dan siap cetak untuk menjadi bentuk yang
kompleks dan hampir dalam dimensi tidak terbatas sehingga memudahkan
9
seorang engineer dalam mendesain. Material komposit ini juga tahan cuaca dan
korosi sehingga maintenance yang dilakukan pun tidak terlalu sering jika
dibandingkan material lain.
Perkembangan teknologi menyebabkan material komposit ini dapat
dikombinasikan dengan material komposit lain untuk mendapatkan sifat yang
leih baik.
1.5.3 Transportasi Darat
Material komposit merupakan material yang sangat ideal untuk
pembuatan badan kendaraan. Material ini tepat untuk badan kendaraan dalam
skala besar, terbatas, prototype, ataupun kendaraan dengan kemampuan tinggi
atau khusus. Aplikasi pada bidang transportasi ini dapat dikaitkan dengan
berbagai bidang misalnya petroleum (sebagai transportasi).
Kemampuan material komposit yang kuat, tahan lama, dan tahan cuaca
menyebabkan material ini dimanfaatkan untuk kendaraan. Hal ini karena dengan
sifat-sifat tersebut, perawatan material akan mudah, dan apabila terjadi
kerusakan akan dapat diperbaiki dengan mudah. Selain itu, dalam transportas
darat/kendaraan dibutuhkan suatu material yang dapat tahan terhadap segala
cuaca dan keadaan sehingga kendaraan masih dapat berfungsi dengan baik.
Perkembangan material dan proses dalam komposit menjamin material
komposit ini akan tetap digunakan sebagai teknologi transportasi .
1.5.4 Bangunan dan Konstruksi
Material komposit memiliki kegunaan yang beraneka ragam dan telah
diaplikasikan pada bangunan dan konstruksi dalam waktu yang sangat lama.
Module dan cladding adalah yang paling umum digunakan sebagai bentuk
penggunaan komposit dalam bangunan. Aplikasi dalam bangunan dan
konstruksi ini juga dikarenakan material komposit dibuat dalam cetakan yang
memungkinkan untuk diproduksi identik dalam jumlah banyak dan dalam
variasi desain.
Kemampuan untuk dibentuk dalam bentuk dan tekstur material yang
kompleks, seperti kayu, papan, dll, merupakan salah satu alasan aplikasi
komposit dalam pelapis material eksternal. Selain itu, material komposit ini juga
mudah didesain sesuai kebutuhan dengan sifat tertentu karena beratnya yang
ringan dan rasio kekuatan dengan berat yang sangat baik.
10
Material komposit ini juga membutuhkan perawatan yang minimal
dibandingkan material konvensional lain karena ketahanan terhadap cuaca,
tahan lama, dan kekuatannya sangat baik. Sifat ini sangatlah penting dalam
suatu bangunan agar bangunan tida mudah rusak. Material komposit pada
bangunan dan konstruksi dapat diaplikasikan pada bagian atap, lantai, rangka,
ventilasi,
BAB 2
KESIMPULAN
Material komposit adalah kombinasi antara dua atau lebih komponen yang berbeda
baik bentuk, komposisi, atau sifat.
Komponen penting dalam material komposit adalah resin, reinforcement, cure system
(katalis dan akselerator), dan filler
Resin yang digunakan dalam material komposit tahan cuaca adalah unsaturated
polyester
Reinforcement yang umum dalam material komposit tahan cuaca adalah glass fibre
Katalis yang biasas digunakan dalam material komposit tahan cuaca adalah MEKP,
CHP, AAP, BPO, sedangkan untuk akselerator adalah kobalt dan amine.
Proses yang dapat digunakan dalam pembuatan material komposit tahan cuaca adalah
open mould process, closed mould process, dan continuous process
Aplikasi material komposit tahan cuaca adalah solid surfaces casting, kelautan,
ransportasi darat, bangunan dan konstruksi
11Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Akovali, Guneri. 2001. Handbook of Composite Fabrication.Ankara: Rapra Tech. Ltd
Bader, Scott. 2005. Crystic Composite Handbook.
Department of Defense Handbook. 2002. Composite Materials Handbook.
12Universitas Indonesia