makalah bp fix
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelumpuhan (parese) nervus fasialis merupakan kelumpuhan yang
meliputi otot-otot wajah. Kelumpuhan nervus fasialis ini juga disebut Bells palsi.
Bells palsi menempati urutan ketiga penyebab terbanyak dari paralisis fasial akut.
Di dunia, insiden tertinggi ditemukan di e!kori, "epang tahun #$%& dan insiden
terendah ditemukan di wedia tahun #$$'. Di merika erikat, insiden Bells palsi
setiap tahun sekitar * kasus per #++.+++ orang, &* mengenai wajah sisi kanan.
nsiden Bells palsi rata-rata #-*+ kasus per #++.+++ populasi. edangkan di
ndonesia, insiden Bells palsi se!ara pasti sulit ditentukan. Data yang
dikumpulkan dari / buah 0umah sakit di ndonesia didapatkan frekuensi Bells
palsi sebesar #$, dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia # 1
*+ tahun.
Bells palsy mengenai laki-laki dan wanita dengan perbandingan yang
sama. kan tetapi, wanita muda yang berumur #+-#$ tahun lebih rentan terkena
daripada laki-laki pada kelompok umur yang sama. 2enyakit ini dapat mengenai
semua umur, namun lebih sering terjadi pada umur #-+ tahun. 2ada kehamilan
trisemester ketiga dan minggu pas!a persalinan kemungkinan timbulnya Bells
palsi lebih tinggi daripada wanita tidak hamil, bahkan bisa men!apai #+ kali lipat .
3idak didapati juga perbedaan insiden antara iklim panas maupun dingin, tetapi
pada beberapa penderita didapatkan adanya riwayat terpapar udara dingin atau
angin berlebihan .
1
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
2/32
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bell4s palsy merupakan suatu sindrom kelemahan wajah dengan tipe lower
motor neuron yang disebabkan oleh keterlibatan saraf fasialis perifer yang bersifat
unilateral di luar sistem saraf pusat, idiopatik, akut dan tidak disertai oleh
gangguan pendengaran, kelainan neurologi lainnya atau kelainan lokal. nsidensi
sindrom ini sekitar * kasus per #++ +++ orang setiap tahun dan meningkat sesuai
pertambahan umur. nsiden meningkat pada penderita diabetes dan wanita hamil.ekitar %-#+ kasus berhubungan dengan riwayat keluarga pernah menderita
penyakit ini. Berbagai teori men!oba menerangkan abnormalitas yang terjadi,
salah satunya adalah keterlibatan virus 5erpes imple6 tipe #. Kontroversi dalam
tata laksana masih diperdebatkan, walaupun hampir sebagian besar kasus (%)
sembuh sempurna dalam #- bulan dan rekurensi terjadi pada % kasus. Dokter di
pelayanan primer diharapkan dapat menegakkan diagnosis Bell4s palsy serta
mengobati dengan tepat tanpa melupakan diagnosis banding yang mungkin
didapatkan. ir 7harles Bell (#''/-#%/) dikutip dari inghi dan 7awthorne
adalah orang pertama yang meneliti tentang sindroma kelumpuhan saraf fasialis
dan sekaligus meneliti tentang distribusi dan fungsi saraf fasialis. 8leh karena itu
nama Bell diambil untuk diagnosis setiap kelumpuhan saraf fasialis perifer yang
tidak diketahui penyebabnya.
Anatomi
araf fasialis atau saraf kranialis ketujuh mempunyai komponen motorik
yang mempersarafi semua otot ekspresi wajah pada salah satu sisi, komponen
sensorik ke!il (nervus intermedius 9risberg) yang menerima sensasi rasa dari :*
depan lidah, dan komponen otonom yang merupakan !abang sekretomotor yang
mempersarafi glandula lakrimalis. araf fasialis keluar dari otak di sudut
serebello-pontin memasuki meatus akustikus internus. araf selanjutnya berada di
dalam kanalis fasialis memberikan !abang untuk ganglion pterygopalatina
2
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
3/32
sedangkan !abang ke!ilnya ke muskulus stapedius dan bergabung dengan korda
timpani. 2ada bagian awal dari kanalis fasialis, segmen labirin merupakan bagian
yang tersempit yang dilewati saraf fasialis; foramen meatal pada segmen ini hanya
memiliki diameter sebesar +,&& mm. araf fasialis (
#. egmen supranuklear
. egmen batang otak
*. egmen meatal
/. egmen labirin
. egmen timpani
&. egmen mastoid
'. egmen ekstra temporal
Etiologi dan Patofisiologi
3erdapat lima teori yang kemungkinan menyebabkan terjadinya Bell4s
palsy, yaitu iskemik vaskular, virus, bakteri, herediter, dan imunologi. 3eori virus
lebih banyak dibahas sebagai etiologi penyakit ini.
3eori iskemik vaskuler
3eori ini sangat popular, dan banyak yang menerimanya sebagai penyebab
dari bell4s palsy. ?enurut teori ini terjadi gangguan regulasi sirkulasi darah ke
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
4/32
iskemik, kemudian diikuti oleh dilatasi kapiler dan permeabilitas kapiler yang
meningkat, dengan akibat terjadi transudasi. 7airan transudat yang keluar akan
menekan dinding kapiler limfe sehingga menutup. elanjutnya akan menyebabkan
keluar !airan lagi dan akan lebih menekan kapiler dan vena dalam kanalis fasialis
sehingga terjadi iskemik. Dengan demikian akan terjadi keadaan !ir!ulus vitiosus.
2ada kasus-kasus berat, hal ini dapat menyebabkan saraf mengalami nekrosis dan
kontinuitas yang terputus.
. 3eori infeksi virus
?enurut teori ini bell4s palsy disebabkan oleh virus, dengan bukti se!ara
tidak langsung adanya riwayat penyakit virus yang terjadi sebelum bell4s palsy.
"uga dikatakan perjalanan klinis B2 sangat menyerupai viral neuropathy pada
saraf perifer lainnya. 9alaupun etiologi dari Bell4s palsy tidak diketahui, penyakit
ini diper!aya disebabkan oleh infeksi virus yang melibatkan ganglion
genikulatum. dalah mungkin bahwa beberapa kasus bell4s palsy disebabkan oleh
infeksi herpes simpleks yang laten.
3eori virus ini didukung oleh dour dkk. Dikatakan bahwa B2 terjadi
karena proses reaktivasi dari virus herpes. esudah suatu infeksi akut primer, virus
herpes simpleks tipe dalam jangka waktu !ukup lama dapat berdiam di dalam
ganglion sensoris. 0eaktivasi ini dpat terjadi juka daya tahan tubuh menurun,
sehingga terjadi neuritis: neuropati dengan proses peradangan. @dema. ?enurut
dour, lokasi nyeri dapat terjadi di sepanjang kanalis fasialis. ebaliknya sebagian
ahli berpendapat bahwa lokasi primer dari edema
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
5/32
paralisis fasialis herpes simpleks atau herpetika dapat diadopsi. Aambaran
patologi dan mikroskopis menunjukkan proses demielinisasi, edema, dan
gangguan vaskular saraf.
9alaupun penyebab virus di!urigai, ternyata beberapa studi prospektif
untuk membuktikan peranan infeksi virus sebagai seriologi bell4s palsy adalah
negative, berarti tidak dapat mendukung teori infeksi virus.
*. 3eori herediter
9illbrand, #$'/, mendapatkan & penderita bell4s palsy yang kausanya
herediter yaitu autosomal dominan. ni mungkin karena kanalis falopii yangsempit pada keturunan atau keluarga tersebut sehingga menyebabkan predisposisi
untuk terjadinya paresis fasialis.
/. 3eori imunologi
Dikatakan bahwa B2 terjadi akibat reaksi imunologi terhadap infeksi virus
yang timbul sebelumnya atau setelah pemberian imunisasi. Berdasarkan teori ini
maka penderita bell4s palsy diberikan pengobatan kortikosteroid dengan tujuanuntuk mengurangi inflamasi dan edema di dalam kanalis fasialis falopii dan juga
sebagai immunosupressor .
Patogenesis
2roses akhir yang dianggap bertanggung jawab atas gejala klinik bell4s
palsy adalah proses edema yang menyebabkan kompresi
#. 3ipe #>
2ada tipe # mengalami paresis ringan dan sebagian besar mengalami kelumpuhan
komplit. 2aresis maupun paralisis ini dapat mengalami penyembuhan yang baik,
blok konduksi saraf yang reversibel (neuropraksis) adalah akibat dari kompresi
5
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
6/32
yang mendadak oleh karena edema di sekitar saraf dan disebabkan oleh adanya
spasme pembuluh darah, namun teori ini belum dapat dibuktikan.
3eori lain menjelaskan adanya kerusakan endotel kapiler oleh radang virus yangmenyebabkan kebo!oran sehingga !airan masuk ke dalam jaringan sekitarnya.
Bila !airan ini terkumpul di dalam endoneurium maka konduksi saraf menjadi
terhambat.
. 3ipe >
2ada tipe ini ditandai dengan timbulnya sinkenesis dan gejala sisa lain yang
mungkin akibat degenerasi saraf sinkenesis ini terjadi karena impuls dari satuakson dapat menyebar ke akson yang berdekatan dan berakibat kontraksi otot-otot
lain. Aeorge . Aates menjelaskan akan terjadi penjalaran listrik pada waktu
terjadi saltatory movementC kepada saraf yang berdekatan yang mengalami
kerusakan myelin sehingga terjadi konduksi pada dua saraf dan kontraksi dua otot
pada saat bersamaan.
*. 3ipe *>
2ada tipe ini penyebabnya dimulai dengan degenerasi 9allerian yang terjadi
akibat !edera akson dalam segmen labirint dari nervus fasialis, ini terjadi akibat
kerusakan yang ditimbulkan oleh virus ooster dalam ganglion genikulatum dan
berakibat sensori :* anterior lidah terganggu. elanjutnya dapat menyebar ke
korda timpani, saraf akustik dan vestibuler dan menyebabkan hambatan pengantar
akson kemudian terjadi paralisis dan degenerasi.
?enurut dour dkk, yang dikenal dengan konsep teori virusnya, menerangkan
virus akan mempengaruhi saraf pada sel s!hwan lalu menyebabkan peradangan
dan virus menyebabkan bertumpuknya lapisan protein dari sel saraf, melalui
membran, merusak autoimun untuk sel membran saraf.
Patologi
?enurut Da!hlan (++#) patologi berarti ilmu tentang penyakit,
menyangkut penyebab dan sifat penyakit tersebut. 2atologi yang akan dibi!arakan
6
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
7/32
adalah mengenai pengaruh udara dingin yang menyebabkan bell4s palsy. Edara
dingin menyebabkan lapisan endothelium dari pembuluh darah leher atau telinga
rusak, sehingga terjadi proses transfusi dan mengakibatkan foramen
stilomastoideus membengkak, nervus fasialis yang melewati daerah tersebut
terjepit sehingga rangsangan yang dihantarkan terhambat yang menyebabkan otot-
otot wajah mengalami kelemahan atau kelumpuhan.
anifestasi Klinis
?anifestasi klinis motorik yang dijumpai pada pasien Bell4s palsy yaitu
adanya kelemahan otot pada satu sisi wajah yang dapat dilihat saat pasien
kesulitan melakukan gerakan volunter seperti (saat gerakan aktif maupun pasif)
tidak dapat mengangkat alis dan menutup mata, sudut mulut tertarik ke sisi wajah
yang sehat (mulut men!ong), sulit men!u!u atau bersiul, sulit mengembangkan
!uping hidung, dan otot-otot yang terkena yaitu m. frontalis, m.orbi!ularis o!uli,
m. orbi!ularis oris, m. igomati!us dan m. nasalis. elain tanda-tanda motorik,
terjadi gangguan penge!ap rasa manis, asam dan asin pada :* lidah bagian
anterior, sebagian pasien mengalami mati rasa atau merasakan tebal di wajahnya.
3anda dan gejala klinis pada Bell4s 2alsy menurut 7hasid (#$$+) dan Djamil
(+++) adalah>
a) Fesi di luar foramen stilomastoideus, mun!ul tanda dan gejala sebagai
berikut > mulut tertarik ke sisi mulut yang sehat, makanan terkumpul di antara gigi
dan gusi, sensasi dalam pada wajah menghilang, tidak ada lipatan dahi dan apabila
mata pada sisi lesi tidak tertutup atau tidak dilindungi maka air mata akan keluar
terus menerus.
b) Fesi di !analis fasialis dan mengenai nervus korda timpani. 3anda dan gejala
sama seperti penjelasan di atas, ditambah dengan hilangnya ketajaman
penge!apan lidah :* bagian anterior dan salivasi di sisi lesi berkurang. 5ilangnya
daya penge!apan pada lidah menunjukkan terlibatnya nervus intermedius,
sekaligus menunjukkan lesi di daerah antara pons dan titik dimana korda timpani
bergabung dengan nervus fa!ialis di !analis fa!ialis.
7
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
8/32
!) Fesi yang tinggi dalam !analis fasialis dan mengenai muskulus stapedius.
3anda dan gejala seperti penjelasan pada kedua poin di atas, ditambah dengan
adanya hiperakusis (pendengaran yang sangat tajam).
d) Fesi yang mengenai ganglion genikuli. 3anda dan gejala seperti penjelasan
ketiga poin diatas disertai dengan nyeri di belakang dan di dalam liang telinga dan
di belakang telinga.
e) Fesi di meatus austikus internus. 3anda dan gejala sama seperti kerusakan
pada ganglion genikulatum, hanya saja disertai dengan timbulnya tuli sebagai
akibat terlibatnya nervus vestibulo!o!hlearis.
f) Fesi di tempat keluarnya nervus fa!ialis dari pons. 3anda dan gejala sama
seperti di atas disertai tanda dan gejala terlibatnya nervus trigeminus, nervus
abdu!ens, nervus vestibulo!o!hlearis, nervus a!!essories dan nervus hypoglossus.
Diagnosis
Dalam mendiagnosis kelumpuhan saraf fasialis, harus dibedakan kelumpuhan
sentral atau perifer. Kelumpuhan sentral terjadi hanya pada bagian bawah wajah
saja, otot dahi masih dapat berkontraksi karena otot dahi dipersarafi oleh korteks
sisi ipsi dan kontra lateral sedangkan kelumpuhan perifer terjadi pada satu sisi
wajah. Entuk menegakan diagnosis Bell4 2alsy harus ditetapkan dulu adanya
paralisis fasialis tipe perifer. Entuk membuat diagnosis diperlukan beberapa
pemeriksaan.
8
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
9/32
a.2emeriksaan telinga dan audiometri, ini untuk menyingkirkan adanya infeksi
telinga tengah dan kolestoma.
b.2emeriksaan neurologi dan nervi kraniales. ni untuk men!ari adanya 7anasopharing atau tumor pada sudut serebelo pontin.
!.2emeriksaan radiologi pada os temporal dan mastoid untuk men!ari adanya
mastoiditis dan fraktur os temporal.
nspeksi
Derajat kelumpuhan saraf fasialis dapat dinilai se!ara subjektif dengan
menggunakan sistem 5ouse-Bra!kmann (5B), metode Greyss atau Hanagihara
grading system (H-system). Disamping itu juga dapat dilakukan tes topografi
untuk menentukan letak lesi saraf fasialis dengan tes !hirmer, reflek stapediusdan tes gustometri.
!rade HBS "#s$stem
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
10/32
dengan penuh dengan sedikit usaha, sedikit asimetris pada
senyuman dengan usaha maksimal, sedikit sinkinesis, tidak
ada kontraktur atau spasme
Kelemahan yang jelas namun tidak merubah penampakan
wajah se!ara statis, tidak mampu mengangkat alis,
penutupan mata yang penuh dan kuat, gerakan mulut yang
tidak simetris pada usaha maksimal, selain itu terdapat
sinkinesis, mass movement atau spasme (walaupun tidak
terlihat saat statis: menyebabkan disfigurasi)
/-*+
Kelemahan yang jelas dan menyebabkan disfigurasi,
ketidakmampuan menggangkat alis, penutupan mata yang
tidak penuh dan asimetri mulut dengan usaha maksimal,
sinkinesis yang parah, mass movement , dan spasme
= #&-
5anya sedikit gerakan yang mampu dilakukan, penutupan
mata yang tidak penuh, sedikit gerakan pada ujung mulut,
sinkinesis, kontraktur, namun spasme umumnya tidak
didapati.
= %-#/
3idak ada gerakan, tidak ada sinkinesis, kontraktur,
maupun spasme
= +-&
10
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
11/32
5ouse-Bra!kmann !ale
Pemeriksaan %isik
2aralisis fasialis mudah didiagnosis dengan pemeriksaan fisik yang
lengkap untuk menyingkirkan kelainan sepanjang perjalanan saraf dan
kemungkinan penyebab lain. dapun pemeriksaan yang dilakukan adalah
pemeriksaan gerakan dan ekspresi wajah. 2emeriksaan ini akan menemukan
kelemahan pada seluruh wajah sisi yang terkena. Kemudian, pasien diminta
menutup mata dan mata pasien pada sisi yang terkena memutar ke atas. Bila
terdapat hiperakusis, saat stetoskop diletakkan pada telinga pasien maka suara
akan terdengar lebih jelas pada sisi !abang muskulus stapedius yang paralisis.
3anda klinis yang membedakan Bell’s palsy dengan stroke atau kelainan yang
bersifat sentral lainnya adalah tidak terdapatnya kelainan pemeriksaan saraf
kranialis lain, motorik dan sensorik ekstremitas dalam batas normal, dan pasien
tidak mampu mengangkat alis dan dahi pada sisi yang lumpuh.
Diagnosis Banding
11
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
12/32
Diagnosis banding paralisis fasialis dapat dibagi menurut lokasi lesi
sentral dan perifer. Kelainan sentral >
#. troke bila disertai kelemahan anggota gerak sisi yang sama danditemukan proses patologis di hemisfer serebri kontralateral.
. Kelainan tumor apabila onset gradual dan disertai perubahan mental status
atau riwayat kanker di bagian tubuh lainnya.
*. klerosis multipel bila disertai kelainan neurologis lain seperti hemiparesis
atau neuritis optika
/. 3rauma bila terdapat fraktur os temporalis pars petrosus, basis kranii, atau
terdapat riwayat trauma sebelumnya.
Kelainan perifer >
#. 8titis media supuratif dan mastoiditis apabila terjadi reaksi radang dalam
kavum timpani dan foto mastoid menunjukkan suatu gambaran infeksi.
. 5erpes oster otikus bila ditemukan adanya tuli perseptif, tampak vesikel
yang terasa amat nyeri di pinna dan:atau pemeriksaan darah menunjukkan
kenaikan titer antibodi virus vari!ella-oster.
*. indroma Auillain-Barre saat ditemukan adanya paresis bilateral dan akut.
/. Kelainan miastenia gravis jika terdapat tanda patognomonik berupa
gangguan gerak mata kompleks dan kelemahan otot orbikularis okuli
bilateral.
. 3umor serebello-pontin (tersering) apabila disertai kelainan nervus
kranialis = dan =.
&. 3umor kelenjar parotis bila ditemukan massa di wajah (angulus
mandibula).
'. ar!oidosis saat ditemukan tanda-tanda febris, perembesan kelenjar limfe
hilus, uveitis, parotitis, eritema nodosa, dan kadang hiperkalsemia.
Pemeriksaan Pen&n'ang
Bell4s palsy merupakan diagnosis klinis sehingga pemeriksaan penunjang
perlu dilakukan untuk menyingkirkan etiologi sekunder dari paralisis saraf
kranialis. 2emeriksaan radiologis dengan 73-s!an atau radiografi polos dapat
dilakukan untuk menyingkirkan fraktur, metastasis tulang, dan keterlibatan sistem
saraf pusat (2). 2emeriksaan ?0 dilakukan pada pasien yang di!urigai
12
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
13/32
neoplasma di tulang temporal, otak, glandula parotis, atau untuk mengevaluasi
sklerosis multipel. elain itu, ?0 dapat memvisualisasi perjalanan dan
penyengatan kontras saraf fasialis. 2emeriksaan neurofisiologi pada Bells palsy
sudah dikenal sejak tahun #$'+ sebagai prediktor kesembuhan, bahkan dahulu
sebagai a!uan pada penentuan kandidat tindakan dekompresi intrakanikular.#+,##
Arosheva et al melaporkan pemeriksaan elektromiografi (@?A) mempunyai nilai
prognostik yang lebih baik dibandingkan elektroneurografi (@
a. inkinesis yaitu gerakan involunter yang mengikuti gerakan volunter,
!ontohnya timbul gerakan elevasi involunter dari sudut mata, kontraksi platysma,
atau pengerutan dahi saat memejamkan mata.
13
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
14/32
b. 7ro!odile tear phenomenon, yang timbul beberapa bulan setelah paresis
akibat regenerasi yang salah dari serabut otonom, !ontohnya air mata pasien
keluar pada saat mengkonsumsi makanan.
!. 7loni! fa!ial spasm (hemifa!ial spasm), yaitu timbul kedutan se!ara
tiba-tiba (sho!k-like) pada wajah yang dapat terjadi pada satu sisi wajah saja pada
stadium awal, kemudian mengenai sisi lainnya (lesi bilateral tidak terjadi
bersamaan).
Prognosis
2erjalanan alamiah Bell4s palsy bervariasi dari perbaikan komplit dinisampai !edera saraf substansial dengan sekuele permanen. ekitar %+-$+ pasien
dengan Bell4s palsy sembuh total dalam & bulan, bahkan pada +-&+ kasus
membaik dalam * minggu.## ekitar #+ mengalami asimetri muskulus fasialis
persisten, dan mengalami sekuele yang berat, serta % kasus dapat rekuren.
Gaktor yang dapat mengarah ke prognosis buruk adalah palsi komplit (risiko
sekuele berat), riwayat rekurensi, diabetes, adanya nyeri hebat post-aurikular,
gangguan penge!apan, refleks stapedius, wanita hamil dengan Bell4s palsy, bukti
denervasi mulai setelah #+ hari (penyembuhan lambat), dan kasus dengan
penyengatan kontras yang jelas.
Gaktor yang dapat mendukung ke prognosis baik adalah paralisis parsial
inkomplit pada fase akut (penyembuhan total), pemberian kortikosteroid dini,
penyembuhan awal dan:atau perbaikan fungsi penge!apan dalam minggu pertama.
Kimura et al menggunakan blink refle6 sebagai prediktor kesembuhan
yang dilakukan dalam #/ hari onset, gelombang 0# yang kembali terlihat pada
minggu kedua menandakan prognosis perbaikan klinis yang positif. elain
menggunakan pemeriksaan neurofisiologi untuk menentukan prognosis, 5ouse-
Bra!kmann Ga!ial
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
15/32
BAB III
PEBAHASAN
Kasus >
eorang anak perempuan usia # tahun datang ke Klinik Bedah ?ulut 0
Bauru, ao 2aulo, Brail dengan keluhan kelumpuhan pada wajah sejak # hari
yang lalu. 2asien menyatakan tidak mengalami trauma maupun gangguan
sistemik. ebelumnya pasien berobat ke dokter, namun dokter belum menentukan
diagnosa dan memberikan resep antibiotik untuk di minum selama ' hari. bu
pasien ber!erita bahwa sebelum mengalami kelumpuhan wajah pasien merasa
nyeri kepala, pusing, dan demam yang parah saat melalukan !amping sekolah
selama minggu.
3eman pasien juga mengalami tanda dan gejala yang sama setelah
!amping. 2emeriksaan klinis menunjukkan pergerakan yang terbatas pada bibir
superior dan inferior, palpebra superior kiri, serta regio alis kiri, yang berkaitan
dengan nyeri moderate disekitar telinga kiri (!am(ar 1). 2asien di diagnosa
sebagai hemifa!ial Bell4s palsy yang disebabkan oleh infeksi virus, meskipun
tidak ditemukan lesi 5= atau herpes oster. etelah melakukan pengobatan
selama % hari, kelumpuhan pada wajah telah sembuh (!am(ar *).
15
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
16/32
Identifikasi asala+ ,
1. A-a -en$e(a( kel&m-&+an -ada a'a+ -asien /
Bell4s palsy telah didefinisikan idiopatik, dan penyebab proses inflamasi
masih tidak jelas. Beberapa teori telah diduga sebagai penyebab dari Bell4s palsy,
antara lain iskemik vaskular, imunologi, infeksi dan herediter telah diduga
menjadi penyebab. Beberapa mekanisme termasuk iskemia primer atau inflamasi
saraf fasialis, menyebabkan edema dan penjepitan saraf fasialis selama
perjalanannya didalam kanal tulang temporal dan menghasilkan kompresi dan
kerusakan langsung atau iskemia sekunder terhadap saraf. 3eori ini merupakan
latar belakang untuk dekompresi bedah pada pengobatan Bell4s
2alsy .?ekanisme lainnya adalah infeksi virus, yang se!ara langsung merusak
fungsi saraf melalui mekanisme inflamasi, yang kemungkinan terjadi pada seluruh
perjalanan saraf dan bukan oleh kompresi pada kanal tulang. uatu penelitian
systemati! review berdasarkan 7o!hrane database, yang dilakukan terhadap
beberapa penelitian randomied yang berkualitas tinggi telah menyimpulkan
bahwa antivirus tidak lebih efektif daripada plasebo dalam menghasilkan
penyembuhan lengkap pada pasien Bell4s palsy. Karena tidak efektifnya antivirus
dalam mengobati pasien Bell4s palsy sehingga perlu dipertimbangkan adanya
penyebab Bell4s palsy yang lain. danya peran genetik juga telah dikemukakan
sebagai penyebab Bell4s palsy, terutama kasus Bell4s palsy yang rekuren ipsilateral
atau kontralateral. Kebanyakan kasus yang dijumpai adalah autosomal dominant
inheritan!e ,karena 2asien Bell4s palsy biasanya datang dengan paralisis wajah
unilateral yang terjadi se!ara tiba-tiba. 3emuan klinis yang sering termasuk alis
mata turun, dahi tidak berkerut, tidak mampu menutup mata,dan bila diusahakan
tampak bola mata berputar ke atas (BellIs phenomen), sudut nasolabial tidak
tampak, dan mulut tertarik ke sisi yang sehat. Aejala lainnya adalah berkurangnya
air mata, hiperakusis, dan atau berkurangnya sensasi penge!apan pada dua pertiga
depan lidah. Beberapa literatur juga menyebutkan tentang nyeri sebagai gejala
tambahan yang sering dijumpai pada pasien Bel4s palsy.
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
17/32
bersamaan dengan paralisis wajah (beberapa hari atau minggu) atau terjadi
sebelum onset paralisis
*. A-aka+ terda-at +&(&ngan antara n$eri ke-ala 0 -&sing dan demam
$ang -ara+ saat melak&kan am-ing dengan kel&m-&+an a'a+ $ang
diderita -asien /
da. Bell’s palsy adalah sebuah kelainan dan gangguan neurogi pada nervus
cranialis = (saraf fa!ialis) didaerah tulang temporal yang menyebabkan
kelemahan atau paralisis otot wajah disekitar foramen stylomastoideus.2enyebabnya tidak diketahui iskemia vaskuler, penyakit virus ( Herpes simplex,
Herpes zoster), penyakit autoimun, atau kombinasi semua fa!tor ini (melter dan
Bare,++).
Prevelensi bell’s palsy di ndonesia, se!ara pasti sulit ditentukan. Data yang
dikumpulkan dari empat rumah sakt di ndonesia didapatkan frekuensi Bell’s
palsy sebesar #$, dari seluruh kasus neuropati danterbanyak pada usia #-+
tahun. 2eluang untuk terjadinya pada wanita dan pria sama. 3idak didapati
perbedaan insiden antara iklim panas maupun dingin, tetapi pada beberapa
penderita didapatkan adanya riwayat terkena udara dingin atau angin berlebihan.
Dalam kasus ini, pasien diduga mengalami hemifa!ial bell4s palsy akibat
infeksi virus. Dalam kaitannya dengan infeksi virus, yang se!ara langsung
merusak fungsi saraf melalui mekanisme inflamasi, yang kemungkinan terjadi
pada seluruh perjalanan saraf dan bukan oleh kompresi pada kanal tulang
(Kanerva ++%). =irus yang dianggap paling banyak bertanggungjawab adalah
5erpes imple6 =irus (5=), yang terjadi karena proses reaktivasi dari 5=
(khususnya tipe #).
Kaitan kelumpuhan pada wajah pasien , pusing, demam serta nyeri
kemungkinan merupakan gejala dari infeksi virus. Demam adalah respon normal
tubuh terhadap adanya infeksi. nfeksi adalah keadaan masuknya mikroorganisme
kedalam tubuh. ?ikroorganisme tersebut dapat berupa virus, bakteri, parasit,
17
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
18/32
maupun jamur. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus. Demam terjadi
ebagai respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit, makrofag, dan sel-
sel Kupffer mengeluarkan suatu at kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen
F-#(interleukin #), 3
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
19/32
terhadap rangsangan pirogenik dimana teraktivasinya pirogen pirogen endogen
F-#3
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
20/32
4. enga-a -ada -emeriksaan klinis diatas (erkaitan dengan n$eri
moderate di sekitar telinga kiri/
araf fasialis merupakan saraf !ampuran yang terdiri dari akar saraf, yaitu
akar motorik (lebih besar dan lebih medial) dan intermedius (lebih ke!il dan lebih
lateral)(gambar #). kar motorik berasal dari nukleus fasialis dan berfungsi
membawa serabut-
serabut motorik ke otot-
otot ekspresi wajah.
araf intermedius yang
berasal dari nukleus
salivatorius anterior,
membawa serabut-
serabut parasimpatis ke
kelenjar lakrimal,
submandibular, dan
sublingual. araf
intermedius juga
membawa serabut- serabut aferen untuk penge!apan pada dua pertiga depan lidah
20
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
21/32
dan aferen somatik dari kanalis auditori eksterna dan pinna (gambar ) .Kedua
akar saraf ini mun!ul dari pontomedullary jun!tion dan berjalan se!ara lateral
melalui !erebellopontine angle bersama dengan saraf vestibulo!o!hlearis menuju
meatus akustikus internus, yang memiliki panjang # !entimeter (!m), dibungkus
dalam periosteum dan perineurium
elanjutnya saraf memasuki kanalis fasialis. Kanalis fasialis (fallopi)
memiliki panjang sekitar ** milimeter (mm), dan terdiri dari * segmen yang
berurutan> labirin, timpani dan mastoid. egmen labirin terletak antara vestibula
dan !o!hlea dan mengandung ganglion genikulatum. Karena kanal paling sempit
berada di segmen labirin ini (rata- rata diameter +,&% mm), maka setiap terjadi
pembengkakan saraf, paling sering menyebabkan kompresi di daerah ini. 2ada
ganglion genikulatum, mun!ul !abang yang terbesar dengan jumlahnya yang
sedikit yaitu saraf petrosal. araf petrosal meninggalkan ganglion genikulatum,
memasuki fossa !ranial media se!ara ekstradural, dan masuk kedalam foramen
21
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
22/32
la!erum dan berjalan menuju ganglion pterigopalatina. araf ini mendukung
kelenjar lakrimal dan palatina (gambar *) .erabut saraf lainnya berjalan turun
se!ara posterior di sepanjang dinding medial dari kavum timpani (telinga tengah),
dan memberikan per!abangannya ke mus!ulus stapedius (melekat pada stapes).
Febih ke arah distal, terdapat per!abangan lainnya yaitu saraf korda timpani, yang
terletak & mm diatas foramen stylomastoideus. araf korda timpani merupakan
!abang yang paling besar dari saraf fasialis, berjalan melewati membran timpani,
terpisah dari kavum telinga tengah hanya oleh suatu membran mukosa. araf
tersebut kemudian berjalan ke anterior untuk bergabung dengan saraf lingualis
dan didistribusikan ke dua pertiga anterior lidah.
22
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
23/32
Korda timpani mengandung serabut- serabut sekretomotorik ke kelenjar
sublingual dan ubmandibularis, dan serabut aferen viseral untuk penge!apan,
Badan sel dari neuron gustatori unipolar terletak didalam ganglion genikulatum,
dan berjalan malalui saraf intermedius ke traktus solitaries
23
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
24/32
etelah keluar dari foramen stylomastoideus, saraf fasialis membentuk
!abang ke!il ke auri!ular posterior (mempersarafi m.o!!ipitalis dan m.
stylohoideus dan sensasi kutaneus pada kulit dari meatus auditori eksterna) dan ke
anterolateral menuju ke kelenjar parotid. Di kelenjar parotid, saraf fasialis
kemudian ber!abang menjadi kelompok (pes anserinus) yaitu temporal,
ygomati!us, bu!!al, marginal mandibular dan !ervi!al. Kelima kelompok saraf
ini terdapat pada bagian superior dari kelenjar parotid, dan mempersarafi dot- otot
ekspresi wajah, diantaranya m. orbi!ularis o!uli, orbi!ularis oris, m. bu!!inators
dan m. 2latysma
5. enga-a -asien di diagnosa se(agai Hemifaial Bell6s -als$ /
24
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
25/32
Dalam mendiagnosis Bell4s palsy, anamnesis dan dan pemeriksaan fisik yang
tepat merupakan kun!i yang digunakan . namnesis yang lengkap mengenai
onset, durasi, dan perjalanan penyakit, ada tidaknya nyeri, dan gejala lain yang
menyertai penting ditanyakan untuk membedakannya dengan penyakit lain yang
menyerupai (Aarg dkk, +#).
Entuk dapat menegakkan diagnosis Bell4s palsy, terdapat kategori diagnosis
sebagai berikut >
#. ?enurut 3averner (#$% )>
. 2aralisis dari semua kelompok otot ekspresi wajah pada satu sisiwajah
B. 8nset yang tiba- tiba
7. 3idak adanya tanda- tanda penyakit susunan saraf pusat (2)
D. 3idak adanya tanda penyakit telinga dan penyakit cerebellopontine
angle (?usani dkk, ++$; ?ay +++).
. ?enurut 0onthal dkk (+#)>
. 3erdapat suatu keterlibatan saraf fasialis yang difus yang
digambarkan dengan paralisis dari otot- otot wajah, dengan atau
tanpa kehilangan penge!apan pada dua pertiga anterior lidah atau
sekresi yang berubah dari kelenjar saliva dan lakrimal.
B. 8nset akut, terjadi dalam # atau hari, perjalanan penyakit
progresif, men!apai kelumpuhan klins: paralisis maksimal dalam
* minggu atau kurang dari hari pertama kelemahan terlihat; dan
penyembuhan yang dijumpai dalam & bulan.
Dari keterangan diatas dapat dikatakan pasien mengalami 5emifa!ial Bell4s
palsy dengan adanya kesesuaian antara hasil pemeriksaan klinis serta anamnesis
dengan kategori diagnosis.
25
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
26/32
7. A-aka+ -en$e(a( +emifaial Bell6s Pals$ dan (agaimana -er'alanan
-en$akitn$a/
@38F8A
2enyebab adalah kelumpuhan n. fasialis perifer. Emumnya dapat dikelompokkan
sebagai berikut>
. diopatik
ampai sekarang belum diketahui se!ara pasti penyebabnya yang disebut
bell4s palsy. Gaktor-faktor yang diduga berperan menyebabkan Bell4s 2alsy antara
lain > sesudah bepergian jauh dengan kendaraan, tidur di tempat terbuka, tidur di
lantai, hipertensi, stres, hiperkolesterolemi, diabetes mellitus, penyakit vaskuler,
gangguan imunologik dan faktor geneti!.
B. Kongenital
#. anomali kongenital (sindroma ?oebius)
. trauma lahir (fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial .dll.)
7. Didapat
#. 3rauma 2enyakit tulang tengkorak (osteomielitis)
. 2roses intrakranial (tumor, radang, perdarahan dll)
*. 2roses di leher yang menekan daerah prosesus stilomastoideus)
/. nfeksi tempat lain (otitis media, herpes oster dll)
. indroma paralisis n. fasialis familial2atogenesis>
238G8F8A
2ara ahli menyebutkan bahwa pada Bell4s palsy terjadi proses inflamasi
akut pada nervus fasialis di daerah tulang temporal, di sekitar foramen
stilomastoideus. Bell4s palsy hampir selalu terjadi se!ara unilateral.
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
27/32
demikian dalam jarak waktu satu minggu atau lebih dapat terjadi paralysis
bilateral. 2enyakit ini dapat berulang atau kambuh. 2atofisiologinya belum jelas,
tetapi salah satu teori menyebutkan terjadinya proses inflamasi pada nervus
fasialis yang menyebabkan peningkatan diameter nervus fasialis sehingga terjadi
kompresi dari saraf tersebut pada saat melalui tulang temporal.
2erjalanan nervus fasialis keluar dari tulang temporal melalui kanalis
fasialis yang mempunyai bentuk seperti !orong yang menyempit pada pintu keluar
sebagai foramen mental. Dengan bentukan kanalis yang unik tersebut, adanya
inflamasi, demyelinisasi atau iskemik dapat menyebabkan gangguan dari
konduksi. mpuls motorik yang dihantarkan oleh nervus fasialis bisa mendapat
gangguan di lintasan supranuklear dan infranuklear. Fesi supranuklear bisa
terletak di daerah wajah korteks motorik primer atau di jaras kortikobulbar
ataupun di lintasan asosiasi yang berhubungan dengan daerah somatotropik wajah
di korteks motorik primer. Karena adanya suatu proses yang dikenal awam
sebagai masuk anginC atau dalam bahasa inggris !oldC. 2aparan udara dingin
seperti angin ken!ang, 7, atau mengemudi dengan ka!a jendela yang terbuka
diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya Bell4s palsy. Karena itu nervus
fasialis bisa sembab, ia terjepit di dalam foramen stilomastoideus dan
menimbulkan kelumpuhan fasialis F?
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
28/32
lumpuh. Dahi tidak dapat dikerutkan, fisura palpebra tidak dapat ditutup dan pada
usaha untuk memejam mata terlihatlah bola mata yang berbalik ke atas. udut
mulut tidak bisa diangkat. Bibir tidak bisa di!u!ukan dan platisma tidak bisa
digerakkan. Karena lagophtalmos, maka air mata tidak bisa disalurkan se!ara
wajar sehingga tertimbun disitu.
28
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
29/32
BAB I8
KESIPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami 5emifa!ial Bell4s palsy dengan adanya kesesuaian antara hasil
pemeriksaan klinis serta anamnesis dengan kategori diagnosis. Dimana pada
pemeriksaan klinis terlihat pergerakan yang terbatas pada bibir superior dan
inferior, palpebra superior kiri serta regio alis kiri disertai nyeri kepala , pusing
dan demam yang parah dengan kelumpuhan wajah. Kelainan ini diduga
disebabkan oleh infeksi virus yang se!ara langsung merusak fungsi saraf melalui
mekanisme inflamasi, yang kemungkinan terjadi pada seluruh perjalanan saraf.
29
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
30/32
DA%TA9 PUSTAKA
#. 6elsson, ., Berg, 3., "onsson, F., @ngstrom, ?., Kanerva, ?.,
2itkaranta, ., tjernLuist-Desainik, . +##. 2rednisolone in Bell4s palsy
related to treatment start and age. 8tologyM #/#-&.
. 7larke, 7., Femon, 0. ++$.
7larke,7., 5oward, 0., 0ossor, ?., horvon, ., eds. a Nueen
Luare te6tbook. Bal!kwell 2ublishing Ftd.
*. Djamil H, Basjiruddin. Paralisis Bell !alam" Harsono, e# $apita
selekta neurologi; Hogyakarta> Aadjah ?ada Eniversity 2ress.++$. hal$'-*++
/. Aarg, K.
etiology, 7lassifi!ation, Diffrential Diagnosis and 3reatment
7onsideration> 0eview. vailable from>
www.journalofdentofa!ials!ien!es.!om
. rga, ++$, Bell’s Palsy, http>::www.irwanashari.!om:&+:bells- palsy.htmlC, (diakses tanggal ' "anuari +#&)
&. Kanerva, ?. ++%. 2eripheral Ga!ial 2alsy> Arading, @tiology, and
?elkerson- 0osenthal yndrome. 8tolaryngology-5ead and
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
31/32
Berkelanjutan (2KB). Eniversitas 2elita 5arapan,3angerang.
Departemen araf 0umah akit "akarta ?edi!al 7enter. "akarta.
%. ?ardjono ?, idharta P #$%#. 2athogenesis,
7lini!al Geatures, and Diagnosis in dults. vailable from> www.uptodate-
!om
#/. 0opper, llan 5. 0obert 5 Brown. ++. dams and =i!tor4s 2rin!iples
of 3he ?!Araw-5ill
7ompanies )
#. melter, uanne 7. dan Bare, Brenda A, ++, Buku %&ar
$epera'atan(e#ikal Be#a Brunner #an *u##art (@d.%, =ol. #,), lih
bahasa oleh gung 9aluyoO(dkk), @A7, "akarta.
#&. *unaryo, + +#. Bell4s 2alsy. eptember +#*.
http>::fkuwks+#!.files.wordpress.!om:+#*:+&:pakar-bells-palsy.pdf
31
http://www.uptodate-com/http://www.uptodate-com/http://fkuwks2012c.files.wordpress.com/2013/06/pakar-bells-palsy.pdfhttp://www.uptodate-com/http://www.uptodate-com/http://fkuwks2012c.files.wordpress.com/2013/06/pakar-bells-palsy.pdf
-
8/17/2019 Makalah Bp Fix
32/32
#'. http>::www.springerimages.!om:mages:?edi!inend2ubli!5ealth:#-
#+.#++'Ps++/+-++%-+&/&-/-*)
#%. http>::www.utmb.edu:otoref:grnds:Bells-palsy-+#-#+:fa!ial-paral-+#-#+.do!6)
http://www.springerimages.com/Images/MedicineAndPublicHealth/1-10.1007_s00405-008-0646-4-3http://www.springerimages.com/Images/MedicineAndPublicHealth/1-10.1007_s00405-008-0646-4-3http://www.utmb.edu/otoref/grnds/Bells-palsy-2012-10/facial-paral-2012-10.docxhttp://www.utmb.edu/otoref/grnds/Bells-palsy-2012-10/facial-paral-2012-10.docxhttp://www.springerimages.com/Images/MedicineAndPublicHealth/1-10.1007_s00405-008-0646-4-3http://www.springerimages.com/Images/MedicineAndPublicHealth/1-10.1007_s00405-008-0646-4-3http://www.utmb.edu/otoref/grnds/Bells-palsy-2012-10/facial-paral-2012-10.docxhttp://www.utmb.edu/otoref/grnds/Bells-palsy-2012-10/facial-paral-2012-10.docx