mah-smk

24

Upload: katoning-wetan

Post on 14-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aircraft hardware

TRANSCRIPT

  • SMK Penerbangan

    Pokok Bahasan

    *. Mengidentifikasi A/C Fastener. *. Thread fastener. -. Bagian-bagian thread -. Bentuk-bentuk thread -. Clasifikasi thread -. Alat alat mengukur thread *. A/C Bolt -. General purpose bolat -. Close tolerance bolat. -. Internal wrench -. Identifikasi bolt -. Special ppourpose bolt -. Penomoran bolt -. Cara pemasangan bolt *. A/C Nut -. Bagian-bagian nut -. Non self locking nut -. Self locking nut -. Elastic stop nut -. Sheet spring nut -. Identifikasi non self locking nut *. Stud -. Macam-macam stud *. A/C Screw -. Bagian-bagian screw -. Macam-macam screw *. Unthread fastener -. Washer -. Macam-macam washer *. Turn Lock fastener -. Dzus fastener -. Camlock fastener -. Airlock fastener *. Lock and safety *. Pin -. Tapper pin -. Flathead pin -. Cotter pin -. Roll pin *. Rivet -. Bagian-bagian rivet -. Solid sank rivet -. Penandaan rivet -. Special rivet/ blind rivet *. Control cable -. Keuntungan penggunaan control cable -. Kerugian penggunaan control cable -. Jenis-jenis cable -. Cable fitting -. Turn buckle -. Push-pull tube linkage -. Mechanical linkage -. Torque tube -. pulley

    -. Fair lead -. Pressure seal *. Plumbing hardware -. Flare, flerelle, quick disconect dan flexible hose -. Tube forming process -. Plumbing connector *. Electrical cable -. Mengidentifikasikan cable -. Pemasangan cable clamp -. Mengikat cable

  • SMK Penerbangan

    A / C HARD WARE

    Mengidentifikasi Aircraft fastener

    Pengenalan thread fastener

    Adalah semua alat pengencang dan berbagai benda

    kecil lainnya untuk menyambung / mengencangkan

    bagian-bagian pesawat dan digunakan untuk membuat

    / memperbaiki pesawat.

    Identifikasi :

    Identifikasi pada hard ware berdasarkan manufacture

    yaitu :

    AN ( Air Force Navy ),

    NAS ( National Aircraft Standard ) dan

    MS ( Militery Standard ) ,yang sering dipakai

    AND ( Air Force Navy Design ),

    AS ( Aeronautical Standard ),

    ASA ( America Standard Association ),

    ASTM ( America Society for Testing and

    Materials ),

    NAF ( Naval Aicraft Factory ),

    SAE ( Society of Automotive Engineer ),

    Standart adalah : Bahan yang dipakai, bentuk

    dan ukuran hard warenya telah ditentukan, sehingga

    baik kekuatan maupun peregangannya sama.

    THREAD FASTENER / ULIR

    Adalah bagian dari Hard Ware yang berguna untuk

    1. Memegang bagian-bagian yang dihubungkan mejadi satu.

    2. Mengatur jarak bagian-bagian yang dihunungkan.

    3. Meneruskan power.

    Ada dua ( 2 ) macam Thread Yaitu :

    1. External Thread : Thread yang dibuat pada bagian luar suatu benda /permukaan luar.

    2. Internal Thread : Thread yang dibuat pada bagian dalam suatu benda /permukaan dalam.

    Bagian bagian thread : Gb.

    1. Mayor Diameter : Diameter terbesar dari thrtead / jarak dari satu crest ke crest yang

    berlawanan.

    2. Minor Diameter : Diameter yang terkecil dari thread / jarak antara root satu dengan root

    lainnya yang berlawanan.

    3. Lead : Jarak yang ditempuh ( Jarak majunya ) thread bila thread diputar 360 0

    4. Crest : Bagian yang paling atas dari thread yang menghubungkan 2 side.

    5. Root : Bagian terbawah dari crest yang menghubungkan 2 side.

    6. Side : Permukaan dari thread yang menghubungkan root & side.

    7. Depth ( Kedalaman thread ) : jarak antara crest dengan root.

    8. Thread Angle : Sudut yang terjadi antar side yang diukur berdasarkan sumbu putaran.

    9. Helix angle : sudut yang dibentuk garis vertical dengan ulir ( dari garis crest )

    10. Form of Thread : bentuk thread yang terpotong sejajar dengan sumbunya.

    11. Pitch : Jarak antara crest satu ke crest berikutnya secara parallel/ sejajar.

    12. Series Thread : standart number thread per Inch pada macam-macam diameter.

    13. Sumbu ( Axis ) putaran : garis longitudinal yang melalui pusat putaran.

    Bentuk bentuk thread : 1. American ( National ) Standard thread.

    Bentuk sharp V thread ,rata pada root dan crest ,ini membuat thread lebih kuat, Type ini

    digunakan untuk penyetelan , karena terdapat

    penembahan gesekan pada permukaan thread.

    2. Unified Thread. Permukaan root dan crest oval / melengkung,

    hampior sama dengan WhithWorth system

    dan dapat digunakan pada United State,

    Canada ,& British.

    3. Whitworth Thread. Adalah : Standard thread British , bisa

    digunakan pada America Standard.

    4. Square Thread . Ideal untuk Transmisi power

    Secara teori , tapi sulit dalam

    pemotongan dengan stumping dies.

    5. Acme Thread . Adl. Modifikasi Square thread dan lebih kuat

    darinya,mudah dipotong dengan stumping

    dies.

    6. Worm Thread. Standard worm thread mirip dengan Acme

    thread tapi lebih dalam ,digunakan pada shaft

    untuk membawa tenaga ke roda penerus.

  • SMK Penerbangan

    7. Knuckle Thread. Umunya dibentuk dengan digulung dari sheet

    metal dan terkadang sicasting (Cetak),

    digunakan pada electric bulb, sockets, tutup

    botol, dll.

    8. Buttres Thread Berbentuk seperti gigi gergaaji yang

    memepunyai sudut 450, digunakan untuk

    transmite power.

    Clasifikasi Thread.

    A/C Bolt, Nut, Screw thread dibuat dengan seri :

    NC ( Amrica National Coarse).

    NF ( Amric National Fine ).

    UNC ( Amric Standard Unified Coarse ).

    UNF ( Amric Standard Unified Fine ).

    Perbedaan antara NF dan UNF

    NF : dalam 1 Inch diameter terdapat 14 thread per

    inch ( 1 14 NF ). UNF : dalam 1 inch diameter terdapat 12 thread per-

    inch ( 1 12 UNF ) Keduanya dibentuk oleh banyaknya putaran thread

    dalam 1-Inch length pada diameter bolt / screw.

    Sebagai contoh : 4 28 : menandakan -inch-diameter bolt mepunyai 28 thread dalam 1 inch

    panjang thread.

    Perbedaan antara Coarse dan Fine Thread

    Coarse :

    1. Jumlah teeth / lebih sedikit. 2. Depth lebih dalam. 3. Thread lebih kuat menahan beban. 4. Minor diameter kekuatannya lebih lemah. 5. Side lebih panjang. 6. Sudut thread angle lebih besar. 7. Gerak maju / lead labih cepat. 8. kekuatan sambungan lebih baik.

    Fine :

    1. Teeth per inch lebih banyak. 2. Depth lebih dangkal. 3. Kurang kuat. 4. lebih kuat. 5. Lebih pendek. 6. Lebih kecil. 7. Lebih lmbat. 8. Kurang baik.

    Clasifikasi Thread :

    Class thread menerangkan toleransi yang dikeluarkan

    manufacture.

    Class 1 : Loose Fit.

    Mudah diputar dengan tangan dan tidak

    dipakai dalam pesawat

    Class 2 : Free Fit.

    Dipakai pada screw di pesawat

    Class 3 : Medium Fit.

    Dipakai pada bolt dipesawat

    Class 4 : Close Fit

    Dipakai pada spesial bolt ,biasanya tidak

    dibongkar pasang dalam jangka waktu

    yang lama ( 6000 jam terbang )

    ,pemakaiannya menggunakan tenaga

    yang sangat besar sehingga memerlukan

    socket wrench.

    Gunanya Class fit untuk :

    1. Menentukan besar kecilnya clereance. 2. Mencocokkan bolt dan nut. 3. Agar tepat dalam penggunaan. 4. Menentukan ikatan .

    gb Clreance.

    Alat yang digunakan untuk mengukur /

    memeriksa thread :

    1. Screw pitch pin : Adalah alat untuk mengetahui banyaknya

    pitch / gang tiap inch, alat ini mempunyai

    beberapa blades ysng bergerigi dipakai untuk

    mengukur external dan internal thread..

    2. Ring and plug thread gage : Alat ini hanya dapat dipakai untuk external

    thread / pitch untuk ukuran standard tertentu,

    sebab bentuknya seperti ring.

    3. Menggunakan 3 kawat dan micrometer. Dipakai untuk mengukur pitch diameter dan

    kekuatan thread.

    4. Plug gage. Alat ini hanya mengukur internal pitch,

    bentuknya seperti stud.

    5. Micrometer. Dipakai untuk mengukur pitch diameter.

    Gb.

  • SMK Penerbangan

    A/C Bolts.

    A/C bolt dibuat dari cadmium atau corrosion

    resistant steel, anodized aluminium alloys.

    Umumnya bolt yang digunakan pada rangka pesawat

    adalah General Purpose Bolt AN Bolt, NAS Bolt,

    Internal Wrenching atau Close Tolerance Bolt.

    Special bolt terdapat tanda S dikepala bolt.

    AN Bolt mempunyai 3 macam bentuk kepala bolt;

    Hex head, Clevis head, Eye bolt.

    NAS Bolt mempunyai 3 macam bentuk

    kepala;Hex head, Internal Wrench, Cauntersunk head

    style.

    MS Bolt mempunyai 2 macam bentuk kepala;Hex

    head, dan Internal Wrench.

    Ciri ciri Bolt. 1. Biasanya berpasangan dengan nut & ada

    yang di ikatkan pada benda kerja.

    2. Memiliki thread dan grip. 3. Digunakan untuk stress tention dan

    shearing.

    Keuntungan dari Bolt :

    1. Dapat dipasang dan dibuka kembali tanpa merusak matrial.

    2. Dapat menahan high shearing stress dan high tention.

    3. Dapat digunakan untuk manyambung plat tebal.

    4. Kekuatan ikat labih kuat. 5. Praktis.

    Kerugian :

    1. Lebih berat. 2. Tidak cocok untuk manyambung plat tipis. 3. Tidak cocok untuk skin pesawat. 4. Lebih mahal karena design. 5. Bila rusak / crack / patah tdak dapat

    diketahui.

    General purpose Bolt.

    Hex head A/C bolt ( AN-3 s/d AN 20 ) Adalah bolt yang digunakan untuk keperluan umum

    termasuk beban tension ( tegangan ) atau shear

    ( gunting/potong ), dimana toleransi / clereance

    lobang sebesar .006 inch untuk 5/8 dan ukuran

    lainnya yang sudah ditentukan..

    Alloy steel bolt lebih kecil dari pada No 10 32 Aluminium alloy bolt lebih kecil dari inchtidak

    digunakan pada primary structure.

    Aluminium alloy bolt dan nut tidak digunakan pada

    tempat yang sering dibuka untuk parawatan maupun

    inspeksi.

    AN-73 drilled head bolt adalah sama dengan

    standard bolt, tapi mempunyai lobang untuk safety

    wire. AN-3 dan AN-73 adalah bolt yang dapat saling

    enggantikan dalam semua keperluan pekerjaan

    kerena kekuatan tension dan shearnya sama.

    Close Tolerance Bolt.

    Close tolerance bolt Hex-head ( AN-173 s.d AN

    186 ) atau countersunk head 100 0 ( NAS-80 s.d

    NAS-86 ) . Bolt ini dipasangkan pada tempat

    ( lobang ) yang mempunyai toleransi yang

    sempit/kecil sehingga bolt ini akan pada

    tempatnya bila dipukul dengan hammer 12 s.d 14

    Ounce.

    Internal Wrench Bolt.

    Yaitu bolt dengan kode MS-20004 s.d MS-20024

    atau NAS-495.

    Dibuat dari high strength steel dan digunakan untuk

    beban tension dan shear. Bila metrialnya Dural

    ( Pemasangan pada matrial dural ), special heat-treat

    washer harus digunakan untuk memberikan bantalan

    pada kepala bolt. Kepala boltnya recessed( cekung )

    digunakan untuk mengencangkan dan melepas bolt.

    Special high-strength nut digunakan pada bolt ini.

    Bolt ini tidak bisa digantikan dengan bolt jenis lain.

    Standard hex head bolt tidak bisa untuk

    menggantikan karena mempunyai kekuatan yang

    berbeda .

    Identifikasi dan Penandaan.

    Bolt dapat diidentifikasikan oleh kepalanya, cara

    pengamanannya, matrial yang digunakan dalam

    pembuatan, atau kegunaan yang diharapkan.

    AN Steel bolt ditandakan dengan tanda yang timbul

    pada kepela bolt, Corrosion resistant steel ditandakan

    dengan tanda satu dash ( - ) pada kepala bolt, dan AN

    Aluminium alloy bolt dengan dua tanda dash .Part

    number Menerangkan tentang diameter, bolt length,

    grip length sebagai contoh :

    Bolt dengan Part Number AN3DD5A yaitu :

    AN : Air Force Navy Standard bolt.

    3 : Diameter bolt dalam per 16 yaitu : 3/ 16

    DD : Matrial 2024 Aluminium alloy

    Bila C matrial corrosion sesistant steel.

  • SMK Penerbangan

    Dan bila tidak ada tanda sama sekali berarti :

    Matrial Cadmiun plated steel.

    5 : Panjang bolt dalam per 8 inch,berarti : 5/8 . A : Sank tidak berlubang, Bila H berarti berlubang pada sank.

    Close tolerance NAS Bolt dibentuk lain yaitu

    timbul atau tenggelam tanda segitiga yang terdapat

    pada kepala bolt.

    Penandaan matrial NAS bolt adalah sama dengan

    AN Bolt, kecuali yang membedakan yaitu timbul

    atau tenggelanya tanda segi tiga..

    Bolt di Inspeksi ( diperiksa ) dengan Magnetik

    ( Magna flux ) atau dengan Flourescent ( Zyglo )

    yang berarti identifikasi berdasarkan perubahan

    warna, atau penendaan pada kepala dari masing masing type.

    SPECIAL PURPOSE BOLT.

    Adalh bolt yang dibuat untuk keperluan kusus,

    yang diklasifikasikan dalam special purpose bolt.

    Yaitu : Clevis bolt, Eyebolt, Jo-bolt, Lock bolt.

    Clevis Bolt.

    Bentuk kepalanya cembung ( round ), dikepalanya

    terdapat sloted atau recesse untuk penggunaaan

    screw driver.

    Bolt ini hanya digunakan pada beban shear saja dan

    tidak pernah pada beban tension, , sering

    ditempatkan pada mekanikal pin control system.

    Nomor standard AN-21 s.d AN 36 .

    Contoh penandaan / Part Number Clevis bolt

    AN24 - 14 A artinya :

    AN : Air-Force Navy Standard bolt.

    2 : Clevis Bolt.

    4 : Diameter 14 : 14 / 16 ( 7/8 ) length. A : sank not drilled.

    Eyebolt.

    Special bolt yang digunakan pada beban-beban

    tnsion dari luar.

    Ini dibentuk untuk penempatan komponen lain ,

    seperti kegunaan pada Fork turnbuckle, kable

    shackle, pada threadnya ada yang dibuat berlubang

    dan tidak berlubang, hal ini untuk keamanan

    Jo-Bolt.

    Adalah modifikasi Internally thread pada tiga

    permukaan rivet.

    Jo-bolt terdapat 3 bagian :

    -. Threaded steel alloy bolt,

    -. Threaded steel nut,

    -. Stainless stell sleeve yang dapat mengembang

    ( expand ).

    Dari tiga bagian ini dari manufaktur belumlah

    disatukan .

    Pengerjaannya dengan memutarkan bolt, nut

    ditahan, sleeve akan mengembang dan akan menutup

    ( mengikat benda kerja ) ketika sudah selesai atau

    pemutaran maximum groove pada bolt akan putus .

    Jo-bolt dibuat dengan menggunakan high shear dan

    tensile strength .

    Ditempatkan pada permanen struktur , yang tidak

    pernah atau tidak sering dibuka, baik untuk inspeksi

    maupun untuk keperluan perbaikan, sebab terdapat 3

    bagian tsb, yang memungkinkan akan menjadi

    kendor.

    Keuntungan menggunakan Jo-bolt :

    Sangat tahan terhadap vibrasi, ringan , dan cepat

    dikerjakan perseorangan.

    Terdapat 4 seri Diameter :

    1. seri 200 + diameter 3/16 . 2. 260 3. 312 5/16 4. 375 3/8

    Jo-bolt terdapat 3 macam kepala :

    1. F ( Flush ). 2. P ( Hex-head ). 3. FA ( Flush Miliable ).

    Gb.

    Lock Bolt.

    Adalah : Combinasi

    antara high strenth bolt dan

    rivet, tapi keuntungannya

    lebih dari pada bolt dan

    rivet.

    Umumnya terdapat pada

    Wing slice fitting, Beams,

    Skin-splice plated dan mayor structural.

    Lebih mudah serta cepat dipasaang dari pada bolt

    dan rivet biasa, menghemat penggunaan lock washer,

    cotter pin , special nut.

    Pemasangan dengan menggunakan pneumatic

    hammer atau Pull-gun.

    Ketika dipasang, ini sangat rigit dan mengunci secara

    permanen pada tempatnya.

    Terdapat 3 type yang digunakan :

    1. Pull type 2. Stump type 3. Blind type.

    Pull type.

    Digunakan pada primary & secondari struktur ,

    sangat cepat dalam pemasangan, mempunyai berat

    AN steel bolt & nut.

    Alat untuk pemasangannya special pneumatic Pull gun pemasangan dapat perseorangan dan dari satu arah.

    Pin dibuat dengan heat treated alloy steel atau

    high strength alloy . Collar dibuat dari Al.alloy atau

    Mild Steel.

    Stump type.

    Sama seperti Pull Type, tapi tidak mempunyai

    extendedstem. Pemasangan dengan standard

  • SMK Penerbangan

    pneumatic riveting hammer dan backing

    bar.Dikerjakan oleh dua orang dan dari dua arah.

    Pin dibuat dengan heat treated alloy steel atau

    high strength Al.alloy.

    Colar dibuat dari Al.alloy atau Mild steel.

    Blind Type.

    Dibuat menyatu ( asembled dari manufaktur ).

    Karakteristiknya :Kuat, dan dapat menarik plat /

    benda kerja secara bersamaan. Digunakan /

    pamasangan dari satu arah /satu sisi dapat dikerjakan

    perseorangan. Ditempatkan pada tempat-tempat yang

    sulit dicapai oleh rivet biasa.

    Alat pemesangannya special pneumatic Pull Gun

    Blind lock bolt terdiri dari heat treated Alloy steel

    pin Blind Sleeve dan Filler Sleeve, Mild Steel Collar,

    dan Carbon Steel Washer.

    Lock bolt bisa digunakan / diganti dengan hi-

    shear rivet, solid steel rivet atau AN bolt pada

    diameter dan bentuk kepala yang sama, pada AN

    2024-T.

    Penomoran.

    PULL type.

    AL PP H . T 8 8

    8 = Grip length per 16 . 8 = Diameter Body per 32 . T = Pin Matrial :

    -T : Head treat alloy steel.

    -E : 75 S T6 Al.alloy. H = Class fit.

    - H.Hole filling (interferance fit )

    - N Non hole filline ( clereance fit ).

    ALPP = Head Type :

    ACT 509 : Close Tolerance AN 509 C- Sink head

    AL PP : Pan head.

    ALPB : Brazier head

    ALP 509 : Standard AN 509 C-Sink

    head.

    ALP 426 : Standard AN 426 C-Sink

    head.

    BLIND TYPE.

    BL 8 4

    Grip length per 16 + 1/32 . Diameter body per 32 . Blind Lock bolt.

    STUMP TYPE

    ALSF E 8 8

    Grip length per 16 . Diameter body per 32 . Pin metrial :

    E : 75 S T6 Al.alloy. T : Heat threat alloy steel.

    Head type

    ASCT 509 : Close tolerance AN 509 C-sink head.

    ALSF : Flat head type.

    ALSF 509 : Standard AN 509 C sink head.

    ALSF 426 : Standard AN 426 C sink head.

    Bagian bagian dari Bolt :

    1. Head ( kepala bolt ) : bagian teratas dari bolt.

    2. Bolt length / sank :seluruh bagian bolt yang berada dibawah head.

    3. Grip length : bagian dari bolt length ( panjang bolt ) yang halus dan tidak ada

    ulirnya.

    Berada diantara benda yang dikencangkan.

    4. Thread / ulir : tempat untuk penempatan nut. Gb.

    Cara pemasangan bolt yang benar yaitu :

    1. Kepala bolt harus berada diatas benda yang dikencangkan.

    2. Menghadap ke depan / arah angin, agar apabila nut lepas bolt tidak jatuh.

    3. Kepala bolt harus selalu lebih besar dari pada diameter sunk, untuk mencegah masukknya

    bolt ke dalam lobang.

    4. Pengencangannya lebih utama pemutaran pada nut.

    5. Memberikan bantalan / washer pada kepala bolt atau pada nut.

    6. Bila menggunakan torsi / tenaga pengencangan harus sesuai ketentuan.

    A / C NUT.

    Nut adalah alat pengencang yang dipasangkan

    pada bolt atau stud,

    Nut mempunyai thread kanan dan kiri, thread

    kanan arah pengencangannya searah jarum jam,

    thread kiri arah pengencangannya berlawanan

    dengan arah jarum jam.

    Ukuran nut, jarak antara flat yang berlawanan.

    Bagian bagian Nut. Gb.

    1. Flat adalah : bagian permukaan nut yang digunakan untuk memasang kunci/Wrench,

    dalam pengencangan maupun pengendorannya.

    2. Internal diameter. Internal diameter selalu sama ukurannya dengan

    bolt atau stud yang menjadi pasangannya :..

    a. Mayor diameter nut harus sama ukurannya dengan minor diameter bolt.

    b. Minor diameter nut harus sama ukurannya dengan mayor diameter bolt.

    3. Height adalah ketebalan nut, ketebalan ini tergantung dari jenis dan pemakaian nut.

    4. Internal thread, mempunyai trhread kiri dan thread kanan.

    Ukuran thread harus sama dengan bolt / stud

    pasangannya.

  • SMK Penerbangan

    Dipasawat terdapat bermacam macam bentuk, ukuran, dibuat dari cadmiumplated, carbon steel,

    stainless steel atau anodized 2024-T Al alloy.

    Mempunyai ulir kanan maupun kiri ( arah

    putarannya ). Tidak ada identifikasi pada permukaan

    nut ( penomoran ).

    Nut dapat diidentifikasi henya dengan sifat logam

    dan warna , pada aluminium, brass atau cara kerja

    pada Self locking type dan dari bentuknya.

    Nut dapat dibedakan menjadi 2 grup.

    1. Non self locking nut. Yaitu nut yang harus diberi pengaman dari

    luar / seperti cotter pin, safety wire atau lock

    nut.

    2. Self locking nut. Yaitu nut yang mempunyai pengaman

    sendiri/ internal .

    Non Self Locking Nut.

    Jenis jenisnya antara lain .

    Castle nut, Castelled nut, Shear nut, Plain hex nut,

    Light hex nut, Plain check nut.

    Castle Nut. AN 310 digunakan dengan AN

    Hex head, clevis, eye bolt, yang

    mempunyai lubang pada sank.

    Castle nut dapat menahan tensional load yang

    basar, penggunaannya harus memakai pengaman

    antara lain dengan cotter pin lock, atau safety wire.

    Matrial : Steel

    Proses : heat-treat harden dsan Cadmiun plated.

    Threat : Class 3 NF

    Castelled Shear Nut

    AN 320, dibuat untuk

    kelengkapan seperti pada clevis

    bolt yang mempunyai lubang

    untuk taper pin, yang umumnya digunakan untuk

    beban shearing stress. Castelled shear nut mempuyai bentuk yang lebih

    tipis dari pada castle nut.

    Matrial, Proses dan Threar sama dengan castle nut.

    Plain hex nut. AN 315 ( Coarse) & AN 335

    ( Fine).

    AN 315 Matrial : Carbon Steel.

    Thread : Class 3 NC

    Mempunyai thread kanan dan kiri.

    AN 335 ( Fine ) Matrial, thread sama ( class 3 ),

    kanan-kiri.

    Nut ini cocok untuk

    perlengkapan yang menerima beban berat. Yang

    mana dibutuhkan tambahan pengamanan lain berupa

    check nut atau lock washer, penggunaannya

    dipesawat sangat dibatasi

    Light hex nut. AN 340 ( Coarse) & AN 345

    ( Fine).

    AN 340.

    Matrial : Carbon steel,

    Cadmium plated.

    Thread : Class 2 NC

    AN 345 .

    Matrial, thread sama ( Class 2

    NF ). Lebih tipis dari Plain hex nut, dan harus

    penggunakan tambahan pengamanan lain berupa

    check nut atau lock washer.

    Digunakan pada perlengkapan yang menerima beban

    ringan .

    Plain check nut.

    AN 316 . Digunakan untuk kelengkapan

    penguncian pada plain nut, set

    screw thead root end dan lengkapan lainnya.

    Wing nut.

    Matrial : Steel,

    Cadmiun plated atau

    Brass.

    Thread : Class 2 NF Nut ini pengencangannya dapat dengan

    menggunakan jari tangan , penempatannya pada

    tempet tempat yang sering dibuka tutup.

    Engine slotted nut AN 355.

    Nut ini dibuat kusus untuk

    engine dan tidak

    dipergunakan pada pesawat. Bentuknya lebih panjang

    dari castle nut.

    Matrial : Steel, Proses : heat tread harden.

    Thread : Class 3 NF.

    Selft Locking Nut.

    Umumnya digunakan pada :

    1. Antifiction bearing & control pulley.

    2. Accessories, anchor nut pada inspection hole,

    tahan terhadap getaran.

    3. Rocker box cover & exhoust stack.

  • SMK Penerbangan

    Tidak dibenarkan self locking nut dipasang pada

    tempat-tempat yang berputar terus menerus.

    Nut ini dipergunakan dipesawat untuk menjaga

    kekencangan hubungan / pengikatan yang tidak

    mengendor bila terkena getaran.

    Ada 2 macam alat pengunci pada self locking nut.

    1. Terbuat dari metal, dapat dipergunakan beberapa kali.

    Terbagi menjadi 2 jenis.

    a. Boots self locking nut. b. Stainless steel locking nut.

    2. Terbuat dari fiber, dapat dipergunakan sekali

    dan akan segera mengendor.

    Boots self locking nut.

    Adalah nut yang mempunyai

    satu permukaan , terbuat dari metal.

    Nut ini pada dasarnya adalah 2 nut

    yang dijadikan menjadi satu, yaitu : locking nut dan

    load carrying nut, dua bagian ini dihubungkan

    dengan spring.

    Spring ini selalu menjaga agar jarak antara kaduanya.

    Kedua nut tersebut mempunyai thread yang

    sama tapi tidak berhubungan . thread dari bolt harus

    melalui spring dahulu sebelum sampai pada thread

    nut kedua ( pengunci ).

    Setelah melalui spring, maka spring dan thread

    nut kedua akan mengunci thread dari bolt.

    Pemasangannya thread harus keluar dari nut

    minimum 1 thread.

    Boots self locking nut dibuat 3 macam bentuk

    a. Wing type Matrialnya : Anodized All. Alloy.

    b. Roll-top Matrial : Cadmium plated steel.

    c. Bellows type. Matrial : All.alloy.

    Stainless steel self locking nut.

    Terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

    Load thread dan nut case.

    Load thread : thread yang mempunyai beban

    pengencangan 2 bagian menjadi

    satu.

    Nut case : bagian pengunci.

    Dalam nut case terdapat nut bore yang

    mempunyai cela. Pada waktu nut case dimasukkan

    bolt, maka cela tidak menjepit. Bila nut case dilewati

    thread dari bolt, maka cela akan mengunci thread

    dari bolt, sehingga nut tidak akan kendor karena

    getaran pasawat pada waktu terbang.

    Pada waktu memasang bolt di setiap self locking

    nut maka thread dari

    bolt atau stud harus

    keluar dari bagian

    terbawah nut paling

    tidak satu thread

    penuh lebih sempurna

    jika 1 thread.

    Gb.

    Elastic Stop Nut

    Elastic stop nut standard nut dengan yang

    menonjol tempat kedudukan fiber locking collar.

    Fiber collar ini sangat kenyal dan kuat. Nut ini tidak efektif di

    tempatkan pada tempat tempat yang mengandung cairan

    kimia, carcon tetrachloride, oli,

    minyak dan juga pada tempat

    panas maupun dingin.

    Nut ini terdiri dari dua bagian yaitu : - Load thread dan Collar yang didalamnya

    terdapat plastic yang kenyal dan kuat.

    Bila thread bari bolt atau stud dipaksakan untuk

    masuk kedalam plastik tersebut maka terbentuklah

    thread yang menyerupai thread pada bolt / stud

    tersebut, thread inilah yang akan mengunci bolt / stud

    pada tempatnya

    Elastic stop nut dapat digunakan beberapa kali

    jika ditambahkan dengan pengaman lain seperti lock

    cotter pinlock washer.

    Pastikan pada penggunaan nut ini keadaan fiber tidak

    longggar ( bisa diputar dengan jaru ), tidak rapuh .

    Setelah pemasangan nut ini pastikan ujung thread

    bolt,stud atau screw keluar penuh dari nut.

    Ujung rata bolt,stud atau screw yang keluar kira-kira

    1/32 inch.atau 1 sampai 1 thread.

    Tidak dibenarkan mengetab ( membuat thread

    sendiri dengan tab ) pada fiber locking karena akan

    mengurangi kekuatan penguncian pada bolt,thread

    bolt yang akan memotong fiber.

    Tidak dibenarkan nut ini

    ditempatkan pada daerah yang

    mempunyai temperatur diatas

    2500 F

    Nut ini bisa ditempatkan pada

    mesin pesawat dan accessories

    yang sudah ditentukan oleh

    manufacture.

    Gb

    Sheet Spring Nut ( Tinnerman ) Sheet spring nut digunakan dengan

    standard dan sheet metal self tapping screw yang

    digunakan pada non structural.

    Kita akan menemui banyak macam dan bentuknya

    dalam penggunaan pada support line clamps, conduit

    clamps, electrical equipment, access doors dan lain-

    lain.

    Sheet Spring nut dibuat dari spring steel yang

    memjaga kekencangan bagian bagian yang disatukan .

    Macam macam sheet spring nut. a. Instrument Mounting Type. Nut type ini digunakan untuk penempatan

    Instrument case ke Instrument panel

    dipesawat. Matrial yang digunakan : Stainless

    steel.

    Pemasangannya dengan cara memasukkan

    atau menyelipkan nut tsb kedalam lubang nut

    di Instrument panel.

  • SMK Penerbangan

    Gambar

    .

    b. Anchor Nut / Nut Plated. Pemasangannya dengan dirivetkan pada

    struktur member, untuk menahan

    screwinspection plated.

    Nut ini tidak mempunyau kekuatan yang

    besar, digunakan pada Non Struktural

    inspection plated untuk melindungi

    permukaan dari kerusakan oleh pemasangan

    dan pelepasan self tapping screw.

    Anchor Nut / Nut Plated :

    Adalah : Metal self locking nut yang dipasang

    pada metal member yang akan disambungkan dengan

    rivet.

    Hal ini dilakukan karena keterbatasan / sempitnya

    ruangan sehingga tidak memungkinkan

    menggunakan kunci / wrench untuk memasang atau

    melepas nut.

    Semua nut plate ini bebannya tidak besar, sehingga

    bentuk nutnya kecil dan tipis.

    Macam macam Anchor Nut. 1. Two Lug Anchor Nut AN 366 F.

    Matrial Cadmiun plated steel.

    2. One Lug Anchor Nut NAS. 1025. 3. Coner Anchor Nut NAS 1027 / MS 21080.

    Matrial Cadmiun plated steel.

    4. Right Angle Anchor Nut AN 256 C. Matrial Corrotion resistant steel.

    Thread : NF dan NC.

    Code F Steel. C - Corrotion resistant steel

    WC- Weldable Corrotion Rest Steel.

    5. High Temperatur Two Lug Anchor Nut. AN 362 F.

    6. Two Lug Floting Anchor Nut NAS 686 / MS 21059.

    Matrial Heat treat cadmium plated steel.

    Identifikasi Nut Non self locking.

    AN 310 D 5 R.

    AN 310 : Castle nut.

    D : 2024-T All.alloy

    5 : 5/16 Inch Diameter.

    R : thread kanan ( biasanya 24

    thread per inch).

    AN 320 10 AN 320 : Castelled shear nut

    10 : 5/8 inch diameter ( 18 thread

    per inch )

    AN 350 B 1032

    AN 350 : Wing nut.

    B : Brass.

    10 : bolt nomor 10

    32 : thread per inch

    STUD

    Adalah steel rod yang mempunyai thread

    pada kedua ujungnya .Stud digunakan dimana bolt

    tidak dapat digunakan dan memungkinkan akan

    rusaknya inner thread pada memberkarena seringnya

    dibongkar pasang. Pemasangan stud adalah semi

    permanen yang mana salah satu ujungnya

    ditempatkan pada lobang benda / member dan

    lainnya dipasangkan pada nut.

    Untuk memberikan kekuatan pengencangan

    thread pada stud dibuat Coarse / kasar , ujung stud

    yang dimasukkan kedalam lubang threadnya Class 3

    ( medium ) dan pada nut Class 2 ( Free ). Secara

    umum stud selalu ditempatkan pada benda / member

    yang lebih lunak dari steel dan mendapatkan beban

    sambungan yang tinggi / kencang . Untuk menambah

    kekuatan sambungan yang lebih tinggi dibutuhkan

    lebih besar diameter stud yang digunakan.

    Stud dibuat dari bahan nickel steel alloy dan

    matrial yang spesifikasinya sama dengan bolt.

    Stud tidak menggunakan self locking nut karena atau

    cotter pin lock ( bila stud berlubang ) karena akan

    menyebabkan stud pada member mengendor.

    Umumnya nut pada stud menggunakan Lock nut

    atau dengan Locking Wire pada Castlelled nut dan

    stud yang berlobang.

    Macam macam Stud 1. Stud dengan satu ujungnya lebih besar.

    Stud bagian yang tertanam pada member

    mempunyai diameter yang lebih besar.

    2. Stud dengan diameter kedua ujungnya sama 3. Stud yang mempunyai bahu.

    Pada stud ini selain pada kedua ujungnya

    mempunyai diameter yang berlainan juga

    mempunyai bahu. Kebaikan stud ini pada

    waktu dipasang lebih stabil

    Memasang stud perlu diperhatikan bahwa stud ini

    harus terpasang dengan baik pada tempatnya.

    Pemasangan dapat menggunakan stud block atau

    dengan menggunakan 2 nut.

    Dengan menggunkan salah satu alat tersebut

    patahnya stud dapat dihindarkan.

    Gb.

    Cara mengeluarkan stud yang patah :

    1. Jika patahnya diatas atau diluar. Pertama : dibuat bentuk segi empat dengan kikir,

    kemudian dibuka dengan menggunakan

    kunci pas.

    Kedua : menggunakan tang jepit/plier grip dan

    diputar kearah mengendor ( kekiri ).

    Ketiga : ratakan bagian atas kemudian buat

    Sloted dengan heksaw/gergaji dan

    diputar menggunakan screw driver.

    2. Jika patahnya didalam. Mula-mula dicenter dengan gerinda dalam

    kemudian dibor dengan diameter sedikit

    lebih kecil dari diameter stud, dibuat left

  • SMK Penerbangan

    hand thread dengan tapping tool, masukkan

    bolt left hand thread ,diputar terus sampai

    sisa stud keluar dari lubang.

    Aircraft SCREW

    Secara umum Screw adalah : Alat pengencang

    ( fastening devices ) yang hampir sama dengan bolt,

    tapi tidak sekuat bolt ( karena dibuat dari matrial low

    strength ), dan menggunakan screw driver untuk

    memasang dan melepasnya.

    Gb.

    Bagian bagian screw :

    1. Head / kepala , yang merupakan kebagian paling atas, mempunyai slot yang digunakan

    untuk memasang screw driver.

    Ada 2 ( dua ) jenis Slot pada screw.:

    a. Lurus ( recessed ).

    b. Menyilang, ada dua

    .1. Reed & Prince, berkepala runcing / dalam.

    2. Philips, berkepala agak tumpul/

    dangkal.

    2. Panjang screw tergantung pada kepala screw. - Bila kepala screw berbentuk

    countersunk maka kepala screw

    termasuk panjang dari screw.

    - Bila bentuk kepalanya Round atau

    Filister, maka bukan termasuk panjang

    screw.

    3. Sunk. Panjang dari sunk adl : sama bagi semua

    screw,..panjang sunk tidak termasuk head

    screw / kepalanya.

    4. Grip Length.

    - Untuk countersunk sama dengan

    panjang bodynya ( tidak ada thread).

    - Untuk round dan Filister diukur dari

    bawah kepalanya sampai thread.

    5. Thread / ulir.

    Thread berada dibagian bawah dari body

    dan ujungnya runcing.

    Secara khusus type structural screw sama dengan

    standard structural bolt, hanya saja yang

    membedakan pada bentuk kepalanya, matrial pada

    keduanya sama (structural screw dan structural bolt ),

    begitu juga pada panjang Gripnya.

    Screw dibedakan dalam 3 ( tiga ) Group:

    1. Struktural Screw, dimana mempunyai kekuatan yang sama dengan bolt.

    2. Mechine Screw, termasuk type mayoritas/ lebih umum dan digunakan untuk general

    repair.

    3. Self tapping Screw, digunakan untuk penempatan part yang ringan.

    4. Drive Screw,

    1, Struktural Screw.

    Structural screw dubuat dari Alloy steel

    dengan heat threated, dan dapat digunakan seperti

    structural bolt. Screw ini ditentukan dalam seri NAS

    204 s.d NAS 235 dan AN 509 s.d AN 525.

    Screw ini mempunyai panjang grip dan shear

    strength sama seperti bolt dengan ukuran yang sama.

    Toleransi sunk-nya sama pada AN hex-head bolt dan

    thread NF.

    Structural Screw mempunyai bentuk kepala :

    round, brazier, dan countersunk.

    Cross Recessed head Screw diputar dengan

    menggunakan screwdriver Philips atau

    Reed&Prince.

    AN 509 ( 1000 ) countersunk ( flathead ) screw

    digunakan dalam countersunk hole dimana

    dibutuhkan permukaan yang rata.

    AN 525 washer-head structural screw digunakan

    dimana round head tidak memungkinkan untuk

    digunakan, dimana washer-head Screw mempunyai

    kontak permukaan

    yang lebih luas.

    Gb.

    2. Machine Screw

    screw ini mempunyai bentuk kepala :

    Countersunk ( flathead ), roundhead, atau washer

    heat

    Screw ini merupakan General Purpose, yang terbuat

    dari Low carbon steel, Brass, Corrosion resistant

    steel, dan Aluminium alloy.

    Roundhead screw AN 515 ( Coarse thread ) dan

    AN 520 ( Fine thread ) mempunyai slotted atau

    recessed dikepalanya.

    Countersunk Mechine screw AN 505 dan AN

    510 bersudut 820 , dan AN 507 bersudut 1000.

    Fillister head Screw, AN 500 s.d AN 503, adalah

    General purpose screw dan digunakan sebagai cap

    screw dalam mekanisme ringan, seperti pada Gear

    box cover plates.

    AN 500 (Coarse thread )dan AN 501 (Fine thread ).

    AN 502 ( Fine ) dan 503 ( Coarse ) Fillister head

    screw dibuat dari heat-threat alloy steel, mempunyai

    grip yang lebih pendek screw ini digunakan sebagai

    capscrew yang membutuhkan kekuatan yang besar.

    Coarse thread screw umumnya digunakan sebagai

    capsscrew dalam tapped Aluminium alloy dan

    Magnesium casting, sebab kedua metal ini lunak.

    3. Self-tapping Screw.

    Screw ini mempunyai beban yang ringan ( low

    strength ), ulirnya kasar dan tidak menggunakan nut

    sebagai pasangannya.

    Self tapping screw dapat membuat ulir sendiri

    pada waktu dipasang pada casting.

    Selftapping screw bernomor AN 504 dan AN 506

    AN 504 (round head) dan AN 506 ( countersunk 820 )

    Screw ini digunakan untuk penempatan removable

    part, seperti name plates ke casting( member metal)

    dan part dimana screw membuat thread (self tapping)

    pada casting ( member metal ).

    AN 530 dan AN 531 adalah self tapping screw

    untuk sheet metal, sering disebut juga Parler-Kelon

    type-Z , dimana digunakan dalam temporary

  • SMK Penerbangan

    attachment pada sheet metal untuk perivetan,

    pemasangan secara permanen pada non structural.

    Self tapping screw tidak boleh digunakan untuk

    menggantikan stadard

    screw, nut, bolt atau

    rivet.

    Gb.

    Drive Screw Drive screw adalah termasuk self tapping screw

    tapi tidak screw yang sesungguhnya, karena screw ini

    cara penemptannya dengan dipukul menggunakan

    hammer pada kepalanya, dan tidak mempunyai

    slotted atau recessed .

    Drive Screw, AN 535 disebut juga Parker-Kelon

    type- U.

    Screw jenis ini tidak boleh dibongkar setelah

    pemasangan, sebab threadnya akan rusak, juga

    lobang pada casting akan melebar / longgar.

    Gb.

    Identification and Coding

    Contoh : AN 501 (A)B 416 7 AN = Airforce Navy standard.

    501 = Fillister head, fine thread.

    ( A )= setelah kode matrial = berlobang

    ( )= tidak berlobang .

    B = Brass / kode matrial.

    D = Aluminium Alloy 2017 T C = Corrosion resistant Steel.

    416 = 4/16 inch diameter.

    7 = 7/16 inch panjang screw.

    NAS 144 DH - 22.

    NAS : National Aircraft Standard.

    144 : Head style, diameter and thread : - 28 bolt internal wrench.

    DH : Drilled head.

    22 : screw length dalam per 16 inch 22/16 ( 1 3/8 ).

    UNTHREAD FASTENER

    WASHER ( RING )

    Washer karena bentuknya seperti ring, sering

    disebut ring yang ditempatkan diantara kepala bolt /

    screw dan material yang digabungkan atau diantara

    nut dan metal yang digabugkan.

    Kegunaan washer adalah :

    -1. Meratakan beban.

    -2. Mencegah keausan metal yang digabungkan.

    -3 Mencegah korrosion metal yang digabungkan

    -4. Mengatur jarak sehingga gripnya tepat berada

    pada metal yang digabungkan atau lubang pada

    thread / ulir tepat pada cela Castle Nut.

    Penggunaan washer dapat yang tipis maupun yang

    tebal, sesuai ketentuan yang ada pada manual, dapat

    berjumlah satu ataupun dua buah.

    Penggunaan washer dianjurkan sesuai dengan

    bahan yang sama dengan bolt atau nutnya.

    Ukuran dari washer.

    Washer mempunyai 3 bagian yang diukur yaitu :

    1. Internal Diameter. Ukuran ini harus sama dengan ukuran shank

    dari bolt/screw pasangannya. Toleransi

    besarnya 1/16 dari ukuran shank. 2. Ekternal Diameter.

    Miimum ukurannya harus sama dengan

    ukuran kepala bolt / screw. Toleransi

    bersarnya max 1/8 dari kepala b/ crew. 3. Ketebalan / Thicness.

    Penggunaan ketebalan washer dapat 1 atau 2

    atau bahkan 3 pada satu tempat.

    Ketebalan ini akan mengatur :

    a..Semua bagian Grips tertutup sehingga Nut dapat

    dikencangkan.

    b. Lubang pada sank lurus dengan celah pada Castle

    Nut, sehingga cotter pin dapat dipasang dengan

    sempurna.

    Waher yang sering

    digunakan pada

    airframe repair

    adalah plain, lock,

    atau special

    washer.

    Gb.

    Macam Macam Washer.

    Plain Washer.

    Adalah washer yang permukaannya

    halus dan berbantuk melingkar.AN 960

    dan AN 970 digunakan untuk hex nut.

    Washer ini memberikan lapisan

    permukaan yang halus antara bolt,

    screw atau nut dengan metal dan

    mengatur jarak / shim antara panjang Grip pada

    pemasangan bolt dan nut.

    Digunakan untuk penyetelan posisi Castle nut

    tepat di lubang cotter pin pada bolt.

    Plain washer digunakan harus dibawah Lock Washer

    untuk mencegah kerusakan pada permukaan material

    ( bila menggunakan tambahan Lock Washer ).

    Aluminium atau all.alloy washer yang digunakan

    pada Aluminium alloy atau magnesium pada

    structure , akan menyebabkan corrosion karena

    perbedaan metalnya. Dalam keadaan ini arus

    listrik akan mengalir ( static elektrik ) antara

    washer dan steel bolt. Umumnya digunakan

    Cadmium plated stel washer sebagai bantalan/

    bearingnya dengan struktur, karena washer ini

    akan menahan gaya potong pada nut yang lebih

    baik dari pada all.alloy washer.

    AN 970 steel washer mempunyai bearing area

    yang lebih luas dari pada AN 960 , dan digunakan

  • SMK Penerbangan

    untuk permukaan kayu, pemasangannya antara

    struktur dengan head dan nut.

    Lock Washer

    Digunakan bila self locking nut atau castle nut

    tidak dapat dipakai .

    Ada Macam- macam Lock Washer :

    1. Spring Washer ( AN 935 ). Bila dipakai pengunciannya dengan

    tekanan yang diberikan dari bolt atau nut

    kepada strukture member metalnya.

    Pengunciannya ini mencegah

    mengendornya nut dari vibration.

    Washer ini dapat digunakan berulang

    kali.

    2. Shakeproof Lock

    Washer.

    Adalah : Washer yang

    pada bagian luarnya dibuat

    bergerigi ( tab ) yang

    dibengkokkan secara

    menyilang (cross ) keatas dan

    kebawah dari permukaan bolt

    atau nut. Pengunciannya dengan memberikan tekanan

    dan akan membuat gerigi washer ini merapat ke nut

    dan structure member.

    Washer ini dapat dipakai hanya sekali karena

    gerigi nya akan segera rusak setelah pemasangan dan

    pembongkaran.

    Shake proof Lockwasher dapat ditempatkan

    pada tempat yang panas dan tempat yang banyak

    mendapatkan vibrasi yang besar.

    3. Ada berbagai macam cara mengamanan

    dalam lock washer, seperti externl tab washer yang

    dibengkokkan 900 keluar setelah pemasangan

    Lock Washer tidak boleh digunakan pada :

    1. Dengan fastener pada primary atau secondary

    structures.

    2. Dengan fastener pada beberpa part di pesawat

    yang mana akan menyebabkan kerusakan atau

    bahaya begi pesawat ataupun personilnya.

    3. Sambungan yang terletak pada air flow.

    4. Daerah yang sering dibongkar pasang .

    5. Dimana washer menyebabakan kondisi yang

    corrosive/berkarat

    6 Penempatan yg terbuka pada daerah air flow.

    7. Ditempatkan pada matrial yang lunak tanpa

    menggunakan plain washer untuk mencegah

    rusaknya permukan matrial.

    Special Washer.

    Ball-socket dan seat washer , AC 950

    dan AC 955, adalah special washer yang

    digunakan / ditempatkan menyudut

    terhadap permukaan atau daerah yang

    tepat, telah ditentukan. Kedua washer ini digunakan secara

    bersama-sama.

    Washer NAS 143 dan MS 20002 washer

    digunakan untuk internal wrench bolt, pada seri NAS

    144 s.d NAS 158.

    Washer NAS 143 C dan MS 20002 C adalah

    countersunk yang digunakan pada head bolt

    countersunk dan plain washer digunakan dibawah

    nut.

    TURN LOCK FASTENER

    Turn lock fastener digunakan untuk mngunci

    inspection plated, doors, dan panel-panel lain yang

    dapat dibuka pada aircraft.

    Turn lock fastener juga diartikan sebagai quick

    opening, quick action, dan stressed panel fastener..

    Dengan kata lain fastener ini dibutuhkan untuk

    memudahkan membuka acces panel guna inspeksi

    dan servicing.

    Dzus Fastener.

    Fastener ini terdiri dari Stud, Grommet dan

    Receptacle ( berupa spring yang dirivetkan pada

    structure pesawat )

    Grommet dibuat dari bahan aluminium atau

    aluminium alloy, yang berguna untuk mengunci

    stud..

    Grommet dapat dibuat dari 1100 aluminium tubing

    ( yang dibentuk countersunk ), jika dalam keadaan

    sangat darurat.

    Spring dibuat dari Cadmium plated, untuk tahan

    terhadap corrotion.

    Spring digunakan untuk mengunci stud ketika dua

    bagian di satukan..

    Stud dibuat dari Steel dan Cadmium plated.

    Stud ini mempunyai tiga bentuk kepala :

    Wing, Flish dan Oval.

    Diamter body, length, dan head type

    identification atau ditentukan oleh tanda yang

    terdapat pada kepala stud.

    Diameter selalu diukur dalam per 16 Inch

    Length ( jarak diukur dari kepala stud sampai pada

    bawah spring hole ) diukur dalam per 100 inch.

    1/4 putaran clockwise untuk mengunci stud ini, dan

    putaran untuk unlocked.

    Dzus fastener identification.

    F : Flush head.

    61/2 : Body diameter dalam per 16 Inch.

    .50 : Length ( 50 /100 ) inch.

  • SMK Penerbangan

    Camlock Fastener

    Camlock fastener dibuat beragam bentuk dan

    macamnya.

    Seri yang sering digunakan yaitu 2600, 2700, 40S51,

    4002.

    Fastener ini digunakan untuk pengencangan pada :

    - Cowling dan Fairing.

    Camlock fastener mempunyai 3 bagian yaitu :

    - Stud assembly, Grommet, Receptacle

    Stud dan Grommet dipasang pada bagian yang

    dibuka, dengan permukaan rata, dimpled ( cekung )

    countersunk, disesuaikan dengan ketebalan matrial

    yang digunakannya

    Receptacle ( bagian pengunci yang dirivetkan

    pada struktur pesawat ).

    Receptacle ini mempunyai dua type :

    - Rigid dan Floting.

    Penguncian fastener ini dengan memutarnya

    putaran ( clockwise ) dan sebaliknya.

    Gb.

    Airlock Fastener.

    Fastener ini memiliki 3 bagian yaitu :

    - Stud, Cross pin, dan Receptacle.

    - Stud dibuat dari steel dan case hardened untuk

    menjaga pemakaian yang berlebihan (supaya kuat )

    Lubang stud dibuat pres fit pada cross pin.

    Ketebalan total matrial yang dikencangkan

    dengan fastener ini harus diketahui dahulu sebelum

    menentukan panjang stud yang digunakan untuk

    instalasi.

    Total ketebalan untuk penguncian matrial masing-

    masing stud ini dapat diketahui dari tanda yang

    terdapat pada kepala stud, dalam per-1000 Inch

    ( .040, .070, .190, ..).

    Bentuk kepala stud pada air lock

    fastener ada 3 macam yaitu :

    - Flush, Oval, dan Wing

    Gb.

    Cross pin dibuat dari Chrome Vanadium steel dan

    heat treated untuk memberikam maximum strength,

    pemakaian maximum, dan menahan beban.

    Cross pin ini hanya dapat digunakan sekali saja,

    setelah dilepas dari stud cross pin ini harus diganti

    dengan yang baru.

    Receptacle untuk airlock fastener ini dibuat dalam

    dua ( 2 ) type yitu : Rigid dan Floating.

    Receptacle dibuat dari high carbon, heat treated steel.

    PIN

    Penggunaan Pin pada pesawat terbang yaitu untuk

    menjaga keamanan dan mencegah terjadinya

    penurunan, penggunaan / pengencangan pada bagian-

    bagian pesawat terbang dan menahan shear load..

    Dalam aircraft struktur Pin utama mempunyai

    tiga ( 3 ) type : Taper pin, Clevis atau Flathead pin,

    dan Cotter pin.

    Taper pin.

    Plain pin ( AN 385 ) dan Threaded pin ( AN 386

    ), digunakan dalam sambungan ( joint ) yang

    membawa shear load. Pin ini mempunyai lubang

    untuk safety wire.

    Threaded taper pin digunakan dengan taper pin

    washer ( AN 975 ) dan shear nut ( yang diamankan

    dengan cotter pin ), atau self locking nut.

    Gb.

    Flathead atau Clevis pin.

    Pin ini umumnya disebut Flathead pin (MS

    20392) yang digunakan dengan Tie-rod terminals dan

    pada secondary controls yang mana tidak beroperasi

    secara terus menerus.

    Pemasangan pin ini kepalanya harus berada diatas

    dengan tujuan apabila cotter pin lepas atau patah pin

    akan tatap berada pada tempatnya.

    Gb.

    Cotter pin.

    AN 380 Cadmium-plated, low-carbon steel cotter

    pin digunakan untuk pengamanan bolts, screws, nuts,

    dan pin lainnya, juga digunakan dalam pengerjaan

    lain yang membutuhkan keamanan.

    AN 381 Corrosion

    resistant steel cotter pin

    digunakan pada tempat

    matrial non magnetic

    atau tempat yang

    dikehendaki tahan

    terhadap corrosion.

    Roll pin.

    Roll pin adalah pressed-fit pin dengan ujung yang

    runcing ( seperti peniti ).

    Pin ini dibuat dari spring steel dan dibentuk

    melingkar dari sebuah tabung.

    Pemasangannya, memasukkannya dengan hand

    tools dan ditekan. Tekaanan pin ini menahan dinding

    lubang supaya tidak bergerak.

    Contoh pemasangannya pada penguncian turnbuckle,

    saftying hub blade ( rotary wing ).

    Gb.

  • SMK Penerbangan

    Lock and safety pin.

    Lock pin digunakan untuk mengunci cowling

    fastener.

    Pin ini dibuat dari corrosion resistant steel wire.

    Penggunaan pin ini tidak menggunakan tools,/ dapat

    hanya dengan tangan

    Cara penguncian pin ini yaitu pin melewati lubang

    pada stud / fastener

    Gb..

    RIVET.

    Adalah : metal pin yang digunakan untuk

    menggabungkan dua atau lebih sheet metal, paltes

    atau masing masing material secara bersama sama Kepala di salah satu isi ujungnya dibuat dari

    manufaktur.

    Sunk ditempatkan pada lubang dan diantara dua

    permukaan material, dan ujung lainnya digunakan

    untuk mengunci matrial tersebut secara bersama.

    Bagian-bagian Rivet :

    1. Head / kepala :

    terletak pada salah satu ujung rivet dan

    memiliki garis tengah.

    2. shank / grip / panjang

    -. Bila kepalanya round maka diukur dari

    batas bawah kepala sampai ujung satunya.

    -. Bila Countersunk maka diukur dari batas

    atas kepala sampai ujung satunya.

    3. diameter shank .

    Dua type utama Rivet yang dipergunakan dalam

    pesawat terbang yaitu :

    -. Solid-shank , yang pengerjaannya harus

    menggunakan backing bar dan dua orang.

    -. Special ( Blind ) rivet , pengerjaannya tidak

    menggunakan backing bar dapan dapat

    dikerjakan perseorangan.

    Solid Shank Rivet.

    Solid-shank river umumnya digunakan untuk

    pengerjaan repair.

    Diidentifikasikan dengan : material yang

    dipergunakan, bentuk kepala, ukuran shank, sifat

    pengerjaannya ( temper condition )

    Macam-macam kepala Rivet.

    1.Countersunk head AN 425.

    2. Round head AN 430

    3. Flat head AN 441.

    4. Brazier head AN 455.

    5. Universal head AN 470.

    Lima macam rivet yang sering digunakan yaitu :

    1100, 2017-T, 2024-T, 2117-T dan 5056.

    Rivet 1100 mengandung 99,45 % pure

    Aluminium dan sangat lunak, digunakan untuk

    merivet aluminium alloy yang lunak.

    Rivet 1100, 3003, 5052 digunakan pada non

    structural part.

    Rivet 2117-T dikenal dengan Field rivet lebih

    banyak digunakan dari pada jenis rivet yang lainnya

    untuk perivetan aluminium alloy structure.

    Field rivet ini siap digunakan karena tidak

    memerlukan heat-treating dan anneling lagi, juga

    mempunyai ketahanan corrosion yang tinggi.

    Rivet 2017-T dan 2024-T juga digunakan dalam

    structure aluminium alloy structure yang

    membutuhkan keuatan yang tinggi.

    Jenis rivet ini dalan keadaan lunak ( anneled ),yang

    harus dijaga kondisinya dalam refrigerator.

    *. Rivet 2017-T harus segara digunakan dalam

    jangka waktu 1 jam setelah keluar dari refrigerator.

    *. Rivet 2024-T harus segera digunakan dalam

    jangka waktu 10 20 menit setelah keluar dari refrigerator.

    Jenis rivet ini akan mengeras ( hardened ) dengan

    sendirinya sesuai berlalunya waktu setelah

    pengerjaan

    Rivet 5056 digunakan untuk perivetan

    Magnesium alloy structure karena ; mempunyai

    kwalitas corrosion resistant yang baik dalam

    kombinasi dengan Magnesium.

    Mild steel rivet digunakan untuk perivetan steel

    parts. Corrosion steel rivet digunakan untuk merivet

    corrosion steel dalam firewalls, exhaust stack

    brackets dan structure yang lainnya .

    Monel rivet digunakan untuk perivetan Nickel-

    steel alloy. Rivet ini dapat menggantikan untuk

    digunakan pada corrosion resistant steel dalam

    beberapa bentuk.

  • SMK Penerbangan

    Copper rivet, penggunaannya dalam pesawat

    sangat dibatasi. Copper ivcet hanya dapat digunakan

    pada Copper alloy atau pda non magnetic matrial.

    Proses heat-treating ( anneling ) pada rivet dikerjakan

    dengan alat: Electric air furnance, Salt bath (air

    garam) atau Hot oil bath.

    Temperatur heat-treating antara 625 0F 950 0F. Agar dalam penanganannya pada heat-treating tidak

    menyusahkan maka rivet ini dipanaskan dalam baki

    atau jaring kawat, yang kemudian di Quenching

    dalam cold water ( 70 oF ) setelah heat-treated.

    Rivet 2017-T dan 2024-T adla heat-treatable ivet,

    yang akan segera bereaksi mengeras dengan cepat

    dalam temperatur ruang. Dan harus segera digunakan

    setelah keluar dari tempat pendinginan.

    Untuk menjaga rivet ini dari pengerasan, rivet ini

    dijaga pada temperatur dibawah 32 oF dalam electric

    refrigerator atau icebox rivet. Dalam kondisi penyimpanan ini, rivet akan tetap lunak untuk

    dikerjakan sampai 2 minggu atau lebih.

    Untuk beberapa rivet tertentu harus dikeluarkan

    untuk diheat-treating kembali, kemudian disimpan.

    Heating time Air Furnance. Rivet alloy Waktu Temp.heat-trating

    2024. 1 jam 910 oF 930 oF. 2017. 1 jam 925 oF 950 oF.

    Heating time Salt bath

    2024 30 menit 910 0F 930 0F. 2017 30 menit 925 0F 950 0F.

    Aluminium grouping

    Group A Group B

    1100 2117

    3003 2017

    5052 2124

    6053 7075

    Tujuan ini dimaksudkan untuk menyamakan atau

    matrial tidak akan bereaksi bila saling

    menggantikan dalam satu group.

    Ini berarti group A tidak bisa untuk menggantikan

    group B, karena akan meyebabkan Dissimilar

    corrosion.

    Dan untuk menghindari dissimilar corrosion ini,

    maka telah ditentukan dengan AN Standard

    protective coating surface pada rivet, yaitu

    berupa :

    -. Zinc chromate ( melapisi dengan seng ).

    -. Metal spray.

    -. Anodized finish.

    Protective coating pada rivet ditandakan

    dengan warnanya :

    -. Zinc chromate akan berwarna kuning.

    -. Metal spray akan berwarna silver-gray ( abu-abu

    perak ).

    -. Anodized akan berwarna pearl-gray (abu-abu

    mutiara ).

    Untuk situasi yang tidak memungkinkan untuk

    dilakukan pada perbaikan dilapangan maka :

    protective coating dilakukan dengan cara mengecat

    rivet dengan Zinc chromate sebelum dan sesudah

    dilakukannya pekerjaan tersebut.

    Identification rivet

    Tanda-tanda yang terdapat pada kepala rivet

    digunakan untuk membedakan karakteristiknya,

    seperti ; raised dot / teat( mata ), two rise dot / teat,

    dimple ( cekung ), sepasang ( pair ) raised dash,

    raised cross, rise dash atau single triangle, selain itu

    juga pada perbedaan warnanya.

    Roundhead Rivet. Rivet ini digunakan dalam interior pada pesawat,

    terkecuali pada tempat-tempat tertentu yang

    clereance-nya sangat berdekatan dengan members.

    Flathead rivet. Rivet ini seperti roundhead, digunakan untuk

    interior structure. Rivet ini digunakan dimana

    dibutuhkan maximum strength dan untuk

    menggantikan round head rivet pada clereance yang

    sangat sempit. Rivet ini jarang digunakan , dan jika

    digunakan pada external surface.

    Brazier head rivet. Rivet ini mempunyai bentuk diameter kepala yang

    luas, dimana hal itu sangat baik digunakan untuk

    merivet plat yang tipis ( skin ).

    Bentuk kepala yang brazier ini memungkinkan

    tahan terhadap air flow , sehingga banyak digunakan

    pada exterior surface , bagian yang ramping /

    slipstream, kususnya bagian belakang pesawat /

    empennage.

    Universal head rivet.

    Adalah combinasi antara round head, flat head,

    dan brazier head.

    Juga digunakan pada aircraft construcsion dan repair

    interior dan exterior pesawat.

    Rivet ini dapat untuk menggantikan round head, flat

    head, atau brazier head.

    Countersunk head rivet. Adalah rivet yang bentuk atas kepalanya rata dan

    miring kebawah pada samping kepala, ini

    memungkinkan akan menghasilkan permukaan yang

    rata pada dirivetan. Sudut kepala bervariasi antara

  • SMK Penerbangan

    780 s./d 1200 dan yang sering digunakan 1000 karena

    type ini lebih kencang dari pada type lainnya. Juga

    digunakan pada exterior surface pesawat dan

    meminimalkan turbulent air flow.

    Part number pada rivet :

    AN 426 / MS 20426 : Countersunk head rivet 1000.

    AN 430 / MS 20430 : - Round head rivet.

    AN 441 : - Flat head rivet.

    AN 456 : - Brazier head rivet.

    AN 470 / MS 20470 : - Universal head rivet

    Selain part number juga tercantum code lainnya :

    A : - Al.alloy , 110 atau 3003

    AD : - Al alloy , 2117-T

    D : - Al.alloy , 2017-T

    DD : - Al.alloy , 2024-T

    B : - Al.alooy, 5056

    C : - Copper.

    M : - Monel.

    Contoh penandaan / pembacaan Part number rivet :

    AN470AD3-5 ( completed part number ).

    AN : Air Force Navy standart number. 470 : Universal heah rivet.

    AD : 2117-T Al.alloy.

    3 : 3/32 atau 3/16 Inch Diameter.

    5 : 5/32 atau 5/16 Inch length ( Panjang )

    Special ( Blind ) Rivet.

    Pada pesawat terdapat tempat - tempat yang tidak

    memungkin merivet dari kedua sisinya, atau

    terbatasnya tempat untuk mengunakaan bucking bar

    tools.

    Dan juga penempatan aircraft interior / non

    struktural yang tidak perlu menggunakan solid sunk

    rivet, karena dianggap tidak butuh kekuatan yang

    panuh, cukup dengan blind rivet.

    Rivet ini ( Blind ) dapat dikerjakan oleh

    perseorangan dan dari satu sisi saja( sisi satunya tak

    terlihat ) dan rivet hanya dimasukkan kedalam lobangnya ,

    pengerjaannya menggunakan special pneumatic

    pull gun rivet, sehingga dapat dikatakan sebagai

    special rivet.

    Control cable

    Cable sering digunakan pada system pesawat

    terbang, sperti pada : flight control system, primary

    flight control sistem, engine control, emergency

    extention system pada landing gear, dan beberapa

    system yang lainnya.

    Keuntungan penggunaan cable :

    1. Kuat, dan ringan

    2. Mempunyai flexibilitas yang tinggi, sehingga

    dapat mencapai pada tempat yang berliku.

    3. Rapi dalam pemasangan

    4. Mempunyai mechanikal efisiensi yang tinggi,

    karena mempunyai ketelitian yang tinggi untuk

    pengontrolan.

    5. Bila akan putus menunjukkan tanda tanda. Kerugian menggunakan cable :

    1. Ketegangannya harus sering diperiksa ulang

    secara berkala, karena dipengaruhi oleh

    perubahan suhu.

    2. Hanya dapat menarik saja tidak bisa untuk

    mendorong.

    3. Selalu diinspeksi dari korrosion.

    4. Membutuhkan perlengkapan yang banyak

    ( pulley, turnbuckle dll )

    5. Kekuatan sambungan atar cable tidak sama

    Yang mempengaruhi kekuatan cable antara lain

    1. Jumlah puntiran.

    2. Diameter.

    3. Material.

    Control cable terbuat dari Carbon steel / Galvanis

    dan Stainless steel.

    Galvanis : Proses pelapisaan permukan benda yang

    terbuat dari besi / baja dengan logam seng/zink agar

    tahan korrosi.

  • SMK Penerbangan

    Cable contrucsion: Komponen dasar cable adalah kawat / wire.

    Diameter kawat menentukan diameter pada cable.

    Sekumpulan wire/kawat yang dibentuk spiral

    disebut dengan strand.

    Dan sekumpulan strand yang dibentuk spiral

    disebut cable dengan satu strand sebgai pusatnya.

    Jenis jenis cable. 1. Non flexible cable : yaitu :

    1. Ukuran 1 X 7 = Strand yang terbuat dari 7

    wire.

    2. Ukuran 1 X 9 = Strand yang terdiri dari 9

    wire.

    Digunakan pada Instalasi dimana cable tidak

    melewati beberapa pulley.

    2. Flexible / Medium cable : yaitu :

    Cable dengan ukuran 7 X 7 = Cable yang terdiri

    dari 7 strand, dan masing-masing strand terdiri

    dari 7 wire.

    Digunakan pada trim tab control, engine control,

    indicator control.

    Mempunyai ukuran diameter 1/16 s.d 3/32.

    3. Extra flexible cable.

    Cable dengan ukuran : 7 X 19 = Cable yang

    terdiri dari 7 strand, dan masing-masing atrand

    terdiri dari 19 wire.

    Digunakan pada prymari control sistem dan

    tempat-tempat lain yang beropersi melalui

    beberapa puley.

    Mempunyai ukuran diameter 1/8 s.d 3/8

    Catatan : Galvanized cable mampunyai daya tahan

    terhadap material, fatique / kelelahan dibandingkan

    dengan stainless steel, tapi penggunaannya

    menyebabkan korosion, dan sebaiknya menggunakan

    stainless steel.

    Cable yang sering digunakan pada pesawat

    terbang yaitu berukuran 7 X 7 dan 7 X 19.

    Cara cara pemuntiran pada cable : 1. Regular Lay.

    Pemuntiran wire membentuk strand yang

    berlawanan arah dengan puntiran strand

    membentuk cable.

    2. Long Lay.

    Pemuntiran wire memnbentuk strand searah

    dengan puntiran strand membentuk cable.

    3. Reverse Lay.

    Pemuntiran wire membentuk strand antara satu

    dengan yang lainnya berlawanan arah.

    Cara pemuntiran tersebut akan mempengaruhi *.

    Kaku atau lemasnya cable.

    *. Strechednya tinggi atau rendah

    Yang paling baik pemuntirannya adalah Rerguler

    Lay karena dapat lemas dan stretch rendah.

    Syarat syarat Cable yang tidak boleh dipergunakan :

    *. Untuk extra flexible cable inspeksi tiap 1 inch ,

    lebih dari 6 wire yang putus harus segera

    diganti.

    Pengaruh ketegangan cable ;

    Jika terlalu kendor : -. Reaksinya lambat,

    -. lebih ringan.

    Jika terlalu kencang : -. Lebih kuat.

    -. Sangat sensitive.

    Cable Fitting ( Penguat Cable )

    Dalam pemasangan cable pada pesawat terbang

    dilengkapi dengan macam macam fitting ( penguat / alat bantu ) antara lain :

    a. Terminal ( Jepitan / pembatas )

    b. Thimbles

    c. Bushing ( tabung )

    d. Shackles ( mata rantai / kopling ).

    Adapun beberapa jenis Fitting yang sering

    dipergunakan adalah :

    1. Single sank ball end terminal.

    2. Double sank ball end terminal.

    3. Rod end terminal.

    4. Threaded end.terminal

    5. Eye end terminal

    6. Fork end terminal

    *. Threaded end, Fork end, Eye end terminal

    digunakan untuk menghubungkan cable dengan

    turnbuckle ( penyetel ketegangan cable ), bellcrank

    ( tuas pengungkit ) atau sambungan lain dalam

    sistem.

    *. Ball, Eye, Rod end terminal digunakan untuk

    menyambungkan cable ke quadran lever dan

    sambungan khusus yang tempatnya / ruangan

    terbatas.

    *. Thimble, bushing dan Shakles : digunakan

    pada tempat yang sama dengan penggunaan terminal

    fitting, bilamana fasilitas dan persedian sangat

    terbatas.

    Serta penggantian secara cepat sangat diperlukan.

    Bahan yang dipakai Cadmium plated steel

    Turnbuckle.

    Adalah

    peralatan

    mechanical screw

    yang mempunyai

    dua threaded and

    terminal dan

    sebuah internal

    threaded barrel.

    Turn buckle

    digunakan pada cable assembly dengan tujuan untuk

    penyetelan panjang cable dan tention/ketegangan

    cable.

  • SMK Penerbangan

    Satu endthread terminal mempunyai thread kanan

    dan satunya lagi thread kiri.

    Dan pada barrel mempunyai pasangannya, iner

    thread kanan dan iner thread kiri. Ujung pada barrel

    terdapat tanda R/H dan L/H thread. Ketika turn

    buckle dipasangkan pada control system diperlukan

    kedua thead end terminal tersebut dengan thread

    yang sama pada barrelnya.

    Perlu diperhatikan bahwa thread terminal yang

    masuk kedalam barrel tidak kurang dari 3 thread

    terlihat di luar.

    Setelah turnbuckle selesai disetel kemudian

    diamankan dengan safety lock pins.

    Turnbuckle dan komponennya mempunyai dua

    klasifikasi umum, yaitu :

    1. Short dengan symbol S , pendek 2. Long dengan symbol L , panjang.

    Panjang dan pendek ukuran akan menentukan

    kekuatan yang diterima turnbuckle.

    Panjang barrel ada 3 macam: 2 ( pendek ), 4 dan 4 ( panjang ).

    Bahan bareel dari Brass

    Thread turnbuckle termasuk thread kelas 3

    Gr.

    Pus pull tube linkage.

    Push-pull tube digunakan dengan macam-macam

    type pada system operasi mekanikal.

    Jenis-jenis sambungan ini membatasi berbagi

    tenaga ( tention, compression maupun stress ) yang

    disalurkan melalui single tube.

    Push-pull tube assembly mempunyai bagian-

    bagian, seperti :

    1. Aluminium alloy atau steel tubing. 2. Adjustable end fitting. 3. Chek nut pada masing-masing terminal. Check nut akan menguatkan atau mengamankan

    enf fitting setelah tube assembly disetel mengenai

    panjang pendeknya.

    Pushpull tube ini umumnya dibuat pendek untuk

    menghindari atau mengurangi vibrasi dan

    bengkok/bending bila mendapatkan compresi atau

    tekanan.

    Gb.

    Mechanical Linkage.

    Macam-macam mechanical linkage yang di

    sambungkan dari control cockpit ke control cable dan

    control surface.

    Kelengkapan ini menggerakkan atau mengubah

    arah pergerakan pada control system.

    Linkage/sambungan ini antara lain : primary pada

    control ( push-pull ) rod, torque

    tubes,quadrants,sector,belcrank, dan cable drum.

    Control rod digunakan pada sambungan flight

    control system untuk memberikan pergerakan push-

    pull / tarik-dorong, yang dapat disetel pada salah satu

    atau kedua ujungnya.

    Gb hal 66 - 67 Ghb.

    Penempatan Belcrank harus diperiksa, bebas

    gerakannya sebelum dan setelah dipasang dengan

    control rod, juga ukurannya diperiksa.

    Torque tubes.

    Pada saat dibutuhkan pergerakan angular /

    twisting dalam control system, digunakan torque

    tube, untuk mengubah arah pergarakan yang

    berlawanan.

    Quadrant, bellcrank, sector, dan drum mengubah

    arah gerakan dan memberikan gerakan pada contrl

    rod cable dan torque tubes.

    Cable drum utama digunakan pada trim tab

    system. Seperti pada trim tab control weel yang

    bergerak secara clock wise ataupun counterclock

    wise.

    Pulley

    Pulley dipergunakan untuk mengatur /

    mengendalikan kabel, mengatur arah dan gerakan

    dari kabel. Piringan/bearing dari pulley ditutup

    dengan seal dan memerlukan pelumasan dengan

    greas.

    Pulley dipasang pada struktur pesawat dengan

    bantuan bracket/pendukung.

    Kabel berada diatas atau melilit pada pulley

    diamankan dengan guard pin, agar pada saat ada

    getaran cable tidak loncat ataupun keluar dari alur

    pulley .

    Fungsi pulley antara lain :

    1. Merubah arah. 2. aligment / kelurusan / penyanggah kabel. 3. menghindari terjadinya chafing / pergesekan

    dengan benda lain.

    Tempat yang bersudut lebih dari 150 harus dibantu

    dengan pulley supaya beban tention yang diterima

    cable manjadi kecil.

    Matrial pulley haruslah lebih lunak dari pada

    cable, dimaksudkan agar yang terlebih dahulu rusak

    dan perlu diganti pulleynya sehingga lebih aman, bila

    dibandingkan dengan yang rusak cablenya dahulu.

    Matrial dari pulley antara lain :

    -. Plastic. -. Formika.

    -. Aluminium. -. Fiber.

    Sebab dan kerusakan yang terjadi pada pulley yaitu :

    1. Bearing sudah aus. 2. Cable tention terlalu tinggi. 3. Pulley tidak segaris / miring dengan cable.

  • SMK Penerbangan

    4. Cable tidak lurus. 5. Pulley terlalu besar / kecil dibandingkan

    dengan diameter cable

    Gb.

    Fair lead.

    Digunakan bila cable menembus atau melalui

    structure pesawat .

    Fungsinya yaitu : 1. Menjaga cable dari getaran dan belokan

    kurang dari 150.

    2. Menjaga kelurusan cable. 3. Menghindari terjadinya drafing / froxen

    cable.

    4. Dari type lain yang digunakan untuk mencegah kebocoran pressure bulkhead

    Bahan yang dipakai harus lebih lunak dari cable,

    seperti : Plastic, Aluminium lunak, Formika, Fiber.

    Gb.hal 66 Ghb

    Pressure seal.

    Ditampatkan pada cable yang menembus pressure

    bulkead. Panjang seal cukup kuat untuk mencegah

    kehilangan tekanan tapi tidak memberikan hambatan

    yang besar pada pergerakan cable..

    Pressure bulkhead harus diinspeksi secara teratur

    untuk menentukan kondisnya dan retaining ring tetap

    pada kedudukannya..

    Jika retaining ring kendor atau lepas, maka akan

    meluncur pada cable dan akan menyebabkan

    jamming / mengganjal atau lepas dari alur pada

    pulley.

    Gb.hal 66..

    Mengidentifikasi plumbing hard ware.

    Macam-macam tubing

    Ada 3 macam fitting yang ada dalam system

    plumbing pesawat. Pada umumnya Flare, flareless

    dan quick disconect

    An Standar fitting terdapat AN 818 coupling nut, dan

    AN 819 sleeve yang digunakan bersama-sama

    Gb.

    Flare tube fitting dibuat dari Aluminium alloy, steel

    ataupun cooper (

    serbagai campuran

    utamanya ). Untuk

    keperluan

    identifikasi semua

    AN steel fitting

    diwarnakan Hitam

    dan semua AN

    Aluminium Alloy fittinf diwarnakan Biru. AN 819 Aluminium Bronze sleeve dari campuran

    plate dan tidak diwarnai.

    Threaded flare tube fitting mempunyai 2 type pada

    ujungnya, seperti male & female ( sepasang ) dimana

    pada female ujung fitting mempunyai thread dalam

    ( internal thread ) dan pada ujung yang satunya /

    male mempunyai external thread.

    Flareless fitting

    MS ( Military Sandart )

    flareless tube fitting

    banyak digunakan pada

    system plumbing

    dipesawat.

    Penggunaan type

    flareless ini dibatasi pada

    semua tube flaring, meskipun aman, kuat,

    dependable tube conection ( baik dalam cara

    penyambungannya ). Fitting ini mempunyai 3 bagian

    : Body, Sleeve and Nut.

    Gb seal

    Quick Disconect Coupling.

    Quick Disconect Coupling pada self sealing type

    digunakan pada banyak tempat di flkuid system.

    Coupling dipasang pada tempat yang sering dilepas

    pada jalur yang dikehendaki, untuk inspection dan

    maintenance.

    Quick disconect coupling mempunyai pengertian

    cepat lepas tanpa kehilangan flui atau kemsukan

    udara kedalam system.

    Masing-masing coupling terdapat dua halves.

    Ditahan bersama-sama dengan Union Nut. Masing-

    masing halves terdapat valves yabng menahan

    pembukaan saat coupling disambungkan, fluida

    mengalir melalui coupling tersebut. Saat coupling

    dilepas, spring pada masing-masing halves menutup

    valve untuk mencegah keluarnya fluida dan

    mencegah masuknya udara.

    Union nut mempunyai Quick-lead, thread untuk

    menyambung dan melepas coupling dengan

    memutarkan nut. Pemasangan nut yang harus diputar

    dengan bermacam-macam type coupling yang

    berbeda. Salah satu dibutuhkan putaran Union Nut,

    untuk mengunci atau melepas coupling dan model

    lain memerlukan 1 putaran penuh.

    Flexible Conectors.

    Flexible Conectors yang dilengkapi dengan Swaged

    fitting atau detectable fitting atau mungkin juga

    digunakan dengan beads & Hose clamp. Flexible

    Conect ini dilengkapi dengan swaged fitting yang

  • SMK Penerbangan

    dibuat sama / sesuai

    panjangnya dari pabrik

    dan secara umum tidak

    dapat dirakit oleh

    mekanik.

    Fitting pada detectable

    conectors dapat di

    ketahui dan digunakan

    lagi jika tidak rusak,

    ataupun dengan

    menggunakan fitting

    yang baru.

    Bead & Clamps hose

    conector sering dipakai

    pada sambungan oli

    coolant dan Low press fuel system tubing. Bead mempunyai permukaan cembung melingkari tubing

    atau fitting, ini memberikan ujung cengkeraman yang

    baik dan digunakan untuk menahan clamp dan hose

    pada tempatnya. Bead dibuat mendekati ujung metal

    tubing atau satu ujung pada fitting.

    Tube Forming Procesess.

    Kerusakan tubing & fluid lines

    harus diganti dengan yang baru.

    Kadang-kadang penggantian

    yang praktis danperbaikan

    dibutuhkan. Screct, abrasians,

    dan minor corrosion pada

    permukaan fluid lines dengan

    diperbaiki dan dapat dihaluskan dengan burnishing

    toolatau aluminium wool.

    Pembentukan tubing mempunyai

    4 proses.

    1. Pemotongan ( cutting ). 2. Bending . 3. Flaring. 4. Beading.

    Bila tubing kecil dan lnak matrialnya, pengerjaan

    dapat dibentuk dengan hand bending tools / dending

    tangan selama instalation.

    Jika tubing berdiameter Inch atau lebih besar,

    bending tangan tidak dapat digunakan, harus dengan

    alat tambahan atau bending block.

    FLUID LINES AND FITTING

    Airf crfat plumbing seperti hose, tubing, fitting dan

    conectors terdapat proses pembentukan dan

    pemasangan.

    Perbaikan aircrfat plumbing dapat sederhana, seperti :

    penggantian tubing termasuk juga dalam pembuatan

    bentuknya.

    Penggantian tubing seharusnya sama dalam ukuran

    dan materialnya sesuai dengan aslinya, semua tubing

    yang bertekanan harus lulus uji sebelum pemasangan.

    Cracks, atau bursts ( retak ) pada tubing yang di

    sebabkan oleh getaran-getaran dan pada saat

    pekerjaan pemasangan.

    Aircrfat plmubing lines biasanya dibuat dari metal

    tubing / pipa dan fitting / sambungan dan flexible

    hose, flexible hose secara umum digunakan dengan

    komponen-komponen yang bergerak atau daerah yang

    paling banyak terdapat getaran.

    Sebelum pelaksanaan perbaikan aircrfat pulmbing,

    perlu diketahui kebenaran identitas dari materialnya.

    Pengetesan secara kemagnetan adalah cara yang

    sederhana untuk membedakan antara al alloy dengan

    steel tubing, selain itu juga dapat menggunakan

    pengetesan dengan larutan asam nitrat

    Penandaan yang terdapat pada permukaan tubing

    dengan cara di stempel/cetak atau dengan pemberian

    warna yang berbeda.

    Pengecatan warna yang berbeda untuk identifikasi

    pada al alloy tubing adalah :

  • SMK Penerbangan

    Penandaan untuk steel

    tubing pada umumnya

    terdapat nama pabrik

    pembuatanya, SAE number

    dan kondisi dari metalnya.

    Metal tubing diukur pada

    diameter luarnya dalam

    satuan per-16 Inch, akan

    tetapi hal ini penting juga

    untuk mengetahui ketebalan dari dinding tubing

    tersebut.

    Material syntetic yang digunakan pada pembuatan

    flexible hose antara lain : Buna-N, Neoprene, Butyl

    dan Teflon ( tidak digunakan pada phospate ester

    dasar dari minyak hydraulic skydrol ).

    Buna-N adalah campuran karet sintetis yang sangat

    tahan terhadap produk petroleum/yang mengandung

    petroleum dan tidak tahan pada phospate

    ester/skydrol.

    Neoprene adalah karet campuran dasarnya acetylene

    tahan terhadap produk petroleum/yang mengandung

    petroleum dan tidak tahan pada phospate

    ester/skydrol.

    Bytil adalah karet campuran yang dibuat dari bahan

    baku petroleum, sangat tahan terhadap skydrol dan

    tidak tahan terhadap bahan yang mengandung

    petroleum.

    Teflon dibuat dari tetrafluorothylene resin, digunakan

    dalam kondisi operasi yang luas ( -650 sampai + 4500

    F ) dan sangat cocok untuk digunakan.

    Flexible rubber hose terdapat pipa karet yang

    dibungkus dengan anyaman benang katun dan kawat,

    yang cocok digunakan untuk oil, fuel, coolant, dan

    hydraulic system.

    Jenis dari hose umunya diklasifikasikan pada tekanan

    yang terdapat pada tanda-tanda dan dalam

    pengoperasian tekanan yang normal.

    1. Low pressure, kurang dari 250 Psi , dengan lapisan anyaman kain.

    2. Medium pressure, lebih dari 3000 Psi, terdapat satu lapisan anyaman kawat ( dalam

    ukuran yang kecil pressure sampai diatas

    3000 Psi dan dalam ukuran yang besar diatas

    1500 Psi )

    3. High Pressure, dalam semua ukuran tekanan diatas 3000 Psi pada sistem operasinya.

    Penandaan tersebut terdapat nama dan nomor yang

    dicetak pada permukaan hose.

    Teflon hose adalah flexible hose yang dibuat untuk

    keperluan pada temperatur dan tekanan kerja yang

    tinggi yang system pesawat.

    Teflon ini dilapisi dengan kawat stainless steel yang

    dianyam pada bagian luar hose, hal ini untuk

    menambah kekuatannya dan perlindungan terhadap

    vibrasi juga fatique ( kelemahan pada bahan dalam

    pengoperasian jangka waktu yang lama ).

    Penandaan pada fluid lines, ditandakan dengan kode

    warna, tulisan dan symbols.

    Plumbing connector

    Flared tube fitting terdapat sleeve dan nut, nut untuk

    menekan sleeve ketika disambungkan, pengencangan

    tersebut akan mengencangkan sleeve dengan tubing

    dan fitting seperti seal.

    AC ( Air Corps ) flared tube fitting dapat digantikan

    dengan AN dan MS standart.

    AN fitting mempunyai bahu pada ujung thread dan

    flare cone, tapi AC fitting tidak mempunyai yang

    demikian.

  • SMK Penerbangan

    Thread yang terdapat pada flare ada 2 type : external

    thread untuk male dan internal thread untuk female

    Flareless tube fitiing MS standart terdapat : body,

    sleeve, nut.

    Body terdapat bahu yang berlawanan dengan ujung

    tube.

    Quick disconect coupling adalah self sealing,

    digunakan pada berbagai tempat dalam system fluida,

    yang tempat pemasangnnya sering dibongkar pasang

    untuk perawatan atau inspection

    Quick disconect memberikan kepraktisan dalam

    pelepasan tanpa kehilangan fluida yang ada, masing-

    masing coupling mempunyai valves untuk menahan

    pada saat terbuka bila disambungkan dan akan

    menutup bila dilepaskan.

    Beberapa coupling ada yang harus dikencangkan

    dengan kunci dan ada yang hanya dikencangkan

    dengan tangan.

    ELECTRICAL

    CABLE

    Wire/kawat diuraikan

    satu conductor padat

    atau kumpulan

    conductor yang

    dilapisi dengan

    isolator.

    Istilah yang digunakan dalam instalasi listrik pesawat

    :

    dua atau lebih conductor terisolasi terpisah dan terdapat dalam bungkus yang sama (

    multi conductor cable )

    dua atau lebih conductor terisolasi terpisah yang dipuntir bersama ( twisted pair )

    satu atau lebih conductor terisolasi yang dilapisi dengan lapisan anyaman kawat (

    shielded cable )

    satu conductor terisolasi di tengah dengan anyaman kawat yang melindungi conductor (

    radio frequency cable )

    Wire dibuat dalam standart AWG ( American Wire

    Gage ) berdasarkan dalam ukurannya. Dimana wire

    dengan diameter yang kecil mempunyai nomor

    ukuran yang besar, dan sebaliknya. Ukuran wire yang

    terbesar bernomor 0000 dan ukuran wire terkecil

    bernomor 40.

    faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih

    ukuran kawat untuk menghantarkan dan menyebarkan

    tenaga listrik adalah :

    1. power lose yang diijinkan minimal ( I2R ) 2. kehilangan voltage/ voltage drop ( IR drop ) 3. arus listrik yang sesuai dengan kemampuan

    sebuah conductornya

    Pemilihan faktor lain pada material conductor pada

    umumnya yaitu digunakannya copper dan aluminium.

    Isolator conductor

    Bahan/materil yang digunakan pada condusctor

    haruslah ketahanan penyekatan dan kekuatan

    dielectrikum dari isolatornya tersebut antara lain :

    rubber, asbestos, plastik.

    Kekuatan penyekatan pada isolator adalah tahan

    terhadap kebocoran/kerusakan arus listrik dalam

    perjalanannya, dan dapat diukur dengan magger. Dan kekuatan dielectrikum adalah kemampuan

    terhadap beda potensial yang ada, pada umumnya

    dinyatakan dengan voltage ( peningkatan tegangan

    hingga isolatornya rusak terbakar / pecah ).

    Mengidentifikasi cable dan kawat.

    Sistem cable dan kawat pesawat terbang dapat

    ditandakan dengan tanda combinasi tulisan dan

    nomor. Tidak ada ketentuan khusus dalam

    memberikan tanda dan identitasnya

    Pada gambar dibawah ini sebagai contoh :

    22 menunjukkan system kawat

    yang dipasangkan ( VHF

    System )

    .013 adalah wire number

    18 menunjukkan ukuran dari

    kawat.

    Kawat biasanya ditandai dengan nomor yang berjarak

    tiap 15 Inch panjangnya.

    Dua cable yang di clamps bersamaan pada tempat

    yang kuat dan tidak memerlukan pengangan pada

    ikatannya.

    Pemasangan kawat harus

    dilakkukan dengan clereance 3

    Inch dari control cable, jika tidak

    terpenuhi, mechanical guard

    harus dipasangkan untuk

    mencegah contak dngan cable.

    Pemasangan cable clamp

    Cable clamp harus dipasang dengan baik agar

    sudutnya sesuai dan penempatan screw harus diatas

    ikatan cbale.

    Cable harus tidak langsung diclamp, clamp dapat

    ditambahkan lapisan karet untuk mencegah ikatan

    kawat, dan clamp harus sesuai ukutannya ( tidak

    berubah bentuk ) pada saat dilaksanakan pemasangan.

  • SMK Penerbangan

    Mengikat dan ikatan kawat

    Sekelompok kawat dan diikatan bersamaan dengan

    tali untuk memberikan kemudahan dalam

    pemasangan, perawatan dan pengecekan.

    Material tali yang digunakan untuk mengikat terbuat

    dari katun atau nylon.

    Tipe dari ikatan antara lain :

    1. ikatan tunggal 2. ikatan ganda