lp compartment syndrome

Upload: ieda

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    1/17

    LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

    DENGAN COMPARTMENT SYNDROME RUANG POLI ORTHOPEDI

    RSD dr. SOEBANDI

    disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners

    Stase Keperawatan Medikal Bedah

    oleh

    Ahmad Naufal Alfarii! S.K"#

     NIM $%&'$$$%$%(%

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    2/17

    PROGRAM PENDIDIKAN PRO)ESI NERS

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    UNI*ERSITAS +EMBER &%$,

    $. D"fi-ii

    Sindrom kompartemen adalah suatu keadaan dimana timbul gejala yang

    disebabkan oleh peningkatan tekanan intertitial di dalam ruang osteofascial yang

    kemudian akan mengakibatkan menurunnya perfusi dan oksigenasi jaringan.

    Kompartemen sendiri adalah ruangan yang berisi otot, saraf, dan pembuluh darahyang dilindungi oleh fascia dan tulang serta otototot.

    !ambar ". #angka

    Secara anatomi sebagian besar kompartemen terletak di anggota gerak yaitu$

    ". %engan atas &kompartemen anterior dan posterior'

    (. %engan bawah &kompartemen anterior, lateral, dan posterior'

    ). *ungkai atas &kompartemen anterior, medial, dan kompartemen

     posterior'

    +. *ungkai bawah &kompartemen anterior, lateral, posterior superfisial,

     posterior profundus'

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    3/17

    Menurut Sugeng Krismawanto tahun ("- dalam tesis tekanan intra

    kompartemen anterior tungkai bawah sebelum dan sesudah e/ercise0 Kejadian

    sindroma kompartemen akibat latihan atau akti1itas berlebihan &2/ertional

    3ompartment Syndrome' yang biasa terjadi pada tungkai bawah, di 4ndonesia

     belum pernah dilaporkan. 4ni bisa disebabkan memang tidak pernah terjadi atau

    sistem pendataan yang kurang baik. Pengukuran tekanan intrakompartemen

    anterior tungkai bawah pada siswa calon bintara Polri di SPN Pontianak, sebanyak 

    5) siswa didapatkan tekanan intrakompartemen sebelum e/ercise ratarata 6,)

    mm7g dan setekah e/ercise dengan 4an selama ( merit didapatkan tekanan rata

    rata ",8 mm7g pada " menit setelah selesai lari, dan tekanan ratarata 9, mm7g

    - menit setelah selesai lari. Peningkatan tekanan tersebut masih di bawah "-

    mm7g yang merupakan batas tekanan sebelum e/ercise pada orang yang

     potensial terjadi e/ertional compartment syndrome kraals sesuai kriteria dari

    Pedowit:. ;engan demikian dapat diperldrakan bahwa orang 4ndonesia memiliki

     batas anibang yang cukup tinggi untuk terjadinya sindroma kompartemen yang

    disebabkan oleh latihan atau akti1itas berlebihan.

    !ambar ".

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    4/17

    tekana + mm7g selama "+ jam tidak memberikan konduksi saraf, tetapi tekanan

    - mm7g menghentikan konduksi saraf dalam waktu kurang dari 6 jam.

    #orabeck menunjukkan bahwa durasi penurunan tekanan adalah signifikan saraf 

     permanen tetapi selama "( jam atau lebih menyebabkan perubahan neurologis

     permanen. Penelitian lebih lanjut pada sukarelawan menunjukkan 1ariasi yang

    signifikan pada toleransi terhadap tekanan. >ncet terjadinya tekanan

    intrakompartmen maksimal ratarata "( jam pasca trauma.

    Ta"l $. L"/a0 da- Ii K1m#ar/"m"-

    L"/a0 K1m#ar/"m"- Ii

    %engan

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    5/17

    2/tensor carpi ulnaris, M.

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    6/17

    *erdapat berbagai penyebab dapat meningkatkan tekanan jaringan lokal

    yang kemudian memicu timbullny sindrom kompartemen, yaitu antara lain$

    a. Penurunan 1olume kompartemenKondisi ini disebabkan oleh$

    "' Penutupan defek fascia

    (' *raksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas

     b. Peningkatan tekanan eksternal

    "' Balutan yang terlalu

    (' Berbaring di atas lengan

    c. Peningkatan tekanan pada struktur kompartemen. Beberapa hal yang bisa

    menyebabkan kondisi ini antara lain$

    "' Pendarahan atau *rauma 1askuler

    (' Peningkatan permeabilitas kapiler )' Penggunaan otot yang berlebihan

    +' %uka bakar 

    -' >perasi

    5' !igitan ular 

    6' >bstruksi 1ena

    Sejauh ini penyebab sindroma kompartemen yang paling sering adalah

    cedera, dimana +-E kasus terjadi akibat fraktur, dan 9E darinya terjadi

    dianggota gerak bawah.

    '. Pa/1fii1l12i

    Patofisiologi sindrom kompartemen melibatkan hemostasis jaringan local

    normal yang menyebabkan peningkatan tekanan jaringan, penurunan aliran darah

    kapiler, dan nekrosis jaringan lokal yang disebabkan hipoksia. Faktu iskemik$

    ner1us G + jam, otot G + jam beberapa mengatakan sampai 5 jam. Peningkatan

    tekanan jaringan menyebabkan obstruksi 1ena dalam ruang yang tertutup.

    Peningkatan tekanan secara terus menerus menyebabkan tekanan arteriolar intramuskuler bawah meninggi. Pada titik ini, tidak ada lagi darah yang akan

    masuk ke kapiler sehingga menyebabkan kebocoran ke dalam kompartemen, yang

    diikuti oleh meningkatnya tekanan dalam kompartemen. Penekanan terhadap saraf 

     perifer disekitarnya akan menimbulkan nyeri hebat. Setelah itu, aliran darah

    melalui kapiler akan berhenti. ;alam keadaan ini penghantaran oksigen juga akan

    terhenti, Sehingga terjadi hipoksia jaringan &pale'. Hika hal ini terus berlanjut,

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    7/17

    maka terjadi iskemia otot danner1us, yang akan menyebabkan kerusakan

    ire1ersibel komponen tersebut.

    *erdapat tiga teori yang menyebabkan hipoksia pada kompartemen sindrom antara

    lain$

    a. Spasme arteri akibat peningkatan tekanan kompartemen

     b. Theory Of Critical Closing Pressure

    7al ini disebabkam oleh diameter pembuluh darah yang kecil dan tekanan

    mural arteriol yang tinggi. *ekanan transmural secara signifikan berbeda

    &tekanan arterioltekanan jaringan', ini dibutuhkan untuk memelihara

     patensi aliran darah. Bila tekanan tekanan jaringan meningkat atau tekanan

    arteriol menurun maka tidak ada lagi perbedaan tekanan. Kondisi seperti

    ini dinamakan dengan tercapainya critical closing pressure.

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    8/17

     b.  Pallor &pucat', diakibatkan oleh menurunnya perfusi ke daereah tersebut.

    c.  Pulselesness &berkurang atau hilangnya denyut nadi '

    d.  Parestesia &rasa kesemutan'e.  Paralysis merupakan tanda lambat akibat menurunnya sensasi saraf

    yang berlanjut dengan hilangnya fungsi bagian yang terkena kompartemen

    sindrom.

    ,. P"m"ri0aa- P"-u-3a-2

     %aboratorium $

    a. 3omprehensi1e metabolic panel &3MP'

    Sekelompok tes darah yang memberikan gambaran keseluruhan

    keseimbangan kimia tubuh dan metabolisme. Metabolisme mengacu pada

    semua proses fisik dan kimia dalam tubuh yang menggunakan energi.

     b. 3omplete blood cell count &3B3'

    Pemeriksaan komponen darah secara lengkap yakni kadar $ 7emoglobin,

    7ematokrit, %eukosit &Fhite Blood 3ell I FB3', *rombosit &platelet',

    2ritrosit ed Blood 3ell I #B3', 4ndeks 2ritrosit &M3A, M37, M373',

    %aju 2ndap ;arah atau  Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR', 7itung

    Henis%eukosit &;iff 3ount', Platelet ;isribution Fidth &P;F', #ed

    3ell;istribution Fidth F'.

    c.

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    9/17

    a. #ontgen $ pada ekstremitas yang terkena.

     b. @S!$ @S! membantu untuk menge1aluasi aliran arteri dalam

    mem1isualisasi Deep Vein Thrombosis &;A*'.

    4. Pr1"dur #"-2u0ura- /"0a-a- 01m#ar/"m"-

    a. Pengukuran tekanan kompartemen

    !ambar ).

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    10/17

    Pemilihan terapi ini adalah jika diagnosa kompartemen masih dalam bentuk 

    dugaan sementara. Berbagai bentuk terapi ini meliputi$

    "' Menempatkan kaki setinggi jantung, untuk mempertahankan ketinggian

    kompartemen yang minimal, ele1asi dihindari karena dapat menurunkan

    aliran darah dan akan lebih memperberat iskemi.

    (' Pada kasus penurunan ukuran kompartemen, gips harus di buka dan

     pembalut kontriksi dilepas.

    )' Pada kasus gigitan ular berbisa, pemberian anti racun dapat menghambat

     perkembangan sindroma kompartemen.

    +' Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produkd arah.

    -' Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik dan pemakain anmanitoldapat mengurangi tekanan kompartemen. Manitol mereduksi edema

    seluler, dengan memproduksi kembali energi seluler yang normal dan

    mereduksi sel otot yang nekrosis melalui kemampuan dari radikal bebas.

     b. *erapi Bedah

    asciotomi dilakukan jika tekanan intrakompartemen mencapai J )

    mm7g. *ujuan dilakukan tindakan ini adalah menurunkan tekanan

    dengan memperbaiki perfusi otot. Hika tekanannya G ) mm 7g maka

    tungkai cukup diobser1asi dengan cermat dan diperiksa lagi pada jamjam

     berikutnya. Kalau keadaan tungkai membaik, e1aluasi terus dilakukan

    hingga fase berbahaya terlewati.

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    11/17

    *erapi untuk sindrom kompartemen biasanya adalah operasi. 4nsisi

     panjang dibuat pada fascia untuk menghilangkan tekanan yang meningkat

    di dalamnya. %uka tersebut dibiarkan terbuka &ditutup dengan pembalut

    steril' dan ditutup pada operasi kedua, biasanya - hari kemudian. kalau

    terdapat nekrosis otot, dapat dilakukan debridemen, kalau jaringan sehat,

    luka dapat di jahit &tanpa regangan', atau skin graft mungkin diperlukan

    untuk menutup luka ini. 

    6. K1m#li0ai

    Komplikasi terjadi akibat trauma permanen yang mengenai otot dan syaraf 

    yang dapat mengurangi fungsinya.

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    12/17

    terjadi bila lebih dari 9 jam. Hika diagnosa terlambat dapat menyebabkan trauma

    syaraf dan hilangnya fungsi otot. Falaupun fasciotomi dilakukan dengan cepat

    dan awal, hampir (E pasien mengalami deficit motorik dan sensorik yang

     persisten.

    $. P"-20a3ia-

    "' ;ata pasien

    (' Keluhan utama

    )' #iwayat kesehatan sekarang

    +' #iwayat kesehatan masa lalu

    -' Pengkajian psikososial kultural dan spiritual

    "' Status psikologi dan perkembangan

    (' Sosial ekonomi

    )' Budaya

    +' Spiritual

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    13/17

    5' #iwayat Keperawatan

    Keluhan Pada pasien Bedah orthopedi yang paling sering adalah nyeri,

    akibat dari cidera, fraktur, spasme otot atau cidera muskuluskeletal.

    6' #iwayat Penyakit Sekarang

    Memantau keadaan umum pasien dan masalahmasalah yang timbul

     berkaitan denga jenis gangguan muskuloskeletal.

    9' #iwayat Penyakit ;ahulu

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    14/17

    NO DIAGNOSA TU+UAN

    ". Nyeri berhubungan dengan

    fraktur, masalah ortopedi,

     pembengkakan atau

    inflamasi.

    ;efinisi $

    sensori yang tidak 

    menyenangkan dan

     pengalaman emosional

    yang muncul secara aktual

    atau potensial kerusakan

     jaringan atau

    menggambarkan adanya

    kerusakan &asosiasi studi

    nyeri internasional'$

    serangan mendadak atau

     pelan intensitasnya dari

    ringan sampai berat yang

    dapat diantisipasi dengan

    akhir yang dapat diprediksi

    dan dengan durasi kurang

    dari 5 bulan

    NOC 9

    - Pain leel  

    - Pain control  

    - Comfort leel   

    Setelah dilakukan tindakan keperawatanselama )/(+ jam nyeri teratasi dengan

    kriteria hasil$

    a' Mampu mengontrol nyeri &tahu

     penyebab nyeri, mampu menggunakan

    teknik nonfarmakologi untuk 

    mengurangi nyeri, mencari bantuan'

     b' Melaporkan bahwa nyeri berkurang

    dengan menggunakan manajemen nyeri

    c' Mampu mengenali nyeri &skala,

    intensitas, frekuensi dan tanda nyeri'

    d' Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri

     berkurang

    e' *anda 1ital dalam rentang normal

    f' *idak mengalami gangguan tidur 

    NIC 9

    Pain Manage

    ". %akukan

    komprehe

    karakterisdan faktor

    (. >bser1asi

    ketidakny

    ). Bantu p

    mencari

    +. Kontrol

    mempeng

    ruangan,

    -. Kurangi f 

    5. Kaji tip

    menentuk 

    6.

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    15/17

    fisik tertentu pada bagian

    tubuh atau satu atau lebih

    ekstremitas

    c. Mem1erbalisasikan

     perasaan dalam meningkatkan kekuatan

    dan kemampuan berpindahd. Memperagakan

     penggunaan alat bantu untuk mobilisasi

    &walker'

    tongkat

    cedera

    +.

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    16/17

    3emas berhubungan

    dengan kurangnya

     pengetahuan tentang

     penyakitnya

    ;efinisi$ perasaan gelisah

    yang tak jelas dari ket

    idaknyamanan atau

    kekuatan yang disertai

    respon autonomy &sumber 

    tidak spesifik atau tidak diketahui oleh indi1idu',

     perasaan keprihatinan

    disebabkan dari antisipasi

    terhadap bahaya.

    NOC 9

    Kontrol kecemasan

    Koping

    Setelah dilakukan asuhan selama "/(+ jam

    klien kecemasan teratasi dgn

    kriteria hasil$

    a' Klien mampu mengidentifikasi dan

    mengungkapkan gejala cemas

     b' Mengidentifikasi, mengungkapkan dan

    menunjukkan tehnik untuk mengontol

    cemasc' Aital sign dalam batas normal

    d' Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa

    tubuh dan tingkat akti1itas menunjukkan

     berkurangnya kecemasan

    NIC 9

  • 8/18/2019 LP Compartment Syndrome

    17/17

    DA)TAR PUSTAKA

    ;oenges, M. 2. ((. Rencana asuhan !epera"atan# pedoman untu! 

     perencanaan dan pendo!umentasian pasien. 2d. ). Hakarta$ 2!3

    Price, Syl1ia < dan Filson, %orraine M.(5.  Pathofisiologi $onsep $linis

     Proses Penya!it% Hakarta$ 2!3

    Smelt:er, S. 3. (". &u!u a'ar !epera"atan medi!al bedah &runner Suddart .

    2d. 9. Hakarta$ 2!3

    Sloane, 2thel. (). )natomi dan *isiologi +ntu! Pemula. Hakarta$ 2!3.