ljnsljjl.-l.jnsljil. l'(~:i{kani)ljng

10
Ib1.\'/1/'-1111.\'111' Mallll.\'ia... lJNSlJJl.-l.JNSlJIl. MANlJSIA YANG '>AIJAM DAN I-JAGI PENINGI(A'rAN SlJMIJER I)A VA INSANI 'the Anlhro[J%g;)l in (,lhinese l)hilo.\'o!JI1.Y and Its to II11prove the {lua/ily Lasiyo Jt'aku/tas J/ilsajat l fniversitas Ciol(iah tv/ac/a AIJS1-'I{AC'r 'l'he purpose (?l"his study is to.lind oUI/he e/c/nenls Anthropology in 1)}zilosophJJ anti its contribution to itnprove the quality of human resource, in relation 10 clar!!)J anll to enrich the Inatter (?!',his sul?/ect, lflhich usually l110re efnphasized on philoso/7hy than [Jhi/osophJl. J'he research \t'lIS coneillclecl b.y stuel)Jing literature anlilia/a co/lectell/i"()ln !Jrilnary anti seconl.!al'J' source.\', lrhich have been {Jublishell or not. Herfneneulics theor..v, c0I11!Jaralil'<, '(,111(/ in/{!11"Jrelaliol1 Inet/u)(l lFere usell in the l?!' the data co/lec/ell. (,'onc/usion are /1/(u1e hase on logicallhinking. 'l'he result this l1'ork is that the elel11enfs Anthropology in (/"hinese j)llil()s()/7h.y could be ana(vzetl'/r0I11 the philoSOIJh.y L,egalisl11, BuddhisJn, l1/U/ 1'aoisI11, (\n?/itcianisI11 concerned on Jllanan nature, existence, and dinlensions, lvhich COIlS;,"/S ,\'ocial, COS/l1;C, Irl1f1sccnllental, an(l hi,\'lorical (Iilnensiof'l,\', 'Jegalisln enlphllsizell 011 IUllnan nature shoultl he controllell hJ' .\'/ricl lJul/(lhisn, laught that c\'el)' IllllnaH heiJ1... hare lJluhlha nature, lFhile 'rOO;SIIl in harnuJ/l)! \vith the nature like a )/in J'anJ.: {Jrinciple.\'. In the quali(V re.\'ource sholved that ever.-vone can be (Ieve/oped through education and environlnent. (,'reative thinking and It'orkin((J culture are necessary to improve(l in achieving the quality oj'ltlork [{te. J. Dalanl usaha unluk 111engantisapasi kehidupanlnanusia yang selalu dituntut untuk tneningkatkan kClnalnpuan dan potensinya tnaka berbagai InaCatn terobosan dan upaya dilakukan., antara yang tel1tang Inanusla untuk KCll1U(1laln dialnbil tnanfaatnya dalalll peningkatan daya insani. I'·la) ini perlu dilakukan nlenglngat sUlnber daya aJall1 pada Ulnurnnya terbatasdan apabila pelnanfaatannya t:idak tepat akan tnenlbahayakan kelangsungan Inanusia itu scndiri. Pada hal daya 1nsani di Indonesia lllasih tergolong rcndah seperti ditunjukkan oleh penelitian lJNDP pada pertengahan tahun 90 ... an bahwa Indonesia berada peringkat 105. Pelnbahasan tentang manusia datam . . ll1anUSla salnpal lnl yang fi lsafat Barat PC111ikiran filsafat Islatn lllaupun l'ilnUf «('ina dan India). Pelnikiran Filsaf1it Cina yang telah berkenlbang sejak abad kelitna sebelunl Masehi Hlenliliki sejarah yang dan nuunpu 1l1clcwati lnasa-lnasa krisis sehingga 1l1engantarkan bangsa ... /,.\'eri ke-2Y, ./uni 1<)99

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I b1.\'/1/'-1111.\'111' Mallll.\'ia...

lJNSlJJl.-l.JNSlJIl. 1~"IIJSArfAl' MANlJSIA YANG l'(~:I{KANI)lJNG '>AIJAMI)I~MIKIRAN 1~ltJSAlfi\'r (~INA DAN MANI~"AArrNYA I-JAGI PENINGI(A'rAN

SlJMIJER I)AVA INSANI

'the 1~'lefnellls (~/1)hiloso!JhicalAnlhro[J%g;)l in (,lhinese l)hilo.\'o!JI1.Y and Its C~'ontribution toII11prove the {lua/ily (~/11uI11an /~esource

Lasiyo

Jt'aku/tas J/ilsajatl fniversitas Ciol(iah tv/ac/a

AIJS1-'I{AC'r'l'he purpose (?l"his study is to.lind oUI/he e/c/nenls (~f'l)hi/osophica/Anthropology in

(~hinese 1)}zilosophJJ anti its contribution to itnprove the quality of human resource, inrelation 10 clar!!)J anll to enrich the Inatter (?!',his sul?/ect, lflhich usually l110re efnphasizedon ~Veslernphiloso/7hy than I~'aslern [Jhi/osophJl.

J'he research \t'lIS coneillclecl b.y stuel)Jing literature anlilia/a co/lectell/i"()ln !Jrilnaryanti seconl.!al'J' source.\', lrhich have been {Jublishell or not. Herfneneulics theor..v,c0I11!Jaralil'<, stU(~V, '(,111(/ in/{!11"Jrelaliol1 Inet/u)(l lFere usell in the ana~ysis l?!' the dataco/lec/ell. (,'onc/usion are /1/(u1e hase on logicallhinking.

'l'he result (~l' this l1'ork is that the elel11enfs (~f'J)hi/osophica/ Anthropology in (/"hinesej)llil()s()/7h.y could be ana(vzetl'/r0I11 the philoSOIJh.y (~f·(··~o,?tilcianism, L,egalisl11, BuddhisJn,l1/U/ 1'aoisI11, (\n?/itcianisI11 concerned on Jllanan nature, existence, and dinlensions, lvhichCOIlS;,"/S (~r ,\'ocial, COS/l1;C, Irl1f1sccnllental, an(l hi,\'lorical (Iilnensiof'l,\', 'Jegalisln enlphllsizell011 IUllnan nature shoultl he controllell hJ' .\'/ricl re(~ulalionan{lla'\F. lJul/(lhisn, laught thatc\'el)' IllllnaH heiJ1...~ hare lJluhlha nature, lFhile 'rOO;SIIl a(l\'ise(II~/e in harnuJ/l)! \vith thenature like a )/in J'anJ.: {Jrinciple.\'. In iI11r)rovin~ the quali(V (~/'hunlan re.\'ource sholved thatever.-vone can be (Ieve/oped through education and environlnent. (,'reative thinking andIt'orkin((J culture are necessary to improve(l in achieving the quality oj'ltlork [{te.

J. PEN(;AN1~ARDalanl usaha unluk 111engantisapasi

kehidupanlnanusia yang selalu dituntutuntuk tneningkatkan kClnalnpuan danpotensinya tnaka berbagai InaCatn terobosandan upaya dilakukan., antara

yangtel1tang Inanusla untuk KCll1U(1laln

dialnbil tnanfaatnya dalalll peningkatansUlnb~r daya insani. I'·la) ini perlu dilakukannlenglngat sUlnber daya aJall1 pada Ulnurnnyaterbatasdan apabila pelnanfaatannya t:idaktepat akan tnenlbahayakan kelangsungan

Inanusia itu scndiri. Pada haldaya 1nsani di Indonesia lllasih

tergolong rcndah seperti ditunjukkan olehpenelitian lJNDP pada pertengahan tahun90...an bahwa Indonesia beradaperingkat 105.

Pelnbahasan tentang manusia datam. .ll1anUSla salnpal lnl

yang nlt~nekallk.2Ul

fi lsafat BaratPC111ikiran filsafat Islatn lllaupun l'ilnUf«('ina dan India). Pelnikiran Filsaf1it Cinayang telah berkenlbang sejak abad kelitnasebelunl Masehi Hlenliliki sejarah yangpal~jang dan nuunpu 1l1clcwati lnasa-lnasakrisis sehingga 1l1engantarkan bangsa

... ./lirnalllll\'(,~lal, /,.\'eri ke-2Y, ./uni 1<)99

tersebnt sebagai salah satu negara yangdiscgani olch lawan lnaupUll kawan.

PClllbahasan tcntang Inanusia cukupbanyak seperti yang dilakukanoleh parapeneliti antara lain olch Anton Bakker,Saslrapratedja, F. Magnis Susena, AlexLanur, dan C. Verhaak, sebagian hesar daripClnbahasannya bertolak dari pelnikiranFilsafat Sarat. Fx. Mudji Sutrisno telahtnetnbahas Filsafat manusia dalatTI filsafatTilnur (] 988) yang Inasihperlu untukdikelnbangkan lagi. Salah satu pelnikiranfilsafat TilTIUr adalah filsafat Cinayangsebenarnya juga banyak lnelnbicarakantentang filsaf~lt manusia, seperti yangdiungkapkan oleh Werkmeister (dalalnMoore, 1968) dalaln artikelnya yangbet:iudul "Scientism and the Probleln ofMan" dengan pelllyataannya: "'lthe 1110St

striking feature oj' ()riental philosophy, itseelns to 111e, is itl\' concernlvith the status oj'nlan in this If/orld (C:hina) and lvith man'sultinlate goal (India). Charles A Moore(1977) dalatn at1ikelnya yang betjudul"Introduction: l'he I-·Iulnanistic ChineseMind" lllenyatakan bahwa: /t'rom manyangles, the (,:hinese mind. (~hinese

philosophy, and (~hinese culture are veryconlplex jill/eel/-an») ,\'iI11p1t/icatioll ltJ()uldnecessarily be over sinlpl!tication and·there.fiJre falsification. Konfusianisme itufokus pembahasannya berorientasi padatnasalah ketnanusiaan yaitu tnengenaikebutuhan tnanusia untuk lnencarikebahagiaan seperti yang diungkapkan olehChan (1977) "()nly the n1an (~l' humanityknolvs hou' to love people". DenganInengetahui ketnanusiaan itulah Inanusiaakan mengetahui siapakah manusia itusebenarnya, sehingga 1a ·akan lnengetahuilangkah apa yang perlu diatnbil· untuktnewujudkan cita-citanya yaitu menjadiorang yang agung dan bijaksana atan chuntzu. Julia Ching (1977) tnenegaskan bahwa:l'Man ha.,· a unique abi/it)) filr social antimoral behavior." Alex .Lanur (1988) jugapctllah lncngungkapkan bahwa manusia yangsccara hakiki adalah wnakhluk sosial itu

... .lurnol [/ilsq{al, ISeri ke-29, .'Ulli /999

lJ8siyo, llnsur-unsur jiib..,!{al Manusia ...

selalu bersatna dan berhubungan denganInakhluk-nUlkhluk serta orang-orang lainnya.Manusia hidup di tengah-tcngah nlasyarakat,1l1elnperoleh lnanfaat dari masyarakat dansekaligus Inenliliki tanggungjawab terhadaptnasyarakat, sehingga terjadi hubungantilnbal balik antara dirinya denganlllasyarakat baik sebagai individu maupun !

sebagai anggota masyarakat. Notonagoro(1975) pernah mengajukan konsep tentanghakikat kodrat manusia yang mOllopluralisterdiri atas susunan, sifat, dan kedudukankodrat. Susunan kodrat jiwa dan raga, sifatkodrat makhluk individu dan sosial, sertakedudukan kodrat makhluk pribadi berdirisendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Penelitian initl1enggunakan teori yanglnenyatakan bahwa filsafat dalalllkorelasinya dengan sumber daya· insanidiwujudkan dalam etos, dan etos dirangkumdalatn etika, dari etika secara lebih detaildijabarkan lagi dalatn etik, seperti yangdisampaikan oleh Asip F. Hadipranata.F-'ilsa.(at =:;> l~-'tos =:> E-'tika =:> /;tik

Secara teoritis suatu bangsa akanlnelniliki filsafat antara lain tentang manusiauntuk menunjukkan jati dirinya yang terdiriatas unsur identitas, kepribadian, dankeunikan. Setiap hasil peltlikiran atau ajaranakan lnengandung nHai-nilai .positif yangdapat dipergunakan sebagai bahan bandingtnaupun masukan bagi negara yang sedangInembangun. Upaya mencari .unsur-unsurdalalll filsafat manusia dalam pemikiranfilsafat Cina akan hertolak dan eksistensi,hakikat dan dimensi-ditnensi FilsafatManusi~ baik dimensi 80sial, kosmis,transendental, tnaupun. historis. Adapunsunlber daya insani akan bertitik tolak darisifat kodrat manusia sebagai makhlukindividu dan makhluk sosial yang seialuberhubungan dengan Iingkungannya.

Pen_elitian ini bertolak dan hipotesis:Unsur-unsur Filsafat Manusia yangterkandung dalaln pemikiran Filsafat Cinaclapat ditelaah dan karya-karya filsufKonfusianisme, L,egalisme, f.3uddhistne,danrraoiSlnc. Filsarat lnanusia dalaln £~jaran

10

(1IISIII'-I1I1.";"I' /I'il.\'({/al A4allllsia...

DAN

ManusiaF1Isafat Manusia sering dikenal dengan

Antropologi Metafisik atau FilsafatAntropologi. Istilah ·filsafat dari bahasaYunani philosophia yang terdiri dari katar)hilein: cinta dan .,'ophia; kebijaksanaan.Kala at1h~opologi berasal dari kala Yunanil.t.anlhro!Jos", yang artinya lnanusia.Menurut I-Jaly I-Ianllnerslna (1981: 22) setiap

111. HASIL PENELIT1ANPEMBAI-IASAN

dinlasukkan dalanl kartu untuk'llclllpennudah kcgiatan unalisis. Kelirna,tnelakukan analisis dan petnbahasan datayang lclah dikunlpulkan. Kecnaln, pcnarikankesilnpuJan yang kemudian diJanjutkandengan penulisan dan penyerahan laporan.

Analisis dan pelnbahasan dilakukandcngan' teori henneneutik dan studiperbandingan dengan penekanan padapendekatan kefilsafatan guna tnenelaahkarya-karya tulis, tentang fi1safat lnanusiapaJa Ulnulllnya dan unsur-unsurnya yangterkandung dalmn ajaran Konfusianislne,tJcgalislne, Buddhisll1e, dan Taoislne,kenludian dicari peranan apa yang dapatdigunakan untuk tneningkatkan sutnber dayainsani. Metode petnahatnan dan interpretasidigunakan dalam penarikan kesimpulandengan seialu mengadakan pendekatankritik-evaluatif berdasarkan kaidah-kaidahlogika.

[)at.a yang tclah dianalisis kCllludiandiolah agar tnenjadi data yang sistetuatislnelalui sistetu. klasifikasi dalatn usaha untuktnellludahkan penarikan kesilnpuJan.Pertalna, data pelnikiran FilsafatCinadiklasifikasikan tnenurut sistetnatika yangdialnbil dari tuateri Filsafat Manusia,khususnya eksistensi, kodrat dan ditnensi ...dilHCllsi IlIanlisia yang Illcliputi : dill1cnsisosial, kOSlllis, transendensi, dan historis.t~edua~ lnengolah data tersebut untukdiket.clllukan peranannya bagi peningkatansUlnber daya tnanusia. Ketiga, nlenarikkesitnpulan dan saran.

II. CA.ltA IlENELlrrlANPenelitian ini Inerupakan penelitian

kepustakaan dengan 111encari bahan-hahantcrlulis baik bcrupa buku, jurnal, karyapcnelitian" dan karya-katya lepas yangdiperolch di perpustakaan, dari selninarInaupun lokakal)'a. lJntuk lnelengkapi datapcnelilian perlu diadakan wawancaradengan para ahli dalarn bidang filsafattnanusia Inaupun sUlIlber daya 1nsani denganInaksud agar anaJisis dad telnuan-tenuHlndari data pellet it ian dapatdipcrtanggungjawabkan secara ilnliah dansesuai d~llgan realitas.

Alat utalna yang dipergunakan dalanlpenelitian Ini berupa kattu-kattu catatan gunaHlcncatat data penelitian kepustakaanberdasarkan lnateri yang dibahas dalalnsunlber pustaka yang t:elah dipilih sebagairnateri penelitian. Penelitian dilakukandengan prosedur scbagai berikut: Pertanla,

filsafat Inanusia, pell1ikiran filsafat Cina, dansUlnber daya insani. Kedua, Jnelakukan studipustaka qan penlbacaan buku...buku tentangfilsafat tnanusia, filsafat Cina dan buku-bukutentang stunber daya insani. Ketiga,penguHlpulan data dan Inelnasukkan dalutnkart~l da~a dari studi pustaka. Keenlpat,

.kiasl fikasl data yang telah diklunpulkan dan

Konfusianjslllc berf()kus pada k()drat111Hnusia, cksistcnsi I'nanusia, dan dirncnsi­dilnensi lnanUSla baik dilllcnsi sosiaLdilllcnsi kOSlllis, dinlcilsi transcndcntal,Inaupun dilnensi historis. tJegalislneInenekankan pada kodrat Inanusia yang harusdikendaJikan dengan peraturan dan huklunyang kclal. 13uddhislne Illcngajarkan bahwasetiap tnanusialnelniJiki kodrat f3uddha,sedangkan l"aoislne lllenekankan pada hidupyang hanllonis seperti yin yang dan selarasdcngan alan) sClllcsla. [)alanl pcranannyabagi peningkatan sUlnber daya insaniInenunjukkan bahwa Inanusia itu padadasarnya Jnclniliki potcnsi yang besar untukdikelnbangkan lnelalui pendidikan danlingkungan.

tfe tlllrl1all/ils(~fatt ,Seri ke-29, .funi /999

filsafat lnengandung secara eksplisit atauilnpl isit sualu pandangan lenlang 11ulllusiabaik lnengenai tenlpatnya dalaln kOSlllOS,hubungannya dcngan dunia, dcngan scsalna,dan dengall'l'ransedensi. W.L H.eese (1980:17) Inengartikan fllsafat tnanllsla sebagaiPhilosophical Anthropology, yang diartikan

, sebagai studi tentang Inanusia secaratnenyeluruh atau sebagai cabang filsafatyang tnelnbicarakan hakikat' manusia.'Pertanyaan-pertanyaan dalaln filsafatInanusia antara lain: Apakah dan siapakahmanusia itu? Bagaitnanakah kodrat tnanusiaitu? Sifat-sifat tnanusia yang unik lnanakahyang tnetnbedakannya dengan Inakhluk­Inakhluk lain? Bagailnanakah hubunganantara jiwa dan raga? Apakah tnanusia: ituberkedudukan bebas atau terikat?

B. llimensi-dimensi manusial)a)(l111 pcnlhahasan tcntang Ii Isal~ll.

Inanusia, sering dinyatakan bahwa Inanusiaitu tnetlliliki berbagai dimensi antara laindilnensi koslnis, sosial, dan transendental.Pet1alna, dilnensi kostnis, at1inya bahwa1l1anusia secara hakiki lnenurut MagnisSuseno (dalatn Mudji Sutrisno, 1993: 47)Inerupakan Inakhluk kosmis, yang at1inyabahwa tnanusia tnerupakan hasil evolusiatau perkelnbangan organislne seperti yangsering diutarakan oleh para ihnuwan. Dalamevolusi ini Inanusia akan Inengarah padasuatu tujuan tettentu, yang hal lni tergantungkepada pandangan dan kepercayaan tnasing­luaslng.

Kedua, ditnensi sosial, tnanusia adalahselain tnenliliki sifat kodrat sebagai tnakhlukpribadi juga sekaligus sebagai tnakhluk

Oleh karena itu Inanusia selaluberhubungan dengan kOll1unitas lainnya.Manusia tidak dapat hidup sendirian danselalu lllembutuhkan bantuan orang lain baikdalatTI Inencukupi kebutuhan hidupnyatnaupun untuk berbagi rasa suka dan duka.DalatTI hubungan ini tuaka kebersatnaanhidup tnenjadi cukup berarti bagikelangsungan hiduputnat tnanusia di duniainl. Sebagai lnakhluk 5081a1 luaka lnanusia

... .Illrnal/~llst!ral, lS'eri ke,-29, Juni 1999

Lasiyo, Ilnsur-lIl1sur l/ilst~fal Mallusia ...

Inerupakan anggota keluarga, keloTnpok,tnasyarakat, bangsa, dan negara.

Ketiga, dilnensi transendental. MenurutWidannono, (dalam Muji Sutrisno, 1993)'rransendensi adalah sebuah kualitaskehidupan tnanusia yang berkaitan dengan'kebebasan manusia. dalatn ungkapantransendensi terkandung sebuah pengertiantnengenai 'gerak mendaki tnelatnpaui', baikitu lnerupakan gerakyang maki'n mendalam(kualitati f) ll1aupun gerak yang tnelewatibalas-balas lcrtcntu (kuanlitati f). Lebih lanjutdijelaskan bahwa jika dinatnika kualitas itudimiliki oleh manusia, maka gerak itu selalutnencoba menembus sebuah 'batas' yangdapat tnenjadi sebuah ketnungkinan untukInelnperluas cakrawala, baik cakrawalawaktu maupun telnpat. Menurut ChristVerhaak (dalam MujiSutrisno, 1993) istilahtt'ansendensi dapat dibedakan menjadi tigayaitu: (I) ,"Ichih, tinggi dari pada" dala'11 aliitisik salnpai kiasan; arti ini biasanya kurangrelevan dengan bidang filsafat. (2) "sesuatuyang baiu, yang belum tennuat dalamtahapan-tahapan sebelumnya", misalnyadapal dilihat dalall1 kedudukan tnanusia it,useolah-olah transenden terbadap makhluk­tnakhluk lain; (3) "sesuatu yang sedemikianbaru/luhur sehingga berada di luar/atassegala rangkaian tahapan-tahapan yangdapatdiatnati", berarti melampaui manusia danseluluh dunia ciptaan, yaitu ,yangtidak bisa

dicapai dengan jalan pikiran ataupenalaran.

C. Penlikiran Filsafat Cina tentangManusia

Pembahasan tentang manusia dalamFilsafat Cina diwakili oleh berbagai aliranantara lain: Konfusianislne, Legalistue,Taoisme, dan Ch'an Buddhisme.

Pertama: KonfusianismeKonfusianisme Inengajarkan filsafat manusiayang cukup poputer disampaikan oleh parapengikutKonfusius antar lain: Mensius danl-Isun Tzu. Mensius ... berpendapat ·bahwakodrat tnanusia itu baik dan. sejak lahir

12

A1al/llsia...

nUUHlsia telah dikaruniai oleh Sang Penciptabcnih-bcnih kcbajikan yang tcrdiri darijen(pcrikclllanusiapn), )li (kclayakan), Ii (sopansantun) dan ell'i (kebijaksallaan) ([~olnanov,

1997). Kecillpat: benih kebajikan inihendaknya dikclnbangkan sedclnikian rupasehingga lnanusia dapat Inelniliki budipeket1i yang luhur dan berguna bagi111asyarakat, bangsa dan negara, yaitu untuklnenjadi 1l1anusia chun tzu. Dahun realitaskehidupan ternyata sering dijulnpai adanyaorang jahat, Hlcnurut Mcnsius, orang yangjahat itu disebabkan oleh ketidaklnatnpuanlnanusia tnengelnbangkan benih-benihkcbajikan dan juga karena pada 1l1ulanyatidak lllctnperoleh pendidikan sel1aberketubflng dalanl1ingkungan yang kurangInenguntungkan. Mar'ie Muhatnlnad (1996)tnetnberikan kOlnentar terhadapjen sebagaikebajikan teltinggi yang dapat dicapai olehindividu 111clalui praktek Ii, sedangka'n IiIncnccnniflkall nOrillct-f1()nna sosial. yallgdapat berubah sesuai dellgan situasiindividual. Prinsip yang 111engatur aplikasi Iiadalah "vi sebagai karakter yang tepat dansekaligus lnerupakan prinsip rasionalitas.

E3erbeda dengan l\tlensius, I-Isun l"'zuberpendapat balnva pada dasarnya 1l1anusiaitu tnetniliki peulba,vaan jahat, ·sehinggaapabiladibiarkan berketnbang secara leluasa,111aka orang itu akan tllenjadi orang jahal,pClnabuk, penipu rnaupun pencuri. lJntukInengubah pctllbawaan 111anusia yang jahatitu agar tllenjadi baik lnelalui pendidikansekaligus untuk pengelnbangan individu1l1aUpUn tnasyarakat, bagi individu

. pendidikan ditekankan pada etika, sedangkanuntuk Inasyarakat pada natIla-

nan1a, artinya bah\va seseoranghendaknya Inatnpu·l11cnelnpatkan diri sesuaidengan fungsidan kedudukannya dalanlkehidupan ini.

Pendapat ini kelnudian diketnbangkanoleh Ch'lang 'rsai dengan pandangan bahwapada dasall1ya kodrat Inanusia itu baik,sehingga seseorang yang 1l1Clnhiarkal1perasaannya (kodratnya), Inaka sebenarnyarncrcka aka.n lllclakukan hal-hal yang baik

13

karena rnenlang kodratnya itu baik,scdangkan apabila tCljadi ·kcjahatan .nakasebenarnya itu terdapat kesalahan itubukanlah karena petnbawaannya (Chan,1973).

Manusia itu hendaknya selalu dalalnkeadaan yang seimbang dan harmoni atautengah senlpurna (on the mean), yang perludirealisasikan di tengah-tengah kehidupanbennasyarakat, berbangsa dan benlegara,terlnasuk dalaln hubungan kernanusiaansebagaitnana yang telah ditekankan dalatnKonfusianislne. (Paul Silt, 1965). I-lidupInanusia akan ben"nakna apabila manusia itudapat lnetnbawa diri di tengah-tengahkehidupan tnasyarakat, bukan hidup untukInenyendiri dan .nengasingkan diri darirealitas, dan juga bukan untuk melnentingkandiri sendiri seperti yang diajarkan olehTaoislne. Manusia tidak perluIncnghindarkan dari problell1atika kehidupanyang kadang-kadang tcrasa bcrat, akan tctapitnanusia diwajibkan untuk selalu berusahaagar dapat mengatasi dan tnenyelesaikansegala petlnasalahan yang dihadapinya.lJntuk itu di perlukan wawasan danpengetahuan luas yang dapa"t diperolehInelalui pendidikan sekaligus untukll1enetnpa diri dalatn rangka tnewujudkanlllanusia ideal, yaitu manusia bijaksana yangberguna bagi lnasyarakat luas.

l)alan1 1l1ewujudkan lnanusia paripumapcranan etika cukup dotl1inan, baik etikapribadi dan etika sosial. Etika pribadilneliputi ajaran tentang yi (kelayakan), Ii(sopan santun), eh 'i (kebijaksanaan) dan lao(jalan), sedangkan Etika sos1al terCet111indalaln ajaran tentangjen (perikelnanusiaan),

(bakti anak terhadap orang tua),n1ing (pelnbetulan nalna-nrona), dan lVU(lilna hubungan ketnanusiaan).

l'ugas utalna tnanusia adalah111engell1bangkan kodratnya yang baik, agardapat diwujudkan suatu Inasyarakat yangberbahagia dan sejahtera. Keadaan ini dapatdircalisasikan apablla setiap individull1enjadi chun tzu, yaitu sebagai seorang yangtclah Incncapai suatu tingkatan ter-tentu

'" Jurnall/ilsqfat, Seri ke-29, .Julli 1999

sebagai seorang paripurna. Mereka' dapathidup baik, berguna bagi 111asyarakat, dan111alnpu lllcncari jalan kcluar dari problcJlulkehidupan konkret. Pada dasarnya Ilianusiaitu berpotensi baik, naillun dClnikian ia tclahtcrbclenggu oleh Clllosi, schingga rllcngalalnikekecewaan dan hidupnya tidak bahagia.Oleh karenaitu, potensi tersebut per)u diberikeselnpatan berkerhbang seluas-Iuasnyaterutalna dalaln lllctllpersiapkan lHasadatang.

Hal Int berarti oila1 kebaikan itusebenarnya telah dibawa olehlnanusia sejakdilahirkan, nalnun kadang-kadang nilaikebaikan .itu kurang'dapat berkembang olehkarena elnosi Inaupun pengaruh dariJingkungan y,ang kurang Inenguntungkan.Oleh karena itu perlu dieiptakan suatusuasana yang dapat metnungkin_kanberkelTIbangnya kodrat 1nanusia seearatnaksitnal. Peranan lingkungan yangkondusif dipcrlukan hagi pcngcrnbangan <.Janpeningkatan kualitas sutnber daya tnanusia.Untuk itu diperlukan pelnbenahan nalna agarsenlua hallnenjadi transparan sepelti yangtettuang dalatTI ajaran tentang cheng-l11ingatau pelnbetulan nalna-nalua yang isinyachun-chun, chen-chen, .liJ-.tit dan Ise-Ise (rajasebagai raja, Inenteri sebagai Inenteri, ayahsebagai ayah, dan anak sebagai anak).Ajaran ini lnengandung Inakna tentang ,silnpati, setiap individu tuenyesuaikan diridengan posisi dan kewajiban-ke\vajibandalatn kehidupan berkeluarga,bennasyarakat, berbangsa lllaupunbeillegara, sehingga dapat di\vujudkankehidupan yang tettib dan disiplin karenasetiap orang 1l1enyadari tugas dantanggungjawabnya sebagai nlanusia yangIncrniliki harkatdan luartabat tinggi.

Manusiayang ideal berarti berbudipekerti tuhur, tanggap, dan peduli terhadapInasyarakat dan Jingkungalltlya. Pada bidangpendidikan yang ditekankan adalah etika dansopan santun. Dewasa ini lnanusiadihadapkan pada perketnbangan pesat ihnupengetahuan dan teknologi terutalnateknologi konlunikasi dan inforttlasi,

4t .ll,lrllall~lls(!lat, ,Seri ke-29, .Il/nl 1999

Lasiyo, llnsur-unsur l~'ilw,?rat Manu.\'ia ...

tnanusia bijaksana selain bell11oral. tnuliajuga berkemalnpuan nlenghadapipcrkclnhangan zalnan yang lnakin eanggihdan kOltlplcks.

Nilai-nilai reJigius, 1'l1oral, dan filosofiscla.lanl Konfusianislne telah tnemperkayakehidupan Inanusia tennaSuktncl1Jotivasipengclubangan SUlubcr daya Inanusiqkhususnya pengelnbangan diri dan orang lainseeara optilnal dan harrnonis yaitudi satusisl bersifat idealis untuk mencapai tujuanyang diinginkan, Datnun di sisi lain bersifatrealis dalatn arti selalu berpijak padakenyataan, yang berarti perlu keseitnbanganantara ~ea1islne dan idealisme.

I(edua: t,egalisme. Tokoh aliran iniadaJah. llan r.'ei Tzu, yang dikenaldenganajarannya bahwa kodrat lIlanusia itu jahatdan pada prinsipnya tidak dapat diperbaiki.Oleh karena itu satu-satunya eara untuknlewl~judkan tnasyarakat yangbaikmelaJuisislclH pahala dan hukulnan. Ilan Fci 'I'zu 'selanjutnya Inengajarkan bahwa untuk dapatlneneiptakan peluerintahan yang baik dantnasyarakat yang tettib perlu ditekankanpada riga hal yaitu hukum (fa), .kekuasaan(~'hih), dan tekn.ik pelnerintahan (shu).

'l-lukuln (fa) mClniliki kedudukan yangtertinggi di atas segala-galanya. Pengadilanharus ditegakkan berdasarkan peraturanperundang-undangan bahkan tidak perlu adakebijaksanaan.· Pengadilan· hatus didasarkanpada hukutn-hukuln yang Cetlnat.Kekuasaan . ~\·hih) adalah. kekuasaan dankedudukan yang Inutlak bagi seorang kepalanegara. Seorang kepala negara yangbijaksana dan pandai jika tidak metnilikikekuasaan nlaka ia tidak dapat memerintahrakyatnya., scbaliknya kepala negarawalaupun lidak bijaksana akan tetapi apabilaInelnpunyai kekuasaan dan kedudukan makaia dapat Inetnerin.tah raky'atnya. Teknikpetnerintahan ~~hu), bempa carapetnerintahan, bentuk organisasi yangdiperlukan dalatn lnelaksanakanpCl1lerintahan.Kepala negara tidak perluInelncrintah sendir. secara langsung akantetapi ia harus tnengetahui cara In,etl1ilihdan

llllSlIr-lIl1sur Mallll,\'ia...

1l1enggunakan orang-orang yang cakap didalanl susunan pClnerintahan. Kenludianorang-orang yang cakap inilah yangl11claksanakan pClncrintahan dClnikepcnlingan ncgara. SUlnbangan terbesarLegalislne terhadap negara Cina terutamakeberhasilan Dinasti ("h "in Inenlpersatukanseluruh wilayah Cina.

Ketiga: rraoisme. Ajaran Taoislnebersutnber pada l'ao l~e Ching. Berbedadengan Konfusianislne yang selalu1l1enekankan pada peradaban lnanusia.,rraoisnlC Ichih Illcnckankan pada kcjadian­kcjadian dan hukU1l1-hukU1l1 alaln., bahkankalau perlu tnanusia hendaknya menjauhkandiri dari peradaban, kebudayaan, dan ibnupengetahuan. Pokok-pokok ajaran Taoistneberisi tentang : lao, Ie, dan It'U l1'e;.

Manusia dianjurkan untuk tidakInencari hal-hal yang ekstretn agar dapattuencapai kebahagiaan. Setiap ll1anusiatnetniliki kesetnpatan untuk tnelnperoleh te(kebajikan) dengan jaJan Inenyesuaikan diripada 1'ao Inelalul It'u-lt'ei yaitu tidak berbuatapa-apa., yang artinya: Pertat!la, tidaknleJakukan hal-hal yang bertentangan denganalanl selnesta, orang harus hidup dekatdengan alaln. Kedua., orang harus hiduptnenurut pelubawaan alanliahya,.1nenghindari adat istiadat yang telah dibuatoleh tnanusia, beljanji tidak beranlbisi yangberJebih-lebihan dalatn lnelnenuhikeinginan-keinginan terutanla keinginanyang bersifat material. Orang seharusnya1l1enerilna apa yang diberikan oleh hidup danInetnanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Ketiga, orang seharusnya bertindak denganwajar., agar prestasi yang ·dicapai dapatoptitnal. Orang yang ingin tnencapai prestasi

-tinggi., tetapi dengan cara yang berlebih­l~bihan atau tidak wajar tllaka 'ketnungkinantld~k berhasil bahkan kadang tnendapatkanhasIl sebaliknya.

I(eemllat: Ch'an Buddhisme, sebagaisal~? satu. jawaban dari sikap toleran darifil&af~~fEJna sekaligus merupakan bentuk

~t·?al'l .•.·rcrpaduan 13uddhisillC dari Indiagan penlikiran filsafat (:ina. (~h"an

Buddhisme tnerupakan kOlnbinasi taoiSlnedan Bllddhistne yang sering dinatnakanphilosophy (?f" silence (Lomanov, 1997).yang pcngaruhnya cllkup ·besar sainpaidewasa Ini. Ch'an l.luddhislne Jnenawarkankonsep tentangBoddhisattva. Roddhisattvaberasal dari kala bodhi yang artinya lv;,\'domatau enlightenment, dan sattva yang artinyar!xistence, sehingga boddhisattva seringdiartikan sebagai "seseQrang yang sudahmetnpunyai hak untuk Inasuk nirvana danlnenjadi' bUl/lilla, akan tetapi dengan sengajaInendahulukan haknya itu untuktllelnperingatkan orang yang tnasih ada didalatn alatn setnesta ini supaya mendapatkanpenerangan dan beketja untuk keselatnatantnereka (Creel, 1954). Boddhisattvatnen.unjukkan kepedulian terhadap problem.nyata dalam masyarakat, tneditasi yangbiasanya dilakukan pada tetn.pat-telnpatkhusus., ketnudian dapat dllakukan ditengah-tengah kehidupan dan kegiatantnanusia sehari-hari datam masyarakat.Manusia ideal· Inenurut Ch'anBud.dhismeadalah 111anusia yang 111atnpU tnetnbantusesalna tnanusia dalatn Inencapaikebahagiaan.

Setiap penganut Buddhisme dapatInelnperoleh keseJatnatan dan kebahagiaanhidup, yang dapat dicapai 111elalui lneditasitnaupun dengan sikap-sikap keletnbutan,belas kasihan, dan ratnah ta,·nah (To ThlAnh, 1985), artinya ikut tnerasakanpenderitaan yang dialami oleh seseorangyaitu dengan menjadi boddhisattva. Ajaranini disatu pihak Inemperkaya pelnikiranfilsafat Cina, natnun di lain pihak tnerupakansaingan Konfusianisme dan Taoisme.Menurut Konfusianisme tn.anusia chun lzu(1{entlenlan: manusia yang agung) adalahIllanusia paripurna yang akan Inetnperolehkebahagiaan jika hidupnya dapat bennanfaatbagi kehidupan masyarakat. Taoismetnenekankan pada kehidupan pribadi yaitudengan tnengikuti hukum-hukum yangberlaku bagi alaln selnesta, lTlanusiadi<u~jurkan untuk hiduplllcnycndiri jauh darikchidupan lnasyarakat ralnai yang pCtluh

• .lurnall/ilsq(at, Seri ke-29, ./ul1i ./999

( lJl.\'ur-II/1,\ur

dengan berbagai pennasalahan dan tindakan­tindakan yang selnu yang kadang-kadangbertentangan dengan hukuIU alam selnesta.

D. Peranan filsafat manusia dalarufilsafat Cina bag;, fleningl{atan sunlberdaya insani.

Penlikiran filsafat ('ina belll1anfaatdalatn peningkatan kualitas sUlnber dayainsani agar Inclniliki keunggulan bersaing(col11plelive advantage) sehinggall1elnperolehkebahagiaan dan kesejahteraandalanl rangka kelangsungan kehidupanInanusia di 111uka bUIll., tnaka konsep-konseppenlikirannya periu direinterpretasikan sesuaidcngan prcdiksi kcbutuhan saat ini InaupunInasa akan datang.

]\tfasyarakat InodelTI saat ini sedangluengalalni berbagai lnacalll krisis, periuInengelubangkan berbagai potensi yang telahdinliliki., terutalna sutnher dayainsani Dahunpcngclnbangan polensi sUlnber daya Inanusiaternyata peranan perilaku individu, sosialdan Inasyarakat dan interaksinya denganseseorang tnauputl.. kelolnpok cukupberpengaruh sehingga perlu diupayakan agarberpengaluh positif dengan tnelnperhatikannilai-nilai yang telah dijunjung tinggi olehInasyarakat sepetii nilai religius,kelnanusiaan, nilai ketaatan, dan kepatuhan.Untuk Inencapai kualitas sUluber dayatnanusia yang tanggap terhadap kebu1uhandan kepentingan tnasyarakat tnaka strategipengetnbangannya bertitik tolak pada budayadan filsafat bangsa, dengan selalu lllencaripelnbanding dengan 'ljaran filsafat lllaupunbudaya asing sehingga dapat diperolehsUlnber daya 111anusia yang dapat llleinenuhi

'-"(~t··\.r:lIt,""1 rnanusia yang ideal. Manusiayang dicita-citakan adalah chun-Izil(Konfusianislne), bo(ihisatlva (C:h'anBuddhislne), dekat dengan a1al11 (1'aoislne),selia taat pada hukU1TI yang lnengarah padapersatuan (L.lcgalislne).

Kualitas sUlnber daya lnSant

ditekankan pada kemerdekaan berpikirkreatif dan reflektif serta keluhuran atau,kebesaran 111anusia yang ilnplikasinya lebih

.y. JUfnal J/i"\'{~la', k)'eri ke-29, .luni 1999

1l1etnanusiavvikan Inanusia sebagai 111akhlukyang sarat dengan nilal yang selalutnetuentingkan kesadaran tentang niIai dankualitas tnoral. Filsafat Cina rnengajarkanperlunya Inanusia Inence11nati danmengelolasetiap pelubahan dijadikan peluangsehingga kecepatan dan ketepatan diperlukandalatTI rnengantisipasi lTIaSa depan. Tingkahlaku· wajar dan tidak dibuat-buatInenye~abkan Inanusia dala.ln kondisi yangharilloni dan dapat menemukankebahagiaan. Hubungan antarsesalnatnanusia, Inasyarakat, bangsa, dan negarayang akhir-akhir ini 1l1akin erat perludilandasi sikap saling lnenghargai dan kerjasatna saling 111cnguntungkan agar hubunganitu tetap terbina guna 111encapai kesejahteraandan kebahagiaan bersmna.

Pengalaman eksistensial luanusia~.11enelnpatkan Inanusia dalam posisi di dunia"ini, 111enyebabkan lnanusia tnerasa stabil dantidak sLabil., bcbas dall tcrikat.., yakin danragu-ragu. Manusia dapat lnerasa stabil,bebas, dan yakin sebab mereka dapatInengidentifikasikan dirinya ke dalalnjaringan (nellvork) dari hubungan denganorang lain dan benda-benda yang sangatesensial dalmn peltwnbuhan, kepuasan, danpelnenuhan kebutuhan. Sebaliknya manusiaInerasa tidak stabi1, terikat,selalu ragu-ragujika dalaln hubungan dengan lainnya tidaklIlelniliki kelnatnpUan, pengetahuan, dantindakan yang Ineluadai. Jadi, jika seseorangll1CIlliliki pengctahuan yang Inc.nadai dandapat Inengoreksi tingkah lakunya tnaka iaakan dapat Inenghilangkan aspek negatifdalatTI hubungan tidak stabil, keterikatan,tnaupun perasaan tidak Inenentu. Olehkarena itu, hendaknya tnanusia dapat111Clnaluuni f"ungsi dan kcdudukan di duniaini baik dalalll hubungan'· dengan alatnselIlesta maupun denganRealitas Tertinggi,sehingga ia akan tabu tugas dan

,kcwajibannya selia dapat InenClnpatkan diridalall1 hidup ini. Daiatu upaya untukIneningkatkan kualitas swnber daya insanituaka tuanusia perIu tuetniliki budaya ketjayang kuat. Salah satu contohnya dalatn

16

{It,slIr-unsur Manu.\'ia...

bidang bisnis yang diungkapkan oleh TaoChu Kung Jl1cnglliukan etlanl belas prinsipbisnis yang baik, yaitu: Rajin dan. tekunberusaha; Henlat dalatn pengeluaran; Ratnah

. kepada setiap orang; Jangan ll1enyia-llyiakankesctnpatan; Lugas dalatn·transaksi; Berhati­hati dalatTI tnelnbel; kredit; Periksa setnuaaccount dengan cennat; Bedakan yang baikdari yang jahat; Kendalikan sediaan dcngansistetnatis; Arlit dan tidak pilih kasihterhadap kalyawan;Periksa dengan cennatsetnua nota pengekuaran dan pelnasukan;Periksa dagangan sebelulTI diteritna; Kaji dantcliti sctiap pCljanjian; 13ijaksana dan jujurdahlin usaha; 'runjukkan rasatanggungjawab; dan Bersikap lenang danpenuh percaya diri.

IV. KESIMPlJLAN DAN SARANBerdasarkan data penelitian Inaka

kesitnpulan yang dapat ditarik antara lain:Pe11alna, unsur-unsur FilsafatManusiadalatTIFilsafat eina dapat ditelaah dari ajaranfilsafat Konfusianisll1C., Legalislne, Taoislnedan Buddhisllle.

I(edua, Filsafat Inanusia dalatn ajaranKonfusianisll1e berfoku~ pada kodrattnanUSla, eksistensi tnanusia, dan dinlensi­dill1ensi ll1anusia baik ditnensi 50sial,ditnensi koslnis, dinlensi transendental,111aupun diluensi historis. Legalismelnenekankan pada kodrat tnanusia yang harusdikendalikan dengan peraturan dan hukutnyang ketal. 13ucldhistnc 1l1cng(.\iarkan bahwasetiap lnanusia 11leluiliki kodrat Buddha,sedangkan Taoistne lnenekankan pada hidupyang harl110n1S seperti yin yang dan selarasdengan alaln setnesta.Ketiga, lnanfaat ajaran filsafat tnanusiadalanl filsal~ltC~inabagi SUlllbcr daya insanitnenunjukkan bahwa tnanusia itupadadasarnya luelniliki potensi yang besar untukdikell1bangkan ll1elalui pendidikan danlingkungan. ivlanusia perlu 111elniliki budayaketja sebagai bentuk kreativitas dengantnenciptakan the quality (~f'lt'ork I~te.

. Penelitian ini secara UI11Uln dapatdlkatakan sudah selesai, nalnun denlikian

17

jika diteliti lebih lanjut tnasih terbukakCll1ungk.inan besar untuk Inengadakanpenelitiansejenis guna Inelnperoleh wawasallyang lebih konkret dan mendalam mengenaiberbagai aspek filsafat Inaupun aspeklainnya..

DAI?'rAR Pus"rAI<A

Anh, To Thi, 1985, Nila; Budaya ]'imurdanBarat: Konflik atau Harmony?,Gratnedia, Jakarta.

Asip, F., Hadipranata, 1996, "ProduktivitasInsani (I·hunan Productivity).," lJule/in!>sik%gi, '11-1 JV No: 2, Descillber1996, pp. 1-18.

Bakker, Anton, tt, Antropo[ogi Meta./isik,Kumpulan Kuliah, Sekolah Tinggi1'heologi, Yogyakarta.

Burhanuddin Salam, 1985, f?ilsajatManusia; .Antropo[ogiMeta.fisik, BinaAksara Jakarta.

Chan, Wing-tsit, 1973, A Source Book in(~hineL,'e !>hi[osophy, PrincetonUniversity Press,Princeton.

Chan, Wing-tsit, 1977, "Chin.ese Theory andPractice, with Special Reference toI-Iutnanisln" in Moore,Charles A, 7~he

(/"'hineseMind: l~"ssentials 0.1· (~Yhinese

})hilosophy and (.:'ulture. The UniversityPress of Hawaii, Honolulu.

Cbing, Julia, 1977, (~onjucianism and(~fhristianit., Kodansa International Co,New York

Creel, H. G., 1954, (/"'hinese J'houghI fron1Mencius to A1ao 7:f}e-lung, Eyre &Spottiswoode, London.

Lotnanov, A., 1997, "Confucianism and theRussian Spiritual Tradition."International Acadetnic ~~'erninar on(:ol?filCius 7'hought anti the 21st(~'entury. Hong Kong 25-28 Septetnber1997. '

M.ar'ie Muhalrunad., 1996, "PenerapanPrinsip Spiritualitas dalalTI Manajetnen",r~\'ahalfJan, No 12, TH XXV, pp 38-41

IVloore, Charles, A, 1977, Ine C:hineseNlind: l~'ssenlia[s (~I'Chinese l~hilos()phy

'" .lurllalFlb,'aJat, Seri ke-29, Juni 1999

[Jnsur-ull/)'ur Manusia ...

al1(i C~ulture, rrhe University Press off-Iawaii, Honolulu.

Notonagoro, J975, !)ancasila k)Tecara Ilrniah})opuler, pp 87, 88,Pancuran 1'ujuh,Jakarta.

Reese, W.L, 1980, /Jictionary ojl)hilosophyand }?eligion: l~'aslern and fVeslern,I-Iulnanity Press Inc, New Jersey.

Sastraprateja dkk, 1988, !f'ilsa./at Manusia,

,. .lurnal P1Isqfat, /Seri ke-29, Juni 1999

Kurnpulan Kuliah, Sekolah Tinggi FilsafatDriyarkar~ .Jakarta.

Sih, Paul K.l'. (ed), 1965, (?YhineseHtlfnanisfn and Christian Spirituality, StJohn's University Press, New York.

Werklneister, 1968, "Scientism and theProbleln of Man" in Moore, Charles A,j)hilosophy and C-;ullure: f~'ast and West,lJniversity of Hawaii Press, Honolulu.

18