link antara karbon hutan, menghindari deforestasi dan impfs · karbon hutan penting untuk indonesia...
TRANSCRIPT
Economic Development
livelihoods
Conservation
Forest values
Biodiversity
Protected areas
Poverty reduction
Link antara Karbon Hutan, Menghindari Deforestasi dan
IMPFsInitial Thoughts for the Discussion at TFD- IMPF Dialogue
PekanbaruMarch 07, 2007
Climate
Global Environmental Services
MengapaKhawatir dengan
Deforestasi?
Kehilangan income dan memburuknyapendapatan untuk 1,2 milyar penduduk
20% emisi global (Penyebab pemanasanglobal terbesar kedua)
Hutan mengandung 80% keanekaragaman hayati dunia; deforestasi menyebabkan kerugian >0.5% per tahun
Dampak Negatif pada fungsi-fungsihidrologi dan jasa-jasa lingkungan hutan
Mengapa aspekkarbon hutanpenting untukIndonesia dan
khususnyaprovinsi Riau
Indonesia merupakan pembuang karbonterbesar ketiga diduniaSebagian besar karbon yang dibuangberasal dari deforestasi. Riau memilikiangka rata-rata kerusakan hutan tertinggidi dunia: 5,6%Menangani kehilangan karbon hutan dapatberkontribusi besar bagi Indonesai untukmengurangi perubahan iklimMasih ada hutan primer bukan lahan kritisyang dihancurkan untuk perkebunan-perkebunan serat murahPengolahan lahan gambut adalah sumberutama emisi karbonTetapi …. Indonesia juga memilikikesempatan besar untuk menjadi produserbiofuel terbesar
DiskusiInternasional
untukMenghindariDeforestasi
Konteks
Menghindari deforestasi selain dari CDM (tetapibukan dariJI)Diskusi SBSTA pada REDDLaporan keburukan: perlu aksi dari REDD Bank Dunia dan organisasi lain memilikipengalaman dalam ujicoba pasar karbon
Dana Prototipe Karbon: pelopor global sejak 1999Dana Bio Karbon : LULUCF pelopor sejak 2004
Beberapa negara berkembang ( Koalisi Negara-negara Hutan Hujan atau dikenal dengan CoRN) telah memperlihatkan ketertarikan pada inisiatifBank Dunia untuk memberikan insentif keuanganuntuk REDDNegara-negara G8 tertarik pada REDD
Perlu aksi + pembelajaranKonsultasi dengan negara-negara, Koalisi danberbagai pemangku kepentingan
FasilitasKemitraan
KarbonHutan
Response Yang Diusulkan Bank Dunia
Mempersiapkan suatu sistem insentif positif paska2012 yang memasukkan REDD lewat
Pembangunan kapasitas: kesiapan untuk suatusistem masa depanPembayaran perdasarkan performa kerja
0
200
400
600
800
1,000
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
mill
ion
$
Readiness Pilots Market
Kesiapan: $50 m
Pekerjaan: $200 m
Pasar > $1 b
FasilitasKarbonHutan
Dua Mekanisme:“Kesiapan”: peningkatan kapasitas
Penilaian emisi karbon hutansekarangProyeksi emisi berdasarkan skenarioreferensiAnalisa ekonomi detil: Berapa biayaterkecil dari mengurangi deforestasidan degradasi?Mendisain danmengimplementasikan strategi untukREDDPemantauan pengurangan emisi
Uji Pembelian Karbon
FasilitasKarbonHutan
Harga Karbon ≥ Biaya kesempatan lahanPuncak rendah- pada awalnyamenggantung keuntungan
ha
MC per ha darihutan yang aman
MelaksanakanKawasan lindung
Mencegah Konversike Perkebunan
Serat
Mencegahkonversi ke
perkebunan sawit$2,000
$500
$100
2,000,000
MengklarifikasiKepemilikan Tanah
KontrolKebakaran
Pendekatanpotensial
untukmenghindarimekanismeDeforestasi
Pilot Carbon PurchasesBeberapa penjualBeberapa pembeliPasar bukan satu-satunya yag menentukan harga
Bagaiamana bila tidak ada “pasar” (kompetisi)? Negara-negara G8 mungkin lebih tertarik untukmenggunakan ODA pada mulanya, kemudiantergantung pada pasarBrazil menentang solusi pasar
Uji sistem insentif pada beberapa negara berbedadengan penerapan yang hampir sama seperti.
Costa Rica: pasarBrazil: ODACongo Basin: ODA berdasarkan wilayah, sertifikasiIndonesia: pendekatan cabang industri kehutanan: palp dan kayu lapis?
Insentif untuk menghindari deforestasi dandegradasiPembayaran sesuai dengan yang diberikan(sebagian terbuka)
BerapaHarga yang
Dibayar?
Referensi pasar yang ada saat ini:
Eropa: permit price ~ $20/t CO2e one-off (EUA)Kyoto Protocol energy: ~ $15/t CO2e one-off (CER)Kyoto Protocol forestry (BioCarbon Fund): ~ $5/t CO2e one-off (tCER) with 10 years’ permanence
10
Investor
PembeliForest Carbon
Facility$200 million
Fasilitas Kemitraan Karbon :
Bagaimana hal itu akan berjalan
Dana Kesiapan$ 100 jua
IBRD, GEF,IFC, donor lain
Tuan Rumah
Investasi
Penjamin pembeliKarbon
Carbon ERs
ResikoUtama danMitigants
1.Respon terhadappermintaa dari beberapanegara.
2.Seleksi akan didasarkanpada temuan dari fasepeningkatan kapasitas.
3.Mencari pendekatanalternatif pada tahappenjajakan, dialog proaktif, Sepertinya pendanaanODA.
4.Peningkatan kapasitasuntuk kesiapan
5.Pembayaran berdasarakanyang diberikan
1.Persepsi dari ketidakadaan negosiasiinternasional sebelumnyaterhadap deforestasi yang terhindarkan
2.Negara-negara merasaterasingkan dari ujicoba
3.Brazil (berkeras padapendanaan ODA,bukansistem kredit)
4.Negara-negara kurangmendapat kerangkapanduan
5.Suatu negara tidakmengimplementasikantindakan-tindakan penting
MitigantsResiko
Pembayaranuntuk
Deforestasiyang
terhindarkanpada hutan
hujan
Kasus Bisnis 1: Pembayaran pada Deforestasi yang terhindarkanpada hutan dengan jenis kayu campuranAPRIL Company Riau/Sumatra
Total konsumsi kayu mill cbm/year 9Kayu dari hutan yang ditebang millioncbm/year 4Volume panenan cbm/ha 150Kawasan yang dipanen cbm/year 33000Kandungan CO2 t/ha 75CO2 yang hilang t/year 2500000
Potensi Pendapatan Krbon $/t CO21 25000003 75000005 12500000
Potensipendapatan/thn
MenggunakanPembayaran
untuk DeforestasiTerhindarkan:
KemitraanPerusahaan –Masyarakat
Kasus Bisnis 2: Menggunakan Pendapatan dari Deforestasi Terhinduntuk Perkebunan Akasia pada lahan rusakAPRIL Company Riau/Sumatra
Periode Rotasi Years 6Penambahan cbm/year/ha 35Biaya Perkebunan $/6 years 700
Pembayaran Karbon Ekivalen Perkebunan$/t $/year $/ 6 years $ 700/ha/6years 17.5 t CO2/ha
1 2500000 15000000 21428.5714 3750003 7500000 45000000 64285.7143 11250005 12500000 75000000 107142.857 1875000
Kawasanberpotensiditanami
Economic Development
livelihoods
Conservation
Forest values
Biodiversity
Protected areas
Poverty reduction
Potensi Biofuelsdari IMPFs
Climate
Global Environmental Services
Biofuel cair
Biofuel cair
Generasipertama Perantara Generasi
kedua
H-BioNExBTL
BTL via FTCellulosic
Minyakdan lemak
Ethanol(tebu, gandum)
Biodiesel
KeamananEnergi
Lebih berpotensi besarkarena kemampuan untukmenggunakan limbah, residu dan produk non makanan
Generasibiofuel kedua
Menggantikan 5% minyakdan disel duniamerupakan suatutantangan– jikadidistribusi secara global, 15+% lebih tanah (100+ juta hektar)
Generasibiofuelpertama
PolitikEkonomi dariBiofuel cair
Grup-grup berbeda mendukungbiofuel cairAgribusines, petaniPemerintah: keamanan energi, menciptaan lapangankerja,meningkatkan subsidiminyakBeberapa ahli lingkungan–pandangan yang beragamSeruan publik untuk bahan bakarminyak yang dapat diperbaharui
Interaksi Kompleks antarra energi, pertanian, lingkunagn, danekonomi makro membuatsemakin sulit untuk melihat issuini dengan jelas
Dampak padapenggunaanlahandan air
Pembakaran hutan di Indonesia danwilayah lainnya
Komite parlemen Eropamerekomendasikan larangan biofuelberbasis sawitIndonesia merupakan pemberi emisiCO2 terbesar ketiga setelah AS danCina jika emisi dari lahan gambutdimasukkanDiskusi Meja Bundar PerkebunanSawit Lestari menghasilkan detilsertifikasi
Moratorium dua tahun olehpedagang kedelai akan pembeliankedelai dari hutan hujan yang barudibuka di Amazon Brazil, terhitungJuli 2006Kepedulian terhadap menurunnyapermukaan air dari produksi tebu diIndia dan tempat lainnya
Generasibiofuel kedua
:
Potensi besarbagi
Indonesia
Hampir pada setiap biomassa dapat digunakansebagai bahan makanan
Residu pertanian dan hutan( ampas tebu, sisagandum) lebih banyak bermanfaat dari generasipertamaPertumbuhan energi perkebunan yang cepat padalahan terdegradasiPanen yang memberikan energiLimbah organik (limbah padat yang disortir, limbahgula dan serat kanji, limbah kota, limbah industriproduk kehutanan)
Jalur produksiEtanol selulosa – hidrolisa lanjutan dan fermentasi, berpotensi untuk pengurangan emisi GHG yang besarBiofuel sintetik – Produksi syngas diikuti oleh FT ( energi intensif) untuk disel, DME, alkohol, MTG. Diselsintetik memiliki kualitas lebih dan 100 % bersaing
GenerasiKedua biofuel:
Keuntungansosial danlingkungan
Mengurangi kompetisi kepada tumbuhanmakanan
Harga tortilla di Mexico sekarang telah berlipattiga35 % peningkatan harga sawitTidak membahayakan masyarakat miskin
Penggunaan pupuk sedikitPenggunaan pestisida sedikitSistem akar permanen mencegah erosiKarbon lebih sangat efisien
21
Perbandingan dari BeberapaBiofuel
Type of Biofuel
Gross Revenue Biofuel [GJ/ha] 2005 | 2015
Revenue Biofuel [l/ha] 2005 | 2015
Revenue Net energie [GJ/ha] 2005 | 2015
CO2- Savings [t/ha] 2005 | 2015
Costs CO2 - Avoidance [€/t CO2] 2005|2015
Biodiesel 51 |60 1.408 |1.656 38 |45 3,4 |4 154 |145 Bioethanol (Lignocellulose)
21 |25 640 |756 18 |21 1,6 |2,1 295 |179
Bioethanol (Starch)
54 |68 1.660 |2.089 30 |38 2,9 |3,7 252 |220
Bioethanol (Suger)
132 |156 4.054 |4.776 88 |104 7,2 |8,5 290 |276
Biogas (Silo maize)
178 |k.A. 4.977 | k.A. 113 | k.A. 8 | k.A. 273 | k.A.
Biomass to Liquid (BtL)
135 |158 3.907 |4.558 118 |138 10 |12 272 |115
Bio-Hydrogene 160 | k.A. 4.742 | k.A. 120 | k.A. k.A. | k.A. k.A. | k.A. Plant oil 51 |60 1.420 |1.670 35 |41 3,3 |3,8 83 |78
Instrumen yang paling umum: penguranganbeban pajak
dan tarif import yang tinggi
Lokasi Pengurangan pajak dalam US$ per liter biofuelEthanol Biodiesel
Germany 0.83 0.61 (hingga akhir-Juli 2006)
Australia 0.28 0.28USA (credit) 0.135 0.26 or 0.13Thailand 0.65 (April 2006)São Paulo 0.30 (June 2005) * Premi Eropaminyak
dalam Q4 2006 $0.40/liter
Tarif tinggi pada ethanol untuk mencegah subsidi keluarterhadap impor
USA: $0.1427 per liter + 2.5/1.9% EU: US$0.24 / 0.13 per literTarif impor Brazil 20% hingga 2006
Bahanmakanan lain
Gandum ke ethanolAS adalah salah satu dari beberapa produsergandum terendahTotal subsidi ethanol untuk AS pada 2006 diperkirakan melebihi $5 milyar
Ubi ke ethanolGagal di Brazil: sulit untuk dikembangkan(penyakit, hama)
Sawit ke biodieselMerupakan salah satu tumbuhan yang mengandung minyak cukup efisien, jalurproduksinya untuk biodisel saat ini murahMeningkatkan harga bahan makanan karenapeningkatan permintaan( harga sawitmeningkat 35% pada tahun 2006)Bermasalah dengan musim dinginKepedulian serius terhadap kelestarianlingkungan