ling. internal

Upload: arif-jety

Post on 10-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    1/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 1

    ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

    MODUL 7

    ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

    Pada sesi terdahulu kita telah melakukan analisis eksternal yang menghasilkan peluang atau

    ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Perusahaan tentunya akan berusahaan untuk

    memanfaatkan peluang serta mengatasi ancaman yang bakal dihadapi tersebut dengan

    kekuatan yan dimilikinya. Jika perusahaan memiliki kekuatan yang memadai maka peluang

    akan dapat diambil dan ancaman akan dapat diatasi dengan baik. Tetapi jika perusahaan

    memiliki kelemahan, maka diperlukan upaya tertentu untuk mengatasi kelemahan itu sendiri

    sehinggan peluang dan ancaman yang ada tetap dapat dimanfaatkan serta tidak

    mengganggu kondisi perusahaan.

    Kekuatan dan kelemahan apakah yang dimiliki perusahaan saat ini ? apa sajakah

    yang mungkin untuk dikembangkan pada masa yang akan datang ? Pertanyaan ini baru

    dapat dijawab dengan baik setelah melakukan analisis terhadap lingkungan internal

    perusahaan. Jadi analisis internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek

    internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan

    eksternalnya dan mengevaluasinya pakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah.

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    2/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 2

    PROSES ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

    Seperti yang disinggung diatas bahwa analisis lingkungan internal merupakan suatu

    proses yang terdiri dari beberapa langkah seperti berikut :

    1. Identifikasi variabel internal.

    2. Evaluasi dan penilaian Variabel internal.

    3. Menyusun ringkasan hasil analisis.

    Sebelum melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan tentunya kita harus

    mengatahui terlebih dahulu bagian-bagioan penting di dalam perusahaan yang akan turut

    di dalam membangun kekuatan dan kelemahan perusahaan. Langkah idenfikasi variabel

    merupakan alat untuk menemukan bagian-bagian internal yang diperlukan tersebut.

    Langkah ini sangat penting, karena jangan sampai ada bagian/variabel internal yang

    penting terlewatkan untuk dianalisis sehingga manajer kehilangan informasi mengenai

    posisi kekuatan ataupun kelemahannya. Jika itu terjadi berarti akan mengakibatkan tidak

    termanfaatkannya dengan baik kekuatan yang ada atau tidak tertanganinya kelemahan

    perusahaan yang mungkin memiliki dampak terhadap posisi bersaing dan masa depan

    perusahaan.

    Setelah menemukan variabel yang perlu dianalisis,maka barulah kajian terhadap

    variabel tersebut dapat dilakukan. Kajian-kajian ini dapat dilakukan dengan berbagai cam

    seperti yang akan dibahas pada sub bab berikut. Kajian ini akhirnya akan menghasilkan

    informasi tenatang ekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Semua hasil

    tentunya disusun dalam sebuah ringkasan sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami

    secara singkat. Ringkasan ini akan menggambarkan Strategic Anvantages Profile dari

    perusahaan.

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    3/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 3

    PENDEKATAN DALAM MENGIDENTIFIKASI VARIABEL INTERNAL

    Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan di dalam mengidenfikasi variabel

    internal yaitu :

    1. Pendekatan fingsional.

    2. Pendekatan Competitive Advantage.

    3. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain).

    4. Pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy)

    5. Pendekatan 7 S McKinsey

    Selain pendekatan diatas juga terdapat beberapa pendekatan lain yang tidak banyak

    digunakan dibandingkan dengan pendekatan di atas. Seperti, pendekatan manajemen yang

    melihat profil perusahaan berdasarkan proses mulai dari perencanaan, pengorganisasin,

    pengarahan dan pengendalian. Selain itu juga ada pendekatan yang memberi penekanan

    pada aspek manusia dalam perusahaan yang berkembang seiirng dengan dikenalnya teori

    Y. Pendekatan keuangan juga dapat digunakan pada tahap awal analisis untuk

    mengetahuai kelemahan dan kekuatan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio

    pokok keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktifitas, sumber dan

    penggunaan dana, serta struktur modal.

    Pendekatan fungsional.

    Pendekatan fungsional adalah pendekatan yang sangat sederhana dan paling pertama kali

    dikenal dibanding pendekatan lainnya. Menurut pendekatan ini, profil perusahaan

    (kekuatan dan kelemahan) perusahaan dapat dilihat pada berbagai fungsi bisnis yang ada

    seperti fungsi pemasaran, produksi/operasi, keuangan, sumber daya manusia,

    riset/pengembangan, sistem informasi dan budaya perusahaan. Dengan memperhatikan

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    4/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 4

    fungsi fungsi tersebut dibuatlah daftar variabel-variabel yang terdapat pada masing-

    masing fungsi yang merupakan variabel kunci bagi keunggulan fungsi tersebut dan juga

    keunggulan perusahaan secara keseluruhan nantinya.

    Pada prakteknya, analsis internal dengan pendekatan fungsional ini didapati

    penekanan-penekanan analisis pada variabel-variabel dan fungsi bisnis tertentu. Hal ini

    tidak dapat dislahkan karena pada setiap jenis bisnis dan kondisi diperlukan Key Success

    Factor yang berbeda-beda. Beberapa hal yang membuat analsis menjadi tidak seimbang

    tersebut adalah :

    Jenis bisnis/industri.

    Segmentasi pasar dan pasar sasaran.

    Tahap daur kehdupan produk dan industri.

    Posisi perusahaan di pasar

    Pendekatan Competitive Advantage.

    Pokok fikiran pendekatan ini disampaikan pertama kali oleh Lee Tom Perry pada 1990-an

    dengan pokok pikiran bagaimana menghadapi lingkungan bisnis yang semakin turbulen

    dengan suatu pendekatan baru. Pendekatan ini juga menggunakan prinsip disagregasi

    perusahaan dengan cara mengelompokan aktifitas atas beberapa jenis yaitu :

    1. Aktifitas Pembentuk Keunggulan bersaing.

    2. Aktifitas penunjang pembentuk nilai tambah.

    3. Aktifitas penunjang utama.

    4. Aktifitas tidak esensial.

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    5/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 5

    Perry menyatakan bahwa kelompok aktifitas yang pertama perlu menjadi perhatian.

    Dengan memberikan perhatian pada aktifitas pertama dan mendapatkan aktifitas

    kuncinya, maka perusahaan dapat menciptakan kekuatan yang khas dan sulit untuk

    tertandingi oleh pesaing.

    Untuk menentukan aktifitas kunci perlu juga membedakan orientasi perusahaan yaitu

    orientasi produk, orientasi pasar dan orientasi tekhnology. Secara umum aktifitas yang

    dilakukan pada setiap Secara umum aktifitas yang dilakukan pada setiap usahaan yang

    berorientasi berbeda tidak banyak perbedaan hanya saja berbeda pada penekanan aktifitas.

    Aktifitas pada perusahaan orientasi produk adalah :

    1. Idenfikasi kebutuhan dan persyaratan barang

    2. Pengembangan spesifikasi barang

    3. Desain barang

    4. Proses produksi barang

    5. Penjualan barang

    6. Pengantaran barang

    7. Pelayanan purna jual

    Perhatian lebih ditujukan pada aktifitas 2,3, 4 dan 7, tekhnologinya dikembangkan Untuk

    perusahaan orientasi produk memiliki aktifitas sebagai berikut :

    1. Idenfikasi kebutuhan dan persyaratan barang

    2. Pengmbangan spesifikasi barang

    3. Desain barang

    4. Penjualan barang

    5. Pengembangan proses produksi

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    6/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 6

    6. produksi barang

    7. pengantaran barang

    8. Pelayanan purna jual

    Perhatian dan pengembangan tekhnologi lebih ditujukan pada aktifitas 1 s/d 4 Sedangkan

    untuk perusahaan orientasi tekhnologi memilki aktifitas sebaga berikut :

    1. Pengembangan tekhnologi

    2. Identifikasi Kebutuhan dan persyaratan barang

    3. Penjulan konsep

    4. Desain barang

    5. Pengembangan proses

    6. Produksi barang

    7. Pengantara barang

    8. Pelayanan penjualan

    Perhatian lebih ditujukan pada aktifitas 1 s/d 4.

    Pendekatan Rantai Nilai (value Chain)

    Prinsip diragregasi perusahaan juga digunakan pada pendekatan ini, sama seperti

    pendekatan yang di atas. Pendekatan ini digagas oleh Michel Porter pad. tahun 1980-an

    atau lebih tua dibanding pendekatan keunggulan bersaing. Pada pendekatan ini untuk

    memperoleh tingkat margin diperlukan aktifitas bisnis yang dikelompokan atas :

    1. Aktifitas utama

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    7/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 7

    2. aktifitas peninjang

    Setiap kelompok terdiri dari aktifitas sebagaimana pada gambar berikut :

    Aktifitas aktifitas utama perlu untuk diperhatikan agar bekerja dengan baik serta

    dukungan oleh aktifitas penunjang. Dengan memperhatikan setiap aktifitas dan

    keketerkaitan antar masing-masing, maka diharapkan perusahaan dapat meningkatkan

    kinerja masing-masing aktifitas dan menciptakan sinergi agar terciptanya keunggulan

    perusahaan.

    Pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy).

    Pendekatan yang diperkenalkan oleh General Electric (GE) ini mencoba untuk mencari

    tahu faktor-faktor strategis yang berpengaruh terhadap besarnya ROI (return on

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    8/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 8

    Investment) dengan menggunakan model regresi. Model ini dikembangkan lebih lanjut

    oleh Harvard Busines Scholl, Marketing Science Institute dan Strategic Planning

    Insttitute. SPI mengemuka beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan

    perusahaan yaitu :

    1. Intensitas investasi

    2. Pangsa pasar

    3. Pertumbuhan pasar

    4. Daur kehudupan produk

    5. Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan

    Jika mengacu pada hasil penelitian SPI ini tetntunya analisis internal lebih

    ditekankan pada variabel-variabel yang berkaitan dengan faktor di atas.

    Pendekatan 7 S McKinsey

    Pendekatan ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa variabel organisasi yang

    mempengaruhi terhadap keberhasilan organisas, yaitu :

    1. Strategy

    2. Structure

    3. System

    4. Staff

    5. Style

    6. Skill

    7. Share Value

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    9/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 9

    Manajemen dituntut untuk menggerakan semua variabel itu dengan gerakan yang

    seirama dan berada dalam suatu keseimbangan yang dinamis. Jika itu dapat dilakukan

    maka perusahaan dapat berada dalam suatu kondisi yang sanga memunglcinkan untuk

    memiliki keunggulan bersaing. Dengan menggunakan konsep ini, analisis internal lebih

    menekankan bagaimana kondisi setiap variabel tersebut dan menilainya apakah dalam

    kondisi lemah atau kuat.

    PENDEKATAN DALAM MENGEVALUASI VARIABEL INTERNAL

    Setelah memperoleh variabel internal diperoleh, maka variabel-variabel tersebut

    dievaluasi apakah termasuk pada kekutan atau kelemahan organisasi/perusahaan.

    Terda.pat beberapa pendekatan untuk menilai variabelvariabel tersebut, yaitu :

    1. Pendekatan Perbandingan Kinerja dan Kompetensi dengan masa lalu.

    2. Pendekatan Evolusi Produk

    3. Pendekatan Perbandingan dengan pesaing.

    4. Faktor Kunci Keberhasilan Industri.

    Pendekatan pertama merupakan pendekatan yang mudah dipahami, yaitu melihat

    kondisi saat ini dan membandingkannya dengan kondisi peruisahaan pada masa lalu

    apakah lebih baik atau tidak jika lebih baik dapat dikatakan kekuatan dan jika tidak berarti

    lemah.

    Pendekatan evolusi produk membandingkan kondisi variabel perusahaan tersebut

    saat ini dengan persyaratan yang diberikan oleh konsep tahapan evolusi produk. Pada

    setiap tahap menuntut kondisi variabel internal yang berbeda untuk dapat memperoloeh

    manfaatnya. Misalnya pada tahap perkenalan diperlukan kemampuan komunikasi

    perusahaan dengan pasarnya selain ketersediaan dana dan modal kerja diperlukan untuk

    menutupi kerugian di awal operasi.

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    10/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 10

    Menentukan variabel yang membentuk kekuatan dan kelemahan dapat juga

    dilakukan dengan membandingkan variabel internal yang dimiliki perusashaan

    dibandingkan dengan yang dimiliki pesaing. Pesaing yang dijadikan standar tentunya

    pesaing utama atau pesaing langsung. Pendekatan ini dinamakan dengan perbandingan

    antar pesaing. Pendekatan Faktor kunci Keberhasil Industri juga mirip dengan pendekatan

    ini dimana berusaha untuk mencari variabel-varibel kunci yang menentukan keberhasilan

    poerusahaan dalam satu industri tertentu. Setiap industri memiliki variabel kunci yang

    berbeda. Atas dasar variabel kunci inilah ditentukan kelemahan dan kekuatan perusahaan.

    ANALISIS INTERNAL UNTUK MENCIPTAKAN SUSTAINABLE

    COMPETITIVE ADVANTAGE

    Setiap perusahaan perlu untuk meningkatkan kekuatan internalnya dalam berhadapan

    dengan persaingan. Pada dasarnya keunggulan bersaing yang diperlukan adalah

    keunggulan yang bersifat terus menerus sehingga perusahaan dapat bertahan dan

    berkembang di dalam limgkungannya. Keunggulan ini biasa disebut dengan Sustainable

    Competitive Advantage (SCA). Untuk mengembangkan keunggulan internal ini terdapat 3

    komponen lingkungan internal yang penting yaitu :

    1. Resource

    2. Capbilities

    3. Core Competencies

    Core Competencies adalah dasar dari pengembangan kekuatan internal perusahaar

    untu dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan (SCA). Faktor utama

    pembentukCore Competencies ini adalah Capabilities. Sedangkan Capabilities diperoleh

    dari Resource yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan perusahaan. Analisis internal

    perusahaan seyogyanya juga memperhatikan aspek ini.

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    11/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 11

    Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh perusahaan

    untuk suatu proses produksi dapat dikelompokan atas :

    1. Tangible Resource.

    2. Intagible Resource.

    3. Human Resource.

    Tangible resource adalah yang mudah untuk diidentifikasi dan dievaluasi serta

    dapal dilihat pada laporan keuangan yang meliputi sumber daya dana, fasilitas fisik,

    peralatan dan lain-lain. Sedangkan intangibel resource adalah sesuatu yang sulit untuk

    diidentifikasi dan dievaluasi seperti teknologi, reputasi, inovasi dan kreatifitas. Sedangkan Human Resource sengaja dipisahkan karena memiliki keunikan tersendiri dan dipelajari

    dalam bidang tersendiri.

    Capability adalah sekumpulan resource yang menampilkan suatu tugas atau

    aktifitas tertentu secara integratif Pendekatan identifikasi diatas dapat dilakukan untuk

    ananlisis variabel ini seperti pendekatan fungsional dan rantai nilai. Kombinasi resouce

    yang optimal akan menciptakan sinergi dan kapabilitas perusahaan yang lebih baik.

    Core Competencies adalah sesuatu yang dibangun berdasarkan capabilities dan

    Resource perusahaan sehingga membuat perusahaan dapat berjalan dengar baik. Jika

    dianalogikan dengan pohon, maka core competensi adalah akar yang memberikan

    kekuatan dan kehidupan bagi pohon untuk dapat hidup dan tumbuh. Core competencies

    ini semestinyalah untuk dikembangkan agar dapat menjadi Distinctive Competencies

    yaitu kompetensi inti yang lebih superior dibadingkan pesaingnya. Kompetensi ini harus

    dapat dipertahankan perusahaan dengan memperhatikan aspek penentu berikut :

    - Durability

    - Imitability

  • 8/8/2019 Ling. Internal

    12/12

    Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM

    PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB Hid t Wi k SE MSi 12

    Transparency

    Transferability

    Replicability

    Semua tersebut dilakukan untuk menciptakan Sustainable Competitive Advantege.

    Menurut Hitt dalam bukunya Strategic Managemen : Competitiveness & Globalization,

    mengatakan bahwa terdapat empat kriteria untuk menciptakan sustainable advantage yaitu

    - Valuable.

    - Rare.

    - Costly to Imitate.

    - Non subtituable.

    RINGKASAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL (WAS).

    Seperti yang juga dilakukan pada nalisis lingkungan eksternal, maka hasil keseluruhan

    dari analisis faktor internal juga perlu disajikan dalam bentuk sederhana sehingga mudah

    digunakan. Ringkasan itu disajikan dalam bentuk tabel atau matrik seperti berikut.