limbah oli

Upload: afierzie

Post on 20-Jul-2015

122 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EFISIENSI PENGOLAHAN LIMBAH OLI BENGKEL MENGGUNAKAN REAKTOR DISSOLVED AIR FLOTATION PADA SKALA LABORATORIUM EFFICIENCY OF OIL WASTE TREATMENT USING LABORATORY SCALE DISSOLVED AIR FLOTATIONM u h a m m a d Irfa'i Politeknik Kesehatan Banjarmasin email: [email protected]

Abstrak Semakin meningkatnya jumlah bengkel di kota Banjarmasin dapat meningkatkan timbulan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dalam bentuk limbah oli bengkel di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan reaktor Disolved Air Flotation (DAF) yang efektif dalam menurunkan limbah oli bengkel secara optimal. Reaktor dirancang berdasarkan variasi waktu detensi, pemberian udara dan pemberian umpan. Dari hasil uji coba tersebut akan didapatkan biteria rancangan yang tepat dan optimal dalam menurunkan pencemar oli bengkel. Penelitian ini merupakan eksperimen mumi uji coba sistim DAF di laboratorium. Dari hasil penelitian untuk perlakuan waktu detensi, d~dapatkanpersentase penyisihan limbah oli bengkel rata-rata'86,65% untuk waktu tinggal 30 menit, perlakuan pemberian udara 85,62% pada pemberian udara 45 Llmenit dan 89,94% untuk feed tinggi. Berdasarkan uji Two Way ANOVA didapatkan adanya perbedaan penyisihan limbah oli bengkel yang signifikan pada variasi pemberian udara, waktu kontak dan pemberian umpan. Kata Kunci: Dissolved Air Flotation, limbah oli bengkel Abstract The increasing number of car service stations in Banjarmasin might increase the generation of hazardous oil waste to the environment. This research was aimed to -obtain the optimum efficiency of a laboratory scale Disolved Air Flotation (DAF) for reducing oil waste pollutant concentration. The reactor was designed based on some variations of detention time, air supply and feeding rate. The experiment was expected to result in optimum design criteria for reducing oil waste pollutant. This research was conducted on a laboratory scale DAF system. Result of this research showed average oiVgrease removal efficiency of 86,65% for the detention time of 30 minutes, with by DAF system, mean 85,62% at giving of air 45 Ltminute. and 89,94% for high feed (K3). Based on Two Way ANOVA test of significant difference of exclusion of oil waste which significant at variation giving of air, time contact and giving feed. Keyword: Dissolved Air Flotation, oil waste pollutant

1. PENDAHSJLUANDengan semakin banyaknya bengkel yang beroperasi di Kota Banjarmasin, timbulan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) akan semakin meningkat. Limbah B3 tersebut biasanya berupa minyak yang berasal dari proses ganti oli, bongkar mesin, overhaul maupun reparasi mesin. Data survey pendahuluan menunjukkan bahwa timbulan limbah B3 rata-rata adalah sebesar 10 Llhari di setiap bengkelnya. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 8 L (80%) yang dapat dikemas dalam suatu wadah. Sisa B3 yang tidak terkemas terbuang dalam bentuk tumpahan, tetesan maupun sengaja dibuang.

Terbuangnya limbah bengkel yang banyak mengandung B3 ke dalam lingkungan dapat mengakibatkan pencemaran d m menurunnya daya dukung lingkungan. Limbah bengkel mengandung Poly Aromatic Hydrocarbon (PAH) yang bersifat karsinogenik dan berbahaya bagi mahluk hidup. Dengan mempertimbangkan kenyataan di lapangan, dilakukan upaya pengujian suatu unit pengolah limbah cair bengkel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan suatu reaktor Disolved Air Flotation (DAF) dalam menurunkan kandungan minyak dari limbah oli bengkel.

66

J u r n a l Purifikasi, Vol. 8, No. 1,J u n i 2007 :61 - 66

APHA, AWWA dan WEF (1995). Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater Edition. 19, AWWA, New York. Burns. S. E.. Yiacoui. S. dan Tsouris, C. (1997). Microbnbble Generation Environmental and Industrial Separations. Separation and Purification ~ e c h n o l o 11,221--232. ~~, Chung, Y., ChoL Y. C., Choi, Y. H., and Kang, H. S. (2000). A Demonstration Scaling-Up of The Dissolved Air-Flotation. Water Research; 34 (3), 81 7-824. De Rijk S. E., Jaap H. J. M. G and Jan G. B. (1994). Bubble Size I in Flotation Thickening. Water Research, 7-8 (2), 465473. Dupre, V., Ponasse, M., Aurelle, Y. and Secq,'A. (1998). Bubble Formation by Water Release in Nozzle-1. Mechanisms. Water Research, 32 (8), 249.1-2497. Dupre, V., Ponasse, M., Aurelle, Y, and Secq, A. (1998). Bubble Formation by Water Release in Nozzle-1. Influence of Various Parameters on Bubble Size. Water Research, 32 (8), 2498-2506, Muhammad, N. (1985). Metode Penelitian, PT Galia Indonesia,.Oliveira, R.C.G., Gonzalez, G. and Oliveira, J.F. (1999). Interfacial Studies on Dissolved Gas Flotation of oil Droplets for Water Purification. Colloids and Surfaces A: Physicochemical'and Engineering Aspects, 154,127-135. Qosim, S. R. (1985). Wastewater Treatment Plants: Planing Design, and Operation. CBS Collage Publishing, New York. Reynold, T. D. and Richards, P. A. (1996). Unit in Operation and Processes Environmental Engineering. PWS Publishing Company, Boston. Sudjana (1994). Desain dan Analisis Eksperimen. PT Tarsito Bandung. Zouboulis, A. 1. and Avranas, A. (2000). Treatment (F Oil in Water Emulsions by Coagulation and Dissolved Air Flotation. ~ o l l o 4 d sand Sujjhces A, Physicochemical and Engineering Aspects, 172, 153-161.

t r ~ n d . h i O . 0 1 1 8 , -.a6.ns