lf d9-- p~ trepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11827/1/khairul rizal-psi.pdf · job...

132
Lf D9-- f t / P HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA ATLET SEPAK BOLA PROFESIONAL DI KLUB PERSIJA Skripsi Diajukan Untuk Memenuili Persyaratan dalam Memperoleil Gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M

Upload: lybao

Post on 29-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lf D9--f P~ t / P

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA ATLET SEPAK BOLA

PROFESIONAL DI KLUB PERSIJA

Skripsi Diajukan Untuk Memenuili Persyaratan dalam

Memperoleil Gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1428 H / 2007 M

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA ATLET SEPAK BOLA

PROFESIONAL DI KLUB PERSIJA

Skripsi diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Pembimbing I

Oleh:

KHAIRUL RIZAL NIM: 102070025910

Di Bawah Bimbingan

Ors. Sofiandy Zakaria, M Psi. T ./

FAKULTAS PSIKOLOGI

~

Pembimb~~ ~·~

/ Liany Luzvinda, M. Si

UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA

1428 H / 2007 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

)kripsi yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES CERJA PADAATLET SEPAK BOLA PROFESIONAL DI KLUB PERSIJA" telah liujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri )yarif Hidayatullah Jakarta pad a tanggal 24 Mei 2007. Skripsi ini telah diterima ;ebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 24 Mei 2007

Sidang Munaqasyah

Cetua Mi ngkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota

Anggota:

Penguji II

eh M. Si Drs. Sofiandy Zakaria, M. Psi. T

1embimbing I

liany Luzvinda, M. Si

MOTTO:

Mereka yang punya kendali atas orang lain mungkin punya kuasa,

Tetapi hanya mereka yang mampu mengendalikan diri sendirilah yang memiliki kekuatan sebenarnya

- Lao Tzu

Ji/?..g, }Inda illerpikjr }Inda 7{afali, ?ll_a/?..g, }Inda 7{afali Ji/?..g, }Inda illerpikjr tidaft 6erani, ?ll_a/?..g, }Inda tidak, 6erani

Jifta}lnda ingin menang, tapi 6erpikjr tidak,6isa, sudali liampir pas ti JI nda tidak, 6isa.

- :Napo[eon Jli[[

"Karya ini kupersembahkan untuk

Papah dan Emak ku Tercinta,

Kakak, Adik dan Wanita ku

Tiga "bintang kecil" yang selalu menjadi

penyemangat penulis,"

(A) Fakultas Psikologi (B) Mei 2007 (C) Khairul Rizal

ABSTRAKSI

(D) Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Atlet Sepak Bola Profesional Di klub PERSIJA.

(E) xiv + 62 halaman (F) Stres merupakan penyakit psikis yang dapat dialami oleh siapapun

termasuk atlet sepak bola, situasi stres yang melewati ambang batas akan menyebabkan hal-hal yang kurang menguntungkan bagi atlet yang bersangkutan. Banyak sumber-sumber potensial stres, antara lain yaitu; faktor lingkungan kerja, organisasional, dan individu. Ketiga faktor di atas sangat erat hubungannya dengan aspek-aspek pengertian beban kerja.

Stres kerja adalah tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam diri atlet yang bersifat destruktif, yang pada akhirnya akan merugikan diri atlet tersebut dan juga klub yang dibelanya karena penurunan prestasi yang ditunjukan oleh atlet tersebut.

Beban kerja adalah tuntutan-tuntutan dan tugas-tugas yang diberikan pada atlet, sehingga performans harapan dan performans al<tual tidak seimbang yang pada akhirnya akan membuat atlet merasa tertekan dan tidak dapat menyelesaikan tuntutan dan tugasnya dengan maksimal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat beban kerja dan hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada atlet sepak bola profesional di klub PERSIJA. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 16 mare! dan berakhir pada tanggal 23 april 2007.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada atlet sepak bola prosefional. Karena peneliti menggunakan penelitian populasi atau total sampling, maka subjek penelltian ini adalah seluruh pemain PERSIJA yang berjumlah 22 pemain. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala, yaitu: skala beban kerja dan skala stres kerja.

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi rank spearman dengan menggunakan program SPSS versi 12.00. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil r hitung = 0.448 dan nilai reliabilitas pada skala beban kerja = 0.832 serta pada skala stres kerja = 0.813. Setelah dibandingkan dengan r tabel, maka harga r hitung lebih besar daripada r tab el pad a taraf signifikansi 5% = 0.428. Sehingga kesimpulan statistiknya adalah menolak Ho dan menerima Ha, yang berarti

terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada atlet sepak bola profesional.

(G) Daftar Pustaka: (1989 - 2005).

ABSTRACT

(A) Faculty Of Psychology ( B) May 2007

( C) Khairul Rizal ( D) The Relation Between Work Load And Job Stress At Professional Football

Player In PERSIJA Club. ( E) xiv + 62 page ( F) Stress represent the psychical disease which often experienced of by

everyone including football player, stress situation passing boundary will cause the less things to the advantage of player above. Many potential sources of stress, for example that is; factor of environmental work, organization, and individual. Third factor above very hand in glove its relation with the aspect of workload congeniality.

Job stress is pressure or something that felt to depress in self of player having the character of destructive, which is on finally will harm the self off player as well as club advocated because achievement degradation which showing by the player.

Workload is demand and duties which is passed by the player, so that perform of expectation and uneven perform actual which is on finally will make the player under pressure and cannot finish the demand and its duty maximally.

Intention of this research is to know the level of workload and relation between workload and stress work at professional football player in PERSIJA club. This Research is conducted from 16 of March until 23 of April 2007.

This research use the quantitative descriptive correlation approach, with aim to know the relation between work load and stress work at professional football player. Because researcher use the population research or total of sampling, hence this subject research all PERSIJA players amounting to 22 player. While instrument of data collecting used is scale, that is: scale of workload and scale of job stress.

As for analyze method the data used in this research technique of correlation of rank spearman by using program of SPSS for Windows version 12.00. From calculation result obtained by result r count= 0.448

and assess the reliability of workload scale= 0.832 and scale job stress= 0.813. After compared by r of tables, hence r count bigger than r of tables at significant level 5% = 0.428. So that its statistic conclusion is refuse the Ho and accept Ha, meaning there are relation between workload and job stress at professional football player.

( G) Reference: ( 1989 - 2005).

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulil/aahirabbil alamiin .... segala puji hanya bagi Allah SWT yang Maha Menciptakan dan telah memberikan segala nikmat kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam hanya untuk Nabi Muhammad SAW panutan semua umat. Oengan segala kemudahan, kendala dan hambatan yang dihadapi, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Amien Ya Rabbal A'/amin.

Hampir delapan bulan lamanya penulis bergumul dengan buku, kamus, komputer, dan tinta printer hanya untuk menuntaskan tugas akhir yang begitu menguras tenaga, pikiran dan perasaan. Di samping itu juga banyak pengorbanan moril dan materiil yang penulis terima dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya. Maka, sudah sepantasnyalah bagi penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu sampai akhir penyelesaian karya ini.

lbu Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, sekaligus dosen pembimbing akademik, Ora. Hj. Netty Hartati, M. Si, yang telah membantu kelancaran administrasi untuk penelitian. Ors. Sofiandy Zakaria, M.Psi.T dan lbu Liany Luzvinda, M.Si, sebagai Pembimbing I dan II yang telah bersedia mencurahkan perhatian, waktu dan limpahan ilmunya. Terima kasih semoga Allah memberikan balasan yang setimpal.

Seluruh Oosen Fakultas Psikologi tercinta, terutama Ors. Abdul Rahman Saleh, M.Si. sebagai dosen pembimbing seminar. lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M. Si. lbu Neneng, lbu Fadillah, lbu Sholehah dan lbu Lili, terima kasih atas ilmu dan nasehatnya, para staff akademik, lbu Syariah, lbu Nur, dan lbu Sri yang telah membantu penulis dalam urusan nilai, petugas perpustakaan Fakultas Psikologi, terima kasih literaturnya, buat Bang Alek, Bang Ayung yang terus berjuang demi kenyamanan dan kebersihan Fakultas.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Papah dan Emak tercinta, yang dengan tetesan kasih sayang dan percikan kesabarannya telah membesarkan, membimbing, dan memahami keadaan ananda. Ananda tidak clapat membalas atas segala pengorbanan dan perjuangan Papah dan Emak, hanya baldi dan do'a setulus hati yang dapat ananda haturkan kepadamu. Kedua Kakak, Ketiga adikku, Abang lpar dan Keponakanku serta wanitaku tercinta (Shanty) yang lewat sentuhan do'a, pengorbanan dan motivasinya penulis dapat terus tetap dalam melangkah untuk menyelesaikan skripsi ini.

Untuk keluarga besar Reni jaya Blok H8 no 1A. Mama, Ayah, Ka ria, buat mami <ost dan keluarga besar Villa Siliwangi. Bual teman sekaligus saudara Toto, Arif, \"uri, lghel, Afif, Rio, Gheboy, Chalenk, Blacky, Wildan, Aka, Angke, Ucup, Sule,

Diana, Lala, Dikin, Jamal, Liza, lsmy, Chatu, Agus, Ade, dan teman-teman kelas A angkatan 2002 yang selalu kompak, teman seperjuangan KKL di Depdag RI. terima kasih banyak alas perhatian, ilmu dan dukungannya selama penulis kuliah.

Sahabat-sahabat PMll, khususnya PMll Komfakpsi, teman-teman senior maupun junior di team sepak bola dan futsal Psikologi. Terima kasih atas wadah aktualisasinya serta sumbangan ide dan bantuan selama kuliah.

Bang Tjucun dan seluruh pengurus serta pemain PERSIKAD Depok yang bersedia penulis bikin repot. Blacky dan pengurus Taruna FC yang jadi tempat sharing penulis serta Mas Zul dan seluruh pengurus serta pemain PERSIJA Jakarta yang telah rela membantu penulis dalam kelancaran pengumpulan data. Jaya terus PERSIJA, jaga kolektifitas, junjung sportifitas dan jadi yang teratas.

Jakarta, 24 Mei 2007

Penulis

DAFTAR ISi

Halaman Judul ................................................................................... i Halaman Persetujuan .......................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................... iii Motto ................................................................................................... iv Dedikasi .............................................................................................. v Abstraksi ............................................................................................ vi Kata Pengantar ................................................................................... x Daftar lsi .............................................................................................. xii Daftar Tabet ........................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1 - 8 1.1. Latar Belakang .................................................................... 1 1.2. ldentifikasi Masalah ............................................................. 6 1.3. Pembatasan Masalah ......................................................... 6 1.4. Perumusan Masalah ........................................................... 7 1.5. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................... 7 1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 8

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 9 - 24 2.1. Stres Kerja ........................................................................... 9

2.1.1. Definisi Stres Kerja .................................................. 9 2.1.2. Macam-macam Stres Kerja ...................................... 11 2.1.3. Sumber-sumber Stres Pada Atlet. ............................ 12 2.1.4. Gejala-gejala Sires ................................................... 15 2.1.5. Cara-cara Menanggulangi Stres .............................. 16

2.2. Beban Kerja ......................................................................... 17 2.2.1. Definisi Beban Kerja ................................................ 17 2.2.2. Macam-macam Beban Kerja ................................... 18 2.2.3. Faktor-faktor Pembangkit Beban Kerja ..................... 20

2.3. Kerangka Berpikir ............................................................... 23 2.4. Hipotesis ............................................................................. 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 25 - 40 3.1. Pendekatan Dan Metode Penelitian .................................... 25 3.2. Definisi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel ........... 26 3.3. Populasi. .............................................................................. 27 3.4. Sampel ................................................................................ 28 3.5. lnstrumen Pengumpul Data ................................................. 29 3.6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................ 32

3.6.1. Uji Validitas Skala ..................................................... 32 , 3.6.2. Uji Reliabilitas Skala ................................................. 35

3.7. Prosedur Penelitian .............................................................. 37 3.8. Teknik Analisa Data ............................................................ 39

BAB 4 HASIL PENELITIAN .............................................................. 41 - 54 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian .................................. 41

4.1.1. Gamba ran Subjek Berdasarkan Usia ........................ 42 4.1.2. Gamba ran Subjek Berdasarkan Asal Negara ........... 42 4.1.3. Gambaran Subjek Berdasarkan Posisi dalam

Bertanding ................................................................. 44 4.1.4. Gambaran Subjek Berdasarkan

Lama Bermain Di PERSIJA ..................................... 45 4.1.5. Gambaran Subjek Berdasarkan Tempat Tinggal ...... 45

4.2. Presentasi Data ................................................................... 47 4.2.1. Deskripsi Statistik ...................................................... 47 4.2.2. Deskripsi Skar Subjek .............................................. 47 4.2.3. Uji Persyaratan .......................................................... 52 4.2.4. Uji Hipotesis .............................................................. 54

4.3 Pembahasan ...................................................................... 54

BAB 5 KESEIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................... 56 - 62 5.1. Kesimpulan ......................................................................... 56 5.2. Diskusi ................................................................................ 57 5.3. Saran .................................................................................. 59

DAFT AR PUST AKA LAMPI RAN

·.

Nomor

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5

Tabel 3.6

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel ~.2.1

Tabel 4.3

DAFTAR TABEl

Hal

Blue Print Beban Kerja ................................................................. 29

Blue Print Stres Kerja ................................................................... 30

Bobot nilai jawaban ..................................................................... 31

Bleu print skala beban kerja hasil try out (yang valid) .................. 34

Bleu print skala stress kerja hasil try out (yang valid) .................. 36

Kaidah reliabilitas Guilford ........................................................... 38

Gambaran Responden berdasarkan usia .................................... 42

Gambaran Responden berdasarkan asal negara ........................ 43

Uji Beda Responden berdasarkan asal negara ........................... 43

Gambaran Responden berdasarkan posisi dalam bertanding ..... 44

Tabel 4.4 Gambaran Responden berdasarkan lama bermain di PERSIJA. 45

Tabel 4.5 Gambaran Responden berdasarkan tempat tinggal .................... 45

Tabel 4.5.1 Uji Beda Responden berdasarkan tempat tinggal. ....................... 45

Tabel 4.6 Deskripsi statistik ......................................................................... 47

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.1·2

Norma Kategori beban kerja ........................................................ 49

Norma Kategori stress kerja ........................................................ 50

Komposisi responden berdasarkan pengkategorian skor ............ 51

Uji normalitas beban kerja dan stress kerja ................................. 53

Uji hipotesis ................................................................................. 54

Nilai koefisien korelasi ................................................................. 55

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LAT AR BELAKANG

Kompetisi sepak bola di Indonesia terutama divisi utama ligina 2007,

merupakan salah satu kompetisi sepak bola didunia yang memiliki peserta

terbanyak dan juga jadwal pertandingan terpadat. Hal ini dapat dilihat dari

peserta kompetisi ligina 2007 yang berjumlah 34 tim yang terbagi dalam

dua wilayah, (dalam www.bli-online.com).

Dalam satu musim kompetisi (± 6 bulan) sebuah tim harus memainkan 45

pertandingan ligina 2007, ini juga belum ditambah dengan jadwal

kompetisi copa Indonesia yang harus dimainkan oleh sebuah klub yang

juga cukup banyak. Apabila ditarik rata-rata, maka sebuah klub harus

memainkan 2 pertandingan dalam satu minggu, hal ini juga belum

ditambah dengan luasnya wilayah Indonesia yang berakibat pada cukup

jau~nya jarak tempuh suatu tim dalam memainkan pertandingan tandang.

(dalam www.bli-online.com).

2

Padatnya jadwal pertandingan yang harus dimainkan oleh sebuah klub

dalam satu musim, cukup jauhnya jarak tempuh yang harus dilalui ketika

pertandingan tandang, dan sedikitnya hari libur dapat berakibat negatif

pada kondisi fisik dan psikis atlet. Salah satu penyakit psikis yang pemah

dialami oleh atlet adalah stres, Saparinah berpendapat bahwa setiap atlet

tidak terkecuali atlet profesional ataupun amatiran pemah mengalami stres

atau kecemasan (dalam Singgih, 1989).

Stres itu sendiri merupakan penyakit psikologis yang dapat dialami oleh

siapapun termasuk atlet sepak bola. Atlet sepak bola yang didiagnosa

terjangkit stres akan mengalami gangguan pada penampilannya baik

didalam ataupun diluar lapangan. Sehingga pada puncaknya atlet tersebut

tidak dapat menunjukan penampilan terbaiknya serta adanya penurunan

pada prestasinya.

Dalam dunia olahraga masalah stres telah lama menjadi perhatian para

ahli psikologi. Telah diakui bahwa stres berkembang sejalan dengan

peristiwa-peristiwa keolahragaan dan tidak dapar dihindari. Singer

berpendapat bahwa dalam olahraga kompetitif akan selalu muncul situasi

stres (dalam Singgih, 1989).

3

Namun demikian, sires pada batas-batas tertentu sangatlah diperlukan,

agar atlet tersebut siap menghadapi dan melaksanakan tugasnya. Singgih

(1989) menyatakan bahwa tanpa stres dalam batas tertentu menjelang

pertandingan, atlet dapat dikatakan masih "tidur" secar psikis, sehingga ia

tidak akan mampu berbuat banyak dalam menjalankan tugasnya tersebut.

Stres - yang harus ada menjelang pertandingan - itu sebagai kesiapan

mental (arousal) atlet untuk bertanding. Derajat sires yang diperlukan oleh

setiap atlet untuk ini sangatlah berbeda-beda atau sangat individual, hal

ini menunjukan bahwa setiap orang memiliki ambang stres tersendiri yang

berbeda pula pada situasi lain. Menjelang pertandingan atau turun

kelapangan derajat sires akan relatif meninggi namun ketika pertandingan

telah berlangsung derajat itu semakin lama akan semakin menurun.

Situasi sires yang melewati ambang batas akan menyebabkan hal-hal

yang tidak atau kurang menguntungkan bagi atlet yang bersangkutan.

Dalam kegiatan olahraga terutama olahraga kompetitif, stres akan selalu

menghantui para atlet maupun official, yang pada gilirannya akan

mengganggu penampilan mereka.

Banyak faktor yang menyebabkan seorang atlet mengalami stres, di

antaranya adalah fasilitas atau sarana dan prasarana yang kurang

4

mendukung, interpersonal antara seorang atlet dengan atlet lainnya yang

kurang baik sehingga berdampak pada kurang kompaknya Um di dalam

ataupun di luar pertandingan. Sikap manajemen yang otoriterpun bisa

menjadi kendala tidak harmonisnya hubungan antara manajemen dengan

atlet-atletnya, jadwal pertandingan yang cukup padat atau beban kerja

yang cukup banyak yang harus dipikul oleh atlet juga dapat

mempengaruhi turunnya kondisi fisik dan psikis seorang atlet, dan juga

masalah adaptasi individu dengan kelompok. Dalam olahraga sepak bola,

seorang atlet haruslah beradaptasi dengan baik kedalam tim atau

kelompoknya, agar terjalin pengertian serta kesamaan dalam visi dan misi

antara atlet dengan atlet yang lain dan juga dengan manejemen klub serta

pendukung fanatik.

Pusat data dan informasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(2006) dalam artikel : prinsip dasar kesehatan kerja menyatakan bahwa . .

Banyak faktor yang menyebabkan seorang atlet yang berkualitas menjadi

turun prestasinya, salah satu faktornya adalah karena beban kerja (fisik

dan mental) yang dipikulnya terlalu banyak atau berlebih. Sehingga atlet

yang memikul beban terlalu berlebih mengakibatkan dirinya banyak

berfikir dan akhirnya mengalami stres dan depresi

Monty (2000) berpendapat bahwa beban latihan yang terlalu berat untuk

jangka waktu yang relatif panjang dapat berakibat pada menurunnya

penampilan kinerja olahraga seorang atlet.

5

Seorang atlet sepak bola profesional akan berprestasi dengan baik untuk

klub maupun bagi negaranya, apabila jiwanya tidak merasa terbebani

dengan beban yang cukup berat dari berbagai pihak. Namun, jika seorang

atlet sepak bola profesional sudah merasa terbebani dengan berbagai

macam tuntutan, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi pada jiwa atlet

tersebut. Yang pertama, ia akan menjadikan beban kerja itu sebagai

motivasi untuk berprestasi, hal ini dapat terjadi apabila kondisi jiwa atau

mental atlet tersebut memang "kuat". Dan yang kedua, beban kerja yang

diberikan padanya dijadikan sebagai beban yang memberatkan dirinya

dan perlahan atlet tersebut akan menjadi stres dan pada tahap yang

kronik akan menjadi depresi, hal ini dapat terjadi apabila kondisi jiwa dan

mental atlet tesebut "lemah".

Dari sekian banyaknya faktor pembangkit stres yang dialami oleh atlet,

maka peneliti berasumsi bahwa stres yang diderita oleh atlet sepak bola

salah satunya di pengaruhi oleh beban kerja yang diberikan oleh

lingkungan kerjanya. Maka, peneliti tertarik untuk meneliti psikologis para

atlet. sepak bola profesional dan lingkungan yang menyelimutinya dengan

judul "HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA

PADA ATLET SEPAK BOLA PROFESIONAL DI KLUB PERSIJA"

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana gambaran tingkat beban kerja pada atlet sepak bola ?

2. Bagaimana gambaran tingkat stres kerja pada atlet sepak bola ?

3. Apakah terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan

stres kerja pada atlet sepak bola ?

4. Apakah terdapat hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

pada atlet sepak bola ?

1.3. PEMBAT ASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1.3.1 Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang muncul dalam penelitian ini, maka

masalah dibatasi pada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja

pada atlet sepak bola profesional.

6

1.3.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara beban kerja dengan

stres kerja pada atlet sepak bola profesional.

1.4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Tujuan Penelitian

7

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya tingkat beban kerja dan

taraf signifikansi hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada

atlet sepak bola profesional.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah

. wawasan, khazanah ilmu pengetahuan dan wacana dalam hal

psikologi olahraga yang notabene belum banyak diteliti oleh

mahasiswa fakultas psikologi UIN Jakarta dan juga untuk mengetal1ui

psikis para atlet sepak bola.

2. Manfaat praktis, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat

menyebabkan seorang atlet mengalami sires dan penurunan prestasi.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah

sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

8

BAB 2 : Kajian Pustaka, meliputi pengetian stress kerja, macam-macam

stres kerja, sumber-sumber stres pada atlet, gejala-gejala stres,

penanggulangan stres, pengertian beban kerja, macam-macam

beban kerja, faktor-faktor pembangkit beban kerja, kerangka

berfikir dan hipotesis.

BAB 3

BAB4

Metodologi Penelitian, meliputi pendekatan dan metode

penelitian, definisi variabel dan definisi operasional variabel,

populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik

pengumpulan data, metode pengolahan dan analisa data.

Hasil Penelitian, meliputi gambaran umum responden,

hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada atlet

sepak bola profesional di klub PERSIJA.

BAB 5 : Kesimpulan, diskusi, dan saran.

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

2.1. STRES KERJA

2.1.1 Definisi Stres Kerja

Datam karnus tengkap psikotogi, Chaplin (2005) menjelaskan bahwa stres

· adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikotogis.

Kartono, K. dan Dali, G. (2003) menyatakan bahwa stres adalah stimulus

yang menegangkan kapasitas-kapasitas psikologis atau fisiotogis dari

suatu organisme.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, stres diartikan sebagai gangguan

atau kekacauan mental dan emosionat yang disebabkan oteh faktor luar.

Stres merupakan kondisi yang umum dihadapi seseorang dalam

rnenghadapi tantangan hidup. Atlet pada umumnya mengatami stres pada

taraf tertentu. Tuntutan dan tekanan untuk mengikuti jadwat latihan yang

ketat serta kalender acara pertandingan yang sudah baku dapat

menimbulkan stres. Terbatasnya porsi makan juga dapat menimbulkan

stres.

10

Berbagai kondisi sires dalam menghadapi kehidupan sehari-hari biasanya

dapat diatasi dengan baik oleh atlet yang baik. Namun sejumlah atlet

lainnya kerapkali mengalami kesulitan dalam menghadapi stres, yang

demikian sesungguhnya mereka membutuhkan bantuan pelatih dan pihak

terkait untuk dapat mengatasi stres yang mereka alami. Namun

adakalanya gejala-gejala stres yang dialami atlet lolos dari pantauan atau

obseivasi pelatih. Sehingga pelatih tidak cukup waspada terhadap kondisi

atletnya yang mengalami stres. Selanjutnya tanpa dapat diantisipasi

terlebih dahulu oleh pelatih dan pihak terkait, seolah-olah atlet secara

mendadak mengalami kemunduran prestasi. Kalau saja pelatih dan pihak

terkait dapat mengantisipasi stres yang dialami atlet sejak dini, mungkin

hambatan prestasi atlet tidak berlarut-larut dan kemunduran prestasi atlet

dapat dihindarkan.

· Ors. Mudji Harsono menjelaskan bahwa stres kerja adalah tekanan atau

sesuatu yang terasa menekan dalam diri seseorang akibat dari lingkungan

kerjanya. Perasaan tertekan ini timbul karena banyak faktor, yaitu faktor

yang berasal dari dalam diri sendiri atau dari luar (dalam Singgih D G,

1989).

.,

11

Richelson berpendapat bahwa stres kerja merupakan suatu keadaan

dimana seseorang mengalami kelelahan atau frustasi karena merasa

bahwa apa yang diharapkan tidak tercapai. Kemudian Morch dan

Chestnut berpendapat bahwa stres kerja merupakan tekanan psikis yang

dirasakan seseorang yang sedang bekerja (dalam Wisnu, 2000).

Berdasarkan definisi-definisi stres kerja diatas maka, penulis

mendefinisikan stres kerja adalah tekanan atau sesuatu yang terasa

menekan dalam diri atlet yang bersifat destruktif, yang pada akhirnya akan

merugikan diri atlet tersebut dan juga klub yang dibelanya karena

penurunan prestasi yang ditunjukan oleh atlet tersebut.

2.1.2 Macam-Macam Stres

Pada umumnya kita merasakan bahwa stres merupakan suatu kondisi

negatif, suatu kondisi yang mengarah ketimbulnya penyakit fisik maupun

mental, atau mengarah ke perilaku yang tak wajar.

Dr. Hans Selye, "bapak" dari penelitian mengenai stres membedakan

antara stres yang rnerusak dan stres yang rnenguntungkan. Stres yang·

·• rnerusak dapat rnenyebabkan seseorang rnerasa tidak berdaya, frustasi,

kecewa. Stres yang rnerusak dinarnakan distres. Jenis stres yang

menguntungkan ialah yang dapat mernberikan rasa keberhasilan,

kepuasan, kebermaknaan, keseimbangan dan kesehatan. Adapun stres

yang menguntungkan dinamakan eustres. (dalam Joehana, 2005).

2.1.3 Sumber-Sumber Stres Pada Atlet

Menurut Drs. Mudji Harsono (dalam Singgih, 1989) sumber ketegangan

atau stres dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Sumber stres dari dalam,

2. Sumber stres dari luar,

12

Sumber stres dari dalam maksudnya adalah penyebab stres yang berasal

dari dalam diri atlet sendiri, yakni:

a. Atlet sangat mengandalkan kemampuan teknisnya. Bila atlet hanya

mengandalkan kemampuan teknis, ia akan mengalami kesulitan

sewaktu menghadapi situasi pertandingan yang kurang

menguntungkan bagi dirinya. Umpamanya, ketika menghadapi lawan

yang ulet dan cermat, sehingga lawan itu mampu mengantisipasi

setiap serangan yang ia dan timnya lakukan. Akibatnya, atlet tersebut

akan merasa terpepet dan selanjutnya tidak mampu lagi menguasai

· situasi yang sedang dihadapinya.

b. Atlet merasa bermain baik sekali atau sebaliknya. Bila perasaan ini

menghinggapi atlet, maka akan menjadi pertanda mulai timbul adanya

sesuatu yang menekan pada dirinya. Perasaan ini memberikan beban

mental pada dirinya. Demikian pula perasaan sebaliknya, yang

13

seakan-akan atlet tersebut telah memvonis dirinya bahwa ia tidak akan

mencapai sukses.

c. Adanya pikiran negatif karena dicemooh atau dimarahi. Dicemooh atau

dimarahi akan menimbulkan reaksi pada diri atlet. Reaksi tersebut

akan tetap tertahan, sehingga menjadi sesuatu yang menekan dan

menimbulkan frustasi yang mengganggu penampilannya.

d. Adanya pikiran puas-diri. Bila dalam diri atlet ada pikiran atau rasa

puas-diri, maka ia telah menanamkan benih-benih ketegangan dalam

dirinya sendiri. Atlet akan dituntut oleh diri sendiri untuk mewujudkan

sesuatu yang mungkin berada diluar kemampuannya. Bila demikian

keadaannya, maka sebenarnya atlet itu telah menerima tekanan yang

tidak disadari.

Sedangkan sumber-sumber stres dari luar adalah sebagai berikut:

a. Rangsangan yang membingungkan. Salah satu bentuk rangsangan

yang membingungkan adalah komentar para officials yang merasa

kompeten, baik atas koreksi, strategi atau taktik yang harus dilakukan

maupun petunjuk yang lain kepada atlet. Menerima beberapa petunjuk

dan perintah sekaligus akan membingungkan atlet.

b. Pengaruh massa. Massa penonton atau pendukung fanatik, terlebih

pada atlet yang masih baru, dapat mempengaruhi kestabilan mental

atlet. Penonton yang berada ditribun sangat berarti dalam suasana

pertandingan.

c. Saingan yang bukan tandingannya. Atlet yang mengetahui bahwa

lawan yang akan dihadapi adalah lawan yang lebih unggul dari pada

dirinya, maka dalam hati kecil atlet tersebut telah timbul pengakuan

akan ketidak mampuannya untuk menang. Situasi tersebu akan

menyebabkan berkurangnya kepercayaan pada diri sendiri.

14

d. Ketidak hadiran pelatih. Kondisi ini akan berakibat pada atlet yang

membutuhkan dukungan, arahan dan motivasi dari pelatihnya menjadi

terganggu.

Robin menerangkan bahwa sumber-sumber potensial stres (dalam Wisnu,

2000) antara lain:

a. Faktor lingkungan. Yang termasuk faktor lingkungan seperti

ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik dan ketidakpastian

psikologis.

b. Faktor organisasional. Yang termasuk faktor organisasional seperti

tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur

organisasi, kepemimpinan organisasi, dan taraf hidup organisasi.

c. Faktor individu. Yang termasuk faktor individu antara lain; masalah

keluarga, masalah ekonomi, dan kepribadian.

15

2.1.4 Gejala-Gejala Stres

Singgih (1989) menjelaskan bahwa dengan mengetahui sumber stres,

maka pihak-pihak yang berkompeten perlu berupaya sedini mungkin untuk

memperkecil stres atau ketegangan pada atlet. Sebab telah disadari

bahwa atlet yang tegang akan menunjukkan penampilan yang kurang

optimal. Untuk itu perlu mengenali stres yang telah "menyerang" atlet,

gejala-gejala stres dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Gejala Fisik.

a. Adanya perubahan yang signifikan pada tingkah laku, gelisah, tidak

tenang dan sulit tidur.

b. Terjadi peregangan pada otot-otot pundak, leher, perut terlebih lagi

pada otot-otot ekstremitas.

c. Terjadi perubahan irama pernafasan.

d. Terjadi kontraksi otot setempat: pada dagu, sekitar mata dan

rahang.

2. Gejala Psikis.

a. Gangguan pada perhatian dan konsentrasi.

b. Perubahan emosi, seperti sering marah atau terlalu banyak diam.

c. Menurunnya rasa percaya diri.

d. Timbul obsesi.

e. Turunnya motivasi berprestasi.

16

2.1.5 Cara-Cara Menanggulangi Stres

Menurut Drs. Mudji Harsono (dalam Singgih, 1989) teknik untuk mengatasi

atau paling tidak mengurangi stres, yaitu dengan:

1. Teknik intervensi.

a. Centering (pemusatan perhatian)

b. Pengaturan pernafasan.

c. Relaksasi otot secara progresif.

2. Mencari sumber stres

3. Pembiasaan pemberian stimuli stres pada batas yang wajar.

4. Konseling dan terapi.

Berbagai upaya telah dilakukan para pakar (Anshel, 1997; Weinberg &

Gould, 1995) untuk mengatasi stres, dan upaya tersebut secara garis

besar dapat dijelaskan seperti di bawah ini (dalam Monty, 2000).

1. Rekreasi

2. Variasi latihan

3. Kesempatan komunikasi

4. Relaksasi

5. Program konseling, dan

6. Meditasi

2.2. BEBAN KERJA

2.2.1 Definisi Beban Kerja

Rohmert menyatakan bahwa beban kerja adalah semua faktor yang

mempengaruhi orang yang sedang bekerja {dalam Wisnu, 2000).

Menurut Ghoper dan Donchin bahwa beban kerja adalah perbedaan

antara kapasitas sistem pemroses informasi yang dibutuhkan untuk

mengerjakan tugas sesuai dengan harapan {performans harapan) dan

kapasitas yang tersedia pada saat itu (performans aktual) (dalam Wisnu,

2000).

17

(

Munandar (2001) tidak secara spesifik menjelaskan mengenai beban kerja

ini, namun beban kerja ini dimasukkan ke dalam tuntutan tugas yang

diterima oleh seorang pekerja atau atlet. Beban kerja sendiri adalah

tuntutan-tuntutan dan tugas-tugas yang terlalu banyak yang diberikan

kepada tenaga kerja atau atlet. Sehingga pekerja atau atlet tersebut

merasa tertekan atau pada akhirnya tidak dapat menyelesaikan tugasnya

tersebut dengan maksimal dan seoptimal mungkin.

Sugiyanto (1993) menjelaskan, bahwa secara konseptual beban kerja

dapat ditinjau dari selisih antara energi yang tersedia pada setiap pekerja

dengan energi yang diperlukan untuk mengerjakan suatu tugas dengan

sukses (dalam Wisnu, 2000). Hal ini berarti bahwa beban kerja dapat

berubah-ubah, yakni dinaikkan atau diturunkan dengan cara mengatur

penggunaan energi. Tujuan pengubahan beban kerja ini adalah agar

pekerja mempunyai persepsi bahwa telah terjadi kesesuaian antara

tuntutan tugas dan kemampuan performans yang dimiliki pekerja.

18

Bedasarkan definisi-definisi beban kerja diatas maka, beban kerja adalah

tuntutan-tuntutan dan tugas-tugas yang diberikan pada atlet sehingga

performans harapan dan performans aktual tidak seimbang yang pada

akhirnya akan membuat atlet merasa tertekan dan tidak dapat

menyelesaikan tuntutan dan tugasnya dengan maksimal.

2.2.2 Macam-Macam Beban Kerja

Singleton (1989) membedakan beban kerja kedalam dua bagian yaitu :

1. Beban kerja mental, yaitu beban kerja mental (mental work load)

biasanya dihubungkan dengan "stressor'' dan pengaruhnya dapat

dideteksi dengan alat ukur ketegangan.

2. Beban kerja fisik, yaitu beban kerja fisik (physical work load) biasanya

dihubungkan dengan tugas-tugas manual yang harus dikerjakan.

19

Selanjutnya Singleton (1989) mengatakan, tidak ada pengetahuan yang

membenarkan bahwa beban kerja mental dan beban kerja fisik adalah

sama, meskipun para ahli sepakat bahwa beban kerja mental dan beban

kerja fisik memiliki kesamaan ciri-ciri secara umum seperti : pekerjaan

berat, menuntut tanggung jawab baik pekerjaan itu dikerjakan secara

manual maupun menggunakan kemampuan intelektual ataupun

menggunakan kombinasi keduanya (dalam Wisnu, 2000).

Sedangkan Grandjean (1988) menjelaskan, bahwa aktivitas fisik dikaitkan

dengan pekerjaan (tugas) yang lebih menekankan pada aktivitas fisik,

sehingga menurutnya beban kerja fisik diestimasi dengan menggunakan

konsumsi energi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan.

Sedangkan aktivitas mental dikaitkan dengan aktivitas otak manusia yang

mengolah proses informasi dalam diri manusia (dalam Wisnu, 2000).

Munandar (2001) membagi beban kerja kedalam dua bagian yaitu,

1. Beban kerja berlebih, yaitu secara fisikal ataupun mental adalah harus

melakukan terlalu banyak hal, unsur yang menimbulkan beban kerja

berlebih ini ialah desakan waktu. Waktu merupakan satu unsur yang

· sangat penting, sehingga setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan

dengan secepat mungkin secara tepat dan cermat. Kondisi ini juga

banyak dirasakan oleh atlet sepak bola, dimana atlet selalu dituntut

untuk selalu memberikan kontribusi yang terbaik dengan selalu

menang dalam setiap pertandingan.

20

2. Beban kerja terlalu sedikit, yaitu timbul akibat dari tugas-tugas yang

terlalu sedikit yang diberikan kepada tenaga kerja atau atlet atau juga

tugas yang diberikan tidak menggunakan keterampilan atau potensi

dari tenaga kerja atau atlet.

2.2.3 Faktor-Faktor Pembangkit Beban Kerja

1. Kelebihan Beban Latihan (overtraining)

Monty (2000) memberikan definisi yang sedikit berbeda namun pada

prinsipnya sama, ia menyatakan bahwa kelebihan beban latihan

(overtraining) adalah suatu keadaan menurunnya penampilan kinerja

olahraga individu akibat beban latihan yang terlalu berat untuk jangka

waktu yang relatif panjang. Dalam penerapan prinsip latihan, ada

pendekatan untuk meningkatkan beban latihan sedemikin rupa secara

bertahap dalam jangka waktu relatif panjang, dan berhasil meningkatkan

penampilan kinerja atlet. Hal ini dikenal ,sebagai periodized training atau

latihan menurut periodisasi. Tetapi bagi banyak atlet kondisi ini dapat

menjadi beban yang demikian besar, dan jika beban ini diberikan,

bukannya kemampuan atlet bertambah tetapi sebaliknya atlet akan

mengalami kelelahan yang berlebihan. Perlu dimengerti bahwa latihan

21

haruslah disesuaikan dengan kebutuhan atletnya. Jadi jika latihan

diberikan secara berlebihan atau jauh melebihi kebutuhan atlet sehingga

penampilan atlet bukannya meningkat melainkan menurun.

2. Keapakan (staleness)

Keapakan adalah suatu kondisi yang menunjukan status atlet dalam

keadaan tidak mampu mempertahankan kemampuan penampilan

terbaiknya, dengan kata lain penarnpilannya rnenunjukan penurunan

grafik, sebagai akibat dari kelebihan latihan, dan untuk selanjutnya

(apabila tidak dilakukan intervensi) atlet tidak akan lagi rnarnpu rnencapai

taraf kemampuan terbaiknya. Salah satu ciri dampak psikologis yang

dialami atlet yang rnengalarni keapakan adalah depresi (Weinberg &

gould, 1995 dalam Monty, 2000)

3. Kejenuhan (Burnout)

Kejenuhan adalah suatu kondisi psikologis yang dialami seseorang akibat

stres disertai kegagalan meraih harapan yang berlangsung berulang-ulang

atau dalam jangka waktu relatif panjang sehingga menimbulkan

kecendrungan menarik diri secara psikologis, emosional dan kerap kali ·

secara fisik dari kegiatan tertentu yang selama ini menjadi turnpuan

harapannya. Smith (1986) menjelaskan bahwa kejenuhan rnerupakan

konsep yang amat kompleks sebagai bentuk kelelahan psikofisiologis

22

akibat gagalnya usaha seseorang memperoleh hasil yang diharapkan

padahal ia telah berusaha sekuat tenaga bahkan mungkin berlebihan.

Sebagai akibatnya, individu cenderung menarik diri baik dalam pengertian

psikologis maupun fisik.

Weinberg & Gould (1995) menjelaskan bahwa dalam beberapa keadaan

kejenuhan dapat mengakibatkan seseorang berhenti dari aktivitasnya

sebagai atlet (dalam Monty, 2000). Jadi kejenuhan merupakan salah satu

penyebab berhentinya individu menempuh karir sebagai atlet. Namun, hal

ini tidak berarti individu yang menghentikan karirnya sebagai atlet

melakukan hal tersebut karena faktor kejenuhan belaka. Artinya tidak

setiap kejenuhan mengakibatkan individu berhenti menjadi atlet.

4. Sumber Kelebihan Beban latihan dan Kejenuhan

Kelebihan beban latihan dan kejenuhan berdampak langsung pada

sejumlah kondisi atlet yang meliputi kondisi emosi, suasana hati (mood

states), penampilan, kemampuan menalar, kondisi fisik, kemampuan

mengatasi masalah (coping behavioi'), dan berbagai kondisi kehidupan

secara menyeluruh. Atlet yang mengalami kelebihan beban latihan serta

kejenuhan seringkali menunjukan sifat apatis, tanda-tanda serupa dengan

depresi, penurunan rasa percaya diri, sulit tidur dan lain-lain. Akibatnya

dalam beberapa kasus ekstrim, fungsi psikososial atlet ikut mengalami

penurunan yang signifikan.

23

Weinberg & Gould (1995) setuju dengan pandangan Raglin & Morgan

(1989) yang menjelaskan bahwa kelebihan latihan ditimbulkan oleh faktor­

faktor yang tertera berikut ini. Faktor-faktor tersebut tersusun menurut

urutannya sesuai dengan banyaknya atau tingginya frekuensi keluhan

atlet (dalam Monty, 2000).

1. Terlalu banyak tekanan dan tuntutan

2. Terlalu banyak berlatih dan latihan fisik

3. Kelelahan fisik dan Nyeri Otot

4. Kebosanan (boredom) akibat pengulangan kegiatan terus menerus

5. lstirahat yang tidak cukup dan pola tidur yang kurang layak.

2.3. KERANGKA BERFIKIR

Padatnya jadwal kompetisi ligina 2007 dapat berakibat negatif pada

kondisi fisik dan psikis atlet. Banyak penyakit psikologis yang dapat

muncul karena kondisi psikis yang negatif dan salah satunya adalah stres.

Stres sendiri merupakan salah satu penyakit psikologis yang pasti pernah

diderita oleh atlet sepak bola profesional. Karena stres pula banyak atlet

yang memiliki kemampuan diatas rata-rata menjadi tidak terlihat

kemampuannya dan pada akhirnya akan berakibat pada penurunan

prestasi atlet tersebut.

24

Stres pada atlet ditentukan oleh banyak faktor, salah satu faktor yang

diasumsikan dapat mengakibatkan stres kerja adalah beban kerja yang

diberikan kepada atlet tersebut. lni sesuai dengan pendapat Bridger

(dalam Wisnu, 2000) yang menjelaskan bahwa stres dapat terjadi dimana

seorang pekerja bekerja dalam situasi melebihi kapasitasnya, kemudian

berpengaruh terhadap perilakunya.

2.4. HIPOTESIS

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan

stres kerja pada atlet sepak bola profesional di klub PERSIJA.

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres

kerja pada atlet sepak bola profesional di klub PERSIJA.

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang informasinya atau

data-datanya dikelola dengan statistik. Hipotesis pada penelitian juga diuji

dengan menggunakan teknik-teknik statistik (Kountur, 2004). Sedangkan,

menurut Azwar (2005) penelitian dengan pendekatan kuantitatif

menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka-angka

yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya, pendekatan

kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian

hipotesis) dan menyadarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas

kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan pendekatan kuantitatif akan

diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan

antar variabel yang diteliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif

dengan jenis penelitian Korelasional. Menurut Gay (dalam Sevilla, et al.,

1993) metode Deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data

26

dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang

menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu

penelitian. Sedangkan penelitian Korelasional adalah penelitian yang

dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang

berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, et al., 1993).

Dalam penelitian korelasional ini, ingin diketahui korelasi antara variabel

beban kerja dengan variabel stres kerja pada atlet sepak bola profesional.

3.2. DEFINISI VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL

Variabel dari penelitian ini terdiri dari beban kerja sebagai variabel bebas,

serta stres kerja sebagai variabel terikat.

1. Definisi beban kerja adalah tuntutan-tuntutan dan tugas-tugas yang

terlalu banyak yang diberikan pada atlet sehingga performans harapan

dan performans aktual tidak seimbang yang pada akhirnya akan

membuat atlet merasa tertekan dan tidak dapat menyelesaikan

tuntutan dan tugasnya dengan maksimal.

2. Definisi operasional variabel beban kerja adalah skor yang diperoleh

dari skala beban kerja yang terdiri dari terlalu banyak porsi latihan yang

diberikan kepada atlet, kelelahan fisik akibat dari padatnya jadwal

27

pertandingan yang harus dimainkan dalam waktu tertentu, terlalu

banyak tekanan dan tuntutan dari lingkungan atlet tersebut, kebosanan

akan kondisi dan suasana di dalam tim, dan kurangnya waktu istirahat.

3. Definisi stres kerja pada atlet adalah tekanan atau sesuatu yang terasa

menekan dalam diri atlet yang bersifat destruktif, yang pada akhirnya

akan merugikan diri atlet tersebut dan juga klub yang dibelanya karena

penurunan prestasi yang ditunjukan oleh atlet tersebut.

4. Definisi operasional variabel sires kerja pada atlel adalah skor yang

diperoleh dari skala sires kerja pada allet yang indikalornya adalah

sulit tidur karena lerlalu banyaknya fikiran. sering gelisah, menurunnya

rasa percaya diri, lurunnya motivasi unluk berprestasi, gangguan pada

perhatian dan konsentrasi. dan perubahan emosi yang membual atlet

lerlihat sering marah atau banyak diam dan menyendiri.

3.3. POPULASI

Gay (1976) mendefinisikan populasi sebagai kelompok dimana peneliti

akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya (dalam Sevilla, et al.,

1993). Arikunto (2002) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet sepak bola yang

bernaung di klub PERSIJA yang berjumlah 22 atlet.

28

PERSIJA (Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta) adalah salah satu

klub sepak bola yang berdomisili di Jakarta, julukan bagi tim sepak bola

asal ibukota ini adalah macan kemayoran. PERSIJA juga rnerupakan

salah satu klub sepak bola asal Indonesia yang cukup sukses. Didirikan

pada tahaun 1928 (dengan narna VIJ Jakarta dan baru pada tahun 1964

memakai nama PERSIJA). Pembina PERSIJA saat ini dipegang oleh

Bapak Sutiyoso yang juga merupakan Gubernur OKI Jakarta. (dalam

·J\J'._J ,:,, ';11i_1• __ ;_L' __ 1__._uru).

3.4. SAMPEL

Arikunto (2002) menjelaskan bahwa apabila seseorang ingin meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

dinamakan dengan penelitian populasi atau sensus.

Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation tertulis:

A population is a set (or collection) of all elements possessing one or more

attributes of interest. (dalam Arikunto, 2002)

Dilihat dari jumlahnya, maka penelitian populasi ini dapat dibagi menjadi

dua yaitu:

a. Jumlah terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu atau

sedikit).

b. Jumlah tak terhingga (terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari

batasnya).

29

Penelitian populasi ini dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku­

liku yang ada di dalam populasi. Oleh karena subjeknya meliputi semua

yang terdaftar di dalam populasi, maka hasil kesimpulan dari penelitian

tersebut hanya berlaku bagi populasi penelitian saja. Adapun sampel

dalam penelitian ini adalah seluruh atlet sepak bola yang bernaung di klub

PERSIJA yaitu sebanyak 22 atlet.

3.5. INSTRUMEN PENGUMPUL DATA

lnstrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner, yang terdiri dari :

a. Skala beban kerja. Skala ini disusun berdasarkan dari teori-teori yang

ada, yang terdiri dari 5 indikator yang telah dikembangkan oleh Raglin

& Morgan (1989), yaitu: terlalu banyak porsi latihan yang diberikan

kepada atlet, kelelahan fisik akibat dari padatnya jadwal pertandingan

yang harus dimainkan dalam waktu tertentu, terlalu banyak tekanan

30

dan tuntutan dari lingkungan atlet tersebut, kebosanan akan kondisi

dan suasana di dalam tim, dan kurangnya waktu istirahat. Skala ini

disusun menggunakan skala model Likert yang terdiri dari sejumlah

pernyataan. Distribusi pernyataan-pemyataan ini dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Blue Print Beban Kerja

NO INDIKATOR NOMORITEM

JUMLAH F UF

1. Terlalu banyak porsi latihan 1,9,14, 4, 12, 18 10 26,32 '24,31

2. Kelelahan fisik akibat jadwal 2,10,27, 5,17,29 8 oertandinoan vano oadat 33 '35

3. Terlalu banyak tekanan dan 3,11,19 6,15,25 6 tuntutan dari lingkungan

4. Kebosanan akan kondisi dan 7,20,23 8, 13,28 6 suasana di dalam tim --

5. Kurangnya waktu istirahat 16,22,30 21,34,3 6 6

Jumlah 18 18 36

b. Skala stres kerja pada atlet. Skala ini disusun berdasarkan dari teori-

teori yang ada, yang terdiri dari 6 indikator yaitu: sulit tidur karena

terlalu banyak fikiran, sering gelisah, menurunnya rasa percaya diri,

turunnya motivasi untuk berprestasi, gangguan pada perhatian dan ·

konsentrasi, dan perubahan emosi sehingga atlet sering marah atau

banyak diam dan menyendiri. Skala ini disusun menggunakan skala

31

model Likert yang terdiri dari sejumlah pernyataan. Distribusi

pernyataan-pernyataan ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2

Blue Print Stres Ketja Pada Atlet

NO INDIKATOR NOMORITEM JUMLAH F UF

1. Sulit tidur karena terlalu 2, 14, 18 5, 10, 32 6 banyaknya fikiran

2. Sering gelisah 11, 31 1, 9 4 3. Menurunnya rasa percaya 3, 16,28 4, 13,24 6

diri 4. Turunnya motivasi untuk 6, 23 15,20 4

berprestasi 5. Gangguan pad a perhatian 7, 17 19,26 4

dan konsentrasi 6. Perubahan emosi sehingga 12, 22, 8, 21, 27, 8

atlet sering marah dan 25,29 30

~

men:tendiri --Jumlah 16 16 32

Kedua skala ini menggunakan bentuk skala model Likert atau dikenal juga

dengan The Method Of Summated Rating. Dalam skala model Likert

terdapat 5 (lima) kategori jawaban dan masing-masing kategori ini

memiliki nilai tertentu. Namun dalam penelitian ini skala yang digunakan

hanya 4 (empat) kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), setuju (S), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS), sedangkan Ragu-Ragu (R)

tidak digunakan. Menurut Sevilla, et al., (1993) banyak peneliti yang

memberikan penekanan pada kecenderungan responden untuk

32

"mengamankan" dan menempatkan jawaban mereka di tengah sebagai

angka netral. Hal ini disebut pengaruh "kecenderungan sentral". lndividu

yang memiliki kecenderungan tersebut selalu menghindarkan perilaku

atau pengungkapan yang ekstrim. Dengan demikian, tidak digunakannya

kategori jawaban yang bersifat netral atau Ragu-Ragu (R) dilakukan untuk

mendorong responden memutuskan jawaban yang bersifat positif atau

negatif. Skoring dalam skala ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu untuk

pernyataan-pernyataan yang favorable dan yang unfavorable, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Nilai Dari Masing-masing Jawaban

JAWABAN FAVOURABLE UNFAVOURABLE SS 4 1 s 3 2

-· TS 2 3

STS 1 4

3.6. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISA DAT A

3.6.1 Uji Validitas Skala

Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan metode statistika, karena

data yang diperoleh berupa angka-angka. Setelah data terkumpul, diskor

lalu ditabulasikan untuk kemudian diuji validitas dan realibilitasnya.

33

Validitas artinya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Sedangkan untuk

menguji validitas item digunakan rumus Korelasi Product Moment, yaitu:

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi product moment

N : Jumlah subjek

Thy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

:EX : Jumlah seluruh skor X

L:Y : Jumlah seluruh skor Y

Dari data try out indeks validitas item skala beban kerja yang diuji

cobakan pada responden (n=30) diperoleh hasil sebagai berikut:

lndeks Validitas skala Beban Kerja bergerak dari 0.372 sampai dengan

0.734. Dari 36 item yang diuji cobakan terdapat 15 item yang gugur atau

tidak valid, yaitu nomor 8, 10, 13, 15, 16, 19, 21, 24, 25, 26, 27, 29, 30,

31 dan 33 karena tidak memenuhi standar koefisien validitas yang

dianggap memuaskan untuk n=30 dengan taraf signifikansi 5%, yaitu

sebesar 0.361. Sedangkan item yang valid atau yang dapat digunakan

I-·

34

untuk penelitian selanjutnya adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12,

14, 17, 18, 20, 22, 23, 28, 32, 34, 35 dan 36.

Berikut Blue Print Skala Beban Kerja pasca try out dapat dilihat pada

tabel 3.4.

Tabel 3.4

Blue Print Beban Kerja Pasca Try Out

NO ASP EK NOMORITEM JUMLAH F UF 1. Terlalu banyak porsi latihan 1, 8, 11, 4, 10, 7

18 13 2. Kelelahan fisik akibat jadwal 2 5, 12, 4

pertandinqan yanq padat 20 3. Terlalu ban yak tekanan dan 3, 9 6 3

tuntutan dari linakunaan 4. Kebosanan akan kondisi dan 7, 14, 16 17 4

suasana di dalam tim 5. Kurananva waktu istirahat 15 19,21 3

Jumlah 11 10 21

Sedangkan untuk indeks validitas skala stres kerja pada atlet dari hasil

try out bergerak dari 0.331 sampai dengan 0.562. Dari 32 item yang diuji

cobakan terdapat 14 item yang gugur atau tidak valid, yaitu nomor 3, 9,

13, 14, 20, 22, 24, 26, 28, 29. 30, 31 dan 32 karena tidak memenuhi

standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan untuk n=30

dengan taraf signifikansi 5%, yaitu sebesar 0.361. Sedangkan item yang

valid atau yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah

nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 21, 23, 25 dan 27.

35

Berikut Blue Print Skala Stres Kerja Pada Atlet pasca try out dapat

dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5

Blue Print Stres Kerja Pada At/et Pasca Try Out

NO INDIKATOR NOMOR ITEM

JUMLAH F UF

1. Sulit tidur karena terlalu 2, 14 4,8 4 banyaknya fikiran

2. Sering gelisah 9 1 2 3. Menurunnya rasa percaya 12 3 2

diri 4. Turunnya motivasi untuk 5, 16 11 3

berprestasi 5. Gangguan pad a perhatian 6, 13 2

dan konsentrasi 6. Perubahan emosi sehingga 12, 17 7, 15, 18 5

atlet sering ma rah dan menyendiri

Jumlah 10 8 18

3.6.2 Uji Reliabilitas Skala

Menurut Azwar (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. lnstrumen yang

reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut baik, sehingga

mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya (Arikunto,2002). Dari

definisi tersebut dapat diartikan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana

36

instrumen menghasilkan pengukuran yang relatif sama meskipun

dilakukan dalam waktu yang berbeda.

Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas, rumus yang digunakan

adalah Alpha Cronbach. Data ini diperoleh dari satu kali pengujian.

Dengan cara ini permasalahan yang muncul pada pendekatan tes ulang

dapat dihindari (Azwar,2003). dengan rumus sebagai berikut :

a = [~] [1 - ISj' J k-1 Sx 2

Keterangan :

a Koefisien reliabilitas

k Jumlah belahan tes

Sj 2 : Varians belahan ; j = 1, 2, .... , k

Sx 2 : Varians skor tes

Berdasarkan data try out diperoleh beberapa item yang valid kemudian di

uji reliabilitasnya dengan rumus di atas, untuk skala beban kerja diperoleh

hasil koefisien reliabilitas 0.832 yang berarti data tersebut reliabel, hal ini

dapat dilihat dari table 3.8 tentang kaidah reliabilitas Guilford dan hal ini.

sesuai dengan pendapat Azwar (2003) yaitu semakin koefisien reliabilitas

mendel<ati 1,00 berarti semakin baik begitu juga sebaliknya. Sedangkan

37

untuk skala stres kerja pada atlet diperoleh hasil koefisien reliabilitas 0.813

yang berarti data tersebut juga reliabel.

Tabel 3.6 Kaidah Reliabilitas Guilford

Koefisien Kriteria

< 0,2 Tidak Reliabel

0,2-0,4 Kurang Reliabel

0,4 - 0,7 Cukup Reliabel

0,7 -0,9 Reliabel

> 0,9 Sangat Reliabel

3.7. IPROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui dan

dikerjakan dalam suatu penelitian. Adapun prosedur dalam penilitian ini

adalah:

a. Persiapan Penelitian

1) Merumuskan permasalahan

2) Menentukan variabel penelitian

3) Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan

landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian.

38

4) Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang

akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala beban kerja

dengan jumlah pernyataan sebanyak 36 item dan skala sres

kerja pada atlet dengan jumlah pernyataan sebanyak 32

item.

5) Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi

perizinan.

Setelah jumlah item pernyataan tersusun, lalu dilakukan uji

coba skala untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

instrumen. Uji coba dilakukan pada tanggal ·11 Januari 2007

sampai dengan 17 Februari 2007, yang diberikan kepada

seluruh atlet sepak bola di klub PERSIKAD - Depok yang

berjumlah 30 atlet.

6) Mengolah data hasil uji coba untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas dari instrumen atau alat ukur penelitian.

b. Pelaksanaan Penelitian

Setelah melakukan proses persiapan penelitian, dan kedua alat

ukur memenuhi standar validitas dan reliabilitas, maka kedua

skala tersebut disebarkan sesuai dengan responden penelitian,

penelitian dilakukan pada tanggal 16 Maret 2007 sampai

dengan 23 April 2007. Subjek penelitian pada penelitian ini

39

adalah seluruh atlet sepak bola di klub PERSIJA - Jakarta yang

berjumlah 22 atlet.

c. Pengolahan Data

1) Melakukan skoring dari data yang diperoleh pada saat

penelitian.

2) Menghitung dan tabulasi data hasil penelitian.

3) Melakukan analisis data.

d. Penulisan Hasil Penelitian

3.8. TEKNIK ANALISA DATA

Dalam penelitian deskriptif korelasional, besar atau tingginya hubungan

antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Di dalam

penelitian deskriptif koefisien korelasi menerangkan sejauh mana dua

atau lebih variabel berkaitan atau berkorelasi (Arikunto, 2002). Untuk

menganalisis data yang diperoleh dan mengetahui ada tidaknya korelasi

antara dua variabel penelitian digunakan teknik statistik korelasi Rank

Spearman dengan rumus :

Keterangan :

6L:D2 rho=l----­

N(N2-1)

rho = Koefisien korelasi tata jenjang yang dicari

D

N

1dan6

= Perbedaan skor antara dua kelompok pasangan

= Jumlah kelompok

= bilangan konstan

40

Penghitungan statistik dilakukan menggunakan sistem komputerisasi

program SPSS versi 12. yang akan diinterpretasikan dengan mengacu

pada tabel koefisien korelasi Rank Spearman. Jika hasil penghitungannya

lebih besar dari r tabel, maka korelasinya dianggap signifikan dengan l<ata

lain Ha diterirna dan Ha ditolak. Tetapi jika hasil penghitungannya lebih

kecil dari r tabel maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ha ditolak

dan Ha diterirna.

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

4.1. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Untuk gambaran umum subjek penelitian akan dideskripsikan dan

diperjelas dengan penyajian data dalam b'entuk tabel dari jumlah subjek

penelitian, usia subjek, asal negara subjek, posisi dalam bertanding, iama

bermain di PERSIJA dan tempat tinggal subjek.

Dalam penelitian ini melibatkan seluruh atlet sepak bola di klub PERSIJA

- Jakarta yang berjumlah 22 atlet. Hal ini berdasarkan Arikunto (2002)

yang menjelaskan bahwa apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya dinamakan

dengan penelitian populasi. Penelitian populasi ini dilakukan apabila

peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi. Oleh

karena subjeknya meliputi semua yang terdaftar di dalam populasi, maka

hasil kesimpulan dari penelitian tersebut hanya berlaku bagi populasi

penelitian saja.

42

Berikut ini akan diuraikan gambaran umum subjek penelitian berdasarkan

usia subjek, posisi dalam bertanding, lama bermain di PERSIJA dan

tempat tinggal atlet sekarang.

4.1.1. Subjek Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia subjek dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Gambaran Subjek berdasarkan Usia

Usia Frekuensi % 20-25 11 50 26-30 9 40.90 31-35 1 4.54 36-40 1 4.54 Jumlah 22 100

Berdasarkan usianya, secara keseluruhan subjek penelitian yang paling

banyak adalah mereka yang berasal dari kategori usia 20 - 25, sebanyal<

11 atlet. Sedangkan untul< jumlah yang paling sedikit adalah pada l<ategori

usia 31 - 35 dan 36 - 40, yaitu sebanyal< 1 atlet.

4.1.2. Subjek Berdasarkan Asal Negara

Berdasarl<an asal negara subjek dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel beril<ut ini :

43

Tabel 4.2

Gambaran Subjek berdasarkan Asal Negara

Asal Frekuensi % Indonesia 18 81.82 ·-

AsinQ 4 18.18 Jumlah 22 100

Berdasarkan asal negaranya, secara keseluruhan subjek penelitian yang

paling banyak adalah rnereka yang berasal dari kategori asal negara

Indonesia, sebanyak 18 atlet. Sedangkan untuk jumlah yang paling sedikit

adalah pada kategori asal negara Asing, yaitu sebanyak 4 atlet.

Sedangkan perbedaan tingkat beban kerja dengan stres kerja

berdasarkan asal negara pemain dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2.1 Uji Beda Beban Kerja Dan Stres Kerja Subjek Berdasarkan Asal

Negara

Std. Std. Error asal neaara N Mean Deviation Mean

beban kerja indonesia 18 39.7778 6.74367 1.58950 a sing 4 43.2500 5.79511 2.89756

Std. Std. Error asal neaara N Mean Deviation Mean

stres kerja Indonesia 18 37.7222 2.86573 .67546 Asing 4 38.0000 3.91578 1.95789

Berdasarkan asal negaranya, tingkat beban kerja yang lebih tinggi yang

diterima oleh pemain sepak bola di klub PERSIJA adalah pemain yang

berasal dari luar Indonesia atau asing yaitu sebesar 43.25 %, sedangkan

44

tingkat beban kerja yang diterima oleh pemain asal Indonesia yaitu

sebesar 39.78 %. dan berdasarkan asal negaranya juga, tingkat stres

kerja yang lebih tinggi yang dialami oleh pemain sepak bola di klub

PERSIJA adalah pemain yang berasal dari luar Indonesia atau asing yaitu

sebesar 38.00 %, sedangkan tingkat stres kerja yang dialami oleh pemain

asal Indonesia yaitu sebesar 37.72 %.

4.1.3. Subjek Berdasarkan Posisi Dalam Bertanding

Berdasarkan posisi dalam bertanding subjek dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Gambaran Subjek berdasarkan Posisi Dalam Bertanding

Posisi Frekuensi % Peniaaa Gawanq 2 9.09

Belakano 10 45.45 Gelandano 7 31.81

Depan 3 13.63 Jumlah 22 100

Berdasarkan posisi dalam bertandingnya, secara keseluruhan subjek

penelitian yang paling banyak adalah mereka yang berasal dari kategori

posisi belakang, yaitu sebanyak 10 atlet. Sedangkan untukjumlah yang

paling sedikit adalah pada kategori posisi penjaga gawang, yaitu

sebanyak 2 atlet.

45

4.1.4. Subjek Berdasarkan Lama Bermain Di PERSIJA

Berdasarkan lama bermain subjek dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4

Gambaran Subjek berdasarkan Lama Bermain Di PERSIJA

Lama Bermain Frekuensi % 1 Tahun 10 45.45 2 Tahun 5 22.72 3 Tahun 3 13.63 4 Tahun 3 13.63 5 Tahun 1 4.54 Jumlah 22 100

Berdasarkan lama bermainnya, secara keseluruhan subjek penelitian

yang paling banyak adalah mereka yang berasal dari kategori lama

bermain selama 1 tahun, yaitu sebanyak 10 atlet. Sedangkan untuk

jumlah yang paling sedikit adalah pada kategori lama bermain selama 5

tahun, yaitu sebanyak 1 atlet.

4.1.5. Subjek Berdasarkan Tempat Tinggal

Berdasarkan tempat tinggal subjek dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagaimana terlihat pada label berikut ini :

Tabel 4.5

Gambaran Subjek berdasarkan Tempat Tinggal

Tempat Tinggal Mess

Frekuensi 14 % -i 63.63

46

Bukan Mess 8 36.36 Jumlah 22 100

Berdasarkan tempat tinggalnya, secara keseluruhan subjek penelitian

yang paling banyak adalah mereka yang berasal dari kategori bertempat

tinggal di mess, yaitu sebanyak 14 atlet. Sedangkan untuk jumlah yang

paling sedikit adalah pada kategori bertempat tinggal di bukan mess, yaitu

sebanyak 8 atlet.

Sedangkan perbedaan tingkat beban kerja dengan stres kerja

berdasarkan tempat tinggal pemain dapat dilihat pada label di bawah ini :

Tabel 4.5.1 Uji Seda Beban Kerja Dan Stres Kerja Subjek Berdasarkan Tempat

Tinggal

--tempat Std. Std. Error tinnnal N Mean Deviation Mean

beban kerja mess 14 41.5714 6.03470 1.61284 bukan mess 8 38.3750 7.44384 2.63179

tempat Std. Std. Error tinaaal N Mean Deviation Mean

sires kerja mess 14 38.2143 2.96592 .79268 bukan mess 8 37.0000 3.02372 1.06904

Berdasarkan tempat tinggalnya, tingkat beban kerja yang lebih tinggi yang

diterima oleh pemain sepak bola di klub PERSIJA adalah pemain yang

tinggal di mess yaitu sebesar 41.57 %, sedangkan tingkat beban kerja

yang diterima oleh pemain yang tinggal diluar mess yaitu sebesar 38.37

%. dan berdasarkan tempat tinggalnya juga, tingkat stres kerja yang lebih

tinggi yang dialami oleh pemain sepak bola di klub PERSIJA adalah

pemain yang tinggal di mess yaitu sebesar 38.21 %, sedangkan tingkat

stres kerja yang dialami oleh pemain tang tinggal diluar mess yaitu

sebesar 37.00 %.

4.2. PRESENTASI DATA

Pada presentasi data ini, akan diberikan gambaran tentang deskripsi

statistik, deskripsi skor subjek, uji persyaratan dan uji hipotesis.

4.2.1. Oeskripsi Statistik

Tabel 4.6

47

Deskripsi Statistik Skor Skala Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada

Atlet Sepak Bola

Variabel N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Beban Kerja 22 40.4091 6.59480 26.00 53.00 Stres Kerja 22 38.7273 2.64002 33.00 43.00

Dari tabel 4.5, diketahui jumlah subjek penelitian 22 subjek, skor beban

kerja terendah adalah 26, skor tertinggi 53 dengan nilai rata-rata 40.40.

Kemudian skor terendah dari stres kerja pada atlet adalah 33, dan skor

tertinggi 43 dengan nilai rata-rata 38. 72.

4.2.2. Deskripsi Skor Subjek

Terlebih dahulu akan ditentukan kualitas atau tingkatan beban kerja dan

stres kerja pada atlet sebelum menguji hipotesis penelitian. Untuk itu,

dibuat kategori skor subjek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

kategorisasi jenjang ordinal yang bertujuan menempatkan individu

kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut

suatu kontinum berdasar atribut yang diukur (Az:war, 2004).

48

Skala beban kerja terdiri dari 21 item dengan empat alternatif jawaban

dengan skor 1 sampai dengan 4. Dengan demikian, skor yang mungkin

diperoleh tiap subjek berkisar dari 21 sampai 84. Skor terendah adalah 21

(hasil dari 1 X 21) dan skor tertinggi adalah 84 (hasil dari 4 X 21 ). Skor

tertinggi menunjukkan kualitas beban kerja tinggi, dan skor terendah

menunjukan kualitas beban kerja rendah. Sehingga luas jarak sebarannya

adalah 84 - 21 = 63. Dengan demikian, setiap satuan deviasi standarnya

bernilai SD= 63 / 6 = 1Q.5, dan mean toeritisnya adalah:

M =(21X2)+(21X3)/2

= (42 + 63) / 2

= 105 / 2

= 52.5

Penggolongan skor subjek ke dalam tiga kategori diagnosis kualitas

beban kerja atlet terbagi menjadi tiga, yaitu; rendah, sedang dan tinggi.

Norma kategorisasi yang dapat digunakan adalah:

X < M - 1 SD kategori rendah

49

(M - 1 SD) ~ X < (M + 1 SD) kategori sedang

(M + 1SD) ~X kategori tinggi

Keterangan : X= skor subjek, M= mean teoritis, SD= standar deviasi

Dengan harga M= 55, dan SD= 11 akan diperoleh kategori-kategori yang

digunakan sebagai berikut :

Tabel 4.7 Kategori Beban Kerja

Interval Kateaori x <42 Rendah

42 :;;X < 63 Sedang 63~X Tinggi

Sesuai dengan tabel kategori beban kerja di atas, apabila subjek

mendapatkan total skor di bawah 42, maka kualitas beban kerja yang

diterima oleh atlet tergolong rendah. Apabila skor subjek berada di antara

42 - 63, maka dapat dikategorikan bahwa beban kerja yang diterima oleh

atlet adalah sedang, sedangkan jika subjek mendapat total skor lebih

besar dari 63, maka beban kerja yang diterima atlet tergolong tinggi.

Sedangkan skala stres kerja pada atlet sepak bola terdiri dari 18 item

dengan empat alternatif jawaban. Alternatif jawaban diberi skor dengan

rentangan 1 sampai 4. Dengan demikian, skor yang mungkin diperoleh .

tiap subjek berkisar dari 18 sampai 72. Skor terendah adalah 18 (hasil dari

1 X 18) dan skor tertinggi adalah 72 (hasil dari 4 X 18). Skor tertinggi

menunjukkan kualitas atau tingkatan stres kerja yang tinggi, dan skor

50

terendah mengindikasikan kualitas stres kerja yang rendah pula. Sehingga

luas jarak sebarannya adalah 72 - 18 = 54. Dengan demikian, setiap

satuan deviasi standarnya bernilai SD = 54/ 6 = 9, dan mean toeritisnya

adalah

M =(18X2)+(18X3)/2

= (36 + 54) I 2

= 45

Kemudian, peneliti membuat kategori skor subjek ke dalam tiga

penggolongan diagnosis kualitas stes kerja, yaitu rendah, sedang, dan

tinggi. Norma kategorisasi yang dapat digunakan adalah:

X < M-1SD kategori rendah

(M-1SD) ~X < (M + 1SD) kategori sedang

(M + 1SD) ~X kategori tinggi

Keterangan : X= skor subjek, M= mean teoritis, SD= standar deviasi

Dengan harga M= 45, dan SD= 9 akan diperoleh kategori-kategori yang

digunakan sebagai berikut :

Tabel 4.8

Kategori Stres Kerja Pada Atlet

- Interval Kateaori x <36 Rendah

36~X<54 Sedang

51

54:;; x Tinggi

Selanjutnya pada tabel 4.9, akan dipaparkan jumlah responden

berdasarkan kategori pada variabel beban kerja dan stres kerja pada atlet

sepak bola.

Tabel 4.9 Komposisi Subjek Berdasarkan Pengkategorian Skor

Variabel Kategori Frekuensi Persentase

Beban Kerja Rendah 15 68.18

Sedang 7 31.81

Tinggi - -

Jumlah 22 100%

Stres Kerja Rendah 6 27.28

Sedang 16 72.72

Tinggi - -Jumlah 22 100%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata beban kerja yang diterima oleh

atlet berkisar pada kategori yang rendah dengan jumlah 15 atlet. Dengan

demikian, beban kerja yang diterima oleh atlet tergolong rendah dengan

persentase 68.18%. Sedangkan pada stres kerja yang dialami oleh atlet

rata-rata berada pada kategori sedang, dengan jumlah 16 atlet dengan

persentase 72.72%. Dari penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat

beban kerja dan stres kerja pada atlet sepak bola di klub PERSIJA

tergolong dalam kategori rendah dan sedang.

52

Dari kategorisasi subjek pada variabel beban kerja yang tertera pada tabel

di atas, tampak terdapat lebih banyak responden dengan kategori rendah.

Berdasarkan pengamatan di lapangan dan asumsi peneliti, ini terjadi

karena kuantitas dan kualitas latihan yang diterapkan oleh pelatih dan

jajarannya masih kurang dan perlu ditingkatkan. Sedangkan pada variabel

stres kerja, tampak terdapat lebih banyak responden dengan kategori

sedang. Dari pengamatan di lapangan dan asumsi peneliti pula, hal

tersebut dapat terjadi karena mayoritas pemain PERSIJA adalah pemain

baru (dengan jumlah 10 pemain) sehingga membutuhkan waktu yang

tidak sebentar dalam beradaptasi pada lingkungan barunya sekarang

serta pendekatan interpersonal yang kurang baik pada sesama pemain

PERSIJA baik yang baru ataupun yang lama.

4.2.3. Uji Persyaratan

Dalam pengolahan data melalui teknik analisa statistik parametrik, terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk

memastikan bahwa distribusi data penelitian ini adalah distribusi normal.

Dalam uji persyaratan normalitas data, digunakan rumus Kolmogorof­

Smirnov. Apabila taraf signifikansi atau nilai probabilitas variabel lebih

besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan sebesar 0.05, maka distribusi

data dinyatakan normal, dan apabila kurang dari 0.05 maka distribusi data

dinyatakan tidak normal. Berdasarkan hasil perhitungan yang peneliti

lakukan dengan menggunakan SPSS versi 12, maka didapat hasil

sebagai berikut :

Tabel 4.10 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPar Tests Beban Kerja One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Beban Keria N

Normal Parameters(a,b) Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences

Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

a Test distnbut1on 1s Normal. b Calculated from data.

NPar Tests Stres Kerja One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N

Normal Parameters(a,b) Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences

Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

a Test d1stnbut1on 1s Normal. b Calculated from data.

22

40.4091

6.59480

.127

.120

-.127

.594

.872

Stres Keria

22

38.7273

2.64002

.094

.063

-.094

.442

.990

53

54

Berdasarkan data uji persyaratan normalitas di atas, taraf signifikansi

variabel beban kerja sebesar 0.872, dan variabel stres kerja pada atlet

sebesar 0.990. Taraf signifikansi kedua variabel tersebut lebih besar dari

0.05, maka penyebaran datanya dinyatakan berdistribusi normal.

4.2.4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus Rank

Spearman. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program

SPSS versi 12. diperoleh hasil seperti tabel berikut:

Spearman's rho

Tabel 4.11

Uji Hipotesis

Correlations

beban kerja Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)

N stress kerja Correlation

Coefficient Sig. (2-tailed) N

beban keria

1.000

22

.448(*}

.037 22

• Correlation 1s significant at the 0.05 level (2-tailed).

4.3. PEMBAHASAN

stress kerja

.448(*)

.037 22

1.000

22

Berdasarkan penelitian tentang hubungan beban kerja dengan stres kerja

pada atlet sepak bola didapat hasil seperti yang digambarkan pada tabel

berikut:

55

Tabel 4.12 Nilai Koefisien Korelasi

Korelasi Beban Kerja r tabel

Dengan Stres Kerja pada r hitung

(a= 5%)

Atlet Sepak Bola 0.448 0.428

Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, diperoleh r = 0.448.

Karena r hitung sebesar 0.448 lebih besar daripada r tabel sebesar 0.428,

maka hipotesa kerja (Ha) diterima. lni artinya ada hubungan antara beban

kerja dengan stres kerja pada atlet sepak bola.

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa beban kerja yang diterima oleh atlet sepak bola di klub PERSIJA

adalah rendah sedangkan tingkatan stres yang dialami oleh atlet diklub

PERSIJA adalah sedang. Dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang

telah dikemukakan pada bab sebelumnya juga, maka peneliti

menyimpulkan bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan stres

kerja pada atlet sepak bola profe~ional diklub PERSIJA. Terdapatnya

hubungan ini berdasarkan hasil yang diperoleh, ternyata r hitung (0.448)

lebih besar daripada r tabe1 pada a = 0.05 (0.428). ini bera1ti hipotesis

alternatif atau hipotesis kerja yang menyatakan adanya hubungan antara

beban kerja dengan stres kerja pada atlet sepak bola diterima.

Dengan demikian hipotesa H0 yang menyatakan tidak ada hubungan

antara beban kerja dengan stres kerja pada atlet sepak bola ditolak.

57

5.2. DISKUSI

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa terdapat hubungan

antara beban kerja dengan stres kerja pada atlet sepak bola, dan juga

hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa rendahnya beban kerja yang

diberikan kepada atlet sepak b.ola diklub PERSIJA sehingga banyak atlet

yang mengalami stres. Maka untuk menjaga harmonisasi, keutuhan

sebuah tim serta pencegahan terhadap stres yang sering menghinggapi

atlet, pengelola dan pengurus PERSIJA dapat merubah sistem latihan,

meningkatkan kuantitas dan kualitas latihan serta melakukan pencegahan

dan intervensi pada atlet yang tidak mengalami stres dan yang sedang

mengalami stres. Munandar (2001) menjelaskan bahwa sebuah

lingkungan kerja agar tidak dirasakan sebagai lingkungan yang penuh

stres, maka perlu diubah lingkungan kerja tersebut. Yang perlu diubah

adalah faktor-faktor pembangkit stresnya yaitu, kondisi kerja fisik dan

faktor peran dalam organisasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pengelompokkan dua rnacam

pekerjaan yang sedikit banyak dapat menimbulkan stres yang di lakukan

oleh Fraser, yakni pekerjaan yang terutama menuntut kek.uatan fisik

(pekerjaan dengan otot), dan pekerjaan yang menuntut kEimahiran

58

(keterampilan) (dalam Pandji, 2001). Munandar (2001) juga menjelaskan

bahwa faktor-faktor pembangkit stes (stressors) salah satunya adalah

tuntutan tugas, dimana tuntutan tugas meliputi beban kerja berlebih dan

beban kerja terlalu sedikit yang diberikan kepada pekerja atau atlet.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Morgan, Brown, Raglin, O'Connor, dan Ellickson (1987) bahwa kelebihan

dan kekurangan beban latihan berkaitan langsung dengan suasana hati.

Yang berarti, semakin berat dan semakin rendah beban latihan yang

diberikan, makin terganggu suasana hati atlet tersebut yang berakibat

pada timbulnya stres yang negatif dan pada kondisi yang kritis akan

mengakibatkan depresi (dalam Monty, 2000).

Robin (1996) juga menerangkan bahwa, sumber-sumber potensial stres

antara lain; faktor lingkungan, faktor organisasional dan faktor individual

(dalam Wisnu, 2000). Dari penjelasan Robin tersebut tampak bahwa, stres

kerja terjadi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi orang

dalam bekerja, seperti lingkungan kerja. Hal ini sangat terkait dengan

aspek-aspek pengertian beban kerja. Seperti pengertian beban kerja yang

dil<emukakan oleh Rohmert (1987) bahwa beban l<erja adalah semua

59

faktor-faktor yang mempengaruhi orang dalam bekerja (dalam Wisnu,

2000). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul tidak

terlepas dari pengaruh beban kerja yang diterima oleh pekerja atau atlet.

5.3. SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, Peneliti merasa masih banyak

kekurangan dan kelemahan. Namun hal tersebut merupakan

pembelajaran berharga yang dapat diperoleh. Namun kiranya, ada

manfaat-manfaat baik teoritis maupun praktis yang dapat diambil dari

skripsi ini. Di bawah ini peneliti mencoba membuat saran sebagai berikut:

Saran teoritis:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa hubungan beban

kerja dengan stres kerja di klub PERSIJA berada pada nilai

koefisiensi 0.448, ini menunjukan bahwa terdapat variabel-variabel

lain yang lebih besar yang dapat mempengaruhi stres kerja pada

atlet sepak bola. Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya

agar dapat mencari dan menghubungkan faktor-faktor lain

penyebab timbulnya stres secara lebih luas dan komprehensif.

60

Saran praktis:

Setelah diungkapkan beberapa saran teoritis, selanjutnya akan disarankan

kepada pihak terkait (Pengelola dan Pengurus PERSIJA) beberapa hal

berikut ini:

1. Adanya peningkatan kuantitas, kualitas serta variasi latihan yang

diberikan kepada atlet, sehingga atlet menjalankan latihan dengan

perasaan senang dan bukan dalam kondisi tertekan dan terpaksa.

2. Dapat mengidentifikas·1 lebih jauh mengenai penyebab timbulnya

stres pada atlet, dengan melakukan observasi yang lebih mendetail

tentang hal-hal apa saja yang dapat menjadi stres:sors. Hal tersebut

perlu dilakukan, karena setelah diketahui faktor timbulnya sires,

pihak pengelola bersama-sama pengurus dan atlet akan dapat

lebih mudah untuk mencegah dan menentukan intervensi terhadap

sires tersebut. Banyak cara untuk melakukan intervensi terhadap

sires yang dialami oleh atlet, diantaranya yaitu :

1. Rekreasi, merupakan salah satu bentuk "time-out" dari rutinitas

kegiatan sehari-hari.

2. Variasi Latihan, salah satu cara untuk mengatasi stres yang

timbul akibat rasa bosan dalam mengikuti program latihan yang

monoton.

3. Kesempatan Komunikasi, atlet hendaknya diberikan

kesempatan berkomunikasi dan pelatih berusaha

mendengarkan keluhan atlet tersebut dan kemudian dicarikan

solusi dari persoalan yang ada.

61

4. Relaksasi, dapat diberikan kepada atlet guna rnengembalikan

kondisi fisik dan psikis menjadi bugar namun perlu diingat,

relaksasi rnenjelang pertandingan harus sangat diwaspadai agar

jangan rnenirnbulkan efek bumerang sehingga atlet terlalu

relaks dan tidak tergugah untuk bertanding.

5. Program Konseling, bagi pelatih yang telah mernperoleh

pelatihan untuk mernberikan konseling dapat rnelakukannya,

namun sebaiknya program konseling diberikan kepada

profesional yang telah rnernperoleh pelatihan khusus konseling.

6. Medikasi, dalarn berbagai kasus, stres atlet telah dernikin tinggi

sehingga dibutuhkan obat-obatan khusus untuk

menanggulanginya. Dalam hal ini pelatih harus berkonsultasi

kepada tenaga medis dan tidak membiarkan atlet melakukan

"pengobatan sendiri" karena kesalahan komposisi obat dapat

berakbat fatal bagi atlet yang bersangkutan.

3. Diharapkan pengelola dan pengurus menjadikan pernain sebagai

mitra atau subjek bukan sebagai objek, karena pernain akan

merasa lebih dihargai dan juga lebih terrnotivasi untuk berprestasi.

4. Membuat program Training Camp yang tidak hanya berorientasi

pada peningkatan skil pemain, tetapi juga berorientasi pada

pengenalan serta penyamaan visi dan misi klub d1:ingan pemain,

adaptasi pemain baru dengan lingkungan di klub PERSIJA serta

harmonisasi interpersonal sesama pemain, pengelola serta

pengurus klub.

62

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustal<a

Pelajar.

___ . (2005). Metode Pene/itian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Boenisch E. & Haney M. (2005). The Stress Owner's Manual: Meaning,

Balance and Health in Your Life. Terj. Dr. Joehana Oka. Jakarta: PT.

Grasindo.

Chaplin, James P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Terj. Dr. Kartini

Kartono. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gunarsa, Singgih, D. (1989). Psikologi Olahraga. Cet. 1. Jakarta: Gunung

Mulia.

Kartono, K. & Dali, G. (2003). Kamus Psikologi. Bandung: CV. Pionir Jaya.

Kountur, R. (2004). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Jakarta: PPM.

Munandar, A., S. (2001). Psikologi lndustri dan Organisasi. Jakarta: Ul­

Press.

Satiadarma, Monty, P. (2000). Dasar-Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Sevilla, et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Ul-Press.

Tim Penyusun Kam us Pusat Bahasa. (2001 ). Kamus BE1sar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

"Hubungan Antara Locus of Control dan Tipe Kepribadian dengan

Persepsi Beban Kerja Pada Pengemudi Bus Malam Jurusan Solo­

Jakarta". Tesis: Wisnu Zarah (2000). Program Pasca Sarjana

Psikologi, Universitas Indonesia.

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dan Salam Sejahtera

Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan karunia-Nya sehingga

kita masih dapat menjalankan segala aktivitas sehari-hari, amin.

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir (skripsi) untuk memperoleh

gelar kesarjanaan pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, maka saya:

Nama : Khairul Rizal

NIM : 102070025910

Semester : IX (sembilan)

Fakultas : Psikologi

Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul "Hubungan Antara Beban

Kerja Dengan Stres Kerja Pada Atlet Sepak Bola Profesional". Oleh karena itu,

saya mengharapkan bantuan Bapak/Kakak untuk mengisi kuesioner di bawah ini.

Besar harapan saya agar jawaban Bapak/Kakak sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya dan jawabannya dijamin kerahasiaannya serta hanya akan

digunakan untuk keperluan penelitian saja.

Atas bantuan, kerjasama, dan partisipasinya dengan menjadi responden

penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Wasalamu'alaikum Wr. Wb.

Depok, Januari2007

Peneliti

Khairul Rizal

Inform Consent ( Pernyataan Kesediaan )

Sebelum memulai peng1s1an, kami harapkan Bapak/Kakak menuliskan

terlebih dahulu pernyataan kesediaan dibawah ini:

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama (lnisial)

Usia

Posisi Bermain

Menyatakan bahwa :

1. Bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas

Psil<alogi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bersedia memberikan data-data penelitian dengan sebenar-benarnya.

3. Data saya dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian semata.

Depok, Januari 2007

( ........................................ ) ( ........................................ )

Peneliti Responden

SKALA BEBAN KERJA

Petunjuk Pengisian

Dibawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan sikap

Bapak/Kakak terhadap beban kerja sebagai atlet yang diberikan oleh manajemen,

pelatih, dan lingkungan lainnya yang berkaitan. Bapak/K:akak dimohon untuk

menjawab pernyataan-pernyataan yang telah disediakan dibawah ini.

1. Berilah tanda silang (X) atau cheklist ('1) pada kcilom disebelah kanan,

pada setiap pernyataan-pernyataan yang paling sesuai dengan

pendapat Bapak/Kakak.

2. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar ataupun :salah. Adapun pilihan

jawaban tersebut adalah :

STS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Tidak Setuju dengan pernyataannya

TS : Apabila Bapak/Kakak Tidak Setuju dengan pernyataannya

S : Apabila Bapak/Kakak Setuju dengan pernyat:aannya

SS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Setuju dengan pernyataannya

3. Sebelum Bapak/Kakak menyerahkan kembali skaha ini, mohon diperiksa

kembali.

Contoh:

No Pernyataan STS T'~

I s

I SS

I .:>

1 Seoak bola adalah oilihan hiduo sava ../

Skala Beban Kerja

0 Pernyataan STS TS s SS I Berlatih seoak bola setiao hari mernbuat sava letih

Padatnya jadwal kornpetisi sepak bola, rnernbuat saya > Lelah

Saya merasa, rnanajemen terlalu ikut campur dalam I rnenentukan oemain dan forrnasi tim saat bertanding

Saya senang apabila porsi setiap sesi latihan I diperpanjanQ atau ditarnbah

Saya selalu dalam keadaan siap tanding, jika akan ! I Dimainkan dalam suatu pertandingan

Jo Pernyataan STS TS s SS Target yang dicanangkan oleh manajemen,

6 membuat sava termotivasi untuk bermain lebih baik Saya merasa malas latihan karena latihan yang

7 diterapkan terlalu monoton

B Saya senana berlama-lama di temoat latihan Berlatih sepak bola setiap hari membuat peluang cidera

I 9 lebih besar Cidera adalah salah satu sebab dari terlalu banyaknya

0 oertandinoan vano dimainkan oleh atlet Target untuk selalu menang, akan membuat saya tidak

1 Tenana dalam bertandina

Saya selalu bersemangat untuk memulai latihan sepak 2 bola setiap hari

Metode latihan yang diterapkan oleh pelatih sangat 3 Variatif, membuat sava semanaat untuk memulai latihan

Menurut saya, banyak atlet yang turun staminanya 4 Karena banvaknva porsi latihan vang diberikan

Saya merasa, pemain dan formasi tim yang akan dipakai dalam sebuah pertandingan adalah murni keputusan

5 oelatih Karena terlalu banyaknya latihan, membuat saya tidak

6 Sempat memikirkan liburan

Semakin banyak kompetisi dan pertandingan yang saya 7 Mainkan, membuat stamina sava semakin meninakat 8 Saya senang berlatih sepak bola setiap hari

Saya merasa terbebani dengan target juara dalam 9 setiao komoetisi 0 Sava enaaan berlama-lama di tempat latihan

Walaupun padatnya jadwal latihan, saya sering mencuri 1 Waktu untuk perai atau jalan-jalan

Setiap ada panggilan latihan dihari libur, saya enggan 2 datang

Saya menganggap, tempat latihan adalah penjara 3 olahraga

Banyaknya porsi latihan dapat meningkatkan kondisi 4 Fisik atlet

Target untuk selalu menang dalam setiap pertandingan 5 meniadi motivasi orestasi bagi saya

~o Pernyataan STS TS s SS Saya merasa, latihan yang diberikan oleh pelatih terlalu

w berat Menurut saya, terlalu panjang dan beratnya porsi latihan

17 Dapat membuat atlet meniadi kelelahan 18 Sava menganQQap, mess adalah rumah kedua saya

Padatnya jadwal kompetisi sepak bola, membuat saya 19 termotivasi untuk bermain sebaik munakin

Saya menganggap, metode latihan yang diterapkan 10 terlalu banvak hinaaa menvita waktu

Berlatih sepak bola setiap hari, membuat penampilan

I 11 saya lebih optimal pada saat bertandinQ

l2 Berlatih sepak bola setiap hari membuat saya bosan I T erkadang saya merasa tidak fit, karena selalu

13 Dimainkan disetiao oertandinaan Setiap ada panggilan latihan dihari libur, saya akan

14 datang untuk berlatih

Menurut saya, panjang dan beratnya porsi latihan 15 Dapat membuat atlet semakin terlatih

Banyaknya metode latihan yang diterapkan oleh pelatih ,5 membuat sava bersemanQat

SKALA STRES KERJA

Petunjuk Pengisian

Dibawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan stres

kerja yang Bapak/Kakak alami sebagai atlet sepak bola. 13apak/Kakak dimohon

untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang telah disediakan dibawah ini.

1. Berilah tanda silang (X} atau cheklist (../) pada kolom disebelah kanan,

pada setiap pernyataan-pernyataan yang paling sesuai dengan

pendapat Bapak/Kakak.

2. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar ataupun salah. Adapun pilihan

jawaban tersebut adalah :

STS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Tidak Setuju d1:ingan pernyataannya

TS : Apabila Bapak/Kakak Tidak Setuju dengan pernyataannya

S : Apabila Bapak/Kakak Setuju dengan pernyataannya

SS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Setuju dengan pernyataannya

3. Sebelum Bapak/Kakak menyerahkan kembali skala ini, mohon diperiksa

kembali.

Contoh:

No Pernyataan STS r~

I s

I SS

I •=>

1 Belakam1an ini, sava serino menvendiri " Skala Stres Kerja

-"lo Pernvataan STS TS s SS

Saya selalu berfikir positif terhadap keputusan pelatih 1 Walaupun itu bertentanaan denoan pendapat saya

2 Sava serinq terbanaun pada saat tidur tanpa sebab

Saya sangsi, akan selalu merebut kemenangan dalam 3 setiap pertandinoan

Saya yakin, akan selalu memberikan yang terbaik untuk 4 tim 5 Sava adalah orano yanq mudah pulas ketika tidur

Saya tidak yakin dapat bermain optimal, apabila kondisi 6 tim sedanq labil ----

No Pernyataan STS TS s SS

Saya sering kurang konsentrasi pada saat latihan 7 atauoun ketika sedanq bertandinq

Pada saat dirnarahi oleh pelatih, saya akan menjadikan 8 hal itu sebaoai pelaiaran berharQa

9 Ketika teriadi masalah, sava tidak terlalu memikirkannva

10 Sava selalu tidur dengan nyenyak

Ketika terjadi rnasalah, saya akan rnencari pemecahan 11 rnasalah tersebut hinaaa tuntas Is,"'·

Pada saat dirnarahi oleh pelatih, saya malas 12 rnendenaarkannva

Saya yakin, akan selalu rnerebut kernenangan dalam 13 setiap pertandingan

Saya sering mengalami mimpi buruk, saat tidur dimalam 14 hari

Saya yakin, PERSIKAD akan rnenjadi juara di setiap 15 kompetisi -

Saya merasa grafik permainan PERSIKAD sejauh ini 16 semakin menurun

Pada saat latihan, saya berlatih sesuai dengan kehendak 17 hati sendiri

Terlalu banyaknya fikiran yang saya rasakan, membuat 18 sava sulit tidur

Pada saat latihan, saya selalu memperhatikan instruksi 19 dari pelatih

Saya al<an bermain seoptimal mungkin walau kondisi tirn 20 sedanQ labil

Saya sering cur-hat dengan teman-teman di tempat 21 latihan

Saya akan marah, apabila keputusan wasit berat 22 sebelah dan meruaikan tim

Saya sangsi, PERSIKAD akan menjadi juara di setiap 23 kompetisi

Saya merasa, grafik permainan PERSIKAD semakin hari 24 semakin bagus

Saya akan membalas terhadap lawan yang bermain !5 Kasar dan curang

Saya selalu berkonsentrasi dengan baik pada saat !6 Latihan ataupun sedanQ bertandina

Saya mencoba untuk sabar terhadap lawan yang ~7 bermain kasar dan curang --

No Pernyataan STS TS s SS Saya takut tidak dapat memberikan yang terbaik untuk

28 tim Saya lebih senang menyendiri dari pada bergaul

29 denaan teman-teman di temoat latihan Saya akan prates dengan cara yang benar, apabila

30 keoutusan wasit berat sebelah dan meruqikan tim Saya akan mengkritik keputusan manajemen yang

31 Menurut sava tidak benar 32 Sava merasa ketika tidur, cepat pulas atau nyenyak

ua oeoan KP!'"Ja

No Item ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 4 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 1 1 2 1 1 4 3 4 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 1 3 2 2 1 2 1 2 3 3 1 2 1 2 2 1 1 2 4 2 3 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 1 3 2 2 1 2 1 2 3 3 1 2 1 2 2 1 1 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 4 2 1 3 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 1 . 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 4 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 1 4 1 3 3 3 2 2 1 2 2 1 1 2 3 1 1 2 2 3 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 1 1 4 1 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 1 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 1 2 2 1 1 1 3 2 1 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 3 2 1 2 2 4 2 1 2 2 1 1 2 4 1 1 2 1 1 2 2 3 1 3 1 1 1 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 1 1 4 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 1 4 3 1 1 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 . 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 1 < < 2 < < 0 0 • ~ 3 2 2 1 1 ' ' ' ' " " ' "-

2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 3 1 1 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 71 67 73 68 67 69 60 78 75 91 81 60 51 73 50 60 68 68 74 61 49 63 63 49 49 59 93 57 52 58 58 62 81 53

35 36 Total 2 2 75 2 2 78 1 1 73 1 2 67 2 2 71 2 2 78 2 2 77 2 2 80 2 2 76 2 2 76 1 1 74 2 2 81 2 2 77 1 1 72 1 1 67 2 2 77 1 1 81 1 2 92 1 1 78 1 2 69 2 2 65 2 2 69 3 2 103 1 1 75 2 2 80 3 3 91 2 2 80 1 1 74 1 1 64 2 2 93 50 52 2313

tres kerja

No Item 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Total 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 72 2 4 i 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 74 1 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 64 1 3 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 66 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 3 2 54 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4 1 2 1 2 2 3 2 1 3 2 59 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4 1 2 1 1 1 4 2 2 3 2 56 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 74 2 4 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 4 68 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 70 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 71 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 70 2 4 2 4 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 75 2 4 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 68 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 4 63 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 71 2 3 1 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 1 4 4 4 1 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 4 1 71 3 4 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 4 3 4 2 2 3 3 4 2 1 2 2 3 1 1 3 2 78 2 2 1 3 3 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 65 2 4 3 4 2 2 1 2 3 2 1 1 2 1 3 2 3 2 1 2 4 4 1 2 2 2 2 1 1 4 3 73 3 1 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 2 1 3 2 3 2 2 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 3 3 67 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 4 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 69 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 2 2 1 4 3 3 4 3 1 3 4 3 3 4 3 4 3 2 1 4 3 93 0 ,., ,., A 0 3 ' 3

,., ' ' ' ~ 1 3 3 4 1 1 3 4 2 2 i 2 2 2 1 1 3 1 70 v ' ' ~ v ' L ' ' ' "

3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 4 3 76 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 81 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 4 3 77 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 81 2 1 2 3 2

,., 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 1 2 2 1 1 1 2 1 4 2 62 L

2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 69 i 68 85 59 84 72 68 48 61 62 59 50 54 60 56 81 77 88 55 49 66 83 66 61 59 59 62 69 53 46 93 80 2107

Reliability and Validity Skala Beban kerja Reliability Statistics

Cronbach's ! Alpha 1 N of Items

.832 I 36

Item-Total Statistics

I Scale I Corrected Cronbach's Scale Mean if I Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

VAR00001 74.7333 68.271 .482 .823 VAR00002 74.8667 67.982 .594 .820 VAR00003 74.6667 69.195 .472 .824 VAR00004 74.8333 67.040 .617 .819 VAR00005 74.8667 67.982 .594 .820 VAR00006 74.8000 68.097 .473 .823 VAR00007 75.1000 67.679 .363 .82B VAR00008 74.5000 72.259 .202 .832 VAR00009 74.6000 67.490 .420 .82t)

VAR00010 74.0667 71.582 .278 .830 VAR00011 7 4.4000 69.834 .284 .830 VAR00012 75.1000 70.714 .349 .82B VAR00013 75.4000 74.317 -.003 .83() VAR00014 74.6667 65.816 .691 .816 VAR00015 75.4333 77.840 -.346 .846 VAR00016 75.1000 71.266 .292 .829 VAR00017 74.8333 68.489 .484 .82c; VAR00018 74.8333 67.040 .617 .am VAR00019 74.6333 74.240 -.029 .84~~

VAR00020 75.0667 70.064 .512 .824· VAR00021 75.4667 73.499 .073 .83S VAR00022 75.0000 68.759 .600 .821 VAR00023 75.0000 70.000 .459 .82E· VAR00024 75.4667 73.499 .073 .835 VAR00025 75.4667 73.499 .073 .83E VAR00026 75.1333 73.913 .089 .833 VAR00027 74.0000 71.862 .253 .830 VAR00028 75.2000 71. 752 .380 .828 VAR00029 75.3667 72.654 .152 .833 VAR00030 75.1667 72.626 .219 .831 VAR00031 75.1667 75.040 -.105 .836 VAR00032 75.0333 66.792 .640 .818 VAR00033 74.4000 75.766 -.143 .843 VAR00034 75.3333 69.816 .460 .825 VAR00035 75.4333 69.426 .466 .824 VAR00036 75.3667 71.344 .329 .828

Correlations

I Total VAR00001

Total Pearson 1 .544(")

Correlation Sig. (2-tailed) .002 N 30 30

VAR00001 Pearson .544(") I 1

Correlation Sig. (2-tailed) .0021 N 30 ! 30

" Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I VAR00002

Total Pearson 1 .640(")

Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

VAR00002 Pearson .640(") 1 Correlation Sig (2-tailed) .000 N 30 30

" Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I VAR00003 Total Pearson

1 .528(") Correlation Sig. (2-tailed) 003 N 30. 30

VAR00003 Pearson .528(") 1

Correlation Sig. (2-tailed) .003 N 30 30

Correlation 1s s1gn1ficant at the 0. 01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I VAR00004 Total Pearson

1 .666(") Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

VAR00004 Pearson .666(") 1

Correlation Sig. (2-tailed) .000 ~J 30 30

" Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I VAR00005

Total Pearson 1 .640( 0

)

Correlation Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

VAR00005 Pearson .640( 0

) 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

" Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I I VAR00006

Total Pearson 1 .539(")

Correlation Sig. (2-tailed) .002

N 30 30

VAR00006 Pearson .53W.) 1 Correlation Sig. (2-tailed) .002

N 30 30

" Correlation 1s s1g111ficant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00007

Total Pearson 1 .459(.)

Correlation Sig. (2-tailed I .011 N 30 30

VAR00007 Pearson .459(.) 1 Correlation Sig. (2-tailed) .011

N 30 30

• Correlation 1s s1gnrflcant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00008 Total Pearson

1 .264 Correlation Sig (2-tailed) .159 1,1 ~:.o 30

VAR00008 Pearson .264 1

Correlation Sig. (2-tailed) .159

N 30 30

Correlations

I Total VAR00009

Total Pearson 1 .504(")

Correlation Sig. (2-tailed) .005 N 30 30

VAR00009 Pearson .504('") 1

Correlation Sig. (2-tailed) .005 N 30 30

" Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00010

Total Pearson 1 .337

Correlation Sig. (2-tailed) .069 N 30 30

VAR00010 Pearson .337 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .069 N 30 30

Correlations

I Total I VAR00011 ' Total Pearson

3: I .372(.)

Correlation Sig. (2-tailed) .043 N 30 I

VAR00011 Pearson .3721·) I 1

Correlation Sig. (2-tailed) .o43 I N 30 I 30

Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00012 Total Pearson

1 408(·) Correlation Sig. (2-tailed) .025 N 30 30

VAR00012 Pearson 408(.) 1 Correlation Sig. (2-tailed) .025 N 30 30

- Correlation 1s s1gn1f1cant at the O 05 level (2-tailed).

Correlations

T Total i VAR00013 I

Total Pearson 1 .051

Correlation Sig. (2-tailed) .791

N 30 30

VAR00013 Pearson .051 1 Correlation Sig (2-tailed) 791

N 30 30

Correlations

I Total VAR00014

Total Pearson 1 .734(")

Correlation Sig. (2-tailed) .000

N 30 30 VAR00014 Pearson

.734(") 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 ~I 30 30

" Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00015

Total Pearson 1 -.283

Correlation Sig. (2-tailed) .129

N 30 30

VAR00015 Pearson -.283 1

Correlation Sig. (2-tailed) .129 N 30 i 30

Correlations

I Total \ VAR00016 Tota! Pearson

1 354 Correlation Sig. (2-tailed) .055 N 30 30

VAR00016 Pearson .354 1

Correlation Sig. (2-tailed) .055 N 30 30

Correlations

1 Total VAROD017 Total Pearson

1 .544(") Correlation Sig. (2-tailed) .002

N 30 30

VAR00017 Pearson .544(") 1 Correlation Sig. (2-tailed) .002 ~I 30 i 30

" Correlation 1s significant at the 0. 01 level (2-tailed).

Correlations

1 Total VAR00018 Total Pearson

1 .666(") Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

VAR00018 Pearson 666(") . 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

" Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00019 Total Pearson

1 .066 Correlation Sig. (2-tailed) .728 N 30 30

VAR00019 Pearson 066 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .728 N 30 30

Correlations

I Total VAR00020 Total Pearson

1 .553(") Correlation Sig. (2-tailed) .002 N 30 30

VAR00020 Pearson .553(") 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .002 N 30 30

.. Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00021

Total Pearson 1 .137

Correlation Sig. (2-tailed) .470 N 30 30

VAR00021 Pearson .137 1

Correlation Sig (2-tailed) 470 N 30 30

Correlations

I Total VAR00022 Total Pearson

1 .640(") Correlation Sig. (2-tailed) .000 N

30 I 30

VAR00022 Pearson .640(") • 1

Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00023 Total Pearson

1 .508(") Correlation Sig 12-tailed) .004 N 30 30

VAR00023 Pearson 508(") 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .004 N 30 30

" Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I VAR00024 Total Pearson

1 .137 Correlation Sig. (2-tailed) .470 ~I 30 30

VAR00024 Pearson .137 1

Correlation Si9 (2-tailed) .470

N 30 30

Correlations

I Total I VAR00025 Total Pearson

1 .137 Correlation Sig. (2-tailed) .470

N 30 30

I"''"""" Pearson

.137 1 Correlation Sig. (2-tailed) .470

N 30 30

Correlations

I Total VAR00026 Total Pearson

1 .126 Correlation Sig. (2-tailed) .507 ~I 30 30

VAR00026 Pearson 126 ·1

Correlation Sig. (2-tailed) 507 N 30 30

Correlations

I Total VAR00027 Total Pearson

1 .311 Correlation Sig. (2-tailed) .094 N 30 30

VAR00027 Pearson .311 1

Correlation Sig. (2-tailed) .094

N 30 30

Correlations

I Total I VAR00028 ! Total Pearson

1 .420(') Correlation Sig. (2-tailed) .021 N 30 30

.VAR00028 Pearson .420(') 1 I ' Correlation

Sig. (2-tailed) .021 N 30 30

• Correlation 1s s1grnf1cant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00029 Total Pearson

1 .218 Correlation Sig. (2-tailed) .248 N 30 30

VAR00029 Pearson .218 1

Correlation Sig. (2-tailed) .248 N 30 30

Correlations

I Total i VAR00030 Total Pearson

1 .268 Correlation Sig. (2-tailed) .152 N 30 30

VAR00030 Pearson .268 1

Correlation Sig. (2-tailed) .152 N 30 I 30

Correlations

I Total VAR00031 Total Pearson

1 -.063 Correlation Sig. (2-tailecl) .739 N 30 30

VAR00031 Pearson -.063 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .739 N 30 30

Correlations

I Total VAR00032 Total Pearson

1 .686(") Correlation Sig. (2-tailed) 000 N 30 I 30

VAR00032 Pearson .686(") 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

" Correlation 1s s1gnrficant at the 0.01 level (2-tarled).

Correlations

I Total VAR00033

Total Pearson 1 -.063

Correlation Sig. (2-tailed) .740 ~I 30 30

VAR00033 Pearson - 063 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .740

N 30 30

Correlations

I ' Total VAR00034 Total Pearson

1 .511('') Correlation Sig. (2-tailed) .004 N 30 30

VAR00034 Pearson .51 '!('') 1 CorrelCJtion Sig. (2-tailed) .004 N 30 30

" Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total -~ VAR00035 Total Pearson

1 .520(") Correlation Sig. (2-tailed) .003 N 30 30

VAR00035 Pearson 520(,") 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .003 N 30 30

" Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I VAR00036 Total Pearson

1 .382(') Correlation Sig. (2-tailed) .037 N 30 30

VAR000313 Pearson .382(') 1

., Correlation Sig. (2-tailed) .037 N 30 30

• Correlation 1s s1gnif1cant at the 0.05 level (2-tailed)

lndeks Validitas Item Beban Kerja

No. R Hitung RTabel Keterangan Item (a= 5%1

1 .544 0,361 Valid 2 .640 0,361 Valid 3 .528 0,361 Valid

-4 .666 0,361 Valid

--5 .640 0,361 Valid 6 .539 0,361 Valid 7 .459 0,361 Valid 8 -264 0,361 Tidak Valid 9 .504 0,361 Valid 10 _337 0,361 Tidak Valid 11 .372 0,361 Valid 12 .408 0,361 Valid 13 .051 0,361 Tidak Valid 14 .734 0,361 Valid 15 -.283 0,361 Tidak Valid 16 .354 0,361 Tidak Valid 17 .544 0,361 Valid 18 .666 0,361 Valid 19 .066 0,361 Tidak Valid 20 .553 0,361 Valid

-------21 .137 0,361 TidakValid 22 .640 0,361 Valid 23 .508 0,361 Valid 24 .137 0,361 Tidak Valid 25 .137 0,361 TidakValid 26 .126 0,361 Tidak Valid 27 _311 0,361 Tidak Valid 28 .420 0,361 Valid 29 .218 0,361 TidakValid 30 .268 0,361 Tidak Valid 31 -.063 0,361 Tidak Valid 32 .686 0,361 Valicl 33 -.063 0,361 Tidak Valid 34 .511 0,361 Validl 35 .520 0,361 Valid! 36 .382 0,361 Valid

Keterangan : Item Valid apab1la R h1tung > R tabel

Reliability and Validity Skala Stres Kerja Reliability Statistics

Cronbach's Alpl1a N of Items

813 i 32

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

VAROOOO'I 67,7667 57.220 .284 .809 VAR00002 67.9667 56. 171 .477 .802 VAR00003 67.4000 59. 145 .083 .82'! VAR00004 68,2667 57.582 .342 ,807 VAR00005 67.4333 56.599 .347 .80(i VAR00006 67,8333 55.868 ,590 .79(1 VAR00007 67 9667 57.137 A75 .80~\

VAR00008 68,6333 57.757 .415 .805 VAR00009 68 2000 58.510 .214 .812 VAR00010 68. 1667 56.420 ,409 .8QL,

VARD001 ·1 68 2667 53.582 ,671 ,79"'. VAR00012 68.5667 58.185 .374 .BOE; VAROOD13 68.4333 60. 116 , 138 .812-VAR00014 68 2333 62.806 -.414 82(• VAR00015 68.3667 56.792 .379 .805 VAR00016 67 5333 57. 154 ,363 .806 VAR00017 67.6667 56.299 ,475 .802 VAR00018 67 ,3000 54. 148 .593 .796 VAR00019 68.4000 59.076 .220 .811 VAR00020 68.6000 59.214 190 .812 VAR00021 68.0333 57413 .411 .805 VAR00022 674667 60.809 -,040 ,828 VAR00023 68.0333 54.585 .532 .798 VAR00024 68.2000 59.752 , 192 .811 VAR00025 68.2667 53.582 .671 .792 VAR00026 68.2667 55.995 .582 .799 VAR00027 68.'1667 54.282 ,685 ,794 VAR00028 67.9333 60 064 .054 .818 VAR00029 68.4667 62. 120 -, 170 .820 VAR00030 68, 7000 60.838 .007 .817 VAR00031 67. 1333 58.878 .235 .810 VAR00032 67.5667 59.426 098 .817

Correlations

I Total VAR00001

Total Pearson 1 .444(')

Correlation Sig. (2-tailed)

30 \

.014

N 30

VAR00001 Pearson .444(') 1

Correlation Sig. (2-tailed) 014

i'i 30 I 30

Correlation rs srgnrfrcant at the 0.05 level (2-tarled).

Correlations

l Total VAR00002

Total Pearson 1 .521(")

Correlation Sig. (2-tailed) .003

N 30 30 VAR00002 Pearson

.521(") 1 Correlation Sig (2-tailed) .003 N 30 30

Correlation ts s1gnif1cant at the 0.01 leve! (2-tai!ed).

Correlations

I Total i VAR00003 Total Pearson

1 .215 Correlation Sig (2-tailed) .253 N 30 30

VAR00003 Pearson .215 1

Correlation Sig (2-tailed) .253 N 30 30

Correlations

I Total I VAR00004 Total Pearson

1 .4051') Correlation Sig. (2-tailed) .026 N 30 30

VAR00004 Pearson .405(') 1

Correlation Sig. (2-tailed) .026 N 30 30

' Correlation rs s19nrf1cant at the 0.05 level (2-tarled).

Correlations

I ' Total I VAR00005

Total Pearson 1 .500(**)

Correlation Sig (2-tailed) .005 1,1 30 30

VAR00005 Pearson 500(") 1

Correlation Sig (2-tailed) .005

N 30 30

Correlation 1s s1g111ficant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00006

Total Pearson 1 .637(")

Correlation Sig (2-tailed) 000 N 30 30

VAR00006 Pearson .637( .. ) 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

Correlation 1s s1g111flcant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I total VAR00007 total Pearson

1 .526(") Correlation Sig. (2-tailed) .003 l\J 30 30

VAR00007 Pearson .526(") 1 1

I Correlation

I Sig. (2-tailed)

.0031 N 30 30

Co11elat10111s srg111frcant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total 1

VAR00008 Tota! Pearson

1 .437(.) Correlation Sig (2-tailed) 016 N 30 30

VAR00008 Pearson .437(•) 1 Correlation Sig. (2-tailed) .016 N 30 30

• Con e!at1on 1s sign1f\cant at the 0. 05 !eve! (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00009

Total Pearson 1 .262

Correlation Sig. (2-tailed) .163

N 30 30 VAR00009 Pearson

.262 1 Correlation Sig. (2-tailed) .163

N 30 30

Correlations

I Total VAR00010 Total Pearson

1 .529(") I

Correlation Sig. (2-tailed) .003 N 30 30

VAR00010 Pearson s2w·J 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .003

N 30 30

" Correlation 1s s1grnf!cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I total i VAR00011 tot a! Pearson

1 . 720(") Correlation Sig. (2-tailed) .000 N 30 30

VAR00011 Pearson 720(") 1 Correlation

Sig (2-tailed) .000 N 30 30

" Correlation 1s S1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total ! VAR00012 I Total Pearson

1 .401(') Correlation Sig. (2-tailed) .028 N 30 30

VAR00012 Pearson .401(') 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .028 N 30 30

' Correlation 1s s1gntf1cant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00013 Total Pearson

1 .254 Correlation Sig. (2-tailed) .176

N 30 30 VAR0001.3 Pearson

.254 1 Correlation Sig. (2-tailed) .176 N 30 30

Correlations

I Total VAR00014 Total Pearson

1 -.352 Correlation Sig (2-tailed) .056 N 30 30

VAR00014 Pearson -.352 1

Correlation Sig (2-tailed) .056 N 30 30

Correlations

I Total I VAR00015 I

Total Pearson 1 442(·)

Correlation Sig. (2-tailed) .015 N 30 30

VAR00015 Pearson 442(.) 1 Correlation Sig. (2-tailed) .015 N 30 30

Correlation 1s s1g111f1cant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

l total VAR00016 toL:il Pearson

1 .434(.) Correlation Sig. (2-tailed) .017 N 30 30

VAR00016 Pearson .434(') 1

Correlation Sig. (2-tailed) .017 N 30 30

• Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.05 level (2-tailecl).

Correlations

I total ' VAR00017 I total Pearson

1 .536(") Correlation Sig. (2-toiled) .002 N 30 30

VAR00017 Pearson .536(") 1 Correlation ,;1g (2-tailed) .002 N 30 30

" Correlation 1s s1gn1ficant at the 0 01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00018 Total Pearson 1 i .549(")

Correlation Sig. (2-tailed) .002

N 30 30 VAR00018 Pearson .549( .. ) 1

Correlation Sig. (2-tailed) .002 N 30 30

'" Correlation 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00019 Tota! Pearson

1 .299 Correlation Sig. (2-tailed) .109 N 30 30

VAR00019 Pearson .299 1

Correlation Sig. (2-tailed) .109 N 30 30

Correlations

l Total ! VAR00020 I

Total Pearson 1 .275

Correlation Sig. (2-tailed) .141 N 30 30

VAR00020 Pearson .275 1 Correlation Sig. (2-tailed) . 141 N 30 30

Correlations

I Total VAR00021

Total Pearson 1 .415(')

Correlation Sig. (2-tailed) .023

N 30 30 VAR00021 Pearson

.415(') 1 Correlation Sig. (2-tailed) .023

N 30 30

Correlation 1s s19nrf1cant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00022

Total Pearson 1 .089

Correlation Sig. (2-tailed) 641 N 30 30

VAR00022 Pearson .089 1

Correlation Sig. (2-tailed) .641

N 30 30

Correlations

I Total VAR00023

Total Pearson 1 .643(")

Correlation Sig. (2-tailed) .ODO N 30 30

VAR00023 Pearson .643(") 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

" Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total I VAR00024 ' Total Pearson 1 .278 Correlation Sig. (2-tailed) .137 N 30 30

VAR00024 Pearson .278 1

Correlatron Sig. (2-tailed) .137

N 30 30

Correlations

I Total I VAR00025

Total Pearson 1 l .695(")

Correlation Sig. (2-tailed)

30 I .000

~I 30 VAR00025 Pearson

.695( .. ) I 1 Correlation Sig. (2-tailed) .000 I N 30 i 30

Correlation 1s s1gn1f1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00026

Total Pearson 1 .168

Correlation Sig. (2-tailed) .375 N 30 30

VAR00026 Pearson .168 1 Correlation Sig. (2-tailed) .375 N 30 30

Correlations

I Total I VAR00027 Total Pearson

1 .615(") Correlation Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

VAR00027 Pearson .615(") 1

Correlation Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

" Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

I Total VAR00028 Total Pearson

1 .197 Correlation Sig. (2-tailed) .296 N 30 30

VAF.W0028 Pearson 197 1 Correlation

Sig. (2-tailed) .296 N 30 30

Corr0lations

i I Total I VAR00029 Pearson I Total 1 -.103 Correlation Sig. (2-tailed) .587 N 30 30

VAR00029 Pearson -.103 1

Correlation Sig. (2-tailed) .587 N 30 30

Correlations

J Total VAR00030 Total Pearson

1 .050 Correlation Sig. (2-tailed) .793 N 30 30

VAR00030 Pearson .050 1

Correlation Sig. (2-tailed) .793 N 30 30

Correlations

I Total VAR00031 Total Pearson

1 .313 Correlation Sig. (2-tailed) .092 N 30 30

VAR0003 I Pearson 313 1 Correlation

SiD (2-tailL"d) 092 N 30 30

Correlations

I I Total VAR00032 Total Pearson

1 .182 Correlation Sig. (2-tailed) .337 N 30 30

VAR00032 Pearson .182 1

Correlation Sig. (2-tailed) .337 N 30 30

lndeks Validitas Item Stres Kerja Pada Atlet

No. R Hitung RTabel Keterangan Item la= 5%1

1 .444 0,361 Valid 2 .521 0,361 Valid 3 .215 0,361 Tidak Valid 4 .405 0,361 Valid 5 .500 0,361 Valid 6 .637 0,361 Valid 7 .526 0,361 Valid 8 .437 0,361 Valid 9 .262 0,361 Tidak Valid

10 .529 0,361 Valid 11 .720 0,361 Valid 12 .401 0,361 Valid 13 .254 0,361 Tidak Valid 14 -.352 0,361 TidakValid 15 .442 0,361 Valid 16 .434 0,361 Valid 17 .536 0,361 Valid 18 .549 0,361 Valid 19 .299 0,361 Tidak Valid 20 .257 0,361 Tidak Valid 21 .451 0,361 Valicl 22 .089 0,361 Tidak Valid 23 .643 0,361 Valiol 24 .278 0,361 Tidak Valid 25 .695 0,361 Valid! 26 .168 0,361 TidakValid 27 .615 0,361 Valid! 28 .197 0,361 TidakValid 29 -.103 0,361 Tidak Valid 30 .050 0,361 Tidak Valid 31 .313 0,361 TidakValid 32 .182 0,361 TidakValid

Keterangan : Item Valid apab1la R h1tung > R tabel

~ssalamu'alaikum Wr. Wb. Dan Salam Sejahtera

Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan karunia-Nya sehingga

:ita masih dapat menjalankan segala aktivitas sehari-hari, amin.

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir (skripsi) u1ntuk memperoleh

1elar kesarjanaan pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

lidayatullah Jakarta, maka saya :

Nama

NIM

Semester

Fakultas

: Khairul Rizal

: 102070025910

: IX (sembilan)

: Psikologi

Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul "Hubunoan Antara Beban

:erja Dengan Stres Kerja Pada Atlet Sepak Bola Profesional". Oleh karena itu,

aya memohon bantuan Bapak/Kakak untuk mengisi kuesiorier di bawah ini.

Besar harapan saya agar jawaban Bapak/Kakak sesuai dengan keadaan

ang sebenarnya dan jawabannya dijamin kerahasiaannya serta hanya akan

igunakan untuk keperluan penelitian saja.

Atas bantuan, kerjasama, dan partisipasinya dengan menjadi responden

enelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

lfasalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Maret 2007

Peneliti

Khairul Rizal

nform Consent ( Pemyataan Kesediaan )

Sebelum memulai pengisian, kami harapkan Bapak/Kakak menuliskan

~rlebih dahulu pemyataan kesediaan dibawah ini:

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

lama (lnisial)

lsia

'osisi

ama Berrnain di PERSIJA

empat Tinggal

lenyatakan bahwa :

: Mess0 Bukan Mess CJ

1. Bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bersedia memberikan data-data penelitian dengan sebena1:-benarnya.

3. Data saya dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untul< l<epentingan

penelitian semata.

Jakarta, Maret 2007

( ........................................ )

Responden

tKALA BEBAN KERJA

•etunjuk Pengisian

Dibawah ini, terdapat sejumlah pemyataan yang berkaitan dengan sikap

:apak/Kakak terhadap beban kerja sebagai atlet yang diberikan oleh manajemen,

elatih, dan lingkungan lainnya yang berkaitan. Bapak/Kakak dimohon untuk

1enjawab pemyataan-pemyataan yang telah disediakan dibawah ini.

1. Berilah tanda silang (X) atau cheklist (../) pada kolom disebelah kanan,

pada setiap pemyataan-pemyataan yang paling sesuai dengan I

pendapat Bapak/Kakak.

2. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar ataupun salah. Adapun pilihan

jawaban tersebut adalah :

STS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Tidak Setuju dengan pemyataannya

TS : Apabila Bapak/Kakak Tidak Setuju dengan pemyataannya

S : Apabila Bapak/Kakak Setuju dengan pernyataannya

SS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Setuju dengan pemyataannya

3. Sebelum Bapak/Kakak menyerahkan kembali skala ini, mohon diperiksa

kembali.

Contoh:

i No Pemvataan STS I TS I 1 Seoak bola adalah oilihan hiduo sava I I I

kala Beban Kerja

~·-·------·· __ Pemyataan STS TS s SS Berlatih seoak bola setiao hari membuat sava letih Padatnya jadwal kompetisi sepak bola, membuat saya Lelah

, Saya merasa, manajemen terlalu ikut campur dalam menentukan oemain dan formasi tim saat bertandina -- .

Saya senang apabila porsi setiap sesi latihan ~erpanjang atau ditambah

·---Saya selalu dalam keadaan siap landing, jika akan

in al ua D1ma kan d am s tu oe rtandinaan I

Pemvataan STS TS s SS c------ -Target yang dicanangkan oleh manajemen, membuat saya termotivasi untuk bermain lebih baik Saya merasa malas latihan karena latihan yang diterapkan terlalu monoton

Berlatih sepak bola setiap hari membuat peluang cidera lebih besar Target untuk selalu menang, akan membuat saya tidak Tenang dalam bertanding

Saya selalu bersemangat untuk memulai latihan sepak bola setiap hari Menurut saya, banyak atlet yang turun staminanya Karena banvaknva porsi latihan vanQ diberikan Semakin banyak kompetisi dan pertandingan yang saya

: Mainkan, membuat stamina sava semakin meninQkat

Saya senana berlatih seoak bola setiao hari Sava ennnan berlama-lama di temoat latihan Setiap ada panggilan latihan dihari libur, saya enggan datang

-··--~--· -·----- --·----- ····--~-

Saya menganggap, tempat latihan adalah penjara olahraga Saya mengangga[>, mess adalah rumah kedua saya ------Berlatih seoak bola setiap hari membuat sava bosan Setiap ada panggilan latihan dihari libur, saya akan datana untuk berlatih Menurut saya, panjang dan beratnya porsi latihan Daoat membuat atlet semakin terlatih Banyaknya metode latihan yang diterapkan oleh pelatih membuat sava bersemanQat

;KALA STRES KERJA

'etunjuk Pengisian

Dibawah ini, terdapat sejumlah pemyataan yang berkaitan dengan stres

erja yang Bapak/Kakak alami sebagai atlet sepak bola. Bapak/Kakak dimohon

ntuk menjawab pemyataan-pemyataan yang telah disediakan dibawah ini.

1. Berilah tanda silang (X) atau cheklist (v) pada kclom disebelah kanan,

pada setiap pernyataan-pemyataan yang paling sesuai dengan

pendapat Bapak/Kakak.

2. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar ataupun salah. Adapun pilihan

jawaban tersebut adalah :

STS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Tidak Setuju dengan pemyataannya

TS : Apabila Bapak/Kakak Tidak Setuju dengan pernyataannya

S : Apabila Bapak/Kakak Setuju dengan pemyataannya

SS : Apabila Bapak/Kakak Sangat Setuju dengan pemyataannya

3. Sebelum Bapak/Kakak menyerahkan kembali skala ini, mohon diperiksa

kembali.

Conteh:

No ! 1 I

!<ala Stres Kerja --- .. . --...--·-

I Pemyataan i STS TS S SS ' -- i__ __ -----

Saya selalu berfikir positif terhadap keputusan pelatih Walauoun itu bertentanaan denaan oendaoat sava Sava serina terbanaun oada saat tidur tanoa sebab Saya yakin, akan selalu memberikan yang terbaik untuk tim Sava adalah orana vana mudah oulas ketika tidur Saya tidak yakin dapat bermain optimal, apabila kondisi tim sedang labil --~---Saya sering kurang konsentrasi pada saat latihan

I I ataupun ketika sedana bertandina I

) Pemvataan I STS TS s SS Pada saat dimarahi oleh pelatih, saya akan menjadikan hal itu sebagai pelajaran berharga .

Sava selalu tidur denaan nvenvak Ketika terjadi masalah, saya akan mencari pemecahan I masalah tersebut hinaaa tuntas Pada saat dimarahi oleh pelatih, saya malas

) mendenaarkannva Saya yakin, Tim ini akan menjadi juara di setiap I

I komoetisi Saya merasa grafik permainan Tim sejauh ini

1 semakin menurun ' Pada saat latihan, saya ber1atih sesuai dengan kehendak

l hati sendiri Terlalu banyaknya fikiran yang saya rasakan, membuat

I !, sava sulit tidur Saya sering cur-hat dengan teman-teman di tempat

) latihan Saya sangsi, Tim ini akan menjadi juara di setiap

) komoetisi Saya akan membalas terhadap lawan yang bermain

r Kasar dan curana

Saya mencoba untuk sabar terhadap lawan yang l bermain kasar dan curang

eban Kerja

No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Total 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 41 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 41 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 40 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 33 2 3 2 2 1 2 1 4 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 41 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 37 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 31 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 34 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 .53 3 3 1 3 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 43 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 34 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 41 2 3 2 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 43 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 3 1 1 37 2 2 1 2 1 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42 4 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 50 3 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 51 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 1 2 3 2 2 46 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 37 44 50 39 47 29 40 34 62 53 42 51 47 40 41 44 34 34 34 45 40 39 889

Sires Kerja

No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Total 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 39 2 3 2 3 4 1 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 39 2 3 1 3 2 1 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 3 3 38 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 30 1 2 2 2 4 1 1 2 3 1 3 2 1 2 3 3 3 3 39 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 33 1 3 1 3 4 1 1 3 3 1 2 1 2 3 2 2 2 1 36 2 2 2 2 4 2 1 2 4 1 3 2 1 2 3 2 2 2 39 2 3 1 3 4 1 2 3 3 1 2 1 1 2 3 2 2 2 38 1 1 2 2 4 1 1 2 4 1 2 2 2 1 3 2 3 3 37 2 3 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 2 40 1 3 1 3 3 1 1 4 3 1 2 2 2 3 3 2 2 1 38 1 2 1 2 3 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 34 1 3 2 3 4 1 1 3 4 1 2 ·1 1 4 3 2 2 2 40 1 2 1 2 4 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 3 38 2 3 2 2 3 2 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 39 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 4 2 3 2 1 43 1 3 2 4 3 2 1 4 4 2 2 2 1 3 3 2 1 1 41 1 3 1 4 3 2 1 3 4 1 2 1 2 3 3 2 3 3 42 1 3 2 4 4 3 2 3 3 1 1 1 2 1 1 1 2 2 37 1 3 2 2 3 2 2 4 3 1 2 1 1 3 1 2 2 1 36 1 3 1 4 4 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 35 30 57 35 60 74 32 31 60 66 26 47 36 35 53 52 47 47 43 831

T-Test

Group Statistics

I Ste!. Error

~. asal nenara N Mean Std. Deviation Mean

beban kerja indonesia 18 39.7778 6.74367 1.58950

asing 4 43.2500 5.79511 ::•.89756

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances !-test for Equality of Means

~.

t hit~ng = -0.950 t label = 2.086

-

F Sig.

t

di

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Lower Interval of the Upper Difference

keputusan; jika t hitung > t tabel maka ho ditolak

beban kera Equal variances

assumed .323

.576

-.950

20

.353

-3.4722

3.65385

-11.09403

4.14959

Equal variances not assumed

-1.051

4.997

.342

-3.4722

3.30490

-11.96908

5.02464

t hitung (-0.950) > t label (2.086), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stress kerja yang signifikan pada pemain berdasarkan asal negara diterima.

T-Test

Group Statistics

Std. Error temoat tinnnal N Mean Std. Deviation Mean

beban kerja mess 14 41.5714 6.03470 1.61284

bukan mess 8 38.3750 7.44384 2.63179 --Independent Samples Test

Leven e's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

'

t hitung = 1.099 ttabel = 2.086

F

Sig.

t

di Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Lower Interval of the Upper Difference

keputusan; jika t hitung > I label maka ho ditolak

beban kera

Equal variances assumed

.391

.539

1.099

20

.285

:1.1964

2.90848

-2.87055

9.26340

Equal variances not

assumed

1.036

12.310

.320

3.1964

3.08668

-3.51012

9.90298

t hi!ung (1.099) > t label (2.086), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbadaan stress kerja yang signifikan pada pemain berdasarkan tempa tlnggal diterima.

)neway

Descriptives

b k . ~ an ena 95% Confidence lnteival for

Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Uooer Bound

2 39.0000 2.82843 2.00000 13.5876 64..4124

10 41.9000 8.27916 2.61810 35.9774 47.8226

7 41.0000 5.25991 1.98806 36.1354 4E .. 8646

3 35.0000 1.73205 1.00000 30.6973 39.3027

22 40.4091 6.59480 1.40602 37.4851 43.3331

Test of Homogeneity of Variances

b ~ an keria

Levene Statistic df1 df2 Sia.

1.163

b k t an eria

letween Groups

Vithin Groups

·otal

itung = 0. 877 ibel = 8.69

3

Sum of Sauares

116.418

796.900

913.318

18 .351

ANOVA

df Mean Sauare

3 38.806

18 44.272

21

putusan; jika f hitung > f label maka hoditolak

F Sio.

.877 .472

·-

Minimum 37.00

26.00

33.00

34.00

26.00

f hitung (0. 877) > t label (8.69), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stress kerja yang signifikan pada pemain berdasarkan posisi pemain pada tlm diterima.

Maximum

41.00

53.00

50.00

37.00

53.00

:)neway

Descriptives

ieban keria 95% Confidence Interval for

Mean Std.

N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Unner Bound Minimum Maximum n 10 40.5000 6.25833 1.97906 36.0231 44.B769 33.00 53.00 n 5 38.6000 9.07193 4.05709 27.3357 49.8643 26.00 51.00 n 3 44.0000 5.19615 3.00000 31.0920 56.!1080 41.00 50.00 n 3 42.6667 3.05505 1.76383 35.0775 50.2558 40.00 46.00 n 1 31.0000 31.00 31.00

22 40.4091 6.59480 1.40602 37.4851 43.Cl331 26.00 53.00

Test of Homogeneity of Variances

1eban keria

Levene Statistic df1 df2 Sio.

.717(a) 3 17 .555

Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for beban kerja.

1:.:oan keria

Sum of Snuares

Between Groups 158.952

Within Groups 754.367 r oiir . --·-·--·- ··---------

------1itung = 0.896 :abel = 8.69

913.318

ANOVA

di Mean Snuare

4 39.738

17 44.375 . ·-----·------~ ---------·

21

iputusan; jika f hitung > f tabel maka ho ditolak

F Sin. .896 .488

!--------- ---·---------

f hitung (0.896) > t tabel (8.69), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stress kerja yang signifikan pada pemain berdasarkan lama bermain diterima.

Oneway

Descriptives

beban kerja 95% Confidence Interval for

Mean Std. Lower Upper

N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum -25 11 38.9091 5.99090 1.80632 34.8843 42.H338 26.00 46.00

lO 9 40.0000 6.36396 2.12132 35.1082 44.8918 31.00 53.00

l5 1 51.0000 51.00 51.00

w 1 50.0000 50.00 50.00

ll 22 40.4091 6.59480 1.40602 37.4851 43.3331 26.00 53.00

Test of Homogeneity of Variances

b k )8 an ena

Levene Statistic df1 df2 Sio.

.OOO(a) 1 18 .997

' Groups with only one case are ignored m computing the test of homogeneity of variance for beban kerja.

b k 1e an ena

Between Groups

Within Groups

Total

hitung = 2.024 label = 8.69

Sum of Sauares

230.409

682.909

913.318

ANOVA

df Mean Sauare 3 76.803

18 37.939

21

eputusan; jika f hitung > f tabel maka ho ditolak

F l3io. 2.024 .147

f hitung (2.024) > t label (8.69), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan sress kerja yang signifikan pada pemain berdasarkan usia pemain diterima.

T-Test

Group Statistics

Std. Error asal nenara N Mean Std. Deviation ME>an

sires kerja Indonesia 18 37.7222 2.86573 .()7546

Asing 4 38.0000 3.91578 1.!l5789

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test tor Equality of Means

hitung = -0.165 tabel = 2.086

F

Sig.

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Lower Interval of the Upper Difference

·.eputusan; jika t hitung > t tab el maka ho ditolak

stress ker"a

Equal variances assurned

.810

.379

-.165

20

.871

-.2778

1.68396

-3.79046

3.2:3490

Equal variances not

assumed

-.134

3.747

.900

-.2778

2.07113

-6.18440

5.62884

t hitung (-0.165) > t tabel (2.086), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stres kerja yang signifikan pada pemain berdasarkan asal negara diterima.

f-Test

Group Statistics

Std. Error temoat tinnnal N Mean Std. Deviation Mean

stres kerja mess 14 38.2143 2.96592 .79268

bukan mess 8 37.0000 3.02372 1.06904

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances I-test for Equality of Means

1itung = 0.917 abel = 2.086

F Sig.

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Lower Interval of the Upper Difference

•putusan: jika t hitung > t tabel maka ho ditolak .,

stres kera

Equal variances assumed

.621

.440

.917

20

370

1.2143

1.32353

-1.54654

3.97511

Equal variances not

assumed

.912

14.460

.377

1.2143

1.33086

-1.63164

4.06021

t hitung (0.917) > t label (2.086), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stres kerja yang slgnifikan pada pemain berdasarkan tempat tinggal diterirna.

)neway Descriptives

k tres ena 95% Confidence Interval for

Mean Std. Lower Upper

N Mean Deviation Std. Error Bound Bound kipe_r ___ -·

2 39.0000 .00000 .00000 39.0000 39.0000

belakang 10 37.8000 2.25093 .71181 36.1898 39.4102

gelandang 7 37.5714 4.61364 1.74379 33.3045 41.8383

depan 3 37.3333 2.08167 1.20185 32.1622 42.5045

Total 22 37.7727 2.97500 .63427 36.4537 39.0918

Test of Homogeneity of Variances

Ires kerja

Levene Statistic df1 df2 Siq.

3.058 3 18 .055

ANOVA

resker~ -- -- --Sum of

Sauares df Mean Sauare F Sia. 3etween Groups

Vithin Groups

rota!

iitung = 0.128 abet = 8.69

3.883 3

181.981 18

185.864 21

tputusan; jika f hitung > f label maka ho ditolak

1.294 .128 .942 --10.110

Minimum 39.00

34.00

30.00

35.00

30.00

f hitung (0.128) > t tabel (8.69), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stres kerja yang signffikan pada pemain berdasarkan posisi pemain pada tim dil:erima.

Maximum 39.00

42.00

43.00

39.00

43.00

Oneway Descriptives

stres keria 95% Confidence Interval for

Mean Std. Lower Upper

N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum 1 tahun 10 37.1000 2.84605 .90000 35.0641 39.1359 30.00 2 tahun 5 37.6000 3.91152 1.74929 32.7432 42.4568 33.00 3 tahun 3 39.6667 1.15470 .66667 36.7982 42.5351 39.00 4 tahun 3 39.0000 3.60555 2.08167 30.0433 47.9567 36.00 5 tahun 1 36.0000 36.00 Total 22 37.7727 2.97500 .63427 36.4537 :39.0918 30.00

Test of Homogeneity of Variances

stres kerja

Levene Statistic df1 df2 Sia.

1.437(a) 3 17 .267

3 Groups with only one case are ignored m computing the test of homogeneity of variance for stres kerja.

;:tres keria

Between Groups

Within Groups Total ----

hitung = 0.603 tabel = 8.69

Sum of Squares

23.097

162.767

185.864

ANOVA

df Mean Sauare

4 5.774

17 9.575

21

eputusan; jika f hitung > f tabel maka ho ditolak

--

F Sia.

.603 .666

f hitung (0.603) > t tabel (8.69), rnaka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stres kerja yang signifikan pada pernain berdasarkan lama berrnain pada tirn diterima.

40.00

42.00

41.00

43.00

36.00

43.00

)neway

Descriptives

k tres ena 95% Confidence Interval for

Mean Std. Lower lipper

N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum 20-25 Um 11 37.6364 3.41388 1.02932 35.3429 39.9298 30.00 26-30 thn 9 37.1111 2.14735 .71578 35.4605 38.7617 33.00 31-35thn 1 42.0000 42.00 36-40 thn 1 41.0000 41.00

Total 22 37.7727 2.97500 .63427 36.4537 39.0918 30.00

Test of Homogeneity of Variances

Ires keria

Levene statistic df1 df2 Sia.

.938(a) 1 18 .346

Groups with only one case are ignored m computing the test of homogeneity of variance for stres kerja.

res kerja

3etween Groups

Nithin Groups

rota! .

1itung = 1.268 abel = 8.69

Sum of Sauares

32.429

153.434

185.864

ANOVA

di Mean Sauare

3 10.810

18 8.524

21

!putusan; jika f hitung > f tabel maka hoditolak

F Sia. 1.268 .315

f hitung (1.268) > t tabel (8.69), maka ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan stres kerja yang signifikan pada pemain berdasarkan usia pemain diterima.

43.00

40.00

42.00

41.00

43.00

Descriptive Statistics

N I Mean I Std. Deviation Minimum I Maximt

~ Beban Kerja 22 l 40.4091 6.59480 Stres Kerja 22 I 38.7273 2.64002

AN OVA

VAR00001

Sum of I 1. Mean Square I Souares I, df

Between Groups 350.318 ! 9[ 38.924 ! Within Groups 563.000 I 121

46.917 1 Total 913.318 21

NPar Tests Beban Kerja

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N

Normal Parameters(a.b) Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute Differences

Koln1ogorov-Sn1irnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Positive

Negative

1 Test d1stnbut1on is Norma!. 1 Calculated fro1n data.

~Par Tests Stres Kerja

Beban Keria

22

40.4091

6.59480

'127

'120

-.127

.594

.872

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N-~ormal Parnrneters(a.b) Mean

Std. Deviation

Vlost Extreme Absolute )ifferences

(olm6gorov-Sm1rnov Z

\symp. Sig (2-tailed)

Test chstnbut1on 1s Nonna! Calculated frorn data

Positive

Negative

Stres Keria

22

38.7273

2.64002

.094

.063

-.094

.442

.990

26.00 I 53

33.00 43

.00

.00

F I Siq.

.830 ! .603

I

Correlations

Descriptive Statistics

Std. Mean Deviation N

beban kerja 40.4091 6.59480 22 stress kerja 37.7727 2.97500 22

Nonparametric Correlations

Correlations

r -·---beban keria

Spearman's rho beban kerja Correlation 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed)

N 22 stress kerja Correlation .448(*)

Coefficieint Sig. (2-tailed) .037 N 22

• Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

r hitung = 0.448 r tabel = 0.428

keputusan: jika r hitung > r label maka h, diterima

stress keria

.448(")

.037

2:2

1.000

2:?

r hitung (0.448) > r label (0.428), maka h, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stress kerja pada atlet sepak bola diterima.

Dl~l'ARTEMEN ACAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UlN) SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

. Kerta Mukti No.5 Cirendeu Ci1rntat Jakarta Selatan 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714

or : Ft. 71/0T.Ol.7//?-f07 /Xl/2007 Jakarta, 16 Maret 2007 ).

. Lein Penclitian

Kepada Yth. Kepala Pengurus Harian PERSIJA di Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

l)engan horn1at, kcu11i sarnpaikan bah\va :

Khairul Rizal Jakarta, 1 I Desemkr I 984

Nam a Ternpat/Tgl Lahir Alam at JI. H. Muhi VII No. 22 Rt 06/04 Pondok Pinang

aclalah benar mahasiswa Fakultas PsikOlogi UlN Syarif Hiclayatullah Jakarta

Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Program

IX (sembilan) 102070025910 2006/2007 Strata I (S- I)

Sehubungan rlengan tu gas pcnyelesaian skripsi yang be1juclul : 'Hubungan Antara Beban kerja Dengan Stres Kerja Pada Atlct Sepak Bola Profcsional di Klub PERSIJA" rnahasiswa tcrsebut memerlukan 1z111 pcnelitian lcmbaga yang Bapak/lbu/Saudara Pimpin. Olch karcna itu karni mohon kcscdiaan Bapak/lbu/Saudarn untuk menerima 111.ihasiswa terscbut cla:1 memberikan bantuannya.

Demikian alas perhalian clan bantuan Bapak/lbu/Sauclara kan1i ucapkan tcrima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

A.n. Dekan

'1ihayah, M.Sj., T/3

PENGELOLA PERSIJA l .. IGINA XIU ·rH. 2007 i I''

042.PERSI.TA LIGA.SK.IV.2007 No. Lampiran Perihal Surat Keterangan Pe/aksa11aa11 Penelitian

Kepada Yth. Pcmbantu Dekan Bidang Akadcmik Fakultas Psikologi Universitas Islam Ncgcri (UIN) Syarif Hidayatullah .Jalrnrta di-Jakarta.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan, bahwa

Na 111 a Fakultas

Semester Nomor Pokok :

Khairul Rizal Psikologi UIN Syarif l-Iidayatullah Jakarta IX (Sembilan) 102070025910

i\J

Yang bersangkutan telah melaksanakan Penelitian tentang 1-lubungan Antara Beban Ketja Dengan Stres Ketja Pada Atlet Sepakbola Profesional di Klub Persija.

Demikian keterangan ini kami sampaikan dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 23 April 2007 PENGELOLA PERSIJA LIGA NDONESIA XIII TH.2007