leukemia limfoblastik akut
DESCRIPTION
anakTRANSCRIPT
STATUS PASIEN
23
PRESENTASI KASUS
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT
Oleh :
Ayu Kusuma DewiG0001004
Irma Putri DamayantiG0002082
Pembimbing :
Dr. dr. B. Subagyo, Sp.A (K)
KEPANITERAAN KLINIK LAB / UPF ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2006
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT
PENDAHULUAN
Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) adalah suatu keganasan dari sumsum tulang dimana prekursor limfoid awal berproliferasi dan menggantikan sel-sel hemopoetik normal di sumsum tulang. Leukemia adalah kanker anak yang paling sering. Leukemia mencapai kurang-lebih 33 % dari keganasan pediatrik. LLA berjumlah kirakira 75 % dari semua kasus, dengan insidensi tertinggi pada umur 4 tahun. Insidensi tahunan keseluruhan dari leukemia adalah 42,1 tiap juta anak kulit putih dan 24,3 tiap juta anak kulit hitam.1,4
Tujuan disajikannya kasus ini adalah untuk mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan penderita LLA secara tepat dan cepat, sehingga dapat mengurangi morbiditas, mortalitas dan meningkatkan prognosis penyakit LLA yang ada.
KASUS
Penderita seorang anak perempuan, R., berusia 6 tahun, dengan nomor rekam medik 80 53 66, alamat Ndawah 2/I Tasik Madu, Karanganyar, Jawa Tengah, datang ke RSDM pada tanggal 31 Oktober 2006 jam 11.00, dengan keluhan utama hendak kemoterapi.
Pada anamnesis kasus yang didapatkan dari alloanamnesis dengan orang tua penderita tanggal 31 Oktober 2006, pukul 12.10, diketahui bahwa penderita saat ini masuk rumah sakit karena hendak kemoterapi. Kurang-lebih sejak 3 bulan yang lalu, penderita sering mengalami mimisan ( 2 kali dalam sebulan). Mimisan biasanya dialami penderita bila kecapaian. Mimisan ini tidak didahului oleh trauma ataupun demam. Sebelumnya, penderita tidak pernah mimisan. Bercak merah di kulit (-), perdarahan gusi (-), waktu perdarahan lama (-), mudah memar (-), buang air besar berdarah (-). Kurang-lebih sejak 2 bulan yang lalu, orang tua penderita juga mengeluh penderita sering demam. Demam tidak terlalu tinggi dan biasanya timbul pada malam hari. Batuk (-), pilek (-), sesak (-), muntah (-), diare (-), terasa nyeri dan panas saat buang air kecil. (-). Penderita dibawa berobat ke Puskesmas dan diperiksa darahnya. Karena kurang darah, penderita kemudian dirujuk ke RSU Karanganyar untuk mendapat transfusi. Kurang-lebih sejak 1 1/2 bulan yang lalu, orang tua penderita juga mengeluhkan wajah penderita pucat. Penderita rutin mengkonsumsi daging, rata-rata satu kali tiap hari. Lesu (-). Lemas (-). Penurunan berat badan (-). Perut membesar (-). Kurang-lebih 1 bulan yang lalu, penderita mondok di RSDM. Setelah beberapa pemeriksaan, keluarga penderita diberitahu bahwa penderita sakit leukemia.
Penderita saat ini kembali mondok untuk mendapat kemoterapi. Keluarga penderita membawa beberapa hasil pemeriksaan terdahulu. Pemeriksaan laboratorium darah tanggal 28 September 2006 didapatkan : Hb= 6,5 g/dL, Hct= 18,0 %, AL =3,1 x 103/uL, AT = 90 x 103/uL, AE = 2,23 X 106/uL, netrofil segmen = 5 %, limfosit = 95 %, clotting time = > 12 00 bleeding time = > 1200, ureum= 8,98 mg/dL, creatinin = 0,54 mg/dL. Urinalisa : Urin warna kuning, keruh, BJ 1020, pH = 6, lekosit urin = 3-4, eritrosit = 0- 1, sel epitel = +. Pemeriksaan tanggal 11/10/2006 didapatkan hasil foto toraks : dextrocardi, cor tidak membesar, paru-paru normal. Hasil USG Abdomen : hepatoslenomegali (+ + +) echostruktur homogen ; tidak ada ascites, kedua ren normal, kesan : hepatosplenomegali (late disorder). Hasil BMP : pada lokasi SIPS sinistra, didapatkan konsistensi tulang padat, selularitas : hiperselular, M/E Ratio : tidak dievaluasi, sumsum tulang diinfiltrasi oleh sel-sel dari limfopoetik, aktivitas seri eritropoetik, granulopoetik, trombopoetik menurun, megakariosit susah didapat, dan kesimpulannya gambaran sumsum tulang menunjukkan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA-L1), dengan saran GDT dan BMP pasca terapi. Hasil Echocardiography dan Doppler Echo : dimensi ruang jantung normal, LV fungsi sistolik dan diastolik baik, dextrocardia. Saat ini kondisi penderita baik, tidak mengalami penurunan dibandingkan 1 bulan yang lalu. Keluhan perdarahan (-). Demam (-). Wajah masih pucat. Lemas (-). Perut membesar (-). Penurunan berat badan (-). Nafsu makan baik. Buang air kecil lancar. Buang air besar tidak ada keluhan.
Penderita merupakan anak tunggal. Riwayat kelahiran ditolong bidan, umur kehamilan cukup bulan, lahir spontan, berat badan lahir 3000 gram, panjang badan 51 cm, menangis kuat setelah lahir. Pemeriksaan kehamilan di bidan dengan frekuensi trimester I dan II 1 kali tiap satu bulan, trimester III 2 kali tiap bulan, penyakit kehamilan (-), obat-obatan yang diminum (-). Pemeriksaan post natal di bidan tiap bulan.
Status imunisasi penderita sesuai jadwal, yaitu pada 0 bulan mendapatkan imunisasi BCG, polio I dan hepatitis B I, usia 2 bulan mendapat imunisasi DPT I, polio II, hepatitis B II, usia 4 bulan mendapat imunisasi DPT II, polio III dan hepatitis B III, usia 6 bulan imunisasi DPT III dan polio IV, dan usia 9 bulan mendapat imunisasi campak. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik, mulai tersenyum usia 1 bulan, mulai miring usia 2 bulan, mulai tengkurap usia 3 bulan, dan mulai duduk usia 6 bulan, gigi keluar usia 8 bulan, berjalan usia 11 bulan.. ASI diberikan sejak lahir sampai dengan usia 2 tahun. Penderita biasa makan 3 kali sehari, yaitu nasi dengan lauk-pauk sayur, tahu, tempe, daging dan buah. Daging rata-rata dikonsumsi 1 x per hari. Penderita kadang-kadang minum susu.
Ayah penderita berusia 30 tahun, pendidikan SMA, bekerja sebagai wiraswasta, dengan penghasilan Rp. 1.000.000,- per bulan. Ibu penderita berusia 27 tahun, ibu rumah tangga, pendidikan SMA. Riwayat keluarga dengan keluhan perdarahan, demam dan pucat (-).
Pemeriksaan tanggal 31 Oktober 2006 jam 12.10 WIB, keadaan umum anak tampak baik, derajat kesadaran compos mentis, dengan tensi 110/60 mmHg, heart rate : frekuensi 116x/menit, irama reguler; nadi : frekuensi 116x/menit, irama reguler, isi cukup; respiration rate 22x/menit, tipe torakoabdominal; suhu 37,0oC. Berat badan anak 13 kg, tinggi badan 108 cm. Derajat gizi :
BB/U = 14,5/21X 100% = 69,0% (berat badan kurang)
TB/U = 108/116 X 100% = 93,1% (tinggi normal)
BB/TB= 14,5/18 X 100% = 80,55% (gizi kurang)
Interpretasi antropometrik = gizi kurang
Kebutuhan kalori : 18 x 90 = 1620 kal/hari, kebutuhan karbohidrat : x 50% x 1620 = 202,5 gr, kebutuhan lemak : 1/9 x 35% x 1620 = 63 gr, kebutuhan protein : x 15% x 1620 = 60,75 gr
Kulit sawo matang, kelembaban baik, ujud kelainan kulit (-). Kepala bentuk mesocephal, sutura sudah menutup, ubun-ubun besar sudah menutup, rambut hitam, sukar dicabut. Mata cekung (-/-), bulu mata hitam, rontok (-/-), oedem palpebra (-/-), konjunctiva anemis (+/+), sklera ikterik (- / -), pupil isokor, diameter 3 mm / 3 mm, bulat, di tengah, refleks cahaya (+ / +), kornea jernih, iris coklat, air mata (+/+). Hidung bentuk normal, nafas cuping hidung (-), sekret (-), darah (-). Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), lidah tremor(-), lidah tepi hiperemis (-). Telinga bentuk normal, sekret (-), mastoid pain (-), tragus pain (-), retroauricular pain (-). Tenggorokan uvula di tengah, tonsil T1 T1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), pseudomembran (-). Leher normocolli, kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar getah bening leher (+), trakea ditengah.
Thorak bentuk normochest, retraksi (-), gerakan simetris kanan = kiri
Cor:Inspeksi:ictus cordis tidak tampak
Palpasi:ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi:batas jantung tidak melebar
Kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Kiri atas : SIC II linea parasternal sinistra
Kanan bawah : SIC V linea medioclavicularis
dextra
Kiri bawah : SIC IV linea parasternalis sinistra
Auskultasi:Bunyi jantung I-II intensistas normal, regular, bising (-)
Kesan : Dextrocardia.
Pulmo:inspeksi:pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi:fremitus raba kanan=kiri
Perkusi:sonor / sonor di seluruh lapang paru
Batas paru hepar: SIC V dextra
Batas paru lambung: SIC VI dextra
Redup relatif: SIC V dextra
Redup absolut : SIC VI dextra (hepar)
Auskultasi:suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan (-/-)
Abdomen :
Inspeksi:distended (-), dinding perut sejajar dinding dada,
Auskultasi:peristaltik (+) normal
Palpasi:supel, nyeri tekan (-),
pembesaran hepar1/3-1/2 dengan tepi tajam, konsistensi
kenyal, permukaan rata, dan tidak terdapat nyeri tekan.
lien teraba Schuffner II.
Perkusi:timpani (+)
Turgor:( +) normal
Ekstremitas :
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
akral dinginsianosis oedem pucat kuku
CRT