laporan penelitian - unpar institutional repository
TRANSCRIPT
(Hibah Penelitian Monodisiplin)
LAPORAN PENELITIAN
FAKTOR UTAMA DALAM
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DARING
PADA PRODUK PAKAIAN MUSLIM
DI KOTA DAN KABUPATEN BANDUNG
Disusun Oleh:
Nina Septina., SP., MM
Agus Hasan Pura Anggawijaya, Drs., MSi
L. Retno Adriani., Dra., MSi
Lilian Danil, SE., MM
Sarah Davina
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Katolik Parahyangan
2018
Abstrak
Pengembangan industri kreatif saat ini mendapat perhatian khusus dari banyak pihak,
termasuk pemerintah dan pelaku UMKM.Salah satu sub sektornya adalah pakaian. Dan yang saat
ini tampak semakin berkembang pesat adalah industri pakaian muslim. Perkembangannya yang
tidak hanya karena adanya peningkatan pengguna pakaian muslim dan semakin bervariasinya
model yang ditawarkan, tetapi juga didukung oleh perkembangan teknologi sebagai bagian dari
saluran pemasaran produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari berbagai faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pakaian muslim dan
merancang strategi promosi yang sesuai untuk sub sektor pakaian muslim yang menggunakan
platform daring. Pengumpulan data dilakukan dengan menyelenggarakan focus group discussion,
melakukan depth interview dan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini telah diterapkan
untuk merekomendasikan strategi promosi yang sesuai untuk sub sektor pakaian muslim yang
menggunakan platfom daring.
Kata kunci: Perilaku Konsumen, Penjualan Online, Industri Pakaian Muslim, UMKM, Bauran
Promosi
DAFTAR ISI
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ....................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian .................................................................... 6
1.3 Urgensi Penelitian ................................................................... 6
1.4 Pertanyaan Penelitian .............................................................. 8
1.5 Luaran ..................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10
2.1 Proses Keputusan Pembelian .................................................. 10
2.2 E-retail Mix ............................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 18
3.1 Metode Penelitian.................................................................... 18
3.2 Populasi dan Sample Penelitian ............................................. 18
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 18
3.4 Teknik Analisa Data ................................................................ 19
3.5 Timeline Pelaksanaan .............................................................. 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 21
4.1 Profil Responden ....................................................................... 21
4.2 Pembahasan............................................................................... 22
BAB V KESIMPULAN ................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 31
LAMPIRAN 1. KUESIONER ...................................................................... 33
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Industri pakaian muslim telah semakin berkembang, selain dengan pangsa pasar yang jauh
lebih besar dibanding sebelumnya dan beragamnya variasi produk yang lebih mengikuti
perkembangan mode, saat ini juga semakin mendapat perhatian dari pemerintah karena merupakan
bagian dari subsektor pada industri kreatif yang pertumbuhan serta kontribusinya yang cukup besar
terhadap pendapatan nasional maupun daerah. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan
jumlah populasi muslim terbesar di dunia, tidaklah mengherankan jika pemerintah Kota Bandung
menetapkan target untuk menjadikan Bandung sebagai salah satu dari pusat mode pakaian muslim
di dunia.
Perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor penting dalam proses keputusan
pembelian yang mempengaruhi pola belanja konsumen. Perubahan ini bukan hanya terjadi di
Indonesia, akan tetapi juga telah berlaku secara global. Sebagai salah satu contoh, saat ini mulai
terasa perubahan yang membuat beberapa toko offline kelas lokal dan dunia tidak lagi beroperasi.
Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat pebisnis mau tidak mau harus
mampu menemukan peluang terbaik di tengah arus perubahan zaman. Penggunaan internet di
Indonesia tercatat telah mencapai 51 persen dan penetrasi penggunaan media sosial secara aktif
mencapai 40 persen, seperti yang dapat dilihat pada gambar 1, dan lebih lanjut tercatat bahwa
pengguna internet di Indonesia di tahun 2018 hingga 2022 diprediksi masih akan mengalami
peningkatan seperti data yang tercantum pada Gambar 2.
Gambar 1. Penggunaan Media Sosial di Indonesia
Sumber: www.wearesocial.com, 2017
Gambar 2. Pengguna Internet di Indonesia (dalam jutaan)
Sumber: www.statista.com, 2017
Perkembangan teknologi mendukung ketersediaan koneksi internet berkecepatan tinggi.
Ditunjang dengan tingginya daya terima konsumen terhadap kehadiran media sosial dan
banyaknya penawaran online yang dikemas secara menarik, hal ini sangat mendukung
pertumbuhan bisnis online. Konsumen yang saat ini sangat kental dengan penggunaan media
digital dalam komunikasi sehari-hari merupakan pasar potensial yang sangat menarik untuk
digarap oleh UMKM yang memanfaatkan media sosial dan marketplace sebagai alternatif saluran
komunikasi untuk menyampaikan promosi produknya.
Pada gambar 3 tampak bahwa di era digital ini terpantau peningkatan penggunaan media
sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Google+ dan Path. Di antara sekian banyak media
sosial yang ada, kelimanya merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh konsumen
di Indonesia. Penggunaan media sosial ini tidak hanya berfungsi untuk menjalin komunikasi antar
individu atau komunitas tertentu semata, akan tetapi juga telah dimanfaatkan untuk kepentingan
komersil seperti aktivitas pemasaran secara online. Hal ini sesuai dengan hasil Survey Khusus
Ekonomi Kreatif (2016) yang menunjukkan bahwa 53,72 persen pelaku UMKM telah
menggunakan media sosial sebagai media promosinya.
Penggunaan situs marketplace online di Indonesia dari waktu ke waktu telah semakin
meluas. Hingga saat ini yang semakin banyak digunakan di antaranya adalah Blibli, Tokopedia,
Bukalapak, Lazada, Elevania dan Shopee. Tampak pada gambar 4 bahwa Lazada dan Blibli
menguasai market share secara relatif stabil sebagai dua terbesar untuk marketplace online.
Gambar 3. Pengguna Media Sosial pada Beberapa Sub-kelompok Usia
Konsumen di Indonesia
Sumber: www.statista.com, 2017
Pelaku UMKM sebagian telah mulai dan turut serta dalam memanfaatkan bisnis berplatform
daring, akan tetapi jumlahnya belum signifikan. Dengan demikian, maraknya perkembangan
penggunaan platform daring tidak akan secara serta merta menghapus bisnis offline yang sudah
ada selama ini.
Gambar 4.
Sumber: https://ecommerceiq.asia/top-ecommerce-sites-indonesia/
Untuk saat ini yang berkembang cukup pesat adalah industri pakaian, yang merupakan satu
di antara empat belas sub sektor industri kreatif. Dengan semakin bervariasinya model pakaian
muslim yang ditawarkan, dan seiring meningkatnya pengguna pakaian muslim, sub sektor industri
pakaian muslim ini semakin berkembang pesat. Dalam situasi ini, persaingan menjadi semakin
ketat dan membutuhkan ruang komunikasi pemasaran yang lebih kreatif untuk UMKM
menawarkan produk pakaian muslimnya. Meskipun UMKM di Indonesia sebagian telah pula
mulai menggunakan platform daring untuk tujuan komersial, akan tetapi belum banyak penelitian
yang mempelajari hal ini. Para pelaku UMKM yang tertarik untuk meraih keuntungan dari peluang
ini tentunya perlu mempersiapkan diri dengan keputusan dan strategi bisnis yang lebih matang.
Dengan demikian, studi yang mengupas faktor-faktor utama yang mempengaruhi konsumen
pakaian muslim dalam keputusan pembeliannya menjadi penting.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mempelajari:
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian
pakaian muslim secara daring,
strategi promosi yang sesuai untuk sub sektor pakaian muslim yang menggunakan
platfomr daring.
1.3 Urgensi Penelitian dan Rencana Temuan
Universitas Katolik Parahyangan mempunyai visi untuk menjadi komunitas akademik yang
humanum yang mengembangkan potensi lokal hingga ke tataran global demi peningkatan martabat
manusia dan keutuhan alam ciptaan. Dalam pencapaian visi tersebut, Universitas Katolik
Parahyangan menekankan pentingnya penelitian dalam proses pembelajaran, pengembangan
pengetahuan, dan pengabdian kepada masyarakat, yang diakui baik secara nasional maupun
internasional. Hal ini berarti bahwa kegiatan dan hasil-hasil penelitian akan menjadi dasar untuk
meningkatkan mutu dalam proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat. Karenanya,
peranan penelitian sangat penting dan menentukan untuk pencapaian visi Universitas Katolik
Parahyangan.
Bidang Unggulan dalam penelitian yang ditetapkan oleh Universitas Katolik Parahyangan
disesuaikan dengan Agenda Riset Nasional dan tujuan dalam Sustainable Development Goals
(SDGs) yang ditetapkan dalam United Nations Sustainable Development Summit untuk
menghapuskan kemiskinan, melawan ketidaksetaraan dan ketidakadilan serta untuk mengatasi
perubahan iklim. Penelitian difokuskan pada Sepuluh Bidang Unggulan:
1. Pengentasan kemiskinan (poverty alleviation)
2. Perubahan cuaca dan keberagaman hayati (climate change and biodiversity)
3. Energi baru dan terbarukan (new and renewable energy)
4. Ketahanan dan keamanan pangan (food safety and security)
5. Integrasi nasional dan harmoni sosial (national integration and social harmony)
6. Otonomi daerah dan desentralisasi (autonomy and decentralization)
7. Seni dan budaya/industri kreatif (arts and culture/creative industry)
8. Infrastruktur, transportasi, dan teknologi (infrastructure, transportation and technology)
9. Teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology)
10. Pembangunan manusia dan daya saing bangsa (human development and competitiveness).
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi pengembangan industri kreatif khususnya pada sub
sektor pakaian pada skala usaha mikro dan kecil, dengan mempelajari peran teknologi informasi
dan komunikasi bagi konsumen pakaian muslim. Dengan demikian penelitian ini sesuai dengan
bidang unggulan yang ditetapkan universitas yaitu bidang seni dan budaya/industri kreatif (arts
and culture/creative industry) serta bidang teknologi informasi dan komunikasi (information and
communication technology); dua di antara sepuluh bidang unggulan yang ditetapkan.
Sampai saat ini penelitian pada bauran promosi dan perilaku konsumen pada usaha mikro
dan kecil yang melakukan penjualan secara daring masih jarang ditemui, padahal temuan tersebut
dibutuhkan untuk mendukung keberlangsungan kinerja penjualan dari usaha mikro dan kecil
tersebut.
Temuan yang telah dihasilkan dari penelitian ini adalah faktor utama yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli pakaian muslim secara daring, yang pada akhirnya data ini
telah menyediakan informasi berharga sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
merekomendasikan alternatif bauran promosi yang paling sesuai bagi UMKM pakaian muslim.
Temuan ini dikembangkan lebih lanjut pada penelitian berikutnya, yang tentunya akan
sangat bermanfaat untuk keberlanjutan industri pakaian muslim, yaitu untuk memetakan persepsi
konsumen terhadap kualitas layanan daring dan menganalisis pengaruh faktor-faktor ini terhadap
kepuasan dan loyalitas konsumen yang melakukan pembelian pakaian muslim secara daring,
Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dan sumberdaya, maka penelitian ini membatasi
obyek penelitian untuk ruang lingkup kota dan kabupaten Bandung. Untuk penelitian selanjutnya
akan dikembangkan agar dapat melingkupi wilayah Jawa Barat, sehingga semakin sesuai dengan
visi universitas yang menargetkan kontribusi solutif bagi pelaku UMKM di sektor industri kreatif
di wilayah ini. Diharapkan hasil dari serangkaian penelitian ini dapat memberikan dukungan yang
positif bagi UMKM dalam memanfaatkan platform daring sehingga konsumen daring
mendapatkan layanan yang baik dan sesuai harapannya.
1.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, timbul pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian pakaian muslim secara daring?
Bagaimana strategi promosi yang sesuai untuk sub sektor pakaian muslim yang
menggunakan platfom daring?
1.5 Luaran
Selain membuat laporan penelitian internal sebagai laporan dan pertanggungjawaban
kepada LPPM, juga menyusun artikel penelitian berjudul Exploring Factors of Online Consumer
Purchase Decision Towards Islamic Fashion yang telah dipresentasikan pada 1st International
Conference on Vocational Innovation and Applied Sciences (ICVIAS) 2018 pada hari Selasa
tanggal 17 Oktober 2018, di Universitas Airlangga Surabaya. Di samping itu, proses dan hasil
penelitian ini juga telah dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran pada mata kuliah Manajemen
Pemasaran, Praktikum Manajemen Pemasaran, dan Perilaku Konsumen yang diampu oleh para
peneliti.
penelitian ini juga telah digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi para pelaku
UMKM yang memanfaatkan bisnis online dalam menyusun strategi promosi dan pengambilan
keputusan pemasaran yang terkait, yaitu untuk UMKM yang tergabung dalam PKBM
Sabilulungan Kabupaten Bandung yang bekerjasama dengan FE UNPAR melalui program Score+,
serta pelaku UMKM yang diwadahi oleh IWAPI Jabar, HIPMIKINDO, dan Sinergitas ABCGM.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses Keputusan Pembelian
Beberapa penelitian sebelumnya berfokus menggali hubungan antara psikotropika dengan
belanja produk generik (Brown et al 2003, Vijayasarathy, 2003), baik tentang faktor psikografis
dan demografis dengan belanja generik di internet (Girard et al., 2003), maupun tentang beberapa
perilaku psikologis yang mempengaruhi pembelian pakaian secara daring (Goldsmith dan Flynn
2004).
Selain itu, terdapat penelitian lain yang menunjukkan pengalaman belanja daring
sebelumnya mempengaruhi minat belinya pada masa mendatang (Goldsmith 2002; Jayawardhena
et al 2007; Seock 2003). Penelitian lain menunjukkan efek gender terhadap minat beli dan perilaku
belanja secara daring (Brown et al., 2003; Jayawardhena et al 2007; Vijayasarathy 2003). Oleh
karena itu, penelitian ini diperlukan untuk mensinergikan penelitian sebelumnya untuk mengetahui
perilaku konsumen terutama pada kasus berbelanja produk pakaian muslim secara daring.
Dalam melakukan proses pembelian, konsumen pada umumnya melewati 5 (lima) tahap
secara berurutan (Gambar 5). Hal ini bergantung pada tingkat keterlibatan konsumen terhadap
proses pembelian. Berikut adalah model sederhana dari pembuatan keputusan konsumen (Kotler
dan Keller, 2012:188);
Gambar 5
Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler dan Keller, 2012
1. Problem Recognition
Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat
timbul ketika konsumen merasakan adanya rangsangan eksternal atau internal yang
mendorong dirinya untuk mengenali kebutuhan.
Rangsangan internal timbul dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan dorongan
eksternal berasal dari luar diri manusia atau lingkungan. Kebutuhan mempunyai tingkat
intensitas tertentu. Semakin besar tingkat intesitasnya, maka akan semakin kuat dorongan
yang timbul untuk menguranginya dengan jalan mencari obyek baru yang dapat
memuaskan kebutuhannya.
Problem Recognition
Information Search
Evaluation &
Alternatives
Purchase Decision
Post Purchase Behavior
2. Information Search
Konsumen yang merasakan rangsangan akan kebutuhannya kemudian akan berusaha
mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian
informasi merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan
dan perolehan informasi dari lingkungan. Sumber informasi konsumen dapat berasal dari
sumber – sumber berikut :
a) Sumber personal: keluarga, teman, tetangga, atau kenalan.
b) Sumber komersial: iklan, tenaga penjual, pedagang perantara.
c) Sumber umum: media massa.
d) Sumber pengalaman: penanganan masalah produk, pemeriksaan produk, dan
penggunaan produk.
Pengaruh sumber – sumber informasi ini berbeda-beda tergantung pada jenis produk
dan karakteristik konsumen. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar
informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi
pemasar. Namun informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap
informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan
pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi pemberi informasi dan
sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi dan atau evaluasi.
3. Evaluation of Alternatives
Setelah menerima banyak informasi, konsumen mempelajari dan mengolah informasi
tersebut untuk melakukan pilihan terakhir. Terdapat banyak proses penilaian oleh
konsumen terhadap produk. Evaluasi terhadap alternatif – alternatif produk merupakan
proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih yang memenuhi kebutuhan
konsumen. Konsep dasar dalam proses mengevaluasi alternatif yaitu :
a) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan
b) Konsumen mencari manfaat tertentu dari kegunaan produk
c) Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut - atribut dengan
kemampuan yang berbeda – beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk
memuaskan kebutuhan.
d) Konsumen mempunyai sifat yang berbeda – beda dalam memandang atribut-atribut
yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada
atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.
4. Purchase Decision
Setelah tahap – tahap sebelumnya dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan
apakah akan membeli atau tidak. Konsumen mungkin akan membentuk suatu maksud
untuk membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor
lain yang ikut menentukan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor
situasional yang tidak terduga.
a) Sikap orang lain
Sejauh mana sikap orang lain dapat mengurangi alternatif produk yang disukai
seseorang akan bergantung pada dua hal. Pertama, intensitas sikap negatif orang lain
terhadap pilihan konsumen akan produk tersebut. Kedua, motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain. Semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen,
maka konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya.
b) Faktor – faktor situasional yang tidak terduga
Konsumen membentuk sebuah maksud membeli berdasarkan faktor-faktor seperti
pendapatan keluarga, harga, dan manfaat yang diharapkan dari suatu produk.
Keputusan konsumen untuk memodiikasi, menunda, atau menghindari keputusan
pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dipikirkannya. Sebagai contoh di
anatara jumlah uang yang akan dikeluarkan, ketidakpastian atribut, dan besarnya
kepercayaan diri.
Bila konsumen memutuskan untuk membeli, maka konsumen akan menjumpai
keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas,
waktu pelayanan dan cara pembayarannya. Keputusan tersebut tidak terpaku harus
dilakukan melalui proses urutan seperti di atas, dan tidak semua produk memerlukan
proses keputusan tersebut. Misalnya barang keperluan sehari - hari seperti makanan
tidak perlu perencanaan dan pertimbangan membeli.
5. Post Purchase Behaviour
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas
pemasar tidak berakhir hanya pada saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode
pasca pembelian.
1. Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan konsumen atas
produk dengan kinerja yang dipikirkan konsumen atas produk tersebut. Jika kinerja
produk lebih rendah dari pada harapan, konsumen akan kecewa. Sebaliknya , jika
kinerja produk lebih tinggi dibandingkan dengan harapan konsumen, maka konsumen
akan merasa puas. Perasaan – perasaan tersebut yang akan memutuskan apakah
konsumen akan membeli kembali merek yang telah dibelinya dan memutuskan untuk
menjadi konsumen merek tersebut atau mereferensikan merek tersebut kepada orang
lain.
2. Tindakan pasca pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen
selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan menunjukkan peluang yang
lebih tinggi untuk membeli kembali produk terserbut. Sebaliknya jika konsumen
merasa tidak puas, maka ia mungkin tidak akan membeli kembali merek tersebut.
3. Pemakaian dan Pembuangan Pasca Pembelian
Selain perilaku pasca pembelian dan tindakan pasca pembelian, pemasar juga haus
memantau cara konsumen dalam memakai dan membuang produk tersebut. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi hal – hal yang dapat merugikan diri konsumen dan
lingkungan atas pemakaian yang salah, berlebihan, atau kurang bertanggung jawab.
Kepuasan adalah perasaan seorang individu akan rasa senang atau kecewa setelah
membandingkan kinerja dari produk tersebut dengan yang dia ekspetasikan (Kotler dan Keller,
2012: 152 ). Kepuasan konsumen adalah penilaian konsumen atas produk ataupun jasa dalam hal
menilai apakah produk atau jasa tersebut telah memenuhi kebutuhan dan ekspetasi konsumen
(Zeithaml, Bitner dan Dwayne, 2009: 104). Jika kinerja di bawah ekspetasi, konsumen akan
merasa tidak puas. Jika kinerja sama dengan apa yang diekspetasikan, konsumen akan merasa
puas. Namun apabila kinerja melebihi ekspetasi, konsumen akan merasa sangat puas. Penilaian
konsumen pada kinerja produk bergantung pada banyak faktor, khususnya adalah macam –
macam hubungan loyalitas antara konsumen dan penjual (Kotler dan Keller, 2012:152).
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur kepuasan
konsumen, yaitu (Kotler dan Keller, 2012:166).
1. Customer Complaints
Setiap perusahaan yang berorientasi pada konsumen perlu memberikan kesempatan seluas –
luasnya bagi para konsumennya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.
Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan
yang berharga bagi perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memberikan
respon secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul.
2. Ghost Shopping ( Mystery Shopping )
Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang sebagai mata-mata
(ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial (potential buyer) dari
produk perusahaan tertentu dan perusahaan pesaing. Lalu ghost shopper tersebut
menyampaikan temuan – temuannya mengenai kelemahan dan kekuatan produk dari
perusahaan tersebut dan dari perusahaan pesaing berdasarlam pengalaman dalam pembelian
produk-produk tersebut.
3. Lost Customer Analysis
Metode ini tergolong sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi para konsumennya
yang telah berhenti mmbeli atau yang telah beralih ke perusahaan lain untuk mengetahui
informasi penyebab terjadinya hal tersebut ( alasan mengapa mereka berhenti membeli dan
beralih ke perusahaan lain). Informasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk
mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen.
4. Periodic Surveys
Melalui survey secara berkala, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik
secara langsung dari konsumen dan sekaligus juga memberikan sinyal positif bagi perusahaan
tentang konsumennya. Selain itu, survey berkala dapat memberikan informasi tentang
kepuasan konsumen secara langsung dan juga menanyakan beberapa pertanyaan tambahan
untuk mengukur niat beli ulang dan kemauan atau niat konsumen untuk merekomendasikan
sebuah perusahaan atau merek kepada orang lain.
2.2 E-retail Mix
Bauran pemasaran untuk platform daring meliputi 7 C yang meliputi C1 – convenience for the
customer, C2 – customer value and benefits, C3 – cost to the customer, C4 – communication and
customer relationships, C5 – computing and category management issues, C6 – customer
franchise, dan C7 - customer care and service (Dennis, Fenech, dan Merrilees, 2005). C1 –
convenience for the customer ini adalah adaptasi dari Place pada 4P bauran pemasaran untuk
platform offline konvensional. C2 – customer value and benefits untuk e-retail mix adalah setara
dengan Product pada 4P konvensional. C3 – cost to the customer serupa dengan Price, sedangkan
C4 – communication and customer relationships untuk Promotion pada bauran pemasaran
konvensional. Sedangkan tiga C terakhir merupakan tambahan penting bagi e-retail mix.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh gambaran dalam rangka
menganalisis dan merencanakan implikasi manajerial yang sesuai dengan situasi terkini yang
dihadapi para pelaku usaha pakaian muslim di lokasi penelitian yaitu kota dan kabupaten Bandung.
Penelitian diawali dengan pendekatan kualitatif dan dilanjutkan dengan pendekatan kuantitatif.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah konsumen pada usaha mikro dan kecil dalam bidang pakaian
muslim di kota dan kabupaten Bandung yang menggunakan platform daring sebagai salah satu
saluran pemasaran. Pada populasi ini tidak terdapat sampling frame yang secara formal dapat
diperoleh oleh peneliti, dengan demikian digunakan non probability sampling, Sampel penelitian
adalah konsumen yang membeli pakaian muslim secara daring. Pemilihan produsen berdasarkan
purposive sampling yaitu yang memenuhi kriteria pernah berbelanja pakaian muslim secara daring
minimal dalam satu bulan terakhir.
3.3 Teknik Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyelenggarakan focus group discussion, melakukan
depth interview dan menggunakan kuesioner. Focus group discussion dan depth interview
dilakukan sebagai penelitian awal untuk menggali faktor yang mempengaruhi partisipan dalam
keputusan pembelian pada produk pakaian muslim secara daring. Hasil dari penelitian awal ini
dilengkapi dengan literatur terkait digunakan sebagai dasar untuk penyusunan kuesioner
penelitian. Print out kuesioner penelitian didistribusikan secara fisik kepada responden dan secara
online menggunakan google form. Kuesioner terdiri dari 26 butir pernyataan yang meliputi C1 –
convenience for the customer, C2 – customer value and benefits, C3 – cost to the customer, C4 –
communication and customer relationships, C5 – computing and category management issues,
dan C6 – customer care and service. Elemen customer franchise berdasarkan hasil studi
pendahuluan pada penelitian ini, tidak banyak dikupas oleh konsumen. Sehingga dari 7 elemen e-
retail mix, pada kuesioner yang disebarkan hanya memuat butir pernyataan yang meliput 6 elemen
saja, tanpa customer franchise.
3.4 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari focus group discussion dan depth interview diolah secara kualitatif.
Sedangkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner diolah secara deskriptif. Data yang telah
diolah, selanjutnya akan dianalisis secara kualitatif. Sebagai konsekuensi dari penggunaan non
probability sampling maka keterbatasan penelitian ini adalah bahwa hasil yang diperoleh tidak
dapat digeneralisir.
3.5 Timeline Pelaksanaan
Adapun untuk jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian ini diuraikan pada Tabel 1 sebagai
berikut.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden
AKTIVITAS
2018
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
Literature
review
Diskusi untuk
persiapan
pengumpulan
data
Pengumpulan
Data
Analisa dan
Pembahasan
Data
Mengikuti
Pertemuan
Ilmiah
Membuat
Laporan
Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini untuk sesi penelitian awal adalah 44 orang,
sedangkan yang mengisi kuesioner adalah 327 orang. Sebagian besar responden yang
diwawancarai pada depth interview, yaitu sebelas dari dua belas orang, adalah perempuan. Empat
di antara dua belas yang diwawancarai adalah ibu rumahtangga, dengan interval usia antara 34
hingga 46 tahun. Tiga di antara dua belas yang diwawancarai adalah mahasiswa dengan interval
usia antara 19 hingga 22 tahun. Selebihnya adalah karyawan dengan interval usia antara 24 hingga
41 tahun. Satu-satunya laki-laki yang diwawancarai adalah wirausia berusia 25 tahun.
Partisipan pada empat sesi focus group discussion berjumlah 44 orang yang berusia antara 18
hingga 41 tahun, sedangkan yang mengisi kuesioner sebanyak 327 orang responden berusia antara
19 hingga 38 tahun. Partisipan pada sesi 1 berjumlah sembilan perempuan dengan interval usia
antara 18 hingga 38 tahun, yang terdiri dari tiga orang ibu rumah tangga, dua orang mahasiswi
dan empat orang pegawai. Partisipan pada sesi kedua berjumlah delapan orang yang terdiri dari 5
orang ibu rumahtangga berusia antara 19 hingga 32 tahun dan tiga pegawai laki-laki berusia antara
23 hingga 36 tahun. Partisipan pada sesi ketiga berjumlah delapan orang perempuan berusia antara
20 hingga 41 tahun, yang terdiri dari empat orang mahasiswi, dua orang pegawai dan dua orang
wirausaha. Sedangkan partisipan pada sesi terakhir berjumlah tujuh mahasiswa yang terdiri dari
lima orang perempuan berusia antara 19 hingga 23 tahun dan dua orang laki-laki berusia antara 20
hingga 22 tahun. Untuk lebih ringkasnya, data profil responden dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Profil Responden
Laki-laki Perempuan Total
Depth interview 1 11 12
Focus Group Discussion sesi 1 0 9 9
Focus Group Discussion sesi 2 3 5 8
Focus Group Discussion sesi 3 0 8 8
Focus Group Discussion sesi 4 2 5 7
Sub Total 6 38 44
Kuesioner 201 126 327
Total 207 164 371
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil depth interview dan focus group discussion, semua responden telah
berbelanja secara daring sejak minimal enam bulan terakhir sebelum pengumpulan data
dilaksanakan. Secara rata-rata sebagian dari responden menghabiskan sekitar lima hingga sepuluh
jam per hari mengakses internet untuk beragam kebutuhan. Responden mengaku sebagai loyalis
untuk beberapa akun Instagram yang menawarkan pakaian muslim dan pada marketplace tertentu.
Sebagian besar juga mengakui bahwa 70 hingga 80 persen keputusan pembelian biasanya
berlangsung secara spontan di luar rencana. Sekitar 50 persennya secara sengaja melakukan
impulse buying dalam hal ini menanggapi flash sale dan jenis promosi lainnya. Responden laki-
laki tidak hanya mengandalkan bauran promosi yang ditawarkan akan tetapi juga memprioritaskan
informasi tentang produk koleksi. Enam di antara dua belas responden yang diwawancarai,
berbelanja bukan hanya untuk keperluannya pribadi tetapi juga sebagai pemberian atau hadiah
kepada kerabat dan sahabat.
Semua responden yang diwawancarai menggarisbawahi peran kelompok sebaya dan keluarga
sebagai prioritas dalam hal mempengaruhi dan membujuk untuk melakukan pembelian.
Tiga dari dua belas yang diwawancarai, termasuk semua responden laki-laki, menyebutkan
bahwa kelompok sebaya memiliki peran yang dominan dalam mempengaruhi perilaku pembelian
mereka. Lima dari dua belas orang yang diwawancarai lebih dipengaruhi oleh orang tua atau
saudara kandung. Sementara selebihnya mengakui bahwa baik kelompok sebaya maupun keluarga
anggota mempengaruhi mereka tergantung pada kondisinya.
Seluruh responden yang diwawancarai sangat peduli dan memprioritaskan faktor keamanan
selama proses transaksi. Tidak mengherankan, cash on delivery (COD) menjadi faktor penting
berikutnya yang disebutkan responden sebelum kemasan, waktu pengiriman dan kemudahan
akses. Sepuluh dari dua belas responden yang diwawancarai mempertimbangkan ketersediaan real
picture dan informasi tentang ready stock sebagai faktor yang penting. Faktor endorser tidak
dianggap penting oleh lima di antara dua belas orang, termasuk di dalamnya semua responden
laki-laki pada sesi ini.
Tujuh di antara dua belas, termasuk di dalamnya semua responden laki-laki pada sesi ini,
menyatakan bahwa mereka secara bertahap beralih untuk berbelanja melalui daring karena
platform ini menawarkan lebih banyak alternatif pilihan produk yang bervariasi dan lebih praktis
karena menghemat waktu belanja. Responden lainnya cenderung untuk menggunakan platform
daring sebagai pelengkap untuk platform offline yang selama ini mereka gunakan. Tiga di antara
dua belas responden selalu mempertimbangkan untuk melihat secara langsung atau mencoba
terlebih dahulu pakaian muslim pilihan mereka di toko offline resminya, sebelum akhirnya
memutuskan membelinya secara daring.
Pendapat partisipan pada focus group discussion sesi pertama senada dengan hasil depth
interview. Semua partisipan pada sesi satu ini menekankan dominannya pengaruh kelompok
sebaya dan keluarga dalam keputusan pembelian. Partisipan yang berusia lebih muda ( di bawah
25 tahun) cenderung secara dominan dipengaruhi oleh pendapat dari keluarga terutama ibunya.
Sedangkan partisipan lain lebih terpengaruh oleh kelompok sebaya. Seluruh partisipan pada sesi
ini sangat hati-hati dan memprioritaskan keamanan selama transaksi. Oleh karena itu, tujuh dari
sembilan partisipan selalu memilih untuk menggunakan COD setiap kali berbelanja daring. Selain
itu dua faktor berikutnya yang paling dianggap penting oleh partisipan pada sesi ini adalah
kejelasan informasi dan kemudahan akses. Endorser yang digunakan dinilai penting juga, akan
tetapi tidak menjadi yang utama dan tidak secara signifikan menjadi satu-satunya pertimbangan
dalam keputusan pembelian. Lima di antara sembilan partisipan menyatakan bahwa mereka secara
bertahap beralih untuk berbelanja melalui daring karena platform ini menawarkan lebih banyak
alternatif pilihan produk yang bervariasi dengan harga yang cukup wajar. Partisipan lainnya
cenderung untuk menggunakan platform daring hanya sebagai pelengkap untuk platform offline
yang selama ini mereka gunakan. Empat di antara sembilan partisipan lebih mempertimbangkan
untuk melihat secara langsung atau mencoba terlebih dahulu pakaian muslim pilihan mereka di
toko offline resminya, sebelum akhirnya memutuskan membelinya secara daring.
Senada dengan pendapat partisipan pada depth interview dan focus group discussion sesi
pertama, semua partisipan pada sesi kedua ini menggarisbawahi adanya pengaruh yang dominan
dari kelompok sebaya dan keluarga dalam keputusan pembelian. Partisipan laki-laki cenderung
tergantung pada pendapat keluarganya, dalam hal ini terutama pasangannya. Sedangkan partisipan
perempuan cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh kelompok sebaya dalam hal ini komunitas
sosialnya, yang antara lain sering melakukan pertemuan sosial dan pengajian dengan dresscode
tertentu. Semua partisipan sepakat bahwa endorser yang digunakan dinilai penting juga, akan
tetapi tidak menjadi yang utama dan tidak secara signifikan menjadi satu-satunya pertimbangan
dalam keputusan pembelian. Yang justru mendapat perhatian serius adalah metode pembayaran,
karena partisipan sangat mengutamakan keamanan pembayaran selama bertransaksi. Tujuh dari
sembilan partisipan, termasuk dua partisipan laki-laki di sesi kedua ini, selalu memilih untuk
menggunakan COD setiap kali berbelanja daring. Tiga hal utama yang disepakati seluruh
partisipan sesi ini sebagai faktor penting yang menjadi pertimbangan utama dalan berbelanja
secara daring adalah kecepatan customer contact atau customer service atau contact person dalam
merespon, kejelasan informasi produk dan kemudahan akses. Lima di antara delapan partisipan
menyatakan bahwa mereka secara bertahap beralih untuk berbelanja melalui daring karena
platform ini menawarkan lebih banyak alternatif pilihan produk yang bervariasi dengan harga yang
cukup wajar. Partisipan lainnya cenderung untuk menggunakan platform daring sebagai pelengkap
untuk platform offline yang selama ini mereka gunakan. Empat di antara delapan partisipan selalu
mempertimbangkan untuk melihat secara langsung atau mencoba terlebih dahulu pakaian muslim
pilihan mereka di toko offline resminya, sebelum akhirnya memutuskan membelinya secara daring.
Sama halnya dengan pendapat partisipan pada depth interview dan focus group discussion dua
sesi sebelumnya, semua partisipan pada sesi ketiga ini menekankan tentang adanya pengaruh yang
dominan dari kelompok sebaya dan keluarga dalam keputusan pembelian. Dua di antara delapan
partisipan menyatakan bahwa endorser yang digunakan merupakan faktor penting dalam
keputusan pembelian mereka. Semua partisipan pada sesi ini memberikan perhatian yang sangat
serius terhadap metode pembayaran yang digunakan untuk berbelanja daring. Semua partisipan
sangat mengutamakan keamanan pembayaran selama bertransaksi. Tujuh dari delapan partisipan
selalu memilih untuk menggunakan COD setiap kali berbelanja daring. Penggunaan mobile
banking hanya terbatas untuk transaksi dengan nominal di bawah Rp 250.000,-. Tiga hal utama
yang disepakati seluruh partisipan sesi ini sebagai faktor penting yang menjadi pertimbangan
utama dalan berbelanja secara daring adalah kecepatan customer contact atau customer service
dalam merespon, kejelasan informasi produk dan sharing pengalaman dari konsumen lain. Lima
di antara delapan partisipan menyatakan bahwa mereka secara bertahap beralih untuk berbelanja
melalui daring karena platform ini menawarkan waktu belanja yang lebih fleksibel dan efisien
serta tersedia lebih banyak alternatif pilihan produk yang bervariasi. Partisipan lainnya cenderung
untuk menggunakan platform daring sebagai pelengkap untuk platform offline yang selama ini
mereka gunakan.
Sedikit berbeda dengan pendapat partisipan pada depth interview dan focus group discussion
tiga sesi sebelumnya, semua partisipan pada sesi keempat ini mengemukakan tentang adanya
pengaruh yang sangat dominan dari kelompok sebaya dalam keputusan pembelian. Selain itu, tiga
di antara lima partisipan perempuan menyatakan bahwa endorser yang digunakan merupakan
faktor penting dalam keputusan pembelian mereka. Seperti halnya partisipan pada sesi
sebelumnya, semua partisipan pada sesi ini memberikan perhatian yang sangat serius terhadap
metode pembayaran yang digunakan untuk berbelanja daring. Semua partisipan sangat
mengutamakan keamanan pembayaran selama bertransaksi sehingga selalu memilih untuk
menggunakan COD setiap kali berbelanja daring. Tiga hal utama yang disepakati seluruh
partisipan sesi ini sebagai faktor penting yang menjadi pertimbangan utama dalan berbelanja
secara daring adalah kecepatan customer contact dalam merespon, kejelasan informasi produk dan
tersedianya pilihan produk yang lebih bervariasi. Empat di antara tujuh partisipan menyatakan
bahwa mereka secara bertahap telah beralih untuk berbelanja melalui daring karena platform ini
menawarkan tersedia lebih banyak alternatif pilihan produk yang sangat beragam dan hemat
waktu, sementara partisipan lainnya cenderung untuk menggunakan platform daring sebagai
pelengkap untuk platform offline yang selama ini mereka gunakan.
Setiap konsumen memiliki kebiasaan dan preferensi masing-masing. Dengan demikian dapat
dipahami jika perilaku pembelian masing-masing reponden berbeda satu sama lain. Akan tetapi
meski demikian, dapat dipetakan pola belanja secara daring sebagaimana tercantum pada tabel 3.
Tabel 3. Pola Belanja Responden
Rata-rata Laki.laki Perempuan
kurang dari 25
tahun
25 tahun ke atas kurang dari 25
tahun
25 tahun ke atas
Durasi akses
internet per hari
(jam)
3 - 8 4 - 10 6 - 12 8 - 12
Frekuensi
berbelanja secara
daring (per bulan)
1 - 2 1 - 2 2 - 3
tergantung
flash sale
1 - 4
tergantung
flash sale
Durasi akses
internet per hari
untuk pakaian
muslim (jam)
1 - 4 1 - 7 5 - 7
tergantung
flash sale
4 - 7
tergantung
flash sale
Frekuensi
berbelanja
pakaian muslim
secara daring
(pertahun)
1 - 2 1 - 3 6 - 12 6 - 15
Nominal
pembelian per
transaksi (Rp)
Maksimal
Rp 200.000,-
bisa lebih jika
COD
Maksimal
Rp 300.000,-
bisa lebih jika
COD
Maksimal
Rp 250.000,-
bisa lebih jika
COD
Maksimal
Rp 300.000,-
bisa lebih jika
COD
Berdasarkan temuan pada penelitian ini, era digital ternyata tidaklah secara otomatis mengalihkan semua konsumen
offline ke platform daring karena beberapa konsumen masih membutuhkan keberadaan toko offline untuk kenyamanan
mereka selama proses keputusan pembelian. Kurangnya sentuhan pribadi dari staf yang melayani konsumen dan masih
melekatnya preferensi konsumen pada kebiasaan selama proses pembelian pakaian untuk menyesuaikan ukuran dan
modelnya adalah dua faktor penting yang hingga saat ini belum sepenuhnya terpenuhi pada platform daring. akan
tetapi temuan lainnya menunjukkan bahwa responden menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk mengakses
informasi tentang produk pakaian muslim sebelum melakukan keputusan pembelian. Dengan demikian toko daring
perlu lebih banyak merancang konten informasi yang menarik untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen yang saat
ini cenderung lebih banyak mencari semua informasi melalui internet. Platform offline dapat dikelola dengan tujuan
mengambil peran untuk memancing dan menguatkan minat beli konsumen untuk membeli, karena di toko offline
inilah konsumen dapat merasakan material pakaian muslim yang dicarinya dan mencoba untuk memakai model
pakaian tersebut. Proses keputusan pembelian akan berlanjut secara daring ataupun di toko offline, setelah konsumen
yakin bahwa pilihannya bagus.
Di era digital ini upaya untuk mengimplementasikan pemasaran digital sudah menjadi suatu keharusan.
Namun demikian, pelaku usaha yang telah memiliki toko offline tidak tidak perlu terburu-buru seratus persen beralih
ke platform daring. Toko daring dapat menjadi pelengkap untukmeningkatkan kenyamanan konsumen berbelanja di
era digital ini. Flash sale dan COD adalah dua fitur penting yang dapat ditawarkan untuk meningkatkan total jumlah
transaksi.
Endorser bukan satu-satunya faktor penting yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
mereka. Dengan demikian dapat dipertimbangkan untuk memilih endorser yang tepat untuk mempengaruhi target
pasar yang lebih terpengaruh oleh kehadiran endorser.
Keputusan pembelian konsumen daring sebagian besar oleh rekomendasi pribadi dan kampanye kegiatan
promosi yang diupayakan penjual daring. Kalangan mahasiswa dan ibu rumah tangga muda menerima platform daring
sebagai cara belanja yang lebih baik. Responden yang lebih muda cenderung lebih mudah beradaptasi dengan era
digital dan sebagian telah mengalihkan saluran pembelian mereka ke platform daring.
E-retail mix adalah bauran pemasaran yang digunakan untuk penjualan secara daring. Harapan responden
terkait e-retail mix dan kenyataan yang dialami selama berbelanja pakaian muslim secara daring, dapat dilihat pada
gambar 6.
Gambar 6. Persepsi Responden terhadap E-retail Mix
Untuk elemen e-retail mix yang terpetakan pada kuadran A perlu mendapat perhatian. Untuk C6
karena harapan responden tinggi akan tetapi kenyataan kinerjanya dinilai responden masih rendah
maka pelaku UMKM yang menjual pakaian muslim secara daring perlu fokus untuk lebih
memberikan perhatian dalam porsi yang lebih tinggi pada C6 - customer care and service
A
C D
B
Untuk C1 dan C3 harapan responden tidak terlalu tinggi akan tetapi kinerjanya dinilai tinggi,
dengan demikian responden puas dalam pengalaman berbelanja daring untuk produk busana
muslim dalam hal kenyamanan berbelanja serta nilai dan manfaat yang diperolehnya.
BAB V KESIMPULAN
Dinamika perilaku konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor. Waktu belanja yang efisien dan tersedianya
lebih banyak pilihan menjadi pendukung terbentuknya kenyamanan belanja secara daring. Memahami pola perilaku
pembelian konsumen dalam berbelanja pakaian muslim, merupakan salah satu upaya mendukung usaha kecil di
industri pakaian muslim untuk merancang kampanye pemasaran yang lebih tepat sesuai target pasarnya. Penelitian
kualitatif ini memiliki keterbatasan dalam generalisasi hasilnya. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk melakukan
penelitian kuantitatif untuk mengembangkan model empiris perilaku konsumen dalam industri pakaian muslim.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, M., N. Pope, and K.Voges. 2003. Buying or browsing?: An exploration of shopping
intentions and online purchase intention. European Journal of Marketing 37: 1666-1684.
Data Statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif, Kerjasama Badan Ekonomi Kreatif dan Badan
Pusat Statistik, 2016.
Dennis, C., Fenech, T., Merrilees, B., 2005. Sale the 7 Cs: Teaching/Training Aid for the (e‐)retail
Mix, International Journal of Retail & Distribution Management, 33 (3), 179-193.
Digital in 2017: Southeast Asia, www.wearesocial.com, https://wearesocial.com/special-
reports/digital-southeast-asia-2017 (akses 15 Juli 2017, 13.26)
Girard, T., P. Korgaonkar, and R. Silverblatt. 2003. Relationship of type of product, shopping
orienta- tions, and demographics with preference for shopping on the internet. Journal of
Business and Psychology 18: 101-120.
Goldsmith, R. E., and L. R. Flynn. 2004. Psychological and behavioral drivers of online clothing
purchase. Journal of Fashion Marketing and Management 8: 84-95.
Jayawardhena, C., L. T. Wright, and C. Dennis. 2007. Consumers online: Intentions, orientations
and segmentation. International Journal of Retail & Distribution Management 35: 515-526.
Kotler, P . & K. L. Keller (2012). Marketing Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall,
Inc.
Number of internet users in Indonesia from 2015 to 2022 (in millions)
https://www.statista.com/statistics/254456/number-of-internet-users-in-indonesia/ (akses 20
November 2017, 14.01)
Seock, Y.K. 2003. Analysis of clothing website for young customer retention based on a model of
customer relationship management via the internet. Unpublished dissertation. Faculty of
theVirginia Polytechnic Institute and State University.
The Country's Top Ecommerce Websites, https://ecommerceiq.asia/top-ecommerce-sites-
indonesia/ (akses 14 Desember 2017, 11.05)
Vijayasarathy, L. R. 2003. Shopping orientations, product types and internet shopping intentions.
Electronic Markets 13: 67-79.
Wade, J., 8 Nov 2017, Instagram Statistics, https://www.smartinsights.com/social-media-
marketing/instagram-marketing/instagram-statistics/ (akses 20 November 2017, 11.42)
Yosephine, L., Indonesia Instagram's biggest market in Asia Pacific
http://www.thejakartapost.com/life/2017/07/26/indonesia-instagrams-biggest-market-in-
asia-pacific.html (akses 28 Juli 2017, 14.52)
Zeithaml, V . A ., M . J. Bitner, & D . G . Dwayne . 2009. Service Marketing. New York: Me Graw
Hill.
LAMPIRAN 1. Kuesioner
Pengantar
Data yang sedang kami kumpulkan adalah untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen kota
Bandung untuk berbelanja pakaian muslim secara online. Mohon memberikan jawaban sesuai dengan
pengalaman Anda pribadi. Semua jawaban yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan akademis
dan tidak dipublikasikan untuk kepentingan komersil. Pengisian kuesioner ini akan membutuhkan waktu sekitar 5-10
menit. Terimakasih banyak atas partisipasi Anda.
Petunjuk Pengisian
Pada tabel berikut terdapat dua kolom utama, yaitu Harapan dan Kenyataan.
Harapan merupakan ekspektasi Anda selama berbelanja secara online.
Kenyataan merupakan pengalaman yang Anda alami pada saat melakukan transaksi online.
Berikan tanda silang (x) sebagai bentuk persetujuan Anda pada setiap butir pernyataan untuk masing-masing Harapan
dan Kenyataan dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5, di mana:
1 = Sangat Tidak Baik 2 = Tidak Baik 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
No Pernyataan Harapan Kenyataan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Media online mudah diakses
2. Tampilan menu mudah dimengerti
3. Informasi yang jelas tentang ketersediaan produk
4. Produk yang dikirim sesuai dengan yang saya pesan
5. Produk dikirim sesuai waktu yang dijanjikan penjual
6. Produk yang saya terima sesuai dengan foto yang ditampilkan
7. Kemasan dirancang untuk menjaga keutuhan produk selama pengiriman
8. Informasi tentang produk lengkap
9. Foto yang dipasang merupakan Real Picture
10. Selain komunikasi ditujukan untuk umum, ada juga yang untuk pribadi
11. Selalu ada promosi menarik
12. Variasi produk di toko online lebih banyak dibanding di toko offline
13. Harga di toko online lebih rendah dibandingkan di toko offline
14. Info harga jelas (misalnya sudah termasuk pajak)
15. Pembelian dalam jumlah banyak mendapat harga spesial
16. Keamanan data pribadi saya terjaga
17. Ada pembeli memberikan komentar positif yang dapat dipercaya
18. Memiliki banyak follower yang aktif
19. Menggunakan endorser yang meyakinkan
20. Keamanan transaksi pembayaran terjamin
21. Menawarkan metode pembayaran di tempat atau cash on delivery (COD)
22. Terdapat pilihan jenis kurir untuk pengiriman produk yang dipesan
23. Pertanyaan ditanggapi dengan cepat
24. Jawaban penjual sesuai dengan pertanyaan yang diajukan
25. Pertanyaan ditanggapi dengan sopan
26. Penjual memberikan solusi terbaik atas masalah yang disampaikan
LAMPIRAN 2. MONEV 80%
FORMULIR No F-06
Berlaku 1 Desember 2017
MONEV PELAKSANAAN PENELITIAN Revisi 6
Unit LPPM
No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui
01
1. Klasifikasi penelitian disesuaikan dengan hibah dalam
Peraturan Yayasan Nomor Nomor 4 Tahun 2013 dan
Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-01/013
2. Pembiayaan penelitian dimasukkan sebagai salah satu
butir yang dimonev
Ka. LPPM,
Sem. Ganjil 2012-13
02 1. Format pelaporan keuangan Ka. LPPM, 1 Januari
2014
03 1. Format pelaporan keuangan direvisi Ka. LPPM, Januari
2015
04 1. Penambahan skema hibah dana pendamping Ka. LPPM, Januari
2016
05 1. Pengurangan skema hibah pascasarjana,
2. Penambahan rincian pelaporan keuangan
Ka. LPPM, 8
November 2016
06 1. Penghilangan komponen honor peneliti dosen UNPAR
2. Penghilangan persentase penggunaan pendanaan
Ka. LPPM, 24
November 2016
1. Judul Penelitian Faktor Utama Dalam Keputusan Pembelian
Konsumen Daring Pada Produk Pakaian Muslim Di Kota Dan Kabupaten Bandung
2. Klasifikasi Penelitian1 1. Hibah Dosen Muda 2. Hibah Monodisiplin 3. Hibah Multidisiplin 4. Hibah Dana Pendamping
3. Ketua Peneliti / Pengusul
- Nama Nina Septina, SP, MM
- Telp / Extension / Email 082317479583 / [email protected]
- N I K 20000218
- Jab. Fungsional / Struktural Lektor / Kaprodi DIII Manajemen Perusahaan
- Bidang Keahlian Manajemen
- Jurusan / Fakultas Ekonomi
4. Luaran yang direncanakan, tertulis dalam proposal: 1. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi UMKM yang memanfaatkan bisnis online dalam menyusun strategi promosi dan pengambilan
keputusan pemasaran yang terkait, yaitu untuk UMKM dari PKBM Sabilulungan Kabupaten Bandung yang bekerjasama dengan FE UNPAR melalui program Score+, IWAPI Jabar, dan HIPMIKINDO. 2. Hasil penelitian juga dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran pada mata kuliah Manajemen Pemasaran, Perilaku Konsumen, Pemasaran Digital dan Komunikasi Pemasaran yang diampu oleh para peneliti. 3. Membuat laporan penelitian internal sebagai laporan dan pertanggungjawaban kepada LPPM. 4. Menyusun artikel penelitian yang akan dipublikasikan pada suatu konferensi internasional
5. Capaian (lampirkan bukti-bukti luaran dari kegiatan dengan judul yang tertulis diatas, bukan dari kegiatan penelitian dari judul lain sebelumnya)
1. Makalah (pertemuan ilmiah, jurnal nasional, jurnal internasional)
Judul makalah Exploring Online Purchase Decision on Islamic Product Fashion
Nama pertemuan ilmiah / jurnal
International Conference on Vocational Innovation and Applied Sciences
Status makalah draft / dikirim / diterima / terbit*
2. Karya ilmiah lain (uraikan rincian karya ilmiah selain makalah ilmiah, bisa berupa buku, HKI, teknologi tepat guna, rekayasa sosial, dan bentuk lainnya dari kegiatan dengan judul yang tertulis diatas) ----
3. Jejaring kerja sama (uraikan jejaring yang dapat dibentuk, baik peneliti ataupun lembaga lain, disertai dengan kegiatan yang dilakukannya) - Meningkatkan kerjasama dengan PKBM Sabilulungan Kabupaten Bandung yang telah
terjalin dengan FE UNPAR melalui program Score+. - Meningkatkan kerjasama dengan IWAPI Jabar dan HIPMIKINDO.
4. Lainnya (tuliskan) Hasil penelitian telah dimanfaatkan sebagai tambahan bahan pembelajaran pada mata kuliah Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen yang diampu oleh peneliti.
6. Apakah hasil penelitian ini akan membutuhkan penelitian lanjutan? (uraikan termasuk bagaimana rencana sumber pendanaan untuk penelitian lanjutan tersebut) Penelitian ini sangat terbuka untuk dilanjutkan karena perkembangan perilaku konsumen di dunia digital saat ini sangat dinamis. Jika memungkinkan sumber pendanaan akan diajukan kembali melalui hibah internal LPPM Unpar, sebagai persiapan untuk mengajukan pada periode berikutnya penelitian melalui skema hibah eksternal (Hibah dari Dikti atau lembaga lainnya yang terkait).
7. Jelaskan pembiayaan kegiatan penelitian ini dibandingkan dengan perencanaan dalam proposal.
a. Pembiayaan dalam proposal: Rp.15.000.000,-. b. Realisasi pembiayaan: Rp.14.500.000,-
8. Rekapitulasi pembiayaan kegiatan penelitian:
Keterangan Total
Transportasi 1.100.000
- Transportasi (Tol, Parkir, Bensin, Taksi)
- Sewa Kendaraan (Kena Pajak Pph23)
Makanan Berat 2.650.000
Makanan Ringan
Minuman
Penginapan
ATK 1.052.500
Pengeluaran untuk Barang cetakan
- Photo Copy, Print & Jilid 27.500
- Pustaka 100.000
Benda Pos
Voucher 197.200
Honor di Luar Tim Peneliti
- Honor Surveyor (Mahasiswa / Orang Luar)
Untuk Mahasiswa Cantumkan NPM – Tidak Kena Pajak Pph 21 Untuk Orang Luar Cantumkan NIK KTP dan atau NPWP – Kena Pajak Pph 21 900.000
- Honor Asisten Peneliti (Mahasiswa / Orang Luar)
Untuk Mahasiswa Cantumkan NPM – Tidak Kena Pajak Pph 21 Untuk Orang Luar Cantumkan NIK KTP dan atau NPWP – Kena Pajak Pph 21 250.000
- Honor Tukang
Jasa teknik, jasa manajemen, jasa lain (Pembayaran Atas Pekerjaan Jasa Contoh Analisis, Uji Sample Kenapa Pajak Pph 23 apabila bukan institusi yang mengerjakan)
Alat / Media Teknologi - Hardisk - USB - Mouse - Printer 3.900.000
- Keyboard (Untuk Pembelian Barang harus ada Surat Pernyataan Menjadi Aset Fakultas) Bahan Penelitian (Bahan untuk kegiatan penelitian) 1.800.000
Alat dan Suku Cadang Penelitian (Peralatan untuk kegiatan penelitian)
Media Publikasi (brosur, spanduk, leaflet, baligho)
Honor Peneliti Non Dosen UNPAR
TOTAL 11.977.200
* Coret yang tidak perlu
Jika capaian belum/tidak sesuai dengan luaran yang direncanakan, uraikan alasannya:
.............................................................................................................................................
RINCIAN PENGGUNAAN DANA PENELITIAN
1. HONOR
KEGIATAN KOMPONEN NO.
KWITANSI TANGGAL RUPIAH
* Penjelasan tentang penggunaan jasa yang bersangkutan
* Honor anggota peneliti non dosen UNPAR
TOTAL A
2. PERJALANAN DINAS PENELITIAN, PERTEMUAN
KEGIATAN SUMBER
DAYA No. BON TANGGAL RINCIAN RUPIAH
*Survey * Transportasi 1 - 8
19 Februari 2018 7 Maret 2018 25 April 2018 1 Mei 2018 19 Juni 2018
* Bensin
100.000 100.000 100.000 150.000 100.000 150.000
9 Juli 2018 8 Agustus 2018 3 September 2018
150.000 100.000
TOTAL 1.100.000
3. BAHAN HABIS PAKAI DAN PENUNJANG KEGIATAN
a. PUSTAKA
KEGIATAN JUDUL BUKU No. BON
TANGGAL RINCIAN
RUPIAH
* Pembelian buku / Copy buku / Print buku
Perilaku Konsumen – Ujang Sumarwan
9 9 April 2018
100.000
TOTAL 100.000
b. BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN
KEGIATAN SUMBER DAYA No. BON
TANGGAL
RUPIAH
* Pembelian bahan habis pakai
* Souvenir FGD (Vandisk 4GB)
10 12 Februari 2018
40 pcs @ Rp 45.000,- 1.800.000
* Hard disk external Seagate 1TB
10 12 Februari 2018
5 unit @ Rp 780.000,- 3.900.000
TOTAL 5.700.000
Catatan: Peralatan Menjadi Inventaris Jurusan Sesuai dengan
Perjanjian Pelaksanaan Penelitian (Harus ada Surat Pernyataan bahwa barang akan menjadi Aset Fakultas)
c. HONOR-HONOR DI LUAR TIM PENELITI
KEGIATAN KOMPONEN No. BON
TANGGAL RINCIAN
RUPIAH
* Penjelasan tentang penggunaan jasa yang bersangkutan (Untuk Mahasiswa
Mencantumkan NPM dan Tidak Kena Pajak Pph 21 Untuk Orang Luar Mencantumkan NIK dan atau NPWP Kena Pajak Pph 21 )
* Honor Surveyor (Grace Amanda 2017910007)
11 12
21 Mei 2018 8 Juni 2018
Pengumpulan data (kusioner) Input data
500.000 400.000
* Honor Asisten Peneliti (Roselina Indah 2016910001)
13 18 Juli 2018
Membantu memfasilitasi pelaksanaan FGD
250.000
* Honor Narasumber
* Honor lain-lain
* Jasa teknik, jasa manajemen, jasa lain
Pembayaran Atas Pekerjaan Jasa Contoh Analisis, Uji Sample Kena Pajak Pph 23 apabila bukan institusi yang mengerjakan
TOTAL 1.150.000
d. KESEKRETARIATAN
KEGIATAN SUMBER
DAYA No. BON TANGGAL RINCIAN RUPIAH
* Penjelasan kegiatan yang dilakukan
* Photo Copy
14 15
3 April 2018 16 April 2018
Draf kuesioner – 25 lembar Kuesioner final – 250 lembar
2.500 25.000
* ATK
14
3 April 2-18
Kertas 2 rim, stiker, bolpen, stabilo, tip ex, map kertas, map plastik, file folder, memo stick
383.500
15 16
16 April 2018 16 April 2018
Map plastik Tinta printer 2 unit @ Rp 326.000,0
17.000 652.000
* Pos
TOTAL 1.080.00
0
TOTAL C = C1+C2+C3+C4 Rp 8.030.000
4. LAIN-LAIN (KONSUMSI, KOORDINASI)
KEGIATAN SUMBER
DAYA No. BON TANGGAL RINCIAN RUPIAH
* Rapat dan diskusi
*Konsumsi
17 18 19 20 21
12 Februari 2018 13 Februari 2018 8 Maret 2018 16 Agustus 2018 10 Februari 2018
FGD – 2 sesi FGD – 2 sesi FGD – 2 sesi FGD – 2 sesi Persiapan Rapat
625.000 625.000 625.000 625.000 150.000
* Voucher 22 23
15 Februari 2018 5 April 2018
Telepon / internet
* Telepon / internet
98.600 98.600
TOTAL 2.847.20
0
TOTAL = 11.977.200
NB: Bukti-bukti dilampirkan, disusun pada HVS A4 dengan urutan sesuai dengan pelaporan / no. Bon di
atas.
Bandung, 17 September 2108 Mengetahui,
Ketua Peneliti, Bandung, 17 September 2108
Ketua Program Studi,
Nina Septina, SP, MM Nina Septina, SP, MM