laporan lvm raid
TRANSCRIPT
Nama : Reza Agi H N
LVM & RAID
Sabtu, 15 September 2012Kelas : XII-TKJ-A Instruktur: Pak Dodi
Pak NusirwanNo : 22 No Eks : 1
1. TUJUANa. Siswa lebih memahami dan mengerti tentang LVM dan RAIDb. Siswa dapat melkukak konfigurasi untuk LVM dan RAIDc. Siswa dapat mengaplikasikan tentang LVM dan RAID
2. PENDAHULUANLVM (Logical Volume Management)Logical Volume Management (LVM) adalah pilihan manajemen disk yang hampir setiap
distro Linux sertakan. Apakah anda perlu membuat media penyimpanan dalam jumlah besar atau membuat partisi yang dinamis, LVM mungkin akan menjadi solusi untuk anda. Logical Volume Manager memungkinkan untuk membuat layer antara sistem operasi dan disk /partisi yang digunakannya. Dalam manajemen disk tradisional sistem operasi anda akan mencari disk apa yang tersedia (/dev /sda, /dev /sdb, dll) dan kemudian melihat apa partisi yang tersedia pada disk (/dev/sda1, /dev/sda2, dll ).
Dengan LVM, disk dan partisi dapat dibuat menjadi satu buah perangkat disk yang terdiri dari beberapa disk dan atau partisi. OS tidak akan tahu & tidak akan terpengaruh sama sekali karena LVM hanya memberitahukan volume group (disk) dan logical volume (partisi) yang telah kita buat. Karena volume group dan logical volumes tidak secara fisik terhubung ke hard drive, akan mudah bagi kita untuk mengubah ukuran partisi/disk secara dinamis dan menciptakan disk dan partisi baru.
Selain itu, LVM dapat memberikan Anda fitur yang sistem file tradisional tidak mampu melakukan. Sebagai contoh, ext3 tidak memiliki dukungan untuk live snapshot, tetapi jika Anda menggunakan LVM Anda memiliki kemampuan untuk mengambil snapshot dari logical volume Anda tanpa perlu unmount disk.
RAID (Redundant Array of Independent Disk)RAID adalah konsep mewujudkan beberapa media penyimpanan fisik
(harddisk/diskdrive sedemikian sehingga secara logika kumpulan dari disk-disk ini terlihat sebagai sebuah media penyimpanan besar oleh sistem operasi. RAID dapat membagi maupun mereplika data diantara disk-disk yang ada.Level-level dari RAID :RAID 0Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk. Sehingga secara logikal hanya "terlihat" sebuah harddisk dengan kapasitas yang besar (jumlah kapasitas keseluruhan harddisk).
Pada awalnya, RAID 0, digunakan untuk membentuk sebuah partisi yang sangat besar dari beberapa harddisk dengan biaya yang efisien.
RAID 1Biasa disebut dengan modus mirroring. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan tujuan: jika salah satu harddisk rusak secara fisik, maka data tetap dapat diakses dari harddisk lainnya.
RAID 2RAID 2, juga menggunakan sistem stripping. Namun ditambahkan tiga harddisk lagi untuk pariti hamming, sehingga data menjadi lebih reliable. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 5 (n+3, n > 1). Ketiga harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan hamming code dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
RAID 3RAID 3, juga menggunakan sistem stripping. Juga menggunakan harddisk tambahan untuk reliability, namun hanya ditambahkan sebuah harddisk lagi untuk parity.. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 3 (n+1 ; n > 1). Harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan parity dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
RAID 4Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari tiap block harddisk, bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
RAID 5RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan pariti yang terdistribusi. Yakni, tidak
menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke seluruh harddisk. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
Hal ini dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck yang terjadi karena akses harddisk tidak terfokus kepada kumpulan harddisk yang berisi data saja.
RAID 6Secara umum adalah peningkatan dari RAID 5, yakni dengan penambahan parity menjadi 2 (p+q). Sehingga jumlah harddisk minimalnya adalah 4 (n+2 ; n > 1). Dengan adanya penambahan pariti sekunder ini, maka kerusakan dua buah harddisk pada saat yang bersamaan masih dapat ditoleransi. Misalnya jika sebuah harddisk mengalami kerusakan, saat proses pertukaran harddisk tersebut terjadi kerusakan lagi di salah satu harddisk yang lain, maka hal ini masih dapat ditoleransi dan tidak mengakibatkan kerusakan data di harddisk bersistem RAID 6.
2. ALAT DAN BAHAN1. 1 Unit Laptop/PC2. Aplikasi VirtualBox3. ISO Ubuntu Server 12.044. Aplikasi mdam, lvm25. HardDisk dengan free space besar
3. LANGKAH KERJA1. Pertama-tama persiapkan mesin Virtual dengan menggunakan 3 buah Harddisk (yang
akan digunakan untuk praktek LVM dan RAID dengan alokasi 8GB, 4GB, 4GB), dengan sistem operasi Ubuntu Server 12.04
. Gambar 1
2. 3 Harddisk tersebut 1 dijadikan untuk File System, dan 2 sisanya akan digunakan untuk pembuatan RAID danLVM yang ceritanya digunakan untuk penyimpanan data.
3. Setelah mesin siap, mulai jalankan virtual mesin tersebut. Kita akan masuk kedalam proses Instalasi Ubuntu Server.
4. Lakukan proses Instalasi Ubuntu sampai selesai. Pada bagian Partisi kita hanya melakukan partisi pada Disk 1/sda saja yang mana kita alokasikan sebagai swap dan root.
Gambar 25. Setelah proses instalasi Ubuntu Server selesai, lakukan konfigurasi terhadap jaringan
dengan mengatur IP address kita, setelah Ip teratur edit repository dengan mengedit file /etc/apt/sources.list .
6. Setelah itu lakukan penginstalan terhadap paket mdadm (untuk pembuatan RAID)
Gambar 3Dan Install paket lvm2 (untuk pembuatan LVM)
Gambar 47. Setelah paket-paket yang kita butuhkan terinstall, kita bisa memulai melakukan
konfigurasi untuk RAID dan LVM.8. Untuk Konfigurasi RAID ketikan # mdadm --create /dev/md0 --level=1 --raid-devices=2
/dev/sdb /dev/sdcKeterangan :
- --create : itu berti kita membuat- /dev/md0 : ini adalah nama untuk device kita- --level : ini menunjukan level dari RAID yang akan kita buat.- --raid-devices :ini menunjukan jumlah harddisk yang akan kita jadikan RAID- /dev/sdb /dev/sdc : ini menunjukan harddisk yang akan digunakan
Gambar 59. Untuk membuktikan apakah RAID yang dibuat telah berjalan ketikan # mdadm --
detail /dev/md2
10. Sekarang kita masuk kedalam pembuatan LVM. Pertama-tama kita buat terlebih dahulu physical volume
Gambar 6Keterangan :
- Pvcreate : komen yang digunakan untuk membuat physical volume
- /dev/md0 : nama untuk LVM yang dibuat
11. Setelah kita selesai membuat physical volume sekarang kita buat Volume Group dengan ketikan
Gambar 7Keterangan :
- vgcreate : perintah untuk membuat volume group- vraid : nama volume group- dev/md0 : nama device dari physical volume yang sudah dibuat
12. Cek apakah Volume Group yang kita buat sudah berhasil atau belum dengan ketikan perintah # vgdisplay –v vraid
Gambar 8
13. Maka nanti akan muncul data seperti gambar 9 :
Gambar 9
Sebelum kita membuat lvm perhatikan PE size dan Total PE pada Gambar 9, Total hardisk yang kita ingin buat lvm adalah 5GB, pada display diatas terdapat angka Total PE 1023 dan PE Size 4.00 MB jika dikonfert dari PE ke GB 1023 di kali 4.00MB totalnya 4092 MB sekitaran 4 GB,
14. Setelah mengetahui nila PE sekarang kita bisa mula masuk kedalam proses pembuatan LVM. Ketikan command # lvcreate -l 1023 vraid -n lvmraid
Gambar 10Keterangan :
- Lvcreate : menunjukan perintah untuk pembuatan LVM
- -l : menunjukan free size PE
- Vraid : menunjukan nama dari volume group
- -n : membuat nama LVM
15. Setelah selesai membuat LVM kita cek status dari LVM yang telah kita buat dengan ketikan perintah # lvdisplay /dev/vraid/lvmraid
Gambar 11Keterangan :
- Lvdisplay : perintah yang digunakan untuk melihat LVM
- /dev/vraid/lmvraid : menunjukan lokasi dari LVM yang kita buat.
16. Setelah selesai sekarang kita buat Mount Point untuk LVM yang kita buat. Disini saya LVM yang telah saya buat akan di mount kepada /home/lvmdata.Untuk melakukan itu ketikan perintah-perintah berikut :
# mkdir /home/lvmdata
Gambar 12
- Pembuatan File System
# mkfs.ext4 /dev/vraid/lvmraid
Gambar 13
- Mounting LVM
# mount /dev/vraid/lvmraid /home/lvmdata
Gambar 14
17. Setelah selesai melakukan mount cek apakah berhasil atau tidak dengan ketikan # df –h.
Gambar 15
4. HASIL KERJA- Hasil pembuatan RAID Level 1 antara /dev/sdb dengan /dev/sdc
Gambar 16
Pembuatan Virtual Group untuk LVM
Gambar 17
- Hasil pembuatan LVM
Gambar 18
- Hasil Mounting LVM & RAID yang telah dibuat
Gambar 19
5. KESIMPULANDalam melakukan konfigurasi LVM dan RAID kita memerlukan banyak ketelitian mulai
dari hal terkecil terutama tentang harddisk yang akan kita gunakan untuk dijadikan LVM dan RAID. Banyak manfaat yang didapat dengan konfigurasi RAID yakni, kecepatan, reliabitas data dan toleransi kesalahan. Dengan LVM pun kita lebih mudah dalam melakukan management harddisk dengan penggunaan Harddisk secara logika.