(la tahzan) 048 bersikap optimis
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 (La Tahzan) 048 Bersikap Optimis
1/5
1
048. BERSIKAP OPTIMIS
Firman Allah s.w.t. di dalam surah At-Taubah ayat 124 hingga 125 yang bermaksud;
Dan apabila diturunkan sesuatu surah (dari Al-Quran) maka di antara mereka (yang
munafik) ada yang bertanya (secara mengejek): "Siapakah di antara kamu yang imannya
bertambah disebabkan oleh surah ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surah
itu menambahkan iman mereka, sedang mereka bergembira (dengan turunnya). (At-
Taubah 9: 124 125)
Orang-orang soleh biasanya sangat optimis dengan masalah pelik yang mereka hadapi dan melihat
ada satu kebenaran di atas manhaj yang benar. Firman Allah s.w.t. di dalam surah Al-Baqarah ayat
276;
Allah susutkan (kebaikan harta yang dijalankan dengan mengambil) riba dan ia pula
mengembangkan (berkat harta yang dikeluarkan) sedekah-sedekah dan zakatnya. Dan
Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang kekal terus dalam kekufuran, dan selalu
melakukan dosa.(Al-Baqarah 2: 276)
Dengarkan apa yang dikatakan oleh Abu Darda r.a.;
Ada tiga perkara yang sangat dibenci oleh kebanyakan orang, namun aku justeru menyukainya.
Aku suka kefakiran, sakit dan kematian. Mengapa? Ini kerana kefakiran adalah ketenangan hati,
sakit adalah pelebur dosa dan kematian adalah pertemuan dengan Allah s.w.t.
Akan tetapi, orang sangat benci kepada kefakiran dan mencelanya. Bahkan mereka mengatakan
bahawa anjing pun membenci orang fakir seraya mengatakan;
Jika suatu hari anjing-anjing itu bersua dengan seorang yang fakir lagi papa pastilah ia akan
menyalak seraya memperlihatkan taring-taringnya.
Adapun dengan penyakit, salah seorang dari mereka ada yang menyambut dengan gembira
kedatangannya melalui bait syair;
Si penghapus dosa (demam) datang dengan begitu cepat maka ku minta kepadanya dengan nama
Allah s.w.t. janganlah engkau tinggalkan daku.
-
8/3/2019 (La Tahzan) 048 Bersikap Optimis
2/5
2
Namun tidak demikian dengan Al-Mutanabbi. Ia mengungkapkan perihal demam melalui bait
syairnya;
Ku berikan kepadanya berbagai selimut dan cadar tetapi ia menolak dan tetap bersemadi di dalam
tulang-temulang ku.
Nabi Yusuf a.s. juga pernah mengatakan di dalam surah Yusuf ayat 33;
Yusuf (merayu ke hadrat Allah Taala dengan) berkata: "Wahai Tuhan ku! Aku lebih suka
kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak Aku kepada Nya. Dan jika
Engkau tidak menjauhkan daripada ku tipu daya mereka, mungkin Aku akan cenderung
kepada mereka, dan Aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya".
(Yusuf 12: 33)
Sedangkan Ali bin Al-Jahm juga mengatakan dengan nada yang sama;
Mereka mengatakan, Kamu di penjara!
Aku jawab, Aku tidak peduli dengan penjara kerana mana ada pedang yang tidak dimasukkan ke
dalam sarungnya.
Tetapi Ali bin Muhammad Al-Kattib mengatakan;
Mereka mengatakan, Kamu di penjara!
Aku jawab, Sesungguhnya bencana yang menyengsarakan untuk menjauhkan ku dari percaturan
zaman.
Kematian adalah sesuatu yang banyak dicari orang dan memang menyenangkan. Sehingga Muaadz
mengatakan,
Selamat datang kematian, kekasih yang datang pada saat diperlukan, yang membuat orang yang
menyesal menjadi senang.
Al-Hushain bin Al-Hammam juga mengatakan,
Aku terlambat kerana mempertahankan hidup yang ternyata tidak ku temui kehidupan seperti yang
ku dambakan.
Orang lain mengatakan,
Kematian tidak perlu ditakuti kerana pasti akan tiba.
-
8/3/2019 (La Tahzan) 048 Bersikap Optimis
3/5
3
Akan tetapi orang-orang lain akan mengeluh saat maut datang menjemputnya. Bahkan mereka
membencinya dan berupaya lari darinya.
Tetapi, orang-orang Yahudi adalah manusia yang paling cinta kepada kehidupan dunia, ingin hidup
selamanya. Firman Allah s.w.t. di dalam surah Al-Jumuah ayat 8;
Katakanlah (Wahai Muhammad): "Sebenarnya maut yang kamu melarikan diri
daripadanya itu, tetaplah ia akan menemui kamu; kemudian kamu akan dikembalikan
kepada Allah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, lalu ia memberitahu
kepada kamu apa yang kamu telah lakukan (serta membalasnya)". (Al-Jumuah 62: 8)
Seorang penyair mengatakan;
Sesudah kehidupan ini aku tidak mempunyai kehidupan lagi dan sesudah kepala ini aku tidak
mempunyai kepala lagi.
Mati di jalan Allah s.w.t. adalah merupakan cita-cita yang didambakan oleh orang-orang yang
berbakti lagi mulia sebagaimana firman Allah s.w.t. di dalam surah Al-Ahzab ayat 23;
Di antara orang-orang yang beriman itu, ada yang bersikap benar menunaikan apa yang
telah dijanjikannya kepada Allah (untuk berjuang membela Islam); maka di antara
mereka ada yang telah selesai menjalankan janjinya itu (lalu gugur syahid), dan di
antaranya ada yang menunggu giliran; dan mereka pula tidak mengubah (apa yang
mereka janjikan itu) sedikit pun.(Al-Ahzab 33: 23)
Bahkan, Ibnu Rawwahah bersenandung di dalam bait syairnya;
Tetapi aku memohon keampunan kepada yang Maha Pemurah dan memohon tusukan yang
mengejutkan lagi memuntahkan buih.
Ibnu Thirimmah mengatakan dalam bait-bait syairnya;
Ya Tuhan ku janganlah Engkau jadikan kematian ku di atas yang ditutupi oleh kain selimut tetapi
jadikanlah kematian ku syahid berada dalam golongan yang terluka di negeri nan jauh lagi
menakutkan.
Namun sebahagian yang lain kematian seperti itu adalah sesuatu yang sangat dibenci dan sangatdihindari. Jamil Butsainah pernah berkata di dalam bait syairnya;
-
8/3/2019 (La Tahzan) 048 Bersikap Optimis
4/5
4
Mereka mengatakan, Hai Jamil, berjihadlah dalam peperangan!
Aku jawab, Jihad mana lagi yang aku kehendaki selain mereka (wanita-wanita yang cantik).
Seorang Badwi Arab pernah berkata,
Demi Allah, aku benci sekali kematian di atas perbaringan ku, tetapi bagaimana jika aku
mencarinya di hujung pedang?
Firman Allah s.w.t. di dalam surah Ali-Imran ayat 168;
Merekalah juga yang mengatakan tentang hal saudara-saudaranya (yang telah terbunuh
di medan perang Uhud), sedang mereka sendiri tidak turut berperang: "Kalaulah mereka
taat kepada Kami (turut menarik diri) tentulah mereka tidak terbunuh." Katakanlah
(Wahai Muhammad): "Jika demikian, hindarkanlah maut dari diri kamu, jika betul kamu
orang-orang yang benar.(Ali-Imran 3: 168)
Firman Allah s.w.t. lagi di dalam surah Ali-Imran ayat 154;
Kemudian sesudah (kamu mengalami kejadian) yang mendukacitakan itu, Allah
menurunkan kepada kamu perasaan aman tenteram, iaitu rasa mengantuk yang meliputi
segolongan dari kamu (yang teguh imannya lagi ikhlas), sedang segolongan yang lain
yang hanya mementingkan diri sendiri, menyangka terhadap Allah dengan sangkaan yang
tidak benar, seperti sangkaan orang-orang jahiliah. mereka berkata: "Adakah bagi kita
sesuatu bahagian dari pertolongan kemenangan Yang dijanjikan itu?" Katakanlah (Wahai
Muhammad): "Sesungguhnya perkara (yang telah dijanjikan) itu semuanya tertentu bagi
Allah, (Dia lah sahaja yang berkuasa melakukannya menurut peraturan yang ditetapkan
Nya)." Mereka sembunyikan dalam hati mereka apa yang mereka tidak nyatakan kepada
mu. Mereka berkata (sesama sendiri): "Kalaulah ada sedikit bahagian kita daripertolongan yang dijanjikan itu, tentulah (orang-orang) kita tidak terbunuh di tempat
ini?" Katakanlah (Wahai Muhammad): "Kalau kamu berada di rumah kamu sekalipun
nescaya keluarlah juga orang-orang yang telah ditakdirkan (oleh Allah) akan terbunuh itu
ke tempat mati masing-masing." Dan (apa yang berlaku di medan perang Uhud itu)
dijadikan oleh Allah untuk menguji apa yang ada dalam dada kamu, dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hati kamu. Dan (ingatlah), Allah sentiasa mengetahui
akan segala (isi hati) yang ada di dalam dada.(Ali-Imran 3: 154)
-
8/3/2019 (La Tahzan) 048 Bersikap Optimis
5/5
5
Sesungguhnya kematian itu sama, tetapi caranya saja yang berbeza-beza.