l ron hubbard - fear - misteri empat jam yang hilang
DESCRIPTION
http://inzomnia.wapka.mobi L. Ron Hubbard FEAR Misteri Empat Jam Yang Hilang Edit & Convert: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Judul Asli: Fear Oleh: L. Ron Hubbard English edition °1940. 1991, 1995, 2000 L. Ron Hubbard Library Ali rights reserved Original Cover 1998 Bridge Publications, Inc. AH rights reserved L. Ron Hubbard Library grants Grasindo rhe exclusive right to print, publish and sell the Indonesian edition of Fear. 2000 L. Ron Hubbard Library Ali rights reserved ISBN 957-98816-9-3TRANSCRIPT
L. Ron Hubbard
FEAR
Misteri Empat Jam Yang Hilang
Edit & Convert: inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Judul Asli: Fear
Oleh: L. Ron Hubbard English edition °1940. 1991, 1995, 2000 L. Ron
Hubbard Library Ali rights reserved Original Cover 1998 Bridge
Publications, Inc. AH rights reserved L. Ron Hubbard Library grants
Grasindo rhe exclusive right to print, publish and sell the Indonesian
edition of Fear. 2000 L. Ron Hubbard Library
Ali rights reserved ISBN 957-98816-9-3 (paperback)
Fear
Misteri Empat Jam yang Hilang Oleh: L. Ron Hubbard CM 501 02.082
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang AU rights reserved Penerbit
PT Grasindo, Jl. Palmerah Selatan 22-28, Jakarta 10270
Alihbahasa: Judica Nababan Editor: Uli Aristi Sampul dikerjakan
kembali oleh A. Kunta Rahardjo Perwajahan isi dikerjakan kembali oleh
Suwarto
Edisi Indonesia diterbitkan pertama kali oleh penerbit PT Grasindo,
Anggota IKAPI, Jakarta 2002
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab Percetakan
KATA PENGANTAR
Ada kalanya seorang editor mendapatkan sebuah cerita yang ditulis
dengan indahnya sehingga ingin segera menyuguhkannya ke hadapan
pembaca. Fear adalah sebuah karya semacam itu, dan terlebih lagi,
cerita ini tidak hanya memiliki daya tarik luar biasa bagi pembacanya,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
tapi juga secara menyeluruh membangkitkan rasa kagum dari para
pengarang terkenal. Dari Ray Bradbury sampai Isaac Asimov, buku ini
mendapatkan pujian luar biasa sebagai karya tak terlupakan, karya
klasik abadi.
Ditulis lebih dari lima puluh tahun yang lalu, cerita ini tidak hanya
bertahan terhadap ujian waktu, namun, terlebih lagi, mendapat pujian
dari para ahli sejarah kesusastraan, seperti David Hartwell, untuk
mengubah dan menciptakan "dasar-dasar ragam sastra horor
kontemporer."
Kisah legenda biasanya juga muncul di sekitar karya-karya besar.
Robert Heinlein, seorang teman dekat L. Ron Hubbard, gemar sekali
menceritakan kisah bagaimana Fear ditulis di atas kereta dalam satu
perjalanan dari New York ke Seattle.
Namun adanya pengaruh yang kuat terhadap pembacalah yang
merupakan satu ujian yang paling
penting bagi sebuah karya. Dan Fear berhasil melewati ujian itu.
Stephen King, seorang yang tanpa diragukan lagi sebagai raja ragam
sastra horor memberikan pujiannya sewaktu ia mengingat kembali
prestasi yang diraih Fear:
Fear karya L. Ron Hubbard adalah satu dari sedikit ragam sastra jenis
horor yang patut diberi tambahan kata sifat "klasik" karena ini adalah
cerita klasik yang mengerikan, ancaman surealisme, dan horor.'Jika
Anda tidak menolak hal yang dingin menyeramkan-yang benar-benar
seram-dan Anda belum membaca Fear, saya mendorong Anda untuk
melakukannya. Bahkan jangan tunggu sampai malam gelap dan bertopan.
Ini adalah satu cerita yang benar-benar, sangat bagus.
Pujian ini tidak hanya datang darinya. Entah dibaca hari ini atau dibaca
kembali lima puluh tahun dari sekarang, pengaruh kuat yang
menyeramkan itu tidak akan pernah hilang.
L. Ron Hubbard melakukan sesuatu yang belum pernah sukses dilakukan
pengarang lain. Tanpa menggunakan hal-hal gaib-manusia serigala,
vampir; tanpa terpaksa mengambil tempat kejadian buatan yang
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
ekstrem-rumah berhantu di puncak bukit, laboratorium bawah tanah,
planet asing; dan
XI
tanpa menggunakan tokoh protagonis sakit jiwa- Freddy Kruger,
Norman Bates; ia menggunakan orang biasa, dalam situasi yang sangat
biasa dan menurunkannya dalam neraka, yang seluruhnya masuk akal
namun luar biasa.
Mengapa Fear begitu kuat? Karena hal itu dapat saja terjadi. Dan itu
yang mengerikan.
Dasar pemikiran sederhana itu sudah mengumpulkan lebih banyak pujian
daripada seribu buku tentang serigala melolong ke arah bulan pucat di
"suatu malam yang berangin topan."
Jadi, kalau Anda tidak takut kepada yang biasa, cerita ini untuk Anda.
Tapi jangan katakan bahwa kami belum memperingatkan Anda...
Para Editor
CATATAN PENGARANG
Ada satu hal yang kuharap dapat diingat pembaca dan hal itu adalah:
bahwa cerita ini seluruhnya logis karena yang akan muncul adalah
kebalikannya. Ini bukan cerita yang manis, bukan yang dapat dibaca
sendirian di tengah malam-karena bisa saja orang mengalami hal
kejadian berikut ini. Bahkan Anda, hari ini, dapat kehilangan empat jam
dalam hidup Anda, lalu mengalami apa yang dialami James Lowry.
L. Ron Hubbard
1
Musim semi yang indah hari itu menyelinap di ruang kerja Dr. Chalmers
yang terletak di Klinik Kesehatan Akademi Artworthy. Mungkin saja
terdapat dua roh kecil di udara yang mengendap di dalam kegelapan di
balik pintu, mencoba sedapat mungkin menjauhkan diri dari hangatnya
sinar matahari yang jatuh dengan lembut di atas permadani.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sambil mengancingkan kemejanya, Profesor Lowry berkata, "Berarti,
kondisiku akan baik-baik saja sepanjang tahun ini, begitu?"
"Bahkan sampai 38 tahun," jawab Dr. Chalmers dengan senyum. "Laki-
laki segagah Anda tidak usah terlalu mengkhawatirkan soal sekecil
malaria. Serangga sehebat jenis Yucatan sekali pun tidak
2
akan mempan. Anda akan demam sedikit. Tapi tidak usah cemas.
Ngomong-ngomong, kapan Anda kembali ke Meksiko?"
"Kalau menunggu izin istriku dulu, jangan-jangan aku tidak akan pergi
sama sekali."
"Andaikan istriku secantik Mary, istri Anda, Profesor," kata Chalmers,
"Aku persilakan Yucatan menularkan malarianya pada orang lain saja.
Wah," - lalu ia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ia tidak ingin
tahu tentang petualangan etnologis dari Atworthy itu - "Apa yang
menarik dari tanah dan tempat asing itu?"
"Fakta," jawab Lowry.
"Begitu, ya? Fakta tentang korban primitif, setan dan roh jahat. Oh ya,
artikel Profesor di Koran Mingguan edisi kemarin bagus sekali."
Pintu bergeser perlahan, mungkin saja disebabkan oleh embusan
dedaunan hijau yang datang dari jendela.
"Terima kasih," jawab Lowry, berusaha menyembunyikan kebanggaannya.
"Tentu saja." Chalmers muda menyambung. "Profesor cukup nekat.
Rekan Anda Tommy pernah melantur soal itu. Dia gemar sekali dengan
roh jahat dan iblis."
"Dia memang suka bergaya," kata Lowry. "Tapi apa maksud Dokter
dengan kata nekat tadi?"
"Profesor kan belum lama bekerja di bawah Jebson," jawab Chalmer.
"Dia hampir saja
3
menyalibkan seorang ahli matematika muda hanya karena memakai nama
Atworthy di sebuah majalah ilmiah. Tapi mungkin rektor kita tercinta
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
ini belum melihatnya. Tidak terbayang kalau si tua bangka itu membaca
Koran Mingguan."
"Oh," ujar Lowry. "Tadinya aku kira Dokter bicara soal penyangkalanku
atas hal-hal semacam itu. Sedangkan Tommy..."
"Ya, mungkin juga demikian," kata Chalmers. "Sebetulnya dalam hati,
kita semua percaya takhayul. Profersor sungguh percaya diri waktu
menampilkan kepercayaan kuno dan konyol bahwa roh jahat dapat
menyebabkan penyakit dan masalah."
"Kenapa tidak?" jawab Lowry sambil tersenyum. "Adakah yang pernah
bertemu langsung dengan roh dalam bentuk apa pun? Walaupun tentu
saja belum pernah tercatat bukti otentik."
"Bahkan," ujar Chalmers, "penampakan orang-orang suci sekalipun?"
"Setiap orang yang melaparkan dirinya sampai cukup lama dapat melihat
penampakan orang-orang suci."
"Tapi," sambung Chalmers, "waktu Profesor nekat bersedia
mengorbankan kepala pada seseorang yang dapat menunjukkan roh
jahat, Profesor sungguh sungguh -"
"Aku berani mengorbankan kepalaku, "kata Lowry. "Bicara Dokter agak
aneh untuk seorang ilmuwan."
4
"Aku sudah terlalu sering berada di ruang psikiatris," kata Chalmers.
"Awalnya aku pikir itu cuma para pasien. Tapi lama-kelamaan aku mulai
bertanya-tanya. Roh jahat biasanya muncul pada bulan purnama, bukan?
Profesor pernah menyaksikan seluruh penghuni ruang penyakit jiwa
menjadi liar selama tiga hari bulan purnama?"
"Itu omong kosong."
"Mungkin saja."
"Chalmers, di dalam artikel itu aku mencoba memperlihatkan betapa
orang mulai mempercayai perantara supranatural serta bagaimana
sebuah uraian ilmiah akhirnya dapat mengalahkan ketakutan yang
samar-samar. Janganlah sekarang Dokter tiba-tiba mengabaikan
keraguan pada penemuan-penemuan itu."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Oh" - dan Chalmers pun mulai tertawa - "Kita sama-sama tahu bahwa
'kebenaran' adalah sejumlah hal abstrak yang mungkin tidak pernah
ada. Berperanglah melawan roh jahat dan iblis, Profesor Lowry. Kalau
mereka mengamuk, bujuk mereka supaya menampakkan diri. Aku tidak
mengatakan bahwa mereka ada. Cuma aku merasa aneh melihat
seseorang dapat terus-menerus sedih tanpa sebab. Jika itu disebabkan
oleh getaran elektron pada kecepatan tertentu, atau karena roh udara,
bumi, dan air cemburu atas kenyamanan dan kebahagiaan manusia, aku
tidak tahu dan tidak peduli. Tapi melegakan juga kalau ada yang
membual tahu apa penyebabnya."
5
"Kalau aku tidak berhati-hati," sambung Lowry sambil mengenakan
jasnya, "jin-jin akan memangsaku."
"Mereka pasti akan memangsa Profesor begitu Jebson membaca artikel
itu," kata Chalmers.
Pintu kembali bergerak sedikit - tapi mungkin lagi-lagi disebabkan oleh
udara sejuk musim semi yang berbisik menembus jendela.
Sambil mengayunkan tongkatnya Lowry berjalan ke arah sinar matahari.
Senang rasanya berada kembali di rumah. Tempat ini menyenangkan,
bahkan juga baunya. Walau musim berganti, tidak pernah sekali pun
perubahan terjadi di kota ini, demikian pula dengan mahasiswanya. Pada
waktu gedung baru dibangun di kampus ini, entah mengapa selalu tampak
tua dan sendu sebelum setengah selesai sekali pun. Ada nuansa
ketenangan yang mirip tempat yang menyejukkan bagi mata seseorang
yang telah lama tersiksa oleh tajamnya terik matahari.
Dalam perjalanan menuju kantor, ia bertanya-tanya mengapa ia sampai
meninggalkan kota ini. Pohon-pohon elm raksasa yang pucuknya
bermunculan, mahasiswa-mahasiswa yang menguap menggeliat di atas
rumput segar. Jaket berwarna-warni, langit biru yang lembut, bebatuan
kuno serta ivy yang menjalar ...
6
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sekejap ia teringat awal kegilaannya berpetualang. Pencurian di asrama,
tuduhan, pengusiran serta penghinaan. Tiga tahun kemudian - sudah
terlambat untuk menghapus segala luka - mereka akhirnya
menghubunginya untuk memberi tahu bahwa si pelaku telah tertangkap
seminggu setelah pelariannya. Mengingat itu semua, ia kembali
merasakan penghinaan yang merasuk dirinya dan rasa malu bahwa ia
harus meminta maaf pada orang pertama yang ia temui.
Tapi semua sudah lewat. Semua sudah berlalu dan udara dipenuhi oleh
musim semi, harapan dan kelembapan tanah yang harum. Mendung di
atas sana sesekali menampakkan bayangan di atas trotoar dan kebun.
Angin sepoi-sepoi bermain-main dengan sisa musim gugur, mengejar
dedaunan di sepanjang rerumputan.
Tidak, pusat pendidikan yang tenang ini hanya berubah sedikit. Sekitar
25 tahun lalu, Franklin Lowry, ayahnya, melewati jalan yang sama.
Hampir 25 tahun sebelumnya Ezekiel Lowry melakukan hal yang sama.
Masing-masing melakukannya tidak hanya sekali tapi setiap hari di
masa-masa dewasanya, lalu wafat, dan kemudian diusung oleh kereta
kematian sepanjang jalan ini. Hanya James Lowry yang mengubah tradisi
ini, itu pun hanya sedikit, namun James Lowry, dengan caranya yang
tenang tapi sering keras kepala, telah mengubah banyak tradisi. Dialah
satu-satunya Lowry yang telah men-
7
cemarkan nama keluarga. Ia-lah yang pertama kali memiliki kecintaan
akan petualangan. Tapi memang Lowry anak yang aneh; tidak sulit; tapi
aneh.
Ia dibesarkan di sebuah rumah yang menyerupai nisan besar, di mana
tidak ada satu pun kata yang panjangnya kurang dari tiga suku kata, di
mana satu-satunya perhatian yang diberikan kepadanya sebatas "Hus!"
Itu sebabnya James Lowry membangun dunianya sendiri dari mimpi yang
rapuh. Jika ia mau melihat ke dalam rumah tua itu, ia pasti dapat
menemukan teman-teman masa kecil yang tersembunyi di bawah papan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
penutup lantai ruang atas; Swift, Tennyson, Carroll, Verne, Dumas,
Gibbon, Kolonel Ingram, Shakespeare, Homer, Khayyam serta pencipta
mitos dan legenda tak dikenal dari tempat-tempat yang pernah
diperlihatkan para penasihat dan teman-temannya. Sambil berjalan di
hangatnya sinar matahari, ia yakin tetap melintasi jalan ini, melewati
toko-toko dengan bendera yang bergantungan di jendela, melalui pohon
elm dan dinding tua. Kereta kematian mungkin juga akan mengusungnya
melalui trotoar ini ke tempat peristirahatan di samping para leluhur.
Ia beruntung, ujarnya. Istrinya begitu cantik. Sahabatnya baik dan
bijaksana. Reputasi dan posisinya sebagai etnologis cukup dihormati.
Memang kenapa kalau sedikit terkena malaria? Akan hilang dengan
sendirinya. Tidak ada yang salah jika orang-orang sulit memahami
sepanjang mereka menaruh
8
hormat dan bersikap baik. Hidup ini begitu indah dan pantas untuk
dijalani. Apa lagi yang kurang?
Ia berpapasan dengan sekelompok mahasiswa dan dua orang atlet yang
menegurnya dengan hormat, "Pak!" Seorang istri dosen yang diikuti oleh
pembantu mengangguk padanya dengan senyum persahabatan. Seorang
gadis dari perpustakaan mengikutinya dengan pandangan dan tanpa
menyadarinya Lowry terus berjalan tegak. Betul, hidup itu indah.
"Profesor Lowry, Pak!" panggil seorang asisten dari asisten entah dari
departemen mana.
"Ya?"
Lelaki muda itu sedikit kehabisan napas sehingga mengambil waktu
sebentar. Ia berdiri sambil meremas topinya. "Pak, Pak Jebson tadi
melihat Bapak lewat dan menyuruh saya untuk memanggil Bapak. Beliau
ingin bicara."
"Terima kasih," jawab Lowry, lalu berbalik dan mengayunkan langkahnya
ke lekukan jalan yang menuju ruang perkantoran. Dia tidak terlalu heran
mendapat panggilan itu karena sedikit pun ia tidak takut pada Jebson.
Rektor bisa datang dan pergi di Atworthy. Beberapa dari mereka
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
memiliki pemikiran aneh. Apabila Jebson termasuk orang yang kuno, ia
tidak khawatir sama sekali.
Gadis di luar ruangan melompat dari duduk dan membukakan pintu
sambil bergumam, "Beliau akan
9
segera menemui Profesor," dan Lowry pun melangkah masuk.
Sesekali rektor baru akan memboyong perabotan dan bahkan mencoba
mengubah penampilan ruangan kantor ini. Tapi usia dinding-dinding lebih
tua dari cat dan terlalu banyak permadani yang cepat usang untuk
diganti dengan yang baru. Para almarhum menatap dingin dari dalam
bingkai foto. Patung Cicero tak bermata berjaga di atas rak yang
bukunya sama sekali tidak pernah terbaca. Kursi-kursi begitu dalam dan
kuno sehingga dicurigai menyimpan jenazah mereka yang pernah duduk
dan tenggelam di dalamnya.
Jebson sedang memandang ke luar jendela seakan-akan segala sesuatu
yang tampak dapat porak poranda bila ia mengalihkan perhatiannya.
Tanpa menoleh ia berkata, "Duduklah, Lowry."
Lowry pun duduk memandangi sang rektor. Lelaki itu begitu kurus, pucat
dan tua. Ia sangat kaku. Tahun-tahun yang berlalu menambahkan
kerutan pada wajahnya yang sangat tidak ramah itu. Jebson tidak
bergerak, karena kebanggaannya adalah ia tidak pernah panik. Lowry
menanti.
Akhirnya Jebson membuka laci dan mengambil sepucuk koran berwarna
dari dalamnya. Lalu ia menaruh koran tersebut di depannya dengan
begitu hati-hati setelah menyingkirkan penanya.
Sampai di situ Lowry masih merasa tenang. Ia lupa sama sekali akan
artikel di Koran Mingguan itu.
10
Namun ia tetap tenang, karena tentu saja tidak ada yang salah dalam
artikel itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Lowry," kata Jebson sambil meneguk minuman, yang jika ditilik dari
raut wajahnya, pastilah asam cuka. Ia melanjutkan ucapannya sambil
memegangi gelas tepat di depan mukanya, "Lowry, kami sudah cukup
lama menahan kesabaran."
Lowry menegakkan duduk dan memandangi Jebson.
"Profesor dibutuhkan di tempat ini," ujar Jebson, "tapi Anda memilih
bertualang di tanah antah berantah, bersekongkol dengan orang kafir,
mencari pernakpernik seperti anjing yang mengais-ngais tulang yang
sudah dikubur dan dilupakan." Jebson sedikit terpana sendiri dengan
luwesnya perumpamaan yang dibuatnya lalu terdiam. Namun tak lama
kemudian ia menyambung. "Atworthy telah mendanai Anda padahal
seharusnya hanya membiayai gedung baru. Atworthy tidak dibangun
dengan sekadar omong kosong."
Lowry memberanikan diri berbicara, "Apa yang sudah saya temukan
lebih dari cukup untuk membiayai ekspedisi saya sendiri. Dana bantuan
itu sudah terbayar tiga tahun yang lalu -"
"Tugas kita memajukan generasi muda negara ini, bukan menggali tulang
dari kebudayaan kafir. Saya bukan seorang etnologis. Bahkan bersimpati
sedikit pada etnologi. Saya dapat mengerti kalau seseorang
menganggapnya sebagai hobi karena toh
11
manusia adalah hasil dari lingkungannya sendiri. Tapi saya tidak melihat
kebudayaan penyembah berhala dapat memberikan pencerahan dalam
memahami kemanusiaan. Begitulah. Anda tahu sendiri pendapat saya
mengenai hal ini. Kita mengajarkan etnologi dan profesor adalah ketua
jurusan antropologi dan etnologi. Boleh saja semua dipelajari, tapi saya
tidak setuju dengan kegandrung-an berlebihan ini!"
"Maaf," jawab Lowry.
"Saya menyesalkan hal ini," sergah Jebson dengan nada layaknya
seorang hakim menjatuhkan hukuman, "Dan yang saya maksud adalah
artikel ini. Atas izin siapa penulisan ini?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Mengapa?" Lowry yang malang terbata-bata, "Rasanya saya tidak
melakukan kesalahan. Menurut saya tugas seorang ilmuwan adalah
membagi pengetahuan pada mereka untuk digunakan sebagai -"
"Tidak ada hubungan antara fungsi seorang ilmuwan dengan semua ini,
Lowry. Tidak ada sama sekali! Ini sampah yang mendompleng fakta
ilmiah. Dan," sambungnya sambil merendahkan nada, "pagi ini saya
menemukan nama Artworthy di tempat seperti ini! Kalau mahasiswa itu
tidak menunjukkannya, saya tidak akan pernah tahu sama mengenai
semuanya. Ini dia, 'Oleh Profesor James Lowry, Etnologis, Akademi
Artworthy',"
"Saya tidak melihat perlunya alasan menggunakan nama lain - "
12
"Anda tidak berhak untuk menuliskan dari mana Anda, 'Profesor Lowry
dari Akademi Artworthy'. Itu upaya murahan untuk mencari nama. Itu
merendahkan pendidikan dan tujuannya," tambahnya sambil mendengus,
"Tapi memang jangan terlalu berharap dari seseorang yang hidupnya
sangat lain dari yang biasa."
"Apa maksud Anda?"
"Oh, saya sudah cukup lama di sini untuk mengetahui masing-masing
staf. Anda kan dipecat - "
"Masalah itu sudah selesai!" teriak Lowry. Wajahnya memerah dan
tampak terluka oleh kenangan pahit itu.
"Mungkin saja. Mungkin saja. Tapi bukan itu persoalannya. Artikel ini
murahan dan bodoh dan karena itulah sudah merendahkan nama
Atworthy." Jebson menundukkan badannya sambil membetulkan letak
kacamata. "Penyakit kejiwaan manusia sebagian dapat disebabkan oleh
hantu-hantu ahli tenung dari masa lalu!' Hah! 'Oleh Profesor James
Lowry, Etnologis, Akademi Artworthy,' Nanti Anda akan menulis
tentang ilmu setan sebagai sesuatu yang harus dipercayai semua orang!
Ini merendahkan martabat. Seluruh kota akan menggunjingkan hal ini - "
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry berhasil mengendalikan getar tangannya dan kini dapat
menghapuskan amarah di tenggorokannya yang menghalangi suaranya.
"Artikel itu bukan mengenai ilmu setan, Pak. Itu adalah upaya
13
untuk memperlihatkan pada orang bahwa kepercayaan pada takhayul dan
ketakutan tumbuh dari keyakinan masa lalu yang salah. Saya berusaha
untuk memperlihatkan bahwa roh jahat dan iblis sengaja direkayasa
oleh sejumlah suku untuk memperoleh kekuasaan dengan menciptakan
sesuatu yang menakutkan lalu menawarkan diri sebagai perantara - "
"Saya sudah membaca semuanya," sergah Jebson. "Saya sudah membaca
dan cukup banyak melihat. Mengoceh soal roh jahat dan iblis dan
merayu dewa-dewa rasa takut - Saya dapat menyimpulkan bahwa Anda
sudah menyinggung soal agama. Jangan-jangan Anda akan menyerang
agama Kristen sebagai ciptaan untuk menggulingkan negara kapitalistis
Roma!"
"Tapi -M Lowry berusaha berbicara, tapi wajahnya kembali memerah
dan ia pun menahan lidahnya lalu kembali menarik diri.
"Caci-maki liar mengenai roh jahat dan iblis ini," lanjut Jebson, "terbaca
sebagai protes Anda melawan suatu keyakinan yang berkaitan dengan
kekafiran dan kotornya dunia antah berantah yang mungkin telah
tertanam di benak Anda. Anda membuat diri Anda menggelikan. Anda
telah menjadikan Artworthy sebagai cemoohan. Saya khawatir tidak
dapat dengan rela memaafkan Anda untuk hal ini, Lowry. Saya tidak
melihat alasan selain karena Anda menginginkan uang dan
14
memperolehnya dengan mengorbankan nama baik lembaga ini. Masih ada
dua bulan tersisa pada tahun akademik ini. Kami tidak dapat
mengeluarkan Anda sampai akhir tahun ini. Tapi setelah itu," kata
Jebson sambil meremas koran dan melemparnya ke tempat sampah,
"Tampaknya Anda harus mencari pekerjaan lain."
Lowry mulai berbicara. "Tapi -"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Dengan reputasi yang lebih baik, mungkin saya masih bisa memaafkan.
Tapi reputasi Anda selalu buruk, Lowry. Kembalilah ke dunia antah
berantah itu. Bergabunglah dengan orang-orang kafir itu. Selamat
siang."
Lowry melangkah keluar. Ia bahkan tidak memandang gadis yang
membukakan pintu untuknya. Ia lupa memakai kembali topinya sampai ia
tiba di jalan. Ia melamun mengitari beberapa blok sebelum ia sadar
kembali. Sambil melamun ia bertanya-tanya apakah hari ini ia memiliki
jadwal mengajar lalu teringat bahwa ini hari Sabtu dan ia tidak
mengajar pada hari itu. Samar-samar terpikir olehnya bahwa ia sedang
berjalan menuju sebuah janji rapat atau pertemuan makan siang, -
bukan, pasti bukan makan siang karena saat itu pastilah sudah pukul dua,
dilihat dari posisi matahari. Kemudian samar-samar ingatannya pun
kembali.
15
Rasa menggigil itu sesaat membawa dia kembali berpikir tentang
dirinya. Tidak mungkin ia gemetar karena merasa dunia mendadak
kiamat. Pasti akan ada akademi-akademi lain yang senang
mempekerjakannya. Telah banyak jutawan yang menawarkan bantuan
dana kepadanya, karena melihat perjalanannya berhasil balik modal,
bahkan menguntungkan. Tidak, ia tidak boleh merasa kecil hati. Namun
demikian ia tetap menggigil seperti telanjang diterpa angin musim
dingin.
Awan mendung yang berlarian di atas menggelapi jalan selama beberapa
saat; tapi ada sesuatu yang mati dari suara dedaunan sisa tahun lalu
yang terkejar angin, ada sesuatu yang buruk dari pohon-pohon elmo itu.
Ia bersikeras mencari penyebab rasa dingin itu.
Ternyata karena Mary.
Marry yang malang. Wanita itu menyukai dunia penuh jamuan teh dan
rasa hormat. Ia besar di kota ini dan seluruh kenangan dan
persahabatannya ada di sini. Cukuplah dirinya saja yang digunjingkan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Rasanya terlalu berat jika istrinya pun harus meninggalkan
kehidupannya di sini. Teman-temannya akan menggelengkan kepala tanpa
sepenge-tahuannya.
Istrinya tidak akan mau tetap tinggal di sini, dengan orang-orang yang
berspekulasi mengapa suaminya dipecat, juga dengan orang-orang yang
tidak punya alasan lagi untuk mengundangnya minum teh.
16
Dan rumah besar tua itu - Mary sangat mencintainya.
Lowry sulit untuk mengerti Jebson karena ia terlalu murah hati untuk
memahami segala kemungkinan proses berpikirnya, mulai dari keinginan
laki-laki kecil itu untuk melukai yang lebih besar, rasa iri pada sisi
romantis dan misterius yang Lowry miliki, sampai pada penghinaan tidak
langsung terhadap Artworthy, dan ancaman pada agama dengan cara
yang sungguh aneh. Yang tersisa bagi Lowry hanyalah suatu kenyataan:
ini merupakan puncak dari kehinaan yang telah ia derita hampir 21 tahun
yang lalu. Luka lama dan luka yang sekarang melibat kusut di dalam
benaknya. Dengan seluruh rasa sakit itu ia pulang, lupa akan sakit
malaria yang dideritanya.
Malangnya Mary.
Marry yang malang, manis, dan cantik.
Ia selalu ingin tampak gagah bagi istrinya untuk menebus usianya yang
jauh lebih tua dari Mary. Dan kini ia membawakan Mary kehinaan dan
memisahkannya dari kehidupan terbaiknya. Ia pasti mampu
menjalaninya. Ia akan mengikuti Lowry. Ia akan merasa prihatin dan
tidak akan sekali pun menyatakan rasa sedihnya. Ya, ya, ia akan
melakukannya. Dan Lowry tidak akan dapat mencegah penyesalan,
bahkan mengatakannya sekali pun pada Mary.
Sekali lagi ia teringat akan sebuah janji di suatu tempat, tapi kemudian
ia tidak dapat mengingatnya
17
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
dengan jelas. Udara kini begitu dingin dan ia menarik topinya. Mendung
yang membayangi trotoar semakin menggelap.
Tiba-tiba ia mendapati dirinya tiba di dekat sebuah rumah tua dengan
hiasan kijang logam di depannya. Rumah Profesor Tommy Williams yang
tinggal sendiri karena hidup melajang.
Merasa aneh seolah-olah semua belum terjadi dan merasakan keinginan
mendapatkan perlindungan dan teman berbagi, ia bergegas menuju
rumah itu. Rumah besar itu tampak menakutkan ketika dipandanginya,
karena jendela di bawah atap tampak aneh menyerupai kaca mata
seorang hakim uzur. Sesaat ia merasa ragu, hampir berbalik untuk
meninggalkan tempat itu.
Kemudian ia membayangkan sosok Tommy, satu-satunya orang di dunia
ini yang dapat diajak berbicara, yang baginya adalah seorang anak.
Namun, kalau ia sudah melewati masa kanak-kanaknya dengan sikap malu
dan berdiam diri, Tommy memilih jalur lain karena ia menjadi
kegembiraan bagi para mahasiswa dan kampus. Ia telah berpetualang ke
negeri-negeri tua sehingga membawa udara kosmopolitan di kota ini,
tidak menghiraukan konvensi dan pemikiran yang membosankan. Tommy
Williams gemar bermain dengan hal-hal terlarang, mencicipi teh khusus
dengan nama-nama asing yang
18
aneh dan membaca buku-buku mistik okultisme. Ia meramal dengan bola
kristal dalam pesta pengumpulan dana dan senang memandangi
pelanggannya dengan penuh rahasia sedemikian rupa, seolah-olah semua
hanya rekaan belaka, tapi sebenarnya - sebenarnya apakah memang
nyata? Tommy penuh tawa dan keriangan, dengan gaya London dan
kecerdikan orang Prancis, pria ini terlalu pandai untuk punya musuh -
atau punya banyak teman.
Tidak. Ia tidak perlu berhenti di depan gerbang rumah Tommy. Akan
baik baginya bicara dengan Tommy. Ia akan menghiburnya dan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
mengatakan si Jebson tua itu keparat. Ia menaiki anak tangga dan
mengetuk pintu.
Sejumlah daun kering di teras depan menari-nari, menghasilkan musik
tersendiri lalu dengan naif bergegas melewati taman seolah-olah
mengejar awan kelabu supaya terhindar dari api unggun. Dedaunan yang
melarikan diri dari keusangan yang tak terhindarkan, tak mampu
bersaing dengan kuntum bunga yang dengan lembutnya menyembul tanpa
tahu bahwa yang berlari tersebut semula begitu cemerlang dan segar.
Lowry memikirkan hal itu dan tidak menyukainya karena ia merasa kuno
dan usang, tersisih oleh kesegaran dan kehijauan tanpa cacat, yang
begitu muda dan tak bersalah. Berapa hari lagi sebelum orang lain
mengambil kedudukannya? Seorang muda yang berkhotbah, mungkin,
dari buku-buku milik Lowry?
19
Ia kembali mengetuk pintu, rasanya ingin segera disambut oleh
kehangatan dan persahabatan. Giginya mulai bergemeretak dan ia
merasakan sensasi yang menyakitkan dalam perutnya. Malaria? -
tanyanya. Ya, ia baru saja kembali dari Chalmers yang menyebut demam
ini malaria. Belum sampai dua jam lalu ia mengintip melalui mikroskop
tetesan darahnya sehingga dapat menyaksikan lingkaran-lingkaran kecil
di dalam sejumlah sel darah merah. Malaria tidak membahayakan, hanya
tidak menyenangkan. Ya, pasti ini demam malaria dan sebentar lagi pun
menghilang.
Sekali lagi ia mengetuk pintu dan merasakan suaranya bergema ke dalam
ruang berlangit-langit tinggi. Ia ingin segera bergegas dari tempat ini.
Tapi ia tidak ke sini hanya untuk pergi lagi sewaktu Tommy datang
membukakan pintu. Ia menggigil kedinginan dan menaikkan kerah
bajunya. Sebentar lagi ia akan terbakar, pikirnya, tak beda dengan
selembar daun. Ia mengintip melalui jendela-jendela samping yang
mengapit pintu.
Sekali lagi ia berpikir bahwa ia memiliki janji di suatu tempat dan
mengingat-ingat sekejap.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Tidak, ia tidak akan terus berdiri di sini. Di kota ini belum pernah ada
rumah yang terkunci, dan Tommy, bahkan kalau pun ia sedang bepergian,
akan menyambutnya ketika kembali pulang. Ia membuka pintu tersebut
dan menutupnya setelah masuk.
Ruangan tersebut gelap, gelap oleh tahun-tahun yang terkumpul dan
kejadian yang terlupakan, dengan
20
tirai dan bunga yang dirusak debu dan berkabut oleh teriakan kekanak-
kanakkan dan batuk orang tua. Di kejauhan ada suara langkah kecil
menyerupai tikus yang terganggu ketika sedang tekun menggigiti buku.
Di sebelah kanan, pintu ganda terbuka ke arah ruang duduk, dan Lowry
yang merasakan perapian di sana segera mendekat dengan topi di
tangannnya. Ia terpana.
Tommy Williams terbaring di atas sofa, salah satu tangannya
bergantung, kakinya lebih tinggi dari kepalanya. Kemejanya terbuka. Ia
tidak mengenakan dasi ataupun jas. Untuk sesaat Lowry menyangka ia
sudah mati.
Lalu Tommy menguap dan mulai menggeliat, tapi di tengah gerakannya ia
merasakan kehadiran tamu dan segera berdiri, mengejap dan mengusap
matanya, lalu kembali melihat.
"Ya, ampun!" ujar Tommy, "Kau membuatku terkejut. Aku tertidur
nyenyak."
"Maaf," kata Lowry, merasa tak yakin. "Aku kira kau pergi dan mau
berniat menunggu sampai kau- "
"Tentu saja!" kata Tommy. "Aku juga tidur terlalu lama. Jam berapa
ini?"
Lowry melirik jam besar di ruangan itu. "Dua lewat lima."
"Nah. Beginilah akibatnya kalau terlalu banyak bermain dan tidak tidur.
Sini, kemarikan topimu dan hangatkan badanmu dekat api. Astaga, belum
21
pernah aku bertemu orang sebiru engkau. Sedingin itukah di luar?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Agaknya aku demam sedikit," jawab Lowry. "Kupikir karena malaria." Ia
merasa lebih baik -Tommy tampak begitu gembira melihatnya - dan ia
pun melintasi ruangan mendekati dua balok kayu bakar. Tommy
mendekat dan mendorong balok tersebut ke dalam api lalu menyibukkan
diri di bar, mencampur minuman.
"Kau harus jaga diri lebih baik, teman," kata Tommy. "Hanya ada satu
Profesor Lowry di Artworthy dan kami tidak mau mengambil risiko
kehilangan dia. Nih, ambil ini dan kau akan merasa lebih baik."
Lowry mengambil minuman tersebut, tapi tidak segera meneguknya. Ia
memandangi pot-pot tua dan keramik yang terletak di sudut ruangan.
Waktu kecil, ia dan Tommy tidak pernah diizinkan masuk ke dalam
ruangan ini kecuali ditemani penjaga atau untuk diperkenalkan; dan
kemudian dengan wajah belepotan, perasaan bersalah karena sesuatu
kesalahan, mereka juga diizinkan duduk kaku di kursi tetapi dengan rasa
tidak enak dan bodoh.
Tommy yang sekarang ini berbeda dengan Tommy pada waktu itu.
Namun senyumnya yang ampuh belum berubah, demikian juga rambutnya
yang hitam mengilat dan selalu awut-awutan. Wajahnya masih klasik,
tampak pucat dibandingkan
22
hitam rambutnya, sama halnya dengan keanggunan dan gerak lincah
seperti penari yang tetap dimilikinya. Tommy, pikir Lowry tiba-tiba saja
menyadari, adalah lelaki menarik, yang menurut pandangan Lowry hal-hal
itu mengimbangi sifat keterusterangannya yang kasar. Lowry meneguk
minuman dan merasa kehangatan yang menyenangkan menyebar di
tubuhnya.
Kini Tommy duduk di pinggir sofa. Ia selalu duduk seolah-olah bersiap
bangkit dalam sekejap. Ia menyalakan rokok, tapi lama sekali
memandangi Lowry hingga korek apinya membakar jarinya sehingga ia
menjatuhkannya lalu memasukkan ujung jarinya ke mulutnya. Segera ia
lupa akan rasa perihnya dan berhasil menyalakan api.
"Ada sesuatu yang buruk ya, Jim."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry memandangnya dan kembali minum. "Jebson menemukan artikelku
di Koran Mingguan dan mengamuk."
"Nanti juga reda," kata Tommy sambil tertawa.
"Pasti akan reda," ujar Lowry, "Tapi aku baru bertanya-tanya apa aku
pun bisa begitu."
"Ada apa sih?"
"Aku diberhentikan akhir semester mi."
"Si tua bodoh itu! Jim, ia tidak sungguh-sungguh. Dewan Penguruslah
yang berhak memerintahkan - "
"Ia yang mengendalikan Dewan Pengurus dan ia bisa melakukannya. Aku
harus mencari pekerja an lain."
23
"Jim, kau harus meluruskan masalah ini. Jebson selalu membencimu, itu
betul, dan ia selalu menjelek-jelekkan dirimu di belakangmu. Kau terlalu
ketus, Jim. Tapi dia tidak berhak mengeluarkanmu. Semua orang akan
marah!"
Mereka membahas masalah tersebut sejenak, dan pada akhirnya,
keputusasaan mulai mewarnai nada bicara mereka, dan kalimat mereka
menjadi tak terarah dan berakhir dengan keheningan yang diselingi oleh
letupan kayu.
Tommy berjalan mengitari ruangan, berhenti di depan almari dan
memungut sebuah keramik berbentuk gajah, lalu melemparkan makhluk
malang itu dan dengan gerakan cepat dan gelisah berbalik menghadap
Lowry. Bibirnya menyeringai tapi pandangan matanya menajam.
"Tampaknya artikel itu mulai mengejarmu," ujar Tommy.
"Kelihatannya begitu."
"Jangan, jangan pernah menuduhku berlebihan, Jim. Artikel itu
mengenai roh jahat dan setan dan cenderung mencemoohkan kekuatan
mereka - "
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tommy," ujar Lowry menampakkan salah satu senyumnya yang jarang
muncul, "Seharusnya kau mengajar ilmu persetanan. Kau hampir
mempercayainya."
24
"Kalau orang kehilangan keyakinannya, ia harus mencari peralihan,"
Tommy berkata sambil bergurau - atau apakah demikian? "Katamu dewa
keberuntungan itu palsu, menurutmu mencari pertolongan dewa daripada
bantuan Tuhan adalah tindakan bodoh. Kau bilang roh jahat dan setan
adalah hasil rekaan ahli tenung Machiavelli dan bahwa manusia hanya
dapat digerakkan oleh ketakutan pada sesuatu yang tidak mampu
mereka lihat. Katamu manusia mengira bahwa mereka menemukan dunia
penuh kebajikan berubah menjadi dunia yang penuh kejahatan dalam
kebutaan itu lalu menciptakan hantu-hantu tersembunyi untuk mendiami
mimpi buruk mereka."
"Memangnya kenapa?" ujar Lowry. "Betul. Dunia bukanlah kejahatan.
Udara, air, dan bumi tidak dihuni oleh kecemburuan yang ingin
menjatuhkan kebahagiaan manusia."
Tommy menaruh kembali keramik gajah itu dan mendaratkan dirinya di
atas bangku. Jelas ia terpancing dan tetap menundukkan matanya,
berpura-pura memeriksa kukunya yang rapi. "Tidak ada yang bisa
mengira, Jim."
Lowry tertawa pendek, lalu berkata, "Jangan kau katakan bahwa karena
kau begitu rupa mempelajari masalah ini sampai-sampai percaya pada
kemungkinan keberadaannya."
"Jim, kau selalu menganggap dunia ini indah. Itu semacam reaksi
mekanis yang muncul karena
25
kau ingin melupakan perlakuan buruk yang kau peroleh. Kau harus
meniruku, Jim. Aku tahu dunia ini jahat, cepat berubah. Manusia pada
dasarnya bersifat buruk, maka dari itu, aku selalu gembira mendapatkan
sedikit saja kebaikan dan bosan melihat sesuatu yang jahat. Sebaliknya,
kau terus maju dengan keras hati menuju kesedihan dan kekecewaan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Bagimu segala sesuatu itu baik, dan kau muak karena menemukan
kekejaman, kejahatan, dan kekotoran. Lalu kau datang gemetaran
padaku, disakiti oleh pengkhianatan yang dilakukan oleh seseorang yang
semula kau kira baik hati. Cara pandangmu hanya akan membawamu ke
dalam kesedihan dan tangis, Jim. Hantu-hantu atau bukan, paling aman
bagi seorang manusia bila dapat mengetahui bahwa semuanya jahat, dan
bahwa udara, tanah, dan air sesak oleh roh jahat dan setan yang
menanti saatnya mencemooh dan menambah kesedihan manusia."
"Dan aku," ujar Lowry, "Begitu tunduk pada takhyul dan mewarisi
kembali pikiran gelap nenek moyangku yang tak beradab. Biarlah setan
mengalahkan setanmu, Tommy Williams, karena itu semua menurutku
tidak ada."
"Tapi tak lama lagi setan itu akan muncul," jawab Tommy dengan
tenangnya, bahkan sedikit mengancam, "Mereka akan mendapatkan
dirimu."
"Bagaimana kau dapat berkesimpulan seperti itu?"
26
"Ia akan muncul," ujar Tommy, "Roh jahat dan setan telah memenangkan
pertarungan pertama."
"Bah," jawab Lowry, tapi rasa dingin merasukinya.
"Kau mengatakan dalam artikel Koran Mingguan bahwa mereka tidak
ada. Artikel yang sama telah membangkitkan amarah si pendendam tolol
dan mengakibatkan pemecatanmu."
"Omong kosong, " ujar Lowry, dengan lebih pelan.
"Berhati-hatilah dan katakan bahwa dunia ini penuh kejahatan. Jaga
langkahmu dan lupakan sifat ksatriamu. Sekarang bersikaplah manis dan
pulanglah. Minum obat kinamu dan beristirahatlah."
"Dan aku mendatangimu untuk mencari penghiburan," Lowry berkata
sambil tersenyum.
"Penghiburan itu suatu kebohongan," jawab Tommy. "Yang kuberikan
padamu lebih dari penghiburan."
"Roh jahat dan setan?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kebijakan."
Lowry berjalan ke ruang depan. Udara dingin menyulitkannya berbicara
dengan jelas. Kembali ia bingung mengingat janjinya di suatu tempat
siang ini. Hampir saja ia mengingat waktunya pukul tiga kurang lima
belas dan jam pun berdentang. Ia menggapai topinya yang terletak di
atas tumpukan jaket dan tongkat di dalam rak.
2
Saat itu senja mendekati malam. Jendela di sepanjang jalan diterangi
lampu sehingga orang dapat melihat penghuni di baliknya asyik
berbincang-bincang dan makan. Embusan angin membuat koran
beterbangan. Di atas sana, bulan dengan tenangnya mengintip melalui
celah bebatuan dan awan gelap yang tak henti-hentinya bergerak.
Bintang berkedip di atas sekumpulan warna biru, hitam dan perak.
Di manakah ia?
Palang jalan tersebut bernama Jalan Raya Elmo dan Locust. Berarti ia
cuma setengah blok dari rumah Tommy dan sekitar satu blok lagi dari
tempat tinggalnya. Ia tampak khawatir dan sesekali melihat jam yang
ternyata sudah pukul tujuh kurang seperempat.
28
Pukul tujuh kurang seperempat!
Rasa dingin menyergapnya dan giginya bergemeletuk sekejap sebelum ia
melemaskan rahangnya. Ia mencari-cari topinya tapi ternyata sudah tak
ada. Ia pun merasa panik karena kehilangan topinya dan melayangkan
pandangannya ke sana kemari untuk mencarinya.
Sekelompok mahasiswa melintasinya; seorang gadis tampak tersanjung
oleh godaan ketiga teman prianya; salah seorang dari mereka
mengangguk hormat pada Lowry.
Pukul tiga kurang seperempat.
Pukul tujuh kurang seperempat.
Empat jam!
Di mana saja ia selama itu?
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Di rumah Tommy. Oh ya. Ia di rumah Tommy. Tapi ia pergi dari rumah
itu pukul tiga kurang seperempat. Dan kini sudah pukul tujuh kurang
seperempat.
Empat jam!
Seumur hidup ia belum pernah semabuk ini. Namun ia tahu betul kalau
seseorang minum terlalu banyak, biasanya sakit kepala dan perut mulas
akan menyusul. Seingatnya, ia hanya minum segelas di rumah Tommy.
Tentu saja satu gelas minuman keras tidak cukup untuk mengosongkan
pikirannya.
Sungguh mengerikan kehilangan empat jam. Namun ia sendiri tidak
memahami mengapa bisa mengerikan.
29
Ke mana saja ia pergi selama itu?
Apakah ia baru menemui seseorang?
Mungkinkah seseorang akan mendatanginya esok dan berkata, "Ceramah
Anda kemarin di klub bagus sekali, Profesor Lowry"?
Ini bukan karena malaria. Biasanya malaria dapat membuat orang
pingsan. Tapi dalam igauannya sekalipun seseorang dapat mengetahui
dirinya di mana. Ia sendiri tidak merasakan gejala telah mengigau atau
tidak sadar. Ia tidak mabuk dan itu bukan karena malaria.
Ia mulai bergegas melangkahkan kaki menuju rumahnya. Rasa sakit
berkepanjangan yang sulit dijelaskan menyerangnya. Ia pun merasakan
sensasi 'hampir saja ingat' yang terasa menyedihkan, yang sulit
terungkap dengan kata-kata. Kalau saja ia berusaha lebih keras, ia akan
tahu di mana ia sebelumnya.
Malam itu tak menyenangkan baginya, dan hanya rasa itulah yang tetap
menyadarkan langkahnya. Pepohonan dan semak-semak menyerupai
sosok yang mengendap-endap yang dalam sekejap dapat berubah
menjadi-menjadi-demi Tuhan, ada apa dengan dirinya? Mungkinkah ini
karena ia takut gelap?
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Dengan mantap, ia kembali melanjutkan langkahnya. Yang dapat ia lihat
adalah rumah tua yang tertidur, menyimpan bayangan gelap di
sekitarnya seperti kenangan akan masa muda yang hilang.
30
Sejenak ia berhenti di kaki tangga, sedikit bertanya-tanya mengapa tak
ada cahaya di depan rumahnya. Tapi mungkin Mary merasa khawatir
karena ia tidak kunjung pulang dan segera menyusul ke kantornya -
tidak, ia pasti akan menelepon. Rasa cemas segera menyergapnya.
Tiba-tiba jeritan muncul dari kegelapan.
"Jim! Ya Tuhan, Jim!"
la melompati anak tangga dan hampir merubuhkan pintu ketika masuk.
Sesaat keraguan menghentikannya di ruang depan. Matanya berkeliaran
berusaha mencari tahu asal suara Mary.
Hanya kesunyian dan kenangan yang ada di rumah ini.
Ia bergegas menaiki tangga yang lebar ke tingkat dua sambil
menyalakan lampu. Ia mengamati seluruh ruangan yang ada di lantai dua
tanpa hasil, lalu menaiki tangga sempit menuju gudang atas. Ruangan
tersebut jelek dan angin meniupi menara tua sehingga kopor-kopor kayu
menggeram seperti binatang di kegelapan. Ia menyalakan korek api.
Mary tidak ada di sana.
Gemetaran ia pun turun untuk memeriksa kembali ruangan yang ada di
lantai dua. Ia mulai merasa mual dan darahnya bergejolak di dalam
keningnya. Ia sudah menyalakan seluruh lampu dan sinar lampu tampak
begitu menyengat baginya, begitu terangnya sehingga tampak rumah
yang kosong.
Mungkinkah ia sedang ke rumah tetangga?
31
Mungkinkah ia harus menghadiri makan malam tanpa Lowry? Ya, bisa
jadi. Sebuah pesan di samping kursinya mungkin menyuruhnya bergegas
berganti pakaian dan berhenti mempermalukan mereka.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Di lantai dasar ia kembali mencari pesan tertulis dengan saksama, di
samping kursinya, di atas meja makan, di dapur, di atas meja kerjanya,
di dalam jubahnya - Tidak, tidak ada satu pun pesan tertulis.
Ia menenggelamkan dirinya di dalam sofa di ruang kerjanya dan
menutup wajahnya. Ia berusaha mengendalikan diri dan menghentikan
gemetar tubuhnya. Ia berusaha melawan rasa mual yang ia tahu adalah
teror. Mengapa ia membiarkan dirinya marah? Pasti istrinya tidak pergi
jauh. Dan kalau pun ia tidak meninggalkan pesan, pasti tak lama lagi ia
akan kembali.
Tidak ada sesuatu pun yang akan menimpa seseorang di kota yang malas
dan membosankan ini.
Ketidakhadiran Mary segera menyadarkan dirinya akan arti kehidupan
tanpa istrinya. Selama ini ia telah bersikap jahat, meninggalkan istrinya
dan melarikan diri ke tanah yang jauh, membiarkannya di tempat yang
tua dan sepi ini serta kebaikan hati rekan-rekan sefakultasnya yang
masih diragukan. Hidup tanpa Mary akan berarti rangkaian hari tanpa
tujuan dan harapan.
Ia duduk di sana selama beberapa menit, mencoba menenangkan diri dan
mencoba meyakinkan dirinya bahwa segala sesuatu berjalan dengan baik.
32
Tak lama kemudian ia berhasil menanamkan pikiran, kalau bukan rasa
nyaman, yang menghentikan gemetar tubuhnya.
Pintu depan terbanting dan terdengar langkah kaki yang bergegas dari
ruang muka. Lowry melompat berdiri dan berlari menuju pintu.
Ia sedang menggantungkan mantel bulunya yang baru.
"Mary!"
Terkejut ia memandang Lowry.
"Di sini kau rupanya, Lowry! Di mana saja kau selama ini, petualang!"
Tapi ia tidak mendengarkannya; dengan tawa penuh kebahagiaan ia
memeluk Mary erat sekali. Wanita itu pun tertawa, walaupun pelukan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
tersebut menghancurkan tata rambutnya dan mengusutkan kerah putih
gaunnya.
"Kau cantik sekali," ujar Lowry. "Kau begitu indah dan agung. Jikalau aku
tidak memilikimu, aku akan segera keluar dari rumah ini dan melompat
dari tebing."
"Sebaiknya jangan."
"Kaulah satu-satunya wanita di dunia ini. Kau manis, setia, dan baik hati!"
Wajah Mary bersinar dan matanya terlihat lembut ketika ia
mendorongnya sedikit ke belakang
33
untuk memandang suaminya. "Beruang tua. Sekarang beri penjelasan
padaku. Ke mana saja kau?"
"Mengapa -" lalu ia berhenti, merasa tak nyaman. "Entahlah, Mary."
"Coba kucium napasmu"
"Aku tidak mabuk."
"Tapi kau gemetaran, Jim! Kau terkena malaria lagi? Dan sekarang kau
berjalan-jalan padahal seharusnya berbaring -"
"Aku baik-baik saja. Sungguh, aku tidak apa-apa, Mary. Di mana kau
tadi?"
"Keluar mencarimu."
"Maaf aku sudah membuatmu cemas."
Mary mengangkat bahunya. "Kadang-kadang kau membuatku cemas dan
aku tahu betapa aku memujamu. Dan sekarang kita terus berbicara
sementara kau belum makan sedikit pun. Aku ambilkan makanan untukmu
segera."
"Jangan. Biar aku saja. Duduklah kau di dekat perapian. Aku akan
menyalakannya dan - "
"Omong kosong."
"Lakukanlah permintaanku. Kau duduk di sana supaya aku dapat
memandangimu. Jadilah yang tercantik sementara aku menyiapkan
makananku. Jangan, jangan membantah."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia tersenyum ketika suaminya memaksanya duduk di atas kursi dan
tertawa geli sewaktu Lowry menjatuhkan batang kayu yang ia ambil dari
dalam keranjang. "Si beruang ceroboh"
34
Ia segera menyalakan api. Mengangkat tangannya tidak setuju ketika
Mary bergerak, Lowry berlari ke ruang makan lalu ke dapur, dan
tergesa-gesa membuatkan dirinya roti berisi daging panggang kemarin
dan segelas susu. Ia begitu takut Mary pergi sebelum ia kembali
sehingga ia melawan dorongan kuat untuk minum kopi.
Ia segera kembali ke ruang duduk dan menghela napas lega mendapati
istrinya masih ada di sana. Ia duduk di sofa depan istrinya dan
menggenggam roti isi di mukanya sambil memandangi Mary.
"Ayolah makan," ujar Mary. "Aku tidak suka membiarkanmu menyantap
makanan dingin."
"Jangan. Kau tidak boleh melakukan apa pun. Duduk sajalah dan jadilah
istriku yang cantik." Ia mengunyah perlahan, sedikit demi sedikit
merasa santai sampai ia pun meringkuk dengan nyaman di sofa. Tapi
sesuatu menegakkan dirinya. "Waktu aku datang, aku mendengar
jeritan."
"Jeritan?"
"Ya. Kedengarannya kau memanggilku."
"Pasti acara radio Allison itu. Anak-anak memang suka mendengarkan
acara buruk itu dan tidak pernah teringat untuk mengecilkan suaranya.
Seluruh keluarga itu mungkin tuli."
"Mungkin kau benar. Tapi aku takut sekali tadi." Ia kembali merasa
santai lalu memandanginya.
Matanya begitu menantang, hitam dan menyenangkan. Pada waktu ia
memandang, Lowry
35
dapat merasakan kenyamanan yang merasuki tubuhnya. Bodohnya ia
pergi meninggalkan Mary. Ia begitu muda dan cantik - Ia bertanya-
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
tanya apa yang ia lihat dari seorang tua bodoh seperti dirinya. Tentu
saja umur mereka cuma beda sepuluh tahun, dan ia sering sekali tinggal
di luar rumah sehingga ia tidak terlalu kelihatan jauh sekali di atas umur
tiga puluh satu atau tiga puluh dua. Namun, pada waktu ia duduk seperti
ini, mengamati wajah manis Mary serta tubuhnya yang indah serta
menatapi cahaya api pada rambutnya yang kelam serta merasakan rasa
sayang di matanya, ia sungguh tidak dapat memahami sepenuhnya
mengapa wanita itu bisa jatuh cinta padanya. Mary, yang dapat saja
memilih dari lima puluh pria, yang bahkan pernah didekati oleh Tommy
Williams - Apa yang ia lihat dari orang besar, ceroboh, dan menyerupai
batu seperti dirinya? Selama beberapa saat ia merasa panik memikirkan
suatu hari Mary bosan dengan sikap diamnya, kebiasaan kurang
menunjukkan perasaannya, ketidakhadirannya yang lama -
"Mary -"
"Ya, Jim?"
"Apakah kau mencintaiku sedikit saja?" "Jauh lebih banyak dari sedikit,
Jim Lowry." "Mary -" "Ya?"
"Tommy pernah meminangmu, bukan?" Rasa tidak suka tampak di wajah
Mary. "Orang
36
yang punya banyak skandal dengan mahasiswanya tapi berani melamarku
- Jim, jangan cemburu lagi. Bukankah kita sudah membicarakan hal ini
sebelumnya."
"Tapi kau malahan menikahiku."
"Kau begitu kuat dan memiliki segala yang diinginkan seorang wanita,
Jim. Wanita menemukan ketampanan hanya ketika mereka menemukan
kekuatan. Ada yang salah pada diri seorang wanita jika ia jatuh cinta
karena ketampanan seseorang."
"Terima kasih, Mary."
"Dan sekarang, Pak Lowry, sebaiknya kau tidur sebelum tergeletak di
sofa itu." "Sebentar lagi."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tidak!" Ia berdiri dan menarik bangun Lowry. "Kau setengah demam
tinggi dan setengah kedinginan. Sebaiknya kau tidur kalau mengalami
serangan seperti ini. Aku tidak mengerti apa enaknya bertualang jauh
dan memanggang diri di bawah matahari serta membiarkan serangga
menyengatnya. Tidurlah, Pak Lowry."
Ia membiarkan Mary mendorongnya ke atas tangga lalu ke kamar.
Kemudian ia memberikan istrinya ciuman panjang dan pelukan yang cukup
meremukkan rusuknya sebelum ia membiarkan Mary kembali ke ruang
duduk.
Ia merasa nyaman pada waktu membuka baju dan hampir saja menyanyi
ketika ia menggantungkan jasnya dan mendapati robekan besar di bagian
37
kerah. Ia mengamati robekan itu dengan saksama. Ya, ada robekan lain
dan kain itu kusut serta penuh dengan lumpur yang mengering. Astaga!
Jasnya rusak! Ia mengamatinya dengan bingung, lalu, merasa jijik karena
telah menghancurkan jas buatan Inggris yang bagus, ia melempar jas
dan celananya ke dalam keranjang pakaian kotor.
Sambil mengenakan piyamanya ia merenungkan betapa baik hati Mary.
Ia pasti tampak berantah an sekali tapi istrinya sama sekali tidak
menyebutkan hal itu.
Ia mencuci tangan dan mukanya sambil memikirkan bagaimana ia bisa
menghancurkan pakaiannya. Ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk
mandi yang besar dan hendak mengenakan jaket tidurnya ketika ia
tersentak melihat sesuatu seperti tanda di atas lengannya.
Tanda itu tidak terlalu besar dan tidak terasa sakit. Ia mendekatkan
lengannya ke lampu. Tanda itu berwarna merah! Tidak menyerupai tato.
Aneh sekali bentuknya, seperti jejak kaki anjing kecil; satu, dua, tiga,
empat jejak kaki yang kecil, seolah-olah seekor binatang mungil berjalan
di atasnya. Tapi hanya sedikit anjing yang sekecil itu. Lebih mirip kelinci
-
"Aneh," ia bergumam sendiri.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia masuk ke dalam kamar dan mematikan lampu. "Aneh." Ia masuk ke
dalam selimut dan menepuk-nepuk bantalnya. Tanda yang menyerupai
jejak
38
kaki kelinci. Bagaimana sampai ia mengotori jasnya dan menodainya
dengan lumpur? Apa yang telah menandai lengannya? Ia merasa dingin
dan merasa sulit menghentikan ketegangan rahangnya.
Bulan yang lenyap sejenak akibat awan yang berlarian membentuk
gambar jendela di kaki tempat tidurnya. Ia melempar selimutnya,
sedikit merasa terganggu karena lupa membuka jendela. Ia pun
membuka jendela. Udara dingin menyergapnya sehingga ia bergegas
kembali ke balik selimut.
Besok adalah hari yang baru. Ia akan merasa membaik pada waktu
matahari terbit, namun belum pernah malaria menimbulkan rasa mual di
dalam perutnya seperti ini.
Cahaya bulan berwarna biru dan angin pun menerpa pintu sehingga mulai
menimbulkan suara yang menyedihkan. Suara tersebut tidak
berlangsung terus-menerus tetapi perlahan-lahan berubah dari bisikan
menjadi erangan dan jeritan, lalu akhirnya menghilang menjadi helaan
napas. Terbaring di sana, Jim Lowry merasa mendengarkan sesuatu, ia
pun membalikkan tubuhnya dan mencoba menutup telinga kanannya, dan
menenggelamkan telinga kirinya di bawah bantal.
Angin merintih dan dalam setiap beberapa detik suaranya akan berubah
menjadi tangisan, uDi mana?" Lalu embusan angin itu akan mengeluarkan
39
gumaman dan gerutu lalu muncul kembali seolah-olah mengendap-endap
ke samping tempat tidurnya lalu menangis, "Mengapa?"
Jim Lowry membalikkan tubuhnya dan kembali menutupi telinganya
erat-erat dengan bantal.
"Di mana?"
Rengekan penuh keluhan. "Mengapa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jendela bergoyang-goyang dengan kerasnya seolah-olah seseorang
sedang mencoba masuk. Bergidik Lowry bertelekan pada sikunya dan
memandangi cahaya terang. Tetapi sinar bulan hanya ditutupi oleh awan
yang berkejaran. Sekali lagi jendela terpukul dan lagi-lagi hanya sinar
bulan.
"Tololnya aku," ujar Lowry sambil menarik selimut ke atas tubuhnya.
Helaan napas.
"Mengapa?
Rengekan penuh keluhan. "Di mana?"
Tirai mulai menerpa kaca jendela dan Lowry melompat berdiri menutup
jendela supaya tirai tidak dapat bergerak. Tetapi benang dan piringan
terus-menerus menerpa kaca jendela sehingga Lowry terpaksa
memasang peniti untuk mengamankannya.
"Bodoh sekali aku," ujar Lowry.
Ia pernah mendengar suara pukulan dari kegelapan. Ia telah menyelinap
ke dalam gua yang gelap dan merasakan tarantula dan ular berkeliaran
40
di atas sepatu botnya. Pernah ia terbangun melihat seekor mocassin
menjulur keluar dari atas selimutnya. Ia pun pernah terkena kutukan.
Pernah pula ia menjauhkan pisau dari seorang penduduk asli mabuk yang
sedang mengamuk -
Suara helaan napas.
"Mengapa?"
Rengekan penuh keluhan. "Di mana?"
Jari-jemari sadis rasa takut menghampiri dan menjamah hatinya dan
menirukan detakan untuk mengalirkan darahnya menuju tenggorokan.
Hanya erangan angin di bawah pintu dan gerutuan tirai serta derakan
bingkai jendela dan sinar bulan berwarna biru tepat di atas bagian
bawah tempat tidurnya -
Pintu terbuka perlahan dan tirai melambai ke luar bersamaan dengan
embusan angin dari jendela. Pintu tertutup dengan keras dan dinding
bergetar. Lalu sebuah sosok berwarna putih perlahan mendekatinya
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
dengan langkah tanpa suara dan sebentuk wajah berwarna putih
memudar sinarnya di atas kilatan pisau. Semakin dekat dan mendekat.
Lowry segera menyerang sosok tersebut dan menjatuhkan pisau
tersebut.
Ternyata sosok itu adalah Mary.
41
Mary berdiri seraya memandanginya dengan pandangan terluka,
tangannya kosong tetapi tetap tergantung. "Jim!"
Lowry gemetar ketakutan karena khawatir mungkin telah melukai Mary.
Dengan lemas ia merebahkan dirinya di ujung tempat tidur, namun lega
rasa hatinya. Pecahan kaca tergeletak di atas permadani tampak
sewaktu Mary menyalakan lampu. Genangan susu hangat menguap di
dinginnya udara. Mary menyembunyikan tangan di belakang badannya,
dengan kecurigaan yang tiba-tiba muncul, Lowry menarik tangan
istrinya. Ia telah mendorong gelas sedemikian kerasnya hingga melukai
Mary.
Ia mendekatkan tangan mungil tersebut ke cahaya dan dengan saksama
menarik serpihan kaca dari luka tangannya lalu mencecahkan bibirnya di
atas luka untuk melancarkan aliran darah. Ia lalu mengambil alat
pertolongan pertama ekspedisinya di dalam laci dan mengeluarkan
antiseptik serta perban. Mary tampak lebih mengkhawatirkan pria
tersebut ketimbang tangannya.
"Mary."
"Ya?"
Ia menarik istrinya duduk di pinggiran ranjang lalu menaruh selimut ke
punggung Mary.
"Mary, sesuatu yang mengerikan telah terjadi padaku. Aku tidak
memberitahukanmu. Ada dua hal yang tak kukatakan padamu. Jebson
membaca
42
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
artikel di Koran Mingguan itu dan akhir semester ini aku akan dipecat.
Kita... kita harus meninggalkan Antworthy."
"Hanya itukah Jim? Kau kan tahu aku tidak peduli dengan tempat ini.
Aku akan pergi ke mana pun engkau pergi." Ia hampir tertawa.
"Tampaknya kau harus membawaku, tak perduli selebat apa pun hutan
itu, Jim."
"Ya, kau boleh pergi denganku, Mary. Bodohnya aku selama ini tidak
pernah mengajakmu. Kau pasti sangat kesepian di sini."
"Aku selalu kesepian tanpamu, Jim."
Lowry mengecup istrinya dan mengira seperti inilah rasanya ketika
seorang pendeta menyentuh kaki dewi pujaannya.
"Dan hal yang lain, Jim?"
"Entahlah, Mary. Aku tidak tahu keberadaanku dari pukul tiga kurang
seperempat sampai dengan pukul tujuh kurang seperempat. Empat jam
hilang dari hidupku. Aku tidak mabuk dan mengigau. Empat jam, Mary."
"Mungkin kau jatuh dan terluka."
"Tapi tak ada bekas luka."
"Mungkin kau tidak tahu semuanya mengenai malaria."
"Jikalau itu dapat mengosongkan pikiran seseorang, berarti penyakit itu
sangat parah sehingga seorang pasien tidak akan mengalami yang
kurasakan sekarang. Bukan, Mary. Ini ... ini berbeda.
43
Tommy dan aku berbicara mengenai iblis dan roh jahat dan ...
menurutnya ... mungkin sebaiknya aku tidak menyerang mereka dalam
artikel itu. Yah - dunia ini tempat yang menyenangkan, Mary, dan tidak
dipenuhi oleh mahkluk jahat. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk
berjalan ketakutan di dalam kegelapan."
"Tentu saja ia tidak punya alasan, Jim. Besok kau akan tahu apa yang
terjadi. Mungkin saja tidak ada masalah sama sekali."
"Menurutmu begitu, Mary?"
"Tentu saja. Sekarang berbaring dan tidurlah."
"Tapi -"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ya, Jim?"
"Aku merasa... aku merasa sesuatu yang mengerikan menimpaku dan
sesuatu yang lebih mengerikan lagi akan terjadi padaku. Aku belum
mengetahuinya. Oh, seandainya aku mengetahuinya!"
"Berbaring dan tidurlah, Jim."
"Tidak, tidak. Aku tidak dapat tidur. Aku akan keluar berjalan-jalan.
Mungkin bergerak sedikit akan menjernihkan pikiranku dan aku dapat
mengingat-"
"Tapi kau sakit!"
"Aku tidak dapat berbaring lagi. Aku tidak bisa diam saja!"
Ia menurunkan jendela dan mulai berpakaian. Mary memandanginya
dengan pasrah ketika Lowry mengenakan jaket.
44
"Kau tidak akan pergi lama?"
"Paling-paling hanya setengah jam. Rasanya aku harus berjalan daripada
meledak. Tapi jangan biarkan dirimu terganggu. Tidurlah."
"Ini hampir tengah malam."
"Rasanya "Ia berhenti sejenak, lalu melanjut kan kata-katanya dengan
nada yang berbeda. "Rasanya siang tadi sekitar pukul tiga kurang
seperempat aku punya janji dengan seseorang. Mungkin aku pergi ke
suatu tempat - Tidak. Aku tidak tahu ke mana aku pergi dan apa yang
aku lakukan. Aku tidak tahu, Mary."
"Ya, Jim?"
"Kau baik baik saja?" "Tentu saja."
Ia mengancingkan bagian atas jubahnya lalu menunduk dan mengecup
istrinya. "Aku akan kembali dalam setengah jam. Rasanya ... pokoknya
aku harus berjalan, itu saja. Selamat malam."
"Selamat malam, Jim."
3
Malam itu cerah. Ketika ia menghentikan langkahnya sejenak pada anak
tangga teratas, harum kesegaran tanah dan tetumbuhan menyergapnya
dan menghidupkan kembali kenangannya. Saat itu sama seperti malam
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
yang membuat seorang anak kecil ingin berlarian terus di tanah lapang,
merasakan bumi melayang dari bawah kakinya, terbawa oleh
kegembiraan tak terperikan dan perasaan hidup saja. Pada malam
seperti itulah ia dan Tommy pernah pergi ke sebuah gua yang kata orang
berhantu satu mil jauhnya dan kota. Mereka ketakutan ketika melihat
sesosok putih yang kemudian ternyata hanyalah seekor kuda tua yang
kesepian. Kenangan itu menghidupkan kembali ingatan Lowry akan
46
Tommy; akan imajinasinya yang fantastik dan kefasihan lidahnya
berbicara.
Dan bagaimana senangnya Tommy menakut-nakuti teman-teman yang
tidak terlalu cemerlang dan tidak imajinatif, yang sekarang terasa
nekat. Penyihir, hantu, dongeng janda tua, setan dan hantu, dan ilmu
sihir hitam. Bagaimana Tommy, yang tidak percaya pada apa pun, senang
berpura-pura mempercayai hal-hal yang membuat orang ngeri. Dia suka
menakuti murid-muridnya sampai terjengkang dari kursi mereka, dengan
membungkukkan badannya sedikit di atas meja dan berucap dengan nada
yang penuh misteri, "Agar sopan kita akan sebut hal ini psikologi, tapi
kita tentunya tahu bahwa kita mempelajari tentang jin-jin hitam dan
setan kejam yang pura-pura tidur di luar alam sadar kita. Betapa
sukanya dia dengan kiasan itu! Tentu saja apa yang dia katakan betul,
benar-benar betul, tapi Tommy harus mengatakannya dengan cara
seperti itu. Itu adalah kata-kata yang menjemukan, jadi mengapa tidak
dimeriahkan sedikit dengan menusukkan sesuatu ke dalam imajinasi
orang? Benar Tommy yang baik, mengapa tidak?
Bagian atas kepalanya terasa dingin dan ia memegangnya mendapati
bahwa ia telah melupakan topinya, dan kemudian sadar bahwa ia telah
menghilangkannya. Kebanyakan pakaian-pakaiannya untuk daerah tropis
sehingga ia cuma punya satu topi lakan, dan di Atworthy orang tidak
ber-
47
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
seliweran dengan topi sola, tidak di Atworthy! Kehilangan itu terasa
mengganggu. Dan jas wol terbaiknya terlalu rusak untuk diperbaiki! Tapi
karena topinya bermerk bagus pada lapisan dalam tercantum namanya
sehingga jika ada mahasiswa yang menemukannya di tempat angin telah
menerbangkannya pasti akan dikembalikan ke kantor dekan-Namun
tetap terasa ada yang salah, ada arti yang lebih dalam dari hilangnya
topi itu, sesuatu yang sebenarnya simbolis dari hilangnya waktu empat
jam. Sebagian dirinya hilang, empat jam telah direnggut dengan
kasarnya dari hidupnya dan bersamaan dengan itu sebuah topi lakan
telah hilang. Dengan terkejut ia merasa kalau ia dapat menemukan
topinya ia akan menemukan empat jam itu. Memang aneh sesuatu telah
membuatnya bingung seperti ini, ia yang jarang sekali dibingungkan oleh
sesuatu hal.
Empat jam telah hilang.
Topinya yang hilang.
Ia punya perasaan aneh bahwa ia sebaiknya berjalan menuju rumah
Tommy dan memeriksa apakah topinya ada di sana di dalam semak-
semak. Sayang sekali kalau ia telah meninggalkan topi yang bagus di
rumput, karena mungkin turun hujan.
Ya, hampir pasti, sebaiknya ia menemukan topinya.
Ia mulai menuruni tangga menuju jalan, memandang gumpalan putih
melayang cepat antara
48
bumi dan bulan. Ia telah menuruni tangga ini ribuan kali; ketika ia sampai
di "dasar" ia hampir mematahkan kakinya di anak tangga tambahan.
Ia pandangi kakinya dan dengan tergesa-gesa mundur, dengan cepat
sadar bahwa ia tak dapat mundur. Ia hampir saja jatuh ke belakang ke
angkasa! Tidak ada tangga-tangga di atasnya, hanya tangga turunan di
bawahnya. Dengan tatapan dungu ia memandang turunan itu, mencoba
menangkap berapa panjang tangga-tangga itu. Sekali-sekali tangga itu
menghilang sedikit sewaktu melewati kabut, tapi tidak ada tanda-tanda
yang menunggu di dasarnya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Dengan khawatir ia memandang ke atas dan lega mendapati bahwa bulan
masih di atas sana. Ia berdiri dengan kepala sejajar permukaan halaman
dan merasa dapat meraih pinggiran tidak terbatas lalu menarik dirinya
keluar. Ia coba meraih namun pinggiran itu terenggut dari tangannya
sehingga ia hampir jatuh. Bulan, anak-anak tangga, dan tak ada
penghubung antara dirinya dan beranda.
Ia berpikir telah mendengar denting tawa di satu tempat sehingga ia
pun membelalak ke segala arah. Namun tampaknya itu cuma seperangkat
genta angin Jepang tergantung di beranda. Entah mengapa ia tahu
bahwa ia tak berani mencapai dasar, bahwa ia tidak cukup gila untuk
menghadapi hal menakutkan yang menunggunya di sana. Namun, ia hanya
perlu turun dua anak tangga untuk dapat
49
meraih pinggiran dan mengangkat dirinya ke depan. Ia turun; pinggiran
itu mundur. Tampaknya tak ada cara lain untuk melakukannya, katanya
pada diri sendiri, sambil menatapi tangannya yang kosong. Ia akan
mundur-
Sekali lagi hampir saja ia terlempar ke belakang ke dalam kekosongan!
Dua anak tangga yang sudah dituruninya lenyap di bawah tumit-
tumitnya.
Terdengar suara denting tawa lagi-bukan, hanya paduan nada manis yang
berasal dari genta angin itu.
Ia memandangi sudut tingkatan itu, melalui lapisan gelap halimun ke
dalam sumur segelap tinta itu. Tunggu. Ada pintu di bawah situ, di sisi
tingkatan, tidak sampai tiga puluh anak tangga di bawahnya. Pintu itu
pasti akan membuka ke suatu tempat dan ke atas lagi, paling tidak ia
harus ambil kesempatan itu. Ia turun, berhenti sebentar, lalu
memandang lewat atas bahunya. Aneh sekali tangga-tangga itu langsung
lenyap begitu ia melewatinya! Karena itulah, kecuali kekosongan, tidak
ada apa-apa di antara dirinya dengan depan rumah, ia masih dapat
melihat lampu bersinar di atas sana. Apa yang akan dipikirkan Mary ...
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Jim! Jim, kau lupa topimu!"
50
Ia memutar dan memandang ke atas. Mary di beranda, memandang ke
bawah ke arah lubang yang sebelumnya adalah jalanan.
"Jim!" Mary sudah melihat lubang itu.
"Aku di bawah sini, Mary. Jangan turun. Aku segera ke atas. Semua
baik-baik saja.
Sinar bulan terlalu suram baginya untuk melihat ekspresi Mary. Kasihan,
ia mungkin ketakutan setengah mati.
"Jim, Ya Tuhan, Jim!"
Apakah suaranya terdengar Mary? "Aku baik-baik saja, Mary! Aku akan
kembali segera setelah aku mencapai pintu ini!" Kasihan Mary.
Mary mulai menuruni anak-anak tangga, dan Lowry mencorongkan
tangannya meneriakkan peringatan pada Mary. Yang dapat ia lakukan
hanyalah melangkah ke luar ke angkasa!
"Stoop, Mary! Stop!"
Gemuruh guntur terdengar dan bumi menggulung di atas kepalanya,
melenyapkan sinar bulan, melemparkan seluruh tingkatan itu ke dalam
kegelapan yang sempurna.
Lowry berdiri sana, gemetar, memegang erat-erat dinding yang kesat
dan kasar.
Dari jauh, jauh di atas kepalanya ia mendengar jeritan, yang mengecil
sampai tak terdengar, "Jim, Ya Tuhan, Jim.'" Lalu suara itu kembali
terdengar seperti bisikan belaka. Dan akhirnya, terdengar sekali lagi,
tanpa suara seperti sebuah kenangan.
51
Ia baik-baik saja, Lowry berkata pada diri sendiri dengan geram. Ia
baik-baik saja. Lubang itu telah menutup sebelum Mary menuruninya,
dan sekarang lekukan di atas sana menebal membuat suara Mary tidak
mungkin terdengar lagi. Tapi Lowry merasa, entah mengapa, bahwa ini
semua salah. Bahwa Mary tidak berada di atas sana. Lowry mulai
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menggigil dan merasa mual. Kepalanya berputar sedemikian rupa
sehingga ia yakin akan terjatuh dan terperosok ke dalam teka-teki yang
meraihnya dari dasar yang tak berani ia dekati.
Ternyata ada pintu berdiri di depannya. Tak sanggup ia berdiri
merengek macam anak kecil dan berharap dapat keluar dari tempat ini.
Ia sudah melihat pintu tersebut dan akan mendapatinya. Kakinya
membungkuk dan dengan hati-hati merasakan tiap anak tangga dengan
kakinya dan mendapati perbedaan ukurannya. Sejumlah anak tangga
berukuran satu yar, sedangkan lainnya hanya satu inci. Dinding pun
berubah dan tangannya merasakan berminyak dan dingin seperti
layaknya air yang terus menetes dari atas dan membuat batu menjadi
mulus dan penuh dengan lumut. Di kejauhan air perlahan menetes satu
per satu, terdengar keras di tengah ketenangan tempat itu.
Ia pernah mengalami yang lebih buruk, batinnya. Tapi sungguh konyol
rasanya tinggal di rumah tersebut selama bertahun-tahun tanpa sekali
pun mencurigai tangga seperti itu di bagian bawah muka rumahnya.
52
Lagi pula apa yang sedang ia kerjakan di sini? Ia telah mengatakan pada
dirinya bahwa ia harus menemukan sesuatu -
Empat jam dalam hidupnya.
Topi jatuh.
Di mana gerangan pintu tersebut? Dia sudah melangkahkan kakinya
sebanyak tiga puluh kali dan tangannya yang mencari-cari belum juga
ber-hasil menemukannya. Mungkin ia dapat membalikkan diri sekarang.
Tetapi, tiap kali ia mencobanya, ia selalu kehilangan anak-anak tangga
yang sudah ia langkahi. Apabila ia telah melewati pintu tersebut ia tidak
dapat kembali lagi. Kepanikan melandanya sejenak. Mungkin letak pintu
itu di bagian lain tangga tersebut. Mungkin ia juga telah melewatinya.
Mungkin ia harus ke bawah - terus ke bawah ke mana?
Sesuatu yang lengket dan hangat menetes dari pipinya dan ia
mengenalinya sebagai embun. Tetapi betapa anehnya embun tersebut!
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Hangat dan ber serat, bahkan hidup, seolah-olah bernyawa! Ia
menguraikan sejumlah untaian dengan kedua tangannya, lalu, seolah-olah
ia telah menangkap seekor ular, benda itu berkelit dan menghilang.
Ia mengusapkan telapak tangannya ke jasnya, mencoba menjauhkan
dirinya dari perasaan meng-
53
gigilnya. Ia melangkah ke bawah, dan kini embun tersebut menempel
padanya seperti jaring laba-laba, merekat pada pipinya dan mendekap
seputar bahunya.
Dari kejauhan samar-samar ia mendengar panggilan, "Jim! Jim Lowry!"
Ia berusaha menghampiri suara itu, tetapi embun menahannya dengan
jari-jari merekat yang tak tampak.
"Jim Lowry!"
Betapa hampanya suara itu! Dengan kekuatannya ia mencoba menyibak
embun tersebut, berharap itu akan berkeping-keping. Tetapi sebaliknya,
embun itu seolah-olah terbebas seketika dan ia hampir menjatuhi anak
tangga yang tak tampak olehnya. Sekali lagi ia mencoba mencari dinding
dan meraba raba jalannya, dengan harapan anak tangga di atasnya tidak
menghilang, tetapi ternyata itulah yang ia temukan. Pasti ada pintu di
suatu tempat!
Tiba-tiba nyala lampu mengejutkannya, la berdiri di atas sesuatu yang
tampak seperti tanah keras - tetapi matahari tak tampak - hanya
cahaya, yang membutakan dan sangat menyengat. Tanah yang membara,
seluruhnya berwarna merah dan menyebar di sekelilingnya.
Seorang anak lelaki duduk dengan tak acuhnya di atas batu kecil dan
menorehkan namanya di atas tanah berbatu. Ia sedang bersiul
seenaknya dengan
54
sumbang, la mengenyampingkan topi talinya dan memandang Lowry.
"Halo."
"Halo," ujar Lowry.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Anda tidak memakai topi," ujar anak itu. "Tidak. Aku memang tidak
mengenakannya." "Tangan Anda juga kotor," sambung anak itu, kembali
menekuni pekerjaannya yang tak jelas itu. "Siapa namamu?" tanya
Lowry. "Anda siapa?" sambung anak itu. "Namaku Jim."
"Lucu. Namaku juga Jim. Sebenarnya sih James. Anda sedang mencari
sesuatu?" "Yaaaa. Topiku." "Tadi aku melihat topi." "Betulkah? Di
mana?"
Dengan datar anak itu menjawab, "Di atas kepala ayahku." Ia terbahak-
bahak mendengar leluconnya sendiri. Lalu ia merogoh kantungnya. "Mau
melihat sesuatu?"
"Boleh juga kalau memang perlu."
Anak itu mengeluarkan kaki seekor kelinci dan menyodorkan dengan
penuh kekaguman ke arah Lowry. Kemudian hanya kaki kelinci yang
tergantung, dan kegelapan datang dari sekitar tanah tersebut dan
menelannya. Lowry melangkah kembali dan sekali lagi hampir terjatuh di
tangga. Perlahan-lahan ia menggeser tubuhnya di bawah tetesan air.
Anak tangga semakin usang karena
55
dimakan usia dan lumut di atasnya sehingga sungguh meragukan jika ada
banyak orang yang menggunakannya.
Di bawah ia melihat seberkas cahaya yang tampaknya muncul dari
samping pintu masuk. Wah. Ternyata ada pintu di sana. Mengapa tadi ia
tidak melangkah saja di atas tanah merah dan lalu menemukan jalan
kembali ke atas! Tapi, sudahlah, toh ada pintu di depannya sekarang.
Dan pintu berarti bersiap-siap pergi dari tangga-tangga ini. Syukurlah ia
tidak harus ke bawah!
Embun berembus dengan cepatnya dan pintu itu pun menghilang. Tapi
tak lama kemudian muncul kembali, tampak lebih jelas walaupun kini
tertutup. Sedangkan cahaya, entah bagaimana muncul dari tangga
tersebut. Sekarang ia sudah tidak terlalu takut, karena dia merasa
yakin terhadap suatu hal: ia tahu bahwa ia akan menemukan topinya dan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
empat jam yang hilang di suatu tempat. Rasanya ia harus bertanya pada
anak itu.
Pada waktu ia berdiri di depan pintu, ia menghela napasnya dengan lega.
Selangkah lagi dari anak tangga, maka ia akan merasa lebih baik. Ia
mencoba menggerakkan pegangan pintu, tetapi terkunci dari dalam, dan
tak ada ketukan pintu. Ia membungkukkan badannya untuk mengintip
dari lubang kunci,
56
tetapi ternyata tidak ada lubang kunci. Ia menegakkan badan dan tak
terkejut ketika menemukan ketukan pintu di depannya. Benda itu
berbentuk kepala wanita berambut ular, Medusa. Ia mengetukkan alat
tersebut dan suaranya bergema dari dinding ke dinding sepanjang
tangga seperti suara batu yang jatuh. Ia menanti sejenak sebelum
mendengar suara dari dalam ruangan. Tapi baru saja ia hendak
mengetuk pintu kembali, terdengar suara balok pintu terangkat dan
rantai penutup berderak lalu pintu terbuka lebar. Bau menyengat
tumbuhan yang terbakar serta kegelapan meluncur dari tempat itu. Dua
ekor kelelawar yang terbang mengeluarkan suara cericit, memukul
Lowry dengan sayapnya yang mungil. Bau ruangan serta asap
mengaburkan matanya sehingga ia tidak melihat dengan jelas seorang
wanita. Ia mendapat kesan wajah yang usang, gigi kuning yang patah-
patah serta rambut berwarna pucat yang dikepang, serta mata yang
menyerupai lubang tengkorak.
"Ibu, aku ingin pergi dari tangga," ujar Lowry.
"Ibu? Ah, sekarang kau bersikap sopan, James Lowry. Jadi kau ingin
menyanjungku sehingga mengira kau akan berdiri di sana dan mencoba
masuk. Ha ha! Jangan berani-berani, James Lowry."
"Tunggu, Bu, entah bagaimana kau bisa tahu namaku padahal aku belum
pernah ke sini sebelumnya, tapi
57
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kau pernah ke tangga ini sebelumnya. Aku tidak pernah melupakan
muka. Kini kau turun, dan kemudian ke atas, lalu namamu bukan James
Lowry. Tiap kali kau menaiki anak tangga, kau akan menendang pergi
anak tangga di bawahnya. Lalu pada waktu kau datang ke sini kau akan
menertawaiku dan menampari mukaku. Aku tidak akan lupa!
"Itu tidak benar!"
"Itu benar sampai kebenaran ada di tempat ini. Tampaknya kau
menginginkan topimu kembali."
"Ya, ya, betul. Topiku. Tapi, dari mana kau tahu kalau aku sedang
mencari
"Bagaimana aku tahu segalanya? Ha ha. Ia telah kehilangan topinya. Aku
terbang seperti kelelawar. Bagaimana menurutmu? Ia telah kehilangan
topinya. Wah, Jim Lowry, bodoh sekali kau sampai kehilangan topi. Kau
sudah cukup tua untuk tahu lebih banyak. Kepalamu cukup besar untuk
menjaga topi itu. Tapi bukan itu saja yang hilang darimu, Jim Lowry."
"Hah? Tidak, tidak."
"Kau telah kehilangan empat jam begitu saja. Empat jam dan topi. Mau
nasihat?"
"Tolonglah, Bu, dapatkah kita meninggalkan tangga?"
"Tidak bisa. Kau menaiki tangga dan kini kau akan menuruninya hingga ke
dasar. Kau harus melakukannya. Itu saja. Kau boleh merengek sesukamu,
tetapi kau harus ke bawah. Terus ke bawah.
58
Terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus ke bawah. Ke bawahi
Bawah! Bawah! Mau nasihat?" "Silakan."
"Tapi berikan saputanganmu dulu."
Ia menyerahkan saputangannya dan dengan kerasnya wanita itu menarik
isi hidungnya lalu melemparkan saputangan itu ke kegelapan. Dalam
sekejap, salah satu kelelawar kembali dan meraihnya. Wanita itu
melemparnya dan kelewar lainnya kembali.
"Pergi!" wanita itu menggertak hewan tersebut. "Mau nasihat, James
Lowry?" "Tolonglah, Bu."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Jangan coba-coba menemukan topimu." "Mengapa tidak, Ibu?"
"Karena jika kau menemukan topimu kau akan menemukan empat jam
yang hilang. Bila kau menemukan empat jam tersebut, maka kau akan
mati!"
Lowry mengerjapkan matanya memandangi wanita yang kembali
memasukkan saputangan ke dalam kantung pria itu dan meraih lehernya
dengan jemarinya. Tetapi ternyata wanita itu hanya memperbaiki
dasinya walaupun Lowry merasakan kuku jarinya.
"Mau mendengar nasihat, Lowry?" "Ya, Bu."
59
"Topi adalah topi, dan kucing adalah kucing. Bila burung bersiul, maka
ada yang aneh di dunia ini. Kelelawar adalah kelelawar dan topi adalah
topi. Bila musim semi tiba, dunia hanya merangkul ke-matiannya sendiri.
Tikus adalah tikus dan topi adalah topi. Jika kau tidak dapat melangkah
cepat kau tidak akan pernah menjadi seorang ahli. Wajahmu baik,
James Lowry. Mau nasihat?"
"Ya, Bu."
"Turuni tangga-tangga tersebut dan kau akan menemui seorang pria.
Jika kau ingin mati, tanyakan padanya topimu di mana."
"Ia akan memberitahuku?"
"Mungkin ya, mungkin tidak. Kelelawar adalah topi dan tikus adalah
kucing dan sup kurang dalam untuk tenggelam."
"Tenggelam bagaimana, Bu?"
"Tenggelam, itu saja! Wajahmu baik, Jim Lowry."
"Terima kasih, Bu."
"Lalu kau akan menemukan seorang pria lagi setelah pria pertama.
Tetapi tak satu pun dari mereka manusia. Mereka adalah pikiran. Pria
pertama akan memberitahumu bahwa kau akan menemui pria kedua. Lalu
pria kedua akan menyuruhmu berjalan ke bawah tangga. Terus ke turun,
turun, turun -"
"Di manakah bawah, Ibu?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tentu saja di atas. Topi menuju kelelawar, menuju kucing. Kucing lapar,
James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry. Topi, kau datang
ke
60
sini untuk kelelawar, kau akan mencari kucing, maka kau akan dimakan
tikus. Kau masih ingin menemukan topimu?"
"Tolonglah, Bu."
"Aduh, kebalikannya. Kau begitu keras kepala, tidak punya pikiran,
kepala batu, curang - Kau masih ingin menemukan topimu, James Lowry?
"Ya, Bu."
"Kau tidak percaya roh jahat dan iblis?" "Tidak, Bu."
"Kau tetap tidak mempercayai roh jahat dan iblis? "Tidak, Bu."
"Dan menolehlah ke belakang, James Lowry." Ia segera membalikkan
badannya. Hanya ada kegelapan di sana.
Terdengar suara bantingan pintu. Di kejauhan terdengar teriakan, "Jim!
Jim Lowry!"
Saat ia merasa telah berada di dekat pintu itu, karena warnanya sangat
gelap, hanya dinding yang ia temukan. Ia meraba-raba ke atas, tetapi
anak tangga itu telah hilang. Ia meraba-raba ke bawah, dan suara
tersebut, kini lebih jelas lagi, memanggilnya, "Jim, Jim Lowry!"
Selangkah demi selangkah, terkadang satu inci, terkadang satu yar,
kadang condong ke kanan, merata, lalu condong ke kiri, tetapi arahnya
selalu kebali-
61
kan dari waktu pertama kali muncul. Kabut muncul kembali, kali ini
berwarna putih, asapnya mengitari dirinya. Ada sesuatu yang
memenuhinya yang menyerang tenggorokannya. Tetapi hal itu jugalah
yang membuat langkahnya lebih berani dan tegak. "Jim, Jim Lowry!"
Kali ini suara itu lebih dekat. Terdengar hampa, seolah-olah tawa
penduduk seluruh kota masuk ke dalam kotak gaung. Suara itu tidak
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
semenarik suara pengumuman di stasiun kereta api yang meminta
penumpang naik kereta pukul 5.15 tepat.
"Jim! Jim Lowry!"
Panggilan untuk saudara Jim Lowry. Panggilan untuk saudara Jim Lowry.
Kabut putih menipis pada waktu ia menuruni anak tangga dan kini ia
dapat melihat tangga. Tangga tersebut berubah, kini lebih bersih dan
kering serta terbuat dari marmer licin. Di pinggirnya terdapat pagar
berukir yang jika dibandingkan dengan batu, lebih halus. Tampaknya
tempat ini sedikit berangin, tepat di bawahnya terdapat sebuah ruangan
besar yang dapat dipenuhi sekitar lima puluh tamu. Tapi ia malas
mendekati para tamu. Seorang Denmark bertubuh besar menunduk di
depannya dan hampir saja mendorongnya jatuh. Dan seolah-olah
membuat kesalahan, ia mendengus lalu berjalan. Lowry terus menuruni
tangga.
"Jim. Jim Lowry!"
62
Ia berada di anak tangga terbawah dan sesuatu terjadi pada para tamu
di ruang besar tersebut. Di sebelah kanannya tergantung permadani
berwarna putih dan emas yang menggambarkan pertarungan, di sebelah
kirinya berbaris tombak dan di atasnya tergantung pedang berlapis
serta perisai dengan gambar tiga ekor singa.
Seseorang menepuk bahunya dan Jim melompat membalikkan badan dan
berhadapan dengan seorang ksatria tinggi berpakaian lengkap. Ia
tampak lebih jangkung karena memakai helm tertutup berwarna putih.
"James Lowry?
"Ya?"
"Anda yakin bernama Jim Lowry?" "Ya."
"Lalu mengapa menjawab ketika dipanggil James? Ah, sudahlah! Kita
tidak akan bertengkar soal ini. Anda tahu saya?"
"Maaf, tampaknya saya tidak mengenali Anda. Helm Anda tertutup dan
seluruh tubuh Anda terbungkus besi - "
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Wah, wah! Jangan mengalihkan pembicaraan pada helm, ya? Kita sama-
sama berkelakuan baik dan tidak memiliki alasan untuk bertengkar,
bukan?
63
Terutama mengenai hal sekecil penutup helm. Anda pikir Anda sedang
bermimpi, ya?
"Tentu tidak. Tepatnya aku tidak ..."
"Itulah. Anda tidak bermimpi. Lihat, aku akan mencubit Anda!" Dan ia
pun mencubitnya, lalu menganggukkan kepalanya dengan bijak waktu
Lowry mengelakkan badannya. "Anda tidak bermimpi dan ini sungguh-
sungguh nyata. Bila Anda belum mempercayainya, lihatlah akibat jari-
jari besi ini."
Lowry memandangi punggung tangannya yang ternyata terluka dan
mengeluarkan darah.
"Mengenai masalah topi," ujar sang ksatria. "Anda sungguh-sungguh
ingin menemukannya? "
"Tentu saja."
"Harganya hanya beberapa dolar, tahu tidak. Dan percayalah padaku
lelaki tua, berapalah jumlah sekian dibandingkan nilai nyawa Anda?"
"Apa hubungan hidupku dengan sebuah topi?"
"Begini sajalah, teman, tidakkah Anda dengar ibu tua itu berkata bahwa
jikalau Anda menemukan topi maka Anda akan menemukan empat jam
tersebut, dan apabila Anda menemukan empat jam tersebut Anda akan
kehilangan hidupmu? Ayolah bersikap bijaksana. Mari kita periksa
dengan kepala dingin. Sebuah topi mungkin berharga sepuluh dolar.
Selama sisa tiga puluh tahun hidupmu, mungkin Anda dapat menghasilkan
seratus lima puluh ribu dolar, katakanlah, dalam empat ribu lima ratus
64
dolar per tahun. Apakah Anda mau menukarkannya dengan lembaran
sepuluh dolar?" "Tentu tidak."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Nah, aku senang kau memahami maksudku. Sekarang mari kita coba
lebih memahami masalah ini. Anda orang cerdas. Anda telah kehilangan
empat jam. Dalam tiga puluh lima tahun yang mungkin akan Anda jalani,
akan tersedia tiga ratus lima ribu, empat ratus empat puluh jam.
Apakah waktu tersebut cukup sebanding dengan periode empat jam
yang tak ada artinya itu?"
"Tidak - tapi - "
"Ah, jadi kita masih perlu berdebat lagi mengenai hal ini. Anda sungguh-
sungguh ingin menemukan topi tersebut, ya?"
"Aku ingin sekali."
"Dan Anda tidak khawatir jika Anda menemukan topi tersebut lalu
memperoleh kembali empat jam - karena keduanya saling bersisian?"
"Ya ..."
"Wah, semula aku kira Anda akan segera melemah. Temukan topi Anda,
empat jam Anda dan kematian Anda. Seperti itulah kejadiannya. Terlalu
banyak topi bagimu hanya untuk mencari ke sana kemari sebuah topi."
"Aku akan memikirkannya."
"Jangan! Anda harus memperoleh keyakinan di sini karena tidak ada
gunanya mencari topi tersebut. Lupakan empat jam itu! Lupakan
semuanya!"
65
"Mungkin -" Lowry mencoba, "mungkin Anda dapat memberitahuku apa
yang terjadi selama empat jam tersebut."
"Aduh, si tua bangka ini! Sudah aku katakan jika Anda temukan maka
Anda akan mati, dan Anda berani-beraninya memintaku bercerita pada
Anda. Aku ingin menyelamatkan, bukan mencelakakan Anda,"
"Anda bahkan tidak dapat memberiku bocoran?"
"Mengapa saya harus begitu?"
"Apakah artikel itu yang -"
"Eh, eh, Jim Lowry! Jangan coba-coba mengorek keterangan dariku
karena aku tidak punya alasan untuk menginginkan kematianmu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sebenarnnya Anda adalah orang yang berwibawa, pangeran yang jujur
dan terbaik. Nah, pergilah Anda sekarang ke bawah-"
"Apakah karena malaria?"
"Eh, eh!"
"Apakah karena minuman?" "Hus, sudahlah!" "Apa karena -"
"Diam, kataku!" sergah ksatria tersebut. "Jika Anda sungguh-sungguh
ingin belajar, turunilah anak tangga tersebut dan Anda akan bertemu
seorang pria. Itu saja yang bisa aku katakan. Anda akan bertemu dengan
seorang pria."
"Terima kasih," ujar Lowry. "Dan sekarang, bolehkan aku tahu nama
Anda?"
66
"Nama? Mengapa aku harus bernama? Aku seorang ksatria, dan aku
sangat ideal."
"Tapi kalau aku bertemu dengan Anda kembali, aku tidak akan mengenali
Anda."
"Kataku, aku sangat ideal."
"Apa bedanya. Aku juga sangat ideal." Ia mengulurkan tangannya dan
mulai mengangkat penutup helm ksatria itu. Ia tidak mengelakkan
badannya tetapi terus berdiam.
Penutup helm tersebut terbuka ke atas.
Pakaian tersebut kosong!
Dan datanglah kegelapan.
Tak lama kemudian Lowry kembali mencoba untuk bergerak ke atas, tapi
sekali lagi upayanya sia-sia. Ia bahkan hampir terjatuh melintasi ruang
hampa di atasnya. Ia berdiri diam. Tubuhnya bergetar. Apakah - apakah
ia harus turun ke tempat itu? Turun ke - Segera ia mengenyahkan
keinginan liarnya untuk menjerit.
Ada yang sedikit berbeda dengan anak-anak tangga tersebut.
Terdengar suara lain dari tempat itu, suara bergaung, seolah-olah anak
tangga itu terbuat dari kayu. Tidak seperti lainnya yang ada di atas,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
anak-anak tangga itu berukuran sedang. Setelah melangkah turun
sejenak, ia hampir terjatuh ketika mencoba untuk mencapai anak tangga
yang tampak
67
seperti tanah keras. Ya. Ia sekarang berpijak pada tanah yang datar! Ia
tidak bisa melihat apa pun -Tiba-tiba ia membalikkan badannya dan
merasakan anak tangga paling dasar. Anak tangga itu masih ada. Anak
tangga satu lagi di atasnya masih ada. Demikian juga satu anak tangga di
atasnya lagi. Mungkin tangga-tangga itu muncul kembali. Mungkin ia bisa
mencoba kembali mencapai anak tangga teratas! Tapi kemudian ia
kembali tersandung, karena tempat yang semula berupa pijakan marmer,
kini pijakan kayu sekelilingnya berpagar sehingga tidak mungkin untuk
mendaki kembali. Sekali lagi ia menuruni anak tangga menuju permukaan
tanah yang datar.
Belum pernah ia melihat pria itu sebelumnya, terutama karena ia
berpakaian hitam seluruhnya. Semuanya hitam. Ia mengenakan topi
miring berwarna hitam dengan pinggiran lebar yang hampir menutupi
wajahnya, namun tetap saja tak mampu menutupi bentuk mulutnya yang
tampak kejam. Bahunya yang kuat namun bungkuk tertutup jubah kuno
berwarna hitam. Bagian atas sepatunya ber-gesper hitam. Ia membawa
sebuah lentera yang melemparkan cahaya lemah antara dirinya dan
Lowry. Ia pun duduk dan bersandar di atas kursi kayu, sambil merogoh
sesuatu yang panjang dan lurus dari bawah tangannya. Lalu ia mengambil
sebuah buku hitam kecil, mengangkat lentera dan membaca dengan
saksama.
68
"Lowry?" "Ya. Itu aku."
"Hah! Teman Frank, ya? Sebaiknya jangan buang-buang waktu
denganku." Ia meludah dan kembali ia melihat buku. "Mendung yang
menyenangkan, bukan?"
"Ya, begitulah."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Berapa berat badanmu, Lowry?"
"Seratus sembilan puluh pon."
"Hmmm. Seratus sembilan puluh pon."
Ia menemukan sebatang pensil dan mulai mencatat dalam bukunya. Lalu
ia mengangkat lentera tinggi-tinggi dan mengamati wajah dan tubuh
Lowry dengan saksama. "Hmmmmm. Tidak ada yang aneh?"
"Menurutku tidak."
"Seratus sembilan puluh pon dan leher yang normal. James Lowry,
bukan?" "Ya."
"Wah, kita kenal lama, bukan? Tetapi itu masalahmu, bukan masalahku."
"Siapa ... siapa namamu?"
"Jack. Jack Ketch sebenarnya, tetapi kau boleh memanggilku Jack." Ia
kembali meludah. "Kalau kau ingin bersikap baik denganku dan
memudahkan segala hal, mengapa kau hanya menaruh satu atau dua pon
dalam kantungmu ketika kau muncul?"
Tercium aroma busuk dari pria itu - bau busuk dan darah kering - yang
membuat bulu kuduk Lowry berdiri. "Mengapa?"
69
"Mengapa tidak? Aku harus memakan porsi yang sama denganmu dulu.
Aku dapat mempermudah segala hal dan bahkan aku dapat membuat
kesulitan. Kalau kau ingin nasihatku, serahkan satu atau dua pon padaku
dan kita bisa berbicara serius. Aku tidak suka terlalu lama menunggu.
Semuanya dibangun di sini. Kita akan semakin bingung jika terus-
menerus menunda berbagai hal, dan akhirnya hanya membuatmu
khawatir. Bagaimana menurutmu?"
"Aku tidak paham maksudmu."
Ia mengangkat lentera dan memandangi Lowry. "Hmmm. Kau kelihatan
cukup cerdas." Ia menaruh kembali lentera dan mengambil benda
berukuran panjang dan lurus dari pangkuannya. Jemarinya yang kasar
menjadi sibuk dengan benda tersebut.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry merasakan kengerian mulai merajai dirinya. Jack Ketch. Nama itu
rasanya tidak asing. Tapi ia yakin belum pernah bertemu dengan pria
tersebut sebelumnya. Jack Ketch -
Tiba-tiba Lowry melihat apa yang dilakukan oleh pria tersebut. Ia
memegang seutas tali, dan ia menyimpulkan bentuk tali gantungan orang!
Dan anak-anak tangga itu. Jumlahnya tiga belas! Dan pijakan di atasnya
- sebuah tiang gantungan!
"Tidak!" Jerit Lowry. "Jangan lakukan itu! Tidak ada alasanmu untuk
melakukan hal itu!"
"Hei, hei! Jim Lowry! Kembali! Jangan lari dariku. Kau tidak akan bisa
lari dariku! Jim Lowry - Jim Lowry!"
70
Sepatu lars algojo tersebut berdentam-dentam di belakangnya, dan
kibasan jubah bagaikan halilintar.
Lowry mencoba menjejaki ujung anak tangga, lebih merasakan daripada
melihat. Tetapi anak tangga begitu licin dan ia tidak dapat berhenti. Ia
mencoba menguatkan dirinya dari goncangan karena menabrak apa pun
yang ada di bawahnya.
Tapi ia tidak menabrak apa pun juga.
Terjatuh, terguling, terbalik, ke bawah, ke bawah, menuju kegelapan
yang hampa dengan ketakutan akan jatuh, kecemasan ada di perutnya,
Jatuh, jatuh, jatuh, melalui kabut, ranting daun dan kembali kabut.
Lalu Lowry terbaring di lereng, dan merasakan sesuatu yang lembut di
jemarinya. Baunya sangat keras dan mematikan. Di kejauhan, sesuatu
bergerak di kegelapan. Sesuatu menarik napas dengan keras dan tampak
sedang mencari-cari.
Dengan berusaha setenang mungkin, Lowry bergegas melarikan diri.
Sulit sekali untuk melihatnya karena terlalu gelap, kalau ia bisa tenang
...
"Lowry! Jim Lowry!"
Lowry merapatkan tubuhnya pada pupuk dan terbaring diam.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kau pikir aku tidak dapat melihatmu, Jim Lowry! Tunggu sebentar. Ada
sesuatu untukmu."
Suara Jack Ketch semakin mendekat. Lowry menyadari bahwa
sementara ia tidak dapat melihat apa pun, ia pasti tampak jelas di mata
Jack Ketch.
71
Dengan kalap ia melompat berdiri dan melarikan diri, semak-semak
menyakitinya dan sebatang pohon yang muncul hampir tertabrak, tetapi
ia terus bergerak.
"Aku dapat memberitahukanmu di mana kau dapat temukan topi itu, Jim
Lowry. Aku mau menolongmu." Lalu terdengar suara orang meludah. "Kau
tidak dapat melarikan diri dariku."
Lowry merasakan air hangat setinggi lututnya dengan tanah yang miring
di bawahnya serta uap bau yang sangat busuk. Ia bergegas melewatinya.
"Aku mencoba menolongmu, Jim Lowry!" ujar Jack Ketch, kini tampak
lebih dekat. "Yang ingin kulakukan adalah menolongmu. Aku dapat
memberitahumu di mana akan kaudapatkan topimu. Maukah kau
mendengarkanku?"
Dalam keadaan sakit dan lemah, Lowry merasa semakin terperosok ke
dalam lumpur dan ia berusaha sekuat tenaga untuk melawannya.
"Aku tidak ingin menyakitimu," teriak Jack Ketch. "Aku hanya ingin
menggantungmu!" Ia menyumpah dan meludah. "Itu yang didapat orang
yang mencoba membantu. Lowry! Kembali! Aku ingin mengatakan di mana
kau dapat menemukan topimu!"
Sekarang tanah di bawahnya terasa keras, dan Lowry dengan cepat
berlari menembus kegelapan. Sebuah kekuatan tiba-tiba
menghantamnya di dada
72
dan menjatuhkannya dan setengah menghanyutkannya ke dalam isapan
pasir dan laut yang menyakitkan, membalikkannya dengan cepat dan
merenggutnya dan menyeretnya ke bawah, la terseret!
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Tiba-tiba ia berada di atas, menghirup napas ke dalam tubuhnya yang
tersiksa. Napas yang sebagian adalah air. la terbatuk dan muntah dan
mencoba untuk berteriak minta tolong. Lalu rasa paniknya mereda dan ia
menyadari bahwa ia dapat mengambang dengan mudahnya. Tarikan
napasnya kembali normal sewaktu ia mencari Jack Ketch dengan penuh
kekhawatiran. Namun, ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan algojo
itu. Sebaliknya ia dapat melihat pantai berwarna kuning bermandikan
ombak putih, pepohonan raksasa berwarna hijau yang menunduk ke laut.
Langit tampak biru, demikian pula laut. Tak terdengar suara di tempat
penuh kedamaian tersebut. Dengan rasa syukur, Lowry menikmati
keindahan tempat ini dan membayangkan kehangatan yang nyaman
merasuki dirinya, la kembali memandangi pantai, tapi bukan untuk
mencari Jack Ketch. Samar-samar ia teringat sesuatu yang hilang-
empat jamnya yang hilang. Bagaimana pun juga ia harus mencari empat
jam tersebut tanpa mempedulikan peringatan yang telah diberikan.
Bagaimana pun juga ia harus menyusun kembali ingatannya sehingga ia
dapat mengetahui sesuatu -Kegelapan semakin mencekam dengan
datangnya angin, yang pertama-tama terasa lembut ke-
73
mudian menjadi keras. Ombak pun bergelombang tak beraturan. Ia mulai
merasa lelah.
Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang mencoba merenggutnya dari
bawah, bahwa ada begitu banyak benda berwarna hitam dan banyak hal
lagi yang mengerikan akan menarik dan menghancurkan dirinya.
Ia segera berenang melawan kegelapan ke tepi pantai. Ia mengerahkan
seluruh ketangkasannya untuk mempertahankan kecepatan dengan tidak
merasa panik dalam kegelapan dan berusaha tidak tenggelam. Udara
sangat buruk dan ombak memukul dengan kerasnya. Di balik ombak ia
melihat menara gelembung yang menjulang muncul dan kemudian
menghilang, terempas oleh air. Ia menoleh. Ia bisa saja terempas entah
ke mana jika ia berupaya untuk mendarat di sana, namun ia pun tahu ia
tidak akan mampu bertahan dalam air karena kapan saja akan ada yang
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menariknya ke bawah. Namun ia tidak dapat berbalik karena laut tampak
memaksa dan mendorongnya ke arah geligi hitam yang muncul dari balik
ombak. Di kejauhan kilat menyambar, suaranya tidak segemuruh ombak.
Ia terangkat setinggi 10 kaki oleh ombak yang muncul dan setiap kali ia
semakin mendekati bebatuan. Ia tidak dapat mendengar, tidak dapat
bernapas. Ia terperangkap oleh air dan apabila ia tidak tenggelam, maka
ia akan terempas hancur.
74
Sesuatu menabraknya dan ia pun menarik diri. Benda itu menabraknya
kembali dan ia menoleh melihat benda tersebut. Sebatang kayu! Tapi
bahkan ketika ia hendak meraih kayu tersebut ia tahu bentuknya sangat
aneh dan ia tidak bisa menyentuhnya.
Di atas sebongkah kayu tersebut ia merasakan ada sesuatu. Ia lihat.
Ya, sebuah buku yang dipegang oleh sepasang tangan. Itu saja. Hanya
sebuah buku dan sepasang tangan.
"Kini berpeganglah erat-erat," terdengar suara. "Semuanya akan segera
membaik. Tetapi kau harus memegang erat-erat dan memejamkan
matamu. Jangan melihat dan mendengar apa pun kecuali yang aku suruh.
Percayalah padaku dan lakukan semua perintahku -"
Suara tersebut semakin melemah dan menjauh, tetapi itu karena wajah
Lowry yang kelelahan terkulai di atas air sementara tangannya, hampir
tanpa sadar, tetap memegang batang kayu.
4
"Ayolah. Kau akan siuman kembali. Tidur semalam di penjara akan baik
untukmu. Aku tak pernah mengerti mengapa seseorang harus minum -
Wah, ini kan Profesor Lowry!"
Kata-kata itu mendatanginya dan rabaan tangan yang menyentuhnya
akhirnya membangkitkan kesadarannya. Ia membiarkan dirinya
terselamatkan dari trotoar yang basah, badannya terasa pegal-pegal
dan memar.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Hujan deras menerpa di bawah cahaya lampu jalan, di tengah mendung
keabuan yang men-cemerlangkan apa pun yang tersentuh. Terhirup
aroma lembap malam itu, aroma tanah yang tumbuh dan lahir kembali.
76
Si tua Billy Watkins berdiri menyangganya di samping dengan
selimutnya. Si tua Billy Watkins, opsir polisi ketika Lowry masih kecil,
yang dulu menahan Lowry karena mengendarai sepeda di trotoar dan
menerima aduan bahwa Lowry telah memecahkan jendela. Si tua Billy ini
juga yang sekarang menyangga Jim Lowry yang kini adalah Profesor di
Atworthy dengan rasa hormat, dan juga sedikit heran. Kumis putihnya
lembap dan kini jadi sedikit bersih karena jus tembakau.
"Sudah berapa lama aku terbaring di sana?" tanya Lowry dengan suara
serak.
"Hmm, sudah sejak lima atau enam menit yang lalu. Kira-kira pada waktu
itulah aku datang ke sini sebelum menyisir hingga Jalan Kapel. Lalu aku
teringat harus menggunakan telepon umum ini maka aku kembali dan
menemukanmu terbaring di trotoar."
"Jam berapa sekarang?"
"Sebentar lagi pukul empat dan matahari akan terbit. Apakah istrimu
sakit? Aku melihat lampu di rumahmu menyala."
"Tidak, tidak Billy. Kelihatannya aku yang sedang sakit. Semula aku
hendak berjalan-jalan - "
"Mungkin kau sulit tidur. Kalau aku sih mudah saja. Segelas susu hangat
dapat membuatku tidur. Apakah kau baik-baik saja?"
"Ya, ya. Rasanya aku baik sekarang."
"Mungkin kau tersandung dan jatuh. Ada
77
memar di wajahmu dan tampaknya kau kehilangan topimu."
"Ya, ya, tampaknya aku kehilangan topi. Pasti tadi aku tersandung. Apa
nama jalan ini?"
"Lo, ini kan jalan rumahmu. Itu rumahmu di sana, tidak sampai tiga puluh
kaki di belakangmu. Mari, aku bantu kau menaiki tangga. Kudengar kau
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
terkena salah satu penyakit tropis itu. Menurut pembantu Nyonya
Chalmers penyakit itu sebenarnya tidak membahayakan, ya. Apa yang
membuatmu tertarik bepergian ke negara-negara yang penuh dengan
orang kafir itu, Jimmy - maksudku Profesor Lowry?"
"Mungkin karena menyenangkan..." "Aku rasa juga demikian. Seperti
kakekku yang bertempur melawan orang Indian sepanjang malam dan
membangun rel kereta api sepanjang hari. Nah, kita sudah sampai. Kau
ingin aku pencetkan bel untukmu, atau kau punya ... " "Tidak, pintunya
terbuka." "Nyonyamu suka mengunci pintu ketika kau bepergian dan
kupikir mungkin dia masih melakukannya. Kau tampak sedikit pucat, Ji -
profesor. Apa tidak sebaiknya aku panggilkan dokter Chalmers
untukmu?"
"Tidak, aku baik-baik saja." "Astaga, kau tidak kelihatan baik-baik saja.
Tapi kau tahu apa yang terbaik bagimu. Selamat malam." "Selamat
malam, Billy."
78
Dengan penuh perhatian ia memandangi Billy Watkins yang kesulitan
menuruni anak tangga. Tapi langkahnya begitu kokoh dan si tua Billy pun
sampai di jalan, membalikkan badan dan melambaikan tangannya lalu
menyusuri jalan raya di tengah dera hujan.
Lowry membuka pintu dan melangkah masuk. Tetesan air menggenang di
sekitar kakinya saat ia membuka mantelnya.
"Kaukah itu, Jim?"
"Ya, Mary."
Mary menyandarkan tubuhnya di pinggiran tangga atas lalu sambil
mengangkat rok ia segera turun. "Aku sudah setengah gila. Hampir saja
aku menelepon Tommy dan memintanya datang supaya kami dapat
mencarimu. Aduh, kau basah sekali! Mukamu memar dan kenapa
tanganmu?"
Lowry memandangi tangannya dan melihat memar lain serta luka seolah-
olah ia baru saja tercubit. Ia meringis, "Mungkin aku terjatuh."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tapi di mana? Baumu seperti.... rumput laut." Ia menggigil, dan dengan
penuh kekhawatiran Mary membukakan mantelnya dan tanpa
mengindahkan permadani, mendorongnya menaiki tangga. Rumah tua itu
sangat dingin dan udara lebih dingin lagi di kamarnya. Ia membukakan
pakaian suami-
79
nya dan membaringkannya di balik selimut lalu menyeka wajah dan
rambutnya dengan handuk.
Air asin terasa di bibirnya dan kata-kata bergema di benaknya, "Tentu
saja bagian bawah ada di atas!"
"Seharusnya aku tidak membiarkanmu pergi."
"Kasihan kau, Mary. Aku telah membuatmu khawatir."
"Bukan itu yang aku pikirkan. Kau akan mudah jatuh sakit karena ini
semua. Kenapa kau tidak segera kembali waktu hujan baru turun?"
"Mary."
"Ya, Jim."
"Aku cinta padamu." Ia mengecup suaminya.
"Kau tahu aku tidak akan menyakitimu, Mary." "Tentu tidak, Jim."
"Kurasa kau baik, setia, dan cantik Mary." "Sudah, pergilah tidur."
Ia memejamkan matanya. Tangan Mary mengelus dahinya. Tak lama
kemudian ia jatuh tertidur.
Ia terbangun karena tersadar ada sesuatu yang salah terjadi, seolah-
olah sesuatu atau seseorang ada di dekatnya dan bersiap-siap
melakukan sesuatu padanya. Ia memandangi sekitar ruangan tapi tidak
ada apa-apa di situ. Matahari bersinar dengan indahnya di atas
permadani dan sebagian di dinding. Di
80
luar sana orang-orang lalu lalang dan bercakap-cakap. Satu atau dua
blok dari sana, tangan yang tak sabar sibuk menekan klakson.
Hari itu hari Minggu dan dia harus bersiap-siap pergi ke gereja. Ia
menyibakkan selimut dan keluar dari tempat tidur. Bajunya tergantung
di atas kursi, tetapi jas yang sebelumnya ia kenakan kotor oleh noda dan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
lumpur sehingga ia harus mencuci terlebih dahulu sebelum memakainya
kembali.
"Mary!"
Pasti ia tertidur. Ia mengenakan jubah kamarnya dan bergerak ke pintu
menuju kamar istrinya. Mary tertidur dengan salah satu tangannya
melintang di atas selimut. Mulutnya separuh terbuka dan rambutnya
bagaikan awan di sekitar wajahnya. Ia bergerak dan membuka matanya.
"Oh!" ujarnya terbangun. "Aku tertidur. Kita terlambat ke gereja. Aku
akan segera siapkan sarapan dan -"
"Jangan," kata Lowry. "Kau tidak perlu ke gereja." "Tapi, Jim -"
"Kau membutuhkan istirahat. Tidur dan bermalas-malasanlah. Aku yakin
kau baru tiga atau empat jam berbaring."
"Kalau begitu -"
"Aku akan tetap menjalankan tugas keluarga. Aku akan belikan makanan
di restoran. Kau ber-balik dan tidurlah -"
"Tidur untuk kecantikanku.?"
81
"Kau tidak perlu tidur untuk cantik." Ia mengecup istrinya dan
kemudian, sambil menutup pintu di belakangnya, berjalan ke kamarnya
untuk mengambil jas berwarna gelap.
Setelah ia mandi dan berpakaian, dengan berjingkat ia berjalan kembali
ke kamar istrinya.
"Jim," ujarnya terkantuk-kantuk, "ada sejumlah orang datang nanti
siang. Aku harap kau beri tahu mereka aku kurang enak badan. Aku
enggan merapikan rumah."
"Sesukamu, sayang."
"Beri tahu apa yang dipakai para ibu!" serunya pada Jim.
Jim merasa sedikit bersemangat sewaktu berjalan menuruni tangga
serambi muka. Tetapi pada anak tangga terakhir ia berhenti, takut
untuk melangkahkan kakinya. Selama beberapa saat ia terdiam.
Perasaannya yang mengatakan bahwa orang-orang yang berlalu lalang
mengamatinya membuat Jim bergerak. Tetapi kali ini jalanan sungguh-
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
sungguh keras. Sekali lagi dengan perasaan lega dan hampir
bersemangat, ia menyusuri jalan, sambil menganggukkan kepala kepada
orang-orang yang berpapasan dengannya.
Restoran hampir saja kosong dan sang tukang masak sedang asyik
merokok dan menikmati se-
82
cangkir kopi di ujung meja pesanan. Ia merenggut-kan mukanya ketika
melihat seseorang masuk tetapi kemudian kembali cerah ketika
mengetahui bahwa oang tersebut adalah Lowry.
"Wah, Profesor! Sudah lama aku tidak melihat Anda sejak Anda
kembali."
Lowry menjabat tangan Mike yang lembut dan lembap. "Aku agak sibuk.
Tolong buatkan daging panggang, telur dan kopi, Mike. Cepat, ya? Aku
sudah terlambat ke gereja."
"Lonceng pun belum berbunyi," ujar Mike dan mulai sibuk dengan
penggorengan lalu memecahkan telur dengan satu tangan.
"Bagaimana rasanya kembali ke tengah-tengah orang beradab?" tanya
Mike, sambil meletakkan makanan di depan Lowry.
"Tampaknya begitu," jawab Lowry tanpa menyimak.
Mike, sedikit bingung, kembali dengan cangkir kopinya dan menyalakan
rokok lagi lalu duduk dengan serius. Sejenak kopi dan rokok itu
terlupakan olehnya. Mike menggelengkan kepalanya ketika ia menyerah
dari masalah tersebut lalu meminum kopinya.
Lowry makan perlahan, terutama karena benaknya terganggu oleh
pikiran: kata-kata Tommy terus mengganggunya dan ia tidak bisa
mengindahkan begitu saja kata-kata menakutkan yang dibisikkan oleh
Tommy. Bukan kebiasaan Tommy untuk
83
menggoda orang yang sedang khawatir. Ia merasa jurang pemisah
terbuka di antara mereka bahkan pada saat mereka berbicara. Aneh
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
rasanya merasa asing dan tak nyaman dengan Tommy Williams.
Mengapa? Ia bahkan telah mengaku pada Tommy bahwa ialah yang
memecahkan jendela pada waktu Billy Watkins tidak sanggup
menggoyahkan alibi. Ia dan Tommy bahkan pernah berikrar darah untuk
menjadi teman selamanya.
Lowry hampir saja menyelesaikan makanannya ketika tahu bahwa
rasanya tidak enak. Perlahan-lahan rasa takut merasuki dirinya. Apa
yang mungkin membuatnya takut? Tempat tersebut tiba tiba terasa
menyesakkan dan ia segera mencari uang kecil untuk membayar
makannya. Saat ia meletakkan uang 50 sen di atas meja pesanan, ia
melihat kaca di antara poci-poci kopi. Itu wajahnya sendiri yang kosong
dan lelah, dan ...
Di balik kaca ia melihat sesuatu di belakangnya. Se uatu yang kabur dan
mengerikan perlahan lahan mendekati punggungnya.
Ia berbalik ke belakang.
Tidak ada apa-apa.
Ia memandangi kaca.
Tidak ada satu pun.
"Empat puluh sen," ujar Mike.
"Maaf?"
"Ada apa? Apakah Anda sakit? Tak ada yang salah dengan telur itu,
bukan?"
84
"Tidak," ujar Lowry. "Tidak, tak ada yang salah
dengan telur itu."
"Anda lupa kembalian Anda!" seru Mike di
belakangnya.
Tetapi Lowry sudah ada di pinggir jalan, dengan bergegas, berusaha
untuk tidak berlari, sambil terus-menerus memandang ke belakang,
melawan banyak hal yang mengancam untuk melumpuhkan dirinya.
"Halo, Jim!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia berusaha menghindar, tapi merasa lega ketika mengetahui suara itu
milik Tommy. "Halo, Tommy."
"Kau tampak gemetaran, teman," ujar Tommy. "Sebaiknya kau
sembuhkan malaria ini atau serangga tua itu menggcrogotimu."
"Aku tidak apa-apa," jawab Lowry sambil tersenyum. Tommy jelas
sedang dalam perjalanan menuju gereja karena ia mengenakan jas serta
mantel berwarna gelap. Tommy, ujar Jimmy dalam benaknya, sungguh
seorang pria yang tampan. "Apakah kau rajin minum pilmu?" "Pil?"
"Kina, atau apa saja yang harus kau makan."
"Eh - tidak. Tapi aku baik-baik saja. Dengar, Tommy, belum pernah aku
sesenang ini bertemu dengan seseorang."
Tommy menyeringai, "Senang bertemu denganmu, Jim."
85
"Kita telah berteman sekian lama," ujar Lowry. "Sudah berapa lama,
ya?"
"Sekitar tiga puluh empat tahun. Tapi sudahlah jangan bicarakan hal itu.
Apabila seseorang setua aku dan terus bergaya seperti Beau Brummell,
ia tidak suka umurnya terungkap."
"Kau hendak ke gereja?"
"Tentu saja. Ke mana lagi aku akan pergi?"
"Yah -" Lowry mengangkat bahunya dan untuk suatu alasan tertawa geli.
"Sudah sekian lama kita sering bertemu di sudut jalan itu, kira-kira
pada jam seperti ini," ujar Tommy. "Di mana Mary?"
"Oh, semalam ia kurang tidur dan sekarang tinggal di rumah."
"Seandainya aku bisa memiliki alasan seperti itu. Parson Bates sungguh-
sungguh raja membosankan. Aku rasa belum pernah ia mendengar
tentang Perjanjian Lama sampai aku menyebutkannya di salah satu acara
minum teh istrinya yang membosankan itu."
"Tommy ... Tommy, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan."
"Sampaikan saja, kawan!"
"Tommy, sewaktu aku meninggalkanmu kemarin sore, waktu itu pukul
tiga kurang seperempat, 'kan?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kira-kira begitu."
"Dan aku meninggalkanmu, kan?"
"Tentu saja, kau pergi," jawab Tommy, sedikit heran.
86
"Dan aku cuma minum segelas?"
"Betul. Ini benar-benar mengganggumu, ya? Jangan coba-coba
menyembunyikan sesuatu dariku. Ada apa?"
"Tommy, aku kehilangan empat jam."
"Wah, aku kehilangan 39 tahun!"
"Aku sungguh-sungguh, Tommy. Aku kehilangan empat jam dan ...
topiku."
Tommy tertawa.
"Tidak lucu," sergah Lowry.
"Jim, kalau kau memandangiku dengan matamu yang serius dan
mengatakan padaku kau hampir kehilangan akalmu hanya karena sebuah
topi -menurutku itu lucu. Itu saja. Jangan tersinggung."
"Aku telah kehilangan empat jam. Aku tidak tahu apa yang terjadi
selama itu."
"Wah, mungkin hal itu cukup mengkhawatirkan. Tapi masih banyak jam
lain dan masih banyak topi lain. Lupakan saja."
"Aku tidak bisa, Tommy. Setelah aku kehilangan empat jam itu, banyak
hal yang terjadi padaku. Hal yang menakutkan." Dengan sekejap ia
mengisahkan kejadian-kejadian yang berlangsung malam sebelumnya.
"Di bawah tangga," ujar Tommy, kini dengan wajah murung, "Ya, aku
mengerti, mengerti lebih daripada itu."
"Apa artinya semua hal ini?"
87
Tommy berjalan membisu. Ketika menyadari bahwa mereka semakin
mendekati keramaian di depan gereja tua, ia pun berhenti. "Jim. Kau
tidak akan percaya."
"Aku siap untuk mempercayai apa pun juga."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ingatkah apa yang aku ceritakan kepadamu kemarin? Tentang
artikelmu?"
"Menurutmu artikelku berkaitan dengan semua hal ini?"
"Ya, aku yakin demikian. Jim, pendapatmu mengenai sesuatu yang
sedikitnya sudah ratusan tahun mati sungguh jelas dan penuh
penghinaan."
"Menghina? Menghina siapa?"
"Menghina ...Yah, memang sulit mengatakannya, Jim, agar kau tidak
mencela pada waktu hal itu dibicarakan. Kalau aku jadi dirimu, aku tidak
akan berusaha menemukan topi itu."
"Tapi.... entah kenapa aku sadar bahwa jikalau aku tidak mencoba
mencarinya, aku bisa gila!"
"Tenanglah sekarang. Terkadang lebih baik untuk jadi gila daripada
mati. Dengar, Jim, segala hal yang menurutmu kau jumpai - itu tentu
saja simbol dari kekuatan supranatural. Oh, aku tahu kau akan
menentangnya. Memang tidak ada seorang pun yang percaya kekuatan
gaib sekarang ini. Tapi kau telah menjumpai beberapa dari mereka.
Tentu saja bukan sebenarnya yang mungkin sekarang sedang
mengincarmu -" "Maksudmu iblis dan roh jahat?"
88
"Itu terlalu spesifik." "Lalu apa maksudmu?"
"Pertama, Jebson. Lalu empat jam dan topi yang hilang. Ngomong-
ngomong, Jim, apakah kau menemukan tanda-tanda pada dirimu yang kau
belum punyai sewaktu kau bersamaku."
"Ya." Jim menarik lengan jubahnya.
"Hmmmm. Aneh sekali. Itu adalah jejak kaki kelinci."
"Lalu?"
"Ah sudah, lupakan saja," ujar Tommy. "Dengar, Jim. Kemarin aku
merasa sedih dan komentarku tentang artikelmu terlalu keras. Tentu
saja itu bertentangan dengan watakku karena aku memang mempercayai
kekuatan-kekuatan semacam itu. Hal-hal semacam itu menyenangkanku.
Dan kini aku mencerna pendapat-pendapatmu. Jim, percayalah, andai aku
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
bisa, aku akan membantumu. Tapi aku hanya akan mengganggu jika aku
memasukkan bermacam ide ke benakmu. Yang kau alami sekarang adalah
pukulan penyakit malaria yang tak diketahui dokter sebelumnya. Daya
ingatmu hilang sejenak dan kau berkeliaran dan kehilangan topimu. Kini
camkan baik-baik. Daya ingatmu hilang karena malaria dan kau
kehilangan topi ketika berkeliaran. Aku sahabatmu dan aku akan
berupaya sekuat agar tak ada seseorang pun yang melukaimu. Apakah
kau mengerti?"
"Terima kasih, Tommy."
89
"Segera temui Dr. Chalmers dan minta obat kina padanya. Aku akan siap
sedia menjagaimu agar kau tidak berkeliaran kembali. Aku juga memiliki
alasan lain untuk melakukannya. Apabila kau melihat sesuatu, maka aku
juga akan melihatnya. Mungkin, dari pengetahuanku tentang hal-hal
semacam itu, aku bisa mencegahmu dari bahaya."
"Aku tidak tahu apa - "
"Jangan katakan apa pun. Bagaimana pun juga aku bertanggung jawab
atas hal ini karena segala perkataanku mengenai iblis dan roh jahat. Aku
terlalu memikirkanmu. Aku pun sangat memikir kan Mary dan tidak rela
jika sesuatu terjadi pada kalian. Dan - Jim."
"Ya?"
"Dengar, Jim. Menurutmu aku tidak memasukkan obat-obatan ke dalam
minumanmu?"
"Tidak! Aku tidak pernah berpikir sampai sejauh itu!"
"Aku hanya menduga. Kau tahu aku adalah sahabatmu, bukan, Jim?"
"Tentu saja. Kalau tidak aku tidak akan mengambil risiko dengan
menceritakan kepadamu hal ini."
Tommy berjalan bersamanya menuju gereja. Lonceng berdentang.
Bayangan gelap bergerak di dalam menara lonceng. Gema lonceng pun
turun mengitari orang-orang yang berpakaian rapi dan berdiri di anak
tangga dan menarik mereka dengan
90
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
lembut ke dalam gereja. Jim Lowry mendongakkan kepala memandangi
bentuk bangunan yang begitu ramah. Dedaunan pohon yang merambat
belum bermunculan. Jendela kaca bersinar di bawah sinar matahari.
Namun, ia merasa tidak pantas berada di tempat seperti ini. Semula ia
selalu merasakan tempat ini sebagai tempat perlindungan dan
peristirahatan, namun kini -
Seorang wanita menyentuhnya di tengah keramaian dan Jim segera
mengenalinya sebagai istri Dekan Hawkins. Ia ingat padanya.
"Oh, Nyonya Hawkins!"
"Wah, apa kabar, Profesor Lowry? Anda tidak bersama-sama istri
Anda?"
"Itulah yang ingin saya sampaikan, Nyonya Hawkins. Hari ini ia merasa
tidak enak badan, dan semestinya ia akan menunggu kedatangan Anda
untuk acara minum teh sore ini."
"Ya, betul."
"Ia bertanya apakah ini dapat dibatalkan, Nyonya Hawkins."
"Mungkin sebaiknya aku meneleponnya untuk mengetahui apabila ada
yang ia butuhkan."
"Tidak, hanya istirahat sebentarlah yang ia butuhkan."
"Baiklah. Kalau begitu sampaikan padanya kuharap ia lekas sembuh."
91
"Akan aku sampaikan," ujar Lowry, dan kemudian terpisah dengan wanita
itu di lorong gereja.
Tommy biasanya duduk bersama dengan Lowry dan Mary, dan seperti
biasanya, selalu tersedia tempat duduk untuk mereka. Lowry kemudian
menempati bangku tersebut dan memandang ke sekelilingnya lalu
mengangguk sekenanya pada mereka yang tampak hendak
menganggukkan kepala ke arahnya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Cara berpakaian perempuan tua itu sungguh menggelikan," bisik Tommy.
"Pantas saja pencernaan Hawkins terganggu. Aneh juga ia mau berbicara
denganmu setelah berita itu."
"Berita apa?" bisik Lowry, tanpa menolehkan kepalanya ke arah Tommy.
"Tentu saja berita tentangmu dan Jebson. Ia dan Nyonya Jebson
bersahabat, dan berita itu sudah tersebar ke mana-mana. Aku
meragukan ia akan menghubungi Mary. Status sosialku bisa rusak karena
duduk denganmu. Aneh juga cara berpikir mereka, seolah-olah kau
merasa tidak enak tentang orang setolol Jebson."
"Aku memang merasa sedikit tidak enak."
"Mengapa? Kau kan sudah terbebas dari kebosanan. Kau akan terbebas
dari acara minum teh. Kau tak sadar kalau kau sedang beruntung."
"Bagaimana dengan Mary?"
"Mary selalu merindukan untuk berpetualangan denganmu. Sekarang kau
tidak bisa lagi menolak. Kalau saja kau tidak terlalu serius menanggapi
per-
92
soalan tersebut, ia akan tertawa geli seperti layaknya anak kecil. Kau
berpikir Mary sekadar melarang Nyonya Hawkins meneleponnya! Tidak
dapatkah kau lihat, Jim? Marylah yang menendang sang Nyonya
Hawkins!"
"Mari kita nyanyikan," terdengar suara dari kejauhan, "Nyanyian Pujian
No. 197."
Organ mulai mengeluarkan suara gemericitnya dan semua orang berdiri,
menjatuhkan buku, menyeret kaki dan terbatuk. Lalu suara sengau
Parson Bates memotong di antara hiruk pikuk tersebut, paduan suara
menaikkan ratapannya dan kebaktian pun dimulai.
Sepanjang khotbah, mata Lowry tertuju ke bagian belakang kepala
Jebson. Bukan pandangan yang intens tapi berkali-kali terputus oleh
gerakan Jebson yang tidak nyaman. Namun demikian, Lowry tidak
sungguh-sungguh melihat Jebson, tapi, setengah terbuai oleh irama
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Bates yang penuh dengan kesedihan, pikirannya mengembara mencari-
cari sebuah jawaban.
Sebuah jawaban.
Ia tahu ia harus mendapatkan jawaban. Ia tahu apabila ia berusaha
mencari jawaban -Empat jam yang hilang. Dan kini ia samar-samar
menyadari jika ia tidak memperoleh jawaban tersebut riwayatnya akan
tamat, seperti yang dikatakan oleh Tommy secara tidak langsung,
menuju kegilaan di masa depan. Namun, nalurinya me-
93
ngatakan, walaupun sesamar apa pun, ia tidak berani mencari empat jam
yang hilang tersebut. Ia tidak berani. Ya, ia harus melakukannya!
Ia kembali berdiri, menatap buku nyanyian pujian dengan pandangan
kosong dan bernyanyi dengan mengandalkan ingatannya daripada
mengikuti not atau alunan organ. Lalu ia berhenti bernyanyi dan menjadi
asyik dengan dirinya sendiri.
Suatu wujud yang lembut menyentuh kakinya.
la melihat ke bawah.
Tidak ada apa-apa pun di sana.
Tenggorokannya terasa kering dan ia mencoba untuk tidak gemetaran.
Ia memusatkan pandangannya pada buku dan memilih sebuah nyanyian
pujian. Ia memandangi Tommy, tetapi Tommy asyik dengan suara
baritonnya yang mendayu, tak menyadari hal apa pun kecuali kemulian
Tuhan.
Jemaat duduk dan piring pun beredar pada waktu Bates membacakan
sejumlah pengumuman untuk minggu itu. Lowry mencoba untuk tidak
melihat kakinya dan berupaya untuk menariknya tepat ke bawah bangku.
Ia menjadi semakin tegang sehingga ia tidak tahu bagaimana caranya ia
dapat lebih lama duduk di situ.
Sesuatu yang lembut menyentuh kakinya.
Dan walaupun ia berupaya melihat ke arah tersebut -
Tak ada sesuatu pun di sana.
94
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia mencengkeram lengan baju Tommy dan berbisik, "Ikuti aku," lalu
bangkit dan berjalan ke arah lorong. Ia menyadari sejumlah mata
memandanginya dan ia tahu bahwa ia tidak memiliki nyali untuk lari. Ia
pun tahu Tommy memandanginya dengan penuh keheranan namun patuh
mengikutinya.
Matahari hangat menyinari jalan. Daun-daun yang segar
memperdengarkan suara musik dalam embusan angin yang lembut.
Seorang anak kecil berpakaian kumal duduk di pinggir jalan melempar-
melemparkan mata uang hasil dari menyemir sepatu. Seorang sopir
terkantuk-kantuk di atas kemudi mobil Jebson. Dan di ujung jalan,
pengemudi yang mengantuk menjagai kuda-kuda milik Nyonya Lipptncott
yang eksentrik, yang selalu datang dengan kereta kuda. Kuda-kuda
tersebut dengan malas mengibasi lalat dengan ekor mereka. Batu-batu
nisan di pemakaman tampak sedih dan seorang malaikat mengembangkan
sayapnya di atas tulisan "R.I.P, Silas Jones." Tercium bau tanah yang
segar dari taman.
Lowry melambatkan langkahnya di bawah pengaruh hari tersebut. Kini ia
merasa lebih nyaman di udara terbuka karena ia dapat lebih leluasa
melihat ke kejauhan dari segala sisi. la memutuskan untuk tidak
mengatakannya pada Tommy dan Tommy pun tidak mengajukan sedikit
pun pertanyaan.
95
Tetapi, ketika mereka melewati trotoar High Street yang berwarna
putih, dari sudut mata Lowry tampak sesuatu bergerak. Bukan suatu hal
yang pasti tapi hanya seolah-olah sesuatu yang berwarna hitam dan
bundar berjalan di sampingnya. Ia menolehkan kepalanya untuk
memandangi benda tersebut - tetapi ternyata tidak ada suatu apa pun
di sana. Ia memandang ke atas untuk melihat apakah yang ia lihat
hanyalah bayangan seekor burung. Namun, selain burung pipit yang
melintas di sepanjang jalan tidak ada seekor burung pun tampak. Ia
merasakan ketegangan kembali tumbuh dalam dirinya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Kembali pandangannya menangkap gerakan benda tersebut. Tapi sekali
lagi benda tersebut menghilang sewaktu ia amati dengan saksama.
Namun, saat ia kembali menolehkan kepalanya ke depan, ia dapat
merasakan kehadiran sosok tersebut.
Sosok itu hanya berupa gumpalan sangat kecil berwarna gelap.
Untuk ketiga kalinya ia mencoba untuk melihatnya, dan untuk ketiga
kalinya sosok itu menghilang.
"Tommy."
"Ya?"
"Dengar, mungkin kau akan mengiraku gila. Sesuatu menyentuh kakiku di
gereja dan tidak ada sesuatu apa pun di sana. Sekarang ada yang
mendekatiku di samping. Aku tidak dapat melihatnya dengan jelas dan
sosok itu selalu menghilang pada waktu aku melihatnya. Apakah itu?"
96
"Aku tidak melihat apa pun," ujar Tommy, tampak menjadi waspada.
"Mungkin hanya sinar matahari masuk ke matamu."
"Ya," jawab Lowry. "Mungkin hanya sinar matahari."
Tetapi sosok bayangan itu, begitu dekatnya, perlahan-lahan
mengikutinya. Ia mempercepat langkahnya, demikian juga dengan sosok
itu. Ia memperlambat langkahnya agar sosok itu mendahuluinya. Tapi
sosok tersebut juga memperlambat langkahnya.
Ia dapat merasakan ketegangannya bertambah.
"Sebaiknya jangan kauceritakan hal ini kepada Mary."
"Tidak akan," janji Tommy.
"Aku tidak ingin membuatnya khawatir. Semalam aku telah membuatnya
takut. Tapi untuk hal ini kau tidak akan membuatnya khawatir, bukan?"
"Tentu saja tidak," ujar Tommy.
"Sebaiknya malam ini kau menginap di rumah."
"Kalau kaupikir kau akan butuh kehadiranku."
"Oh, entahlah," jawab Lowry.
Mereka terus berjalan, dan Lowry terus saja menjauhkan dirinya dari
sosok yang hampir ia lihat sehingga hampir membuat Tommy berjalan di
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
selokan. Lowry begitu takut sosok itu akan kembali menyentuhnya dan
beranggapan apabila hal itu terjadi maka ia bisa menjadi gila.
97
"Tommy." "Ya."
"Apakah kau mau berjalan di sebelah kananku?" "Tentu."
Setelah itu ia mendapat kesan melihat sosok tersebut dari sudut mata
kirinya. Tenggorokannya tersedak.
Mereka berhenti sejenak sewaktu menghampiri pelataran depan rumah
Lowry. "Jangan beri tahu Mary, ujar Lowry.
"Tentu saja tidak."
"Kau tinggal untuk makan malam dan akan menginap, kan?"
"Baiklah," senyum Tommy.
Mereka menaiki anak tangga dan memasuki ruang depan. Karena
mendengar suara mereka masuk, Mary keluar dari ruang keluarga dan
memeluk leher Lowry serta menciumnya. "Oh, jadi kau dari gereja,
Penyembah Berhala Tua. Halo, Tommy."
Tommy pun meraih tangannya, "Mary, kau selalu saja tampak cantik."
"Jangan sampai kekasihku mendengar kau berkata seperti itu," jawab
Mary. "Kuharap kau tinggal untuk makan malam, ya?"
"Aku harap."
"Bagus. Nah, anak-anak, lepaskan jaket dan topi kalian dan ceritakan
padaku seperti apa tampang Nyonya Hawkins sewaktu aku melarangnya
datang ke rumah untuk minum teh."
98
"Ia tampak mengerikan," ujar Tommy. "Seolah-olah ia selalu mencium
bau keju busuk di tempat ini."
Mereka asyik bercakap-cakap sementara Lowry berdiri di dekat
perapian yang dingin. Selama ada bayangan sangat gelap ia merasa tidak
dapat melihat apa pun. Seperti itulah, tidak seperti pada waktu pertama
kali. Tetapi sewaktu ia menolehkan kepalanya, sosok itu tampak segera
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
muncul di tengah ruangan. Berkali-kali ia mencoba untuk mencari
kelemahan sosok tersebut, tapi berkali-kali pula sosok itu segera
menghilang. Ia mencoba untuk menolehkan kepalanya perlahan-lahan,
tapi sosok itu terus saja menghilang.
Ia berpikir seandainya ia dapat mengetahui benda apakah itu ia akan
merasa tenang. Tetapi sampai ia dapat melihat sosok tersebut-ia
merasa jijik membayangkan sosok itu menyentuhnya lagi.
"Jim!" seru Mary, menghentikan percakapannya dengan Tommy. "Kau
gemetaran lagi." Ia menyentuh lengan Lowry dan menggandengnya ke
arah pintu. "Sekarang pergilah ke atas dan minumlah sepuluh butir pil
kina lalu tidur sianglah sebentar. Tommy akan membantuku menyiapkan
makan malam dan menemaniku. Bukan begitu, Tommy?"
"Apa saja untuk seorang teman," jawab Tommy.
99
Jim merasa sedikit tak nyaman meninggalkan mereka berdua. Tapi, pasti
Tommy sudah sering datang ke tempat ini sewaktu ia pergi untuk alasan
yang benar. Apa yang salah dengan dirinya? Memikirkan yang bukan-
bukan tentang Tommy, sahabat terbaik satu-satunya yang ia miliki. Ia
menaiki tangga.
Sosok itu pun turut melompati tangga. Ia merapatkan tubuhnya ke
dinding untuk mencegah kemungkinan bersentuhan dengan sosok
tersebut. Tapi keberadaan dinding tersebut justru membuatnya
semakin panik.
Sosok apakah itu?
Mengapa sosok itu terus mengikutinya?
Apa yang akan dilakukan sosok itu padanya?
Ia kembali merasakan badannya gemetaran.
Di kamarnya ia menemukan obat kinanya dan ia pun ke kamar mandi
untuk mengambil segelas air, ditemani oleh sosok itu. Lowry dapat
melihat pantulan si sosok dari dinding keramik putih. Lalu ia pun punya
akal. Lowry memandu sosok tersebut dengan perlahan-lahan menolehkan
kepalanya, lalu melompat ke samping, keluar dari ruangan dan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
membanting pintu. Ia merasa lebih baik setelah menelan pil kina dan
meneguk air. Sesaat ia merasa harus memberi tahu Mary untuk tidak
membuka pintu tersebut, tapi tentu saja akan lebih baik kalau ia
menguncinya. Ia menemukan kunci tersebut di pintu ruang tidur dan
membawanya ke kamar mandi. Dalam waktu singkat pintu pun terkunci.
Ia hampir
100
tertawa terbahak-bahak lalu segera tersadar. Ini tidak akan berhasil.
Apa pun sosok tersebut, pasti dapat dijelaskan dengan sempurna. Ada
yang salah dengan matanya, itu saja. Itu hanyalah malaria. Sesuatu yang
belum ditemukan oleh para dokter.
Ia pergi ke tempat tidur dan membuka jaketnya lalu membaringkan
tubuhnya di atas tempat tidur. Udara yang hangat masuk dari jendela
yang terbuka sungguh nyaman, dan tak lama kemudian ia ter-lelap, tak
terganggu oleh mimpi.
Sekitar tiga jam kemudian ia bangun. Matahari menyinari wajahnya dan
ia merasa terlalu hangat. Di bawah ia mendengar Mary memanggilnya
karena makan malam sudah siap. Bukankah makan malam sedikit
terlambat setiap hari Minggu? Pasti sekarang sudah hampir pukul
empat.
Ia bangun, menguap, merentangkan tubuhnya dan merasa lebih baik
karena istirahatnya. Ia merasa nyaman atas apa yang telah ia lakukan
tetapi ia tidak dapat mengingatnya dan kini masih setengah terjaga.
Suara tawa yang menyenangkan terdengar olehnya. Untuk sementara ia
mengira itu suara Mary. Namun kemudian ia tersadar bahwa itu
bukanlah suara Mary, karena ia memiliki tawa yang rendah dan serak
yang selalu membuatnya merasa nyaman. Dan suara tawa ini, ada sesuatu
yang menakutkan dengannya. Apakah ia pernah mendengar tawa itu
sebelumnya?
101
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia melompat dan membuka pintu. Tetapi suara itu tidak datang dari
bawah tangga, la pergi ke jendela dan melihat ke luar, tetapi tidak ada
seorang pun di jalan atau di dalam taman. Dari mana datangnya suara
tawa itu? Apa yang ditertawakan?
Lalu ia melihat suatu gerakan seolah-olah sesuatu turun dari dinding dan
mendekatinya dari belakang. Ia merasa bingung. Dan ia merasa seolah-
olah sesuatu bergerak perlahan di belakangnya. Ia memutar tubuhnya.
Tapi percuma saja. Sosok yang telah ia kurung dengan hati-hati masih
bersamanya. Sosok itulah sumber tawa tersebut.
Betapa gilanya suara tawa tersebut.
Ia merasa sangat lelah. Lebih baik ia mengabaikan itu, apa pun itu, lebih
baik terus berjalan dan tidak mendengar serta melihatnya. Lebih baik
berpura-pura seolah-olah sosok itu tidak ada. Apakah Mary dan Tommy
akan mendengarnya?
Dengan putus asa ia ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya.
"Jim? Jim, kau sapi tua, kau tidak turun?"
"Sebentar lagi, Mary." Sebaiknya ia tidak tampak tergoncang.
Sewaktu ia memasuki ruang makan, meja dipenuhi oleh kristal, perak,
dan keramik berwarna
102
cerah. Dan seekor ayam matang di atas piring dihiasi oleh kentang pure
dan kacang polong.
"Anda tampak lebih segar, Pak!" ujar Tommy.
"Semalam ia tidak tidur sama sekali," kata Mary. "Ayolah, Jim sayang.
Ambil peralatan dan potonglah ayam ini."
Ia duduk di ujung meja dan Tommy mengambil tempat di sebelah
kanannya. Ia memandangi Mary dan tersenyum. Betapa cantik istrinya
dan betapa senang rasanya dipandangi seperti itu oleh Mary. Betapa
kejamnya ia menyangsikan apakah Mary mencintainya atau tidak. Tidak
ada seorang wanita pun dapat memandangi seorang pria seperti itu
apabila ia tidak mencintainya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia mengambil pisau dan garpu untuk memotong dan mulai memotongi
ayam tersbut. Lalu tiba-tiba pisau tersebut bergetar hingga ia tidak
sanggup untuk memegangnya. Suaranya bergemerincing ketika terjatuh
di keramik.
Suara tawa tersebut muncul di belakang tubuhnya.
"Tommy," ujarnya, "Tommy, maukah kau meng-gantikanku mengerjakan
ini. Rasanya tubuhku gemetaran."
Mary tampak khawatir, tapi Jim mengabaikannya. Tommy lalu memotong
ayam dan Mary menyajikan sayur-sayuran-sesekali mencuri pandang ke
arah Jim. Setelah semuanya tersaji, mereka pun siap mulai makan
malam.
103
"Ayamnya lezat!" kata Tommy. "Harus begitu, harganya mahal sekali!"
ujar Mary. "Harga makanan tidak bisa naik lagi, kalau iya, awan tidak
akan dapat lewat."
"Ya," jawab Tommy. "Dan upah tetap sama. Itulah yang dikatakan orang
sebagai perkembangan ekonomi, buat segala sesuatu berharga tinggi
sehingga tidak ada yang mampu membelinya dan akan timbul kelebihan
barang yang dapat dibeli oleh pemerintah dan dilemparkan ke pasar
sehingga pembayar pajak akan berkurang uangnya karena membeli
barang-barang yang semakin tinggi harganya. Ya, kita telah berhasil
memperbaiki peradaban sejak masa kita tinggal di dalam gua."
Mary tertawa, dan secara mengejutkan, sosok tersebut pun melakukan
hal yang sama di belakang Jim. Tapi itu terjadi secara kebetulan,
karena tak lama kemudian, ketika Tommy mengatakan sesuatu yang
serius, sosok itu pun tertawa.
Jim sudah mengangkat pisau dan garpunya dua atau tiga kali. Tapi
sesuatu hal yang aneh terjadi. Piring tersebut terus bergerak tiap kali
ia menyentuhnya. Memang gerakannya hanya sedikit. Gerakan tersebut
berhenti kalau ia tidak menyentuhnya. Tetapi begitu ia menyentuhnya,
benda itu bergerak lagi. Dengan hati-hati ia menemukan alasan untuk
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
melihat di balik taplak meja. Tetapi tidak ada sesuatu pun yang aneh di
sana. Ia kembali meletakkan
104
piring yang diangkatnya tadi, lalu mulai hendak mengambil makanan.
Sekali lagi piring itu bergeser. Ia merasa sakit.
"Apakah aku boleh permisi? Rasanya aku kurang sehat." "Jim!"
"Sebaiknya aku panggilkan dokter," kata Tommy. "Kau tampak pucat."
"Jangan, jangan. Aku baik-baik saja. Biarkan aku tiduran sebentar."
"Aku akan hangatkan makan malammu." ujar Mary.
"Makan malam yang lezat," kata Lowry dengan senyum sedih. "Jangan
khawatirkan aku. Teruskan makan malam kalian."
Lalu suara tawa itu muncul kembali, kali ini lebih melengking. Dan
bayangan gelap tersebut kembali berjalan di sampingnya sewaktu ia
bergegas menuju pintu dan kembali ke tempat tidurnya. Ia
membaringkan tubuh. Lalu berubah pikiran dan melompat kembali. Sekali
lagi ia membaringkan tubuh tetapi merasa tidak dapat menguasai
dirinya. Dengan tenggorokan tercekat dan setengah sakit, ia mulai
melangkah berputar-putar di kamar tidurnya.
5
Jam di lantai bawah berdentang sebelas kali dengan lambat. Dengan
muka menelungkup di tempat tidur Lowry mulai bangun dari tidurnya
sejenak. Dia bangun dan menyadari sesuatu yang menakutkan akan
segera ia alami. Tetapi saat berbaring sebentar dalam keadaan
setengah pingsan, ia menekan batas kesadarannya, mengumpulkan
ingatan demi ingatan, mempelajarinya lalu mengesampingkannya. Tidak,
tak satu pun dari hal-hal itu yang menyebabkan keadaannya sekarang,
tak ada satu hal pun yang ia ketahui yang mungkin telah mengakibatkan
ia telah ...
Suatu lengkingan tawa menerpa pendengarannya.
106
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Dia mulai merasakan setiap ototnya gemetar dan melihat sesuatu yang
bergerak-gerak di bawah tempat tidurnya yang kemudian lenyap dari
penglihatan. Andai saja dia dapat menangkap dengan jelas apakah sosok
itu!
Kertas berkeresek-keresek di suatu tempat, bergerak oleh tiupan angin
malam yang hangat, seolah-olah sesuatu di kamarnya menyortir surat-
suratnya. Meskipun baginya kamar itu kelihatan kosong, tak lama
kemudian sehelai kertas melayang di udara, lalu jatuh tergeletak di
karpet dekat kakinya. Dia menatapnya, takut memungutnya. Dilihatnya
tulisan di atasnya. Akhirnya, rasa ingin tahunya mengalahkan
ketakutannya dan dia pun membukanya untuk mencoba membacanya.
Tetapi itu tulisan kuno, tulisan yang tidak dapat dimengerti, yang kabur
dan telah luntur. Satu-satunya yang terbaca adalah waktu, dan itu pun
ia tidak yakin.
"... 11:30 sampai ..."
Dia memandang tajam bayang-bayang dalam kamar, namun terlepas dari
apa pun itu yang menghilang di bawah tempat tidurnya, tampaknya dia
cuma sendirian. Apakah kertas ini telah melayang masuk bersama angin?
Sebelas tiga puluh? Apakah ini perintah untuk sebuah pertemuan di
suatu tempat? Malam ini? Dia merasa ngeri membayangkan akan pergi
keluar lagi. Namun begitu, mungkinkah dia punya teman di suatu tempat
yang bersedia membantunya menemukan
107
empat jamnya yang hilang? Malam ini dia harus waspada dan tak akan
menapaki anak-anak tangga yang tidak ia tahu pasti memiliki dasar yang
kuat atau tidak.
Dia bangun, dan segera saja benda kecil gelap itu berada di
belakangnya, hanya membuatnya dapat menangkap bayangannya sekilas
saja. Dia merasakan dalam dirinya timbul gejolak perasaan baru,
kemarahan bercampur gelisah, seperti perasaan orang yang ingat bahwa
dirinya telah memperlihatkan perasaan pengecut.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Dia tahu pasti dirinya telah bersikap pengecut. Dia membiarkan saja
sesuatu itu terus-menerus menyeret akalnya keluar dari ingatannya,
bahkan tanpa pilihan untuk memeranginya. Ia telah didorong bagaikan
orang-orangan pengusir burung dalam angin topan, dan sesuatu itu
menertawakannya, bahkan mungkin mengasihani dirinya! Tangannya
terkepal bagaikan palu yang keras, Tuhanlah yang tahu dia tak pernah
kekurangan keberanian selama ini, lalu mengapa ia menjadi pengecut
layaknya anjing ketakutan dan membiarkan sesuatu itu menghancurkan
dirinya? Rahangnya terkatup rapat, dan dia merasa jantungnya
berdegup kencang. Gejolak keinginannya sangat kuat terasa, keinginan
untuk ikut dalam pertarungan keras dan menghancurkan kekuatan-
kekuatan yang sedang berusaha menghancurkan dirinya selamanya.
108
Dia mengambil mantel dari lemari dan segera memakainya. Diambilnya
Colt 38 dari laci lalu mengantonginya. Di kantong lainnya dia
memasukkan sebuah senter. Dia pernah menjadi seorang pengecut untuk
yang satu ini. Dia akan segera menemui hantu-hantunya dan menaklukkan
mereka.
Sebelas tiga puluh? Pasti sesuatu akan memimpinnya dalam suatu
pertemuan. Barangkali sesuatu sedang menantikannya di jalan sekarang.
Tawa yang melengking itu terdengar kembali, dia berpaling dan
mencarinya untuk menyingkirkan sesuatu yang gelap itu, namun sekali
lagi benda itu menghindar. Tak apalah- dia akan berurusan dengannya
nanti.
Pelan-pelan ia menyelinap keluar dari kamarnya. Lampu kamar Marry
padam dan pintunya tertutup. Tak perlu ia mengganggunya. Tommy pasti
ada di kamar tamu di depan tangga karena pintunya sedikit renggang.
Dengan jari-jari menutupi senter sehingga hanya sebagian kecil cahaya
menyorot ke tempat tidur ia memandangi Tommy. Tanpa seringai sinis
sintingnya, Tommy benar-benar seorang pria yang tampan, pikir Lowry.
Ketika sedang tidur Tommy tampak sepolos anak paduan suara gereja.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry pelan-pelan turun ke bawah dan keluar melalui pintu depan,
berdiri di bawah bayangan serambi sambil menatapi jalan.
109
Suasana malam itu hangat, angin begitu sepoi-sepoi seperti berbisik
sendu melintasi halaman. Bulan hampir purnama yang bergerak di langit
bersih dengan cemburu menghilangkan sinar bintang-bintang kecil.
Lowry menuruni pertengahan anak-anak tangga dan bersiap kalau-kalau
jalan akan terbelah. Ternyata tidak. Hampir tersenyum atas
keberhasilan kecil ini, ia sampai di jalan. Janji sebelas tiga puluh
bukanlah di situ, tetapi dia hampir yakin bahwa jika ia memang
diharapkan untuk muncul pasti akan ada suatu petunjuk.
Benda hitam kecil itu menyentuh kakinya, dan tawa itu terdengar lagi,
lembut seperti tawa seorang anak. Lowry gemetar mendengarnya.
Malam ini dia bukanlah seorang pengecut yang melarikan diri. Hal-hal ini
sebelumnya asing bagi dirinya, tetapi sekarang tidak lagi. Sesuatu akan
datang untuk memandunya, dan ia akan berani dan akan melakukan ...
"Jim!"
Ia melihat siluet Tommy di sebuah jendela di tingkat atas.
"Jim! Mau ke mana?"
Tetapi ada sesuatu yang bergerak di bawah pohon di depannya dan
benda itu memberikan semacam isyarat kepadanya.
"Jim! Setidaknya tunggu sampai aku ambilkan topimu!"
110
Dia merasa menggigil sekujur tubuhnya. Sesuatu itu semakin kuat
memberikan isyarat sehingga ia pun bergegas mendekatinya.
Awalnya dia tidak yakin benda apakah itu karena bayangan bulan di
tempat itu sangat gelap. Namun, tak lama kemudian dia melihat
bayangan itu adalah sosok berjubah yang tingginya tak lebih dari empat
kaki dengan kepala botak yang mengilap. Tasbih dan sebuah salib
tergantung di lehernya, dan sandal kulit kasar memperlihatkan jari-jari
kakinya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kamu terima pesanku?"
"Ya, ke mana kita akan pergi?" tanya Lowry.
"Kamu tahu kita akan ke mana?"
"Tidak."
"Baaaiklah ... kau tahu siapa aku, kan?"
Lowry melihatnya dengan saksama. Tampaknya rahib kecil itu tak dapat
diraba, seperti tidak terbuat dari zat. Kemudian Lowry menyadari
bahwa ia dapat menembus sosok itu dan melihat batang pohon dan
lingkaran bulan purnama melaluinya.
"Aku Sebastian. Kau mengeluarkan aku dari kuburan kira-kira enam
tahun lalu. Tak ingatkah kau?"
"Makam gereja Chezetol!"
"Ah, rupanya kau ingat. Tetapi jangan kira aku marah. Aku orang yang
sangat rendah hati, tidak pernah marah. Walaupun sekarang aku harus
mengembara tanpa rumah atau jika badanku menjadi
111
debu karena retak oleh sekop seorang penggalimu, aku tetap tidak
marah. Aku orang yang sangat rendah hati." Tentu saja dia hampir
mengerikan. Namun tetap saja ada kelicikan tertentu dari caranya
memandang Jim dari posisi agak menyamping, yang membuat Jim
bertanya-tanya. "Aku sudah berbaring di sana selama tiga ratus tahun,
dan kau, karena kau pikir makam itu adalah reruntuhan Aztec karena
ada lambang-lambang Aztec pada nisan-nisannya, yang telah diubah pada
kontruksi-nya, menggaliku. Di mana ikat pinggangku?" "Ikat
pinggangmu?"
"Ya, ikut pinggang emasku yang indah. Kau mengambilnya dan berpaling
kepada pemandu jalanmu sambil berkata, 'Apa ini? Ikat pinggang emas
dengan hiasan lambang-lambang Gereja Katolik! Kupikir ini reruntuhan
Aztec. Penggalian selama seminggu yang tidak ada hasilnya, cuma ikat
pinggang emas ini.'"
"Benda itu ada di museum universitas."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Aku sedikit terluka mendengar komentar itu, kata Sebastian sedih. "'...
tanpa ada hasilnya cuma ikat pinggang emas.' Aku menyukainya karena
aku yang membuatnya, kau tahu, dan kami pikir benda itu cantik sekali.
Kami mengubah kaum Razchytl menjadi beragama, dan lalu kami ambil
emasnya untuk membuat bejana-bejana suci, ketika dia mati dalam
penambangan bahkan kami menguburkannya dengan salib emas. Bolehkah
aku minta ikat pinggangku?"
112
"Aku tidak dapat mengembalikannya sekarang."
"Oh ya, kamu harus. Kalau tidak, aku tidak mau pergi denganmu dan
menunjukkan padamu."
"Mau menunjukkan aku apa?"
"Di mana kamu berada selama empat jam itu."
Lowry merenung sejenak dan kemudian mengangguk. "Baiklah. Ayo kita
ambil ikat pinggangmu."
Lowry berjalan dengan cepat di jalan, bayangan kecil itu tepat di dalam
jarak pandangnya kiri, Sebastian selangkah di belakang kanannya.
Sandal kulit kasar Sebastian tidak mengeluarkan suara ketika berjalan
di aspal.
Letak museum itu tidak jauh, dan segera Lowry meraba-raba mencari
kuncinya. Pintu terbuka dalam gelap, tapi Lowry hafal betul bangunan
tersebut dan tidak merasa perlu menyalakan senternya hingga sampai
dekat kotak tempat menyimpan ikat pinggang emas itu. Dia meraba-raba
lagi beberapa kunci dan menyalakan senternya, mencoba kunci yang
cocok. Dia berhenti. Disorotkannya senter ke arah benda-benda di
dalamnya. Ikat pinggang itu lenyap!
Dengan gemetar dia berbalik ke arah Sebastian, "Ikat pinggang itu
tidak ada di sini. Mereka pasti telah menjualnya ke museum lain ketika
aku sedang tidak di sini."
113
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Kepala Sebastian tertunduk. "Sudah hilang, ya. Dan aku tidak akan
pernah mendapatkannya kembali, tetapi aku tidak akan marah. Aku
orang yang sangat rendah hati. Aku tidak penah marah. Selamat tinggal,
Tuan Lowry."
"Tunggu! Aku akan mencoba mendapatkan ikat pinggangmu kembali! Aku
akan membelinya kembali dan akan meletakkannya di suatu tempat yang
dapat kautemukan!"
- Sebastian berhenti di depan pintu kemudian bersembunyi ke samping.
Sorotan lampu menelusuri ruangan. Itu adalah Terrence, penjaga
universitas.
"Siapa di dalam?" teriak Terrence, mencoba membuat suaranya
terdengar berani.
"Ini saya," kata Lowry bergerak ke arah cahaya dan berkedip silau
karenanya.
"Oh. Profesor Lowry! Tentu, Anda hampir saja membuat saya ketakutan.
Ini bukan waktunya bermain-main dengan perhiasan kecil."
"Saya sedang melakukan penelitian," kata Lowry. "Saya perlu prasasti
tertentu untuk kuliah besok."
"Dapatkah Anda menemukannya?"
"Tidak. Tidak ada di sini lagi. Saya kira mereka telah menjualnya."
"Jebson bahkan dapat menjual ibunya sendiri, Profesor Lowry, dan saya
yakin hal ini. Dia memotong gaji saya. Saya benar-benar ikut menyesal
dengan apa yang telah dia lakukan terhadap Anda. Saya kira artikel yang
Anda tulis itu cukup bagus."
114
"Terima kasih," kata Lowry, sambil berjalan ke pintu, sedikit panik
Sebastian akan ketakutan.
"Tentu saja Anda sangat mendalami hal ini. Di pedesaan saya dapat
memperlihatkan pada Anda orang-orang yang telah menemui hal-hal
yang tidak bisa mereka jelaskan. Tidak sehat kalau kita berkeliling
menantang setan untuk menghancurkan kita."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ya. Tentu saja itu tidak sehat. Saya harus pergi, Terrence, tapi jika
Anda sempat, mampirlah di kantor saya siang hari. Saya ingin
mendengar keterangan dari Anda."
"Terima kasih, Profesor Lowry. Terima kasih. Akan saya usahakan."
"Selamat malam, Terrence."
"Selamat malam, Professor Lowry."
Lowry berjalan dengan cepat menuju jalan yang paling gelap. Setelah
yakin dirinya sudah di luar pandangan Terrence, ia mulai melihat
berkeliling mencari tanda-tanda Sebastian. Tetapi yang dapat ia
tangkap hanya bayangan kecil benda hitam yang bepergian bersamanya.
Setelah mencari-cari hampir selama dua puluh menit, ada suara rendah
memanggilnya. Dan di belakang semak-semak terlihat Sebastian
bersembunyi.
"Oh," kata Lowry lega. "Aku harap kamu tidak pergi tadi. Saya tadi ingin
mengatakan bila kamu menunggu sebentar saya akan membeli kembali
ikat pinggang emas itu."
115
"Aku tidak marah," kata Sebastian. "Tapi kamu menginginkan ikat
pinggangmu, kan?"
"Aku akan senang sekali. Ikat pinggang itu sangat bagus. Aku
membuatnya dengan tanganku sendiri, dengan doa-doa yang rendah hati
dipanjatkan kepada Tuhan. Meskipun metal itu dari penyembah berhala
tapi hasil karya itu dihasilkan dengan cinta.
"Kamu akan mendapatkan ikat pinggangmu, tetapi malam ini kamu harus
membawa saya ke tempat di mana saya dapat menemukan empat jam
yang hilang."
"Kamu bertekad untuk menemukannya, ya?"
"Ya."
"Jim Lowry, saya ingin tahu apa kamu tahu berapa harganya untuk
menemukannya."
"Berapa pun harganya, saya akan membayarnya."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Malam ini kamu tampak berani sekali." "Bukan berani. Aku tahu apa
yang harus kulakukan, itu saja."
"Jim Lowry, tadi malam kamu bertemu sesuatu." "Ya."
"Semua hal itu sangat mendukung kamu, itu adalah kekuatan kebaikan.
Empat jammu yang hilang bukan bagian dari mereka, Jim Lowry. Juga
bukan bagian dan saya."
"Saya harus menemukannya."
"Kamu tidak dapat memahami kekuatan di
116
pihak lain. Kamu tidak dapat memahami besarnya penderitaan, teror,
dan kejahatan. Jika kamu ingin menemukan empat jam itu kamu harus
siap menghadapi kekuatan lain itu."
"Saya harus menemukannya."
"Baiklah, Jim Lowry, percayalah padaku dan aku akan menunjukkan
sebagian jalan itu. Selebihnya kamu harus menelusurinya sendiri."
"Tunjukkanlah dan aku akan mengikuti."
Tangan mungil Sebastian yang halus membuat tanda salib di udara,
kemudian bergerak menuju ke atas. Lowry menemukan dirinya di atas
semacam jalan biru yang bergulung-gulung ke atas dan depan seperti
menuju bulan.
Sebastian memegang erat tasbihnya dan mulai berjalan. Lowry
memandang sekelilingnya, namun tidak dapat menemukan benda hitam
kecil itu, begitu juga tidak mendengar tawanya- jika memang benda itu
adalah sumbernya.
Mereka telah berjalan jauh, melewati sawah yang membentang, dan
kelompok-kelompok kecil perumahan yang tidur. Sesekali sebuah benda
melewati mereka dengan kepala tertunduk dan muka tersembunyi turun
dengan pelan, dengan langkah lambat dan letih, tetapi Lowry tidak tahu
mengerti apakah itu.
117
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jalan itu tampak mulai retak seperti pernah terbuat dari tangga-tangga
yang pecah-pecah menjadi reruntuhan. Tanah berumput mulai banyak
kelihatan di antara celah-celah retak, tampak jalan itu seperti jarang
dipakai. Di depan sebentuk barisan pegunungan berkabut mulai terlihat
dan tampak oleh Lowry pegunungan itu mendekati mereka dengan cepat.
Jalan mulai berliku dan menukik di lereng bukit, dan tiba-tiba seperti
berdiri hampir di ujung jalan, tampak seperti gempa bumi serta tanah
longsor telah terus-menerus terjadi di situ sebelumnya. Bahkan pada
waktu mereka melewatinya, jalan itu bergetar sekali-kali dan dengan
suara mendesau yang diakhiri suara gemuruh, seluruh bagiannya lenyap
di belakang mereka, menyisakan kekosongan. Lowry mulai khawatir
bagaimana caranya untuk bisa kembali.
"Sekarang semakin sulit," kata Sebastian. "Pernahkah kamu mendaki
gunung?"
"Tidak sering."
"Baiklah, tampaknya kamu kuat."
Sebastian mendahului di sudut sebelah kanan ke jalan yang semakin
kecil dan dengan mudah berjalan ke arah yang hampir vertikal. Lowry
menggapai dan dengan penuh keheranan mendapati bahwa walaupun
bukit itu pada mulanya tampak kelihatan tinggi, ternyata cuma delapan
atau sembilan kaki, dan dia mudah sekali mendaki. Sepanjang jalan
mereka menapaki pinggiran jalan dan kemudian
118
jalanan terus mengecil dengan cepat hingga sekecil benang putih. Angin
berembus sedikit agak kencang tapi cuaca tetap hangat, dan bulan
terasa bersahabat. Tampaknya ada alasan tertentu agar mereka
sedapat mungkin tak terlihat, karena sekarang Sebastian mulai mendaki
karang terjal lainnya, yang kelihatannya sangat tinggi.
"Ini sedikit lebih buruk dari yang tadi," kata Sebastian. "Hati-hatilah".
Mereka harus mendekati ujung dua karang terjal itu, dan di situ sudut
kanannya melekuk, hanya memperlihatkan bebatuan yang keras ketika
disentuh.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry menunduk dan merasakan sedikit sakit. Rasa tidak sukanya
terhadap ketinggian sama seperti pria lain, namun karang terjal di sana
benar-benar terjal dan berurutan dalam bentuknya, sehingga dia dapat
membayangkan jatuh melewati angkasa. Jauh ke bawah sebuah sungai
kecil bagaikan seutas kawat ringan, terluka sepanjang jalan melewati
ngarai kecil curam, di sana-sini pada permukaan tegak lurus, pohon-
pohon terlihat kecil saking jauhnya, menonjol seperti tangan yang diam.
Sebastian hampir sampai pada belokan, Lowry menggapai lalu mencoba
menggapai lagi tapi ia tidak mendapat pegangan.
Sambil bersandar miring, dia melihat batu karang. Tampaknya kalau dia
dapat setengah menjatuhkan diri dan meraih pada waktu bersamaan, dia
dapat memegangnya. Dia mencondongkan diri, dan
119
meraih dengan cepat. Dia berhasil memegang batu itu, dan kakinya
terasa tertarik oleh gravitasi ke bawah.
"Ayo terus," kata Sebastian.
Lowry bergerak inci demi inci. Sangat sulit untuk bertahan memegangi
batu karang itu karena terasa kasar dan melukai tangannya, la mencoba
melihat Sebastian, tapi tidak dapat karena terhalang tangannya sendiri.
Dia mulai merasa lelah, dan rasa muak oleh teror melandanya, seperti
seseorang sedang mengawasinya, siap untuk memangsa sekali ia jatuh.
Ia memandang ke atas batu karang itu.
Sebuah bintik besar hitam melayang-layang di sana dengan dua bola
mata besar berkilauan, memandanginya dengan tajam dan penuh dengki.
Lowry memandang ke bawah dan melihat kehampaan di bawahnya.
Ada suara yang lembut, mendengung, dan benda hitam itu tampak tinggi.
Sesuatu dengan lambat mulai membukai pegangan jari-jari Lowry pada
batu karang.
"Sebastian!"
Tidak ada jawaban.
"Sebastian!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Dengungan di atas kepalanya semakin kuat dan menyenangkan.
120
Satu tangan hampir lepas, dan kemudian lepas! Lowry berjuntai di udara
sementara benda itu mulai dengan lambat dan senang melepaskan tangan
kirinya.
Lowry ingat punya pistol, mengambilnya dari kantong dan
mengacungkannya ke atas.
Kedua mata itu tidak berubah dan dengungan itu semakin halus. Tiba-
tiba Lowry menyadari mengapa dia tidak dapat menjelaskan bahwa dia
tidak boleh menembak. Melakukannya akan mengakibatkan seluruh batu
karang akan jatuh menimpanya, dan belum tentu pelurunya akan
berpengaruh. Tangan kirinya sekarang bebas dan dia menyambar dari
batu karang dengan empasan udara di wajah dan hidungnya, dan
kegelapan yang besar menenggelamkannya.
Dia sadar akan bintang-bintang dan bulan yang berbaur menyatu dalam
tarian yang berputar-putar, dan sisi jurang bergulung ke atas dengan
kecepatan yang mengagumkan, dan kawat ringan dari aliran sungai yang
menjadi lebih dekat dibandingkan ketika ia mulai jatuh sebelumnya.
Dia tidak ingat waktu mendarat. Dia berbaring di atas permukaan yang
begitu licin seperti logam. Terpesona, Lowry berdiri di atas lututnya
memandangi tepi dataran karang kedua itu. Ia mendapati bahwa aliran
sungai masih di bawah sana, namun pastilah kejatuhannya terhenti
karena pohon-pohon itu.
121
Di manakah Sebastian?
Dia melihat ke atas tapi tidak mendapatkan tanda dari sesuatu yang
telah membuatnya terlepas. Dia melihat ke kanan dan ke kiri tapi tidak
menemukan bagaimana dapat turun dari tempat itu. Menekankan diri
pada karang, ia berjalan miring di pinggirannya. Di situ ada gua-gua
kecil, yang mulut gelapnya mengandung sesuatu yang dapat dia rasakan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
tapi samar-samar. Dia tahu dia tidak boleh masuk. Namun begitu,
dengan bagaimana lagi dia dapat menemukan jalan turun?
Satu gua lebih besar dari yang lainnya, dan kendati hatinya telah sangat
ciut ia tahu harus masuk ke sana. Dengan tangan dan lutut dia
merangkak melewati mulut gua, dan tangannya menyentuh sesuatu
berbulu yang membuatnya terlompat ke belakang. Sesuatu
mendorongnya lembut dari belakang dan membuatnya berlutut kembali.
Lantai tempat itu berbulu, seluruhnya, kering dan menggelikan bila
tersentuh.
Ada suatu suara yang dalam, tak peduli berkata, "Ayo, teruskan jalan di
depanku."
Dia tidak berani menoleh ke arah suara itu, apa pun itu. Ia bangun dan
meneruskan perjalanan. Ada batu-batu karang mendatar di tempat itu
yang membuatnya tersandung sekali-sekali. Tampaknya ia kehilangan
senternya, tapi andaikan ada, dia juga takut untuk menggunakannya. Ada
sesuatu yang mengerikan di tempat ini, sesuatu yang tidak dapat
122
dia jelaskan, tapi yang sabar menunggu dalam keheningan di tikungan
selanjutnya, mungkin juga yang selanjutnya lagi- Ia terpentok dinding
kasar yang membuat dirinya luka.
"Ayo, terus," kata suara di belakangnya dengan nada bosan.
"Di mana ... di manakah Sebastian?" dia berspekulasi.
"Sekarang kamu tidak bersama mereka. Kamu bersama kami. Cobalah
hindari masalah sedapat mungkin, karena kami punya sebuah kejutan
untukmu di ujung salah satu terowongan ini. Lubang keluarnya ada di
sebelah kananmu, bodoh. Tak ingat?"
"Sa ... saya kan tidak pernah ke sini sebelumnya?"
"Oh, ya, kamu pernah.... Ya, betul, tentu saja kamu pernah. Iya, kan?"
"Tentu saja dia pernah," kata sebuah suara dari sisi lainnya.
"Berkali-kali."
"Ah, tidak," kata suara yang lain. "Semuanya kira-kira tiga kali saja.
Benar, di tempat ini."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ayo, terus," seru suara pertama sambil menguap.
Hanya itulah yang dapat ia lakukan untuk memaksa kaki-kakinya bekerja.
Sesuatu yang mengerikan sedang menunggunya, sesuatu yang tak berani
ia dekati, sesuatu yang jika dilihatnya akan membuatnya gila!
123
"Sekarang kamu milik kami, maka ikutlah." "Apa yang akan kamu lakukan
terhadap saya?" "Kamu akan tahu."
Ada turunan di bawahnya, dan pada setiap tangganya ada sesuatu yang
terasa berdiri di bawah kakinya dan melata pergi, hampir saja
membuatnya tersandung, kadang-kadang sesuatu terasa melingkari
pergelangan kakinya, kali lain sesuatu membenturnya dengan keras.
Turunannya sangat panjang, tampak kegelapan di dasarnya. Dia tidak
seharusnya turun ke sana! Dia harus kembali selagi masih ada waktu!
"Ayo, terus," kata suara yang membosankan itu. "Kamu milik kami
sekarang."
Di depan hanya tampak keheningan. Di depan -Lowry tiba-tiba jatuh di
lerengan, terlalu sakit dan lelah untuk melanjutkan perjalanan dan
sangat ngeri melangkah dan menemukan apa yang membentang di
depannya. Semuanya seperti berputar dan meraung-ranung ke arahnya.
Kemudian dia mendengar suara Sebastian yang pelan dan kecil berbicara
panjang dan monoton dalam bahasa Latin.
Sebastian!
Lowry berusaha keras berdiri dan berjalan terhuyung-huyung ke arah
suara tersebut. Dia tidak
124
yakin tapi jalan bercabang terbagi dua dan dia mengambil sebuah jalan
ke bawah. Dia tidak yakin tentang apa pun kecuali suara Sebastian.
Dia berhenti di tikungan dan mengerjap karena cahaya lemah yang
datang dari jendela kaca di atas. Tempat ini sebagian besar hanyalah
bayangan dan debu, tapi sedikit demi sedikit penglihatannya dapat
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menangkap bayangan benda-benda. Di sana ada tujuh patung sapi jantan
dari batu, semuanya ada di sepanjang batu karang tinggi. Setiap sapi
jantan punya satu kuku yang seimbang di atas bola bulat sementara
mata mereka yang seperti ingin tahu menatap pemandangan di
bawahnya.
Lantainya sangat licin, sehingga sangat sulit untuk berdiri, dan Lowry
berpegangan pada gorden kotor di sisi kanannya.
Ruangan penuh dengan orang, sebagian laki-laki dan sebagian lagi
perempuan. Sebastian berdiri di atas altar kecil sedikit di atas kepala
mereka. Tangan Sebastian yang gemulai melambai-lambai dalam gerakan
artistik di atas kepala mereka, dan matanya memandang sinar yang
datang dari jendela atas. Sebuah buku yang sangat besar terbuka di
hadapannya, di atas sebuah penyangga. Dan di sekeliling Sebastian,
dalam lingkaran yang luas, penuh dengan perempuan.
Mereka adalah perempuan-perempuan cantik, pakaian mereka semua
berwarna putih, kecuali sekelebat warna merah yang datang dari mantel
125
mereka bila mereka bergerak. Wajah mereka tampak polos dan suci, dan
mereka bergerak dengan anggun gemulai dan lambat.
Di luar lingkaran perempuan ini ada satu lingkaran lagi, tetapi semuanya
terdiri dari laki-laki. Pakaian mereka juga berwarna putih, tapi wajah
mereka tidak polos, malahan penuh seringai dan jahat. Mantel tanpa
lengan mereka ternoda dengan warna hitam yang tidak mereka
sembunyikan.
Sebastian merapal dan menggerakkan tangannya ke atas kepala mereka.
Perempuan-perempuan itu bergerak dengan lambat dan pelan di
sekelilingnya, tapi tidak menatap Sebastian kecuali ketika melewati
depan altar. Lingkaran laki-laki itu tidak peduli sama sekali dengan apa
yang dilakukan Sebastian.
Kemudian Lowry hampir saja berteriak ketika melihat apa yang terjadi.
Ketika lingkaran perempuan itu melewati belakang altar, para lelaki
tiba-tiba meraih mereka dengan tangan yang bercakar, dan perempuan-
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
perempuan itu tiba-tiba dengan mata penuh berahi memandang sekilas
ke pundak para laki-laki, kemudian dengan mengubah ekspresi muka
seperti semula, mereka berbaris lewat di depan altar kembali. Para laki-
laki kemudian saling mendorong dan tertawa satu sama lainnya, tangan
mereka menggapai-gapai kembali.
Sebastian terus berdoa, matanya yang lembut mengarah kepada cahaya
persegi itu.
126
Lowry berusaha untuk kabur dan situ, tapi lantainya begitu licin
sehingga dia bahkan tidak dapat berdiri dan lari. Dan dia melihat apa
yang membuat lantai menjadi sangat licin. Lantai itu penuh dengan darah
setebal satu inci!
Dia menjerit.
Semuanya berputar menatapnya. Sebastian berhenti berdoa dan
menunduk seperti tersenyum lembut kepadanya. Mereka berkomat-
kamit, menunjuk-nunjuk dan memberengut, dan nada marah yang rendah
terdengar dari mereka.
Tujuh sapi jantan di atas meja persembahan menjadi hidup dengan
suara melenguh. Mereka menggerakkan kukunya dan bola-bola
menggelinding, dan tampaklah seonggok tengkorak-tengkorak manusia di
sana. Sapi-sapi itu menggerakkan kuku lagi dan tengkorak-tengkorak
berjatuhan dari batu karang di tengah-tengah kemarahan gerombolan
orang banyak itu, jatuh di atas beberapa perempuan serta laki-laki, tapi
tidak menyentuh Sebastian.
Lowry tidak dapat berlari. Tak dapat bernapas. Sekarang gerombolan
orang itu meraung marah, menyangka Lowry yang telah melemparkan
tengkorak-tengkorak itu, mereka berbondong-bondong ke arahnya.
Nyaris sebelum mereka meraihnya, dia dapat melarikan diri. Secepat
mungkin dia melangkah. Sesuatu yang berliku-liku muncul dan
menghalangi jalannya.
127
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kamu mau pergi ke mana?" Dengan marah Lowry merenggutnya dan
kabur. Sebuah pukulan dari belakang menjatuhkannya dan sebuah suara
berteriak, "Kamu mau ke mana? Kamu harus tetap di sini dan melihat ini
dulu!" Namun Lowry mengangkat kakinya dan kabur. Dia dapat
mendengar raungan gerombolan orang banyak berangsur hilang, tapi dia
tahu bahwa benda lain di sekitarnya sekarang, terbang di bagian
belakangnya, berusaha menukik ke bawah dan merintangi pelarian
dirinya.
Dia membentur dinding, kemudian ketika bangkit dan berusaha
menemukan jalan keluar, ternyata tidak ada. Raungan gerombolan orang
banyak semakin keras. Tangannya sobek ketika ia mencari jalan keluar.
Kemudian kilatan pisau-pisau, dan gigitan dingin di salah satu
pergelangan tangannya tiba-tiba hangat oleh aliran darahnya sendiri.
Dia terjungkir ke depan dan jatuh dari ketinggian. Ada rumput di jari-
jari tangannya dan sinar bulan di atasnya. Dia melompat dan kabur,
berlari melewati pasir yang memperlambat kecepatannya dan
membuatnya tersandung. Dia masih dapat mendengar suara menderu di
atas dan di belakangnya. Dia semakin menjauh dari gerombolan orang
itu, namun dapatkah dia bebas dari keadaan ini? "Sebastian!"
Tetapi tidak ada Sebastian. "Sebastian!"
128
Dan kemudian sesuatu yang menderu di atas dan kilasan-kilasan benda
yang samar terasa olehnya. Bulan putih di permukaan yang luas, tidak
seperti danau kering garam. Dia berada di tempat terbuka sekarang,
tidak ada lagi tempat tersembunyi maupun tempat perlindungan. Dia
berada di tempat terbuka, dan diburu oleh sesuatu yang tidak dapat
dilihat, yang ingin mengambilnya kembali!
Sebentuk bayangan tampak di depan, masih jauh. Dia memaksa dirinya
sendiri untuk memperlambat diri dan menghindarinya. Ada sesuatu
tentang topinya, mantel hitam, sesuatu yang menjuntai dari tangannya-
Jack Ketch!
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Di sana ada jurang, dan dia berjuang menuruni-nya. Dia merangkak
sepanjang dasarnya dan terus masuk ke dalam bayangana semak-semak
yang ditemukannya di sana. Ada yang memanggilnya sekarang tapi dia
tahu kalimat-kalimat itu. Sesuatu yang memanggilnya itu tidak boleh,
tidak boleh menemukannya disini! Di sekeliling dan di atas dirinya
terdapat pegunungan putih, yang memberikan tempat perlindungan
kepadanya dan dia pun menelusuri jauh ke dalamnya.
Pepohonan semakin rapat dan rumput-rumput lembut terasa melindungi.
129
Sesuatu bergerak sepanjang semak-semak berusaha menemukannya,
dan dia berbaring diam-diam, menekan dirinya ke tanah. Sesuatu itu
semakin dekat dan dekat, dan ada suara-suara bergumam.
Kemudian suara itu surut dan suara-suara me-retih itu semakin lemah,
dan Lowry meregangkan tubuhnya di atas rumput berembun, menarik
napas. Cahaya bulan membuat bentuk-bentuk bayangan yang lembut dari
tempat ini, angin malam bertiup hangat dan membelai. Ia mulai bernapas
dengan tenang, dan dentaman jantungnya berkurang.
Sekarang dirasakannya perasaan hampir menang. Dia belum menemukan
empat jamnya yang hilang! Dia tidak menemukannya! Dia bangkit sedikit
dan menopang dagu dengan tangannya, memandangi tanpa sadar benda
putih persis di hadapannya.
Dia belum menemukan empat jamnya!
Kemudian matanya terfokus pada benda yang tadi ditidurinya. Dia sadar
bahwa dia berbaring di atas gundukan, dan ada wangi bunga-bunga segar
yang tumbuh terlambat pada musim semi.
Ada tulisan di atas batu putih itu.
Tetapi tulisan apakah itu?
Dia sedikit mendekat dan membaca:
JAMES LOWRY Lahir : 1901
Meninggal : 1940 Rest in Peace
130
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Dia mundur.
Dia bertekuk pada lututnya lalu berdiri. Malam seperti berputar, dan
suara tawa tinggi yang melengking terdengar lagi, dan benda kecil hitam
bentuk bergerak berkeliling menjauh dari pandangannya.
Dengan tangisan yang menusuk dia berputar dan berlari dengan ngeri.
Sesaat tadi dia menemukan ketenangan, damai dan tenang sebelum dia
menemukan batu nisan dari kuburannya sendiri di masa depan!
6
Ketika dia terbangun keesokan paginya dia tahua dari posisi matahari
yang ada pada dinding, dia masih punya paling tidak setengah jam lagi
sebelum dia harus bangun. Biasanya, jika demikian, dia dapat berbaring,
menggeliat, bersembunyi di bawah selimut serta menikmati
kemalasannya. Tapi ada sesuatu yang berbeda pagi ini.
Seekor burung murai bertengger di atas pohon di luar jendelanya,
memiringkan kepalanya pertama-tama ke satu sisi lalu ke sisi yang lain
berusaha mencari cacing-cacing dari ketinggiannya yang strategis itu,
dengan sesekali menyiulkan nada-nada kegembiraan untuk disahuti oleh
burung yang lain di seberang halaman. Di suatu tempat, masih sepagi itu,
mesin potong rumput sedang dihidupkan.
132
Derunya yang riang ditingkahi suatu siulan sembrono yang terdengar
tidak merdu. Di suatu tempat, pintu belakang terbanting dan seekor
anak anjing menggonggong sebentar, tampaknya melihat anjing yang lain
dan mulai menggeram galak. Di bawah, Lowry dapat mendengar Mary
bernyanyi sambil melamun, tidak lebih dari setengah refrein lagu yang
tidak begitu diketahui Lowry. Di lantai tingkat dua, di luar pintunya, dia
mendengar papan berkeretak, entah bagaimana terdengar seperti bunyi
yang mengancam.
Tombol pintu berputar tanpa suara dan satu menit kemudian kelihatan
celah, suara papan yang lain berkeretak, engsel yang mulai berkerit.
Lowry dengan mata setengah tertutup, pura-pura tidur, dan melihat
pintu terbuka. Dia berdiri kaku.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Wajah Tommy, dibingkai oleh rambut gelap yang awut-awutan, masih
tetap di muka pintu, tangan Tommy memegang tombol dengan ring yang
mengilap. Lowry tetap berbaring.
Tampak jelas Tommy puas bahwa Lowry tidur, karena ia melewati
ambang pintu dengan langkah-langkah tanpa bersuara, dan bergerak ke
kaki tempat tidur. Sejenak Tommy berdiri di sana, melihat dengan air
muka tidak bergerak, seakan siap tersenyum dan mengatakan selamat
pagi kalau-kalau Lowry terbangun. Kalau seandainya dia tidak bangun,
maka ...
Mata Lowry nyaris tertutup, cukup untuk mengelabui tapi rupanya tak
cukup rapat untuk
133
mengaburkan Tommy. Mengapa? Lowry bertanya kepada dirinya sendiri,
dia berbaring di sini, berpura-pura seperti ini? Apa anehnya kalau
Tommy menyiratkan ekspresi seperti berjaga-jaga?
Burung murai kelihatannya melihat cacing karena berhenti bersiul lalu
menghilang dari pandangan menuju halaman. Seorang ibu rumah tangga
berteriak memanggil anak kecil, dengan tergesa-gesa menambah
pesanan bahan makanan.
Tommy tetap di tempatnya, mempelajari Lowry sampai ia yakin Lowry
tetap tidur. Sepintas ia melirik ke pintu seakan memastikan bahwa Mary
masih di bawah, lalu dengan pelan ia melangkah ke samping tempat tidur.
Lowry merasakan ada dorongan untuk bangun dan menarik kemeja putih
Tommy, tapi serasa ada yang menahannya bercampur dengan
keingintahuan membiarkannya melihat apa yang terjadi. Tangan Tommy
bergerak lembut melintasi mata Lowry sekali-lalu dua kali. Rasa kaku
mulai merayap di sekujur tubuh Lowry.
Sekarang waktunya bergerak. Dia akan bangun dan menyapa Tommy.
Tapi dia tidak bisa bergerak. Serasa tubuhnya beku. Tommy lalu
mencondongkan badannya hingga wajah mereka tak lebih dari tiga inci
jaraknya. Sejenak Lowry berpikir dia melihat taring-taring di mulut
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Tommy, tapi sebelum dia dapat sepenuhnya menangkap impresi itu, gigi-
gigi itu kembali memendek.
134
Tommy tetap di sana lebih dari satu menit, lalu berdiri. Seulas senyum
dinginnya mengurangi ketampanan wajahnya. Sekali lagi ia melintasi
tangannya melalui dahi Lowry, dan dengan anggukan pelan berbalik serta
menyelinap keluar. Pintu tertutup pelan-pelan di belakangnya.
Waktu berlalu beberapa lamanya sebelum Lowry dapat bergerak, dan
ketika melakukannya dia merasa lemah. Dia duduk di tepi tempat tidur,
merasa gemetar, seperti seorang laki-laki yang baru saja memberikan
tranfusi darah. Ketika dia dapat mengumpulkan tenaganya dia
mendekati kaca, memegangi tepi atas meja dengan kedua tangan lalu
menatapi dirinya.
Matanya begitu cekung ke bawah alisnya yang berbulu kasar sehingga
seakan ia dapat mengeluarkan biji matanya; rambutnya kusam; wajahnya
kehilangan air muka seperti senang berkelahi yang selalu ia usahakan
tampakkan untuk mengimbangi sikap pemalunya. Jelas berat badannya
berkurang banyak karena pipinya cekung, dan wajahnya pucat kelabu
seperti awan mendung yang membuatnya terkejut karena dirinya
tampak seperti mayat.
Rupanya ia lupa akan akibat pemerasan tenaga yang dialaminya dan
dengan cepat ia berusaha menghilangkan kekacauan ketegangan
sarafnya dengan tekun bercukur, mandi dan merawat diri.
135
Ketika ia melihat dirinya kembali di kaca, menyimpulkan dasinya, ia
merasa sedikit berbesar hati.
Bagaimana pun juga, sekarang adalah suatu hari di musim semi yang
segar. Iblis, ambillah Jebson, si orang tua bodoh itu akan mati jauh
lebih dulu daripada James Lowry. Iblis, ambillah empat jam,
sebagaimana yang dikatakan ksatria, apa sih arti empat jam? Iblis,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
ambillah hantu-hantu yang telah menyerangnya. Dia punya cukup
keberanian dan cukup kekuatan untuk bertahan dari ini semua. Dia punya
keberanian yang sangat besar dan tekad yang tidak dapat membuatnya
mundur dari pernyataan tegasnya yang orisinal dalam tulisannya. Biarkan
saja mereka melakukan yang terburuk!
Dia berderap menuruni tangga sambil mengancingkan jaketnya,
menegakkan semangat dengan usaha yang kelihatannya memerlukan
penggunaan kekuatan fisik. Benda hitam ada di samping dan di
belakangnya, sedangkan di ketinggian sana bunyi tawa melengking, tapi
dia memutuskan untuk tidak terlalu memberi perhatian penuh. Meskipun
ada mereka, dia akan terus bertingkah laku sebagaimana biasanya. Dia
akan menyapa Mary dan Tommy dengan ramah. Dia akan memberi kuliah
di kelasnya dengan acuh tak acuh serta panjang lebar seperti biasanya.
Mulanya Mary menatapinya dengan rasa curiga, kemudian melihat bahwa
dia kelihatannya sudah jauh lebih baik, mengalungkan tangan ke leher
136
Lowry dan memberikan ciuman selamat paginya yang riang. Tommy sudah
duduk menghadapi meja.
"Lihat kan?" kata Mary, "Kamu tidak dapat melukai batu granit tua ini.
Dia segar seperti biasanya.
"Terkutuklah kalau kamu tidak begitu," kata Tommy. "Omong-omong,
Jim, sebelas tiga puluh malam bukanlah waktunya untuk jalan-jalan.
Mudah-mudahan kamu tidak mendapat masalah."
Untuk sesaat ia merasa membenci Tommy karena menyebutkan hal itu.
Sepertinya Tommy berharap kejadian-kejadian yang dibencinya itu
tetap bertahan dalam pikiran Lowry. Namun Tommy bertanya dengan
cara yang sangat ramah yang tidak menyakiti siapa pun. Sungguh pun
begitu-kunjungan yang tidak biasanya itu, dan-
"Ini sarapan pagimu," Mary berkata, sambil menghidangkan sepiring ham
dan telur di depannya. "Tidak perlu terburu-buru, tapi sebaiknya mulai
dimakan sekarang."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry tersenyum kepadanya dan mendudukkan dirinya di ujung meja.
Dia mengambil pisau dan garpunya, sambil memikirkan Tommy. Dia mulai
mengambil sepotong telur.
Dengan sangat lembut, piringnya bergerak.
Lowry memandang untuk melihat apakah Tommy atau Mary
memperhatikan. Tampaknya tidak. Sekali lagi dia mengambil sesuap
telur.
Sekali lagi piring bergerak dengan lembut dari satu sisi ke sisi lain.
137
Dia meletakkan garpunya.
"Ada apa?" Mary bertanya.
"Aku ... kupikir aku tidak begitu lapar."
"Tapi kamu belum makan apa pun sejak sarapan pagi kemarin!"
"Yah ..." Dengan berani dia mengangkat garpunya. Dengan lambat piring
pun bergerak. Dan sewaktu dia memandangi piringnya dia menyadari
satu hal lain.
Ketika dia tidak memandang Tommy, dia dapat melihat dari sudut
matanya kalau Tommy kelihatannya punya taring. Dia memandangi
langsung laki-laki itu, tapi tidak ada yang luar biasa dengan mulut
Tommy. Pasti dia hanya berimajinasi, pikir Lowry. Sekali lagi dia
mencondongkan tubuh ke piringnya.
Namun tidak ada keraguan tentang kebenaran impresinya. Begitu dia
mengalihkan mata dari wajah Tommy, gigi taring kuning Tommy keluar,
menekan bibir bawahnya!
Piring bergeser.
Benda hitam yang kecil sirna di belakangnya. Terdengar lengking tawa
yang tinggi di satu tempat entah di mana.
Dengan mengerahkan semua tenaganya Lowry berusaha duduk tenang.
Dia menatapi piringnya.
138
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Selama dia tidak menyentuhnya, piring itu benar-benar tenang.
Kemudian dia melihat sesuatu yang lain. Waktu dia mengalihkan
pandangannya dari Mary, dia kelihatan memiliki taring serupa seperti
Tommy!
Dia memandangi Mary, tapi wajahnya manis seperti biasanya.
Dia memalingkan wajah.
Mulut Mary rusak oleh taring-taring kuning!
Seandainya dia dapat melihat mulut mereka dengan menatapinya
langsung! Maka dia akan yakin!
Benda hitam sirna dari pandangannya.
Dia mencoba untuk makan dan piring bergerak.
Dia melompat ke belakang, menjatuhkan kursinya. Mary melihatnya
dengan mata ketakutan. Tommy juga bangun.
"Saya harus ketemu seseorang sebelum kuliah saya yang pertama",
Lowry berkata dengan suara terlatih dan hati-hati.
Dia menatapi Tommy dan melihat gigi taring Mary. Dia menatapi Mary
dan melihat wajah Mary tetap sama, tapi dia dapat melihat gigi Tommy.
Dengan bergegas dia pergi ke lorong ruangan dan mengambil mantelnya,
sadar bahwa Tommy mengikutinya dan juga mengambil mantelnya. Mary
berdiri di belakangnya, memperhatikannya dengan pandangan bertanya-
tanya.
MJim, apa ada sesuatu yang harus aku ketahui? Kamu dapat
mempercayai kami, Jim."
139
Lowry menciumnya dan kelihatannya dapat merasakan taring-taring itu
yang tidak dapat dilihatnya dengan jelas. "Aku baik-baik saja, sayang.
Jangan menguatirkanku. Tidak ada yang salah."
Jelas Mary tidak percaya padanya, dan tampaknya pikirannya dipenuhi
kemarahan, karena baru setelah Lowry sampai di tangga terbawahlah-
dan senang mendapatkan jalan yang kokoh-Mary memanggilnya, "Topimu,
Jim!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry melambaikan tangannya pada Mary dan melangkah ke jalan.
Tommy sulit mengikutinya.
"Jim, sobat, ada apa sih denganmu?"
Ketika dia tidak melihat Tommy dia dapat melihat taring-taring itu
dengan jelas-dengan pandangan licik dan jahat di wajah Tommy. "Tak
ada apa-apa."
"Tapi ada Jim. Tadi malam kamu meninggalkan meja makan, lalu pada
jam sebelas atau sebelas tiga puluh, atau jam berapalah, kamu mengejar
sesuatu seperti kemasukan seribu setan, dan sekarang kamu melanting
dari meja. Ada sesuatu yang tidak kamu beritahukan padaku, Jim."
"Kamu tahu jawabannya," Jim menjawab dengan merengut.
"Aku ... aku tak mengerti."
"Kamulah yang mulai mengatakan padaku tentang hantu-hantu dan
setan."
"Jim," Tommy menjawab, "Kamu kira akulah yang menyebabkan apa yang
terjadi padamu?"
140
"Aku hampir yakin."
"Aku senang kamu mengatakan 'hampir', Jim."
"Minuman itu, kemudian semuanya menggelap selama empat jam dan aku
kehilangan ..."
"Jim, tidak ada racun atau apa pun di dunia ini yang dapat membuat
orang hilang ingatan seperti itu dengan tidak meninggalkan efek.
Akuilah itu, Jim."
"Yah ... "
"Dan kamu tahu itu," Tommy menjawab, "Apa pun yang sedang terjadi
padamu tak ada hubungannya sama sekali denganku."
"Yah ..."
"Janganlah kita bertengkar, Jim. Aku cuma ingin
membantumu."
Jim Lowry diam, dan mereka berjalan sambil berdiam diri. Sekarang
Lowry lapar, di depan sana kedai makanan penuh dengan suara ramai dan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
wangi kopi. Dia mencoba untuk tidak mengingat-ingat apa yang terjadi
padanya kemarin di sekitar tempat ini.
"Kamu duluan saja," Jim berkata kepada Tommy, "Aku harus bertemu
dengan seseorang di sana."
"Terserah padamu, Jim. Nanti kita ketemu waktu makan siang?"
"Aku kira bisa."
Tommy mengangguk kepadanya dan melangkah pergi dengan cepat.
Lowry masuk dan mendudukkan dirinya di atas bangku tanpa sandaran.
141
"Baiklah!" Mike menyapa, merasa lega dia tidak kehilangan langganan
karena gatal mulutnya. "Pesan apa, Pak?"
"Ham dan telur, " Jim Lowry menjawab.
Lowry lega karena piring itu tidak bergerak. Dan mulailah timbul
perasaan bahwa sedikitnya ada kaitan antara Tommy dengan apa yang
sedang terjadi padanya. Ia makan seperti orang kelaparan.
Setengah jam kemudian Lowry masuk ke ruangan kelasnya. Senang
rasanya berada di tempat yang akrab baginya, dan senang rasanya
berdiri di podium ini serta mengamati para mahasiswa lewat di lorong.
Mereka segera akan masuk ke sini dan ia akan mulai berbicara tentang
kepercayaan kuno pada waktu peradaban kuno, dan mungkin, akhirnya
semuanya akan beres-beres saja.
Sekilas dia melihat sekeliling kalau segalanya ada pada tempatnya,
apakah papan sudah bersih untuk catatannya-
Dia memandang papan di belakang podium. Aneh. Papan itu selalu
dibersihkan pada akhir pekan. Mengapa ada kalimat di situ?
"Kamu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Tunggu kami di
kantormu"
Aneh sekali tulisan itu! Tidak seperti catatan yang pernah dia dapatkan
itu, yang ini dapat di-
142
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
bacanya jelas sekali. Sungguh-sungguh ada? Kamu adalah sesuatu yang
sungguh-sungguh ada? Tentang apa itu? Menunggu di kantornya?
Menunggu siapa? Untuk apa? Perasaan mual akan bencana yang akan
datang mulai menguasainya. Permainan apakah ini? Dia menyambar
penghapus lalu dengan marah menghapus pesan itu.
Pada mulanya tulisan itu tidak terhapus, lalu lambat-laun ketika dia
menghapus kata pertama, kata itu hilang. Lalu kedua, ketiga, keempat!
Sekarang sudah terhapus! Dia membersihkannya sampai tak ada satu
tanda pun tertinggal.
Lalu, kata pertama, kata kedua, huruf demi huruf dengan perlahan
muncul kembali satu per satu. Lorry mulai gemetar.
Sekali lagi, diambilnya penghapus dan menghapuskan pesan itu.
Perlahan-lahan, huruf demi huruf muncul lagi.
"Kamu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada.Tunggu kami di
kantormu."
Dia melemparkan penghapus sesaat sebelum dua mahasiswa pertama
masuk. Dia bertanya-tanya apa yang akan mereka pikirkan tentang pesan
itu. Barangkali dia dapat membuat-buat alasannya, memasukkannya
dalam mata kuliah. Tidak, mahasiswa-mahasiswa biasa dengan
pernyataan-pernyataan aneh di papan tulis, peninggalan dari mata kuliah
sebelumnya. Lebih baik dia tidak mempedulikannya sama sekali.
143
Di seluruh ruangan kelas para mahasiswa menggeser-geser tempat
duduk mereka, saling menyapa satu sama lain. Seorang pemudi memakai
baju baru dan bersikap acuh. Seorang pemuda punya pacar baru dan
berusaha bersikap sangat jantan terhadap pacarnya dan sangat
serampangan terhadap teman-teman prianya. Derak-derik, obrolan dan
suara geseran berangsur-angsur hilang. Lonceng berbunyi, Lowry mulai
memberi kuliah.
Hanya karena kebiasaan lama dan banyak membaca buku saja yang
membantunya memberikan kuliah. Sekali-sekali, selama kuliah, ia benar-
benar menyadari kata-katanya sejenak dan kelihatannya dia berbicara
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
cukup rasional. Mahasiswa-mahasiswa mencatat, mengantuk, berbisik-
bisik, dan mengunyah permen karet-seperti biasa. Tampak jelas bahwa
mereka tidak melihat ada sesuatu yang salah.
"Kepercayaan yang keliru dan keengganan manusia untuk memasuki dan
menjelajahi sesuatu secara mendalam berkaitan dengan dewa ketika
penyakit menyerang adalah penghalang yang efektif selama berabad-
abad untuk menuju pintu masuk ke dalam dunia ilmu kedokteran. Di Cina
..."
"Tunggu di kantornya? Apa yang ditunggu? Dan apakah maksud Sesuatu
yang sungguh-sungguh ada itu?
"... bahkan ketika ditemukan obat dan cara penyembuhan bagi demam
yang dapat diturunkan dan sakit yang dapat dikurangi, manusia umumnya
144
menganggap hal ini sebagai suatu fakta yang berkaitan dengan
ketidaksukaan setan-penyakit terhadap dedaunan tertentu atau
kualitas magis dan suatu ritual agama. Bahkan para dokter sendiri
meneruskan praktek ritual tertentu, pertama karena mereka tidak
yakin dan karena pikiran para pasien, sebagai faktor terbesar dalam
penyembuhan, akan lebih baik bila didorong oleh kepercayaan pasien itu
sendiri."
Leganya dapat berdiri di sini dan berbicara kepada mereka seperti
tidak ada apa-apa. Dan kelas kelihatan wajar, tampak dari para
mahasiswa yang terus memandang keluar lewat jendela dan pintu,
kepada matahari cerah dan bersahabat serta rumput yang sejuk dan
lembut.
"Dalam kebudayaan mana pun, sejarah penyembuhan secara medis
dimulai oleh gemuruh gendang dukun yang mencoba mengusir setan dari
pasiennya." Sampai di sini dia biasanya mencoba menceritakan sebuah
lelucon kecil tentang seorang pasien yang membiarkan dirinya
disembuhkan secara gila-gilaan dan sembrono untuk menyelamatkan
gendang telinganya, tapi baru kali ini dia tidak dapat melakukannya.
Mengapa?-Ia bertanya-tanya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Rentannya manusia terhadap penyakit, pertama-tama ditindaki sebagai
penegasan akan roh-roh dan setan-setan, karena pada umumnya tidak
ada perbedaan nyata antara pasien yang sehat dan yang sakit, dan apa
yang tidak dapat dilihat
145
manusia, dia hubungkan dengan se..." Lowry memegang erat-erat
pinggiran mejanya, "Dia hubungkan dengan setan dan iblis."
Bukankah aneh gendang dukun dulu dapat menyembuhkan orang? Aneh
bahwa jampi-jampi dan jimat menjadi satu-satunya pelindung manusia
dari bakteri sepanjang generasi ke generasi? Aneh bahwa obat saja
masih tetap memakai banyak bentuk yang secara langsung dapat
ditelesuri berasal dari setan dan iblis? Tumpukan tongkat-tongkat kruk
dalam gereja orang Meksiko itu menunjukkan mujarabnya kepercayaan
bahkan dalam kasus-kasus "tidak ada harapan". Gereja! Dan sekarang
ketika manusia telah berpaling dari gereja kepada kebudayaan yang
seluruhnya materialistis, tidakkah aneh jika urusan-urusan duniawi
banyak menumpahkan darah dan kesuraman? Setan-setan kebencian dan
iblis penghancur, yang kerjanya mencemooh manusia serta menambah
kemalangannya! Roh-roh yang ada di darat, air, dan udara, yang
melepaskan kepercayaan dan pergi, tak dirintangi, untuk melaksanakan
kejahatan mereka di dunia ini-
Dia berhenti. Kelasnya tidak lagi saling berbisik, mengunyah permen
karet, memandangi jendela atau mengantuk. Mata mereka memandang
tertancap dengan takjub.
146
Dia sadar telah menyuarakan apa yang terakhir dipikirkannya dengan
keras. Untuk sejenak, tak lebih lama dari suatu jeda yang biasa, dia
mempelajari kelasnya. Pikiran-pikiran muda yang siap dan menunggu
untuk diberi makan apa saja-yang oleh orang bereputasi mana saja
mungkin ingin memberi makan- pikiran seperti spons menyerap setengah
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
kebenaran dan sama sekali kebohongan, dan propaganda yang disebut
pendidikan, yang merupakan bahan untuk dicetak menjadi bentuk apa
saja yang dipilih oleh atasan mereka. Bagaimana ia tahu bahwa dia sudah
mengajarkan kebenaran? Dia bahkan tidak tahu apakah penyebaran
demokrasi itu salah atau benar. Ini adalah anak-anak generasi yang akan
datang, di ambang perkawinan dan urusan perang yang sah. Dapatkah ia,
dengan latar belakangnya, menyatakan apa saja yang mungkin dapat
membantu mereka? Dia, yang sudah bertahun-tahun meyakini bahwa
segala sesuatu dapat dijelaskan melalui materi pengetahuan ilmiah, dia,
yang sekarang sudah mengembara jauh dan melihat benda-benda dan
berbicara dengan makhluk-makhluk yang selama bertahun-tahun
ditentangnya! Dapatkah sekarang dia mengatakan apa yang dia sudah
sering katakan sebelumnya?
"... dan karena kepercayaan itu juga, yang sangat dalam berakar dari
nenek moyang kita, tidak satu pun dari kita sekarang yakin kecuali
bahwa ada suatu kebenaran dalam pemikiran kuno itu.
147
Atau mungkin..." Mengapa sekarang dia mundur? Sekarang ialah si
pencetak bahan itu. Mengapa dia harus berdiri di sini dan berbohong
padahal tidak sampai 12 jam sebelumnya dia telah berjalan dengan
hantu-hantu, sudah dipandu oleh seorang pendeta yang sudah mati lebih
tiga ratus tahun lalu? Telah didera oleh hal-hal yang tidak dia lihat,
yang bahkan saat ini dapat melihat sekilas benda hitam yang
melemparkan dirinya ke bayangan di mana tidak ada matahari? Ialah si
pencetak bahan itu. Mengapa dia takut kepada mereka?
"Manusia berpengetahuan ilmiah," dia mulai dengan suara tenang,
"menghilangkan ketakutan dari pikiran manusia dengan menceritakan
kepada manusia bahwa tidak ada yang harus ditakuti hanya karena ia
tidak dapat melihat penyebab sebenarnya. Saat ini manusia telah
menyebarkan perasaan bahwa segala sesuatu dapat dijelaskan, dan
bahwa wajah Tuhan pun memandang lewat media busur elektrik. Namun
sekarang, saya tidak yakin tentang apa pun. Saya telah menelusuri ke
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
belakang menemukan bahwa miliaran manusia tak terhitung, yang
semuanya pernah hidup sebelum abad yang terakhir, mengatur hidup
mereka menghormati dunia gaib. Manusia selalu tahu bahwa nasibnya di
dunia ini penuh sengsara, dan mereka, sesaat sebelum waktu geologi
bumi, mengerti bahwa ada makhluk-makhluk di luar pengetahuan yang
melakukan kesenangan aneh untuk menyiksa mereka."
148
"Di kelas ini, saat ini saja, ada sedikitnya setengah lusin jimat yang
diyakini keampuhannya oleh pemiliknya. Kalian menyebutnya pembawa
keberuntungan dan kalian menerimanya dari orang yang kalian sayangi
atau menemukannya secara kebetulan dalam suatu kejadian di luar
pemahaman kalian. Jadi, kalian setengah percaya adanya dewa
keberuntungan. Dan kalian setengah percaya adanya dewa malapetaka.
Kalian sudah memperhatikan dari waktu ke waktu bahwa pada waktu
kamu merasa sedang yakin-yakinnya akan kekebalanmu, pada saat itulah
permulaan kehancuran kalian sendiri. Mengatakan dengan keras-keras
bahwa kalian tidak pernah sakit kelihatannya mengundang datangnya
penyakit. Berapa banyak pemuda yang kamu tahu yang membual bahwa
mereka tidak pernah mendapat kecelakaan, dan kemudian kalian
kunjungi karena kecelakaan? Dan jika kamu tidak percaya akan hal ini,
maka kamu tidak akan cemas tertimpa bahaya setiap kamu membual
tentang keberuntungan kamu sendiri.
"Ini dunia modern yang penuh dengan materi 'penjelasan', namun begitu
tidak ada mesin yang menjamin keberuntungan, tidak ada pernyataan
yang jelas dalam hukum mana pun yang mengatur tentang nasib manusia.
Kita tahu bahwa kita menghadapi sejumlah keterangan tertentu, dan
menyangkal segala kepercayaan tentang kegaiban atau adanya
sekumpulan dewa-dewa jahat, kita tetap
149
memahami dengan jelas bahwa kekuatan kita menentang kegelapan dan
kehampaan, dan sangat sedikit memahami tentang banyak kesengsaraan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
yang kita alami. Kita berbicara tentang 'untung', dan kita membawa
jimat keberuntungan dan kita berharap luput dari bahaya. Kita
meletakkan salib di atas atap gereja kita dan lengkungan-lengkungan di
menara tempat lonceng kita. Ketika terjadi satu kecelakaan, kita
menunggu terjadinya kecelakaan yang kedua dan merasa tenang bila
yang kedua itu sudah terjadi. Kita menaruh kepercayaan kita kepada
dewa kebaikan dan dengan kepercayaan itu kita terus hidup, atau kita
menjalani hidup tanpa bantuan melalui liang kehidupan yang suram,
waspada terhadap alat penghancur yang kejam, yang mungkin merampas
kita dari kebahagiaan. Atau dengan sombong kita menempatkan semua
kepercayaan kepada diri kita sendiri dan menantang nasib untuk
berbuat seburuk-buruknya. Kita gemetar di tempat gelap. Kita merasa
ngeri di hadapan kematian. Kita berpaling, beberapa dari kita, kepada
ilmu mistik, seperti astrologi atau numerologi untuk melapangkan jalan
hidup kita. Dan tak ada seorang pun di sini, jika ditempatkan pada
tengah malam di rumah 'berhantu' akan memaksa menyatakan tidak ada
hantu-hantu. Kita adalah manusia yang pintar, yang di bibir mengucapkan
ketidakpercayaan, tapi memutar mata kita ke belakang untuk mencari
bahaya apa saja yang mungkin menyambar dari kehampaan hitam itu.
150
"Mengapa? Jadi, apakah benar bahwa di se-keliling kita ada setan dan
iblis dan roh-roh yang karena cemburu kepada manusia membuat
kerusakan yang disengaja? Atau, walaupun ada bukti ilmu pengetahuan
probabilitas terhadap penjelasan dari kejadian-kejadian kebetulan,
apakah kita menyatakan bahwa umat manusia membawa sengsaranya
kepada dirinya sendiri? Apakah perantara yang biasanya kurang kita
amati?
"Sebagai pertanyaan saja, biarlah saya bertanya, mungkinkah kita
semua memiliki indera tersembunyi, yang dalam kemodern kita yang
berjalan cepat telah hilang dalam perkembangannya? Mungkinkah nenek
moyang kita yang berperasaan tajam terhadap bahaya primitif, terkena
angin dan kegelapan, telah memperhatikan perkembangan pribadi indera
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
itu? Dan karena kita lalai untuk meningkatkan daya pemahaman kita
sendiri secara pribadi, apakah sekarang kita 'buta' terhadap perantara-
perantara luar-material? Dan mungkinkah kita setiap saat tiba-tiba
mengalami kebangkitan kembali indera itu, dan segamblang cahaya kilat
kita melihat makhluk-makhluk yang dengan jahat mencemburui
kehidupan kita? Andai kita dapat, untuk saat yang singkat, melihat hal
supernatural, maka kita akan memahami kerumitan yang menimpa
manusia. Namun, jika kita mengalami kebangkitan itu kembali dan
mengatakan apa yang kita lihat,
151
mungkinkah kita akan dijuluki 'gila'? Apa pendapat kita tentang
penglihatan para santo itu?
"Sebagai anak-anak kita semua merasakan hantu-hantu dalam kegelapan.
Mungkinkah indera itu lebih menonjol pada anak yang pikirannya belum
ditumpulkan oleh beban berlebihan dari fakta, fakta, dan fakta?
Adakah manusia di dunia ini yang bertentangan dengan dunia gaib, tapi
tidak dapat memperlihatkan atau menerangkan dan dibuat percaya
karena tidak adanya orang lain yang mempunyai indera aneh itu?
"Saya memberikan kepada kalian sesuatu untuk direnungkan. Kalian
sudah menyimak kuliah saya dengan sabar selama berminggu-minggu dan
telah mengisi buku catatan dengan potongan-potongan ilmu etnologi.
Sampai sekarang, tak pernah sekali pun saya membuat kalian berpikir
tentang sesuatu atau merenungkan sebuah pertanyaan. Nah, bel sudah
berbunyi. Pikirkanlah apa yang sudah saya katakan."
Separuh dari mereka, sambil keluar kelas, berpikir bahwa itu adalah
salah satu lelucon-lelucon terkenal Profesor Lowry. Separuhnya lagi,
yang berpandangan teliti tampaknya bertanya-tanya apakah Profesor
Lowry sedang sakit.
Apa pun itu, tidak ada bedanya bagi Lowry apa yang mereka pikirkan.
Dia mendudukkan dirinya di bangku dan menghindari semua pandangan
dengan memisah-misah lembaran catatan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kamu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Tunggu kami di
kantormu."
7
Untuk beberapa saat Lowry duduk di kantornya, memandangi tumpukan
kertas yang berserakan memenuhi mejanya, memikirkan bagaimana ia
telah menyelesaikan kuliahnya. Kelihatannya, sewaktu ia memikirkannya,
sudah nasib manusia untuk menarik kembali pernyataan dan prasangka
yang pernah dilontarkannya, karena hal-hal yang sudah ia sumpahi untuk
tidak dilakukan adalah hal-hal yang pada akhirnya harus ia lakukan,
kepercayaan-kepercayaan yang paling aneh baginya pada akhirnya
mencekik tenggorokannya dengan nasib yang jahat. Bukankah demikian?
Mengingat dirinya, Jim Lowry, seorang etnologis sampai mengakui
kekuatan-kekuatan di luar panca indera-Ya betul, inilah ia sekarang,
menunggu. Menunggu apa?
154
Empat jam itu?
Pikiran tersebut membuatnya bangkit dan melangkah bolak-balik dengan
sikap berinsting bagaikan makhluk liar yang terkurung dalam terali besi.
Ia merasakan dirinya seperti ini dan berusaha tenang dengan mengaduk
berbagai tumpukan dengan kakinya dan melihat label-label alamat dari
benda-benda yang dikirim dari Yucatan. Terdapat hasil kerja setahun
lalu menurut label itu-yang malahan ia tidak tahu apa isinya. Kepingan-
kepingan batu, potongan puing, cetakan-cetakan gips, miniatur berhala
yang asal-asalan, segulung surat perkamen dalam kontainer besi ...
Sambil menunggu, ia membuka kotak pertama dengan tangan dan
meletakkannya di meja. Ia mengangkat tutupnya. Hanya satu fosil
tengkorak yang ditemukan di samping kayu upacara korban, barang
keramat peninggalan terakhir dari seorang malang yang hatinya dirobek
hidup-hidup dari badannya untuk memuaskan pendeta yang dikhayalkan
memuja dewa-dewa kejam yang berpikir bahwa tuhan mereka butuh
korban untuk pembaruan. Hanya sebuah tengkorak cokelat tanpa mata-
Ia telah menggalinya dengan agak berdarah dingin, terbiasa karena
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
bagian dari pekerjaannya. Namun mengapa ia gemetar ketakutan
sekarang?
Namanya-ya namanya. Pastilah karena itu! Namanya tertulis di batu
nisan itu.
155
JAMES LOWRY Lahir 1901 Wafat 1940 Rest in Peace
Aneh, ia harus jatuh di atas gundukan berumput kuburannya, lebih aneh
lagi bahwa itu adalah tempat ia beristirahat malam itu. Dan tanggalnya?
1940?
Ia menelan ludah, sesuatu terasa menyumbat tenggorokannya. "Tahun
ini?" Besok, minggu depan, bulan depan?
Meninggal 1940
Dan ia menemukan ketenangan dari siksaan yang dialaminya.
Pintu terbuka dan Tommy masuk. Lowry tahu, namun tidak dapat
membuat dirinya menatap wajah Tommy. Dan ketika ia melakukannya,
saat ia mulai menaikkan matanya ia melihat senyum dengki dan taring-
taring kuning itu. Namun saat ia melihat langsung wajah itu, itu adalah
Tommy yang telah ia kenal.
"Hidup terlalu membosankan bagimu, ya," ucap Tommy sambil
tersenyum. "Kamu tidak akan meluncur ke kelas ilmu kimia untuk
memperoleh nitrogliserin 'kan? Atau mungkin kamu membutuhkannya?"
Nitrogliserin: cairan minyak eksplosif yang keras untuk membuat
dinamit dan dalam dunia kedokteran untuk memperbesar pembuluh
darah
156
"Ada apa?"
"Tidak ada apa-apa, kecuali salah seorang mahasiswamu hampir pingsan
karena histeris. Dan sisanya-atau paling tidak, beberapa dari mereka-
berjalan sambil bergumam mengenai setan dan iblis. Jangan katakan
engkau melihat makhluk-makhluk itu seperti caraku."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tidak seperti caramu," ujar Lowry. "Setiap orang terpaksa harus
percaya dengan apa yang dilihatnya."
"Ya, ya, baiklah, Doktor Lowry sang Penyihir tua! Apakah kamu betul-
betul memikirkan hal-hal yang katamu sudah mereka katakan?"
"Apa lagi yang dapat aku pikirkan? Selama empat puluh delapan jam aku
telah berjalan dan berbicara, mengejar dan dikejar hantu-hantu."
"Kamu terlihat tenang menghadapinya."
"Mengapa harus tidak tenang?"
"Oh, tidak ada alasan. Kamu terlihat jauh tidak terganggu dibandingkan
beberapa hari sebelum ini, Sabtu dan Minggu, tepatnya. Apakah ... jadi,
apakah kamu masih melihat-?"
"Masih," kata Lowry. "Seseorang dapat terbiasa dengan apa pun juga."
Pintu terbuka untuk kedua kalinya dan mereka berbalik melihat Mary
masuk. Ia lupa akan kegemparan yang mungkin telah diperbuat Lowry di
kelas dan tidak ada keinginan menanyainya. Tampak-
157
nya ia merasa dirinyalah yang mungkin menjadi penyebab tingkah laku
aneh Lowry. Mary tampak setengah ketakutan dan hanya dapat
tersenyum, dan setelah melihat Lowry tersenyum kepadanya, ia pun
menjadi ceria.
"Halo, Jim. Halo, Tommy. Aku hanya mampir untuk alasan sebagai
seorang istri, Jim. Uang tunai kita tinggal sedikit, kita perlu beberapa
pakaian untuk musim semi ini serta lemari harus diisi dengan bahan
makanan."
Jim mengeluarkan buku ceknya.
"Itu," kata Tommy, "adalah alasan mengapa aku tidak akan menikah."
"Ini menyenangkan, kok," kata Lowry, sambil menulis cek.
"Kelasku baru mulai dua jam lagi," kata Tommy. "Bolehkah aku jadi
keledai beban untuk belanja-anmu?"
"Keledai beban yang baik seperti itu cukup dapat diterima," jawab Mary
sopan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry memberinya cek dan Mary menciumnya ringan. Tommy meraih
siku Mary dan mereka meninggalkan ruangan.
Apakah ini semacam ilusi panca indera yang menyebabkan Lowry
beberapa saat merasakan gigi-gigi taring di bibir Mary? Apakah
jatuhnya cahaya
158
lampu yang begitu rupa pada wajahnya yang telah membuat Lowry
melihat taring-taring berwarna kuning itu? Apakah karena kecemburuan
alami saja yang telah membuatnya yakin bahwa Mary memandang Tommy
dengan tatapan cinta saat mereka keluar ruangan?
Ia menggelengkan kepalanya kuat-kuat berusaha untuk menghilangkan
pikiran buruk itu, dan kembali ke mejanya, ke tempat tengkorak tadi.
Dengan marahnya, ia meletakkan tutup kotak itu dan menggeser jauh-
jauh darinya. Namun rupanya tutup itu tidak benar letaknya, dan kotak
itu tidak berdiri dengan tegak di atas tumpukan barang sehingga ia
menggelinding dengan mengeluarkan suara menggaung untuk akhirnya
berdiri dengan lubang hidungnya bersandar di kaki Lowry. Ia
menendangnya dan tengkorak tersebut terguling dengan suara gedebuk
pelan ke sudut dan di sana rongga matanya seperti memandangnya
dengan celaan pelan. Salah satu giginya terlepas dan membuat titik
cokelat di atas karpet.
JAMES LOWRY Lahir 1901 Wafat 1940 Rest in Peace
Pikirannya kacau hingga ia tidak dapat mengingat apakah itu tengkorak
Sebastian atau bukan,
159
atau bahkan apakah kuburan Sebastian telah menghasilkan sesuatu,
kecuali debu dan tali pinggang emas. Tanpa tujuan, dari dalam jejalan
bayangan masa SMA-nya terngiang kata-kata, "Lakukan atau tidak sama
sekali, itu adalah masalahnya." Ia mengucapkannya berulang kali sebelum
ia menyadarinya sama sekali. Ia mencoba mengutip semacam lelucon
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
sedih, dan bergumam, "Aduh, Lowry yang malang. Aku mengenalnya,
Horatio-"
Ia mencoba tertawa pada dirinya sendiri namun gagal. Ia dapat
merasakan otot-ototnya kembali kejang, ia dapat mendengar gema
ucapan ibu tua itu. Kucing, topi, tikus,-Kucing, topi, tikus. Topi,
kelelawar, kucing, tikus. Topi menuju kelelawar, menuju kucing, menuju
tikus. Tikus lapar, James Lowry. Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Topi, kamu datang ke sini untuk kelelawar, kamu mendekati kucing, kamu
dimakan oleh tikus. Apakah kamu masih ingin mencari topimu? Topi,
kelelawar, kucing, tikus. Tikus lapar, James Lowry. Tikus akan
memakanmu, James Lowry.
Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Tikus akan memakanmu, James Lowry.
Apakah kamu masih ingin menemukan topimu?
160
Apakah kamu masih ingin menemukan topimu?
APAKAH KAMU MASIH INGIN MENEMUKAN TOPIMU?
Ia melompat menjauh dari mejanya dan membenturkan kursinya ke
lantai. Suara kerasnya memberinya kelegaan, namun begitu ia
mendirikan kursinya ...
Topi, kelelawar, tikus, kucing. Topi, kelelawar, kucing, tikus. Topi, topi,
topi. Kelelawar, kelelawar, kelelawar, kelelawar. Tikus, tikus, tikus,
tikus, tikus. Topi, kelelawar, kucing, topi, tikus, topi, kelelawar, tikus,
kucing, topi, tikus, kelelawar, kucing-
Apakah kamu masih ingin menemukan topimu, James Lowry?
"Tidak!"
"Berarti," ujar sebuah suara sopran anak, "kamu adalah Kehidupan."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia memandang sekelilingnya mencari pemilik suara tersebut. Namun
kantor itu kosong.
Dan kemudian Lowry melihat gerakan tertentu di dinding di depan
mejanya di tempat yang dulunya terdapat lemari buku, yang
meninggalkan guratan-guratan pada dinding. Ia menatap tempat itu
dengan saksama dan menyadari bahwa gerakan itu membuat bentuk yang
jelas. Pertama, bentuk samar-samar suatu wajah, dan kemudian, sedikit
161
demi sedikit, disambung dengan bentuk badan. Rambut di atas kepala,
dan sepasang mata bergerak lamban, dan satu tangan timbul dari
dinding yang diikuti dengan lainnya.
"Saya tidak ingin menakutimu," ucap suara tinggi dan musikal itu.
Benda itu menyerupai seorang anak kecil yang umurnya tidak lebih dari
empat tahun, seorang anak kecil dengan rambut keriting pirang panjang
berbentuk indah dan berlesung pipit, la mengenakan baju berjumbai-
jumbai, semuanya bersih dan putih. Wajahnya bulat dan cantik, namun
itu kecantikan yang aneh, tidak sepenuhnya kekanak-kanakan, matanya
biru gelap, hampir hitam, dan di dalamnya terpancar ekspresi yang
bukan ekspresi polos anak kecil, namun lebih terlihat sebagai suatu
ekspresi jalang yang bergairah, bibirnya penuh, membuka, seolah-olah
akan memberikan ciuman hangat seorang kekasih. Dan bagaikan sebuah
aura, satu bayangan hitam terbentuk bundar mengelilinginya. Namun,
secara sekilas pandang, yang terlihat seorang anak kecil, berumur tidak
lebih dari empat tahun, polos, dan penuh tawa. Matanya yang cabul
menatap wajah Lowry sembarangan saat ia bertengger di atas mejanya.
"Tidak, saya tidak membuatmu takut, kan?"
"Mahkluk... makhluk apakah kamu?" ujar Lowry.
"Seorang anak kecil, tentu saja. Tidakkah kamu punya mata?" Dan
sambil termenung, ia berkata,
162
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kamu tahu, kamu adalah seorang laki-laki yang sangat tampan, Tuan
Lowry. Sungguh besar dan kasar-" Pandangan melamun terlihat di
matanya dan lidah kecil merah jambunya menjentik membasahi bibirnya
dengan bergetar.
"Kamu yang menulis pesan itu?"
"Bukan. Namun aku datang untuk mengatakan padamu tentang hal itu.
Kamu sekarang cukup yakin, Tuan Lowry, bahwa kamu tidak ingin
menemukan topimu?"
"Tidak!"
"Tapi itu topi yang sangat bagus."
"Saya tidak ingin melihatnya lagi."
Ia tersenyum dan menyandarkan tubuhnya dengan tenang, sepatu
kecilnya membuat bunyi ketukan yang beraturan di sisi samping meja. Ia
menguap dan melemaskan ototnya dan menatap lama ke arah Lowry.
Bibirnya yang penuh bergetar dan lidah merah jambunya menjentik.
Dengan usahanya yang kelihatan dia berusaha kembali ke urusannya.
"Jika kamu sudah selesai dengan ketidakper-cayaanmu terhadap kami,"
ujarnya, "dan kalau kamu mau membantu kami melawan yang lain, maka
saya akan mengatakan sesuatu yang membuatmu senang. Maukah kamu?"
Lowry ragu dan kemudian mengangguk. Ia merasa sangat aneh.
163
"Kamu mengunjungi temanmu, Tommy Williams, sesaat sebelum kamu
kehilangan empat jammu kan?"
"Kamu mungkin mengetahui hal ini lebih dariku," jawab Lowry dengan
penuh kepahitan.
Ia tertawa sesaat, dan Lowry mulai mengenali suara yang berada di
dekatnya berjam jam sebelumnya. Ia menatap gadis cilik itu dalam-
dalam dan mulai melihat bayangan gadis cilik itu yang mulai bergetar dan
aura hitam menyebar berkerut bagaikan sesuatu makhluk besar gelap
sedang bernapas.
Ia mengayunkan sandalnya ke arah meja dan melanjutkan ucapannya.
"Tommy Williams mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya. Kamu
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menawarkan kami tantangan dan mengatakan kami tidak ada, padahal
kami tahu tentangmu melebihi dirimu sendiri. Kamu tahu, segala sesuatu
ini telah direncanakan. Setiap beberapa generasi, Tuan Lowry, kami
bahkan memperbanyak urusan kami dengan manusia. Suatu periode baru
saja dimulai. Dan kamu, Tuan Lowry, telah dinobatkan, karena kami
membutuhkan kendali manusia."
Anak kecil itu tersenyum dan lesung pipit terlihat di pipinya yang halus.
Ia merapikan bajunya dengan gerak-gerik seorang anak kecil,
memandang Lowry dan mengetukkan tumit sepatunya
"Itu yang kami maksud dengan "Kehidupan", Tuan Lowry. Kamu adalah
kehidupan, pusat kendali. Biasanya semua kehidupan berlalu dengan
cepat,
164
berganti seiring kita lalui. Saat ini mungkin untuk pertama kalinya dalam
hidupmu kau tiba-tiba merasa apakah 'Saya adalah Saya?' Ya,
kesadaran yang ada dalam dirimu bertalian dengan apa yang orang sebut
keilahian. Untuk sesaat hampir setiap makhluk hidup di dunia ini telah
menjadi Kehidupan, fokus dari segala kehidupan. Ini seperti obor yang
diteruskan dari tangan ke tangan. Biasanya anak-anak kecil polos seperti
sayalah yang dinobatkan, sehingga anak kecil itulah yang merenungkan
banyak hal di luar jati dirinya sendiri."
"Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?"
"Nah," katanya dengan sungguh-sungguh, "Asal kau tahu saja, ini adalah
waktunya kami memilih Kehidupan dan menginvestasikan fungsi ini hanya
pada satu orang. Saya yakin Tommy Williams-mu itu tahu hal ini. Selama
kau hidup, maka dunia ini bergerak, hidup. Selama kau berjalan,
mendengar, dan melihat dunia berputar maju. Yang kamu tahu adalah
bahwa di sekitar dirimu segala kehidupan memusatkan diri untuk
kelihatan hidup. Sebenarnya tidak begitu. Semua yang lain hanya alat
pentas untukmu. Hal ini seharusnya terjadi padamu dari dulu sekali, tapi
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
sulit untuk membangun komunikasi denganmu. Kamu adalah Kehidupan,
satu-satunya yang hidup di dunia ini."
165
Lingkaran hitam di sekitar anak itu bergetar lembut. Ia menyentuhkan
tangannya yang indah ke pita putih rambutnya, lalu melipat tangannya di
pangkuan. Ia menatap Lowry dengan tajam, dan pandangan bergairah
perlahan tersirat di matanya, dan bibirnya membuka. Napasnya semakin
cepat.
"Apa...apa yang harus aku lakukan?" tanya Lowry.
"Tidak ada. Kamu adalah Kehidupan."
"D-di-i-ia-a a-a-d-da-la-h K-k-e-e-hi-d-u-p-pa-n!" terdengar geraman
paduan suara terdengar di bagian lain ruangan.
"Tapi mengapa kamu memberitahukan ini kepada saya?"
"Agar kau tidak mengkhawatirkan apa-apa dan kamu tidak melakukan
sesuatu dengan gegabah. Kamu takut kepada Tommy Williams. Ya,
Tommy Williams, seperti halnya Jebson dan Billy Watkins, hanyalah
sandaran yang memotivasi dirimu."
"Tapi mengapa pagi ini ketika ia mendekatiku dan mencondongkan
tubuhnya dan memandangi wajahku aku tak dapat bergerak?"
Ia terlihat tegang. "Apa yang ia lakukan?"
"Hanya memandangiku. Dan aku terus-menerus melihat taring-taring itu
saat aku menatapnya langsung-"
"Oh!" ia menangis terkejut. "Itu tidak mungkin!"
"I-t-t-uu tt-i-dd-a-k mm-uu-n-gg-k-ii-n!," paduan suara itu itu
terdengar lagi.
166
"Terlambat," akhirnya ia bicara. "Tidak ada yang dapat kamu lakukan.
Tommy Williams adalah pemimpin yang lain. Dan bagaimana pun juga
kamu harus berurusan dengan Tommy Williams."
"Mengapa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ia telah mengambil sebagian dari isi jiwamu." "Ia baru saja berada di
sini beberapa menit yang lalu."
"Setiap kali ia melihatmu ia akan mencoba mengambil sebagian dari
dirimu! Kamu harus mencegahnya!"
"Bagaimana?" raung Lowry.
Namun anak kecil itu sudah lenyap, dan aura gelap itu semakin pekat dan
mulai hilang di atas sampai hanya seperti benda kecil hitam dan bulat.
Dengan letupan asap benda itu lenyap!
"Bagaimana?" teriak Lowry.
Hanya gema suaranya di dinding yang menjawab^ nya. Dan saat ia
menatap bekas retakan di dinding, itu hanya gurat retakan yang tidak
mirip dengan suatu wajah atau pun yang lain.
Apa yang telah terjadi dengan benda itu?
Di mana benda itu sekarang?
Lowry membenamkan wajahnya pada kedua telapak tangannya.
Ketika lonceng jam dua belas berbunyi, Lowry bangkit lebih hanya
karena kebiasaan daripada
167
keinginan untuk meninggalkan kantornya. Rasa keprihatinan yang pedih
dan mendalam meliputi dirinya, seakan di bawah sadarnya ia menunggu
suatu pukulan dari suatu tempat pojok yang tak terduga
menghempasnya setiap saat. Dengan segala usaha, ia berusaha
menenangkan pikirannya, ia menegakkan bahunya dan memakai
mantelnya dan berjalan ke depan dengan tatapan awas. Namun ada
perasaan lain yang mulai dirasakannya, perasaan bahwa tidak ada yang
dapat menyentuhnya. Saat perasaan itu hilang, perasaan yang lain akan
datang. Seperti kepercayaan religi fanatik terhadap 'tuhan' pribadi,
suatu hal yang terasa sangat asing bagi Lowry. Dan saat ia berjalan
melewati kerumunan mahasiswa yang terburu-buru di lorong-lorong
kelas dan di bawah tangga, ia mulai menyadari kekuatan dalam dirinya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia, bagaimana pun juga memang seorang pria besar, namun sebagai
seorang yang sangat pemalu, ia tidak pernah menyadari kenyataan itu.
Bahkan, ia lebih beranggapan dirinya sebagai seorang yang kurang besar
dan kurang tinggi. Beberapa atlet di kampus melewatinya bersamaan,
dan ia memperhatikan, dengan hampir tersenyum, bahwa ia sebenarnya
lebih tinggi dan lebih besar dari mereka. Aneh, ia tidak pernah
menyadari kelebihan pada dirinya. Ini bagaikan menemukan tambang
emas atau menemukan wanita cantik yang menyatakan cintanya, atau
sejuta orang berdiri bersorak untuknya.
168
Di luar, seorang siswa menarik kursinya di depan tangga hingga cahaya
matahari menghangatkan punggungnya, dan di tangannya ia memegang
koran. Saat Lowry melewatinya, ia bertanya-tanya berita apa yang
terbaru, maka ia melirik koran yang dibaca mahasiswa itu.
Untuk beberapa saat ia berpikir bahwa ia buta.
Tidak ada cetakan apa pun di koran tersebut.
Yang ada hanya lembaran kertas putih, namun mahasiswa itu tampak
membacanya dengan asyik.
Lowry, meskipun bingung, tetap berjalan. Namun, saat ia berjalan ia
merasa senang dengan aktivitas itu dan lambat laun melupakan masalah
koran tersebut. Beberapa mahasiswa berdiri di sepanjang jalan,
berbicara satu sama lain. Seorang pria menghidupkan pemotong rumput.
Seorang bocah lelaki melangkah kecil sambil membawa amplop telegraf
berwarna kuning.
Tiba-tiba saja Lowry merasakan sesuatu yang aneh, seolah-olah sesuatu
sedang terjadi di belakangnya yang harus ia ketahui. Ia berhenti dan
memandang sekeliling.
Bocah tersebut tadinya berhenti berjalan, namun kemudian berjalan
kembali. Lelaki pemegang pemotong rumput tadinya berhenti, namun
sekarang memotong rumput kembali. Keramaian mahasiswa berhenti
menggerakkan tangan dan berhenti tertawa sesaat lamanya, namun
segera melakukannya kembali.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
169
Lowry merenunginya sambil berjalan. Mungkin sesuatu telah terjadi di
otaknya, seperti ingatan yang salah. Tentu saja ini hanya imajinasinya
yang membuat ia percaya bahwa segalanya berhenti di luar
pengamatannya.
Billy Watkins yang pastilah bangun lebih pagi daripada biasanya sedang
berjalan terpincang ke arahnya. Ia berhenti dan menyentuh topinya.
"Anda merasa lebih baik hari ini, Ji-Profesor Lowry?"
"Lebih baik, terima kasih."
"Baiklah, jaga diri Anda, Jim-Profesor Lowry."
"Terima kasih, Billy."
Lowry berjalan dan kemudian ia memndapat-kan perasaan itu lagi. Ia
berhenti dan memandang ke belakang. Billy Watkins sedang berdiri
bagaikan orang-orangan yang pincang, namun saat Lowry benar-benar
memandanginya, Billy Tua mulai berjalan. Dan laki-laki yang memegang
pemotong rumput, pembawa pesan dan para mahasiswa- mereka semua
berhenti juga, baru bergerak ketika Lowry memandang mereka.
Sangat aneh, pikir Lowry.
Dan ada hal aneh lain yang menunggunya ketika ia melanjutkan
perjalanannya. Kereta kuda berjalan lamban di sebelah kanannya, dan
baik kuda maupun keretanya terhenti di tengah-tengah aksi mereka
saat
170
ia membuang pandangannya, dan barulah berjalan lambat saat Lowry
mengamatinya.
Ia sampai di sebuah kafe kecil tempat para dosen biasa makan siang. Ia
membuka pintu di tengah keheningan. Tidak terdengar gemerincing
pisau dan garpu, dentingan piring-piring, tidak ada obrolan. Diam. Namun
hanya sekejap. Lowry masuk ke dalam kafe dan suara-suara dentingan,
gemerincing dan obrolan mulai terdengar penuh seperti rekaman suara
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
terpotong separuh jalan. Selain itu, tidak ada sesuatu yang berbeda
dari biasanya di tempat itu. Dosen-dosen lain menyapanya dan beberapa
orang mahasiswa mengangguk sopan dan ia pun duduk di sebuah bangku.
"Sungguh memalukan apa yang telah Jebson lakukan terhadapmu," kata
seorang dosen muda dengan muak. Sungguh memalukan. Kelihatannya
seseorang telah memukul orang itu karena ada bekas-bekas di wajahnya
yang tidak dapat segera dihapus. Tapi saya tetap berpikir perbuatannya
sungguh memalukan."
"Roti lapis isi salad ayam dan segelas susu," kata Lowry kepada pelayan.
Ia lalu berbicara kepada beberapa pria di mejanya mengenai hal-hal
sepele di kampus dan menceritakan kepada mereka anekdot mengenai
perjalanan terakhirnya ke Yucatan. Perasaan menguasai diri, bercampur
dengan "pusat" keberadaan membuat Lowry tenang. Dan beberapa saat
kemudian, saat mereka berpisah, ia menyadari bahwa ia telah
171
menjalin pertemanan lebih akrab dengan teman-temannya. Namun
sesuatu yang aneh telah terjadi di tempat ini selama makan siang. Ia
beberapa kali mencoba untuk mendengarkan pembicaraan di meja
belakangnya, namun yang terdengar hanya campuran suara-suara.
Ia menyadari kalau hari ini adalah hari Senin dan dirasakannya suatu
perasaan lega. Ia tidak harus mengajar lagi hari ini, karena jadwal
padatnya jatuh pada hari Selasa dan Kamis. Ia dapat pergi keluar dan
menikmati sinar matahari dan melupakan apa yang telah terjadi
dengannya.
Tempat itu hampir kosong saat ia pergi. Ia berdiri sebentar di luar
pintu, berpikir jalan mana yang harus ia tempuh. Dan kemudian ia
terkejut karena semua tidak biasa di jalan yang akrab ini.
Dua mobil berhenti di jalur macet, para sopir kelihatan sedang tidur di
balik kemudi mereka. Seorang anak di atas sepeda terlihat bersandar
tak berdaya di pohon. Tiga orang mahasiswa tertelungkup di pinggir
jalan.
Orang-orang itu pasti telah mati.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Tapi tidak. Tidak, para pengemudi mobil itu kini duduk tegap dan mobil-
mobil itu bergerak. Anak yang berada di atas sepeda mengayuh
sepedanya terburu-buru. Tiga orang mahasiswa itu menyambar bukunya
dan berjalan begitu saja menuju kampus.
Lowry berbalik dan memandang ke dalam kafe. Petugas kasir duduk
telungkup di atas kotak kaca
172
di samping buku kasir. Seorang pelayan diam dengan posisi berdiri di
atas satu kaki dan memegang nampan di telapak tangannya dengan
seimbang. Seorang pengunjung kafe hampir telungkup di atas mangkuk
supnya. Lowry mengambil langkah sembarangan ke arah mereka.
Pelayan itu mulai bergerak perlahan. Kasir mulai menulis di bloknot.
Pengunjung itu mulai menghirup supnya dengan suara menyeruput.
Merasa bingung, Lowry berjalan keluar dari kampus ke arah jalan. Apa
yang sedang dia alami sekarang?Ia berhenti di stan penjual koran dan
membeli sebuah surat kabar. Tidak ada yang salah dengan penjual koran
itu, karena seperti biasa penjual tua itu melakukan muslihatnya
berlambat-lambat melayani sehingga pembelinya lupa meminta
kembalian dua pennies yang seharusnya diberikan.
Dengan membuang jauh-jauh pengalaman yang telah ia alami, Lowry
terus berjalan. Ia melihat surat kabar yang dibelinya. Ia tidak terlalu
terkejut melihat bahwa koran itu ternyata juga kosong, namun ia
merasakan semacam kemarahan terhadap penjual koran itu. Ia berputar
dan berjalan kembali menuju penjual koran. Seorang lelaki lain sedang
berdiri membeli sebuah koran, namun sekarang, baik penjual maupun
lelaki tersebut tidak bergerak. Mereka tidak beraksi hingga Lowry
hampir tepat berada di depan mereka, dan mereka kembali bertransaksi
seperti biasanya. Namun Lowry memperhatikan bahwa koran
173
yang dibeli lelaki tersebut juga kosong. Merasa muak, Lowry
melemparkan koran itu ke jalan lalu pergi.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry berjalan-jalan ke arah utara, bermaksud sekalian berolahraga
yang akhirnya membawanya keluar kota, karena ia rindu akan
ketenangan aliran sungai kecil tempat ia dulu biasa berenang dan suara
desiran pohon willow di tepiannya. Hal-hal aneh yang ditemuinya di
perjalanan kemudian membuatnya bertanya-tanya karena orang,
binatang, burung terlambat bergerak sesaat lamanya. Ia yakin melihat
hal-hal itu terlambat bergerak, atau otaknyalah, yang letih dengan
rangkaian kejadian dua hari lalu itu, tidak berfungsi secara serempak.
Ia tidak begitu khawatir sampai ia menemukan tempat di mana ia
berniat untuk beristirahat. Tampaknya ia terlambat mengetahui bahwa
tempat itu sekarang merupakan pabrik selulosa, namun saat ia
mendekat, tidak dilihatnya tanda aktivitas atau asap dari pabrik yang
membubung ke langit.
Ia menemukan tempat di samping kolam tempat ia biasa menyelam
dengan melanggar larangan bertanda: "Pasokan Air Kota. Jangan
Cemari". Ia merebahkan tubuhnya di atas rumput yang sejuk dan
merasakan sinar matahari. Begitu menyenangkan datang ke tempat ini
dan betapa berbedanya ia dulu sebagai seorang anak yang bermalas-
malasan
174
175
itu? Ia keluar dari persembunyian dan heran melihat dua ratus pekerja
atau lebih membawa bahan bangunan lalu memalu dan menyemen
batubata dengan kecepatan yang belum pernah dilihatnya. Pabrik itu
selesai dalam waktu singkat, halaman belakang, tangki-tangki, cerobong-
cerobong, pagar-pagar berkawat, dan semuanya! Benar-benar kerja yang
penuh peluh! Ia semakin mendekat dan sadar akan pandangan para
pekerja kepadanya. Begitu melihat dirinya, para pekerja itu kelihatan
bingung. Seorang mandor mulai meneriakkan cacian kepada mereka.
Dalam waktu satu menit, bangunan itu selesai. Para pekerja kemudian
dengan cepat masuk ke dalam ruangan dan keluar membawa kotak makan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
siang mereka. Namun seakan hal itu salah, mandor itu memaki kembali
ke arah para pekerja dan suara tiupan peluit pun terdengar serta sirene
meraung-raung. Para pekerja itu bergegas masuk kembali dan terdengar
suara dentaman mesin dan raungan uap panas. Pabrik itu kembali
bekerja, penuh dengan suara letusan. Pohon-pohon willow lenyap. Dan
sungai kecil itu telah menjadi saluran air!
Merasa bingung, Lowry berjalan cepat-cepat kembali menuju kota. Ia
mulai merasa muak dan risau dengan semua ini. Bagaimana kemunculan
dirinya bisa mempengaruhi kondisi sebegitu rupa?
Dunia terus berjalan terlambat di belakangnya saat ia memasuki kota.
Orang-orang diam tak bergerak sampai ia muncul dan mereka pun
bergerak,
di sini sepanjang liburan. Lambat laun ia terlena dalam kebahagiaan yang
menenangkan dan dengan bermalas-malasan melamunkan hal-hal yang ia
pikirkan dan lakukan ketika masih kecil dengan 'baju monyet'-nya. Dulu
ia mengagumi ayahnya, dan sekarang telah menjadi seperti ayahnya,
seorang profesor di Atworthy.
Pikiran itu menyenangkan hatinya, bahwa ia sekarang adalah gambaran
dari orang yang ia kagumi sewaktu kecil dulu. Ia memikirkan panjang
lebar apa yang akan dikatakannya kepada anak kecil dengan 'baju
monyet'-nya itu yang sering berbaring-baring di tempat ini. Mengatakan
padanya bahwa misteri dunia orang dewasa itu sama sekali ternyata
bukan misteri, namun semacam kebiasaan bermartabat, mungkin
bertumbuh dengan gambaran citra anak muda, mungkin sebagai alasan
berkurangnya kekuatan fisik muda, mungkin sebagai perisai penolong
yang dapat digunakan orang untuk bertahan di dunia. Sebetulnya betapa
sedikit yang perlu dikhawatirkan anak kecil itu. Keadaan "dewasa"
adalah keadaan yang dikelilingi banyak kekhawatiran, dan hal itu salah,
seperti juga untuk masa kanak-kanak.
Setelah beberapa saat ia menyadari suara pukulan palu dan mesin truk.
Makin lama suara itu makin keras dan membangkitkan keingintahuannya.
Apa yang terjadi di sekitarnya?
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia bangkit dan mengintai dari balik pohon wil-low, melihat dinding yang
setengah jadi. Apakah
176
seakan-akan mereka disangga dalam pemandangan adegan buatan.
Rasa curiga merasuki dirinya dan ia tiba-tiba berganti arah. Bagaimana
dengan rumah-rumah?
Bagaimana keadaan rumah-rumah itu?
Ketika ia tiba di pertengahan jalan menuju blok yang seingatnya belum
pernah ia lewati, ia berbelok tiba-tiba ke sebuah gang kecil.
Tepat seperti yang ia duga! Rumah-rumah itu punya bagian depan tapi
tak ada bagian belakangnya! Seperti set untuk pertunjukan!
Ia terus berjalan melewati gang dan di sana sini orang-orang bergerak
terlambat berusaha menjadi pelengkap rumah bagian depan dan
belakang yang salah itu, tapi mereka ragu-ragu dan bingung, seakan-
akan kehadiran dan kemunculan Lowry membuat lutut mereka
gemetaran.
Bagaimana dengan jalan utama? Dia belum pernah berada di tengah-
tengah toko-toko. Ia merasa harus melakukan tes menyeluruh, ia
bergegas, tidak menghiraukan efek yang tampaknya ia miliki terhadap
boneka-boneka itu.
Ia mengitari blok jalan utama, tapi sebelum ia berbelok di sudut,
terdengar olehnya suatu suara yang ngeri dan terpukul:
"Jim! Jim! Jim! Oh, Tuhan! Jim!"
Ia melompat ke pojok dan berhenti, terkejut. Jalan penuh dengan
orang-orang yang tampaknya mati. Mereka tergeletak di balik kemudi
dan di
177
selokan. Mereka bersandar kaku di bagian depan toko-toko. Polisi lalu
lintas sedang memegangi bendera pengatur arahnya. Dua pasang kuda
berada di lintasan jalan dan petani di keretanya dalam posisi miring
menarik tali kekang, seperti orang mati. Dan melewati hamparan kacau
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
inilah Mary berlari. Topinya hilang dan rambutnya acak-acakan dan
dalam matanya terlihat kengerian.
Lowry memanggilnya dan Mary hampir menjatuhkan dirinya dengan lega.
Dengan terisak-isak, lengan terulur, ia melemparkan diri pada Lowry dan
membenamkan wajah berurai air mata di dadanya.
"Jim!" isaknya. "Oh, Tuhan! Jim!"
Saat ia mengusap lembut rambut wanita itu, ia melihat munculnya tanda-
tanda kehidupan di jalan itu dengan kegiatan-kegiatan kecilnya yang
begitu dikenal Lowry. Polisi meniup peluitnya dan mengayunkan
benderanya dan kuda-kuda mulai melompat, dan petani terlihat
mengunyah dan meludah. Para pembeli dan penjual saling bertransaksi
dan segala sesuatunya berjalan normal di seluruh jalan. Namun Jim tahu
bahwa jika ia melihat ke belakang, orang-orang yang melewatinya akan
diam, tertelungkup, tali-tali boneka itu mengendur.
Sosok yang mereka kenal tampak menghampiri mereka. Tommy,
mengayunkan tongkat hitamnya,
178
memakai topi dan wajah tampannya dengan ekspresi senangnya yang
khas mendekati mereka dan berhenti ketika mengenali mereka.
"Halo, Jim." Lalu dengan suara prihatin, "Ada yang tidak beres dengan
Mary?"
"Kamu tahu apa yang tidak beres dengan Mary, Tom Williams."
Tommy memandang Lowry dengan heran. "Aku tak mengerti maksudmu,
sobat."
"Karena kamu berpura-pura untuk tidak tahu," ucap Jim dengan selera
humornya yang dingin. "Ini semua sudah lebih dari cukup."
"Apanya?"
"Kamu mengambil sesuatu dariku. Aku ingin kau mengembalikannya
padaku. Aku sudah tahu semuanya."
"Lalu?"
"Aku ingin bagian dari diriku kembali." "Kamu menuduhku-" "Sebagai
pencuri." "Lalu?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Selama aku memiliki keseluruhan diriku, semua berlangsung dengan
baik di dunia ini. Sekarang setelah ada bagian dari diriku hilang-."
Tommy tertawa senang. "Jadi kamu mengetahuinya?"
"Aku akan memperbaiki ini semua, Tom Williams, dengan kata lain
mengakhirimu "
179
Tawa Tommy terdengar rapuh, dan ia mengayunkan tongkatnya seakan
ingin menyerang dengannya. "Apa sih itu yang membuatmu sangat
menghargainya?"
"Aku tidak tahu dan tidak peduli betapa berharganya. Apa yang menjadi
milikku tetap menjadi milikku. Berikan sebagian dari diriku, Tom
Williams."
"Dan kehilangan milikku sendiri?" tanya Tommy sambil tersenyum.
"Apa yang menjadi milikku adalah milikku," kata Lowry.
"Aku agak meyakini sikap komunis," kata Tommy. "Aku menginginkan
bagian dari dirimu dan aku tentu saja bermaksud terus memilikinya."
Dan sekarang taring-taring di sudut mulutnya terlihat cukup jelas.
Lowry menyisihkan Mary ke satu sisi. Ia mencengkeram mantel Tommy
dan menariknya mendekat, ingin memukulnya. Namun, entah bagaimana,
Tommy lepas dari cengkeraman dan menyerang Lowry keras dengan
tongkatnya. Sesaat dunia bagi Lowry terlihat gelap. Namun ia berusaha
kembali mencekik Tommy. Namun, tongkat itu kembali merobohkannya.
Kelengar sekarang, ia pun limbung dan berusaha menjernihkan panca
inderanya yang berkabut. Sekali lagi tongkat itu menghajarnya dan ia
merasakan jalanan yang keras di pipinya.
180
Beberapa saat ia menyadari ada wajah di hadapannya, wajah dengan gigi
taring yang menonjol. Rasa lemas yang menyakitkan, seakan dia
kehabisan darah hampir mati, menyertainya ketika ia berdiri.
Tommy berdiri tegak dan Lowry mendapati dirinya tak dapat bergerak.
Tommy terlihat dua kali lebih besar dan kuat dari sebelumnya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Mary memandangi Tommy lama-lama, ekspresi wajahnya pelan-pelan
berubah dari kekaguman ke rasa puas setuju. Lalu Lowry tahu mengapa.
Mary bukan apa-apa kecuali boneka juga, lebih banyak diatur
gerakannya daripada yang lain karena lebih banyak berada bersama
sumbernya. Dan ketika Tommy mengambil sebagian dari dirinya, Mary
mulai membagi perhatiannya di antara mereka, karena salah satu dari
merekalah yang dapat menghidupkannya. Dan sekarang Tommy memiliki
"pusat" keberadaan tak perlu ditanyakan kepada siapa Mary akan ikut.
Mary sama sekali tidak menatap Lowry. Dia memandang wajah Tommy
dan tersenyum lembut. Tommy balas tersenyum, dan mereka pun pergi
dengan bergandengan tangan.
Lowry mencoba berteriak namun mereka tidak mendengarkan. Mereka
hilang di sudut jalan.
Sedikit demi sedikit, kehidupan jalan mulai redup dan menjadi diam.
Sedikit demi sedikit, tidak seluruhnya. Di sana sini satu boneka
berkedut
181
sedikit. Di sana sini terlihat mulut membuka tanpa suara. Lowry
memandangi adegan itu dengan ngeri.
Bagi Lowry dunia hampir mati!
Tubuhnya terasa begitu berat sehingga ia tidak dapat bergerak sama
sekali. Namun ia yakin, ia harus mengejar mereka, mencari mereka,
mengambil kembali kekuatan vital yang telah diambil. Hidup, meskipun
delapan kali, di dunia yang kelihatan mati akan membuatnya gila!
Dan Mary!
Bagaimana bisa-namun ia juga hanya sebuah boneka. Boneka dengan
semua penyangganya. Ia tidak bersalah. Yang bersalah adalah Tommy.
Tommy yang dipikirnya teman!
Suatu penderitaan baginya untuk menyeret tubuhnya, tapi ia harus,
sedikit demi sedikit meraba-raba tubuh-tubuh yang telungkup di bawah
sinar yang terang. Ia sadar betapa bertambah panasnya cuaca dan
bertambah lesu. Jika saja ia dapat beristirahat sejenak, mungkin ia
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
dapat mengumpulkan kekuatan. Ia melihat semak tebal di halaman dan
merangkak ke tempat teduh itu. Beristirahat sebentar saja lalu mencari
Tommy dan Mary!
8
Hari menjelang malam ketika ia terbangun. Ia meregangkan tubuhnya
yang kaku karena kedinginan. Untuk beberapa saat ia tidak dapat
mengingat kejadian-kejadian yang telah ia alami, dan ia berlutut, sadar
akan satu hal yang harus ia kerjakan namun tidak begitu mampu untuk
melakukannya. Kelesuan ini! Apakah rasa lelah ini juga telah
mempengaruhi otaknya?
Tetapi tidak, otaknya baik-baik saja. Ya, Tommy dan Mary serta dunia
yang tampaknya mati.
Dan alangkah berharganya istirahat yang baru saja ia alami. Atau
mungkin karena ...
Ia memandang ke depan dari balik semak-semak. Beberapa orang sedang
berjalan maka cukup jelaslah kalau Tommy berada di dekat-dekat situ
184
dan karena itu Lowry juga mendapat kekuatan sama halnya dengan
boneka-boneka itu. Mungkin itu akan membantunya! Jika ia dapat
mendekati Tommy dan kemudian, didukung oleh pengaruh Tommy
sendiri, ia mungkin dapat memenangkan kembali apa yang telah hilang
darinya.
Ia bersembunyi di tengah-tengah bayangan yang ada di jalan itu,
mencari Tommy. Tapi tidak, ia tidak dapat menemukan tanda-tanda
lelaki itu. Mungkinkah Tommy berada di dalam salah satu rumah-rumah
ini? Mungkinkah ia berada di ruang makan? Pada posisi di mana ia dapat
melihat keluar dan melihat ke jalan?
Mungkin ada penjelasan lain. Mungkin, karena sekarang Tommy memiliki
semuanya, boneka-boneka ini akan terus hidup dalam kehidupan yang
dibuat-buat dan Lowry mengikutinya. Tetapi dirinya sendiri tahu dan
mereka-
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lowry menampakkan diri dari tempat persembunyiannya. Seorang lelaki
sedang berdiri di samping kotak surat yang terletak di pojok. Mungkin
ia mengetahui di mana Tommy. Lowry, menghirup udara sembarangan,
menghampiri pria tersebut. Ia baru akan membuka mulutnya dan mulai
bertanya ketika tiba-tiba jantungnya berdegup kencang.
Pria itu Tommy!
Tommy, dengan senyum mengejek di bibirnya dan pandangan licik di
matanya!
185
Lowry berputar dan kabur, tetapi saat ia menyadari bahwa tidak ada
langkah kaki yang mengikutinya, ia memperlambat langkahnya. Ia
menoleh ke belakang dan pria tadi sedang memandangnya dan terdengar
tawa ringan, riang di udara.
Mengapa ia tidak dapat menghadapi pria itu? Apakah ia harus
menemukannya dalam keadaan tidur untuk dapat mencuri kembali apa
yang sudah hilang dari dirinya?
Lowry berhenti. Tak dapatkah ia lebih pintar lagi untuk melakukannya?
Mungkinkah ia menjelaskan kepada beberapa boneka itu apa yang telah
terjadi terhadap dunia agar ia mendapat bantuan? Banyak dari boneka-
boneka itu dapat menyerang Tommy dan mengalahkannya lalu mengambil
dari dirinya apa yang seharusnya dimiliki dunia ini.
Ia terus berjalan, mencari seorang yang dapat membantunya untuk
memulai rencananya. Seorang lelaki terlihat sedang menyiram rumput di
balik pagar dan Lowry berhenti sambil memberi isyarat kepadanya.
Sambil memegang selang air, pria tersebut berjalan lesu
menghampirinya.
Lowry baru akan mulai bicara ketika ia melihat wajah pria itu. Meskipun
hari telah malam, wajah pria tersebut tampak jelas!
Wajah itu adalah wajah Tommy!
Lowry berbalik dan lari, dan kembali tawa riang terdengar di udara.
186
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia memeperlambat langkahnya, berusaha untuk tidak panik. Tidak ada
gunanya bingung, karena ia masih mempunyai kesempatan. Tidak semua
orang dapat menjadi Tommy.
Tak lama kemudian ia melihat seorang wanita bergegas menuju rumah.
Lowry berpikir jika ia bercerita kepada wanita itu dan wanita tersebut
bercerita kepada suaminya-Ya. Ia akan memanggilnya.
Ia mengangkat tangannya dan wanita tersebut menghindar darinya.
Namun, melihat tidak ada ancaman dari dalam diri Lowry, wanita
tersebut mengizinkan Lowry untuk berbicara. Ia baru mengucapkan satu
kata saat ia menyadari siapa wanita itu.
Mary!
Jantungnya berdegup kencang. Wanita itu sendiri di sini! Dan Lowry
dapat memohon kepadanya-Kembali Lowry mulai berbicara. Namun
wajah Mary penuh cemooh dan wanita itu membalikkan tubuhnya sambil
berjalan meninggalkan Lowry.
Lowry membutuhkan beberapa detik untuk mengatasi peristiwa yang
baru saja dialaminya. Namun ia tidak akan mengakui kekalahannya. Tak
lama datanglah tiga orang mahasiswa. Mereka pasti akan patuh padaku,
pikir Lowry. Para mahasiwa itu mengenakan baju hangat dengan motif
garis-garis di bagian lengan. Lowry melangkah menghampiri mereka.
187
Ketika para mahasiswa tersebut berhenti dan menatapnya, Lowry mulai
berbicara. Namun kemudian Lowry berhenti. Wajah masing-masing
mahasiswa yang ia pandangi bergantian menjelma menjadi wajah Tommy.
Wajah-wajah tersebut memiliki senyum Tommy yang penuh ejekan dan
sorot mata licik seperti setan.
Lowry melangkah mundur dan tetap berjalan mundur. Ia berbalik dan
berlari sekencang-kencangnya sampai ia tiba di blok berikutnya.
Seorang wanita berada di sana, namun Lowry sudah lebih tahu untuk
tidak menghentikan wanita itu, karena dalam jarak 10 kaki, dengan sinar
lampu jalan, ia dapat melihat bahwa wanita itu adalah Mary. Lowry
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menutupi wajahnya dengan topinya dan berjalan membungkuk. Saat
wanita tersebut menjauh darinya, ia kembali berlari.
Lowry berlari melewati para pejalan kaki yang lain, dan masing-masing
dari mereka yang menatapnya memiliki wajah Tommy atau Mary. Dan
setelah beberapa saat mereka mulai sebentar-sebentar memanggilnya
bergantian.
"Halo, Jim," sapa Tommy dengan wajah mengejek.
"Oh, kamu, Jim," lanjut Mary.
Malam semakin larut dan sinar lampu jalan menyilaukan pandangan
Lowry. Udara malam
188
bertambah panas dan kemudian dengan cepat berganti dingin. Bagian
depan rumah-rumah tersebut tampak dingin dan tenang dalam
kesuraman, jendela-jendela yang terang tampak seperti mata-mata yang
sedang melotot dan mengejeknya. "Halo, Jim."
Dan kembali ,"Oh, kamu, Jim."
Rumput yang terbentang, kumpulan semak-semak, menghuni malam
seperti hantu-hantu aneh. Bayangan kecil sibuk kian kemari melewati
kakinya, dan sesekali menyapu kakinya dengan sentuhan yang lembut dan
berbulu. Sekali, saat ia turun dari pinggiran jalan, ia melihat satu benda
bersisik di tengah keheningan malam.
Dan kemudian wajah Tommy, terapung melawan kegelapan malam. Benda
tersebut tipis dan samar, namun senyum itu terlihat di sana dan tatapan
licik itu menatapnya terus-menerus. Wajah tersebut menghilang dan
hanya meninggalkan kilat sorotan mata.
Di depannya, satu bentuk mulai menari, berhenti ketika ia hampir
mengangkapnya dan kemudian tergesa-gesa menghindar, untuk menari
lagi dan memberi isyarat. Ada perilaku tertentu yang mengingatkan
bentuk itu pada identitas seseorang. Dengan lelahnya, ia mengenali
Mary, wajahnya tampak dingin penuh ejekan. Mengapa dan ke mana ia
akan memandunya?
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Halo, Jim."
189
"Oh, kau rupanya, Jim."
Bayangan dan bagian depan rumah-rumah yang suram dengan dingin
menatapnya. Bayangan-bayangan yang terpantul di rumput-rumput
bersembunyi di pinggir pohon.
Benda-benda halus yang menabrak kakinya dan bayangan besar bagai
sayap lebar yang siap memeluk seisi kota.
Gumpalan putih seperti kabut dari wajah-wajah melintas seketika.
Wajah Tommy dan Mary. Wajah Mary dan Tommy.
Di atas, terdapat desiran kelelawar. Di bawah, terdengar suara rendah
dan parau. Dan bau dari rumput yang baru saja dipotong dan benda-
benda hidup bercampur dengan parfum yang tak dapat ia kenali. Parfum.
Sama menyesatkan seperti wajah-wajah yang melintas di hadapannya.
Parfum-milik Mary. Parfum Mary. Bercampur dengan bau tembakau
eksotis. Tembakau eksotis. Milik Tommy.
Awan gelap yang tebal menyebar dan lampu-lampu semakin suram dan
bayangan-bayangan menjadi semakin dalam dan mulai berbaris di
samping Lowry. Masing-masing bayangan datang dan bergabung dengan
bayangan lainnya. Semakin gelap dan gelap dan lambat laun tanpa suara
sama sekali. Tidak ada suara atau bau-bauan. Hanya gumpalan-gumpalan
tipis senyum-senyum yang mengejek yang lama-kelamaan surut dan
hilang untuk selamanya.
190
Dengan lemahnya ia bersandar pada dinding jembatan batu kecil di
belakang gereja dan mendengar air yang berkata: "Oh, kamu, Jim."
"Halo, Jim."
Di bagian lain berdiri satu bayangan yang gelap dan tebal. Makhluk
dengan topi teronggok di kepala dan jubah hitam yang mencapai sepatu
yang telah usang. Makhluk tersebut dengan hati-hati menjalin tali, helai
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
demi helai. Lowry mengetahui ia akan beristirahat sejenak dan kemudian
berjalan melewati jembatan menuju pria kegelapan itu.
"Oh, kamu, Jim."
"Halo, Jim."
Suara yang sedikit serak, bahkan hampir tak terdengar, perlahan-lahan
menghilang. Dan sekarang tidak ada senyuman itu lagi. Tak ada sesuatu
pun di langit kecuali bayangan yang luas dan rengekan sendu angin
malam.
Lampu jalan melemparkan cahayanya yang pucat kepada Lowry dan
dengan cahaya itu Lowry mencoba melihat air. Suara-suara di bawah air
hampir tidak terdengar berbisik. Yang ada hanya desiran angin malam
yang menyejukkan.
Sekilas ia melihat sesuatu yang putih di dalam air dan condong lebih
jauh ke depan, bukan karena tertarik pada kenyataan bahwa itu adalah
pantulan wajahnya sendiri pada permukaan kaca hitam di bawahnya.
Lowry melihat bayangan wajah itu semakin jelas, memantulkan mata dan
mulutnya. Seakan-akan ia melihat dirinya di air itu, lebih nyata
191
dari dirinya yang sedang bersandar di sebuah batu. Dengan malasnya, ia
memberi isyarat pada bayangan itu. Bayangan itu tampak semakin
mendekat. Lowry kembali memberi isyarat. Bayangan itu tetap semakin
mendekat.
Dengan sikap penuh ketegaran, ia mencoba meraih bayangan itu dengan
kedua tanggannya. Bayangan itu menghilang dari permukaan air, walau
sebenarnya tidak.
Jim Lowry berdiri tegak, ia menarik napas panjang dalam-dalam
menghirup udara malam yang segar dan menatap bintang-bintang di
langit. Ia berbalik dan menatap sepanjang jalan dan melihat-lihat orang-
orang berjalan dan menikmati bau rumput yang baru dipotong. Ia
menatap ke seberang jembatan dan melihat Old Billy Watkins
bersandar di sebuah batu mengisap rokok melalui pipanya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Dengan perasaan hampir seperti kemenangan atas semua beban
kesedihan dalam dirinya, Jim Lowry menyeberangi jembatan mendekati
petugas polisi malam itu.
"Oh. Halo, Profesor Lowry"
"Halo, Billy"
"Malam yang indah."
"Ya...ya, Billy. Malam yang indah. Aku ingin kau melakukan sesuatu
untukku, Billy."
192
"Apa saja, Jim." "Ayo, ikut aku."
Old Billy mengetuk abu dari pipanya dan perlahan berjalan di
sampingnya. Old Billy adalah seorang lelaki tua yang bijaksana, la dapat
merasakan perasaan Lowry dan ia tidak berkata apa pun untuk
mengganggu perasaannya, hanya terus berjalan sambil mencium nuansa
kehidupan musim semi.
Mereka berjalan beberapa blok dan kemudian Jim Lowry membelok ke
jalan kecil rumah Tommy. Rumah tua itu tidak berlampu dan tenang,
kelihatan seakan menunggu mereka.
"Kamu harus punya satu kunci untuk membuka pintu itu, Billy."
"Ya, aku punya satu, ini kunci biasa."
Old Billy memutar tombol pintu dan meraba-raba lampu ruangan,
menyalakannya dan berdiri di belakang mengikuti Lowry.
Jim Lowry menunjuk rak topi di dalam ruangan dan melihat tas wanita
yang tergeletak di samping topi wanita. Ada satu topi lagi di sana, topi
pria, terletak di antara rak topi dan ruang tamu, topi itu berinisial " J.L
" pada pitanya.
"Ikut denganku, Billy," ucap Jim Lowry dengan suara yang tenang dan
terkontrol. Saat mereka melewati ruang tamu, Old Billy melihat
tumpukan kursi yang telah patah dan satu buah asbak rusak.
Jim Lowry membuka pintu dapur dan menyalakan lampu. Jendela dapur
itu telah rusak.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
193
Suara meong terdengar dari suatu tempat dan Jim Lowry membuka
pintu menuju gudang bawah tanah. Dengan langkah mantap dan perlahan
ia menuruni tangga yang pendek, melalui jaring laba-laba yang tampak
baru tergantung. Seekor kucing Persia dengan ekspresi setengah marah
meloncat melewati mereka dan lari keluar rumah.
Jim meraba lampu ruang bawah tanah. Untuk sementara waktu
tampaknya ia tidak akan menyalakannya, namun hanya beberapa saat.
Lampu pijar itu berayun-ayun menerangi ruang bawah tanah dengan
sinarnya yang tajam.
Sebuah lubang telah digali di tengah-tengah lantai yang kotor dan
sebuah sekop tergeletak di sampingya.
Jim Lowry memegangi kawat lampu dan mengangkatnya agar cahaya
dapat menyinari peti tempat menyimpan arang.
Sebuah kapak, hitam kena darah, gagangnya menunjuk ke arah mereka.
Dari peti tersebut tersembul sesuatu berwarna putih.
Old Billy mendekati tumpukan gelap dan berdebu itu dan mendorong
sebagian dari tumpukan tersebut. Terdengar gemuruh longsoran batu
kecil, memperlihatkan wajah Tommy Williams yang telah rusak dan
hancur. Di sebelah kanannya, dengan kepala terlempar ke belakang,
mata terbelalak dan tangan berdarah yang lengket menggantung,
terbaringlah mayat Mary, istri Jim Lowry.
194
Old Billy menatap Jim Lowry selama beberapa menit dan kemudian Jim
Lowry berbicara, suaranya monoton. "Aku yang melakukannya Sabtu
siang. Dan Sabtu malam aku kembali ke sini untuk mencari bukti yang
aku tinggalkan-topiku-dan membuang mayat-mayat ini. Minggu aku
datang kembali-Aku harus memanjat jendela. Aku kehilangan kunci."
Jim Lowry menjatuhkan dirinya di atas sebuah kotak dan
menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangannya."Aku tak
tahu mengapa aku melakukannya. Oh, Tuhan, maafkan aku, aku tidak
tahu mengapa. Aku menemukan wanita itu di sini, bersembunyi, setelah
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
aku menemukan topinya. Semuanya berputar dan aku tak dapat
mendengar apa yang mereka terus teriakkan kepadaku dan... dan aku
membunuh mereka." Ia menangis terisak. "Aku tak tahu mengapa. Aku
tak tahu mengapa ia berada di sini... Aku tak tahu mengapa aku tak
dapat berpikir ... saraf otak karena malaria ...kecemburuan buta-"
Old Billy bergeser sedikit dan tumpukan batu bara itu bergeser sedikit.
Lengan Tommy terbuka. Tampaknya ia telah menjatuhkan tubuhnya ke
Lowry dan dalam kepalan tangannya tergenggam potongan secarik
kertas yang seakan-akan dalam kebisuan bahkan menjelaskan
kematiannya.
Old Billy mengambil kertas tersebut dan membacanya:
195
Tomy Yang Baik:
Minggu depan adalah hari ulang tahun Jim dan aku ingin mengadakan
pesta untuknya sebagai kejutan. Aku akan datang Sabtu siang dan kau
dapat membantuku membuat daftar nama teman-temannya dan
memberiku saranmu yang bagus untuk minuman keras yang terbaik
untuk pesta itu. Jangan sampai ia mengetahui rencana kita ini.
Salam, Mary.
Di atas sana terdengar dentingan tawa: tinggi, gembira, puas, penuh
ejekan, dan jahat.
Namun, tentu saja, itu mungkin hanya desahan angin yang berdesir dari
bawah pintu ruang bawah tanah.
BIOGRAFI SINGKAT
Karier penulisan L. Ron Hubbard yang mencolok merentang lebih dari
setengah-abad pencapaian sastra dan pengaruh kreatif terus-menerus.
Dan meskipun yang pertama dan terutama ia seorang penulis,
pengalaman hidup dan perjalanannya ke semua sudut bola dunia ini luas
dan beraneka-ragam. Rasa ingin tahunya yang tak pernah puas itu dan
keyakinan pribadinya bahwa orang harus menjalani kehidupan sebagai
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
seorang profesional, telah membawanya ke suatu pencapaian luar biasa
seumur hidupnya, la juga seorang penjelajah, etnolog, marinir dan pilot,
pembuat film dan fotografer, filosof dan pendidik, komposer dan
musisi.
Tumbuh dewasa di Montana, suatu desa perintis yang masih belum
dibangun, ia kena bronchitis untuk pertama kalinya dan menjadi
saudara-sedarah seorang dukun Indian Blackfeet pada usia enam tahun.
Pada usia 16, ia melakukan perjalanan ke
198
Asia yang masih dianggap jauh sekali pada 1927. Tahun berikutnya,
untuk lebih memuaskan dahaga nya akan petualangan dan meningkatkan
pengetahuannya yang mulai bertambah tentang kebudayaan lainnya, ia
berhenti sekolah dan kembali ke Timur. Dalam perjalanannya, ia bekerja
sebagai seorang mandor kargo dan jurumudi di atas sebuah kapal dagang
menyusur pantai bolak-balik antara Jepang dan Jawa. Ia jadi kenal
Shanghai lama, Beijing, dan Perbukitan Barat ketika sedikit orang Barat
bisa masuk Cina. Ia melakukan perjalanan lebih dari seperempat juta mil
di laut dan di daratan sementara masih remaja belasan tahun dan
sebelum ada penerbangan komersial yang sekarang kita kenal.
Ia kembali ke Amerika Serikat pada musim gugur 1929 untuk
menyelesaikan studi dan masuk George Washington University di
Washington D.C., tempat ia belajar teknik mesin dan mengambil salah
satu kursus paling awal dalam fisika molekuler dan atom. Di samping
studi, ia menjadi ketua En gmeering Society dan Flying Club, dan
menulis artikel, cerita dan lakon untuk majalah universitas. Selama
periode itu pula, ia melakukan perjalanan keliling untuk berceramah ke
Amerika Tengah-Barat dan menjadi seorang fotografer dan
koresponden nasional untuk majalah Sportsman Pilot, majalah
penerbangan yang paling terkemuka pada masa itu.
199
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Kembali belajar di universitas kehidupan pada 1932, ia memimpin dua
ekspedisi yang terpisah, Caribbean Motion Picture Expedition; dengan
berlayar di atas salah satu kapal komersial bertiang-empat Amerika
yang terakhir, dan yang kedua, satu survei mineralogis dari Puerto Rico.
Keberaniannya membuat ia diterima menjadi anggota Explorer Club yang
terkenal itu dan selanjutnya ia membawa bendera mereka yang
didambakan banyak orang itu pada dua perjalanan eksplorasi dan
penemuan lainnya. Sebagai seorang marinir ahli yang punya lisensi untuk
mengoperasikan kapal di lautan mana saja, kecintaannya seumur hidup
kepada laut tercermin dalam banyak kapal yang dipimpinnya dan
keterampilan anak buah yang ia latih. Ia juga mengabdi negara sebagai
seorang opsir angkatan laut Amerika Serikat selama Perang Dunia
kedua.
Semua ini-dan jauh lebih banyak lagi- menemukan jalannya ke dalam
tulisannya dan membuat ceritanya serasa otentik sehingga menarik bagi
pembacanya di meluruh dunia. Ini dimulai pada 1954 dengan terbitnya
"The Green God" dalam majalah Thrilling Adventure, kisah seorang
opsir intelijen angkatan laut Amerika yang tertangkap dalam misteri
dan intrik Cina pra-komunis. Pengetahuannya yang luas tentang dunia
dan penduduknya dan kemampuannya menulis dalam setiap gaya dan
aliran, dengan pesat menjadikannya seorang penulis petualangan aksi,
dunia barat, misteri, dan
200
kisah menegangkan yang ulung. Sedemikian rupa rasa hormat sesama
penulis sehingga ia baru berusia 25 tahun ketika dipilih sebagai ketua
New York Chapter dari American Fiction Guild.
Di samping kariernya sebagai penulis fiksi terkemuka, ia bekerja
sebagai penulis skenario di Hollywood di mana ia menulis cerita asli dan
skenario untuk serial Columbia yang laris pada 1937 "The Secret of
Treasury Island." Ia banyak sekali menulis, menyiapkan skenario, dan
menjadi konsultan skenario film untuk Columbia, Universal dan studio
besar lainnya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Pada 1938, ia dihubungi oleh penerbit besar dari New York, Street and
Smith, penerbit Astounding Science Fiction. Karena ingin
memanfaatkan pesona majalah yang memuat nama L. Ron Hubbard yang
telah terbukti menarik pembaca untuk menjaring lebih banyak pembaca
untuk genre yang baru muncul ini, pada dasarnya mereka menawarkan
untuk membeli semua fiksi sains yang ia tulis. Ketika protes bahwa ia
tidak menulis tentang mesin dan mobil tapi tentang orang, mereka
mengatakan bahwa itu yang memang mereka inginkan.
Yang selebihnya adalah masa lalu.
Dampak dan pengaruh novel dan ceritanya kepada bidang fiksi sains,
fantasi dan horor benar-benar besar bagi perubahan suatu genre.
Adalah unsur manusia yang mendorong itu yang pertama-tama ia bawa
ke dalam genre baru yang sampai
201
sekarang tetap menjadi dasar popularitas internasionalnya yang makin
besar.
L. Ron Hubbard secara konsisten memungkinkan pembaca mengintip ke
dalam pikiran dan emosi tokoh-tokohnya dalam suatu cara yang secara
tajam meningkatkan pengalaman membaca tanpa memperlambat langkah
cerita, satu peringkat penulisan yang jarang dicapai.
Di antara contoh paling terkenal dari ini adalah tiga cerita yang ia
terbitkan dalam satu tahun kreatif yang fenomenal (1940)-FINAL
BLACKOUT dan suramnya kemungkinan masa depan dunia dari perang
yang tak bisa dibatalkan dan keberanian terakhir yang oleh Robert
Heinlein disebut "sebagai sepotong fiksi sains sempurna yang pernah
ditulis"; petualangan-fantasi murni, TYPEWRITER IN THE SKY yang
oleh Clive Cussler digambarkan sebagai "ditulis dalam gaya petualangan
hebat yang seharusnya ditulis"; dan novel prototipe yang secara
psikologis penuh ketegangan dan horor mencekam di tengah kehidupan
sehari-hari yang biasa, , dipelajari oleh penulis dari Stephen King
sampai Ray Bradbury.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Adalah karya Hubbard yang menentukan tren di bidang ini dari 1938
sampai 1950, khususnya, yang tidak hanya membantu memperluas
pandangan dan batasan imajinatif dari fiksi sains dan fantasi, tapi
sungguh-sungguh memantapkannya sebagai salah seorang pendiri dari
apa yang terus dianggap sebagai Zaman Keemasan genre itu.
202
Mendapat kehormatan di mana-mana-penerima banyak penghargaan, di
antaranya Tetradrama D'Oro Award dan Gutenberg Award khusus-
BATTLEFIELD EARTH sudah diterjemahkan ke dalam 12 bahasa, dan
dengan mudah mendapat peringkat novel fiksi sains satu jilid paling
tebal, sepanjang 1050 halaman, dalam sejarah genre ini.
Dekalogi buku MISSION EARTH sudah mendapat penghargaan sama,
memenangkan Cos-mos 2000 Award dari pembaca Prancis dan Nova-
Science Fiction Award yang bergengsi dari National Committee Italia
untuk Fiksi Sains dan Fantasi. Novel ini sudah terjual lebih dari lima
juta eksemplar dalam enam bahasa, dan begitu diluncurkan, masing-
masing dari 10 jilidnya menjadi buku laris internasional. Di luar itu, L.
Ron Hubbard tercatat punya 21 buku laris internasional yang berturut-
turut.
Skenario asli pertama L. Ron Hubbard AL! PEDRITO! WHEN
INTELLIGENCE GOES WRONG, ditulis kembali sebagai novel oleh
pengarang Kevin J. Anderson, diluncurkan pada 1998 dan langsung
muncul sebagai buku laris versi New York Times. Ini diikuti dengan
terbitnya A VERY STRANGE TRIP pada 1999, aslinya kisah petualangan
perjalanan-waktu L. Ron Hubbard, ditulis kembali sebagai novel oleh
Dave Wolverton, juga menjadi buku laris versi New York Times,
langsung setelah diluncurkan.
203
Alhasil, hasil karya sastranya meliputi lebih dari 260 novel, novelet,
cerpen yang diterbitkan, dan skenario dalam setiap genre yang besar.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Untuk mendapat lebih banyak informasi tentang L. Ron Hubbard dan
banyak karyanya yang terkenal tentang fiksi, kunjungilah situs Internet
tentang karya L Ron Hubbard pada: http://www. bridgepub.com,
http://www.authorservicesinc.com dan
http://www.battlefieldearth.com.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia