konstruksi berita “papa minta saham” versi …

15
18 KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI KOMPAS.COM DAN VIVA.CO.ID Edy Prihantoro Asri Saraswati Universitas Gunadarma [email protected] [email protected] ABSTRACT Media news online has advantages in delivering the news to the audience , one of which is the speed in delivering the news. Coverage in the online media is influenced by internal factors and external factors media is visible from the framing of the news carried by the media. This study aims to determine framing the news carried by the mass media online in delivering an event and to determine the influence of media independence and ownership of efforts to get close to objectivity and a neutral position in the news . This study uses a constructivist paradigm with qualitative approach . Pan and Kosicki framing analysis shows that the framing is done Kompas.com to news Ask Stocks Cases Papa Minta Saham to objectivity, while the framing is done Viva.co.id less objective in its message . Kompas.com using sociological frame, while Viva.co.id using psychological frame. Key Instrument : Framing, Political News, Online Mass Media Pendahuluan Mayoritas masyarakat berpendapat bahwa media memiliki kekuatan meskipun sulit untuk menetapkan secara akurat kekuatan jenis apakah yang dimiliki oleh media. Kekuatan utama pada media terletak pada fakta bahwa media dapat menjadi sumber utama berbagai ide dan opini. Bahkan, media dapat mempengaruhi cara kita dalam berfikir serta bertindak. Saat ini, perkembangan media sudah jauh berkembang. Terbukti dengan munculnya media baru selain media elektronik dan media cetak dalam penyampaian informasi. Media baru tersebut adalah internet, atau yang biasa disebut media online. Media online membawa revolusi besar dalam komunikasi massa, dengan lahirnya jurnalisme online yang bukan lagi dipublikasi dalam hitungan hari atau jam, namun

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

18

KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM”

VERSI KOMPAS.COM DAN VIVA.CO.ID

Edy Prihantoro

Asri Saraswati

Universitas Gunadarma

[email protected]

[email protected]

ABSTRACT

Media news online has advantages in delivering the news to the audience , one of

which is the speed in delivering the news. Coverage in the online media is

influenced by internal factors and external factors media is visible from the

framing of the news carried by the media. This study aims to determine framing

the news carried by the mass media online in delivering an event and to determine

the influence of media independence and ownership of efforts to get close to

objectivity and a neutral position in the news . This study uses a constructivist

paradigm with qualitative approach . Pan and Kosicki framing analysis shows

that the framing is done Kompas.com to news Ask Stocks Cases Papa Minta

Saham to objectivity, while the framing is done Viva.co.id less objective in its

message . Kompas.com using sociological frame, while Viva.co.id using

psychological frame.

Key Instrument : Framing, Political News, Online Mass Media

Pendahuluan

Mayoritas masyarakat

berpendapat bahwa media memiliki

kekuatan meskipun sulit untuk

menetapkan secara akurat kekuatan

jenis apakah yang dimiliki oleh

media. Kekuatan utama pada media

terletak pada fakta bahwa media

dapat menjadi sumber utama

berbagai ide dan opini. Bahkan,

media dapat mempengaruhi cara kita

dalam berfikir serta bertindak. Saat

ini, perkembangan media sudah jauh

berkembang. Terbukti dengan

munculnya media baru selain media

elektronik dan media cetak dalam

penyampaian informasi. Media baru

tersebut adalah internet, atau yang

biasa disebut media online.

Media online membawa

revolusi besar dalam komunikasi

massa, dengan lahirnya jurnalisme

online yang bukan lagi dipublikasi

dalam hitungan hari atau jam, namun

Page 2: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

19

sudah dalam hitungan detik bahkan

dapat dipublikasikan pada saat

kejadian sedang berlangsung.

Sedangkan karakteristik tulisan

berita biasanya berbentuk langsung

pada intinya, ringkas, pendek, dan

padat. Jurnalisme bentuk baru ini

memungkinkan akses informasi yang

cepat kepada khalayak dan akses

yang disajikan secara gratis.

Salah satu peristiwa yang

masih hangat dibicarakan oleh

masyarakat mengenai kasus “Papa

Minta Saham”, yaitu kasus yang

melibatkan Ketua DPR RI Setya

Novanto dengan Pimpinan PT

Freeport Indonesia Maroef

Sjamsoeddin. Dalam hal ini, Ketua

DPR RI dilaporkan oleh Menteri

ESDM terkait masalah pencatutan

nama Presiden RI dan Wakil

Presiden RI dalam pertemuannya

dengan Pimpinan PT Freeport

Indonesia. Secara etika hal ini tidak

dibenarkan karena menggunakan

nama orang lain untuk kepentingan

pribadi.

Informasi mengenai kasus

diatas berdasarkan berita-berita yang

terbit pada media online. Hal ini

memberikan satu benang merah,

bahwa media online adalah agen

komunikasi yag sangat membantu

penyebaran informasi kepada

masyarakat. Seperti sifat media

online yang cepat dapat diakses oleh

siapa saja yang menggunakan

layanan internet. Namun, hal yang

tidak dapat diabaikan bahwa media

online bukan hanya sekedar

menyampaikan informasi kepada

khalayak, tetapi mempunyai

kemampuan mengkonstruksi sebuah

peristiwa atau fakta menjadi realitas

yang diinginkan media itu sendiri.

Selama kurun waktu dua

bulan, yakni pada bulan November -

Desember 2015, Kasus Papa Minta

Saham terus bergulir hingga

akhirnya ketua DPR RI Setya

Novanto mengundurkan diri dari

jabatannya. Dalam kurun waktu dua

bulan tersebut pula, Media online

seperti Kompas.com dan Viva.co.id

menjadi media online yang selalu

mempublikasikan berita tersebut.

Pemilihan media online

Kompas.com dalam penelitian ini

didasari atas pengetahuan bahwa

Kompas.com adalah media yang

dikenal dengan independensi.

Berbeda dengan Kompas.com,

Page 3: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

20

pemilihan Viva.co.id didasari pada

pengetahuan tentang kepemilikan

Viva.co.id oleh Bakri Group yang

pemimpinnya merupakan seorang

politisi dari partai politik.

Dalam pemberitaan di

Kompas.com dan Viva.co.id

mengenai Kasus Papa Minta Saham

tersebut, tentu ada proses dimana

media mengkonstruksi realitas yang

ada. Salah satu metode untuk

mengetahui proses konstruksi adalah

analisis framing.

Penelitian ini akan melihat

sejauh mana independensi

Kompas.com mempengaruhi framing

berita tentang Kasus Papa Minta

Saham dan apakah ada pengaruh

kepemilikan pada framing yang

dibangun Viva.co.id melalui berita

yang diterbitkannya.

Konstruksi Realitas Sosial

Istilah konstruksi atas realitas

sosial (social construction of reality)

menjadi terkenal sejak diperkenalkan

oleh Peter L. Berger dan Thomas

Luckmann melalui bukunya yang

berjudul The Social Construction of

Reality: A Treatise in the

Sociological of Knowledge (1996).

Berger dan Luckmann (Bungin, 2011

; 13) menggambarkan proses sosial

melalui tindakan dan interaksinya,

dimana individu menciptakan secara

terus menerus suatu realitas yang

dimiliki dan dialami bersama secara

subyektif.

Berger dan Luckmann

(Basari, 2013, 1) mulai menjelaskan

realitas sosial dengan memisahkan

pemahaman „kenyataan dan

pengetahuan‟. Realitas diartikan

sebagai kualitas yang terdapat di

dalam realitas-realitas yang diakui

memiliki keberadaan (being) yang

tidak tergantung kepada kehendak

kita sendiri.

Pengetahuan didefinisikan

sebagai kepastian bahwa realitas-

realitas itu nyata (real) dan memiliki

karakteristik yang spesifik. Berger

dan Luckmann mengatakan terjadi

dialektika antara individu

menciptakan masyarakat dan

masyarakat menciptakan individu.

Dialektika itu berlangsung dalam

suatu proses dengan tiga “momen”

simultan, yakni eksternalisasi

(penyesuaian diri dengan dunia

sosio-kultural sebagai produk

manusia), objektivasi (interaksi

Page 4: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

21

sosial dalam dunia intersubyektivasi

yang dilembagakan atau mengalami

proses institusionalisasi), dan

internalisasi (individu

mengidenvifikasi diri dengan

lembaga-lembaga sosial atau

organisasi sosial tempat individu

menjadi anggotanya).

Manusia adalah pencipta

kenyataan sosial yang subyektif

melalui proses eksternalisasi,

sebagaimana kenyataan obyektif

mempengaruhi kembali manusia

melalui proses internalisasi. Dengan

kemampuan berfikir dialektis,

dimana terjadi tesa, antitesa dan

sintesa, Berger (Basari, 2013 ; xx)

memandang masyarakat sebagai

produk manusia dan manusia sebagai

produk masyarakat.

Obyektivasi (pengobyektifan)

dari proses-proses (dan makna-

makna) subyektif dengan mana dunia

akal sehat intersubyektif dibentuk.

Kehidupan sehari-hari menampilkan

diri sebagai kenyataan yang

ditafsirkan oleh manusia dan

mempunyai makna subyektif bagi

mereka sebagai satu dunia yang

koheren dan memahami kenyataan

hidup sehari-hari sebagai suatu

kenyataan yang tertib dan

tertata.Fenomena-fenomenanya

sudah tersusun sejak semula dalam

pola-pola yang tampaknya tidak

tergantung kepada pemahaman

mengenainya dan menguasai

pemahaman itu.

Kenyataan hidup sehari-hari,

tampaknya sudah diobyektifikasi.

Sudah dibentuk oleh suatu tatanan

obyek-obyek yang sudah diberi nama

sebagai obyek-obyek sejak sebelum

individu hadir. Kenyataan hidup

sehari-hari itu selanjutnya

menghadirkan diri kepada saya

sebagai suatu dunia intersubyektif,

suatu dunia yang individu huni

bersama-sama dengan orang-orang

lain (Basari, 2013 ; 28-31).

Momen ketiga dalam proses

ini, yakni internalisasi. Masyarakat

merupakan produk manusia.

Masyarakat merupakan kenyataan

obyektif. Manusia merupakan

produk sosial (Basari, 2013 ; 83).

Generasi baru menimbulkan masalah

ketaatan, dan sosialisasi mereka ke

dalam tatanan kelembagaan

memerlukan sanksi-sanksi (Basari,

2013 ;85). Pengetahuan ini secara

sosial diobyektivasi sebagai

Page 5: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

22

pengetahuan, sebagai suatu

perangkat kebenaran yang berlaku

umum mengenai kenyataan, maka

setiap penyimpangan yang radikal

dari tatanan kelembagaan tampak

sebagai suatu penyimpangan dari

kenyataan. Pengetahuan, dalam arti

ini, merupakan inti dialektika yang

mendasar dari masyarakat,

diinternalisasi kembali sebagai

kebenaran yang berlaku obyektif

selama berlangsungnya sosialisasi.

Eksternalisasi, obyektivasi,

dan internalisasi. Masyarakat dan

tiap bagian darinya secara serentak

dikarakterisasi oleh ketiga momen

itu. Anggota masyarakat secara

individual, yang secara serentak

mengeksternalisasi keberadaannya

sendiri kedalam dunia sosial dan

menginternalisasinya sebagai suatu

kenyataan obyektif (Basari, 2013 ;

176).

Framing

Framing adalah pendekatan

untuk melihat bagaimana realitas

dibentuk dan dikonstruksi oleh

media. Proses pembentukan

konstruksi realitas itu, hasil akhirnya

adalah adanya bagian tertentu dari

realitas yang lebih menonjol dan

lebih mudah dikenal. Akibatnya,

khalayak lebih mudah mengingat

aspek-aspek tertentu yang disajikan

secara menonjol oleh media. Aspek-

aspek yang tidak disajikan secara

menonjol, bahkan tidak diberitakan,

menjadi terlupakan dan sama sekali

tidak diperhatikan oleh khalayak.

Framing merupakan sebuah

cara bagaimana peristiwa disajikan

oleh media. Penyajian tersebut

dilakukan dengan melakukan bagian

tertentu, menonjolkan aspek tertentu,

dan membesarkan cara bercerita

tertentu dari suatu realitas atau

peristiwa.

Disini media menyeleksi,

menghubungkan, dan menonjolkan

peristiwa sehingga makna dari

peristiwa lebih mudah menyentuh

dan diingat oleh khalayak (Eriyanto,

2012 ; 76). Karenanya, seperti

dikatakan Frank D. Durham

(Eriyanto, 2012 ; 77), framing

membuat dunia lebih diketahui dan

lebih dimengerti. Realitas yang

kompleks dipahami dan

disederhanakan dalam kategori

tertentu.Bagi khalayak, penyajian

realitas yang demikian membuat

Page 6: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

23

realitas lebih bermakna dan

dimengerti.

Berita

Doug Newsom dan James A.

Wollert dalam Media Writing :News

For The Mass Media(Sudarman,

2008 ; 75) mendefinisikan berita

adalah apa saja yang ingin dan perlu

diketahui masyarakat, dengan

melaporkan berita, media massa

memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai apa yang

mereka butuhkan.

Berita online merupakan jenis

berita yang dipublikasikan dalam

situs berita online. Penulisan berita

online sama saja dengan penulisan

berita pada media cetak,

perbedaannya hanya terletak pada

pembaharuan berita yang sangat

cepat, mudah diakses, dan

terintegrasi dengan unsur multimedia

(Romli, 2012 ; 33).

Jurnalistik Online

Perubahan media lama ke

media baru juga membawa

perubahan dalam media massa dan

jurnalistik atau yang disebut sebagai

jurnalistik online.

Jurnalistik dipahami sebagai

proses peliputan, penulisan, dan

penyebarluasan informasi (aktual)

atau berita melalui media massa.

Secara ringkas dan praktis,

jurnalistik bisa diartikan sebagai

“memberitakan sebuah peristiwa”.

Online dipahami sebagai keadaan

konektivitas yang mengacu kepada

internet atau world wide web (www).

Online merupakan bahasa internet

yang berarti “informasi dapat diakses

dimana saja dan kapan saja” selama

ada jaringan internet (Romli, 11-12).

Media Online

Kehadiran media online yang

menjadi media “generasi ketiga”

menjadi tren baru bagi dunia

jurnalistik. Media online merupakan

produk jurnalistik online yang

didefinisikan sebagai pelaporan fakta

atau peristiwa yang diproduksi dan

didistribusikan melalui internet.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan

paradigma konstruktivis. Secara

ontologis, paradigma konstruktivis

menuntut cara melihat realitas

(Denzim dan Lincoln, 2005).

Page 7: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

24

Paradigma konstruktivis menjelaskan

bahwa realitas tidak muncul begitu

saja dalam bentuk aslinya (apa

adanya) melainkan ia harus diseleksi

melalui cara orang itu memandang

setiap hal yang ada (Littlejohn,

1999). Maka peneliti ingin melihat

realitas yang sebenarnya.

Secara epistemologis

mempertanyakan tentang bagaimana

cara kita melihat sesuatu dan apa

hubungan antara peneliti dengan

obyek penelitian. Penelitian tentang

konstruksi sosial ini mengamati

teks-teks berita hasil konstruksi

media online secara mendalam.

Teks-teks berita dianalisis untuk

memahami realitas sesungguhnya

dan dapat mengetahui mengapa

media mengkonstruksi berita berbeda

dengan media lain. Metodologi

memfokuskan pada bagaimana cara

kita memperoleh pengetahuan.

Menurut pandangan

konstruktivis kebenaran dan

pengetahuan objektif sesungguhnya

merupakan sebuah perspektif

tersendiri.Kebenaran dan

pengetahuan objektif itu bukan

ditemukan, melainkan diciptakan

oleh individu (Schwandt, 1994).

Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan

paradigm konstruktivis dan model

analisis framing milik Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki yang

diharapkan dapat membedah sikap

Kompas.com dan Viva.co.id

terhadap Kasus pemberitaan Papa

Minta Saham, dengan meneliti teks

media. Fakta-fakta yang kemudian di

konstruksi menjadi sebuah berita dan

diberitakan bukan merupakan fakta

biasa, dan memiliki nilai yang

penting, sehingga perlu diketahui

fakta sesungguhnya.

Untuk menemukan fakta yang

sesungguhnya dibalik berita yang

disampaikan media online ini

diperlukan satu pemahaman dan

analisis yang mendalam.Model Pan

dan Kosicki ini berasumsi bahwa

setiap berita memiliki frame yang

berfungsi sebagai pusat dari

organisasi ide.

Frame ini adalah suatu ide

yang dihubungkan dengan elemen

yang berbeda dalam teks berita

(seperti kutipan sumber, latar

informasi, pemakaian kata atau

kalimat tertentu) ke dalam teks

Page 8: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

25

secara keseluruhan. Frame

berhubungan dengan makna.

Bagaimana seseorang

memaknai suatu peristiwa dapat

dilihat dari perangkat tanda yang

dimunculkan dalam teks. Elemen

yang menandakan pemahaman

seseorang mempunyai bentuk yang

terstruktur dalam bentuk aturan atau

konvensi penulisan sehingga ia dapat

menjadi “jendela” melalui mana

makna yang tersirat dari berita

menjadi terlihat (Eriyanto, 2012 ;

289).

Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan pada

level teks dan level konteks. Pada

level teks dilakukan analisis untuk

mengetahui bingkai setiap berita

yang menjadi obyek penelitian

penulis. Sebagai perangkat untuk

melakukan analisis pada level teks

peneliti menggunakan teknik analisis

framing yakni sebuah metode

analisis untuk membedah isi media.

Analisis ini dapat dipakai dalam

penelitian media yang

mengkonstruksi dan membingkai

pesan (Eriyanto, 2012)

Model Pan & Kosicki ini

mengoperasionalisasikan empat

dimensi struktural teks berita sebagai

perangkat framing, yaitu:sintaksis,

skrip, tematik, dan retoris. Keempat

dimensi struktural ini membentuk

semacam tema yang mempertautkan

elemen-elemen semantik narasi

berita dalam suatu koherensi global.

Dalam pendekatan ini framing dibagi

ke dalam empat struktur besar, yaitu

(1) Struktur sintaksis, berfungsi

untuk melihat bagaimana wartawan

memahami peristiwa yang dapat

dilihat dari cara wartawan menyusun

fakta kedalam bentuk berita dengan

melihat bagaimana penggunaan

headline, lead, latar informasi,

sumber, pernyataan, dan penutup. (2)

Struktur skrip berfungsi untuk

melihat bagaimana strategi wartawan

ketika mengisahkan peristiwa ke

dalam bentuk berita dengan

menggunakan unsur 5W+1H yang

terdiri dari What untuk mengetahui

apa yang sedang terjadi, Where

untuk mengetahui dimana peristiwa

sedang terjadi, When untuk

mengetahui kapan peristiwa terjadi,

Who untuk mengetahui siapa saja

yang terlibat dalam peristiwa, Why

Page 9: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

26

untuk mengetahui mengapa peristiwa

dapat terjadi, dan How untuk

mengetahui bagaimana peristiwa

dapat terjadi. (3) Struktur tematik

berfungsi untuk mengetahui

bagaimana wartawan

mengungkapkanpandangannyaatas

suatu peristiwa dan untuk melihat

bagaimana fakta itu ditulis

berdasarkan tema yang digunakan

dalam penempatan proposisi,

kalimat, hubungan antarkalimat atau

yang biasa disebut sebagai koherensi

yang membentuk teks secara

keseluruhan. (4) Dari struktur retoris

ini, berfungsi untuk melihat

bagaimana pemilihan gaya atau kata

yang dipilih oleh wartawan untuk

menekankan apa yang ingin

ditonjolkan oleh wartawan dari suatu

peristiwa, hal ini dilakukan untuk

membuat citra dan meningkatkan

gambaran yang diinginkan dari

peristiwa tersebut dengan melihat

elemen-elemen daristruktur retoris

seperti penggunaan leksikon, foto

atau grafis, dan metafora.

Keempat struktur ini

merupakan suatu rangkaian yang

dapat menunjukkan framing pada

sebuah media. Keberpihakkan

seorang wartawan dalam

memberitakan realitas tertentu akan

kelihatan dan dapat diamati dari

keempat struktur tersebut.

Pendekatan ini dapat digambarkan ke

dalam bentuk skema seperti pada

gambar berikut :

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini

adalah situs berita online

Kompas.com dan Viva.co.id.

Sedangkan, Objek penelitian yang

akan penulis teliti adalah berita

Kasus Papa Minta Saham pada

KONSEP

SOSIOLOGIS

SINTAKSIS Cara Wartawan Menyusun Fakta

SKRIP Cara wartawan Mengisahkan fakta

TEMATIK Cara wartawan Menulis Fakta

Headline, lead,latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan, penutup 5W + 1H

Paragraf, proposisi (hubungan antar kalimat)

STRUKTUR PERANGKA

T FRAMING

UNIT YANG

DIAMATI

1. Skema

Berita

2. Keleng

kapan

Berita

3. Detail 4. Kohere

nsi/Maksud Kalimat Hubungan

5. Bentuk Kalimat

6. Kata Ganti

KONSEP

PSIKOLOGIS

RETORIS Cara wartawan Menekankan fakta

Kata, idiom, gambar/foto, grafik

7. Leksikon

8. Grafis 9. Metaf

ora

Page 10: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

27

periode 16 November – 19 Desember

2015. Terdapat 47 berita pada

Kompas.com dan 32 berita pada

Viva.co.id, kemudian setelah

diseleksi berdasarkan kriteria yang

peneliti tetapkan maka didapatkan 3

berita yang dianalisis pada masing-

masing media yang menjadi objek

penelitian.

No Tanggal Kompas.com Viva.co.id

1. 21

November

2015

Fadli Zon

Duga Ada

“Operasi

Intelijen”

dalam Kasus

Setya

Novanto

Fadli Zon: Tak

Hanya Freeport,

Sudirman Harus

Dilaporkan

2. 3

Desember

2015

Cerita Bos

Freeport Soal

Tiga Kali

Pertemuannya

dengan Setya

Novanto

Bos Freeport

Indonesia:

Pertemuan

Inisiatif Setya

Novanto

3. 16 - 19

Desember

2015

Setya

Novanto

Mundur,

MKD

Anggap

Sidang Etika

Telah Happy

Ending

Sudah Mundur,

MKD Pastikan

Tutup Kasus

Setya Novanto

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisis pembingkaian pada

penelitian ini dilakukan terhadap

berita-berita yang dimuat oleh

Kompas.com dan Viva.co.id

mengenai kasus “Papa Minta

Saham” yang dimuat di kedua situs

berita online tersebut pada periode

16 November – 19 Desember 2015.

Pemilihan waktu antara

tanggal 16 November – 19 Desember

2015 karena pada periode waktu

tersebut kasus ini mulai muncul dan

banyak diberitakan oleh media massa

baik cetak atau online, dimana

Menteri ESDM Sudirman Said

melaporkan Ketua DPR RI Setya

Novanto ke Mahkamah Kehormatan

Dewan (MKD), hingga hari dimana

keputusan MKD terkait kasus Papa

Minta Saham. Terdapat empat puluh

tujuh (47) berita media online

Kompas.com dan tiga puluh dua (32)

berita pada media online Viva.co.id

yang memuat tentang Kasus Papa

Minta Saham.

Dengan analisis framing

model Pan dan Kosicki sebanyak

enam (6) buah berita, penelitian ini

berusaha menelaah bagaimana

framing berita Kasus “Papa Minta

Page 11: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

28

Saham” yang dilakukan oleh kedua

media online tersebut. Dari hasil

analisis produk berita dan diskusi

yang telah dilakukan penulis

terhadap masing-masing redaktur

media online terkait Kasus “Papa

Minta Saham”, maka ada beberapa

hal yang akan coba penulis jabarkan.

Pada artikel berita yang

dikeluarkan tanggal 21 November

2015 oleh Kompas.com dan

Viva.co.id, secara keseluruhan

terlihat bahwa Kompas.com masih

berupaya condong ke arah netral

dalam menyampaikan berita secara

objektif meskipun ada keterangan

dari Fadli Zon yang diperkuat oleh

opini Kompas.com sehingga

membuat keterangan Fadli Zon

seakan benar. Terlihat bahwa frame

yang digunakan adalah sosiologis

yakni Kompas.com hanya

menjelaskan Fadli Zone sebagai

narasumber yang membela Setya

Novanto.

Kompas.com juga memotong

kutipan Fadli Zon dengan hanya

menggunakan sebagian, sedangkan

Viva.co.id menggunakan keterangan

Fadli Zon secara utuh yang

menjadikan Viva.co.id menggunakan

frame psikologis dalam membangun

berita ini. Meskipun demikian,

Viva.co.id juga melakukan beberapa

hal yang membuatnya terlihat tidak

netral. Pada lead berita, Viva.co.id

mengutarakan opini tanpa

menyantumkan sumber opini

tersebut sehingga terlihat seperti

opini Viva.co.id. Ketika dikonfirmasi

hal tersebut kepada Umi Kalsum

selaku Redaktur Pelaksana, mereka

mengaku bahwa opini tersebut

berasal dari Fadli Zon, namun tidak

memberikan kejelasan mengapa

tidak mencantumkannya.Mereka

hanya beralasan hal itu merupakan

asas praduga tidak bersalah dengan

menambahkan kata “diduga”.

Selanjutnya, ketidak netralan

Viva.co.id terlihat pada keterangan

tambahan dimana hanya pihak-pihak

tertentu saja yang disebutkan

diparagraf ketiga, yakni kutipan

Fadli Zon.Viva.co.id hanya

menjelaskan siapa pihak yang

mengancam, yaitu Sudirman dan

Maroef.Namun, tidak menjelaskan

siapa pihak yang diancam.

Pada artikel berita yang

dikeluarkan tanggal 3 Desember

2015 oleh Kompas.com dan

Page 12: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

29

Viva.co.id, secara keseluruhan

terlihat bahwa Kompas.com dan

Viva.co.id masih berupaya netral

dengan menyampaikan berita secara

objektif. Meskipun dalam

penggunaan gambar, Kompas.com

terlihat tidak mewakili isi berita dari

sisi aktual dimana gambar yang

digunakan merupakan gambar

Maroef saat berkunjung ke redaksi

Kompas.com, meskipun begitu hal

itu tidak merubah fakta pada frame

yang digunakan Kompas.com yaitu

frame sosiologis. Sedangkan gambar

yang digunakan Viva.co.id terlihat

mewakili isi berita, fakta-fakta ini

mendukung bahwa Viva.co.id

menggunakan frame sosiologis pada

artikel berita ini,dimana penggunaan

gambar tersebut menggambarkan

Maroef yang sedang memberikan

keterangan di MKD.

Pada artikel berita yang

dikeluarkan tanggal 16 dan 19

Desember 2015 oleh Kompas.com

dan Viva.co.id, secara keseluruhan

terlihat bahwa Kompas.com

berupaya netral dalam

menyampaikan berita sesuai dengan

fakta seperti frame sosiologis yang

digunakan dalam beritanya bahwa

Setya Novanto telah mundur dari

jabatannya sebagai Ketua DPR RI.

Sementara, Viva.co.id terlihat

melakukan beberapa kesalahan yang

fatal.

Pada artikel berita yang

dikeluarkan pada tanggal 19

Desember 2015, terlihat jelas

Viva.co.id menggunakan frame

psikologis dalam framing beritanya.

Terlihat jelas bahwa Viva.co.id

sebagai media online tidak aktual

dalam menyampaikan beritanya

karena peristiwa tersebut terjadi pada

tanggal 16 Desember 2015. Saat

dikonfirmasi kepada Redaktur,

Pelaksana, mereka berujar bahwa hal

tersebut karena belum adanya

kepastian dari MKD terkait kasus

tersebut, sehingga mereka baru

mengeluarkannya tanggal 19

Desember 2015.

Seperti pada paragraf kedua

yang tertulis tanggal 19 Januari yang

diakui oleh Viva.co.id adalah

kesalahan penulisan. Namun yang

perlu digaris bawahi adalah argumen

tersebut berkebalikan dengan bagian

penutup yang memberikan

keterangan pada Rabu 13 Januari

2016, dimana hal tersebut juga

Page 13: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

30

diakui sebagai kesalahan penulisan

oleh Viva.co.id yang seharusnya

adalah pada tanggal 19 Desember

2015. Padahal setelah penulis teliti,

berdasarkan beberapa sumber lain,

informasi pada bagian penutup

tersebut merupakan peristiwa yang

benar terjadi pada tanggal 13 Januari

2016.Jika memang hal tersebut

adalah sesuatu yang memang

disengaja, maka hal tersebut

merupakan kebohongan publik. Dari

pembahasan tersebut terlihat jelas

bahwa Viva.co.id memiliki

kepentingan pribadi dalam artikel

berita tersebut.

Kesimpulan

Pada berita Kompas.com,

frame yang digunakan terlihat lebih

mendekati objektivitas dalam

pemberitaannya. Terlihat pada tiga

artikel berita yang diteliti

menunjukan usaha untuk

menyampaikan realitas yang terjadi

pada Kasus Papa Minta Saham

sesuai dengan fakta dan sumber yang

dimiliki, hal ini sesuai dengan

independensi yang melekat pada

Kompas.com. Sedangkan pada berita

Viva.co.id realitas kurang objektif

dengan realitas sesungguhnya.

Seperti pada opini berita dan

penafsiran atas komentar-komentar

sumber berita. Hal ini semakin

menegaskan bahwa pengaruh

pemilik media dapat mempengaruhi

berita yang disampaikan.

Secara keseluruhan

Kompas.com membingkai berita

dengan menggunakan frame

sosiologis, yaitu frame yang

didasarkan pada pendapat

masyarakat secara umum. Sedangkan

Viva.co.id mengkonstruksi berita ini

dengan menggunakan framing

psikologis, yaitu framing yang

didasarkan subyektivitas wartawan

dalam mengkonstruksi berita.

Saran

1. Pada media massa online

memperhatikan kelengkapan

berita 5W+1H agar terpenuhi

pada setiap artikel berita supaya

pembaca lebih dapat memahami

apa yang disampaikan oleh

berita.

2. Dapat memperhatikan ruang

publik atau kepentingan

masyarakat terhadap suatu berita

dengan berlandaskan asas

Page 14: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

31

kenetralan yang tidak condong

kepada pihak tertentu.

3. Penelitian ini dapat dijadikan

rujukan bagi peneliti yang

berkonsentrasi pada analisis

framing model Pan dan Kosicki

Referensi

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi

Penelitian Kualitatif Dan

Kuantitatif. Yogyakarta: Gajah

Mada Press.

_______________. 2011. Konstruksi

Sosial Media Massa. Jakarta :

Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. 2006. Pengantar

Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Eriyanto. 2012. Analisis Framing

Konstruksi, Ideologi, dan

Politik Media. Yogjakarta :

Lkis.

Hasan Basari (Penterjemah). 2013.

Tafsir Sosial Atas Kenyataan.

Jakarta: LP3ES.

Henry Subiakto dan Rachmah

Ida.2012. Komunikasi Politik,

Media & Demokrasi. Jakarta:

Kencana.

Ikbar Yanuar. 2014. Metode

Penelitian Sosial Kualitatif.

Surabaya: Refika Aditama.

Jacoeb Oetama. 2015. Syukur Tiada

Akhir. Jakarta: PT. Gramedia.

McNair, Brian. 2016. Pengantar

Komunikasi Politik. Bandung:

Nusamedia.

McQuail, Denis. 2011. Teori

Komunikasi Massa McQuail.

Jakarta: Salemba.

Morissan.et al. 2009. Teori

Komunikasi Massa Media,

Budaya, dan

Masyarakat.Bogor: PT

Ghalia Indonesia.

Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan

Riset Media Siber

(Cybermedia). Jakarta:

Kencana.

Nimmo Dan. 2000. Komunikasi

Politik: Komunikator, Pesan,

dan Media. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Romli, Asep S. M. 2012. Jurnalistik

Online: Panduan Praktis

Mengelola Media Online.

Bandung: Nuansa Cendekia.

Sudarman, Paryati. 2008. Menulis Di

Media Massa. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi

media: “Cerdas Bermedia

Khalayak Media Massa”.

Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

_________________. 2013. Agenda

Setting Media Massa. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Page 15: KONSTRUKSI BERITA “PAPA MINTA SAHAM” VERSI …

32

Penelitian

Dewi Prawitasari. 2013. Analisis

Framing Pemberitaan

Kompas.com dan

Vivanews.com Pada

Peristiwa Runtuhnya

Terowongan Tambang PT

Freeport Indonesia. Skripsi.

Fakultas Ilmu Komunikasi.

Universitas Airlangga.

Eugenia Mitchelstein. 2011.

Catharsis and Community:

Divergent Motivations for

Audience Participation in

Online Newspapers and

Blogs. Northwestern

University.

Gema Mawardi. 2012.

PEMBINGKAIAN BERITA

MEDIA ONLINE (Analisis

Berita Mundurnya Surya

Paloh dari Partai Golkar di

Mediaindonesia.com dan

Vivanews.co.id tanggal 7

September 2011). Skripsi.

Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Kaibin Xu. 2013. Framing Occupy

Wall Street: A Content

Analysis of The New York

Times and USA Today.

KAIBIN XU1 Temple

University.

Patrisa Arvino. 2013. Analisis

Framing Pemberitaan

Konflik Front Pembela Islam

Vs Warga di Kendal, Jawa

Tengah Pada Porta Berita

Antaranews.com dan

Republika Online. Skripsi.

Fakultas Ilmu Komunikasi.

Universitas Andalas.

Jurnal

Anggara, Boby. 2015. Konstruksi

Realitas Berita Mengenai

Kebijakan Jokowi Dalam

Menaikan Harga Bahan

Bakar Minyak

(BBM) Di Media Online

Viva.Co.Id. Journal Ilmu

Komunikasi, Vol 3. No.3 :

63-77

Prawitasari, Dewi. 2013. Analisis

Framing Pemberitaan

Kompas.Com Dan

Vivanews.Com Pada

Peristiwa Runtuhnya

Terowongan Tambang PT

Freeport Indonesia. Jurnal

Commonline Departemen

Komunikasi. Vol. 2/ No. 2

Website

http://nasional.kompas.com/read/2015/1

1/21/16323121/Fadli.Zon.Duga.Ada.Op

erasi.Intelijen.dalam.Kasus.Setya.Novan

to.

http://nasional.kompas.com/read/2015/1

2/03/16060061/Cerita.Bos.Freeport.Soal

.Tiga.Kali.Pertemuannya.dengan.Setya.

Novanto

http://politik.news.viva.co.id/news/read/

707019-bos-freeport-indonesia--

pertemuan-inisiatif-setya-novanto

http://print.kompas.com/baca/2015/12/1

6/Setya-Novanto-Mundur%2c-MKD-

Anggap-Sidang-Etika-Tela