keterangan sampul tema “keseimbangan yang … petrosea tbk - annual report... · keterangan...

185

Upload: lamdan

Post on 02-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KETERANGAN SAMPULTema “Keseimbangan yang Berkesinambungan” digambarkan oleh

empat gear utama yang melambangkan pilar bisnis Petrosea, serta berbagaigear pendukung yang bergerak bersama untuk mencapai kesuksesan.

COVER NOTEThe theme “Balancing Our Business For Sustainability” is visualized by four main gears

that represent Petrosea’s business pillars, and various supporting gears that move forward together in order to achieve success.

4 5PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

DAFTAR ISICONTENTS

LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI / BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REPORTLaporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners Report / 08

Laporan Direksi / Board of Directors Report / 12

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang

Persetujuan atas Laporan Tahunan 2014 PT Petrosea Tbk. /

Statement by The Members of Board of Commissioners and Board of Directors for

the Approval of the Annual Report 2014 PT Petrosea Tbk. / 17

KINERJA PERUSAHAAN / COMPANY PERFORMANCE Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights / 20

Ikhtisar Saham / Stock Highlights / 23

PROFIL PERUSAHAAN / COMPANY PROFILEVisi dan Misi / Vision and Mission / 27

Identitas Perusahaan / Corporate Identity /28

Perjalanan Petrosea / Milestones / 32

Peristiwa Penting 2014 / Event Highlights 2014 / 33

Struktur Organisasi / Organization Structure / 37

Profil Dewan Komisaris / Profile of The Board of Commissioners / 40

Profil Direksi / Profile of The Board of Directors / 43

Daftar Pemegang Saham / List of Shareholders / 46

Struktur Pemegang Saham / Shareholder Structure / 47

Struktur Perusahaan / Company Structure / 47

Kronologis Pencatatan Saham / Chronology of Shares Listing / 48

Permodalan / Capital / 48

Sertifikasi dan Penghargaan / Certifications and Awards / 49

Sumber Daya Manusia / Human Capital / 52

Info Perusahaan / Company Information / 57

PEMBAHASAN MANAJEMEN DAN ANALISA /

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISPeta Operasional / Operational Map / 60

Tinjauan Operasi / Operational Review / 62

Tinjauan Operasi Segmen Usaha Kontrak Pertambangan / Operational Review of Contract Mining / 64

Tinjauan Operasi Segmen Usaha Jasa Minyak & Gas Bumi /

Operational Review of Oil & Gas Services / 66

Tinjauan Operasi Segmen Usaha Rekayasa & Manajemen Proyek /

Operational Review of Engineering & Project Management / 67

Tinjauan Atas Entitas Pengendalian Bersama / Operational Review of Jointly Controlled Entities / 68

K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) / HSE (Health, Safety and Environment) / 70

Manajemen Mutu / Quality Management / 72

Manajemen Aset / Asset Management / 74

Manajemen Supply Chain / Supply Chain Management / 76

Implementasi SAP/ SAP Implementation / 78

Analisa Kinerja Keuangan / Financial Performance Analysis / 80

Pendapatan tahun 2014 / Revenue in 2014 / 82

Bauran Pendapatan / Revenue Mix / 82

Laba Kotor / Gross Profit / 83

Beban Langsung / Direct Costs / 83

Beban Administrasi / Administration Expenses / 83

Laba Operasi / Operating Profit / 83

Jumlah Laba Komprehensif / Total Comprehensive Income / 83

Posisi Keuangan – Aset / Financial Positions - Assets / 84

Posisi Keuangan – Liabilitas / Financial Positions - Liabilities / 84

Rasio Pinjaman terhadap Modal / Debt to Equity Ratio / 85

Interest Coverage Ratio / Interest Coverage Ratio / 85

Rasio Pinjaman terhadap EBITDA / Debt to EBITDA Ratio / 85

Ekuitas dan Dividen / Equity and Dividends / 85

Arus Kas / Cash Flow / 85

Belanja Modal / Capital Expenditures / 86

Kejadian Penting Setelah Tanggal Pelaporan / Material Events After The Reporting Date / 86

TATA KELOLA PERUSAHAAN / GOOD CORPORATE GOVERNANCEPendahuluan / Introduction / 90

Struktur Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Structure / 91

Pemegang Saham Perusahaan / Shareholders of the Company / 91

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / General Meeting of Shareholders (GMS) / 92

Sifat Hubungan Afiliasi Antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan

Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali /

Nature of Affiliate Relationship Among Members of Board of Directors,

Board of Commissioners and Major Shareholders and/or Controllers / 98

Dewan Komisaris / Board of Commissioners / 101

Direksi / Board of Directors / 106

Komite Audit / Audit Committee / 112

Komite Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Committee / 116

Komite Risiko & Investasi Manajemen / Risk & Investment Management Committee / 118

Komite Human Capital / Human Capital Committee / 121

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary / 124

Internal Audit / Internal Audit / 126

Audit Eksternal / External Audit / 129

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility / 130

Kebijakan Perusahaan / Company Policies / 138

Kode Etik / Code of Ethics / 154

Sistem Pelaporan Pelanggaran / Whistleblowing System / 154

Litigasi Perusahaan / Company Litigation / 155

Akses Informasi dan Data Perusahaan / Access to Information and Company Data / 156

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK No. X.K.6 / REFERENCE TO BAPEPAM-LK RULE NO. X.K.6

01

02

03

04

06

05

07

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI / BOARD OF COMMISSIONERS AND

BOARD OF DIRECTORS REPORT

1

LAPORAN DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS REPORT

LAPORAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS REPORT

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG PERSETUJUAN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT PETROSEA TBK. /

STATEMENT BY THE MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS FOR THE APPROVAL OF THE ANNUAL REPORT 2014 PT PETROSEA TBK.

8 9PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Di masa yang penuh dengan tantangan ini, Perusahaan telah mengambil sejumlah langkah strategis, selain mengoptimalkan kapasitas yang ada, meningkatkan produktivitas, memangkas biaya operasional, juga terus melakukan investasi dan menjajaki peluang baru di sektor migas serta rekayasa dan konstruksi.

EVALUASI TAHUN 2014

Harga batubara telah mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir, karena Cina terus mengurangi impor, akibat pertumbuhan negara tersebut yang melemah dan kebijakan pemerintahnya untuk berdiversifikasi ke bentuk energi alternatif sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang iklim dan kualitas udara. Ekspor batubara termal dari Australia berdasarkan ‘take or pay’ terus meningkat pada tahun 2014 sehingga menciptakan pasokan surplus. Menanggapi perubahan kondisi pasar, sejumlah produsen batubara Indonesia telah menunda pengembangan tambang dan belanja modal terkait, yang langsung berdampak pada kontrak pengupasan lapisan tanah penutup.

Di sektor migas, hal yang sama terjadi di mana harga minyak dunia turun tajam akibat kelebihan pasokan dan lambatnya pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan pengurangan eksplorasi dan pengeboran minyak secara meluas, sehingga berdampak pada sektor jasa pertambangan minyak.

Direksi menanggapi faktor-faktor eksternal di atas dengan terus berfokus pada meminimalkan biaya operasi, mengurangi utang secara berkelanjutan,

The Company has responded to these challenges by optimizing capacity, improving productivity and trimming operating costs, while continuing to invest and explore new opportunities in the oil and gas, engineering and construction sectors.

OVERVIEW FOR 2014

Coal prices have reached five year lows, as China continued to reduce imports, based on a combination of its own weaker growth and government policy to diversify into alternative forms of energy in response to concerns about climate and air quality. Thermal coal exports from Australia on a ‘take or pay’ basis continued to grow in 2014 to create a surplus of supply. In response to changing market conditions, a number of Indonesian coal producers have cut back on mine development and associated capital expenditure, which has directly impacted contracts for overburden removal.

In the oil and gas sector, a similar story has emerged with a substantial downshift in global prices from oversupply and slow economic growth, resulting in widespread cutbacks in oil exploration and development drilling, and in turn, the oil services sector has been affected.

Your Board of Directors has responded to the above external factors by continuing to focus on minimizing operating costs, pursuing steady debt reduction,

Sebagai salah satu kontraktor dan perusahaan jasa pertambangan terkemuka, Petrosea berhasil melalui sejumlah tantangan di tahun lalu, ketika sektor pertambangan Indonesia terkonsolidasi menghadapi penurunan harga dan berkurangnya permintaan batubara, penyesuaian terhadap turunnya aktivitas eksplorasi dan pengembangan sumber daya di sektor migas juga dilaksanakan.

As one of the leading contract mining and services companies, Petrosea has weathered a number of challenges over the past year, as Indonesia’s mining sector has consolidated in the face of weaker prices and slower growth in coal demand, while adjusting to reduced activity in exploration and resource development in oil and gas.

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

EDDY JUNAEDY DANUPresiden KomisarisPresident Commissioner

10 11PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

peningkatan produktivitas, penggunaan armada yang tersedia secara optimal. Selain itu, untuk mendapatkan peluang dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia khususnya pembangunan pembangkit tenaga listrik dan perluasan bisnis pangkalan logistik lepas pantai yang selama ini telah sukses.

Rekam jejak Petrosea di bidang keselamatan kerja sekali lagi merupakan prestasi seluruh karyawan Petrosea yang menempatkan keselamatan kerja sebagai prioritas utama kami. Di tahun 2014, Petrosea mencapai 21.310.559 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).

Dewan Komisaris mengadakan rapat resmi sebanyak tujuh kali selama tahun 2014 untuk meninjau dan menyetujui rencana bisnis dan anggaran serta melakukan tinjauan rutin kinerja operasional dan keuangan Perusahaan serta memeriksa hasil kerja komite audit dan komite komite lainnya, dan tidak ditemukan masalah yang signifikan.

TINJAUAN KE DEPAN

Dengan berdasarkan pada tinjauan fundamental yang solid seperti peningkatan permintaan energi dari dalam negeri dan anggaran belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan, Dewan Komisaris berpandangan prospek bisnis jangka menengah bagi Perusahaan tetap positif.

Periode perubahan signifikan di sektor energi baru-baru ini, telah menghadirkan sejumlah peluang sekaligus tantangan baru ke depan bagi Petrosea.

Perusahaan telah mengambil sejumlah pendekatan strategis untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas seiring dengan manajemen biaya yang ketat akan memberikan stabilitas keuangan dan operasional, sementara di saat yang sama terus menjajaki peluang di sektor migas dan pembangunan infrastruktur.

APRESIASI

Di tahun 2014, pemegang saham telah memberikan persetujuan terhadap perubahan komposisi Dewan Komisaris. Kami menyampaikan terima kasih kepada Richard Bruce Ness atas sumbangsihnya sebagai Presiden Komisaris, dimana beliau sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur perusahaan

productivity improvements and optimum use of available fleets. In addition, other opportunities have been explored in infrastructure development, particularly in the construction of power generation capacity and expanding the highly successful offshore supply base business.

The Company’s track record in safety is once again the accomplishment of everyone at Petrosea, with zero harm our number one priority. In 2014, Petrosea achieved 21,310,559 Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

The Board of Commissioners has met formally on seven occasions during the year to review and approve the business plan and budget as well as conduct regular reviews of the operational and financial performance of the Company and reviewed the work of the audit and other governance committees, with no significant issues emerging.

OUTLOOK

In the view of the Board of Commissioners, the medium term business prospects for the Company remain sound, based on solid fundamentals in respect to increasing demand for energy domestically and government spending plans for much needed infrastructure development.

The recent period of significant change in the energy sector, presents new opportunities as well as challenges for Petrosea, going forward.

The strategic approaches taken to improve productivity and capacity together with discipline in cost management will provide financial and operational stability, while at the same time relentlessly pursuing of opportunities in oil, gas and infrastructure development.

APPRECIATION

During the year, shareholders’ approval was obtained for a number of changes to the composition of the Board of Commissioners. We thank Richard Bruce Ness for his contribution as President Commissioner, as he has assumed the position of President Director of the Company. We also express our appreciation

ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Wishnu Wardhana yang mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Komisaris, namun tetap melanjutkan tugasnya di perusahaan pemegang saham mayoritas, PT Indika Energy Tbk., dan kepada Pandri Prabono- Moelyo sebagai Komisaris serta Sriyanto sebagai Komisaris Independen. Kami juga menyambut Richard M. Harjani sebagai anggota baru Dewan Komisaris. Perubahan ini sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan untuk memastikan keberlanjutan di dalam grup Indika Energy.

Atas nama Dewan Komisaris, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada para klien, mitra usaha, pemegang saham, pemangku kepentingan dan karyawan atas dukungan dan kesetiaan di saat-saat yang penuh tantangan ini.

to Wishnu Wardhana who stepped down as Deputy President Commissioner, while continuing his duties with the majority shareholder, PT Indika Energy Tbk., and to Pandri Prabono-Moelyo as Commissioner and Sriyanto as Independent Commissioner. Joining me on the Board of Commissioners, we welcome Richard M. Harjani. These changes were in line with the needs of the Company and to ensure continuity within the Indika Energy Group.

On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take this opportunity to thank our customers, business partners, shareholders and our employees for the support during these challenging times.

EDDY JUNAEDY DANUPresiden KomisarisPresident Commissioner

12 13PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

PASAR ENERGISektor batubara Indonesia masih berada di bawah tekanan, harga batubara termal berada di titik terendah dalam lima tahun terakhir. Seaborne coal market, dimana ekspor Indonesia adalah sekitar 40%, sedang menjalani proses rebalancing. Hal ini mencerminkan permintaan global yang rendah. Masa depan permintaan dari pasar terbesar, yaitu Cina, tetap dipertanyakan mengingat tingkat pertumbuhan negara ini berada di titik terendah dalam 24 tahun terakhir. Sebaliknya, rencana ekspansi pembangkit tenaga listrik di India dalam jangka menengah menawarkan peluang positif bagi produsen batubara termal Indonesia. Meskipun prospek ekspor melemah, permintaan batubara dalam negeri meningkat sekitar 30% di tahun 2014.

Berlanjutnya produksi minyak timur tengah, adanya temuan US shale oil, serta turunnya permintaan dari Eropa dan Asia Pasifik, telah menyebabkan penurunan harga migas sekitar 50% sejak pertengahan 2014. Dalam kondisi seperti itu, pengurangan kegiatan eksplorasi dan pengeboran menjadi tak terelakkan. Ketika laporan ini diselesaikan, terdapat indikasi menaiknya harga bahan bakar fosil internasional, seiring meningkatnya persepsi tentang pertumbuhan ekonomi jangka menengah. Akan tetapi, terlalu dini untuk menentukan apakah kemungkinan besar akan terjadi investasi besar di industri migas Indonesia. Kinerja kami yang kuat pada sektor ini di masa lalu merupakan indikasi bahwa kami mampu dan akan dapat memanfaatkan peluang yang ada.

KINERJA TAHUN 2014Pada tahun 2014, kami melaporkan penurunan pendapatan usaha sebesar 3,4% menjadi US$ 347,9 juta, dan penurunan laba bersih menjadi US$ 2,3 juta. Hal ini disebabkan operasi bisnis utama kami yang menghadapi kondisi yang lebih menantang dalam melayani sektor batubara di Indonesia, di mana sektor ini mengalami penurunan permintaan dari

ENERGY MARKETSIndonesia’s coal sector continued to remain under pressure. Thermal coal prices are at a five-year low point and the seaborne coal market, of which Indonesian exports constitute around 40%, is in the process of rebalancing, reflecting weak global demand. Questions remain on the future level of demand from the largest market, China experiencing the lowest growth rate for 24 years. In contrast, expansion plans for power generation in India over the medium term offer a positive opportunity for Indonesian thermal coal producers. Despite weaker export prospects, national coal demand increased in 2014 by about 30%.

Continuation of middle-eastern oil production, the US shale oil boom and a slowdown in demand from Europe and Asia Pacific, has seen oil and gas prices decline by about 50% since mid 2014. Under such conditions, cut backs in exploration and development drilling are inevitable. As this report is being completed, there are indications of some upward trends in international fossil fuel prices, as perceptions about medium term economic growth improve, but it is early to determine if more robust investment in the Indonesian oil and gas industry is likely. Our strong performance in this sector over the past is an indication that we can and will benefit from any upside.

THE RESULTS FOR 2014We report a 3.4% decline in revenue to US$ 347.9 million in 2014, and reduced earnings to US$ 2.3 million, which are attributable to more challenging operating conditions in our core business, serving Indonesia’s coal sector which experienced weak demand from established export markets. Revenues from contract mining activities declined 5.8% to US$

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT

RICHARD BRUCE NESSPresiden DirekturPresident Director

Selama tahun 2014, kami fokus pada manajemen biaya operasi, pengalokasian armada tambang batubara untuk mempertahankan produktivitas, dan beradaptasi dengan perubahan rencana tambang serta persyaratan kontrak.

Over the past year we have focused on management of operational costs, redeploying coal mining fleets to sustain productivity, and to adapt to changing mine plans and contract requirements.

14 15PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

294.2 million, however, non-coal revenues improved as we started to make progress in rebalancing and diversifying our sources of business.

We delivered encouraging revenue growth from Oil & Gas Services and Engineering & Project Management, despite falling hydrocarbon prices and a slowdown in oil and gas exploration and development. Taken together, these businesses achieved growth of over 12.4% to a total of US$ 53.8 million, representing over 15.5% of total revenue.

While the immediate outlook for energy prices remains uncertain, government economic stimulus measures, including the announcement of a record level of spending planned for infrastructure, are positive developments. In the medium term, Indonesia’s substantial energy needs, alongside those of regional economies will drive the next cycle and Petrosea is well positioned to respond as contractor and skilled services provider.

ADAPTING TO CHANGEPetrosea, is adapting to the change in market conditions. Over the past year we have focused on management of operational costs, redeploying coal-mining fleets to sustain productivity, and to adapt to changing mine plans and contract requirements. We maintain a positive view for medium term coal prices and elected to preserve the value of our coal reserves held in our joint venture Santan Batubara for the time when higher prices will deliver more improved returns. And we have made sound progress in expanding our offshore supply base, in preparation for future growth in exploration and development of Indonesia’s significant oil and gas resources. A newly elected government has moved quickly in effecting structural reform of fuel prices, creating headroom for much needed investment in infrastructure. Our broad base of engineering expertise places us in a strong position to capitalize on these opportunities.

SAFETY EXCELLENCEPetrosea has maintained an industry-leading track record for Health, Safety and Environment management. At the time of this report,

across all operations we have achieved over 23 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free, an extraordinary achievement. With our commitment to our communities and environment, Petrosea also published a separate Sustainability Report in addition to our annual report to shareholders. We also completed a crane replacement and wharf works project at the PT Indonesian Bulk Terminal (IBT), South Kalimantan, maintaining a zero incident record. Petrosea Offshore Supply Base celebrated 3 Million Man Hours LTI Free, as well as collecting a second successive Green PROPERDA Award from the provincial government, recognising efforts in environmental management and community support.

GOVERNANCEThe work of our Committees for Audit, Good Corporate Governance, Risk & Investment Management and Human Capital continued during the year. These committees continued examining and testing all aspects of the Company’s performance, accounting, management and control structures, in the interests of all shareholders.

NEW CONTRACT ACTIVITYMine closures, revisions to contract terms and adjustments in stripping ratios continued in 2014. Leading established mine owners are proving themselves resilient in the downturn, and it is precisely this group that Petrosea serves.

Overburden removal at ABN and Kideco increased but against targets that were adjusted down from a year ago. At Gunung Bayan overburden volume reduced by 35.7%, however we were able to sign a significant new seven year contract with the Bayan Resources Group for 72 million BCM overburden at the Tabang mine. Our Engineering & Project Management team is in the process of finalizing a substantial coal haul road connection from Tabang and Senyiur Port, East Kalimantan.

We commenced expansion of our offshore supply base, in East Kalimantan by leasing a new 40 hectare site directly connected to our existing facilities. This project is on schedule for completion in 2016. We achieved 11% growth in vessel tonnage handled, with a number of contracts extended for supply-based services.

pasar-pasar ekspor yang sudah mapan. Pendapatan dari kontrak pertambangan batubara turun sebesar 5,8% menjadi US$ 294,2 juta, namun pendapatan non pertambangan batubara meningkat seiring dengan kemajuan yang diperoleh melalui proses rebalancing dan diversifikasi usaha.

Pertumbuhan pendapatan dari Jasa Minyak & Gas Bumi serta Rekayasa & Manajemen Proyek cukup menggembirakan, meskipun harga hidrokarbon turun dan eksplorasi serta pengembangan migas mengalami perlambatan. Bisnis ini bersama-sama mencapai pertumbuhan lebih dari 12,4% dengan total US$ 53,8 juta, mewakili lebih dari 15,5% total pendapatan usaha.

Meskipun tinjauan jangka pendek harga energi masih belum pasti, terdapat sejumlah perkembangan positif, termasuk diluncurkannya stimulus ekonomi dari Pemerintah serta diumumkannya anggaran belanja infrastruktur yang lebih besar dari yang pernah ada. Dalam jangka menengah, kebutuhan energi Indonesia yang besar akan membawa kita ke tahap berikutnya, dimana Petrosea siap menghadapinya sebagai kontraktor dan penyedia jasa pertambangan yang teruji.

BERADAPTASI DENGAN PERUBAHANPetrosea mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar. Selama tahun 2014, kami fokus pada manajemen biaya operasi, pengalokasian armada tambang batubara untuk mempertahankan produktivitas, dan beradaptasi dengan perubahan rencana tambang serta persyaratan kontrak. Kami tetap berpandangan positif terhadap harga batubara jangka menengah serta memilih untuk mempertahankan nilai cadangan batubara kami di Santan Batubara, sebagai langkah antisipasi ketika harga batubara dikemudian hari dapat memberikan laba yang lebih baik. Dan kami telah mencapai kemajuan pesat dalam memperluas pangkalan logistik lepas pantai kami, sebagai langkah antisipasi pertumbuhan eksplorasi dan pengembangan sumber daya migas Indonesia di masa yang akan datang. Pemerintah yang baru terpilih telah bergerak cepat melakukan reformasi struktural harga bahan bakar, sehingga menciptakan ruang untuk investasi infrastruktur yang sangat dibutuhkan. Keahlian kami yang luas di bidang rekayasa telah menempatkan kami pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang ini.

KEUNGGULAN DI BIDANG KESELAMATANPetrosea tetap mempertahankan rekam jejaknya dalam pengelolaan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan. Pada saat laporan ini ditulis,

seluruh operasi kami telah mencapai lebih dari 23 juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free), sebuah prestasi yang luar biasa. Sebagai cermin komitmen kami terhadap masyarakat dan lingkungan, kami juga menerbitkan Laporan Berkelanjutan secara terpisah melengkapi laporan tahunan kepada pemegang saham. Selain itu, kami menyelesaikan proyek penggantian crane dan fasilitas dermaga di terminal batubara PT Indonesian Bulk Terminal (IBT) di Kalimantan Selatan Tanpa Kecelakaan Yang Mengakibatkan Jam Kerja Hilang. Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea berhasil mencapai 3 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibakan Hari Kerja Hilang, serta meraih Penghargaan PROPERDA Hijau yang kedua secara berturut-turut dari pemerintah daerah. Penghargaan ini mengakui upaya dalam pengelolaan lingkungan dan dukungan komunitas.

TATA KELOLAPekerjaan Komite Audit, Tata Kelola Perusahaan, Manajemen Risiko & Investasi serta Human Capital tetap berlanjut pada tahun ini. Komite-komite ini terus memeriksa dan menguji berbagai aspek kinerja Perusahaan, akuntansi, struktur manajemen dan pengawasan, demi kepentingan seluruh pemegang saham.

AKTIVITAS KONTRAK BARUPenutupan tambang, revisi kontrak dan penyesuaian rasio pengupasan lapisan tanah terus berlanjut di tahun 2014. Namun, para pemilik tambang terkemuka yang selama ini Petrosea layani terbukti tetap tangguh di masa penurunan ini.

Volume pengupasan lapisan tanah penutup di ABN dan Kideco meningkat walaupun telah dilakukan penurunan target sejak tahun lalu. Di Gunung Bayan, volume pengupasan lapisan tanah penutup berkurang 35,7%. Meskipun demikian kami menandatangani kontrak baru berdurasi tujuh tahun dengan Bayan Resources Group untuk 72 juta BCM pengupasan lapisan tanah penutup di proyek Tabang. Tim Rekayasa & Manajemen Proyek sedang dalam proses penyelesaian jalan angkut batubara yang menghubungkan Tabang dan Pelabuhan Senyiur, Kalimantan Timur.

Perluasan pangkalan logistik lepas pantai di Kalimantan Timur juga telah mulai dilakukan di lahan seluas 40 hektar yang terhubung dengan fasilitas kami yang sudah ada. Proyek ini dijadwalkan akan selesai pada tahun 2016. Volume tonase kapal yang ditangani meningkat sebesar 11%, dengan sejumlah perpanjangan kontrak untuk layanan berbasis pasokan.

16 17PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

OUTLOOKOur focus for the year ahead is to maintain our strategy in pursuit of a broader earnings base, while preserving asset value. We plan to leverage our engineering & project management expertise at a time of increased investment in infrastructure, while continuing to capture relevant projects that complement our established record in long term services contracts with leading companies in the coal, oil and gas sectors. The fundamentals point to significant growth opportunities for the medium term.

International Energy Agency forecasts suggest steady annual growth at a rate of just over 2% in global demand for the next five years, with China and India continuing to offer substantial export opportunities. Extensive power programs collectively estimated at up to 30 GW, are proceeding in India and among Indonesia’s ASEAN neighbours, alongside our own government program to boost electricity supply.

We will be concentrating on our strengths, sustaining our reputation for safety, productivity, people development and quality management programs. We will continue to benefit from a strong client base and synergies within the Indika Energy Group. Financial disciplines in terms of cost and asset management will be key themes for 2015.

RECOGNITIONOn behalf of the Board of Directors, I would like to extend our appreciation to our employees for their hardwork as well as our business partners and shareholders for their ongoing trust and support. After a challenging year, Petrosea has emerged, better prepared and equipped for the future.

RICHARD BRUCE NESSPresiden DirekturPresident Director

TINJAUAN KE DEPANFokus kami untuk setahun ke depan adalah mempertahankan strategi kami demi mengejar basis pendapatan yang lebih luas, sambil tetap mempertahankan nilai aset. Kami berencana memanfaatkan keahlian rekayasa & manajemen proyek yang kami miliki, sejalan dengan meningkatnya investasi di bidang infrastruktur. Kami terus mencari proyek yang sesuai dengan rekam jejak Perusahaan di kontrak jasa jangka panjang dengan perusahaan yang bergerak di sektor batubara, minyak dan gas bumi. Hal-hal fundamental yang mengarah kepada peluang pertumbuhan yang signifikan dalam jangka menengah.

International Energy Agency memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan global sebesar sedikit di atas 2% untuk lima tahun ke depan, dengan Cina dan India tetap menawarkan peluang ekspor yang besar. Program pembangkit tenaga listrik ekstensif, yang secara kolektif diperkirakan mencapai 30 GW sedang berlangsung di India dan di negara-negara tetangga Indonesia di ASEAN seiring dengan program pemerintah kita untuk meningkatkan pasokan listrik.

Kami akan tetap fokus terhadap kekuatan yang kami miliki, dengan mempertahankan reputasi atas keselamatan kerja, produktivitas, sumber daya manusia serta program manajemen mutu. Kami akan terus memanfaatkan basis klien yang kuat dan bersinergi dengan Indika Energy Group. Disiplin keuangan dalam hal pengelolaan biaya dan aset akan menjadi tema utama untuk 2015.

PENGHARGAANAkhir kata, atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Petrosea atas kerja kerasnya, kepada mitra usaha dan pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya selama ini. Setelah satu tahun yang penuh tantangan, Petrosea lebih siap dan lebih kuat untuk menyongsong masa depan.

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG PERSETUJUAN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT PETROSEA TBK. / STATEMENT BY THE MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS FOR THE APPROVAL OF THE ANNUAL REPORT 2014 PT PETROSEA TBK.

Laporan Tahunan ini disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Petrosea Tbk. pada tanggal 20 Maret 2015.

This Annual Report is approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Petrosea Tbk. on March 20th, 2015.

DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

M. ARSJAD RASJID P. M.Komisaris

Commissioner

EDDY JUNAEDY DANUPresiden Komisaris

President Commissioner

RICHARD M. HARJANIKomisaris

Commissioner

SIMON F. SEMBIRINGKomisaris Independen

Independent Commissioner

JOHANES ISPURNAWANDirektur Independen Independent Director

DAVID RICHARD GILBERTDirekturDirector

RICHARD BRUCE NESSPresiden Direktur President Director

MOCHAMAD KURNIA ARIAWANDirektur

Director

KINERJA PERUSAHAAN COMPANY PERFORMANCE

IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS

IKHTISAR SAHAM / STOCK HIGHLIGHTS

2

20 21PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS

STATISTIK 5 TAHUN TERAKHIRFIVE YEARS HISTORICAL STATISTICS

Laba Usaha /Operating Income

Laba Bersih Tahun Berjalan /Profit For The Year

Laba Sebelum Pajak /Profit Before Tax

Pendapatan /Revenues Description Unit 2010 2011 2012 2013 2014

Pendapatan / Revenue Jt US$/Mn US$ 186,9 263,8 385,5 360,1 348,0

Laba kotor / Gross profit Jt US$/Mn US$ 55,3 76,3 112,7 90,9 66,6

Laba usaha / Operating income Jt US$/Mn US$ 38,3 52,4 80,1 62,5 40,1

Laba sebelum pajak / Profit before tax Jt US$/Mn US$ 51,6 66,3 63,6 27,6 22,0

Laba bersih tahun berjalan / Profit for the year Jt US$/Mn US$ 42,3 52,6 49,1 17,3 2,3

Persentase laba usaha terhadap pendapatan / Percentage of operating income to revenue

% 20,5 19,9 20,8 17,4 11,5

Pembayaran dividen / Dividend paid Jt US$/Mn US$ 1,59 14,09 21,06 7,00 7,00

Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh / Number of share issued and paid up

Mn 100,9 1.008,6 1.008,6 1.008,6 1.008,6

Laba per saham dasar / Basic earnings per share US$ 0,4189 0,0522 0,0487 0,0172 0,0022

Modal kerja bersih / Net working capital Jt US$/Mn US$ 2,4 (7,3) 39,7 67,3 69,3

Jumlah aset / Total assets Jt US$/Mn US$ 222,5 377,3 529,7 509,2 467,7

Pembelanjaan modal / Capital expenditure Jt US$/Mn US$ 60,3 155,5 148,7 31,6 44,3

Penyusutan dan amortisasi / Depreciation and amortization Jt US$/Mn US$ 26,3 38,0 54,0 62,4 67,4

Jumlah liabilitas / Total liabilities Jt US$/Mn US$ 101,8 218,1 342,5 311,7 274,9

Jumlah ekuitas / Total equity Jt US$/Mn US$ 120,7 159,2 187,3 197,6 192,8

Rasio lancar/Current ratio Rasio/Ratio 1,04 0,94 1,32 1,55 1,64

Rasio hutang terhadap ekuitas / Debt to equity ratio Rasio/Ratio 0,45 0,86 1,43 1,15 1,01

Rasio perputaran aset tetap / Fixed Assets turnover ratio Rasio/Ratio 1,31 1,04 1,12 1,18 1,24

Rasio perputaran aset / Assets turnover ratio Rasio/Ratio 0,84 0,70 0,73 0,71 0,74

Singkatan / AbreviationsJt / Mn : Juta / MillionUS$ / US$ : Dolar Amerika Serikat / United States Dollar% : Persen / Percentage

Dalam Juta Dollar / In Million US$ Dalam Juta Dollar / In Million US$

Dalam Juta Dollar / In Million US$ Dalam Juta Dollar / In Million US$

22 23PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Pendapatan Usaha Per Lini BisnisOperating Revenue Per Business Line

Business Line 2010 2011 2012 2013 2014 % 5 Year Average

Contract Mining 157,5 233,0 356,8 312,2 294,2 84,6% 87,7%

Oil & Gas Services 24,1 17,9 26,5 33,1 35,6 10,2% 8,9%

Engineering & ProjectManagement 5,2 12,8 2,3 14,7 18,2 5,2% 3,4%

Others 0,2 - - - - 0,0% 0,0%

Total 186,9 263,8 385,5 360,1 348,0 100,0% 100,0%

Pendapatan Usaha Per Lini Bisnis Tahun 2014Operating Revenue Per Business Line for 2014

Jasa Minyak & Gas Bumi

Oil & Gas Services

Rekayasa &Manajemen ProyekEngineering & ProjectManagement

Kontrak PertambanganContract Mining

10,2%

5,2%

IKHTISAR SAHAMSTOCK HIGHLIGHTS

Volume Perdagangan Saham / Share trade volume

Volume Perdagangan Saham / Share trade volume

Satuan Dalam Juta / In Million

Harga Saham / Share Price

2013

Dalam Rupiah / In Rupiah

2014

Close 1.395 1.275 1.200 925High 1.540 1.475 1.315 1.210Low 1.150 1.260 1.200 905

Harga Saham / Share PriceDalam Rupiah / In Rupiah

Kapitalisasi Saham / Market Capitalization Rp 1.159.895.750.000

Kapitalisasi Saham / Market Capitalization Rp 932.959.625.000

84,6%

Dalam Juta Dollar/ In Million US$

Satuan Dalam Juta / In Million

Close 1.890 1.200 1.160 1.150High 2.100 1.930 1.320 1.450Low 1.350 1.130 970 1.130

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

VISI DAN MISI / VISION AND MISSION

IDENTITAS PERUSAHAAN / CORPORATE IDENTITY

PERJALANAN PETROSEA /MILESTONES

PERISTIWA PENTING 2014 / EVENT HIGHLIGHTS 2014

STRUKTUR ORGANISASI / ORGANIZATION STRUCTURE

PROFIL DEWAN KOMISARIS / PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

PROFIL DIREKSI / PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM / LIST OF SHAREHOLDERS

ENTITAS DENGAN KEPEMILIKAN SAHAM BERSAMA /

JOINTLY CONTROLLED ENTITY

STRUKTUR PERUSAHAAN / COMPANY STRUCTURE

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM / CHRONOLOGY OF SHARES LISTING

PERMODALAN/CAPITAL

SERTIFIKASI DAN PENGHARGAAN /CERTIFICATIONS AND AWARDS

SUMBER DAYA MANUSIA / HUMAN CAPITAL

INFO PERUSAHAAN / COMPANY INFORMATION

3

VISI

MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN TERKEMUKA YANG MENYEDIAKAN JASA DI SEKTOR PERTAMBANGAN, MINYAK & GAS SERTA INFRASTRUKTUR DI ASIA TENGGARA

MISI

MENYEDIAKAN SOLUSI YANG INOVATIF DI SEKTOR PERTAMBANGAN, MINYAK & GAS SERTA INFRASTRUKTUR UNTUK MENCIPTAKAN KEPUASAN BAGI SELURUH KLIEN DAN PEMANGKU KEPENTINGAN

VISION

TO BE A LEADING SERVICE PROVIDER IN MINING, OIL & GAS AND INFRASTRUCTURE IN SOUTH EAST ASIA

MISSION

TO DELIVER INNOVATIVE SOLUTIONS FOR MINING, OIL & GAS AND INFRASTRUCTURE TO THE SATISFACTION OF ALL CLIENTS AND STAKEHOLDERS

26 27PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

28 29PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

PT Petrosea Tbk. (“Perusahaan”) merupakan satu-satunya perusahaan nasional terkemuka yang menyediakan jasa pertambangan lengkap termasuk solusi jasa pendukungnya di sektor industri batubara, minyak dan gas bumi di Indonesia. Keunggulan kami adalah pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port maupun life-of-mine service.

Kami memiliki rekam jejak yang sangat baik di bidang keselamatan kerja dan rekayasa, yang didukung keahlian dari dalam maupun luar negeri. Ini memposisikan kami untuk memanfaatkan rencana investasi di bidang infrastruktur di Indonesia dan pembangunan energi jangka menengah berbasis bahan bakar fosil.

PROFIL PERUSAHAAN

PETROSEA KINI

Kami menawarkan solusi pertambangan lengkap, dengan didukung oleh layanan di bidang rekayasa dan manajemen proyek serta logistik terutama sebagai salah satu kontraktor jasa pertambangan terkemuka serta pemilik perusahaan tambang batubara di Indonesia.

PT Petrosea Tbk. (“Company”) is distinguished by its status as the sole national company in Indonesia serving the coal, oil and natural gas sectors with full service mining and support solutions. We are unique in offering an integrated pit-to-port and life-of mine service.

We have a track record of excellence in safety and engineering, built on considerable local and international expertise. This qualifies and positions us to capitalise on Indonesia’s extensive investment plans for infrastructure and the medium term development of fossil fuel based energy.

COMPANY PROFILE

PETROSEA TODAY

We offer complete mining solutions, engineering and project management, and logistics support primarily as a leading contractor, but also as a mine owner in Indonesia’s coal sector.

IDENTITAS PERUSAHAANCORPORATE IDENTITY

Faktor penunjang integral bagi kesuksesan Petrosea adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada industri minyak dan gas bumi di Indonesia dengan standar internasional melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Keahlian kami juga pada kemampuan untuk menyediakan berbagai jasa layanan kontrak logistik dan solusi manajemen pelabuhan berkualitas tinggi untuk sektor energi, sumber daya alam dan industri di Indonesia.

Melalui perpaduan antara sumber daya manusia, mitra dan para pemangku kepentingan yang terpercaya, serta teknologi aplikasi dan proses terkini, kami memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang terbaik bagi pelanggan kami dengan menawarkan solusi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan.

Kami mempertahankan layanan dengan standar dan kualitas tinggi dengan menerapkan standar keselamatan kerja dan industry best practices di setiap kegiatan kami.

Dalam pelaksanaan setiap proyek, aspek kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup selalu menjadi prioritas utama. Kami memperoleh akreditasi sesuai standar yang ditetapkan termasuk Sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu, OHSAS 18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk Manajemen Lingkungan.

Kami bangga mempekerjakan karyawan dengan berbagai latar belakang ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan, sehingga menjadikan kami sebagai perusahaan nasional yang memiliki kemampuan internasional.

Perusahaan didirikan pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perusahaan Terbatas No. 75 tanggal 21 Februari 1972 yang dibuat dihadapan Djojo Muljadi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Pengadilan Negeri Jakarta No. 3236 tanggal 7 Desember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 9 Februari 1973, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 96.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu perubahan Anggaran Dasar

Integral to our success has been our ability to offer international standard services to the oil and gas industry in Indonesia through our Petrosea Offshore Supply Base (POSB), located in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan.

We also specialize in providing a wide range of high quality logistics contract services and port management solutions for the energy, natural resources and industrial sectors in Indonesia.

Through a combination of our people, reliable partners and stakeholders, as well as the latest applicable technology and processes, we have the ability to generate measurable results for our valued customers, offering customized solutions and services for each and every customer.

We maintain high standard and quality services by applying safe operating standards and industry best practices throughout all of our activities.

Health, Safety and Environmental responsibilities are our priorities. We hold accreditation in respected standards including the ISO 9001 Quality Management System, OHSAS 18001:2007 for Health and Safety Management and ISO 14001:2004 for Environmental Management.

We are proud of our depth and breadth in key disciplines and skills. Our people help us stand out as a national company with international capabilities.

The Company was established in 1972 with deed No. 75 dated 21 February 1972 drawn up before Djojo Muljadi S.H., Notary in Jakarta which had been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through its decree No. Y.A.5/51/17 dated 30 November 1972, registered on the Companies Registration of Jakarta District Court No. 3236 dated 7 December 1972, and was published in the State Gazette of The Republic of Indonesia No. 12 dated 9 February 1973, Supplement of the State Gazette of The Republic of Indonesia No. 96.

The Company’s Articles of Associations have been amended several times with deed No. 37 dated 29 March

30 31PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

sebagaimana dimuat dalam akta No. 37 tanggal 29 Maret 2012 dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-25606 tanggal 13 Juni 2012, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0063532.AH.01.09 tahun 2012 tanggal 13 Juli 2012 dan Perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan akta No. 49 tanggal 30 April 2014, yang dibuat di hadapan Liestiani Wang, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-07569.40.22.2014 tanggal 9 Mei 2014, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0043929.40.80.2014 Tahun 2014 tanggal 9 Mei 2014.

LOKASI

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jakarta dan kami memiliki kantor perwakilan di Balikpapan dan Tanjung Batu, Kalimantan Timur.

PEMEGANG SAHAM

Pada tahun 1990 Petrosea adalah Perusahaan rekayasa, konstruksi dan pertambangan pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Di bulan Februari 2012, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai ”Bapepam-LK”) mengenai pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual sahamnya sebesar 28,75% dari total saham yang dikeluarkan Perusahaan kepada masyarakat. Saat ini PT Indika Energy Tbk. merupakan pemegang saham pengendali, memegang 69,80% kepemilikan saham di Perusahaan.

2012, drawn up before Andalia Farida, SH, MH, Notary in Jakarta, it was received and recorded in database Sisminbakum of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-25606 dated 13 July 2012, it was registered in the Company Registration No. AHU-0063532.AH.01.09 year 2012 dated 13 July 2012, and the latest composition of the Board of Directors and Board of Commissioners is based on deed No. 49 dated 30 April 2014, drawn up before Liestiani Wang, Bachelor of Law, Master of Notary, Notary in Jakarta, has been received and recorded in the database of Administration System of Legal Entity of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in Letter of Notification Acceptance of the Amendment of Articles of Association from Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-07569.40.22.2014 dated 9 May 2014, registered in Company Registration No. AHU-0043929.40.80.2014 Year 2014 dated 9 May 2014.

LOCATION

Our Head Office is located in Jakarta with representative offices in Balikpapan and Tanjung Batu, East Kalimantan.

SHAREHOLDERS

In 1990 Petrosea was the first engineering, construction and mining Company listed on the Indonesia Stock Exchange. In February 2012, in compliance with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (previously known as “Bapepam-LK”) take over requirements, PT Indika Energy Tbk. refloated 28.75% of the total Company issued shares to the public. Curently, PT Indika Energy Tbk. is a controlling shareholder holding a total of 69.80% of the shares of the Company.

33PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

32PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PERJALANAN PETROSEAMILESTONES

1972Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia dengan nama PT Petrosea International Indonesia.

Incorporated in Jakarta, Indonesia as PT Petrosea International Indonesia.

1984Perusahaan diakuisisi oleh Clough Limited.Acquired by Clough Limited.

1990Saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO, dan nama Perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk.

Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now Indonesia Stock Exchange) as PTRO, with the Company name changed to PT Petrosea Tbk.

2009PT Indika Energy Tbk. mengakuisisi Perusahaan dan pada akhir tahun ini saham Indika Energy di Perusahaan mencapai 98,55%.

PT Indika Energy Tbk. acquired Company and owned 98.55% of Company’s shares by year end.

2012Pada bulan Februari, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) mengenai Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual kembali sahamnya sebesar 28,75% kepada masyarakat. Sehingga pada akhir tahun tersebut kepemilikan saham PT Indika Energy Tbk. pada Perusahaan adalah sebesar 69,80%.

In February, to comply with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) regulations (previously known as Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) regarding a Public Company Take Over, PT Indika Energy Tbk. re-floated 28.75% of its shares to the public. At the end of the year PT Indika Energy Tbk. holds 69.80% share ownership in the Company.

PERISTIWA PENTING 2014EVENT HIGHLIGHTS 2014

Penandatanganan Perubahan Kedua atas Perjanjian dengan PT Indonesia Pratama untuk Proyek Tabang Haul Road

Pada tanggal 7 Maret 2014, Petrosea telah melakukan penandatanganan perpanjangan perjanjian kontrak untuk proyek Tabang Haul Road dengan PT Indonesia Pratama untuk pekerjaan rekayasa jalan pengangkutan batubara.

Penyelesaian Proyek IBT

Pekerjaan proyek penggantian crane dan fasilitas dermaga untuk PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) telah berhasil diselesaikan 100% tanpa mengalami kecelakaan yang berakibat hari kerja hilang dan diselesaikan sesuai jadwal. Klien telah secara resmi mengeluarkan Taking-Over Certificate untuk keseluruhan proyek pada tanggal 22 Maret 2014.

Penandatanganan Akta Jual Beli Saham untuk Melepas Kepemilikan Seluruh Saham Milik Perusahaan di PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri

Pada tanggal 24 Maret 2014, Petrosea telah melepaskan kepemilikan seluruh sahamnya di PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri kepada PT Tanah Alam Makmur.

Signing of the Second Addendum of the Agrement with PT Indonesia Pratama for Tabang Haul Road Project

On March 7th, 2014 Petrosea signed the second addendum of the agreement for the Tabang Haul Road project with PT Indonesia Pratama for the coal haul road engineering works.

IBT Project Completion

Crane Replacement and Wharf Works for PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) was successfully completed, 100% Lost Time Injury (LTI) Free and on schedule. The client formally issued a Taking-Over Certificate for the entire project on March 22nd, 2014.

Signing of Deed of Sale and Purchase of Shares To Release All Share Ownership in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri

On March 24th, 2014 Petrosea relinquished all of its share ownership in PT Tirta Kencana Mandiri to PT Tanah Alam Makmur.

MaretMarch

Penandatanganan Perubahan Keempat atas Perjanjian dengan PT Adimitra Baratama Nusantara untuk Proyek ABN

Pada tanggal 27 Maret 2014, Petrosea telah menandatangani perubahan keempat dengan PT Adimitra Baratama Nusantara terkait dengan perubahan perjanjian pengupasan lapisan tanah penutup.

Signing of the fourth Addendum of the Agreement with PT Adimitra Baratama Nusantara for ABN Project

On March 27th, 2014 Petrosea signed the fourth addendum with PT Adimitra Baratama Nusantara in relation to the overburden removal agreement.

AprilApril

Paparan Publik dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Pada tanggal 17 April 2014, Petrosea mengadakan Paparan Publik Perusahaan dan tanggal 30 April 2014 mengadakan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan.

The Annual General Meeting of Shareholders and Public Expose

On April 17th, 2014 Petrosea held its Public Expose and on April 30th, 2014 held its Annual General Meeting of Shareholders.

34 35PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

POSB Mencapai 3 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang

Pada tanggal 18 Mei 2014, di sektor jasa minyak dan gas bumi, tim POSB Tanjung Batu berhasil mencapai safety milestone 3 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang.

POSB Achieves 3 Million Man Hours LTI Free

On May 18th, 2014, in oil & gas sector services, POSB Tanjung Batu team achieved the safety milestone of 3 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

MeiMay

POSB Mendapat Penganugerahan Peringkat Hijau PROPERDA Yang Kedua

POSB dianugerahi Peringkat Hijau PROPERDA oleh Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 5 Juni 2014. PROPERDA adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di tingkat Propinsi Kalimantan Timur. Ini adalah penganugerahan kedua kali bagi POSB.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kepelabuhan untuk Pangkalan Pelayanan Logistik Lepas Pantai

Pada tanggal 23 Juni 2014, Petrosea bersinergi dengan PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) menandatangani

POSB Obtains Second Green PROPERDA Rating

On June 5th, 2014 POSB was awarded with the Green PROPERDA rating by the Governor of East Kalimantan for the second time. PROPERDA is a program of East Kalimantan province that assesses and rates each company’s compliance to environmental regulations in the East Kalimantan Province.

Signing of Cooperation Agreement for Offshore Logistics Base Services

On June 23rd, 2014 Petrosea and PT Indika Logistics & Support Services (ILSS) signed a cooperation agreement for 20 years to

JuniJune

JuliJuly

AgustusAugust

Sukses Mengimplementasi SAP

Pada tanggal 7 Juli 2014 Petrosea sukses mengimplementasi SAP melalui proyek INSPIRE (INtegrated Strategic Platform for Infrastructure Resources & Energy Services).

Proyek Tabang Haul Road Mencapai 1 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang

Pada tanggal 21 Agustus 2014, tim proyek Tabang Haul Road berhasil mencapai safety milestone 1 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang.

Successful SAP Implementation

Petrosea successfully implemented SAP through the INSPIRE (INtegrated Strategic Platform for Infrastructure Resources & Energy Services) project on July 7th 2014.

Tabang Project Achieves 1 Million Man Hours LTI Free

On August 21st, 2014 Tabang Haul Road project achieved the safety milestone of 1 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

SeptemberSeptember

Perjanjian Kerjasama untuk membangun fasilitas maupun infrastruktur penunjang pangkalan logistik serta terminal di atas lahan milik ILSS dengan jangka waktu perjanjian selama 20 tahun.

Penandatanganan Perjanjian Open Pit Mining Works – Proyek Tabang Mine Services

Pada tanggal 27 Juni 2014, Petrosea menandatangani perjanjian open pit mining works untuk pengupasan lapisan tanah penutup PT Indonesia Pratama (IP), anak perusahaan dari PT Bayan Resources Tbk.

Kontrak dengan jangka waktu tujuh tahun dimulai pada kwartal keempat tahun 2014. Total volume kontrak adalah 71,9 juta Bank Cubic Metre (BCM) pengupasan lapisan tanah penutup di proyek Tabang milik IP di Kalimantan Timur.

build facilities and logistics supporting infrastructure as well a terminal on land owned by ILSS.

Signing of Open Pit Mining Works Agreement - Tabang Project Mine Services

On June 27th, 2014 Petrosea signed an open pit mining works agreement for overburden with PT Indonesia Pratama (IP), a subsidiary of PT Bayan Resources Tbk.

This seven years contract commenced from the fourth quarter of 2014 for 71.9 million Bank Cubic Metre (BCM) of overburden at the Tabang project owned by IP in East Kalimantan.

Proyek Kideco Jaya Agung (KJA) Meraih Penghargaan PRATAMA

Pada tanggal 16 September 2014, Proyek KJA meraih penghargaan PRATAMA untuk kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Bapak Dr. Ir. R. Sukhyar, mewakili Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM. Proyek Kideco Jaya Agung (KJA) Mencapai 4 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang

Pada tanggal 29 September 2014, tim proyek KJA berhasil mencapai safety milestone 4 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang.

Kideco Jaya Agung (KJA) Project Receives PRATAMA Award

On September 16th, 2014 the KJA Project was awarded the PRATAMA Award in the Mining Safety Management category from Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM). The Award was presented by Dr. Ir. R. Sukhyar from the Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of ESDM.

Kideco Jaya Agung (KJA) Project Achieves 4 Million Man Hours LTI Free

On September 29th, 2014 the KJA Project team successfully achieved the safety milestone of 4 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

37PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

36PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

Penandatanganan Perubahan Kelima atas Perjanjian dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) untuk Proyek ABN

Pada tanggal 25 November 2014, Petrosea telah menandatangani perjanjian perubahan kelima atas perjanjian dengan ABN terkait dengan perubahan volume pengupasan lapisan tanah penutup.

Signing of the Fifth Addendum of the Agreement with PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) for the ABN Project

On November 25th, 2014 Petrosea signed the fifth addendum of the agreement with ABN for overburden removal volume amendment.

NovemberNovember

DesemberDecember

P e n a n d a t a n g a n a n Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan dengan salah satu Grup Emeco

Pada tanggal 15 Desember 2014, Petrosea menandatangani Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan

Signing of Sale and Purchase Agreement of Land and Building with Emeco Group

On December 15th, 2014 Petrosea signed a Sale and Purchase Agreement of Land and Building in Kalimantan

Proyek Adimitra Baratama Nusantara (ABN) Mencapai 14 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang

Pada tanggal 18 Oktober 2014, tim proyek ABN berhasil mencapai safety milestone 14 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Berakibat Hari Kerja Hilang.

Adimitra Baratama Nusantara (ABN) Project Achieves 14 Million Man Hours LTI Free

On October 18th, 2014 the ABN Project team successfully achieved the safety milestone of 14 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

OktoberOctober

with PT Prima Traktor Indo Nusa, a subsidiary of Emeco Group.

Signing of Loan Agreement with Bank Mandiri

On December 29th, 2014 Petrosea signed a Loan Facility Agreement of US$ 30 million for non-cash facility and US$ 5 million for treasury line.

Petrosea Signs Third Addendum No. 3 with PT Kideco Jaya Agung

On the 31st December 2014, Petrosea signed the third addendum with PT Kideco Jaya Agung regarding the extension of waste removal and coal production for three years.

di Kalimantan dengan PT Prima Traktor Indo Nusa, salah satu anak perusahaan grup Emeco.

Petrosea Menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Mandiri

Pada tanggal 29 Desember 2014, Petrosea menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan Bank Mandiri sebesar US$ 30 juta untuk fasilitas non cash dan US$ 5 juta untuk fasilitas treasury line.

Petrosea Menandatangani Perubahan Ketiga dengan PT Kideco Jaya Agung

Pada tanggal 31 Desember 2014, Petrosea menandatangani perubahan ketiga dengan PT Kideco Jaya Agung terkait perpanjangan kontrak waste removal & coal production selama tiga tahun.

38 39PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

DEWAN KOMISARISBOARDS OF COMMISSIONERS

SIMON F. SEMBIRINGKomisaris Independen

Independent Commissioner

M. ARSJAD RASJID P. M.Komisaris

Commissioner

EDDY JUNAEDY DANUPresiden Komisaris

President Commissioner

RICHARD M. HARJANIKomisaris

Commissioner

MOCHAMAD KURNIA ARIAWANDirekturDirector

JOHANES ISPURNAWANDirektur IndependenIndependent Director

DAVID RICHARD GILBERTDirekturDirector

DIREKSIBOARDS OF DIRECTORS

RICHARD BRUCE NESSPresiden DirekturPresident Director

Albert Steven Budisusetija mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen efektif pada tanggal 30 November 2014 / Albert Steven Budisusetija tendered his resignation as Independent Commissioner effective on November 30th, 2014

Sudirman Said mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Direktur efektif pada tanggal 4 Juni 2014 / Sudirman Said tendered his resignation as Vice President Director effective on June 4th, 2014

40 41PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

64 tahun, diangkat menjadi Presiden Komisaris pada tanggal 30 April 2014. Sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Petrosea untuk periode 2013 sampai 2014.

Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Independen di PT Indika Energy Tbk., Komisaris Utama PT Indika Infrastruktur Investindo dan Komisaris PT Cirebon Electric Power. Beliau berkarir di PT Tripatra Engineers and Constructors selama lebih dari 34 tahun memegang berbagai jabatan, di antaranya sebagai Executive Director for Marketing and Operation dan terakhir sebagai Komisaris. Beliau memiliki lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering and project management dan telah berpengalaman sebagai Project Engineer dan Project Manager untuk berbagai proyek Engineering, Procurement and Constrution (EPC) berskala besar di sektor minyak dan gas.

Beliau meraih gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Magister Manajemen di bidang International Business dari Prasetya Mulya Business School pada tahun 1998.

64 years old, was appointed President Commissioner on April 30th, 2014. Previously, he was the President Director of Petrosea from 2013 to 2014.

He currently also serves as Independent Director of PT Indika Energy Tbk., President Commissioner of PT Indika Infrastruktur Investindo and Commissioner of PT Cirebon Electric Power. He served at PT Tripatra Engineers and Constructors for more than 34 years, holding various positions, among others as Executive Director for Marketing and Operation and then as Commissioner . He has more than 36 years of experience in engineering and project management and has served as Project Engineer and Project Manager for various large-scale Engineering, Procurement and Construction (EPC) projects in the oil and gas sector.

He graduated with a degree in Electrical Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1973 and a Master in International Business from Prasetya Mulya Business School in 1998.

PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

66 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 4 Maret 2009.

Beliau bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009.

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991.

66 years old, was appointed Independent Commissioner on March 4th, 2009.

He joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mines and Energy) as Head of Section for Foreign Investment Development in 1991, was promoted to Director of Mining Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009.

He completed a degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991.

43 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 30 April 2014.

Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor to the Board di PT Indika Energy Tbk., dimana sebelumnya pernah bergabung dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2013 hingga 2014 sebagai Business Development Director. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. sejak tahun 2009 hingga tahun 2013, dan menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Beliau juga Komisaris pada PT Truba Jaya Engineering sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Pengalaman lain beliau adalah menjabat sebagai Direktur pada PT Rimo Catur Lestari Tbk. sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2006 dan Direktur pada PT Sulawesi Argo Utama pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2007.

Beliau lulus di bidang Bisnis dari Madison University di Wisconsin pada tahun 1994.

43 years old, was appointed Commissioner on April 30th, 2014.

He currently serves as an Advisor to the Board of PT Indika Energy Tbk. and previously at PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. from 2013 to 2014 as Business Development Director. He was the President Commissioner of PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. from 2009 to 2013 and previously Commissioner of the company from 2008 to 2009. He was also a Commissioner of PT Truba Jaya Engineering from 2008 to 2013. Previous positions include Director of PT Rimo Catur Lestari Tbk. from 1994 to 2006 and Director of PT Argo Main Sulawesi from 2006 to 2007.

He studied Business in Madison University, Wisconsin in 1994.

RICHARD M. HARJANIKomisaris Commissioner

44 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 6 Mei 2013.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk., dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama dan Group Co-CEO dari 2005 hingga 2013. Beliau juga merupakan Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2010, Komisaris PT Tripatra Engineers & Contractors dan Tripatra Engineering sejak 2007, Komisaris PT Indika Mitra Energi sejak 2010. Selain itu, sejak 2007 beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Indika Infrastruktur Investindo dan sebagai Komisaris di perusahaan yang sama pada 2013-2014, Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2005, dan Direktur PT Indika Energy Infrastructure sejak 2010.

Beliau memperoleh penghargaan the World Economic Forum’s Young Global Leader pada 2011 dan Asia Money’s Best Executive di Indonesia pada 2010.

Beliau meraih gelar dari University of Southern California dalam bidang Computer Engineering pada tahun 1990 dan Bachelor of Science in Business Administration dari Pepperdine University, California, Amerika Serikat pada tahun 1993. Pada periode tahun 2012 hingga 2014, beliau menyelesaikan sejumlah pendidikan eksekutif untuk kepemimpinan dan kebijakan publik di Harvard Kennedy School, politik dan kebijakan publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, dampak investasi di Said Business School of University of Oxford, serta kepemimpinan dan pengambilan keputusan di Yale University.

44 years old, was appointed Commissioner on May 6th, 2013.

He currently serves as Vice President Director of PT Indika Energy Tbk., after previously serving as President Director and Group Co-CEO in 2005 until 2013. He is President Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010, Commissioner of PT Tripatra Engineers & Contractors and Tripatra Engineering since 2007, Commissioner of PT Indika Mitra Energi since 2010. He serves as President Director of PT Indika Infrastruktur Investindo since 2007 and also as a Commissioner for period 2013 to 2014, Director of PT Kideco Jaya Agung since 2005, and Director of PT Indika Energy Infrastructure since 2010.

He received the awards for World Economic Forum’s Young Global Leader in 2011 and in 2010 for Asia Money’s Best Executive in Indonesia.

He studied at University of Southern California, United States, in Computer Engineering in 1990 and graduated from Pepperdine University, United States with Bachelor of Science in Business Administration in 1993. In the period of 2012 until 2014, he completed executive educations on leadership and public policy at Harvard Kennedy School, politics and public policy at Lee Kuan Yew School of Public Policy, impact investing at Said Business School of University of Oxford, and leadership and decision making at Yale University.

M. ARSJAD RASJID P. M.Komisaris Commissioner

SIMON F. SEMBIRINGKomisaris IndependenIndependent Commissioner

EDDY JUNAEDY DANUPresiden KomisarisPresident Commissioner

42 43PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

65 tahun, diangkat menjadi Presiden Direktur pada tanggal 30 April 2014.

Beliau telah bergabung dengan posisi yang sama yaitu Presiden Direktur pada Juli 2009 dan kemudian menjabat sebagai Presiden Komisaris Petrosea pada Oktober 2010. Beliau menjabat sebagai Direktur PT Indika Energy Tbk. sejak bulan Mei 2009 dan memiliki pengalaman selama lebih dari 38 tahun di sektor energi, sumber daya dan pertambangan. Jabatan yang dipegang oleh beliau sebelumnya termasuk Presiden Direktur di sejumlah anak perusahaan Newmont, konsultan pertambangan pada PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden PT Freeport Indonesia. Saat ini juga menjabat sebagai Mining Chairman di American Chamber of Commerce, Indonesia, dan Mining Chairman di International Business Chamber, Indonesia.

Beliau lulus dari Moorhead Technical Institute, Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1969 dengan gelar di bidang Mechanics dan dari Moorhead State University, Minnesota, Amerika Serikat untuk tambahan pendidikan pasca pendidikan menengah. Beliau menyelesaikan professional management program di Harvard Business School, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1992.

Aged 65, was appointed President Director on April 30th, 2014.

He has worked for Petrosea since July 2009 as President Director and subsequently as President Commissioner of Petrosea in October 2010. He has served as a Director of PT Indika Energy Tbk. since May 2009. He has been involved in the energy, resources and mining sectors for over 38 years. His previous positions include President Director of various Newmont entities, mining consultant at PT Clinton Indonesia and Vice President of PT Freeport Indonesia. He also currently holds the position of Mining Chairman at the American Chamber of Commerce, Indonesia, and the Mining Chairman at the International Business Chamber, Indonesia.

He graduated from Moorhead Technical Institute, Minnesota, United States of America (USA) in 1969 with a degree in Mechanics and later attended Moorhead State University, Minnesota, USA for additional studies in post-secondary education. He completed a program in professional management at Harvard Business School, Massachusetts, USA, in 1992.

57 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 6 Mei 2013 dan beliau mengundurkan diri efektif pada tanggal 30 November 2014.

Beliau saat ini menjabat sebagai sebagai Komisaris Utama PT. Haskoning Indonesia sejak tanggal 1 Juli 2014 dan sebagai Komisaris Independen PT Tripatra Engineers and Constructors sejak tahun 2012. Pada tahun 2010 hingga tahun 2012, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer, dan menjabat sebagai Chief Operating Officer dari tahun 2007 hingga tahun 2010 di Tripatra. Beliau mulai berkarier sebagai insinyur, dan kariernya meningkat menduduki beberapa posisi seperti Project Engineer, Project Manager dan Project Director untuk berbagai proyek rekayasa dan turnkey Engineering, Procurement and Construction (EPC).

Beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil, dan meraih gelar Master dari Universitas Indonesia (UI) di bidang International Business Management.

57 years old, was appointed Independent Commissioner on May 6th, 2013 and he tendered his resignation effective on November 30th, 2014.

Currently, he holds positions as President Commissioner of PT Haskoning Indonesia since 1st July 2014 and as Independent Commissioner of PT Tripatra Engineers and Constructors since 2012. Previously he served as Chief Executive Officer from 2010 to 2012 and Chief Operating Officer from 2007 to 2010 at Tripatra. He started his career as an engineer and progressed to various positions including Project Engineer, Project Manager and Project Director for various engineering and turnkey Engineering, Procurement and Construction (EPC) projects.

He graduated from Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia with a Bachelor’s Degree in Civil Engineering and from the University of Indonesia with a Master’s Degree in International Business Management.

RICHARD BRUCE NESSPresiden Direktur President Director

PROFIL DIREKSIPROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

ALBERT STEVEN BUDISUSETIJA*Komisaris IndependenIndependent Commissioner

52 tahun, diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur pada tanggal 6 Mei 2013 dan beliau mengundurkan diri efektif pada tanggal 4 Juni 2014.

Sebelumnya beliau menjabat di Indika Energy Group sebagai Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk. (2010-2013), setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Human Capital di Petrosea (2009-2010). Pengalaman Beliau lainnya adalah Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013. Sebelum kembali bergabung dengan Indika Energy Group, beliau terlibat dalam Transformasi PT Pertamina (Persero), dengan tugas melakukan pembenahan fungsi Sekretaris Perusahaan (2008), dan Supply Chain Management (2008-2009). Pada tahun 2005, beliau terlibat dalam Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga tahun, sebagai Deputi Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.

Beliau meraih gelar MBA dari universitas George Washington dengan konsentrasi Human Resource Management dan Organizational Development. Beliau juga memperoleh gelar Akuntan beregister dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Saat ini, beliau duduk sebagai Dewan Pengurus Nasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

52 years old, was appointed Vice President Director on May 6th, 2013 and he tendered his resignation effective on June 4th, 2014.

He served in Indika Energy Group as Group Chief of Human Capital and Corporate Services at PT Indika Energy Tbk. (2010-2013), after completing his duties as Director of Human Capital in Petrosea (2009-2010). Additionally, he held the position of Executive Director of the Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013. He was involved in the transformation of PT Pertamina (Persero) prior join the Indika Energy Group, assigned the task of reforming the function of Company Secretary (2008) and Supply Chain Management (2008-2009). In 2005, he was involved in the Post-Tsunami Reconstruction for Aceh and Nias for three years, as Deputy Head of Rehabilitation and Reconstruction Agency (BRR) for Aceh Nias, Sector Institutional Development and Human Resources.

He earned his MBA degree in Human Resource Management and Organizational Development at George Washington University. He is also a chartered accountant from State Academy of Accountancy (STAN). Currently, he sits on the Board of the National Board, Indonesian Institute of Accountants (IAI).

SUDIRMAN SAID**Wakil Presiden DirekturVice President Director

* Albert Steven Budisusetija telah efektif mengundurkan diri sejak tanggal 30 November 2014 dari jabatannya selaku Komisaris Perusahaan, perihal pengunduran diri beliau telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Agustus 2014

Albert Steven Budisusetija resigned from his position as Commissioner of the Company effective from November 30th, 2014, and his resignation has been reported to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange on the date August 27th, 2014.

44 45PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

43 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 21 Oktober 2010.

Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of Human Capital dan General Services di PT Indika Energy Tbk. dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Selama 19 tahun berkarier, beliau telah menduduki berbagai jabatan di bidang manajemen sumber daya manusia.

Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1995 dan memperoleh gelar Master di bidang Human Resources Management dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2008.

43 Years old, was appointed Director on October 21st, 2010.

Prior to becoming a Director of Petrosea, he was the Head of Human Capital and General Services at PT Indika Energy Tbk. from 2006 until 2010. In a career spanning 19 years, he has held management positions in human resources.

He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from Atmajaya University Yogyakarta in 1995 and a Master’s Degree in Human Resources Management from Atmajaya University Jakarta in 2008.

46 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 30 April 2014.

Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Operating Officer untuk Sevices and Infrastructure sejak April 2014. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Chief Operating Officer di McCosker Contracting Indonesia pada tahun 2013 dan sejumlah posisi lainnya di AGC (AusGroup Companies) Australia, sebagai Executive General Manager Eastern Region (2012-2013), Executive General Manager Operations (2011 - 2012) dan General Manager – Eastern Australia & South East Asia (2008 – 2011).

Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Bisnis dari Universitas Sunshine Coast di Australia.

46 years old, was appointed Director on April 30th, 2014.

Currently, he is also the Chief Operating Officer for Sevices and Infrastructure since April 2014. Previously, he served as Chief Operating Officer for McCosker Contracting Indonesia in 2013 and various positions at AGC (AusGroup Companies) Australia, as Executive General Manager Eastern Region (2012-2013), the Executive General Manager Operations (2011-2012) and General Manager - Eastern Australia & South East Asia (2008 - 2011).

He received his Bachelor’s Degree in Business from University of the Sunshine Coast in Australia.

JOHANES ISPURNAWANDirektur IndependenIndependent Director

44 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 6 Mei 2013.

Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri sejak bulan Oktober 2011 sampai dengan Maret 2014. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Senior Financial Controller dan Financial Controller di PT Petrosea Tbk., masing-masing dari tahun 2012 hingga tahun 2013 dan dari tahun 2010 hingga tahun 2012, Financial Controller di PT Astra Zeneca Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2010, serta menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Shell Indonesia dan Shell Oil Company di Amerika Serikat dari tahun 1999 hingga tahun 2008. Beliau mengawali kariernya sebagai Assistant Manager Audit di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto dari tahun 1994 hingga tahun 1997 dan Senior Auditor di PriceWaterhouseCoopers dari tahun 1997 hingga tahun 1999.

Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1996, memperoleh gelar Master dari IPMI International Business School Jakarta pada tahun 2008, dan Certified Management Accountant, AICMA Australia pada tahun 2010. Sejak tahun 1995-2004, beliau juga menjadi dosen pada fakultas ekonomi di Universitas Indonesia.

44 years old, was appointed Director on May 6th, 2013.

He also served as Director of PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri since October 2011 to March 2014. Previously, he was Senior Financial Controller of Petrosea from 2012 to 2013, Financial Controller of Petrosea from 2010 to 2012, Financial Controller of PT AstraZeneca Indonesia from 2008 to 2010 and served various managerial positions in PT Shell Indonesia and Shell Oil Company in USA from 1999 to 2008. He started his career as Assistant Audit Manager in Public Accountant Company Amir Abadi Jusuf & Aryanto from 1994 to 1997 and Senior Auditor of PricewaterhouseCoopers from 1997 to 1999.

He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from University of Indonesia in 1996, a Master’s Degree from IPMI International Business School Jakarta in 2008 and a Certified Management Accountant, AICMA Australia, in 2010. He was a Senior Lecturer at Economy Faculty of University of Indonesia from 1995-2004.

MOCHAMAD KURNIA ARIAWANDirektur Director

DAVID RICHARD GILBERTDirekturDirector

** Sudirman Said telah efektif mengundurkan diri sejak tanggal 4 Juni 2014 dari jabatannya selaku Wakil Presiden Direktur Perusahaan, perihal pengunduran diri beliau telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Juni 2014.

Sudirman Said resigned from his position as Vice President Director of the Company effective from June 4th, 2014 and his resignation has been reported to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange on June 6th, 2014.

46 47PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi

Share Ownership by Board of Commisioners and Board of Directors

Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham di dalam Perusahaan

The Board of Commisioners and Board of Directors have no share ownership in the Company

Pemegang SahamShareholders

Jumlah SahamAmount of Shares

PersentasePercentage

PT Indika Energy Tbk. 704.014.200 69,80%*

Drs. Lo Kheng Hong 102.973.200 10,21%*

Publik / Public 201.617.600 19,99%

Total 1.008.605.000 100,00%

DAFTAR PEMEGANG SAHAM LIST OF SHAREHOLDERS

Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Kepemilikan SahamShareholders with 5% or More Share Ownership

Pemegang Saham dengan Kepemilikan Saham Masing-Masing Kurang Dari 5%Shareholders with Less Than 5% Shares Ownership

Pemegang SahamShareholders

Jumlah SahamAmount of Shares

PersentasePercentage

Perorangan Domestik / Domestic Individual 189.047.293 18,74%

Karyawan / Employee 68.400 0,01%

Yayasan / Foundation 2.559.800 0,25%

Dana Pensiun / Pension Funds 4.997.300 0,50%

Asuransi / Insurance 154.000 0,02%

Bank / Bank 39.800 0,004%

Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies 708.565.042 70,25%

Reksadana / Mutual Funds 15.708.400 1,56%

Perorangan - Asing / Individual - Foreign 3.201.700 0,32%

Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity 84.263.265 8,35%

Total 1.008.605.000 100,00%

* Pemegang Saham dengan kepemilikan 5% atau lebih* Shareholders with 5% or more shares ownership

STRUKTUR PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER STRUCTURE

PUBLIKPUBLIC

30,20%

PT INDIKA ENERGY Tbk.

69,80%

PT PETROSEA Tbk.

STRUKTUR PERUSAHAAN COMPANY STRUCTURE

PT SANTAN BATUBARA

50,00%

PT PETROSEA KALIMANTAN

99,80%

PT POSB INFRASTRUCTURE

KALIMANTAN

99,80%

PT PETROSEA Tbk.

Per tanggal 31 Desember 2014 / As per December 31st, 2014

EDDY JUNAEDY DANU

1,57%

PT INDIKA MITRAHOLDIKO

0,00%

WADYONO SULIANTORO W.

1,52%

PT INDIKA MITRAENERGI

63,47%

PUBLIKPUBLIC

29,00%

PANDRI PRABONO-MOELYO

4,44%(10 shares)

Per tanggal 31 Desember 2014 / As per December 31st, 2014

Per tanggal 31 Desember 2014 / As per December 31st, 2014

49PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

48PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM CHRONOLOGY OF SHARES LISTING

1990Pencatatan saham Perusahaan pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) pada 21 Mei 1990 dengan jumlah saham sebanyak 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham (IDX:PTRO).

First listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) in May 21st, 1990 with a total of 4,500,000 shares offered at Rp 1,000 issue price per share (IDX: PTRO).

1994Pada tanggal 28 November 1994, Perusahaan melakukan aksi korporasi saham bonus dengan rasio 1:1 sehingga jumlah saham beredar naik menjadi 18.000.000 saham.

The Company’s corporate action of bonus shares with a 1:1 ratio was issued on November 28th, 1994, increasing the number of outstanding shares to 18,000,000 shares.

1998Pada tanggal 4 Mei 1998, Perusahaan melakukan aksi korporasi pemecahan nilai saham dan diikuti dengan melakukan saham bonus pada tanggal 27 Mei 1998 dengan rasio 9:10 sehingga menaikkan jumlah saham yang ditempatkan menjadi 102.600.000 saham.

A stock split was undertaken by the Company on May 4th 1998, followed with a bonus shares with the ratio of 9:10 on May 27th 1998, thus increasing the number of total shares issued to 102,600,000 shares.

PERMODALANCAPITAL

Modal DasarAuthorised Capital

Modal ditempatkan dan disetorSubscribed and paid up capital

Jumlah SahamAmount of Shares 4.034.420.000 1.008.605.000

Nilai Saham TotalTotal Share Value Rp 201.721.000.000 Rp 50.430.250.000

2012Pada bulan Februari 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham pada bulan Februari 2012, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.

In February 2012, the Company changed the par value from Rp 500 to Rp 50 per share, thus increasing the number of issued and paid up capital from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.

2010Perusahaan melakukan aksi korporasi pengurangan modal ditempatkan/modal disetor dari hasil buyback yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 Januari 2006 dengan mengikuti peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam- LK”) No. XI.B.2 dan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Sehingga modal ditempatkan/modal disetor Perusahaan setelah dikurangi dengan saham beredar yang diperoleh kembali (Treasury Stock) sejumlah 1.739.500 saham menjadi 100.860.500 saham atau sama dengan Rp 50.430.250.000.

The Company deducted its issued capital/paid-up capital from buyback in accordance to the result from the General Meeting of Shareholders on January 25th, 2006 and Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (“Bapepam-LK”) regulation No. XI.B.2 and law of Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The issued capital/paid-up capital after deducted with treasury stock with the amount of 1,739,500 shares is 100,860,500 shares or equivalent to Rp 50,430,250,000.

SERTIFIKASI DAN PENGHARGAAN CERTIFICATIONS AND AWARDS

Sertifikasi Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan.

Berlaku sejak 20 Mei 2012 hingga 20 Mei 2015.

International Standard Certification for Environmental Management System.

Valid from May 20th, 2012 - May 20th,2015.

ISO 14001:2004 CERTIFICATION

Sertifikasi Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Berlaku sejak 25 Januari 2013 hingga 25 Januari 2016.

International Standard Certification for Health and Safety Management System.

Valid from January 25th, 2013 - January 25th, 2016.

OHSAS 18001:2007 CERTIFICATION

Sertifikasi Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Kualitas.

Berlaku sejak 13 April 2012 hingga 13 April 2015.

International Standard Certification for Quality Management System Standard.

Valid from April 13th, 2012 - April 13th, 2015.

ISO 9001:2008 CERTIFICATION

Per tanggal 31 Desember 2014 / As per December 31st, 2014

50 51PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) untuk proyek ABN dari Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 17 Februari 2014 atas pencapaian 10.732.149 Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang.Berlaku sejak 20 Januari 2010 hingga 31 Desember 2013.

Zero Accident award for the ABN project from the Governor of East Kalimantan on February 17th, 2014 for the achievement of 10,732,149 Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free. Valid from January 20th, 2010 – December 31st, 2013.

ZERO ACCIDENT AWARD – ABN PROJECT

ZERO ACCIDENT AWARD – KJA PROJECT

PRATAMA AWARD – KJA PROJECT

ZERO ACCIDENT AWARD – ABN PROJECT

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) untuk proyek KJA dari Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 17 Februari 2014 atas pencapaian 1.497.824 Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang.Berlaku sejak 10 April 2013 hingga 1 November 2013.

Zero Accident award for the KJA project from the Governor of East Kalimantan on February 17th, 2014 for the achievement of 1,497,824 Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free. Valid from April 10th, 2013 – November 1st, 2013.

Penghargaan PRATAMA kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Kontraktor Utama Jasa Pertambangan Mineral & Batubara untuk proyek KJA dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 16 September 2014.

PRATAMA award in Mining Safety Management, Main Contractor in Minerals & Coal Mining Services for the KJA project from the Directorate General of Minerals and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) on September 16th, 2014.

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) untuk proyek ABN dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tanggal 26 Mei 2014 atas pencapaian 10.732.149 Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang. Berlaku sejak 20 Januari 2010 hingga 31 Desember 2013.

Zero Accident award for the ABN project from the Ministry of Manpower and Transmigration on May 26th, 2014 for the achievement of 10,732,149 Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free. Valid from January 20th, 2010 – December 31st, 2013.

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) untuk proyek KJA dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tanggal 26 Mei 2014 atas pencapaian 1.497.824 Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang. Berlaku sejak 10 April 2013 hingga 1 November 2013.

Zero Accident award for the ABN project from the Ministry of Manpower and Transmigration on May 26th, 2014 for the achievement of 1,497,824 Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free. Valid from April 10th, 2013 – November 1st, 2013.

ZERO ACCIDENT AWARD – KJA PROJECT

PROPERDA AWARD – POSB

QHSE AWARD – KJA PROJECT

PROPERNAS AWARD – POSB

ZERO ACCIDENT AWARD – ABN PROJECT

Penghargaan PROPERDA Peringkat Hijau untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) atas kinerjanya dalam pengelolaan lingkungan dari Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 5 Juni 2014.

PROPERDA (Green Rating) award for Petrosea Offshore Supply Base (POSB) for its performance in environmental management from the Governor of East Kalimantan on June 5th, 2014.

Piagam penghargaan prestasi kinerja Mutu, K3 dan Lingkungan tahun 2013 dengan predikat Emas untuk proyek KJA diberikan oleh PT Kideco Jaya Agung pada tanggal 24 Februari 2014.

Gold award in Quality, Health, Safety and Environment for the KJA project presented by PT Kideco Jaya Agung on February 24th, 2014.

Penghargaan PROPERNAS Peringkat Biru untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) atas kinerjanya dalam pengelolaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 1 Desember 2014.

PROPERNAS (Blue Rating) award for Petrosea Offshore Supply Base (POSB) for its performance in environmental management from the Ministry of Environment and Forestry on December 1st, 2014.

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) untuk proyek ABN diberikan oleh PT Adimitra Baratama Nusantara atas pencapaian 13 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang.

Zero Accident award for the ABN project presented by PT Adimitra Baratama Nusantara for the achievement of 13 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

52 53PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL

Empat strategi Perusahaan dalam pengembangan sumber daya manusia:

1. Sistem penerimaan karyawan yang mampu mendapatkan individu yang memiliki kecakapan yang sesuai dalam menghadapi tantangan bisnis yang ada.

2. Komunikasi yang berkesinambungan antara manajemen dan karyawan melalui Lembaga Kerjasama Bipartit yang merupakan perwakilan Perusahaan dan karyawan. Lembaga ini bertugas menjaga agar suasana di tempat kerja tetap harmonis, dinamis dan adil melalui komunikasi dan konsultasi seputar hubungan ketenagakerjaan. Lembaga ini telah terdaftar di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3. Mempertahankan karyawan terbaik melalui paket remunerasi yang kompetitif dan tunjangan kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya.

4. Pelatihan teknis dan non-teknis untuk pengembangan karir, peningkatan ketrampilan dan kaderisasi pimpinan.

JUMLAH TENAGA KERJA

Jumlah pegawai Petrosea per 31 Desember 2014 tercatat 3.189 orang.

DEMOGRAFI KARYAWAN MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

Pendidikan menengah: lebih dari separuh jumlah karyawan berlatar belakang pendidikan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) bekerja sebagai operator dan teknisi mesin.

We have four main strategies for human capital development:

1. A recruitment system which is capable of obtaining individuals with right competences to face business challenges.

2. Continous communication between management and employees via the Bipartite Cooperation Board (BCB) which is a representative mix of employers and employees. This forum is tasked to maintain a harmonious, dynamic and just workplace through communication and consultation in industrial relations. BCB is registered in the Ministry of Manpower and Transmigration.

3. Retention of the best employees by formulating competitive remuneration packages and provision of general welfare for both employees and families.

4. Technical and non-technical training to promote career development, competency improvement and succession planning.

WORKFORCE NUMBER

The total number of Petrosea employees as per December 31st, 2014 is 3,189.

DEMOGRAPHY BY LEVEL OF EDUCATION

Secondary: more than half of employees are high-school graduates, working as operators and mechanics.

Pendidikan tinggi: 18,69% atau sekitar 596 karyawan berpendidikan sarjana menempati urutan kedua terbanyak.

DEMOGRAFI KARYAWAN MENURUT USIA

Karyawan pada kelompok usia paling produktif (20 sampai 40 tahun) menempati porsi terbesar dari karyawan kami.

Tertiary: 18.69% or around 596 employees are diploma/university graduates, is the second largest constituency among Petrosea Employees.

DEMOGRAPHY BY AGE

Employees in the most productive age group (20 to 40 years) place the largest portion.

54 55PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

DEMOGRAPHY BY EMPLOYMENT STATUS

Our policy is to continue to hire locally. As of 2014, 1,774 people representing 55.63% of our total workforce are from local areas.

DEMOGRAPHY BY GENDER

In 2014, the Company employs a total of 257 females which represent 8.8% of the total workforce.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Kebijakan Sumber Daya Manusia Petrosea memiliki tiga tujuan utama:• Memastikan karyawan memiliki kompetensi

dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas dengan menetapkan standar Kompetensi Diri dan Kompetensi Kerja untuk unit kerja Kontrak Pertambangan, Jasa Minyak & Gas Bumi dan Rekayasa & Manajemen Proyek

• Menciptakan lingkungan kerja yang dapat membantu karyawan mengembangkan potensi diri sepenuhnya

• Mempertahankan karyawan yang cakap dengan memberi mereka kesempatan mengembangkan diri

PENGEMBANGAN BAKAT DAN PERENCANAAN KADERISASI PIMPINAN

Perhatian penuh juga diberikan kepada proses kaderisasi dan pengembangan pimpinan di dalam Perusahaan guna memastikan pertumbuhan Petrosea secara berkesinambungan melalui: 1. Melakukan identifikasi bakat / kader yang siap

dan dapat dikembangkan lebih lanjut.2. Menerapkan Performance Management yang

konsisten untuk mengidentifikasi karyawan yang secara konsisten menunjukkan kinerja yang baik dari tahun ke tahun.

3. Mempromosikan karyawan internal untuk mengisi jabatan maupun posisi di atasnya yang kosong, baik yang ditinggalkan oleh karyawan sebelumnya maupun karena adanya perkembangan organisasi baru.

JUMLAH JAM PELATIHAN

Sepanjang tahun 2014 Perusahaan membukukan 140.750 jam pelatihan (peningkatan keterampilan diri sebanyak 4.904,5 jam dan peningkatan keterampilan teknis sebanyak 135.845,5 jam).

REKRUTMEN

Terdapat dua jalur utama:

a. Graduate Development ProgramDalam upaya mencari pemimpin Perusahaan masa depan yang tangguh dalam 3-5 tahun mendatang, Human Capital Management telah memulai program pengembangan lulusan perguruan tinggi atau Graduate Development Program (GDP).

HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

Petrosea’s Human Resources Policy has three main aims:• To ensure all employees have the correct skills

and competencies to perform their jobs with Core Competency and Functional Competency standards across Contract Mining, Oil & Gas Services and Engineering & Project Management

• To create a working environment that nurtures employees to fulfill their potential

• To retain talent by offering personal development opportunities

TALENT DEVELOPMENT AND LEADERSHIP SUCCESSION PLANNING

Full attention is given each year to leadership succession and development, to ensure Petrosea can grow sustainably through: 1. Talent identification for those considered ready

and able to be developed further.2. Implement consistent Performance Management

to identify regular strong performers from year to year.

3. To focus on internal promotion to ensure vacancies are filled, whether through routine replacement, orgnaisational change or to accomodate business expansion.

TRAINING HOURS

During 2014, a total of 140,750 hours of training was undertaken (4,904.5 hours of soft skills training and 135,845.5 hours of technical skills training).

RECRUITMENT

There are two main streams:

a. Graduate Development ProgramIn search of strong future leadership in the next 3-5 years, Human Capital Management has initiatied a college Graduate Development Program (GDP).

DEMOGRAFI KARYAWAN MENURUT STATUS KEPEGAWAIAN

Perusahaan meneruskan kebijakan menerima karyawan dari lingkungan sekitar. Pada tahun 2014, Perusahaan mempekerjakan sebanyak 1.774 orang warga sekitar atau 55,63% dari keseluruhan karyawan Petrosea.

DEMOGRAFI KARYAWAN MENURUT JENIS KELAMIN

Pada tahun 2014 Perusahaan mempekerjakan karyawan wanita sebanyak 257 orang atau sebanyak 8,8% dari total seluruh karyawan Perusahaan.

56 57PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

INFO PERUSAHAANCOMPANY INFORMATION

PT PETROSEA Tbk.

KANTOR PUSAT / HEAD OFFICE

Wisma Anugraha Jl. Taman Kemang No. 32B, Kemang, Jakarta 12730, IndonesiaT +62 21 718 3255 / F +62 21 718 3266 / [email protected]

KANTOR BALIKPAPAN / BALIKPAPAN OFFICE

Graha Bintang Building 2nd FloorJl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan 76114, IndonesiaT +62 542 762 299 / F +62 542 760 660

PETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE (POSB)

Tanjung Batu, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur 76134, IndonesiaT +62 542 766 007 / F +62 542 763 951

PERUSAHAAN ASOSIASI / ASSOCIATED COMPANY

PT SANTAN BATUBARA

Deutsche Bank Building , 10th Floor - Suite #1002Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta Pusat 10310, IndonesiaT +62 21 390 3708 / F +62 21 390 6203

BURSA EFEK / STOCK EXCHANGE

PT BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 4th Floor.Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190T +62 21 515 0515 / F +62 61 5150330 / [email protected]

AKUNTAN PUBLIK / PUBLIC ACCOUNTANT

OSMAN BING SATRIO & ENY (Member of Deloitte Touche Tohmatsu)

The Plaza Office Tower 32nd FloorJl. M.H. Thamrin Kav 28-30, Jakarta 10350, IndonesiaT +62 21 2992 3100 / F +62 21 2992 8200, 8300 / [email protected]/id

BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARES ADMINISTRATION BUREAU

PT DATINDO ENTRYCOM

Puri Datindo – Wisma SudirmanJl. Jenderal Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220, IndonesiaT +62 21 570 9009 / F +62 21 570 9026 / [email protected] www.datindo.com

Kami merekrut lulusan baru perguruan tinggi dengan latar belakang pendidikan yang sesuai kebutuhan operasional Perusahaan yaitu Teknik/Operasi Pertambangan, Pemeliharaan Aset, Teknik Sipil - Konstruksi dan Infrastruktur, Supply Chain, Sumber Daya Manusia (SDM) serta Keuangan dan Administrasi.

Setiap tahun lebih dari seribu orang lulusan perguruan tinggi mendaftarkan diri menjadi peserta Petrosea GDP. Diadakan proses seleksi berupa tes tertulis dan wawancara untuk mendapatkan 50 lulusan terbaik. Mereka selanjutnya diikutsertakan dalam pelatihan teknis dan manajemen, baik teori maupun praktek lapangan, selama 18 hingga 24 bulan.

b. Rekrutmen LainnyaDi tahun 2014, Petrosea juga berhasil merekrut 140 orang karyawan ahli/spesialis di level staf, serta merekrut 794 orang karyawan non staff dengan total 540 orang karyawan ditempatkan sebagai operator dan mekanik serta 254 lainnya guna memenuhi kebutuhan bisnis Perusahaan.

Fresh graduates recruited are placed across the Company in accordance with their skills in Mine Engineering/Operations, Asset Maintenance, Civil - Construction & Infrastructure, Supply Chain, Human Capital, Finance and Administration.

Every year more than a thousand new graduates apply to Petrosea. Using the process of written tests and interviews, the best 50 are selected and given formal, technical, leadership and on the job training for 18 to 24 months.

b. Other RecruitmentIn 2014, Petrosea also successfully recruited 140 skilled/specialist staff and 794 non staff with a total of 540 employees placed as operators and mechanics, with 254 employees to meet key business needs.

PEMBAHASAN MANAJEMEN DAN ANALISA /

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

PETA OPERASIONAL / OPERATION MAP

TINJAUAN OPERASI SEGMEN USAHA KONTRAK PERTAMBANGAN /

OPERATIONAL REVIEW OF CONTRACT MINING

TINJAUAN OPERASI SEGMEN USAHA JASA MINYAK & GAS BUMI /

OPERATIONAL REVIEW OF OIL & GAS SERVICES

TINJAUAN OPERASI SEGMEN USAHA REKAYASA & MANAJEMEN PROYEK /

OPERATIONAL REVIEW OF ENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT

TINJAUAN ATAS ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA / OPERATIONAL REVIEW OF JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

K3L (KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN) /

HSE (HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT)

MANAJEMEN MUTU / QUALITY MANAGEMENT

MANAJEMEN ASET / ASSET MANAGEMENT

MANAJEMEN SUPPLY CHAIN / SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

IMPLEMENTASI SAP / SAP IMPLEMENTATION

ANALISA KINERJA KEUANGAN / FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS

PENDAPATAN TAHUN 2014 / REVENUE IN 2014

BAURAN PENDAPATAN / REVENUE MIX

LABA KOTOR / GROSS PROFIT

BEBAN LANGSUNG / DIRECT COSTS

BEBAN ADMINISTRASI / ADMINISTRATION EXPENSES

LABA OPERASI / OPERATING PROFIT

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF / TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

POSISI KEUANGAN – ASET / FINANCIAL POSITIONS - ASSETS

POSISI KEUANGAN – LIABILITAS / FINANCIAL POSITIONS - LIABILITIES

RASIO PINJAMAN TERHADAP MODAL /

DEBT TO EQUITY RATIO

INTEREST COVERAGE RATIO / INTEREST COVERAGE RATIO

RASIO PINJAMAN TERHADAP EBITDA /

DEBT TO EBITDA RATIO

EKUITAS DAN DIVIDEN / EQUITY AND DIVIDENDS

ARUS KAS / CASH FLOW

BELANJA MODAL / CAPITAL EXPENDITURES

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN /

MATERIAL EVENTS AFTER THE REPORTING DATE

4

60 61PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

PETA OPERASIONALOPERATIONAL MAP

Jakarta Head Office

Petrosea Offshore Supply Base

Timika Support Operational Office

Balikpapan Office

CURRENT MAJOR PROJECTS CLIENT LOCATION YEAR

KONTRAK PERTAMBANGAN / CONTRACT MINING

GBP Overburden Removal PT Gunung Bayan Pratama Coal East Kalimantan 2009 - 2017

Santan Batubara Overburden Removal* PT Santan Batubara East Kalimantan 2009 - 2016

ABN Overburden Removal PT Adimitra Baratama Nusantara East Kalimantan 2009 - 2018

Kideco Waste Removal & Coal Production PT Kideco Jaya Agung East Kalimantan 2011 - 2018

Tabang Coal & Overburden Removal PT Indonesia Pratama East Kalimantan 2014 - 2021

REKAYASA & MANAJEMEN PROYEK / ENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT

Orica PMC Orica KNI East Kalimantan 2009 - 2014

Contruction of Coal Haul Road 69 km & Bridges Work PT Indonesia Pratama (Bayan Group) East Kalimantan 2013 - 2014

Crane Replacement & Wharf Works PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) South Kalimantan 2013 - 2014

Kariangau POSB Expansion Project (Initial study and site preparation) Petrosea Offshore Supply Base (POSB) East Kalimantan 2013 -2014

Soil Investigation Procurement Services for Ugang Sayu & Manggaris Crossing Road and Detailed Design for Ugang Sayu Overpass

PT Multi Tambangjaya Utama Ampah, Buntok, Central Kalimantan 2014

Kariangau Construction Petrosea Offshore Supply Base (POSB) East Kalimantan 2014 - On going

JASA MINYAK & GAS BUMI / OIL & GAS SERVICES

Petrosea Offshore Supply Base (POSB) Total, ENI, Chevron, Niko Resources, Halliburton, Miswaco & others East Kalimantan 2009 - On going

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

PAST MAJOR PROJECTS (FOR THE LAST 5 YEARS) CLIENT LOCATION YEAR

ABN Workshop Facilities Extension PT Adimitra Baratama Nusantara East Kalimantan 2013

MUTU Mine Infrastructure Development (Engineering Services) PT Multi Tambangjaya Utama Central Kalimantan 2013

GBP Power House Repair & Genset Replacement PT Gunung Bayan Pratama Coal East Kalimantan 2012

Kideco Camp & Workshop Construction PT Kideco Jaya Agung East Kalimantan 2012

POSB Jetty Repair Petrosea Offshore Supply Base (POSB) Tanjung Batu, East Kalimantan 2012

MEA Sangkulirang - DFS Mine Infrastructure PT Mitra Energi Agung East Kalimantan 2012

Newmont GMD Project Phase III Engineering Services PT Newmont Nusa Tenggara West Nusa Tenggara 2011

GMD Replacement Project Phase IV Services PT ABB Sakti Industri Sumbawa, West Nusa Tenggara 2011

Bontang Coal Terminal Expansion (Ph 1 & 2) PT Indominco Mandiri Bontang, East Kalimantan 2007 - 2010

PFS Solway Aquila Nickel Development Vector Engineering, Inc. Halmahera, North Maluku 2010

S.E Route and Port Investigation Study PT Rio Tinto Indonesia Sulawesi 2009

DCBL Aries K.P Due Diligence Dalmia Cement East Kalimantan 2009

a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

k

l

* Currently under suspension

g

j

8

h

k

1

23

ac

d

i

b

f

e

6

7

10 4

911

12l

5

g

j

8

h

k

1

23

ac

d

i

b

f

e

6

7

10 4

911

12l

5

62 63PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Petrosea melakukan penyesuaian penurunan aktivitas pertambangan dan mencatat penurunan pendapatan dari aktivitas pertambangan sebesar 5,8%. Meskipun demikian, Perusahaan telah menandatangani kontrak baru dan menjajaki peluang untuk melakukan diversifikasi usaha lebih lanjut pada unit bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek (EPM) serta Pangkalan Logitik Lepas Pantai (POSB) di sektor minyak dan gas. Selama beberapa tahun, Petrosea telah memperkuat kemampuannya di bidang EPM untuk klien di sektor pertambangan dan pada tahun 2014 kami mencatat peningkatan pendapatan sebesar 23,2%. Tahun 2014, tim EPM sedang dalam proses penyelesaian jalan utama untuk pengangkutan batubara dan mulai membangun camp pertambangan. Kami selesai mengerjakan Proyek Penggantian Crane dan Fasilitas Dermaga untuk PT Indonesia Bulk Terminal di Pulau Laut, Kalimantan Selatan dan melakukan persiapan untuk perluasan pangkalan logistik lepas pantai kami di Balikpapan. POSB mencatat pertumbuhan pendapatan yang memuaskan sebesar 7,6%. Rencana kami untuk menambah properti lepas pantai seluas 40 hektar, yang akan beroperasi penuh sebelum akhir 2016, akan menjadi pangkalan logistik lepas pantai kelas dunia. Dengan fasilitas ini kami yakin akan menangkap peluang pertumbuhan yang berharga seiring dengan langkah Indonesia menyiasati penurunan produksi hidrokarbon melalui peningkatan investasi.

Petrosea has adjusted to the decrease in mining activity and recorded a 5.8% reduction in revenue from mining activities. However, a new contract signing was secured and we see considerable scope for further business diversification in both our Engineering & Project Management (EPM) and Petrosea Offshore Supply Base (POSB) businesses, in the oil and gas sector. For a number of years we have been strengthening our EPM capabilities, and in 2014 we achieved a respectable 23.2% increase in revenues from this activity. In 2014, our EPM team was in the process of finalizing a substantial coal haul road, and commenced construction of a mining camp. We completed the Crane Replacement and Wharf Works Project for PT Indonesia Bulk Terminal at Pulau Laut, South Kalimantan and undertook site preparation for the extension of our own offshore supply base in Balikpapan. Our POSB completed a satisfactory year with 7.6% revenue growth. Our plans to add a further 40 hectares of prime waterfront, to be fully operational before the end of 2016, will constitute a world-class facility. We believe this positions us to capture valuable growth opportunities as Indonesia pursues a course to arrest the decline in hydrocarbon production through increased investment.

Melemahnya harga batubara di pasar internasional berdampak pada sektor pertambangan batubara Indonesia secara menyeluruh.

The global coal price downturn is still impacting the entire Indonesian coal mining sector.

TINJAUAN OPERASIOPERATIONAL REVIEW

64 65PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

PROYEK TAMBANG KIDECO

Proyek Kideco merupakan proyek pengupasan lapisan tanah penutup terbesar kedua yang dikelola Petrosea. Jumlah produksi batubara meningkat 19,6% mencapai 8,5 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup meningkat sebesar 28% menjadi 45 juta BCM. Perusahaan berencana untuk melakukan pengupasan lapisan tanah penutup sebesar 44,2 juta BCM pada tahun 2015.

PROYEK TAMBANG ADIMITRA BARATAMA

Proyek ABN mencatat peningkatan 33.5% volume pengupasan lapisan tanah penutup menjadi 61,6 juta BCM pada tahun 2014.

Proyek ABN mencetak prestasi keselamatan kerja yang luar biasa pada tahun 2014, yaitu 14,6 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Mengakibatkan Jam Kerja Hilang. Prestasi lainnya adalah meningkatnya produktivitas dengan menggunakan rip and push method dan memasang Fleet Management System (FMS) yang dilakukan pada paruh kedua tahun 2014.

PROYEK TAMBANG GUNUNG BAYAN

Sejak dimulai pada tahun 1999, proyek Gunung Bayan Pratama (GBP) merupakan salah satu proyek tambang paling lama dan paling konsisten yang dijalankan oleh Perusahaan.

Melemahnya harga batubara menyebabkan penurunan produksi dan pengurangan kapasitas armada mulai bulan Juli 2014. Konsekuensinya, target volume pengupasan lapisan tanah penutup untuk tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 23,3 juta BCM, dibandingkan tahun 2013 berjumlah 36,2 juta BCM.

PROYEK TAMBANG INDONESIA PRATAMA

Perjanjian pekerjaan open pit mining telah ditandatangani dengan PT Indonesia Pratama, anak perusahaan PT Bayan Resources Tbk. untuk pengupasan lapisan tanah penutup di tambang Tabang. Kegiatan pertambangan batubara dimulai pada paruh kedua tahun 2014 dengan volume pengupasan lapisan tanah penutup awal sebanyak 170 ribu BCM yang kemudian diteruskan dengan kegiatan penambangan batubara.

KIDECO MINE PROJECT

The Kideco coal mine project is the second largest overburden project managed by Petrosea. Overburden was up 28% to 45 million BCM, and production levels for 2015 is planned at 44.2 million BCM.

ADIMITRA BARATAMA MINE PROJECT

At ABN project we achieved a 33.5% increase in overburden volume to 61.6 million BCM in 2014.

During 2014, the ABN project achieved the safety milestone of 14.6 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free. Additional achievement, were the improvements in productivity during the second half using the rip and push method and installment of our Fleet Management System (FMS).

GUNUNG BAYAN MINE PROJECT

Commencing production in 1999, the relationship with Gunung Bayan has been one of our longest and most consistent mining projects.

Coal price declines have prompted cut backs in production and fleet capacity was reduced from July 2014 onwards. Consequently, targets were again reduced with 23.3 million BCM of overburden removed in 2014, compared to 36.2 million BCM in 2013.

INDONESIA PRATAMA MINE PROJECT

An open pit mining works agreement was signed with PT Indonesia Pratama, a subsidiary of PT Bayan Resources Tbk. for overburden removal at the Tabang mine. Mining commenced during the second half of 2014 with an initial amount of 170 thousand BCM overburden handled to expose coal.

TINJAUAN OPERASI SEGMEN USAHA KONTRAK PERTAMBANGAN OPERATIONAL REVIEW OF CONTRACT MINING

PROYEK TAMBANG SANTAN BATUBARA

Petrosea memiliki 50% saham di proyek ini, dan mulai melaksanakan kegiatan produksi di blok Separi pada tahun 2009.

Harga batubara terendah dalam lima tahun merupakan dasar keputusan Perusahaan untuk mencadangkan sumber daya yang tersedia, hingga pasar membaik dan proyek tambang dapat memberikan imbal hasil atas investasi yang lebih baik. Untuk sementara, armada kami lebih efektif digunakan untuk proyek lainnya.

Jumlah batubara yang diproduksi di tahun 2014 mencapai 366,7 ribu ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup mencapai 1,2 juta BCM. Aktivitas pertambangan di blok Uskap yang letaknya tidak terlalu jauh dari blok Separi tidak dilanjutkan hingga kondisi pasar membaik.

SANTAN BATUBARA MINE PROJECT

Petrosea holds 50% equity interest in this project, which commenced production at the Separi block in 2009.

Coal prices at five year lows prompted the decision to conserve the available resource, until such time as markets rebound and development will yield more acceptable returns on investment. In the interim, our fleets are being be more effectively deployed in other projects.

In 2014, Santan produced 366.7 thousand tonnes and 1.2 million BCM of overburden was removed. Activity at the Uskap block, located near Separi block was also discontinued until market conditions improve.

66 67PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

TINJAUAN OPERASI SEGMEN USAHA JASA MINYAK & GAS BUMIOPERATIONAL REVIEW OF OIL & GAS SERVICES

Petrosea Offshore Supply Base (POSB) berhasil mempertahankan rekam jejaknya yang solid, pendapatan naik 7,6% menjadi US$ 35,6 juta. Di tahun 2014, frekuensi sandar kapal dan total muatan yang dikapalkan meningkat lebih dari 11% dibandingkan dengan 2013, jumlah material yang dipindahkan melalui dermaga mencapai lebih dari 600.000 metrik ton. Aktivitas pengeboran tetap tinggi, di mana saat ini ada tujuh perusahaan migas yang memanfaatkan pangkalan untuk kegiatan pengeboran laut dalam di wilayah sekitar.

Sejumlah perpanjangan kontrak berhasil diperoleh POSB selama tahun ini, ditambah satu kontrak baru pengadaan jasa logistik, yaitu dengan PT Saka Indonesia Sesulu. POSB juga melanjutkan sejumlah pembahasan dengan perusahaan minyak besar lainnya yang beroperasi di Indonesia, dan diharapkan pembahasan ini akan menjadi kontrak pada tahun 2015. Pada Mei 2014, Petrosea menandatangani perjanjian sewa jangka panjang dengan PT Indika Logistic and Support Services (ILSS) untuk properti lepas pantai seluas 40 hektar di Pelabuhan Balikpapan, dan pada bulan Agustus 2014 Komite Risiko & Investasi Manajemen serta Direksi Petrosea menyetujui anggaran untuk mengembangkan properti ini menjadi pangkalan logistik lepas pantai kelas dunia. Pangkalan baru ini akan melengkapi pangkalan logistik lepas pantai Tanjung Batu, dan memberikan tambahan kapasitas yang sangat diperlukan.

Pembangunan pangkalan baru ini dimulai pada September 2014, yang meliputi jetty angkat berat serta Common User Facilities (CUF) guna mendukung proyek infrastruktur besar diwilayah ini. Pangkalan logistik lepas pantai yang baru ini diharapkan akan beroperasi penuh pada kwartal ketiga 2016.

The Petrosea Offshore Supply Base (POSB) maintained its solid track record, contributing to strong revenue growth up 7.6% totaling US$ 35.6 million. Vessel berthing frequency and tonnage in 2014, increased by over 11% compared to 2013, resulting in over 600,000 metric tonnes of materials being transferred over the quay. Exploration activity remained strong with now seven oil and gas companies using the POSB shore base to support deep water drilling programs in the region.

POSB secured a number of contract extensions during the year, plus one new contract for the provision of supply base services with PT Saka Indonesia Sesulu. POSB remains in discussion with other major oil companies operating in Indonesia and anticipates converting these discussion into contracts during 2015. In May 2014, Petrosea entered into a long term lease agreement with PT Indika Logistic and Support Services (ILSS) for the lease of a 40 hectare waterfront property in the Balikpapan Harbour, and in August 2014 the Company‘s Risk & Investment Management Committee and Board of Directors approve a budget to develop this property into a world class supply base. This new facility will complement and adding much needed capacity to the existing offshore supply base in Tanjung Batu.

Construction on the new base commenced in September 2014, which includes a heavy lift jetty and fully equipped Common User Facilities (CUF) to support major infrastructure projects in the region. The new shore base is expected to be fully operational by the third qurater of 2016.

Our Engineering & Project Management team is in the process of finalizing a substantial construction of the 69 km coal haul road connecting Tabang mine and Senyiur Port for PT Indonesia Pratama (IP, a member of the Bayan Group) in Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. The assignment included road widening and pavements, bridge construction and culvert installation. In addition, we commenced construction work for both temporary and permanent mining camp accommodation, a workshop and other infrastructure needed, as a pre-requisite for commencing a new mining services contract with IP starting in the first quarter of 2015 for a period of seven years. Our services will include overburden removal and coal haulage from pit to an intermediate crushing facility and run of mine stockpiles.

During the year, we completed our contract with PT Indonesia Bulk Terminal for replacement of a series of barge unloading cranes and wharf works in Pulau Laut, South Kalimantan. Our operation and maintenance consultancy contract with PT Kaltim Nitrate Indonesia was fulfilled in June 2014.

Expansion of our new offshore supply base in Kariangau, East Kalimantan was a key priority. Due diligence and conceptual studies commenced in late 2013 and were completed in first quarter 2014. We are currently progressing with land development work in preparation for jetty construction in early 2015.

In line with our future strategy, we will continue to widen the scope of our Engineering & Project Management business by diversifying into mineral and commodities services, infrastructure and the hydrocarbons sectors in order to strengthen future earnings.

Tim Rekayasa & Manajemen Proyek sedang dalam proses penyelesaian jalan angkut batubara sepanjang 69 km yang menghubungkan tambang Tabang dan Pelabuhan Senyiur untuk PT Indonesia Pratama (IP, anggota Grup Bayan) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Penyelesaian pekerjaan meliputi pelebaran jalan dan trotoar, pembangunan jembatan dan pemasangan gorong-gorong. Selain itu, kami juga telah mulai membangun camp temporer dan permanen, bengkel serta infrastruktur tambang lainnya yang diperlukan untuk menunjang kontrak layanan pertambangan dengan PT Indonesia Pratama yang dijadwalkan akan dimulai pada kwartal pertama tahun 2015 dan berlangsung selama tujuh tahun. Layanan kami meliputi pengupasan lapisan tanah penutup dan pengangkutan batubara dari pit ke fasilitas crushing atau tempat penyimpanan hasil tambang.

Pada tahun 2014, kami juga menyelesaikan kontrak dengan PT Indonesia Bulk Terminal untuk mengganti serangkaian derek pembongkar muatan tongkang dan pembangunan dermaga di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Kontrak konsultasi operasional dan pemeliharaan dengan PT Kaltim Nitrate Indonesia diselesaikan pada bulan Juni 2014.

Pengembangan pangkalan lepas pantai kami yang baru di Kariangau, Kalimantan Timur merupakan salah satu prioritas penting. Uji tuntas serta studi konseptual telah dimulai di akhir 2013 dan selesai pada kwartal pertama 2014. Saat ini kami melanjutkan pekerjaan pengembangan di darat sebagai persiapan pembangunan dermaga yang akan dimulai awal 2015.

Seiring dengan strategi ke depan, Perusahaan akan terus memperluas layanan lini bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek dengan diversifikasi ke sektor layanan pertambangan dan komoditas lainnya, infrastruktur dan hidrokarbon untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan di masa depan.

TINJAUAN OPERASI SEGMEN USAHA REKAYASA & MANAJEMEN PROYEK OPERATIONAL REVIEW OF ENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT

68 69PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

TINJAUAN ATAS ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA OPERATIONAL REVIEW OF JOINTLY CONTROLLED ENTITIES

PT SANTAN BATUBARA

Perusahaan memiliki 50% saham di PT Santan Batubara (SBB), pemegang PKP2B generasi ketiga yang terdiri dari lima blok penambangan dengan luas konsesi 24.930 hektar di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur. Dalam kondisi harga batubara saat ini SBB tetap menangguhkan kegiatan operasinya di Blok Uskap tetapi terus memproduksi di Blok Separi sampai cadangannya habis di bulan Mei 2014 dengan produksi batubara sebesar 0,37 juta ton. SBB memulai penambangan batubaranya pada bulan April 2009 dan terus berproduksi setiap tahunnya sampai dengan tahun ini telah menghasilkan sebesar 9,76 juta ton batubara.

Aset SBB memiliki nilai yang amat tinggi, dan kami akan fokus untuk menggali potensinya semaksimal mungkin. Batubara yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga kepemilikan saham layak dipertahankan. Kami akan mengevaluasi sejumlah langkah yang akan diambil untuk menekan biaya agar dalam jangka menengah nanti keuntungan yang dapat diraih setelah harga membaik dapat dimaksimalkan.

Sebagaimana wajib diamanatkan oleh Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009, proses renegosiasi dengan Pemerintah Pusat terhadap perubahan PKP2B telah selesai disepakati dengan penandatangan MOU pada tanggal 12 September 2014 dan dilanjutkan dengan keberhasilannya memperoleh surat Eskportir Terdaftar Batubara selama tiga tahun dari Kementerian Perdagangan pada tanggal 24 September 2014.

Selama dua tahun berturut-turut, SBB berhasil mempertahankan penilaian peringkat Biru dalam Program Peringkat (PROPER) Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

PT TIRTA KENCANA CAHAYA MANDIRI

Perusahaan menguasai 47% saham di PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), dan telah melepaskan kepemilikan seluruh sahamnya kepada PT Tanah Alam Makmur pada tanggal 24 Maret 2014.

PT SANTAN BATUBARA

Petrosea owns 50% of equity interest in PT Santan Batubara (SBB), a holder of a 3rd generation CCOW comprising of five mining blocks with a 24,930 hectare concession area located in the Kutai Kartanegara and West Kutai Regencies, East Kalimantan. Under current coal prices, SBB maintains work suspension at Uskap Block but continuous mining Sapari Block until it finally mined out in May 2014 with a total production of 0.37 million tonnes. SBB commenced its first coal mining production in April 2009, and continued producing coal each year up to this year resulted in a total production of 9.76 million tonnes.

The reserve value of the SBB asset spreaded in 5 blocks is considerable and we are examining alternative development strategies in order to realise its full economic potential, conserving the value of this high quality coal while evaluating further cost efficiency measures to ensure we are able to maximise the benefit of higher prices in the medium term.

As mandatorily mandated by Mining Law No. 4 Year 2009, SBB has completed the renegotiation of amendment of the CCOW with the central government and signed the MOU on September 12th, 2014 and then successfully acquiring the Registered Coal Exporter Letter for a three year period from the Ministry of Trade on September 24th, 2014.

For two years in a row, SBB has maintained a Blue PROPER National appraisal rating from the Ministry of Environmental and Forestry.

PT TIRTA KENCANA CAHAYA MANDIRI

The Company owned 47% shares in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), and transferred all of its shares to PT Tanah Alam Makmur on March 24th, 2014.

70 71PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

K3L (KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN) HSE (HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT)

Health, Safety and Environment (HSE) is integral to all operational activities at Petrosea. Our goal is TARGET ZERO - Zero Harm to our People, the Communities and Environment.

This premise drives the implementation and improvement of our HSE programs to deliver positive impacts to our stakeholders. Our aim is to ensure employee health is well maintained, that the working environment is safe at all times, environmental protection is a prime consideration in our operations, and that such programs contribute to higher productivity and value for our business and shareholders.

Our efforts during the year included improvements in the quality and implementation of HSE programs, specifically to address HSE behavior in the workplace and HSE leadership and supervision to prevent accidents and reduce risks relating to occupational hazards and environmental damage.

In 2014, we achieved our goal of zero harm. On November 29, the company marked a safety milestone in the Company’s 42 year history: 20 Million Man Hours Free From Lost Time Injury (LTI). Our achievement gained further recognition from the Ministry of Manpower and Transmigration, the Ministry of Energy and Mineral Resources, the Ministry of Environment and Forestry, and Client.

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktifitas operasional yang dilakukan di Petrosea. Tujuan kami adalah TARGET ZERO, yaitu Zero Harm to our People, the Communities and Environment.

Penerapan program K3L yang terus menerus ditingkatkan akan berdampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan. Tujuan kami adalah memastikan agar kesehatan karyawan diperhatikan dengan seksama, lingkungan kerja yang aman, perlindungan terhadap lingkungan hidup menjadi pertimbangan utama dalam kegiatan operasional Perusahaan, dan memberikan kontribusi bagi peningkatan produktifitas dan memberikan nilai tambah bagi bisnis dan para pemegang saham.

Berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan kualitas setiap program K3L dan penerapannya terutama terhadap perilaku kerja yang sehat dan aman, kepemimpinan dan pengawasan K3L untuk menekan serendah-rendahnya angka kecelakaan, penyakit akibat kerja, dan kerusakan lingkungan hidup.

Pada tahun 2014 tidak ada kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa. Dan pada tanggal 29 November, Perusahaan telah mencapai 20 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang, yang merupakan pencapaian safety terbaik dalam sejarah 42 tahun Petrosea. Disamping itu, juga menerima beberapa penghargaan K3L baik dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maupun dari klien.

PENCAPAIAN DAN PENGHARGAAN 2014

1. Pada Desember 2014, Petrosea secara menyeluruh mencapai 21.310.559,62 Jam Kerja LTI Free.

2. Penghargaan prestasi kinerja Mutu, K3L & Lingkungan predikat Emas untuk Perusahaan dari PT Kideco Jaya Agung pada tanggal 24 Februari 2014.

3. Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk proyek ABN dari Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 17 Februari 2014 atas pencapaian 10.732.149 Jam Kerja LTI Free.

4. Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk proyek KJA dari Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 17 Februari 2014 atas pencapaian 1.497.824 Jam Kerja LTI Free.

5. Penghargaan PRATAMA kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Kontraktor Utama Jasa Pertambangan Mineral & Batubara untuk proyek KJA dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM pada tanggal 16 September 2014.

6. Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk proyek ABN dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tanggal 26 Mei 2014 atas pencapaian 10.732.149 Jam Kerja LTI Free.

7. Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk proyek KJA dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tanggal 26 Mei 2014 atas pencapaian 1.497.824 Jam Kerja LTI Free.

8. Penghargaan PROPERDA Peringkat Hijau untuk POSB atas kinerjanya dalam pengelolaan lingkungan dari Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 5 Juni 2014.

9. Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk proyek ABN diberikan oleh PT Adimitra Baratama Nusantara atas pencapaian 13 Juta Jam Kerja LTI Free.

10. Penghargaan PROPERNAS Peringkat Biru untuk POSB atas kinerjanya dalam pengelolaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 1 Desember 2014.

ACHIEVEMENTS AND AWARDS 2014

1. Petrosea achieved overall 21,310,559.62 Man Hours LTI Free in December 2014.

2. Quality, HSE & Environment performance - Gold award from PT Kideco Jaya Agung on February 24th, 2014.

3. Zero Accident award for the ABN project from the Governor of East Kalimantan on February 17th, 2014 for the achievement of 10,732,149 Man Hours LTI Free.

4. Zero Accident award for the KJA project from the Governor of East Kalimantan on February 17th, 2014 for the achievement of 1,497,824 Man Hours LTI Free.

5. PRATAMA award in Mining Safety Management, Main Contractor in Minerals & Coal Mining Services for the KJA project from the Directorate General of Minerals and Coal, Ministry of ESDM on September 16th, 2014.

6. Zero Accident award for the ABN project from the Ministry of Manpower and Transmigration on May 26th, 2014 for the achievement of 10,732,149 Man Hours LTI Free.

7. Zero Accident award for the ABN project from the Ministry of Manpower and Transmigration on May 26th, 2014 for the achievement of 1,497,824 Man Hours LTI Free.

8. PROPERDA (Green Rating) award for POSB for its performance in environmental management from the Governor of East Kalimantan on June 5th, 2014.

9. Zero Accident award for the ABN project presented by PT Adimitra Baratama Nusantara for the achievement of 13 Million Man Hours LTI Free.

10. PROPERNAS (Blue Rating) award for POSB for its performance in environmental management from the Ministry of Environment and Forestry on December 1st, 2014.

72 73PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

MANAJEMEN MUTUQUALITY MANAGEMENT

Salah satu landasan utama pendekatan manajemen adalah Prinsip Manajemen Mutu, dimana seluruh proses serta kebijakan Perusahaan mengacu pada prinsip-prinsip tersebut.

Prosedur, kebijakan dan proses bisnis Perusahaan dipandu oleh Sistem Manajemen Mutu Petrosea (PQMS). Sistem ini menyediakan rangkaian proses bisnis serta perangkat yang komprehensif untuk memastikan perbaikan kinerja operasi secara berkesinambungan demi memenuhi kepuasan pelanggan dan meningkatkan profitabilitas. Sistem Manajemen ini dapat diakses oleh semua karyawan di seluruh lokasi kerja melalui jaringan intranet Perusahaan. Audit mutu internal terhadap PQMS dilaksanakan secara rutin di semua unit usaha dan fungsi pendukung. Audit ini akan membantu memperkuat pengendalian internal, dan untuk memberikan masukan serta rekomendasi pada lingkungan internal untuk kesatuan tujuan dan arah Perusahaan. Sistem Manajemen Mutu secara rutin ditelaah dan diperbarui oleh para pemilik proses demi merefleksikan kebutuhan terkini para pelanggan dan meningkatkan kinerja bisnis internal.

Selama lebih dari 14 tahun Petrosea telah mempertahankan sertifikat standar mutu internasional ISO 9001:2008 untuk cakupan manajemen proyek, operasi usaha tambang, perancangan, konstruksi dan instalasi terhadap proyek jasa rekayasa multidisiplin dan jasa pasokan bagi operasi lepas pantai termasuk penanganan kargo dan jasa logistik pada sektor migas, mineral dan tambang, infrastruktur serta industri manufaktur. Sertifikat ISO ini dikeluarkan oleh badan sertifikasi independen, SGS UK Ltd. Sertifikasi ini berlaku sampai dengan 13 April 2015. Audit pengawasan dilakukan sebanyak 2 kali setahun oleh PT SGS Indonesia. Tidak ada tindakan korektif material yang dikeluarkan oleh PT SGS Indonesia sejak Petrosea menerima sertifikasi ini di tahun 2000. Di tahun 2015, manajemen berkomitmen untuk mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008.

One of our core fundamentals in management is the Quality Management Principle (QMP), where all Company processes and polices refer to the QMP.

Company procedures, policies and business processes are guided by the Petrosea Quality Management System (PQMS). PQMS provides business processes and tools designed to assure continuous improvement in the operating performance in order to meet customer satisfaction and enhance profitability. The Company’s intranet network provides access to PQMS for employees at all locations.

An Internal Quality Audit is undertaken to ensure PQMS is implemented routinely in all business units and support functions. The Audit helps to strengthen internal controls and provide feedback and recommendation to the internal environment to ensure one purpose and direction for the Company.

Our Quality Management System is regularly reviewed and updated by each process owner to reflect current customer requirements and the improvement of internal business performances. For over 14 years Petrosea has consistently maintained the international quality standard ISO 9001:2008 to cover project management, business mining operation, design, construction and installation of multidisciplinary engineering projects and services of offshore supply base including cargo handling and logistics services in the fields of oil and gas, mineral and mining, infrastructure and industrial manufacturing. ISO certificate was issued by Independent certification body, SGS UK Ltd. The current certification is valid until April 13th, 2015. Biannual surveillance audits are conducted by PT SGS Indonesia. No major corrective action has been issued by PT SGS Indonesia since Petrosea’s initial certification in the year 2000. In 2015, Management has commitment to continue ISO 9001:2008 certification.

Kebijakan mutu yang berlaku di Petrosea melibatkan karyawan di setiap tingkatan. Budaya tanggung jawab pribadi dan pembelajaran merupakan faktor penting keberhasilan sistem manajemen mutu. Ini diperkuat dengan pendekatan yang konsisten dari persyaratan ISO 9001:2008, dan proses manajemen risiko yang dilaksanakan dengan akuntabel agar memenuhi persyaratan kinerja Perusahaan. Kami melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap tingkat kepuasan pelanggan untuk memastikan keefektifan kami dalam memenuhi kebutuhan klien dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya peningkatan kegiatan operasional Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga memiliki inisiatif untuk mendorong budaya perbaikan berkesinambungan melalui program CINTA (Continuous Improvement N Target Achievement). Program ini merupakan sistem penghargaan yang dirancang khusus untuk mendorong karyawan berinovasi dan berinisiatif untuk perubahan positif di bisnis kami.

Petrosea’s quality policy involves employees at all levels. A culture of personal responsibility and learning is essential for the success of a quality management system. And it is reinforced through ISO 9001:2008 and accountable risk management to meet our corporate performance requirements. We measure and monitor customer satisfaction to ensure the meeting of customer needs is foremost in the operational activities of the Company.

In addition, the Company has shown initiative to encourage continuous improvement culture through the CINTA (Continuous Improvement N Target Achievement) program. This is a reward system that encourages employees to be innovative and take the initiative for positive change within our business.

74 75PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

MANAJEMEN ASET ASSET MANAGEMENT

Pada tahun 2014, Asset Management Group (AMG) telah melaksanakan beberapa kegiatan yang tercantum dalam rencana usaha, termasuk melaksanakan hasil evaluasi dan melaksanakan tahapan dasar pengembangan di 2015.

TINDAK LANJUT PROSES TELAAH INTERNAL

AMG telah melaksanakan kajian internal yang meliputi persoalan dasar dari monitoring performance sekaligus menerapkan standardised performance monitoring untuk perawatan alat berat di seluruh lokasi proyek. Tujuannya adalah untuk menetapkan benchmark dan memudahkan penentuan kinerja.

PROYEK SUPPLY CHAIN TRANSFORMATION (SCT) DAN STANDARISASI SUMBER DATA

Sebagai tindak lanjut dari proyek SCT, di tahun 2014 telah dilaksanakan rapat koordinasi mingguan di antara seluruh karyawan di semua lokasi kerja, yaitu di Jakarta, Balikpapan, dan project sites. Proses yang terintegrasi ditunjukkan dengan membaiknya indikator statistik unit dan semakin menurunnya tingkat masalah terkait ketersediaan suku cadang. Langkah selanjutnya, AMG berkomitmen untuk melaksanakan standarisasi sumber data bagi monitoring performance perawatan unit.

Di akhir 2014, unit kerja yang bertanggung jawab untuk mengolah dan menyediakan data, telah di bentuk dan terpusat di Kantor Pusat Jakarta.

KANTOR DAN WORKSHOP YANG TERINTEGRASI

Untuk meningkatkan komunikasi dan efektifitas workflow, AMG akan mengintegrasikan kantor dan workshop regional di Balikpapan. Lokasi kantor dan TGB workshop yang terintegrasi menempati lahan seluas ±4 Ha, dengan fasilitas pendukung di antaranya gedung perkantoran, workshop perawatan, ruang pelatihan dan sarana pendukung lainnya.

Sebagai langkah strategis korporasi, investasi ini diyakini akan lebih meningkatkan efisiensi workflow di kantor operasional pusat dan workshop alat berat. Selain itu, dengan mengintegrasikan pusat pelatihan internal maka sekaligus menunjukkan keseriusan upaya pengembangan yang berkelanjutan.

In 2014, Asset Management Group (AMG) has completed a number of key business plan initiatives including reviewing and preparing the initial stage of improvement in 2015.

FOLLOW UP INTERNAL ASSESSMENT PROCESS

AMG had completed an internal assessment program covering key management issues on performance monitoring and implemented standardised performance monitoring on heavy equipment maintenance at all project sites. The ultimate goal is to set the benchmark and simplify performance measurement.

SUPPLY CHAIN TRANSFORMATION (SCT) PROJECT & STANDARDISED DATA SOURCE

To follow up the SCT project, in 2014 weekly coordination meetings have been conducted between all related departments involving all concerned people from every location, Jakarta, Balikpapan and project sites. An integrated process had resulted in increasing positive performance trends and decreasing problem levels or issues on the availability of parts and components. Going forward, AMG is committed to standardise the data source to monitor maintenance performance.

In the end of 2014, a working unit responsible for processing and providing data has been setup and is centralised at the Jakarta Head Office.

INTEGRATED OFFICE AND WORKSHOP

To improve communication and workflow effectiveness, AMG will integrate Balikpapan regional office and TGB workshop. The location of the integrated office and workshop is on a ±4 Ha area, complete with support facilities, for example; office building, maintenance workshop, training center and other supporting infrastructures.

As a strategic corporate action, this investment will increase workflow efficiency at both central operation office & heavy equipment workshop. Furthermore, by integrating the internal training center, it confirms the level of commitment for continuous improvement.

KAJIAN STRATEGI PERAWATAN & DAUR HIDUP ASET

AMG telah dan terus melaksanakan evaluasi atas strategi pemeliharaan dan daur hidup aset. Tujuan utamanya adalah pengelolaan manajemen biaya yang optimal, untuk menjamin aset selalu siap dioperasikan dan memiliki kemampuan daya saing.

Dalam kondisi saat ini, daya saing operasional Perusahaan di sektor energi sangat penting untuk ditingkatkan dengan cara memaksimalkan reabilitas peralatan menggunakan biaya yang seminimum mungkin.

PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

Seiring dengan implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Perusahaan yang menggunakan System Applications and Products (SAP) pada tahun 2014, juga telah dimulai implementasi AMT sebagai tool penting untuk memonitor dan melaksanakan estimasi biaya aset yang lebih akurat dan cepat.

EFISIENSI BIAYA

Kinerja keuangan AMG terus membaik, biaya perawatan alat berat yang dikeluarkan terhitung 7% lebih kecil dibanding anggaran. Ini tercapai berkat kerja keras seluruh tim selama 12 bulan terakhir untuk memperbaiki struktur, pembuatan dan implementasi sistem/laporan, pelatihan, strategi dan pengelolaan anggaran. Yang terpenting, tim di lokasi bersedia melakukan efisiensi biaya, menjalankannya dengan sungguh-sungguh dan mengerti mengapa efisiensi biaya diperlukan.

ASSET LIFE CYCLE & MAINTENANCE STRATEGY REVIEW

AMG has and is continuously conducting evaluation on the life cycle & maintenance strategy for major asset fleets. The primary objective is to maximize asset availability, reliability and competitiveness.

In the current condition, it is very important to increase the Company’s competitiveness in energy sector by ensuring maximum equipment reliability at minimum cost.

SYSTEM ADJUSTMENT & IMPROVEMENT

In conjunction to the implementation of the Company’s Enterprise Resource Planning (ERP) system using System Applications and Products (SAP) in 2014, the implementation of AMT as an important tool to monitor and estimate asset maintenance cost more accurately and faster, was also completed.

COST EFFICIENCY

The financial results of the AMG have continued to improve, to be 7% below budget YTD is testament to the hard work put in by all over the last 12 months to improve structure, systems/reporting development and implementation (providing support and visibility), training, strategy and budget management. Most importantly the willingness of the site teams to take on board the responsibility for costs, to focus and understand the push for cost efficiency.

76 77PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

MANAJEMEN SUPPLY CHAIN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Proses transformasi Manajemen Supply Chain (SCM) di Petrosea yang dilaksanakan sepanjang 2014 dengan penataan dan perancangan kembali proses bisnis, struktur organisasi dan strategi SCM, telah membentuk kerangka kerja dan prosedur pengelolaan supply chain yang terintegrasi dari hulu hingga hilir di seluruh area operasional proyek Perusahaan.

Seluruh perubahan yang signifikan mencakup implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi dengan menggunakan Systems, Applications & Products (SAP) yang go live pada bulan Juli 2014, disertai perbaikan berkelanjutan di seluruh fungsi SCM.

Selain itu, juga dilakukan penyelarasan pengadaan barang dan jasa, manajemen kontrak, serta manajemen persediaan dan logistik, yang bertujuan untuk meraih operational excellence menggunakan teknologi dan best practice SCM terkini.

Di lain sisi, sebagai bagian dari pengembangan sistem yang berkelanjutan, SCM juga mulai merumuskan pengembangan sistem integrasi business to business (B2B) dengan beberapa mitra kerja yang bertujuan untuk menciptakan paperless & otomatisasi e-Transaction dari proses e-PO sampai e-Invoice.

MANAJEMEN MATERIAL

Perubahan sistem pembelian dengan pengefektifan manajemen persediaan untuk unit kerja di proyek pertambangan menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam perencanaan pembelian barang.

Nilai persediaan yang sebelumnya berada di angka US$ 8 juta turun menjadi US$ 5 juta, disertai peningkatan turnover dari 3,29 ke 6,78 dan normalisasi item katalog dari 120 ribu ke 43 ribu.

Adapun fokus perbaikannya sebagai berikut :• Peningkatan perencanaan permintaan (Pull, Push,

Hybrid)• Meningkatkan turnover• Meningkatan akurasi persediaan• Optimalisasi biaya penyimpanan stok

LOGISTIK

Target optimalisasi biaya logistik dan leadtime telah menghasilkan peningkatan yang signifikan. Sistem konsolidasi dengan main hub yang berada di Balikpapan untuk pengiriman barang ke seluruh area operasional Perusahaan dan peningkatan tonase telah menekan biaya per ton dari US$ 14,0 menjadi US$ 9,01.

Throughout 2014, the transformation of the Supply Chain Management (SCM) process was undertaken at Petrosea by restructuring and redesigning business processes, organizational structure and SCM strategy which introduce supply chain best practices framework and management procedure from upstream to downstream in all operational areas.

All significant improvements included the integration of the Enterprise Resource Planning (ERP) system using Systems, Applications & Products (SAP), which went live in July 2014, along with continuous improvement effort within all SCM functions.

The alignment of procurement, contract management, inventory management and logistics was also done to achieve operational exellence using the latest applicable technologies and best practices.

In addition, as part of our approach for sustainable development, SCM began to formulate the development of a business to business (B2B) integration system with several business partners to create a paperless and automated e-Transaction, from the e-PO to the e-Invoice process.

MATERIALS MANAGEMENT Changes made to the purchasing system by improving an effective inventory management system at our mining projects significantly improved the effectiveness of mining purchasing planning.

Inventory value, previously US$ 8 million, decreased to US$ 5 million, with an increase in turnover from 3.29 to 6.78 and normalized catalog items from 120 thousand to 43 thousand.

Main focus for improvement are as follow:• Improved demand planning (Pull, Push, Hybrid)• Improved turnover• Improved inventory accuracy• Optimalization of inventory holding cost

LOGISTICS

Shipping cost and leadtime optimization has significantly improved Consolidation shipment strategy with main hub in Balikpapan to all Company’s operation area has reduced total shipping cost per ton from US$ 14.0 to US$ 9.01.

The strategy adopted is as follows:• Improved utilization of shipment consolidation• Improved article checks • Optimized cost of freight per ton• Integrated freight services• Maintaining a right sized organization• Real time data processing & paperless

e-Transactions

PROCUREMENT AND CONTRACT MANAGEMENT

With applying of a collaborative sourcing and a category management strategy, source of supplies and products in 2014 were rationalized according to the operational requirements of the Company. Using the Total Cost of Ownership (TCO) method for major category such as tires, lubricants, diesel fuel, Ground Engaging Tools (GET), and other minor categories, has achieved cost savings of US$ 5,983,894.

The following steps have been applied in 2014 and will continue to be improved in 2015:

• Improved strategic sourcing• Collaborative and direct sourcing• Category management• Supplier relationship management• Contract risk mitigation• Allignment with other functions within SCM

network to improve total landed cost

Fokus perbaikan adalah sebagai berikut:• Meningkatkan pengiriman konsolidasi untuk

semua area operasional Perusahaan• Memperbaiki akurasi pengecekan barang• Memperbaiki biaya pengangkutan per ton• Jasa angkutan terpadu• Menjaga organisasi yang sesuai kebutuhan• Pengolahan data secara real time dan

e-Transaction yang paperless

PENGADAAN & PENGELOLAAN KONTRAK

Penerapan strategi collaborative sourcing dan category management pada tahun 2014 telah meningkatkan rasionalisasi source of supply dan produk yang sesuai dengan keperluan operasional Petrosea. Dengan metode peningkatan Total Cost of Ownership (TCO) untuk kategori pokok seperti ban, pelumas, bahan bakar solar, Ground Engaging Tools (GET), dan kategori minor lainnya telah menghasilkan penghematan biaya sebesar US$ 5.983.894.

Berikut langkah-langkah yang telah dijalankan di 2014 dan akan terus ditingkatkan di 2015:

• Memperbaiki strategic sourcing• Pembelian yang kolaboratif dan langsung• Manajemen pengkategorian • Manajemen hubungan dengan pemasok • Mitigasi resiko kontrak• Bekerjasama dengan divisi lain yang termasuk

lingkup SCM untuk memperbaiki biaya keseluruhan

78 79PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Petrosea sukses mengimplementasi SAP melalui proyek INSPIRE (INtegrated Strategic Platform for Infrastructure Resources & Energy Services), yang telah go live pada tanggal 7 Juli 2014, sekaligus menandakan bahwa SAP secara resmi mulai digunakan sebagai sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Perusahaan.

Proyek ini memerlukan waktu kurang lebih 18 bulan untuk mengimplementasikan SAP (SAP ECC 6.0), meliputi tujuh modul untuk mendukung berbagai transaksi dan proses bisnis di area finance, controlling, project system, supply chain management, plant maintenance dan sales & distribution.

SAP membantu Petrosea untuk mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis operasional, serta memungkinkan adanya standarisasi proses bisnis dan data di seluruh lokasi kantor dan proyek. Selain itu, Petrosea dapat lebih fokus pada operasional dan strategi, ditunjang dengan sistem pelaporan yang efektif, cepat dan akurat sehingga meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.

Petrosea successfully implemented SAP through the INSPIRE (INtegrated Strategic Platform for Infrastructure Resources & Energy Services) project, which went live on July 7th 2014 and officially launched SAP as the Company’s Enterprise Resource Planning (ERP) system.

This project took about 18 months to implement SAP (SAP ECC 6.0), consisting of seven modules to support various transactions and business processes in the areas of finance, controlling, project system, supply chain management, plant maintenance and sales & distribution.

SAP helps Petrosea to integrate all operational business functions, enabling us to standardize business processes and data at all office and project locations. Furthermore, Petrosea can focus on operations and strategy, supported by an effective, quick and accurate reporting system, resulting in work efficiency and productivity.

IMPLEMENTASI SAPSAP IMPLEMENTATION

80 81PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

SEKILAS TENTANG KINERJA PERUSAHAAN

Sumber pendapatan utama Perusahaan (2014: 84,6% dan 2013: 86,7%) diperoleh dari kontrak pertambangan, khususnya pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) melalui kontrak jangka panjang dengan perusahaan terkemuka pemilik konsesi tambang di Kalimantan. Selebihnya pendapatan berasal dari jasa ke pihak ketiga di industri minyak dan gas bumi yang dilakukan di Petrosea Offshore Supply Base (POSB), serta Jasa Rekayasa & Manajemen Proyek (EPM).

Pendapatan dari kontrak pertambangan mengalami penurunan 5,8% menjadi US$ 294,2 juta, yang disebabkan oleh penurunan volume pengupasan lapisan tanah penutup sekitar 7% dibandingkan tahun lalu. Namun demikian proyek Adimitra Baratama Nusantara (ABN) beserta Indomining dan Kideco Jaya Agung (KJA) mencatat kenaikan masing masing sebesar 74.3% dan 15.2%. Perusahaan melaksanakan jasa pertambangan di beberapa proyek tambang, yaitu Adimitra Baratama Nusantara (ABN), Gunung Bayan Pratama (GBP), Kideco Jaya Agung (KJA) dan Santan Batubara (SBB).

Pendapatan Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dari jasa yang diberikan pada industri minyak dan gas mengalami peningkatan sebesar 7,6 % dibandingkan tahun lalu, menjadi US$ 35,6 juta. POSB menyumbang 10,2% dari total pendapatan Perusahaan.

Pendapatan dari jasa Rekayasa dan Manajemen Proyek mengalami peningkatan 23,2% dibandingkan dengan tahun lalu, menjadi US$ 18,2 juta. Pendapatan EPM menyumbang 5,2% dari total pendapatan Perusahaan, sebagian besar berasal dari proyek pekerjaan konstruksi jalan pertambangan di Tabang.

COMPANY PERFORMANCE OVERVIEW

The Company’s primary source of revenue (2014: 84.6% and 2013: 86.7%) came from removal of overburden under long term coal mining contract with leading coal mine concession holders in Kalimantan. The remainder of revenue was earned from providing a range of services to oil and gas sector companies through our Petrosea Offshore Supply Base (POSB), and Engineering & Project Management (EPM) services.

Revenue from contract mining decreased by 5.8% to US$ 294.2 million, caused by a decrease in the volume of overburden removal by 7% compared to last year. However, Adimitra Baratama Nusantara (ABN) including Indomining and Kideco Jaya Agung (KJA) projects witnessed a significant increase of 74,3% and 15,2% respectively. The Company performs services in several mining projects, namely Adimitra Baratama Nusantara (ABN), Gunung Bayan Pratama (GBP), Kideco Jaya Agung (KJA) and Santan Batubara (SBB).

Revenues from Petrosea Offshore Supply Base (POSB) service to oil and gas industry increased by 7.6% compared to last year, at US$ 35.6 million. POSB service revenues accounted for 10.2% of total Company revenue.

Revenue from Engineering & Project Management services (EPM) increased by 23.2% compared to last year, at US$ 18.2 million. EPM revenue accounted for 5.2% of total Company revenue, primarily from Tabang haul road construction project.

Dalam laporan ini kami meninjau hasil dua tahun terakhir secara komparatif, untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dari key trend dan perkembangan yang berkaitan dengan kondisi pasar, strategi dan kinerja bisnis.

In this report we review the last two years results on a comparative basis, in order to provide a better understanding of key trends and developments relating to conditions in our markets, our strategy and business performance.

ANALISA KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS

82 83PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

LABA KOTOR

Perusahaan mencatat laba kotor masing-masing US$ 66,6 juta dan US$ 90,9 juta pada tahun 2014 dan 2013, atau turun sebesar 26,8%. Marjin laba kotor berkurang, yaitu menjadi 19,1% dari 25,3% pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan Perusahaan khususnya di sektor pertambangan serta adanya renegosiasi kontrak dengan klien.

BEBAN LANGSUNG

Beban langsung Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 4,5% pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan biaya peralatan dan operasi alat berat.

BEBAN ADMINISTRASI

Beban administrasi mengalami penurunan sebesar 6,9% menjadi US$ 26,5 juta pada tahun 2014 dibanding tahun 2013 yang tercatat sebesar US$ 28,5 juta. Penurunan ini merupakan hasil dari program efisiensi yang dilakukan oleh Perusahaan sepanjang tahun 2014, diantaranya penghematan dari beban pegawai, sewa, perjalanan dinas dan biaya konsultan.

LABA OPERASI

Dibanding tahun 2013, laba operasi berkurang sebesar 35,8% menjadi US$ 40,1 juta. Hal ini diantaranya disebabkan oleh volume pertambangan dan laba kotor yang lebih rendah sebagaimana diterangkan di atas dan diimbangi sebagian dengan penurunan beban administrasi.

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

Laba bersih setelah pajak (jumlah pendapatan komprehensif ) tahun 2014 turun menjadi US$ 2,3 juta atau setara US$ 0,0022 per lembar saham. Hal ini disebabkan oleh penurunan laba operasi, penyesuaian pajak tahun sebelumnya dan diimbangi sebagian oleh penurunan beban bunga sebagai hasil dari pelaksanaan pengelolaan kewajiban grup Perusahaan.

GROSS PROFIT

The Company recorded a gross profit of US$ 66.6 million and US$ 90.9 million for 2014 and 2013 respectively, representing a decrease of 26.8%. Gross profit margin at 19.1% was lower than the previous year of 25.3%. The decrease resulted from lower revenue in mining sector and renegotiation of contracts with the existing clients.

DIRECT COSTS

Direct costs increase by 4.5% in 2014 compared to the previous year. Contributing factors were an increase in cost of plant and equipment operation.

ADMINISTRATION EXPENSES

Administration expenses decreased by 6.9% to US$ 26.5 million in 2014 compared to US$ 28.5 million in 2013. These improvements are the result of efficiency program conducted during 2014 on salaries and wages, rents, business travel and professional fees.

OPERATING PROFIT

Compared to 2013, operating profit lower by 35.8% at US$ 40.1 million. The reason is primarily due to lower mining volume and gross profit as explained above and partially offset by lower administration expense.

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

Net income after tax (total comprehensive income) for the year 2014 decreased to US$ 2.3 million or US$ 0.0022 earnings per share. This is due to lower operating profit, tax correction prior year and partially offset by lower interest expense as a result of group-wide liability management exercise.

Kontrak Pertambangan / Contract MiningPendapatan / Revenues

BAURAN PENDAPATAN / REVENUE MIX

2014

2013

PENDAPATAN TAHUN 2014REVENUE IN 2014

Jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun 2014 mengalami penurunan 3,4% menjadi US$ 348,0 juta (2013: US$ 360,1 juta), terutama disebabkan oleh penurunan volume pengupasan lapisan tanah penutup sekitar 7% dibandingkan tahun lalu dan diimbangi sebagian dengan kenaikan pendapatan dari EPM dan POSB.

Total revenue for the year 2014 was lower by 3.4% to US$ 348.0 million (2013: US$ 360.1 million), mainly driven by the decline in volume of overburden removal by 7% compared to the previous year and partially offset by higher revenue from EPM and POSB.

84 85PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Rasio Pinjaman terhadap Modal

Membaiknya rasio pinjaman terhadap modal dari 1,15 menjadi 1,01 dihasilkan dari penyelesaian liabilitas sewa pembiayaan yang jatuh tempo pada tahun 2014 sebesar US $ 47,3 juta.

Interest Coverage Ratio

Interest coverage ratio membaik sebesar 77,4% dari 4,94 kali ke 8,76 kali.

Rasio Pinjaman terhadap EBITDA

Rasio Pinjaman terhadap EBITDA membaik dari 1,90 kali menjadi 1,80 kali dibandingkan dengan 31 Desember 2013.

EKUITAS DAN DIVIDEN

Penurunan ekuitas 2% menjadi US$ 192,8 juta pada tanggal pelaporan disebabkan oleh pembayaran dividen untuk tahun 2013 pada tahun 2014.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 30 April 2014, pemegang saham Perusahaan memberikan persetujuan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun 2013 sejumlah US$ 7 juta atau US$ 0,00694 per lembar saham. Dividen dibayarkan pada tanggal 14 Juli 2014.

Pembagian dividen selama tiga tahun terakhir adalah:

Tahun Buku/Financial Year

Tanggal Dibayarkan/Date Paid

Dividen Tunai per Lembar Saham (Rp)/

Cash Dividend per Share (Rp)

Jumlah Lembar Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Subscribed and Paid-up Shares

2013 14 Juli 2014 / 14 July 2014 81,88 (Final) 1.008.605.000 lembar / shares

2012 30 Agustus 2013 / 30 August 2013 72,53 (Final) 1.008.605.000 lembar / shares

2011 7 Mei 2012 / 7 May 2012 191,9 (Final) 1.008.605.000 lembar / shares

ARUS KAS

Meskipun laba operasi turun menjadi 35,8% dibandingkan dengan tahun lalu, kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi adalah US$ 90,9 juta, sedikit lebih rendah sebesar 1,92% dibanding 2013 yang merupakan hasil dari perbaikan manajemen modal kerja.

Debt to Equity Ratio

Improved Debt to Equity ratio from 1.15 to 1.01 with the settlement of the lease liability maturing in 2014 of US$ 47.3 million.

Interest Coverage Ratio

Interest coverage ratio improved by 77.4% from 4.94 times to 8.76 times.

Debt to EBITDA Ratio

The Debt to EBITDA ratio improved from 1.90 times to 1.80 times compare to 31 December 2013.

EQUITY AND DIVIDENDS

The decrease in equity by 2% to US$ 192.8 million at the reporting date which is a result of dividend payment for the year 2013 in year 2014.

Based on General Meeting of Shareholders (GMS) dated April 30th, 2014, the Company’s shareholders approved the distribution of cash dividends for 2013 amounting to US$ 7 million or US$ 0.00694 per share. Dividends were paid on July 14th, 2014.

Dividend payments for the last three years:

CASH FLOW

Despite lower operating profit by 35.8% compare to last year, the cash generated from the operating activities is US$ 90.9 million, marginally lower by 1.92% vis-à-vis 2013 due to improved working capital management.

POSISI KEUANGAN – ASET

Aset lancar turun 6,2% menjadi US$ 176,8 juta, hal ini terutama disebabkan oleh realisasi piutang usaha dari klien kontrak pertambangan. Perusahaan masih tetap mampu menjaga posisi kas yang kuat sebesar US$ 65,4 juta atau naik sebesar 14,4% dibanding dengan tahun lalu.

Aset tidak lancar mengalami penurunan dari US$ 320,7 juta pada tahun 2013 menjadi US$ 290,9 juta pada tahun 2014 terutama disebabkan oleh akumulasi penyusutan dari alat-alat pertambangan dan penurunan pendapatan dari pengendalian bersama entitas, SBB.

Secara keseluruhan jumlah aset mengalami penurunan sebesar 8,2% di tahun 2014 menjadi US$ 467,7 juta.

POSISI KEUANGAN – LIABILITAS

Liabilitas lancar mengalami penurunan dari US$ 121,3 juta menjadi US$ 107,5 juta. Hal ini disebabkan oleh penyelesaian liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo di 2014 sebesar US$ 47,6 juta dan penurunan terhadap saldo hutang usaha kepada pihak ketiga 12% menjadi US$ 39,4 juta.

Liabilitas tidak lancar mengalami penurunan sebesar US$ 23 juta disebabkan oleh reklasifikasi kewajiban sewa pembiayaan jangka panjang menjadi jangka pendek.

Secara keseluruhan, total pinjaman turun menjadi US$ 194,2 juta dari US$ 231,2 juta di tahun 2013, yang meliputi US$ 22,8 juta fasilitas modal kerja jangka pendek dari PT Bank ANZ Indonesia dan Citibank, US$ 118,9 juta pinjaman jangka panjang dari Indika Capital, dan liabilitas sewa pembiayaan untuk pembelian alat berat sebesar US$ 52,5 juta.

Keseluruhan jumlah liabilitas turun sebesar 11,8% dari US$ 311,7 juta menjadi US$ 274,9 juta pada 31 Desember 2014. SOLVENCY

Kemampuan Perusahaan untuk membayar hutang dapat dianalisis dengan tiga indikator, yaitu rasio pinjaman terhadap modal, interest coverage ratio dan rasio pinjaman terhadap EBITDA.

FINANCIAL POSITIONS - ASSETS

Current assets decrease by 6.2% to US $ 176.8 million, primarily due to collection of account receivable from contract mining clients. Company still maintained a strong cash balance of US$ 65.4 million with an increase of 14.4% compared to last year.

Non-current assets decreased from US$ 320.7 million in 2013 to US$ 290.9 million in 2014, primarily with increase in accumulated depreciation from mining equipment fleet and the effect of declining contribution from the jointly controlled entity, SBB.

In overall, total assets decreased by 8.2% in 2014 to US$ 467.7 million.

FINANCIAL POSITIONS - LIABILITIES

Current liabilities decreased from US $ 121.3 million to US $ 107.5 million. This was mainly caused by payment of lease liabilities maturing in 2014 of US$ 47.6 million and a decrease in accounts payable to third parties by 12% to US $ 39.4 million.

Non-current liabilities decrease by US$ 23 million mainly due to reclassification of long-term finance lease liabilities to short term.

In overall, total debt decrease to US$ 194.2 million from US$ 231.2 million in 2013, which comprises of a US$ 22.8 million short-term working capital facility provided by PT Bank ANZ Indonesia and Citibank, a long-term intercompany loan from Indika Capital in the amount of US$ 118.9 million and lease liabilities amounting to US$ 52.5 million.

Overall total liabilities decreased by 11.8% from US$ 311.7 million to US$ 274.9 million as of December 31, 2014.

SOLVENCY

The Company’s capability to pay debt can be analyzed by three indicators: Debt to equity ratio, interest coverage ratio and debt to EBITDA ratio.

86 87PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat 53% mencapai US$ 38,7 juta dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini disebabkan oleh penggantian alat pendukung operasi minyak dan gas serta penggantian komponen alat pertambangan.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan turun 20,4% menjadi US$ 44 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan pembayaran liabilitas sewa pembiayaan

Secara keseluruhan Perusahaan berhasil mempertahankan saldo kas yang kuat sebesar US$ 65,4 juta, naik 14,4% dibanding dengan tahun sebelumnya.

BELANJA MODAL

Perusahaan membukukan belanja modal sebesar US$ 44,3 juta pada tahun 2014 dan US$ 31,6 juta pada tahun 2013. Belanja modal pada periode pelaporan digunakan untuk penggantian alat pendukung operasi minyak dan gas serta penggantian komponen alat pertambangan.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN

Perusahaan telah menerima surat dari Pertamina tertanggal 2 Maret 2015, dimana Pertamina pada prinsipnya setuju untuk melakukan perjanjian baru untuk memperpanjang sewa lahan Tanjung Batu yang akan berakhir pada 1 Februari 2016.

Net cash used in investing activities increased by 53%, reaching US$ 38.7 million compared to last year. This increase was caused by purchase of replacement equipment for oil and gas services and component replacement for existing mining equipment.

Net cash used in financing activities decreased by 20.4% to US$ 44 million. This was due to lower finance lease liability payments.

Overall, the Company succeeded in maintaining strong cash balance of US$ 65.4 million which is an increase of 14.4% over last year.

CAPITAL EXPENDITURES

The Company capital expenditure for 2014 and 2013 was US$ 44.3 million and US$ 31.6 million, respectively. Capital expenditure during these periods was due to purchase of replacement equipment for oil and gas services and component replacement for existing mining equipment.

MATERIAL EVENTS AFTER THE REPORTING DATE

The Company has received a letter from Pertamina dated March 2nd, 2015, wherein Pertamina has in principle agreed to enter into a new agreement to extend Tanjung Batu land rental in the due course which is up for expiry on February 1st, 2016.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENDAHULUAN / INTRODUCTION

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN /

GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE

PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN / SHAREHOLDERS OF THE COMPANY

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM / GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

SIFAT HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG

SAHAM UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI / NATURE OF AFFILIATE RELATIONSHIP AMONG

MEMBER OF BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIONERS AND MAJOR SHAREHOLDER AND/

OR CONTROLLER

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS

KOMITE AUDIT / AUDIT COMMITTEE

KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN / GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE

KOMITE RISIKO & INVESTASI MANAJEMEN / RISK & INVESTMENT MANAGEMENT COMMITTEE

KOMITE HUMAN CAPITAL / HUMAN CAPITAL COMMITTEE

SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARY

INTERNAL AUDIT / INTERNAL AUDIT

AUDIT EKSTERNAL / EXTERNAL AUDIT

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN / CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

KEBIJAKAN PERUSAHAAN / COMPANY POLICY

KODE ETIK / CODE OF ETHICS

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN / WHISTLEBLOWING SYSTEM

LITIGASI PERUSAHAAN / COMPANY LITIGATION

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN /

ACCESS TO INFORMATION AND COMPANY DATA

5

90 91PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENDAHULUAN

Perusahaan berkomitmen untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dengan mengadopsi Asean Corporate Governance Scorecard (ACGS) pada tahun 2014 ini, selain pada pedoman berperilaku dan pendelegasian wewenang yang telah berlaku di Perusahaan.

Dalam mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan dalam jangka panjang, Perusahaan berlandaskan pada asas-asas Tata Kelola Perusahaan yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi serta kewajaran dan kesetaraan secara konsisten dan berkelanjutan dalam semua aspek operasional maupun pada tingkat manajemen.

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta tujuan Perusahaan, Perusahaan berkomitmen dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang bertujuan untuk:

1. Membangun sistem internal Perusahaan dengan menerapkan asas-asas transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, keadilan dan kesetaraan di dalam kegiatan dan manajemen usaha Perusahaan.

2. Membantu meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan melalui tata kelola yang jelas dan transparan, hati-hati, serta patuh terhadap undang-undang yang berlaku, juga pengambilan keputusan oleh Perusahaan yang berdasarkan profesionalisme, integritas dan objektivitas.

INTRODUCTION

The Company is committed to apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) by adopting the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) in 2014, in addition to its own Code of Conduct and Delegation of Authority.

In optimizing value for shareholders and stakeholders in the long term, the Company has implemented the principles of Good Corporate Governance, which are transparency, accountability, responsibility, independence and fairness consistently and continuously in all aspects of operations as well as at the management level.

To support the achievement of the vision and mission and objectives of the Company, the Company is committed to implement GCG which aims to:

1. Develop internal Company systems by applying principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness & equality for its operations and business management.

2. Increase performance and competitiveness of the Company by employing clear, transparent and prudent governance and make decisions based on professionalism, integrity and objectivity.

Dalam kondisi bisnis yang penuh dengan gejolak dan fluktuasi di sepanjang tahun ini, penting bagi Perusahaan untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan agar Perusahaan mampu bertahan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

In uncertain business conditions this year, it is important for the Company to adhere to the principles of Corporate Governance to be able to sustain value for shareholders and stakeholders.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk pemegang saham, karyawan, dan rekanan serta komunitas di mana Perusahaan beroperasi melalui batasan yang jelas terkait pelaporan internal, konflik kepentingan, dan menghindari dominasi elemen tertentu melalui keadilan dan kesetaraan serta tanggung jawab sosial.

4. Meningkatkan daya saing Perusahaan secara nasional maupun internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi kepada Perusahaan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

Petrosea sebagai perusahaan terbuka yang berdasarkan pada ketentuan anggaran dasar dan peraturan di bidang perusahaan terbatas juga harus menyesuaikan dengan peraturan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Dalam memastikan bahwa seluruh kegiatan usaha Perusahaan dilakukan dan dilaksanakan dengan baik, Perusahaan menetapkan struktur dan kebijakan tata kelola sebagai acuan bagi setiap organ Perusahaan.

Sebagaimana Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas (UUPT), anggaran dasar Perusahaan dan peraturan di bidang pasar modal yang berlaku mensyaratkan bahwa organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Fungsi yang dijalankan oleh masing-masing organ tersebut harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN

Semua saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan adalah saham atas nama pemiliknya. Perusahaan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik satu saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam daftar pemegang saham Perusahaan. Pemilik saham dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada anggaran dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Create a condusive working environment for shareholders, employees, partners and communities where the Company operates through clear guidelines regarding internal reporting, conflict of interest and avoid domination of certain elements by adopting policies emphasizing fairness, equality and social responsibility.

4. Improve the Company’s competitiveness nationally and internationally, in order to gain greater trust from the market that will enable it to attract investment and drive national economic growth.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE

Petrosea as a public listed company based on the articles of association and company law must also comply with capital market and other prevailing laws and regulations. In ensuring that all business activities of the Company are carried out and executed well, the Company follows a well-established governance structure and policies, as reference for each part of the Company.

With reference to Law No. 40 of 2007 regarding a Limited Liability Company, as required by its articles of association and prevailing capital market regulations, the Company should comprise of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. The function executed by each organ should comply with the prevailing regulations.

SHAREHOLDERS OF THE COMPANY

All shares issued by the Company are shares of the owner. The Company only acknowledges a person or legal entity as a share owner, example the person or legal entity whose name is listed as the shareholder in the Company’s share register. Shareholders should comply with the articles of association and all resolutions taken by the GMS and other prevailing rules and regulations.

92 93PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Perusahaan dalam hal ini menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek Perusahaan yang bertugas dalam melaksanakan pencatatan kepemilikan efek dan secara berkala memberikan pengkinian laporan kepada Perusahaan.

Dokumen yang disampaikan oleh PT Datindo Entrycom setiap bulannya kepada Perusahaan, diantaranya:1. Daftar komposisi denominasi surat saham.2. Daftar penyebaran saham.3. Daftar komposisi kepemilikan surat saham.4. Laporan kegiatan registrasi.5. Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih

dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh.6. Laporan kepemilikan saham - Direksi dan Dewan

Komisaris.7. DPS pengendali.8. Laporan bulanan kepemilikan saham emiten atau

perusahaan publik dan rekapitulasi yang telah dilaporkan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

I. PELAKSANAAN RUPS

RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan secara wajar, transparan dan untuk kepentingan Perusahaan dalam jangka panjang. RUPS juga merupakan salah satu organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UUPT dan/atau anggaran dasar.

Dalam pelaksanaannya, Perusahaan telah menyelenggarakan Paparan Publik sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 17 April 2014 dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 30 April 2014, bertempat di Lobby Lounge, Bimasena Klub – Dharmawangsa Hotel, Jl. Dharmawangsa Raya No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta 12160.

Perusahaan telah mengumumkan melalui surat kabar harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris perihal pemberitahuan RUPST pada tanggal 28 Maret 2014, panggilan pada tanggal 15 April 2014, ralat panggilan pada tanggal 16 April 2014 sebagai undangan resmi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan serta telah dipublikasikan di dalam situs Perusahaan.

The Company has appointed PT Datindo Entrycom as the Company’s Share Registrar to register share ownership and to regularly update reports to the Company.

Documents submitted by PT Datindo Entrycom each month include :

1. List of compensation of shares.2. List of share deployment .3. List of composition of ownership share certificates.4. Registration activity report.5. Stock ownership of 5% or more of the shares

issued and fully paid.6. Shareholding report - Board of Directors and

Board of Commissioners.7. List of controlling shareholders.8. Monthly report of shareholders of public

companies and recapitulation that have been reported.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

I. IMPLEMENTATION OF GMS

GMS is a forum for shareholders to make decisions fairly, transparently and in the interests of the Company in the long term. GMS is also one of the organs of the Company that have the authority not granted to the Board of Directors or Board of Commissioners within the limits specified in the Company Law and/or articles of association.

The Company has conducted a Public Expose on April 17th, 2014 and a Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on April 30th, 2014 at the Lobby Lounge, Bimasena Club - Dharmawangsa Hotel, Jl. Dharmawangsa Raya No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta 12160.

The Company made announcements in the daily newspapers Bisnis Indonesia and Investor Daily in Indonesian and English, concerning the AGMS notification on March 28th, 2014, the AGMS invitation on April 15th, 2014, the AGM amended invitation on April 16th, 2014 as official invitations in accordance with the provisions of the articles of association of the Company and has been published in the Company’s website.

Agenda RUPST berdasarkan panggilan tersebut adalah:1. Persetujuan atas laporan tahunan Perusahaan,

laporan pertanggungjawaban Direksi Perusahaan dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan.

2. Pengesahan laporan keuangan yang memuat neraca dan perhitungan laba rugi Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013.

3. Persetujuan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013.

4. Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014.

5. Persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Catatan yang termuat pada panggilan adalah:1. Perusahaan tidak mengirimkan panggilan

tersendiri kepada masing-masing pemegang saham. Panggilan ini adalah merupakan undangan resmi kepada seluruh pemegang saham Perusahaan.

2. Para pemegang saham atau kuasa mereka yang akan menghadiri rapat tersebut diminta dengan hormat untuk membawa fotokopi KTP atau tanda pengenal diri lainnya dan fotokopi anggaran dasar terakhir untuk pemegang saham berbadan hukum, dan menyerahkan fotokopi surat-surat tersebut kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang rapat. Khusus untuk pemegang saham dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) diminta untuk memperlihatkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (KTUR) kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang rapat.

3. Yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat adalah:

a. Untuk saham-saham Perusahaan yang belum dimasukkan ke dalam penitipan kolektif hanyalah pemegang saham atau kuasanya yang sah, yang namanya tercatat dalam DPS Perusahaan pada tanggal 14 April 2014 pukul 16.00 WIB pada Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Datindo Entrycom.

b. Untuk saham Perusahaan yang berada dalam penitipan kolektif KSEI hanyalah pemegang saham yang tercatat dalam DPS Perusahaan pada tanggal 14 April 2014 pukul 16.00 WIB.

The following decisions were taken in the AGMS to:1. To accept the annual report of the Company,

accountability report of the Board of Directors and supervisory report of the Board of Commissioners.

2. To approve the Company’s balance sheet and profit & loss for the year ended December 31st, 2013 .

3. To approve the use of the Company’s net profit of for the fiscal year ended December 31st, 2013.

4. To appoint the Company’s public accountant to review the Company’s books ending December, 31st 2014.

5. To approve the composition changes of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Notes contained in the invitation:1. The Company does not send a separate invitation

to each of the shareholders. This invitation is a formal invitation to all shareholders of the Company.

2. The shareholders or their proxy that would attend the meeting are kindly requested to bring a photocopy of ID card or other personal identification and a copy of the article of association for legal entities shareholders, and submit a copy of those letters to the registration officer before entering the meeting room. For shareholders in collective custody PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) are required to show written confirmation for the meeting (KTUR) to the registration officer before entering the meeting room.

3. The right to attend or be represented at the meeting are:

a. For the shares of the Company that have not been put in a collective custody only shareholders or their proxies whose names are recorded in the Register of Shareholders of the Company on April 14th, 2014 at 16:00 pm at the Share Registrar, PT Datindo Entrycom.

b. For the Company’s shares in KSEI collective custody only shareholders registered in the Company share of register on April 14th, 2014 at 16:00 pm.

94 95PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

4. Pemegang saham dalam penitipan kolektif di KSEI yang bermaksud untuk menghadiri rapat harus mendaftarkan diri melalui anggota bursa atau bank kustodian pemegang rekening efek pada KSEI untuk mendapatkan KTUR.

5. a. Pemegang saham yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh kuasanya dengan menyerahkan surat kuasa tertulis yang sah dengan isi dan bentuk yang ditentukan oleh Direksi.

b. Para anggota Direksi, Dewan Komisaris serta karyawan Perusahaan dapat bertindak sebagai kuasa pemegang saham Perusahaan dalam rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam rapat tidak dihitung dalam pemungutan suara.

c. Formulir surat kuasa dapat diperoleh selama jam kerja di kantor pusat Perusahaan di Wisma Anugraha, Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta Selatan, atau di Biro Administrasi Efek Perusahaan – PT Datindo Entrycom, Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman Kav 34-35, Jakarta 10220.

d. Semua surat kuasa yang telah ditandatangani sebagaimana mestinya harus telah diterima oleh Direksi Perusahaan di kantor Perusahaan tiga hari sebelum tanggal rapat.

6. Sesuai ketentuan Pasal 21 ayat 4 Anggaran Dasar Perusahaan, laporan tahunan Perusahaan tersedia di kantor Perusahaan sejak tanggal panggilan dan bahan rapat dapat diperoleh para pemegang saham atas permintaan tertulis, dimana permintaan harus telah diterima oleh Direksi paling sedikit 14 hari sebelum sebelum tanggal rapat.

7. Untuk kelancaran dan ketertiban rapat, para pemegang saham atau kuasanya diharap telah berada di tempat rapat 30 menit sebelum rapat dimulai.

Keputusan RUPST Perusahaan telah diumumkan dalam media surat kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 2 Mei 2014 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta dipublikasikan di dalam situs Perusahaan, dimana hasil keputusan tersebut adalah:

1. a. Menerima baik laporan pengurusan Direksi dan pengawasan Dewan Komisaris mengenai jalannya Perusahaan dan tata usaha Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

4. Shareholders in collective custody at KSEI who intend to attend the Meeting must enroll through the Indonesia Stock Exchange members or Custodian bank account holders at KSEI to get written confirmation for the meeting (KTUR).

5. a. Shareholders who are unable to attend may be represented by proxy by submitting a written power of attorney valid with the content and form prescribed by the Board of Directors.

b. The members of the Board of Directors, Board of Commissioners and employees of the Company may act as a proxy of the Company’s shareholders at the Meeting, but their vote are not counted.

c. Proxy forms can be obtained during office hours at the Company’s head office at Wisma Anugraha, Jl. Taman Kemang No. 32B, South Jakarta, or in the Share Registrar - PT Datindo Entrycom, Puri Datindo - Wisma Sudirman, Jl. Sudirman Kav 34-35, Jakarta 10220.

d. Signed power of attornies must be received by the Board of Directors of the Company at the office three days prior to the meeting.

6. Pursuant to Article 21 paragraph 4 of the Company’s articles of association, the Company’s annual report is available at the office from the date of this invitation and the meeting materials made available to shareholders upon written request, that request must be received by the Board of Directors at least 14 days prior to the date of the meeting.

7. For meeting orderliness, the shareholders or their proxies are expected to attend 30 minutes before the meeting begins.

AGMS resolutions have been announced in the Bisnis Indonesia and Investor Daily newspapers on May 2nd, 2014 in Indonesian and English and published in the Company’s website. The following decisions were taken:

1. a. Received the management report of the Board of Directors and the supervisory report of the Board of Commissioners on the operations of the Company and administration of the Company for the financial year ended December 31, 2013.

b. Memberikan pembebasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi Perusahaan atas tugas pengurusan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tugas pengawasan Dewan Komisaris, dalam tahun 2013 sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan Perusahaan tahun buku 2013.

c. Menerima laporan tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

2. Mengesahkan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak Perusahaan, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sebagaimana diuraikan dalam Laporan No. GA114 0097 PTRO HA, tertanggal 5 Maret 2014.

3. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:

a. Untuk dibagikan sebagai dividen final sebesar US$ 7 juta untuk sejumlah 1.008.605.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar US$ 0,00694 per lembar saham berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal DPS yang berhak atas dividen final tahun buku 2013 (Recording Date).

b. Memberikan kuasa kepada Direksi untuk menentukan jadwal dan tata cara pembagian dividen final serta segala tindakan yang diperlukan untuk itu.

c. Sehubungan dengan pencapaian laba bersih tersebut, memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan manfaat khusus bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan. Dalam penetapan manfaat khusus ini, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Perusahaan.

d. Sisa laba bersih Perusahaan tahun 2013 akan dibukukan sebagai laba ditahan guna memperkuat permodalan Perusahaan.

b. Fully discharged (acquit et de charge) the Board of Commissioners of the Company for their supervisory duties and the Board of Directors of the Company for their management during the year 2013, insofar as those actions were reflected in the Financial Statements of the Company for the fiscal year 2013.

c. Accepted the Annual Report of the Company for the year ended December 31, 2013.

2. Approve the Company’s consolidated financial

statements of the Company and its Subsidiaries that comprises of consolidated statements of financial position, consolidated statements of comprehensive income, consolidated statements of changes in equity, consolidated statements of cash flows for the year ended December 31, 2013 as audited by public accountant office Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) with fairness opinion for all material aspects as describe in report No. GA114 0097 PTRO HA, dated March 5, 2014.

3. To approve the use of the Company’s Net Profit of for the fiscal year ended 31 December 2013 as follows:

a. To be paid out as final dividend of US$7 million for a total of 1,008,605,000 shares issued and paid up capital or US$ 0.00694 per share based mid rate of exchange between the Rupiah and the US Dollar set by Bank Indonesia on the Recording Date 2013.

b. To give authority to the Board of Directors to determine the schedule and procedures for granting the final dividend and any actions required.

c. The Company’s net profit will also be used for special benefits and to grant authority to the Board of Commissioners to determine special benefits, remuneration and bonuses for the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and employees as recommended by the Human Capital Committee of the Company to the Board of Commissioners.

d. The remaining net profit of the Company after deducting the final dividend will be booked as retained earnings to strengthen the capital of the Company.

96 97PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

4. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk kantor akuntan publik Perusahaan untuk memeriksa buku-buku Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya mengenai pengangkatan Kantor Akuntan Publik tersebut.

5. A. Menyetujui pengunduran diri: a. Richard Bruce Ness sebagai Presiden

Komisaris. b. Wishnu Wardhana sebagai Wakil

Presiden Komisaris. c. Pandri Prabono-Moelyo sebagai

Komisaris. d. Sriyanto sebagai Komisaris Independen. e. Eddy Junaedy Danu sebagai Presiden

Direktur. f. Alexei Jerome Garcia Jovellana sebagai

Direktur. g. Gregory Joseph Anderson sebagai

Direktur. h. Adrian Stewart sebagai Direktur.

B. Menyetujui untuk mengangkat: a. Eddy Junaedy Danu sebagai Presiden

Komisaris. b. Richard M. Harjani sebagai Komisaris. c. Richard Bruce Ness sebagai Presiden

Direktur. d. David Richard Gilbert sebagai Direktur.

Sehingga terhitung sejak ditutupnya RUPST ini hingga ditutupnya RUPST pada tahun 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris: a. Eddy Junaedy Danu sebagai Presiden Komisaris. b. M. Arsjad Rasjid P. M. sebagai Komisaris. c. Richard M. Harjani sebagai Komisaris. d. Simon F. Sembiring sebagai Komisaris

Independen. e. Albert Steven Budisusetija sebagai Komisaris

Independen.

4. Grant authority to the Board of Commissioners to appoint the Company’s public accountant office to review the Company’s books ending December, 31 2014 and grant authority to the Board of Directors to determine the amount of honorarium and other requirements of this appointment.

5. A. To approve the resignation of: a. Richard Bruce Ness as President

Commissioner. b. Wishnu Wardhana as Vice President

Commissioner. c. Pandri Prabono-Moelyo as Commissioner d. Sriyanto as Independent Commissioner. e. Eddy Junaedy Danu as President Director. f. Alexei Jerome Garcia Jovellana as

Director. g. Gregory Joseph Anderson as Director. h. Adrian Stewart as Director.

B. To Approve and appoints: a. Eddy Junaedy Danu as President

Commissioner. b. Richard M. Harjani as Commissioner. c. Richard Bruce Ness as President Director. d. David Richard Gilbert as Director.

Subsequently to the closing of the Annual General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors composition shall be as follows:

Board of Commissioners: a. Eddy Junaedy Danu as President Commissioner. b. M. Arsjad Rasjid P. M. as Commissioner. c. Richard M. Harjani as Commissioner. d. Simon F. Sembiring as Independent

Commissioner. e. Albert Steven Budisusetija as Independent

Commissioner.

Direksi: a. Richard Bruce Ness sebagai Presiden Direktur. b. Sudirman Said sebagai Wakil Presiden Direktur. c. Mochamad Kurnia Ariawan sebagai Direktur. d. Johanes Ispurnawan sebagai Direktur

Independen. e. David Richard Gilbert sebagai Direktur.

C. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menentukan pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi Perusahaan.

6. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan rapat ini.

Salah satu hasil keputusan RUPST telah diputuskan untuk membagikan dividen, Perusahaan telah melakukan pemberitahuan rencana pembagian dividen final tahun buku 2013 pada harian surat kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 5 Juni 2014 dan telah dipublikasikan di dalam situs Perusahaan.

Adapun penjelasan tata cara pembayaran dividen adalah sebagai berikut:

1. Dividen final tahun buku 2013 akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS Perusahaan (Recording Date) pada tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan/atau pemilik saham Perusahaan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan pada tanggal 1 Juli 2014.

2. Bagi pemegang saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI, pembayaran dividen final akan dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan kedalam rekening perusahaan efek dan atau bank kustodian pada tanggal 14 Juli 2014. Bukti pembayaran dividen final tahun buku 2013 akan disampaikan oleh KSEI kepada pemegang saham melalui perusahaan efek atau bank kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya.

Board of Directors: a. Richard Bruce Ness as President Director. b. Sudirman Said as Vice President Director. c. Mochamad Kurnia Ariawan as Director. d. Johanes Ispurnawan as Independent Director. e. David Richard Gilbert as Director.

C. Grant the power and authority to the Board of Directors to determine the roles and responsibilities of each member of the Board of Directors.

6. Grant the authority and power of attorney with substitution rights to the Board of Directors of Company to conduct all actions in relation with this Meeting including but not limited to make or request to be made and sign any deed in relation to this meeting resolutions.

One of the resolutions of the AGM to distribute a dividend, the Company has announced final dividend distribution plan of the financial year 2013 at the daily newspaper Bisnis Indonesia and Investor Daily on June 5th, 2014 and has been published in the Company’s website.

The resolutions include dividend distribution and the dividend payment procedures as follows :

1. Final dividend for full year 2013 will be distributed to the shareholders whose names are registered in the Recording Date as of July 1, 2014 until 16:00 pm and/or shareholders of the Company in the Sub-Account of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) at the close of trading on July 1st, 2014.

2. For shareholders whose shares are in KSEI, payment of the final dividend will be implemented through KSEI and will be distributed to the account of the company or the securities and custodian bank on July 14th, 2014. Proof of payment of final dividend for full year 2013 will be delivered by KSEI to the shareholders through a securities company or custodian bank where they have their account. As for shareholders whose shares are not included in KSEI final dividend

98 99PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI maka pembayaran dividen final akan ditransfer ke rekening pemegang saham.

3. Dividen final tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Jumlah pajak yang dikenakan akan menjadi tanggungan pemegang saham yang bersangkutan serta dipotong dari jumlah dividen final tahun buku 2013 yang menjadi hak pemegang saham yang bersangkutan.

4. Bagi pemegang saham yang merupakan wajib pajak dalam negeri yang berbentuk badan hukum yang belum mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diminta menyampaikan NPWP kepada KSEI atau Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom dengan alamat Puri Datindo - Wisma Sudirman, Jl. Jend Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 paling lambat pada tanggal 1 Juli 2014 pada Pukul 16.00 WIB. Tanpa pencantuman NPWP, dividen tunai yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri tersebut akan dikenakan PPh sebesar 30%.

5. Bagi pemegang saham yang merupakan wajib pajak luar negeri yang pemotongan pajaknya akan menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) wajib memenuhi persyaratan pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 serta menyampaikan Form DGT-1 atau DGT-2 yang telah dilegalisasi Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa kepada KSEI atau BAE paling lambat pada tanggal 4 Juli 2014 pada pukul 16.00 WIB, tanpa adanya dokumen dimaksud, dividen final tahun buku 2013 yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20%.

II. SIFAT HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI

Sepanjang tahun 2014, tidak terdapat potensi benturan kepentingan yang dihadapi oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali dalam pengambilan keputusannya. Berikut ini adalah skema susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan beserta pemegang saham utama dan/atau pengendali terkait dengan sifat hubungan afiliasi:

payments will be transferred to the account of the shareholders.

3. Tax will be applied to the final dividend in accordance with the prevailing tax laws and regulations. The tax charged will be borne by the respective shareholder and deducted from the amount of final dividend for fiscal year 2013.

4. Shareholders who are legal entity local taxpayers that have not stated a Taxpayer Identification Number (TIN) are required to submit a TIN to KSEI or Share Regitrar PT Datindo Entrycom at Puri Datindo - Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 no later than July 1st, 2014 at 16:00 pm. Without TIN, cash dividends paid to the local taxpayer will be subject to the income tax of 30%.

5. Shareholders who are Foreign Taxpayers who tax deduction will be based on Double Taxation Avoidance Agreement (P3B) shall meet the requirements of article 26 of the Income Tax Regulations No. 36 of 2008 and to submit a Form DGT-1 or DGT-2 that have been legalized by the Tax Office of public listed company to KSEI or the Share Registrar no later than July 4th, 2014 at 16:00 WIB, in the absence of such document, cash dividends paid to the local taxpayer will be subject to the income tax of 20%.

II. NATURE OF AFFILIATE RELATIONSHIP AMONG MEMBERS OF BOARD OF DIRECTORS, BOARD OF COMMISSIONERS AND MAJOR SHAREHOLDERS AND / OR CONTROLLER

No decisions by members of the Board of Commissioners and Board of Directors causing conflicts of interest were reported in 2014. Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company and its controlling shareholders related to the nature of the affiliation as follows:

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

* Albert Steven Budisusetija telah efektif mengundurkan diri sejak tanggal 30 November 2014 dari jabatannya selaku Komisaris Perusahaan, perihal pengunduran diri beliau telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Agustus 2014

Albert Steven Budisusetija resigned from his position as Commissioner of the Company effective from November 30th, 2014, and his resignation has been reported to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange on the date August 27th, 2014.

Sebelum RUPST tanggal 30 April 2014 / Before the AGMS on April 30th, 2014

Aspek Independensi/Independency Aspect

Richard Bruce Ness

Wishnu Wardhana

M. Arsjad Rasjid P. M.

Pandri Prabono-Moelyo

Simon F. Sembiring

SriyantoAlbert Steven Budisusetija*

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Hubungan afiliasi dengan anggota Komisaris perusahaan lainnya / affiliate relationship with the Commissioners of the other company

• • • • • • •

Hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dan/atau Pengendali / affiliate relationship with majority shareholders and/or controller

• • • • • • •

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi Perusahaan / affiliate relationship with the Board of Directors of the Company

• • • • • • •

Hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Komite lainnya / Family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and/or other Committees

• • • • • • •

Aspek Independensi/ Independency Aspect

Eddy Junaedy Danu

M. Arsjad Rasjid P. M.

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

Albert Steven Budisusetija*

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Hubungan afiliasi dengan anggota Komisaris perusahaan lainnya / Affiliate relationship with the Commissioners of the other company

• • • • •Hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dan/atau Pengendali / Affiliate relationship with majority shareholders and/or Controller

• • • • •Hubungan afiliasi dengan anggota Direksi Perusahaan / Affiliate relationship with the Board of Directors of the Company

• • • • •Hubungan keluarga dengan DewanKomisaris, Direksi dan/atau Komite lainnya / Family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and/or with other Committees

• • • • •

Setelah RUPST tanggal 30 April 2014 / After the AGMS on April 30th, 2014

100 101PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

** Sudirman Said telah efektif mengundurkan diri sejak tanggal 4 Juni 2014 dari jabatannya selaku Wakil Presiden Direktur Perusahaan, perihal pengunduran diri beliau telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Juni 2014

Sudirman Said resigned from his position as Vice President Director of the Company effective from June 4th, 2014 and his resignation has been reported to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange on June 6th, 2014.

DEWAN KOMISARIS

Sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan BEI No. I-A lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 30 Januari 2014 tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat, yang menetapkan bahwa komposisi jumlah Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris. Jumlah Komisaris Independen Perusahaan saat ini kurang dari 30% dari total anggota Dewan Komisaris, maka Perusahaan harus mengisi posisi yang lowong tersebut paling lambat pada RUPS berikutnya atau dalam waktu 6 bulan sejak kekosongan tersebut terjadi. Hal ini disebabkan karena pengunduran diri Albert Steven Budisusetija dari jabatannya selaku Komisaris Independen Perusahaan efektif sejak tanggal 30 November 2014, sehingga dalam kurun waktu enam bulan, Perusahaan harus melakukan RUPS untuk mengganti susunan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan. Perusahaan juga telah melakukan keterbukaan informasi kepada OJK dan BEI dan telah mempublikasikan pada situs Perusahaan.

Namun, efektif pada tanggal 8 Desember 2014, OJK telah mengeluarkan empat peraturan baru, yang salah satunya adalah peraturan perihal Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau perusahaan publik, yang mana, anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri, anggota Dewan Komisaris wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri kepada Perusahaan. Perusahaan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris paling lambat 90 hari setelah diterimanya permohonan pengunduran diri dimaksud.

Perusahaan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat dua hari kerja setelah:

a. Diterimanya permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dimaksud.

BOARD OF COMMISSIONERS

In accordance with Regulation No. IX.I.5 attachment Chairman of Bapepam-LK Decision No. Kep-643 / BL / 2012 dated December 7th, 2012 on the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee and the Stock Exchange Regulation No. I-A attachment Decision of the Board of Directors Indonesia Stock Exchange No. Kep-00001 / BEI / 01-2014 dated January 30th, 2014 on the registration of shares and equity in addition to shares issued by the listed company, which stipulates that the composition of the number of independent directors at least 30% of the ranks of the members of the Board of Commissioners. Number of Independent Commissioner is currently less than 30% of the total members of the Board of Commissioners, the Company must fill vacant positions no later than the next GMS or within six months after the vacancy occurs. This is due to the resignation of Albert Steven Budisusetija from his position as Independent Commissioner of the Company effective as of November 30th, 2014, so that within a period of six months, the Company must perform the AGM to change the composition of the Board of Commissioners. The Company also has made a disclosure to the OJK and the IDX and published in the Company’s website.

However, effective on December 8th, 2014, OJK has issued four new regulations, one of which is a regulation regarding Board of Directors and Board of Commissioners of public listed companies, where members of the Board of Commissioners may resign from the company before their term expires. In the event of the resignation of a member of the Board of Commissioners, the member of the Board of Commissioners shall submit a resignation letter to the Company. The Company shall convene the GMS to decide the resignation of members of the Board of Commissioners no later than 90 days after receiving the resignation letter.

The Company shall make disclosure to the public and informed to the OJK no later than two business days after:

a. The acceptance of the resignation of a member of the Board of Commissioners.

Direksi/ Board of Directors

Aspek Independen / Independency Aspect

Eddy Junaedy

Danu

Sudirman Said**

Johanes Ispurnawan

Gregory Joseph

Anderson

Mochamad Kurnia

Ariawan

Alexei Jerome Garcia

Jovellana

Adrian Stewart

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Hubungan afiliasi dengan anggota Komisaris perusahaan lainnya / Affiliate relationship with the Commissioners of the other company

• • • • • • •Hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali / Affiliate relationship with majority shareholders and/or controller

• • • • • • •Hubungan afiliasi dengan Direksi Perusahaan / Affiliate relationship with the Board of Directors of the Company

• • • • • • •Hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Komite lainnya / Family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and/or other Committees

• • • • • • •

Sebelum RUPST tanggal 30 April 2014 / Before the AGMS on April 30th, 2014

Aspek Independensi/Independency Aspect

Richard Bruce Ness

Sudirman Said**

Johanes Ispurnawan

Mochamad Kurnia

Ariawan

David Richard Gilbert

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Ada/Yes

Tidak/No

Hubungan afiliasi dengan anggota Komisaris perusahaan lainnya / Affiliate relationship with the other Board of Commissioners of the Company

• • • • •Hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali / Affiliate relationship with Majority Shareholder and/or Controller

• • • • •Hubungan afiliasi dengan anggotaDireksi Perusahaan / Affiliate relationship with the Board of Directors of the Company

• • • • •Hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Komite lainnya / Family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and/or other Committees

• • • • •

Setelah RUPST tanggal 30 April 2014 / After the AGMS on April 30th, 2014

102 103PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

b. Hasil penyelenggaraan RUPS. Dalam hal ini, Perusahaan wajib menyesuaikan

dengan ketentuan Peraturan OJK yang baru paling lambat satu tahun sejak diundangkan Peraturan OJK tersebut.

I. PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam melakukan pengawasan Perusahaan secara efisien, efektif, transaparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan, maka Dewan Komisaris melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan berpedoman serta berdasarkan anggaran dasar Perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu Dewan Komisaris juga mempunyai pedoman dokumen panduan pendelegasian kewenangan yang menjadi acuan dalam melaksanakan kewenangan Dewan Komisaris.

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris meliputi:

• Melakukan pengawasan untuk kepentingan Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan bertanggung jawab kepada RUPS

• Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Perusahaan yang dilakukan Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan termasuk rencana pengembangan Perusahaan, pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perusahaan, ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Melakukan penelitian dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut

Sehubungan dengan tugas dan wewenang Dewan Komisaris diatas, Dewan Komisaris berkewajiban:

a. Menyampaikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana pengembangan Perusahaan, laporan tahunan dan laporan berkala lainnya dari Direksi.

b. Results of General Meeting of Shareholders. In this case, the Company must comply with the

provisions of the new OJK Regulation no later than one year after the enactment of the regulation.

I. THE BOARD OF COMMISSIONERS WORK GUIDELINES

In carrying out its duties and responsibilities in overseeing the Company in an efficient, effective, transparent, competent, independent and accountable so that it can be accepted by all interested parties, the Board of Commissioners with duties and responsibilities as well as guided by the Company’s articles of association and the prevailing regulations. The Board of Commissioners also has delegation of authority guidelines used in carrying out the authority of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners shall perform their duties as follows :• Supervision for the interests of the company

with regard to the interests of the shareholders and be responsible to the General Meeting of Shareholders

• Supervision of the policies on the management of the company by the Board of Directors and to provide the Board of Directors with advice thereof including preparing the development plan of the Company, implementation of the business plan and budget of the company, provisions of the articles of association and the resolutions of the GMS as well as the prevailing laws and regulations

• Performing the duties, authorities and responsibilities in accordance with the provisions of these articies of association, resolutions of the GMS and the prevailing laws and regulations

• Reviewing and analyzing the annual report prepared by the Board of Directors and signing the report

In respect of the duties and athorities described above, the Board of Commissioners shall have the obligations of :a. Providing suggestion and opinion to the General

Meeting of Shareholders regarding the Company development plan, annual report and other period reports from the Board of Directors.

b. Memberikan pelaporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang telah berlalu kepada RUPS disertai dengan saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh, apabila Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran.

c. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perusahaan.

d. Mengesahkan rencana kerja dan anggaran Perusahaan yang disampaikan Direksi dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sebelum tahun buku baru dimulai. Dalam hal rencana kerja dan anggaran Perusahaan tidak disahkan dalam waktu 30 hari sebelum dimulainya tahun buku baru, maka rencana kerja dan anggaran Perusahaan tahun yang telah berlalu diberlakukan.

e. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS.

f. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris.g. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai

kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan pada perusahaan lain.

II. PERTANGGUNGJAWABAN KINERJA DEWAN KOMISARIS

Pertanggungjawaban kinerja Dewan Komisaris Perusahaan berupa laporan pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan selama tahun buku 2013 dilakukan dalam RUPS pada tanggal 30 April 2014.

III. RAPAT DEWAN KOMISARIS

Sesuai peraturan pada anggaran dasar dan peraturan lainnya yang berlaku, rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh:a. Seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.b. Seorang atau lebih anggota Direksi.c. Atas permintaan tertulis dari satu atau lebih

pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari setengah (½) anggota Dewan Komisaris hadir atau mewakili secara sah dalam rapat.

b. Providing reports of the supervision activities in the past fiscal year to the GMS giving suggestions and improvement actions to be taken, in case the Company shows slowdown.

c. Providing suggestion and opinions to the General Meeting of Shareholders regarding any important issues for the management of the Company.

d. Approving the business plan and budget of the Company as proposed by the Board of Directors within no later than 30 days prior to the new fiscal year. In case the business plan and budget has not been approved in 30 days prior to the new fiscal year, last year’s business plan and budget shall be applied.

e. Performing other supervisory activities determined in the GMS resolution.

f. Preparing minutes of Meeting of the Board of Commmisioners.

g. Reporting to the Company their and/or their family members shareholding in the Company and other companies.

II. ACCOUNTABILITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Accountability of the Board of Commissioners in the form of supervision report of the Board of Commissioners for the fiscal year 2013 in the AGM on April 30th, 2014.

III. THE BOARD OF COMMISSIONERS MEETING

In accordance with the Company’s Articles of Association and the prevailing regulations, meetings of the Board of Commisioners shall be held every time it is deemed necessary by :a. One or more members of the Board of

Commissioners.b. One or more members of the Board of Directors.c. At a written request by one or more shareholders

who jointly represent one-tenth (1/10) of the number of shares with valid votes.

A meeting of the Board of Commissioners shall be valid and authorized to adopt legal and binding resolutions if more than one half (½) of the members of the Board of Commissioners are present or represented at the meeting.

104 105PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Keputusan rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari setengah (½) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan melalui cara jarak jauh (seperti telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya) apabila cara tersebut memungkinkan semua peserta saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan untuk rapat-rapat jarak jauh tersebut sama dengan persyaratan rapat biasa. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis mengenai usulan keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan dengan menandatangani usulan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Dewan Komisaris.

Selama tahun 2014, Dewan Komisaris Perusahaan telah melakukan rapat sebanyak tujuh kali.

Adapun persentase kehadiran Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris Perusahaan sebagaimana di bawah ini:

Nama / Name Jabatan / Title% Kehadiran / Attendance %

Richard Bruce Ness Presiden Komisaris 100%

Wishnu Wardhana Komisaris 100%

M. Arsjad Rasjid P. M. Komisaris 100%

Pandri Prabono-Moelyo Komisaris 100%

Simon F. Sembiring Komisaris Independen 100%

Sriyanto Komisaris Independen 100%

Albert Steven Budisusetija Komisaris Independen 100%

The resolutions of the Board of Commissioners meeting shall be adopted in a deliberation and consensus. In the case the adoption of a resolution in a deliberation and consent is inapplicable, a voting shall be arranged and the resolution shall be adopted on an affirmative vote of more than one half (½) of the valid votes in the meeting.

A meeting of the Board of Commissioners may be held without physically attendance (such as in a teleconference, video conference or other types of electronic media) if the chosen facility makes it possible for all participants to communicate audio-visually directly and participate in the meeting, the requirement of the quorum and other requirements for adopting a resolution for such long-distance meeting shall be as provided for a common meeting.The Board of Commissioners may also adopt legal resolutions without a meeting of the Board of Commissioners, if all the members of the Board of Commissioners are notified in writing thereof and all the members of the Board of Commissioners have given their approval in writing of the resolutions as indicate by their signatures. The resolutions adopted in this manner shall have the same validity as the resolutions adopted legally at a meeting of the Board of Commissioners.

During the year 2014, the Board of Commissioners conducted seven meetings.

The percentage of attendance of Commissioners at the meetings of the Board of Commissioners as follows:

Nama / Name Jabatan / Title % Kehadiran / Attendance %

Eddy Junaedy Danu Presiden Komisaris 100%

M. Arsjad Rasjid P. M. Komisaris 100%

Richard M. Harjani Komisaris 100%

Simon F. Sembiring Komisaris Independen 80%

Albert Steven Budisusetija Komisaris Independen 50%

IV. PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Anggota Dewan Komisaris Perusahaan menerima remunerasi setiap bulannya dan tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan dalam RUPS dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Perusahaan.

V. STRUKTUR REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Remunerasi anggota Dewan Komisaris Perusahaan yang semuanya adalah imbalan jangka pendek untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 554 ribu dimana beberapa anggota Dewan Komisaris Perusahaan mendapat tambahan tunjangan lainnya seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.

VI. PELATIHAN DEWAN KOMISARIS Pada tanggal 21 Oktober 2014 sampai dengan 23 Oktober 2014, Dewan Komisaris Perusahaan mengikuti leadership summit yang merupakan pelatihan yang diikuti oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi anggota Dewan Komisaris Perusahaan.

VII. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS BESERTA KELUARGA

Perusahaan melakukan pengawasan dan pencatatan atas kepemilikan saham Dewan Komisaris dan anggota keluarganya dalam bentuk daftar khusus dengan dilakukan pembaharuan setiap adanya perubahan kepemilikan saham pribadi/keluarga di Perusahaan. Sampai dengan akhir tahun 2014, Dewan Komisaris dan anggota keluarganya tidak memiliki saham di Perusahaan.

IV. PROCEDURE OF REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS

The members of the Board of Commissioners of the Company may be entitled to a monthly remuneration and other allowances in the amount determined by the GMS by considering a recommendation from the Human Capital Committee of the Company.

V. REMUNERATION STRUCTURE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The remuneration for the Board of Commissioners of the Company which is all for short term benefits for the year ended December 31st, 2014 US$ 554 thousand where for certain members of the Board of Commissioners of the Company are entitled to other benefits such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the remuneration above.

VI. THE BOARD OF COMMISSIONER TRAINING

From October 21st, 2014 to October 23rd, 2014, all members of the Board of Commissioners joined the leadership summit which is attended by all members of the Board of Commissioners of the Company to increase the competence of the Board of the Commissioners of the Company.

VII. SHAREHOLDING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS’ MEMBERS AND THEIR FAMILIES

The Company monitors and records share ownership of the Board of Commissioners and their family members in a special list form with any updates for any changes of private/ family share ownership in the Company. As of end of 2014, the Board of Commissioners and family members did not own shares in the Company.

Sebelum RUPST tanggal 30 April 2014 / Before the AGMS on April 30th, 2014

Setelah RUPST tanggal 30 April 2014 / After the AGMS on April 30th, 2014

106 107PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

DIREKSI

Perusahaan diurus dan dipimpin oleh Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Direksi terdiri dari sedikitnya tiga orang anggota Direksi, satu orang diantaranya diangkat sebagai Presiden Direktur dan atau satu orang diantaranya dapat diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur dan atau satu orang atau lebih diantaranya dapat sebagai Direktur.

Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana anggota Direksi diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPST kedua setelah tanggal pengangkatan anggota Direksi kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS. Dua anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.

Selain pengunduran diri Albert Steven Budisusetija selaku Komisaris Independen Perusahaan sebagaimana telah dijabarkan di atas, efektif pada tanggal 4 Juni 2014, Sudirman Said juga telah mengundurkan diri dari jabatannya selaku Wakil Presiden Direktur, maka sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perusahaan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri tetap dapat dimintai pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya dalam RUPS berikutnya.

Sehubungan dengan pengunduran diri Wakil Presiden Direktur dan Komisaris Independen Perusahaan, Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi kepada OJK dan BEI dan telah mempublikasikan pada situs Perusahaan.

Namun, sebagaimana telah diuraikan sebagaimana di atas perihal adanya peraturan baru dari OJK yang efektif berlaku 8 Desember 2014 terkait dengan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang mana berlaku juga untuk anggota Direksi, maka Perusahaan akan menyesuaikan dengan ketentuan peraturan OJK yang baru paling lambat satu tahun sejak diundangkan peraturan OJK tersebut.

BOARD OF DIRECTORS

The Company shall be managed by the Board of Directors under the supervision of the Board of Commissioners. The Board of Directors shall consist of at least three members of the Board of Directors one of them may be appointed as President Director, and or one of them may be appointed as the Vice President Director, and or one or more of them may be appointed as Director(s).

The members of the Board of Directors shall be appointed by the GMS, each for a term of two years as from the appointment by the GMS through the date of the closing of the second AGMS unless otherwise accepted.Two members of the Board of Directors is entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors and represent the Company.

In addition to the resignation of Albert Steven Budisusetija as Independent Commissioner as described above, effective on June 4th, 2014, Sudirman Said has resigned from his position as Vice President Director. In accordance with the articles of association of the Company, a member of the Board of Directors is entitled to resign by giving written notification to the Company at least 30 days prior to the date of his resignation. Member of the Board of Directors who has resigned still be accountable since the appointment up to the date of his resignation in the next GMS.

In connection with the resignation of Vice President Director and Independent Commissioner of the Company, the Company has made a disclosure to OJK and IDX and has published it on the Company’s website.

However, as described above regarding the new OJK regulations, which was effective December 8th, 2014 relating to the resignation of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the Company will comply with the new provisions of the OJK regulation no later than one year after the enactment of the regulation.

I. PEDOMAN KERJA DIREKSI

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan Perusahaan secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka Direksi Perusahaan melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan berpedoman serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu Direksi juga berpedoman pada dokumen panduan pendelegasian kewenangan (delegation of auhority) yang menjadi acuan dalam melaksanakan kewenangan Direksi.

Tugas dan Wewenang Direksi meliputi:Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan. Untuk mengurus Perusahaan, Direksi diwajibkan menjalankan tugasnya dan bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar, keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS, rencana kerja dan anggaran dasar Perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

II. PENDELEGASIAN WEWENANG Merupakan kebijakan Perusahaan untuk membentuk dan mempublikasikan secara jelas setiap pemegang wewenang di setiap lini bisnis, dan secara konsisten mempertahankan efisiensi operasi dan manajemen risiko yang efektif. Direksi menetapkan kewenangan ini untuk diterapkan dalam semua aspek materi usaha, konsisten dengan pengendalian kerja yang efektif dan memastikan bahwa wewenang yang disiapkan untuk Direksi dan Dewan Komisaris atau setiap Komite dipatuhi setiap saat. Pendelegasian wewenang menyajikan struktur keseluruhan tentang bagaimana Direksi menjalankan Perusahaan. Kebijakan-kebijakan kunci dan prosedur yang akan dioperasikan di seluruh usaha wajib untuk ditetapkan. Pendelegasian wewenang ini diterbitkan atas persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris serta mengacu pada anggaran dasar.

III. RAPAT ANGGOTA DIREKSI

Rapat anggota Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh:a. Seorang atau lebih anggota Direksi.b. Seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.

I. THE BOARD OF DIRECTORS WORK GUIDELINES

In carrying out its duties and responsibilities in the management of the Company in an efficient, effective, transparent, competent, independent and accountable manner so that it can be accepted by all parties concerned and in accordance with legislation, the Board of Directors perform their duties and responsibilities with reference as well as by legislation in force. Besides, the Board of Directors is also guided by the delegation of authority which is used in carrying out the authority of Board of Directors.

The main duties of the Board of Directors include:To direct and manage the Company in accordance with the purpose and objectives of the Company and to control, maintain and manage the Company’s assets. In managing the Company, the Board of Directors shall perform their duties in accordance with the provisions of the articles of association, the resolutions adopted by the GMS, the business plan and articles of association of the Company and the prevailing laws and regulations.

II. DELEGATION OF AUTHORITY

It is the Company’s policy to establish and publish clear delegated authorities within each part of the business, consistent with maintaining efficiency of operations and effective management of risks. The Board of Directors establishes such authorities for all material aspects of the business, consistent with effective operational control and ensuring that the delegated authorities reserved for the Board of Directors and the Board of Commissioners or Committees thereof are observed at all times. Delegation of authority present in which the overall structure of the Board of Directors to run the Company. Key policies and procedures that will be operated throughout the obligatory attempt to set. This delegation of authority is published with the approval of the Board of Directors and the Board of Commissioners as well as referring to the articles of association.

III. THE BOARD OF DIRECTORS MEETING

A meeting of the Board of Directors shall be held every time it is deemed necessary by :a. One or more members of the Board of Directors.b. One or more members of the Board of

Commissioners.

108 109PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

c. Atas permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sepersepuluh (1/10 ) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

Rapat anggota Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari ½ jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam rapat. Keputusan Rapat anggota Direksi harus diambil secara musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari setengah (½) dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat.

Selama tahun 2014, Direksi telah melakukan 25 kali rapat.

Adapun persentase kehadiran anggota Direksi pada rapat Direksi sebagaimana di bawah ini:

Nama / Name Jabatan / Title % Kehadiran / Attendance %

Eddy Junaedy Danu Presiden Direktur 100%

Sudirman Said Wakil Presiden Direktur 80%

Johanes Ispurnawan Direktur Independen 100%

Gregory Anderson Direktur 80%

Mochamad Kurnia Ariawan Direktur 100%

Alexei Jerome Jovellana Direktur 100%

Adrian Stewart Direktur 40%

Nama / Name Jabatan / Title% Kehadiran / Attendance %

Richard Bruce Ness Presiden Direktur 94%

Sudirman Said Wakil Presiden Direktur 0%

Johanes Ispurnawan Direktur Independen 100%

Mochamad Kurnia Ariawan Direktur 94%

David Richard Gilbert Direktur 76%

IV. PENILAIAN TERHADAP ANGGOTA DIREKSI

Sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Perusahaan dan untuk menjaga kinerja Perusahaan agar menjadi semakin lebih baik dari tahun ke tahun, Perusahaan melakukan sistem penilaian yang dilakukan secara berkala terhadap anggota Direksi Perusahaan yang bertugas mengelola Perusahaan.

Sistem penilaian terhadap anggota Direksi Perusahaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:• Penilaian terhadap Presiden Direktur dan Wakil

Presiden Direktur dilakukan oleh Presiden Komisaris Perusahaan

• Penilaian terhadap masing-masing Direktur Perusahaan dilakukan oleh Presiden Direktur

Sebagai tolak ukur kinerja Direksi Perusahaan menyampaikan laporan keuangan kepada Komite Audit berupa:• Laporan keuangan interim konsolidasian pada

setiap triwulan I dan III• Laporan keuangan tengah tahunan dan laporan

keuangan tahunan konsolidasian pada setiap semester I dan semester II

V. PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI DIREKSI

Anggota Direksi Perusahaan menerima remunerasi setiap bulannya dan tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan dalam RUPS dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Perusahaan.

VI. STRUKTUR REMUNERASI DIREKSI

Remunerasi anggota Direksi Perusahaan yang semuanya adalah imbalan jangka pendek untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 2.678.000 dimana beberapa anggota Direksi Perusahaan mendapat tambahan tunjangan lainnya seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.

c. At a written request by one or more Shareholders who jointly represent one-tenth (1/10) of the number of shares with valid votes.

A meeting of the Board of Directors shall be valid and authorized to adopt legal and binding resolutions if more than one half (½) of the members of the Board of Directors are present or represented at the meeting. The resolutions of a meeting of the Board of Directors shall be adopted in a deliberation and consensus. In the case the adoption of a resolution in a deliberation and consent is in application shall be adopted on an affirmative vote of more than one half (½) of the valid votes.

During the year 2014, the Board of Directors conducted 25 meetings.

The percentage of attendance of the Directors at meetings of the Board of Directors as follows:

IV. ASSESSMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS

As part of the implementation of good corporate governance in the Company and to maintain the performance of the Company to be getting better from year to year, the Company adopted a scoring system conducted periodically for the members of the Board of Directors is in charge of managing the Company.

System assessment of the members of the Board of Directors of the Company carried out in the following manner: • Assessment of the President Director and Vice

President Director conducted by the President Commissioner of the Company

• Assessment of each Director conducted by the President Director

As a performance benchmark, the Board of Directors submits financial report to the Audit Committee that include: • Interim consolidated financial statements for

every quarter I and III• Annual financial statements and annual

consolidated financial statements for every semester I and semester II

V. PROCEDURE OF REMUNERATION FOR THE BOARD OF DIRECTORS

The members of the Board of Directors of the Company may be entitled to a monthly remuneration and other allowances in the amount determined by the General Meeting of Shareholders by considering a recommendation from the Human Capital Committee of the Company.

VI. REMUNERATION STRUCTURE OF THE BOARD OF DIRECTORS

The remuneration for the Board of Directors of the Company which is all for short term benefits for the year ended December 31st, 2014 US$ 2,678,000 where for certain members of the Board of Directors of the Company are entitled to other benefits such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the remuneration above.

Setelah RUPST tanggal 30 April 2014 / After the AGMS on April 30th, 2014 Setelah RUPST tanggal 30 April 2014 / After the AGMS on April 30th, 2014

Sebelum RUPST tanggal 30 April 2014 / Before the AGMS on April 30th, 2014

110 111PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

VII. PERTANGGUNGJAWABAN KINERJA ANGGOTA DIREKSI

Laporan kinerja pertanggungjawaban anggota Direksi Perusahaan selama tahun buku 2013 dilakukan dalam RUPS pada tanggal 30 April 2014.

VIII. KRITERIA ATAS KINERJA ANGGOTA DIREKSI

Pendekatan melalui balanced score card sudah mulai diterapkan pada tahun 2014 dan anggota Direksi Perusahaan dievaluasi berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) untuk mendukung kinerja dari anggota Direksi Perusahaan. IX. PELATIHAN ANGGOTA DIREKSI

Pada tanggal 21 Oktober 2014 sampai dengan 23 Oktober 2014, Direksi Perusahaan mengikuti leadership summit yang merupakan pelatihan yang diikuti oleh seluruh anggota Direksi Perusahaan.

X. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI BESERTA KELUARGA

Perusahaan melakukan pengawasan dan pencatatan atas kepemilikan saham anggota Direksi dan anggota keluarganya dalam bentuk daftar khusus dengan dilakukan pembaharuan setiap adanya perubahan kepemilikan saham pribadi/keluarga di Perusahaan. Sampai dengan akhir 2014, anggota Direksi dan anggota keluarganya tidak memiliki saham di Perusahaan.

VII. ACCOUNTABILITY OF THE BOARD OF DIRECTORS

Accountability of the Board of Directors in the form of the liability report of the Board of Directors of the Company during the financial year 2013 in the AGM on April 30th, 2014.

VIII. PERFORMANCE CRITERIA OF THE BOARD OF DIRECTORS

Balanced score card approach was applied in 2014 and the Board of Directors of the Company are assessed based on Key Performance Indicator (KPI) to support the Board of Directors performance.

IX. THE BOARD OF DIRECTORS TRAINING

From October 21st, 2014 to October 23rd, 2014, all members of the Board of Directors joined the leadership summit.

X. SHAREHOLDING OF THE BOARD OF DIRECTORS’ MEMBERS AND THEIR FAMILIES

The Company monitors and records of shareholdings of the Directors and family members in the form of a special list with any changes made in respect of renewal of private share ownership / family in the Company. As of end of 2014, no members of the Board of Directors and family members own shares in the Company.

KOMITE PERUSAHAAN

Dalam menunjang pelaksanaan dari tugas dan kewajiban anggota Dewan Komisaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam UUPT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris Perusahaan dibantu oleh empat komite penunjang yaitu Komite Audit, Komite Tata Kelola Perusahaan, Komite Risiko & Investasi Manajemen dan Komite Human Capital.

Atas setiap tugas, tanggung jawab dan wewenang atas Komite Audit, Komite Tata Kelola Perusahaan dan Komite Risiko & Investasi Manajemen, didasarkan pada setiap charter.

COMMITTEES OF THE COMPANY

In supporting the implementation of the duties and obligations of members of the Board of Commissioners of the Company as set forth in the Company Law and other prevailing regulations, the Board of Commissioners is assisted by four Supporting Committees: Audit Committee, Good Corporate Governance Committee, Risk & Investment Management Committee and Human Capital Committee.

Any duties, responsibilities and authorities of the Audit Committee, Good Corporate Governance Committee and Risk & Investment Management Committee based on the audit committee chartered.

112 113PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

52 tahun, beliau diangkat sebagai anggota non-eksekutif Komite Audit Petrosea pada bulan Mei 2010.

Beliau menjabat selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kantor perwakilan di Singapura sejak bulan September 2011. Sebelumnya, Beliau menjabat selaku Wakil Direktur International Investment Promotion untuk Eropa, Afrika dan Timur Tengah di BKPM.

Beliau mendapatkan gelar Master di bidang Perencanaan dan Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia pada tahun 1997.

52 years old, was appointed non-executive member of the Audit Committee of Petrosea in May 2010.

He has served as the Head of Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM) representative office in Singapore since September 2011. He was previously Deputy Director, International Investment Promotion for Europe, Africa and the Middle East in BKPM.

He earned his Master’s Degree in Planning and Public Policy from the University of Indonesia in 1997.

M. HARRI SANTOSOAnggota Member

KOMITE AUDIT

Pembentukan Komite Audit Perusahaan sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 yang mewajibkan perusahaan terbuka untuk memiliki Komite Audit sehubungan dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Keberadaan Komite Audit adalah untuk meningkatkan penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam kegiatan operasional Perusahaan. Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan dua anggota profesional yang independen dengan kualifikasi yang sesuai dan pengalaman yang luas pada bidang keuangan. Susunan Komite Audit Perusahaan berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris pengganti rapat Dewan Komisaris Perusahaan tertanggal 21 Mei 2013 yang memutuskan menunjuk kembali susunan Komite Audit, sebagai berikut:

Ketua : Simon F. Sembiring Anggota : M. Harri Santoso Anggota : Deddy H. Sudarijanto

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee has been established in accordance with Bapepam-LK No. IX.I.5 regulation which requires a listed company to have an Audit Committee with respect to good Corporate Governance. The existence of the Audit Committee is to ensure Corporate Governance practices are integral to the operational activities of the Company. The Audit Committee is chaired by an independent board with two members being independent professionals with the appropriate qualifications and extensive experience in the finance. The composition of the Audit Committee of the Company by resolution of the Board of Commissioners meeting dated May 21, 2013 was as follows:

Chairman : Simon F. SembiringMembers : M. Harri SantosoMembers : Deddy H. Sudarijanto

PROFIL KOMITE AUDIT / AUDIT COMMITTEE

43 Tahun, diangkat menjadi anggota non-eksekutif Komite Audit Petrosea pada bulan Mei 2010.

Beliau menjabat sebagai Direktur PT Net Mediatama Televisi.

Beliau memperoleh gelar Master di bidang Manajemen Industri dari Universitas Stanford pada tahun 1994, dan gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Northeastern pada tahun 1993.

43 years old, was appointed non-executive member of the Audit Committee of Petrosea in May 2010.

He serves as Director of PT Net Mediatama Televisi.

He earned a Master’s Degree in Industrial Management from Stanford University in 1994, and a Bachelor of Science Degree in Industrial Engineering from Northeastern University in 1993.

DEDDY H. SUDARIJANTOAnggotaMember

66 tahun, beliau diangkat sebagai Ketua Komite Audit pada bulan Mei 2013 dan juga menjabat sebagai Komisaris Independen Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan Komisaris pada halaman 41 untuk informasi lebih lanjut.

66 years old, was appointed Chairman of the Audit Committee in May 2013 and also as Independent Commissioner of Petrosea. Please refer to the Board of Commissioners profile on page 41 for further details.

SIMON F. SEMBIRINGKetua Komite Chairman

Komite Audit melaksanakan rapat sebanyak empat kali, dengan tingkat kehadiran:

Nama / Name Jabatan / Title% Kehadiran / Attendance %

Simon F. Sembiring Ketua 100%

M. Harri Santoso Anggota 75%

Deddy H. Sudarijanto Anggota 50%

The Audit Committee conducted meetings four times with percentage of attendance are as follows:

114 115PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

INDEPENDENSI

Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua anggota yang merupakan profesional dari luar Perusahaan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Komite Audit membantu Dewan Komisaris untuk memenuhi kewajibannya menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kewajiban komite terkait dengan integritas pelaporan keuangan akan dicapai dengan memastikan proses yang tepat telah berjalan untuk mendukung Dewan Komisaris dalam memenuhi kewajibannya, untuk menerapkan kehati-hatian, kesungguhan, dan keahlian sehubungan dengan:

• Pelaporan informasi finansial Perusahaan kepada pengguna laporan keuangan

• Penerapan konsisten atas kebijakan akuntansi• Manajemen finansial • Sistem pengendalian keuangan internal

WEWENANG

Komite Audit memiliki wewenang untuk:a. Menugaskan jasa profesional independen atau

jasa lainnya dalam pemenuhan tugasnya atas biaya Perusahaan.

b. Mendapatkan sumber daya dan informasi apapun dari Perusahaan dalam pemenuhan tugasnya sebagaimana diperlukan.

c. Memiliki akses langsung untuk berhubungan dengan auditor internal dan eksternal untuk mendiskusikan dan meninjau isu-isu tertentu, dan berhak untuk mengkoordinasikan peran mereka tersebut.

LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT

Komite Audit melakukan peninjauan dan evaluasi secara berkesinambungan atas aktivitas divisi Internal Audit Perusahaan selama tahun 2014. Di akhir tahun 2013, Komite telah menyetujui perencanaan audit untuk tahun 2014 dan mengawasi perkembangan penugasan audit dengan perencanaan yang telah disetujui tersebut. Dalam setiap rapat Komite Audit, Internal Audit secara terpisah melaporkan hasil penugasan audit, perkembangan penugasan dengan perencanaan audit, serta tindak lanjut dari temuan audit.

INDEPENDENCE

The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner and two members are professionals from outside the company.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

The Audit Committee will assist the Board of Commissioners to meet its obligations pursuant to the prevailing laws. The Committee obligations in relation to the integrity of financial reporting will be achieved by ensuring that appropriate processes are in place to support the Board of Commissioners in fulfilling its responsibilities, to exercise due care, diligence and skill in respect of:

• The Company’s reporting of financial information to users of financial reports

• Consistent application of accounting policies• Financial management• Internal financial control systems

AUTHORITY

The Audit Committee has the authority to:a. Obtain independent professional or other advice

in the fulfillment of its duties at the cost of the Company.

b. Obtain such resources and information from the Company in the fulfillment of its duties as it may reasonably require.

c. Have direct access to the internal and external auditors to discuss and review specific issues, and the right to coordinate their respective roles.

BRIEF REPORT OF AUDIT COMMITTEE ACTIVITIES

The Audit Committee continuously reviewed and evaluated the activities of Company’s Internal Audit Division during the year 2014. At the end of 2013, the Committee approved the annual Audit Plan for 2014 and monitored the progress of Internal Audit works against the approved schedule. At every meeting of the Audit Committee, the Internal Audit also independently reports the audit results, work in progress on the audit plan and any follow up on audit findings.

Komite Audit juga melakukan peninjauan atas kinerja auditor eksternal Perusahaan (Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, anggota firma Deloitte Touche Tohmatsu). Pada tahun 2014, Komite Audit juga melakukan pertemuan dengan perwakilan auditor eksternal untuk mendiskusikan ruang lingkup audit dan pelaksanaan audit, laporan audit atas laporan keuangan dan surat kepada manajemen.

Selama tahun 2014, Komite juga telah menelaah Laporan Keuangan Perusahaan tiap kuarter. Beberapa aspek laporan keuangan yang didiskusikan yaitu:

1. Konsistensi penerapan kebijakan akuntansi.2. Perubahan atas standar, kebijakan, dan praktik

akuntansi (jika ada). 3. Perlakuan akuntansi yang membutuhkan penilaian

elemen yang signifikan.4. Dampak transaksi luar biasa (jika ada).5. Kejelasan pengungkapan. 6. Dampak penyesuaian audit. 7. Asumsi keberlangsungan.8. Kepatuhan kepada persyaratan bursa saham dan

hukum.

The Committee has also reviewed the work performed by the Company’s external auditors (Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny, member of the Deloitte Touche Tohmatsu firm). In 2014, The Committee had met with the representatives of external auditors to discuss about the scope and conduct of the audits, the audit reports on the financial statements and also reviewed the auditor’s management letter.

During the year 2014, the Committee has reviewed the quarterly Financial Statements of the Company. Some of the major aspects reviewed from the Financial Statements were as follows:

1. Consistency of the application of accounting policies.

2. Changes to accounting standards and accounting policies and practices.

3. Accounting treatments requiring a significant element of judgment.

4. Impact of unusual transactions (if any). 5. Clarity of disclosure. 6. Impact of audit adjustments. 7. The going concern assumption. 8. Compliance with stock exchange listing and legal

requirements.

116 117PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

40 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan pada bulan Agustus 2013.

Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan & Head of Legal di PT Indika Energy Tbk. sejak bulan Juli 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Head of Legal di PT Bentoel International Investama Tbk., dari tahun 2011 hingga 2013. Mengawali kariernya di firma hukum Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono dari tahun 1997 hingga 2011.

Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997 dan LL.M. di bidang International Legal Studies, dengan spesialisasi Hukum Bisnis International dari American University, Washington College of Law, Washington, D.C., Amerika Serikat pada tahun 2001.

40 years old, was appointed member of Good Corporate Governance of Petrosea in August 2013.

Currently she serves as Secretary & Head of Legal Department at PT Indika Energy Tbk. since July 2013. She was Head of Legal of PT Bentoel International Investama Tbk. from 2011 to 2013. She started her career at Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono law firm from 1997 to 2011.

She graduated with a Bachelor’s degree in Law from University of Indonesia in 1997 and LL.M. in International Legal Studies, specializing in International Business Law from American University, Washington College of Law, Washington, D.C., United States of America (USA) in 2001.

DIAN PARAMITA W.Anggota Member

KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN

Komite Tata Kelola Perusahaan dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris Perusahaan dalam mengkaji dan memantau penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan di Petrosea berdasarkan bench marking atas praktek terbaik yang diterapkan oleh industri pertambangan, memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, penerapan Corporate Social Responsibility dan lain-lain hal yang diputuskan oleh Dewan Komisaris Perusahaan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan di atas.

Susunan Komite ini berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pengganti rapat Dewan Komisaris Perusahaan tertanggal 30 April 2014 yang memutuskan penunjukan pergantian susunan, sebagai berikut:

Ketua : Arief T. SurowidjojoAnggota : Richard M. HarjaniAnggota : Dian Paramita Wisnubroto

GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE

The Good Corporate Governance Committee of the Company assists the Board of Commissioner in reviewing and controlling the implementation of Good Corporate Governance principles in the Company based on the bench marking of the best practice as applied in the mining industry, to ensure the compliance with the prevailing laws and regulations, Corporate Social Responsibility implementations and other issues that have been decided by the Board of Commissioners of the Company in order to achieve the above purposes.

The composition of this committee based on the decision letter of the Board of Commissioners meeting substitute the Board of Commissioners meeting dated April 30th, 2013 has decided the appointment of committee as follows:

Chairman : Arief T. Surowidjojo Member : Richard M. Harjani Member : Dian Paramita Wisnubroto

61 tahun, diangkat menjadi Ketua Komite Tata Kelola Perusahaan pada bulan Mei 2010.

Sebagai pendiri Firma Hukum Lubis Ganie Surowidjojo, beliau telah membantu lebih dari 100 klien dalam melakukan initial public offerings sejak tahun 1989 dan mendalami keahliannya dalam bidang penerapan good corporate finance, project finance, restrukturisasi perusahaan, merger dan akuisisi, tata kelola dan litigasi komersial. Beliau pernah menjadi dosen senior untuk mata kuliah hukum perusahaan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia sejak tahun 1990.

Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1977 dan gelar Magister Hukum dari University of Washington, Seattle, Amerika Serikat pada tahun 1984.

61 years old, was appointed Chairman of the Good Corporate Governance Committee in May 2010.

As a founding partner of Lubis Ganie Surowidjojo Law Firm, he has assisted more than 100 clients for initial public offerings since 1989 and focuses his expertise in good corporate finance, project finance, corporate restructuring, infrastructure, mergers and acquisition, good governance, and commercial litigation. He has been a Senior Lecturer in business contract drafting at the Faculty of Law University of Indonesia since 1990.

He earned a Bachelor of Law Degree from the University of Indonesia in 1977, and a Master’s Degree in Law from the University of Washington, Seattle, United States of America in 1984.

ARIEF T. SUROWIDJOJOKetua Komite Chairman

PROFIL ANGGOTA KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN / GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE PROFILE

INDEPENDENSI

Komite Tata Kelola Perusahaan diketuai oleh pihak independen profesional yang berasal dari luar Perusahaan .

Selama tahun 2014, Komite ini telah melakukan rapat sebanyak empat kali.

Adapun persentase kehadiran anggotanya pada rapat Komite sebagaimana di bawah ini:

Nama / Name Jabatan / Title% Kehadiran / Attendance %

Arief T. Surowidjojo Ketua 100%

Richard M. Harjani Anggota 100%

Dian Paramita Wishnubroto Anggota 100%

INDEPENDENCE

The Corporate Governance Committee is chaired by a professional independent party from outside the company.

During 2014, this Commitee has convened four times.

The percentage of attendance at meetings of this Committee is as follows:

43 tahun, beliau diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan pada bulan April 2014 dan juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan Komisaris pada halaman 40 untuk informasi lebih lanjut.

43 years old, was appointed member of the Good Corporate Governance Committee in April 2014 and also Commissioner of Petrosea. Please refer to the Board of Commissioners profile on page 40 for further details.

RICHARD M. HARJANIAnggotaMember

118 119PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KOMITE RISIKO & INVESTASI MANAJEMEN

Susunan Komite Risiko & Investasi Manajemen berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pengganti rapat Dewan Komisaris Perusahaan tertanggal 6 November 2014 yang memutuskan penunjukan pergantian susunan dan merubah nama dari Komite Investasi & Risiko Manajemen menjadi Komite Risiko & Investasi Manajemen, sebagai berikut:

Ketua : Wishnu WardhanaAnggota : M. Arsjad Rasjid P. M.Anggota : Burhan SutantoAnggota : Kamen PalatovAnggota : Subbiah Sukumaran

RISK & INVESTMENT MANAGEMENT COMMITTEE

The composition of the Risk & Investment Management Committee under the resolution of the Board of Commissioners substituted meeting of the Board of Commissioners dated November 6th, 2014 that decided the appointment, changed of composition and amended the name from the Investment & Risk Management Committee into the Risk & Investment Management Committee, as follows:

Chairman : Wishnu WardhanaMember : M. Arsjad Rasjid P. M.Member : Burhan SutantoMember : Kamen PalatovMember : Subbiah Sukumaran

44 tahun, diangkat menjadi Ketua Komite Risiko & Investasi Manajemen pada November 2014.

Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk., Direktur Utama Indika Inti Corpindo sejak 2008, Wakil Komisaris Utama Tripatra sejak 2013, Komisaris Indika Mitra Energi sejak 2005, Komisaris Kideco Jaya Agung sejak 2005, dan Komisaris Indika Energy Infrastructure sejak 2010. Beliau sempat menjabat Wakil Presiden Komisaris Petrosea pada 2013-2014, Komisaris Mitrabahtera Segara Sejati pada 2013-2014, dan Komisaris Utama Indika Infrastruktur Investindo pada 2008-2009 serta 2013-2014. Di luar Indika Energy Group, beliau juga berperan sebagai Direktur Utama Teladan Resources sejak 2004 dan Komisaris Indoturbine sejak 2005.

Beliau adalah Ketua Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council (ABAC) Indonesia sejak 2012, Ketua APEC CEO Summit 2013, dan Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Migas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sejak 2010. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts in Economics dari Pepperdine University, Amerika Serikat, pada 1993.

44 years old, was appointed Chairman of Risk & Investment Committee in November 2014.

He is President Director of PT Indika Energy Tbk., President Director of Indika Inti Corpindo since 2008, Vice President Commissioner of Tripatra since 2013, Commissioner of Indika Mitra Energi since 2005, Commissioner of Kideco Jaya Agung since 2005, and Commissioner of Indika Energy Infrastructure since 2010. He previously served as Vice President Commissioner of Petrosea in 2013-2014, Commissioner of Mitrabahtera Segara Sejati in 2013-2014 and President Commissioner of Indika Infrastruktur Investindo in 2008-2009 and 2013-2014. Outsides in Indika Energy Group, he also serves as President Director of Teladan Resources since 2004 and Commissioner of Indoturbine since 2005.

He is Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council (ABAC) Indonesia Chair since 2012, APEC CEO Summit 2013 Chair, and Vice Chairman for Energy and Oil & Gas of Indonesian Chamber of Commerce & Industry (KADIN) since 2010. He graduated from Pepperdine University, USA, with a Bachelor of Arts in Economics in 1993.

WISHNU WARDHANAKetua Komite Chairman

PROFIL ANGGOTA KOMITE RISIKO & INVESTASI MANAJEMEN /RISK & INVESTMENT MANAGEMENT COMMITTEE PROFILE

44 tahun, beliau diangkat sebagai anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada bulan November 2014 dan juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan Komisaris pada halaman 41 untuk informasi lebih lanjut.

44 years old, was appointed member of the Risk & Investment Committee in November 2014 and also as Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile on page 41 for further details.

M. ARSJAD RASJID P. M.Anggota Member

42 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada bulan Mei 2013.

Beliau menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. dan Corporate Planning Senior Vice President PT Indika Energy Tbk. Beliau juga pernah menjabat beberapa posisi di Grup Danone sejak tahun 2005 sampai tahun 2011 dan terakhir sebagai Direktur Keuangan Danone Vietnam, menjabat di berbagai posisi di PT HM Sampoerna Tbk. sejak tahun 1996 sampai tahun 2005, dengan posisi terakhir Direktur Keuangan di salah satu anak perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. Pada tahun 1994 sampai 1995, beliau juga menjabat sebagai Senior Auditor di Arthur Andersen (Prasetio Utomo & Co). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Universitas Trisakti pada tahun 1994.

42 years, was appointed member of Risk & Investment Management Committee in May 2013.

He is a member of Risk Management Committee of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. and Corporate Planning Senior Vice President of PT Indika Energy Tbk. He held various positions in Danone’s Group from 2005 until 2011 and lastly as Finance Director of Danone Vietnam. He held various positions in PT HM Sampoerna Tbk. from 1996 until 2005 with the last position as Director of Finance in a subsidiary of PT HM Sampoerna Tbk. From 1994 until 1995 he served as Senior Auditor of Arthur Andersen (Prasetio Utomo & Co). He earned a Bachelor Degree in Economics from Trisakti University in 1994.

BURHAN SUTANTOAnggota Member

64 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada bulan Mei 2013.

Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Tripatra sejak bulan April 2013, Executive Director dari Mei 2012 hingga April 2013, Senior Vice President Supply Chain Management, dari bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Mei 2012, Senior Manager Procurement and Manager Procurement dari bulan Oktober 1992 hingga bulan Juni 2008 pada PT Tripatra Engineers and Constructors.

Beliau telah menangani lebih dari 22 tahun dalam bidang Corporate Supply Chain Management di Tripatra untuk berbagai proyek di bidang minyak dan gas bumi (migas) dan telekomunikasi. Beliau juga berpengalaman hampir 40 tahun dalam bidang procurement, subcontracts, komersial, logistic dan manajemen proyek. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Engineering dan gelar Master di bidang Management Sciences (MBA) dari University Madras, India.

64 years old, was appointed member of Risk & Investment Management Committee in May 2013.

He was the Member of the Board of Commissioners of Tripatra since April 2013, Executive Director from May 2012 to April 2013, Senior Vice President Supply Chain Management from June 2008 to May 2012, Senior Manager Procurement and Manager Procurement from October 1992 to June 2008 of PT Tripatra Engineers and Constructors.

For more than 22 years, he has managed PT Tripatra’s Corporate Supply Chain Management for projects such as oil, gas, and telecommunications project. He has an overall experience in almost 40 years in procurement, subcontracts, commercial, logistics and project management. He graduated with a Bachelor’s Degree in Engineering and a Master’s Degree in Management Sciences (MBA) from University of Madras, India.

SUBBIAH SUKUMARANAnggota Member

120 121PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KAMEN PALATOVAnggota Member

39 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada bulan November 2014.

Beliau saat ini menjabat sebagai Senior Vice President untuk Business Development dan sebelumnya sebagai Senior Vice President untuk Corporate Finance di PT Indika Energy Tbk. Beliau sebelumnya konsultan di McKinsey & Co. di Jerman dan Indonesia sejak tahun 2006 hingga 2010 serta Investment Performance Analyst di The Northern Trust Company Chicago dan London dari tahun 1998 hingga 2004.

Beliau lulus dari HEC School of Management, Paris dan The Chinese University of Hong Kong.

39 years old, appointed member of Risk & Investment Management Committee in November 2014.

He currently also serves as Senior Vice President of Business Development and previously as Senior Vice President of Corporate Finance in PT Indika Energy Tbk. He was a consultant with McKinsey & Co. in Germany and Indonesia from 2006 to 2010 and an Investment Performance Analyst in The Northern Trust Company Chicago and London from 1998 to 2004.

He graduated from HEC School of Management, Paris and The Chinese University of Hong Kong.

Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite ini adalah sebagai berikut:

a. Membantu Dewan Komisaris Perusahaan menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan rencana investasi Perusahaan agar sesuai dengan Vision, Mission and Destination Statement (VMDS) Perusahaan.

b. Membantu Dewan Komisaris Perusahaan menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Perusahaan serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan Perusahaan yang berpotensi mengandung risiko serta memberikan rekomendasi terhadap tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.

Selama tahun 2014, Komite ini telah melakukan rapat sebanyak tiga kali.

Adapun persentase kehadiran anggotanya pada rapat Komite sebagaimana di bawah ini:

Nama / Name Jabatan / Title% Kehadiran / Attendance %

Wishnu Wardhana Ketua 100%

M. Arsjad Rasjid P. M. Anggota 100%

Burhan Sutanto Anggota 100%

Kamen Palatov Anggota 83%

Subbiah Sukumaran Anggota 50%

The task, responsibility and authority of the Risk & Investment Management Committee as below:

a. To assist the Board of Commissioners in determining the policy and procedure of the implementation of Company’s investment plans to align with the Vision, Mission and Destination Statement (VMDS) of the Company.

b. To assist the Board of Commissioners in determining the policy and procedure of the Company Risk Management and to ensure that all transactions and acts taken by the Company with risks have been reviewed profoundly and also to give recommendation on the action taken to mitigate the risk.

During the year 2014, this Committee has convened three times.

The percentage of attendance at meetings of this Committee is as follows:

KOMITE HUMAN CAPITAL

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris Perusahaan untuk membantu dalam hal menetapkan kebijakan etika Perusahaan serta sumber daya manusia dan implementasi etika Perusahaan serta menetapkan kriteria calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta menetapkan sistem remunerasi.

Dengan adanya peraturan OJK terbaru, Perusahaan telah menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi pada Komite Human Capital ini. Perusahaan akan menyesuaikan dengan ketentuan OJK tersebut, paling lambat satu tahun sejak diundangkannya peraturan tersebut.

Susunan Komite Human Capital berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pengganti rapat Dewan Komisaris Perusahaan tertanggal 30 April 2014 yang memutuskan penunjukan pergantian susunan, sebagai berikut:

Ketua : Eddy Junaedy DanuAnggota : Wishnu WardhanaAnggota : M. Arsjad Rasjid P. M.Anggota : SriyantoAnggota : Dayan Hadipranowo

HUMAN CAPITAL COMMITTEE This Committee was formed to assist the Board of Commissioners to determine code of ethics, its implementation, human resources policies and to establish criteria of the Board of Commissioners and the Board of Directors candidates and their remuneration system.

With the latest OJK regulations, the Company has implemented nomination and remuneration functions in the Human Capital Committee. The Company will comply with the provisions of the OJK, no later than one year after the enactment of the regulation.

The composition of the Human Capital Committee based on the resolution of the Board of Commissioners substitute the Board of Commissioners meeting dated April 30th, 2014 decided the new composition as follows:

Chairman : Eddy Junaedy DanuMember : Wishnu WardhanaMember : M. Arsjad Rasjid P. M.Member : SriyantoMember : Dayan Hadipranowo

64 tahun, beliau diangkat sebagai Ketua Komite Human Capital pada bulan April 2014 dan juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Presiden Komisaris pada halaman 40 untuk informasi lebih lanjut.

64 years old, was appointed Chairman of the Human Capital Committee in April 2014 and also as President Commissioner of Petrosea. Please refer to the Board of Commissioners profile on page 40 for further details.

EDDY JUNAEDY DANUKetua Komite Chairman

PROFIL ANGGOTA KOMITE HUMAN CAPITAL / HUMAN CAPITAL COMMITTEE PROFILE

122 123PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

44 tahun, beliau diangkat sebagai anggota Komite Human Capital pada April 2014 dan juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan Komisaris pada halaman 41 untuk informasi lebih lanjut.

44 years old, was appointed member of the Human Capital Committee in April 2014 and also Commissioner of Petrosea. Please refer to the Board of Commissioners profile on page 41 for further details.

M. ARSJAD RASJID P. M.Anggota Member

64 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada bulan April 2014.

Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2010. Beliau sempat menjabat sebagai Komisaris Independen Petrosea pada periode 2009 - 2013. Berdinas di TNI selama 32 tahun sejak tahun 1975 sampai memasuki masa purnabakti pada tahun 2007.

Beliau lulus dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, AKABRI, pada tahun 1974, dan mengikuti berbagai program pelatihan militer di Sustafpur pada tahun 1987, Seskoad pada tahun 1992 dan di Lemhanas pada tahun 2000. Beliau pernah menjabat sebagai Danrem 074/Solo (1998-2000), Wadanjen Kopassus (2000-2002), Danjen Kopassus (2002-2005), Pangdam Siliwangi (2005-2006), dan Gubernur Akademi Militer (“AKMIL”) (2006-2007) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.

64 years old, was appointed member of the Human Capital Committee in April 2014.

Currently, he serves as Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010. He also served as Independet Commissioner of Petrosea for period 2009 – 2013. He spent 32 years in the Indonesian Military, from 1975 until his retirement in 2007.

He graduated from the Military Academy, AKABRI, in 1974, and completed a series of military training programs, including Combat Training (Sustafpur) in 1987, Army Staff College (Seskoad) in 1992 and The National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (Lemhanas) in 2000. He has served as Commander of the Military Regional Command 074/Solo (1998-2000), Vice Commander General of Army Special Forces (Wadanjen Kopassus) (2000-2002), Commander General of Army Special Forces (Danjen Kopassus) (2002-2005), Commander of the Military Command Siliwangi (Pangdam Siliwangi) (2005-2006), and Governor of the Military Academy (“AKMIL”) (2006-2007) with the latter titled as Major General.

SRIYANTOAnggota Member

43 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada bulan Mei 2013.

Beliau menjabat sebagai Head of Human Capital PT Indika Energy Tbk., sejak bulan Agustus 2011.

Sebelum bergabung dengan Indika Energy Group, beliau pernah menjabat sebagai Head of Human Capital di beberapa perusahaan dengan industri beragam, Coca-Cola Amatil Indonesia, DHL Express Indonesia.

Beliau memperoleh gelar Master of Commerce dengan spesialisasi Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas New South Wales, Sydney, Australia pada tahun 1999 dan Bachelor of Arts dibidang Sosiologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1994.

43 years old, was appointed member of Human Capital Committee in May 2013.

He serves as Head of Human Capital at PT Indika Energy Tbk. since August 2011.

Prior to joining Indika Energy Group, he served as Head of Human Capital in various industries, Coca-Cola Amatil Indonesia, DHL Express Indonesia.

He earned his Master of Commerce degree with advanced specialization in HR Management from the University of New South Wales, Sydney, Australia in 1999 and a Bachelor of Arts degree in Sociology from University of Indonesia in 1994.

DAYAN HADIPRANOWOAnggotaMember

Selama tahun 2014, Komite ini telah melakukan rapat sebanyak tiga kali.

Adapun persentase kehadiran anggotanya pada rapat Komite sebagaimana di bawah ini:

Nama / Name Jabatan / Title% Kehadiran / Attendance %

Eddy Junaedy Danu Ketua 100%

Wishnu Wardhana Anggota 100%

M. Arsjad Rasjid P. M. Anggota 100%

Sriyanto Anggota 100%

Dayan Hadipranowo Anggota 100%

During the year 2014, this Committee has convened three times.

The percentage of attendance at meetings of this Committee is as follows:

44 tahun, beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada bulan April 2014 dan juga menjabat sebagai Ketua Komite Risiko & Investasi Manajemen. Harap merujuk kepada profil Komite Risiko & Investasi Manajemen pada halaman 118 untuk informasi lebih lanjut.

44 years old, was appointed member of Human Capital Committee in April 2014 and also Chairman of the Risk & Investment Committee. Please refer to the Risk & Investment Committee profile on page 118 for further details.

WISHNU WARDHANAAnggotaMember

125PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

124PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Setiap Perusahaan terbuka wajib mempunyai Sekretaris Perusahaan dalam rangka pengembangan pasar modal di Indonesia. Hal ini berdasarkan Peraturan OJK terbaru perihal Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang efektif sejak tanggal 8 Desember 2014 untuk mencabut ketentuan pada Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 lampiran Peraturan No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahan dan Peraturan No. I-A. Perusahaan telah melaksanakan pengangkatan Sekretaris Perusahaan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan pada tanggal 3 November 2010 jo. 3 November 2010 jo. 1 September 2014. Pada tanggal 1 September 2014, Perusahaan telah mengangkat Anto Broto sebagai Sekretaris Perusahaan.

CORPORATE SECRETARY

In line with the capital market developments in Indonesia, every public company shall have a corporate secretary based on the latest OJK Regulations concerning the Corporate Secretary of Public Listed Company effective from December 8th, 2014 to repeal the Decision of the Bapepam Chairman No. Kep-63 / PM / 1996 annex to Regulation No. IX.I.4 about Corporate Secretary Appointment and Regulation No. I-A. The Company has implemented the appointment of the Corporate Secretary by the Decree of the Board of Directors on November 3rd, 2010 jo. September 1st, 2014. On September 1st, 2014, the Company has appointed Anto Broto as the Company’s Corporate Secretary.

43 tahun, diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan pada bulan September 2014. Sebelumnya di PT Indika Energy Tbk. sejak 2009, dengan posisi terakhir sebagai Investor Relations Senior Manager. Direktur di PT Tavesco International dan Vice President Finance di PT Tason Holdings sejak 2005. Vice President Finance & Administration PT Calmusindo Energy Services sejak 2003. Mengawali karirnya di PT Syahrir Securities dari tahun 1995 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Selama karirnya memperoleh beberapa lisensi di bidang pasar modal. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi & Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1995.

Aged 43, was appointed as Petrosea’s Corporate Secretary in September 2014. Previously at PT Indika Energy Tbk. since 2009, with the latest position as Investor Relations Senior Manager. Director at PT Tavesco International and Vice President Finance of PT Tason Holdings since 2005. Vice President Finance & Administriation at PT Calmusindo Energy Services since 2003. He started his career in PT Syahrir Securities in 1995 with the latest position as Director of Finance. During his career, he has earned several capital market licences. He graduated with a Bachelor’s degree in Economics and Accounting from the Faculty of Economics at the University of Indonesia in 1995.

ANTO BROTOSekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Tugas dari pada Sekretaris Perusahaan adalah:

a. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan atau investor atas setiap informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan kondisi Perusahaan.

c. Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

d. Sebagai penghubung antara Perusahaan, OJK dan masyarakat.

Duties of the Corporate Secretary include:

a. Following the development of the capital market, especially the regulations in force in the capital markets.

b. Providing services and information to the public and or investors regarding the condition of the Company.

c. Providing input to the Board of Directors to comply with the provisions of law No. 8 of 1995 on Capital Markets and its implementing regulations.

d. As a liaison between the Company, the OJK and the public.

e. Menyiapkan daftar khusus yang berkaitan dengan Direksi, Dewan Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun afiliasinya yang antara lain mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan.

f. Melaporkan DPS termasuk kepemilikan saham 5% atau lebih.

g. Menghadiri rapat Direksi Perusahaan dan membuat minuta rapat.

h. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.

Untuk dapat menjalankan tugasnya tersebut Sekretaris Perusahaan harus memiliki akses terhadap informasi material dan relevan berkaitan dengan Perusahaan dan menguasai peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal khususnya yang berkaitan dengan masalah keterbukaan.

Sehubungan dengan adanya peraturan OJK terbaru yang efektif sejak tanggal 8 Desember 2014, maka dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Sekretaris Perusahaan juga akan melaksanakan program orientasi terhadap Perusahaan bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Dan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan. Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan secara berkala paling sedikit satu kali setiap tahun mengenai pelaksanaan fungsi Sekretaris Perusahaan kepada anggota Direksi dan ditembuskan kepada anggota Dewan Komisaris.

Dengan ketentuan peraturan OJK tersebut, Perusahaan wajib menyesuaikan paling lambat enam bulan sejak diundangkannya.

e. Preparing a list specifically related to the Board of Directors, the Board of Commissioners and his family well in the Company nor affiliates which among others include stock ownership, business relationships and other roles that give rise to a conflict of interest with the Company.

f. Reporting the list of shareholders including share ownership of 5% or more.

g. Attending the Board of Directors meetings and compile minutes of meetings.

h. Being responsible for the implementation of the GMS.

In order to perform these duties the Corporate Secretary must have access to relevant information and material relating to the control of the Company and legislation in the field of capital market especially pertaining to the issue of openness.

In accordance with the new OJK regulations effective from December 8th, 2014, the implementation of good corporate governance, the Corporate Secretary will also carry out orientation programs for members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners. And in order to enhance his knowledge and capabilities, the Corporate Secretary shall attend education and/or training. The Corporate Secretary shall make regular reports at least once a year regarding implementation of the Corporate Secretary functions to the Board of Directors and copy to the Board of Commissioners.

With the provisions of the OJK rules, the Company shall comply no later than six months after the enactment.

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARY PROFILE

126 127PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

INTERNAL AUDIT

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.7, fungsi Internal Audit dimasukkan dalam struktur Perusahaan dengan piagam Internal Audit Perusahaan yang telah diperbaharui sesuai dengan peraturan OJK yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Pengganti Rapat Dewan Komisaris Perusahaan No. PTP/RES/BOC/V/2013-0012 pada tanggal 21 Mei 2013.

Internal Audit merupakan jasa konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai dan meningkatkan operasional organisasi. Hal ini membantu sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya dengan cara sistematis, dan menggunakan pendekatan yang disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

Tujuan dari Internal Audit adalah untuk membantu karyawan dan manajemen Perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif dengan analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat, dan informasi mengenai kegiatan dengan kontrol yang efektif dan biaya yang wajar. Internal Audit dipimpin oleh Kepala Internal Audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat mengusulkan penggantian Kepala Internal Audit, jika dia tidak memenuhi persyaratan dan/atau gagal atau tidak mampu untuk menjalankan tugasnya sebagai auditor divisi Audit Internal sebagaimana tertuang dalam piagam Internal Audit. Kepala Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan kepada Komite Audit. Kepala Internal Audit juga menghadiri rapat Komite Audit. Kegiatan Internal Audit harus independen, dan auditor internal harus objektif dalam melakukan pekerjaan mereka. Kepala Internal Audit adalah Haryanto Ginting dengan beranggotakan tiga orang.

SERTIFIKASI PROFESIONAL

Untuk meningkatkan keahlian para Auditor Internal, Perusahaan mendorong auditornya untuk mengikuti pelatihan keahlian audit dalam rangka memperoleh sertifikasi profesional. Dua auditor saat ini telah mendapatkan sertifikasi CIA (Certified Internal Auditor), yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors.

INTERNAL AUDIT

Pursuant to Bapepam-LK regulations No. IX.1.7, the internal audit function was incorporated in the structure of the Company based on internal audit charter as stated in the resolution of the Board of Commissioners No.PTP/RES/BOC/V/2013-0012 dated May 21, 2013 substitute of the Board of Commissioners meeting and has been updated in line with OJK regulations.

Internal Audit is an independent, objective and consulting service designed to add value and improve an organization’s operational performance. It helps an organization accomplish its objectives by systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.

The objectives of Internal Audit are to assist members of the organization in the effective discharge of their responsibilities by furnishing them with analyses, appraisals, recommendations, counsel, and information concerning the activities reviewed and by promoting effective control at reasonable cost. Internal audit is led by Head of Internal Audit appointed by the President Director with Board of Commissioner’s approval.

The Board of Commissioners can propose the replacement of the Head of Internal Audit, if he or she does not fulfill the requirement as an auditor of Internal Audit division as stated in this charter and/or fails or is incapable to perform his or her duty. The Head of Internal Audit will report to the President Director and will have direct access to the Audit Committee. The Head of Internal Audit will also attend the Audit Committee meetings. Internal audit activity must be independent, and internal auditors should be objective. The head of Internal Audit is Haryanto Ginting with three members.

PROFESSIONAL CERTIFICATION

To improve the internal auditor’s skills, the Company encourages its auditors to attend training of audit skills for obtaining professional certification. Two auditors currently have obtained CIA (Certified Internal Auditor) certification issued by The Institute of Internal Auditors.

Ruang lingkup Internal Audit meliputi manajemen risiko organisasi, kontrol dan proses tata kelola di seluruh operasi komersial, operasional dan keuangan, untuk memastikan:

• Identifikasi risiko dikelola secara tepat• Manajemen keuangan yang signifikan dan

informasi operasional yang akurat, dapat diandalkan dan tepat waktu

• Tindakan karyawan telah sesuai dengan undang-undang, kebijakan, standar dan prosedur

• Sumber daya yang diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien dan memadai

• Program, rencana dan tujuan tercapai • Kualitas dan sistem perbaikan terus-menerus

tumbuh dalam organisasi• Isu legislatif atau peraturan yang signifikan dan

berdampak pada organisasi dapat ditangani dengan benar

PENINJAUAN ATAS EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO

Sebuah bagian penting dalam evaluasi efektivitas kontrol yang ada adalah memastikan adanya evaluasi yang memadai atas perencanaan keberlangsungan bisnis dan perencanaan pemulihan berjalan dengan baik. Perbaikan harus diidentifikasi secara selektif, dengan penekanan pada risiko-risiko tinggi dengan kontrol yang tidak memadai. Perbaikan-perbaikan harus digambarkan dengan sebuah tindakan. Divisi Internal Audit melakukan pengawasan dan audit yang teratur untuk menilai efektivitas dari sistem manajemen risiko Perusahaan. Prosedur manajemen mutu juga memeriksa untuk memastikan daftar risiko yang relevan berjalan dengan baik untuk semua proyek, dan pembaharuan/peninjauan kembali dilaksanakan.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Pengendalian internal merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh Direksi, manajemen, dan pihak lainnya untuk memberikan “reasonable assurance” terkait pencapaian tujuan berikut ini:

• Efektivitas dan efisiensi operasional• Keandalan laporan keuangan• Kepatuhan terhadap hukum dan undang-undang

yang berlaku• Penjagaan aset

The scope of Internal Audit includes the organizations risk management, control and governance processes across commercial, operational and financial operations to ensure:

• Risks are appropriately identified and managed• Significant financial management and operating

information is accurate, reliable and timely• Employees’ actions are in compliance with laws,

policies, standards and procedures• Resources are acquired economically, used

efficiently and adequately protected• Programs, plans and objectives are achieved • Quality and continuous improvement systems are

fostered in the organization’s control process• Significant legislative or regulatory issues

impacting the organization are recognized and addressed properly

REVIEW OF RISK MANAGEMENT SYSTEM EFFECTIVENESS

An important part of evaluating the effectiveness of existing controls is to ensure that there is adequate evaluation of the business continuity planning and disaster recovery planning arrangements in place. Improvements should be selectively identified, with emphasis on high risks with inadequate controls. Improvements should be described with an action plan. The Internal Audit division also performs regular oversight and audits to assess the effectiveness of Company-wide Risk Management systems. Quality Assurance procedures also check to ensure relevant risk registers are in place for all projects, and that regular updating/reviews are carried out.

INTERNAL CONTROL SYSTEMS

Internal control is a process, affected by an entity’s Board of Directors, management and other personnel, designed to provide “reasonable assurance” regarding the achievement of objectives in the following categories:

• Effectiveness and efficiency of operations• Reliability of financial reporting• Compliance with applicable laws and regulations• Safeguarding of assets

128 129PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

AUDIT EKSTERNAL

Dalam memastikan integrasi penyajian laporan keuangan kepada pemegang saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perusahaan menggunakan jasa auditor eksternal. Audit Eksternal dilaksanakan oleh kantor Akuntan Publik yang ditunjuk sejak tanggal 6 November 2014 berdasarkan pernyataan keputusan rapat Dewan Komisaris Perusahaan yaitu kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) untuk memeriksa buku-buku Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Adapun besar honorarium audit eksternal di tahun 2014 adalah sebesar US$ 40 ribu.

Penunjukan auditor eksternal dilakukan dalam RUPS dengan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan dan memberikan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya mengenai pengangkatan tersebut.

Auditor eksternal memberikan pendapat secara independen tentang laporan keuangan Perusahaan, menyampaikan pendapat secara objektif dan dapat diterima oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Auditor eksternal menjalankan fungsinya tanpa dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan semua pihak yang memiliki kepentingan dalam Perusahaan. Auditor eksternal wajib memiliki independensi secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan serta wajib menjaga kerahasiaan Perusahaan.

EXTERNAL AUDIT

In ensuring the integration of the financial statements to the shareholders in accordance with the legislation in force, the Company uses the services of an external auditor. External audits conducted by public accounting firm since November 6th, 2014 based on restatement of meeting resolution of the Board of Commissioner of the Company that is public Accounting Firm Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) to examine the books of the Company for the financial year ended December 31, 2014 .

The honorarium of external auditors in 2014 amounted to US$ 40 thousand.

The external auditor’s appointed at the GMS by giving authority to the Board of Commissioners of the Company and by giving authorisation to the Board of Directors of the Company to set out their remuneration and any other requirement for such appointment.

The external auditor provides an independent opinion on the financial statements of the Company, delivered the opinion objectively and was accepted by the shareholders and stakeholders. The external auditor performs its functions without being affected by the Board of Directors, and all parties having an interest in the Company. The external auditor must have accountable professional independency and must maintain the confidentiality of the Company.

41 tahun, diangkat sebagai Kepala Internal Audit pada Oktober 2014. Beliau bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2008 sebagai Senior Internal Auditor dan kemudian diangkat menjadi SAP Project Manager dari tahun 2013 sampai 2014. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau memulai karier sebagai auditor di sebuah kantor akuntan publik. Beliau lalu melanjutkan karier di bidang internal audit, controller, dan finance & accounting pada perusahaan kontraktor minyak & gas serta organisasi nirlaba. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan juga merupakan pemegang Sertifikat Internal Auditor dari The Institute of Internal Auditors sejak tahun 2012.

Age 41, was appointed as the Head of Internal Audit in October 2014. He joined Petrosea in 2008 as Senior Internal Auditor and was appointed as SAP Project Manager from 2013 to 2014. Prior to joining the Company, he started his career as an auditor in a public accounting firm. He continued his career in the field of internal audit, controller and finance & accounting in an oil & gas contractor company and NGO. He earned a Bachelor Degree in Economics from the University of Indonesia in 1998 and is also a Certified Internal Auditor from The Institute of Internal Auditors since 2012.

HARYANTO GINTINGKepala Internal Audit Head of Internal Audit

Internal Audit melakukan identifikasi dan evaluasi atas Pengendalian Internal Perusahaan berdasarkan standar dan pedoman dari The International Professional Practices Framework (IPPF), yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA).

Internal Audit hanya dapat memberikan masukan atas perbaikan potensial. Hasil dari evaluasi internal audit memberikan referensi pada manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kontrol internal untuk menentukan tindakan perbaikan, pembaharuan sistem atau kebijakan yang diperlukan untuk memungkinkan manajemen untuk menjalankan kegiatan operasi Perusahaan secara lebih efektif.

Internal Audit identifies and evaluates the Company’s Internal Control based on standards and guidance provided by The International Professional Practices Framework (IPPF), developed by The Institute of Internal Auditor (IIA).

Internal Audit can only provide input on potential improvements. The results of internal audit evaluations provides references for management to evaluate the internal controls effectiveness. Such references are to determine necessary corrective actions, systems or policy reforms to enable the management to run the company’s operations more effectively.

PROFIL KEPALA INTERNAL AUDIT / HEAD OF INTERNAL AUDIT PROFILE

130 131PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Program Tanggung Jawab Sosial Petrosea yang difokuskan pada pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan kesehatan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendekatan kami terhadap konsep operasional yang berkelanjutan. Selama tahun 2014, Perusahaan juga mulai memperluas program ke bidang kesehatan. Meskipun demikian, kami menyadari dinamika pelaksanaan program cukup beragam sehingga perkembangan hasil setiap tahun juga tidak sama.

Petrosea’s Social Responsibility programs are centred on education, economic empowerment and health and form an integral part of our approach to the concept of operations sustainability. In 2014, the Company also began to expand its programs to the health sector. Nevertheless, we realize the program implementation is dynamic, therefore the results will not be the same every year.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

A. PROGRAM PENDIDIKAN

PROGRAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Sejak tahun 2012 pengembangan perpustakaan sekolah masih menjadi program unggulan CSR kami. Perpustakaan sekolah yang berfungsi dengan baik akan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh siswa dari suatu sekolah. Selama tahun 2014, Perusahaan memberikan dukungan pengembangan perpustakaan sekolah bagi tujuh sekolah yang terdiri dari empat sekolah yang merupakan program lanjutan tahun 2013 dan tiga sekolah yang dimulai pada tahun 2014.

Program lanjutan diperuntukkan bagi SDN 010 Jempang, SMPN 15 Sendawar dan SMPN 1 Silug Ngurai di area operasi proyek GBP di Kabupaten Kutai Barat, SDN 021 Balikpapan Barat di wilayah operasi POSB di Kota Balikpapan. Perusahaan memberikan dukungan melalui bimbingan, konsultasi dan pengembangan kegiatan perpustakaan sekolah, untuk meningkatkan minat baca para siswa melalui kegiatan panggung dongeng, majalah dinding secara berkala dan membuat kliping berita/artikel surat kabar serta majalah.

Sekolah yang menjadi kelompok sasaran baru pada tahun 2014 terdiri dari SDN 008, dan SDN 017 di Balikpapan Barat, yang berdekatan dengan wilayah POSB, serta SMUN 001 Siluq Ngurai di area operasi proyek GBP di Kabupaten Kutai Barat. Para guru dan

A. EDUCATION PROGRAM

SCHOOL LIBRARY DEVELOPMENT PROGRAM

Since 2012, school library development has been the flagship in our CSR activities. In the communities around our operations, an effective and functioning school library makes a significant difference to the quality of student education. During 2014, the Company provided support for the development of school libraries at seven schools, four of which represent ongoing commitments from 2013 and the remaining three schools, newly started in 2014.

The continuation program included SDN 010 Jempang, SMPN 15 Sendawar and SMPN 1 Silug Ngurai within the GBP project operating area in the West Kutai Regency, and SDN 021 West Balikpapan close to our POSB operations. The Company provided consultation to guide development activities within the school libraries which are included regular staging of stories, a wall magazine and news/article clippings to increase student interest in reading.

New target groups in 2014 consisted of SDN 008 and SDN 017 in West Balikpapan located near POSB, and SMUN 001 Siluq Ngurai near GBP’s project operating area. Teachers and librarians from these schools were given training on library management plus guidance

pustakawan dari sekolah tersebut diberikan pelatihan manajemen perpustakaan sekolah dan menyusun rencana kerja pengelolaan perpustakaan sekolah masing-masing. Perusahaan juga memberikan dukungan penambahan koleksi buku fiksi dan non fiksi kepada ketiga sekolah tersebut. PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

Dalam kurun waktu 2014 Perusahaan memberikan dukungan pengembangan UKS bagi empat sekolah. Ada dua sekolah merupakan penerima program lanjutan dari tahun sebelumnya, yaitu SDN 03 Legai di Kabupaten Paser yang berada di sekitar operasi Proyek KJA dan Madrasah Islamiyah An Nur Salam Muara Tae, Kutai Barat di sekitar wilayah Proyek GBP. Penerima program yang dimulai tahun 2014 adalah SDN 04 Samurangau dan SMU N 01 Batu Sopang di Kabupaten Paser dimana lokasi operasi Proyek KJA berlangsung.

Dukungan Perusahaan lebih dititikberatkan pada kegiatan program UKS sesuai dengan kebutuhan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pelayanan kesehatan (First Aider) bagi para siswa untuk menunjang jalannya fungsi UKS bagi sekolah masing–masing. Selain itu, Perusahaan juga memberikan dukungan pembuatan taman apotik hidup dan pipa penyaluran air bersih yang melengkapi aktivitas yang telah dilakukan para pemangku kepentingan terkait sebelumnya. Di akhir tahun, SDN 03 Legai meraih Juara II Lomba Dokter Kecil tingkat Kecamatan Batu Sopang di Kabupaten Paser.

for the establishment of action plans to maintain each school library. The Company also provided additional fiction and non-fiction books for the three school library.

SCHOOL MEDICAL UNIT (UKS) DEVELOPMENT PROGRAM

During 2014, the Company supported the development of school medical unit at four schools. Two of them were a continuation from the previous year, namely SDN 03 Legai at Paser Regency, located around KJA Project operations and Madrasah Islamiyah An Nur Salam Muara Tae at West Kutai, located near the GBP Project. New program recipients in 2014 were SDN 04 Samurangau and SMUN 01 Batu Sopang at Paser Regency, close to the KJA Project operations.

The Company’s UKS programs focused on increasing awareness in clean and healthy lifestyle and first aider activites for students to support the function of UKS at each school. In addition, the Company also provided support for the development of a herbs garden and clean water supply installation. These acitvities supplemented previous work done by related stakeholders. At the end of the year, SDN 03 Legai won second place in the Young Doctor Contest in the Batu Sopang Sub-District, Paser Regency.

132 133PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD)

Perusahaan memfasilitasi lima guru TK & PAUD untuk mengikuti Pelatihan Guru TK yang diselenggarakan oleh Yayasan Pelayanan Desa Terpadu (PESAT) di Samarinda. Para guru tersebut mengajar di sekolah yang berbeda-beda, yaitu dua guru TK Anugerah Muara Tae, Kabupaten Kutai Barat yang berlokasi di sekitar wilayah Proyek GBP, dua guru PAUD Annisa dan satu guru PAUD Mawar Kelurahan Jawa, Kabupaten Kutai Kertanegara di sekitar wilayah Proyek ABN. Paska pelatihan, Perusahaan ikut memberikan evaluasi terhadap hasil penerapan pelatihan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di setiap sekolah tersebut. Selain itu, Perusahaan juga memberikan dukungan berupa alat permainan edukatif untuk TK Kasih Bunda, Muhur di Kabupaten Kutai Barat yang berada di wilayah Proyek GBP.

PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Dengan beberapa perangkat komputer yang diberikan oleh Perusahaan pada tahun 2013 dan pertengahan tahun 2014, SMPN 02 Batu Sopang, Kabupaten Paser melakukan kegiatan ekstrakurikuler praktek pengoperasian komputer bagi para siswa, yang diikuti oleh 29 siswa.

KAMPANYE PENDIDIKAN

Kampanye pendidikan diikuti 54 siswa SMPN 021 Balikpapan yang berada di sekitar wilayah POSB. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka tentang pentingnya keselamatan berkendaraan dan pelestarian lingkungan. Dalam kegiatan ini, setiap siswa diberi tanggung jawab untuk menanam satu bibit tanaman hutan dan buah langka, serta merawatnya sampai pohonnya memiliki akar kuat untuk tetap tumbuh.

PROGRAM EKSTRAKURIKULER RENANG BAGI SISWA

Kegiatan ekstrakurikuler renang yang diikuti oleh siswa kelas 4 - 6 SDN 003 Legai dan SDN 004 Samurangau ini merupakan program lanjutan tahun 2013. Tujuannya adalah memberikan bekal kepada para siswa yang tinggal di wilayah Desa Legai dan Samurangau, di sekitar area operasional Proyek KJA yang dilalui sungai besar.

EARLY CHILDHOOD EDUCATION DEVELOPMENT PROGRAM (PAUD)

The company facilitated five kindergarten and PAUD teachers to attend training for kindergarten teachers organized by the Foundation for Integrated Rural Services (PESAT) in Samarinda. The teachers came from different schools, two teachers from TK Anugerah in Muara Tae, West Kutai Regency, located around the GBP Project, two teachers from PAUD Annisa and one teacher from PAUD Mawar, Kelurahan Jawa, Kutai Kertanegara Regency, located near the ABN Project. During post training activites, the Company evaluated the quality of the teaching process at each school. In addition, the Company also provided educational toys for TK Kasih Bunda, Muhur at West Kutai Regency, located in the GBP project area.

INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT PROGRAM

Computer equipment was provided by the Company for SMPN 02 Batu Sopang, Paser Regency in 2013 and mid 2014. This enabled them to conduct extracurricular activities on how to operate computers for 29 students.

EDUCATION CAMPAIGN

An education campaign on the importance of safety driving and environmental conservation was attended by 54 students from SMPN 021 Balikpapan, located around the POSB area. Students were given the responsibility to plant rare forest and fruits trees and maintain them until their roots become strong enough to grow.

EXTRACURRICULAR SWIMMING PROGRAM FOR STUDENTS

This extraculicular activity has been ongoing since 2013 for 4 – 6 grade students at SDN 003 Legai and SDN 004 Samurangau. The objective is to equip students who live in the Legai and Samurangai villages, located around the KJA Project which is traversed by a large river.

PENYEDIAAN TRANSPORTASI ANAK SEKOLAH

Kondisi dimana transportasi umum belum tersedia menjadi salah satu pertimbangan Perusahaan tetap memberikan dukungan penyediaan manhaul untuk antar jemput anak sekolah. Selain itu, juga untuk meningkatkan kebiasaan tertib berkendaraan bagi anak sekolah dan guru SDN 010 dan SMPN 040 Sendawar, Kampung Muara Tae di Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat.

B. PROGRAM KESEHATAN

PROGRAM REVITALISASI POSYANDU

Pada tahun 2014, Perusahaan mulai memperluas program CSR di bidang kesehatan melalui program revitalisasi Posyandu di sekitar wilayah operasinya. Pelatihan bagi kader Posyandu diselenggarakan di 12 Posyandu Kelurahan Kariangau, Balikpapan yang berada di sekitar wilayah operasi POSB, enam Posyandu Kelurahan Jawa, Kutai Kertanegara di sekitar wilayah Proyek ABN, dan dua Posyandu Kampung Muara Tae, Kutai Barat di sekitar wilayah operasi Proyek GBP. Di akhir pelatihan, setiap Posyandu menyusun rencana kerja tiga bulan sebagai pedoman dalam melakukan perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan Posyandu. Selain itu, Perusahaan juga memberikan dukungan renovasi sekretariat bagi lima Posyandu dan pelayanan bagi seluruh Posyandu di wilayah Kariangau, Balikpapan.

PROVIDING TRANSPORTATION SERVICES FOR SCHOOL CHILDREN

Given that public transportation is still unavailable, the Company continues to provide transportation services for local students using its own fleet. Furthermore, the aim is to also increase safe driving awareness for students and teachers at SDN 010 and SMPN 040 Sendawar at Kampung Muara Tae, Jempang Sub-District, West Kutai Regency.

B. HEALTH PROGRAM

POSYANDU REVITALIZATION PROGRAM

In 2014, the Company began to expand its CSR programs into the health sector through the Posyandu revitalization program around its operational areas. Training for Posyandu cadres was held at 12 Posyandu facilities at Kelurahan Kariangau, Balikpapan located near POSB, six Posyandu facilities at Kelurahan Jawa, Kutai Kertanegara located near the ABN Project and two Posyandu facilities at Kampung Muara Tae, West Kutai located near the GBP Project. At the end of the training sessions, each Posyandu developed a three-month action plan as guidance to improve the quality of Posyandu sevices.The Company also provided support in renovating the secretariat for five Posyandu and service facilities for all Posyandu in the Kariangau, Balikpapan area.

134 135PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Program revitalisasi posyandu juga dilakukan di sekitar wilayah operasi Proyek KJA, yaitu Posyandu Desa Samurangau dan Desa Legai, Paser. Perusahaan memfasilitasi pelatihan memasak makanan bergizi dan pelatihan senam aerobik secara regular bagi para kader Posyandu dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Peserta pelatihan berhasil membuat 16 jenis kue layak konsumsi dan bergizi sebagai tambahan variasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada hari pelayanan Posyandu. Selain itu, tiga peserta senam aerobik sudah dapat menjadi pemandu senam aerobik di setiap desa.

PROGRAM PENGUATAN PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT (PHBS) MASYARAKAT

Salah satu kelompok sasaran program ini adalah masyarakat RT 1 dan 2 Kelurahan Karingau dan RT 40 dan 41 Somber Kelurahan Margo Mulyo di sekitar wilayah POSB, Balikpapan. Kegiatan ini diawali dengan pengecekan kesehatan warga melalui pemeriksaan kadar kolesterol, asam urat dan gula darah. Ternyata ada indikasi kolesterol tinggi pada masyarakat di kedua wilayah tersebut. Dari hasil ini, instansi terkait merancang program PHBS yang tepat dan melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor –faktor pemicu lainnya. Pada saat pelaksanaan kegiatan pengecekan kesehatan tersebut, juga dilakukan kampanye STOP DBD melalui 3M+ (Menguras, Menutup, Menimbun + Memantau jentik secara mandiri) untuk wilayah Kelurahan Margo Mulyo, dan kampanye sanitasi lingkungan untuk wilayah Kelurahan Kariangau.

Kelompok sasaran lainnya adalah masyarakat Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser di sekitar wilayah Proyek KJA, melalui kegiatan Senam Minggu Sehat yang dilakukan sebulan sekali untuk menumbuhkan kesadaran dan perilaku menjaga kebugaran tubuh.

KEGIATAN PENYEDIAAN AIR BERSIH

Keluarga karyawan dan masyarakat RT 03 Kampung Muara Tae yang berada di sekitar camp Petrosea Proyek GBP masih memanfaatkan sumber air bersih yang disediakan oleh Perusahaan.

The Posyandu revitalization program was also conducted at the KJA Project area, namely Posyandu Samurangau and Legai villages, Paser. The Company facilitated healthy and nutritious cooking training and regular aerobic exercise for Posyandu cadres and Family Welfare Education (PKK). Participants were able to cook 16 nutritious meals fit for consumption as variety to serve during the Posyandu service day. Furthermore, three aerobic exercise participants successfully became aerobic instructors at each village.

COMMUNITY CLEAN AND HEALTHY LIFESTYLE (PHBS) PROGRAM

The group targeted for this program was the community at RT 1 and 2 Kelurahan Karingau, and RT 40 and 41 Somber, Kelurahan Margo Mulyo located, around the POSB, Balikpapan area. This activity began with a community health screening by checking cholesterol, uric acid and blood sugar levels. The resort show an indication of high cholesterol in both areas. Based on this, related institutions develop PBHS program and conducted further investigation regarding other factors. A STOP DENGUE campaign (3M+) for Kelurahan Margo Mulyo and an environmental sanitation campaign for Kelurahan Kariangau was also conducted during the community health screening.

Another target group, Batu Sopang Sub-district, Paser Regency, around the KJA Project was provided with a monthly Healthy Sunday Aerobic program to increase health awareness and encourage higher fitness levels.

CLEAN WATER SUPPLY

The families of employees and the community of RT 03 Kampung Muara Tae, located around Petrosea’s camp at the GBP Project, continue to benefit from the clean water supply provided by the Company.

C. PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI

PROGRAM PENGEMBANGAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI KARIANGAU

Pada tahun 2014 Perusahaan terus melanjutkan pendampingan regular untuk memperkuat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Jaya Murni yang memproduksi tempe dan Koperasi Sukamaju. Materi pendampingan difokuskan untuk membangun kerjasama dengan POSB dan/atau vendor POSB sebagai supplier. Koperasi Sukamaju telah mendapatkan pesanan dari POSB untuk pengadaan bibit tanaman buah, sedangkan KUBE Jaya Murni terus berupaya untuk membangun kerjasama dengan Prismasindo Boga Utama (PBU) sebuah penyedia catering yang menjadi salah satu vendor POSB.

Perusahaan juga memberikan bantuan konsultasi kepada KUBE Sumber Bahagia I yang telah mendapatkan kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan untuk penanaman dan perawatan mangrove serta tanaman penghijauan lainnya selama tiga tahun. Sedangkan kelompok Srikandi Bersatu yang memiliki usaha “bank sampah”, telah menjalin kerjasama dengan POSB untuk pengelolaan sampah plastik dan kertas/kardus, selain menerima pesanan dari perusahaan lain di sekitar wilayah Kariangau.

C. ECONOMIC EMPOWERMENT PROGRAM

KARIANGAU LIVELIHOOD PROGRAM

During 2014 Petrosea continued to provide assistance to community business groups or Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Jaya Murni which produces tempe (soybean cake) and Koperasi Sukamaju. Mentoring was focused on helping to build cooperation between POSB and its vendors. Koperasi Sukamaju is received orders from POSB to supply fruit crop seedlings, while KUBE Jaya Murni is building cooperation with Primasindo Boga Utama (PBU), a catering business which is a vendor of POSB.

The Company also provide consultation support to the KUBE Sumber Bahagia I, which successfully obtained a contract for the planting and maintaining of mangrove and other plants for three years. The Srikandi Bersatu group which ownes a “garbage bank” business is working together with POSB to maintain plastic and paper/cardboard waste, in addition to accepting orders from other companies around the Kariangau area.

136 137PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

PROGRAM PENGEMBANGAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT SOMBER

Sejak tahun 2013, POSB memberikan pendampingan intensif kepada KUBE Nelayan Harapan Bersama, Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan dimana di wilayah ini terdapat Petrosea Transit Area. Adapun bentuk kegiatannya, antara lain pelatihan dasar-dasar organisasi, dan bimbingan konsultasi pelaksanaan rencana kerja sebanyak delapan kali paska pelatihan. Selain itu, Perusahaan juga memberikan stimulan perlengkapan nelayan sebagai modal revolving funds untuk meningkatkan permodalan kelompok serta meningkatkan hasil tangkapan para anggotanya.

D. DONASI DAN BANTUAN RUTIN

Perusahaan juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan perayaan hari besar keagamaan maupun nasional, serta kegiatan olah raga, sosial, budaya, dan kemasyarakatan lainnya. Dengan demikian, silaturahmi antara Perusahaan dan para pemangku kepentingan terjalin erat, terutama dengan komunitas lokal di sekitar wilayah operasi Perusahaan.

TANGGAP DARURAT MUSIBAH

Perusahaan juga berpartisipasi terhadap kegiatan tanggap darurat musibah yang terjadi di sekitar wilayah operasionalnya. Proyek GBP berpartisipasi dengan memberikan bahan kebutuhan dasar yang diperlukan para korban pasca musibah kebakaran di Muara Tae dan Tanjung Isuy, Kabupaten Kutai Barat.

SOMBER LIVELIHOOD PROGRAM

Since 2013, POSB has provided intensive technical assistance for KUBE Nelayan Harapan Bersama Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan where a Petrosea Transit Area is located. The activities conducted include basic organization training and eight post training consultancy training sessions for work plan implementation. Stimulant for fishing equipment was also provided in the form of revolving funds to increase KUBE’s capital and the fisherman’s level of productivity.

D. DONATIONS AND REGULAR ASSISTANCE

The Company participated in numerous religious and national activities, as well as sports, social, culture and other community activities to strengthen relationships with its stakeholders at Petrosea’s operational areas.

EMERGENCY RESPONSE

The Company also participated in disaster relief efforts around its operational areas. The GBP Project participated by donating basic necessities for fire victims at Muara Tae and Tanjung Isuy, West Kutai Regency.

138 139PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Semua pegawai Perusahaan harus memahami dan mematuhi seluruh kebijakan dan prosedur Perusahaan. Ini mencakup Kebijakan K3L, Kebijakan Mutu, Panduan Berperilaku, Kebijakan Penanganan Risiko dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

All employees shall understand and comply with the Company policies and procedures, which include Policy for HSE, Policy for Quality, Code of Conduct, Policy for Risk Management and Policy for Corporate Social Responsibility.

KEBIJAKAN PERUSAHAANCOMPANY POLICIES

A. KEBIJAKAN KESEHATAN KERJA, KESELAMATAN & LINGKUNGAN (K3L)

Manajemen dan karyawan Petrosea berkomitmen untuk mengutamakan, memprioritaskan dan menjadi pusat unggulan K3L dalam penyediaan jasa kelas dunia pada setiap lini bisnis di seluruh kegiatan operasional Perusahaan.

Kami memastikan bahwa seluruh karyawan, klien, vendor dan kontraktor kami berkomitmen terhadap proses perencanaan dan melakukan identifikasi bahaya untuk mengurangi kemungkinan risiko bahaya yang dapat terjadi pada seluruh karyawan dan kontraktor, kegiatan operasional, aset, lingkungan dan masyarakat guna mencapai tujuan akhir yaitu “Bebas Kecelakaan, Bebas Cedera, Bebas Penyakit Akibat Kerja, Bebas Kerusakan Properti dan Bebas Bahaya terhadap Lingkungan”.

Kami memastikan implementasi persyaratan hukum yang terkait, kecukupan sumber daya manusia, serta keuangan dan teknologi tersedia secara memadai guna penerapan manajemen dan pemeliharaan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen K3L. Kami menyediakan alat pelindung diri sesuai kepentingan masing-masing individu serta senantiasa menjalankan berbagai program dan kebijakan khusus untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Kami menunjukkan peranan kepemimpinan dalam tanggung jawab K3L dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

A. POLICY FOR HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT (HSE)

The Management and employees of Petrosea are committed to prioritize and become the centre of HSE excellence in providing world class support for all business lines and operational activities.

We ensure that our employees, clients, vendors and contractors are committed to the process of planning and preparing to identify and mitigate risks that could affect all employees and contractors, operations, assets, the environment and community in order to achieve our ultimate goal of “Zero Accident, Zero Injury, Zero Illness, Zero Damaged Property and Zero Harm to the Environment”.

We also ensure the implementation of related legal requirements, provide sufficient human resources, financial and technology for the active maintenance of the HSE Management System. We provide specific safety equipment for each individual and have various programs and policies to prevent workplace accidents and illnesses.

We demonstrate leadership and HSE responsibilities by actively fostering the principles of:

TANGUNG JAWAB PRIBADI

Setiap individu bertanggung jawab untuk selalu berada dalam keadaan sehat ketika melakukan pekerjaan, tidak dalam kondisi sakit atau di bawah pengaruh alkohol dan obat-obat terlarang, serta mematuhi undang-undang K3L, peraturan dan standar yang berlaku, sistem manajemen Petrosea dan persyaratan K3L yang ditetapkan oleh klien selama melaksanaan pekerjaan atau kegiatan untuk kepentingan Perusahaan, pemangku kepentingan dan diri sendiri.

AKUNTABILITAS

Pada semua tingkatan dalam organisasi, kami bertanggung jawab untuk meyakinkan seluruh karyawan, rekan kerja, dan kontraktor untuk mencapai peningkatan secara berkesinambungan dalam upaya mengedepankan kinerja K3L, sesuai dengan undang-undang lingkungan, peraturan dan standar, serta mencapai tujuan dan target tahunan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Eksekutif K3L Perusahaan.

MANAJEMEN RISIKO

Sebagai suatu kesatuan bisnis, kami menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko dengan menyediakan kecukupan waktu dan tenaga kerja untuk secara efektif melakukan pengendalian dalam menghapus dan meminimalisir risiko kecelakaan, cidera, penyakit, kerugian finansial dan dampak terhadap lingkungan.

PERSONAL RESPONSIBILITY

Every individual is personally responsible to be fit to perform work, not under the influence of alcohol or any illegal substances and must comply with current HSE regulations and standards, Petrosea’s Management System and HSE requirements from our clients when performing work or activities for the benefit of the Company, its stakeholders and ourselves.

ACCOUNTABILITY

At all levels in our organization, we are accountable for ensuring all employees, colleagues, and contractors continuously improve our HSE performance, in compliance with applicable environmental legislations, regulations and standards, and achieve objectives and targets established annually by the Company’s Executive HSE Committee.

RISK MANAGEMENT

As an integral part of our business, we apply sound risk management principles by providing sufficient time and resources to effectively control, minimize and eliminate the risk of accident, injury, illness, financial loss and impact towards to environment.

140 141PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

BUDAYA BELAJAR

Kami selalu mengutamakan keterbukaan komunikasi dan kebiasaan belajar secara terus menerus yang didasarkan pada kebutuhan karyawan, penyelidikan menyeluruh, pelatihan yang berkesinambungan serta informasi tentang segala masalah yang berkaitan dengan K3L. Perkembangan organisasi dan pribadi diperoleh melalui proses pembelajaran secara terus menerus, menjaga sikap waspada serta saling membagi pengalaman dan pengetahuan.

SATU PENDEKATAN YANG KONSISTEN

Kami menerapkan hukum dan persyaratan lainnya, standar dan prosedur Petrosea serta mengimplementasikannya secara konsisten untuk mencapai tujuan K3L dan target yang ditentukan diseluruh lokasi operasional Perusahaan. Presiden Direktur Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan ini diterapkan di seluruh lokasi operasional Perusahaan. Kebijakan ini akan ditinjau kembali setiap tiga tahun.

B. KEBIJAKAN MUTU

Petrosea menjunjung nilai-nilai reputasinya terhadap keberhasilan pelaksanaan kontrak-kontrak demi kepuasan klien secara menyeluruh. Bersama-sama, kita berusaha keras untuk melakukan perbaikan yang berkesinambungan dengan secara aktif membantu perkembangan prinsip-prinsip dari:

LEARNING CULTURE

We actively promote open communication and continuous learning based on employee needs, comprehensive investigation, and the provision of ongoing training and information on HSE matters. Organizational and personal growth is achieved through continual education, collective vigilance and shared knowledge and experience.

ONE CONSISTENT APPROACH

We implement legal and other requirements, Petrosea standards and procedures, and apply them consistently to achieve our HSE objectives and targets across all operations. The Company’s President Director is accountable for ensuring that this policy is implemented throughout Petrosea’s operations. This policy will be reviewed every three years.

B. POLICY FOR QUALITY

Petrosea values its reputation for successfully executing contracts to the complete satisfaction of our clients. Collectively, we strive to continuously improve our performance by actively fostering the principles of:

TANGGUNG JAWAB PRIBADI

Sebagai pribadi, kita bertanggung jawab untuk memastikan bahwa budaya dan sikap “lakukan dengan benar, dari awal” didukung dan dipromosikan untuk memberikan manfaat kepada Perusahaan, klien kita dan diri kita sendiri.

AKUNTABILITAS

Pada semua tingkatan jabatan dalam organisasi kita, kita bertanggung jawab untuk mendukung Sistem Manajemen Mutu Perusahaan dan berpartisipasi dalam proses-proses audit dan perbaikan yang disyaratkan oleh sistem.

MANAJEMEN RESIKO

Kita memakai sistem pendekatan terhadap manajemen yang mengakui bahwa hasil yang lebih baik akan tercapai melalui proses pengidentifikasian dan pengelolaan risiko, sumber daya dan kegiatan. Kita berkomitmen untuk memastikan bahwa semua proyek sesuai dengan syarat kinerja Perusahaan, bahwa proyek internal dan program audit untuk fungsi Perusahaan didukung dan diimplementasikan sepenuhnya sesuai jadwal, dan bahwa koreksi dan langkah-langkah perbaikan diterapkan dalam jangka waktu yang memuaskan.

BUDAYA BELAJAR

Kita adalah organisasi yang fokus terhadap klien yang memahami dan berusaha keras untuk memenuhi harapan-harapan klien. Dalam organisasi kita, kita menganut proses perbaikan yang terus menerus berdasarkan analisa nyata dari data, pelatihan menyeluruh dan berbagi pengalaman.

SATU PENDEKATAN KONSISTEN

Kita mengembangkan dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan prosedur-prosedur, sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2008, serta mempergunakan secara konsisten di seluruh area operasi.

Presiden Direktur Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan ini diterapkan pada seluruh area operasi Petrosea. Kebijakan ini akan ditinjau kembali setiap tiga tahun.

PERSONAL RESPONSIBILITY

As individuals, we are personally responsible for ensuring that the culture and attitude of “getting it right first time” is supported and promoted for the benefit of the Company, our clients and ourselves.

ACCOUNTABILITY

At all levels in our organization we are accountable for supporting the Company’s Quality Management System and participating in the audit and improvement processes required by the system.

RISK MANAGEMENT

We adopt a systems approach to management which recognises that better results are achieved through the process of identifying and managing risks, resources and activities. We are committed to ensuring that all projects meet Company performance requirements, that internal project and office function audit programs are supported and fully implemented as scheduled, and that corrective and improvement actions are implemented within satisfactory time frames.

LEARNING CULTURE

We are a client focused organization that understands and strives to meet client expectations. Within our organization, we embrace the process of ongoing improvement based on the factual analysis of data, comprehensive training and shared experience.

ONE CONSISTENT APPROACH

We develop and implement the Quality Management System and procedures, aligned with the requirements of ISO 9001:2008, and apply them consistently across all operations.

The Company’s President Director is accountable for ensuring that this policy is implemented throughout Petrosea’s operations. This policy will be reviewed every three years.

142 143PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

C. PANDUAN BERPERILAKU

Petrosea bertekad untuk aktif menerapkan budaya kepatuhan dan perilaku beretika pada Perusahaan. Petrosea mendorong dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial atau non-finansial pada Perusahaan atau menyebabkan tercorengnya nama baik. Semua pegawai diminta untuk segera melaporkan situasi yang dapat menyebabkan hilangnya semangat atau dilanggarnya ketentuan sebagaimana diatur dalam Panduan Berperilaku ini.

Tata kelola perusahaan yang baik adalah unsur penting dalam meningkatkan efisiensi ekonomi. Menetapkan suatu struktur dimana tujuan Petrosea untuk berkembang dalam pasar modal dan meningkatkan laba per lembar saham bisa ditentukan dan hal tersebut memberikan cara-cara agar tujuan tersebut dapat dicapai. Panduan Berperilaku ini merupakan unsur penting lain dalam kerangka kerja tata kelola perusahaan Petrosea.

Panduan Berperilaku ini harus diterapkan secara konsisten di seluruh kegiatan Petrosea.

TANGGUNG JAWAB KEPADA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN

Tujuan Perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai pemangku kepentingan dalam suatu kerangka kerja yang layak, yang menjaga hak serta kepentingan para pemangku kepentingan Perusahaan dan masyarakat keuangan, serta untuk mematuhi sistem kendali dan akuntabilitas yang dianut oleh Perusahaan sebagai bagian dari tata kelola perusahaan dengan keterbukaan dan integritas.

ALKOHOL DAN NARKOBA

Semua pegawai Petrosea bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan diri mereka masing-masing serta atas kesehatan dan keselamatan siapapun yang ditemuinya di tempat kerja. Perusahaan melarang siapapun memasuki lingkungan kerja Petrosea bila ia sedang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Penggunaan, kepemilikan atau pemakaian narkoba dilarang keras. Dilarang mengkonsumsi alkohol di kantor Petrosea. Merokok membahayakan kesehatan. Seluruh lingkungan kerja Petrosea harus menjadi lingkungan yang bebas asap rokok, kecuali tempat-tempat merokok yang telah disediakan.

C. CODE OF CONDUCT

Petrosea is committed to promoting a culture of corporate compliance and ethical behaviour. We encourage the reporting of matters that may cause financial or non-financial loss to the Company or damage to its reputation. All employees are required to immediately report circumstances that may involve a breach of the spirit or the letter of this Code of Conduct.

Good corporate governance is a key element to improving economic efficiency. It provides a structure through which the Petrosea’s objectives of growth in market capitalisation and earnings per share are set and the means through which these objectives can be achieved. The Code of Conduct adds another important element to Petrosea’s corporate governance framework.

This code of conduct is to be applied consistently across all of the Petrosea’s activities.

RESPONSIBILITY TO STAKEHOLDERS

The Company aims to increase stakeholder value within an appropriate framework which safeguards the rights and interests of the Company’s stakeholders and the financial community and to comply with systems of control and accountability which the Company has in place as part of its corporate governance with openness and integrity.

ALCOHOL AND DRUGS

All Petrosea employees are responsible for their own health and safety and for the health and safety of any other person encountered in the workplace. The Company therefore prohibits any person from entering a Petrosea worksite whilst under the influence of alcohol or illegal or misused drugs. The misuse of drugs and the possession and use of illegal drugs is prohibited at all times. Alcohol is not permitted in Petrosea offices. Smoking is a health hazard. All Petrosea workplaces are to be smoke free environments except in specifically designated smoking areas.

KERAHASIAAN & KEKAYAAN INTELEKTUAL

Selama masa kerjanya, para pegawai akan menerima dan memiliki akses terhadap informasi yang bersifat rahasia bagi Petrosea dan bagi para klien Petrosea. Dalam beberapa hal, informasi tersebut dilindungi oleh hak-hak kekayaan intelektual. Klausal tentang kerahasiaan dan kekayaan intelektual tercantum di dalam semua kontrak hubungan kerja dan dimasukkan ke dalam semua kontrak dengan para kontraktor, konsultan serta pihak-pihak lain yang menyediakan jasa kepada Petrosea.

Perjanjian Kerahasiaan Petrosea melindungi kepemilikan Perusahaan atas hasil kerja yang dilakukan oleh semua pegawainya.

Selama dan setelah masa kerja mereka, para pegawai wajib untuk semaksimal mungkin melindungi informasi rahasia yang diperoleh selama masa kerja mereka dan melindungi hak-hak kekayaan intelektual para klien Perusahaan dan para pemasok Petrosea. Seluruh informasi rahasia harus dikembalikan kepada Perusahaan setelah putusnya hubungan kerja.

BENTURAN KEPENTINGAN

Para pegawai dilarang menyimpan aset-aset Perusahaan atau terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pibadi dan kepentingan Perusahaan. Tidak seorang pegawai pun diizinkan untuk melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan yang memiliki kepentingan dengan pegawai, baik pegawai sebagai pemilik langsung atau pemilik tidak langsung, atau suami/istri/pasangan atau keluarga inti dari pegawai yang bersangkutan adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Meskipun bisnis tersebut merupakan bisnis sah yang sukses, Petrosea tidak memperbolehkan hubungan bisnis apapun dengan perusahaan yang mempunyai hubungan dengan keluarga inti pegawai.

Dalam rangka usaha melindungi prinsip-prinsip integritas bisnis Petrosea dan untuk melindungi pegawai dari prasangka yang tidak adil, setiap hubungan bisnis yang melibatkan keluarga jauh sekalipun harus dideklarasikan secara tertulis kepada Presiden Direktur atau anggota Direksi yang lain, dengan tembusan kepada Sekretaris Perusahaan, sebelum bisnis tersebut dilaksanakan.

Jika ada benturan kepentingan atau potensi benturan kepentingan, pegawai harus memberitahu Presiden Direktur atau salah satu anggota Direksi tentang

CONFIDENTIALITY & INTELLECTUAL PROPERTY

Employees will throughout the course of their employment receive and have access to information that is confidential to Petrosea and to our clients. In some cases this information is protected by intellectual property rights. Confidentiality and intellectual property clauses should be contained in all contracts of employment and are to be included in all contracts with consultant’s contractors and other parties who provide services to Petrosea.

The Petrosea Non-Disclosure Agreement reserves to the Company’s ownership of the work product of its employees.

Employees must, both during and after their employment protect to the best of their ability any confidential information acquired during their period of employment and protect the intellectual property rights of the Company our clients and our suppliers. All confidential information must be returned to the Company upon termination of employment.

CONFLICT OF INTEREST

Employees must not hold assets or become involved in activities that create a material conflict of interest between their personal interests and those of the Company. No employee of Petrosea is permitted to carry out business transactions with a company in which an employee of Petrosea has an interest in, whether as the direct owner or indirect owner or his/her spouse or his/her nuclear family is the owner of such company. Although the business could be a successful legitimate business, Petrosea does not allow any business relationships with company associated with any employee nuclear family.

In an effort to protect the integrity of Petrosea business principals and also to protect employee from any unfair accusation, any business relationship that involves the extended family must be declared to the President Director or other Board of Directors member with copy to the Corporate Secretary in writing, prior to conducting the business.

In the event of a conflict of interest or a potential conflict of interest the employee must advise the President Director or other Board of Director members

144 145PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

situasi yang memiliki atau dapat menimbulkan benturan kepentingan. Presiden Direktur dan anggota Direksi yang lain memastikan masalah akan diperiksa dengan benar.

KEPATUHAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Petrosea dan para pegawainya harus tunduk kepada hukum Indonesia.

Semua pegawai juga diminta untuk memahami ranah hukum di tempat menjalankan pekerjaannya. Ketidak tahuan terhadap hukum bukan merupakan alasan untuk ketidak patuhan. Bila diperlukan dapat meminta saran dari tenaga profesional. Pertama sekali, saran ini harus diupayakan melalui Penasehat Hukum Petrosea. Bila saran dari pihak luar memang diperlukan, maka hal itu harus dikoordinir melalui Penasehat Hukum Petrosea.

Berikut ini adalah aspek-aspek hukum yang lazim ditemui di Indonesia dalam menjalankan kegiatan:• Undang-undang Persaingan Usaha• Peraturan tentang Kesehatan dan Keselamatan• Undang-undang Lingkungan• Undang-undang Ketenagakerjaan• Undang-undang Perseroan Terbatas• Undang-undang Adat Istiadat• Undang-undang Perpajakan• Undang-undang Pasar Modal• Undang-undang Pidana Indonesia

KEPATUHAN TERHADAP KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PETROSEA

Semua pegawai Petrosea harus memahami dan mematuhi seluruh kebijakan dan prosedur Petrosea. Ini mencakup Panduan Berperilaku, Kode Etik, Pedoman Pelimpahan Wewenang, dan Prinsip & Kebijakan tentang Pembuatan Kontrak.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN

Petrosea memberikan status yang setara antara kesehatan dan keselamatan untuk seluruh aktivitas dan mendorong suatu budaya di mana semua pegawai bersedia untuk berhenti atau menunda pekerjaan bila kontrol manajemen risiko tidak berjalan sebagaimana mestinya.

LINGKUNGAN

Petrosea percaya bahwa keunggulan dalam memelihara lingkungan merupakan hal penting bagi keberhasilan bisnis dan sejalan dengan menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk kemajuan yang berkesinambungan.

Semua pegawai wajib memastikan bahwa semua kegiatan akan dilakukan dengan pertimbangan upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di tempat kita bekerja.

DISKRIMINASI YANG BERTENTANGAN DENGAN UNDANG-UNDANG

Diskriminasi, pelecehan dan perilaku merendahkan yang bertentangan dengan undang-undang dalam bentuk apapun terhadap orang atau kelompok manapun dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir.

PRAKTEK-PRAKTEK KEPEGAWAIAN

Perekrutan dan pemberian kesempatan kerja kepada seluruh staf dan upah pegawai akan dilakukan sesuai dengan prosedur Petrosea. Nepotisme atau pengaruh yang tidak adil dalam bentuk apapun dalam proses perekrutan akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir. Tanpa prasangka kepada suatu standar, para pegawai didorong untuk mencari referensi untuk mencocokan kesempatan di dalam organisasi terkait dari sumber yang tepat.

PELUANG KERJA YANG SAMA

Petrosea menghargai peluang yang sama di tempat kerja. Setiap orang akan diperlakukan dengan penuh perhatian, rasa hormat, integritas dan kepercayaan. Petrosea secara aktif mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia untuk perkembangan tenaga kerja nasional, daerah, dan lokal. Semua pegawai asing wajib bekerja keras untuk memajukan dan melatih tenaga nasional.

ADAT ISTIADAT DAN TRADISI

Petrosea secara aktif mendukung kebudayaan, tradisi dan adat-istiadat Indonesia. Semua pegawai harus menghormati tradisi dan adat-istiadat di lingkungan tempat mereka bekerja. Petrosea juga menerapkan aturan berpakaian yang menganjurkan pegawai untuk mengenakan Batik tradisional setiap hari Jumat.

of the circumstances that have or may give rise to the conflict of interest and remove themselves from the situation giving rise to the conflict. The President Director or other Board of Directors members must ensure the matter is properly investigated.

COMPLIANCE WITH LAWS

Petrosea and its employees are subject to the laws of Indonesia.

All employees are also required to understand the legal environment in which they are operating. Ignorance of the law does not excuse non-compliance. Where necessary professional advice should be sought. In the first instance this advice must be sought through the Petrosea Legal Counsel. Where external advice is required it must be coordinated through Petrosea Legal Counsel.

The aspects of the law that are commonly encountered in Indonesia in which we operate are:• Trade Practices Law• Health & Safety Legislation• Environmental Law• Employment Law• Limited Liability Company Law• Custom Law• Taxation Law• Capital Market Law• Indonesia Penal Code

COMPLIANCE WITH PETROSEA’s POLICIES AND PROCEDURES

All Petrosea employees must be familiar with and comply with Petrosea’s policies and procedures. These include the Code of Conduct, Code of Ethics, Delegation of Authority Manual, and Contracting Principles & Policies.

HEALTH AND SAFETY

Petrosea gives health and safety equal status over all our activities and encourages a culture where all employees are willing to stop or delay any work where effective risk management controls are not in place.

ENVIRONMENT

Petrosea believes excellence in environmental performance is essential to our business success and compatible with balancing the economic, social and environmental needs of sustainable development.

All employees will ensure that all activities will be undertaken with consideration given to minimising adverse impacts on the environment and communities in which we work.

UNLAWFUL DISCRIMINATION

Unlawful discrimination, harassment, or demeaning behaviour of any kind against any individual or group is considered to be unacceptable behaviour.

EMPLOYMENT PRACTICES

The recruitment and employment of all staff and wages employees will be undertaken in accordance with the Petrosea’s procedures. Nepotism or any form of unjust influence to the recruitment process will be regarded as unacceptable behaviour. Without prejudice to such standard, employees are encouraged to refer talent for matching opportunities across the related organization through proper channels.

EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY

Petrosea values equal opportunity in the workplace. Every person will be treated with care, respect, integrity and trust. However Petrosea actively promotes the Indonesia Government’s policy for the development of national, regional, and local talent. All expatriate employees shall strive to promote and train national talent.

CUSTOMS AND TRADITIONS

Petrosea actively promotes Indonesian culture, traditions and customs. All employees should respect such traditions and customs in the society their involved. Petrosea has approved dress codes which encourage employees to wear traditional Batik on Fridays.

146 147PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

STIMULUS KEUANGAN

Semua pegawai harus menyadari bahwa di Indonesia suap bertentangan dengan undang-undang. Berikut ini adalah rangkuman tentang posisi Indonesia.

Pada tahun 1998 dalam era Gerakan Reformasi Nasional, upaya-upaya memerangi korupsi dan suap di Indonesia menjadi salah satu agenda utama yang perlu diselesaikan oleh rakyat Indonesia. Subtansi hukum yang baru telah ditata dan beberapa undang-undang baru telah disahkan, misal: undang-undang No. 31/1999 jo. undang-undang No. 20/2001, (Pemberantasan Korupsi) Undang-undang No. 15/2002 jo. undang-undang No. 25/2003 (Tindak pidana pencucian uang), Undang-undang No. 30/2002 (Komite Pemberantasan Korupsi).

Menurut Undang-undang No. 31/1999 jo. undang-undang No. 20/2001 ketentuan tentang pemberian bingkisan/suap (gratifikasi) kepada para pejabat pemerintah/publik dianggap sebagai tindak pindana dan akan menimbulkan beberapa akibat hukum. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia bersama-sama menandatangani Kovensi PBB melawan Korupsi (UNCAC) di Wina dan mensahkannya pada tahun 2006 menjadi undang-undang Indonesia yang baru, yaitu undang-undang No. 7/2006 (Ratifikasi atas Kovensi PBB melawan Korupsi).

Dari sudut pandang Perusahaan, penawaran, permintaan pembayaran atau penerimaan suap, imbalan, komisi secara diam-diam atau pembayaran yang serupa dengan itu dalam bentuk apapun dianggap sebagai praktek-praktek yang tidak dapat ditolerir. Pada beberapa kasus, hadiah uang dalam jumlah kecil kepada pejabat publik tingkat bawah (pembayaran fasilitasi) biasa dilakukan untuk memperlancar layanan rutin atau proses administrasi. Perusahaan tidak mendukung praktek-praktek semacam ini dan segala upaya sebaiknya dilakukan untuk menghindari pembayaran jenis ini.

DISIPLIN KEUANGAN

Semua pegawai diharapkan mengurus keuangan Perusahaan dengan hati-hati dan waspada. Permintaan uang muka dalam hal apapun dihindari apabila mungkin. Tidak ada pegawai yang menerima uang atau sejenisnya atas nama Perusahaan kecuali harus disertai yang diberikan wewenang untuk penerimaan uang tersebut. Seluruh pembayaran atau pengembalian uang

kepada kasir Perusahaan dengan tanda bukti atau kuitansi. Dalam hal penjualan aset atau pengembalian uang/pembayaran dari vendor atau hal-hal serupa, setiap tindakan tersebut harus langsung ditujukan ke rekening bank Perusahaan.

PENIPUAN

Penipuan dalam bentuk apapun dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir dan bisa dikenai tindakan pendisiplinan.

HADIAH DAN JAMUAN

Hadiah tidak boleh diberikan, diminta, atau diterima. Pemberian tiket perjalanan, akomodasi, bingkisan dan jamuan, termasuk makan mewah akan dianggap sebagai hadiah dan oleh karena itu diatur oleh peraturan.

Apabila pemberian hadiah dianggap perlu, pemberian hadiah tersebut harus mendapatkan izin tertulis dari Presiden Direktur atau anggota Direksi lain.

Bila penerimaan hadiah dianggap perlu, maka hal itu harus diterima atas nama Perusahaan dan diserahkan kepada Manajer Sumber Daya Manusia dan Manajer Pengembangan Organisasi yang akan memasukkannya ke dalam daftar bingkisan Perusahaan. Hadiah-hadiah yang masuk ke dalam daftar bingkisan Perusahaan akan menjadi kebijaksanaan Direksi.

Hadiah jenis apapun tidak boleh diterima karena posisi Anda sebagai pegawai akan atau bisa menjadi taruhan.

PEKERJAAN DI LUAR PERUSAHAAN

Pekerjaan di luar Perusahaan sebaiknya tidak dilakukan bila komitmennya mempengaruhi pelaksanaan kontrak kerja Anda dengan Petrosea. Pekerjaan di luar Perusahaan tidak boleh dilakukan bila hal itu:• Menimbulkan atau berpotensi menimbulkan

benturan kepentingan• Mengungkap informasi atau pengetahuan yang

diperoleh melalui hubungan kerja Anda dengan Petrosea

• Melibatkan pemakaian waktu dan sumber daya Perusahaan

FINANCIAL INDUCEMENTS

All employees must be aware that bribery is unlawful in Indonesia. The following is a summary of Indonesia’s position.

In 1998 and during the era of National Reform Movement the combating of corruption and bribery practices in Indonesia became one of the major agenda items to be settled by the Indonesian people. New legal substance has been constructed and several new laws released e.g. Law 31/ 1999 jo. 20/ 2001 (The Eradication of Corruption), Law 15/ 2002 jo. Law 25/ 2003 (Criminal act of money laundering), Law 30/ 2002 (Corruption Eradication Commission).

According to law 31/ 1999 jo 20/ 2001 the provision of gift/bribes (gratification) to government/public officials is considered as a criminal act and has severe legal consequences. In 2003, the Indonesian Government jointly signed the UN Convention Against Corruption (UNCAC) in Vienna and ratified it in 2006 into new Indonesia law no. 7/ 2006 (Ratification of United Nations Convention Against Corruption).

From the Company’s perspective the offering, payment solicitation, or acceptance of bribes, kickbacks, secret commissions or similar payments in any form are considered to be unacceptable practices. In some cases the small payment to low-level public officials (facilitation payments) are commonly sought to expedite routine services or administrative processes. The company does not encourage this practice and every effort should be made to avoid payments of this type.

FINANCIAL DISCIPLINES

All employees are expected to handle financial affairs of the Company with care and caution. Request of cash advance in any case is to be avoided where possible. No employee shall receive cash or equivalents on behalf of the Company except those specifically authorized. All payments or refunds to the Company’s cashier should be evidenced by receipts. In case of disposal of assets or refunds from Vendors

or the like, every attempt to be made directly to the Company’s bank account.

FRAUD

Fraud in any form is considered to be unacceptable behaviour and subject to disciplinary action.

GIFTS AND ENTERTAINMENT

Gifts must not be given, sought or accepted. The provision of travel, accommodation, parcel and entertainment, including the extravagance meals is to be considered a gift and therefore covered by the same rules.

Where the gift is considered necessary, prior written approval must be obtained from the President Director or other Board of Director members.

Where the acceptance of gift is considered necessary it must be accepted on behalf of the Company and handed over to the Human Capital and Organization Development Manager who will have it entered onto the corporate gift register. The disposal of gifts entered onto the corporate gift register will be at the discretion of the Board of Directors.

Gifts of any type must not be accepted where your position as an employee will or may be compromised.

OUTSIDE EMPLOYMENT

Outside employment should not be undertaken where the commitment is likely to interfere with the execution of your employment contract with Petrosea. Outside employment must not be undertaken when it:• Creates or is likely to create a conflict of interest• Draws upon information or knowledge obtained

through your employment with Petrosea• Involves the use of Company time or resources

148 149PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Catatan untuk seluruh pegawai asing dan tanggungan mereka dilarang bekerja untuk pihak luar Perusahaan karena adanya pembatasan dari izin kerja.

URUSAN PRIBADI

Petrosea bertekad untuk melindungi privasi para pegawainya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PERDAGANGAN SAHAM DAN INFORMASI DARI (ORANG) DALAM

Semua pegawai Petrosea didorong untuk ikut memiliki saham-saham Perusahaan. Nasihat keuangan dari pihak independen sebaiknya diperoleh sebelum Anda membeli atau menjual saham-saham.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan hukum negara lain melarang siapapun memperdagangkan saham atau efek lain milik Perusahaan jika orang itu memiliki informasi yang secara umum tidak tersedia bagi kalangan investasi dan jika secara umum tersedia akan mempengaruhi pasar sekuritas (surat berharga) itu.

Ketika berurusan dengan efek milik Perusahaan, seluruh Direktur dan staf diwajibkan mematuhi Peraturan OJK.

PENYANDANGAN DANA

Wewenang untuk menyetujui pengaturan penyandangan dana telah dilimpahkan oleh Direksi kepada Presiden Direktur melalui Pelimpahan Wewenang. Setiap usulan menyangkut pengaturan penyadangan dana harus disetujui sesuai dengan Pelimpahan Wewenang Petrosea. Permohonan penyandang dana dari mitra bisnis Petrosea tidak dianjurkan, dan hal lain mengenai penyandangan dana harus dengan izin dari Presiden Direktur.

PEMAKAIAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN

Pemakaian sumber daya Perusahaan secara tidak resmi (dana, properti, persediaan, atau peralatan) untuk kepentingan pribadi tidak diijinkan atau dapat dianggap sebagai pencurian. Semua pegawai harus menghindari mengambil uang muka dan harus segera membayar kembali apabila melakukan pengambilan uang muka tersebut.

PERILAKU KOMERSIL

Ketentuan-ketentuan berikut ini sebaiknya dimasukkan ke dalam semua sub-kontrak:

JaminanJaminan Anti Korupsi yang memadai berdasarkan sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok berjanji untuk:a. Tidak ikut serta dalam praktek-praktek korupsi apa

pun yang berkaitan dengan proyek.b. Memastikan bahwa para pejabat dan pegawai

tidak ikut serta dalam praktek-praktek korupsi.c. Mengambil langkah-langkah yang masuk akal

untuk memastikan bahwa sub-kontraktor, pemasok dan konsultan tidak ikut serta dalam praktek-praktek korupsi.

Kewajiban Timbal BalikSetiap kewajiban yang terkait dengan Anti Korupsi yang disebutkan di dalam kontrak utama akan disampaikan kepada sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok.

Upaya HukumKontrak harus mengatur tentang pemutusan kontrak atau ganti rugi lain jika terjadi tindakan korupsi yang dilakukan oleh pihak lain menandatangani kontrak.

PELAPORAN TENTANG PERILAKU YANG TIDAK ETIS

Petrosea bertekad untuk menggalakkan budaya kepatuhan dan perilaku beretika Perusahaan. Perusahaan mendukung dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian finansial atau non-finansial pada Petrosea atau menyebabkan tercorengnya nama baik Petrosea. Semua pegawai diminta untuk segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran akan isi dari Panduan Berperilaku ini.

Dalam situasi normal, pelanggaran terhadap Panduan Berperilaku sebaiknya dilaporkan kepada atasan atau manajer langsung Anda atau kepada Presiden Direktur atau kepada anggota Direksi.

AKIBAT-AKIBAT KETIDAK-PATUHAN

Semua pegawai Petrosea wajib mematuhi Panduan Berperilaku. Pelanggaran terhadap hal ini, etika bisnis yang berlaku atau undang-undang akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir dan akan dikenai tindakan pendisiplinan. Hal ini juga bisa mengakibatkan pemberian hukuman, peringatan resmi, penurunan jabatan atau pemutusan hubungan kerja.

Note for all expatriate employees and their foreign dependants are banned from outside employment by the work permit restrictions.

PRIVACY

Petrosea is committed to protecting the privacy of its employees in accordance with relevant legislation.

SHARE TRADING AND INSIDE INFORMATION

All Petrosea employees are encouraged to hold shares in the Company. Independent financial/ regulatory advice should be sought before purchasing or selling shares.

The Indonesia Financial Services Authority and the laws of other countries prohibit a person from dealing in shares or other securities of a company if that person is in possession of information that is generally not available to the investment community and which if generally available would influence the market for those securities.

When dealing in the Company’s securities, all Directors and staff are required to comply with the Indonesia Financial Services Authority Rules.

SPONSORSHIPS

Authority to approve sponsorship arrangements has been delegated by the Board of Directors to the President Director via the Delegation of Authority. Any proposed sponsorship agreements must be approved in accordance with the Petrosea’s Delegation of Authority. Solicitation of sponsorship from our business partners is not encouraged, and in any case such sponsorship shall require the President Director approval.

USE OF COMPANY RESOURCES

The unauthorised use of Company resources (funds, property, supplies or equipment) for personal benefit is not permitted and may be considered as theft. All employees have to avoid advances and settle the account should they take one promptly.

COMMERCIAL CONDUCT

The following provisions should be included in all sub-contracts:

WarrantiesAdequate anti-corruption warranties under which the sub-contractor, consultants, vendors and Suppliers would undertake to:a. Not participate in any corrupt practices in relation

to the project.b. Ensure that its officers and employees do not

participate in corrupt practices.c. Take reasonable steps to ensure that its sub-

contractors, suppliers and consultants do not participate in any corrupt practices.

Reciprocal ObligationsAny anti-corruption obligations assumed in the head contract will be passed onto all sub-contractors, consultants, vendors and suppliers.

RemediesThe contract shall provide for termination of the contract or other compensation in the event of a corrupt act by the other contracting party.

REPORTING OF UNETHICAL BEHAVIOUR

Petrosea is committed to promoting a culture of Company compliance and ethical behaviour. The Company encourages the reporting of matters that may cause financial or non-financial loss to the Petrosea or damage to the Petrosea’s reputation. All employees are required to immediately report circumstances that may involve a breach of the spirit or the letter of this Code of Conduct.

Breaches of the Code of Conduct should in normal circumstances be reported to your immediate supervisor or manager or to the President Director or other Board of Directors member.

CONSEQUENCES OF NON-COMPLIANCE

All Petrosea employees are required to comply with the Code of Conduct. Any breach of the Code of Conduct, prevailing business ethics or the law will be considered to be unacceptable behaviour and will be subject to disciplinary action. This may result in reprimand, formal warning, demotion or termination of employment.

150 151PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Standar ini dilaksanakan di seluruh kegiatan operasional Petrosea. Standar ini akan dikaji ulang setiap tiga tahun.

D. KEBIJAKAN PENANGANAN RISIKO

Petrosea berkomitmen untuk memastikan bahwa sistem penanganan risiko yang baik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aspek bisnis kita. Penanganan risiko yang efektif adalah penting untuk memastikan pertumbuhan dan kesuksesan yang berkelanjutan bagi Perusahaan.

Pemahaman dan penanganan risiko memungkinkan kita untuk memberikan kepastian yang lebih besar pada pemegang saham, karyawan, pelanggan dan pemasok, dan komunitas di mana Perusahaan beroperasi.

Petrosea mengadopsi sebuah pendekatan yang struktural dan konsisten untuk penanganan risiko, penyelarasan strategi, proses, karyawan, teknologi, dan pengetahuannya dalam mengevaluasi dan menangani risiko yang dihadapi organisasi dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham.

TANGUNG JAWAB PRIBADI

Adalah menjadi tanggung jawab kita semua untuk ikut serta dalam penanganan efektif atas setiap risiko dan kesempatan yang kita hadapi di dalam organisasi kita.

AKUNTABILITAS

Kita semua bertanggung jawab guna memastikan bahwa kebijakan dan prosedur Petrosea yang berhubungan dengan penanganan risiko diterapkan dan ditaati di tempat kerja.

MANAJEMEN RISIKO

Perusahaan melaksanakan langkah-langkah berikut ini untuk memastikan bahwa kita menangani risiko dan kesempatan dengan benar di lingkungan kerja kita:• Identifikasi – mengenali risiko dengan jelas• Analisa – terhadap kemungkinan dan

konsekuensinya• Penilaian – atas tingkat risiko• Penanganan – rencana untuk menangani rsiko, dan• Pengawasan dan peninjauan kembali langkah-

langkah yang kita ambil telah sesuai

BUDAYA BELAJAR

Perusahaan berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus terhadap proses penanganan risiko dan hasilnya melalui proses peninjauan kembali dan apa yang kita pelajari dari pengalaman.

SATU PENDEKATAN KONSISTEN

Semua risiko akan dinilai dan ditangani dalam satu kerangka. Tujuannya adalah agar risiko dapat tertanamkan pada semua sistem dan proses bisnis utama kita, sehingga sebelum tejadinya kejadian-kejadian yang mungkin dapat mempengaruhi kita untuk mencapai tujuan kita, kejadian tersebut diidentifikasi dan ditangani secara konsisten.

Presiden Direktur Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan kebijakan ini dilaksanakan di seluruh operasi Petrosea.

E. KEBIJAKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Petrosea berkomitmen untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasinya dengan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40/2007.

Usaha-usaha untuk melaksanakan Tanggung jawab Sosial Perusahaan ini diwujudkan dengan merancang dan mengimplementasikan berbagai program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, karyawan dan lingkungan dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

TANGGUNG JAWAB PRIBADI

Setiap karyawan Perusahaan hendaknya terlibat secara aktif dalam membantu mengembangkan masyarakat di sekitar tempat tinggal dan tempat kerja, serta berkewajiban untuk menjaga hubungan yang harmonis dan berperan sebagai jembatan komunikasi antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan.

AKUNTABILITAS

Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dirancang dan dilaksanakan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Pemantauan

Board of Directors are accountable for ensuring that this Standard is implemented throughout Petrosea’s operations. This Standard will be reviewed every three years.

D. POLICY FOR RISK MANAGEMENT

Petrosea is committed to ensuring that a sound system of risk management is an integral part of all aspects of our business. The effective management of risk is critical to ensuring the continued growth and success of the Company.

The understanding and management of risk allow us to provide greater certainty for our shareholders, employees, our customers and suppliers, and the communities in which the Company operates.

Petrosea adopts a structural and consistent approach to risk management, aligning its strategies, processes, people, technologies and its knowledge in evaluating and managing the risk the organization faces in creating stakeholder value.

PERSONAL RESPONSIBILITY

It is the responsibility of each of us to engage in the effective management of the risks and the opportunities face by us within our organization.

ACCOUNTABILITY

We are all accountable for ensuring that Petrosea’s policy and procedures related to risk management are implemented and adhered too.

RISK MANAGEMENT

The Company carries out the following steps to ensure we are managing risks and opportunities properly:• Identification – clearly identify the risks• Analysis – of likelihood and consequence• Assessment – of the level of risk• Treatment – plans to manage risks, and• Monitor and Review – check the steps we are taking

are appropriate

LEARNING CULTURE

The Company is committed to continually improving our risk management processes and outcomes through the review process and through what we learn from our experiences.

ONE CONSISTENT APPROACH

All risks will be assessed and managed within one framework. The aim is for risk to become embedded into all our critical business systems and processes, so that before events occur that might affect us achieving our objectives, these are identified and managed in a consistent manner.

The Company’s President Director is accountable for ensuring that this policy is implemented throughout Petrosea’s operations.

E. POLICY FOR CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Petrosea is committed to give benefits to the community in its work area by implementing Corporate Social Responsibility (CSR) as enacted by the governmental law the Republic of Indonesia No. 40/2007.

The efforts and initiatives of CSR are articulated in designing and implementing various development and empowerment programs for the community, employee, and environment, applying the following principles:

PERSONAL RESPONSIBILITY

All employees should involve actively support the community development in his/her working area, and responsible to maintain a harmonious relationship and, acting as a communication bridge between the Company and its stakeholders.

ACCOUNTABILITY

Community development and empowerment programs are designed and implemented in effective, efficient, and sustainable manners.

152 153PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

dilakukan di setiap tahapan yang sudah dirancang untuk memastikan semua program kemasyarakatan tepat sasaran sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, lingkungan dan karyawan.

MANAJEMEN RISIKO

Perusahaan berupaya untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat sekitar dan menjadi anggota masyarakat yang baik dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat. Dengan demikian, komunikasi dapat terjalin dengan baik, pengharapan masyarakat dikelola dengan baik, dan potensi konflik diantisipasi dan diminimalisasi.

BUDAYA BELAJAR

Petrosea secara aktif mendukung berbagai organisasi dan kegiatan masyarakat di Indonesia dalam rangka peningkatan taraf hidup, lingkungan dan masyarakat di mana Perusahaan beroperasi, dengan memberikan prioritas pada pendidikan, lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Pelatihan, lokakarya dan seminar akan terus digiatkan sehingga Petrosea bisa menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial.

SATU PENDEKATAN KONSISTEN

Semua program pemberdayaan masyarakat dirancang dan diimplementasikan berdasarkan prinsip-prinsip kemitraan, asas saling menghormati serta mengedepankan nilai-nilai etika dan kemanusiaan. Petrosea tidak mengambil alih tugas pemerintah, tetapi berusaha menyelaraskan program-programnya dengan perencanaan pemerintah, serta bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengimplementasikan program-program CSR.

Presiden Direktur Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan kebijakan ini diterapkan di semua operasi Petrosea. Kebijakan ini akan ditinjau setiap tiga tahun.

Monitoring is conducted at every structured level to ensure all programs are well organized and give maximum benefit to the employees, community, and environment.

RISK MANAGEMENT

The Company will live in harmony with the surrounding community, become a good corporate citizen, and actively participate in community development. Thus, the communication will run smoothly, community expectation can be managed properly, and conflict potentials will be well anticipated and minimalized.

LEARNING CULTURE

Petrosea will actively support organizations and activities in improving the quality of life, environment and the community where the Company operates, with priority given to education, environment, health and safety. Trainings, workshops, and seminars will be encouraged so that Petrosea will become the leader in social responsibility implementation.

ONE CONSISTENT APPROACH

All community empowerment programs designed and implemented based on partnership principles, mutual respect, and advancing ethical values and humanity. Petrosea will not take over the tasks of the government, but to be in line with the governmental plans, and will collaborate with other parties in implementing CSR programmes.

The Company’s President Director is accountable for ensuring that this policy is implemented throughout Petrosea’s operations. This policy will be reviewed every three years.

154 155PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

Perusahaan bertekad untuk aktif menerapkan budaya kepatuhan dan perilaku beretika pada Perusahaan, oleh karenanya Perusahaan mempunyai panduan berperilaku yang mencakup berbagai aspek seperti tanggung jawab kepada para pemangku kepentingan, alkohol dan narkoba, kerahasiaan & kekayaan intelektual, benturan kepentingan, kepatuhan terhadap undang-undang, kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur Perusahaan, kesehatan dan keselamatan, lingkungan, diskriminasi yang bertentangan dengan undang-undang, praktek-praktek kepegawaian, peluang kerja yang sama, adat istiadat dan tradisi, stimulus keuangan, disiplin keuangan, penipuan, hadiah dan jamuan, pekerjaan di luar Perusahaan, urusan pribadi, perdagangan saham dan informasi dari (orang) dalam, penyandangan dana, pemakaian sumber daya Perusahaan, dan perilaku komersil yang disebut kode etik.

Pada kode etik tersebut diungkapkan bahwa semua pegawai Petrosea wajib mematuhi Panduan Berperilaku. Pelanggaran terhadap kode etik ini, berupa pelanggaran etika bisnis yang berlaku atau undang-undang akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir dan akan dikenai tindakan pendisiplinan oleh Perusahaan. Tindakan pendisiplanan ini dapat berupa pemberian hukuman, peringatan resmi, penurunan jabatan atau pemutusan hubungan kerja.

Pada kode etik ini, Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kode etik ini dilaksanakan di seluruh kegiatan operasional Petrosea.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Perusahaan dalam menerapkan good corporate governance juga mempunyai sistem pelaporan pelanggaran atau yang disebut dengan Whistleblowing System.

Adapun mekanisme dari Whistleblowing System antara lain:

1. Penyampaian laporan pelanggaranSemua pegawai segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran, termasuk pelanggaran terhadap panduan berperilaku, hukum, kebijakan dan prosedur Perusahaan. Pelanggaran dapat segera dilaporkan kepada atasan langsung atau kepada divisi Internal Audit.

The Company is committed to actively implement a culture of compliance and ethical behavior giving guidance on various issues including corporate responsibility to all stakeholders, alcohol and drug risks, confidentiality and intellectual property, conflicts of interest, compliance with laws, compliance with the company policies and procedures, health and safety, environment, discrimination contrary to the law, employment practices, equal employment opportunity, customs and traditions, financial stimulus, financial discipline, fraud, gifts and entertainment, work outside the company, private business, stock and insider trading, reserve funds, use of the company resources, and commercial behavior under a code of conduct.

The code of conduct applies to all employees without exception. Violations of this code, in respect of business ethics or laws will be considered as behavior that cannot be tolerated and will be subject to disciplinary action by the Company. The disciplinary action may include punishment, an official warning, demotion or termination of employment.

The Board of Directors is responsible for ensuring the code of conduct should be implemented in all operational activities of Petrosea.

WHISTLEBLOWING SYSTEM

The company in implementing corporate governance also has a violation reporting known as a Whistleblowing system.

The mechanism of the Whistleblowing System includes:

1. Report of violationsAll employees should immediately report any violation in respect of behavior guidelines, laws, policies and procedures of the company. Violations may be reported to an immediate supervisor or to the Internal Audit division.

KODE ETIK CODE OF ETHICS

2. Perlindungan bagi whistleblowerPegawai yang melaporkan informasi pelanggaran akan mendapatkan perlindungan atas kerahasiaan identitas pelapor serta perlindungan dari ancaman.

3. Penanganan pengaduanDivisi Internal Audit akan melakukan peninjauan atas kecukupan data dan informasi yang dilaporkan. Data dan informasi yang mencukupi akan ditindaklanjuti dengan proses investigasi.

4. Pihak yang mengelola pengaduanPelanggaran dapat segera dilaporkan kepada atasan langsung atau kepada divisi Internal Audit.

5. Hasil dari penanganan pengaduanHasil investigasi dan rekomendasi terkait dapat dituangkan dalam sebuah laporan audit tertulis dan akan dilaporkan kepada Direksi dan pihak lainnya.

LITIGASI PERUSAHAAN

Perusahaan saat ini tidak terlibat dalam suatu perkara yang bersifat material.

2. Protection of whistleblowersEmployees who report violations may do so confidentiality with their identity protected.

3. Complaint handlingInternal Audit Division will review the adequacy of data and information reported in respect of any complaint. Sufficient data and information will be followed by a process of investigation.

4. Parties to manage complaintsViolations may be reported to an immediate supervisor or to the Internal Audit Division.

5. Results of handling complaintsResults of the investigation and related recommendations will be stated in a written audit report and reported to the Board of Directors and other related parties.

COMPANY LITIGATION

The Company is not currently involved in any material case.

156 157PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN

Untuk memudahkan para pemegang saham, pemangku kepentingan, investor maupun pihak yang ingin mengetahui mengenai perkembangan Perusahaan, Perusahaan memberikan akses informasi termasuk pembaharuan data yang diperlukan melalui media elektronik seperti situs Perusahaan (www.petrosea.com) baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dan email ([email protected]) untuk menyampaikan informasi yang relevan. Selain sarana situs tersebut, Perusahaan juga menyediakan media komunikasi lainnya yaitu News Release, external meetings, conference call dan site visit.

Kemudian, dalam menerapkan ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku perihal keterbukaan informasi, Perusahaan senantiasa melakukan pelaporan baik secara elektronik maupun non elektronik kepada OJK dan BEI.

ACCESS TO INFORMATION AND COMPANY DATA

The Company has provided information and update relevant information to shareholders, stakeholders, and investors via electronic media such as the website (www.petrosea.com) in Indonesian and English and email ([email protected]). Also via other communications media such as News Release, external meetings, conference calls, and site visits.

In complying with the provisions of Good Corporate Governance and prevailing regulations regarding disclosure of information, the Company reports to the OJK and IDX via electronic or non-electronic media.

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

6

160PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA TBK. DAN ENTITAS ANAKPT PETROSEA TBK. AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31ST, 2014 AND 2013 AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Pages

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS' REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - For the years ended December 31, 2014 and 2013

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to Consolidated Financial Statements

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Catatan/ December 31,

2014 Notes 2013

US$ '000 US$ '000

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 65.370 5 57.125 Cash and cash equivalents

Aset keuangan lainnya 1.375 1.375 Other financial assets

Piutang usaha 6 Trade accounts receivable

Pihak berelasi - setelah dikurangi Related parties - net of allowance

cadangan kerugian penurunan nilai for impairment losses of

sebesar US$ 1.300 ribu tahun 2014 US$ 1,300 thousand in 2014

dan nihil tahun 2013 7.849 30 26.611 and nil in 2013

Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance

cadangan kerugian penurunan nilai for impairment losses of US$ 167

sebesar US$ 167 ribu tahun 2014 dan thousand in 2014 and US$ 1,157

US$ 1.157 ribu tahun 2013 69.098 65.985 thousand in 2013

Piutang lain-lain 7 Other accounts receivable

Pihak berelasi 353 30 486 Related parties

Pihak ketiga 486 569 Third parties

Persediaan 5.012 8 4.745 Inventories

Pajak dibayar dimuka 12.246 9,38 13.750 Prepaid taxes

Klaim pengembalian pajak 8.788 10,38 13.318 Claims for tax refund

Beban dibayar dimuka 3.333 11 2.086 Prepaid expenses

Aset lancar lainnya 2.922 12 2.539 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 176.832 188.589 Total Curent Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS

Investasi pada pengendalian Investment in jointly controlled

bersama entitas 9.453 13 16.067 entities

Aset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net

akumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation

US$ 245.870 ribu tahun 2014 of US$ 245,870 thousand in 2014

dan US$ 199.900 ribu tahun 2013 279.315 14,38 303.479 and US$ 199,900 thousand in 2013

Aset tidak berwujud 2.132 15,38 1.107 Intangible assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 290.900 320.653 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 467.732 509.242 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral

dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

3

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

(Lanjutan) (Continued)

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Catatan/ December 31,

2014 Notes 2013

US$ '000 US$ '000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank 22.782 16 12.500 Bank loans

Utang usaha 17 Trade accounts payable

Pihak berelasi 220 30 1.844 Related parties

Pihak ketiga 39.419 38 44.783 Third parties

Utang lain-lain Other payables

Pihak berelasi 1.316 30 1.316 Related party

Pihak ketiga 4.778 38 5.204 Third parties

Utang dividen 305 266 Dividends payable

Utang pajak 697 18 889 Taxes payable

Beban masih harus dibayar 2.783 19,38 2.928 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang yang akan Current maturities of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:

Utang jangka panjang Long-term loan

Pihak berelasi 3.582 30,38 3.582 Related party

Liabilitas sewa pembiayaan 31.632 20,38 47.993 Finance lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 107.514 121.305 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES

Liabilitas jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of current

dalam satu tahun: maturity:

Utang jangka panjang pihak berelasi 115.363 30 115.363 Long-term loan - related party

Liabilitas sewa pembiayaan 20.820 20 51.795 Finance lease liabilities

Liabilitas imbalan pasca kerja 10.973 29 9.991 Employee benefits obligation

Liabilitas pajak tangguhan - bersih 20.235 27 13.212 Deferred tax liabilities - net

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 167.391 190.361 Total Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas 274.905 311.666 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 50 Capital stock - Rp 50 par value

per saham per share

Modal dasar - 4.034.420.000 saham Authorized - 4,034,420,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up -

1.008.605.000 saham 33.438 21 33.438 1,008,605,000 shares

Saldo laba 21 Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 1.475 1.475 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 157.947 162.694 Unappropriated

Pendapatan komprehensif lain (33) (31) Other comprehensive income

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Equity attributable to Parent

pemilik Entitas Induk 192.827 197.576 Company

Kepentingan non-pengendali - - Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas 192.827 197.576 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 467.732 509.242 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral

dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

4

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Catatan/

2014 Notes 2013

US$ '000 US$ '000

PENDAPATAN 347.968 22 360.096 REVENUES

BEBAN USAHA LANGSUNG (281.377) 23,38 (269.159) DIRECT COSTS

LABA KOTOR 66.591 90.937 GROSS PROFIT

Beban administrasi (26.488) 24,38 (28.452) Administration expenses

Bagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled entities'

bersama entitas (3.921) 13 (4.019) net loss

Penghasilan bunga 1.881 1.440 Interest income

Beban bunga dan keuangan (12.278) 25,38 (25.293) Interest expenses and finance charges

Kerugian dan keuntungan lain-lain - bersih (3.780) 26,38 (7.017) Other gains and losses - net

Jumlah (44.586) (63.341) Total

LABA SEBELUM PAJAK 22.005 27.596 PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK - BERSIH (19.752) 27 (10.288) TAX EXPENSE - NET

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 2.253 17.308 PROFIT FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:

Selisih kurs penjabaran laporan Exchange differences on translating

keuangan dalam mata uang asing (2) (22) foreign operations

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 2.251 17.286 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA BERSIH YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA: NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 2.253 17.308 Owners of the Parent Company

Kepentingan non-pengendali - - Non-controlling Interest

Jumlah laba bersih tahun berjalan 2.253 17.308 Net income for the year

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 2.251 17.286 Owners of the Parent Company

Kepentingan non-pengendali - - Non-controlling Interest

Jumlah Laba Komprehensif 2.251 17.286 Total Comprehensive Income

Laba per saham dasar (dalam US$ penuh) 0,0022 28 0,0172 Basic earnings per share (in full US$)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral

dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

5

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Ekuitas yang

dapat

Pendapatan diatribusikan

komprehensif kepada entitas Kepentingan

lain/ induk/ Non- Jumlah

Modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Other Equity pengendali/ ekuitas/

Catatan/ Paid-up penggunaannya/ penggunaannya/ comprehensive attributable to Non-controlling Total

Notes capital stock Appropriated Unappropriated income parent company interest equity

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

33.438 1.475 152.386 (9) 187.290 - 187.290

Laba bersih tahun berjalan - - 17.308 - 17.308 - 17.308 Net income for the year

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Selisih kurs penjabaran laporan Exchange differences

keuangan dalam mata uang asing - - - (22) (22) - (22) on translating foreign operations

Jumlah laba komprehensif - - 17.308 (22) 17.286 - 17.286 Total comprehensive income

Dividen 21 - - (7.000) - (7.000) - (7.000) Dividends

Saldo per 31 Desember 2013 33.438 1.475 162.694 (31) 197.576 - 197.576 Balance as of December 31, 2013

Laba bersih tahun berjalan - - 2.253 - 2.253 - 2.253 Net income for the year

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Selisih kurs penjabaran laporan Exchange differences

keuangan dalam mata uang asing - - - (2) (2) - (2) on translating foreign operations

Jumlah laba komprehensif - - 2.253 (2) 2.251 - 2.251 Total comprehensive income

Dividen 21 - - (7.000) - (7.000) - (7.000) Dividends

33.438 1.475 157.947 (33) 192.827 - 192.827

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang See accompanying notes to consolidated

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan financial statements which are an integral

keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

Saldo per 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014

Saldo laba/Retained earnings

Saldo per 1 Januari 2013 Balance as of January 1, 2013

6

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

2014 2013

US$ '000 US$ '000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 366.723 358.758 Cash received from customers

Pembayaran kas kepada pemasok (198.044) (183.202) Cash paid to suppliers

Pembayaran kas kepada karyawan (53.453) (55.461) Cash paid to employees

Kas dihasilkan dari aktivitas operasi 115.226 120.095 Cash generated from operations activities

Penerimaan pengembalian pajak 3.316 4.880 Receipt of tax refunds

Penerimaan bunga 1.553 1.441 Interest received

Pembayaran penalti pajak dan lainnya (1.936) (26) Payment of other taxes and penalties

Pembayaran bunga dan beban keuangan (11.938) (23.392) Payment of interest and finance charges

Pembayaran pajak penghasilan badan (15.318) (10.307) Payment of income taxes

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 90.903 92.691 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil penjualan investasi pada pengendalian Proceeds from sale of an investment in a jointly

bersama entitas 1.644 - controlled entity

Proceeds from sale of property, plant and

Hasil penjualan aset tetap 27 729 equipment

Perolehan aset tidak berwujud (1.420) (864) Acquisitions of intangible assets

Pembelian aset tetap (38.928) (25.546) Acquisitions of property, plant and equipment

Penerimaan dividen dari pengendalian

bersama entitas - 408 Dividends received from a jointly controlled entity

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (38.677) (25.273) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan utang bank 10.246 - Proceeds from bank loan

Pembayaran dividen (6.650) (6.975) Dividends paid

Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (47.577) (56.374) Payment of finance lease liabilities

Penerimaan dari transaksi jual dan sewa-balik - 8.082 Proceeds from sale and leaseback transactions

Penerimaan pinjaman jangka panjang Proceeds from long-term loan from

dari pihak berelasi - 115.363 a related party

Pembayaran pinjaman jangka panjang Payment of long-term loan from

dari pihak berelasi - (115.363) a related party

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (43.981) (55.267) Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 8.245 12.151 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 57.125 44.974 OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 65.370 57.125 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang See accompanying notes to consolidated

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan financial statements which are an integral

keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

7

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

8

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Petrosea Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, LLM No. 75, Notaris di Jakarta tertanggal 21 Pebruari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 Nopember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 49 tertanggal 30 April 2014 yang dibuat oleh Liestiani Wang, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah disahkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-07569.40.22.2014 tanggal 9 Mei 2014.

PT Petrosea Tbk (the Company) was established under Notarial Deed No. 75, dated February 21, 1972, of Djojo Muljadi, LLM, Public Notary in Jakarta, within the framework of the Foreign Capital Investment Law of 1967. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decision letter No.Y.A.5/51/17, dated November 30, 1972, and was published in State Gazette No. 96, dated December 7, 1972. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 49, dated April 30, 2014 of Liestiani Wang, S.H., M.Kn., Public notary in Jakarta, concerning the change in the Company’s Boards of Directors and Commissioners. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under his decision letter No. AHU-07569.40.22.2014 dated May 9, 2014.

Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Gedung Grha Bintang, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, Kalimantan Timur.

The Company's head office is located at Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta and its support offices are located in Tanjung Batu and Grha Bintang Building, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, East Kalimantan.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly to engage in engineering, construction, mining and other services. The Company started its commercial operations in 1972.

Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai 3.189 karyawan (termasuk 339 karyawan tidak tetap) dan 3.341 karyawan (termasuk 352 karyawan tidak tetap) masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013.

The Company and its subsidiaries (the “Group”) had total number of employees of 3,189 (including 339 non-permanent employees) and 3,341 (including 352 non-permanent employees) as of December 31, 2014 and 2013, respectively.

Berdasarkan surat No. 31/V/PMDN/2009 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tanggal 23 Juni 2009, status Perusahaan berubah menjadi penanaman modal dalam negeri efektif mulai tanggal tersebut. Sejak tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (Catatan 21).

Based on letter No. 31/V/PMDN/2009 of Investment Coordinating Board (BKPM) dated June 23, 2009, the Company’s status is changed to a domestic capital investment effective from such date. Starting July 6, 2009, the Company is one of the group of companies owned by PT Indika Energy Tbk (Note 21).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

9

Susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 49 tanggal 30 April 2014, dibuat di hadapan Liestiani Wang, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

The Company’s management based on Notarial Deed No. 49, dated April 30, 2014 of Liestiani Wang, S.H., M.Kn., Public notary in Jakarta, consists of the following:

Presiden Komisaris : Eddy Junaedy Danu : President Commissioner

Komisaris Independen : Simon Felix Sembiring : Independent Commissioners

Albert Steven Budisusetija

Komisaris : M. Arsjad Rasjid P.M. : Commissioners

Richard M. Harjani

Presiden Direktur : Richard Bruce Ness : President Director

Wakil Presiden Direktur : Sudirman Said : Vice President Director

Direktur Tidak Terafiliasi : Johanes Ispurnawan : Unaffiliated Director

Direktur : Mochamad Kurnia Ariawan : Directors

David Gilbert

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Simon Felix Sembiring : Chairman

Anggota : Deddy H. Sudarijanto : Members

Muhammad Harri Santoso Efektif pada tanggal 4 Juni 2014, Sudirman Said mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Direktur dan efektif pada tanggal 30 Nopember 2014, Albert Steven Budisusetija mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Effective on June 4, 2014, Sudirman Said resigned from his position as Vice President Director and effective on November 30, 2014, Albert Steven Budisusetija resigned from his position as Independent Commissioner, therefore the Company’s management as of December 31, 2014, consists of the following:

Presiden Komisaris : Eddy Junaedy Danu : President Commissioner

Komisaris Independen : Simon Felix Sembiring : Independent Commissioner

Komisaris : M. Arsjad Rasjid P.M. : Commissioners

Richard M. Harjani

Presiden Direktur : Richard Bruce Ness : President Director

Direktur Tidak Terafiliasi : Johanes Ispurnawan : Unaffiliated Director

Direktur : Mochamad Kurnia Ariawan : Directors

David Gilbert

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Simon Felix Sembiring : Chairman

Anggota : Deddy H. Sudarijanto : Members

Muhammad Harri Santoso

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

10

b. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan b. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan secara langsung memiliki lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has direct ownership interest of more than 50% in the following subsidiaries:

Persentase Tahun Operasi

Kepemilikan/ Komersial/

Entitas Anak/ Domisili/ Jenis Usaha/ Percentage of Start of Commercial

Subsidiary Domicile Nature of Business Ownership Operations

2014 2013

US$ '000 US$ '000

PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI) Singapura/ Investasi/Investment 100% Tidak aktif/Dormant 897 1.015

Singapore

PT Petrosea Kalimantan (PTPK) Balikpapan Perdagangan dan jasa 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 42 43

kontraktor/Trading and Under development stage

contractor

PT POSB Infrastructure Balikpapan Pengelolaan pelabuhan 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 182 153

Kalimantan (PTPIK) khusus/Special port Under development stage

management

Elimination

Jumlah Aset Sebelum

31 December/December 31,

Eliminasi/

Total Assets Before

c. Penawaran Umum Efek Group c. Public Offering of Shares of the Group

Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4,5 juta saham dari 13,5 juta saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, Perusahaan menerbitkan saham bonus dengan perbandingan 1:1 pada bulan Nopember 1994, saham bonus dengan perbandingan 9:10 pada bulan Maret 1998 dan melakukan pemecahan saham pada tahun 1998, sehingga jumlah saham diterbitkan meningkat menjadi 102,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

On May 21, 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4.5 million of the 13.5 million issued shares to the public in Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share. Since then, a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.6 million with a par value of Rp 500 per share.

Pada tahun 2009, Perusahaan mengurangi jumlah saham beredar melalui pembelian kembali saham sebanyak 1.739.500 lembar.

In 2009, the Company reduced its issued capital stock by 1,739,500 shares through the share buyback.

Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.

In February 2012, the Company changed the par value from Rp 500 to Rp 50 per share, thus increasing the number of issued and paid-up capital stocks from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan, masing-masing sebanyak 1.008.605.000 saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Catatan 21).

As of December 31, 2014 and 2013, all the Company’s shares of 1,008,605,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) (Note 21).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

11

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (”PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan a. Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Grup menerapkan standar baru berikut dan revisi interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.

In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 27, Transfers of Assets from Customers

ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.

ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.

ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.

ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.

ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka

ISAK 29, Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

12

ISAK 29 menerapkan biaya pemindahan material sisa tambang yang timbul pada aktivitas tambang terbuka selama tahap produksi dari tambang (“biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi”). ISAK 29 mensyaratkan biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah yang memberikan peningkatan akses menuju badan bijih diakui sebagai aset tidak lancar (“aset aktivitas pengupasan lapisan tanah”) ketika kriteria tertentu terpenuhi; dimana biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah operasional yang sedang berlangsung normal dicatat sesuai dengan PSAK 14, Persediaan. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat sebagai penambahan pada, atau peningkatan dari, aset yang telah ada dan diklasifikasikan sebagai aset berwujud atau aset tak berwujud sesuai dengan sifat aset yang telah ada dan sebagai bagian dari aset tersebut.

ISAK 29 applies to waste removal costs that are incurred in surface mining activity during the production phase of a mine (“production stripping costs”). ISAK 29 requires that the costs from this waste removal activity (“stripping”) which provide improved access to ore is recognized as a non-current asset (“stripping activity asset”) when certain criteria are met, whereas the costs of normal ongoing operational stripping activities are accounted for in accordance with PSAK 14, Inventories. The stripping activity asset is accounted for as an addition to, or as an enhancement of, an existing asset and classified as tangible or intangible according to the nature of existing asset of which it forms part.

Penerapan interpretasi di atas tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.

The application of the above interpretations has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.

b. Standar dan interprestasi telah diterbitkan

tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations in issue

not yet adopted

Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:

The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:

PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements

Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

13

PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.

PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.

PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.

PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee.

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program.

The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.

PSAK 46, Pajak Penghasilan PSAK 46, Income Taxes Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.

The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

14

Berdasarkan amandemen, tersebut kecuali praduga ini dapat dibantah (presumption is rebutted), pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah (presumption is rebutted) jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.

Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.

PSAK 48, Penurunan nilai Aset PSAK 48, Impairment of Assets PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.

PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.

PSAK 50, Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 50, Financial Instruments: Presentation

Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46.

The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46.

PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran PSAK 55, Financial Instruments:

Recognition and Measurement Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi – lihat pembahasan dalam ISAK 26.

The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category – see discussion in ISAK 26.

Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.

This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

15

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.

The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers for financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforeceable master netting agreement or similar arrangement.

PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65, Consolidated Financial Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.

PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau

hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk

mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee

dalam skenario yang kompleks.

Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.

PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

16

PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 66 mengatur bagaimana suatu pengaturan bersama harus diklasifikasikan dimana dua atau lebih pihak mempunyai pengendalian bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian. Sebaliknya berdasarkan PSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturan bersama: pengendalian bersama entitas, pengendalian bersama aset dan pengendalian bersama operasi.

PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. PSAK 66 deals with how a joint arrangement should be classified where two or more parties have joint control. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements. In contrast, under PSAK 12, there are three types of joint arrangements: jointly controlled entities, jointly controlled assets and jointly controlled operations.

Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas, dimana pengendalian bersama entitas berdasarkan PSAK 12 dapat dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas atau metode konsolidasi proporsional.

The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting, whereas jointly controlled entities under PSAK 12 can be accounted for using the equity method of accounting or proportionate consolidation.

Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.

The transition provisions of PSAK 66 require entities to apply the standard at the beginning of the earliest period presented upon adoption.

PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities

PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar tersebut menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus berikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.

PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurement PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

17

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. Contohnya, pengungkapan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hirarki nilai wajar dalam tiga level yang saat ini diharuskan untuk instrumen keuangan berdasarkan PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan akan diperluas oleh PSAK 68 yang mencakup seluruh aset dan liabilitas dalam ruang lingkupnya.

PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. For example, quantitative and qualitative disclosures based on the three-level fair value hierarchy currently required for financial instruments only under PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures will be extended by PSAK 68 to cover all assets and liabilities within its scope.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.

PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.

ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat

ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives

Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.

The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.

Manajemen mengantisipasi bahwa standar-standar tersebut akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2015. Penerapan standar-standar ini mempunyai dampak signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The management anticipates that these standards will be adopted in the Group's consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2015. The application of these standards may have significant impact on amounts reported in the consolidated financial statements.

Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos Penghasilan Komprehensif Lain dari laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Grup. Penerapan PSAK 65 dapat mengakibatkan Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasikan beberapa dari investeenya, dan mengkonsolidasikan investee yang sebelumnya tidak dikonsolidasikan. Selanjutnya, penerapan PSAK 66 mengakibatkan perubahan dalam akuntansi atas pengendalian bersama entitas Grup yang saat ini dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proposional.

The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Group’s consolidated financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Group’s defined benefit plans. The application of PSAK 65 may result in the Company no longer consolidating some of its investees, and consolidating investees that were not previously consolidated. In addition, the application of PSAK 66 may result in changes in the accounting of the Group's jointly controlled operations that is currently accounted for using proportionate consolidation.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

18

Namun, manajemen belum melaksanakan analisis rinci dari dampak penerapan standar ini dan karenanya belum dikuantifikasi luas dari dampaknya.

However, the management have not yet performed a detailed analysis of the impact of the application of these standards and hence have not yet quantified the extent of the impact.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, financial performance and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dollar Amerika Serikat (US$) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

19

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama periode berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

Income and expense of subsidiaries acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.

When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring their accounting policies used in line with those used by other members of the Group.

Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the recognized amounts of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Group’s interests in existing subsidiaries that do not result in a loss of control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

20

Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

d. Foreign Currency Transactions and Translation

Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, kecuali PTPK dan PTPIK, diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat disesuaikan dengan kurs pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi tahun yang berjalan.

The individual books of accounts of each entity in the Group, except for PTPK and PTPIK, are maintained in U.S. Dollar. Transactions during the period involving currencies other than U.S. Dollar are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than U.S. Dollar are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current profit or loss.

Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang dijabarkan kembali.

Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

Pembukuan PTPK dan PTPIK diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasian, aset dan liabilitas dari PTPK dan PTPIK dijabarkan ke mata uang Dollar Amerika Serikat dengan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.

The books of accounts of PTPK and PTPIK are maintained in Indonesian Rupiah (Rp). For consolidation purposes, assets and liabilities of PTPK and PTPIK at reporting date are translated into U.S. Dollar using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. Resulting translation adjustments are shown as part of other comprehensive income.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

21

e. Transaksi Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama entitas pelapor; i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor

jika memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the reporting entity if

any of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the

same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i)

memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

22

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

f. Aset Keuangan f. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets are classified as loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

23

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial assets, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Bukti obyektif penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut:

Objective evidence of impairment on loans and receivables could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

24

Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Group transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.

g. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

g. Financial Liabilities and Equity

Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangements and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, utang bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities, which include trade and other payables, bank loan and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

25

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan h. Netting of Financial Assets and Financial

Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian hanya jika:

The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the consolidated statement of financial position where it:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

i. Kas dan Setara Kas i. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

j. Aset Keuangan Lainnya j. Other Financial Assets

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya dengan jangka waktu penempatan kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan disajikan sebagai aset keuangan lainnya.

Restricted cash in bank with maturities of less than one year from the date of placement are presented as other financial assets.

k. Kepemilikan dalam Ventura bersama k. Interest in Joint Ventures

Perusahaan mengakui partisipasinya dalam pengendalian bersama ekuitas dengan menggunakan metode ekuitas.

The Company recognizes its interest in a jointly controlled entity using the equity method of accounting.

l. Persediaan l. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

26

m. Beban Dibayar Dimuka m. Prepaid Expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

n. Aset Tetap - Pemilikan Langsung n. Property, Plant and Equipment - Direct

Acquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on their estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Gedung dan perbaikan gedung 8 - 20 Buildings and improvements Alat berat, peralatan dan kendaraan 4 - 12 Plant, equipment and vehicles Perabotan dan perlengkapan 4 - 5 Furniture and fixtures

Beberapa komponen dari alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi komponen tersebut.

Certain components of plant, equipment, and vehicles are depreciated using hourly utilization basis over the estimated total components operating life.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri.

Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

27

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.

o. Aset Tidak Berwujud o. Intangible Assets

Aset tidak berwujud atas pengembangan sistem dan perangkat lunak komputer dan lainnya termasuk seluruh biaya langsung terkait persiapan untuk tujuan penggunaan dan diamortisasi selama 4 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

Intangible assets, comprising of development and computer software and others include all direct costs related to preparation of the assets for its intended use, is amortized over 4 years using the straight-line method.

Estimasi masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan dan pengaruh perubahan estimasi diperhitungkan secara prospektif.

The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any changes in estimate being accounted for on a prospective basis.

p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan p. Impairment of Non-financial Assets

Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3f.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3f.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

28

q. Sewa q. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai Lessee As Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

Jual dan Sewa-balik Sale and Leaseback Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa balik diperlakukan sebagai berikut:

Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:

Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat aset ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

29

Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama perkiraan periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.

If the sale and leaseback transaction results in an operating lease, and it is clear that the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it shall be deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.

Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada nilai tercatatnya, rugi sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera.

For operating leases, if the fair value at the time of a sale and leaseback transaction is less than the carrying amount of the asset, a loss equal to the amount of the difference between the carrying amount and fair value is recognized immediately.

Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian seperti di atas tidak diperlukan kecuali jika telah terjadi penurunan nilai. Dalam hal ini, jumlah tercatat berkurang menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.

For finance leases, no such adjustment is necessary unless there has been an impairment in value, in which case the carrying amount is reduced to recoverable amount.

r. Provisi r. Provisions

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

30

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan jasa Service revenue Pendapatan jasa mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksi pertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah marjin keuntungan tertentu, penerimaan dari sewa peralatan, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.

Service revenue includes fees from mining services, mining construction services wherein billing is based on cost plus certain profit margin, revenue from rental of equipment, warehouse and other facilities, and other services provided to clients. Service revenue is recognized when the service is rendered.

Pendapatan dan beban kontrak Contract revenue and cost of contract Pendapatan kontrak konstruksi diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian yang diukur dari tahap penyelesaian kontrak pada tanggal pelaporan oleh engineer dan disetujui

oleh pemilik proyek.

Revenue from construction contract is recognized using the percentage-of-completion method, measured by percentage of work completed to date as estimated by engineers and approved by the project owner.

Pendapatan dari jasa kontrak diakui pada saat jasa diberikan.

Revenue from a contract to provide services is recognized when the services are rendered.

Bila hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak diakui hanya sebesar biaya yang terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan. Biaya kontrak diakui sebagai beban dalam periode terjadinya.

Where the outcome of a construction contract can not be reliably estimated, contract revenue is recognized to the extent of contract costs incurred that is probable to be recoverable. Contract costs are recognized as expenses in the period they are incurred.

Bila besar kemungkinan bahwa jumlah biaya kontrak konstruksi melebihi jumlah pendapatan kontrak, maka taksiran kerugian segera diakui sebagai beban. Biaya kontrak meliputi seluruh biaya material, tenaga kerja dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan kontrak.

When it is probable that the total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately. Cost of contracts include all direct materials, labor and other indirect costs related to the performance of the contracts.

Pendapatan dari jasa kontrak diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan dari pemberian jasa yang sudah terjadi tetapi belum ditagih pada tanggal laporan keuangan diakui sebagai piutang usaha yang belum ditagih.

Revenue from a contract to provide services is recognized when the services are rendered. Revenue from services that have been rendered but not yet billed at reporting date are recognized as unbilled trade accounts receivable.

Pendapatan dividen Dividend revenue

Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.

Pendapatan bunga Interest revenue

Pendapatan bunga di akru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

31

t. Imbalan Pasca Kerja t. Employee Benefits

Imbalan Pasca Kerja Post-employment benefits Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Group provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding of benefits has been made by the Group to this benefit plan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested,

dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Group’s, defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwhise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term benefits Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan dan tidak ada koridor yang dipakai.

The cost of providing long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains or losses are recognized immediately in profit or loss.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan kerja pasti.

The long-term employee benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.

u. Pajak Penghasilan u. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

32

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

33

v. Laba per Saham v. Earnings per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing profit attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

w. Informasi Segmen w. Segment Information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang

mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) hasil operasinya direview secara regular oleh

pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan. c) for which discrete financial information

is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

ESTIMATES Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

34

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan pada Catatan 3, manajemen tidak membuat pertimbangan kritikal yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, bagian dari estimasi yang dibahas dibawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.

Sumber Utama Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Uncertainty Estimation

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of uncertainty estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.

The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories

Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 8.

The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 8.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

35

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and the carrying amounts of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14.

The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 14.

Penurunan Nilai Aset Bukan Keuangan Impairment of Non Financial Asset

Aset berwujud dan tidak berwujud, dilakukan uji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Tangible and intangible assets, are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (cash generating unit) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of operations.

Nilai tercatat aset non keuangan yang dilakukan uji penurunan nilai telah diungkapkan dalam Catatan 13, 14 dan 15 atas laporan keuangan konsolidasian.

The carrying amount of non financial assets, on which impairment analysis are applied, were described in Notes 13, 14 and 15 to the consolidated financial statements.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

36

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Kas 179 40 Cash on hand

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah

Citibank, Jakarta 3.198 755 Citibank, Jakarta

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.055 576 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 477 517 Corporation Limited (HSBC)

Standard Chartered Bank 277 5.315 Standard Chartered Bank

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 164 28 (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 8 8 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 3 53 (Persero) Tbk

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Citibank, Jakarta 19.934 29.769 Citibank, Jakarta

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.757 7.628 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 1.302 968 Corporation Limited (HSBC)

PT Bank ANZ Indonesia 157 200 PT Bank ANZ Indonesia

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 12 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Standard Chartered Bank 9 9 Standard Chartered Bank

UBS AG, Singapura 4 4 UBS AG, Singapore

Euro Euro

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 8 9 Corporation Limited (HSBC)

Citibank, Jakarta 2 2 Citibank, Jakarta

Dollar Australia Australian Dollar

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 28 32 Corporation Limited (HSBC)

Jumlah 42.395 45.885 Sub total

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.796 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) - 9.186 Corporation Limited (HSBC)

Bank Perkreditan Rakyat - 514 Bank Perkreditan Rakyat

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.000 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) - 1.500 Corporation Limited (HSBC)

Jumlah 22.796 11.200 Sub total

Jumlah 65.370 57.125 Total

Tingkat suku bunga deposito berjangka Annual interest rates on time

per tahun: deposits:

Rupiah 8,00% - 11,00% 6,25% - 10,00% Rupiah

Dollar Amerika Serikat 2,00% - 2,50% 2,30% U.S. Dollar

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.

There are no balance of cash and cash equivalents held by related parties.

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijadikan jaminan atas pinjaman Perusahaan.

There are no balance of cash and cash equivalents used as the guarantees of the Company’s loans.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

37

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtor

Pihak berelasi (Catatan 30): Related parties (Note 30):

PT Kideco Jaya Agung 7.362 7.463 PT Kideco Jaya Agung

PT Santan Batubara 1.787 18.940 PT Santan Batubara

Lain-lain (masing-masing dibawah Others (below US$ 200

US$ 200 ribu) - 208 thousand each)

Jumlah 9.149 26.611 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (1.300) - Allowance for impairment losses

Bersih 7.849 26.611 Net

Pihak ketiga: Third parties:

PT Adimitra Baratama Nusantara 22.902 17.735 PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Indonesia Pratama 14.397 2.581 PT Indonesia Pratama

PT Gunung Bayan Pratama Coal 13.236 25.321 PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Indomining 7.860 9.016 PT Indomining

PT M.I. Indonesia 1.396 2.349 PT M.I. Indonesia

BUT Chevron Indonesia Company 1.371 781 BUT Chevron Indonesia Company

Total E&P Indonesie 1.127 863 Total E&P Indonesie

PT Halliburton Indonesia 1.000 857 PT Halliburton Indonesia

BUT Eni Muara Bakau B.V. 800 49 BUT Eni Muara Bakau B.V.

PT Prasadha Pamunah Limbah PT Prasadha Pamunah Limbah

Industri 772 - Industri

Eni Bukat Limited 662 216 Eni Bukat Limited

BUT Niko Resources Limited 199 1.004 BUT Niko Resources Limited

BUT Pearloil Sebuku Limited 83 1.106 BUT Pearloil Sebuku Limited

Continental Plant and Equipment Inc - 992 Continental Plant and Equipment Inc

PT Indonesia Bulk Terminal - 535 PT Indonesia Bulk Terminal

Lain-lain (masing-masing dibawah Others (below US$ 500

US$ 500 ribu) 3.460 3.737 thousand each)

Jumlah 69.265 67.142 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (167) (1.157) Allowance for impairment losses

Bersih 69.098 65.985 Net

Jumlah 76.947 92.596 Total

b. Berdasarkan umur b. By age category

Belum jatuh tempo 52.876 57.266 Not yet due

Sudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 14.202 28.356 Under 30 days

31 - 60 hari 4.780 5.794 31 - 60 days

61 - 90 hari 2.400 642 61 - 90 days

91 - 120 hari 1.266 52 91 - 120 days

> 120 hari 2.890 1.643 > 120 days

Jumlah 78.414 93.753 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (1.467) (1.157) Allowance for impairment losses

Bersih 76.947 92.596 Net

c. Berdasarkan mata uang c. By currency

Mata uang fungsional Functional currencyDollar Amerika Serikat 78.381 93.428 U.S. Dollar

Mata uang lain Other currencyRupiah 33 325 Rupiah

Jumlah 78.414 93.753 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (1.467) (1.157) Allowance for impairment losses

Bersih 76.947 92.596 Net

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

38

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movement in the allowance for impairment losses are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Mutasi cadangan kerugian Changes in the allowance for

penurunan nilai: impairment losses:

Saldo awal 1.157 1.157 Beginning balance

Penambahan (Catatan 26) 1.467 - Additions (Note 26)

Penghapusan (1.157) - Write-off

Saldo akhir 1.467 1.157 Ending balance

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha diakui berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan analisis posisi keuangan kini pihak lawan.

Allowance for impairment losses on trade receivables are recognized based on an analysis of the counterparty’s current financial position.

Termasuk dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar US$ 1.467 ribu dan US$ 1.157 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Seluruh piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individu mempunyai umur piutang lebih dari 120 hari, dan manajemen menilai bahwa rendah kemungkinan tertagihnya atas piutang tersebut. Perusahaan tidak memiliki jaminan atau pendukung kredit lainnya untuk menutupi risiko kredit atas piutang.

Included in the allowance for impairment losses are individually impaired trade receivables amounting to US$ 1,467 thousand and US$ 1,157 thousand at December 31, 2014 and 2013, respectively. All of individually impaired trade receivables balances had outstanding days more than 120 days, and management considered that the chance of recovery of these amounts is low. The Company does not hold any collateral or other credit enhancements to cover its credit risks over these balances.

Umur piutang usaha yang sudah jatuh tempo tapi nilainya tidak diturunkan adalah sebagai berikut:

Age of trade accounts receivable that are past due but not impaired are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Dibawah 30 hari 14.202 28.356 Under 30 days

31 - 60 hari 4.780 5.794 31 - 60 days

61 - 90 hari 2.400 642 61 - 90 days

91 - 120 hari 1.266 52 91 - 120 days

> 120 hari 1.423 486 > 120 days

Jumlah 24.071 35.330 Total

Manajemen berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga dan pihak berelasi adalah cukup.

Management believes that the allowance for impairment losses of trade receivables from third parties and related parties are adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 7.080 ribu dan US$ 7.075 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank (Catatan 16).

As of December 31, 2014 and 2013, trade accounts receivable amounting to US$ 7,080 thousand and US$ 7,075 thousand, respectively, are used as collateral for the bank loan facilities (Note 16).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang usaha kepada PT Indonesia Pratama, pihak ketiga masing-masing sebesar US$ 842 ribu dan US$ 205 ribu merupakan piutang retensi yang berasal dari kontrak konstruksi (Catatan 32i).

As of December 31, 2014 and 2013, trade accounts receivable from PT Indonesia Pratama, a third party, amounting to US$ 842 thousand and US$ 205 thousand, respectively, represent retention receivable arising from construction contract (Note 32i).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

39

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pihak berelasi (Catatan 30): Related parties (Note 30):

PT Indika Energy Tbk 314 314 PT Indika Energy Tbk

PT Santan Batubara - 153 PT Santan Batubara

Lain-lain (masing-masing kurang dari Others (each less than US$ 100

US$ 100 ribu) 39 19 thousand)

Jumlah 353 486 Total

Pihak ketiga 486 569 Third parties

Jumlah 839 1.055 Total

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah tidak perlu karena manajemen berpendapat seluruh piutang dapat ditagih.

Management believes that the allowance for impairment losses is not necessary since all such receivables are collectible.

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Suku cadang dan bahan pembantu 5.065 7.995 Spare parts and supplies

Minyak pelumas 341 519 Lubricants

Bahan bakar 259 125 Fuel

Jumlah 5.665 8.639 Total

Penyisihan persediaan usang (653) (3.894) Allowance for stock obsolescence

Bersih 5.012 4.745 Net

Mutasi penyisihan persediaan Changes in the allowance for

usang stock obsolescence

Saldo awal 3.894 3.015 Beginning balance

Penambahan (Catatan 26) - 879 Additions (Note 26)

Penghapusan (3.241) - Write-off

Saldo akhir 653 3.894 Ending Balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang tersebut adalah cukup.

Management believes that the allowance for stock obsolescence of inventories is adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 524.045 ribu dan US$ 473.191 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.

As of December 31, 2014 and 2013, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks for US$ 524,045 thousand and US$ 473,191 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

40

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah persediaan yang diakui sebagai biaya masing-masing sebesar US$ 92.300 ribu dan US$ 54.585 ribu.

For the years ended December 31, 2014 and 2013, total inventories recognized as costs amounted to US$ 92,300 thousand and US$ 54,585 thousand, respectively.

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID TAXES

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan badan (Catatan 27) Corporate income tax (Note 27)

2014 10.453 - 2014

2013 - 7.487 2013

Pajak pertambahan nilai - bersih 1.793 6.263 Value added tax - net

Jumlah 12.246 13.750 Total

10. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 10. CLAIMS FOR TAX REFUND

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan badan (Catatan 27) Corporate income tax (Note 27)

2013 7.487 - 2013

2012 - 7.863 2012

Pajak pertambahan nilai - 4.154 Value added tax

Pajak penghasilan pasal 26 (Catatan 27) 1.301 1.301 Income taxes article 26 (Note 27)

Jumlah 8.788 13.318 Total

11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Sewa 1.306 302 Rent

Asuransi 1.056 1.428 Insurance

Lain-lain 971 356 Others

Jumlah 3.333 2.086 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

41

12. ASET LANCAR LAINNYA 12. OTHER CURRENT ASSETS

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Uang muka 1.553 1.367 Advances

Deposit 725 677 Deposits

Lain-lain 644 495 Others

Jumlah 2.922 2.539 Total

13. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA

ENTITAS 13. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED

ENTITIES

Persentase

Tempat kepemilikan/ 31 Desember/ 31 Desember/

kedudukan/ Percentage of December 31, December 31,

Domicile Ownership 2014 2013

% US$ '000 US$ '000

PT Santan Batubara (SB) Kalimantan 50 PT Santan Batubara (SB)

Saldo awal 13.450 17.742 Beginning balance

Bagian rugi bersih (3.997) (4.292) Equity in net loss

Saldo akhir 9.453 13.450 Ending balance

PT Tirta Kencana Tangerang 47 PT Tirta Kencana

Cahaya Mandiri (TKCM) Cahaya Mandiri (TKCM)

Saldo awal 2.617 2.752 Beginning balance

Bagian laba bersih 76 273 Equity in net income

Dividen yang diterima - (408) Dividends received

Nilai buku 2.693 2.617 Ending balance

Penjualan investasi (2.693) - Sale of investment

Saldo akhir - 2.617 Ending balance

Jumlah 9.453 16.067 Total

Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 50% kepemilikan di SB, perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dengan lokasi proyek di Kalimantan dan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar US$ 100 ribu. Pada tahun 2009, SB memulai operasi komersial.

In 1998, the Company purchased a 50% interest in SB, a company domiciled in Jakarta with project location in Kalimantan, and is engaged in exploring, mining, treating and selling coal, at a cost of US$ 100 thousand. In 2009, SB started its commercial operations.

Sejak tahun 2004, Perusahaan mempunyai 47% kepemilikan di TKCM, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air bersih.

Since 2004, the Company held a 47% interest in TKCM, a company engaged in the water treatment industry.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

42

Pada tanggal 24 Maret 2014, Perusahaan telah melepaskan kepemilikan seluruh sahamnya dalam TKCM kepada PT Tanah Alam Makmur, dengan menandatangani Akta Jual Beli Saham dengan nilai jual beli sebesar Rp 21.870 juta (ekuivalen dengan US$ 2.693 ribu). Hasil penjualan tersebut terdiri dari uang muka yang diterima pada tahun 2012 sebesar US$ 25 ribu dan pada tahun 2013 sebesar Rp 2,5 miliar serta pembayaran tunai pada tahun 2014 sebesar Rp 19,1 miliar (ekuivalen dengan US$ 1.644 ribu), akan digunakan Perusahaan untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan. Kerugian yang dicatatkan dari divestasi pada saham TKCM tersebut sebesar Rp 1.184 juta, setara dengan US$ 102 ribu (Catatan 26).

On March 24, 2014, the Company has signed the deed of Sale and Purchase Agreement to transfer all of its shares in TKCM to PT Tanah Alam Makmur, with value of Rp 21,870 million (equivalent to US$ 2,693 thousand). The proceeds from the sale, which consists of advances received in 2012 amounting to US$ 25 thousand and 2013 amounting to Rp 2.5 billion and cash payment in 2014 amounting to Rp 19.1 billion (equivalent to US$ 1,644 thousand), shall be used to finance the Company’s working capital requirements. Loss recognized from divestment of TKCM shares amounted to Rp 1,184 million, equivalent to US$ 102 thousand (Note 26).

Ringkasan informasi keuangan dari entitas pengendalian bersama diatas adalah sebagai berikut:

Summarized financial information in respect to the jointly controlled entities is set out below:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Jumlah aset 28.695 69.319 Total assets

Jumlah liabilitas 9.790 38.556 Total liabilities

Aset bersih 18.905 30.763 Net assets

Jumlah pendapatan tahun berjalan 32.321 144.610 Total revenues for the year

Rugi bersih tahun berjalan (7.832) (8.004) Net loss for the year

14. ASET TETAP 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2014 Additions Deductions Reclassifications 2014

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 734 - - - 734 Land

Gedung dan perbaikan gedung 33.714 - - 2.620 36.334 Buildings and improvements

Alat berat, peralatan Plant, equipment and

dan kendaraan 150.021 - 8.862 19.932 161.091 vehicles

Perabotan dan perlengkapan 5.688 - - 964 6.652 Furniture and fixtures

Aset dalam penyelesaian 8.011 26.264 - (23.516) 10.759 Construction in progress

Aset sewaan Leased assets

Alat berat dan kendaraan 303.284 - 12.250 18.367 309.401 Heavy equipment and vehicles

Aset dalam penyelesaian 1.927 16.654 - (18.367) 214 Construction in progress

Jumlah 503.379 42.918 21.112 - 525.185 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 20.673 4.443 - (730) 24.386 Buildings and improvements

Alat berat, peralatan Plant, equipment and

dan kendaraan 57.804 21.593 8.795 10 70.612 vehicles

Perabotan dan perlengkapan 2.141 1.012 - 720 3.873 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assets

Alat berat dan kendaraan 119.282 39.967 12.250 - 146.999 Heavy equipment and vehicles

Jumlah 199.900 67.015 21.045 - 245.870 Total

Jumlah Tercatat Bersih 303.479 279.315 Net Carrying Amount

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

43

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2013 Additions Deductions Reclassifications 2013

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 734 - - - 734 LandGedung dan perbaikan gedung 33.399 - - 315 33.714 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 160.858 1.836 23.705 11.032 150.021 vehicles Perabotan dan perlengkapan 4.296 - - 1.392 5.688 Furniture and fixtures

Aset dalam penyelesaian 6.780 16.666 252 (15.183) 8.011 Construction in progress

Aset sewaan Leased assets

Alat berat dan kendaraan 300.146 8.370 18.439 13.207 303.284 Heavy equipment and vehicles

Aset dalam penyelesaian 736 11.954 - (10.763) 1.927 Construction in progress

Jumlah 506.949 38.826 42.396 - 503.379 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 15.437 5.236 - - 20.673 Buildings and improvements

Alat berat, peralatan Plant, equipment and

dan kendaraan 51.790 18.548 12.534 - 57.804 vehicles

Perabotan dan perlengkapan 1.266 875 - - 2.141 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assets

Alat berat dan kendaraan 95.256 37.556 13.530 - 119.282 Heavy equipment and vehicles

Jumlah 163.749 62.215 26.064 - 199.900 Total

Jumlah Tercatat Bersih 343.200 303.479 Net Carrying Amount

Penambahan aset melalui sewa pembiayaan alat berat dan kendaraan masing-masing sebesar nihil dan US$ 8.082 ribu pada 31 Desember 2014 dan 2013 berasal dari transaksi jual dan sewa balik.

Additions to leased assets of heavy equipment and vehicles, amounting to nil and US$ 8,082 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively, arose from sale and leaseback transactions.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, penambahan nilai tercatat bersih aset sewaan, yang berasal dari pendanaan Perusahaan, masing-masing sebesar US$ 12.320 ribu dan US$ 6.937 ribu.

For the years ended December 31, 2014 and 2013, the addition net carrying amount of leased assets, held under finance of the Company, amounted to US$ 12,320 thousand and US$ 6,937 thousand, respectively.

Efektif 1 Januari 2014, Perusahaan mengubah estimasi umur masa manfaat komponen pada alat berat, peralatan dan kendaraan sebagai hasil dari pemeriksaan sisa umur manfaat aset tersebut.

Effective January 1, 2014, the Company changed the estimated useful life of some components of its plant, heavy equipment and vehicles as a result of the review of remaining useful life of such assets.

Perubahan ini mengakibatkan kenaikan bersih pada beban penyusutan sebesar US$ 6.349 ribu pada tahun 2014. Pengaruh perubahan estimasi akuntansi adalah secara prospektif ke dalam laba rugi pada tahun berjalan dan yang akan datang ketika dampaknya berpengaruh kepada kedua periode tersebut.

These changes resulted to a net increase in depreciation expense by US$ 6,349 thousand in 2014. The effect of change in accounting estimate is prospectively into in profit or loss in the current year and future years when the impact effect to the second period.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

44

Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposal of property, plant and equipment is as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Nilai tercatat: Net carrying amounts:

Aset tetap 67 8.250 Property, plant and equipment

Aset jual dan sewa balik - 8.082 Sale and leaseback assets

Nilai realisasi atas pelepasan: Proceeds from disposal of:

Aset tetap dan aset tidak lancar 27 1.790 Property, plant and equipment

Aset jual dan sewa balik - 8.082 Sale and leaseback assets

Kerugian pelepasan aset tetap Loss on disposal of property, plant

(Catatan 26) (40) (6.460) and equipment (Note 26)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the following:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:

Beban usaha langsung (Catatan 23) 26.895 24.371 Direct costs (Note 23)

Beban administrasi (Catatan 24) 153 288 Administration expenses (Note 24)

Aset sewaan: Leased assets:

Beban usaha langsung (Catatan 23) 39.945 37.556 Direct costs (Note 23)

Beban administrasi (Catatan 24) 22 - Administration expenses (Note 24)

Jumlah 67.015 62.215 Total

Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, alat berat, peralatan dan kendaraan Perusahaan yang masih belum selesai pada tanggal pelaporan, sebagai berikut:

Construction in progress mainly represents building, plant, equipment and vehicles of the Company which have not been completed at the reporting date as follows:

Persentase Estimasi tahun

Penyelesaian/ Akumulasi Biaya/ Penyelesaian/

Percentage of Accumulated Estimated Year of

Completion Costs Completion

US$ '000

Bangunan Building

Dermaga, gudang dan lain-lain 18% 4.540 2015 Jetty, warehouse and others

Alat berat dan kendaraan Heavy equipment and vehicles

Alat berat lainnya (masing-masing Other heavy equipment (each less

kurang dari US$ 450 ribu) 65% 6.290 2015 than US$ 450 thousand)

Jumlah 10.830 Total

31 Desember/December 31, 2014

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.

Management does not foresee any events that may occur that would prevent completion of such construction in progress.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

45

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Paser Kalimantan Timur dan Timika seluas 151.677 meter persegi dengan Hak Guna Bangunan selama 20 tahun dan 30 tahun masing-masing sampai tahun 2028, 2029 dan 2030. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kesulitan untuk memperpanjang hak tersebut karena hak tersebut diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti kepemilikan yang memadai.

The Company owns several pieces of land located in West Nusa Tenggara, Kabupaten Paser East Kalimantan and Timika measuring 151,677 square meters with “Building Use Rights” for a period of 20 and 30 years, until 2028, 2029 and 2030, respectively. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since they were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkan tetapi masih digunakan dengan harga perolehan masing-masing sebesar US$ 4.103 ribu dan US$ 2.996 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Property, plant and equipment includes assets with acquisition cost of US$ 4,103 thousand and US$ 2,996 thousand that are fully depreciated but still in use as of December 31, 2014 and 2013, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2014, beberapa alat berat Perusahaan dengan nilai tercatat sebesar US$ 6.365 ribu dan sebagian tanah di Timika dan Sumbawa dengan nilai tercatat sebesar US$ 387 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank yang diperoleh dari PT Bank ANZ Indonesia (Catatan 16). Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank ANZ Indonesia, sebagian tanah tersebut secara keseluruhan bernilai sebesar Rp 20 miliar pada saat tanggal perjanjian.

As of December 31, 2014, certain heavy equipment of the Company with a carrying amount of US$ 6,365 thousand and several pieces of land at Timika and Sumbawa with carrying amount of US$ 387 thousand are used as collateral for bank facilities obtained from PT Bank ANZ Indonesia (Note 16). Based on the Credit Facility Agreement with PT Bank ANZ Indonesia, the pieces of land were valued at an aggregate amount of Rp 20 billion as of the date of the agreement.

Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan perjanjian jual dan sewa balik atas alat berat dengan perusahaan pembiayaan selama 4 sampai 5 tahun (Catatan 20).

In 2013, the Company entered into sale and leaseback agreements for its heavy equipment with a financing company for a period of 4 to 5 years (Note 20).

Setelah mengevaluasi syarat dan substansi dari perjanjian jual dan sewa balik selama periode berjalan, manajemen Perusahaan menetapkan bahwa secara substansial semua risiko dan manfaat dari kepemilikan alat berat tersebut berada pada penjual dan mengklasifikasikan transaksi ini sebagai sewa pembiayaan.

After an evaluation of the terms and substance of the sale and leaseback arrangement during the period, the Company’s management has determined that all the risks and rewards incidental to ownership of the heavy equipment still rest with the seller-lessee and classified the transactions as finance lease.

Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 20).

Leased assets are used as collateral for the lease liabilities (Note 20).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 524.045 ribu dan US$ 473.191 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.

As of December 31, 2014 and 2013, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks for US$ 524,045 thousand and US$ 473,191 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai tercatat aset tetap Perusahaan dengan nilai wajarnya.

The management believes that the carrying amounts of the Company’s property, plant and equipment is not significantly different with their fair values.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

46

15. ASET TIDAK BERWUJUD 15. INTANGIBLE ASSETS

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Reklasifikasi/ December 31,

2014 Additions Reclassifications 2014

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Perangkat lunak komputer 957 - 2.203 3.160 Computer softwareAset tidak berwujud dalam Intangible assets under

pengembangan 864 1.420 (2.203) 81 development

Jumlah 1.821 1.420 - 3.241 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Perangkat lunak komputer 714 395 - 1.109 Computer software

Jumlah Tercatat Bersih 1.107 2.132 Net Carrying Amount

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Reklasifikasi/ December 31,

2013 Additions Reclassifications 2013

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Perangkat lunak komputer 855 - 102 957 Computer software

Aset tidak berwujud dalam Intangible assets under

pengembangan 102 864 (102) 864 development

Jumlah 957 864 - 1.821 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:

Pemilikan langsung Direct acquisitionsPerangkat lunak komputer 543 171 - 714 Computer software

Jumlah Tercatat Bersih 414 1.107 Net Carrying Amount

Aset tidak berwujud berupa perangkat lunak komputer dan pengembangan sistem komputer.

The intangible assets mainly relates to the computer software and development of computer system.

Aset tidak berwujud ini diamortisasi selama estimasi masa manfaat selama 4 tahun.

The intangible asset is amortized over its estimated useful life of 4 years.

Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut: Amortization expense was allocated to the

following:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:

Beban administrasi (Catatan 24) 373 149 Administration expenses (Note 24)

Beban usaha langsung (Catatan 23) 22 22 Direct costs (Note 23)

Jumlah 395 171 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

47

16. UTANG BANK 16. BANK LOANS

Tingkat bunga

Tanggal per tahun/ 31 Desember/ 31 Desember/Fasilitas maksimum/ Tanggal perjanjian/ jatuh tempo/ Interest rate December 31, December 31,

Maximum facility Agreement date Maturity date per annum 2014 2013

US$ '000 US$ '000 US$ '00030 September/

PT Bank Anz Indonesia 22.500 13 Mei/May 13 , 2011 September 30 , 2015 LIBOR + 2,5% 12.500 12.500

Citibank, N.A. Indonesia (Citibank)First withdrawal 29 Oktober/October 29 , 2012 28 April/April 28 , 2015 LIBOR + 2,5% 5.193 -

Second withdrawal 29 Oktober/October 29 , 2012 10 Juni/June 10 , 2015 LIBOR + 2,5% 5.089 -

Jumlah/Total 22.782 12.500

Creditor

Kreditur/

20.000

PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ANZ Indonesia Pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dimana Perusahaan diberikan fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta.

On April 23, 2010, the Company and PT Bank ANZ Indonesia entered into a Credit Facility Agreement whereby the Company was granted a bank guarantee facility amounting to US$ 10 million.

Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia, Jakarta menyetujui untuk merubah fasilitas pinjaman. Sesuai dengan perjanjian ini, jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 22,5 juta, terdiri dari fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta dan fasilitas modal kerja sebesar US$ 12,5 juta, dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia, Jakarta menyetujui untuk memperpanjang fasilitas pinjaman sampai dengan 30 September 2015. Perjanjian juga mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan Perusahaan.

On May 13, 2011, the Company and PT Bank ANZ Indonesia, Jakarta agreed to amend the credit facility agreement. Under the amended agreement, the bank loan facilities have maximum amount of US$ 22.5 million, consisting of bank guarantees of US$ 10 million and working capital loan of US$ 12.5 million, with interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum and will mature within one year and extendable upon the agreement of both parties. On September 30, 2014, the Company and PT Bank ANZ Indonesia, Jakarta agreed to extend the credit facility until September 30, 2015. The agreements also require the Company to maintain certain financial ratios computed based on the the Company’s financial statements.

Setiap keterlambatan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang sudah jatuh tempo akan dikenakan bunga sebesar 2,5% per tahun diatas suku bunga yang telah ditetapkan.

Any overdue principal and interest shall carry interest at 2.5% per annum above the stipulated interest rate.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia, Jakarta, masing-masing sebesar US$ 12,5 juta dan saldo bank garansi yang terpakai masing-masing sebesar US$ 3.667 ribu dan US$ 5.810 ribu.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company has balance of working capital loan from PT Bank ANZ Indonesia, Jakarta, amounting to US$ 12.5 million, respectively, and used balance of bank guarantees amounting to US$ 3,667 thousand and US$ 5,810 thousand, respectively.

Pinjaman diatas dijamin dengan sejumlah piutang usaha dan aset tetap Perusahaan dan Letter of Awareness dari PT Indika Energy Tbk, pihak berelasi (Catatan 6, 14 dan 30).

These loans are collateralized by certain trade accounts receivable and property, plant and equipment of the Company and Letter of Awareness from PT Indika Energy Tbk, a related party (Notes 6, 14 and 30).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

48

Perjanjian sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan tidak akan melakukan tindakan sebagai berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank:

The agreement relating to the above loan facilities contain certain covenants, among other things, the Company shall not perform the following actions without prior written approval from the bank:

untuk setiap perubahan komposisi pemegang saham PT Indika Energy Tbk sebagai pemegang saham terbanyak dan pengawas Perusahaan (langsung atau tidak langsung) pada Perusahaan; dan

any change in the shareholders composition of PT Indika Energy Tbk as a majority shareholder and the Company controller (directly or indirectly) in the Company; and

setiap merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain.

any merger or consolidation with any other company.

Sebagai tambahan, Perusahaan akan memberitahukan kepada bank untuk:

In addition, the Company shall notify the bank of:

setiap perubahan pada pemegang saham PT Indika Energy Tbk jika PT Indika Energy Tbk memegang kurang dari 51% atas modal yang dikeluarkan dan ditempatkan oleh Perusahaan; dan

any change of PT Indika Energy Tbk shareholding, should PT Indika Energy Tbk hold less than 51% of the issued and paid up capital of the Company; and

pembayaran dividen. dividend payment. Citibank, N.A. Indonesia (Citibank) Citibank, N.A. Indonesia (Citibank) Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari Citibank, N.A. Indonesia untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit maksimum sebesar US$ 12,5 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 4% per tahun.

On August 12, 2009, the Company obtained short-term loan facilities from Citibank, N.A. Indonesia for financing the Company’s general working capital requirement. The facilities maximum credit is US$ 12.5 million with interest rate of LIBOR plus 4% per annum.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan dan Citibank menyetujui untuk mengubah fasilitas pinjaman dengan menambah jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 20 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 3,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu enam bulan dari tanggal penarikan.

On October 29, 2012, the Company and Citibank agreed to amend the credit facility agreement by increasing the maximum amount of credit facility to US$ 20 million, with interest rate of LIBOR plus 3.5% per annum and will mature within six month from the withdrawal date.

Pada tanggal 11 September 2014, Perusahaan dan Citibank menyetujui untuk mengubah tingkat suku bunga fasilitas pinjaman menjadi tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun.

On September 11, 2014, the Company and Citibank agreed to amend the interest rate of credit facility become interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari Citibank, masing-masing sebesar US$ 10.282 ribu dan nihil.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company has outstanding balance of working capital loan from Citibank, amounting to US$ 10,282 thousand and nil, respectively.

Beban bunga atas utang bank untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar US$ 377 ribu dan US$ 340 ribu (Catatan 25).

The interest expense of bank loans incurred for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 377 thousand and US$ 340 thousand, respectively (Note 25).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

49

17. UTANG USAHA 17. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

a. Berdasarkan Pemasok a. By Creditor

Pihak berelasi (Catatan 30): Related parties (Note 30):

PT Indika Energy Tbk 177 1.765 PT Indika Energy Tbk

Lain-lain (masing-masing kurang Others (each less than US$ 100

dari US$ 100 ribu) 43 79 thousand)

Jumlah 220 1.844 Total

Pihak ketiga: Third parties:

Pemasok dalam negeri 39.105 43.752 Local suppliers

Pemasok luar negeri 314 1.031 Foreign suppliers

Jumlah 39.419 44.783 Total

Jumlah 39.639 46.627 Total

b. Berdasarkan Umur b. By Age Category

Belum jatuh tempo 35.592 40.199 Not yet due

Sudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 2.535 5.631 Under 30 days

31 - 60 hari 383 666 31 - 60 days

61 - 90 hari 235 8 61 - 90 days

91 - 120 hari 124 32 91 - 120 days

> 120 hari 770 91 > 120 days

Jumlah 39.639 46.627 Total

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currency

Mata uang fungsional Functional currency

Dollar Amerika Serikat 34.299 43.949 U.S. Dollar

Mata uang lain Other currencies

Rupiah 4.693 2.582 Rupiah

Euro 598 - Euro

Dollar Singapura 49 59 Singapore Dollar

Dollar Australia - 37 Australian Dollar

Jumlah 39.639 46.627 Total

18. UTANG PAJAK 18. TAXES PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 4 (2) 26 20 Article 4 (2)

Pasal 15 2 4 Article 15

Pasal 21 487 767 Article 21

Pasal 23 142 68 Article 23

Pasal 26 40 30 Article 26

Jumlah 697 889 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

50

19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED EXPENSES

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pajak kendaraan 1.265 1.213 Vehicle tax

Gaji dan bonus 919 1.136 Salaries and bonus

Cuti tahunan 599 579 Annual leave

Jumlah 2.783 2.928 Total

20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCE LEASE LIABILITIES

Pembayaran minimum sewa pembiayaan dan nilai kini minimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:

The minimum lease payments and present value of minimum lease payments based on the lease agreements as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31, December 31, December 31,

2014 2013 2014 2013

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

a. Rincian liabilitas sewa a. By Due Date:

berdasarkan jatuh tempo:

Tidak lebih dari satu tahun 32.944 50.696 31.547 47.827 Not later than one year

Lebih dari satu tahun dan kurang Later than one year and not later than

dari lima tahun 22.606 55.292 22.017 53.294 five years

Sub-jumlah 55.550 105.988 53.564 101.121 Sub-total

Dikurangi: biaya keuangan masa depan (1.986) (4.867) - - Less: future finance charges

Dikurangi: beban sewa pembiayaan

yang belum diamortisasi (1.197) (1.499) (1.197) (1.499) Less: unamortized lease fees

Ditambah: bunga yang masih

harus dibayar - - 85 166 Add: accrued interest

Nilai kini pembayaran Present value of minimum lease

minimum sewa 52.367 99.622 52.452 99.788 payments

Bagian yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun (31.632) (47.993) Current maturities

Liabilitas sewa pembiayaan

jangka panjang - Bersih 20.820 51.795 Long-term finance lease liabilities - Net

b. Rincian liabilitas sewa berdasarkan lessor: b. By Lessor:

PT M itra Pinasthika M ustika Finance (M PM F) 32.086 70.424 PT M itra Pinasthika M ustika Finance (M PM F)

PT M itsubishi UFJ Lease and Finance PT M itsubishi UFJ Lease and Finance

Indonesia 11.955 16.775 Indonesia

PT Orix Indonesia Finance 6.904 9.611 PT Orix Indonesia Finance

PT Caterpillar Finance Indonesia 2.348 4.311 PT Caterpillar Finance Indonesia

PT Toyota Astra Financial Services 271 - PT Toyota Astra Financial Services

Sub-jumlah 53.564 101.121 Sub-total

Dikurangi: beban sewa pembiayaan

yang belum diamortisasi (1.197) (1.499) Less: unamortized lease fees

Ditambah: bunga yang masih

harus dibayar 85 166 Add: accrued interest

Jumlah 52.452 99.788 Total

minimum lease paymentsM inimum lease payments

Nilai kini pembayaran

minimum sewa pembiayaan/

Present value of

Pembayaran minimum

sewa pembiayaan/

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

51

Perusahaan membeli sebagian mesin-mesin operasinya melalui sewa pembiayaan. Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan (Catatan 14). Jangka waktu sewa adalah 4 sampai 5 tahun.

The Company purchases some of its machinery through finance leases. The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 14). The leases have terms of 4 to 5 years.

Pada tahun 2013, terdapat penambahan transaksi jual dan sewa balik yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan (Catatan 14). Pada tahun 2014, Perusahaan tidak terdapat transaksi jual dan sewa balik.

In 2013, additional sale and leaseback transactions were carried out by the Company which were classified as finance leases (Note 14). In 2014, there were no additional sale and lease back transactions carried out by the Company.

Liabilitas sewa pembiayaan yang didenominasi dalam mata uang selain mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Lease liabilities denominated in currency other than the respective functional currency of the Company and its subsidiaries are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ US$

Rupiah 271 - Rupiah

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)

Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan dan MPMF menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 45 juta. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah 3% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk enam bulan.

On June 10, 2011, the Company and MPMF entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 45 million. The interest rate on this facility is 3% plus LIBOR. This facility is available for six months.

Pada tanggal 24 Januari 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk memperpanjang Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan tambahan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 75 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,125% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 24 (dua puluh empat) bulan sampai dengan 24 Januari 2014.

On January 24, 2012, the Company and MPMF agreed to amend the above Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted an additional finance lease facility amounting to US$ 75 million. The interest rate on this facility is 3.125% plus LIBOR. The facility is available for 24 (twenty four) months until January 24, 2014.

Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk melakukan perubahan didalam Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan ini yaitu dengan memasukkan nama Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT. Bank OCBC NISP, Tbk sebagai tambahan pihak kreditur, yang semula hanya PT Bank ANZ Indonesia dan juga The Trust Company (Asia) Limited sebagai pihak agen fasillitas kredit.

On August 8, 2012, the Company and MPMF agreed to amend this Finance Lease Facility Agreement by adding Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT. Bank OCBC NISP, Tbk as the additional creditors, which originally only PT Bank ANZ Indonesia and also The Trust Company (Asia) Limited as the facility agent.

PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia

Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan dan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 25 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga SIBOR. Sejak Januari 2014, tingkat suku bunga diubah menjadi sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 6 (enam) bulan.

On April 18, 2012, the Company and PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 25 million. The interest rate on this facility is 3.40% plus SIBOR. Starting January 2014, the interest rate is changed to 3.40% plus LIBOR. The facility is available for 6 (six) months.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

52

PT Orix Indonesia Finance PT Orix Indonesia Finance

Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan dan PT Orix Indonesia Finance menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 15 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga SIBOR. Sejak Januari 2014, tingkat suku bunga diubah menjadi sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 12 (dua belas) bulan.

On June 28, 2012, the Company and PT Orix Indonesia Finance entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 15 million. The interest rate on this facility is 3.50% plus SIBOR. Starting January 2014, the interest rate is changed to 3.50% plus LIBOR. The facility is available for 12 (twelve) months.

PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia

Pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan dan PT Caterpillar Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 50 juta. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 20 Agustus 2013. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR dan 3,75% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR.

On March 3, 2005, the Company and PT Caterpillar Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 50 million. This facility is available until August 20, 2013 The interest rate on this facility is 3.50% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR and 3.75% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR.

Syarat dan ketentuan atas perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Significant general terms and conditions of the finance leases are as follows:

i. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual, meminjamkan atau melakukan sewa kembali atau melepaskan, atau menghentikan pengendalian langsung atas aset sewaan;

i. The Company is prohibited to sell, lend, sublease, or otherwise dispose of or, cease to exercise direct control over, the leased assets;

ii. Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan aset sewaan sebagai jaminan, termasuk jaminan deposito, atau garansi kepada lessor lainnya; dan

ii. The Company is prohibited to provide securities/collateral, including security deposit, or guarantee to other lessors over the leased assets; and

iii. Untuk liabilitas sewa guna usaha pembiayaan dengan MPMF, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian.

iii. For lease liability from MPMF, the Company is required to maintain certain financial ratios computed based on the consolidated financial statements.

PT Toyota Astra Financial Services PT Toyota Astra Financial Services

Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan dan PT Toyota Astra Financial Services menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan kendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1,8 milyar (atau setara dengan US$ 150 ribu). Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2017. Tingkat bunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.

On October 1, 2014, the Company and PT Toyota Astra Financial Services entered into a consumer finance facility agreement wherein the Company was granted a finance lease facility for vehicles amounting to Rp 1.8 billion (or equivalent to US$ 150 thousand). The facility is available until October 1, 2017. The interest rate on this facility is 5.5% per annum.

Pada tanggal 4 Nopember 2014, Perusahaan dan PT Toyota Astra Financial Services menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan kendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1.809.500.000 (atau setara dengan US$ 148 ribu). Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 4 Nopember 2017. Tingkat bunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.

On November 4, 2014, the Company and PT Toyota Astra Financial Services entered into a consumer finance facility agreement wherein the Company was granted a finance lease facility amounting to Rp 1,809,500,000 (or equivalent with US$ 148 thousand). The facility is available until November 4, 2017. The interest rate on this facility is 5.5% per annum.

Beban bunga sewa pembiayaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar US$ 2.786 ribu dan US$ 4.609 ribu (Catatan 25).

The finance lease interest expense incurred for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 2,786 thousand and US$ 4,609 thousand, respectively (Note 25).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

53

21. MODAL SAHAM, CADANGAN MODAL DAN DIVIDEN

21. CAPITAL STOCK, STATUTORY RESERVE AND DIVIDENDS

Modal Saham Capital Stock

Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan daftar pemegang saham dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2014 and 2013, based on the list of stockholders provided by PT Datindo Entrycom, the Company's Bureau of Securities Administration is as follows:

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-up

Nama Pemegang Saham Shares Ownership Capital

% US$ '000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy Tbk

Lo Kheng Hong 102.973.200 10,21 3.414 Lo Kheng Hong

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 201.617.600 19,99 6.684 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2014

Name of Stockholders

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-up

Nama Pemegang Saham Shares Ownership Capital

% US$ '000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy Tbk

Lo Kheng Hong 79.859.500 7,92 2.648 Lo Kheng Hong

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 224.731.300 22,28 7.450 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2013

Name of Stockholders

Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, dan berdasarkan Surat dari PT Indika Energy Tbk (Indika) tertanggal 9 Pebruari 2012, Indika telah melakukan pengalihan kembali saham-saham Perusahaan yang dimiliki oleh Indika kepada masyarakat sebesar 25.215.000 saham atau mewakili 25% dari total saham yang telah ditempatkan Perusahaan.

To comply with the Indonesia Finance Service Authority (OJK) regulations regarding Public Company Take-Over, and based on Letter from PT Indika Energy Tbk (Indika) dated February 9, 2012, Indika has re-float to the public the amount of 25,215,000 shares representing 25% of the total Company’s issued shares.

Cadangan Umum General Reserve

Pada bulan Juni 1999, Perusahaan membentuk cadangan umum sejumlah Rp 10.260.000.000 (setara dengan US$ 1.475 ribu) sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas yang kemudian telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 dan diterbitkan pada bulan Agustus 2007, yang mengharuskan dibentuknya cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

In June 1999, the Company established a general reserve amounting to Rp 10,260,000,000 (equivalent to US$ 1,475 thousand) in accordance with the Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995, which was amended by Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the establishment of a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid-up share capital.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

54

Dividen Dividends Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 30 April 2014, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2013 sebesar US$ 7.000.000 atau US$ 0,00694 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 14 Juli 2014.

Based on the General Meeting of Shareholders (GM) dated April 30, 2014, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2013 amounting to US$ 7,000,000 or US$ 0.00694 per share. Dividends were paid on July 14, 2014.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 6 Mei 2013, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2012 sebesar US$ 7.000.000 atau US$ 0,00694 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 30 Agustus 2013.

Based on the General Meeting of Shareholders (GM) dated May 6, 2013, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2012 amounting to US$ 7,000,000 or US$ 0.00694 per share. Dividends were paid on August 30, 2013.

22. PENDAPATAN 22. REVENUES

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Penambangan 294.191 312.243 Mining

Jasa 35.623 33.118 Services

Rekayasa dan konstruksi 18.154 14.735 Engineering and construction

Jumlah 347.968 360.096 Total

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah pendapatan yang berasal dari kontrak konstruksi masing-masing sebesar US$ 17.655 ribu dan US$ 13.813 ribu.

For the years ended December 31, 2014 and 2013, revenues derived from construction contract, amounted to US$ 17,655 thousand and US$ 13,813 thousand, respectively.

Rincian pendapatan dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of revenues from related parties are as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Penambangan Mining

PT Kideco Jaya Agung 87.393 75.890 PT Kideco Jaya Agung

PT Santan Batubara 3.903 70.290 PT Santan Batubara

Jumlah 91.296 146.180 Total

Rekayasa dan konstruksi Engineering and construction

PT Tripatra Engineers and Constructors 36 - PT Tripatra Engineers and Constructors

PT Multi Tambangjaya Utama 23 132 PT Multi Tambangjaya Utama

Jumlah 59 132 Total

Jumlah pendapatan dari pihak berelasi 91.355 146.312 Total revenues from related parties

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

55

Rincian pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% total nilai pendapatan konsolidasian:

Details of customers having transactions of more than 10% of total consolidated revenues:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pihak berelasi (Catatan 30) Related parties (Note 30)

PT Kideco Jaya Agung 87.393 75.890 PT Kideco Jaya Agung

PT Santan Batubara 3.903 70.290 PT Santan Batubara

Pihak ketiga Third parties

PT Adimitra Baratama Nusantara 97.705 85.221 PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Gunung Bayan Pratama Coal 53.421 80.708 PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Indomining 50.816 - PT Indomining

Jumlah 293.238 312.109 Total

23. BEBAN USAHA LANGSUNG 23. DIRECT COSTS

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Operasi alat berat dan peralatan 103.597 95.197 Operations of plant and equipment

Penyusutan (Catatan 14) 66.840 61.927 Depreciation (Note 14)

Gaji, upah dan biaya pegawai 43.598 47.045 Salaries, wages and related costs

Sewa alat berat, kendaraan dan lain-lain 31.780 22.122 Rental of plant, vehicle and others

Material 12.247 18.983 Materials

Subkontraktor 9.773 13.713 Subcontractors

Sistem informasi manajemen 3.015 1.615 Management information system

Amortisasi (Catatan 15) 22 22 Amortization (Note 15)

Beban usaha langsung lain 10.505 8.535 Other direct costs

Jumlah 281.377 269.159 Total

Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, transaksi dengan pemasok PT Solaris Prima Energy berjumlah lebih dari 10% dari jumlah pendapatan, yaitu sebesar US$ 39.452 ribu. Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, tidak ada transaksi dengan pemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung.

For the year ended December 31, 2014, transactions with supplier PT Solaris Prima Energy aggregating to US$ 39,452 thousand constituted more than 10% of the total revenues. For the year ended December 31, 2013, there were no transactions with supplier that constituted more than 10% of the total direct costs.

24. BEBAN ADMINISTRASI 24. ADMINISTRATION EXPENSES

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Gaji dan upah 16.494 19.981 Salaries and wages

Jasa hukum dan profesional 2.582 1.594 Legal and professional fees

Sewa gedung, kendaraan dan peralatan 2.096 1.922 Office, vehicle and equipment rental

Perjalanan 995 893 Travel

Sistem informasi manajemen 943 1.162 Management information system

Amortisasi (Catatan 15) 373 149 Amortization (Note 15)

Pelatihan 341 199 Training

Perlengkapan kantor 304 161 Office supplies

Asuransi 269 370 Insurance

Penyusutan (Catatan 14) 175 288 Depreciation (Note 14)

Komunikasi 160 246 Communication

Utilitas 132 189 Utility

Iklan dan pemasaran 61 204 Advertising and marketing

Perbaikan dan pemeliharaan 24 286 Repairs and maintenance

Beban lain-lain (masing- Other expenses

masing kurang dari US$ 100 ribu) 1.539 808 (each less than US$ 100 thousand)

Jumlah 26.488 28.452 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

56

25. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 25. INTEREST EXPENSES AND FINANCE CHARGES

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Beban bunga pinjaman jangka panjang Interest expense on long-term loan

dari pihak berelasi (Catatan 30) 8.266 13.951 from a related party (Note 30)

Beban bunga sewa pembiayaan Finance lease interest expenses

(Catatan 20) 2.786 4.609 (Note 20)

Beban bunga utang bank (Catatan 16) 377 340 Bank loan interest expenses (Note 16)

Beban keuangan pinjaman jangka panjang Finance charges on long-term loan

dari pihak berelasi (Catatan 30) - 5.363 from a related party (Note 30)

Lain-lain 849 1.030 Others

Jumlah 12.278 25.293 Total

26. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN -

BERSIH 26. OTHER GAINS AND LOSSES – NET

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Denda pajak (2.016) (26) Tax penalties

Kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses

piutang tak tertagih (Catatan 6) (1.467) - on receivables (Note 6)

Kerugian kurs mata uang asing - bersih (206) (364) Loss on foreign exchange - net

Kerugian atas penjualan investasi pada Loss on sale of investment in jointly

pengendalian bersama entitas (Catatan 13) (102) - controlled entity (Note 13)

Kerugian pelepasan aset tetap Loss on disposal of property, plant

(Catatan 14) (40) (6.460) and equipment (Note 14)

Penyisihan persediaan usang (Catatan 8) - (879) Provision for stock obsolescence (Note 8)

Lain-lain - bersih 51 712 Others - net

Jumlah (3.780) (7.017) Total

27. PAJAK PENGHASILAN 27. INCOME TAX

Beban pajak terdiri dari: Tax expense consists of the following:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pajak kini Current tax

Non-final 2.498 1.621 Non-final

Final 1.114 1.146 Final

Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment recognised in the current

kini atas pajak penghasilan badan year in relation to the current tax

tahun sebelumnya 9.117 - of prior years corporate income tax

Pajak tangguhan 7.023 7.521 Deferred tax

Jumlah 19.752 10.288 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

57

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated

laba rugi komprehensif konsolidasian 22.005 27.596 statements of comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Penyisihan (pembayaran) Provision (payment) for post-

imbalan pasca kerja - bersih 982 (1.102) employment benefits - net

Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses in

piutang tak tertagih 310 - accounts receivable

Penyisihan cuti dan bonus 160 (519) Provision for leaves and bonus

Penyisihan (pembayaran) pajak Provision (payment) of vehicle

kendaraan - bersih 53 (454) tax - net

Perbedaan amortisasi komersial Difference between commercial

dan fiskal (247) 17 and fiscal amortization

(Penghapusan) penyisihan (Write-off) provisions for stock

persediaan usang (3.241) 879 obsolescence

Perbedaan penyusutan komersial Difference between commercial

dan fiskal (26.113) (29.155) and fiscal depreciation

Lain-lain - 251 Others

Jumlah (28.096) (30.083) Total

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Nondeductible expenses

menurut fiskal: (nontaxable income):

Kesejahteraan karyawan 4.417 4.796 Employee welfare

Bagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled

bersama entitas 3.921 4.019 entities's net loss

Denda pajak 2.016 26 Tax penalties

Penghapusan piutang usaha 1.157 342 Write-off of trade accounts receivable

Kerugian bersih kerjasama operasi Net loss of joint operations

yang telah dikenakan pajak final 2 10 already subject to final tax

Biaya terkait aset sewaan (309) (292) Expenses in relation with leased assets

Penghasilan kena pajak final - bersih (2.395) (2.905) Income subject to final tax - net

Beban yang tidak dapat dikurangkan

lainnya 7.272 2.975 Other non-deductible expenses

Jumlah 16.081 8.971 Total

Penghasilan kena pajak - tidak final 9.990 6.484 Non-final taxable income

Beban pajak kini 2.498 1.621 Current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid income taxes

Tahun berjalan: Current year:

Pasal 22 320 144 Article 22

Pasal 23 12.631 8.885 Article 23

Pasal 25 - 79 Article 25

Jumlah 12.951 9.108 Total

Kelebihan bayar pajak penghasilan badan Overpayment of corporate income tax

(Catatan 9) 10.453 7.487 (Note 9)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

58

Pajak final merupakan pajak penghasilan badan atas jasa konstruksi yang diberikan oleh Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 153/PMK.03/2009 tanggal 29 September 2009, penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.

The final tax represents the corporate income tax for the construction services rendered by the Company. In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 153/PMK.03/2009 dated September 29, 2009, the revenue arising from construction service is subject to final tax.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan

(dibebankan) ke

laporan laba rugi

Saldo per tahun berjalan/ Saldo per

1 Januari 2014/ Credited (charged) 31 Desember 2014/

Balance at to profit or loss Balance at

January 1, 2014 for the year December 31, 2014

US$ '000 US$ '000 US$ '000

Piutang usaha 289 78 367 Trade accounts receivable

Persediaan 974 (810) 164 Inventories

Liabilitas imbalan Post-employment

pasca kerja 2.497 246 2.743 benefits obligation

Beban masih harus dibayar 627 53 680 Accrued expenses

Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sewa pembiayaan (17.593) (6.528) (24.121) and finance lease

Aset tidak berwujud (6) (62) (68) Intangible assets

Jumlah (13.212) (7.023) (20.235) Total

Dikreditkan

(dibebankan) ke

laporan laba rugi

Saldo per tahun berjalan/ Saldo per

1 Januari 2013/ Credited (charged) 31 Desember 2013/

Balance at to profit or loss Balance at

January 1, 2013 for the year December 31, 2013

US$ '000 US$ '000 US$ '000

Piutang usaha 289 - 289 Trade accounts receivable

Persediaan 754 220 974 Inventories

Liabilitas imbalan Post-employment

pasca kerja 2.773 (276) 2.497 benefits obligation

Beban masih harus dibayar 870 (243) 627 Accrued expenses

Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sewa pembiayaan (10.366) (7.227) (17.593) and finance lease

Aset tidak berwujud (11) 5 (6) Intangible assets

Jumlah (5.691) (7.521) (13.212) Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

59

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated

laba rugi komprehensif konsolidasian 22.005 27.596 statements of comprehensive income

Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif 5.501 6.899 Income tax at effective tax rate

Pengaruh pajak atas manfaat (beban) yang Tax effect of nontaxable income

tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: (nondeductible expenses):

Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment recognised in the current

kini atas pajak penghasilan badan year in relation to the current tax

tahun sebelumnya 9.117 - of prior years corporate income tax

Beban pajak - final 1.114 1.146 Tax expense - final

Kesejahteraan karyawan 1.104 1.199 Employee welfare

Bagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled entities's

bersama entitas 980 1.004 net loss

Denda pajak 504 7 Tax penalties

Penghapusan piutang usaha 289 86 Writte-off of trade accounts receivable

Kerugian bersih kerjasama operasi yang Net loss of joint operations already

telah dikenakan pajak final 1 3 subject to final tax

Biaya terkait aset sewaan (78) (73) Expenses in relation with leased assets

Penghasilan kena pajak final - bersih (599) (726) Income subject to final tax - net

Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya 1.819 743 Other nondeductible expenses

Beban pajak penghasilan 19.752 10.288 Income tax expense

Surat Ketetapan Pajak Tax Assessment Letters Pada tahun 2013, Perusahaan mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak atas Pajak Pertambahan Nilai Bulan September, Oktober, Nopember, dan Desember tahun 2011 sebesar Rp 87.338.565.314.

In 2013, the Company has filed a claim for the overpayment of Value Added Tax for the months of September, October, November and December year 2011 amounting to Rp 87,338,565,314.

Pada tanggal 16 Mei 2013 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai bulan September 2011 sejumlah Rp 47.838.413.110 dari jumlah Rp 47.843.562.721 yang diajukan. Selisih antara jumlah yang diajukan dan jumlah di Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pajak tersebut pada tanggal 20 Juni 2013.

On May 16, 2013, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter for September 2011 Value Added Tax, amounting to Rp 47,838,413,110 from a total of Rp 47,843,562,721 that was previously claimed. The difference between the amount claimed and the amount in the Tax Assessment Letter was recorded as expense on the 2013 consolidated statements of comprehensive income. The Company has received the refund for such overpayment on June 20, 2013.

Pada tahun 2013, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk pajak penghasilan pasal 21, Pajak Pertambahan Nilai untuk Dalam Negeri dan Jasa Luar Negeri beserta denda pajak sebesar Rp 189.080.804. Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2013.

In 2013, the Company received several underpayment tax assessment letters for income tax article 21, VAT for Domestic and Overseas services and their related tax penalties for a total amount of Rp 189,080,804. These were all paid by the Company in 2013.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

60

Pada tanggal 29 Januari 2014 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai bulan Oktober, Nopember dan Desember tahun 2011 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 11.568.571.180, Rp 17.500.249.487 dan Rp 9.656.468.024 dari jumlah masing-masing yang diajukan sebesar Rp 11.569.238.802, Rp 17.603.372.697 dan Rp 10.322.424.094. Selisih antara jumlah yang diajukan dan jumlah di Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014. Restitusi kelebihan pajak sebesar Rp 38.574.004.531, setelah dikurangi dengan denda pajak, diterima oleh Perusahaan pada tanggal 10 Maret 2014.

On January 29, 2014, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter for October, November and December 2011 Value Added Tax, amounting to Rp 11,568,571,180, Rp 17,500,249,487, and Rp 9,656,468,024, respectively, from total claims of Rp 11,569,238,802, Rp 17,603,372,697 and Rp 10,322,424,094, respectively. The difference between the amount claimed and the amount in the Tax Assessment Letter was recorded as expense on the 2014 consolidated statements of comprehensive income. The refund of this overpayment of Rp 38,574,004,531, after deducting with tax penalty, was received on March 10, 2014.

Perusahaan mencatat kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun 2012 sebesar US$ 7.863 ribu. Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sebesar US$ 1.224 ribu (termasuk denda sebesar US$ 282 ribu). Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 2 April 2014.

The Company recorded a tax overpayment for Corporate Income Tax year 2012 amounting to US$ 7,863 thousand. On March 10, 2014, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter for Corporate Income Tax year 2012, amounting to US$ 1,224 thousand (including tax penalty amounting to US$ 282 thousand). Payment for such underpayment tax assessment letter was made on April 2, 2014.

Pada tanggal 11 Maret 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk pajak penghasilan pasal 21, pajak penghasilan pasal 23, pajak penghasilan pasal 23/26 final, pajak penghasilan pasal 4(2), pajak penghasilan final pasal 15, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk Dalam Negeri untuk tahun 2012 beserta denda pajak, masing-masing sebesar Rp 1.072.274.536, Rp 1.265.764.993, Rp 2.213.292.648, Rp 87.066.263, Rp 1.825.738 dan Rp 11.691.202.153. Pembayaran pajak kurang bayar ini dengan total Rp 16.331.426.331 telah dilakukan oleh Perusahaan pada 7 April 2014.

On March 11, 2014, the Company received several underpayment tax assessment letters for income tax article 21, income tax article 23, final income tax article 23/26, income tax article 4(2), final income tax article 15 and VAT for Domestic for year 2012 and their related tax penalties, each amounting to Rp 1,072,274,536, Rp 1,265,764,993, Rp 2,213,292,648, Rp 87,066,263, Rp 1,825,738 and Rp 11,691,202,153, respectively. These underpayment taxes for a total amount of Rp 16,331,426,331 were all paid by the Company on April 7, 2014.

Pada tanggal 27 Nopember 2014, Perusahaan melakukan pembetulan dan pembayaran kekurangan untuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun 2010 sebesar US$ 111.344. Atas pembetulan ini, Perusahaan dikenakan denda bunga sebesar US$ 95.757. Pembayaran denda bunga ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 16 Desember 2014.

On November 27, 2014, the Company made correction and paid underpayment for Corporate Income Tax year 2010, amounting to US$ 111,344. For this correction, the Company was charged with interest penalty, amounting to US$ 95,757. The interest penalty payment was paid by the Company on December 16, 2014.

Pada tanggal 27 Nopember 2014, Perusahaan melakukan pembetulan dan pembayaran kekurangan untuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun 2011 sebesar US$ 201.154. Atas pembetulan ini, Perusahaan dikenakan denda bunga sebesar US$ 124.715. Pembayaran denda bunga ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 16 Desember 2014.

On November 27, 2014, the Company made correction and paid underpayment for Corporate Income Tax year 2011, amounting to US$ 201,154. For this correction, the Company was charged with interest penalty, amounting to US$ 124,715. The interest penalty payment was paid by the Company on December 16, 2014.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

61

Surat Ketetapan Pajak untuk Kerjasama Operasi (Catatan 10)

Tax Assessment Letters for Joint Operations (Note 10)

Kerjasama Bagian Perusahaan atas

operasi/ pajak kurang bayar/

Joint Jenis pajak/ Tahun fiskal/ Pajak kurang bayar/ Company's portion Setara dengan/

operations Tax type Fiscal year Tax underpayment Tax underpayment Equivalent in

Rp'000 Rp'000 US$'000

PC JO Pajak Penghasilan 26/

Income Tax art. 26 2005 12.505 6.253 540

PC JO Pajak Penghasilan 26/

Income Tax art. 26 2006 14.226 7.113 615

PC JO Pajak Penghasilan 26/

Income Tax art. 26 2007 3.371 1.686 146

Jumlah/Total 15.052 1.301

Pada tahun 2013, PC JO telah membayar kurang bayar pajak penghasilan 26 tahun 2005 - 2007 dan mengajukan surat keberatan atas Surat Ketetapan Pajak penghasilan 26 di atas.

In 2013, PC JO had paid the underpayment of income tax article 26 for the years 2005 - 2007 and filed the objection letter on the Tax Assessment Letters on the income tax article 26 above.

Pada tanggal 15 Januari 2015, PC JO menerima Surat Keputusan atas keberatan untuk kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2005-2007, yang menyatakan penolakan keberatan PC JO dan menambahkan jumlah pajak yang masih harus dibayar PC JO sebesar Rp 3.831.014.098.

On January 15, 2015, PC JO received Decision Letter on objection on underpayment of income tax article 26 for the years 2005-2007, stating the rejection of the PC JO’s objection and increased the tax underpayment amounting to Rp 3,831,014,098.

Pada tanggal 2 Februari 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2010 sebesar Rp 1.448.644.006. Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 24 Februari 2015.

On February 2, 2015, the Company received Underpayment Tax Assesment Letter for Value Added Tax year 2010, amounting to Rp 1,448,644,006. Payment for such underpayment tax assessment letter was made on February 24, 2015.

28. LABA PER SAHAM 28. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut:

The computation of basic earnings per share are based on the following data:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Laba Earnings

Laba untuk perhitungan laba Earnings for computation of basic

per saham dasar 2.253 17.308 earnings per share

Jumlah saham 2014 2013 Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary

biasa beredar untuk perhitungan shares for computation of

laba bersih per saham dasar 1.008.605.000 1.008.605.000 basic earnings per share

Laba bersih per saham (dalam US$ penuh) 0,0022 0,0172 Basic earnings per share (in full US$)

Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2014 dan 2013.

The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2014 and 2013.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

62

29. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Imbalan pasca kerja 8.286 7.629 Post-employment benefits

Cuti berimbalan jangka panjang 2.687 2.362 Long service leave

Liabilitas bersih 10.973 9.991 Net liability

Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Post-Employment Benefits under Labor Law No. 13/2003

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 2.573 karyawan dan 2.907 karyawan pada 31 Desember 2014 dan 2013.

The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits are 2,573 and 2,907 at December 31, 2014 and 2013, respectively.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laba rugi adalah:

Amounts recognized in the profit or loss with respect to these post-employment benefits are as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Biaya jasa kini 1.921 2.346 Current service costs

Biaya bunga 710 506 Interest costs

Biaya jasa lalu 4 75 Past service costs

Efek dari pengurangan karyawan (1.010) (661) Effect of curtailment

Kerugian aktuarial bersih - 220 Net actuarial loss

Jumlah 1.625 2.486 Total

Mutasi atas nilai kini kewajiban imbalan kerja adalah

sebagai berikut:

Movement in the present value of post-

employment benefits obligation are as follow:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Saldo awal nilai kini kewajiban tidak Beginning balance of present value

tidak didanai 8.162 11.916 of unfunded obligations

Biaya jasa kini 1.921 2.346 Current service cost

Biaya bunga 710 506 Interest cost

Kerugian (keuntungan) aktuarial 346 (2.756) Actuarial losses (gains)

Efek dari pengurangan karyawan (1.104) (694) Effect of curtailments

Pembayaran manfaat (780) (693) Benefits paid

Keuntungan selisih kurs (209) (2.463) Gain on foreign exchange

Saldo akhir nilai kini kewajiban Ending balance of present value of

tidak didanai 9.046 8.162 unfunded obligations

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

63

Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these post-employment benefits are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Nilai kini kewajiban tidak didanai 9.046 8.162 Present value of unfunded obligations

Kerugian aktuarial belum diakui (760) (529) Unrecognized actuarial losses

Biaya jasa lalu belum diakui - (4) Unrecognized past service cost

Liabilitas bersih 8.286 7.629 Net liability

Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in post-employment benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Saldo awal 7.629 7.356 Beginning balance

Beban tahun berjalan 1.625 2.486 Provision during the year

Pembayaran manfaat (780) (693) Benefits payment

Keuntungan selisih kurs (188) (1.520) Foreign exchange gains

Saldo akhir 8.286 7.629 Ending balance

Biaya sehubungan dengan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2014 2013

Tingkat diskonto 8,25% per tahun/per annum 8,75% per tahun/per annum Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 8,00% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum Future salary increment rate

Tingkat pengunduran diri 7,00% 7,00% Resignation rate

Tingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% Disability rate from mortality table

Usia pensiun dini 45 45 Early retirement age

Usia pensiun normal 55 55 Normal retirement age

Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut:

The history of experience adjustments is as follows:

2014 2013 2012 2011 2010

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Present value of unfunded

Nilai kini kewajiban tidak didanai 9.045 8.162 11.916 8.978 6.096 obligations

Nilai atas penyesuaian (60) 197 (31) 504 215 Value of experience adjustment

Persentase penyesuaian pengalaman Percentage of experience

terhadap nilai kini kewajiban adjustment to present

tidak didanai -0,67% 2,41% -0,26% 5,61% 3,53% value of unfunded obligations

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

64

Cuti Berimbalan Jangka Panjang Long Service Leave

Perusahaan juga memberikan cuti berimbalan jangka panjang untuk karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas cuti berimbalan jangka panjang tersebut masing-masing adalah 2.573 karyawan nasional dan 10 karyawan asing serta 2.907 karyawan nasional dan 11 karyawan asing pada 31 Desember 2014 dan 2013.

The Company also provides long service leave benefits for its qualifying employees. The number of employees entitled to the benefits are 2,573 national employees and 10 expatriate employees and 2,907 national employees and 11 expatriate employees at December 31, 2014 and 2013, respectively.

Beban cuti berimbalan jangka panjang yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai berikut:

Amounts recognized in the profit or loss with respect to these long service leave benefits are as follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

nasional/National asing/ Jumlah/ nasional/National asing/ Jumlah/

employees Expatriates Total employees Expatriates Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya jasa kini 757 187 944 778 181 959 Current service costs

Biaya bunga 190 3 193 111 1 112 Interest costs

Kerugian aktuarial bersih 78 - 78 (406) 14 (392) Net actuarial losses

Efek dari pengurangan karyawan (437) (187) (624) (257) (636) (893) Effect of curtailment

Jumlah 588 3 591 226 (440) (214) Total

2014 2013

Mutasi atas nilai kini kewajiban cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:

Movement in the present value of long service leave benefits obligation are as follow:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

nasional/National asing/ Jumlah/ nasional/National asing/ Jumlah/

employees Expatriates Total employees Expatriates Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Saldo awal nilai kini kewajiban Beginning balance of present value

tidak didanai 2.174 195 2.369 2.725 1.183 3.908 of long-service leave benefits

Biaya jasa kini 757 187 944 778 181 959 Current service cost

Biaya bunga 190 3 193 111 1 112 Interest costs

(Keuntungan) kerugian aktuarial bersih 78 28 106 (406) (123) (529) Net actuarial (gains) losses

Efek dari pengurangan karyawan (437) (206) (643) (257) (663) (920) Effect of curtailment

Pembayaran manfaat (207) - (207) (214) (384) (598) Benefits payment

Keuntungan selisih kurs (59) - (59) (563) - (563) Gain on foreign exchange

Saldo akhir nilai kini kewajiban Ending balance of present value of

cuti berimbalan jangka panjang 2.496 207 2.703 2.174 195 2.369 long-service leave benefits

31 Desember/December 31, 2014 31 Desember/December 31, 2013

Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these long service leave benefits are as follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

nasional/National asing/ Jumlah/ nasional/National asing/ Jumlah/

employees Expatriates Total employees Expatriates Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Present value of long-service

Nilai kini kewajiban tidak didanai 2.496 207 2.703 2.174 195 2.369 leave benefits

Kerugian aktuarial belum diakui - (16) (16) - (7) (7) Unrecognized actuarial losses

Liabilitas bersih 2.496 191 2.687 2.174 188 2.362 Net liability

31 Desember/December 31, 2014 31 Desember/December 31, 2013

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

65

Mutasi liabilitas cuti berimbalan jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in long service leave benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

nasional/National asing/ Jumlah/ nasional/National asing/ Jumlah/

employees Expatriates Total employees Expatriates Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Saldo awal 2.174 188 2.362 2.725 1.012 3.737 Beginning balance

Beban tahun berjalan 588 3 591 226 (440) (214) Provision during the year

Pembayaran manfaat (207) - (207) (214) (384) (598) Benefits payment

Keuntungan selisih kurs (59) - (59) (563) - (563) Foreign exchange gain

Saldo akhir 2.496 191 2.687 2.174 188 2.362 Ending balance

31 Desember/December 31, 2014 31 Desember/December 31, 2013

Biaya sehubungan dengan cuti berimbalan jangka panjang dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing long service leave benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

Karyawan nasional/ Karyawan asing/ Karyawan nasional/ Karyawan asing/

National employees Expatriates National employees Expatriates

8,25% 1,18% 8,75% 1,26%

per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum

8,00% 0,00% 8,00% 0,00%

per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum

Tingkat pengunduran diri 7,00% 5,00% 7,00% 5,00% Resignation rate

Tingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% Disability rate from mortality table

Usia pensiun dini 45 45 45 45 Early retirement age

Usia pensiun normal 55 55 55 55 Normal retirement age

2014 2013

Tingkat kenaikan gaji

Tingkat diskonto Discount rate

Future salary increment rate

Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut:

The history of experience adjustments is as follows:

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan

National asing/ National asing/ National asing/ National asing/ National asing/

employees Expatriates employees Expatriates employees Expatriates employees Expatriates employees Expatriates

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Present value of unfunded

Nilai kini kewajiban tidak didanai 2.496 207 2.174 195 2.725 1.183 2.000 936 1.291 674 obligations

Nilai atas penyesuaian Value of experience

pengalaman 14 28 25 (119) 8 11 260 269 364 11 adjustment

Persentase penyesuaian pengalaman Percentage of experience

terhadap nilai kini kewajiban adjustment to present value

tidak didanai 0,57% 13,35% 1,13% -60,88% 0,30% 0,89% 13,00% 28,77% 28,17% 1,56% of unfunded obligations

2012 2011 20102014 2013

30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 30. NATURE OF RELATIONSHIP AND

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship a. PT Indika Energy Tbk adalah pemegang saham

utama dari Perusahaan. a. PT Indika Energy Tbk is the Company's

majority stockholder.

b. PT Santan Batubara (SB) adalah entitas dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama.

b. PT Santan Batubara (SB) is entity wherein the Company has joint control.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

66

c. Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), PT Kideco Jaya Agung, Tripatra Singapore Pte. Ltd, PT Indika Indonesia Resources, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Indika Logistic & Support Services, dan PT Multi Tambangjaya Utama mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perusahaan.

d. c. Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), PT Kideco Jaya Agung, Tripatra Singapore Pte. Ltd, PT Indika Indonesia Resources, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Indika Logistic & Support Services, and PT Multi Tambangjaya Utama have the same majority stockholder as the Company.

d. PT Kideco Jaya Agung adalah entitas asosiasi

dari PT Indika Energy Tbk. e. d. PT Kideco Jaya Agung is an associate of

PT Indika Energy Tbk.

Transaksi-transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi: Transactions with Related Parties:

a. Pengendalian bersama entitas a. Jointly controlled entities

Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup, penambangan batubara dan rekayasa dan konstruksi kepada SB. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 3.903 ribu dan US$ 70.290 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 atau sebesar 1,12% dan 19,52% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 0,10% dan 3,72%.

The Company provides overburden removal, coal mining and engineering and construction services to SB. Revenue from such services amounted to US$ 3,903 thousand and US$ 70,290 thousand for the years ended December 31, 2014 and 2013 or 1.12% and 19.52% of total revenues, respectively. At reporting dates, the outstanding receivables from such transactions were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2014 and 2013 are 0.10% and 3.72%, respectively.

Sejak Juli 2012, Perusahaan menerima uang muka sebesar US$ 1.500 ribu dari SB yang dibayarkan dalam 5 kali cicilan bulanan dalam jumlah yang sama. Uang muka ini adalah untuk pembangunan infrastruktur fasilitas pendukung Uskap dimana sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, proses pembangunan masih belum selesai. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang lain-lain kepada pihak berelasi.

Starting in July 2012, the Company receives advance payment amounting to a total of US$ 1,500 thousand which was paid in 5 equal monthly installments by SB. Such payment is for the construction of Uskap infrastructure support facilities which have been not completed yet at the reporting date. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as other payables to related parties.

b. Indika Capital b. Indika Capital

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Utang jangka panjang dari Long-term loan from

Indika Capital Resources Limited 115.363 115.363 Indika Capital Resources Limited

Bunga yang masih harus dibayar -

jangka pendek 3.582 3.582 Accrued interest - current

Jumlah - bersih 118.945 118.945 Total - net

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

67

Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement

dengan Indika Capital, dimana Indika Capital setuju untuk menyediakan fasilitas kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000 sebagai bagian dari advance atas Intercompany Loan Agreement antara Indika Capital dan Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), pihak berelasi, dimana Perusahaan dari waktu ke waktu dapat menarik nominal tertentu, dan pada saat-saat tertentu dan bilamana diperlukan melalui Assignment and Assumption Agreement. Tanggal jatuh tempo fasilitas ini adalah tanggal 5 Nopember 2016 dan tingkat bunga 9,85%. Pada tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut diatas sebesar US$ 110.000.000. Pada tanggal 5 November 2013, Perusahaan telah melakukan pelunasan dipercepat atas pinjaman ini sebesar US$ 115.362.500, yang terdiri dari kewajiban pokok dan harga penebusan sebesar US$ 5.363 ribu sesuai dengan ketentuan fasilitas (Catatan 25).

On April 1, 2010, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital, whereby Indika Capital agrees to make available to the Company a facility in the principal amount of US$ 140,000,000 as part of the advance under the Intercompany Loan Agreement between Indika Capital and Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), a related party which the Company may, from time to time make withdrawals of such amount at a certain time as and when required through Assignment and Assumption Agreement. The maturity date of the facility is on November 5, 2016 and the interest rate is 9.85%. As of December 31, 2012, the Company has withdrawn a total of US$ 110,000,000, from the above facility. On November 5, 2013, the Company made an early settlement of this loan amounting to US$ 115,362,500, which consists of the principal obligation and redemption price amounting to US$ 5,363 thousand pursuant to the terms of the facility (Note 25).

Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital, dimana Indika Capital setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000, yang digunakan Perusahaan untuk penarikan sebesar US$ 115.362.500, untuk pelunasan dipercepat dari kewajiban pokok dan harga penebusan dari pinjaman tersebut di atas. Fasilitas baru ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2023 dan tingkat bunga adalah 7,165%.

On April 1, 2013, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital whereby Indika Capital agreed to make available to the Company a loan facility with a principal amount of US$ 140,000,000, which the Company used to drawdown amounting to US$ 115,362,500, for the early settlement of the principal obligation and the redemption price of the loan stated above. The new facility’s maturity date is January 24, 2023 and the interest rate is 7.165%.

Beban bunga yang timbul dari pinjaman diatas masing-masing sebesar US$ 8.266 ribu dan US$ 13.951 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 25).

Interest expenses arising from the loan above amounted to US$ 8,266 thousand and US$ 13,951 thousand for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 25).

Saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar US$ 118.944.314. Persentase saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 43,27% dan 38,17%.

The outstanding balance of long-term loan from a related party as of December 31, 2014 and 2013 are US$ 118,944,314, respectively. Percentage of long-term loan from a related party to total liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are 43.27% and 38.17%, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

68

c. PT Kideco Jaya Agung c. c. PT Kideco Jaya Agung

d.

Mulai 1 Januari 2011 Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara dan jasa konstruksi kepada PT Kideco Jaya Agung.

e. Starting January 1, 2011, the Company provided waste removal and coal production services and construction services to PT Kideco Jaya Agung.

Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 87.393 ribu dan US$ 75.890 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 atau sebesar 25,12% dan 21,08% dari jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha dan piutang yang belum ditagih terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 1,57% dan 1,47%.

Revenue from such services for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 87,393 thousand and US$ 75,890 thousand, respectively, or 25.12% and 21.08% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivables from such transaction were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable and unbilled receivable to total assets as of December 31, 2014 and 2013 are 1.57% and 1.47%, respectively.

d. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU) d. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU)

Sejak Juli 2012, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada MTU. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 23 ribu dan US$ 132 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atau masing-masing sebesar 0,01% dan 0,04% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, tidak ada saldo piutang yang berasal dari transaksi ini.

Starting July 2012, the Company provided engineering services to MTU. Revenue from such services for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 23 thousand and US$ 132 thousand or 0.01% and 0.04% of total revenues. At reporting dates, there are no outstanding receivable from such transactions.

e. Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS) f. e. Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS)

Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor di Singapura dengan TRIS. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa ruangan kantor seluas 2.936 kaki persegi yang terletak di Suntec Tower, Singapura. Perjanjian ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 1 September 2012 sampai dengan 1 September 2015. Atas sewa ruangan ini, Perusahaan diwajibkan menyerahkan uang deposit sebesar SG$ 97.500. Beban sewa yang berasal dari transaksi ini masing-masing sebesar US$ 309 ribu dan US$ 332 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 17). Persentase saldo utang usaha terhadap jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 0,02% dan 0,01%.

On August 31, 2012, the Company entered into a lease agreement of office room in Singapore with TRIS. Based on this agreement, the Company rented office room of 2,936 square feet located at Suntec Tower, Singapore. This agreement is valid for 3 (three) years from September 1, 2012 until September 1, 2015. For this lease, the Company is required to pay cash deposit of SG$ 97,500. Rent expense from such transaction for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 309 thousand and US$ 332 thousand, respectively. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 17). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are 0.02% and 0.01%, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

69

f. PT Indika Energy Tbk f. PT Indika Energy Tbk

Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Jasa dengan PT Indika Energy Tbk (IE). Berdasarkan perjanjian ini, IE akan menyediakan layanan jasa informasi komunikasi dan teknologi kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku efektif sejak awal tahun 2013 dan akan berlaku sampai dengan adanya kesepakatan di antara para pihak untuk mengakhiri perjanjian. Beban yang berasal dari transaksi ini, disajikan sebagai biaya usaha langsung dan beban administrasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar US$ 1.242 ribu dan US$ 1.617 ribu. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 17). Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 0,06% dan 0,57%.

On October 31, 2013, the Company entered into a Service Level Agreement with PT Indika Energy Tbk (IE). Based on this agreement, IE will provide information communications and technology services to the Company. This agreement is valid from beginning of the year of 2013 and shall continue until the parties agree to terminate this agreement. Expense from such transaction, was presented as direct costs and administration expense for the years ended December 31, 2014 and 2013 are US$ 1,242 thousand and US$ 1,617 thousand, respectively. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 17). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are 0.06% and 0.57%, respectively.

g. Tripatra Engineers and Constructors (TPEC) g. Tripatra Engineers and Constructors (TPEC)

Sejak Mei 2013, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada TPEC. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 36 ribu dan nihil untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atau masing-masing sebesar 0,01% dan nihil terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak mempunyai saldo piutang yang berasal dari transaksi ini.

Starting May 2013, the Company provided engineering services to TPEC. Revenue from such services for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to US$ 36 thousand and nil or 0.01% and nil of total revenues. At reporting dates, the Company did not have any outstanding receivable from such transaction.

h. PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) h. PT Indika Logistic & Support Services (ILSS)

Pada 23 Juni 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Kepelabuhan untuk Pangkalan Pelayanan Logistik Lepas Pantai dengan PT Indika Logistic & Support Services (ILSS). Berdasarkan perjanjian ini, ILSS akan menyediakan jasa kepelabuhan termasuk tempat untuk pengusahaan kegiatan kepelabuhan di atas lahan kepada Perusahaan, sedangkan Perusahaan akan membangun dan menggunakan pangkalan logistik serta terminal di atas lahan ILSS. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 23 Juni 2014 dan akan berlaku selama 20 tahun sampai dengan tanggal 23 Juni 2034. Besar kompensasi yang akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada ILSS adalah US$ 500 ribu per tahun untuk 3 tahun pertama dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2017. Beban yang berasal dari transaksi ini disajikan sebagai beban usaha langsung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah US$ 278 ribu. Pada tanggal pelaporan, tidak ada saldo utang yang berasal dari transaksi ini.

On June 23, 2014, the Company entered into a Port and Offshore Logistic Supply Base Agreement with PT Indika Logistic & Support Services (ILSS). Based on this agreement, ILSS will provide port services including area for such port services to the Company, while the Company will build and use logistic supply base on ILSS’s land. This agreement is valid from June 23, 2014 and valid for 20 years until June 23, 2034. Compensation amount that will be paid by the Company to ILSS is US$ 500 thousand per year for the first three years and will be re-evaluated on year 2017. Expense from such transaction, was presented as direct cost, for the year ended December 31, 2014 is US$ 278 thousand. At reporting dates, there are no outstanding payable from such transaction.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

70

i. Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi i. Commissioners and Directors’ remuneration

Remunerasi Komisaris dan Direksi (semuanya imbalan jangka pendek) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Commissioners and Directors’ remuneration (all short-term benefits) for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Komisaris 554 1.478 Commissioners

Direksi 2.678 2.941 Directors

Jumlah 3.232 4.419 Total

Sebagai persentase terhadap As a percentage of total

total biaya karyawan 5,38% 6,59% employee costs

Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan tunjangan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.

Certain Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the above remuneration.

31. PELAPORAN SEGMEN 31. SEGMENT REPORTING

Grup menggolongkan segmen usaha dalam tiga segmen utama yaitu Pertambangan, Penyediaan Jasa, Rekayasa dan Konstruksi.

The Group is organised into three principal business segments of Mining, Services, Engineering and Construction.

Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan.

The Mining segment covers comprehensive mining contract including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine service and mine partnering.

Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalan logistik, jasa tenaga kerja ahli di bidang perancangan teknik rekayasa serta jasa pengolahan air bersih.

The Services segment covers supply base facilities, engineering design services and water treatment plant services.

Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas bumi (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini juga termasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan.

The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multi-disciplinary engineering, procurement and construction services to oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing and utilities sectors. The segment also includes supply of skilled trade personnel and equipment hire services.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

(Continued)

71

31/12/2014 31/12/2013 31/12/2014 31/12/2013 31/12/2014 31/12/2013 31/12/2014 31/12/2013 31/12/2014 31/12/2013

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Pendapatan dan beban Revenue and expenditures

Pendapatan usaha 294.191 312.243 35.623 33.118 18.154 14.735 - - 347.968 360.096 Segment revenues

Hasil segmen 35.604 50.933 9.561 9.904 (5.337) (154) 275 1.802 40.103 62.485 Segment results

Penghasilan bunga - - - - - - 1.881 1.440 1.881 1.440 Interest income

Interest expenses and

Beban bunga dan keuangan (11.577) (24.544) (193) (237) (17) (26) (491) (486) (12.278) (25.293) f inance charges

Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (1.436) (6.920) (53) 251 (167) - (2.124) (348) (3.780) (7.017) Other gains and losses - net

Bagian (rugi) laba bersih pengendalian Share in jointly controlled entties's

bersama entitas (3.997) (4.292) 76 273 - - - - (3.921) (4.019) net (loss) income

Beban pajak penghasilan (15.779) (8.245) (3.744) (1.727) (229) (316) - - (19.752) (10.288) Income tax expense

Laba bersih 2.815 6.932 5.647 8.464 (5.750) (496) (459) 2.408 2.253 17.308 Net income

Informasi lainnya: Other information:

Aset tetap - bersih 246.378 277.039 30.083 24.397 1.227 937 1.627 1.106 279.315 303.479 Property, plant and equipment - net

Aset lainnya 140.156 169.837 22.684 22.388 21.483 9.480 4.094 4.058 188.417 205.763 Other assets

Jumlah aset 386.534 446.876 52.767 46.785 22.710 10.417 5.721 5.164 467.732 509.242 Total assets

Jumlah liabilitas 256.513 291.992 10.616 7.269 7.153 9.300 623 3.105 274.905 311.666 Total liabilities

Pengeluaran barang modal (termasuk aset Capital expenditure (include

tidak berw ujud) 30.590 26.883 11.021 3.656 616 - 2.111 1.069 44.338 31.608 intangible assets)

Pendapatan (beban) non kas: Noncash income (expenses):

Penyusutan (61.207) (55.584) (5.335) (5.689) (326) - (147) (942) (67.015) (62.215) Depreciation

Amortisasi (23) (22) - - - - (372) (149) (395) (171) Amortization

Beban non-kas lainnya (3.642) (3.619) (563) (611) (356) (428) - - (4.561) (4.658) Other noncash expenses

Consolidated Amount

Pertambangan/ Jumlah Konsolidasi/Jasa/ Engineering and Tidak Dialokasikan/

UnallocatedMining Services Construction

Rekayasa dan Konstruksi/

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

72

32. KOMITMEN, KEWAJIBAN BERSYARAT DAN KONTRAK YANG SIGNIFIKAN

32. COMMITMENTS, CONTINGENCIES AND SIGNIFICANT CONTRACTS

a. Perusahaan mempunyai komitmen sewa operasi

yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut:

a. The Company has commitments under non-cancellable operating leases for land and buildings as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Jatuh tempo: Due:

Kurang dari 1 tahun 1.210 1.052 Less than 1 year

Dalam 1 - 2 tahun 54 646 Within 1 - 2 years

Dalam 2 - 5 tahun - 54 Within 2 - 5 years

Jumlah 1.264 1.752 Total

b. Pada tanggal 26 Juli 2012, jumlah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta ditingkatkan menjadi sebesar US$ 15 juta dari awalnya sebesar US$ 9 juta, untuk mendukung rencana Perusahaan untuk mendapatkan pertumbuhan yang kuat dengan perolehan proyek baru.

b. On July 26, 2012 the amount of bank guarantee facility from HSBC, Jakarta is increased to US$ 15 million from the beginning of US$ 9 million, to support the Company’s plan to pursue substantial growth by securing new projects.

Pada tanggal 23 Januari 2015, Perusahaan dan HSBC, Jakarta menyetujui untuk memperpanjang fasilitas sampai dengan 31 Oktober 2015.

On January 23, 2015, the Company and HSBC, Jakarta agreed to extend the facility until October 31, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yang terpakai dari HSBC, Jakarta masing-masing sebesar US$ 1.259 ribu dan US$ 2.115 ribu.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company had outstanding used balance of bank guarantees from HSBC, Jakarta amounting to US$ 1,259 thousand and US$ 2,115 thousand, respectively.

Fasilitas diatas mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan persyaratan tertentu.

The facility above requires the Company to maintain certain covenants.

c. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bank garansi yang terpakai dalam rangka operasi Perusahaan masing-masing sebesar US$ 4.926 ribu dan US$ 7.925 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2014, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Total E&P Indonesie, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Pearloil (Sebuku) Limited, dan PT Saka Indonesia Sesulu. Pada tanggal 31 Desember 2013, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., PT Weda Bay Nickel, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Chevron Pacific Indonesia, dan Pearloil (Sebuku) Limited.

c. As of December 31, 2014 and 2013, the Company had various outstanding used bank guarantee facilities for the Company’s operations amounting to US$ 4,926 thousand and US$ 7,925 thousand, respectively. As of December 31, 2014, the bank guarantess were outstanding to Total E&P Indonesie, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Directorate General of Customs & Excise, Pearloil (Sebuku) Limited, and PT Saka Indonesia Sesulu. As of December 31, 2013, the bank guarantess were outstanding to Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., PT Weda Bay Nickel, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Chevron Pacific Indonesia, and Pearloil (Sebuku) Limited.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

73

d. Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan mengadakan Subkontrak Pengupasan Tanah dengan PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) di lokasi tambang di daerah Muara Pahu, Kalimantan Timur. Berdasarkan subkontrak ini, Perusahaan menyediakan tenaga kerja, peralatan dan fasilitas untuk pembukaan lahan, penggalian lapisan atas tanah dan material buangan, dan pengangkutan material buangan. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi tingkat produksi minimum tertentu untuk aktivitas tersebut.

d. On January 1, 2005, the Company entered into an Overburden Subcontract agreement with PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) at its mine sites in Muara Pahu districts, East Kalimantan. Under this subcontract, the Company provides labour, equipment and facilities for land clearing, overburden and top soil removal, and overburden hauling. The Company is also required to meet certain minimum production requirements for these activities.

Pada tanggal 29 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan kontrak baru untuk pekerjaan pengupasan tanah serupa dengan GBP senilai US$ 315 juta. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun yang dimulai tanggal 1 Januari 2009, setelah pekerjaan berdasarkan perjanjian terdahulu selesai.

On October 29, 2008, the Company entered into a new agreement for a new scope of similar overburden work with GBP for US$ 315 million. This agreement will be effective for five years starting January 1, 2009, upon completion of the previous agreement.

Pada tanggal 26 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup antara lain, memperpanjang kontrak jasa pertambangan sampai dengan 31 Desember 2017 dan untuk meningkatkan volume produksi pengupasan tanah sampai dengan 55 juta BCM per tahun, mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.

On March 26, 2012, the agreement was amended, which include among others, to extend the mining service contract until December 31, 2017 and to increase the overburden production volume to 55 million BCM per year starting from 2012 untill 2017.

Pada bulan Oktober 2012, sehubungan dengan harga batubara yang rendah, target volume produksi pengupasan tanah diturunkan menjadi 36 juta BCM per tahun mulai dari tahun 2013 sampai dengan harga batubara membaik.

In October 2012, due to the low coal prices, the target overburden production volume was decreased to 36 million BCM per year starting from 2013 until the coal prices improve.

Pada bulan Juli 2014, GBP meminta kepada Perusahaan untuk mengurangi jumlah fleet yang beroperasi di site untuk periode Juli sampai Desember 2014.

In July, GBP request to the Company to reduce the number of fleet operating on site for July to December 2014.

Pada tanggal 5 Nopember 2014, GBP mengeluarkan surat kepada Perusahaan mengenai terbatasnya ketersediaan cadangan ekonomi di lokasi operasi Perusahaan yang akan habis pada akhir 2014 sehingga sulit untuk melanjutkan operasi dan GBP tidak dapat memenuhi jumlah volume sesuai dengan perjanjian. Selanjutnya kedua pihak berkomitmen melanjutkan diskusi untuk mencapai kesepakatan penyelesaian.

On November 5, 2014, GBP issued a letter to the Company regarding limited availability of economic reserves in the area in which the Company is operating will be exhausted end 2014 making it difficult to continue the operations and also GBP informed that it will be unable to comply with the volumes under the agreement. Further both the parties are committed to continue discussion to achieve an amicable settlement.

Pada tanggal 3 Maret 2015, Perusahaan telah memperoleh pemberitahuan dari GBP untuk mengakhiri lebih awal kontrak pengupasan lapisan tanah antara Perusahaan dan GBP (“OB Kontrak”) sebelum berakhirnya jangka waktu OB Kontrak yang akan berakhir pada 31 Desember 2017.

On March 3, 2015, the Company has received notification from GBP to early terminate the Overburden Removal Contract between the Company and GBP (“OB Contract”) prior to the expiration of the OB Contract which is going to be expired in December 31, 2017.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

74

e. Pada tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur senilai US$ 250 juta dengan PT Santan Batubara (SB), sebuah proyek kerjasama 50/50 antara Perusahaan dan PT Harum Energy (Catatan 13). Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun sejak tanggal 6 Maret 2009.

e. On January 16, 2009, the Company entered into Overburden Removal and Coal Recovery and Loading of Santan - Separi Mine Site East Kalimantan agreement amounting to US$ 250 million with PT Santan Batubara (SB), a 50/50 joint venture between the Company and PT Harum Energy (Note 13). The scope encompasses overburden removal and coal mining at Santan - Separi block in East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on March 6, 2009.

Pada tanggal 16 Februari 2011, kontrak direvisi melalui Addendum No. 1 yang meningkatkan jumlah yang harus ditambang dari 99 juta BCM pengupasan tanah dan 9,5 juta ton batubara selama periode kontrak awal 5 tahun menjadi 155 juta BCM pengupasan tanah dan 14,8 juta ton batubara dalam masa 7 tahun.

On February 16, 2011, the contract was amended under Addendum No. 1 which increased the total quantities to be mined from 99 million BCM of overburden and 9.5 million ton of coal over the initial contract period of 5 years to 155 million BCM of overburden and 14.8 million ton of coal over a 7 year period.

Pada tanggal 2 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi yang mencakup antara lain, Perluasan dan Perpanjangan Kontrak Jasa Pertambangan di area pertambangan Separi dan Uskap dimana Perusahaan juga akan menyediakan jasa pertambangan untuk pit Uskap.

On March 2, 2012, the agreement was amended, which include among others, the Contract Expansion and Extension of Mining Services at Separi and Uskap mining area, in which the Company will also provide mining service for Uskap pit.

Perusahaan dan PT Santan Batubara (SB) menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat di lokasi Separi dan Uskap, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 September 2012.

The Company and PT Santan Batubara (SB) entered into Rental Agreement of Heavy Equipment at Separi and Uskap site, East Kalimantan, commmencing on September 1, 2012.

Sejak Maret 2014 aktivitas pengupasan tanah penutup di lokasi Santan telah ditangguhkan. SB mengevaluasi sejumlah alternatif untuk mempertahankan nilai maksimum di SB, karena kualitas cadangan batubaranya yang tinggi. Aktivitas akan mulai aktif kembali pada saat harga batubara membaik.

Starting March 2014, the overburden removal activity at Santan site has been suspended. SB is evaluating alternatives for conserving maximum value in SB, as the coal quality in this deposit is high. The activity will be recommence once coal prices improve.

Berdasarkan perjanjian Expanded and Restated Contract for Mining tertanggal 2 Maret 2012 antara Perusahaan dan Santan Batubara (SB), Perusahaan diminta melakukan beberapa pekerjaan untuk melakukan pengupasan tanah penutup di wilayah tambang SB yang berlokasi di Kalimantan. Dalam hal terjadinya keterlambatan, gangguan atau penghentian untuk sebagian atau seluruh pekerjaan yang disebabkan oleh SB atau pihak ketiga, termasuk, namun tidak terbatas pada kegagalan untuk mengkompensasi pemilik tanah secara tepat waktu atau jika terjadi penurunan produktivitas peralatan akibat permasalahan di luar kendali Perusahaan tetapi dalam kendali SB, kedua belah pihak harus bertemu dan bernegosiasi dengan itikad baik untuk menentukan apabila terdapat biaya tambahan ke Perusahaan jika keterlambatan, gangguan atau penghentian tersebut mempengaruhi biaya dan pengeluaran Perusahaan. Pada tahun 2013, terdapat gangguan atas pekerjaan Perusahaan sesuai dengan surat yang diterima dari SB No. 032/PTSB/II/2013 tertanggal 27 Pebruari 2013.

Based on the Expanded and Restated Contract for Mining dated March 2, 2012 between the Company and Santan Batubara (SB), the Company is to perform certain works to undertake the overburden removal at the coal mine owned by SB in Kalimantan. In the event of any delay, disruption or stoppage to any part of or the entire works caused by SB or a third party, including, but not limited to the failure to compensate land owners in a timely or if equipment productivities are negatively affected due to issues beyond the Company’s reasonable control but within SB’s reasonable control, both parties shall meet and negotiate in good faith to establish should there be any additional charge due to the Company if such delay, disruption or stoppage commercially affect its costs and expenses. In 2013, there was disruption in the works of the Company through the letter No. 032/PTSB/II/2013 dated February 27, 2013 received from SB.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

75

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan SB dalam diskusi dan belum menentukan ada tidaknya biaya tambahan tersebut sehingga belum tersedia dasar yang andal untuk besarnya biaya tambahan.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, the Company and SB are in discussions and are yet to establish if there will be any additional charge due to the Company.

f. Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perusahaan dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) menandatangani Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pengangkutan Batubara senilai US$ 200 juta di lokasi ABN di Sanga–Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai tanggal 19 Agustus 2009 untuk jangka waktu lima tahun.

f. On August 19, 2009, the Company and PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) entered into Overburden Removal and Coal Loading Agreement amounting to US$ 200 million at Sanga-Sanga Mine Site, East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on August 19, 2009.

Pada tanggal 25 Agustus 2011, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup, antara lain, peningkatan target jumlah produksi batubara dan pengupasan tanah dari 14 juta ton batubara dan 126 juta BCM pengupasan tanah selama lima tahun menjadi 41,25 juta ton batubara dan 565,8 juta BCM selama sembilan tahun, serta tanggal berakhirnya kontrak dari tanggal 18 Agustus 2014 menjadi tanggal 31 Desember 2018.

On August 25, 2011, the agreement was amended, which include among others, the increase in target for coal and overburden production volume from 14 million ton coal and 126 million BCM overburden for five years period to 41.25 million ton coal and 565.8 million BCM for nine years period, and the expiration date of the contract from August 18, 2014 to December 31, 2018.

Perusahaan dan ABN menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN, Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 Januari 2012.

The Company and ABN entered into Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN Site, Sanga-Sanga, East Kalimantan, commencing on on January 1, 2012.

Pada tanggal 2 September 2013, Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup telah direvisi beberapa pasal diantaranya jaminan pembayaran dan rise and fall untuk periode 1 September 2013 sampai dengan 31 Desember 2014.

On September 2, 2013, certain clauses in the Overburden Removal Agreement were amended, which among others, include payment of security deposits and rise and fall for period September 1, 2013 until December 31, 2014.

Pada tanggal 9 September 2013, Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN direvisi atas pasal rise and fall untuk periode 1 September 2013 sampai dengan 31 Desember 2014.

On September 9, 2013, such Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN site was amended regarding rise and fall clause for period September 1, 2013 until December 31, 2014.

Pada tanggal 23 Desember 2013, Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup direvisi mengenai jasa drill and blast untuk tahun 2014. Sehubungan dengan masalah dengan komunitas setempat, aktivitas drill and blast dibatalkan pada bulan Juli 2014.

On December 23, 2013, the Overburden Removal Agreement was amended regarding drill and blast service for year 2014. Due to community issues, drill and blast activities were cancelled in July 2014.

Pada tanggal 2 Januari 2014, Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN direvisi atas pasal rate khusus untuk Pit 7.

On January 2, 2014, the Overburden Removal Agreement and Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN site were amended regarding rate for Pit 7 clause.

Pada tanggal 27 Maret 2014, Perjanjian Pengupasan Tanah tertutup dan Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN direvisi atas pasal rate khusus untuk Pit Sari.

On March 27, 2014 the Overburden Removal Agreement and Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN site were amended regarding rate for Pit Sari clause.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

76

Sehubungan dengan kondisi pasar batubara global, pada tanggal 3 Oktober 2014, ABN meminta kepada Perusahaan untuk mengurangi kapasitas produksi dengan mengurangi jumlah digger yang beroperasi di lokasi.

Due to the global coal market conditions, on October 3, 2014, ABN request to the Company to reduce the production capacity by reducing the number of diggers operating on site.

Pada tanggal 25 Nopember 2014, kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk mengurangi kapasitas produksi dan tambahan diskon harga pada seluruh area.

On November 25, 2014, both parties reached agreement to reduce production capacity and additional discount on rates for all areas.

Atas penurunan harga batubara yang diperkiraan akan terus berlanjut sampai beberapa tahun, pada tanggal 3 Desember 2014, ABN kembali menyurati Perusahaan meminta penurunan harga lebih lanjut untuk sisa masa kontrak. Perusahaan sedang berdiskusi dengan ABN mengenai hal ini. Namun, jika ABN dan Perusahaan tidak mencapai kesepakatan, ada kemungkinan penurunan kegiatan atau pemberhentian sementara kontrak dan/atau terminasi dini kontrak ABN yang seharusnya berakhir pada 2019. Sampai pada tanggal pelaporan, kedua belah pihak masih dalam pembahasan untuk mencari resolusi dan atau kesepakatan kedepan.

As a result of continuing low coal price with forecasts for low prices to continue for a number of years, on December 3, 2014, ABN again wrote to the Company requesting a further reduction in rates for the remaining term of the contract. The Company has been in discussion with ABN on this matter. However, should both ABN and the Company are unable to reach an revised agreement, there is possibility of a slowdown of activities or early contract suspension and/or early termination of the ABN contract which is to end by 2019. As of this reporting date, both parties as still in discussion to seek a resolution and and or agreement going forward.

g. Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung, pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara senilai US$ 216 juta di SM Popor, Area Suara, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai 1 Januari 2011 untuk jangka waktu lima tahun (Catatan 30).

g. On October 22, 2010, the Company and PT Kideco Jaya Agung, a related party, entered into a Waste Removal & Coal Production Agreement amounting to US$ 216 million at SM Popor, Suara Area, East Kalimantan. This agreement is effective for five years commencing on January 1, 2011 (Note 30).

Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat di wilayah SM Popor, Tambang Pasir, Kalimantan Timur.

On May 10, 2013, the Company and PT Kideco Jaya Agung entered into Rental Agreement of Heavy Equipments at SM Popor Area, Tambang Pasir, East Kalimantan.

Pada tanggal 28 Oktober 2013, kontrak direvisi melalui Addendum No. 2 yang meningkatkan jumlah pengupasan tanah yang harus ditambang untuk tahun 2014 dan 2015 menjadi masing masing 35 juta BCM dengan target volume 44 juta BCM.

On October 28, 2013, the contract was amended under Addendum No. 2 which increased the total quantities to be mined in 2014 and 2015 to 35 million BCM of overburden, respectively with a targeted volume of 44 million BCM.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara direvisi melalui Addendum No. 3 yang mencakup antara lain mengenai perpanjangan tanggal berakhirnya kontrak dari tanggal 31 Desember 2015 menjadi tanggal 31 Desember 2018 dan perubahan tarif untuk tahun 2015.

On December 31, 2014, the Waste Removal & Coal Production Agreement was amended under Addendum No. 3, which include among others, the extention of expiration date of the contract from December 31, 2015 to December 31, 2018 and regarding changes of rate for year 2015.

h. Pada tanggal 25 Juni 2001, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa tanah milik Pertamina di Tanjung Batu, Balikpapan, dengan Pertamina UP V Balikpapan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa aset yang berupa tanah seluas 89 ha, bangunan Dermaga dan gudang yang terletak di Tanjung Batu, Balikpapan. Perjanjian ini berlaku lima belas tahun terhitung mulai tanggal 1 Pebruari 2001 sampai dengan 1 Pebruari 2016.

h. On June 25, 2001, the Company entered into a lease agreement of Pertamina’s land in Tanjung Batu, Balikpapan, with Pertamina UP V Balikpapan. Based on this agreement, the Company rents an 89 ha land area, Jetty and warehouse located at Tanjung Batu, Balikpapan. This agreement is valid for fifteen years from February 1, 2001 until February 1, 2016.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

77

Perusahaan telah menerima surat dari Pertamina tanggal 2 Maret 2015, dimana Pertamina pada prinsipnya setuju untuk melakukan perjanjian baru untuk memperpanjang sewa lahan Tanjung Batu yang akan berakhir pada 1 Pebruari 2016.

The Company has received a letter from Pertamina dated March 2, 2015, wherein Pertamina has in principle agreed to enter into a new agreement to extend Tanjung Batu land rental in the due course which is up for expiry on February 1, 2016.

i. Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan dan

PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Pekerjaan Konstruksi Jalan Pertambangan sepanjang 69 KM dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang, Kalimantan Timur. Proyek ini bernilai US$ 23,5 juta.

i. On April 15, 2013, the Company and PT Indonesia Pratama entered into an Agreement for Construction Of The Haul Road 69 KM from Senyiur Port to Tabang Coal Mine, East Kalimantan. The contract value is US$ 23.5 million.

Pada tanggal 28 Mei 2013, Perjanjian ini diubah dengan Addendum No. 1, yang mencakup tambahan pekerjaan Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (EPC) jembatan untuk jalan pertambangan dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang dengan nilai sebesar US$ 3,39 juta.

On May 28, 2013, the agreement was amended under Addendum No. 1, which include additional work for Engineering Procurement and Constructions (EPC) of the bridge for the coal haul road from Senyiur Port to Tabang Coal Mine with the value amounting to US$ 3.39 million.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka dari PT Indonesia Pratama untuk kontrak konstruksi ini adalah masing-masing sebesar US$ 1.005 ribu dan US$ 2.280 ribu.

As of December 31, 2014 and 2013, balance of down payment from PT Indonesia Pratama for this construction contract amounted to US$ 1,005 thousand and US$ 2,280 thousand, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2014, persentase penyelesaian pekerjaan untuk proyek ini adalah 72,4% dan estimasi tanggal penyelesaian pekerjaan adalah 30 April 2015.

As of December 31, 2014, percentage of completion of this project is 72.4% and estimated project completion date is April 30, 2015.

j. Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan dan

PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Jasa Pengupasan Tanah Tertutup, Pertambangan Batubara, Penyewaan alat Berat, dan Transportasi Batubara di lokasi Tabang, Kutai Kartanegara - Kutai Timur, Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku mulai 1 Oktober 2014 untuk jangka waktu tujuh tahun dengan total volume pengupasan tanah sebesar 71,8 juta BCM dan total batubara sebesar 65,5 juta ton.

j. On June 27, 2014, the Company and PT Indonesia Pratama entered into Open Pit Overburden Mining Services, Equipment Rental Agreement, and Coal Transportation Agreement at Tabang site, Kutai Kartanegara – East Kutai, East Kalimantan. This agreement is effective for seven years starting on October 1, 2014 with total overburden volume of 71.8 million BCM and 65.5 million ton of coal.

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perjanjian Penyewaan Alat Berat direvisi dengan Addendum No. 1 yang mencakup tentang manajemen proyek, perencanaan tambang, survei, pengawasan, keamanan site, material, peralatan, pemeliharaan peralatan, tenaga kerja, transportasi, pelayanan kesehatan, barang konsumsi, kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan dan infrastruktur site.

On June 30, 2014, the Equipment Rental Agreement was amended under Addendum No. 1 regarding project management, mine planning, surveying, supervision, site security, materials, equipment, equipment maintenance, labour, transportation, medical services, consumables, occupational health and safety, environmental, and site infrastructure.

k. Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan dan PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani Perjanjian Pekerjaan Penggantian Crane dan Pekerjaan Dermaga di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. Lingkup pekerjaan atas proyek ini adalah pengiriman serta penggantian crane dan beberapa pekerjaan konstruksi, proyek ini bernilai US$ 7 juta.

k. On April 22, 2013, the Company and PT Indonesia Bulk Terminal entered into a Crane Replacement and Wharft Work Agreement at IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan with a project value of US$ 7 million. The scope of work consists of freight and delivery to site of the crane and some other constructions works.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

78

l. Pada tanggal 23 Juli 2013, Perusahaan dan Chevron Indonesia Company menandatangani Perjanjian Kontrak Sewa dan Operasi Shore Base. Kontrak ini untuk mendukung pelaksanaan Proyek Laut Dalam Indonesia (IDD) dan kontrak ini di lakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 27 juta dan berlaku efektif selama lima tahun sampai dengan tahun 2018.

l. On July 23, 2013, the Company and Chevron Indonesia Company entered into Shore Base Lease and Operation Contract. This contract is to support Indonesia Deep water Development (IDD) Project and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 27 million and effective for five years until year 2018.

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG NON-FUNGSIONAL

33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN NONFUNCTIONAL CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:

At December 31, 2014 and 2013, the Group had monetary assets and liabilities in currencies other than U.S. Dollar currency as follows:

Mata uang lain Setara dengan US$ Mata uang lain Setara dengan US$

(dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/

Other currencies Equivalent in US$ Other currencies Equivalent in US$

(in thousand) (in thousand) (in thousand) (in thousand)

Aset Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Rupiah 263.154.717 21.154 207.078.921 16.989 Rupiah

Dollar Australia 34 28 29 32 Australian Dollar

Euro 8 10 15 11 Euro

Piutang usaha - bersih Trade accounts receivable - net

Rupiah 410.520 33 3.961.425 325 Rupiah

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Rupiah 5.063.080 407 1.864.917 153 Rupiah

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes

Rupiah 22.304.920 1.793 76.339.707 6.263 Rupiah

Klaim pengembalian pajak Claims for tax refund

Rupiah 16.184.440 1.301 66.490.995 5.455 Rupiah

Aset lancar lainnya Other current assets

Rupiah 12.527.080 1.007 2.559.690 210 Rupiah

Dollar Singapura 98 74 62 78 Singapore Dollar

Euro - - 4 3 Euro

Dollar Australia - - 1 1 Australian Dollar

Jumlah Aset 25.807 29.520 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha Trade accounts payable

Rupiah 58.380.920 4.693 31.471.998 2.582 Rupiah

Dollar Singapura 65 49 47 59 Singapore Dollar

Dollar Australia - - 33 37 Australian Dollar

Euro 492 598 - - Euro

Utang pajak Taxes payable

Rupiah 8.670.680 697 10.836.021 889 Rupiah

Biaya yang masih

harus dibayar Accrued expenses

Rupiah 18.784.400 1.510 14.553.666 1.194 Rupiah

Utang lain-lain Other payables

Rupiah 136.840 11 2.547.501 209 Rupiah

Utang dividen Dividends payable

Rupiah 3.794.200 305 3.242.274 266 Rupiah

Liabilitas sew a pembiayaan Leased liabilities

Rupiah 3.371.240 271 - - Rupiah

Liabilitas imbalan pasca kerja Employee benefits obligation

Rupiah 133.929.040 10.766 119.488.767 9.803 Rupiah

Jumlah Liabilitas 18.900 15.039 Total Liabilities

Aset Moneter Bersih 6.907 14.481 Net Monetary Assets

31 Desember/December 31, 2014 31 Desember/December 31, 2013

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

79

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 5 Maret 2015 adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company at December 31, 2014 and 2013 and the prevailing rates at March 5, 2015 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

5 Maret 2015/ December 31, December 31,

Mata Uang March 5, 2015 2014 2013 Currency

US$ US$ US$

Rupiah (Rp) 1.000 0.0768 0.0804 0.0820 Rupiah (Rp) 1,000

Dollar Australia (AU$) 1 0.7824 0.8214 0.8923 Australian Dollar (AU$) 1

Dollar Singapura (SG$) 1 0.7306 0.7574 0.7899 Singapore Dollar (SG$) 1

Euro (EUR) 1 1.1074 1.2165 1.3801 Euro (EUR) 1

34. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN 34. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Liabilitas pada

Pinjaman yang biaya perolehan

diberikan dan diamortisasi/

piutang/ Liabilities at

Loans and amortized

receivables cost

US$'000 US$'000

31 Desember 2014 December 31, 2014

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets

Kas dan setara kas 65.370 - Cash and cash equivalents

Aset keuangan lainnya 1.375 - Other financial assets

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 7.849 - Related parties

Pihak ketiga 69.098 - Third parties

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi 353 - Related parties

Pihak ketiga 486 - Third parties

Liabilitas Jangka Pendek Current Financial Liabilities

Utang bank - 22.782 Bank loan

Utang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - 220 Related parties

Pihak ketiga - 39.419 Third parties

Utang lain-lain Other payables

Pihak berelasi - 1.316 Related party

Pihak ketiga - 4.778 Third parties

Utang dividen - 305 Dividends payable

Beban yang masih harus dibayar - 2.783 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:

Utang jangka panjang pihak berelasi - 3.582 Long-term loan - related party

Liabilitas sewa - 31.632 Lease liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial Liabilities

Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam Long-term liabilities - net of current

satu tahun: maturity:

Utang jangka panjang - pihak berelasi - 115.363 Long-term loan - related party

Liabilitas sewa pembiayaan - 20.820 Lease liabilities

Jumlah 144.531 243.000 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

80

Liabilitas pada

Pinjaman yang biaya perolehan

diberikan dan diamortisasi/

piutang/ Liabilities at

Loans and amortized

receivables cost

US$'000 US$'000

31 Desember 2013 December 31, 2013

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets

Kas dan setara kas 57.125 - Cash and cash equivalents

Aset keuangan lainnya 1.375 - Other financial assets

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 26.611 - Related parties

Pihak ketiga 65.985 - Third parties

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi 486 - Related parties

Pihak ketiga 569 - Third parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities

Utang bank - 12.500 Bank loan

Utang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - 1.844 Related parties

Pihak ketiga - 44.783 Third parties

Utang lain-lain Other payable

Pihak berelasi - 1.316 Related party

Pihak ketiga - 5.204 Third parties

Utang dividen - 266 Dividends payable

Beban yang masih harus dibayar - 2.928 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:

Utang jangka panjang pihak berelasi - 3.582 Long-term loan - related party

Liabilitas sewa - 47.993 Lease liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial Liabilities

Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam Long-term liabilities - net of current

satu tahun: maturity:

Utang jangka panjang - pihak berelasi - 115.363 Long-term loan - related party

Liabilitas sewa pembiayaan - 51.795 Lease liabilities

Jumlah 152.151 287.574 Total

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENTS

a. Manajemen risiko modal a. Capital risk management

Perusahaan mengelola modalnya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo liabilitas dan ekuitas.

The Company manages its capital to ensure that it will be able to continue as a going concern while maximizing the return to stakeholders through the optimization of debt and equity balance.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

81

Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang termasuk utang bank, utang jangka panjang dari pihak berelasi, dan liabilitas sewa pembiayaan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian, kas dan setara kas dan modal tersedia bagi para pemegang saham dari induk perusahaan, terdiri dari modal saham dan laba ditahan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 21 atas laporan keuangan konsolidasian.

The capital structure of the Company consists of debt, which includes bank loans, long-term related party loan and lease liabilities disclosed in the notes to consolidated financial statements, cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the parent, comprising issued capital and retained earnings as disclosed in Note 21 to the consolidated financial statements.

Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Company periodically reviews the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risk.

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2014

dan 2013 adalah sebagai berikut: The gearing ratio as of December 31, 2014

and 2013 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Pinjaman: Debt:

Utang bank 22.782 12.500 Bank loan

Utang jangka panjang dari Long-term loan from

pihak berelasi 118.945 118.945 a related party

Liabilitas sewa pembiayaan 52.452 99.788 Lease liabilities

Jumlah pinjaman 194.179 231.233 Total debt

Kas dan setara kas 65.370 57.125 Cash and cash equivalents

Pinjaman - bersih 128.809 174.108 Net debt

Modal 192.827 197.576 Equity

Rasio pinjaman bersih terhadap modal 67% 88% Net debt to equity ratio

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

b. Financial risk management objectives and policies

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

The Company’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing the exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company operates within defined guidelines that are approved by the Board.

Dewan Komisaris Perusahaan telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas membantu Dewan Komisaris Perusahaan menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Perusahaan, serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan yang berpotensi mengandung risiko serta memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.

The Board of Commissioners of the Company has appointed a Risk Management Committee to assist the Board of Commissioners in determining the policy and procedures of the Company’s risk management and to ensure that all transactions and acts taken by the Company with risk, have been reviewed profoundly and also to give recommendation on the action taken to reduce the risk.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

82

i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign exchange risk management

Perusahaan menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Meskipun mata uang fungsional Perusahaan adalah Dollar Amerika Serikat, ada beberapa transaksi yang menggunakan mata uang selain Dolar Amerika Serikat terutama Rupiah khususnya biaya operasional.

The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation. Although the functional currency of the Company is the U.S. Dollar, there are transactions denominated in currency other than U.S. Dollar, mainly in Rupiah particularly the operating expenses.

Perusahaan memegang kas dan setara kas dalam mata selain Dollar Amerika Serikat untuk modal kerja.

The Company also holds cash and cash equivalents denominated in currencies other than the U.S. Dollar for working capital purposes.

Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang selain Dollar Amerika Serikat, terutama Rupiah dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 33.

The Company manages exposure to foreign currency risk, especially Rupiah by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Company’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 33.

Sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 7% dalam Dollar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah yang relevan adalah peningkatan atau penurunan masing-masing sebesar US$ 488 ribu dan US$ 945 ribu pada laba rugi setelah pajak tahun 2014 dan 2013. 7% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 7% dalam nilai tukar mata uang asing.

The Company’s sensitivity in 2014 and 2013 to a 7%, respectively, increase and decrease in the US Dollar against Rupiah would result in US$ 488 thousand and US$ 945 thousand in 2014 and 2013, respectively, increase or decrease in profit or loss, net of tax. 7% is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at period end for a 7% change in foreign currency exchange rates.

ii. Manajemen risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk management

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Perusahaan hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Perusahaan menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.

The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which are subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Company only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Company has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Company to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

83

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan paparan suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 0,50% digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.

The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 0.50% increase or decrease is used in 2014 and 2013, respectively, when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.

Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah 0,50% dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba sebelum pajak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing akan turun/naik sebesar US$ 520 ribu dan US$ 811 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Perusahaan terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.

If interest rates had been 0.50% higher/lower and all other variables were held constant, income before tax of the Company for the years ended December 31, 2014 and 2013 would decrease/increase by US$ 520 thousand and US$ 811 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Company exposures to interest rates on its variable rate borrowings.

Eksposur risiko tingkat bunga Perusahaan pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas.

The Company exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk table.

iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management

Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.

Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain dan piutang yang belum tertagih. Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain diberikan kepada pihak-pihak yang layak dan terpercaya.

The Company’s credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, trade and other accounts receivable and unbilled trade accounts receivable. The Company places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions, while trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy parties.

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for impairment losses, represents the Company’s exposure to credit risk.

Pelanggan Perusahaan terkonsentrasi pada industri pertambangan, minyak dan gas di Indonesia. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, empat pelanggan memiliki kontribusi 83,15% dan 88,67% masing-masing dari jumlah pendapatan. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelanggan-pelanggan tersebut.

The Company’s customer base is concentrated in the mining, oil and gas industry in Indonesia. For the years ended December 31, 2014 and 2013, four customers accounted for 83.15% and 88.67%, respectively of the total revenues. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

84

iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas bertumpu pada dewan direksi yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan menyesuaikan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Company manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Perusahaan menjaga kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, dimana dana tersebut ditempatkan dalam bentuk kas dan setara kas.

The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements, whereas the funds are placed in cash and cash equivalents.

Tabel berikut merinci sisa jangka kontrak Perusahaan untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas pembayaran bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Perusahaan dapat diminta untuk membayar.

The following tables detail the Company’s remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Company can be required to pay. The tables include both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay.

% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

31 Desember 2014 December 31, 2014

Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha - 35.592 3.153 894 - - 39.639 Trade accounts payable

Utang lain-lain - 717 2.978 2.399 - - 6.094 Other payables

Beban yang masih harus dibayar - 61 - 2.722 - - 2.783 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instruments

Liabilitas sew a pembiayaan 3,48 - 9.278 23.666 22.606 - 55.550 Lease liabilities

Utang bank 2,78 - - 23.111 - - 23.111 Bank loan

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instruments

Pinjaman jangka panjang Long-term loan from

dari pihak berelasi 7,17 - 4.133 4.133 33.063 144.293 185.622 a related party

36.370 19.542 56.925 55.669 144.293 312.799

Jumlah/

Total

1-5 tahun/

1-5 years

Lebih dari

5 tahun/

More than

5 years

1-3 bulan/

1-3

months

Kurang

dari 1

bulan/

Less than

1 month

3 bulan

sampai 1

tahun/

3 months

to 1 year

Tingkat

bunga rata-

rata

tertimbang

efektif/

Weighted

average

effective

interest rate

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

85

% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

31 Desember 2013 December 31, 2013

Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha - 40,199 6,305 123 - - 46,627 Trade accounts payable

Utang lain-lain - 2,507 155 3,858 - - 6,520 Other payables

Beban yang masih harus dibayar - 419 - 2,509 - - 2,928 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instruments

Liabilitas sew a pembiayaan 3.52 - 13,830 36,866 55,292 - 105,988 Lease liabilities

Utang bank 2.76 - - 12,757 - - 12,757 Bank loan

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instruments

Pinjaman jangka panjang Long-term loan from

dari pihak berelasi 7.17 4,133 - 4,133 33,063 152,558 193,887 a related party

47,258 20,290 60,246 88,355 152,558 368,707

Jumlah/

Total

1-5 tahun/

1-5 years

Lebih dari

5 tahun/

More than

5 years

1-3 bulan/

1-3

months

Kurang

dari 1

bulan/

Less than

1 month

3 bulan

sampai 1

tahun/

3 months

to 1 year

Tingkat

bunga rata-

rata

tertimbang

efektif/

Weighted

average

effective

interest rate

Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempo instrumen keuangan non-derivatif Perusahaan. Tabel tersebut telah disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dimasukkannya aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Perusahaan dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.

The following table details the Company's expected maturity for its non-derivative financial assets. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual maturities of the financial assets including interest that will be earned on those assets. The inclusion of information on non-derivative financial assets is necessary in order to understand the Company's liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.

% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

31 Desember 2014 December 31, 2014

Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas - 179 - - - 179 Cash on hand

Piutang usaha - 52.876 21.382 2.689 - 76.947 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain - - 414 425 - 839 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instruments

Bank 0,40 42.395 - - - 42.395 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Deposito berjangka 7,52 - 22.796 - - 22.796 Time deposits

Aset keuangan lainnya 0,40 - - 1.375 - 1.375 Other f inancial assets

95.450 44.592 4.489 - 144.531

31 Desember 2013 December 31, 2013

Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas - 40 - - - 40 Cash on hand

Piutang usaha - 57.266 34.792 538 - 92.596 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain - - 146 909 - 1.055 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instruments

Bank 1,43 45.885 - - - 45.885 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Deposito berjangka 8,88 - 11.200 - - 11.200 Time deposits

Aset keuangan lainnya 0,40 - - 1.375 - 1.375 Other f inancial assets

103.191 46.138 2.822 - 152.151

1-3 bulan/

1-3

months

Kurang

dari 1

bulan/

Less than

1 month

3 bulan

sampai 1

tahun/

3 months

to 1 year

Tingkat

bunga rata-

rata

tertimbang

efektif/

Weighted

average

effective

interest rate

Jumlah/

Total

1-5 tahun/

1-5 years

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

86

Jumlah yang termasuk di atas untuk instrumen suku bunga baik untuk variabel non-derivatif aset keuangan maupun kewajiban dapat berubah jika perubahan tingkat suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.

The amounts included above for variable interest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.

c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau memakai suku bunga pasar:

Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of their short-term maturities or they carry market interest rate:

31 Desember/December 31,

2014

Nilai tercatat/ Nilai wajar/

Carrying amount Fair value

US$ '000 US$ '000

Pinjaman jangka panjang Long-term loan from

dari pihak berelasi 118.945 118.827 a related party

Nilai wajar instrumen keuangan di atas ditentukan melalui analisa arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.

The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated cash flows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.

Perusahaan tidak mempunyai instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar setelah pengakuan awal.

The Company does not have financial instruments measured at fair value subsequent to initial recognition.

36. KONDISI EKONOMI 36. CURRENT ECONOMIC CONDITION

Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2014 terus melambat dikarenakan pemulihan yang lambat di Eropa dan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah di Cina dan India. Akibatnya, harga komoditas pertambangan utama dunia termasuk batubara mengalami penurunan.

The global economic growth in 2014 keeps slowing down due to Europe slow recovery and continued lower growth rates in China and India. As a result, the price of certain world commodities including coal has continued to decrease.

Penurunan harga batubara yang terus berlanjut di masa datang dapat mempengaruhi operasi Perusahaan dan/atau pelanggan Perusahaan. Dampak keadaan ekonomi juga mempengaruhi kondisi keuangan para pelanggan yang meningkatkan risiko tidak tertagihnya piutang dari pelanggan.

The contiunous decline of coal price in the future may adversely affect the Company’s and/or its customers’ operations. Also, the effects of the economic situation on the financial condition of the customers have increased the credit risk inherent in the receivables from customers.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

87

Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung kepada penyelesaian krisis - suatu tindakan yang berada diluar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan atau pengaruh krisis terhadap investor, pelanggan, dan pemasok Perusahaan.

Recovery of the economy condition is dependent on resolution of the economic crisis, which are beyond the Group’s control, to achieve economic recovery. It is not possible to determine the future effect the economic condition may have on the Company’s liquidity and earnings, including the effect flowing through from its investors, customers and suppliers.

Manajemen menyakini bahwa Grup memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan operasinya di masa depan sehingga laporan keuangan konsolidasian tetap dapat disajikan dengan mempertahankan asumsi kelangsungan usaha.

The management believes that the Group have adequate resources to continue their operations for the foreseeable future. Accordingly, the Group continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.

37. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS

37. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

For the years ended December 31, 2014 and 2013, the Company has investment and financing transactions that did not affect cash and cash equivalents and hence not included in the consolidated statements of cash flows with the detail as follows:

2014 2013

US$ '000 US$ '000

Increase in liabilities for purchase of

Penambahan aset tetap melalui utang 3.692 2.632 property, plant and equipment

Penambahan aset pembiayaan melalui Increase in leased assets through

liabilitas sewa pembiayaan 298 2.566 lease liabilities

38. REKLASIFIKASI AKUN 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2013 direklas untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2014.

Certain accounts in the 2013 consolidated financial statements were reclassified to conform with the 2014 consolidated financial statements presentation.

Sebelum Setelah

reklasif ikasi/ reklasif ikasi/

Before Reklasif ikasi/ After

reclassification reclassification reclassification

US$ '000 US$ '000 US$ '000

Pada tanggal 31 Desember 2013: As of December 31, 2013:

Aset lancar Current assets

Pajak dibayar dimuka 27.068 (13.318) 13.750 Prepaid taxes

Klaim pengembalian pajak - 13.318 13.318 Claims for tax refund

Aset tidak lancar Noncurrent assets

Aset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment -

akumulasi penyusutan 304.586 (1.107) 303.479 net of accumulated depreciation

Aset tidak berw ujud - 1.107 1.107 Intangible assets

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS DESEMBER 31, 2014 AND 2013

AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

88

Sebelum Setelah

reklasif ikasi/ reklasif ikasi/

Before Reklasif ikasi/ After

reclassification reclassification reclassification

US$ '000 US$ '000 US$ '000

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Utang usaha kepada Trade accounts payable to

pihak ketiga 47.415 (2.632) 44.783 third parties

Utang lain-lain kepada Other payables to

pihak ketiga 2.572 2.632 5.204 third parties

Beban masih harus dibayar 6.676 (3.748) 2.928 Accrued expense

Liabilitas jangka panjang yang akan Current maturities of long term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities

Utang jangka panjang Long-term loan

Pihak berelasi - 3.582 3.582 Related party

Liabilitas sew a pembiayaan 47.827 166 47.993 Lease liabilities

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013: For the year ended December 31, 2013:

Beban langsung (269.467) 308 (269.159) Direct costs

Beban administrasi (28.513) 61 (28.452) Administration expenses

Interest expenses and

Beban bunga dan keuangan (25.178) (115) (25.293) finance charges

Keuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih (6.763) (254) (7.017) Other gains and losses - net

Reklasifikasi di atas tidak mempunyai dampak material terhadap penyajian laporan posisi keuangan pada awal tahun sebelumnya.

The above reclassifications are not considered material that would result to the presentation of financial position as at the beginning of the preceding year.

39. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

39. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 88 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 5 Maret 2015.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 88 were the responsibilities of the management, and were approved by the Group’s Directors and authorized for issue on March 5, 2015.

*********

251PT PETROSEA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK No. X.K.6

REFERENCE TO BAPEPAM-LK RULE NO. X.K.6

7

254 255PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

I. UMUM / GENERAL

1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris

The annual report must be presented in proper Bahasa Indonesia, and is also recommended to be presented in English

2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca

The annual report should be printed with good quality paper and using readable font type and size

3. Laporan tahunan mencantumkan identitas Perusahaan dengan jelas

The annual report must state the Company’s identity clearly

Nama Perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka 2. Samping 3. Sampul belakang 4. Setiap halaman

Name of the Company and the Annual Report appears in:1. Cover2. Side3. Back cover4. Every page

4. Laporan tahunan ditampilkan di situs Perusahaan

The annual report is published on the Company’s website

II. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING / SUMMARY OF IMPORTANT FINANCIAL DATA

1. Informasi hasil usaha Perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Financial business results in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the Company has been running its activities for less than 3 (three) years

Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham

The information includes:1. Sales/Revenue2. Profit (Loss)3. Total comprehensive income (loss)4. Income (loss) per share

20, 22202020

2. Informasi posisi keuangan Perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3.(tiga) tahun.

Balance sheet information in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the Company has been running its activities for less than 3 (three) years

Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/

atau joint venture 3. Jumlah aset4. Jumlah liabilitas5. Jumlah ekuitas

The information includes:1. Net working capital2. Total investment in associates and/or joint venture3. Total aset 4. Total liability5. Total equity

20Financial Statement (FS) 41202020

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Financial ratio in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the Company has been running its business activities for less than 3 (three) years

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri Perusahaan.

Information includes five (5) general financial ratios and relevant to the Company industry.

20

4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik

Share price information in the form of tables and graphs

Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Jumlah saham yang beredar 2. Kapitalisasi pasar 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan

penutupan 4. Volume perdaganganuntuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada)

Information in the form of tables and graphs include:1. Number of outstanding shares2. Market capitalization3. Highest, lowest, and closing share price4. Trading volumefor each quarter in the period of 2 (two) financial years (if any)

232323

23

5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir

The bond information, sukuk or convertible bonds outstanding in the last two (2) years

Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang

beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo4. Peringkat obligasi/sukuk

Information includes:1. The amount of the bond/sukuk/convertible

bonds outstanding2. Interest rate 3. Due date4. Bond/sukuk rating

Tidak relevan

III. LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI / THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS REPORT

1. Laporan Dewan Komisaris

Board of Commissioners’ Report

Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai

pengelolaan Perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha Perusahaan

yang disusun oleh Direksi 3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan

alasan perubahannya (jika ada)

Includes the following items:1. Assessment on the performance of the Board

of Directors in managing the Company2. View on the prospects of the Company’s

business as established by the Board of Directors

3. Change in the composition of members of the Board of Commissioner and the reason of the change (if any)

9-10

9-10

10-11

256 257PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

2. Laporan Direksi

Board of Directors’ Report

Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja Perusahaan, yang

mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan

2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola Perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan

alasan perubahannya (jika ada)

Includes the following items:1. The Company’s performance, encompassing

among others strategic policies, comparison between achievement of results and targets and challenges faced by the Company

2. Business prospects3. Implementation of Good Corporate

Governance 4. Changes in the composition of the Board of

Directors and the reason of the change (if any)

13-16

1615Tidak ada

3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

The Signatures of the Board of Commissioners and Board of Directors

Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran

tersendiri2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan

Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan

3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya

4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan

Includes the following items:1. Signatures of the Board of Commissioners and

Board of Directors are on a separate sheet2. Statement that the Board of Directors and

Board of Commissioners are fully responsible to the truthfulness of the content of the Annual Report

3. Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by mentioning their names and positions

4. Written explanation in a separate letter from the concerned member in the event of not signing the Annual Report, or, written explanation in separate letter from other member in the event the concerned member donot provide written explanation

17

17 dan FS

17

Tidak relevan

IV. PROFIL PERUSAHAAN / COMPANY PROFILE

1. Nama dan alamat lengkap Perusahaan

Name and address of the Company

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. telp, no. fax, email, dan situs

Information includes the following items: name, address, zip code, telephone, facsimile, email, and website

57

2. Riwayat singkat Perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama Perusahaan (jika ada)

32

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

Brief history of the Company Includes among others: date/year of establishment, name and change in the Company name (if any)

3. Bidang usaha

Line of Business

Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha Perusahaan menurut

anggaran dasar terakhir2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa

yang dihasilkan

Description includes:1. The Company’s line of business as stated in

the last articles of association2. Explanation about type of products and

services produced

28-29

28-29

4. Struktur organisasi

Organization Structure

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi

In the form of chart, at least until one level below the Board of Directors, along with names and position

37

5. Visi dan misi Perusahaan

Vision and Mission of the Company

Mencakup: 1. Visi Perusahaan2. Misi Perusahaan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah

disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris

Description includes:1. Company’s vision 2. Company’s mission3. Statement that the vision and mission has

been approved by the Board of Directors or Board of Commissioners

2727Tidak ada

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris

Identity and CV’s of the Board of Commissioners members

Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada Perusahaan

atau lembaga lain)3. Umur4. Pendidikan5. Pengalaman kerja6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai

anggota Dewan Komisaris

Informations includes:1. Name2. Position (including positions in companies or

other institutions)3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of the first appointment as members of

the Board of Commissioners

40-4240-42

40-4240-4240-4240-42

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi

Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada Perusahaan

atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai

anggota Dewan Direksi

43-4543-45

43-4543-4543-4543-45

258 259PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

Identity and CV’s of the Board of Directors members

Informations includes:1. Name 2. Position (including positions in companies or

other institutions)3. Age 4. Education. 5. Work experience 6. Date of the first appointment as a member of

the Board of Directors

8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya termasuk aspek pendidikan dan pelatihan karyawan

Number of employees (comparative for 2 years) and the description of their tcompetencies development including implementation of employee education and training programs

Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing- masing level

organisasi2. Jumlah karyawan untuk masing- masing

tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan

dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan

4. Biaya yang telah dikeluarkan

Information includes:1. Number of employees for each organization

level2. Number of employees for each education

level3. Training programs conducted to reflect the

equality of opportunity to all employees4. Incurred expenses

Tidak ada

52-53

55

FS 55

9. Komposisi pemegang saham

Composition of shareholders

Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5%

atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki

saham3. Kelompok pemegang saham masyarakat

dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya

Includes the following items:1. The shareholders who owns 5% or more of

shares2. The Board of Commissioners and the Board of

Directors who owns shares.3. Shreholders group, each of which has less

than 5% and percentage of their ownership

46

46

46

10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi

List of subsidiaries or associated companies

Informasi memuat antara lain: 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham3. Keterangan tentang bidang usaha entitas

anak dan/atau entitas asosiasi. 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/

atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)

Information includes the following items:1. Name of the subsidiaries and associated

companies2. Percentage of share ownership3. Information of subsidiaries or associated

companies line of business4. The operational status of the subsidiaries and

associated companies (has operated or has not operated yet)

474768

68

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

11. Struktur grup Perusahaan

Group Company’s structure

Struktur grup Perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup

Group Company’s structure that describes the subsidiaries, associated company, joint ventures, and special purpose vehicle (SPV), or statements does not have a group

47

12. Kronologis pencatatan saham

Shares chronology

Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang

menyebabkan perubahan jumlah saham3. Perubahan jumlah saham dari awal

pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham Perusahaan

dicatatkan

Includes the following items:1. Shares listing chronology2. Corporate actions affecting total number of

shares3. Change in the total number of shares from

initial listing to the end of the financial year

4848

48

48

13. Kronologis pencatatan efek lainnya

Listing chronology of the other securities

Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya2. Jenis tindakan korporasi (corporate action)

yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya

3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek

Includes the following items:1. Listing chronology of other securities2. Types of corporate actions that cause changes

of the total number of other securities3. Changes in the total number of other

securities from the start of recording until the end of the financial year

4. Name of the stock exchange where the other securities are listed

5. Securities rating

Tidak relevanTidak relevan

Tidak relevan

Tidak relevanTidak relevan

14. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal

Name and address of capital market agencies and/or professionals

Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan pemeringkat

efek

Information includes the following items:1. Name and address of the BAE2. Name and address of the public accounting firm3. Name and address of the Company securities

rating

5757Tidak relevan

15. Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima Perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional

Awards and/or certifications received by the Company, both national and international

Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau

sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)

Information includes the following items:1. Names of awards and certificates

49-5149-5149-51

49-51

260 261PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

2. Year awarded3. Awarding or certifying authority or institution4. Validity (for certificates)

16. Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)

Name and address of its subsidiaries and branches or representative offices (if any)

57

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJAMEN / MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

1. Tinjauan operasi per segmen usaha

Review of operations per business segments

Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi 3. Penjualan/pendapatan usaha 4. Profitabilitas untuk masing-masing segmen

usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada)

Description includes the following items:1. Production/business activities 2. Increase/decrease in production capacity3. Sales/Revenue 4. Profitability for each of business segment are

disclosed in the financial statements (if any)

62-67, 80-83

2. Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan

Description of financial performance

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka

panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba

(rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif

5. Arus kas

Analysis of financial performance includes a comparison between the current year and the previous year (in the form of narrative and tables), covering at least:1. Current asset, non current asset, and total asset2. Short term liabilities, long term liabilities, and

total liabilities3. Equity4. Sales/Revenues, expense and profit (loss),

other comprehensive income, and total comprehensive profit (loss)

5. Cash flow

80-86

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan

The Discussion and analysis of the Company’s capability to pay debts and receivable collectability level by presenting the relevant calculation ratio

Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka

pendek maupun jangka panjang2. Tingkat kolektibilitas piutang

Explanation of:1. The ability to pay debt, both in short-term and

long-term2. The level of collectability

84-85

80-86

4. Bahasan tentang struktur modal, dan kebijakan manajemen atas struktur modal

Penjelasan atas: 1. Struktur modal 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal

48

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

Discussion of capital structure, management policy and capital structure policy

Explanation of:1. Capital structure2. The capital structure policy

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal

Discussion of material commitments for capital expenditure

Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut2. Sumber dana yang diharapkan untuk

memenuhi ikatan-ikatan tersebut3. Mata uang yang menjadi denominasi4. Langkah-langkah yang direncanakan

Perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait

Catatan: apabila Perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan

The explanation of:1. The purpose of the commitments2. The expected sources of funds to honor the

commitments3. The denominated currency4. The steps that the Company’s planned to

mitigate the risks resulting from a foreign currency related

Note: if the Company has no commitments for capital expenditure, this should be stated

8684

86Tidak relevan

6. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru

If the financial statements disclose sales material increase or decrease / net income, then provide a discussion of the changes can be attributed to the amount of products or services sold, any new products or services

Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan

atau pendapatan bersih. 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan

material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru

The explanation of:1. The increase or decrease in net sales or revenues.2. The factors causing the increase or decrease

of material from sales or net income attributed to the amount of goods or services sold, and / or any new products or services

82

7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi Perusahaan

Comparisons between targets at the initial of financial year with the realization, regarding the revenues, profit, capital structure, or others are considered important for the Company

Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun

buku dengan hasil yang dicapai (realisasi)2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam

satu tahun mendatang

The information includes the following items:1. The comparison between targets at the

beginning of financial year with the realization2. The targets/projections set by the Company at

least for the next one year

Tidak ada

8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

Material information and facts subsequent to the date of the accountant’s report date

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatangCatatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan

Description of significant events after the date of the accountant’s report, including the effects to the Company’s future performance and business risk

86

262 263PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

Note: if there are no significant events subsequent to the date of the accountant’s report, this should be stated

9. Uraian tentang prospek usaha Perusahaan

Description of the Company’s business prospects

Uraian mengenai prospek Perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya

Description of the Company’s prospects in relation to the industry and economy in general, with supporting quantitative

Tidak ada

10. Uraian tentang aspek pemasaran

Description of the marketing aspects

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa Perusahaan, termasuk strategi pemasaran dan pangsa pasar

Description of the marketing aspects of Company’s products and services, includes marketing strategy and market shares

Tidak ada

11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir

Description of the dividend policy and total dividend per share (cash and/or non cash) and total dividend per year declared and paid for the last 2 (two) years

Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen kas. 2. Jumlah dividen kas per saham. 3. Payout ratio. untuk masing-masing tahun.

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.

Includes the description of:1. Total cash dividend2. Total cash dividend per share3. Payout ratio.For each year

Note: if no dividend was paid, state the reasons.

8585Tidak ada

12. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal Perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).

Utilization of Initial Public Offering’s Proceeds (in case the Company is still required to submit reports on the realization of use of funds).

Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana 2. Rencana penggunaan dana 3. Rincian penggunaan dana 4. Saldo dana 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan

penggunaan dana (jika ada)

Includes the description of:1. Total source of funds2. Plan of the use of funds3. Details of the use of funds4. Balance of funds5. Date of the GMS approval for the change of

use funds (if any)

Tidak relevan

13. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal

Material information regarding investment, expansion, divestment, business merger/liquidation, acquisition or restructuring of debt/capital

Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi 2. Nilai transaksi atau jumlah yang

direstrukturisasi 3. Sumber dana

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

Includes the description of:1. Purpose of the transaction2. Value of the transaction or total restructured3. Source of funds

Note: if no transactions occured, it should be stated

FS 41-42

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi

Information of transactions with affiliates and/or transactions related with conflict of interest

Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat

hubungan afiliasi2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi 3. Alasan dilakukannya transaksi 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan 5. Kebijakan Perusahaan terkait dengan

mekanisme review atas transaksi 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan

Includes the description of:1. Name of party in transaction and nature of the

affiliation2. Clarification of the fairness of the transaction3. Reasons for the transaction4. Realization of transactions in the current

period5. Company policies related to the review

mechanism of the transaction6. Regulatory compliance and related provisions

Note: if no transactions occured, it should be stated

FS

65-70

15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan

Changes in the regulations that significantly affect the Company

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap Perusahaan

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan

Description includes: changes in the regulations and the impact towards the Company

Note: if there are no significant changes in the legislation, it should be stated

Tidak relevan

16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi

Changes in accounting policy

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan

Description includes: changes in accounting policy, reasons and the impact to the financial report

Note: if there are no changes in accounting policies, it should be stated

Tidak relevan

VI. TATA KELOLA PERUSAHAAN / GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan

remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan

komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris

4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan

5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris

6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris)

102-103105

Tidak ada

104-105

105

Tidak ada

264 265PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

Description of the Board of Commissioners Description includes:1. Description of responsibilities of the Board of

Commissioners2. Disclosure of remuneration procedures3. The remuneration structure that shows

the components of remuneration and the nominal amount per component for each member of the Board of Commissioners

4. Frequency of meetings and attendance at a meeting of the Board of Commissioners

5. The training program in order to improve the competence of the Board of Commissioners

6. Disclosure of the Board Charter (guidelines and work rules of the Board of Commissioners)

2. Uraian Direksi

Description of the Board of Directors

Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung

jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam

pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka

meningkatkan kompetensi Direksi5. Pengungkapan mengenai Board Charter

(pedoman dan tata tertib kerja Direksi)

Description includes:1. Scope of work and responsibilities of each

member of the Board of Directors2. Frequency of meetings3. The level of attendance of the Board of

Directors at the meeting4. Training programs in order to increase the

competence of the Board of Directors5. Disclosure of the Board Charter (guidelines

and work rules of the Board of Directors)

107

107107

110

Tidak ada

3. Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

Assessment of the members of the Board of Commissioners and / or Board of Directors

Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja

anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan

assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

3. Pihak yang melakukan assessment

Description includes:1. The process of implementation of the assessment

on the performance of members of the Board of Commissioners and Board of Directors

2. Criteria used in the implementation of the assessment on the performance of members of the Board of Commissioners and Board of Directors

3. The Parties undertake assessment

103, 107,109

110

109-110

4. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi

Description of the remuneration policy for the Board of Directors

Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan

remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis

dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi

3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi

Description includes:1. Disclosure of remuneration procedures

109

Tidak ada

110

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

2. The remuneration structure that indicates the type and amount of short-term, post-employment, and/or other long-term benefits for each member of the Board of Directors

3. Disclosure of performance indicators to measure the performance of the Board of Directors

5. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu

Information of majority shareholder and controlling shareholder, either directly or indirectly, until individual ownership

Dalam bentuk skema atau diagram

In the form of schematic or diagram

47

6. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan pemegang saham utama dan/atau pengendali

Disclosure of affiliate relationships between members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and the majority shareholders and / or controlling shareholders

Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi

dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi

dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi

dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali

4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya

5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan

Description includes:1. Affiliate relationships between members of

the Board of Directors with other members of the Board of Directors

2. The relationship between the members of the Board of Directors affiliation with the Board of Commissioners

3. The relationship between the members of the Board of Directors affiliated with majority shareholder and controller

4. The relationship between the members of the Board of Commissioners affiliation with members of the Board of Commissioners

5. The relationship between the members of the Board of Commissioners affiliated with majority shareholder and/or controller

Note: if there are no affiliations in question, it should be stated

100

100

100

99

99

7. Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota Komite Audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja

anggota Komite Audit 3. Independensi anggota Komite Audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite

Audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Audit

112-113112-113

114114114-115

113

266 267PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

Audit Committee Description includes:1. Name and position of the Audit Committee

members2. The educational qualifications and work

experience of the Audit Committee members3. The independence of Audit Committee

members4. Description of the tasks and responsibilities5. Brief reports the implementation of the Audit

Committee6. Frequency of meetings and attendance Audit

Committee

8. Komite Nominasi dan Remunerasi

Nomination and Remuneration Committee

Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota Komite Nominasi dan Remunerasi 2. Independensi anggota Komite Nominasi dan

Remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi

dan Remunerasi5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Nominasi dan Remunerasi

Description includes:1. Name, position, and a brief resume of the

Nomination and Remuneration Committee members

2. The independence of members of the Nomination and Remuneration Committee members

3. Description of the tasks and responsibilities4. Description of the activities of the Nomination

and Remuneration Committee5. Frequency of meetings and attendance of the

Nomination and Remuneration Committee

123

Tidak ada

121121

123

9. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh Perusahaan

Other committees under the Board of Commissioners which owned by the Company

Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite lain Description includes:1. Name, position, and a brief resume of the

other committee members2. The independence of the other committee

members3. Description of the tasks and responsibilities4. Description of the activities of other

committees5. Frequency of meetings and other committee

attendance rate

116-120

117116 , 118Tidak ada117, 120

10. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan

Description of duties and function of Corporate’s Secretary

Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris

Perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris

Perusahaan

Description includes:1. Name and brief CV of the Corporate Secretary2. Brief of the implementation of the duties of

the Corporate Secretary

124

124-125

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

11. Uraian mengenai unit Internal Audit

Description of the Internal Audit unit

Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit Internal Audit2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit

Internal Audit3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi Internal

Audit 4. Kedudukan unit Internal Audit dalam struktur

Perusahaan5. Uraian pelaksanaan tugas6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan

Ketua Internal Audit

Description includes:1. Name of the head of Internal Audit unit2. The number of employees (internal auditor)

on the Internal Audit unit3. Qualification / certification as an Internal

Audit profession4. The position of the Internal Audit unit in the

structure of the Company5. Description of the duties6. The party that appoints/dismisses the Head of

Internal Audit

126126

126

126

126-127

126-127

12. Akuntan Publik Perusahaan

Public Accountant of the Company

Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode Akuntan Publik telah

melakukan audit laporan keuangan tahunan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah

melakukan audit laporan keuangan tahunan3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa

yang diberikan oleh Akuntan Publik4. Jasa lain yang diberikan Akuntan Publik selain

jasa audit laporan keuangan tahunan

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan

Information includes the following items:1. The number of periods the Public Accountant

has audited the annual financial statements 2. The number of periods the Public Accounting

Firm has audited the annual financial statements

3. The amount of the fee for each type of services rendered by Public Accountant

4. Other services provided by the Public Accountant in addition to the annual financial statement audit services

Note: if there are no other services referred to, it should be stated

Tidak ada

129

129

Tidak ada

13. Uraian mengenai manajemen risiko Perusahaan

Description of the Company’s risk management

Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen

risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan

atas efektivitas sistem manajemen risiko3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang

dihadapi Perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut

Description includes:1. Description of the risk management system2. Description of the evaluation of the

effectiveness of the risk management system3. Description of the risks faced the Company4. Efforts to manage these risks

127, 150127

127

127

268 269PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

14. Uraian mengenai sistem pengendalian intern

Description of the internal control systems

Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem

pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional

2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities)

3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern

Description includes:1. Brief description of the internal control

systems, includes financial and operational control

2. Explanation for internal control systems with internationally recognized framework/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities)

3. Description of the evaluation conducted on the effectiveness of internal control systems

127

128

127

15. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup

Description of Corporate Social Responsibility related to the environment

Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan2. Kegiatan yang dilakukan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait

program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah Perusahaan, dan lain-lain

4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki

Information includes the following items:1. Policy2. Activities 3. The financial impact of the activities related

environmental programs related to the operations of the Company, such as the use of materials and energy that are environmentally friendly and can be recycled, waste treatment systems the Company, and others

4. Certification in the field of environment-owned

151-152134Tidak ada

49-51

16. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja

Description of Corporate Social Responsibility related to employment, health and safety

Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan 2. Kegiatan yang dilakukan3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait

praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain

Information includes the following items:1. Policy2. Activities3. The financial impact of the activities related

employment practices, health and safety, such as gender equality and employment, infrastructure and safety, employee turnover rates, the level of occupational accidents, and others

138, 151133Tidak ada

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

17. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan

Description of Corporate Social Responsibility related to social and community development

Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan 2. Kegiatan yang dilakukan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait

pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar Perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain

Information includes the following items:1. Policy2. Activities3. The financial impact of the activities related

to social and community development, such as the use of local labor, community development around the Company, improvement of social infrastructure, other donations, and others

151130-136Tidak ada

18. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen

Description of Corporate Social Responsibility associated with the responsibility to consumers

Mencakup antara lain: 1. Kebijakan 2. Kegiatan yang dilakukan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait

tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain

Information includes the following items:1. Policy2. Activities3. The financial impact of the activities

responsibilities related products, such as health and safety of consumers, product information, facilities, number and countermeasures on consumer complaints, and others

Tidak relevanTidak relevanTidak relevan

19. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan

Significant cases involving the Company, subsidiaries, or incumbent members of the Board of Commissioners and Board of Directors who served during the period of the annual report

Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi Perusahaan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada

entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan

Information includes the following items:1. Subject of cases/claims2. Settlement status of cases/claims3. Effect on the Company4. Administrative penalties imposed on entities,

members of the Board of Directors and Board of Commissioners, by the relevant authorities (capital markets, banking and others) in the last financial year (are statements that are not subject to administrative sanctions)

Note: in the absence of litigation, it should be stated

155155Tidak adaTidak ada

270 271PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

20. Akses informasi dan data Perusahaan

Access information and Company data

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data Perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya

Description of the availability of access to information and corporate data to the public, for example through the website (in Indonesian and English), media, mailing lists, newsletters, meetings with analysts, etc

156

21. Bahasan mengenai Kode Etik

Discussion on the Code of Conduct

Memuat uraian antara lain: 1. Isi Kode Etik 2. Pengungkapan bahwa Kode Etik berlaku bagi

seluruh level organisasi 3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya Perusahaan

yang dimiliki Perusahaan

Information includes the following items:1. Content of the Code of Conduct2. Disclosure that the Code of Conduct is

applicable to all levels of the organization3. Efforts in the implementation and

enforcement4. Statement on the Company’s corporate

culture

154154

154138-152

22. Pengungkapan mengenai whistleblowing system

Disclosures regarding whistleblowing system

Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan4. Pihak yang mengelola pengaduan5. Hasil dari penanganan pengaduan

Description of the whistleblowing system mechanisms:1. Method of reporting2. Protection for the whistleblower3. Handling of reports4. Party that handles the reports5. Outcome of the reports

154155155154-155155

VII. INFORMASI KEUANGAN / FINANCIAL INFORMATION

1. Surat pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan

The Board of Directors and/or the Board of Commissioners statements regarding financial report responsibility

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan

In accordance with relevant regualtions regarding financial report responsibility

FS 88

2. Opini auditor independen atas laporan keuangan

Independent auditor’s opinion on financial report

FS 1-2

3. Deskripsi auditor independen di dalam opini

Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. Nomor ijin Akuntan Publik

FS 1-2

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

The description of the independent auditor in the opinion

Description consists of:1. Name & signatures2. Date of audit report3. Public Accountant license number

4. Laporan keuangan yang lengkap

Full financial statements

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode

komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)

Includes all elements of the financial statements:1. Balance sheet2. Comprehensive income statement3. Report on changes in equity4. Cash flow statement5. Notes to the financial statement6. Financial position at the beginning of

the comparative periods presented if the entity implemented an accounting policy retrospectively or restated an account in the financial statement, or if the entity reclassified financial statement accounts (if relevant)

FS 1-88

5. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya

Disclosure in notes to the financial statement when the entity applies an accounting policy retrospectively or restates an account in the financial statement or reclassifies an account in the financial statement

Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK

State whether or not there is disclosure according to PSAK

FS 87-88

6. Perbandingan tingkat profitabilitas

Profitability comparison

Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya

Comparison of profit (loss) in the current and previous years

FS 5

7. Laporan arus kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas:

operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung untuk

melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan

kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan

FS 7 dan 87

272 273PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014

ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

Cash flow statement Should fulfill the following provisions:1. Classification of activities into three

categories: operating, investing and financing2. Use of a direct method to report cash flow

from operating activities3. Separate presentation of cash income and/

or expenditure in the current year from operating, investing and financing activities

4. Disclosure of non-cash activities must be disclosed in the notes of the financial statements

8. Ikhtisar kebijakan akuntansi

The summary of accounting policy

Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan

keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset tetap 5. Instrumen keuangan

Includes at least the following:1. Statement of compliance with Financial

Accounting Standards2. Basis of measurement and presentation of the

financial statement3. Recognition of income and expense4. Fixed assets5. Financial instruments

FS 18-33

9. Pengungkapan transaksi pihak berelasi

Disclosure of related party transactions

Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan

dengan pihak berelasi 2. Nilai transaksi beserta persentasenya

terhadap total pendapatan dan beban terkait, dan

3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas

Items that must be disclosed:1. Name(s) of related parties, and nature of

relationship with the related parties2. The value of transactions and percentage of

total related income and expense3. Account balance and percentage of total

assets or liabilities

FS 65-70

10. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan

Disclosures related to taxation

Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban

pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban

(penghasilan) pajak dan laba akuntansi 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil

rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan

4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan

5. Pengungkapan ada atau tidaknya sengketa pajak

Items that must be disclosed:1. Reconciliation between fiscal and current tax

assessment

FS 56-61

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

2. Explanation of the relationship between tax expense (income) and accounting profit

3. Statement that the reconciled taxable profit is the basis for the annual corporate income tax return

4. Breakdown of deferred tax assets and liabilities recognized in the balance sheet for each period presented, and total deferred tax expense (income) recognized in the income statement if such amount is not shown in the total deferred tax assets or liabilities recognized in the financial statements

5. Disclosure of whether or not there are tax disputes

11. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap

Disclosure of Fixed Assets

Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang

dipilih antara model revaluasi dan model biaya

3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya)

4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi

Items that must be disclosed:1. Depreciation method used2. Explanation of whether revaluation model or

cost model have been adopted as accounting policy

3. Method and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosing the fair value of fixed assets (cost model)

4. Reconciliation of recorded gross amount and cumulative depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing addition, reduction and reclassification

FS 26FS 26

FS 42-43

FS 42-43

12. Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja

Accounting policy related to employee benefits

Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada

karyawan2. Deskripsi umum mengenai jenis program

imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh Perusahaan

3. Kebijakan akuntansi Perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial

4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk curtailment dan penyelesaian

Items that must be disclosed:1. Types of employee benefits provided to

employees2. General description of the types of post-

employment benefit programs organized by the Company

3. The Company’s accounting policy to recognize actuarial gains and losses, and

4. Recognition of the advantages and disadvantages for curtailment and settlement

FS 31

274PT PETROSEA Tbk.LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

KRITERIA / CRITERIA PENJELASAN / DESCRIPTION HALAMAN / PAGE

13. Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan

Disclosure related to the financial instrument

Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi

untuk setiap kelompok instrumen keuangan2. Klasifikasi instrumen keuangan 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen

keuangan4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko5. Penjelasan risiko yang terkait dengan

instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas

6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif

Items that must be disclosed:1. Requirements, conditions and policies for

each group of financial instruments2. Classification of financial instruments3. Fair value of each group of financial

instruments4. Purpose and policy on financial risk

management5. Explanation of the risks related to the financial

instruments: market risk, credit risk and liquidity risk

6. Analysis of the risks associated with financial instruments quantitatively

FS 22-25, 79-86

14. Penerbitan laporan keuangan

Publication of the financial statements

Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk

terbit 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi

laporan keuangan

Items to be disclosed include:1. Date of authorization for the publication of

the financial statements2. Party responsible for authorizing the financial

statements

FS 88