kejujuran - temposcangroup.com · di dalam grup tempo setiap orang ... terdiri dari 54 kantor...

156

Upload: nguyenhanh

Post on 14-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Achievement of Tempo Scan’s existence for six decades up to this day, lies on its persistence to faithfully based on five core values that guide the foundation of morality and ethics, ie:

Pijakan utama kesuksesan adalah kejujuran. Sebuah integritas disertai

sikap yang jujur menghasilkan karakter yang berkualitas.

Kejujuran

Grup Tempo memberikan peluang dan kesempatan yang adil dan setara

kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang, tanpa membedakan pria atau wanita, suku bangsa dan agama.

Kesetaraan

Di dalam Grup Tempo setiap orang bertanggung jawab atas ucapan

dan perbuatan, bertanggung jawab atas kualitas produk yang terjaga

mutunya, turut bertanggung jawab atas pembangunan dan

pengembangan masa depan yang lebih baik.

Tanggung Jawab

Mewujudkan impian bersama dalam Visi dan Misi Grup Tempo

dibutuhkan tekad yang kuat dan kerja keras dari semua orang yang ada di

dalamnya. Kunci kesuksesan adalah pada persiapan yang baik, kerja keras

dan pantang menyerah.

Kerja Keras

Sebagai bangsa Indonesia, Grup Tempo memiliki rasa kepedulian dan

tanggung jawab sosial untuk menolong sesama yang membutuhkan bantuan

karena penyakit, akibat bencana alam atau kemalangan dalam hidupnya,

selain itu juga menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga yang

terjangkau sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.

Bermanfaat

The main foothold of success is honesty. An integrity along with honest attitude deliver a quality character.

Honesty

Tempo Group provides fair and equal opportunities to all people to grow and develop, without distinction as to male or female, ethnicity and religion.

Equality

Every person in the Tempo Group is responsible for anything spoken and done, is responsible for the preservation of the quality of the product, and is responsible for the establishment and development of a better future.

Responsibility

To realize its dream which rests on the vision and mission of Tempo Group required a strong determination and hard work of all the people in it. The keys to success are good preparation, hard work and never give up.

Perseverance

As a nation of Indonesia, Tempo Group has a sense of social responsibility and caring to help others who need it due to illness, natural disaster or misfortune in his life, while also providing qualified products at affordable prices which will benefit the people.

Usefulness

Pencapaian eksistensi Tempo Scan selama enam dasawarsa hingga kini, tidak terlepas dari keteguhannya bertumpu pada lima nilai inti yang menjadi pedoman dasar moralitas dan etika, yaitu:

Nilai-Nilai Inti Grup TempoTempo Group Core Values

1

Tempo yang Tumbuh & BerkembangThe Growing “T”

2

Misi PT Tempo Scan Pacific TbkPT Tempo Scan Pacific Tbk Mission Statement

3

Lhokseumawe

Meulaboh

Langsa

Sidikalang

Tebing Tinggi

Kisaran

Sibolga

Padang Sidempuan

Dumai

Duri

Baganbatu

Bagan Siapiapi

MedanBanda AcehPakanbaru

Batam

PadangPalembang

Bangka

Jambi

Teluk Betung

Solok

Lubuk Sikaping

Bukit Tinggi

BandungCirebonSemarangSoloYogyakartaTegal

Purwokerto

Surabaya

Jember

Malang

Kediri

Subang/Purwakarta

Tasik

Cianjur

Indramayu

Kudus

Pati

Magelang

Babat

Madiun

Mojokerto

Tulung Agung

Situbondo

Probolinggo

Pamekasan

Pandeglang

Rangkas Bitung

Garut

Ciamis

Sukamandi

Kuningan

Banjar

Pekalongan

Jepara

Rembang

Cepu

Cilacap

Kebumen

Sragen

Madura

Gresik

Nganjuk

Ciawi

Ponorogo

Blitar

Trenggalek

Banyuwangi

Kota-Kota Lainnya di Jawa Rest of Java

Sumatera Sumatera

Jaringan Usaha Tempo Scan

Tempo Scan’s Business Network

Jabodetabek & Sekitarnya Jabodetabek & Surrounding Areas

JakartaBogorTangerang

BekasiCikampekKarawang

Serang

Sukabumi

4

Tempo Scan's Business Network cover 173 locations that

consist of 54 branches and 119 sales points which spread

over 135 cities all over Indonesia.

Jaringan Usaha Tempo Scan mencakup 173 lokasi yang

terdiri dari 54 kantor cabang dan 119 sales point yang

tersebar di 135 kota di seluruh Indonesia.

Bengkalis

Selat Panjang

Tanjung Pinang

Tanjung batu

Muaro Bungo

Kuala Tungkal

Bengkulu

Lubuk Linggau

Muara Enim

Prabumulih

Kotabumi

Kalianda

Pringsewu

Metro

Pematang Siantar

Gunung Sitoli

Brastagi

Toba

Musi

Kayu Agung

Belitang

Lubuk Pakam/ Simalungun

Indonesia Timur East IndonesiaPontianakBanjarmasinSamarindaBalikpapanManadoMakassar

Palu

Denpasar

Mataram

Kupang

Ambon

Jayapura

Singkawang

Ketapang

Putusibau

Tanah Grogot

Pangkalan Bun

Palangkaraya

Bontang

Sangata

Gorontalo

Kotamobagu

Poso

Ampana

Kendari

Pare - Pare

Negara

Singaraja

Klungkung

Flores

Sumba

Atambua

Sumbawa

Bima

5

Profil Perusahaan

Company Profile

PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas anaknya (“Perseroan”)

merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional

Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan

produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk

dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991

dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970

memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam

skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan

melalui entitas anaknya memproduksi produk kosmetika

dan produk konsumen sejak tahun 1977.

Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan Publik dan

mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar

saham di Bursa Efek Indonesia/BEI (dahulu Bursa Efek

Jakarta/ BEJ).

Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat

menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai

nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000

menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).

Selanjutnya pada tahun 1998, BEI telah menyetujui

pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar

saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas

yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan

seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.

Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi

4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai

nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500

menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham).

PT Tempo Scan Pacific Tbk and its subsidiaries (the

“Company”) is part of Tempo Group – a national private

business group – that started the trading business of

pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan

Pacific Tbk established through the restructuring

process in 1991 and originally named PT Scanchemie

which in 1970 started its large-scale commercial

production of pharmaceutical products. Over time,

the Company through its subsidiaries manufactures

cosmetics and consumer products since 1977.

In 1994 the Company became public company and

listed 75,000,000 shares on the Indonesia Stock

Exchange/ IDX (previously known as Jakarta Stock

Exchange/JSX).

In 1995 the number of shares has increased to

150,000,000 shares with a change of nominal value

of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock

split).

Subsequently in 1998, IDX has approved the listing of

300,000,000 shares of the Company which coming from

the First Limited Public Offering, bringing the total

number of listed shares of the Company to a total of

450,000,000 shares.

In 2006 the number of listed shares increased to

4,500,000,000 shares with a change of nominal value of

shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split).

6

KejujuranHonesty

Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun

2013 adalah sekitar Rp 15 triliun.

Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi

Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan

Divisi Distribusi serta satu divisi Penunjang.

The market capitalization of Tempo Scan as of the end

of 2013 was around Rp 15 trillion.

The Company has three Core Business Divisions,

namely Pharmaceutical Division, Consumer Products

and Cosmetics Division and Distribution Division as

well as a Supporting Division.

The three Company’s core business divisions are

supported by the following facilities:

I. Pharmaceutical Division consists of five companies,

namely:

1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing

plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta,

West Java. This manufacturing plant is a production

facility for tablet/caplet, effervescent powders, liquid/

syrup, cream & ointment and capsules dosage forms.

PT Tempo Scan Pacific Tbk also has the marketing

of pharmaceutical products division based in the

Company’s headquarters on Tempo Scan Tower, Jl. HR.

Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.

2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing

plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java.

This manufacturing plant is a production facility for

tablet, liquid/syrup and cream & gel dosage forms.

3. PT Tempo Natural Products operates a manufacturing

plant on an 11,850 m2 area, in East Jakarta Industrial

Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Jakarta, West

Java. This manufacturing plant is a production facility

for herbal liquid dosage forms.

4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of

prescription drugs and hospitals products. The

company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.

HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.

5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing

plant for soft drinks and health drinks for

carbonated and non-carbonated liquid dosage forms

Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut didukung oleh

fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

I. Divisi Farmasi terdiri dari lima perusahaan yaitu:

1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak

di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G

dan 1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik

ini adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan

tablet/kaplet, serbuk effervescent, liquid/syrup, cream &

ointment dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga

memiliki bagian pemasaran produk divisi farmasi

yang berkantor di kantor pusat Perseroan yang

berkedudukan di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna

Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.

2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik yang

berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak di Kawasan

East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang,

Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas produksi

untuk bentuk sediaan tablet, liquid/syrup dan cream & gel.

3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik

yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak di

Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP

Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas

produksi untuk bentuk sediaan herbal liquid.

4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan

pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit.

Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl.

HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik minuman

ringan dan minuman kesehatan untuk bentuk sediaan

liquid berkarbonasi dan tidak berkarbonasi dalam kemasan

8

botol dan kaleng, yang berdiri di atas lahan seluas 44,000

m2, beralamat di Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.

II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari

delapan perusahaan yaitu:

1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun

yang berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di

Jl. Pulo Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta

Timur.

2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk

konsumen dan kosmetika yang berdiri di atas lahan

seluas 36.545 m2, terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28,

Bekasi, Jawa Barat.

3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk

konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang

berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl. Gresik

No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.

4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan

plastik, yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1,

Cengkareng, Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan

seluas 44.305 m2 dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-

3-5, Surabaya, Jawa Timur yang berdiri di atas lahan

seluas 480 m2.¬

5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen &

kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang

berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said

Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan

produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan

produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan

mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di

Sino Thai Tower Lt. 24, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok

Metropolis, Thailand 10110.

in bottles and cans on a 44,000 m2 area, on Jl. Daan

Mogot Km. 19, Tangerang.

II. Consumer Products and Cosmetics Division consists

of eight companies, namely:

1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing

plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav.

IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta.

2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant

for consumer products and cosmetics on a 36,545 m2

area, on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.

3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing

plant for consumer products and household

products on a 9,255 m2 area, on Jl. Gresik 1-3-5,

Surabaya, East Java.

4. PT Pritho operates two manufacturing plants for

plastic packaging materials, the first one is on Jl.

Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a

44,304 m2 area and the second one on Jl. Gresik 1-3-5,

Surabaya, East Java on a 480 m2 area.

5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer

products, cosmetics and household products. The

company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR.

Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.

6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and

distribution of cosmetic products. The company

headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna

Said Kav. 3-4, South Jakarta.

7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution

of cosmetic products. The company headquartered

on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,

South Jakarta.

8. International Beauty Products Ltd conducts

marketing and distribution of cosmetic products.

The company headquartered on Sino Thai Tower

24th floor, 32/54 Sukhumvit 50421, Bangkok

Metropolis, Thailand 10110.

9

III. Divisi Distribusi terdiri dari delapan perusahaan yaitu:

1. PT Perusahaan Dagang Tempo

2. PT Supra Usadhatama

3. PT Tempo Logistics

Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo

Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta

Selatan, yang mengoperasikan gudang di setiap cabang

dan titik penjualan yang tersebar di ibukota propinsi

dan kota kabupaten di seluruh Indonesia.

4. PT Global Eramas, berkantor di Tempo Pavilion 2, Jl. HR.

Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan dan bergerak di

bidang perdagangan termasuk penjualan obat – obatan

dan produk lainnya ke konsumen.

5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di

Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk

distribusi dan pemasaran di negara Filipina.

6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD, berkedudukan

di Kuala Lumpur, Malaysia sebagai unit usaha Perseroan

untuk distribusi dan pemasaran di negara Malaysia.

7. PT Tri Nagaharda Satria, perusahaan distribusi minuman

ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau

konsumen di daerah Jabodetabek dan sekitarnya.

Perusahaan ini terletak di Jl. Daan Mogot Km. 19,

Tangerang.

8. PT Kendaga Isi Mulia, perusahaan distribusi minuman

ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau

konsumen di daerah Jawa Timur dan Bali. Perusahaan

ini terletak di Jl. Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.

Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang untuk

menciptakan sinergi internal dan menghindari duplikasi

pada alokasi investasi dan sumber daya manusia. Divisi

ini terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di

Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta

Selatan, yaitu:

1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan

pengembangan produk (R&D).

III. Distribution Division consists of eight companies,

namely:

1. PT Perusahaan Dagang Tempo

2. PT Supra Usadhatama

3. PT Tempo Logistics

The three companies above headquartered on

Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,

South Jakarta, operates warehouses and sales points

which spread across provincial capitals and regency

cities throughout Indonesia.

4. PT Global Eramas headquartered on Tempo Pavilion

2, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, South Jakarta. This

company engages in trading business, including

selling drugs and other products to consumers

5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered in

Manila, Philippines as the Company’s business unit

for distribution and marketing in the Philippines.

6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD

headquartered in Kuala Lumpur Malaysia as the

Company’s business unit for distribution and

marketing in Malaysia.

7. PT Tri Nagaharda Satria is a distribution company for

soft drinks and health drinks that reach consumers in

Greater Jakarta and surrounding areas. This company

is on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.

8. PT Kendaga Isi Mulia ia a distribution company for

soft drinks and health drinks that reach consumers

in East Java and Bali areas. This company is on Jl.

Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.

The Company also has a Supporting Division to create

internal synergies and avoid duplications on allocation of

investments and human resources. This division consists

of five companies headquartered on Tempo Scan Tower,

Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely:

1. PT Tempo Research provides product research and

development (R&D) services.

10

2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi

informasi dan komunikasi.

3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan

dan pemasangan iklan serta mengadakan market

research.

4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa pengendalian

pembelian/pengadaan (centralized procurement).

5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan

pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung

kegiatan usaha Perseroan.

2. PT Tempo Data System provides information and

communication technology services.

3. PT Tempo Promosi provides advertisement

production and placement services as well as market

research services.

4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/

procurement control service (centralize procurement)

5. PT Tempo Land provides construction and property

management services as well as business space to

support Company’s business activities.

Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:

1. Top Brand Award

Hemaviton berhasil meraih penghargaan selama 12

tahun berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2013 untuk

kategori multivitamin. Hemaviton Energy Drink untuk

kategori minuman energi cair selama 6 tahun berturut-

turut dari tahun 2008 sampai 2013. Hemaviton Jreng

untuk kategori minuman energy serbuk / powder dalam

sachet selama 5 tahun berturut – turut dari tahun 2009

sampai 2013. Bodrex untuk kategori analgesic selama 7

tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai 2013. Neo

hormoviton meraih penghargaan ini 4 tahun berturut

– turut dari tahun 2010 sampai 2013 untuk kategori

vitality Enhancer For Men. NEO rheumacyl menerima

penghargaan di tahun 2010 sampai 2013 pada kategori

obat pegal linu. Revlon meraih penghargaan Top Brand

Award untuk kategori lipstik selama 6 tahun berturut-

turut pada tahun 2007 sampai 2012 dan mascara selama

2 tahun berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.

Marina meraih penghargaan selama 12 tahun berturut-

turut dari tahun 2002 sampai 2013 untuk kategori hand

& body lotion. Top Brand Award diselenggarakan oleh

Frontier Consulting dan Majalah Marketing.

2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)

Hemaviton dalam kategori multivitamin meraih

penghargaan dari tahun 2003 sampai 2006, 2008, 2011 dan

2012. Bodrex untuk kategori analgesic meraih penghargaan

Awards achieved by the Company:

1. Top Brand Award

Hemaviton achieved the Top Brand Award for

the category of multivitamins for 12 consecutive

years from 2002 to 2013. Hemaviton Energy

Drink for the category of liquid Energy Drinks

for 6 consecutive years from 2008 to 2013.

Hemaviton Jreng for powder Energy Drink

category for 5 consecutive years from 2009 to

2013. Bodrex for the category of analgesics for

7 consecutive years from 2007 to 2013. Neo

hormoviton achieved this award for Male

Vitality Enhancer category for 4 consecutive

years from 2010 to 2013. NEO rheumacyl

achieved this award from 2010 to 2013 for the

category of muscle painkiller. Revlon achieved

the Top Brand Award for the category of

lipsticks for 6 consecutive years in 2007 to 2012

and mascara for 2 consecutive years in 2012 and

2013. Marina achieved awards for 12 consecutive

years from 2002 to 2013 for the category of hand

& body lotions. Top Brand Award is organized

by Frontier Consulting and Marketing Magazine.

2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)

Hemaviton achieved awards for the category of

multivitamins from 2003 to 2006, 2008, 2011 and

2012. Bodrex achieved awards for the category of

11

pada tahun 2009 sampai 2011 dan 2013. Revlon untuk

kategori lipstik pada tahun 2008. Marina untuk kategori

Hand & Body Lotion tahun 2011. IBBA diselenggarakan oleh

Majalah SWA dan MARS Marketing Research.

3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

Hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

multivitamin sebanyak 9 kali berturut – turut dari tahun

2001 sampai 2008 dan 2010. Bodrex meraih penghargaan

dalam kategori analgesic sebanyak 6 kali pada tahun

2003, 2004, 2008, 2011,2012 dan 2013. Revlon meraih

penghargaan untuk kategori lipstik selama 13 kali yaitu

pada tahun 1999, 2000, 2002, 2003 dan 2005 sampai 2013.

Marina meraih penghargaan untuk kategori Hand & Body

Lotion dan Bedak Muka tahun 2011. ICSA diselenggarakan

oleh Frontier Consulting dan Majalah SWA.

4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)

Bodrex meraih penghargaan untuk kategori obat

sakit kepala dan NEO rheumacyl untuk kategori Anti

rheuma sebanyak 5 tahun berturut – turut pada tahun

2009 sampai 2013. Hemaviton Energy Drink untuk

kategori minuman energi cair pada tahun 2009 dan 2010,

Hemaviton multivitamin untuk kategori multivitamin

pada tahun 2013. NEO rheumacyl menerima

penghargaan di tahun 2009 sampai tahun 2013 pada

kategori obat pegal linu.WOM diselenggarakan oleh

Majalah SWA dan Onbee Marketing Research.

5. Top 250 Indonesia Original Brands

Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic

sebanyak 5 tahun berturut-turut pada tahun 2009

sampai 2013. Hemaviton meraih penghargaan untuk

kategori multivitamin pada tahun 2010 dan 2013.

Marina meraih penghargaan ini untuk kategori Body

Cologne di tahun 2013 yang diselenggarakan oleh

majalah SWA.

6. Superbrands

Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic

sebanyak 4 tahun berturut – turut pada tahun 2010

sampai 2013. Hemaviton untuk kategori Multivitamin

analgesics in 2009 to 2011 and 2013. Revlon for the

category of lipsticks in 2008. Marina for Hand &

Body Lotion category in 2011. IBBA is organized by

SWA Magazine and MARS Marketing Research.

3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

Hemaviton achieved awards for the category of

multivitamins for 9 years from 2001 to 2008 and

2010. Bodrex achieved awards for the category of

analgesics for 6 years in 2003, 2004, 2008, 2011, 2012

and 2013. Revlon was top recipient of the award for

the category of lipsticks for 13 years, in 1999, 2000,

2002, 2003 and 2005 to 2013. Marina achieved for

Hand & Body Lotion and Face Powder categories in

2011. ICSA is organized by Frontier Consulting and

SWA Magazine.

4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)

Bodrex achieved awards for the category of

headache medications and NEO rheumacyl for

the category of antirheuma for 5 consecutive

years. in 2009 to 2013. Hemaviton Energy Drink

for liquid Energy Drinks category in 2009 and

2010 and Hemaviton for multivitamin category in

2013. NEO rheumacyl achieved this award from

2009 to 2013 in muscle pain medication category.

WOM is organized by SWA Magazine and Onbee

Marketing Research.

5. Top 250 Indonesia Original Brands

Bodrex achieved awards for the category of

analgesics for 5 consecutive years from 2009

to 2013. Hemaviton achieved the award for

multivitamin category in 2010 and 2013. Marina

achieved this award for the category of Body

Cologne in 2013 that was organized by SWA

magazine.

6. Superbrands

Bodrex achieved awards for the category of

analgesics for 4 consecutive years from 2010 to

2013. Hemaviton for multivitamin category for 4

12

meraih penghargaan berturut – turut selama 4

tahun dari tahun 2010 sampai 2013. Superbrands

diselenggarakan oleh PT. Phoenix Communication.

7. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand

Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic

pada tahun 2010, Hemaviton meraih penghargaan

pada tahun 2011 untuk kategori Multivitamin yang

diselenggarakan oleh Mark Plus Insight dan Marketeers.

8. Indonesia’s most Favorite Women Brand

Hemaviton meraih penghargaan untuk kategori

Multivitamin pada tahun 2010. Bodrex meraih

penghargaan untuk kategori analgesic sebanyak 2 tahun

berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.

9. Matahari Dept. Store Supplier Award

PT Eres Revco meraih penghargaan sebagai Best Supplier

untuk kategori Cosmetic Consignment Division di tahun

2010 sampai 2012.

10. herworld Beauty Awards

Revlon meraih penghargaan sebagai Best Foundation

untuk produk PhotoReady Makeup tahun 2013. Ultima II

masuk dalam nominasi lima besar merek sebagai Best

Whitening/Brightening Foundation tahun 2011; La Mer

meraih penghargaan sebagai Best Hydrating Moisturizer

tahun 2010. MAC meraih penghargaan sebagai Best Make

Up, Best Lip Gloss tahun 2010, Best Blush On tahun 2012-

2013 dan Best Matte Lipstick pada tahun 2010 dan 2012 dan

Best Eye Shadow Palette, Best Concealer dan Best Compact

Foundation in 2011. Bobbi Brown sebagai Best Eye Liner

tahun 2012 dan Best creamy lipstick pada tahun 2013. Estee

Lauder sebagai Best Pore Minimizer tahun 2011-2012 dan

Best Night Time Repair / Renewal pada tahun 2013. Clinique

untuk kategori Urban Sun Screen tahun 2012.

11. Harpers Bazaar Beauty Awards

MAC meraih penghargaan sebagai Best Foundation/2

Way Cake tahun 2010-2012 dan Best Eye Brow, Best Loose/

Compact Powder tahun 2011, Best Blusher 2012-2013

dan Best Lipsticks tahun 2011-2012, Granted by Judge

consecutive years from 2010 to 2013. Superbrand

was organized by PT. Phoenix Communication.

7. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand

Bodrex achieved this award for analgesic category

in 2010. Hemaviton received this award for

multivitamin category in 2011 was organized by

Markrplus and Marketeers.

8. Indonesia’s most favorite Women Brand

Hemaviton achieved this award for the category of

multivitamin in 2010. Bodrex achieved awards for

the category of analgesics for 2 consecutive years in

2012 and 2013.

9. Matahari Dept. Store Supplier Award

PT Eres Revco achieved this award as Best Supplier

for the category of Cosmetic Consignment Division

in 2010 to 2012.

10. herworld Beauty Awards

Revlon achieved this award as the Best

Foundation/ for product PhotoReady Makeup in

2013. Ultima II was a nominee for top five brand

as the Best Whitening/Brightening Foundation

in 2011. La Mer achieved this award as the Best

Hydrating Moisturizer in 2010. MAC achieved

this award as the Best Make Up, the Best Lip

Gloss in 2010, Best Blush On in 2012-2013 and the

Best Matte Lipstick in 2010 and 2012 and Best Eye

Shadow Palette, Best Concealer and Best Compact

Foundation in 2011. Bobbi Brown as Best Eye

Liner in 2012 and Best creamy lipstick in 2013.

Estee Lauder as Best Pore Minimizer in 2011-2012.

And Best Night Time Repair/Renewal in 2013.

Clinique for Urban Sun Screen category in 2012.

11. Harpers Bazaar Beauty Awards

MAC achieved this award as the Best Foundation/2

Way Cake in 2010-2012 and Best Eye Brow, Best

Loose/Compact Powder in 2011, Best Blusher in

2012-2013 and Best Lipsticks in 2011-2012, Granted

13

Panels untuk kategori Eyeshadow tahun 2013. Revlon

meraih penghargaan sebagai Best of the Best Ready

Choice pada tahun 2012 untuk Eyeliner dan Ultima II

meraih penghargaan sebagai Best of The Best Reader’s

Choice pada tahun 2012 untuk Translucent Loose Powder

dengan Moisturizer dan Ultima II Clear White Supreme

Protective Day Lotion SPF30 PA+++ menjadi salah satu

dari 5 terbaik Whitening Skin Care Product. Bobbi Brown

sebagai Best of the Best Eye Liner tahun 2011 dan 2013,

Best Eye Shadow tahun 2012 dan Best of the best readers

choice loose/compact powder untuk kategori Long Wear gel

eyeliner dan Sheer finish loose powder pada tahun 2013.

Estee Lauder meraih penghargaan sebagai The Best

Night Treatment dan Granted by Judge Panels pada tahun

2013 dan 2014, dan Best of The Best Reader’s Choice untuk

kategori Lipstick pada tahun 2014.

12. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)

PT Tempo meraih penghargaan IMAC sebagai “The Best in

Building and Managing Corporate Image” selama 6 tahun

berturut-turut sejak tahun 2006 hingga 2011 dalam kategori

Distributor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), yang

diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group bersama

dengan Bloomberg Business Week Indonesia.

13. Top Brand For Kids

Bodrexin meraih penghargaan untuk kategori

Children’s Analgesic pada tahun 2004. Vidoran Smart

meraih penghargaan untuk kategori vitamin nutrisi otak

(cerebral vitamin) 3 tahun berturut – turut 2011, 2012 dan

2014. My Baby tahun 2012 untuk kategori minyak telon

yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan

Majalah Marketing.

14. Indonesia Perceive Herbal Medicine

Hemaviton meraih penghargaan ini untuk kategori

Multivitamin untuk remaja dan dewasa pada tahun 2008

yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Brandmaker.

15. Satria Brand Award

Hemaviton Energy Drink meraih penghargaan ini

pada tahun 2011 sampai 2013 untuk kategori minuman

by Judge Panels for the category Eyeshadow tahun

2013. Revlon achieved this award as Best of the

Best Ready Choice of Eyeliner in 2012 and Ultima

II as Best of The Best Reader’s Choice in 2012 for

Translucent Loose Powder with Moisturizer and

Clear White Supreme Protective Day Lotion SPF30

PA+++ became one of the Best 5 for Whitening Skin

Care Products. Bobbi Brown as Best of the Best

Eye Liner in 2011 and 2013, Best Eye Shadow in

2012 and the Best of the best readers choice loose/

compact powder for the category of Long Wear

gel eyeliner dan Sheer finish loose powder in 2013.

Estee Lauder achieved awards as The Best Night

Treatment dan Granted by Judge in 2013 and 2014,

and The Best Reader’s Choice for the category of

Lipstick in 2014.

12. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)

PT Tempo achieved the IMAC award for “The

Best in Building and Managing Corporate Image”

for 6 consecutive years from 2006 to 2011 in the

category of FMCG (Fast Moving Consumer Goods)

Distributor, held by Frontier Consulting Group

together with Bloomberg Business Week Indonesia.

13. Top Brand For Kids

Bodrexin Achieved the award for Kids Analgesic in

2004. Vidoran Smart achieved award for the category

of kid brain nutrition vitamine for 3 consecutive years

in in 2011, 2012 dan 2014. My Baby in 2012 for telon

oil category. Top brand was organized by Frontier

Consulting & Marketing Magazine

14. Indonesia Perceive Herbal Medicine

Hemaviton received this award for the category

of teenager and adult multivitamin in 2008,

that was organized by Swa Magazine and

Brandmaker.

15. Satria Brand Award

Hemaviton Energy Drink Achieved this Award

in 2011 to 2013 for the category of liquid Energy

14

penambah tenaga. Bodrex meraih penghargaan untuk

kategori analgesic sebanyak 3 tahun berturut-turut pada

tahun 2011 sampai 2013. Oskadon meraih penghargaan

ini pada tahun 2011 untuk kategori Obat Sakit Kepala.

Hemaviton meraih penghargaan pada tahun 2011 sebagai

kategori Multivitamin. Marina meraih penghargaan

ini 2 tahun berturut-turut untuk kategori Hand & Body

Lotion pada tahun 2012 dan 2013. Satria Brand Award

diselenggarakan oleh Suara Merdeka dan People Facts.

16. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)

Bodrex meraih menghargaan pada tahun 2011 untuk

kategori sakit kepala, Hemaviton untuk kategori

multivitamin pada tahun 2013 dan Revlon juga meraih

penghargaan ini pada tahun 2011-2012 untuk kategori

lipstick yang dipilih oleh wanita Indonesia yang

diselenggarakan oleh Majalah Kartini

17. Cosmopolitan

(LIQ revision) Revlon meraih penghargaan sebagai Best

Choice Readers untuk kategori produk Lip-Superlustrous

Lipstick, Eye-Colorstay Eyeliner dan Face-Colorstay Mineral

Foundation pada tahun 2012. Di tahun 2013 untuk

produk Lip-ColorBurst Lipstick dan ColorBurst Lip Gloss,

Eye-ColorStay 16 Hour Eye Shadow, ColorStay Creme

Gel Eyeliner, Photo Ready 3D Volume Mascara, Eyebow

Pencil, Face-Photo Ready Makeup, ColorStay Aqua Mineral

Foundation dan Nail-Top Speed Nail Enamel. Revlon

meraih penghargaan sebagai Best Choice Readers

untuk kategori produk PhotoReady Makeup, ColorStay

Aqua Mineral Foundation, ColorStay 16 Hour Eye Shadow,

ColorStay Creme Gel Eyeliner, Eyebrow Pencil, PhotoReady

3D Volume Mascara, ColorBurst Lipstick, ColorBurst Lipgloss,

Top Speed Nail Enamel pada tahun 2013. MAC meraih

penghargaan lima terbaik untuk flawless foundation,

superb finish powder, premium concealer, alluring eye shadow,

precise liner, richest lipgloss, defined eyebrow, look at me

mascara, blushing blush, festive nail polish dan high pigment

lipstick di 2011 dan meraih penghargaan Most Attention

Grabbing Lipgloss di 2012. Bobbi Brown sebagai Lima

Terbaik Premium Concealer tahun 2011. La Mer sebagai

Drink. Bodrex achieved awards for the category

of analgesics for 3 consecutive years from 2011 to

2013. Oskadon also Achieved this Award for the

Analgesic Catagory in 2011. Hemaviton Achieved

the Award for Multivitamin Category in 2011.

Marina achieved this award for 2 consecutive years

from 2012 to 2013 for the category of hand & body

lotions. Satria Brand Award was organized by

Suara Merdeka and People facts.

16. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)

Bodrex manage to achieve as headache medicine,

Hemaviton untuk kategori multivitamin pada tahun

2013 and Revlon achieved for lipstick category

in 2011 to 2012 as Indonesian women first choice,

organized by Kartini Magazine.

17. Cosmopolitan

(LIQ revision) Revlon achieved award for Best

Choice Readers for the category product Lip-

Superlustrous Lipstick, Eye-Colorstay Eyeliner dan

Face-Colorstay Mineral Foundation in 2012. In 2013

for product Lip-ColorBurst Lipstick and ColorBurst

Lip Gloss, Eye-ColorStay 16 Hour Eye Shadow,

ColorStay Creme Gel Eyeliner, photo Ready 3D

Volume Mascara, Eyebow Pencil, Face-Photo Ready

Makeup, ColorStay Aqua Mineral Foundation and

Nail-Top Speed Nail Enamel. Revlon achieved

as Best Choice Readers for PhotoReady Makeup,

ColorStay Aqua Mineral Foundation, ColorStay 16

Hour Eye Shadow, ColorStay Creme Gel Eyeliner,

Eyebrow Pencil, PhotoReady 3D Volume Mascara,

ColorBurst Lipstick, ColorBurst Lipgloss, Top

Speed Nail in 2013. MAC achieved Best Five award

for flawless foundation, superb finish powder,

premium concealer, alluring eye shadow, precise

liner, richest lipgloss, defined eyebrow, look at me

mascara, blushing blush, festive nail polish and high

pigment lipstick in 2011 and achieved award of Most

Attention Grabbing Lipgloss in 2012. Bobbi Brown

as Top Five Premium Concealer tahun 2011. La Mer

15

Best Moisturizer, Best Acne Treatment dan Best Eye Cream

tahun 2012.

18. Women’s Health Indonesia Choice

Revlon meraih penghargaan sebagai Produk Kecantikan

Pilihan 2013 untuk Superlustrous Lipgloss dan PhotoReady

Make Up. Bobbi Brown meraih sebagai Produk

Kecantikan Pilihan 2014 untuk kategori long wear even

finish compact foundation, long wear gel eyeliner, lip color

pada tahun 2013.

19. Marketeers Award Indonesia Brand Champion

SOS Floor Cleaner meraih penghargaan di tahun 2011

untuk kategori pembersih lantai dan Marina meraih

penghargaan ini di tahun 2011 untuk kategori Hand

& Body Lotion. Penghargaan diberikan oleh majalah

Marketeers dan Mark Plus Insight.

20. Social Media Awards

Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic

pada tahun 2012 dan 2013. Bodrex flu batuk meraih

penghargaan pada tahun 2012 dan 2013. Hemaviton

meraih penghargaan untuk kategori multivitamin pada

tahun 2013. Revlon meraih penghargaan sebagai Best

Lipstick dan Best Foundation tahun 2013. My Baby meraih

penghargaan untuk kategori Wipes (Wet Tissue) di tahun

2013, dan S.O.S meraih penghargaan serupa untuk kategori

Pembersih Lantai (Floor Cleaner) di tahun 2013. Social

Media Awards diselenggarakan oleh Frontier Consulting

dan Majalah Marketing.

21. CLEO Magazine

Revlon meraih penghargaan Beauty Hall of Fame untuk

kategori Super Lustrous Lipstick dan Nail Enamel tahun

2013. Bobbi Brown meraih penghargaan Best Eyeliner

untuk kategori Long Wear gel eyeliner tahun 2013. MAC

meraih penghargaan Best Blush untuk Powder Blush, Best

Lipstick untuk Lipstick dan Best Compact Powder untuk

Blot Pressed Powder pada CLEO Beauty Hall of Fame 2013

22. Top Brand for Teens

Zevit Grow meraih penghargaan untuk kategori

as Best Moisturizer, Best Acne Treatment and Best

Eye Cream in 2012.

18. Women’s Health Indonesia Choice

Revlon achieved awards as Beauty Product Choice

2013 for Superlustrous Lipgloss dan PhotoReady

Make Up. Bobbi Brown achieved awards as Beauty

Product Choise 2014 for category of long wear even

finish compact foundation, long wear gel eyeliner, lip

color in 2013.

19. Marketeers Award Indonesia Brand Champion

SOS Floor Cleaner achieved awards in 2011 for

the for the category of floor cleaning and Marina

achieved awards in 2011 for the category of Hand &

Body Lotion was organized by Marketeers Magazine

& Mark Plus Insight.

20. Social Media Awards

Bodrex achieved awards for the category of

analgesics in 2012 and 2013. Bodrex cough and

flu achieved awards in 2013. Hemaviton achieved

for the category multivitamin in 2013. Revlon

achieved this award as the Best Lipstick and Best

Foundation in 2013. My Baby achieved the award

for Wipes (Wet Tissue) category in 2013, and S.O.S

achieved similar award for Floor Cleaner category

in 2013. Social Media Awards Award was

organized by Frontier Consulting dan Marketing

Magazine.

21. CLEO Magazine

Revlon achieved this award as Beauty Hall of Fame for

the category of Super Lustrous Lipstick dan Nail Enamel

in 2013. Bobbi Brown achived awards Best Eyeliner for

the category of Long Wear gel eyeliner in 2013. MAC

achieved awards as Best Blush for Powder Blush, Best

Lipstick for Lipstick and Best Compact Powder for Blot

Pressed Powder in CLEO Beauty Hall of Fame 2013

22. Top Brand for Teens

Zevit Grow achieved awards for the category

16

vitamin Peninggi Badan sebanyak 2 tahun berturut-

turut tahun 2013-2014. Marina meraih penghargaan

ini untuk kategori Hand & Body Lotion di tahun 2012,

serta untuk kategori Bedak Wajah di tahun 2012,

diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah

Marketing.

23. Indonesia retailer statisfaction

Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic

pada tahun 2012 dan 2013. Bodrex flu batuk meraih

penghargaan pada tahun 2013.

of Vitamin improvement body for 2 consecutive

years in 2013 and 2014. Marina meraih achieved

awards for the category of Hand & Body Lotion in

2012, and for the category Face Powder in 2012, this

Award was organized by Frontier Consulting dan

Marketing Magazine.

23. Indonesia retailer statisfaction

Bodrex achieved awards for the category of

analgesics in 2012 and 2013. Bodrex cough and flu

achieved awards in 2013.

17

18

Share Registrar

PT Blue Chip Mulia

Tempo Pavilion 1 Building, 8th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Kav.10-11, Jakarta 12950

Public Accountant

Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan

Prudential Tower, 17th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910

Biro Administrasi Efek

PT Blue Chip Mulia

Gedung Tempo Pavilion 1, lantai 8

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-11, Jakarta 12950

Kantor Akuntan Publik

Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan

Prudential Tower, lantai 17

Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910

Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Parties

Kantor Pusat Perseroan Registered Office

PT Tempo Scan Pacific Tbk

Tempo Scan Tower, Lt. 16

Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4, Jakarta 12950

Telp. (62-21) 2921-8888 Fax: (62-21) 2920-9999

www.thetempogroup.com

[email protected]

PT Tempo Scan Pacific Tbk

Tempo Scan Tower, 16th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4, Jakarta 12950

Telp: (62-21) 2921-8888 Fax: (62-21) 2920-9999

www.thetempogroup.com

[email protected]

19

Dian Paramita Tamzil, Presiden Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940.

Pendidikan terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas

Airlangga; adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang

terus berkembang melalui langkah pengembangan usaha

intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini

dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai

Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan

penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun

telah berhasil membina manajemen profesional yang secara

bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam Grup

Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT

Tempo Scan Pacific Tbk, Presiden Komisaris PT Bogamulia

Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari beberapa

anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum

mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan

pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu

kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum.

Dian Paramita Tamzil, President Commissioner

Indonesian citizen, born in 1940. Educational

background from the Faculty of Dentistry of Airlangga

University; she is one of the founders of the Tempo

Group which is continuously growing through internal

business development, as well as acquisition of other

companies. This initiative has been ongoing since 1980.

Before serving as the President Commissioner, she held

almost all important positions in the Tempo Group,

and since several years ago has successfully developed

the professional management gradually taking over

the management function in the Tempo Group. To date

she acts as the President Commissioner of PT Tempo

Scan Pacific Tbk, the President Commissioner of PT

Bogamulia Nagadi, and a member of the Board of

Commissioners of several PT Tempo Scan Pacific Tbk’s

subsidiaries. Before developing the Tempo Group, Ibu

Dian had some years of experience in legal practice with

a Notary office and a Legal Counsel firm.

Theo Budi Hertiandi, Commissioner

Commissioner of the Company since 2012. Born in 1940,

an Indonesian citizen. His educational background is

Faculty of Law and Social Sciences majoring in civil law

from University of Indonesia and graduated in 1965.

Since June 1969 until August 31st, 2012, he joined Tempo

Group with the last position as Group General Counsel

of the Tempo Group.

Theo Budi Hertiandi, Komisaris

Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1940,

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir adalah

Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan

dengan Jurusan Hukum Perdata dari Universitas Indonesia

tahun 1965. Sejak Juni 1969 hingga 31 Agustus 2012, beliau

bergabung di Grup Tempo dan jabatan terakhir beliau

adalah Group General Counsel dari Grup Tempo.

Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris

Brief Biography of the Board of

Commissioners

20

KesetaraanEquality

8 dari 12 Direksi kami adalah wanita8 out of 12 of our Directors are women

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya, Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir

tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja

di Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala

Cabang Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget

Manager, tahun 1984-1987 sebagai Accounting Manager,

tahun 1987-1991 sebagai Management Accounting

Manager, dan jabatan terakhir di Perseroan dari tahun

1991 – 1996 sebagai Direktur Keuangan Perseroan.

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,

Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since 1997.

Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational

background is Master of Management of the University

of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the

Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting

Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She

joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in

1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-1991 as

the Management Accounting Manager and in 1991-1996

with her last position as the Company’s Finance Director.

Kustantinah, Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012. Lahir

tahun 1951. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Master of Applied Science in Food Techology dari University of

New South Wales, Australia tahun 1988 dan seorang apoteker

lulusan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas

Indonesia tahun 1977. Sebelum bergabung dengan Perseroan,

beliau mengabdi di Departemen Kesehatan RI selama 25

tahun dan kemudian di Badan Pengawas Obat dan Makanan

RI (Badan POM RI) selama 9 tahun sampai masa purna

baktinya pada Desember 2011. Jabatan terakhir sebagai

Kepala Badan POM RI.

Kustantinah, Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since

2012. Born in 1951, an Indonesian citizen. Her last

education background is Master of Applied Science in

Food Technology of the University of New South Wales,

Australia, graduated in 1988 and a pharmacist graduated

from Faculty of Mathematics and Sciences – University of

Indonesia in 1977. Prior joining the Company, she served

the Ministry of Health for 25 years and the National Agency

of Drug and Food Control of the Republic of Indonesia

(NA-DFC RI) for 9 years until her retirement in December

2011. Her last position as the Head of NA-DFC RI.

Julian Aldrin Pasha, Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Lahir

tahun 1969, Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Master serta Doktor Ilmu Politik dari Hosei University

Graduate School di Tokyo, Jepang tahun 2005 dan

sebelumnya Sarjana Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial

& Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) tahun

1994. Beliau menekuni bidang Ilmu Politik dan berkarier

sebagai dosen, penulis, peneliti, maupun pejabat fakultas

di kampus almamaternya, FISIP UI. Selain itu beliau juga

aktif sebagai ilmuwan kehormatan di beberapa universitas

di Jepang dan negara lain. Aktif sebagai pengamat politik

di dalam negeri, dan pada Oktober 2009 beliau diangkat

menjadi Juru Bicara Kepresidenan.

Julian Aldrin Pasha, Independent Commissioner

Independent Commissioner of the Company since 2013

Born in 1969, an Indonesian citizen. His educational

background is Master and Doctor of Political Science

from Hosei University Graduate School in Tokyo,

Japan in 2005 and Bachelor of Political Science from

the Faculty of Social & Political Sciences, University

of Indonesia (FISIP UI) in 1994. He studied Political

Science and pursued his career as a lecturer, writer,

researcher, and faculty official in his almamater, FISIP

UI. Besides, he was also active as an honorary scholar in

several universities in Japan and other countries. Active

as a political observer in the country, and in October

2009 he was appointed as the Presidential Spokesman.

22

Handojo Selamet Muljadi, Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964.

Pendidikan terakhir di New York University. Bergabung

dengan Grup Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya beliau

pernah bekerja di Revlon Inc., New York hingga tahun

1987. Sejak tahun 1987 sampai 1991 beliau mengelola PT

Eres Revco dan PT Rudy Soetadi & Co., perusahaan-

perusahaan tersebut bergerak di bidang produksi dan

pemasaran produk kosmetika dengan jabatan terakhir

sebagai Presiden Direktur dari kedua perusahaan

tersebut. Pada tahun 1990 beliau juga turut mendirikan

PT Bogamulia Nagadi yang selanjutnya menjadi holding

company/induk perusahaan Grup Tempo dan hingga kini

menjabat sebagai Presiden Direktur dan pemegang saham

mayoritas dari PT Bogamulia Nagadi di samping menjabat

sebagai Presiden Direktur dari PT Tempo Scan Pacific Tbk.

dan Anak Perusahaan - Anak Perusahaan Grup Tempo

lainnya. Dalam kapasitas beliau sebagai Presiden Direktur

PT Tempo Scan Pacific Tbk. jabatan tersebut mulai

dipangku oleh beliau sejak bulan Juni 1995.

Handojo Selamet Muljadi, President Director

Indonesian citizen, born in 1964. Educational

background from New York University. Joining the

Tempo Group since 1987. Previously, he had worked

at Revlon Inc., New York until 1987. Since 1987 until

1991 he managed PT Eres Revco and PT Rudy Soetadi

& Co., the companies engaged in the production and

marketing of cosmetic products, his last position as

President Director of both companies. In 1990, he also

co-founded PT Bogamulia Nagadi which then became

the holding company/parent company of Tempo

Group and until now serves as President Director

and majority shareholder of PT Bogamulia Nagadi in

addition to serving as President Director of PT Tempo

Scan Pacific Tbk and other subsidiaries of the Tempo

Group. He become the President Director of PT Tempo

Scan Pacific Tbk. since June 1995.

Diana Wirawan, Wakil Presiden Direktur

Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012 dan

menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada

tahun 1956. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Program Magister Manajemen, Universitas Indonesia.

Beliau mulai bergabung dengan Grup Tempo pada tahun

1990. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau

Diana Wirawan, Vice President Director

Vice President Director of the Company since 2012 and

become Director of the Company since 1997. Born in 1956.

Indonesian citizen. Educational Background in Master

of Management Program of University of Indonesia. She

began to join Tempo Group in 1990. Prior to joining the

Company, she served as Finance Controller in PT Panin

Brief Biography of the Board of Directors

Riwayat Hidup Singkat Dewan Direksi

23

menjabat sebagai Finance Controller di PT Panin DKB

Oceanic Leasing dan PT Aribhawana Perkasa. Dari tahun

1980 – 1984 bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan

Publik Drs. Utomo & Co.

DKB Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa. From

the year 1980 – 1984 she worked as auditor at Drs. Utomo

& Co. Public Accounting Firm.

Dewi Murni Sukahar, Wakil Presiden Direktur

Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012

dan menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir

tahun 1954. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai

tahun 1997 adalah Chief Executive Controller Perseroan

dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni

dan PT Tempo Nagadi, Anak Perusahaan Perseroan.

Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir

sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Santoso

Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young International.

Dewi Murni Sukahar, Vice President Director.

Vice President Director of the Company since 2012 and

become Director of the Company since 1997. Born in

1954. Indonesian citizen. Educational background in

Economics Faculty of University of Indonesia. Started

joining the Company in 1985. Her last position until

1997 was Chief Executive Controller of the Company

and served as Finance Director at PT Pulau Mahoni

and PT Tempo Nagadi, subsidiaries of the Company.

Prior to joining the Company, she worked as auditor at

Drs. Santoso Harsokusumo Public Accounting Firm, a

representative of Arthur Young International.

Dondi Sapto Margono, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954.

Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang

Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta

dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di

University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang

Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan

Perseroan beliau berkarir di PT Keramika Indonesia

Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost

Indonesia (sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya

bekerja di Pertamina- Maxus Southeast Sumatra Inc.

(Production Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia.

Dondi Sapto Margono, Director

Director of the Company since 1998. Born in 1954.

Started joining the Company in 1995. Indonesian citizen.

Educational background, Bachelor Degree in Personnel

Management from Atma Jaya University Jakarta

and attended Non-Degree Post Graduate Program

at University of Pittsburgh, United States of America

in Personnel & HR Management. Prior to joining the

Company he worked at PT Keramika Indonesia Asosiasi

Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia and PT Foremost

Indonesia (now PT Frisian Flag Indonesia) and before

that at Pertamina – Maxus Southeast Sumatra Inc.

(Production Sharing Contractor) and PT 3M Indonesia.

Ratna Dewi Suryo Wibowo, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Lahir tahun 1953.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana

Ekonomi Manajemen Universitas Tarumanagara. Mulai

bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999, sebagai

General Manager PT Perusahaan Dagang Tempo,

kemudian sebagai Operations Director untuk PT

Ratna Dewi Suryo Wibowo, Director

Director of the Company since 2004. Born in 1953.

Indonesian citizen. Educational background in

Bachelor of Management Economics of University of

Tarumanagara. Started joining the Company in 1999,

as General Manager of PT Perusahaan Dagang Tempo,

then as Operations Director of PT Perusahaan Dagang

24

Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo Combined, PT

Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan kemudian

sebagai Managing Director untuk PT Perusahaan Dagang

Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan

PT Global Eramas. Sebelum bergabung dengan Perseroan,

beliau berkarir di PT Wigo Distribusi Farmasi dari tahun

1974 hingga tahun 1998 dengan jabatan terakhir sebagai

General Manager.

Tempo, PT Eurindo Combined, PT Supra Usadhatama,

PT Tempo Logistics and later as Managing Director of

PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Supra Usadhatama,

PT Tempo Logistics and PT Global Eramas. Prior to

joining the Company, she worked at PT Wigo Distribusi

Farmasi since 1974 until 1998 with her last position as

General Manager.

Irawati Sutanto, Director

Director of the Company since 2006. Born in 1952.

Indonesian citizen. Educational background in Dipl.

Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische

Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She

started joining the Company in 1992, before that she

worked at PT Triple Ace Corporation since 1983 until

1992 with her last position as Plant Manager.

Irawati Sutanto, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing.

jurusan Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di

Darmstadt, Jerman Barat. Beliau mulai bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1992, sebelumnya beliau berkarir di

PT Triple Ace Corporation sejak tahun 1983 sampai dengan

tahun 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Plant Manager.

Phillips Gunawan, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas

Ilmu Administrasi Universitas Atma Jaya Jakarta. Mulai

bergabung dengan Perseroan pada tahun 2006. Sebelum

bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di berbagai

perusahaan yang bergerak di bidang Produk Konsumer

dan Kosmetika, yaitu di antaranya dengan Kino Group

sejak tahun 2000 sampai 2006 di berbagai posisi, yaitu

General Manager – Sales & Marketing pada tahun 2000

– 2002, Director – Sales & Marketing pada tahun 2003

– 2004 dan kemudian sebagai Commercial Director –

International Business Division sejak tahun 2005 sampai

2006. Sebelum bergabung dengan Kino Group, beliau

berkarir di PT Gillette Indonesia sejak tahun 1996 – 1999

sebagai Business Manager – Stationary Group. Pada tahun

1993 – 1996, beliau berkarir di PT Eres Revco sebagai

Marketing Manager tahun 1993 – 1994 dan Franchise

Manager sejak tahun 1994 sampai 1996; dan sebelumnya

di PT Kiwi (Sara Lee) Indonesia sebagai Brand Manager

tahun 1991 - 1993.

Phillips Gunawan, Director

Director of the Company since 2008. Born in 1963.

Indonesian citizen. Educational Background in Faculty

of Business Administration from Atma Jaya University

Jakarta. Started joining the Company in 2006. Prior to

joining the Company, he worked in various companies

engaged in Consumer Products and Cosmetics, which

among other Kino Group from 2000 to 2006 in various

positions, namely as General Manager – Sales &

Marketing between 2000 to 2002, Director – Sales &

Marketing between 2003 – 2004 and then as Commercial

Director – International Business Division from 2005

to 2006. Prior to joining Kino Group, he worked in PT

Gillette Indonesia since 1996 – 1999 as Business Manager

– Stationary Group. Between 1993 – 1996, he worked at

PT Eres Revco as Marketing Manager in 1993 – 1994 and

Franchise Manager from 1994 to 1996, and before that in

PT Kiwi (Sara Lee) as Brand Manager in Indonesia from

1991 to 1993.

25

Aviaska Diah Respati H., Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas

Kedokteran Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing

Manager – Analgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun

2001. Sejak tahun 2002 – 2004, beliau menjabat sebagai

General Manager – Brand & Communication Strategy, lalu

sejak tahun 2005 – 2008 menjabat sebagai General Manager

– Brand Communication & Promotion. Beliau kemudian

dipromosikan menjadi Marketing Director – OTC & Self

Medication sejak tahun 2008 dan menjabat sampai dengan

tahun 2010 sebelum dipromosikan kembali untuk menjabat

sebagai Managing Director – Pharma Consumer Health

PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum bergabung dengan

Perseroan, beliau berkarir di PT Kalbe Farma sejak tahun

1992 hingga tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai

Group Product Manager OTC.

Aviaska Diah Respati H., Director

Director of the Company since 2011. Born in 1966.

Indonesian citizen. Educational background in

Faculty of Dentistry of University of Gajah Mada.

Started joining the Company in 1997 as Marketing

Manager – Analgesic, Cough & Cold until 2001. Since

2002 – 2004, she served as General Manager – Brand

& Communication Strategy, and since 2005 – 2008

served as General Manager – Brand Communication &

Promotion. She promoted to Marketing Director – OTC

& Self Medication since 2008 and served until 2010

before being promoted again to serve as Managing

Director – Consumer Health Pharma PT Tempo Scan

Pacific Tbk. Prior to joining the Company, she worked at

PT Kalbe Farma from 1992 to 1997 with her last position

as Group Product Manager OTC.

Koesdianto Setyabudhi, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1950.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas

Teknik Kimia, Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya.

Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010,

sebagai Presiden Direktur PT Tempo Rx Farma salah

satu bisnis unit Perseroan. Sebelum bergabung dengan

Perseroan, beliau berkarir sebagai Vice President PT Merck

Tbk hingga tahun 2010.

Koesdianto Setyabudhi, Director

Director of the Company since 2012. Born in 1950.

Indonesian citizen. Educational background Faculty

of Chemical Engineering of 10 Nopember Institute of

Technology, Surabaya. Started joining the Company

in 2010 as President Director of Tempo Rx Farma,

a subsidiary of the Company. Prior to joining the

Company, he worked as the Vice President of Merck

Tbk until 2010.

Ratnawati Soewito, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1957. Warga

Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi,

Universitas Atma Jaya, Jakarta, tahun 1984. Mulai bergabung

dengan Perseroan pada tahun 1993 di Divisi Cosmetic dan

Personal Care sebagai Finance Controller. Sejak tahun 1997-

2008 menjabat sebagai Direktur Keuangan dari PT Rudy

Soetadi dan beberapa anak perusahaan Perseroan. Selanjutnya

tahun 2008-2011 menjabat sebagai Direktur Operasional pada

Divisi Supporting dan kemudian mulai tahun 2012 menjabat

sebagai Direktur Keuangan untuk Divisi Pharma. Sebelum

Ratnawati Soewito, Director

Director of the Company since 2012. Born in 1957.

Indonesian citizen. Educational background Bachelor

of Economics of Atma Jaya University in 1984. Started

joining the Company in 1993 in Cosmetic and Personal

Care Division as Finance Controller. Since 1997-2008

she served as Finance Director of PT Rudy Soetadi and

several subsidiaries of the Company. Further in 2008-

2011 she held the position of Operations Director for

Supporting Division and then starting in 2012 serve as

Finance Director of Pharma Division. Prior to joining

26

the Company, she worked in PT Bates Mulia Indonesia

as Finance & Accounting Manager in 1992 and before

that in PT Nagadi Ekasakti as Senior Consultant in 1991-

1992. In 1985-1990 she worked in drilling companies

called PT Ruffino Ltd & PT Mulia Graha Abadi as

Finance & Accounting Manager and in 1982-1985

worked in drilling companies called PT Sarida Perkasa

& PT Inti Jatam Pura as Senior Accountant.

bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di PT Bates

Mulia Indonesia sebagai Finance & Accounting Manager

pada tahun 1992 dan sebelumnya di PT Nagadi Ekasakti

sebagai Senior Consultant pada tahun 1991-1992. Di tahun

1985-1990 beliau bekerja di perusahaan Drilling yang bernama

PT Ruffino Ltd & PT Mulia Graha Abadi sebagai Finance &

Accounting Manager dan pada tahun 1982-1985 bekerja di

perusahaan Drilling yang bernama PT Sarida Perkasa & PT

Inti Jatam Pura dengan jabatan sebagai Senior Accountant.

Hartaty Susanto, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1960.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Mulai

bergabung dengan Perseroan pada tahun 1986. Sejak tahun

2010 menjabat sebagai Direktur Keuangan Divisi Produk

Konsumen dan Kosmetika. Sebelum bergabung dengan

Perseroan beliau berkarir sebagai Auditor di Kantor Akuntan

Publik Siddharta & Siddharta dari tahun 1985-1986.

Liza Prasodjo, Direktur

Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1970.

Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana

Ekonomi Akuntansi, Universitas Tarumanagara. Mulai

bergabung dengan Perseroan pada tahun 1997, sebagai

Financial Analyst Perseroan, kemudian sejak 2001 menjabat

beberapa posisi di Divisi Distribusi Perseroan dan sejak

tahun 2010 sebagai Direktur Keuangan Divisi Distribusi.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir

sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo

& Co. sejak tahun 1993-1997 dan sebelumnya juga sebagai

auditor di Kantor Akuntan Publik Jusuf Halim.

Hartaty Susanto, Director

Director of the Company since 2012. Born in 1960.

Indonesian citizen. Educational background in Faculty

of Economics majoring in Accounting of University of

Indonesia. Started joining the Company in 1986. Since

2010 serve as Finance Director of Consumer Products

and Cosmetics Division. Prior to joining the Company,

she worked as auditor at Siddharta & Siddharta Public

Accounting Firm from 1985-1986.

Liza Prasodjo, Director

Director of the Company since 2012. Born in 1970.

Indonesian citizen. Educational background Bachelor

of Economics majoring in Accounting of Tarumanagara

University. Started joining the Company in 1997 as

Financial Analyst of the Company, then since 2001

held several positions in Distribution Division of the

Company and since 2010 serve as Finance Director of

Distribution Division. Prior to joining the Company,

she worked as auditor in Prasetio, Utomo & Co. Public

Accounting Firm in 1993-1997 and before that also as

auditor in Jusuf Halim Public Accounting Firm.

27

Ikhtisar Laporan Keuangan

Financial Highlights

2.4882.720

2013

742 758

2013

628 635

2013

2009 4.498

5.1342010

5.7812011

6.6312012

6.8552013

28

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31

Rp Juta Penjualan NetoLaba BrutoLaba Usaha Laba Neto Tahun Berjalan - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non-pengendali Total Laba neto tahun berjalan Laba Neto per Saham* Total Aset LancarTotal Liabilitas Jangka PendekModal Kerja Bersih Total AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas

Rasio Pertumbuhan Penjualan Neto

Rasio Pertumbuhan Laba Usaha

Rasio Pertumbuhan Laba Neto

Rasio Pertumbuhan Total AsetRasio Pertumbuhan

Total EkuitasRasio antara Laba Neto

dengan Total EkuitasRasio antara Laba Neto

dengan Total AsetRasio antara Laba Neto dengan

Penjualan NetoRasio antara Aset Lancar dengan

Liabilitas Jangka PendekRasio antara Total Liabilitas

dengan Total EkuitasRasio antara Total Liabilitas

dengan Total Aset

2013

6.854.889 2.719.803

757.546

634.623 3.912

638.535

141

3.991.116 1.347.466 2.643.650

5.407.958

1.545.006 3.862.952

3,38%

2,07%

1,06%

16,73%15,20%

16,43%

11,73%

9,26%

296,19%

40,00%

28,57%

Rp Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income for the Year - Equity holders of the parent company - Non-controlling interest Total Net Income for the Year *Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity Net Sales Growth Ratio

Income from Operations Growth Ratio

Net Income Growth Ratio

Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio

Return on Equity Return on Assets

Return on Net Sales Current Ratio Leverage Ratio

Total Liabilities to Total Assets Ratio

* Laba Neto per saham dihitung dengan membagi Laba Neto Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009 sejumlah 4.500.000.000 saham.

* Net Income per share is computed by dividing Net Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Company with the number of issued and fully paid shares for the years 2013, 2012, 2011, 2010 and 2009 of 4,500,000,000 shares.

Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2013 2012

Kwartal Quarter

IIIIIIIV

Tertinggi High (Rp)

3.8504.9504.2253.900

Terendah Low (Rp)

3.0003.2503.0502.850

Akhir Close (Rp)

3.8504.1503.8003.250

Jumlah Volume (Unit)

42.402.50053.391.500 17.814.500 39.549.000

Tertinggi High (Rp)

2.7003.0253.1003.725

Terendah Low (Rp)

2.3002.5002.4252.775

Akhir Close (Rp)

2.7002.8503.0503.675

Jumlah Volume (Unit)

12.697.500108.493.500 36.321.500 34.986.500

2011

5.780.6642.200.043

662.819

566.048 20.314

586.362

126

3.121.980 1.046.406 2.075.573

4.250.374

1.204.439 3.045.936

12,59%

18,47%

15,78%

18,41%15,17%

18,58%

13,32%

9,79%

298,35%

39,54%

28,34%

2009

4.497.931 1.675.579

413.470

359.964 960

360.924

80

2.354.077 687.558

1.666.519

3.263.103 819.647

2.443.456

23,78%

10,70%

12,26%

9,98%5,73%

14,73%

11,03%

8,00%

342,38%

33,54%

25,12%

2012

6.630.8102.488.321

742.207

627.950 7.226

635.176

140

3.393.778 1.097.135 2.296.643

4.632.985 1.279.829 3.353.156

14,71%

11,98%

10,94%

9,00%10,09%

18,73%

13,55%

9,47%

309,33%

38,17%

27,62%

2010

5.134.242 1.894.330

559.485

488.889 5.872

494.761

109

2.642.066 803.106

1.838.960

3.589.596 944.863

2.644.733

14,15%

35,31%

35,82%

10,01%8,24%

18,49%

13,62%

9,52%

328,98%

35,73%

26,32%

Pembagian Dividen Kas Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran

Payment DateTahun Buku Fiscal Year

2010201020112012

Interim/ Final Interim/ Final

InterimFinalFinalFinal

Jumlah Dividen per Saham Dividend per Share (Rp)

30407575

24 Nopember 201023 Agustus 2011

30 Juli 201223 Juli 2013

November 24, 2010August 23, 2011

July 30, 2012July 23, 2013

29

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT. Tempo Scan

Pacific, Tbk bersama ini menyampaikan penjelasan

tentang pengawasan kami atas kinerja dan kegiatan

operasional dari PT. Tempo Scan Pacific, Tbk beserta anak

perusahaannya (“Tempo Scan”) sebagaimana hasil capaian

Direksi Tempo Scan selama tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2013.

Keadaan ekonomi global sepanjang tahun 2013 terus

dibayangi kondisi ekonomi yang kurang baik dari

sebagian besar negara maju di dunia, khususnya dari

beberapa negara anggota Uni Eropa. Sementara ekonomi

Amerika Serikat (“AS”) bertahap membaik sebagaimana

dinyatakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang membaik

serta menurunnya tingkat pengangguran. Perbaikan

tersebut berlanjut walaupun sempat terjadi penutupan

pemerintahan AS sehingga 800.000 pegawai pemerintah

federal dicutikan sementara hingga pada akhirnya dapat

dicapai persetujuan atas anggaran negara, sedangkan

bersamaan dengan itu pengganti pimpinan Federal Reserve

AS telah menetapkan bahwa mereka akan menurunkan

program stimulus ekonominya yang sangat besar, yang

mengakibatkan adanya aliran dana balik dari Negara

Berkembang ke Negara Maju, khususnya ke AS.

Pada awal tahun 2013, meskipun ada krisis keuangan

global, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek

Indonesia mencapai tingkat tertinggi sepanjang masa

With the blessing of God Almighty, on behalf of the

Board of Commissioners of PT. Tempo Scan Pacific,

Tbk, we would like to explain our supervision on the

business performance and operations of PT. Tempo

Scan Pacific, Tbk and its subsidiaries (“Tempo Scan”)

as conducted by Tempo Scan’s Board of Directors

during its financial year which ended as at 31

December 2013.

The global economic condition in 2013 continued to

be shadowed by the fragile economies of the world

major developed countries, particularly of several of

the European Union’s member countries. Meanwhile

the economy of the United States of America (“US”)

gradually improved as indicated by its better

economic growth rate and lower unemployment rate.

Such recovery continued to progress despite the US

Government shut down that had put 800,000 federal

employees temporarily on furlough until eventually

such federal budget impasse was resolved, while

concurrently the leadership change at the Fed had

set that it would taper its massive economic stimulus

program, which triggered the reverse flow of funds

from the Emerging Market back to the Developed

Market, predominantly to the US.

During the first months of 2013, notwithstanding the

lingering of the global financial crisis, the composite

share index on Indonesia Stock Exchange reached its

Laporan Dewan Komisaris

The Board of Commissioners’ Report

30

Tanggung JawabResponsibility

tersebut hingga pada tanggal 20 Mei 2013 ditutup pada

level 5.214,98. Namun setelahnya indeks menurun dan

peningkatan sebelumnya tersebut terkikis habis sehingga

pada 30 Desember 2013 ditutup di level 4.274,18 atau

mengalami penurunan sebesar 0,98% bila dibandingkan

dengan indeks harga saham yang pada akhir 2012 ditutup

di level 4.315,32. Oleh karenanya harga saham Tempo Scan

turun sekitar 13% dari Rp. 3.725,- per saham pada akhir

2012 menjadi Rp. 3.250,- per saham pada akhir 2013.

Selanjutnya, nilai tukar Rupiah khususnya terhadap Dollar

Amerika Serikat berangsur-angsur turun dan menurun

sebesar hampir 24%, di mana kurs tengah turun dari Rp.

9.698 pada permulaan 2013 menjadi Rp. 12.189 pada akhir

tahun 2013. Penurunan tersebut disebabkan antara lain

karena defisit transaksi berjalan Indonesia yang memburuk

dan juga tingkat inflasi yang meningkat dikarenakan

antara lain naiknya harga bahan bakar dalam bulan Juni

2013 sebesar 22% hingga 44%. Kecenderungan yang buruk

tersebut mengakibatkan Bank Indonesia harus mengurangi

likuiditas dan meningkatkan suku bunga dengan 175 basis

poin selama semester kedua tahun 2013.

Mengingat adanya pelemahan nilai tukar mata uang

Rupiah khususnya terhadap Dollar Amerika Serikat serta

faktor negatif lainnya sebagaimana disebutkan di atas,

dan bila dibandingkan dengan beberapa perusahaan lain

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, maka hasil kinerja

keuangan Tempo Scan tahun 2013 dapat dinyatakan cukup

stabil. Nilai penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan

meningkat 3,4% serta berjumlah Rp. 6.855 milyar, namun

bila penjualan bersih tersebut disesuaikan atas dasar

dihentikannya distribusi produk dari salah satu prinsipal

pharma sejak Januari 2013, maka sebenarnya nilai penjualan

bersih Tempo Scan meningkat hampir sebesar 12%.

Laba kotor Tempo Scan meningkat 9,3% atau lebih

tinggi dari pada tingkat pertumbuhan nilai penjualan

bersihnya sebesar 3,4% dan berjumlah Rp. 2.719 milyar,

dan karenanya marjin laba kotor meningkat menjadi

39,7% dibandingkan dengan marjin laba kotor di tahun

highest during such period until on 20 May 2013 it

closed at 5,214.98. However, subsequently it declined

and erased all the gains, henceforth on 30 December

2013 such composite share index closed at 4,274.18 or

had a decrease of 0.98% compared to the composite

share index at the end of 2012 which closed at 4,315.32.

Commensurately Tempo Scan share price declined by

around 13% from Rp. 3,725.- per share at year end 2012

to become Rp. 3,250.- per share at year end 2013.

Furthermore, the Rupiah exchange rate particularly

against the US Dollar gradually drifted lower and

it went down by almost 24% where its middle rate

declined from Rp. 9,698 in the beginning of 2013 to

become Rp. 12,189 at the end of 2013. Such fall among

others were triggered by the country’s worsening

current account deficits and also the escalating inflation

rate among others due to the fuel price increases in June

2013 ranging from 22% to 44%. Such worsening trend

had led the Indonesian Central bank to tighten the

liquidity and to hike the interest rate by 175 basis points

during 2nd half of 2013.

Considering the weakening of the Rupiah currency

particularly against the US Dollar and the

abovementioned negative factors, and if compared to

some other listed companies in the Indonesian Stock

Exchange, then Tempo Scan’s 2013 financial result can

be deemed relatively stable. Tempo Scan’s consolidated

net sales increased 3.4% and amounted to Rp. 6,855

billion, where such net sales on an adjusted basis to

account for the discontinuation of one of its pharma

principal products’ distribution effective in January

2013, then in fact Tempo Scan’s net sales grew by

almost 12%.

Tempo Scan’s gross profit managed to rise by 9.3%

or higher than its net sales growth rate of 3.4% and it

amounted to Rp. 2,719 billion, hence its gross profit

margin increased to become 39.7% compared to the

previous year gross profit margin of 37.5%. Further

32

sebelumnya yang adalah 37,5%. Selanjutnya beban usaha

Tempo Scan meningkat 12,4% atau lebih rendah dari

pada tingkat kenaikan sebesar 13,6% tahun lalu dan

beban usaha tersebut dalam tahun 2013 berjumlah Rp.

1.962 milyar. Terkait dengan yang diuraikan di atas, laba

usaha Tempo Scan meningkat 2,1% dan berjumlah Rp.

757,5 milyar dan marjin laba usaha dipertahankan pada

11,1%, hampir sama dengan marjin laba usaha tahun

yang lalu. Karenanya untuk tahun 2013 laba bersih

Tempo Scan berjumlah Rp. 635 milyar atau mengalami

peningkatan sebesar 1,1% dibandingkan dengan laba

bersih tahun lalu yang berjumlah Rp. 628 milyar.

Demikian juga, EBITDA Tempo Scan berjumlah Rp. 866

milyar atau naik 1% dibandingkan tahun sebelumnya

yang berjumlah Rp. 857 milyar.

Sejalan dengan itu, posisi neraca Tempo Scan pada tanggal

31 Desember 2013 tetap solid dengan kekayaan dan ekuitas

total masing-masing mencapai Rp. 5,4 triliun dan Rp. 3,86

triliun serta kas, setara kas dan investasi jangka pendek

mencapai Rp. 1,9 triliun.

Lebih jauh, Dewan Komisaris mengamati bahwa

meskipun di tengah ketidakpastian faktor eksternal

seperti meningkatnya beban atau biaya, melemahnya

nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing tertentu

sebagaimana disebutkan di atas, dan ketatnya

persaingan usaha , jajaran Direksi beserta tim

manajemen di seluruh bagian operasional Tempo

Scan secara konsisten mengupayakan langkah-

langkah penting bagi Tempo Scan dengan antara lain

mengembangkan produk baru di samping memperkuat

kedudukan produk yang sudah ada dengan merek

dagang yang dimiliki Tempo Scan sendiri, meningkatkan

efisiensi proses produksi dan menambah kapasitas

produksi, baik dalam pabrik farmasi maupun pabrik

produk konsumen & kosmetika, serta memperbaiki

tingkat layanan dan biaya divisi distribusi, sehingga

mampu meningkatkan ketersediaan khususnya semua

produk Tempo Scan pada segala jenis outlet di seluruh

wilayah Republik Indonesia.

Tempo Scan’s operating expenses increased by 12.4%

or was at a slower rate than the increase of 13.6% in

the corresponding period last year and such operating

expenses in 2013 amounted to Rp. 1,962 billion. In

connection with the above, Tempo Scan’s operating

profit registered an increase of 2.1% and amounted to

Rp. 757.5 billion and its operating profit margin was

maintained at 11.1%, almost the same as its operating

profit margin last year. As a consequence, in 2013

Tempo Scan net profit amounted to Rp. 635 billion or

had an increase of 1.1% compared to is net profit of

the preceding year which amounted to. Rp.628 billion.

Similarly, Tempo Scan’s EBITDA amounted to Rp. 866

billion or increased 1% compared to the preceding year

which amounted to Rp. 857 billion.

In line therewith, Tempo Scan’s balance sheet position

at 31 December 2013 remained solid with its total

assets and shareholders’ equity respectively increased

to become Rp. 5.4 trillion and Rp. 3.86 trillion while

its cash, cash equivalent and short term investments

reached Rp. 1.9 trillion.

Moreover, the Board of Commissioners observed that

although in the midst of uncertain external factors such as

the increasing of various costs , the weakening of Rupiah

against certain foreign currencies as mentioned above,

and the fierce business competition, the Board of Directors

and its management team in all parts of Tempo Scan’s

operations consistently pursued important actions for

Tempo Scan among others to develop new products and to

strengthen the position of existing products using Tempo

Scan’s own brands, and further to enhance the efficiency of

production process and to increase production capacities

in both its pharmaceutical as well as consumer products &

cosmetics manufacturing plants, as well as to improve its

distribution division’s service levels and costs, and as such

improving the availability particularly of all Tempo Scan’s

products in all types of outlets throughout the territory of

the Republic of Indonesia.

33

Selanjutnya, kami mengawasi pula cara Tempo Scan

menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa

pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar Tempo Scan. Di samping tentunya, untuk

memastikan bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan

oleh Tempo Scan adalah sesuai undang-undang dan peraturan

yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang Pasar Modal.

Dewan Komisaris tetap fokus pada peran pengawasannya

untuk meningkatkan transparansi dalam sistem pelaporan

Tempo Scan, karena kami percaya bahwa ketepatan dan

transparansi dalam pelaporan adalah dasar sistem tata

kelola perusahaan yang baik, dan karenanya harus terus

dipertahankan dan di mana mungkin ditingkatkan.

Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas

laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah

diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember

2013 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata

Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 17

Maret 2014 No. 275/4-T022/WS-1/12.13.

Oleh karenanya, Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan

agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham

yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan

konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas.

Akhirnya, Dewan Komisaris ingin menyampaikan

penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh

karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras

mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang

baik pada 2013 sebagaimana tercantum dalam Laporan

Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami juga menyampaikan

terima kasih kepada semua mitra usaha Tempo Scan.

Furthermore, we also supervised Tempo Scan’s

business conduct and practice to ensure that their

implementations were executed pursuant to the

provisions of Tempo Scan’s Articles of Association. In

addition, to ensure that the corporate actions performed

by Tempo Scan were in line with the prevailing laws

and regulations, including those of the Capital Market.

The Board of Commissioners remained focused on its

supervisory role to promote transparency in Tempo Scan’s

reporting system, since we believe that reporting accuracy

and transparency is part of good corporate governance

guidelines and as such should be continuously maintained

and where practicable enhanced.

The Board of Commissioners had approved Tempo

Scan’s audited consolidated financial statements for the

fiscal year ending on 31 December 2013 issued by the

registered public accountant’s office Tanubrata Sutanto

Fahmi & Rekan through its report dated 17 March 2014

No. 275/4-T022/WS-1/12.13.

Therefore, the Board of Commissioners proposes that

the upcoming Annual General Meeting of Shareholders

also would approve Tempo Scan’s aforementioned

audited consolidated financial statements.

Finally, the Board of Commissioners would like to

express its appreciation to Tempo Scan’s Board of

Directors, Management, and all employees for all their

hard work in achieving a good performance of 2013 as

stated in Tempo Scan’s Annual Report and, last but not

least, we also would like to extend our thanks to all

Tempo Scan’s business partners.

34

Laporan Direksi dan Analisis Manajemen

The Board of Directors’ Report and

Management’s Analysis

Atas nama Direksi PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas

anak (“Tempo Scan”) kami ingin memberikan laporan yang

berkaitan dengan kinerja keuangan dan kegiatan usaha

inti Tempo Scan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2013. Mengingat latar belakang situasi

iklim politik yang tidak menguntungkan dan perselisihan

antara unsur-unsur elite politik negara; maka tahun 2013

telah diakhiri dengan perlambatan tingkat pertumbuhan

ekonomi yang hanya sebesar 5,8%. Pertumbuhan tersebut

telah mengakhiri tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia

yang pesat yang berkisar antara 6% sampai 6,8% selama 3

tahun terakhir berturut-turut.

Selanjutnya, tahun 2013 disebut sebagai tahun politik

karena menjelang dilaksanakannya pemilihan parlemen

dan presiden Indonesia pada tahun 2014. Situasi tersebut

tidak memberikan kontribusi positif terhadap Indonesia

yang telah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi

dan juga diperparah oleh memburuknya defisit transaksi

berjalan yang telah muncul sejak 2012. Defisit tersebut

mencapai puncaknya pada kuartal 2 tahun 2013 dan telah

mencapai USD 9,9 miliar. Keadaan yang genting tersebut

telah memaksa pemerintah Indonesia untuk membuat

keputusan yang tidak populer yaitu dengan mengurangi

sebagian subsidi harga bahan bakar dan menaikkan

harga bahan bakar pada bulan Juni 2013, karena tanpa

pemangkasan subsidi tersebut maka kerugian negara

diperkirakan akan mencapai USD 20 miliar per tahun.

On behalf of PT. Tempo Scan Pacific, Tbk and its

subsidiaries (“Tempo Scan”) Board of Directors we

wish to provide a report pertaining to Tempo Scan’s

financial results and its core businesses operation

activities for the fiscal year ending on 31 December

2013. Given the backdrop of intensified political climate

and wrangling by the country’s key political elements;

therefore, the year 2013 had concluded with a slower

economic growth rate of only 5.8%, such growth had

ended the Indonesian robust economic growth rates

which were ranging between 6% to 6.8% during the last

3 consecutive years.

Furthermore, the year 2013 was labeled as a political

year due to its proximity with the Indonesia

parliamentary and presidential election in 2014,

such situation did not contribute positively towards

Indonesia’s already slowing economic growth and

it was also exacerbated by the country’s worsening

current account deficits which had emanated since

2012, the said deficit peaked in 2nd Quarter 2013 and

it had reached USD 9.9 billion. Such dire circumstance

had forced the Indonesian government to make an

unpopular decision by partly reducing the fuel price

subsidy and increased the fuel price in June 2013,

because without such cut then the aforesaid subsidy

would have been estimated to cost the state budget

USD 20 billion per annum, consequently the domestic

35

Akibatnya harga bensin dan solar dalam negeri masing-

masing telah meningkat sebesar 44% dan 22%.

Sayangnya efek negatif atas kenaikan harga bahan bakar

telah dirasakan beberapa bulan sebelum kenaikan tersebut

berlaku efektif, antara lain disebabkan perdebatan yang

berkepanjangan antara pemerintah dan parlemen sebelum

mereka pada akhirnya mencapai kesepakatan atas harga bahan

bakar tersebut. Sebagai akibatnya, nilai tukar Rupiah secara

cepat terdepresiasi yang tercermin dari nilai tukar yang secara

berangsur-angsur melemah terhadap Dollar AS sekitar 25%.

Sebagai akibatnya pada akhir tahun 2013 nilai tukar tersebut

telah melampaui Rp 12.000 terhadap Dollar AS. Selain itu,

tingkat inflasi juga telah meningkat pesat dan mencapai 8,3%

pada akhir tahun 2013, yang merupakah suatu peningkatan

tajam dibandingkan tingkat inflasi tahun 2012 sebesar 4,3%.

Karena itu, bank sentral Indonesia telah merespon dengan

menaikkan suku bunga secara tajam dengan kenaikan agregat

sebesar 175 basis poin untuk melawan ancaman inflasi tersebut,

namun tindakan pengetatan tersebut membuat iklim usaha

Indonesia makin terpuruk.

Kondisi makro ekonomi 2013 yang sulit di atas telah

menyebabkan banyak perusahaan yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia mengalami penurunan laba bersih dan

sekitar 70% dari perusahaan-perusahaan yang termasuk

dalam “Bisnis 27 Index” (suatu indeks yang dikeluarkan

oleh harian Bisnis Indonesia”) juga telah mengalami

penurunan laba bersih. Terkait hal tersebut, laba bersih

Tempo Scan tahun 2013 berjumlah Rp 634,6 miliar atau

hanya bertumbuh 1,1% dibandingkan laba bersih tahun

sebelumnya sebesar Rp 627,9 miliar.

Selanjutnya, penjualan bersih Tempo Scan tahun 2013 tumbuh

3,4% dan berjumlah Rp 6.855 miliar, namun berdasarkan

penyesuaian dengan memperhitungkan berakhirnya kerjasama

distribusi dari salah satu prinsipal pihak ketiga divisi Distribusi

sejak 1 Januari 2013, maka sebenarnya penjualan bersih Tempo

Scan tahun 2103 berhasil tumbuh 11,9%.

Lebih lanjut, penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan

(“divisi Farmasi”) dan Divisi Produk Konsumen dan

petrol and diesel oil prices had been raised by 44% and

22% respectively.

Unfortunately the negative effects of such fuel price hike

were felt few months prior to the said increase became

effective, among others due to the prolonged debate

between the government and parliament before they had

finally reached an agreement on such fuel price increase.

As a result the Rupiah exchange rate was depreciating

rapidly as reflected in its middle rate which had

gradually weakened against US Dollar by around 25%,

consequently by the end of 2013 such rate had exceeded

Rp. 12,000 against the US Dollar. Moreover, the inflation

rate had also rapidly escalated and it reached 8.3% by the

end of 2013 which was a sharp increase compared to the

2012 inflation rate of 4.3%, consequently the Indonesian

central bank had responded by raising interest rates

sharply by an aggregate increase of 175 basis points to

fight such inflation threat, but such tightening action had

dampened the Indonesian business climate further.

The above difficult macro economic condition in

2013 had caused many listed companies in the

Indonesian Stock Exchange to suffer net profit decline

and approximately 70% of the companies which are

included in “Bisnis 27 Index” (an index instigated by

the Bisnis Indonesia newspaper) had suffered net profit

decline. In connection therewith, Tempo Scan’s 2013

net profit result which amounted to Rp. 634.6 billion or

a mere 1.1% increase compared to its previous year net

profit result of Rp. 627.9 billion.

Furthermore, Tempo Scan’s net sales result in 2013 grew

by 3.4% and it amounted to Rp. 6,855 billion, but on

an adjusted basis to account for one of its Distribution

division third party principal which products distribution

had been discontinued commencing 1 January 2013, then

in fact Tempo Scan’s 2013 net sales result managed to grow

by 11.9%.

Moreover, Tempo Scan’s Pharmaceutical division

(“Pharma division”) and its Consumer Products &

36

Kerja KerasPerseverance

Kosmetika (“divisi CPC”) masing-masing telah memberikan

kontribusi sebesar Rp. 1.991 miliar dan Rp 1.674 miliar

terhadap penjualan bersih Tempo Scan, dengan demikian

kontribusi penjualan bersih kedua divisi tersebut masing-

masing adalah sebesar 29% dan 24,4% atau secara keseluruhan

kontribusi keduanya adalah 53,4%, sedangkan pada tahun

sebelumnya kontribusi kedua divisi tersebut adalah sebesar

51,9%. Di sisi lain, penjualan bersih divisi Distribusi Tempo

Scan mengalami pertumbuhan mendatar dan berjumlah

Rp. 3.190 miliar dikarenakan berakhirnya kerja sama dengan

salah satu prinsipal pihak ketiga yang telah dijelaskan

sebelumnya di atas, dengan demikian kontribusi divisi

Distribusi terhadap penjualan bersih Tempo Scan adalah 46,6%.

Meskipun pertumbuhan penjualan bersih Tempo Scan

lebih lambat, pada tahun 2013 laba kotor Tempo Scan

berhasil tumbuh lebih tinggi yaitu 9,3% dan berjumlah

Rp. 2.720 miliar dengan demikian marjin laba kotor naik

menjadi 39,7% dibandingkan 37,5% pada periode yang

sama tahun lalu. Kinerja marjin laba kotor yang membaik

tersebut didukung oleh kenaikan marjin laba kotor divisi

Farmasi dan Divisi CPC, sedangkan marjin laba kotor divisi

Distribusi mencatat penurunan pada tahun 2013.

Namun sayangnya pertumbuhan tersebut tidak terjadi pada

laba usaha Tempo Scan yang naik 2,1% dan berjumlah Rp 757,5

miliar, meskipun demikian marjin laba usaha tersebut masih

dapat dipertahankan pada 11,1% atau hampir sama dengan

marjin laba usaha tahun 2012 sebesar 11,2%. Selanjutnya,

sejalan dengan kinerja laba bersih dan laba usaha Tempo

Scan maka Earnings Before Tax, Depreciation & Amortization

(“EBITDA”) juga meningkat 1% menjadi Rp. 865,8 miliar,

sehingga menghasilkan marjin EBITDA sebesar 12,6%

dibandingkan marjin EBITDA 2012 sebesar 12,9%.

Cosmetic division (“CPC division”) net sales had

contributed respectively Rp. 1,991 billion and Rp. 1,674

billion towards Tempo Scan’s net sales hence those 2

divisions’ net sales contribution were 29% and 24.4%

respectively or in aggregate their contribution was

53.4%, while those 2 divisions aggregate net sales

contribution was only 51.9% in the previous year. On

the other hand, Tempo Scan’s Distribution division net

sales registered a flat growth due to the discontinuance

of one of its third party principal business as explained

above and, it amounted to Rp. 3,190 billion hence its

contribution towards Tempo Scan’s net sales was 46.6%.

Despite the above Tempo Scan slower net sales growth,

in 2013 Tempo Scan’s gross profit result managed to grow

higher by 9.3% and amounted to Rp. 2,720 billion hence

its gross profit margin commensurately increased to

become 39.7% compared to 37.5% in the corresponding

period last year. Such improved gross profit margin

result was supported by its Pharma and CPC divisions’

gross profit margin increases while its Distribution

division’s gross profit margin registered a decline in 2013.

Unfortunately, such growth was not experienced by

Tempo Scan’s operating profit result which had increased

by 2.1% and it amounted to Rp. 757.5 billion, nevertheless

its operating profit margin was maintained at 11.1%

or almost similar with its operating profit margin in

2012 of 11.2%. Moreover, trailing both Tempo Scan’s net

profit and operating profit results its Earning Before

Tax, Depreciation & Amortization (“EBITDA”) was also

increased by 1% to become Rp. 865.8 billion consequently

its EBITDA margin stood at 12.6% versus its 2012 EBITDA

margin of 12.9%.

Analisa Manajemen Divisi Farmasi

Pada tahun 2013 penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan

tumbuh sebesar 4,1% dan berjumlah Rp. 1.991 miliar, maka

kontribusinya terhadap penjualan bersih Tempo Scan adalah

29,0%. Divisi tersebut terdiri dari tiga kelompok usaha yaitu

The Pharmaceutical Division Management Analysis

In 2013 Tempo Scan’s Pharma division net sales grew

by 4.1% and it amounted to Rp. 1,991 billion hence

its contribution towards Tempo Scan’s net sales was

29.0%, such division comprises of three operating

38

kelompok Pharma Consumers Health (“PCH”) yang kontribusi

penjualan bersihnya adalah Rp.1.705 miliar; kelompok Obat

Resep yang dipasarkan antara lain melalui PT.Tempo Rx Farma

(“TRF”) yang kontribusi penjualan bersihnya sebesar

Rp. 162,6 miliar; dan Pharma International Business (“Pharma IBD”)

yang kontribusi penjualan bersihnya sebesar Rp. 122,4 miliar.

Kontribusi ketiga kelompok usaha tersebut terhadap divisi

penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan pada tahun 2013

masing-masing adalah 85,7%, 8,2% dan 6,1%.

Kelompok PCH menjadi penyumbang terbesar penjualan

bersih divisi Pharma TSP yang mengalami pertumbuhan

lebih lambat pada tahun 2013. Penjualan bersih tumbuh

hanya 4,3% setelah disesuaikan dengan penghentian produk

minuman yang memiliki margin yang relatif rendah dan

manajemen mengganggap tidak layak untuk konfigurasi

portofolio produk PCH di masa depan. Penghentian tersebut

terjadi di kuartal 4 tahun 2013, oleh karena itu penjualan

kuartal tersebut telah mengalami dampak negatif. Di

samping efek penghentian tersebut, pertumbuhan penjualan

bersih kelompok PCH masih berada di bawah pertumbuhan

Therapeutic Classes (“TCs”) di mana produk PCH yang ada

bersaing, secara kolektif TCs tersebut tumbuh sebesar 9,8%

pada tahun 2013 (sumber data: ITMA).

Untuk ke depannya, strategi kelompok PCH adalah

memperbaiki kinerjanya lebih lanjut yang merupakan

elemen penting dalam tujuan divisi Farmasi Tempo Scan

yaitu meningkatkan kontribusi penjualan bersih menjadi

di atas 30% dari total penjualan bersih Tempo Scan di masa

depan, antara lain sebagai berikut:

1. Kelompok PCH tetap fokus dengan 20 TC (ekuivalen

dengan 11 TC jika digabungkan berdasarkan persepsi

konsumen mengenai manfaat produk) di mana

portofolio produknya saat ini berkompetisi pada

kelompok TC yang mewakili lebih dari 50% total pasar

Indonesia untuk produk Over The Counter (“OTC”)/obat

dijual bebas (sumber data: ITMA).

Namun demikian, sebagian besar dari penjualan

produknya terkonsentrasi dalam 7 dari 20 TC di mana

groups namely its Pharma Consumers Health (“PCH”)

group which net sales contribution was Rp. 1,705

billion; its Prescription Drugs group marketed among

others through PT. Tempo Rx Farma (“TRF”) which net

sales contribution was Rp. 162.6 billion and, its Pharma

International Business (“Pharma IBD”) which net sales

contribution was Rp. 122.4 billion. Those 3 operating

groups contribution towards Tempo Scan’s Pharma

division net sales in 2013 respectively were 85.7%, 8.2%

and 6.1%.

The PCH group being the largest contributor to Tempo

Scan’s Pharma division net sales experienced a slower

growth in 2013, its net sales grew only by 4.3% after

being adjusted with the discontinuation of beverage

products which have relatively low margin and deemed

by the management to be unfit for PCH’s future

products portfolio configuration, such discontinuation

took place in 4th quarter 2013. Consequently it had

negatively impacted such quarter sales. Despite the

effect of such discontinuation, the PCH group net sales

growth was still below the growth of Therapeutic

Classes (“TCs”) where PCH existing products compete

in, collectively such TCs grew by 9.8% in 2013 (data

source : ITMA).

Going forward PCH group strategies to improve further

its performance which is a pivotal element in Tempo

Scan’s Pharma division objective to increase its net sales

contribution to be above 30% of Tempo Scan’s total net

sales in the future, among others are as follows:

1. PCH group remains focussed with 20 TCs

(equivalent to 11 TCs if combined based on

consumers perceived benefit) where its products

portfolio presently competes in due to the fact that

those TCs already represented more than 50% of the

total Indonesian Over The Counter (“OTC”) / Free

Sales medicines market (data source : ITMA).

Nevertheless, the bulk of its products sales are

heavily concentrated in 7 out of those 20 TCs where

39

produk PCH menguasai pangsa pasar yang signifikan,

seperti pada TC Analgesik di mana ekuitas merek PCH

seperti bodrex, Neo rheumacyl, Oskadon, bodrexin,

dan Contrexyn memiliki posisi pasar yang kuat.

Demikian pula dalam TC Tonic (termasuk Energy

Drink) dan TC Multivitamin, di mana merek ekuitas

PCH seperti hemaviton dan Neo hormoviton berada di

antara 3 peringkat merek utama yang bersaing dalam

TC tersebut.

Namun sayangnya ke-7 TC di atas yang produk-

produk PCHnya telah menguasai pasar, tingkat

pertumbuhannya tidak setinggi TC lainnya, di mana

ke-7 TC tersebut hanya tumbuh 6,7% dibandingkan

tingkat pertumbuhan 9,8% untuk total 20 TC. Dengan

situasi tersebut, kelompok ini fokus melakukan inovasi

dan pengembangan produk PCH untuk memperkuat

keberadaannya pada 13 TC lainnya. Sebagai contoh,

produk PCH yang relatif baru seperti hemaviton C1000,

hemaviton Cardio, Neo Rheumacyl analgesik topikal,

dan bodrex Extra, penjualan produk-produk tersebut

tumbuh lebih pesat, masing-masing tumbuh 135%, 64%,

17,5% dan 23,6%, meskipun penjualan produk-produk

tersebut secara Rupiah belum cukup besar untuk

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total

penjualan bersih kelompok PCH pada tahun 2013.

2. Selain bersaing dalam segmen pasar OTC, kelompok

PCH berencana untuk masuk ke produk nutrisi

berbasis susu untuk bayi dan anak-anak dimana pangsa

pasarnya hampir sebanding dengan besaran pasar OTC

Indonesia dan pasar tersebut telah bertumbuh dua

digit selama beberapa tahun terakhir, dengan demikian

akan memperluas pangsa pasar dimana kelompok PCH

berkompetisi. Lebih dari itu, divisi Farmasi Tempo

Scan memiliki keahlian dalam formulasi produk

farmasi, manufaktur dan pengawasan kualitas secara

ketat yang melengkapi kemampuan kelompok PCH

untuk meluncurkan produk nutrisi bayi dan anak-anak

tersebut di atas.

PCH products hold significant market shares as in

the case of the Analgesics TC wherein PCH’s brand

equities such as bodrex, NEO rheumacyl, Oskadon,

bodrexin, and Contrexyn have commendable market

positions. Similarly in the Tonic TC (including

Energy Drink) and Multivitamins TC wherein

PCH’s brand equities such as hemaviton and Neo

hormoviton rank among the top 3 competing brands

within the said TCs.

Unfortunately the growth rate of the above 7 TCs

where PCH products have commanding market

shares were not as high compared to the other

remaining TCs, whereas those 7 TCs grew only by

6.7% versus 9.8% growth rate for the total 20 TCs.

Given the above situation, this group have focused

PCH’s products innovation and development to

strengthen their presence in the remaining 13

TCs. For example, PCH’s relatively newer products

such as hemaviton C1000, hemaviton Cardio, NEO

Rheumacyl topical analgesic, and bodrex Extra,

those products’ sales grew faster by 135%, 64%,

17.5% and 23.6% respectively, albeit those products

sales in Rupiah terms were not yet big enough to

contribute significantly towards PCH group’s total

net sales in 2013.

2. In addition to competing in the OTC market

segment, PCH group is planning to enter into the

infant and children nutritional dairy based products

which market size is almost comparable to the

Indonesian OTC market size and such market has

been growing high double digits for the last several

years, therefore, expanding PCH group competing

market size. Moreover, Tempo Scan’s Pharma

division’s expertise in pharmaceutical product

formulation, manufacturing and stringent quality

control would serve as complementary factors for

PCH group ability to launch the aforesaid infant and

children nutritional products.

40

Selanjutnya, kelompok PCH dapat memanfaatkan

pengetahuan dalam produk multivitamin anak dan

dipadukan dengan marketing insight yang didapat dari

divisi CPC Tempo Scan yang telah menjadi pemimpin

pasar untuk berbagai produk perawatan bayinya, antara

lain mengembangkan ekuitas merek mulitivitamin anak

yang ada, dengan cara masuk ke produk nutrisi bayi

dan anak-anak. Misalnya, ekuitas merek kelompok PCH

Vidoran yang mempunyai produk-produk multivitamin

anak dalam berbagai bentuk sediaan (sirup, tablet kunyah,

emulsi, dll) yang telah dipasarkan selama puluhan tahun

dan, baru-baru ini telah meluncurkan produk Vidoran

Gummy yang telah sukses mencatatkan pangsa pasar

4,5% hanya dalam beberapa bulan pertama setelah produk

tersebut diluncurkan (sumber data AC Nielsen).

3. Meningkatkan investasi pemasaran untuk ekuitas merek

inti kelompok PCH dalam lanskap pasar yang sangat

kompetitif ini dengan porsi yang tepat antara share of

voice dan share of expenditures masing-masing ekuitas

merek tersebut agar sepadan dengan pangsa pasar dan/

atau peluang pasar mereka, karena investasi yang kurang

memadai tidak akan berhasil dengan baik dalam pasar

yang kempetitif ini.

Secara berkesinambungan melakukan pengawasan

manajemen yang efektif terhadap investasi pemasaran

tersebut, hal itu sangat penting untuk memastikan

tingkat pengembalian investasi, maka Tempo Scan

telah memperkuat sumber daya manusia secara internal

antara lain di bidang Media planning & buying , investasi

Digital untuk menciptakan materi yang menarik dan

penempatan yang tepat di berbagai ruang sosial media,

riset & pengolahan data, dll; selain itu PCH juga bekerja

sama dengan agen-agen profesional seperti Leo Burnet,

Lowe, GroupM, dll untuk membantu di bidang keahliannya

masing-masing.

Meneruskan laporan kami lebih lanjutuntuk kelompok obat

resep divisi Pharma (“PM”) yang antara lain dipasarkan

melalui TRF, dimana kontribusi penjualan bersihnya

terhadap penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan

Furthermore, PCH group can leverage its existing

knowhow in the children multivitamins and utilize

the marketing insight it derives from Tempo Scan’s

CPC division which has already a leading Baby care

products range, among others by way of expanding

its existing children multivitamins brand equity into

the infant and children nutritional products. For

example, PCH’s existing Vidoran brand which has

children multivitamins products in various dosage

forms (syrup, chewable tablets, emulsion, etc) that

have been marketed for decades and, recently it

has launched Vidoran Gummy products with great

success registering 4.5% market share during the

first few months after those products have been

launched (data source AC Nielsen).

3. Increasing Marketing investment for PCH group’s

core brand equities in this highly competitive market

landscape by way of right sizing those brand equities

advertising share of voice and share of expenditures

to commensurate those brands respective existing

market share and or market opportunity, since any

mediocre marketing investment won’t work well in

this competitive environment.

To continuously conduct effective management

supervision for those marketing investment, it will be

crucial to ensure such investment return on investment;

therefore, Tempo Scan has strengthened its internal

human capital in the areas such as the Media planning &

buying, Digital investment to create appealing content &

the right placement in the various social media platforms,

Research & Data mining, etc; in addition to its internal

resources PCH works also with the professional agencies

such as Leo Burnet, Lowe, GroupM, etc in order to assist

in those agencies respective areas of expertise.

Continuing further our report to Tempo Scan Pharma

division’s Prescription Medicines (“PM”) group which

among others are marketed under TRF, its net sales

contribution towards Tempo Scan’s Pharma division

41

adalah nomor 2 setelah kelompok PCH dimana pada tahun

2013 penjualan bersih kelompok PM tumbuh 16,1% dan

berjumlah Rp. 162,6 miliar, sebaga akibatnya, kontribusi

penjualan bersihnya telah meningkat dari 7,3% di tahun

2012 menjadi 8,2% pada tahun 2013.

Penggerak utama kinerja penjualan kelompok PM pada

tahun 2013 adalah kemampuannya untuk memasuki

peluang yang timbul oleh karena harga produk-

produknya lebih rendah dan, selanjutnya mereka mampu

meningkatkan harga-harga produknya agar sejalan dengan

harga-harga pesaing. Di samping itu, penyaluran produk-

produk baru PM juga sudah mulai dipasarkan tahun 2013;

oleh karena itu, peluncuran produk-produk baru telah

memperkuat kembali portofolio produk, baik untuk obat

resep biasa maupun untuk obat perawatan khusus yang

sebagian besar ditujukan bagi penggunaan rumah sakit.

Meskipun diakui bahwa Tempo Scan belum menyamai

kecepatan perusahaan farmasi Indonesia utamalainnya

dalam hal mempersiapkan program jaminan kesehatan

nasional Indonesia atau Sistem Jaminan Sosial Nasional

(“SJSN”) yang akan dimulai pada tahun 2014 dimana

rencananya menjangkau 140 juta jiwa dibandingkan dengan

jangkauanASKES sebelumnya sejumlah 17 juta jiwa,

namun kelompok PM telah dengan aktif mempersiapkan

pembangunan kembali portofolio produk-produk generiknya

untuk mengantisipasi pelaksanaan SJSN; dan juga Tempo Scan

telah terdaftar sebagai vendor yang memenuhi syarat dalam

proses pengadaan SJSN melalui sistem e-commerce. Namun

upaya tersebut tidak dapat memberikan kontribusi langsung

terhadap penjualan kelompok PM pada tahun 2014. Selain

itu juga, pada umumnya suatu program yang berskala besar

seperti SJSN tersebut untuk tahun pertama pelaksanaannya

kemungkinan besar akan menghadapi beberapa hambatan.

Lebih lanjut mengenai analisa kami atas kegiatan usaha

Pharma IBD dimana pada tahun 2013 penjualan bersihnya

telah mencatat pertumbuhan yang mengesankan sebesar

20.5% dan berjumlah Rp. 122,4 miliar, maka kontribusinya

terhadap divisi Farmasi Tempo Scan telah meningkat

menjadi 6,1% dibandingkan kontribusi tahun lalu sebesar

total net sales was number 2 behind the PCH group

whereby in 2013 PM group net sales grew by 16.1% and

it amounted to Rp. 162.6 billion, as consequence thereof

its net sales contribution had risen from 7.3% in 2012 to

become 8.2% in 2013.

Among the growth drivers for PM group sales

performance in 2013 are its ability to tap into the

opportunity arising from its existing products lower

pricing and, subsequently they were able to increase

their products prices to be in line with the competitors

pricing, in addition PM new products pipeline have

started to come on stream in 2013; therefore, such

new product launches have reinvigorated its products

portfolio both for the regular prescription drugs as well

as for the specialty care drugs which predominantly are

aimed for the hospitals use.

Even though admittedly Tempo Scan had not been

up to speed compared to other Indonesian major

pharmaceutical companies in preparing for the

Indonesian national health care program or Sistem

Jaminan Sosial Nasional (“SJSN”) which has been

scheduled to commence in 2014 covering 140 million

lives planned versus previously ASKES coverage of 17

million lives, nonetheless the PM group has actively

undertaken to reestablish its generic products portfolio

in anticipation of SJSN and, it has also registered

Tempo Scan as one of SJSN e-commerce procurement

process’ qualified vendor. However those steps may not

contribute immediately to PM group sales in 2014. In

addition, it was widely expected that a program with

a substantial magnitude such as SJSN would perhaps

encounter several hurdles during its first year of

implementation.

Moving further our analysis to the Pharma IBD

operation whereby in 2013 its net sales had registered

a commendable growth of 20.5% and it amounted to

Rp. 122.4 billion hence its contribution towards Tempo

Scan’s Pharma division has risen to become 6.1%

versus last year contribution of 5.3%. Such growth was

42

5,3%. Pertumbuhan tersebut antara lain terkait dengan

kinerja pasar-pasar utamanya seperti Nigeria yang telah

meningkatkan kegiatan-kegiatan promosinya khususnya

untuk merek OTCnya yang merupakan salah satu produk

analgesik terkemuka di Nigeria. Selain itu di Malaysia, fungsi

distribusi produk-produk Tempo Scan telah diambilalih

dengan menjalankan sendiri fungsi distribusi oleh Tempo

Scan Pacific Malaysia SDN, BHD, entitas anak Tempo Scan,

dimana langkah ini telah memungkinkan penjualan produk

hemaviton tumbuh hampir 106% pada tahun 2013.

Selanjutnya, terkait laba kotor divisi Farmasi Tempo

Scan yang telah naik lebih pesat dibandingkan tingkat

pertumbuhan penjualan bersihnya, dimana laba kotornya

tumbuh sebesar 9% dan berjumlah Rp. 1.303 miliar yang

menyebabkan kontribusinya tetap bertahan sekitar 48%

terhadap laba kotor Tempo Scan, peningkatan tersebut

disebabkan oleh perbaikan yang positif atas marjin laba kotor

pada tahun 2013 oleh ketiga kelompok usaha divisi ini.

Marjin laba kotor kelompok PCH dan PM tersebut

membaik meskipun tingkat nilai tukar Rupiah terhadap

mata uang utama lainnya melemah pada tahun 2013, di

sisi lain untuk Pharma IBD pelemahan Rupiah sangat

menguntungkan bagi pendapatan ekspornya dalam mata

uang asing. Selain itu membaiknya marjin laba kotor

kelompok PCH disebabkan beberapa produk utamanya

sukses melakukan perampingan dalam proses pengemasan

ulang dan manufaktur, serta bauran produk yang lebih

baik sehingga menghasilkan peningkatan marjin secara

keseluruhan, sementara untuk kelompok PM marjin laba

kotornya didorong antara lain oleh kenaikan harga dan

mengembangkan bauran produknya sampai batas tertentu.

among others attributed to Pharma IBD’s key markets

performance such as Nigeria, where it has increased

its promotion activities in particular for its OTC’s

brand which is one of the leading analgesic product in

Nigeria. Moreover, in Malaysia where distribution of

Tempo Scan’s product was taken over and performed

own distribution by Tempo Scan Pacific Malaysia,

SDN. BHD, a subsidiary of Tempo Scan, such move has

enabled hemaviton products sales to grow by almost

106% in 2013.

Furthermore, as pertained to Tempo Scan’s Pharma

division gross profit which had increased at a faster rate

compared to its net sales, its gross profit grew by 9% and

it amounted to Rp. 1,303 billion as a result its contribution

remained stable at around 48% towards Tempo Scan’s

total gross profit, such an increase was attributed by the

gross profit margin positive improvement in 2013 by all

of this division’s 3 operating groups.

The aforesaid gross profit margins improvement

for PCH and PM groups were achieved despite the

weakening Rupiah exchange rate against other major

currencies in 2013, on the other hand for Pharma

IBD the weakening Rupiah was indeed favorable to

its foreign currencies denominated export revenue.

In addition for PCH group its gross profit margin

improvement was attributed to some of its core products

successful repackaging and manufacturing process

streamlining, as well as better products mix that yielded

improved overall margin, whilst for PM group its

gross profit margin was driven among others by price

increase and to a certain extent its products mix.

Analisa Manajemen untuk Divisi Produk Konsumen &

Kosmetika

Pada tahun 2013, divisi Produk Konsumen & Kosmetika (“CPC”)

Tempo Scan juga telah mencatat pertumbuhan yang lebih

lambat serupa dengan divisi Farmasi. Penjualan bersih divisi

CPC Tempo Scan tumbuh sebesar 9,7% dan berjumlah Rp. 1.674

miliar, dengan demikian kontribusinya terhadap total penjualan

The Consumer Products & Cosmetics

Division Management Analysis

In 2013 Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics

(“CPC”) division had also registered a slower growth

similar to its Pharma division. Tempo Scan’s CPC

division’s net sales grew by 9.7% and it amounted to

Rp. 1,674 billion, henceforth its contribution towards

43

bersih Tempo Scan adalah 24,4% atau meningkat dari tahun lalu

yang sebesar 23%. Pertumbuhan penjualan bersih divisi ini pada

tahun 2013 disumbangkan oleh penjualan domestiknya sebesar

Rp. 1,485 miliar, sehingga kontribusinya adalah 88,7% dari total

penjualan bersih divisi CPC. Penjualan domestik tersebut terdiri

dari kelompok Produk Konsumen yang penjualan bersihnya

sebesar Rp. 945 miliar dan kontribusinya adalah 56,45%,

kelompok Kosmetika yang penjualan bersihnya adalah sebesar

Rp. 540 miliar dan kontribusinya adalah 32,3%, serta Bisnis

Internasional (“CPC IBD”) yang penjualan bersihnya sebesar

Rp. 189 miliar dan kontribusinya adalah 11,3% dari total

penjualan bersih divisi CPC.

Selain itu, seperti yang telah dijelaskan di atas, kelompok Produk

Konsumen yang menjadi penyumbang terbesar divisi ini

meningkat hampir 6% dan pertumbuhan yang lambat tersebut

antara lain dikarenakan upaya divisi ini yang secara bertahap

mengurangi penjualan produk yang marjinnya rendah, untuk

mengejar bauran produk yang lebih baik dan menata ulang

konfigurasi portofolio produk masa depannya, dengan tujuan

untuk lebih memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan oleh

kelompok kategori yang pertumbuhannya lebih pesat.

Melangkah ke depan, strategi kelompok Produk Konsumen

divisi ini adalah untuk mendapatkan kembali momentum

pertumbuhannya dan menjadi katalisator bagi tujuan dari

divisi CPC Tempo Scan untuk meningkatkan kontribusi

penjualan bersih di atas 25% dari total penjualan bersih

Tempo Scan di masa mendatang.Strategi tersebut antara lain

adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Produk Konsumen menyadari bahwa

konfigurasi masing-masing portofolio produk dari dua

merek ekuitas inti perlu dibenahi. Seperti dalam kasus

merek Marina di mana produk-produk kategori Hand

Body Lotion (“HBL”) yang dimiliki saat ini secara tidak

proporsional lebih condong ke produk Non Whitening

HBL, sementara pada kenyataannya, kontribusi sub

kategori Whitening HBL adalah 60% dari kategori total

pasar HBL dan memiliki tingkat pertumbuhan yang

lebih pesat sebesar 16,5% dibandingkan sub kategori Non

Whitening HBL yang mana kontribusinya adalah 40%

Tempo Scan’s total net sales was 24.4% or had an

increase from its contribution of 23% last year. This

division’s net sales growth in 2013 was contributed

by its domestic sales which amounted to Rp. 1,485

billion, hence its contribution was 88.7% of the total

CPC division’s net sales. Such domestic sales was

comprised of Consumer Products group which net sales

amounted to Rp. 945 billion and its contribution was

56.45%, its Cosmetics group which net sales amounted

to Rp. 540 billion and its contribution was 32.3%, and

its International Business (“CPC IBD”) which net sales

amounted to Rp. 189 billion and its contribution was

11.3% of the total CPC division’s net sales.

Furthermore, as explained hereinabove, this division’s

Consumer Products group being its largest contributor

grew by almost 6% and such slower growth was among

others due to this division’s deliberate effort to reduce

gradually the sales of its low margin products, in

pursuit of better products mix and to realign its future

products portfolio configuration, which is aimed to

better capitalize the opportunity presented in the faster

growing categories.

Moving forward, this division’s Consumer Products

group strategies in order to regain its growth momentum

and to become the catalyst for Tempo Scan’s CPC division

objective to increase its net sales contribution to be above

25% of Tempo Scan total net sales in the future. Such

strategies among others are as follows :

1. Consumer Products group recognizes that its 2

core brand equities’ respective products portfolio

configuration needs to be revamped. Such as in the

case of its Marina brand whereby the said brand’s

existing products in the Hand Body Lotion (“HBL”)

category were disproportionately skewed toward

Non Whitening HBL products, while in fact, the

Whitening HBL sub category which contribution

was 60% of the total market HBL category and it

had faster growth rate of 16.5% versus the Non

Whitening HBL sub category which contribution

44

dengan tingkat pertumbuhan jauh lebih lambat yaitu

hanya 2%. Akibat penataan dari situasi tersebut adalah

pertumbuhan Marina tahun lalu menjadi lebih lambat.

Namun demikian, langkah perbaikan telah dilakukan,

dan rangkaian produk Marina Sun Protective Factor

(“SPF”) yang diluncurkan baru-baru ini telah mencatat

pertumbuhan luar biasa sebesar 261% pada tahun 2013,

meskipun demikian diperlukan beberapa waktu agar

penjualan produk tersebut dapat memberikan kontribusi

yang berarti terhadap total kinerja penjualan Marina.

Situasi serupa juga terjadi dengan merek My Baby yang

juga termasuk dalam kelompok ini, di mana kontribusi

penjualan merek tersebut secara tidak proporsional

telah diperoleh dari produk bedak bayi, sementara di

sisi lain, kontribusi sub kategori bedak bayi hanya 45%

terhadap kategori total pasar produk toiletries bayi. Oleh

karena itu, kondisi tersebut perlu diperbaiki dengan cara

menyelaraskan portofolio produk My Baby agar dapat

mencapai keterwakilan yang lebih besar pada sisa bagian

55% di kategori produk toiletries bayi tersebut. Salah

satu upaya penting untuk menangkap peluang tersebut

adalah melalui produk toiletries My Baby berbasis herbal

yang sedang bertumbuh pesat, di mana produk My Baby

Minyak Telon Plus selama beberapa tahun terakhir telah

bertumbuh dengan CAGR sebesar 57,6%.

2. Memanfaatkan peluang dari munculnya ekuitas merek

kelompok Produk Konsumen yang sedang berkembang

dimana memiliki tingkat pertumbuhan lebih pesat,

namun pangsa pasarnya saat ini masih relatif rendah. Oleh

karena itu, merek-merek tersebut membutuhkan investasi

pemasaran yang signifikan, seperti misalnya merek Total

Care, yang bersaing dalam kategori kesehatan mulut

khususnya di segmen obat kumur, telah memberikan hasil

yang sangat baik, dan pertumbuhan penjualannya dapat

mengimbangi naiknya tingkat investasi yang diberikan

untuk merek tersebut (pangsa pasarnya diperkirakan

berada di posisi 3 teratas merek obat kumur terkemuka).

3. Mendorong inovasi yang didasarkan pada kebutuhan

konsumen dan agar dapat mengembangkan formulasi

was 40% with much slower growth rate of only 2%.

The repercussions of such situation was Marina’s

slower growth last year. Nevertheless, remedial step

had been undertaken, and Marina Sun Protective

Factor (“SPF”) products range which was launched

recently had registered tremendous growth of

261% in 2013, albeit it would take some time for

such products sales to meaningfully contribute to

Marina’s total sales performance.

Similar situation is also occurring with this

group’s My Baby brand whereas such brand’s

disproportionate sales contribution had been

derived from its baby powder products, while on

the other hand, the baby powder sub category

contribution was only 45% against the total market

baby toiletries category. Therefore, such situation

needs to be improved by way of realigning My

Baby’s products portfolio in order to capture

bigger representation in the remaining 55% of

the aforesaid baby toiletries category. Among the

major undertakings to capture the said opportunity

is through My Baby fast growing herbal based

toiletries, where its My Baby Minyak Telon Plus

products have grown with CAGR of 57.6% for the

last few years.

2. To leverage the opportunity from the Consumer

Products group’s emerging brand equities which

have faster growth rate but presently their market

share are still relatively low. Therefore, those brands

require significant marketing investment, for example

its brand such as Total Care, which competes in the

oral hygiene category specifically in the mouthwash

segment, has performed extremely well, and its

sales growth was able to be commensurate with the

increased investment level provided to such brand

(its market share was estimated to be within the top 3

leading mouthwash brands).

3. To drive innovation based on the underlying

consumer needs and to be able to develop the right

45

produk yang tepat serta menciptakan proses pengadaan

dan produksi yang efisien sehingga dapat menghasilkan

produk berkualitas baik dengan harga terjangkau,

dengan demikian dapat mempertahankan produk-

produk unggulan Tempo Scan yang mengedepankan

nilai tambah. Proses tersebut memerlukan hubungan

kerja yang erat antara divisi CPC Tempo Scan dengan

kelompok manufaktur serta dengan unit pendukung

lainnya di bidang Penelitian & Pengembangan dan

bagian Pengadaan Terpusat.

Selain itu, melanjutkan analisa kami untuk kelompok

Kosmetika divisi CPC Tempo Scan di mana kontribusi

penjualan bersih kelompok ini adalah yang kedua setelah

kelompok Produk Konsumen, memberikan kontribusi

32,3% dari total penjualan bersih divisi ini yaitu sebesar

Rp. 540 miliar. Mayoritas penjualan bersih kelompok

Kosmetika ini berasal dari merek kosmetika berlisensi

internasional yang sudah beberapa dekade menjalin

hubungan kerjasama usaha dengan Tempo Scan.

Penjualan bersih kelompok Kosmetika ini berhasil mencatat

pertumbuhan 10,2% pada tahun 2013. Pertumbuhan tersebut

disumbangkan baik oleh merek kosmetika internasional

dengan harga premium maupun merek kosmetika

internasional dengan harga menengah yang tingkat

pertumbuhannya berkisar antara 7% sampai 14%, sementara

produk kosmetika Tempo Scan sendiri yaitu merek Marina

yang sebagian besar terdiri dari produk tata-rias wajah

berhasil tumbuh sebesar 30,5%, produk-produk tersebut

diposisikan pada segmen harga yang terjangkau. Mengingat

penghasilan wanita Indonesia yang naik cepat dan jumlah

wanita bekerja yang terus meningkat, maka permintaan

kosmetika akan tetap kuat di semua tingkat harga.

Berkaitan dengan IBD CPC yang merupakan perwakilan

divisi CPC Tempo Scan untuk penjualan luar negeri,

kelompok ini mencatat pertumbuhan penjualan bersih yang

sangat baik sebesar 31,8% pada tahun 2013 dan berjumlah

Rp. 189 miliar. Beberapa dari pasar utamanya adalah Filipina

dan Thailand di mana pasar tersebut masing-masing tumbuh

sebesar 85,8% dan 27,7% pada tahun 2013. Oleh karena itu,

product formulation as well as to create efficient

procurement and manufacturing process that can

deliver good quality product at an affordable price,

hence sustaining Tempo Scan’s products winning

value proposition. Such process requires close knit

working environment between Tempo Scan’s CPC

division with its manufacturing group as well as

with the other supporting units in the areas of R&D

and Central Procurement.

Moreover, continuing our analysis to Tempo Scan’s

CPC division’s Cosmetics group whereas this

group net sales contribution came second after this

division’s Consumer Products group, it contributed

32.3% of this division’s total net sales amounting

to Rp. 540 billion. The Cosmetics group derived

majority of its sales from licensed in international

cosmetics brands which have already several

decades of long standing business relationship with

Tempo Scan.

This Cosmetics group’s net sales managed to register

10.2% growth in 2013. Such growth was contributed by

its premium priced international cosmetics brands as

well as by its popular priced international cosmetics

brands which growth rates range from 7% to 14%,while

Tempo Scan’s ownMarina brand’s cosmetics products

which are predominantly comprised of face makeup

products managed to grow by 30.5%, those products

are positioned at the budget price segment. Given the

upsurge of the Indonesian women disposable income

and the ever increasing number of women entering the

work force, then the demand for cosmetics will remain

robust practically at all price levels.

Pertaining to the CPC IBD which is the proxy of

Tempo Scan’s CPC division overseas sales, this group

registered a commendable net sales growth of 31.8%

in 2013 and it amounted to Rp. 189 billion. Among its

major markets are the Philippines and Thailand where

those markets respectively grew by 85.8% and 27.7%

in 2013. Therefore, we remain sanguine about the

46

kami tetap optimis dengan prospek pertumbuhan IBD CPC,

khususnya di pasar Filipina di mana produk CPC Tempo

Scan dapat diterima oleh konsumen terkait produk toiletries

bayi yang baru-baru ini diluncurkan yang mana telah

berhasil memperoleh penetrasi distribusi.

Terkait hal di atas, divisi CPC Tempo Scan tetap menjadi

penyumbang terbesar kedua terhadap total laba kotor

Tempo Scan di mana pada tahun 2013 laba kotor divisi ini

tumbuh sebesar 15,1 % dan berjumlah Rp. 1.016 miliar.

Sehingga kontribusi laba kotor divisi ini adalah 37,4 %

terhadap total laba kotor Tempo Scan. Peningkatan laba

kotor tersebut disebabkan oleh naiknya marjin laba kotor

dari kedua kelompoknya.

Faktor-faktor penting yang telah disumbangkan oleh

kinerja yang baik dari laba kotor divisi CPC Tempo Scan

tersebut antara lain adalah mengurangi penjualan Produk

Konsumen yang marjin laba kotornya lebih rendah seperti

sabun batang, usaha yang berkesinambungan untuk

menekan harga bahan baku termasuk melalui penggantian

bahan baku tanpa mengorbankan kualitas produk,

dan melakukan komitmen pembelian jangka panjang

dengan pemasok-pemasok yang terpilih, sehingga dapat

memperoleh harga yang lebih baik dan pasokan yang

berkelanjutan.

Analisa Manajemen Divisi Manufaktur

Tahun 2013 adalah tahun ketiga divisi Manufaktur Tempo

Scan dikelola di bawah satu pengawasan manajemen,

karena sebelum tahun 2011 pabrik Tempo Scan dikelola

secara terpisah oleh divisi Farmasi dan divisi CPC. Manfaat

dari divisi Manufaktur yang dikelola secara independen ini

antara lain adalah agar seluruh pabrik yang dimiliki Tempo

Scan dapat berbagi manufacturing best practices, pengetahuan

& keahlian teknis, menciptakan landasan yang sama untuk

kebijakan sumber daya manusia dan, terakhir namun tidak

kalah penting, adalah berbagi informasi terkait jaminan

mutu yang ketat & kepatuhan terhadap peraturan.

Lebih lanjut, divisi Manufaktur adalah pilar inti pertumbuhan

divisi Farmasi dan divisi CPC Tempo Scan serta berfungsi

growth prospect of the CPC IBD and particularly in the

Philippines market where Tempo Scan’s CPC products

are accepted by the consumers related to the recently

launched baby toiletries products that were gaining

distribution penetration.

Given the above, Tempo Scan’s CPC division remained

the second biggest contributor to Tempo Scan’s total

gross profit result where in 2013 this division gross

profit grew by 15.1% and it amounted to

Rp. 1,016 billion. Henceforth such division’s gross

profit contribution stood at 37.4% towards Tempo

Scan’s total gross profit. The said gross profit increase

was attributed to the favorable gross profit margin

improvement in its 2 operating groups.

The key factors that had contributed to Tempo Scan’s

CPC division gross profit favorable result among others

were its premeditated effort to abate the sales of its

consumer products with lower gross profit margin

such as bar soap, the continuous pursuits to lower its

products raw materials cost including through raw

materials substitution but without sacrificing those

products quality, and conducting long term procurement

commitment with its preferred vendors, hence able to

secure better pricing and sustainable supplies.

The Manufacturing Division Management Analysis

Year 2013 is the third anniversary that Tempo Scan’s

Manufacturing division is managed under one

management supervision, since prior to 2011 Tempo

Scan’s factories were managed by the Pharma division

and CPC division separately. The virtues of such

independently run Manufacturing division among

others are that all factories belonged to Tempo Scan can

share manufacturing best practices, technical knowhow

& expertise, create common platform for human

resources policies and, last but not least, share stringent

quality assurance & regulatory compliance issues.

Moreover, the Manufacturing division is a core pillar

of growth for Tempo Scan’s Pharma and CPC divisions

47

sebagai pengelola mata rantai pasokan bagi kedua divisi

tersebut. Namun keberadaan divisi Manufaktur tersebut tidak

menghalangi divisi Farmasi dan divisi CPC Tempo Scan dalam

mencari sumber produk baru mereka dari produsen pihak

ketiga guna mempersingkat jangka waktu pengembangan &

inovasi produk. Dalam hal ini, divisi Manufaktur Tempo Scan

diberi mandat untuk tetap menjamin kualitas produk yang

dibeli dari pabrikan pihak ketiga.

Selanjutnya, sejak tahun 2013 divisi Manufaktur Tempo

Scan telah mengoperasikan dua kelompok yaitu Pharma

Manufacturing Group (“PMG”) dan CPC Manufacturing Group

(“CPCMG”), masing-masing menjalankan tiga pabrik

(yaitu: dua pabrik farmasi dan satu pabrik produk herbal)

dan empat pabrik (yaitu: dua pabrik kosmetika, perawatan

pribadi & pembersih rumah tangga, satu pabrik sabun

dan satu pabrik kemasan plastik). Selain itu, dua pabrik

minuman dari divisi ini sedang dalam proses rekonstruksi

untuk produk nutrisi bayi & anak-anak berbasis susu dari

Tempo Scan yang harus siap pada tahun 2014.

Sama halnya dengan banyak perusahaan Indonesia yang

berjuang untuk mempertahankan usaha pabrikan mereka;

sementara di sisi lain, banyak juga perusahaan yang telah

memilih untuk menutup pabrik-pabrik mereka di Indonesia

dan memilih opsi yang lebih mudah dengan melakukan

alih daya manufaktur produk mereka dan/atau langsung

mengimpor produk jadi dari luar negeri, tantangan utama

bagi perusahaan-perusahaan yang masih mengoperasikan

pabrik mereka adalah hubungan industrial ketenagakerjaan

yang tetap menjadi sumber kekuatiran karena gerakan

serikat buruh Indonesia telah tumbuh menjadi suatu

kekuatan yang perlu diperhitungkan.

Sehubungan dengan hal di atas, tujuan utama divisi

Manufaktur Tempo Scan adalah mengendalikan biaya

produksi pabrikannya di mana komponen biaya terbesar

adalah biaya sumber daya manusia dan biaya utilitas.

Adapun biaya sumber daya manusia dan biaya utilitas PMG

masing-masing berkontribusi 57,2% dan 17,0%, sedangkan

biaya sumber daya manusia dan biaya utilitas CPCMG

masing-masing menyumbangkan 59% dan 20,8%.

as well as it serves as part of those divisions’ supply

chain management. Nevertheless, the existence of such

Manufacturing division does not impede Tempo Scan’s

Pharma and CPC divisions’ sourcing their new products

from third party manufacturers in order to shorten

products development & innovation lead time. In such

case, Tempo Scan’s Manufacturing division shall be

mandated to still perform quality assurance towards the

products purchased from the third party manufacturers.

Furthermore, since 2013 Tempo Scan’s Manufacturing

division has operated 2 operating groups namely the

Pharma Manufacturing Group (“PMG”) and the CPC

Manufacturing Group (“CPCMG”), respectively those

groups operating 3 factories (i.e. : 2 pharma factories and

1 herbal products factory) and 4 factories (i.e. : 2 cosmetics,

personal care & home care factories, 1 soap factory, and 1

plastic packaging factory). In addition, two of the division’s

beverage factories are undergoing reconstruction for

Tempo Scan’s dairy based infant & children nutritional

products that should be ready in 2014.

Similar to many Indonesian companies that struggle

to maintain their manufacturing operation; while on

the other, hand there were also many companies which

had opted to close their factories in Indonesia and

had elected easier option to outsource their products

manufacturing and/or import finish products from

overseas, the main challenge for those companies who

still operate their factories is labor industrial relation

which remained the source of concern as the Indonesian

labor unions movement grew into a force that need to

be reckoned with.

In connection with the above, Tempo Scan’s

Manufacturing division main objective is to control its

factories’ manufacturing overhead which biggest cost

components are personnel related costs and utilities costs.

For the PMG the said personnel related costs and utilities

costs respectively contributed 57.2% and 17.0%, while for

the CPCMG the said personnel related costs and utilities

costs contributed 59% and 20.8% respectively.

48

Biaya sumber daya manusia tersebut di atas meningkat

pesat dalam beberapa tahun terakhir karena keputusan

pemerintah daerah untuk secara drastis menaikkan

upah minimum regional dalam kisaran antara 30 - 40%,

terutama di beberapa kabupaten di mana terdapat banyak

pusat kawasan industri. Akibatnya divisi Manufaktur

telah memutuskan beberapa strategi penting untuk

mengatasi situasi tersebut yang antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Menata ulang bentuk kemasan sekunder dan proses

perakitan untuk semua produk yang selama ini telah

diproduksi oleh PMG dan CPCMG dalam jumlah

yang besar, dengan tujuan untuk merampingkan

proses tersebut dan menerapkan otomatisasi perakitan

berkecepatan tinggi di mana memungkinkan,

dalam rangka mengurangi jam kerja produksi yang

dibutuhkan, sehingga meningkatkan produktivitas.

2. Mengganti dan/atau menambah mesin-mesin

manufaktur berukuran besar beserta peralatan untuk

mengimbangi hasil produksi yang meningkat melalui

perbesaran batch produksi, dan untuk mempersingkat

waktu siklus produksinya; dengan demikian, dapat

menjaga jumlah batch produksi per hari tetapi masih

mampu mengakomodasi kenaikan volume produksi.

3. Mengelola biaya utilitas melalui pengawasan pemakaian

secara ketat, terutama untuk bahan bakar dan listrik

yang mengalami kenaikan tarif signifikan, masing-

masing sebesar 12% dan 22%. Sebagai hasilnya, pada

tahun 2013 biaya utilitas CPCMG hanya meningkat

sebesar 2,9%, sementara upaya tersebut tidak terlalu

berhasil untuk PMG bila dilihat dari kenaikan biaya

utilitasnya yang naik sebesar 18,3%.

Selanjutnya, divisi PMG ini berhasil meningkatkan dan/atau

mempertahankan kapasitas produksi sebagai berikut:

1. Bentuk sediaan padat meningkat menjadi 8,3 miliar unit

dari 7 miliar unit

2. Bentuk sediaan kapsul 500 juta unit

3. Bentuk sediaan semi padat 720 ton

The abovementioned personnel related costs have

been escalating rapidly in the last several years due to

populist decrees by regional authorities to drastically

raise the regional minimum wages in the range between

30 - 40%, particularly in some districts where there are

high concentration of industrial estates. Consequently

the Manufacturing division has instigated several

imperative strategies to cope with such situation which

among others are as follows:

1. Reconfiguring the secondary packaging format and

its related assembly process for all high volume

products being manufactured by both PMG and

CPCMG, with the objective to streamline such

process and implement high speed assembly

automation whenever possible, in order to reduce

the required production man hours, hence

increasing productivity.

2. Replacing and/or adding the bulk manufacturing

machineries and equipment to be commensurate

with the increased production output through

production batch enlargement, and to shorten each

batch production cycle time; therefore, maintaining

the number of production batches per day but still

able to accommodate production volume increases.

3. Managing utilities costs especially fuel and

electricity, which have experienced significant rate

increases of 12% and 22% respectively, through

tighter control of usage. As a consequence, in 2013

the CPCMG’s utilities costs increased only by 2.9%,

while such an effort was not too successful for PMG

which saw its utilities costs rose by 18.3%.

Furthermore, this division’s PMG managed to increase

and/or maintain the following production capacities:

1. Solid dosage forms 8.3 billion units up from 7 billion

units

2. Capsules 500 million units

3. Semi solid dosage forms 720 tons

49

4. Bentuk sediaan bubuk effervescent 640 juta unit

5. Bentuk sediaan liquid (sirup) meningkat menjadi 2,7 juta

liter dari 2 juta liter

6. Bentuk sediaan liquid (minuman kesehatan) 100 juta

liter

7. Bentuk sediaan liquid (herbal oles) meningkat menjadi

2,1 juta liter

Selanjutnya, divisi CPCMG ini berhasil meningkatkan dan/

atau mempertahankan kapasitas produksi sebagai berikut:

1. Lotion meningkat menjadi 21.000 ton dari 20.000 ton

2. Bedak talcum 7.500 ton

3. Lipstik 7 juta unit

4. Sabun 250 juta unit

5. Pembersih rumah tangga 20.000 ton

6. Perawatan mulut meningkat menjadi 1.000 ton dari 750

ton

7. Kemasan plastik meningkat menjadi 213 juta unit dari

200 juta unit

Analisa Manajemen Divisi Distribusi

Divisi Distribusi Tempo Scan, sama halnya dengan divisi

Manufaktur, adalah pilar penting bagi pertumbuhan divisi

Farmasi dan divii CPC serta bagi prinsipal pihak ketiga yang

mana divisi Distribusi Tempo Scan menyediakan layanannya.

Pada tahun 2013 penjualan bersih divisi ini mencatat

pertumbuhan yang datar dan berjumlah Rp. 3.190 miliar

dibandingkan dengan penjualan bersihnya pada periode yang

sama tahun lalu sebesar Rp. 3.192 miliar, dan alasan utamanya

adalah telah dihentikannya distribusi produk salah satu

prinsipal Farmasipihak ketiga efektif 1 Januari 2013. Namun

bila berdasarkan penyesuaian untuk perhitungan yang

sebanding, sesungguhnya penjualan bersih divisi Distribusi

Tempo Scan tahun 2103 berhasil tumbuh 18,7%.

Akibat dari hal tersebut, kontribusi penjualan bersih divisi

ini terhadap total penjualan bersih Tempo Scan turun

menjadi 46,5% pada tahun 2013 dibandingkan dengan

kontribusinya pada tahun 2012 sebesar 48,1%, dan terkait

4. Effervescent powder 640 million units

5. Liquid (Syrup) dosage forms 2.7 million liters up

from 2 million liters

6. Liquid (Health Beverages) dosage forms 100 million

liters

7. Liquid (Herbal Topical) dosage forms 2.1 million

liters

Moreover, this division’s CPCMG managed to increase

and/or maintain the following production capacities:

1. Lotion 21,000 tons up from 20,000 tons

2. Talcum powder 7,500 tons

3, Lipsticks 7 million pieces

4, Bar soaps 250 million pieces

5. Home care products 20,000 tons

6. Mouthwash 1,000 tons up from 750 tons

7. Plastic packaging 213 million pieces up from 200

million pieces

The Distribution Division Management Analysis

Tempo Scan’s Distribution division, similar to its

Manufacturing division, is a pivotal pillar of growth

for the Pharma and CPC divisions as well as for the

third party principals that Tempo Scan ’s Distribution

division provides its services. In 2013 this division’s net

sales registered a flat growth and it amounted to Rp.

3,190 billion compared to its net sales of Rp. 3,192 billion

in the corresponding period last year, and the main

reason was the discontinuation of one of its third party

Pharma principals which products distribution had

been discontinued effective 1 January 2013. Nonetheless

on an adjusted basis in fact Tempo Scan’s Distribution

division net sales grew by 18.7%.

As a consequence thereof, this division’s net sales

contribution towards Tempo Scan’s total net sales had

declined to 46.5% in 2013 compared to its contribution

of 48.1% in 2012, and related thereto its Pharma

50

dengan itu proporsi kontribusi penjualan bersih produk-

produk prinsipal Farmasi dan Non Farmasi masing-masing

adalah 34,1% dan 65,9%, di mana sejalan dengan penjelasan

di atas, kontribusi penjualan bersih produk-produk

prinsipal Farmasi turun secara signifikan dari kontribusi

tahun sebelumnya yang hampir sebesar 45%.

Selanjutnya, divisi Distribusi Tempo Scan terus memperkuat

struktur manajemen baru yang telah dilakukan awal

tahun 2013 di mana struktur baru tersebut dibentuk dalam

dua kelompok manajemen utama divisi Distribusi yaitu

kelompok Penjualan dan kelompok Operasional. Di antara

beberapa langkah yang dilaksanakan pada tahun 2013

adalah kelompok Operasional telah lebih mempertajam

fokus organisasi melalui pembentukan posisi Kepala

Fungsional di bidang infrastruktur logistik & perencanaan

kapasitas, manajemen & strategi transportasi, dan proses

bisnis & manajemen kepatuhan. Langkah tersebut akan

memungkinkan para Kepala Operasional untuk fokus

pada pengelolaan jaringan luas dari divisi Distribusi yang

memiliki 54 cabang dan 119 poin penjualan di seluruh

kepulauan Indonesia dengan tugas utama mengirimkan

lebih dari 100.000 pesanan setiap bulan secara tepat waktu.

Selain itu, kelompok Penjualan divisi Distribusi Tempo

Scan juga telah berupaya meningkatkan penetrasi

penjualan di semua lini perdagangan yaitu Modern Trade,

General Trade dan Pharma Trade dengan 1.100 tenaga

penjualan yang kuat. Sehingga kelompok Penjualan telah

berhasil meningkatkan outlet pembeliannya sebanyak

14.000 atau naik 19% dibandingkan dengan periode yang

sama tahun lalu, oleh karena itu, jumlah seluruh outlet

yang dicakup oleh divisi Distribusi Tempo Scan telah

mencapai hampir 90.000 outlet.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia

beberapa tahun terakhir, ada upaya berkesinambungan

oleh pelanggan pareto Modern Trade untuk memperluas

usahanya keluar pulau Jawa yaitu ke Sumatera, Kalimantan

dan Sulawesi. Kecenderungan tersebut harus diikuti

oleh divisi Distribusi Tempo Scan dengan memperkuat

jangkauan tenaga penjualan di wilayah kepulauan tersebut

principals products and its Non Pharma principals

products’ net sales contribution proportion was 34.1%

and 65.9% respectively, whereas as expected given the

above explanation, its Pharma principals products’ net

sales contribution had decreased significantly from its

preceding year contribution of almost 45%.

Furthermore, Tempo Scan’s Distribution division has

continued to further strengthen its new management

structure which was instigated in the beginning of 2013

wherein the said new structure was configured along

the Distribution division’s 2 major management groups

namely Sales group and Operation group. Among the

steps implemented in 2013 were the Operation group

having further sharpened its organizational focus through

establishing Functional Head positions in the areas of

logistic infrastructure & capacity planning, transportation

management & strategy, and business process & compliance

management. Such move would enable the Operation

Heads to focus on managing the Distribution division’s vast

network of 54 branches and 119 sales points throughout the

Indonesian archipelago with the major task of delivering to

over 100,000 orders each month on a timely basis.

Moreover, Tempo Scan’s Distribution division’s

Sales group has also endeavored to improve its sales

penetration in all of its trade channels namely Modern

Trade, General Trade and Pharma Trade channels with

its 1,100 strong sales force. Consequently the Sales

group has managed to increase its buying outlets

by 14,000 or an increase of 19% compared to the

corresponding period last year, therefore, bringing the

aggregate number of outlets that are covered by Tempo

Scan’s Distribution division toalmost 90,000 outlets.

In line with the Indonesian economic growth in the

last several years, there are continuous efforts by the

Modern Trade channel’s key retailers to expand outside

the main island of Java namely to Sumatra, Kalimantan

and Sulawesi. Such trend must be followed by Tempo

Scan’s Distribution division through strengthening its

sales force coverage in those islands since if compared

51

karena jika dibandingkan dengan lini penjualan lainnya,

Modern Trade tumbuh lebih pesat sebesar 22,25%, di mana

pertumbuhan penjualan pada lini tersebut di wilayah

kepulauan itu berhasil meningkat sebesar 30%.

Hal yang sama pentingnya adalah kebutuhan divisi

Distribusi Tempo Scan untuk memperluas dan juga

memperbesar Distribution Center (“DC”) serta gudang-

gudang di kantor cabang. Pada tahun 2013 divisi ini telah

membuka DC baru Cikupa di wilayah Kabupaten Tangerang

guna memasok cabang di Sumatera dan meningkatkan

kualitas layanannya. Selain itu juga telah dioperasikan DC

baru Jawa Tengah sebagai sarana penghubung logistik untuk

cabang di Jawa Tengah, sementara DC Jawa Timur akan

beroperasi pada 2014 dan DC tersebut akan memasok cabang

di Jawa Timur serta mengirimkan pasokan secara parsial

untuk kebutuhan cabang di Kalimantan dan Sulawesi.

Selain itu, divisi Distribusi Tempo Scan melalui unit usaha

properti Tempo Scan telah membeli tanah dan gudang

tambahan di Medan, Pontianak dan Banjarmasin dalam

rangka memperbesar kapasitas gudang divisi Distribusi di

propinsi tersebut. Di samping itu, sejalan dengan pesatnya

pertumbuhan produk prinsipal Farmasi yang membutuhkan

jaringan distribusi dengan alat pendingin , divisi Distribusi

Tempo Scan juga terus meningkatkan fasilitas penyimpanan

dengan alat pendingin dan memberikan pelatihan bagi

personilnya dalam rangka memperoleh standar kepatuhan

Organisasi Kesehatan Dunia.

Selain itu, divisi Distribusi Tempo Scan perlu memperluas

jumlah kantor cabangnya yang telah memenuhi peraturan

baru BPOM (FDA Indonesia) mengenai Good Distribution

Practice dan sedang dilakukan upaya untuk mengejar

sertifikasi tersebut. Usaha tersebut sejalan dengan rencana

kesiapan divisi ini untuk pelaksanaan SJSN karena produk

prinsipal Farmasi juga akan berpartisipasi dalam program

jaminan kesehatan nasional tersebut, yang mana akan

membutuhkan pendistribusian yang lebih luas bagi fasilitas

kesehatan primer (“Puskesmas”) yang berjumlah sangat

besar dan sebagian besar berada di daerah pedesaan.

with the other sales channels, the said Modern Trade

channel’s sales grew faster by 22.25%, wherein such

channel sales growth in the aforesaid islands managed

to increase by 30%.

Equally important is the need for Tempo Scan’s

Distribution division to expand and also enlarge its

Distribution Centers (“DC”) and Branch’s warehouses,

in 2013 this division had opened its new Cikupa DC

in Tangerang district in order to supply its Sumatra

branches and also to improve its service level. Moreover,

it has also operated its new Central Java DC as a logistic

hub for Central Java branches, whilst its East Java DC

will be operational in 2014 and such DC will supply

East Java branches as well as supply partial inventory

requirements to Kalimantan and Sulawesi branches.

Moreover, Tempo Scan’s Distribution division in

conjunction with Tempo Scan’s property unit have

acquired additional land and warehouses in Medan,

Pontianak and Banjarmasin in order to enlarge the

Distribution division’s warehouse capacities in those

provinces. Additionally, due to the rapid increase of

its Pharma principals’ requirement for their products

requiring cold chain distribution, Tempo Scan’s

Distribution division has also continuously improved

its cold chain storage facility and provided training

for its personnel in order to achieve World Health

Organization compliance standard.

In addition, Tempo Scan’s Distribution division needs

to further expand the number of its branches that have

complied with the Indonesian FDA (“BPOM”) new

regulation on Good Distribution Practice and efforts

are underway to pursue such certification. The said

undertaking is in line with this division’s planned

preparedness for the SJSN implementation since its

Pharma principals products will also participate in such

national health coverage plan, which will require more

extensive distribution to the primary health facility

(“Puskesmas”) that is huge in numbers and largely

located in rural areas.

52

Di tahun 2013, laba kotor divisi Distribusi Tempo Scan

sayangnya mengalami penurunan dan berjumlah Rp. 399,9

miliar dibandingkan dengan laba kotor tahun 2012 sebesar

Rp. 409,1 miliar. Sebagai akibatnya, marjin laba kotor juga

mencatat penurunan, tidak seperti divisi Farmasi dan CPC

Tempo Scan yang marjin laba kotornya membaik, marjin

laba kotor divisi Distribusi turun dari 12,8% pada tahun 2012

menjadi 12,5% pada tahun 2013 karena adanya penurunan

marjin distribusi oleh beberapa prinsipal pihak ketiga.

Analisa Keuangan

Mengakhiri tahun 2013, Tempo Scan mencatat penjualan

bersih konsolidasian sebesar Rp. 6,9 triliun dan

tumbuh 3,4% dibandingkan dengan penjualan bersih

konsolidasiannya di periode yang sama tahun lalu, tetapi

berdasarkan perhitungan penyesuaian atas penghentian

distribusi salah satu produk prinsipal Farmasi efektif

Januari 2013, maka sebenarnya penjualan bersih Tempo

Scan tumbuh hampir 12%. Penjualan bersih konsolidasian

tersebut telah disumbangkan oleh ketiga divisi Tempo Scan

yaitu divisi Farmasi sebesar 29%, divisi CPC sebesar 24,4%,

dan divisi Distribusi sebesar 46,6%.

Selain itu, hasil laba kotor konsolidasian Tempo Scan tahun

2013 berhasil tumbuh 9,3% atau lebih tinggi dari tingkat

pertumbuhan penjualan bersihnya dan berjumlah Rp. 2.720

miliar. Sejalan dengan itu, marjin laba kotornya membaik

menjadi 39,7% dibandingkan marjin tahun 2012 sebesar

37,5%. Meningkatnya marjin laba kotor tersebut diperoleh

dari kenaikan marjin laba kotor divisi Farmasi dan CPC

yang masing-masing naik dari 62,5% dan 57,9% pada tahun

2012 menjadi 65,5% dan 60,7% pada tahun 2013, sementara

marjin laba kotor divisi Distribusi turun dari 12,8% pada

tahun 2012 menjadi 12,5% pada tahun 2013.

Salah satu penyebab naiknya laba kotor seperti yang

dijelaskan di atas, adalah bauran produk yang lebih baik

dari divisi Farmasi dan CPC Tempo Scan yang telah

dicapai melalui penghentian dan/atau pengurangan

secara bertahap produk/ Stock Keeping Unit (“SKU”)

yang mempunyai laba kotor lebih rendah, efisiensi dan

In 2013 Tempo Scan’s Distribution division’s gross profit

result unfortunately declined and it amounted to Rp. 399.9

billion compared to its gross profit in 2012 which was

Rp. 409.1 billion. As consequence thereof, its gross profit

margin also registered a decline, unlike Tempo Scan’s

Pharma and CPC divisions whose margins were improved,

the Distribution division margin was down from 12.8% in

2012 to become 12.5% in 2013 due to distribution margin

reduction by some of its third party principals.

Financial Analysis

Ending 2013, Tempo Scan registered consolidated net

sales of Rp. 6.9 trillion and it grew by 3.4% compared to

its net sales in the corresponding period last year, but

on an adjusted basis to account for one of its Pharma

principal products distribution discontinuation effective

January 2013, then in fact Tempo Scan’s net sales

grew by almost 12%. The said consolidated net sales

was contributed by Tempo Scan’s 3 divisions namely

Pharma division which contributed 29%, CPC division

which contributed 24.4%, and Distribution division

which contributed 46.6%.

Furthermore, Tempo Scan’s consolidated gross profit result

in 2013 grew by 9.3% or higher than its net sales growth

rate and it amounted to Rp. 2,720 billion. Accordingly,

its gross profit margin had improved to become 39.7%

compared to its similar margin of 37.5% in 2012. The

gross profit margin improvement was attributed to the

increase of its Pharma and CPC divisions’ gross profit

margins that had improved from 62.5% and 57.9% in 2012

to become 65.5% and 60.7% in 2013 respectively, whilst its

Distribution division gross profit margin had declined

from 12.8% in 2012 to become 12.5% in 2013.

Amongst the reasons as explained hereinabove for the

aforesaid improved gross profit were Tempo Scan’s

Pharma and CPC divisions better products mix which

had been accomplished through discontinuation and/

or gradual reduction of those divisions’ products /

Stock Keeping Unit (“SKU”) with lower gross profit,

53

produktivitas yang lebih baik dalam proses produksi

maupun pengadaan bahan baku & kemasan, serta juga

penjualan Bisnis Internasional dari masing-masing

divisi yang jauh meningkat, sehingga ikut berkontribusi

terhadap harga pokok penjualan yang lebih rendah

sementara pendapatan Bisnis Internasional adalah dalam

mata uang asing.

Melanjutkan analisa kami untuk beban usaha konsolidasian

Tempo Scan yang mengalami peningkatan 19% dan 18,6%

masing-masing untuk dua komponen biaya terbesar yaitu

biaya iklan & promosi dan biaya sumber daya manusia,

di mana masing-masing menyumbang 50,7% dan 30,5%

dari beban usaha konsolidasian Tempo Scan. Akibatnya

rasio biaya-biaya terkait iklan & promosi dan sumber daya

manusia terhadap penjualan bersih konsolidasian Tempo

Scan juga meningkat, di mana masing-masing naik dari

12,6% dan 7,6% pada tahun 2012 menjadi 14,5% dan 8,7%

pada tahun 2013.

Kendati tersebut di atas, pada tahun 2013 kenaikan beban

usaha konsolidasian Tempo Scan masih lebih rendah

dibandingkan dengan kenaikan biaya usaha tahun 2012,

yang mana masing-masing naik 12,4% dan 13,6%. Sejalan

dengan kinerja tersebut, laba usaha konsolidasian Tempo

Scan naik 2,1% menjadi Rp. 757,5 miliar; oleh karena itu,

marjin laba usaha Tempo Scan tahun 2013 sebesar 11,1%

hampir setara dengan marjin tahun 2012 sebesar 11,2%.

Selanjutnya, laba bersih Tempo Scan tahun 2013 tumbuh

1,1% dan berjumlah Rp. 634,6 miliar, maka laba bersih

Tempo Scan hanya mencapai sekitar 92% dari anggarannya,

sedangkan marjin laba bersih mencapai 9,3% atau lebih

rendah dibandingkan dengan marjin tahun 2012 sebesar

9,5%. Selain itu, “Earnings Before Interest, Tax, Depreciation &

Amortization” (EBITDA) Tempo Scan setara dengan tingkat

pertumbuhan laba bersihnya dan berjumlah Rp. 865.7

miliar, sementara marjin EBITDA juga turun menjadi 12,6%

dibandingkan marjin EBITDA 12,9% pada tahun 2012.

Selanjutnya, mengenai posisi keuangan Tempo Scan pada 31

Desember 2013 di mana Aset telah meningkat menjadi

better efficiency and productivity in those divisions’

products manufacturing process as well as in their raw

& packaging materials procurement, and also those

divisions’ respective International Business which sales

grew considerably, hence contributing to lower Cost of

Goods Sold against such International Business revenues

which were denominated in foreign currencies.

Continuing our analysis to Tempo Scan’s consolidated

operating expenses which saw increases of 19% and

18.6% respectively for its two biggest cost components

namely Advertising & Promotion expenses and

Personnel related expenses that respectively contributed

50.7% and 30.5% of Tempo Scan’s consolidated

operating expenses. Consequently the Advertising &

Promotion and Personnel related costs ratio against

Tempo Scan’s consolidated net sales had also risen

respectively from 12.6% and 7.6% in 2012 to become

14.5% and 8.7% in 2013.

Notwithstanding the above, in 2013 the increase of

Tempo Scan’s consolidated operating expenses was

less compared to those expenses percentage increase

in 2012 which respectively were 12.4% and 13.6%.

Corresponding to the said results, Tempo Scan’s

consolidated operating profit had increased by 2.1%

to become Rp. 757,5 billion; therefore, Tempo Scan’s

operating profit margin of 11.1% in 2013 was almost at

par with its margin in 2012 which was 11.2%.

Furthermore, in 2013 Tempo Scan’s net profit grew by

1.1% and it amounted to Rp. 634.6 billion, hence Tempo

Scan net profit result had only achieved approximately

92% of its budget, while its net profit margin stood at

9.3% or lower compared to its margin of 9.5% in 2012.

In addition, Tempo Scan’s Earnings Before Interests Tax

Depreciation (“EBITDA”) was commensurate with the

growth rate of its net profit and it amounted to Rp. 865.7

billion, whilst its EBITDA margin had also declined to

become 12.6% versus EBITDA margin of 12.9% in 2012.

Moreover, pertaining to Tempo Scan’s balance sheet

54

Rp. 5,4 triliun dari Rp. 4,6 triliun pada tahun 2012, dan

Ekuitas bersih meningkat sebesar 15,2% menjadi Rp. 3,9

triliun. Sementara itu, rasio dari total Liabilitas terhadap

total Aset dan, rasio dari total Liabilitas terhadap total

Ekuitas bersih masing-masing adalah 28,6% dan 40%

dibandingkan rasio tersebut pada tahun 2012 yang masing-

masing adalah 27,6% dan 38,2%.

Dari sudut pandang profitabilitas, Tempo Scan mencatat

sedikit penurunan pada rasio laba bersih terhadap total

Aset dan total Ekuitas bersih yang masing-masing adalah

13,6% dan 18,7% pada tahun 2012 dan menjadi 11,7% dan

16,4% pada tahun 2013. Posisi keuangan yang sehat tersebut

tercermin pula dari jumlah kas, setara kas dan investasi

jangka pendek yang naik menjadi Rp. 1,9 triliun dari posisi

tahun 2012 sebesar Rp. 1,7 triliun.

Penutup

Menjelang akhir tahun 2013 tepatnya pada 3 November

2013, kelompok usaha Tempo dan Tempo Scan yang

merupakan bagian dari kelompok usaha tersebut telah

memasuki usianya yang ke 60 tahun dan perayaan

tersebut akan berlangsung hingga November 2014.

Bukannya menghamburkan uang untuk pesta mewah

di hotel berbintang lima, mengundang pejabat dan

selebriti, sebaliknya kelompok usaha lebih memilih untuk

menyelenggarakan perayaan internal bersama keluarga

besar yaitu para karyawan yang bekerja di pabrik-pabrik,

kantor dan cabang di seluruh kepulauan Indonesia dan luar

negeri di mana kantor Tempo Scan berada, di mana perayaan

tersebut berlangsung melalui panggilan video jarak jauh.

Selain itu, perayaan secara internal yang diselenggarkan

oleh kelompok usaha Tempo dan Tempo Scan juga termasuk

penayangan profil perusahaan di beberapa TV komersial

(seluruhnya dibiayai oleh kelompok usaha Tempo, bukan oleh

Tempo Scan) agar masyarakat Indonesia dapat memahami

nilai-nilai inti kelompok usaha Tempo dengan lebih baik,

untuk itu, nilai-nilai inti yang utama dan telah ditayangkan

dalam iklan tersebut adalah nilai-nilai Tanggung Jawab

dan Kesetaraan, yang menunjukkan bagaimana program

position as of 31 December 2013 where its Assets had

risen to become Rp. 5.4 trillion from Rp. 4.6 trillion in

2012, and its net Equity increased by 15.2% to become

Rp. 3.9 trillion. Meanwhile, its ratio of total Liabilities to

total Assets and its ratio of total Liabilities to total net

Equity respectively were 28.6% and 40% versus such

ratios in 2012 which respectively were 27.6% and 38.2%.

From the profitability stand point, Tempo Scan registered

a slight decline in its net profit ratio against total Assets

and total net Equity which respectively were 13.6% and

18.7% in 2012 to become 11.7% and 16.4% in 2013. The

above sound balance sheet position was also reflected in

its cash, cash equivalent & short term investment which

aggregate amount was Rp. 1.9 trillion or had an increase

from its position in 2012 which amount was Rp. 1.7 trillion.

Closing Message

Leading to the end of 2013 specifically on 3

November 2013, the Tempo Group and Tempo

Scan which is part of the said group had entered

its 60th anniversary and such celebration will last

until November 2014. Instead of spending money

for a lavish party in a 5-stars hotel and inviting

dignitaries and celebrities, the group elected to

conduct an internal celebration with its enlarged

family who are the group’s employees working in

its factories, offices and branches throughout the

Indonesian archipelago and overseas where Tempo

Scan has offices. Such celebration was conducted via

teleconference.

Moreover, the Tempo Group also included corporate

TV commercials in order for the Indonesian public

to understand better regarding the Tempo Group’s

core values. Therefore, among the most important

values that had been aired in such commercials were

the Responsibility and Equality values, showing

how the group’s Corporate Social Responsibilities

(“CSR”) program (i.e.: Program Sosial Indonesia

Tersenyum) has helped thousands of babies and

55

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (“CSR”) kelompok usaha

Tempo (yaitu: Program Sosial Indonesia Tersenyum) telah

membantu ribuan bayi dan anak-anak dari keluarga pra

sejahtera di Indonesia yang lahir dengan kelainan bawaan.

Selain itu kelompok usaha sangat menghormati perbedaan

ras, agama gender dan kebudayaan dimana kelompok usaha

memandang keragaman tersebut sebagai sumber kekuatan,

bukan kelemahan, selanjutnya kelompok usaha tidak

pernah melakukan diskriminasi berdasarkan perbedaan

tersebut, termasuk ketika membuat keputusan dalam hal

promosi jabatan senior manajemen, hal ini selalu menjadi

aturan yang sederhana dalam kelompok usaha Tempo dan

Tempo Scan dimana karyawan dengan prestasi terbaik,

berdedikasi dan memiliki loyalitas dinilai layak untuk

mendapatkan penghargaan. Sebagai bukti nyata promosi

jabatan untuk beberapa posisi manajemen senior yang

belum lama ini diberikan bagi para eksekutif Tempo Scan

yang telah lama bekerja di perusahaan, namun selain itu

juga memiliki kemampuan dan berdedikasi tinggi.

Perayaan secara internal tersebut di atas dimaksudkan

untuk menanamkan pemahaman akan nilai-nilai inti

kelompok usaha Tempo secara lebih luas yang akan

mempersatukan ribuan karyawan kelompok usaha di

bawah satu ikatan kerjasama yang erat, karena nilai-nilai

inti tersebut sama seperti apa yang dimiliki dan diajarkan

oleh orang tua kita masing-masing selama usia pendidikan

kita, yaitu pada dasarnya adalah untuk menanamkan segala

kebaikan dalam setiap orang melalui perbuatan baik.

Melihat ke depan, kami yakin bahwa strategi pertumbuhan

Tempo Scan berada di jalur yang benar meskipun demikian,

strategi apapun jika tidak diawasi secara ketat oleh para

pemegang saham dan tidak didorong oleh kemauan yang

kuat untuk melaksanakannya maka strategi tersebut hanya

akan tingal menjadi sebatas pemikiran belaka. Dan juga

harus disadari bahwa strategi tersebut mempunyai risiko

dan rintangan tertentu yang harus diatasi namun demikian

kami percaya hal itu tidak menyurutkan langkah manajemen

Tempo Scan untuk berani menghadapi risiko dan tantangan

tersebut, karena dalam situasi ekonomi global saat ini

children from poor Indonesian families that were

born with congenital diseases.

In addition, how the group highly respects the

difference in race, religion, gender and culture

wherein such diversity is seen by the group as a

source of strength rather than weakness. Henceforth

the group never discriminates based on such

differences including when it made decision on

senior management promotion, it is always a simple

rule in the Tempo Group and Tempo Scan where

the employees with the greatest achievement,

dedication, and loyalty deserve to get recognition.

As evidenced in recent promotion, several senior

management positions were assigned to Tempo

Scan’s executives who have worked with the

company for a long period of time but who are also

highly capable as well as highly dedicated.

The abovementioned internal celebration was

intended to expand the comprehension of the Tempo

Group core values which shall bind thousands of

the group employees under a closely knit social

fabric, because such core values are similar to what

our respective parents had taught all of us during

our upbringing, which is essentially to uphold the

goodness embedded in oneself through good deeds.

Looking ahead, we are confident that Tempo Scan’s

growth strategies are on the right track although

any strategy if not being closely supervised and

be driven by strong will power to execute such

strategy then it will just remain as empty thought.

And also be mindful that the said strategies will

involve certain risks and hurdles that need to be

overcome but we believe it is imminent for Tempo

Scan management to be dared to face such risks and

challenges, because in this current global economic

circumstances whereby the Indonesian economy

is and will continuously be attractive, therefore,

Indonesia will be poured with foreign investments.

Consequently, it is not an option for Tempo Scan to

56

perekonomian Indonesia sedang dan akan terus menjadi

daya tarik, sehingga Indonesia akan dibanjiri investasi asing,

oleh karenanya bukanlah menjadi pilihan Tempo Scan untuk

berdiam diri dan mengambil langkah yang kurang memadai.

Mengakhiri laporan ini dan analisa singkat manajemen,

atas nama Dewan Direksi, jajaran manajemen dan seluruh

karyawan Tempo Scan, kami ingin menyampaikan

penghargaan kami kepada para pemegang saham yang

terhormat, mitra bisnis, pihak profesional, pelanggan dan

pemasok atas dukungan yang terus berlanjut sehingga

memungkinkan Tempo Scan untuk berhasil mengatasi

berbagai tantangan dan menutup tahun 2013 dengan baik.

be on a standstill mode and taking mediocre steps.

In concluding this report and management analysis

at a glance, on behalf of Tempo Scan’s Board of

Directors, management and employees, we wish to

convey our appreciation to our valued shareholders,

business partners, professional parties, customers

and suppliers for their continuous and earnest

supports which has enabled Tempo Scan to

overcome many challenges and closed the year 2013

in good order.

Handojo S. Muljadi Handojo S. Muljadi

57

Tanggung Jawab dan Kegiatan Sosial

Corporate Social Responsibility

Sepanjang 60 tahun perjalanannya, Tempo Scan menyadari

bahwa kemajuan dan kesuksesan perusahaan tidak hanya

berasal dari keberhasilan di lingkungan internal, namun juga

dukungan dan kepercayaan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh

karena itu, Tempo Scan melalui Corporate Social Responsibility

(CSR) Center berupaya untuk membantu meningkatkan kualitas

kesehatan dengan berkomitmen untuk terus menghadirkan sisi

cerah kehidupan masyarakat pra sejahtera di Indonesia sebagai

ungkapan terima kasih dan wujud nyata tanggung jawab

sosial perusahaan terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan tujuan agar kegiatan-kegiatan CSR Tempo Scan

tersebut dapat lebih terkoordinasi dan terintegrasi maka

sejak tahun 2011 Tempo Scan telah membentuk CSR Center

untuk mengelola kegiatan-kegiatan CSR utamanya.

Salah satu kegiatan CSR Center yang utama adalah Program

Sosial Indonesia Tersenyum (PSIT) yang dicanangkan pada

tanggal 17 Juni 2007 dengan misi untuk memberikan bantuan

medis berupa tindakan operatif/invasif kepada anak-anak dari

keluarga pra sejahtera di Indonesia yang menderita kelainan

bawaan dari lahir, seperti misalnya kelainan jantung bawaan,

bibir sumbing atau tidak ada langitan, kelainan saluran

pencernaan, hydrocephalus congenital, hernia congenital,

katarak congenital, jari-jari dempet, dan lainnya.

Bekerjasama dengan berbagai rumah sakit pemerintah dan

swasta di seluruh Indonesia, sejak pencanangannya sampai

dengan akhir Desember 2013 secara total keseluruhan PSIT

telah melakukan 1.550 tindakan operasi untuk 1.329 anak

Throughout its 60 year journey, Tempo Scan realizes

that the progress and success of the company

not only derived from the success in the internal

environment, but also the support and confidence of

all Indonesian people. Therefore, Tempo Scan through

Corporate Social Responsibility (CSR) Center seeks

to help improve the quality Indonesia’s health as an

expression of gratitude and a tangible manifestation

of corporate social responsibility to all the people of

Indonesia.

With an aim to improve coordination and integration of its

CSR activities, then since 2011 Tempo Scan has established

CSR Center to manage its main CSR activities.

Among the major CSR undertakings is Indonesian

Social Programs Smile (PSIT), announced on June 17,

2007 with a mission to provide medical assistance in

the form of invasive surgical procedure for children

and infants from underprivileged families in

Indonesia who suffer from congenital abnormalities

such as congenital heart disease, cleft lip or no

mouth palate, gastrointestinal disorders, congenital

hydrocephalus, congenital hernia, congenital cataracts,

syndactili and others.

In cooperation with various government and private

hospitals in Indonesia, since its inception until end

of 2013, in overall PSIT has conducted 1,550 surgeries

for 1,329 children and infants from underprivileged

58

KepedulianUsefulness

dari keluarga pra sejahtera di seluruh Indonesia.

Kegiatan tanggung jawab sosial lain yang diselenggarakan

oleh Tempo Scan adalah program “bodrex Reaksi Cepat” yang

dibentuk sejak tahun 2006 dengan misi untuk memberikan

bantuan layanan kesehatan komunal di wilayah yang mayoritas

penduduknya pra sejahtera di mana mereka menjadi korban

bencana alam atau berada di wilayah yang program kesehatan

lingkungannya (community health programs) masih belum optimal.

Kegiatan bRC meliputi di antaranya pemeriksaan kesehatan

gratis, pengobatan gratis, penyuluhan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS), penyuluhan dan layanan Keluarga

Berencana (KB), pemberian vitamin dan makanan tambahan

untuk balita, fogging, donor darah, dan khitan massal.

Pada tahun 2013, bRC telah melakukan berbagai program

sosial bagi masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki

akses layanan kesehatan yang optimal. Salah satu kegiatan

tersebut adalah pemeriksaan kesehatan dan pengobatan

massal gratis yang digelar di Bogor dan kabupaten

Bekasi. Lebih dari 2.200 orang dengan masalah tekanan

darah, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, dan

masalah gatal berpartisipasi dalam kegiatan ini. Bekerja

sama dengan persatuan dokter mata (Persatuan Dokter

Ahli Mata Indonesia / PERDAMI), bRC melakukan operasi

katarak gratis bagi sekitar 140 yang digelar di Cirebon,

Bandung dan Karawang. Di Solo dan Pontianak, BRC

melakukan operasi hernia massal gratis bagi sekitar 40

orang, menyelenggarakan khitanan masal untuk anak-anak

di wilayah kabupaten Bekasi pada musim liburan sekolah

dan bersama dengan Kopassus TNI AD, bRC membantu

pemberian bantuan kemanusiaan kepada korban banjir di

wilayah Jakarta, Bekasi dan Karawang.

families throughout Indonesia who suffer from

congenital abnormalities.

Another major CSR undertaking conducted by Tempo

Scan is “bodrex Reaksi Cepat” (bRC) which was formed

since 2006 with the mission to provided community

healthcare assistance for underprivileged society suffering

from natural disasters or those who reside in areas where

its community health programs is still not optimal.

bRC’s acivities, among others are free health check,

free medical treatment, counseling Clean and Healthy

Behaviors PHBs, counseling and family planning

services (KB), vitamins and food supplements for

infants, fogging, blood donors, and a mass circumcision.

In 2013, bRC has performed numerous social programs

for underprivileged society who do not have optimal

access to healthcare. One of the activities was free

health screening and free mass treatment that was held

in Bogor, Cikarang and Bekasi. More than 2200 people

with blood pressure issues, respiratory disorders,

indigestion, and itchy problems participated in these

activities. Working together with ophthalmologist unity

(Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia / PERDAMI),

bRC performed free cataract surgery for approximately

140 that was held in Cirebon, Bandung and Karawang.

In Solo and Pontianak, bRC performed free mass hernia

surgery for approximately 40 people, performed mass

circumcision for children in Bekasi district during

the school holidays and along with the Army Special

Forces, BRC assist humanitarian aid to flood victims in

Jakarta, Bekasi and Karawang.

60

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Dewan Komisaris

Per tanggal 31 Desember 2013, susunan

Dewan Komisaris adalah:

Board Of Commissioners

As at 31 December 2013 the composition of

the Board of Comissioners is as follows:

Presiden Komisaris

Dian Paramita Tamzil

Komisaris & Komisaris Independen

Theo Budi Hertiandi

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Kustantinah

Julian Aldrin Pasha

President Commissioner

Dian Paramita Tamzil

Commissioner & Independent Commissioner

Theo Budi Hertiandi

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Kustantinah

Julian Aldrin Pasha

Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan

atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan

kepengurusan usaha Perseroan.

Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris

sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan

serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham Perseroan.

Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan

secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan

tugas Dewan Komisaris

The Board of Commissioners’ task is to supervise

the Board of Directors’ actions pertaining to the

management of the Company’s business.

Furthermore the tasks and authorities of the Board of

Commissioners are as described in the Company’s Articles

of Association and the prevailing laws and regulations.

The amounts of honorarium for the Board of

Commissioners are determined by the General Meeting

of Shareholders of the Company.

The Board of Commissioners regularly communicates

with the Company’s Board of Directors as and when

required to perform its responsibilities.

61

Treasury & Corporate Finance

Treasury & Corporate Finance

Human Resources (HR)

HR Distribution Division

HR CPC Division

Human Capital Planning & Development

HR Pharma Director

Corporate Secretary

Corporate Secretary

Information & Communication Technology (ICT)

Operations Director

Pres. Director ICT

Procurement

Procurement Director

Struktur Organisasi 2013 Organization Structure 2013

President Director

Vice President Director 1 Vice President Director 2

Pharma Division

CPC Division

Distribution Division

Manufacturing Division

Managing Director Prescription MedicineManaging Director PCH Medicine

Deputy Managing Director PCH Medicine

Finance Director Pharma Division

Finance Director CPC Division

Marketing Director CPC

Managing Director CPC Division

Finance Director Distribution Division

Managing Director Operations

Managing Director Sales

Manufacturing CPC Division

Manufacturing Pharma Division

Manufacturing Operations Director

Research & Development

Research & Development Director

Ketua Komite Audit

Kustantinah

Anggota Komite Audit

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Theo Budi Hertiandi

Chairman of the Audit Committee

Kustantinah

Member of the Audit Committee

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

Theo Budi Hertiandi

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:

Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat

kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal

lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan

Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan

Dewan Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan

pihak yang berwenang sehubungan dengan usaha

Perseroan.

Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan

Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan

Komisaris.

Komite Audit secara rutin melaporkan kepada Dewan

Komisaris tentang hal-hal yang adalah tugas Komite Audit.

The Task and Responsibility of the Audit Committee:

The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion

to the Board of Commissioners pertaining to the reports

or other matters submitted by the Company’s Board of

Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify

matters which need the Board of Commissioners’

attention and (3) to inform the Board of Commissioners

regarding regulations promulgated by the appropriate

authorities related to the Company’s business.

The Audit Committee from time to time meets with the

Board of Commissioners as and when requested by the

Board of Commissioners.

The Audit Committee regularly reports to the Board of

Commissioners matters which are the responsibilities of

the Audit Committee.

Komite Audit

Per tanggal 31 Desember 2013 para anggota

Komite Audit adalah :

Audit Committee

As at 31 December 2013 the members of

the Audit Committee are:

62

Pursuant to the Company’s Articles of Association,

the primary responsibility of the Board of Directors is

to administer the Company’s business by managing

its assets and resources for the good of and in the best

interest of the Company.

The Board of Directors performs its duties under

the supervision of the Board of Commissioners,

being accountable to the Shareholders through the

General Meeting of Shareholders held at least once a

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi

adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan

mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk

kepentingan dan tujuan Perseroan.

Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan

Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada

Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham

yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan

memberikan laporan perihal jalannya Perseroan dan tata

Direksi

Per tanggal 31 Desember 2013, susunan

Direksi Perseroan adalah:

Presiden Direktur

Handojo Selamet Muljadi

Wakil Presiden Direktur Diana Wirawan

Dewi Murni Sukahar

Direktur Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H.

Koesdianto Setyabudhi Ratnawati Soewito Hartaty Susanto Liza Prasodjo

Board of Directors

As at 31 December 2013, the composition of

Company Board of Directors is as follows:

President Director

Handojo Selamet Muljadi

Vice President Director

Diana Wirawan

Dewi Murni Sukahar

Directors Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H.

Koesdianto Setyabudhi Ratnawati Soewito Hartaty Susanto Liza Prasodjo

Treasury & Corporate Finance

Treasury & Corporate Finance

Human Resources (HR)

HR Distribution Division

HR CPC Division

Human Capital Planning & Development

HR Pharma Director

Corporate Secretary

Corporate Secretary

Information & Communication Technology (ICT)

Operations Director

Pres. Director ICT

Procurement

Procurement Director

Struktur Organisasi 2013 Organization Structure 2013

President Director

Vice President Director 1 Vice President Director 2

Pharma Division

CPC Division

Distribution Division

Manufacturing Division

Managing Director Prescription MedicineManaging Director PCH Medicine

Deputy Managing Director PCH Medicine

Finance Director Pharma Division

Finance Director CPC Division

Marketing Director CPC

Managing Director CPC Division

Finance Director Distribution Division

Managing Director Operations

Managing Director Sales

Manufacturing CPC Division

Manufacturing Pharma Division

Manufacturing Operations Director

Research & Development

Research & Development Director

63

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison

Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif

antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.

Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa Direksi

mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar Modal

dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan dan

ketentuan yang berlaku di Pasar Modal. Selain itu Sekretaris

Perusahaan berperan memberikan informasi dan laporan

kepada para pemodal atau masyarakat umum sehubungan

dengan kegiatan-kegiatan dan kinerja Perseroan sebagai

perusahaan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain

adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum

tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang

saham serta pengumuman informasi keuangan secara

tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau

elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Sekretaris Perusahaan

Perseroan dijabat oleh Monica.

Corporate Secretary

The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring

effective communication is maintained between the

Company and the regulatory bodies and shareholders.

The Corporate Secretary is responsible for ensuring that

the Board of Directors, are well informed about capital

market regulations as well as corporate compliance with

prevailing Capital Market rules and regulations. The

Corporate Secretary also provides investors and the public

shareholders with information and reports pertaining to the

Company’s activities and performance as a publicly listed

company in accordance with the prevailing regulations.

These activities include organizing public exposés,

annual general meetings or extraordinary meeting of

shareholders and posting of public announcements

on its financial information through various printed

or electronic media in accordance with the prevailing

regulations.

As of December 31, 2013, the Company’s Corporate

Secretary is Monica.

Audit Internal

Audit Internal perseroan berfungsi memberikan masukan

yang independen dan obyektif mengenai kondisi sistem

kontrol internal perseroan atas sumber daya yang dimiliki

dan untuk memastikan bahwa penggunaannya sudah

dilakukan secara optimal dan mengikuti sistem dan prosedur

yang telah ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah

yang dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan.

Pelaksanaan Audit Internal diatur dalam periode bulanan

dan dijadwalkan dalam rencana kerja tahunan atau

Internal Audit

The Internal Audit of the company provides

independent and objective advice on the state of the

company’s internal control system with regards to its

resources, to ascertain that they are utilized optimally

in compliance with the established systems and

procedures hence giving added value to improve the

company’s performance.

Internal Audits are conducted on a monthly basis as

scheduled in the annual work program, or incidentally

kelola keuangan untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat

Direksi dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.

Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh

Dewan Komisaris.

year, whereby it submits a report on the Company’s

operations and financial management for the financial

year recently ended. Board of Directors meetings are

conducted at any time deemed necessary.

Remuneration for the Board of Directors is established

regularly by the Board of Commissioners.

64

bisa dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan. Program

kerja Audit Internal meliputi pengujian dan evaluasi atas

penerapan kebijakan perusahaan maupun kepatuhan

terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan

yang terkait dalam kegiatan operasional dan relevansi sistem

prosedur serta konfirmasi atas data dan dokumentasi pada

semua divisi, baik di pabrik, cabang, gerai-gerai yang dimiliki

Perseroan maupun kepada pelanggan secara langsung.

Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan

rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen,

akurat dan positif dalam rangka peningkatan sistem

pengendalian internal dan efisiensi serta efektivitas

penggunaan sumber daya perusahaan, disampaikan

dalam rapat kerja bersama dengan Direktur Keuangan dan

Kepala Divisi terkait untuk mendapat tanggapan atas hasil

evaluasi kerjanya.

Selanjutnya Audit Internal mengawasi penerapan atas

rekomendasi yang telah disetujui dan ditetapkan oleh

manajemen Perseroan untuk memastikan peningkatan

kinerja divisi terkait sehingga mendukung terciptanya

pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien dan

berdaya guna secara internal maupun eksternal.

Audit internal yang beranggotakan 3 Manager, 6 Penyelia

dan 16 Staf, berkoordinasi dengan Direktur Keuangan

dalam melakukan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab

kepada Presiden Direktur. Untuk meningkatkan kinerja,

kemampuan dan wawasannya, para anggota Audit Internal

mengikuti berbagai macam pelatihan dan seminar termasuk

perkembangan peraturan pemerintah yang dibutuhkan

seiring kemajuan dan perkembangan perseroan.

Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya

uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan berupa

penjabaran ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung

jawab setiap karyawan. Dalam mengendalikan kegiatan

operasionalnya perseroan memiliki Standar Operasional

Prosedur sebagai dasar pegangan seluruh kegiatan

operasional agar berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan

on an on-call basis. The Internal Audit unit’s work

program includes testing and evaluation of the

implementation to the company’s policy and compliance

to laws and regulations pertaining to the company’s

activities, as well as relevance of procedure systems

and confirmation of data and documentation at

Company’s divisions, i.e. plants, branch sales counters

and directly from customers .

The field audits yield findings and recommendations

containing independent, accurate and positive analyses

aimed to improve the internal control system, all of

which are reported in the joint work meetings with the

Director of Finance and related Division Heads, who

will subsequently provide response to the evaluation on

their respective performances.

The Internal Audit unit will then monitor the

implementation of said recommendations agreed and

established by the Management to ensure improved

performance within the respective division and hence

facilitate a Company management system that is

internally and externally more effective, efficient and

functional.

The Internal Audit Unit comprises 3 Managers, 6

Supervisors and 16 Staffs, working in conjunction with

the Director of Finance and reporting to the President

Director. To enhance its level of competency and

outlook, the Internal Audit Unit members participate in

a variety of training programs and seminars, including

keeping abreast of current government regulations and

in pace with the Company’s growth and expansion.

Internal Control System

The basis for the Company’s internal control system is

the individual job description respective position of each

employee. These comprise details on each employee’s

scope of work, duties and responsibilities. Tempo Scan

maintains control of its operations using Standard

Operating Procedures as guidelines for conducting all

business activities to ensure that these are performed

65

perusahaan, dimana salah satu peran penting dari Audit

Internal dalam pengendalian operasional perseroan

adalah memastikan bahwa penerapan standar prosedur

operasional telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan.

Selain itu perseroan melaksanakan disiplin anggaran/

budget pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan

terintegrasi sampai ke tingkat induk usaha perseroan.

Di samping itu, perseroan juga mengelola biaya-biaya

operasional secara terpadu antara lain melalui penerapan

sistem manajemen informasi terpadu dengan menggunakan

piranti lunak SAP untuk divisi Distribusi, divisi Farmasi

dan pada tahun 2013 telah diperluas untuk divisi Produk

Konsumen & Kosmetika.

Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu

pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk

mengevaluasi dan memastikan realisasi usaha telah sesuai

dengan tujuan perseroan yang tertuang dan dijabarkan pada

anggaran/ budget masing-masing unit usaha. Kinerja unit

usaha tersebut juga merupakan faktor utama untuk menilai

kinerja karyawan pada unit usaha terkait, dengan demikian

hasil kinerja masing-masing unit usaha yang mengacu

pada anggaran/budget yang telah ditetapkan tersebut juga

mencerminkan kinerja dari para karyawannya.

in compliance to prevailing Company policies and

regulations. A key role of Tempo Scan’s Internal Audit

unit is to credibly ascertain that the implementation of

the standard operating procedures have been performed

in line with the established company’s policy.

Additionally, Tempo Scan applies integrated

budgetary control at the business unit, divisional

and core business levels. The Company also manages

operating costs in an integrated manner, among

others by putting in place an integrated information

management system using SAP software for

Distribution division, Pharmaceutical division and in

2013 it has been extended to Consumer Products &

Cosmetics division.

The performance of a particular business unit is

analyzed on a regular basis adhering to its specific

budgetary guidelines, to evaluate and ensure that

the business is conducted in line with Tempo Scan’s

goals set forth in the respective unit’s budget. The

performance of individual business units is the main

key to conducting performance appraisals on its

employees, hence the performance output of each

business unit adhering to its specific budgetary

guidelines also reflects its employees’ performance.

66

Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris

President Commissioner

KustantinahKomisaris Independen

Independent Commissioner

Theo Budi HertiandiKomisaris

Commissioner

Olga Asihjati Adjiputro WijayaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Julian Aldrin PashaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Aviaska Diah Respati H.Direktur Director

Koesdianto SetyabudhiDirektur Director

Phillips GunawanDirektur Director

Irawati SutantoDirektur Director

Dondi Sapto MargonoDirektur Director

Dewi Murni SukaharWakil Presiden Direktur Vice President Director

Hartaty SusantoDirektur Director

Liza PrasodjoDirektur Director

Ratnawati SoewitoDirektur Director

Handojo Selamet MuljadiPresiden Direktur President Director

Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo WibowoDirektur Director

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ini

menyatakan bahwa:

Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh

atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.

Jakarta, 10 April 2014

Direksi

The Board of Directors and Board of Commissioners of

the Company hereby state that:

The Board of Directors and the Board of Commissioners

are fully responsible for the correctness of the contents

of this Annual Report

Jakarta, April 10, 2014

Board of Directors

Board of Directors’ and Board of Commissioners’

Statement

Surat Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

DAN/AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS REPORT

69

These Consolidated Financial Statements are originally issued

in Indonesian language

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2013 31 DECEMBER 2013

DAFTAR ISI CONTENTS

Laporan Auditor independen Independent Auditors’ report Ekshibit/ Exhibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Consolidated Statement of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian D Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Notes to Consolidated Financial Statements

70

71

72

These Consolidated Financial Statements are originally issued

in Indonesian language

Ekshibit A Exhibit A

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 AS OF 31 DECEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

A S E T

31 Desember/ 31 December

2013

Catatan/

Notes

31 Desember/ 31 December

2012 A S S E T S ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.792.221.819.763 2e,f,p,4,27 1.651.451.019.395 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2e,g,p,5 Trade receivables

Pihak ketiga 807.738.309.955 745.588.339.396 Third parties Pihak berelasi 1.050.049.640 2g,5,7 183.036.586 Related parties

Aset keuangan lancar lainnya 2b Other current financial assets Pihak ketiga 151.623.622.974 6 130.265.991.704 Third parties Pihak berelasi 425.140.256 2e,g,7 2.284.866.709 Related parties

Persediaan 1.000.694.231.080 2h,8 764.579.315.527 Inventories Pajak dibayar di muka 13.089.796.293 4.941.345 Prepaid tax Uang muka dan beban dibayar di muka 224.272.888.853 2i,9 99.420.804.788 Advances and prepaid expenses Total Aset Lancar 3.991.115.858.814 3.393.778.315.450 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset keuangan tidak lancar lainnya 24.589.968.870 10 24.589.968.870 Other non-current financial assets Investasi pada entitas asosiasi 15.766.982.573 2e,11 18.549.731.773 Investments in associates Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sejumlah Rp 736.165.546.442 pada tahun 2013 dan Rp 713.507.901.811 pada tahun 2012 1.203.851.892.215

2j,k,l,12, 26h 1.000.822.028.797

Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation

of Rp 736,165,546,442 in 2013 and Rp 713,507,901,811 in 2012

Aset pajak tangguhan 36.028.385.027 2q,18 40.322.163.775 Deferred tax assets Aset tidak lancar lainnya 136.604.828.306 2m 154.922.762.054 Other non-current assets Total Aset Tidak Lancar 1.416.842.056.991 1.239.206.655.269 Total Non-Current Assets T O T A L A S E T 5.407.957.915.805 4.632.984.970.719 T O T A L A S S E T S

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

73

These Consolidated Financial Statements are originally issued

in Indonesian language

Ekshibit A/2 Exhibit A/2

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 AS OF 31 DECEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS DAN EKUITAS

31 Desember/ 31 December

2013

Catatan/

Notes

31 Desember/ 31 December

2012 LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 184.499.822.919 2e,p,13,27 93.838.293.260 Bank loans Utang usaha 2e,g,p,14,27 Trade payables

Pihak ketiga 743.430.209.625 627.064.317.532 Third parties Pihak berelasi 1.892.726.331 2g,p,7,14 1.742.848.337 Related parties

Beban akrual 180.051.698.878 2o,15,27 166.381.745.715 Accrued expenses Utang pajak 34.136.061.930 2q,18 56.703.427.830 Taxes payable

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

43.090.984.983

2r,16 37.154.739.879 Short-term post-employment

benefits obligation

Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang

1.685.257.612

2j,l,7,12

1.537.023.227 Net of current maturities of

obligation under capital leases Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 17 Other short-term financial liabilities

Pihak ketiga 151.786.301.549 110.855.133.306 Third parties Pihak berelasi 6.892.901.576 2g,7 1.857.016.220 Related parties

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.347.465.965.403 1.097.134.545.306 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang sewa pembiayaan 1.772.167.860 2j,l,7,12 2.119.492.769 Obligations under capital leases

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

187.030.632.020

2r,16

172.741.091.267 Long-term post-employment

benefits obligation Liabilitas pajak tangguhan, Neto 8.737.296.282 2q,18 7.833.761.567 Deferred tax liabilities, Net Total Liabilitas Jangka Panjang 197.540.096.162 182.694.345.603 Total Non-Current Liabilities Total Liabilitas 1.545.006.061.565 1.279.828.890.909 Total Liabilities E K U I T A S EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk

Equity attributable to the equity holders of the parent company

Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Share capital –par value Rp 50 per share Modal dasar – 6.000.000.000 saham Authorized – 6,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh -

4.500.000.000 saham

225.000.000.000 1,19

225.000.000.000 Issued and fully paid – 4,500,000,000 shares

Tambahan modal disetor, Neto 397.349.057.207 2n,20 124.457.261.916 Additional paid-in capital, Net Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali

- 2n,20 105.682.386.126 Differences arising from restructuring among

entities under common control Selisih kurs karena penjabaran laporan

keuangan 39.631.548.930 2b

432.650.891

Differences arising from foreign currency translations

Komponen ekuitas lainnya 12.327.604.383 2b 12.327.604.383 Other component equity

Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar investasi jangka pendek, Neto ( 4.607.476.023 ) 2e,6 ( 1.020.191.023 )

Unrealized loss on decrease in fair value of

short-term investment, Net Saldo laba Retained earnings

Sudah ditentukan penggunaannya 27.000.000.000 19 24.750.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 3.125.489.729.106 2.830.616.982.639 Unappropriated

Sub-total 3.822.190.463.603 3.322.246.694.932 Sub-total Kepentingan Non-pengendali 40.761.390.637 2b,21 30.909.384.878 Non-Controlling Interests Total Ekuitas 3.862.951.854.240 3.353.156.079.810 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 5.407.957.915.805 4.632.984.970.719 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

74

These Consolidated Financial Statements are originally issued

in Indonesian language

Ekshibit B Exhibit B

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2013 31 DECEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 0 1 3

Catatan/ Notes

2 0 1 2

PENJUALAN NETO

6.854.889.233.121

2g,o,s,7, 22,23

6.630.809.553.343

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 4.135.086.565.009 2g,o,7,24 4.142.488.860.541 COST OF GOODS SOLD LABA BRUTO 2.719.802.668.112 2t,22 2.488.320.692.802 GROSS PROFIT Beban penjualan ( 1.664.542.204.226 ) 2o,25 ( 1.428.322.090.992 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi ( 407.275.905.400 ) 2o,25 ( 358.192.239.710 ) General and administrative expenses Pendapatan operasi lain, Neto 109.561.099.344 2b 40.400.523.001 Other operating income, Net LABA USAHA 757.545.657.830 22 742.206.885.101 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 80.645.956.633 3 75.274.104.517 Finance income Beban keuangan ( 7.297.688.177 ) 2g,k,7,11 ( 6.925.496.960 ) Finance costs

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi, Neto ( 958.523.200

)

2b,11

1.824.225.600

Equity in net earnings of associated company, Net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 829.935.403.086 812.379.718.258 INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE Beban Pajak Penghasilan, Neto 191.400.294.291 2q,18 177.203.624.605 Income Tax Expense, Net LABA NETO TAHUN BERJALAN 638.535.108.795 635.176.093.653 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSSES) Perubahan rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar investasi jangka pendek, Neto

(

3.587.285.000

)

(

1.953.401.193

)

Unrealized losses on decrease in market values of short- term investment, Net

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

39.198.898.039

10.345.386.258

Differences arising from foreign currency translation

Total Pendapatan Komprehensif Lain 35.611.613.039 8.391.985.065 Total Other Comprehensive Income TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN, NETO 674.146.721.834 643.568.078.718 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR

THE YEAR, NET Laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan:

Net income for the year attributable to:

Pemilik entitas induk 634.622.746.467 627.950.145.504 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 3.912.362.328 2b 7.225.948.149 Non-controlling Interest

638.535.108.795 635.176.093.653 Laba komprehensif, neto yang dapat diatribusikan kepada:

Comprehensive income attributable

Pemilik entitas induk 670.234.359.506 636.342.130.569 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 3.912.362.328 7.225.948.149 Non-controlling Interest

674.146.721.834 643.568.078.718 LABA PER SAHAM YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

141

2t

140

EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF

THE PARENT COMPANY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

75

Laba

(ru

gi)

yang

bel

umSe

lisih

nila

idi

real

isas

i ata

str

ansa

ksi

kena

ikan

(pe

nuru

nan)

re

stru

ktur

isas

ini

lai p

asar

enti

tas

Selis

ih k

urs

inve

stas

i jan

gka

sepe

ngen

dali/

kare

na

pend

ek,

Net

o/ D

iffe

renc

es

penj

abar

an U

nrea

lize

d

Tam

baha

nar

isin

g fr

omla

pora

nga

ins

(los

ses)

on

mod

al d

iset

or,

rest

ruct

urin

gke

uang

an/

chan

ges

inN

eto/

tran

sact

ion

Dif

fere

nces

Kom

pone

n fa

ir v

alue

Kep

enti

ngan

Addi

tion

alam

ong

enti

ties

aris

ing

from

ekui

tas

lain

nya/

of s

hort

-ter

mSu

dah

dite

ntuk

anBe

lum

dit

entu

kan

non-

peng

enda

li/To

tal e

kuit

as,

Net

o /

Mod

al s

aham

/pa

id-

inun

der

com

mon

fo

reig

n cu

rren

cyO

ther

com

pone

ntin

vest

men

t,pe

nggu

naan

nya/

peng

guna

anny

a/N

eto/

Non

-con

trol

ling

T

otal

equ

ity,

Shar

e ca

pita

lca

pita

l, N

etco

ntro

ltr

ansl

atio

nseq

uity

Net

Appr

opri

ated

Una

ppro

pria

ted

Net

inte

rest

Net

Sald

o pe

r 31

Dec

embe

r 20

11

22

5.00

0.00

0.00

0

124

.457

.261

.916

88

.941

.036

.612

(

9.9

12.7

35.3

67

)

1

2.32

7.60

4.38

3

933

.210

.170

22

.500

.000

.000

2.5

42.4

16.8

37.1

35

2.56

4.91

6.83

7.13

5

39

.272

.532

.159

3.

045.

935.

747.

008

Bala

nce

as o

f 31

Dec

embe

r 20

11

Divi

den

kas

--

--

--

-(

337.

500.

000.

000

)(

3

37.5

00.0

00.0

00

)-

(

337

.500

.000

.000

)Ca

sh d

ivid

ends

Cada

ngan

um

um-

--

--

-2.

250.

000.

000

(

2.25

0.00

0.00

0

)-

--

Appr

opri

atio

n fo

r ge

nera

l re

serv

e

Pele

pasa

n ke

pent

inga

n no

n-pe

ngen

dali

Dive

stm

ent

non-

cont

roll

ing

inte

rest

enti

tas

anak

--

--

--

--

-(

15.5

89.0

95.4

30

)(

15.5

89.0

95.4

30 )

of s

ubsi

diar

ies

Selis

ih k

urs

kare

na p

enja

bara

n la

pora

n

Di

ffer

ence

s ar

isin

g fr

om f

orei

gn

keua

ngan

--

-10

.345

.386

.258

-

--

--

-

10

.345

.386

.258

cu

rren

cy t

rans

lati

ons

Diff

eren

ces

aris

ing

from

Selis

ih n

ilai t

rans

aksi

res

truk

turi

sasi

ent

itas

re

stru

ctur

ing

tran

sact

ion

amon

g

sepe

ngen

dali

--

16.7

41.3

49.5

14

-

--

--

--

16.7

41.3

49.5

14

e

ntit

ies

unde

r co

mm

on c

ontr

ol

Rugi

yan

g be

lum

dir

ealis

asi a

tas

penu

runa

n ni

lai

Unr

eali

zed

loss

es o

n de

clin

e in

mar

ket

pasa

r in

vest

asi j

angk

a pe

ndek

, N

eto

--

--

-(

1.95

3.40

1.19

3

)

--

--

(

1.95

3.40

1.19

3 )

val

ues

of s

hort

-ter

m i

nves

tmen

ts,

net

Laba

net

o ko

mpr

ehen

sif

tahu

n be

rjal

an-

--

--

--

627.

950.

145.

504

627

.950

.145

.504

7.

225.

948.

149

635

.176

.093

.653

N

et c

ompr

ehen

sive

inc

ome

for

the

year

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 20

12

22

5.00

0.00

0.00

0

124

.457

.261

.916

105

.682

.386

.126

432.

650.

891

12.

327.

604.

383

(

1.02

0.19

1.02

3 )

24

.750

.000

.000

2.8

30.6

16.9

82.6

39

2.85

5.36

6.98

2.63

9

30

.909

.384

.878

3.

353.

156.

079.

810

Bala

nce

as o

f 31

Dec

embe

r 20

12

Peny

esua

ian

atas

pen

erap

an P

SAK

No.

38

Adju

stm

ent

on a

dapt

ion

(Rev

isi 2

012)

-10

5.68

2.38

6.12

6

(

105.

682.

386.

126

)

--

--

--

--

of P

SAK

No.

38

(Rev

ised

201

2)

Sald

o pe

r 1

Janu

ari 2

013,

set

elah

Bala

nce

as o

f 31

Jan

uary

201

3, a

fter

peny

esua

ian

225.

000.

000.

000

230.

139.

648.

042

-

43

2.65

0.89

1

1

2.32

7.60

4.38

3 (

1.

020.

191.

023

)

24.7

50.0

00.0

00

2

.830

.616

.982

.639

2.

855.

366.

982.

639

30.9

09.3

84.8

78

3.35

3.15

6.07

9.81

0 ad

just

men

t

Divi

den

kas

--

--

--

-(

337.

500.

000.

000

)(

3

37.5

00.0

00.0

00

)-

(

337

.500

.000

.000

)Ca

sh d

ivid

ends

Cada

ngan

um

um-

--

--

-2.

250.

000.

000

(

2.25

0.00

0.00

0

)-

--

Appr

opri

atio

n fo

r ge

nera

l re

serv

e

Pele

pasa

n ke

pent

inga

n no

n-pe

ngen

dali

Addi

tion

non

-con

trol

ling

int

eres

t

enti

tas

anak

--

--

--

--

-5.

939.

643.

431

5.93

9.64

3.43

1 of

sub

sidi

arie

s

Selis

ih k

urs

kare

na p

enja

bara

n la

pora

n

Di

ffer

ence

s ar

isin

g fr

om f

orei

gn

keua

ngan

--

-39

.198

.898

.039

-

--

--

-

39

.198

.898

.039

cu

rren

cy t

rans

lati

ons

Diff

eren

ces

aris

ing

from

Se

lisih

nila

i tra

nsak

si r

estr

uktu

risa

si e

ntit

as

rest

ruct

urin

g tr

ansa

ctio

n am

ong

sepe

ngen

dali

-16

7.20

9.40

9.16

5

-

--

--

--

-16

7.20

9.40

9.16

5

ent

itie

s un

der

com

mon

con

trol

Rugi

yan

g be

lum

dir

ealis

asi a

tas

penu

runa

n ni

lai

Unr

eali

zed

loss

es o

n de

clin

e in

mar

ket

pasa

r in

vest

asi j

angk

a pe

ndek

, N

eto

--

--

-(

3.58

7.28

5.00

0

)

--

--

(

3.58

7.28

5.00

0 )

val

ues

of s

hort

-ter

m i

nves

tmen

ts,

net

Laba

net

o ko

mpr

ehen

sif

tahu

n be

rjal

an-

--

--

--

634.

622.

746.

467

634

.622

.746

.467

3.

912.

362.

328

638

.535

.108

.795

N

et c

ompr

ehen

sive

inc

ome

for

the

year

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 20

13

22

5.00

0.00

0.00

0

397

.349

.057

.207

-

3

9.63

1.54

8.93

0

1

2.32

7.60

4.38

3 (

4.

607.

476.

023

)

27.0

00.0

00.0

00

3

.125

.489

.729

.106

3.

152.

489.

729.

106

40.7

61.3

90.6

37

3.86

2.95

1.85

4.24

0 Ba

lanc

e as

of

31 D

ecem

ber

2013

Ekui

tas

yang

dap

at d

iatr

ibus

ikan

kep

ada

enti

tas

indu

k/Eq

uity

att

ribu

tabl

e to

ow

ner

of t

he p

aren

t Co

mpa

ny

Eksh

ibit

CEx

hibi

t C

PT T

EMPO

SCA

N P

ACI

FIC

Tbk

DA

N E

NTI

TAS

AN

AK

PT T

EMPO

SCA

N P

ACIF

IC T

bk A

ND

SU

BSID

IAR

IES

LAPO

RAN

PER

UBA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SOLI

DA

SIA

NCO

NSO

LID

ATED

ST

ATEM

ENT

OF

CHAN

GES

IN

EQU

ITY

UN

TUK

TA

HU

N Y

AN

G B

ERA

KH

IR P

AD

A 3

1 D

ESEM

BER

2013

FOR

TH

E Y

EAR

EN

DED

31

DEC

EMBE

R 2

013

(Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

(Exp

ress

ed i

n R

upia

h, u

nles

s ot

herw

ise

stat

ed)

Sald

o la

ba /

Ret

aine

d ea

rnin

gs

Lih

at C

atat

an a

tas

Lapo

ran

Keu

anga

n K

onso

lidas

ian

pada

Eks

hibi

t E

terl

ampi

r S

ee a

ccom

pany

ing

Not

es t

o Co

nsol

idat

ed F

inan

cial

Sta

tem

ents

on

Exhi

bit

E

yang

mer

upak

an b

agia

n ta

k te

rpis

ahka

n da

ri L

apor

an K

euan

gan

Kon

solid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

whi

ch a

re a

n in

tegr

al p

art

of t

he C

onso

lida

ted

Fina

ncia

l St

atem

ents

tak

en a

s a

who

le

76

These Consolidated Financial Statements are originally issued

in Indonesian language

Ekshibit D Exhibit D

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2013 31 DECEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 0 1 3 2 0 1 2 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 7.084.890.930.959 6.730.431.000.533 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok, beban usaha

dan karyawan (

6.257.431.876.669

) (

5.765.094.077.691

)

Cash paid to suppliers, operating expenses and employees

Kas yang dihasilkan dari operasi 827.459.054.290 965.336.922.842 Cash provided by operations Penerimaan bunga 79.753.006.054 74.805.476.863 Receipts of interest income Pembayaran pajak ( 457.674.133.782 ) ( 405.895.323.269 ) Payments of taxes Penerimaan restitusi pajak 5.982.887.554 8.249.374.466 Tax refund Pembayaran bunga ( 6.851.333.502 ) ( 7.467.846.512 ) Payments of interest expenses Arus kas neto dari aktivitas operasi 448.669.480.614 635.028.604.390 Net cash flows from operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Aset tetap Property, plant and equipment

Penjualan 237.830.037.010 4.956.156.902 S a l e Pembelian ( 421.973.528.288 ) ( 210.613.383.630 ) Purchases

Penempatan investasi jangka pendek - ( 30.000.000.000 ) Placement of short-term investments Penerimaan atas investasi jangka pendek - 17.297.460.592 Proceeds of short-term investment Penjualan entitas anak - 380.175.000 Divesting of subsidiary Perolehan entitas anak - ( 4.802.000.000 ) Share acquisition of subsidiary Penerimaan dividen kas 1.835.226.000 3.375.943.000 Proceeds cash dividend Arus kas neto untuk aktivitas investasi ( 182.308.265.278 ) ( 219.405.648.136 ) Net cash flows used in investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari utang bank 252.513.874.023 224.904.528.006 Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank ( 171.665.703.045 ) ( 275.066.234.746 ) Payments of bank loans Pembayaran kepada pihak-pihak berelasi, neto ( 1.807.737.531 ) ( 176.616.891 ) Payments to related parties, net Pembayaran utang sewa pembiayaan ( 1.775.656.776 ) ( 1.312.704.358 ) Payments of obligations under capital leases Pembayaran dividen kepada: Payment of cash dividends to:

Pemilik entitas induk ( 260.777.123.850 ) ( 260.838.811.350 ) Equity holders of the parent company Kepentingan non-pengendali ( 76.858.149.085 ) ( 81.752.347.768 ) Non-controlling interest

Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan ( 260.370.496.264 ) ( 394.242.187.107 ) Net cash flows used in financing activities Pengaruh Neto atas perubahan kurs pada kas

dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing

134.780.081.296

21.251.521.924

Net effect of changes in foreign exchange rates on foreign currency denominated cash

and cash equivalents KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS

140.770.800.368

42.632.291.071

NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN

1.651.451.019.395

1.608.818.728.324

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN

1.792.221.819.763

1.651.451.019.395

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan

dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part

of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

77

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E Exhibit E

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M 1. G E N E R A L

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1971, Tambahan No. 148. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85063. AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 5 Mei 2009, Tambahan No. 12177. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Tempo Scan Tower, lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat. PT Bogamulia Nagadi (BMN), didirikan di Republik Indonesia, adalah perusahaan induk dari PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas anak.

PT Tempo Scan Pacific Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia dated 20 May 1970, under its original name PT Scanchemie within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on Notarial deed No. 37 of Ridwan Suselo, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. J.A.5/27/4 dated 13 February 1971, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 25 dated 26 March 1971, Supplement No. 148. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest of which were drawn up in Notarial deed No. 25 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 25 July 2008 relating to the adjustment of the Company’s articles of association in compliance with Law No. 40 Year 2007. These amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-85063. AH.01.02. TH.2008 dated 12 November 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 36 dated 5 May 2009, Supplement No. 12177. Based on Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of activities of pharmaceutical bussiness. The Company started its commercial operations in 1970. The head office of the Company is located at 16th Floor, Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta 12950, while its factories are located in Cikarang - West Java. PT Bogamulia Nagadi (BMN), incorporated in the Republic of Indonesia, is the parent company of PT Tempo Scan Pacific Tbk and subsidiaries.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan

Perusahaan Lainnya b. Public Offering of the Company’s Shares and

Other Corporate Actions

Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Total nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.

Based on the letter of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 dated 24 May 1994, the Company offered 17,500,000 new shares to the public through the Indonesia Stock Exchange at an offering price of Rp 8,250 per share. The total aggregate par value of the shares offered to the public amounted to Rp 17.5 billion. This brought the total number of issued and fully paid shares of the Company to 75,000,000 shares as of 31 December 1994.

78

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/2 Exhibit E/2

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya (Lanjutan)

b. Public Offering of The Company’s Shares and Other Corporate Actions (Continued)

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, tanggal 5 Desember 1995, Tambahan No. 10015, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No. S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No. 871, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.

Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 29 September 1995 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 97, dated 5 December 1995, Supplement No. 10015, which was stated in Notarial deed No. 195 of Mudofir Hadi, S.H., dated 29 September 1995, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 1,000 per share to Rp 500 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 75,000,000 shares to 150,000,000 shares. Based on the letter of BAPEPAM No. S-106/PM/1998 dated 19 January 1998, the Company conducted its First Rights Issue involving 300,000,000 new shares at an offering price of Rp 500 per share. The aggregate nominal value of the underlying shares amounted to Rp 150 billion. As a result of this rights issue, the total number of issued and fully paid shares of the Company was increased to 450,000,000 shares.

Based on the resolution of the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 30 June 2006, which was set forth in the Statement of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders by Notarial deed No. 41 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 30 June 2006 that was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 66 dated 18 August 2006, Supplement No. 871, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 500 per share to Rp 50 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 450,000,000 shares to 4,500,000,000 shares.

c..Susunan dewan Komisaris dan Direksi, dan

Karyawan c. Boards of Commissioners and Directors and

Employees Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris : Theo Budi Hertiandi : Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner Komisaris Independen : Kustantinah : Independent Commissioner Komisaris Independen : Julian Aldrin Pasha : Independent Commissioner

79

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/3 Exhibit E/3

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

c. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan (Lanjutan)

c. Boards of Commissioners and Directors and Employees (Continued)

Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Diana Wirawan : Vice President Director Wakil Presiden Direktur : Dewi Murni Sukahar : Vice President Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director Direktur : Aviaska Diah Respati H : Director Direktur : Koesdianto Setyabudhi : Director Direktur : Ratnawati Soewito : Director Direktur : Liza Prasodjo : Director Direktur : Hartaty Susanto : Director

Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2012, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris : Theo Budi Hertiandi : Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner Komisaris Independen : Kustantinah : Independent Commissioner

Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Diana Wirawan : Vice President Director Wakil Presiden Direktur : Dewi Murni Sukahar : Vice President Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director Direktur : Aviaska Diah Respati H : Director Direktur : Koesdianto Setyabudhi : Director Direktur : Ratnawati Soewito : Director Direktur : Liza Prasodjo : Director Direktur : Hartaty Susanto : Director

Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan anggota komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013, the members of the Company’s Audit Committee are as follows:

Ketua : Kustantinah : Chairman Anggota : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Member Anggota : Theo Budi Hertiandi : Member

Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan anggota komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2012, the members of the Company’s Audit Committee are as follows:

Ketua : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Chairman Anggota : Buchari Hanafi, SH : Member Anggota : Ulian T. Malik : Member

Perusahaan dan Entitas anak mempunyai pegawai tetap sekitar 5.900 dan 6.100 orang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Company and its Subsidiaries have approximately 5,900 and 6,100 permanent employees as of 31 December 2013 and 2012.

80

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/4 Exhibit E/4

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Berikut adalah PSAK revisian yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, yang telah diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” mengatur kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun entitas yang melepas bisnis. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Berdasarkan penerapan standar revisian ini, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, selisih biaya terhadap nilai buku neto setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which are comprised of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012, except for the adoption of amended FAS effective 1 January 2013 as disclosed in this note. The following revised SFAS that became effective from annual periods starting 1 January 2013, have been adopted on the consolidated financial statements. SFAS No. 38 (Revised 2012), “Business Combination of Entities Under Common Control”, which supersedes SFAS No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control” for both the entity that receives the business and the entity that releases the business. Business combinations under common control are recorded using pooling of interest method. Upon adoption of this revised standard, effective 1 January 2013, the excess of cost over the net book value of each business combination transaction with under common control entities is recorded as “Additional-Paid in Capital” and presented as part of the equity section.

81

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/5 Exhibit E/5

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

(Lanjutan) a. Basis of Consolidated Financial Statements

(Continued)

Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, Kelompok Usaha mereklasifikasi saldo “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali’” menjadi akun “Tambahan Modal Disetor” pada tanggal 1 Januari 2013.

In accordance with the transitional provisions of this standard, the Group reclassified as at 1 January 2013, the balance of its “Difference in Value of Restructuring Transaction among Entities under Common Control” to “Additional-Paid in Capital”.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan non-pemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non-pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas. Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif: laporan laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait.

SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, and comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. The revised standard separates owner and non-owners changes in equity. The statement of changes in equity includes only details of transactions with owners, with non-owners changes in equity presented in a reconciliation of each component of equity. In addition, the standard introduces the statement of comprehensive income: it presents all items of recognized income and expenses, either in one single statement, or in two linked statements.

82

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/6 Exhibit E/6

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

(Lanjutan) a. Basis of Consolidated Financial Statements

(Continued)

Perusahaan dan Entitas anak memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan posisi keuangan konsolidasian disyaratkan pada awal periode komparatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalahan atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai.

The Company and its Subsidiaries have elected to present a single statement. In addition, a consolidated statement of financial position is required at the beginning of the earliest comparative period following a change in accounting policy, the correction of an error or the reclassification of items in the financial statements. Comparative information has been re-presented so that compliance with the revised standard is achieved.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost concept), kecuali akun-akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang bersangkutan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas anak.

The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost concept, except for certain accounts which are prepared under other measurement basis as described in accounting policies of the respective account. The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company and its Subsidiaries’ functional currency.

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the “Group”). As of 31 December 2013 and 2012, these subsidiaries, in which the Company owns, directly and/or indirectly, more than 50% of the voting shares, are as follows:

83

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/7 Exhibit E/7

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Nama entitas anak/ Name of subsidiary

Produk utama atau kegiatan/ Principal product or activity

Kedudukan/ Domicile

Mulai beroperasi

secara komersial/

start of commercial operations

Persentase kepemilikan efektif/% of effective

ownership

Total aset, sebelum eliminasi

(dalam juta)/Total assets, before

elimination (in millions)

2013 2012 2013 2012

Dimiliki secara langsung atau tidak langsung/ Directly-owned or indirectly

PT Perusahaan Dagang Tempo – PTT Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 1953 91,80 91,80 1.600.860 1.434.865 PT Supra Usadhatama – SUT (1) Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 1987 91,80 91,80 194.504 199.746 PT Tempo Logistics – Tlog

(1) dan (2)/(1) and (2) Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 2000 91,80 91,80 37.845 34.951

PT Tempo Land – TL (3) : 2012 Pembangunan dan pengusahaan gedung

perkantoran (properti)/ Construction and rental of office buildings (property)

Jakarta 1994 100,00 100,00 699.842 525.880

Tempo Pacific Holding Ltd. – TPHLM Penyertaan saham/Investments Labuan, Malaysia 2002 100,00 100,00 511.580 480.652 PT Tempo Data System – TDS (1) dan (3)/(1) and (3)

Jasa Sistem Komputer/ Computer systems services

Jakarta 1998 99,34 99,34 44.656 53.741

Tempo Scan Pacific Philippines Inc. –

TSPP (3) Jasa distribusi dan pemasaran/

Distribution and marketing services Manila, Philippines 2007 100,00 100,00 19.211 11.215

Tempo Scan Pacific Malaysia SDN, BHD (3) Jasa distribusi dan pemasaran/

Distribution and marketing services Kuala Lumpur,

Malaysia 2012 100,00 100,00 9.751 6.997

PT Barclay Products – BP Pemasaran produk konsumen dan

kosmetika/Consumer products and cosmetics

Jakarta 1977 100,00 100,00 495.698 411.869

PT Eres Revco – ER (5) Pemasaran produk kosmetika/

Cosmetics trading Jakarta 1989 99,51 99,51 193.388 172.673

PT Rudy Soetadi – RS (5) Produsen produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and cosmetics manufacturing

Jakarta 1977 99,50 99,50 217.432 149.182

PT Pritho – PTO (5) Produsen produk kemasan plastik/

Plastic packaging manufacturing Jakarta 1978 100,00 100,00 80.092 67.689

PT Tempo Nagadi – TN (5) Produsen produk sabun/Soap manufacturing Jakarta 1991 100,00 100,00 64.565 59.942 PT Filma Utama Soap – FUS (5) Produsen produk konsumen dan pembersih

perabot rumah tangga/ Consumer products and household manufacturing

Surabaya 1974 100,00 100,00 64.948 48.622

International Beauty Products Ltd. – IBP (5) Pemasaran produk kosmetika/

Cosmetics trading Bangkok, Thailand 1978 100,00 100,00 106.120 91.951

RT Beauty Care Ltd. – RTB (4) dan (5)/

(4) and (5) Produsen produk kosmetika/

Cosmetics manufacturing Bangkok, Thailand 1985 100,00 100,00 63.859 57.299

PT Pulau Mahoni – PM Pemasaran produk kosmetika/

Cosmetics trading Jakarta 1971 99,38 99,38 98.303 83.451

PT Supra Ferbindo Farma – SFF

Produsen produk farmasi/ Pharmaceutical manufacturing

Jakarta 1987 100,00 100,00 226.300 176.479

PT Tempo Natural Products – TNP

Produsen produk suplemen makanan, makanan dan minuman/ Food supplement, food and beverages manufacturing

Jakarta 2006 99,98 99,98 65.515 64.137

PT Kian Mulia Manunggal – KMM (7) : 2012 Produsen produk minuman/

Beverage manufacturing Surabaya 1981 100,00 99,96 41.191 4.439

PT Tempo Rx Farma – TRF

Pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan/Pharmaceutical and medical devices trading

Jakarta 1968 99,98 99,98 37.277 22.778

84

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/8 Exhibit E/8

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Nama entitas anak/ Name of subsidiary

Produk utama atau kegiatan/ Principal product or activity

Kedudukan/ Domicile

Mulai beroperasi

secara komersial/

start of commercial operations

Persentase kepemilikan efektif/% of effective

ownership

Total aset, sebelum eliminasi

(dalam juta)/Total assets, before

elimination (in millions)

2013 2012 2013 2012

Dimiliki secara langsung atau tidak langsung/ Directly-owned or indirectly

PT Polari Limunusainti – PLI (6) : 2012

Produsen produk minuman/ Beverage manufacturing

Tangerang dan Surabaya

1987 100,00 99,98 180.844 106.451

PT Kendaga Isi Mulia – KIM (7) Jasa distribusi/

Distribution service Surabaya 1979 99,92 99,90 8.797 19.538

PT Tri Nagaharda Satria – TNS (7) Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 1990 99,80 99,78 6.284 11.552 PT Ageng Adi – AA Penyertaan saham/ Investments Jakarta 1993 99,01 99,01 107.600 92.497 PT Tempo Research – TR Jasa riset dan pengembangan/

Research and development services Jakarta 1997 99,99 99,99 50.926 46.362

PT Tempo Promosi – TP

Jasa iklan dan promosi/ Advertising and promotion services

Jakarta 1999 100,00 100,00 76.354 36.701

PT Tempo Nagadi Trading – TNT Jasa pembelian/Purchasing services Jakarta 1991 100,00 100,00 12.472 21.161 PT Global Eramas – GEM Usaha perdagangan/Trading business Jakarta 1987 97,34 97,34 6.848 9.601 PT Tempo Mahoni – TM (a) Usaha perdagangan/Trading business Jakarta 2006 99,96 99,96 3.458

3.320

a) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. a) TM is a development stage company. (1) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT (1) Indirectly-owned through PTT (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT (2) Indirectly-owned through SUT (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM (3) Indirectly-owned through TPHLM (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP (4) Indirectly-owned through IBP (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui BCL (5) Indirectly-owned through BCL (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNP (6) Indirectly-owned through TNP (7) Dimiliki secara tidak langsung melalui PLI (7) Indirectly-owned through PLI

Pembukuan akun beberapa entitas anak dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sementara laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar periode yang bersangkutan. Hasil penyesuaian penjabaran ditampilkan sebagai bagian ekuitas sebagai “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan.”

The book of accounts of certain subsidiaries are maintained in currency other than Rupiah. For presentation purposes of the consolidated financial statements, assets and liabilities of the subsidiaries at consolidated statements of financial position date are translated into Rupiah using the exchange rates at consolidated financial position date, while statements of comprehensive income are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Differences arising from foreign currency translations”

85

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/9 Exhibit E/9

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Pada tahun 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PTT melalui pembelian saham baru yang dikeluarkan oleh PTT dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, sehingga kepemilikan Perusahaan di PTT menjadi 112.574.000 saham. Selanjutnya pada tahun yang sama TNP meningkatkan kepemilikan sahamnya di PLI dengan membeli saham PLI yang dimiliki oleh BMN dengan harga Rp 4,8 miliar, sehingga kepemilikan saham TNP di PLI menjadi 4.850 saham. Adapun tujuan dari peningkatan penyertaan saham di PTT dan PLI tersebut adalah untuk menunjang kegiatan usaha inti dari kelompok usaha Perseroan khususnya di bidang distribusi dan farmasi serta supplemen kesehatan.

In 2012, the Company increased its share ownership in PTT through the purchase of new shares issued by PTT with a par value of Rp 1,000 per share, therefore the Company's ownership in PTT became 112,574,000 shares. Furthermore in the same year, TNP increased its share ownership in PLI by purchasing the shares of PLI owned by BMN at price of Rp 4.8 billion, therefore TNP’s share ownership in PLI became 4,850 shares. The purpose of increasing investment in PTT and PLI is to support the core business activities of the Company's business especially in the field of distribution and pharmaceutical and health supplement.

Transaksi tersebut di atas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The above transactions do not have a material impact on the consolidated financial statement.

Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

The Group retrospectively adopted SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest of a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.

86

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/10 Exhibit E/10

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 2b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned below 2b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill)

dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari

setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih

penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar dari pembayaran yang

diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and

liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI;

derecognizes the cumulative translation differences

recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration

received, recognizes the fair value of any investment

retained; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai

keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

reclassifies the parent company’s share of

components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separate from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.

87

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/11 Exhibit E/11

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or a the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.

88

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/12 Exhibit E/12

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued)

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated staements of comprehensive income.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

d. Investasi pada Entitas Asosiasi d. Investment in an Associate

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.

The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.

89

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/13 Exhibit E/13

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OFSIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

d. Investasi pada Entitas Asosiasi (Lanjutan) d. Investment in an Associate (Continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.

The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of an associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.

Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associate and its carrying value, and recognizes the amounts in the consolidated statements of comprehensive income.

e. Aset dan Liabilitas Keuangan e. Financial Assets and Liabilities

Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”.

The Group adopted SFAS No. 55 (Revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2010), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 2006), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Accounting for Investments in Certain Securities", respectively.

90

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/14 Exhibit E/14

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

1. Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Financial Assets and Liabilities

a. Aset Keuangan a. Financial Assets

Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.

Under SFAS No. 55 (Revised 2011), financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments and available for sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed, re-evaluates the classification of such financial assets at each year-end. The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other current financial assets and other non-current financial assets.

i. Aset Keuangan Diukur Pada Nilai Wajar

Melalui Laporan Laba Rugi i. Financial Assets at Fair Value through

Profit or Loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and assets designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements of comprehensive income.

91

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/15 Exhibit E/15

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)

a. Aset Keuangan (Lanjutan) a. Financial Assets (Continued)

ii. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang ii. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Group does not intend to sell immediately or in the near future.

iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo iii. Held to Maturity Investments

Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.

Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-for-sale.

iv. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan iv. Available for Sale Financial Assets

Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.

Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories.

b. Liabilitas Keuangan b. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

i. Liabilitas keuangan diukur melalui

laporan laba rugi i. Financial liabilities measured at fair

value through profit and loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities measured at fair value through profit and loss include the financial liabilities held for trading and liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit and loss.

92

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/16 Exhibit E/16

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)

b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Financial Liabilities (Continued)

i. Liabilitas keuangan diukur melalui

laporan laba rugi (Lanjutan) i. Financial liabilities measured at fair

value through profit and loss (Continued)

Liabilitas keuangan Kelompok Usaha terdiri atas utang bank, utang usaha, beban akrual liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual dan utang sewa pembiayaan.

The Group’s financial liabilities consist of bank loans, trade payables, other short term financial liabilites, accrued expenses and obligations under finance leases.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Financial liabilities are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements of comprehensive income.

ii. Pinjaman dan utang ii. Loans and borrowings

Pinjaman adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.

Loans are non-derivative financial liabilities with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Group’s does not intend to sell immediately or in the near future.

c. Pengakuan c. Recognition

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.

At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities.

93

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/17 Exhibit E/17

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

2. Pengukuran Nilai Wajar 2. Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.

Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the date of measurement.

Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.

When available, the Group measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).

If the market of the financial instrument is inactive, the Group determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model.

3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi 3. Amortized Cost Measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 4. Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

94

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/18 Exhibit E/18

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) 4. Impairment of Financial Assets (Continued)

Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.

95

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/19 Exhibit E/19

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)

5. Penghentian Pengakuan 5. Derecognition

Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

The Group derecognizes financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Group transfers all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Group has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Group are recognized as assets or liabilities separately.

Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Kelompok Usaha dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

The Group derecognizes financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires.

In transactions in which the Group neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Group derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Group continues to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets.

6. Saling hapus 6. Offsetting

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha mempunyai hak hukum untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated statements of financial position if, and only if, the Group has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

96

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/20 Exhibit E/20

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

f. Setara Kas f. Cash Equivalents

Call deposit dan deposito berjangka, dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Call and time deposits, which have maturities of three months or less at the time of placement, not pledged as collateral for loans or other borrowings, and not restricted, are considered as “Cash Equivalents”.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui

satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;

b. Suatu pihak adalah entitas asosiasi kelompok

usaha; c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana

Kelompok Usaha sebagai venturer; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil

manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari

individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasca-kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Group.

A party is considered to be related to the Group if: a. Directly, or indirectly through one or more

intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

b. The party is an associate of the Group; c. The party is a joint venture in which the Group is

a venture;

d. The party is a member of the key management personnel of the Group or its parent company;

e. The party is a close member of the family of any

individual referred to in (a) or (d);

f. The party is an entity that is controlled, jointly controlled, or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,

g. The party is a post-employment benefits plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan dengan catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to consolidated financial statements.

97

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/21 Exhibit E/21

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

h. Persediaan h. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan terdiri dari biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual di dalam kegiatan usaha biasa dikurangi beban-beban penjualan variabel yang diterapkan dan dikurangi biaya untuk menyelesaikan persediaan barang-dalam-proses. Penyisihan penurunan nilai persediaan disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto (net realizable value) berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Cost comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less applicable variable selling expenses and less cost to complete for work-in-process inventories. Allowance for impairment in value of inventories is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values based on periodic reviews of the physical conditions of the inventories.

i. Beban Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.

Prepaid expenses are amortized using the straight-line method over the periods benefited.

j. Aset Tetap j. Property, Plant and Equipment

Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.

Upon recognition, property, plant and equipment are valued at acquisition cost. The cost of acquisition of property, plant and equipment includes the purchase price and all costs directly attibutable to bringing the asset to working condition and location for its intended use.

Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

The Group has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.

Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is recognized at cost and is not depreciated.

Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:

Except for those mentioned in paragraph below, depreciation is generally computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:

98

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/22 Exhibit E/22

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Property, Plant and Equipment (Continued)

Tahun/Years

Bangunan, instalasi dan prasarana 4 – 30 Buildings, installations and improvements Mesin dan peralatan 3 – 25 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor 2 – 10 Furniture, fixtures and office equipment Kendaraan 2 – 8 Transportation equipment

Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap beberapa entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 12).

Land and landrights are stated at cost and not amortized. The property, plant and equipment of certain subsidiaries are depreciated using the double-declining balance method based on the estimated useful lives of the assets ranging from two (2) to ten (10) years (Note 12).

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan. Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan. Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” yang menyatakan bahwa biaya yang terkait dengan perolehan tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah.

Constructions in progress are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Property, Plant and Equipment” account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under SFAS No. 16 “Property, Plant and Equipment”, that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the current year. The asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each year-end and adjusted prospectively, if necessary. The Company and subsidiaries has adopted IFAS No. 25, “Land Rights” which requires that costs associated with the acquisition of land to be recognized as part of the cost of the land.

99

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/23 Exhibit E/23

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK No. 48 (Revisi 2009) juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai. Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.

SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and SFAS No. 48 (Revised 2009) requires the entity to recognize an impairment loss. SFAS No. 48 (Revised 2009) also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. As described herein, the adoption of SFAS No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist. The Group assesses at each annual reporting period whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash flows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operatiosn are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

100

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/24 Exhibit E/24

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued)

Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk asset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

If no such transactions can be identified, the Group an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. An assessment is made at each annual reporting period as to whether there s any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine an asset’s recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Goodwill is tested for impairment annually (as of 31 December) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill can not be reversed in future periods. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets as of 31 December 2013 and 2012.

101

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/25 Exhibit E/25

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

l. S e w a l. L e a s e s

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. The leased assets and the corresponding lease liabilities (net of finance charges) under finance leases are recognized on the consolidated statements of financial position as plant and equipment and finance lease payables respectively, at the inception of the leases based on the lower of fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability. The finance cost is recognized in the consolidated statements of comprehensive income on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability. Gains or losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortized over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.

m. Aset Tak Berwujud m. Intangible Assets

Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak cipta dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak cipta dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya. Aset tak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak lancar Lainnya” di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, copyright and formulas are amortized using the straight-line method over forty (40) years. Trademarks, copyright and formulas are presented as part of “Other Non-Current Assets” account in the consolidated statements of financial position. Costs for research and development is recognized as an expense in the period incurred unless the costs of research and development that can be specifically identified and has benefits in the future are capitalized and recorded as deferred charges and are presented as part of “Other Non-Current Assets” the consolidated statements of financial position. Deferred charges are amortized using the straight-line method based on the estimated benefits. Intangible assets in connection with the purchase of a computer program and its implementation costs are amortized using the straight-line method over their estimated lives and are presented as part of “Other Non-Current Assets” in the consolidated statements of financial position.

102

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/26 Exhibit E/26

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

m. Aset Tak Berwujud (Lanjutan) m. Intangible Assets (Continued)

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aktiva dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the assets and are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the asset is derecognized.

n. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali n. Differences arising from restructuring

transaction between entities under common control

Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang melibatkan pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan dalam laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau individu perusahaan dalam kelompok perusahaan. Sebelum tanggal 1 Januari 2013, perbedaan antara harga transaksi dari pengalihan aset, liabilitas, saham atau bentuk lain dari instrumen kepemilikan dan nilai buku bersih dari transaksi dari restrukturisasi sepengendali dicatat sebagai “ Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali “ dan merupakan bagian dari ekuitas. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Kelompok usaha menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK 38 (revisi 2012) adalah prospektif di mana selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak dapat diakui baik sebagai realisasi keuntungan atau kerugian atau reklasifikasi ke saldo laba.

Restructuring transactions are transactions that involve the transfer of assets, liabilities , shares and other ownership interests between entities under common control that does not cause the profit or loss to the company or the individual companies within the group of companies . Prior to 1 January 2013, the difference between the transaction price of the transfer of assets, liabilities, equity or other forms of ownership interests and the net book value from restructuring transactions of control are accounted for as “ Differences arising from restructuring transaction between entities under common control” and is part of the equity. Effective on 1 January 2013, the Group adopted SFAS 38 (revised 2012). The application of SFAS 38 revised 2012) is prospective in which difference restructuring transactions based on SFAS 38 (revised 2004) is presented as additional paid-in capital and can not be recognized either as realized gains or losses or reclassification to retained earnings.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expenses Recognition

Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pertimbangan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that future economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.

103

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/27 Exhibit E/27

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) o. Revenue and Expenses Recognition (Continued)

Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk Kelompok Usaha, diakui pada saat risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bertepatan dengan pengiriman dan penerimaan. Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan “FOB Shipping Point” diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri barang/jasa (termasuk kontrak manufaktur) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan.

Sale of Goods Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risk and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Revenue from export sales under “FOB Shipping Point” arrangement is recognized upon shipment of the goods to the customers, while revenue from domestic sales of goods/services (including contract manufacturing) is recognized upon delivery of the goods/services to the customers.

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing p. Foreign Currency Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the buying and selling rates of exchange as published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

2 0 1 3

(Rp) 2 0 1 2

(Rp)

Dolar Amerika Serikat (USD) 12.189 9.670 United States Dollar (USD) Euro (EUR) 16.821 12.810 Euro (EUR) Dolar Australia (AUD) 10.876 10.025 Australia Dollar (AUD) Dolar Singapura (SGD) 9.628 7.907 Singapore Dollar (SGD) Baht Thailand (THB) 371 316 Thailand Baht (THB) Peso Philipina (PHP) 275 235 Phillipines Peso (PHP)

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.

Transactions in other foreign currencies are considered not significant.

q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan q. Income Tax Expense (Benefit)

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.

Corporate income tax is determined on a per legal entity basis.

Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Pajak Penghasilan”, yang mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak Penghasilan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan masa depan pemulihan masa depan (pernyataan) dari nilai tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi lainnya dan peristiwa terbaru dari periode berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Group applied SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

104

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/28 Exhibit E/28

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (Lanjutan) q. Income Tax Expense (Benefit) (Continued)

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as basis to measure deferred tax assets and liabilities.

Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.

Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when a Tax Assessment Letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.

r. Imbalan Kerja Karyawan r. Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Perusahaan dan entitas anak membentuk penyisihan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan tetap sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini. Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntasi dan pengungkapan untuk imbalan kerja, baik jangka pendek (yaitu, cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (yaitu, cuti berimbalan jangka panjang, imbalan medikal pasca-kerja). Perusahaan harus memilih untuk menggunakan koridor 10% untuk pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial. Perusahaan dan entitas anak juga membutuhkan pengakuan atas liabilitas dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa dan entitas menikmati keuntungan ekonomi yang timbul atas jasa tersebut. Kelompok Usaha mencatat beban imbalan pasca kerja karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected-Unit Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Beban jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees. The Company and subsidiary provide for defined post-employment benefits for its permanent employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 and SFAS No. 24 (Revised 2010), no funding has been made for this defined benefit plan. The Company and subsidiary applied SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short-term (i.e., paid annual leave, paid sick leave) and long-term (i.e., long service leave, post employment medical benefits). The Company and subsidiary have chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Company and subsidiary also require recognition of liabilities and expense when an employee has provided service and the entity has received economic benefits arising from the service. The Group recognizes provisions for post employment benefit in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003. The provision is estimated based on actuarial calculations prepared by an independent firm of actuaries using the “Projected Unit of Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the cumulative actuarial gains or losses exceed 10% of the defined benefit obligation. The said actuarial gains or losses in excess of the 10% threshold are amortized over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past service cost is amortized over the remaining service years of each employee. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current year. Short-term employee benefits are recognized when paid accrue to the employees.

105

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/29 Exhibit E/29

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

s. Informasi Segmen s. Segment Information Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or inproviding products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that asegment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.

t. Laba per Saham t. Earnings per Share

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba neto per saham dihitung dengan membagi laba neto masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.

In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, earnings per share are computed by dividing profit for the year attributable to equity holders of the parent company, respectively, with the weighted average number of issued and fully paid shares for the years ended 31 Desember 2013 and 2012 of 4,500,000,000 shares.

u. Kontinjensi u. Contingencies

Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.

Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.

Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable.

v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan v. Events After the Reporting Period

Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian bila material.

Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.

106

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/30 Exhibit E/30

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

(Continued)

w. Hirarki Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 60 w. SFAS No. 60 fair value measurement hierarchy PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan input yang signifikan yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: a. Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam

pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang identikal (Tingkat 1);

b. Input selain kuotasi pasar yang termasuk di

dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga) (Tingkat 2); dan

c. Input bagi aset dan liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan maupun liabilitas keuangan dikategorikan, ditetapkan pada basis tingkatan paling rendah input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.

SFAS No. 60 requires certain disclosures which require the classification of financial assets and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels: a. Quoted prices (unadjusted) in active markets

for identical assets or liabilities (Level 1);

b. Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (Level 2); and

c. Inputs for the asset or liability that are not

based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).

The level in the fair value hierarchy within which the financial asset or financial liability is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.

107

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/31 Exhibit E/31

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI

SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES

AND ASSUMPTIONS

Penyajian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha memerlukan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the reporting date. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that could require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.

a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan

akuntansi

Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian:

a. Judgements made in applying accounting policies

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

i. Pajak penghasilan i. Income Taxes

Kelompok Usaha memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Kelompok Usaha mengakui liabilitas bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan profisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan adalah Rp 5,4 miliar dan Rp 22,1 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012.

The Group has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amounts of the Group’s current income tax liabilities at the end of the reporting period were approximately Rp 5.4 billion and Rp 22.1 billion for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

ii. Penilaian instrumen keuangan ii. Valuation of financial instrument

Kelompok Usaha mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:

The Group measures fair values using the following hierarchy of methods:

- Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk

instrumen keuangan yang sejenis. - Quoted market price in an active market for

an identical instrument.

108

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/32 Exhibit E/32

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES

AND ASSUMPTIONS (Continued)

a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi (Lanjutan)

a. Judgements made in applying accounting policies (Continued)

ii. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan) ii. Valuation of financial instrument (Continued)

- Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat

diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.

- Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.

- Teknik penilaian yang menggunakan input

signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.

- Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.

Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi.

Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Group determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.

Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.

Assumptions and inputs used in valuation techniques may include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.

109

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/33 Exhibit E/33

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES

AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Sumber utama ketidakpastian estimasi b. Key source of estimation uncertainty

Kunci asumsi tentang masa depan dan kunci sumber estimasi ketidakpastian di akhir periode pelaporan, memiliki risiko yang signifikan menyebabkan penyesuaian materi untuk membawa jumlah aset dan liabilitas dalam tahun anggaran berikutnya dibahas di bawah ini.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.

i. Masa manfaat aset tetap i. Useful lives of property, plant and equipment

Biaya aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Manajemen memperkirakan masa manfaat aset tetap tersebut antara 2–30 tahun. Aset tetap beberapa entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara 2-10 tahun. Hal ini sesuai taksiran masa manfaat yang umum diaplikasikan pada industri. Perubahan tingkat yang diharapkan dalam penggunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat peralatan dan nilai sisa atas aset-aset tersebut, oleh karena itu, biaya penyusutan di masa yang akan datang dapat saja berubah. Nilai tercatat aset tetap pada akhir tahun pelaporan diungkapkan dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.

The cost of property, plant and equipment is depreciated on a straight-line method over the assets’ estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipments to be 2 to 30 years. The property, plant and equipment of certain subsidiaries are depreciated using double-declining balance method base on the estimated useful life of the assets ranging from 2 to 10 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the Group’s property, plant and equipment at the end of the reporting year is disclosed in Note 12 to the consolidated financial statements.

ii. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan

ii. Allowance for impairment losses of financial assets

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2e.

Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2e.

Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.

Collectively assessed impairment allowance cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items can not yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.

110

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/34 Exhibit E/34

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan) b. Key source of estimation uncertainty (Continued)

iii. Penentuan nilai wajar iii. Determaining fair value

Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgement) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.

The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2e. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

iv. Manfaat pensiun Nilai kini liabilitas pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh basis aktuaria dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (laba) neto untuk pensiun termasuk tingkat diskonto. Setiap perubahan asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas pensiun.

iv. Pension benefits

The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of pension obligations.

Kelompok Usaha menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun. Tingkat bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari estimasi kas keluar di masa depan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Kelompok Usaha mempertimbangkan tingkat bunga berkualitas tinggi obligasi pemerintah yang memiliki denominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sesuai masa liabilitas pensiun yang bersangkutan. Asumsi utama yang lain untuk liabilitas pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar pada saat ini. Informasi tambahan telah diungkapkan dalam Catatan 16 terkait dengan laporan keuangan konsolidasian terkait.

The Group determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rate of high-quality government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation. Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in the related Note 16 to consolidated financial statements herein.

111

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/35 Exhibit E/35

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2 0 1 3 2 0 1 2 K a s 3.593.320.819 9.047.783.405 Cash on hand

Pihak ketiga Third parties B a n k Cash in banks

Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 11.523.899.016 11.014.887.987 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.951.709.866 2.150.071.165 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk

2.038.872.130 3.744.534.836 PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. 1.743.417.084 1.368.940.467 Banking Corporation Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar)

961.111.125

1.085.069.309

Others (each below Rp 1 billion) Dalam Dolar AS In US Dollar

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

US$ 303.898 (2012: US$ 230.577)

3.704.209.264 2.229.681.770

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

US$ 303,898 (2012: US$ 230,577) PT Bank Central Asia Tbk

US$ 173.449

2.114.174.949 -

PT Bank Central Asia Tbk US$ 173,449

The Royal Bank of Scotland N.V US$ 115.560

1.408.563.886

-

The Royal Bank of Scotland N.V US$ 115,560

Lain-lain US$ 75.898 (2012: US$ 150.928)

925.123.159

1.459.478.404

Others US$ 75,898 (2012: US$ 150,928)

Dalam Euro In Euro PT Bank Central Asia Tbk

EUR 62.667

1.054.150.526 - PT Bank Central Asia Tbk

EUR 62,667 The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. EUR 45.290 (2012: EUR 325.649)

761.848.041 4.171.522.027

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

EUR 45,290 (2012: EUR 325,649) Lain-lain

EUR 12.880 (2012: EUR 8.589)

216.658.969 110.018.507 Others

EUR 12,880 (2012: EUR 8,589) Dipindahkan 31.403.738.015 27.334.204.472 Brought forward

112

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/36 Exhibit E/36

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2

Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) B a n k (Lanjutan) Cash in banks (Continued)

Pindahan 31.403.738.015 27.334.204.472 Carried forward Dalam Dolar Singapura In Singapore Dollar

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SGD 20.634 (2012: SGD 119.997)

198.661.538 948.834.068

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

SGD 20,634 (2012: SGD 119,997) Dalam Baht Thailand In Thailand Baht

The Siam Commercial Bank THB 11.662.068 (2012: THB 18.978.157)

4.325.927.660 5.991.593.874

The Siam Commercial Bank THB 11,662,068

(2012: THB 18,978,157) Thanachart Bank

THB 40.595.890 (2012: THB 26.382.116)

15.058.639.407

8.329.097.975

Thanachart Bank THB 40.595.890

(2012: THB 26,382,116) Lain-lain

THB 598.505 (2012: THB 277.945)

222.009.612

87.750.024 Others

THB 598,505 (2012: THB 277,945) Dalam Peso Filipina In Philippine Peso

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

PHP 10.032.810 (2012: PHP 4.514.251)

2.754.307.228

1.062.248.332

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

PHP 10,032,810 (2012: PHP 4,514,251)

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta)

911.987.213

495.936.483

Others (each below Rp 200 million)

Dalam Ringgit Malaysia In Malaysia Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd. MYR 1.111.271 (2012: MYR 1.161.375)

4.120.247.373

3.669.513.952

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

MYR 1,111,271 (2012: MYR 1,161,375)

Dalam Dolar Australia In Dolar Australia The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd. AUD 2.505 (2012: AUD 1.526)

27.238.961

15.301.051

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

AUD 2,505 (2012: AUD 1,526) Sub-total 59.022.757.007 47.934.480.231 Sub-total

113

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/37 Exhibit E/37

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Setara Kas Cash equivalents

Call deposit dan deposito berjangka Call and time deposits Dalam Rupiah In Rupiah

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 338.540.000.000 326.422.000.000 Banking Corporation Ltd

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

349.865.000.000

409.095.000.000

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 248.000.000.000 186.415.348.216 PT Bank Danamon IndonesiaTbk PT Bank Central Asia Tbk 55.430.000.000 87.060.000.000 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 11.075.000.000 173.095.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk - 68.295.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk

Dalam Dolar AS In US Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 34.905.000

(2012: US$ 2.210.000)

425.457.045.000

21.370.700.000

PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 34,905,000

(2012: US$ 2,210,000) The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. US$ 12.328.145 (2012: US$ 13.525.376)

150.267.753.920

130.790.385.146

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

US$ 12,328,145 (2012: US$ 13,525,376)

PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 6.580.000 (2012: US$ 11.595.000)

80.203.620.000

112.123.650.000

PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 6,580,000

(2012: US$ 11,595,000) PT Bank OCBC NISP Tbk

(2012: US$ 5.001.000)

-

48.359.670.000 PT Bank OCBC NISP Tbk

(2012: US$ 5,001,000) PT Bank Central Asia Tbk

US$ 291.000 (2012: US$ 756.000)

3.546.999.000

7.310.520.000

PT Bank Central Asia Tbk US$ 291,000 (2012: US$ 756,000)

The Royal Bank of Scotland N.V US$ 192.000

2.340.288.000

-

The Royal Bank of Scotland N.V US$ 192,000

Dalam Euro In Euro The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd. EUR 2.780.000

46.763.603.200

-

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

EUR 2,780,000 PT Bank OCBC NISP Tbk

EUR 770.000 (2012: EUR 683.000)

12.952.508.800

8.749.134.380

PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 770,000

(2012: EUR 683,000)

Dipindahkan 1.724.441.817.920 1.579.086.407.742 Brought forward

114

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/38 Exhibit E/38

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Setara kas (Lanjutan) Cash equivalents (Continued) Pindahan 1.724.441.817.920 1.579.086.407.742 Carried forward

Call deposit dan deposito berjangka

(Lanjutan)

Call and time deposits

(Continued) Dalam Dolar Singapore In Dollar Singapore

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SGD 55.000

529.539.450 -

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.

SGD 55,000 Dalam Baht Thailand In Thailand Baht

The Siam Commercial Bank THB 4.776.166

(2012: THB 9.867.998)

1.771.671.120 3.115.425.630

The Siam Commercial Bank THB 4,776,166

(2012: THB 9,867,998) Kasikorn Bank THB 7.266.927

(2012: THB 7.155.908)

2.695.593.853 2.259.191.696

Kasikorn Bank THB 7,266,927

(2012: THB 7,155,908) Thai Military Bank THB 450.530

(2012: THB 441.719)

167.119.594 139.455.049

Thai Military Bank THB 450,530

(2012: THB 441,719) Citibank (2012: THB 31.257.406)

-

9.868.275.642

Citibank (2012: THB 31,257,406)

Sub-total 1.729.605.741.937 1.594.468.755.759 Sub-total T o t a l 1.792.221.819.763 1.651.451.019.395 T o t a l

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut:

The annual interest rates on time deposits are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

Rupiah 3,8% - 11,3% 3,3% - 8,0% Rupiah Dolar AS 0,1% - 4,0% 0,2% - 3,0% US Dollar Euro 0,1% - 0,5% 0,1% - 0,8% Euro Baht Thailand 1,5% - 2,0% 1,6% - 2,3% Thailand Baht

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak berelasi dan tidak ada kas dan setara kas Perusahaan yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan.

As of 31 December 2013 and 2012, there are no placement of cash and cash equivalent to related parties cash and cash equivalent are unrestructed in use or a colllateral.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga Third parties

Pelanggan dalam negeri 760.029.614.441 735.090.232.990 Domestic customers Pelanggan luar negeri 47.708.695.514 10.498.106.406 Overseas customers

Sub-total 807.738.309.955 745.588.339.396 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7) Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp 1 miliar) 1.050.049.640 183.036.586 Others (each below Rp 1 billion)

T o t a l 808.788.359.595 745.771.375.982 T o t a l

115

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/39 Exhibit E/39

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.

Based on the review of the status of individual receivable accounts at end of year, management is of the opinion that all of the above trade receivables are fully collectible and no provision for impairment is necessary.

Piutang usaha di atas tidak dijaminkan atas utang bank. All the above trade receivables are not as collateral for

bank loans. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013 and 2012, the aging analysis of the above trade receivables are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

Belum jatuh tempo 729.696.206.099 670.225.302.447 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

1 – 30 hari 62.170.581.305 67.392.610.193 1 – 30 days 31 – 60 hari 5.055.575.158 2.343.281.410 31 – 60 days 61 – 90 hari 3.003.474.910 954.788.872 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 8.862.522.123 4.855.393.060 Above 90 days

T o t a l

808.788.359.595 745.771.375.982

T o t a l

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan mata uang:

As of 31 December 2013 and 2012, based on currencies:

2 0 1 3 2 0 1 2

Dalam mata uang asing (Catatan 27) 47.708.695.514 35.847.107.751 In foreign currencies (Note 27) Dalam Rupiah 761.079.664.081 709.924.268.231 In Rupiah T o t a l

808.788.359.595 745.771.375.982

T o t a l

6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 6. OTHERS CURRENT FINANCIAL ASSETS

2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga Third parties Investasi jangka pendek, Neto Short-term Investment, Net

Obligasi Korporasi 54.209.055.000 56.122.000.000 Corporate Bond Surat Utang Negara 20.587.688.157 22.262.028.157 Government Securities

74.796.743.157 78.384.028.157

Piutang non–usaha – Pihak ketiga 76.826.879.817 51.881.963.547 Non – trade receivable – Third parties

Sub-total 151.623.622.974 130.265.991.704 Sub-total Piutang non-usaha – Pihak berelasi 425.140.256 2.284.866.709 Non – trade receivable – Related parties T o t a l 152.048.763.230 132.550.858.413 T o t a l

116

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/40 Exhibit E/40

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (Lanjutan) 6. OTHERS CURRENT FINANCIAL ASSETS (Continued)

Investasi jangka pendek, Neto Short-term investments, Net

- Investasi jangka pendek, neto merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan obligasi korporasi dengan peringkat berkisar idAA+ sampai idAAA oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dan AA- (idn) sampai idAAA (idn) oleh PT Fitch Rating Indonesia pada saat penempatan investasi dilakukan. Tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar 7,4% - 11,3%. Investasi jangka pendek ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Rugi neto yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari investasi jangka pendek ini adalah sekitar Rp 4,6 miliar dan Rp 1,0 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Neto”.

- These short-term investments consist of Fixed Rate Government Securities (SUN FR) issued by the Government of Indonesia and corporate bond with credit rating idAA+ to idAAA rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia and AA- (idn) to idAAA (idn) by PT Fitch Rating Indonesia on the placement date. The annual coupon rate is ranging beetwen 7.4% - 11.3%. Short-term investments are stated at their market value at 31 December 2013 and 2012. Unrealized net loss on the decline in market value of these short-term investments is approximately Rp 4.6 billion and Rp 1.0 billion as of 31 December 2013 and 2012, respectively, which are presented as a separate part of equity in the consolidated statements of financial position as “Unrealized Gain (Loss) on Increase (Decrease) in Fair Value of short-term investment, Net”.

7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK

BERELASI 7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa pembiayaan, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Kelompok Usaha.

Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Utang Usaha” (masing-masing Catatan 5 dan 14), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties, which principally consist of sales, purchases, obligations under capital leases, management services, repairs and maintenance, security management, leasing, and financing transactions. The subject entities are considered related parties to the Group in view of common ownership and/or management.

The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of “Trade Receivables” or “Trade Payables” (Notes 5 and 14, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated statements of financial position.

Penjualan kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sekitar 0,03% dari penjualan neto konsolidasian, sedangkan pembelian dari pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,21% dan 0,23% dari total pembelian konsolidasian, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Sales to related parties for the year ended 31 December 2013 and 2012 accounted for about 0.03% of consolidated net sales, while purchases from related parties accounted for about 0.21% and 0.23% of consolidated total purchases, for the year ended 31 December 2013 and 2012, respectively.

Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama setahun kepada dan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Sales and purchases of finished goods, raw materials and packaging materials to and from related parties are summarized as follows:

117

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/41 Exhibit E/41

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK

BERELASI (Lanjutan) 7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED

PARTIES (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 Penjualan: (Catatan 23) Sales: (Note 23) PT Beiersdorf Indonesia 2.110.395.600 1.730.065.440 PT Beiersdorf Indonesia Pembelian: (Catatan 24) Purchases: (Note 24) PT Beiersdorf Indonesia 6.434.342.037 6.827.409.177 PT Beiersdorf Indonesia

Rincian saldo transaksi dan transaksi di luar usaha adalah sebagai berikut:

The balance of accounts and transaction arising from non-trade transaction are as follows:

Persentase terhadap Total

Aset/ Liabilitas/ Ekuitas/ Percentage

to Total Assets/ Liabilities/ Equity (%)

2 0 1 3 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 2 Aset Lancar Current Assets Aset keuangan lancar lainnya Other current financial assets

Pihak berelasi Related parties Tempo Nagadi Asia - 2.183.970.581 - 0,05 Tempo Nagadi Asia Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp 1 miliar) 425.140.256 100.896.128 0,008 0,002

Others (each below Rp 1 billion)

425.140.256 2.284.866.709 0,008 0,05

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Liabilitas keuangan jangka

pendek lainnya Other short-term

financial liabilities PT Tempo Centra

Management 3.525.022.233 - 0,23 - PT Tempo Centra

Management PT Tempo Realty 2.656.261.589 1.183.350.916 0,17 0,09 PT Tempo Realty Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 1 miliar) 711.617.754 673.665.304 0,05 0,05 Others (each below

Rp 1 billion) T o t a l 6.892.901.576

1.857.016.220 0,45 0,14

T o t a l

Utang Sewa Pembiayaan Obligations Under

Capital Lease PT Tempo Utama Finance

(Catatan 12) 1.062.788.873 2.355.894.975 0,07 0,18 PT Tempo Utama

Finance (Note 12) Dikurangi bagian jatuh

tempo dalam satu tahun 1.062.788.873 1.183.255.095 0,07 0,09 Deduction for

current portion

Bagian jangka panjang -

1.172.639.880 - 0,09

Long-term portion

Tambahan modal disetor, Neto

Additional Paid-in capital, Net

Selisih nilai transaksi Differences arising from

restructuring transaction restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 20) 272.891.795.291

- 7,06 -

among entities under common control (Note 20)

2 0 1 3 2 0 1 2 Penjualan di luar usaha (Catatan 26h) Sales Non-trade (Note 26h)

PT Bogamulia Nagadi 225.000.000.000 - PT Bogamulia Nagadi

118

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/42 Exhibit E/42

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali liabilitas sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF).

All of the above accounts are non-interest bearing, except for the leasing obligations to PT Tempo Utama Finance (TUF).

Pihak-pihak berelasi/ Hubungan/Relationship Sifat saldo akun/transaksi/

Related parties Nature of account/transaction

PT Bogamulia Nagadi Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder equity

Jasa manajemen/Management services

PT Tempo Realty Entitas dibawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under the same significant influence

Sewa-menyewa gedung/Rent building

PT Blue Chip Mulia Entitas dibawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under the same significant influence

Jasa manajemen/Management services

PT Tempo Utama Finance Entitas dibawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under the same significant influence

Sewa/Leasing

PT Beiersdorf Indonesia Entitas asosiasi/Associated company Jasa kontrak produksi dan jasa distribusi/ Toll manufacturing and distribution services

Manajemen kunci Perusahaan meliputi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 28,12 miliar dan Rp 25,9 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Kelompok usaha memberikan imbalan pasca kerja kepada Dewan Direksi dan Komisaris sebesar Rp 30,4 miliar dan Rp 28,5 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The members of the Boards Directors and Commisioners are thr key mangement. Total salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s Commissioners and Directors were approximately Rp 28.12 billion and Rp 25.9 billion for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively. The Group provided employee benefit for the Boards of Commissioners and Directors amounting to Rp 30.4 billion and Rp 28.5 billion for the years ended 31 December 2013 and 2012.

Manajemen kunci Perusahaan adalah semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

The Company’s key management consist of all members of the Board Commissioners and Directors.

119

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/43 Exhibit E/43

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

2 0 1 3 2 0 1 2 Barang jadi 788.038.147.487 595.031.796.729 Finished goods Bahan baku dan pembantu 149.215.414.993 126.601.242.682 Raw materials and supplies Barang dalam proses 27.905.471.357 21.867.511.158 Work-in process Barang dalam perjalanan 37.692.880.424 20.061.545.459 Materials in-transit Suku cadang 1.615.978.467 2.579.511.103 Spare parts T o t a l

1.004.467.892.728

766.141.607.131

T o t a l

Penyisihan penurunan nilai persediaan ( 3.773.661.648 )( 1.562.291.604 )

Allowance for impairment of inventory

N e t o

1.000.694.231.080

764.579.315.527

N e t

Analisa perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of allowance for inventory obsolescence are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

Saldo awal tahun 1.562.291.604 1.374.177.906 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 4.721.220.516 3.104.762.796 Provisions made during the year Penghapusan persediaan ( 2.509.850.472 )( 2.916.649.098 ) Inventories written-off

Saldo akhir tahun 3.773.661.648 1.562.291.604 Ending balance Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan usang di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai persediaan. Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 1.006 miliar dan Rp 969 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

Management is of the opinion that the above allowance for impairment of inventory obsolescence is adequate to cover any possible losses that may arise from the decline in value of the inventories. Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of approximately Rp 1,006 billion Rp 969 billion as of 31 December 2013 and 2012, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.

9. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA 9. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian, beban sewa, iklan dan promosi dibayar di muka.

This account mainly consist of advances for purchases, prepaid rental, advertising and promotions.

120

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/44 Exhibit E/44

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 10. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS

Rincian aset keuangan tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The details of other non-current financial asset as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

Produk utama atau kegiatan/

Principal product or activity

Kedudukan/

Place of domicile

Total saham/ Number of

shares owned

Persentase kepemilikan/ Percentage of

ownership

Biaya perolehan/ Cost

Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale

PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung/ Building Rental Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870

PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan/ Trading Jakarta 1 0,02% 1.000.000

T o t a l

24.589.968.870

Kelompok Usaha mengukur aset keuangan tidak lancar lainnya secara biaya karena saham tidak di perdagangkan secara publik dan tidak ada data yang tersedia untuk nilai wajarnya.

The Group measures the other non current financial assets as cost because the shares are not publicity traded and there is no available data for fair values.

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES

2 0 1 3

Produk utama atau kegiatan/

Principal product or

activity

Kedudukan/ Place of domicile

Total saham/ Number of

shares owned

Persentase kepemilikan/ Percentage of

ownership

Biaya perolehan/

Cost

Akumulasi bagian atas laba neto

entitas asosiasi, Neto/

Accumulated equity in net earnings of associated

companies, Net

Nilai tercatat/ Carrying value

Perusahaan asosiasi/ Associated company

PT Beiersdorf Indonesia

Perawatan Kesehatan/ Health Care Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 6.016.982.573 *) 15.766.982.573

2 0 1 2 Perusahaan asosiasi/ Associated company

PT Beiersdorf Indonesia

Perawatan Kesehatan/ Health Care Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 8.799.731.773 *) 18.549.731.773

*).Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari perusahaan asosiasi sejumlah Rp 1,8 miliar pada tahun 2013 dan Rp 3,4 miliar pada tahun 2012.

*) Net of cumulative cash dividends received from the associated company amounting to Rp 1.8 billion in 2013 and Rp 3.4 billion in 2012.

Rincian bagian atas (rugi) laba neto entitas asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari:

The details of the related equity shares in net earnings (losses) of associated companies for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

PT Beiersdorf Indonesia PT Beiersdorf Indonesia Bagian atas (rugi) laba neto entitas asosiasi

(

958.523.200

)

1.824.225.600

Equity shares in net (loss) earnings of Associated companies

121

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/45 Exhibit E/45

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2 0 1 3

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo akhir/ Ending balance 2 0 1 3

Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas

tanah 175.796.125.638 - 51.957.067.000 35.679.900.443 159.518.959.081 Land and landrights Bangunan dan

prasarana 336.226.989.235 7.628.009.488 8.733.644.977 55.823.430.582 390.944.784.328 Buildings and

improvements Instalasi 82.594.774.578 28.205.901.275 - ( 542.273.392 ) 110.258.402.461 Installations Mesin dan peralatan 504.944.958.485 57.867.539.199 38.218.763.935 12.211.306.599 536.805.040.348 Machinery and equipment Peralatan dan

perabot kantor 316.298.760.724 42.424.314.830 8.250.532.587 826.576.992 351.299.119.959 Furniture, fixtures and

office equipment

Kendaraan 242.579.400.875 50.759.470.490 33.072.206.725 - 260.266.664.640 Transportation

equipment Sub-total 1.658.441.009.535 186.885.235.282 140.232.215.224 103.998.941.224 1.809.092.970.817 Sub-total

Aset sewa Assets Under

Capital Lease Bangunan dan

prasarana 8.293.032.618 - - ( 8.293.032.618 ) - Buildings and

improvements Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - ( 2.895.478.400 ) 5.725.000.000 Machinery and equipment Kendaraan 2.796.637.094 2.143.662.260 1.053.816.269 - 3.886.483.085 Transportation equipment Sub-total 19.710.148.112 2.143.662.260 1.053.816.269 ( 11.188.511.018 ) 9.611.483.085 Sub-total Aset dalam

penyelesaian Construction-in progress Tanah dan hak atas

tanah 32.965.515 47.486.735.455 - ( 46.912.473.500 ) 607.227.470 Land and landrights Bangunan dan

prasarana 30.113.325.740 104.758.158.212 28.139.216 ( 36.701.654.907 ) 98.141.689.829 Buildings and

improvements Instalasi - 590.155.000 590.155.000 Installations

Mesin dan peralatan 6.032.481.706 27.300.714.733 3.001.331.100 ( 9.196.301.799 ) 21.135.563.540 Machinery and

equipment Peralatan dan

perabot kantor - 168.350.050 - - 168.350.050 Furniture, fixtures and

office equipment Kendaraan - 669.998.866 - - 669.998.866 Sub-total 36.178.772.961 180.974.112.316 3.029.470.316 ( 92.810.430.206 ) 121.312.984.755

Sub-total

Total Nilai Tercatat 1.714.329.930.608 370.003.009.858 144.315.501.809 - 1.940.017.438.657 Total Carrying Value

122

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/46 Exhibit E/46

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2 0 1 3

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo akhir/ Ending balance

2 0 1 3

Akumulasi

Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas

tanah 19.846.099 - - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan

prasarana 135.440.587.000 12.393.620.853 4.462.455.200 1.964.056.413 145.335.809.066 Buildings and

improvements Instalasi 32.489.116.367 3.994.230.977 422.674.623 36.906.021.967 Installations Mesin dan peralatan 213.227.333.414 25.080.240.212 33.822.849.866 1.255.446.109 205.740.169.869 Machinery and equipment Peralatan dan

perabot kantor 196.661.095.310 27.545.522.330 8.024.513.771 ( 428.131.994 ) 215.753.971.875 Furniture, fixtures and

office equipment Kendaraan 131.817.284.239 24.112.570.572 25.477.099.804 - 130.452.755.007 Transportation equipment Sub-total 709.655.262.429 93.126.184.944 71.786.918.641 3.214.045.151 734.208.573.883 Sub-total

Aset Sewa Assets Under Capital

Lease Bangunan dan

prasarana 627.031.676 1.337.024.737 - ( 1.964.056.413 ) - Buildings and

improvements Mesin dan peralatan 2.446.499.709 282.017.684 - ( 1.249.988.738 ) 1.478.528.655 Machinery and equipment Kendaraan 779.107.997 685.119.380 985.783.473 - 478.443.904 Transportation equipment Sub-total 3.852.639.382 2.304.161.801 985.783.473 ( 3.214.045.151 ) 1.956.972.559 Sub-total Total Akumulasi

Penyusutan 713.507.901.811 95.430.346.745 72.772.702.114 - 736.165.546.442 Total Accumulated

Depreciation Nilai Buku 1.000.822.028.797 1.203.851.892.215 Net Book Value

123

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/47 Exhibit E/47

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2 0 1 2

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo akhir/ Ending balance

2 0 1 2

Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas

tanah 171.481.535.718 - - 4.314.589.920 175.796.125.638 Land and landrights Bangunan dan

prasarana 309.048.754.743 13.231.411.956 1.419.898.554 15.366.721.090 336.226.989.235 Buildings and

improvements Instalasi 75.717.868.089 7.341.682.128 464.775.639 - 82.594.774.578 Installations

Mesin dan peralatan 458.715.914.933 46.768.899.948 539.856.396 - 504.944.958.485 Machinery and

equipment Peralatan dan

perabot kantor

234.466.880.201

36.505.217.990

7.880.750.462

53.207.412.995

316.298.760.724

Furniture, fixtures and office equipment

Kendaraan 213.475.817.501 40.485.024.010 11.381.440.636 - 242.579.400.875 Transportation

equipment Sub-total 1.462.906.771.185 144.332.236.032 21.686.721.687 72.888.724.005 1.658.441.009.535 Sub-total

Aset sewa Assets Under

Capital Lease Bangunan dan

prasarana - 70.000.000 - 8.223.032.618 8.293.032.618 Buildings and

improvements

Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - - 8.620.478.400 Machinery and

equipment

Kendaraan 2.086.593.500 2.200.182.990 1.490.139.396 - 2.796.637.094 Transportation

equipment Sub-total 10.707.071.900 2.270.182.990 1.490.139.396 8.223.032.618 19.710.148.112 Sub-total Aset dalam

penyelesaian Construction-in progress Tanah dan hak atas

tanah - 7.636.155.435 - ( 7.603.189.920 ) 32.965.515 Land and landrights Bangunan dan

prasarana 36.829.088.680 66.860.803.220 284.999.457 ( 73.291.566.703 ) 30.113.325.740 Buildings and

improvements Instalasi 217.000.000 - - ( 217.000.000 ) - Installations

Mesin dan peralatan 3.708.783.988 7.357.565.597 5.033.867.879 - 6.032.481.706 Machinery and

equipment Sub-total

40.754.872.668

81.854.524.252

5.318.867.336

(

81.111.756.623

)

36.178.772.961

Sub-total

Total Nilai Tercatat 1.514.368.715.753 228.456.943.274 28.495.728.419 - 1.714.329.930.608 Total Carrying Value

124

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/48 Exhibit E/48

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2 0 1 2

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deductions

Reklasifikasi/

Reclassification

Saldo akhir/

Ending balance

2 0 1 2 Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas

tanah 19.846.099 - - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 115.957.544.755 20.067.553.176 414.450.870 ( 170.060.061 ) 135.440.587.000 Buildings and improvements Instalasi 29.355.443.595 3.818.443.170 684.770.398 - 32.489.116.367 Installations Mesin dan peralatan 184.915.673.228 28.643.433.052 331.772.866 - 213.227.333.414 Machinery and equipment Peralatan dan perabot

kantor 178.232.224.781 26.087.631.178 7.658.760.649 - 196.661.095.310 Furniture, fixtures and

office equipment Kendaraan 115.889.155.655 24.793.001.019 8.864.872.435 - 131.817.284.239 Transportation equipment

Sub-total 624.369.888.113 103.410.061.595 17.954.627.218 ( 170.060.061 ) 709.655.262.429 Sub-total

Aset Sewa Assets Under Capital Lease Bangunan dan prasarana - 456.971.615 - 170.060.061 627.031.676 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 1.871.801.082 574.698.627 - - 2.446.499.709 Machinery and equipment Kendaraan 1.992.057.827 219.699.510 1.432.649.340 - 779.107.997 Transportation equipment Sub-total 3.863.858.909 1.251.369.752 1.432.649.340 170.060.061 3.852.639.382 Sub-total Total Akumulasi Total Accumulated

Penyusutan 628.233.747.022 104.661.431.347 19.387.276.558 - 713.507.901.811 Depreciation Nilai Buku 886.134.968.731 1.000.822.028.797 Net Book Value

Aset dalam penyelesaian terdiri dari project bangunan pabrik dan pembelian mesin, dimana proses penyelesaiannya telah mencapai 43%.

Construction in progress consisted of a factory building project and machinery purchase has reached 43% completion.

Total beban penyusutan aset tetap masing-masing adalah sejumlah Rp 95.430.346.745 dan Rp 104.661.431.347 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:

Depreciation of property, plant and equipment amounted to Rp 95,430,346,745 and Rp 104,661,431,347 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively, which were charged to operations as part of the following:

2 0 1 3 2 0 1 2 Beban pabrikasi (Catatan 24) 33.653.927.663 37.943.148.856 Manufacturing overhead (Note 24) Beban penjualan (Catatan 25) 35.683.256.775 35.010.409.692 Selling expenses (Note 25) Beban umum dan administrasi

(Catatan 25)

26.093.162.307

31.707.872.799 General and administrative expenses

(Note 25)

T o t a l 95.430.346.745 104.661.431.347

T o t a l Nilai buku aset tetap SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 5,72% dan 1,70% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The combined carrying values of the property, plant and equipment of SUT and SFF, which are being depreciated using the double-declining balance method, accounted for approximately 5.72% and 1.70% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of 31 December 2013 and 2012, respectively.

125

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/49 Exhibit E/49

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Kelompok Usaha memiliki hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB”, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 2 sampai dengan 30 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 1.341 miliar dan Rp 1.263 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The Group’s titles of ownership on its landrights are all in the form of “Usage Right for Building” or “Hak Guna Bangunan” (“HGB”), with remaining legal terms ranging from 2 to 30 years. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/ extended upon their expirations. Property, plant and equipment, except land and landrights, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage amount of approximately Rp 1,341 billion and Rp 1,263 billion as of 31 December 2013 and 2012, respectively, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.

Pada tahun 2013 dan 2012, Kelompok usaha melakukan penjualan aset tetap dengan nilai buku masing-masing sejumlah Rp 65,9 miliar dan Rp 9,1 miliar. Laba atas penjualan aset tetap tersebut pada tahun 2013 adalah sejumlah Rp 180,5 miliar dimana sebesar Rp 168,7 miliar dicatat sebagai bagian dari Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan laba atas penjualan aset tetap pada tahun 2012 sejumlah Rp 5,1 miliar.

In 2013 and 2012, the Group sold property, plant and equipment with the book value in the amount of Rp 65.9 billion and Rp 9.1 billion, respectively. Gain on the sale of the said property, plant and equipment in 2013 is in the amount of Rp 180.5 billion whereby the amount of Rp 168.7 billion is recorded as part of Differences Arising from Restructuring among Entities Under Common Control and gain on sale of property, plant and equipment in 2012 is in the amount of Rp 5.1 billion.

Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Kelompok Usaha di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Kelompok Usaha tersebut.

The Group management is of the opinion that the carrying values of all the Group’s assets are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in asset values is necessary.

Entitas anak tertentu melakukan perjanjian sewa (capital lease) aset tetap tertentu dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun, yang akan berakhir pada berbagai tanggal. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Certain Subsidiaries have capital lease commitments covering certain property, plant and equipment, with terms ranging from three (3) to five (5) years, and expiring on various dates. Future minimum lease payments required under the said lease commitments as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

T a h u n 2 0 1 3 2 0 1 2 Y e a r s 2013 - 1.902.259.835 2013 2014 1.861.770.964 1.477.280.713 2014 2015 696.948.780 320.405.239 2015 2016 590.204.118 229.554.004 2016 2017 522.776.128 172.165.509 2017 2018 227.015.279 - 2018 T o t a l 3.898.715.269 4.101.665.300 T o t a l Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo ( 441.289.797 )( 445.149.304 ) Less amounts applicable to interest Nilai sekarang dari pembayaran Present value of future

minimum di masa yang akan datang 3.457.425.472 3.656.515.996 minimum lease payments Jatuh tempo dalam satu tahun ( 1.685.257.612 )( 1.537.023.227 ) Current portion Bagian jangka panjang

1.772.167.860

2.119.492.769

Long-term portion

126

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/50 Exhibit E/50

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG BANK 13. BANK LOANS

2 0 1 3 2 0 1 2

Utang Bank Jangka Pendek Short-term Bank Loan Dalam Rupiah In Rupiah The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.,

Jakarta

44.000.000.000 - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.,

Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd.

27.100.000.000

15.000.000.000 The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd. Dalam Dolar AS In US Dollar The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.,

Jakarta US$ 2.000.000 (2012: US$ 5.000.000)

24.378.000.000

48.350.000.000

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta

US$ 2,000,000 (2012: US$ 5,000,000) Cerukan: Overdraft: The Royal Bank of Scotland N.V. 79.399.901.998 22.836.390.083 The Royal Bank of Scotland N.V. The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd.

9.621.920.921

7.651.903.177 The Hongkong and Shanghai

Corporation Ltd.

T o t a l

184.499.822.919

93.838.293.260

T o t a l

Utang bank tersebut dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:

The above loans bear annual interest at the following rates:

2 0 1 3 2 0 1 2

Rupiah 7,7% - 11,5% 6,9% - 9,3% Rupiah Dolar AS 2,4% - 2,5% 2,4% - 2,5% US Dollar

Pinjaman dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman entitas anak tertentu dari beberapa fasilitas yang diperoleh kelompok usaha tertentu dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 75 miliar dan US$ 11 juta. Pada tahun 2012, fasilitas maksimum tersebut berubah menjadi Rp 100 miliar dan US$ 11 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman entitas anak tertentu tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2014.

The loan from The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta, represents outstanding loan of a certain subsidiary drawn from some facilities obtained by the Group which have maximum limits of Rp 75 billion and US$ 11 million. In 2012, the maximum facility limit changed to Rp 100 billion and US$ 11 million. The Company has issued a “comfort letter” in relation to the outstanding loan drawn by the certain Subsidiary. The aforementioned facilities will be mature in May 2014.

Fasilitas dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan beberapa fasilitas gabungan yang diberikan kepada Kelompok usaha tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 175,5 miliar dan US$ 6 juta. Pada bulan Oktober 2013, jumlah keseluruhan fasilitas maksimum ini berubah menjadi Rp 250,5 miliar dan US$ 15 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “Comfort Letter” sehubungan dengan fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2014.

The facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) represent some joint facilities of the Group obtained from the said bank, which have combined maximum limits of Rp 175.5 billion and US$ 6 million. In October 2013, the combined maximum limits was changed to Rp 250,5 billion and US$ 15 million. The Company has issued a “Comfort Letter" related to the said facilities. These facilities will be mature in October 2014.

Kelompok usaha tertentu memperoleh beberapa fasilitas dari The Royal Bank of Scotland N.V. Jakarta yang merupakan fasilitas gabungan yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 40,5 miliar dan US$ 2,5 juta. Sejak Oktober 2012, fasilitas maksimum tersebut berubah menjadi Rp 80,5 miliar dan US$ 2,5 juta.

The Group obtained some facilities from The Royal Bank of Scotland N.V. Jakarta which represents joint facilities obtained from the said bank, which have maximum combined limits of Rp 40.5 billion and US$ 2.5 million. Since October 2012, the maximum facility limit changed to Rp 80.5 billion and US$ 2.5 million.

127

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/51 Exhibit E/51

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of raw materials and finished goods from several local and foreign suppliers; purchases of advertising and promotion materials and services; and purchases of other services. The details of this account are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

Pihak ketiga Third parties Dalam Rupiah In Rupiah

PT Nutricia Indonesia Sejahtera 288.595.724.438 249.970.130.244 PT Nutricia Indonesia Sejahtera PT Roche Indonesia 75.298.996.467 52.242.213.848 PT Roche Indonesia PT Boehringer Ingelheim 72.535.529.764 76.787.927.702 PT Boehringer Ingelheim PT Wira Pamungkas Pariwara 50.614.825.931 9.444.088.517 PT Wira Pamungkas Pariwara PT Petroplast Industri 5.006.416.735 4.506.579.815 PT Petroplast Industri PT Kangar Consolidated Indonesia 4.343.579.460 3.058.935.660 PT Kangar Consolidated Indonesia PT Pura Barutama 4.341.905.004 4.065.122.354 PT Pura Barutama PT Asian Agro Agung Jaya 4.094.335.025 2.683.017.700 PT Asian Agro Agung Jaya PT Kirana Anindita 2.469.913.632 1.162.038.990 PT Kirana Anindita PT Amcor Flexibles Indonesia 1.724.820.819 1.234.684.153 PT Amcor Flexibles Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk 1.602.097.248 865.802.411 PT Unilever Indonesia Tbk PT Jaya Agrindo 1.562.715.000 876.645.000 PT Jaya Agrindo PT Dynaplast Tbk 1.520.950.673 628.978.205 PT Dynaplast Tbk PT Palko Sari Eka 1.498.102.100 163.613.868 PT Palko Sari Eka PT Indowan Adi Sentosa 1.274.993.712 986.166.208 PT Indowan Adi Sentosa PT Givaudan Indonesia 1.194.218.983 953.795.713 PT Givaudan Indonesia PT Dainippon Printing Indonesia 1.193.780.948 1.240.976.413 PT Dainippon Printing Indonesia PT Mediatama Perkasa 1.150.163.243 828.331.641 PT Mediatama Perkasa PT Taisho Indonesia 1.112.833.161 1.051.725.290 PT Taisho Indonesia PT Tigaka Distrindo Perkasa 1.090.634.570 397.391.694 PT Tigaka Distrindo Perkasa PT White Oil Nusantara 1.079.875.740 501.104.665 PT White Oil Nusantara PT Multi Saka Abadi 1.071.575.710 1.048.085.240 PT Multi Saka Abadi PT Sensient Technologies Indonesia 1.045.978.320 2.927.501.005 PT Sensient Technologies Indonesia PT Ancol Terang 892.187.841 1.051.360.200 PT Ancol Terang PT Cahaya Sam Perindasa 810.109.441 1.236.550.202 PT Cahaya Sam Perindasa PT Capsugel Indonesia 803.578.149 1.172.063.057 PT Capsugel Indonesia PT Supernova Flexible Packaging 509.387.870 1.420.300.422 PT Supernova Flexible Packaging PT Tristar Makmur Kartonindo 382.068.324 1.167.720.611 PT Tristar Makmur Kartonindo PT Symrise 137.595.835 3.047.085.382 PT Symrise PT Merck Indonesia Tbk 116.542.504 35.203.219.460 PT Merck Indonesia Tbk PT IBM Indonesia 101.016.780 2.345.923.881 PT IBM Indonesia PT Dentsu Inter Admark Media Group

Indonesia 71.670.240 2.674.485.462 PT Dentsu Inter Admark Media Group

Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 74.695.035.728 73.491.132.889 Others (each below Rp 1 billion)

Dipindahkan 603.943.159.395 540.434.697.902 Brought forward

128

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/52 Exhibit E/52

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2

Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Dalam Rupiah (Lanjutan) In Rupiah (Continued)

Pindahan 603.943.159.395 540.434.697.902 Carried forward

Dalam Dolar AS In US Dollar

Eli Lily Export S.A US$ 2.882.148 (2012: US$ 2.710.362) 35.130.500.608 26.209.201.187

Eli Lily Export S.A US$ 2,882,148 (2012: US$ 2,710,362)

Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2.100.258 (2012: US$ 1.046.757)

25.600.050.369 10.122.138.245

Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2,100,258

(2012: US$ 1,046,757 ) Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 1.278.450 (2012: US$ 501.578)

15.583.026.807 4.850.257.519

Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 1,278,450

(2012: US$ 501,578) Chung Chemicals SDN BHD US$ 275.587 (2012: US$ 325.728)

3.359.131.802 3.149.789.760

Chung Chemicals SDN BHD US$ 275,587

(2012: US$ 325,728) PT Essence Indonesia

US$ 201.225 (2012: US$ 219.457)

2.452.727.268 2.122.153.434 PT Essence Indonesia

US$ 201,225 (2012: US$ 219,457) Hospira Enterprises B.V.

US$ 186.603 (2012: US$ 204.202)

2.274.503.358 1.974.628.505 Hospira Enterprises B.V.

US$ 186,603 (2012: US$ 204,202) H. Finzelberg’s Nachfolger GmbH

US$ 160.875 (2012: US$ 160.875)

1.960.905.375 1.555.661.250 H. Finzelberg’s Nachfolger GmbH

US$ 160,875 (2012: US$ 160,875) Dalam Baht In Thailand Baht

Milott Labora Co., Ltd. THB 3.837.279 (2012: THB 5.327.199) 1.423.400.261 1.683.394.809

Milott Labora Co., Ltd. THB 3,837,279

(2012: THB 5,327,199) Dalam SGD In Singapore Dollar

Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 2.162.041

(2012: SGD 1.729.715)

20.816.108.549 13.677.060.279

Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 2,162,041

(2012: SGD 1,729,715) Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies

Europeenne De Produits De Beaute S.A.S

535.620.050 1.109.301.851

Europeenne De Produits De Beaute S.A.S

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 30.351.075.783 20.176.032.791

Others (each below Rp 1 billion)

Sub-total 743.430.209.625 627.064.317.532 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7)

PT Beiersdorf Indonesia 1.892.726.331 1.742.848.337 PT Beiersdorf Indonesia

T o t a l 745.322.935.956 628.807.165.869 T o t a l

129

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/53 Exhibit E/53

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013 and 2012, the aging analysis of the above trade payables is as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

Belum jatuh tempo 650.894.000.984 522.767.109.948 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

1 – 30 hari 75.622.951.236 90.681.616.538 1 – 30 days 31 – 60 hari 4.119.863.170 3.563.245.217 31 – 60 days 61 – 90 hari 2.796.075.353 2.238.001.766 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 11.890.045.213 9.557.192.400 Above 90 days

T o t a l 745.322.935.956 628.807.165.869 T o t a l 15. BEBAN AKRUAL 15. ACCRUED EXPENSES

2 0 1 3 2 0 1 2 Iklan dan promosi 82.166.022.016 74.907.523.987 Advertising and promotions Royalti 27.024.590.705 27.999.626.312 Royalty fees Jasa manajemen 23.003.604.970 21.286.234.434 Management fees Gaji upah dan kesejahteraan karyawan 14.809.573.724 9.820.237.651 Salaries, wages and employee benefit Pengangkutan 10.597.960.054 7.332.980.838 Transportation Jasa profesional 4.554.083.789 10.082.362.063 Professional fees Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 5 miliar) 17.895.863.620 14.952.780.430 Others (each below Rp 5 billion) T o t a l 180.051.698.878 166.381.745.715 T o t a l

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

2 0 1 3 2 0 1 2 Imbalan pasca-kerja 230.121.617.003 209.895.831.146 Post-employment benefits Bagian jangka pendek ( 43.090.984.983 )( 37.154.739.879 ) Current portion Bagian jangka panjang 187.030.632.020 172.741.091.267 Non-current portion

Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi neto untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 230,1 miliar dan Rp 209,9 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek” senilai Rp 43,1 miliar pada tahun 2013 dan Rp 37,2 miliar pada tahun 2012 dan sebagai ”Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang” senilai Rp 187 miliar pada tahun 2013 dan Rp 172,7 miliar pada tahun 2012 di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:

The Group recorded the net estimated liabilities for employee service entitlement benefits as of 31 December 2013 and 2012 amounting to Rp 230.1 billion and Rp 209.9 billion, respectively, which are presented in the consolidated statements of financial position as “Short-term post employment benefits obligation” amounting to Rp 43.1 billion in 2013 and Rp 37.2 billion in 2012 and as “Long-term post employement benefits obligation” amounting to Rp 187 billion in 2013 and Rp 172.7 billion in 2012. The details of the balance of this account are as follows:

130

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/54 Exhibit E/54

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 Nilai kini liabilitas imbalan kerja

karyawan

267.050.723.590

288.675.217.443

Present value of benefit obligations Beban jasa masa lalu yang belum diakui ( 401.786.489 )( 932.992.667 ) Unrecognized past service costs Kerugian aktuaria yang belum diakui,

Neto

( 36.527.320.098

)(

77.846.393.630

) Unrecognized actuarial losses, Net N e t o

230.121.617.003

209.895.831.146

N e t

Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liabilities for employee service entitlement benefits during 2013 and 2012 is as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2 Saldo awal tahun 209.895.831.146 179.645.717.586 Balance at beginning of year Penyesuaian atas koreksi data 424.111.354 257.355.922 Adjustment Penyisihan imbalan kerja selama

tahun berjalan

39.374.616.178

45.997.335.675

Provision during the year Pembayaran selama tahun berjalan ( 19.572.941.675 )( 16.004.578.037 ) Benefit payments during the year Pada akhir tahun

230.121.617.003

209.895.831.146

At end of year

Bagian jangka pendek ( 43.090.984.983 )( 37.154.739.879 ) Current portion Bagian jangka panjang 187.030.632.020 172.741.091.267 Non-current portion

Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing berjumlah Rp 39 miliar dan Rp 46 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Dengan rincian sebagai berikut:

The related costs of employee benefits charged to operations as of 31 December 2013 and 2012 amounted to Rp 39 billon and Rp 46 billion, respectively, which are presented as part of “Salaries, Wages and Employee Benefits Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income, as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2 Beban jasa masa kini 24.766.941.804 21.279.528.355 Currents service costs Beban bunga 17.190.667.647 16.820.751.215 Interest costs Amortization of deferred past Amortisasi biaya jasa masa lalu 531.206.177 1.447.442.486 service costs Laba aktuaria yang diakui Actuarial gains recognized

dalam tahun berjalan, Neto 4.602.454.609 2.907.126.115 during the year, Net Rugi atas penghentian dan

penyelesaian, Neto ( 137.725.958

)(

266.375.903

)

Losses on curtailments and settlements, Net

Dampak kurtailmen dan penyelesaian ( 10.476.042.393 ) - Curtailments effect and settlements Lain-lain 2.897.114.292 3.808.863.407 Others T o t a l

39.374.616.178

45.997.335.675

T o t a l

131

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/55 Exhibit E/55

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut, antara lain:

The above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the “Projected Unit of Credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2013 and 2012 are as follows, among others:

Tingkat mortalita/ : TMI3 pada tahun 2013 dan 2012 Mortality rate : TMI3 in years 2013 and 2012 Tingkat diskonto/ : 9% dan 6,50% pada tahun 2013 dan 2012 Discount rate : 9% dan 6.50% in years 2013 and 2012 Tingkat kenaikan gaji tahunan/ : 6% pada tahun 2013 dan 2012 Annual salary increment rate : 6% in years 2013 and 2012 Umur pensiun/ : 55 - 60 tahun Retirement age : 55 - 60 years

17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA 17. OTHERS SHORT-TERM FINANCIAL LIABILITIES

2 0 1 3 2 0 1 2

Pembelian aset tetap 48.606.518.801 10.281.431.736 Purchase of property plant and equipment Uang muka dari pelanggan 33.583.013.500 33.936.414.161 Advance from customer Uang muka diskon 21.731.707.484 15.734.126.610 Advance Discount Jaminan botol dan krat - 7.836.497.448 Deposits of bottle Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar) 47.865.061.764 43.066.663.351 Others (each below Rp 1 billion) T o t a l 151.786.301.549 110.855.133.306 T o t a l

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

2 0 1 3 2 0 1 2 Pajak Lainnya : Other Tax: Pajak Pertambahan Nilai - 7.267.284.880 Value Added Tax Pajak Penghasilan : Income Taxes

Pasal 21 5.231.933.369 5.188.864.579 Article 21 Pasal 22 26.104.232 - Article 22 Pasal 23 5.445.346.632 5.801.845.167 Article 23 Pasal 25 12.527.637.095 10.539.465.295 Article 25 Pasal 26 757.211.241 626.094.325 Article 26 Pasal 29 5.430.426.256 22.056.596.733 Article 29 Entitas anak luar negeri 4.717.403.105 5.223.276.851 Foreign Subsidiaries

T o t a l 34.136.061.930 56.703.427.830 T o t a l

132

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/56 Exhibit E/56

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 Pajak kini 187.982.164.249 181.897.620.057 Current tax Pajak Tangguhan 3.418.130.042 ( 4.693.995.452 ) Deferred tax

T o t a l 191.400.294.291 177.203.624.605 T o t a l

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

829.935.403.086

812.379.718.258

Income before income tax expense (benefit) per consolidated

statements of comprehensive income

Laba neto Entitas anak sebelum beban pajak penghasilan

(

432.470.779.892

)

(

432.234.478.717

)

Income of Subsidiaries before income tax expense

Eliminasi 288.324.057.798 51.659.045.158 Eliminations Laba sebelum beban

pajak penghasilan Perusahaan

685.788.680.992

431.804.284.699 Income before income tax

expense attributable to the Company

Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan imbalan kerja karyawan 7.401.504.731 16.384.438.470 Estimated Liability for employee benefit Penyusutan dan amortisasi aset tetap

(

7.698.399.658

)

(

8.229.664.965

)

Depreciation and amortization of property, plant and equipment

Lain-lain 2.902.489.476 ( 1.846.810.512 ) Others Beda tetap: Permanent differences: Depreciation of property,

Penyusutan aset tetap 2.360.283.702 2.100.456.270 plant and equipment Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses: Kesejahteraan karyawan 6.753.924.917 3.987.055.082 Employee benefits in kind Sumbangan dan representasi 4.274.489.318 2.440.475.273 Donations and representations Penghasilan bunga yang telah Interest income already

dipungut pajak bersifat final ( 152.030.458.287 ) ( 49.116.666.834 ) subjected to final tax Laba atas penjualan aset tetap ( 1.100.581.581 ) ( 277.567.596 ) Gain on sale of property and equipment Lain-lain ( 179.554.212.297 ) ( 26.263.153.980 ) Others

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan

369.097.721.313

370.982.845.907

Estimated taxable income of the Company

Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable (claims for tax refund) are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2 Taksiran penghasilan kena pajak – dibulatkan

Estimated taxable income – rounded-off

Perusahaan 369.097.721.000 370.982.845.000 Company Entitas anak 327.925.012.076 305.623.428.000 Subsidiaries

133

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/57 Exhibit E/57

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Income tax expense – current

Perusahaan 92.274.430.250 92.745.711.250 Company Entitas anak 82.250.121.589 75.890.090.816 Subsidiaries Entitas anak – final 6.228.109.968 6.530.515.571 Subsidiaries – final Entitas anak luar negeri 7.229.502.442 6.731.302.420 Foreign Subsidiaries

Beban pajak penghasilan menurut laporan

laba rugi konsolidasian – tahun berjalan 187.982.164.249 181.897.620.057 Income tax expense per consolidated

statements of income – current Dikurangi pajak penghasilan dibayar di

muka : Less prepayments of

income taxes : Perusahaan Company

Pasal 22 8.553.516.000 6.116.043.000 Article 22 Pasal 23 891.657.108 1.304.444.037 Article 23 Pasal 25 82.349.911.356 73.123.989.591 Article 25

91.795.084.464 80.544.476.628

Entitas anak Subsidiaries

Pasal 22 14.084.524.716 9.086.592.422 Article 22 Pasal 23 12.123.669.956 5.241.868.465 Article 23 Pasal 4(2) 6.228.109.968 6.530.515.571 Article 4(2) Pasal 25 53.877.991.826 52.164.039.682 Article 25

Sub-total 86.314.296.466 73.023.016.140 Sub-total

Total pajak penghasilan dibayar di muka

178.109.380.930

153.567.492.768

Total prepayments of income taxes

Taksiran utang pajak penghasilan - Estimated income tax payable -

Pasal 29 Article 29 Perusahaan 479.345.786 12.201.234.622 Company Entitas anak 4.951.080.470 9.855.362.111 Subsidiaries

T o t a l 5.430.426.256 22.056.596.733 T o t a l

Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan – tahun berjalan

Estimated claims for tax refund – current year

Entitas anak 2.787.145.379 548.103.033 Subsidiaries

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2013 yang akan dilaporkan oleh Perusahaan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 adalah berdasarkan angka yang dinyatakan di atas. Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2012, seperti dinyatakan di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada SPT tahun 2012 yang dilaporkan kepada Kantor Pajak.

The amount of estimated taxable income for 2013 that will be reported by the Company in its 2013 tax return will be based on the related amount as shown above. The amount of estimated taxable income for 2012, as stated above, conformed with the related amount reported in the Company’s 2012 tax return submitted to the Tax Office.

Pada bulan Januari 2006, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) diterima dari Kantor Pelayanan Pajak, yang memerintahkan Perusahaan untuk membayar tambahan Rp 22,4 miliar untuk Pajak Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2003. Atas surat ketetapan tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan. Hasil keputusan keberatan, pajak kurang dibayar menjadi Rp 14,7 miliar, dimana telah dibayar penuh oleh Perusahaan.

In January 2006, Tax Assessment Letters were received from the Tax Office ordering the Company to pay additional Rp 22.4 billion representing Corporate Income Tax and Value Added Tax liabilities for the fiscal year 2003. For such tax assessment letters, the Company submitted an objection. The result of such objection decision, the tax liability becomes Rp 14.7 billion and has been fully paid by the Company.

134

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/58 Exhibit E/58

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)

Perusahaan mengajukan banding atas Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut dan pada tanggal 28 April 2008 Dirjen Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak dimana jumlah pajak terutang dari Rp 14,7 miliar menjadi Rp 434,8 juta. Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat putusan pengadilan pajak ini telah diterima seluruhnya di bulan Mei 2008.

The Company submitted an appeal to the Directorate General of Taxes’ letter and on 28 April 2008, the latter issued a Decision Letter on the tax court’s decision declaring the Company’s liability from Rp 14.7 billion to be Rp 434.8 million. The tax overpayment as a result of this tax court decree has been received in full in May 2008.

Atas putusan pengadilan pajak, Dirjen Pajak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada bulan Desember 2012 Mahkamah Agung melalui Putusannya No. 581/P.PTS/XII/2012/09/B/PK/ PJK/2009 menolak permohonan gugatan Dirjen Pajak sehingga putusan Pengadilan Pajak telah berkekuatan hukum.

For this tax court decree, the Directorate General of Taxes filled an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. In December 2012 the Supreme Court through Decision No. 581/P.PTS/XII/2012/09/ B/PK/PJK/2009 the Directorate General of Taxes rejected claims that the decision of the Tax Court was enforceable.

Pada bulan Juli 2013 entitas anak tertentu menerima putusan Pengadilan Pajak atas Ketetapan Pajak tahun 2007 dan 2008 yang semula ditetapkan kurang bayar masing – masing sebesar Rp 3 miliar dan Rp 3,4 miliar menjadi lebih bayar masing-masing sebesar Rp 120 juta dan Rp 79,5 juta. Pajak yang lebih dibayar akibat putusan banding atas Ketetapan Pajak tahun 2007 dan 2008 tersebut sudah diterima sebagian oleh entitas anak di bulan September 2013 sebesar Rp 6 miliar.

In July 2013 a certain subsidiary received a Tax Court ruling over a tax Provision in 2007 and 2008 that was originally determined as under paid amounting respectively Rp 3 billion and Rp 3.4 billion to become over paid in the amount of Rp 120 million and Rp 79.5 million, respectively. The aforementioned over paid tax as the result of the appeal over the said Tax Provisions in 2007 and 2008 has been partly received by the subsidiary on September 2013 in the amount of Rp 6 billion.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian saldo tagihan restitusi pajak (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian) adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013 and 2012, the balance of claims for tax refund (presented as part of “Non-current Assets-Others” account in the consolidated statements of financial position) consists of the following:

2 0 1 3 2 0 1 2

Entitas anak Subsidiaries - 2013 2.787.145.379 - - 2013 - 2012 978.455.489 781.244.005 - 2012 - 2010 - 312.786.905 - 2010 - 2009 - 90.154.370 - 2009 - 2008 - 83.574.495 - 2008 - 2007 - 145.024.981 - 2007 - 2006 - 80.126.700 - 2006 - Sebelum 2006 - 305.400.182 - Prior to 2006 T o t a l

3.765.600.868

1.798.311.638

T o t a l

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulations to the income before income tax expense (benefit) and income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehesive income for the years ended 31 December 2013 and 2012 is as follows:

135

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/59 Exhibit E/59

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2

Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

829.935.403.086

812.379.718.258

Income before income tax expense (benefit) per consolidated

statements of comprehensive income Beban pajak penghasilan berdasarkan Income tax expense based on

tarif pajak yang berlaku 209.499.141.879 199.814.170.937 applicable tax rates

Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects of permanent differences: Depreciation of property, Penyusutan aset tetap 1.714.396.974 1.562.594.225 plant and equipment Sumbangan dan representasi 1.684.316.750 419.526.599 Donations and representation Kesejahteraan karyawan 2.413.524.043 1.774.414.853 Employee benefits Beban pajak 536.526.215 26.759.911 Tax expenses Penghasilan bunga yang telah Interest income already

dipungut pajak penghasilan final ( 17.452.289.486 ) ( 16.145.452.126 ) subjected to final tax Bagian atas laba neto perusahaan Equity in net earnings of associated

asosiasi, setelah dikurangi dividen kas yang diterima

(

6.738.504.726

) (

5.778.425.456

)

companies, net of cash dividends received

Laba atas penjualan aset tetap ( 117.063.894 ) ( 139.884.286 ) Gain on sales of property and equipment Lain-lain ( 139.753.464 ) ( 4.316.154.498 ) Others

Penyesuaian atas: Adjustment on:

Rugi fiskal yang tidak diakui Fiscal loss not subjected sebagai aset pajak tangguhan - 178.949.359 to deferred tax

Rugi fiskal yang dikompensasi - ( 192.874.913 ) Compensation on fiscal loss Beban pajak penghasilan, neto Income tax expense per

menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

191.400.294.291

177.203.624.605

consolidated statements of comprehensive income, net

Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut:

The details of deferred income tax expense (benefit) recognized on temporary differences for the years ended 31 December 2013 and 2012, each based on the maximum tax rate are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2 Perusahaan Company

Penyisihan imbalan kerja 1.850.376.183 4.096.109.618 Estimated liability for employee benefit Aset tetap ( 1.527.021.269 ) ( 2.437.060.023 ) Property plant and equipment Lain-lain 328.043.723 ( 82.058.846 ) Others

Sub-total

651.398.637

1.576.990.749

Sub-total

Entitas anak ( 4.069.528.679 ) 3.117.004.703 Subsidiaries Manfaat pajak penghasilan -

tangguhan, neto menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

(

3.418.130.042

)

4.693.995.452

Net income tax benefit – deferred, per consolidated

statements of comprehensif income

136

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/60 Exhibit E/60

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara jumlah aset dan liabilitas Perusahaan berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The deferred tax effects of the significant temporary differences between the financial and tax bases of the Company’s assets and liabilities as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2 Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Penyisihan imbalan kerja karyawan 17.032.315.198 15.181.939.015 Estimated liability for employee benefit Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

Aset tetap 15.914.194.889 14.387.173.620 Property, plant and equipment Selisih lebih biaya perolehan

saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan perusahaan asosiasi

3.175.149.269

3.175.149.269

Excess of investment costs over fair values of underlying net

assets of Subsidiaries and associated companies

Beban dibayar di muka 4.283.510.507 4.611.554.230 Prepaid expenses

Sub-total

23.372.854.665

22.173.877.119 Sub-total Liabilitas Pajak Tangguhan, Net Deferred Tax Liabilities

neto Perusahaan ( 6.340.539.467 ) ( 6.991.938.104 ) of the Company

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated statement of financial position are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2 Aset Pajak Tangguhan – Neto Deferred Tax Assets - Net

Entitas anak 36.028.385.027 40.322.163.775 Subsidiaries

Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto Deferred Tax Liabilities - Net Perusahaan 6.340.539.467 6.991.938.104 Company Entitas anak 2.396.756.815 841.823.463 Subsidiaries

T o t a l 8.737.296.282 7.833.761.567 T o t a l

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

Rincian pemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut: The details of share ownership of the Company are as follows:

31 Desember 2013 Pemegang saham

Persentase

kepemilikan/ Percentage of

ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/Amount

31 December 2013 Shareholders

PT Bogamulia Nagadi 77,34% 3.480.146.818 174.007.340.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-

masing dengan pemilikan kurang dari 5%)

22,66% 1.019.853.182 50.992.659.100

Public (with ownership interest of less than 5% each)

T o t a l

100,00%

4.500.000.000

225.000.000.000

T o t a l

137

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/61 Exhibit E/61

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)

31 Desember 2012 Pemegang saham

Persentase kepemilikan/ Percentage of

ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/Amount

31 December 2012 Shareholders

PT Bogamulia Nagadi 77,29% 3.477.850.818 173.892.540.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-

masing dengan pemilikan kurang dari 5%)

22,71% 1.022.149.182

51.107.459.100

Public (with ownership interest of less than 5% each)

T o t a l

100,00%

4.500.000.000

225.000.000.000

T o t a l

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:

The Boards of Comissioners and Directors who are also shareholders of the Company, based on the records maintained by the share registrar, PT Blue Chip Mulia, as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

31 Desember 2013 Pemegang Saham

Persentase kepemilikan/ Percentage of

ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Total/ Amount

31 December 2013 Shareholders

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Irawati Sutanto 0,0087% 390.500 19.525.000 Irawati Sutanto Ratnawati Soewito 0,0082% 367.500 18.375.000 Ratnawati Soewito Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0081% 365.500 18.275.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Aviaska Diah Respati H 0,0076% 342.500 17.125.000 Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar Hartaty Susanto 0,0051% 229.500 11.475.000 Hartaty Susanto Liza Prasodjo 0,0047% 211.500 10.575.000 Liza Prasodjo T o t a l

0,0973%

4.383.000

219.150.000

T o t a l

138

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/62 Exhibit E/62

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)

31 Desember 2012 Pemegang Saham

Persentase kepemilikan/ Percentage of

ownership

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully

paid

Total/ Amount

31 December 2012 Shareholders

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Theo Budi Hertiandi 0,0037% 165.000 8.250.000 Theo Budi Hertiandi Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0092% 415.500 20.775.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto 0,0087% 390.500 19.525.000 Irawati Sutanto Ratnawati Soewito 0,0082% 367.500 18.375.000 Ratnawati Soewito Aviaska Diah Respati H 0,0076% 342.500 17.125.000 Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar Hartaty Susanto 0,0051% 229.500 11.475.000 Hartaty Susanto Liza Prasodjo 0,0047% 211.500 10.575.000 Liza Prasodjo T o t a l

0,1021%

4.598.000

229.900.000

T o t a l

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2013, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 337.500.000.000 atau Rp 75 per saham dari laba neto Perusahaan tahun 2012 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayarkan pada bulan Juli 2013.

During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 24 May 2013, the Shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 337,500,000,000 or Rp 75 per share, which were taken from the Company’s 2012 net income; and the appropriation of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in July 2013.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Mei 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 337.500.000.000 atau Rp 75 per saham dari laba neto Perusahaan tahun 2011 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayarkan pada bulan Juli 2012.

During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 25 May 2012, the Shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 337,500,000,000 or Rp 75 per share, which were taken from the Company’s 2011 net income; and the appropriation of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in July 2012.

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR, NETO 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET

2 0 1 3 2 0 1 2

Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal, Neto 124.457.261.916 124.457.261.916 Excess of proceeds over par value, Net

Selisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value of restructuring entitas sepengendali (Catatan 7) 272.891.795.291 - transaction under common control (Note 7)

T o t a l 397.349.057.207 124.457.261.916 T o t a l

139

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/63 Exhibit E/63

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 21. NON-CONTROLLING INTEREST

Kepentingan Non-Pengendali (NKP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b).

Non-controlling interest in net assets of subsidiaries represents the shares of minority shareholders in the net assets of Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b).

2 0 1 3 2 0 1 2

PT Galiyah Pertiwi 33.481.739.912 30.120.234.227 PT Galiyah Pertiwi Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar) 7.279.650.725 789.150.651 Others (each below Rp 1 billion)

T o t a l 40.761.390.637 30.909.384.878 T o t a l

22. INFORMASI SEGMEN USAHA 22. SEGMENT INFORMATION

a. Informasi segmen primer Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:

a. Primary segment information For management purposes, the Group’s business activities are categorized into three (3) core business segments, namely, Pharmaceuticals, Personal Care and Cosmetics, and Distribution Services. Information concerning these business segments is as follows:

31 Desember 2013

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2013 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.990.487.698.307 1.674.030.230.402 3.190.371.304.412 6.854.889.233.121 - 6.854.889.233.121 External sales HASIL RESULTS Laba kotor 1.303.239.143.893 1.016.586.633.550 399.976.890.669 2.719.802.668.112 - 2.719.802.668.112 Gross profit Laba usaha yang tidak Unallocated income

dialokasikan - - - - - 757.545.657.830 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION Total aset Consolidated total

konsolidasian 5.524.804.650.917 1.457.310.698.574 2.070.187.312.948 9.052.302.662.439 ( 3.644.344.746.634 ) 5.407.957.915.805 assets Total liabilitas Consolidated total

konsolidasian 918.024.791.495 599.538.861.046 1.356.105.600.282 2.873.669.252.823 ( 1.328.663.191.258 ) 1.545.006.061.565 liabilities Pengeluaran Modal Capital expenditures Berwujud dan tak berwujud 192.643.108.582 86.513.588.829 116.722.748.740 395.879.446.151 ( 6.510.137.433 ) 389.369.308.718 Tangible and intangible

Penyusutan dan amortisasi 48.411.854.710 27.982.569.172 31.956.925.796 108.351.349.678 ( 143.100.000 ) 108.208.249.678 Depreciation and amortization

31 Desember 2012

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2012 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.912.664.710.555 1.525.882.010.886 3.192.262.831.902 6.630.809.553.343 - 6.630.809.553.343 External sales HASIL RESULTS Laba kotor 1.195.917.726.626 883.294.712.810 409.108.253.365 2.488.320.692.801 - 2.488.320.692.801 Gross profit Laba usaha yang tidak Unallocated income

dialokasikan - - - - - 742.206.885.101 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION Total aset Consolidated total

konsolidasian 4.794.144.686.347 1.217.544.822.520 1.831.667.700.343 7.843.357.209.210 ( 3.210.372.238.491 ) 4.632.984.970.719 assets Total liabilitas Consolidated total

konsolidasian 665.227.480.714 491.133.616.200 1.217.603.510.879 2.373.964.607.793 ( 1.094.135.716.884 ) 1.279.828.890.909 liabilities Pengeluaran Modal Capital expenditures Berwujud dan tak berwujud 129.952.202.104 61.020.394.728 91.293.904.031 282.266.500.863 ( 22.715.500.000 ) 259.551.000.863 Tangible and intangible

Penyusutan dan amortisasi 50.910.695.342 30.491.301.474 33.364.081.547 114.766.078.363 ( 11.925.000 ) 114.754.153.363 Depreciation and amortization

140

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/64 Exhibit E/64

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (Continued)

b. Informasi segmen sekunder Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:

b. Secondary segment information

Information concerning the Group’s geographical business segments is as follows:

31 Desember 2013

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2013 Penjualan eksternal External sales Domestik 1.868.105.515.523 1.484.936.775.113 3.190.371.304.412 6.543.413.595.048 - 6.543.413.595.048 Domestic Luar Negeri 122.382.182.784 189.093.455.289 - 311.475.638.073 - 311.475.638.073 International T o t a l 1.990.487.698.307 1.674.030.230.402 3.190.371.304.412 6.854.889.233.121 - 6.854.889.233.121 T o t a l Total aset konsolidasian

yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 5.407.957.915.805 total assets

Pengeluaran modal yang Un-allocable capital tidak dapat dialokasi - - - - - 389.369.308.718 Expenditure

31 Desember 2012

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Produk konsumen dan kosmetika/

Consumer products and

Cosmetics

Jasa Distribusi/ Distribution

Services

T o t a l

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2012 Penjualan eksternal External sales Domestik 1.811.133.238.431 1.382.411.162.035 3.192.262.831.902 6.385.807.232.368 - 6.385.807.232.368 Domestic Luar Negeri 101.531.472.124 143.470.848.851 - 245.002.320.975 - 245.002.320.975 International T o t a l 1.912.664.710.555 1.525.882.010.886 3.192.262.831.902 6.630.809.553.343 - 6.630.809.553.343 T o t a l Total aset konsolidasian

yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 4.632.984.970.719 total assets

Pengeluaran modal yang Un-allocable capital tidak dapat dialokasi - - - - - 259.551.000.863 Expenditure

23. PENJUALAN NETO 23. NET SALES

2 0 1 3 2 0 1 2 Domestik 6.543.413.595.048 6.385.807.232.368 Domestic Luar negeri 311.475.638.073 245.002.320.975 International T o t a l

6.854.889.233.121

6.630.809.553.343

T o t a l

Selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.

During the years ended 31 December 2013 and 2012, there were no sales made to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.

141

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/65 Exhibit E/65

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. BEBAN POKOK PENJUALAN 24. COST OF GOODS SOLD

2 0 1 3 2 0 1 2 Bahan baku yang digunakan 1.237.721.324.974 1.211.502.771.618 Raw materials used Upah buruh langsung 156.584.365.848 130.646.361.609 Direct labor Beban pabrikasi 127.509.259.088 115.324.753.280 Manufacturing overhead Total beban produksi 1.521.814.949.910 1.457.473.886.507 Total manufacturing cost

Persediaan barang dalam proses Work in process inventory

Awal tahun 21.867.511.158 20.606.297.227 At beginning of year Akhir tahun ( 27.905.471.356 ) ( 21.867.511.158 ) At end of year

Beban pokok produksi 1.515.776.989.712 1.456.212.672.576 Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi Finished goods inventory

Awal tahun 595.031.796.729 582.254.914.270 At beginning of year Pembelian 3.061.901.981.076 2.896.424.496.295 Purchases Lain-lain ( 249.586.055.021 ) ( 197.371.425.871 ) Others Akhir tahun ( 788.038.147.487 ) ( 595.031.796.729 ) At end of year

Beban Pokok Penjualan 4.135.086.565.009 4.142.488.860.541 Cost of Goods Sold

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pembelian selama setahun yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian adalah dari PT Nutricia Indonesia Sejahtera, yaitu masing-masing senilai Rp 1.948 miliar dan Rp 1.550 miliar.

During years ended 31 December 2013 and 2012, annual cumulative purchase amount exceeding 10% of consolidated net sales, was from PT Nutricia Indonesia Sejahtera amounting to Rp 1,948 billion and Rp 1,550 billion, respectively.

25. BEBAN USAHA 25. OPERATING EXPENSES 2 0 1 3 2 0 1 2

Beban Penjualan Selling Expenses Iklan dan promosi 995.106.009.643 836.240.454.782 Advertising and promotions Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee

Karyawan 341.448.062.181 288.566.540.736 benefits Pengangkutan 69.189.489.841 59.716.243.240 Transportation Perjalanan dinas 63.580.731.986 59.644.098.275 Traveling Royalti (Catatan 26a, 26b dan 26f) 52.758.539.983 52.958.723.005 Royalty fees (Notes 26a, 26b and 26f) Penyusutan dan amortisasi 43.624.839.758 41.392.171.596 Depreciation and amortization Jasa manajemen dan honorarium 24.591.795.498 22.964.844.909 Management fees and honorarium Asuransi, pajak dan perizinan 18.910.233.472 15.313.607.059 Insurance, tax and licenses Sewa (Catatan 26g) 11.258.771.969 9.224.659.029 Rent (Note 26g) Perbaikan dan pemeliharaan Repairs and maintenance

(Catatan 26g) 10.745.064.536 10.586.851.847 (Note 26g) Perlengkapan kantor 10.003.109.072 11.693.150.496 Office supplies Sumbangan dan representasi 6.340.102.678 4.242.309.214 Donations and representation Pos dan telekomunikasi 5.899.025.479 5.978.952.302 Postage and telecommunication Air dan listrik 5.235.439.672 4.470.999.831 Water and electricity Pendidikan dan pelatihan 2.051.609.976 1.795.621.364 Education and training expenses Seragam 1.426.651.064 1.477.196.332 Uniform Penelitian dan pengembangan 1.276.755.405 717.350.890 Research and Development Lain-lain (masing-masing di bawah Others

Rp 1 miliar) 1.095.972.013 1.338.316.085 (each below Rp 1 billion)

Sub-total 1.664.542.204.226 1.428.322.090.992 Sub-total

142

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/66 Exhibit E/66

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. BEBAN USAHA (Lanjutan) 25. OPERATING EXPENSES (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee Karyawan 256.076.322.286 215.075.286.431 benefits

Penyusutan dan amortisasi 30.903.786.926 35.402.666.370 Depreciation and amortization Sewa (Catatan 26g) 30.540.569.024 26.581.989.566 R e n t (Note 26g) Perlengkapan kantor 21.024.151.199 19.385.329.817 Office supplies Asuransi, pajak dan perizinan 14.163.239.914 12.655.810.951 Insurance, tax and licenses Perbaikan dan pemeliharaan

(Catatan 26g) 11.895.595.539 11.344.417.778 Repairs and maintenance (Note 26g) Jasa manajemen dan honorarium Management fees and honorarium

(Catatan 26d) 10.698.489.332 12.474.430.722 (Note 26d) Perjalanan dinas 10.196.325.808 9.084.326.633 Traveling Pos dan telekomunikasi 5.959.138.719 6.023.637.134 Postage and telecommunications Sumbangan dan representasi 5.268.114.706 1.170.404.138 Donations and representation Air dan listrik 3.013.273.317 2.498.192.861 Water and electricity Beban bank 2.187.891.642 1.871.358.993 Bank charges Pengangkutan 1.274.744.735 795.304.118 Transportation Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 1 miliar) 4.074.262.253 3.829.084.198 Others (each below Rp 1 billion) Sub-total 407.275.905.400 358.192.239.710 Sub-total T o t a l 2.071.818.109.626 1.786.514.330.702 T o t a l

26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN

KONTINJENSI 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND

CONTINGENCY

a. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa prinsipal luar negeri. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian ini berkisar antara satu (1) sampai lima (5) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.

a. The Company has distribution agreements with various foreign principals. Under these agreements, the Company has been granted exclusive rights to distribute the licensed products in Indonesia. The terms of these agreements range from one (1) to five (5) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.

143

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/67 Exhibit E/67

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN

KONTINJENSI (Lanjutan) 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND

CONTINGENCY (Continued)

b. Sejak tanggal 1 Januari 1986, PM mengadakan perjanjian lisensi dengan Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), dimana dalam perjanjian tersebut berikut perubahannya disebutkan bahwa Lauder memberikan hak kepada PM untuk menggunakan merk dagang dan formula produk-produk Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer dan Bobbi Brown di Indonesia. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.

c. Sejak tahun 1985, TN mengadakan perjanjian produksi dengan beberapa prinsipal, dimana TN setuju untuk memproduksi dan mengepak produk-produk tertentu milik prinsipal-prinsipal tersebut berdasarkan suatu kontrak produksi. Masa berlaku perjanjian tersebut berkisar antara dua (2) sampai tiga (3) tahun dan umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.

b. Since 1 January 1986, PM has a license agreement with Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), whereby in said agreement and subsequent amendments the latter granted to PM the rights to use the trademarks and formulas of Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer and Bobbi Brown products in Indonesia. This agreement has been extended several times and remains valid until 31 December 2015.

c. Since 1985, TN has several production agreements with various principals whereby TN agreed to produce and package, on a contract manufacturing basis, certain specified products of the said principals. The validity terms of such agreements range from two (2) to three (3) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.

d. PTT mengadakan perjanjian distribusi dengan

beberapa prinsipal. Berdasarkan perjanjian tersebut, PTT memperoleh hak untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian tersebut adalah selama satu (1) sampai dengan lima (5) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diakhiri sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum pada perjanjian.

e. Kelompok Usaha mengadakan perjanjian jasa

manajemen dengan PT Bogamulia Nagadi (BMN) dan PT Blue Chip Mulia (BCM), pihak-pihak berelasi, dimana jasa yang diberikan kepada Kelompok Usaha antara lain jasa bantuan dalam sistem penggajian dan dokumentasi. Dengan demikian, Kelompok Usaha membayar imbalan tertentu kepada BCM dan BMN sebagai kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh pihak-pihak tersebut. Perjanjian dengan BCM akan tetap berlaku, kecuali bila ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya, sedangkan perjanjian dengan BMN berlaku untuk dua (2) tahun dan dapat diperpanjang, kecuali ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya.

d. PTT has distribution agreements with various principals. Under these agreements, PTT obtained the rights to distribute the principals’ products in Indonesia. The terms of these agreements range from one (1) to five (5) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.

e. The Group has management agreements with PT Bogamulia Nagadi (BMN) and PT Blue Chip Mulia (BCM), related parties, whereby services rendered to the Group are, among others, services and assistance in payroll and documentation. Accordingly, the Group pays BCM and BMN certain agreed fees as compensation for the said services and assistances rendered. The agreements with BCM remain valid unless terminated upon mutual consent of both parties, while the agreements with BMN is valid for two (2) years and are renewable unless terminated upon mutual consent of both parties.

144

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/68 Exhibit E/68

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN

KONTINJENSI (Lanjutan) 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND

CONTINGENCY (Continued)

f. Sejak tanggal 1 Januari 1993, ER mengadakan perjanjian distribusi dengan Cendico B.V. (Cendico) dimana ER diberi hak secara eksklusif untuk mendistribusikan dan menjual produk “Revlon” di Indonesia. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, ER juga mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan Riros Corporation (Riros) dimana Riros setuju untuk memberikan jasa pelatihan dengan tujuan untuk membantu ER menjalankan fungsi distribusi secara efektif sesuai dengan perjanjian dengan Cendico. Sebaliknya, ER wajib untuk membayar imbalan tertentu kepada Riros dan juga beban royalti kepada Cendico sesuai dengan perjanjian tersebut. Perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku dan dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak yang terkait. Pada tanggal 1 Oktober 2006, Cendico mengalihkan kepada Revlon B.V. (Revlon) semua hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian distribusi di atas.

f. Since 1 January 1993, ER has a distribution agreement with Cendico B.V. (Cendico), whereby ER is granted the exclusive rights to distribute and sell “Revlon” products in Indonesia. In connection with the said distribution agreement, ER also entered into a technical services agreement with Riros Corporation (Riros), whereby the latter agreed to provide the necessary training services that aim to help ER effectively undertake its distributorship function under the aforesaid agreement with Cendico. In return, ER pays certain compensation to Riros and royalty fees to Cendico, in accordance with the relevant terms specified in the respective agreements. Each of these agreements shall remain valid unless terminated by mutual consent of all the parties involved. On 1 October 2006, Cendico assigned and transferred all of its rights and obligations under the above-mentioned Distribution Agreement to Revlon B.V.

g. Kelompok usaha tertentu mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Bina Mulia Manunggal (BMM) dan PT Tempo Realty (TRL), pihak-pihak berelasi, dimana BMM dan TRL setuju untuk menyewakan bangunan kantor kepada Kelompok usaha tertentu. Perjanjian dengan BMM dan TRL berlaku selama tiga (3) tahun. Secara umum, perjanjian-perjanjian tersebut dapat diperpanjang, kecuali diakhiri oleh kedua pihak. Efektif sejak 1 September 2011, Kelompok usaha tertentu setuju untuk mengakhiri perjanjian dengan BMM tesebut sedangkan perjanjian sewa menyewa dengan TRL tetap dilanjutkan dengan beberapa perubahan.

g. The Group entered into rental agreements with PT Bina Mulia Manunggal (BMM) and PT Tempo Realty (TRL), related parties, whereby BMM and TRL agreed to lease out their office buildings to the Group. The agreements with BMM and TRL are valid for three (3) years. In general, these agreements are renewable, unless terminated upon mutual consent of the contracting parties. Effective as of 1 September 2011, the Group agree to terminate the said agreements with BMM while the rental agreements with TRL are continued with several alterations.

h. Pada tahun 2013, TL dan BMN mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah dan Bangunan yang terletak di Jakarta Timur.

h. In 2013, TL and BMN have entered into an Agreement for Binding of Sale and Purchase of Land and Building located in East Jakarta.

145

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/69 Exhibit E/69

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 27. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha tertentu memiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang asing, dengan nilai pada tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, the value of which as of the reporting date and completion date of the consolidated financial statements are as follows:

Mata uang asing/ Foreign currency

31 Desember 2013 (tanggal pelaporan)/ 31 December 2013 (reporting date)

17 Maret 2014 (tanggal penyelesaian laporan

keuangan konsolidasian)/ 17 March 2014

(consolidated financial statements completion

date)

Aset Lancar Current Assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalent

Dalam Dolar AS 54.959.516 669.901.544.262 619.503.664.352 In US Dollar Dalam Euro 3.671.564 61.761.000.406 57.547.090.861 In Euro Dalam Dolar Singapura 75.635 728.210.238 673.770.236 In Singapore Dollar Dalam Baht Thailand 65.350.087 24.240.961.246 22.844.756.639 In Thailand Baht Dalam Peso Filipina 13.358.456 3.667.297.003 3.366.397.775 In Philippine Peso Dalam Ringgit Malaysia 1.112.271 4.123.955.063 3.822.073.664 In Ringgit Malaysia Dalam Dolar Australia 2.505 27.238.948 25.488.923 In Australia Dollar

Piutang Usaha Accounts trade receivable Dalam Dolar AS 331.427 4.039.761.753 3.735.843.340 In US Dollar Dalam Bath Thailand 91.811.570 34.056.583.624 32.095.029.439 In Thailand Bath Dalam Peso Filipina 21.140.762 5.803.773.299 5.327.577.642 In Philiphine Peso Dalam Ringgit Malaysia 1.027.210 3.808.576.245 3.529.781.179 In Ringgit Malaysia

Total Aset dalam Mata Uang Asing

812.158.902.087 752.471.474.050

Total Assets in Foreign Currencies

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang bank jangka pendek Short-term bank loans

Dalam Dolar AS 2.000.000 24.378.000.000 22.544.000.000 In US Dollar Utang Accounts payable

Usaha Trade Dalam Dolar AS 7.718.850 94.085.063.872 87.006.878.330 In US Dollar Dalam Euro 184.543 3.104.276.264 2.892.473.682 In Euro Dalam Baht Thailand 36.861.152 13.673.275.615 12.885.737.109 In Baht Thailand Dalam Dolar Singapura 2.228.877 21.459.599.039 19.855.308.744 In Singapore Dollar Dalam Yen Jepang 5.169.406 60.052.363.871 57.414.131.905 In Yen Japan Dalam Poundsterling 21.263 427.311.466 398.603.334 In Poundsterling

Bukan usaha Non-trade Dalam Dolar AS 1.210.726 14.757.537.141 13.647.301.555 In US Dollar Dalam Euro 626.706 10.542.105.787 9.822.825.337 In Euro Dalam Baht Thailand 30.672.529 11.377.667.918 10.722.349.336 In Baht Thailand Dalam Dolar Singapura 9.015 86.791.471 80.303.059 In Singapore Dollar Dalam Peso Filipina 5.268.563 1.446.378.653 1.327.704.267 In Philiphine Peso Dalam Yen Jepang 403.560 4.688.108.093 4.482.149.229 In Yen Japan Dalam Poundsterling 5.200 104.502.476 97.481.670 In Poundsterling

Beban akrual Accrued expenses Dalam Dolar AS 3.334.472 40.643.882.621 37.586.171.540 In US Dollar Dalam Euro 5.752 96.757.428 90.155.736 In Euro Dalam Yen Jepang 27.000 313.655.760 299.876.175 In Yen Japan Dalam Dolar Singapura 1.071 10.311.283 9.540.426 In Singapore Dollar Dalam Baht Thailand 27.149.398 10.070.797.791 9.490.750.897 In Baht Thailand Dalam Peso Filipina 5.321.274 1.460.849.357 1.340.987.659 In Peso Philipinnes Dalam Ringgit Malaysia 14.400 53.390.736 49.482.432 In Ringgit Malaysia

Jumlah Liabilitas dalam Mata Uang Asing

312.832.626.642 292.044.212.422

Total Liabilities in Foreign Currencies

Aset Bersih dalam Mata Uang Asing

499.326.275.445 460.427.261.628

Net Assets in Foreign Currencies

146

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/70 Exhibit E/70

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

(Lanjutan) 27. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

(Continued) Pada tanggal 17 Maret 2014 (tanggal laporan auditor independen), kurs tengah mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 11.272, EUR 1 = Rp 15.673,73, THB 1 = Rp 349,58, AUD 1 = Rp 10.176,93, MYR 1 = Rp 3.436,28, PHP 1 = Rp 252,01, SGD 1 = Rp 8.908,21 dan JPY 1 = Rp 111,07. Apabila kurs tukar tersebut digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas Kelompok Usaha dalam mata uang asing akan turun sejumlah Rp 38,9 miliar.

As of 17 March 2014 (the date of independent auditors’ report), the middle foreign exchange rates published by Bank Indonesia are US$ 1 = Rp 11,272, EUR 1 = Rp 15,673.73, THB 1 = Rp 349.58, AUD 1 = Rp 10,176.93, MYR 1 = Rp 3,436.28, PHP 1 = Rp 252.01 SGD 1 = Rp 8,908.93, MRY 7,767.77 and JPY 1 = Rp 111.07. Had these foreign exchange rates been used to restate the above-mentioned denominated net assets would have decrease by Rp 38.9 billion.

28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Kelompok usaha: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan

lancar lainnya, aset keuangan tidak lancar lainnya, utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, dan beban akrual mendekati nilai wajar karena bersifat jangka pendek.

2. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai

wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank.

3. Nilai wajar utang bank, utang sewa pembiayaan, utang obligasi, dan uang jaminan keanggotaan yang dapat dikembalikan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok usaha:

The fair value of financial assets and liabilities is the value at which the instrument could be exchanged/ completed between knowledgeable, willing parties to the transaction reasonably (arm's length transaction), which is not derived from a forced sale or liquidation. The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each group of financial instruments of the Group: 1. Cash and cash equivalents, trade receivables,

other current financial assets, other non-current financial assets, trade payables, other current financial liabilities, and accrued expenses approximate their carrying values due to their short-term nature.

2. The carrying amounts of bank loans approximate fair value due to the use of floating rate instruments, in which the interest rate is always adjusted to the market by each bank.

3. The fair values of bank loans, finance lease payables, bonds payable, and refundable membership deposits are estimated by discounting future cash flows.

The following table presents the fair values, which approximate the carrying values, of financial assets of the Group:

147

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/71 Exhibit E/71

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

2 0 1 3 2 0 1 2 A S E T A S S E T Pinjaman yang diberikan dan piutang

Loans and receivables

Kas dan setara kas 1.792.221.819.763 1.651.451.019.395 Cash and cash equivalent Piutang usaha 808.788.359.595 745.771.375.982 Trade receivables Aset keuangan lancar lainnya Other financial current assets

Pihak ketiga 151.623.622.974 130.265.991.704 Third parties Pihak berelasi 425.140.256 2.284.866.709 Related parties

Aset tidak lancar lainnya 136.604.828.306 154.922.762.054 Other non-current assets T o t a l 2.889.663.770.894 2.684.696.015.844 T o t a l

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas liabilitas keuangan kelompok usaha:

The following table presents the fair values, which approximate the carrying values, of financial liabilities of the Group:

2 0 1 3 2 0 1 2

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi

Liabilities carried at fair value or amortized cost

Utang bank 184.499.822.919 93.838.293.260 Bank loans Utang usaha 745.322.935.956 628.807.165.869 Trade payables Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya

Other short-term financial liabilities

Pihak ketiga 151.786.301.549 110.855.133.306 Third parties Pihak berelasi 6.892.901.576 1.857.016.220 Related parties

Beban Akrual 180.051.698.878 166.381.745.715 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan 3.457.425.472 3.656.515.996 Obligation under capital lease T o t a l 1.272.011.086.350 1.005.395.870.366 T o t a l

29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.

Group financial risk management policy aims to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established.

Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:

Financial risk management policies implemented by the Group in the face of these risks are as follows:

148

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/72 Exhibit E/72

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

a. Risiko kredit

a. Credit risk

Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama adalah dalam mengelola piutang dagang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan dan jika perlu membentuk pencadangan berdasarkan hasil penelaahan tersebut.

The Group’s exposure to credit risk is in managing accounts receivable. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct a review of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for failure of collection and, if necessary, provide an allowance based on the results of the review.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, eksposur maksimum kelompok usaha atas risiko kredit disajikan pada nilai tercatat atas setiap kelompok aset keuangan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

As of 31 December 2013 and 2012, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets recognized in the consolidated statement of financial position.

b. Risiko mata uang asing b. Foreign exchange risk

Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha timbul terutama d ari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang asing yang berbeda dengan mata uang fungsional Kelompok Usaha. Kelompok Usaha melakukan pengelolaan aset dan liabilitas moneternya dengan diversifikasi aset (kas dan setara kas) dalam mata uang asing dengan beberapa mata uang fungsional. Dalam mengelola liabilitas, Kelompok Usaha meminimalisasi pinjaman dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 27.

Exposure to currency exchange risk arises mainly from the Group' monetary assets and liabilities recognized in foreign currencies different from the functional currency of the Group. The Group manages monetary assets and liabilities with the diversification of assets (cash and cash equivalents) in foreign currency with multiple functional currency. In managing the liabilities, the Group minimizes loans in foreign currency. As of 31 December 2013 and 2012, the Group’s financial assets and financial liabilities in foreign currencies are disclosed in Note 27.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Eksposur risiko likuiditas Kelompok Usaha timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor arus kas perkiraan dan actual. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, profil jatuh tempo atas liabilitas keuangan kelompok usaha pada akhir tanggal pelaporan adalah berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan, termasuk bunga seperti diungkapkan dalam Catatan 13, 14, 15 dan 17.

The liquidity risk exposure of the Group arises primarily from the placement of funds from the excess cash proceeds after deduction of the use of cash to support the business activities of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities and continuously monitoring estimated and actual cash flow. The Group is also implementing a prudent liquidity risk management to maintain adequate cash balances derived from billing the sale, puts the excess cash in financial instruments with low risk but provide adequate returns, and pays attention to the reputation and credibility of financial institutions. As of 31 December 2013 and 2012, the maturity profile of the Group’s financial liabilities at the end of the reporting period are based on contractual undiscounted payments, including interest, as disclosed in Notes 13, 14, 15 and 17.

149

These Consolidated Financial Statements are originally

issued in Indonesian language

Ekshibit E/73 Exhibit E/73

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

d. Manajemen permodalan d. Capital management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.

The main objective of the Group's capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group manages its capital structure and makes adjustments with respect to changes in economic conditions and the characteristics of its business risks. In order to maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payments to shareholders or return capital structure. No changes have been made in the objectives, policies and processes as they have been applied in previous years.

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Gearing ratio as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2 0 1 3 2 0 1 2

Total Pinjaman 184.499.822.919 93.838.293.260 Total Borrowings Kas dan setara kas ( 1.792.221.819.763 ) ( 1.651.451.019.395 ) Cash and cash equivalents Kas dan setara kas, Neto ( 1.607.721.996.844 ) ( 1.557.612.726.135 ) Net cash and cash equivalents Ekuitas 3.862.951.854.240 3.353.156.079.810 Equity Rasio kas dan setara kas, Neto

terhadap modal ( 41,62% ) ( 46,45% ) Net cash and cash equivalent

to equity 30. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 30. PREPARATION AND COMPLETION OF THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha yang diselesaikan pada tanggal 17 Maret 2014.

The management is responsible for the preparation of the Group consolidated financial statements that were completed on 17 March 2014.

150

Notes

151

Notes

152