kejujuran - temposcangroup.com · di dalam grup tempo setiap orang ... terdiri dari 54 kantor...
TRANSCRIPT
Achievement of Tempo Scan’s existence for six decades up to this day, lies on its persistence to faithfully based on five core values that guide the foundation of morality and ethics, ie:
Pijakan utama kesuksesan adalah kejujuran. Sebuah integritas disertai
sikap yang jujur menghasilkan karakter yang berkualitas.
Kejujuran
Grup Tempo memberikan peluang dan kesempatan yang adil dan setara
kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang, tanpa membedakan pria atau wanita, suku bangsa dan agama.
Kesetaraan
Di dalam Grup Tempo setiap orang bertanggung jawab atas ucapan
dan perbuatan, bertanggung jawab atas kualitas produk yang terjaga
mutunya, turut bertanggung jawab atas pembangunan dan
pengembangan masa depan yang lebih baik.
Tanggung Jawab
Mewujudkan impian bersama dalam Visi dan Misi Grup Tempo
dibutuhkan tekad yang kuat dan kerja keras dari semua orang yang ada di
dalamnya. Kunci kesuksesan adalah pada persiapan yang baik, kerja keras
dan pantang menyerah.
Kerja Keras
Sebagai bangsa Indonesia, Grup Tempo memiliki rasa kepedulian dan
tanggung jawab sosial untuk menolong sesama yang membutuhkan bantuan
karena penyakit, akibat bencana alam atau kemalangan dalam hidupnya,
selain itu juga menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga yang
terjangkau sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Bermanfaat
The main foothold of success is honesty. An integrity along with honest attitude deliver a quality character.
Honesty
Tempo Group provides fair and equal opportunities to all people to grow and develop, without distinction as to male or female, ethnicity and religion.
Equality
Every person in the Tempo Group is responsible for anything spoken and done, is responsible for the preservation of the quality of the product, and is responsible for the establishment and development of a better future.
Responsibility
To realize its dream which rests on the vision and mission of Tempo Group required a strong determination and hard work of all the people in it. The keys to success are good preparation, hard work and never give up.
Perseverance
As a nation of Indonesia, Tempo Group has a sense of social responsibility and caring to help others who need it due to illness, natural disaster or misfortune in his life, while also providing qualified products at affordable prices which will benefit the people.
Usefulness
Pencapaian eksistensi Tempo Scan selama enam dasawarsa hingga kini, tidak terlepas dari keteguhannya bertumpu pada lima nilai inti yang menjadi pedoman dasar moralitas dan etika, yaitu:
Nilai-Nilai Inti Grup TempoTempo Group Core Values
1
Lhokseumawe
Meulaboh
Langsa
Sidikalang
Tebing Tinggi
Kisaran
Sibolga
Padang Sidempuan
Dumai
Duri
Baganbatu
Bagan Siapiapi
MedanBanda AcehPakanbaru
Batam
PadangPalembang
Bangka
Jambi
Teluk Betung
Solok
Lubuk Sikaping
Bukit Tinggi
BandungCirebonSemarangSoloYogyakartaTegal
Purwokerto
Surabaya
Jember
Malang
Kediri
Subang/Purwakarta
Tasik
Cianjur
Indramayu
Kudus
Pati
Magelang
Babat
Madiun
Mojokerto
Tulung Agung
Situbondo
Probolinggo
Pamekasan
Pandeglang
Rangkas Bitung
Garut
Ciamis
Sukamandi
Kuningan
Banjar
Pekalongan
Jepara
Rembang
Cepu
Cilacap
Kebumen
Sragen
Madura
Gresik
Nganjuk
Ciawi
Ponorogo
Blitar
Trenggalek
Banyuwangi
Kota-Kota Lainnya di Jawa Rest of Java
Sumatera Sumatera
Jaringan Usaha Tempo Scan
Tempo Scan’s Business Network
Jabodetabek & Sekitarnya Jabodetabek & Surrounding Areas
JakartaBogorTangerang
BekasiCikampekKarawang
Serang
Sukabumi
4
Tempo Scan's Business Network cover 173 locations that
consist of 54 branches and 119 sales points which spread
over 135 cities all over Indonesia.
Jaringan Usaha Tempo Scan mencakup 173 lokasi yang
terdiri dari 54 kantor cabang dan 119 sales point yang
tersebar di 135 kota di seluruh Indonesia.
Bengkalis
Selat Panjang
Tanjung Pinang
Tanjung batu
Muaro Bungo
Kuala Tungkal
Bengkulu
Lubuk Linggau
Muara Enim
Prabumulih
Kotabumi
Kalianda
Pringsewu
Metro
Pematang Siantar
Gunung Sitoli
Brastagi
Toba
Musi
Kayu Agung
Belitang
Lubuk Pakam/ Simalungun
Indonesia Timur East IndonesiaPontianakBanjarmasinSamarindaBalikpapanManadoMakassar
Palu
Denpasar
Mataram
Kupang
Ambon
Jayapura
Singkawang
Ketapang
Putusibau
Tanah Grogot
Pangkalan Bun
Palangkaraya
Bontang
Sangata
Gorontalo
Kotamobagu
Poso
Ampana
Kendari
Pare - Pare
Negara
Singaraja
Klungkung
Flores
Sumba
Atambua
Sumbawa
Bima
5
Profil Perusahaan
Company Profile
PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas anaknya (“Perseroan”)
merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional
Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan
produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk
dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991
dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970
memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam
skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan
melalui entitas anaknya memproduksi produk kosmetika
dan produk konsumen sejak tahun 1977.
Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan Publik dan
mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar
saham di Bursa Efek Indonesia/BEI (dahulu Bursa Efek
Jakarta/ BEJ).
Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat
menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000
menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).
Selanjutnya pada tahun 1998, BEI telah menyetujui
pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar
saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas
yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan
seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.
Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi
4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500
menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham).
PT Tempo Scan Pacific Tbk and its subsidiaries (the
“Company”) is part of Tempo Group – a national private
business group – that started the trading business of
pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan
Pacific Tbk established through the restructuring
process in 1991 and originally named PT Scanchemie
which in 1970 started its large-scale commercial
production of pharmaceutical products. Over time,
the Company through its subsidiaries manufactures
cosmetics and consumer products since 1977.
In 1994 the Company became public company and
listed 75,000,000 shares on the Indonesia Stock
Exchange/ IDX (previously known as Jakarta Stock
Exchange/JSX).
In 1995 the number of shares has increased to
150,000,000 shares with a change of nominal value
of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock
split).
Subsequently in 1998, IDX has approved the listing of
300,000,000 shares of the Company which coming from
the First Limited Public Offering, bringing the total
number of listed shares of the Company to a total of
450,000,000 shares.
In 2006 the number of listed shares increased to
4,500,000,000 shares with a change of nominal value of
shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split).
6
Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun
2013 adalah sekitar Rp 15 triliun.
Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi
Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan
Divisi Distribusi serta satu divisi Penunjang.
The market capitalization of Tempo Scan as of the end
of 2013 was around Rp 15 trillion.
The Company has three Core Business Divisions,
namely Pharmaceutical Division, Consumer Products
and Cosmetics Division and Distribution Division as
well as a Supporting Division.
The three Company’s core business divisions are
supported by the following facilities:
I. Pharmaceutical Division consists of five companies,
namely:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing
plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta,
West Java. This manufacturing plant is a production
facility for tablet/caplet, effervescent powders, liquid/
syrup, cream & ointment and capsules dosage forms.
PT Tempo Scan Pacific Tbk also has the marketing
of pharmaceutical products division based in the
Company’s headquarters on Tempo Scan Tower, Jl. HR.
Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing
plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java.
This manufacturing plant is a production facility for
tablet, liquid/syrup and cream & gel dosage forms.
3. PT Tempo Natural Products operates a manufacturing
plant on an 11,850 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Jakarta, West
Java. This manufacturing plant is a production facility
for herbal liquid dosage forms.
4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of
prescription drugs and hospitals products. The
company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing
plant for soft drinks and health drinks for
carbonated and non-carbonated liquid dosage forms
Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut didukung oleh
fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
I. Divisi Farmasi terdiri dari lima perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak
di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G
dan 1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik
ini adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan
tablet/kaplet, serbuk effervescent, liquid/syrup, cream &
ointment dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga
memiliki bagian pemasaran produk divisi farmasi
yang berkantor di kantor pusat Perseroan yang
berkedudukan di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna
Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik yang
berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak di Kawasan
East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang,
Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas produksi
untuk bentuk sediaan tablet, liquid/syrup dan cream & gel.
3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas
produksi untuk bentuk sediaan herbal liquid.
4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan
pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit.
Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik minuman
ringan dan minuman kesehatan untuk bentuk sediaan
liquid berkarbonasi dan tidak berkarbonasi dalam kemasan
8
botol dan kaleng, yang berdiri di atas lahan seluas 44,000
m2, beralamat di Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.
II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari
delapan perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun
yang berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di
Jl. Pulo Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta
Timur.
2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan kosmetika yang berdiri di atas lahan
seluas 36.545 m2, terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28,
Bekasi, Jawa Barat.
3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang
berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl. Gresik
No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.
4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan
plastik, yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1,
Cengkareng, Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan
seluas 44.305 m2 dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-
3-5, Surabaya, Jawa Timur yang berdiri di atas lahan
seluas 480 m2.¬
5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen &
kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang
berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said
Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan
mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di
Sino Thai Tower Lt. 24, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok
Metropolis, Thailand 10110.
in bottles and cans on a 44,000 m2 area, on Jl. Daan
Mogot Km. 19, Tangerang.
II. Consumer Products and Cosmetics Division consists
of eight companies, namely:
1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing
plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav.
IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta.
2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant
for consumer products and cosmetics on a 36,545 m2
area, on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.
3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing
plant for consumer products and household
products on a 9,255 m2 area, on Jl. Gresik 1-3-5,
Surabaya, East Java.
4. PT Pritho operates two manufacturing plants for
plastic packaging materials, the first one is on Jl.
Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a
44,304 m2 area and the second one on Jl. Gresik 1-3-5,
Surabaya, East Java on a 480 m2 area.
5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer
products, cosmetics and household products. The
company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR.
Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and
distribution of cosmetic products. The company
headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna
Said Kav. 3-4, South Jakarta.
7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution
of cosmetic products. The company headquartered
on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,
South Jakarta.
8. International Beauty Products Ltd conducts
marketing and distribution of cosmetic products.
The company headquartered on Sino Thai Tower
24th floor, 32/54 Sukhumvit 50421, Bangkok
Metropolis, Thailand 10110.
9
III. Divisi Distribusi terdiri dari delapan perusahaan yaitu:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo
Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta
Selatan, yang mengoperasikan gudang di setiap cabang
dan titik penjualan yang tersebar di ibukota propinsi
dan kota kabupaten di seluruh Indonesia.
4. PT Global Eramas, berkantor di Tempo Pavilion 2, Jl. HR.
Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan dan bergerak di
bidang perdagangan termasuk penjualan obat – obatan
dan produk lainnya ke konsumen.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di
Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk
distribusi dan pemasaran di negara Filipina.
6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD, berkedudukan
di Kuala Lumpur, Malaysia sebagai unit usaha Perseroan
untuk distribusi dan pemasaran di negara Malaysia.
7. PT Tri Nagaharda Satria, perusahaan distribusi minuman
ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau
konsumen di daerah Jabodetabek dan sekitarnya.
Perusahaan ini terletak di Jl. Daan Mogot Km. 19,
Tangerang.
8. PT Kendaga Isi Mulia, perusahaan distribusi minuman
ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau
konsumen di daerah Jawa Timur dan Bali. Perusahaan
ini terletak di Jl. Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.
Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang untuk
menciptakan sinergi internal dan menghindari duplikasi
pada alokasi investasi dan sumber daya manusia. Divisi
ini terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di
Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta
Selatan, yaitu:
1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan
pengembangan produk (R&D).
III. Distribution Division consists of eight companies,
namely:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
The three companies above headquartered on
Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,
South Jakarta, operates warehouses and sales points
which spread across provincial capitals and regency
cities throughout Indonesia.
4. PT Global Eramas headquartered on Tempo Pavilion
2, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, South Jakarta. This
company engages in trading business, including
selling drugs and other products to consumers
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered in
Manila, Philippines as the Company’s business unit
for distribution and marketing in the Philippines.
6. Tempo Scan Pacific Malaysia, SDN, BHD
headquartered in Kuala Lumpur Malaysia as the
Company’s business unit for distribution and
marketing in Malaysia.
7. PT Tri Nagaharda Satria is a distribution company for
soft drinks and health drinks that reach consumers in
Greater Jakarta and surrounding areas. This company
is on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.
8. PT Kendaga Isi Mulia ia a distribution company for
soft drinks and health drinks that reach consumers
in East Java and Bali areas. This company is on Jl.
Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.
The Company also has a Supporting Division to create
internal synergies and avoid duplications on allocation of
investments and human resources. This division consists
of five companies headquartered on Tempo Scan Tower,
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely:
1. PT Tempo Research provides product research and
development (R&D) services.
10
2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi
informasi dan komunikasi.
3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan
dan pemasangan iklan serta mengadakan market
research.
4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa pengendalian
pembelian/pengadaan (centralized procurement).
5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan
pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung
kegiatan usaha Perseroan.
2. PT Tempo Data System provides information and
communication technology services.
3. PT Tempo Promosi provides advertisement
production and placement services as well as market
research services.
4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/
procurement control service (centralize procurement)
5. PT Tempo Land provides construction and property
management services as well as business space to
support Company’s business activities.
Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:
1. Top Brand Award
Hemaviton berhasil meraih penghargaan selama 12
tahun berturut-turut dari tahun 2002 sampai 2013 untuk
kategori multivitamin. Hemaviton Energy Drink untuk
kategori minuman energi cair selama 6 tahun berturut-
turut dari tahun 2008 sampai 2013. Hemaviton Jreng
untuk kategori minuman energy serbuk / powder dalam
sachet selama 5 tahun berturut – turut dari tahun 2009
sampai 2013. Bodrex untuk kategori analgesic selama 7
tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai 2013. Neo
hormoviton meraih penghargaan ini 4 tahun berturut
– turut dari tahun 2010 sampai 2013 untuk kategori
vitality Enhancer For Men. NEO rheumacyl menerima
penghargaan di tahun 2010 sampai 2013 pada kategori
obat pegal linu. Revlon meraih penghargaan Top Brand
Award untuk kategori lipstik selama 6 tahun berturut-
turut pada tahun 2007 sampai 2012 dan mascara selama
2 tahun berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.
Marina meraih penghargaan selama 12 tahun berturut-
turut dari tahun 2002 sampai 2013 untuk kategori hand
& body lotion. Top Brand Award diselenggarakan oleh
Frontier Consulting dan Majalah Marketing.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
Hemaviton dalam kategori multivitamin meraih
penghargaan dari tahun 2003 sampai 2006, 2008, 2011 dan
2012. Bodrex untuk kategori analgesic meraih penghargaan
Awards achieved by the Company:
1. Top Brand Award
Hemaviton achieved the Top Brand Award for
the category of multivitamins for 12 consecutive
years from 2002 to 2013. Hemaviton Energy
Drink for the category of liquid Energy Drinks
for 6 consecutive years from 2008 to 2013.
Hemaviton Jreng for powder Energy Drink
category for 5 consecutive years from 2009 to
2013. Bodrex for the category of analgesics for
7 consecutive years from 2007 to 2013. Neo
hormoviton achieved this award for Male
Vitality Enhancer category for 4 consecutive
years from 2010 to 2013. NEO rheumacyl
achieved this award from 2010 to 2013 for the
category of muscle painkiller. Revlon achieved
the Top Brand Award for the category of
lipsticks for 6 consecutive years in 2007 to 2012
and mascara for 2 consecutive years in 2012 and
2013. Marina achieved awards for 12 consecutive
years from 2002 to 2013 for the category of hand
& body lotions. Top Brand Award is organized
by Frontier Consulting and Marketing Magazine.
2. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
Hemaviton achieved awards for the category of
multivitamins from 2003 to 2006, 2008, 2011 and
2012. Bodrex achieved awards for the category of
11
pada tahun 2009 sampai 2011 dan 2013. Revlon untuk
kategori lipstik pada tahun 2008. Marina untuk kategori
Hand & Body Lotion tahun 2011. IBBA diselenggarakan oleh
Majalah SWA dan MARS Marketing Research.
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)
Hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
multivitamin sebanyak 9 kali berturut – turut dari tahun
2001 sampai 2008 dan 2010. Bodrex meraih penghargaan
dalam kategori analgesic sebanyak 6 kali pada tahun
2003, 2004, 2008, 2011,2012 dan 2013. Revlon meraih
penghargaan untuk kategori lipstik selama 13 kali yaitu
pada tahun 1999, 2000, 2002, 2003 dan 2005 sampai 2013.
Marina meraih penghargaan untuk kategori Hand & Body
Lotion dan Bedak Muka tahun 2011. ICSA diselenggarakan
oleh Frontier Consulting dan Majalah SWA.
4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)
Bodrex meraih penghargaan untuk kategori obat
sakit kepala dan NEO rheumacyl untuk kategori Anti
rheuma sebanyak 5 tahun berturut – turut pada tahun
2009 sampai 2013. Hemaviton Energy Drink untuk
kategori minuman energi cair pada tahun 2009 dan 2010,
Hemaviton multivitamin untuk kategori multivitamin
pada tahun 2013. NEO rheumacyl menerima
penghargaan di tahun 2009 sampai tahun 2013 pada
kategori obat pegal linu.WOM diselenggarakan oleh
Majalah SWA dan Onbee Marketing Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands
Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
sebanyak 5 tahun berturut-turut pada tahun 2009
sampai 2013. Hemaviton meraih penghargaan untuk
kategori multivitamin pada tahun 2010 dan 2013.
Marina meraih penghargaan ini untuk kategori Body
Cologne di tahun 2013 yang diselenggarakan oleh
majalah SWA.
6. Superbrands
Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
sebanyak 4 tahun berturut – turut pada tahun 2010
sampai 2013. Hemaviton untuk kategori Multivitamin
analgesics in 2009 to 2011 and 2013. Revlon for the
category of lipsticks in 2008. Marina for Hand &
Body Lotion category in 2011. IBBA is organized by
SWA Magazine and MARS Marketing Research.
3. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)
Hemaviton achieved awards for the category of
multivitamins for 9 years from 2001 to 2008 and
2010. Bodrex achieved awards for the category of
analgesics for 6 years in 2003, 2004, 2008, 2011, 2012
and 2013. Revlon was top recipient of the award for
the category of lipsticks for 13 years, in 1999, 2000,
2002, 2003 and 2005 to 2013. Marina achieved for
Hand & Body Lotion and Face Powder categories in
2011. ICSA is organized by Frontier Consulting and
SWA Magazine.
4. Word of Mouth Marketing Award (WOM)
Bodrex achieved awards for the category of
headache medications and NEO rheumacyl for
the category of antirheuma for 5 consecutive
years. in 2009 to 2013. Hemaviton Energy Drink
for liquid Energy Drinks category in 2009 and
2010 and Hemaviton for multivitamin category in
2013. NEO rheumacyl achieved this award from
2009 to 2013 in muscle pain medication category.
WOM is organized by SWA Magazine and Onbee
Marketing Research.
5. Top 250 Indonesia Original Brands
Bodrex achieved awards for the category of
analgesics for 5 consecutive years from 2009
to 2013. Hemaviton achieved the award for
multivitamin category in 2010 and 2013. Marina
achieved this award for the category of Body
Cologne in 2013 that was organized by SWA
magazine.
6. Superbrands
Bodrex achieved awards for the category of
analgesics for 4 consecutive years from 2010 to
2013. Hemaviton for multivitamin category for 4
12
meraih penghargaan berturut – turut selama 4
tahun dari tahun 2010 sampai 2013. Superbrands
diselenggarakan oleh PT. Phoenix Communication.
7. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand
Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
pada tahun 2010, Hemaviton meraih penghargaan
pada tahun 2011 untuk kategori Multivitamin yang
diselenggarakan oleh Mark Plus Insight dan Marketeers.
8. Indonesia’s most Favorite Women Brand
Hemaviton meraih penghargaan untuk kategori
Multivitamin pada tahun 2010. Bodrex meraih
penghargaan untuk kategori analgesic sebanyak 2 tahun
berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013.
9. Matahari Dept. Store Supplier Award
PT Eres Revco meraih penghargaan sebagai Best Supplier
untuk kategori Cosmetic Consignment Division di tahun
2010 sampai 2012.
10. herworld Beauty Awards
Revlon meraih penghargaan sebagai Best Foundation
untuk produk PhotoReady Makeup tahun 2013. Ultima II
masuk dalam nominasi lima besar merek sebagai Best
Whitening/Brightening Foundation tahun 2011; La Mer
meraih penghargaan sebagai Best Hydrating Moisturizer
tahun 2010. MAC meraih penghargaan sebagai Best Make
Up, Best Lip Gloss tahun 2010, Best Blush On tahun 2012-
2013 dan Best Matte Lipstick pada tahun 2010 dan 2012 dan
Best Eye Shadow Palette, Best Concealer dan Best Compact
Foundation in 2011. Bobbi Brown sebagai Best Eye Liner
tahun 2012 dan Best creamy lipstick pada tahun 2013. Estee
Lauder sebagai Best Pore Minimizer tahun 2011-2012 dan
Best Night Time Repair / Renewal pada tahun 2013. Clinique
untuk kategori Urban Sun Screen tahun 2012.
11. Harpers Bazaar Beauty Awards
MAC meraih penghargaan sebagai Best Foundation/2
Way Cake tahun 2010-2012 dan Best Eye Brow, Best Loose/
Compact Powder tahun 2011, Best Blusher 2012-2013
dan Best Lipsticks tahun 2011-2012, Granted by Judge
consecutive years from 2010 to 2013. Superbrand
was organized by PT. Phoenix Communication.
7. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand
Bodrex achieved this award for analgesic category
in 2010. Hemaviton received this award for
multivitamin category in 2011 was organized by
Markrplus and Marketeers.
8. Indonesia’s most favorite Women Brand
Hemaviton achieved this award for the category of
multivitamin in 2010. Bodrex achieved awards for
the category of analgesics for 2 consecutive years in
2012 and 2013.
9. Matahari Dept. Store Supplier Award
PT Eres Revco achieved this award as Best Supplier
for the category of Cosmetic Consignment Division
in 2010 to 2012.
10. herworld Beauty Awards
Revlon achieved this award as the Best
Foundation/ for product PhotoReady Makeup in
2013. Ultima II was a nominee for top five brand
as the Best Whitening/Brightening Foundation
in 2011. La Mer achieved this award as the Best
Hydrating Moisturizer in 2010. MAC achieved
this award as the Best Make Up, the Best Lip
Gloss in 2010, Best Blush On in 2012-2013 and the
Best Matte Lipstick in 2010 and 2012 and Best Eye
Shadow Palette, Best Concealer and Best Compact
Foundation in 2011. Bobbi Brown as Best Eye
Liner in 2012 and Best creamy lipstick in 2013.
Estee Lauder as Best Pore Minimizer in 2011-2012.
And Best Night Time Repair/Renewal in 2013.
Clinique for Urban Sun Screen category in 2012.
11. Harpers Bazaar Beauty Awards
MAC achieved this award as the Best Foundation/2
Way Cake in 2010-2012 and Best Eye Brow, Best
Loose/Compact Powder in 2011, Best Blusher in
2012-2013 and Best Lipsticks in 2011-2012, Granted
13
Panels untuk kategori Eyeshadow tahun 2013. Revlon
meraih penghargaan sebagai Best of the Best Ready
Choice pada tahun 2012 untuk Eyeliner dan Ultima II
meraih penghargaan sebagai Best of The Best Reader’s
Choice pada tahun 2012 untuk Translucent Loose Powder
dengan Moisturizer dan Ultima II Clear White Supreme
Protective Day Lotion SPF30 PA+++ menjadi salah satu
dari 5 terbaik Whitening Skin Care Product. Bobbi Brown
sebagai Best of the Best Eye Liner tahun 2011 dan 2013,
Best Eye Shadow tahun 2012 dan Best of the best readers
choice loose/compact powder untuk kategori Long Wear gel
eyeliner dan Sheer finish loose powder pada tahun 2013.
Estee Lauder meraih penghargaan sebagai The Best
Night Treatment dan Granted by Judge Panels pada tahun
2013 dan 2014, dan Best of The Best Reader’s Choice untuk
kategori Lipstick pada tahun 2014.
12. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)
PT Tempo meraih penghargaan IMAC sebagai “The Best in
Building and Managing Corporate Image” selama 6 tahun
berturut-turut sejak tahun 2006 hingga 2011 dalam kategori
Distributor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), yang
diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group bersama
dengan Bloomberg Business Week Indonesia.
13. Top Brand For Kids
Bodrexin meraih penghargaan untuk kategori
Children’s Analgesic pada tahun 2004. Vidoran Smart
meraih penghargaan untuk kategori vitamin nutrisi otak
(cerebral vitamin) 3 tahun berturut – turut 2011, 2012 dan
2014. My Baby tahun 2012 untuk kategori minyak telon
yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan
Majalah Marketing.
14. Indonesia Perceive Herbal Medicine
Hemaviton meraih penghargaan ini untuk kategori
Multivitamin untuk remaja dan dewasa pada tahun 2008
yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Brandmaker.
15. Satria Brand Award
Hemaviton Energy Drink meraih penghargaan ini
pada tahun 2011 sampai 2013 untuk kategori minuman
by Judge Panels for the category Eyeshadow tahun
2013. Revlon achieved this award as Best of the
Best Ready Choice of Eyeliner in 2012 and Ultima
II as Best of The Best Reader’s Choice in 2012 for
Translucent Loose Powder with Moisturizer and
Clear White Supreme Protective Day Lotion SPF30
PA+++ became one of the Best 5 for Whitening Skin
Care Products. Bobbi Brown as Best of the Best
Eye Liner in 2011 and 2013, Best Eye Shadow in
2012 and the Best of the best readers choice loose/
compact powder for the category of Long Wear
gel eyeliner dan Sheer finish loose powder in 2013.
Estee Lauder achieved awards as The Best Night
Treatment dan Granted by Judge in 2013 and 2014,
and The Best Reader’s Choice for the category of
Lipstick in 2014.
12. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)
PT Tempo achieved the IMAC award for “The
Best in Building and Managing Corporate Image”
for 6 consecutive years from 2006 to 2011 in the
category of FMCG (Fast Moving Consumer Goods)
Distributor, held by Frontier Consulting Group
together with Bloomberg Business Week Indonesia.
13. Top Brand For Kids
Bodrexin Achieved the award for Kids Analgesic in
2004. Vidoran Smart achieved award for the category
of kid brain nutrition vitamine for 3 consecutive years
in in 2011, 2012 dan 2014. My Baby in 2012 for telon
oil category. Top brand was organized by Frontier
Consulting & Marketing Magazine
14. Indonesia Perceive Herbal Medicine
Hemaviton received this award for the category
of teenager and adult multivitamin in 2008,
that was organized by Swa Magazine and
Brandmaker.
15. Satria Brand Award
Hemaviton Energy Drink Achieved this Award
in 2011 to 2013 for the category of liquid Energy
14
penambah tenaga. Bodrex meraih penghargaan untuk
kategori analgesic sebanyak 3 tahun berturut-turut pada
tahun 2011 sampai 2013. Oskadon meraih penghargaan
ini pada tahun 2011 untuk kategori Obat Sakit Kepala.
Hemaviton meraih penghargaan pada tahun 2011 sebagai
kategori Multivitamin. Marina meraih penghargaan
ini 2 tahun berturut-turut untuk kategori Hand & Body
Lotion pada tahun 2012 dan 2013. Satria Brand Award
diselenggarakan oleh Suara Merdeka dan People Facts.
16. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)
Bodrex meraih menghargaan pada tahun 2011 untuk
kategori sakit kepala, Hemaviton untuk kategori
multivitamin pada tahun 2013 dan Revlon juga meraih
penghargaan ini pada tahun 2011-2012 untuk kategori
lipstick yang dipilih oleh wanita Indonesia yang
diselenggarakan oleh Majalah Kartini
17. Cosmopolitan
(LIQ revision) Revlon meraih penghargaan sebagai Best
Choice Readers untuk kategori produk Lip-Superlustrous
Lipstick, Eye-Colorstay Eyeliner dan Face-Colorstay Mineral
Foundation pada tahun 2012. Di tahun 2013 untuk
produk Lip-ColorBurst Lipstick dan ColorBurst Lip Gloss,
Eye-ColorStay 16 Hour Eye Shadow, ColorStay Creme
Gel Eyeliner, Photo Ready 3D Volume Mascara, Eyebow
Pencil, Face-Photo Ready Makeup, ColorStay Aqua Mineral
Foundation dan Nail-Top Speed Nail Enamel. Revlon
meraih penghargaan sebagai Best Choice Readers
untuk kategori produk PhotoReady Makeup, ColorStay
Aqua Mineral Foundation, ColorStay 16 Hour Eye Shadow,
ColorStay Creme Gel Eyeliner, Eyebrow Pencil, PhotoReady
3D Volume Mascara, ColorBurst Lipstick, ColorBurst Lipgloss,
Top Speed Nail Enamel pada tahun 2013. MAC meraih
penghargaan lima terbaik untuk flawless foundation,
superb finish powder, premium concealer, alluring eye shadow,
precise liner, richest lipgloss, defined eyebrow, look at me
mascara, blushing blush, festive nail polish dan high pigment
lipstick di 2011 dan meraih penghargaan Most Attention
Grabbing Lipgloss di 2012. Bobbi Brown sebagai Lima
Terbaik Premium Concealer tahun 2011. La Mer sebagai
Drink. Bodrex achieved awards for the category
of analgesics for 3 consecutive years from 2011 to
2013. Oskadon also Achieved this Award for the
Analgesic Catagory in 2011. Hemaviton Achieved
the Award for Multivitamin Category in 2011.
Marina achieved this award for 2 consecutive years
from 2012 to 2013 for the category of hand & body
lotions. Satria Brand Award was organized by
Suara Merdeka and People facts.
16. No 1 Choice Brand (Woman Indonesia Survey)
Bodrex manage to achieve as headache medicine,
Hemaviton untuk kategori multivitamin pada tahun
2013 and Revlon achieved for lipstick category
in 2011 to 2012 as Indonesian women first choice,
organized by Kartini Magazine.
17. Cosmopolitan
(LIQ revision) Revlon achieved award for Best
Choice Readers for the category product Lip-
Superlustrous Lipstick, Eye-Colorstay Eyeliner dan
Face-Colorstay Mineral Foundation in 2012. In 2013
for product Lip-ColorBurst Lipstick and ColorBurst
Lip Gloss, Eye-ColorStay 16 Hour Eye Shadow,
ColorStay Creme Gel Eyeliner, photo Ready 3D
Volume Mascara, Eyebow Pencil, Face-Photo Ready
Makeup, ColorStay Aqua Mineral Foundation and
Nail-Top Speed Nail Enamel. Revlon achieved
as Best Choice Readers for PhotoReady Makeup,
ColorStay Aqua Mineral Foundation, ColorStay 16
Hour Eye Shadow, ColorStay Creme Gel Eyeliner,
Eyebrow Pencil, PhotoReady 3D Volume Mascara,
ColorBurst Lipstick, ColorBurst Lipgloss, Top
Speed Nail in 2013. MAC achieved Best Five award
for flawless foundation, superb finish powder,
premium concealer, alluring eye shadow, precise
liner, richest lipgloss, defined eyebrow, look at me
mascara, blushing blush, festive nail polish and high
pigment lipstick in 2011 and achieved award of Most
Attention Grabbing Lipgloss in 2012. Bobbi Brown
as Top Five Premium Concealer tahun 2011. La Mer
15
Best Moisturizer, Best Acne Treatment dan Best Eye Cream
tahun 2012.
18. Women’s Health Indonesia Choice
Revlon meraih penghargaan sebagai Produk Kecantikan
Pilihan 2013 untuk Superlustrous Lipgloss dan PhotoReady
Make Up. Bobbi Brown meraih sebagai Produk
Kecantikan Pilihan 2014 untuk kategori long wear even
finish compact foundation, long wear gel eyeliner, lip color
pada tahun 2013.
19. Marketeers Award Indonesia Brand Champion
SOS Floor Cleaner meraih penghargaan di tahun 2011
untuk kategori pembersih lantai dan Marina meraih
penghargaan ini di tahun 2011 untuk kategori Hand
& Body Lotion. Penghargaan diberikan oleh majalah
Marketeers dan Mark Plus Insight.
20. Social Media Awards
Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
pada tahun 2012 dan 2013. Bodrex flu batuk meraih
penghargaan pada tahun 2012 dan 2013. Hemaviton
meraih penghargaan untuk kategori multivitamin pada
tahun 2013. Revlon meraih penghargaan sebagai Best
Lipstick dan Best Foundation tahun 2013. My Baby meraih
penghargaan untuk kategori Wipes (Wet Tissue) di tahun
2013, dan S.O.S meraih penghargaan serupa untuk kategori
Pembersih Lantai (Floor Cleaner) di tahun 2013. Social
Media Awards diselenggarakan oleh Frontier Consulting
dan Majalah Marketing.
21. CLEO Magazine
Revlon meraih penghargaan Beauty Hall of Fame untuk
kategori Super Lustrous Lipstick dan Nail Enamel tahun
2013. Bobbi Brown meraih penghargaan Best Eyeliner
untuk kategori Long Wear gel eyeliner tahun 2013. MAC
meraih penghargaan Best Blush untuk Powder Blush, Best
Lipstick untuk Lipstick dan Best Compact Powder untuk
Blot Pressed Powder pada CLEO Beauty Hall of Fame 2013
22. Top Brand for Teens
Zevit Grow meraih penghargaan untuk kategori
as Best Moisturizer, Best Acne Treatment and Best
Eye Cream in 2012.
18. Women’s Health Indonesia Choice
Revlon achieved awards as Beauty Product Choice
2013 for Superlustrous Lipgloss dan PhotoReady
Make Up. Bobbi Brown achieved awards as Beauty
Product Choise 2014 for category of long wear even
finish compact foundation, long wear gel eyeliner, lip
color in 2013.
19. Marketeers Award Indonesia Brand Champion
SOS Floor Cleaner achieved awards in 2011 for
the for the category of floor cleaning and Marina
achieved awards in 2011 for the category of Hand &
Body Lotion was organized by Marketeers Magazine
& Mark Plus Insight.
20. Social Media Awards
Bodrex achieved awards for the category of
analgesics in 2012 and 2013. Bodrex cough and
flu achieved awards in 2013. Hemaviton achieved
for the category multivitamin in 2013. Revlon
achieved this award as the Best Lipstick and Best
Foundation in 2013. My Baby achieved the award
for Wipes (Wet Tissue) category in 2013, and S.O.S
achieved similar award for Floor Cleaner category
in 2013. Social Media Awards Award was
organized by Frontier Consulting dan Marketing
Magazine.
21. CLEO Magazine
Revlon achieved this award as Beauty Hall of Fame for
the category of Super Lustrous Lipstick dan Nail Enamel
in 2013. Bobbi Brown achived awards Best Eyeliner for
the category of Long Wear gel eyeliner in 2013. MAC
achieved awards as Best Blush for Powder Blush, Best
Lipstick for Lipstick and Best Compact Powder for Blot
Pressed Powder in CLEO Beauty Hall of Fame 2013
22. Top Brand for Teens
Zevit Grow achieved awards for the category
16
vitamin Peninggi Badan sebanyak 2 tahun berturut-
turut tahun 2013-2014. Marina meraih penghargaan
ini untuk kategori Hand & Body Lotion di tahun 2012,
serta untuk kategori Bedak Wajah di tahun 2012,
diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah
Marketing.
23. Indonesia retailer statisfaction
Bodrex meraih penghargaan untuk kategori analgesic
pada tahun 2012 dan 2013. Bodrex flu batuk meraih
penghargaan pada tahun 2013.
of Vitamin improvement body for 2 consecutive
years in 2013 and 2014. Marina meraih achieved
awards for the category of Hand & Body Lotion in
2012, and for the category Face Powder in 2012, this
Award was organized by Frontier Consulting dan
Marketing Magazine.
23. Indonesia retailer statisfaction
Bodrex achieved awards for the category of
analgesics in 2012 and 2013. Bodrex cough and flu
achieved awards in 2013.
17
Share Registrar
PT Blue Chip Mulia
Tempo Pavilion 1 Building, 8th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav.10-11, Jakarta 12950
Public Accountant
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
Prudential Tower, 17th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
Biro Administrasi Efek
PT Blue Chip Mulia
Gedung Tempo Pavilion 1, lantai 8
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 10-11, Jakarta 12950
Kantor Akuntan Publik
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
Prudential Tower, lantai 17
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910
Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Parties
Kantor Pusat Perseroan Registered Office
PT Tempo Scan Pacific Tbk
Tempo Scan Tower, Lt. 16
Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4, Jakarta 12950
Telp. (62-21) 2921-8888 Fax: (62-21) 2920-9999
www.thetempogroup.com
PT Tempo Scan Pacific Tbk
Tempo Scan Tower, 16th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4, Jakarta 12950
Telp: (62-21) 2921-8888 Fax: (62-21) 2920-9999
www.thetempogroup.com
19
Dian Paramita Tamzil, Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940.
Pendidikan terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas
Airlangga; adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang
terus berkembang melalui langkah pengembangan usaha
intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini
dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai
Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan
penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun
telah berhasil membina manajemen profesional yang secara
bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam Grup
Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT
Tempo Scan Pacific Tbk, Presiden Komisaris PT Bogamulia
Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari beberapa
anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum
mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan
pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu
kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum.
Dian Paramita Tamzil, President Commissioner
Indonesian citizen, born in 1940. Educational
background from the Faculty of Dentistry of Airlangga
University; she is one of the founders of the Tempo
Group which is continuously growing through internal
business development, as well as acquisition of other
companies. This initiative has been ongoing since 1980.
Before serving as the President Commissioner, she held
almost all important positions in the Tempo Group,
and since several years ago has successfully developed
the professional management gradually taking over
the management function in the Tempo Group. To date
she acts as the President Commissioner of PT Tempo
Scan Pacific Tbk, the President Commissioner of PT
Bogamulia Nagadi, and a member of the Board of
Commissioners of several PT Tempo Scan Pacific Tbk’s
subsidiaries. Before developing the Tempo Group, Ibu
Dian had some years of experience in legal practice with
a Notary office and a Legal Counsel firm.
Theo Budi Hertiandi, Commissioner
Commissioner of the Company since 2012. Born in 1940,
an Indonesian citizen. His educational background is
Faculty of Law and Social Sciences majoring in civil law
from University of Indonesia and graduated in 1965.
Since June 1969 until August 31st, 2012, he joined Tempo
Group with the last position as Group General Counsel
of the Tempo Group.
Theo Budi Hertiandi, Komisaris
Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1940,
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir adalah
Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan
dengan Jurusan Hukum Perdata dari Universitas Indonesia
tahun 1965. Sejak Juni 1969 hingga 31 Agustus 2012, beliau
bergabung di Grup Tempo dan jabatan terakhir beliau
adalah Group General Counsel dari Grup Tempo.
Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
Brief Biography of the Board of
Commissioners
20
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya, Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir
tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja
di Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala
Cabang Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget
Manager, tahun 1984-1987 sebagai Accounting Manager,
tahun 1987-1991 sebagai Management Accounting
Manager, dan jabatan terakhir di Perseroan dari tahun
1991 – 1996 sebagai Direktur Keuangan Perseroan.
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya,
Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 1997.
Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational
background is Master of Management of the University
of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the
Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting
Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She
joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in
1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-1991 as
the Management Accounting Manager and in 1991-1996
with her last position as the Company’s Finance Director.
Kustantinah, Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012. Lahir
tahun 1951. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Master of Applied Science in Food Techology dari University of
New South Wales, Australia tahun 1988 dan seorang apoteker
lulusan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas
Indonesia tahun 1977. Sebelum bergabung dengan Perseroan,
beliau mengabdi di Departemen Kesehatan RI selama 25
tahun dan kemudian di Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI (Badan POM RI) selama 9 tahun sampai masa purna
baktinya pada Desember 2011. Jabatan terakhir sebagai
Kepala Badan POM RI.
Kustantinah, Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since
2012. Born in 1951, an Indonesian citizen. Her last
education background is Master of Applied Science in
Food Technology of the University of New South Wales,
Australia, graduated in 1988 and a pharmacist graduated
from Faculty of Mathematics and Sciences – University of
Indonesia in 1977. Prior joining the Company, she served
the Ministry of Health for 25 years and the National Agency
of Drug and Food Control of the Republic of Indonesia
(NA-DFC RI) for 9 years until her retirement in December
2011. Her last position as the Head of NA-DFC RI.
Julian Aldrin Pasha, Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Lahir
tahun 1969, Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Master serta Doktor Ilmu Politik dari Hosei University
Graduate School di Tokyo, Jepang tahun 2005 dan
sebelumnya Sarjana Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial
& Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) tahun
1994. Beliau menekuni bidang Ilmu Politik dan berkarier
sebagai dosen, penulis, peneliti, maupun pejabat fakultas
di kampus almamaternya, FISIP UI. Selain itu beliau juga
aktif sebagai ilmuwan kehormatan di beberapa universitas
di Jepang dan negara lain. Aktif sebagai pengamat politik
di dalam negeri, dan pada Oktober 2009 beliau diangkat
menjadi Juru Bicara Kepresidenan.
Julian Aldrin Pasha, Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 2013
Born in 1969, an Indonesian citizen. His educational
background is Master and Doctor of Political Science
from Hosei University Graduate School in Tokyo,
Japan in 2005 and Bachelor of Political Science from
the Faculty of Social & Political Sciences, University
of Indonesia (FISIP UI) in 1994. He studied Political
Science and pursued his career as a lecturer, writer,
researcher, and faculty official in his almamater, FISIP
UI. Besides, he was also active as an honorary scholar in
several universities in Japan and other countries. Active
as a political observer in the country, and in October
2009 he was appointed as the Presidential Spokesman.
22
Handojo Selamet Muljadi, Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964.
Pendidikan terakhir di New York University. Bergabung
dengan Grup Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya beliau
pernah bekerja di Revlon Inc., New York hingga tahun
1987. Sejak tahun 1987 sampai 1991 beliau mengelola PT
Eres Revco dan PT Rudy Soetadi & Co., perusahaan-
perusahaan tersebut bergerak di bidang produksi dan
pemasaran produk kosmetika dengan jabatan terakhir
sebagai Presiden Direktur dari kedua perusahaan
tersebut. Pada tahun 1990 beliau juga turut mendirikan
PT Bogamulia Nagadi yang selanjutnya menjadi holding
company/induk perusahaan Grup Tempo dan hingga kini
menjabat sebagai Presiden Direktur dan pemegang saham
mayoritas dari PT Bogamulia Nagadi di samping menjabat
sebagai Presiden Direktur dari PT Tempo Scan Pacific Tbk.
dan Anak Perusahaan - Anak Perusahaan Grup Tempo
lainnya. Dalam kapasitas beliau sebagai Presiden Direktur
PT Tempo Scan Pacific Tbk. jabatan tersebut mulai
dipangku oleh beliau sejak bulan Juni 1995.
Handojo Selamet Muljadi, President Director
Indonesian citizen, born in 1964. Educational
background from New York University. Joining the
Tempo Group since 1987. Previously, he had worked
at Revlon Inc., New York until 1987. Since 1987 until
1991 he managed PT Eres Revco and PT Rudy Soetadi
& Co., the companies engaged in the production and
marketing of cosmetic products, his last position as
President Director of both companies. In 1990, he also
co-founded PT Bogamulia Nagadi which then became
the holding company/parent company of Tempo
Group and until now serves as President Director
and majority shareholder of PT Bogamulia Nagadi in
addition to serving as President Director of PT Tempo
Scan Pacific Tbk and other subsidiaries of the Tempo
Group. He become the President Director of PT Tempo
Scan Pacific Tbk. since June 1995.
Diana Wirawan, Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012 dan
menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada
tahun 1956. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Program Magister Manajemen, Universitas Indonesia.
Beliau mulai bergabung dengan Grup Tempo pada tahun
1990. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau
Diana Wirawan, Vice President Director
Vice President Director of the Company since 2012 and
become Director of the Company since 1997. Born in 1956.
Indonesian citizen. Educational Background in Master
of Management Program of University of Indonesia. She
began to join Tempo Group in 1990. Prior to joining the
Company, she served as Finance Controller in PT Panin
Brief Biography of the Board of Directors
Riwayat Hidup Singkat Dewan Direksi
23
menjabat sebagai Finance Controller di PT Panin DKB
Oceanic Leasing dan PT Aribhawana Perkasa. Dari tahun
1980 – 1984 bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan
Publik Drs. Utomo & Co.
DKB Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa. From
the year 1980 – 1984 she worked as auditor at Drs. Utomo
& Co. Public Accounting Firm.
Dewi Murni Sukahar, Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2012
dan menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir
tahun 1954. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai
tahun 1997 adalah Chief Executive Controller Perseroan
dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni
dan PT Tempo Nagadi, Anak Perusahaan Perseroan.
Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir
sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Santoso
Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young International.
Dewi Murni Sukahar, Vice President Director.
Vice President Director of the Company since 2012 and
become Director of the Company since 1997. Born in
1954. Indonesian citizen. Educational background in
Economics Faculty of University of Indonesia. Started
joining the Company in 1985. Her last position until
1997 was Chief Executive Controller of the Company
and served as Finance Director at PT Pulau Mahoni
and PT Tempo Nagadi, subsidiaries of the Company.
Prior to joining the Company, she worked as auditor at
Drs. Santoso Harsokusumo Public Accounting Firm, a
representative of Arthur Young International.
Dondi Sapto Margono, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954.
Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang
Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta
dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di
University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang
Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan
Perseroan beliau berkarir di PT Keramika Indonesia
Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost
Indonesia (sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya
bekerja di Pertamina- Maxus Southeast Sumatra Inc.
(Production Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia.
Dondi Sapto Margono, Director
Director of the Company since 1998. Born in 1954.
Started joining the Company in 1995. Indonesian citizen.
Educational background, Bachelor Degree in Personnel
Management from Atma Jaya University Jakarta
and attended Non-Degree Post Graduate Program
at University of Pittsburgh, United States of America
in Personnel & HR Management. Prior to joining the
Company he worked at PT Keramika Indonesia Asosiasi
Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia and PT Foremost
Indonesia (now PT Frisian Flag Indonesia) and before
that at Pertamina – Maxus Southeast Sumatra Inc.
(Production Sharing Contractor) and PT 3M Indonesia.
Ratna Dewi Suryo Wibowo, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Lahir tahun 1953.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Ekonomi Manajemen Universitas Tarumanagara. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999, sebagai
General Manager PT Perusahaan Dagang Tempo,
kemudian sebagai Operations Director untuk PT
Ratna Dewi Suryo Wibowo, Director
Director of the Company since 2004. Born in 1953.
Indonesian citizen. Educational background in
Bachelor of Management Economics of University of
Tarumanagara. Started joining the Company in 1999,
as General Manager of PT Perusahaan Dagang Tempo,
then as Operations Director of PT Perusahaan Dagang
24
Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo Combined, PT
Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan kemudian
sebagai Managing Director untuk PT Perusahaan Dagang
Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan
PT Global Eramas. Sebelum bergabung dengan Perseroan,
beliau berkarir di PT Wigo Distribusi Farmasi dari tahun
1974 hingga tahun 1998 dengan jabatan terakhir sebagai
General Manager.
Tempo, PT Eurindo Combined, PT Supra Usadhatama,
PT Tempo Logistics and later as Managing Director of
PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Supra Usadhatama,
PT Tempo Logistics and PT Global Eramas. Prior to
joining the Company, she worked at PT Wigo Distribusi
Farmasi since 1974 until 1998 with her last position as
General Manager.
Irawati Sutanto, Director
Director of the Company since 2006. Born in 1952.
Indonesian citizen. Educational background in Dipl.
Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische
Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She
started joining the Company in 1992, before that she
worked at PT Triple Ace Corporation since 1983 until
1992 with her last position as Plant Manager.
Irawati Sutanto, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing.
jurusan Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di
Darmstadt, Jerman Barat. Beliau mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1992, sebelumnya beliau berkarir di
PT Triple Ace Corporation sejak tahun 1983 sampai dengan
tahun 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Plant Manager.
Phillips Gunawan, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Atma Jaya Jakarta. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 2006. Sebelum
bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di berbagai
perusahaan yang bergerak di bidang Produk Konsumer
dan Kosmetika, yaitu di antaranya dengan Kino Group
sejak tahun 2000 sampai 2006 di berbagai posisi, yaitu
General Manager – Sales & Marketing pada tahun 2000
– 2002, Director – Sales & Marketing pada tahun 2003
– 2004 dan kemudian sebagai Commercial Director –
International Business Division sejak tahun 2005 sampai
2006. Sebelum bergabung dengan Kino Group, beliau
berkarir di PT Gillette Indonesia sejak tahun 1996 – 1999
sebagai Business Manager – Stationary Group. Pada tahun
1993 – 1996, beliau berkarir di PT Eres Revco sebagai
Marketing Manager tahun 1993 – 1994 dan Franchise
Manager sejak tahun 1994 sampai 1996; dan sebelumnya
di PT Kiwi (Sara Lee) Indonesia sebagai Brand Manager
tahun 1991 - 1993.
Phillips Gunawan, Director
Director of the Company since 2008. Born in 1963.
Indonesian citizen. Educational Background in Faculty
of Business Administration from Atma Jaya University
Jakarta. Started joining the Company in 2006. Prior to
joining the Company, he worked in various companies
engaged in Consumer Products and Cosmetics, which
among other Kino Group from 2000 to 2006 in various
positions, namely as General Manager – Sales &
Marketing between 2000 to 2002, Director – Sales &
Marketing between 2003 – 2004 and then as Commercial
Director – International Business Division from 2005
to 2006. Prior to joining Kino Group, he worked in PT
Gillette Indonesia since 1996 – 1999 as Business Manager
– Stationary Group. Between 1993 – 1996, he worked at
PT Eres Revco as Marketing Manager in 1993 – 1994 and
Franchise Manager from 1994 to 1996, and before that in
PT Kiwi (Sara Lee) as Brand Manager in Indonesia from
1991 to 1993.
25
Aviaska Diah Respati H., Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing
Manager – Analgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun
2001. Sejak tahun 2002 – 2004, beliau menjabat sebagai
General Manager – Brand & Communication Strategy, lalu
sejak tahun 2005 – 2008 menjabat sebagai General Manager
– Brand Communication & Promotion. Beliau kemudian
dipromosikan menjadi Marketing Director – OTC & Self
Medication sejak tahun 2008 dan menjabat sampai dengan
tahun 2010 sebelum dipromosikan kembali untuk menjabat
sebagai Managing Director – Pharma Consumer Health
PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, beliau berkarir di PT Kalbe Farma sejak tahun
1992 hingga tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai
Group Product Manager OTC.
Aviaska Diah Respati H., Director
Director of the Company since 2011. Born in 1966.
Indonesian citizen. Educational background in
Faculty of Dentistry of University of Gajah Mada.
Started joining the Company in 1997 as Marketing
Manager – Analgesic, Cough & Cold until 2001. Since
2002 – 2004, she served as General Manager – Brand
& Communication Strategy, and since 2005 – 2008
served as General Manager – Brand Communication &
Promotion. She promoted to Marketing Director – OTC
& Self Medication since 2008 and served until 2010
before being promoted again to serve as Managing
Director – Consumer Health Pharma PT Tempo Scan
Pacific Tbk. Prior to joining the Company, she worked at
PT Kalbe Farma from 1992 to 1997 with her last position
as Group Product Manager OTC.
Koesdianto Setyabudhi, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1950.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Teknik Kimia, Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya.
Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010,
sebagai Presiden Direktur PT Tempo Rx Farma salah
satu bisnis unit Perseroan. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, beliau berkarir sebagai Vice President PT Merck
Tbk hingga tahun 2010.
Koesdianto Setyabudhi, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1950.
Indonesian citizen. Educational background Faculty
of Chemical Engineering of 10 Nopember Institute of
Technology, Surabaya. Started joining the Company
in 2010 as President Director of Tempo Rx Farma,
a subsidiary of the Company. Prior to joining the
Company, he worked as the Vice President of Merck
Tbk until 2010.
Ratnawati Soewito, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1957. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi,
Universitas Atma Jaya, Jakarta, tahun 1984. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1993 di Divisi Cosmetic dan
Personal Care sebagai Finance Controller. Sejak tahun 1997-
2008 menjabat sebagai Direktur Keuangan dari PT Rudy
Soetadi dan beberapa anak perusahaan Perseroan. Selanjutnya
tahun 2008-2011 menjabat sebagai Direktur Operasional pada
Divisi Supporting dan kemudian mulai tahun 2012 menjabat
sebagai Direktur Keuangan untuk Divisi Pharma. Sebelum
Ratnawati Soewito, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1957.
Indonesian citizen. Educational background Bachelor
of Economics of Atma Jaya University in 1984. Started
joining the Company in 1993 in Cosmetic and Personal
Care Division as Finance Controller. Since 1997-2008
she served as Finance Director of PT Rudy Soetadi and
several subsidiaries of the Company. Further in 2008-
2011 she held the position of Operations Director for
Supporting Division and then starting in 2012 serve as
Finance Director of Pharma Division. Prior to joining
26
the Company, she worked in PT Bates Mulia Indonesia
as Finance & Accounting Manager in 1992 and before
that in PT Nagadi Ekasakti as Senior Consultant in 1991-
1992. In 1985-1990 she worked in drilling companies
called PT Ruffino Ltd & PT Mulia Graha Abadi as
Finance & Accounting Manager and in 1982-1985
worked in drilling companies called PT Sarida Perkasa
& PT Inti Jatam Pura as Senior Accountant.
bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di PT Bates
Mulia Indonesia sebagai Finance & Accounting Manager
pada tahun 1992 dan sebelumnya di PT Nagadi Ekasakti
sebagai Senior Consultant pada tahun 1991-1992. Di tahun
1985-1990 beliau bekerja di perusahaan Drilling yang bernama
PT Ruffino Ltd & PT Mulia Graha Abadi sebagai Finance &
Accounting Manager dan pada tahun 1982-1985 bekerja di
perusahaan Drilling yang bernama PT Sarida Perkasa & PT
Inti Jatam Pura dengan jabatan sebagai Senior Accountant.
Hartaty Susanto, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1960.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1986. Sejak tahun
2010 menjabat sebagai Direktur Keuangan Divisi Produk
Konsumen dan Kosmetika. Sebelum bergabung dengan
Perseroan beliau berkarir sebagai Auditor di Kantor Akuntan
Publik Siddharta & Siddharta dari tahun 1985-1986.
Liza Prasodjo, Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2012. Lahir tahun 1970.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Ekonomi Akuntansi, Universitas Tarumanagara. Mulai
bergabung dengan Perseroan pada tahun 1997, sebagai
Financial Analyst Perseroan, kemudian sejak 2001 menjabat
beberapa posisi di Divisi Distribusi Perseroan dan sejak
tahun 2010 sebagai Direktur Keuangan Divisi Distribusi.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir
sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo
& Co. sejak tahun 1993-1997 dan sebelumnya juga sebagai
auditor di Kantor Akuntan Publik Jusuf Halim.
Hartaty Susanto, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1960.
Indonesian citizen. Educational background in Faculty
of Economics majoring in Accounting of University of
Indonesia. Started joining the Company in 1986. Since
2010 serve as Finance Director of Consumer Products
and Cosmetics Division. Prior to joining the Company,
she worked as auditor at Siddharta & Siddharta Public
Accounting Firm from 1985-1986.
Liza Prasodjo, Director
Director of the Company since 2012. Born in 1970.
Indonesian citizen. Educational background Bachelor
of Economics majoring in Accounting of Tarumanagara
University. Started joining the Company in 1997 as
Financial Analyst of the Company, then since 2001
held several positions in Distribution Division of the
Company and since 2010 serve as Finance Director of
Distribution Division. Prior to joining the Company,
she worked as auditor in Prasetio, Utomo & Co. Public
Accounting Firm in 1993-1997 and before that also as
auditor in Jusuf Halim Public Accounting Firm.
27
Ikhtisar Laporan Keuangan
Financial Highlights
2.4882.720
2013
742 758
2013
628 635
2013
2009 4.498
5.1342010
5.7812011
6.6312012
6.8552013
28
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31
Rp Juta Penjualan NetoLaba BrutoLaba Usaha Laba Neto Tahun Berjalan - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non-pengendali Total Laba neto tahun berjalan Laba Neto per Saham* Total Aset LancarTotal Liabilitas Jangka PendekModal Kerja Bersih Total AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas
Rasio Pertumbuhan Penjualan Neto
Rasio Pertumbuhan Laba Usaha
Rasio Pertumbuhan Laba Neto
Rasio Pertumbuhan Total AsetRasio Pertumbuhan
Total EkuitasRasio antara Laba Neto
dengan Total EkuitasRasio antara Laba Neto
dengan Total AsetRasio antara Laba Neto dengan
Penjualan NetoRasio antara Aset Lancar dengan
Liabilitas Jangka PendekRasio antara Total Liabilitas
dengan Total EkuitasRasio antara Total Liabilitas
dengan Total Aset
2013
6.854.889 2.719.803
757.546
634.623 3.912
638.535
141
3.991.116 1.347.466 2.643.650
5.407.958
1.545.006 3.862.952
3,38%
2,07%
1,06%
16,73%15,20%
16,43%
11,73%
9,26%
296,19%
40,00%
28,57%
Rp Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income for the Year - Equity holders of the parent company - Non-controlling interest Total Net Income for the Year *Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity Net Sales Growth Ratio
Income from Operations Growth Ratio
Net Income Growth Ratio
Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio
Return on Equity Return on Assets
Return on Net Sales Current Ratio Leverage Ratio
Total Liabilities to Total Assets Ratio
* Laba Neto per saham dihitung dengan membagi Laba Neto Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009 sejumlah 4.500.000.000 saham.
* Net Income per share is computed by dividing Net Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Company with the number of issued and fully paid shares for the years 2013, 2012, 2011, 2010 and 2009 of 4,500,000,000 shares.
Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2013 2012
Kwartal Quarter
IIIIIIIV
Tertinggi High (Rp)
3.8504.9504.2253.900
Terendah Low (Rp)
3.0003.2503.0502.850
Akhir Close (Rp)
3.8504.1503.8003.250
Jumlah Volume (Unit)
42.402.50053.391.500 17.814.500 39.549.000
Tertinggi High (Rp)
2.7003.0253.1003.725
Terendah Low (Rp)
2.3002.5002.4252.775
Akhir Close (Rp)
2.7002.8503.0503.675
Jumlah Volume (Unit)
12.697.500108.493.500 36.321.500 34.986.500
2011
5.780.6642.200.043
662.819
566.048 20.314
586.362
126
3.121.980 1.046.406 2.075.573
4.250.374
1.204.439 3.045.936
12,59%
18,47%
15,78%
18,41%15,17%
18,58%
13,32%
9,79%
298,35%
39,54%
28,34%
2009
4.497.931 1.675.579
413.470
359.964 960
360.924
80
2.354.077 687.558
1.666.519
3.263.103 819.647
2.443.456
23,78%
10,70%
12,26%
9,98%5,73%
14,73%
11,03%
8,00%
342,38%
33,54%
25,12%
2012
6.630.8102.488.321
742.207
627.950 7.226
635.176
140
3.393.778 1.097.135 2.296.643
4.632.985 1.279.829 3.353.156
14,71%
11,98%
10,94%
9,00%10,09%
18,73%
13,55%
9,47%
309,33%
38,17%
27,62%
2010
5.134.242 1.894.330
559.485
488.889 5.872
494.761
109
2.642.066 803.106
1.838.960
3.589.596 944.863
2.644.733
14,15%
35,31%
35,82%
10,01%8,24%
18,49%
13,62%
9,52%
328,98%
35,73%
26,32%
Pembagian Dividen Kas Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran
Payment DateTahun Buku Fiscal Year
2010201020112012
Interim/ Final Interim/ Final
InterimFinalFinalFinal
Jumlah Dividen per Saham Dividend per Share (Rp)
30407575
24 Nopember 201023 Agustus 2011
30 Juli 201223 Juli 2013
November 24, 2010August 23, 2011
July 30, 2012July 23, 2013
29
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT. Tempo Scan
Pacific, Tbk bersama ini menyampaikan penjelasan
tentang pengawasan kami atas kinerja dan kegiatan
operasional dari PT. Tempo Scan Pacific, Tbk beserta anak
perusahaannya (“Tempo Scan”) sebagaimana hasil capaian
Direksi Tempo Scan selama tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013.
Keadaan ekonomi global sepanjang tahun 2013 terus
dibayangi kondisi ekonomi yang kurang baik dari
sebagian besar negara maju di dunia, khususnya dari
beberapa negara anggota Uni Eropa. Sementara ekonomi
Amerika Serikat (“AS”) bertahap membaik sebagaimana
dinyatakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang membaik
serta menurunnya tingkat pengangguran. Perbaikan
tersebut berlanjut walaupun sempat terjadi penutupan
pemerintahan AS sehingga 800.000 pegawai pemerintah
federal dicutikan sementara hingga pada akhirnya dapat
dicapai persetujuan atas anggaran negara, sedangkan
bersamaan dengan itu pengganti pimpinan Federal Reserve
AS telah menetapkan bahwa mereka akan menurunkan
program stimulus ekonominya yang sangat besar, yang
mengakibatkan adanya aliran dana balik dari Negara
Berkembang ke Negara Maju, khususnya ke AS.
Pada awal tahun 2013, meskipun ada krisis keuangan
global, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
Indonesia mencapai tingkat tertinggi sepanjang masa
With the blessing of God Almighty, on behalf of the
Board of Commissioners of PT. Tempo Scan Pacific,
Tbk, we would like to explain our supervision on the
business performance and operations of PT. Tempo
Scan Pacific, Tbk and its subsidiaries (“Tempo Scan”)
as conducted by Tempo Scan’s Board of Directors
during its financial year which ended as at 31
December 2013.
The global economic condition in 2013 continued to
be shadowed by the fragile economies of the world
major developed countries, particularly of several of
the European Union’s member countries. Meanwhile
the economy of the United States of America (“US”)
gradually improved as indicated by its better
economic growth rate and lower unemployment rate.
Such recovery continued to progress despite the US
Government shut down that had put 800,000 federal
employees temporarily on furlough until eventually
such federal budget impasse was resolved, while
concurrently the leadership change at the Fed had
set that it would taper its massive economic stimulus
program, which triggered the reverse flow of funds
from the Emerging Market back to the Developed
Market, predominantly to the US.
During the first months of 2013, notwithstanding the
lingering of the global financial crisis, the composite
share index on Indonesia Stock Exchange reached its
Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ Report
30
tersebut hingga pada tanggal 20 Mei 2013 ditutup pada
level 5.214,98. Namun setelahnya indeks menurun dan
peningkatan sebelumnya tersebut terkikis habis sehingga
pada 30 Desember 2013 ditutup di level 4.274,18 atau
mengalami penurunan sebesar 0,98% bila dibandingkan
dengan indeks harga saham yang pada akhir 2012 ditutup
di level 4.315,32. Oleh karenanya harga saham Tempo Scan
turun sekitar 13% dari Rp. 3.725,- per saham pada akhir
2012 menjadi Rp. 3.250,- per saham pada akhir 2013.
Selanjutnya, nilai tukar Rupiah khususnya terhadap Dollar
Amerika Serikat berangsur-angsur turun dan menurun
sebesar hampir 24%, di mana kurs tengah turun dari Rp.
9.698 pada permulaan 2013 menjadi Rp. 12.189 pada akhir
tahun 2013. Penurunan tersebut disebabkan antara lain
karena defisit transaksi berjalan Indonesia yang memburuk
dan juga tingkat inflasi yang meningkat dikarenakan
antara lain naiknya harga bahan bakar dalam bulan Juni
2013 sebesar 22% hingga 44%. Kecenderungan yang buruk
tersebut mengakibatkan Bank Indonesia harus mengurangi
likuiditas dan meningkatkan suku bunga dengan 175 basis
poin selama semester kedua tahun 2013.
Mengingat adanya pelemahan nilai tukar mata uang
Rupiah khususnya terhadap Dollar Amerika Serikat serta
faktor negatif lainnya sebagaimana disebutkan di atas,
dan bila dibandingkan dengan beberapa perusahaan lain
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, maka hasil kinerja
keuangan Tempo Scan tahun 2013 dapat dinyatakan cukup
stabil. Nilai penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan
meningkat 3,4% serta berjumlah Rp. 6.855 milyar, namun
bila penjualan bersih tersebut disesuaikan atas dasar
dihentikannya distribusi produk dari salah satu prinsipal
pharma sejak Januari 2013, maka sebenarnya nilai penjualan
bersih Tempo Scan meningkat hampir sebesar 12%.
Laba kotor Tempo Scan meningkat 9,3% atau lebih
tinggi dari pada tingkat pertumbuhan nilai penjualan
bersihnya sebesar 3,4% dan berjumlah Rp. 2.719 milyar,
dan karenanya marjin laba kotor meningkat menjadi
39,7% dibandingkan dengan marjin laba kotor di tahun
highest during such period until on 20 May 2013 it
closed at 5,214.98. However, subsequently it declined
and erased all the gains, henceforth on 30 December
2013 such composite share index closed at 4,274.18 or
had a decrease of 0.98% compared to the composite
share index at the end of 2012 which closed at 4,315.32.
Commensurately Tempo Scan share price declined by
around 13% from Rp. 3,725.- per share at year end 2012
to become Rp. 3,250.- per share at year end 2013.
Furthermore, the Rupiah exchange rate particularly
against the US Dollar gradually drifted lower and
it went down by almost 24% where its middle rate
declined from Rp. 9,698 in the beginning of 2013 to
become Rp. 12,189 at the end of 2013. Such fall among
others were triggered by the country’s worsening
current account deficits and also the escalating inflation
rate among others due to the fuel price increases in June
2013 ranging from 22% to 44%. Such worsening trend
had led the Indonesian Central bank to tighten the
liquidity and to hike the interest rate by 175 basis points
during 2nd half of 2013.
Considering the weakening of the Rupiah currency
particularly against the US Dollar and the
abovementioned negative factors, and if compared to
some other listed companies in the Indonesian Stock
Exchange, then Tempo Scan’s 2013 financial result can
be deemed relatively stable. Tempo Scan’s consolidated
net sales increased 3.4% and amounted to Rp. 6,855
billion, where such net sales on an adjusted basis to
account for the discontinuation of one of its pharma
principal products’ distribution effective in January
2013, then in fact Tempo Scan’s net sales grew by
almost 12%.
Tempo Scan’s gross profit managed to rise by 9.3%
or higher than its net sales growth rate of 3.4% and it
amounted to Rp. 2,719 billion, hence its gross profit
margin increased to become 39.7% compared to the
previous year gross profit margin of 37.5%. Further
32
sebelumnya yang adalah 37,5%. Selanjutnya beban usaha
Tempo Scan meningkat 12,4% atau lebih rendah dari
pada tingkat kenaikan sebesar 13,6% tahun lalu dan
beban usaha tersebut dalam tahun 2013 berjumlah Rp.
1.962 milyar. Terkait dengan yang diuraikan di atas, laba
usaha Tempo Scan meningkat 2,1% dan berjumlah Rp.
757,5 milyar dan marjin laba usaha dipertahankan pada
11,1%, hampir sama dengan marjin laba usaha tahun
yang lalu. Karenanya untuk tahun 2013 laba bersih
Tempo Scan berjumlah Rp. 635 milyar atau mengalami
peningkatan sebesar 1,1% dibandingkan dengan laba
bersih tahun lalu yang berjumlah Rp. 628 milyar.
Demikian juga, EBITDA Tempo Scan berjumlah Rp. 866
milyar atau naik 1% dibandingkan tahun sebelumnya
yang berjumlah Rp. 857 milyar.
Sejalan dengan itu, posisi neraca Tempo Scan pada tanggal
31 Desember 2013 tetap solid dengan kekayaan dan ekuitas
total masing-masing mencapai Rp. 5,4 triliun dan Rp. 3,86
triliun serta kas, setara kas dan investasi jangka pendek
mencapai Rp. 1,9 triliun.
Lebih jauh, Dewan Komisaris mengamati bahwa
meskipun di tengah ketidakpastian faktor eksternal
seperti meningkatnya beban atau biaya, melemahnya
nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing tertentu
sebagaimana disebutkan di atas, dan ketatnya
persaingan usaha , jajaran Direksi beserta tim
manajemen di seluruh bagian operasional Tempo
Scan secara konsisten mengupayakan langkah-
langkah penting bagi Tempo Scan dengan antara lain
mengembangkan produk baru di samping memperkuat
kedudukan produk yang sudah ada dengan merek
dagang yang dimiliki Tempo Scan sendiri, meningkatkan
efisiensi proses produksi dan menambah kapasitas
produksi, baik dalam pabrik farmasi maupun pabrik
produk konsumen & kosmetika, serta memperbaiki
tingkat layanan dan biaya divisi distribusi, sehingga
mampu meningkatkan ketersediaan khususnya semua
produk Tempo Scan pada segala jenis outlet di seluruh
wilayah Republik Indonesia.
Tempo Scan’s operating expenses increased by 12.4%
or was at a slower rate than the increase of 13.6% in
the corresponding period last year and such operating
expenses in 2013 amounted to Rp. 1,962 billion. In
connection with the above, Tempo Scan’s operating
profit registered an increase of 2.1% and amounted to
Rp. 757.5 billion and its operating profit margin was
maintained at 11.1%, almost the same as its operating
profit margin last year. As a consequence, in 2013
Tempo Scan net profit amounted to Rp. 635 billion or
had an increase of 1.1% compared to is net profit of
the preceding year which amounted to. Rp.628 billion.
Similarly, Tempo Scan’s EBITDA amounted to Rp. 866
billion or increased 1% compared to the preceding year
which amounted to Rp. 857 billion.
In line therewith, Tempo Scan’s balance sheet position
at 31 December 2013 remained solid with its total
assets and shareholders’ equity respectively increased
to become Rp. 5.4 trillion and Rp. 3.86 trillion while
its cash, cash equivalent and short term investments
reached Rp. 1.9 trillion.
Moreover, the Board of Commissioners observed that
although in the midst of uncertain external factors such as
the increasing of various costs , the weakening of Rupiah
against certain foreign currencies as mentioned above,
and the fierce business competition, the Board of Directors
and its management team in all parts of Tempo Scan’s
operations consistently pursued important actions for
Tempo Scan among others to develop new products and to
strengthen the position of existing products using Tempo
Scan’s own brands, and further to enhance the efficiency of
production process and to increase production capacities
in both its pharmaceutical as well as consumer products &
cosmetics manufacturing plants, as well as to improve its
distribution division’s service levels and costs, and as such
improving the availability particularly of all Tempo Scan’s
products in all types of outlets throughout the territory of
the Republic of Indonesia.
33
Selanjutnya, kami mengawasi pula cara Tempo Scan
menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Tempo Scan. Di samping tentunya, untuk
memastikan bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan
oleh Tempo Scan adalah sesuai undang-undang dan peraturan
yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang Pasar Modal.
Dewan Komisaris tetap fokus pada peran pengawasannya
untuk meningkatkan transparansi dalam sistem pelaporan
Tempo Scan, karena kami percaya bahwa ketepatan dan
transparansi dalam pelaporan adalah dasar sistem tata
kelola perusahaan yang baik, dan karenanya harus terus
dipertahankan dan di mana mungkin ditingkatkan.
Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas
laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah
diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2013 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata
Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 17
Maret 2014 No. 275/4-T022/WS-1/12.13.
Oleh karenanya, Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan
agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan
konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas.
Akhirnya, Dewan Komisaris ingin menyampaikan
penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh
karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras
mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang
baik pada 2013 sebagaimana tercantum dalam Laporan
Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami juga menyampaikan
terima kasih kepada semua mitra usaha Tempo Scan.
Furthermore, we also supervised Tempo Scan’s
business conduct and practice to ensure that their
implementations were executed pursuant to the
provisions of Tempo Scan’s Articles of Association. In
addition, to ensure that the corporate actions performed
by Tempo Scan were in line with the prevailing laws
and regulations, including those of the Capital Market.
The Board of Commissioners remained focused on its
supervisory role to promote transparency in Tempo Scan’s
reporting system, since we believe that reporting accuracy
and transparency is part of good corporate governance
guidelines and as such should be continuously maintained
and where practicable enhanced.
The Board of Commissioners had approved Tempo
Scan’s audited consolidated financial statements for the
fiscal year ending on 31 December 2013 issued by the
registered public accountant’s office Tanubrata Sutanto
Fahmi & Rekan through its report dated 17 March 2014
No. 275/4-T022/WS-1/12.13.
Therefore, the Board of Commissioners proposes that
the upcoming Annual General Meeting of Shareholders
also would approve Tempo Scan’s aforementioned
audited consolidated financial statements.
Finally, the Board of Commissioners would like to
express its appreciation to Tempo Scan’s Board of
Directors, Management, and all employees for all their
hard work in achieving a good performance of 2013 as
stated in Tempo Scan’s Annual Report and, last but not
least, we also would like to extend our thanks to all
Tempo Scan’s business partners.
34
Laporan Direksi dan Analisis Manajemen
The Board of Directors’ Report and
Management’s Analysis
Atas nama Direksi PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas
anak (“Tempo Scan”) kami ingin memberikan laporan yang
berkaitan dengan kinerja keuangan dan kegiatan usaha
inti Tempo Scan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013. Mengingat latar belakang situasi
iklim politik yang tidak menguntungkan dan perselisihan
antara unsur-unsur elite politik negara; maka tahun 2013
telah diakhiri dengan perlambatan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang hanya sebesar 5,8%. Pertumbuhan tersebut
telah mengakhiri tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang pesat yang berkisar antara 6% sampai 6,8% selama 3
tahun terakhir berturut-turut.
Selanjutnya, tahun 2013 disebut sebagai tahun politik
karena menjelang dilaksanakannya pemilihan parlemen
dan presiden Indonesia pada tahun 2014. Situasi tersebut
tidak memberikan kontribusi positif terhadap Indonesia
yang telah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi
dan juga diperparah oleh memburuknya defisit transaksi
berjalan yang telah muncul sejak 2012. Defisit tersebut
mencapai puncaknya pada kuartal 2 tahun 2013 dan telah
mencapai USD 9,9 miliar. Keadaan yang genting tersebut
telah memaksa pemerintah Indonesia untuk membuat
keputusan yang tidak populer yaitu dengan mengurangi
sebagian subsidi harga bahan bakar dan menaikkan
harga bahan bakar pada bulan Juni 2013, karena tanpa
pemangkasan subsidi tersebut maka kerugian negara
diperkirakan akan mencapai USD 20 miliar per tahun.
On behalf of PT. Tempo Scan Pacific, Tbk and its
subsidiaries (“Tempo Scan”) Board of Directors we
wish to provide a report pertaining to Tempo Scan’s
financial results and its core businesses operation
activities for the fiscal year ending on 31 December
2013. Given the backdrop of intensified political climate
and wrangling by the country’s key political elements;
therefore, the year 2013 had concluded with a slower
economic growth rate of only 5.8%, such growth had
ended the Indonesian robust economic growth rates
which were ranging between 6% to 6.8% during the last
3 consecutive years.
Furthermore, the year 2013 was labeled as a political
year due to its proximity with the Indonesia
parliamentary and presidential election in 2014,
such situation did not contribute positively towards
Indonesia’s already slowing economic growth and
it was also exacerbated by the country’s worsening
current account deficits which had emanated since
2012, the said deficit peaked in 2nd Quarter 2013 and
it had reached USD 9.9 billion. Such dire circumstance
had forced the Indonesian government to make an
unpopular decision by partly reducing the fuel price
subsidy and increased the fuel price in June 2013,
because without such cut then the aforesaid subsidy
would have been estimated to cost the state budget
USD 20 billion per annum, consequently the domestic
35
Akibatnya harga bensin dan solar dalam negeri masing-
masing telah meningkat sebesar 44% dan 22%.
Sayangnya efek negatif atas kenaikan harga bahan bakar
telah dirasakan beberapa bulan sebelum kenaikan tersebut
berlaku efektif, antara lain disebabkan perdebatan yang
berkepanjangan antara pemerintah dan parlemen sebelum
mereka pada akhirnya mencapai kesepakatan atas harga bahan
bakar tersebut. Sebagai akibatnya, nilai tukar Rupiah secara
cepat terdepresiasi yang tercermin dari nilai tukar yang secara
berangsur-angsur melemah terhadap Dollar AS sekitar 25%.
Sebagai akibatnya pada akhir tahun 2013 nilai tukar tersebut
telah melampaui Rp 12.000 terhadap Dollar AS. Selain itu,
tingkat inflasi juga telah meningkat pesat dan mencapai 8,3%
pada akhir tahun 2013, yang merupakah suatu peningkatan
tajam dibandingkan tingkat inflasi tahun 2012 sebesar 4,3%.
Karena itu, bank sentral Indonesia telah merespon dengan
menaikkan suku bunga secara tajam dengan kenaikan agregat
sebesar 175 basis poin untuk melawan ancaman inflasi tersebut,
namun tindakan pengetatan tersebut membuat iklim usaha
Indonesia makin terpuruk.
Kondisi makro ekonomi 2013 yang sulit di atas telah
menyebabkan banyak perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia mengalami penurunan laba bersih dan
sekitar 70% dari perusahaan-perusahaan yang termasuk
dalam “Bisnis 27 Index” (suatu indeks yang dikeluarkan
oleh harian Bisnis Indonesia”) juga telah mengalami
penurunan laba bersih. Terkait hal tersebut, laba bersih
Tempo Scan tahun 2013 berjumlah Rp 634,6 miliar atau
hanya bertumbuh 1,1% dibandingkan laba bersih tahun
sebelumnya sebesar Rp 627,9 miliar.
Selanjutnya, penjualan bersih Tempo Scan tahun 2013 tumbuh
3,4% dan berjumlah Rp 6.855 miliar, namun berdasarkan
penyesuaian dengan memperhitungkan berakhirnya kerjasama
distribusi dari salah satu prinsipal pihak ketiga divisi Distribusi
sejak 1 Januari 2013, maka sebenarnya penjualan bersih Tempo
Scan tahun 2103 berhasil tumbuh 11,9%.
Lebih lanjut, penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan
(“divisi Farmasi”) dan Divisi Produk Konsumen dan
petrol and diesel oil prices had been raised by 44% and
22% respectively.
Unfortunately the negative effects of such fuel price hike
were felt few months prior to the said increase became
effective, among others due to the prolonged debate
between the government and parliament before they had
finally reached an agreement on such fuel price increase.
As a result the Rupiah exchange rate was depreciating
rapidly as reflected in its middle rate which had
gradually weakened against US Dollar by around 25%,
consequently by the end of 2013 such rate had exceeded
Rp. 12,000 against the US Dollar. Moreover, the inflation
rate had also rapidly escalated and it reached 8.3% by the
end of 2013 which was a sharp increase compared to the
2012 inflation rate of 4.3%, consequently the Indonesian
central bank had responded by raising interest rates
sharply by an aggregate increase of 175 basis points to
fight such inflation threat, but such tightening action had
dampened the Indonesian business climate further.
The above difficult macro economic condition in
2013 had caused many listed companies in the
Indonesian Stock Exchange to suffer net profit decline
and approximately 70% of the companies which are
included in “Bisnis 27 Index” (an index instigated by
the Bisnis Indonesia newspaper) had suffered net profit
decline. In connection therewith, Tempo Scan’s 2013
net profit result which amounted to Rp. 634.6 billion or
a mere 1.1% increase compared to its previous year net
profit result of Rp. 627.9 billion.
Furthermore, Tempo Scan’s net sales result in 2013 grew
by 3.4% and it amounted to Rp. 6,855 billion, but on
an adjusted basis to account for one of its Distribution
division third party principal which products distribution
had been discontinued commencing 1 January 2013, then
in fact Tempo Scan’s 2013 net sales result managed to grow
by 11.9%.
Moreover, Tempo Scan’s Pharmaceutical division
(“Pharma division”) and its Consumer Products &
36
Kosmetika (“divisi CPC”) masing-masing telah memberikan
kontribusi sebesar Rp. 1.991 miliar dan Rp 1.674 miliar
terhadap penjualan bersih Tempo Scan, dengan demikian
kontribusi penjualan bersih kedua divisi tersebut masing-
masing adalah sebesar 29% dan 24,4% atau secara keseluruhan
kontribusi keduanya adalah 53,4%, sedangkan pada tahun
sebelumnya kontribusi kedua divisi tersebut adalah sebesar
51,9%. Di sisi lain, penjualan bersih divisi Distribusi Tempo
Scan mengalami pertumbuhan mendatar dan berjumlah
Rp. 3.190 miliar dikarenakan berakhirnya kerja sama dengan
salah satu prinsipal pihak ketiga yang telah dijelaskan
sebelumnya di atas, dengan demikian kontribusi divisi
Distribusi terhadap penjualan bersih Tempo Scan adalah 46,6%.
Meskipun pertumbuhan penjualan bersih Tempo Scan
lebih lambat, pada tahun 2013 laba kotor Tempo Scan
berhasil tumbuh lebih tinggi yaitu 9,3% dan berjumlah
Rp. 2.720 miliar dengan demikian marjin laba kotor naik
menjadi 39,7% dibandingkan 37,5% pada periode yang
sama tahun lalu. Kinerja marjin laba kotor yang membaik
tersebut didukung oleh kenaikan marjin laba kotor divisi
Farmasi dan Divisi CPC, sedangkan marjin laba kotor divisi
Distribusi mencatat penurunan pada tahun 2013.
Namun sayangnya pertumbuhan tersebut tidak terjadi pada
laba usaha Tempo Scan yang naik 2,1% dan berjumlah Rp 757,5
miliar, meskipun demikian marjin laba usaha tersebut masih
dapat dipertahankan pada 11,1% atau hampir sama dengan
marjin laba usaha tahun 2012 sebesar 11,2%. Selanjutnya,
sejalan dengan kinerja laba bersih dan laba usaha Tempo
Scan maka Earnings Before Tax, Depreciation & Amortization
(“EBITDA”) juga meningkat 1% menjadi Rp. 865,8 miliar,
sehingga menghasilkan marjin EBITDA sebesar 12,6%
dibandingkan marjin EBITDA 2012 sebesar 12,9%.
Cosmetic division (“CPC division”) net sales had
contributed respectively Rp. 1,991 billion and Rp. 1,674
billion towards Tempo Scan’s net sales hence those 2
divisions’ net sales contribution were 29% and 24.4%
respectively or in aggregate their contribution was
53.4%, while those 2 divisions aggregate net sales
contribution was only 51.9% in the previous year. On
the other hand, Tempo Scan’s Distribution division net
sales registered a flat growth due to the discontinuance
of one of its third party principal business as explained
above and, it amounted to Rp. 3,190 billion hence its
contribution towards Tempo Scan’s net sales was 46.6%.
Despite the above Tempo Scan slower net sales growth,
in 2013 Tempo Scan’s gross profit result managed to grow
higher by 9.3% and amounted to Rp. 2,720 billion hence
its gross profit margin commensurately increased to
become 39.7% compared to 37.5% in the corresponding
period last year. Such improved gross profit margin
result was supported by its Pharma and CPC divisions’
gross profit margin increases while its Distribution
division’s gross profit margin registered a decline in 2013.
Unfortunately, such growth was not experienced by
Tempo Scan’s operating profit result which had increased
by 2.1% and it amounted to Rp. 757.5 billion, nevertheless
its operating profit margin was maintained at 11.1%
or almost similar with its operating profit margin in
2012 of 11.2%. Moreover, trailing both Tempo Scan’s net
profit and operating profit results its Earning Before
Tax, Depreciation & Amortization (“EBITDA”) was also
increased by 1% to become Rp. 865.8 billion consequently
its EBITDA margin stood at 12.6% versus its 2012 EBITDA
margin of 12.9%.
Analisa Manajemen Divisi Farmasi
Pada tahun 2013 penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan
tumbuh sebesar 4,1% dan berjumlah Rp. 1.991 miliar, maka
kontribusinya terhadap penjualan bersih Tempo Scan adalah
29,0%. Divisi tersebut terdiri dari tiga kelompok usaha yaitu
The Pharmaceutical Division Management Analysis
In 2013 Tempo Scan’s Pharma division net sales grew
by 4.1% and it amounted to Rp. 1,991 billion hence
its contribution towards Tempo Scan’s net sales was
29.0%, such division comprises of three operating
38
kelompok Pharma Consumers Health (“PCH”) yang kontribusi
penjualan bersihnya adalah Rp.1.705 miliar; kelompok Obat
Resep yang dipasarkan antara lain melalui PT.Tempo Rx Farma
(“TRF”) yang kontribusi penjualan bersihnya sebesar
Rp. 162,6 miliar; dan Pharma International Business (“Pharma IBD”)
yang kontribusi penjualan bersihnya sebesar Rp. 122,4 miliar.
Kontribusi ketiga kelompok usaha tersebut terhadap divisi
penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan pada tahun 2013
masing-masing adalah 85,7%, 8,2% dan 6,1%.
Kelompok PCH menjadi penyumbang terbesar penjualan
bersih divisi Pharma TSP yang mengalami pertumbuhan
lebih lambat pada tahun 2013. Penjualan bersih tumbuh
hanya 4,3% setelah disesuaikan dengan penghentian produk
minuman yang memiliki margin yang relatif rendah dan
manajemen mengganggap tidak layak untuk konfigurasi
portofolio produk PCH di masa depan. Penghentian tersebut
terjadi di kuartal 4 tahun 2013, oleh karena itu penjualan
kuartal tersebut telah mengalami dampak negatif. Di
samping efek penghentian tersebut, pertumbuhan penjualan
bersih kelompok PCH masih berada di bawah pertumbuhan
Therapeutic Classes (“TCs”) di mana produk PCH yang ada
bersaing, secara kolektif TCs tersebut tumbuh sebesar 9,8%
pada tahun 2013 (sumber data: ITMA).
Untuk ke depannya, strategi kelompok PCH adalah
memperbaiki kinerjanya lebih lanjut yang merupakan
elemen penting dalam tujuan divisi Farmasi Tempo Scan
yaitu meningkatkan kontribusi penjualan bersih menjadi
di atas 30% dari total penjualan bersih Tempo Scan di masa
depan, antara lain sebagai berikut:
1. Kelompok PCH tetap fokus dengan 20 TC (ekuivalen
dengan 11 TC jika digabungkan berdasarkan persepsi
konsumen mengenai manfaat produk) di mana
portofolio produknya saat ini berkompetisi pada
kelompok TC yang mewakili lebih dari 50% total pasar
Indonesia untuk produk Over The Counter (“OTC”)/obat
dijual bebas (sumber data: ITMA).
Namun demikian, sebagian besar dari penjualan
produknya terkonsentrasi dalam 7 dari 20 TC di mana
groups namely its Pharma Consumers Health (“PCH”)
group which net sales contribution was Rp. 1,705
billion; its Prescription Drugs group marketed among
others through PT. Tempo Rx Farma (“TRF”) which net
sales contribution was Rp. 162.6 billion and, its Pharma
International Business (“Pharma IBD”) which net sales
contribution was Rp. 122.4 billion. Those 3 operating
groups contribution towards Tempo Scan’s Pharma
division net sales in 2013 respectively were 85.7%, 8.2%
and 6.1%.
The PCH group being the largest contributor to Tempo
Scan’s Pharma division net sales experienced a slower
growth in 2013, its net sales grew only by 4.3% after
being adjusted with the discontinuation of beverage
products which have relatively low margin and deemed
by the management to be unfit for PCH’s future
products portfolio configuration, such discontinuation
took place in 4th quarter 2013. Consequently it had
negatively impacted such quarter sales. Despite the
effect of such discontinuation, the PCH group net sales
growth was still below the growth of Therapeutic
Classes (“TCs”) where PCH existing products compete
in, collectively such TCs grew by 9.8% in 2013 (data
source : ITMA).
Going forward PCH group strategies to improve further
its performance which is a pivotal element in Tempo
Scan’s Pharma division objective to increase its net sales
contribution to be above 30% of Tempo Scan’s total net
sales in the future, among others are as follows:
1. PCH group remains focussed with 20 TCs
(equivalent to 11 TCs if combined based on
consumers perceived benefit) where its products
portfolio presently competes in due to the fact that
those TCs already represented more than 50% of the
total Indonesian Over The Counter (“OTC”) / Free
Sales medicines market (data source : ITMA).
Nevertheless, the bulk of its products sales are
heavily concentrated in 7 out of those 20 TCs where
39
produk PCH menguasai pangsa pasar yang signifikan,
seperti pada TC Analgesik di mana ekuitas merek PCH
seperti bodrex, Neo rheumacyl, Oskadon, bodrexin,
dan Contrexyn memiliki posisi pasar yang kuat.
Demikian pula dalam TC Tonic (termasuk Energy
Drink) dan TC Multivitamin, di mana merek ekuitas
PCH seperti hemaviton dan Neo hormoviton berada di
antara 3 peringkat merek utama yang bersaing dalam
TC tersebut.
Namun sayangnya ke-7 TC di atas yang produk-
produk PCHnya telah menguasai pasar, tingkat
pertumbuhannya tidak setinggi TC lainnya, di mana
ke-7 TC tersebut hanya tumbuh 6,7% dibandingkan
tingkat pertumbuhan 9,8% untuk total 20 TC. Dengan
situasi tersebut, kelompok ini fokus melakukan inovasi
dan pengembangan produk PCH untuk memperkuat
keberadaannya pada 13 TC lainnya. Sebagai contoh,
produk PCH yang relatif baru seperti hemaviton C1000,
hemaviton Cardio, Neo Rheumacyl analgesik topikal,
dan bodrex Extra, penjualan produk-produk tersebut
tumbuh lebih pesat, masing-masing tumbuh 135%, 64%,
17,5% dan 23,6%, meskipun penjualan produk-produk
tersebut secara Rupiah belum cukup besar untuk
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total
penjualan bersih kelompok PCH pada tahun 2013.
2. Selain bersaing dalam segmen pasar OTC, kelompok
PCH berencana untuk masuk ke produk nutrisi
berbasis susu untuk bayi dan anak-anak dimana pangsa
pasarnya hampir sebanding dengan besaran pasar OTC
Indonesia dan pasar tersebut telah bertumbuh dua
digit selama beberapa tahun terakhir, dengan demikian
akan memperluas pangsa pasar dimana kelompok PCH
berkompetisi. Lebih dari itu, divisi Farmasi Tempo
Scan memiliki keahlian dalam formulasi produk
farmasi, manufaktur dan pengawasan kualitas secara
ketat yang melengkapi kemampuan kelompok PCH
untuk meluncurkan produk nutrisi bayi dan anak-anak
tersebut di atas.
PCH products hold significant market shares as in
the case of the Analgesics TC wherein PCH’s brand
equities such as bodrex, NEO rheumacyl, Oskadon,
bodrexin, and Contrexyn have commendable market
positions. Similarly in the Tonic TC (including
Energy Drink) and Multivitamins TC wherein
PCH’s brand equities such as hemaviton and Neo
hormoviton rank among the top 3 competing brands
within the said TCs.
Unfortunately the growth rate of the above 7 TCs
where PCH products have commanding market
shares were not as high compared to the other
remaining TCs, whereas those 7 TCs grew only by
6.7% versus 9.8% growth rate for the total 20 TCs.
Given the above situation, this group have focused
PCH’s products innovation and development to
strengthen their presence in the remaining 13
TCs. For example, PCH’s relatively newer products
such as hemaviton C1000, hemaviton Cardio, NEO
Rheumacyl topical analgesic, and bodrex Extra,
those products’ sales grew faster by 135%, 64%,
17.5% and 23.6% respectively, albeit those products
sales in Rupiah terms were not yet big enough to
contribute significantly towards PCH group’s total
net sales in 2013.
2. In addition to competing in the OTC market
segment, PCH group is planning to enter into the
infant and children nutritional dairy based products
which market size is almost comparable to the
Indonesian OTC market size and such market has
been growing high double digits for the last several
years, therefore, expanding PCH group competing
market size. Moreover, Tempo Scan’s Pharma
division’s expertise in pharmaceutical product
formulation, manufacturing and stringent quality
control would serve as complementary factors for
PCH group ability to launch the aforesaid infant and
children nutritional products.
40
Selanjutnya, kelompok PCH dapat memanfaatkan
pengetahuan dalam produk multivitamin anak dan
dipadukan dengan marketing insight yang didapat dari
divisi CPC Tempo Scan yang telah menjadi pemimpin
pasar untuk berbagai produk perawatan bayinya, antara
lain mengembangkan ekuitas merek mulitivitamin anak
yang ada, dengan cara masuk ke produk nutrisi bayi
dan anak-anak. Misalnya, ekuitas merek kelompok PCH
Vidoran yang mempunyai produk-produk multivitamin
anak dalam berbagai bentuk sediaan (sirup, tablet kunyah,
emulsi, dll) yang telah dipasarkan selama puluhan tahun
dan, baru-baru ini telah meluncurkan produk Vidoran
Gummy yang telah sukses mencatatkan pangsa pasar
4,5% hanya dalam beberapa bulan pertama setelah produk
tersebut diluncurkan (sumber data AC Nielsen).
3. Meningkatkan investasi pemasaran untuk ekuitas merek
inti kelompok PCH dalam lanskap pasar yang sangat
kompetitif ini dengan porsi yang tepat antara share of
voice dan share of expenditures masing-masing ekuitas
merek tersebut agar sepadan dengan pangsa pasar dan/
atau peluang pasar mereka, karena investasi yang kurang
memadai tidak akan berhasil dengan baik dalam pasar
yang kempetitif ini.
Secara berkesinambungan melakukan pengawasan
manajemen yang efektif terhadap investasi pemasaran
tersebut, hal itu sangat penting untuk memastikan
tingkat pengembalian investasi, maka Tempo Scan
telah memperkuat sumber daya manusia secara internal
antara lain di bidang Media planning & buying , investasi
Digital untuk menciptakan materi yang menarik dan
penempatan yang tepat di berbagai ruang sosial media,
riset & pengolahan data, dll; selain itu PCH juga bekerja
sama dengan agen-agen profesional seperti Leo Burnet,
Lowe, GroupM, dll untuk membantu di bidang keahliannya
masing-masing.
Meneruskan laporan kami lebih lanjutuntuk kelompok obat
resep divisi Pharma (“PM”) yang antara lain dipasarkan
melalui TRF, dimana kontribusi penjualan bersihnya
terhadap penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan
Furthermore, PCH group can leverage its existing
knowhow in the children multivitamins and utilize
the marketing insight it derives from Tempo Scan’s
CPC division which has already a leading Baby care
products range, among others by way of expanding
its existing children multivitamins brand equity into
the infant and children nutritional products. For
example, PCH’s existing Vidoran brand which has
children multivitamins products in various dosage
forms (syrup, chewable tablets, emulsion, etc) that
have been marketed for decades and, recently it
has launched Vidoran Gummy products with great
success registering 4.5% market share during the
first few months after those products have been
launched (data source AC Nielsen).
3. Increasing Marketing investment for PCH group’s
core brand equities in this highly competitive market
landscape by way of right sizing those brand equities
advertising share of voice and share of expenditures
to commensurate those brands respective existing
market share and or market opportunity, since any
mediocre marketing investment won’t work well in
this competitive environment.
To continuously conduct effective management
supervision for those marketing investment, it will be
crucial to ensure such investment return on investment;
therefore, Tempo Scan has strengthened its internal
human capital in the areas such as the Media planning &
buying, Digital investment to create appealing content &
the right placement in the various social media platforms,
Research & Data mining, etc; in addition to its internal
resources PCH works also with the professional agencies
such as Leo Burnet, Lowe, GroupM, etc in order to assist
in those agencies respective areas of expertise.
Continuing further our report to Tempo Scan Pharma
division’s Prescription Medicines (“PM”) group which
among others are marketed under TRF, its net sales
contribution towards Tempo Scan’s Pharma division
41
adalah nomor 2 setelah kelompok PCH dimana pada tahun
2013 penjualan bersih kelompok PM tumbuh 16,1% dan
berjumlah Rp. 162,6 miliar, sebaga akibatnya, kontribusi
penjualan bersihnya telah meningkat dari 7,3% di tahun
2012 menjadi 8,2% pada tahun 2013.
Penggerak utama kinerja penjualan kelompok PM pada
tahun 2013 adalah kemampuannya untuk memasuki
peluang yang timbul oleh karena harga produk-
produknya lebih rendah dan, selanjutnya mereka mampu
meningkatkan harga-harga produknya agar sejalan dengan
harga-harga pesaing. Di samping itu, penyaluran produk-
produk baru PM juga sudah mulai dipasarkan tahun 2013;
oleh karena itu, peluncuran produk-produk baru telah
memperkuat kembali portofolio produk, baik untuk obat
resep biasa maupun untuk obat perawatan khusus yang
sebagian besar ditujukan bagi penggunaan rumah sakit.
Meskipun diakui bahwa Tempo Scan belum menyamai
kecepatan perusahaan farmasi Indonesia utamalainnya
dalam hal mempersiapkan program jaminan kesehatan
nasional Indonesia atau Sistem Jaminan Sosial Nasional
(“SJSN”) yang akan dimulai pada tahun 2014 dimana
rencananya menjangkau 140 juta jiwa dibandingkan dengan
jangkauanASKES sebelumnya sejumlah 17 juta jiwa,
namun kelompok PM telah dengan aktif mempersiapkan
pembangunan kembali portofolio produk-produk generiknya
untuk mengantisipasi pelaksanaan SJSN; dan juga Tempo Scan
telah terdaftar sebagai vendor yang memenuhi syarat dalam
proses pengadaan SJSN melalui sistem e-commerce. Namun
upaya tersebut tidak dapat memberikan kontribusi langsung
terhadap penjualan kelompok PM pada tahun 2014. Selain
itu juga, pada umumnya suatu program yang berskala besar
seperti SJSN tersebut untuk tahun pertama pelaksanaannya
kemungkinan besar akan menghadapi beberapa hambatan.
Lebih lanjut mengenai analisa kami atas kegiatan usaha
Pharma IBD dimana pada tahun 2013 penjualan bersihnya
telah mencatat pertumbuhan yang mengesankan sebesar
20.5% dan berjumlah Rp. 122,4 miliar, maka kontribusinya
terhadap divisi Farmasi Tempo Scan telah meningkat
menjadi 6,1% dibandingkan kontribusi tahun lalu sebesar
total net sales was number 2 behind the PCH group
whereby in 2013 PM group net sales grew by 16.1% and
it amounted to Rp. 162.6 billion, as consequence thereof
its net sales contribution had risen from 7.3% in 2012 to
become 8.2% in 2013.
Among the growth drivers for PM group sales
performance in 2013 are its ability to tap into the
opportunity arising from its existing products lower
pricing and, subsequently they were able to increase
their products prices to be in line with the competitors
pricing, in addition PM new products pipeline have
started to come on stream in 2013; therefore, such
new product launches have reinvigorated its products
portfolio both for the regular prescription drugs as well
as for the specialty care drugs which predominantly are
aimed for the hospitals use.
Even though admittedly Tempo Scan had not been
up to speed compared to other Indonesian major
pharmaceutical companies in preparing for the
Indonesian national health care program or Sistem
Jaminan Sosial Nasional (“SJSN”) which has been
scheduled to commence in 2014 covering 140 million
lives planned versus previously ASKES coverage of 17
million lives, nonetheless the PM group has actively
undertaken to reestablish its generic products portfolio
in anticipation of SJSN and, it has also registered
Tempo Scan as one of SJSN e-commerce procurement
process’ qualified vendor. However those steps may not
contribute immediately to PM group sales in 2014. In
addition, it was widely expected that a program with
a substantial magnitude such as SJSN would perhaps
encounter several hurdles during its first year of
implementation.
Moving further our analysis to the Pharma IBD
operation whereby in 2013 its net sales had registered
a commendable growth of 20.5% and it amounted to
Rp. 122.4 billion hence its contribution towards Tempo
Scan’s Pharma division has risen to become 6.1%
versus last year contribution of 5.3%. Such growth was
42
5,3%. Pertumbuhan tersebut antara lain terkait dengan
kinerja pasar-pasar utamanya seperti Nigeria yang telah
meningkatkan kegiatan-kegiatan promosinya khususnya
untuk merek OTCnya yang merupakan salah satu produk
analgesik terkemuka di Nigeria. Selain itu di Malaysia, fungsi
distribusi produk-produk Tempo Scan telah diambilalih
dengan menjalankan sendiri fungsi distribusi oleh Tempo
Scan Pacific Malaysia SDN, BHD, entitas anak Tempo Scan,
dimana langkah ini telah memungkinkan penjualan produk
hemaviton tumbuh hampir 106% pada tahun 2013.
Selanjutnya, terkait laba kotor divisi Farmasi Tempo
Scan yang telah naik lebih pesat dibandingkan tingkat
pertumbuhan penjualan bersihnya, dimana laba kotornya
tumbuh sebesar 9% dan berjumlah Rp. 1.303 miliar yang
menyebabkan kontribusinya tetap bertahan sekitar 48%
terhadap laba kotor Tempo Scan, peningkatan tersebut
disebabkan oleh perbaikan yang positif atas marjin laba kotor
pada tahun 2013 oleh ketiga kelompok usaha divisi ini.
Marjin laba kotor kelompok PCH dan PM tersebut
membaik meskipun tingkat nilai tukar Rupiah terhadap
mata uang utama lainnya melemah pada tahun 2013, di
sisi lain untuk Pharma IBD pelemahan Rupiah sangat
menguntungkan bagi pendapatan ekspornya dalam mata
uang asing. Selain itu membaiknya marjin laba kotor
kelompok PCH disebabkan beberapa produk utamanya
sukses melakukan perampingan dalam proses pengemasan
ulang dan manufaktur, serta bauran produk yang lebih
baik sehingga menghasilkan peningkatan marjin secara
keseluruhan, sementara untuk kelompok PM marjin laba
kotornya didorong antara lain oleh kenaikan harga dan
mengembangkan bauran produknya sampai batas tertentu.
among others attributed to Pharma IBD’s key markets
performance such as Nigeria, where it has increased
its promotion activities in particular for its OTC’s
brand which is one of the leading analgesic product in
Nigeria. Moreover, in Malaysia where distribution of
Tempo Scan’s product was taken over and performed
own distribution by Tempo Scan Pacific Malaysia,
SDN. BHD, a subsidiary of Tempo Scan, such move has
enabled hemaviton products sales to grow by almost
106% in 2013.
Furthermore, as pertained to Tempo Scan’s Pharma
division gross profit which had increased at a faster rate
compared to its net sales, its gross profit grew by 9% and
it amounted to Rp. 1,303 billion as a result its contribution
remained stable at around 48% towards Tempo Scan’s
total gross profit, such an increase was attributed by the
gross profit margin positive improvement in 2013 by all
of this division’s 3 operating groups.
The aforesaid gross profit margins improvement
for PCH and PM groups were achieved despite the
weakening Rupiah exchange rate against other major
currencies in 2013, on the other hand for Pharma
IBD the weakening Rupiah was indeed favorable to
its foreign currencies denominated export revenue.
In addition for PCH group its gross profit margin
improvement was attributed to some of its core products
successful repackaging and manufacturing process
streamlining, as well as better products mix that yielded
improved overall margin, whilst for PM group its
gross profit margin was driven among others by price
increase and to a certain extent its products mix.
Analisa Manajemen untuk Divisi Produk Konsumen &
Kosmetika
Pada tahun 2013, divisi Produk Konsumen & Kosmetika (“CPC”)
Tempo Scan juga telah mencatat pertumbuhan yang lebih
lambat serupa dengan divisi Farmasi. Penjualan bersih divisi
CPC Tempo Scan tumbuh sebesar 9,7% dan berjumlah Rp. 1.674
miliar, dengan demikian kontribusinya terhadap total penjualan
The Consumer Products & Cosmetics
Division Management Analysis
In 2013 Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics
(“CPC”) division had also registered a slower growth
similar to its Pharma division. Tempo Scan’s CPC
division’s net sales grew by 9.7% and it amounted to
Rp. 1,674 billion, henceforth its contribution towards
43
bersih Tempo Scan adalah 24,4% atau meningkat dari tahun lalu
yang sebesar 23%. Pertumbuhan penjualan bersih divisi ini pada
tahun 2013 disumbangkan oleh penjualan domestiknya sebesar
Rp. 1,485 miliar, sehingga kontribusinya adalah 88,7% dari total
penjualan bersih divisi CPC. Penjualan domestik tersebut terdiri
dari kelompok Produk Konsumen yang penjualan bersihnya
sebesar Rp. 945 miliar dan kontribusinya adalah 56,45%,
kelompok Kosmetika yang penjualan bersihnya adalah sebesar
Rp. 540 miliar dan kontribusinya adalah 32,3%, serta Bisnis
Internasional (“CPC IBD”) yang penjualan bersihnya sebesar
Rp. 189 miliar dan kontribusinya adalah 11,3% dari total
penjualan bersih divisi CPC.
Selain itu, seperti yang telah dijelaskan di atas, kelompok Produk
Konsumen yang menjadi penyumbang terbesar divisi ini
meningkat hampir 6% dan pertumbuhan yang lambat tersebut
antara lain dikarenakan upaya divisi ini yang secara bertahap
mengurangi penjualan produk yang marjinnya rendah, untuk
mengejar bauran produk yang lebih baik dan menata ulang
konfigurasi portofolio produk masa depannya, dengan tujuan
untuk lebih memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan oleh
kelompok kategori yang pertumbuhannya lebih pesat.
Melangkah ke depan, strategi kelompok Produk Konsumen
divisi ini adalah untuk mendapatkan kembali momentum
pertumbuhannya dan menjadi katalisator bagi tujuan dari
divisi CPC Tempo Scan untuk meningkatkan kontribusi
penjualan bersih di atas 25% dari total penjualan bersih
Tempo Scan di masa mendatang.Strategi tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Produk Konsumen menyadari bahwa
konfigurasi masing-masing portofolio produk dari dua
merek ekuitas inti perlu dibenahi. Seperti dalam kasus
merek Marina di mana produk-produk kategori Hand
Body Lotion (“HBL”) yang dimiliki saat ini secara tidak
proporsional lebih condong ke produk Non Whitening
HBL, sementara pada kenyataannya, kontribusi sub
kategori Whitening HBL adalah 60% dari kategori total
pasar HBL dan memiliki tingkat pertumbuhan yang
lebih pesat sebesar 16,5% dibandingkan sub kategori Non
Whitening HBL yang mana kontribusinya adalah 40%
Tempo Scan’s total net sales was 24.4% or had an
increase from its contribution of 23% last year. This
division’s net sales growth in 2013 was contributed
by its domestic sales which amounted to Rp. 1,485
billion, hence its contribution was 88.7% of the total
CPC division’s net sales. Such domestic sales was
comprised of Consumer Products group which net sales
amounted to Rp. 945 billion and its contribution was
56.45%, its Cosmetics group which net sales amounted
to Rp. 540 billion and its contribution was 32.3%, and
its International Business (“CPC IBD”) which net sales
amounted to Rp. 189 billion and its contribution was
11.3% of the total CPC division’s net sales.
Furthermore, as explained hereinabove, this division’s
Consumer Products group being its largest contributor
grew by almost 6% and such slower growth was among
others due to this division’s deliberate effort to reduce
gradually the sales of its low margin products, in
pursuit of better products mix and to realign its future
products portfolio configuration, which is aimed to
better capitalize the opportunity presented in the faster
growing categories.
Moving forward, this division’s Consumer Products
group strategies in order to regain its growth momentum
and to become the catalyst for Tempo Scan’s CPC division
objective to increase its net sales contribution to be above
25% of Tempo Scan total net sales in the future. Such
strategies among others are as follows :
1. Consumer Products group recognizes that its 2
core brand equities’ respective products portfolio
configuration needs to be revamped. Such as in the
case of its Marina brand whereby the said brand’s
existing products in the Hand Body Lotion (“HBL”)
category were disproportionately skewed toward
Non Whitening HBL products, while in fact, the
Whitening HBL sub category which contribution
was 60% of the total market HBL category and it
had faster growth rate of 16.5% versus the Non
Whitening HBL sub category which contribution
44
dengan tingkat pertumbuhan jauh lebih lambat yaitu
hanya 2%. Akibat penataan dari situasi tersebut adalah
pertumbuhan Marina tahun lalu menjadi lebih lambat.
Namun demikian, langkah perbaikan telah dilakukan,
dan rangkaian produk Marina Sun Protective Factor
(“SPF”) yang diluncurkan baru-baru ini telah mencatat
pertumbuhan luar biasa sebesar 261% pada tahun 2013,
meskipun demikian diperlukan beberapa waktu agar
penjualan produk tersebut dapat memberikan kontribusi
yang berarti terhadap total kinerja penjualan Marina.
Situasi serupa juga terjadi dengan merek My Baby yang
juga termasuk dalam kelompok ini, di mana kontribusi
penjualan merek tersebut secara tidak proporsional
telah diperoleh dari produk bedak bayi, sementara di
sisi lain, kontribusi sub kategori bedak bayi hanya 45%
terhadap kategori total pasar produk toiletries bayi. Oleh
karena itu, kondisi tersebut perlu diperbaiki dengan cara
menyelaraskan portofolio produk My Baby agar dapat
mencapai keterwakilan yang lebih besar pada sisa bagian
55% di kategori produk toiletries bayi tersebut. Salah
satu upaya penting untuk menangkap peluang tersebut
adalah melalui produk toiletries My Baby berbasis herbal
yang sedang bertumbuh pesat, di mana produk My Baby
Minyak Telon Plus selama beberapa tahun terakhir telah
bertumbuh dengan CAGR sebesar 57,6%.
2. Memanfaatkan peluang dari munculnya ekuitas merek
kelompok Produk Konsumen yang sedang berkembang
dimana memiliki tingkat pertumbuhan lebih pesat,
namun pangsa pasarnya saat ini masih relatif rendah. Oleh
karena itu, merek-merek tersebut membutuhkan investasi
pemasaran yang signifikan, seperti misalnya merek Total
Care, yang bersaing dalam kategori kesehatan mulut
khususnya di segmen obat kumur, telah memberikan hasil
yang sangat baik, dan pertumbuhan penjualannya dapat
mengimbangi naiknya tingkat investasi yang diberikan
untuk merek tersebut (pangsa pasarnya diperkirakan
berada di posisi 3 teratas merek obat kumur terkemuka).
3. Mendorong inovasi yang didasarkan pada kebutuhan
konsumen dan agar dapat mengembangkan formulasi
was 40% with much slower growth rate of only 2%.
The repercussions of such situation was Marina’s
slower growth last year. Nevertheless, remedial step
had been undertaken, and Marina Sun Protective
Factor (“SPF”) products range which was launched
recently had registered tremendous growth of
261% in 2013, albeit it would take some time for
such products sales to meaningfully contribute to
Marina’s total sales performance.
Similar situation is also occurring with this
group’s My Baby brand whereas such brand’s
disproportionate sales contribution had been
derived from its baby powder products, while on
the other hand, the baby powder sub category
contribution was only 45% against the total market
baby toiletries category. Therefore, such situation
needs to be improved by way of realigning My
Baby’s products portfolio in order to capture
bigger representation in the remaining 55% of
the aforesaid baby toiletries category. Among the
major undertakings to capture the said opportunity
is through My Baby fast growing herbal based
toiletries, where its My Baby Minyak Telon Plus
products have grown with CAGR of 57.6% for the
last few years.
2. To leverage the opportunity from the Consumer
Products group’s emerging brand equities which
have faster growth rate but presently their market
share are still relatively low. Therefore, those brands
require significant marketing investment, for example
its brand such as Total Care, which competes in the
oral hygiene category specifically in the mouthwash
segment, has performed extremely well, and its
sales growth was able to be commensurate with the
increased investment level provided to such brand
(its market share was estimated to be within the top 3
leading mouthwash brands).
3. To drive innovation based on the underlying
consumer needs and to be able to develop the right
45
produk yang tepat serta menciptakan proses pengadaan
dan produksi yang efisien sehingga dapat menghasilkan
produk berkualitas baik dengan harga terjangkau,
dengan demikian dapat mempertahankan produk-
produk unggulan Tempo Scan yang mengedepankan
nilai tambah. Proses tersebut memerlukan hubungan
kerja yang erat antara divisi CPC Tempo Scan dengan
kelompok manufaktur serta dengan unit pendukung
lainnya di bidang Penelitian & Pengembangan dan
bagian Pengadaan Terpusat.
Selain itu, melanjutkan analisa kami untuk kelompok
Kosmetika divisi CPC Tempo Scan di mana kontribusi
penjualan bersih kelompok ini adalah yang kedua setelah
kelompok Produk Konsumen, memberikan kontribusi
32,3% dari total penjualan bersih divisi ini yaitu sebesar
Rp. 540 miliar. Mayoritas penjualan bersih kelompok
Kosmetika ini berasal dari merek kosmetika berlisensi
internasional yang sudah beberapa dekade menjalin
hubungan kerjasama usaha dengan Tempo Scan.
Penjualan bersih kelompok Kosmetika ini berhasil mencatat
pertumbuhan 10,2% pada tahun 2013. Pertumbuhan tersebut
disumbangkan baik oleh merek kosmetika internasional
dengan harga premium maupun merek kosmetika
internasional dengan harga menengah yang tingkat
pertumbuhannya berkisar antara 7% sampai 14%, sementara
produk kosmetika Tempo Scan sendiri yaitu merek Marina
yang sebagian besar terdiri dari produk tata-rias wajah
berhasil tumbuh sebesar 30,5%, produk-produk tersebut
diposisikan pada segmen harga yang terjangkau. Mengingat
penghasilan wanita Indonesia yang naik cepat dan jumlah
wanita bekerja yang terus meningkat, maka permintaan
kosmetika akan tetap kuat di semua tingkat harga.
Berkaitan dengan IBD CPC yang merupakan perwakilan
divisi CPC Tempo Scan untuk penjualan luar negeri,
kelompok ini mencatat pertumbuhan penjualan bersih yang
sangat baik sebesar 31,8% pada tahun 2013 dan berjumlah
Rp. 189 miliar. Beberapa dari pasar utamanya adalah Filipina
dan Thailand di mana pasar tersebut masing-masing tumbuh
sebesar 85,8% dan 27,7% pada tahun 2013. Oleh karena itu,
product formulation as well as to create efficient
procurement and manufacturing process that can
deliver good quality product at an affordable price,
hence sustaining Tempo Scan’s products winning
value proposition. Such process requires close knit
working environment between Tempo Scan’s CPC
division with its manufacturing group as well as
with the other supporting units in the areas of R&D
and Central Procurement.
Moreover, continuing our analysis to Tempo Scan’s
CPC division’s Cosmetics group whereas this
group net sales contribution came second after this
division’s Consumer Products group, it contributed
32.3% of this division’s total net sales amounting
to Rp. 540 billion. The Cosmetics group derived
majority of its sales from licensed in international
cosmetics brands which have already several
decades of long standing business relationship with
Tempo Scan.
This Cosmetics group’s net sales managed to register
10.2% growth in 2013. Such growth was contributed by
its premium priced international cosmetics brands as
well as by its popular priced international cosmetics
brands which growth rates range from 7% to 14%,while
Tempo Scan’s ownMarina brand’s cosmetics products
which are predominantly comprised of face makeup
products managed to grow by 30.5%, those products
are positioned at the budget price segment. Given the
upsurge of the Indonesian women disposable income
and the ever increasing number of women entering the
work force, then the demand for cosmetics will remain
robust practically at all price levels.
Pertaining to the CPC IBD which is the proxy of
Tempo Scan’s CPC division overseas sales, this group
registered a commendable net sales growth of 31.8%
in 2013 and it amounted to Rp. 189 billion. Among its
major markets are the Philippines and Thailand where
those markets respectively grew by 85.8% and 27.7%
in 2013. Therefore, we remain sanguine about the
46
kami tetap optimis dengan prospek pertumbuhan IBD CPC,
khususnya di pasar Filipina di mana produk CPC Tempo
Scan dapat diterima oleh konsumen terkait produk toiletries
bayi yang baru-baru ini diluncurkan yang mana telah
berhasil memperoleh penetrasi distribusi.
Terkait hal di atas, divisi CPC Tempo Scan tetap menjadi
penyumbang terbesar kedua terhadap total laba kotor
Tempo Scan di mana pada tahun 2013 laba kotor divisi ini
tumbuh sebesar 15,1 % dan berjumlah Rp. 1.016 miliar.
Sehingga kontribusi laba kotor divisi ini adalah 37,4 %
terhadap total laba kotor Tempo Scan. Peningkatan laba
kotor tersebut disebabkan oleh naiknya marjin laba kotor
dari kedua kelompoknya.
Faktor-faktor penting yang telah disumbangkan oleh
kinerja yang baik dari laba kotor divisi CPC Tempo Scan
tersebut antara lain adalah mengurangi penjualan Produk
Konsumen yang marjin laba kotornya lebih rendah seperti
sabun batang, usaha yang berkesinambungan untuk
menekan harga bahan baku termasuk melalui penggantian
bahan baku tanpa mengorbankan kualitas produk,
dan melakukan komitmen pembelian jangka panjang
dengan pemasok-pemasok yang terpilih, sehingga dapat
memperoleh harga yang lebih baik dan pasokan yang
berkelanjutan.
Analisa Manajemen Divisi Manufaktur
Tahun 2013 adalah tahun ketiga divisi Manufaktur Tempo
Scan dikelola di bawah satu pengawasan manajemen,
karena sebelum tahun 2011 pabrik Tempo Scan dikelola
secara terpisah oleh divisi Farmasi dan divisi CPC. Manfaat
dari divisi Manufaktur yang dikelola secara independen ini
antara lain adalah agar seluruh pabrik yang dimiliki Tempo
Scan dapat berbagi manufacturing best practices, pengetahuan
& keahlian teknis, menciptakan landasan yang sama untuk
kebijakan sumber daya manusia dan, terakhir namun tidak
kalah penting, adalah berbagi informasi terkait jaminan
mutu yang ketat & kepatuhan terhadap peraturan.
Lebih lanjut, divisi Manufaktur adalah pilar inti pertumbuhan
divisi Farmasi dan divisi CPC Tempo Scan serta berfungsi
growth prospect of the CPC IBD and particularly in the
Philippines market where Tempo Scan’s CPC products
are accepted by the consumers related to the recently
launched baby toiletries products that were gaining
distribution penetration.
Given the above, Tempo Scan’s CPC division remained
the second biggest contributor to Tempo Scan’s total
gross profit result where in 2013 this division gross
profit grew by 15.1% and it amounted to
Rp. 1,016 billion. Henceforth such division’s gross
profit contribution stood at 37.4% towards Tempo
Scan’s total gross profit. The said gross profit increase
was attributed to the favorable gross profit margin
improvement in its 2 operating groups.
The key factors that had contributed to Tempo Scan’s
CPC division gross profit favorable result among others
were its premeditated effort to abate the sales of its
consumer products with lower gross profit margin
such as bar soap, the continuous pursuits to lower its
products raw materials cost including through raw
materials substitution but without sacrificing those
products quality, and conducting long term procurement
commitment with its preferred vendors, hence able to
secure better pricing and sustainable supplies.
The Manufacturing Division Management Analysis
Year 2013 is the third anniversary that Tempo Scan’s
Manufacturing division is managed under one
management supervision, since prior to 2011 Tempo
Scan’s factories were managed by the Pharma division
and CPC division separately. The virtues of such
independently run Manufacturing division among
others are that all factories belonged to Tempo Scan can
share manufacturing best practices, technical knowhow
& expertise, create common platform for human
resources policies and, last but not least, share stringent
quality assurance & regulatory compliance issues.
Moreover, the Manufacturing division is a core pillar
of growth for Tempo Scan’s Pharma and CPC divisions
47
sebagai pengelola mata rantai pasokan bagi kedua divisi
tersebut. Namun keberadaan divisi Manufaktur tersebut tidak
menghalangi divisi Farmasi dan divisi CPC Tempo Scan dalam
mencari sumber produk baru mereka dari produsen pihak
ketiga guna mempersingkat jangka waktu pengembangan &
inovasi produk. Dalam hal ini, divisi Manufaktur Tempo Scan
diberi mandat untuk tetap menjamin kualitas produk yang
dibeli dari pabrikan pihak ketiga.
Selanjutnya, sejak tahun 2013 divisi Manufaktur Tempo
Scan telah mengoperasikan dua kelompok yaitu Pharma
Manufacturing Group (“PMG”) dan CPC Manufacturing Group
(“CPCMG”), masing-masing menjalankan tiga pabrik
(yaitu: dua pabrik farmasi dan satu pabrik produk herbal)
dan empat pabrik (yaitu: dua pabrik kosmetika, perawatan
pribadi & pembersih rumah tangga, satu pabrik sabun
dan satu pabrik kemasan plastik). Selain itu, dua pabrik
minuman dari divisi ini sedang dalam proses rekonstruksi
untuk produk nutrisi bayi & anak-anak berbasis susu dari
Tempo Scan yang harus siap pada tahun 2014.
Sama halnya dengan banyak perusahaan Indonesia yang
berjuang untuk mempertahankan usaha pabrikan mereka;
sementara di sisi lain, banyak juga perusahaan yang telah
memilih untuk menutup pabrik-pabrik mereka di Indonesia
dan memilih opsi yang lebih mudah dengan melakukan
alih daya manufaktur produk mereka dan/atau langsung
mengimpor produk jadi dari luar negeri, tantangan utama
bagi perusahaan-perusahaan yang masih mengoperasikan
pabrik mereka adalah hubungan industrial ketenagakerjaan
yang tetap menjadi sumber kekuatiran karena gerakan
serikat buruh Indonesia telah tumbuh menjadi suatu
kekuatan yang perlu diperhitungkan.
Sehubungan dengan hal di atas, tujuan utama divisi
Manufaktur Tempo Scan adalah mengendalikan biaya
produksi pabrikannya di mana komponen biaya terbesar
adalah biaya sumber daya manusia dan biaya utilitas.
Adapun biaya sumber daya manusia dan biaya utilitas PMG
masing-masing berkontribusi 57,2% dan 17,0%, sedangkan
biaya sumber daya manusia dan biaya utilitas CPCMG
masing-masing menyumbangkan 59% dan 20,8%.
as well as it serves as part of those divisions’ supply
chain management. Nevertheless, the existence of such
Manufacturing division does not impede Tempo Scan’s
Pharma and CPC divisions’ sourcing their new products
from third party manufacturers in order to shorten
products development & innovation lead time. In such
case, Tempo Scan’s Manufacturing division shall be
mandated to still perform quality assurance towards the
products purchased from the third party manufacturers.
Furthermore, since 2013 Tempo Scan’s Manufacturing
division has operated 2 operating groups namely the
Pharma Manufacturing Group (“PMG”) and the CPC
Manufacturing Group (“CPCMG”), respectively those
groups operating 3 factories (i.e. : 2 pharma factories and
1 herbal products factory) and 4 factories (i.e. : 2 cosmetics,
personal care & home care factories, 1 soap factory, and 1
plastic packaging factory). In addition, two of the division’s
beverage factories are undergoing reconstruction for
Tempo Scan’s dairy based infant & children nutritional
products that should be ready in 2014.
Similar to many Indonesian companies that struggle
to maintain their manufacturing operation; while on
the other, hand there were also many companies which
had opted to close their factories in Indonesia and
had elected easier option to outsource their products
manufacturing and/or import finish products from
overseas, the main challenge for those companies who
still operate their factories is labor industrial relation
which remained the source of concern as the Indonesian
labor unions movement grew into a force that need to
be reckoned with.
In connection with the above, Tempo Scan’s
Manufacturing division main objective is to control its
factories’ manufacturing overhead which biggest cost
components are personnel related costs and utilities costs.
For the PMG the said personnel related costs and utilities
costs respectively contributed 57.2% and 17.0%, while for
the CPCMG the said personnel related costs and utilities
costs contributed 59% and 20.8% respectively.
48
Biaya sumber daya manusia tersebut di atas meningkat
pesat dalam beberapa tahun terakhir karena keputusan
pemerintah daerah untuk secara drastis menaikkan
upah minimum regional dalam kisaran antara 30 - 40%,
terutama di beberapa kabupaten di mana terdapat banyak
pusat kawasan industri. Akibatnya divisi Manufaktur
telah memutuskan beberapa strategi penting untuk
mengatasi situasi tersebut yang antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Menata ulang bentuk kemasan sekunder dan proses
perakitan untuk semua produk yang selama ini telah
diproduksi oleh PMG dan CPCMG dalam jumlah
yang besar, dengan tujuan untuk merampingkan
proses tersebut dan menerapkan otomatisasi perakitan
berkecepatan tinggi di mana memungkinkan,
dalam rangka mengurangi jam kerja produksi yang
dibutuhkan, sehingga meningkatkan produktivitas.
2. Mengganti dan/atau menambah mesin-mesin
manufaktur berukuran besar beserta peralatan untuk
mengimbangi hasil produksi yang meningkat melalui
perbesaran batch produksi, dan untuk mempersingkat
waktu siklus produksinya; dengan demikian, dapat
menjaga jumlah batch produksi per hari tetapi masih
mampu mengakomodasi kenaikan volume produksi.
3. Mengelola biaya utilitas melalui pengawasan pemakaian
secara ketat, terutama untuk bahan bakar dan listrik
yang mengalami kenaikan tarif signifikan, masing-
masing sebesar 12% dan 22%. Sebagai hasilnya, pada
tahun 2013 biaya utilitas CPCMG hanya meningkat
sebesar 2,9%, sementara upaya tersebut tidak terlalu
berhasil untuk PMG bila dilihat dari kenaikan biaya
utilitasnya yang naik sebesar 18,3%.
Selanjutnya, divisi PMG ini berhasil meningkatkan dan/atau
mempertahankan kapasitas produksi sebagai berikut:
1. Bentuk sediaan padat meningkat menjadi 8,3 miliar unit
dari 7 miliar unit
2. Bentuk sediaan kapsul 500 juta unit
3. Bentuk sediaan semi padat 720 ton
The abovementioned personnel related costs have
been escalating rapidly in the last several years due to
populist decrees by regional authorities to drastically
raise the regional minimum wages in the range between
30 - 40%, particularly in some districts where there are
high concentration of industrial estates. Consequently
the Manufacturing division has instigated several
imperative strategies to cope with such situation which
among others are as follows:
1. Reconfiguring the secondary packaging format and
its related assembly process for all high volume
products being manufactured by both PMG and
CPCMG, with the objective to streamline such
process and implement high speed assembly
automation whenever possible, in order to reduce
the required production man hours, hence
increasing productivity.
2. Replacing and/or adding the bulk manufacturing
machineries and equipment to be commensurate
with the increased production output through
production batch enlargement, and to shorten each
batch production cycle time; therefore, maintaining
the number of production batches per day but still
able to accommodate production volume increases.
3. Managing utilities costs especially fuel and
electricity, which have experienced significant rate
increases of 12% and 22% respectively, through
tighter control of usage. As a consequence, in 2013
the CPCMG’s utilities costs increased only by 2.9%,
while such an effort was not too successful for PMG
which saw its utilities costs rose by 18.3%.
Furthermore, this division’s PMG managed to increase
and/or maintain the following production capacities:
1. Solid dosage forms 8.3 billion units up from 7 billion
units
2. Capsules 500 million units
3. Semi solid dosage forms 720 tons
49
4. Bentuk sediaan bubuk effervescent 640 juta unit
5. Bentuk sediaan liquid (sirup) meningkat menjadi 2,7 juta
liter dari 2 juta liter
6. Bentuk sediaan liquid (minuman kesehatan) 100 juta
liter
7. Bentuk sediaan liquid (herbal oles) meningkat menjadi
2,1 juta liter
Selanjutnya, divisi CPCMG ini berhasil meningkatkan dan/
atau mempertahankan kapasitas produksi sebagai berikut:
1. Lotion meningkat menjadi 21.000 ton dari 20.000 ton
2. Bedak talcum 7.500 ton
3. Lipstik 7 juta unit
4. Sabun 250 juta unit
5. Pembersih rumah tangga 20.000 ton
6. Perawatan mulut meningkat menjadi 1.000 ton dari 750
ton
7. Kemasan plastik meningkat menjadi 213 juta unit dari
200 juta unit
Analisa Manajemen Divisi Distribusi
Divisi Distribusi Tempo Scan, sama halnya dengan divisi
Manufaktur, adalah pilar penting bagi pertumbuhan divisi
Farmasi dan divii CPC serta bagi prinsipal pihak ketiga yang
mana divisi Distribusi Tempo Scan menyediakan layanannya.
Pada tahun 2013 penjualan bersih divisi ini mencatat
pertumbuhan yang datar dan berjumlah Rp. 3.190 miliar
dibandingkan dengan penjualan bersihnya pada periode yang
sama tahun lalu sebesar Rp. 3.192 miliar, dan alasan utamanya
adalah telah dihentikannya distribusi produk salah satu
prinsipal Farmasipihak ketiga efektif 1 Januari 2013. Namun
bila berdasarkan penyesuaian untuk perhitungan yang
sebanding, sesungguhnya penjualan bersih divisi Distribusi
Tempo Scan tahun 2103 berhasil tumbuh 18,7%.
Akibat dari hal tersebut, kontribusi penjualan bersih divisi
ini terhadap total penjualan bersih Tempo Scan turun
menjadi 46,5% pada tahun 2013 dibandingkan dengan
kontribusinya pada tahun 2012 sebesar 48,1%, dan terkait
4. Effervescent powder 640 million units
5. Liquid (Syrup) dosage forms 2.7 million liters up
from 2 million liters
6. Liquid (Health Beverages) dosage forms 100 million
liters
7. Liquid (Herbal Topical) dosage forms 2.1 million
liters
Moreover, this division’s CPCMG managed to increase
and/or maintain the following production capacities:
1. Lotion 21,000 tons up from 20,000 tons
2. Talcum powder 7,500 tons
3, Lipsticks 7 million pieces
4, Bar soaps 250 million pieces
5. Home care products 20,000 tons
6. Mouthwash 1,000 tons up from 750 tons
7. Plastic packaging 213 million pieces up from 200
million pieces
The Distribution Division Management Analysis
Tempo Scan’s Distribution division, similar to its
Manufacturing division, is a pivotal pillar of growth
for the Pharma and CPC divisions as well as for the
third party principals that Tempo Scan ’s Distribution
division provides its services. In 2013 this division’s net
sales registered a flat growth and it amounted to Rp.
3,190 billion compared to its net sales of Rp. 3,192 billion
in the corresponding period last year, and the main
reason was the discontinuation of one of its third party
Pharma principals which products distribution had
been discontinued effective 1 January 2013. Nonetheless
on an adjusted basis in fact Tempo Scan’s Distribution
division net sales grew by 18.7%.
As a consequence thereof, this division’s net sales
contribution towards Tempo Scan’s total net sales had
declined to 46.5% in 2013 compared to its contribution
of 48.1% in 2012, and related thereto its Pharma
50
dengan itu proporsi kontribusi penjualan bersih produk-
produk prinsipal Farmasi dan Non Farmasi masing-masing
adalah 34,1% dan 65,9%, di mana sejalan dengan penjelasan
di atas, kontribusi penjualan bersih produk-produk
prinsipal Farmasi turun secara signifikan dari kontribusi
tahun sebelumnya yang hampir sebesar 45%.
Selanjutnya, divisi Distribusi Tempo Scan terus memperkuat
struktur manajemen baru yang telah dilakukan awal
tahun 2013 di mana struktur baru tersebut dibentuk dalam
dua kelompok manajemen utama divisi Distribusi yaitu
kelompok Penjualan dan kelompok Operasional. Di antara
beberapa langkah yang dilaksanakan pada tahun 2013
adalah kelompok Operasional telah lebih mempertajam
fokus organisasi melalui pembentukan posisi Kepala
Fungsional di bidang infrastruktur logistik & perencanaan
kapasitas, manajemen & strategi transportasi, dan proses
bisnis & manajemen kepatuhan. Langkah tersebut akan
memungkinkan para Kepala Operasional untuk fokus
pada pengelolaan jaringan luas dari divisi Distribusi yang
memiliki 54 cabang dan 119 poin penjualan di seluruh
kepulauan Indonesia dengan tugas utama mengirimkan
lebih dari 100.000 pesanan setiap bulan secara tepat waktu.
Selain itu, kelompok Penjualan divisi Distribusi Tempo
Scan juga telah berupaya meningkatkan penetrasi
penjualan di semua lini perdagangan yaitu Modern Trade,
General Trade dan Pharma Trade dengan 1.100 tenaga
penjualan yang kuat. Sehingga kelompok Penjualan telah
berhasil meningkatkan outlet pembeliannya sebanyak
14.000 atau naik 19% dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu, oleh karena itu, jumlah seluruh outlet
yang dicakup oleh divisi Distribusi Tempo Scan telah
mencapai hampir 90.000 outlet.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia
beberapa tahun terakhir, ada upaya berkesinambungan
oleh pelanggan pareto Modern Trade untuk memperluas
usahanya keluar pulau Jawa yaitu ke Sumatera, Kalimantan
dan Sulawesi. Kecenderungan tersebut harus diikuti
oleh divisi Distribusi Tempo Scan dengan memperkuat
jangkauan tenaga penjualan di wilayah kepulauan tersebut
principals products and its Non Pharma principals
products’ net sales contribution proportion was 34.1%
and 65.9% respectively, whereas as expected given the
above explanation, its Pharma principals products’ net
sales contribution had decreased significantly from its
preceding year contribution of almost 45%.
Furthermore, Tempo Scan’s Distribution division has
continued to further strengthen its new management
structure which was instigated in the beginning of 2013
wherein the said new structure was configured along
the Distribution division’s 2 major management groups
namely Sales group and Operation group. Among the
steps implemented in 2013 were the Operation group
having further sharpened its organizational focus through
establishing Functional Head positions in the areas of
logistic infrastructure & capacity planning, transportation
management & strategy, and business process & compliance
management. Such move would enable the Operation
Heads to focus on managing the Distribution division’s vast
network of 54 branches and 119 sales points throughout the
Indonesian archipelago with the major task of delivering to
over 100,000 orders each month on a timely basis.
Moreover, Tempo Scan’s Distribution division’s
Sales group has also endeavored to improve its sales
penetration in all of its trade channels namely Modern
Trade, General Trade and Pharma Trade channels with
its 1,100 strong sales force. Consequently the Sales
group has managed to increase its buying outlets
by 14,000 or an increase of 19% compared to the
corresponding period last year, therefore, bringing the
aggregate number of outlets that are covered by Tempo
Scan’s Distribution division toalmost 90,000 outlets.
In line with the Indonesian economic growth in the
last several years, there are continuous efforts by the
Modern Trade channel’s key retailers to expand outside
the main island of Java namely to Sumatra, Kalimantan
and Sulawesi. Such trend must be followed by Tempo
Scan’s Distribution division through strengthening its
sales force coverage in those islands since if compared
51
karena jika dibandingkan dengan lini penjualan lainnya,
Modern Trade tumbuh lebih pesat sebesar 22,25%, di mana
pertumbuhan penjualan pada lini tersebut di wilayah
kepulauan itu berhasil meningkat sebesar 30%.
Hal yang sama pentingnya adalah kebutuhan divisi
Distribusi Tempo Scan untuk memperluas dan juga
memperbesar Distribution Center (“DC”) serta gudang-
gudang di kantor cabang. Pada tahun 2013 divisi ini telah
membuka DC baru Cikupa di wilayah Kabupaten Tangerang
guna memasok cabang di Sumatera dan meningkatkan
kualitas layanannya. Selain itu juga telah dioperasikan DC
baru Jawa Tengah sebagai sarana penghubung logistik untuk
cabang di Jawa Tengah, sementara DC Jawa Timur akan
beroperasi pada 2014 dan DC tersebut akan memasok cabang
di Jawa Timur serta mengirimkan pasokan secara parsial
untuk kebutuhan cabang di Kalimantan dan Sulawesi.
Selain itu, divisi Distribusi Tempo Scan melalui unit usaha
properti Tempo Scan telah membeli tanah dan gudang
tambahan di Medan, Pontianak dan Banjarmasin dalam
rangka memperbesar kapasitas gudang divisi Distribusi di
propinsi tersebut. Di samping itu, sejalan dengan pesatnya
pertumbuhan produk prinsipal Farmasi yang membutuhkan
jaringan distribusi dengan alat pendingin , divisi Distribusi
Tempo Scan juga terus meningkatkan fasilitas penyimpanan
dengan alat pendingin dan memberikan pelatihan bagi
personilnya dalam rangka memperoleh standar kepatuhan
Organisasi Kesehatan Dunia.
Selain itu, divisi Distribusi Tempo Scan perlu memperluas
jumlah kantor cabangnya yang telah memenuhi peraturan
baru BPOM (FDA Indonesia) mengenai Good Distribution
Practice dan sedang dilakukan upaya untuk mengejar
sertifikasi tersebut. Usaha tersebut sejalan dengan rencana
kesiapan divisi ini untuk pelaksanaan SJSN karena produk
prinsipal Farmasi juga akan berpartisipasi dalam program
jaminan kesehatan nasional tersebut, yang mana akan
membutuhkan pendistribusian yang lebih luas bagi fasilitas
kesehatan primer (“Puskesmas”) yang berjumlah sangat
besar dan sebagian besar berada di daerah pedesaan.
with the other sales channels, the said Modern Trade
channel’s sales grew faster by 22.25%, wherein such
channel sales growth in the aforesaid islands managed
to increase by 30%.
Equally important is the need for Tempo Scan’s
Distribution division to expand and also enlarge its
Distribution Centers (“DC”) and Branch’s warehouses,
in 2013 this division had opened its new Cikupa DC
in Tangerang district in order to supply its Sumatra
branches and also to improve its service level. Moreover,
it has also operated its new Central Java DC as a logistic
hub for Central Java branches, whilst its East Java DC
will be operational in 2014 and such DC will supply
East Java branches as well as supply partial inventory
requirements to Kalimantan and Sulawesi branches.
Moreover, Tempo Scan’s Distribution division in
conjunction with Tempo Scan’s property unit have
acquired additional land and warehouses in Medan,
Pontianak and Banjarmasin in order to enlarge the
Distribution division’s warehouse capacities in those
provinces. Additionally, due to the rapid increase of
its Pharma principals’ requirement for their products
requiring cold chain distribution, Tempo Scan’s
Distribution division has also continuously improved
its cold chain storage facility and provided training
for its personnel in order to achieve World Health
Organization compliance standard.
In addition, Tempo Scan’s Distribution division needs
to further expand the number of its branches that have
complied with the Indonesian FDA (“BPOM”) new
regulation on Good Distribution Practice and efforts
are underway to pursue such certification. The said
undertaking is in line with this division’s planned
preparedness for the SJSN implementation since its
Pharma principals products will also participate in such
national health coverage plan, which will require more
extensive distribution to the primary health facility
(“Puskesmas”) that is huge in numbers and largely
located in rural areas.
52
Di tahun 2013, laba kotor divisi Distribusi Tempo Scan
sayangnya mengalami penurunan dan berjumlah Rp. 399,9
miliar dibandingkan dengan laba kotor tahun 2012 sebesar
Rp. 409,1 miliar. Sebagai akibatnya, marjin laba kotor juga
mencatat penurunan, tidak seperti divisi Farmasi dan CPC
Tempo Scan yang marjin laba kotornya membaik, marjin
laba kotor divisi Distribusi turun dari 12,8% pada tahun 2012
menjadi 12,5% pada tahun 2013 karena adanya penurunan
marjin distribusi oleh beberapa prinsipal pihak ketiga.
Analisa Keuangan
Mengakhiri tahun 2013, Tempo Scan mencatat penjualan
bersih konsolidasian sebesar Rp. 6,9 triliun dan
tumbuh 3,4% dibandingkan dengan penjualan bersih
konsolidasiannya di periode yang sama tahun lalu, tetapi
berdasarkan perhitungan penyesuaian atas penghentian
distribusi salah satu produk prinsipal Farmasi efektif
Januari 2013, maka sebenarnya penjualan bersih Tempo
Scan tumbuh hampir 12%. Penjualan bersih konsolidasian
tersebut telah disumbangkan oleh ketiga divisi Tempo Scan
yaitu divisi Farmasi sebesar 29%, divisi CPC sebesar 24,4%,
dan divisi Distribusi sebesar 46,6%.
Selain itu, hasil laba kotor konsolidasian Tempo Scan tahun
2013 berhasil tumbuh 9,3% atau lebih tinggi dari tingkat
pertumbuhan penjualan bersihnya dan berjumlah Rp. 2.720
miliar. Sejalan dengan itu, marjin laba kotornya membaik
menjadi 39,7% dibandingkan marjin tahun 2012 sebesar
37,5%. Meningkatnya marjin laba kotor tersebut diperoleh
dari kenaikan marjin laba kotor divisi Farmasi dan CPC
yang masing-masing naik dari 62,5% dan 57,9% pada tahun
2012 menjadi 65,5% dan 60,7% pada tahun 2013, sementara
marjin laba kotor divisi Distribusi turun dari 12,8% pada
tahun 2012 menjadi 12,5% pada tahun 2013.
Salah satu penyebab naiknya laba kotor seperti yang
dijelaskan di atas, adalah bauran produk yang lebih baik
dari divisi Farmasi dan CPC Tempo Scan yang telah
dicapai melalui penghentian dan/atau pengurangan
secara bertahap produk/ Stock Keeping Unit (“SKU”)
yang mempunyai laba kotor lebih rendah, efisiensi dan
In 2013 Tempo Scan’s Distribution division’s gross profit
result unfortunately declined and it amounted to Rp. 399.9
billion compared to its gross profit in 2012 which was
Rp. 409.1 billion. As consequence thereof, its gross profit
margin also registered a decline, unlike Tempo Scan’s
Pharma and CPC divisions whose margins were improved,
the Distribution division margin was down from 12.8% in
2012 to become 12.5% in 2013 due to distribution margin
reduction by some of its third party principals.
Financial Analysis
Ending 2013, Tempo Scan registered consolidated net
sales of Rp. 6.9 trillion and it grew by 3.4% compared to
its net sales in the corresponding period last year, but
on an adjusted basis to account for one of its Pharma
principal products distribution discontinuation effective
January 2013, then in fact Tempo Scan’s net sales
grew by almost 12%. The said consolidated net sales
was contributed by Tempo Scan’s 3 divisions namely
Pharma division which contributed 29%, CPC division
which contributed 24.4%, and Distribution division
which contributed 46.6%.
Furthermore, Tempo Scan’s consolidated gross profit result
in 2013 grew by 9.3% or higher than its net sales growth
rate and it amounted to Rp. 2,720 billion. Accordingly,
its gross profit margin had improved to become 39.7%
compared to its similar margin of 37.5% in 2012. The
gross profit margin improvement was attributed to the
increase of its Pharma and CPC divisions’ gross profit
margins that had improved from 62.5% and 57.9% in 2012
to become 65.5% and 60.7% in 2013 respectively, whilst its
Distribution division gross profit margin had declined
from 12.8% in 2012 to become 12.5% in 2013.
Amongst the reasons as explained hereinabove for the
aforesaid improved gross profit were Tempo Scan’s
Pharma and CPC divisions better products mix which
had been accomplished through discontinuation and/
or gradual reduction of those divisions’ products /
Stock Keeping Unit (“SKU”) with lower gross profit,
53
produktivitas yang lebih baik dalam proses produksi
maupun pengadaan bahan baku & kemasan, serta juga
penjualan Bisnis Internasional dari masing-masing
divisi yang jauh meningkat, sehingga ikut berkontribusi
terhadap harga pokok penjualan yang lebih rendah
sementara pendapatan Bisnis Internasional adalah dalam
mata uang asing.
Melanjutkan analisa kami untuk beban usaha konsolidasian
Tempo Scan yang mengalami peningkatan 19% dan 18,6%
masing-masing untuk dua komponen biaya terbesar yaitu
biaya iklan & promosi dan biaya sumber daya manusia,
di mana masing-masing menyumbang 50,7% dan 30,5%
dari beban usaha konsolidasian Tempo Scan. Akibatnya
rasio biaya-biaya terkait iklan & promosi dan sumber daya
manusia terhadap penjualan bersih konsolidasian Tempo
Scan juga meningkat, di mana masing-masing naik dari
12,6% dan 7,6% pada tahun 2012 menjadi 14,5% dan 8,7%
pada tahun 2013.
Kendati tersebut di atas, pada tahun 2013 kenaikan beban
usaha konsolidasian Tempo Scan masih lebih rendah
dibandingkan dengan kenaikan biaya usaha tahun 2012,
yang mana masing-masing naik 12,4% dan 13,6%. Sejalan
dengan kinerja tersebut, laba usaha konsolidasian Tempo
Scan naik 2,1% menjadi Rp. 757,5 miliar; oleh karena itu,
marjin laba usaha Tempo Scan tahun 2013 sebesar 11,1%
hampir setara dengan marjin tahun 2012 sebesar 11,2%.
Selanjutnya, laba bersih Tempo Scan tahun 2013 tumbuh
1,1% dan berjumlah Rp. 634,6 miliar, maka laba bersih
Tempo Scan hanya mencapai sekitar 92% dari anggarannya,
sedangkan marjin laba bersih mencapai 9,3% atau lebih
rendah dibandingkan dengan marjin tahun 2012 sebesar
9,5%. Selain itu, “Earnings Before Interest, Tax, Depreciation &
Amortization” (EBITDA) Tempo Scan setara dengan tingkat
pertumbuhan laba bersihnya dan berjumlah Rp. 865.7
miliar, sementara marjin EBITDA juga turun menjadi 12,6%
dibandingkan marjin EBITDA 12,9% pada tahun 2012.
Selanjutnya, mengenai posisi keuangan Tempo Scan pada 31
Desember 2013 di mana Aset telah meningkat menjadi
better efficiency and productivity in those divisions’
products manufacturing process as well as in their raw
& packaging materials procurement, and also those
divisions’ respective International Business which sales
grew considerably, hence contributing to lower Cost of
Goods Sold against such International Business revenues
which were denominated in foreign currencies.
Continuing our analysis to Tempo Scan’s consolidated
operating expenses which saw increases of 19% and
18.6% respectively for its two biggest cost components
namely Advertising & Promotion expenses and
Personnel related expenses that respectively contributed
50.7% and 30.5% of Tempo Scan’s consolidated
operating expenses. Consequently the Advertising &
Promotion and Personnel related costs ratio against
Tempo Scan’s consolidated net sales had also risen
respectively from 12.6% and 7.6% in 2012 to become
14.5% and 8.7% in 2013.
Notwithstanding the above, in 2013 the increase of
Tempo Scan’s consolidated operating expenses was
less compared to those expenses percentage increase
in 2012 which respectively were 12.4% and 13.6%.
Corresponding to the said results, Tempo Scan’s
consolidated operating profit had increased by 2.1%
to become Rp. 757,5 billion; therefore, Tempo Scan’s
operating profit margin of 11.1% in 2013 was almost at
par with its margin in 2012 which was 11.2%.
Furthermore, in 2013 Tempo Scan’s net profit grew by
1.1% and it amounted to Rp. 634.6 billion, hence Tempo
Scan net profit result had only achieved approximately
92% of its budget, while its net profit margin stood at
9.3% or lower compared to its margin of 9.5% in 2012.
In addition, Tempo Scan’s Earnings Before Interests Tax
Depreciation (“EBITDA”) was commensurate with the
growth rate of its net profit and it amounted to Rp. 865.7
billion, whilst its EBITDA margin had also declined to
become 12.6% versus EBITDA margin of 12.9% in 2012.
Moreover, pertaining to Tempo Scan’s balance sheet
54
Rp. 5,4 triliun dari Rp. 4,6 triliun pada tahun 2012, dan
Ekuitas bersih meningkat sebesar 15,2% menjadi Rp. 3,9
triliun. Sementara itu, rasio dari total Liabilitas terhadap
total Aset dan, rasio dari total Liabilitas terhadap total
Ekuitas bersih masing-masing adalah 28,6% dan 40%
dibandingkan rasio tersebut pada tahun 2012 yang masing-
masing adalah 27,6% dan 38,2%.
Dari sudut pandang profitabilitas, Tempo Scan mencatat
sedikit penurunan pada rasio laba bersih terhadap total
Aset dan total Ekuitas bersih yang masing-masing adalah
13,6% dan 18,7% pada tahun 2012 dan menjadi 11,7% dan
16,4% pada tahun 2013. Posisi keuangan yang sehat tersebut
tercermin pula dari jumlah kas, setara kas dan investasi
jangka pendek yang naik menjadi Rp. 1,9 triliun dari posisi
tahun 2012 sebesar Rp. 1,7 triliun.
Penutup
Menjelang akhir tahun 2013 tepatnya pada 3 November
2013, kelompok usaha Tempo dan Tempo Scan yang
merupakan bagian dari kelompok usaha tersebut telah
memasuki usianya yang ke 60 tahun dan perayaan
tersebut akan berlangsung hingga November 2014.
Bukannya menghamburkan uang untuk pesta mewah
di hotel berbintang lima, mengundang pejabat dan
selebriti, sebaliknya kelompok usaha lebih memilih untuk
menyelenggarakan perayaan internal bersama keluarga
besar yaitu para karyawan yang bekerja di pabrik-pabrik,
kantor dan cabang di seluruh kepulauan Indonesia dan luar
negeri di mana kantor Tempo Scan berada, di mana perayaan
tersebut berlangsung melalui panggilan video jarak jauh.
Selain itu, perayaan secara internal yang diselenggarkan
oleh kelompok usaha Tempo dan Tempo Scan juga termasuk
penayangan profil perusahaan di beberapa TV komersial
(seluruhnya dibiayai oleh kelompok usaha Tempo, bukan oleh
Tempo Scan) agar masyarakat Indonesia dapat memahami
nilai-nilai inti kelompok usaha Tempo dengan lebih baik,
untuk itu, nilai-nilai inti yang utama dan telah ditayangkan
dalam iklan tersebut adalah nilai-nilai Tanggung Jawab
dan Kesetaraan, yang menunjukkan bagaimana program
position as of 31 December 2013 where its Assets had
risen to become Rp. 5.4 trillion from Rp. 4.6 trillion in
2012, and its net Equity increased by 15.2% to become
Rp. 3.9 trillion. Meanwhile, its ratio of total Liabilities to
total Assets and its ratio of total Liabilities to total net
Equity respectively were 28.6% and 40% versus such
ratios in 2012 which respectively were 27.6% and 38.2%.
From the profitability stand point, Tempo Scan registered
a slight decline in its net profit ratio against total Assets
and total net Equity which respectively were 13.6% and
18.7% in 2012 to become 11.7% and 16.4% in 2013. The
above sound balance sheet position was also reflected in
its cash, cash equivalent & short term investment which
aggregate amount was Rp. 1.9 trillion or had an increase
from its position in 2012 which amount was Rp. 1.7 trillion.
Closing Message
Leading to the end of 2013 specifically on 3
November 2013, the Tempo Group and Tempo
Scan which is part of the said group had entered
its 60th anniversary and such celebration will last
until November 2014. Instead of spending money
for a lavish party in a 5-stars hotel and inviting
dignitaries and celebrities, the group elected to
conduct an internal celebration with its enlarged
family who are the group’s employees working in
its factories, offices and branches throughout the
Indonesian archipelago and overseas where Tempo
Scan has offices. Such celebration was conducted via
teleconference.
Moreover, the Tempo Group also included corporate
TV commercials in order for the Indonesian public
to understand better regarding the Tempo Group’s
core values. Therefore, among the most important
values that had been aired in such commercials were
the Responsibility and Equality values, showing
how the group’s Corporate Social Responsibilities
(“CSR”) program (i.e.: Program Sosial Indonesia
Tersenyum) has helped thousands of babies and
55
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (“CSR”) kelompok usaha
Tempo (yaitu: Program Sosial Indonesia Tersenyum) telah
membantu ribuan bayi dan anak-anak dari keluarga pra
sejahtera di Indonesia yang lahir dengan kelainan bawaan.
Selain itu kelompok usaha sangat menghormati perbedaan
ras, agama gender dan kebudayaan dimana kelompok usaha
memandang keragaman tersebut sebagai sumber kekuatan,
bukan kelemahan, selanjutnya kelompok usaha tidak
pernah melakukan diskriminasi berdasarkan perbedaan
tersebut, termasuk ketika membuat keputusan dalam hal
promosi jabatan senior manajemen, hal ini selalu menjadi
aturan yang sederhana dalam kelompok usaha Tempo dan
Tempo Scan dimana karyawan dengan prestasi terbaik,
berdedikasi dan memiliki loyalitas dinilai layak untuk
mendapatkan penghargaan. Sebagai bukti nyata promosi
jabatan untuk beberapa posisi manajemen senior yang
belum lama ini diberikan bagi para eksekutif Tempo Scan
yang telah lama bekerja di perusahaan, namun selain itu
juga memiliki kemampuan dan berdedikasi tinggi.
Perayaan secara internal tersebut di atas dimaksudkan
untuk menanamkan pemahaman akan nilai-nilai inti
kelompok usaha Tempo secara lebih luas yang akan
mempersatukan ribuan karyawan kelompok usaha di
bawah satu ikatan kerjasama yang erat, karena nilai-nilai
inti tersebut sama seperti apa yang dimiliki dan diajarkan
oleh orang tua kita masing-masing selama usia pendidikan
kita, yaitu pada dasarnya adalah untuk menanamkan segala
kebaikan dalam setiap orang melalui perbuatan baik.
Melihat ke depan, kami yakin bahwa strategi pertumbuhan
Tempo Scan berada di jalur yang benar meskipun demikian,
strategi apapun jika tidak diawasi secara ketat oleh para
pemegang saham dan tidak didorong oleh kemauan yang
kuat untuk melaksanakannya maka strategi tersebut hanya
akan tingal menjadi sebatas pemikiran belaka. Dan juga
harus disadari bahwa strategi tersebut mempunyai risiko
dan rintangan tertentu yang harus diatasi namun demikian
kami percaya hal itu tidak menyurutkan langkah manajemen
Tempo Scan untuk berani menghadapi risiko dan tantangan
tersebut, karena dalam situasi ekonomi global saat ini
children from poor Indonesian families that were
born with congenital diseases.
In addition, how the group highly respects the
difference in race, religion, gender and culture
wherein such diversity is seen by the group as a
source of strength rather than weakness. Henceforth
the group never discriminates based on such
differences including when it made decision on
senior management promotion, it is always a simple
rule in the Tempo Group and Tempo Scan where
the employees with the greatest achievement,
dedication, and loyalty deserve to get recognition.
As evidenced in recent promotion, several senior
management positions were assigned to Tempo
Scan’s executives who have worked with the
company for a long period of time but who are also
highly capable as well as highly dedicated.
The abovementioned internal celebration was
intended to expand the comprehension of the Tempo
Group core values which shall bind thousands of
the group employees under a closely knit social
fabric, because such core values are similar to what
our respective parents had taught all of us during
our upbringing, which is essentially to uphold the
goodness embedded in oneself through good deeds.
Looking ahead, we are confident that Tempo Scan’s
growth strategies are on the right track although
any strategy if not being closely supervised and
be driven by strong will power to execute such
strategy then it will just remain as empty thought.
And also be mindful that the said strategies will
involve certain risks and hurdles that need to be
overcome but we believe it is imminent for Tempo
Scan management to be dared to face such risks and
challenges, because in this current global economic
circumstances whereby the Indonesian economy
is and will continuously be attractive, therefore,
Indonesia will be poured with foreign investments.
Consequently, it is not an option for Tempo Scan to
56
perekonomian Indonesia sedang dan akan terus menjadi
daya tarik, sehingga Indonesia akan dibanjiri investasi asing,
oleh karenanya bukanlah menjadi pilihan Tempo Scan untuk
berdiam diri dan mengambil langkah yang kurang memadai.
Mengakhiri laporan ini dan analisa singkat manajemen,
atas nama Dewan Direksi, jajaran manajemen dan seluruh
karyawan Tempo Scan, kami ingin menyampaikan
penghargaan kami kepada para pemegang saham yang
terhormat, mitra bisnis, pihak profesional, pelanggan dan
pemasok atas dukungan yang terus berlanjut sehingga
memungkinkan Tempo Scan untuk berhasil mengatasi
berbagai tantangan dan menutup tahun 2013 dengan baik.
be on a standstill mode and taking mediocre steps.
In concluding this report and management analysis
at a glance, on behalf of Tempo Scan’s Board of
Directors, management and employees, we wish to
convey our appreciation to our valued shareholders,
business partners, professional parties, customers
and suppliers for their continuous and earnest
supports which has enabled Tempo Scan to
overcome many challenges and closed the year 2013
in good order.
Handojo S. Muljadi Handojo S. Muljadi
57
Tanggung Jawab dan Kegiatan Sosial
Corporate Social Responsibility
Sepanjang 60 tahun perjalanannya, Tempo Scan menyadari
bahwa kemajuan dan kesuksesan perusahaan tidak hanya
berasal dari keberhasilan di lingkungan internal, namun juga
dukungan dan kepercayaan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, Tempo Scan melalui Corporate Social Responsibility
(CSR) Center berupaya untuk membantu meningkatkan kualitas
kesehatan dengan berkomitmen untuk terus menghadirkan sisi
cerah kehidupan masyarakat pra sejahtera di Indonesia sebagai
ungkapan terima kasih dan wujud nyata tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan tujuan agar kegiatan-kegiatan CSR Tempo Scan
tersebut dapat lebih terkoordinasi dan terintegrasi maka
sejak tahun 2011 Tempo Scan telah membentuk CSR Center
untuk mengelola kegiatan-kegiatan CSR utamanya.
Salah satu kegiatan CSR Center yang utama adalah Program
Sosial Indonesia Tersenyum (PSIT) yang dicanangkan pada
tanggal 17 Juni 2007 dengan misi untuk memberikan bantuan
medis berupa tindakan operatif/invasif kepada anak-anak dari
keluarga pra sejahtera di Indonesia yang menderita kelainan
bawaan dari lahir, seperti misalnya kelainan jantung bawaan,
bibir sumbing atau tidak ada langitan, kelainan saluran
pencernaan, hydrocephalus congenital, hernia congenital,
katarak congenital, jari-jari dempet, dan lainnya.
Bekerjasama dengan berbagai rumah sakit pemerintah dan
swasta di seluruh Indonesia, sejak pencanangannya sampai
dengan akhir Desember 2013 secara total keseluruhan PSIT
telah melakukan 1.550 tindakan operasi untuk 1.329 anak
Throughout its 60 year journey, Tempo Scan realizes
that the progress and success of the company
not only derived from the success in the internal
environment, but also the support and confidence of
all Indonesian people. Therefore, Tempo Scan through
Corporate Social Responsibility (CSR) Center seeks
to help improve the quality Indonesia’s health as an
expression of gratitude and a tangible manifestation
of corporate social responsibility to all the people of
Indonesia.
With an aim to improve coordination and integration of its
CSR activities, then since 2011 Tempo Scan has established
CSR Center to manage its main CSR activities.
Among the major CSR undertakings is Indonesian
Social Programs Smile (PSIT), announced on June 17,
2007 with a mission to provide medical assistance in
the form of invasive surgical procedure for children
and infants from underprivileged families in
Indonesia who suffer from congenital abnormalities
such as congenital heart disease, cleft lip or no
mouth palate, gastrointestinal disorders, congenital
hydrocephalus, congenital hernia, congenital cataracts,
syndactili and others.
In cooperation with various government and private
hospitals in Indonesia, since its inception until end
of 2013, in overall PSIT has conducted 1,550 surgeries
for 1,329 children and infants from underprivileged
58
dari keluarga pra sejahtera di seluruh Indonesia.
Kegiatan tanggung jawab sosial lain yang diselenggarakan
oleh Tempo Scan adalah program “bodrex Reaksi Cepat” yang
dibentuk sejak tahun 2006 dengan misi untuk memberikan
bantuan layanan kesehatan komunal di wilayah yang mayoritas
penduduknya pra sejahtera di mana mereka menjadi korban
bencana alam atau berada di wilayah yang program kesehatan
lingkungannya (community health programs) masih belum optimal.
Kegiatan bRC meliputi di antaranya pemeriksaan kesehatan
gratis, pengobatan gratis, penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), penyuluhan dan layanan Keluarga
Berencana (KB), pemberian vitamin dan makanan tambahan
untuk balita, fogging, donor darah, dan khitan massal.
Pada tahun 2013, bRC telah melakukan berbagai program
sosial bagi masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki
akses layanan kesehatan yang optimal. Salah satu kegiatan
tersebut adalah pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
massal gratis yang digelar di Bogor dan kabupaten
Bekasi. Lebih dari 2.200 orang dengan masalah tekanan
darah, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, dan
masalah gatal berpartisipasi dalam kegiatan ini. Bekerja
sama dengan persatuan dokter mata (Persatuan Dokter
Ahli Mata Indonesia / PERDAMI), bRC melakukan operasi
katarak gratis bagi sekitar 140 yang digelar di Cirebon,
Bandung dan Karawang. Di Solo dan Pontianak, BRC
melakukan operasi hernia massal gratis bagi sekitar 40
orang, menyelenggarakan khitanan masal untuk anak-anak
di wilayah kabupaten Bekasi pada musim liburan sekolah
dan bersama dengan Kopassus TNI AD, bRC membantu
pemberian bantuan kemanusiaan kepada korban banjir di
wilayah Jakarta, Bekasi dan Karawang.
families throughout Indonesia who suffer from
congenital abnormalities.
Another major CSR undertaking conducted by Tempo
Scan is “bodrex Reaksi Cepat” (bRC) which was formed
since 2006 with the mission to provided community
healthcare assistance for underprivileged society suffering
from natural disasters or those who reside in areas where
its community health programs is still not optimal.
bRC’s acivities, among others are free health check,
free medical treatment, counseling Clean and Healthy
Behaviors PHBs, counseling and family planning
services (KB), vitamins and food supplements for
infants, fogging, blood donors, and a mass circumcision.
In 2013, bRC has performed numerous social programs
for underprivileged society who do not have optimal
access to healthcare. One of the activities was free
health screening and free mass treatment that was held
in Bogor, Cikarang and Bekasi. More than 2200 people
with blood pressure issues, respiratory disorders,
indigestion, and itchy problems participated in these
activities. Working together with ophthalmologist unity
(Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia / PERDAMI),
bRC performed free cataract surgery for approximately
140 that was held in Cirebon, Bandung and Karawang.
In Solo and Pontianak, bRC performed free mass hernia
surgery for approximately 40 people, performed mass
circumcision for children in Bekasi district during
the school holidays and along with the Army Special
Forces, BRC assist humanitarian aid to flood victims in
Jakarta, Bekasi and Karawang.
60
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dewan Komisaris
Per tanggal 31 Desember 2013, susunan
Dewan Komisaris adalah:
Board Of Commissioners
As at 31 December 2013 the composition of
the Board of Comissioners is as follows:
Presiden Komisaris
Dian Paramita Tamzil
Komisaris & Komisaris Independen
Theo Budi Hertiandi
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Kustantinah
Julian Aldrin Pasha
President Commissioner
Dian Paramita Tamzil
Commissioner & Independent Commissioner
Theo Budi Hertiandi
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Kustantinah
Julian Aldrin Pasha
Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan
atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan
kepengurusan usaha Perseroan.
Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris
sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan
serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan.
Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan
secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan
tugas Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ task is to supervise
the Board of Directors’ actions pertaining to the
management of the Company’s business.
Furthermore the tasks and authorities of the Board of
Commissioners are as described in the Company’s Articles
of Association and the prevailing laws and regulations.
The amounts of honorarium for the Board of
Commissioners are determined by the General Meeting
of Shareholders of the Company.
The Board of Commissioners regularly communicates
with the Company’s Board of Directors as and when
required to perform its responsibilities.
61
Treasury & Corporate Finance
Treasury & Corporate Finance
Human Resources (HR)
HR Distribution Division
HR CPC Division
Human Capital Planning & Development
HR Pharma Director
Corporate Secretary
Corporate Secretary
Information & Communication Technology (ICT)
Operations Director
Pres. Director ICT
Procurement
Procurement Director
Struktur Organisasi 2013 Organization Structure 2013
President Director
Vice President Director 1 Vice President Director 2
Pharma Division
CPC Division
Distribution Division
Manufacturing Division
Managing Director Prescription MedicineManaging Director PCH Medicine
Deputy Managing Director PCH Medicine
Finance Director Pharma Division
Finance Director CPC Division
Marketing Director CPC
Managing Director CPC Division
Finance Director Distribution Division
Managing Director Operations
Managing Director Sales
Manufacturing CPC Division
Manufacturing Pharma Division
Manufacturing Operations Director
Research & Development
Research & Development Director
Ketua Komite Audit
Kustantinah
Anggota Komite Audit
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Theo Budi Hertiandi
Chairman of the Audit Committee
Kustantinah
Member of the Audit Committee
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Theo Budi Hertiandi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:
Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan
Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan
Dewan Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan
pihak yang berwenang sehubungan dengan usaha
Perseroan.
Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan
Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan
Komisaris.
Komite Audit secara rutin melaporkan kepada Dewan
Komisaris tentang hal-hal yang adalah tugas Komite Audit.
The Task and Responsibility of the Audit Committee:
The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion
to the Board of Commissioners pertaining to the reports
or other matters submitted by the Company’s Board of
Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify
matters which need the Board of Commissioners’
attention and (3) to inform the Board of Commissioners
regarding regulations promulgated by the appropriate
authorities related to the Company’s business.
The Audit Committee from time to time meets with the
Board of Commissioners as and when requested by the
Board of Commissioners.
The Audit Committee regularly reports to the Board of
Commissioners matters which are the responsibilities of
the Audit Committee.
Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2013 para anggota
Komite Audit adalah :
Audit Committee
As at 31 December 2013 the members of
the Audit Committee are:
62
Pursuant to the Company’s Articles of Association,
the primary responsibility of the Board of Directors is
to administer the Company’s business by managing
its assets and resources for the good of and in the best
interest of the Company.
The Board of Directors performs its duties under
the supervision of the Board of Commissioners,
being accountable to the Shareholders through the
General Meeting of Shareholders held at least once a
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi
adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan
mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk
kepentingan dan tujuan Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan
Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham
yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan
memberikan laporan perihal jalannya Perseroan dan tata
Direksi
Per tanggal 31 Desember 2013, susunan
Direksi Perseroan adalah:
Presiden Direktur
Handojo Selamet Muljadi
Wakil Presiden Direktur Diana Wirawan
Dewi Murni Sukahar
Direktur Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H.
Koesdianto Setyabudhi Ratnawati Soewito Hartaty Susanto Liza Prasodjo
Board of Directors
As at 31 December 2013, the composition of
Company Board of Directors is as follows:
President Director
Handojo Selamet Muljadi
Vice President Director
Diana Wirawan
Dewi Murni Sukahar
Directors Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H.
Koesdianto Setyabudhi Ratnawati Soewito Hartaty Susanto Liza Prasodjo
Treasury & Corporate Finance
Treasury & Corporate Finance
Human Resources (HR)
HR Distribution Division
HR CPC Division
Human Capital Planning & Development
HR Pharma Director
Corporate Secretary
Corporate Secretary
Information & Communication Technology (ICT)
Operations Director
Pres. Director ICT
Procurement
Procurement Director
Struktur Organisasi 2013 Organization Structure 2013
President Director
Vice President Director 1 Vice President Director 2
Pharma Division
CPC Division
Distribution Division
Manufacturing Division
Managing Director Prescription MedicineManaging Director PCH Medicine
Deputy Managing Director PCH Medicine
Finance Director Pharma Division
Finance Director CPC Division
Marketing Director CPC
Managing Director CPC Division
Finance Director Distribution Division
Managing Director Operations
Managing Director Sales
Manufacturing CPC Division
Manufacturing Pharma Division
Manufacturing Operations Director
Research & Development
Research & Development Director
63
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison
Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif
antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.
Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa Direksi
mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar Modal
dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku di Pasar Modal. Selain itu Sekretaris
Perusahaan berperan memberikan informasi dan laporan
kepada para pemodal atau masyarakat umum sehubungan
dengan kegiatan-kegiatan dan kinerja Perseroan sebagai
perusahaan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain
adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum
tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang
saham serta pengumuman informasi keuangan secara
tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau
elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Sekretaris Perusahaan
Perseroan dijabat oleh Monica.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring
effective communication is maintained between the
Company and the regulatory bodies and shareholders.
The Corporate Secretary is responsible for ensuring that
the Board of Directors, are well informed about capital
market regulations as well as corporate compliance with
prevailing Capital Market rules and regulations. The
Corporate Secretary also provides investors and the public
shareholders with information and reports pertaining to the
Company’s activities and performance as a publicly listed
company in accordance with the prevailing regulations.
These activities include organizing public exposés,
annual general meetings or extraordinary meeting of
shareholders and posting of public announcements
on its financial information through various printed
or electronic media in accordance with the prevailing
regulations.
As of December 31, 2013, the Company’s Corporate
Secretary is Monica.
Audit Internal
Audit Internal perseroan berfungsi memberikan masukan
yang independen dan obyektif mengenai kondisi sistem
kontrol internal perseroan atas sumber daya yang dimiliki
dan untuk memastikan bahwa penggunaannya sudah
dilakukan secara optimal dan mengikuti sistem dan prosedur
yang telah ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah
yang dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan.
Pelaksanaan Audit Internal diatur dalam periode bulanan
dan dijadwalkan dalam rencana kerja tahunan atau
Internal Audit
The Internal Audit of the company provides
independent and objective advice on the state of the
company’s internal control system with regards to its
resources, to ascertain that they are utilized optimally
in compliance with the established systems and
procedures hence giving added value to improve the
company’s performance.
Internal Audits are conducted on a monthly basis as
scheduled in the annual work program, or incidentally
kelola keuangan untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat
Direksi dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.
Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh
Dewan Komisaris.
year, whereby it submits a report on the Company’s
operations and financial management for the financial
year recently ended. Board of Directors meetings are
conducted at any time deemed necessary.
Remuneration for the Board of Directors is established
regularly by the Board of Commissioners.
64
bisa dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan. Program
kerja Audit Internal meliputi pengujian dan evaluasi atas
penerapan kebijakan perusahaan maupun kepatuhan
terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan
yang terkait dalam kegiatan operasional dan relevansi sistem
prosedur serta konfirmasi atas data dan dokumentasi pada
semua divisi, baik di pabrik, cabang, gerai-gerai yang dimiliki
Perseroan maupun kepada pelanggan secara langsung.
Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan
rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen,
akurat dan positif dalam rangka peningkatan sistem
pengendalian internal dan efisiensi serta efektivitas
penggunaan sumber daya perusahaan, disampaikan
dalam rapat kerja bersama dengan Direktur Keuangan dan
Kepala Divisi terkait untuk mendapat tanggapan atas hasil
evaluasi kerjanya.
Selanjutnya Audit Internal mengawasi penerapan atas
rekomendasi yang telah disetujui dan ditetapkan oleh
manajemen Perseroan untuk memastikan peningkatan
kinerja divisi terkait sehingga mendukung terciptanya
pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien dan
berdaya guna secara internal maupun eksternal.
Audit internal yang beranggotakan 3 Manager, 6 Penyelia
dan 16 Staf, berkoordinasi dengan Direktur Keuangan
dalam melakukan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab
kepada Presiden Direktur. Untuk meningkatkan kinerja,
kemampuan dan wawasannya, para anggota Audit Internal
mengikuti berbagai macam pelatihan dan seminar termasuk
perkembangan peraturan pemerintah yang dibutuhkan
seiring kemajuan dan perkembangan perseroan.
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya
uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan berupa
penjabaran ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung
jawab setiap karyawan. Dalam mengendalikan kegiatan
operasionalnya perseroan memiliki Standar Operasional
Prosedur sebagai dasar pegangan seluruh kegiatan
operasional agar berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan
on an on-call basis. The Internal Audit unit’s work
program includes testing and evaluation of the
implementation to the company’s policy and compliance
to laws and regulations pertaining to the company’s
activities, as well as relevance of procedure systems
and confirmation of data and documentation at
Company’s divisions, i.e. plants, branch sales counters
and directly from customers .
The field audits yield findings and recommendations
containing independent, accurate and positive analyses
aimed to improve the internal control system, all of
which are reported in the joint work meetings with the
Director of Finance and related Division Heads, who
will subsequently provide response to the evaluation on
their respective performances.
The Internal Audit unit will then monitor the
implementation of said recommendations agreed and
established by the Management to ensure improved
performance within the respective division and hence
facilitate a Company management system that is
internally and externally more effective, efficient and
functional.
The Internal Audit Unit comprises 3 Managers, 6
Supervisors and 16 Staffs, working in conjunction with
the Director of Finance and reporting to the President
Director. To enhance its level of competency and
outlook, the Internal Audit Unit members participate in
a variety of training programs and seminars, including
keeping abreast of current government regulations and
in pace with the Company’s growth and expansion.
Internal Control System
The basis for the Company’s internal control system is
the individual job description respective position of each
employee. These comprise details on each employee’s
scope of work, duties and responsibilities. Tempo Scan
maintains control of its operations using Standard
Operating Procedures as guidelines for conducting all
business activities to ensure that these are performed
65
perusahaan, dimana salah satu peran penting dari Audit
Internal dalam pengendalian operasional perseroan
adalah memastikan bahwa penerapan standar prosedur
operasional telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
Selain itu perseroan melaksanakan disiplin anggaran/
budget pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan
terintegrasi sampai ke tingkat induk usaha perseroan.
Di samping itu, perseroan juga mengelola biaya-biaya
operasional secara terpadu antara lain melalui penerapan
sistem manajemen informasi terpadu dengan menggunakan
piranti lunak SAP untuk divisi Distribusi, divisi Farmasi
dan pada tahun 2013 telah diperluas untuk divisi Produk
Konsumen & Kosmetika.
Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu
pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk
mengevaluasi dan memastikan realisasi usaha telah sesuai
dengan tujuan perseroan yang tertuang dan dijabarkan pada
anggaran/ budget masing-masing unit usaha. Kinerja unit
usaha tersebut juga merupakan faktor utama untuk menilai
kinerja karyawan pada unit usaha terkait, dengan demikian
hasil kinerja masing-masing unit usaha yang mengacu
pada anggaran/budget yang telah ditetapkan tersebut juga
mencerminkan kinerja dari para karyawannya.
in compliance to prevailing Company policies and
regulations. A key role of Tempo Scan’s Internal Audit
unit is to credibly ascertain that the implementation of
the standard operating procedures have been performed
in line with the established company’s policy.
Additionally, Tempo Scan applies integrated
budgetary control at the business unit, divisional
and core business levels. The Company also manages
operating costs in an integrated manner, among
others by putting in place an integrated information
management system using SAP software for
Distribution division, Pharmaceutical division and in
2013 it has been extended to Consumer Products &
Cosmetics division.
The performance of a particular business unit is
analyzed on a regular basis adhering to its specific
budgetary guidelines, to evaluate and ensure that
the business is conducted in line with Tempo Scan’s
goals set forth in the respective unit’s budget. The
performance of individual business units is the main
key to conducting performance appraisals on its
employees, hence the performance output of each
business unit adhering to its specific budgetary
guidelines also reflects its employees’ performance.
66
Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris
President Commissioner
KustantinahKomisaris Independen
Independent Commissioner
Theo Budi HertiandiKomisaris
Commissioner
Olga Asihjati Adjiputro WijayaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Julian Aldrin PashaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Aviaska Diah Respati H.Direktur Director
Koesdianto SetyabudhiDirektur Director
Phillips GunawanDirektur Director
Irawati SutantoDirektur Director
Dondi Sapto MargonoDirektur Director
Dewi Murni SukaharWakil Presiden Direktur Vice President Director
Hartaty SusantoDirektur Director
Liza PrasodjoDirektur Director
Ratnawati SoewitoDirektur Director
Handojo Selamet MuljadiPresiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo WibowoDirektur Director
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ini
menyatakan bahwa:
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
Jakarta, 10 April 2014
Direksi
The Board of Directors and Board of Commissioners of
the Company hereby state that:
The Board of Directors and the Board of Commissioners
are fully responsible for the correctness of the contents
of this Annual Report
Jakarta, April 10, 2014
Board of Directors
Board of Directors’ and Board of Commissioners’
Statement
Surat Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
DAN/AND
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS REPORT
69
These Consolidated Financial Statements are originally issued
in Indonesian language
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2013 31 DECEMBER 2013
DAFTAR ISI CONTENTS
Laporan Auditor independen Independent Auditors’ report Ekshibit/ Exhibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Consolidated Statement of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian D Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Notes to Consolidated Financial Statements
70
These Consolidated Financial Statements are originally issued
in Indonesian language
Ekshibit A Exhibit A
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 AS OF 31 DECEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
A S E T
31 Desember/ 31 December
2013
Catatan/
Notes
31 Desember/ 31 December
2012 A S S E T S ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.792.221.819.763 2e,f,p,4,27 1.651.451.019.395 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2e,g,p,5 Trade receivables
Pihak ketiga 807.738.309.955 745.588.339.396 Third parties Pihak berelasi 1.050.049.640 2g,5,7 183.036.586 Related parties
Aset keuangan lancar lainnya 2b Other current financial assets Pihak ketiga 151.623.622.974 6 130.265.991.704 Third parties Pihak berelasi 425.140.256 2e,g,7 2.284.866.709 Related parties
Persediaan 1.000.694.231.080 2h,8 764.579.315.527 Inventories Pajak dibayar di muka 13.089.796.293 4.941.345 Prepaid tax Uang muka dan beban dibayar di muka 224.272.888.853 2i,9 99.420.804.788 Advances and prepaid expenses Total Aset Lancar 3.991.115.858.814 3.393.778.315.450 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset keuangan tidak lancar lainnya 24.589.968.870 10 24.589.968.870 Other non-current financial assets Investasi pada entitas asosiasi 15.766.982.573 2e,11 18.549.731.773 Investments in associates Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sejumlah Rp 736.165.546.442 pada tahun 2013 dan Rp 713.507.901.811 pada tahun 2012 1.203.851.892.215
2j,k,l,12, 26h 1.000.822.028.797
Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation
of Rp 736,165,546,442 in 2013 and Rp 713,507,901,811 in 2012
Aset pajak tangguhan 36.028.385.027 2q,18 40.322.163.775 Deferred tax assets Aset tidak lancar lainnya 136.604.828.306 2m 154.922.762.054 Other non-current assets Total Aset Tidak Lancar 1.416.842.056.991 1.239.206.655.269 Total Non-Current Assets T O T A L A S E T 5.407.957.915.805 4.632.984.970.719 T O T A L A S S E T S
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
73
These Consolidated Financial Statements are originally issued
in Indonesian language
Ekshibit A/2 Exhibit A/2
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 AS OF 31 DECEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Desember/ 31 December
2013
Catatan/
Notes
31 Desember/ 31 December
2012 LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 184.499.822.919 2e,p,13,27 93.838.293.260 Bank loans Utang usaha 2e,g,p,14,27 Trade payables
Pihak ketiga 743.430.209.625 627.064.317.532 Third parties Pihak berelasi 1.892.726.331 2g,p,7,14 1.742.848.337 Related parties
Beban akrual 180.051.698.878 2o,15,27 166.381.745.715 Accrued expenses Utang pajak 34.136.061.930 2q,18 56.703.427.830 Taxes payable
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
43.090.984.983
2r,16 37.154.739.879 Short-term post-employment
benefits obligation
Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang
1.685.257.612
2j,l,7,12
1.537.023.227 Net of current maturities of
obligation under capital leases Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 17 Other short-term financial liabilities
Pihak ketiga 151.786.301.549 110.855.133.306 Third parties Pihak berelasi 6.892.901.576 2g,7 1.857.016.220 Related parties
Total Liabilitas Jangka Pendek 1.347.465.965.403 1.097.134.545.306 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang sewa pembiayaan 1.772.167.860 2j,l,7,12 2.119.492.769 Obligations under capital leases
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
187.030.632.020
2r,16
172.741.091.267 Long-term post-employment
benefits obligation Liabilitas pajak tangguhan, Neto 8.737.296.282 2q,18 7.833.761.567 Deferred tax liabilities, Net Total Liabilitas Jangka Panjang 197.540.096.162 182.694.345.603 Total Non-Current Liabilities Total Liabilitas 1.545.006.061.565 1.279.828.890.909 Total Liabilities E K U I T A S EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Equity attributable to the equity holders of the parent company
Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Share capital –par value Rp 50 per share Modal dasar – 6.000.000.000 saham Authorized – 6,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh -
4.500.000.000 saham
225.000.000.000 1,19
225.000.000.000 Issued and fully paid – 4,500,000,000 shares
Tambahan modal disetor, Neto 397.349.057.207 2n,20 124.457.261.916 Additional paid-in capital, Net Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
- 2n,20 105.682.386.126 Differences arising from restructuring among
entities under common control Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan 39.631.548.930 2b
432.650.891
Differences arising from foreign currency translations
Komponen ekuitas lainnya 12.327.604.383 2b 12.327.604.383 Other component equity
Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar investasi jangka pendek, Neto ( 4.607.476.023 ) 2e,6 ( 1.020.191.023 )
Unrealized loss on decrease in fair value of
short-term investment, Net Saldo laba Retained earnings
Sudah ditentukan penggunaannya 27.000.000.000 19 24.750.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 3.125.489.729.106 2.830.616.982.639 Unappropriated
Sub-total 3.822.190.463.603 3.322.246.694.932 Sub-total Kepentingan Non-pengendali 40.761.390.637 2b,21 30.909.384.878 Non-Controlling Interests Total Ekuitas 3.862.951.854.240 3.353.156.079.810 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 5.407.957.915.805 4.632.984.970.719 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
74
These Consolidated Financial Statements are originally issued
in Indonesian language
Ekshibit B Exhibit B
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2013 31 DECEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 3
Catatan/ Notes
2 0 1 2
PENJUALAN NETO
6.854.889.233.121
2g,o,s,7, 22,23
6.630.809.553.343
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 4.135.086.565.009 2g,o,7,24 4.142.488.860.541 COST OF GOODS SOLD LABA BRUTO 2.719.802.668.112 2t,22 2.488.320.692.802 GROSS PROFIT Beban penjualan ( 1.664.542.204.226 ) 2o,25 ( 1.428.322.090.992 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi ( 407.275.905.400 ) 2o,25 ( 358.192.239.710 ) General and administrative expenses Pendapatan operasi lain, Neto 109.561.099.344 2b 40.400.523.001 Other operating income, Net LABA USAHA 757.545.657.830 22 742.206.885.101 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 80.645.956.633 3 75.274.104.517 Finance income Beban keuangan ( 7.297.688.177 ) 2g,k,7,11 ( 6.925.496.960 ) Finance costs
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi, Neto ( 958.523.200
)
2b,11
1.824.225.600
Equity in net earnings of associated company, Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 829.935.403.086 812.379.718.258 INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE Beban Pajak Penghasilan, Neto 191.400.294.291 2q,18 177.203.624.605 Income Tax Expense, Net LABA NETO TAHUN BERJALAN 638.535.108.795 635.176.093.653 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSSES) Perubahan rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar investasi jangka pendek, Neto
(
3.587.285.000
)
(
1.953.401.193
)
Unrealized losses on decrease in market values of short- term investment, Net
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
39.198.898.039
10.345.386.258
Differences arising from foreign currency translation
Total Pendapatan Komprehensif Lain 35.611.613.039 8.391.985.065 Total Other Comprehensive Income TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN, NETO 674.146.721.834 643.568.078.718 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR
THE YEAR, NET Laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan:
Net income for the year attributable to:
Pemilik entitas induk 634.622.746.467 627.950.145.504 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 3.912.362.328 2b 7.225.948.149 Non-controlling Interest
638.535.108.795 635.176.093.653 Laba komprehensif, neto yang dapat diatribusikan kepada:
Comprehensive income attributable
Pemilik entitas induk 670.234.359.506 636.342.130.569 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 3.912.362.328 7.225.948.149 Non-controlling Interest
674.146.721.834 643.568.078.718 LABA PER SAHAM YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
141
2t
140
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF
THE PARENT COMPANY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
75
Laba
(ru
gi)
yang
bel
umSe
lisih
nila
idi
real
isas
i ata
str
ansa
ksi
kena
ikan
(pe
nuru
nan)
re
stru
ktur
isas
ini
lai p
asar
enti
tas
Selis
ih k
urs
inve
stas
i jan
gka
sepe
ngen
dali/
kare
na
pend
ek,
Net
o/ D
iffe
renc
es
penj
abar
an U
nrea
lize
d
Tam
baha
nar
isin
g fr
omla
pora
nga
ins
(los
ses)
on
mod
al d
iset
or,
rest
ruct
urin
gke
uang
an/
chan
ges
inN
eto/
tran
sact
ion
Dif
fere
nces
Kom
pone
n fa
ir v
alue
Kep
enti
ngan
Addi
tion
alam
ong
enti
ties
aris
ing
from
ekui
tas
lain
nya/
of s
hort
-ter
mSu
dah
dite
ntuk
anBe
lum
dit
entu
kan
non-
peng
enda
li/To
tal e
kuit
as,
Net
o /
Mod
al s
aham
/pa
id-
inun
der
com
mon
fo
reig
n cu
rren
cyO
ther
com
pone
ntin
vest
men
t,pe
nggu
naan
nya/
peng
guna
anny
a/N
eto/
Non
-con
trol
ling
T
otal
equ
ity,
Shar
e ca
pita
lca
pita
l, N
etco
ntro
ltr
ansl
atio
nseq
uity
Net
Appr
opri
ated
Una
ppro
pria
ted
Net
inte
rest
Net
Sald
o pe
r 31
Dec
embe
r 20
11
22
5.00
0.00
0.00
0
124
.457
.261
.916
88
.941
.036
.612
(
9.9
12.7
35.3
67
)
1
2.32
7.60
4.38
3
933
.210
.170
22
.500
.000
.000
2.5
42.4
16.8
37.1
35
2.56
4.91
6.83
7.13
5
39
.272
.532
.159
3.
045.
935.
747.
008
Bala
nce
as o
f 31
Dec
embe
r 20
11
Divi
den
kas
--
--
--
-(
337.
500.
000.
000
)(
3
37.5
00.0
00.0
00
)-
(
337
.500
.000
.000
)Ca
sh d
ivid
ends
Cada
ngan
um
um-
--
--
-2.
250.
000.
000
(
2.25
0.00
0.00
0
)-
--
Appr
opri
atio
n fo
r ge
nera
l re
serv
e
Pele
pasa
n ke
pent
inga
n no
n-pe
ngen
dali
Dive
stm
ent
non-
cont
roll
ing
inte
rest
enti
tas
anak
--
--
--
--
-(
15.5
89.0
95.4
30
)(
15.5
89.0
95.4
30 )
of s
ubsi
diar
ies
Selis
ih k
urs
kare
na p
enja
bara
n la
pora
n
Di
ffer
ence
s ar
isin
g fr
om f
orei
gn
keua
ngan
--
-10
.345
.386
.258
-
--
--
-
10
.345
.386
.258
cu
rren
cy t
rans
lati
ons
Diff
eren
ces
aris
ing
from
Selis
ih n
ilai t
rans
aksi
res
truk
turi
sasi
ent
itas
re
stru
ctur
ing
tran
sact
ion
amon
g
sepe
ngen
dali
--
16.7
41.3
49.5
14
-
--
--
--
16.7
41.3
49.5
14
e
ntit
ies
unde
r co
mm
on c
ontr
ol
Rugi
yan
g be
lum
dir
ealis
asi a
tas
penu
runa
n ni
lai
Unr
eali
zed
loss
es o
n de
clin
e in
mar
ket
pasa
r in
vest
asi j
angk
a pe
ndek
, N
eto
--
--
-(
1.95
3.40
1.19
3
)
--
--
(
1.95
3.40
1.19
3 )
val
ues
of s
hort
-ter
m i
nves
tmen
ts,
net
Laba
net
o ko
mpr
ehen
sif
tahu
n be
rjal
an-
--
--
--
627.
950.
145.
504
627
.950
.145
.504
7.
225.
948.
149
635
.176
.093
.653
N
et c
ompr
ehen
sive
inc
ome
for
the
year
Sald
o pe
r 31
Des
embe
r 20
12
22
5.00
0.00
0.00
0
124
.457
.261
.916
105
.682
.386
.126
432.
650.
891
12.
327.
604.
383
(
1.02
0.19
1.02
3 )
24
.750
.000
.000
2.8
30.6
16.9
82.6
39
2.85
5.36
6.98
2.63
9
30
.909
.384
.878
3.
353.
156.
079.
810
Bala
nce
as o
f 31
Dec
embe
r 20
12
Peny
esua
ian
atas
pen
erap
an P
SAK
No.
38
Adju
stm
ent
on a
dapt
ion
(Rev
isi 2
012)
-10
5.68
2.38
6.12
6
(
105.
682.
386.
126
)
--
--
--
--
of P
SAK
No.
38
(Rev
ised
201
2)
Sald
o pe
r 1
Janu
ari 2
013,
set
elah
Bala
nce
as o
f 31
Jan
uary
201
3, a
fter
peny
esua
ian
225.
000.
000.
000
230.
139.
648.
042
-
43
2.65
0.89
1
1
2.32
7.60
4.38
3 (
1.
020.
191.
023
)
24.7
50.0
00.0
00
2
.830
.616
.982
.639
2.
855.
366.
982.
639
30.9
09.3
84.8
78
3.35
3.15
6.07
9.81
0 ad
just
men
t
Divi
den
kas
--
--
--
-(
337.
500.
000.
000
)(
3
37.5
00.0
00.0
00
)-
(
337
.500
.000
.000
)Ca
sh d
ivid
ends
Cada
ngan
um
um-
--
--
-2.
250.
000.
000
(
2.25
0.00
0.00
0
)-
--
Appr
opri
atio
n fo
r ge
nera
l re
serv
e
Pele
pasa
n ke
pent
inga
n no
n-pe
ngen
dali
Addi
tion
non
-con
trol
ling
int
eres
t
enti
tas
anak
--
--
--
--
-5.
939.
643.
431
5.93
9.64
3.43
1 of
sub
sidi
arie
s
Selis
ih k
urs
kare
na p
enja
bara
n la
pora
n
Di
ffer
ence
s ar
isin
g fr
om f
orei
gn
keua
ngan
--
-39
.198
.898
.039
-
--
--
-
39
.198
.898
.039
cu
rren
cy t
rans
lati
ons
Diff
eren
ces
aris
ing
from
Se
lisih
nila
i tra
nsak
si r
estr
uktu
risa
si e
ntit
as
rest
ruct
urin
g tr
ansa
ctio
n am
ong
sepe
ngen
dali
-16
7.20
9.40
9.16
5
-
--
--
--
-16
7.20
9.40
9.16
5
ent
itie
s un
der
com
mon
con
trol
Rugi
yan
g be
lum
dir
ealis
asi a
tas
penu
runa
n ni
lai
Unr
eali
zed
loss
es o
n de
clin
e in
mar
ket
pasa
r in
vest
asi j
angk
a pe
ndek
, N
eto
--
--
-(
3.58
7.28
5.00
0
)
--
--
(
3.58
7.28
5.00
0 )
val
ues
of s
hort
-ter
m i
nves
tmen
ts,
net
Laba
net
o ko
mpr
ehen
sif
tahu
n be
rjal
an-
--
--
--
634.
622.
746.
467
634
.622
.746
.467
3.
912.
362.
328
638
.535
.108
.795
N
et c
ompr
ehen
sive
inc
ome
for
the
year
Sald
o pe
r 31
Des
embe
r 20
13
22
5.00
0.00
0.00
0
397
.349
.057
.207
-
3
9.63
1.54
8.93
0
1
2.32
7.60
4.38
3 (
4.
607.
476.
023
)
27.0
00.0
00.0
00
3
.125
.489
.729
.106
3.
152.
489.
729.
106
40.7
61.3
90.6
37
3.86
2.95
1.85
4.24
0 Ba
lanc
e as
of
31 D
ecem
ber
2013
Ekui
tas
yang
dap
at d
iatr
ibus
ikan
kep
ada
enti
tas
indu
k/Eq
uity
att
ribu
tabl
e to
ow
ner
of t
he p
aren
t Co
mpa
ny
Eksh
ibit
CEx
hibi
t C
PT T
EMPO
SCA
N P
ACI
FIC
Tbk
DA
N E
NTI
TAS
AN
AK
PT T
EMPO
SCA
N P
ACIF
IC T
bk A
ND
SU
BSID
IAR
IES
LAPO
RAN
PER
UBA
HA
N E
KU
ITA
S K
ON
SOLI
DA
SIA
NCO
NSO
LID
ATED
ST
ATEM
ENT
OF
CHAN
GES
IN
EQU
ITY
UN
TUK
TA
HU
N Y
AN
G B
ERA
KH
IR P
AD
A 3
1 D
ESEM
BER
2013
FOR
TH
E Y
EAR
EN
DED
31
DEC
EMBE
R 2
013
(Dis
ajik
an d
alam
Rup
iah,
kec
uali
diny
atak
an la
in)
(Exp
ress
ed i
n R
upia
h, u
nles
s ot
herw
ise
stat
ed)
Sald
o la
ba /
Ret
aine
d ea
rnin
gs
Lih
at C
atat
an a
tas
Lapo
ran
Keu
anga
n K
onso
lidas
ian
pada
Eks
hibi
t E
terl
ampi
r S
ee a
ccom
pany
ing
Not
es t
o Co
nsol
idat
ed F
inan
cial
Sta
tem
ents
on
Exhi
bit
E
yang
mer
upak
an b
agia
n ta
k te
rpis
ahka
n da
ri L
apor
an K
euan
gan
Kon
solid
asia
n se
cara
kes
elur
uhan
whi
ch a
re a
n in
tegr
al p
art
of t
he C
onso
lida
ted
Fina
ncia
l St
atem
ents
tak
en a
s a
who
le
76
These Consolidated Financial Statements are originally issued
in Indonesian language
Ekshibit D Exhibit D
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2013 31 DECEMBER 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 3 2 0 1 2 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 7.084.890.930.959 6.730.431.000.533 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok, beban usaha
dan karyawan (
6.257.431.876.669
) (
5.765.094.077.691
)
Cash paid to suppliers, operating expenses and employees
Kas yang dihasilkan dari operasi 827.459.054.290 965.336.922.842 Cash provided by operations Penerimaan bunga 79.753.006.054 74.805.476.863 Receipts of interest income Pembayaran pajak ( 457.674.133.782 ) ( 405.895.323.269 ) Payments of taxes Penerimaan restitusi pajak 5.982.887.554 8.249.374.466 Tax refund Pembayaran bunga ( 6.851.333.502 ) ( 7.467.846.512 ) Payments of interest expenses Arus kas neto dari aktivitas operasi 448.669.480.614 635.028.604.390 Net cash flows from operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Aset tetap Property, plant and equipment
Penjualan 237.830.037.010 4.956.156.902 S a l e Pembelian ( 421.973.528.288 ) ( 210.613.383.630 ) Purchases
Penempatan investasi jangka pendek - ( 30.000.000.000 ) Placement of short-term investments Penerimaan atas investasi jangka pendek - 17.297.460.592 Proceeds of short-term investment Penjualan entitas anak - 380.175.000 Divesting of subsidiary Perolehan entitas anak - ( 4.802.000.000 ) Share acquisition of subsidiary Penerimaan dividen kas 1.835.226.000 3.375.943.000 Proceeds cash dividend Arus kas neto untuk aktivitas investasi ( 182.308.265.278 ) ( 219.405.648.136 ) Net cash flows used in investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari utang bank 252.513.874.023 224.904.528.006 Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank ( 171.665.703.045 ) ( 275.066.234.746 ) Payments of bank loans Pembayaran kepada pihak-pihak berelasi, neto ( 1.807.737.531 ) ( 176.616.891 ) Payments to related parties, net Pembayaran utang sewa pembiayaan ( 1.775.656.776 ) ( 1.312.704.358 ) Payments of obligations under capital leases Pembayaran dividen kepada: Payment of cash dividends to:
Pemilik entitas induk ( 260.777.123.850 ) ( 260.838.811.350 ) Equity holders of the parent company Kepentingan non-pengendali ( 76.858.149.085 ) ( 81.752.347.768 ) Non-controlling interest
Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan ( 260.370.496.264 ) ( 394.242.187.107 ) Net cash flows used in financing activities Pengaruh Neto atas perubahan kurs pada kas
dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing
134.780.081.296
21.251.521.924
Net effect of changes in foreign exchange rates on foreign currency denominated cash
and cash equivalents KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
140.770.800.368
42.632.291.071
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
1.651.451.019.395
1.608.818.728.324
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
1.792.221.819.763
1.651.451.019.395
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
77
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E Exhibit E
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M 1. G E N E R A L
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company
PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1971, Tambahan No. 148. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85063. AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 5 Mei 2009, Tambahan No. 12177. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Tempo Scan Tower, lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat. PT Bogamulia Nagadi (BMN), didirikan di Republik Indonesia, adalah perusahaan induk dari PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas anak.
PT Tempo Scan Pacific Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia dated 20 May 1970, under its original name PT Scanchemie within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on Notarial deed No. 37 of Ridwan Suselo, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. J.A.5/27/4 dated 13 February 1971, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 25 dated 26 March 1971, Supplement No. 148. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest of which were drawn up in Notarial deed No. 25 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 25 July 2008 relating to the adjustment of the Company’s articles of association in compliance with Law No. 40 Year 2007. These amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-85063. AH.01.02. TH.2008 dated 12 November 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 36 dated 5 May 2009, Supplement No. 12177. Based on Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of activities of pharmaceutical bussiness. The Company started its commercial operations in 1970. The head office of the Company is located at 16th Floor, Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta 12950, while its factories are located in Cikarang - West Java. PT Bogamulia Nagadi (BMN), incorporated in the Republic of Indonesia, is the parent company of PT Tempo Scan Pacific Tbk and subsidiaries.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan
Perusahaan Lainnya b. Public Offering of the Company’s Shares and
Other Corporate Actions
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Total nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.
Based on the letter of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 dated 24 May 1994, the Company offered 17,500,000 new shares to the public through the Indonesia Stock Exchange at an offering price of Rp 8,250 per share. The total aggregate par value of the shares offered to the public amounted to Rp 17.5 billion. This brought the total number of issued and fully paid shares of the Company to 75,000,000 shares as of 31 December 1994.
78
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 Exhibit E/2
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya (Lanjutan)
b. Public Offering of The Company’s Shares and Other Corporate Actions (Continued)
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, tanggal 5 Desember 1995, Tambahan No. 10015, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No. S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No. 871, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.
Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 29 September 1995 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 97, dated 5 December 1995, Supplement No. 10015, which was stated in Notarial deed No. 195 of Mudofir Hadi, S.H., dated 29 September 1995, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 1,000 per share to Rp 500 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 75,000,000 shares to 150,000,000 shares. Based on the letter of BAPEPAM No. S-106/PM/1998 dated 19 January 1998, the Company conducted its First Rights Issue involving 300,000,000 new shares at an offering price of Rp 500 per share. The aggregate nominal value of the underlying shares amounted to Rp 150 billion. As a result of this rights issue, the total number of issued and fully paid shares of the Company was increased to 450,000,000 shares.
Based on the resolution of the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 30 June 2006, which was set forth in the Statement of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders by Notarial deed No. 41 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 30 June 2006 that was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 66 dated 18 August 2006, Supplement No. 871, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 500 per share to Rp 50 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 450,000,000 shares to 4,500,000,000 shares.
c..Susunan dewan Komisaris dan Direksi, dan
Karyawan c. Boards of Commissioners and Directors and
Employees Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris : Theo Budi Hertiandi : Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner Komisaris Independen : Kustantinah : Independent Commissioner Komisaris Independen : Julian Aldrin Pasha : Independent Commissioner
79
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/3 Exhibit E/3
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
c. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan (Lanjutan)
c. Boards of Commissioners and Directors and Employees (Continued)
Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Diana Wirawan : Vice President Director Wakil Presiden Direktur : Dewi Murni Sukahar : Vice President Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director Direktur : Aviaska Diah Respati H : Director Direktur : Koesdianto Setyabudhi : Director Direktur : Ratnawati Soewito : Director Direktur : Liza Prasodjo : Director Direktur : Hartaty Susanto : Director
Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2012, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris : Theo Budi Hertiandi : Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner Komisaris Independen : Kustantinah : Independent Commissioner
Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Diana Wirawan : Vice President Director Wakil Presiden Direktur : Dewi Murni Sukahar : Vice President Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director Direktur : Aviaska Diah Respati H : Director Direktur : Koesdianto Setyabudhi : Director Direktur : Ratnawati Soewito : Director Direktur : Liza Prasodjo : Director Direktur : Hartaty Susanto : Director
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan anggota komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013, the members of the Company’s Audit Committee are as follows:
Ketua : Kustantinah : Chairman Anggota : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Member Anggota : Theo Budi Hertiandi : Member
Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan anggota komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2012, the members of the Company’s Audit Committee are as follows:
Ketua : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Chairman Anggota : Buchari Hanafi, SH : Member Anggota : Ulian T. Malik : Member
Perusahaan dan Entitas anak mempunyai pegawai tetap sekitar 5.900 dan 6.100 orang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company and its Subsidiaries have approximately 5,900 and 6,100 permanent employees as of 31 December 2013 and 2012.
80
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/4 Exhibit E/4
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Berikut adalah PSAK revisian yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, yang telah diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” mengatur kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun entitas yang melepas bisnis. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Berdasarkan penerapan standar revisian ini, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013, selisih biaya terhadap nilai buku neto setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which are comprised of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012, except for the adoption of amended FAS effective 1 January 2013 as disclosed in this note. The following revised SFAS that became effective from annual periods starting 1 January 2013, have been adopted on the consolidated financial statements. SFAS No. 38 (Revised 2012), “Business Combination of Entities Under Common Control”, which supersedes SFAS No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control” for both the entity that receives the business and the entity that releases the business. Business combinations under common control are recorded using pooling of interest method. Upon adoption of this revised standard, effective 1 January 2013, the excess of cost over the net book value of each business combination transaction with under common control entities is recorded as “Additional-Paid in Capital” and presented as part of the equity section.
81
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 Exhibit E/5
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
(Lanjutan) a. Basis of Consolidated Financial Statements
(Continued)
Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, Kelompok Usaha mereklasifikasi saldo “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali’” menjadi akun “Tambahan Modal Disetor” pada tanggal 1 Januari 2013.
In accordance with the transitional provisions of this standard, the Group reclassified as at 1 January 2013, the balance of its “Difference in Value of Restructuring Transaction among Entities under Common Control” to “Additional-Paid in Capital”.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan non-pemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non-pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas. Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif: laporan laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait.
SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, and comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. The revised standard separates owner and non-owners changes in equity. The statement of changes in equity includes only details of transactions with owners, with non-owners changes in equity presented in a reconciliation of each component of equity. In addition, the standard introduces the statement of comprehensive income: it presents all items of recognized income and expenses, either in one single statement, or in two linked statements.
82
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 Exhibit E/6
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
(Lanjutan) a. Basis of Consolidated Financial Statements
(Continued)
Perusahaan dan Entitas anak memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan posisi keuangan konsolidasian disyaratkan pada awal periode komparatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalahan atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai.
The Company and its Subsidiaries have elected to present a single statement. In addition, a consolidated statement of financial position is required at the beginning of the earliest comparative period following a change in accounting policy, the correction of an error or the reclassification of items in the financial statements. Comparative information has been re-presented so that compliance with the revised standard is achieved.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost concept), kecuali akun-akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang bersangkutan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas anak.
The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost concept, except for certain accounts which are prepared under other measurement basis as described in accounting policies of the respective account. The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company and its Subsidiaries’ functional currency.
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the “Group”). As of 31 December 2013 and 2012, these subsidiaries, in which the Company owns, directly and/or indirectly, more than 50% of the voting shares, are as follows:
83
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 Exhibit E/7
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Nama entitas anak/ Name of subsidiary
Produk utama atau kegiatan/ Principal product or activity
Kedudukan/ Domicile
Mulai beroperasi
secara komersial/
start of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/% of effective
ownership
Total aset, sebelum eliminasi
(dalam juta)/Total assets, before
elimination (in millions)
2013 2012 2013 2012
Dimiliki secara langsung atau tidak langsung/ Directly-owned or indirectly
PT Perusahaan Dagang Tempo – PTT Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 1953 91,80 91,80 1.600.860 1.434.865 PT Supra Usadhatama – SUT (1) Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 1987 91,80 91,80 194.504 199.746 PT Tempo Logistics – Tlog
(1) dan (2)/(1) and (2) Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 2000 91,80 91,80 37.845 34.951
PT Tempo Land – TL (3) : 2012 Pembangunan dan pengusahaan gedung
perkantoran (properti)/ Construction and rental of office buildings (property)
Jakarta 1994 100,00 100,00 699.842 525.880
Tempo Pacific Holding Ltd. – TPHLM Penyertaan saham/Investments Labuan, Malaysia 2002 100,00 100,00 511.580 480.652 PT Tempo Data System – TDS (1) dan (3)/(1) and (3)
Jasa Sistem Komputer/ Computer systems services
Jakarta 1998 99,34 99,34 44.656 53.741
Tempo Scan Pacific Philippines Inc. –
TSPP (3) Jasa distribusi dan pemasaran/
Distribution and marketing services Manila, Philippines 2007 100,00 100,00 19.211 11.215
Tempo Scan Pacific Malaysia SDN, BHD (3) Jasa distribusi dan pemasaran/
Distribution and marketing services Kuala Lumpur,
Malaysia 2012 100,00 100,00 9.751 6.997
PT Barclay Products – BP Pemasaran produk konsumen dan
kosmetika/Consumer products and cosmetics
Jakarta 1977 100,00 100,00 495.698 411.869
PT Eres Revco – ER (5) Pemasaran produk kosmetika/
Cosmetics trading Jakarta 1989 99,51 99,51 193.388 172.673
PT Rudy Soetadi – RS (5) Produsen produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and cosmetics manufacturing
Jakarta 1977 99,50 99,50 217.432 149.182
PT Pritho – PTO (5) Produsen produk kemasan plastik/
Plastic packaging manufacturing Jakarta 1978 100,00 100,00 80.092 67.689
PT Tempo Nagadi – TN (5) Produsen produk sabun/Soap manufacturing Jakarta 1991 100,00 100,00 64.565 59.942 PT Filma Utama Soap – FUS (5) Produsen produk konsumen dan pembersih
perabot rumah tangga/ Consumer products and household manufacturing
Surabaya 1974 100,00 100,00 64.948 48.622
International Beauty Products Ltd. – IBP (5) Pemasaran produk kosmetika/
Cosmetics trading Bangkok, Thailand 1978 100,00 100,00 106.120 91.951
RT Beauty Care Ltd. – RTB (4) dan (5)/
(4) and (5) Produsen produk kosmetika/
Cosmetics manufacturing Bangkok, Thailand 1985 100,00 100,00 63.859 57.299
PT Pulau Mahoni – PM Pemasaran produk kosmetika/
Cosmetics trading Jakarta 1971 99,38 99,38 98.303 83.451
PT Supra Ferbindo Farma – SFF
Produsen produk farmasi/ Pharmaceutical manufacturing
Jakarta 1987 100,00 100,00 226.300 176.479
PT Tempo Natural Products – TNP
Produsen produk suplemen makanan, makanan dan minuman/ Food supplement, food and beverages manufacturing
Jakarta 2006 99,98 99,98 65.515 64.137
PT Kian Mulia Manunggal – KMM (7) : 2012 Produsen produk minuman/
Beverage manufacturing Surabaya 1981 100,00 99,96 41.191 4.439
PT Tempo Rx Farma – TRF
Pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan/Pharmaceutical and medical devices trading
Jakarta 1968 99,98 99,98 37.277 22.778
84
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 Exhibit E/8
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Nama entitas anak/ Name of subsidiary
Produk utama atau kegiatan/ Principal product or activity
Kedudukan/ Domicile
Mulai beroperasi
secara komersial/
start of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/% of effective
ownership
Total aset, sebelum eliminasi
(dalam juta)/Total assets, before
elimination (in millions)
2013 2012 2013 2012
Dimiliki secara langsung atau tidak langsung/ Directly-owned or indirectly
PT Polari Limunusainti – PLI (6) : 2012
Produsen produk minuman/ Beverage manufacturing
Tangerang dan Surabaya
1987 100,00 99,98 180.844 106.451
PT Kendaga Isi Mulia – KIM (7) Jasa distribusi/
Distribution service Surabaya 1979 99,92 99,90 8.797 19.538
PT Tri Nagaharda Satria – TNS (7) Jasa distribusi/Distribution services Jakarta 1990 99,80 99,78 6.284 11.552 PT Ageng Adi – AA Penyertaan saham/ Investments Jakarta 1993 99,01 99,01 107.600 92.497 PT Tempo Research – TR Jasa riset dan pengembangan/
Research and development services Jakarta 1997 99,99 99,99 50.926 46.362
PT Tempo Promosi – TP
Jasa iklan dan promosi/ Advertising and promotion services
Jakarta 1999 100,00 100,00 76.354 36.701
PT Tempo Nagadi Trading – TNT Jasa pembelian/Purchasing services Jakarta 1991 100,00 100,00 12.472 21.161 PT Global Eramas – GEM Usaha perdagangan/Trading business Jakarta 1987 97,34 97,34 6.848 9.601 PT Tempo Mahoni – TM (a) Usaha perdagangan/Trading business Jakarta 2006 99,96 99,96 3.458
3.320
a) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. a) TM is a development stage company. (1) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT (1) Indirectly-owned through PTT (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT (2) Indirectly-owned through SUT (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM (3) Indirectly-owned through TPHLM (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP (4) Indirectly-owned through IBP (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui BCL (5) Indirectly-owned through BCL (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNP (6) Indirectly-owned through TNP (7) Dimiliki secara tidak langsung melalui PLI (7) Indirectly-owned through PLI
Pembukuan akun beberapa entitas anak dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sementara laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar periode yang bersangkutan. Hasil penyesuaian penjabaran ditampilkan sebagai bagian ekuitas sebagai “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan.”
The book of accounts of certain subsidiaries are maintained in currency other than Rupiah. For presentation purposes of the consolidated financial statements, assets and liabilities of the subsidiaries at consolidated statements of financial position date are translated into Rupiah using the exchange rates at consolidated financial position date, while statements of comprehensive income are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Differences arising from foreign currency translations”
85
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 Exhibit E/9
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Pada tahun 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PTT melalui pembelian saham baru yang dikeluarkan oleh PTT dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, sehingga kepemilikan Perusahaan di PTT menjadi 112.574.000 saham. Selanjutnya pada tahun yang sama TNP meningkatkan kepemilikan sahamnya di PLI dengan membeli saham PLI yang dimiliki oleh BMN dengan harga Rp 4,8 miliar, sehingga kepemilikan saham TNP di PLI menjadi 4.850 saham. Adapun tujuan dari peningkatan penyertaan saham di PTT dan PLI tersebut adalah untuk menunjang kegiatan usaha inti dari kelompok usaha Perseroan khususnya di bidang distribusi dan farmasi serta supplemen kesehatan.
In 2012, the Company increased its share ownership in PTT through the purchase of new shares issued by PTT with a par value of Rp 1,000 per share, therefore the Company's ownership in PTT became 112,574,000 shares. Furthermore in the same year, TNP increased its share ownership in PLI by purchasing the shares of PLI owned by BMN at price of Rp 4.8 billion, therefore TNP’s share ownership in PLI became 4,850 shares. The purpose of increasing investment in PTT and PLI is to support the core business activities of the Company's business especially in the field of distribution and pharmaceutical and health supplement.
Transaksi tersebut di atas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The above transactions do not have a material impact on the consolidated financial statement.
Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
The Group retrospectively adopted SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest of a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
86
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 Exhibit E/10
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 2b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned below 2b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill)
dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari
setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar dari pembayaran yang
diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and
liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI;
derecognizes the cumulative translation differences
recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration
received, recognizes the fair value of any investment
retained; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
reclassifies the parent company’s share of
components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separate from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
87
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 Exhibit E/11
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or a the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
88
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/12 Exhibit E/12
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated staements of comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
d. Investasi pada Entitas Asosiasi d. Investment in an Associate
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
89
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 Exhibit E/13
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OFSIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
d. Investasi pada Entitas Asosiasi (Lanjutan) d. Investment in an Associate (Continued)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of an associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associate and its carrying value, and recognizes the amounts in the consolidated statements of comprehensive income.
e. Aset dan Liabilitas Keuangan e. Financial Assets and Liabilities
Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”.
The Group adopted SFAS No. 55 (Revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2010), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 2006), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Accounting for Investments in Certain Securities", respectively.
90
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 Exhibit E/14
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Financial Assets and Liabilities
a. Aset Keuangan a. Financial Assets
Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
Under SFAS No. 55 (Revised 2011), financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments and available for sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed, re-evaluates the classification of such financial assets at each year-end. The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other current financial assets and other non-current financial assets.
i. Aset Keuangan Diukur Pada Nilai Wajar
Melalui Laporan Laba Rugi i. Financial Assets at Fair Value through
Profit or Loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and assets designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements of comprehensive income.
91
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 Exhibit E/15
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)
a. Aset Keuangan (Lanjutan) a. Financial Assets (Continued)
ii. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang ii. Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Group does not intend to sell immediately or in the near future.
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo iii. Held to Maturity Investments
Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-for-sale.
iv. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan iv. Available for Sale Financial Assets
Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories.
b. Liabilitas Keuangan b. Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
i. Liabilitas keuangan diukur melalui
laporan laba rugi i. Financial liabilities measured at fair
value through profit and loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities measured at fair value through profit and loss include the financial liabilities held for trading and liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit and loss.
92
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 Exhibit E/16
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)
b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Financial Liabilities (Continued)
i. Liabilitas keuangan diukur melalui
laporan laba rugi (Lanjutan) i. Financial liabilities measured at fair
value through profit and loss (Continued)
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha terdiri atas utang bank, utang usaha, beban akrual liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual dan utang sewa pembiayaan.
The Group’s financial liabilities consist of bank loans, trade payables, other short term financial liabilites, accrued expenses and obligations under finance leases.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements of comprehensive income.
ii. Pinjaman dan utang ii. Loans and borrowings
Pinjaman adalah liabilitas keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans are non-derivative financial liabilities with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Group’s does not intend to sell immediately or in the near future.
c. Pengakuan c. Recognition
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities.
93
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 Exhibit E/17
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
2. Pengukuran Nilai Wajar 2. Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the date of measurement.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Group measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
If the market of the financial instrument is inactive, the Group determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model.
3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi 3. Amortized Cost Measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 4. Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
94
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/18 Exhibit E/18
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) 4. Impairment of Financial Assets (Continued)
Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.
95
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/19 Exhibit E/19
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued) e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
5. Penghentian Pengakuan 5. Derecognition
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Group derecognizes financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Group transfers all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Group has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Group are recognized as assets or liabilities separately.
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Kelompok Usaha dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
The Group derecognizes financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires.
In transactions in which the Group neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Group derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Group continues to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets.
6. Saling hapus 6. Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha mempunyai hak hukum untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated statements of financial position if, and only if, the Group has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
96
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 Exhibit E/20
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Setara Kas f. Cash Equivalents
Call deposit dan deposito berjangka, dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Call and time deposits, which have maturities of three months or less at the time of placement, not pledged as collateral for loans or other borrowings, and not restricted, are considered as “Cash Equivalents”.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;
b. Suatu pihak adalah entitas asosiasi kelompok
usaha; c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana
Kelompok Usaha sebagai venturer; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil
manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari
individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasca-kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Group.
A party is considered to be related to the Group if: a. Directly, or indirectly through one or more
intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
b. The party is an associate of the Group; c. The party is a joint venture in which the Group is
a venture;
d. The party is a member of the key management personnel of the Group or its parent company;
e. The party is a close member of the family of any
individual referred to in (a) or (d);
f. The party is an entity that is controlled, jointly controlled, or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,
g. The party is a post-employment benefits plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan dengan catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to consolidated financial statements.
97
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 Exhibit E/21
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
h. Persediaan h. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan terdiri dari biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual di dalam kegiatan usaha biasa dikurangi beban-beban penjualan variabel yang diterapkan dan dikurangi biaya untuk menyelesaikan persediaan barang-dalam-proses. Penyisihan penurunan nilai persediaan disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto (net realizable value) berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Cost comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less applicable variable selling expenses and less cost to complete for work-in-process inventories. Allowance for impairment in value of inventories is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values based on periodic reviews of the physical conditions of the inventories.
i. Beban Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses
Beban dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expenses are amortized using the straight-line method over the periods benefited.
j. Aset Tetap j. Property, Plant and Equipment
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.
Upon recognition, property, plant and equipment are valued at acquisition cost. The cost of acquisition of property, plant and equipment includes the purchase price and all costs directly attibutable to bringing the asset to working condition and location for its intended use.
Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
The Group has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is recognized at cost and is not depreciated.
Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:
Except for those mentioned in paragraph below, depreciation is generally computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:
98
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/22 Exhibit E/22
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Property, Plant and Equipment (Continued)
Tahun/Years
Bangunan, instalasi dan prasarana 4 – 30 Buildings, installations and improvements Mesin dan peralatan 3 – 25 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor 2 – 10 Furniture, fixtures and office equipment Kendaraan 2 – 8 Transportation equipment
Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap beberapa entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 12).
Land and landrights are stated at cost and not amortized. The property, plant and equipment of certain subsidiaries are depreciated using the double-declining balance method based on the estimated useful lives of the assets ranging from two (2) to ten (10) years (Note 12).
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan. Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan. Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” yang menyatakan bahwa biaya yang terkait dengan perolehan tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah.
Constructions in progress are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Property, Plant and Equipment” account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under SFAS No. 16 “Property, Plant and Equipment”, that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the current year. The asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each year-end and adjusted prospectively, if necessary. The Company and subsidiaries has adopted IFAS No. 25, “Land Rights” which requires that costs associated with the acquisition of land to be recognized as part of the cost of the land.
99
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 Exhibit E/23
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK No. 48 (Revisi 2009) juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai. Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.
SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and SFAS No. 48 (Revised 2009) requires the entity to recognize an impairment loss. SFAS No. 48 (Revised 2009) also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. As described herein, the adoption of SFAS No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist. The Group assesses at each annual reporting period whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash flows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operatiosn are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
100
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 Exhibit E/24
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued)
Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk asset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
If no such transactions can be identified, the Group an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. An assessment is made at each annual reporting period as to whether there s any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine an asset’s recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Goodwill is tested for impairment annually (as of 31 December) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill can not be reversed in future periods. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets as of 31 December 2013 and 2012.
101
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/25 Exhibit E/25
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
l. S e w a l. L e a s e s
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. The leased assets and the corresponding lease liabilities (net of finance charges) under finance leases are recognized on the consolidated statements of financial position as plant and equipment and finance lease payables respectively, at the inception of the leases based on the lower of fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability. The finance cost is recognized in the consolidated statements of comprehensive income on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability. Gains or losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortized over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.
m. Aset Tak Berwujud m. Intangible Assets
Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak cipta dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak cipta dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya. Aset tak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak lancar Lainnya” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, copyright and formulas are amortized using the straight-line method over forty (40) years. Trademarks, copyright and formulas are presented as part of “Other Non-Current Assets” account in the consolidated statements of financial position. Costs for research and development is recognized as an expense in the period incurred unless the costs of research and development that can be specifically identified and has benefits in the future are capitalized and recorded as deferred charges and are presented as part of “Other Non-Current Assets” the consolidated statements of financial position. Deferred charges are amortized using the straight-line method based on the estimated benefits. Intangible assets in connection with the purchase of a computer program and its implementation costs are amortized using the straight-line method over their estimated lives and are presented as part of “Other Non-Current Assets” in the consolidated statements of financial position.
102
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/26 Exhibit E/26
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
m. Aset Tak Berwujud (Lanjutan) m. Intangible Assets (Continued)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aktiva dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the assets and are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the asset is derecognized.
n. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali n. Differences arising from restructuring
transaction between entities under common control
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang melibatkan pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan dalam laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau individu perusahaan dalam kelompok perusahaan. Sebelum tanggal 1 Januari 2013, perbedaan antara harga transaksi dari pengalihan aset, liabilitas, saham atau bentuk lain dari instrumen kepemilikan dan nilai buku bersih dari transaksi dari restrukturisasi sepengendali dicatat sebagai “ Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali “ dan merupakan bagian dari ekuitas. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Kelompok usaha menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK 38 (revisi 2012) adalah prospektif di mana selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak dapat diakui baik sebagai realisasi keuntungan atau kerugian atau reklasifikasi ke saldo laba.
Restructuring transactions are transactions that involve the transfer of assets, liabilities , shares and other ownership interests between entities under common control that does not cause the profit or loss to the company or the individual companies within the group of companies . Prior to 1 January 2013, the difference between the transaction price of the transfer of assets, liabilities, equity or other forms of ownership interests and the net book value from restructuring transactions of control are accounted for as “ Differences arising from restructuring transaction between entities under common control” and is part of the equity. Effective on 1 January 2013, the Group adopted SFAS 38 (revised 2012). The application of SFAS 38 revised 2012) is prospective in which difference restructuring transactions based on SFAS 38 (revised 2004) is presented as additional paid-in capital and can not be recognized either as realized gains or losses or reclassification to retained earnings.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pertimbangan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that future economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
103
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 Exhibit E/27
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) o. Revenue and Expenses Recognition (Continued)
Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk Kelompok Usaha, diakui pada saat risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bertepatan dengan pengiriman dan penerimaan. Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan “FOB Shipping Point” diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri barang/jasa (termasuk kontrak manufaktur) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan.
Sale of Goods Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risk and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Revenue from export sales under “FOB Shipping Point” arrangement is recognized upon shipment of the goods to the customers, while revenue from domestic sales of goods/services (including contract manufacturing) is recognized upon delivery of the goods/services to the customers.
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing p. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the buying and selling rates of exchange as published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
2 0 1 3
(Rp) 2 0 1 2
(Rp)
Dolar Amerika Serikat (USD) 12.189 9.670 United States Dollar (USD) Euro (EUR) 16.821 12.810 Euro (EUR) Dolar Australia (AUD) 10.876 10.025 Australia Dollar (AUD) Dolar Singapura (SGD) 9.628 7.907 Singapore Dollar (SGD) Baht Thailand (THB) 371 316 Thailand Baht (THB) Peso Philipina (PHP) 275 235 Phillipines Peso (PHP)
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.
Transactions in other foreign currencies are considered not significant.
q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan q. Income Tax Expense (Benefit)
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Corporate income tax is determined on a per legal entity basis.
Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Pajak Penghasilan”, yang mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak Penghasilan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan masa depan pemulihan masa depan (pernyataan) dari nilai tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi lainnya dan peristiwa terbaru dari periode berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group applied SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
104
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/28 Exhibit E/28
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (Lanjutan) q. Income Tax Expense (Benefit) (Continued)
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as basis to measure deferred tax assets and liabilities.
Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a Tax Assessment Letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
r. Imbalan Kerja Karyawan r. Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Perusahaan dan entitas anak membentuk penyisihan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan tetap sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini. Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntasi dan pengungkapan untuk imbalan kerja, baik jangka pendek (yaitu, cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (yaitu, cuti berimbalan jangka panjang, imbalan medikal pasca-kerja). Perusahaan harus memilih untuk menggunakan koridor 10% untuk pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial. Perusahaan dan entitas anak juga membutuhkan pengakuan atas liabilitas dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa dan entitas menikmati keuntungan ekonomi yang timbul atas jasa tersebut. Kelompok Usaha mencatat beban imbalan pasca kerja karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected-Unit Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Beban jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees. The Company and subsidiary provide for defined post-employment benefits for its permanent employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 and SFAS No. 24 (Revised 2010), no funding has been made for this defined benefit plan. The Company and subsidiary applied SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short-term (i.e., paid annual leave, paid sick leave) and long-term (i.e., long service leave, post employment medical benefits). The Company and subsidiary have chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Company and subsidiary also require recognition of liabilities and expense when an employee has provided service and the entity has received economic benefits arising from the service. The Group recognizes provisions for post employment benefit in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003. The provision is estimated based on actuarial calculations prepared by an independent firm of actuaries using the “Projected Unit of Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the cumulative actuarial gains or losses exceed 10% of the defined benefit obligation. The said actuarial gains or losses in excess of the 10% threshold are amortized over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past service cost is amortized over the remaining service years of each employee. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current year. Short-term employee benefits are recognized when paid accrue to the employees.
105
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/29 Exhibit E/29
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
s. Informasi Segmen s. Segment Information Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or inproviding products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that asegment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.
t. Laba per Saham t. Earnings per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba neto per saham dihitung dengan membagi laba neto masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.
In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, earnings per share are computed by dividing profit for the year attributable to equity holders of the parent company, respectively, with the weighted average number of issued and fully paid shares for the years ended 31 Desember 2013 and 2012 of 4,500,000,000 shares.
u. Kontinjensi u. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan v. Events After the Reporting Period
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian bila material.
Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
106
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/30 Exhibit E/30
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
w. Hirarki Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 60 w. SFAS No. 60 fair value measurement hierarchy PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan input yang signifikan yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: a. Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam
pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang identikal (Tingkat 1);
b. Input selain kuotasi pasar yang termasuk di
dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga) (Tingkat 2); dan
c. Input bagi aset dan liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan maupun liabilitas keuangan dikategorikan, ditetapkan pada basis tingkatan paling rendah input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.
SFAS No. 60 requires certain disclosures which require the classification of financial assets and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels: a. Quoted prices (unadjusted) in active markets
for identical assets or liabilities (Level 1);
b. Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (Level 2); and
c. Inputs for the asset or liability that are not
based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
The level in the fair value hierarchy within which the financial asset or financial liability is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.
107
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/31 Exhibit E/31
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI
SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS
Penyajian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha memerlukan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the reporting date. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that could require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan
akuntansi
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian:
a. Judgements made in applying accounting policies
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
i. Pajak penghasilan i. Income Taxes
Kelompok Usaha memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Kelompok Usaha mengakui liabilitas bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan profisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan adalah Rp 5,4 miliar dan Rp 22,1 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012.
The Group has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amounts of the Group’s current income tax liabilities at the end of the reporting period were approximately Rp 5.4 billion and Rp 22.1 billion for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
ii. Penilaian instrumen keuangan ii. Valuation of financial instrument
Kelompok Usaha mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
The Group measures fair values using the following hierarchy of methods:
- Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk
instrumen keuangan yang sejenis. - Quoted market price in an active market for
an identical instrument.
108
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/32 Exhibit E/32
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS (Continued)
a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
a. Judgements made in applying accounting policies (Continued)
ii. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan) ii. Valuation of financial instrument (Continued)
- Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat
diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
- Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
- Teknik penilaian yang menggunakan input
signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.
- Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi.
Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Group determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.
Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
Assumptions and inputs used in valuation techniques may include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
109
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/33 Exhibit E/33
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI
SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS (Continued)
b. Sumber utama ketidakpastian estimasi b. Key source of estimation uncertainty
Kunci asumsi tentang masa depan dan kunci sumber estimasi ketidakpastian di akhir periode pelaporan, memiliki risiko yang signifikan menyebabkan penyesuaian materi untuk membawa jumlah aset dan liabilitas dalam tahun anggaran berikutnya dibahas di bawah ini.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.
i. Masa manfaat aset tetap i. Useful lives of property, plant and equipment
Biaya aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Manajemen memperkirakan masa manfaat aset tetap tersebut antara 2–30 tahun. Aset tetap beberapa entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara 2-10 tahun. Hal ini sesuai taksiran masa manfaat yang umum diaplikasikan pada industri. Perubahan tingkat yang diharapkan dalam penggunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat peralatan dan nilai sisa atas aset-aset tersebut, oleh karena itu, biaya penyusutan di masa yang akan datang dapat saja berubah. Nilai tercatat aset tetap pada akhir tahun pelaporan diungkapkan dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.
The cost of property, plant and equipment is depreciated on a straight-line method over the assets’ estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipments to be 2 to 30 years. The property, plant and equipment of certain subsidiaries are depreciated using double-declining balance method base on the estimated useful life of the assets ranging from 2 to 10 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the Group’s property, plant and equipment at the end of the reporting year is disclosed in Note 12 to the consolidated financial statements.
ii. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
ii. Allowance for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2e.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2e.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.
Collectively assessed impairment allowance cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items can not yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
110
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/34 Exhibit E/34
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
b. Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan) b. Key source of estimation uncertainty (Continued)
iii. Penentuan nilai wajar iii. Determaining fair value
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgement) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2e. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
iv. Manfaat pensiun Nilai kini liabilitas pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh basis aktuaria dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (laba) neto untuk pensiun termasuk tingkat diskonto. Setiap perubahan asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas pensiun.
iv. Pension benefits
The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of pension obligations.
Kelompok Usaha menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun. Tingkat bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari estimasi kas keluar di masa depan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Kelompok Usaha mempertimbangkan tingkat bunga berkualitas tinggi obligasi pemerintah yang memiliki denominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sesuai masa liabilitas pensiun yang bersangkutan. Asumsi utama yang lain untuk liabilitas pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar pada saat ini. Informasi tambahan telah diungkapkan dalam Catatan 16 terkait dengan laporan keuangan konsolidasian terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rate of high-quality government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation. Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in the related Note 16 to consolidated financial statements herein.
111
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/35 Exhibit E/35
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2 0 1 3 2 0 1 2 K a s 3.593.320.819 9.047.783.405 Cash on hand
Pihak ketiga Third parties B a n k Cash in banks
Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 11.523.899.016 11.014.887.987 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.951.709.866 2.150.071.165 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
2.038.872.130 3.744.534.836 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. 1.743.417.084 1.368.940.467 Banking Corporation Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar)
961.111.125
1.085.069.309
Others (each below Rp 1 billion) Dalam Dolar AS In US Dollar
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
US$ 303.898 (2012: US$ 230.577)
3.704.209.264 2.229.681.770
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
US$ 303,898 (2012: US$ 230,577) PT Bank Central Asia Tbk
US$ 173.449
2.114.174.949 -
PT Bank Central Asia Tbk US$ 173,449
The Royal Bank of Scotland N.V US$ 115.560
1.408.563.886
-
The Royal Bank of Scotland N.V US$ 115,560
Lain-lain US$ 75.898 (2012: US$ 150.928)
925.123.159
1.459.478.404
Others US$ 75,898 (2012: US$ 150,928)
Dalam Euro In Euro PT Bank Central Asia Tbk
EUR 62.667
1.054.150.526 - PT Bank Central Asia Tbk
EUR 62,667 The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. EUR 45.290 (2012: EUR 325.649)
761.848.041 4.171.522.027
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
EUR 45,290 (2012: EUR 325,649) Lain-lain
EUR 12.880 (2012: EUR 8.589)
216.658.969 110.018.507 Others
EUR 12,880 (2012: EUR 8,589) Dipindahkan 31.403.738.015 27.334.204.472 Brought forward
112
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/36 Exhibit E/36
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2
Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) B a n k (Lanjutan) Cash in banks (Continued)
Pindahan 31.403.738.015 27.334.204.472 Carried forward Dalam Dolar Singapura In Singapore Dollar
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SGD 20.634 (2012: SGD 119.997)
198.661.538 948.834.068
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
SGD 20,634 (2012: SGD 119,997) Dalam Baht Thailand In Thailand Baht
The Siam Commercial Bank THB 11.662.068 (2012: THB 18.978.157)
4.325.927.660 5.991.593.874
The Siam Commercial Bank THB 11,662,068
(2012: THB 18,978,157) Thanachart Bank
THB 40.595.890 (2012: THB 26.382.116)
15.058.639.407
8.329.097.975
Thanachart Bank THB 40.595.890
(2012: THB 26,382,116) Lain-lain
THB 598.505 (2012: THB 277.945)
222.009.612
87.750.024 Others
THB 598,505 (2012: THB 277,945) Dalam Peso Filipina In Philippine Peso
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
PHP 10.032.810 (2012: PHP 4.514.251)
2.754.307.228
1.062.248.332
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
PHP 10,032,810 (2012: PHP 4,514,251)
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta)
911.987.213
495.936.483
Others (each below Rp 200 million)
Dalam Ringgit Malaysia In Malaysia Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. MYR 1.111.271 (2012: MYR 1.161.375)
4.120.247.373
3.669.513.952
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
MYR 1,111,271 (2012: MYR 1,161,375)
Dalam Dolar Australia In Dolar Australia The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. AUD 2.505 (2012: AUD 1.526)
27.238.961
15.301.051
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
AUD 2,505 (2012: AUD 1,526) Sub-total 59.022.757.007 47.934.480.231 Sub-total
113
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/37 Exhibit E/37
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Setara Kas Cash equivalents
Call deposit dan deposito berjangka Call and time deposits Dalam Rupiah In Rupiah
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 338.540.000.000 326.422.000.000 Banking Corporation Ltd
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
349.865.000.000
409.095.000.000
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 248.000.000.000 186.415.348.216 PT Bank Danamon IndonesiaTbk PT Bank Central Asia Tbk 55.430.000.000 87.060.000.000 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 11.075.000.000 173.095.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk - 68.295.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk
Dalam Dolar AS In US Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 34.905.000
(2012: US$ 2.210.000)
425.457.045.000
21.370.700.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 34,905,000
(2012: US$ 2,210,000) The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. US$ 12.328.145 (2012: US$ 13.525.376)
150.267.753.920
130.790.385.146
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
US$ 12,328,145 (2012: US$ 13,525,376)
PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 6.580.000 (2012: US$ 11.595.000)
80.203.620.000
112.123.650.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 6,580,000
(2012: US$ 11,595,000) PT Bank OCBC NISP Tbk
(2012: US$ 5.001.000)
-
48.359.670.000 PT Bank OCBC NISP Tbk
(2012: US$ 5,001,000) PT Bank Central Asia Tbk
US$ 291.000 (2012: US$ 756.000)
3.546.999.000
7.310.520.000
PT Bank Central Asia Tbk US$ 291,000 (2012: US$ 756,000)
The Royal Bank of Scotland N.V US$ 192.000
2.340.288.000
-
The Royal Bank of Scotland N.V US$ 192,000
Dalam Euro In Euro The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. EUR 2.780.000
46.763.603.200
-
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
EUR 2,780,000 PT Bank OCBC NISP Tbk
EUR 770.000 (2012: EUR 683.000)
12.952.508.800
8.749.134.380
PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 770,000
(2012: EUR 683,000)
Dipindahkan 1.724.441.817.920 1.579.086.407.742 Brought forward
114
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/38 Exhibit E/38
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Setara kas (Lanjutan) Cash equivalents (Continued) Pindahan 1.724.441.817.920 1.579.086.407.742 Carried forward
Call deposit dan deposito berjangka
(Lanjutan)
Call and time deposits
(Continued) Dalam Dolar Singapore In Dollar Singapore
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SGD 55.000
529.539.450 -
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
SGD 55,000 Dalam Baht Thailand In Thailand Baht
The Siam Commercial Bank THB 4.776.166
(2012: THB 9.867.998)
1.771.671.120 3.115.425.630
The Siam Commercial Bank THB 4,776,166
(2012: THB 9,867,998) Kasikorn Bank THB 7.266.927
(2012: THB 7.155.908)
2.695.593.853 2.259.191.696
Kasikorn Bank THB 7,266,927
(2012: THB 7,155,908) Thai Military Bank THB 450.530
(2012: THB 441.719)
167.119.594 139.455.049
Thai Military Bank THB 450,530
(2012: THB 441,719) Citibank (2012: THB 31.257.406)
-
9.868.275.642
Citibank (2012: THB 31,257,406)
Sub-total 1.729.605.741.937 1.594.468.755.759 Sub-total T o t a l 1.792.221.819.763 1.651.451.019.395 T o t a l
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The annual interest rates on time deposits are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
Rupiah 3,8% - 11,3% 3,3% - 8,0% Rupiah Dolar AS 0,1% - 4,0% 0,2% - 3,0% US Dollar Euro 0,1% - 0,5% 0,1% - 0,8% Euro Baht Thailand 1,5% - 2,0% 1,6% - 2,3% Thailand Baht
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak berelasi dan tidak ada kas dan setara kas Perusahaan yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan.
As of 31 December 2013 and 2012, there are no placement of cash and cash equivalent to related parties cash and cash equivalent are unrestructed in use or a colllateral.
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga Third parties
Pelanggan dalam negeri 760.029.614.441 735.090.232.990 Domestic customers Pelanggan luar negeri 47.708.695.514 10.498.106.406 Overseas customers
Sub-total 807.738.309.955 745.588.339.396 Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7) Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp 1 miliar) 1.050.049.640 183.036.586 Others (each below Rp 1 billion)
T o t a l 808.788.359.595 745.771.375.982 T o t a l
115
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/39 Exhibit E/39
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
Based on the review of the status of individual receivable accounts at end of year, management is of the opinion that all of the above trade receivables are fully collectible and no provision for impairment is necessary.
Piutang usaha di atas tidak dijaminkan atas utang bank. All the above trade receivables are not as collateral for
bank loans. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013 and 2012, the aging analysis of the above trade receivables are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
Belum jatuh tempo 729.696.206.099 670.225.302.447 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:
1 – 30 hari 62.170.581.305 67.392.610.193 1 – 30 days 31 – 60 hari 5.055.575.158 2.343.281.410 31 – 60 days 61 – 90 hari 3.003.474.910 954.788.872 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 8.862.522.123 4.855.393.060 Above 90 days
T o t a l
808.788.359.595 745.771.375.982
T o t a l
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan mata uang:
As of 31 December 2013 and 2012, based on currencies:
2 0 1 3 2 0 1 2
Dalam mata uang asing (Catatan 27) 47.708.695.514 35.847.107.751 In foreign currencies (Note 27) Dalam Rupiah 761.079.664.081 709.924.268.231 In Rupiah T o t a l
808.788.359.595 745.771.375.982
T o t a l
6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 6. OTHERS CURRENT FINANCIAL ASSETS
2 0 1 3 2 0 1 2 Pihak ketiga Third parties Investasi jangka pendek, Neto Short-term Investment, Net
Obligasi Korporasi 54.209.055.000 56.122.000.000 Corporate Bond Surat Utang Negara 20.587.688.157 22.262.028.157 Government Securities
74.796.743.157 78.384.028.157
Piutang non–usaha – Pihak ketiga 76.826.879.817 51.881.963.547 Non – trade receivable – Third parties
Sub-total 151.623.622.974 130.265.991.704 Sub-total Piutang non-usaha – Pihak berelasi 425.140.256 2.284.866.709 Non – trade receivable – Related parties T o t a l 152.048.763.230 132.550.858.413 T o t a l
116
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/40 Exhibit E/40
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (Lanjutan) 6. OTHERS CURRENT FINANCIAL ASSETS (Continued)
Investasi jangka pendek, Neto Short-term investments, Net
- Investasi jangka pendek, neto merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan obligasi korporasi dengan peringkat berkisar idAA+ sampai idAAA oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dan AA- (idn) sampai idAAA (idn) oleh PT Fitch Rating Indonesia pada saat penempatan investasi dilakukan. Tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar 7,4% - 11,3%. Investasi jangka pendek ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Rugi neto yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari investasi jangka pendek ini adalah sekitar Rp 4,6 miliar dan Rp 1,0 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Neto”.
- These short-term investments consist of Fixed Rate Government Securities (SUN FR) issued by the Government of Indonesia and corporate bond with credit rating idAA+ to idAAA rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia and AA- (idn) to idAAA (idn) by PT Fitch Rating Indonesia on the placement date. The annual coupon rate is ranging beetwen 7.4% - 11.3%. Short-term investments are stated at their market value at 31 December 2013 and 2012. Unrealized net loss on the decline in market value of these short-term investments is approximately Rp 4.6 billion and Rp 1.0 billion as of 31 December 2013 and 2012, respectively, which are presented as a separate part of equity in the consolidated statements of financial position as “Unrealized Gain (Loss) on Increase (Decrease) in Fair Value of short-term investment, Net”.
7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI 7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa pembiayaan, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Kelompok Usaha.
Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Utang Usaha” (masing-masing Catatan 5 dan 14), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties, which principally consist of sales, purchases, obligations under capital leases, management services, repairs and maintenance, security management, leasing, and financing transactions. The subject entities are considered related parties to the Group in view of common ownership and/or management.
The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of “Trade Receivables” or “Trade Payables” (Notes 5 and 14, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated statements of financial position.
Penjualan kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sekitar 0,03% dari penjualan neto konsolidasian, sedangkan pembelian dari pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,21% dan 0,23% dari total pembelian konsolidasian, masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Sales to related parties for the year ended 31 December 2013 and 2012 accounted for about 0.03% of consolidated net sales, while purchases from related parties accounted for about 0.21% and 0.23% of consolidated total purchases, for the year ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama setahun kepada dan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Sales and purchases of finished goods, raw materials and packaging materials to and from related parties are summarized as follows:
117
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/41 Exhibit E/41
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan) 7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 Penjualan: (Catatan 23) Sales: (Note 23) PT Beiersdorf Indonesia 2.110.395.600 1.730.065.440 PT Beiersdorf Indonesia Pembelian: (Catatan 24) Purchases: (Note 24) PT Beiersdorf Indonesia 6.434.342.037 6.827.409.177 PT Beiersdorf Indonesia
Rincian saldo transaksi dan transaksi di luar usaha adalah sebagai berikut:
The balance of accounts and transaction arising from non-trade transaction are as follows:
Persentase terhadap Total
Aset/ Liabilitas/ Ekuitas/ Percentage
to Total Assets/ Liabilities/ Equity (%)
2 0 1 3 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 2 Aset Lancar Current Assets Aset keuangan lancar lainnya Other current financial assets
Pihak berelasi Related parties Tempo Nagadi Asia - 2.183.970.581 - 0,05 Tempo Nagadi Asia Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp 1 miliar) 425.140.256 100.896.128 0,008 0,002
Others (each below Rp 1 billion)
425.140.256 2.284.866.709 0,008 0,05
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Liabilitas keuangan jangka
pendek lainnya Other short-term
financial liabilities PT Tempo Centra
Management 3.525.022.233 - 0,23 - PT Tempo Centra
Management PT Tempo Realty 2.656.261.589 1.183.350.916 0,17 0,09 PT Tempo Realty Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar) 711.617.754 673.665.304 0,05 0,05 Others (each below
Rp 1 billion) T o t a l 6.892.901.576
1.857.016.220 0,45 0,14
T o t a l
Utang Sewa Pembiayaan Obligations Under
Capital Lease PT Tempo Utama Finance
(Catatan 12) 1.062.788.873 2.355.894.975 0,07 0,18 PT Tempo Utama
Finance (Note 12) Dikurangi bagian jatuh
tempo dalam satu tahun 1.062.788.873 1.183.255.095 0,07 0,09 Deduction for
current portion
Bagian jangka panjang -
1.172.639.880 - 0,09
Long-term portion
Tambahan modal disetor, Neto
Additional Paid-in capital, Net
Selisih nilai transaksi Differences arising from
restructuring transaction restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 20) 272.891.795.291
- 7,06 -
among entities under common control (Note 20)
2 0 1 3 2 0 1 2 Penjualan di luar usaha (Catatan 26h) Sales Non-trade (Note 26h)
PT Bogamulia Nagadi 225.000.000.000 - PT Bogamulia Nagadi
118
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/42 Exhibit E/42
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali liabilitas sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF).
All of the above accounts are non-interest bearing, except for the leasing obligations to PT Tempo Utama Finance (TUF).
Pihak-pihak berelasi/ Hubungan/Relationship Sifat saldo akun/transaksi/
Related parties Nature of account/transaction
PT Bogamulia Nagadi Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder equity
Jasa manajemen/Management services
PT Tempo Realty Entitas dibawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under the same significant influence
Sewa-menyewa gedung/Rent building
PT Blue Chip Mulia Entitas dibawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under the same significant influence
Jasa manajemen/Management services
PT Tempo Utama Finance Entitas dibawah pengaruh signifikan yang sama/Entity under the same significant influence
Sewa/Leasing
PT Beiersdorf Indonesia Entitas asosiasi/Associated company Jasa kontrak produksi dan jasa distribusi/ Toll manufacturing and distribution services
Manajemen kunci Perusahaan meliputi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 28,12 miliar dan Rp 25,9 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Kelompok usaha memberikan imbalan pasca kerja kepada Dewan Direksi dan Komisaris sebesar Rp 30,4 miliar dan Rp 28,5 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The members of the Boards Directors and Commisioners are thr key mangement. Total salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s Commissioners and Directors were approximately Rp 28.12 billion and Rp 25.9 billion for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively. The Group provided employee benefit for the Boards of Commissioners and Directors amounting to Rp 30.4 billion and Rp 28.5 billion for the years ended 31 December 2013 and 2012.
Manajemen kunci Perusahaan adalah semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
The Company’s key management consist of all members of the Board Commissioners and Directors.
119
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/43 Exhibit E/43
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
2 0 1 3 2 0 1 2 Barang jadi 788.038.147.487 595.031.796.729 Finished goods Bahan baku dan pembantu 149.215.414.993 126.601.242.682 Raw materials and supplies Barang dalam proses 27.905.471.357 21.867.511.158 Work-in process Barang dalam perjalanan 37.692.880.424 20.061.545.459 Materials in-transit Suku cadang 1.615.978.467 2.579.511.103 Spare parts T o t a l
1.004.467.892.728
766.141.607.131
T o t a l
Penyisihan penurunan nilai persediaan ( 3.773.661.648 )( 1.562.291.604 )
Allowance for impairment of inventory
N e t o
1.000.694.231.080
764.579.315.527
N e t
Analisa perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in the balance of allowance for inventory obsolescence are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
Saldo awal tahun 1.562.291.604 1.374.177.906 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 4.721.220.516 3.104.762.796 Provisions made during the year Penghapusan persediaan ( 2.509.850.472 )( 2.916.649.098 ) Inventories written-off
Saldo akhir tahun 3.773.661.648 1.562.291.604 Ending balance Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan usang di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai persediaan. Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 1.006 miliar dan Rp 969 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Management is of the opinion that the above allowance for impairment of inventory obsolescence is adequate to cover any possible losses that may arise from the decline in value of the inventories. Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of approximately Rp 1,006 billion Rp 969 billion as of 31 December 2013 and 2012, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
9. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA 9. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian, beban sewa, iklan dan promosi dibayar di muka.
This account mainly consist of advances for purchases, prepaid rental, advertising and promotions.
120
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/44 Exhibit E/44
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 10. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS
Rincian aset keuangan tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of other non-current financial asset as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
Produk utama atau kegiatan/
Principal product or activity
Kedudukan/
Place of domicile
Total saham/ Number of
shares owned
Persentase kepemilikan/ Percentage of
ownership
Biaya perolehan/ Cost
Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale
PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung/ Building Rental Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870
PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan/ Trading Jakarta 1 0,02% 1.000.000
T o t a l
24.589.968.870
Kelompok Usaha mengukur aset keuangan tidak lancar lainnya secara biaya karena saham tidak di perdagangkan secara publik dan tidak ada data yang tersedia untuk nilai wajarnya.
The Group measures the other non current financial assets as cost because the shares are not publicity traded and there is no available data for fair values.
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
2 0 1 3
Produk utama atau kegiatan/
Principal product or
activity
Kedudukan/ Place of domicile
Total saham/ Number of
shares owned
Persentase kepemilikan/ Percentage of
ownership
Biaya perolehan/
Cost
Akumulasi bagian atas laba neto
entitas asosiasi, Neto/
Accumulated equity in net earnings of associated
companies, Net
Nilai tercatat/ Carrying value
Perusahaan asosiasi/ Associated company
PT Beiersdorf Indonesia
Perawatan Kesehatan/ Health Care Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 6.016.982.573 *) 15.766.982.573
2 0 1 2 Perusahaan asosiasi/ Associated company
PT Beiersdorf Indonesia
Perawatan Kesehatan/ Health Care Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 8.799.731.773 *) 18.549.731.773
*).Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari perusahaan asosiasi sejumlah Rp 1,8 miliar pada tahun 2013 dan Rp 3,4 miliar pada tahun 2012.
*) Net of cumulative cash dividends received from the associated company amounting to Rp 1.8 billion in 2013 and Rp 3.4 billion in 2012.
Rincian bagian atas (rugi) laba neto entitas asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari:
The details of the related equity shares in net earnings (losses) of associated companies for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
PT Beiersdorf Indonesia PT Beiersdorf Indonesia Bagian atas (rugi) laba neto entitas asosiasi
(
958.523.200
)
1.824.225.600
Equity shares in net (loss) earnings of Associated companies
121
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/45 Exhibit E/45
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
2 0 1 3
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance 2 0 1 3
Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas
tanah 175.796.125.638 - 51.957.067.000 35.679.900.443 159.518.959.081 Land and landrights Bangunan dan
prasarana 336.226.989.235 7.628.009.488 8.733.644.977 55.823.430.582 390.944.784.328 Buildings and
improvements Instalasi 82.594.774.578 28.205.901.275 - ( 542.273.392 ) 110.258.402.461 Installations Mesin dan peralatan 504.944.958.485 57.867.539.199 38.218.763.935 12.211.306.599 536.805.040.348 Machinery and equipment Peralatan dan
perabot kantor 316.298.760.724 42.424.314.830 8.250.532.587 826.576.992 351.299.119.959 Furniture, fixtures and
office equipment
Kendaraan 242.579.400.875 50.759.470.490 33.072.206.725 - 260.266.664.640 Transportation
equipment Sub-total 1.658.441.009.535 186.885.235.282 140.232.215.224 103.998.941.224 1.809.092.970.817 Sub-total
Aset sewa Assets Under
Capital Lease Bangunan dan
prasarana 8.293.032.618 - - ( 8.293.032.618 ) - Buildings and
improvements Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - ( 2.895.478.400 ) 5.725.000.000 Machinery and equipment Kendaraan 2.796.637.094 2.143.662.260 1.053.816.269 - 3.886.483.085 Transportation equipment Sub-total 19.710.148.112 2.143.662.260 1.053.816.269 ( 11.188.511.018 ) 9.611.483.085 Sub-total Aset dalam
penyelesaian Construction-in progress Tanah dan hak atas
tanah 32.965.515 47.486.735.455 - ( 46.912.473.500 ) 607.227.470 Land and landrights Bangunan dan
prasarana 30.113.325.740 104.758.158.212 28.139.216 ( 36.701.654.907 ) 98.141.689.829 Buildings and
improvements Instalasi - 590.155.000 590.155.000 Installations
Mesin dan peralatan 6.032.481.706 27.300.714.733 3.001.331.100 ( 9.196.301.799 ) 21.135.563.540 Machinery and
equipment Peralatan dan
perabot kantor - 168.350.050 - - 168.350.050 Furniture, fixtures and
office equipment Kendaraan - 669.998.866 - - 669.998.866 Sub-total 36.178.772.961 180.974.112.316 3.029.470.316 ( 92.810.430.206 ) 121.312.984.755
Sub-total
Total Nilai Tercatat 1.714.329.930.608 370.003.009.858 144.315.501.809 - 1.940.017.438.657 Total Carrying Value
122
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/46 Exhibit E/46
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
2 0 1 3
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
2 0 1 3
Akumulasi
Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas
tanah 19.846.099 - - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan
prasarana 135.440.587.000 12.393.620.853 4.462.455.200 1.964.056.413 145.335.809.066 Buildings and
improvements Instalasi 32.489.116.367 3.994.230.977 422.674.623 36.906.021.967 Installations Mesin dan peralatan 213.227.333.414 25.080.240.212 33.822.849.866 1.255.446.109 205.740.169.869 Machinery and equipment Peralatan dan
perabot kantor 196.661.095.310 27.545.522.330 8.024.513.771 ( 428.131.994 ) 215.753.971.875 Furniture, fixtures and
office equipment Kendaraan 131.817.284.239 24.112.570.572 25.477.099.804 - 130.452.755.007 Transportation equipment Sub-total 709.655.262.429 93.126.184.944 71.786.918.641 3.214.045.151 734.208.573.883 Sub-total
Aset Sewa Assets Under Capital
Lease Bangunan dan
prasarana 627.031.676 1.337.024.737 - ( 1.964.056.413 ) - Buildings and
improvements Mesin dan peralatan 2.446.499.709 282.017.684 - ( 1.249.988.738 ) 1.478.528.655 Machinery and equipment Kendaraan 779.107.997 685.119.380 985.783.473 - 478.443.904 Transportation equipment Sub-total 3.852.639.382 2.304.161.801 985.783.473 ( 3.214.045.151 ) 1.956.972.559 Sub-total Total Akumulasi
Penyusutan 713.507.901.811 95.430.346.745 72.772.702.114 - 736.165.546.442 Total Accumulated
Depreciation Nilai Buku 1.000.822.028.797 1.203.851.892.215 Net Book Value
123
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/47 Exhibit E/47
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
2 0 1 2
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
2 0 1 2
Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas
tanah 171.481.535.718 - - 4.314.589.920 175.796.125.638 Land and landrights Bangunan dan
prasarana 309.048.754.743 13.231.411.956 1.419.898.554 15.366.721.090 336.226.989.235 Buildings and
improvements Instalasi 75.717.868.089 7.341.682.128 464.775.639 - 82.594.774.578 Installations
Mesin dan peralatan 458.715.914.933 46.768.899.948 539.856.396 - 504.944.958.485 Machinery and
equipment Peralatan dan
perabot kantor
234.466.880.201
36.505.217.990
7.880.750.462
53.207.412.995
316.298.760.724
Furniture, fixtures and office equipment
Kendaraan 213.475.817.501 40.485.024.010 11.381.440.636 - 242.579.400.875 Transportation
equipment Sub-total 1.462.906.771.185 144.332.236.032 21.686.721.687 72.888.724.005 1.658.441.009.535 Sub-total
Aset sewa Assets Under
Capital Lease Bangunan dan
prasarana - 70.000.000 - 8.223.032.618 8.293.032.618 Buildings and
improvements
Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - - 8.620.478.400 Machinery and
equipment
Kendaraan 2.086.593.500 2.200.182.990 1.490.139.396 - 2.796.637.094 Transportation
equipment Sub-total 10.707.071.900 2.270.182.990 1.490.139.396 8.223.032.618 19.710.148.112 Sub-total Aset dalam
penyelesaian Construction-in progress Tanah dan hak atas
tanah - 7.636.155.435 - ( 7.603.189.920 ) 32.965.515 Land and landrights Bangunan dan
prasarana 36.829.088.680 66.860.803.220 284.999.457 ( 73.291.566.703 ) 30.113.325.740 Buildings and
improvements Instalasi 217.000.000 - - ( 217.000.000 ) - Installations
Mesin dan peralatan 3.708.783.988 7.357.565.597 5.033.867.879 - 6.032.481.706 Machinery and
equipment Sub-total
40.754.872.668
81.854.524.252
5.318.867.336
(
81.111.756.623
)
36.178.772.961
Sub-total
Total Nilai Tercatat 1.514.368.715.753 228.456.943.274 28.495.728.419 - 1.714.329.930.608 Total Carrying Value
124
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/48 Exhibit E/48
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
2 0 1 2
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo akhir/
Ending balance
2 0 1 2 Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas
tanah 19.846.099 - - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 115.957.544.755 20.067.553.176 414.450.870 ( 170.060.061 ) 135.440.587.000 Buildings and improvements Instalasi 29.355.443.595 3.818.443.170 684.770.398 - 32.489.116.367 Installations Mesin dan peralatan 184.915.673.228 28.643.433.052 331.772.866 - 213.227.333.414 Machinery and equipment Peralatan dan perabot
kantor 178.232.224.781 26.087.631.178 7.658.760.649 - 196.661.095.310 Furniture, fixtures and
office equipment Kendaraan 115.889.155.655 24.793.001.019 8.864.872.435 - 131.817.284.239 Transportation equipment
Sub-total 624.369.888.113 103.410.061.595 17.954.627.218 ( 170.060.061 ) 709.655.262.429 Sub-total
Aset Sewa Assets Under Capital Lease Bangunan dan prasarana - 456.971.615 - 170.060.061 627.031.676 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 1.871.801.082 574.698.627 - - 2.446.499.709 Machinery and equipment Kendaraan 1.992.057.827 219.699.510 1.432.649.340 - 779.107.997 Transportation equipment Sub-total 3.863.858.909 1.251.369.752 1.432.649.340 170.060.061 3.852.639.382 Sub-total Total Akumulasi Total Accumulated
Penyusutan 628.233.747.022 104.661.431.347 19.387.276.558 - 713.507.901.811 Depreciation Nilai Buku 886.134.968.731 1.000.822.028.797 Net Book Value
Aset dalam penyelesaian terdiri dari project bangunan pabrik dan pembelian mesin, dimana proses penyelesaiannya telah mencapai 43%.
Construction in progress consisted of a factory building project and machinery purchase has reached 43% completion.
Total beban penyusutan aset tetap masing-masing adalah sejumlah Rp 95.430.346.745 dan Rp 104.661.431.347 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:
Depreciation of property, plant and equipment amounted to Rp 95,430,346,745 and Rp 104,661,431,347 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively, which were charged to operations as part of the following:
2 0 1 3 2 0 1 2 Beban pabrikasi (Catatan 24) 33.653.927.663 37.943.148.856 Manufacturing overhead (Note 24) Beban penjualan (Catatan 25) 35.683.256.775 35.010.409.692 Selling expenses (Note 25) Beban umum dan administrasi
(Catatan 25)
26.093.162.307
31.707.872.799 General and administrative expenses
(Note 25)
T o t a l 95.430.346.745 104.661.431.347
T o t a l Nilai buku aset tetap SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 5,72% dan 1,70% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The combined carrying values of the property, plant and equipment of SUT and SFF, which are being depreciated using the double-declining balance method, accounted for approximately 5.72% and 1.70% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
125
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/49 Exhibit E/49
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
Kelompok Usaha memiliki hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB”, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 2 sampai dengan 30 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 1.341 miliar dan Rp 1.263 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Group’s titles of ownership on its landrights are all in the form of “Usage Right for Building” or “Hak Guna Bangunan” (“HGB”), with remaining legal terms ranging from 2 to 30 years. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/ extended upon their expirations. Property, plant and equipment, except land and landrights, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage amount of approximately Rp 1,341 billion and Rp 1,263 billion as of 31 December 2013 and 2012, respectively, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
Pada tahun 2013 dan 2012, Kelompok usaha melakukan penjualan aset tetap dengan nilai buku masing-masing sejumlah Rp 65,9 miliar dan Rp 9,1 miliar. Laba atas penjualan aset tetap tersebut pada tahun 2013 adalah sejumlah Rp 180,5 miliar dimana sebesar Rp 168,7 miliar dicatat sebagai bagian dari Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan laba atas penjualan aset tetap pada tahun 2012 sejumlah Rp 5,1 miliar.
In 2013 and 2012, the Group sold property, plant and equipment with the book value in the amount of Rp 65.9 billion and Rp 9.1 billion, respectively. Gain on the sale of the said property, plant and equipment in 2013 is in the amount of Rp 180.5 billion whereby the amount of Rp 168.7 billion is recorded as part of Differences Arising from Restructuring among Entities Under Common Control and gain on sale of property, plant and equipment in 2012 is in the amount of Rp 5.1 billion.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Kelompok Usaha di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Kelompok Usaha tersebut.
The Group management is of the opinion that the carrying values of all the Group’s assets are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in asset values is necessary.
Entitas anak tertentu melakukan perjanjian sewa (capital lease) aset tetap tertentu dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun, yang akan berakhir pada berbagai tanggal. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Certain Subsidiaries have capital lease commitments covering certain property, plant and equipment, with terms ranging from three (3) to five (5) years, and expiring on various dates. Future minimum lease payments required under the said lease commitments as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
T a h u n 2 0 1 3 2 0 1 2 Y e a r s 2013 - 1.902.259.835 2013 2014 1.861.770.964 1.477.280.713 2014 2015 696.948.780 320.405.239 2015 2016 590.204.118 229.554.004 2016 2017 522.776.128 172.165.509 2017 2018 227.015.279 - 2018 T o t a l 3.898.715.269 4.101.665.300 T o t a l Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo ( 441.289.797 )( 445.149.304 ) Less amounts applicable to interest Nilai sekarang dari pembayaran Present value of future
minimum di masa yang akan datang 3.457.425.472 3.656.515.996 minimum lease payments Jatuh tempo dalam satu tahun ( 1.685.257.612 )( 1.537.023.227 ) Current portion Bagian jangka panjang
1.772.167.860
2.119.492.769
Long-term portion
126
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/50 Exhibit E/50
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG BANK 13. BANK LOANS
2 0 1 3 2 0 1 2
Utang Bank Jangka Pendek Short-term Bank Loan Dalam Rupiah In Rupiah The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.,
Jakarta
44.000.000.000 - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.,
Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd.
27.100.000.000
15.000.000.000 The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. Dalam Dolar AS In US Dollar The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.,
Jakarta US$ 2.000.000 (2012: US$ 5.000.000)
24.378.000.000
48.350.000.000
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta
US$ 2,000,000 (2012: US$ 5,000,000) Cerukan: Overdraft: The Royal Bank of Scotland N.V. 79.399.901.998 22.836.390.083 The Royal Bank of Scotland N.V. The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd.
9.621.920.921
7.651.903.177 The Hongkong and Shanghai
Corporation Ltd.
T o t a l
184.499.822.919
93.838.293.260
T o t a l
Utang bank tersebut dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
The above loans bear annual interest at the following rates:
2 0 1 3 2 0 1 2
Rupiah 7,7% - 11,5% 6,9% - 9,3% Rupiah Dolar AS 2,4% - 2,5% 2,4% - 2,5% US Dollar
Pinjaman dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman entitas anak tertentu dari beberapa fasilitas yang diperoleh kelompok usaha tertentu dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 75 miliar dan US$ 11 juta. Pada tahun 2012, fasilitas maksimum tersebut berubah menjadi Rp 100 miliar dan US$ 11 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman entitas anak tertentu tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2014.
The loan from The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta, represents outstanding loan of a certain subsidiary drawn from some facilities obtained by the Group which have maximum limits of Rp 75 billion and US$ 11 million. In 2012, the maximum facility limit changed to Rp 100 billion and US$ 11 million. The Company has issued a “comfort letter” in relation to the outstanding loan drawn by the certain Subsidiary. The aforementioned facilities will be mature in May 2014.
Fasilitas dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan beberapa fasilitas gabungan yang diberikan kepada Kelompok usaha tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 175,5 miliar dan US$ 6 juta. Pada bulan Oktober 2013, jumlah keseluruhan fasilitas maksimum ini berubah menjadi Rp 250,5 miliar dan US$ 15 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “Comfort Letter” sehubungan dengan fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2014.
The facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) represent some joint facilities of the Group obtained from the said bank, which have combined maximum limits of Rp 175.5 billion and US$ 6 million. In October 2013, the combined maximum limits was changed to Rp 250,5 billion and US$ 15 million. The Company has issued a “Comfort Letter" related to the said facilities. These facilities will be mature in October 2014.
Kelompok usaha tertentu memperoleh beberapa fasilitas dari The Royal Bank of Scotland N.V. Jakarta yang merupakan fasilitas gabungan yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 40,5 miliar dan US$ 2,5 juta. Sejak Oktober 2012, fasilitas maksimum tersebut berubah menjadi Rp 80,5 miliar dan US$ 2,5 juta.
The Group obtained some facilities from The Royal Bank of Scotland N.V. Jakarta which represents joint facilities obtained from the said bank, which have maximum combined limits of Rp 40.5 billion and US$ 2.5 million. Since October 2012, the maximum facility limit changed to Rp 80.5 billion and US$ 2.5 million.
127
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/51 Exhibit E/51
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of raw materials and finished goods from several local and foreign suppliers; purchases of advertising and promotion materials and services; and purchases of other services. The details of this account are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
Pihak ketiga Third parties Dalam Rupiah In Rupiah
PT Nutricia Indonesia Sejahtera 288.595.724.438 249.970.130.244 PT Nutricia Indonesia Sejahtera PT Roche Indonesia 75.298.996.467 52.242.213.848 PT Roche Indonesia PT Boehringer Ingelheim 72.535.529.764 76.787.927.702 PT Boehringer Ingelheim PT Wira Pamungkas Pariwara 50.614.825.931 9.444.088.517 PT Wira Pamungkas Pariwara PT Petroplast Industri 5.006.416.735 4.506.579.815 PT Petroplast Industri PT Kangar Consolidated Indonesia 4.343.579.460 3.058.935.660 PT Kangar Consolidated Indonesia PT Pura Barutama 4.341.905.004 4.065.122.354 PT Pura Barutama PT Asian Agro Agung Jaya 4.094.335.025 2.683.017.700 PT Asian Agro Agung Jaya PT Kirana Anindita 2.469.913.632 1.162.038.990 PT Kirana Anindita PT Amcor Flexibles Indonesia 1.724.820.819 1.234.684.153 PT Amcor Flexibles Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk 1.602.097.248 865.802.411 PT Unilever Indonesia Tbk PT Jaya Agrindo 1.562.715.000 876.645.000 PT Jaya Agrindo PT Dynaplast Tbk 1.520.950.673 628.978.205 PT Dynaplast Tbk PT Palko Sari Eka 1.498.102.100 163.613.868 PT Palko Sari Eka PT Indowan Adi Sentosa 1.274.993.712 986.166.208 PT Indowan Adi Sentosa PT Givaudan Indonesia 1.194.218.983 953.795.713 PT Givaudan Indonesia PT Dainippon Printing Indonesia 1.193.780.948 1.240.976.413 PT Dainippon Printing Indonesia PT Mediatama Perkasa 1.150.163.243 828.331.641 PT Mediatama Perkasa PT Taisho Indonesia 1.112.833.161 1.051.725.290 PT Taisho Indonesia PT Tigaka Distrindo Perkasa 1.090.634.570 397.391.694 PT Tigaka Distrindo Perkasa PT White Oil Nusantara 1.079.875.740 501.104.665 PT White Oil Nusantara PT Multi Saka Abadi 1.071.575.710 1.048.085.240 PT Multi Saka Abadi PT Sensient Technologies Indonesia 1.045.978.320 2.927.501.005 PT Sensient Technologies Indonesia PT Ancol Terang 892.187.841 1.051.360.200 PT Ancol Terang PT Cahaya Sam Perindasa 810.109.441 1.236.550.202 PT Cahaya Sam Perindasa PT Capsugel Indonesia 803.578.149 1.172.063.057 PT Capsugel Indonesia PT Supernova Flexible Packaging 509.387.870 1.420.300.422 PT Supernova Flexible Packaging PT Tristar Makmur Kartonindo 382.068.324 1.167.720.611 PT Tristar Makmur Kartonindo PT Symrise 137.595.835 3.047.085.382 PT Symrise PT Merck Indonesia Tbk 116.542.504 35.203.219.460 PT Merck Indonesia Tbk PT IBM Indonesia 101.016.780 2.345.923.881 PT IBM Indonesia PT Dentsu Inter Admark Media Group
Indonesia 71.670.240 2.674.485.462 PT Dentsu Inter Admark Media Group
Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 74.695.035.728 73.491.132.889 Others (each below Rp 1 billion)
Dipindahkan 603.943.159.395 540.434.697.902 Brought forward
128
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/52 Exhibit E/52
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2
Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Dalam Rupiah (Lanjutan) In Rupiah (Continued)
Pindahan 603.943.159.395 540.434.697.902 Carried forward
Dalam Dolar AS In US Dollar
Eli Lily Export S.A US$ 2.882.148 (2012: US$ 2.710.362) 35.130.500.608 26.209.201.187
Eli Lily Export S.A US$ 2,882,148 (2012: US$ 2,710,362)
Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2.100.258 (2012: US$ 1.046.757)
25.600.050.369 10.122.138.245
Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2,100,258
(2012: US$ 1,046,757 ) Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 1.278.450 (2012: US$ 501.578)
15.583.026.807 4.850.257.519
Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 1,278,450
(2012: US$ 501,578) Chung Chemicals SDN BHD US$ 275.587 (2012: US$ 325.728)
3.359.131.802 3.149.789.760
Chung Chemicals SDN BHD US$ 275,587
(2012: US$ 325,728) PT Essence Indonesia
US$ 201.225 (2012: US$ 219.457)
2.452.727.268 2.122.153.434 PT Essence Indonesia
US$ 201,225 (2012: US$ 219,457) Hospira Enterprises B.V.
US$ 186.603 (2012: US$ 204.202)
2.274.503.358 1.974.628.505 Hospira Enterprises B.V.
US$ 186,603 (2012: US$ 204,202) H. Finzelberg’s Nachfolger GmbH
US$ 160.875 (2012: US$ 160.875)
1.960.905.375 1.555.661.250 H. Finzelberg’s Nachfolger GmbH
US$ 160,875 (2012: US$ 160,875) Dalam Baht In Thailand Baht
Milott Labora Co., Ltd. THB 3.837.279 (2012: THB 5.327.199) 1.423.400.261 1.683.394.809
Milott Labora Co., Ltd. THB 3,837,279
(2012: THB 5,327,199) Dalam SGD In Singapore Dollar
Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 2.162.041
(2012: SGD 1.729.715)
20.816.108.549 13.677.060.279
Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 2,162,041
(2012: SGD 1,729,715) Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies
Europeenne De Produits De Beaute S.A.S
535.620.050 1.109.301.851
Europeenne De Produits De Beaute S.A.S
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 30.351.075.783 20.176.032.791
Others (each below Rp 1 billion)
Sub-total 743.430.209.625 627.064.317.532 Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7)
PT Beiersdorf Indonesia 1.892.726.331 1.742.848.337 PT Beiersdorf Indonesia
T o t a l 745.322.935.956 628.807.165.869 T o t a l
129
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/53 Exhibit E/53
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013 and 2012, the aging analysis of the above trade payables is as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
Belum jatuh tempo 650.894.000.984 522.767.109.948 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:
1 – 30 hari 75.622.951.236 90.681.616.538 1 – 30 days 31 – 60 hari 4.119.863.170 3.563.245.217 31 – 60 days 61 – 90 hari 2.796.075.353 2.238.001.766 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 11.890.045.213 9.557.192.400 Above 90 days
T o t a l 745.322.935.956 628.807.165.869 T o t a l 15. BEBAN AKRUAL 15. ACCRUED EXPENSES
2 0 1 3 2 0 1 2 Iklan dan promosi 82.166.022.016 74.907.523.987 Advertising and promotions Royalti 27.024.590.705 27.999.626.312 Royalty fees Jasa manajemen 23.003.604.970 21.286.234.434 Management fees Gaji upah dan kesejahteraan karyawan 14.809.573.724 9.820.237.651 Salaries, wages and employee benefit Pengangkutan 10.597.960.054 7.332.980.838 Transportation Jasa profesional 4.554.083.789 10.082.362.063 Professional fees Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 5 miliar) 17.895.863.620 14.952.780.430 Others (each below Rp 5 billion) T o t a l 180.051.698.878 166.381.745.715 T o t a l
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
2 0 1 3 2 0 1 2 Imbalan pasca-kerja 230.121.617.003 209.895.831.146 Post-employment benefits Bagian jangka pendek ( 43.090.984.983 )( 37.154.739.879 ) Current portion Bagian jangka panjang 187.030.632.020 172.741.091.267 Non-current portion
Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi neto untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 230,1 miliar dan Rp 209,9 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek” senilai Rp 43,1 miliar pada tahun 2013 dan Rp 37,2 miliar pada tahun 2012 dan sebagai ”Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang” senilai Rp 187 miliar pada tahun 2013 dan Rp 172,7 miliar pada tahun 2012 di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
The Group recorded the net estimated liabilities for employee service entitlement benefits as of 31 December 2013 and 2012 amounting to Rp 230.1 billion and Rp 209.9 billion, respectively, which are presented in the consolidated statements of financial position as “Short-term post employment benefits obligation” amounting to Rp 43.1 billion in 2013 and Rp 37.2 billion in 2012 and as “Long-term post employement benefits obligation” amounting to Rp 187 billion in 2013 and Rp 172.7 billion in 2012. The details of the balance of this account are as follows:
130
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/54 Exhibit E/54
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 Nilai kini liabilitas imbalan kerja
karyawan
267.050.723.590
288.675.217.443
Present value of benefit obligations Beban jasa masa lalu yang belum diakui ( 401.786.489 )( 932.992.667 ) Unrecognized past service costs Kerugian aktuaria yang belum diakui,
Neto
( 36.527.320.098
)(
77.846.393.630
) Unrecognized actuarial losses, Net N e t o
230.121.617.003
209.895.831.146
N e t
Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liabilities for employee service entitlement benefits during 2013 and 2012 is as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2 Saldo awal tahun 209.895.831.146 179.645.717.586 Balance at beginning of year Penyesuaian atas koreksi data 424.111.354 257.355.922 Adjustment Penyisihan imbalan kerja selama
tahun berjalan
39.374.616.178
45.997.335.675
Provision during the year Pembayaran selama tahun berjalan ( 19.572.941.675 )( 16.004.578.037 ) Benefit payments during the year Pada akhir tahun
230.121.617.003
209.895.831.146
At end of year
Bagian jangka pendek ( 43.090.984.983 )( 37.154.739.879 ) Current portion Bagian jangka panjang 187.030.632.020 172.741.091.267 Non-current portion
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing berjumlah Rp 39 miliar dan Rp 46 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Dengan rincian sebagai berikut:
The related costs of employee benefits charged to operations as of 31 December 2013 and 2012 amounted to Rp 39 billon and Rp 46 billion, respectively, which are presented as part of “Salaries, Wages and Employee Benefits Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income, as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2 Beban jasa masa kini 24.766.941.804 21.279.528.355 Currents service costs Beban bunga 17.190.667.647 16.820.751.215 Interest costs Amortization of deferred past Amortisasi biaya jasa masa lalu 531.206.177 1.447.442.486 service costs Laba aktuaria yang diakui Actuarial gains recognized
dalam tahun berjalan, Neto 4.602.454.609 2.907.126.115 during the year, Net Rugi atas penghentian dan
penyelesaian, Neto ( 137.725.958
)(
266.375.903
)
Losses on curtailments and settlements, Net
Dampak kurtailmen dan penyelesaian ( 10.476.042.393 ) - Curtailments effect and settlements Lain-lain 2.897.114.292 3.808.863.407 Others T o t a l
39.374.616.178
45.997.335.675
T o t a l
131
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/55 Exhibit E/55
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut, antara lain:
The above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the “Projected Unit of Credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2013 and 2012 are as follows, among others:
Tingkat mortalita/ : TMI3 pada tahun 2013 dan 2012 Mortality rate : TMI3 in years 2013 and 2012 Tingkat diskonto/ : 9% dan 6,50% pada tahun 2013 dan 2012 Discount rate : 9% dan 6.50% in years 2013 and 2012 Tingkat kenaikan gaji tahunan/ : 6% pada tahun 2013 dan 2012 Annual salary increment rate : 6% in years 2013 and 2012 Umur pensiun/ : 55 - 60 tahun Retirement age : 55 - 60 years
17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA 17. OTHERS SHORT-TERM FINANCIAL LIABILITIES
2 0 1 3 2 0 1 2
Pembelian aset tetap 48.606.518.801 10.281.431.736 Purchase of property plant and equipment Uang muka dari pelanggan 33.583.013.500 33.936.414.161 Advance from customer Uang muka diskon 21.731.707.484 15.734.126.610 Advance Discount Jaminan botol dan krat - 7.836.497.448 Deposits of bottle Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar) 47.865.061.764 43.066.663.351 Others (each below Rp 1 billion) T o t a l 151.786.301.549 110.855.133.306 T o t a l
18. PERPAJAKAN 18. TAXATION
2 0 1 3 2 0 1 2 Pajak Lainnya : Other Tax: Pajak Pertambahan Nilai - 7.267.284.880 Value Added Tax Pajak Penghasilan : Income Taxes
Pasal 21 5.231.933.369 5.188.864.579 Article 21 Pasal 22 26.104.232 - Article 22 Pasal 23 5.445.346.632 5.801.845.167 Article 23 Pasal 25 12.527.637.095 10.539.465.295 Article 25 Pasal 26 757.211.241 626.094.325 Article 26 Pasal 29 5.430.426.256 22.056.596.733 Article 29 Entitas anak luar negeri 4.717.403.105 5.223.276.851 Foreign Subsidiaries
T o t a l 34.136.061.930 56.703.427.830 T o t a l
132
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/56 Exhibit E/56
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 Pajak kini 187.982.164.249 181.897.620.057 Current tax Pajak Tangguhan 3.418.130.042 ( 4.693.995.452 ) Deferred tax
T o t a l 191.400.294.291 177.203.624.605 T o t a l
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
829.935.403.086
812.379.718.258
Income before income tax expense (benefit) per consolidated
statements of comprehensive income
Laba neto Entitas anak sebelum beban pajak penghasilan
(
432.470.779.892
)
(
432.234.478.717
)
Income of Subsidiaries before income tax expense
Eliminasi 288.324.057.798 51.659.045.158 Eliminations Laba sebelum beban
pajak penghasilan Perusahaan
685.788.680.992
431.804.284.699 Income before income tax
expense attributable to the Company
Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan imbalan kerja karyawan 7.401.504.731 16.384.438.470 Estimated Liability for employee benefit Penyusutan dan amortisasi aset tetap
(
7.698.399.658
)
(
8.229.664.965
)
Depreciation and amortization of property, plant and equipment
Lain-lain 2.902.489.476 ( 1.846.810.512 ) Others Beda tetap: Permanent differences: Depreciation of property,
Penyusutan aset tetap 2.360.283.702 2.100.456.270 plant and equipment Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses: Kesejahteraan karyawan 6.753.924.917 3.987.055.082 Employee benefits in kind Sumbangan dan representasi 4.274.489.318 2.440.475.273 Donations and representations Penghasilan bunga yang telah Interest income already
dipungut pajak bersifat final ( 152.030.458.287 ) ( 49.116.666.834 ) subjected to final tax Laba atas penjualan aset tetap ( 1.100.581.581 ) ( 277.567.596 ) Gain on sale of property and equipment Lain-lain ( 179.554.212.297 ) ( 26.263.153.980 ) Others
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
369.097.721.313
370.982.845.907
Estimated taxable income of the Company
Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable (claims for tax refund) are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2 Taksiran penghasilan kena pajak – dibulatkan
Estimated taxable income – rounded-off
Perusahaan 369.097.721.000 370.982.845.000 Company Entitas anak 327.925.012.076 305.623.428.000 Subsidiaries
133
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/57 Exhibit E/57
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Income tax expense – current
Perusahaan 92.274.430.250 92.745.711.250 Company Entitas anak 82.250.121.589 75.890.090.816 Subsidiaries Entitas anak – final 6.228.109.968 6.530.515.571 Subsidiaries – final Entitas anak luar negeri 7.229.502.442 6.731.302.420 Foreign Subsidiaries
Beban pajak penghasilan menurut laporan
laba rugi konsolidasian – tahun berjalan 187.982.164.249 181.897.620.057 Income tax expense per consolidated
statements of income – current Dikurangi pajak penghasilan dibayar di
muka : Less prepayments of
income taxes : Perusahaan Company
Pasal 22 8.553.516.000 6.116.043.000 Article 22 Pasal 23 891.657.108 1.304.444.037 Article 23 Pasal 25 82.349.911.356 73.123.989.591 Article 25
91.795.084.464 80.544.476.628
Entitas anak Subsidiaries
Pasal 22 14.084.524.716 9.086.592.422 Article 22 Pasal 23 12.123.669.956 5.241.868.465 Article 23 Pasal 4(2) 6.228.109.968 6.530.515.571 Article 4(2) Pasal 25 53.877.991.826 52.164.039.682 Article 25
Sub-total 86.314.296.466 73.023.016.140 Sub-total
Total pajak penghasilan dibayar di muka
178.109.380.930
153.567.492.768
Total prepayments of income taxes
Taksiran utang pajak penghasilan - Estimated income tax payable -
Pasal 29 Article 29 Perusahaan 479.345.786 12.201.234.622 Company Entitas anak 4.951.080.470 9.855.362.111 Subsidiaries
T o t a l 5.430.426.256 22.056.596.733 T o t a l
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan – tahun berjalan
Estimated claims for tax refund – current year
Entitas anak 2.787.145.379 548.103.033 Subsidiaries
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2013 yang akan dilaporkan oleh Perusahaan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 adalah berdasarkan angka yang dinyatakan di atas. Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2012, seperti dinyatakan di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada SPT tahun 2012 yang dilaporkan kepada Kantor Pajak.
The amount of estimated taxable income for 2013 that will be reported by the Company in its 2013 tax return will be based on the related amount as shown above. The amount of estimated taxable income for 2012, as stated above, conformed with the related amount reported in the Company’s 2012 tax return submitted to the Tax Office.
Pada bulan Januari 2006, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) diterima dari Kantor Pelayanan Pajak, yang memerintahkan Perusahaan untuk membayar tambahan Rp 22,4 miliar untuk Pajak Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2003. Atas surat ketetapan tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan. Hasil keputusan keberatan, pajak kurang dibayar menjadi Rp 14,7 miliar, dimana telah dibayar penuh oleh Perusahaan.
In January 2006, Tax Assessment Letters were received from the Tax Office ordering the Company to pay additional Rp 22.4 billion representing Corporate Income Tax and Value Added Tax liabilities for the fiscal year 2003. For such tax assessment letters, the Company submitted an objection. The result of such objection decision, the tax liability becomes Rp 14.7 billion and has been fully paid by the Company.
134
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/58 Exhibit E/58
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
Perusahaan mengajukan banding atas Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut dan pada tanggal 28 April 2008 Dirjen Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak dimana jumlah pajak terutang dari Rp 14,7 miliar menjadi Rp 434,8 juta. Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat putusan pengadilan pajak ini telah diterima seluruhnya di bulan Mei 2008.
The Company submitted an appeal to the Directorate General of Taxes’ letter and on 28 April 2008, the latter issued a Decision Letter on the tax court’s decision declaring the Company’s liability from Rp 14.7 billion to be Rp 434.8 million. The tax overpayment as a result of this tax court decree has been received in full in May 2008.
Atas putusan pengadilan pajak, Dirjen Pajak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada bulan Desember 2012 Mahkamah Agung melalui Putusannya No. 581/P.PTS/XII/2012/09/B/PK/ PJK/2009 menolak permohonan gugatan Dirjen Pajak sehingga putusan Pengadilan Pajak telah berkekuatan hukum.
For this tax court decree, the Directorate General of Taxes filled an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. In December 2012 the Supreme Court through Decision No. 581/P.PTS/XII/2012/09/ B/PK/PJK/2009 the Directorate General of Taxes rejected claims that the decision of the Tax Court was enforceable.
Pada bulan Juli 2013 entitas anak tertentu menerima putusan Pengadilan Pajak atas Ketetapan Pajak tahun 2007 dan 2008 yang semula ditetapkan kurang bayar masing – masing sebesar Rp 3 miliar dan Rp 3,4 miliar menjadi lebih bayar masing-masing sebesar Rp 120 juta dan Rp 79,5 juta. Pajak yang lebih dibayar akibat putusan banding atas Ketetapan Pajak tahun 2007 dan 2008 tersebut sudah diterima sebagian oleh entitas anak di bulan September 2013 sebesar Rp 6 miliar.
In July 2013 a certain subsidiary received a Tax Court ruling over a tax Provision in 2007 and 2008 that was originally determined as under paid amounting respectively Rp 3 billion and Rp 3.4 billion to become over paid in the amount of Rp 120 million and Rp 79.5 million, respectively. The aforementioned over paid tax as the result of the appeal over the said Tax Provisions in 2007 and 2008 has been partly received by the subsidiary on September 2013 in the amount of Rp 6 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian saldo tagihan restitusi pajak (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian) adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013 and 2012, the balance of claims for tax refund (presented as part of “Non-current Assets-Others” account in the consolidated statements of financial position) consists of the following:
2 0 1 3 2 0 1 2
Entitas anak Subsidiaries - 2013 2.787.145.379 - - 2013 - 2012 978.455.489 781.244.005 - 2012 - 2010 - 312.786.905 - 2010 - 2009 - 90.154.370 - 2009 - 2008 - 83.574.495 - 2008 - 2007 - 145.024.981 - 2007 - 2006 - 80.126.700 - 2006 - Sebelum 2006 - 305.400.182 - Prior to 2006 T o t a l
3.765.600.868
1.798.311.638
T o t a l
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulations to the income before income tax expense (benefit) and income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehesive income for the years ended 31 December 2013 and 2012 is as follows:
135
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/59 Exhibit E/59
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2
Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
829.935.403.086
812.379.718.258
Income before income tax expense (benefit) per consolidated
statements of comprehensive income Beban pajak penghasilan berdasarkan Income tax expense based on
tarif pajak yang berlaku 209.499.141.879 199.814.170.937 applicable tax rates
Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects of permanent differences: Depreciation of property, Penyusutan aset tetap 1.714.396.974 1.562.594.225 plant and equipment Sumbangan dan representasi 1.684.316.750 419.526.599 Donations and representation Kesejahteraan karyawan 2.413.524.043 1.774.414.853 Employee benefits Beban pajak 536.526.215 26.759.911 Tax expenses Penghasilan bunga yang telah Interest income already
dipungut pajak penghasilan final ( 17.452.289.486 ) ( 16.145.452.126 ) subjected to final tax Bagian atas laba neto perusahaan Equity in net earnings of associated
asosiasi, setelah dikurangi dividen kas yang diterima
(
6.738.504.726
) (
5.778.425.456
)
companies, net of cash dividends received
Laba atas penjualan aset tetap ( 117.063.894 ) ( 139.884.286 ) Gain on sales of property and equipment Lain-lain ( 139.753.464 ) ( 4.316.154.498 ) Others
Penyesuaian atas: Adjustment on:
Rugi fiskal yang tidak diakui Fiscal loss not subjected sebagai aset pajak tangguhan - 178.949.359 to deferred tax
Rugi fiskal yang dikompensasi - ( 192.874.913 ) Compensation on fiscal loss Beban pajak penghasilan, neto Income tax expense per
menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
191.400.294.291
177.203.624.605
consolidated statements of comprehensive income, net
Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut:
The details of deferred income tax expense (benefit) recognized on temporary differences for the years ended 31 December 2013 and 2012, each based on the maximum tax rate are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2 Perusahaan Company
Penyisihan imbalan kerja 1.850.376.183 4.096.109.618 Estimated liability for employee benefit Aset tetap ( 1.527.021.269 ) ( 2.437.060.023 ) Property plant and equipment Lain-lain 328.043.723 ( 82.058.846 ) Others
Sub-total
651.398.637
1.576.990.749
Sub-total
Entitas anak ( 4.069.528.679 ) 3.117.004.703 Subsidiaries Manfaat pajak penghasilan -
tangguhan, neto menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(
3.418.130.042
)
4.693.995.452
Net income tax benefit – deferred, per consolidated
statements of comprehensif income
136
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/60 Exhibit E/60
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara jumlah aset dan liabilitas Perusahaan berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The deferred tax effects of the significant temporary differences between the financial and tax bases of the Company’s assets and liabilities as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2 Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Penyisihan imbalan kerja karyawan 17.032.315.198 15.181.939.015 Estimated liability for employee benefit Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities
Aset tetap 15.914.194.889 14.387.173.620 Property, plant and equipment Selisih lebih biaya perolehan
saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan perusahaan asosiasi
3.175.149.269
3.175.149.269
Excess of investment costs over fair values of underlying net
assets of Subsidiaries and associated companies
Beban dibayar di muka 4.283.510.507 4.611.554.230 Prepaid expenses
Sub-total
23.372.854.665
22.173.877.119 Sub-total Liabilitas Pajak Tangguhan, Net Deferred Tax Liabilities
neto Perusahaan ( 6.340.539.467 ) ( 6.991.938.104 ) of the Company
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated statement of financial position are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2 Aset Pajak Tangguhan – Neto Deferred Tax Assets - Net
Entitas anak 36.028.385.027 40.322.163.775 Subsidiaries
Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto Deferred Tax Liabilities - Net Perusahaan 6.340.539.467 6.991.938.104 Company Entitas anak 2.396.756.815 841.823.463 Subsidiaries
T o t a l 8.737.296.282 7.833.761.567 T o t a l
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL
Rincian pemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut: The details of share ownership of the Company are as follows:
31 Desember 2013 Pemegang saham
Persentase
kepemilikan/ Percentage of
ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/Amount
31 December 2013 Shareholders
PT Bogamulia Nagadi 77,34% 3.480.146.818 174.007.340.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-
masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
22,66% 1.019.853.182 50.992.659.100
Public (with ownership interest of less than 5% each)
T o t a l
100,00%
4.500.000.000
225.000.000.000
T o t a l
137
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/61 Exhibit E/61
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)
31 Desember 2012 Pemegang saham
Persentase kepemilikan/ Percentage of
ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/Amount
31 December 2012 Shareholders
PT Bogamulia Nagadi 77,29% 3.477.850.818 173.892.540.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-
masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
22,71% 1.022.149.182
51.107.459.100
Public (with ownership interest of less than 5% each)
T o t a l
100,00%
4.500.000.000
225.000.000.000
T o t a l
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
The Boards of Comissioners and Directors who are also shareholders of the Company, based on the records maintained by the share registrar, PT Blue Chip Mulia, as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
31 Desember 2013 Pemegang Saham
Persentase kepemilikan/ Percentage of
ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/ Amount
31 December 2013 Shareholders
Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Irawati Sutanto 0,0087% 390.500 19.525.000 Irawati Sutanto Ratnawati Soewito 0,0082% 367.500 18.375.000 Ratnawati Soewito Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0081% 365.500 18.275.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Aviaska Diah Respati H 0,0076% 342.500 17.125.000 Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar Hartaty Susanto 0,0051% 229.500 11.475.000 Hartaty Susanto Liza Prasodjo 0,0047% 211.500 10.575.000 Liza Prasodjo T o t a l
0,0973%
4.383.000
219.150.000
T o t a l
138
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/62 Exhibit E/62
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)
31 Desember 2012 Pemegang Saham
Persentase kepemilikan/ Percentage of
ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully
paid
Total/ Amount
31 December 2012 Shareholders
Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Theo Budi Hertiandi 0,0037% 165.000 8.250.000 Theo Budi Hertiandi Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0092% 415.500 20.775.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto 0,0087% 390.500 19.525.000 Irawati Sutanto Ratnawati Soewito 0,0082% 367.500 18.375.000 Ratnawati Soewito Aviaska Diah Respati H 0,0076% 342.500 17.125.000 Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar Hartaty Susanto 0,0051% 229.500 11.475.000 Hartaty Susanto Liza Prasodjo 0,0047% 211.500 10.575.000 Liza Prasodjo T o t a l
0,1021%
4.598.000
229.900.000
T o t a l
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2013, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 337.500.000.000 atau Rp 75 per saham dari laba neto Perusahaan tahun 2012 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayarkan pada bulan Juli 2013.
During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 24 May 2013, the Shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 337,500,000,000 or Rp 75 per share, which were taken from the Company’s 2012 net income; and the appropriation of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in July 2013.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Mei 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 337.500.000.000 atau Rp 75 per saham dari laba neto Perusahaan tahun 2011 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayarkan pada bulan Juli 2012.
During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 25 May 2012, the Shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 337,500,000,000 or Rp 75 per share, which were taken from the Company’s 2011 net income; and the appropriation of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in July 2012.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR, NETO 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET
2 0 1 3 2 0 1 2
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal, Neto 124.457.261.916 124.457.261.916 Excess of proceeds over par value, Net
Selisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value of restructuring entitas sepengendali (Catatan 7) 272.891.795.291 - transaction under common control (Note 7)
T o t a l 397.349.057.207 124.457.261.916 T o t a l
139
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/63 Exhibit E/63
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 21. NON-CONTROLLING INTEREST
Kepentingan Non-Pengendali (NKP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b).
Non-controlling interest in net assets of subsidiaries represents the shares of minority shareholders in the net assets of Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b).
2 0 1 3 2 0 1 2
PT Galiyah Pertiwi 33.481.739.912 30.120.234.227 PT Galiyah Pertiwi Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar) 7.279.650.725 789.150.651 Others (each below Rp 1 billion)
T o t a l 40.761.390.637 30.909.384.878 T o t a l
22. INFORMASI SEGMEN USAHA 22. SEGMENT INFORMATION
a. Informasi segmen primer Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
a. Primary segment information For management purposes, the Group’s business activities are categorized into three (3) core business segments, namely, Pharmaceuticals, Personal Care and Cosmetics, and Distribution Services. Information concerning these business segments is as follows:
31 Desember 2013
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2013 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.990.487.698.307 1.674.030.230.402 3.190.371.304.412 6.854.889.233.121 - 6.854.889.233.121 External sales HASIL RESULTS Laba kotor 1.303.239.143.893 1.016.586.633.550 399.976.890.669 2.719.802.668.112 - 2.719.802.668.112 Gross profit Laba usaha yang tidak Unallocated income
dialokasikan - - - - - 757.545.657.830 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION Total aset Consolidated total
konsolidasian 5.524.804.650.917 1.457.310.698.574 2.070.187.312.948 9.052.302.662.439 ( 3.644.344.746.634 ) 5.407.957.915.805 assets Total liabilitas Consolidated total
konsolidasian 918.024.791.495 599.538.861.046 1.356.105.600.282 2.873.669.252.823 ( 1.328.663.191.258 ) 1.545.006.061.565 liabilities Pengeluaran Modal Capital expenditures Berwujud dan tak berwujud 192.643.108.582 86.513.588.829 116.722.748.740 395.879.446.151 ( 6.510.137.433 ) 389.369.308.718 Tangible and intangible
Penyusutan dan amortisasi 48.411.854.710 27.982.569.172 31.956.925.796 108.351.349.678 ( 143.100.000 ) 108.208.249.678 Depreciation and amortization
31 Desember 2012
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2012 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.912.664.710.555 1.525.882.010.886 3.192.262.831.902 6.630.809.553.343 - 6.630.809.553.343 External sales HASIL RESULTS Laba kotor 1.195.917.726.626 883.294.712.810 409.108.253.365 2.488.320.692.801 - 2.488.320.692.801 Gross profit Laba usaha yang tidak Unallocated income
dialokasikan - - - - - 742.206.885.101 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION Total aset Consolidated total
konsolidasian 4.794.144.686.347 1.217.544.822.520 1.831.667.700.343 7.843.357.209.210 ( 3.210.372.238.491 ) 4.632.984.970.719 assets Total liabilitas Consolidated total
konsolidasian 665.227.480.714 491.133.616.200 1.217.603.510.879 2.373.964.607.793 ( 1.094.135.716.884 ) 1.279.828.890.909 liabilities Pengeluaran Modal Capital expenditures Berwujud dan tak berwujud 129.952.202.104 61.020.394.728 91.293.904.031 282.266.500.863 ( 22.715.500.000 ) 259.551.000.863 Tangible and intangible
Penyusutan dan amortisasi 50.910.695.342 30.491.301.474 33.364.081.547 114.766.078.363 ( 11.925.000 ) 114.754.153.363 Depreciation and amortization
140
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/64 Exhibit E/64
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (Continued)
b. Informasi segmen sekunder Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
b. Secondary segment information
Information concerning the Group’s geographical business segments is as follows:
31 Desember 2013
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2013 Penjualan eksternal External sales Domestik 1.868.105.515.523 1.484.936.775.113 3.190.371.304.412 6.543.413.595.048 - 6.543.413.595.048 Domestic Luar Negeri 122.382.182.784 189.093.455.289 - 311.475.638.073 - 311.475.638.073 International T o t a l 1.990.487.698.307 1.674.030.230.402 3.190.371.304.412 6.854.889.233.121 - 6.854.889.233.121 T o t a l Total aset konsolidasian
yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 5.407.957.915.805 total assets
Pengeluaran modal yang Un-allocable capital tidak dapat dialokasi - - - - - 389.369.308.718 Expenditure
31 Desember 2012
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2012 Penjualan eksternal External sales Domestik 1.811.133.238.431 1.382.411.162.035 3.192.262.831.902 6.385.807.232.368 - 6.385.807.232.368 Domestic Luar Negeri 101.531.472.124 143.470.848.851 - 245.002.320.975 - 245.002.320.975 International T o t a l 1.912.664.710.555 1.525.882.010.886 3.192.262.831.902 6.630.809.553.343 - 6.630.809.553.343 T o t a l Total aset konsolidasian
yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 4.632.984.970.719 total assets
Pengeluaran modal yang Un-allocable capital tidak dapat dialokasi - - - - - 259.551.000.863 Expenditure
23. PENJUALAN NETO 23. NET SALES
2 0 1 3 2 0 1 2 Domestik 6.543.413.595.048 6.385.807.232.368 Domestic Luar negeri 311.475.638.073 245.002.320.975 International T o t a l
6.854.889.233.121
6.630.809.553.343
T o t a l
Selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.
During the years ended 31 December 2013 and 2012, there were no sales made to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
141
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/65 Exhibit E/65
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. BEBAN POKOK PENJUALAN 24. COST OF GOODS SOLD
2 0 1 3 2 0 1 2 Bahan baku yang digunakan 1.237.721.324.974 1.211.502.771.618 Raw materials used Upah buruh langsung 156.584.365.848 130.646.361.609 Direct labor Beban pabrikasi 127.509.259.088 115.324.753.280 Manufacturing overhead Total beban produksi 1.521.814.949.910 1.457.473.886.507 Total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses Work in process inventory
Awal tahun 21.867.511.158 20.606.297.227 At beginning of year Akhir tahun ( 27.905.471.356 ) ( 21.867.511.158 ) At end of year
Beban pokok produksi 1.515.776.989.712 1.456.212.672.576 Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi Finished goods inventory
Awal tahun 595.031.796.729 582.254.914.270 At beginning of year Pembelian 3.061.901.981.076 2.896.424.496.295 Purchases Lain-lain ( 249.586.055.021 ) ( 197.371.425.871 ) Others Akhir tahun ( 788.038.147.487 ) ( 595.031.796.729 ) At end of year
Beban Pokok Penjualan 4.135.086.565.009 4.142.488.860.541 Cost of Goods Sold
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pembelian selama setahun yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian adalah dari PT Nutricia Indonesia Sejahtera, yaitu masing-masing senilai Rp 1.948 miliar dan Rp 1.550 miliar.
During years ended 31 December 2013 and 2012, annual cumulative purchase amount exceeding 10% of consolidated net sales, was from PT Nutricia Indonesia Sejahtera amounting to Rp 1,948 billion and Rp 1,550 billion, respectively.
25. BEBAN USAHA 25. OPERATING EXPENSES 2 0 1 3 2 0 1 2
Beban Penjualan Selling Expenses Iklan dan promosi 995.106.009.643 836.240.454.782 Advertising and promotions Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee
Karyawan 341.448.062.181 288.566.540.736 benefits Pengangkutan 69.189.489.841 59.716.243.240 Transportation Perjalanan dinas 63.580.731.986 59.644.098.275 Traveling Royalti (Catatan 26a, 26b dan 26f) 52.758.539.983 52.958.723.005 Royalty fees (Notes 26a, 26b and 26f) Penyusutan dan amortisasi 43.624.839.758 41.392.171.596 Depreciation and amortization Jasa manajemen dan honorarium 24.591.795.498 22.964.844.909 Management fees and honorarium Asuransi, pajak dan perizinan 18.910.233.472 15.313.607.059 Insurance, tax and licenses Sewa (Catatan 26g) 11.258.771.969 9.224.659.029 Rent (Note 26g) Perbaikan dan pemeliharaan Repairs and maintenance
(Catatan 26g) 10.745.064.536 10.586.851.847 (Note 26g) Perlengkapan kantor 10.003.109.072 11.693.150.496 Office supplies Sumbangan dan representasi 6.340.102.678 4.242.309.214 Donations and representation Pos dan telekomunikasi 5.899.025.479 5.978.952.302 Postage and telecommunication Air dan listrik 5.235.439.672 4.470.999.831 Water and electricity Pendidikan dan pelatihan 2.051.609.976 1.795.621.364 Education and training expenses Seragam 1.426.651.064 1.477.196.332 Uniform Penelitian dan pengembangan 1.276.755.405 717.350.890 Research and Development Lain-lain (masing-masing di bawah Others
Rp 1 miliar) 1.095.972.013 1.338.316.085 (each below Rp 1 billion)
Sub-total 1.664.542.204.226 1.428.322.090.992 Sub-total
142
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/66 Exhibit E/66
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. BEBAN USAHA (Lanjutan) 25. OPERATING EXPENSES (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee Karyawan 256.076.322.286 215.075.286.431 benefits
Penyusutan dan amortisasi 30.903.786.926 35.402.666.370 Depreciation and amortization Sewa (Catatan 26g) 30.540.569.024 26.581.989.566 R e n t (Note 26g) Perlengkapan kantor 21.024.151.199 19.385.329.817 Office supplies Asuransi, pajak dan perizinan 14.163.239.914 12.655.810.951 Insurance, tax and licenses Perbaikan dan pemeliharaan
(Catatan 26g) 11.895.595.539 11.344.417.778 Repairs and maintenance (Note 26g) Jasa manajemen dan honorarium Management fees and honorarium
(Catatan 26d) 10.698.489.332 12.474.430.722 (Note 26d) Perjalanan dinas 10.196.325.808 9.084.326.633 Traveling Pos dan telekomunikasi 5.959.138.719 6.023.637.134 Postage and telecommunications Sumbangan dan representasi 5.268.114.706 1.170.404.138 Donations and representation Air dan listrik 3.013.273.317 2.498.192.861 Water and electricity Beban bank 2.187.891.642 1.871.358.993 Bank charges Pengangkutan 1.274.744.735 795.304.118 Transportation Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar) 4.074.262.253 3.829.084.198 Others (each below Rp 1 billion) Sub-total 407.275.905.400 358.192.239.710 Sub-total T o t a l 2.071.818.109.626 1.786.514.330.702 T o t a l
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND
CONTINGENCY
a. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa prinsipal luar negeri. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian ini berkisar antara satu (1) sampai lima (5) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.
a. The Company has distribution agreements with various foreign principals. Under these agreements, the Company has been granted exclusive rights to distribute the licensed products in Indonesia. The terms of these agreements range from one (1) to five (5) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.
143
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/67 Exhibit E/67
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI (Lanjutan) 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND
CONTINGENCY (Continued)
b. Sejak tanggal 1 Januari 1986, PM mengadakan perjanjian lisensi dengan Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), dimana dalam perjanjian tersebut berikut perubahannya disebutkan bahwa Lauder memberikan hak kepada PM untuk menggunakan merk dagang dan formula produk-produk Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer dan Bobbi Brown di Indonesia. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
c. Sejak tahun 1985, TN mengadakan perjanjian produksi dengan beberapa prinsipal, dimana TN setuju untuk memproduksi dan mengepak produk-produk tertentu milik prinsipal-prinsipal tersebut berdasarkan suatu kontrak produksi. Masa berlaku perjanjian tersebut berkisar antara dua (2) sampai tiga (3) tahun dan umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.
b. Since 1 January 1986, PM has a license agreement with Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), whereby in said agreement and subsequent amendments the latter granted to PM the rights to use the trademarks and formulas of Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer and Bobbi Brown products in Indonesia. This agreement has been extended several times and remains valid until 31 December 2015.
c. Since 1985, TN has several production agreements with various principals whereby TN agreed to produce and package, on a contract manufacturing basis, certain specified products of the said principals. The validity terms of such agreements range from two (2) to three (3) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.
d. PTT mengadakan perjanjian distribusi dengan
beberapa prinsipal. Berdasarkan perjanjian tersebut, PTT memperoleh hak untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian tersebut adalah selama satu (1) sampai dengan lima (5) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diakhiri sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum pada perjanjian.
e. Kelompok Usaha mengadakan perjanjian jasa
manajemen dengan PT Bogamulia Nagadi (BMN) dan PT Blue Chip Mulia (BCM), pihak-pihak berelasi, dimana jasa yang diberikan kepada Kelompok Usaha antara lain jasa bantuan dalam sistem penggajian dan dokumentasi. Dengan demikian, Kelompok Usaha membayar imbalan tertentu kepada BCM dan BMN sebagai kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh pihak-pihak tersebut. Perjanjian dengan BCM akan tetap berlaku, kecuali bila ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya, sedangkan perjanjian dengan BMN berlaku untuk dua (2) tahun dan dapat diperpanjang, kecuali ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya.
d. PTT has distribution agreements with various principals. Under these agreements, PTT obtained the rights to distribute the principals’ products in Indonesia. The terms of these agreements range from one (1) to five (5) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.
e. The Group has management agreements with PT Bogamulia Nagadi (BMN) and PT Blue Chip Mulia (BCM), related parties, whereby services rendered to the Group are, among others, services and assistance in payroll and documentation. Accordingly, the Group pays BCM and BMN certain agreed fees as compensation for the said services and assistances rendered. The agreements with BCM remain valid unless terminated upon mutual consent of both parties, while the agreements with BMN is valid for two (2) years and are renewable unless terminated upon mutual consent of both parties.
144
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/68 Exhibit E/68
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI (Lanjutan) 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND
CONTINGENCY (Continued)
f. Sejak tanggal 1 Januari 1993, ER mengadakan perjanjian distribusi dengan Cendico B.V. (Cendico) dimana ER diberi hak secara eksklusif untuk mendistribusikan dan menjual produk “Revlon” di Indonesia. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, ER juga mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan Riros Corporation (Riros) dimana Riros setuju untuk memberikan jasa pelatihan dengan tujuan untuk membantu ER menjalankan fungsi distribusi secara efektif sesuai dengan perjanjian dengan Cendico. Sebaliknya, ER wajib untuk membayar imbalan tertentu kepada Riros dan juga beban royalti kepada Cendico sesuai dengan perjanjian tersebut. Perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku dan dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak yang terkait. Pada tanggal 1 Oktober 2006, Cendico mengalihkan kepada Revlon B.V. (Revlon) semua hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian distribusi di atas.
f. Since 1 January 1993, ER has a distribution agreement with Cendico B.V. (Cendico), whereby ER is granted the exclusive rights to distribute and sell “Revlon” products in Indonesia. In connection with the said distribution agreement, ER also entered into a technical services agreement with Riros Corporation (Riros), whereby the latter agreed to provide the necessary training services that aim to help ER effectively undertake its distributorship function under the aforesaid agreement with Cendico. In return, ER pays certain compensation to Riros and royalty fees to Cendico, in accordance with the relevant terms specified in the respective agreements. Each of these agreements shall remain valid unless terminated by mutual consent of all the parties involved. On 1 October 2006, Cendico assigned and transferred all of its rights and obligations under the above-mentioned Distribution Agreement to Revlon B.V.
g. Kelompok usaha tertentu mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Bina Mulia Manunggal (BMM) dan PT Tempo Realty (TRL), pihak-pihak berelasi, dimana BMM dan TRL setuju untuk menyewakan bangunan kantor kepada Kelompok usaha tertentu. Perjanjian dengan BMM dan TRL berlaku selama tiga (3) tahun. Secara umum, perjanjian-perjanjian tersebut dapat diperpanjang, kecuali diakhiri oleh kedua pihak. Efektif sejak 1 September 2011, Kelompok usaha tertentu setuju untuk mengakhiri perjanjian dengan BMM tesebut sedangkan perjanjian sewa menyewa dengan TRL tetap dilanjutkan dengan beberapa perubahan.
g. The Group entered into rental agreements with PT Bina Mulia Manunggal (BMM) and PT Tempo Realty (TRL), related parties, whereby BMM and TRL agreed to lease out their office buildings to the Group. The agreements with BMM and TRL are valid for three (3) years. In general, these agreements are renewable, unless terminated upon mutual consent of the contracting parties. Effective as of 1 September 2011, the Group agree to terminate the said agreements with BMM while the rental agreements with TRL are continued with several alterations.
h. Pada tahun 2013, TL dan BMN mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah dan Bangunan yang terletak di Jakarta Timur.
h. In 2013, TL and BMN have entered into an Agreement for Binding of Sale and Purchase of Land and Building located in East Jakarta.
145
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/69 Exhibit E/69
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 27. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha tertentu memiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang asing, dengan nilai pada tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, the value of which as of the reporting date and completion date of the consolidated financial statements are as follows:
Mata uang asing/ Foreign currency
31 Desember 2013 (tanggal pelaporan)/ 31 December 2013 (reporting date)
17 Maret 2014 (tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian)/ 17 March 2014
(consolidated financial statements completion
date)
Aset Lancar Current Assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalent
Dalam Dolar AS 54.959.516 669.901.544.262 619.503.664.352 In US Dollar Dalam Euro 3.671.564 61.761.000.406 57.547.090.861 In Euro Dalam Dolar Singapura 75.635 728.210.238 673.770.236 In Singapore Dollar Dalam Baht Thailand 65.350.087 24.240.961.246 22.844.756.639 In Thailand Baht Dalam Peso Filipina 13.358.456 3.667.297.003 3.366.397.775 In Philippine Peso Dalam Ringgit Malaysia 1.112.271 4.123.955.063 3.822.073.664 In Ringgit Malaysia Dalam Dolar Australia 2.505 27.238.948 25.488.923 In Australia Dollar
Piutang Usaha Accounts trade receivable Dalam Dolar AS 331.427 4.039.761.753 3.735.843.340 In US Dollar Dalam Bath Thailand 91.811.570 34.056.583.624 32.095.029.439 In Thailand Bath Dalam Peso Filipina 21.140.762 5.803.773.299 5.327.577.642 In Philiphine Peso Dalam Ringgit Malaysia 1.027.210 3.808.576.245 3.529.781.179 In Ringgit Malaysia
Total Aset dalam Mata Uang Asing
812.158.902.087 752.471.474.050
Total Assets in Foreign Currencies
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang bank jangka pendek Short-term bank loans
Dalam Dolar AS 2.000.000 24.378.000.000 22.544.000.000 In US Dollar Utang Accounts payable
Usaha Trade Dalam Dolar AS 7.718.850 94.085.063.872 87.006.878.330 In US Dollar Dalam Euro 184.543 3.104.276.264 2.892.473.682 In Euro Dalam Baht Thailand 36.861.152 13.673.275.615 12.885.737.109 In Baht Thailand Dalam Dolar Singapura 2.228.877 21.459.599.039 19.855.308.744 In Singapore Dollar Dalam Yen Jepang 5.169.406 60.052.363.871 57.414.131.905 In Yen Japan Dalam Poundsterling 21.263 427.311.466 398.603.334 In Poundsterling
Bukan usaha Non-trade Dalam Dolar AS 1.210.726 14.757.537.141 13.647.301.555 In US Dollar Dalam Euro 626.706 10.542.105.787 9.822.825.337 In Euro Dalam Baht Thailand 30.672.529 11.377.667.918 10.722.349.336 In Baht Thailand Dalam Dolar Singapura 9.015 86.791.471 80.303.059 In Singapore Dollar Dalam Peso Filipina 5.268.563 1.446.378.653 1.327.704.267 In Philiphine Peso Dalam Yen Jepang 403.560 4.688.108.093 4.482.149.229 In Yen Japan Dalam Poundsterling 5.200 104.502.476 97.481.670 In Poundsterling
Beban akrual Accrued expenses Dalam Dolar AS 3.334.472 40.643.882.621 37.586.171.540 In US Dollar Dalam Euro 5.752 96.757.428 90.155.736 In Euro Dalam Yen Jepang 27.000 313.655.760 299.876.175 In Yen Japan Dalam Dolar Singapura 1.071 10.311.283 9.540.426 In Singapore Dollar Dalam Baht Thailand 27.149.398 10.070.797.791 9.490.750.897 In Baht Thailand Dalam Peso Filipina 5.321.274 1.460.849.357 1.340.987.659 In Peso Philipinnes Dalam Ringgit Malaysia 14.400 53.390.736 49.482.432 In Ringgit Malaysia
Jumlah Liabilitas dalam Mata Uang Asing
312.832.626.642 292.044.212.422
Total Liabilities in Foreign Currencies
Aset Bersih dalam Mata Uang Asing
499.326.275.445 460.427.261.628
Net Assets in Foreign Currencies
146
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/70 Exhibit E/70
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
(Lanjutan) 27. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
(Continued) Pada tanggal 17 Maret 2014 (tanggal laporan auditor independen), kurs tengah mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 11.272, EUR 1 = Rp 15.673,73, THB 1 = Rp 349,58, AUD 1 = Rp 10.176,93, MYR 1 = Rp 3.436,28, PHP 1 = Rp 252,01, SGD 1 = Rp 8.908,21 dan JPY 1 = Rp 111,07. Apabila kurs tukar tersebut digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas Kelompok Usaha dalam mata uang asing akan turun sejumlah Rp 38,9 miliar.
As of 17 March 2014 (the date of independent auditors’ report), the middle foreign exchange rates published by Bank Indonesia are US$ 1 = Rp 11,272, EUR 1 = Rp 15,673.73, THB 1 = Rp 349.58, AUD 1 = Rp 10,176.93, MYR 1 = Rp 3,436.28, PHP 1 = Rp 252.01 SGD 1 = Rp 8,908.93, MRY 7,767.77 and JPY 1 = Rp 111.07. Had these foreign exchange rates been used to restate the above-mentioned denominated net assets would have decrease by Rp 38.9 billion.
28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Kelompok usaha: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan
lancar lainnya, aset keuangan tidak lancar lainnya, utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, dan beban akrual mendekati nilai wajar karena bersifat jangka pendek.
2. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai
wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank.
3. Nilai wajar utang bank, utang sewa pembiayaan, utang obligasi, dan uang jaminan keanggotaan yang dapat dikembalikan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok usaha:
The fair value of financial assets and liabilities is the value at which the instrument could be exchanged/ completed between knowledgeable, willing parties to the transaction reasonably (arm's length transaction), which is not derived from a forced sale or liquidation. The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each group of financial instruments of the Group: 1. Cash and cash equivalents, trade receivables,
other current financial assets, other non-current financial assets, trade payables, other current financial liabilities, and accrued expenses approximate their carrying values due to their short-term nature.
2. The carrying amounts of bank loans approximate fair value due to the use of floating rate instruments, in which the interest rate is always adjusted to the market by each bank.
3. The fair values of bank loans, finance lease payables, bonds payable, and refundable membership deposits are estimated by discounting future cash flows.
The following table presents the fair values, which approximate the carrying values, of financial assets of the Group:
147
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/71 Exhibit E/71
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
2 0 1 3 2 0 1 2 A S E T A S S E T Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas 1.792.221.819.763 1.651.451.019.395 Cash and cash equivalent Piutang usaha 808.788.359.595 745.771.375.982 Trade receivables Aset keuangan lancar lainnya Other financial current assets
Pihak ketiga 151.623.622.974 130.265.991.704 Third parties Pihak berelasi 425.140.256 2.284.866.709 Related parties
Aset tidak lancar lainnya 136.604.828.306 154.922.762.054 Other non-current assets T o t a l 2.889.663.770.894 2.684.696.015.844 T o t a l
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas liabilitas keuangan kelompok usaha:
The following table presents the fair values, which approximate the carrying values, of financial liabilities of the Group:
2 0 1 3 2 0 1 2
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi
Liabilities carried at fair value or amortized cost
Utang bank 184.499.822.919 93.838.293.260 Bank loans Utang usaha 745.322.935.956 628.807.165.869 Trade payables Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Other short-term financial liabilities
Pihak ketiga 151.786.301.549 110.855.133.306 Third parties Pihak berelasi 6.892.901.576 1.857.016.220 Related parties
Beban Akrual 180.051.698.878 166.381.745.715 Accrued expenses Utang sewa pembiayaan 3.457.425.472 3.656.515.996 Obligation under capital lease T o t a l 1.272.011.086.350 1.005.395.870.366 T o t a l
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.
Group financial risk management policy aims to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established.
Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Financial risk management policies implemented by the Group in the face of these risks are as follows:
148
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/72 Exhibit E/72
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko kredit
a. Credit risk
Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama adalah dalam mengelola piutang dagang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan dan jika perlu membentuk pencadangan berdasarkan hasil penelaahan tersebut.
The Group’s exposure to credit risk is in managing accounts receivable. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct a review of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for failure of collection and, if necessary, provide an allowance based on the results of the review.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, eksposur maksimum kelompok usaha atas risiko kredit disajikan pada nilai tercatat atas setiap kelompok aset keuangan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of 31 December 2013 and 2012, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets recognized in the consolidated statement of financial position.
b. Risiko mata uang asing b. Foreign exchange risk
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha timbul terutama d ari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang asing yang berbeda dengan mata uang fungsional Kelompok Usaha. Kelompok Usaha melakukan pengelolaan aset dan liabilitas moneternya dengan diversifikasi aset (kas dan setara kas) dalam mata uang asing dengan beberapa mata uang fungsional. Dalam mengelola liabilitas, Kelompok Usaha meminimalisasi pinjaman dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 27.
Exposure to currency exchange risk arises mainly from the Group' monetary assets and liabilities recognized in foreign currencies different from the functional currency of the Group. The Group manages monetary assets and liabilities with the diversification of assets (cash and cash equivalents) in foreign currency with multiple functional currency. In managing the liabilities, the Group minimizes loans in foreign currency. As of 31 December 2013 and 2012, the Group’s financial assets and financial liabilities in foreign currencies are disclosed in Note 27.
c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk
Eksposur risiko likuiditas Kelompok Usaha timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor arus kas perkiraan dan actual. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, profil jatuh tempo atas liabilitas keuangan kelompok usaha pada akhir tanggal pelaporan adalah berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan, termasuk bunga seperti diungkapkan dalam Catatan 13, 14, 15 dan 17.
The liquidity risk exposure of the Group arises primarily from the placement of funds from the excess cash proceeds after deduction of the use of cash to support the business activities of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities and continuously monitoring estimated and actual cash flow. The Group is also implementing a prudent liquidity risk management to maintain adequate cash balances derived from billing the sale, puts the excess cash in financial instruments with low risk but provide adequate returns, and pays attention to the reputation and credibility of financial institutions. As of 31 December 2013 and 2012, the maturity profile of the Group’s financial liabilities at the end of the reporting period are based on contractual undiscounted payments, including interest, as disclosed in Notes 13, 14, 15 and 17.
149
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/73 Exhibit E/73
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen permodalan d. Capital management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.
The main objective of the Group's capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group manages its capital structure and makes adjustments with respect to changes in economic conditions and the characteristics of its business risks. In order to maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payments to shareholders or return capital structure. No changes have been made in the objectives, policies and processes as they have been applied in previous years.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:
2 0 1 3 2 0 1 2
Total Pinjaman 184.499.822.919 93.838.293.260 Total Borrowings Kas dan setara kas ( 1.792.221.819.763 ) ( 1.651.451.019.395 ) Cash and cash equivalents Kas dan setara kas, Neto ( 1.607.721.996.844 ) ( 1.557.612.726.135 ) Net cash and cash equivalents Ekuitas 3.862.951.854.240 3.353.156.079.810 Equity Rasio kas dan setara kas, Neto
terhadap modal ( 41,62% ) ( 46,45% ) Net cash and cash equivalent
to equity 30. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 30. PREPARATION AND COMPLETION OF THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha yang diselesaikan pada tanggal 17 Maret 2014.
The management is responsible for the preparation of the Group consolidated financial statements that were completed on 17 March 2014.
150