kata pengantar
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami memanjatkan puji dan syukur atas selesainya
makalah Ilmu Satbilitas Dan Bangunan Kapal untuk diklat Ahli Nautika Tingkat IV (ANT – IV).
Materi ini disusun mengacu kepada Standard Training Certification Of Watchkeeping For
Seafares (STCW) amandemen 1995 regulation II/1, II/2, II/3. Dan IMO model course 7.03
(Officer In Charge Of A Navigational Watch).
Di harapkan dengan adanya makalah ini akan membantu para pembaca agar lebih
memahami pengetahuan tentang stabilitas kapal.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari keterbatasan pengetahuan tentang
peraturan-peraturan yang sedikit banyak mendasari tentang Curikulum Silabus Serta Quality
Standard System yang di berlakukan di Indonesia.
Sehingga memungkinkan masih banyak terdapat kekurangan baik di dalam penyajian
maupun istilah-istilah yang sebenarnya, untuk itu saran dan pendapat sangat penting untuk kami.
Semoga tujuan dan upaya peningkatan keterampilan bagi pelaut Indonesia dapat tercapai
sesuai yang di harapkan.
“Khususnya Untuk Calon-Calon PERWIRA SPM Maritime Nasional Batam
Angkatan Ke - VIII”
Tim penyusun
1
KATA PENDAHULUAN
Sebagai taruna dan calon perwira di atas kapal makalah ini sangat berguna untuk di pelajari
dan di mengerti, karna ilmu bangunan kapal ini sangatlah penting dan di perlukan dalam
berlayar.Maka dari itu diharapkan kepada semua pembaca agar bisa mengerti dalm pelajaran
tersebut,
Mengingat waktu yang tidak lama lagi kami taruna tingkat III akan meninggalkan sekolah
kita yang tercinta ini, maka di buatlah suatu bahan yang dapat di pelajari untuk para pembeca yang
ingin memmbuthkan wawasan yang lebih luas.
Agar lebih jelasnya langsung saja pembaca dapat membaca dan memahami pelajaran ini
“ILMU BANGUNAN DAN STABILITAS KAPAL”
2
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar 1
Kata pendahuluan 2
Daftar isi 3
Bab I
1.1 Pengertian Stabilitas 4
1.2 Pengertian Kontruksi Haluan Dan Buritan 5
1.3 Gambar Penampang Samping Depan 6
1.4 Macam-Macam Bentuk Haluan 6
1.5 Gambar Penampang Membujur 7
Bab II
1.1 Penjelasan Tentang Kontruksi Buritan 8
1.2 Titik Penting Dalam Stabilitas Kapal 8
1.3 Perangkat Stabilitas Kapal 9
1.4 Center Of gravity 9
1.5 Tpc Dan Fwa 10
Bab III
1.1 Ukuran Membujur/Memanjang (Longitudinal) 11
1.2 Ukuran Melintang / Melebar (Transverzal) 11
1.3 Pengertian tonase 12
1.4 Biro klasifikasi Indonesia 14
1.5 Merkah kembangan 16
1.6 Penampang menlintang dan membujur 16
3
Bab I
1.1 Pengertian Stabilitas
Stabilitas Kapal adalah kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring kekiri
atau kekanan, demikian pula pada saatberlayar, pada saat kapal diolengkan
oleh ombak atauangin, kapal dapat tegak kembali.1
Salah satu penyebab kecelakaan kapal di laut ,baik yang terjadi di laut lepas maupun ketika di
pelabuhan,
Adalah peranan dari para awak kapal yang tidak memperhatikan perhitungan stabilitas
kapalnya sehingga dapat mengganggu kesetimbangan secara umum yang akibatnya dapat
menbyebabkan kecelakaan fatal seperti kapal tidak dapat dikendalaikan, kehilangan
kesetimbangan dan bahkan tenggelam yang pada akhirnya dapat merugikan harta benda, kapal,
nyawa manusia bahkan dirinya sendiri. Sedemikian pentingnya pengetahuan menghitung stabilitas
kapal untuk keselamatan pelayaran, maka setiap awak kapal yang bersangkutan bahkan calon
awak kapal harus dibekali dengan seperangkat pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga
kondisi stabilitas kapalnya sehingga keselamatan dan kenyamanan pelayaran dapat dicapai.
1 Armad ferdinan, teknologi pelayaran, (jakarta : kontruksi kapal, 2006), hlm 124
1.2 Definisi Pengertian Konstruksi Haluan Dan Buritan Kapal
Konstruksi Haluan
Haluan sebuah kapal merupakan bagian yang paling besar mendapat tekanan dan
tegangan-tegangan, sebagai akibat terjangan kapal terhadap air dan pukulan-pukulan ombak.2
Untuk mengatasi tegangan-tegangan tersebut, konstruksi haluan sebuah kapal harus dibangun
cukup kuat dengan jalan :
1. Di depan sekat pelanggaran bagian bawah, dipasang wrangwrang terbuka yang cukup
tinggi yang diperkuat dengan perkuatan-perkuatan melintang dan balok-balok geladak
2. Wrang-wrang dipasang membentang dari sisi yang satu ke sisi lainnya, dimana bagian
atasnya diperkuat lagi dengan sebuah flens. Pada bagian tengah-tengah wrang secara
membujur dipasang penguat tengah (center girder) yang berhenti pada jarak beberapa
gading linggi depan.
3. Pada bagian di depannya, kulit kapal menjadi sedemikian sempitnya hingga tidak perlu
dipasang penguat tengah lagi.
4. Gading-gading pada haluan, biasanya jaraknya lebih rapat satu sama lain. Pada jarak
lebih 15 % panjang kapal terhitung dari linggi depan, gading-gading pada bagian bawah
(deep framing) diperkuat, ( 20 % lebih kua) kelingannya lebih rapat, jugat pelat lutut antara
gadinggading dengan kulit kapal dipertebal. Lajur-lajur di dekat lunas, pelatnya dipertebal.
Gambar Penampang Samping Depan2 Capt, George, maritime of stabilitet, (inggris : stabilitet, 1976), hlm 23
5
Macam-macam bentuk haluan
Gambar penampang membujur6
Keterangan :
b.1. Bentuk Eliptik.
b.2. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi imbang.
b.3. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi gantung.
b.4. Bentuk Balok Lintang (Transom)
Sebagai modifikasi dari bentuk-bentuk buritan yang ada maka terdapat 2 (dua) bentuk
buritan lain masing-masing :
- buritan eliptika (eleptical stern)
- buritan rata (flat stern)
Bab II
7
1.1 Penjelasan Tentang Konstruksi Buritan
Bingkai baling-baling kapal modern umumnya terbuat dari bajabaja tuang yang dibentuk
streamline atau kadang-kadang terbuat dari pelat baja berat yang dialas secara terpadu. Bentuk dan
tipenya sangat bergantung sebagian besar dari jenis kemudi yang dipasang. Bagian buritan sebuah
kapal konstruksinya hampir sama dengan dengan konstruksi di bagian haluan, dengan perbedaan
bahwa tinggi susunan balok-balok geladak tambahan 2,5 meter, pelat-pelat yang menghubungkan
ujung-ujung senta disebut “crutches“.
Bagian buritan diatas linggi kemudi, makin membesar untuk mana perlu diberi perkuatan
khusus berupa sebuah tatanan yang disebut “ transom “ yang terdiri dari wrang yang kuat dan
berat (wrang penuh) yang mengikat secara kuat linggi kemudi, dan gading-gading melintang serta
blok-blok geladak yang saling dihubungkan satu sama lain secara terpadu. Wrang ini disebut
transom floor, gading-gading yang memperkuat daerah ini disebut transom frame dan balok-balok
geladaknya disebut transom beam.
1 . 2 T i t i k P e n t i n g D a l a m S t a b i l i t a s
Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat daya apung (B), dan Metacenter (M)
pada posisi kapal tegak dan miring. Sebagai catatan G pada posisi tetap sementara B dan M
berpindah kalau kapal miring.
Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas kapal yaitu
1. G adalah titik pusat gravitasi kapal
2. B adalah titik pusat apung kapal
3. M adalah metacenter kapal
8
1 . 3 P e r a n g k a t S t a b i l i t a s K a p a l
Ada beberapa perangkat yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas kapal yaitu:
1 : Sirip lambung
Sirip lunas atau disebut juga sebagai Bilge keel berfungsi untuk meningkatkan friksi
melintang kapal sehingga lebih sulit untuk terbalik. Biasanya digunakan pada kapal dengan
bentuk lambung V.
2 : Tangki penyeimbang
Merupakan tangki yang berfungsi menstabilkan posisi kapal dengan mengalirkan air balast
dari kiri ke kanan kalau kapal miring kekiri dan sebalikanya kalau miring kekanan.
3 : Sirip stabiliser
Sirip stabiliser merupakan sirip di lunas kapal yang dapat menyesuaikan posisinya pada saat
kapal oleng
1.4 Center Of Gravity
adalah titik dimana semua beban yang ada pada kapal disatukan.
Titik G adalah titik tangkap atau resultan dari semua gaya tekanan zat cair diman kapal
berada.
Pergerakan G
G bergerak kearah beban yang ditambah pada kapal.
jika kita membonghkar maka G akan menjauhi tempat yang kita bongkar.
G akan bergerak searah dengan gerakannya.
G akan bergerak searah beban digeser
Kesimpulan :
1. jika kapal mendapatkan beban maka titik G akan Bergerak menuju tempat yang dimuat.
9
2. Jika dibongkar akan menjauh.
3. Jika digeser maka akan bergerak searah benda digeser.
Jadi titik G akan berubah ketika kapal menambah, mengurangi serta menggeser mauatannya.
Tiga Kedudukan Stabilitas Kapal.
kedudukan Stabilitas Positif ( The stability of ship is stable).
kedudukan stabilitas Negatif ( The stability of ship is unstable)
kedudukan Stabilitas Netral ( The stability of ship is netral)
Periode Oleng Adalah waktu yang diperlukan oleh kapal untuk miring kekanan atau kekiri
ataupun Tegak
GM besar = stiff GM kecil = lengser
1.5 Tpc Dan Fwa
TPC adalah angka yang menunjukkan berapa ton beban yang diperlukan untuk merubah
draft rata – rata kapal 1 cm.
TPC dapat kita temukan di Hidrostatic Curve dan Dead Weight Scale.
TPC dapat digunakan untuk mengetahui draft rata – rata kapal pada akhir pemuatan/
pembongkaran dan untuk mengetahui berapa muatan yang harus ditambah agar mencapai draft
akhir.
FRESH WATER ALLOWANCE adalah penambahan draft kapal dari air laut BJ 1025 kg ke
air tawar BJ 1000 kg atau sebaliknya. Salinometer adalah alat untuk mengukur BJ air setempat.
10
Bab III
1.1 Ukuran Membujur / Memanjang (Longitudinal)
BEBERAPA PENGERTIAN ISTILAH UNTUK KAPAL :
1. PANJANG : Jarak membujur sebuah kapal dalam meter pada sarat muat musim panas
Yang dihitung dari bagian depan linggi haluan sampai sisi belakang poros kemudi atau
tengah- tengah cagak kemudi pada kapal yang tidak memiliki poros kemudi .Panjang ini
tidak kurang dari 96 % dan tak lebih dari 97 % panjang pada sarat musim panas maksimum
dan merupakan panjang yang ditentukan oleh biro klasifikasi dimana kapal tersebut
dikeluarkan.
1.2 Ukuran Melintang / Melebar (Transverzal)
2. LEBAR : Ialah lebar kulit kapal bagian dalam terbesar yang diukur dari bagian sebelah
dalam kulit kapal. Lebar ini juga merupakan lebar menurut ketentuan biro klasifikasi di
mana kapal tersebut dikelaskan.
3. DALAM : Ialah jarak tegak yang dinyatakan dalam meter pada pertengahan panjang
kapal diukur dari bagian atas lumas sampai bagian atas balok geladak dari geladak jalan
terus teratas
4. TENGAH-TENGAH KAPAL : Ialah Pertengahan panjang Yang diukur dari bagian depan
linggi haluan
5. Lebar terdaftar ( Registered Breadth )Ialah Lebar seperti yang tertera di dalam sertifikat
kapal itu. Panjangnya sama dengan lebar dalam ( Moulded Breadth )
6. Lebar Tonase ( Tonnage Breadth )Ialah Lebar sebuah kapal dari bagian dalam wilah
keringat lambung yang satu sampai ke bagian dalam wilah keringat lambung lainnya, diukur
pada lebar terbesar dan sejajar lunas
11
7. Dalam(Depth):
Ialah jarak tegak diukur dari titik terendah badan kapal sampai ke titik di geladak lambung
bebas tersebut . Jarak ini merupakan dalam menurut Biro Klasifikasi dimana kapal tersebut
dikelaskan .
8. Dalam tonnase Ialah Dalam yang di hitung mulai dari alas dasar dalam sampai geladak
lambung.
UKURAN TEGAK ( VERTIKAL :
1. Sarat Kapal Ialah Jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal sampai garis air.
Jarak ini sering di istilahkan dengan sarat moulded.
2. Lambung bebas (Free Board ) : Ialah jarak tegak dari garis air sampai geladak lambung
bebas atau garis deck ( Deck Line )
1.3 Pengertian Tonase
Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan untuk sarana pengangkutan di atas
air. Besar kecilnya kapal dinyatakan dalam ukuran memanjang, membujur, melebar, melintang,
tegak, dalam dan ukuran isi maupun berat.3
Guna dari ukuran – ukuran ini untuk mengetahui besar kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya
angkut kapal tersebut dan besarnya bea yang akan dikeluarkan.
TONASE SEBUAH KAPAL DAPAT DIPERINCI Sbb :
1. Isi kotor ( Gross Tonnage) GT
2. Isi kotor besarnya tertera di sertifikat kapal itu, Isi kotor merupakan jumlah
3. Isi ruangan di bawah geladak ukur atau geladak tonase
4. Isi ruangan / tempat – tempat antara geladak kedua dan geladak atas
5. Isi ruangan – ruangan yang tertutup secara permanen pada geladak atas atau geladak di
atasnya
3 J dreys, ship contraction, (Italy : ship of the ship, 1950), hlm 24 Berlyn Syahfutra
12
6. Isi dari ambang palka (1/2 % dari BRT kapal )
7. Isi atau volume ruangan di bawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari
ruangan - ruangan yang dibatasi oleh :
8. Disebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas
9. Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.
10. Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading – gading.
DISPLACEMENT = Berat Benaman Jumlah berat kapal dan segalanya yang ada pada kapal
tersebut dan di nyatakan dalam Longton
LOADED DISPLACEMENT = Berat Benaman dimuati Penuh Jumlah berat kapal dan
semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal tersebut dimuati sampai mencapai sarat
maximum yang diijinkan .
LIGHT DISPLACEMENT = Berat Benaman Kapal Kosong Jumlah berat kapal dan semuanya
yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan
VOLUME OF DISPLACEMENT = Isi Benaman Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada
pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan
DEAD WEIGT TONNAGE = ( DWT = daya angkut / muat kapal )Selisih antara Loaded
Displacement – Light Displacement
CARGO DWT = Cargo Carrying Capasity Kemampuan kapal untuk mengangkut muatan
( Jumlah muatan yang bisa di bawa )
BALE CAPASITY = Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini
untuk muatan general cargo
GRAIN CAPASITY = Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini
untuk muatan curah ( Beras, Biji Besi , dll )
GRT ( GROSS TONNAGE = Brutto Register Ton =BRT )Volume atau isi sebuah kapal
dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu untuk keamanan kapal ( deducted spaces )
13
NRT ( NET TONNAGE = Netto Register Ton = Isi Bersih )Volume atau isi sebuah kapal
dikurangi dengan jumlah isi ruangan – ruangan yang tidak dapat di pakai untuki mengangkut
muatan .
TONNAGE PERLENGKAPAN = ( Equipment tonnage ) Tonase yang diperlukan oleh Biro
Klasifikasi untuk menentukan ukuran dan kekuatan alat – alat labuh, seperti jangkar, rantai
jangkar, derek jangkar dan lain – lain.
TONNAGE TENAGA = ( Power Tonnage )Berat kapal kotor di tambah PK mesin kapal itu
( BRT + PK Mesin )
MODIFIED TONNAGE = adalah Kapal yang mempunyai tonnase yang lebih kecil dari yang
seharusnya dimiliki. Untul menjamin keselamatan kapal tersebut terjadilah perubahan di dalam
perhitungan tonase kapal tersebut. Perhitungan tonasenya sama dengan kapal yang geladak
antaranya tertutup secara permanen.
1.4 Biro Klasifikasi
BIRO KLASIFIKASI adalah sebuah Badan Hukum dalam bidang jasa yang berusaha dalam
pengelasan ( class ) kapal – kapal yang sedang dibangun, sudah dibangun atau yang sedang
beroperasi dalam hal yang berkaitan dengan konstruksi badan kapal, mesin kapal, termasuk
pesawat bantu ( auxileary engine )
Kegiatan Biro Klasifikasi :
1. Pengetesan peralatan maupun perlengkapan kapal yang ada sangkut pautnya dengan kelas
kapal, baik lambung maupun mesin
2. Pengadaan survey – survey pada waktu tertentu atau pada waktu yang diminta seperti
survey tahunan, survey kerusakan, dsb.
3. Pemberian sertifikat – sertifikat kelas maupun sertifikat statutory yang sangat berguna
untuk kepentingan charter kapal, jual beli dan asuransi kapal, dsb.
14
Biro Klasifikasi Indonesia
Suatu Badan Hukum yang dimodali oleh Pemerintah dengan bentuk Perum yang dikelola
oleh Manajemen tersendiri.
Sesuai dengan SK MenHubLa RI no. Th. 1/17/1 tertanggal 26 september 1964, tugas BKI
adalah :
1. Mengelaskan kapal – kapal yang dibangun di bawah pengawasan BKI baik selama
pembuatannya maupun setelah beroperasi.
2. Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda – tanda lambung timbul pada kapal
– kapal tersebut.
3. Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal – kapal berbendera Nasional yang
dikeluarkan pada BKI
Tanda – tanda Kelas Pada BKI
Untuk Lambung - Kelas Tertinggi A 100 1 - Kelas Terendah A 90 II atau Maltese Cross atau
Tanda Manggis berarti kapal tersebut dibangun dibawah pengawasan BKI
Angka 1000 berarti pemeliharaan dan konstruksi lambung memenuhi persyaratan dan ketentuan
tertinggi BKI
I ; berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan tali muat memenuhi persyaratan BKI
II ; berarti kurang memenuhi persyaratan BKI
Untuk Mesin ,
SM artinya mesin Induk dan Bantu memenuhi pesyaratan BKI.
SM artinya Mesin Induk dan Bantu kurang memenuhi persyaratan
BKI ( kelas terendah )
SM artinya memenuhi persyaratan kelas tertinggi.
15
Untuk kapal – kapal bukan Samudra di belakang kelasnya di berikan catatan : P = Pelayaran
Pantai
L = Pelayaran Lokal
T = Pelayaran Terbatas
Di dalam pengawasan yang dilakukan Biro Klasifikasi hal – hal yang
Diutamakan ialah Hull ( lambung ) dan Machinery ( permesinan )
1.5 Merkah Kambangan( PLIMSOLL MARK )
Ialah Sebuah tanda pada kedua lambung kapal untuk membatasi sarat maksimum. Tanda ini
dibuat dengan maksud agar setiap kapal membatasi berat muatan yang diangkutnya sesuai
dengan jenis kapal dan musim yang berlaku di tempat dimana kapal tersebut berlayar
GARIS Dek ( Deck Line )
Garis dek merupakan sebuah garis datar yang sisi atasnya berimpit dengan sisi atas dari
geladak lambung bebas ( Free Board Deck ) di
Tengah panjang garis muat kapal.
1.6 Penampang Melintang & Membujur
Penampang sebuah kapal dibedakan atas Penampang Melintang dan Membujur Bentuk dari
penampang ini tergantung dari tipe kapal dan kegunaan dari kapal tersebut.
Penampang Melintang adalah Suatu gambaran yang jelas mengenai kaitan antara tipe kapal,
sistem kerangka yang digunakan serta perbedaan yang nyata mengenai perkuatan - perkuatan dan
jumlahnya pada konstruksi bagian kapal yang mendapat tekanan terbesar yaitu dasar berganda.
Penampang membujur adalah jarak yang di ukur dari satu titik terdepan kapal sampai dengan
titik belakang kapal sejajar dengan lunas.
16