kasyf el fikr volume 1, nomor 2, desember 2014 · pdf filemeet the needs of learners who have...

16
Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 85 PROGRAM AKSELERASI MAN MODEL BANGKALAN Mujtahidatus Solihah 1 Abstract Madrasah Aliyah Model Bangkalan only Madrasah Aliyah in Bangkalan that in the Soekarno Hatta 5 Bangkalan, or rather strategic location, because it is near the highway to the south Stadium Bangkalan. The purpose of the accelerated program for students MAN Bangkalan namely (1) Meet the needs of learners who have specific characteristics in terms of cognitive and affective development, (2) Meets Human Rights yag learners according to the needs of education for himself, (3) Meets interest intellectual and future perspectives of students, (4) Meeting the needs of self-actualization of learners, (5) Considering the role of the learner as an asset to the community and society kebutuha filling the role, (6) Preparing students as future leaders, (7) Improving the efficiency and effectiveness of the learning process of students, (8) Prevent boredom classroom climate unfavorable development of the potential benefits of learners optimally and (9) Encourage students to increase the quality of the spiritual, intellectual, and emotional balance. Class acceleration in Madrasah Aliyah (MAN) Bangkalan model provides an opportunity to study only two years or one year sooner than the normal school time. The learning method was trimmed shorter than usual. If in the regular classroom learning takes 6 hours, in accelerated classes it only takes 4 hours. "They are a special student. We opened the class started first grade." In the recruitment of 360 new students who enroll, only netted 23 students with a rigorous selection by the University of Malang (UM) through tests Intelligence Quotient (IQ). "Of the 23 new students recommended UM, we only take 20 students to a class acceleration. The results of those tests the average value of eight with an IQ of 130." Accelerated classes each semester only four months. It was not the same as regular classes each semester of six months. They deserved to take two years. Keywords: Acceleration Program, MAN, model A. Pendahuluan Madrasah Aliyah Negeri Model Bangkalan adalah satu-satunya Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Bangkalan. Letaknya di jalan Soekarno Hatta No.5, atau tepatnya di sebelah selatan Stadion Gelora Bangkalan. Letaknya cukup strategis, karena berada di dekat jalan raya. Sehingga sekolah ini banyak diminati oleh masyarakat Bangkalan. 1 Penulis adalah guru pada Madrasah Aliyah Negri Bangkalan madura

Upload: vanhanh

Post on 12-Mar-2018

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

85

PROGRAM AKSELERASI MAN MODEL BANGKALAN

Mujtahidatus Solihah1

Abstract

Madrasah Aliyah Model Bangkalan only Madrasah Aliyah in Bangkalan that in the

Soekarno Hatta 5 Bangkalan, or rather strategic location, because it is near the highway to

the south Stadium Bangkalan.

The purpose of the accelerated program for students MAN Bangkalan namely (1)

Meet the needs of learners who have specific characteristics in terms of cognitive and

affective development, (2) Meets Human Rights yag learners according to the needs of

education for himself, (3) Meets interest intellectual and future perspectives of students,

(4) Meeting the needs of self-actualization of learners, (5) Considering the role of the

learner as an asset to the community and society kebutuha filling the role, (6) Preparing

students as future leaders, (7) Improving the efficiency and effectiveness of the learning

process of students, (8) Prevent boredom classroom climate unfavorable development of

the potential benefits of learners optimally and (9) Encourage students to increase the

quality of the spiritual, intellectual, and emotional balance.

Class acceleration in Madrasah Aliyah (MAN) Bangkalan model provides an

opportunity to study only two years or one year sooner than the normal school time.

The learning method was trimmed shorter than usual. If in the regular classroom learning

takes 6 hours, in accelerated classes it only takes 4 hours. "They are a special student. We

opened the class started first grade."

In the recruitment of 360 new students who enroll, only netted 23 students with a

rigorous selection by the University of Malang (UM) through tests Intelligence Quotient

(IQ). "Of the 23 new students recommended UM, we only take 20 students to a class

acceleration. The results of those tests the average value of eight with an IQ of 130."

Accelerated classes each semester only four months. It was not the same as regular classes

each semester of six months. They deserved to take two years.

Keywords: Acceleration Program, MAN, model

A. Pendahuluan

Madrasah Aliyah Negeri Model Bangkalan adalah satu-satunya Madrasah Aliyah

Negeri di Kabupaten Bangkalan. Letaknya di jalan Soekarno Hatta No.5, atau tepatnya di

sebelah selatan Stadion Gelora Bangkalan. Letaknya cukup strategis, karena berada di

dekat jalan raya. Sehingga sekolah ini banyak diminati oleh masyarakat Bangkalan.

1 Penulis adalah guru pada Madrasah Aliyah Negri Bangkalan madura

Page 2: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

86

Meskipun awalnya sekolah ini di anggap remeh oleh masyarakat, tetapi akhirnya sekolah

ini bisa menarik banyak minat masyarakat. Saat ini jumlah siswa MAN Model Bangkalan

sudah melebihi dari seribu orang.

Madrasah Aliyah Negri Model adalah sekolah yang mengutamakan pelajaran

Agama Islam. Siswa dapat belajar Agama Islam lebih banyak dibanding di Sekolah

Menengah Umum yang hanya satu macam mata pelajaran Agama Islam. Di sekolah ini

kita bisa menjumpai 4 macam mata pelajaran Agama Islam yaitu Aqidah Ahklaq, Bahasa

Arab, Fiqih dan Al-Quran Al-Hadist.

Selain pelajaran agama juga diajarkan pelajaran umum. Meskipun sekolah ini

berbasis agama, tetapi pelajaran umunya tidak kalah dengan sekolah lain. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya siswa yang di kirim sebagai delegasi perwakilan sekolah

untuk mengikuti olimpiade baik dalam pelajaran kimia, fisika, biologi, ekonomi dan

lainnya. Meskipun sedikit peluang untuk menang dalam pelajaran umum tetapi tetap

berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik.

MAN Model Bangkalan juga merupakan sekolah yang tetap mengutamakan

kebersihan lingkungan dan juga kerapian siswa-siswinya. Sering di adakan program

penghijauan dan juga kerja bakti untuk menjaga lingkungan MAN Model Bangkalan tetap

bersih dan hijau. Untuk menjaga kerapian dan ketertiban siswa, tim tata tertib sekolah juga

sering mengadakan pemeriksaan kerapian siswa MAN Model Bangkalan.

Kedisiplinan di sekolah ini juga menjadi prioritas yang paling utama. Pembelajaran

di mulai pada jam 06.45 pagi. Siswa yang terlambat di beri toleransi 15 menit sampai jam

07.00. Dan setelah lewat jam 07.00 gerbang sekolah akan di tutup, siswa yang terlambat

tidak di perbolehkan masuk dan di persilahkan pulang. Sehingga dengan di berlakukannya

aturan tersebut di harapkan siswa MAN Bangkalan bisa menjadi lebih disiplin.

Berangkat dari persoalan ini kelas akselerasi di buka pada tahun ajaran 2011-2012

berdasarkan Surat Keputusan Wilayah Kantor Kementrian Agama Propinsi Jawa Timur

Nomor: Kw.13.4/4/PP.00.6/539/2010 tanggal 1 Juli 2010 dengan perpanjangan ijin tahun

pelajaran 2013. Berdasarkan Surat Keputusan Wilayah Kantor Kementrian Agama

Propinsi Jawa Timur Nomor: Kw.13.4/1/PP.00.5/1171/2013 tanggal 19 April 2013. Akan

tetapi kelas akselerasi terancam di hapus oleh kemendikbud. Namun menurut kepala

Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan mengatakan :

“Sampai saat ini kami belum terima suratnya. Hal itu masih sebatas wacana

Kemendikbud.” katanya. Menurut Amin, sekolah yang melaksanakan kelas

akselerasi di Bangkalan di bawah naungan Kemenag sebanyak dua lembaga, yaitu

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) B

angkalan. Sejauh ini ujarnya, dua sekolah tersebut tengah menerapkan kelas

akselerasi dan berharap tidak dihapus. “Sementara waktu, lembaga sekolah yang

mengelola kelas akselerasi terus berjalan,” lanjutnya.

Page 3: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

87

Jika benar kelas akselerasi di hapus, kemungkinan akan ada prograrn baru sebagai

pengganti. “Mungkin dari wacana itu, Kemendikbud maupun Kankemenag memiliki

bentuk baru, tapi ini masih kemungkinan saja,” tukas Amin.

Kepala MAN Bangkalan, Fathorrakhman mengaku keberatan mengenai

penghapusan kelas akselerasi. Pihaknya mengaku akan mengirimkan surat keberatan

kepada Kanwil Kemenag Jatim terkait rencana itu. Pihaknya akan mengajukan surat

keberatan kepada Kanwil Kemenag agar kelas akselerasi jangan dihapus. Dijelaskan, kelas

akselerasi sangat bermanfaat bagi perkembangan siswa. Hal ini dikarenakan sebelum

masuk kelas akselerasi calon siswa di tes bakat dan kemampuan akademiknya. Dalam hal

ini MAN Bangkalan bekerja sama dengan salah satu universitas di Malang untuk

melakukan tes calon siswa kelas akselerasi. Lebih lanjut Fathorrakhman menjelaskan, saat

ini jumlah siswa kelas akselerasi di MAN Bangkalan mencapai 20 orang.

Siswa-siswa kelas akselerasi layak lulus dua tahun. Keaktifannya sangat luar biasa,

bahasa inggris dan mata pelajaran lainnya dapat diunggulkan. Sebelum mengadakan kelas

akselerasi harus memperoleh izin operasional dari Kanwil Kemenag Jatim. Selain itu

sarana dan prasarana untuk kelas akselerasi lebih lengkap dibanding kelas siswa reguler.

Ruang kelas akselerasi dilengkapi dengan sarana AC, DCD proyektor, unji, dan satu-

satunya di Madura.2

B. Tinjauan Umum Program Akselerasi

I. Perspektif Program Akselerasi Bagi Anak Berbakat Akademik

1. Pengertian akselerasi:

Pengertian “Akselerasi” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 3 berarti:

a. Percepatan

b. Peningkatan Kecepatan

c. Laju Perubahan Kecepatan

Depdiknas mendefinisikan program percepatan belajar (akselerasi) adalah sebuah

pemberian layanan pendidikan sesuai potensi siswa berbakat, dengan memberi kesempatan

siswa tertentu untuk menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih cepat

dibandingkan siswa lainnya.4

Sedangkan menurut Prof. Dr. Oemar Hamalik akselerasi berarti memberi

kesempatan kepada siswa yang bersangkutan untuk naik ke tingkat kelas berikutnya lebih

cepat satu atau dua sekaligus.5

2 Hasil wawancara dengan bapak Fathorrakhman selaku Kepala MAN Bangkalan, Senin (27/1/2014). 3 Wjs.Poerwadarminta,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Halai Pustaka, Jakarta, 2006, hlm.22. 4 Depdiknas, Program Penyelenggaran Program Percepatan Belajar SD, SLTP, SMU, Jakarta, 2001,

hlm. 13. 5 Iif Khoiru Ahmadi, Pembelajaran Akselerasi , Prestasi Pustaka, Jakarta, 2011, hlm.1.

Page 4: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

88

Menurut Mimin Haryati akselerasi berarti percepatan belajar sebagai implikasi dari

sistem belajar tuntas (master learning) juga menunjukkan adanya siswa yang memiliki

kecerdasan luar biasa dan mampu mencapai kompetensi yang telah di tetapkan jauh lebih

cepat dan mempunyai nilai yang amat baik (>95). Siswa yang memiliki kecerdasan yang

luar biasa memiliki karakteristik khusus yaitu tidak banyak memerlukan waktu dan

bantuan dalam menyelesaikan percepatan kompetensi yang telah ditetapkan, misalnya

program remidial dan pengayaan dapat mengganggu optimalisasi belajarnya.6

Dari beberapa pengertian tentang akselerasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kelas akselerasi adalah kelas yang diperuntukan bagi siswa yang belajarnya dipercepat

sesuai dengan tingkat pemahaman materi sehingga ia dapat menempuh waktu studinya

lebih cepat dari waktu yang ditentukan pada kelas biasa.7

2. Tujuan Penyelenggaraan Program Akselerasi (Percepatan)

Ada 2 (dua) tujuan yang mendasari dikembangkannya program percepatan belajar

bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa:8

a) Tujuan Umum

Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi

perkembangan kognitif dan afektifnya.

Memenuhi Hak Azasi manusia peserta didik yag sesuai dengan kebutuhan

pendidikan bagi dirinya sendiri.

Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik.

Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik.

Menimbang peran serta peserta didik sebagai aset masyarakat dan kebutuha

masyarakat untuk pengisian peran.

Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.

b) Tujuan Khusus

Memberikan penghargaan untuk dapat menyelesaikan program pendidikan secara

lebih cepat.

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran peserta didik.

Mencegah rasa bosan terhadap iklim kelas yang kurang mendukung

berkembangnya potensi keunggulan peserta didik secara optimal.

Memacu mutu siswa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, intelektual, dan

emosionalnya secara seimbang.

6 Ibid., hlm.2. 7 Ibid., hlm.3. 8 Ibid., hlm. 220.

Page 5: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

89

3. Bentuk Penyelenggaraan Program Akselerasi

Program akselerasi belajar dapat diselenggarakan dalam 3 (tiga) bentuk pilihan

seperti kelas reguler, dimana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

belajar bersama-sama dengan siswa lainnya dikelas reguler (model terpadu/inklusif).

Bentuk penyelenggaraan pada kelas reguler dapat dilakukan dengan model sebagai

berikut:9

a. Kelas reguler dengan kelompok (cluster)

Siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama

siswa lain (normal) dikelas reguler dengan kelompok khusus.

b. Kelas reguler dengan pull out

Siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama

siswa lain(normal) dikelas reguler, namun dalam waktu tertentu ditarik dari kelas

reguler ke ruang sumber (ruang khusus) untuk belajar mandiri, belajar kelompok,

dan/atau belajar dengan guru pembimbing khusus.

1. Kelas Khusus, dimana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa belajar dalam kelas khusus.

2. Sekolah khusus, dimana siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa yang

memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

4. Sarana Belajar

Kegiatan pembelajaran berlangsung seperti kelas regular (non akselerasi)

dengan tempat pembelajaran di ruang kelas khusus yang dilengkapi AC,

Computer,OHP serta LCD.

5. Persyaratan Peserta didik

Siswa yang diterima sabagai peserta program percepatan belajar adalah siswa

yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:10

1. Persyaratan akademis, uang diperoleh dari skor rata-rata nilai rapor, nilai Ujian

Nasional, serta tes kemampuan akademis dengan nilai sekurang-kurangnya

8,00

2. Persyaratan Psikologis, yang diperoleh dari hasil pemeriksaan psikologis

meliputi tes kemampuan intelektuan umum, tes kreativitas, dan keterikatan

pada tugas. Peserta yang lulus psikologi adalah mereka yang memiliki

kamampuan itelejensi umum dengan kategori jenius (IQ ≥ 140) atau mereka

dengan kategori cerdas (IQ ≥ 125) yang ditunjang oleg=h kreativitas dan

keterikatan terhadap tugas dalam kategori diatas rata-rata.

9. Hendro Ari Setyono.dkk. Pembelajaran Akselerasi, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2011, hlm. 221. 10 Ibid., hlm.223.

Page 6: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

90

3. Informasi data Subyektif, yaitu nominasi yang diperoleh dari diri sendiri(self

nomination), teman sebaya (peer nomination), orangtua, dan guru sebagai hasil

dari pengamatan sejumlah ciri-ciri keberbakatan.

4. Kesehatan fisik, yang ditunjukan dengan surat keterangan sehat dari dokter.

5. Kesediaan calon siswa dan persetujuan orang tua.

6. Manfaat Akselerasi

Southern dan Jones dalam Akbar menyebutkan keuntungan dari

penyelenggaraan program kelas akselerasi bagi anak berbakat, antara lain:11

1. Meningkatkan efisiensi . Siswa yang telah siap dengan bahan-bahan pengajaran

dan menguasai kurikulum pada tingkat akan belajar lebih baik dan efisien.

2. Meningkatkan efektivitas. Siswa yang terikat belajar pada tingkat kelas yang

dipersiapkan dan menguasai keterampilan-keterampilan sebelumnya

merupakan siswa yang paling efektif.

3. Penghargaan. Siswa yang telah mampu mencapai tingkat tertentu sepantasnya

memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapainya.

4. Meningkatkan waktu untuk karier. Adanya pengurangan waktu belajar akan

meningkatkan produktivitas siswa, penghasilan, dan kehidupan pribadinya pada

waktu yang lain.

5. Membuka siswa pada kelompok barunya. Dengan program akselerasi, siswa

dimungkinkan untuk bergabung dengan siswa lain yang memiliki kemampuan

intelektual dan akademis yang sama.

6. Ekonomis. Keuntungan bagi sekolah ialah tidak perlu mengeluarkan banyak

biaya untuk mendidik guru khusus anak berbakat.

7. Kelemahan Akselerasi

a. Segi akademik

Bahan ajar terlalu tinggi bagi siswa akselerasi.

Kemampuan siswa melebihi teman sebayanya bersifat sementara

Siswa akseleran kemungkinan imatur secara sosial, fisik dan emosional

dalam tingkatan kelas tertentu

Siswa akseleran terikat pada keputusan karier lebih dini tidak efisien

sehingga mahal.

Siswa ekseleran mengembangkan kedewasaan yang luar biasa tanpa adanya

pengalaman yang dimiliki sebelumnya

11 Ibid., hlm. 12.

Page 7: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

91

Pengalaman-pengalaman yang sesuai untuk anak seusianya tidak dialami

karena tidak merupakan bagian dari kurikulum

Tuntutan sebagai siswa sebagian besar pada produk akademik konvergen

sehingga siswa akseleran akan kehilangan kesempatan mengembangkan

kemampuan berpikir kreatif dan divergen.

b. Segi penyesuaian sosial

Kekurangan waktu beraktivitas dengan teman sebayanya

iswa akan kehilangan aktivitas sosial yang penting dalam usia sebenarnya

dan kehilangan waktu bermain.

c. Berkurangnya kesempatan kegiatan ekstrakurikuler

d. Penyesuaian emosional

Siswa akseleran pada akhirnya akan mengalami burn out di bawah rekanan

yang ada dan kemungkinan menjadi underachiever

Siswa akseleran akan mudah frsutasi dengan adanya tekanan dan tuntutan

berprestasi.

Adanya tekanan untuk berprestasi membuat siswa akseleran kehilangan

kesempatan untuk mengembangkan hobi.

8. Landasan Program Akselerasi (Percepatan)

Landasan dan pengembangan sistim pembelajaran program akselerasi adalah

sesuai dengan:

1. Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional12 yang

tertuang dalam:

a. Pasal 8 ayat 2:

Warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa

berhak memperoleh perhatian khusus.

b. Pasal 24 ayat 1 dan 6:

c. Setiap peserta didik berhak mendapatkan perlakuan sesuai dengan bakat, minat

dan kemampuannya dan berhak menyelesaikan program pendidikan lebih awal

dari waktu yang ditentukan.

d. Pasal 26:

Peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan

dirinya dengan belajar pada setiap saat dalam perjalanan hidupnya sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuan masing-masing.

2. Garis_Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999

12 Depertemen Pendidikan Nasional RI, UU tentang sistem pendidikan Nasional, PT.Pradya Paramita,

Jakarta, 1989.

Page 8: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

92

Butir 1:

Yaitu mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia

menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan

peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.

Butir 7:

Yaitu mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin secara terarah,

terpadu,dan menyentuh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh

seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara

optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan

potensinya.

9. Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan agar potensi

keberbakatan tinggi yang dimiliki oleh siswa dapat dikembangkan dan tersalur

secara optimal. Program Bimbingan dan Konseling diarahkan untuk dapat

menjaga terjadinya keseimbangan dan keserasian dalam perkembangan intelektual,

emosional dan social. Hendaknya dijaga agar jangan sampai penyelenggara

Program Cerdas Istimewa (Akselerasi) terlalu menekankan perkembangan

intelektual dan kurang mementingkan perkembangan emosional dan sosial anak

seirama dengan jiwa keremajaannya. Selain itu, Program Bimbingan dan

Konseling diharapkan dapat mencegah dan mengatasi potensi-potensi negative

yang dapat terjadi dalam proses percepatan belajar. Potensi negative tersebut,

misalnya, siswa akan mudah frustasi karena adanya tekanan dan tuntutan untuk

berprestasi, siswa menjadi terasing atau agresif terhadap orang lain karena sedikit

kesempatan untuk membentuk persahabatan pada masanya, ataupun kegelisahan

akibat harus menentukan keputusan karier lebih dini dari biasanya.

II. Kurikulum Akselerasi

Kurikulum yang digunakan kelas akselarasi adalah kurikulum Deferensiasi.

Kurikulum Deferensiasi adalah kurikulum nasional dan lokal yang dimodifikasi

dengan penekanan pada materi esensial dan dikembangkan melalui sistem eskalasi

dam enrichment yang dapat memacu dan mewadahi secara integrasi pengembangan

spiritual, logika, etika dan estetika, kreatif, sistematik, linier dan konvergen.

Merupakan salah satu intrumen yang digunakan untuk menata materi

kurikulum agar diperoleh keterkaitan antar konsep dan keutuhan materi yang akan

disajikan kepada siswa dalam satu kesatuan waktu (semester).

Page 9: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

93

Dengan peta konsep siswa akan mengetahui cakupan, urutan dan seberapa

banyak materi yang direncanakan akan dipelajari oleh siswa serta bagaimana

hubungan antara materi satu dengan lainnya.

Peta konsep merupakan gambaran visual yang berisikan jumlah materi serta

hubungan antar konsep.

Peta konsep juga dinamakan dengan road map (McAleese, 1986) sebab peta

konsep disamakan seperti peta jalan yang menunjukan letak tempat dan bagaimana

urutan jalan yang harus diikuti bila seseorang menuju suatu tempat.

Dalam pembahasan materi guru harus jeli-jeli dalam penyampeyannya, dalam

materi harus dipilah atau dengan kata lain esensial dan non esensial.

Materi esensial adalah Materi yang harus disampaikan kepada siswa melalui

bimbingan khusus atau personal kepada siswa karena dianggap penting bagi siswa.

Tingkat intensitas kepentingan materi esensi adalah wewenang guru dalam

penetapannya dengan memperhatikan beberapa hal berikut :

a. Merupakan konsep dasar yang harus dimengerti siswa untuk memahami materi

selanjutnya.

b. Materi yang sering atau pasti keluar di ujian nasional

c. Materi yang sulit dan memerlukan bimbingan khusus oleh guru.

Materi non esensial adalah materi yang dapat dipelajari siswa melalui

penugasan dan pembahasan sepintas. Pada prinsipnya materi non esensial ini

merupakan materi yang dapat dibaca dan dipahami siswa tanpa bimbingan khusus

dari guru. Kolaborasikan dengan penggunaan IT.

Konsekuensi diferensiasi tidak hanya berhenti pada diferensiasi kurikulum

tetapi juga domain lainnya yaitu pada pembelajaran, pada kebutuhan siswa sehingga

sesungguhnya dalam melayani pembelajaran diperlukan tindakan diferensiasi pula.

III. Apakah Akselerasi itu Efektif?

Menurut pengalaman Nicholas Colangelo selama berpuluh tahun di Belin-Blank

International Center For Gifted Education and Talent Development di Universitas of

Lowa, beliau menyimpulkan masalah dan mamfaat yang telah terbukti tentang topik

akselerasi. kritik menyatakan secara tidak tepat bahwa akselerasi merusak siswa yang

cerdas dalam hal pendidikan, psikologi, dan sosial, diantaranya:

1. Menghasilkan kesenjangan dalam pengetahuan

2. Menyebabkan ketidak seimbangan sosial/emosial dengan menempatkan mereka

bersama siswa yang lebih tua, dengan jangka panjang dan mengerikan

3. Memburu-buru dan menekan anak

4. Tidak adil untuk anak mereka “karena semua anak kelas 2 SD tempatnya di kelas

2 SD!”; atau tidak perlu karena tanpa akselerasipun tak masalah.

Page 10: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

94

Selain itu Karen Roger menambahkan kekhawatiran lain tentang akselerasi

tingkatan kelas, yaitu harga diri anak bisa berkurang bila teman kelas yang mengalami

percepatan itu aneh dan anak yang cerdas mungkin mengurangi persepsi diri dalam

bidang akademisnya, karena tugas sekolah tidak lagi mudah.13

Colangelo menyatakan bahwa akselerasi sangat membatu siswa yang sangat

cerdas secara akademis, tanpa mengubah mereka secara sosial atau emosional. Selain

itu colangelo juga menekankan bahwa semua siswa yang luar biasa berbakat jelas-

jelas membutuhkan akselerasi. Sebenarnya hambatan untuk melakukan akselerasi

siswa yang sangat cerdas adalah dengan tidak memahami penelitian tentang akselerasi

atau mengabaikannya. Selain itu anggapan negatif tentang program akselerasi itu

berasal dari pilihan pribadi atau bias politik dari pengawas, kepala sekolah, atau guru.

Rogerspun menambahkan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap semua siswa

yang melakukan akselerasi bahwa tidak ada pilihan akselerasi yang merusak

kesehatan psikologis, penyesuaian sosial, harga diri akademis atau prestasi akademis.

Banyak kemampuan penting keberhasilan anak yang cerdas mengikuti

akselerasi mencakup, kemampuan untuk memahami intruksi, pengetahuan

keterampilan, dan kemampuan analisis didalam sistem simbol tertentu (misalnya

matematika, bahasa), kemampuan untuk bekerja sendiri, minat yang tinggi,

ketekunan, tidak mengikuti kata hati, dan kekhawatiran yang rendah.

C. Kelas Akselerasi Man Model Bangkalan

1. Profil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Bangkalan

MAN Bangkalan atau Madrasarah Aliyah Negeri Bangkalan yang beralamat di Jl.

Soekarno Hatta No.5 Bangkalan 69116 adalah Sekolah setingkat SMA/SMU, sama halnya

dengan madrasah-madrasah aliyah lainnya. Namun MAN Bangkalan termasuk kedalam

daftar sekolah/madrasah aliyah yang favorit sehingga kadang disebut MAN Model

Bangkalan, dengan kata "Model" sebagai tanda "Madrasah Aliyah Unggulan".

MAN Model Bangkalan mempunyai banyak sekali failitas. Bisa dikatakan

MAN Model Bangkalan adalah salah satu sekolah yang mempunyai fasilitas yang paling

lengkap dibandingkan dengan sekolah-sekolah di sekitarnya.Sehingga masyarakat kagum

degan kelengkapan fasilitas yang ada.dan guru-guru di di MAN Model Bangkalan itu

berkualitas.Dan banyak masyarakat menginginkan anak-anaknya bersekolah di MAN

Model Bangkalan.

MAN Model Bangkalan memiliki fasilitas yang lengkap itu di antaranya

yaitu terdapat 25 ruang kelas yang masing-masing dilengkapi dengan perlengkapan yang

disediakan oleh sekolah.Berbagai macam-macam laboratorium yaitu laboratorium IPA,

fisika, kimia, laboratorium bahasa, laboratorium IPS, laboratorium komputer. Masing

13 A.Gary Davis, Anak Berbakat dan Pendidikan keberbakatan, GPP, indeks, Jakarta, 2012, hlm.101.

Page 11: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

95

masing Laboratorium berisi perlengkapan yang dibutuhkan. Dan sekarang pun di MAN

Model Bangkalan ada kelas yg lebih unggul dari kelas unggulan biasanya yaitu kelas

Akselerasi.

MAN Model Bangkalan juga memiliki Musholla dan bisa dikatakan

Musholla MAN Model Bangkalan itu adalah Musholla yang megah.Musholla tersebut

sering digunakan oleh Para Siswa dan Siswi MAN Model Bangkalan untuk melaksanakan

Ibadah. Terutama pada Jumat sore Musholla itu digunakan oleh Para Siswa dan Siswi

MAN Model Bangkalan untuk membaca ayat Suci Al-Quran.

MAN Model Bangkalan memiliki fasilitas Parkir yang cukup luas, karena

rata rata siswa siswi MAN Model Bangkalan menggunakan Sepeda Motor dan juga

dilengkapi oleh Kantin yang menjual berbagai macam makanan dan minuman untuk

siswa-siswi MAN Model Bangkalan. Terdapat 2 buah kantin di MAN Model Bangkalan

melihat dari kenyataannya MAN Model Bangkalan memliki jumlah siswa-siswi ± 1200

orang, sehingga pihak sekolah menyediakan 2 buah kantin MAN Model Bangkalan juga

terdapat fasilitas AULA.

2. Program Kelas Akselarasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Bangkalan

Kelas akselarasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Bangkalan memberikan

kesempatan untuk menempuh pendidikan hanya dua tahun atau lebih cepat satu tahun

dibanding waktu sekolah normal.

Metode pembelajaran pun dipangkas lebih singkat dari biasanya. Jika di kelas

reguler memerlukan waktu belajar 6 jam, di kelas akselerasi itu hanya membutuhkan

waktu 4 jam. "Mereka adalah siswa khusus. Kami membuka kelas mulai kelas satu."14

Tak mudah untuk bergabung dalam kelas akselerasi itu. Dari 360 siswa baru yang

mendaftar, hanya terjaring 23 siswa dengan seleksi ketat yang dilakukan Universitas

Malang (UM) melalui tes Intelligence Quotient (IQ). "Dari 23 siswa baru yang

direkomendasikan UM, kami hanya mengambil 20 siswa untuk kelas akselerasi. Hasil tes

mereka rata-rata nilainya delapan dengan IQ 130," jelasnya kepada Surya.

Guna menunjang proses belajar mengajar, pihak sekolah melengkapi kelas dengan

LCD proyektor permanen, AC, karpet, dan fasilitas wi-fi. "Kalau ada siswa yang tidak

kuat, pasti mengundurkan diri. Karena di situ kelas pilihan," katanya.

Namun, upaya MAN Bangkalan menciptakan sekolah singkat berdasarkan Surat

Keputusan Wilayah Kantor Kementrian Agama Propinsi Jawa Timur Nomor:

Kw.13.4/4/PP.00.6/539/2010 terancam gagal. Mengingat muncul wacana penutupan kelas

akselerasi. "Itu hanya wacana. Tapi kami juga resah karena mereka (siswa kelas

akselerasi) cerdas. Kami akan ajukan keberatan karena adalah tahun pertama dan semoga

bukan tahun terakhir," tandasnya.

14 Fathorrakhman selaku Kepala MAN Bangkalan, Senin (27/1/2014).

Page 12: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

96

Ketua Program Akselerasi Hj Aisyah Fidhiyah menjelaskan, kelas akselerasi kini

persiapan memasuki semester dua akhir karena setiap semesternya hanya empat bulan. Hal

itu tidak sama dengan kelas reguler yang baru memasuki semester dua awal. "Usai

semester dua berakhir sudah naik kelas. Jadi dua tahun bisa lulus. Mereka memang layak

menempuh dua tahun," .

Selain kelas akselerasi, MAN Bangkalan juga mempunyai dua kelas unggulan dan

enam kelas reguler untuk kelas satu. (Surya Online)

Perpanjangan Ijin Program Layanan Kelas Akselerasi (CI+BI) Dengan surat No:

Kw.13.4/1/PP.00.5/1171/2013 tanggal 19 April 2013 Kanwil Kemenag Propinsi Jatim

menyampaikan bahwa Penerbit an SK perpanjangan ijin program layanan kelas akselerasi

(CI+BI) Tahun 2013 akan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Prosedur Perpanjanganlzin Kelas Akselerasi sesuai pedoman terdahulu;

b. Khusus untuk Tahun Pelajaran 2013/2014 hasil test IQ dari Psikolog dilakukan oleh

lembaga Universitas Negeri/Swasta yang ditunjuk dan telah bekerjasama dengan

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur antara lain: Universitas

Airlangga, Universitas Surabaya, Universitas Negeri Malang dan Universitas

Muhammadiyah Malang;

c. SK Perpanjangan lzin Kelas Akselerasi Tahun 2013 akan diterbitkan jika Madrasah

penyelenggara program layanan kelas akselerasi telah melampirkan hasil test IQ

diatas;

d. Program Visitasi untuk permohonan perpanjangan izin Kelas Akselerasi akan

dimaksimalkan/disinergikan melalui Program monitoring yang dilakukan secara

berkala oleh Bidang Pendidikan Madrasah.

3. Metode Pembelajaran Sejarah

Metode pembelajaran di Madrasah salah satu contoh pelajaran sejarah kebudayaan

Islam di kelas aksel seperti ;

a. Metode demontrasi ( Demonstration method )

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara

langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan

pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.15

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan

sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan

pelajaran.16

15 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosda Karya,

Bandung, 2000, hlm.118 16 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Renika Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 20.

Page 13: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

97

Langkah-Langkah Metode Demonstrasi;

a. Tahap PersiapanPada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus

dilakukan:

1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses

demonstrasi berakhir.

2. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan

3. Lakukan uji coba demonstrasi.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Langkah pembukaan. Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal

yang harus diperhatikan, di antaranya:

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa,

misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap

penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2. Langkah pelaksanaan demonstrasi.

a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang

siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang

mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik

memperhatikan demonstrasi.

b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana

yang menegangkan.

c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan

memerhatikan reaksi seluruh siswa.

d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan

lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi

itu.

3. Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai

dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-

tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan

proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk

meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak.

Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa

melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu

untuk perbaikan selanjutnya.

Page 14: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

98

b. Model Examples Non Examples

Model Examples Non Examples merupakan salah satu pendekatan Group

investigation dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

pola interaksi siswa dan meningkatkan perolehan hasil akademik. Tipe

pembelajaran ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap model pembelajaran

kelas tradisional dan menghendaki siswa saling membantu dalam kelompok kecil

dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada individu.17

Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh

modelpembelajaran yang menggunakan media. Media dalam pembelajaran

merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Manfaat media

ini adalah untuk guru membantu dalam proses mengajar, mendekati situasi dengan

keadaan yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan proses belajar dan

mengajar lebih komunikatif dan menarik.

Menurut Yadi Rochyandi model pembelajaran kooperatif tipe example non

example adalah:18

“Tipe pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan cara guru menempelkan

contoh gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan gambar lain

yang relevan dengan tujuan pembelajaran, kemudian siswa disuruh untuk

menganalisisnya dan mendiskusikan hasil analisisnya sehingga siswa dapat

membuat konsep yang esensial.”

Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar

langkah-langkah

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar

tersebut dicatat pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi

sesuai tujuan yang ingin dicapai

7. Kesimpulan

c. Model Picture And Picture

Model pembelajaran picture and picture adalah suatu model belajar yang

menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model

17 Muslimin Ibrahin, Pembelajaran Kooperatif, University Pers, Surabaya, 2000, hlm. 3. 18 Rochyandi, Yadi, Model Pembelajaraan Kooperatif , University Pers, Surabaya, 2004, hlm.11.

Page 15: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

99

Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran.

Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga

sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan

ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar.

Langkah-langkah :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2. Menyajikan materi sebagai pengantar

3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan

materi

4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/ mengurutkan

gambar-gambar menjadi urutan yang logis

5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut

6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi

sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

7. Kesimpulan/rangkuman

d. Jigsaw (Model Tim Ahli)/(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)

Metode jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan

guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan

pembelajaran. Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim,

ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang

tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi

sendirian.

Langkah-langkah :

1. Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim

2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang

sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub

bab mereka

5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal

dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka

kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

7. Guru memberi evaluasi

8. Penutup

Page 16: Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014 · PDF fileMeet the needs of learners who have specific characteristics in terms of ... learner as an asset to the community and society

Kasyf el Fikr Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

100

DAFTAR PUSTAKA

A.Gary Davis, Anak Berbakat dan Pendidikan keberbakatan, Jakarta: GPP, Indeks. 2012.

Ahmadi, Abu & Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka

Setia

Anonim. 2010. Metode Pembelajaran Efektif. http:// shinta91. wordpress. com/ 2010/ 01/

28/metode-pembelajaran-efektif/. Diakses pada tanggal 17 maret 2010

Anonim. 2010. Metode Permainan http://dewasudewa. files. wordpress. com/2009/12/

metode-permainan.ppt. Diakses pada tanggal 15 maret 2010

Anonim. 2010. Metode-Metode-Pembelajaran http:// www. scribd. com/ doc/ 1306 5635 /

Metode-metode-pembelajaran. Diakses pada tanggal 19 maret 2010

Depdiknas, Program Penyelenggaran Program Percepatan Belajar SD, SLTP, SMU

Jakarta : 2001.

Depertemen Pendidikan Nasional RI, UU Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta:

PT.Pradya Paramita, 1989.

Fathorrakhman selaku Kepala MAN Bangkalan, Senin (27/1/2014).

Fathurrohman, Pupuh & Sutikno Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui

Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung : PT Refika Aditama

Hasibuan, J.J, dan Mudjiono. 1988. Proses Belajar Mengajar. CV. Remaja Karya.

Bandung.

Hendro Ari Setyono.dkk. Pembelajaran Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.

Huda, Miftahul.2013.Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarata .Pustaka

Pelajar.

Iif Khoiru Ahmadi, Pembelajaran Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka,2011.

Komalasari Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, ( 2000).

Muslimin Ibrahin,Pembelajaran Kooperatif Surabaya: University Pres 2000

Rahman. Model Mengajar & Bahan Pembelajaran, (cetakan ke-2) Bandung: Alqaprint,

2008.

Rochyandi, Yadi Model Pembelajaraan Kooperatif, Surabaya: University Pers, 2004.

Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Syaiful Bahri Djamarah,Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Wjs. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.