jurnal vieta rohmatin 091511019 kesling

6
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARDS THE MANAGEMENT OF HOUSEHOLD WASTE AT LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING, MANADO CITY Vieta Amelia Rohmatin, B. Lampus, A. Tucunan Bidang Minat Kesehatan Lingkungan Universitas Sam Ratulangi \ ABSTRACT Background: The increasement of human population and the urbanization also increasing he amount of household waste product. Therefore public awareness of waste management is needed in order to minimize any negative impacts from the waste. The objective of this research is to analyze the relation between awarenes and attitudes towards household waste. Methods: this research used an analytical research study with cross-sectional study and using the spearman correlation test. The amount of sample size in this research were 100 responders and being taken by Systematic Random Sampling. Primary data has been taken by question form. Results: based on the knowledge level, there are 70 respondents with the good knowledge (70%), there are 27 respondents with the average knowledge (27%), and 3 respondents with the less knowledge (3%). Based on respondents’s attitude, there are 22 respondents with good attitude (22%), there are 74 respondents with medium level of attitude as much as 74 respondents (74%) and 4 respondents with the less attitude. Based on respondents’s practice, respondents with the good practice were 19 respondents (19%), respondent’s with the medium level of practice were 27 respondents (27%), and 54 respondents with the less practice (45%). there was no correlation between knowledge and waste management (ρ = 0,071). There was correlation between attitude and waste management (ρ = 0,000) with coefficient correlation as big as 0,368. Conclusion: there was no correlation between knowledge and waste management. There was correlation between attitude and waste management and the correlation was medium and positive. Suggestion: the stakeholder needs to colaborate with the government of Manado city to supllying the health information media. Society needs to increase the awareness about waste problem produced by each household. More research about household waste management has needed in the future. Keywords: knowledge, attitude, practice, household rubbish management ABSTRAK Latar Belakang: Pertambahan penduduk dan arus urbanisasi yang pesat telah menyebabkan timbulan sampah pada perkotaan semakin tinggi. Diperlukan kesadaraan masyarakat tentang pengelolaan sampah agar dampak yang ditimbulkan dari dampak negatif sampah dapat diminimalisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pengelolaan sampah rumah tangga. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study dengan menggunakan uji korelasi spearman. Besar sampel yang terpenuhi dalam penelitian ini adalah 100 responden dan diambil secara Sistematic Random Sampling. Data primer diambil menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian: Berdasarkan Tingkat Pengetahuan, pengetahuan baik sebanyak 70 orang (70%), pengetahuan cukup baik sebanyak 27 orang (27%), dan pengetahuan kurang baik sebanyak 3 orang (3%). Berdasarkan sikap responden, sikap baik sebanyak 22 responden (22%), sikap cukup baik sebanyak 74 responden (74%), dan sikap kurang baik sebanyak 4 responden (%). Berdasarkan tindakan responden, tindakan baik sebanyak 19 responden (19%), tindakan cukup baik sebanyak 27 responden (27%), dan tindakan kurang baik sebanyak 54 responden (54%). pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan tindakan (ρ = 0,071). Sikap memiliki hubungan dengan tindakan (ρ = 0,000) dengan nilai r sebesar 0,368. Kesimpulan: tidak ada hubungan

Upload: subhan-zainal

Post on 11-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Dokumen

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH

    RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN

    TUMINTING KOTA MANADO

    THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARDS THE MANAGEMENT

    OF HOUSEHOLD WASTE AT LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN

    TUMINTING, MANADO CITY

    Vieta Amelia Rohmatin, B. Lampus, A. Tucunan

    Bidang Minat Kesehatan Lingkungan Universitas Sam Ratulangi \

    ABSTRACT

    Background: The increasement of human population and the urbanization also increasing he amount

    of household waste product. Therefore public awareness of waste management is needed in order to

    minimize any negative impacts from the waste. The objective of this research is to analyze the relation

    between awarenes and attitudes towards household waste. Methods: this research used an analytical

    research study with cross-sectional study and using the spearman correlation test. The amount of

    sample size in this research were 100 responders and being taken by Systematic Random Sampling.

    Primary data has been taken by question form. Results: based on the knowledge level, there are 70

    respondents with the good knowledge (70%), there are 27 respondents with the average knowledge

    (27%), and 3 respondents with the less knowledge (3%). Based on respondentss attitude, there are 22 respondents with good attitude (22%), there are 74 respondents with medium level of attitude as much

    as 74 respondents (74%) and 4 respondents with the less attitude. Based on respondentss practice, respondents with the good practice were 19 respondents (19%), respondents with the medium level of practice were 27 respondents (27%), and 54 respondents with the less practice (45%). there was no

    correlation between knowledge and waste management ( = 0,071). There was correlation between attitude and waste management ( = 0,000) with coefficient correlation as big as 0,368. Conclusion: there was no correlation between knowledge and waste management. There was correlation between

    attitude and waste management and the correlation was medium and positive. Suggestion: the

    stakeholder needs to colaborate with the government of Manado city to supllying the health

    information media. Society needs to increase the awareness about waste problem produced by each

    household. More research about household waste management has needed in the future.

    Keywords: knowledge, attitude, practice, household rubbish management

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Pertambahan penduduk dan arus urbanisasi yang pesat telah menyebabkan timbulan

    sampah pada perkotaan semakin tinggi. Diperlukan kesadaraan masyarakat tentang pengelolaan

    sampah agar dampak yang ditimbulkan dari dampak negatif sampah dapat diminimalisir. Tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pengelolaan

    sampah rumah tangga. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik

    dengan rancangan cross sectional study dengan menggunakan uji korelasi spearman. Besar sampel

    yang terpenuhi dalam penelitian ini adalah 100 responden dan diambil secara Sistematic Random

    Sampling. Data primer diambil menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian: Berdasarkan Tingkat

    Pengetahuan, pengetahuan baik sebanyak 70 orang (70%), pengetahuan cukup baik sebanyak 27 orang

    (27%), dan pengetahuan kurang baik sebanyak 3 orang (3%). Berdasarkan sikap responden, sikap baik

    sebanyak 22 responden (22%), sikap cukup baik sebanyak 74 responden (74%), dan sikap kurang baik

    sebanyak 4 responden (%). Berdasarkan tindakan responden, tindakan baik sebanyak 19 responden

    (19%), tindakan cukup baik sebanyak 27 responden (27%), dan tindakan kurang baik sebanyak 54

    responden (54%). pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan tindakan ( = 0,071). Sikap memiliki hubungan dengan tindakan ( = 0,000) dengan nilai r sebesar 0,368. Kesimpulan: tidak ada hubungan

  • antara pengetahuan dan pengelolaan sampah rumah tangga. Ada hubungan antara sikap dan

    pengelolaan sampah rumah tangga dimana hubungan menunjukkan hubungan sedang dan positif.

    Saran: pihak kelurahan diharapkan dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Manado

    dalam penyediaan media informasi kesehatan, masyarakat perlu lebih meningkatkan

    kepedulian mengenai masalah sampah yang dihasilkan oleh tiap-tiap rumah tangga, dan

    perlunya penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan sampah rumah tangga di tiap-tiap

    kelurahan di Kota Manado

    Kata Kunci: pengetahuan, sikap, tindakan, pengelolaan sampah rumah tangga.

    Pendahuluan

    Sampah yang tidak dikelola dengan baik

    akan menimbulkan gangguan terhadap

    kesehatan dan mengakibatkan dampak negatif

    pada lingkungan (Sukandarrumidi, 2009).

    Dampak yang tidak langsung dari timbulan

    sampah berupa penyakit bawaan vektor yang

    berkembang biak dalam sampah, selain itu juga

    menyebabkan pencemaran lingkungan

    (Soemirat, 2011). Perkembangan dan

    pertumbuhan penduduk yang pesat di daerah

    perkotaan mengakibatkan daerah pemukiman

    semakin luas dan padat (Sulistyorini, 2005).

    Pertambahan penduduk dan arus urbanisasi yang

    pesat telah menyebabkan timbulan sampah pada

    perkotaan semakin tinggi (Nahadi, 2007).

    Sampai tahun 2012, baru sekitar 75%

    sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan

    Akhir (TPA) dari seluruh produksi sampah total

    sebesar 2.725 m3/hari. Sampah yang men-

    dominasi adalah sampah organik 1.750 m3, dan

    sampah an-organik yang meliputi kertas 205 m3,

    kaca 21 m3, plastik 725 m

    3 , kaca/gelas 21 m

    3,

    dan sampah lain 155 m3 (Dinas Kebersihan dan

    Pertamanan kota Manado, 2012). Hal tersebut

    disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya

    pertambahan penduduk dan arus urbanisasi yang

    pesat, kendaraan pengangkut yang jumlah

    maupun kondisinya kurang memadai, sistem

    pengelolaan TPA yang kurang tepat dan tidak

    ramah lingkungan, dan belum diterapkannya

    pendekatan reduce, reuse dan recycle (3 R)

    (Nahadi, 2007)

    Manado Green and Clean merupakan

    program menciptakan kota Manado yang bersih

    dan hijau. Bersih berarti tidak ada sampah yang

    merusak pemandangan kota sedangkan hijau

    berarti tidak ada kegersangan dalam

    pemandangan mata, dimana sejauh mata

    memandang yang tampak adalah taman.

    Program ini merupakan hasil kerjasama antara

    Unilever, Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kota

    Manado, dan Manado Post sebagai bagian dari

    program lingkungan Unilever Indonesia

    Foundation, program berbasis masyarakat,

    Manado Green and Clean tahun 2011. Dampak

    dari proyek ini adalah 8-10% pengurangan

    limbah di setiap kota di mana program ini

    dijalankan. Kota-kota lain yang menjalankan

    program serupa adalah Surabaya, Jakarta,

    Yogyakarta, Makassar, Medan, Bandung,

    Banjarmasin, Balikpapan, dan Denpasar.

    Tujuannya adalah untuk memberdayakan

    masyarakat dalam penanganan limbah domestik

    melalui pemilahan sampah, pembuatan kompos,

    dan kegiatan penghijauan. Secara nasional,

    program ini memiliki manfaat lebih dari 6 juta

    orang Indonesia (Anonim, 2011b).

    Kelurahan Sumompo merupakan salah

    satu kelurahan yang tergolong daerah pinggiran

    di mana kondisi status sosial ekonominya masih

    rendah. Kelurahan Sumompo juga merupakan

    daerah rawan banjir. Berdasarkan observasi

    awal, di dalam selokan yang berada tepat di

    depan Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

    ditemukan banyak sampah yang dibuang

    sembarangan. Selain itu, kelurahan Sumompo

    juga berada sekitar 300m dari Tempat

    Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo.

    Diperlukan kesadaraan masyarakat tentang

    pengelolaan sampah agar dampak yang

    ditimbulkan dari dampak negatif sampah dapat

    diminimalisir.

    Metode

    Penelitian ini menggunakan metode survei

    analitik dengan pendekatan cross sectional study

    (studi potong lintang). Populasi dalam penelitian

  • ini adalah seluruh masyarakat di Lingkungan II

    Kelurahan Sumompo yang berjumlah 462 KK

    (1779 jiwa). Pengambilan sampel penelitian ini,

    menggunakan rumus Taro Yamane. Perhitungan

    sampel diambil berdasarkan data jumlah kepala

    keluarga di lingkungan II kelurahan Sumompo.

    Dalam penelitian ini, jumlah sampel minimal 82

    tetapi kemudian digenapkan menjadi 100

    responden. Kriteria inklusi sampel yaitu:

    termasuk dalam sampling frame yang telah

    ditentukan, bisa membaca dan menulis serta

    memahami pertanyaan, dan Ibu Rumah Tangga /

    Kepala Keluarga / anggota keluarga yang

    terlibat dalam pengelolaan sampah rumah tangga

    dan bertempat tinggal di Kelurahan Sumompo

    Lingkungan II Kecamatan Tuminting. Penentuan

    sampel diambil dengan menggunakan teknik

    pengambilan sampel secara Sistematic Random

    Sampling, atau pengambilan sampel secara

    sistematis dari daftar KK di kelurahan dengan

    interval 5 yang didapat dari membagi jumlah

    populasi dengan jumlah sampel. Variabel bebas

    dalam penelitian ini ialah pengetahuan

    masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah

    tangga dan sikap masyarakat terhadap

    pengelolaan sampah rumah tangga. Variabel

    terikat dalam penelitian ini ialah pengelolaan

    sampah rumah tangga masyarakat di lingkungan

    II kelurahan Sumompo. Data primer berupa

    identitas responden, karakteristik responden, dan

    perilaku responden yang diperoleh melalui

    wawancara langsung kepada responden dengan

    menggunakan kuesioner, sedangkan data

    sekunder berupa gambaran umum kelurahan

    Sumompo, serta data penunjang yang didapat

    dari kantor kelurahan Sumompo. Data yang

    telah masuk diinterpretasikan lebih lanjut

    dengan menggunakan analisis univariat dan

    bivariat. Analisis Univariat dilakukan untuk

    memperoleh gambaran pada masing-masing

    variabel yang terdiri dari umur, tingkat

    pendidikan, status pekerjaan, jumlah

    penghasilan. Analisis Bivariat digunakan untuk

    mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara

    pengetahuan dengan pengelolaan sampah rumah

    tangga dan hubungan antara sikap dengan

    pengelolaan sampah rumah tangga. Analisis data

    ini menggunakan uji korelasi spearman.

    Keseluruhan proses analisis data menggunakan

    komputer dengan aplikasi Software Statistik

    SPSS Ver. 20 For Windows 7

    Hasil dan Pembahasan

    Karakteristik Individu

    Umur

    Responden yang berumur kurang dari 47 tahun

    berjumlah 50 orang dan responden yang

    berumur 47 tahun dan 47 tahun ke atas

    berjumlah 50 orang. Menurut Eviyani dalam

    Khairunnisa (2011), tidak selamanya umur

    seseorang menentukan apa yang dia kerjakan

    dan bagaimana hasil pekerjaannya. Umur hanya

    menunjukkan seberapa lama dan seberapa kuat

    dia melakukan pekerjaannya tersebut.

    Jenis Kelamin

    Responden yang paling banyak adalah

    responden perempuan dengan jumlah 83 orang

    sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-

    laki berjumlah 17 orang. Menurut Artiningsih

    (2008), secara umum perempuan lebih

    konsumtif dibandingkan laki-laki yang

    menyebabkan timbulan sampah lebih banyak.

    Tingkat Pendidikan

    Responden paling banyak adalah yang memiliki

    pendidikan tinggi yaitu sebanyak 45 responden,

    kemudian pendidikan menengah sebanyak 31

    responden, dan yang paling sedikit adalah

    pendidikan dasar sebanyak 24 responden. Sesuai

    dengan Notoatmodjo (2010), yang

    mengemukakan bahwa manusia yang memiliki

    sumber daya manusia yang lebih baik, dalam arti

    tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka akan

    semakin mengerti dan semakin mudah

    memahami manfaat dari suatu hal

    Status Pekerjaan

    Sebanyak 70 responden memiliki status bekerja,

    sedangkan 30 responden memiliki status tidak

    bekerja. Menurut Khairunnisa (2011), secara

    umum, ibu yang memiliki pekerjaan di luar

    rumah cenderung tidak peduli dengan hal-hal

    yang berkaitan dengan urusan rumah tangga

    apalagi mereka sudah mempunyai orang yang

    akan mengurusinya.

    Pendapatan Sesuai Upah Minimum Propinsi

    (UMP)

    Sebanyak 56 responden memiliki pendapatan

    sesuai UMP yaitu Rp.1.550.000,- atau lebih dari

    UMP dan sebanyak 44 responden memiliki

  • pendapatan di bawah UMP. Menurut penelitian

    Eviyani (2007) dalam Khairunnisa (2011), tidak

    selamanya jumlah penghasilan menentukan mau

    tidaknya seseorang dalam melakukan kegiatan-

    kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat

    sekitar meskipun kegiatan tersebut juga

    memerlukan biaya.

    Hubungan antara tingkat pengetahuan

    dengan pengelolaan sampah rumah tangga.

    Tabel 1. Hubungan Pengetahuan Responden

    dengan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

    pengetahuan tindakan

    pengetahuan r 1.000 .181

    . .071 N 100 100

    tindakan r .181 1.000

    .071 . N 100 100

    Berdasarkan tabel 1 di atas diperoleh

    koefisien korelasi yaitu 0,181 dengan nilai

    Signifikan () yaitu 0,071 yang menunjukan bahwa nilai > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan

    dengan pengelolaan sampah rumah tangga di

    lingkungan II kelurahan Sumompo kecamatan

    Tuminting kota Manado. Tidak ada hubungan

    antara kedua variabel ini dikarenakan responden

    yang pengetahuannya baik ada yang pengelolaan

    sampahnya buruk, tetapi responden yang

    pengetahuannya kurang baik ada yang

    pengelolaan sampahnya sudah baik. Hal yang

    demikian tidak sesuai dengan Notoatmodjo

    (2007) bahwa pengetahuan atau kognitif

    merupakan domain yang sangat penting untuk

    terbentuknya tindakan seseorang. Dalam

    penelitian kali ini, pengetahuan yang dimiliki

    responden pada umumnya baru sampai pada

    tahap memahami. Responden paham bahwa

    sampah harus diolah terlebih dahulu tetapi

    belum terwujudkan dalam bentuk tindakan.

    Menurut tim ahli WHO (1984) bahwa

    pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri

    ataupun pengalaman orang lain. Masyarakat

    akan melakukan pengelolaan sampah dengan

    baik jika melihat tetangganya melakukan hal

    serupa. Menurut Lerik (2008) meskipun ibu

    rumah tangga telah mengetahui, belumlah

    menjamin bahwa ibu tersebut telah melakukan

    praktik dengan baik.

    Hubungan antara Sikap Responden dengan

    Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

    Tabel 2 Hubungan antara sikap responden

    dengan pengelolaan sampah rumah tangga

    Sikap Tindakan

    Sikap r 1.000 .368**

    . .000 N 100 100

    Tindakan r .368**

    1.000

    .000 .

    N 100 100

    **. Correlation is significant at the 0.01 level

    (2-tailed).

    Berdasarkan tabel uji statistik di atas,

    diperoleh koefisien korelasi yaitu 0,368 dengan

    nilai Signifikan () yaitu 0,000 yang menunjukan bahwa nilai < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan antara sikap dengan

    pengelolaan sampah rumah tangga di lingkungan

    II kelurahan Sumompo kecamatan Tuminting

    kota Manado. Nilai r positif yang berarti

    semakin baik sikap, maka disertai juga

    dengan semakin baik tindakan. Berdasarkan nilai r yaitu 0,368, disimpulkan bahwa hubungan

    antara sikap dengan tindakan pengelolaan

    sampah menunjukkan hubungan rendah.

    Menurut Newcomb dalam Notoatmodjo (2007),

    sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

    bertindak, dan bukan merupakan pelaksana

    motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu

    tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan

    pre-disposisi tindakan atau perilaku. Menurut

    hasil penelitian yang dilakukan oleh Banga

    (2011), masyarakat sadar dan memiliki sikap

    positif terhadap pemilahan sampah dan daur

    ulang sampah. Partisipasi rumah tangga dalam

    pemilahan sampah tidaklah terlalu tinggi, tapi

    jika disosialisasikan, dapat menghasilkan

    keuntungan yang besar. Perlu adanya usaha dari

    pemerintah untuk menata ulang pemilahan

    sampah. Untuk meraih ini, pemerintah harus

    melakukan kampanye kesadaran tentang

    konsekuensi dari kesalahan pengelolaan sampah

    dan keuntungan dari pemilahan sampah.

  • Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di

    Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan

    Tuminting Kota Manado:

    1. Tidak terdapat hubungan atau hubungan lemah antara tingkat pengetahuan

    dengan pengelolaan sampah rumah

    tangga di lingkungan II kelurahan

    Sumompo kecamatan Tuminting kota

    Manado ( = 0,071). 2. Terdapat hubungan antara sikap dengan

    pengelolaan sampah rumah tangga di

    lingkungan II kelurahan Sumompo

    kecamatan Tuminting kota Manado ( =

    0,000). Nilai r positif yang berarti

    semakin baik sikap, maka disertai

    juga dengan semakin baik tindakan. Berdasarkan nilai r yaitu 0,368

    menunjukkan bahwa hubungan rendah

    antara sikap dengan tindakan

    pengelolaan sampah.

    Saran

    Saran dari hasil penelitian ini yang perlu

    dijadikan pertimbangan anatara lain:

    1. Pihak Kelurahan diharapkan dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota

    Manado dalam penyediaan media informasi

    kesehatan (poster, leaflet dan lain-lain)

    khususnya mengenai pengelolaan sampah

    rumah tangga baik sampah organik maupun

    sampah anorganik.

    2. Masyarakat perlu lebih meningkatkan kepedulian mengenai masalah sampah yang

    dihasilkan oleh tiap-tiap rumah tangga,

    khususnya mengenai pengelolaan sampah

    3. Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan sampah rumah tangga di tiap-

    tiap kelurahan di Kota Manado.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonimous, 2011b. Program Lingkungan,

    (Online)

    (http://www.unilever.co.id/id/aboutus/yay

    asanunileverindonesia/programlingkungan

    /, diakses tanggal 10 Februari 2013)

    Anonimous, 2012a. Profil Kebersihan dan

    Pertamanan Kota Manado. Manado:

    Dinas Kebersihan dan Pertamanan

    Anonimous, 2012b. Profil Kelurahan Sumompo.

    Manado: Kelurahan Sumompo.

    Artiningsih, K. 2008. Peran Serta

    Masyarakat dalam Pengelolaan

    Sampah Rumah Tangga. Jurnal Ilmiah

    UNTAG Semarang (Online) (diakses

    tanggal 16 Mei 2013)

    Banga, M. 2011. Household Knowledge,

    Attitudes and Practices in Solid Waste

    Segregation and Recycling: The Case

    of Urban Kampala. Zambia Social

    Science Journal Volume 2 Number 1

    May 2011 (Online) (diakses tanggal

    14 April 2013)

    Khairunnisa, 2011. Hubungan Karakteristik

    Ibu Rumah Tangga Dengan

    Pengolahan Sampah Domestik Dalam

    Mewujudkan Medan Green And Clean

    (Mdgc) Di Lingkungan I Kelurahan

    Pulo Brayan Darat Ii Kecamatan

    Medan Timur Kota Medan Tahun

    2011, (Online)

    (http://repository.usu.ac.id/handle/123

    456789/30773, diakses tanggal 30

    Januari 2013)

    Lerik, 2008. Hubungan antara pengetahuan

    dan sikap dengan praktik ibu rumah

    tangga dalam pemberantasan sarang

    nyamuk demam berdarah dengue

    (PSN-DBD) di Kelurahan Oebufu

    Kecamatan Oebobo Kota Kupang

    tahun 2008, MKM Vol. 03 No. 01

    Juni 2008. (Online) (diakses tanggal

    25 April 2013) Nahadi, 2007. Program Pengelolaan Sampah

    Melalui Pemanfaatan Teknologi

    Komposting Berbasis Masyarakat

    (Online)

    (http://jurnal.upi.edu/file/Nahadi2.pdf,

    diakses tanggal 16 Mei 2013)

    Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan

    Masyarakat Ilmu & Seni. Rineka

    Cipta. Jakarta. Hal 187-191 Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.

    Rineka Cipta. Jakarta.

  • Soemirat, J. 2011. Kesehatan Lingkungan.

    Gadjah Mada University Press.

    Yogyakarta. Hal.180-184

    Sukandarrumidi, 2009. Rekayasa Gambut,

    Briket Batubara, dan Sampah Organik.

    Gadjah Mada University Press.

    Yogyakarta. Hal 63-64

    Sulistyorini, L. 2005. Pengelolaan Sampah

    Dengan Cara Menjadikannya Kompos.

    JURNAL KESEHATAN

    LINGKUNGAN, VOL. 2, NO. 1, JULI

    2005 : 77 84. (Online) (diakses tanggal 16 Mei 2013)