jurnal-tika.pdf

Upload: rizalwidyanugraha

Post on 07-Aug-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    1/31

     

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

    MASYARAKAT PADA KANTOR CAMAT TANJUNGPINANG TIMUR

    NASKAH PUBLIKASI

    Oleh :

    TIKA ASTIA

    NIM : 080563201042

    PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

    TANJUNGPINANG

    2015

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    2/31

    1

    ABSTRAK

    Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat

    Pada Kantor Camat Tanjunpinang Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan

    (tangibles, reability, responsiveness, assurance, dan Empathy)  terhadap kepuasan masyarakat pada

    Kantor Camat Tanjungpinang Timur. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 95

    responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Metode

     penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dan analisis regresi linier sederhana.

    Metodenya yaitu deskriptif analitis. Metode survai deskriptif adalah suatu metode penelitian yang

    mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

    Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner

    atau angket. Bersasarkan hasil analisis variabel (X) besarnya thitung > ttabel (5.056 > 1.98609).

    Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, ini menunjukkan bahwa

    secara parsial variabel Pelayanan secara signifikan berpengaruh terhadap Kepuasan. Kesimpulan dari

     penelitian ini adalah hasil persamaan regresi menunjukan bahwa prediksi pengaruh Pelayanan terhadap

    Kepuasan masyarakat bersifat positif. Artinya, Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan masyarakat

    dengan persentasi 20.7% Sedangkan sisanya sebesar 79.3% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang

    tidak diteliti dalam penelitian ini yang tidak disebutkan.

    Kata Kunci: Tangibles, Realibity, Responsiveness, Assurance, Empathy dan

    Kepuasan Masyarakat.

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    3/31

    2

    ABSTRACT

    This script are discuss about how The Influence of Service Quality to The People

    Satisfication of Subdistrict Head Government Office in Tanjungpinang Timur. This research are

    implemented to know how the influence (tangibles, reability, responsiveness, assurance, empathy) of

     service quality to the people satisfication of subdistrict head government office in Tanjungpinang

    Timur. The sample used in this research is total about 95 respondence. The analyzes data method used

     simple linear regression analyzes. The methods used in this research is descriptive quantitative and

     simple linear regression analyzes. The method is descriptive analyzes. Survey methods of descriptive is

    a research method that gets sample from a population and used questioner as a tools for collecting

    data. In this research data and information is collected from respondence that used questioneran

    inquiry poll. From the result of analyzes variable (X) totally t count > t table (5.056 > 1.98609). From that

    value can be told that Ha is accepted, it’s shows that partially variable of seervice quality is influenced

    of satisfication. The conclusion of this research is the result from similar regretion shows that the

    influence prediction of service quality to the people satisfication is positive. It means the service are

    influenced to the people value with 20,7% presentation. And then 79,3% are influenced by the another

     factor that ain’t reasearching and ain’t told in this research.

     Keyword: Tangibles, Realibity, Responsiveness, Assurance, Empathy and People

    Satisfication.

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    4/31

    3

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

    MASYARAKAT PADA KANTOR CAMAT TANJUNGPINANG TIMUR

    A. Latar Belakang

    Bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa

    yang dengan tegas dan tekad yang kuat ingin maju.

    Tekad dan ketegasan itu telah dibuktikan sejak kita

    memperjuangkan kemerdekaan yang ternyata

    dilanjutkan pula dalam era kemerdekaan. Tekad dan

    ketegasan ini akan terus melandasi usaha dan

     perjuangan kita mengisi kemerdekaan itu yaitu

    dengan mewujudkan masyarakat yang maju,

    sejahtera, adil dan makmur berdasarkan pancasila .

    Untuk mewujudkan Aparatur Sipil sebagai yang

    diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

     Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,

     penyelenggara negara memiliki peranan yang besar

    karena terwujudnya masyarakat yang kita cita-citakan

    tergantung pada sikap mental, tekad dan semangat,

    ketaatan dan disiplin para penyelenggara negara serta

    seluruh masyarakat.

    Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur

    Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat

    dituntut utuh mempunyai disiplin dan rasa tanggung

     jawab agar dapat melaksanakan tugasnya dengan

     baik, serta ia harus mempunyai kesetiaan dan

    ketaatan penuh terhadap Pancasila, Undang - Undang

    Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah, sehingga

    dengan demikian dapat memusatkan segala perhatian

    dan pikiran serta mengerahkan segala daya dan

    tenaganya untuk menyelenggarakan tugas

     pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna

    dan berhasil guna. Pemberian kewenangan di dalam

    undang-undang memiliki implikasi yang besar

    terhadap akuntabilitas publik, yaitu aparat dan

    lembaga pelayanan publik di daerah harus dapat

    dipertanggungjawabkan apa yang mereka berikan

    atau mereka lakukan untuk kepentingan masyarakat.

    Dalam konteks ini pelayanan pbulik diberi makna

    yang luas, artinya tidak hanya sebatas pemberian

     pelayanan dasar kepada masyarakat, tetapi juga

    menyangkut semua kegiatan yang dilakukan

     pemerintah baik langsung atau tidak langsung.

    Pelayanan publik selalu dikaitkan dengan suatu

    kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok

    orang atau instansi tertentu untuk memberikan

     bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam

    rangka mencapai tujuan tertentu.

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    5/31

    4

    Pelayanan publik ini menjadi sangat penting

    karena senantiasa berhubungan dengan masyarakat

     banyak atau khalayak ramai yang memiliki

    keanekaragaman kepentingan dan tujuan. Kebutuhan

    untuk mengurus KTP meningkat seiring dengan

    habisnya masa berlaku. Hal ini disebabkan oleh

     banyaknya peminta untuk pengurusan kartu keluarga

    dan kartu tanda penduduk, balik nama sertifikat

    tanah, dll, maka untuk itu Kecamatan Tanjungpinang

    Timur harus dapat memenuhi pelayanan yang terbaik

    dan tepat waktu. Seiring dengan perkembangan

    sering dijumpai berbagai keluhan masyarakat

    kemerosotan profesionalisme dalam rangka

     pelayanan publik hampir seluruh sektor pemerintah

    yang ditandai dengan menurunya kualitas pelayanan

     publik. Hal tersebut terbukti dengan masih

     banyaknya masalah tentang keluhan masya rakat

    tentang lambatnya pengurusan yang tidak cepat

    ditangani oleh aparatur itu sendiri. Hal itulah

     penyebab banyaknya keluhan yang dikemukakan

    oleh masyarakat akibatnya masyarakat merasa

    kecewa dan mulai meragukan intregritas pemberi

     pelayanan yang adil. Dalam system pelayanan yang

    diberikan oleh Kecamatan sebagian masyarakat yang

    sudah puas dengan pelayanannya dan sebagian ada

    yang belum puas dengan pelayanan yang diberikan

    oleh pihak Kecamatan . Kondisi yang demikian

    kiranya juga membelenggu Kecamatan

    Tanjungpinang Timur sebagai kantor yang

     berkonotasi pelayanan masyarakat ( public service).

    Target-target kualitas pelaksanaan

     pembanguan, penyelenggaraan pemerintahaan

    maupun pelayanan masyarakat yang terus meningkat

    dari tahun ke tahun, menurut peningkatan dukungan

     pengadaan pelayanan cepat, tepat dan benar. Oleh

    karena itu peningkatan Pelayanan Kecamatan harus

    terus menerus dilakukan. Salah satu tugas Camat

    adalah memahami aspirasi kebutuhan masyarakat dan

     juga harus dapat menetapkan kebijakan

     penanganannya dengan baik sehingga segala urusan

    kegiatan baik yang berasal dari jalur pemerintah

    atasan maupun yang berasal dari aspirasi masyarakat

    dapat terpadu dengan baik.

    Hal yang tidak dapat di tawar lagi bahwa

     pelayanan yang maksimal merupakan hak bagi semua

    masyarakat dan pemerintah wajib memberikan

     pelayanan sebagai bentuk pengabdian pada

    masyarakat. Namun hal tersebut rupanya masih

    menjadi nomor yang masih belum terwujud.

    Masalah Pertama dari segi kecepatan

     pelayanan administrasi yang masyarakat lakukan

    yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan yang

    lamban dan melebihi waktu yang ditetapkan,

     pelayanan administrasi pada Kecamatan

    Tanjungpinang Timur menurut masyarakat masih

    dirasa kurang maksimal.

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    6/31

    5

    Tabel I.1

    Jenis pelayanan di Kecamatan

    Tanjungpinang Timur

    No Jenis Pelayanan Standar Waktu

    1 KTP 14 hari

    2 KK 7 hari3 Perizinan 3 hari

    4 Surat Akte Kelahiran 5 Hari

    5 Legalisasi 2 hari

    Sumber: hasil observasi lapangan (2015)

    Berdasarkan table I.1 dapat diketahui jenis

     pelayanan dan waktu penyelesaian pelayanan di

    Kecamatan Tanjungpinang Timur. Dimana terdapat

    masalah waktu penyelesaian pelayanan.

    Masalah Kedua, masalah yang ditemukan

    dalam hasil observasi yakni sarana dan prasarana

    yang tersedia masih kurang, dapat diambil salah

    contoh pelayanan pada kantor camat belum bisa

    dilakukan secara online, masyarakat bisa mengakses

    langsung apa saja yang harus dilakukan untuk

    mempermudah administrasi, sehingga pada akhirnya

    tidak sedikit masyarakat mondar-mandir dan

    kelelahan hanya untuk ingin mengetahui jalur

     pengurusan dan segala macam syarat pengurusan.

    Masalah Ketiga, dari obesrvasi lapangan

    yang peneliti lakukan dilapangan yaitu masih banyak

    masyarakat yang tidak tahu bagai mana prosedur

    tahap alur pelayanan di kantor camat, karena itu

    timbulnya percaloan pengurusan ,oleh karena itu

     pelayanan di Kecamatan Tanjungpinang Timur harus

    lebih ditingkatkan lagi. Berdasarkan permasalahan

    yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik

    untuk mengadakan serangkaian kegiatan penelitian

    dengan judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan

    Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor

    Camat Tanjungpinang Timur. 

    B. Perumusan Masalah

    Untuk dapat memudahkan dalam penelitian

    ini dan agar penelitian ini memiliki arah yang jelas

    dalam menginterprestasikan fakta dan data kedalam

     penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan

     permasalahannya. Berdasarkan Latar belakang diatas

    maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

     berikut : Apakah variabel kualitas pelayanan bukti

    langsung (tangible), keandalan (realibity), daya

    tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan

    empati (empaty) berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan konsumen pada Kantor Camat Tanjung

    Pianang Timur.

    C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan

    1.  Tujuan dari penelitian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah

    sebagai berikut:

    1.  Untuk mengetahui kualitas pelayanan  pada

    Kantor Camat Tanjungpinang Timur.

    2. 

    Untuk mengetahui kepuasan masyarakat

    terhadap pelayanan di Kantor Camat

    Tanjungpinang timur

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    7/31

    6

    3.  Untuk mengetahui pengaruh kualitas

     pelayanan terhadap kepuasan masyarakat di

    Kantor camat Tanjungpinang Timur.

    2. Kegunaan Penelitian

    a.  Kegunaan Akademis

    Penelitian ini diharapkan untuk dapat

    mengetahui kenyataan yang terjadi dan

    mengamati permasalahan yang dihadapi

     perusahaan, setelah itu penulis mencoba

    untuk memberikan alternatif pemecahannya

    sesuai dengan teori yang telah diperoleh.

     b.  Bagi Organisasi

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat

    memberikan informasi kepada perusahaan

    sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai

     bahan pertimbangan dalam mengatasi

     permasalahan yang berhubungan dengan

    Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

    Masyarakat Pada Kantor Camat

    Tanjungpinang Timur

    D. Konsep Teoritis

    Deskripsi teori dalam suatu penelitian

    merupakan uraian system tentang teori dan hasil-hasil

     penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti

    melalui pendefinisian dan uraiann yang lengkap dan

    mendalam dari berbagai regrensi, sehingga ruang

    lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan

    antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas

    dan terarah. Adapun yang dimaksud dengan teori,

    dimana teori kadang-kadang disebut sebagai hokum

    atau dalil. Sistem yang terdiri dalil-dalil dan hipotesa

    dengan dasar tertentu. Demikian pula hubungan

    dalam penelitian ini, teori yang dipergunakan adalah

    teori yang berisikan konsep-konsep yang saling

     berhubungan untuk menjelaskan hubungan antara

    variabel yang akan diteliti.

    E. Teori Pelayanan Publik  

    Istilah pelayanan dalam kamus bahasa

    Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usahan

    melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani

    adalah mambantu menyiapkan (menguurus) apa yang

    diperlukan seseorang.

    Pengertian pelayanan menurut Kotler dalam

    Sinambela (2006:4) adalah “setiap kegiatan

    menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan

    dan menawarkan keputusan meeskipun hasilnya

    terkait pada suatu produk secara fisik ”.

    Sedangkan menurut Lukman dalam

    Sinambela (2006:5) bahwa “Pelayanan adalah

    kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

    interaksi langsung atara seseorang dengan orang lain

    atau masih secara fisik dan menyediakan kepuasan

     pelanggan” .

    Pendapat lain mengenai pelayanan menurut

    Gronsosss dalam Ratminto dan Winarsih (2006:3)

    Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    8/31

    7

    aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat

    diraba) yang terjadai sebagai akibat adanya interaksi

    antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain

    yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan

    yang dimaksudkan untuk pemberi pelayanan yang

    dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan

    konsumen atau pelanggan.

    Pelayanan berkaitan erat dengan

    masyarakat. Sehingga pelayanan lebih dikenal

    dengan istilah pelayanan public. Publik berasal dari

     bahasa inggris Public yang berarti masyarakat umum

    dan Negara, kata public dalam bahawan Indonesia

    diartikan sebagai umum orang banyak dan ramai.

    Pelayanan public menurut Sinambela (2005:5) adalah

     pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat

    oleh peyelenggara Negara.

    Pendapat lain mengenai pelayanan umum

    dikemukakan oleh Moenir (2006:26) adalah:

    “Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

    atau sekelompok orang dengan landasan

    faktor material, melalui sistem, prosedur dan

    metode tertentu dalam rangka usaha

    memenuhi kepentingan orang lain sesuai

    dengan haknya” . 

    Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada

    dasarnya adalah memuaskan masyarakat untuk

    mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan

     prima yang tercermin dari asas-asas pelayanan publik

     berdasarkan surat Keputusan Mentri Perdayagunaan

    Aparatur Negara Nomor ( Kepmen PAN) No 63

    Tahun 2003, dalam Sinambela (2006:5) , transparansi

    yaitu bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh

    semua pihak yang membutuhkan dan disediakan

    secara memadai serta mudah dimengerti,

    akuntabilitas yaitu dapat dipertanggung jawabkan

    sesuai dengan ketentuan pertaturan perundang-

    undangan, kondisional yaitu sesuai dengan kondisi

    dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan

    dengantetap berpegang pada prinsif efisiensi dan

    efektivitas, partisipatif yaitu mendorong peran serta

    masyarakat dalam peyelenggaraan pelayanan public

    dengan memperhatikan aspirasi kebutuhan dan

    harapan masyarakat, kesamaan hak yaitu tidak

    diskriminatif dalam arti tidak membedadakan suku

    ras, dan agama, golongan, gender dan status

    ekonomi, keseimbangan hak dan kewajiban

     pelayanan yang memperhitungkan aspek keadilan

    antara pembeli dan penerima pelayanan.

    Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun

    2009 tentang pelayanan Publik guna mendukung

    terciptanya peyelenggaraan pelayanan public yang

     prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan

    hak setiap warga Negara atas barang public, jasa

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    9/31

    8

     public dan pelayanan administrative. Menjelaskan

     bahwa peyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:

    1.  Kepentingan umum

    2. 

    Kepastian hokum

    3.  Kesamaan hak

    4.  Keseimbangan hak dan kewajiban

    5.  Keprofesionalan

    6.  Partisipatif

    7.  Persamaan perlakuan / tidak diskriminatif

    8.  Keterbukaan

    9.  Akuntabilitas

    10.  Fasilitas dan perlakuan khusus bagi

    kelompok tertentu

    11.  Ketetapan waktu dan kecepatan kemudahan

    dan ketejangkauan.

    1. Pengertian Jasa

    Menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono

    (2005:260) jasa adalah segala sesuatu yang dapat

    ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki,

    digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

    keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup objek

    fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan Dari

    definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran

     jasa suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen

    kepada konsumen dalam arti jasa yang diberikan

    tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau diraba

    sebelum dibeli atau dikonsumsi.

    Implikasi dari perbedaan ini adalah

    “outcomes” atau hasil jasa berdasarkan orang ( people

    based ) jasa kurang memiliki standar disasi,

    dibandingkan dengan outcomes dari jasa yang

     berdasarkan perlengkapan (alat). Dengan kata lain,

     jasa yang memakai pelayanan orang, memiliki

    tingkat variabilitas, tergantung pada orangnya, dan

    tingkat perbedaan ini tidak ada, pada jasa yang

    dilayanin oleh mesin. Ini merupakan pertimbangan

     penting, bagi industri jasa yang menggunakan banyak

    tenaga orang.

    2. Kualitas Pelayanan

    Kualitas pelayanan kini sangat dibutuhkan

    untuk mencapai kepuasan masyarakat. Dengan

    adanya kualitas, berarti perusahaan harus memenuhi

    harapan-harapan masyarakat dan memuaskan

    kebutuhan mereka. Namun demikian meskipun

    definisi ini berorientasi pada konsumen, tidak berarti

     bahwa dalam menentukan kualitas pelayanan

     penyedia jasa harus menuruti semua keinginan

    konsumen.

    Dengan kata lain, dalam menetapkan

    kualitas pelayanan, perusahaan harus

    mempertimbangkan selain untuk memenuhi harapan-

    harapan masyarakat, juga harus melihat tersedianya

    sumberdaya yang memadai dalam perusahaan.

    Kotler (2006:440) dalam Buchari Alma

    (2011:284) mengungkapkan ada lima faktor dominan

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    10/31

    9

    atau penentuan kualitas jasa disingkat dengan

    TERRA yaitu: Tangible  (berwujud), yaitu berupa

     penampilan fasilitas fisik, peralatan dan berbagai

    materi komunikasi yang baik, menarik, terawat lancar

    dsb.

     Empathy  yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha

    untuk lebih peduli memberikan perhatian secara

     pribadi kepada masyarakat. Minsalnya karyawan

    harus mencoba menempatkan diri sebagai

    masyarakat. Jika karyawan harus memcoba

    menempatkan diri sebagai masyarakat. Jika

    masyarakat mengeluh maka harus dicari solusinya

    segera, agar selalu terjaga hubungan harmonis,

    dengan menunjukkan rasa peduli yang tulus.

     Responsiveness (cepat tanggap) yaitu kemauan dari

    karyawan dan pengusaha untuk membantu

    masyarakat dan memberikan jasa dengan cepat serta

    mendengar dan mengatasi keluhan atau complaint

    dari konsumen.  Reliability  (keandalan) yaitu

    kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan

    yang dijanjikan, terpecaya dan akurat, dan konsisten.

     Assurance  (kepastian), yaitu berupa kemampuan

    karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan

    kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan

     pada konsumen.

    4. Kepuasan Konsumen

    Engel et al dalam Fandy Tjiptono

    (2000:126) menyatakan bahwa kepuasan masyarakat

    merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang

    dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui

    harapan masyarakat, sedangkan ketidakpuasan timbul

    apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.

    Bila kepuasan konsumen terhadap barang/jasa jauh

    dibawah apa yang diharapkan, maka konsumen akan

    kehilangan minat terhadap produsen/penyedia jasa

    dalam hal ini adalah rumah sakit.

    Kepuasan masyarakat adalah suatu tingkat

     perasaan masyarakat yang timbul sebagai akibat dari

    Pelayanan layanan servis yang diperolehnya setelah

    masyarakat membandingkannya dengan apa yang

    diharapkannya. Masyarakat baru akan merasa puas

    apabila Pelayanan layanan servis yang diperolehnya

    sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya,

    ketidakpuasan atau perasaan kecewa masyarakat akan

    muncul apabila Pelayanan layanan servis yang

    diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya.

    Dengan demikian, kepuasan memang menjadi

    variabel yang sangat penting untuk mengukur

     pemasaran pelayanan servis yang berkaitan dengan

    hasil akhir dari pelayanan yang telah diberikan

    apaakah sesuai dengan harapan atau keinginan

    masyarakat.

    Menurut Husein Umar (2005:50-51)

    Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan

    konsumen setelah membandingkan antara apa yang

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    11/31

    10

    dia terima dan harapannya Seorang masyarakat, jika

    merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk

    atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi

    masyarakat dalam waktu yang lama. Menurut Philip

    Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku

    Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan

    Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa

    seseorang yang muncul setelah membandingkan

    Pelayanan (hasil) produk yang dipikirkan terhadap

    Pelayanan yang diharapkan.

    Menurut Selnes dalam Rayi Endah, (2008)

    “K epuasan masyarakat mencakup tingkat kepuasan

    secara keseluruhan (overall satisfaction), kesesuaian

    kepuasan dengan harapan masyarakat (expectation),

    dan tingkat kepuasan masyarakat selama menjalin

    hubungan dengan instansi (experience)”.

    Berdasarkan Permenpan No. 16 Tahun

    2014,  Survei Kepuasan Masyarakat adalah

     pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang

    tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari

    hasil pengukuran atas pendapat masyarakat. Melalui

    survei ini diharapkan mendorong partisipasi

    masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai

    Pelayanan penyelenggara kepuasan serta mendorong

     penyelenggara kepuasan publik untuk meningkatkan

    kualitas kepuasan dan melakukan pengembangan

    melalui inovasi-inovasi kepuasan publik.

    F. Hipotesis

    Berdasarkan dari teori dan perumusan

    masalah yang disajikan di atas penulis mencoba

    merumuskan suatu hipotesis yang nantinya akan

    digunakan sebagai langkah berpijak dalam penelitian,

    hipotesis tersebut adalah Kualitas pelayanan ( service

    quality) yang meliputi; tanggible (X1), reliability 

    (X2), r esponsivenes  (X3), ansurance  (X4), emphaty 

    (X5), berpengaruh secara parsila terhadap tingkat

    kepuasan nasabah (customer satisfation).

    H0  = Tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan

    terhadap

    tingkat kepauasan

    Ha = Ada pengaruh antara kualitas pelayanan

    terhadap kepuasan.

    G. Konsep Operasional Variabel Penelitian

    Pada dasarnya konsumen menggunakan

    kriteria-kriteria tertentu tentang kualitas pelayanan

    yang diharapkan.ada lima indikator penentu kualitas

     pelayanan sebagaimana dikemukakan oleh Philip

    Kotler diterjemahkan oleh Benyamin Molan

    (2005:123) adalah sebagai berikut: Definisi

    operasional dalam penelitian ini meliputi :

    https://drive.google.com/file/d/0B2vvBcx-oAyeenZ4S2dxbkoyRk0/view?usp=sharinghttps://drive.google.com/file/d/0B2vvBcx-oAyeenZ4S2dxbkoyRk0/view?usp=sharinghttps://drive.google.com/file/d/0B2vvBcx-oAyeenZ4S2dxbkoyRk0/view?usp=sharinghttps://drive.google.com/file/d/0B2vvBcx-oAyeenZ4S2dxbkoyRk0/view?usp=sharinghttps://drive.google.com/file/d/0B2vvBcx-oAyeenZ4S2dxbkoyRk0/view?usp=sharinghttps://drive.google.com/file/d/0B2vvBcx-oAyeenZ4S2dxbkoyRk0/view?usp=sharing

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    12/31

    11

    Tabel I.2

    Instrument Mengukur Kualitas Pelayanan Publik

    di Kantor Camat Tanjungpianng Timur

    abel Dimensi Indikator

    elayanan

    )

    Fasilitas Fisik(tanggibles) 

    Reliabilitas(reliability) 

    Responsivitas(responsiveness)

    Jaminan ( Assurance)Empati (empathy) 

    -  Perlengkapan dan Peralatan-  Kebersihan

    Kemampuan untuk dipercaya-  Konsisten Kerja

    -  Ketanggapan -  Kecepatan Pelayanan 

    -  Pengetahuan pegawai-  Perhatian pada pelanggan

    asan

    kat (Y)

    Kemampuan produk  

    ( Attributes related to product )

    Atribut dari pelayanan 

    ( Attributes related to service)

    Atribut keputusan untuk membeli (Attributes related to purchase)

    -  Harga yang ditetapkan untuk dibayar

    dengan nilai atau manfaat yangdiperoleh

    -  Proses penyelesaian permasalahan

    -  Kemudahan Informasi

    -  Kesopanan Pegawai-  Reputasi Organisasi

    Sumber: Olahan peneliti, tahun 2015

    H. Kerangka Pemikiran

    Kepuasan Masyarakat dalam hal pelayanan

    merupakan tujuan utama dari setiap penyelenggara

    instansi pemerintah tidak terkecuali Kantor

    Kecamatan Tenggarong yang dalam hal ini sebagai

    ujung tombak penyelengaraan pemerintahan yang

     berada di kecamatan.

    Adapun kerangka gambar pemikiran kualitas

     pelayanan di Kecamatan Tanjungpinang Timur dapat

     peneliti gambarkan pada gambar berikut ini:

    Gambar 1.1

    Kerangka Pemkiran

    Sumber Data : Tjiptono

    (2008)

    I. Metode Penelitian

    1.  Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini berdasarkan hasil yang

    ingin dicapai, peneliti menetapkan ini adalah

     penelitian terapan ( Applied Reserch)  yang

    maksudnya menurut Siregar (2013:4) adalah

     penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan

    untuk mengetahui dengan tujuan agar dapat

    melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif

    dan lebih efisien. Berdasarkan metodenya, penelitian

    ini menurut Siregar (2013:4) termasuk dalam

     penelitian survei (Survey Research) yaitu penelitian

    dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada

     perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang

    diteliti.

    Menurut Misbahuddin dan Hasan (2013:9)

     jenis penelitian survei dalam penelitian ini adalah

    termasuk penelitian eksplanatif (penelitian

    Mengukur Kualitas Pelayanan

    - Bukti Fisik (Tangible)- Kehandalan (reliability)

    - Daya tanggap (responsiveness) 

    - Jaminan (assurance)- Empati (empathaty) 

    Expected Service (E)

    Pelayanan yang

    diharapkan

    Perce

    Pe

    Kualitas pelayanan

    =P-E

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    13/31

    12

     penjelasan) yaitu merupakan penelitian yang

    menggunkan data-data yang sama, dimana peneliti

    menjelaskan hubungan kausal antara variabel-

    variabel melalui pengujian hipotesis. Serta, jenis

     penelitian menurut jenis datanya, dalam penelitian ini

    adalah jenis data kuntitatif yaitu data yang berbentuk

    angka-angka Siregar, (2013:8).

    Dari penjelasan di atas sudah sangat jelas

     bahwa metode penelitian dalam penelitian ini adalah

    metode eksperimen, dengan eksperimen

     pengembangan yang bertujuan untuk membuktikan

    hipotesis dan guna membuat generalisasi umum,

    yang bertujuan untuk mempertajam masalah dan

    hipotesis.

    2.  Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat

    Tanjungpinang Timur. Adapun alasan penulis

    memilih lokasi penelitian ini yaitu:

    -  Karena menemukan permasalahan tentang

    keterlambatan proses birokrasi di Kantor

    Camat Tanjungpinang Timur.

    -  Kecamatan Tanjungpinang Timur

    merupakan Kecamatan yang paling terluas

    dan memiliki jumlah penduduk yang paling

     banyak di Tanjungpinang.

    -  Kecamatan Tanjungpinang Timur

    merupakan daerah pemekaran yang berarti

     proses pelayanan birokrasi masyarakat

     banyak terjadi di kecamatan ini.

    3.  Jenis Data

    Data adalah bahan mentah yang harus diolah

    untuk menghasilkan informasi dan keterangan, jadi

    data yang digunakan untuk penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    a. 

    Data Primer

    Data primer adalah data yang

    dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

    dari sumber pertama atau tempat objek

     penelitian dilakukan, yang mana data

    tersebut dikumpulkan secara khusus untuk

    menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai

    dengan keinginan peneliti. Data tersebut

     berkenaan dengan identitas responden

    seperti: jenis kelamin, umur, pendidikan

    terakhir, masa kerja, Data pernyataan yang

    memuat variabel bebas dan terikat data ini

    diambil dari pengisian data responden dan

     pengisian pernyataan dalam kuesioner.

    b.  Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang

    diterbitkan atau digunakan oleh organisasi

    sehingga sumber data penelitian yang

    diperoleh peneliti secara tidak langsung

    melalui perantara (diperoleh dan dicatat

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    14/31

    13

    oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

     berupa bukti, catatan atau laporan historis

    yang telah tersusun dalam arsip yang

    dipublikasikan dan yang tidak

    dipublikasikan.

    Data sekunder dalam penelitian ini adalah data

    yang diperoleh dari pihak Tata Usaha Kantor Camat

    Tanjungpinang Timur.

    Data yang lainnya akan diperoleh peneliti

    melalui riset kepustakaan (library research) adalah

     penelitian yang datanya diambil dari kepustakaan

    seperti buku, dokumen, artikel, jurnal, internet dan

    lain sebagainya.

    4.  Populasi dan Sampel

    a.  Populasi

    Menurut Singarimbun (1989:152)

    “Populasi adalah keseluruhan unit analisis

    yang akan digunakan sebagai objek

     penelitian”. Wilayah generalisasi yang

    terdiri atas obyek atau subyek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik

    tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Pada penelitian ini yang

    akan menjadi populasi adalah masyarakat

    yang masuk pada wilayah Camat

    Tanjungpinang Timur yang melakukan

     pengurusan terdiri dari beberapa keluarahan:

    a)  Kelurahan/Desa Air Raja

    = 25 responden

     b)  Kelurahan/Desa Kampung

    Bulang = 25 responden

    c)  Kelurahan/Desa Pinang

    Kencana = 25

    responden

    d)  Kelurahan/Desa Melayu Kota

    Piring = 25 responden

    e)  Kelurahan/Desa Batu IX

    (Sembilan) = 25 responden

    Total Populasi mayarakat yang

    melakukan pengurusan di Kantor

    Camat Tanjungpinang Timur

    sebanyak 125 orang

    b. 

    Sampel

    Menurut Sugiono, (2008:116) Sampel adalah

     bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

     pelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada

     pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga,

    dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample

    yang diambil dari populasi itu. Adapun jumlah

    sample tersebut diperoleh dari perhitungan yang

    dekemukakan dengan menggunakan rumus Slovin

     berikut:

    N

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    15/31

    14

    n =

    n = Ukuran Sampel

     N = Ukuran populasi yaitu masyarakat

    Kecamatan Tanjungpinang Timur dari

     berbagai kelurahan yang melakukan

     pengurusan di Kantor Camat

    Tanjungpinang Timur.

    e = Persen kelonggaran ketidaktelitian

    karena kesalahan pemgambilan sample

    yang masih dapat ditorelir atau

    diinginkan, sebanyak 5% berdasarkan

    rumus tersebut, maka jumlah sampel

    yang diambil dalam penelitian ini adalah:

    125

    1 + 125 (5%)² 

    n = 95 Responden

    Dalam pengambilan sampel penulis

    membagikan kuisioner sebanyak 95 kusioner. Dari

    seluruh masyarakat Tanjungpinang Kecamatan

    Tanjungpinang Timur yang melakukan pengurusan ,

    diambil sample dalam penelitian ini sebanyak 95

    orang responden. Dalam penelitian ini penulis

    menggunakan Simple Random Sampling. Simple

    random sampling ialah cara pengambilan sampel dari

    anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan

    strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi

    tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi

    dianggap homogen (sejenis). Sugiyono (2011:64)

    “Pengambilan sampel acak sederhana dapat

    dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari

    daftar bilangan secara acak, dsb”.

    5.  Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    Teknik dan alat pengumpulan data dalam

     penelitian ini berguna untuk mengumpulkan data

     primer dan skunder. Maka menurut Sugiyono

    Siregar, (2013:18), teknik pengumpulan data dan alat

     pengumpulan data yang sesuai untuk digunakan

    dalam penelitian ini adalah:

    a. 

    Observasi

    Sugiyono (2011:166)

    mengemukakan bahwa teknik observasi

    merupakan suatu proses yang kompleks dan

    sulit, yang tersusun dari berbagai proses

     biologis dan proses psikologis diantaranya

    yang terpenting adalah pengamatan dan

    ingatan. Observasi yang peneliti gunakan

    yaitu observasi tidak terstruktur yaitu

    observasi yang tidak dipersiapkan secara

    sistematis tentang apa yang akan diobservasi.

    Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu

    secara pasti tentang apa yang akan diamati.

    n=

    1 + N e²

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    16/31

    15

    Dalam melakukan pengamatan

     peneliti tidak menggunakan instrumen yang

    telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu

     pengamatan. Karena sebelumnya peneliti

     belum tahu pasti apa yang akan diamati dan

    fokus penelitian belum jelas, peneliti dapat

    melakukan pengamatan bebas, mencatat apa

    yang tertarik, melakukan analisis dan

    kemudian dibuat kesimpulan.

    b.  Kuesioner

    Teknik pengumpulan berupa angket

    ini bentuk pengumpulan informasi untuk

    menganalisis dan mempelajari perilaku dalam

    organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem

    yang diajukan peneliti. Adapun alat yang

    digunakan adalah daftar ceklist dalam bentuk

    kuesioner tertutup.

    Menurut Siregar (2013:21)

    kuesioner tertutup adalah pertanyaan-

     pertanyaan yang diberikan kepada responden

    yang sudah dalam bentuk pilihan. Jadi

    kuesioner jenis ini responden tidak

    memberikan kesempatan untuk mengeluarkan

     pendapat. Jawaban kuesioner disusun untuk

    mengetahui kecocokan responden dengan

    indikator-indikator yang sudah disusun

    dengan menggunakan skala likert.

    Siregar (2013:21) menjelaskan

     bahwa skala likert adalah skala yang

    digunakan secara luas yang meminta

    responden menandai derajat persetujuan atau

    ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari

    serangkaian pernyataan mengenai objek

    stimulus. Skala ini memiliki lima kategori

    yang berkisar dari sangat tidak setuju sampai

    dengan sangat setuju.

    Lima skala yang menunjukkan

    tingkatan setuju atau tidak setuju pada

    responden terhadap pernyataan yaitu dimana

    angka 1 (satu) menunjukkan sikap sangat

    tidak setuju, hingga angka 5 (lima)

    menunjukkan sikap sangat setuju terhadap

     pernyataan yang berkaitan dengan kesiapan

    individu. Alasan menggunakan metode ini

    adalah bahwa subyek penelitian merupakan

    orang yang paling tahu tentang dirinya. Alat

    yang digunakan berupa angket. Skor

     pernyataan kuesioner terdapat dalam tabel

    I.3. ini:

    Tabel I.3

    Skor Pernyataan Jawaban Responden

    No Pernyataan Singkatan Favorable Unfav

    1  Sangat Setuju SS 5

    2  Setuju S 4

    3   Netral N 3

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    17/31

    16

    Tidak Setuju TS 2 4

    Sangat Tidak Setuju STS 1 5

    Sumber: Olahan peneliti, tahun 2015

    J. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

    Kegiatan yang cukup penting dalam

    keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan

    data. Dengan pengolahan data dapat diketahui

    tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan.

    Dengan demikian hasil penelitianpun akan segera

    diketahui. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data

    dilakukan melalui bantuan komputer dengan program

    SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi

    20.0.

    Data yang di oleh dalam penelitian ini

     berupa data primer atau data mentah yang nantinya

    diolah sehingga menjadi data yang valid. Langkah-

    langkah atau prosedur pengolahan data yang

    dilakukan dalam penelitian ini.

    1. 

    Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

    apakah suaatu instrumment alat ukur telah

    menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran

    (2005), Validitas menunjukkan ketepatan dan

    kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

    ukurnya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia

    melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan

    mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Koefisien korelasi item-total dengan  Brivate

     person dengan menggunakan rumus sebagai berikut,

    Duwi Priyatno, (2010:91)

    222 ()())(()(

      xniin

     xiixnrix

     

    Dimana :

    r ix  = Koefisien korelasi item-total

    (bivariate pearson)

    i = Skor item

    x = Skor total

    n = Banyaknya subjek

    Uji validitas dilakukan dengan

    membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk

    signifikansi 5 % dari degre of freedom  (df) = n-2,

    dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung >

    r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut

    dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung <

    r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut

    dinyatakan tidak valid Ghozali,Imam (2006).

    2  Uji Reliabilitas

    Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk

    mengukur suatu kuisiner yang merupakan indikator

    dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan dikatakan

    reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap

     pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    18/31

    17

    waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

    reliabilitas dengan uji stastik Cronbach Alpha (a).

    Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika

    memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60,

    Ghozali,Imam (2006) dalam Nunally (1967)

    Crombach’s Alpa dapat dihitung dengan rumus

    sebagai berikut :

    [ –

    Dimana :

    a 2

    i = Varians masing-masing items

    a2

    x = Varians skor keseluruhan

    k = Jumlah sampel

    1.13. Uji Hipotesis

    Uji (Uji t)

    Uji statistik t digunakan untuk mengetahui

    apakah dalam model regresi variabel independen

    secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

    variabel dependen (Y). Rumus t hitung pada analisis

    regresi adalah sebagai berikut: Duwi Priyatno

    (2010:68)

    bit hitung =

    Sbi Keterangan:

     bi = koefisien regresi variabel i

    Sbi = Standar error variabel i

    Hipotesis yang digunakan adalah :

    Ho : Berarti secara parsial variabel

    independen. Pelayanan (X),

    terhadap variabel dependen yaitu

    Kepuasan Masyarakat (Y).

    Ha : Berarti secara parsial variabel

    independen Pelayanan (X),

    terhadap variabel dependen yaitu

    Kepuasan Masyarakat (Y). Cara

    melakukan uji t dengan tingkat

    signifikansi = 0,05 adalah dengan

    membandingkan nilai t hitungnya

    dengan t tabel. Apabila t tabel ≤  t

    hitung, maka Ho diterima dan Ha

    ditolak. Sedangkan apabila t hitung

    > dari t tabelmaka Ho ditolak dan

    Ha diterima.

    2.  Uji (Uji f)

    Yaitu untuk menguji secara serempak

    (simultan) antara variabel keseluruhan yaitu

    Pelayanan (X), terhadap variabel dependen yaitu

    Kepuasan Masyarakat (Y). Pada dasarnya uji statistik

    F menunjukkan apakah semua variable indepenen

    (bebas) mempunyai pengaruh secara bersama-sama

    terhadap variable dependen (terikat). Dapat dicari

    dengan rumus sebagai berikut, Duwi Priyatno,

    (2010:67)

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    19/31

    18

    R 2/k

    F hitung =

    (1-R 2)/(n-k-1)

    Keterangan:

    R 2  = Koefisien determinasi

    n = Jumlah data atau kasus

    K = Jumlah variabel independen

    Hipotesis yang digunakan adalah :

    Ho : Berarti tidak ada pengaruh yang

    signifikan dari variabel independen

    yaitu Pelayanan (X), terhadap

    variabel dependen yaitu Kepuasan

    Masyarakat (Y)

    Ha : Berarti ada pengaruh yang

    signifikan dari variabel independen

    yaitu Pelayanan (X), terhadap

    variabel dependen yaitu Kepuasan

    Masyarakat (Y)

    Kriteria pengambilan keputusannya dengan

    tingakat signifikansi = 0,05 adalah dengan

    membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Ho

    diterima bila F hitung ≤ F tabel. Ho ditolak apabila F

    hitung > dari F tabel..

    3  Analisis Regresi Sederhana

    Untuk mengetahui model atau bentuk

    hubungan pengaruh antar variabel dan untuk

    mengetahui positif atau negatifnya pengaruh variabel

     bebas Pelayanan (X), terhadap variabel dependen

    Kepuasan Masyarakat (Y). dimana dari sampel yang

    diperoleh, digunakan analisis regresi linier berganda

    dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    Dimana :

    Keterangan :

    Y’  = dependent variabel

    (Pelayanan)

    X = Variabel Independen

    (Pelayanan)

    a  = Konstanta (nilai Y’

    apabila X = O)

     b  = Koefisien regresi (nilai

     peningkatan atau penurunan)

    4 Koefisien Determinan (R 2) 

    Koefisien determinasi (R²) pada intinya

    mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

    menerangkan variasi variabel dependent. Nilai

    koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

     Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

    variabel independen dalam menjelaskan variasi

    variable dependen amat terbatas. Nilai yang

    mendekati satu berarti variabel-variabel independen

    memberikan hampir semua informasi yang

    dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

    dependen. Kelemahan mendasar penggunaan

    koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

    variabel independen yang dimasukan kedalam model.

    Setiap tambahan satu variabel independen, maka R²

    Y = a + bX

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    20/31

    19

     pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

     berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

    dependen. Oleh karena itu banyak peneliti

    menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R²

     pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.

    Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau

    turun apabila satu variabel independen ditambahkan

    kedalam model Ghozali, Imam (2006

    BAB IV

    KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

    KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR

    CAMAT TANJUNGPINANG TIMUR.

    A.  Karakteristik Responden

    1  Identitas Responden

    Sebelum penulis membahas dan menganalisa

    lebih lanjut tentang “Kualitas Pelayanan Terhadap

    Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Camat

    Tanjungpinang Timur” maka pada sub bab ini akan

    diawali dengan pembahasan mengenai karakteristik

    responden, Selanjutnya untuk memastikan fakta atau

    memperkuat kepercayaan dalam rangka kebenaran

    yang obyektif, digunakan angket dan wawancara

    dengan responden, untuk lebih jelasnya, berikut

    dipaparkan hasil pengolahan data sebagai berikut : 

    2 Jenis kelamin Responden

    Karakteristik responden berdasarkan jenis

    kelamin dibedakan antara perempuan dan laki-laki.

    Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

    dapat dilihat pada Tabel 4.1

    Tabel IV.1

    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

    Kelamin

    Gambar IV.1

    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

    Kelamin

    Sumber Data Primer (2015)

    Tabel IV.1 menunjukkan bahwa responden

    yang melakukan pengurusan di Kantor Camat

    Tanjungpinang Timur ada 34 atau (35.8%) persen

     berjenis kelamin perempuan dan 61 atau (64.2%)

     persen berjenis kelamin laki-laki.. Secara keseluruhan

    Prempuan

    36%

    Laki-laki

    64%

     No Jenis Kelamin Jumlah

    (orang)

    %

    1 Prempuan 34 35.8%

    2 Laki-laki 61 64.2%

    Jumlah 95 orang

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    21/31

    20

    responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih

    dominan daripada responden perempuan dalam hal

     pengurusan di Kantor Camat Tanjungpinang Timur.

    Hal ini disebabkan laki-laki lebih berperan sebagai

    kepala rumah tangga dan lebih leluasa untuk

    melakukan pengurusan-pengurusan.

    3 Tingkat Usia

    Tingkat usia juga baik untuk meramal

    seseorang dalam mengambil keputusan dan

    memnentukan pilihan, karena sering diandalkan

     bahwa kematangan bepikir seseorang dakan lebih

     baik seiring bertambahnya usia, maka itu tingkat usia

    sering dijadikan indicator untuk melakukan

     pengurusan di Kantor Kecamatan seperti yang

    diterangkan pada table dibawah ini.

    Tabel IV.2

    Karakteristik Responden Berdasarkan

    KelompokUmur

    No Kelompok

    Umur

    Jumlah Total %

    1 20 Kebawah  13 13.7 %

    2 21-30  39 41.1 %

    4 31-40  25 26.3 %

    5 40 Keatas  18 19 %

    Jumlah 95 100 %

    Sumber Data Primer (2015)

    Gambar IV.2

    Karakteristik Responden Berdasarkan

    KelompokUmur

    Sumber Data Primer (2015) 

    Dari uraian usia responden diatas maka

    dapat diketahui bahwa responden yaitu masyarakat

    yang melakukan pengurusan di Kantor Camat

    Tanjungpinag Timur masih dalam usia produktif

    yaitu Umur 20 Kebawah 13 atau sekitar 13.7 %,

    umur 21-30 Tahun atau (41.1 %), umur 31-40 atau

    (26.3 %) dan umur 18 atau 19 %. Dapat dilihat umur

    responden yang banyak melakukan pengurusan

    adalah umur produktif sekitaran umur 21-30,

    dikarenakan banyaknya pernikahan dan

     bertambahnya anggota keluarga (anak) oleh karena

    itu umur produktif lebih banyak melakukan

     pengurusan di Kantor Camat Tanjungpinang Timur.

    1. 

    Pekerjaan Responden

    Pendidikan dan pekerjaan adalah dua

    karakteristik yang saling berhubungan. Pendidikan

    akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan

    konsumen. Dan selanjutnya profesi dan pekerjaan

    14%

    41%26%

    19%

    20 Kebawah 21-30 31-40 4

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    22/31

    21

    seseorang akan mempengaruhi pendapatan yang

    diterimanya. Pendapatan dan pendidikan tersebut

    kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan

     pola konsumsi seseorang. Sumarwan, (2003: 200).

    Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan

    dapat dilihat pada Tabel IV.3

    Tabel IV.3

    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

    Pekerjaan

     No Jenis Pekerjaan Jumlah

    Total

    (orang)

    (%)

    1 Pegawai Swasta 30 31.6

    2 Wiraswasta 26 27.4

    3 PNS 18 19

    4 Ibu Rumah Tangga 14 14.7

    5 Mahasiswa/Pelajar 7 7.3

    Total 95

    Gambar. IV.3

    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

    Pekerjaan

    Sumber Data Primer (2015)

    Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui

     bahwa sebagian besar responden memiliki pekerjaan

    karyawan swasta dengan jumlah 30 atau (31.6%).

    responden dengan jenis pekerjaan berwirausahan

    sebanyak 26 orang atau (27.4%), responden dengan

     jenis pekerjaan pegawai negri (PNS) 18 orang atau

    (19%) Responden dengan jenis pekerjaan Ibu Rumah

    Tangga 14 orang atau 14.7%.Rresponden dengan

     jenis pekerjaan Mahasiswa sebesar 7 orang atau

    7.3%.

    B. 

    Uji Validitas

    Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

    apakah sustu istrumen alat ukur telah menjalankan

    fungsi ukurnya. Menurut sekaran (2007) validitas

    menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur

    dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk mengetahui

    konsisten dan akurasi data yang dikumpulkan dari

     penggunaan isntrument dilakukan uji validitas dengan

    menggunakan instrument dilakukan uji validitas

    dengan menggunakan korelasi  product moment

    earsons. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia

    melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan

    mengukur apa yang deharusnya diukur.

    Uji validitas dilakukan dengan

    membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk

    signifikansi 5 % dari degree of freedom (df) = n-2,

    dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r

    tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut

    dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r

    tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut

    dinyatakan tidak valid.Ghozali, (2006).

    Tabel IV.4

    Pengujian Validitas Variabel Penelitian

    32%

    27%

    19%

    15%7%

    Pegawai Swasta Wiraswasta

    PNS Ibu Rumah Tangga

    Mahasiswa/Pelajar

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    23/31

    22

    Variabel Item (indikator) r hitung r tabelKeteranga

    n

    Variabel Pelayanan (X) P1.X1 0.456 0,2107 Valid

    P2.X1 0.387 0,2107 Valid

    P3.X1 0.495 0,2107 Valid

    P4.X1 0.345 0,2107 Valid

    P5.X1 0.468 0,2107 ValidP6.X1 0.535 0,2107 Valid

    P7.X2 0.387 0,2107 Valid

    P8.X2 0.431 0,2107 Valid

    Variabel Kepuasan (Y) P9.Y 0.446 0,2107 Valid

    P10.Y 0.477 0,2107 Valid

    P11.Y 0.438 0,2107 Valid

    P12.Y 0.492 0,2107 Valid

    P13.Y 0.211 0,2107 Valid

    P14.Y 0.304 0,2107 Valid

    Sumber : Data Olahan ,(2015)

    Berdasarkan tabel diatas pengujian validitas

     pada variabel bebas Pelayanan (X), dan variabel

    terikat Kepuasan (Y) diatas, jika r hitung > r tabel

    dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan

    dinyatakan valid, maka layak untuk digunakan sebagai

    instrument penelitian.

    C.  Uji Reliabilitas

    Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk

    mengukur suatu kuisiner yang merupakan indikator

    dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan

    dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seorang

    terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

    waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk

    mengukur realiabilitas dengan uji stastik Cronbach

    Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

    realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

    0.60, Ghozali 2005 dalam Nunally.

    Tabel IV.5

    Pengujian Realiabilitas Variabel Penelitian

    VariabelAlpha

    Hitung

    Cronbach’s

    AlphaKesim

    Variabel Pelayanan 0.743 0,60 R

    Variabel Kepuasan 0.657 0,60 R

    Sumber : Olah Data, 2015

    Berdasarkan tabel IV.5 hasil pengujian

    reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa variabel

    Pelayanan mempunyai koefisien Alpha 0,743 > 0,60,

    variabel variabel Kepuasan 0,657 > 0,60 sehingga

    dapat dikatakan semua konsep pengukuran masing-

    masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga

    layak digunakan sebagai alat ukur penelitian.

    D.  Uji Asumsi Klasik

    1.  Uji Normalitas 

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji

    apakah dalam suatu model regresi linier variabel

     penganggu atau residual memiliki distribusi normal.

    Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

    data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian

    ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat

    dilakukan dengan melihat grafik histogram dan grafik

     P-P Plot . Jika garfik histogram berbentuk seperti

    lonceng maka data berdistribusi normal, dan analisis

     P-p Plot dikatakan normal jika terlihat titik  –   titik

    menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

    diagonal.

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    24/31

    23

    Gambar IV.4

    Hasil Pengujian

    Normalitas 

    Berdasarkan gambar IV.4 dapat disimpulkan

     bahwa data berdistribusi normal. Karena data tersebut

    membentuk pola seperti lonceng dan tidak melenceng

    ke kiri dan ke kanan. Selain grafik histogram, grafik

     P-P Plot   juga digunakan untuk menguji normalitas

    data.

    Gambar IV.5

    Uji Normalitas

    Berdasarkan Gambar IV.5 dapat disimpulkan

     bahwa data berdistribusi normal. Karena terlihat titik-

    titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk

    memastikan data benar-benar berdistribusi normal

    maka dilakukan uji statistik  Kolmogorov smirnov 

    dengan melihat nilai signifikansi. Dimana jika

    signfikansi lebih besar dari 0,05 maka data

     berdistribusi normal.

    Tabel.

    IV.6

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 

    Unstandardized

    Residual

     N 95

     Normal Parametersa,b

     Mean 0E-7

    Std. Deviation 2.53299112

    Most Extreme Differences

    Absolute .074

    Positive .036

     Negative -.074

    Kolmogorov-Smirnov Z .725

    Asymp. Sig. (2-tailed) .669

    Berdasarkan table IV.6 hasil analisis metode

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov  terlihat

    menunjukkan bahwa nilai  Kolmogorov-Smirnov

    0.725 dan nilai signifikan 0.6 karena p-value = 0.669

    > 0.05, berarti data residual terdistribusi secara

    normal. Pada grafik histogram, dapat dilihat bahwa

    distribusi data tidak menceng ( skewnes) ke kiri atau

    ke kanan.ini berarti variabel residual berdistribusi

    normal.

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    25/31

    24

    2.  Analisis Regresi Sederhana

    Untuk mengetahui model atau bentuk

    hubungan pengaruh antar variabel dan untuk

    mengetahui positif atau negatifnya pengaruh variabel

     bebas (X) Pelayanan variabel pengendalian intern

    terhadap variabel terikat (Y) Kepuasan instansi

    dimana dari sampel yang diperoleh, digunakan

    analisis regresi linier berganda dengan menggunakan

    rumus sebagai berikut :

    Tabel IV.7

    Regresi Sederhana

    Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    Constant) 12.924 2.252 5.740 .000

    X .358 .071 .464 5.056 .000

    Sumber : Data Olahan (2015)

    Dari tabel diatas dapat disusun persamaan

    regresi sebagai berikut :

    Y = 12.924+0.358

    Y’  = dependent variabel

    (Kepuasan)

    X = Variabel Independen

    (Pelayanan)

    a  = Konstanta (nilai Y’

    apabila X = O)

     b  = Koefisien regresi (nilai

     peningkatan atau penurunan)

    Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan

    sebagai berikut: 

    Koefisien b dinamakan keofisien arah regresi dan

    menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk

    setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.

    Perubahan ini merupakan pertabahan bila b bertanda

     positif dan penurunan bila b bertanda negatif.

    Sehingga dari persamaan tersebut dapat

    diterjemahkan:

    a.  Kostanta sebesar 12.924 menyatakan bahwa jika

    tidak ada nilai Pelayanan maka Kepuasan

    sebesar 12.924.

     b.  Koefisien regresi X sebesar 0.358 menyatakan

     bahwa setiap penambahan 1 nilai Pelayanan,

    maka nilai Kepuasan bertambah sebesar 0.358.

    3. 

    Pengujian Hipotesis Secara Uji Parsial (Uji t)

    Uji t dilakukan untuk menguji koefisien

    regresi secara parsial dari variabel independennya.

    Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung 

    dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:

    - jika thitung  < ttabel, atau -thitung  > -ttabel maka

    Ho diterima dan Ha ditolak untuk α = 5%,

    - jika thitung  > ttabel, atau -thitung  < -ttabel maka

    Ha diterima dan Ho ditolak untuk α = 5%.  

    Berdasarkan nilai probabilitas sebagai dasar

     pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

    Sig. > α, untuk α = 5%, maka Ho diterima

     bila sig.

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    26/31

    25

    Sig. < α, untuk α = 5%, maka Ha diterima

     bila sig. ttabel (5.056 > 1.98609).

    Berdasarkan nilai signifikansi tersebut maka dapat

    disimpulkan bahwa nilai signifikansi tersebut berada

    dibawah 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha

    diterima, ini menunjukkan bahwa secara parsial

    variabel Pelayanan secara signifikan berpengaruh

    terhadap Kepuasan.

    4.  Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji

    f)

    Uji f dilakukan untuk mengetahui adanya

     pengaruh secara bersama-sama variabel independen

    terhadap variabel dependen. Hasil pengujian

    hipotesis dengan menggunakan uji F dapat dilihat

     pada berikut:

    Tabel IV.9

    Hasil uji f

    ANOVAa 

    Model Sum of Squares Df Me

    1Regression 165.797 1 1

    Residual 603.108 93

    Total 768.905 94

    Sumber : Data Olahan (2015)

    Berdasarkan table IV.9 diketahui nilai Fhitung

    sebesar 83.406 dengan tingkat signifikansi 0,000

     Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel.

     Nilai Ftabel  pada tingkat kesalahan α = 5% dengan

    derajat kebebasan (degree of freedom) (df) = (n-k) ;

    (k-1). Jumlah sampel (n) sebanyak 95, dan jumlah

    variabel penelitian (k) berjumlah 2. Jadi df = (95-2) ;

    (2-1), sehingga Ftabel  pada Kepuasan 95% (α = 5%)

    adalah 3.94 . Jadi Fhitung > Ftabel  (25.566 > 3.94)

    dengan tingkat signifikansi / Probabilitas 0,000 <

    0,05, maka keputusan Ha diterima artinya seluruh

    variabel pelayanan berpengaruh secara signifikan

    terhadap kepuasan masyarakat pada Kantor Camat

    Tanjungpinang timur. 

    5. 

    Koefisien Determinasi (R²)

    Kofesien diterminasi (R²)   bertujuan  untuk

    melihat seberapa besar pengaruh  masing-masing

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    27/31

    26

    variabel bebas terhadap variabel dipenden 

    mengetahui persentase sumbangan variabel

    Pelayanan secara signifikan berpengaruh terhadap

    variabel Kepuasan.

    Tabel IV.10

    Hasil Koefisien Determinasi

    Model Summaryb 

    Model R R Square Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .464a  .216 .207 2.547

    Sumber : Data Olahan ( 2015)

    Dari hasil tabel IV.10 besarnya  Adjusted R2

     berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan

    SPSS 20.0 diperoleh sebesar 0.207 Dengan demikian

     besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel

    limgkungan kerja dan insentif terhadap kepuasan

    kerja adalah sebesar 20.7 %. Sedangkan sisanya

    sebesar 79.3% adalah dipengaruhi oleh faktor lain

    yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang tidak

    disebutkan.

    E Pembahasan Variabel Pelayanan terhadap

    kepuasan masyarakat

    Berikut ini akan dibahas berurutan

     berdasarkan indikator-indikator dari kualitas

     pelayanan:

    1.  Tangibles  (Bukti Langsung)

    Kualitas pelayanan di kantor camat akan

    langsung terasa bagus apabila bukti langsung ini

    diperhatikan, karena hal ini berhubungan dengan

     penilaian pertama dari masyarakat. Masyarakat yang

    datang ke kantor camat akan langsung diperhadapkan

    dengan penilaian fasilitas yang ada, serta kebersihan

    kantor. Kenyamanan masyarakat akan langsung

    terasa. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan

     pada dimensi tangibles  (bukti langsung) diperlukan

    adanya penambahan atau pengadaan meja dan kursi,

     penataan ruang tunggu yang lebih baik, menjaga

    kebersihan kantor, penyediaan tempat sampah,

    memberikan larangan untuk tidak merokok dalam

    ruangan, terlebih khusus kepada para aparat kantor

    camat, penataan atau pengadaan papan

    informasi/brosur/pamflet yang dapat membantu

    masyarakat dalam pengurusan administrasi di kantor

    kecamatan, serta penyediaan lahan parkir serta

     penjaga keamanan atau penempatan Polisi

    Pamongpraja di kantor kecamatan.

    2.  Reliability  (Kehandalan)

    Tingkat disiplin pegawai sudah baik dalah hal

    inidikarenakan adanya tidakan tegas dari pimpinan

     berwenang dalam hal ini diukur dari apabila pegawai

    datang dengan teratur dan tepat waktu, apabila

    mereka berpakaian serba baik dan tepat pada

     pekerjaannya, apabila mereka mempergunakan

     bahan-bahan dan perlengkapan dengan hati-hati,

    apabila menghasilkan jumlah dan cara kerja yang

    ditentukan oleh kantor atau perusahaan, dan selesai

     pada waktunya di Kantor Kecamatan Camat

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    28/31

    27

    Tanjungpinang Timur. Tingkat disiplin pegawai

    Kantor Kecamatan Tanjungpinang Timur hendaknya

    dipertahannkan kedepannya, karena disiplin

    merupakan tindakan yang mampu mengatur dan

    mengendalikan diri yang menyangkut pengaturan

    cara hidup dan mengatur cara kerja. Maka erat

    hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi

    disiplin.

    3.  Responsiveness  (Daya Tanggap)

    Kualitas pelayanan di Kantor Camat

    Tanjungpinang Timur bila dilihat dari dimensi daya

    tanggap sudah baik, dimana pemahaman atau

    sosialisasi tentang persyaratan layanan administrasi

    kependudukan seperti KK, KTP dan Akte Kelahiran

    terus dipantau dan diperhatikan oleh pegawai kantor

    kecamatan sampai pada penerbitan dokumen.

    Keterbukaan layanan kepada masyarakat dilakukan

    melalui sosialisasi di setiap pertemuan dengan aparat

    desa/kelurahan yang melibatkan masyarakat. Selain

    itu selebaran-selebaran informasi telah ditempel agar

    mudah dilihat langsung oleh masyarakat, untuk

    menghindari terjadinya kesalahan jika masyarakat

    melakukan pengurusan administrasi di kantor

    kecamatan. Transparansi juga telah diterapkan untuk

     jenis layanan umum, persyaratan, biaya dan lain-lain

     baik melalui lisan maupun tulisan. Seperti halnya

     pengurusan KTP, yang sesuai dengan program

     pemerintah tentang penggratisan KTP kepada

    masyarakat. Adapun masyarakat yang membayar,

    karena sudah termasuk dalam APBD dan telah

    ditentukan biaya tarifnya yaitu sebesar Rp. 10.00,00.

    Bila ada masyarakat yang membayar lebih, itu

    dikarenakan masyarakat yang tidak mau susah dan

    mau terima beres, sehingga dia bersedia

    membayarkan lebih untuk pengurusan bukan atas

     permintaan dari pegawai kantor kecamatan.

    4. 

    Assurance  (Jaminan)

    Dimensi jaminan adalah dimensi dari kualitas

     pelayanan yang berkaitan dengan pengetahuan dan

    keramahan petugas pemberi layanan serta

    kemampuan mereka untuk menginspirasi

    kepercayaan dan kenyamanan bagi pengguna

    layanan. Aspek ini salah satu yang paling diharapkan

    masyarakat. Petugas yang ramah akan menjadi salah

    satu faktor pendukung bagi pengguna layanan untuk

    memberikan penilaian yang baik atas pelayanan yang

    disajikan. Persyaratan pelayanan umum sebaiknya

    tidak dibatasi pada hal-hal yang langsung berkaitan

    dengan pencapaian sasaran pelayanan karena tetap

     belum memperhatikan antara persyaratan dengan

     produk pelayanan umum yang diberikan, masih

    ditemukan adanya pengulangan pemenuhan

    kelengkapan persyaratan dalam hal proses

     pelayanannya mempersyaratkan kelengkapan

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    29/31

    28

     persyaratan dari satuan kerja / instansi pemerintah

    lain yang berkaitan. Kondisi ini membuat masyarakat

    menganggap bahwa aparat berbelit-belit dan sering

    tidak sopan karena membuat masyarakat harus bolak-

     balik untuk melengkapi berkasnya. Diharapkan

    aparat pemerintah dapat lebih konsisten

    melaksanakan pelayanan dengan tidak membeda-

     bedakan masyarakat yang dilayani sehingga

    masyarakat merasa puas dengan pelayanan publik

    yang diterima.Diharapkan adanya suatu standar

    layanan yang ditetapkan oleh pemerintah yang

    mengatur tentang keramahan dan kesopanan para

    aparat selama melayani masyarakat yang

    membutuhkan pelayanan publik.

    6.  Empathy  (Empati)

    Proses pelayanan umum wajib diinformasikan

    secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami

    oleh masyarakat baik diminta maupun tidak diminta.

    Keinginan masyarakat adalah dilayani dengan jujur.

    Oleh karena itu aparatur yang bertugas harus

    memberikan penjelasan dengan sejujur-jujurnya, apa

    adanya dalam peraturan atau norma-norma, jangan

    menakut- nakuti, jangan merasa berjasa dalam

    memberikan pelayanan agar tidak timbul keinginan

    untuk mengharapkan imbalan dari masyarakat.

    Diharapkan bagi para aparat memerintah khususnya

    Kecamatan Tanjungpinang Timur untuk dapat lebih

    meningkatkan keramahan dan kualitas dalam

    melayani masyarakat dalam berbagai kepengurusan,

    sehingga bisa terjalin hubungan yang baik antara

    aparat pelaksana pelayanan publik dengan

    masyarakat yang melakukan pengurusan pelayanan

    administrasi kependudukan.

    A.  Kesimpulan

    Berdasarkan kriteria interpretasi

    koefisien determinasi menunjukan, bahwa terdapat

     pengaruh Pelayanan terhadap Kepuasan pegawai,

    Sedangkan faktor lain yang tidak terdefinisi, cukup

     besar mempengaruhi variabel Kepuasan pegawai,

    selain variabel Pelayanan. Dengan demikian,

    hipotesis konseptual mengenai pengaruh Pelayanan

    terhadap Kepuasan pegawai teruji.

    1.  Berdasarkan hasil persamaan regresi

    menunjukan bahwa prediksi pengaruh

    Pelayanan terhadap Kepuasan masyarakat

     bersifat positif. Artinya, Pelayanan

     berpengaruh terhadap Kepuasan pegawai.

    2.  Berdasarkan hasil hitung dengan

    menggunakan SPSS maka diperoleh nilai

     probabilitas untuk koefisien Pelayanan,

    dengan demikian bahwa Pelayanan

    terhadap Kepuasan pegawai masyarakat

    memiliki pengaruh yang signifikan.

    3.  Berdasarkan hasil analisis peneliti yang

    didapatkan dari hasil observasi, wawancara,

    dan angket maka Kepuasan masyarakat

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    30/31

    29

    dipengaruhi juga oleh faktor-faktor lain

    selain Pelayanan yang tidak dicantumkan

    dalam penelitian ini. 

    B.  Saran

    Saran Berdasarkan kesimpulan yang peneliti

    kemukakan diatas, maka peneliti akan

    menyampaikan saran-saran atau sumbangan

     pemikiran yang kiranya ditanggapi untuk dapat

    dipertimbangkan sebagai bahan masukan bagi Kantor

    Camat Tanjungpinang Timur dalam pelaksanaan

    Pelayanan terhadap Kepuasan pegawai yaitu sebagai

     berikut :

    a. Camat Tanjungpinang Timur harus membuat

    agenda khusus untuk mengkomunikasikan

    hambatan-hambatan yang dihadapi pegawai

    selama bekerja dalam pelayanan

    masyarakat.

     b. Camat Tanjungpinang Timur harus

    memberikan kesempatan kepada seluruh

     pegawai untuk dapat ikut dalam rapat dan

    memberikan kesempatan kepada pegawai

    untuk mengajukan ide-ide.

    c.  Untuk kedepannya diharapakan Kantor

    Camat Tanjungpinang Timur untuk lebih

    memanfaatkan teknologi dengan membuat

    website untuk Kantor Camat Tanjungpinang

    Timur yang bertujuan untuk masyarakat

    mendapat informasi segala persyaratan

    dalam pengurusan, dan kemudahan bagi

    masyarakata untuk pengurusan secara online

    karena dengan memanfaatkan teknologi

    dapat memudahkan pekerjaan baik itu

     pegawai Kecamatan maupun masyarakat

    d.  Memperdalam pemahaman tentang

     prinsipprinsip Pelayanan sehingga

    mengetahui betapa pentingnya memberikan

    Pelayanan kepada pegawai dalam usaha

     pencapai tugas.

    e. 

    . Mengembangkan data dan informasi sejauh

    mana Pelayanan terhadap Kepuasan

    masyarakat dapat dijalankan.

    DAFTAR PUSTAKA 

    BUKU :

    Alma Buchari, 2011, Pemasaran pemasaran

    dan pemasaran jasa, Alfabeta, Bandung.

    Cooper, R, 2006,  Metode Riset Bisnis,

    Media Global Edikasi, Jakarta

    Hasibuan, Malayu S.P, 2004,  Manajemen

    Sumberdaya Manusia, Bumi Aksara.

    Jakarta.

    Jones,j, 2008,  Manajemen sumber daya

    manusia dalam pendidikan, q-media,Yogyakarta

    Ghozali, Imam, 2006,  Aplikasi Analisis

     Multivariate  SPSS, Badan Penerbit

    Universitas Diponegoro

  • 8/20/2019 Jurnal-tika.pdf

    31/31

    30

    Lupiyoadi, Rambat, 2007,  Entrepreneurship

     from Mindset to Strategy, Lembaga Penerbit

    Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

    Jakarta.

    Moenir, H, 2008,  Manajemen Pelayanan

    Umum di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta

    Rivai, Veithzal. 2004,  Manajemen Sumber

     Daya Maanusia Untuk Perusahaan. PT Raja

    Grafindo Persada. Jakarta

    Sugiyono, 2005.,  Metodologi Penelitian

     Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

    Sekaran Umar, 2006, Metodologi PenelitianUntuk Bisnis, Salemba Empat,

    Jakarta.

    Tjiptono Fandy, 2008,  Pemasaran

    Strategik,CV. Andi Ofset, Yogyakarta

    Kotler Philip, 2006 Manajemen Pemasaran,

    Erlangga, Jakarta

    Sinambela, Lajian Poltak dkk. 2006.

     Reformasi Pelayanan Publik , Jakarta: Bumi

    Aksara

    DOKUMEN:

    Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

    Tentang pemerintah Daerah

    Undang-Undang No. 25 tahun Tentang

    Pelayanan Publik

    Kemenpan No 25 tahun 2004 Tentang

    Indikator Kepuasan Masyarakat