jurnal tesis laila
TRANSCRIPT
![Page 1: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/1.jpg)
1
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASANPASIEN RAWAT JALAN RSUD PASAMAN BARAT
Oleh : Laila Khairani3
(Di bawah bimbingan Menkher Manjas1 dan Rinal Fendy2)
1) Dosen PS. KARS Unand2) Dosen PS. KARS Unand3) Mahasiswa PS KARS Unand
ABSTRAK
Hospital is part of service industry who delivers its services in health. As aservice industry, the hospital should implement its managerial functions, one of itis to produce a good quality service.
This research objective was to get the description about the influencefactors of out- patient satisfaction in RSUD Pasaman Barat. Research designmethod used cross sectional design. Research was done in out-patent facility inRSUD Pasaman Barat. The population was patients who visit the out-patientfacility of RSUD Pasaman Barat during December 2010 and January 2011.Sample amount determined through proportional estimation. Data collected usingquestionnaire, interview and secondary data. Data generated and analyses throughunvariate, bivariate and multivariate analyses using SPSS Program ver.11.5.
Results showed that there was bad physical evidence (37 %), lowreliability (32.6 %), low responsiveness (41.3%), low attention (28.3 %), badassurance (27.2 %), low satisfaction (17.4%). Patients were unsatisfied withservice delivered by the out-patient facility of RSUD Pasaman Barat. There is asignificance relation between health service qualities with patient’s satisfactionlevel.
In order to reach optimum and satisfaction services, hospital managementwas suggested to improve their service quality in delivering service.
Keyword: Satisfaction, fact, expectation, out-patient
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa yaitu jasa
kesehatan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga
harus menjalankan fungsi-fungsi bisnis dalam manajerialnya, salah
satunya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk jasa yang bermutu
atau berkualitas. (Chandra Yoga 2007). Apabila rumah sakit tidak
RB Al Ihsan Depan SPBU PertaminaSimpang Empat - Pasaman Barat
![Page 2: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/2.jpg)
2
memperhatikan kualitas pelayanannya maka akan ditinggalkan oleh
pelanggannya yang menyebabkan kerugian bagi semua pihak baik petugas,
pengelola atau pemilik rumah sakit sehingga tidak mendapatkan
pendapatannya. Pengguna atau pelanggan juga akan ikut dirugikan karena
berkurang atau tidak mendapatkan layanan yang bermutu apalagi bagi
masyarakat yang tidak mampu untuk memilih rumah sakit lain sesuai
dengan keinginannya. Kemampuan rumah sakit dalam memyampaikan
kualitas pelayanan kesehatan yang baik merupakan harapan bagi setiap
masyarakat ketika datang untuk melakukan konsultasi atas permasalahan
kesehatan yang sedang mereka rasakan.
RSUD Pasaman Barat merupakan satu-satunya rumah sakit
pemerintah yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Di samping itu masih
ada RSI Ibnusina yang merupakan rumah sakit swasta. Bagi masyarakat
miskin yang kesehatannya dijamin pemerintah tentunya RSUD Pasaman
Barat merupakan tempat rujukan utama untuk mendapatkan fasilitas
rujukan kesehatan karena keterbatasan kemampuannya untuk
mendapatkan sarana rumah sakit lain. Bagi masyarakat kelas menengah
keatas tentunya RSUD Pasaman Barat merupakan salah satu alternatif
untuk mendapatkan layanan kesehatannya apabila mutu layanannya sesuai
dengan harapannya. Oleh karena itu RSUD Pasaman Barat perlu
memberikan pelayanannya yang bermutu agar dapat memenuhi harapan
masyarakat miskin yang tidak mempunyai alternatif lain dan juga bagi
masyarakat mampu yang akan memilih pelayanan yang lebih bermutu.
![Page 3: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Adapun untuk mencapai kepuasan yang maksimal dari pasien, maka
RSUD Pasaman Barat merumuskan visinya “Menjadi rumah sakit idaman
bagi masyarakat Pasaman Barat dan sekitarnya”. Untuk mencapai visi tersebut
maka disusunlah misi rumah sakit yaitu :
1. Memberi pelayanan yang bermutu kepada semua lapisan sesuai standar
profesi/ prosedur.
2. Mengusahakan tenaga kesehatan yang berkualitas sesuai standar melalui
diklat secara berkelanjutan.
Dari misi di atas maka disusunlah strategi RSUD Pasaman Barat
diantaranya adalah peningkatan kompetensi SDM, peningkatan mutu
pelayanan dan peningkatan kepuasan pasien. Dari visi, misi dan strategi
tersebut di atas terlihat komitmen rumah sakit terhadap mutu SDM dan mutu
pelayanan yang akan menunjang kepuasan pasien.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat
kepuasan pasien di instalasi rawat jalan RSUD Pasaman Barat?
2. Apakah ada hubungan antara bukti fisik pelayanan kesehatan dengan
tingkat kepuasan pasien di instalasi rawat jalan RSUD Pasaman Barat?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien
di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasaman Barat.
![Page 4: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/4.jpg)
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian Mutu
Mulyadi (2004), menyatakan bahwa customer akan merasa
puas jika mereka mendapat produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan
mereka pada waktu yang tepat dan pada harga yang dipandang
memadai.
Kapustiak (2000), mendefinisikan bahwa waktu tunggu
merupakan:
a. Total waktu yang digunakan oleh pasien menunggu di poliklinik.
b. Waktu antara pasien pertama kali mendaftar di bagian pendaftaran
dan ketika pasien kembali untuk mengawali pemeriksaan.
c. Waktu yang berlalu antara waktu perjanjian yang telah ditetapkan
dengan waktu ketika pasien untuk mendapatkan evaluasi awal oleh
petugas poliklinik.
Menurut Azwar, mutu adalah upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistimatis, objektif dan terpadu dalam rangka
menetapkan masalah dan penyebab masalah. Mutu pelayanan
kesehatan berdasarkan standar masalah yang telah ditetapkan,
menetapkan dan melaksanakan penyelesaian masalah sesuai dengan
kemampuan yang tersedia, serta nilai hasil yang dicapai.
![Page 5: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/5.jpg)
5
2. Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
Menurut peneliti-peneliti Parasuraman Zeithaml and Berry
(1985), karakteristik yang digunakan oleh pelanggan untuk menilai
mutu jasa pelayanan adalah:
a. Terwujud bukti fisik (tangible)
1) Dimensi ini mencakup kondisi fasilitas fisik, peralatan serta
penampilan petugas, karena jasa tidak dapat diamati secara
langsung maka pelanggan sering kali berpedoman pada kondisi
yang terlihat mengenai jasa dan melakukan evaluasi.
Kenyataan yang berkaitan dengan hal ini mencakup objek yang
sangat bervariasi, seperti penampilan petugas, karpet, tempat
duduk, pencahayaan ruangan, warna dinding, brosur peralatan
dan fasilitas yang digunakan.
b. Kehandalan (reliability)
Dimensi ini menunjukkan kemampuan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan yang akurat dan handal, dapat dipercaya,
bertanggung jawab terhadap apa yang dijanjikan, tidak pernah
memberikan janji yang berlebihan dan selalu memenuhi janjinya.
Secara umum dimensi ini merefleksikan konsistensi dan
kehandalan dari kinerja organisasi, hal ini berkaitan dengan
pertanyaan berikut ini, apakah pelayanan yang diberikan dengan
tingkat yang sama dari waktu ke waktu. Untuk melihat dimensi
dapat dilihat pernyataan harapan pelanggan di bawah ini :
1) Jika pelayanan yang unggul, menjanjikan melakukan sesuatu
pada waktu tertentu mereka akan melakukan hal itu.
![Page 6: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/6.jpg)
6
2) Jika pelanggan bermasalah mereka akan menunjukkan
perhatian yang tulus untuk menyelesaikannya.
3) Layanan yang unggul melayani dengan benar pada waktu
pertama kali (tidak dengan trial and error)
4) Jasa pelayanan yang unggul melayani sesuai dengan waktu
yang dijanjikan.
5) Jasa pelayanan yang unggul memiliki kebijakan agar hasilnya
bebas dari kesalahan.
c. Ketanggapan (responsiveness)
Dimensi ketanggapan merefleksikan komitmen untuk
memberikan pelayanan tepat pada waktunya, yang berkaitan
dengan keinginan dan kesiapan petugas untuk melayani. Dimensi
ini merefleksikan persiapan rumah sakit sebelum memberikan
pelayanan. Untuk melihat harapan pada dimensi ini dapat dilihat di
bawah ini:
1) Petugas perusahaan yang unggul memberitahukan secara pasti
kepada pelanggan kapan pelayanan dilakukan.
2) Petugas yang unggul akan memberikan pelayanan dengan cepat
dan tepat kepada pelanggan.
3) Pekerja yang unggul akan selalu berkeinginan untuk membantu
pelanggan.
4) Petugas yang unggul tidak akan pernah terlalu sibuk untuk
menanggapi tuntutan pelanggan.
![Page 7: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/7.jpg)
7
d. Jaminan (assurance)
1) Dimensi ini mencakup pengetahuan dan kesopanan serta
kemampuan untuk memberikan kepercayaan kepada
pelanggan. Dimensi ini merefleksikan kompetensi jasa
pelayanan kepada pelanggan dan keamanan operasional.
Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam memberikan jasa, keramahan mengacu pada bagaimana
pekerja berinteraksi dengan pelanggannya dan kepemilikan
pelanggan. Keamanan merefleksikan pelanggan bahwa ia bebas
dari bahaya resiko dan keragu-raguan..
e. Perhatian (empathy)
Dimensi ini menunjukkan derajat perhatian yang diberikan
kepada setiap pelanggan. Dimensi ini merefleksikan kemampuan
pekerja untuk menyelami perasaan pelanggan, sebagaimana jika
pekerja itu sendiri mengalaminya. Dimensi ini terdiri dari tiga hal
berikut:
1) Accessibility, mencakup kemudahan untuk mendekati atau
menghubungi.
2) Communication Skills, mencakup pemberian informasi kepada
pelanggan dengan bahasa yang dapat dimengerti dan
mendengarkan tanggapan dan pertanyaan pada pelanggan.
3) Understanding the Costumer, hal ini mencakup perlunya usaha
untuk mengetahui pelanggan dan kebutuhan khususnya.
![Page 8: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/8.jpg)
8
B. Kepuasan Pelanggan/ Pasien
1. Definisi Kepuasan
Menurut Kotler (1988), kepuasan adalah tingkat kepuasan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan
dibandingkan dengan harapannya. Jadi kepuasan atau ketidakpuasan
adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan pengalaman
sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan.
III.KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Bukti Fisik
Kehandalan
Ketanggapan
Perhatian
Jaminan
Dimensi Mutu
Variabel Dependen
Tingkat Kepuasan
![Page 9: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/9.jpg)
9
IV. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi
potong (cross sectional).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di RSUD Pasaman Barat,
sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan November tahun 2010
sampai dengan Januari tahun 2011.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan di instalasi rawat
jalan RSUD Pasaman Barat pada bulan Desember 2010 sampai dengan
bulan Januari tahun 2011.
2. Sampel
a. Besar sampel
Menurut Slamet (2006: 58) pengambilan sampel untuk besarnya
populasi yang tidak diketahuii, maka penentuan sampel diambil
dengan menggunakan rumus pengambilan sampel secara estimasi
proporsi yaitu:
Dimana :
n = Jumlah sampel
![Page 10: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/10.jpg)
10
= Derajat kepercayaan 95% (1,96)
P = Proporsi pada populasi yang ingin diketahui yaitu sebesar
0,6
d = Presisi (besarnya simpangan dari populasi) 0,1
n =
=
=
=
= 92 responden
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah berupa kuesioner yang dipergunakan
untuk pengumpulan data.
E. Pengumpulan Data
1. Data primer
Data ini diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung
terhadap pasien dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan.
Jenis data yang dikumpulkan meliputi, identitas pasien, dan pernyataan
pasien terhadap bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, perhatian dan
jaminan.
![Page 11: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/11.jpg)
11
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara melihat arsip di RSUD Pasaman
Barat. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data kunjungan pasien
tahun 2007, 2008 dan 2009.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Editing (pemeriksaan data)
b. Coding (memberikan kode)
c. Entry
d. Cleaning
2. Analisis Data
Analisa data dilakukan secara komputerisasi dengan meng-
gunakan program SPSS versi 11.5.
V. HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
2 1 ,7 %
7 8 ,3 %
L a k i- la k i P e re m p u a n
Grafik 6.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
![Page 12: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/12.jpg)
12
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
26,1%
29,3%
22,8%
21,7%
< 30 Tahun 31 - 39 Tahun40 - 49 Tahun > 50 Tahun
Grafik 6.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
17,4%
13,0%
19,6%32,6%
17,4%
Tidak Tamat SD Tamat SDTamat SLTP Tamat SLTATamat Akademi/Sederajat
Grafik 6.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
![Page 13: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/13.jpg)
13
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
48,9%
12,0%
15,2%
16,3%7,6%
Rumah Tangga Buruh dan TaniPNS WiraswastaSiswa/Mahasiswa
Grafik 6.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Analisis Univariat Variabel Dependen dan Variabel Independen
6.1. Bukti Fisik (Tangible)
Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Bukti Fisik (Tangible) PelayananKesehatan
Bukti Fisik (tangible) Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 58 63Tidak Baik 34 37
Jumlah 92 100
6.2. Kehandalan (Reliability)
Tabel 6.2 Distribusi Frekuensi Kehandalan (Reliability) PetugasKesehatan
Kehandalan (Reliability) Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 62 67,4Tidak Baik 30 32,6
Jumlah 92 100
![Page 14: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/14.jpg)
14
6.3. Ketanggapan (Responsiveness)
Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Ketanggapan (Responsiveness)Petugas Kesehatan
Ketanggapan (Responsiveness) Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 54 58,7
Tidak Baik 38 41,3
Jumlah 92 100
6.4. Perhatian (Empathy)
Tabel 6.4 Distribusi Frekuensi Perhatian (Empathy) PetugasKesehatan
Perhatian (empathy) Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 66 71,7Tidak Baik 26 28,3
Jumlah 92 1006.5. Jaminan (Assurance)
Tabel 6. 5 Distribusi Frekuensi Jaminan (Assurance) PetugasKesehatan
Jaminan (Assurance) Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 67 72,8
Tidak Baik 25 27,2
Jumlah 92 100
6.6. Mutu Pelayanan Kesehatan
Tabel 6. 6 Distribusi Frekuensi Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu Pelayanan Kesehatan Frekuensi (f) Persentase (%)
Bermutu 50 54,3
Tidak bermutu 42 45,7
Jumlah 92 100
![Page 15: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/15.jpg)
15
6.7. Tingkat Kepuasan Pasien
Tabel 6. 7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien
Tingkat Kepuasan
PasienFrekuensi (f) Persentase (%)
Puas 44 47,8
Tidak Puas 48 52,2
Jumlah 92 100
VI. PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
1. Variabel Bukti Fisik
Hasil penelitian (63% ) responden menyatakan bukti fisik
pelayanan kesehatan baik sedangkan (37%) menyatakan bukti fisik
pelayanan kesehatan tidak baik.
Baiknya mutu pelayanan pada variabel ini merupakan hal
yang wajar, hal ini dikarenakan industri rumah sakit merupakan
industri yang mensosialisasikan kesehatan pada masyarakat,
kemampuan mutu pelayanan pada variabel diatas memperlihatkan
kemampuan para dokter/perawat secara tidak langsung memberikan
edukasi kepada masyarakat khususnya pasien untuk selalu menjaga
kebersihan dalam menjaga kesehatan. dan melaksanakan pelayanan
jasa yang dijanjikan
![Page 16: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/16.jpg)
16
2. Variabel Kehandalan
Dengan segera, akurat/ tepat dan memuaskan. Beberapa hal
yang dapat dijadikan sebagai indikator pertanyaan tentang variabel
reliability terdiri dari 4 pertanyaan yang berkaitan dengan prosedur
penerimaan pasien yang cepat dan tepat, pelayanan pemeriksaan
pasien yang cepat dan tepat, prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
dan jadwal kunjungan dokter tepat waktu.
Hasil penelitian (67,4%) responden menyatakan persepsi
kehandalan petugas kesehatan baik dan (32,6%) menyatakan
persepsi kehandalan petugas kesehatan tidak baik .
Bagusnya mutu pelayanan pada variabel ini merupakan
interpretasi kemampuan para dokter dan perawat untuk memberikan
pelayanan yang prima bagi pasien meskipun berada didaerah. Hal ini
tentunya merupakan implementasi kesesuaian mutu pelayanan yang
dikomunikasikan oleh RSUD Pasaman Barat kepada pasien.
3. Variabel Ketanggapan
Variabel ketanggapan merupakan kemampuan variabel
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dalam melakukan
hubungan komunikasi yang baik, perhatian secara individual kepada
pasien dan mengerti kebutuhan pasien. Adapun variabel yang
dijadikan RSUD Pasaman Barat sebagai indikator kualitas pelayanan
variabel ketanggapan terdiri dari 4 pertanyaan yang berkaitan dengan
informasi yang diberikan dokter dan perawat jelas dan mudah
![Page 17: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/17.jpg)
17
dimengerti, sikap dokter dan perawat sopan dan ramah, dokter dan
perawat cepat dalam memberikan pelayanan dan dokter mampu
dalam menangani keluhan yang saya rasakan.
Pada variabel ini dapat diperoleh bahwa dari penilaian 92
responden secara umum akan mutu pelayanan variabel ketanggapan
(58,7%) responden menyatakan persepsi ketanggapan petugas
kesehatan baik dan (41,3%) responden menyatakan persepsi
ketanggapan petugas tidak baik.
Kemampuan mutu pelayanan yang disampaikan pada
variabel ini merupakan interpertasi kemampuan manajemen rumah
sakit dalam meninformasikan dan mengkomunikasikan dengan baik
pelayanan yang diberikan oleh RSUD Pasaman Barat. Disisi lain
komitmen rumah sakit dalam memberikan kecepatan dan
ketanggapan atas informasi dan keluhan yang dirasakan pasien
menjadi hal penting bagi rumah sakit dalam membangun persepsi
positif dibenak pasien. Hal ini tentunya memberikan kontribusi
positif terhadap perkembangan citra RSUD menjadi lebih baik di
mata masyarakat.
4. Variabel Perhatian
Variabel perhatian merupakan kemampuan para dokter dan
perawat untuk memberikan pelayanan secara individu, memberikan
bantuan dan perhatian khusus kepada pasien dan tanggung jawab
pasien atas kenyaman dan keamanan dan keinginan dokter dan
![Page 18: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/18.jpg)
18
perawat untuk membantu para pasien dan memberikan pelayanan
dengan tanggap. Adapun atribut yang dijadikan RSUD Pasaman
Barat sebagai indikator kualitas pelayanan variabel perhatian terdiri
dari 4 pertanyaan yang berkaitan dengan pasien diberikan pelayanan
yang sama tanpa memandang status sosial, dokter/ perawat cepat
tanggap terhadap keluhan pasien, dokter/ perawat memberikan
perhatian khusus kepada pasien dan dokter memberikan kesempatan
saya untuk bertanya (konsultasi).
Pada variabel ini dapat diperoleh bahwa dari penilaian 92
responden (71,7%) responden menyatakan persepsi perhatian
petugas kesehatan baik dan ( 28,3%) responden menyatakan persepsi
perhatian petugas kesehatan tidak baik.
Kemampuan mutu pelayanan yang disampaikan pada
variabel ini merupakan interpretasi secara personal dokter/perawat
memiliki keinginan yang baik dalam memberikan pelayanan kepada
pasien. Hal ini tentunya secara langsung akan memberikan manfaat
positif bagi rumah sakit dalam membangun hubungan yang lebih
baik dengan pasien.
5. Variabel Jaminan
Pada variabel ini dapat diperoleh bahwa dari penilaian 92
responden (72,8%) responden menyatakan persepsi jaminan petugas
kesehatan baik dan (27,2%) menyatakan persepsi jaminan petugas
kesehatan tidak baik.
![Page 19: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/19.jpg)
19
Hasil skor tertinggi pada variabel ini merupakan interpretasi
secara nyata bahwa dokter dan perawat secara personal dianggap
mampu menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan etika profesi
yang dimiliki.
Disisi lain jaminan akan kemampuan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan yang baik bagi pasien memberikan manfaat
dalam membangun word of mouth yang positif dilingkungan sosial
pasien sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan citra
rumah sakit yang lebih baik dimata masyarakat.
VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat responden yang menyatakan kualitas/ mutu pelayanan
kesehatan Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasaman Barat terhadap
kepuasan pasien tidak baik.
2. Terdapat responden yang menyatakan bukti fisik pelayanan
kesehatan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasaman Barat tidak baik.
3. Terdapat responden yang menyatakan kehandalan petugas kesehatan
dalam pelayanan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasaman Barat
tidak baik.
4. Terdapat responden yang menyatakan ketanggapan petugas
kesehatan terhadap pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasaman
Barat tidak baik.
![Page 20: Jurnal Tesis Laila](https://reader038.vdocuments.us/reader038/viewer/2022100501/55cf9462550346f57ba1a73e/html5/thumbnails/20.jpg)
20
5. Terdapat responden yang menyatakan persepsi perhatian petugas
kesehatan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pasaman Barat tidak baik.
6 Terdapat responden yang menyatakan jaminan rasa aman yang
diberikan petugas kesehatan di Instalasi Rawat Jalan RSUD
Pasaman Barat tidak baik.
7 Sebahagian besar responden tidak puas terhadap pelayanan
kesehatan di instalasi rawat jalan RSUD Pasaman Barat
B. Saran
1. Disarankan kepada RSUD Pasaman Barat untuk menjaga komitmen
bersama.
2. Disarankan kepada RSUD Pasaman Barat agar dapat melakukan
perbaikan, peningkatan, dan pengembangan sarana fisik.
3. Disarankan kepada RSUD Pasaman Barat agar dapat memperbaiki
kehandalan, ketanggapan, perhatian, dan jaminan rasa aman petugas
Instalasi Rawat Jalan.
4. Perlu adanya komitmen dan kedisiplinan petugas dalam
melaksanakan pelayanan yang sesuai dengan jadwal, pedoman dan
kompetensi yang dimiliki secara konsisten dan konsekuen.