jurnal-pcm2
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
1/10
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
telekomunikasi yang berkaitan
dengan sistem telepon dewasa ini
sangatlah pesat. Misalnya
perkembangan dari dial pulse ke dialtone (DTMF), perkembangan dari
sentral analog ke sentral digital, dan
perkembangan sistim transmisi dari
analog ke digital.
Pada sentral digital sinyal
masukannya adalah sinyal digital,
sedangkan sinyal yang masuk
adalah sinyal analog dari sentral
analog. Dengan demikian sinyal
analog dari sentral analog harus
diubah dahulu ke sinyal digital.
Sinyal digital yang digunakan pada
sistem switching digital adalah sinyal
PM (Pulse ode Modulation). Sinyal
PM diperoleh dari sinyal analog
melalui ! proses, yaitu "
Sampling
#uanti$ing
oding
Pada sistem telepon, saluran
transmisi yang digunakan
bermacam%macam. Saluran
transmisi dapat berupa kabel
tembaga, serat optik, atau
gelombang radio (wireless). Metoda
yang umum digunakan dalam
transmisi telepon adalah TDM%PM.
Sehingga bentuk data atau suara
ditransmisikan dengan &ormat
digital.Diketahui bahwa saluran
tembaga mempunyai rugi rugi
distorsi yang cukup besar akibatnya
kualitas sinyal yang melaluinya
tentunya akan tergantung dari
karakteristik saluran kabel. 'ntuk itu
Analisis Distorsi Pentransmisian Sinyal PCM (Pulse CodeModulation) 30/32 Pada Saluran Telepon Tetap Yang Berperilau Se!agai
"P# (Low Pass Filter)$Sigit Kusmaryanto
http: [email protected]
ABSTRAK
Dieta%ui !a%&a saluran telepon tetap !erupa a!el tem!aga mempunyai rugi rugi distorsi yang 'uup
!esar ai!atnya ualitas sinyal yang melaluinya tentu aan tergantung dari arateristi saluran a!el$$
Pada penelitian ini di!a%as mengenai pengaru% arateristi saluran transmisi a!el tem!aga untu
transmsis sinyal TDMPCM pada sistem omuniasi telepon tetap $ Saluran transmisi yang di!a%as
dimodelan se!agai "o& Pass #ilter$
*asil dari analsis menun+uan, Pada PCM 30/32 se!ua% eranga pulsa aan di!agi dalam tiga pulu%dua timeslot dengan inisial ts0 sampai dengan ts3-$ Setiap timeslot memilii 3. -0 deti yang !erisidelapan !it PCM$ Besarnya redaman 'aap silang %asil penguuran se!esar 2 dB Semain e'il
+umla% !it pengodean maa noise uantisasi semain !esa$ 1ilai Bit rror ate (B) untu transmisisuara se!esar -045 -06
Kata Kunci, PCM B edaman
mailto:[email protected]:[email protected] -
7/26/2019 jurnal-pcm2
2/10
penting sekali untuk mengetahui
bagaimana karakteristik sinyal
digital yang ditransmisikan dengan
saluran tembaga. Pada penulisan
makalah ini akan dibahas mengenai
pengaruh karakteristik saluran
transmisi kabel tembaga pada sinyal
TDM%PM. Saluran transmisi yang
dibahas dimodelkan sebagai ow
Pass Filter.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan%permasalahan
yang perlu dirumuskan untuk
akhirnya dapat menganalisa distorsi
pentransmisian sinyal PM (PulseCode Modulation) !*!+ dalam
aplikasinya pada TDM (Time Division
Multiplexing) yang berperilaku
sebagai PF (Low Pass Filter) pada
saluran telepon adalah sebagai
berikut"
. -agaimana mengukur besaran
sinyal%sinyal PM !*!+
+. -agaimana mengukur distorsi
dari pentransmisian sinyal
pada saluran transmisi
!. -agaimana mengukur keluaran
respon sinyal PM pada
saluran transmisi dan berapa
besar distorsinya /ika system
dianggap ideal
0. -agaimana aplikasi PM (Pulse
Code Modulation) !*!+ pada
TDM (Time DivisionMultiplexing) yang berperilaku
sebagai PF (Low Pass Filter)
1. -agaimana mengukur distorsi
pentransmisian sinyal PM
(Pulse Code Modulation) !*!+
dalam aplikasinya pada TDM
(Time Division Multiplexing)
yang berperilaku sebagai PF
(Low Pass Filter) pada saluran
telepon tetap
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam analisis ini perlu
diketahui batasan%batasan
permasalahan yang akan dibahas
agar penelitian ini lebih terarah,
lebih /elas, sederhana dan dapat
mencapai tu/uan yang diinginkan,
yaitu"
. Pembangkitan sinyal PM yang
dibahas adalah sistem PM !.+. Pemodelan sinyal PM !*!+ %
TDM%P2M dengan
menggunakan modul%modul
percobaan yang tersedia di
aboratorium Sistem
Telekomunikasi.
!. PF yang digunakan untuk
pemodelan adalah PF akti&.
0. Simulasi rangkaian
dipergunakan program 34-
1.4 Tujuan
Tu/uan dari penelitian ini
adalah menganalisis distorsi
pentransmisian sinyal PM (Pulse
Code Modulation) !*!+ pada
saluran telepon tetap yang
berperilaku sebagai PF (Low Pass
Filter).
1.5 Pembahasan
Pulse Code Modulation(PCM
Salah satu sinyal digital yang
digunakan pada sistem switching
digital dewasa ini adalah sinyal PM
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
3/10
(Pulse ode Modulation). Sinyal PM
diperoleh dari sinyal analog melalui
! proses, yaitu "
Sampling
#uanti$ing oding
Pada proses sampling sinyal
analog disample secara periodik
menurut tingkat amplitudonya oleh
sebuah modulator amplitude dengan
&rekuensi tertentu. 5eluaran dari
modulator amplitudo adalah sinyal
P2M (Pulse 2mplitude Modulation).
6n&ormasi yang terdapat pada sinyal
asli tidak akan hilang /ika &rekuensi
masukan (7) tidak lebih besar dari
.1 &rekuensi sampling (&s). 8ika tidak
memenuhi kriteria tersebut maka
akan timbul &rekuensi%&rekuensi yang
tidak diinginkan yang tidak terdapat
pada sinyal asli sehingga sinyal asli
tidak akan didapatkan kembali tanpa
cacat. 9angguan semacam ini
disebut dengan aliasing. 'ntuk itusebelum proses sampling sinyal
masukan terlebih dahulu harus
melewati suatu PF (ow Pass Filter)
sehingga sinyal masukan tidak
terdapat &rekuensi yang lebih besar
dari .1 &rekuensi sampling. Dalam
hal ini lebar /alur yang digunakan
dalam komunikasi telepon adalah
!%!0 :$, sehingga &rekuensi
sampling minimum adalah ;
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
4/10
serentetan pulsa%pulsa satu dan nol
dengan se/umlah log +> pulsa%pulsa
didalam setiap angka (> adalah
/umlah tingkat dalam seluruh
daerah). Pada PM !*!+ sebuah
kerangka pulsa akan dibagi dalam
tiga puluh dua timeslot dengan
inisial ts sampai dengan ts!.
Setiap timeslot memiliki !,? @ %;
detik, yang berisi delapan bit PM
word. Semua selang waktu yang
dimiliki oleh PM dapat digunakan
sebagi saluran bicara kecuali selang
waktu ts yang digunakan untuk
keperluan sinkronisasi kerangkapulsa dan ts; yang digunakan
untuk keperluan pensinyalan. Pada
sebuah sentral telepon PM !
digunakn sebagai kanal pembicaraan
yang hanya dialamatkan pada satu
sentral telepon sa/a.
T!M" ( Time !i#isi$n Multilple
"%%ess
Metode akses banyak
dikembangkan untuk dapat
mengantisipasi kebutuhan kapasitas
pada system komunikasi yang
menggunakan gelombang radio yang
semakin meningkat. Dalam
pereancangan system akses banyak
ini perlu dipertimbangkan bebagai
aspek, diantaranya"
Strategi multiple@ing yangdigunakan sehingga dengan
spectrum radio yang tersedia,
se/umlah pelanggan dapat
diakses secara
berkesinambungan.
Strategi penggunaan kanal
yang disesuaikan dengan
kebutuhan.
Dalam /alur komunikasi biasanya
satu titik /alur digunakan oleh
banyak system dari satu pemancar
atau penerima. -erdasarkan hal
tersebut maka perlu dilakukan suatu
pemisahan agar diantara sesama
pengguna tidak saling mengganggu,
teknik pemisahan ini dinamakan
multiplexing.
5emampuan dari se/umlah besar
stasiun pengguna dengan satu
sarana komunikasi untuk salingberhubungan secara serentak
disebut akses banyak.
Terdapat beberapa teknik akses
banyak, diantaranya"
FDM2, dimana seluruh pita
&rekuensi dibagi dalam bagian%
bagian &rekuensi yang lebih
sempit dan setiap kanal
dialokasikan untuk satupemakai dan hanya digunakan
oleh hanya satu pemakai
selama komunikasi
berlangsung.
TDM2, dimana seluruh
pemakai mengakses seluruh
pita secara bergantian
menurut celah waktu tertentu.
DM2, dimana system
pemancar atau penerima
menduduki seluruh pita
&rekuensi secara terus%
menerus. Sinyal yang
dipancarkan oleh setiap sistem
dikodekan sedemikian rupa
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
5/10
sehingga in&ormasi dari sistem
tertentu hanya dapat diambil
dan dideteksi oleh penerima
yang telah disesuaikan dan
mengerti kodenya.
TDM2 (Time Division Multiplexing
Access) merupakan teknik akses
banyak yang membawa in&ormasi
melalui kanal%kanal yang di/a/arkan
berdasarkan waktu. Secara praktis,
sistem ini dikombinasikan dengan
FDM2 (Frequency Division
Multiplexing Access) yang
merupakan teknik akses banyak
dengan basis pembagian &rekuensi,/adi satu kanal radio &rekuensi
dengan lebar pita yang ditentukan
berdasarkan FDM2 terdapat
beberapa celah waktu yang
ditentukan dengan TDM2.
2rsitektur sistem TDM2 ini
berdasarkan &rekuensi pembawa
tunggal yang di&ormat dalam bentuk
transmisi digital yang
disinkronisasikan dan dibagi dalam
beberapa slot atau celah waktu.
Setiap slot membawa bagian dari
data dan mengandung in&ormasi
yang dikirimkan. 6n&ormasi yang satu
dengan yang lain, pada kanal yang
sama mempunyai selisih waktu yang
tetap.
Secara umum sistem TDM2
mempunyai karakteristik" Setiap &rekuensi radio
pembawa dapat menyalurkan
sirkit sebanyak < kanal dalam
kondisi kecepatan penuh.
Pentransmisian dalam bentuk
bagian%bagian kecil yang
disebut burst
Pentransmisian secara dua
arah yaitu dari sisi pengirimdan penerima.
ebar pita (bandwidt)
pentransmisian yang cukup
lebar sehingga dapat
meningkatkan inter&erensi dan
un/uk ker/a system multipat!
Sinkronisasi dilakukan dalam
setiap burst
Penggunaan system
multipleksing akan lebih
menghemat biaya dari segi
in&rastruktur.
Sebagai hasil dari prosedur
sampling sinyal, ter/adi selang waktu
dimana tidak ada in&ormasi
dipancarkan di kanal transmisi.
4aktu antara dua pulsa sampling
dari satu sumber dapat digunakan
untuk transmisi dari sumber yanglain. Dengan bantuan waktu,
sampling sumber in&ormasi yang
dikehendaki untuk ditransmisikan
kita peroleh dengan menyisipkan
sinyal di saluran transmisi.
Penggunaan kanal secara rangkap
dikenal sebagai multipleks
pembagian waktu (Time Di=ision
Multiple@ * TDM). Prinsip TDM dapat
digambarkan sebagai dua buah
saklar yang berputar. Saklar pada
sisi pemancar disebut multiplekser.
Saklar tersebut menghubungkan n
sumber sinyal dengan kanal. Di akhir
kanal transmisi ada sebuah saklar
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
6/10
berputar, demultiplekser yang
mendistribusikan cuplikan yang
datang dari kanal ke n buah
penerima. Tentunya semua
9ambar +.. Prinsip TDM dalam
kasus P2M
5eterangan gambar"a. Signal sourcesb. -and limiting 7lterc. Multiple@erd. Transmission channele. Synchroni$ation clock&. Demultiple@erg. 6nterpolation low%pass 7lters
saklar ber&ungsi secara sinkron(9ambar +.). Dengan kata lain, bila
ter/adi in&ormasi sampai ke penerima
yang salah disebut cakap silang
kanal (channel cross talk). Putaran
saklar multiplekser*demultiplekser
menentukan bingkai pulsa. Perlu
diketahui perbedaan antara
multipleks &rekuensi dan multipleks
waktu dalam spektrumnya.
Dalam multipleks &rekuensi, n
sumber berlainan disisipkan&rekuensi tapi dipancarkan serentak
lewat kanal yang sama. ontoh
praktis dari sistem FDM adalah
pentransmisian sinyal telepon dengan
memakai
9ambar +.+ " 5on7gurasi kanal pada
FDM
saluran. Penangkapan spektrum kanal
transmisi digambarkan dalam 9ambar
+.+.Terlihat bahwa semua n sumber
memberikan e&ek serentak pada
kanal, semua spektrum sinyal sn(&)
ber&ungsi serentak. -ila salah satu
sumber berbeda dari lainnya, maka
spektrum yang bersesuaian tentunya
berbeda dari lainnya. Dalam proses
multipleks waktu, kanal digunakan
pada seluruh lebar /alur, dengan
pengulangan periodik subspektrum
dari sampling sinyal di tiap kondisi.
Terlihat n sumber sinyal yang
berbeda disampling berurutan,
penangkapan spektrum perubahan
kanal dalam putaran terlihat dalam
9ambar +.!.
PPM, PDM, dan PM bisa dipakai
dalam proses TDM sebagaitambahan dalam proses P2M. PM
adalah proses yang paling praktis,
disini dikenalkan dengan sistem PM
!*!+. Sistem PM !*!+ adalah
sistem TDM yang digunakan secara
komersial. Digunakan untuk
Clo'
S-(t)
S2(t)
S n(t)
a ! '
C%annel
d
e 7 g
S8-(t)
S82(t)
S8 n(t)
7
S (7)
7T -
7T 2 7T n 7g
A(7)
S-(7)
S2(7) S
n(7)
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
7/10
memancarkan ! kanal telepon
dengan satu sinyal sinkron dan satu
sinyal operator. Tiap kanal telepon
memancarkan sinyal dalam
/angkauan &rekuensi !%!0 :A.
Sesuai Teorema Sampling,
dikehendaki kecepatan sampling
minimum, &p B +, &sma@ B ;,< k:$.
'ntuk alasan praktis, kecepatan
sampling dipasang pada &p B < k:$,
sehingga lereng curam ideal batas
/alur 7lter tidak perlu ada. 2kibatnya
bingkai pulsa mempunyai selang
waktu Tp B *(&p) B +1 s. Selama
waktu ini !+ kanal semuanyadisampling. Tiap sinyal dari semua
kanal dikuantisasi dengan < bit (@+).
9ambar +.! " 5on7gurasi kanal pada
TDM
2(&) " FreCuency response o& the
transmission channel
0 - 2 3 -4 - -6 -9 -. 20 29 2. 30 3-
0 - 2 3 : 4 6
9ambar +.0 " Pulse &rame o& the PM
!*!+
Sehingga B &p . < . !+ bit harus
dipancarkan tiap detik. 2liran
in&ormasi PM !*!+ " B &p . < . !+ bit*dt
B +0< Mbit*dt
-ingkai pulsa dibagi men/adi !+
periode waktu yang sama (9ambar
+.0).
Periode dalam pergantian kedua
sinyal pembawa, memerlukan sinyal
alarm atau sinyal sinkronisasi untuk
pembentukan bingkai. -agian %1
dan %! membawa sinyal telepon.-agian waktu ke ; khusus
digunakan oleh sinyal operator.
5euntungan PM%TDM dibandingkan
P2M%TDM adalah bahwa sinyal digital
kurang terpengaruh oleh noise dan
regenerasi sinyal.
Low Pass Filter
ara ker/a low pass 7lter akti&pada 9ambar +.1 dapat diterangkan
sebagai berikut" Pada &rekuensi
rendah kapsitor tampak terbuka, dan
rangkaian beker/a seperti penguat
in=erting dengan penguatan
tegangan E+*. 8ika &rekuensi
S n
A(7)
7
T i m et ; t
n
S -
A(7)
7
T i m e
t ; t -
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
8/10
bertambah, reaktansi kapasiti&
berkurang, menyebabkan penguatan
tegangan turun (drop oG). 8ika
&rekuensi mendekati tak terhingga,
kapasitor men/adi seperti dihubung
singkat dan penguatan tegangan
mendekati nol.
Sinyal output pada &rekuensi
rendah seperti 9ambar +.;. 8ika
&rekuensi mendekati &rekuensi
kritis*sumbat, output turun !db.
Dibawah &rekuensi ini, penguatan
menurun (roll oG) pada kela/uan
ideal sebesar +db per decade atau
;db per okta& (&actor dua perubahandalam &rekuensi).
9ambar +.; angkaian Low Pass
Filterakti&
9ambar +.; espon keluaran
rangkaian Low Pass Filterakti&
1.& "nalisis Pengukuran 'aluran
paa transmsis PCM)T!M
:asil analisis pengukuran
Sinyal masukan P2M modulator
Sinyal demodulasi pada keluaran
demodulator P2M
Sinyal demodulasi terdistorsi
Perhitungan redaman cakap silang "
Ao
Aod
'
log20=
dengan "
2o B amplitudo yang dikehendaki B
mH
2oI B amplitudo yang tidak
dikehendaki B + H
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
9/10
Maka "
d B %+; d-
Sinyal Masukan PM modulator
Sinyal Terkuantisasi (< bit)
>oise 5uantisasi (< bit)
>oise 5uantisasi (0 bit)
Perhitungan Bit Error Rate(B*R
>ilai -3 ditentukan untuk layanan
voice adalah %1 E % sehingga
besarnya bit yang diterima "
-it yang salah B bit yang
ditansmisikan @ -3
-it yang diterima B bit yang dikirim E
bit yang salah
-it yang salah B + Mb @ %1B + bit
-it yang diterima B + Mb E + bit B
.???< Mbit
1.7 KESIMPULAN
. P2M adalah suatu prosesmodulasi dimana suatu sinyal analog
dicuplik secara periodik untuk
menghasilkan sederetan pulsa yang
tingginya berubah%ubah sesuai
dengan harga sinyal analog pada
masukan.
+. PM adalah suatu proses
modulasi
!. Proses pentransmisian PM
meliputi" proses P2M, proses PM,proses pendemodulasian PM.
0. Pada PM !*!+ sebuah kerangka
pulsa akan dibagi dalam tiga puluh
dua timeslot dengan inisial ts
sampai dengan ts!. Setiap timeslot
memiliki !,? @ %; detik, yang berisi
delapan bit PM word.
1. -esarnya redaman cakap silang
hasil pengukuran sebesar %+; d-
;. Semakin kecil /umlah bit
pengkodean maka noise kuantisasi
semakin besar
. >ilai -it 3rror ate (-3) untuk
transmisi suara sebesar %1E %
-
7/26/2019 jurnal-pcm2
10/10
Daftar Pustaka
JK -ellany, 8hon. ??. D"#"TALT$L$P%&'(. ondon. 8hon 4illey LSons
J+K Freeman, oge. ??0. $F$$'C$
MA'*AL F& T$L$C&MM*'"CAT"&'$'#"'$$"'# ! >ew ork. 8hon4illey L Sons
J!K oddy%oolen, 5amal 6dris. ??.+&M*'"+A," $L$+T&'"+A -"L"D ..
8akarta. 3rlangga
J0K Saydam, 9au$ali. ??. P"',"PDA,A T$+'&L" -A"'#A'T$L$+&M*'"+A," . -andung .2ngkasa
J1K Suhana dan Sho/i, Shigeki.. ??0./*+* P$#A'#A' T$+'"+
T$L$+&M*'"+A," . 8akarta. PradnyaParamita
J;K Hiswanathan, Traga and a/an. ??+.T$L$C&MM*'"CAT"&' ,0"TC%"'#,(,T$M A'D '$T0&+ !>ew Delhi.PrenticeE:all o& 6ndia.Pri=ite, imited