jurnal forum kesehatan vol ii no. 3 pebruari 2011
DESCRIPTION
Análisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di ruang kebidanan RSUD dr. Doris Sylvanus PalangkarayaTRANSCRIPT
-
ISSN : 2087 - 9105
JURNAL FORUM KESEHATAN
Journal Of Health Forum
POLITEKNIK KESEHATAN KEM
ENKES PALANGKA RAYA
Volume II
Nomor 3, Pebruari 2011
Faktor-Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Ester Inung Sylvia, Gad Datak, Santhy K. Samuel ...................................................... 1
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Dengan Pola Laktasi Pada Bayi Baru Lahir Sampai Umur 6 Bulan Di Telang Siung Kecamatan Paju Epat Kabupaten Barito Timur Berthiana ........................................................................................................................ 8
Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Noorhani Machdat, Oktaviani, Riyanti ......................................................................... 16
Efektifitas Perubahan Posisi Tidur Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Stroke Iskemik Akut di Ruang H Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Gad Datak, Ester Inung Sylvia, Missesa ....................................................................... 21
Gambaran Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangkaraya Barto Mansyah, Nita Theresia, Fety Rahmawati ......................................................... 27
Faktor Determinan Hipertensi di Kasongan Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah Santhy K. Samuel, Vissia Didin, Aida ........................................................................... 40
Tinjauan Kasus Penyakit Bakihis di Desa Tumbang Kejamei dan Desa Kiham Batang, Kabupaten Katingan Vissia Didin, Marselinus Heriteluna, Natalansyah ...................................................... 50
ISSN : 2087-9105
-
Volume II Nomor 3, Pebruari 2011
TIM REDAKSI
Penanggung Jawab : Santhy K. Samuel, S.Pd, M.Kes
(Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya)
Pelindung : Pudir I Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Pudir II Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Pudir III Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Kepala Unit PPM Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.
Ketua Penyunting : Iis Wahyuningsih, S.Sos.
Penyunting Ahli : DR.Djenta Saha, S.Kp, MARS Visia Didin Ardiyani, SKM, MKM Prof. Diana Brown
Penyunting Pelaksana : Marselinus Heriteluna, S.Kp, MA Erma Nurjanah Widiastuti, SKM
Pelaksana TU : Arizal, A.Md Daniel, A.Md.Kom
Alamat Redaksi : Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
Jalan George Obos No. 32 Palangka Raya 73111- Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : 0536 - 3230730
Email : [email protected], Website : forumkesehatanpky.blog.com
Terbit 2 (dua) kali setahun.
ISSN : 2087-9105
-
16
ANALISIS FAKTOR RISIKO KETUBAN PECAH DINI DI RUANG BERSALIN RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
Noorhani Machdat, Oktaviani, Riyanti
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Abstract. Background: About tree hundreds and sever cases of maternal mortality occur each year. Objektcve: This Study was conducted to investigate the effect of to the risk factor of Premature Ruptureof Membranes in Doctor Doris Sylvanus Palangka Raya Hospital, center Kalimantan Province, to investigate in which age is the mother that giver a risk factor on Premature Rupture of Membranes, to investigate the parity of mother, risk factor on Premature Rupture of Membranes, to investigate work of mother risk factor on Premature Rupture of Membranes and investigate pregnancy complication risk factor on Premature Rupture of Membranes. Method: Thris was an observational study with an unmatched case control study design. The subjects were divided into two groups, namely the case group consisting of mothers having delivered with Premature Rupture of Membranes (101 cases) and the control group consisting of mothers having delivered non Premature Rupture of Membranes (101 cases). Chisquare was used for the hypothesis test with p
-
17
bayi terutama kematian perinatal yang cukup
tinggi ini antara lain disebabkan karena
kematian akibat kurang bulan, dan kejadian
infeksi yang meningkat karena partus tak
maju, partus lama, dan partus buatan yang
sering dijumpai pada pengelolaan kasus
ketuban pecah dini terutama pada pengelolaan
konservatif. Infeksi yang sering dialami
adalah Infeksi intrafaktum, Infeksi ini
mengakibatkan selaput janin. Pada ketuban
pecah 6 jam, resiko infeksi meningkat 1 kali.
Ketuban pecah 24 jam, resiko infeksi
meningkat 1 kali. Ketuban pecah dini
merupakan resiko terjadinya infeksi inpartu.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan di
RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
pada tahun 2006 jumlah pasien 1196 orang
dan terdapat 65 kasus ketuban pecah dini,
dengan persentase 5,43% sedangkan pada
tahun 2007 jumlah pasien 1203 orang terdapat
kasus ketuban pecah dini sebanyak 70 orang
dengan persentase 5,72% sehingga
menempatkan kasus ketuban pecah dini pada
urutan ketiga dalam daftar 13 kasus di ruang
bersalin RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.3
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
maka penulis mengemukakan rumusan
masalah sebagai berikut: faktor apa saja yang
beresiko pada kejadian Ketuban Pecah Dini di
Ruang Bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya?
Metode Penelitian Penelitian ini termasuk kedalam jenis
penelitian kuantitatif non-ekperimen dengan
pendekatan kohort retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni
tahun 2009 sampai dengan bulan agustus
2009. Adapun tempat pelaksanaan penelitian
adalah Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah
Dr.Doris Sylvanus Palangka Raya, karena
merupakan rumah sakit rujukan sehingga
harapan masyarakat terhadap pelayanan yang
berkualitas sangat tinggi
Populasi yang digunakan seluruh kasus
dengan ketuban pecah dini pada periode bulan
juli tahun 2008 sampai pada bulan juni tahun
2009 diruang bersalin RSUD Dr.Doris
Sylvanus Palangka Raya. Dalam penelitian ini
seluruh populasi akan dijadikan sampel
penelitian atau sampel populasi.4 Populasi
penelitian berjumlah 101 kasus.
Hasil Dan Pembahasan A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Ruang Bersalin (Ruang C) merupakan
salah satu Ruang Rawat inap di RSUD
dr.Doris Sylvanus Palangka Raya yang
dikhususkan untuk wanita dengan kasus
obstetri maupun ginekologi baik yang
rujukan maupun yang non rujukan.
Tenaga kesehatan yang bekerja diruang
bersalin (ruang C) berjumlah 24 orang,
yang terdiri dari tenaga dokter spesialis 4
orang, dokter umum 2 orang, bidan dan
17 orang dan tenaga administrasi 1 orang.
Adapun latar belakang tenaga pendidikan
-
18
tenaga kesehatan tersebut adalah D3
Kebidanan 15 orang dan D4 Bidan 2
orang.
Ruang bersalin terdiri dari 4 ruang yaitu 2
ruang bersalin, ruang jaga, dan ruang
kantor. Ruang bersalin juga dilengkapi
oleh fasilitas tempat tidur yang berjumlah
6 buah.
Tenaga kesehatan yang bekerja diruang
bersalin tersebut sudah mendapatkan
pelatihan Asuhan Persalinan Normal.
Penanganan ibu bersalin RSUD dr. Doris
Sylvanus mengikuti standar asuhan
Persalinan Normal (APN).
B. Analisis 1. Analisis Univariat
a. Komplikasi ibu hamil Berdasarkan tabel 1 ibu-ibu hamil
dengan riwayat komplikasi lebih
banyak mengalami KPD (31,7%)
dibanding dengan yang tidak
mengalami KPD hanya 9,9%. Pada
kelompok ibu-ibu hamil yang tidak
ada komplikasi semasa
kehamilannya lebih banyak yang
tidak mengalami KPD (90,1%)
dibanding dengan yang mengalami
KPD (68,3%). b. Status Pekerjaan
Ketuban Pecah Dini banyak
ditemukan pada ibu-ibu hamil yang
tidak bekerja (ibu rumah tangga)
sebesar 73%. Sedangkan pegawai
tidak tetap lebih banyak yang tidak
mengalami KPD (52,5%).
Tabel 1. Karakteristik Ibu menurut Kasus dan Kontrol, di RSUD dr. Doris Sylvanus,
Palangka Raya, 2008/2009 Variabel Kejadian KPD Total
Kasus Kontrol N % N %
Komplikasi Ya 32 31,7 10 9,9 42 Tidak 69 68,3 91 90,1 160 Jumlah 101 100 101 100 202
Kerja Ibu rumah tangga
74 73,3 36 35,6 110
Pegawai tidak tetap
20 19,8 53 52,5 73
Pegawai Pemerintahan
7 6,9 12 11,9 19
Jumlah 101 100 101 100 202 c. Jumlah Kehamilan
Rata-rata responden mengalami
kehamilan sebanyak 2 kali baik pada
responden kasus maupun kontrol. Pada
kelompok kasus jumlah kehamilan
minimal yang dialami ibu yaitu 1 kali dan
jumlah kehamilan maksimum yaitu 9
kali. Hal tersebut lebih rendah daripada
kontrol dengan jumlah kehamilan
minimum yaitu 1 kali dan maksimum
yaitu 12 kali. Variabel jumlah SD= 1,6
dan SD=2. (Tabel 2).
d. Umur Rata-rata umur responden kasus dalam
penelitian ini yaitu 28 6,4 tahun lebih
tinggi sedikit dibandingkan dengan
kelompok kontrol yaitu 27 5,9 tahun.
Umur termuda pada kelompok kasus
yaitu 18 tahun, umur tertua pada
kelompok kontrol yaitu 45 tahun. Pada
kelompok kontrol umur termuda yaitu 16
-
19
tahun dan umur tertua yaitu 40 tahun (Tabel 2).
Tabel 2. Rata-rata (Mean) dan Deviasi Standar (standard deviation) Umur Ibu dan Jumlah Paritas Ibu menurut kasus dan Kontrol, di RSUD dr. Doris Sylvanus , Palangka Raya. 2008-2009
Variabel Kasus n = 101
Kontrol n = 101
Jumlah Kehamilan Mean (X) 2 2 Median (Md) 1 2 Standard Deviation (SD)
1,6 2
Minimum 1 1 Maksimum 9 12 9,5% CI 1,7 2,4 1,7 2,3
Umur Mean (X) 28 27 Median (Md) 27 26 Standard Deviation (SD)
6,4 5,9
Minimum 18 16 Maksimum 45 40 9,5% CI 26,5 29,0 25,6 27,9
Tabel 3 Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) menurut faktor resiko ibu, di RSUD dr. Doris Sylvanus,
Palangka Raya, 2008/2009 Variabel Kejadian KPD Total P.value OR 95%CI Ket
Kasus Kontrol N % N %
Umur 35 tahun 5 5,5 3 3,2 8 0,399 0,48 0.09-2,65 Jumlah 101 100 101 100 202
Paritas
>1 anak 45 44,6 52 51,5 97 0,324 0,76 0,44-1,32 NS 1 anak 56 55,4 49 48,5 105 Jumlah 101 100 101 100 202
Komplikasi
Ya 32 31,7 10 9,9 42 0,0001 4,2 1,94-9,17 S Tidak 69 68,3 91 90,1 160 Jumlah 101 100 101 100 202
Kerja
Ibu rumah tangga
74 73,3 36 35,6 110 0,0001 1,5 0,5-4,4 S
Pegawai tidak tetap
20 19,8 53 52,5 73 0,3 0,1-0,8
Pegawai Pemerintahan
7 6,9 12 11,9 19 0,3 0,1-0,8
Jumlah 101 100 101 100 202
-
20
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang telah
dilakukan di Ruang Kebidanan RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lebih dari separuh (68,3%) ibu yang
mengalami KPD di RSUD dr.Doris
Sylvanus Palangka Raya tidak disertai
penyebab langsung
2. Ibu yang mengalami Ketuban Pecah
Dini di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya lebih dari separuh
(73,3%) adalah ibu rumah tangga
3. Lebih dari separuh (63,4%) ibu yang
mengalami KPD di RSUD dr.Doris
Sylvanus Palangka Raya berusia lebih
dari atau sama dengan 29 tahun.
B. Saran
Mengingat kasus KPD cukup tinggi dan
merupakan salah satu penyebab kesakitan
dan kematian ibu dan bayi, maka penulis
menyarankan :
1. Untuk institusi terkait (Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas,
dokter/bidan praktek swasta), untuk
lebih meningkatkan sistem pelayanan
informasi tentang kehamilan,
persalinan dan kelainan yang mungkin
terjadi, baik lewat media cetak,
elektronik atau lewat media lain
seperti pamplet, spanduk dan lain-lain
yang ditetapkan atau dipasang di
tempat yang mudah dilihat dan dibaca
oleh masyarakat.
2. Untuk ibu-ibu hamil agar lebih
intensif memeriksakan kehamilannya
kepada tenaga kesehatan di sarana
kesehatan terdekat baik di Puskesmas
maupun di Rumah Sakit.
3. Bidan sebagai pemberi pelayanan
terdepan diharapkan agar melakukan
pengawasan kehamilan, deteksi dini
terhadap komplikasi kehamilan serta
tidak terlambat dalam mengambil
keputusan terutama dalam rujukan.
Daftar Pustaka 1. Depkes, RI. 2006. Profil kesehatan dan
Pembangunan Perempuan di Indonesia.
Jakarta.
2. Dinkes Kalteng. 2007. Profil Kesehatan
Provinsi kalimantan Tengah Tahun 2006.
Palangka Raya
3. Ruang bersalin. 2007. Profil Register
Ruang Bersalin RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.Ruang Bersalin RSUD
dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
4. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Praktek Suatu Pendekatan
praktek Edisi revisi V. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.