jurnal

7
48 PENGARUH KOMBINASI JUS SELEDRI, WORTELDAN MADU TERHADAP HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT Ni Kadek Widiantari 1) , I Wayan Artana 2) , I Made Dwie Pradnya Susila 3) Jurusan Keperawatan, STIKES BinaUsada Bali Abstract.Hipertension is tentionsistolic ≥ 140 mmHg and diastolic ≥ 90 mmHg many thing to do for handling hipertensi of courding to non farmacoligis as one of the therapy giving. Combination juice seledri, carrot and honey.juice is maid from fruits or vegetables is maid by hand or machine. sosmorthy able to drink. Fruit juice of vegetables have a rich function for vitamin and antioksidan for a good health. The orientasion of this resours for knowing the influence of the combination giving juice (seledri, carrot and honey) for hipertension. This resours be use quasi experimen with the planning of nonquivalen control grup design with sampling choise use purposive sampling with 30 persons adult, which devide by two group in 15 person controlling and 15 person application. Diagnosis date be use the wilcoxon examine in sistolic and juice wilcoxon examine diastole. There are a deference the lower sistolic tension in the application group, before and after gived combination juice of seledri, carrot and honey. With z value -3,306 and value p = 0,001 and blood diastol tension be examined wilcoxon is taken from z value -2,165 and p value: 0,030. so can be making conelusion that there are a significan influence with combination giving juice seledri, carrot and honey for deminuing hypertension in the zone of Puskesmas II in the west of Denpasar. Juice combination seledri, carrot and honey can be used for adult therapy when they have hypertension. Key Words : Combination Juice Seledri, Carrot and Honey, Hipertension 1) : Penulis 2) 3) : Pembimbing dan Penanggung jawab PENDAHULUAN Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler akibat tekanan darah meningkat secara kronik (dalam jangka waktu yang lama). Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik atau diastolik melebihi 140/90 mmHg (Pudiastuti, 2013). Gejala hipertensi seperti nyeri kepala, kelelahan, mual, muntah serta pandangan menjadi kabur karena adanya kerusakan pada retina, edema defenden serta adanya pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler (Ratna, 2012). Data Global Status Report on Non Communicable Disesases 2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35 persen (Kompas, 2013). Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita hipertensi. Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari 18 persen menjadi 31 persen dan 16 menjadi 29 persen. Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2009 menunjukkan rata-rata penyakit hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1000 orang. Berdasarkan analisis prevalensi yang dilakukan oleh Puslitbang dan Kebijakan Kesehatan (2008), hasilnya menunjukkan bahwa 34.9 % penduduk Indonesia terkena

Upload: dessy-christiani-part-ii

Post on 14-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jurnal kesehatan

TRANSCRIPT

48

PENGARUH KOMBINASI JUS SELEDRI, WORTELDAN MADU TERHADAP HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

Ni Kadek Widiantari1), I Wayan Artana2), I Made Dwie Pradnya Susila3)

Jurusan Keperawatan, STIKES BinaUsada Bali

Abstract.Hipertension is tentionsistolic ≥ 140 mmHg and diastolic ≥ 90 mmHg many thing to do for handling hipertensi of courding to non farmacoligis as one of the therapy giving. Combination juice seledri, carrot and honey.juice is maid from fruits or vegetables is maid by hand or machine. sosmorthy able to drink. Fruit juice of vegetables have a rich function for vitamin and antioksidan for a good health. The orientasion of this resours for knowing the influence of the combination giving juice (seledri, carrot and honey) for hipertension.This resours be use quasi experimen with the planning of nonquivalen control grup design with sampling choise use purposive sampling with 30 persons adult, which devide by two group in 15 person controlling and 15 person application. Diagnosis date be use the wilcoxon examine in sistolic and juice wilcoxon examine diastole.There are a deference the lower sistolic tension in the application group, before and after gived combination juice of seledri, carrot and honey. With z value -3,306 and value p = 0,001 and blood diastol tension be examined wilcoxon is taken from z value -2,165 and p value: 0,030. so can be making conelusion that there are a significan influence with combination giving juice seledri, carrot and honey for deminuing hypertension in the zone of Puskesmas II in the west of Denpasar. Juice combination seledri, carrot and honey can be used for adult therapy when they have hypertension.

Key Words : Combination Juice Seledri, Carrot and Honey, Hipertension

1) : Penulis2) 3) : Pembimbing dan Penanggung jawab

PENDAHULUANHipertensi merupakan salah satu penyakit

kardiovaskuler akibat tekanan darah meningkat secara kronik (dalam jangka waktu yang lama). Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik atau diastolik melebihi 140/90 mmHg (Pudiastuti, 2013). Gejala hipertensi seperti nyeri kepala, kelelahan, mual, muntah serta pandangan menjadi kabur karena adanya kerusakan pada retina, edema defenden serta adanya pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler (Ratna, 2012).

Data Global Status Report on Non Communicable Disesases 2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak

penderita hipertensi sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35 persen (Kompas, 2013).

Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita hipertensi. Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari 18 persen menjadi 31 persen dan 16 menjadi 29 persen.

Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2009 menunjukkan rata-rata penyakit hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1000 orang. Berdasarkan analisis prevalensi yang dilakukan oleh Puslitbang dan Kebijakan Kesehatan (2008), hasilnya menunjukkan bahwa 34.9 % penduduk Indonesia terkena

49

Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 3 nomor 2

hipertensi. Prevalensi terbesar terdapat di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 45.0 %, Papua sebesar 24.7 %, Jawa dan Bali sebesar 22.24 % dan Sumatera sebesar 9,17 % (Astaman, 2002 dalam kompas, 20013).

Penanganan hipertensi bertujuan untuk mengurangi morbiditas, mortalitas, dan mengontrol tekanan darah. Ada dua cara penanganan hipertensi yaitu dengan pengobatan farmakologi (obat-obatan) dan pengobatan non farmakologi ( perubahan gaya hidup) (Pudiastuti, 2013). Pada pengobatan non farmakologi juga bisa dengan pengobatan herbal yaitu terapi pemberian jus (kombinasi saledri, wortel dan madu) kepada penderita hipertensi yang efektif menurunkan hipertensi.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas II Denpasar Barat pada tanggal 03 Pebruari 2014 diperoleh data hipertensi di wilayah Puskesmas II Denpasar Barat pada tahun 2013, ada 136 orang dengan jumlah penderita laki-laki 57 orang dan perempuan 79 orang. Dari penderita hipertensi terbanyak terdapat pada usia 45-55 tahun (49 orang) terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 31 orang.

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Pengaruh Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu Terhadap Hipertensi.

Tujuan Umum mengetahui pengaruh kombinasi jus seledri, wortel dan madu terhadap hipertensi, sedangkan tujuan khusus1. Mengetahui hipertensi sebelum dan

sesudah diberikan kombinasi jus seledri, wortel dan madu.

2. Mengetahui hipertensi pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan placebo.

3. Mengetahui perbandingan hipertensi pada kelompok kontrol dan perlakuan.

4. Mengetahui pengaruh kombinasi jus saledri, wortel dan madu terhadap hipertensi.

Landasan TeoriPeningkatan tekanan darah ini terjadi

karena tekanan darah arteri meningkat sehingga menyebabkan pembuluh darah dan terjadinya penyumbatan. Jika Pembuluh darah

otak pecah dapat mengakibatkan stroke. Jika penyumbatan terjadi dipembuluh darah jantung dapat berpotensi terkena serangan jantung. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk pengobatan hipertensi yaitu penggunaan obat anti hipertensi, pengaturan pola makan yang baik, aktivitas fisik yang cukup dan hindari kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol.

Dari hasil penelitian sebelumnya oleh Rahmawati, dkk (2012) dengan judul “Pengaruh Jus Seledri Kombinasi Wortel dan Madu Terhadap Penurunan Tingkat Hipertensi pada Pasien Hipertensi di Desa Karangrejo RT 09 RW 04 Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik”. hasil ada Pengaruh Pemberian Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu Terhadap Penurunan Tingkat Hipertensi pada Pasien Hipertensi.

Klasifikasi Hipertensi1. Hipertensi primer ialah suatu kondisi

terjadinya tekanan darah yang tinggi akibat dari dampak gaya hidup dan faktor lingkungan seseorang.

2. Hipertensi sekunder ialah terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami atau menderita penyakit lain seperti gagal jantung, gagal ginjal atau kerusakan sistem hormon tubuh.

Tabel 2.1. Klaifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa yang berumur 18 Tahun ke atas berdasarkan tekanan sistol dan diastol

Tanda Dan GejalaTanda dan gejala hipertensi menurut (Kristanti, 2013) yaitu: Penglihatan kabur karena kerusakan retina Nyeri pada kepala

Klasifikasi Tekanan Darah

Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg)

Normal Sistole < 120 dan Diastolik < 80Prehipertensi Sistole 120 – 139 dan diastolik 80 –

89Hipertensi stadium I

Sistole 140 – 159 dan diastolik 90 –99

Hipertensi stadium II

Sistole > 160 dan diastolik > 100

50

Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 3 nomor 2

Mual dan muntah akibat meningkatnya tekanan intra cranial

Edema dependent Adanya pembengkakan karena

meningkatnya tekanan kapiler Gampang marah Leher belakang sering kaku Sulit berkonsentrasi

Penanggulangan Hipertensi1. Penanggulangan Farmakologis (terapi

dengan obat) Diuetika merupakan golongan

antihipertensi yang merangsang pengeluaran garam dan air. Dengan mengkonsumsi diuretik dapat terjadi pengurangan jumlah cairan dalam pembuluh darah dan menurunkan tekanan pada dinding pembluh darah.

Beta Bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam memompa darah dan mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung.

ACE-inhibitor dapat mencegah terjadinya penyempitan dinding pembuluh darah dan dapat mengurangi tekanan darah pada pembuluh darah.

Ca bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dan merelaksasikan pembuluh darah.

2. Penanggulangan Non-FarmakologisMekanisme jus menurunkan

hipertensi yaitu dengan Kombinasi Jus (Seledri, Wortel dan Madu) yang mengandung senyawa antioksidan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, sehingga terjadi penurunan retensi perifer total dan meningkatkan curah jantung. Apabila antioksidan banyak terdapaT dalam tubuh maka akanberpengaruh pada jantung terutama, dalam pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku atau menyempit, aliran darah terhambat, tekanan di dalam pembuluh darah meningkat yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Menurut Junaedi, dkk, 2013, di dalam seledri terdapat senyawa flavonoid yang

berfungsi juga sebagai antioksidan untuk melemaskan otot-otot pada pembuluh darah. Diketahui madu mempunyai kandungan sebagai antioksidan yang berfungsi sebagai menjaga tubuh akibat dari serangan radikal bebas di dalam madu terdapat senyawa antioksidan (pinocembrin) yang mengandungasetikolin fungsinya untuk memperlancar pembuluh darah. Wortel mengandung beta karoten untuk memicu fungsi kerja endokrin. Ketika endokrin terganggu maka produksi insulin akan terganggu atau produksi insulin menurun. Glukosa yang ada pada darah tidak dapat diikat oleh darah yang menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Semakin banyak glukosa yang tidak terpakai akan di simpan dalam tubuh sebagai cadangan energi di lemak. Semakin banyak lemak di sel pembuluh darah jantung, mengakibatkan penyempitan dinding pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat dan terjadi peningkatan tekanan darah. senyawa yang terdapat di dalam wortel yakni beta karoten berfungsi untuk mengoptimalkan kerja endokrin untuk meningkatkan produksi insulin. Insulin yang dihasilkan akan mengikat glukosa dan menghantarkan keseluruh tubuh untuk dijadikan energi. Ketika energi dalam tubuh digunakan maka tidak terjadi penyimpanan cadangan makanan, maka lemak dalam tubuh berkurang, yang menyebabakan tidak ada penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah, khususnya pembuluh darah jantung. ketika tidak terjadi penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah, tekanan dinding pembuluh darah berkurang yang menyebabkan tekanan darah menurun.

MetodeDesain penelitian ini menggunakan

Quasi Experiment dengan rancangan Nonequivalen Control Group Design. Pada desain menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang tidak dipilih secara acak, (Sugiyono, 2013).

51

Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 3 nomor 2

Penelitan ini dilakukan di Puskesmas II Denpasar Barat dengan alamat jl. Gunung Soputan Gg. Puskesmas No. 3 Denpasar. Penelitian dimulai pada minggu pertama sampai minggu keempat bulan Mei tahun 2014. Terapi kombinasi Jus Seledri, wortel dan Madu diberikan satu kali sehari setiap pagi.

Sampel diperoleh menggunakan purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel yang di peroleh sebanyak 30 orang. Sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan 15 orang diberikan jus kombinasi seledri, wortel dan madu sedangkan kelompok kontrol 15 orang diberikan plasebo.Hal ini dilakukan selama satu bulan.Analisa data yang digunakan mengetahui pengaruh kombinasi jus seledri, wortel dan madu terhadap penurunan tekanan darah kedua kelompok perlakuan dan kontrol baik sebelum dan setelah di berikan kombinasi jus seledri, wortel dan madu atau plasebo diukur dengan menggunakan uji Mann-Whitney U-test.

Hasil dan Pembahasan

Umur

Tabel 1.1. Karakteristik Responden Menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar BaratTahun 2014

Perlakuan KontrolUmur f % f %45-5051-55

114

7327

114

7327

Total 15 100 15 100

Pada tabel 1.1 umur responden terbanyak pada 45-50 tahun, pada kelompok kontrol 11 orang (73%) sedangkan pada kelompok perlakuan sebanyak 11 orang (73%).

Tekanan Darah Sebelum Diberikan Perlakuan

Tabel 1.2. Hipertensi Sebelum Diberikan Perlakuan

Pada tabel 1.2, dengan uji Mann-Whitney didapatkan bahwa nilai u = 65,00 dan nilai p = 0,057. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan rerata sistolnya tidak berbeda secara bermakna (p > 0,05).

Tekanan Darah Sebelum Diberikan Perlakuan

Tabel 1.3. Rerata Diastol antar Kelompok SebelumDiberikan Perlakuan

Pada tabel di atas, dengan uji Mann-Whitney didapatkan bahwa nilai U = 107,0dan nilai p = 0,790. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan rerata diastolnya tidak berbeda secara bermakna (p > 0,05).

Tekanan Darah Setelah Diberikan Terapi Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu

Tabel 1.4. Rerata Sistol antar Kelompok SesudahDiberikan Perlakuan

Pada tabel di atas, dengan uji Mann-Whitney didapatkan bahwa nilai u= 12,00dan nilai p= 0,001. Hal ini berarti bahwa kedua

Kelompok

Subjekn

RerataDiastol

SD U p

KontrolPerlaku

an

1515

80,6680,00

4,577,55

107,0 0,790

Kelompok

SubjekN

RerataSistol

SD U p

KontrolPerlaku

an

1515

142,6136,6

5,937,71

65,00 0,057

Kelompok

Subjekn

Rerata

SistolSD U p

KontrolPerlakua

n

1515

146,0154,0

2,075,73

12,00 0,001

52

Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 3 nomor 2

kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata sistolnya berbeda secara bermakna (p < 0,05).

Tekanan Darah Setelah Diberikan Terapi Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu

Tabel 1.5. Rerata Diastol antar Kelompok SesudahDiberikan Perlakuan

Pada tabel di atas, dengan uji Mann-Whitney didapatkan bahwa nilai U = 63,50dan nilai p =0,23. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata diastolnya tidak berbeda secara bermakna (p < 0,05).

Analisis dan pengujian hipotesis

Tabel 1.6. Pengaruh pemberian Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu terhadap penurunan hipertensi pada sistol

Tabel 1.6 di atas, menunjukkan bahwa dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai p < 0,05 pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hal ini berarti baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan kombinasi jus seledri, wortel dan madu berpengaruh terhadap penurunan hipertensi sistolik pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat, namun pengaruh yang lebih signifikan terjadi terhadap kelompok perlakuan.

Tabel 1.7. Pengaruh pemberian Kombinasi Jus Seledri, Wortel dan Madu terhadap penurunan hipertensi pada diastol

Tabel 1.7 di atas, menunjukkan bahwa dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai p > 0,05 pada kelompok kontrol sedangkan nilai p < 0,05 pada kelompok perlakuan. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh rerata diastol pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan sedangkan pada kelompok perlakuan ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan Jus Kombinasi Seledri,Wortel dan Madu terhadap penurunan hipertensi diastol pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat.

Simpulan dan SaranBerdasarkan hasil penelitian pengaruh

kombinasi jus seledri, wortel dan madu terhadap hipertensi di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tekanan darah sebelum diberikan perlakuan pada kelompok kontrol rata-rata tekanan sistol sebesar 146,0 ± 2,07 dan rata-rata tekanan diastol sebesar 81,3 ± 5,16. Pada kelompok perlakuan rata-rata tekanan sistolnya sebesar 154,0 ± 5,73 dan rata-rata tekanan diastol 86,0 ± 6,32.

Tekanan darah setelah diberikan perlakuan pada kelompok kontrol rata-rata tekanan sistol sebesar 142,6 ± 5,93 dan rata-rata tekanan diastol sebesar 80,6 ± 4,57. Pada kelompok perlakuan rata-rata tekanan sistol sebesar 136,6 ± 7,71 dan rata-rata tekanan diastol sebesar 80,0 ± 7,55.

Pada kelompok kontrol tekanan sistol mengalami penurunan dan tekanan diastol tidak. Pada kelompok perlakuan baik tekanan sistol maupun diastol mengalami penurunan yang signifikan. Ada pengaruh pemberian

Kelompok Subjek

nRerataDiastol

SD U p

KontrolPerlakuan

1515

81,3386,00

5,166,32

63,50 0,23

Variabel

Kondisi

PSebelum

PerlakuanSesudah

Perlakuan

Kontrol 146,0 ± 2,07 142,6 ± 5,93 0,023

Perlakuan 154,0 ± 5,73 136,6 ± 7,71 0,001

VariabelKondisi

PSebelum Perlakuan

Sesudah Perlakuan

Kontrol 81,3 ± 5,16 80,6 ± 4,57 0,317

Perlakuan 86,0 ± 6,32 80,0 ± 7,55 0,030

53

Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 3 nomor 2

kombinasi jus seledri, wortel dan madu terhadap penurunan hipertensi p (0,001) < α (0,05).

Saran Bagi Keluarga Lansia Hasil penelitian ini diharapkan memberikankombinasi jus seledri, wortel dan madu kepada lansia ketika mengalami hipertensi karena tidak menimbulkan efek samping dan harganya murah.

Daftar Pustaka

Alissa, P. 2009. Keajaiban Buah dan Sayur untuk Kesehatan Tubuh. Genius. Yogyakarta.

Bali Post. 2012. Di Bali Penyakit Noninfeksi Didominasi DM dan Hipertensi, http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=24&id=66866 (diakses 29 Januari 2014)

Dalimartha, S. 2013. Fakta Ilmiah Buah dan Sayur Penebar Plus: Jakarta

Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi, tanpa Obat. Pinang Merah Publisher: Yogyakarta

Dwipayanti, P.I. 2011. Efektifitas Buah Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Sumolepen Kelurahan Balongsari Kota Mojokerto. Jawa Tengah (skripsi) from: http://www.google.com, diakses 29 Januari 2014

Junaedi, E. 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal: Jakarta Selatan

Kartikasari, A.N. 2012. Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang (skripsi) from: http://www.google.com, diakses 29 Januari 2014

Kompas.com. 2013. Penderita Hipertensi Terus Meningkat, diakses 29 Januari 2014

Kristanti, H. 2013. Mencegah dan Mengobati 11 Penyakit Kronis. Citra Pustaka:Yogyakarta

Najmah. 2010. Managemen dan Analisa Data Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta

Pudiastuti, R.D. 2013. Penyakit-Penyakit Mematikan. Nuha Medika: Yogyakarta

Rahman, A. 2013. Amazing Madu 147 Resep Madu untuk Membasmi 85 Penyakit. CV Solusi Distribusi: Yogyakarta

Rahmawati, R. 2012. Pengaruh Jus Seledri Kombinasi Wortel Dan Madu Terhadap Penurunan Tingkat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi. Gresik (skripsi) from: http://www.google.com, diakses 29 Januari 2014

Rahmawati, U. 2010. Pengaruh Konsumsi Jus Seledri (Apium Graveolens L) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Semarang (skripsi) from:http://www.google.com, diakses 29 Januari 2014

Sudiarto, dkk. 2007. Pengaruh Terapi Relaksasi Meditasi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Binaan Rumah Sakit Emanuel Klampok Banjarnegara

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung

UU No 36. 2009. Kesehatan Spiriual dan Otak. Available from:http://m.kompasiana.com/post/read/534034/2 (Diakses 29 Januari 2014)

WHO. 1974. Konsep Sehat. Available from: :

54

Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 3 nomor 2

http://pungkasanugrahutami.wordpress.com/2011/03/24/konsep-sehat/(Diakses 29 Januari 2014)

Wirawan, T. 2013. Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes. Platinum: Jakarta

Yulius, W.H. 2012. Efek jus kombinasi wortel (daucus carota l.) Dan tomat (lycopersicum esculentum mill.) Terhadap tekanan darah normal laki-laki dewasa. Universitas Kristen Maranatha Bandung (skripsi) from: http://repository.maranatha.edu/2636/1/0910069_Abstract_TOC.PDF (Diakses 29 Januari 2014)