job_3_plc
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Job_3_PLC
1/21
3-1
III. PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
3.1TujuanSetelah melaksanakan percobaan diharapkan mahasiswa dapat :
a. Memahami prinsip kerja PLCb. Mengubah rangkaian kontrol konvensional menjadi rangkaian kontrol dalam bentuk
ladder diagram dan kode mnemonic.
c. Menginput program pengontrolan ke memori PLC dengan programming console dankomputer.
d. Mengoperasikan rangkaian kontrol yang menggunakan PLC.3.2 Teori Dasar
Dalam era globalisasi saat ini efisiensi menjadi tuntutan di segala bidang usaha sebagai
salah satu kunci sukses dalam persaingan industri. Efisiensi industri berarti:
a. Kecepatan dalam menghasilkan produk dari peralatan produksib. Menurunkan biaya material dan efisiensi pemakaian tenaga kerjac. Meningkatkan kualitasd. Meminimalkan downtime dari mesin produksi.e. Biaya peralatan produksi murah.
Programmable Controller memenuhi kebanyakan dari persyaratan diatas dan merupakan
salah satu kunci dalam meningkatkan efisiensi produksi dalam industri.Berdasarkan pada standar yang dikeluarkan olehNational Electrical Manufactures
Association(NEMA) ICS3-1978 Part.304 PLC didefinisikan sebagai berikut :
PLC adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori yang
dapat diprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus
seperti logika, sequencing, timing, counting, dan aritmetika untuk mengontrol berbagai
jenis mesin atau proses.
Kelebihan PLC
Beberapa persyaratan utama yang dimiliki oleh PLC.
1. Perangkat keras pengendalinya dapat diprogram dengan mudah dan cepat dan dapatdiprogram ulang oleh pemakai.
2. Mampu beroperasi di industri tanpa memerlukan persyaratan lingkungan tertentu.3. Mudah dipakai dan mudah dalam perawatan dan perbaikan.4. Perangkat keras sistem kontrol tidak membutuhkan tempat dan daya yang besar.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
2/21
3-2
5. Mampu berkomunikasi dengan sistem pusat pengumpul data untuk keperluanpemantauan operasi.
6. Dapat dikembangkan/ditambah struktur memorinya.7. Biaya pemasangan dan operasi kecil.Struktur Kerja PLC
Secara garis besar struktur kerja PLC dapat dijelaskan seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Struktur kerja PLC
PLC bekerja berdasarkan data atau sinyal yang diterima dari peralatan luar
(input device) seperti saklar, tombol atau sensor. Data yang masuk berupa sinyal-sinyal
analog dan kemudian diubah oleh modul input menjadi sinyal-sinyal digital. Selanjutnya
data yang telah diubah tersebut diproses di Central Processing Unit (CPU) dalam PLC.
Sinyal tersebut diproses sesuai dengan program yang telah diinput ke dalam memorinya.
Hasil kerjanya yang masih merupakan sinyal digital selanjutnya diteruskan ke modul output
untuk diubah kembali menjadi sinyal-sinyal analog yang nantinya akan menggerakkan
peralatan output (output device) seperti kontaktor atau relai.
Modul I/O
Modul I/O (Input-Output) adalah bagian dari PLC yang berfungsi mengubah
sinyal dari peralatan input agar bisa diproses di CPU dan mengubah sinyal digital dari
CPU menjadi sinyal analog ke peralatan output.
PLC dengan tipe CPM1 mempunyai modul input yang tegangan kerjanya 24
volt. Tegangan 24 volt dihubungkan dengan pin COM sedangkan 0 volt dihubungkan
dengan masing-masing peralatan input, atau bisa sebaliknya.
Programming
Device
Power Supply Processor Memori
Modul I/O
Input Device Output device
-
7/30/2019 Job_3_PLC
3/21
3-3
Output dari PLC CPM1 adalah bertipe kontak artinya secara internal terdapat
kontak antara sepasang COM dengan pin 00, COM dengan pin 01 dan seterusnya. Karena
ada kontak, maka dapat dihubungkan baik dengan tegangan AC (110/220 V) atau pun
tegangan DC sehingga dapat digunakan untuk peralatan-peralatan output dengan tegangan
kerja AC dan DC, tetapi perlu diperhatikan kemampuan arus dari kontaktor internal PLC.
Gambar 3.2. Hubungan peralatan input dengan terminal input PLC
Jenis input dan output dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan obyek yang akan
dikontrol. Selain jenis peralatan input/output yang akan digunakan, perlu diperhatikan
kebutuhan arus dari peralatan input. Apabila peralatan output yang akan diatur oleh PLC
melebihi kemampuan arus dari internal PLC maka perlu diberi peralatan bantu sebagai
interface sebelum ke peralatan yang membutuhkan arus besar.
Gambar 3.3. Hubungan peralatan output dengan terminal output PLC
solenoid valve
indikator
motor listrik
kontaktor
fuse
220 V
0
24 V
0
COM
00
01
COM
02
COM
03
COM
04
05
06
COM
07
CPM1
CPM1
tombol tekan
Saklar batas
sensor
sensor cahaya
Interlock contact
+ 24 VDC
0
COM
00
02
03
04
01
06
07
08
09
10
05
11
-
7/30/2019 Job_3_PLC
4/21
3-4
Jenis input dan output dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan obyek yang akan
dikontrol. Selain jenis peralatan input/output yang akan digunakan, perlu diperhatikan
kebutuhan arus dari peralatan input. Apabila peralatan output yang akan diatur oleh PLC
melebihi kemampuan arus dari internal PLC maka perlu diberi peralatan bantu sebagai
interface sebelum ke peralatan yang membutuhkan arus besar. Tipe modul I/O seperti
dijelaskan di atas merupakan tipe digital. Selain itu juga terdapat modul I/O analog.
Klasifikasi PLC OMRON berdasarkan kapasitas input/output ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Klasifikasi PLC berdasarkan kapasitas I/O
Jumlah
nominal I/O
Input Output Power
Supply
Nomor model
10 6 point 4 point AC CPM1-10CDR-A
DC CPM1-10CDR-D
20 12 point 8 point AC CPM1-20CDR-A
DC CPM1-20CDR-D30 18 point 12 point AC CPM1-30CDR-A
DC CPM1-30CDR-D
40 24 point 16 point AC CPM1-40CDR-A
DC CPM1-40CDR-D
Programming Device
Programming device atau peralatan pemrograman yang biasa digunakan adalah
seperangkat komputer dengan program syswin atau dengan menggunakan programming
console. Jenis program yang biasa digunakan dalam pemrograman PLC adalah ladder
diagram atau diagram tangga dan STL (statement list).
- Ladder Diagram
Ladder diagram adalah suatu diagram mirip anak tangga yang menggambarkan urutan
kerja dari sistem kontrol. Ladder diagram menggunakan simbol standar untuk
merepresentasikan elemen rangkaian dan fungsi dalam sistem kontrol. Ladder diagram
terdiri dari dua garis vertikal. Antara kedua garis-garis vertikal tersebut terdapat simbol-
simbol switch contact normally open (NO), switch contact normally close (NC), timer,
counter, dan output. Untuk menginput intruksi dalam bentuk ladder diagram ke PLC,
digunakan komputer.
- STL (StatementLlist). Biasa juga disebut kode mnemonic.
Statement list adalah suatu perintah untuk menuliskan ladder diagram di dalam
pemrograman PLC yang dikembangkan oleh masing-masing pembuat PLC dan
berbeda-beda cara penulisannya lewat unit pemrograman. Untuk menginput intruksi
dalam bentuk kode mnemonic ke PLC, digunakanprogramming console.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
5/21
3-5
Gambar 3.4 memperlihatkan elemen-elemen dasar PLC dan hubungannya dengan komputer
sebagai peralatan pemrograman.
Gambar 3.4. Elemen-elemen dasar PLC yang dihubungkan dengan komputer sebagai
peralatan pemrograman
Gambar 3.5. PLC CPM1-20CDR yang mempunyai 20 I/0
Sebagai peralatan komunikasi antara komputer dan PLC digunakan RS232C seperti pada
Gambar 3.6.
Gambar 3.6.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
6/21
3-6
Sedangkan Gambar 3.7 memperlihatkan hubunganprograming console dengan PLC.
Gambar 3.7. Hubunganprograming console dengan PLC
Instruksi Dasar PLC
Berikut ini menunjukkan beberapa instruksi dasar yang sering digunakan dalam
pemrograman PLC.
1. LOAD (LD)Intruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan
satu kondisi logika saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output. Logikanya
seperti kontak NO relai.
Gambar 3.8. Simbol ladder diagram untuk instruksiLOAD
2. LOAD NOT (LDNOT)Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan
satu kondisi logika saja dan dituntut untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti
kontak NC relai.
Gambar 3.9. Simbol ladder diagram untuk instruksiLOAD NOT
3. ANDInstruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih
dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu
output. Logikanya seperti kontak NO relay.
Gambar 3.10. Simbol ladder diagram untuk instruksiAND
-
7/30/2019 Job_3_PLC
7/21
3-7
4. ANDNOTInstruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih
dari satu logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
Logikanya seperti kontak NC relay.
Gambar 3.11. Simbol ladder diagram untuk instruksiANDNOT
5. OR
Intruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol membutuhkan salah
satu dari beberapa kondisi logika untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti
kontak NC relay.
Gambar 3.12. Simbol ladder diagram untuk instruksi OR
6. ORNOT
Intruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol membutuhkan salah
satu dari beberapa kondisi logika untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti
kontak NC relay.
Gambar 3.13. Simbol ladder diagram untuk instruksi ORNOT
7. OUT
Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder
diagram sudah terpenuhi. Logikanya seperti kontak NO relay.
Gambar 3.14. Simbol ladder diagram untuk instruksi OUT
8. TIMER (TIM)
Intruksi TIM (timer) dapat digunakan sebagai pewaktu delay-ON dan juga sebagai
rangkaian delai. Sebenarnya instruksi TIM adalah instruksi pengurangan dari pewaktu
yang membutuhkan nomor dari timer (mulai dari 0 hingga nomor terakhir ditentukan
-
7/30/2019 Job_3_PLC
8/21
3-8
sesuai dengan tipe PLC) dan nilai set (set value) yang berkisar dari 0000 sampai 9999
atau jika dikonversi ke dalam detik membentuk waktu 0 sampai 999,9 detik.
Gambar 3.15. Simbol ladder diagram untuk instruksi TIMER
9. COUNTER (CNT)
CNT (COUNTER) adalah sebuah alat penghitung. Penurunan bernilai satu hitungan
setiap kali sebuah sinyal input berubah dari OFF ke ON. Counter harus diprogram
dengan input hitung (CP), input reset(R), angka counter(N) dan nilai set (SV). Nilai
set ini dapat berkisar dari 0000 sampai 9999.
Gambar 3.16. Simbol ladder diagram dari instruksi COUNTER
Angka counter tidak boleh sama dengan angka timerkarena keduanya terbagi dalam
area data yang sama dalam memori PLC.
Dasar Pemrograman
Untuk membuat suatu program kontrol ke dalam PLC terlebih dahulu harus
dilakukan hal-hal sebagai berikut.
- Membuat tabel perencanaan alamat internal input dan output dari PLC besertaperalatan yang terhubung dengannya..
- Merancang ladder diagram. Jika menggunakan komputer sebagai peralatanpemrograman, maka instruksi dalam bentuk ladder diagram tersebut langsung
diinput ke PLC.
- Menterjemahkan ladder diagram ke dalam kode mnemonic, jika menggunakanprogramming device sebagai peralatan pemrograman, kemudian menginputnya ke
PLC.
- PLC yang telah diisi program dipasang pada sistem yang akan dikontrol.Diagram alir pengoperasian PLC, diperlihatkan pada Gambar 3.17.
N = Nomor counter#0 12
SV = Set ValueCP CNT N
R SV
N = Nomor timer#000 hingga #127
SV = Set Value (#0 9999)
TIM N
SV
-
7/30/2019 Job_3_PLC
9/21
3-9
Gambar 3.17. Diagram alir pengoperasian PLC.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
10/21
3-10
Jendela utama (main window) dari CX-Programmer diperlihatkan pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18. Jendela utama CX-Programmer
Prosedur pembuatan dan penginputan program (dengan CX-Programmer) pada PLC
adalah sebagai berikut:
- Aktifkan program CX-Programmer maka akan muncul tampilan pertama seperti padaGambar 3.19(a).
- Selanjutnya klikFileNew maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 3.19(b).Pada Device Type pilih CPM1(CPM1A), atau sesuai dengan tipe PLC yang akan
digunakan. Pada Driver CPU Settings (Gambar c) CPU Type: pilih CPU20 (atau
sesuai Tipe CPU yang akan digunakan). Pada Network Setting (Gambar d) Driver:
Pilih Connection danData Formatsesuai yang digunakan.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
11/21
3-11
Gambar 3.19. Tampilan CX-Programmer dan Setting yang perlu dilakukan
- Setelah langkah-langkah tersebut di atas telah dilakukan maka muncul tampilanpenyuntingan diagram tangga untuk CX Programmer 5.0, seperti pada Gambar 3.20.
- Setelah program tersebut dibuat maka selanjutnya ditransfer ke PLC kemudian dijalankandengan langkah sebagai berikut:
Pada Menu PLC, klikWork Online, selanjutnya Transfer to PLC, dan OperatingMode Monitor (atau Run), seperti pada Gambar 3.21.
KlikFile, New
(a)
(b)
(c)
(d)
-
7/30/2019 Job_3_PLC
12/21
3-12
Gambar 3.20. Tampilan penyuntingan diagram tangga pada CX Programmer 5.0
Gambar 3.21. Transfer program ke PLC
-
7/30/2019 Job_3_PLC
13/21
3-13
Penginputan program dalam bentuk kode mnemonik denganProgramming Console
Gambar 3.21 memperlihatkan programing console yang digunakan untuk
melakukan pemrograman ataupun pengendalian secara langsung ke PLC. Pada console
tersebut terdapat kunci yang dapat digerakkan ke tiga posisi sesuai dengan kerja yang
diinginkan yaitu PROGRAM, MONITOR, dan RUN.
o Program. Digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau perbaikandari program yang telah ada.
oMonitor. Digunakan untuk memantau atau mengubah setting dari counter dan timerketika PLC sedang beroperasi.
oRUN. Digunakan untuk mengoperasikan program tanpa bisa mengubah nilai setting awalseperti pada posisi monitor.
Gambar 3.22. Programming Console
Pembagian fungsi dari console tersebut terdiri dari:
o Komponen dasar program ladder: LD, digunakan untuk memasukkan input sebagai awal dari ladder. AND, digunakan untuk memasukkan input yang dihubung seri dengan input
sebelumnya.
OR, digunakan untuk memasukkan input yang dihubung paralel dengan inputsebelumnya.
NOT, digunakan bersama LD, AND atau OR untuk menandakan kontak NC(normally close), digunakan dengan OUT untuk menandakan output invers, dan
untuk mendefinisikan fungsi aktif sesaat bila digunakan bersama FUN.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
14/21
3-14
FUN, digunakan untuk memanggil fungsi yang diinginkan (contoh FUN (01) untukfungsi END).
SFT, digunakan untuk menampilkan operasi shift register. CNT, digunakan untuk fungsi COUNTER, maupun untuk output dari fungsi
tersebut.
TIM, digunakan untuk fungsi TIMER (mengeset penundaan waktu operasi),maupun untuk kontak output dari fungsi tersebut.
OUT, merupakan output dari rangkaian. SHIFT, digunakan sebagai fungsi pengganti dari 4 tombol dengan kegunaan yang
lebih, tertulis PLAY, RECord, Channel, dan CONTact.
o Alamat dari operasi intruksi (DM, TR, LR, AR, CH, CONT, SHIFT)o Perintah pengoperasian console (EXT, CHG, SRCH, PLAY, DEL, MONTR, REC, INS,
VER, PANAH ATAS/BAWAH).
o Konfirmasi (WRITE)o Pembatalan perintah (CLR)o Entry numerik (0 - 9)Dari sisi software, console dipergunakan sebagai down load program ke PLC, dari sisi
hardware untuk keperluan trouble shouting.
Menginput Program
Sebelum program diinput ke PLC, terlebih dahulu program yang masih berbentukladder diagram harus diubah kedalam bentuk kode nemonic. Untuk menginput proram baru
kedalam memori PLC, memori PLC harus berada dalam keadaan kosong sehingga bila ada
program lain dalam memori PLC, maka program tersebut terlebih dahulu harus dihapus.
Menghapus program dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut (mode switch ke posisi
program).
- Menekan tombol CLR sampai terlihat 00000 yang ditampilkan pada display,programming console.
- Memory PLC akan terhapus setelah menekan tombol berikut:
Gambar 3.23. Tombol-tombol yang ditekan untuk menghapus memori.
SET NOT RESET
MONITOR 00000 MEMORY CLREND HR CNT DM
-
7/30/2019 Job_3_PLC
15/21
3-15
Setelah memori kosong, tombol CLR ditekan sampai 00000 tampil dilayar. Setelah
itu programmer dapat menginput instruksi-instruksi kedalam memori dan setiap selesai
menginput satu instruksi diakhiri dengan menekan tombol WRITE.
Mengedit Program
Pada waktu menginput programing console, kadang-kadang terjadi kesalahan input.
Apabila hal itu tersebut terjadi, maka data program yang salah tersebut harus dihapus.
Untuk menghapus suatu data program dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Data yang akan dihapus dimunculkan pada monitor dengan menggunakan tombolpanah atas atau bawah.
- Untuk menghapus data dilakukan dengan menekan tombol DEL pada programmingconsole.
-
Diakhiri dengan menekan panah ke atas.Untuk menyisipkan program dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Data yang berada di bawah data baru yang akan disisipkan dimunculkan padamonitor.
- Instruksi yang akan disisipkan diketik.- Tombol INS ditekan.- Diakhiri dengan menekan panah ke bawah.
3.3 Alat dan Bahan1. PLC Omron CPM1-20CDR-A2. Programming Console3. Kontaktor4. Obeng plat (-)5. Obeng bunga (+)6. Motor induksi tiga fasa atau beban listrik lainnya7. Kabel-kabel
-
7/30/2019 Job_3_PLC
16/21
3-16
3.4Langkah Percobaan3.4.1. Pengontrolan Putaran Motor dalam Dua Arah Putaran
Cara Kerja Sistem :
Sistem di-ON dan di-OFF dengan 4 push button (PB). Jika PB 1 ditekan, makamotor berputar ke kanan (cw) ditandai dengan bekerjanya kontaktor 1 dan akan tetap
berputar meskipun PB 1 dilepas. Motor akan OFF jika PB 2 ditekan. Jika PB 3 ditekan,
maka motor berputar ke kiri (ccw) ditandai dengan bekerjanya kontaktor 2 dan akan tetap
berputar meskipun PB 3 dilepas. Motor akan OFF jika PB 4 ditekan. Kontaktor 1 dan 2
tidak boleh bekerja bersamaan. Rangkaian daya dan rangkaian kontrol konvensional (wired
logic) sistem tersebut diperlihatkan pada Gambar 3.24.
Gambar 3.24. Rangkaian daya dan kontrol pengoperasian motor dengan 2 arah putaran
Langkah percobaan :
1. Buat tabel alamat dari peralatan input dan output pada PLC.2. Buat ladder diagram dan kode mnemonic.yang memenuhi operasi seperti pada
rangkaian kontrol konvensional..
3. Masukkan program yang telah dibuat ke memori PLC dengan menggunakankomputer atau Programming Console (mode selectorke posisiprogram).
-
7/30/2019 Job_3_PLC
17/21
3-17
4. Hubungkan PLC dengan peralatan input dan output.5. Amati cara kerja dari rangkaian dan bandingkan dengan sistem kontrol
konvensional.
6. Buat analisisnya dan kesimpulan.
Gambar 3.25. Rangkaian pengawatan peralatan I/O dengan PLC untuk pengontrolan
motor dalam dua arah putaran.
3.4.2 Pengontrolan Sistem Pemindah Barang
Cara Kerja Sistem :
Sistem berfungsi memindahkan barang dari satu tempat (A) ke tempat lain (B)
dengan penggerak motor listrik. Waktu yang dibutuhkan dari tempat A ke B = 10 detik.Setelah sampai di B dibutuhkan waktu 5 detik untuk menurunkan barang tersebut. Setelah
barang selesai diturunkan, motor berputar dengan arah balik untuk membawa tempat
barang ke posisi A (dibutuhkan waktu 5 detik untuk sampai di A). Setelah sampai di tempat
A dibutuhkan waktu 5 detik untuk menaikkan barang berikutnya untuk dibawa ke tempat B.
Demikian seterusnya sampai sistem di-OFF-kan.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
18/21
3-18
Langkah percobaan :
1. Buat tabel alamat dari peralatan input dan output pada PLC.
2. Buat ladder diagram yang memenuhi operasi seperti pada rangkaian konvensional.
3. Masukkan program yang telah dibuat ke memori PLC dengan menggunakan
komputer atau Programming Console (mode selectorke posisiprogram).
4. Hubungkan PLC dengan peralatan input dan output.5. Amati cara kerja sistem.6. Buat analisisnya dan kesimpulan7. Matikan sumber tegangan pada sistem dan percobaan selesai.
Rangkaian pengujiannya dapat menggunakan rangkaian seperti pada Gambar 3.27 dengan
hubungan peralatan I/O sesuai kebutuhan.
3.4.3 Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Cara Kerja Sistem :
Salah satu aplikasi dari Timer adalah pengaturan lampu lalu lintas, yang terdiri dari
3 lampu yang menyala secara bergantian. Untuk memudahkan dalam simulasi, dimisalkan
bahwa ketiga lampu tersebut menyala secara bergantian selama 5 detik. Diagram
pewaktuannya diperlihatkan pada Gambar 3.26.
Gambar 3.26. Timing diagram simulasi pengaturan lampu lalu-lintas
00001
00002
01000
01001
01002
5 det. 5 det. 5 det.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
19/21
3-19
COM
220
VAC
00
01
02
03
04
05
06
24
VDC
OUTPUT
COM
00
COM
01
COM
02
03
COM
0704
P
L
C
AC
PB6
PB5
220 V
CPM1A-
20CDR-A
MCB
08
09
10
11
05
06
07
INPUT
PB3
PB2
PB1
PB4
AC
220 V
MCB
PeralatanOutput
PeralatanInput
SW1
SW2
SW3
SW4
SW5
SW6
PROGRAMMING DEVICE:
- KOMPUTER
- PROGRAMMING CONSOLE
Langkah percobaan :
1. Buat tabel alamat dari peralatan input dan output pada PLC.
2. Buat ladder diagram yang memenuhi operasi seperti pada rangkaian konvensional.
3. Masukkan program yang telah dibuat ke memori PLC dengan menggunakan
komputer atau Programming Console (mode selectorke posisiprogram).
4. Hubungkan PLC dengan peralatan input dan output.
Gambar 3.27. Rangkaian pengujian program aplikasi PLC
5. Amati cara kerja sistem.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
20/21
3-20
6. Buat analisisnya dan kesimpulan7. Matikan sumber tegangan pada sistem dan percobaan selesai.
Rangkaian pengujiannya dapat menggunakan rangkaian seperti pada Gambar 3.27 dengan
hubungan peralatan I/O sesuai kebutuhan.
3.4.4 Aplikasi Pengepakan Apel ke dalam Box
Cara Kerja Sistem :
PLC dapat digunakan untuk mengontrol proses pengepakan apel ke dalam boks
(seperti pada Gambar 3.28a). Aplikasi semacam ini digolongkan pada aplikasi pengepakan
(packing application), dan kasusnya bermacam-macam. Pada contoh aplikasi ini,
ketentuannya adalah sebagai berikut:
- Saat tombol START diaktifkan (ON) maka konveyor pembawa boks akan jalanON).
- Jika sensor boks (Sen_box) mendeteksi keberadaan boks maka konveyor pembawaboks akan berhenti dan konveyor pembawa apel mulai dijalankan.
- Sensor apel (Sen_Apel) akan menghitung hingga 10 buah apel, kemudianmenghentikan konveyor pembawa apel (pencacah/counter apel akan direset) dan
proses dijalankan dari awal lagi, demikian seterusnya hingga tombol STOP
dipencet.
Diagram pewaktuannya ditunjukkan pada Gambar 3.28b.
Langkah percobaan :
1. Buat tabel alamat dari peralatan input dan output pada PLC.
2. Buat ladder diagram yang memenuhi operasi seperti pada rangkaian konvensional.
3. Masukkan program yang telah dibuat ke memori PLC dengan menggunakan
komputer atau Programming Console (mode selectorke posisiprogram).
4. Hubungkan PLC dengan peralatan input dan output.5. Amati cara kerja sistem.6. Buat analisisnya dan kesimpulan7. Matikan sumber tegangan pada sistem dan percobaan selesai.
Rangkaian pengujiannya dapat menggunakan rangkaian seperti pada Gambar 3.27 dengan
hubungan peralatan I/O sesuai kebutuhan.
-
7/30/2019 Job_3_PLC
21/21
3 21
(a)
(b)
Gambar 3.28. (a). Sistem pengepakan apel ke boks
(b). Diagram pewaktuan