its-nondegree-16900-2308030007-chapter1

Upload: satriomega

Post on 14-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    1/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir I-1

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industrikimia mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tiaptahunnya. Kemajuan industri mempunyai peranan yang sangat

    penting dalam pembangunan nasional disegala sektor gunameningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indonesia merupakannegara yang kaya akan sumber daya alamnya, dimana kekayaan

    tersebut harus dikelola dengan baik. Agar nantinya dapatbermanfaat bagi semua orang.

    Salah satu kekayaan alam Indonesia yang dapatmemenuhi kebutuhan industri kimia Indonesia dan memilikimanfaat yang besar untuk kebutuhan manusia adalah hasil olahankelapa sawit. Produksi kelapa sawit di Indonesia selalumengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Ketaren(1986), daerah yang menjadi tempat penanaman kelapa sawitadalah daerah Jawa Barat (Lebak dan Tanggerang), Lampung,Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.

    Salah satu hasil olahan dari minyak sawit adalah sabun.Dan sabun merupakan salah kebutuhan manusia yang mendasar.Karena hampir semua manusia diseluruh bagian bumimenggunakan sabun untuk keperluan hidupnya. Untuk dapatdipergunakan dalam industri, minyak kelapa sawit harus di prosesterlebih dahulu melalui proses penyulingan, penjernihan dan

    penghilangan bau atau RBDPO (Refined Bleaching and

    Deodorized Palm Oil). Disamping itu, minyak sawit dapatdiuraikan untuk produksi minyak sawit padat (RBD Stearin) danuntuk produksi minyak sawit cair (RBD Olein). RBD Olein

    biasanya digunakan untuk pembuatan minyak goreng. SedangkanRBD Stearin digunakan untuk pembuatan margarin danshortening, disamping itu juga untuk bahan industri sabun dandeterjen. Oleh karena itu, bahan baku yang kami gunakan dalam

    pembuatan sabun padat adalah RBDPS karena minyak tersebut

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    2/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-2

    sudah murni sehingga tidak memerlukan proses yang panjanguntuk memurnikannya. Karena sifat RBDPS akan membuat

    struktur sabun yang dihasilkan bersifat keras dan sulit berbusa,maka kami juga menggunakan minyak kelapa sebagai campurankarena minyak tersebut mengandung asam lemak jenuh yangtinggi sehingga menghasilkan sabun yang mudah berbusa.

    I.1.1. Sejarah

    Awal

    Benda mirip sabun ditemukan dalam bentuk tabung saatpenggalian di Babilonia kuno adalah fakta tentang pembuatan

    sabun sudah diketahui pada tahun 2800 SM. Persembahan ditabung mengatakan bahwa lemakdirebus dengan abu, dimanahal tersebut adalah metoda pembuatan sabun, tetapi tidakmengenai kegunaan dari sabun itu.

    Catatan memperlihatkan bahwa orang Mesir kunoterbiasa mandi. Papirus Eber, dokumen kesehatan sekitartahun 1500 SM, mendeskripsikan tentang kombinasi minyakhewani dan nabati dengan garam alkali untuk membuat bahansejenis sabun yang berguna untuk menyembuhkan penyakit

    kulit dan juga untuk membersihkan tubuh.Disisi lain, orang Yunani kuno mandi untuk alasan

    estetik dan rupanya tidak menggunakan sabun. Merekamembersihkan tubuh mereka dengan balok lilin, pasir, batuapung dan abu. Tetapi pada abad ke 2 M, dokter Yunani,Galen menganjurkan sabun untuk pengobatan dan pembersih.

    Setelah musim gugur di Roma pada tahun 467 M,kebiasaan mandi menjadi menurun. Menurunnya kebersihan

    pribadi dan berhubungan dengan kondisi kehidupan tanpasanitasi menambah beratnya wabah besar di abad pertengahan,dan khususnya Kematian Hitam di abad ke-14.

    Pada abad ke-17, kebersihan dan mandi kembalimenjadi kebiasaan di banyak tempat di Eropa. Mandi harianadalah adat yang biasa di Jepang saat abad pertengahan dan diIslandia, kolam hangat dengan air dari mata airpanas adalah

    perkumpulan populer di sabtu sore.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Babiloniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Abuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abad-ke_2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Masehihttp://id.wikipedia.org/wiki/Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Galenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gugur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Romahttp://id.wikipedia.org/wiki/467http://id.wikipedia.org/wiki/Masehihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wabahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kematian_Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-14http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-17http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islandiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sabtuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sabtuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islandiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-17http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-14http://id.wikipedia.org/wiki/Kematian_Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wabahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masehihttp://id.wikipedia.org/wiki/467http://id.wikipedia.org/wiki/Romahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gugur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Galenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Masehihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abad-ke_2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Abuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_apunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Babilonia
  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    3/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-3

    Zaman Pertengahan

    Membuat sabun adalah keahlian yang umum di Eropa

    pada abad ke-17. Minyak nabati dan hewani digunakan denganarang tanaman dan pewangi. Secara berangsur-angsur jenissabun yang lebih banyak lagi tersedia untuk mencukur,mencuci rambut, mandi dan mencuci.

    Italia, Spanyol dan Perancis adalah pusat manufakturpertama sabun. Orang Inggris mulai membuat sabun saat abadke 12. Bisnis sabun sangat baik pada tahun 1622 karena RajaJames I mengabulkan monopoli kepada pembuat sabun untuk

    $100.000 setahun. Pada abad ke-19, sabun adalah pajaktertinggi sehingga menjadi barang mewah di beberapa negara.Ketikapajakdihapuskan, sabun menjadi tersedia untuk orang

    biasa dan standar kebersihan meningkat.Pembuatan sabun komersial di Amerika kolonial

    dimulai pada tahun 1608 dengan datangnya beberapa pembuatsabun di kapal kedua dari Inggris untuk mencapai Jamestown,Virginia. Sabun pertama kali dipatenkan oleh kimiawanPerancis,Nicholas Leblanc pada tahun 1791. Dimana saat itu

    Leblanc membuat sabun dari soda abu atau sodium karbonatdari garam biasa.

    Sains dari pembuatan sabun modern lahir 20 tahunkemudian oleh Michel Eugene Chevreul, kimiawan Perancislainnya. Penelitiannya menjadi dasar untuk pembuatan sabundari lemak, gliserin dan asam lemak. Setelah itu, pada

    pertengahan 1800-an penemuan oleh kimiawan Belgia, ErnestSolvay membuat sabun dengan proses amonia, di mana juga

    menggunakan sodium klorida untuk membuat soda abu.Penjelajahan sains ini, bersama dengan pembangunan

    dari kekuatan untuk mengoperasikan pabrik, membuat satupembuatan sabun di pertunbuhan cepat industri Amerika tahun1850. Hal ini mengubah sabun dari barang mewah menjadikebutuhan sehari-hari.(Anonim, 2010)

    1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-17http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_nabatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hewani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Aranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Italiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Spanyolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke_12http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke_12http://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/James_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-19http://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerikahttp://id.wikipedia.org/wiki/1608http://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nicholas_Leblanc&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1791http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abu_soda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sodium_karbonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Michel_Eugene_Chevreul&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/1800-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belgiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ernest_Solvay&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ernest_Solvay&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sodium_kloridahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abu_soda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerikahttp://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/1850http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abu_soda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sodium_kloridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ernest_Solvay&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ernest_Solvay&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Belgiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1800-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Michel_Eugene_Chevreul&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sodium_karbonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abu_soda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1791http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nicholas_Leblanc&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/1608http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-19http://id.wikipedia.org/wiki/James_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke_12http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke_12http://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Perancishttp://id.wikipedia.org/wiki/Spanyolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Italiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aranghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hewani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_nabatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-17http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa
  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    4/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-4

    I.1.2. Alasan pendirian pabrik

    Salah satu kebutuhan manusia adalah sabun. Tidak hanya

    dalam skala rumah tangga, tetapi sabun juga diperlukan dalamskala industri. Oleh Karena itu, kebutuhan pasar bagi industrisabun sangatlah luas. Hal tersebut tentunya sangatmenguntungkan bagi Indonesia yang merupakan negara beriklimtropis.

    I.1.3. Ketersedian bahan baku

    Dalam pembuatan sabun, salah satu bahan baku yang

    digunakan adalah minyak kelapa sawit yang sudah dimurnikan(RBDPs). Minyak ini merupakan hasil pemurnian dari minyakkelapa sawit mentah atau yang sering disebut dengan Crude PalmOil (CPO). Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah

    beriklim tropis dengan curah hujan 2000 mm/tahun dari kisaransuhu 220 - 320C, sehingga di Indonesia banyak ditumbuhi tanamankelapa sawit (Ketaren, 1986).

    Menurut status kepunyaannya, perkebunan kelapa sawitdi Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu : perkebunan rakyat,

    perkebunan besar negara dan perkebunan besar swasta. Luas arealperkebunan kelapa sawit tersebut semakin bertambah secarabertahap. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel I.1.3.1 dibawahini.

    Tabel I.1.3.1 Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit (ha)

    TahunPerkebunan

    Rakyat

    Perkebunan

    Besar

    Negara

    Perkebunan

    Besar

    Swasta

    Total

    2006 2.549.572 687.428 3.357.914 6.594.9142007 2.752.172 606.248 3.408.416 6.766.836

    2008 2.881.898 602.963 3.878.986 7.363.847

    2009 3.061.413 630.512 4.181.368 7.873.294

    2010*) 3.077.629 637.485 4.321.317 8.430.027Keterangan: *)= Angka Sementara

    (Ditjen Perkebunan, 2010)

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    5/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-5

    Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa semakinbertambahnya luas areal perkebunan kelapa sawit maka semakin

    banyak pula CPO yang dihasilkan. Hal tersebut tentunya sangatberpengaruh terhadap produksi RBDPs yang merupakan salahsatu produk diversifikasi dari CPO.

    I.1.4. Kebutuhan dan aspek pasar

    Semakin hari trendtentang berbagai macam jenis sabunsemakin marak. Hal tersebut didasari oleh semakin banyakkhasiat yang ditawarkan pada masing-masing jenis produk

    membuat para konsumen tertarik. Hal tersebut menyebabkanindustri sabun semakin berlomba-lomba untuk memperbanyakmacam sabun yang diproduksinya.

    Berikut adalah data kebutuhan sabun dalam negeri danekspor.

    Tabel I.1.4.1 Data produksi, konsumsi, ekspor dan impor

    sabun

    TahunProduksi

    (ton)

    Konsumsi

    (ton)

    Ekspor

    (ton)

    Impor

    (ton)

    2004 54.791,57 55.832,930 6.102,72 5.579,31

    2005 62.611,25 65.013,600 8.274,91 4.600,20

    2006 65.841,33 70.138,500 14.606,06 3.724,85

    2007 79.322,44 85.045,930 13.986,00 2.180,89

    2008 89.750,82 96.246,210 24.564,83 1.372,06

    2009 93.053,60 101.631,090 26.296,70 245,54

    rata-rata 74.228,50 78.984,71 15.638,54 2.950,48(Data Badan Pusat Statistik,2004-2009)

    Dengan indeks peningkatan tiap tahun seperti pada TabelI.1.4.2. Dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasemakin lama kebutuhan konsumen akan sabun semakinmeningkat. Hal tersebut tentunya dapat berpengaruh padakebutuhan sabun dimasa yang akan datang.

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    6/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-6

    Tabel I.1.4.2 Data indeks peningkatan produksi, konsumsi,

    ekspor dan impor sabun

    Tahun Produksi Konsumsi Ekspor Impor2004 0,000 0,000 0,000 0,000

    2005 0,143 0,164 0,356 -0,175

    2006 0,052 0,079 0,765 -0,190

    2007 0,205 0,213 -0,042 -0,415

    2008 0,131 0,132 0,756 -0,371

    2009 0,037 0,056 0,071 -0,821

    rata 0,095 0,107 0,318 -0,329

    I.1.5. Kapasitas dan lokasi pabrik

    Untuk menghitung kapasitas produksi pada tahun 2014,dapat diperoleh dari data Tabel I.1.4.1 dan Tabel I.1.4.2 diatas.

    Nilai masa depan (F) dalam arti nilai pada tahun 2014,dapat dihitung menggunakan rumus F= Fo (1 + i )n

    Tabel I.1.4.3 Nilai masa depan produksi, konsumsi, ekspor

    dan impor sabun

    TahunProduksi

    (ton)

    Konsumsi

    (ton)

    Ekspor

    (ton)

    Impor

    (ton)

    2014 146.190,657 169.136,747 104.420,401 33,474

    Kebutuhan pasar :F = [F (ekspor) + F (konsumsi)] [F (impor) + F (produksi)]

    = [104.420,401+169.136,747] [33,474+146.190,657]= 127.333,017 ton/tahun

    Kapasitas pabrik sabun := 25 % x Kapasitas produksi total= 25 % x 127.333,017 ton/tahun= 31.833,254 ton/tahun

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    7/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-7

    Jadi kapasitas dari pabrik sabun yang akan didirikan padatahun 2014 adalah 32.000 ton/tahun dengan waktu kerja 330 hari.

    Lokasi pabrik sabun direncanakan berdiri di Sumatera Barat,dimana di daerah ini terdapat perkebunan serta pabrik kelapasawit dan kelapa yang masing-masing dikelola oleh PT. KencanaSawit Indonesia dan PT. Bumi Sarimas Indonesia. Hal ini

    berdasarkan pada tujuan pendirian pabrik sabun padat adalahmerupakan diversifikasi produk yang berbahan baku minyakkelapa sawit.

    I.2 Dasar TeoriI.2.1. Sabun

    Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asammonocarboxylic yang panjang. Larutan alkali yang digunakandalam pembuatan sabun bergantung pada jenis sabun tersebut.Larutan alkali yang biasa digunakan pada sabun keras adalah

    NaOH dan alkali yang digunakan pada sabun lunak adalah KOH.Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran-kotoran

    berupa minyak ataupun zat pengotor lainnya. Sabun dibuat

    melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkalimembebaskan gliserin. Lemak minyak yang digunakan dapat

    berupa lemak hewani, minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikanlaut.

    Pada saat ini teknologi sabun telah berkembang pesat.Sabun dengan jenis dan bentuk yang bervariasi dapat diperolehdengan mudah dipasaran seperti sabun mandi, sabun cuci baikuntuk pakaian maupun untuk perkakas rumah tangga, hingga

    sabun yang digunakan dalam industri.Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga

    bervariasi sesuai dengan sifat dan jenis sabun. Zat-zat tersebutdapat menimbulkan efek baik yang menguntungkan maupun yangmerugikan. Oleh karena itu, konsumen perlu memperhatikankualitas sabun dengan teliti sebelum membeli danmenggunakannya.

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    8/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-8

    Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasadigunakan adalah : C12 C18. Jika rantai karbon kurang dari 12

    akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbonlebih dari 18 akan membuat sabun menjadi keras dan sukar larut.

    Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahanbaku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabunadalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan

    pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambahkualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari dayatarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses

    pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat,natrium fosfat, parfum, dan pewarna.(Kasim, 2010)

    I.2.2. Macam-Macam Sabun :

    1. Sabun TransparanSabun transparan ini merupakan sabun tembus pandang yangtampilannya jernih dan cenderung memiliki kadar rendah.Sabun ini mudah sekali larut karena mempunyai sifat sukar

    mengering.

    2. Castile SoapSabun yang terbuat dari olive oil ini untuk formulanya amandikonsumsi karena tidak mengandung lemak hewani samasekali.

    3. Deodorant SoapSabun ini bersifat sangat aktif untuk menghilangkan aromatak sedap pada bagian tubuh. Tidak dianjurkan untuk kulitwajah karena memiliki kandungan yang cukup keras yangdapat menyebabkan kulit teriritasi.

    4. Acne SoapSabun ini dikhususkan untuk membunuh bakteri-bakteri pada

    jerawat. Seringkali sabun jerawat ini mengakibatkan kulit

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    9/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-9

    kering bila pemakaiannya dibarengi dengan penggunaanproduk anti acne lain. Maka kulit akan sangat teriritasi,

    sehingga akan lebih baik jika memberi pelembab atauclarning lotion setelah menggunakan acne soap.

    5. Cosmetic Soap atauBar CleanserSabun ini memiliki formula khusus seperti pemutih.Cosmetic soap biasanya memfokuskan formulanya untukmember hasil tertentu, seperti pada whitening facial soap dan

    firming facial soap.

    6. Superfatted SoapSabun ini memiliki kandungan minyak dan lemak lebih

    banyak sehingga terasa lembut dan kenyal. Sabun ini sangatcocok digunakan untuk kulit kering karena di dalamnyaterdapat kandungan gliserin, petrolium dan beeswax yangdapat melindungi kulit dan mencegah iritasi serta jerawat.

    7. Oatmeal SoapSabun yang terbuat dari gandum ini mempunyai kandungananti iritasi. Sabun gandum ini lebih baik dalam menyerapminyak, menghaluskan kulit kering dan sensitif.

    8. Natural SoapSabun alami ini memiliki formula yang sangat lengkapseperti vitamin, ekstrak buah, minyak nabati, ekstrak bunga,

    Aloe vera dan essential oil. Cocok untuk semua jenis kulit

    dan kemungkinan membahayakan kulit sangat kecil.

    I.2.3. Jenis-jenis Minyak atau Lemak

    Jumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam prosespembuatan sabun harus dibatasi karena berbagai alasan, sepertikelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak mudahteroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain.

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    10/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-10

    Beberapa jenis minyak atau lemak yang biasa dipakai dalamproses pembuatan sabun di antaranya :

    1. Tallow

    Tallow adalah lemak hewani yang paling umumdigunakan dalam pembuatan sabun. Tallow merupakan produkyang didapat dari industri pengolahan daging yang diambil darilemak sapi dan domba. Kualitas dari tallow ditentukan dariwarna, titer (temperatur solidifikasi dari asam lemak), kandunganFFA, bilangan saponifikasi, dan bilangan iodin. Tallow dengan

    kualitas baik biasanya digunakan dalam pembuatan sabun mandidan tallow dengan kualitas rendah digunakan dalam pembuatansabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam lemak yang paling

    banyak terdapat dalam tallow. Jumlah FFA dari tallow berkisarantara 0,75-7,0 %. Titer pada tallow umumnya di atas 40C.Tallow dengan titer di bawah 40C dikenal dengan nama grease.

    2.Lard

    Lard merupakan minyak babi yang masih banyak

    mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) danasam lemak jenuh seperti stearat (35 ~ 40%). Jika digunakansebagai pengganti tallow, lardharus dihidrogenasi parsial terlebihdahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yangdihasilkan dari lard berwarna putih dan mudah berbusa.

    3.Palm Oil(minyak kelapa sawit)

    Minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai

    pengganti tallow. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh daripemasakan buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berwarnajingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoidsehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatansabun harus dipucatkan terlebih dahulu.

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    11/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-11

    4. Coconut Oil(minyak kelapa)

    Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering

    digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapaberwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi dagingbuah yang dikeringkan (kopra). Minyak kelapa memilikikandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat,sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yangmenimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memilikikandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.

    5.Palm Kernel Oil(minyak inti kelapa sawit)Minyak inti kelapa sawit diperoleh dari biji kelapa sawit.Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang miripdengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai

    pengganti minyak kelapa. Minyak inti sawit memiliki kandunganasam lemak tak jenuh lebih tinggi dan asam lemak rantai pendeklebih rendah daripada minyak kelapa.

    6.Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin)

    Minyak sawit stearin adalah minyak yang dihasilkan dariekstraksi asam-asam lemak dari minyak sawit dengan pelarutaseton dan heksana. Kandungan asam lemak terbesar dalamminyak ini adalah stearin.

    7.Marine Oil

    Marine oil berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut.Marine oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang

    cukup tinggi, sehingga harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulusebelum digunakan sebagai bahan baku.

    8. Castor Oil(minyak jarak)

    Minyak ini berasal dari biji pohon jarak dan digunakanuntuk membuat sabun transparan.

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    12/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-12

    9. Olive oil(minyak zaitun)

    Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buah zaitun. Minyak

    zaitun dengan kualitas tinggi memiliki warna kekuningan. Sabunyang berasal dari minyak zaitun memiliki sifat yang keras tapilembut bagi kulit.

    10. Campuran minyak dan lemak

    Industri pembuat sabun umumnya membuat sabun yangberasal dari campuran minyak dan lemak yang berbeda. Minyakkelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki sifat yang

    saling melengkapi. Minyak kelapa memiliki kandungan asamlaurat dan miristat yang tinggi dan dapat membuat sabun mudahlarut dan berbusa. Kandungan stearat dan dan palmitat yangtinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun.(Kasim, 2010)

    I.2.4. Minyak Kelapa Sawit

    Tanaman kelapa sawit (Elaises Guinensis JAQC) adalahtanaman berkeping satu yang termasuk dalam famili palmae,

    yang merupakan salah satu sumber utama minyak nabati. Namagenus Elaises berasal dari bahasa Yunani, yaitu elainon atauminyak, sedangkan nama species guinensis berasal dari kataguinea, yaitu tempat dimana seorang ahli bernama Jacquinmenemukan tanaman kelapa sawit pertama kali di pantai Guinea.Kelapa sawit dikenal terdiri dari 4 (empat) macam tipe atauvarietas yaitu tipe macrocarya, dura, tenera dan pisifera. Masing-masing dibedakan berdasarkan tebal tempurung.

    Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerahberiklim tropis dengan curah hujan 2000 mm/tahun dan kisaransuhu 220C sampai 320C. Pada saat ini dikenal bermacam-macamvarietas kelapa sawit yang dibedakan berdasarkan warna kulit dan

    bentuk buah. Kulit buah terdiri dari 70% sampai 80% berat buahkelapa sawit dan 45% sampai 50% kulit buah ini adalah minyak.Buah ini meliputi kulit, inti, air dan serabut non lemak. Minyaksawit berasal dari serabut dan minyak inti sawit berasal dari

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    13/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-13

    tempurung. Minyak sawit yang diekstraksi dikenal dengan CrudePalm Oil (CPO). CPO merupakan komoditas yang baik saat ini.

    Adapun minyak yang dihasilkan dari kelapa sawit terdiri atas:1. Minyak hasil ekstraksi serabut

    Minyak ini dihasilkan dari lapisan serabut atau kulit buahsawit melalui proses ekstraksi serabut, dimana akandihasilkan minyak mentah (CPO) dengan warna merahkekuning-kuningan oleh adanya zat warna (pigmen karoteindan klorofil) dalam jumlah besar dan memiliki bau yangkhas. Minyak ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan

    minyak goreng, sabun dan margarin.2. Minyak dari inti sawitMinyak ini dihasilkan dari inti buah kelapa sawit, yaituminyak inti sawit (CPKO) yang memiliki rasa dan bau yangkhas. Minyak ini biasa digunakan sebagai bahan baku

    pembuatan margarin.Kebutuhan mutu minyak sawit yang digunakan sebagai

    bahan baku industri pangan dan non pangan masing- masingberbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran maupun

    aspek higienisnya harus lebih diperhatikan. Rendahnya mutuminyak sawit sangat ditentukan oleh faktor yang dapat langsungdilihat dari sifat induknya, penanganan pasca panen ataukesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan.

    Pemurnian minyak sawit dilakukan untuk menghilangkanasam lemak bebas, fosfolipid, bahan-bahan pigmen, dan bahan-

    bahan yang mudah menguap dengan melakukan netralisasi,pemucatan dan penghilangan bau. Kemudian dilakukan

    pemisahan dengan cara didestilasi sehingga terbentuk dua fraksi,yaitu fraksi liquid yang disebut dengan olein dan fraksi padatyang dinamakan stearin.(anonim, 2010)2

    I.3 Kegunaan Sabun

    Kegunaan utama sabun adalah sebagai bahan pencuci danpembersih. Sabun merupakan bahan pencuci dan pembersih yang

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    14/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-14

    baik karena molekul-molekul sabun dapat terikat baik denganmolekul nonpolar (seperti lemak dan minyak) ataupun dengan

    molekul polar (seperti air). Rantai hidrokarbon pada sabunbersifat nonpolar dan hidrofobik sehingga dapat mengikat lemaksedangkan rantai karboksilat bersifat polar dan hidrofilik sehinggamampu mengikat molekul air. Meskipun lemak ataupun minyakdapat melekat pada kulit ataupun pakaian, molekul-molekulsabun dapat menempel pada lemak tersebut sehingga kulit atau

    pakaian menjadi lebih mudah untuk dibersihkan.Berdasarkan kegunaannya, sabun dapat dikelompokkan

    menjadi sabun kecantikan dan sabun kesehatan. Sabun kecantikanmengandung berbagai bahan aditif yang menunjang kecantikandan keindahan kulit sedangkan sabun kesehatan mengandung

    bahan aditif yang dapat menekan pertumbuhan bakteri seperti zatantiseptik. Sabun deodorant termasuk dalam sabun kesehatansedangkan sabun jerawat termasuk ke dalam sabun kecantikan.

    Selain sebagai pembersih kulit dan wajah, sabun jugadigunakan sebagai pembersih dalam industri. Sabun yang mudahlarut seperti kalium dapat digunakan dalam industri tekstil karena

    sifat emulsinya yang dapat ditingkatkan sehingga berguna dalamproses pembersihan serat dan penghilangan lemak pada bahanyang terbuat dari kulit. Sabun juga digunakan untuk bermacam

    jenis produk kosmetik dan mengemulsi polimer.(Panindoan, 2008)

    I.4 Sifat-sifat Bahan Baku

    Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan

    sabun padat ini terdiri dari bahan baku utama dan bahan bakupenolong. Yang termasuk bahan baku utama adalah RBDPs danNaOH, sedangkan bahan baku penolong adalah air, PAC, HCl,asam sitrat, brine dan turpinal.I.4.1. Bahan baku utama

    I.4.1.1 RBDPs (Refined Bleached Deodorized Palm Stearin)1. Sifat-sifat fisika :

    a. Berbentuk padatan

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    15/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-15

    b. Berbau khasc. Berat molekul : 312 gr/mold. Titik leleh : 20 0Ce. Titik didih : 2910C

    (Perry, 1997)

    2. Sifat-sifat kimia :a. - Tidak larut dalam air,

    - Sedikit larut dalam alkohol dingin,- Sangat larut dalam alkohol panas dan eter

    b. Dengan alkohol membentuk ester asam lemakmenurut reaksi esterifikasi biasa

    c. Rantai alkil (R) bisa berupa rantau karbon jenuhatau tak jenuh

    d. Ikatan karbon tak jenuh dapat dihidrogenasimembentuk ikatan jenuh

    e. Ikatan karbon tak jenuh mudah teroksidasi olehoksigen di udara

    f. Bersifat asam dalam air, dengan air membentuk ionH3O+

    g. Bereaksi dengan basa membentuk garam(Othmer , 1976)

    I.4.1.2 CNO1. Sifat-sifat fisika :

    a. Bilangan penyabunan : 250 264b. Titik lebur : 23 260Cc.

    Bilangan iodin : 7,5 10,5d. Bahan yang tidak tersabunkan : maks 0,5%

    (OBrien, 1998)

    I.4.1.3 NaOH1. Sifat-sifat fisika :

    a. Berat molekul : 40 gr/molb. Titik didih pada 1 atm : 139 0Cc. Densitas : 2,130 gr/cm3

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    16/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-16

    d. Hf0kristal : -426,73 KJ/mole. Kapasitas panas pada 00C : 80,3 J/K.mol

    (Perry, 1997)2. Sifat-sifat kimia :

    a. Termasuk dalam golongan basa kuat, sangat larutdalam air

    b. Bereaksi dengan CO2 di udara membentuk Na2CO3dan air

    c. Bereaksi dengan asam membentuk garamd. Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2- yang

    larut dalam aire. Bereaksi dengan halida (X) menghasilkan NaOX

    dan asam halidaf. Bereaksi dengan trigliserida membentuk sabun dan

    glisering. Bereaksi dengan ester membentuk garam dan

    senyawa alkohol(Othmer, 1976)

    I.4.2. Bahan baku penolong

    I.4.2.1. Larutan garam (Brine)1. Sifat-sifat fisika :

    a. Zat cair beningb. Tidak berbauc. pH : 6,5 8,5d. Titik beku : -10 0Ce. Titik didih : > 100

    0

    C2. Sifat-sifat kimia :

    a. Dapat bercampur dengan airb. Tidak mudah terbakar

    (Nova Chemical, 2010)

    I.4.2.2. Parfum1. Sifat-sifat fisika :

    a. Specific gravity : 0,992

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    17/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) dan CNO

    (Coconut Natural Oil) Menggunakan Proses Saponifikasi Trigliserida Secara Kontinyu

    I-17

    b. Vapor density : Lebih besar dari udara(> 1)

    c. Flash Point : 230o

    C

    2. Sifat-sifat kimia :a. Tidak larut dalam air

    (Seidel,Robert, 2010)

    I.4.2.3. Pewarna1. Sifat-sifat fisika :

    a. Berbentuk bubukb. Berwarna biruc. Tidak berbau

    2. Sifat-sifat kimia :b. Tidak larut dalam air

    (Anonim, 2007)

    I.4.3. Produk

    I.4.3.1. Produk utama : sabun padata. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku

    tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air.Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa.CH3(CH2)16COONa+ H2O CH3(CH2)16COOH+ OH-

    a. Jika larutan sabun dalam air diaduk, maka akanmenghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi

    pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapatmenghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Cadalam air mengendap.CH3(CH2)16COONa + CaSO4 Na2SO4 +Ca(CH3(CH2)16COO)2

    b. Sabun mempunyai sifat membersihkan. Sifat inidisebabkan proses kimia koloid, sabun (garamnatrium dari asam lemak) digunakan untuk mencuci

  • 7/29/2019 ITS-NonDegree-16900-2308030007-Chapter1

    18/18

    Bab I Pendahuluan

    Laporan Tugas Akhir

    Pabrik Sabun Padat dari RBDPS (Refined Bleached Deodorized Palm Stearine) danCNO

    I-18

    kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karenasabun mempunyai gugus polar dan non polar.

    Molekul sabun mempunyai rantai hydrogenCH3(CH2)16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifathidrofobik (tidak suka air) dan larut dalam zat organicsedangkan COONa+ sebagai kepala yang bersifathidrofilik dan larut dalam air.

    Non polar : CH3(CH2)16 (larut dalam minyak,hidrofobik dan juga memisahkankotoran non polar)

    Polar : COONa

    +

    (larut dalam air, hidrofilik danjuga memisahkan kotoran polar)(Kasim, 2010)

    I.4.3.2. Produk samping : gliserin1. Sifat-sifat fisika :

    a. Berat Molekul : 92 gr/molb. Titik leleh pada 1 atm : 17,9 0Cc. Titik didih pada 1 atm : 290 0Cd. Densitas : 1,26 gr/cm3e. Hf0 : 139,8 kcal/mol(Perry, 1997)

    2. Sifat-sifat kimia :a. Zat cair bening, lebih kental dari air dan rasanya manisb. Larut dalam air dan alkohol dengan semua

    perbandinganc. Tidak larut dalam eter, benzene dan kloroformd. Senyawa turunan alkohol (polialkohol) dengan tigagugus OHe. Dengan asam nitrat membentuk gliserol trinitratf. Bersifat higroskopis sehingga digunakan sebagai

    pelembabg. Bereaksi dengan kalsium bisulfat membentuk

    akrolein(Othmer, 1976)