is i 2581248027520
TRANSCRIPT
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 1/21
7
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Serat Optik
Merupakan suatu media pemandu gelombang cahaya (light wave guide)
berupa kabel transparan, yang mana penampang dari kabel tersebut terdiri dari
dua bagian utama, yaitu bagian tengah yang disebut inti atau “Core” dan bagian
luar yang disebut “Cladding”. Cladding adalah selubung dari inti (core). Indeks
bias bahan core harus lebih besar dari indeks bias bahan clading. Bahan serat
optik dibuat dari bahan silca yang murni, baik bagian core maupun cladding.
Untuk membedakan antara indeks bias core dan cladding, bahan silca murni
tersebut diberi campuran yang kadarnya berbeda. Bentuk penampang kabel serat
optik yang berbentuk lingkaran diameter standarnya adalah 125 μm atau sekitar
1/8 mm. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi. Pada sistem komunikasi serat optik
(SKSO) panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 850 nm, 1300 nm,
dan 1510 nm. [3]
Gambar 2.1 Bagian- bagian Serat Optik
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 2/21
8
Berdasarkan mode perambatan, kabel serat optik terdiri dari single mode dan
multi mode. Kabel single mode biasanya digunakan untuk jarak jauh dan
panjang gelombang yang dilewatkan sekitar 1300 – 1550 nm. Kabel multi
mode biasanya digunakan untuk komunikasi jarak dekat dan panjang gelombang
yang mampu dilewatkan sekitar 850 – 1300 nm.
Berdasarkan indeks bias core, kabel serat optik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
: step index dan graded index. Serat optik step indeks pada bagian core
memiliki indeks bias yang homogen .Serat optik Graded indeks, indeks bias core
semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat
core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks
memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran
pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Gambar 2.2 Detil Bagian- bagian Serat Optik
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 3/21
9
Serat optik memiliki ketahanan terhadap interferensi gelombang
elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan media lainnya. Terdapat dua tipe kontruksi fiber optic cable yaitu
loose tube dan tight buffered.[4]
2.1.1 Loose Tube Cable
Kabel tipe Loose tube dirancang untuk penggunaan pada environment lingkungan
yang keras diluar ruangan, misalnya ditanam dijalan-jalan, dibentangkan di tiang-
tiang. Pada Loose tube cable terdapat lumuran jel yang melapisi yang fungsinya
untuk melindungi serat optik dari kelembaban dimana air dan pengembunan
merupakan masalah serius. Penggunaan jel ini membuat kontruksi loose tube
cable ini sangat ideal pada lingkungan dengan kelembaban tinggi seperti ditanam
didalam tanah. Pada Loose tube cable terdapat12 sampai 200 core per kabel.
Gambar 2.3 Contoh loose tube cable
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 4/21
10
2.1.2 Tight buffered Cable
Tipe kabel optic Tight-buffered diinstal untuk indoor environment dikarenakan
tidak memiliki banyak lapisan pelindung seperti Loose tube cable.tipe ini
menawarkanconnectability langsung dan fleksibilitas. Umumnya menggunakan
900 micron terbuat dari plastik sebagai jaket pelindung Core dan cladding yang
terbuat dari bahan acrilat.
Aplikasi dari kabel optik tipe tight buffered contohnya intrabuilding backbone,
Horizontal distribution, Patch cords and equipment cables.
2.2 Arsitektur FTTx Secara Umum
Gambar 2.4 Penyebaran Serat Optik FTTx
Fiber to the x (FTTx) adalah istilah untuk setiap arsitektur jaringan broadband
yang menggunakan serat optik untuk berkomunikasi. FTTx terdapat paling
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 5/21
11
sedikit terdapat dua perangkat aktif. Perbedaan teknologi FTTx, yaitu
bagaimana serat optik disambungkan sedekat mungkin dengan terminal yang
dimiliki pelanggan. Istilah umum berasal dari generalisasi beberapa
konfigurasi bentuk penyebaran fiber optik, yaitu (FTTN, FTTC, FTTB,
FTTH).[5]
2.2.1 Fiber To The Zone (FTTZ)
Jaringan optik dibuat pada suatu node yang berupa kabinet berlokasi di
pinggir jalan sehingga disebut juga FTTZ/FTTCab. Jarak antara titik
distribusi dengan pelanggan pada FTTZ jauh dan jumlah pelanggan yang
dilayani pun banyak hingga ratusan. Pada FTTZ, koneksi dari node ke
pelanggan masih menggunakan kabel tembaga, FTTZ dapat dianalogikan
sebagai pengganti RK.[6]
Gambar 2.5 Contoh Fiber To The Node (FTTZ) [7]
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 6/21
12
2.2.2 Fiber To The Curb (FTTC)
Jaringan optik dibuat sampai pada suatu titik pendistribusian yang berada
sekitar ratusan meter dari pelanggan, ditempatkan dalam kabinet outdoor atau
dipasang pada tiang. Koneksi dari curb ke pelanggan menggunakan kabel
tembaga, FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti Titik Pembagi.
Gambar 2.6 Contoh FTTC (Arsitektur HFC)
2.2.3 Fiber To The Building (FTTB)
Jaringan kabel optik sampai pada gedung, FTTx utama model bisnis yang
memungkinkan akses ke layanan dengan bandwidth tinggi. Menghemat sumber
daya kabel dan antarmuka uplink, mengakibatkan biaya konstruksi lebih rendah
dari FTTH.sehingga terminal pelanggan terletak didalam ruang panel gedung.
Terminal pelanggan dihubungkan dengan ONT dengan menggunakan kabel
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 7/21
13
tembaga atau multipair. FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung
pada jaringan kabel tembaga. FTTB dapat dikembangkan teknologinya untuk
mendukung konsep Smart Building yang konvergen pada gedung, yaitu dengan
memanfaatkan jaringan GPON untuk menyalurkan / media transmisi seluruh
jaringan akses data perangkat – perangkat yang berbasis Internet Protocol, seperti:
Building Automation System, Video Surveillance, IPTV, IPPBX, Access Control.
Gambar 2.7 Konfigurasi Smart Buiding [8]
2.2.4 Fiber To The Home (FTTH)
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 8/21
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 9/21
15
tiga panjang gelombang ini membawa informasi yang berbeda secara simultan
dan dalam berbagai arah pada satu kabel serat optik yang sama.
Gambar 2.8 Segmentasi jaringan FTTH [9]
2.2.5 Komponen Utama FTTH
1. Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT) biasa
ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider (CO) untuk
menghantarkan isyarat layanan kepada setiap penguna dalam jaringan
rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik agregasi suara dari
PSTN, Internet dan video melalui berbagai bentuk sebagai medium
penghantaran.
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 10/21
16
Gambar 2.9 Optical Line Terminal
2. Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adalah
peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk memberikan layanan-
layanan yang disediakan kepada pelangan. Layanan data (internet),
suara (telepon) dan video (TV Kabel) diberikan dari ONU kepada
pelangan penguna melalui penghantaran media yang sesuai.
Gambar 2.10 Optical Network Unit
3. Kabinet Distribusi Serat Optik (Optical Distribution Cabinet, ODC)
Yaitu kabinet yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai
tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 11/21
17
berisi connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang
manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif
(PON), untuk hubungan telekomunikasi.
Gambar 2.11 Optical Distribution Cabinet [10]
Komponen komponen yang ada dalam ODC yaitu :
Cable Tray, suatu kompartemen yang digunakan untuk mengamankan,
meong\organisasi, dan melindungi serat optik, patch-cord, pigtail, splitter,
dan digunakan dalam konteks manajemen kabel/fiber .
Parking lot, suatu tempat terminasi sementara untuk konektor yang belum
disambungkan .
Slack storage, suatu kompartemen yang digunakan untuk mengamankan,
mengorganisasikan, dan melindungi kelebihan kabel/fiber .
Splice Tray, suatu kompartement untuk mengamankan,
mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang menggunakan
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 12/21
18
teknik splicing , Splice adalah sambungan permanen antara dua serat optik
.
Macam – macam jenis ODC:
3.1 ODC Kabinet, ODC Pedestal
Yaitu ODC yang yang di pakai untuk kebutuhan luar ruangan dengan
spesifikasi bahan tahan korosi, tahan cuaca, kuat dan kokoh, memiliki
4 macam berdasarkan kapasitas yaitu,
ODC-96 dengan kapasitas 96 core, biasanya digunakan untuk
cluster kecil, membutuhkan input 24 core feeder dan dapat
menyalurkan 2 kabel distribusi kapasitas 24 core untuk
didistribusikan ke 40 ODP kapasitas 8 core yang artinya dapat
menyalurkan ke 320 rumah atau Home Connected.
ODC-144 dengan kapasitas 144 core, biasanya digunakan
untuk perumahan kecil, membutuhkan input 24 core feeder dan
dapat menyalurkan 3 kabel distribusi kapasitas 24 core untuk
didistribusikan ke 60 ODP kapasitas 8 core yang artinya dapat
menyalurkan ke 480 rumah atau Home Connected.
ODC-288 dengan kapasitas 288 core, biasanya digunakan
untuk perumahan sedang, ODC ini adalah ODC yang paling
sering digunakan karena efisien dari segi jumlah kabel
distribusinya sehingga mudah saat pemeliharaannya,
membutuhkan input 48 core feeder dan dapat menyalurkan 6
kabel distribusi kapasitas 24 core untuk didistribusikan ke 120
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 13/21
19
ODP kapasitas 8 core yang artinya dapat menyalurkan ke 960
rumah atau Home Connected.
ODC-576 dengan kapasitas 576 core, biasanya digunakan pada
kawasan perumahan besar atau pemukiman padat ,
membutuhkan input 96 core feeder dan dapat menyalurkan 12
kabel distribusi kapasitas 24 core untuk didistribusikan ke 240
ODP kapasitas 8 core yang artinya dapat menyalurkan ke 1920
rumah atau Home Connected.
3.2
ODC Pole atau ODC tiang
Yaitu ODC yang yang di pakai untuk kebutuhan luar ruangan dan
diletakkan di tiang, hanya terdapat 1 jenis yaitu ODC-48, biasanya
dipakai karena sulitnya perizinan penempatan ODC kabinet, ODC ini
membutuhkan input 12 core feeder dan dapat menyalurkan 1 kabel
distribusi kapasitas 24 core untuk didistribusikan ke 20 ODP kapasitas
8 core yang artinya hanya dapat menyalurkan ke 160 rumah atau Home
Connected.
3.3
ODC HRB (High Rise Building)
Yaitu ODC yang yang di pakai untuk kebutuhan di dalam ruangan
dapat berbentuk rak dan juga pedestal, terdapat 3 jenis yaitu :
ODC-180 dengan dimensi Tinggi x Lebar x Dalam : 770 mm x
555 mm x 310 mm, kapasitas Passive Splitter 1:4 maksimal 36.
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 14/21
20
ODC-240 dengan dimensi Tinggi x Lebar x Dalam : 1450 mm
x 750 mm x 360 mm, kapasitas Passive Splitter 1:4 maksimal
48.
ODC-420 dengan dimensi Tinggi x Lebar x Dalam : 1450 mm
x 750 mm x 360 mm, kapasitas Passive Splitter 1:4 maksimal
84.
4. Connector, adalah sambungan ujung terminal memiliki banyak tipe
standar seperti berikut:
FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan
akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan
transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat
ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke
perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode,
dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal,
simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila
dipasangkan ke perangkat lain.
ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip
dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel
multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik
dipasang maupun dicabut.
Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam
komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 15/21
21
D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya
saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang
sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring
dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah
tidak berkembang lagi penggunaannya.
Gambar 2.12 Macam- macam konektor fiber optik
5.
Splitter, satu perangkat yang digunakan untuk membagi sebuah sinyal
optis ke dalam dua atau lebih sinyal, Selain itu splitter juga dapat
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 16/21
22
berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal
optik. Alat ini sedikitnya terdiri dari 2 port dan bisa lebih hingga
mencapai 32 port. Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standard
direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun
rasio meningkat menjadi 64 pelanggan berdasarkan ITU-T G.984
GPON Standard. Hal ini berpengaruh terhadap redaman sistem, seperti
tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Redaman splitter [11]
Rasio Redaman
1:2 3.7 dB
1:4 7.25 dB
1:8 10.38 dB1:16 14.10 dB
1:32 17.45 dB
Gambar 2.13 Splitter 1:4
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 17/21
23
6.
Pigtail, seutas serat optik yang pendek untuk menghubungkan dua
komponen optis, dilengkapi satu konektor pada salah satu ujungnya,
kemudian dilakukan splice dengan kabel optik diujung lainnya.
Gambar 2.14 Pigtail
7.
Patch cord, yaitu kabel interkoneksi, seutas serat optik dilengkapi
dengan konektor yang sudah terpasang di kedua ujungnya, biasnya
bewarna kuning, digunakan untuk menghubungkan dua perangkat .
Gambar 2.15 Patch Cord
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 18/21
24
8.
ODP (Optical Distribution Point )
Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memilki
sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca, kuat dan kokoh dengan konstruksi
untuk dipasang diluar. ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan
jaringan optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiber
optik distribusi dan kabel drop. Perangkat ODP dapat berisi optical pigtail,
conector adaptor, splitter rom dan dilengkapi ruang manajemen fiber
dengan kapasitas tertentu [12].
Macam – macam jenis ODP:
ODP-POLE
ODP-CLOSURE
ODP-WALL
Gambar 2.16 Optical Distribution Point tipe wall
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 19/21
25
2.3 Power Link Budget GPON
Pada jaringan berbasis media transmisi fiber optic
perhitungan power link budget dibutuhkan untuk
menentukan jenis – jenis media yang digunakan untuk
menghantarkan data dalam pengimplementasiannya,
Untuk menghitung Link Budget yang harus diketahui terlebih
dahulu adalah Loss Maksimum Per Elemen adapun
perhitungan Loss sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perhitungan Loss
Network
Elemen
Batasan Ukuran
Kabel Max 0.35dB/km
Splicing Max 0.1 dB
Connector
Loss
Max 0.25 dB (Refer IEC 61300-3-34
Grade B attenuation)
Splitter 1:2 Max 3.70 dB
Splitter 1:4 Max 7.25 dB
Splitter 1:8 Max 10.38 dB
Splitter 1:16 Max 14.10 dB
Splitter 1:32 Max 17.45 dB
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 20/21
26
Berdasarkan maka penulis mencoba
membandingkan dan menganalisis hasil pengukuran
power link budget tersebut dengan hasil perhitungan
ketetapan daya pengirim (Tx) dan daya penerima dari
Telkom Indonesia yaitu Tx = -13 dBm dan Rx = -28 dBm
[13]. Adapun perhitungan power link budget berdasarkan
tabel berikut
Tabel 2.3 Perhitungan power Link Budget
NO SATUANSTANDARD
REDAMAN (dB)VOLUME
TOTAL
REDAMAN (dB)
1 km 0.35 17 5.95
1:2 bh 3.70
1:4 bh 7.25 1 7.25
1:8 bh 10.38 1 10.381:16 bh 14.10
1:32 bh 17.45
SC/UPC bh 0.25 5 1.25
SC/APC* bh 0.35 2 0.7
di Kabel Feeder bh 0.10 8 0.8
di Kabel Distribusi bh 0.10 2 0.2
di Drop Kabel bh 0.10 2 0.2
26.73
28
URAIAN
TOTAL REDAMAN MURNI
TOTAL REDAMAN + TOLERANSI
Kabel FO
Splitter2
Konektor
Sambungan
3
4
8/18/2019 Is i 2581248027520
http://slidepdf.com/reader/full/is-i-2581248027520 21/21
27
standard yang ditetapkan ITU-T G-984 adalah sebagai
berikut :
Total Loss = {(α f * L) + (Lc * m) + (Lsp* n) + S+M}
Keterangan:
αf = Redaman Fiber Optic (dB)
L = Panjang FO (Km)
LC = Loss Connector (dB)
m = Jumlah Connector
Lsp = Loss Splice (dB)
n = Jumlah Splice
S = Loss Splitter
M = Margin / Toleransi