ion exchange[1] fix

Upload: luthfiyah-sinatrya

Post on 07-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    1/31

    LABORATORIUM PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI

    SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016

    Modul : Ion Exchange

    Pembimbing : Ir. Mukhtar Ghozali MT

    Tanggal Praktikum : 23 Maret 2016 

    Oleh :

    Kelompok : IV (Empat)

     Nama : 1. Ken Putri K S P 131424013

    2. Luthfiyah Sinatrya 131424014

    3. Nabila Vidiaty Novera 131424015

    Kelas : 3A –  Teknik Kimia Produksi Bersih

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

    2016 

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    2/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Berbagai jenis operasi di industry membutuhkan air yang meliputi air proses, air umpan

     boiler, dan air pendingin. Ketiga jenis air ini memerlukan tingkat pengolahan yang berbeda,

    tergantung dalam air yang dapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi, atau koloid sehingga

    dicapai kualitas air yang memenuhi persyaratan sesuai dengan maksud penggunaannya.

    Salah satu metoda dalam pengolahan air adalah pertukaran ion (ion exchange). Metoda

     pertukaran ion adalah metoda pengolahan air yang bertujuan untuk mengurangi ion-ion yang

    tidak dikehendaki baik kation maupun anion yang ada dalam air. Air yang dihasilkan dari proses pertukaran ion banyak digunakan untuk air umpan boiler dan air untuk berbagai

     proses.

    1.2.Tujuan

    1.  Melaksanakan operasi pertukaran ion pada resin kation.

    2.  Menganalisis kesadaan total, mengukur DHL, TDS, kekeruhan, dan pH.

    3.  Menghitung kapasitas pertukaran ion.

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    3/31

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pertukaran ion (ion exchange) merupakan suatu metoda penghilangan mineral air yang

    ditujukan untuk mengambil semua ion kation dan anion dalam air. Umumnya media yang

    digunakan dalam pertukaran ion adalah resin alami atau sintetis. Pada saat terjadi pertukaran ion

    maka ion yang terlarut dalam air akan terserap ke dalam rsin penukar ion dan resin akan

    melepaskan ion lainnya dalam kesetaraan ekivalen. Resin penukar ion terdiri dari dua macam

    yaitu :

    1.  Resin penukar kation (cation exchange resin)

    Resin penukar kation mempunyai kemampuan untuk menyerap/menukar kation-kation

    seperti Ca, Mg, Na, dan lain-lain yang ada di dalam air. Resin penukar kation terdiri dari

     penukar kation asam kuat (strong acid exchanger) dan resin penukar kation asam lemah

    (weak acid exchanger).

    2.  Resin penukar anion (weak acid exchanger)

    Resin penukar anion mempunyai kemampuan untuk menyerap/menukar anion-anion

    yang ada di dalam air. Resin penukar anion terdiri dari penukar anion basa kuat (strong

     base exchanger) dan resin penukar anion basa lemah (weak base exchanger)

    Apabila resin sudah jenuh maka harus dilakukan regenari. Siklus regenerasi terdiri dari 4 tahap

    yaitu :

    1.  Backwash

    Dilakuksn untuk mengambil material yang terakumulasi di unggun sekaligus mengaduk

    unggun resin. Backwash dilakukan secara kontinu selama 10 menit atau sampai effluent

     backwash terlihat jernih. Air yang digunakan ketika backwash adalah air yang bersih

    hasil proses filtrasi. Air sisa backwash sebaiknya dialirkan ke unit pengolahan air bersih.

    2.  Regenerasi

    Dilakukan setelah backwash selesai. Regeneran mengalir ke unggun resin dari atas ke

     bawah dengnan laju rendah 0,5-1 gpm/ft2

    rein. Aliran regeneran dikeluarkan lewat bawah

    tangki dan dioleh oleh unit pengolahan limbah.

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    4/31

    3.  Pembilasan Lambat (Slow Rinse)

    Dilakukan dengan air melalui bagian atas unggun resi ke bawah. Pembilasan lambat ini

    akan menyemournakan proses regenerasi dengan mengadakan kontak antara resin dan

    regeneran sampai di unggun resin paling bawah.

    4.  Pembilasan Cepat (Fast Rinse)

    Setelah dilakukan pembilasan lambat maka dilanjutkan dengan pembilasan cepat dengan

    cara mengalirkan air bersih melalui unggun bagian atas dengan kecepatan tinggi. Air

     pembilasan akan mengambil sisa garam regeneran di dalam unggun. Setelah pembilasan

    cepat, resin dapat digunakan kembali utnuk proses pertukaran ion.

    Terdapat empat jenis reaksi dalam Ion exchanger yaitu

    a. Reaksi kation asam kuat

    2 RSO3Na + Ca2+

    / Mg2+

     2+

     

    2 RSO3H + Ca2+

    / Mg2+

     +

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    5/31

     b. Reaksi kation asam lemah

    2 RCOONa + Ca2+

    / Mg2+

        (RCOO)2Ca / (RCOO)2Mg + 2Na2+

     

    2 RCOOH + Ca

    2+

    / Mg

    2+

        (RCOO)2Ca / (RCOO)2Mg + 2H

    +

    c. Reaksi anion basa kuat

    RR3’NOH + Cl-  RR3’NCl +OH

    2 RR3’NCl + SO42-  (RR3’N)2 SO4 + 2Cl

    -

    d. Reaksi anion basa lemah

    RNH3OH + Cl-  RNH3Cl +OH-

    2 RNH3Cl + SO42-  (RNH3)2 SO4 + 2Cl

    -

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    6/31

    BAB III

    METODOLOGI

    3.1.Susunan Alat yang Digunakan

    3.2.Alat

    -  Conductometer  

    -  Turbidity meter  

    -  Gelas kimia 100 ml 

    -  Gelas ukur 50 ml 

    Pipet 10 ml 

    -  Labu titrasi 250 ml 

    -  Buret 250 ml + standard an klem 

    3.3.Bahan

    -  Air

    -  Resin penukar kation

    -  Indicator EBT

    -  EDTA

    -  Larutan buffer pH 10

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    7/31

    3.4.Prosedur Kerja

    a.  Proses Pertukaran Ion

    1.  Air umpan yang digunakan harus bersh dari kotoran/padatan yang mungkin akan

    merusak permukaan resin dan menyumbat saringan

    2. 

    Alirkan air umpan melalui bagian atas kolom penukar kation dengan debit 6

    gpm/ft2  resin. Catat nilai Fe, kekeruhan, DHL, pH, dan total hardness pada

    umpan.

    3.  Ambil 50 ml sampel dari keluaran kolom kation dan analisa DHL, pH, dan total

    hardness dalam selang waktu tertentu.

    4. 

    Buat kurva hubungan antaraDHL, pH, dan total hardness terhadap waktu.

     b.  Menentukan Kapasitas Pertukaran Ion

    1. 

    Air umpan yang digunakan harus bersih dari kotoran/padatan yang mungkin akanmerusak permukaan resin.

    2.  Masukkan resin sebanyak 50 gram ke dalam kolom.

    3.  Alirkan air umpan melalui bagian atas kolom penukar ion dengan debit tertentu

    (Q). Catat nilai total hardness pad air umpan (TH).

    4.  Ambil 10 ml sampel dari keluaran kolom dan analisa pH dan total hardness setiap

    selang waktu tertentu. Catat berapa waktu yang dibutuhkan (t jenuh) sampai total

    hardness mengalami kenaikan (kondisi jenuh).

    c.  Prosedur Analisa Total Hardness

    1.  Ambil 50 ml sampel, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer.

    2.  Tambahkan 2 ml larutan buffer pH 10.

    3. 

    Jika cairan menjadi keruh, tambahkan 1 ml larutan KCN 10%

    4.  Tambhakan 50 mg indicator EBT.

    5.  Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai cairan berubah warna menjadi biru.

    6.  Catat banyaknya volume EDTA yang diperlukan untuk titrasi.

    3.5.Keselamatan Kerja

    -  Pastikan kabel listrik tidak bersinggungan dengan percikan/tumpahan air.

    -  Gunakan kacamata, masker, dan sarung tangan ketika melakukan titrasi.

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    8/31

    BAB IV

    HASIL PERHITUNGAN

    4.1 

    Data yang diambilA.Data Awal

    Tinggi resin = 56 cm

    Diameter tabung = 12 cm

    Ketinggian air = 7 cm

    Volume resin = 3,14 x 36 cm2 x 56 cm

    = 6330,24 cm3

    = 6,33024 Liter.resin

    B. Data Pengamatan TDS, DHL, pH dan Total Hardness

      Influent : DHL = 0,234 mS

    TDS = 98 ppm

     pH = 6,31

    Kekeruhan = 2,81 NTU

    Total Hardness : 0,2625 mg/l CaCO3 

      Effluent, Laju Alir 1 = 0,6 LPM

    Waktu

    (menit)

    Total Hardness DHL

    (mS)

    pH TDS (ppm) % Penurunan

    DHL

    0 0,1 mg/l CaCO3 0,323 6,31 112 21,67

    10 0,253 5,33 109 1,18

    20 0,250 5,37 108 -3,6

    30 0,259 5,40 105 -1,54

    40 0,263 5,41 106 -1,90

    50 0,075mg/l CaCO3  0,268 5,35 101 9,33

    60 0,243 5,30 102 -0,41

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    9/31

     

      Effluent, Laju Alir 2 = 0,7 LPM

    Waktu

    (menit)

    Total Hardness DHL

    (mS)

    pH TDS (ppm) % Penurunan

    DHL

    10 0,0875 mg/l CaCO3  0,222 4,95 101 -1,80

    20 0,226 4,77 100 -0,44

    30 0,227 4,75 89 4,85

    40 0,216 4,73 87 -1,85

    50 0,1125 mg/l CaCO3  0,220 4,90 86 0,45

    60 0,219 4,64 86 1,83

    70 0,215 4,59 83 2,33

    80 0,210 4,64 82 -3,81

    90 0,218 4,50 80 -0,46

    100 0,1 mg/l CaCO3  0,219 4,53 81

    Rata-rata 0,2192 4,70 87,5 1,44

    70 0,244 5,23 100 3,28

    80 0,236 5,15 99 5,08

    90 0,224 5,01 95 8,42

    100 0,1125 mg/l CaCO3  0,225 4,93 87

    Rata-rata 0,25345 5,34 102,18 4,15 

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    10/31

     

    Kurva 1. Hubungan Total Hardness terhadap Waktu

    Kurva 2. Hubungan % Penurunan DHL dengan Waktu

    0

    0,02

    0,04

    0,06

    0,08

    0,1

    0,12

    0 20 40 60 80 100 120

       T   o   t   a    l   H   a   r    d

       n   e   s   s

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 20 40 60 80 100 120

       %

       P   e   n   u   r   u   n   a   n   D   H   L

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    11/31

    PERHITUNGAN

    Total Hardness

    = (ml sample / 100) x ml EDTA x N EDTA x faktor EDTA

    UMPANVolume titran (EDTA) : 0,4 ml

    = (25 ml / 100) x 1,05 ml x 0,01 N x 100

    = 0,2625 mg/l CaCO3

    RUN –  1

    1.  Waktu : 0 menit

    Volume titran (EDTA) : 0,4 ml

    = (25 ml / 100) x 0,4 ml x 0,01 N x 100

    = 0,1 mg/l CaCO3

    2.  Waktu : 50menit

    Volume titran (EDTA) : 0,3 ml

    = (25 ml / 100) x 0,3 ml x 0,01 N x 100

    = 0,075 mg/l CaCO3

    3.  Waktu : 100 menit

    Volume titran (EDTA) : 0,45 ml

    = (25 ml / 100) x 0,45 ml x 0,01 N x 100

    = 0,1125 mg/l CaCO3

    Rata –  rata nilai kesadahan pada RUN –  1 = 0,09583 mg/l CaCO3

    Presentase penurunan nilai kesadahan :

    = ((TH Awal –  TH Akhir)/ TH Awal ) x 100%

    = ((0,2625 mg/l CaCO3  –  0,09583 mg/l CaCO3)/0,2625 mg/l CaCO3) x 100 % 

    = 63,5 %

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    12/31

    RUN –  2

    1.  Waktu : 10 menit

    Volume titran (EDTA) : 0,35 ml

    = (25 ml / 100) x 0,35 ml x 0,01 N x 100= 0,0875 mg/l CaCO3

    2.  Waktu : 50 menit

    Volume titran (EDTA) : 0,45 ml

    = (25 ml / 100) x 0,45 ml x 0,01 N x 100

    = 0,1125 mg/l CaCO3

    4.  Waktu : 100 menit

    Volume titran (EDTA) : 0,4 ml

    = (25 ml / 100) x 0,4 ml x 0,01 N x 100

    = 0,1 mg/l CaCO3

    Rata –  rata nilai kesadahan pada RUN –  1 = 0,09583 mg/l CaCO3

    Presentase penurunan nilai kesadahan :

    = ((TH Awal –  TH Akhir)/ TH Awal ) x 100%

    = ((0,2625 mg/l CaCO3  –  0,09583 mg/l CaCO3)/0,2625 mg/l CaCO3) x 100 % 

    = 63,5 %

    4.2Menentukan Kapasitas Pertukaran Ion 

    Diketahui : Konsentrasi air umpan = 200 mg/L

    Laju alir 1 = 0,6 LPM

    Laju alir 2 = 0,7 LPMKapasitas Penukar Kation = 2 eq/L.resin

      Laju Alir 1

    Jumlah kation yang ditukar = konsentrasi (kadar) x Laju alir 1

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    13/31

      = 200 mg/L x 0,6 L/min x 10 min

    = 1200 mg

    Volume resin yang dibutuhkan =

     

    =

     

     

    =

     

    = 0,026 L.resin

      Laju Alir 2

    Jumlah kation yang ditukar = konsentrasi (kadar) x Laju alir 1

    = 200 mg/L x 0,7 L/min x 10 min

    = 1400 mg

    Volume resin yang dibutuhkan =

     

    =

     

     

    =

     

    = 0,030 L.resin

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    14/31

    4.3 Kurva hubungan antara TDS, DHL, Total Hardness dan pH terhadap waktu

    Kurva 3. Kurva DHL terhadap Waktu pada influent

    Kurva 4. Kurva DHL terhadap Waktu pada effluent

    69,08

    69,1

    69,12

    69,14

    69,16

    69,18

    69,2

    69,22

    0 20 40 60 80 100 120

       D   H   L    (   µ   S    /   c   m    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    0

    0,05

    0,1

    0,15

    0,2

    0,25

    0,3

    0,35

    0 20 40 60 80 100 120

       D

       H   L    (   m   S    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    15/31

     

    Kurva 5. Kurva TDS terhadap Waktu pada influent

    Kurva 6. Kurva TDS terhadap Waktu pada effluent

    0,2315

    0,232

    0,2325

    0,233

    0,2335

    0,234

    0,2345

    0 20 40 60 80 100 120

       T   D   S    (   m   S    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 20 40 60 80 100 120

       T   D   S    (   p   p   m    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    16/31

     

    Kurva 7. Kurva pH terhadap Waktu pada effluent

    Kurva 8. Kurva pH terhadap Waktu pada effluent

    5,318

    5,32

    5,322

    5,324

    5,326

    5,328

    5,33

    5,332

    0 20 40 60 80 100 120

       p   H

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 20 40 60 80 100 120

       p   H

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    17/31

    BABV

    PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

    4.1.Pembahasan

    Ken Putri Kinanti K S P (131424013)

    Praktikum pertukaran ion ini bertujuan untuk menganalisis kesadahan total dan pengaruh

    konsentrasi (DHL dan TDS) serta pH terhadap waktu. Setelah itu dapat diketahui pula kapasitas

    ion yang ditukarkan pada resin penukar kation pada laboratorium pengelolaan limbah industri

     jurusan teknik kimia POLBAN.

    A.  Pengaruh total hardness terhadap waktu pada effluent

    Umpan yang digunakan adalah air keran dengan nilai pH 6,31 yang memiliki nilai DHL

    0,234 mS, dan TDS 98 ppm. Nilai kesadahan total umpan adalah 0,2625 mg/l CaCO3. Umpan

    akan dilewatkan pada penukar kation dengan 2 variasi laju alir, 0,6 LPM dan 0,7 LPM. Dengan

     pengambilan data pada awal, tengah, dan akhir percobaan. Pada laju alir 0,6 LPM didapatkan

    nilai kesadahan total pada aliran effluent sebagai berikut :

    Berdasarkan nilai pada grafik, dapat dilihat bahwa nilai TH pada effluent mengalami penuruan

     jika dibandingkan dengan TH pada influent, dengan presentase penurunan sebesar 63,5 %. Hal

    membuktikan bahwa ion –  ion positif pembentuk kesadahan seperti Ca2+

     dan Mg2+

     telah terikat

     pada resin kation dan digantikan dengan ion H+ dengan mekanisme reaksi sebagai berikut :

    Ca+  SO4  Ca

    +  H2SO4

     Na+  Cl + RH   R Na

    +  + HCl

    Mg+  NO3  Mg

    +  Mg(NO3)2

    0

    0,05

    0,1

    0,15

    0 20 40 60 80 100 120   T   o   t   a    l   H   a

       r    d   n   e   s   s

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    18/31

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    19/31

    C.  Pengaruh TDS terhadap waktu pada effluent

    TDS adalah total dissolved solid yang memnentukan banyaknya mineral yang terlarut dalam

    air atau suatu larutan, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai

     berikut:

    Pada grafik dapat dilihat bahwa nilai TDS mengalami fluktuasi. Hasil tersebut tidak sesuai

    dengan literature dimana seharusnya semakin lama pertukaran ion TDS akan semakin

    menurun karena mineral  –  mineral dalam air akan terikat pada resin. Nilai TDS akan terus

    meningkat apabila resin telah jenuh.

    D. 

    Pengaruh pH terhadap waktu pada effluent pH adalah derajat keasaman yang menentukan banyaknya ion H

    + yang terlarut dalam air atau

    suatu larutan. Berdasarkan percobaan didapat hasil sebagai berikut :

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 20 40 60 80 100 120

       T   D   S    (   p   p   m    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    01

    2

    3

    4

    5

    6

    0 20 40 60 80 100 120

       p   H

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    20/31

    Pada grafik dapat dilihat bahwa nilai pH sedikit mengalami penurunan, meskipun mengalami

     penurunan namun baik laju alir 1 dan 2 masing –  masing memiliki pH yang asam. Hasil yang

    didapat ini sudah sesuai dengan literature, bahwa effluent dari resin penukar kation akan

    memiliki pH yang asam sesuai dengan reaksi :

    Ca SO4  Ca H2SO4

     Na+  Cl + RH   R Na

    +  + HCl

    Mg+  NO3  Mg

    +  Mg(NO3)2

    -  Luthfiyah Sinatrya (131424014)

    Praktikum yang dilakukan yaitu Ion Exchange yang bertujuan untuk menghitung

    kapasitas pertukaran ion dan untuk menganalisis pengaruh dari pertukaran ion

    terhadap nilai kesadahan total, DHL, TDS, kekeruhan dan pH.

    Media yang digunakan dalam Ion exchange ini yaitu resin. Resin yang digunakan

    yaitu hanya resin penukar kation saja sedangkan resin penukar anion tidak digunakan.

    Resin penukar kation yang digunakan yaitu Na dengan merek Amberlite dan

    memiliki kapasitas pertukaran kation sebesar 2 eq/L.resin. Sehingga reaksi pertukaran

    kation yang akan terjadi yaitu seperti berikut,

    Ca+  SO4  Ca

    +  H2SO4

     Na+  Cl + RH   R Na

    +  + HCl

    Mg+  NO3  Mg

    +  Mg(NO3)2

    Umpan yang digunakan untuk praktikum ini yaitu air yang berasal dari air keran

    dan memiliki konsentrasi sebesar 200 mg/L. Adapun karena pertukaran ion yang akan

    dilakukan adalah secara kontinyu sehingga dilakukan variasi laju alir. Laju alir yang

    digunakan yaitu 0,6 L/min dan 0,7 L/min. Pengukuran TDS, DHL, dan pH dilakukan

    setiap 10 menit hingga mendapat 10 titik tiap laju alir. Sehingga didapatkan untuk

    laju alir 1 jumlah kation yang ditukar adalah sebesar 1200 mg/L dengan kebutuhan

    volume resin 0,026 L.resin dan untuk laju alir 2 adalah sebesar 1400 mg/L dengan

    kebutuhan volume resin 0,030 L.resin. Sedangkan volume resin yang digunakan saat

     praktikum adalah sebesar 6,33 Liter.resin sehingga sedikit sulit untuk mencapai

    kondisi jenuh.

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    21/31

    A. Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai Kesadahan Total

    Effluent 

    Berdsarkan Kurva diatas, dapat dilihat bahwa nilai total hardness  atau kesadahan

    total cenderung mengalami penurunan. Hal ini membuktikan bahwa ion-ion seperti

    Ca

    2+

     dan Mg

    2+

     yang merupakan penyebab kesadahan telah diikat oleh ion-ion positif pada resin penukar kation. Namun, ditengah proses terdapat penurunan kesadahan

    total yang mungkin disebabkan karena laju alir yang kurang stabil.

    B. Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai DHL Effluent

    Berdasarkan kurva diatas, dapat dilihat bahwa semakin lama proses pertukaran ion

     berlangsung maka semakin rendah nilai DHL atau daya hantar listriknya. Hal ini

    menunjukkan bahwa penyerapan atau pengambilan ion-ion dalam air oleh resin

    melalui ikatan kimia telah terjadi.

    0

    0,05

    0,1

    0,15

    0 20 40 60 80 100 120

       T   o   t   a    l   H   a   r    d

       n   e   s   s

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 20 40 60 80 100 120

       D   H   L    (   µ   S    /   c   m    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    22/31

     

    Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa laju alir 1 cenderung memiliki % penurunanDHLyang naik dibandingkan dengan laju alir 2, sehingga dapat dinyatakan bahwa

    laju alir 1 lebih efektif dan stabil dalam proses pertukaran kation sehingga dapat

    didapatkan % penurunan DHL yang naik.

    C. Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai TDS Effluent

    Berdasarkan kurva diatas, dapat dilihat bahwa Total Dissolved Solid atau padatan

    terlarut pada effluent mengalami penurunan yang cenderung konstan selama

     pertukaran kation berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa waktu sangat

    mempengaruhi dimana semakin lama proses pertukaran kation berlangsung maka

    semakin kecil nilai TDS effluent.

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 20 40 60 80 100 120

       %

       P   e   n   u   r   u   n   a   n   D   H   L

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    0

    0,05

    0,1

    0,15

    0,2

    0,25

    0,3

    0,35

    0 50 100 150

       T   D   S    (   m   S    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    23/31

    D. Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai pH Effluent

    Berdasarkan kurva diatas, dapat dilihat bahwa effluent dari ion exchanger ini bersifat

    asam atau memiliki nilai pH yang rendah. Hal ini dikarenakan air yang melewati

    kolom resin penukar kation akan terjadi pertukaran H+  dengan kation dari resin

     penukar kation sehingga terjadi pelepasan H+ dari resin dan kation-kation dalam air

    diserap oleh resin dan membuat air keluaran atau effluent menjadi asam. Dapat dilihat

     juga bahwa dengan semakin lama proses pertukaran kation dan semakin besar laju

    alirnya, maka effluentnya pun semakin asam.

    -  Nabila Vidiaty Novera (131424015)

    Pada praktikum kali ini praktikan melakukan proses pertukaran ion dengan resin.

     Namun kali ini ion yang digunakan merupakan jenis kation Na. dalam praktikum ini

    terdapat beberapa aspek yang perku dihitung agar dapat diketahui hasil dari

     pertukaran ionnya. Yang pertama merupakan total hardness yang dihitung dari

    keluaran resin kation. Resin kation digunakakn sebagi pelembut terhadap air yang

    memiliki kesadahan tinggi, sehinga nilai total hardness dapat dijadikan toak ukur

    untuk melihat kualitas resin kation yang digunakan. Air yang keluar pada aliran resin

    kation ini bersifat asam, hal ini dikarenakan semua katin (unsure bermuatan positif

    seperti Ca, Mg, dll) ditukar dengan ion hydrogen sehingga hal ini dapat menyebabkan

     pH air menjadi turun. Resin yang digunakan pada praktikum ini tergolong masih

    dalam kondisi bagus karena air yang dihasilkan dari keluaran memiliki pH yang

    cukup rendah dan memiliki nilai total hardness yang cukup rendah. Pada praktikum

    kali ini kami tidak melakukan proses praktikum dengan menggunakan resin anion

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 20 40 60 80 100 120

       p   H

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    24/31

    dikarenakan resin yang terdapat pada lab hanya resin kation. Laju alir yang digunakan

     pada praktikum ini ada 2 laju alir. Yang pertama sebesar 0,6 L/menit dan yang kedua

    sebesar 0,7 L/menit. Pada praktikum ini dilakukan pengukuran TDS, DHL, dan pH

    dalam kurun waktu 200 menit dengan 2 laju alir. Masing-masing laju alir memiliki

    range waktu 10 menit dan dilakukan hingga 10 titik. Sehingga didapat jumlah volume

    resin yang dibutuhkan pada laju alir 0,6 L/menit sebanyak 0,026 L resin dan untuk

    laju alir 0,7 L/menit dibutuhkan resin sebanyak 0,030 L resin. Menurut perhitungan

    tinggi resin dan diameter tabung yang digunakan maka volume resin sebanyak 6,33 L

    resin. Hal ini tentu saja menghambat penjenuhan resin dan dalam kurva tidak

    ditemukan garis jenuh resin.

    A.  Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai Kesadahan Total

    Effluent

    Dalam pertukaran ion ini khususnya pertukaran kation, ion yang ditukar pada

    umpan adalah ion seperti Ca2+

      dan Mg2+

    . Ion-ion tersebut menyebabkan

    kesadahan pada air sehingga ion tersebut diganti dengan ion H+  yang terdapat

     pada resin. Tentunya hal ini menyebabkan penurunan nilai kesadahan pada

    effluent.

    Dari kurva tersebut dapat dilihat pada laju alir umpan 0,6 L/menit nilai kesadahan

    turun dari awal umpan nilai kesadahan sebesar 0,1 mg/L CaCO3 lalu turun ke nilai

    0,075 mg/L CaCO3 setelah itu nilai kesadahan naik lagi menjadi 0,112 mg/L

    0

    0,02

    0,04

    0,06

    0,08

    0,1

    0,12

    0 20 40 60 80 100 120

       T   o   t   a    l   H   a   r    d   n   e   s   s

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    25/31

    CaCO3  sehingga pada run 1 nilai kesadahan rata-rata adalah sebesar 0,09583

    mg/L CaCO3 sehingga presentasi penurunan nilai kesadahan adalah sebesar

    63,5%. Untuk run 2 justru sebaliknya, nilai kesadahan naik dari awal dengan nilai

    0,0875 mg/L CaCO3 menjadi 0,1125 mg/L CaCO3 kemudian turun lagi menjadi

    0,1 mg/L CaCO3. Sehingga dari ketiga nilai tersebut pada run 2 memiliki nilai

    kesadahan rata-rata sebesar 0,09583 mg/L CaCO3 dan presentasi penurunan nilai

    kesadahan sebesar 63,5%. Kurva hubungan % penurunan DHL dengan waktu:

    B.  Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai DHL Effluent

    Proses pertukaran kation pun berdampak pada nilai DHL dari umpan yang

    dialirkan. Berikut adalah kurva pengaruh pertukaran kation dengan nilai DHL

    effluent

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 20 40 60 80 100 120

       %

       P   e   n   u   r   u   n   a   n   D   H   L

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    26/31

     

    Dari kurva diatas dapat terlihat bahwa nilai DHL pada effluent baik pada laju alir1 dan 2 sama-sama menunjukkan penurunan nilai DHL.

    C.  Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai TDS Effluent

    Pertukaran kation juga menimbulkan efek pada nilai TD yang terdapat pada

    effluent. Hal itu terlihat dari kurva berikut :

    Dapat dilihat dari kurva bahwa nilai TDS (Total Disolved Solid) mengalami

     penuruan nilai dari waktu ke waktu walaupun tidak terlalu signifikan.

    D.  Pengaruh Proses Pertukaran Kation Terhadap Nilai pH Effluent

    0

    0,05

    0,1

    0,15

    0,2

    0,25

    0,3

    0,35

    0 20 40 60 80 100 120

       D   H   L    (   m   S    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 20 40 60 80 100 120

       T   D   S    (   p   p   m    )

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    27/31

     Nilai pH juga berpengaruh pada pertukaran ion. Nilai pH seharusnya semakin

    menurun pada kation.

    Pada percobaan ini nilai pH umpan dan effluent sangat jauh berbeda. Hal ini

    dikarenakan ion Ca2+

      dan Mg2+

      digantikan dengan ion H+. dari grafik tersebut

    dapat dilihat bahwa padalaju alir 2 (0,7 L/menit) memiliki nilai penurunan pH

    yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan laju alir pertama (0,6

    L/menit).

    4.2.Kesimpulan

    a) 

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

    -  Pengaruh total hardness terhadap waktu adalah semakin lama waktu pertukaran ion,

    maka semakin kecil pula nilai total hardness pada effluent. Namun, pada waktu

    tertentu akan terjadi kenaikan nilai total hardness. Hal ini disebabkan resin yang

    sudah jenuh.

    -  Pengaruh nilai DHL dan nilai TDS terhadap waktu adalah semakin lama waktu

     pertukaran ion, nilau DHL dan TDS akan tetap rendah. Hal ini disebabkan karena

    mineral dan ion-ion terlarut akan terikat pada resin. Namun jika resin jenuh, akan

    terjadi kenaikan pada nilai TDS dan DHL.

     b)  Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut :

    a.  Laju alir 0,6 L/menit

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 20 40 60 80 100 120

       p   H

    Waktu (menit)

    Laju Alir 1

    Laju Alir 2

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    28/31

     

     b.  Laju alir 0,7 L/menit

    Waktu (menit) DHL (µS/cm) pH TDS (mS) Total Hardness

    (mg/L CaCO3)

    10 72,9 4,95 0,222 0,0875

    20 71,3 4,77 0,226

    30 69,2 4,75 0,227

    40 67,6 4,73 0,216

    50 66,5 4,90 0,220 0,1125

    60 66,1 4,64 0,219

    70 64,6 4,59 0,215

    80 65,3 4,64 0,210

    90 66,0 4,50 0,218

    100 63,9 4,53 0,219 0,1

    Waktu (menit) DHL (µS/cm) pH TDS (mS) Total Hardness

    (mg/L CaCO3)

    0 109,7 6,31 0,323 0,1

    10 82,0 5,33 0,253

    20 81,0 5,37 0,250

    30 77,5 5,40 0,259

    40 78,3 5,41 0,263

    50 72,3 5,35 0,268 0,075

    60 74,9 5,30 0,243

    70 74,3 5,23 0,244

    80 72,6 5,15 0,235

    90 71,3 5,01 0,224

    100 69,9 4,93 0,225 0,1125

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    29/31

    c)  Volume resin yang dibutuhkan pada setiap laju alir adalah 0,026 L resin pada laju alir 0,6

    L/menit dan 0,030 pada laju lair 0,7 L/menit. Nilai presentase penurunan nilai kesadahan

     pada laju alir pertama dan kedua adalah sebesar adalah sebesar 63,5%.

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    30/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Eckenfelder, Jr, W.W., 1989 “Industrial Water Pollution Control”, 2nd

     edition, McGraw-Hill,

    Tokyo

    Betz, 1991, “Betz Handbook of Industrial Water Conditioning”, 9th edition, Betz LaboratoriesInc., USA

    Peavey H.S., Rowe D.R., Tchobanoglous G, 1985, “Environmental Engineering”, McGraw-Hill

    Internationals Editions, Singapura

    Rahayu E.S., Soeswanto B. 2001, “Pengolahan Air Industri”, Jurusan Teknik Kimia Polban,

    Bandung

  • 8/18/2019 Ion Exchange[1] Fix

    31/31

    DOKUMENTASI

    Kolom resin penukar kation Effluent Peralatan praktikum

    Titrasi Flowmeter Sampel awal

    Sampel yang sudah

    ditambahkan EBT

    Sampel sesudah di titrasi Conductometer