insulin

Upload: perisha-veera

Post on 16-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

journal-reading

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Insulin

    1/8

    Hubungan Estrogen Dan Testosterone Terhadap Resistensi Insulin Pada Wanita Pra-

    Dan Pascamenopause Dengan Dan Tanpa Terapi Hormon

    Abstrak

    Latar Belakang: Defisiensi estrogen akibat menopause alami atau menopause karena bedahdikatakan memiliki efek samping pada resistensi insulin. Testosteron dan sex hormone-

    binding globulin (SHBG) serta estrogen berkaitan rapat dengan resistensi insulin padaanita. !amun" hubungan estradiol" testosteron dan SHBG dengan resistensi insulin sesuaidengan tingkat estrogen belum dapat dipastikan lagi.

    Tuuan: #eneliti memeriksa hubungan estradiol" testosteron dan SHBG dengan resistensiinsulin pada anita pra-dan pas$amenopause dan anita pas$amenopause %ang telah

    menerima terapi hormon untuk memastikan apakah hubungann%a berbeda tergantung padastatus estrogen.

    !etode : Dua puluh anita pra-menopause dan tiga puluh dua anita pas$amenopausemengikuti penelitian ini. &ima belas anita pas$amenopause menerima estrogen e'uine() (*"+, mg) per oral setiap hari selama , bulan. Tingkat serum estradiol"testosteron"SHBG dan insulin dan tingkat plasma glukosa diukur.

    Hasil: /adar serum estradiol $enderung memiliki korelasi negatif dengan model penilaianhomeostasis resistensi insulin (H012-34) pada anita pra-menopause tetapi tidak pada

    anita pas$amenopause. Selain itu" kadar testosteron bebas $enderung memiliki korelasipositif dengan H012-34 pada anita menopause namun tidak pada anita pra-menopause. Tingkat serum SHBG menun5ukkan korelasi negatif %ang signifikan denganH012-34 pada anita pra dan pas$a menopause. Tingkat SHBG meningkat se$aramendadak dan tingkat testosteron bebas menurun se$ara signifikan serta H012-34 menurunse$ara signifikan pada bulan ke, setelah pemberian . !amun" tidak ada korelasi %angsignifikan dari perubahan antara estradiol" SHBG atau testosteron bebas dan H012-34.

    /ata /un$i: stradiol" Testosterone" Sex Hormone-Binding Globulin" H012-34

  • 5/26/2018 Insulin

    2/8

    "# Latar Belakang

    Defisiensi estrogen" disebabkan oleh menopause alami atau menopause karena bedahmemiliki efek terhadap resistensi insulin. 1odel penilaian homeostasis terhadap resistensiinsulin (H012-34) sebagai penanda resistensi insulin berdasarkan pengukuran kadar

    glukosa darah puasa dan insulin" ban%ak digunakan dalam praktek klinis. Selain itu"dilaporkan baha H012-34 pada anita pas$amenopause lebih tinggi daripada anitapremenopause. !amun" beberapa penelitian menun5ukkan baha defisiensi estrogen tidakmempengaruhi resistensi insulin.Davis et al. mengatakan baha tidak ada hubunganindependen antara estradiol dan H01234 pada anita pas$amenopause. Testosteron danseks hormone-binding globulin (SHBG) serta estrogen berhubungan dengan resistensi insulin

    pada anita. #ada anita premenopause dengan sindroma o6arium polikistik" dilaporkanbahaa testosteron dan SHBG berkait rapat dengan resistensi insulin. #ada anitapas$amenopause" disarankan baha tingkat testosteron %ang tinggi memiliki efek %angmenguntungkan terhadap resistensi insulin. Sutton et al.melaporkan baha indeks androgen

    bebas %ang tinggi berhubungan dengan H012-34. Selain itu" telah dilaporkan baha tingkat

    SHBG terkait bertindak balik dengan H012-34 dan bahaa tingkat SHBG %angrendah dikaitkan dengan risiko timbuln%a diabetes tipe , pada anita

    pas$amenopause. !amun" hubungan estradiol" testosteron dan SHBG dengan resistensiinsulin" mengikut tingkat estrogen" belum diklarifikasikan. Dalam studi ini" kami menelitihubungan estradiol" testosteron dan SHBG dengan resistensi insulin pada anita pra-menopause" anita pas$amenopause dan anita pas$amenopause %ang telah menerimaterapi hormon untuk memastikan hubungan dengan status estrogen.

    $# Patient dan !etode

    $#" Patient

    Sub5ek penelitian ini dipilih dari pasien raat 5alan %ang mengun5ungi klinik Departmen0bstetri dan Ginekologi" Tokushima 7ni6ersit% Hospital. ,* anita pra-menopause dan8, anita pas$amenopause" termasuk anita pas$amenopause %ang telah menerima terapihormon" terpilih dalam penelitian ini. 9anita pra-menopause ini" termasuk perempuan%ang mengalami menstruasi teratur (, hari per ;8 siklus) dan tidak pernah men5alani

    prosedur histerektomi atau ooforektomi bilateral" dan anita %ang mengalami perubahandalam frekuensi menstruasi dan < atau aliran dalam , bulansebelum berpartisipasi dalam

    penelitian ini. Status menopause pasien" dikonfirmasikan dengan folli$le-stimulatinghormone (=SH) dengan konsentrasi " > ? @* m37 < m& dan konsentrasi estradiol" A ,*

    pg < m& pada anita %ang tidak mengalami siklus menstruasi %ang alami untuk sekurang-kurangn%a tahun atau anita %ang telah men5alani ooforektomi bilateral. &ima belas anitapas$amenopause menerima estrogen e'uine () (*"+, mg) per oral setiap hari selama ,bulan. 0ral medrox%progesterone a$etate (1#2) (," mg) diberikan terus untuk perlindunganendometrium ke$uali sembilan sub5ek penelitian %ang pernah men5alani h%stere$tom%.Sebelum berpartisipasi dalam studi ini" pasien me5alani pemeriksaan ginekologi dan biokimia%ang termasuk pemeriksaan bimanual dan trans6aginal ultrasonografi. Hasil penelitianse5arah klinis pasien sebelumn%a" dan hasil pemeriksaan fisik dan tes kimia" menun5ukkan

    baha semua perempuan berada dalam kesehatan %ang baik. /riteria penge$ualian dalampenelitian ini adalah ria%at pen%akit kardio6askular" keganasan tergantung hormon ataukanker pa%udara" venous thromboembolic disease" diabetes mellitus" disfungsi gin5al"

    pen%akit hati" hipertensi" dan penggunaan obat penurun lipid.

  • 5/26/2018 Insulin

    3/8

    9anita %ang telah menerima terapi hormon pada masa lalu tidak disertai dalam sub5ekpenelitian ini. Tidak ada sub5ek penelitian ini telah mengambil obat %ang mempengaruhi

    metabolisme glukosa untuk minimum satu tahun. Sampel darah 6ena untuk pengukuraninsulin dan hormon ditarik ke dalam tabung Ca$utainer BD (Be$ton" Di$kinson dan#erusahaan" =ranklin &akes" !e erse%)" dan sampel darah untuk pengukuran glukosa%ang ditarik ke dalam tabung Ceno5e$t 33 mengandung !a=" DT2-,!a dan heparin sodium(Terumo orporation" Tok%o" epang) *E:**-*:** setelah , 5am puasa sebelum dan pada, bulan setelah dimulain%a penelitian. Sampel darah diambil pada anita pra-menopause ini%ang berada pada fase folikuler. Sampel darah %ang diperoleh dibekukan pada -F*" !sehingga dapat digunakan untuk analisis. 3nformed $onsent untuk partisipasi dalam penelitianini diperolehi daripada setiap anita. /omite tika dari Tokushima University

    Hospitalmen%etu5ui penelitian ini.

    $#$# Pengukuran %erum &onsentrasi Estradiol dan '%H

    /onsentrasi serum estradiol diukur dengan u5i immunoen%mometri$ twosite%angmenggunakan alat (T0S0H o" Tok%o" epang" nomor katalog:82,**F@*****+). /oefisien intra-dan inter-assa% 6ariasi (C) antara @ sampai IJ dan +sampai IJ" masing-masing. #urata pengukuran adalah ,-8*** pg < m& dan sensiti6itas

    pengu5ian adalah , pg < m&. Serum konsentrasi =SH diukur dengan menggunakan alat3412 %ang tersedia se$ara komersial (T=B o" Tok%o" epang" katalog !omor:+8**21K*****). The intra-dan interassa% antara 8 sampai @J dan 8 sampai @J"

    masing-masing. #urata pengukuran adalah *"-,** m37 < m& dan sensiti6itas pengu5ianadalah *" m37 < m&.

    $#(# Pengukuran %erum Testosterone dan %HB)

    /onsentrasi total serum testosteron diukur dengan immunoassa% ele$tro$hemilumines$en$emenggunakan alat Sex Steroid Hormon dan Insulin Resistance Matsui S et al.Int

    !ndocrinol Metab. "#$%& $$ '"( )*%ang tersedia se$ara komersial (4o$he Diagnosti$s"Basel" Siss" nomor katalog: 82,**,*+***8,). C intra dan inter assa% berkisar ,",-8",J dan 8"+ men5adi @"+J" masing-masing. Sensiti6itas tesn%a adalah *"* ng