indikator pengisian air.doc

18
INDIKATOR PENGISIAN AIR PADA BAK PENAMPUNG DENGAN HANDPHONE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI Oleh : Normaliaty Fithri & Dimas Budiman Fakultas Teknik Universitas Bina Darma Email : [email protected] Abstract : In modern life increased his of motor vehicle make road;street often stuck so that complicate us to immediately to reside in at home urgent condition moment. Is for that created one of the electronic innovation in this case is " Indicator Admission filling of Water at receptacle with Handphone as Media Communications". By using three float which in attributing to three of saklar limit, third of this float detect volume irrigate at basin, automatic laboring to start lamp, aflame lamp indicator one by one moment there is water push float, later;then float push limit saklar hereinafter give input to microcontroler that is in the form of last tension in process which later give output in the form of : lamp, and buzzer of handphone and also discontinue pump automatically. Abstrak : Di kehidupan yang modern ini dengan bertambah nya kendaraan bermotor membuat jalan sering macet sehingga menyulitkan kita untuk segera berada dirumah saat kondisi mendesak. Untuk itu diciptakan salah satu inovasi elektronik dalam hal ini adalah ”Indikator Pengisian Air pada bak penampung dengan Handphone sebagai Media Komunikasi”. Dengan menggunakan tiga buah pelampung yang di hubungkan dengan tiga buah saklar limit, ketiga pelampung ini mendeteksi volume air pada bak, yang bekerja otomatis untuk menghidupkan lampu, indikator lampu menyala satu persatu saat ada air mendorong pelampung, kemudian pelampung mendorong saklar limit selanjutnya memberikan input ke mikrokontroler yaitu berupa tegangan lalu di proses yang nantinya memberikan output berupa : lampu , buzzer dan handphone serta menghentikan pompa secara otomatis. Keywords : Buzzer, Water, Microcontroler. 1. PENDAHULUAN Inovasi dalam teknologi elektronika berkembang dengan cepat, dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, murah dan memuaskan serta efisien di segala aspek yang salah satu nya adalah aspek waktu. Di kehidupan yang modern ini dengan bertambah nya kendaraan bermotor membuat jalan sering macet sehingga menyulitkan kita untuk segera 1

Upload: desi-christofora-junaidi

Post on 02-Jan-2016

87 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

indikator Pengisian air

TRANSCRIPT

Page 1: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

INDIKATOR PENGISIAN AIR PADA BAK PENAMPUNG

DENGAN HANDPHONE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

Oleh : Normaliaty Fithri & Dimas BudimanFakultas Teknik Universitas Bina Darma

Email : [email protected]

Abstract : In modern life increased his of motor vehicle make road;street often stuck so that complicate us to immediately to reside in at home urgent condition moment. Is for that created one of the electronic innovation in this case is " Indicator Admission filling of Water at receptacle with Handphone as Media Communications". By using three float which in attributing to three of saklar limit, third of this float detect volume irrigate at basin, automatic laboring to start lamp, aflame lamp indicator one by one moment there is water push float, later;then float push limit saklar hereinafter give input to microcontroler that is in the form of last tension in process which later give output in the form of : lamp, and buzzer of handphone and also discontinue pump automatically.

Abstrak : Di kehidupan yang modern ini dengan bertambah nya kendaraan bermotor membuat jalan sering macet sehingga menyulitkan kita untuk segera berada dirumah saat kondisi mendesak. Untuk itu diciptakan salah satu inovasi elektronik dalam hal ini adalah ”Indikator Pengisian Air pada bak penampung dengan Handphone sebagai Media Komunikasi”. Dengan menggunakan tiga buah pelampung yang di hubungkan dengan tiga buah saklar limit, ketiga pelampung ini mendeteksi volume air pada bak, yang bekerja otomatis untuk menghidupkan lampu, indikator lampu menyala satu persatu saat ada air mendorong pelampung, kemudian pelampung mendorong saklar limit selanjutnya memberikan input ke mikrokontroler yaitu berupa tegangan lalu di proses yang nantinya memberikan output berupa : lampu , buzzer dan handphone serta menghentikan pompa secara otomatis.

Keywords : Buzzer, Water, Microcontroler.

1. PENDAHULUAN

Inovasi dalam teknologi elektronika

berkembang dengan cepat, dan selaras dengan

perkembangan karakteristik masyarakat modern

yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan

yang fleksibel, murah dan memuaskan serta

efisien di segala aspek yang salah satu nya

adalah aspek waktu. Di kehidupan yang modern

ini dengan bertambah nya kendaraan bermotor

membuat jalan sering macet sehingga

menyulitkan kita untuk segera berada dirumah

saat kondisi mendesak.

Untuk itu diciptakan salah satu inovasi

elektronik dalam hal ini adalah ”Indikator

Pengisian Air pada bak penampung dengan

Handphone sebagai Media Komunikasi”.

Dengan menggunakan tiga buah pelampung

yang di hubungkan dengan tiga buah saklar

limit, ketiga pelampung ini mendeteksi volume

air pada bak, yang bekerja otomatis untuk

menghidupkan lampu 1 pada level air volume

seperempat, menghidupkan lampu dua pada

volume air setengah dan menghidupkan lampu 3

pada volume air mendekati penuh dan juga

menghidupkan buzzer sekaligus mengirim pesan

berupa sms kepada si pemilik serta mematikan

pompa secara otomatis. Cara kerjanya indikator

lampu menyala satu persatu saat ada air

mendorong pelampung, kemudian pelampung

mendorong saklar limit selanjutnya memberikan

1

Page 2: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

input ke mikrokontroler yaitu berupa tegangan

lalu di proses yang nantinya memberikan output

berupa : lampu , buzzer dan handphone serta

menghentikan pompa secara otomatis.

Keandalan dari alat ini dapat bekerja

secara otomatis saat kita sedang melakukan

pengisian air pada bak penampung, sehingga kita

mengetahui volume air pada saaat pengisian dan

jika sudah penuh kita langsung mengetahuinya

karena mendapat pesan yang berupa sms dan

secara otomatis pompa akan mati.

Adapun tujuan dari penulisan ini

adalah untuk mengaplikasikan rangkaian

elektronika yang berupa IC Mikrokontroler

AT89S52 serta mengaplikasikan handphone

sebagai media komunikasi dalam rangkain

elektronika dan memahami fungsi dari tiga buah

pelampung yang dihubungkan dengan tiga buah

saklar limit dimana ketiga pelampung ini

mendeteksi volume air pada bak.

Batasan masalah pada penulisan ini adalah

membahas tentang sistem kerja a. Pelampung

sebagai penggerak saklar limit, b. Relay sebagai

penggerak pada output yang berupa lampu,

buzzer, handphone dan penghentian pompa, c.

Buzzer sebagai penanda apabila bak sudah

penuh, d. Handphone sebagai media

komunikasi.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dan pengumpulan data

dilakukan di Universitas Bina Darma Jl. A.Yani

No. 12 Plaju Palembang.

2.2. Metode Penelitian

Dalam melakukan Penelitian ini, untuk

mendapatkan data-data dan informasi maka

dapat digunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut :

a. Metode Literatur

Adalah pencarian dan pengumpulan

sumber-sumber yang berupa buku-buku yang

berhubungan dengan alat yang dibuat.

b. Metode Observasi

Adalah pengamatan terhadap alat yang

dibuat, meliputi tahap perancangan mengenai

perencanaan rangkaian, layout PCB, komponen-

komponen yang diperlukan serta tata letak

komponen. Tahap pengujian mengenai alat yang

dibuat untuk mengetahui alat itu berfungsi

dengan baik.

2.3. Perancangan

Tahapan terpenting adalah perancangan

yang baik dan sistematis akan memberikan

kemudahan dalam proses penyelesaian

pembuatan alat. Untuk itu diperlukan beberapa

faktor penunjang diantaranya buku referensi

ataupun fasilitas laboratorium dan bengkel, yang

ke semuanya sangat mendukung dalam proses

perancangan. Dari seluruh proses pembuatan

suatu sistem rangkaian.

Perancangan alat ini mempunyai tujuan

yaitu untuk mendapatkan suatu alat atau sistem

yang baik seperti yang diharapkan, dengan

mempertimbangkan karakteristik- karakteristik

komponen yang digunakan. Selain itu dengan

adanya perancangan ini yang merupakan tahap

penyelesaian tugas akhir, dilaksanakan secara

sistematis dan saling berkaitan sehingga

diperoleh peralatan dengan spesifikasi yang baik.

2.3.1. Diagram Blok

Alat yang terdiri dari saklar limit,

pelampung, relay, rangkaian Mikrokontroller

2

Page 3: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

serta rangkaian lengkap nya. Untuk

memudahkan perancangan, maka dibuat diagram

blok yang dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Blok Diagram Indikator Pengisian Air pada bak penampung dengan Handphone

sebagai Media Komunikasi

2.3.2. Perancangan Bagian Elektronik

Pada bagian ini menjelaskan proses

pembuatan dari tiap-tiap blok rangkaian yang

berhubungan dengan benda elektronik seperti

memproses PCB dan pemilihan komponen,

seperti resistor, transistor, dioda, IC dan lain-

lain. PCB harus diperoses menjadi jalur-jalur

yang akan dapat menghubungkan kaki-kaki

komponen agar membentuk suatu rangkaian

yang diinginkan.

2.3.3.Pembuatan Bagian Mekanik

Pada bagian ini dilaksanakan pengerjaan-

pengerjaan yang berhubungan dengan mekanik

seperti membuat akuarium dan memberi tanda

komponen-komponen tertentu.

a. Membuat akuarium

Dalam memulai pekerjaan ini, disiapkan

terlebih dahulu gambar-gambar, bahan-bahan

dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan

akuarium ini. Pembuatan akuariunm ini dibagi

menjadi beberapa tahap diantaranya :

b. Memotong kaca

Pada tahap pertama ini kaca dipotong

sesuai dengan ukuran yang direncanakan.

Kemudian kacatersebut diberi tanda dan garis

sesuai dengan yang diperlukan, selanjutnya

dipotong menggunakan pemotong kaca sesuai

dengan ukuran yang ada pada gambar

perencanaan.

c. Menyambung kaca dengan kaca

Kaca di sambung dengan kaca sehingga

terbentuklah akuarium yang berfungsi sebagai

bak penampung air.

2.3.4. Pembuatan Rangkaian Saklar Limit

dan Rangkaian Pelampung

Saklar limit pada rangkaian ini

berfungsi sebagai penghubung dua terminal pada

saat mendapat tekanan dari pelampung yang

diakibatkan bertambahnya volume air pada bak

penampung. Pelampung yang terbuat dari bahan

plastik berbentuk bulat sebesar bola pimpong

berfungsi untuk menekan saklar limit pada saat

terjadi pengisian air pada bak penampung.

3

Page 4: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

Gambar 2. Rangkaian Saklar limit dan 3 buah Pelampung

Pembuatan Rangkaian Relay

Gambar 3. Rangkaian Relay sebagai pemberi tegangan ke mikro

Relay adalah saklar yang bekerja atas

dasar prinsip elektromagnetis. Relay akan

kondisi on pada saat di aliri arus listrik atau

sering di sebut dengan kondisi normally close,

dan pada saat normal di sebut dengan normally

open.

Pada rangkaian ini relay berfungsi

sebagai penghubung tegangan yang akan di

teruskan ke mikrokontroller AT89S52.

2.3.5.Pembuatan Rangkaian mikrokontroler

Gambar 4. Rangkaian mikrokontroler

Rangkaian mikrokontroler AT89S52

bekerja menggunakan tegangan 5 Volt. Sebagai

sumber detak pada mikrokontroller, digunakan

sumber internal dengan memakai osilator yang

memiliki frekuensi 12 Mhz. Mikrokontroler

merupakan chip untuk menyimpan dan

mengolah data sesuai dengan instruksi yang di

program. Baik pada input maupun outputnya.

4

Page 5: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

2.3.6. Pembuatan Rangkaian Indikator

Pengisian pada Bak Penampung dengan

Handphone sebagai Media Komunikasi

Gambar 5. Rangkaian Indikator Pengisian Air pada Bak Penampung dengan

Handphone sebagai Media Komunikasi

2.3.7.Pembuatan Rangkaian Indikator Alarm

Alarm pada system ini berupa alarm

speaker yang memiliki tegangan kerja sebesar

5 V. Alarm ini berfungsi sebagai indikator yang

menunjukkan bahwa input data yang

dimasukkan salah maka alarm akan bekerja

(berbunyi) pada rangkaian alarm, transistor

berfungsi sebagai sakelar, yang akan

mengaktifkan alarm. Input basis transistor

dikendalikan oleh port 1.0 dari IC

mikrokontroler AT89S52.

Gambar 6. Rangkaian Alarm

3. DATA DAN PEMBAHASAN

3.1. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah Central Processing

Unit (CPU) yang disertai memori serta sarana

input/output dan dibuat dalam bentuk chip.

Sebuah mikrokontroler tidak dapat bekerja bila

tidak diberi program kepadanya, program

tersebut memberitahu mikrokontroler apa yang

harus dikerjakan.

Seperti kita ketahui, produksi MCS51

Atmel dibagi dua macam, yang berkaki 40 setara

dengan 8051 yang asli, bedanya mikrokontroler

ATMEL berisikan Flash PEROM dengan

kapasitas berlainan. AT89C51 mempunyai Flash

PEROM dengan kapasitas 2 Kilo Byte,

AT89C52 4 Kilo Byte, AT89C53 12 Kilo Byte,

AT89C55 20 Kilo Byte dan AT89C8252.

AT89S52 8 Kilo Byte Flash PEROM dan 2 Kilo

Byte EEPROM. Sedangkan untuk yang berkaki

20 adalah MCS51 yang disederhanakan,

penyederhanaan dilakukan dengan cara

mengurangi jalur untuk input/output pararel,

kemampuan lain yang sama sekali tidak

mengalami pengurangan. Penyederhanaan ini

dimaksudkan untuk membentuk mikrokontroler

yang bentuk fisiknya sekecil mungkin tapi

mempunyai kemampuan yang sama.

Jika mikroprosessor dikombinasikan

dengan I/O dan memori (baik berupa RAM atau

ROM) akan menghasilkan sebuah

mikrokomputer. Pada kenyataannya

mengkombinasikan CPU dengan memori dan

I/O dapat dilakukan dalam level chip, yang akan

menghasilkan SCM (Single Chip

Mikrokomputer), SCM ini untuk selanjutnya

sering disebut dengan mikrokontroler, dan

5

Page 6: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

mikrokontroler ini dapat digunakan untuk

mengendalikan suatu alat.

Mikrokontroler merupakan komputer

mini, mikrokontroler terdiri atas CPU yang

disertai dengan memori serta sarana I/O.

Mikrokontroler hampir menyerupai fungsi

komputer. Sistem mikrokontroler sendiri dalam

aplikasinya tidak dapat berdiri sendiri tapi juga

terhubung ke antarmuka – antarmuka lain seperti

keypad, LCD dan lain – lain.

Mikrokontroler mempunyai perbedaan

yang cukup penting dengan mikroprosessor dan

mikrokomputer. Suatu mikroprosessor

merupakan bagian dari CPU (Central Prosessing

Unit) tanpa memori dan I/O pendukung dari

sebuah komputer, sedangkan mikrokontroler

umumnya terdiri atas CPU, memori, I/O tertentu

dan unit- unit pendukung lainnya. Perbedaan

yang sangat mencolok antara mikrokontroler dan

mikroprosessor serta mikrokomputer yaitu pada

aplikasinya karena mikrokontroler hanya dapat

digunakan pada aplikasi tertentu saja (hanya satu

program saja yang dapat disimpan). Kelebihan

lainnya yaitu terletak pada perbandingan RAM

(Random Access Memory) dan ROM (Read Only

Memory). Sehingga ukuran board

mikrokontroler menjadi sangat ringkas atau

kecil. Dari kelebihan yang ada, terdapat

keuntungan pemakaian mikrokontroler

dibandingkan dengan mikroprosessor yaitu

mikrokontroler sudah terdapat RAM dan

peralatan I/O pendukung sehingga tidak perlu

menambahnya lagi. Struktur dari mikroprosessor

memiliki kemiripan dengan mikrokontroler.

(Suhata, 2005)

3.2. Susunan Diagram Pin Mikrokontroler

AT89S52

Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 pin

dengan 32 pin diantaranya digunakan sebagai

port pararel. Satu port pararel terdiri dari 8 pin,

sehingga jumlah port pada mikrokontroller

AT89S52 adalah 4 port, yaitu port 0, port 1, port

2 dan port 3.

Gambar 7. Susunan pin mikrokontroler AT89S52

3.3. Pin-pin mikrokontroler AT89S52

Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin

dari port 1. Port 1 sendiri merupakan port input

output dua arah yang dilengkapi dengan pull-up

internal yang mampu untuk

memberikan/menyerap arus dari empat input

TTL sebesar 1,6 mA. Selain itu port 1 pada

mikrokontroler AT89S52 dapat juga digunakan

sebagai saluran alamat pada saat pemrograman

dan verifikasi seperti pada pin 1 dan pin 2 yang

digunakan sebagai timer 2 serta pin 5, 6 dan 7

yang digunakan untuk fungsi In System

Programming (ISP).

Pin 9 Merupakan input reset yang

berfungsi untuk membuat mikrokontroler

memulai pembacaan program dari alamat awal.

Fungsi reset akan aktif bila mikrokontroler

menerima input dengan logika 1 pada pin 9.

6

Page 7: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

Pin 10 sampai dengan pin 17 merupakan

pin dari port 3. Port 3 merupakan port input-

output dua arah dengan internal pull-up yang

memiliki fungsi pengganti. Ketika logika ‘1’

diberikan kepada port 3, maka pull-up internal

akan membuat port pada kondisi high dan port 3

dapat digunakan sebagai saluran input. Bila

fungsi pengganti tidak dipakai, maka fungsi ini

dapat digunakan sebagai port pararel 8 bit

serbaguna. (Suhata, 2005)

Pin 18 dan pin 19 Mikrokontroler

AT89S52 telah memiliki seluruh rangkaian

oscillator yang diperlukan pada chip, kecuali

rangkaian kristal yang mengendalikan frekuensi

dari ocsillator. Untuk mengunakannya, maka

resonator kristal atau keramik dihubungkan

diantara kaki-kaki XTAL1 (Pin18) dan XTAL2

(Pin 19) dari mikrokontroler AT89S52.

Tabel 1. Fungsi pengganti port 3

AT89S52

Port Nama Fungsi

Penganti

Keterangan

3.0 RXD Untuk menerima data port serial

3.1 TXD Untuk mengirim data port serial

3.2 Interupsi eksternal 0

3.3 Interupsi eksternal 1

3.4 T0 Input eksternal waktu / pencacah 0

3.5 T1 Input eksternal waktu / pencacah 1

3.6 Sinyal tanda baca memori data

eksternal

3.7 Sinyal tanda tulis memori data

eksternal

Pin 20 merupakan pin ground yang

dihubungkan dengan ground dari sumber

tegangan. Pada beberapa gambar rangkaian,

simbol ground sering disingkat dengan GND.

Pin 21 sampai dengan pin 28 merupakan

port 2 yang merupakan port input output dua

arah yang telah dilengkapi dengan internal pull-

up.

Pin 29 adalah pin Program Store Enable (

) yang merupakan sinyal pengontrol

untuk mengakses program memori eksternal

yang masuk ke dalam jalur data selama proses

pemberian atau pengambilan instruksi.

Pin 30 adalah pin Address Latch Enable

(ALE/ ) yang berfungsi sebagai penahan

alamat memori eksternal. Selain itu pin ini juga

dapat berfungsi sebagai sinyal input program

selama proses pemrograman. Pin ALE dapat di

non-aktifkan dengan menset bit 0 dari SFR pada

lokasi alamat 8EH.

Pin 31 adalah pin /Vpp yang

merupakan External Access Enable. Jika

mikrokontroler akan mengeksekusi program dari

memori eksternal, maka pin 31 yaitu pin

/Vpp harus dihubungkan dengan ground. Jika

mikrokontroler akan mengeksekusi program dari

memori internal AT89S52, maka pin /Vpp

harus dihubungkan dengan Vcc.

Pin 32 sampai dengan pin 39 adalah port 0

yang merupakan port input output dengan tipe

open drain bidirectional. Sebagai port output,

masing-masing kaki dapat menyerap arus (sink)

hingga delapan input TTL (arus sekitar 3,8 mA).

Sedangkan pada saat port 0 diberi logika ‘1’,

maka pin-pin pada port 0 dapat digunakan

sebagai input berimpedansi tinggi. Port 0 dapat

juga dikonfigurasikan sebagai bus alamat/data

7

Page 8: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

low byte selama proses pengaksesan memori

data dan program eksternal.

Pin 40 merupakan pin Vcc untuk

menerima tegangan sumber (+) yang dibutuhkan

oleh mikrokontroler AT89S52. (Suhata, 2005)

3.4. Relay

Relay adalah sebuah saklar magnetik yang

biasanya menggunakan medan magnet dan

sebuah kumparan untuk membuka atau menutup

satu atau beberapa kontak saklar pada saat relay

dialiri arus. Pada dasarnya relay terdiri dari

sebuah lilitan kawat yang terlilit pada suatu inti

dari besi lunak berubah menjadi magnet yang

menarik atau menolak suatu pegas sehingga

kontak pun menutup atau membuka. Relay

mempunyai anak kontak yaitu NO (Normally

Open) dan NC (Normally Closed).

Relay sering digunakan baik pada industri,

otomotif, ataupun perangkat elktronika lainnya.

Relay berfungsi untuk menghubungkan atau

memutuskan aliran arus listrik yang dikontrol

dengan memberikan tegangan dan arus tertentu

pada koilnya.

Simbol relay diperlihatkan pada gambar

8. Double pole Double Throw (DPDT) dan

Singe Pole Double Throw (SPDT) adalah dua

diantara beberapa jenis kontaktornya. Pole

adalah kontak yang bergerak, sedangkan Throw

adalah kontak diam. Normally Closed (NC)

menunjukkan bahwa kontak tersebut pada

keadaan normalnya adalah tehubung dengan

pole. Sedangkan Normally Opened (NO) pada

keadaan normalnya tidak terhubung dengan pole.

Gambar 8. Simbol Relay

Gambar 9. Bentuk Fisik Relay

3.5. Saklar Limit

Saklar limit adalah alat pengendali yang

sangat umum. Saklar limit dirancang hanya

untuk beroperasi apabila batas yang sudah

ditentukan sebelumnya sudah dicapai, dan saklar

limit biasanya diaktifkan kontak dengan obyek

misalnya digunakan pada mesin.

Alat tersebut sebagai pengganti operator

manusia. Saklar-saklar tersebut sering digunakan

pada rangkaian pengendali dari mesin yang

memperoses untuk pengaturan starting, stoping

atau pembalikan motor.

Gambar 10. Saklar Limit

3.6. Handphone

Handphone merupakan perangkat

elektronik yang digunakan untuk melakukan

komunikasi jarak jauh melalui jaringan GSM

atau CDMA. Handphone terdiri atas tiga bagian

utama, yaitu :

8

Page 9: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

1. Speech Circuit merupakan bagian

rangkaian bicara untuk melakukan

pengiriman dan penerimaan sinyal suara

baik sinyal pembicara maupun sinyal-

sinyal kode pada handphone

2. Dialer Circuit merupakan bagian proses

penekanan tombol untuk melakukan

panggilan handphone yang akan

dihubungi melalui jaringan GSM atau

CDMA.

3. Bell Circuit merupakan rangkaian yang

berfungsi membangkitkan nada dering

jika sinyal dari Public Switch Telephone

Network (PSTN) atau jaringan lain

terdeteksi.

Gambar 11. Handphone

3.7. Transformer

Transformer adalah alat yang dibuat dari

gulungan kawat yang fungsinya memindahkan

tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer

ke bagian outputnya yaitu gulungan sekunder.

Bentuk pemindahan ini berupa tegangan maupun

frekuensi atau induktansi, perubahan bisa berupa

kenaikan suatu harga atau bisa juga berupa

penurunan harga.

Gambar 12. Bentuk Fisik Transformer

Berdasarkan kegunaannya jenis gulungan kawat

dapat dibagi menjadi :

a. Gulungan Tunggal

Adalah gulungan yang dibagian tengahnya

dicabangkan. Pada gulungan tunggal bagian

primernya dan sekundernya menjadi satu.

b. Gulungan Induktif

Adalah gulungan yang terdiri dari 2 buah

gulungan. Gulungan pertama disebut

gulungan primer yang dipakai sebagai

inputnya dan gulungan kedua disebut

gulungan sekunder yang dipergunakan

sebagai outputnya. Gulungan sekunder

bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi

dari gulungan primernya.

c. Gulungan Induktif Bertap

Gulungan Induktif Bertap juga terdiri dari 2

buah gulungan yaitu primer dan sekunder,

hanya pada beberapa tempat pada bagian

gulungan sekunder disadap dan

dipercabangkan dengan tujuan untuk

mendapatkan tegangan yang dikehendaki.

Gambar 13. Gulungan Induktif Bertap

Prinsip kerja transformator yaitu,

transformator terdiri dari 2 buah gulungan yaitu

primer dan Gulungan primer dan sekunder

dibuat dalam bentuk susunan tertutup yang

menyelubungi inti besi yang dibuat dari bahan

besi lunak. Pada trafo yang dipergunakan pada

rangkaian frekwensi rendah, misalnya trafo

9

Page 10: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

daya , sebagai intinya dipergunakan besi tuang

atau stally, sedangkan yang dipakai untuk

rangkaian frekwensi tinggi misalnya trafo coke

atau rangkaian RFC dipergunakan inti yang

terbuat dari carbon atau arang atau bahkan sama

sekali tidak menggunakan inti seperti pada coil.

(Malvino, 1986)

3.8. Catu Daya

Catu daya merupakan penyuplai daya

pada modul yang akan digunakan. Pencatu daya

yang diambil dari tegangan jala- jala PLN

kemudian disearahkan terlebih dahulu menjadi

tegangan DC dicatu ke rangkaian sistem.

Pada dasarnya catu daya terbagi atas dua

jenis yaitu :

1. Catu daya linier, yaitu catu daya yang

diperoleh dengan menurunkan

tegangan sumber yang kemudian

diserahkan pada level yang ditentukan.

2. Catu daya switching, yaitu catu daya

yang dipakai untuk mengubah sumber

DC kebentuk gelombang kotak yang

diubah pada level tetentu.

Dalam catu daya, mula- mula tegangan bolak-

balik 220V dari jaringan umum (PLN)

diturunkan sampai harga yang dibutuhkan.

Kemudian tegangan tersebut akan disearahkan

dengan menggunakan dioda. Tegangan yang

dihasilkan oleh penyearah dioda ini belum rata,

masih berdenyut. Karena itu denyut- denyut

tersebut diratakan oleh filter. Filter yang paling

sederhana terdiri dari sebuah kondensator yang

banyak dijual dipasaran dan sudah kita kenal.

(Malvino, 1986)

Gambar 14. Blok Diagram Catu Daya

dimulai dari tegangan PLN yang masuk ke trafo

step down. Trafo step down pada rangkaian

tersebut mempunyai input tegangan sebesar 220

VAC dan Vsekunder 12 VAC, setelah tegangan

diturunkan kemudian masuk ke dioda penyearah

jembatan atau dioda bridge yang berfungsi

sebagai penyearah gelombang penuh, gelombang

yang di searahkan adalah gelombang AC 12 Volt

dari trafo yang kemudian masuk ke kapasitor

untuk di filter karena gelombang keluaran dari

dioda bridge masih mempunyai riak-riak yang

cukup besar, oleh karena itu kapasitor akan

menepis gelombang tersebut menjadi kecil.

(Loveday, GC,1993)

Setelah melewati kapasitor gelombang yang

dihasilkan berupa tegangan DC 12 Volt tetapi

tegangan ini masih mempunyai riak walaupun

sangat kecil, oleh karena itu, oleh karena itulah

digunakan IC regulator yang berfungsi sebagai

penstabil tegangan. IC regulator yang digunakan

pada rangkaian ini adalah IC LM 7812 yang

akan menghasilkan tegangan DC 12 Volt dan

7805 menghasilkan tegangan 5 Volt.

Dalam rangkaian ini pada saat

pelampung 1 aktif, mendapat input tegangan 5

Volt menuju input mikrokontroler AT89S52,

kemudian di proses mengakibatkan lampu 1

menyala, sedangkan lampu 2 dan 3 padam.

Begitu juga pada saat pelampung 2 aktif atau

10

Page 11: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

volume air level setengah maka yang aktif

adalah lampu 2, sedangkan lampu 1 dan 3

padam. Demikian juga sama hal nya pada

pelampung 3 jika aktif, maka lampu yang

menyala adalah lampu 3. Sedangkan lampu 1

dan 2 padam, pada saat yang bersamaan buzzer

aktif menandakan bahwa air mendekati level

penuh, handphone mengirim pesan berupa sms,

dan pompa non aktif.

3.9. Prinsip Kerja Rangkaian

Cara kerja dari rangkaian indikator

pengisian air pada bak penampung dengan

handphone sebagai media komunikasi, dimulai

dari trafo step down pada rangkaian ini

mempunyai input tegangan sebesar 220 VAC

dan tegangan sekunder 12VAC, setelah tegangan

diturunkan kemudian masuk ke dioda penyearah

jembatan atau dioda bridge yang berfungsi

sebagai penyearah gelombang penuh, gelombang

yang diserahkan adalah gelombang AC 12 Volt

dari trafo yang kemudian masuk ke kapasitor

yang difilter karena gelombang keluaran dari

dioda bridge masih mempunyai riak-riak yang

cukup besar, oleh karena itu kapasitor akan

menepis gelombang tersebut menjadi kecil.

Setelah melewati kapasitor gelombang yang

dihasilkan berupa tegangan DC 12 Volt dan 5

Volt tetapi tegangan DC ini masih mempunyai

riak walaupun sangat kecil, oleh karena itu

digunakan IC regulator yang berfungsi sebagai

penstabil tegangan. IC regulator yang digunakan

pada rangkaian ini adalah IC LM 7812 yang

akan menghasilkan tegangan DC 12 Volt yang

stabil dan IC 7805 yang menghasilkan tegangan

sebesar 5 Volt.

Setelah dari regulator tersebut tegangan

masuk ke rangkaian mikrokontroller dan relay.

Prosesnya sebagai berikut, pertama kita

menghubungka kabel listrik ke jala-jala 220

Volt, kemudian menghidupkan saklar on/off,

maka indikator akan hidup pertanda bahwa

tegangan sudah masuk. Pada saaat air di isi ke

bak penampung maka yang terjadi adalah

pelampung akan lambat laun terdorong ke atas

yang nantinya menghubungkan saklar limir

pertama, mengakibatkan lampu indikator

pertama akan menyala artinya bahwa bak

penampung sudah berisi seperempat. Kemudian

diisi lagi sehingga mendorong pelampung yang

kedua, mengakibatkan saklar limit yang kedua

akan bekerja maka hal yang terjadi adalah lampu

indikator kedua akan menyala artinya pengisian

bak penampung sudah mencapai setengahnya.

Dan hal yang terakhir adalah jika air terisi penuh

maka akan mendorong saklar limit yang ketiga,

maka akan berbunyi buzzer selanjutnya

handphone akan aktif, memanggil pemilik

berarti bak penampung sudah penuh sehinggga

pengisian air bisa di stop dan secara otomatis

pompa akan off.

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil perancangan dan hasil

analisa yang telah dilakukan pada Indikator

Pengisian Air pada bak penampung dengan

Handphone sebagai Media Komunikasi dapat

disimpulkan bahwa :

a. Alat ini akan bekerja secara otomatis

sebagai rangkaian Indikator Pengisian Air

pada Bak Penampung.

11

Page 12: INDIKATOR PENGISIAN AIR.doc

b. IC Mikrokontoller AT 89S52 berfungsi

sebagai input dan output terhadap air.

Pada saat pelampung 1 mendapat tekanan

air, lalu mengaktifkan saklar limit 1,

sehingga lampu 1 menyala, demikian juga

pada saat pelampung 2 tertekan air lalu

mengaktifkan saklar limit2, sehingga

lampu 2 aktif. Begitu juga pelampung 3

saat mendapat tekanan air mengaktifkan

limit 3, sehingga lampu 3 aktif, buzzer

berbunyi dan handphone mengirim sms,

selang beberapa detik motor listrik non

aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Loveday, GC,1993, Melacak Kesalahan Elektronika, Edisi keempat, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Malvino, Albet Paul, 1986, Prinsip-Prinsip Elektronika, Jilid I, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta

Suhata, 2005, Aplikasi Mikrokontroler Sebagai Pengendali Peralatan Elektronik Via Line Telepon, Edisi pertama, PT Elex Media Komputindo, Gramedia, Jakarta

LAMPIRAN

Lampu Indikator

Bak Penampung

12