imt-gt proposalsiteresources.worldbank.org/intindonesi… · ppt file · web view ·...
TRANSCRIPT
1
Problematika Illegal Logging Dalam Rekonstruksi Aceh
2
FAKTA: HUTAN DAN PENEBANGAN LIAR1. Indonesia merupakan negara yang mempunyai hutan
hujan terluas di Asia. Sekarang ini, luas hutan Indonesia kira-kira tinggal setengah dari luas negara Indonesia. Ini menunjukkan kehancuran hutan yang cukup signifikan dari luas asal hutan Indonesia.
2. Antara tahun 1990 – 2005, Indonesia telah kehilangan lebih dari 28 juta hektar hutan. Ini disebabkan oleh aktifitas logging, pertambangan, perkebunan skala besar dan sebagainya.
(Sumber: rainforests.mongabay.com)
3
FAKTA: ILEGAL LOGGING DI ACEH• Praktek illegal logging dari Januari – Desember 2005,
tercatat kurang lebih 33.249,25 m3, yang ditangkap oleh pihak kepolisian selama operasi hutan lestari
• Ini terjadi hampir di seluruh wilayah kabupaten di Propinsi NAD.
• Hampir 20.000 m3 kayu, masih berada di lokasi-lokasi illegal logging walaupun sudah dipublikasi di media, tetapi tetap dibiarkan oleh pihak penegak hukum..
(Sumber: walhi.or.id)
4
FAKTA: ILEGAL LOGGING DI ACEH• Proses penyidikan di kepolisian, kejaksaan,
dan pengadilan untuk pelaku kejahatan illegal logging nampaknya sangat kurang berhasil memberantas illegal logging.
• Di Kabupaten Aceh Tenggara, aktivitas illegal logging tersebut dilakukan atau diback-up oleh pejabat
• Tidak ada pengawasan (monitoring) dan kontrol publik atas penegakan hukum di Kutacane dan pelakunya bebas berkeliaran.
(Sumber: walhi.or.id)
5
FAKTA: ILEGAL LOGGING DI ACEH• Kasus Singkil, penegak hukum tidak berhasil menghentikan parktek-
praktek illegal logging walaupun dengan jumlah kayu ilegal melebihi 5.000 m3.
• Kasus Tamiang, yang melibatkan aparat keamanan dari TNI/Polri hampir tidak tersentuh hukum sama sekal
• Sampai tanggal 25 Febuari 2006, praktek ilegal semakin gagahnya di Tamiang tanpa tersentuh oleh penegak hukum, dengan jumlah kayu mencapai 7.000 m3,
• Belum lagi kasus illegal logging di Pidie, Bireun, Aceh Besar, Lamno, Calang, dan Teunom.
(Sumber: walhi.or.id)
6
FAKTA: PENYEBAB Logging untuk mendapatkan kayu tropis dan pulpwood merupakan penyebab utama kehilangan dan kehancuran hutan di Indonesia.
Indonesia adalah pengekspor kayu tropis terbesar di dunia yang menghasilkan keuntungan dari penjualan kayu sebesar USD 5 Milyar per tahun. Lebih dari 48 juta hektar atau 55 persen dari sisa hutan Indonesia telah diberi konsesi untuk logging.
(Sumber: rainforests.mongabay.com)Kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah telah menyebabkan kesimpang siuran dalam pengelolaan hutan di Indonesia.
7
FAKTA: Legal Vs Illegal LoggingPenebangan kayu secara legal mengakibatkan 700,000-850,000 hektar hutan hilang per tahun di Indonesia, tetapi illegal logging yang meluas telah memberi efek kepada 1.2-1.4 juta hektar lahan hutan Indonesia atau mungkin lebih.Pada tahun 2004, Menteri Lingkungan
Hidup, Nabiel Makarim, pernah mengatakan bahwa 75 persen aktifitas logging di Indonesia adalah illegal. Mungkin, Indonesia kehilangan sekitar $1 milyar setahun dari cukai/pajak dari perdagangan kayu ilegal.
(Sumber: rainforests.mongabay.com)
8
PROBLEMATIKA: RekonstruksiUntuk membangun kembali Aceh setelah musibah gempa dan tsunami, kayu menjadi material penting baik untuk pembangunan rumah-rumah bantuan maupun untuk pendukung konstruksi lainnya. Karena begitu banyak rumah dan infrastruktur lainnya yang harus dibangun kembali di Aceh, maka keperluan kayu menjadi luar biasa tinggi.
Untuk sektor perumahan Aceh perlu paling kurang 120,000 unit rumah baru untuk korban. Jika satu rumah paling tidak memerlukan 3-6 meter kubik kayu, maka untuk Aceh paling kurang diperlukan kayu sejumlah 360,000 – 720,000 meter kubik. Ini belum termasuk untuk hal-hal lain.
9
Keperluan Kayu untuk Aceh dan Nias 2005 - 2009
Perkiraan FAOPerkiraan BRR
Perkiraan Bappenas
(Blue Print, 2005)
Perkiraan WWF / Greenomics 3.200.000 m3
446,041 m3
415,000 m3
1.689.645 m3
Perkiraan UNDP 860.996 m3
Sumber: UNDP
10
Kayu yang diperlukan di Aceh
Cut-to-sized timber specification ofr conventional model home
Structure Component SizeQuantity
(pcs)Sawn Timber Required (m3)
Wall Vertical Siding Wall 2 x 20 x 4 m 13 0.208Plafond Plywood 120 x 240cm 14
Wood Frame 14 x 6 x 4 m 30 0.29Trusses Wood Beam 5/10 x 4 m 35 0.7
Faslia 3 x 20 x 4m 8 0.19Door Wood 120 x 240cm 8
Wood Frame 3 x 15 x 4m 7.5 0.135Window Window Frame 4 x 8 x 4m 6 0.07Beckisting Wood 4/6 x 4 m 4 x 6 x 4m 20 0.192
Wood 2/20 x 4 m 2 x 20 x 4 m 15 0.24Casing Wood Frame (Finish) 5 x 15 x 4m 15 0.45
Total of sawn timber required per unit 2.475Source: WWF
11
PROBLEMATIKA: RekonstruksiDari mana mendapatkan kayu untuk Aceh?- Ilegal logging? No
- Kayu dari sumber tidak jelas? No- Kayu mutu rendah dan sembarang? No- Kayu bersertifikat legal? Yes and No- Kayu legal dari hutan terpelihara (sustainable)? Yes, ideal.
12
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Konsep Umum•Solusi harus didasarkan pada kelayakan, tidak terlalu idealistis.•Harus memperhatikan keadaan masyarakat setempat terutama orang-orang miskin yang bergantung mata pencaharian pada hutan•Kebanyakan kerusakan dan kehancuran hutan disebabkan oleh industri dan pertanian skala besar yang tidak memperhatikan konsep pemeliharaan hutan yang berterusan (sustainable). Sedangkan pengaruh peladang kecil terhadap kerusakan hutan adalah relatif sangat kecil.•Bagi kita, masa lalu biarlah berlalu. Sekarang konsern kita terhadap kondisi sekarang dan memperhatikan generasi yang akan datang•Bagi pemerintah, lahan hutan yang sudah hancur dan habis harus dipikirkan kembali.
13
SOLUSI ILEGAL LOGGING : Tagging
Semua kayu yang dihasilkan di Aceh harus diberi tag dengan microchip kecil seukuran kuku. Microchip ini ditanam dalam kayu. Dalam chip ini dapat memuat data tanggal konsesi, jumlah, nama pemilik, dsb. Biaya untuk ini harus ditanggung oleh pemilik konsesi dan diawasi oleh satu pihak yang berkompeten.
Tagging system dapat mencegah ilegal logging karena sistem ini mampu melacak (tracking) posisi kayu, asal kayu, jenis kayu dan sebagainya.
14
Microchip ditanam dalam paku. Paku tersebut kemudian dimasukkan dalam kayu. Setiap kayu mempunyai tag sendiri dalam bentuk kode enkripsi yang memuat data spesies kayu tersebut dan data lainnya.
A snap view of a RFID nail Tag with a micro chip
SOLUSI ILEGAL LOGGING : Tagging
15
Data dalam microchip dapat diisi dengan: -No seri alatNo pendaftaranJenis spesiesLokasi, luas lahan dan pemilik izin
hutan konsesiNo izinTanggal habis izin dan riwayat
pembaharuanUmurDan lain-lain
SOLUSI ILEGAL LOGGING : Data dalam Tagging
16
Tagging technology dengan bantuan sistem komunikasi seperti repeater dan satelit dapat digunakan sebagai tracking system yang sukses untuk melacak posisi ilegal logging, perizinan, volume, dan lokasi pemasaran ataupun penadah dari kayu ilegal tersebut.
SOLUSI ILEGAL LOGGING : Tagging Sebagai Tracking System
Hutan Konsesi B
Hutan Konsesi A
17
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Penggunaan Bar CodePenggunaan bar code juga akan dapat membantu menghambat kegiatan ilegal logging di Indonesia walaupun tidak secanggih tagging.Hal ini dapat memudahkan petugas pengawal hutan memeriksa perizinan dan legalitas kayu yang dibawa keluar dari hutan.
18
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Beberapa pertanyaanBagaimana hutan itu harus kita lindungi?Bagaimana cara kita menyelamatkan hutan?Kenapa menyelamatkan hutan itu sebuah tantangan (cabaran)?Kenapa taman nasional sering gagal melindungi hutan?Kenapa ekonomi penting dalam konservasi?
19
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Membiayai Perlindungan HutanBeberapa strategi pembiayaan perlindungan hutan:Ecotourism: menjadikan hutan sebagai objek rekreasiBio-prospecting fees: menjadikan hutan sebagai tempat para saintis mengembangkan ilmuCarbon credits: membuat tempat pencegahan karbon atmosfera. Untuk ini, negara-negara industri akan membayar untuk pelepasan karbon merekaCorporate sponsorship: mencari sponsor untuk membiayai perlindungan hutan per bahagian atau sektor. Tiap sektor didanai oleh satu sponsor atau lebih.
20
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Jika uang sudah ada, lalu?Memperluas area perlindunganMeningkatkan kegiatan patroli di kawasan perlindunganMembangun fasilitas riset untuk saintisMembuat program untuk promosi penggunaan hutan berterusanMemberi kompensasi bagi masyarakat yang dipindahkanMempromosi ecotourismMemantau kegiatan ekonomi tidak meningkatkan penebangan hutan
21
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Beberapa pertanyaan lagiBagaimana orang dapat hidup di dekat hutan dapat menghasilkan tanpa menebang kayu?Adakah beberapa contoh hasil hutan bukan kayu yang dapat diambil secara berterusan dari hutan?Bagaimana pengambilan hasil bukan kayu dari hutan dapat merusak ekosistem hutan?
22
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Mengambil hasil hutanUntuk jangka panjang, mengambil kayu tanpa merusak hutan adalah lebih menguntungkan dari yang merusak. Sebagai contoh, satu studi Peruvian Amazon mendapati bahwa menebang hutan satu hektar akan menghasilkan US$1000, tetapi memanen buah dan getah (karet) dari hutan dapat menghasilkan US$6330 per hektar.
Obat-obatan dari hasil hutan (herba) belum banyak dikembangkan. Padahal hal ini sangat menjanjikanPewarna makanan yang aman banyak berasal dari hutanPenggunaan kayu-kayu bekas. Di Costa Rica, praktek seperti ini mengasilkan US$1.1 juta setahun untuk penduduk kampungHasil-hasil lain seperti rotan yang diambil dari hutan-hutan di Asia Tenggara telah menghasilkan US$3 Milyar setahun di pasar dunia.
23
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Sertifikasi Kayu•Sertifikasi kayu mengasumsikan bahwa konsumen sanggup membayar sejumlah tertentu dari kayu yang diambil dengan memberi label pada kayu yang diambil dengan “Tanda Pengesahan” atau “Seal of Approval”. •Sebagai contoh Forest Stewardship Council (FSC) adalah satu organisasi international yang berbasis keanggotaan non-profit yang menjamin bahwa kayu yang diambil adalah berasal dari hutan yang diurus secara berterusan (sustanably managed forests).
RegionArea
Million hectares
Countries Sites
Africa 1.69 3 33
Asia-Pacific 2.37 11 63
Europe 34.15 29 324
Latin America 8.05 17 201
North America 20.9 2 123
24
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Beberapa Aksi LainnyaBeberapa alternatif lainnya yang dapat diajukan dalam
kesempatan ini adalah:1. Peningkatan manajemen hutan2. Penggunaan pohon kelapa sebagai kayu alternatif3. Penggunaan lebih intensif kepada kayu-kayu bekas dan
daur ulang (recycle)4. Pembenihan dan penanaman kembali areal hutan yang
telah rusak atau ditebang5. Melakukan riset yang lebih intensif untuk konservasi
hutan6. Mendokumentasi kekayaan species hutan: bagaimana
dan kenapa
25
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Penggunaan pohon kelapaMenurut Dinas Perkebunan NAD, pohon kelapa sangat banyak di Aceh dan belum banyak dimanfaatkan sepenuhnya.
Production (ha) coconut plantation
Immature Matureunproductive/
damageAceh Besar 1384 12477 146Pidie 834 12507 177Bireun 377 16745 2928Aceh Tengah 8 46 0Aceh Utara 0 14315 931Aceh Timur 542 5901 1384Aceh Tamiang 56 589 49Aceh Tenggara 42 692 134Aceh Gayo Lues 9 187 20Aceh Aceh Jaya 61 4104 296Aceh Barat 151 2458 234Nagan Raya 2151 578Simeulue 1031 4940 723Aceh Barat Daya 185 1787 79Aceh Selatan 480 8832 185Aceh Singkil 753 4954 104Kota Sabang 95 4010 50Bener Meriah 29 14 0Total 2573 24537 1141Sources: disbun NAD
26
SOLUSI ILEGAL LOGGING: Siapa yang harus di depan?Untuk melaksanakan atau mengkampanyekan program perlindungan
hutan dan pencegahan ilegal logging ini, maka beberapa organisasi dibawah ini boleh memimpin di depan:
1. NGO – Lembaga swadaya masyarakat2. Grassroots Movements – Pergerakan masyarakat bawah
Sering kali pergerakan masyarakat setempat ini akan sangat berhasil. Namun yang terpenting adalah komunikasi terbuka yang melibatkan semua pihak demi tercapainya perlindungan menyeluruh terhadap kelangsungan hutan sehingga hutan yang merupakan sistem paru-paru dunia (World Lung System) dapat kita wariskan kepada generasi yang akan datang. Inilah harapan kita semua.
27
SELESAI
Terima KasihTerima Kasih