how to get an refrigeration energy efficient …€¦ · ppt file · web view · 2017-10-03energy...
TRANSCRIPT
ENERGY CONSUMPTION IN HVACR SYSTEM
Agenda
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGI
KE
EBTKE
EBT
EB
ET
Batubara Tercairkan (Liquified Coal)Gas Metana Batubara (Coal Bed Methane)Batubara Tergaskan (Gasified Coal)
NuklirHidrogenMetana yang lain
Panas BumiHidroBioenergiSuryaAnginLaut
Upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikansumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensipemanfaatannya (PP 70/2009 tentang Konservasi Energi)
KonservasiEnergi
EnergiBaru
EnergiTerbarukan 3
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGISesuai UU 30/2007 dan PP 79/2014; Yang dibutuhkan energi yang berkelanjutan;Energi telah menjadi modal pembangunan, bukan lagi sebagai komoditas (ekspor) sebagai bagian dari pendapatan negara Di sisi lain, karena
berbagai alasan, kita masih boros
dlm mengkonsumsi energi. Faktor utama adalah
belum terwujudnya budaya hemat
energi (sbgmn telah berjalan di Jepang,
misalnya);
Kondisi energi nasional saat ini, 90% berasal dari fossil yang
semakin berkurang keberadaannya; selain juga
terbukti sebagai faktor penting terjadinya perubahan iklim.
Energi Baru dan Terbarukan harus jadi arus utama dengan alasan a.l.:potensi EBT masih berlimpah (under utilized);-sustain, terbarukan (tdk habis);bersih, ramah lingkungan;-telah menjadi kecenderungan global (trend);telah menjadi amanah Undang-undang, dan komitmen nasional di panggung dunia;
1
4
Menyadari itu semua (pentingnya EBT dan Konservasi Energi), tahun 2010 akhir, Pemerintah membentuk Ditjen EBTKE.
2
3 4
5
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGI
1. Pengalihan subsidi BBM untuk kegiatan produktif dan infrastruktur 2010-2014: US$ 98 milyar ≈ Rp. 1.332 Triliun 2015-2019: US$ 52 milyar ≈ Rp. 707 Triliun
2. Target 23% bauran Energi Primer EBT tahun 2025
3. Pengelolaan Sampah untuk Energi Listrik dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 dengan skenario BAU, atau pengurangan emisi sebesar 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030Sektor Energi:
55Kurs US$ 1 = Rp. 13.600; Rp. 1 = US$ 0,000074.
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGI
2) Menambah penyediaan akses energi modern untuk daerah terisolir, khususnya di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan;Penyediaan listrik/energi perdesaan yang tengah dikembangkan melalui pemanfaatan mikrohidro, surya, biomassa, biogas dan tenaga angin
3) Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil;Substitusi PLTD dengan bahan bakar nabati/biodiesel secara bertahap dan PLT Hybrid
5) Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca;Peningkatan efisiensi energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan meminimalkan emisi GRK
4) Kampanye Penghematan Energi Nasional;Menghemat energi sebesar 1 kWh lebih murah dan mudah dibandingkan dengan memperoduksi energi sebesar 1 kWh
6
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGI1982
KEBIJAKANKONSERVASI
ENERGI2007
Instruksi Presiden No. 9/1982 tentang Energi Konservasi
Undang Undang No. 30/2007 tentang Energi
2008
2009 Peraturan Pemerintah No.70/2009 tentang Konservasi Energi
2002 Undang undang No. 28 / 2002 tentang Bangunan
Instruksi Presiden No. 2/2008 tentang Hemat Energi dan Air
2011 • Instruksi Presiden No. 13/2011 tentang Penghematan Energi dan Air
2012• Peraturan Menteri ESDM No. 13/2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga
Listrik (Pasal 6, penghematan listrik pada PJU)• Peraturan Menteri ESDM No. 14/2012 tentang Manajemen Energi
2014 • Peraturan Menteri ESDM No. 18/2014 tentang Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi Untuk Lampu Swabalast
• Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional
2015• Peraturan Menteri ESDM No. 7/2015 tentang Penerapan Standar Kinerja Energi Minimum dan
Pencantuman Label Tanda Hemat Energi untuk Piranti Pengkondisi Udara
• Peraturan Presiden No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
• Peraturan Menteri ESDM No. 14/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Konservasi Energi (ESCO)
2016
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGI
Melanjutkan penyusunan/perbaikan kebijakan regulasi di bidang konservasi energi
Pengembangan Standar Kompetensi bagi manajer dan auditor energi
Melaksanakan pembekalan/capacity building kepada calon Manajer Energi dan Auditor Energi untuk mendapatkan Sertifikasi Kompetensi, yg diterbitkan oleh LSP HAKE
1. 1. PROGRAM KEMITRAAN / PROGRAM KEMITRAAN / AUDIT ENERGI AUDIT ENERGI
3. 3. MANAJER DAN AUDITOR ENERGIMANAJER DAN AUDITOR ENERGI
PENINGKATAN PENINGKATAN KESADARAN PUBLIKKESADARAN PUBLIK
REGULASI/LEGISLASIREGULASI/LEGISLASI
Melaksanakan seminar/workshop, penayangan iklan tentang penghematan energi di koran dan media elektronik, brosur, buletin dll
Melaksanakan Lomba Hemat Energi tingkat nasional dan berpartisipasi pada ASEAN Energy Award for building and energy management
Melaksanakan Home and School Energy Champion dan Program Sosialisasi Hemat Energi di Lingkungan Sekolah Dasar
Kampanye potong 10%
Pelaksanaan Audit Energi dana dari APBN; Pelaksanaan Investment Grade Audit (IGA).
Penerapan Minimum Energy Performance Standard (MEPS) dan Pembubuhan Label (S/L) Efisiensi Energi untuk peralatan lampu CFL, AC, Kulkas, Kipas Angin, Penanak Nasi, Motor Listrik dan Ballast Elektronik, LED, mesin cuci, pompa air;
Penyusunan Building Code
STANDAR DAN LABELSTANDAR DAN LABEL
Melaksanakan Capacity Building Penerapan SNI ISO 50001: Sistem Manajemen Energi di Industri dengan pendampingan tenaga ahli nasional.;
Penerapan kewajiban pelaksanaan manajemen energi bagi perusahaan lebih besar sama dengan 6.000 TOE/tahun
2. 2. PENERAPAN SNI:ISO 50001PENERAPAN SNI:ISO 50001
TARGET1.Penurunan Intensitas Energi 1%/Tahun;2.Penurunan Emisi CO2: 14,71 juta Ton.
Program terkait Manajemen energiProgram terkait Manajemen energi
Program terkait Manajemen energi
PILOT PROJECTPILOT PROJECT 1. 1. PJU HEMAT ENERGI PJU HEMAT ENERGI
Pengembangan PJU Cerdas LED pada 22 Kota yang terpilih (bantuan Internasional).
Pilot project PJU TS dan retrofit lampu LED 96 Kab/Kota
a. Gedung-gedung KESDMb. Gedung-gedung Pemerintah
2. SISTEM MONITORING ENERGI2. SISTEM MONITORING ENERGI
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGI
KRITERIA LABEL TANDA HEMAT ENERGI:
8,53 < EER < 9,01
9,01 < EER < 9,96
9,96 < EER < 10,41
10,41< EER
Batas minimum efisiensi yang
diizinkan sebagai syarat SKEM
(Standar Kinerja Energi Minimum) adalah EER 8,53.
PENCANTUMAN SKEM DAN LABEL HEMAT ENERGI
2 RefrigerationKEBIJAKAN ENERGI Kampanye (Propaganda) Potong 10%
Agenda
2 Konsumsi Energi HVACR Konsumsi Energi Sektoral
2 Konsumsi Energi HVACR
SektorPotensi
Penghematan
Energi
Target Penghem
atan Energi
per Sektor (2025)
Industri 10 – 30% 17%Transportasi 15 – 35% 20%Rumah Tangga
15 – 30% 15%
Bangunan Komersial
10 – 30% 15%
Lainnya 25% -
17%17%
17%17%
Potensi Penghematan Energi
2 Konsumsi Energi HVACRData Populasi HVACR di Indonesia
2 Konsumsi Energi HVACRPertumbuhan Populasi HVACR di Indonesia
2 Konsumsi Energi HVACRData Populasi Chiller di Indonesia
2 Konsumsi Energi HVACRCOP peralatan HVACR di Indonesia
Agenda
2 Alternatif TeknologiUnitary AC
Skenario 2030
Current technology
Best practice technology
Potential market penetration for alternative systems
Current 2020 2030
Self-contained air conditioners
Refrigerant R410A, R407c Low GWP < 10< 5% >25% 60%Equipment
energy efficiency
2.7 >3.2
Spilt air conditioners
Refrigerant R410A, R32 Low GWP < 10< 5% >25% 70%Equipment
energy efficiency
3.51 >3.7
Ducted air conditioning systems
Refrigerant R410A, R404A, R407C
Low GWP < 10 ot low GWP with liquid secondary < 5% >25% 80%
Equipment energy efficiency
2.85 >3.5
Multi-splits Refrigerant R410A Low GWP < 10 ot low GWP with ducted split < 5% >25% 70%
Equipment energy efficiency
2.68 >3.5
2 Alternatif TeknologiChiller
Skenario 2030Current technolo
gy
Best practice technolo
gy
Potential market penetration for alternative systems
Current 2020 2030
Air conditioni
ng chillers
Refrigerant R22, R32, R134a, R407c, R410a
Low GWP < 10 (R290,
R717, HFO)< 5% >25% 70%
Equipment energy
efficiency
~3 >4
Process chillers
Refrigerant R134a, R407a, R404a
Low GWP < 10 (R290,
R717, HFO) < 5% >25% 60%Equipment energy
efficiency
~3 >4
Centralised
systems for
supermarkets
Refrigerant R22, R134a, R 404a, R507
Low GWP < 10 (R290,
R717, HFO, R744
cascade) < 5% >25% 80%Equipment
energy efficiency
~3 >4
2 Alternatif TeknologiRefrigeration
Skenario 2030Current
technology
Best practice
technology
Potential market penetration for alternative systems
Current 2020 2030
Domestic refrigeratio
n
Refrigerant R600a, R134a
R600a
N/A 95% 95%Equipment energy
efficiency
>300 kWh/year
139 kWh/year
Stand-alone
equipment
Refrigerant R134a R290<5% 85% 85%Equipment
energy efficiency
2.45 >3.5
Condensing units
Refrigerant R410A Low GWP < 10 ot low GWP with
liquid secondary none 40% 60%
Equipment energy
efficiency
1.89 >3.5
Agenda
2 Skenario MitigasiPenghematan Energi
Skenario 2030
2 Skenario MitigasiEmisi
Skenario 2030
2 Skenario MitigasiEmisi
Skenario 2030
Agenda
2 Next Steps
2 PenutupPotensi Penghematan Energi Sektor HVACR
• Diperkirakan konsumsi energi dari sektor RAC 81,8 TWh pada 2015 atau setara dengan 41% dari total penjualan listrik nasional pada tahun 2015
• Konsumsi energi RAC diproyeksikan akan meningkat menjadi 149,4 TWh pada 2030 untuk skenario Business as Usual (BAU).
• Dengan menerapkan teknologi terbaik dan penggunaan refrigeran alami, sektor RAC menghemat energi sebesar 26,6 TWh pada 2030 atau kumulatif setara 219 TWh pada 2030.
Terima Kasih