history of islamic economics thoughtstevani.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/... · 8....

28
HISTORY OF ISLAMIC ECONOMICS THOUGHT MIKRO EKONOMI SYARIAH 1

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • HISTORY OF ISLAMIC

    ECONOMICS THOUGHTMIKRO EKONOMI SYARIAH

    1

  • EKONOMI DI ZAMAN RASULULLAH

    SAW.

    Perekonomian di zaman Rasul 571-632M.

    Periode Madinah dan Makkah.

    Pendirian institusi Al-Hisbah dan Baitul Mal.

    Redistribusi kekayaan via persaudaraan.

    Partnership di bidang pertanian (muzaroah, musaqat,

    mudharabah dll).

    Sumber keuangan negara yang utama adalah zakat dan ushr.

    2

  • SUMBER PENDAPATAN NEGARA

    Dari Kaum Muslim

    zakat, Ushr, zakat fitrah, wakaf, amwal fadila (harta waris tanpa

    pewaris), nawaib (pajak orang kaya untuk menutupi defisit), shadaqah, khums (1/5 dari ghanimah).

    Dari non Muslim

    Jizyah, Kharaj, Ushr.

    Umum

    Ghanimah, fay’, uang tebusan, pinjaman dari kaum muslim/non muslim, hadiah dari pemimpin atau pemerintah lain.

    3

  • Pengeluaran Negara

    Primer:

    Biaya pertahanan, gaji pegawai pemerintah, pembayaran upah

    sukarelawan, pembayaran utang negara, bantuan untuk musafir.

    Sekunder:

    Bantuan untuk yang belajar agama di madinah

    Hiburan untuk delegasi keagamaan

    Hadiah untuk pemerintah lain

    Pembayaran utang orang miskin yang meninggal

    Pengeluaran rumah tangga Rasul (hanya 80 kurma dan gandum)

    Persediaan darurat

    4

  • EKONOMI DI ZAMAN

    KHULAFAURRASYIDIN

    Abu Bakar (537-634M)

    Masalah pembayaran zakat

    Memulai sistem penggajian bagi aparat negara

    5

  • EKONOMI DI ZAMAN

    KHULAFAURRASYIDIN

    Umar bin Khatab (584-644M):

    Banyak inovasi ekonomi (pertanian)

    Hadiah tanah bagi penggarap

    Departemen khusus untuk waduk, tangki, kanal, pintu air dsb

    Penyempurnaan hukum perdagangan

    Dibangun pasar dan pekan dagang

    Baitul mal yang permanen dan cabangnya sebagai kebijakan fiskal

    Komite khusus untuk sensus penduduk

    Pendirian al-Divan (kantor pembayaran tunjangan pensiun dll)

    6

  • EKONOMI DI ZAMAN

    KHULAFAURRASYIDIN

    Ustman bin Affan (577-656M):

    Permasalahan semakin rumit seiring meluasnya wilayah negara

    Islam.

    Pendirian institusi kepolisian, angkatan bersenjata

    Penaklukkan darmaga/pelabuhan negara di semenanjung syria

    7

  • EKONOMI DI ZAMAN

    KHULAFAURRASYIDIN

    Ali bin Abi Thalib (600-661M):

    Rawan konflik internal seiring meluasnya kendali pemerintah

    Tight monetary policy

    Mencetak mata uang sendiri (sebelumnya dinar dan dirham)

    8

  • PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

    Menurut Siddiqi ada tiga fase:

    Fase Awal 1058M

    Fase Kedua 1058-1446M

    Fase Ketiga 1446-1932M

    Periode Kontemporer 1930M-sekarang

    9

  • FASE AWAL 1058M

    Abu Hanifa 699-767M:

    Karya tulis: Al-Makharif fi Al-Fiqh, Al-Musnad, Al-Fiqh Al-Akbar.

    Konsep Ekonomi: Menyelesaikan masalah Salam

    Menghilangkan ambuigitas dan perselisihan

    10

  • FASE AWAL 1058M

    Abu Yusuf 731-798M:

    Al-Kharaj membahas public finance, tax system, pemerintahan, APBN, pertanahan dan peradilan.

    Buku ini ditulis atas permintaan khalifah harun ar-rasyid

    Kaidah fiqhiyyah yang terkenal: Tasarruf al imam ala raiyyahmanutun bi maslahah

    lump sup tax

    Proportional tax mampu menjadi automatic stabilizer

    Konsep keadilan, kewajaran dan akuntabilitas dalam keuangannegara

    Konsep perpajakan beliau sangat mirip dengan konsep adam smith “canon of taxation” yang berbasis equal, certain, convenient and economical.

    11

  • FASE AWAL 1058M

    Mohd Bin al Hasan al Shaybani 750-804M:

    Kitab al iktisab fiil rizq al mustahab (book on earning a clean

    living). Buku ini membahas ijarah, tijarah, ziraah dan shinaah.

    Islamic consumption behavior harus sederhana dan suka

    menderma (charity)

    Buku kedua kitab al asl membahas prepaid order (salam),

    partnership (sharikah) dan mudharabah.

    Abu Ubayd al Qosim ibn sallam 838M:

    Al-amwal membahas public finance dan fiscal policy

    12

  • FASE AWAL 1058M

    Harith bin Asad Al Muhasibi 859M:

    Al Makasib: cara mencari rizki dalam trading, industry dan

    kegiatan ekonomi lain. Juga menekankan law aspect of economy

    Ibn Miskawaih 1030M:

    Tahdib Al Akhlaq; menghubungkan pemikiran aristoteles dengan

    ajaran Islam. Juga membahas commodity exchange dan

    money (dinar/emas).

    13

  • FASE AWAL 1058M

    Al Mawardi 1058M:

    Al-Ahkam As-Shulthoniyyah membahas tentang pemerintah dan

    administrasi negara (kewajiban negara, APBN, tanah)

    Adab ad Din wa Dunya membahas economic behavior

    (perilaku konsumsi dan produksi) juga membahas tasawuf dalam

    ekonomi : pertanian, peternakan, perdagangan dan industri.

    Juga membahas perliaku yang merusak; tamak, menimbun

    harta.

    14

  • FASE KEDUA 1058-1446M

    Al-Ghazali 1055-1111M:

    Ihya Ulumuddin, Usul fiqh, al mustafa, mizan al amal al-tibr al masbuk fi nasihat al muluk.

    Dunia barat mengenal beliau dengan:”Algazel” dan seringdibandingkan dengan Thomas Aquinas. Kitab Ihya Ulumuddindibandingkan dengan Summa Theologica

    Pemikiran ekonomi bisa dibagi menjadi: pertukaran dan evolusipasar, produksi, barter, evolusi uang, public finance

    Manusia dibagi menjadi tiga: celaka, beruntung, kepentingandunia dan akherat

    Kitab al Ihya membahas evolusi pasar, peran uang dan filsafatuang.

    Melarang riba, korupsi

    15

  • FASE KEDUA 1058-1446M

    Ibnu taimiyyah 1263-1328M:

    Al-Hisbah fil Islam, as siyasah syariyyah fil islah al ra’I wal roiyyah (legal

    policies to reform the rulers and the ruled)

    Free market

    Negara harus menjamin pasar aman, tidak ada tindakan kriminalitas

    dan eksploitasi pasar

    Incidence of indirect tax (beban pajak tidak langsung) yang dapat di

    bebankan ke penjual

    Resiko penggunaan standar logam ganda (Gresham’s law)

    Demand and Supply

    Equivalent price/profit

    16

  • FASE KEDUA 1058-1446M

    Ibn Khaldun 1332-1404M:

    Muqaddimah, Syarh Al Burdah, muhtasar, al mahsul, al ibar wa diwam al

    mubtada wal khabar fi tarikh al arab wal ajam wa al barbar.

    Muqoddimah membahas teori nilai, international trade, law of demand and

    supply, consumption, production, public finance, trade cycle

    Free market

    Tingkat ekonomi tiap negara yang berbeda

    Demand side economics untuk mencegah krisis

    Purchasing power parity

    Natural endowment

    Intellectual capital

    Labor supply (backward sloping supply curve)

    17

  • FASE KEDUA 1058-1446M

    Nasiruddin Tusi 1093M:

    akhlaq nasiri (political economy)

    18

  • FASE KETIGA 1446-1932M

    Shah Waliullah 1703-1762M:

    Hujjatullah al balighah (human development)

    Mohd Iqbal 1873-1938M:

    Konsep umum ekonomi. Menganalisa kelemahan kapitalisme

    dan komunisme

    19

  • PERIODE KONTEMPORER

    (1930 - SEKARANG)

    Zarqa (1992) membagi kontributor pemikiran ekonomi Islam kontemporer berasal dari (1) ahli syariat Islam, (2) ahli ekonomi konvensional, (3) ahli syariat Islam sekaligus ekonomi konvensional

    Khursid Ahmad membagi perkembangan pemikiran ekonomi Islam kontemporer menjadi 4 fase.

    20

  • PERIODE KONTEMPORER

    (1930 - SEKARANG)

    Fase pertama, pada pertengahan tahun 1930-an banyak muncul analisis-analisis masalah ekonomi sosial dari sudut syariah Islam sebagai wujud kepedulian terhadap dunia Islam yang secara umum dikuasai oleh negara-negara Barat.

    Meskipun kebanyakan analisis ini berasal dari para ulama yang tidak memiliki latar pendidikan formal bidang ekonomi, namun langkah mereka telah membuka kesadaran baru tentang perlunya perhatian yang serius terhadap masalah ekonomi

    21

  • PERIODE KONTEMPORER

    (1930 - SEKARANG)

    Fase kedua, sekitar tahun 1970-an banyak ekonom Muslim yang berjuang keras mengembangkan aspek tertentu dalam ekonomi Islam, terutama dari sisi moneter

    Mereka banyak mengetengahkan pembahasan tentang bunga dan riba dan mulai menawarkan alternatif pengganti bunga

    Kerangka kerja perbankan yang bebas bunga mendapat bahasan yang utama

    Berbagai pertemuan internasional mulai digelar

    22

  • PERIODE KONTEMPORER

    (1930 - SEKARANG)

    Fase ketiga. Perkembangan ekonomi Islam selama satu setengah dekade terakhir menandai fase ketiga di mana banyak berisi upaya-upaya praktikal-operasional bagi realisasi perbankan tanpa bunga

    Bank-bank tanpa bunga mulai didirikan, baik di negara-negara Muslim maupun di Eropa dan Amerika

    Dari sini kemudian teori perbankan dan keuangan Islam terus berkembang

    23

  • PERIODE KONTEMPORER

    (1930 - SEKARANG)

    Fase keempat. Pada saat ini perkembangan ekonomi Islam sedang menuju kepada sebuah pembahasan yang lebih integral dan komprehensif

    Adanya berbagai keguncangan dalam sistem ekonomi konvensional menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang untuk menerapkan sistem ekonomi Islam

    Berbagai metode mulai diaplikasikan dalam membangun teori ekonomi Islam

    24

  • SCHOOLS OF ISLAMIC ECONOMICS

    THOUGHT

    Mazhab Baqir as-Sadr:

    Terdapat perbedaan yang mendasar antara ilmu ekonomidengan Islam

    Tidak menyetujui bahwa masalah ekonomi muncul karenasumberdaya ekonomi terbatas adanya sementara keinginanmanusia tidak terbatas

    Ekonomi diganti dengan iqtishad

    Dikembangkan oleh Muslim scholars dari Irak dan Iran seperti: Baqir As Sadr, Ali Syariati, dan Abbas Mirakhor

    25

  • SCHOOLS OF ISLAMIC ECONOMICS

    THOUGHT

    Mazhab Mainstream:

    Perbedaan antara ilmu ekonomi konvensional dengan ekonomi Islam adalah dalam hal cara mencapai tujuan

    Persoalan ekonomi muncul karena sumberdaya ekonomi yang terbatas dan keinginan manusia yang tidak terbatas

    Fokus pada manajemen sumberdaya ekonomi untuk memenuhikebutuhan manusia

    Mazhab ini dominan karena moderat, ide-ide yang ditampilkanmenggunakan economic modeling dan metode kuantitatif, dandidukung oleh lembaga-lembaga besar yang mendukung untukpengkajian dan publikasi hasil-hasil kajian mereka

    26

  • SCHOOLS OF ISLAMIC ECONOMICS

    THOUGHT

    Mazhab Alternatif:

    Mazhab ini mengajak umat Islam untuk bersikap kritis tidak saja terhadap kapitalisme dan sosialisme, tetapi juga terhadap praktik ekonomi Islam yang saat ini berkembang

    Mazhab Baqir Sadr seringkali justru tidak konstruktif dan esensial

    Mazhab mainstream, ia tidak lebih daripada pemikiran ekonomi neo-klasik dengan memberikan modifikasi, seperti menghilangkan riba, menambahkan zakat, serta memperbaiki niat

    Islam pasti benar, tetapi ekonomi Islam belum tentu benar sebab ia hanya merupakan interpretasi manusia terhadap ajaran Islam

    27

  • REFERENCES

    Ali, Nuruddin Mhd. 2007. Bogor: Bahan Ajar Mata Kuliah

    Fundamental Ekonomi Islam STEI Tazkia.

    Mahfudz, Ahmad Affandi. 2008. Bogor: Bahan Ajar Mata Kuliah

    Mikro Ekonomi Islam STEI Tazkia.

    P3EI UII Yogyakarta. 2011. Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

    28