golden child issue 3

32
Golden Child April-Mei 2010 news 1 Mengajak Anak BERIMAJINASI Mengajari BATITA lancar BERBICARA T UHAN NYA Mengenalkan Si Kecil dengan

Upload: rizkqyan-andhini

Post on 12-Mar-2016

246 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Golden Child Magazine

TRANSCRIPT

Golden ChildApril-Mei 2010

news

1

Mengajak Anak BERIMAJINASI

Mengajari BATITA lancar BERBICARA

TUHANNYAMengenalkan Si Kecil dengan

Golden ChildApril-Mei 20102

Golden ChildApril-Mei 2010 3

Golden Childissue no. 3-2010

welcome

4

gc news 05gc kidshealth 07Mengajari BATITA lancar Berbicara gc behavior 09Mengenalkan si kecil dengan TUHAN-nyagc see the gold 12 Mengajak anak BERIMAJINASIgc ask the doctor 14gc solution kids 19Agar anak berhenti NGOMPOLgc solution mom 21Menjadi Pendengar Yang Efektif Buat Anakgc event 23Nonton Bareng Toy Story 3 Bersama Procal Goldgc achievement 27 MARCH TIAN BOEDIHARDJO si Bocah Ajaib gc ask the expert 30

Editoral in chief: Danny Atmajaya, Editoral Team: Astrid Natalia, Lovelina Salshabila, Graphic Designer: Rizkqyan Kurnia, Editorial Secretary: Nurlaila, Santi Ariani,

Publisher: PT Halohalo Infomedia, The Landmark Centre, Tower A 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman, Kav 1 Jakarta 1290, Telp. (021) 5209770 , e-mail: [email protected]

contents

pengantar redaksi

Model : Salsabila SomantriPemenang Wyeth Biofactor Superkids 2009 kategori “Digestion Biofactor”

Dear Mam & PapTak terasa sekarang sudah memasuki bulan Ramadhan 1431 H. Selamat berpuasa bagi yang menjalankan ibadah puasa, semoga Mam & Pap serta buah hati bisa sampai selesai menjalankan ibadah tersebut.

Mam & Pap, tentunya anda sekarang sudah mulai sibuk mempersiapkan kebutuhan dan aktivitas lebaran. Oleh karena itu kami sajikan tema-tema yang bermanfaat untuk anda.

Selamat membaca dan semoga si kecil tetap sehat dan tumbuh kembang optimal.

F R E EIssue no. 3 -2010

Mengajak Anak BERIMAJINASI

Mengajari BATITA lancar BERBICARA

TUHANNYAMengenalkan Si Kecil dengan

5Golden Childissue no. 3-2010

newsGadis Kecil Jangan Pakai High Heels

Anak-anak kecil sebenarnya berbahaya menggunakan sepatu bertumit (high heels). Tapi kenyataannya banyak orangtua yang mendadani gadis ciliknya yang masih balita (bawah lima tahun) dengan sepatu bertumit.

“Anak-anak kecil sebenarnya tidak boleh menggunakan sepatu hak, karena bisa mengkhawatirkan. Sepatu yang memiliki hak lebih dari 2 cm akan meningkatkan risiko pergelangan kaki terpelintir, dan juga membuat ketegangan di bagian belakang kakinya yang berpotensi menimbulkan masalah pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar Gregor McCoshim, seorang ahli penyakit kaki, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (14/06).Keinginan anak menggunakan sepatu tinggi biasanya karena melihat dari teman-temannya, melihat di toko atau didandani ibunya. Sepatu bertumit memang membuat anak-anak terlihat lebih tinggi. Tapi tahukah orangtua, anak yang memakai sepatu tinggi lebih sulit berjalan dibandingkan dengan sepatu datar. Sepatu tumit tinggi juga bisa menimbulkan risiko fisik ketegangan otot tumit, perubahan lempengan pertumbuhan di tulang atau patah tulang. (ace)

Benturan Ringan pada Kepala Anak, Kemungkinan Kecil Kerusakan Pada Otak

Orangtua seharusnya tidak terlalu khawatir jika anaknya jatuh dan mengalami benturan ringan di kepalanya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa apabila si anak tetap sadar dan tidak merasa mual setelah kepalanya terbentur, maka risiko mengalami perdarahan dan kerusakan di otak sangat kecil.Dr David Johnson dari University of Calgary di Kanada, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/06), menjelaskan bahwa penelitian dilakukan selama lebih dari 8 tahun. Ia mengamati 18.000 anak yang mengalami cedera ringan di kepala dengan kriteria tidak kehilangan ingatan dan

tidak pingsan lebih dari 1 menit. Dr Johnson menemukan 5 kasus perdarahan yang tertunda hingga lebih dari 6 jam. Namun di antara kasus yang ditemukan, tidak ada satupun yang memicu gangguan kesadaran atau kerusakan di otak.“Rekomendasi umum bagi orang tua ketika anaknya jatuh adalah bahwa apabila si anak tetap sadar, tetap interaktif dan tidak merasa mual, maka mereka tidak perlu terlalu khawatir,” ungkapnya. Menurut Dr Johnson, bukan berarti bahwa kerusakan di otak tidak mungkin terjadi pada benturan ringan. Ia hanya ingin menyampaikan kepada orang tua agar tidak terlalu panik, karena risiko itu sangat jarang terjadi. (ace/reuter)

Banyak Nonton TV, Anak Sulit Konsentrasi

Kebiasaan anak menghabiskan waktu di depan layar televisi, baik untuk menonton maupun bermain video game, temyata membuatnya sulit berkonsentrasi dalam belajar.Penelitian dilakukan terhadap 1.300 anak usia sekolah dengan cara mencatat lamanya waktu yang dihabiskan di depan televisi setiap harinya selama satu tahun. Dengan bantuan orangtua murid, peneliti mencatat waktu kegiatan yang dihabiskan di depan TV setiap hari. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil pengamatan guru di sekolah. Peneliti meminta guru menjawab pertanyaan seputar perilaku anak-anak itu di sekolah. Hasilnya, 67% anak-anak yang menghabiskan waktu lebih dari 2 jam per hari di depan layar kaca cenderung sulit berkonsentrasi di sekolah.Akademi Ilmu Kesehatan Anak-Anak AS, American Academy of Paediatrics merekomendasikan batas waktu menonton televisi atau bermain video games bagi anak-anak maksimal 2 jam per hari. Dikutip dari Reuters, (05/07) Douglas A. Gentile, Ketua tim peneliti dari Iowa State University menyatakan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi besarnya dampak dari menonton TV dan pengaruhnya pada setiap individu juga bisa sangat bervariasi. Douglas menambahkan, anak yang banyak menghabiskan waktu di depan televisi cenderung lebih agresif dan mempunyai lingkar pinggang yang lebih lebar. (ace/reuters)

6 Golden Childissue no. 2-2010

kids health

Di usia batita, anak belajar mengucapkan kata yang memiliki makna. Meski kebanyakan kata tersebut masih sulit dipahami oleh orang-orang disekitarnya, akan tetapi usahanya mengucapkan kata yang bermakna perlu diberi dorongan dan pujian.

Kemampuan batita dalam berbicara dipengaruhi oleh kematangan organ-organ mulutnya. Sementara, kemampuan mendengar, artikulasi, perkembangan otak dan alat bicara, serta lingkungan akan menunjang kemampuan perkembangan bahasanya.

Sebagian anak di awal usia batita, melakukan babbling, yaitu mengeluarkan suara berupa satu suku kata, seperti "ma...ma...ma..." atau "ba...ba...ba..." Namun, itu masih belum bermakna. Jadi sekadar mengoceh atau bereksperimen.

Tahap selanjutnya anak batita akan mulai lebih banyak mengeluarkan kata-kata, tetapi kata-kata ini seringkali sulit dimengerti oleh orang dewasa. Sebagai pendukung ia kemudian menggunakan bahasa tubuh, misalnya ketika masih ingin digendong, ia menarik ibunya sambil

mengeluarkan suara tertentu yang maksudnya ingin digendong atau bermain dengan ibunya. Bahasa tubuh dijadikan bentuk komunikasi, misalnya ketika ia merasa haus, ia menunjuk atau mengambil gelas plastiknya sambil berkata, "Ma" atau kata lainnya yang belum bisa ditebak tapi maksudnya adalah ia ingin minum, misalnya.

Kemampuannya untuk menangkap, mencerna, dan mengeluarkan apa yang ingin diucapkan masih dalam tahap belajar. Sehingga wajar jika pengucapan masih sering tersendat-sendat/ sepotong-sepotong, hanya pada bagian akhir kata. Misalnya, "minta" jadi "ta", minum jadi "num", dan lain-lain. Anak batita juga masih mengalami kesulitan dalam mengucapkan suku kata dengan jelas. Kata mobil pun disebut "mobing". Atau toko jadi "toto" atau stasiun jadi "tatun".

Mengajari Batita

LANCAR BICARA

Golden Childissue no. 3-20108

Pemakaian kata pada anak batita pun masih sering terbalik-balik, contoh, maksud si kecil ingin mengatakan "Mau ikut naik mobil", tapi yang dia ucapkan, "mobing icut ". Hal ini tentu saja membingungkan dan kadang sulit dipahami pihak yang diajak bicara. Dalam mengucapkan kata-kata menjadi kalimat, juga masih sering terjadi salah makna. Tak jarang, rangkaian kalimat itu justru maknanya bisa beragam. Misal, "Ma, mau mamam cucu." Padahal yang diinginkan adalah minum susu.

Hal seperti ini umumnya terjadi karena masih terbatasnya kemampuan si kecil untuk menggunakan kosakata yang ada dibenaknya menjadi sebuah kalimat seperti yang diinginkan.

Agar anak lancar berbicara, ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan si kecil antara lain:

1Adakan kontak mata saat berbicara dengannya. Berikan respon dan perbedaan

penekanan suara ketika bicara. Perlihatkan antusias dan minat kita saat berbicara dengannya

2 Gunakan kata atau kalimat pendek agar mudah dipahami anak. Ucapkan dengan

bahasa yang jelas sehingga mudah diikuti si kecil., "Adek makan. Pake sop."

3 Rangsanglah anak mengucapkan gabungan huruf vokal dan konsonan seperti "ma", "pa",

"bu" dan sebagainya.

4 Kenalkan anak pada berbagai benda, hal yang dilihat dan dialaminya.

5Katakan setiap kegiatan yang dilakukan bersama anak, "Sekarang kita mandi yuk!"

6 Gunakan selalu gerakan tubuh saat berbicara. Contoh, melambaikan tangan saat

mengucapkan "Dadah Adek."

7Gunakan bahasa yang benar, misal, "Adek, mau minum susu, ya?" Hindari meniru

perkataannya, seperti, "Adek, mau mimi cucu?"

8Ketika anak bertanya, orangtua bisa mengembalikan pertanyaan padanya,

"Bapak mana?" orangtua dapat menanggapi, "Kira-kira di mana ya? Di kebun mungkin?"

9Hindari kata atau kalimat yang bermakna ganda. Misal, "Awas, jangan ke sana!"

Makna "ke sana" bisa beragam, entah itu luar rumah, dapur, tempat cucian dan sebagainya. Sebaiknya katakan, misalnya, "Jangan ke dekat kompor menyala!"

Segera luruskan bila anak salah mengucapkan kata atau kalimat.

Ulangi dengan pengucapan yang benar. Hindari memaksa, karena di fase ini anak sedang senang membangkang. (zuh)

10

Golden Childissue no. 3-2010

behavior

9

Anak-anak terlahir dengan potensi kecerdasan spiritual dalam dirinya. Sifat-sifat spiritual sudah ada pada anak-anak sejak usia dini seperti keberanian, optimisme, keimanan, perilaku konstruktif, empati, sikap memaafkan, dan bahkan ketangkasan dalam menghadapi amarah dan bahaya.

TUHANNYAMengenalkan Si Kecil dengan

Pada dasarnya manusia memang sudah memiliki naluri keTuhanan sejak lahir yaitu naluri yang mengakui kekuasaan di luar dirinya yang diyakini bisa memberi kekuatan, ketenangan, semangat, bahkan rejeki dan hukuman. Menanamkan kecintaan pada Sang Pencipta sedini mungkin, menjadi pendorong anak untuk mampu bersikap arif, harmonis, berorientasi pada kebenaran, mampu membedakan baik dan buruk, dan bercita-cita positif dalam menghadapi tantangan dan situasi hidup.

Bagi anak orangtua adalah guru pertamanya, anak akan belajar banyak dari pengalaman hidupnya bersama orangtua, kejadian dan fenomena sehari-hari yang dilihat dan dialaminya. Melalui tindakan nyata, Anda dapat menyisipkan pesan dalam diri anak bagaimana berhubungan dengan Tuhan. Curahkan kasih sayang pada anak dalam mengenalkan anak kepada Tuhan atau konsep agama.

Cara mengenalkan Tuhan pada anak memang sebaiknya dengan bahasa yang dipahami si anak. Misalnya, menjelaskan kepada anaknya bahwa Tuhan yang menciptakan manusia. Memang anak tidak langsung mengerti, tapi pelan-pelan dengan diberi contoh. Misalnya, saat liburan ke luar kota, melihat pemandangan bagus, kita bilang itu ciptaan Tuhan.

Namun demikian, orangtua juga harus berhati-hati dalam menyampaikan pengetahuan agama. Mendidik dengan cara mengancam bahwa Tuhan akan marah adalah pendekatan yang justru bisa menjauhkan anak dari Tuhan. Padahal, seharusnya anak ditunjukkan bahwa Tuhan adalah kekuatan yang penuh kasih sayang karena esensi agama adalah kasih sayang.

Kita cenderung memakai ‘senjata’, padahal, ancaman seperti itu justru akan sangat merusak anak. Kehidupan

religiusnya tidak akan berkembang dengan baik dan benar. Kalau anak dari kecil sudah diracuni hal semacam itu, akan terpatri dalam jiwanya bahwa seolah Tuhan itu menakutkan, yang selalu siap dengan hukuman atau siksaannya. Di mata anak, Tuhan menjadi sosok yang maha pemarah, pembalas, dan penghukum. Hal ini akan memengaruhi kehidupannya nanti.

Untuk membangun fondasi awal pengajaran agama pada anak, alangkah baiknya jika anak dikenalkan dengan sifat Tuhan yang penuh kebaikan. Kenalkan pada anak, Tuhan itu Maha Pengasih, Maha Bijaksana, Maha Pengampun, dan sebagainya. Mengenalkan Tuhan pada tahun-tahun pertama anak, adalah dengan melimpahinya kasih sayang. Dengan demikian, ia akan tumbuh menjadi orang yang penyayang, penuh toleransi, peduli sesama. Dengan demikian pertumbuhan emosinya juga akan bagus.

Baru setelah menginjak usia 2-5 tahun, saat anak sudah mulai bisa bicara dan mengenal benda-benda, anak sudah mulai dikenalkan logika. Pada usia ini, ia mulai meminta penjelasan segala sesuatu yang dilihatnya. Namun, berkaitan dengan agama, tidak semua hal bisa dijelaskan secara logika. Misalnya, pertanyaan tentang Tuhan. Kalau anak masih bertanya lagi, bagaimana bentuk Tuhan, tetaplah dengan jawaban-jawaban yang bisa dipahami oleh anak. Misal berikan contoh angin, bahwa sesuatu yang tidak kelihatan itu bukan berarti tidak ada.

Untuk tahapan usia selanjutnya, di atas usia 5 tahun, anak mulai bisa diberikan penjelasan. Jangan memberikan jawaban yang memutus kemampuannya berpikir, seperti, “Pokoknya

begitu,” atau “Pokoknya harus!” dan lain sebaginya. Kalau orangtua mulai kewalahan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anak, janganlah sungkan untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu atau mencari referensi lain.

Orangtua tidak boleh menyerah atau bosan dalam mengisi pendidikan spiritual karena dapat menumbuhkan

self-awareness dalam diri anak. Terapkan setiap hari dengan melakukan

refleksi pengalaman, mengevaluasi, dan menindaklanjuti kemauan anak sehingga akan

timbul komitmen dalam dirinya.

Berikut ini beberapa cara untuk mengembangkan sisi spiritual anak :

A. Didik anak dengan kecenderungan membuat pertanyaan refleksi "mengapa". Misalnya jika anak tidak menghabiskan makanannya, orangtua berkata, "Ayo makannya dihabiskan ya, supaya apa ya?" Atau "Ayo cuci muka, tangan, kaki, dulu sebelum tidur, supaya apa?".

B. Ajak anak melihat hubungan-hubungan antara sesuatu dengan lainnya. Misalnya, karena rajin sikat gigi maka giginya harus bagus dan putih tapi teman giginya hitam-hitam karena tidak rajin gosok gigi. Untuk berikutnya terapkan hal yang sama untuk mengajarkan anak sebab-akibat tidak melakukan perintah dan menghindari larangan agama.

C. Berikan nilai atau makna pada hal-hal yang ada di lingkungan. Misal, ajaklah balita Anda menyiram tanaman, memberi makan binatang peliharaan, menyumbangkan pakaian layak pakai ke panti asuhan dan sebagainya.

D. Kembangkan sikap bertanggungjawab pada anak. Misal, jika anak menumpahkan minuman ke lantai, maka dia harus membersihkan sendiri. Sebelumnya berikan contoh dan penjelasan mengapa ia harus melakukan itu.

E. Ajarkan sikap lebih sadar diri pada anak. Misal, ajak anak melihat wajahnya lebih menyenangkan jika ia tak cemberut (minta anak melihat wajahnya jika sedang cemberut).

F. Tanamkan sikap lebih jujur terhadap diri sendiri dan lebih menunjukkan keberanian misalnya berani mengakui kesalahan. Biasakan pula untuk tidak memarahi secara berlebihan jika anak jujur.

G. Munculkan perasaan mudah bersyukur terhadap apa yang dimilikinya karena rasa syukur bisa diartikan sebagai kemampuan menikmati hidup ini apapun kondisinya, sehingga susah atau senang rasanya tetap nikmat.

H. Libatkan anak dalam rutinitas keagamaan. Bantu pula untuk memaknai kenapa ibadah tersebut dilakukan. Ceritakan pula riwayat atau kisah dibaliknya. (zuh)

Golden Childissue no. 3-201012

See the Gold

Mengajak Anak

BERIMAJINASI

Golden Childissue no. 3-2010 13

Anak butuh berimajinasi untuk perkembangan dirinya di masa yang akan datang. Berimajinasi diperlukan bagi anak terutama anak usia dini (2-7 tahun), bahkan juga orang-orang yang sudah dewasa.

Berimajinasi bukan berarti membodohi dan membohongi anak. Karena imajinasi tidak selalu tentang hal-hal yang tidak nyata, seperti peri baik hati ataupun kantong ajaib, imajinasi bisa juga tentang sesuatu yang ilmiah.

Seorang anak berusia 3 tahun, belum memahami benar konsep penjumlahan atau konsep bumi yang berputar. Tapi dia bisa diajak untuk memahaminya sedikit demi sedikit tanpa menggunakan penjelasan ilmiah yang terlalu rumit.

Anak usia 2 atau 3 tahun mulai banyak ingin tahu dan bertanya tentang segala hal yang terjadi di sekitarnya. Penjelasan ilmiah tentang suatu kejadian seperti gelombang Tsunami dapat memusingkan bahkan untuk orang dewasa seperti kita. Cara termudah untuk menjelaskan bagaimana hal tersebut terjadi adalah dengan mengajaknya berimajinasi.

Dengan sebuah wadah air yang cukup lebar kita dapat menjelaskan tentang terjadinya gelombang Tsunami kepada anak usia 3-4 tahun. Bahwasannya di bawah laut ada tanah yang tiba-tiba bergerak dan tabrakan, dan kita andaikan kedua tangan kita sebagai tanah tersebut. "Lihat nih, airnya jadi gimana?" Dengan menggunakan sebaskom air kita sudah mengajaknya berimajinasi dan mengajaknya memahami peristiwa tersebut.

Pada awalnya kita dapat mengajak anak untuk berimajinasi dengan membacakan cerita atau menonton film yang memang imajinatif. Seperti dongeng tentang hutan dimana binatang-

binatang yang ada di hutan dapat berkomunikasi dan mengenakan pakaian seperti kita. Melalui cerita tersebut, anak mengetahui bahwa binatang-binatang itu juga mempunyai perasaan.

Imajinasi pada anak seharusnya tanpa batas. Seorang dapat melihat suatu benda sederhana, seperti dus bekas, sambil membayangkan dan menggunakan dus tersebut menjadi kendaraan pesawat terbang, mobil atau kereta kencana. Bahkan dia dapat berimajinasi bahwa dus itu adalah sebuah roket untuk terbang ke planet lain.

Bisa juga sebagai sebuah kotak ajaib, yang dari dalamnya bisa keluar peri, naga dan ksatria. Melalui imajinasinya, dia dapat menjadikan sebuah benda sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa.

Pada tingkat usia selanjutnya yaitu umur 6 tahun ke atas, seorang anak sudah mampu mengaitkan imajinasinya dengan kemampuan logika yang sudah semakin berkembang. Sebuah dus bekas untuk anak usia 6 tahun dapat digunakan menjadi kendaraan mobil. Dan dia akan berusaha membuatnya beroda dan dapat berjalan. Dia akan berusaha merancang dan membuat mobil sesuai keinginannya karena sudah didukung kemampuan motorik, logika serta pengetahuan yang dimilikinya.

Orang-orang sukses, mulai dari para penemu hingga para pengusaha adalah seorang pemimpi besar. Mereka berimajinasi bagaimana masa depannya, ideal dalam segala hal, dan mereka bekerja setiap hari mendekati impian dan tujuannya. Kalau tidak ada para pemimpi besar itu mungkin sekarang ini belum ada listrik, lampu, telepon atau komputer.

Ajak anak-anak berimajinasi secara cerdas dan mewujudkan imajinasinya dengan kreatif. (ira)

"Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world."

- Albert Einstein

ask the doctor

Q

A

Golden Childissue no. 3-2010

Sejak pindah rumah, anak kami usia 8 bulan jadi kurang nafsu makan. Sebelum

kami pindah ke rumah baru, nafsu makannya baik dan selalu makan dengan

lahap. Tapi 3 pekan belakangan ini sulit sekali makannya, meskipun sudah saya

usahakan sambil bermain. Bahkan setiap kali saya menyodorkan sendok ke mulutnya,

dia malah menoleh ke arah lain sambil menggeleng kepalanya. Mulutnya seperti

terkunci. Waktu tumbuh gigi pertama, selera makannya tidak bermasalah. Saya

cemas berat badannya menurun. Apa yang harus saya lakukan untuk mengembalikan selera

makannya? Khadijah, Beji, Depok

Yth, Ibu Khadijah . Bintang kecil kita mogok makan..Ini hal yang cukup menggelisahkan dan membuat kita khawatir. Memang betul seorang bayi pun bisa “bad mood” bila menghadapi sesuatu yang baru dan meninggalkan segala kenyamanan di tempat yang lama. Namun kita harus waspada terhadap

kemungkinan adanya gangguan di rongga mulut yang menyebabkan dia menolak makan.Mari kita bahas beberapa penyebab anak menolak makan:1. penyakit di rongga mulut: coba ibu perhatikan adanya kelainan di sekitar bibir, rongga mulut, dan lidah. Bisa saja ada jamur di mulut atau perlukaan sekitar bibir.2. factor makanan: perbedaan jenis, rasa, atau cara pengolahan makanan bisa menyebabkan bayi menolak makan3. cara pemberian makanan: cara pemberian yang berbeda juga menjadi factor yang berpengaruh pada minat bayi untuk makan. Misalnya seorang bayi yang biasa makan pagi sambil melihat kucing tetangga akan menolak makan jika kebiasaan ini tiba-tiba hilang.

Sebaiknya ibu memperhatikan dalam satu hari pada waktu kapan anak menolak makan atau justru anak lebih suka makan. Catat jenis makanan, siapa yang memberi dan waktu pemberian makanan. Catatlah minimal 3 hari berturut-turut. Kemudian bawa anak ibu ke dokter. Jika tak ada penyakit yang menyebabkan bayi mogok makan, ibu bisa membawanya ke psikolog untuk mencari jalan keluar. Semoga bermanfaat

Golden Childissue no. 3-2010 15

LEON PULANG KAMPUNGAsyiik, liburan kali ini Leon mau pulang kampung mengunjungi nenek. Ayo teman-teman

Bantu Leon mengumpulkan barang-barang yang akan dibawa ke kampung. Coba sebutkan benda-benda apa saja yang cocok dibawa ke kampung untuk menemani

perjalanan Leon. Dan sebutkan manfaatnya.

Golden Childissue no. 3-201016

Ayo teman-teman, Bantu Leon dan Kaka menemukan jalan ke rumah nenek di kampung. Coba ikuti tanda ketupat dan berapa ketupat yang bisa Leon kumpulkan. Sedangkan untuk Kaka, ikuti

tanda kue dan berapa kue yang Kaka kumpulkan. Ayo bantu Leon dan Kaka menemukan jalannya ya...

BANTU LEON TEMUKAN JALANNYA YA...??

startstart

FinishFinish

Golden Childissue no. 3-2010 17

Leon dan Kaka sangat senang bermain di rumah nenek di kampung. Namun ada beberapa hal baru yang mereka belum ketahui. Ayo teman-teman, bantu

mereka memasang-masangkan yang cocok.

PASANGKAN GAMBAR

Golden Childissue no. 3-201018

BELAJAR MEWARNAILeon bercita-cita menjadi dokter? Namun, gambar yang besar kelihatan

belum sempurna tuh! Akan lebih indah lagi kalau kawan-kawan mewarnainya. Coba deh warnai Leon biar sebagus gambar kecil di

bawahnya! Pasti Leon akan kelihatan lebih keren dong?

solution kids

Golden Childissue no. 3-2010

Ngompol atau biasa dikenal dengan bedwetting atau nocturnal enuresis adalah kondisi dimana seseorang

tidak memiliki kontrol penuh atas kandung kemih saat tertidur sama seperti saat terjaga atau siang hari. Kondisi ini sangat mempengaruhi psikologis anak dan membuat anakmalu, bahkan dalam kondisi tertentu bedwetting ini dapat membuat anak rendah diri.

Kemampuan anak untuk mengontrol keinginan berkemih berbeda-beda tetapi umumnya anak akan memiliki kemampuan mengontrol kandung kemih saat berusia 4 sampai 5 tahun. Nocturnal enuresis ini digolongkan dalam 2 klasifkasi, Primer (NEP) dan Sekunder (NES).Pada anak dengan Nocturnal Enuresis Primer ia tidak pernah konsisten kering malam hari. Biasanya menjadi indikasi kuat anak mengalami masalah kesehatan tertentu yang dapat terjadi pada anak. Sementara pada anak dengan Nocturnal Enuresis

Sekunder, anak akan mengalami sedikitnya 6 bulan kering di malam hari dan kemudian mulai ngompol lagi.

NES biasanya sangat erat berkaitan dengan masalah psikologis yang terjadi pada anak, seperti saat terjadi kematian pada saudara kandung atau orang yang sangat dekat dengannya, terjadinya kekerasan pada anak atau stress pada anak.

Agar AnakBerhentiNgompol

Golden Childissu no. 2-2010

Kesabaran orang tua memegang peranan penting dalam proses modifikasi perilaku anak. Sugesti positif dengan meyakinkan anak bahwa ia mampu adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Pemberian reward misalnya dengan membei pujian saat ia berhasil tidak ngompolselama 3 hari atau satu minggu juga dapat menjadi salah satu cara.

Mengurangi konsumsi cairan sabelum tidur adalah cara yang umum dilakukan. Biasakan pulaanak untuk buang air kecil 1 sampai 2 jam pada siang hari atau sebelum tidur. Pembatasan pemberian cairan sebaiknya juga memperhitungkan cuaca untuk

NES juga dapat menjadi indikasi anak menderita penyakit tertentu seperti epilepsy atau gondok.Ngompol lebih umum terjadi pada anak laki-laki dan prevalensinya secara bertahap menurun. Sekitar 23% pada anak usia 5 tahun, 20% pada anak usia 7 tahun, 4% pada anak usia 10 tahun, dan 1-2% pada mereka yang berusia di atas 18 tahun. Nocturnal enuresis sekunder terjadisekitar 25% dari kasus yang ada.

menghindari terjadinya resiko dehidrasi pada anak.

Membiasakan alarm tubuh anak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi (sekitar 70%) meskipun memerlukan waktu yang lama untuk dapat membangun kebiasaan ini. Alarm tubuh ini akan membiasakan anak terbangun saat ia merasakan tekanan pada kandung kemih mereka dan kembali tertidur saat tekanan pada kandung kemih berkurang atau berhenti.

Dukungan orang tua atau pendamping sangat penting pada terapi ini mengingat anak harus dipandu berjalan dan saat berkemih sampai ia kembali ke peraduan.Ngompol sangat umum terjadi dan orang tua tidak perlu khawatir. Mayoritas anak akan berhenti ngompol dengan sendirinya saat ia tumbuh dan beranjak dewasa. Jangan khawatir ibu…

Modifikasi perilaku seperti sugesti positif, secara berkala membangunkan anak pada jam-

jam tertentu saat biasanya ia ngompol, mengurangi jumlah minuman sebelum ia tidur atau membiasakan alarm tubuh

1

2

3

(anak otomatis terbangun saat ia ingin buang airkecil).Mengkonsumsi obat-

obatan, setelah diagnose dokter menunjukkan hasil positif.

Operasi bila diperlukan.

solution mom

Menjadi Pendengar yang Efektif buat ANAK

Bagi seorang anak, didengarkan bukan hanya bertujuan untuk membuat orang dewasa mengetahui

dan memenuhi kebutuhannya. Melalui komunikasi itu, anak akan merasa dihargai, merasa percaya diri dan mengembangkan penilaian positif terhadap dirinya.

Sikap orang tua mendengarkan anak, membuat anak berani membuat perbedaan dan menjadi berbeda, tanpa takut dihukum, dilecehkan atau ditertawakan. Hal itu menjadi salah satu landasan keberanian dan keinginan anak untuk menjadi dirinya sendiri.

Proses saling mendengarkan dan didengarkan, mengasah daya kritis dan kreativitas berpikir anak karena ketika antara anak dengan orang tua terdapat jalur dua arah yang terbuka, maka terbuka pula akses informasi, pengetahuan, perasaan, pemikiran dan pengalaman dari kedua belah pihak. Satu sama lain, saling belajar dan saling memperkaya, saling mengenal dan semakin memahami.

Proses komunikasi antara orang tua dengan anak, sangat membantu anak memahami dirinya sendiri, perasaannya, pikirannya, pendapatnya dan keinginan-keinginannya. Anak dapat mengidentifikasi perasaannya

Kesibukan orang tua seringkali membuat para orang tua tidak punya waktu yang memadai untuk mendengarkan anak. Mulai dari sekedar celotehan aktivitas kesehariannya sampai ke permasalahan yang memang perlu di diskusikan.

secara tepat sehingga membantunya untuk mengenali perasaan yang sama pada orang lain. Lama kelamaan, semakin anak terlatih dalam mengenali emosi, tumbuh keyakinan dan sense of control terhadap perasaannya sendiri (lebih mudah mengendalikan sesuatu yang telah diketahui). Misal, jika anak sudah tahu bagaimana rasanya marah, sedih, kecewa, takut, kesepian, dsb, maka akan lebih mudah bagi orang tua memberikan alternatif-alternatif cara menghadapi dan menyelesaikannya. Mendengarkan anak secara sungguh-sungguh, membuat anak percaya pada orangtua. Hubungan mutual trust, ini membuat anak merasa lebih nyaman berada bersama orang tua, lebih memilih ‘curhat dengan orang tua dan siap menjadi “partner” ketika orang tua yang giliran butuh didengarkan.

Mendengarkan dan didengarkan, adalah kunci hubungan orangtua - anak yang sangat bermanfaat, baik untuk pengembangkan kematangan emosional, kepandaian intelektual, kemampuan membina kehidupan sosial yang baik serta penanaman nilai prinsip moral yang baik pada anak. Dengan mendengar dan didengar, jalur komunikasi 2 arah terbuka lebar antara orangtua – anak, memungkinkan keduanya saling mengerti dan membuat orangtua dapat memberikan dukungan yang diperlukan oleh anak.

Namun sebaliknya, jika kata-kata yang diucapkan anak hanya sekedar “terdengar” di telinga kita, akan hilang begitu saja terbawa angin dan tidak memberikan makna serta kontribusi apapun dalam proses pertumbuhan anak.

Golden Childissue no. 3-2010

yang membuat mereka semakin memahami kejadian yang dialami, teman yang dihadapi, perasaan yang mereka rasakan serta sikap - tindakan yang harus mereka lakukan sebagai pemecahannya.

Dorong semangatnya anak untuk bercerita Dengan memberi respon “Ooo....O ya?...Wow!...” sudah menjadi stimulasi bagi anak untuk makin giat bercerita. Pola ini dapat membuat anak tenang dan nyaman karena merasa orang tua memahami apa yang mereka ungkapkan.

Dorong anak mengambil keputusan yang tepatJika orang tua ingin membantu anak menghadapi masalahnya, sebaiknya orang tua tidak mengambil alih keputusan “ya sudah, besok kamu tidak usah masuk sekolah” atau tindakan “biar mama yang hadapi si boy teman mu yang nakal...biar mama si boy tahu apa yang anaknya lakukan!. Sebaliknya, hadirkan beberapa alternatif yang membuat mereka berpikir dan memilih manakah solusi terbaik sambil membicarakan akibat-akibat yang bisa dirasakan baik oleh anak maupun oleh orang lain.

Tunggu emosinya reda anak dan ajak berpikir positifJika anak masih diliputi emosi yang memuncak hingga membuatnya sulit berbicara, orangtua jangan memaksakan anak untuk segera bicara. Kita tidak akan berhasil membuatnya bercerita dan kita pun makin tidak sabar untuk tidak memberikan opini kita padanya. Konflik seringkali terjadi dan ini menyebabkan memburuknya hubungan orangtua anak. Berikan waktu untuk menyendiri sampai intensitas perasaannya mereda. Ketika emosinya mereda, anak akan lebih siap untuk diajak bicara. Berusahalah untuk tidak memberikan opini kita pribadi, baik terhadap pilihan sikap, emosi, dan tindakan.Tanyakan pemikiran mereka terhadap masalah ini dan bagaimana kira-kira sikap yang sebaiknya mereka lakukan di kemudian hari. Sikap ini tidak saja menghindarkan anak dari perasaan dihakimi, namun juga membantu mereka lebih memahami peristiwa secara obyektif serta menemukan nilai atau pelajaran berharga yang dapat dipetik dari kejadian itu. (ira)

Fokuskan perhatian pada anakBerilah perhatian sepenuhnya pada saat anak ceritanya. Alihkan perhatian dari film atau sinetron yang sedang ditonton, majalah, koran, atau dari pekerjaan yang sedang dihadapi. Tatap lembut matanya sambil memberi kesan bahwa kita benar-benar siap memperhatikan ceritanya.

Re-statement, mengulangi cerita anak untuk menyamakan pengertianTahanlah diri untuk tidak menginterupsi ceritanya sampai anak selesai bercerita. Ketika anak selesai bercerita, cobalah memberikan kesimpulan berdasarkan hasil tangkapan kita terhadap ceritanya. Pola ini, memberikan feedback bagi orang tua dan anak, apakah kita benar-benar telah memahami apa yang diceritakan atau apa yang sebenarnya ingin diungkapkan oleh anak.

Gali perasaan dan pendapat anak akan masalah yang sedang dihadapiBertanya pada mereka, “Bagaimana perasaan adek, waktu itu....” jauh lebih baik ketimbang menjatuhkan penilaian subyektif atas diri mereka : “ah, kamu pasti takut! Kamu kan penakut....” atau “ah, paling kamu menangis...kan kamu cengeng....” Penilaian tersebut dapat membuat anak frustrasi. Selain itu, penilaian subyektif orang tua yang datang terlalu cepat, bisa membuat anak menarik diri untuk tidak menceritakan perasaan yang sebenarnya.

Bantu anak mendefinisikan perasaanDengarkan cerita anak baik menyedihkan maupun menyenangkan. Dengan menghargainya, anak akan terbiasa bersikap terbuka karena yakin orang tua pasti bersedia mendengarkan mereka. Jika anak masih sulit mengidentifikasi perasaan mereka, bantu dengan mendengarkan cerita mereka sungguh-sungguh, dan melontarkan kesan seperti “Wah..adek sepertinya sedih sekali” atau “Kamu kelihatan sangat marah”...atau “adek sepertinya sedang bosan?”. Interaksi demikian, melatih anak mengidentifikasikan perasaan mereka secara tepat.

Bertanya Hindari sikap memaksakan pendapat, cara, dan penilaian orang tua. Lebih baik orang tua membimbing dengan pertanyaan-pertanyaan

Golden Childissu no. 3-2010

Cara “mendengarkan” anak dengan efektif

Nonton Bareng TOY STORY 3 Bersama PROCAL GOLD

Golden Childissue no. 3-2010 23

event

Serunya

Golden Childissue no. 3-201024

event

Wyeth Gold Club mempersembahkan sebuah program liburan sekolah yaitu Nonton Bareng “Toy Story 3”. Acara yang bersifat hiburan ini berlangsung di Blitz Megaplex Grand Indonesia Jakarta dan Teraskota Bumi Serpong Damai pada tanggal 26-27 Juni 2010 mulai pukul 11 siang.

Visi dan Misi dari Wyeth Gold Club didalam menyelenggarakan acara ini adalah wujud apresiasi Wyeth kepada para keluarga pengguna setia produk Wyeth terutama Procal Gold dan Promise Gold untuk bisa menikmati tontonan yang menarik dan edukatif bagi si kecil.

Wyeth Gold Club adalah komunitas yang dihadirkan oleh Wyeth Indonesia khusus bagi para konsumen yang setia mempercayakan produk-produk Wyeth Procal Gold dan Promise Gold untuk menunjang tumbuh kembang si kecil di periode emas pertumbuhannya.

Melalui serangkaian kegiatan yang dirancang khusus untuk menstimulasi potensi emas si kecil, Wyeth Gold Club mengajak para orang tua untuk bisa menggali potensi emas si kecil sejak dini. Dukungan serta motivasi orang tua akan sangat membantu si kecil dalam mengasah potensi emasnya sebagai bekal melangkah menuju masa depan yang cemerlang.

Beberapa keistimewaan dalam keanggotaan Wyeth Gold Club yang akan didapatkan antara lain adalah edutainment program seperti dalam kegiatan “Play Together Kids dan Experience Class serta Smart Holiday si kecil bisa bereksprolasi dengan sesama dan sekitarnya untuk melatih potensi emas yang

Golden Childissue no. 3-2010

25

dimilikinya. Sedangkan dalam kegiatan Parent and Me kedekatan orang tua dan anakpun akan terjalin semakin erat.

Nonton bareng Toy Story 3 kali ini merupakan salah satu program acara dalam Wyeth Gold Club sebagai pengisi hari libur anak-anak dengan kegiatan yang bersifat edukatif dan pesan-pesan moral yang baik bagi anak-anak kita.

”Semoga usai menyaksikan film ini, anak-anak dapat terinspirasi dan memetik suri tauladan dari kisah persahabatan yang sangat erat,” tutur Ika Winardi selaku Associate Director Paediatric Marketing.

Wyeth adalah perusahaan farmasi yang berbasis research pertama yang mendapatkan sertifikat ISO (international Standard Operation) untuk semua pabriknya, sebuah pengakuan dari lembaga international terhadap prosedur dan proses produksi yang baik. Semua produk Wyeth di produksi sesuai dengan standar dan menaati Good Manufacturing Practices (GMP), penetapan standar yang tinggi di dalam proses produksi yang higienis untuk menjaga tingkat keamanan yang tinggi dan menghasilkan produk berkualitas.Wyeth sangat berkomitmen di dalam memberikan nutrisi berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan si kecil di periode emasnya dan melakukan inovasi dalam mengembangkan formula terbaik bagi si kecil.

Siapa bilang Ibu Hamil tidak boleh di pijat?

Selama sembilan bulan mengandung, fokus perhatian Anda adalah kebaikan

si janin. Tapi jangan abaikan diri Anda, si calon mama. Menjalani kehamilan tidaklah mudah. Perubahan fisik mulai dari ujung rambut yang merontok, sampai ujung kaki yang membengkak. Tak hanya itu, perubahan emosional yang diakibatkan oleh ketidakseimbang-an hormonal bisa membuat Anda lelah sendiri. Ini berarti, Anda perlu sarana relaksasi yang baik untuk kondisi fisik dan mental Anda.

Keluhan nomor satu wanita hamil adalah sakit punggung. Rasa nyeri pada bagian bawah punggung ini mulai dirasakan sejak trimester pertama dan makin parah seiring makin beratnya beban perut Anda. Kalau sudah begini, siapa yang tak ingin dipijat? Hanya saja terkadang kita mengalami dilema antara manfaat dan bahaya pemijatan ketika hamil, karena rumor yang berkembang dimasyarakat saat ini berbicara bahwa tidak disarankan melakukan pijat dimasa kehamilan karena akan berdampak buruk terhadap janin.

Sebenarnya hal ini tidak terlalu salah , karena kondisi wanita hamil sangat berbeda dengan sebelumnya, sehingga ditakutkan pemijatan yang dilakukan oleh therapis yang tidak dibekali ilmu khusus ibu hamil akan berbahaya bagi ibu dan janin.

Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena saat ini sudah ada spa yang khusus melayani kebutuhan ibu hamil, seperti Mom n Jo spa yang terletak di kawasan Darmawangsa Square. Spa Ibu Hamil dan bayi yang pertama ada di Indonesia ini memiliki therapis yang dididik langsung dari Singapura dan bersertifikat internasional, sehingga keamanan nya tidak perlu diragukan lagi, karena dalam memijat ibu hamil ada baiknya memperhatikan kualitas therapisnya untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan yang maksimal. Banyak salon dan spa yang meng-klaim bisa melakukan pijat untuk ibu hamil, namun pada kenyataannya mereka tidak memiliki kualitas yang cukup baik. Jangan hanya karena tergiur dengan harga murah dan lokasi yang dekat dengan rumah, alih alih ingin mendapatkan relaksasi, namun kondisi kehamilan dipertaruhkan. Selain menghilangkan pegal, pemijatan yang dilakukan pada wanita hamil memiliki beberapa manfaat ekstra, seperti :

Memperbaiki postur tubuh ibu hamilMengurangi ketegangan di area pundak dan leherMengatasi insomnia. Melancarkan peredaran darah dan asupan nutrisi ke janinMengurangi migrain

Pemijatan dengan minyak biji anggur seperti di Mom n Jo Spa dapat meningkatkan elastisitas kulit sehingga mengurangi risiko stretchmarks. Dengan seimbangnya kelembapan kulit, retensi air dalam tubuh pun berkurang sehingga kaki dan bagian tubuh lainnya tidak membengkak.Pada akhirnya, relaksasi yang Anda lakukan juga membuat Anda lebih bahagia dan tenang menghadapi persalinan. Tugas Anda sekarang adalah menemukan tempat yang menyediakan sarana dan therapis khusus yang kompeten dalam pemijatan wanita hamil. Setelah Anda menikmati perawatan pranatal, kenapa tidak melanjutkannya pasca persalinan? Segera sesdah berjuang di ruang bersalin, Anda pantas mendapatkan perawatan tubuh. Relaksasi ini juga Anda -perlukan untuk sukses-nya ASI eksklusif Anda. Sekali lagi, bila Anda tenang, semuanya akan berjalan lancar. Then you can kiss baby blues good bye!

Golden Childissue no.2-201026

Address Darmawangsa Square, The Citywalk 2nd floor #17 & 29-30 - Jakarta Selatan. Phone (+6221) 72780760 , (+6221) 71251005Branch Store Kelapa Gading Square, Kompleks MOI Blok F-59 Jl.Boulevard Barat, Kelapa Gading Barat Phone (+6221) 70804698Email : [email protected]

Golden Childissue no. 3-2010

achievement

27

Bocah adalah bocah. Meski di juluki sebagai bocah jenius matematika yang mengagumkan, March Tian Boedihardjo tetaplah anak biasa yang masih suka main. Dia tetap senang main

Lego, Monopoli dan bermain catur jika sedang tidak belajar.March membuat banyak orang berdecak kagum karena kecerdasannya. Tak heran dia juga

disebut-sebut sebagai bocah ajaib.

Tahun 2007, putra Tonny Boedihardjo kelahiran Hongkong ini diterima kuliah di Universitas Baptis Hong Kong dalam usia 9 tahun.Ini

artinya bocah jenius matematika dari keluarga Cina-Indonesia ini merupakan mahasiswa termuda, di Universitas Baptis, Hong Kong. Ia memulai kuliahnya untuk gelar sarjana muda dan master sejak September 2007.

Untuk mencapai itu semua memang tidak mudah. Anak yang selalu tampil ceria ini mengikuti tes khusus di Inggris dan mengikuti tutorial di OxfordDengan lugu March mengungkapkan ayahnya

tak mampu mengirimnya ke perguruan tinggi di Inngris, tempat kakaknya yang sudah lebih dulu kuliah di Universitas Oxford pada usia 14 tahun.Ia berhasil meraih nilai tertinggi dalam ujian di sekolah swasta khusus, Greene di Oxford, Inggris, yaitu dua nilai A untuk pendidikan lanjut level A untuk pelajaran Matematika dan mendapat nilai B untuk Statistik, mengalahkan kemampuan mereka yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. Vaudine England, wartawan BBC Hongkong mengungkapkan dalam beberapa hal bocah jenius ini tak ada bedannya dengan bocah berumur 9 tahun lainnya. Contohnya saat dalam

MARCH TIAN BOEDIHARDJO si BOCAH AJAIB

Golden Childissue no. 3-201028

konferensi pers, bocah ini dengan

jenaka menanggapi pertanyaan wartawan sambil memainkan mikrofon.

Dalam jumpa pers pihak Universitas Baptis menyebutkan menyiapkan seluruh kebutuhan khusus yang diperlukan March. Misalnya universitas ini membentuk tim penasehat akademis dan materi pelajaran yang sepadan agar March bisa berkembang optimal. Menurut Tong Chong-sze, professor bidang matematika, March akan belajar untuk program bachelor dan master of philosophy selama 5 tahun.

Sedangkan untuk bidang humaniora dan mata kuliah lain di luar matematika, March memerlukan waktu lebih panjang untuk mencapainya. “Sehingga dia akan bisa menarik manfaat dari program studi yang disediakan untuknya.”Meski terbilang yang paling muda di bangku kuliah, tapi March mengaku pelajaran analisis matematika yang diterimanya di hari hari pertama kuliah sama mudahnya dengan yang sudah dia pelajari dua tahun sebelumnya.

Sebelum akhirnya kuliah di Universitas Baptis, March Tian Boedihardjo tercatat sebagai siswa termuda pada Greene Tutorial College yaitu lembaga pendidikan independen di Oxford. Lembaga yangdikenal sebagai lembaga tutorial college tertua. Rata-rata muridnya dari berbagai lapisan, yaitu mereka yang ingin mendapat grade A, mereka yang bersiap masuk perguruan

tinggi, anak-anak yang memiliki bakat intelektual tinggi dan tidak menemukan lembaga pendidikan yang cocok dengan system. Artinya, sebelum akhirnya masuk ke Universitas Baptis, March sudah sedemikian kuat minat belajarnya. Di College ini March mendapat 7 tutor yang dilaluinya selama dua tahun. Jonathan Christie, Bagian akademis di Greene, mengatakan bahwa March adalah murid termuda yang mengikuti tutorial di Greene.Dalam sebuah Koran di Jerman, March dijuluki sebagai Intelligenzbestie atau dalam bahasa Inggris disebut “brainiac”, yang bisa diartikan sebagai manusia cerdas.

Tony Boedihardjo, ayah March, dalam jumpa pers itu dengan bijak

bertutur, “Saya sarankan kepada para orangtua tak perlu tahu berapa sih tinggi IQ anak. Lakukan saja yang terbaik untuk anak-anak dengan pengasuhan yang tepat serta beri mereka ruang untuk bisa berkembang optimal.”

Bagi Tony Boedihardjo, saat ini Universitas Baptislah yang paling siap menerima anaknya. Prof. Franklin Luk, Pimpinan Hongkong Baptist University (HKBU), mengatakan pihak Universitas akan mendesain khusus program belajar 5 tahun untuk March. Sehingga saat lulus nanti dia akan memperoleh gelar Bachelor of Science in Mathematical Science serta Master of Philosophy in Mathematics.

“Keputusan ini kami lakukan sesuai dengan etos kami pendidikan seutuhnya dan komitmen kami untuk mendidik siswa-siswa berbakat. Dalam usianya, March sudah mencapai hasil yang gemilang dan juga menunjukkan minatnya yang luar biasa saat kami wawancarai, sehingga kami memutuskan menyiapkan materi pembelajaran untuknya.” Kata Luk lebih lanjut.

“dengan melihat perkembangan kecerdasan akademisnya, pertumbuhan kepribadiannya dan kehidupan kampus, kami mendesain sedemikian rupa agar March memperoleh manfaat yang terbaik. Kami yakin dengan susunan yang kami lakukan dapat mendorong March untuk menempuh kegiatan akademiknya dengan baik, dan dukungan terhadap perkembangan

Golden Childissue no. 3-2010 29

kepribadiannya secara utuh di universitas kelas dunia dan memberikan ketenangan berpikir bagi orangtuanya,” jelas Prof Luk lebih lanjut.

Sedangkan Dr. Tong Chong-sze, Associate Dean of Faculty of Science dan Associate Professor of Mathematics Department mngatakan, “dalam lima tahun dia akan mencapai semua secara utuh, termasuk kemampuan bahasa, pendidikan olahraga, kemampuan komputer, agama dan filsafat. Pihak Universitas akan mendorongnya berpartisipasi dalam kegiatan social bersama mahasiswa lain dan dalam aktivitas kebudayaan yang dilakukan di kampus. “Sehingga ia punya pengalaman bergaul di dunia kampus,” kata Tong.

Karena usianya yang masih muda, kampus juga melibatkan the Centre for Child Development of HKBU yang akan mengadakan pertemuan rutin dengan March. “Agar bisa mengetahui perkembangan kepribadiannya dan kebutuhan dia lainnya serta menyarankan pihak administrasi universitas untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran yang terbaik untuk March. Untuk mengakrabkan March dengan kehidupan kampus dan kebudayaan, the Student Affairs Office juga melakukan pertemuan khusus dengan March.”

March Tian Boedihardjo, dalam sebuah website dikategorikan sebagai anak ajaib (prodigy). Definisi prodigy datang dari Feldman, D.H, yang menyebutkan anak ajaib atau prodigy adalah seorang anak, khususnya di bawah usia 13 tahun, yang memiliki kemampuan luar biasa bahkan jauh di atas orang dewasa yang sudah amat terlatih sekalipun dalam satu bidang tertentu. Anak prodigy biasanya memiliki keistimewaan dalam bidang tertentu seperti matematika, catur atau membaca yang memerlukan kemampuan memori kuat.

Dalam berita yang dimuat kantor berita Xinhuan, Beijing, 5 september 2007, March memulai kuliahnya pada hari Rabu dan menghadapi mata kuliahnya yang pertama, “mudah,” kata March, “Saya sudah pernah mendapatkannya dua tahun lalu, setelah mengikuti mata kuliah analisa matematika. Saat wartawan menanyakan apa yang sudah dia pelajari, dengan singkat dia menjawab, “Anda tak akan memahaminya.”March dengan tangkas menjawab bahwa dia tidak asing dengan dunia kampus. “Di

Greene Oxford, teman sekelas saya usianya diatas 18 tahun dan kami sering berdiskusi soal matematika.”

Saat datang ke kampus, dia didampingi Tony, ayahnya yang membawakan tas dan jas hujannya. Tony menemani sekurangnya 6 bulan pertama anaknya beradaptasi dengan lingkungan kampusnya. Jenius cilik ini jam kuliahnya padat mulai pukul 8.30 dilanjutkan dengan kuliah bahasa Spanyol selama dua jam. Dia juga mengikuti rapat rutin setelah makan siang. Tampaknya March betah di kampusnya di HKBU. “Hidup di Ingris membosankan,” akunya. Teman sekelasnya, Janice Yim, ingin berteman baik dengan March. Sayangnya, “dia tidak merespon. Dia selalu bersama-sama ayahnya dan staf universitas. Tampaknya dia terlalu pemalu,” cetus Yim.

Berbeda dengan Fion Wong, teman sekelas bahasa Spanyol, “dia menyenangkan dan memperkenalkan diri dengan bahasa Spanyol. Dia juga tampak bergurau dengan dosen.” Bahkan, “dia sangat impresif. Bagaimanapun dia masih anak-anak tapi dalam hal bicara sangat logis dan teratur,” kata Ng Ching-fai presiden HKBU. Dia juga meminta media untuk tidak terlampau menyoroti dia agar tidak berdampak pada mentalnya dan juga tidak mengganggu teman-teman kuliahnya. Karena itu ada staf keamanan khusus dalam kampus yang melindungi March dari gangguan media. Semua itu ditujukan agar March tetap bisa tumbuh sebagaimana layaknya anak-anak seusianya namun juga bisa menyelesaikan studinya dengan baik.

Masih sempatkah dia bermain dengan teman sebaya? “Paling banyak waktu saya habis untuk membaca. Tapi kalau akhir pekan saya pergi main dengan teman sejak masih taman kanak-kanak,” tuturnya. “Kami suka sekali main catur, monopoli atau main kartu. Kami masih sering main bersama tapi kalau untuk urusan akademis kami tidak bisa berkomunikasi,” sambungnya. Sebagaimana layaknya anak-anak seusianya, dalam wawancara pun bertingkah dengan memain-mainkan mikrofon sambil menelengkan kepala dan selalu mengacungkan huruf V dengan jarinya untuk menarik perhatian para pemburu berita. (ysm)

30 Golden Childissue no. 3-2010

PERTAYAAN:Saya mempunyai anak laki-laki usia 9 tahun. Setiap pulang sekolah tanpa berganti baju dia langsung duduk di depan komputer. Dia betah berjam-jam main game, bahkan sampai lupa makan? Kalau saya larang dia akan marah-marah. Bagaimana cara mengatasinya?

JAWABAN:Komputer merupakan teman bermain yang menyenangkan bagi anak-anak. Ada banyak permainan atraktif yang bisa dimunculkan di komputer. Dengan efek grafis, animasi dan suara yang sedemikian menariknya membuat anak betah berlama-lama di depan komputer.

Beberapa dampak negatif yang kemungkinan besar akan terjadi bila anak

ask the expertAnda ketagihan games . Anak akan pasif secara fisik dan sosial skill -nya pun menjadi kurang terbina. Biar bagaimana pun, anak-anak harus aktif bergerak dan berinteraksi dengan anak lain.

Kuncinya ada pada orang tua. Andalah yang pertama kali membelikan mereka perangkat bermain ini, apakah itu konsol playstation atau pun komputer. Karena itu, seharusnya Anda pulalah yang dari awal menetapkan aturan kapan si kecil bisa bermain, kapan harus berhenti, atau, kalau perlu, juga pilihan jenis gamenya. Anda bisa membuat aturan seperti misalnya;

1Berikan jadwal si kecil kapan boleh bermain komputer. Batasi waktunya,

agar dia bisa membagi waktu untuk kegiatan lainnya. Selain itu pembatasan waktu baik pula untuk kesehatan matanya, agar tidak terlalu sering di depan monitor dengan jarak pandang dekat.

2Pilihkan jenis permainan yang bukan fighting games misalnya adventure

games. Dengan demikian, sambil bermain anak-anak mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan melatih daya ingat.

3Ajarkan anak program alternatif yang bisa digunakan di komputer misal

bereksperimen dengan program paint di komputer. Sehingga anak bisa menggambar dan tak bermain tembak-tembakan atau bermain kartu melulu.

4Sesekali dampingi anak saat bermain komputer untuk mengetahui apa yang

dikonsumsinya dan bagaimana reaksi emosinya saat berinteraksi dengan komputer. Apakah anak suka marah-marah, ngomel atau berceloteh sendiri. Kesempatan bagi orang tua untuk mendewaskan reaksi emosinya tersebut.

Golden Childissue no. 1-2010 31

Nonton Bareng TOY STORY 3 Bersama PROCAL GOLD

GC Event

F R E EIssue no. 3 -2010

Ayo Segera bergabung! Hubungi :

021-31909631

Mo

de

l: G

era

ld T

ob

ias