formulasi virgin coconut oil dalam bentuk
TRANSCRIPT
1
FORMULASI VIRGIN COCONUT OIL DALAM BENTUK
SEDIAAN SIRUP
SINGGIH P.A (05613019), WAHYUDIN A.S (05613053), NOOR LAILY F
(05613081), DWI FENNY A (05613161), FEBRI PUTRI D.J (0561364)
Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Islam Indonesia
ABSTRACT
Virgin Coconut Oil (VCO) is a pure coconut oil produced biotechnologically without heating. This oil has many health benefits among them are to overcome Human Imunodeficiency Virus (HIV), herpes simplex, leukemia till hepatitis C virus. Virgin Coconut Oil circulated in market still original oil that has undelicious taste, less attractive performance, and less sound bioavailabiliy so it is needed a formulation of being emulsion. One of factors affecting stability is Hydrophilic Liphophilic Balance (HLB). This research aimed at understanding the effects of Hydrophilic-Liphophilic Balance (HLB) toward emulsion physical stability. Emulsion is made in 3 formulas , that are, HLB 4, 5, and 6 whose emulgatofare Tween 80 and Span. To know the effects of value variance of HLB to the emulsion physical stability, viscocity, stability, homogenity tests as well as are done. Results of the research showed that VCO syrup was stabil on HLB 6 ‘ s value. This apparatus follows type of tixotrophy flow where by the presence of pouring then apparatus will be fluid so easy to pour. In respondent test, we got VCO syrup apparatus can be accepted well. Keywords: Virgin Coconut Oil, emulsion, HLB, Tween 80, Span 80.
PENDAHULUAN
Virgin Coconut Oil merupakan suatu minyak kelapa murni dan sehat yang
diproduksi secara bioteknologi dari kelapa segar pilihan tanpa menggunakan
bahan kimia tambahan maupun pemanasan suhu tinggi sehingga komponen di
dalamnya masih tetap utuh. Minyak ini selain memiliki kegunaan sebagai bahan
baku industri farmasi, makanan dan kosmetika juga memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan. Diantaranya untuk mengatasi Human Imunodeficiency Virus
(HIV), herpes simplex virus, leukemia, membunuh bakteri penyebab pneumonia
hingga virus hepatitis C. Selain itu dapat juga digunakan untuk mengobati
radang tenggorokan, karang gigi dan infeksi saluran kencing. Minyak ini juga
mampu mencegah dan mengurangi gejala penyakit hipertensi, jantung dan
diabetes, mencegah kanker usus dan payudara (Anonim, 2005).
2
Virgin Coconut Oil yang beredar di pasaran masih merupakan suatu minyak
murni dalam suatu botol kemasan yang mana memiliki rasa yang tidak enak dan
penampilan yang kurang menarik. Sementara itu penggunaan Virgin Coconut Oil
adalah secara per oral. Penggunaan sediaan secara oral dapat menjadi lebih
menyenangkan dan mengenakkan bila diformulasikan menjadi suatu sirup.
Selain itu, penggunaan sirup yang diberikan secara oral mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan bentuk sediaan oral yang lain, yaitu dalam hal absorbsi dan
bioavaibility (Whidasari, 2001).
Suatu sediaan obat selain memiliki kemampuan untuk menyembuhkan
suatu penyakit juga dituntut memiliki penampilan yang menarik sehingga
dilakukan usaha-usaha untuk menghasilkan suatu sediaan sirup yang stabil.
Untuk menghasilkan suatu sediaan sirup yang stabil dibuatlah formulasi sediaan
menjadi suatu emulsi yang menggunakan emulgator. Untuk menghasilkan suatu
formulasi sirup dalam bentuk emulsi yang baik dan stabil, maka didesain suatu
nilai Hidrofil Lipofil Balance (HLB). Stabilitas sediaan dapat dilihat keseimbangan
fasa hidrofil & lipofil / dari bermacam-macam uji fisik yang dilakukan pada emulsi
tersebut serta uji responden yang meliputi rasa, bau dan juga penampilan.
Tween dan Span merupakan emulgator yang memiliki gugus hidrofil & lipofil
serta lazim digunakan dalam formulasi sediaan emulsi.
Perumusan masalah yang diangkat antara lain :
1. Apakah formulasi sediaan emulsi VCO menggunakan Tween 80 dan Span 80
pada nilai HLB 4, 5, dan 6 mampu menghasilkan kualitas sediaan emulsi
yang baik ?
2. Pada formula mana dihasilkan emulsi VCO yang paling stabil ?
3. Apakah formulasi emulsi VCO dapat diterima oleh responden ?
Adapun tujuan dari program penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pada formulasi sediaan emulsi VCO menggunakan
Tween 80 dan Span 80 pada nilai HLB 4, 5, dan 6 mampu menghasilkan
kualitas sediaan emulsi yang baik.
2. Untuk mengetahui formulasi VCO yang paling stabil di antara nilai HLB 4, 5,
atau 6.
3. Untuk mengetahui apakah formulasi emulsi VCO dapat diterima oleh
responden.
3
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan mengenai
formulasi Virgin Coconut Oil dalam bentuk emulsi dengan menggunakan
emulgator campuran Tween 80 dan Span 80 serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang sediaan Virgin Coconut Oil dalam bentuk emulsi yang relatif
memiliki rasa, aroma dan penampilan yang lebih menarik dibandingkan Virgin
Coconut Oil yang beredar di pasaran pada umumnya sehingga dapat
meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi Virgin Coconut Oil.
METODOLOGI PENDEKATAN/PELAKSANAAN
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan adalah alat-alat gelas (Produksi Pyrex), viskometer
Stormer, magnetic stearer, termostat, buret, statif, stopwatch dan timbangan
elektrik Dragon 204 (produksi Motler-Toledo).
Bahan
Bahan utama adalah VCO, Tween 80, Span 80, aroma jeruk, madu dan
aquades yang semuanya kualitas farmasi.
Cara Kerja
Desain Formula
Formula Virgin Coconut Oil dengan berbagai HLB yaitu HLB 4,5 dan 6
yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel I.
Pembuatan Sirup VCO
1. Virgin coconut oil ditambah dengan span 80 dengan berbagai macam
kadar sesuai dengan nilai campuran HLB yang diinginkan (bagian A),
kemudian diaduk sampai homogen.
2. Tween 80, madu, aroma jeruk dan air (bagian B) juga diaduk hingga
homogen.
3. Tambahkan bagian A ke dalam bagian B sedikit demi sedikit sambil
diaduk. Aduk campuran tersebut hingga homogen.
4. Sediaan yang sudah homogen kemudian dimasukkan dalam wadah
dan diamati stabilitas fisiknya selama penyimpanan
Tabel I. Formula Virgin Coconut Oil dengan berbagai HLB
4
Bahan (gram) Formula I
HLB 4
Formula II
HLB 5
Formula III
HLB 6
Virgin Cocconut Oil 50 50 50
Tween 80 0,27 0,65 1,6
Span 80 9,73 9,35 8,4
Aroma jeruk 3 3 3
Madu 30 30 30
Aquades 7 7 7
Skema Kerja Penelitian
Skema kerja penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerja Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian meliputi :
a. Optimasi HLB
Pembuatan formula, yaitu ;
F I, F II, F III
Formula I
HLB 4
Formula II
HLB 5 Formula III
HLB 6
Uji Stabilitas Fisik
Homogenitas
Viskositas
Uji responden
Kesimpulan
Analisis dan pembahasan
5
Pada tahap optimasi nilai HLB ini, kami menggunakan variasi dari nilai
HLB yang berbeda. Faktor kritis dari variasi ini adalah perbandingan dari
jumlah emulgator yang digunakan, dalam hal ini yaitu Tween 80 dan Span
80. Dengan adanya variasi ini diharapkan dapat diketahui pada nilai HLB 4,5
dan 6 yang dapat menghasilkan sediaan yang stabil adalah pada nilai HLB 6.
Gambar 2. optimasi akhir
b. Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari cairan untuk mengalir.
Makin tinggi viskositas, akan makin besar tahanannya. Dalam sediaan sirup
ini, tentunya kita harus mengetahui besar viskositasnya. Viskositas ini akan
memberikan informasi kepada kita tentang suatu tipe aliran suatu zat cair.
Dari data percobaan yang kami peroleh, ternyata sirup VCO pada nilai HLB 6
mengikuti tipe aliran tiksotropi. Aliran tipe tiksotropi ini berarti jika dilakukan
penggojogan maka sediaannya akan terdispersi kembali sehingga akan
mudah dituang.
Kurva Beban vs RPM
0
50
100
150
200
0 10 20 30 40 50 60
Beban ( g )
RP
M
thixotropy flow
6
Gambar 3. Kurva Viskositas
a. Homogenitas
Uji homogenitas ini menunjukkan suatu kehomogenitasan dari suatu sediaan
cair setelah dilakukan penggojogan. Pada uji ini diharapkan setelah dilakukan
penggojogan maka sediaan yang kami hasilkan akan homogen. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi dari ukuran kehomogenitasan suatu sediaan,
diantaranya yaitu ukuran partikel dari zat terdispersi dan gravitasi bumi. Dari
uji yang kami lakukan ternyata sediaan yang kami hasilkan sudah merupakan
suatu sediaan yang homogen, hal ini terlihat jelas pada gambar 4.
Gambar 4. Uji Homogenitas
b. Uji Responden
Uji responden merupakan suatu uji yang dilakukan terhadap sejumlah
responden. Uji ini perlu dilakukan dengan tujuan agar dapat dilihat sampai
sejauh mana penerimaan responden terhadap emulsi Virgin Coconut Oil yang
dibuat. Apakah masyarakat (responden) menjadi lebih suka, kurang suka
atau tidak suka terhadap emulsi tersebut. Uji ini dilakukan terhadap 20
orang responden dengan tingkat pendidikan dan usia yang berbeda-beda
yang mencakup usia sekolah yaitu 7-17 tahun, mahasiswa yaitu 18-22 tahun
dan usia bekerja yaitu 25-55 tahun yang mana uji responden ini meliputi uji
rasa, aroma, dan penampilan. Sehingga diharapkan bisa memberikan
7
gambaran yang cukup nyata mengenai hasil yang didapat. Hasil dari uji
responden dapat dilihat pada tabel II.
Tabel II. Hasil Uji Responden
Keterangan : Nilai untuk lebih suka = 3
Nilai untuk kurang suka = 2
Nilai untuk tidak suka = 1
PENUTUP
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan:
1. Formulasi sediaan emulsi VCO menggunakan Tween 80 dan Span 80
hanya pada nilai HLB 6 yang mampu menghasilkan kualitas sediaan
emulsi yang baik.
2. Formulasi VCO yang paling stabil adalah nilai HLB 6.
3. Formulasi emulsi VCO dapat diterima oleh responden.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005, Alternatif Baru Lawan Hepatitis C, http:// www.CyberMED: HEALHT NEWS. Com/ CyberMed%20%HEALTH%20NEWS.htm.
Anonim, 2005, Bambang Setiaji Penemu Minyak Mujarab, http://www.Liputan6.com.
HLB 6
Respon Rasa Aroma
Σ Responden Σ Skor Σ Responden Σ Skor
Lebih suka 17 51 18 54
Kurang suka 3 6 2 4
Tidak suka 0 0 0 0
Jumlah 20 57 20 58
Rata-rata skor 2,85 2,9
8
Whidasari, S., 2001, ”Pengaruh Hidrofilik-Lipofilik Balance (HLB) Terhadap Stabilitas Fisik Emulsi Dengan Surfaktan Tween 80 dan Span 65”, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.