fluid therapy in emergency cases
DESCRIPTION
diseaseTRANSCRIPT
FLUID THERAPY
IN EMERGENCY CASES
Untung Widodo
Department of Anesthesiology & Reanimation
Faculty of Medicine, Gadjah Mada University
Yogyakarta, 2014
I. PENDAHULUAN
RESUSITASI CAIRAN : PEMBERIAN CAIRAN KEPADA PASIEN UNTUK MENGEMBALIKAN STATUS CAIRAN TUBUH MENJADI FISIOLOGIS dlm :
JUMLAH : NORMOVOLUMIA, NORMOHIDRASI
KOMPARTEMENISASI (CES: 20 % BB (PLASMA 5%,
INTERSTITIAL 15%), CIS: 40% BB)
KOMPONEN : (Protein, lipid, glukosa, elektrolit, gas, dll)
SIFAT : Asam-basa, Viskositas, dll.)
FUNGSI : Penyusun sel & Media Hidup sel seluruh
tubuh, serta fungsi koagulasi.
LANJUTAN PENDAHULUAN :
Balans Cairan (Fisiologis):
- FISIOLOGIC MILIEU INTERIUR
- KESEIMBANGAN DISTRIBUSI CAIRAN (DG KOM-
PONEN2-NYA) KE DALAM KOMPARTEMEN2 FISIO-
LOGIS
- KESEIMBANGAN VOLUME CAIRAN YANG MASUK =
VOLUME YANG KELUAR TUBUH
- CAIRAN MASUK : ORAL, ENTERAL, PARENTERAL,
HASIL METABOLISME
- CAIRAN KELUAR : URIN, FESES, UAP, (VIA NAFAS
& KULIT) IWL : insensible water loss), SEKRESI KE-
LENJAR & KE RUANG KE III, Pendarahan, ekstra-
vasasi. - Perubahan volume relatif intravaskuler (va-
sodilatasi, vasokontriksi)
LANJUTAN PENDAHULUAN :
Bila tercapai balans cairan :
- tidak ada tanda-tanda shock hipovolemik
- tanda-tanda vital normal
- parameter hemodinamik normal
- produksi urin normal
- AGD normal, tidak asidosis metabolik
.
.
.
II. PRINSIP-PRINSIP
Dlm resusitasi shock berlaku : makin pendek
kejadian shock = makin baik prognosis
Langkah2 Resusitasi : A B C D E F G H I,
Terapi atau Resusitasi Cairan : bagian dari
langkah D ( Drugs & Fluid )
LANGKAH-LANGKAH RESUSITASI SHOCK :
Tegakkan Dx Shock secara Klinis
(Ax. Adanya potensi causa shock & Px: tanda2 shock)
A : pertahankan jalan nafas bebas
B : bantu pernafasan sampai cukup
C : pertahankan sirkulasi dalam batas normal dengan
bantuan D (drugs & fluid) melalui jalur intra vena
(pasang kanula iv yg besar, dan transfusion set, cairan
infus, k/p obat inotropik + dan vasoaktif), dan terapi
definitif kausatif (misal: menghentikan pendarahan k/p
dg operasi )
TARGET AWAL
Target Awal Resusitasi Cairan : Normovolumia &
Kecukupan Perfusi Sistemik yg ditandai dg :
Kesadaran : CM,
Respirasi Normal,
T > 90 mmHg, N <100x/mnt,
Akral hangat, capillary refill < 2dtk,
Produksi urin > 0,5 cc/kg BB/jam
III. PEMILIHAN CAIRAN INFUS
JENIS CAIRAN INFUS : YANG PALING
SESUAI DENGAN CAIRAN TUBUH YANG
DEFISIT
BILA DEFISIT DARAH, DIANGGAP CUKUP
BILA Hb > 8 gr%, PT & APTT < 1,5 X
(TIDAK TRANSFUSI)
YANG TERSEDIA DI TEMPAT RESUSITASI
IV. PEMULIHAN NORMOVOLUMIA
Degree of
shock
Blood lost
(%)
Clinical Appearance
I 15 Asymptomatic
II 20-25 tachycardia & tachypnea, narrowed
pulse pressure, orthostatic hypo-
tension, delayed hypothenar refilling
III 30-35 Worsening tachycardia & tachypnea,
hypotension, cool extremities
IV >40 All signs of shock and oliguria/anuria
LANJUTAN IV :
Defisit Volume intravascular tidak dapat
diketahui dengan pasti, maka digunakan
perkiraan berdasarkan gambaran klinis tsb,
Cairan yang tingal intra vaskuler bila infus
kristaloid : ¼ nya, maka volume infus kristaloid
: 4 x perkiraan volume defisit, bila koloid maka
1,3 kali.
Sebagai pemandu : Target Awal Resusitasi
(Secepatnya dicapai dg kombinasi Drugs)
V. ELEKTROLIT & ASAM-BASA
TERAPI KAUSA
HIPOKALEMIA : KOREKSI Δ K+ x 1/3 BB
KECEPATAN MAX : 20 mEq/jam
HIPERKALEMIA :
- INFUS LARUTAN INSULIN & GLUKOSE
- DIURETIKA & BALANS CAIRAN
HIPONATREMIA : KOREKSI HANYA BILA BERAT
(< 120 mEq/l) & manifes klinis neurologis koma/kejang,
max. naik 12 mEq dalam 48 jam).
.
HIPERNATREMIA :
- TERAPI KAUSA
- DIURESIS & SUBSTITUSI DG LARUTAN D 5 % .
HIPOKALSEMIA :
- TERAPI KAUSA
- Ca glukonas :
ASIDOSIS & ALKALOSIS :
- DILAKUKAN TERAPI ATAU RESUSITASI TERHADAP PATOLOGI YANG MENDASARINYA,
BUKAN NAIK-TURUN-KAN pH DARAH DG BOLUS I.V KONSENTRAT ASAM/BASA
VI. PENUTUP
PADA KASUS EMERGENSI (MENGANCAM JIWA),
PRIORITAS PERTAMA YANG HARUS DILAKUKAN
ADALAH RESUSITASI
RUMUS RESUSITASI :
A B C D E F G H I
D : DRUGS & FLUIDS
.
DALAM RESUSITASI CAIRAN JUGA MELIPUTI
MENORMALKAN KADAR ELEKTROLIT DAN
KESEIMBANGAN ASAM-BASA (HOMEOSTASIS
MILLIEU INTERNA)
VI. DAFTAR BACAAN
Textbook of Critical Care 5th Ed by Fink, MP et al, Elsevier Saunders, Philadelphia,
2005:1933-1943
Oh’s Intensive Care Manual 6th Ed by Bersten, AD and Soni, N., Butterworth
Heinemann Elsevier China, 2009:97-104
Perioperative Fluid Therapy, ed. by Hahn, RG. et al, informa healthcare, New York,
2007:187-196
Fundamentals of Anatomy & Physiology 7th Ed by Martini, FH et al, Pearson Benjamin
Cumming, San Francisco, 2006:994-1025
Stewart’s Textbook of Acid-Base by Kellum, JA and Elbers, PWG, AcidBase.org/Paul
WG Elbers, Amsterdam, 2009:351-363
Tintinalli’s Emergency Medicine 7th Ed., Editor : Tintinalli,J.E. et al, Mc Graw Hill Co,
China, 2011:117-129
Pediatric Fundamental Critical Care Support, PFCCS, editor : Mejia, R. et al, the Society
of Critical Care Medicine, 2008 : 9-1- 9-23
ALHAMDULILLAHIROBBIL;ALAMIN
KASUS 1
Seorang wanita 25 tahun berat badan 65 kg,dengan
kehamilan aterm bersalin spontan ditolong oleh bidan di
Puskesmas dengan Fasilitas Rawat Inap, setelah
placenta dilahirkan terjadi perdarahan pervaginam
banyak dan masih terus berlangsung, kemudian bidan
penolong persalinan tersebut mengkonsulkan kepada
Saudara, sedangkan saudara adalah dokter penangung
jawab pelayanan medis di Puskesmas tersebut.
Bagaimana sikap dan tindakan Saudara ?
KASUS 2
Seorang anak laki-laki 15 tahun datang diantar oleh ayahnya ke
Puskesmas dengan fasilitas rawat Inap dengan demam hari ke 5,
tampak pucat, dengan kesadaran somnolen, nafas takipnoe,
tekanan darah 80/60 mmHg , nadi 120 x/menit, suhu febris. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan: konjunctiva anemis, ronchi basah
kasar di seluruh lapang paru, jantung takikardia, pada abdomen
didapatkan ascites, ekstremitas : akral dingin. Pemeriksaan
laboratorium darah : Hb 15 g% Hmt 50%, AE 6 rb cel/ml, AL 2 rb
cel/ml dg Linfosit plasma biru +, AT 25 rb/ml, GDS 150 mg%.
Pemeriksaan apa lagi yang diperlukan, apa diagnosis yang
paling mungkin, apa saja DDnya dan bagaimana tindakan
yang diperlukan ?
KASUS 3
Saudara dokter jaga di UGD RSUD di Yogyakarta, datang diantar
beberapa orang (masyarakat) ke UGD seorang pasien laki-laki 30
tahun berat badan sekitar 60 kg, dengan luka bakar pada kepala,
dada dan sebagian lengan atas karena kebakaran rumahnya 1 jam
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, pasien lemah tidak
sadar, terdengar nafas “ngorok”, muka odem dengan sebagian
kulit melepuh, keadaan serupa didapatkan pada leher dan dada,
dan kedua lengan atas. VS : TD : 80/60 mmHg (manset pd tungkai
bawah), N : 130 x/menit, R 35 x/mnt dengan stridor inspirasi, t :
37,5 oC, Pada auskultasi dada didapat ronchi basah kasar di
seluruh lapang paru, jantung takikardia, abdomen normal,
extremitas: akral dingin dan sianotik. Bagaimana sikap dan
tindakan Saudara ?
KASUS 4
Seorang anak 1 tahun dalam gendongan ibunya datang kepada
Saudara di tempat praktek privat pd sore hari. Pada anamnesis
didapatkan bahwa si anak mengalami muntaber berat (tidak
terhitung berapa kali muntah dan beraknya) sejak siang dan setiap
diberi minum selalu muntah. Dalam pemeriksaan didapatkan :
anak tampak lemah, pucat, kesadaran somnolen, nadi teraba kecil,
akral dingin, pada auskultasi dada didapat ronchi basah seluruh
lapang paru, jantung takikardia, pada abdomen didapat
hiperperistaltik. Bagaimana sikap dan tindakan saudara ?
Dan bagaimana sikap dan tindakan saudara bila pasien
tersebut saudara hadapi di UGD suatu RSUD kabupaten di
Jawa Tengah