fix matek logam
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MATERIAL TEKNIK
( Pengertian Logam )
NAMA KELOMPOK :
Peppy Kusuma 16.2012.1.90038
Gilang Putera 16.2011.1.00272
Syahdan Husain 16.2011.1.00271
Nurul Latifa 16.2011.1.00275
INSTITUT TEKNOLOGI ADHITAMA SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN DESAIN PRODUK
2012
PENGERTIAN LOGAM
Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
• Dapat ditempa dan diubah bentuk
• Penghantar panas dan listrik
• Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.
Table jenis dan klasifikasi logam
No Klarifiskasi Jenis Bentuk Pemakaian dalam bangunan
1 Logam mulia Emas, perak dsb.
Batangan Aksesoris, interior.
2 Logam setengah mulia
Air raksa cair patri
3 Logam biasa berat >30 kg/dm3
Nikel, kobalt Butiran, batangan
Campuran baja, konstruksi luar beton
4 Logam biasa ringan <30 kg/dm3
Besi tuang
Plumbum(timah hitam)
Plat blok Pengunci, pengantung landasan isolasi
5 Logam campuran
Baja
Kuningan
Plat, profil, batangan, tempa, gelombang plat, blok
Hubungan dak standar dengan atap, kuda-kuda bangunan, jembatan, neraca, tulangan beton, dinding, lantai
Penggantung, kunci, kran.
Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.
Campuran logam
Pengaruh terhadap sifat-sifat baja
Menambah mengurangi
Karbon (C) Kekokohan, kekerasan, sifat pengerasan
Titik lebur, keuletan, regangan sifat mengelas dan menempa
Silisium (Si) Menambah elastisitas, kekokohan, kekerasan dan daya tahan karat
Sifat mengelas
Fosfor (P) Leburan encer Rengangan dan daya kekuatan pukul
Sulfur (S) Lebaran kental, serpihan mudah patah
Daya kekuatan pukul
Mangan (Mn) Kekerasan, kekokohan, daya kekuatan pukul dan daya keausan
Sifat membuat serpih
Nikel (Ni) Keuletan regangan, kekokohan, daya tahan karat, tahan listrik dan suhu tinggi
Pegangan oleh suhu tinggi
Khrom (Cr) Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat, suhu tinggi dan ketajaman
regangan
Varadium (V) Daya tahan lama, kekerasan dan keuletan
Daya tahan suhu tinggi
Molibdenium (Mo)
Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa
Kobalt (Co) Kekerasan, ketajaman Keuletan mengurangi daya tahan suhu tinggi
Wolfram (W) Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat, suhu tinggi dan ketajaman
regangan
Table Perubahan Struktur Logam
Sistem Pengubahan
Cara Hasil
Pemanasan Logam dipanaskan, kemudian dibiarkan dingin dengan sendirinya
Struktur logam berbentuk baru dan logam jadi lebih lemah
Pendinginan kejut Logam di panaskan, kemudian didinginkan cepat dalamn air atau oli
Menambah kekokohan
Pengerasan Logam dipanaskan, kemudian didingikan sedenikian rupa sehingga pengerasan merata
Menambah kekerasan dan ketajaman
Tempering Logam yang telah diperkeras dipanaskan pada suhu 180o-300oC
Menambah elastisitas
Tempering kejut Logam yang telah diperkeras dipanaskan pada suhu450o-700oC
Mempertinggi batas regang
Pelapisan nitrogen Pengerasan dilakukan dalam oven dengan semprotan nitrogen
Memperkeras permukaan logam dan daya tahan karat
Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan dalam oven dengan pelapisan karbon sehingga mempengaruhi permukaan logam
Memperkeras tepi dan inti logam tetap lunak
LOGAM FERRO
Logam ferro yang dimaksud disini adalah logam besi. Logam besi dalam pemakaiannya terlampau lunak, sehingga dipadukan dengan zat arang untuk mendapatkan sifat kekerasan. Adapun menurut pembagiannya logam ferro dibagi menjadi :
Ikhtisar Logam
Nama Komposisi Sifat Penggunaan
Besi tuang Campuran besi dan karbon (4%)
Rapuh, tidak dapat di tempa baik untuk dituand sukar diles
Alas mesin, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, cincin perak, meja datar
Besi tempa Campuran besi murni (99%) sedikit besi rongsokan
Dapat ditempa, liat, tidak dapat diruang
Kait keran, landasan kerja plat, rantai jangkar
Baja lunak Campuran besi dan karbon (0,1%-0,3%)
Dapat ditempa, liat
Mur, baut, pipa, sekrup
Baja karbon sedang
Campuran besi dan karbon (0,4%-0,6%)
Lebih kenyal Poros, rel baja, paron
Baja karbon tinggi
Campuran besi dan karbon (0,7%-1,5%)
Dapat ditempa, dapat disepuh, mudah ditempa
Perlengkapan mesin bubut, perlengkapan mesin frais, kikir, gergaji, pahat, tap, stempel
Baja cepat tinggi (HSS-High speed steel)
Baja karbon tinggi di tambah nikel/ kobalt, khrom / tungken
Rapuh, dapat disepuh, keras, dapat dimudakan,
Mesin bubut, mesin frals, mesin bor, dll
tahan suhu tinggi
BESI TUANG
Besi tuang seperti halnya baja, pada dasarnya adalah paduan besi-karbon yang lebih tinggi, biasanya antara 2,5-4,0 % C. ductilitinya rendah, tidak dapat ditempa, diroll, didrawing, dll. Satu-satunya cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah dengan penuangan, karena itu namanya besi tuang.
Walaupun keuletan dan kekuatannya lebih rendah daripada baja, tetapi karena mudah di tuang dan mempunyai beberapa sifat khusus yang berguna, maka penggunaannya lebih luas, apalagi dengan diberi tambahan unsur paduan dan proses laku panas yang tepat, maka sifatnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Keunggulan besi tuang ini, misalnya :
a. Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuangb. Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena itu “Dapur Kupola” dapat dipakai.c. Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi rongga-rongga
cetakan (mould) dengan lebih sempurna.d. Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.e. Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baikf. Tahan terhadap ke aus an, gerusan, dll.
Kekurangan besi tuang ini, misalnya:
Tidak dapat di tempa. Tidak dapat disambung dengan paku keling atau dilas, dua buah besi tuang hanya
dapat disambung dengan baut dan sekrup. Tidak dapat diberi muatan magnet Getas sehingga tidak dapat menahan lenturan
Sifat Mekanis dari Besi Tuang
Keras dan mudah melebur/mencair Getas sehingga tidak dapat menahan benturan Temperatur meleleh 1250° Kekuatan tarik menurun Regangan menurun Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja) Tidak dapat di beri muatan magnit
Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung dengan baut dan sekrup.
Kuat dalam menahan gaya tekan, lemah dalam menahan tarik kuat tekan sekitar 600 Mpa, kuat tarik 50 Mpa
Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang. Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja. Bisa tahan terhadap tekanan yang besar
BESI TEMPA
Sifat besi tempa :
Daktail (liat) kuat dan dapat ditempa Dapat dilas Tidak dapat dituang karena sulit mencair Tahan korosi Temperatur leleh 1355 derajat celcius. Kuat tarik maks 400 Mpa, kuat tekan 200 Mpa
BAJA LUNAK
Berat jenis 7,80 Temperatur leleh sekitar 1400 derahat celcius. Daktail (liat) Mudah dilas Dapat diberi muatan magnit Lebih keras dan kuat dari besi tempa Hampir dipakai pada semua struktur (kuda-kuda,kolom,balok,pelat buhul,baja
tulangan) sehingga disebut baja struktur
BAJA KARBON MEDIUM
Mengandung banyak karbon dan unsur lain yang dapat memperkeras baja. Karena itu daerah pengaruh panas atau HAZ pada baja ini mudah menjadi keras bila dibandingkan dengan baja karbon rendah. Sifatnya yang mudah menjadi keras di tambah dengan adanya difusi hydrogen menyebabkan baja ini menjadi sangat peka terhadap retak las.
Baja karbon menengah (medium carbon steel )
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles. 0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,screwdrivers
BAJA KARBON TINGGI
Baja karbon tinggi ( high carbon steel )
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % -1,50 % C
Penggunaan
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers,vise jaws, knives, drills tools for turning brass and wood, reamers, toolsfor turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, finecutters.
PENGARUH KARBON PADA SIFAT LOGAM
Dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
2. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
3. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah dituang (dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
PENGARUH KADAR ZAT ARANG DALAM BESI
1. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas, selanjutnya 1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara dapat menyebabkan logam besi rusak.
2. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi magnet, magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu besi merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol, Inggris, Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur tinggi, zat asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
3. Karbonat
Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini terdapat carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai 40% (jerman, Austria)
4. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam intan yang grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit, arang kayu, arang batu (batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang dalam besi, baik banyak atau sedikit. Maka akan terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang mempunyai sifat-sifat keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam murni, tetapi terdapat dalam bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat pengotor.
LOGAM NON FERRO
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik (bahan isolasi)).
Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah (keramik)).
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry adalah besi.
Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat digolongkan menjadi :
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam logam mulia/murni : emas, perak, platina logam ringan : alumunium, barium, kalsium logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium logam radio aktif : radium dan uranium.
1. Tembaga (Cu)Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik, tahan korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin, mudah disambung dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta dapat digosok dan temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan dari logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800°C-900°C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga, yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-pipaketel serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
2. Mangan (Mn)Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat
kekuatan tprik dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya adalah sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.
3. Nikel (Ni)Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C dengan
kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat kedokteran.
4. Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan ductile mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan amunisi dan persenjataan.
5. Alumunium(Al)Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan
(BD 2,7)dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan karat dan non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan, alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan mesin motor dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu: alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya 3-5%.
Kelebihan :
Mempunyai bobot yang ringan. Kuat tarik tinggi. Minim perawatan. Tahan terhadap karat.
Kekurangan :
Mudah tergores. Lemah terhadap benturan. Kurang fleksibel dalam hal desain.
6. Magnesium(Mg)Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta
tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure paduan non fero.
7. Kobalt(Co)Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan
panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
8. Timah Putih(Sn)Sifat-sifatnya yaitu titik cair rendah 232°C, BD rendah 7,3, tahan terhadap
udara lembab, kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan tergolong logam lunak serta daya tahan korosi cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk pembungkus pipa-pipa/tabung yang dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang dapat dibuat kaleng makanan.
9. Timah Hitam(Pb)Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah
dituang, disolder, dan dilas (dengan api zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair 274°C sangat tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya adalah sebagai penutup atap , pipa saluran, pembungkus barang kesenian dari gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran dalam industri kimia.
10. Wolfrom(W)Sifat-sifat wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih
5900°C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya. Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung electron dan bidang kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas dan tabung sinar X.
11. Seng(Zn)Seng terdapat dialam terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam
belerang atau asam arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan seng karbonat (Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1 dengan titk cair 149°C. dan pada suhu 130°C-150°C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling serta tahan korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk melapisi besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda dengan jalan disemprotkan membuat elemen-elemen listrik dan bahan baku pembuat cat. Bila dipadu dengan alumunium, magnesium dan tembaga yang disebut dengan samak, dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti pintu dan karburator.
12. Khrom (Cr)Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit
(FeO.Cr2O3). Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom adalah titik lebur 1550°C dengan titik didih 2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam asam-asam seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan unsure paduan dalam baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran.
Kegunaan khrom sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan. Untuk paduan dengan besi (ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom yang disebut khromel yang mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure paduan baja konstruksi dan baja mesin, untuk baja perkakas.
Sifat-Sifat Logam
Untuk dapat menggunakan bahan teknik dengan tepat, maka bahan tersebut harus dapat dikenali dengan baik sifat-sifatnya yang mungkin akan dipilih untuk dipergunakannya. Sifat-sifat bahan tersebut tentunya sangat banyak macamnya.
Sifat-Sifat Umum Logam
Secara umum sifat-sifat bahan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sifat KimiaDengan sifat kimia diartikan sebagai sifat bahan yang mencakup antara lain
kelarutan bahan tersebut terhadap larutan kimia, basa atau garam dan pengoksidasiannya terhadap bahan tersebut. Salah satu contoh dari sifat kimia yang terpenting adalah : korosi. Sifat teknologi adalah sifat suatu bahan yang timbul dalam proses pengolahannya. Sifat ini harus diketahui terlebih dahulu sebelum mengolah atau mengerjakan bahan tersebut.Sifat – sifat teknologi ini antara lain : Sifat mampu las (Weldability), sifat mampu dikerjakan dengan mesin (Machineability), sifat mampu cor (Castability), dan sifat mampu dikeraskan (Hardenability).
b. Sifat FisikaSifat fisika adalah perlakuan bahan karena mengalami peristiwa Fisika, seperti
adanya pengeruh panas, listrik dan beban. Yang termasuk golongan sifat fisika ini adalah : sifat panas, sifat listrik, sifat mekanis.
c. Sifat PanasSifat-sifat yang timbul karena pengaruh panas yaitu : sifat-sifat karena proses
pemanasan dan karena perubahan bentuk atau ukuran karena pengaruh panas (pemuaian/penyusut-an). Pengaruh panas panas dapat juga merubah struktur bila kombinasi pemanasan dan pendinginan dilaku-kan pada kecepatan waktu tertentu. Hal ini banyak mempengaruhi atau dapat merubah sifat mekanis dari bahan tersebut. Proses ini dikenal dengan nama perlakuan panas atau “heat-treatment”.
d. Sifat ListrikSifat listrik dari bahan adalah penting, karena sifat dari bahan inilah sekarang
banyak digunakan untuk Televisi, Radio, dan Telepon. Sifat – sifat listrik dari bahan yang terpenting adalah : ketahanan dari suatu bahan terhadap aliran listrik dan daya hantarnya, dan tidak semua bahan mempunyai daya hantar listrik yang sama. Bahan bukan logam, seperti misalnya keramik, plastik adalah penghantar listrik yang tidak baik, oleh karena itu bahan ini dipergunakan sebagai “Isolator”.. Semua bahan logam dapat mengalirkan arus listrik, akan tetapi logam yang paling baik untuk penghantar listrik adalah alumi-nium dan tembaga. Oleh karena itulah dalam teknik listrik bahan tersebut banyak dipergunakan sebagai Kon-duktor, Kabel, Panel Penghubung dan alat-alat listrik lainnya.
e. Sifat MekanikSifat mekanik suatu bahan adalah kemampuan bahan untuk menahan beban-
beban yang dikenakan kepadanya. Dimana beban-beban tersebut dapat berupa beban tarik, tekan, bengkok, geser, puntir, atau beban kombinasi.
Sifat-Sifat Mekanik Logam
Sifat–sifat mekanik logam seperti yang telah diuraikan pada sifat umum logam, dimana bahan logam harus mampu dikenakan beban kepadanya. Hal ini dilakukan untuk pengerjaan atau perlakukan lebih lanjut. Adapun sifat-sifat mekanik yang terpenting antara lain :
a. Kekuatan (strenght) Menyatakan kemampuan bahan untuk me-nerima tegangan tanpa
menyebab-kan bahan tersebut menjadi patah Kekuatan ini ada beberapa macam, dan ini tergantung pada beban yang bekerja antara lain dapat dilihat dari kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan puntir, dan kekuatan bengkok.
b. Kekerasan (hardness)Dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan untuk tahan terhadap
goresan, pengikisan (abrasi), penetrasi. Sifat ini berjkaitan erat dengan sifat keausan (wear resistance). Dimana kekerasan ini juga mempunyai korelasi dengan kekuatan.
c. Kekenyalan (elasticity)Menyatakan kemampuan bahan untuk me-nerima tegangan tanpa
mngakibat-kan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu bahan mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk. Bila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati suatu batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi bersifat sementara, pe-rubahan bentuk ini akan hilang bersama dengan hilangnya tekanan, maka sebagian bentuk itu tetap
ada walaupun tegangan telah dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, dengan kata lain kekenyalan manyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah menerima beban yang menimbulkan deformasi.
d. Kekakuan (stiffness)Menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan atau beban tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dimana dalam beberapa hal kekakuan ini lebih penting dari pada kekuatan.
e. Plastisitas (plasticity)Menyatakan kemampuan bahan untuk me-ngalami sejumlah deformasi
plastis yang permanen tanpa meng-akibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai proses pembentukan seperti, forging, rolling, extruding dan sebagainya. Sifat ini sering juga disebut sebagai keuletan atau kekenyalan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastis yang cukup tinggi dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan atau ke-kenyalan tinggi, dimana bahan tersebut dikatakan ulet atau kenyal (ductile). Sedanga bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastis dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan yang rendah atau dikatakan getas atau rapuh (brittle).
f. Ketangguhan (toughness)Menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit untuk diukur.
g. Kelelahan (fatique)Merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan
berulang-ulang (cyclis stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastisitasnya. Sebagian besar darikerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan. Karenya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.
h. Keretakan (crack)Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik
yang besarnya merupakan fungsi waktu, dimana pada saat bahan tersebut menerima beban yang besarnya relatif tetap.
Berbagai sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya, yaitu sifat mekanik statik, sifat terhadap beban statik, yang besarnya tetap atau berubah
dengan lambat, dan sifat mekanik dinamik, sifat mekanik terhadap beban, yang berubah-rubah atau mengejut. Ini perlu dibedakan karena tingkah laku bahan mungkin berbeda terhadap cara pembebanan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008
http://wanibesak.wordpress.com/category/logam-dan-beberapa-jenis-logam/
Paper tentang Dasar – dasar Kejuruan Mesin