faktor faktor yang mempengaruhi waktu …
TRANSCRIPT
Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi
Vol. 1, No. 2, November 2009, 269-288
269
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN PELAPORAN KEUANGAN
( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia )
Sudrajat Program Studi Akuntansi Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bandung
Abstract
In general, the aim of this research is to analyze the influences of some fundamental variables such as liquidity, solvability, companies’ size, and profitability toward a number of days of financial report completion. It is also intended to analyze the influences of some non-fundamental variables such as outsider ownership, public accountant reputation, operation complexities, and public accountant opinion toward a number of days of financial report completion. This research uses multiple regression and path analysis. Population in this research covers the entire companies listed at Indonesian Stock Exchange (BEI). A sample of companies is determined by purposive sampling which consists of companies in manufacture sector during the period of 2001-2007. Criterions used in sample determination are: a) continuously listed companies at BEI during the period of 2001-2007, b) companies must display data to analyze total assets, return on investment, current ratio, debt to assets ratio, outsider ownership, operation complexities, public accountant reputation, and public accountant opinion. The result of path analysis shows that return on investment, public accountant reputation, and accountant public opinion negatively influence on number of days of financial report completion.. But firm size, debt to assets ratio and operation complexities positively influence on number of days of financial report completion The result of path analysis shows that the influences of firm size, return on investment, debt to assets ratio, operation complexities, public accountant reputation, and public accountant opinion toward a number of days of financial report completion each are: 0,0156; 0,0277; 0,1177; 0.0139; 0,1117 and 0,0214. The total influence of all independent variables towards dependent variable is 0,308 which is the coefficient determination of this structural equation.
Key word : total assets, return on investment, debt to assets ratio, operation complexities, public accountant reputation, public accountant opinion.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan
informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen (Shipper dan
Vincent, 2003). Penyampaian informasi melalui laporan keuangan tersebut perlu
Ekspansi
Akuntansi
270
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak eksternal maupun internal yang
kurang memiliki wewenang untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan dari
sumber langsung perusahaan. Laporan keuangan ini diakui oleh para investor,
kreditur, supplier, organisasi buruh, bursa efek, dan para analis keuangan sebagai
sumber informasi penting mengenai keberadaan sumber daya ekonomi perusahaan
yang diharapkan berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi ini juga diharapkan
menjadi pedoman bagi para pemegang saham dan investor potensial untuk
menentukan kepentingan investasi mereka terhadap saham emiten.
Informasi laporan keuangan harus bersifat tulus, terbuka, integritas, dan tepat waktu
(Ang, 1997). Ketepatan waktu laporan merupakan salah satu karakteristik yang sangat
dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan seperti akuntan, manajer, analis
keuangan, dan investor. Beberapa penelitian yang dilakukan Asosiasi Profesi
Akuntansi sejak tahun 1945 menyimpulkan bahwa ketepatan waktu pelaporan
merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai, dan
merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan (Dyer dan McHugh, 1975,
204). Kenley dan Stubus (1972) menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan
keuangan berpengaruh pada nilai laporan keuangan. Stephen Owusu (1994)
berpendapat bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan karakteristik
signifikan dari informasi akuntansi. Informasi yang usang kurang bermanfaat bagi
pelaku pasar dalam proses pembuatan keputusan investasi mereka. Kim dan
Verrechia (1997) menyatakan bahwa pelaporan keuangan perusahaan secara tepat
waktu akan mengurangi informasi asimetri.
Ketepatan waktu juga merupakan salah satu syarat agar informasi dikatakan relevan.
Dikatakan relevan jika informasi tersebut tepat waktu bagi pengambil keputusan
sebelum mereka kehilangan atas kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang
diambil. Informasi dikatakan relevan apabila informasi memiliki nilai prediksi, nilai
umpan balik dan tersedia tepat waktu (Chariri dan Ghozali, 2001). Stephen Owusu-
Ansah (2000) menyebutkan ketepatan waktu memberikan andil bagi kinerja yang
efisien dan cepat dari pasar saham dalam fungsi evaluasi pricing mereka. Pelaporan
tepat waktu juga membantu mengurangi tingkat insider trading, kebocoran dan rumor
di pasar saham, (Feltham, 1972) menunjukkan bahwa ketepatan waktu informasi
mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dari seorang pembuat keputusan.
Feltham (1972) juga menunjukkan ketepatan waktu informasi laporan keuangan
mempengaruhi harga sekuritas di pasar. Bukti-bukti empiris ini menunjukkan dukungan
kuat terhadap pentingnya ketepatan waktu.
Sudrajat
271
Penelitian yang mengungkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan
waktu, telah banyak dilakukan dan berkembang di beberapa negara seperti Amerika
dan Australia. Penelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa
keterbatasan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: berita
buruk perusahaan, keterlambatan pelaporan dihubungkan dengan kesulitan keuangan,
qualified opinion oleh auditor, dan keterlambatan audit (Dry dan McHugh, 1975; Davis
dan Whittred, 1980; Givoly dan Polmon, 1982; Schwartz dan Soo, 1996: dan Stephen
Owusu-Ansah 2000 serta di Indonesia Bandi, 2000; Ainun Naim, 1998; dan Respati,
2001).
Penelitian ini mencoba mengidentifikasi dan memperbaiki keterbatasan hasil penelitian
sebelumnya baik dengan menambah periode penelitian maupun dengan menambah
variabel yang belum diteliti oleh penelitian sebelumnya di Indonesia (Ainun Naim,
1998; Bandi, 2000; dan Respati, 2001). Penelitian ini memperhitungkan struktur modal
yang diukur dengan debt to assets ratio, ukuran perusahaan yang diproksi dengan
total assets, tingkat likuiditas yang diproksi dengan current ratio, dan profitabilitas yang
diukur dengan return on investment. Penelitian ini juga memperhitungkan variabel
kompleksitas operasi sebagaimana telah dilakukan oleh (Ukago, Ghozali, dan
Sugiyono, 2005).
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam
kategori sektor manufaktur di Bursa Efek Indonsia, dengan periode pengamatan dari
tahun 2001 sampai tahun 2007. Digunakannya perusahaan sektor manufaktur sebagai
sampel dalam penelitian ini adalah: 1) untuk menghindari perbedaan karakteristik dari
perusahaan yang tergabung dalam suatu sektor idustri; 2) sektor manufaktur
mempunyai anggota yang terbesar dibandingkan dengan sektor-sektor industri lain
yang ada di Bursa Efek Indonesia; dan 3) sektor manufaktur mempunyai proses
produksi dan operasi perusahaan yang lebih komplek dibandingkan dengan sektor-
sektor industri lainnya. Dengan demikian, adanya anak atau cabang perusahaan
tentunya akan menambah kompleksitas dari manajerial perusahaan tersebut.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, masalah pokok yang diteliti
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Apakah variabel-variabel fundamental yang terdiri dari ukuran perusahaan,
profitabilitas, tingkat likuiditas, dan solvabilitas berpengaruh, baik langsung maupun
tidak langsung, terhadap jumlah hari penyelesaian pelaporan keuangan.
Ekspansi
Akuntansi
272
b. Apakah variabel non-fundamental yang diproksi dengan struktur kepemilkan
(outsider ownership), kompleksitas operasi perusahaan, reputasi akuntan publik,
serta opini akuntan publik berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung,
terhadap jumlah hari penyelesaian pelaporan keuangan.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh, baik langsung maupun tidak
langsung, variabel fundamental yang terdiri dari tingkat likuiditas, solvabilitas,
ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap jumlah hari penyelesaian
pelaporan keuangan dari perusahaan-perusahaan manufaktur go public di Bursa
Efek Indonesia.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh, baik langsung maupun tidak
langsung, variabel non-fundamental, seperti: struktur kepemilkan (outsider
ownership), reputasi akuntan publik, kompleksitas operasi serta opini akuntan
publik terhadap jumlah hari penyelesaian pelaporan keuangan dari perusahaan-
perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia.
TELAAH PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Teori Keagenan (Agency Theory)
Agency theory yang dikembangkan oleh Jansen dan Meckling (1976) mencoba
menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan shareholders
(principle) atau para investor serta entitas lain dalam kontrak (misal: kreditur atau
serikat perburuhan). Dalam teori keagenan ada problem moral hazard yang timbul
karena asimetri informasi yaitu manajemen memposisikan memiliki informasi yang
superior untuk memaksimalkan kepentingan manajemen sendiri dan mengasumsikan
bahwa shareholders tidak bisa mengobservasi perilaku manajemen.
Information Asymmetry
Teori keagenan mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai
agen dan pemilik sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih
mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibandingkan pemegang saham dan stakeholders lainnya. Manajer dapat memberikan
sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham
Sudrajat
273
perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure)
informasi akuntansi.
Keberadaan asimetri informasi dianggap sebagai penyebab manajemen laba.
Richardson (1998) berpendapat bahwa terdapat hubungan yang sistimatis antara
magnitut asimetri informasi dan tingkat manajemen laba. Fleksibilitas manajemen
untuk memanajemeni laba dapat dikurangi dengan menyediakan informasi yang lebih
berkualitas bagi pihak luar. Kualitas laporan keuangan akan mencerminkan tingkat
manajemen laba. Bhattacharya dan Spiegel (1991) dalam Richardson (1998)
melakukan penelitian, bahwa asimetri informasi menyebabkan ketidakinginan untuk
berdagang dan meningkatkan cost of capital sebagai “pelindung harga” investor itu
sendiri melawan kerugian potensial dari perdagangan dengan partisipan pasar yang
diinformasikan dengan baik.
Perilaku (Oportunistik) Manajerial dalam Perspektif Teori Keagenan
Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan
rentan terhadap konflik keagenan. Penyebab timbulnya konflik keagenan karena para
pengambil keputusan atau manajer tidak perlu menanggung risiko sebagai akibat
adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis atau tidak dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para
pemilik. Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari pihak lain
dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak manajemen
cenderung untuk menyetujui pengeluaran atau pos-pos biaya yang bersifat konsumtif
dan tidak produktif (Jensen dan Meckling, 1976).
Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori keagenan menggunakan tiga asumsi sifat
manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self interest); (2)
manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality); dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan pada
asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak
opportunistic, yaitu akan mengutamakan kepentingan bagi pribadinya.
Manajemen Laba
Scott (2000) membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua. Pertama,
melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya
dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan political costs (oportunistic
Earnings Management). Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif
efficient contracting (Efficient Earnings Management), dimana manajemen laba
Ekspansi
Akuntansi
274
memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan
dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-
pihak yang terlibat dalam kontrak.
Dengan demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaannya
melalui manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba (income
smoothing) dan pertumbuhan laba sepanjang waktu. Positif accounting theory
menjelaskan bahwa terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya
manajemen laba (Watt dan Zimmerman, 1986), yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Bonus plan hypothesis; 2) Debt covenant hypothesis; 3) Political cost hypothesis; 4)
Political motivations; 5) Taxation motivations; 6) Pergantian CEO; 7) Initital Public
Offering (IPO); dan 8) Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor.
Teori dan Mekanisme Corporate Governance
Definisi untuk memahami corporate governance sangat beragam, Turnbull (1997)
memberikan definisi corporate governance adalah suatu sistem tata kelola yang
diselenggarakan dengan mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi
proses institusional, termasuk faktor-faktor yang berkaitan dengan fungsi regulator
(Akhmad Syakhroza: 2003). Sedangkan Forum for Corporate Governance in Indonesia
(FCGI, 2001) mendefinisikan corporate governance adalah: “Seperangkat peraturan
yng menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya
sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem
yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate governance
ialah untuk menciptakan pertambahan nilai bagi pihak pemegang kepentingan.”
Lebih jauh Shleifer dan Vishny (1997) mengemukakan bahwa corporate governance
merupakan suatu mekanisme yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa supplier
keuangan atau pemilik modal perusahaan memperoleh pengembalian atau return dari
kegiatan yang dijalankan oleh manajer, atau dengan kata lain bagaimana supplier
keuangan perusahaan melakukan pengendalian terhadap manajer.
Konflik kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam teori keagenan antara pihak-pihak
di dalam perusahaan yang mempengaruhi perilaku perusahaan dalam berbagai cara
yang berbeda merupakan masalah keagenan atau agency problem Jansen dan
Warner (1988). Konflik ini dapat muncul antara pemegang saham (pemilik) dan
stakeholders perusahaan berdasarkan distribusi kekuasaan dalam organisasi (Shleifer
dan Vishny, 1986). Masalah keagenan akan lebih sering muncul pada perusahaan
Sudrajat
275
dengan kepemilikan yang sangat terdispersi dan lebih merupakan kelompok yang
sangat kecil yang tidak lagi tertarik untuk memantau kinerja manajemen secara efektif.
Akibatnya pemegang saham memiliki kekuasaan yang sangat kecil untuk dapat
mengendalikan perilaku manajemen dalam hal pengambilan keputusan yang pada
akhirnya dapat merugikan kepentingan pemegang saham. Situasi seperti ini diperlukan
corporate governance sebagai mekanisme pengendali (disciplinary forces control
mechanism) yang lebih efektif untuk menyelaraskan kepentingan pemegang saham
dan kepentingan manajemen.
Ketepatan Waktu (Timeliness) Pelaporan Keuangan
Timeliness didefinisikan sebagai suatu pemanfaatkan informasi oleh pengambilan
keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau kemampuannya
untuk mengambil keputusan, informasi tidak dikatakan relevan jika tidak tepat waktu,
informasi harus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (Chariri dan
Ghozali, 2001). Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan
seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam
perusahaan yang akan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan
keputusan (Hendriksen, 1992, h. 136). Informasi tepat waktu akan mempengaruhi
kemampuan manajemen dalam merespon setiap kejadian atau permasalahan. Apabila
informasi itu tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi
tersebut akan kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Informasi
tepat waktu juga akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi
dalam lingkungan kerja mereka (Amey, 1979, Gordon dan Narayana, 1984).
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang dikutip telaah pustaka di atas dapat
disusun suatu kerangka pemikiran yang merupakan hubungan kausalitas dari
beberapa variabel yang diperkirakan dapat mengungkap dan mengukur pengaruh
faktor fundamental, kepemilkan publik, kompleksitas, reputasi akuntan publik dan opini
akuntan publik terhadap waktu penyelesaian pelaporan keuangan, yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
Ekspansi
Akuntansi
276
Gambar 1 Model Konseptual Kerangka Pemikiran Sumber: Dikembangkan untuk studi ini
Gambar 1 di atas menjelaskan bahwa teori keagenan mengidentifikasikan adanya
potensi konflik kepentingan antara berbagai pihak yang ada di dalam perusahaan.
Konflik tersebut disebabkan perbedaan tujuan dari masing-masing pihak berdasarkan
posisi dan kepentingan terhadap perusahaan (Jensen dan Warner, 1988). Perilaku
oportunistik manajerial ini salah satunya ditunjukkan dengan manajemen laba. Dewan
komisaris diyakini memiliki peran penting dalam pengelolaan perusahaan, khususnya
dalam memonitor manajemen puncak (Fama dan Jansen, 1983 dalam Pratana, 2002).
Beasley (1996) membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan kecurangan
mempunyai persentase dewan komisaris eksternal yang signifikan lebih rendah
daripada perusahaan yang tidak melakukan kecurangan.
Berdasarkan pada uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa perilaku manajer sebagai
agen dari para pemegang saham dapat diwujudkan dalam laporan keuangan
perusahaan. Empat faktor fundamental yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: firm
size (SIZE), return on investment (ROI), current ratio (CRT), dan debt to asset ratio
TEORI
KEAGENAN
ASYMETRIC
INFORMATION
MANAJEMEN
LABA
FAKTOR
FUNDAMENTAL
FAKTOR NON
FUNDAMENTAL
MEKANISME CORPORATE
GOVERNANCE
WAKTU PENYELESAIAN LAP. KEUANGAN
PERILAKU (OPORTUNISTIK)
MANAJERIAL
Sudrajat
277
(DAR). Faktor non-fundamental, sebagai variabel yang diperhitungkan akan
berpengaruh terhadap jumlah hari penyelesaian laporan keuangan perusahaan. Faktor
non-fundamental dalam penelitian ini diproksi dengan empat variable, yaitu: Outsider
Ownership (OUTOWN), kompleksitas operasi (KMPLKS), reputasi Akuntan Publik
(RAKPBK), dan Opini Akuntan Publik (OPINI).
Dengan demikian, berdasarkan uraian teoritis di atas selanjutnya dirumuskan dan
dibangun suatu model empiris dari kerangka pemikiran yang dapat dikemukakan
dalam Gambar 2, sebagai berikut:
Gambar 2 Model Empiris Kerangka Pemikiran
Sumber: Dikembangkan untuk studi ini
JMLH= Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan Perusahaan SIZE = Ukuran Perusahaan yang diproksi dengan Total Assets ROI= Return on Invesment, CRT= Current Ratio, DAR= Debt to Asset Ratio OUTOWN = Outsiders Ownership, KMPLKS= Kompleksitas Operasi RAKPBK= Reputasi Akuntan Publik, OPINI= Opini Akuntan Publik
Berdasarkan telah pustaka dan kerangka pemikiran, selanjutnya dirumuskan dan
diajukan delapan hipotesis, sebagai berikut:
Hipotesis1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap waktu penyelesaian
laporan keuangan; Hipotesis 2: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap waktu
penyelesaian laporan keuangan; Hipotesis 3: Tingkat likuiditas berpengaruh negatif
SIZE
ROI
CRT
DAR
OUTOWN
KMPLKS
RAKPBK
OPINI
JMLHR
FAKTOR FUNDAMENTAL
FAKTOR NON FUNDAMENTAL
Ekspansi
Akuntansi
278
terhadap waktu penyelesaian laporan keuangan; Hipotesis 4: Tingkat debt to asset
ratio berpengaruh positif terhadap waktu penyelesaian laporan keuangan; Hipotesis
5: outsider ownership berpengaruh negatif terhadap waktu penyelesaian laporan
keuangan; Hipotesis 6: Kompleksitas operasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap waktu penyelesaian pelaporan keuangan perusahaan Hipotesis
7: Reputasi akuntan publik berpengaruh negatif terhadap waktu penyelesaian
pelaporan keuangan; Hipotesis 8: Opini akuntan publik berpengaruh negatif terhadap
waktu penyelesaian pelaporan keuangan.
Hubungan kausalitas antara variabel dalam model penelitian ini, dinyatakan dalam
bentuk persamaan struktural. Variabel-variabel independen SIZE (X1), ROI (X2), CRT
(X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8). Variabel
dependen adalah JMLHR (Y). Model persamaan struktural dengan data yang telah
dibakukan (standardized), dan analisis data untuk menguji masing-masing hipotesis
melalui path analysis, dilakukan dengan persamaan 2, berikut:
ZY = YX1 ZX1 + YX2 ZX2 + YX3 ZX3 + YX4 ZX4 + YX5ZX5 + YX6 ZX6 +
YX7 ZX7 + YX8 ZX8 + Yε ............................................................... (2)
Hasil Analisis Data
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa diterapkannya path analysis sebagai metode
analisis data adalah merupakan upaya untuk mengakomodasi keterkaitan di antara
variabel bebas secara konsep teoritis. Selain itu, alasan digunakannya path analysis ini
adalah untuk mengatasi adanya pelanggaran terhadap asumsi klasik, khususnya
adanya gejala multikolinieritas dalam model penelitian. Path analysis juga digunakan
dengan tujuan untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari
seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap seperangkat variabel
lainnya yang merupakan variabel akibat (Sewall Wright, 1934; dalam Bachrudin dan
Tobing, 2003).
Hubungan kausalitas antara variabel-variabel independen dan variabel dependen
dalam model penelitian ini, dinyatakan dalam bentuk persamaan struktural. Variabel-
variabel independen dalam hal ini adalah Firm Size disingkat SIZE (X1), Return on
Equity disingkat ROI (X2), Current Ratio disingkat CRT (X3), Debt to Assets Ratio
disingkat DAR (X4), Outsider Ownership disingkat OUTOWN (X5), Kompleksitas
Operasi Perusahaan disingkat KMPLKS (X6), Reputasi Akuntan Publik disingkat
RAKPBK (X7), dan Opini Akuntan Publik disingkat OPINI (X8). Variabel dependen
adalah Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan disingkat JMLHR (Y).
Sudrajat
279
Berikut adalah model persamaan struktural dalam penelitian ini dengan data yang telah
dibakukan (standardized), seperti yang telah dikemukakan pada persamaan 5, dapat
disajikan kembali di bawah ini:
ZY = YX1 ZX1 + YX2 ZX2 + YX3 ZX3 + YX4 ZX4 + YX5ZX5 + YX6 ZX6 +
YX7 ZX7 + YX8 ZX8 + Yε
TABEL 1 Hasil Uji Statistika Path Analysis Pengaruh Variabel : SIZE (X1), ROI (X2),
CRT (X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8) Terhadap Variabel JMLHR (Y)
Parameter
Stuktural
Koefisien
Jalur
F/t
hitung
Sig.
F/t Keputusan Hipotesis
YX1 0,094 2,160 0,031 Menolak H0 Diterima
YX2 -0,123 -2,793 0,005 Menolak H0 Diterima
YX3 -0,010 -0,251 0,802 Menerima H0 Ditolak
YX4 0,309 7,072 0,000 Menolak H0 Diterima
YX5 -0,036 -0,829 0,407 Menerima H0 Ditolak
YX6 0,130 2,941 0,003 Menolak H0 Diterima
YX7 -0,326 -7,674 0,000 Menolak H0 Diterima
YX8 -0,105 -2,407 0,017 Menolak H0 Diterima
R2
YX1 s.d X8
0,3090 F =
22,626
0,000 Menolak H0 Diterima
Sumber: Data yang diolah
Gambar 3 berikut adalah diagram hasil path analysis untuk model persamaan
struktural yang ada dalam penelitian ini. Diagram jalur ini merupakan hasil analisis
melalui paket program lisrel, memuat koefisien-koefisien regresi dan korelasi dari
variabel-variabel yang terlibat dalam model ini.
Ekspansi
Akuntansi
280
GAMBAR 3 Model Diagram Jalur (Path Diagram)
Sumber: Hasil analisis melalui paket program lisrel
Untuk mengetahui pengaruh secara total baik langsung maupun tidak langsung, dari
variabel-variabel independen yang terdiri dari: Firm Size (, Return on Invesment,
Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Outsider Ownership, Kompleksitas Operasi,
Reputasi Akuntan Publik, Opini Akuntan Publik terhadap variabel dependen Jumlah
Hari Pelaporan Keuangan, maka disusun Tabel 2, sebagai berikut:
TABEL 2 Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung SIZE (X1), ROI (X2),
CRT (X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8) Terhadap Variabel JMLHR (Y)
Pengaruh SIZE (X1) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,582 %
Pengaruh ROI (X2) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,770 %
Pengaruh CRT (X3) secara total terhadap JMLHR (Y) -0,003 %
Pengaruh DAR (X4) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,748 %
Pengaruh OUTOWN (X5) secara total terhadap JMLHR (Y) 0,108 %
Pengaruh KMPLKS (X6) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,517 %
Pengaruh RAKPBK (X7) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,133 %
Pengaruh OPINI (X8) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,162 %
Total Pengaruh SIZE, ROI, CRT, DAR, OUTOWN, KMPLKS, RAKPBK, Dan OPINI terhadap JMLHR (Y)
31,020 %
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) Model Trimming
Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur
analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien
Sudrajat
281
jalurnya tidak signifikan (Heise, 1969: 59; Al-Rasyid dan Sitepu, 1994: 12; Kusnaedi,
2005: 12). Sebagaimana telah dikemukakan bahwa model struktur analisis jalur pada
sub bab sebelumnya, yang terdiri dari delapan variabel eksogen dan satu variabel
endogen, telah menunjukkan adanya dua variabel eksogen yang memiliki koefisien
jalur tidak signifikan.
Kedelapan variabel eksogen yang dimaksud adalah Firm Size) Return on Investment,
Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Outsider Ownership, Kompleksitas Operasi,
Reputasi Akuntan Publik, Opini Akuntan Publik. Sedangkan satu variabel endogen
yang dimaksud adalah Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan. Adapun dua
variabel eksogen yang memiliki koefisien jalur tidak signifikan itu adalah Current Ratio
dan Outsider Ownership, oleh karena itu kedua variabel eksogen ini harus dikeluarkan.
Hubungan kausalitas antara variabel-variabel independen dan variabel dependen
dalam model penelitian yang baru ini, dinyatakan dalam bentuk persamaan struktural.
Dengan demikian variabel-variabel independen dalam hal ini adalah Firm Size, Return
on Equity (ROI), Debt to Assets Ratio (DAR), Kompleksitas Operasi Perusahaan
(KMPLKS), Reputasi Akuntan Publik (RAKPBK), dan Opini Akuntan Publik (OPINI).
Sedangkan variabel dependen adalah tetap yaitu Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan
Keuangan (JMLHR).
Dengan demikian, model persamaan struktural hasil penerapan metode trimming
dengan data yang telah dibakukan (standardized), dapat disajikan sebagai berikut:
ZY = YX1 ZX1 + YX2 ZX2 + YX3 ZX3 + YX4 ZX4 + YX5ZX5 +
YX6 ZX6 + Yε...................................................... (6)
Gambar 4 di bawah ini adalah diagram hasil analisis jalur (path analysis) untuk model
persamaan struktural di atas. Diagram jalur ini adalah merupakan hasil analisis melalui
paket program lisrel, yang hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6. Diagram
hasil analisis jalur (path analysis) memuat koefisien-koefisien regresi dan korelasi dari
variabel-variabel yang terlibat dalam model ini, yaitu model persamaan struktural 6.
Ekspansi
Akuntansi
282
GAMBAR 4 Diagram Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Sumber: Hasil analisis melalui paket program lisrel
Ringkasan signifikansi koefisien jalur pengaruh Firm Size, Return on Investment, Debt
to Assets, Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik, dan Opini Akuntan Publik
terhadap Jumlah Hari Penyelesaian Pelaloran Keuangan, disajikan dalam Tabel 3
sebagai berikut:
TABEL 3 Hasil Uji Statistika Path Analysis Pengaruh Variabel : SIZE (X1), ROI (X2),
DAR (X3), KMPLKS (X4), RAKPBK (X5), dan OPINI (X6) Terhadap Variabel JMLHR (Y)
Parameter Stuktural
Koefisien Jalur
F/t
hitung
Sig. F/t
Keputusan Hipotesis
YX1 0,093 2,149 0,032 Menolak H0 Diterima
YX2 -0,123 -2,807 0,005 Menolak H0 Diterima
YX3 0,309 7,095 0,000 Menolak H0 Diterima
YX4 0,119 2,813 0,005 Menolak H0 Diterima
YX5 -0,328 -7,880 0,000 Menolak H0 Diterima
YX6 -0,104 -2,390 0,017 Menolak H0 Diterima
R2
YX1 s.d X6 0,308 F = 30,132 0,000 Menolak H0 Diterima
Sumber: Data yang diolah
Tahap terakhir, sebagai upaya untuk lebih memudahkan mengetahui secara total,
pengaruh dari variabel-variabel independen yang terdiri dari: Firm Size, Return on
Investment, Debt to Assets Ratio, Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik,
Opini Akuntan Publik terhadap variabel dependen Jumlah Hari Penyelesaian
Sudrajat
283
Pelaporan Keuangan. Selanjutnya disusun Tabel 4 yang merupakan Rekapitulasi
Secara Total Pengaruh Seluruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependennya
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
TABEL 4 Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung SIZE (X1), ROI (X2),
CRT (X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8) Terhadap Variabel JMLHR (Y)
Pengaruh SIZE (X1) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,562%
Pengaruh ROI (X2) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,766%
Pengaruh DAR (X4) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,766%
Pengaruh KMPLKS (X6) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,389%
Pengaruh RAKPBK (X7) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,173%
Pengaruh OPINI (X8) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,139%
Total Pengaruh SIZE, ROI, CRT, DAR, OUTOWN, KMPLKS, RAKPBK, Dan OPINI terhadap JMLHR (Y)
30,795%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa total pengaruh variabel-variabel
independen (enam variabel) terhadap variabel dependen pada model persamaan
struktural kedua ini adalah sebesar 30,795% atau kalau dibulatkan menjadi 31% yang
berarti 0,31. Nilai 0,31 ini adalah merupakan koefisisen determinan dari model ini yang
dapat juga ditentukan dengan cara mengurangkan 100% dengan error of estimite,
yaitu 100% - 0,69% = 31%.
Hasil rekapitulasi pengaruh variabel-variabel independen (delapan variabel) terhadap
variabel dependen pada model persamaan struktural pertama (sebelum diterapkannya
metode trimming) menunjukkan nilai sebesar 31,020 % atau kalau dibulatkan menjadi
31% yang berarti 0,31. Nilai ini adalah juga merupakan koefisisen determinan dari
model persamaan struktural pertama yang dapat ditentukan dengan cara
mengurangkan 100% dengan error of estimite, yaitu 100% - 0,69% = 31%. Dengan
demikian hasil path analysis untuk model persamaan struktural sebelum dan sesudah
diterapkannya metode trimming mempunyai nilai koefisien determinan yang sama
yaitu 0,31.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Kesimpulan
Permasalahan penelitian ini secara deduktif telah dirumuskan dan diajukan menjadi
delapan hipotesis. Selanjutnya, terhadap kedelapan hipotesis tersebut dilakukan
Ekspansi
Akuntansi
284
pengujian secara empiris dengan menggunakan dua metode analisis data, yaitu
multiple regression analysis dan path analisis. Hasil pengujian melalui multiple
regression analysis menunjukkan nilai R2 = 0,310, nilai F hitung = 22,626, dan sigifikan
F = 0,000. Dengan demikian goodness of fit dari model persamaan regresi linier
berganda ini adalah layak untuk menguji hipotesis-hipotesis yang mengikuti model
tersebut.
Faktor fundamental firm size, Debt to Asset Ratio, dan Return on Invesment
menunjukkan pengaruh signifikan dan arah koefisien regresi yang relevan dengan
pernyataan-pernyataan hipotesis yang telah dirumuskan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa: 1) Semakin besar firm size maka akan semakin banyak jumlah
hari yang dibutuhkan untuk penyelesaian pelaporan keuangan; 2) Semakin besar debt
to asset ratio, maka akan semakin banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk
penyelesaian pelaporan keuangan; 3) Semakin tinggi tingkat return on invesment maka
semakin sedikit jumlah hari yang dibutuhkan untuk penyelesaian pelaporan keuangan.
Faktor non-fundamental berupa Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik, dan
Opini Akuntan Publik menunjukkan pengaruh yang signifikan dan arah yang sesuai
dengan pernyataan-pernyataan hipotesis. Dengan demikian, dapat disimpulkan: 4)
Semakin Kompleks Operasi Perusahaan maka semakin banyak jumlah hari yang
dibutuhkan untuk penyelesaian pelaporan keuangan; 5) Perusahaan-perusahaan yang
menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP big-4, membutuhkan sedikit
jumlah hari untuk penyelesaian pelaporan keuangan; 6) Perusahaan-perusahaan yang
mempunyai hasil audit dengan Opini Unqualified membutuhkan jumlah hari yang
sedikit untuk penyelesaian pelaporan keuangannya.
Hasil pengujian path analysis menunjukkan pengaruh secara total dari variabel-
variabel independen Firm Size, Return on Invesment, Current Ratio, Debt to Assets
Ratio, Outsider Ownership, Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik, dan Opini
Akuntan Publik terhadap Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan secara
berturut-turut adalah sebagai berikut: 0,0158; 0,0277; -0,00003; 0,11748; 0,00108;
0,01517; 0,1113; 0,0216. Apabila dijumlahkan seluruh pengaruh dari variabel-variabel
independen terhadap variabel dependennya, maka akan diperoleh nilai sebesar 0,31.
Dengan demikian angka sebesar 0,31 atau 31% adalah merupakan faktor diterminan
atau R2 dari model persamaan struktural ini dengan nilai error sebesar 100% - 31% =
69%.
Sudrajat
285
Implikasi
Implikasi Praktis bagi Manajerial
Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah memberikan pedoman bagi para
manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen keuangan perusahaan. Adapun
fungsi-fungsi dari manajemen keuangan perusahaan yang dimaksud adalah fungsi
investasi dan fungsi pendanaan yang termasuk di dalamnya adalah fungsi dalam
menjalankan kebijakan dividen, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan.
Implikasi Praktis bagi Investor
Rekomendasi untuk melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini, tentunya diberikan dengan terlebih dahulu harus
memperhatikan kondisi faktor fundamental dan faktor non-fundamental dari
perusahaan-perusahaan tersebut. Faktor fundamental yang dimaksudkan terutama
adalah return on invesment yang dapat dicapai perusahaan. Perusahaan tidak
mempunyai total asset dan tingkat leverage yang berlebihan. Sedangkan, faktor non-
fundamental yang dimaksudkan terutama adalah bahwa para calon investor
hendaknya melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut: a)
Perusahaan-perusahaan tersebut sebaiknya mempunyai hasil audit akuntan publik
dengan opini unqualified; b) Opini unqualified tersebut hendaknya diberikan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi dengan KAP big-4; dan c) Perusahaan-
perusahaan tersebut sebaiknya tidak mempunyai kompleksitas operasi yang tinggi
yang ditunjukkan dengan adanya anak perusahaan atau kantor-kantor cabang yang
tersebar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Asegaf Ibrahim, 2001, Kamus Akuntansi, Jakarta, Mario Grafika.
Ainun, Na’im. 1998. “Timeliness Of Annual Financial Statement Submission: A Preliminary Empirical Evidence From Indonesia” Makalah. Universitas Gadjah Mada.
Amihud, Y. And B. Lev, 1981, “ Risk Reduction as a Managerial Motive Conglomerate Mergers”, Bell Journal of Economic Vol. 12 : 11 – 18
Ang, Robert. 1997. The Intelligent To Indonesia capital Market. Edisi 1. Mediasoft. Indonesia.
Ashton. R.H., Willinghum, J.J., and Elliott, R.K. 1987, “An Empirical Analisysis Of Audit Delay” Journal of accounting research. 25 (2) Autumn: 275-292.
Bapepam, 1996, Himpunan Peraturan Pasar Modal.
Ekspansi
Akuntansi
286
Akhmad Syakhroza, 2002, “Mekanisme Pengendalian Internal Dalam Melakukan Assesment Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance”. Manajemen Usahawan Indonesia. No. 08/Th. XXXI; Agustus
Bambang Riyanto L.S., 2003, “Corporate Governance di Indonesia : General Overview” Makalah disampaikan di Forum Diskusi Ekonomi Putaran 1, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 24 April
Bandi, 2000. “Ketepatan Waktu Atas Laporan KeuanganPerusahaan Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi III. Pp. 66 - 77.
Bathala, C.T., K. P. Moon and Rao. 1994, Managerial Ownership, Debt Policies and The Impact of Institusional Holdings : An Agency Perspective Financial Management ,
23, 38,-50
Bethel, J.E. and Yulia Liebeskind. 1993, The Effect of Ownership Structure on Corporate Structuring, Strategi Management Journal Vol.14 : 15 -31
Brigham, Eugene F. and Houston Joel F. 2001, Manajemen Keuangan Jilid 1 dan 2, Alih Bahasa Hermawan Wibowo, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangg, Jakarta.
Chambers, A.E and Penman. S.H. 1984, “Timeliness Of Reporting And The Stock Price Reaction To Earning Announcements” Journal of Accounting Research. 22 (1), Spring: 21- 47.
Davies, B. & Whittred, G.P. (1980). The Association between Selected Corporate Attributes and Timeliness in Corporate Reporting: Further Analysis, Abacus 16(1), 48-60.
Dyer, J.C.IV., and A. J. McHugh. 1975. “The Timeliness Of Australia Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn. Pp. 204 – 220.
Eiscenhardt, K. 1989, “Agency Theory : An Assessment and Review” Academy of Management Journal. Vol. 14. p 57 – 74
Emory, C. William and Cooper Donald R., 1995, Business Research Methods, Five Edition, Richard D. Irwin, Inc.
Fama, E.F and Jensen, M.C. 1983. Agency Problem and Residual Claims. The Jornal of Law and Economics, 26, pp 327-49
Feltham, G. A. (1972). Information Evaluation. Studies in Accounting Research No. 5.
Sarasota,Florida: American Accounting Association.
Givoly, D. and Palmon. D. 1982. “Timeliness Of Annual Earnings Unncunments: Some Empirical Evidence”. Accounting Review. 57 (3). Juli: 486-508.
Gujarati, Damodar N. 2003, Basic Econometrics, Fourth Edition, Mc Grow Hill, Inc.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004. Standar Akuntansi keuangan, Jakarta, Erlangga.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 1994. Standar Akuntansi keuangan, Jakarta, Salemba Empat. Jakarta.
Jensen, M and W. Meccling.1976. Theory of the Firm : Manajerial Behavior, Agency, and Ownership Structure.”Journal of Financial Economics. Vol. 3. October, p. 350-360
Keasey, K and T. H. D. King, 2006, “ Corporate Governance, Accountability and Enterprice”. In K Keasey, S. Thomson and W. Wright (Eds). Corporate Governance ; Responsibilities, Singapore: John Wiley & Son
Sudrajat
287
Kenley, W. J. & Staubus, G.J. (1974). Objectives and Concepts of Financial Statements. Accounting Review, 49(4): 888-889
Kim, Oliver, and Robert E. verrechia. 1994. “Market liquidity and volume around earnings announcements’ Journal Of Accounting and Economics. Pp. 41-67.
Mann, Steven V. and Neil W. Sicherman, 1991. “ The Agency Cost Of Free Cash Flow : Acquisition and Equity Issues”. Journal of Business, Vol. 64, No 2 : 226 – 231
Niswonger, penerjemah Alfonsus Sirait, dan Helda Gunawan, 2000. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi-10 Jilid 2. Jakarta, Erlangga.
Owusu. Stephen. And Ansah. 2000. “Timeliness Of Corporate Financial Reporting In Emerging Capital markets: Empirical Evidence From The Zimbabwe Stock Exchange”. Accounting and Business Research. Pp. 241-254.
Respati, Novita Wening, Tyas. 2001. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terhadap ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang,
(Tidak dipublikasikan).
Simamora, Henry, 2003, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid 2, Yogyakarta, UPP AMP YKPN
Singgih, Susanto. 2001. Buku Latihan Spss Statistik Parametrik. Cetakan Kedua.
PT. Elax Media Komputindo. Gramedia. Jakarta.
Shleifer A. Vishny, R.W. 1997. ”Takeovers in the ’60s and the 80’s and Implication”. Strategic Management Journal, Vol. 12(Winter), pp. 51-59
Sofyan, Safri, 2004, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Jakarta, Bumi Aksara.
Suharli, M., DAN Rachpriliani, A. 2006. “Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.8 No.1 (April): 34-55.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
Sunariyah, 1997, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit AMP YPKN, Yogyakarta.
Syafrudin, M. 2004. “Pengaruh Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Earning Response Coefficient: Stufi di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 754-776.
Turnbull, 1997 ”Corporate Governance : Its Scope, Concern and Theories”. Corporate Governance : Scholary Research ang Theory Papers. Vol. 5 No. 4. October, p 180-205
Whittred, G and Zimmer, 1. 1984. “Timeliness Of Financial Reporting And Financial Reporting And Financial Distress”. Accounting Review, 59 (2) April: 287-295
Zaki, Baridwan.1992. Intermedite Accounting. Edisi Tujuh. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Ekspansi
Akuntansi
288
Sengaja Dikosongkan
Sudrajat
289