editorial team - omah jurnal iain surakarta
TRANSCRIPT
EDITORIAL TEAMRELEVANCE Journal of Management and Bu
e-
Faculty of Islamic Ec
Faculty of Islamic Economics and Management The National
Faculty of Economics and Business, Universitas Sebela
Faculty of Economics and Busin
Faculty of Islamic Ec
Faculty of Islamic Economics
EDITORIAL TEAM
RELEVANCE Journal of Management and Business
Vol. 1, No. 1, January - Juni 2018 -ISSN: 2615 – 8590 | p-ISSN: 2615 - 6385
Editorial in Chief Datien Eriska Utami
Editorial Boards
Musa As’arie Islamic Economics and Business IAIN Surakarta, Indonesia
Jamal Othman Faculty of Islamic Economics and Management The National University Of Malaysia
Ahmad Ikhwan Setiawan Economics and Business, Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Imronudin Faculty of Economics and Business, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
Fitri Wulandari Faculty of Islamic Economics and Business IAIN Surakarta, Indonesia
Awan Kostrad Diharto Faculty of Islamic Economics and Business IAIN Surakarta, Indonesia
Managing Editor
Zakky Fahma Auliya Asep Maulana Rohimat
Assistant Editor Khairul Imam Rina Hastuti
Ika Yoga Septi Kurnia Prastiwi
Moh. Rifqi Khairul Umam
Indonesia
University Of Malaysia
Maret, Indonesia
Surakarta, Indonesia
Indonesia
Indonesia
RELEVANCE Journal of Management and Bu
e-
Daftar Isi
Nadia Irhamna
Perilaku Berbagi Pengetahuan dan Budaya Tim Pada Kinerja Inovasi Pelayanan Afan Nurcahyo
Peran Digital Marketing dan Harga Kompetitif Terhadap KeputusanIndihome Zumrotul Riza Muthoharoh
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam dKaryawan pada RS PKU Muhammadiyah Surakart Afni Andita Puteri Islamic Value Marketing dalam keputusan Pembelian Konsumen Onlinesho Ratna Sari
Efek Faktor Makroekonomi pada Har Ganisya Kirana Dinamika Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Terdaftar di BEI
RELEVANCE Journal of Management and Business Vol. 1, No. 1, January - Juni 2018
-ISSN: 2615 – 8590 | p-ISSN: 2615 - 6385
u Berbagi Pengetahuan dan Budaya Tim Pada Kinerja Inovasi Pelayanan
Peran Digital Marketing dan Harga Kompetitif Terhadap Keputusan
Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam dan KinerjaKaryawan pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta
dalam keputusan Pembelian Konsumen Onlinesho
Efek Faktor Makroekonomi pada Harga Saham: Metode Regresi Pane
Dinamika Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Terdaftar di BEI
u Berbagi Pengetahuan dan Budaya Tim Pada Kinerja Inovasi Pelayanan
Berlangganan
an Kinerja
dalam keputusan Pembelian Konsumen Onlineshop
ga Saham: Metode Regresi Panel
Dinamika Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Terdaftar di BEI
1
15
35
53
63
77
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
Peran Mediasi Kepuasan Kerja
Karyawan Pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Manajemen Bisnis Syariah, FEBI, IAIN Surakarta
ARTICLES
INFORMATION
RELEVANCE Vol.1, No. 1, Juni 2018
Halaman : 35-52
ISSN (online) : 2615 - 8590
ISSN (print) : 2615 - 6385
Keywords : Islamic work ethic, job satisfaction, employee performance
JEL classifications: Gxx Bxx Cxx
Contact Author : [email protected]
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
35
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam dan Kinerja
Karyawan Pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Zumrotul Riza Muthoharoh
Manajemen Bisnis Syariah, FEBI, IAIN Surakarta
ABSTRACT
This research addreses to determinate the effect of Islamic work ethics to employee performance and job satisfaction as an intervening variable in RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
The population in this study are all nurses RS PKU Muhammadiyah Surakarta totaling 258 nurses. The sampling tehnique used purposive sampling method and sample obtained 75 respondentsanalyzed using SPSS for Windows Release 20.0.
The dependent variable (Y) of this research is employee performance. The independent variable (X) Islamic work ethic and for intervening variables (Z) is job satisfaction. This method used is quantiresearch methods. For the method of data analysis self are using path analysis.The results of this showed that: (1) the work ethic Islam is influence positively significant for the employee performance. (2) Islamic work ethics influenced positively significant effect on job satisfaction. (3) Job satisfaction has a positively significant on employee performance. (4) The Islamic work ethic influenced toward employee performance by means job satisfaction as intervening variable.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Etika Kerja Islam dan Kinerja
Karyawan Pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta
This research addreses to determinate the effect of Islamic work satisfaction as an intervening
The population in this study are all nurses RS PKU Muhammadiyah Surakarta totaling 258 nurses. The sampling tehnique used purposive sampling method and sample obtained 75 respondents. Data were
The dependent variable (Y) of this research is employee performance. The independent variable (X) Islamic work ethic and for intervening variables (Z) is job satisfaction. This method used is quantitative research methods. For the method of data analysis self are using path analysis.The results of this showed that: (1) the work ethic Islam is influence positively significant for the employee performance. (2)
significant effect on job satisfaction. (3) Job satisfaction has a positively significant on employee performance. (4) The Islamic work ethic influenced toward employee performance by means job satisfaction as intervening
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
PENDAHULUAN
Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada sumber daya manusia
yang bekerja dalam organisasi. Mangkunegara (2008: 9) menyebutkan bahwa karyawan merupakan
salah satu sumber daya penting dalam sebuah organisasi karena ia memiliki ak
keinginan, pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai visi
dan misinya.
Sutrisno (2015: 7) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai bagian penting dari
manajemen keorganisasian yang mem
manusia merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda organisasi, semua potensi sumber daya
manusia berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Tujuan organisasi adala
(Handoko, 2009: 109). Jadi, tujuan organisasi adalah suatu kegiatan organisasi dimana keadaan atau
situasi yang tidak terdapat di waktu sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yan
datang. Tujuan organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja individu karyawan. Diharapkan
dengan semakin baiknya kinerja karyawan akan memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi.
Noor (2013: 271) mengartikan kinerja karyawan sebagai h
ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, juga pada hasil yang dicapai
dari pekerjaan tersebut. Salah satu faktor kinerja karyawan yang baik didukung dari kepuasan para
karyawan dalam bekerja di perusahaan tersebut.
(2003)sebagai emosi positif yang dihasilkan dari kesenangan
Kepuasan kerja bersifat individual, dimana setiap individu memiliki faktor internal dalam dirinya
sendiri dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari lingkungan kerja, rekan kerja, atau motivasi dari
atasan.
Penjelasan kepuasan kerja yang memiliki dampak negatif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan diteliti olehAfni & Yasri (2013)
beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja karyawan (Sunarto dan Purwoatmodjo, 2011
Piartrini, 2014; Chairizal, Ningsih, dan Nuryanti, 2014
Hasil penelitian Yousef (2001)
merasa cukup puas dengan pekerjaannya. Lebih lanjut ia menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan
positif antara kepuasan kerja terhadap k
Islam sebagai perangkat nilai atau sistem kepercayaan mengenai kerja yang bersumber dari Al Qur’an
dan Sunnah.
Etika kerja Islam dikembangkan dari konsep etika kerja Protestan yang dikemukakan oleh
Weber (1958), ia mengusulkan hubu
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
36
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada sumber daya manusia
yang bekerja dalam organisasi. Mangkunegara (2008: 9) menyebutkan bahwa karyawan merupakan
salah satu sumber daya penting dalam sebuah organisasi karena ia memiliki ak
keinginan, pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai visi
Sutrisno (2015: 7) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai bagian penting dari
manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Sumber daya
manusia merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda organisasi, semua potensi sumber daya
manusia berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
organisasi adalah hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai
. Jadi, tujuan organisasi adalah suatu kegiatan organisasi dimana keadaan atau
situasi yang tidak terdapat di waktu sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yan
datang. Tujuan organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja individu karyawan. Diharapkan
semakin baiknya kinerja karyawan akan memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi.
Noor (2013: 271) mengartikan kinerja karyawan sebagai hasil yang dicapai pegawai menurut
ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, juga pada hasil yang dicapai
dari pekerjaan tersebut. Salah satu faktor kinerja karyawan yang baik didukung dari kepuasan para
erusahaan tersebut. Kepuasan kerja diasumsikan oleh
sebagai emosi positif yang dihasilkan dari kesenangan karyawan dengan pekerjaannya.
Kepuasan kerja bersifat individual, dimana setiap individu memiliki faktor internal dalam dirinya
sendiri dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari lingkungan kerja, rekan kerja, atau motivasi dari
san kerja yang memiliki dampak negatif dan tidak signifikan terhadap
Afni & Yasri (2013) dan H. Ahmad, Ahmad, & Shah (2010)
beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap
Sunarto dan Purwoatmodjo, 2011; Hayati dan Caniago, 2012
Chairizal, Ningsih, dan Nuryanti, 2014; Nurmatias, 2015).
Yousef (2001) menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang baik karena ia
merasa cukup puas dengan pekerjaannya. Lebih lanjut ia menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan
positif antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Nurmatias (2015) mendefinisikan etika kerja
Islam sebagai perangkat nilai atau sistem kepercayaan mengenai kerja yang bersumber dari Al Qur’an
Etika kerja Islam dikembangkan dari konsep etika kerja Protestan yang dikemukakan oleh
Weber (1958), ia mengusulkan hubungan kausal antara etika kerja Protestan dan perkembangan
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada sumber daya manusia
yang bekerja dalam organisasi. Mangkunegara (2008: 9) menyebutkan bahwa karyawan merupakan
salah satu sumber daya penting dalam sebuah organisasi karena ia memiliki akal, bakat, tenaga,
keinginan, pengetahuan, perasaan dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai visi
Sutrisno (2015: 7) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai bagian penting dari
fokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Sumber daya
manusia merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda organisasi, semua potensi sumber daya
manusia berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
h hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai
. Jadi, tujuan organisasi adalah suatu kegiatan organisasi dimana keadaan atau
situasi yang tidak terdapat di waktu sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan
datang. Tujuan organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja individu karyawan. Diharapkan
semakin baiknya kinerja karyawan akan memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi.
asil yang dicapai pegawai menurut
ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, juga pada hasil yang dicapai
dari pekerjaan tersebut. Salah satu faktor kinerja karyawan yang baik didukung dari kepuasan para
oleh Crossman dan Zaki
karyawan dengan pekerjaannya.
Kepuasan kerja bersifat individual, dimana setiap individu memiliki faktor internal dalam dirinya
sendiri dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari lingkungan kerja, rekan kerja, atau motivasi dari
san kerja yang memiliki dampak negatif dan tidak signifikan terhadap
H. Ahmad, Ahmad, & Shah (2010). Tapi
beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap
Hayati dan Caniago, 2012;Belo, Riana, dan
menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang baik karena ia
merasa cukup puas dengan pekerjaannya. Lebih lanjut ia menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan
ndefinisikan etika kerja
Islam sebagai perangkat nilai atau sistem kepercayaan mengenai kerja yang bersumber dari Al Qur’an
Etika kerja Islam dikembangkan dari konsep etika kerja Protestan yang dikemukakan oleh
ngan kausal antara etika kerja Protestan dan perkembangan
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
kapitalisme di masyarakat Barat. Perhatian para peneliti tentang konsep etika kerja masih sangat
terbatas, Yousef (2008) memberi cat
etika kerja Islam, karena selama ini literatur etika kerja yang ada lebih disentralkan pada etika kerja
Protestan.
Hayati & Caniago (2012)
Bandar Lampung dengan seluruh karyawan yang b
religius dalam setiap perilaku kerjanya. Demikian pula pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang
memiliki jumlah perawat sebanyak 258 dengan mayoritas beragama Islam. Penerapan bekerja sesuai
etika agama Islam merupakan kewajiban yang harus dijalankan para perawat berkaitan dengan
perannya sebagai pekerja muslim.
Salah satu tantangan seorang manajer adalah pelaksanaan strategi sumber daya manusia yang
efektif untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan.
adalah salah satu sumber daya manusia yang penting dalam sistem medis. Kualitas dan fungsi mereka
memiliki pengaruh besar pada kualitas pelayanan medis. Banyaknya tekanan dan beban kerja yang
didapatkan oleh para perawat dapat berimbas
Sebagai organisasi yang memiliki jumlah perawat dengan mayoritas beragama Islam, maka
bekerja berdasarkan etika kerja Islam sangat dianjurkan. Pe
kaidah Islam, tolong menolong, tidak merugikan orang lain, dan bekerja sama. Perbaikan kinerja baik
untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja
organisasi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat d
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS
PKU Muhammadiyah Surakarta?
2. Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja karyawan pada
RS PKU Muhammadiyah Surakarta?
3. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta?
4. Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja
sebagai variabel intervening
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Etika Kerja Islam
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
37
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
kapitalisme di masyarakat Barat. Perhatian para peneliti tentang konsep etika kerja masih sangat
memberi catatan bahwa literatur di dunia Barat kurang membahas tentang
etika kerja Islam, karena selama ini literatur etika kerja yang ada lebih disentralkan pada etika kerja
Hayati & Caniago (2012) melakukan penelitian terhadap karyawan perbankan syariah di
Bandar Lampung dengan seluruh karyawan yang beragama muslim, menemukan karakter profesional
religius dalam setiap perilaku kerjanya. Demikian pula pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang
memiliki jumlah perawat sebanyak 258 dengan mayoritas beragama Islam. Penerapan bekerja sesuai
erupakan kewajiban yang harus dijalankan para perawat berkaitan dengan
perannya sebagai pekerja muslim.
Salah satu tantangan seorang manajer adalah pelaksanaan strategi sumber daya manusia yang
efektif untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan. Huang, You, & Tsai (2012)
adalah salah satu sumber daya manusia yang penting dalam sistem medis. Kualitas dan fungsi mereka
memiliki pengaruh besar pada kualitas pelayanan medis. Banyaknya tekanan dan beban kerja yang
didapatkan oleh para perawat dapat berimbas pada tingkat pelayanan yang diberikan.
Sebagai organisasi yang memiliki jumlah perawat dengan mayoritas beragama Islam, maka
bekerja berdasarkan etika kerja Islam sangat dianjurkan. Perilaku tersebut diantaranya bekerja sesuai
g, tidak merugikan orang lain, dan bekerja sama. Perbaikan kinerja baik
untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diambil suatu perumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS
PKU Muhammadiyah Surakarta?
Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja karyawan pada
RS PKU Muhammadiyah Surakarta?
Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta?
Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja
intervening pada perawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta?
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
kapitalisme di masyarakat Barat. Perhatian para peneliti tentang konsep etika kerja masih sangat
atan bahwa literatur di dunia Barat kurang membahas tentang
etika kerja Islam, karena selama ini literatur etika kerja yang ada lebih disentralkan pada etika kerja
melakukan penelitian terhadap karyawan perbankan syariah di
eragama muslim, menemukan karakter profesional
religius dalam setiap perilaku kerjanya. Demikian pula pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang
memiliki jumlah perawat sebanyak 258 dengan mayoritas beragama Islam. Penerapan bekerja sesuai
erupakan kewajiban yang harus dijalankan para perawat berkaitan dengan
Salah satu tantangan seorang manajer adalah pelaksanaan strategi sumber daya manusia yang
menjelaskan perawat
adalah salah satu sumber daya manusia yang penting dalam sistem medis. Kualitas dan fungsi mereka
memiliki pengaruh besar pada kualitas pelayanan medis. Banyaknya tekanan dan beban kerja yang
pada tingkat pelayanan yang diberikan.
Sebagai organisasi yang memiliki jumlah perawat dengan mayoritas beragama Islam, maka
ilaku tersebut diantaranya bekerja sesuai
g, tidak merugikan orang lain, dan bekerja sama. Perbaikan kinerja baik
untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja
iambil suatu perumusan
Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS
Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja karyawan pada perawat di
Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat di RS PKU
Apakah terdapat pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja
pada perawat di RS PKU Muhammadiyah Surakarta?
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
Etikaberasal dari kata Yunani
rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah
etha, yang berarti adat istiadat (Agoes dan Ardana, 2009: 25).Menurut
etika mengacu pada aturan tentang mana yang benar dan yang salah, baik atau tidak baik. D
pengertian aslinya, maka yang dikatakan baik atau tidak baik, salah atau benar itu bila sesuai dengan
kebiasan masyarakat. Tapi seiring berjalannya waktu pengertian itu berubah, bahwa etika adalah suatu
ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tin
dan mana yang dinilai tidak baik.
A. J. Ali & Owaihan (2008)
dikaitkan dengan perilaku baik buruk, namun didalamnya juga
dan sosial. Dimensi ekonomi berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan hidup yang
memperhatikan kaidah etika Islam dalam pemenuhannya. Dimensi moral berkaitan dengan perilaku
baik buruk individu dalam mencapai pemenuhan
pada pemenuhan kebutuhan sosial seorang individu dalam berhubungan dengan sesamanya, sehingga
tidak merugikan satu sama lain.
Islam menempatkan kerja sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja bukan sekedar pemenu
terhadap kebutuhan manusia, tetapi kerja juga mengandung makna ibadah hamba kepada Allah, yang
kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Jadi, muslim yang bekerja diwajibkan berpegang
teguh pada prinsip Islam yang mengedepankan ibadah, kejujuran da
yang telah menjadi kewajibannya. Dalam Islam kepercayaan pada Tuhan meliputi semua aspek
kehidupan (Chanzanagh & Akbarnejad, 2011)
Indikator Etika Kerja Islam
Etika kerja Islam menekankan kerja kreatif sebagai sumber kebahagiaan dan prestasi, kerja
keras dipandang sebagai suatu kebaikan,
dan hidup. Menurut Chanzanagh & Akbarnejad (2011)
dimensi, yaitu:
a. Niat melakukan pekerjaan.
b. Kepercayaan.
c. Jenis pekerjaan.
d. Bekerja untuk Islamic ummah
e. Keadilan.
f. Kerjasama dan kolaborasi.
g. Bekerja adalah arti dari pemerataan sosial.
Definisi Kepuasan Kerja
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
38
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Etikaberasal dari kata Yunani ethos (bentuk tunggal) yang berarti: tempat tinggal, padang
rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah
, yang berarti adat istiadat (Agoes dan Ardana, 2009: 25).Menurut Amaliah, Julia, & Riani (2013)
etika mengacu pada aturan tentang mana yang benar dan yang salah, baik atau tidak baik. D
pengertian aslinya, maka yang dikatakan baik atau tidak baik, salah atau benar itu bila sesuai dengan
kebiasan masyarakat. Tapi seiring berjalannya waktu pengertian itu berubah, bahwa etika adalah suatu
ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik
dan mana yang dinilai tidak baik.
A. J. Ali & Owaihan (2008) menerangkan bahwa konsep etika dalam Islam tidak hanya
dikaitkan dengan perilaku baik buruk, namun didalamnya juga terkandung dimensi ekonomi, moral
dan sosial. Dimensi ekonomi berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan hidup yang
memperhatikan kaidah etika Islam dalam pemenuhannya. Dimensi moral berkaitan dengan perilaku
baik buruk individu dalam mencapai pemenuhan kebutuhannya. Sedangkan dimensi sosial merujuk
pada pemenuhan kebutuhan sosial seorang individu dalam berhubungan dengan sesamanya, sehingga
Islam menempatkan kerja sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja bukan sekedar pemenu
terhadap kebutuhan manusia, tetapi kerja juga mengandung makna ibadah hamba kepada Allah, yang
kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Jadi, muslim yang bekerja diwajibkan berpegang
teguh pada prinsip Islam yang mengedepankan ibadah, kejujuran dan bertanggung jawab atas apa
yang telah menjadi kewajibannya. Dalam Islam kepercayaan pada Tuhan meliputi semua aspek
(Chanzanagh & Akbarnejad, 2011).
Etika kerja Islam menekankan kerja kreatif sebagai sumber kebahagiaan dan prestasi, kerja
keras dipandang sebagai suatu kebaikan, dan mereka yang bekerja keras lebih mungkin untuk maju
Chanzanagh & Akbarnejad (2011), etika kerja Islam terbagi menjadi tujuh
Islamic ummah.
Bekerja adalah arti dari pemerataan sosial.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
(bentuk tunggal) yang berarti: tempat tinggal, padang
rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalah ta
Amaliah, Julia, & Riani (2013)
etika mengacu pada aturan tentang mana yang benar dan yang salah, baik atau tidak baik. Dari
pengertian aslinya, maka yang dikatakan baik atau tidak baik, salah atau benar itu bila sesuai dengan
kebiasan masyarakat. Tapi seiring berjalannya waktu pengertian itu berubah, bahwa etika adalah suatu
gkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik
menerangkan bahwa konsep etika dalam Islam tidak hanya
terkandung dimensi ekonomi, moral
dan sosial. Dimensi ekonomi berhubungan dengan cara pemenuhan kebutuhan hidup yang
memperhatikan kaidah etika Islam dalam pemenuhannya. Dimensi moral berkaitan dengan perilaku
kebutuhannya. Sedangkan dimensi sosial merujuk
pada pemenuhan kebutuhan sosial seorang individu dalam berhubungan dengan sesamanya, sehingga
Islam menempatkan kerja sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja bukan sekedar pemenuhan
terhadap kebutuhan manusia, tetapi kerja juga mengandung makna ibadah hamba kepada Allah, yang
kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Jadi, muslim yang bekerja diwajibkan berpegang
n bertanggung jawab atas apa
yang telah menjadi kewajibannya. Dalam Islam kepercayaan pada Tuhan meliputi semua aspek
Etika kerja Islam menekankan kerja kreatif sebagai sumber kebahagiaan dan prestasi, kerja
dan mereka yang bekerja keras lebih mungkin untuk maju
, etika kerja Islam terbagi menjadi tujuh
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
Handoko (2001: 193) menerangkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan bagaimana para karyawan memandang
mereka. Kepuasan kerja adalah cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan juga
dapat diartikan sebagai tingkat kesesuaian antara karakteristik dari pekerjaan dan kualitas yang
dirasakan para karyawan (Irshad & Naz, 2011)
Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi
karakteristiknya adalah kata lain dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh Robbins & Judge (2009:
99). Seseorang dengan tingkat kepuasa
pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan memiliki sikap
negatif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja berkaitan dengan prospek pekerjaannya, apakah
memberikan harapan untuk berkembang atau tidak. Semakin aspek
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan
Perasaan emosional seorang karyawan terhadap pekerjaannya juga salah satu arti dari
kepuasan kerja. Definisi yang dijelaskan oleh
merupakan reaksi afektif untuk pekerjaan yang dihasilkan dari perbandingan hasil yang dirasakan
dengan apa yang diinginkan seorang karyawan. Kepuasan kerja merupakan lampiran psikologis
seorang karyawan dengan pekerjaannya.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu, setiap individu memiliki
tingkat kepuasan kerja yang berbeda
disebabkan oleh adanya perbedaan pada diri masing
dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang baik terhadap organisasinya.
Konsep Kepuasan Kerja
Noor (2013) dalam bukunya menyebutkan konsep teori kepuasan kerja, yaitu:
a) Two Factory Theory, prinsip teori ini adalah kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan
dua hal yang berbeda. Ketidakpuasan sangat berhubungan dengan keadaan sekitar pekerjaan itu
sendiri, seperti kondisi kerja, penggajian, keamanan, kualitas supervisi, dan hubungan den
orang lain lebih dari pekerjaan itu sendiri.
b) Social Learning Theory, Robbins dan Judge (2009: 91) mengemukakan bahwa,
individuals can learn by observing what happens to other people and just by being told about
something as well as through direct experiences
apa yang terjadi pada orang lain dan hanya dengan menceritakan tentang sesuatu yang baik serta
melalui pengalaman langsung).
c) Value Percept Theory
Locke berpendapat bahwa
harapan pekerjaan serta nilai individu.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
39
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Handoko (2001: 193) menerangkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan bagaimana para karyawan memandang
mereka. Kepuasan kerja adalah cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan juga
dapat diartikan sebagai tingkat kesesuaian antara karakteristik dari pekerjaan dan kualitas yang
(Irshad & Naz, 2011).
Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi
karakteristiknya adalah kata lain dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh Robbins & Judge (2009:
99). Seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi akan memiliki perasaan-perasaan positif tentang
pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan memiliki sikap
negatif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja berkaitan dengan prospek pekerjaannya, apakah
ikan harapan untuk berkembang atau tidak. Semakin aspek-aspek harapan terpenuhi, maka
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan.
Perasaan emosional seorang karyawan terhadap pekerjaannya juga salah satu arti dari
kepuasan kerja. Definisi yang dijelaskan oleh Kardam & Rangnekar (2012)
merupakan reaksi afektif untuk pekerjaan yang dihasilkan dari perbandingan hasil yang dirasakan
g diinginkan seorang karyawan. Kepuasan kerja merupakan lampiran psikologis
seorang karyawan dengan pekerjaannya.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu, setiap individu memiliki
tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, ini
disebabkan oleh adanya perbedaan pada diri masing-masing individu. Seorang pekerja yang puas
dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang baik terhadap organisasinya.
alam bukunya menyebutkan konsep teori kepuasan kerja, yaitu:
prinsip teori ini adalah kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan
dua hal yang berbeda. Ketidakpuasan sangat berhubungan dengan keadaan sekitar pekerjaan itu
sendiri, seperti kondisi kerja, penggajian, keamanan, kualitas supervisi, dan hubungan den
orang lain lebih dari pekerjaan itu sendiri.
, Robbins dan Judge (2009: 91) mengemukakan bahwa,
individuals can learn by observing what happens to other people and just by being told about
rough direct experiences (individu dapat belajar sosial dengan mengamati
apa yang terjadi pada orang lain dan hanya dengan menceritakan tentang sesuatu yang baik serta
melalui pengalaman langsung).
Locke berpendapat bahwa value-percept theory adalah kepuasan kerja tergantung dari
harapan pekerjaan serta nilai individu.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Handoko (2001: 193) menerangkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan
mereka. Kepuasan kerja adalah cerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan juga
dapat diartikan sebagai tingkat kesesuaian antara karakteristik dari pekerjaan dan kualitas yang
Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi
karakteristiknya adalah kata lain dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh Robbins & Judge (2009:
perasaan positif tentang
pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan memiliki sikap
negatif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja berkaitan dengan prospek pekerjaannya, apakah
aspek harapan terpenuhi, maka
Perasaan emosional seorang karyawan terhadap pekerjaannya juga salah satu arti dari
Kardam & Rangnekar (2012) kepuasan kerja
merupakan reaksi afektif untuk pekerjaan yang dihasilkan dari perbandingan hasil yang dirasakan
g diinginkan seorang karyawan. Kepuasan kerja merupakan lampiran psikologis
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu, setiap individu memiliki
ngan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, ini
masing individu. Seorang pekerja yang puas
dengan pekerjaannya akan memberikan kinerja yang baik terhadap organisasinya.
alam bukunya menyebutkan konsep teori kepuasan kerja, yaitu:
prinsip teori ini adalah kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan
dua hal yang berbeda. Ketidakpuasan sangat berhubungan dengan keadaan sekitar pekerjaan itu
sendiri, seperti kondisi kerja, penggajian, keamanan, kualitas supervisi, dan hubungan dengan
, Robbins dan Judge (2009: 91) mengemukakan bahwa, social learning
individuals can learn by observing what happens to other people and just by being told about
(individu dapat belajar sosial dengan mengamati
apa yang terjadi pada orang lain dan hanya dengan menceritakan tentang sesuatu yang baik serta
adalah kepuasan kerja tergantung dari
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
Indikator Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja mempunyai beberapa indikator yang menjadi keterangan untuk melengkapi
variabel dari kepuasan kerja sendiri. Indikator kepuasan ke
yaitu:
a. Kepuasan terhadap gaji.
b. Kepuasan terhadap promosi
c. Kepuasan terhadap rekan kerja
d. Kepuasan terhadap supervisor
e. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri Definisi Kinerja Karyawan
Secara terminologi, kinerja berasal dari kata pretasi kerja ((2005: 67) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata performance (pretasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasyang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2011: 94). Sedangkan menurut Umam (2010: 189) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.
John Westerman dan Pauline Donghue menjelaskan bahwa kinerja adalah gabungan antara perilaku dan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya pada bagian sykaryawan dalam organisasi (Budiman, 2009)dan kesempatan yang dapat dinilai hasil kerjanya. Dalam definisi yang paling sederhana, kinerja adalah realisasi dari tujuan. Kinerja merupakan kegiatan dari seorang pegawai dalam menunjukkan hasil kerjanya pada jangka waktu tertentu.
Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005: 15).
Indikator Kinerja Karyawan Mathis dan Jackson (2002: 378) membagi indikator kinerja karyawan menjadi 5 indikator,
yaitu: a. Kuantitas kerja karyawan. b. Kualitas kerja karyawan. c. Ketepatan waktu. d. Kehadiran di tempat kerja. e. Sikap kooperatif.
Kerangka Berfikir
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
40
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Kepuasan kerja mempunyai beberapa indikator yang menjadi keterangan untuk melengkapi
variabel dari kepuasan kerja sendiri. Indikator kepuasan kerja menurut Robbins & Judge (2009: 110),
Kepuasan terhadap promosi.
Kepuasan terhadap rekan kerja.
supervisor.
Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri.
kinerja berasal dari kata pretasi kerja (performance(2005: 67) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance
(pretasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugaspadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu
(Hasibuan, 2011: 94). Sedangkan menurut Umam (2010: 189) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.
John Westerman dan Pauline Donghue menjelaskan bahwa kinerja adalah gabungan antara perilaku dan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya pada bagian syarat tugas pada setiap
(Budiman, 2009). Kinerja adalah suatu kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai hasil kerjanya. Dalam definisi yang paling sederhana, kinerja adalah realisasi dari tujuan. Kinerja merupakan kegiatan dari seorang pegawai dalam menunjukkan
ktu tertentu. Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu
adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasional adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005: 15).
Mathis dan Jackson (2002: 378) membagi indikator kinerja karyawan menjadi 5 indikator,
Kepuasan
Kerja (Z)
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Kepuasan kerja mempunyai beberapa indikator yang menjadi keterangan untuk melengkapi
rja menurut Robbins & Judge (2009: 110),
performance), Mangkunegara job performance atau actual
(pretasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas padanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu
(Hasibuan, 2011: 94). Sedangkan menurut Umam (2010: 189) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.
John Westerman dan Pauline Donghue menjelaskan bahwa kinerja adalah gabungan antara arat tugas pada setiap
tu kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai hasil kerjanya. Dalam definisi yang paling sederhana, kinerja adalah realisasi dari tujuan. Kinerja merupakan kegiatan dari seorang pegawai dalam menunjukkan
Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang
organisasional adalah gabungan dari kinerja individu dengan
Mathis dan Jackson (2002: 378) membagi indikator kinerja karyawan menjadi 5 indikator,
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
H2
H1
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu penjelasan keadaan tertentu maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Diduga ada hubungan yangKaryawan.
H2 : Diduga ada hubungan yang signifikan Etika Kerja Islam
H3 : Diduga ada hubungan yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
H4 : Diduga ada hubungan yang signifikan antara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel
METODE PENELITIAN
Wilayah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang
beralamat di Jalan Ronggowarsito No. 130 Surakarta
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram,2008: 149).
Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2011: 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersebut yang ditetapkan oleh
Etika Kerja
Islam (X)
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
41
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
H2 H3
H1
Hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
da hubungan yang signifikanantara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja
da hubungan yang signifikan Etika Kerja Islam terhadap Kepuasan Kerja.
da hubungan yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
da hubungan yang signifikan antara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang
beralamat di Jalan Ronggowarsito No. 130 Surakarta – Jawa Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram,2008: 149).
Menurut Sugiyono (2011: 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersebut yang ditetapkan oleh
Kinerja Karyawan
(Y)
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
sementara tentang perilaku, fenomena, atau
Islam terhadap Kinerja
terhadap Kepuasan Kerja.
da hubungan yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
da hubungan yang signifikan antara Etika Kerja Islam terhadap Kinerja
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram,2008: 149).
Menurut Sugiyono (2011: 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tersebut yang ditetapkan oleh
Kinerja Karyawan
(Y)
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
adalah 258 perawat pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
didapatkan dari rumus Slovin dengan hasil akhir sampel yaitu 75 perawat.
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik
nonprobability sampling yaitu
(2012: 117) adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria
pertimbangan tertentu. Sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk menjadi anggota sampel penelitian
Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
kuantitatif. Oleh karena itu data yang diperoleh dari responden melaluli kuesioner diberikan
kode sesuai dengan skala Likert 1
Microsoft Office Excel untuk dianalisis statistik dengan alat bantu komputer Program IBM
SPSS versi 20 Windows. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap,
pertama uji kualitas data, uji asumsi klasik,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis Data
Uji Validias Instrumen Penelitian
Valid tidaknya suatu item instrument atau
nilai korelasi product pearson correlation
rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75, df = n
didapat rtabel sebesar 0.227.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Pernyataan
Kinerja
Karyawan
(Y)
KK 1
KK 2
KK 3
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
42
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi da
adalah 258 perawat pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Dengan sampel penelitian
didapatkan dari rumus Slovin dengan hasil akhir sampel yaitu 75 perawat.
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik
yaitu purposive sampling. Purposive sampling
(2012: 117) adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria
an tertentu. Sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk menjadi anggota sampel penelitian.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
kuantitatif. Oleh karena itu data yang diperoleh dari responden melaluli kuesioner diberikan
kode sesuai dengan skala Likert 1-5, dan kemudian ditabulasi dengan menggunakan
untuk dianalisis statistik dengan alat bantu komputer Program IBM
SPSS versi 20 Windows. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap,
, uji asumsi klasik, uji model, dan yang terakhir uji
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validias Instrumen Penelitian
alid tidaknya suatu item instrument atau pernyataan kuesioner dapat diketahui melalui
product pearson correlation.Teknik ini membandingkan nilai r
dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75, df = n
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Corrected Item-Total
Correlation (r hitung)
r tabel Validitas
0,622 0,227 Valid
0,625 0,227 Valid
0,748 0,227 Valid
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Populasi dalam penelitian ini
ampel penelitian yang
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik
menurut Sugiyono
(2012: 117) adalah teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria-kriteria atau
an tertentu. Sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
kuantitatif. Oleh karena itu data yang diperoleh dari responden melaluli kuesioner diberikan
5, dan kemudian ditabulasi dengan menggunakan
untuk dianalisis statistik dengan alat bantu komputer Program IBM
SPSS versi 20 Windows. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap,
, dan yang terakhir uji hipotesis.
sioner dapat diketahui melalui
Teknik ini membandingkan nilai rhitung dengan rtabel,
dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75, df = n-2 maka
Validitas
Valid
Valid
Valid
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
KK 4
KK 5
Etika Kerja
Islam (X)
EKI 1
EKI 2
EKI 3
EKI 4
EKI 5
EKI 6
Kepuasan
Kerja (X)
KK 1
KK 2
KK 3
KK 4
KK 5
Nilai corrected item-total correlation
pernyataan tidak mampu mengukur variabel yang ingin diukur, dan apabila r
pernyataan tersebut valid (Ghozali 2013: 46). Dilihat dari hasil tabel 4.4 menunjukkan b
nilai korelasi tiap skor butir pernyataan variabel yang ada dalam penelitian, di atas r
(0,227) yang berarti valid.
Uji Reliabilitas Instrumen
Pengujian reabilitas dalam penelitian ini menggunakan
bantuan program SPSS for Windows
alpha cronbach 0,70 atau lebih.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen penelitian
Variabel Penelitian
Kinerja Karyawan
Etika Kerja Islam
Kepuasan Kerja
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013: 53). Tabel 2. menunjukkan bahwa setiap
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
43
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
0,636 0,227 Valid
0,693 0,227 Valid
0,781 0,227 Valid
0,767 0,227 Valid
0,494 0,227 Valid
0,677 0,227 Valid
0,682 0,227 Valid
0,710 0,227 Valid
0,601 0,227 Valid
0,630 0,227 Valid
0,638 0,227 Valid
0,566 0,227 Valid
0,478 0,227 Valid
total correlation yang kurang dari rtabel menunjukkan bahwa
pernyataan tidak mampu mengukur variabel yang ingin diukur, dan apabila r
pernyataan tersebut valid (Ghozali 2013: 46). Dilihat dari hasil tabel 4.4 menunjukkan b
nilai korelasi tiap skor butir pernyataan variabel yang ada dalam penelitian, di atas r
engujian reabilitas dalam penelitian ini menggunakan alpha cronbach
for Windows 20.0. Instrumen dikatakan reliabel
alpha cronbach 0,70 atau lebih.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen penelitian
Cronbach’s
Alpha
Nilai Kritis Kesimpulan
0,764 0,70 Reliabel
0,768 0,70 Reliabel
0,720 0,70 Reliabel
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
> 0,70 (Ghozali, 2013: 53). Tabel 2. menunjukkan bahwa setiap
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
menunjukkan bahwa
pernyataan tidak mampu mengukur variabel yang ingin diukur, dan apabila rhitung> rtabel maka
pernyataan tersebut valid (Ghozali 2013: 46). Dilihat dari hasil tabel 4.4 menunjukkan bahwa
nilai korelasi tiap skor butir pernyataan variabel yang ada dalam penelitian, di atas rtabel yaitu
alpha cronbach dengan
jika memiliki nilai
Kesimpulan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
> 0,70 (Ghozali, 2013: 53). Tabel 2. menunjukkan bahwa setiap variabel yang
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya semua jawaban responden sudah
konsisten dalam menjawab setiap item pernyataan yang mengukur masing
Uji Ketepatan Model
Uji F
Uji statistik F digunakan untuk
dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen.
Tabel 6. Hasil Uji F
Model Sum of
Squares
1 Regression
Residual
145,423
78,257
Total 223,680
Karena Fhitung > Ftabel yaitu 66,898 > 3,12. Hasil analisis uji statistik F menyimpulkan
bahwa variabel independen yaitu etika kerja Islam dan kepuasan kerja berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan dan
Uji Koefisien Determinasi (R
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
variabel independen dalam menggambarkan variabel dependennya.
Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R
Model R R Square
1 0,806 0,650
Dari hasil analisis koefisien determinasi (R
Hubungan ini akan sempurna (100%) atau mendekati apabila ada variabel independen lain
dimasukkan ke dalam model. Artinya etika kerja Islam dan kepuasan kerja pada perawat
menjelaskan kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebesar 65%
35% lagi dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
44
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya semua jawaban responden sudah
konsisten dalam menjawab setiap item pernyataan yang mengukur masing-
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang
dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F
145,423
78,257
2
72
72,711
1,087
66,898 0,000
223,680 74
yaitu 66,898 > 3,12. Hasil analisis uji statistik F menyimpulkan
bahwa variabel independen yaitu etika kerja Islam dan kepuasan kerja berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan dan model yang dibuat sudah layak atau tepat.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
variabel independen dalam menggambarkan variabel dependennya.
Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
0,650 0,640 1,043
Dari hasil analisis koefisien determinasi (R2) diketahui nilai R Square
Hubungan ini akan sempurna (100%) atau mendekati apabila ada variabel independen lain
dimasukkan ke dalam model. Artinya etika kerja Islam dan kepuasan kerja pada perawat
menjelaskan kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebesar 65%
35% lagi dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya semua jawaban responden sudah
-masing variabel.
mengetahui apakah semua variabel independen yang
dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
Sig
0,000b
yaitu 66,898 > 3,12. Hasil analisis uji statistik F menyimpulkan
bahwa variabel independen yaitu etika kerja Islam dan kepuasan kerja berpengaruh secara
model yang dibuat sudah layak atau tepat.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
Std. Error of the
Estimate
R Squaresebesar 0,650.
Hubungan ini akan sempurna (100%) atau mendekati apabila ada variabel independen lain
dimasukkan ke dalam model. Artinya etika kerja Islam dan kepuasan kerja pada perawat
menjelaskan kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta sebesar 65%. Sedangkan
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan analisis jalur atau
digunakan untuk menguji hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel.
Tabel 8. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 1
Model Unstandardized
Coefficients
1
(Constant)
B
11,866
Skor
Etika Kerja Islam
0,324
Tabel 9. Hasil Nilai R Square 1
Model R
1 0,406
Berdasarkan analisis jalur persamaan regresi 1 seperti yang disajikan pada tabel 8 dan
9, maka persamaan regresinya adalah:
Z = α + b1 X1 + ε1.
Z = 11,866 + 0,324 X1 + 0,914.
Artinya apabila skor etika kerja Islam meningkat satu satuan maka akan
meningkatkan skor kepuasan kerja yang dirasakan oleh para perawat sebesar 0,324 dengan
error 0,914.
Selanjutnya hasil analisis jalur persamaan 2, yaitu
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan:
Tabel 10. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 2
Model Unstandardized
Coefficients
B
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
45
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Uji hipotesis dilakukan dengan analisis jalur atau path analysis,
digunakan untuk menguji hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel.
Tabel 8. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 1
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
5,519 0,000
B
11,866
Std. Error
2,150
Beta
0,324
0,085
0,406
3,795 0,000
Hasil Nilai R Square 1
R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
0,165 0,153 1,806
Berdasarkan analisis jalur persamaan regresi 1 seperti yang disajikan pada tabel 8 dan
9, maka persamaan regresinya adalah:
+ 0,914.
Artinya apabila skor etika kerja Islam meningkat satu satuan maka akan
meningkatkan skor kepuasan kerja yang dirasakan oleh para perawat sebesar 0,324 dengan
Selanjutnya hasil analisis jalur persamaan 2, yaitu pengaruh etika kerja Islam dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan:
Tabel 10. Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 2
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
B Std. Error Beta
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
path analysis, analisis jalur
digunakan untuk menguji hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel.
Sig
0,000
0,000
Std. Error of the
Estimate
1,806
Berdasarkan analisis jalur persamaan regresi 1 seperti yang disajikan pada tabel 8 dan
Artinya apabila skor etika kerja Islam meningkat satu satuan maka akan
meningkatkan skor kepuasan kerja yang dirasakan oleh para perawat sebesar 0,324 dengan
pengaruh etika kerja Islam dan
Sig
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
1
(Constant) 4,959
Skor
Etika Kerja Islam
Kepuasan Kerja
0,120
0,640
Tabel 11. Hasil Nilai R Square 2
Model R
1 0,806
Berdasarkan hasil analisis jalur persamaan 2 pada tabel 10 dan 11 maka persamaan
regresinya adalah sebagai berikut:
Y = α + b2 X1 + b3 Z+ ε2.
Y = 4,959 + 0,120 X1 + 0,640
Artinya apabila skor etika kerja Islam yang dirasakan perawat meningkat satu satuan
maka akan meningkatkan skor kinerja karyawan sebesar 0,120 dengan eror 0,592. Dan
apabila skor kepuasan kerja yang dirasakan perawat meningkat satu satuan maka juga akan
mengurangi skor kinerja karyawan sebesar 0,640 dengan eror 0,592.
0,324***
*p ≤ 0.00
Etika Kerja Islam
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
46
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
4,959 1,478 3,355 0,001
0,120
0,640
0,054
0,068
0,170
0,722
2,229
9,468
0,029
0,000
Tabel 11. Hasil Nilai R Square 2
R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
0,650 0,640 1,043
analisis jalur persamaan 2 pada tabel 10 dan 11 maka persamaan
regresinya adalah sebagai berikut:
2.
+ 0,640 Z+ 0,592.
Artinya apabila skor etika kerja Islam yang dirasakan perawat meningkat satu satuan
akan meningkatkan skor kinerja karyawan sebesar 0,120 dengan eror 0,592. Dan
apabila skor kepuasan kerja yang dirasakan perawat meningkat satu satuan maka juga akan
mengurangi skor kinerja karyawan sebesar 0,640 dengan eror 0,592.
Model Analisis Jalur
ε1 = 0,914
0,640**
0,120
Kepuasan
Kerja
Kinerja Karyawan
ε2 =0,592
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
0,001
0,029
0,000
Std. Error of the
Estimate
1,043
analisis jalur persamaan 2 pada tabel 10 dan 11 maka persamaan
Artinya apabila skor etika kerja Islam yang dirasakan perawat meningkat satu satuan
akan meningkatkan skor kinerja karyawan sebesar 0,120 dengan eror 0,592. Dan
apabila skor kepuasan kerja yang dirasakan perawat meningkat satu satuan maka juga akan
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
**p ≤ 0.01
***p ≤ 0.001
Untuk mengetahui signifikansi variabel rumus:
Sp2p3 = √ p32 Sp22 + p22 Sp3
= √(0,640)2 (0,085)2 + (0,324)
= 0,059
Setelah diketahui nilai Sp2p3 maka selanjutnya mencari nilai koefisien beta hubungan
tidak langsung dengan variabel
dibagi dengan Sp2p3 sehingga didapatkan nilai t hitung. Yang selanjutnya nilai t hitung akan
dibandingkan dengan nilai t tabel. Mencari nilai distribusi t tabel dicari melalui
freedom (df) 75 – 2 = 73, kemudian taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga didapatkan nilai t
tabel sebesar 1,993. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
t hitung = p2 x p3
Sp2p3
= 0,640 x 0,324 = 3,515
0,059
Variabel intervening dikatakan signifikan apabila nilai t
diatas menunjukkan bahwa nilai t
dengan tingkat signifikansi 0,05 dan nilai koefisien beta sebesar 3,515. Mengindikasikan
bahwa H4 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja signifikan
menjadi variabel intervening
karyawan.
Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja sebagai var
intervening dalam kaitannya hubungan antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
maka dapat dihitung menggunakan rumus:
Hubungan tidak langsung
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
47
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Untuk mengetahui signifikansi variabel intervening atau indirect effect
Sp32+ Sp22 Sp32
+ (0,324)2 (0,068)2 + (0,085)2 (0,068)2
Setelah diketahui nilai Sp2p3 maka selanjutnya mencari nilai koefisien beta hubungan
tidak langsung dengan variabel intervening ini menggunakan rumus p2 x p3, hasilnya akan
dibagi dengan Sp2p3 sehingga didapatkan nilai t hitung. Yang selanjutnya nilai t hitung akan
dibandingkan dengan nilai t tabel. Mencari nilai distribusi t tabel dicari melalui
2 = 73, kemudian taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga didapatkan nilai t
tabel sebesar 1,993. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
= 3,515
dikatakan signifikan apabila nilai thitung > ttabel.
diatas menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai > ttabel yaitu 3,515 > 1,993
dengan tingkat signifikansi 0,05 dan nilai koefisien beta sebesar 3,515. Mengindikasikan
diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja signifikan
dalam kaitannya hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja
Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja sebagai var
dalam kaitannya hubungan antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
maka dapat dihitung menggunakan rumus:
= p2 x p3
= 0,640 x 0,324
= 0,207
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
indirect effect maka digunakan
Setelah diketahui nilai Sp2p3 maka selanjutnya mencari nilai koefisien beta hubungan
ini menggunakan rumus p2 x p3, hasilnya akan
dibagi dengan Sp2p3 sehingga didapatkan nilai t hitung. Yang selanjutnya nilai t hitung akan
dibandingkan dengan nilai t tabel. Mencari nilai distribusi t tabel dicari melalui degree of
2 = 73, kemudian taraf signifikansi yaitu 0,05, sehingga didapatkan nilai t
tabel. Hasil pengujian
yaitu 3,515 > 1,993
dengan tingkat signifikansi 0,05 dan nilai koefisien beta sebesar 3,515. Mengindikasikan
diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja signifikan
dalam kaitannya hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja
Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja sebagai variabel
dalam kaitannya hubungan antara etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui pengaru
variabel intervening antara etika kerja Islam dan kinerja karyawan sebesar 0,207 atau
besarnya hubungan tidak langsung dalam penelitian ini adalah 0,207. Jika dibandingkan
hubungan langsung yang memiliki pengaruh 0,120, maka dapa
hubungan tidak langsung memiliki pengaruh positif yang lebih besar.
Pembahasan
1. Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah
Surakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan etika kerja Islam berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih
besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi 0,029.
2. Pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara
signifikan positif terhadap kepuasan kerja yang dirasakan para perawat. Semakin maksimal
etika kerja Islam para perawat maka akan meningkatkan kepuasan kerja yan
terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t hitung 1,993 dengan nilai
signifikansi 0,000.
3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Hasil ini menunjukkan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung kepuasan kerja 9,468 lebih
besar dari nilai t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
4. Pengaruh etika kerja Islam terhada
perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan secara
positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta. Hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan sebesar
0,120. Sementara pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
48
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui pengaruh kepuasan kerja sebagai
antara etika kerja Islam dan kinerja karyawan sebesar 0,207 atau
besarnya hubungan tidak langsung dalam penelitian ini adalah 0,207. Jika dibandingkan
hubungan langsung yang memiliki pengaruh 0,120, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hubungan tidak langsung memiliki pengaruh positif yang lebih besar.
Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah
Hasil penelitian ini menunjukkan etika kerja Islam berpengaruh secara signifikan positif
terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih
besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi 0,029.
Pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU
diyah Surakarta.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara
signifikan positif terhadap kepuasan kerja yang dirasakan para perawat. Semakin maksimal
etika kerja Islam para perawat maka akan meningkatkan kepuasan kerja yan
terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t hitung 1,993 dengan nilai
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara positif
terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung kepuasan kerja 9,468 lebih
besar dari nilai t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada
perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan secara
positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada perawat RS PKU
adiyah Surakarta. Hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan sebesar
0,120. Sementara pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
h kepuasan kerja sebagai
antara etika kerja Islam dan kinerja karyawan sebesar 0,207 atau
besarnya hubungan tidak langsung dalam penelitian ini adalah 0,207. Jika dibandingkan
t ditarik kesimpulan bahwa
Pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah
secara signifikan positif
terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih
Pengaruh etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara
signifikan positif terhadap kepuasan kerja yang dirasakan para perawat. Semakin maksimal
etika kerja Islam para perawat maka akan meningkatkan kepuasan kerja yang dimiliki. Hal ini
terbukti pada nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t hitung 1,993 dengan nilai
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU
bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara positif
terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai t hitung kepuasan kerja 9,468 lebih
p kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh signifikan secara
positif terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada perawat RS PKU
adiyah Surakarta. Hubungan etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan sebesar
0,120. Sementara pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
Kesimpulan
1. Ada pengaruh variabel etik
dengan nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai
signifikansi 0,029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, adanya etika kerja
Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
2. Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan
signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, adanya etika kerja
Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
3. Ada pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyaw
dengan nilai t hitung 9,468 < lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi
0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, kepuasan kerja berpengaruh
signifikan secara positif terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhamm
4. Etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
variabel intervening. Hal ini ditunjukkan dengan nilai etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan sebesar 0,120. Sementara, pengaruh tidak langsung eti
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H4 diterima, yaitu pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel
terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Saran
1. Hasil penelitian didapatkan nilai yang lebih besar pada etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel
kerja Islam terhadap kinerja karyawan yaitu 0,120. Sehingga implikasi penelitian
terhadap RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah diharapkannya manajerial rumah
sakit lebih memperhatikan kepuasan kerja para perawat, agar tercapainya tujuan
organisasi melalui kinerja para karyawan.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
49
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
PENUTUP
Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai
signifikansi 0,029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, adanya etika kerja
gnifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan
signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, adanya etika kerja
Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Ada pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung 9,468 < lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi
0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, kepuasan kerja berpengaruh
signifikan secara positif terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhamm
Etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
. Hal ini ditunjukkan dengan nilai etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan sebesar 0,120. Sementara, pengaruh tidak langsung etika kerja Islam terhadap
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H4 diterima, yaitu pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening berpengaruh s
terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Hasil penelitian didapatkan nilai yang lebih besar pada etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening yaitu 0,207 dan ni
kerja Islam terhadap kinerja karyawan yaitu 0,120. Sehingga implikasi penelitian
terhadap RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah diharapkannya manajerial rumah
sakit lebih memperhatikan kepuasan kerja para perawat, agar tercapainya tujuan
i melalui kinerja para karyawan.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
a kerja Islam terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung etika kerja Islam 2,229 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai
signifikansi 0,029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, adanya etika kerja
gnifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU
Ada pengaruh variabel etika kerja Islam terhadap kepuasan kerja, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung etika kerja Islam 3,795 lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai
signifikansi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, adanya etika kerja
Islam berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja pada perawat RS PKU
an, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t hitung 9,468 < lebih besar dari t tabel 1,993 dengan nilai signifikansi
0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, kepuasan kerja berpengaruh
signifikan secara positif terhadap kinerja karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
. Hal ini ditunjukkan dengan nilai etika kerja Islam terhadap kinerja
ka kerja Islam terhadap
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 0,207. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H4 diterima, yaitu pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Hasil penelitian didapatkan nilai yang lebih besar pada etika kerja Islam terhadap kinerja
yaitu 0,207 dan nilai etika
kerja Islam terhadap kinerja karyawan yaitu 0,120. Sehingga implikasi penelitian
terhadap RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah diharapkannya manajerial rumah
sakit lebih memperhatikan kepuasan kerja para perawat, agar tercapainya tujuan
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
2. Untuk meningkatkan kepuasan kerja para perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta
maka pihak rumah sakit dapat menggerakkan perawat untuk lebih mengutamakan
prinsip-prinsip kerja berdasarkan etika Islam.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan semakin memperluas penelitian etika kerja Islam
dengan sampel penelitian tidak hanya pada karyawan yang beragama Islam, tetapi juga
terhadap karyawan yang beragama non Islam, sehingga penelitian dapat digenenarilisasi
bagi seluruh karyawan.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
50
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Untuk meningkatkan kepuasan kerja para perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta
maka pihak rumah sakit dapat menggerakkan perawat untuk lebih mengutamakan
prinsip kerja berdasarkan etika Islam.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan semakin memperluas penelitian etika kerja Islam
dengan sampel penelitian tidak hanya pada karyawan yang beragama Islam, tetapi juga
terhadap karyawan yang beragama non Islam, sehingga penelitian dapat digenenarilisasi
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Untuk meningkatkan kepuasan kerja para perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta
maka pihak rumah sakit dapat menggerakkan perawat untuk lebih mengutamakan
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan semakin memperluas penelitian etika kerja Islam
dengan sampel penelitian tidak hanya pada karyawan yang beragama Islam, tetapi juga
terhadap karyawan yang beragama non Islam, sehingga penelitian dapat digenenarilisasi
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines
Jurnal:
Afni, C., & Yasri. (2013). PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK NAGARI, (1).
Ahmad, H., Ahmad, K., & Shah, I. A. (2010). Relationship between Job Satisfaction , Job Performance Attitude towards Work and Organizational Commitment,
Ali, A. J., & Owaihan, A. (2008). Islamic work ethichttps://doi.org/10.1108/13527600810848791
Amaliah, I., Julia, A., & Riani, W. (2013). Pengaruh Nilai Islam terhadap Kinerja Kerja, 29(2), 165–174.
Belo, E. G., Riana, I. G., & Piartrini, P. S. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional daMerah Timor Leste. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana
Budiman, F. A. (2009). PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI ’ AH BAITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG, 11–28.
Chairizal, T. N., Ningsih, D. S., & Nuryanti. (2014). Pengaruh Stres dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru,
Chanzanagh, E. H., & AkbarneIslamic work ethic : initial validation of a multidimensional IWE in Iranian society. Procedia - Social and Behavioral Scienceshttps://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.10.178
Crossman, A., & Zaki, B. A. (2003). Job satisfaction and employee performance of Lebanese banking staff. Journal of Managerial Psychologyhttps://doi.org/10.1108/02683940310473118
Hayati, K., & Caniago, I. (2012). Islamic Work EthicSatisfaction , Organizational Commitment and Job Performance, 277. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.11.122
Huang, C., You, C.-S., & Tsai, M.job satisfaction , organizational commitment , and organizational citizenship behaviors, 19(4), 513–529.
Irshad, E., & Naz, S. (2011). Job Satisfaction, Organizational Commitment and PerTraits: A relationship Study.
Kardam, B. L., & Rangnekar, S. (2012). JOB SATISFACTIONROLE OF EXPERIENCE & EDUCATION. 3(4), 16–23.
Nurmatias, F. (2015). PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM , KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH FIDDIN DUMAI. Jurnal Tamaddun Ummah
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
51
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
DAFTAR PUSTAKA
Afni, C., & Yasri. (2013). PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK
Shah, I. A. (2010). Relationship between Job Satisfaction , Job Performance Attitude towards Work and Organizational Commitment,
Ali, A. J., & Owaihan, A. (2008). Islamic work ethic : a critical review, /13527600810848791
Amaliah, I., Julia, A., & Riani, W. (2013). Pengaruh Nilai Islam terhadap Kinerja Kerja,
Belo, E. G., Riana, I. G., & Piartrini, P. S. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan di Kantor Palang
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana
Budiman, F. A. (2009). PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN
ITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG,
Chairizal, T. N., Ningsih, D. S., & Nuryanti. (2014). Pengaruh Stres dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru,
Chanzanagh, E. H., & Akbarnejad, M. (2011). Social and The meaning and dimensions of : initial validation of a multidimensional IWE in Iranian society. Social and Behavioral Sciences,
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.10.178
, & Zaki, B. A. (2003). Job satisfaction and employee performance of Lebanese Journal of Managerial Psychology,
https://doi.org/10.1108/02683940310473118
Hayati, K., & Caniago, I. (2012). Islamic Work Ethic : The Role of Intrinsic Motivation , Job Satisfaction , Organizational Commitment and Job Performance, 65277. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.11.122
Tsai, M.-T. (2012). A multidimensional analysis of ethical climate , job satisfaction , organizational commitment , and organizational citizenship behaviors,
Irshad, E., & Naz, S. (2011). Job Satisfaction, Organizational Commitment and PerTraits: A relationship Study. Journal of Humanities & Social Sciences
Kardam, B. L., & Rangnekar, S. (2012). JOB SATISFACTION : INVESTIGATING THE ROLE OF EXPERIENCE & EDUCATION. Journal of Arts, Science & Commerce
, F. (2015). PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM , KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH
Jurnal Tamaddun Ummah, 1(1), 1–14.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Afni, C., & Yasri. (2013). PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK
Shah, I. A. (2010). Relationship between Job Satisfaction , Job Performance Attitude towards Work and Organizational Commitment, 18(2), 257–267.
: a critical review, 15(1), 5–19.
Amaliah, I., Julia, A., & Riani, W. (2013). Pengaruh Nilai Islam terhadap Kinerja Kerja,
Belo, E. G., Riana, I. G., & Piartrini, P. S. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi n Kinerja Karyawan di Kantor Palang
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 12, 718–737.
Budiman, F. A. (2009). PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN
ITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG, 4(1),
Chairizal, T. N., Ningsih, D. S., & Nuryanti. (2014). Pengaruh Stres dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru, 1(2), 1–17.
jad, M. (2011). Social and The meaning and dimensions of : initial validation of a multidimensional IWE in Iranian society.
, 30, 916–924.
, & Zaki, B. A. (2003). Job satisfaction and employee performance of Lebanese , 18(4), 368–376.
insic Motivation , Job 65(ICIBSoS), 272–
T. (2012). A multidimensional analysis of ethical climate , job satisfaction , organizational commitment , and organizational citizenship behaviors,
Irshad, E., & Naz, S. (2011). Job Satisfaction, Organizational Commitment and Persoality Journal of Humanities & Social Sciences, 2, 37–61.
: INVESTIGATING THE Journal of Arts, Science & Commerce,
, F. (2015). PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM , KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
RELEVANCE: Journal of
Sunarto, & Purwoatmodjo, D. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan KInerja Guru SMP di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak. 5(1), 16–29.
Yousef, D. A. (2001). Islamic work ethic A moderator between organizational commitment and job satisfaction in a cross
Yousef, D. A. (2008). Human Relations,
Buku:
Agoes, Sukrisno., dan Ardana, I Cenik. (2009). Membangun Manusia Seutuhnya
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya ManusiaBPFE.
Hasibuan, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi rMangkunegara, A. A., Anwar, Prabu. (2001).
ketiga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mathis, Robert L., dan John, H. Jackson. (2002). Salemba Empat.
Noor, Juliansyah. (2013). Penelitian Ilmu dan Tinjauan Filosofis dan Praktis cetakan 1.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Robbins, Stephen P., dan Judge, Timothy A. (2008). (Diana Angelica, penerjemah). Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian BisnisUmam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
52
RELEVANCE: Journal of Management and Bussines ▪ Vol.1 ▪ No.1 ▪ Hal. 35-52▪ Juni 2018
Sunarto, & Purwoatmodjo, D. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, en Berbasis Sekolah (MBS) dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan
KInerja Guru SMP di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak. Analisis Manajemen
Yousef, D. A. (2001). Islamic work ethic A moderator between organizational commitment job satisfaction in a cross-cultural context, 30(21), 152–169.
Yousef, D. A. (2008). Human Relations, 53(11750), 513–537.
Agoes, Sukrisno., dan Ardana, I Cenik. (2009). Etika Bisnis dan Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.
Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksarakunegara, A. A., Anwar, Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Perus
. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mathis, Robert L., dan John, H. Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia
Penelitian Ilmu dan Tinjauan Filosofis dan Praktis cetakan 1.Kencana Prenada Media Group.
Robbins, Stephen P., dan Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1 (Diana Angelica, penerjemah). Jakarta: Salemba Empat.
Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.
Peran Mediasi Kepuasan Kerja atas Hubungan Etika Kerja Islam...
Juni 2018
Sunarto, & Purwoatmodjo, D. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, en Berbasis Sekolah (MBS) dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan
Analisis Manajemen,
Yousef, D. A. (2001). Islamic work ethic A moderator between organizational commitment
Etika Bisnis dan Profesi Tantangan
Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
. Jakarta: Bumi Aksara Manajemen Sumber Daya Perusahaan cetakan
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Penelitian Ilmu dan Tinjauan Filosofis dan Praktis cetakan 1.
Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1