edisimarettahun2008.pdf
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
1/44
Edisi Maret 2008
Penyerahan Piala
WAHANA TATA NUGRAHA
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
2/44
i i
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
3/44
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
izin dan perkenan Nya lah, INFO HUBDAT dapat kembali hadir menjumpai
para pembaca dimana pun berada. Memasuki tahun 2008 ini INFO
HUBDAT tampil dengan format baru, bentuk yang berbeda serta dengan susunan
kepengurusan baru pula.
Insya Allah dengan wajah baru dan semangat baru ini INFO HUBDAT dapat terus
berbenah memperbaiki diri, meningkatkan kualitas baik terhadap format maupunisi atau pun materi penulisan yang dihimpun, dalam rangka mengemban misi
sebagai salah satu media untuk saling bertukar informasi seputar pengetahuan,
ilmu dan teknologi transportasi (darat), berbagai kebijakan yang diambil serta
penyampaian informasi bagi pembaca sekalian, khususnya teman-teman didaerah
mengenai berbagai kegiatan yang telah maupun tengah berlangsung di Departamen
Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pada Edisi Maret 2008 ini, kami mengangkat masalah Penanganan Kelebihan muatan
di jalan, sebagai sajian utama INFO HUBDAT karena masalah ini merupakan masalah
yang tengah menjadi masalah Nasional, dimana ada sementara pendapat yang
menuding bahwa kendaraan-kendaraan besar yang melintas di jalan sebagai penyebab
utama rusaknya permukaan disejumlah ruas jalan, khususnya di jalan Nasional
dikawasan Pantura.
Redaksi juga menyajikan beberapa tulisan menarik lainnya yang insyaAllah akandapat menambah wawasan kita terhadap banyak hal sekaligus juga dapat menjadikan
referensi bagi para Kepala Dinas Perhubungan didaerah dalam melakukan penanganan
masalah transportasi darat dimasing-masing daerah.
Redaksi juga senantiasa menunggu feed back atau masukan dari pembaca sekalian
Wajah Baru
Semangat Baru
Dari Redaksi
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
4/44
Selamat siang,Perkenalkan nama saya Tri Wahono, dari PT. NissanMotor Indonesia. Apakah kita boleh memesanmajalah Perhub Darat untuk menjadi majalah rutin
kami??Mohon informasinya??
Terima kasih atas kerjasama yang baik
Thanks & Best RegardsTri Wahono BrotoSandjojoGovernment Relation Section.Corporate Planning Dept.PT. Nissan Motor IndonesiaJl. MT. Haryono Kav. 10.Jak-Tim. 13330.Telp. 08121049524
Pak Tri Wahono yang terhormat,
Redaksi mengucapkan terima kasih dan penghargaanatas perhatian dan minat Bapak untuk mendapatkandan menjadikan majalah Info Hubdat menjadi majalahrutin dari PT. Nissan Motor Indonesia.
INFO HUBDAT disusun sebagai media untukmenyampaikan berbagai kebijakan disektor
transportasi, informasi serta banyak hal lain dengansasaran sebaran pembacanya adalah para pegawaidilingkungan Ditjen Hubdat, para Kepala DinasPerhubungan seluruh Indonesia serta seluruh stakeholder, oleh karenanya bila Bapak menginginkanuntuk mendapatkan INFO HUBDAT silahkan
Surat Pembaca
Penanggung Jawab :
Ir. Anton Simbolon
Redaktur :
Purwatiningsih, SH
Redaktur Pelaksana :
Suyadi
Penyunting Editor :
Sulistyo Sutanto, Drs, Msi, SH
Sekretariat :
Ni Widianingsih, SE
Anggota :
Wijanto, Drs, MMZaenal Arifin, SE
Hendroputroko, Ir, MEng.SCDjoko Sulaksono, SEM. Malawat, ST, MT
Amirulloh, S.SitFadli Arief, Ir, DESSAhmad Tani, ATD
I Made Suartika, ATD, M.Eng.SCRudi Abisena, ST, MT
Drs. Ali MurshalPuri Artyanti Risprastiwi, A.Md. TK
Iwan Budiono, S.Sos
Doddy Arfianto, A.Md.LLAJDesi Waluyanti, A.Md.LLAJ, S.SitDinaryati, SH
Esron Sinaga, SEAnjar Hermawan, S.KomMuh. Samsul Anwar, SHNawangwulan Dwi A, ST
Y. Prihantoko, STHusein Saimimma, ST, MTBetta Margunadi, ST, MT
Ni Widianingsih, SE
Dede Sudiatna, DrsSubowoRio Susatyo, SHRiza Faisal, SH
Arif PintokoAchmad Rivai
Rusdinal A.Md.MIEndy Irawan, SH
Y k H i t SH
PemesananMajalah INFOHUBDAT
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
5/44
Daftar Isi
SAJIAN UTAMA
Strategi Menuju Nol Persen09
Hujan yang mengguyur
sejak akhir 2007
hingga awal 2008 te-
lah mengakibatkan ke-rusakan sejumlah ruas
jalan di P. Jawa
bahkan di jalur pantura
sebelah timur Semarang
akhir Februari lalu sem-
pat lumpuh total akibat
banjir dan kerusakan
jalan.
DITJEN HUBDAT SELINTAS
Dalam rangka
melaksanakan kembali
kebijakan nasional
mengenai diversifikasi
dan konversi energi serta
program langit biru,
Wapres Luncurkan Kembali Taksi BBG05
Direktorat LLASDP Luncurkan5 Unit Bus Air04
GRSP-MOTHelmet Action Plan Workshop
06
Koneksi Data BasePengujian Kendaraan Bermotor
08
ARTIKEL
Pengaruh Inflasi TerhadapSektor Perhubungan
13
Wahana Tata NugrahaLomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota
25
Transportasi Perkotaan
perlu dilakukan pembe-
nahan secara menyeluruh
meliputi aspek prasarana
dan sarana, sdm serta
lalu lintas
Pembatasan Umur Kapal Ferry
Solusi Permasalahan Keselamatan KapalPenyebrangan
27
Ensiklopedia
29 Membangun Kompetensi SDMBidang Perhubungan Darat
31
Hukum Pengangkutan Perairan Darat33
RENUNGAN
Pemimpin Dambaan Rakyat34
PERNAK-PERNIK
Gerakan Perempuan Tanamdan Pelihara Pohon
37
Hj. Ani Yudhoyono baru-
baru ini mengundangtujuh organisasi
perempuan di Indonesia.
Futsal Ditjen Hubdat38
REGULASI
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
6/44
Ditjen Hubdat Selintas
Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Darat berpartisipasi dalam Kegiatan
National workshop “Kalimantan Road Network Development Study” di Banjar-masin pada tanggal 28 Pebruari 2008 yang diselegarakan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. n
Peluncuran KMP. LOBSTER type
Penumpang RO-RO 500 GT untuk
lintas Tual – Dobo – Benjina pada
tanggal 26 Nopember 2007. Kapal
dibangun di galangan PT. Dok &
Kodja Bahari (Persero) Palembang dan
direncanakan selesai pada tanggal
18 Juni 2009. n
Persiapan peluncuran kapal
penumpang RO-RO 600 GT untuk
lintas Toli-Toli – Tarakan pada tanggal
15 Desember 2007. Kapal dibangun
di galangan PT. Daya Radar Utama
Jakarta dan direncanakan selesai pada
tanggal 18 Juli 2008. n
Direktorat LLASDP
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
7/44
Untuk tahap awal, telah
diluncurkan 1.755 unit
taksi ber-Bahan Bakar Gas
(CNG) yang tersebar di wilayah DKI
Jakarta
Wapres Luncurkan KembaliTaksi BBG Di Jakarta
Ditjen Hubdat Selintas
Kepala Daerah dan para Kepala
Dinas Perhubungan peserta Lomtib
LLAK, Wakil Presiden Jusuf Kalla
mengatakan, 20% anggaran negara
saat ini dialokasikan kepada subsidi
Dengan dibayarnya subsidi untuk
BBM, maka dana untuk anggaran
pendidikan dan askes (asuransi ke-
sehatan) berkurang, ”kata Wapres.
Dalam rangka melaksanakan kebijakan nasional mengenai diversifikasi
dan konservasi energi serta program langit biru, Pemerintah dalam hal
ini Departemen Perhubungan telah meluncurkan kembali (Re Launching)
penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan taksi.
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
8/44
Ditjen Hubdat Selintas
Workshop yang dihadiri
oleh lebih dari 100 pe-
serta dari stakeholder
meliputi instansi pemerintah, aka-
demisi, sektor swasta, dan LSM
serta negara tetangga yaitu Ditjen
Malaysia Institute of Road Safety
Research, Kepolisian Selandia Baru
dan Ausaid ini dibuka langsung oleh
Menteri Perhubungan, Ir. Jusman
Syaffii Djamal.
Dalam kesempatan itu Menhub me-nekankan sudah saatnya dilakukan
perubahan paradigma “bahwa pe-
ngeluaran untuk keselamatan trans-
portasi jalan bukanlah suatu biaya,
tetapi sebuah investasi jangka
panjang”.
Ia menyampaikan harapannya agar
melalui workhop ini didapatkan
solusi yang tepat dalam rangka
membangkitkan kesadaran mas-
yarakat akan pentingnya kesela-
matan berlalu lintas jalan juga
agar program sejenis dapat terus
dikembangkan dalam upaya pening-
katan keselamatan jalan.
Seperti diketahui bersama bahwa
jumlah sepeda motor di Indonesia
meningkat drastis beberapa tahun
belakangan ini dan diikuti dengan
meningkatnya jumlah kecelakaan,
kematian dan luka berat akibat
kecelakaan sepeda motor. Segala
akibat yang fatal dari kecelakaan
tersebut disebabkan oleh rendahnya
penggunaan helm pengendara se-
peda motor. Hal ini dapat meng-
akibatkan kemiskinan dan secara
jangka panjang dapat menghambat
perkembangan sosial dan ekonomi
suatu negara.
Merespon fenomena yang mem-
prihatinkan tersebut dilakukan ber-
GRSP-MOTHelmet Action Plan WorkshopDepartemen Perhubungan RI bersama dengan Global Road Safety
Partnership International memprakarsai kegiatan GRSP-MOT Helmet
Action Plan Workshop yang diselenggarakan selama dua hari,
5-6 Nopember 2007 di hotel Four Seasons Jakarta.
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
9/44
Ditjen Hubdat Selintas
bagai upaya pencegahan salah
satunya dengan Workhop Helmet
Action Plan ini.
Fenomena maraknya kecelakaan
sepeda motor sebenarnya tidak ha-
nya menjadi masalah di Indonesia.
Negara-negara di Asia Pasifik pun
mengalami hal yang sama. Untuk
itu PBB mengeluarkan resolusi
“Improving Global Road Safety”
yang diselenggarakan serentak di
negara-negara tersebut. Di Indonesia
sendiri telah dilaksanakan Pekan
Nasional Keselamatan TransportasiJalan yang dibuka langsung oleh
Presiden RI tanggal 23 April 2007
lalu. Dalam kesempatan tersebut
Presiden menyampaikan 6 prioritas
yaitu pembentukan lembaga sebagai
wadah koordinatif antar instansi
untuk mewujudkan transportasi
jalan, dirumuskannya cetak biru
program keselamatan semua instansiterkait, dibangun sistem informasi
keselamatan jalan, dirumuskan sum-
ber pendanaan yang membiayai
program keselamatan transportasi
jalan secara berkesinambungan
dan dilakukan sosialisasi terutama
9 negara ASEAN, China, Amerika,
Inggris, Australia dan New Zealand.
Workhop ini menghasilkan 6 prioritas
pelaksanakan WHO Good Practice
Guidelines yaitu Helmet, Data Ma-
nagement and System, Speeding,
Traffic Management, Occupant
Restraint dan Drink Drive.
Pelaksanaan workshop helm selama
2 hari ini menghasilkan beberapa
temuan yaitu identifikasi masalah,
solusi dan mengembangkan ren-
cana aksi kegiatan untuk me-
ningkatkan penggunaan helm sertasaling berbagi pengetahuan dan
mempererat jaringan kerjasama de-
mi peningkatan keselamatan jalan
di Indonesia. Rencana kegiatan me-
liputi berbagai perbaikan seperti
melengkapi aturan dan penetapan
standar, penegakan hukum, pe-
ningkatan kesadaran masyarakat,
pengembangan standar pelayanandarurat dan memasukkan pendi-
dikan keselamatan jalan yang ter-
internalisasi dalam pelajaran di
sekolah. Sempat pula ditampilkan
pada acara ini operet “Helm Anak”
oleh anak anak ALIX
makaian helm dan aspek teknisnya di
tuangkan dalam Keputusan Menteri
Perhubungan no. 188/AJ.403/
PHB-86 tertanggal 29 Desember
1986 yang telah diperbarui dengan
Keputusan Menteri Perhubungan
no.72 tahun 1993. Dengan diter-
bitkannya SNI terbaru maka KM ini
harus direvisi.
Untuk kepentingan penegakan hu-
kum, kewajiban pemakaian helm
beserta denda pelanggaran sebesar
Rp. 1.000.000,- atau kurungan 1
bulan, telah diatur dalam UndangUndang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan no. 14 tahun 1992, pasal
61 ayat (2-3). Kepolisian Republik
Indonesia telah menfokuskan pe-
negakan hukum pada pemakaian
helm dan hasilnya sukup signifikan,
terutama di Jakarta dan sekitarnya
dan sepanjang jalan nasional.
Direktorat Keselamatan Transportasi
Darat, Ditjen Hubdat, Departemen
Perhubungan, memfokuskan pening-
katan kepedulian keselamatan jalan
secara umum, dan secara khusus
pada tingkat penggunaan helm
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
10/44
Ditjen Hubdat Selintas
P
otret pengujian berkala kenda-
raan bermotor masa depan di-
mana menggunakan teknolo-
gi informasi dalam rangka efisiensisistem administrasinya.
Proses pelaksanaan PKB masa de-
pan:
1. Pembayaran dilakukan secara
on-line di bank oleh pemilik Ken-
daraan Bermotor
2. Kendaraan dibawa ke Unit Pen-
gujian Kendaraan Bermotor un-
tuk dilaksanakan pengujian
3. Data-data kendaraan bermotor
disimpan dalam bentuk e-data,
jika kendaraan lulus uji, maka
pada kendaraan tersebut diberi
RFiD (Radio Frequency Identifi-
Koneksi Data Base PengujianKendaraan Bermotor
cation) atau barcode, sedangkan
pemilik memegang kartu pintar
(smart card).
4. Jika kendaraan tidak lulus uji,maka kendaraan tersebut diba-
wa ke bengkel untuk dilakukan
perbaikan dan kemudian diuji
lagi untuk item pengujian yang
tidak lulus.
5. Pemeriksaan di jalan, di jembatan
timbang, dan terminal dapat di-
lakukan dengan PDA (Personnal
Data Assistance).
Pemerintah telah melakukan uji coba
terhadap aplikasi system teknologi
informasi PKB ini pada kota Batam,
propinsi Kepulauan Riau pada tahun
2007 dengan anggaran APBN.
Beberapa perusahaan swasta den-
gan swadana juga membantu
pemerintah melakukan uji coba
sistem teknologi informasi ini di be-berapa kota, antara lain :
1. Badung, Propinsi Bali,
2. Bandung dan Depok, Propinsi
Jawa Barat,
3. Tangerang, Propinsi Banten
4. Kota Batam, Propinsi Kep. Riau
5. Banyumas, Purwokerto dan Ci-
lacap Propinsi Jawa Tengah
Pemerintah berencana pada awal
tahun 2010, fungsi buku uji sebagai
tanda bukti lulus uji dapat diganti
dengan smart card dan RFiD atau
Barcode n
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
11/44
Sajian Utama
Strategi MenujuNol PersenHujan yang mengguyur sejak akhir 2007 hingga awal 2008telah mengakibatkan kerusakan sejumlah ruas jalan di P. Jawa
bahkan di jalur pantura sebelah timur Semarang akhir Februari lalu
sempat lumpuh total akibat banjir dan kerusakan jalan.
Truk yang melebihi batas angkut dituding turut
andil sebagai penyebab kerusakan jalan tersebut,
sehingga Menteri Pekerjaan Umum Djoko
Kirmanto meminta kepada Departemen Perhubungan
terutama kepada Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat agar dapat menurunkan toleransi kelebihan muat
60 persen dari kapasitas angkut yang berlaku saat ini.
Akan tetapi untuk menegakkan pelanggaran batas
kelebihan menjadi nol persen secara drastis tidak
mungkin karena akan berdampak pada perekonomian.
“Dari hasil kajian mengenai pengurangan pelanggaran
kelebihan muatan yang dilakukan oleh proyek per-
contohan beberapa waktu lalu di Sumatera Barat,
disimpulkan bahwa kalau langsung dilakukan penu-
runan kelebihan muatan ke tidak ada (nol persen),
ternyata sistim tidak berjalan. Sehingga dikeluarkan
suatu strategi program penurunan toleransi pe-
langgaran secara bertahap dari muatan lebih 90 persenmenjadi 80 persen dan akhirnya menjadi 60 persen,”
kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ir. Iskandar
Abubakar kepada wartawan di Jakarta baru-baru ini.
Program toleransi pelanggaran kelebihan muat tersebut
dimaksudkan setiap truk yang mengangkut melebihiIr Iskandar Abu Bakar M Sc
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
12/44
80 persen dan turunkan lagi menjadi
60 persen. “Ternyata program pe-
nurunan itu setelah dievaluasi me-
nunjukan hasil yang bagus, buktinyabiaya perawatan jalan tahun 2004 –
2005 turun secara signifikan di mana
sebelumnya Rp7 miliar per tahun,
turun menjadi Rp3 miliar per tahun,
berkurang Rp 4 miliar,” katanya.
Langkah program itu kemudian di-
kembangkan untuk daerah Jawa,
Bali dan Lampung. ”Dan saya pa-da waktu itu melihat kerusakan
jalan di daerah lain juga menonjol
sehingga saya mengumpulkan para
kepala dinas perhubungan Jawa,
Bali dan Lampung, di daerah Jawa
Tengah dan saya menyampaikan
apa yang terjadi di Sumatera Barat
tersebut bahwa ada langkah positif
dan berdampak positif dari langkah
tersebut. Pada waktu itu rapat
berkesimpulan dan bersepakat un-
tuk mencoba mengikuti langkah
di Sumatera Barat tersebut,” kata
Dirjen.
Setelah diadakan rapat koordinasi
maka diperoleh kesepakatan untukwilayah Jawa, Bali dan Lampung
mengikuti toleransi batas angka
60 persen yang saat ini masih
berlangsung dan pada April 2008
akan masuk pada penuruan batas
pelanggaran 50 persen.
Dirjen Perhubungan Darat menga-takan kembali kepada wartawan
bahwa penurunan batas maksimal
muatan (tonase) angkutan jalan
hingga 0% berdasarkan kajian da-
lam percontohan tidak mungkin di-
lakukan secara drastis dalam waktu
dekat karena akan berdampak luar
biasa bagi perekonomian nasional.
“Jika hal ini dilakukan secara dras-tis dikhawatirkan terjadi gejolak
ekonomi di mana akan terjadi ke-
naikan harga barang akibat tidak-
efisiennya distribusi barang dan
selain itu akan terjadi banyak truk
barang yang berlalu lalang sehingga
menambah berat beban jalan dan
akan menambah kemacetan di jalan
nasional,” katanya.
Sebagaimana diketahui bahwa ja-
lan nasional kini maksimal mem-
punyai daya dukung 10 ton (jalan
kelas II) sementara industri sangat
membutuhkan penggunaan ang-
kutan barang dengan kapasitas
angkut yang besar untuk efisien
biaya pengangkutan. Oleh karenaitu, toleransi tersebut diberlakukan
untuk menjembatani kepentingan
bersama, terutama dalam distribusi
produksi industri.
Dari sekitar 34.000 Km jalan na-
sional ternyata baru ruas jalan
Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura)dan sebagian kecil ruas jalan di
Lampung yang mempunyai daya
dukung 10 ton sementara sisanya
masih berdaya dukung 8 ton (jalan
kelas IIIA).
Dengan mempertimbangkan kondisi
tersebut, katanya Ditjen Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat ber-upaya mencari solusi yang dapat
memperbaiki tingkat pelanggaran
kelebihan muatan dengan melaku-
kan berbagai kesepakatan dengan
pemerintah daerah.
Toleransi pelanggaran kelebihan
muatan 60 persen untuk wilayah
Jawa, Bali dan Lampung yang saat
ini berlaku merupakan hasil kesepa-
katan antara pemerintah provinsi
yang ada di wilayah tersebut dengan
Ditjen Perhubungan Darat beberapa
waktu lalu. Kesepakatan sebelumnya
toleransi melebihi muat mencapai
sekitar 90 persen toleransi batas
pelanggaran yang diberlakukan. Halini akan dikurangi secara bertahap
hingga mencapai 0 persen.
Dengan mempertimbangkan per-
tumbuhan industri yang diharapkan
semakin pesat di tahun-tahun men-
datang dengan penyediaan infra-
struktur yang masih minimal ter-
sebut, maka pemerintah dalam halini perlu kebijaksanaan yang me-
nguntungkan semua pihak terutama
dalam perkembangan ekonomi mas-
yarakat banyak dewasa ini.
Kesepakatan Yogyakarta
Sajian Utama
S ji U
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
13/44
pala Dinas Provinsi melalui Unit
Penimbangan Kendaraan Bermotor
yang berada di wilayahnya, wajib
melarang melanjutkan perjalanan
bagi mobil angkutan barang yang
melanggar >50 persen dari Jumlah
Barang yang Diizinkan (JBI), berupa
pengembalian kendaraan ke tempat
asal perjalanan/atau penurunan
yang berlebih.
Kedua, Pelaksanaan kesepakatan
tersebut dilakukan serentak mulai 1
Februari 2008 pukul 00.00 waktu
setempat, sedangkan penindakan
terhadap pelanggaran muatan tetap
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Dalam pelaksanaan kesepakatan
tersebut yang penting adalah pe-
ngawasan. Pengawasan adalah kun-
ci yang penting. Kalau tidak adapengawasan dalam kelebihan mu-
atan maka jalan akan lebih cepat
rusak sehingga kunci yang paling
penting adalah bagaimana kita
mengawasi itu dengan benar.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas
Angkutan Jalan, Soeroyo Alimoeso
dalam kesempatan terpisah me-ngatakan untuk menegakkan pelak-
sanaan pengawasan ini, pemerintah
pusat dengan pemerintah tingkat
provinsi akan terus mengoptimalkan
jembatan timbang tanpa memberikan
peluang terjadinya pungutan liar
(Pungli).
Dari sekitar 142 jembatan timbangyang ada, lima diantaranya sudah
melakukan ujicoba melibatkan swas-
ta sebagai pemantau pelanggaran
tonase. Jembatan timbang itu ter-
letak di Losarang, Jawa Barat,
Nanggroe Aceh Darussalam, dan
menyusul di perbatasan Provinsi
Banten dengan DKI Jakarta.
Seperti jembatan timbang di Lo-
sarang, kata Dir. LLAJ, sebenarnya
ada fungsi kontrol tambahan ka-
rena dioperasikan oleh pihak ketiga
(swasta) dengan sistim kompu-
terisasi on line yang dapat diakses
siapa saja yang berwenang. Kalau
terjadi pelanggaran maka diteruskan
kepada pihak Dinas Perhubungan
untuk ditilang dan di lokasi itu
sudah ada gudangnya, katanya.
Di Losarang sudah dilakukan ujico-
banya dan sekarang sudah pada
tahap penindakan dari semula so-sisialisasi dan selanjutanya peni-
langan.
Menurut Direktur Lalu Lintas Ang-
kutan Jalan, Soeroyo Alimoeso,
dari hasil temuan banyak pelang-
garan angkutan terjadi pada truk
pengangkut semen, besi, pasir, dan
barang kimia.
Hasil fact finding bersama yang
dilakukan di Jalur Pantura Jawa
oleh Ditjen Perhubungan Darat,
Ditjen Bina Marga (Proyek Pantura)
dan Pantap layak jalan, tahun 2005
menunjukkan angkutan semen ber-
operasi dengan beban gandar lebih
dari 20 ton, angkutan baja/besi 18-20 ton, angkutan pasir lebih dari
26 ton, dan angkutan bahan kimia
12 ton lebih, katanya.
Menurut dia, selain itu pengawasan
kini juga di lakukan di hulunya yaitu
di industri karoseri, karena banyak
temuan pelanggaran datangnya
dari pembangunan karoseri. “Se-
tiap Dinas Perhubungan Provinsi
sudah mempunyai prototipe sesuai
standar truk angkutan bagi industri
karoseri. Ini yang menjadi patokan
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) LLAJ untuk mengadakan
pengawasan,” katanya.
Kalau ini berjalan maka dari hulu-
nya sudah dapat ditertibkan se-
hingga untuk menuju nol persen
pelanggaran akan tercapai, katanya
dan menambahkan pungli-pun tidak
ada. Pungli itu ada karena masih
adanya pelanggaran.
Sebenarnya, setelah adanya ke-
sepakatan Yogyakarta yang akan
menindak semua angkutan barang
yang mengangkut lebih dari angka
kesepakatan tersebut dipulangkan
ke daerah asal barang maka kini
secara drastis terjadi angka pe-
nurunan pelanggaran.
Berdasarkan data menunjukkan bah-
wa langkah kesepakatan tersebut
terlihat cukup positif. Tingkat pelang-
garan di Jawa pada periode 17 mei
– 17 juli 2006 > 70 persen cuma
1,14 persen. ”Jadi sebenarnya tidak
besar-besar amat dan kemudian
turun terus menjadi 0,29 persenyang lebih 50-70 kurang 1,98
P i d
Prosentage Pelanggaran
Tabel Prosentage Pelanggaran di Jawa Barat
Sajian Utama
S ji Ut
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
14/44
persen atau hampir dua persen.
Untuk > 30-50 yang melanggar
2,29 persen atau kurang lebih tiga
persen,” katanya.
Menurut dia, menuju strategi nol
persen diperkirakan akan dicapai
pada akhir tahun ini dan kita akan
mengadakan evaluasi bulan depan.
Di lihat dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa masyarakat
pengguna jalan dalam hal ini truk
angkutan sangat positif dalam arti
dapat mematuhinya dengan aturan
tersebut.
Dengan adanya kesepakatan tersebut
ki i k l bih
juga terjadi di DKI Jakarta. Jalan
nasional yang diprediksi berumur
ekonomi 10 tahun, tiba-tiba rusak
pada usia yang relatif singkat antara
dua – tiga tahun saja.
Jalan Pantura sebelah timur Se-
marang antara Demak Jepara dan
Pati sempat lumpuh total. Sejumlah
truk angkutan barang tidak bisa
melewati jalan karena banjir dan
beratnya kerusakan di jalan tersebut
karena banyak kubangan yang
membahayakan truk. Akibat lubang
ternganga yang tertutup banjir,
banyak truk yang terguling.
Dirjen Perhubungan Darat Isakandar
Ab b k k d b b
kelebihan muatan dan bencana alam
saja, tapi kerusakan itu justru lebih
banyak disebabkan oleh konstruksi
yang tidak memenuhi standar, kataIskandar.
Hal tersebut didukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh
DR. Agus Taufik, seorang dosen
Universitas Gajah Mada (UGM)
dalam tesis untuk mengambil dok-
toral yang menyebutkan, penyebab
dari kerusakan jalan itu justru lebihbanyak akibat konstruksi yang tidak
memenuhi standar, yakni sebesar
44 persen.
Standar teknis tersebut menyangkut
kepadatan tanah, beton, dan aspal.
Kerusakan lain adalah akibat sis-
tem pengendalian air (drainase), se-
dangkan akibat kelebihan muatan
hanya 12 persen saja.
Penelitian itu sendiri dilakukan di
28 provinsi dengan 204 responden
yang dicek kembali dengan data
yang ada. Sehingga hasilnya akurat
dan bisa dipertanggungjawabkan.
Salah satu bukti temuan Taufik
adalah kerusakan jalan di luar
Jawa seperti wilayah Indonesia
Timur. Di mana jalan-jalan itu tidak
dilalui kendaraan bermuatan berat.
“Kita bisa lihat sendiri, jalan untuk
busway saja sudah rusak parah,
padahal usianya belum lama. De-
mikian juga dengan jalan lain di
Jakarta. Ini suatu bukti bahwa
penyebab kerusakan jalan bukanhanya akibat kelebihan muatan, tapi
juga air dan konstruksi,” tuturnya.
Yang penting di masa mendatang
adalah bagaimana meningkatkan
d i k t k
Sajian Utama
A tik l
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
15/44
ArtikelLLAJ
Artinya, tingkat harga
yang dianggap tinggi
belum tentu menunjukan
inflasi. Inflasi dianggap terjadi
jika proses kenaikan harga ber-langsung secara terus-menerus
dan saling pengaruh-mempengaruhi.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif
tergantung tinggi rendahnya nilai inflasi. Inflasi yang
rendah mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian yang lebih
baik. Sebaliknya inflasi yang tinggi dan tidak stabil
memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Pertama, inflasi yang tinggi akan
menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus
turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun
dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang
miskin, bertambah miskin. Kedua, inflasi yang tidak
stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty )
bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
Didalam Pasal 59 ayat 1 UU No. 14 Tahun 1992
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan
Barangsiapa mengemudikan kendaraan bermotor
dan tidak dapat menunjukkan surat izin mengemudi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (1)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua)
Pengaruh Infasi TerhadapSektor Perhubungan
Penyebab dan Penghitungan
inflasi
1. Inflasi karena tekanan
sisi permintaan (demand- pull inflation)
Inflasi karena tekanan sisi permintaan terjadi ketika
pendapatan masyarakat meningkat, tapi jumlah
barang dan jasa yang tersedia untuk dibeli tetap
sama. Demand-pull inflation karena itu sering
digambarkan sebagai keadaan dimana “lebih banyak
uang memburu jumlah barang yang sama”.
2. Inflasi karena tekanan sisi supply (cost-push
inflation)
Sedangkan cost-push inflation terjadi ketika harga
untuk memproduksi barang dan jasa meningkat.
Ini artinya, barang dan jasa yang tersedia untuk
dibeli orang menurun jumlahnya karena produksi
menurun dan turunnya suplai barang dan jasa ini
juga menyebabkan naiknya harga.
3. Inflasi karena tekanan faktor ekspektasi
Faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilakumasyarakat dan pelaku ekonomi apakah lebih
cenderung bersifat adaptif atau forward looking
yang biasanya terjadi pada saat menjelang hari-hari
besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru).
Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan instansi yang
Kasubdit Angkutan Jalan, Direktorat LLAJ,
Anggota Tim Teknis Pengendali Inflasi
Bank Indonesia – Departemen Keuangan
Ir. Sugihardjo, M.Si
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara
umum dan terus menerus. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinyu. Inflasi adalah proses dari suatuperistiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
16/44
Kelompok nomor 7 yaitu Transpor, Komunikasi dan
Jasa Keuangan terdiri dari 4 sub kelompok yaitu sub
kelompok transpor, sub kelompok komunikasi dan
pengiriman, sub kelompok sarana dan penunjang
transpor serta sub kelompok jasa keuangan. Jika dirinci
secara lebih mendalam komoditas-komoditas yang
berkaitan dengan sub kelompok transpor dan sub
kelompok sarana dan penunjang transpor yang diukur
perubahan harganya untuk selanjutnya dijadikan dasar
dalam penghitungan inflasi adalah :
Untuk mendapatkan nilai inflasi, Badan Pusat Statistik
(BPS) melakukan survai pada komoditas-komoditas dari
7 kelompok. Proses perubahan harga dari komoditas-
komoditas tersebut dihitung untuk mendapatkan
Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan Indeks
Harga Konsumen (IHK) tersebut adalah nilai inflasi
yang diumumkan oleh BPS yang biasanya diumumkan
dalam nilai inflasi bulanan, inflasi tahunan atau inflasi
dari tahun ke tahun (year on year). Nilai inflasi nasional
NO. WILAYAH KABUPATEN/KOTA
1. Sumatera
Lhokseumawe, Banda Aceh, Padang Sidempuan, Sibolga, Pematang Siantar,
Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Palembang, Bengkulu, Bandar
Lampung dan Pangkal Pinang
S /Cil J k T ik l B d Ci b P k
diperoleh berdasarkan nilai Indeks Harga Konsumen
dari 45 Kota di seluruh Indonesia yang diambil sebagai
daerah pengamatan/observasi. Masing-masing kota
memiliki proporsi yang berbeda terhadap total inflasi
nasional proporsi terbesar adalah DKI Jakarta yaitu
sebesar 27,66 %. Daerah-daerah yang dijadikan sebagai
daerah pengamatan/obeservasi untuk menghitung
inflasi adalah :
NO. SUB KELOMPOK RINCIAN KOMODITAS
1. Transpor
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, Angkutan Antar Kota, Angkutan
Dalam Kota, Angkutan Laut, Angkutan Udara, Bahan Pelumas/Oli, Bensin, Mobil,
Tarif Sewa Motor, Sepeda, Sepeda Motor, Solar, Tarif Taksi, Tarif Kereta Api, Tarif
Sewa Becak, Tarif Travel, Tarif Sewa Bajaj serta Tarif Sewa Becak Mesin.
2.
Sarana dan
Penunjang
Transpor
Accu, Ban Dalam Mobil, Ban Dalam Motor, Ban Luar Mobil, Ban Luar Motor, Helm,
Busi, Pemeliharaan/Service, Perbaikan Ringan Kendaraan,
NO. KELOMPOK JUMLAH
1. Bahan Makanan 11 Sub Kelompok2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 3 Sub Kelompok
3. Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar 4 Kelompok
4. Sandang 4 Sub Kelompok
5. Kesehatan 4 Sub Kelompok
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 5 Sub Kelompok
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 4 Sub Kelompok
Artikel
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
17/44
Akumulasi dari perubahan nilai Indeks Harga Konsumen(IHK) dari 45 Kabupaten/Kota ini yang menjadi nilai
inflasi Nasional.
Pengendalian Inflasi
Nilai inflasi mencerminkan perekonomian suatu
negara, semakin rendah nilai inflasi semakin baik
perekonomian sebuah negara. Hal itu dapat dilihatpada tabel dibawah ini dimana nilai inflasi Indonesia
masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya
(contoh inflasi bulan Desember 2006). Untuk kawasan
Asia Tenggara, Singapura adalah negara dengan tingkat
inflasi terendah yaitu 0,8 %. Inflasi di Singapura
bahkan lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi yang
terjadi di Amerika Serikat
Melihat pentingnya nilai inflasi bagi perekonomian
negara, maka setiap negara harus berupaya untuk
menekan nilai inflasinya serendah mungkin karena
inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak
negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Mengingat inflasi memiliki peranan yang stretegis
bagi perekonomian negara maka sudah merupakan
suatu keharusan bagi setiap instansi Pemerintah untukmelakukan upaya-upaya yang dapat menekan tingkat
inflasi. Sektor perhubungan memiliki keterkaitan
langsung terhadap tingkat inflasi nasional. Oleh karena
itu seluruh instansi perhubungan baik di tingkat Pusat
maupun di tingkat daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
NO. NEGARAINFLASI DESEMBER
20061. Amerika Serikat 3
2. Indonesia 6,6
3. Singapura 0,8
4. Filipina 4,33
5. Thailand 3,5
6. Malaysia 3,1
khususnya tarif angkutan kota yang berlaku saat ini
cenderung merupakan KebijakanPOLITIS bukan sebagai
Kebijakan TEKNIS. Kenaikan tarif angkutan kota terjadi
karena adanya desakan akibat faktor tertentu (ex.
Kenaikan Harga BBM). Bahkan tak jarang penetapan
tarif angkutan kota hanya bersifat melegalkan kenaikan
tarif yang sudah terjadi. Pelaksanaan evaluasi tarif
secara periodik sangat penting untuk mengurangi
dampak negatif yang timbul. Hal ini sangat penting
mengingat Pemerintah merencanakan akan membuat
kebijakan Pembatasan Penggunaan BBM untuk itu perludipersiapkan evaluasi tarif angkutan umum sebagai
dampak kebijakan Pembatasan BBM.
Menjaga Kelancaran Distribusi Barang
Peranan transportasi jalan sangat penting untuk
mewujudkan sistem distribusi barang yang efisien,apapun pilihan moda transportasi yang digunakan
sebelumnya baik udara, laut maupun kereta api tetap
pada akhirnya memerlukan sarana transportasi jalan
untuk mengirimkan barang sampai kepada pemakai
(end user ).
Hambatan dalam transportasi jalan baik akibat
kemacetan lalu lintas dan kondisi prasarana jalan yang
tidak memadai/rusak maupun akibat kebijakan lokal
yang mengekang seperti pelarangan operasi angkutan
barang pada jam tertentu, peraturan izin bongkar
muat dan distribusi barang, dapat mengakibatkan
biaya ekonomi tinggi dalam transportasi jalan serta
meningkatnya waktu tempuh dalam distribusi barang
yang juga dapat menyebabkan kenaikan harga barang
apabila jumlah pasokan barang tidak sebanding dengan
permintaan.
Hambatan terbesar saat ini adalah terganggunya
kelancaran lalu lintas di jalan nasional akibat aktivitas
lokal baik di wilayah perkotaan maupun luar kota (rural/
pedesaan). Pembangunan infrastruktur jalan berupa
Artikel
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
18/44
lingkar yang beberapa tahun lalu dibangun, kini
mulai tidak efektif lagi untuk mendukung kelancaran
pergerakan regional/nasional akibat kemacetan lokal.Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang intensif
dengan Pemerintah Daerah untuk pengendalian
pemanfaatan lahan di sepanjang jalan nasional dan jalan
propinsi, dengan mendorong penerapan kajian dampak
lalu lintas terhadap bangunan/pusat kegiatan baru
maupun dalam melakukan penataan terhadap pusat-
pusat kegiatan lama seperti relokasi atau penataan lay
out (rencana tapak) pasar yang berada di tepi jalan
nasional. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah juga
diperlukan terhadap ketentuan
pelarangan jam operasi kendaraan
barang yang tidak sinkron antar
daerah sehingga pergerakan
angkutan barang regional/
nasional menjadi terhambat.
Pembangunan Pusat DistribusiLogistik
Merupakan suatu upaya untuk
menciptakan system distribusi
barang yang efisien sekaligus dapat
menghindari dampak terhadap
kemacetan lalu lintas di pusat
kota. Pemanfaatan pusat distribusilogistik akan jauh lebih efektif
dibanding kewajiban memasuki
terminal barang yang banyak
dibangun oleh Pemerintah Daerah
tanpa adanya fasilitas bongkar muat
maupun bursa transaksi barang.
Pembangunan pusat distribusi
logistik yang bersifat tradisional
seperti “pasar induk” (umumnya
bahan pokok) maupun yang sudah modern dengan
fasilitas lengkap untuk bongkar muat, pembuatan
kemasan ( packaging) maupun bursa transaksi barang
secara elektronik (on-line).
diwujudkan dengan mengangkut barang secara
berlebihan sehingga kendaraan pengangkut melakukan
pelanggaran muatan (overloading )?
Apakah benar kelebihan muatan tersebut menyebabkan
harga barang ditingkat konsumen menjadi relative lebih
murah ?
Jawaban atas pertanyaan tersebut memerlukan kajian
yang mendalam sebagai contoh, apabila kesepakatan
tarif angkutan barang ditetapkan dengan acuan
Rp/Ton-Km, maka sebenarnya pemilik barang tidak
berkepentingan terhadap pelanggaran
muatan karena biaya transportasi
yang dikeluarkan nilainya akan sama
dengan apabila kendaraan tidak
melakukan pelanggaran muatan.
Dengan kata lain, manfaat dari
kelebihan muatan tersebut dinikmati
oleh transporter dan bukan olehkonsumen (end user ). Sebaliknya
bila tarif angkutan barang ditetapkan
secara borongan (kendaraan per rit)
maka adanya praktek pelanggaran
muatan dapat menimbulkan
manfaat bagi konsumen (end user )
karena posisi tawar pemilik barang
yang lebih kuat sehingga dapatmenekan tarif angkutan agar lebih
murah, sehingga pihak transporter
melakukan kompensasi dalam bentuk
pelanggaran muatan.
Tentunya basis sistem distribusi
barang yang efisien tidak boleh
dibangun dengan melakukan
pelanggaran muatan, namun harus
sesuai dengan kaidah keselamatan dan mengacu pada
peraturan yang berlaku. Namun demikian penegakan
hukum terhadap pelanggaran muatan yang dilakukan
secara radikal dan tanpa toleransi juga dapat
menimbulkan gejolak kenaikan harga bukan hanya
Dengan telah
terjadinya konsolidasi
di pusat distribusi
logistik yang sesuaidengan permintaan
pasar, tidak diperlukan
lagi adanya ketentuan
“izin bongkar muat”
yang diberlakukan dibeberapa daerah yang
dinilai memberatkan
dan menimbulkan
biaya ekonomi tinggi.
Artikel
ArtikelLLAJ
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
19/44
ArtikelLLAJ
Sedangkan Pajak Ken-
daraan Bermotor
(PKB) merupakan
biaya tahun yang harus dikeluarkan oleh pemilik
kendaraan untuk membayar pajak kendaraan yang
dimilikinya.
Meskipun setiap tahun kita sebagai pemilik kendaraan
bermotor selalu membayar Pajak Kendaraan Bermotortepat pada waktunya, masih banyak diantara kita yang
belum memahami ketentuan yang mengatur mengenai
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Hal itu disebabkan
karena sebagaian besar dari kita biasanya memanfaat
pertolongan orang lain untuk membantu proses Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dari kendaraan bermotor
yang kita miliki. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan
sedikit penjelasan mengenai ketentuan-ketentuan yang
terkait dengan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBN-KB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) agar
Penghitungan Bea Balik NamaKendaraan Bermotor (BBN-KB)
dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
kita sebagai pemilik kendaraan
bermotor memahami kewajiban
kita yang harus kita bayarkan
setiap tahun tersebut.
Didalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
kendaraan bermotor yang kita miliki kita dapat
melihat besaran tabel biaya yang harus kita bayarkan
sebagai pemilik kendaraan. Berikut ini adalah contohpembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Tahun 2007
pada kantor SAMSAT Kota Bekasi untuk jenis sepeda
motor merk Honda NF 125 D KHARISMA Tahun 2004,
yaitu (tabel 1):
Dari tabel dibawah, terdapat 2 jenis biaya yang harus
ditangung oleh pemilik kendaraan bernotor yaitu biaya
Pajak Kendaraan Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar
Rp. 151.500,- dan biaya Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) sebesar Rp.
22.000,-. Terdapat beberapa peraturan/ketentuan yang
terkait dengan jenis biaya-biaya yang harus dikeluar
Amirulloh, Ssi.T, MM
Bagi masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor pasti sudah tidak
asing lagi dengan istilah Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)dan Pajak Kendaraan Bermotor. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-
KB) merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik kendaraan atas
penyerahan kendaraan atas penyerahan pertama (kendaraan baru) atau
penyerahan kedua dan penyerahan selanjutnya.
Tabel. 1 Contoh Pembayaran Kendaraan Bermotor
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
20/44
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
21/44
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri ini
selanjutnya masing-masing Gubernur menetapkan
Peraturan Gubernur yang menjadi dasar pengenaanbiaya PKB dan BBN-KB di Provinsinya masing-masing.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka besaran Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) untuk Tahun 2007 dapat
dihitung sebagai berikut :
NJKB X Bobot Kendaraan X % Tarif PKB/BBN-KB
Keterangan :
NJKB = Nilai Jual Kendaraan Bermotor
yang ditetapkan didalam Lampiran
Permendagri Nomor 9 Tahun 2007
Bobot Kendaraan = Nilai bobot jenis kendaraan yang
ditetapkan dalam Pasal 3 ayat (7) dan
(8) Permendagri Nomor 9/2007
% Tarif PKB dan = Terdapat dalam Pasal 5 dan Pasal 17
PP BBN-KB 65/2001
Khusus untuk Kendaraan Umum, Pemerintah memiliki
kebijakan pemberian keringanan PKB dan BBN-KB
sebesar 40 %. Kebijakan ini diambil sebagai upaya
untuk membantu usaha angkutan umum akibat
kenaikan harga BBM terjadi pada tahun 2005. Dengandemikian maka penghitungan besaran Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) untuk Tahun 2007 bagi kendaraan
umum dapat dihitung sebagai berikut :
NJKB X Bobot Kendaraan X % Tarif PKB/BBN-KB X
60 %
Nilai SWDKLLJ
Pembayaran Premi dalam program asuransi kecelakaan
dikenal dengan 2 (dua) bentuk yaitu Iuran Wajib (IW)
dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran Wajib (IW) dikutip
atau dikenakan kepada penumpang alat transportasi
umum seperti kereta api, pesawat terbang, bus dan
sebagainya (Pasal 3 ayat (1) huruf a Undang Undang
Nomor 33 Tahun 1964 jo Pasal 2 ayat (1) PeraturanPemerintah Nomor 17 Tahun 1965). Sedangkan khusus
penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota
dan Kereta Api jarak pendek (kurang dari 50 km)
dibebaskan dari pembayaran iuran wajib tersebut.
GOL JENIS KENDARAANTARIP
SWDKLLJ KD/SERT. JUMLAH
A
Sepeda motor 50 cc ke bawah, mobil
ambulance, mobil jenazah dan mobil pemadam
kebakaran.
0 3000 3000
BTraktor, buldozer, forklift, mobil derek, excavator,
crane dan sejenisnya.10000 3000 13000
C1
Sepeda motor, sepeda kumbang dan scooter
diatas 50 cc s/d 250 cc dan kendaraan bermotor
roda tiga.
19000 3000 22000
C2 Sepeda motor dan scooter diatas 250 cc. 40000 3000 43000
DPPick up/mobil barang s/d 2.400 cc, sedan, jeep
dan mobil penumpang bukan angkutan umum.70000 3000 73000
DU Mobil penumpang angkutan umum s/d 1.600 cc 40000 3000 43000
Tabel. 3 Besaran Nilai Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)
Artikel
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
22/44
Sedangkan untuk Sumbangan Wajib (SW) dikutip
atau dikenakan kepada pemilik/pengusaha kendaraan
bermotor (Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor
34 Tahun 1964 jo Pasal 2 (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1965). Besaran nilai Sumbangan
Wajib ini selanjutnya ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan. Terhitung sejak tanggal
17 Agustus 2001 sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Keuangan RI Nmor 416/KMK.06/2001 tanggal
17 Juli 2001, besaran nilai Sumbangan Wajib DanaKecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) menurut
masing-masing jenis kendaraan adalah (tabel 3):
No. MERK/TYPE/THNNJKB
BOBOT% TARIF
PKBPKB SWDKLLJ
JUMLAH
DIBAYAR
1.Mercedes
OH1521/60/2005 *) 360.000.000 1,00 0,6 % 2.160.000 53.000 2.213.000
2. Honda/NF125D/2004 10.100.000 1,00 1,5 % 151.500 22.000 173.500
Contoh Penghitungan
Sejak tahun 2006, Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat mendapatkan buku Peraturan Menteri Dalam
Negeri serta lampirannya secara lengkap dimana
yang saat ini berlaku adalah Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 Tahun 2007. Berikut ini adalah
contoh penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65
Tahun 2001 dengan nilai NJKB (Nilai Jual Kendaraan
Bermotor) serta berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 Tahun 2007 adalah (tabel 4):
Keterangan :
NJKB : Nilai Jual Kendaraan Bermotor
Bobot : Nilai Bobot berdasarkan Permendagri
16/2005 Pasal 4 ayat (2)
SWDKLLJ : Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan
Lalu Lintas Jalan
BBN-KB : Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
PKB : Pajak Kendaraan Bermotor
*) : Kendaraan Umum
Pengawasan Pengoperasian Angkutan Umum
Maraknya pengoperasian angkutan umum illegal yaituangkutan umum dengan tanda nomor kendaraan
berwarna kuning tulisan hitam namun tidak memiliki
izin (bodong) merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan kondisi usaha angkutan umum
mengalami kesulitan. Pengoperasian angkutan umum
Melihat kondisi tersebut kebijakan, Pemerintah telah
menetapkan pemberian keringanan biaya Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBnKB) untuk angkutan umum
sebesar 40 % sebagimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun
2007 diharapkan dapat menjadi salah satu alat untuk
menertibkan pengoperasian angkutan umum illegal.
Untuk itu kepada masing-masing instansi Perhubungan
di daerah dapat melakukan koordinasi dengan Dinas
Pendapatan Daerah pada masing-masing Propinsi serta
Kantor SAMSAT untuk mewajibkan dan menunjukan
izin angkutan umum yang asli dan masih berlaku sesuaiUU Nomor 14 Tahun 1992 bagi setiap angkutan umum
yang akan membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Terhadap angkutan umum tidak dapat menunjukan
dokumen izin dalam proses pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) agar dilakukan perubahan
Tabel. 4 Penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
ArtikelKTD
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
23/44
KTD
Indonesia sebagai salah satu
negara berkembang juga me-
ngalamai permasalahan yang sa-
ma di bidang keselamatannya lalu
lintas jalan. Tingginya jumlah korban
meninggal (30.364 org/thn), lukaberat (450.000), serta luka ringan
(2.100.000) dan kerusakan properti
(13.515.000) menggambarkan ren-
dahnya tingkat keselamatan.
Kerugian total jika di hitung dengan
uang sebesar Rp. 41,396 Triliun
per tahun, yang ekivalen dengan
2, 91% dari GDP. Seiring dengan
peningkatan jumlah kendaraan,
angka kejadian kecelakaan pada
tahun 2004 mengalami peningkatan
sebesar 32,4%.
Ada beberapa faktor penyebab
kecelakaan yang terjadi. Apabila
dibuat prosentase, faktor kecelakaanyang disebabkan manusia sekitar
90%, kendaraan 7% dan jalan
3%. Masih rendahnya kesadaran
masyarakat akan keselamatan juga
berperan sebagai pemicu tingginya
angka kecelakaan tersebut Data
Mengapa Perlu Dibentuk Unit Penelitian Kecelakaan (UPK) ?
masih belum terbangunnya sistem
informasi keselamatan lalu lintas
jalan serta masih kurangnya
koordinasi antar instansi terkait
merupakan faktor-faktor lain dari
tingginya tingkat kecelakaan yangterjadi. Sehingga perlu dirumuskan
adanya lembaga sebagai wadah
koordinasi guna mewujudkan ke-
selamatan. Berdasarkan instruksi
Presiden Republik Indonesia, yang
disampaikan pada acara Pekan
Keselamatan I bulan April tahun
2007, berisi tentang :
1. Dirumuskannya adanya lembaga
sebagai wadah koordinasi untuk
mewujudkan keselamatan
2. Dirumuskannya Cetak Biru
Program Keselamatan semua
instansi terkait
3. Dibangun Sistem Informasi
Keselamatan Transportasi Jalan4. Dirumuskan sumber pendanaan
5. Dilakukan pendidikan berlalu
lintas sejak dini
6. Dilakukan sosialisasi keselamatan
kepada masyarakat
Unit Penelitian Kecelakaan (UPK)
merupakan salah satu bentuk
wadah penanganan kecelakaan
secara terkoordinasi. Landasan
hukum pembentukan UPK adalah
pasal 43 Tahun 1993 tentangprasarana dan lalu lintas jalan
pasal 94 ayat (2) yang berbunyi
“Dalam hal terjadi kecelakaan
yang mengakibatkan korban
mati ditindaklanjuti dengan pe-
nelitian yang dilaksanakan se-
lambat-lambatnya 3 (tiga) hari
oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia, instansi yang ber-
tanggung jawab di bidang lalu
lintas dan angkutan jalan, dan
instansi yang bertanggung jawab
di bidang pembinaan jalan”.
b. Unit Kerja pada UPK
UPK mempunyai beberapaunit kerja yang masing-masing
melakukan tugas sesuai dengan
tupoksinya masing-masing, yang
meliputi :
Unit Investigasi Kecelakaan
Dilaporkan bahwa setiap tahun rata-rata 1 juta orang meninggal dan
lebih dari 50 juta orang luka akibat kecelakaan lalu lintas di jalan,
dan 75%-nya terjadi di negara-negara berkembang yang secara ekonomikerugiannya mencapai $500 milyar atau 2%-4% dari GDP (tahun 2004).
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
24/44
- Membuat laporan hasil
penelitian dan usulan reko-
mendasi untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang
sama;
- Merekomendasikan kri-
teria untuk kualifikasi
sebagai lokasi rawan
kecelakaan dan lokasi
banyak kecelakaan;
- Memonitor lokasi rawan/banyak kecelakaan dalam
jangka waktu tertentu
untuk memonitor tindakan
yang telah dilakukan.
Unit Penelitian Kecelakaan
Unit ini bertugas untuk
mengadakan analisis ter-
hadap data kecelakaan yangdihasilkan oleh Unit Inves-
tigasi Kecelakaan. Sedang
fungsi dari Unit ini adalah :
- Membentuk dan meme-
lihara database kecela-
kaan lalu lintas tingkat pro-
vinsi;
- Menganalisis data dalam
database;
- Membuat desain penda-
huluan, perkiraan biaya
dan manfaat yang di-
harapkan dari tindakan
penanganan;
- Menerbitkan gambaran
umum statistik data ke-
celakaan provinsi setiaptahunnya.
c. Peran dan Fungsi UPK
Sebagai wadah yang berperan
dalam menurunkan tingkat ke
penginvestigasian dan pe-
nanganan Blackspot kecelakaan
(termasuk Blank Link, Blank
Area dan bentuk jalan tertentu
yang berbahaya (Black Item)). Se-
dangkan Pencegahan Kecelakaan
merupakan tindakan yang ber-
tujuan untuk mengurangi resiko
terjadinya kecelakaan atau tingkat
keparahan akibat kecelakaan.
Hal ini merupakan pendekatanpro-aktif, dan sebagian besar
dilakukan melalui penerapan
Teknik Audit Keselamatan Jalan
dan praktek desain jalan yang
lebih aman.
Selain hal tersebut di atas, UPK
mempunyai fungsi sebagai
unit yang membantu Ditjen
Perhubungan Darat dalam pe
Lalu Lintas, ada beberapa taha-
pan kegiatan sebagai berikut :
Identifikasi Lokasi’DRK’ (tahap1)
Investigasi Faktor Penyebab
(tahap 2) diagnosa persoalan
(tahap 3) Seleksi tindakan
penanganan (tahap 4) desain
dan detil (tahap 5) Monitoring
dan Evaluasi (tahap 6)
d. Pembentukan UPK di Indonesia
Unit Penelitian Kecelakaan (UPK)
terdiri dari personil yang berasal
dari Dinas Perhubungan, kepolisian,
Dinas PU, Bappeda (Sekda) dan
Asuransi serta instansi terkait lainn-
ya dimana segala kegiatan yang
dilaksanakan didalamnya didanaioleh APBN dan APBD. Saat ini
telah terbentuk UPK di 21 Provinsi
(Surat Keputusan Gubernur Provinsi
setempat) dan 3 kabupaten ( dengan
Surat Keputusan Bupati ) yaitu ;
DKI Jakarta (UPK tingkat pusat),
Bengkulu, Jambi, Palembang,
Lampung, NAD, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sulawesi Barat, Ka-
limantan Timur, NTT, Banten, Bali,
Sulawesi Utara, Sumatera Barat,
NTB, Gorontalo, Sulawesi Tengah,
Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Teng-
gara, Kabupaten Sumba Timur,
Kabupaten Malang dan Kabupaten
Tanah Laut.
II. KESIMPULAN
Melalui UPK, diharapkan data ke-
celakaan yang ada khususnya di
Melalui UPK,
diharapkan data
kecelakaan yang
ada khususnya didaerah dengan
mudah didapat
dan diakses.
ArtikelKTD
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
25/44
KTD
A
dapun tema pokok yang di-
angkat adalah “Young Road
Users” mengingat kelompokpengguna jalan ini adalah kelompok
terbesar yang menghadapi resiko
kematian, lika-luka dan cacat seumur
hidupnya. Di Indonesia, rata-rata
30.000 orang meninggal dunia per-
tahunnya akibat kecelakaan lalu lin-
tas dengan kerugian sebesar 2,91%
dari total pendapatan domestic
bruto. Kelompok usia 16-30 tahun
adalah kelompok terbesar yang
mengalami resiko kecelakaan lalu
lintas, jumlahnya mencapai 60%
dari jumlah korban lalu lintas.
Untuk mewujudkan keselamatan
jalan, Pemerintah tidak bisa be-
kerja sendiri. Sektor swasta danmasyarakat pun turut serta untuk
mengerahkan pikiran dan program
partisipasi dengan tujuan mencegah
kecelakaan lalu lintas. Dengan dasar
ini, maka tema yang disepakati ada-
lah “Keselamatan Jalan Tanggung
Gebyar Pekan NasionalKeselamatan Transportasi Jalan
Global Road Safety Week
Dr. Ir. Giri Suseno, MSc dengan
anggota-anggota merupakan utu-
san dari Kepolisian Republik In-
donesia Departemen Luar Ne
Asbekindo, ATPM, ATVSI, ISEA, UI,
UGM dan Dewan Press.
Pekan Nasional Keselamatan Trans-
portasi pertama kali di buka pada
tanggal 23 April. Pembukaan Pekan
Nasional Keselamatan Transportasi
Jalan tersebut dilaksanakan di TMII,
dengan dihadiri oleh Bapak Presiden
RI. Dalam sambutannya bapak
presiden mengajak dialog kepada
anak-anak (kurang lebih 800 orang)
yang mewakili anak-anak di seluruh
dunia. “Anak-anak, siapa yang ingin
selamat sampai di sekolah,” tanya
presiden, yang kemudian dijawab
“Sayaa...,” oleh ratusan anak-anak
sambil mengacungkan tangannya.
“Anak-anak tidak mau kan ada
yang kecelakaan,?” tanya Pre-siden, kemudian langsung dijawab
“Tidaaak..,” oleh anak-anak secara
serentak. “Oleh karena itu mari kita
bersama-sama meningkatkan ke-
selamatan di jalan,” ajak Presiden.
Sesuai dengan resolusi PBB no. A/REST/60/5 tanggal 26 Oktober 2005
tentang “Improving Global Road Safety”, UNESCAP bekerjasama
dengan WHO untuk pertama kalinya mengadakan “the First United Nations
Global Road Safety Week in Asia and the Pacific Region”
selama sepekan pada tanggal 23-29 April 2007.
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
26/44
lain di dunia, dan Indonesia menjadi
penyumbang terbesar. “Bagian ter-
besarnya dari orang-orang yang
menjadi korban adalah mereka yang
berada dalam usia produktif, atau
kepala rumah tangga, sehingga
bayangkan saja, setiap tahun,
ribuan orang-orang kehilangan ke-
pala rumah tangganya,” jelas Giri
Suseno.
Pada hari berikutnya berbagai pro-
gram dilaksanakan terkait dengankampanye keselamatan jalan. Be-
berapa rangkaian kegiatan yang
dijalankan oleh pemerintah pusat
selama sepekan di bulan April 2007
adalah :
Peresmian Pekan Nasional
Keselamatan Transportasi Jalan
Tahun 2007 (23 April 2007) di
Taman Mini Indonesia Indah,dihadiri oleh Presiden RI. Pada
acara peresmian tersebut,
dibagikan 1000 helm anak secara
simbolis kepada siswa Sekolah
Dasar di Jakarta Pusat (sample
SD Benhil) yang berdasarkan
penelitian 40% siswanya di antar
sekolah dengan sepeda motor.
Acara lainnya adalah operrete
anak “Zona Selamat Sekolah
(Zoss), pembagian PIN dan stiker
‘Keselamatan Tanggung Jawab
Kita Semua’ oleh GAIKINDO,
dan pemasangan slogan ‘Minggu
Laik Kendaraan’ di bengkel ber-
setifikat selama seminggu dan
pemeriksaan gratis selama se-minggu untuk mobil dan motor
oleh ASBEKINDO.
Peresmian Taman Lalu Lintas
Cibubur (24 April 2007) di Bumi
Perkemahan Cibubur, dihadiri
oleh Ibu Negara
Sebagai Tempat Pembunuhan
Anak Bangsa” (26 April 2007)
di Hotel Red Top, dalam acara
tersebut disampaikan Keynote
Speech Menteri Perhubungan
dan Presentasi.
Peresmian Zona Selamat Sekolah
(28 April 2007) di SD Kanisius
Yogyakarta, dimana dalam
acara tersebut disampaikan
sambutan Sekretaris Daerah,
Kep Sek, Ketua MSJ dan dibe-
rikan pula sejumlah helm anaksecara simbolis serta Prosesi
Menyebrangkan Anak oleh Dirjen
Perhubungan Darat bersama
Sekda DIY.
Safety Riding Rally dan ASTRA
HONDA Jambore Motor (29
April 2007) di Polda Metro Jaya
dan Bumi Perkemahan Cibubur
dengan acara Konvoy sepedamotor.
Acara penutup dan pembubaran
Panita (17 Mei 2007) di SD
Negeri 09 Bendungan Hilir, Ja-
karta Pusat , yang didalamnya
terdapat acara pelatihan “Pe-
ningkatan Keterampilan Menge-
mudi Kendaraan Bermotor Roda
Dua dan Kiat Membonceng
Anak” untuk guru dan orang
tua murid, pemberian sertifikat
pelatihan serta penutupan dan
pembubaran Pekan Nasional Ke-
selamatan Transportasi Jalan.
Selain tingkat pusat, Pekan
Nasional Keselamatan Transportasi juga dilaksanakan di tingkat daerah,
yaitu; Jawa Tengah, Surakarta,
Sragen, Tarakan, Padang, Solok,
Makassar, Riau, Palembang, Banten,
Medan dan Banda Aceh.
dan pemasangan spanduk Pesan
Keselamatan di Bengkel-bengkel di
kota Jakarta.
Menyambut Pekan Nasional Kese-
lamatan Transportasi Jalan ke-dua
(The Second Global Road Safety
Week) tahun 2008 ini, Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat melalui
Direktorat Keselamatan Transportasi
Darat telah mempersiapkan beberapa
program. Pada hari pertama pelaksa-
naan, acara akan dibuka oleh WakilPresiden Rapublik Indonesia dengan
dihadiri oleh Menteri Perhubungan,
Kepala Bappenas, Menteri Kese-
hatan, Menteri Pendidikan, Menteri
Dalam Negeri, Menteri Komunikasi
dan Informasi, Menteri Hukum
dan HAM, Menteri Pemuda dan
Olahraga, dan Kapolri.
Selain itu, akan dibagikan helm yang
diperuntukkan kepada orang tua dan
anak-anak pegawai dari beberapa
Instansi, yaitu ; Departemen Perhu-
bungan, Bappenas, Departemen
Kesehatan, Departemen Pendidikan,
Departemen Dalam Negeri, Depar-
temen Komunikasi dan Informasi,
Departemen Hukum dan HAM,
Departemen Pemuda dan Olahraga,
dan Kepolisian Republik Indonesia di
Jakarta.
Dalam rangka mengisi pekan ke-
selamatan tersebut, akan dise-
lenggarakan pula workshop Zona
Selamat Sekolah (ZoSS) di Jakarta,Road Safety Management Workshop
di Jakarta, Defensive Driving Trai-
ning yang diselenggarakan di
Jakarta, Bogor dan Sragen, serta
ZoSS Launching di Kota Bogor dan
Sragen
BSTP Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
27/44
Mengingat masalah trans-
portasi di perkotaan saat
Wahana Tata NugrahaLomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota
dilakukan terus menerus demi
terwujudnya sistem transportasi
Pembinaan melalui “Lomba Tertib
Lalu Lintas dan Angkutan Kota” ataudisebut Lomtib LLAK dilaksanakan
secara berkesinambungan sejak
tahun 1992 dan masih berlanjut
sampai saat ini. Lomba tersebut
dimaksudkan untuk mendorong
Transportasi Perkotaan perlu dilakukan pembenahan
secara menyeluruh meliputi aspek prasarana dan sarana,
sumber daya manusia serta lalu lintas
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
28/44
karena disebabkan adanya krisis
moneter. Pada periode 1992 s/d
1997 penyerahan Piala Wahana
Tata Nugraha sebagai wujud peng-
hargaan Pemerintah terhadap para
pemenang lomba dilaksanakan
oleh Presiden RI di Istana Negara.
Pada fase ke-dua dari tahun 2001
sampai 2006 penyerahan Piala di-
wakili oleh Menteri Perhubungan
dan dilaksanakan di Depertemen
Perhubungan. Untuk tahun 2007
penyerahan Piala dilakukan oleh
Wakil Presiden RI di Istana WakilPresiden.
Dasar dari Lomtib LLAK yaitu
pada tahun 1992 s/d tahun 1995
adalah KM. No. 12 Tahun 1992
tentang Lomba Tertib Lalu Lintas
dan Angkutan. Tahun 1996 sampai
tahun 1999 dasar kegiatan Lomtib
LLAK adalah KM. 35 Tahun 1996tentang Pedoman Pelaksanaan Lom-
ba Tertib dan Angkutan Jalan. Pada
Tahun 2000 s/d Tahun 2005 dasar
kegiatan Lomtib LLAK adalah KM.
50 Tahun 2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Lomba Tertib Lalu
Lintas Angkutan Kota. Pada Tahun
2006 sampai saat ini kegiatan
lomba didasarkan pada Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor KM.
13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Lomba Tertib Lalu
Lintas dan Angkutan Kota.
Tujuan Lomba
Lomtib LLAK itu bertujuan untuk;pertama mendorong dan membina
pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota
dalam meningkatkan tertib lalin dan
angkutan kota; Kedua mendorongendorong
peran serta masyarakat dalam upaya
meningkatkan disiplin berlalu lintas;
Ketiga memfasilitasi Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dalam
meningkatkan tertib lalu lintas
dan angkutan kota dalam rangka
mewujudkan pelayanan angkutan
umum sebagai pelayanan publik
dan sistem transportasi perkotaan
yang handal dan berkelanjutan;Keempat, mendorong peranserta
masyarakat dalam upaya meningkat-
kan disiplin berlalu lintas di jalan;
serta mendorong terwujudnya sis-
tem transportasi kota yang efektif,
berkualitas, tertib, lancar, aman,
cepat, teratur, selamat, nyaman
dan efisien.
JENIS PENGHARGAAN
Penghargaan Lomtib LLAK terbagi
dalam beberapa kategori yaitu :
• Piala Wahana Tata Nugraha,
diberikan kepada kota-kota yang
mendapat nilai terbaik sesuai
dengan penilaian dari Tim
Penilai Lapangan
• Piala Wahana Tata Nugraha
Kencana, diberikan kepada kota
yang memperoleh Piala WTN 5
tahun berturut-turut.
• Plakat Tertib Lalu Lintas dan
Angkutan Kota
Selain itu dimungkinkan juga Peng-
hargaan Wahana Tata Nugraha
Wirakarya yang diberikan kepada
Kepala Daerah Kota / Kabupaten
yang mempunyai prakarsa dan im-
plementasi yang sangat menonjol
dan luar biasa dalam bidang pe-
nyelenggaraan transportasi perko-
taan.
Manfaat Dan Keuntungan
Untuk Kota-kota yang aktif
mengikuti Lomtib LLAK, diakui
bahwa rekomendasi yang telah
diberikan oleh Tim Penilai sangat
bermanfaat terhadap pembangu-nan kota-kota. Hal ini terlihat
dengan banyaknya kota yang telah
membangun dan memperbaiki sis-
tem transpostasi perkotaannya,
baik prasarana, sarana, disiplin,
kelembagaan/organisasi maupun
koordinasi antar instansi. Di lain
pihak Pemerintah Pusat telah
memberikan bantuan konsultasimaupun fisik terhadap kota-
kota penerima Penghargaan Piala
WTN dan akan terus melakukan
pembinaan teknis.
Disamping itu, ada kecenderungan
peningkatan Anggaran Daerah setiap
tahun pada sektor Transportasi
yang disetujui oleh DPRD untuk
perbaikan sarana dan prasarana
sesuai dengan rekomendasi Tim
Penilai Lapangan.
Yang lebih penting lagi yaitu tumbuh
semangat dan komitmen Kepala
Daerah dan masyarakatnya dalam
pembangunan transportasi seiring
dengan penghargaan yang telah
diterimanya. n
Daftar Rekapitulasi Peserta Lomba Tertib Lalu Lintas Angkutan Kota
Tahun 1992 - 2007
ArtikelLLASDP
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
29/44
Pernyataan ini merupakan
pengulangan sikap pe-
merintah sebagaimana
diexpose melalui berbagai me-
dia massa beberapa waktu
yang lalu setelah terjadinya berbagai kecelakaan kapal
khususnya yang menimpa kapal-kapal penyeberangan.Perhubungan Laut mengusulkan pembatasan umur kapal
import maksimal 20 tahun, sementara Perhubungan
Darat mengusulkan 10 tahun. Apakah kebijakan ini jika
nanti diterapkan akan menjadi salah satu solusi untuk
menurunkan tingkat kecelakaan kapal di tanah air?
Dalam dunia investasi, dikenal ada 2 (dua) jenis umur
objek investasi, yakni umur teknis (technical lifetime)
dan umur ekonomis (economical lifetime). Umur teknis
adalah waktu di mana suatu benda masih mampu
menunjukkan performa secara teknis sesuai kriteria-
kriteria yang telah ditentukan atau selama benda
tersebut masih dapat berfungsi normal. Sementara
umur ekonomis terkait dengan pemanfaatan benda
tersebut secara ekonomis dalam time frame tertentu.
Umur ekonomis tergantung pada biaya operasi dan
perawatan (operating and maintenance cost ) sertabiaya manfaat (benefit-cost ). Umur teknis setiap
komponen secara umum akan sama jika diperlakukan
pada kondisi yang sama, akan tetapi umur ekonomis
sangat bergantung pada produksi yang dihasilkan
benda tersebut sesuai dengan peruntukannya.
Pembatasan Umur Kapal Ferry
dipergunakan sebagai acuan
dalam perhitungan depresiasi
kapal jika menggunakan me-
tode rancangan optimisasi.
Depresiasi berkaitan dengan
analisa investasi kapal tersebut.
Suatu hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam
kondisi normal, setiap benda memiliki umur teknis
sendiri-sendiri tergantung pada material, perlakuan
pada saat fabrikasi, tingkat perawatan maupun
lingkungannya. Kapal terdiri dari ribuan komponen
teknis yang masing-masing memiliki umur teknisnya
sendiri-sendiri. Komponen utama kapal adalah:
• Lambung kapal (baja, aluminium, FRP, composite,
kayu, dll);
• Instalasi penggerak (Mesin dan sistem propulsi);
• Permesinan geladak (windlass, winch, dsb);
• Perlengkapan kapal (safety, navigasi, marpol, dsb);
Masing-masing komponen utama tersebut memiliki
umur teknis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, sulit
bagi kita untuk menentukan umur teknis kapal secara
utuh.
Staf Seksi Rancang Bangun Sarana ASDP
M. Husein Saimima, ST, MT
Dalam presentasinya pada National Consultation Seminar / Workshop on
Domestic Ferry Safety di Hotel Millenium tanggal 5 Desember 2007 lalu,
Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut, menyatakan
rencana pemerintah untuk membatasi umur kapal ferry yang diimport.
Solusi Permasalahan Keselamatan Kapal Penyeberangan
50
Bar Chart Umur Kapal Penyeberangan di bawah
pembinaan Ditjen Perhubungan Darat
(Posisi Tahun 2007)
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
30/44
Kondisi Eksisting
Kapal-kapal penyeberangan yang beroperasi di bawah
pembinaan Ditjen Perhubungan Darat saat ini yangberoperasi sejumlah 174 unit (semua tipe kapalpenyeberangan), 13,22% berumur di bawah 10 tahun,40,23% berumur 11 – 20 tahun, dan sisanya 46,55%berumur di atas 20 tahun. Secara grafis dapat dilihatpada gambar berikut:
9.20%
4.02%
25.86%
14.37%
17.24%
10.92%
18.39%
0 - 5
6 - 1 0
1 1 - 1 5
1 6 - 2 0
2 1 - 2 5
2 6 - 3 0
> 30
Prosentase Umur Kapal Penyeberangan di bawah
Pembinaan Ditjen Perhubungan Darat
(Posisi Tahun 2007)
Sumber : Subdit Sarana ASDP
Kriteria Kelaik-lautan Teknis Kapal
Studi yang dilaksanakan oleh PT. Biro KlasifikasiIndonesia (Persero) Unit Konsultansi dan Supervisipada tahun 2007 terhadap 45 unit kapal penumpang
RO-RO dan LCT yang beroperasi di 4 (empat) lintaspenyeberangan menyimpulkan bahwa tidak satupunkapal-kapal yang menjadi objek studi tersebut memenuhi
Nilai R ata-R ata
8 2 . 6
7 %
8 8 . 3
5 %
9 3 . 1
3 %
9 4
. 9 7 %
7 1 . 6
5 %
8 1 . 2
5 %
8 6 . 9 5
%
9 2 . 4
8 %
9 2 .
1 1 %
8 8 . 9
6 %
8 1 . 6
2 %
8 5 . 6
5 %
8 6 . 9 0
%
8 3 . 5
6 %
8 7 . 4
7 %
7 9 . 9
0 %
7 9 . 6
8 %
7 5 . 8
6 %
6 7 . 8
5 %
7 6 . 6
9 %
8 3 . 9
0 %
8 2 . 5
8 %
8 5 . 1
6 %
8 6 . 5 6
%
7 9 . 5
2 %
8 3 . 2
9 % 8 9 . 1
9 %
6 1 . 8
1 %
8 2 . 8
2 %
8 5 . 1
3 %
8 9 . 1
0 %
7 2 . 6
7 % 8
7 . 1 0
%
7 9 . 0
3 %
8 0 . 7
8 %
7 5 . 5
7 %
7 9 . 7
5 %
7 8 . 6
4 %
6 8 . 2
9 %
7 1 . 6
6 %
6 6 . 6
8 %
6 9 . 5
4 %
7 2 . 0
4 %
7 3 . 5
5 %
6 9 . 4
2 %
50%
60%
70%
80%
90%
100%
persyaratan kelaiklautan kapal secara sempurna. Secaragrafis dapat dilihat pada grafik berikut:
Studi tersebut dilaksanakan untuk melihat pemenuhanpersyaratan kelaiklautan teknis kapal yang antara lainmeliputi:1. Dokumentasi Kapal;2. Perlengkapan Navigasi;3. Perlengkapan Radio;4. Keselamatan Secara Umum;5. Alat-alat Keselamatan;6. Perlengkapan Pemadam Kebakaran;
7. Minimum freeboard;8. Pencegahan Polusi.
Dari hasil studi tersebut, KMP. DHARMA RUCITRAdibangun pada tahun 1964 atau sudah berumur44 tahun tetapi memenuhi 87,10% persyaratankelaiklautan kapal. KMP. AMBU-AMBU dibangunpada tahun 2005 atau baru berumur 3 tahun tetapihanya memenuhi 82,67%, KMP. NUSA MAKMUR(18 tahun) memenuhi 61,81%, KMP. NUSA MULIA
(29 tahun) memenuhi 67,85%, KMP. JATRA I (28tahun) memenuhi 88,35%, KMP. JATRA II (28 tahun)memenuhi 93,13%, KMP. JATRA III (23 tahun)memenuhi 94,97% dan merupakan kapal yang palingmemenuhi persyaratan kelaiklautan kapal.
Berdasarkan uraian dan data di atas, dapat disimpulkanbahwa umur teknis kapal bukan merupakan variabelyang signifikan terhadap pemenuhan kriteria
kelaiklautan teknis kapal. Oleh sebab itu, pembatasanumur teknis kapal bukan merupakan solusi terbaik
untuk menurunkan tingkat kecelakaan kapal. n
Rata-rata Pemenuhan Persyaratan Kelaiklautan Teknis Kapal Penyeberangan
Setditjen Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
31/44
Fakta lapangan yang
mudah ditemui seba-
gai akibat dari per-
masalahan SDM tersebut antara lain kemacetan lalu
lintas yang makin meluas, kesemrawutan jaringan trayekangkutan umum, pengoperasian angkutan barang
yang tidak memperhatikan kelas jalan yang dilalui,
kecenderungan semakin turunnya ketertiban dalam
berlalu lintas, serta kurang terkoneksinya perencanaan
transportasi dalam perencanaan tata ruang wilayah.
Kondisi tersebut berdampak kepada efisiensi waktu yang
terbuang, nilai barang yang diangkut dapat menurun,
kerusakan jaringan jalan, juga dari sisi pemanfaatan
energi / bahan bakar terjadi pemborosan. Hal tersebut
secara makro atau regional menggambarkan sektor
perhubungan gagal melaksanakan peran dan fungsinya
sebagai pendukung, pendorong dan penunjang
pertumbuhan dan perkembangan sektor ekonomi dan
sosial lainnya.
Disamping itu, pada beberapa daerah ada pandangan
bahwa jika lalu lintas pada daerah / bagian daerah
tersebut mengalami kemacetan maka dipandang
sebagai ”kemajuan” karena kemacetan lalu lintas tidak
hanya ”monopoli” kota-kota besar saja.
Menghadapi situasi demikian tentu ada beberapa
dengan membangun kom-
petensi SDM bidang trans-
portasi darat. Pengertian
SDM bidang transportasi darat disini tidak hanya
mencakup pegawai pada kantor pusat DirektoratJenderal Perhubungan Darat, tetapi juga pegawai
yang ada pada unit-unit pelaksana teknis Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat dan aparat perhubungan
yang bertugas pada Dinas-dinas Perhubungan Propinsi,
Kabupaten, dan Kota yang menangani hal-hal terkait
dengan transportasi darat.
Mengapa sedemikian luas perspektif pembinaan
SDM bidang transportasi darat ? Karena meskipun
sistem pemerintahan telah didesentralisasi (otonomi
daerah), termasuk dalam pengusulan dan penetapan
formasi pegawai, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa
pelayanan transportasi tidak dapat disekat-sekat oleh
batas-batas wilayah administratif. Sehingga agar
kebijakan nasional di bidang transportasi darat dapat
diaplikasikan sampai ke daerah-daerah, diperlukan
dukungan SDM yang memiliki kompetensi di bidang
transportasi darat. Demikian pula sebaliknya, dengan
adanya SDM yang memiliki kompetensi tersebut maka
daerah-daerah akan dapat memberikan masukan-
masukan yang positif dan konstruktif ke Pusat guna
perumusan kebijakan nasional di bidang transportasi
darat
Membangun Kompetensi SDM
Bidang Perhubungan DaratSalah satu isu strategis dalam penyelenggaraan transportasi darat
yang masih relevan sampai dengan saat ini (bahkan mungkin sampai
beberapa dekade ke depan, jika tidak ada penanganan secara terencana dan
komprehensif) adalah tuntutan akan sumber daya manusia (SDM)yang berkualitas di bidang transportasi darat.
Dadan M. Ramdan, A.TD., M.Si.
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
32/44
disini dapat juga diartikan sebagai kecakapan dasaruntuk melakukan pekerjaan, yang ditandai dengandimilikinya pengetahuan, kecakapan, dan sikap kerja.
Memiliki pengetahuan artinya memiliki pengetahuanyang mendasari pelaksanaan pekerjaan, proses,prosedur kerja, serta hasil kerja. Memiliki keterampilanartinya cakap menggunakan fisik dan atau mentalmelaksanakan pekerjaan. Memiliki sikap kerja artinyapenguasaan atau pengendalian diri, atau pemilikansifat interaktif dalam beraktifitas.
Secara ideal, untuk membangun kompetensi di
lingkungan pemerintahan harus dimulai denganmenetapkan standar kompetensi yang dapat dilakukandengan langkah-langkah sebagai berikut : Pertamamendeskripsikan jabatan-jabatan inti dari suatuorganisasi beserta uraian tugasnya ( job description),Kedua menetapkan kinerja ideal yang harus dicapai oleh jabatan-jabatan inti tersebut, Ketiga mengidentifikasiaspek pengetahuan kerja, keterampilan kerja danperilaku yang seharusnya dimiliki seseorang untuk
mencapai kinerja ideal tersebut, Keempat menyusundeskripsi standar kompetensi dan persyaratan jabatan.Meskipun lebih ditujukan untuk kepentingan sektorswasta dan dunia usaha, Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi telah mengeluarkan keputusan tentangTata Cara Penetapan Standar Kompetensi KerjaNasional, yaitu Nomor KEP-227/MEN/2003 yangdirubah dengan Nomor KEP-69/MEN/V/2004.
Apa Yang Dilakukan?
Apa yang dapat dilakukan untuk membangun kom-petensi SDM bidang perhubungan darat ? Mengingatkompetensi mencakup aspek pengetahuan (knowledge),keterampilan (skill ) dan sikap (attitude), maka untukmembangun SDM bidang perhubungan darat me-merlukan waktu yang tidak sebentar, karena harusdilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan,selain komitmen bersama dari semua pihak terkait
untuk bersama-sama mewujudkan hal ini.
Pemenuhan atau peningkatan kompetensi SDM inimerupakan bagian dari Program Pembinaan SDM, yangmencakup perencanaan SDM, pemeliharaan/perawatanSDM, dan pengembangan SDM. Namun sebagailangkah awal jangka pendek untuk meningkatkan
Disamping itu, jangan pula dilupakan peningkatanpengetahuan dan keterampilan para pegawai di bidangadministrasi, keuangan dan ketatausahaan, melalui
diklat-diklat seperti analis kepegawaian, arsiparis,pengadaan barang dan jasa, akuntasi, dan lain-lain.Mudah-mudahan langkah awal ini dapat mendorongpemenuhan kebutuhan akan sumber daya manusiayang berkualitas di bidang transportasi darat.
Untuk meningkatkan kompetensi para pegawai,sebagai bagian dari Program Pembinaan SDM,Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada tahun
2007 telah mengikutsertakan 46,8% pegawainyapada diklat-diklat teknis yang diselenggarakan tidakhanya oleh Badan Diklat Perhubungan (PusdiklatAparatur-Bogor, Pusdiklat Perhubungan Darat-Jakarta,STTD-Bekasi, Balai Diklat Transportasi Darat-Bali, danBalai Diklat Transjaya-Tegal), juga diselenggarakan olehSetjen Dephub (Biro Kepegawaian dan Organisasi, BiroUmum, dan Pusat Komunikasi Publik), Departemen/Kementerian lain, serta Pemerintah Swedia, Jepang,
dan Jerman.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi BagianKepegawaian dan Umum Ditjen Perhubungan Darat,untuk tahun 2008 ini upaya peningkatan kompetensipegawai perlu ditingkatkan baik dari sisi kuantitas(jumlah / pegawai sebagai peserta diklat) maupundari sisi kualitas (kesesuaian dan kemanfaatansubstansi diklat dengan unit kerja dimana pegawaiditempatkan) sebagai bagian dari upaya pemeliharaan
dan pengembangan SDM.
Diklat Wajib bagi Pegawai Departemen Perhubungan juga dilakukan dan diikuti oleh 132 pegawai DirektoratJenderal Perhubungan Darat meliputi 24 pejabatEselon III, 54 pejabat Eselon IV, dan 54 staf Sarjana.Para pegawai tersebut direncanakan mengikuti DiklatWajib yang dilaksanakan sepanjang tahun 2008. Diklatini diselenggarakan oleh Badan Diklat Perhubungan
bekerjasama dengan Lembaga Kesehatan Penerbangandan Ruang Angkasa (LAKESPRA) Saryanto MabesTNI-AU Jakarta.
Diklat Wajib dimaksud diselenggarakan dalam rangkamemberikan penyegaran dan menambah wawasanpegawai Departemen Perhubungan mengenai trans
Artikel
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
33/44
Ensiklopedia Sub Bagian Kepegawaian dan OrganisasiBagian Kepegawaian dan Umum
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
No. ISTILAH DEFINISI SUMBER
20. Mutasi kepegawaian Segala perubahan mengenai seseorang
Pegawai Negeri Sipil, seperti pengang-katan, pemindahan, pemberhentian,
perubahan susunan keluarga, dan lain-
lain.
Surat Edaran Kepala BAKN No.
12/SE/1975 tanggal 14 Okto-ber 1975 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan,
dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil.
21. Jabatan Kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak
seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam
suatu satuan organisasi Negara.(Jabatan dalam lingkungan birokrasi
pemerintah adalah Jabatan Karier)
Penjelasan Pasal 17 UU No. 43
Tahun 1999.
22. Jabatan Negeri Jabatan dalam bidang eksekutif yang
ditetapkan berdasarkan peraturan pe-
rundang-undangan, termasuk di dalam-
nya jabatan dalam kesekretariatan
lembaga tertinggi atau tinggi negara,
kepaniteraan pengadilan.
Pasal 1 angka 5 UU No. 43
Tahun 1999.
23. Jabatan Karier Jabatan struktural dan fungsional yang
hanya dapat diduduki Pegawai Negeri
Sipil setelah memenuhi syarat yang
ditentukan.
Pasal 1 angka 6 UU No. 43
Tahun 1999.
24. Jabatan struktural Suatu kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
rangka memimpin statu satuan organ-isasi negara.
(Jabatan yang secara tegas ada dalam
struktur organisasi)
Pasal 1 angka 10 PP No. 9
Tahun 2003.
25. Jabatan fungsional Suatu kedudukan yang menunjukkan Pasal 1 angka 11 PP No. 9
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
34/44
No. ISTILAH DEFINISI SUMBER
26. Jabatan organik Jabatan negeri yang menjadi tugaspokok pada suatu satuan organisasi
pemerintah.
Pasal 1 angka 7 UU No. 43Tahun 1999.
27. Manajemen Pegawai Negeri
Sipil
Keseluruhan upaya-upaya untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas
dan derajat profesionalisme
penyelenggaraan tugas, fungsi,
dan kewajiban kepegawaian, yang
meliputi perencanaan, pengadaan,
pengembangan kualitas, penempatan,
promosi, penggajian, kesejahteraan dan
pemberhentian.
Pasal 1 angka 8 UU No. 43
Tahun 1999.
28. Formasi Penentuan jumlah dan susunan pangkat
Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan
untuk mampu melaksanakan tugas
pokok yang ditetapkan pejabat yang
berwenang.
Keterangan :
Formasi disusun berdasarkan :
a. jenis pekerjaan;
b. sifat pekerjaan;
c. perkiraan beban kerja dan perkiraancapacitas seorang Pegawai Negeri
Sipil dalam jangka waktu tertentu;
d. prinsip pelaksanaan pekerjaan;
e. jenjang dan jumlah pangkat dan
jabatan yang tersedia dalam satuan
organisasi yang bersangkutan;
f. peralatan yang tersedia;
g. kemampuan keuangan Negara.
Penjelasan Pasal 15 UU No. 43
Tahun 1999.
Pasal 2 PP No.5 Tahun 1976
tentang Formasi Pegawai
Negeri Sipil.
29. Pengadaan Pegawai Negeri
Sipil
Proses kegiatan untuk mengisi formasi
yang lowong, mulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyaringan,
sampai dengan pengangkatan menjadi
Pasal 1 PP. No.6 Tahun 1976
tentang Pengadaan Pegawai
Negeri Sipil.
Regulasi
-
8/17/2019 edisimarettahun2008.pdf
35/44
Tanpa pengangkutan tidakmungkin bidang-bidangitu hidup - tumbuh dan
berkembang sebagaimana mes-tinya. Begitu juga halnya dengan pengangkutanperairan darat.
Pengertian perairan darat yaitu perairan di aerah darat,seperti sungai, terusan dan danau. Pemerintah kita
memakai istilah “perairan pedalaman” sesuai (KeputusanMenteri Perhubungan tanggal 15 April 1970, No.SK117/M/70, mengenai “Ketentuan-ketentuan tentangPenggunaan Perairan Pedalaman untuk AngkutanUmum dan Angkutan barang Khusus).