economic outlook 2008 - dewapurnama.files.wordpress.com · perekonomian indonesia tahun 2007, ......
TRANSCRIPT
EconomicEconomicEconomicEconomicOutlook 2008Outlook 2008
A Tony PrasetiantonoA Tony Prasetiantono
Seminar Prospek Ekonomi dan Politik Indonesia 2008
A. Tony PrasetiantonoA. Tony PrasetiantonoChief Economist BNIChief Economist BNI
Seminar Prospek Ekonomi dan Politik Indonesia 2008PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jakarta, 13 November 2007
AgendaAgenda
PendahuluanPendahuluanPerekonomian 2007Kenaikan harga minyakKenaikan harga minyakBeberapa indikator terpilih 2007Kinerja perbankan 2007Kinerja perbankan 2007Proyeksi 2008KesimpulanKesimpulan
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 2
PePendahuluanndahuluan
Perekonomian Indonesia tahun 2007, meski sejak semula dilanda i i b k l l bih b ik d i d 6 d optimisme bakal lebih baik daripada 2006, namun mendapat guncangan
berat dua kali.Pertama, pada Juli-Agustus sempat dicekam kekhawatiran akan terjadi krisis, mengulang peristiwa sepuluh tahun yang lalu (1997)—deja vu. Penyebabnya, imbas jatuhnya harga saham di Wall Street, karena kasus subprime mortgage di Amerika Serikat. Namun, seiring dengan p g g g gefektivitas kebijakan Bank Sentral AS, Uni Eropa, dan negara-negara kunci lainnya, kepanikan bisa diredam.Kedua, krisis harga minyak dunia yang sudah mendekati level psikologis Kedua, krisis harga minyak dunia yang sudah mendekati level psikologis baru US$ 100 per barrel, merupakan ancaman serius bagi perekonomian global dan nasional.
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 3
Perekonomian Perekonomian 2007 (1)2007 (1)
Sesuai perkiraan, meski terguncang kepanikan subprime mortgage dan harga minyak dunia nyaris US$ 100 per barrel, perekonomian Indonesia g y y p p2007 lebih baik daripada 2006.Pertumbuhan ekonomi 2007, diperkirakan sekitar 6,2%, atau lebih baik daripada tahun 2006 sebesar 5,5%. daripada tahun 2006 sebesar 5,5%. Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi 2007 berasal dari: (1) kecenderungan suku bunga yang menurun, meski belakangan terhambat kenaikan harga minyak dunia; (b) inflasi relatif terkendali; (3) kurs kenaikan harga minyak dunia; (b) inflasi relatif terkendali; (3) kurs rupiah yang kuat (karena US$ melemah) dengan volatilitas yang relatif sempit; (4) kinerja ekspor yang impresif; dan (5) investasi yang
i k S i i b d d b li k ( h i meningkat. Semua ini bermuara pada daya beli masyarakat (purchasing power) yang menguat.
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 4
Perekonomian Perekonomian 2007 (2)2007 (2)
Di sisi moneter-perbankan, sebenarnya sudah terjadi kemajuan yang besar, terutama dari tren suku bunga yang terus menurun.g y gSuku bunga benchmark BI rate 8,25%, yang menyebabkan suku bunga simpanan (deposit rate) 6-7% dan suku bunga kredit (lending rate) 13%, merupakan level yang sudah jauh lebih rendah daripada situasi sebelum merupakan level yang sudah jauh lebih rendah daripada situasi sebelum krisis 1997-1998.Dari sisi mobilisasi dana masyarakat (dana pihak ketiga), sektor perbankan nasional telah berhasil menghimpun dana hampir Rp 1 400 perbankan nasional telah berhasil menghimpun dana hampir Rp 1.400 triliun, yang mengindikasikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan yang semakin tinggi.N di i i l i k d k i i id k Namun di sisi lain, kecepatan penyerapan dana masyarakat ini tidak diikuti dengan kecepatan ekspansi perbankan dalam menyalurkan kredit, karena sejumlah kendala di sektor riil, seperti keraguan investor dalam
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 5
membangunan proyek infrastruktur, birokrasi, otonomi daerah, dll.
Harga Harga mminyak inyak dduniaunia
Perkembangan Harga Minyak Dunia85
OPEC WTI Brent ICP
70
75
80
60
65
US$
/bar
rel
45
50
55
Harga minyak dunia terus memecahkan rekor demi rekor. Tak ada seorang pun yang berani meramalkan harga tidak menembus US$ 100 per barrel.
Dec05
Jan 06 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec06
Jan 07 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 6
g p
Harga minyak dipengaruhi oleh faktor (1) obyektif-fundamental, yakni supply dan demand; serta (2) subyektif-sentimen, termasuk geopolitik dan spekulasi.
Dinamika harga minyak dunia, 1970-2007
Sumber : WTRG.Com
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 7
Harga minyak dunia mengalami dinamika besar dalam 37 tahun terakhir, dengan berbagai milestones sebagai penjelas.
‘Windfall’ harga CPO
Perkembangan harga CPO di Rotterdam (USD/ton), 1980-2007
760
815870 865
729800
900
1000
445
339 377
528
628545
672
432
627
311
597 607
740
394530
390442
470
605
729
349
436502
584571 501
344400
500
600
700
339 311311283258 289
390349344
0
100
200
300
1980
1982
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
Feb-0
7
Apr-0
7
Jun-0
7
Agus
t-07
Kenaikan harga minyak menyebabkan kenaikan harga energi substitusi, misalnya minyak
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 8
biodiesel. Dampaknya, harga CPO sebagai bahan baku utama minyak biodisel, juga naik tajam ke level US$ 900-an per ton di pasar Rotterdam. Padahal pada 2002 hanya US$ 283 per ton.
Neraca perdagangan(ekspor–impor)
Perkembangan Ekspor, 2006-2007
12,00
9,61
9,81
9,42
9,71
8,85
9,12
8,35
8,328,78 8,72
8,929,50
8,82
8,487,608,34
7,457,35
8,89
6 858,00
10,00
,
,,7,51
7,35
5,24
4,665,64
5,446,49
5,93
6,266,85
4,94
5,86
4,49
5,66
4 27
4,51
4,34
4,755,06
5,67
5,38
5,62
4,00
6,00
4,27
2,00
Jan-0
6Feb
-06
Mar-06
Apr-06
Mei-06
Jun-0
6Ju
l-06
Agst 2
006
Sep-0
6Okt-
06Nop-0
6Des-0
6Ja
n-07
Feb-0
7Mar-
07Apr-
07Mei-
07Ju
n-07
Jul-0
7Agu
st-07
Sumber : Bank Indonesia
Neraca perdagangan terus membaik, terutama karena meningkatnya harga produk-produk primer, termasuk CPO (crude palm oil). Harga CPO dunia sekarang US$ 885, merupakan rekor baru.
A
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 9
Ekspor menembus rekor baru US$ 9,81 miliar pada Juli 2007, dengan surplus perdagangan US$ 3,55 miliar. Surplus Agustus 2007 menurun menjadi US$ 2,76 miliar.
Ekspor-imporminyak Indonesiay
Perkembangan Ekspor Impor Minyak Indonesia, 2007
2000 00
1.776,8
1.665,8
1.625,51.879,41.605,3
1.361,91500,00
1750,00
2000,00USD Juta
976,8832,4 878,0 926,8
795,01091,6 930,6
1.496,2
1.078,1
,
1000,00
1250,00
769,8
500,00
750,00
Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 Mei-06 Jun-06 Jul-06 Agst 2006
Ekspor Impor
Sumber : Bank Indonesia
Indonesia telah lama menjadi net importer minyak. Pada 1980-an, dengan penduduk 130-an juta,
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 10
produksi minyak 1,6 juta barrel/hari. Kini, dengan penduduk 225 juta, produksi minyak hanya 970 ribu barrel/hari. Terjadi mismatch atau excess demand.
Neraca perdagangan, 2006-2007
Neraca Perdagangan 2006-Agustus 2007
120Miliar USD
100,36
73,1960 55
80
100
120
60,5546,51
20
40
60
0
20
2006 Ags-07
Sumber : Bank IndonesiaEkspor Impor
Surplus perdagangan Januari-Agustus 2007 mencapai US$ 26,68 miliar; sedangkan surplus
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 11
2006 sebesar US$ 40 miliar. Surplus 2007 mungkin akan menyamai 2006, sekitar US$ 40 miliar, meski berpotensi terjadi perlambatan dalam kuartal terakhir 2007.
Stimulus fiskal (1)
Ringkasan RAPBN-P 2007 dan RAPBN 2008 (Rp Triliun)RAPBN-P RAPBN
2007 2008U r a i a n
2007 2008A Pendapatan Negara dan Hibah 684.5 7 61.4
I Penerimaan dalam negeri 681.8 7 59.3 1 Penerimaan perpajakan 489.9 583.7
Rasio pajak (% terhadap PDB) 12.9 13.6 2 Penerimaan negara bukan pajak 191.9 17 5.6
II Hibah 2.7 2.1 B Belanja Negara 7 46 4 836 4 B Belanja Negara 7 46.4 836.4
I Belanja pemerintah pusat 493.9 564.6 II Belanja ke daerah 252.5 27 1 .8
C Surplus/Defisit Anggaran (A-B) (62.0) (7 5.0) h d ( ) ( )% terhadap PDB (1.6) (1 .7 )
D Pembiay aan (I+II) 62.0 7 5.0 I Pembiay aan dalam negeri 7 4.6 91 .7
II Pembiay aan luar negeri (12.6) (16.7 )
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 12
Sumber : Depkeu
b y g ( ) ( 7 )
Stimulus fiskal (2)
493 9
564,6600
440,0
493,9
361,2400
500
200
300
100
02005A 2006A 2007E 2008E
Belanja Pegawai Belanja barang Belanja Modal Pembayaran Bunga Subsidi Belanja Sosial Belanja Lainnya Total
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 13
Sumber : Depkeu
Stimulus fiskal (3)
Belanja modal dan barang pemerintah, 2005-2008
120
101,5
80
100
120
32 9
54,9
68,3
29 2
47,2262,5
52,4
40
60
80
tril
iun
32,9 29,2
0
20
40
0
2005 2006 2007 2008
Modal barang
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 14
Sumber : Depkeu
Realisasi PMDN-PMA
Realisasi Investasi Asing & Domestik
40
30,6732,15
25
30
35
12,5 12,2515,41
20,78
15
20
25
35,45 4,6
8,015,08
8,14
0
5
10
2002 2003 2004 2005 2006 A t 2007
Sumber : BKPM
2002 2003 2004 2005 2006 Agust 2007
Domestik Asing
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 15
Realisasi PMDN dan PMA meningkat dibanding 2006, bahkan melampaui 2005.
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
7
6,20
605 13
6
7
5,505,605,134,88
4,38
4,90
4
5
3,83
32000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber : Bank Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2007 diperkirakan maksimal 6,2%, sedikit meleset
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 16
7 p , ,dibandingkan target pemerintah 6,3%.
Pertumbuhan ekonomi Asia
Negara Pertumbuhan
Ekonomi (%)Negara Pertumbuhan
Ekonomi (%)Ekonomi (%)
China 11,5
India 9 4
Ekonomi (%)
Hong Kong 6,3
Indonesia 6 2India 9,4
Vietnam 8,3
Si 6
Indonesia 6,2
Malaysia 5,6
S lSingapura 7,6
Sri Lanka 7,4
Korea Selatan 5,0
Taiwan 4,6
Pakistan 7,0
Filipina 6,6
Thailand 4
Sumber: Asian Development Bank, September 2007
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 17
2007.
Inflasi, year-on-year
Perkembangan Inflasi (y o y), 2006-2007
14.55
14.90
15.1515.53
15.6015.40
15.74
17.9217.03
13.0
15.0
17.0
6.886.066.296.26 6.52
6.306.607.0
9.0
11.0
13.0
6.505.776.016.30
5.276.29
3.0
5.0
Jan-
06
Mar-0
6
May-0
6
Jul-0
6
Sep-
06
ov-0
6
Jan-
07
Mar-0
7
May-0
7
Jul-0
7
Oct-0
7
Sumber : Bank Indonesia
Inflasi y-o-y hingga Oktober 2007 mencapai 6,88%.
J M Ma J S No J M Ma J O
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 18
Kondisi inilah yang menyebabkan Bank Indonesia tetap mempertahankan BI ratepada level 8,25%.
Inflasi kumulatif
Trend inflasi nasional 1993-Oktober 2007
90
77.63
60
70
80
90
17 11
30
40
50
5.24
17.11
5.06 6.4 6.62.01
6.47 11.059.77
8.649.27 9.3512.55
10.03
0
10
20
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Oct-07
Sumber : Bank Indonesia
Inflasi kumulatif hingga akhir Oktober 2007 mencapai 5,24%. Semula pemerintah menargetkan inflasi kumulatif setahun 2007 sebesar 6%. Namun belakangan mereka
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 19
menargetkan inflasi kumulatif setahun 2007 sebesar 6%. Namun belakangan mereka mengoreksinya menjadi 6% ±1%. Angka ini lebih realistis untuk dicapai.
Inflasi bulanan
Perkembangan Inflasi Bulanan, 2006-2007
1.361.21
1.041.3
1.8
0 23
0.79
0.80
0.580.37 0.45 0.45
0 33 0.38
0.86
0.62
0.16
0.72 0.75
0.3
0.8
0.230.030.05 0.33 0.340.16
-0.16
0.10
-0.2 Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-06
May -06
Jun-06
Jul-06
Aug-06
Sep-06
Oct-06
Nov -06
Dec-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-07
May -07
Jun-07
Jul-07
Aug-07
Sep-07
Oct-07
Sumber : Bank Indonesia
Inflasi dalam 4 bulan terakhir cukup tinggi, yakni 0,79% (Oktober), 0,80% (S b ) % (A ) d % (J li) k f k i ( l)
06 06 07
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 20
(September), 0,75% (Agustus) dan 0,72% (Juli), karena faktor musiman (seasonal).
Inflasi November-Desember 2007, jika mengikuti pola 2006, sekitar 1,50%.
Inflasi di Asia-Pasifik
Kawasan 2006 2007* 2008*
Developing Asia 3,3 4,0 3,8
Asia Tengah 7,9 9,7 9,1g 7,9 9,7 9,
Asia Timur 1,6 3,5 3,3
Asia Selatan 5 9 5 7 5 4Asia Selatan 5,9 5,7 5,4
Asia Tenggara 7,1 3,8 3,8
Pasifik 3 1 4 7 3 2Pasifik 3,1 4,7 3,2
Sumber: Asian Development Bank, Asian Development Outlook 2007, Manila, September 2007
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 21
2007.* Estimasi ADB, per September 2007.
Inflasi di Asia, 2007*
Negara Inflasi (%) Negara Inflasi (%)
Singapura 1,2
Taiwan 1,6
China 4,2
India 4,4,
Hong Kong 1,7
Malaysia 2 5
4,4
Indonesia 6,0
Pakistan 7 8Malaysia 2,5
Korea Selatan 2,5
Pakistan 7,8
Vietnam 7,8
Thailand 2,6
Filipina 2,9
Sri Lanka 14,5
Sumber: Asian Development Bank, September 2007
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 22
2007.* Estimasi ADB, September 2007.
Tren penurunan suku bunga
Perkembangan Suku Bunga, 2005-2007
12.75
12.75
12.75
12.75
12.50
12.50
2.25
5
14
1 1 12
11.75
11.25
10.75
10.25
9.75
9.50
9.25
9.00
9.00
8.75
8.5
8.25
8.25
8.25
8.25
8
10
12
4.50
4.50 4.75 5.00 5.25
5.25
5.25
5.25
5.25
5.25
5.25
5.25
5.25
4.504.
755.25
5.255.25
5.25
5.25
5.25
4.75
4
6
Sumber : B k I d i
0
2
Jan-06
Feb-06
Mar-06
Apr-0
6
May
-06
Jun-06
Jul-0
6
Aug-06
Sep-06
Oct-0
6
Nov-06
Dec-06
Jan-07
Feb-07
Mar-07
Apr-0
7
May
-07
Jun-07
Jul-0
7
Aug-07
Sep-07
Oct-0
7
Sumber : Bank Indonesia
Tren penurunan suku bunga tertahan oleh harga minyak yang mendekati US$ 100 per barrel.
Interest rate differential melebar, karena Fed rate turun menjadi 4,50%.
Mungkin The Fed masih akan menurunkannya lagi pada pertemuan 11 Desember 2007 meski
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 23
Mungkin The Fed masih akan menurunkannya lagi pada pertemuan 11 Desember 2007, meski dengan risiko inflasi dan pelemahan kurs dollar AS.
CCadangan devisaadangan devisa
Perkembangan Cadangan Devisa 2006-2007 (Miliar USD)
60
51,4
52,954,3
44,242 0 42,4 43,3
45,7
47 2
49,3
50,1
51,9
52,350
60
41,1
40,142,8
35,1
40,1
35,5
42,0 ,
39,9
41,6
42,6
47,2
30
40
20
Jan-0
6Fe
b-06
Mar-06
Apr-06
Mei-06
Jun-0
6Ju
l-06
Agust-
06Sep
-06
Okt-06
Nop-06
Des-0
6Ja
n-07
Feb-
07Mar-
07Apr-
07Mei-
07Ju
n-07
Jul-0
7Agu
st-07
Sep-0
7Okt-
07
Sumber : Bank Indonesia
Cadangan devisa yang dikuasai Bank Indonesia terus mencetak rekor demi rekor, seiring dengan
Ag S Ag S
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 24
kinerja neraca perdagangan, surplus transaksi berjalan, dan derasnya capital inflow. Posisi terakhir awal November 2007 adalah US$ 54,3 miliar.
Cadangan devisa berbagai negara (1)g g
Jumlah Cadangan Devisa di Luar Emas (USD Miliar)
1433,60China
247,76
257,29
262,94
945,60
India
Korsel
Taiwan
Jepang
80 70
98,20
140,80
152,45
Thailand
Malaysia
Hongkong
Singapura
16,12
30,75
52,88
80,70
Pakistan
Filipina
Indonesia
Thailand
Sumber : Bloomberg
Cadangan devisa Indonesia (US$ 52 miliar) sudah jauh dibandingkan saat krisis (US$ 21 miliar)
5,16
0 150 300 450 600 750 900 1.050 1.200 1.350 1.500
Bangladesh
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 25
Cadangan devisa Indonesia (US$ 52 miliar) sudah jauh dibandingkan saat krisis (US$ 21 miliar).
Cadangan devisa China mencatat rekor fantastis, sebagai yang terbesar di dunia (US$ 1,43 triliun).
Cadangan devisa berbagai negara (2)g gKawasan Juni 2007
(US miliar)Kawasan Juni 2007
(US miliar)Central Asia
Armenia
Azerbaijan
Kazakhstan
26,0
1,2
2,8
20 9
East Asia
China
1.986
1.332Kazakhstan
Kyrgyz
Tajikistan
South Asia
20,9
0,9
0,2
230,8
Hong Kong
Korea Selatan
Mongolia
136
250
0,9Bangladesh
Bhutan
India
ldi
5,0
0,6
206,1
g
Taiwan
,9
0,2
Sumber: Asian Development Bank, September Maldives
Nepal
Pakistan
Sri Lanka
0,2
1,6
14,0
3 2
p p2007.
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 26
Sri Lanka 3,2
Cadangan devisa berbagai negara (3)g g 3
Kawasan Juni 2007
(US miliar)
Kawasan Juni 2007
(US miliar) (US miliar)
Pacific
Kepulauan Fiji
Mik i
2,2
0,2Southeast Asia
Kamboja
394,5
1,3Mikronesia
Papua Niugini
Samoa
0,0
1,5
0,1
Indonesia
Laos
Malaysia
49,2
0,2
90,8Kepulauan Solomon
Tonga
Vanuatu
0,1
0,1
0 1
y
Myanmar
Filipina
Singapura
9 ,
1,2
23,3
143 6 Vanuatu 0,1Singapura
Thailand
Vietnam
143,6
71,1
13,4Sumber: Asian Development Bank, September 2007.
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 27
SBI: biaya moneter
Penempatan Dana Bank Umum di SBI
250Rp Triliun
179,05
221,1
200
76 86
101,37 94,06100
150
76,8654,26
50
Sumber : Bank Indonesia
02002 2003 2004 2005 2006 Agust 2007
K b h il h i fl i d bili i h l i di b bk l h
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 28
Keberhasilan menahan inflasi dan stabilitas rupiah antara lain disebabkan oleh dukungan absorpsi likuditas oleh SBI. Posisi November 2007: Rp 269 triliun.
Perkembangan DPKPerkembangan DPK (1) (1)
Perkembangan DPK Perbankan Nasional per Jenis Simpanan
700,000 18Rp Miliar Persen
400,000
500,000
600,000
10
12
14
16
200,000
300,000
4
6
8
10
0
100,000
0
2
Giro 196,226 217,998 245,722 281,412 338,011 371838
Tab ngan 193 361 241 736 296 394 281 492 333 928 354927
2002 2003 2004 2005 2006 Jun-07
Tabungan 193,361 241,736 296,394 281,492 333,928 354927
Deposito 446,191 428,833 420,990 565,033 615,163 628419
Pertumbuhan DPK 4.82 6.32 8.39 17.11 14.11 5.29
Sumber : Bank Indonesia
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 29
DPK terus meningkat, meski dengan kenaikan yang agak melambat pada 2007, seiring dengan penurunan suku bunga.
Perkembangan DPKPerkembangan DPK (2)(2)
Perkembangan DPK Perbankan Nasional per Kelompok Bank
600.000 18,00
Rp Miliar Persen
300.000
400.000
500.000
10,00
12,00
14,00
16,00
0
100.000
200.000
0 00
2,00
4,00
6,00
8,00
0 0,00
Persero 370.542 368.479 375.731 431.397 480.394 497.053
BUSN Devisa 321.111 360.536 403.530 462.747 525.177 542.415
BUSN non Devisa 17.050 19.989 19.166 21.970 24.423 25.977
BPD 45 758 51 695 59 486 85 283 129 141 140 308
2002 2003 2004 2005 2006 Jun-07
BPD 45.758 51.695 59.486 85.283 129.141 140.308
Campuran 21.418 21.827 28.293 34.484 35.927 46.546
Asing 59.900 66.041 74.796 92.057 92.040 102.885
Perbankan Nasional 4,82 6,32 8,39 17,11 14,11 5,29
S b B k I d i
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 30
Sumber : Bank Indonesia
Perkembangan KreditPerkembangan Kredit
Perkembangan Kredit Perbankan Nasional
400000 30
Rp MiliarPersen
200000
250000
300000
350000
15
20
25
0
50000
100000
150000
0
5
10
2002 2003 2004 2005 2006 Jun-07
Persero 150632 177137 222855 256413 287910 307579
BUSN Devisa 125901 159959 209176 277591 315256 344637
BUSN non Devisa 11574 14526 15101 16842 19114 21845
BPD 21498 28348 37232 44931 55955 65088
Campuran 25111 24975 30914 36937 40833 46463
Asing 36341 35560 44193 62935 73230 75886
Perbankan Nasional 17,4 18,72 27,01 24,34 13,89 3,63
Sumber : Bank Indonesia
Kredit perbankan terus mengalami ekspansi meski agresivitasnya sempat menurun seiring
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 31
Kredit perbankan terus mengalami ekspansi, meski agresivitasnya sempat menurun, seiring dengan tersendatnya sektor riil.
Perkembangan LDRPerkembangan LDR
Perkembangan LDR Perbankan Nasional (%)
120 70
60
80
100
30
40
50
60
0
20
40
0
10
20
30
2002 2003 2004 2005 2006 Jun 07
Persero 34,46 41,59 49,9 51,04 59,93 61,88
BUSN Devisa 34,92 40,41 46,23 73,27 60,03 63,54
BUSN non Devisa 59,39 62,74 68,74 82,48 78,26 84,09
BPD 42,04 48,22 53,39 49,96 43,33 46,39
2002 2003 2004 2005 2006 Jun-07
Campuran 75,76 74,1 75,56 76,82 113,66 99,82
Asing 52,73 47,28 51,25 54,89 79,56 73,76
Perbankan Nasional 38,24 43,52 49,95 59,66 61,56 63,57
Sumber : Bank Indonesia
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 32
LDR terus naik, pada November 2007 mencapai 67,3%, merupakan level tertinggi sesudah krisis.
Perkembangan NPLPerkembangan NPL
Perkembangan NPL gross Perbankan Nasional (%)
20 8
1012141618
4
5
6
7
02468
0
1
2
3
0 0
Persero 6.03 7.31 5.88 14.75 10.7 10.03
BUSN Devisa 5.83 5.52 2.96 3.22 3.69 3.49
BUSN non Devisa 3.96 3.62 4.05 4.34 3.11 3.03
BPD 1 94 1 74 1 74 1 86 1 59 1 93
2002 2003 2004 2005 2006 Jun-07
BPD 1.94 1.74 1.74 1.86 1.59 1.93
Campuran 18.63 11.95 6.36 3.91 3.61 2.49
Asing 16.14 11.47 5.99 4.5 3.64 5.05
Perbankan Nasional 7.5 6.78 4.5 7.56 6.07 5.78
Sumber : Bank Indonesia
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 33
Sumber : Bank Indonesia
NPL terus menurun, untuk mencapai target di bawah 5% (net), seiring dengan keberhasilan bank-bank melakukan restrukturisasi kredit macet.
Indikator makro 2007Indikator makro 2007
RAPBN Chief E i t BNI
FaktaiIndikator Makro 2007
(versi awal)
Economist BNI(dibuat November
2006)
HariIni
Pertumbuhan ekonomi (%) 6,3 6,0 6,1-6,2
Inflasi (%) 6,5 7,00 5,24 (Okt)
BI rate/SBI 3 bulan (%) 8,50 8,0 8,25 8,25
K i h ( US$ ) R R RKurs rupiah (per US$ 1) Rp 9.300 Rp 9.000
Rp 9.400
Rp 9.100
Fed rate (%) n.a. (not 4,75 4,50available)
Harga minyak dunia
(per barrel)
US$ 65 US$ 58−65 US$ 96
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 34
(per barrel)
Proyeksi Bank DuniaProyeksi Bank Dunia
2005 2006 2007 2008
Emerging East Asia 7.6 8.1 7.3 7.0
Developing East Asia 9.0 9.5 8.7 8.1
Southeast AsiaIndonesiaMalaysia
5.15.75 2
5.45.55 9
5.56.35 6
5.76.55 8Malaysia
FilipinaThailand
5.25.04.5
5.95.45.0
5.65.64.3
5.86.04.5
Transition Economies 10.2 10.7 9.6 8.7ChinaVietnam
8.5 8.2 8.0 8.0
Small Economies 7.6 7.2 5.9 4.9
N l I d t i l E i 8Newly Industrial Economies (NIEs)
Korea3 other NIEs
4.84.05.5
5.45.05.8
4.54.44.6
4.94.94.9
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 35
Jepang 2.6 2.2 2.3 2.4
Sumber: Bank Dunia, Maret 2007.
Proyeksi 2008Proyeksi 2008
Indikator Proyeksi Chief Economist BNI
Pertumbuhan ekonomi 2008 akan sedikit lebih baik daripada 2007, di level 6,5%.Economist BNI
Pertumbuhan ekonomi 6,50%
Inflasi 6 50%
p 7, ,5
Inflasi juga akan lebih baik, sepanjang pemerintah bisa membenahi distribusi pasokan barang di sektor riil. Pengendalian inflasi oleh BI hanya sebatas instrumen Inflasi 6,50%
BI rate/SBI 3 bulan 7,75%
inflasi oleh BI hanya sebatas instrumen moneter, sedangkan faktor lain di sektor riil menjadi tugas pemerintah.
BI rate akan terus turun, seiring dengan penurunan suku bunga di luar negeri
Kurs rupiah (per US$ 1) Rp 9.000-9.400
F d t (%) 4 00%
penurunan suku bunga di luar negeri, misalnya Fed rate.
Fed rate turun, karena Bank Sentral AS harus menyelamatkan sektor riil dan
k k ik di b f k ki Fed rate (%) 4,00%
Harga minyak dunia
( b l)
US$ 90
menekan kepanikan di bursa efek, meski hal itu akan berdampak inflationary.
Harga minyak dunia akan tetap tinggi, namun perlambatan ekonomi global
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 36
(per barrel) kemungkinan bisa mengoreksi harga.
Kesimpulan (1)Kesimpulan (1)
Perekonomian Indonesia 2007 belum bisa tumbuh secara optimal. Pertumbuhan diperkirakan 6,2%, masih sedikit di bawah target 6,3%.p gMeski investasi (PMDN dan PMA) sudah meningkat, namun masih banyak kendala di sektor riil (buruknya infrastruktur, birokrasi, eforia otonomi daerah, dll).otonomi daerah, dll).Meski harga minyak dunia kini mendekati US$ 100 per barrel, namun diperkirakan APBN 2007 masih aman. Problem fiskal kita adalah kurang optimalnya dalam menjalankan fungsi stimulus fiskaloptimalnya dalam menjalankan fungsi stimulus fiskal.Rupiah mengalami volatilitas dalam kisaran sempit. Inflasi juga relatif terkendali pada level 6,5%. Cadangan devisa memecahkan rekor di level US$ ili N i i i h di k i d US$ 54,3 miliar. Namun semua pencapaian ini harus diongkosi dengan biaya moneter, berupa pembayaran bunga SBI yang tinggi. Dana yang tersimpan dalam SBI mencapai Rp 269 triliun.
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 37
Kesimpulan (2)Kesimpulan (2)
Krisis energi dunia masih akan berlanjut pada tahun 2008, karena faktor (1) obyektif-fundamental; serta (2) subyektif-sentimen.y yFaktor obyektif-fundamental berupa tidak berimbangnya antara supplydan demand. Di sisi supply, sekarang ini semakin sulit untuk menemukan sumur minyak baru yang produktif (tingkat kegagalan eksplorasi kian sumur minyak baru yang produktif (tingkat kegagalan eksplorasi kian meninggi). Sedangkan di sisi demand, terjadi lonjakan yang besar, seiring dengan pertumbuhan ekonomi tinggi di China (11,5%) dan India (9,4%).Faktor subyektif sentimen berupa faktor geopolitis dan masuknya Faktor subyektif-sentimen berupa faktor geopolitis dan masuknya komoditas minyak ke wilayah spekulasi.
Dari sisi perbankan, tingkat suku bunga sudah turun, hingga jauh di b h l l b l k i i j d h i k j dibawah level sebelum krisis. LDR juga sudah meningkat menjadi 67,3%, namun fungsi intermediasi masih perlu ditingkatkan.
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 38
Kesimpulan (4)Kesimpulan (4)
Perekonomian tahun 2008 masih bisa lebih baik daripada tahun 2007, terutama didasarkan pada tren investasi dan kontribusi perdagangan p p g ginternasional. Namun hal ini masih akan menghadapi tantangan terberat berupa perlambatan perekonomian global, yang terkoreksi oleh tingginya harga minyak dunia yang sulit diturunkan.harga minyak dunia yang sulit diturunkan.Bila perekonomian global melambat, ada harapan menurunkan demandminyak, sehingga harga minyak juga akan terkoreksi.Bank Indonesia perlu memperhitungkan kembali biaya moneter yang Bank Indonesia perlu memperhitungkan kembali biaya moneter yang dikeluarkannya, untuk melakukan stabilisasi rupiah dan harga (inflasi rendah), melalui kebijakan SBI.M ki d l bih l b BI k ki k Meski dengan respons yang lebih lambat, BI kemungkinan akan mengikuti jejak The Fed yang berusaha menstimulasi perekonomian melalui kebijakan penurunan suku bunga.
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 39
Terima kasihTerima kasih
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa Page 40