ease magazine october issue

40
EASE IT’S OUR FOCUS suit up: PETS COACHELLA STREET STYLE review REPORT: TRAVELING TO LVIV SPECIAL REPORT JAVA SOULNATION CHECK STORY FROM BROADWAY MAGAZINE OKTOBER2012 \\ EDISI VI

Upload: ease-magazine

Post on 08-Mar-2016

234 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

This is AIESEC LC Bandung Magazine 6th edition.

TRANSCRIPT

Page 1: EASE Magazine October Issue

EASE

IT’S OUR FOCUS

suit up:

PETS

COACHELLASTREET STYLEreview

R E P O R T :TRAVELING TO LVIV

SPECIAL REPORT

JAVASOULNATION

CHECK STORYFROMBROADWAY

MAGAZINE

OKTOBER2012 \\ EDISI VI

Page 2: EASE Magazine October Issue

LETTERFROMEDITORIAL

CEOAMANDA PUTRI

EDITOR IN CHIEFMICHAELA TALITHA

MANAGING EDITORKHARISMA LARASNDARU P.

FASHION EDITORALDILA RIANY ANANDA

FEATURE EDITORDIMAS FERDIANDHIKARIFAN NUGRAHA

AIESEC NEWSEDITORGILANG PUTRA JAYA

MARKETING &BUDGETINGARINA RESYTA RAHMA

CREATIVE EDITORDIMAS, ZAKKY

REDAKSIEASE

AIESEC LC BANDUNGJl. Tubagus Ismail No.40 lt.2Bandung, Jawa Barat 40135

www.aiesecbandung.org@AIESECBANDUNG | @EASEmagz

FOCUSPETS

SUIT UPCOACHELLA 2012: STREET STYLE

RADARWHEN FUR IS USED FOR FASHION

DIRECTORYDO YOGA WITH DOG

WANDERLUSTLVIV

PHOTOS SPREADSTORY OF LOVE

MAIN KNOWLEDGENO MORE RACIST

OPEN WIDEKOMUNIKASI SUSAH-SUSAH GAMPANG

ART SPLASHBROADWAY, THE THEATRICAL WONDER

BLAST OFFJAVA SOULNATION 2012

GREEN FLUSHTECH REVIEWDAY TO PLAY

AIESEC ARTICLE

006

008

010

013

014

019

022

025

027

028

032034036038

KONTENO K T O B E R 2 0 1 2

Page 3: EASE Magazine October Issue

LETTERFROMEDITORIAL

K

003

ita tidak hidup send-iri di dunia ini. kira-kira kalimat itu cukup tepat menggam-

barkan bagaimana kita se-bagai manusia membutuhkan makhluk hidup lain untuk dapat bertahan di dunia ini. sayangnya, seringkali kita tidak menyadari akan hal ini, manusia dibutakan oleh egoisme. Kasus-kasus tentang bagaimana manu-sia telah merusak habi-tat makhluk hidup lain pun sering kita temui, hal ini tentunya sangat mengece-wakan dan merugikan bagi kita dan alam. Maka pada edisi kali ini kami dari EASE ingin mengangkat tema tentang pet dan ani-mal. Dimana binatang se-bagai makhluk hidup, mem-bawa begitu banyak manfaat bagi kita. Maka kita juga harus memperlakukan mer-eka dengan baik. Bagi para pecinta binatang atau pet lovers, bebaskan rasa pe-nasaran kalian dengan men-elusuri halaman demi hala-man EASE kali ini. Enjoy!

Michaela

Page 4: EASE Magazine October Issue

Kontributor

004

Nandya GitaKecintaannya terhadap Fashion dan New York City sangat melekat pada kepribadian perempuan berambut hitam ini. Untungnya, selain mau berbagi mengenai New York City di rubrik wanderlust edisi bulan lalu, kali ini ia menyumbangkan artikel tentang fashion.

Vincentya StellaFashion adalah jalan hidupnya. Selain pernah belajar dibidang Desain Interior, Stella ternya-ta juga menyukai dunia Jurnalistik, khususnya yang di bidang Fashion. Penasaran? Bisa langsung cek di halaman EASE ini.

Ridwan BhokarajaCowok penggemar fotografi ini kemarin mem-bantu EASE untuk pemotretan dan membuat cover kita menjadi catchy. Apalagi ia juga dibantu ke-3 sahabatnya untuk hasil yang lebih bagus.

Page 5: EASE Magazine October Issue

Kontributor

FASHIONABLY LOUD

By Kharisma Larasndaru Photos Dok. Google, Dok. Tumblr

Page 6: EASE Magazine October Issue

ewan Peliharaan adalah hewan yang dipelihara sebagai te-man sehari-hari manusia. Hewan peliharaan yang populer bi-asanya adalah hewan yang memi-

liki karakter setia pada majikan-nya atau memiliki penampilan yang menarik, atau kemampuan menarik tertentu seperti mengeluarkan su-ara yang indah. Dalam beberapa kasus hewan peliharaan juga dapat memberikan pemiliknya dengan manfaat, sep-erti memberikan pendampingan un-tuk orang dewasa lanjut usia yang tidak memiliki interaksi sosial yang memadai dengan orang lain. Sementara beberapa orang percaya pada manfaat fisik dan emosional dari memiliki hewan peliharaan. Hewan peliharaan yang pal-ing populer adalah anjing dan kucing, tetapi ada juga hewan pengerat hewan peliharaan, seper-ti hamster, marmut burung, burung

kenari, parkit, dan burung beo, kura-kura, kadal dan ular, dan ikan tropis dan katak.

Sekarang-sekarang ini banyak seka-li orang-orang yang memburu he-wan yang dilindungi untuk diambil bagian tubuh atau kulitnya demi keperluan masyarakat tertentu. Ada yang membantai hewan yang dil-indungi tersebut karena dianggap sebagai hama perusak flora diseki-tarnya. Let’s protect our animal, love them and give them rights to live.

H

it’s our focusPETS

006

By

Kha

rism

a La

rasn

daru

Pho

tos

Kha

rism

a La

rasn

daru

, Dok

.Tum

blr

Page 7: EASE Magazine October Issue

FASHIONABLY LOUD

By Kharisma Larasndaru Photos Dok. Google, Dok. Tumblr

Page 8: EASE Magazine October Issue

008

SUIT UP

By Vincentya Stella Photos Dok. Tumblr, Dok. Google, www.shopnastygal.com

What’s hot! Wanna wear something similar like

them? try these!

Page 9: EASE Magazine October Issue

009

SUIT UP

By Vincentya Stella Photos Dok. Tumblr, Dok. Google, www.shopnastygal.com

review

Page 10: EASE Magazine October Issue

WHENFUR IS USED

FORFASHIONANIMAL

PAYPRICE

THE

Fashion merupakan sesuatu yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Bahan yang kita gunakan untuk pakaian, sepatu atau tas yang kita gunakan pun beragam, dan salah satu yang banyak dibicara-kan dan digunakan adalah animal fur. Para desainer menggunakan bulu hewan pada koleksinya, para socialita memakai leather boots dan leather bag di setiap acara. Tanpa kita sadari, setiap tahun, lebih dari 40 juta hewan dengan brutal dibunuh dan di-kuliti untuk membuat produk bulu yang dijual di toko-toko. Tersebut. Sementara,

fashion advertisements memperlihatkan bulu seba-gai sebuah gaya dan glamour. Can you imagine how horrible is that? History of Animal Products in FashionSebelum dapat pengakuan di dunia fashion, bulu dan kulit dipakai oleh peradaban kuno sebagai sa-rana untuk melindungi tubuh dari cuaca. Peradaban

yang tinggal di daerah beriklim dingin

sering men-gandalkan bulu bina-tang untuk bertahan hidup. Pada

"Para hewan biasanya dibunuh dengan sengatan listrik atau dipatahkan lehernya untuk mencegah kerusakan pada bulu.. Ketika memproduksi satu mantel bulu, itu membutuhkan sekitar 60 sampai 80 kulit bulu."010

RADAR

By Nandya Gita Photos Dok. Google, Dok. Tumblr

Page 11: EASE Magazine October Issue

cuaca panas, bahan kulit sering digunakan untuk membuat pakaian dan alat-alat yang diperlukan. Banyaknya produk bulu dan kulit yang dipakai disebabkan oleh kurangnya sarana lain-nya, seperti serat kapas serta teknik tenun yang belum hadir. Pada tahun 1977, Bridgette Bardot menjadi selebriti pertama yang secara aktif berpartisipasi dalam kampanye melawan animal cruelty in fashion. Kampanye yang dilakukannya adalah bagian dari di-sponsori oleh Greenpeace dan mendor-ong untuk mengakhiri kegiatan penggu-naan animals fur as a fashion statement. Kampanye tersebut pun pada tahun 1980-an mulai memiliki efek pada industri, baik industri fashion maupun peternakan.

The ProcessSeperti apa sih pembuatan fur coat atau leather jacket yang menjadi trend saat ini? We will break it down for you. Pertama-tama, leather itu dibuat dari ber-bagai macam kulit atau bagian yang tersem-bunyi dari sebuah hewan. Setelah melepaskan bagian yang tersembunyi atau kulit terse-but dari hewan, semua daging akan dikikis. Lalu the hides or skins dipindahkan kedalam refrigeration system dan dikirim ke tanning facility. Dengan menggunakan bahan kimia, semua rambut yang tersisa pada kulit dihilang-kan. Mereka kemudian menjalani proses yang disebut “pickling” (pengawetan) di mana kulit tersebut direndam dalam larutan yang akan menghasilkan kulit yang lebih lembut. Setelah proses ini, semua kulit yang kecokelatan menggunakan zat kimia yang terbuat dari sayuran atau chrome. Lalu kulit direndam dalam tong substansi selama berjam-jam sampai larutan nya benar-benar menem-bus ke kulit. Setiap kelebihan air kemudian diperas keluar dan semua pilling dicukur. Kulit kemudian mengalami proses “pengaturan”

untuk menjamin sepenuhnya bahwa kulit sudah kering. Kulit yang sempurna adalah yang sudah melunak dan selesai dengan tekstur yang diinginkan. Para hewan biasanya dibunuh dengan sengatan listrik atau dipatah-kan lehernya untuk mencegah kerusakan pada bulu. Ketika memproduksi satu mantel bulu, itu membutuhkan sekitar 60 sampai 80 kulit bulu. Bisa dibayangkan hampir 80% dari musang dipanen untuk kulit mereka dari peternakan bulu. Ini menunjukkan betapa banyak hewan yang dibesarkan di peternakan bulu untuk satu tujuan yaitu memproduksi mantel dan aksesoris. Hmm.. mengerikan bukan? Semoga kita segera tersadarkan, bahwa menjadikan binatang sebagai perlengkapan fashion itu merupakan suatu tindakan tercela dan harus segera dihentikan. So, stop using animals as fashion accessories.

011

RADAR

Page 12: EASE Magazine October Issue

1

5

4

3

2

9

8

7

6

10 11 12

1. classic red DIOR | 2. dark emerald green ESSIE | 3. midnight blue ESTEE LAUDER | 4. cappucino KURE BAZAAR | 5. dazling gold TENOVERTEN | 6. purple twits TOM FORD | 7. red ruby O.P.I | 8. mauve nude DEBORAH LIPPMANN | 9. rich purple LANCOME | 10. golden spin YSL | 11. decadent burgundy &

vintage blue JINSOON | 12. lilac grey CHANEL

polish your nail soon!

Nail Polish Trend

fall 2012

“kecantikan, bisa terpancandar dari kuku-kuku kamu -tentu saja selain hati kamu yang juga cantik”

FASHION UPDATE

By Vincentya Stella Photos Dok. Google

Page 13: EASE Magazine October Issue

ernyata, tak hanya bisa diajak main dan jogging saja, Bubba, beagle coklat putih kesayangan kamu juga

bisa diajak yoga. Awalnya yoga adalah olah raga yang berkembang dari ajaran Hindu untuk meditasi. Yoga diper-caya bisa menyeimbangkan, mengharmonisasikan, dan menjernihkan pikiran ser-ta jiwa. Dan kini, yoga dikenal di seluruh dunia sebagai alternatif lain untuk mencapai kepuasan batin. Bentuk dan gaya yoga pun semakin berkem-bang dan berimprovisasi. Contoh yang terbaru dan semakin popular adalah

Dog Yoga. Nah, sebelum ajak si Bubba main lempar tangkap bola, coba ajak Bubba beryoga. Yang pent-ing kan tujuan utama kamu mencapai ketenangan batin bisa tercapai. Tapi, Anda tetap harus ingat beberapa hal berikut

1. Don’t expect too much Jangan iseng mencoba gerakan yoga yang sangat rumit pada anjing kamu. Bubba, kan, bukan balle-rina yang tubuhnya memang lentur. Jangan terapkan gaya Classic Lotus, tapi carilah gaya yang sederha-na untuk dilakukan berdua dengan kamu. Bukan berarti tanpa gerakan yang rumit, kamu dan Bubba tidak bisa mencapai kepuasan ba-tin. Jadikan Doga sebagai perantara quality time kamu berdua.

2. Learn Your Dog Ability Mustahil jika tetap memaksa pose Natarajasana pada anjing kamu. Apalagi gerakan tersebut membu-

tuhkan keseimbangan tubuh yang ditopang dengan hanya satu kaki dan bergaya ala penari balet. Kebanyakan anjing menyenangi gera-kan stretching sekaligus diberikan usapan pada badannya. Bisa juga anda mengangkat satu kakinya dan memfokuskan kepala serta badanya ke satu arah.

3. Do Doga Class Untuk lebih mengerti pose-pose Doga, ada bai-knya kamu mengikuti kelas Yoga yang disediakan di beberapa tempat.

4. Let’s Try at Home Ketika tidak memiliki waktu untuk pergi ke kelas Doga, bukan berarti kamu mengacuhkan Bubba. Dari-pada membiarkannya merasa ditinggalkan, cobalah alternatif lain seperti melakukannya di halaman rumah dengan peralatan yang seadanya. Setelah itu, kamu dan Bubba pasti akan semakin dekat.

T

DO YOGAWITH YOURDOG

013

DIRECTORY

By

Rifa

n N

ugra

ha P

hoto

s D

ok. G

oogl

e

Page 14: EASE Magazine October Issue

t’s such a pleasure ever been to Ukraine. Ada ke-banggaan tersendiri ketika saya dikasih kesempatan mengikuti Exchange Pro-

gram dari AIESEC ke Ukraina se-lama 2 bulan. Lviv adalah kota pilihan saya di negara tersebut. Januari lalu, sebelum hebohnya Piala Eropa, saya sudah sampai ditempat tersebut. Senangnya bukan main ketika menghirup udara Ukraina pertama kali. Selain bayangan dari keseruan project yang akan saya kerjakan nanti, untuk pertama kalinya, saya menikmati salju -melihat, menyentuh bahkan memakan salju. Nggak terasa, mata ini mulai panas dan mengeluarkan air ketika menyaksikan detik-

detik turunnya salju pertama di Lviv. Duh, norak! But indeed dreams do come true. Mungkin banyak yang belum familiar dengan Lviv, atau mungkin sebagian juga masih bertanya-tanya ‘ada di negara mana, sih, Lviv itu?’. Lviv berada di sebelah barat Ukraina. Ukraina adalah negara jajahan Uni Soviet yang berada di Eropa -people in eastern of the country speak Russian and people who live in western speak Ukrainian. Walaupun Lviv bukan sebuah ibukota, tetapi Lviv merupakan kota yang menjadi pusat budaya di Ukraina. Lepas dari bayang-bayang Kiev (ibukota Ukraina) yang megah dengan banyaknya

gedung bertingkat yang sangat modern, sebaliknya, Lviv meru-pakan kota dengan bangunan dan budaya yang sangat mem-pertahankan nilai-nilai tradisi yang sangat eksotik. Lviv juga sangat dikenal julukan dengan The Little Paris karena gaya arsitektur gedung-gedungnya sangat mencerminkan gaya Eropa Barat -walaupun kita tidak akan menemukan kereta bawah tanah di tempat tersebut. Selain itu, Lviv is like a heaven for Choco-late, Coffee, Beer and Vodka lovers. Kita bisa merasakan hal itu semua dengan harga yang sangat terjangkau dan kualitas luar biasa.

I

LVIVTHE EXOTIC CITY

EASTERNIN THE

EUROPE

014

WANDERLUST

By Kharisma Larasndaru Photos Kharisma Larasndaru

Page 15: EASE Magazine October Issue

City Center (Old Town) Beberapa bangunan di pusat kota Lviv dimasukkan ke da-lam daftar UNESCO sebagai warisan nasional, seperti Rynok Square, Opera House, Freedom Avenue dan ban-yak bangunan tua, gereja dan lain sebagainya. Lviv City Center adalah salah satu bagian yang paling indah di Lviv. Bangu-nan-bangunan disana terpelihara dengan baik serta memiliki jalanan batu yang in-dah. Pada saat musim panas, banyak sekali warga yang meng-gelar tikar di taman sambil menikmati udara kota atau hanya sekedar bersenda gurau sambil menikmati ice cream. Be-berapa festival atau perayaan juga sering diadakan di City Center. Ketika saya sampai di Lviv, kebetulan ada perayaan Natal Ortodoks disekitar Opera House. Sedangkan pada bulan Februari, dalam rangka merayakan hari Kasih Sayang atau Valentines Day, diadakannya Lviv Choco-late Festival selama empat hari berturut-turut.

Lviv Chocolate Factory Lviv adalah surganya pe-nikmat coklat. Bagi yang berkun-jung ke Lviv, wajib mendatangi Lviv Chocolate Factory. Tempat ini terletak di City Center yang juga merupakan tujuan utama para turis.

Lviv Choco-late Factory adalah sebuah kafe kecil yang menyajikan berbagai macam jenis olahan coklat.Di lantai pertama, kamu akan mendap-atkan kesan seperti berada di kafe pada umumnya di Lviv. Yang membedakannya dari kafe lain adalah pilihan menunya yang seluruhnya terbuat dari coklat mulai dari secangkir minuman cokelat hangat sampai berbagai macam kue.Di lantai kedua dari tempat tersebut, ada dapur dimana kamu dapat melihat bagaimana cokelat diproses. Selain itu, dis-ana juga ada ruangan dimana kamu dapat memilih dan mengambil sendiri cokelat sesuai keinginan. Coklat ditem-pat itu benar-benar enak dan harganya juga sangat

015

WANDERLUST

By Kharisma Larasndaru Photos Kharisma Larasndaru

Page 16: EASE Magazine October Issue

bersahabat. A must visit place in Lviv especially if you have a sweet tooth or just want to grab a desert.

Opera House Arsitektur Opera House yang sangat terkenal di Ukraine ini sangat klasik dan vintage, sayang waktu itu saya tidak sempat masuk ke dalam untuk menyak-sikan pertunjukan Ballet. Walaupun begitu, saya sudah cukup puas melihat uniknya arsitektur bangunan ini dari luar saja. Tetapi tenang saja, selain pertun-jukan-pertunjukan kecil yang sering di gelar ditempat tersebut, ternyata di Opera House tersebut ada sebuah res-taurant yang sangat unik –letaknya tepat disamping gedung dan berada dibawah tanah Opera House. Menu yang ditawar-kan sangat menggugah selera makan. Harganya? sangat terjangkau. Walaupun

saya nggak bisa menyaksikan pertunjukan Ballet, setidaknya perut saya terisi oleh makanan enak. Slurppp…Vysokyi Zamok (High Castle) Lviv High Castle sebenarnya tidak benar-benar sebuah kastil. Tempat itu hanya sebuah taman yang terletak di bukit tertinggi, Lviv. Tetapi, ada be-berapa reruntuhan kastil bersejarah yang tetap terjaga buatan Union of Lublin di puncaknya. Pada awalnya, saya kurang tertarik untuk pergi kesana, karena konon katan-ya ada ratusan anak tangga dan jalan-jalan yang terjal untuk bisa sampai di ta-man tersebut. Sayangnya, rasa penasaran saya membuat kaki ini berani melangkah selama 45 menit menuju tempat terse-but. Well worth the 45 minute climb to the top and my feeling was definitely right. Walaupun ratusan kali saya jatuh tergelincir karena sepatu yang licin dan medan yang curam ditambah jarak pandang yang pendek (kebetulan pada

"Lviv is like a heaven for Cho-colate, Coffee, Beer and Vodka lovers. Kita bisa merasakan hal itu semua dengan harga yang

sangat terjangkau dan kualitas luar biasa."

Opera House

016

WANDERLUST

Page 17: EASE Magazine October Issue

saat itu lagi hujan salju), tetapi pemandangan setelah sampai puncaknya sangat mengesankan. Everything was snowcapped and even more amazing, walaupun sedikit berkabut saat itu.

Lviv Ratusha (Town Hall Tower) Ratusha adalah gedung balai kota yang berada di jantung kota Lviv (Rynok Square). Gedung ini sama halnya dengan Monas di Jakarta. Perbedaan yang paling mencolok adalah Ratusha tidak memiliki elevator untuk sampai kepuncaknya. Tingginya kurang lebih 65 meter dan untuk bisa sampai ke puncak harus melewa-ti kurang lebih 408 anak tangga, and it takes like forever to get on top, seriously. Tidak beda jauh dari High Castle, Ratusha juga menyuguhkan pemandangan kota Lviv yang indah dari atas gedung. Hmmm… Kayanya di Lviv ini banyak banget gedung-gedung yang membutuhkan kesabaran ekstra untuk mencapai puncak teratas.

Apalagi yang mem-buat saya tidak jatuh cinta set-engah mati dengan Lviv? Ternyata, Lviv ini juga sur-ganya makanan. Salah satu favorit saya adalah Sup khas Ukraina yang berwarna merah darah ini bernama Borsh. Terbuat dari sayur beet dan dicampur dengan sour cream khas, membuat ras-anya menjadi gurih dan nggak bikin eneg. Lalu ada makanan yang bentuknya mirip dumplings yang dikenal dengan nama Va-renyky. Ini juga makanan favorit saya selama disana. Varenyky ini biasanya diisi dengan kentang, cherry, meat (it can be beef or pork) and cheese. Sekali makan

satu, kalian pasti ketagihan untuk terus mencomotnya. Untuk masalah harga makanan, kamu nggak perlu khawatir, I think Ukraine is the most cheap-est country in Europe karena Ukraina itu bukan European Union jadi mata uangnya bukan Euro melainkan Hyrvna (dibaca: Grivna). Pheew~

TIPSCarry a map as it can get confusing sometimes.

all roads and streets look the same.Wear a tracking shoes to climb High

Castle is a must!Learn at least a simple Ukrainian Language.

017

WANDERLUST

Page 18: EASE Magazine October Issue

Setelah sekian lama namanya tidak muncul di tangga lagu billboards –tentu saja yang kita ingat hanya video dirinya bersama Adam Levine di Moves Like Jagger- Christina akh-irnya mengeluarkan single terbaru berjudul Your Body. Di lagu ini, Christina memuncul-kan kembali ciri khasnya yang tentu saja san-gat ditunggu oleh penggemarnya yang sem-pat kehilangan jati dirinya di album Bionic. Dengan lirik yang cukup vulgar, Christina membawa semangat wanita dalam lagu ini agar tidakdirendahkan oleh lawan jenisnya. Sounds good, Go, Christina!

Seharusnya aliran Grimes bisa menjadi agama baru untuk para hipster. Apalagi kita bisa ber-orgasme music setelah mendengar Genesis. Yups, gadis pirang dengan wa-jah fierce ini baru saja membuat gaya musiknya makin bisa diterima oleh banyak orang melalui Genesis. Genesis sendiri perpaduan antara musik indie pop dengan elec-tic music yang cukup unik. Semenit pertama pendengar diajak untuk masuk kedalam roh lagu yang dilanjutkan dengan instrument-instrumen unik miliknya. Selanjut-nya, minimal badan kamu ikut bergerak. Yummy…

All Time Low dari Outlines tentu saja baru meramaikan pasar musik holly-wood. Seperti biasa, band yang beranggota empat orang pria asal Baltimore ini masih membawa unsur-

unsur puk rock yang kental. Suara Alex Gaskarth terden-gar renyah dibaren-gi dengan alunan musiknya yang tak kalah asik. Mini-mal saat mendengar-kan Outlines, kamu tidak bisa menghen-tikan angukan kepala mengikuti iramanya.

018

SO

NG

By

Rifa

n N

ugra

ha P

hoto

s D

ok. G

oogl

e

Page 19: EASE Magazine October Issue

Model Abidzar Basaib, Lengga AriyadiStylish Aldila Riany Ananda

Photographer Krishna Kastubi, Idham Aulia, Dika Anindyajati, Usman R. BhokarajaMake Up Prastita PantjowinotoWardrobe Frockster Chic Shop, ModelLocation Pacuan Kuda Arcamanik

STORY OF

LOVE

Page 20: EASE Magazine October Issue
Page 21: EASE Magazine October Issue
Page 22: EASE Magazine October Issue

ernah nonton The Help? Kisah yang ditulis Kathryn Stockett ini telah menginspirasi banyak orang. Novel yang akhirnya diangkat menjadi film

berjudul sama -The Help, menceritakan sebuah kehidupan seorang wartawan wanita yang ingin membuat buku yang berisi kisah para black maid (or they called as the Help) pada civil right era di Amerika tahun 1960-an. Pada jaman itu di Amerika, orang berkulit hitam memiliki kasta yang lebih rendah dibandingkan dengan orang berkulit putih. Sehingga, tidak pantas jika orang berkulit putih terlalu akrab dengan orang berkulit hitam. Sebagai contoh, Ada salah satu kisah yang menceritakan kerasisan tersebut. Pada suatu hari, Charlotte (ibu dari sang tokoh utama Eugina Skeeter) terpilih menjadi salah satu pejabat wanita berku-lit putih di kotanya. Ketika perjamuan bersama ibu-ibu pemerintahan dirumahnya sendiri, pengasuh Eugina yang sudah sangat renta kedatangan anaknya. Pada masa itu, seharusnya orang berkulit hitam hanya diperbolehkan masuk lewat pintu belakang tetapi anaknya memaksa masuk lewat pintu depan seperti biasa. Karena saat itu Charlotte sedang didatangi para petinggi pemerintahan, hal seperti itu tidak bisa ditoleransi. Demi karirnya sebagai peja-bat baru, dia menghusir dan memecat pengasuh tua tersebut, walaupun pegasuh tersebut sudah lama sekali mengabdi pada keluarganya. Pada salah satu adegan tersebut, digambarkan jelas bahwa saat itu orang

P

NO MORERACIST

022

MAIN KNOWLEDGE

By Dimas Ferdiandhika Photos Dok. Google

Page 23: EASE Magazine October Issue

berkulit putih merasa sangat berkuasa dan mereka memiliki kelas tertinggi di peradaban. Sehingga, ras mereka tidak bisa menerima ras lainnya. Untung-nya, semakin berkembangnya zaman yang diikuti perkemban-gan teknologi, rasisme disana semakin berkurang. Malahan, hak warga kulit putih dan hitam seimbang. Bahkan presiden mer-eka saat ini adalah orang berkulit hitam. Tetapi apakah rasisme sudah menghilang? Menurut penelitian yang dilakukan Universitas Ha-vard dan Vanderbilt, yang telah dipublikasikan di “The Journal of Personality and Social Psychology” menyatakan bahwa kar-ena kuatnya akar rasisme yang mendarah daging di Negara tersebut, membuat warga mereka yang berkulit putih tetap merasa lebih bergengsi diband-ingkan dengan warga Amerika berketurunan Amerika Latin atau berkulit hitam sekalipun. Hal itu terbukti dari jejak pendapat saat pemilihan presiden disana saat Obama masih menjadi calon presiden. Sejumlah 60% warga Amerika berkulit putih, mendu-kung lawan politik dari Barack Obamma. Cukup miris, bukan? Bagaimana dengan di In-donesia? Walaupun Indonesia memiliki moto Bhinneka Tunggal Ika yang artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua” ternyata sejarah kelam di Indonesia yang tidak jauh berbeda dengan di Amerika tentu tidak bisa dilupa-kan begitu saja. Masih ingat soal kerusuhan tahun 1998? Sekitar 14 tahun lalu, terjadi kerusuhan besar-besar di Indonesia. Hal ini

terjadi akibat perlawanan rakyat Indonesia terhadap kepemimpinan Soeharto yang akhirnya me-nyebabkan Soeharto lengser dari jabatannya. Sayangnya saat perlawan itu terjadi, hal itu sekaligus menjadi mimpi buruk bagi warga ketu-runan Tionghoa. Beberapa warga pribumi merusak, membakar ru-mah, bahkan melakukan tindakan asusila terhadap warga keturunan tersebut. Hingga akhirnya warga keturunan tersebut menjadi trauma. Banyak keluarga yang kehilangan anggotanya, hartanya dan lain sebagainya. Akibatnya?

Sedikit sekali warga keturunan Tionghoa berkecimpung dibidang politik Indonesia, sedikit sekali terjadi perkawinan antar ras karena merasa berbeda, sempat terjadi pelarangan penggunaan aksara Cina di berbagai tempat umum, dan lain sebagainya yang mungkin masih dirasakan oleh beberapa ras minoritas tersebut. Padahal, tahukah kamu bahwa warga keturuan Tionghoa sudah ada di Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu. Jadi sebenarnya warga keturunan tersebut sudah setara dengan warga pribumi karena memang dia lahir, tumbuh, dan belajar hanya di Indone-sia. Indonesia adalah tanah air mereka. Hanya saja waktu ja-man kolonial Belanda, penjajah tersebut membuat suatu politik

“18 people were killed in Jack-son that night. 10 white and 8 black. I don’t think God has color in mind when he sets a

tornado loose”

yang memecah belahkan warga pribumi dengan warga ketu-runan Tionghoa. Mungkin itulah sejarah rasisme di Indonesia, yang akhirnya ikutan mengakar di anak cucu bangsanya. Untuk saat ini sendiri, un-tungnya rasisme sudah sedikit berkurang karena pengetahuan anak-anak bangsa yang sudah semakin maju berkat perkem-bangan teknologi dan infor-masi. Hak dan kewajiban warga Indonesia keturuan Tionghoa sudah disama ratakan dengan warga pribumi, sehingga tidak terjadi kesenjangan. Apalagi

ditambah sudah banyak warga keturunan yang ikut berperan aktif demi membangun Indonesia dan membawa perubahan yang baik.Pada akhirnya, ada salah satu kalimat dalam film The Help yang benar-benar pas untuk kondisi

rasisme dimanapun, “18 people were killed in Jackson that night. 10 white and 8 black. I don’t think God has color in mind when he sets a tornado

023

MAIN KNOWLEDGE

Page 24: EASE Magazine October Issue

Sudah pernah dengar tentang Hermès? Kalau tas Birkin dan Kelly? Apa? Oh, Anda fans berat tas-tas itu?? Anda beli rumah lagi cuma untuk menyimpan koleksi tas Birkin dan Kelly? Bagus. Buku ini untuk Anda. Mari ber-petualang bersama dua penyalur tas Birkin dan Kelly menuju dunia Hermès yang tiada duanya. Hermès; candunya golongan kelas atas, heroinnya kalangan eksklusif. Nikma-tilah kisah seru petualangan dan perjuan-gan duet petarung tangguh selama mereka mengelola Hermès Temptation, sebuah forum online untuk menyalurkan tas-tas Hermès yang indah dan langka. Kisah yang mengung-kap tawa dan tangis serta suka duka mereka menjalankan bisnis ini, menangkis kritik, me-nangkal barang tiruan, dan jungkir balik di Paris demi memperoleh tas Birkin atau Kelly yang sulit didapat—tapi malahan menemukan celana-dalam Mickey Mouse.

Lalita menerima se-jilid kertas tua berisi bagan-bagan mandala, dan sejak itu setiap hari pengetahuannya tentang sang kakek bertambah. Setiap kali pengetahuan itu bertambah banyak, setiap kali pula sang kakek bertambah muda dalam penglihatannya. Pada suatu titik ia bisa sepenuhnya melihat seorang remaja berumur tiga belas tahun, yang berdiri lurus kaku dan kepala sedikit miring seolah melihat ses-uatu yang tidak dilihat orang lain. Apa hubungan semua itu dengan Candi Borobudur? itu akan men-jadi petualangan Yuda, Marja, dan Parang Jati.

024

BO

OK

By

Rifa

n N

ugra

ha P

hoto

s D

ok. G

oogl

e

Page 25: EASE Magazine October Issue

enurut ahli komunikasi, komunikasi adalah proses penyampaian pesan, ide, atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain. Biasanya, komunikasi

dilakukan oleh dua orang atau lebih den-gan cara verbal (kata-kata), non-verbal (mungkin dengan gerak tubuh), dan lain sebagainya yang dapat dimengerti. Tetapi percayalah, komunikasi ternyata tidak se-simple bayangan saya seperti hanya ‘sesuatu yang dilakukan untuk menyam-paikan atau bertukar pesan saja’. Yah, mungkin saat kita menyebut kata ‘pintu’, orang akan dengan jelas terbayang bentuk benda yang seringnya terbuat dari kayu dan yang menjadi salah satu bagian penting dalam membangun rumah. Sedangkan saat kita menyebut ‘awan’, orang juga akan langsung ter-bayang ornament langit berbentu seperti kapas putih. Too simple too explain much, kan? Suatu ketika saya pernah mengunjungi suatu website gadget yang tidak usah saya sebutkan alamatnya dengan pengun-jungnya yang sangat aktif berkomunikasi. Di dalam website tersebut, di jelaskan berbagai macam pembahasan gadget yang sangat informatif dan cukup membantu pembacanya. Niat baik selain memberi informasi, website tersebut memberikan fasilitas komentar agar mungkin para pen-gunjungnya bisa ikut membahas informasi yang baru disampaikan, mungkin juga bertanya jika terjadi kebingungan, atau ikutan menambah informasi yang terlewat diungkapkan.

Nyatanya, setiap kali saya membaca artikel di website tersebut, saya malah menemukan beberapa komentar kasar dari para pengunjungnya. Tidak semua pengunjung, tapi pengunjung tertentu yang mungkin kurang setuju dengan pembahasan artikel tersebut. Sebenarnya menarik ketika ada perdebatan tentang suatu hal, akan tetapi yang saya lihat hanya hinaan dan cercaan tanpa solusi penye-lesaian atau sebuah argument yang kurang kredibilitas. Huftt.. pembahasan semakin berat. Oke, kita ambil contoh pada kekomplesitasan dari komunikasi yang pernah kita saksikan di depan mata. Masih ingat soal ‘Koin Untuk Prita’? Ya, kisahnya bermula saat Prita menulis sebuah pesan email mengenai kekece-waannya terhadap salah satu rumah sakit yang disinyalir melakukan malpraktik medis terhadap dirinya. Saat tu-lisannya ter-publish di media, Prita menjadi sasaran rumah sakit bersangkut dan menuduhnya sebagai pencemar nama baik. Entah apa yang dibicarakan di pengadilan, Prita akhirnya kalah, dan diharuskan membayar sejumlah uang sesuai sanksinya. Nah, balik lagi ke website gadget sebelumnya. Pada fasilitas komentar itu, kata-kata kasar kerap terlontar jika terjadi argumen sengit. Sepertinya orang-orang tersebut tidak menyadari apakah kalimat-kalimat mereka berefek baik atau buruk terhadap passive reader lainnya yang tidak ikutan berkomentar. Yang bisa saya duga saat itu, mereka memiliki motif untuk membuat lawannya berhenti berkomentar lagi dengan efek kesenangan pribadi (atau mungkin kelompok) jika akhirnya lawan debatnya terdiam, dan tentu saja karena gengsi dibaca banyak orang. Cukup ‘unik’ bukan? Jadi, apa pelajaran yang harus kita ambil dari ‘ko-munikasi tidak se-simple bayangan saya’. Banyak. Setiap kita akan berkomunikasi, kita harus tau benar apa itu bahasa dan apa saja ragam bahasa yang pantas dan tidak pantas digunakan. Kedua, kita harus mengetahui apa motif kita dalam menyampaikan pesan tersebut. Jangan berkomunikasi jika motif kita sudah buruk, karena itu akan menambah panjang daftar masalah kita. Selain itu, kita juga harus tahu dimana, apa, dan siapa kita sebelum berkomunikasi. Jangan sampai, pesan yang kita sampaikan disalah artikan oleh orang lain walaupun mereka mengerti bahasa yang kita gunakan. Sama seperti masalah Prita yang mungkin maksud pesannya disalah artikan sebagai pencemar nama baik pa-dahal mungkin ia awalnya tidak ingin mencemarkan nama baik instansi tersebut.

Jadi, waspadalah ketika akan berkomunikasi!

KOMUNIKASI ITU

SUSAH-SUSAHGAMPANG

M

025

OPEN WIDE

By Agnes Khoirinnisa Astrodikromo Ilustrated EASE Team

Page 26: EASE Magazine October Issue

eni peran dan teater adalah salah satu cabang seni yang paling populer. Gabungan antara skenario yang unik,

kepiawaian akting para pemain dan tata panggung yang menarik selalu berhasil membuat para penggemarnya berdatangan. Bisa dikatakan dalam dunia teater populer, Broadway adalah rajanya. Teater yang berlokasi di kota New York Amerika Serikat ini bisa dikatakan sebagai bentuk teater profesional yang paling dikenal oleh publik Amerika, bahkan dunia. Teater Broad-way, atau sebuah Pertunjukan Broadway, merujuk pada sebuah pertunjukan, bi-asanya sebuah drama atau drama musikal, yang tampil di salah satu dari 39 teater profesional yang berkapasitas 500 tempat duduk atau lebih yang terletak di bilangan Theatre District, Manhattan, New York.

Pertunjukan-pertunjukan yang hadir di Broadway dan sukses disana secara historis dianggap sebagai karya-karya yang dibuat untuk konsumsi khalayak ramai dan bukan karya-karya teater yang “mendalam” secara artistik seperti yang diproduksi oleh teater-teater lain di luar Broadway. Pertunjukkan bersejarah yang sudah ada sejak tahun 1800-an ini telah menelur-

BROADWAYWONDERTHE THEATRICAL

S

026

ART SPLASH

By Michaela Talitha Photos Dok. Google, Dok. Tumblr

Page 27: EASE Magazine October Issue

kan banyak pertunjukan teater lakon musikal yang bersejarah dan terkenal di seluruh dunia. Seperti ‘Phantom of the Op-era’, lakon saduran dari novel berjudul Le Fantôme de l’Opéra karya penulis perancis Gaston Leroux ini dianggap sebagai pertunjukkan musikal paling laris dan paling lama diputar dalam sejarah broadway. Drama musikal ‘wicked’ juga termasuk salah satu pertunjukkan sukses broadway. Drama musikal yang juga merupakan saduran dari novel berjudul sama karya Greg-ory Maguire ini juga merupakan salah satu pertunjukkan dengan masa tayang terlama di broad-way. Broadway tidak serta-merta hanya menyajikan pertunjukkan yang ditujukan kepada orang dewasa saja. Contohnya drama musikal ‘Annie’ yang bercerita tentang perjuangan seorang gadis cilik yatim-piatu berhasil mencetak kesuksesan di broad-

way dan meraih banyak penon-ton dari berbagai lapisan umur tak terkecuali anak-anak. Selain itu pertunjukkan broadway juga tidak hanya menyajikan pertun-jukan-pertunjukan yang meru-pakan saduran dari novel-novel klasik saja, tapi juga menampil-kan pertunjukan yang diadaptasi dari film-film populer seperti the Lion king dan peterpan. Sebagai teater seni profesional, broadway banyak dipenuhi oleh para performer handal dan berbakat yang tidak hanya pandai berakting namun juga bernyanyi. Dengan talenta yang tidak usah diragukan lagi, banyak performer broadway yang melebarkan sayapnya ke kancah perfilman hollywood. Sebut saja Kristin Chenowet dan bintang Glee Lea Michelle. Selain itu para aktor dan aktris hollywood juga banyak yang mencoba menguji bakat berakting dan tarik suaranya dengan terjun ke panggung broadway. Sebut saja

aktor Neil Patrick Harris dan Hugh Jackman yang sukses di panggung broadway dan mener-ima beberapa piala Tony Award, yaitu sebuah ajang penghargaan berskala oscar bagi dunia broad-way. Hingga saat ini broadway dapat dikatakan sebagai salah satu identitas dari kota New York. Pesonanya yang terkenal ke berbagai belahan dunia telah berhasil menjadikannya salah satu daya tarik wisata kota New

BROADWAYWONDER

ART SPLASH

Page 28: EASE Magazine October Issue

vidensi musik soul yang dulunya hanya berkembang di Amerika dan Afrika diawal tahun 1960an atau lebih dikenal dengan gospel music. kini berkembang

meluas dengan subgenre seperti yang seka-rang kita kenal dengan smooth soul, soul jazz, dan bahkan psychedelic soul, tanpa menghilangkan ritme funk, disco dan RnB kontemporer yang menjadi ciri khas nya. Tepukan tangan, keluwesan tubuh didalam berdansa, dan juga irama menghentak yang catchy menjadi unsur penting yang tidak da-pat dihilangkan dari musik soul. Tidak perlu menunggu lama, serangkaian acara LA Lights Jakarta International Java Soulnation Festival 2012 yang diselenggarakan pada 28, 29, 30 Oktober kemarin bisa jadi menjadi pilihan tujuan akhir pekan bagi penikmat musik soul yang rindu akan irama piano, drums, horn section, ataupun clarinet yang menyenang-kan. Dimulai dari hari pembuka, beberapa musisi tanah air meramaikan panggung Istora Senayan pada hari itu seperti Calvin Jeremy, dan Stereomantic, Gamaliel, Audrey , dan Cantika. Selain itu hadir pula Homogenic, Sandhy Sandoro, dan Spice Girls Experi-ence yang membawakan sensasi berbeda di festival main stage pada malam hari itu. Lalu ada grup asal Oklahoma, Color Me Badd, yang

EHARI RAYA

MUSIKINDONESIA

028

By Amanda Putri Photos Kharisma Larasndaru

Page 29: EASE Magazine October Issue

kini berkarya dengan formasi trio berang-gotakan Kevin, Brian dan Mark. lagu-lagu romantisnya sukses mengundang tepukan riuh penonton yang rindu akan karya acapella mereka. Festival Java Soulna-tion hari pertama itupun ditutup oleh Jay Sean, Hercules and Love Affair serta Hor-ney Browney di tiga stage yang berbeda. Hari kedua, pengunjung terbilang jauh lebih ramai di bandingkan di hari pertama, walaupun untuk ukuran sebuah festival musik, suasana terbilang cukup lengang. Hari itu, musisi2 tanah air pun masih menguasai hampir semua stage yang tersedia, antara lain Dewi Sandra, yang berkolaborasi dengan Mike Mohede, kemudian pendatang baru yang melejit lewat single “Sewindu”, Tulus, cukup membuat penonton di stage ‘Wonderful Indonesia’ pada malam itu ber-sing along. Band asal Amsterdam dengan debut single “She doesn’t know” Valerius, cukup menjadi perhatian penikmat musik yang hadir pada hari itu. Selain itu penampilan ciamik dari Boone thugs and Harmony dan Rock n Roll Mafia yang berkolabo-rasi dengan Maliq and D’essential dalam beberapa album di album milik mereka, Prodigal. Malam harinya, special guest yang ditunggu-tunggu, Scissor Sisters, berhasil meramu atmosfir soul yang membuat penonton non-stop dancing dari awal hingga akhir. Cukup memuaskan walaupun terbilang sepi pengunjung.

Hari terakhir Java Soulnation Festival memang menjadi hari terpadat diband-ingkan dua hari sebelumnya. Ecoutez, Raisa, Hi-Vi, dan Bottle Smoker meru-pakan line up artis lokal yang meramai-kan beberapa stage pada hari itu. Main stage terbilang jauh lebih padat karena kedatangan James Morison. “Beautiful life”, “this boy”, “I won’t let you go”, “person I should have been”, “broken strings”, hingga “you give me something” dimainkan dengan rapi dan mengundang penonton untuk ber sing-along hampir di setiap lagu. James pun meneriakkan “guys, you’re crazy!” Ditengah-tengah penampilannya dan mengundang teriakan dan tepukan riuh penonton. Selain itu, Robin Thicke yang menjadi special guest berikutnya pun menutup rangkaian festi-val LA Lights Java Soulnation pada tahun ini. Sampai jumpa di festival soul tahun mendatang!

BLAST OFF

Page 30: EASE Magazine October Issue

khir September lalu (28-30/09), Bandung mengadakan acara Braga Festival 2012. Acara rutin tahun yang diadakan di jalan Braga dengan berbagai macam pemen-

tasan hiburan dan sajian makanan disekitarnya. Konsep tahun ini adalah People to People, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan para warga Bandung dan semakin mempererat tali komunikasi antar warga. Banyak stand-stand menghadirkan ciri khas Bandung dan budaya Sunda. Uniknya, panggung untuk pementasan tidak cuma satu, ada beberapa panggung di setiap kawasannya. Panggung-panggung itu terletak di

Braga Panjang dan Pendek, Suniaraja, Cikapund-ungg Timur, juga Kampung Braga. Kamu tidak usah khawatir untuk kelaparan, karena di sana disajikan berbagai macam jenis makanan khas Sunda yang sangat lezat, dan tempat lainnya, tidak kalah seru dan unik dibandingkan kedua bagian barusan. Yang menjadi khas Braga Festival adalah adanya pameran foto dari Warta Foto Bandung yang menampilkan konsep foto Human Interest sepanjang jalan Braga. Selain itu, ternyata panitia menyediakan layar besar untuk nonton bareng pertandingan piala Eropa, kamu disana juga bisa meng-gunakan flying fox untuk melihat keseluruhan suasana Braga Festival 2012. Kesimpulannya, kamu tidak akan menye-sal untuk mengunjungi acara tersebut setiap tahunnya. Apalagi bisa icip-icip makanan khas Bandung. Slurpp...

PEOPLEPEOPLE

to

A

030

BLAST OFF

By Dimas Ferdiandhika Photos Reta Yudistyana

Page 31: EASE Magazine October Issue

The Hobbit mengikuti perjalanan karakter seorang Bilbo Baggins, yang tersapu ke dalam suatu pencarian yang epik untuk merebut kembali Kerajaan Dwarf yang hilang Erebor, yang sudah lama ditaklukkan oleh Smaug sang Naga. Tak terduga didekati oleh pe-nyihir Gandalf The Grey, Bilbo menemukan dirinya telah bergabung dengan sekumpulan kurcaci tiga belas yang dipimpin oleh prajurit legendaris, Thorin Oakensheild. Perjalanan mereka akan membawa mereka ke alam liar; melalui tanah berbahaya dipenuhi Goblin dan Orc, Wargs mematikan dan Giant Spider, perubah-bentuk Shapeshifters dan dukun. Meskipun tujuan mereka terletak di Timur dan daerah pembuangan di the Lonely Moun-tain, pertama-tama mereka harus melarikan diri dari terowongan goblin, di mana Bilbo bertemu makhluk yang akan mengubah hidupnya selamanya Gollum. Gimana, pe-nasaran dengan film The Hobbit? Penasaran? Tunggu tanggal mainnya!

Masih disutradarai oleh Paul W.S. Anderson, Resident Evil telah memasuki film kelimanya. Di film yang bertitel Resident Evil: Retribu-tion ini, sang harapan terakhir umat manusia, Alice masih terus ber-juang untuk menghancur-kan Umbrella Corporation yang menjadi dalang dari penyebaran virus me-matikan. Virus bernama “T” tersebut kini telah menyebar secara global dan menyebabkan manusia yang terjangkit berubah menjadi makhluk semacam zombie yang mengerikan. Kalau tidak dicegah, Alice akan menyaksi-kan manusia di seluruh dunia terjangkit virus tersebut. Dalam per-juangannya, Alice akan dibantu oleh teman-teman barunya (dan juga masih ada teman lama). Mereka akan bepergian dari Tokyo, New York sampai Moskow. Dapat-kah Alice menyelematkan umat manusia sekaligus membongkar misteri masa lalu antara dirinya dan Umbrella Corporation? Tunggu di bioskop-bio-skop kamu.

031

MO

VI

EB

y Rifan N

ugraha Photos D

ok. Google

Page 32: EASE Magazine October Issue

LAWFORANIMAL BEING

alaupun memiliki pasal perlindungan satwa, pembunuhan hewan langka kerap terjadi. Hal ini dikarenakan hukum untuk makhluk

selain manusia tidak diperhatikan dan diprioritas-kan oleh para praktisi hukum. Apalagi masih ban-yak orang yang berifkir bahwa kejahatan terhadap hewan langka tidak mengancam dan merugikan kehidupan manusia, sehingga kurang menadapat-kan tindakan. Pasti kamu masih ingat dengan tragedi beberapa minggu lalu di Kalimantan mengenai Orang Utan yang dibakar warga, kan? Menurut informasi yang kami kumpulkan, kejadian itu bermula ketika seekor orang utan masuk dan bersarang di wilayah pemukiman warga Desa Wajok Hilir, Kecamatan

Siantan, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Warga yang cemas akan keamanan mereka, kemudian berusaha mengusir orang utan tersebut keluar dari pemukiman mereka. Bukannya pergi, Orang Utan tersebut malah menghindar dengan memanjat pohon dan berdiam cukup lama disana. Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alama (BKSDA) setempat, hal itu dilakukan si Orang Utan karena merasa terancam. Saat berada di puncak pohon, tim evakuasi dengan inisiatif menembakan peluru bius agar orang hutan lemas dan terjatuh turun dari pohon tersebut. Ternyata, setelah tiga tembakan obat bius, Orang Hutan belum juga lemas. Akhirnya

“Layaknya manusia, makhluk hidup lainnya pun membutuh-kan hukum untuk tetap bisa melestarikan keturunannya”

W

032

GREEN FLUSH By Dimas Ferdiandhika Photos Dok. Google

Page 33: EASE Magazine October Issue

ANIMAL

warga melakukan tindakan lain yaitu mengasapi sekitar pohon tempat orang utan tersebut ber-tahan. Tanpa sengaja, tindakan warga tersebut malah membuat pohon terbakar sekaligus mem-buat orang utan ikut terbakar. Menurut dokter yang ikut menangani kasus tersebut, akhirnya orang utan tersebut berhasil turun walauapun men-derita luka bakar ringan. Setelah beberapa hari, Orang Utan tersebut meninggal. Ternyata penyebabnya menurut tim dokter yang merawatnya adalah orang utan tersebut menderita dehidrasi dan depresi. Selain kisah orang utan ba-rusan, mungkin ada yang pernah mengingat kejadian tewasnya beberapa harimau Sumatra di tahun 2009? Kejadiannya sekitar bulan februari 2009. Saat itu, ditemukan bahwa warga di ke-camatan Pelangiran dan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, menjerat dan membunuh empat ekor harimau Sumatra dengan alasan harimau tersebut suka memakan hewan ternak warga. Ngga berapa lama, dari kejadian tersebut ditemukan motif lain dibalik pembunuhan keempat harimau tersebut. Beberapa warga kedapatan menjual organ tubuh, kulit, dan tulang harimau itu di pasar Riau. Selain itu, pelanggannya ngga hanya warga lokal saja, tetapi juga sudah sampai ketingkat mancanegara. Alasannya karena organ tubuh harimau sampai saat ini pun masih menjadi bahan penting dalam pengobatan tradisional India dan Cina. Walaupun miris, banyak orang yang masih belum berbuat apa-apa dengan kondisi seperti itu. Untungnya, untuk saat

ini, sudah banyak Negara yang mengetatkan aturannya jika su-dah berhubungan dengan spesies langka. Petugas bandara Cardiff, Inggris (4/8/2012), baru saja melarang seorang wanita pecinta jalan-jalan untuk memasuki negaranya karena menggunakan aksesoris fashion yang terbuat dari iguana eksotis dari Moroko. Sebenarnya ini bukan kali per-tama bandara Inggris melarang warganya membawa aksesoris atau pajangan dari spesies langka, pernah juga petugas bandara tersebut menyita sandal anak-anak yang terbuat dari kuliat ular dan pajangan tanduk rusa yang dibawa warganya set-elah berlibur. Di Inggris, hewan langka dilindungi dengan dengan perjanjian perdagangan internasional. Ada sekitar 5000 spesies yang dis-ebutkan dalam perjanjian tersebut. Hal itu membuat pelarangan memasukan bagian tubuh hewan langka melalui bea cukainya. Di Indonesia sendiri, walau-pun kondisi hukumnya masih perlu banyak pembenahan, sebenarnya sudah memiliki pasal sendiri untuk mengatasi masalah dengan satwa. Saat kasus pem-bakaran orang utan di hutan Ka-limantan tersebut, masalah pen-ganiyaan hewan langka tersebut mendapat perhatian penuh dari balai konservasi alam. Alhasil, untuk pertama kalinya, kasus penganiyaan hewan langka bisa dibawa ke meja persidangan dan pelakunya dikenakan sanksi pidana penjara selama setahun. Walaupun untuk yang masalah harimau belum diusut tuntas, akan tetapi, setelah kejadian

itu, pemerintah mengetatkan perlindungan kepada hewan langka. Tanpa kesadaran dan ketegasan kita sebagai calon peminpin bangsa, kita tidak akan bisa membantu hewan-hewan tersebut memperjuangkan hak-hak hukumnya untuk kelestar-ian hidup mereka. Makanya, setidaknya kita mulai peka terhadap masalah-masalah kecil khususnya kepada hewan-hewan disekitar lingkungan kita.

033

GREEN FLUSH

Page 34: EASE Magazine October Issue

evolusi teknologi telah terjadi secara besar-besaran dalam satu abad ini. Mungkin dulu computer tablet hanya ada di film Star Wars tahun 80-an, sekarang, tablet pc bisa ditemukan dimana saja. Nah, biar lebih mengingatkan kita lagi mengenai perubah-an teknologi, Tim Ease akan merefresh kenangan kamu menge-

nai perubahan teknologi-teknologi yang makin berkembang.

Mobile Phone Dulu kamu pernah punya ponsel Ericsson (sebelum bergabung dengan Sony) atau Siemens yang memiliki bentuk yang sangat besar dengan layar monokrom yang hanya bisa memuat tulisan sebaris atau dua baris serta memiliki antenna untuk mencari sinyal? Jika masih, kamu sangat beruntung bahwa itulah era dimana sejarah perkem-bangan ponsel dimulai. Hingga akhirnya, beberapa tahun kemudian muncul nokia yang mengenalkan ke masyarakat Indonesia ponsel yang memiliki layar bewarna dan memiliki kamera yang sudah built-in. Layaknya film bertema sci-fi, saat ini hanya sedikit sekali ponsel yang menggunakan layar monokrom yang digantikan dengan layar yang bisa menampilkan ratusan ribu warna hingga belasan juta

warna dalam layarnya. Papan ketiknya pun sudah berkem-bang, dari yang hanya multi tap (tombol-tombol biasa berupa angka-angka dan ada huruf-huruf di bawahnya), QWERTY tap, hingga full touch screen. Malahan dulu awal kemunculan, ponsel berukuran sebesar radio jadul. Sekarang, bisa ditemukan ponsel yang berukuran setipis buku tulis serta dilengkapi dengan layar yang sangat besar dan fasilitas layaknya komputer.

Game Console Kalau Anda masih meng-ingat game Mario Bross pada console Nintendo, berarti Anda sedang berada di awal mula perkembangan game console. Setelah itu, Nintendo melaku-kan revolusi game console lagi dengan membuat game console pertama yang telah berwarna dan mobile. Tak lama kemudian, muncul konsol Nintendo 64 yang mengawali era game dengan grafik 3 Dimensi. Walaupun namanya tidak seterkenal playstation generasi pertama, tetapi saat itu, setiap game mulai meng-gunakan teknologi 3D untuk bisa bertahan di era tersebut. Saat teknologi sudah semakin maju seperti hari ini, Apple Inc mengawali teknologi mobile game dengan layar sentuh dengan membuat iPad. Walaupun masih ada konsol yang benar-benar khusus game portable seperti Playstation Portable atau Nintendo Dual Screen, kedua mesin permain-an tersebut masih kalah pamor dengan iPad. Hal ini karena pasar iPad yang besar –tidak hanya dari kalangan gamer,

R

REVOLUSITEKNOLOGI

034

TECH REVIEW

By Dimas Feriandhika Photos Dok. Google

Page 35: EASE Magazine October Issue

serta fungsinya yang sudah menyerupai komputer portable yang stylish. Tak lama, Tablet berbasis Android pun muncul dengan konsep yang tidak jauh berbeda dengan iPad, yaitu full touch screen serta lebih sering digunakan untuk bermain dan browsing.

Portable Computer Awal kemunculannya, portable computer (atau yang biasa disebut notebook) masih berukuran sangat besar, berat dan hanya berbentuk kotak. Semakin bertambahnya tahun, muncul beberapa varian note-book yang lebih menarik dan lebih berwarna walaupun ben-tuknya masih besar dan beru-kuran berat. Fungsinya pun semakin banyak. Yang tadinya hanya untuk sebagai pengelola dokumen, sekarang notebook sudah bisa digunakan sebagai pengedit gambar hingga video kelas tinggi. Lalu lahir juga varian notebook yang lebih kecil dinamakan netbook. Saat ini, selain netbook, muncul varian baru notebook bernama ultrabook. Dilihat dari ukuran layar, ultrabook memiliki layar sebesar note-book biasa. Yang membeda-kannya adalah ketipisannya yang hampir menyerupai pon-sel Anda. Selain itu, ultrabook juga bisa digunakan untuk mengedit gambar serta video walaupun hanya yang biasa-bi-asa saja. Kecepatan prosernya pun sudah hampir menyerupai notebook biasa. Ultrabook di pelopori oleh Macbook Air, yang diikuti dengan merek-merek lainnya yang juga tak mau kalah membuat notebook sangat tipis.

Microsoft akan mengeluarkan tablet yang akan menjadi andalannya -Microsoft Surface, den-gan OS Windows 8. Walalupun katanya baru akan launching di pasaran 26 oktober tahun, tetapi Tim Ease sudah mengumpulkan data mengena tablet terbaru ini. Tablet ini terbuat dari bahan yang sangat ringan sekaligus sangat awet berjenis Magnesium dan biasa disebut VaporMg. Karena proses pembua-tan casingnya yang sangat rumit –dengan pengua-pan- hal ini membuat tablet besutan Microsoft ini hanya memiliki berat 0,68 Kg. Selain itu, disisi-sisinya, tablet ini dilengkapi lubang usb 2.0 , HDMI, dan slot micro SD card yang bisa diisi hingga kapasitas 64 GB (Surface) dan 128 GB (Surface Pro). Pada posisi bawah tablet, ter-dapat lapisan magnet yang bisa digunakan untuk melekatkan aksesoris yang bisa dijadikan key-board dan pelindung layar sekaligus. Untuk pecinta games, Microsoft Surface ini juga telah dilengkapi dengan layar berukuran 10,6 inch dengan rasio HD 16:9, sehingga tidak perlu takut lagi gambar terlihat pecah dan tidak detail. Selain itu, ditanam juga prosesor in-tel Core i5 dengan graphic card NVIDIA Tegra Arm yang sudah bisa memainkan game-game HD dengan sangat lancar. Untuk menjelajah internet, kamu bisa meng-gunakan wifi yang sudah bisa langsung terhubung dengan mudah dan lancar. Apalagi dilengkapai dengan kapasitas baterai yang besar yang bisa membuat tablet kamu tetap nyala hingga 24 jam. Bagaimana? Penasaran? Tunggu tanggal mainnya.r

eview : Microsoft Surface

TECH REVIEW

Page 36: EASE Magazine October Issue

BERMAINDI RUMAH

Mungkin tidak asing lagi bagi kamu ketika men-dengar kata Tree House. Yups, Tree House ada-lah sebuah cafe dengan konsep

teduh seperti rumah pohon. Dengan logo pohon hijau-nya yang terpampang besar, Tree House menyajikan ma-kanan tradisional berkual-itas internasional. Se-lain itu, tatanan dekorasi Tree House sangat berbeda. Unsur utama dari kafe ini adalah kayu, sehingga kes-an alam saat baru memasuki kafe sangat terasa. Apala-gi dengan keramahan kary-awannya yang bisa membuat pengunjung nyaman.

Jika kamu sering sarapan nasi kuning dengan lauk telor rebus, Tree House menyediakan menu itu juga untuk sara-pan. Dengan harga terjangkau, kamu bisa sarapan nasi kun-ing dengan kualitas restoran kelas atas. Rasa nasinya cukup gurih dan bumbu-bumbu-nya tidak berlebihan. Setiap gigitan persuapnya, kamu akan merasakan diri kamu untuk terus menyuapnya. Untuk makan siang dan ma-kan malam, Tree House punya menu makanan yang sangat kom-plit dengan bahan utama ayam, ikan, daging sapid an lain sebagainya. Minumannya send-iri pun cukup banyak varian, khususnya jus. Atau jika kamu penggemar kopi, kamu bisa memilih menu kopi sesuka kamu. Kopi yang dihidangkan pun juga sangat enak dan nggak bikin eneg. Selain itu, kita juga bisa memesan pancake untuk men-emani minum kopi kita. Yummy!

POHON

036

DAY TO PLAY

Page 37: EASE Magazine October Issue

FASHIONIN PASTA

Bandung memang ladangnya anak muda yang kreatif dan penuh jiwa seni. Salah satu seni yang paling ken-tal dengan kota kembang ini adalah, distronya atau bisnis fashion lainnya. Seolah virus, bisnis ini merambah dari pebisnis ka-langan bawah hingga kalan-gan atas. Tidak cuma itu, bisnis ini juga merambah hingga mempengaruhi nama suatu restaurant pasta di Bandung, Fashion Pasta. Disini, kamu akan disaji kan makanan tepung gandunm yang diolah sede-mikian rupa sehingga san-gat menyerupai makanan khas italia. Menu yang ditawarkan variatif. Dari Pasta sam-pai Pizza. Rasa pastanya sangat kenyal dan gurih serta mengenyangkan. Keju yang digunakan juga tidak terlalu berlebihan seh-ingga mulut akan merasa-

kan kepuasan tanpa men-jadi tidak nyaman. Apalagi kita bisa memilih sendiri padanan apa yang sesuai untuk pasta kita. Sedangkan Pizza homade-nya dibuat semirip mungkin dengan yang asli Italia. Jika kamu pernah merasakan Pizza italia yang pinggi-rannya tipis dan crunchy, maka kamu akan kembali mengenang rasa luar biasa itu setelah merasakan piz-za buatan koki di Fashion Pasta. Hmmmm… delicious.

DAY TO PLAY

By Rifan Nugraha Photos Dok. Google, Facebook Pribadi

Page 38: EASE Magazine October Issue

AIESEC

AIESEC

AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC

AIESEC

niversal Children Education meru-pakan salah satu

Project Based on Ex-change (PBoX) GCDP di AIESEC Bandung yang melibatkan 25 exchange participants dalam pelaksanaan-nya. Pbox Children ini dibagi menjadi dua term, yaitu Term I dan Term II. Term I dimulai pada tang-gal 9 July dengan 16 Exchange Participants dan berakhir pada pertengahan Augus-tus. Kemudian pada akhir Agustus, Term II dimulai kembali dengan 9 Exchange Participants dan bera-

khir pada akhirs September. Adapun kegiatan utama dalam Pbox Children kali ini yaitu We Are The Hope, I hearth Health, Champione. We are The Hope merupa-kan acara rutin dari para Exchange Participants dalam project ini. I hearth Health dan Champione dilaksanakan pada Term I dengan par-ticipants sekitar empat ratus 400 orang. Sementara itu We are the hope bekerja sama dengan tujuh sekolah dasar di Bandung, yaitu SD Coblong I, II, III, IV, V, VI, SDN Pajajaran. Selain itu bekerja sama juga dengan SLB Cicendo, Panti Asuhan SOS Children’s Vil-lage, Lembaga Creative, dan Rumah Musik Hari Rusli. Acara We are The Hope ini sendiri

U

UNIVERSALCHILDRENEDUCATION

AIESEC’S PROJECT:

038

By Vika Pandjaitan Photos Dok. Pribadi

Page 39: EASE Magazine October Issue

AIESEC

AIESEC

AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC

AIESEC AIESEC

AIESEC

menjangkau sekitar Seribu (1000) participants berupa siswa dan siswi dalam pelak-sanaannya. Pada awal pelaksanannya Universal Children Education pada Term II ini mengalami sedikit kendala dikarenakan jadwal libur dari pemerintah untuk sekolah masih berlang-sung, sementara beberapa Exchange Participants telah tiba di Bandung. Namun, akhirnya pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar setelah menghubungi semua partner kembali. We are the hope dilaksan-akan dengan kegiatan belajar mengajar dalam bahasa Ing-gris yang bertemakan kes-ehatan dan kesenian dengan topik yang berbeda- beda setiap harinya. Setiap harinya exchange participants dan organizing committee (OC) berkumpul bersama terlebih dahulu kemudian menuju ke sekolah bersama. We are the hope ini mem-berikan dampak yang sangat baik bagi anak- anak mau-pun exchange participants kita sendiri. Bagi anak- anak melalui kegiatan ini mereka dapat berinteraksi langsung dengan para exchange par-ticipants. Meskipun hampir semua anak tidak dapat berbahasa inggris, namun hanya dengan mengambil beberapa foto bersama juga tanda tangan dan senyu-man telah mampu membuat

mereka tertawa dan tersenyum bahagia. Sama halnya bagi para exchange participants, mereka dapat melihat langsung kondisi dari anak- anak di Bandung serta memberikan inspirasi bagi anak- anak tersebut melalui setiap gerak mer-eka. Namun pada ke-nyataannya pada beberapa pelaksanaan kegiatan dalam Universal Children Education II ini menga-lami beberapa kendala, seperti permasalahan minimnya translator yang dapat menemani exchange participants setiap harinya, kemudian juga beberapa per-siapan materi yang kurang matang. Sep-erti halnya pada pelak-sanaan di SLB Cicendo, SLB ini khusus untuk anak- anak yang berkekurangan dalam ber-bicara. Kami semua dituntut untuk lebih kreatif dalam metode pen-gajarannya, karena dibutuh-kan perhatian khusus dalam mengajari anak- anak tersebut.

Namun semangat dari OC dan juga Exchange Participants itu sendirilah yang akhirnya terus memampukan semuan-ya dapat berjalan dengan lancar sampai akhir project.Harapan kami adalah semoga acara Universal Children Edu-cation ini tetap dapat berlan-jut setiap tahunnya dan terus dapat memberikan dampak bagi anak- anak di Bandun dan menjadi inspirasi bagi para kaum muda di Bandung. Karena masa depan kita ada pada tangan mereka, anak- anak Indonesia yang tentu-nya melalui peran serta kita dalam mengarahkannya.

039

Page 40: EASE Magazine October Issue