drg. kiss

Upload: nurbaetty-rochmah

Post on 18-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 drg. kiss

    1/5

    BAB I PENDAHAULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG MASALAHPelayanan kesehatan merupakan salah satu bisnis jasa yang banyak dijalankan

    sekaligus dibutuhkan masyarakat di Indonesia ksususnya pelayan kesehatan di

    bidang kedokteran gigi. Bentuk bisnis pelayanan kesehatan dapat berupa rumah sakit,

    klinik, apotik, balai pengobatan atau praktek perseorangan. Seperti bisnis pelayanan

    kesehatan pada umumnya dalam menyelenggarakan praktek perseorangan untuk

    dokter gigi membutuhkan investasi baik berupa SDM, alat, teknologi dan modal

    (uang). Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi

    membutuhkan tenaga chairside, dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang praktekdan ruang tunggu yang representatif, air conditioner, meubeler, televisi, atau sarana

    lainnya yang bila dihitung hitung jumlahnya dapat mencapai puluhan bahkan

    ratusan juta rupiah. Dan angka ini bukan jumlah yang sedikit. Ragam investasi ini

    harus ditanggung oleh pihak penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam hal ini

    adalah para tenaga profesional Dokter Gigi baik Spesialis maupun Non Spesialis,

    dengan kata lain sebagai Investor atau Pemodal Usaha.

    Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan),

    seorang Dokter Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga

    profesional yang bertugas memberikan pelayanan medis kedokteran gigi secara

    holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar profesi yang berlaku.

    Sedangkan peran kedua adalah sebagai Investor atau Pemodal Usaha yang tugas dan

    fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus berjalan sesuai tatanan

    manajemen, baik manajemen pelayanan, manajemen keuangan, manajemen logistik

    atau bentuk manajemen lainnya.

    Peran pertama bukan hal yang sulit dijalankan oleh tenaga profesional Dokter

    Gigi karena sejak awal telah dididik dan dibentuk sesuai standar kompetensi bidang

    Kedokteran Gigi. Peran kedua sebagai Investor kemungkinan besar akan menjadi

    kendala karena dalam Kurikulum Pendidikan Dokter Gigi tidak memberikan

    pemahaman, khususnya bidang Manajemen Keuangan yang salah satunya terkait

    dengan masalah pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan kesehatan.

  • 5/28/2018 drg. kiss

    2/5

    Oleh karena itu, perlu dilakukan penghitungan unit cost agar dapat diketahui

    besarnya pengeluaran dan pemasukan yang dibutuhkan.

    1.2RUMUSANMASALAH1. Berapakah besar nilai variabel cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan Glass

    Ionomer ?

    2. Berapakah besar nilai fix cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan GlassIonomer ?

    3. Berapakah besar nilai unit cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan GlassIonomer ?

    1.3TUJUAN1. Mampu Mengetahui besar nilai variabel cost yang dibutuhkan dalam kasus

    penumpatan Glass Ionomer

    2. Mampu Mengetahui besar nilai fix cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatanGlass Ionomer

    3. Mampu Mengetahui besar nilai unit cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatanGlass Ionomer

  • 5/28/2018 drg. kiss

    3/5

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 TINJAUAN PUSTAKA

    Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang,

    yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

    tertentu. Pengertian secara Umum unit cost adalah : biaya per unit produk atau biaya

    per pelayanan. Menurut Hansen & Mowen (2005) : Unit cost didefinisikan sebagai

    hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah unit produk

    yang dihasilkan (barang dan Jasa).

    Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya. Berikut adalah beberapa pengertian

    beserta contoh dari klasifikasi biaya:

    1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaranperubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh

    kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi

    manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji kariyawan dan asuransi.

    2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubahsebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan(tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku,

    biaya iklan dan komisi untuk seorang selesman sesuai dengan levelnya.

    Manfaat Unit Cost :

    a) Membantu manajemen dalam menilai kesehatan keuangan prakterk ribadi doktergigi melalui tinjauan positioning biaya terhadap tarif praktek dokter gigi saat ini,

    sehingga dapat menjadi dasar perencanaan pendanaan RS di masa depan.b) Memberi masukan/acuan dalam mengusulkan tarif baru berdasar perhitungan

    biaya per unit (unit cost)

    c) Bila dikuasai dan diterapkan dengan baik, hasil analisis unit cost ini dapatmenjadi alat bargaining dalam pengajuan kerjasama terhadap pihak ketiga

    (Lembaga Asuransi Kesehatan dll).

    d) Out put dari analisis unit cost ini dapat juga dijadikan dasar negosiasi mengenaisubsidi atas pelayanan kepada pasien tidak mampu/Gakin (Jamkesmas, PT Askes

    dll),

  • 5/28/2018 drg. kiss

    4/5

    e) Membantu proses penyusunan pola tarif baru berdasarkan perhitungan biaya perunit (unit cost).

    f) Membantu dalam proses inventarisasi aset dan dalam menyusun strategikeuangan ke depan,

    Beberapa Metode Unit Cost yang dikenal adalah :

    a) Simple distribution Merupakan cara langsung membagi habis biaya diunit-unitpusat biaya ke pusat pendapatan berdasarkan bobot tertentu.

    b) Step down method Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusatpendapatan melalui beberapa tahap, yaitu pertama alokasi antara pusat biaya

    (disusun dengan unit mulai dengan biaya tertinggi sebagai unit yang memberi

    biaya kepusat biaya lain). Kemudian biaya yang diterima pusat biaya dibawahnya

    digabung dengan biaya asli pusat.Biaya tersebut dialokasikan ke pusat

    pendapatan dengan dasar pembobotan.

    c) Double distrtibution Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusatpendapatan, melalui duatahap, yaitu mula-mula dilakukan alokasi antara pusat

    biaya ke pusat biaya lain danke pusat pendapatan, selanjutnya dilakukan alokasi

    dari pusat biaya ke pusat pendapatan

    d) Activity-based costing Merupakan cara analisis biaya berdasarkan aktivitas.

  • 5/28/2018 drg. kiss

    5/5

    BAB IV DAFTAR PUSTAKA

    1. Nafarin, M. 2007 .Penganggaran Perusahaan.Jakarta : Salemba Empat.2. http://shop.cobradental.co.id/

    http://shop.cobradental.co.id/http://shop.cobradental.co.id/