Download - Trauma Inhalasi Dr.buyung
Thermal and Inhalation Injury
Dr Buyung Hartiyo Laksono SpAn
Anestesiologi dan Terapi IntensifRS Saiful Anwar – FK UNIBRAW
Sallier Papyrus 1650 SM
1650 SM
I do not see a sculptor on a missionor a goldsmith on the task of being dispatched (?)but I see the coppersmith at his toilat the mouth of his furnacehis fingers like crocodile skinhis stench worse than fish eggs
The mat-weaver (lives) inside the weaving-househe is worse off than a woman,with his knees up to his stomach,unable to breathe in any air
ASAP
Bervariasi, berubah sesuai dengan waktu pembakaran
Gas-gas toksik dan oksigen yang rendah
Komposisi: Aldehydes (formaldehyde, acrolein), ammonia,
hydrogen sulfide, sulfur dioxide, hydrogen chloride, hydrogen fluoride, phosgene, nitrogen dioxide, organic nitriles
Bahan-bahan partikelPrien et al. Burns 1988; 14:451-460
Inhalation Injury
Mortalitas akibat trauma asap saja adalah 0-11%
Mortalitas akibat trauma asap dan luka bakar adalah 30-90%
Inhalasi asap yang menyebabkan pneumonia menyebabkan mortalitas sebesar 60%
Miller et al. Journal of Burn Care Research. 2009; 30(2) 249-256
Derajat Inhalation Injury
Endorf and Gamelli. Journal of Burn Care and Research. 2007; 28:80-83
Klasifikasi Anatomis
Upper airwayLower airwaySystemic toxicity
http://www.monroecc.edu/depts/pstc/backup/parasan4.htm
Upper Airway Injury
Obstruksi terjadi akibat: Edema Hemorrhage/perdarahan Ulserasi mukosa
Edema faring ringan dapat menyebabkan obstruksi total upper airway dan asfiksia hanya dalam beberapa jam
Inflamasi dapat disebabkan oleh ammonia, hydrogen chloride and iritan kimia yang ditemukan pada asap
Injury Parenkim Paru
Hanya uap yang dapat merusak imunitas upper airway dan mentransmisikan panas ke airway subglotis
Trauma seluler langsung menyebabkan respon inflamasi Mengakibatkan bronkokonstriksi Peningkatan pada aliran darah
tracheobronchial dengan edema Infiltrasi leukosit
Injury Parenkim Paru
Sloughing jaringan nekrotik yang mengobstruksi airways
Dapat menyebabkan obstruksi airway parsial atau total
Dapat menjadi fatal
Injury Parenkim Paru
Parenkim paru menunjukkan: Berbagai derajat kongesti Edema interstitial dan alveolar Membran hyalin Atelectasis luas
Injury Parenkim Paru
Efek sistemik: Peningkatan RAW V/Q mismatch Peningkatan konsumsi oksigen Penurunan compliance Penurunan oksigenasi Penurunan produksi surfaktan
Keracunan Karbon Monoksida
Inhalasi asap dari semua tipe kebakaran menyebabkan paparan CO yang signifikan.
Pulse oximeter tidak merefleksikan saturasi oksigen sebenarnya dalam kondisi adanya COHB.
Gejala- Tabel 39-1
Manifestasi Klinis
Injury inhalasi asap cenderung terjadi pada individu dengan:
Riwayat trauma bakar pada ruang tertutup
Adanya luka bakar di wajah Bulu hidung dan wajah terbakar Erythema oropharynx Sputum yang mengandung karbon Debris di sekitar hidung, mulut, dan
faring
Bronkoskopi
Gold standard untuk diagnosis injury inhalasi
Memberikan visualisasi langsung airway
Debu Hangus Erythema mukosa Ulserasi Hemorrhage Edema Inflamasi
Bronkoskopi
Awal Lanjut
Penatalaksanaan
Terapi Oksigen Menjaga Airway Terapi Higiene Bronchial Manajemen Farmakologik Ventilasi Mekanik
Konvensional Frekuensi tinggi
Penatalaksanaan
Terapi Oksigen Awalnya berikan 100%
Wean dengan nilai analisis gas darah
Analisis COHB dengan co-ox
Penatalaksanaan
Menjaga airway Intubasi oleh klinisi yang paling
berpengalaman
Intubasi nasal lebih mudah untuk
mengamankan selang (tube) pada
wajah yang terbakar
Luka bakar di leher dapat
menyebabkan kontraksi jaringan yang
menyebabkan restriksi airway Escharotomi untuk menurunkan tekanan
Penatalaksanaan
Terapi Higiene Bronchial Penumpukan sekret dapat mengancam
jiwa
Ambulasi/mobilisasi dini
Batuk terapeutik
PT dada
Airway suctioning
Bronkoskopi terapeutik
Agen farmakologik untuk penumpukan
sekret
Management
Penatalaksanaan Farmakologis Injury inhalasi menghasilkan
bronkospasme berat dan wheezing Terapi dengan B2 – agonists
Epinefrin untuk menginduksi vasokonstriksi
(trx edema), bronkodilatasi, dan
mengencerkan sekret
Mukolitik untuk mengencerkan mukus di
airway
Heparin/mukolitik nebulizer dapat
menurunkan mortalitas pasien
Penatalaksanaan
Ventilasi Mekanik Untuk gagal nafas yang berhubungan
dengan trauma inhalasi
Pasien dengan tipe trauma ini berisiko
mengalami trauma akibat ventilator
(ventilator associated injury)
Penatalaksanaan
Ventilasi Mekanik Konvensional Mulai dengan Vt of 12-15 ml/kg
Hasil akhir yang lebih baik dengan non
conventional modes of ventilation
misalnya: Pressure limited ventilation
Penurunan tingkat kematian dengan tipe
injury ini
High Frequency Ventilation
Memberikan O2 pada konsentrasi yang lebih rendah dan ventilasi adekuat pada penurunan tekanan airway.
Menurunkan barotrauma Insiden pneumonia lebih rendah Perbaikan rasio PaO2/FiO2
Shriners Protocol Sejak 1990 (560+ pasien
diterapi)
Mlcak RP et al. Burns, 2007;33:2-13
Komplikasi
Sebagian besar komplikasi adalah infeksi dan gagal nafas
Barotrauma akibat MV Komplikasi lanjut akibat respon
inflamasi dari tubuh Bronchiectasis Stenosis bronchial Erosi ETT cuff
Hasil Akhir Jangka Panjang
Sebagian besar pasien memiliki parenkim paru yang normal dalam 5 bulan
Anak-anak membaik secara bertahap
PFT berubah sampai usia 8 tahun Perubahan mekanik paru Gangguan pertukaran gas Scar pada dinding dada Kelemahan otot-otot respirasi Beberapa anak tidak pernah kembali
ke fungsi paru normal
Case....
Kontrol Airway!!! ≥ 40% luka bakar Transport
http://www.burnsurgery.com/Betaweb/Modules/initial/bsinitialsec2.htm