Download - REFARAT DERMATITISATOPIK
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
1/21
BAGIAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Makassar, 25 Mei 2016
REFARAT
“DERMATITIS ATOIK!
DISUSUN OLE" #
S"ILLA "UMAIRA"
111 2016 0021
DARMA
110 20$ 006
EMBIMBING #
%r& S'ra(a S(aki), S*&KK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
2/21
BAB I
ENDA"ULUAN
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi yang khas, bersifat kronis residif,
dengan karakteristik rasa gatal yang hebat dan sering terjadi kekambuhan. Umumnya sering
terjadi pada masa bayi dan anak-anak, dapat berlanjut hingga dewasa. Kelainan kulit berupa
gatal, eritema, edema, vesikel dan luka pada stadium akut, tetapi pada stadium kronik ditandai
likenifikasi. Penyakit ini sering berhubungan dengan peningkatan Ig dalam serum dan riwayat
atopi pada pen derita sendiri atau keluarganya misalnya rhinitis alergi,asma bronkial, dan
konjungtivitis alergi.
Dermatitis atopik merupakan proses multifaktorial, sehingga banyak faktor yang berperan
dalam tejadinya kelainan ini. tiologi dan patogenesis dermatitis atopik masih belum diketahui,
tetapi terdapat beberapa faktor yang dianggap berperan sebagai faktor pen!etus kelainan ini,
antara lain fa!tor genetik, imunologik,Psikologi lingkungan dan gaya hidup.
Dermatitis atopik dapat terjadi pada segala usia tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak,
bahkan "#$ terjadi pada tahun pertama kehidupan, sebagian besar di usia " tahun dan kasus
pada dewasa terjadi pada sebelum usia %# tahun. Pada suatu penelitian yang dilakukan &illiams
dan kawan-kawan terhadap '(%.)#* anak-anak dari "( negara, didapatkan pravelensi dermatitis
atopik bervariasi dari #,($-+#,"$. Pada penelitian oleh ura dan kawan-kawan di
saka,didapatkan peningkatan pravelensi dermatitis atopik pada % dekade terakhir, sehingga
menjadi masalah kesehatan yang besar.
urvei di negara berkembang menunjukkan *#-+#$ bayi dan anak menderita dermatitis
atopik. Pada tahun +###, di Indonesia ditemukan +%,(/$ kasus baru dermatitis atopik pada anak
dari (** kasus baru penyakit kulit lainnya. D0 !enderung diturunkan. 1ebih dari seperempat
anak dari seorang ibu yang menderita atopi akan mengalami D0. Pada masa kehidupan % bulan
pertama. 2ila salah satu orang tua menderita atopi, lebih separuh jumlah anak akan mengalami
gejala alergi sampai usia + tahun, dan meningkat sampai /3$ bila kedua orang tua menderita
atopi. 4isiko mewarisi D0 lebih tinggi bila ibu yang menderita D0 dibandingkan dengan ayah.
5etapi, bila D0 yang dialami berlanjut hingga massa dewasa, maka risiko untuk mewariskan
kepada anaknya sama saja yaitu kira-kira "#$.
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
3/21
BAB II
TIN+AUAN USTAKA
1 DEFINISI
Dermatitis atopik adalah suatu dermatitis yang bersifat kronik residif yang dapat terjadi pada
bayi, anak dan dewasa dengan riwayat atopi pada penderita atau keluarganya.
2 SINONIM
2anyak istilah lain dipakai sebagai sinonim dermatitis atopik ialah ek6ema atopik,
ek6emakonstitusional, ek6emafleksural, neurodermitis diseminata, prurigo 2esnier. 5etapi yang
paling sering digunakan ialah dermatitis atopik.
EIDEMIOLOGI
Dermatitis atopik 7D08 merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia
dengan prevalensi pada anak-anak *#-+#$, dan prevalensi pada orang dewasa *-%. Dermatitis
atopik lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki dengan ratio kira-kira *."9*. Dermatitis
atopik sering dimulai pada awal masa pertumbuhan 7early-onset dermatitis atopic8. mpat puluh
lima persen kasus dermatitis atopik pada anak pertama kali mun!ul dalam usia ( bulan pertama,
(#$ mun!ul pada usia satu tahun pertama dan )"$ kasus mun!ul pertama kali sebelum anak
berusia " tahun. 1ebih dari "#$ anak-anak yang terkena dermatitis atopik pada + tahun pertama
tidak memiliki tanda-tanda sensitisasi Ig, tetapi mereka menjadi jauh lebih peka selama masa
dermatitis atopik. ebagian besar yaitu /#$ kasus penderita dermatitis atopik anak, akan
mengalami remisi spontan sebelum dewasa. :amun penyakit ini juga dapat terjadi pada saat
dewasa 7 late onset dermatitis atopic 8, dan pasien ini dalam jumlah yang besar tidak ada tanda-
tanda sensitisasi yang dimediasi oleh Ig.
;enurut International Study of Asthma and Allergies in Children, prevalensi penderita
dermatitis atopik pada anak bervariasi di berbagai negara. Prevalensi dermatitis atopik pada anak
di Iran dan
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
4/21
peningkatan setiap tahunnya. =umlah pasien dermatitis atopik baru yang berkunjung pada tahun
+##( sebanyak **( pasien 7),*'$8 dan pada tahun +##/ sebanyak *') pasien 7**,#"$8,
sedangkan tahun +##) sebanyak +%# pasien 7*/,("$8. Penyebab dari peningkatan prevalensi
dermatitis atopik belum sepenuhnya dimengerti. 4iwayat keluarga yang positif mempunyai peran
yang penting dalam kerentanan terhadap dermatitis atopik, namun faktor genetik saja tidak dapat
menjelaskan peningkatan prevalensi yang demikian besar. Dari hasil observasi yang dilakukan
pada negara-negara yang memiliki ethnis grup yang sama didapatkan bahwa faktor lingkungan
berhubungan dengan peningkatan risiko dermatitis atopik. Prevalensi dermatitis atopik lebih
rendah di daerah pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan yang dihubungkan dengan
>hygiene hypothesis?, yang mendalilkan bahwa ketiadaan pemaparan terhadap agen infeksi pada
masa anak-anak yang dini meningkatkan kerentanan terhadap penyakit alergi.
2eberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan prevalensi dermatitis atopik yaitu pada
daerah kota dengan peningkatan pemaparan stimulus dari lingkungan industri yang berbahaya,
sosial ekonomi yang tinggi, jumlah anak yang sedikit, migrasi dari pedesaan ke perkotaan,
infeksi terhadap Staphylococcus aureus, dan umur ibu yang tua pada saat melahirkan.
- ETIOLOGI DAN ATOGENESIS
tiologi dermatitis atopik masih belum diketahui dan patogenesisnya sangat komplek, tetapi
terdapat beberapa faktor yang dianggap berperan sebagai faktor pen!etus kelainan ini misalnya
faktor genetik, imunologik, lingkungan dan gaya hidup, dan psikologi.
* @aktor Aenetik Dermatitis atopik lebih banyak ditemukan pada penderita yang mempunyai riwayat atopi
dalam keluarganya. Kromosom "B%*-%% mengandung kumpulan familygen sitokin I1-%, I1-',
I1-*%, dan A;-
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
5/21
tinggi, sedangkan atopik paternal atau Ig yang meningkat tidak berhubungan dengan kenaikan
darah tali pusat Ig*%.+ @aktor Imunologi
Konsep dasar terjadinya dermatitis atopik adalah melalui reaksi imunologik, yang
diperantai oleh sel-sel yang berasal dari sumsum tulang. 2eberapa parameter imunologi dapatdiketemukan pada dermatitis atopik, seperti kadar Ig dalam serum penderita pada (#-)#$
kasus meningkat, adanya Ig spesifik terhadap berma!am aerolergen dan eosinofilia darah serta
diketemukannya molekul Ig pada permukaan sel langerhans epidermal.5erbukti bahwa ada
hubungan se!ara sistemik antara dermatitis atopik dan alergi saluran napas, karena )#$ anak
dengan dermatitis atopik mengalami asma bronkial atau rhinitis alergik.
Pada individu yang normal terdapat keseimbangan sel 5 seperti 5h*, 5h +, 5h */,
sedangkan pada penderita dermatitis atopik terjadi ketidakseimbangan sel 5. itokin 5h+
jumlahnya lebih dominan dibandingkan 5h* yang menurun.Cal ini menyebabkan produksi dari
sitokin 5h + seperti interleukin I1-', I1-", dan I1-*% ditemukan lebih banyak diekspresikan oleh
sel-sel sehingga terjadi peningkatan Ig dari sel plasma dan penurunan kadar interferon-
gamma.Dermatitis atopik akut berhubungan dengan produksi sitokin tipe 5h+, I1-' dan I1-*%,
yang membantu immunoglobulin tipe isB berubah menjadi sintesa Ig, dan menambah ekspresi
molekul adhesi pada sel-sel endotel. ebaliknya, I1-" berperan dalam perkembangan dan
ketahanan eosinofil, dan mendominasi dermatitis atopik kronis.
Imunopatogenesis dermatitis atopik dimulai dengan paparan imunogen atau alergen dari
luar yang men!apai kulit. Pada paparan pertama terjadi sensitisasi, dimana alergen akan
ditangkap oleh antigen presenting cell untuk kemudian disajikan kepada sel limfosit 5 untuk
kemudian diproses dan disajikan kepada sel limfosit 5 dengan bantuan molekul ;C< kelas II.
Cal ini menyebabkan sel 5 menjadi aktif dan mengenai alergen tersebut melalui T cell reseptor .
etelah paparan, sel 5 akan berdeferensiasi menjadi subpopulasi sel 5h+ karena mensekresi I1-'
dan sitokin ini merangsang aktivitas sel 2 untuk menjadi sel plasma dan memproduksi Ig.
etelah ada di sirkulasi Ig segera berikatan dengan sel mast dan basofil.Pada paparan alergen
berikutnya Ig telah bersedia pada permukaan sel mast, sehingga terjadi ikatan antara alergen
dengan Ig.Ikatan ini akan menyebabkan degranulasi sel mast. Degranulasi sel mast akan
mengeluarkan mediator baik yang telah tersedia seperti histamine yang akan menyebabkan
reaksi segera, ataupun mediator baru yang dibentuk seperti leukotrien C4, prostaglandin D2dan
lain sebagainya.
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
6/21
el langerhans epidermal berperan penting pula dalam pathogenesis dermatitis atopik oleh
karena mengekspresikan reseptor pada permukaan membrannya yang dapat mengikat molekul
Ig serta mensekresi berbagai sitokin.
Inflamasi kulit atopik dikendalikan oleh ekspresi lokal dari sitokin dan kemokin pro-
inflamatori. itokin seperti @aktor 5umor :ekrosis 75:@- 8 dan interleukin * 7I1-*8 dari sel-sel
residen seperti keratinosit, sel mast, sel dendritik mengikat reseptor pada endotel vaskular,
mengaktifkan jalur sinyal seluler yang mengarah kepada peningkatan pelekatan molekul sel
endotel vaskular. Peristiwa ini menimbulkan proses pengikatan, aktivasi dan pelekatan pada
endotel vaskular yang diikuti oleh ekstravasasi sel yang meradang ke atas kulit. ekali sel- sel
yang inflamasi telah infiltrasi ke kulit, sel-sel tersebut akan merespon kenaikan kemotaktik yang
ditimbulkan oleh kemokin yang diakibatkan oleh daerah yang luka atau infeksi.Penderita dermatitis atopik !enderung mudah terinfeksi oleh bakteri, virus, dan jamur,
karena imunitas seluler menurun 7aktivitas 5C* menurun8. Staphylococcus aureus ditemukan
lebih dari 3#$ pada kulit penderita dermatitis atopik, sedangkan orang normal hanya "$.
2akteri ini membentuk koloni pada kulit penderita dermatitis atopik, dan eksotosin yang
dikeluarkannya merupakan superantigen yang diduga memiliki peran patogenik dengan !ara
menstimulasi aktivitas sel 5 dan makrofag. 0pabila ada superantigen menembus sawar kulit yang
terganggu akan menginduksi Ig spesifik, dan degranulasi sel mas, kejadian ini memi!u siklus
gatal garuk yang akan menimbulkan lesi. uperantigen juga meningkatkan sintesis Ig spesifik
dan menginduksi resistensi kortikosteroid, sehingga memperparah dermatitis atopi!.% @aktor 1ingkungan dan Aaya Cidup
2erbagai faktor lingkungan dan gaya hidup berpengaruh terhadap pravelensi dermatitis
atopik.Dermatitis atopik lebih banyak ditemukan pada status sosial yang tinggi daripada status
sosial yang rendah.Penghasilan meningkat, pendidikan ibu makin tinggi, migrasi dari desa ke
kota dan jumlah keluarga ke!il berpotensi menaikkan jumlah penderita dermatitis atopik.
@aktor-faktor lingkungan seperti polutan dan alergen-alergen mungkin memi!u reaksi
atopik pada individu yang rentan. Paparan polutan dan alergen tersebut adalah9
* Polutan9 0sap rokok, peningkatan polusi udara, pemakaian pemanas ruangan sehingga terjadi
peningkatan suhu dan penurunan kelembaban udara, penggunaan pendingin ruangan.
+ 0llergen9
• 0eroalergen atau alergen inhalant 9 tungau debu rumah, serbuk sari buah, bulu binatang,
jamur, ke!oa.
• ;akanan9 susu, telur, ka!ang, ikan laut, kerang laut dan gandum.
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
7/21
• ;ikroorganisme9 Staphylococcus aureus, Streptococcus sp, P.oale, Candida
al!icans,Trycophyton sp.
• 2ahan iritan9 wool, desinfektans, nikel, peru balsam.
' @aktor Psikologi
Pada penderita dermatitis atopik sering tipe astenik, egois, frustasi, merasa tidak aman yang
mengakibatkan timbulnya rasa gatal. :amun demikian teori ini masih belum jelas.
5 "ISTOATOLOGI
Dermatitis atopik memiliki variasi histopatologi yang bervariasi sesuai tingkat lesinya
dengan banyak perubahan yang diinduksi oleh garukan.Umumnya memiliki gambaran
hiperkeratosis, akantosis, dan eksoriasi. Koloni Staphylococcusmungkin juga didapatkan pada
histopatologi dermatitis atopik. Dermis bersebukan sel radang terutama makrofag dan eosinofil.
Pada penderita dermatitis atopik terdapat deposisi ma"or !asic protein yang berat.
6 GAMBARAN KLINIS
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
8/21
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
9/21
Aejala dermatitis atopik dapat bervariasi pada setiap orang. Aejala yang paling umum adalah
kulit tampak kering dan gatal. Aatal merupakan gejala yang paling penting pada dermatitis
atopik. Aarukan atau gosokan sebagai reaksi terhadap rasa gatal menyebabkan iritasi pada kulit,
menambah peradangan, dan juga akan meningkatkan rasa gatal. Aatal merupakan masalah utama
selama tidur, pada waktu kontrol kesadaran terhadap garukan menjadi hilang. Aambaran kulit
atopik bergantung pada parahnya garukan yang dialami dan adanya infeksi sekunder pada kulit.
Kulit dapat menjadi merah, bersisik, tebal dan kasar, beruntusan atau terdapat !airan yang keluar
dan menjadi keropeng 7krusta8 dan terinfeksi. Kulit yang merah dan basah 7eksim8 disebabkan
peningkatan peredaran darah di kulit akibat rangsangan alergen, stress, atau bahan pen!etus lain.
Peningkatan aliran darah diikuti dengan perembesan !airan ke kulit melalui dinding pembuluh
darah. Kulit kering dan bersisik membuat kulit lebih sensitif sehingga lebih mudah terangsang.
2ila sangat kering kulit akan pe!ah sehingga menimbulkan rasa nyeri. Penebalan kulit
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
10/21
7likenifikasi8 terutama di daerah yang sering mengalami garukan, disertai dengan perubahan
warna menjadi lebih gelap akibat peningkatan jumlah pigmen kulit. Daerah yang lebih sering
mengalami likenifikasi ialah leher bagian belakang, lengan bawah, daerah pusar, di atas tulang
kering, dan daerah genital. Dermatitis atopik dapat juga mengenai kulit sekitar mata, kelopak
mata dan alis mata. Aarukan dan gosokan sekitar mata menyebabkan mata menjadi merah dan
bengkak.
1esi akut pada dermatitis atopik berupa eritema dengan papul, vesikel, edema yang luas dan
luka akibat menggaruk. edangkan pada stadium kronik berupa penebalan kulit atau yang
disebut likenifikasi. elain itu, dapat terjadi fisura yang nyeri terutama pada fleksor, telapak
tangan, jari dan telapak kaki. Pada orang berkulit hitam atau !oklat dapat ditemukan likenifikasi
folikular.
. KLASIFIKASI
e!ara klinis dermatitis atopik dibagi menjadi % fase yaitu* @ase Infantil 7#-+ tahun8
Dermatitis atopik paling sering mun!ul pada tahun pertama kehidupan, biasanya setelah usia
+ bulan. 1esi mulai di muka 7dahi, pipi8 berupa eritema, papulo-vesikel yang halus, karena gatal
digosok, pe!ah, eksudatif, akhirnya terbentuk krusta dan dapat menjadi infeksi sekunder.
ekitar usia *) bulan mulai tampak likenifikasi.Pada sebagian besar penderita sembuh
setelah usia + tahun,mungkin juga sebelumnya, sebagian lagi akan berlanjut menjadi bentuk
anak.Pada saat itu penderita tidak lagi mengalami eksaserbasi, bila makan makanan yang
sebelumnya menyebabkan kambuhnya penyakit itu.+ @ase 0nak 7usia +-*+ tahun8
;erupakan kelanjutan bentuk infatil atau timbul sendriri 7de noo8. 1esi pada dermatitis
atopik anak berjalan kronis akan berlanjut sampai usia sekolah dan predileksi biasanya terdapat
pada lipat siku, lipat lutut, leher dan pergelangan tangan. =ari-jari tangan sering terkena dengan
lesi eksudatif dan kadang-kadang terjadi kelainan kuku. Pada umumnya kelainan kulit pada
dermatitis atopik anak tampak kering, dibanding usia bayi dan sering terjadi likenifikasi.
Perubahan pigmen kulit bisa terjadi dengan berlanjutnya lesi, menjadi hiperpigmentasi dan
kadang hipopigmentasi.
% @ase Dewasa 7E + tahun8
Pada dermatitis atopik bentuk dewasa mirip dengan lesi anak usia lanjut 7)-*+ tahun8,
didapatkan likenifikasi terutama pada daerah lipatan-lipatan tangan. 1esi kering, agak menimbul,
papul datar dan !enderung bergabung menjadi plak likenifikasi dengan sedikit skuama, sering
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
11/21
terjadi eksoriasi dan eksudasi karena garukan, lambat laun terjadi hiperpigmentasi. elain gejala
utama yang telah diterangkan, juga ada gejala lain yang tidak selalu terdapat. Pada fase dewasa,
distribusi lesi kurang karakteristik, sering mengenai tangan dan pergelangan tangan, dapat pula
ditemukan setempat, misalnya bibir, vulva, puting susu,atau skalp. Kadang erupsi meluas, dan
paling parah di lipatan mengalami likenifikasi.
$ DIAGNOSIS
Diagnosis dermatitis atopik berdasarkan keluhan dan gambaran klinis.Pada awalnya
diagnosis dermatitis atopik didasarkan atas berbagai fenomena klinis yang tampak, terutama
gejala gatal.Aeorge 4ajka menyatakan bahwa diagnosis dermatitis atopik tidak dapat dibuat
tanpa adanya riwayat gatal.
Canifin 4ajka telah membuat kriteria diagnosis untuk dermatitis atopik yang didasarkan pada
kriteria mayor dan minor yang sampai sekarang masih banyak digunakan.
Kri/eria Ma('r
7;inimal harus ada % dari ' tanda8
Kri/eria Mi'r
7Ditambah % atau lebih kriteria minor8
*8 Pruritus 7eksoriasi kadang terlihat8
+8 Dermatitis di muka atau ekstensor
pada bayi dan anak
%8 Dermatitis fleksura pada dewasa
*8 Ferosis 7kulit kering8
+8 Infeksi kulit 7 khususnya oleh
S.aureus dan virus herpes simpleks8
%8 Dermatitis nonspesifik pada tangan
atau kaki
'8 Dermatitis kronis atau residif
"8 4iwayat atopi pada penderita pada
keluarganya
'8 Iktiosis 7khususnya hiperlinear
palmaris atau pilaris keratosis8
"8 Ptiriasis alba
(8 Dermatitis di papilla mamae
/8 &hite dermographism and delayed
blan!h response
)8 Keilitis38 1ipatan infra orbital Dennie-
;organ
*#8 Konjungtivitis berulang
**8 Keratokonus
*+8 Katarak subs!apular anterior
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
12/21
*%8 rbita menjadi gelap
*'8 0lergi makanan
*"8 ;uka pu!at atau eritem
*(8 Aatal bila berkeringat
*/8 Intolerans terhadap wol atau
pelarut lemak
*)8 0ksentuasi perifolikuler
*38 Cipersensitif terhadap makanan
+#8 Perjalanan penyakit dipengaruhi
oleh faktor lingkungan atau emosi
+*8 5es kulit alergi tipe dadakan
positif
++8 Kadar Ig di dalam serum
meningkat
+%8 0witan pada usia dini
Kriteria mayor dan minor yang diusulkan oleh Canifin dan 4ajka didasarkan pengalaman
klinis yang !o!ok untuk diagnosis berbasis rumah sakit 7hospital !ased# dan eksperimental,
tetapi tidak dapat dipakai pada penelitian berbasis populasi karena kriteria minor umumnya
ditemukan pada kelompok kontrol, disamping itu belum divalidasi terhadap diagnosis dokter
atau diuji untuk pengulangan 7repeata!ility8.
Dalam perkembangan selanjutnya seiring dengan kemajuan di bidang imunologi maka untuk
diagnosis dermatitis atopik mulai dimasukkan uji alergi sebagai kriteria diagnosis. Pemeriksaan
atau uji alergik tersebut adalah uji tusuk 7 skin pricktest# terhadap bahan alergen inhalan dan
pemeriksaan Ig total didalam serum penderita.
Uji tusuk merupakan suatu metode uji alergi yang banyak digunakan untuk mendeteksi
alergen yang melibatkan reaksi hipersensivitas tipe I pada kulit. Pada reaksi hipersesivitas tipe I
alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respon imun berupa produksi Ig. Ig akan
terikat pada reseptor @! sel mast dikulit yang selanjutnya menyebabkan degranulasi sel mast.
DIAGNOSA BANDING
Kelainan kulit dermatitis atopik sering menunjukkan gambaran morfologik yang khas, yang
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
13/21
dapat menyerupai dermatitis seboroik, dermatitis kontak, dermatitis numularis, psoriasis, s!abies,
penyakit $ettere-Si%e, Acrodermatitis enteropathica, indroma &iskot-Aldrich.
a& Der3a/i/is se)'r'ik
Dermatitis seboroik merupakan peradangan permukaan kulit berbentuk lesi skuamosa
7 ber!a disertai sema!am sisik8, bersifat kronik, yang sering terjadi di area kulit berambut dan
daerah kulit yang banyak mengandung sebasea 7kelenjar minyak,lemak8 seperti kulit kepala,
wajah, tubuh bagian atas dan area pelipatan tubuh 8ketiak dan selankangan8. Penyakit jamur
superfisial yang kronik berupa ber!ak berskuama halus berwarna putih, agak kekuningan sampai
!oklat kehitaman.
- tiologi 9 Dermatits seboroik ini sering terjadi di daerah kelenjar seba!eous padawajah, kulit kepala dan dada, faktor terlibat yaitu endogen, genetik serta pertumbuhn
berlebihan dari jamur pityrosporum ovale.- Aejala Klinik 9 Pada umumnya ditandai dengan keluhan gatal. Peradangan pada area
seboroik dengan gambaran berbagai bentuk lesi berwarna kemerahan atau
kekuningan disertai dengan adanya skuama, krusta, basah berminyak, dan bisa juga
kering. 4esidif dan bersiat kronis. Diduga berhubungan dengan stress, kelelahan,
sinar matahari dan iklim.
)& Der3a/i/is K'/ak
Peradangan kulit 7epidermis dan dermis8 sebagai respon terhadap pengaruh fa!tor
eksogen dan atau fa!tor endogen, menimbulkan kelainan klinik berupa efloresensi polimorfik
7eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi8, dan keluhan gatal.
4& s'riasis
Penyakit kulit yang bersifat kronik dan residif yang disebabkan oleh proses autoimun,
yang ditandain dengan ber!ak-ber!ak eritea disertai skuama yang tebal, berlapis-lapis, dan
berwarna putih mengkilap
10 ENATALAKSANAAN UMUM
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
14/21
Penatalaksanaan dermatitis atopik harus menga!u pada kelainan dasar, selain mengobati
gejala utama gatal untuk meringankan penderitaan penderita. Penatalaksanaan ditekankan
padakontrol jangka waktu lama 7long term control#' bukan hanya untuk mengatasi kekambuhan.
Pengobatan dermatitis atopik kronik pada prinsipnya adalah sebagai berikut9
* ;enghindari bahan iritanPenderita dermatitis atopik rentan terhadap bahan iritan yang memi!u dan memperberat
kondisi seperti sabun, deterjen, bahan kimiawi, rokok, pakaian kasar, suhu yang ekstrem dan
lembab.Pemakaian sabun hendaknya yang berdaya larut minimal terhadap lemak dan dengan PC
netral. Cindari sabun atau pembersih kulit yang mengandung antiseptik atau antibakteri yang
digunakan rutin karena mempermudah resistensi, ke!uali bila ada infeksi sekunder. Pakaian baru
hendaknya di!u!i terlebih dahulu sebelum dipakai dengan deterjen untuk menghindari
formaldehid atau bahan kimia. Usahakan tidak memakai pakaian yang bersifat iritan seperti wol
atau sintetik yang menyebabkan gatal, lebih baik menggunakan katun. Pemakaian tabir surya
juga perlu untuk men!egah paparan sinar matahari yang berlebihan.+ ;engeliminasi 0lergen yang 5elah 5erbukti
0lergen yang telah terbukti sebagai pemi!u kekambuhan harus dihindari, seperti makanan
7susu, ka!ang, telur, ikan laut, kerang laut dan gandum8, debu rumah, bulu binatang, serbuk sari,
tanaman dan sebagainya.
% Pengobatan 5opikala ;enghilangkan pengeringan kulit 7hidrasi8
Kulit penderita dermatitis atopik menunjukkan adanya transepidermal water loss yang
meningkat. leh karena itu hidrasi penting dalam keberhasilan terapi, biasanya
menggunakan pelembab. Pemaikan pelembab dapat memperbaiki fungsi barier stratum
korneum dan mengurangi kebutuhan steroid topikal. ebuah studi menunjukkan bahwa
pelembab mungkin mengurangi "#$ kebutuhan pemakaian kortikosteroid topi!al.
Pelembab dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pelembab humektan, oklusif dan
emolien. Pelembab humektan merupakan bahan aktif dalam komestik yang ditujukan
untuk meningkatkan kandungan air pada epidermis. 2ahan-bahan yang termasuk ke
dalam humektan terutama bahan-bahan yang bersifat higroskopis yang dapat digunakan
se!ara khusus untuk tujuan melembabkan kulit, !ontoh humektan adalah gliserin.
Pelembab oklusif adalah bahan aktif kosmetik yang menghambat terjadinya penguapan
air dari permukaan kulit. Dengan menghambat terjadinya penguapan air pada permukaan
kulit, bahan-bahan oklusif dapat meningkatkan kandungan air dalam kulit.
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
15/21
;isalnya krim hidrofilik urea *#$, dapat pula ditambahkan hidrokortison *$
didalamnya. 2ila memakai pelembab yang mengandung asam laktat, konsentrasinya
jangan lebih dari "$ karena dapat mengiritasi bila dermatitisnya masih aktif.
b Kortikosteroid topi!al
Kortikosteroid topikal adalah yang paling banyak digunakan sebagai antiinflamasi.elain itu dapat berguna pada saat ekserbasi akut, anti pruritus dan sebagai anti
mitotik. ;enurut penelitian yang dilakukan oleh Coare
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
16/21
hygroscopicusar. Krim pimekrolimus dapat diberikan *$ untuk anak-anak E + tahun
dengan dermatitis atopik ringan sedang.5akrolimus dan pimekrolimus topikal telah terbukti efektif. ebuah penelitian dengan
takrolimus #,*$, dikatakan mempunyai potensi yang sama dengan kortikosteroid topikal.
Penelitian lain menunjukkan terapi takrolimus topikal memberi hasil lebih dari /#$
pasien mengalami perbaikan sedang sampai baik dalam % minggu pemberian dan %#-'#$
pasien mengalami tingkat perbaikan lebih dari 3#$.Kelebihan inhibitor kalsineurin topikal dibandingkan dengan kortikosteroid adalah
tidak menyebabkan penipisan kulit, namun pada penggunaan awal akan menimbulkan
sensasi terbakar di kuli. 5akrolimus dan pimekrolimus tidak dianjurkan pada anak usia
kurang dari + tahun.
' Pengobatan istemik
a Pemberian antihistamin0ntihistamin digunakan sebagai antipruritus yang !ukup memuaskan, membantu untuk
mengurangi rasa gatal yang hebat terutama pada malam hari. Karena dapat mengganggu tidur,
antihistamin yang dipakai ialah yang mempunyai efek sedatif, misalnya hidroksisin,
difenhidramin dan sineBuan. !etri6ine dan feGofenadine telah diuji keberhasilannya untuk
mengatasi rasa gatal pada penderita dermatitis atopik anak-anak dan dewasa. Pada kasus yang
lebih sulit dapat diberikan doksepin hidroklorid yang mempunyai antidepresan dan memblokade
reseptor histamine C* dan C+, dengan dosis *#-/"mg se!ara oral malam hari pada dewasa.
Pada suatu penelitian menyatakan bahwa penggunaan antihistamin mempunyai bukti yang
tidak adekuat untuk terapi dermatitis atopik, meskipun anti histamin dianjurkan karena memiliki
efek sedative.
b Pemberian 0ntibiotik Pada penderita dermatitis atopik lebih dari 3#$ ditemukan peningkatan koloni
Staphylococcus aureus.Untuk yang belum resisten dapat diberikan eritromisin, asitromisin atau
klaritomisin, sedang untuk yang sudah resisten diberikan dikloksasilin, oksasilin, atau generasi
pertama sefalosporin. 0pabila di!urigai terinfeksi oleh virus herpes simpleks, kortikosteroid
dihentikan sementara dan diberikan oral asiklovir.;eskipun kombinasi kortikosteroid topikal dan antibiotik digunakan dalam terapi dermatitis
atopik, tetapi tidak ada bukti yang baik bahwa kombinasi keduanya memiliki manfaat yang lebih
dibandingkan pemakaiankortikosteroid topikal saja.
! Kortikosteroid istemik
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
17/21
Pada umumnya kortikosteroid sistemik hanya digunakan untuk mengontrol eksaserbasi akut.
Penggunaannya hanya dalam jangka pendek, dosis rendah, berselang-seling, diturunkan bertahap
dan kemudian diganti kortikosteroid topi!al.
d iklosporin
Dermatitis atopik yang sulit digunakan dengan pengobatan konvesional dapat diberikansiklosporin jangka pendek. iklosporin oral sebagai terapi sistemik dermatitis atopik tersedia
dalam bentuk kapsul gelatin +" atau *## mg, durasi terapi singkat, namun penggunaan lebih dari
setahun tidak dianjurkan. 4elaps dan rekurensi sering terjadi setelah penghentian terapi
siklosporin.
e ;engurangi trestress emosi pada penderita dermatitis atopik merupakan pemi!u kekambuhan, bukan
sebagai penyebab. Usaha-usaha mengurangi stress adalah dengan melakukan konseling pada
penderita dermatitis atopik, terutama yang mempunyai kebiasan menggaruk. Pada suatu penelitian small randomi(ed trials, Pendekatan psiko-terapi perlu dilaksanakan untuk
mengurangi stress kejiwaan penderita. 4elaksasi, modifikasi mood dan !iofeed!ack mungkin
berguna pada penderita dengan kebiasaan menggaruk.
f dukasi Pada Penderita ;aupun Keluarganyadukasi merupakan dasar dari suksesnya penatalaksanaan dermatitis atopik, yaitu perawatan
kulit yang benar dan menghindari penyebab. ;emberikan edukasi tentang penyakitnya, faktor-
faktor pemi!u kekambuhan, kebiasaan hidup dan sebagainya perlu diberikan pada penderita
untuk memperoleh hasil yang optimal.
Pada suatu penelitian dikatakan bahwa program edukasi orangtua tentang tata!ara
pengobatan topikal oleh penyedia pelayanan kesehatan akan sangat berguna untuk penderita
dermatitis atopi!.
11 KOMLIKASI
2arier kulit yang rusak, respon imun yang abnormal, penurunan produksi peptide
antimikroba endogen, semua presdiposisi mempengaruhi penderita dermatitis atopik terkena
infeksi sekunder. Infeksi kutan ini dapat menimbulkan lebih resiko yang serius pada bayi dan
pada waktu mendatang akan berpotensi untuk infeksi sistemik. Penderita dermatitis atopik juga
sangat rentan dengan infeksi virus, yang paling berbahaya adalah herpes simpleG dengan
penyebaran luas dapat mengakibatkan ek6ema hepetikum yang dapat terjadi pada semua usia.Komplikasi pada mata juga dihubungkan dengan dermatitis kelopak mata dan blepharitis
kronis yang umumnya terkait dengan dermatitis atopik dan dapat mengakibatkan gangguan
penglihatan dari jaringan parutkornea. Keratokonjungvitis atopik biasanya bilateral dan dapat
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
18/21
memiliki symptom seperti rasa gatal dan terbakar pada mata, mata berair dan mengeluarkan
diskret yang mukoid.
12 ROGNOSIS
Prognosis lebih buruk bila kedua orang tuanya menderita dermatitis atopik.0da
ke!enderungan perbaikan masa spontan pada masa anak dan sering ada yang kambuh pada masa
dewasa.ebagian kasus menetap pada usia diatas %# tahun.
@aktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik pada dermatitis atopik adalah9
* Dermatitis atopik luas pada anak
+ ;enderita rhinitis alergik dan asma bronkial
% 4iwayat dermatitis atopik pada orang tua atau saudara kandung
' 0witan dermatitis atopik pada usia muda
" 0nak tunggal( Kadar Ig serum sangat tinggi.
DAFTAR USTAKA
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
19/21
* Djuanda ,ularsito 0. Dermatitis 0topik. Dalam9 Djuanda 0,editor. Ilmu Penyakit )ulit
dan )elamin *disi ke- + . =akarta9 @K UIH +##/. h.*%)-'/.
+ usuf 0, unarko ;. Dermatitis 0topik di Divisi 0lergi U4= Kulit Kelamin 4UD4.oetomo urabaya +##%-+##". ,erkala Ilmu )esehatan )ulit dan )elamin. urabaya9
0irlangga University PressH +##/. h. 3-+".
% 1eung D;, i!henfield 1@, 2ogunewwi!6 ;. 0topi! dermatitis 7atopi! e!6ema8. Dalam9
&olf K, Aoldsmith 10, Kat6 I, Ail!hrest 20, Paller 0, 1effel D0, ed. @it6patri!ks
Dermatology in general medi!ine edisi ke-/. :ew ork9 ;! Araw CillH +##). h. *'(-"/.
' Kabulrahman. Penyakit )ulit Alergi. emarang 9 @akultas Kedokteran Universitas
DiponegoroH +##%. h.*#-*+.
" Kariosentono C. Dermatitis Atopik eksema8. urakarta9 1embaga Pengembangan
Pendidikan 71PP8 U: dan UP5 Penerbitan dan Per!etakan U:H +##( . h. *-+).
( 0topi! Dermatitis, !6ema, and :on Infe!tionus Immunodefi!ien!y Disorders. Dalam9
&illiam D =ames ;, 5imothy A 2erger ;, Dirk ; lston ;, editors. 0ndrewsJ Disease of
5he kin
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
20/21
*# Kim 2. 0topi! Dermatitis. edscape. InternetL +#*' diperbarui9 +* =anuari +#*'H disitasi
+) =anuari +#*'L. 5erdapat pada 9
Cttp9MMemedi!ine.meds!ape.!omMarti!leM*#'3#)"overviewOshowall
**
-
8/16/2019 REFARAT DERMATITISATOPIK
21/21
+# aeki C. Auidelines @or ;anagement f 0topi! Dermatitis. =D0 =. InternetL. +##3.
diperbarui9 +) eptember +##3 disitasi9 +# =uni +#*'L. %(7*#89"(%-"//.
+* 2ieber 5homas. ;e!hanism of Disease 0topi! Dermatitis94eview 0rti!le.: ngl = ;ed
+##)H%")H*')%-3'