ISSN 1907 - 3739
Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2008
Cert.No. 01.100086042
International Seminaron Vocational and Technical Education
Colaboation With:
Universiti Kebangsaan MalaysiaAnd Universiti Pendidikan Sultan Idris
Malaysia
The Hills Hotel, BukittinggiSunday, April 15, 2012
ProsidingThe hills hotel, April, 15,2012
International Seminar
on Vocational and Technical Education
Tim Penyunting artikel
Drs. H. Ganefri, M. Pd, Ph.D
Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed
Prof. Dr. Ramlee MustophaProf. Dr. Ruhizan M. Yasin
Prof. Jalius Jama, M. Ed, Ph.D
Prof. Syahron Lubis, PHD
Drs. Syahril, ST, MSCE, Ph.DDr. M. Giatman, MSIE.
Hendri Nurdin, MT
Wawan Purwanto, MT
Prosiding seminar internasional on vocational and technical education
Di selengarakan olehFakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
Bekerja sama dengan
Universiti Kebangsaan Malaysia
Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia
Padang,2012
Diterbitkan oleh :
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
JI. Prof. Dr. Hamka Air tawar Barat,Padang25131
KATA PENGAt~TAR
Puji syul\lr kenadirat Tlilian Yang MabB.esa atas funpahan ·rnhImrt dm1
karunianya kepada kita semua sehingga prosiding ini dapat diselesaikan.
Prosiiling ini merupakan kumpulan makalah dari peneliti, dosen dan gum yang
berkecimpung di bidang pendidikan kejurua.n yang berasal baik dari Indonesia
maupun dari Malaysia. Kumputan makalah ini reI-ail di presemasibn pada
kegiatan seminar yang di lakukan pada tanggal15 April 2012 yang di selengarkan
di bukittinggi.
Dalam rangka meningkatakan kemampuan pendidiian pada bidang
tekoologi kejuruan yang dapat diapiikaikan parla -penetitian dan pengembangan
sistem pendidikan kejuruan di Indonesia, dalam upaya meningkatkan kualitas
lulusan teknoiogi dan kejuruan. Publikasi hasil penelitian dalam rangka
menyebarluaskan hasil kajian serta berbagi pengetahuan antar elemen pelaksana
pendidikan kejuruan secara hersama,maka seminar inipenting untuk
diselengarakan.
Tujuan utama seminar ini adalah untuk memperdalam kajian pendidikan
kejuruan serta penerapan teknologi dan informasi pada guru, dosen maupun
masyarakat secara umum sebagai upaya menciptakan pemahamansecara bersama.
Pola penerapan penelitian tindal~an kelas, penempan metode penelitian dan
pengembangan proses pembelajaran, serta pengelolaan pendidikan teknologi dan
kejuruan secara umum, sehingga dapat meningkatakan kualitas kompetensi
peserta didik.
Melalui kesempatan ini panitia kengucapkan ribuan terimakasih kepada
semua pihak yang telah mendukung terselengaranya seminar ini. Kepada seluruh
peserta seminar, diucapkan terimakasih atas pertisipasinya dan selamat berseminar
semoga sukses.
Hormatkami
Drs. H. Ganefri, M. Pd, Pb.D
DAFTARISI
1. Upaya Membangun Manusia Indonesia Yang ProduktifMelalui
Pendidikan Kejuruan The Efforts To Build A Productive
Indonesianese Through The Vocational Education
Abdul Aziz , (1 - 8)
2. Evaluasi Proses Belajar Mengajar .Ambiyar (10-18)
3. Aspek Hukum Pelllgawasan Siaran Televisi Dan RadioDi Indonesia
Aldri Frinaldi (20-40)
4. Pengarub. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achivement Divisions (STAD) dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa (Quasi Eksperimen pada
Mata Kuliah Teknik Pengkondisian Udara Di Jurusan
Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang)
Adrizal (42-54)
5. Hibrid Pembangkit Tenaga Listrik Angin Dan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya
.Aslimeri : (56-6'))
6. Model Pembelajaran Praktikum Melalui Virtual Laboratory
Azwerdi (66-73)
7. Pemilihan Batik Malaysia
DelilahMohdRubi, Surani Mohamad, Nur Ainil Sulaiman (74-84)
8. Prestasi Belajar Dalam Bidang Studi Mahasiswa Pendidikan
Teknik Otomotif FT UNP Ditinjau Dari Minat Kejuruan
Dan Persepsi Tentang Dunia Kerja
Daswarman (86 -97)
9. Influence of the Use of the Module on Student Learning inRSBI Class
Elizar (100-106)
10. Implementasi Macromedia Flash Pada Kompetensi Dasar
Menggunakan Osiloskop Dalam Mata Pelajaran Perbaikan
Compact Cassete Tape Recorder Program StudiElektronika di SMK N 2 Solok
Ferial (107-115)
11. E-Learning Model in Electrical Engineering Departement
of Technical Faculty of Padang State University
Fivia Eliza, Ganefri (116-130)
iii •
13 Pembelajaran Tugas Mandiri Dengan BimbinganTerstruktur Dalam Meningkatkan Karakter MandiriDan Hasil Belajar Kemudi, Rem Dan Suspensi MahasiswaJurusan Otomo~if
Hasan l'vlaksum, Donny Fernandez (131-145)
14 Kualitas Agregat Dan Beton Rumah Masyarakat AmanGempa Kabupaten Padang Pariaman 'Pasca Gempa 2009lskandar G. R ; (147-174)
15 The Philosophy and Foundations of Vocational Education
Jalius jama (175-190)16 Strategi lembaga pendidikan kejuruan dalam menyiapkan
Tenaga Kerja Bidang PariwisataKasmita (191 -201)
17 Development Of Gender Responsive Learning SMKTechnology
Maryati Jabar, Oktaviani (203-218)
18 Metode-Metode Pembelajaran Berbasis TeknologiInformasi Dan Komunikasi Berdasarkan Kategori YangDigunakan Dalam Kegiatan PembelajaranMeldi Ade Kurnia Yusri ; (219-22~)
19 PENDEKATAN TEOR! DIFUSI INOVASI DALAMtMPLEMENTASl SMM IS09001:2008 fit FT UNP PAfiANG
M Giatman (229-244)
20 Efektifitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Program PraktekLapangan IndustriIMagang Terhadap KesiapanMahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik OtomotifFakultas Teknik Universitas Negeri Padang DalamMemasuki Dunia Kerja
M Nasir (245-268)21 Trend Analysis of Vocational and Technological Education
Development to Prepare Labor Force with the QualityAssurance Industry Based.M Thaufiq Pinat (269-288)
22 The Relationship of Work Culture tbe Civil Cervant with
Service Satisfaction for student University in TechnigueFaculty Padang State UniversityAldi Frinaldi, Muhammad Ali Embi, Norapiah Abd. Rahman ..... (289-311)
23 Peran Perguruan Tinggi Bidang Kejuruan DalamMenyiapkan Tenaga Terdidik Dan TerampilNelvi Erizon (313 -317)
iv
24. Pemetaan SMK Se-lndonesia Wilayah Sumbar, Rian,Jambi, dan BengkuluNizwardi Jalinus, Ganefri, Syahril (319'-327)
25. Peningkatan l\1utu Pendidikan Teknologi Dan KejuruanBerbasis Evaluasi Diri Sekolah
Nurhasansah (329-340)
25. Pemanfaatan Reruntuhan Bangunan Pasca GempaSebagaiBeton Agr~gatDaurUlangPrime Yam Putri, Nevy Sandro w •• (34J -353)
26. Kontribusi Kompetensi Juru Las Terhadap ProduktivitasKerja di Bengkel Las Kota PadangPurwantono, Hendri Nurdin (355-366)
27, Pembelajaran Berbasisi Kerja (Work-Base Learning)Dalam Membangun Kesiapan Kerja dan KecakapanHidup Generik Peserta DidikRijal Abdullah (367-378)
28. Rosella Subtitutions for Pineapple JamRuaida H •••••••.•.•.•••••••• , •••••••••••••••••••• H •••••••••••••••• (379-390)
29. Budaya Teknologi Maklumat di Sekolah MenengahSaid Suhil Achmad, Mohd Izam mohd. Hamzah (391-412)
30. Dualisme Dalam Pemberian Sertifikat KompetensiUntuk Tenaga KesehatanSri Siswati (415-428)
31. Tahap Keprihatinan Guru Ekonomi Rumah TanggaTerhadap Pelaksanaan Penaksiran Berazaskan KompetensiSuraini Mohamad, Rosini Abu, Ram/an Hamzah,Mohd majid Konting Dalilah Mohd Rubi (429-446)
32. Model Budaya Kerja Pekerja Sektor Manufacturedi IndonesiaS,yahril (447-459)
33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca
Gempa Sebagai Materi Pembelajaran MembangunRumah Yang Lebih Aman Di Padang PariamanTotoh Andayano (461-474)
34. Penerapan Peml'elajaran Berbasis KegiatanLaboratorium Dengan Pendekatan Savi UntukMeningkatkan Penguasaan Konsep FisikaMahasiswa Dalam Kuliah Fisika Teknik
Usmeldi (475-488)
v
35. Menyesuaikan Materi Ajar Dan Metode PembelajaranMerrill Dengan Jenis PenilaianWakhinuddin, S (489-507)
36. Studi Komparatif Sistem Penyelenggaraan PendidikanGuru Teknik & Kejuruan Di Indonesia Dengan InstituteTechnology And Education UniversHitBremen (Jerman)Waskito : (509-524)
37. Kontribusi Ekonomi Perempuan TerhadapKesejahteraan Keluarga .Wiw ik Gusnita (525-533)
38. Application Method Stad Cooperative Model AndExercise In Improving Student Learning Outcomesof Lectures Flat Pattern DesignYasnidawati (535-544)
39. Pengembangan Profesionalisme Guru PendidikanKejuruan Berkarakter Cerdas Melalui Strategi Bl\fB3Dan Pembelajaran Training ModelYuliarma (545-554)
40. Keberkesanan Pengajaran dan PembelajaranBerbentukan Komputer (multi media) dalam Pengajarandan pembelajaran Novel Komsas Tingkat 1Zamri Mohamad, Anita Abdul Rahman, Nur Aisyah Mohamad . (555-573)
41. Guru Sebagai ProfesiZonny Amanda Putra (575-581)
341
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
PEMANFAATAN RERUNTUHAN BANGUNAN PASCA GEMPA
SEBAGAI BETON AGREGAT DAUR ULANG
Oleh:
Prima Yane Putri
Nevy Sandra
Universitas Negeri Padang
ABSTRACT
This research is investigated the concrete behavior with variant used of
recycled coarse aggregate instead of coarse aggregate. Recycled coarse
aggregate is an aggregate from concrete waste fractions that are not used
anymore. Effort to utilize waste concrete not only reduces the environmental
problems but can provide economic value to the construction, as well as an effort
to conserve natural resources. Waste originating from the ruins of this building to
be used in this study as an alternative aggregates, which can replace some or all
of the natural aggregates in concrete mixtures. Concrete compressive strength is
22.5 MPa plan. The results of laboratory tests showed that the strength and
stiffness of the test object to the natural aggregate concrete with higher strength
and stiffness than concrete recycled coarse aggregate. But concrete with coarse
recycled aggregate 20% have a higher compressive strength than concrete with
recycled coarse aggregate of 10%. After that the strength and stiffness of the
specimen decreases proportional to the addition of recycled aggregate content.
This is because the absorption of recycled coarse aggregate is greater than
natural aggregate. This means that recycled aggregate to absorb water is greater
than the natural aggregate. This will cause a decrease in the strength of the
concrete. The same behavior is shown in split testing. The pattern of cracking in
concrete recycled aggregate showed crack surface conditions there are many
empty cavity. This is because the content of recycled aggregate concrete on
affecting the bond between the matrix and the particles making up the aggregate
itself. Cement content that has been attached to the recycled aggregates, both
coarse and fine matrix which weakens the bond will decrease the strength of
concrete. But in general, the use of recycled coarse aggregate up to 30% of the
weight percentage of coarse aggregate nature still planned to meet the
compressive strength (22.5 MPa).
Keywords: Recycled coarse aggregate, Concrete with Recycled Coarse
Aggregate, Compressive Strength, Splitting Test, Crack Patterns
PENDAHULUAN
Gempa besar 7,9 SR yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30
September 2009 yang lalu telah menimbulkan kerusakan di bidang konstruksi yang
luar biasa. Tidak sedikit rumah, sekolah dan fasilitas umum yang rusak (mulai dari
rusak ringan, rusak sedang sampai rusak berat), bahkan runtuh. Menurut Dr. Febrin
342
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
Anas Ismail, Ketua Tim Assesment Bangunan Gempa Sumatera Barat kepada
PadangKini.com, Kamis (10/12/2009), kerusakan perumahan akibat gempa 30
September 2009 adalah sebanyak 249.833 rumah, dengan perincian 114.797 rumah
rusak berat, 67.198 rumah rusak sedang dan 67.838 rumah rusak ringan. Data
kerusakan rumah akibat gempa 30 September 2009 dapat dilihat pada tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1: Data Kerusakan Perumahan Akibat Gempa 30 September 2009
No Kota/ Kabupaten Rusak
ringan
Rusak
sedang
Rusak
berat Total
1. Kota Padang 37.615 35.816 33.597 107.028
2. Kota Pariaman 13.405 4.115 6.685 13.045
3. Kota Solok 2.605 2 2 10
4. Kota Pd.Panjang 413 164 17 594
5. Kab. Tanah Datar 105 115 28 248
6. Kab. Pd. Pariaman 12.945 16.291 57.931 87.167
7. Kab. Mentawai 136 0 3 139
8. Kab. Agam 4.353 3.797 11.796 19.946
9. Kab. Solok 357 243 145 745
10. Kab. Pasaman 931 13 197 1.141
11. Kab. Pasaman Barat 2.862 3.046 3.240 9.148
12. Kab. Pesisir Selatan 5.510 3.596 1.156 10.262
Jumlah 67.838 67.198 114.797 249.833
(sumber: PadangKini.com, 14 Desember 2009)
Kondisi ini menyisakan reruntuhan bangunan yang tidak sedikit. Selama ini
hasil pembongkaran bangunan atau reruntuhan bangunan tersebut, hanya dijadikan
sebagai bahan timbunan atau dibiarkan menumpuk sehingga mengganggu
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya (Gambar 1).
Gambar 1. Bangunan yang runtuh akibat gempa
343
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
Disisi lain, masyarakat membutuhkan biaya yang cukup besar untuk
membangun kembali rumah/ bangunan mereka. Semen, agregat dan bahan bangunan
lain harganya melonjak pasca gempa. Oleh karena itu, penggunaan agregat daur
ulang (yang notabene berasal dari limbah beton reruntuhan bangunan yang tidak
terpakai lagi) dapat menjadi suatu alternatif untuk menjadikan nilai beton menjadi
lebih ekonomis.
Beton agregat daur ulang adalah campuran beton dengan menggunakan
agregat yang berasal dari pecahan limbah beton yang sudah tidak terpakai lagi.
Berdasarkan dari hasil pemecahan limbah beton dan dilihat dari sifat fisiknya,
sebagian besar memenuhi syarat agregat untuk beton SII No. 0052-80. Sehingga
agregat hasil pemecahan limbah beton dapat dimanfaatkan untuk agregat beton.
Penggunaan agregat daur ulang dalam sistem konstruksi merupakan ide untuk
pemanfaatan limbah beton yang sering menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Usaha untuk memanfaatkan limbah beton bukan saja akan mengurangi masalah
lingkungan akan tetapi dapat memberikan nilai ekonomis terhadap konstruksi, serta
suatu upaya pelestarian sumber daya alam. Limbah yang berasal dari reruntuhan
bangunan inilah yang akan dipakai dalam penelitian ini sebagai agregat alternatif,
yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh agregat alam di dalam campuran
beton.
Dilatar belakangi hal di atas, penulis mencoba untuk menggunakan limbah
beton yang berasal dari reruntuhan bangunan sebagai pengganti sebagian agregat
alam pada pembuatan beton. Dengan menggunakan semen sebagai bahan pengikat
dan metode desain konvensional, diharapkan campuran beton agregat daur ulang
dapat lebih murah (karena menggunakan material bekas) dan memiliki kuat tekan
yang sama dengan beton agregat alam.
Pedoman, teori, peralatan dan prosedur percobaan yang dipakai dalam
penelitian ini mengacu kepada standar dari American Society for Testing and
Material dengan memperhatikan Standar Nasional Indonesia terbitan PusLitbang
Departmen Pekerjaan Umum.Penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan
Teknik Sipil, Universitas Negeri Padang. Lingkup penelitian terbatas pada limbah
beton yang diambil dari reruntuhan bangunan pasca gempa. Pembahasan penelitian
344
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
ini ditekankan terhadap kuat tekan beton agregat daur ulang (berdasarkan ASTM
C39) dan uji belah (berdasarkan SNI 03-2491-1991)
Beton Agregat Daur Ulang
Beton agregat daur ulang adalah campuran beton dengan menggunakan
agregat yang berasal dari pecahan limbah beton yang sudah tidak terpakai lagi.
Berdasarkan dari hasil pemecahan limbah beton dan dilihat dari sifat fisiknya,
sebagian besar memenuhi syarat agregat untuk beton SII No. 0052-80. Sehingga
agregat hasil pemecahan limbah beton dapat dimanfaatkan untuk agregat beton.
Penggunaan agregat daur ulang dalam sistem konstruksi merupakan ide untuk
pemanfaatan limbah beton yang sering menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Usaha untuk memanfaatkan limbah beton bukan saja akan mengurangi masalah
lingkungan akan tetapi dapat memberikan nilai ekonomis terhadap konstruksi, serta
suatu upaya pelestarian sumber daya alam. Limbah yang berasal dari reruntuhan
bangunan inilah yang akan dipakai dalam penelitian ini sebagai agregat alternatif,
yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh agregat alam di dalam campuran
beton.
Beton agregat daur ulang adalah suatu rancangan campuran beton dengan
menggunakan bahan hasil dari penghancuran beton jadi yang kemudian digunakan
sebagai bahan agregat. Tentunya dalam pembentukan agregat hasil daur ulang ini
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan agregat aslinya. Hal ini disebabkan
sudah adanya bahan pencampur lain yang terkandung pada butiran agregat tersebut,
yaitu lapisan mortar yang melekat pada agregat. Lapisan mortar itu sendiri terdiri
dari agregat dan pasta semen yang digunakan dalam campuran beton sebelumnya.
Oleh karena itu perlu diteliti terlebih dahulu mengenai karakteristik agregat daur
ulang itu sendiri. Adapun penelitian dari karakteristik agregat daur ulang tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan dalam perencanaan campuran beton.
Agregat daur ulang ini berasal dari reruntuhan bangunan pasca gempa yang
ada di kota Padang (Sumatera Barat). Bentuk agregat yang dihasilkan akan berbeda
dari agregat aslinya, perbedaan tersebut dapat dilihat dari campurannya sehingga
mempengaruhi kualitas (mutu) beton dan kelecakan (workability) dari beton itu
sendiri.
345
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
METODE PENELITIAN
Beton sisa diambil dari beton reruntuhan bangunan pasca gempa yang ada di
Padang (Sumatera Barat). Dalam hal ini, beton diambil di lokasi reruntuhan
bangunan PT. Suka Fajar, Jl. Khatib Sulaiman – Padang, sebanyak 50 kg.
Sedangkan pemilahan fraksi agregat dilakukan pembagian material menjadi 2
(dua) fraksi yaitu agregat halus dan agregat kasar.
Pemecahan beton agregat daur ulang dan pemilahan fraksi agregat
dilakukan di laboratorium secara manual. Setelah agregat dipilah, hanya diambil
agregat kasar daur ulang saja yang akan digunakan di dalam campuran beton
agregat daur ulang.
Pengujian dilakukan di laboratorium, meliputi pengujian pendahuluan dan
pengujian lanjutan. Pengujian pendahuluan dimaksudkan untuk menguji
karakteristik dari material dasar yang digunakan dalam pembuatan campuran
beton agregat daur ulang dan beton agregat alam, apakah memenuhi persyaratan
atau tidak berdasarkan standar ASTM 04.02-1996 dan SK SNI S-04-1989-F.
Kemudian data-data tersebut digunakan dalam perhitungan rencana campuran
beton (mix design) berdasarkan Metode ACI. Pengujian lanjutan yang dilakukan
adalah pengujian laboratorium berupa uji kuat tekan dan uji belah terhadap benda
uji beton agregat daur ulang dan beton agregat alam. Pengujian pendahuluan dan
pengujian lanjutan dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil FT-
UNP.
Dalam penelitian ini sampel direncanakan silinder berukuran tinggi 30 cm,
diameter 15 cm, sebanyak 48 (empat puluh delapan) buah dengan kuat tekan
rencana 22,5 MPa.
Tabel 2. Distribusi sampel (benda uji)
No Benda Uji
Jumlah
Banda
Uji
Agregat
Kasar
Alam (%)
Agregat
Kasar Daur
Ulang (%)
Uji Kuat
Tekan
Uji
Belah
1. Percobaan Campuran
Beton (0% AKDU) 12 100 0
2. Percobaan Campuran
Beton (10% AKDU) 12 90 10
3. Percobaan Campuran
Beton (25% AKDU) 12 80 20
4. Percobaan Campuran
Beton (30% AKDU) 12 70 30
Keterangan :
AKDU : Agregat Kasar Daur Ulang
346
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur beton 3,7 dan 28 hari (masing-
masing kondisi campuran 3 benda uji). Sedangkan uji belah dilakukan pada umur
beton 28 hari (masing-masing kondisi campuran 3 benda uji). Sebelum diuji,
benda uji direndam (curing) dalam bak perendam sampai umur pengujian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian pendahuluan dimaksudkan untuk menguji karakteristik dari
material dasar yang digunakan dalam pembuatan campuran beton, apakah
memenuhi persyaratan atau tidak. Pengujian material berdasarkan standar ASTM
04.02-1996 dan SK SNI S-04-1989-F. Kemudian data-data tersebut digunakan
dalam perhitungan rencana campuran beton (mix design) berdasarkan Metode
ACI. Pengujian material ini dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik
Sipil FT-UNP.
Pengujian pendahuluan yang dilakukan berupa : (1) Spesific gravity & absorbsi
agregat halus dan agregat kasar, (2), Analisis saringan agregat halus dan agregat
kasar, (3) Bahan lolos saringan no. 200 untuk agregat halus, (4) Kadar air agregat
halus dan agregat kasar, (5) Zat organik dan kadar lumpur agregat halus, (6) Berat
volume agregat halus dan agregat kasar, (7) Keausan dengan mesin los angeles
untuk agregat kasar. Hasil pengujian pendahuluan dan mix design yang
direncanakan dapat dilihat pada lampiran. Hasil pengujian pendahuluan
menunjukkan material yang digunakan memenuhi persyaratan sesuai standar
standar ASTM 04.02-1996 dan SK SNI S-04-1989-F. Proses pengujian
pendahuluan dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 berikut:
Gambar 3. Pengolahan beton reruntuhan bangunan menjadi agregat daur
ulang
347
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
Gambar 4. Pemilahan fraksi agregat daur ulang
Sedangkan proses mix design dapat dilihat pada Gambar 5 berikut :
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 5. Pembuatan benda uji
(a). Pencampuran material penyusun beton
(b). Uji Slump
(c). Memasukkan campuran beton segar ke dalam cetakan
(d). Sampel dalam water bath
348
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
Pengujian Lanjutan
Uji Kuat Tekan
Tes tekan yang dilakukan menunjukkan pengaruh penggunaan agregat daur
ulang terhadap kekuatan tekan beton. Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan
Jurusan Teknik Sipil FT-UNP, mengacu kepada ASTM C-39. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kekuatan dan kekakuan benda uji untuk beton dengan agregat
alam lebih tinggi daripada kekuatan dan kekakuan beton agregat kasar adur ulang.
Tetapi beton agregat kasar daur ulang 20% memiliki kekuatan tekan yang lebih
tinggi daripada beton agregat kasar daur ulang 10%. Setelah itu kekuatan dan
kekakuan benda uji menurun menurun sebanding dengan penambahan kandungan
agregat daur ulang pada benda uji (Tabel 3 dan Gambar 6).
Tabel 3. Nilai rata-rata Kuat Tekan Benda Uji untuk berbagai Variasi Penggunaan
Agregat Kasar Daur Ulang
Campuran Jumlah benda
uji
Hasil Kuat Tekan
Rata-Rata (MPa)
Percobaan Campuran Beton (0% AKDU) 9 25.35
Percobaan Campuran Beton (10% AKDU) 9 24.02
Percobaan Campuran Beton (20% AKDU) 9 24.74
Percobaan Campuran Beton (30% AKDU) 9 22.77
Gambar 6. Grafik Nilai rata-rata Kuat Tekan Benda Uji
Dari grafik di atas, benda uji dengan campuran agregat alam memiliki kuat
tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan benda uji dengan campuran agregat
daur ulang. Kualitas agregat pada beton memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
349
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
menentukan kuat tekan benda uji. Dari hasil penelitian sebelumnya, pada penelitian
analysis specific gravity dan absorpsi dari agregat kasar menunjukkan bahwa nilai
absorpsi dari agregat kasar daur ulang lebih besar dari agregat alam. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa agregat daur ulang menyerap air lebih besar dari pada agregat
alam. Hal ini akan menyebabkan penurunan pada kekuatan, baik kekuatan tekan
maupun kekuatan pada uji belah.
Selain itu agregat daur ulang memiliki kandungan lumpur dan abu yang tidak
dianjurkan karena sifatnya yang tidak dapat bereaksi dengan semen-air sehingga
melemahkan pengikatan yang terjadi dan pada akhirnya akan menurunkan kekuatan
beton. Bila dilihat dari kondisi fisiknya bentuk agregat daur ulang memiliki bentuk
yang bulat, pipih dan panjang, ini merupakan bentuk yang tidak dianjurkan dalam
pembentukkan beton, karena akan melemahkan ikatan agregat dengan pasta semen.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas agregat alam lebih baik dibandingkan
agregat daur ulang.
Namun secara umum, nilai kuat tekan yang diperoleh dengan penambahan
agregat kasar daur ulang sampai 30% masih sesuai dengan kuat tekan benda uji yang
direncanakan.
Gambar 7. Setup Mesin Uji Kuat Tekan
Uji Belah
Perilaku yang sebanding juga ditunjukkan pada pengujian belah benda uji.
Pengujian juga dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP,
mengacu kepada ASTM C-39. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kekuatan
dan kekakuan benda uji meningkat sampai dengan penambahan agregat kasar daur
350
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
ulang 20%. Setelah itu kekuatan dan kekakuan benda uji menurun menurun
sebanding dengan penambahan kandungan agregat daur ulang pada benda uji (Tabel
4 dan Gambar 8).
Tabel 4. Nilai rata-rata Uji Belah Benda Uji untuk berbagai Variasi Penggunaan
Agregat Kasar Daur Ulang
Campuran Jumlah
benda uji
Hasil Uji Belah Rata-
Rata (MPa)
Percobaan Campuran Beton (0% AKDU) 3 15.35
Percobaan Campuran Beton (10% AKDU) 3 13.59
Percobaan Campuran Beton (20% AKDU) 3 14.44
Percobaan Campuran Beton (30% AKDU) 3 13.2
Gambar 8. Grafik Nilai rata-rata Uji Belah Benda Uji
Gambar 9. Setup Mesin Uji Belah
351
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
Analisis Permukaan Retak
Gambar 10 menunjukkan kondisi permukaan retak pada beton agregat daur
ulang terdapat banyak rongga kosong. Ini dikarenakan kandungan semen pada
agregat daur ulang mempengaruhi ikatan antara matriks penyusun partikeldan
agregat itu sendiri. Kandungan semen yang telah melekat pada agregat daur ulang,
baik kasar maupun halus memperlemah ikatan matriks yang akan menurunkan
kekuatan beton.
Warna pada permukaan retak pada beton agregat daur ulang berwarna
abuabu muda, sedangkan pada permukaan retak pada beton agregat alam berwarna
abu-abu tua. Sehingga ini menunjukkan bahwa warna abu-abu muda pada beton
agregat daur ulang berasal dari pasta semen yang telah menyelimuti agregat daur
ulang.
Gambar 10. Permukaan Retak Uji Belah Beton Agregat Daur Ulang
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan agregat kasar daur ulang sampai dengan 30% dari persentase berat
agregat kasar alam masih memenuhi kuat tekan yang direncanakan (22,5 MPa).
2. Kekuatan dan kekakuan benda uji untuk beton dengan agregat alam lebih tinggi
daripada kekuatan dan kekakuan beton agregat kasar daur ulang. Tetapi beton
agregat kasar daur ulang 20% memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi
daripada beton agregat kasar daur ulang 10%. Setelah itu kekuatan dan
kekakuan benda uji menurun menurun sebanding dengan penambahan
kandungan agregat daur ulang. Hal ini disebabkan karena nilai absorpsi dari
agregat kasar daur ulang lebih besar dari agregat alam. Ini berarti agregat daur
352
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
ulang menyerap air lebih besar dari pada agregat alam. Hal ini akan
menyebabkan penurunan pada kekuatan pada beton. Perilaku yang sama juga
ditunjukkan pada uji belah.
3. Pola retak pada beton agregat daur ulang menunjukkan kondisi permukaan
retak terdapat banyak rongga kosong. Ini dikarenakan kandungan semenpada
agregat daur ulang mempengaruhi ikatan antara matriks penyusun partikeldan
agregat itu sendiri. Kandungan semen yang telah melekat pada agregat daur
ulang, baik kasar maupun halus memperlemah ikatan matriks yang akan
menurunkan kekuatan beton.
Untuk pengembangan penelitian ini di masa yang akan datang, disarankan
hal-hal sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan mix design sebaiknya agregat daur ulang dicuci terlebih
dahulu karena banyak mengandung material halus, yaitu pasta semen yang
melekat pada agregat daur ulang.
2. Jika ingin menggunakan beton agregat daur ulang dalam skala besar, perlu
dicarikan alternatif alat pemecah beton yang didaur ulang, agar proses
pemecahan beton dapat lebih menghemat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
American Concrete Institute, ACI 318-89 Building Code Requirements for
Reinforce Concrete, Part I, General Requirement, Fifth Edition, Skokie
Illinois, USA: PCA.1990. 5pp.
American Society for Testing and Materials, Annual Book of ASTM Standards
2005:, Vol. 04.02, Concrete and Aggregates, Philadelphia: ASTM 2005.
Duma, Heidi, Studi Perilaku Kuat Lentur Dan Susut Pada Beton Agregat Daur
Ulang, Skripsi, Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia, Jakarta,
2008.
Neville, Adam M., Properties of Concrete, 3rd Edition, Longman Scientific and
Technical, 1988.
Popovics, Sandor, Concrete Materials: Properties, Specifications and Testing,
Noyes Publication, 1992.
Putri, Prima Yane, Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Asjh
dan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kekuatan Tekan Beton Mutu
Tinggi, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas, Padang, 2000.
353
International Seminar on Vocational and Technical Education
The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012
Suharwanto, Perilaku Mekanik Beton Agregat Daur Ulang : Aspek Material
dan Struktural, Tesis, Program PhD Fakultas Teknik Institut Teknologi
Bandung, Bandung, 2004.
Supartono, FX, Beton, Bahan Dasar dan Unsur Kekuatannya, Trend Teknik
Sipil Era Milenium Baru, John Hi-Tech Idetama, Jakarta, 2001.