LAPORAN TAHUNAN2017
ANNUAL REPORT
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
IKHTISAR DATA
KEUANGAN PENTING
Financial Summary
Ikhtisar Keuangan
Financial Summary
Rasio – rasio
The Ratios
Informasi Tentag Saham
Perseroan di Bursa Efek
The Information of Company’s Share of Stock
Exchange
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Message from
The Board of Commissioners
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Message from
The Board of Directors
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
04
05
06
07
08
12
PROFIL
PERU-
SA-
HAAN
Com-
pany
Profile
22
23
24
25
26
44
46
48
52
57
61
61
62
63
64
66
DAFTAR ISITable Of Content
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
Identitas Perseroan
Company Identity
Visi dan Misi Perseroan
The Company’s Vision and Mission
Jejak Langkah Perseroan
Company Milestone
Keterangan Tentang Perseroan
Company Profile
Produk – produk Yang Dihasilkan
Perseroan
Range of Products
Struktur Organisasi
Organization Structure
Pengurusan dan Pengawasan
Perseroan
Company Management and Supervision
Profil Pengurus Perseroan
Profile of Company Management
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Perusahaan Asosiasi dan Entitas Anak
Associated Company and Subsidiaries
Komposisi Pemilikan Saham Perseroan
Company Share Ownership Composition
Kronologis Pencatatan Saham
Perseroan
Chronology of Company’s Shares Listing
Alamat Kantor Perwakilan
Representative Offices Adresses
Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal
Capital Market Supporting
Professionals and Institutions
Penghargaan dan Sertifikasi
Award and Certification
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Management Discussion
and Analysis
A. Analisis Kinerja Operasional
Review on Operational Performance
B. Analisis Kinerja Keuangan
Review on Financial Performance
1. Aset, Liabilitas, dan Ekuitas
Assets, Liabilities, and Equity
a. Total Assets
Total Assets
b. Total Liabilitas
Total Liabilities
c. Total Ekuitas
Total Ekuitas
2. Pendapatan Usaha, Beban - beban
dan Pertumbuhan Laba
Revenue, Expenses, and
Profit Growth
a. Pendapatan Usaha
Revenue
b. Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
c. Beban Usaha
Operating Expenses
d. Pertumbuhan Laba
Profit Growth
3. Arus Kas
Cash Flow
68
90
98
103
106
69
71
71
71
74
76
77
77
77
78
80
81
82
82
83
84
85
88
88
C. Lain-lain
Others
1. Tingkat Kemampuan
Membayar Utang
Ability to Pay Debts
2. Tingkat Kolektabilitas Piutang
Level of Receivables Collectability
3. Kebijakan Dividen
Dividend Policy
4. Manajemen Risiko
Risk Management
5. Perikatan
Agreements
6. Peristiwa Setelah Tanggal
Laporan Akuntan
Subsequent Events After the Date of
The Auditor’s Reports
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOAIAL
PERUSAHAAN
Corporate Governance
SURAT PERNYATAAN
PENGURUS PERSEROAN
Letter of Statement
LAPORAN AUDITOR
INDEPENDENT
Independent Auditor Statements
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 20174
IKHTISAR DATA
KEUANGAN PENTING
Financial Summary
01 IKHTISAR DATA
KEUANGAN PENTING
Financial Summary
01 IKHTISIAR DATA
KEUANGAN PENTING
FINANCIAL SUMMARY
01
IKHTISIAR KEUANGANFinancial Summary
Angka-angka disajikan dalam milyaran rupiah kecuali Total
Saham dalam lembar, dan Laba Bersih per Saham dalam
satuan rupiah.
Nilai Aset Tetap adalah nilai setelah dikurangi akumulasi
penyusutan.
All figures are in billion Rupiahs except Total Share in sheets
and Earning per Share in Rupiahs.
Values of Fixed Assets are values after subtraction of accu-
mulated depreciation.
dalam miliaran rupiah
Uraian 2017 2016 2015 Description
UNTUK TAHUN BERJALANINFORMATION OF
FINANCIAL’S POSITION
Jumlah Aset Lancar 864.52 670.27 684.01 Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 346.67 360.77 318.36 Total Non Current Assets
Jumlah Aset 1,211.18 1,031.04 1,002.36 Total Assets
Jumlah Liabilitas Lancar 54.64 168.76 200.14 Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 318.63 309.44 299.19 Total Non Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 373.27 478.20 499.33 Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 837.91 552.84 503.03 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1,211.18 1,031.04 1,002.36 Total Liabilities and Equities
INFORMASI HASIL USAHA INFORMATION OF REVENUE
Penjualan Bersih 944.84 930.53 902.78 Net Sales
Beban Pokok Penjualan (363.17) (363.93) (357.74) Cost of Goods Sold
Laba Kotor 581.67 566.60 545.04 Gross Profit
Laba dari Usaha 101.34 127.68 132.04 Operating Income
Laba Bersih Setelah Pajak 43.42 52.73 73.86 Net Profit Afetr Tax
Total Pendapatan Komprehensif
Tahun Berjalan 41.41 49.80 72.74
Total Comprehensive Income For The
Current Year
Uraian 2017 2016 2015 Description
Total Saham (lembar) 5,885,000,000 200,000,000 200,000,000 Total Shares (sheets)
Laba Bersih per Saham (Rp) 7.38 263.63 369.32 Earning per share (Rp)
in billions of Rupiah
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 5
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 20176
IKHTISAR DATA
KEUANGAN PENTING
Financial Summary
01
RASIO-RASIOThe Ratios
Uraian 2017 2016 2015 Description
Rasio Likuiditas (x) Ratios Likuiditas (x)
Rasio Lancar 1582% 397% 342% Current Ratio
Rasio Cepat 1304% 322% 253% Quick Rate
Rasio Kas 952% 217% 166% Cash Ratio
Rasio Solvabilitas (x) INFORMATION OF REVENUE
Rasio Total Liabilitas Terhadap Aset 31% 46% 50% Ratio of Total Liabilities to Assets
Rasio Total Liabilitas
Terhadap Ekuitas 45% 87% 99%
Ratio of Total Liabilities
Against Equity
Rasio Hutang Berbunga
Terhadap Ekuitas 31% 65% 72% Debt to Interest Ratio to Equity
Rasio Pertumbuhan Growth Ratio
Penjualan Bersih 1.54% 3.10% 1,5% Net sales
Laba Kotor 2.66% 4.00% 8,2% Gross profit
Laba Usaha -20.63% -3.30% -5,4% Operating profit
Laba Bersih Setelah Pajak -17.65% -28.60% -0,9% Net Profit After Tax
Total Pendapatan Komprehensif -16.85% -31.50% 0,4% Total Comprehensive Income
Total Aset 17.47% 2.90% 7,4% Total Assets
Total Liabilitas -21.94% -4.20% -0,8% Total Liabilities
Ekuitas 51.57% 9.90% 16,9% Equity
Rasio Profitabilitas Profitability Ratio
Marjin Laba Kotor 61.56% 60.90% 60,4% Gros s Profit Margin
Marjin Laba Usaha 10.73% 13.70% 14,6% Profit Margin
Marjin Laba Setelah Pajak 4.60% 5.70% 8,2% Profit After Tax Income
Marjin Setelah Laba Komprehensif 4.38% 5.40% 8,1% Margin After Profit Comprehensive
Imbal Hasil Aset 3.59% 5.10% 7,4% Return on Assets
Imbal Hasil Modal 5.18% 9.50% 14,7% Return on Capital
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 7
INFORMASI TENTANG SAHAM PERSEROAN
DI BURSA EFEKThe Information of Company’s Share on Stock Exchange
HARGA SAHAM PERSEROAN TAHUN 2017Share Price on Stock Exchange In 2017
AKSI KORPORASICorporate Action
TAHUN
YEAR
TRIWULAN
QUARTER
HARGA
TERTINGGI
HIGHEST
PRICE
(RP)
HARGA
TERENDAH
LOWEST
PRICE
(RP)
HARGA
PENUTUPAN
CLOSING
PRICE
(RP)
JUMLAH
SAHAM
DIPERDAGANGGKAN
TOTAL SHARES
TRADED
(UNIT)
NILAI
KAPITALISASI
CAPITALIZATION
VALUE
2017 IV 1,855 332 1,185 5,885,000,000 6,973,725,000,000
Sejak dikeluarkannya Penyataan Efektif Pendaftaran
Penawaran Umum Perdana oleh OJK pada 6 Desember 2017
hingga 31 Desember 2017 Perseroaan tidak melakukan aksi
korporasi (corporate action) apapun.
SOURCE: PT. Bursa Efek Indonesia and Share Registrar PT. Adimitra Jasa Korpora
INFORMATION :
• Trading started on December 19, 2017
• The above figures are securities trading data that occurs on the Indonesia Stock
Exchange
SUMBER : PT. Bursa Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek PT. Adimitra Jasa Korpora
KETERANGAN :
• Perdagangan dimulai tanggal 19 Desember 2017
• Angka-angka tersebut di atas merupakan data perdagangan efek yang terjadi di
Bursa Efek Indonesia
Since the issuance of Effective Statement of Registration
of Initial Public Offering by OJK on December 6, 2017 to
December 31, 2017, the Company does not engage in any
corporate action.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 20178
IKHTISAR DATA
KEUANGAN PENTING
Financial Summary
01LAPORAN
DEWAN KOMISARIS
MESSAGE FROM THE BOARD
OF COMMISSIONERS
02
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 9
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Tahun 2017 telah kita lalui dengan pencapaian hasil
yang cukup baik. Karena kita ketahui bahwa tahun 2017
merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri es
krim di Indonesia, namun kita telah mampu menghadapi
semua tantangan itu dan mampu memanfaatkan setiap
kesempatan untuk keberhasilan dan kemajuan kita.
Penilaian terhadap kinerja Direksi Perseroan mengenai
pengelolaan perusahaan
Penilaian terhadap kinerja Direksi Perseroan mengenai
pengelolaan perusahaan Dewan Komisaris telah menerima
dan telah mempelajari Laporan Keuangan Tahun buku 2017
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo,
Subyantara & Rekan.
Dewan Komisaris meyakini bahwa laporan keuangan
tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, dan
meyakini bahwa laporan keuangan tersebut telah memuat
semua informasi secara lengkap dan benar, serta tidak
mengandung fakta material yang menyesatkan. Dewan
Komisaris melihat bahwa dalam tahun buku 2017 Perseroan
berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 1,5%.
Kenaikan pendapatan memang lebih kecil dibandingkan
dengan yang ditargetkan, Tahun buku 2017 memang dirasakan
sebagai tahun yang cukup berat bagi dunia usaha, terutama
dengan semakin ketatnya persaingan usaha di sektor industri
makanan dan minuman, khususnya sektor industri es krim.
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang
disusun Direksi Perseroan
Dewan Komisaris berpendapat bahwa dalam tahun buku
2018, seluruh jajaran Direksi, Staf, dan Karyawan Perseroan
telah menunjukkan kinerja usaha sebagaimana diharapkan
oleh seluruh manajemen Perseroan dan harapan kami
selaku Dewan Komisaris Perseroan. Pandangan atas prospek
usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi Perseroan
untuk tahun-tahun mendatang, telah diterima oleh Dewan
Komisaris dan dipelajari, khususnya untuk tahun buku 2018.
Dewan Komisaris telah memahami prospek usaha yang
telah dipaparkan Direksi Perseroan. Menurut hemat kami,
rencana kerja dan prospek usaha tersebut cukup realistis
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kami juga beranggapan bahwa target pertumbuhan usaha
pada tahun buku 2018 yang dikemukakan Direksi Perseroan
akan dapat dicapai dengan baik.
Komite-komite yang berada dibawah pengawasan
Dewan Komisaris
Selama tahun berjalan Dewan Komisaris telah senantiasa
mengawasi pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi Perseroan. Dewan Komisaris juga telah memberikan
masukan-masukan yang diperlukan Direksi Perseroan.
Dear Shareholder,
Year 2017 we have been through with the achievement
of good results. Because we know that the year 2017 is a
challenging year for the ice cream industry in Indonesia, but
we have been able to face all these challenges and be able
to take advantage of every opportunity for our success and
progress.
Assessment of the performance of the Board of Directors of
the Company regarding the management of the company.
Assessment of the performance of the Board of Directors of
the Company regarding the management of the Company’s
Board of Commissioners has received and has reviewed the
Financial Statements for the fiscal year 2017 audited by Public
Accounting Firm Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Partners.
The Board of Commissioners believes that the financial
statements are prepared and presented in accordance with
the applicable Financial Accounting Standards in Indonesia,
and believes that the financial statements contain all the
information completely and correctly, and do not contain
misleading material facts. The Board of Commissioners
saw that in the fiscal year 2017 the Company succeeded in
increasing net sales by1,5%.
Increase in revenues is slightly smaller than targeted, book
year 2017 is felt as a tough year for the business world,
especially with the increasingly tight competition in the
food and beverage industry, especially the ice cream
industry sector.
A view of the business prospects of the companies
drawn up by the Board of Directors of the Company.
The Board of Commissioners believes that in the fiscal
year 2018, all members of the Board of Directors, Staff and
Employees of the Company have shown the performance
of the business as expected by all of the Company’s
management and our expectation as the Board of
Commissioners of the Company. The views of the Company’s
business prospects compiled by the Board of Directors of
the Company for the coming years have been received by
the Board of Commissioners and studied, especially for the
fiscal year 2018. The Board of Commissioners has understood
the business prospects described by the Board of Directors
of the Company. In our opinion, the work plan and business
prospects are quite realistic and accountable.
We also assume that the business growth target for the
fiscal year 2018 presented by the Board of Directors of the
Company will be well achieved.
Committees under the supervision of the Board of
Commissioners.
During the year, the Board of Commissioners has always
overseen the management of the Company conducted by the
Board of Directors of the Company. The Board of Commissioners
has also provided the necessary inputs to the Board of Directors.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201710
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan ini,
Dewan Komisaris dibantu oeh Komite Audit, satu-satunya
komite yang dibentuk dan berada dibawah pengawasan
Dewan Komisaris. Jika diminta, Komite Audit akan
memberikan usulan dan rekomendasi tentang hal-hal yang
perlu dilakukan Dewan Komisaris. Komite Audit juga akan
menyampaikan laporan tentang hasil penelaahan yang
dilakukan atas laporan keuangan Perseroan, pelaksanaan
tugas Internal Audit, dan ketaatan Perseroan atas ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris
Sebagaimana diketahui, Dewan Komisaris yang saat
ini menjabat diangkat melalui keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan yang diadakan tanggal 5
Oktober 2017. Sampai saat ini tidak ada penggantian
ataupun perubahan susunan ataupun keanggotaan Dewan
Komisaris.
Para Pemegang Saham Perseroan yang terhormat,
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan
dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi beserta
seluruh staf dan karyawan Perseroan, yang telah berusaha
dengan sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang
terbaik, dan kami menyampaikan pula terimakasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah menunjukkan
kerjasamanya, termasuk kepada para pemangku
kepentingan (stakeholder) dan para pemegang saham
Perseroan. Semoga di tahun-tahun mendatang kita tetap
dapat mengatasi segala rintangan yang mungkin timbul,
dan tetap mempertahankan keberhasilan ini dengan lebih
In performing its duties and functions as set forth in
the Company’s Articles of Association, the Board of
Commissioners is assisted by the Audit Committee, the
only committee established under the supervision of the
Board of Commissioners. If requested, the Audit Committee
will provide suggestions and recommendations on what
needs to be done by the Board of Commissioners. The
Audit Committee will also submit reports on the results
of the review of the Company’s financial statements, the
performance of the Internal Audit duties, and the Company’s
compliance with applicable laws and regulations.
Changes in the composition of members of the Board of
Commissioners
As is known, the current Board of Commissioners is
appointed through the resolutions of the Company’s
Annual General Meeting of Shareholders held on October 5,
2017. Up to this moment there has been no replacement or
alteration of the composition or membership of the Board
of Commissioners.
Dear Shareholder of the Company,
On this occasion we express our highest appreciation and
appreciation to the Board of Directors and all staff and
employees of the Company, who have done their best to
achieve the best results, and we also express our gratitude
and appreciation to all parties who have demonstrated
their cooperation, stakeholders and shareholders of the
Company. Hopefully in the years to come we will still be able
to overcome all obstacles that may arise, and still maintain
this success even better.
Surabaya, 27 April 2018
INSINYUR JUTIANTO ISNANDAR
Presiden Komisaris
President Commissioner
DOKTORANDUS MAKMUR WIDJAJA
Komisaris Independen
Independent Commissioner
DARMO HADIPRANOTO
Komisaris
Commissioner
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 11
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201712
IKHTISAR DATA
KEUANGAN PENTING
Financial Summary
01LAPORAN
DEWAN DIREKSI
MESSAGE FROM THE BOARD
OF DIRECTORS
03
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 13
Para Pemegang Saham yang terhormat,
tahun buku 2017 merupakan tahun yang berat bagi
industri es krim, dimana di Indonesia memiliki tingkat
persaingan yang tinggi. Terdapat sejumlah besar produsen
lokal dan internasional memproduksi produk sejenis yang
mempengaruhi kinerja penjualan perseroan. Pada tahun
2017 nilai Penjualan Bersih yang diperoleh yaitu sebesar Rp.
944,8 milyar, meningkat sekitar 1,5% dibandingkan dengan
perolehan tahun sebelumnya, sedangkan perolehan Laba
Usaha adalah sebesar Rp. 101,3 Milyar atau menurun 20,6%
dari tahun sebelumnya, dan Laba Bersih sebesar Rp. 43,4
milyar atau sebesar 4,6 % dari Total Penjualan Bersih.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa kinerja Perseroan
pada tahun lalu dinilai cukup baik karena selain berhasil
meningkatkan Penjualan Bersih, Perseroan juga dianggap
berhasil mengatasi semua tantangan dan rintangan yang
ada meskipun kondisi pasar dirasakan cukup berat dengan
semakin banyaknya para pesaing yang masuk ke pasar pada
2017.
Pencapaian ini tentunya diperoleh dengan cara yang
tidak mudah, namun Perseroan mampu mengatasi semua
rintangan dengan cara yang tepat, diantaranya dengan
menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut :
Kebijakan-kebijakan strategis
• Untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan
maka seluruh karyawan diwajibkan mengikuti
berbagai test yang dilakukan oleh pihak ketiga, dan
diwajibkan untuk mengikuti pelatihan (training) yang
diadakan baik di dalam ataupun di luar lingkungan
Perseroan.
• Dalam tahun buku 2017 Perseroan terus berusaha dan
seperti tahun-tahun sebelumnya mempertahankan
posisi market share di pasar. Pada tahun 2017 market
share sebesar 20.7% Sumber: Nielsen scantrack.
• Perseroan juga fokus untuk lebih meningkatkan
perolehan laba bersih.
• Perseroan terus berusaha untuk membangun
pengakuan masyarakat terhadap eksistensi merek
dagang yang Perseroan miliki karena Perseroan
menyadari bahwa pengakuan terhadap suatu
merek dagang merupakan kunci untuk mencapai
pertumbuhan usaha. Dengan adanya perubahan
perilaku konsumen maka Perseroan lebih berhati
hati dalam melakukan promosi dan pemasangan
iklan melalui media televisi dan media sosial lainnya
agar biaya yang dikeluarkan menjadi efektif.
• Perseroan terus berusaha untuk lebih memperluas
jaringan distribusi di seluruh Indonesia. Di Pulau
Jawa, Perseroan mengoptimumkan kantor
perwakilam yang ada untuk melayani para pengecer
modern seperti hypermart, supermarket, minimart,
dan toko-toko sedangkan di luar Pulau Jawa, dalam
upaya untuk memperluas jangkauan pemasaran
dan distribusinya, Perseroan senantiasa menjaga,
Dear Shareholders,
fiscal year 2017 is a tough year for the ice cream industry,
which in Indonesia has a high level of competition. There
are a large number of local and international producers
producing similar products that affect the company sales
performance. In 2017 the value of Net Sales obtained is
Rp. 944.8 billion, an increase of about 1.5% compared to
the previous year gain, while business profit was Rp. 101.3
Billion or decreased 20.6% from the previous year, and Net
Income of Rp. 43.4 billion or 4.6% of Total Net Sales.
This achievement shows that the Company performance in
the past year has been considered good because in addition
to succeeding in increasing Net Sales, the Company is also
considered to be able to overcome all the challenges and
obstacles that exist even though the market conditions are
felt quite heavy with the increasing number of competitors
entering the market in 2017.
This achievement is certainly obtained in a way that
is not easy, but the Company is able to overcome all
obstacles in a timely manner, including by applying the
following policies :
Strategic policies
• To improve the quality of employees work, all
employees are required to attend various tests
conducted by third parties, and are required to
attend training held either inside or outside the
Company environment.
• In the fiscal year 2017 the Company continues to
strive and as in previous years maintained a market
share position in the market. In 2017 market share of
20.7% Source: Nielsen scantrack.
• The Company also focuses on further improving net
profit.
• The Company continues to strive to build public
recognition of the existence of trademarks that the
Company holds because the Company recognizes
that the recognition of a trademark is key to
achieving business growth. With the change of
consumer behavior, the Company is more careful
in doing promotion and advertisement through
television media and other social media so that
the cost will be effective.
• The Company continues to expand its distribution
network throughout Indonesia. In Java Island, the
Company optimizes its existing representative
offices to serve modern retailers such as hypermarts,
supermarkets, minimarts and shops while outside
Java, in an effort to expand its marketing and
distribution reach, the Company constantly
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201714
memelihara, dan meningkatkan hubungan yang
baik dengan seluruh agen dan/atau distributor
yang tersebar di seluruh Indonesia, yang seluruhnya
berjumlah lebih dari 60 kantor cabang dan
distributor.
• Perseroan selalu fokus untuk secara konsisten
menyediakan produk-produk berkualitas tinggi.
Perseroan menerapkan pengendalian mutu yang
sangat ketat di seluruh tahap produksi, mulai dari
penerimaan bahan baku, proses pengolahan, sampai
ke gudang penyimpanan barang jadi. Pengakuan
atas tingginya standar pengendalian kualitas
produk-produk Perseroan dapat ditunjukkan
dengan sertifikat yang diperoleh dari pemerintah
dan lembaga sertifikasi sebagai berikut:
a. ISO 9001:2008 Quality Standard dari BV (Bureau
Veritas) di tahun 2011.
b. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
sejak Tahun 2014 dari WQA (World Quality
Asurance).
c. Sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP)
sejak tahun 2002 yang dikeluarkan oleh BPOM
setiap tahun yang dilakukan inspeksi secara
mendadak.
d. Sertifikasi halal sejak tahun 2000 yang
dikeluarkan oleh MUI.
Perbandingan hasil yang dicapai dengan yang
ditargetkan
1. Seluruh pendapatan Perseroan diperoleh dari
penjualan es krim impulse dan in-home/ family
pack sebagaimana dapat dilihat dalam Laporan
Keuangan per 31 Desember 2017, Total Penjualan
Bersih tahun buku 2017 meningkat 1,5% senilai Rp.
14,31 milyar dibandingkan dengan Total Penjualan
Bersih tahun buku 2016, yaitu dari Rp. 930,53 milyar.
2. Selain itu, indikator-indikator keuangan yang
penting seperti rasio likuiditas (rasio lancar sebesar
1582%, rasio cepat sebesar 1304% dan rasio kas
sebesar 952%), rasio total liabilitas terhadap Ekuitas
sebesar 45%, dan rasio hutang berbunga terhadap
ekuitas sebesar 31% menunjukkan kondisi keuangan
Perseroan yang sehat dan stabil.
3. Rasio pertumbuhan penjualan bersih sebesar 1,5%
masih belum optimal, karena perseroan sedang
menhadapi persaingan yang cukup berat pada
tahun 2017 sehingga perseroan memerlukan usaha
lebih untuk untuk mencapai hasil yang ditargetkan.
Usaha yang dilakukan oleh perseroan antara
lain penambahan titik distribusi dan penjualan,
yang membutuhkan tambahan biaya sebagai
konsekuensinya ( Biaya penempatan freezer, sewa
pendingin, dan sewa kantor).
maintains, maintains and enhances relationships
which is good with all agents or distributors spread
all over Indonesia, totaling over 60 branches and
distributors.
• The Company is always focused on consistently
providing high quality products. The Company
implements very strict quality control throughout
the production phase, from raw material receipts,
processing to warehouses. Recognition of the
high standards of quality control of the Company
products can be demonstrated with certificates
obtained from the government and certification
bodies as follows:
a. ISO 9001: 2008 Quality Standard from BV (Bureau
Veritas) in 2011.
b. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
since 2014 from WQA (World Quality Assurance).
c. The Certification of Good Manufacturing
Practices (GMP) since 2002 issued by BPOM
annually conducted by sudden inspection.
d. Halal certification since 2000 issued by MUI.
Comparison of results achieved with the targeted
1. All of the Company revenues are derived from
the sale of impulse and in-home / family pack ice
cream as can be seen in the Financial Statements
as of December 31, 2017, Total Sales Net book year
2017 increased by 1.5% valued at Rp. 14.31 billion
compared to Total Net Sales of book year 2016,
which is from Rp. 930.53 billion.
2. In addition, important financial indicators such as
liquidity ratios (current ratio of 1582%, fast ratio of
1304% and cash ratio of 952%), liabilities to Equity
ratio of 45%, and interest-bearing debt to equity
ratio of 31% shows the Company sound and stable
financial condition.
3. The net sales growth ratio of 1.5% is still not optimal,
as the company is facing a severe competition in
2017 so the company needs more effort to achieve
targeted results. The business undertaken by the
company includes the addition of distribution and
sales points, which require additional costs as a
consequence (the cost of freezer placement, cooling
lease, and office rent).
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 15
Kendala-Kendalah yang dihadapi perseroan
1. Persaingan Usaha
Di dalam Industri FMCG, dimana industri es krim
didalamnya, memiliki tingkat persaingan yang
tinggi, di Indonesia. Perseroan memperkirakan
persaingan tersebut akan menjadi lebih tinggi di
masa depan. Terdapat sejumlah besar produsen
lokal dan internasional memproduksi produk sejenis
dengan produk Perseroan, diantaranya Unilever
(Walls), Glico Wings, Aice, Indoeskrim, dan Diamond.
Beberapa penyebab melemahnya daya beli
masyarakat di tahun 2017, diantaranya adalah :
- Pemerintah mencabut subsidi listrik golongan
900 volt ampere (VA).
- Kebijakan pemerintah menaikkan tarif
administrasi STNK.
- Momentum tahun ajaran baru bersamaan
dengan hari raya Idul Fitri membuat masyarakat
dihadapkan pada satu prioritas konsumsi;.
- Kebijakan pemerintah dalam pengaturan Harga
Eceran Tertinggi (HET) yang tertuang dalam
Perpres No 112 Tahun 2007 mengenai penataan
dan pembinaan pasar tradisional, pusat
perbelanjaan dan toko modern.
- melemahnya permintaan komoditas di tingkat
global berdampak pada penurunan daya beli
masyarakat terutama didaerah penghasil
sumber daya alam.
Perseroan dapat menghadapi persaingan atas
produk-produk baru Perseroan di beberapa pasar
yang berbeda. Persaingan terutama dalam hal
harga, peluncuran produk baru dan promosi
pemasaran yang intensif. Beberapa dari pesaing
Perseroan telah beroperasi lebih lama dari
Perseroan dan memiliki dukungan keuangan, riset
dan pengembangan, pemasaran dan sumber daya
lain yang lebih besar dari yang dimiliki perseroan.
Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif
Perseroan, Perseroan perlu untuk tetap berinvestasi
pada pengembangan produk, iklan dan promosi,
yang mana hal-hal tersebut dapat meningkatkan
beban pokok penjualan Perseroan.
Perseroan menetapkan harga produknya
berdasarkan berbagai faktor yang berbeda,
termasuk kemampuan Perseroan untuk
menciptakan perbedaan dengan produk-
produk pesaing. Perseroan telah memfokuskan
pengembangan produk-produknya pada segmen-
segmen selektif dan melakukan penetrasi
terhadap pasar-pasar yang belum berkembang
dan kurang dijangkau (underpenetrated) dimana
Perseroan telah mampu mengembangkan merek
yang bersaing dan kuat. Perseroan menciptakan
Obstacles faced by the company
1. Business Competition
In the FMCG Industry, where the ice cream industry
is inside, it has a high level of competition, in
Indonesia. The Company expects the competition to
be higher in the future. There are a large number of
local and international producers producing similar
products with the Company products, including
Unilever (Walls), Glico Wings, Aice, Indoeskrim, and
Diamond.
Some of the causes of the weakening of people
purchasing power in 2017 are:
- The Government revokes a 900 volt ampere (VA)
power subsidy.
- Government policy to raise the registration fee
for vehicle registration.
- The momentum of the new school year along
with the Eid-ul-Fitr festivities put the public into
a priority of consumption.
- Government policy in the highest retail price
setting (HET) as stipulated in Presidential
Regulation No. 112 of 2007 concerning the
arrangement and fostering of traditional
markets, shopping centers and modern stores.
- The weakening of commodity demand at the
global level has an impact on the declining
purchasing power of people, especially in the
areas of natural resource producers.
The Company can face competition over the
Company new products in several different
markets. Competition is mainly in terms of prices,
new product launches and intensive marketing
promotions. Some of the Company competitors
have been operating longer than the Company and
have financial, research and development support,
marketing and other resources larger than those
owned by the company. To maintain the Company
competitive advantage, the Company needs to keep
investing in product development, advertising and
promotion, which can increase the Company cost of
goods sold.
The Company sets its product prices based on a
variety of different factors, including the Company
ability to make a difference with competitors
products. The Company has focused its product
development on selective segments and penetrating
undeveloped and underpenetrated markets where
the Company has been able to develop strong
and competitive brands. The Company makes a
difference with competitors products by constantly
introducing new products and products that have
been perfected on a regular basis. However, there is
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201716
perbedaan dengan produk pesaing dengan cara
senantiasa memperkenalkan produk baru maupun
produk yang telah disempurnakan secara reguler.
Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa pesaing-
pesaingnya yang telah ada atau yang akan ada
tidak akan menyediakan produk yang sejenis atau
lebih baik dari produk Perseroan atau beradaptasi
lebih cepat dari Perseroan dalam menghadapi tren
industri yang terus berkembang dan perubahan
permintaan pasar.
2. Pasokan Listrik
Gangguan pasokan listrik masih sering terjadi pada
tahun 2017, hal ini tentu saja berdampak pada proses
produksi yang dapat mengakibatkan kurangnya
pasokan barang jadi di pasar. Perseroan tidak bisa
menjamin bahwa gangguan pasokan listrik dari PLN
ini tidak terjadi lagi di tahun- tahun mendatang.
Proses distribusi es krim membutuhkan cold chain
distribution mulai pengiriman dari pabrik hingga
ke berbagai titik penjualan seperti toko modern
trade, pengecer, institusi maupun mobile unit
membutuhkan pendingin (freezer) untuk menjual
produknya, hal ini bertujuan untuk menjamin
konsumen akhir (end consumer) menerima produk
yang berkualitas.
Namun demikian terdapat risiko jika terdapat
kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang cukup
signifikan dimana akan berdampak berkurangnya
jumlah saluran penjualan yang akan menjual produk
dari Perseroan.
Selain itu kenaikan harga TDL juga dapat berakibat
kenaikan biaya produksi dari Perseroan. Apabila
Perseroan tidak mampu meningkatkan harga
penjualan akibat kenaikan TDL dan TDL berakibat
pada menurunnya jumlah saluran penjualan
yang menjual Produk, maka hal tersebut dapat
berdampak merugikan dan material terhadap hasil
usaha Perseroan.
3. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah
Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang
asing, khususnya terhadap mata uang Dollar
Amerika, sering membuat nilai Rupiah terdepresiasi.
Akibatnya, pelemahan Rupiah yang terjadi akan
meningkatkan harga beli freezer bahan-bahan baku
impor, dengan pertumbuhan usaha, kebutuhan
Perseroan terhadap bahan baku juga meningkat,
termasuk kebutuhan freezer dan bahan baku impor
4. Pasokan bahan baku / Raw material supply
Beban pabrikasi dan profitabilitas Perseroan
sebagian bergantung pada kemampuan untuk
mendapatkan dan mempertahankan pasokan
bahan baku yang stabil dan mencukupi pada harga
yang wajar. Perseroan membeli semua bahan baku
dari dalam negeri dan memiliki lebih dari satu
pemasok untuk suatu bahan baku.
no guarantee that existing or existing competitors
will not provide similar or better products of the
Company product or adapt more quickly than the
Company in the face of increasing industry trends
and changes in market demand.
2. Electricity Supply
Disturbance of power supply is still common in
2017, this of course has an impact on the production
process that can lead to lack of supply of finished
goods in the market. The Company can not
guarantee that the power supply disruption from
PLN will not happen again in the coming years.
The ice cream distribution process requires cold
chain distribution starting from factory shipping to
various selling points such as modern trade stores,
retailers, institutions and mobile units requiring
freezers to sell their products, this is to ensure end
consumer receives products quality.
However, there is a risk if there is a significant
increase in Basic Electricity Rate (TDL) which will
result in reduced number of sales channels that will
sell products from the Company.
In addition, the increase in TDL prices may also result
in increased production costs from the Company. If
the Company is unable to increase the sales price
due to the increase of TDL and TDL resulted in the
decreasing number of sales channels selling the
Product, it may have adverse and material impact
on the Company business results.
3. Fluctuations of Rupiah exchange rate
The fluctuation of the Rupiah exchange rate against
foreign currencies, especially against the US dollar,
often makes the value of Rupiah depreciate. As a
result, the weakening of the rupiah will increase the
purchase price of imported raw material freezers,
with business growth, the Company need for raw
materials also increases, including the needs of
freezers and imported raw materials.
4. Supply of raw materials / Raw material supply
The Company manufacturing and profitability costs
depend in part on the ability to obtain and maintain
a stable and sufficient supply of raw materials
at a reasonable price. The Company buys all raw
materials domestically and has more than one
supplier for a raw material.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 17
Apabila Perseroan tidak mampu untuk mendapatkan
bahan baku dalam kuantitas dan kualitas yang
diperlukan, volume dan/atau kualitas produksi
Perseroan akan menurun, yang pada akhirnya
dapat berdampak material dan merugikan terhadap
kinerja Perseroan.
Bahan baku yang menjadi bahan dasar produksi
adalah : Skim Milk, Sugar, Chocolate, dan Vegetable
Fat. Perseroan tidak memiliki ketergantungan
terhadap pemasok dari luar negeri oleh sebab
itu risiko terjadinya fluktuasi nilai tukar tidak
berpengaruh besar terhadap harga pembelian
bahan baku. Harga bahan baku berfluktuasi
tergantung dari kondisi-kondisi yang berada di luar
kendali Perseroan, seperti pertumbuhan ekonomi,
fluktuasi nilai tukar mata uang, ketersediaan
pasokan, cuaca, permintaan konsumen, pajak dan
bea cukai, perubahan pada kebijakan dan program
Pemerintah, dan keadaan lain yang tidak dapat
diprediksi.
Semua bahan baku utama yang digunakan
oleh Perseroan menggunakan standar kontrak
pasokan yang bersifat jangka pendek. Volatilitas
dari harga bahan baku yang berkelanjutan dan
fluktuasi pada nilai tukar mata uang asing dapat
meningkatkan beban pokok penjualan produk
Perseroan dan mengakibatkan penurunan pada
keuntungan Perseroan. Secara historis, Perseroan
tidak melakukan lindung nilai, dan saat inipun
tidak melakukan lindung nilai terhadap kenaikan
biaya bahan baku. Apabila faktor-faktor tersebut
berdampak pada harga bahan baku dan Perseroan
tidak mampu meningkatkan harga penjualan, maka
hal tersebut dapat berdampak merugikan dan
material terhadap hasil usaha Perseroan.
Gambaran Prospek Usaha
Berdasarkan data dari Bank Dunia, PDB per kapita negara ini
terus meningkat, dari $ 857 di tahun 2000 menjadi $ 3.603
pada tahun 2016. Saat ini, Indonesia adalah negara dengan
jumlah penduduk terpadat keempat di dunia dengan total
populasi sekitar 253 juta penduduk serta ekonomi terbesar
ke-10 di dunia dalam hal paritas daya beli, dan anggota G-
20. (sumber : www.worldbank.org). Demografi Indonesia
sebagian besar merupakan usia produktif yang dimana
mencapai 65% dari total populasi merupakan penduduk
usia produktif (15 - 64 tahun) (sumber : Bank Indonesia).
Tingginya tingkat populasi, bonus demografi Indonesia serta
pertumbuhan pendapatan kelas menengah berpotensi
mendorong pertumbuhan konsumsi dalam jangka panjang.
Membaiknya pertumbuhan sektor konsumsi tentunya akan
berpengaruh besar terhadap perbaikan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
Disisi lain, upah minimum terpantau mengalami
peningkatan meskipun tidak signifikan dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan upah minimum
ini menjadi dorongan untuk peningkatan daya beli
konsumen di tahun mendatang.
In the event that the Company is unable to obtain
raw materials in the quantity and quality required,
the volume or quality of the Company production
will decline, which may ultimately have material and
adverse effects on the Company performance.
The raw materials that become the basic ingredients
of production are : Skim Milk, Sugar, Chocolate, and
Vegetable Fat. The Company does not have any
dependence on foreign suppliers therefore the risk
of exchange rate fluctuation does not significantly
affect the purchase price of raw materials. Raw
material prices fluctuate depending on conditions
that are beyond the control of the Company, such as
economic growth, currency exchange fluctuations,
supply availability, weather, consumer demand,
taxes and customs, changes to Government
policies and programs, and other circumstances
unpredictable.
All key raw materials used by the Company use short-
term supply contract standards. The volatility of the
price of sustainable raw materials and fluctuations
in foreign exchange rates may increase the cost of
goods sold and result in a decrease in the Company
profits. Historically, the Company did not hedge, and
currently does not hedge against rising raw material
costs. If these factors have an impact on raw material
prices and the Company is unable to increase the
selling price, it may have adverse and material
impact on the the Company results of operations.
Business Prospect View
Based on data from the World Bank, the country per capita
GDP continues to increase, from $ 857 in 2000 to $ 3,603 by
2016. Today, Indonesia is the fourth most populous country
in the world with a population of around 253 million
people and the 10th largest economy in the world in terms
of purchasing power parity, and G-20 members (source:
www.worldbank.org). Indonesian demography is largely a
productive age, of which up to 65% of the total population
is productive (15-64 years) (source: Bank Indonesia).
High population levels, Indonesia demographic bonuses
and middle-class income growth potentially boost
consumption growth over the long term. The improving
growth in the consumption sector will certainly have a
major impact on the improvement of Indonesia economic
growth.
On the other hand, the minimum wage observed increased
although not significant compared to previous years. This
minimum wage increase is a boost for consumer purchasing
power in the coming year.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201718
Selama ini konsumsi merupakan kontribusi terbesar bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia. konsumsi rumah tangga
masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi
nasional dengan kontribusi sebesar 58,40% terhadap total
PDB pada kuartal pertama tahun 2017.
Dengan ancaman terhadap penurunan daya beli
masyarakat, Pemerintah bertindak cepat dengan
mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang diharapkan
dari berbagai kebijakan diatas akan meningkatkan
daya beli dari masyarakat Indonesia yang terpengaruh
akibat menurunnya daya beli masyarakat. (sumber :
Bank Indonesia). Beberapa kebijakan yang dilakukan
oleh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan daya
beli diantaranya :
- Peningkatan Upah Minimum Regional (UMR) (untuk
melindungi masyarakat berpendapatan bawah)
- Peningkatan Pendapatan Tidak Kena Pajak (untuk
melindungi masyarakat berpendapatan bawah)
- Penciptaan lapangan kerja yang bersifat padat karya
(labour intensive) serta program lain
Selain dari penerapan kebijakan yang ramah kepada industri
padat karya, Pemerintah juga memiliki strategi untuk
menurunkan dampak daya beli, beberapa diantaranya :
Reformasi di Belanja Negara, Peningkatan Investasi di
bidang infrastruktur dimana diharapkan dengan strategi
ini akan menciptakan daya beli untuk menggerakkan
ekonomi ditengah kondisi ekonomi makro yang cenderung
mengalami pelemahan.
Walaupun penurunan daya beli sempat berdampak
terhadap pertumbuhan ekonomi yang cenderung
melambat diharapkan beberapa kebijakan yang
diambil oleh Pemerintah berdampak kepada perbaikan
pertumbuhan ekonomi Indonesia (sumber: Bank Indonesia)
Pulau Jawa masih menjadi mesin pertumbuhan ekonomi
dan penyumbang pertumbuhan ekonomi dari Indonesia
(sumber: Bank Indonesia). Untuk melihat berapa besar
konsumsi rumah tangga yang digunakan untuk konsumsi
terlihat dari survey konsumen Bank Indonesia yang
dilakukan pada bulan Agustus 2017. Dari data terlihat
bahwa porsi pendapatan rumah tangga yang digunakan
untuk konsumsi (average propensity to consume ratio)
masih di level sekitar 50% - 60%. Berdasarkan survey dari
Bank Indonesia tersebut, semakin rendah penghasilan yang
didapat oleh suatu rumah tangga maka pengeluaran yang
digunakan untuk konsumsi semakin besar.
Salah satu bukti akan kebijakan Pemerintah yang cepat dan
tepat didalam mengatasi perlambatan daya beli, adalah
dari Lembaga pemeringkatan S&P dan Moody’s mengakui
fundamental perekonomian Indonesia yang baik, meskipun
terdapat beberapa risiko, dengan memberikan peringkat
utang Indonesia BBB- (S&P) dan Baa3 (Moodys) atas dasar
fundamental perekonomian Indonesia yang baik atas
skala yang besar dan keragaman ekonomi, kebijakan
Pemerintah yang menarik meskipun terdapat beberapa
risiko pelaksanaannya serta demografi yang mendukung.
During this time consumption is the largest contribution to
the economic growth of Indonesia. household consumption
is still a major driver of national economic growth with
a contribution of 58.40% of total PDB in the first quarter
of 2017.
With the threat to the decreasing purchasing power of
the people, the Government acted quickly by issuing
various policies expected from the above policies
will increase the purchasing power of the Indonesian
people affected due to decreased purchasing power.
(source: Bank Indonesia). Some policies undertaken by
the Government of Indonesia to increase purchasing
power include :
- Increase of Regional Minimum Wage (UMR) (to
protect lower-income people)
- Increased Non-Tax Revenue (to protect lower-
income people)
- Employment creation that is labor intensive and
other programs
Aside from the adoption of labor-intensive policies to the
labor-intensive industries, the Government also has a
strategy to reduce the impact of purchasing power, some of
which are: State Expenditure Reform, Increased Investment
in infrastructure where expected with this strategy will
create purchasing power to drive the economy amid
macroeconomic conditions which tends to weaken.
Although the decline in purchasing power has had an
impact on economic growth that tends to slow down, it
is expected that some policies taken by the Government
have an impact on the improvement of Indonesia economic
growth (source: Bank Indonesia)
Java is still the engine of economic growth and contributes
to economic growth from Indonesia (source: Bank
Indonesia). To see how much household consumption
used for consumption is evident from the Bank Indonesia
consumer survey conducted in August 2017. From the data
it can be seen that the share of household income used for
consumption (average propensity to consume ratio) is still at
the level of about 50% - 60%. Based on the survey from Bank
Indonesia, the lower the income earned by a household, the
expenditure used for consumption is greater.
One proof of the quick and precise Government policy in
addressing the slowdown in purchasing power is from
S&P rating agencies and Moody’s recognizing Indonesia
good economic fundamentals, despite some risks, rating
Indonesia debt BBB- (S&P) and Baa3 (Moody) on the basis of
Indonesia good economic fundamentals on a large scale and
economic diversity, the Government policies are attractive
although there are some risks to their implementation as
well as supporting demographics.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 19
Prospek yang moderat terhadap perekonomian Indonesia
tersebut sejalan dengan tujuan Pemerintah untuk
menstabilkan ekonomi dengan mengelola inflasi serta
mendorong investasi asing dan arus modal. Dalam jangka
waktu dekat, prospek ekonomi diperkirakan akan tetap
stabil, dengan pelemahan mata uang Rupiah yang menjadi
ancaman terhadap kepercayaan bisnis dan investasi
sektor swasta.
Penekanan pada pengeluaran di sektor infrastruktur
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan PDB untuk
jangka waktu panjang, dan berdampak langsung terhadap
sektor konsumsi swasta serta mengembalikan kepercayaan
bisnis dan mendorong investasi.
Kedepan dampak dari kebijakan Pemerintah dalam
mengatasi pelemahan daya beli masyarakat, pertumbuhan
kelas menengah dan peningkatan populasi usia muda
di Indonesia diharapkan akan menjadi pendorong
pertumbuhan industri barang konsumsi ke depannya.
Hal ini juga seiring dengan peningkatan daya beli serta
pengenalan ragam produk yang lebih luas. Produk
discretionary seperti produk Perseroan akan mendapatkan
manfaat yang besar dari pertumbuhan demografi Indonesia
dan peningkatan daya beli masyarakat.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang telah
dilaksanakan
Untuk dapat mewujudkan perusahaan yang terus
berkembang dan berdaya saing tinggi sambil tetap
memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder
dan para pemegang saham, dalam melakukan semua
aktifitas dan kegiatannya Perseroan berkomitmen untuk
senantiasa memperhatikan etika dalam berbisnis dan
terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip dasar
Tata Kelola Perseroan Yang Baik secara konsisten dan
berkesinambungan. Bagi Perseroan, penerapan Tata Kelola
Perseroan Yang Baik bukan semata untuk memenuhi
ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak otoritas,
namun merupakan perwujudan tanggung-jawab Perseroan
terhadap masyarakat, khususnya kepada para pemegang
saham dan stakeholder Perseroan.
Komitmen ini, antara lain dijabarkan dengan memiliki
Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Internal Audit
Perseroan. Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasannya,
sedangkan unit Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan
bertugas untuk membantu Direksi Perseroan dalam
melaksanakan tugas pengelolaan perusahaan.
Sebagai bagian dari penerapan Tata Kelola PerusahaanYang
Baik, Perseroan juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan
sekitar yang diwujudkan dalam bentuk Tanggung jawab Sosial
Perseroan (Corporate Social Responsibility).
Perubahan Komposisi anggota Direksi Perseroan
Seluruh anggota Direksi Perseroan yang saat ini menjabat
diangkat melalui keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan yang diadakan tanggal 5 Oktober 2017
The moderate outlook for the Indonesian economy is in
line with the Government goal of stabilizing the economy
by managing inflation and encouraging foreign investment
and capital flows. In the near term, the economic outlook
is expected to remain stable, with the weakening of the
Rupiah currency posing a threat to business confidence and
private sector investment.
Emphasis on infrastructure spending is expected to drive
long-term PDB growth, and have a direct impact on the
private consumption sector as well as restore business
confidence and encourage investment.
In the future the impact of Government policy on addressing
the weakening of people purchasing power, the growth of
the middle class and the rising youth population in Indonesia
is expected to be a drive of consumer goods industry growth
in the future. This is also in line with increased purchasing
power and the introduction of a wider range of products.
Discretionary products such as the Company products will
benefit greatly from Indonesia demographic growth and
increased purchasing power.
Implementation of Corporate Governance that has
been implemented
In order to realize a growing and highly competitive
company while still taking into account the interests of all
stakeholders and shareholders, in performing all its activities
and activities the Company is committed to constantly
paying attention to ethics in business and continuously
improving the application of the basic principles of Good
Corporate Governance consistent and sustainable. For
the Company, the implementation of Good Corporate
Governance is not merely to comply with the provisions
stipulated by the authorities, but is a manifestation of the
Company responsibility to the community, especially to the
shareholders and stakeholders of the Company.
This commitment, among others, is defined by having an Audit
Committee, Corporate Secretary, and Internal Audit Unit of the
Company. The Audit Committee is responsible for assisting the
Board of Commissioners in carrying out its supervisory duties,
while the Internal Audit unit and the Corporate Secretary are
tasked with assisting the Board of Directors of the Company in
carrying out its management tasks.
As part of the implementation of Good Corporate
Governance, the Company also has an awareness of the
surrounding environment that is manifested in the form of
Corporate Social Responsibility.
Changes in the composition of members of the Board of
Directors of the Company
All members of the Company current Board of Directors are
appointed through the resolutions of the Company General
Meeting of Shareholders held on October 5, 2017 Up to the
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201720
Sampai saat ini tidak ada penggantian ataupun perubahan
anggota Direksi Perseroan.
Penutup
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan, dan dalam
kesempatan ini Direksi menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada:
• Para Pemegang Saham Perseroan yang senantiasa
mendukung semua kebijakan yang kami jalankan,
• Dewan Komisaris Perseroan yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahannya,
• Seluruh mitra kerja Perseroan yaitu Staf dan
Karyawan Perseroan atas komitmen, dedikasi, dan
loyalitasnya kepada Perseroan, dan
• Seluruh mitra usaha Perseroan yang telah
membantu kegiatan operasional Perseroan.
Semoga di tahun-tahun mendatang kita dapat berkarya
lebih baik lagi dan semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberkati semua usaha kita.
Surabaya, 27 April 2018
SAMUDERA PRAWIRAWIDJAJA
Presiden Direktur
President Director
ARIF HARMOKO RAYADI
Direktur Independen
Independent Director
HENDRO HADIPRANOTO
Direktur
Director
HANS JENSEN
Direktur
Director
ADJI ANDJONO PURWO
Direktur
Director
date there has been no replacement or alteration of the
members of the Board of Directors of the Company.
Cover
Dear Shareholder,
These are the things we can convey, and on this occasion
the Board of Directors expressed our gratitude and
appreciation to :
• The Shareholders of the Company who always
support all policies that we operate,
• The Board of Commissioners of the Company which
always provides guidance and direction,
• All partners of the Company are the Company Staff
and Employees for their commitment, dedication
and loyalty to the Company, and
• All business partners of the Company that have
assisted the Company operational activities.
Hopefully in the coming years we can work better and may
God Almighty bless all our efforts
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 21
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201722
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE04
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 23
IDENTITAS PERSEROANCompany Identity
Nama Perseroan
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY TbkName of Company
Alamat Perseroan Jl. Rungkut Industri II/15-17 Kel. Tenggilis Mejoyo Kec. Tenggilis
Mejoyo - Surabaya 60293Address
Telepon(62-31) 843 2247
Telephone
Faksimil (62-31) 843 9232
Fax
Alamat Surat [email protected]
E-mail Address
Lamanwww.campina.co.id
Website
Tanggal Pendirian22 Juli 1972 / 22nd July 1972Date of Establishment
Bidang UsahaPengolahan dan Perdagangan es krim / Ice Cream Processing and Trading
Line of Business
Target Pemasaran100% Domestik / 100% Domestic
Marketing Target
Jumlah karyawan1540 Orang / 1540 Employees
Number of Employees
Dewan Komisaris Insinyur Jutianto Isnandar
Darmo Hadipranoto
Doktorandus Makmur Widjaja
Presiden Komisaris / President Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Commissioners
Direksi Samudera Prawirawidjaja
Arif Harmoko Rayadi
Hans Jensen
Hendro Hadipranoto
Adji Andjono Purwo
Presiden Direktur / President Director
Direktur Independen / Independent Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Directors
Sekretaris Perusahaan Arif Harmoko Rayadi
Corporate Secretary
Terdaftar di Bursa Efek sejak 12 Desember 2017 / 12th December 2017
Listed in Stock Exchange since
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201724
VISI & MISI PERSEROANThe Company’s Vision and Mission
MISI PERSEROAN
Menjadikan Perseroan, sebagai salah satu produsen
es krim dan makanan beku, yang terbaik dan terbesar
di Indonesia dengan senantiasa mengutamakan
kepuasan para pelanggan, para pemegang saham
dan para karyawan, serta memegang teguh prinsip
usaha yang bersahabat dengan lingkungan
make the Company, one of the best and biggest producers of ice cream and frozen food in Indonesia
by always prioritizing to the satisfaction of our customers, shareholders and employees, and
upholding the principles of environmentally friendly business
VISI PERSEROAN
Memiliki kepekaan tinggi untuk senantiasa berorientasi
kepada pasar dan pelanggan, mengoptimalkan seluruh
sumber daya dan asset perusahaan guna memberikan
nilai lebih sebagai wujud pertanggungjawaban kepada
para pemilik saham serta menjalankan usaha dengan
memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar
Highly sensitive to constantly market-oriented and customer-oriented, optimizing all resources
and assets of the company to deliver more value as a form of accountability to shareholders and to
conduct business with respect to the environment and surrounding communities
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 25
JEJAK LANGKAH PERSEROANCompany Milestone
Perseroan memindahkan
fasilitas produksinya ke Rungkut
Company move
its production facilities to Rungkut)
Perseroan fokus pada program-
program pengurangan dampak
pemanasan global
The Company focuses on reduction
programs impact of global warming
Melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham
Make a Bid General Prime Shares
Perseroan berubah nama menjadi
PT Campina Ice Cream Industry)
Company changed its name to
PT Campina Ice Cream Industry
Bapak Darmo Hadipranoto CV Pranoto berdiri (cikal bakal pendirian Perseroan)
Mr. Darmo Hadipranoto CV Pranoto stand
(the forerunner of the establishment of the Company)
2017
2009
1994
1982
1972
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201726
TENTANG CAMPINA ICE CREAMAbout Campina Ice Cream
Pada tanggal 22 Juli 1972 di kota Surabaya lahir salah satu produsen es krim yang didirikan oleh Bapak Darmo
Hadipranoto berserta istrinya, mereka menciptakan es krim yang bernama Campina di garasi rumah yang terletak di Jl.
Gembong Sawah, Surabaya. Saat itulah mereka mendirikan CV Pranoto.
On July 22, 1972 in Surabaya city was born one of ice cream producers founded by Mr. Darmo Hadipranoto along with
his wife, they created ice cream named Campina in the garage house located at Jl. Gembong Sawah, Surabaya. That is
when they set up CV Pranoto.
Campina selalu menghadirkan produk-produk istimewa dari
bahan alami, higienis dan berkualitas. Demi meningkatkan
varian produk, pada tahun 1982, Campina memindahkan
lokasi pabriknya ke Rungkut, Surabaya yang sampai saat ini
masih digunakan. Perkembangan cara penjualan Campina
juga mulai beragam, dari menggunakan armada sepeda,
freezer hingga van.
Demi meningkatkan varian produk, pada tahun 1982,
Campina memindahkan lokasi pabriknya ke Rungkut,
Surabaya yang sampai saat ini masih digunakan.
Sesuai dengan visi Campina untuk menjadi produsen es
krim terbesar, pada tahun 1994 nama Perseroan berubah
menjadi PT Campina Ice Cream Industry.
Pada tahun 2009 Perseroan lebih memfokuskan diri pada
program-program yang terkait pengurangan dampak
pemanasan global. Langkah awal dimulai dengan
bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota
Surabaya dalam Sosialisasi mengenai Pemanasan Global.
Hal ini sesuai dengan visi Perseroan yang memiliki visi dan
misi untuk menjalankan usaha dengan berpegang teguh
pada prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan.
Komitmen Campina sebagai produsen es krim terbesar,
selalu memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat
dengan lingkungan, hal ini diwujudkan dalam bentuk
partisipasi menjaga keseimbangan alam untuk mengurangi
pemanasan global. Beberapa contoh kegiatan yang telah
dilakukan adalah penanaman 1000 pohon di Banda Aceh
dan adanya Roof Top Organic Garden di lingkungan pabrik,
dan pengolahan sampah menjadi kompos. Gaya hidup sehat
pun diwujudkan dengan adanya vegan menu yang nikmat
di kantin karyawan setiap hari. Campina juga mengundang
pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum dalam kegiatan
‘Factory Visit’ untuk melihat proses pembuatan es krim
Campina yang higienis dan berkualitas.
Campina always presents special products of natural,
hygienic and quality materials. In order to improve product
variant, in 1982, Campina moved its factory location to
Rungkut, Surabaya until now. Campina way of selling also
varied, ranging from using a fleet of bikes, freezers to vans.
In order to improve product variant, in 1982, Campina
moved its factory location to Rungkut, Surabaya which is
still used today.
According to Campina vision to become the largest ice
cream producer, in 1994 the Company name changed to PT
Campina Ice Cream Industry.
In 2009 the Company focused more on programs related
to global warming impact reduction. The initial step begins
in working with the Surabaya City Environment Agency on
Socialization on Global Warming. This is in accordance with
the vision and mission of the Company to run the business
by adhering to the principle of friendly business with the
environment.
Campina commitment as the biggest ice cream producer,
always adhere to the principle of friendly business with the
environment, this is realized in the form of participation to
maintain the balance of nature to reduce global warming.
Some examples of activities that have been done are
planting 1000 trees in Banda Aceh and the Roof Top Organic
Garden in the factory environment, and processing trash
into compost. A healthy lifestyle was realized with a delicious
menu in the cafeteria employees every day. Campina also
invites students, university students and the general public
in the ‘Factory Visit’ to see the hygienic and quality Campina
ice cream making process.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 27
Akta Pendirian dan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan
Perseroan didirikan berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Campina
Ice Cream Industry No.11 tanggal 2 September 1994,
dibuat di hadapan Sulaimansjah, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Keputusan No.C2-18.936.HT.01.01.TH.94
tertanggal 26 Desember 1994, didaftarkan pada register di
Kantor Panitera Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal
27 Februari 1995 di bawah No.259, dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.30 tanggal 13 April
1995, Tambahan No.3282. (selanjutnya disebut ”Akta
Pendirian”).
Per 31 Desember 2017 Anggaran Dasar yang dimuat dalam
Akta Pendirian Perseroan telah mengalami beberapa
perubahan yang mana terakhir, termasuk perubahan
atas seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk
disesuaikan dengan ketentuan UUPT dan Peraturan
Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran
Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan
Terbatas PT Campina Ice Cream Industry No.8 tanggal 5
Oktober 2017, dibuat dihadapan Christina Dwi Utami, S.H.,
M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta (“Akta Tbk”) yang telah :
a. disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan
No.AHU-0020551.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal
5 Oktober 2017 dan didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU-0124449.AH.01.11.Tahun 2017
tanggal 5 Oktober 2017.
b. diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah
diterima dan dicatat pada tanggal 5 Oktober 2017
dengan No.AHU-AH.01.03-0177790 dan didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No.AHU-0124449.AH.01.11.
Tahun 2017 tertanggal 5 Oktober 2017.
Akta Tbk memuat persetujuan pemegang saham atas :
a. rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum
perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat
(“Penawaran Umum”) dan mencatatkan saham-saham
Perseroan tersebut pada Bursa Efek Indonesia serta
mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup
menjadi Perseroan Terbuka, serta sehubungan dengan
Penawaran Umum tersebut memberikan kuasa
kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua
dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana saham kepada
masyarakat melalui Pasar Modal, termasuk tetapi tidak
terbatas pada menetapkan penggunaan dana yang
diperoleh dari Penawaran Umum tersebut dan juga
memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana
saham kepada masyarakat.
Deed of Establishment and Deed of Amandment of the
Company Articles of Association
The Company is incorporated under the laws of the Republic
of Indonesia based the Deed of Limited Liability Company of
PT Campina Ice Cream Industry No.11 dated September 2,
1994, drawn up before Sulaimansjah, SH., Notary in Jakarta,
which has been ratified by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia with Decision No.C2-18.936.HT.01.01.
TH.94 dated December 26, 1994, registered at the register
of the Office of the Registrar of the Bandung District Court
on February 27, 1995 under 259, and published in the State
Gazette of the Republic of Indonesia No.30 dated 13 April
1995, Supplement No.3282. (hereinafter referred to as “Deed
of Establishment”).
As of December 31, 2017, the Articles of Association
contained in the Deed of Establishment of the Company
have been amended several times, including amendments
to all of the Company Articles of Association in accordance
with the provisions of UUPT and Bapepam-LK Regulation No.
IX.J.1 on the Principles of Articles of Association of Companies
Conducting Public Offering of Equity Securities and Public
Companies, pursuant to the Deed of Resolution of Limited
Liability Company of PT Campina Ice Cream Industries No.8
dated October 5, 2017, made before Christina Dwi Utami,
SH., M.Hum., M. Kn., Notary in Jakarta (“Akta Tbk”) which has
been :
a. approved by the Minister of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia with Decree
No.AHU-0020551.AH.01.02. Year 2017 dated October
5, 2017 and registered in the Register of Company
No.AHU-0124449.AH.01.11. Year 2017 dated October
5, 2017.
b. notified to the Minister of Justice and Human Rights
of the Republic of Indonesia as has been received
and recorder on October 5, 2017 with No.AHU-
AH.01.03-0177790 and register in List of Company
No.AHU-0124449.AH.01.11. Year 2017 dated October
5, 2017.
Akta Tbk contains shareholder approval for :
a. the Company plan to conduct an initial public
offering of the Company shares to the public (“Public
Offering”) and register the shares of the Company to
the Indonesia Stock Exchange as well as to change
the Company status from a Closed Company to a
Public Company, and in connection with such Public
Offering, The Board of Directors of the Company to
perform all and every necessary action in connection
with the Initial Public Offering of shares to the public
through the Capital Market, including but not limited
to determining the use of funds obtained from the
Public Offering and also authorizing the Board of
Directors of the Company to perform all and every
action required in connection with the Initial Public
Offering of shares to the public.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201728
b. perubahan nama Perseroan menjadi Perseroan
Terbatas PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk.
c. pengeluaran saham dalam simpanan/portepel
Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru
yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut
melalui Penawaran Umum kepada masyarakat,
sebanyak-banyaknya sejumlah sebanyak-banyaknya
2.000.000.000 (dua miliar) saham, dengan nilai
nominal masing-masing saham sebesar Rp 100,-
(seratus Rupiah), dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku termasuk
peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek di
Indonesia yang berlaku di tempat di mana saham-
saham Perseroan dicatatkan sehubungan dengan
keputusan tersebut selanjutnya para pemegang
saham Perseroan dengan ini menyetujui dan
menyatakan melepaskan haknya untuk membeli
terlebih dahulu atas penawaran atau penjualan
saham baru dalam rangka Penawaran Umum kepada
masyarakat melalui Pasar Modal tersebut di atas.
d. Pencatatan seluruh saham Perseroan yang terdiri atas
saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada
masyarakat melalui Penawaran Umum dan saham-
saham yang telah dimiliki oleh para Pemegang Saham
Perseroan pada Bursa Efek Indonesia (Company
Listing), dan untuk mendaftarkan seluruh saham-
saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai
dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia,
setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas
saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada
masyarakat melalui Pasar Modal, serta memberikan
kuasa kepada Direksi Perseroan sehubungan dengan (i)
pencatatan saham-saham Perseroan yang merupakan
saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada
Bursa Efek Indonesia tersebut dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal, dan (ii) pendaftaran saham-saham
Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan
Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal.
e. Perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan, yaitu memberhentikan
dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan yang lama, dengan memberikan
pembebasan dan pelunasan (acquit et decharge)
selama masa jabatannya sepanjang tindakan tersebut
tercermin dalam laporan keuangan Perseroan, dan
mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang baru.
f. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris
Perseroan, untuk menyatakan dalam akta tersendiri
yang dibuat di hadapan Notaris, mengenai kepastian
jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, dalam
rangka pelaksanaan Penawaran Umum, termasuk
menyatakan susunan pemegang saham Perseroan
dalam akta tersebut, setelah Penawaran Umum
saham kepada masyarakat.
b. change the name of the Company into Limited Liability
Company PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk.
c. share expenditures in the Company stock/portfolio
and offer/sell new shares to be issued from the
portfolio through Public Offering to the public,
to the maximum of 2,000,000,000 (two billion)
shares, with nominal value of each share, of each
share of Rp100 , - (one hundred Rupiah), taking
into account the prevailing laws and regulations
including Capital Market regulations and Stock
Exchange Regulations in Indonesia applicable to
the place where the Company shares are listed; in
connection with such decision, the shareholders
of the Company hereby agree and declare that
they waive their right to purchase in advance the
offering or sale of new shares in the Public Offering
to the public through the above mentioned Capital
Market.
d. The listing of all shares of the Company consisting
of shares offered and sold to the public through a
Public Offering and shares owned by the Company
Shareholders at the Company Stock Exchange, and
to register all of the Company shares in the Custody
Collective in accordance with the Securities Custodian
Regulation of Indonesia, after the Public Offering of
shares offered and sold to the public through the
Capital Market, and authorizes the Board of Directors
of the Company in relation to (i) listing of shares of
the Company which are shares issued and paid in
full at the Indonesia Stock Exchange by observing
the prevailing laws and regulations in the Capital
Market, and (ii) registration of the Company shares
in Collective Custody in accordance with the Central
Securities Depository Regulation of Indonesia in
accordance with the prevailing laws and regulations
in the Market Capital.
e. Changes in the composition of the members of the
Board of Directors and Board of Commissioners of the
Company by terminating respectfully to all members of
the Board of Directors and the Board of Commissioners of
the Company, providing release and repayment (acquit
et decharge) during his tenure as long as such actions
are reflected in the Company financial statements, and
appointing members of the Board of Directors and The
new Board of Commissioners of the Company.
f. The grant of power to the Board of Commissioners
of the Company, to declare in a separate deed made
before a Notary, regarding the certainty of the number
of issued and paid-up shares, in the implementation
of the Public Offering, including declaring the
composition of the Company shareholders in the
deed, after the Public Offering of shares to the public.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 29
g. Memberikan persetujuan atas perubahan seluruh
Anggaran Dasar Perseroan, yang akan disesuaikan
dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, Ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan ketentuan peraturan yang berlaku di
Pasar Modal.
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan
pada saat pendirian
Berdasarkan akta pendirian Perseroan yaitu Akta Perseroan
Terbatas PT Campina Ice Cream Industry No.11 tanggal 2
September 1994, dibuat di hadapan Sulaimansjah, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.C2-
18.936.HT.01.01.TH.94 tertanggal 26 Desember 1994,
didaftarkan pada register di Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Bandung pada tanggal 27 Februari 1995 di bawah
No.259, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.30 tanggal 13 April 1995, Tambahan No.3282.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Information
Nilai Nominal / Nominal Value Rp 1.000.000 per saham / share
Jumlah Saham
Number of Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp )
Total Nominal Value (Rp)(%)
Modal Dasar / Authorized Capital 5.000 5.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully
Paid Capital
1. Sabana Prawirawidjaja
2. Samudera Prawirawidjaja
900
100
900.000.000
100.000.000
90,00%
10,00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Number of Shares Issued and Fully Paid
1.000 1.000.000.000 100,00%
Saham dalam Portepel / Shares in Portepel 4.000 4.000.000.000
Sejak tanggal Akta Pendirian struktur permodalan dan
susunan pemegang saham Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan. Terhitung 3 (tiga) tahun terakhir
sebelum Pernyataan Pendaftaran, struktur permodalan dan
susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Tahun 2015 dan 2016
Tidak terdapat perubahan Kepemilikan Saham Perseroan
pada tahun 2015 dan 2016.
Tahun 2017
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham Perseroan Terbatas PT Campina Ice Cream Industry
No. 56 tanggal 12 September 2017 dibuat dihadapan Dr.
Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta,
akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Keputusan No.AHU-0018862.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal
13 September 2017 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No.AHU-0114154.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 13 September
2017. (“Akta 56/2017”).
g. Approving the amendments to the entire Articles
of Association of the Company, which shall be
in conformity with the provisions of applicable
legislation, the provisions of the Financial Services
Authority Regulations and the provisions of
regulations applicable in the Capital Market.
Capital and Composition of Shareholders of the
Company at the time of establishment
Based on the deed of establishment of the Company namely
Deed of Limited Liabilty Company PT Campina Ice Cream
Industry No.11 dated September 2, 1994, drawn up before
Sulaimansjah, SH., Notary in Jakarta, which has been ratified
by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia with
Decision No.C2-18.936.HT. 01.01.TH.94 dated 26 December
1994, registered at the register of the Office of the Registrar
of the Bandung District Court on February 27, 1995 under
259, and published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No.30 dated 13 April 1995, Supplement No.3282.
The capital structure and composition of the Company
shareholders are as follows:
Since the Deed of Establishment the capital structure and
shareholder structure of the Company has been amended
several times. Counting the last 3 (three) years before the
Registration Statement, the Company capital structure and
shareholder structure are as follows :
2015 and 2016
There are no changes to the Company Shares Ownership in
2015 and 2016.
Year 2017
Based on the Deed of Resolution of Limited Liability
Company PT Campina Ice Cream Industry No. 56 dated
September 12, 2017 made before Dr. Irawan Soerodjo, SH,
Master of Science, Notary in Jakarta, which deed has been
approval from the Minister of Justice and Human Rights of
the Republic of Indonesia with Decision No.AHU-0018862.
AH.01.02. Year 2017 dated 13 September 2017 and registered
in List of the Company No .AHU-0114154.AH.01.11. Year
2017 dated 13 September 2017. (“Deed 56/2017”).
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201730
Pemegang saham Perseroan menyetujui dan memutuskan :
a. penetapan penggunaan laba ditahan Perseroan
sampai dengan tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dengan jumlah sebesar
Rp 450.000.000.000,- (empat ratus lima puluh miliar
Rupiah) (setelah dikurangi pajak atas dividen) yang
ditetapkan pembagiannya secara proposrional
kepada seluruh pemegang saham dengan
mekanisme sebagai berikut :
• sebesar Rp 392.400.000.000,- (tiga ratus sembilan
puluh dua miliar empat ratus juta Rupiah)
disepakati dan disetujui oleh seluruh pemegang
saham Perseroan dibagikan sebagai dividen
saham kepada Tuan Sabana Prawirawidjaja
dimana para pemegang saham Perseroan
lainnya menyatakan melepaskan haknya untuk
menerima pembagian dividen saham tersebut.
• sebesar Rp 57.600.000.000,- (lima puluh tujuh
miliar enam ratus juta Rupiah) disetujui dan
disepakati oleh seluruh pemegang saham untuk
dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada
pemegang saham Perseroan dengan perincian :
- Tuan Darmo Hadipranoto sebesar Rp
25.920.000.000,- (dua puluh lima miliar
sembilan ratus dua puluh juta Rupiah).
- Ny. Justiani Hadipranoto sebesar Rp
20.160.000.000,- (dua puluh miliar seratus
enam puluh juta Rupiah).
- Tuan Hendro Hadipranoto sebesar Rp
5.760.000.000,- (lima miliar tujuh ratus enam
puluh juta Rupiah).
- Ny. Listijani Hadipranoto sebesar Rp
5.760.000.000,- (lima miliar tujuh ratus enam
puluh juta Rupiah).
- dimana Tuan Sabana Prawirawidjaja
menyatakan melepaskan haknya untuk
menerima pembagian dividen tunai
tersebut.
b. peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp
100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah) menjadi
Rp 2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah) dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp
50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) menjadi
Rp 500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah)
dengan menerbitkan sebanyak 1.800.000.000 (satu
miliar delapan ratus juta) saham dengan harga
nominal Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah)
yang seluruhnya diambil bagian oleh Tuan Sabana
Prawirawidjaja, dimana pengambil bagian saham
baru tersebut dilakukan sebagai akibat dan dengan
cara:
• kapitalisasi laba ditahan Perseroan sampai
dengan tahun buku 2016 yang dibagikan dalam
bentuk dividen saham kepada Tuan Sabana
Prawirawidjaja dan
• sisanya setoran uang tunai sebesar Rp
The shareholders of the Company agree and decide:
1. the determination of the use of retained earnings
of the Company up to the financial year ended
on 31 December 2016 with the amounting of
Rp450,000,000,000 (four hundred fifty billion Rupiah)
(Deducted by tax on dividend) which is determined
proportion to all total shareholders by the following
mechanism:
• Of Rp392.400.000.000, - (three hundred ninety
two billion four hundred million Rupiah) agreed
and approved by all shareholders of the Company
are distributed as share dividends to Mr.. Sabana
Prawirawidjaja where the other shareholders of
the Company declare their right to receive the
shares dividend.
• Of Rp57.600.000.000, - (fifty seven billion six
hundred million Rupiah) are agreed and agreed
upon by all shareholders to be distributed in the
form of cash dividends to the shareholders of
the Company with details :
- Mr. Darmo Hadipranoto of
Rp25.920.000.000, - (twenty five billion
nine hundred twenty million Rupiah).
- Mrs. Justiani Hadipranoto amounting to
Rp20,160,000,000, - (twenty billion one
hundred sixty million Rupiah).
- Mr. Hendro Hadipranoto amounting to
Rp5,760,000,000, - (five billion seven hundred
sixty million Rupiah).
- Mrs. Listijani Hadipranoto amounting to
Rp5,760,000,000, - (five billion seven hundred
sixty million Rupiah).
- where Mr. Sabana Prawirawidjaja declared
his right to accept the distribution of cash
dividends.
b. increase of authorized capital of the Company
from Rp100,000,000,000,000 (one hundred
billion Rupiah) to Rp2,000,000,000,000 (two
trillion Rupiah) and increase of issued and
paid-up capital from Rp50,000,000,000,000
(fifty billion Rupiah) to Rp500,000,000,000
(five hundred billion Rupiah) by issuing
1,800,000,000 (one billion eight hundred
million) shares at a nominal value of Rp250,
- (two hundred and fifty Rupiah), which is
entirely part of the Mr. Sabana Prawirawidjaja,
where the shareholder of the new shares is
done as a result and by:
• capitalization retained earnings of the
Company up to the fiscal year 2016
distributed in the form of stock dividends to
Mr. Sabana Prawirawidjaja and
• the remaining money deposit of
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 31
57.600.000.000,- (lima puluh tujuh miliar enam
ratus juta Rupiah) yang dilakukan oleh Tuan
Sabana Prawirawidjaja.
dimana atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor
tersebut seluruh pemegang saham Perseroan lainnya
selain Tuan Sabana Prawirawidjaja melepaskan serta tidak
menggunakan haknya untuk mengambil bagian saham dari
peningkatan tersebut.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan setelah Akta 56/2017 adalah sebagai berikut :
Keterangan
Information
Nilai Nominal / Nominal Value Rp 250 per saham / share
Jumlah Saham
Number of Shares
Jumlah Nilai Nominal
Total Nominal Value
(Rp)
(%)
Modal Dasar / Authorized Capital 8.000.000.000 2.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Issued and Fully Paid Capital
1. Sabana Prawirawidjaja 1.974.400.000 493.600.000.000 98,72%
2. Darmo Hadipranoto 11.520.000 2.880.000.000 0,57%
3. Justiani Hadipranoto 8.960.000 2.240.000.000 0,45%
4. Hendro Hadipranoto 2.560.000 640.000.000 0,13%
5. Listijani Hadipranoto 2.560.000 640.000.000 0,13%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor /
Penuh Number of Shares Issued and Fully Paid2.000.000.000 500.000.000.000 100,00%
Saham dalam Portepel / Shares in Portepel 6.000.000.000 1.500.000.000.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang
Saham Perseroan Terbatas PT Campina Ice Cream Industry
No.8 tanggal 5 Oktober 2017, dibuat di hadapan Christina
Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah :
a. disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan
No.AHU-0020551.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal
5 Oktober 2017 dan didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No.AHU- 0124449.AH.01.11.Tahun 2017
tanggal 5 Oktober 2017.
b. diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah
diterima dan dicatat pada tanggal 5 Oktober 2017
dengan No.AHU-AH.01.03-0177790 dan didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No.AHU-0124449.AH.01.11.
Tahun 2017 tertanggal 5 Oktober 2017 (“Akta 8/2017”).
yang menerangkan mengenai keputusan RUPS Perseroan
mengenai hal-hal berikut :
a. Memberikan Persetujuan atas rencana Perseroan
untuk melakukan penawaran umum perdana saham-
saham Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran
Umum”) dan mencatatkan saham-saham Perseroan
tersebut pada Bursa Efek Indonesia serta mengubah
Rp57.600.000.000, - (fifty seven billion six
hundred million Rupiah) conducted by Mr.
Sabana Prawirawidjaja.
whereby upon the increase of the issued and paid up
capital, all other shareholders of the Company other than Mr.
Sabana Prawirawidjaja waive and not exercise their right to
participate in the share of the increase.
The capital structure and composition of the Company
shareholders after the Deed of 56/2017 are as follows :
Based on the Deed of Statement of the Shareholders
Resolution of PT Campina Ice Cream Industry No.8 dated
October 5, 2017, made before Christina Dwi Utami, S.H.,
M.Hum., M.Kn., Notary in Jakarta who has :
a. approved by the Minister of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia with Decree
No.AHU-0020551.AH.01.02. Year 2017 dated 5
October 2017 and registered in the Register of
Company No.AHU- 0124449.AH.01.11. Year 2017
dated October 5, 2017.
b. notified to the Minister of Justice and Human Rights
of the Republic of Indonesia as has been received
and recorded on October 5, 2017 with No.AHU-
AH.01.03-0177790 and registered in List of Company
No.AHU-0124449.AH.01.11. Year 2017 dated October
5 2017 (“Deed of 8/2017”).
which sets out the resolutions of the RUPS regarding the
following matters :
a. Approval of the Company plan to conduct the
Company initial public offering of shares to the
public (“Public Offering”) and register the shares
of the Company to the Indonesia Stock Exchange
and to change the status of the Company from a
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201732
status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi
Perseroan Terbuka, serta sehubungan dengan
Penawaran Umum tersebut memberikan kuasa
kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua
dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana saham kepada
masyarakat melalui Pasar Modal, termasuk tetapi
tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana
yang diperoleh dari Penawaran Umum tersebut dan
juga memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan
untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum
Perdana saham kepada masyarakat.
b. Memberikan persetujuan atas perubahan nama
Perseroan menjadi Perseroan Terbatas PT. CAMPINA
ICE CREAM INDUSTRY Tbk.
c. Memberikan Persetujuan atas pengeluaran
saham dalam simpanan/portepel Perseroan dan
menawarkan/menjual saham baru yang akan
dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran
Umum kepada masyarakat, sebanyak-banyaknya
sejumlah sebanyak-banyaknya 2.000.000.000 (dua
miliar) saham, dengan nilai nominal masing-masing
saham sebesar Rp . 100,- (seratus Rupiah), dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan
Peraturan Bursa Efek di Indonesia yang berlaku di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan
sehubungan dengan keputusan tersebut selanjutnya
para pemegang saham Perseroan dengan ini
menyetujui dan menyatakan melepaskan haknya
untuk membeli terlebih dahulu atas penawaran atau
penjualan saham baru dalam rangka Penawaran
Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal
tersebut di atas.
d. Memberikan Persetujuan atas pencatatan seluruh
saham Perseroan yang terdiri atas saham-saham
yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat
melalui Penawaran Umum dan saham-saham
yang telah dimiliki oleh para Pemegang Saham
Perseroan pada Bursa Efek Indonesia (Company
Listing), dan untuk mendaftarkan seluruh saham-
saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai
dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia,
setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas
saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada
masyarakat melalui Pasar Modal, serta memberikan
kuasa kepada Direksi Perseroan sehubungan
dengan (i) pencatatan saham-saham Perseroan
yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan
disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia tersebut
dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal,
dan (ii) pendaftaran saham-saham Perseroan
dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan
Kustodian Sentral Efek Indonesia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal.
Closed Company to a Public Company, as well as
to the Public Offering grant power to the Board
of Directors of the Company to perform all and
every necessary action in relation to the Initial
Public Offering of shares to the public through
the Capital Market, including but not limited to
determining the use of funds obtained from such
Public Offering and also authorizing the Directors
of the Company to do all and any action required
in connection with the Initial Public Offering of
shares to the public.
b. Approved the change of name of the Company to
Limited Liability Company PT. CAMPINA ICE CREAM
INDUSTRY Tbk.
c. Approval of share expenses in the Company
stock/portfolio and offering/selling new shares
to be issued from the portfolio through Public
Offering to the public, totaling up to a maximum
of 2,000,000,000 (two billion) shares, at their
respective nominal value share of Rp. 100, - (one
hundred Rupiah), subject to prevailing laws and
regulations including Capital Market regulations
and Stock Exchange Regulations in Indonesia
applicable to the place where the Company shares
are listed; in connection with such decision, the
shareholders of the Company hereby agree and
declare that they waive their right to purchase in
advance the offering or sale of new shares in the
Public Offering to the public through the above
mentioned Capital Market.
d. Approval of the listing of all shares of the Company
consisting of shares offered and sold to the public
through a Public Offering and shares owned
by the Company Shareholders in the Company
listing, and to register all shares The Company
in Collective Custody in accordance with the
Regulation of Indonesian Central Securities
Depository after the Public Offering of shares
offered and sold to the public through the Capital
Market and authorizes the Board of Directors of
the Company in relation to (i) listing of shares
of the Company has been issued and fully paid
to the Indonesia Stock Exchange by observing
the prevailing laws and regulations applicable
in the Capital Market, and (ii) registration of
the Company shares in Collective Custody in
accordance with the Regulation of Indonesian
Central Securities Depository in accordance with
the laws and regulations applicable in the field of
Capital Market.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 33
e. Memberikan persetujuan atas perubahan susunan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan,
yaitu memberhentikan dengan hormat seluruh
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
yang lama, dengan memberikan pembebasan
dan pelunasan (acquit et decharge) selama
masa jabatannya sepanjang tindakan tersebut
tercermin dalam laporan keuangan Perseroan, dan
mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang baru.
f. Menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan
Komisaris Perseroan, untuk menyatakan dalam akta
tersendiri yang dibuat di hadapan Notaris, mengenai
kepastian jumlah saham yang ditempatkan dan
disetor, dalam rangka pelaksanaan Penawaran
Umum, termasuk menyatakan susunan pemegang
saham Perseroan dalam akta tersebut, setelah
Penawaran Umum saham kepada masyarakat.
g. Memberikan persetujuan atas perubahan seluruh
Anggaran Dasar Perseroan, yang akan disesuaikan
dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, Ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan ketentuan peraturan yang berlaku di
Pasar Modal.
h. Menyetujui perubahan nilai nominal masing-masing
saham Perseroan dari semula sebesar Rp 250,- (dua
ratus lima puluh Rupiah) menjadi sebesar Rp 100,-
(seratus Rupiah).
e. Approved the change of the composition of the
Board of Directors and Board of Commissioners
of the Company by terminating honorably to all
members of the Board of Directors and the Board
of Commissioners of the Company, providing
acquisition and disbursement during their tenure as
long as such actions are reflected in the Company
financial statements, members of the Board of
Directors and the Board of Commissioners of the
new Company.
f. Approving the granting of power to the Board of
Commissioners of the Company, to declare in a
separate deed made before the Notary, regarding
the certainty of the number of issued and paid-up
shares in the implementation of the Public Offering,
including declaring the composition of the Company
shareholders in the deed, after the Public Offering of
shares to the public.
g. Approving the amendments to the entire Articles
of Association of the Company, which shall be
in conformity with the provisions of applicable
legislation, the provisions of the Financial Services
Authority Regulations and the provisions of
regulations applicable in the Capital Market.
h. To approve the change in the nominal value of each
share of the Company from Rp250, - (two hundred
and fifty Rupiah) to Rp100, - (one hundred Rupiah).
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201734
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan sehubungan dengan perubahan nilai nominal
berdasarkan Akta 8/2017 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Information
Nilai Nominal / Nominal Value Rp 100 per saham / share
Jumlah Saham
Number of Shares
Jumlah Nilai Nominal
Total Nominal Value
(Rp)
(%)
Modal Dasar / Authorized Capital 20.000.000.000 2.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Issued and Fully Paid Capital
1. Sabana Prawirawidjaja 4.936.000.000 493.600.000.000 98,72%
2. Darmo Hadipranoto 28.800.000 2.880.000.000 0,57%
3. Justiani Hadipranoto 22.400.000 2.240.000.000 0,45%
4. Hendro Hadipranoto 6.400.000 640.000.000 0,13%
5. Listijani Hadipranoto 6.400.000 640.000.000 0,13%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor /
Penuh Number of Shares Issued and Fully Paid5.000.000.000 500.000.000.000 100,00%
Saham dalam Portepel / Shares in Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000
Berdasarkan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 20 tanggal
6 Oktober 2017, yang dibuat dihadapan Christina Dwi Utami,
S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta dan Addendum I
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana
Saham Perseroan No. 5 tanggal 3 November 2017 , Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek menyetujui
untuk menawarkan dan menjual Saham Biasa Atas Nama
yang merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari
dalam portepel kepada masyarakat dengan kesanggupan
penuh (full commitment) sebesar 100,00% (seratus persen)
dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum
Perdana Saham ini yaitu sebanyak-banyaknya 885.000.000
(delapan ratus delapan puluh lima juta) saham baru yang
merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak 15,04%
(lima belas koma nol empat persen) dari modal ditempatkan
dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham
The capital structure and composition of the Company
shareholders in relation to the change in nominal value
based on Deed No. 8/2017 are as follows:
Based on the Deed of Underwriting Agreement of the
Company Initial Public Offering. 20 dated October 6,
2017, made before Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum.,
M.Kn., Notary in Jakarta and Addendum I of Underwriting
Agreement of Initial Public Offering. 5 dated November
3, 2017, Underwriters and Underwriters agreed to offer
and sell the Common Share of Name which is a new share
to be issued from the portfolio to the public with a full
commitment of 100.00% (one hundred percent) of the total
number of shares offered in this Initial Public Offering of
as many as 885,000,000 (eight hundred eighty five million)
new shares representing Common Shares of the Names or
as much as 15.04% (fifteen point zero four percent) of the
issued and paid up capital after the Initial Public Offering,
thus the composition of shares
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 35
dengan demikian komposisi saham setelah Penawaran
Umum Perdana sebagai berikut:
Keterangan
Information
Nilai Nominal / Nominal Value Rp 100 per saham / share
Jumlah Saham
Number of Shares
Jumlah Nilai Nominal
Total Nominal Value
(Rp)
(%)
Modal Dasar / Authorized Capital 20.000.000.000 2.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Issued and Fully Paid Capital
1. Sabana Prawirawidjaja 4.936.000.000 493.600.000.000 83.87%
2. Darmo Hadipranoto 28.800.000 2.880.000.000 0.49%
3. Justiani Hadipranoto 22.400.000 2.240.000.000 0.38%
4. Hendro Hadipranoto 6.400.000 640.000.000 0.11%
5. Listijani Hadipranoto 6.400.000 640.000.000 0.11%
6. Masyarakat 885,000,000 88,500,000,000 15.04%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor /
Penuh Number of Shares Issued and Fully Paid5,885,000,000 588,500,000,000 100%
Saham dalam Portepel / Shares in Portepel 14,115,000,000 1,411,500,000,000
Bidang Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan,
sebagaimana termaktub dalam Akta Tbk, maksud dan
tujuan Perseroan adalah Berusaha dalam bidang industri,
perdagangan dan jasa.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
Kegiatan Usaha Utama:
a. menjalankan usaha dalam bidang industri ice cream
termasuk ice cream cake.
b. menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan,
yang meliputi perdagangan hasil-hasil industri
tersebut di atas, termasuk ekspor impor interinsulair
dan lokal baik atas perhitungan sendiri maupuan
atas pihak lain, secara komisi serta menjadi grosir,
leveransi, dealer, distributor, agen, perwakilan dari
perusahaan lain di dalam negeri maupun di luar
negeri.
c. menjalankan usaha dibidang E-commerce dan in
house advertising.
Kegiatan Usaha Penunjang :
a. melakukan pembelian bahan baku yang diperlukan
sehubungan dengan kegiatan usaha utama.
b. menyewa tanah dan/atau gudang yang akan dipakai
sebagai tempat penyimpanan barang-barang
Perseroan dan hal-hal yang menunjang kegiatan
usaha utama.
after the Initial Public Offering as follows:
Business Fields
Based on Article 3 of the Company Articles of Association,
as set forth in the Acts of Tbk, the purposes and objectives
of the Company are to engage in industry, trade and
services.
To achieve such aims and objectives, the Company may
conduct the following business activities:
Main Business Activity:
1. running a business in the field of ice cream industry
including ice cream cake.
2. carries on business in the field of trade, including
the trade of the above-mentioned industrial
products, including interinsulair and local
imports either on their own account and on the
other, commissions and become wholesalers,
leverancies, dealers, distributors, agents, others
domestically and abroad.
3. conducting business in the field of E-commerce and
in-house advertising.
Supporting Business Activities:
a. make purchases of necessary raw materials in
connection with the main business activities.
b. renting the land and warehouses to be used for
storage of Company goods and matters that support
the main business activities.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201736
c. melakukan usaha dibidang pengangkutan
khususnya pengangkutan barang-barang produksi
Perseroan
d. menjalankan usaha-usaha lain sehubungan dengan
maksud dan tujuan Perseroan dan/atau yang
berkaiatan serta menunjang kegiatan usaha utama
Perseroan sebagaimana disebutkan pada butir
(i) di atas baik atas tanggungan sendiri maupuan
bersama-sama dengan pihak lain dengan cara
dan bentk sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Proses Produksi
Perseroan mengadakan supply chain management meeting
yang dihadiri oleh PPIC, Pemasaran, dan Logistik untuk
menentukan rencana dan jumlah produksi yang diadakan
secara rutin setiap bulan berdasarkan data realisasi penjualan
serta buffer stock yang tersedia serta rencana aktifitas promosi.
Berdasarkan hasil pertemuan supply chain, maka pengaturan
atau menjadwalan proses Produksi berdasarkan jadwal
yang dibuat oleh PPIC ( Production Planning Inventory
Control ), disesuaikan dengan kebutuhan produk yang ada
di pasaran. Kebutuhan bahan baku, packaging material dan
bahan tambahan lain, diatur dan di kontrol juga oleh PPIC
untuk memenuhi kebutuhan proses Produksi.
Nilai gizi terbesar pada es krim berasal dari bahan baku
dasarnya, yaitu susu. Itulah sebabnya es krim memiliki nilai
gizi yang sangat tinggi, yang terdiri dari protein, karbohidrat,
lemak, vitamin dan beberapa jenis mineral, terutama
calcium. Karena itulah, Es krim sangat baik dikonsumsi di
semua kalangan sebagai makanan tambahan sehari-hari.
Produk es krim yang baik memiliki beberapa karakteristik
antara lain: tekstur yang halus, tidak mudah meleleh, bentuk
yang menarik, nilai gizi tinggi dan sebagainya. Oleh karena
itu, Perseroan melakukan formulasi bahan dengan tepat
dan pengontrolan proses produksi guna menghasilkan es
krim yang berkualitas.
Proses produksi merupakan suatu urutan proses yang
mengubah bahan baku menjadi bahan jadi atau sampai
dihasilkannya Ice Cream. Proses produksi Perseroan terdiri
dari beberapa tahapan secara berturut-turut adalah
pencampuran, pasteurisasi, homogenisasi, penuaan (aging),
pendinginan, pembekuan, pengemasan dan penyimpanan.
c. conducting business in the field of transportation,
especially the transportation of the Company
production goods.
d. carries on other endeavors in connection with
the purposes and objectives of the Company and
those related to and supporting the Company main
business activities as mentioned in point (i) above
either on its own account or in conjunction with
other parties in a manner and from in accordance
with the law - the prevailing law.
Production Process
The Company conducts a supply chain management
meeting attended by PPIC, Marketing and Logistics to
determine the plan and amount of production held on a
monthly basis based on available sales and buffer stock data
as well as promotional activity plans.
Based on the results of supply chain meetings, then
arranging or scheduling the Production process based on
a schedule made by PPIC (Production Planning Inventory
Control), tailored to the needs of existing products on the
market. The need for raw materials, packaging materials and
other additives are arranged and controlled by PPIC to meet
the needs of the Production process.
The greatest nutritional value in ice cream comes from basic
ingredients, namely milk. That is why ice cream has a very high
nutritional value, which consists of proteins, carbohydrates,
fats, vitamins and some types of minerals, especially calcium.
Therefore, Ice cream is very good consumed in all circles as a
daily addition food.
Good ice cream products have several characteristics,
among others: smooth texture, not easy to melt, attractive
shape, high nutritional value and so forth. Therefore, the
Company performs precise material formulations and
controls the production process to produce quality ice
cream.
The production process is a sequence of processes that
convert raw materials into finished materials or until the
resulting Ice Cream. The Company production process
consists of several stages in a row is mixing, pasteurization,
homogenization, aging, refrigeration, freezing, packaging
and storage.
Bahan Baku / Raw Material
Penimbangan / Weighing
Pencampuran & Pemanasan Awal /
Mixing & Preheating
Pasteurasi / Pasteurization
Homogenisasi / Homogenization
Cooling
Aging
Freezing
Filling
Es Krim / Ice Cream
Soft Ice
Hardening
Packing
Penyimpanan / Storage
Cone & Cup
( Fillmark machine )
Family Pack
( Manual )
Stick Premium
( Hoyer )
Stick
( Ria/Rollo Machine )
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 37
Proses Produksi Es Krim PT. Campina Ice Cream Industry Ice Cream Production Process PT. Campina Ice Cream
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201738
Penimbangan
Proses penimbangan bahan baku merupakan tahap awal
yang harus dilakukan dalam proses pengolahan es krim.
Penimbangan bahan-bahan penyusun es krim dengan
komposisi yang tepat memegang peranan penting karena
mempengaruhi kualitas es krim yang dihasilkan, sehingga
penimbangan harus benar-benar sesuai dengan formula
yang telah ditentukan.
Mixing (Pencampuran) dan pemanasan awal
Pencampuran dan pemanasan awal dilakukan untuk
mencampur semua bahan-bahan penyusun baik yang
berbentuk cairan maupun kering seperti gula, stabilizer,
emulsifier, dan sebagainya.
Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan adonan dari es krim
( mix ) dalam kurun waktu dan temperatur yang diperlukan
untuk mematikan mikroorganisme yang bersifat patogen
yang terdapat dalam mix es krim.
Homogenisasi
Proses homogenisasi bertujuan untuk memecah ukuran
globula-globula lemak yang akan menghasilkan tekstur es
krim menjadi lebih halus. Pada proses, mix dilewatkan pada
celah yang sangat sempit dengan tekanan yang sangat tinggi.
Cooling (Pendinginan)
Pendinginan ini bertujuan untuk memberikan efek
shock temperature pada mix, sehingga bisa membantu
membunuh mikroba dan membantu proses aging berjalan
dengan baik.
Aging
Proses aging bertujuan untuk memberi waktu stabilizer
bekerja dengan optimal, sehingga tekstur dan performance
dari es krim menjadi lebih baik dan lebih tahan terhadap
kelumeran. Proses aging dilakukan dengan menempatkan
mix pada tangki aging yang dilengkapi dengan double
jacket, sehingga temperature bisa di pertahankan.
Freezing (Pembekuan)
Mix dari aging tank dialirkan ke dalam continuous freezer
(CF) untuk dilakukan proses pembekuan. Mix pada
continuous freezer akan mengalami pengadukan sehingga
terjadi pengaliran udara (aerasi) ke dalam ice cream mix,
yang biasa disebut overrun ( jumlah udara yang dialirkan
dalam ice cream), dengan tujuan ice cream menjadi lebih
lembut dan mengurangi rasa dingin yang berlebihan saat
dikonsumsi. Dari proses pembekuan ini, dihasilkan soft ice.
Filling
Proses filling (pengisian) es krim ke dalam kemasan.
Kemasan yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya,
ad cup, cone ataupun family pack.
Weighing
The process of weighing raw materials is an early stage
that must be done in the process of ice cream processing.
Weighing the ingredients of ice cream composition with the
right composition plays an important role because it affects
the quality of ice cream produced, so the weighing should
be completely in accordance with the formula that has been
determined.
Mixing and preheating
Mixing and preheating are carried out to mix all the fine
and liquid constituent materials such as sugar, stabilizers,
emulsifiers, and so on.
Pasteurization
Pasteurization is the process of heating the dough from the
ice cream (mix) in the period and temperature required to
turn off the pathogenic microorganisms contained in the ice
cream mix.
Homogenization
The homogenization process aims to break down the size of
the fat globules that will produce a more refined texture of
ice cream. In the process, the mix is passed in a very narrow
gap with very high pressure.
Cooling
This cooling aims to provide shock temperature effects
on the mix, so it can help kill microbes and help the aging
process goes well.
Aging
The aging process aims to give the stabilizer time to work
optimally, so that the texture and performance of the ice
cream becomes better and more resistant to the melt. Aging
process is done by placing mix on aging tank equipped with
double jacket, so that temperature can be maintained.
Freezing
Mix of aging tanks is flowed into a continuous freezer (CF)
for freezing. Mix on the continuous freezer will experience
stirring resulting in air flow (aeration) into the ice cream mix,
commonly called overrun (the amount of air that flowed in
ice cream), with the aim of ice cream to be softer and reduce
the feeling of excessive cold when consumed. From this
freezing process, soft ice is produced.
Filling
The process of filling ice cream into the packaging. Packaging
used according to his needs, ad cup, cone or family pack.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 39
Hardening
Soft ice yang sudah dimasukkan kedalam kemasan,
dikeraskan dengan cara memasukkan ke dalam ruangan
pendingin (tunnel), dengan tujuan hampir semua air yang
ada dalam produk akan membeku dan ice cream tidak akan
mengalami kelumeran pada proses packing.
Packaging
Ice Cream dimasukkan ke dalam karton, dengan jumlah
tertentu, sebelum dikirim ke bagian Gudang Freezing room
untuk dilakukan penyimpanan
Penyimpanan
Produk yang sudah selesai diproduksi akan disimpan di
dalam gudang barang jadi. Produk disusun pada palet-palet
yang berada di cold storage.
Pada setiap tahapan produksi, tim QA/QC Quality
Assurance (“QA”) / Quality Control (“QC”) melakukan proses
pengontrolan kualitas selama proses produksi dilakukan
mulai dari bahan baku, selama proses berlangung sampai
dihasilkannya ice cream yang berkualitas, sesuai dengan
standart yang sudah ditetapkan.
Secara keseluruhan, Perseroan memiliki Perseroan dalam
memproduksi semua produknya di pabrik di daerah
Surabaya yang beralamat di Jalan Rungkut Industri II No.
15-17 Surabaya – 60293. Untuk proses produksi, pabrik
Perseroan menggunakan tenaga listrik yang disediakan
oleh Pemerintah. Sedangkan untuk penyimpanan barang
jadi Perseroan memiliki generator listrik yang digunakan
sebagai cadangan, yang menggunakan bahan bakar diesel.
Didalam proses produksi pabrik Perseroan tidak memiliki
generator listrik sebagai cadangan karena pabrik Perseroan
jarang mengalami gangguan listrik yang memberikan
dampak pada produksi. Perseroan memiliki pencatatan
harian pada temperatur gudang untuk memenuhi
kebutuhan produk Perseroan yang mayoritas sensitif
terhadap suhu udara. Proses Produksi di Perseroan
berlangsung 24 jam selama 7 hari kerja perminggu.
Dalam 3 tahun terakhir rata-rata kapasitas produksi sebesar
23 juta liter per tahun.
Hardening
Soft ice that has been inserted into the pack, hardened
by way of inserting into the cooler (tunnel), with the goal
almost any water in the product will freeze and ice cream will
not experience melt in the packing process.
Packaging
Ice Cream is inserted into cartons, with a certain amount,
before being sent to the Freezing Warehouse section for
storage.
Storage
The finished product will be stored in the finished goods
warehouse. Products are arranged on pallets in cold
storage.
At each stage of production, QA/QC Quality Assurance (QA) /
Quality Control (“QC”) team performs quality control process
during production process starting from raw materials,
during process to produce quality ice cream accordance
with the standard that has been set.
In whole, the Company has a Company in producing all its
products in its factory in Surabaya area which is located at
Jalan Rungkut Industri II No. 15-17 Surabaya - 60293. For
the production process, the Company plant uses electricity
provided by the Government. As for the storage of finished
goods, the Company has electricity generators that is used
as a reserves, which use diesel fuel.
In the production process the Company factory does not
have an electricity generator as a reserve since the Company
plant rarely suffers from power failures that have an impact
on production. The Company has a daily listing of warehouse
temperatures to meet the needs of the Company products
which are mostly sensitive to air temperature. The Company
Production Process lasts 24 hours for 7 working days per
week.
In the last 3 years the average production capacity of 23
million liters per year.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201740
Pasokan Bahan Baku
Didalam memilih bahan baku, Perseroan memilih bahan
baku yang berkualitas agar dapat memenuhi standar dari
produknya, namun demikian untuk memenuhi standar
tinggi, Perseroan memiliki banyak alternatif pemasok
yang dapat memenuhi standar tersebut sehingga tidak
dipengaruhi oleh beberapa pemasok saja.
Perseroan umumnya tidak bergantung pada satu pemasok
dikarenakan kemudahan Perseroan untuk berpindah ke
pemasok lain jika diperlukan. Faktor-faktor seperti efisiensi,
reliabilitas, kapasitas, penetapan harga dan layanan
dipertimbangkan sebelum memilih pemasok. Tidak ada
satupun pemasok yang membukukan lebih dari 10% dari
total beban penjualan Perseroan.
Penelitian dan Pengembangan Produk
Salah satu hasil dari interaksi hubungan dengan pelanggan
adalah masukan dari pelanggan mengenai jenis produk
yang sesuai dengan selera pasar. Informasi yang didapat
ini merupakan salah satu kunci didalam pengembangan
dan inovasi produk yang dilakukan. Perseroan yakin
bahwa pengembangan produk merupakan salah satu
kunci keberhasilan dan pertumbuhannya. Perseroan
terus melakukan invoasi dan peremajaan produk untuk
memenuhi preferensi dan kebutuhan konsumen yang terus
berubah, untuk mengikuti evolusi teknologi dan untuk
mempertahankan daya saing. Perseroan terus mengevaluasi
pasar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
mengenai preferensi konsumen, dan Perseroan juga terus
melakukan tinjauan pada produk baru serta pengemasan
dan penyajian dari produk Perseroan yang telah ada. Dari
waktu ke waktu, Perseroan terus memperkenalkan produk
baru.
Distribusi dan Penjualan
Untuk menjual Produknya, Perseroan melakukan baik
penjualan langsung maupun tidak langsung. Untuk
penjualan langsung Perseroan menjual produknya ke
toko-toko, toko Makanan/Minuman, kios-kios, dan pasar
tradisional lain dengan menggunakan armada milik
Perseroan. Penjualan tidak langsung dilakukan melalui
agen/distributor yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan
Indonesia.
Produk Perseroan dijual kepada konsumen pengguna
melalui berbagai saluran, yang meliputi pasar tradisional,
modern dan institusi. Melalui 60 (enam puluh) titik distribusi
di seluruh Indonesia Perseroan dapat mendistribusikan
produk-produk tersebut melalui hingga mencapai ribuan
mesin pendingan yang tersebar di seluruh Indonesia
sehingga produk yang diantar dari pabrik melalui berbagai
saluran penjualan yang berada di pasar tradisional, modern,
armada keliling (mobile unit) dan institusi hingga ke tangan
pelanggan akhir sesuai dengan standar yang ditetapkan
Perseroan.
Dari 60 (enam puluh) titik distribusi, dimana 30 (tiga puluh)
kantor distribusi merupakan distributor milik pihak ketiga.
Perseroan berencana untuk menambah kantor perwakilan
Raw Material Supply
In selecting raw materials, the Company chooses quality raw
materials to meet the standards of its products, however, to
meet high standards, the Company has many alternative
suppliers that can meet these standards so as not to be
influenced by only a few suppliers.
The Company generally does not rely on one supplier due to
the Company ease to move to other suppliers if necessary.
Factors such as efficiency, reliability, capacity, pricing and
service are considered before choosing a supplier. None of
the suppliers accounted for more than 10% of the Company
total sales expenses.
Product Research and Development
One result of customer relationship interaction is customer
feedback regarding the type of product that suits the
market tastes. This information is one of the key in product
development and innovation. The Company believes that
product development is one of the keys to its success and
growth. The Company continues to involve and rejuvenate
products to meet the changing consumer preferences and
needs, to follow the evolution of technology and to maintain
competitiveness. The Company continues to evaluate
the market to gain a better understanding of consumer
preferences, and the Company continues to review new
products as well as packaging and presenting the Company
existing products. From time to time, the Company continues
to introduce new products.
Distribution and Sales
To sell its Products, the Company conducts both direct
and indirect sales. For Direct Sales The Company sells its
products to shops, Food/Beverage stores, kiosks and other
traditional markets using the Company fleet. Indirect sales
are made through agents/distributors spread throughout
the archipelago of Indonesia.
The Company products are sold to consumer users
through various channels, covering traditional, modern
and institutional markets. Through 60 (sixty) distribution
points throughout Indonesia, the Company can distribute
these products through up to thousands of pending
machines spread throughout Indonesia so that the products
delivered from the factory through various sales channels
in traditional, modern, mobile units and institutions to the
hands of end customers in accordance with the standards
set by the Company.
Of the 60 (sixty) distribution points, of which 30 (thirty)
distribution offices are distributors owned by third parties.
The Company plans to add a representative office in the
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 41
di masa mendatang terutama untuk distribusi di luar pulau
Jawa. Namun demikian didalam memilih pihak ketiga yang
akan diajak bekerjasama, distributor tersebut memiliki
perjanjian dengan Perseroan untuk tidak mendistribusikan
produk milik produsen lain serta kriteria berupa cakupan
jaringan penjualan, rekam jejak kinerja dan sumber
keuangan mereka.
Di 60 (enam puluh) titik distribusi terdapat tenaga penjualan
bertanggung jawab sebagai penghubung dengan saluran
distribusi yang terletak di pasar tradisional, modern dan
institusi, dimana yang bersangkutan bertugas memasarkan
dan mempromosikan produk Perseroan, memberikan
saran atas tampilan yang ada didalam mesin pendingin
agar menarik serta mengumpulkan informasi pasar dan
menyediakan tanggapan (feedback) kepada Perseroan.
Tenaga pemasaran juga melakukan penagihan atas
hasil penjualan secara langsung dari cabang-cabang
dan bertanggung jawab atas persediaan dan karyawan
penjualan yang bekerja di cabang. Perseroan umumnya
tidak menandatangani kontrak penjualan jangka panjang
dengan di pasar tradisional, modern dan institusi. Sebagian
besar dari penjualan Perseroan dilakukan dalam jangka
waktu pendek.
Setelah informasi dari tenaga pemasaran diketahui, maka
Perseroan segera melakukan pengiriman ke ribuan mesin
pendingan yang tersebar di seluruh Indonesia yang terletak
di pasar tradisional, modern dan institusi berdasarkan data
dari 60 (enam puluh) titik distribusi di seluruh Indonesia. Titik
distribusi ini membawahi tenaga pemasaran yang memiliki
tugas membina hubungan baik dengan pasar tradisional,
modern dan institusi dimana Perseroan menempatkan
mesin pendinginnya dimana merupakan ujung tombak
pemasaran produk-produk Perseroan.
Namun demikian sebelum Perseroan menempatkan mesin
Pendingin di pasar tradisional, modern dan institusi , maka
harus melalui berbagai macam kriteria diantaranya :
• Data demografi / kependudukan yang dimiliki
Perseroan. Data demografi sangat diperlukan
dimana dapat menentukan jenis produk yang akan
ditempatkan serta tampilan yang cocok tepat pada
• Kekuatan daya listrik yang dimiliki oleh pasar
tradisional, modern dan institusi agar dapat
terpenuhi standar produk yang dipasarkan
• Kemampuan keuangan dari pasar tradisional,
modern dan institusi
future, especially for distribution outside of Java. However,
in choosing a third party to cooperate with, the distributor
has an agreement with the Company not to distribute the
products of other manufacturers and the criteria of sales
network coverage, track record of performance and their
financial resources.
At 60 (sixty) distribution points, salespeople are responsible
for liaising with distribution channels located in traditional,
modern and institutional markets, where they are in charge
of marketing and promoting the Company products,
advising on the display in the cooling machine to attract
and collect market information and provide feedback to the
Company.
The marketing person also collects the sales proceeds
directly from the branches and is responsible for the
inventory and sales employees working in the branch. The
Company generally does not sign long-term sales contracts
with traditional, modern and institutional markets. Most of
the Company sales are made in the short term.
After information from marketing personnel is known, the
Company immediately sends to thousands of pending
machines spread throughout Indonesia located in
traditional, modern and institutional markets based on data
from 60 (sixty) distribution points throughout Indonesia.
This distribution point is in charge of marketing personnel
who have the task of fostering good relationships with
traditional, modern and institutional markets where the
Company locates its refrigeration engine which is the
spearhead of marketing the Company products.
However, before the Company puts the Cooling Machine
in traditional, modern and institutional markets, it must be
through various criteria including:
• Demographic / residence data owned by the
Company. Demographic data is needed where it can
determine the type of product to be placed as well as
the exact match on.
• The power of electricity owned by traditional,
modern and institutional markets in order to meet
the standards of marketed products.
• Financial ability of traditional, modern and
institutional markets
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201742
Berikut adalah deskripsi dari saluran penjualan dari
Perseroan :
Pasar Tradisional
Perdagangan atau pasar tradisional tetap merupakan
saluran penjualan yang dominan dan penting walaupun
kecenderungan perdagangan modern menunjukkan
perkembangan pesat saat ini. Mayoritas dari toko pada
saluran perdagangan tradisional merupakan kios dan toko
semi permanen. Saluran penjualan ini memiliki kontribusi
mayoritas terhadap penjualan Perseroan. Perseroan
meyakini bahwa operasional distribusi yang luas melalui
saluran ini merupakan
keunggulan bersaing utama bagi Perseroan dikarenakan
kesulitan dalam menciptakan titik penjualan distribusi yang
luas pada saluran ini membuat hambatan yang besar bagi
kompetitor kecil dan pemain baru.
Pasar Modern
Saluran perdagangan modern meliputi penjualan melalui
pemain besar seperti Carrefour, Alfamart, Indomaret, Giant,
Superindo, Hypermart dan Lottemart. Perseroan memiliki
hubungan yang baik dengan pelanggan-pelanggan besar
tersebut yang berada di tingkat manajemen senior dan tim
dikantor pusat.
Institusi
Saluran perdagangan institusi merupakan penjualan di
lokasi seperti hotel, restoran, dan cafe. Meskipun kecil,
saluran penjualan ini merupakan sarana tambahan agar
produk Perseroan lebih dikenal.
Armada Keliling (Mobile Unit)
Armada keliling berada dibawah agen yang mengambil
produknya dari titik distribusi, dimana setiap agen setidaknya
memiliki 15 armada keliling. Keuntungan yang dimiliki dari
agen adalah selisih dari harga jual kepada konsumen akhir.
Home Delivery
Untuk Produk In-Home, Perseroan juga melayani pembelian
melalui toko online dan dikirimkan melalui channel home
delivery. Dimana pemesanan terhadap produk Perseroan
dapat dilakukan melalui website Perseroan yaitu www.
icecreamstore.co.id. Perseroan juga menjalin kerjasama
dengan beberapa shopping online, diantaranya: tokopedia,
lazada dan blibli.
Here is a description of the sales channels of the
Company:
Traditional market
Traditional trades or markets remain a dominant and
important sales channel even though the trends of modern
commerce show the rapid development of today. The
majority of the shops on traditional trade channels are
kiosks and semi-permanent shops. This sales channel has a
majority contribution to the Company sales. The Company
believes that extensive distribution operations through this
channel are
the main competitive advantage for the Company due to the
difficulty of creating a vast distribution sales point on this
channel makes it a big obstacle for small competitors and
new players.
Modern market
Modern trade channels include sales through major players
such as Carrefour, Alfamart, Indomaret, Giant, Superindo,
Hypermart and Lottemart. The Company has a good
relationship with these large customers who are in the
senior management level and the team at the head office.
Institution
Institutional trading channels are sales at locations such
as hotels, restaurants, and cafes. Although small, this sales
channel is an additional means to make the Company
products more known.
Mobile Fleet (Mobile Unit)
The roving fleet is under an agent that takes its product
from a distribution point, where each agent has at least 15
fleets around. The advantage of the agent is the difference
between the selling price to the final consumer.
Home Delivery
For In-Home Products, the Company also serves purchases
through online stores and delivered through home delivery
channels. Where reservations on the Company products can
be made through the Company website www.icecreamstore.
co.id. The Company also cooperates with several online
shopping, including: Tokopedia, Lazada and Blibli.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 43
Teknologi
Perseroan menggunakan pendekatan berbasis teknologi
informasi (“TI”) yang terintegrasi untuk meningkatkan
efisiensi pada manajemen penjualan, pengawasan
persediaan dan logistik. Perseroan menggunakan VPN
untuk menghubungkan kantor Pusat, Pabrik dan cabang.
Koneksi berbasis VPN ini pada beberapa cabang ke Kantor
Pusat dan Pabrik disediakan oleh dua provider yang
berbeda (PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat
Tbk), sehingga meminimalkan kegagalan koneksi karena
adanya jaringan backup (sekunder).
Tenaga penjualan dari cabang yang dimiliki oleh Perseroan
telah terotomatisasi dengan menggunakan telepon
genggam berbasis Android yang memiliki aplikasi dengan
fungsi manajemen rute, manajemen pesanan, manajemen
persediaan, manajemen uang, manajemen kredit, GPS,
persentasi dan survei. Staf penjualan membawa telepon
genggam tersebut pada saat menjual produk Perseroan
dan menggunakannya untuk mencatat data penjualan
dan konsumen. Peralatan tersebut tersambung dengan
kantor pusat melalui VPN, yang membuat Perseroan dapat
mengawasi data penjualan dan kinerja staf penjualannya.
Aplikasi yang digunakan oleh staf penjualan juga mencatat
rute mereka pada hari itu. Setiap staf penjualan memiliki
rute yang tetap dan harus mencatat angka kilometer
awal pada kendaraan mereka setiap pagi sebelum
mereka memulai rute mereka. Penggunaan tekonologi
ini membantu dan memastikan efisiensi distribusi pada
tim penjualan dan membuat manajemen untuk dapat
mencatat dan menganalisa rute penjualan. Perseroan juga
memiliki solusi arsitektur perusahaan yang terintegrasi
yang menghubungkan seluruh divisi dalam Perseroan.
Technology
The Company uses an integrated information technology
(“IT”) approach to improve efficiency in sales management,
inventory control and logistics. The Company uses VPNs to
connect Headquarters, Factories and branches. These VPN-
based connections at multiple branches to Head Office
and Factory are provided by two different providers (PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk and PT Indosat Tbk), thus
minimizing connection failure due to backup network
(secondary).
Salespeople from branches owned by the Company have
been automated using Android-based mobile phones that
have applications with route management functions, order
management, inventory management, money management,
credit management, GPS, presentation and surveys. The
sales person brings the mobile phone while selling the
Company product and uses it to record sales and consumer
data. The equipment is connected to headquarters through
a VPN, which enables the Company to monitor sales data
and performance of its sales staff. Applications used by sales
staff also record their route on that day. Each sales person
has a fixed route and should record the early arrival numbers
on their vehicle each morning before they start their route.
The use of this technology helps and ensures the distribution
efficiency of the sales team and allows management to
record and analyze sales routes. The Company also has an
integrated enterprise architecture solution that connects all
divisions within the Company.
Jenis Produk Product Type
Target Pasar Market Target
Merek Merk
Impulse
Anak - Anak
Kids
SpongeBob
Spiderman
Patrick
TMNT
Happy Cow
Fantasy
BlueJack Didi Cup
Petit
Remaja
Teen
Concerto
Hula-Hula
Tropicana
Heart
Olympia
Dewasa
Adult
Gold Ribbon
Luve
In-Home
Keluarga
Family
Mini Pack
Family Pack
Multiflavour Pack
Bulk
Bulk
Bulk 5 Liter
Pail 8 Liter
Dekoratif
Decorative
Es Potong
Ice Cream Cake
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201744
PRODUK – PRODUK YANG
DIHASILKAN PERSEROAN Range of Products
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 45
PEMEGANG SAHAM
Shareholders
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioner
DIREKTUR UTAMA
President Director
KEUANGAN
Finance
FINANCECORPORATESECRETARY
PRODUKSI
Production
PRODUCTIONQUALITY
ASSURANCE
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201746
STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure
PENJUALAN
Sales
SALES &DISTRIBUTION
HRDGENERAL
AFFAIR
INTERNAL AUDIT
KOMITE AUDIT
Audit Committee
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 47
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201748
PENGURUSAN DAN
PENGAWASAN PERSEROANCompany Management and Supervision
Berdasarkan Akta No.8/2017 susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan yang menjabat saat ini adalah sebagai
berikut :
Komisaris :
Presiden Komisaris : Insinyur Jutianto Isnandar
Komisaris : Darmo Hadipranoto
Komisaris Independen : Doktorandus Makmur Widjaja
Direksi :
Presiden Direktur : Samudera Prawirawidjaja
Direktur Independen : Arif Harmoko Rayadi
Direktur : Hans Jensen
Direktur : Hendro Hadipranoto
Direktur : Adji Andjono Purwo
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi pelaksanaan
strategi Perseroan dan juga mengawasi Direksi untuk
memastikan terlaksananya transparansi dan akuntabilitas
dalam pengelolaan Perseroan. Komisaris Independen
bertanggung jawab utama untuk mendorong diterapkannya
prinsip-prinsip tata kelola Perseroan yang baik dalam
Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris
Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan
Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi secara efektif sehingga dapat meningkatkan
kinerja Perseroan, mengambil risiko yang tepat dan sesuai
dengan mempertimbangkan tujuan usaha Perseroan dalam
menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham dan
memastikan transparansi dan keterbukaan yang seimbang.
dalam laporan keuangan Perseroan.
Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi
1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan
di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, mengikat Perseroan dengan
pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai
kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk:
a. Menerima atau memberikan pinjaman jangka
menengah/panjang, dalam nilai yang melebihi
batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh
Dewan Komisaris dengan atau tanpa jaminan,
kecuali pinjaman utang atau piutang yang
Based on Deed No. 8/2017 the composition of the Board
Commissioners and Board of Directors of the Company
currently in office is as follows :
Commissioner :
President Commissioner : Insinyur Jutianto Isnandar
Commissioner : Darmo Hadipranoto
Independent Commissioner : Doktorandus Makmur Widjaja
Board of Directors :
President Directors : Samudera Prawirawidjaja
Independent Directors : Arif Harmoko Rayadi
Directors : Hans Jensen
Directors : Hendro Hadipranoto
Directors : Adji Andjono Purwo
The duties and responsibilities of the Board of Commissioners
The Board of Commissioners is responsible for overseeing the
implementation of the Company strategy and also oversees
the Board of Directors to ensure the implementation of
transparency and accountability in the management of
the Company. The Independent Commissioner is primarily
responsible for encouraging the implementation of good
corporate governance principles within the Company. In
conducting its duties, the Independent Commissioner shall
proactively seek the Board of Commissioners to oversee
and advise the Directors effectively in order to improve
the performance of the Company, take appropriate and
appropriate risks by considering the business objectives
of the Company in generating profit for shareholders and
ensuring transparency and balanced disclosure in the
Company financial statements.
Duties and responsibilities of members of the Board of
Directors
1. The Board of Directors shall be entitled to represent
the Company in and outside the Court on all matters
and in any event, binding the Company with other
parties and other parties with the Company, and
carrying out all acts, regardless of stewardship or
ownership, but with the restriction that :
a. Receiving or granting medium/long term loans,
in amounts exceeding the limits which from
time to time are determined by the Board of
Commissioners with or without guarantees,
except for debt or accounts receivable arising
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 49
timbul karena transaksi bisnis.
b. Mengikat Perseroan sebagai penjamin yang
mempunyai akibat keuangan yang melebihi
jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris.
c. Menjual atau dengan cara apapun juga
mengalihkan atau melepaskan barang – barang
tidak bergerak, termasuk hak atas tanah atau
perusahaan – perusahaan Perseroan dengan
nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan
Komisaris.
d. Mengagunkan atau dengan cara lain
menjaminkan harta kekayaan milik Perseroan
dengan nilai dari waktu ke waktu di tetapkan
oleh Dewan Komisaris.
e. Mengambil bagian atau ikut serta, atau
melepaskan sebagian atau seluruhnya
penyertaan atau Perseroan mendirikan
perseroan baru yang tidak dalam rangka
penyelamatan kredit sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku, dengan
nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan
Komisaris.
2. Dewan Direksi berhak dan berwenang bertindak
untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para
anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat
oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak
tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir
pada penutupan RUPS Tahunan ke‐5 (kelima)
pada akhir satu periode masa jabatan dimaksud
dengan ketentuan 1 (satu) periode masa jabatan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah 5
(lima) tahun, dengan tidak mengurangi hak RUPS
tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris tersebut sewaktu‐waktu
sebelum masa jabatannya berakhir.
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik
(“Peraturan OJK No. 33/2014”).
from business transactions.
b. Binding the Company as a guarantor having
financial consequences that exceed a
certain amount determined by the Board of
Commissioners.
c. Sell or in any way also transfer or release of
immovable property, including land rights or
Company’s companies with value from time to
time established by the Board of Commissioners.
d. Fixed or otherwise guarantees the Company
property with a value from time to time set by
the Board of Commissioners.
e. Partake or participate, or release part or all of
the participation or the Company establishes
a new company that is not in the course of
rescue credit in accordance with applicable laws
and regulations, with value from time to time
established by the Board of Commissioners
2. The Board of Directors shall have the right and
authority to act for and on behalf of the Board of
Directors and to represent the Company
In accordance with the Company Articles of
Association, the members of the Board of Directors
and Board of Commissioners shall be appointed by
the GMS for a period commencing from the date of
the General Meeting of Shareholders adopting them
and ending at the close of the 5th Annual General
Meeting of Shareholders at the end of a term of term
referred to 1 (one) the term of office of a member of
the Board of Directors and Board of Commissioners
shall be 5 (five) years, without prejudice to the right
of the GMS to dismiss the members of the Board of
Directors and Board of Commissioners at any time
before their term of office expires
The appointment of the Board of Commissioners and
the Board of Directors of the Company has complied
with the provisions stipulated in OJK Regulation No.
33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding
the Board of Directors and Board of Commissioners
of Issuers or Public Companies (“OJK Regulation No.
33/2014”).
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201750
Berdasarkan Pasal 6 Peraturan OJK No. 33/2014, anggota
Direksi dapat merangkap jabatan sebagai :
1. Anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) Emiten
atau Perusahaan Publik lain.
2. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3
(tiga) Emiten atau Perusahaan Publik lain.
3. Anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite
di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang
bersangkutan juga menjabat sebagai anggota
Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
Pengangkatan Direktur Independen Perseroan telah
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam butir III.1.5
Peraturan BEI No. I.A. tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat
Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia
Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 yang dikeluarkan tanggal
20 Januari 2014 dan telah memenuhi persyaratan sebagai
Direktur Independen.
Tugas yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dalam
1 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
a. melakukan pengawasan terhadap pengurusan
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.
b. melakukan penilaian dan memberikan masukan
berkenaan dengan kebijakan Direksi dalam
menjalankan kegiatan usaha Perseroan.
c. memantau efektivitas kebijakan Perseroan, kinerja
dan proses pengambilan keputusan oleh Direksi,
dan
d. melakukan penilaian kinerja Direksi melalui RUPS.
Based on Article 6 of OJK Regulation no. 33/2014, members
of the Board of Directors may concurrently serve as :
1. Members of the Board of Directors at most 1 (one)
Issuer or other Public Company.
2. Members of the Board of Commissioners shall at
most 3 (three) Issuers or other Public Companies.
3. The committee member is the most 5 (five)
committees in the Issuer or Public Company in
which the Member also serves as a member of the
Board of Directors or a member of the Board of
Commissioners.
The appointment of the Independent Director of the
Company has fulfilled the provisions stipulated in
point III.1.5 BEI Regulation No. I.A. Regarding Listing of
Shares and Equity Securities Issued by Listed Company
Attachment I Decree of the Board of Directors of PT Bursa
Efek Indonesia Number Kep-00001/BEI/01-2014 issued
on January 20, 2014 and has fulfilled the requirements as
Independent Director.
The duties that have been carried out by the Board of
Commissioners in the past 1 year are as follows:
a. To supervise the management of the Company
conducted by the Board of Directors.
b. Conduct an assessment and provide input regard-
ing the policies of the Board of Directors in conduct-
ing the Company business activities.
c. Monitoring the effectiveness of the Company pol-
icies, performance and decision-making processes
by the Board of Directors, and.
d. Perform performance evaluation of the Board of
Directors through the RUPS.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 51
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201752
PROFIL
PENGURUSAN PERSEROANProfile of Company Management
Lahir di Tegal, 29 September 1943.
Menjabat sebagai Komisaris Utama
Perseroan sejak tahun 2017.
Saat ini juga menjabat sebagai
Direktur Utama PT Ultrajaya Ito En
Manufacturing sejak tahun 2013 dan
Direktur di PT Ultrajaya Milk Industry
Tbk sejak tahun 1996.
Sebelumnya menjabat sebagai
Asisten Manajer Pabrik di PT Ultrajaya
Milk Industry Tbk (1971-1972) dan
Manajer Pabrik (1972-1996), Manajer
Produksi di CV Djaja Murni Bandung
(1970-1971).
Beliau menyelesaikan pendidikan di
bidang Teknologi Makanan di Institut
Pertanian Bogor pada tahun 1963.
Born in Tegal, 29 September 1943.
Served as Commissioner of the
Company since 2017.
He is currently the Managing Director
of PT Ultrajaya Ito En Manufacturing
since 2013 and Director of PT Ultrajaya
Milk Industry Tbk since 1996.
Previously served as Assistant Factory
Manager at PT Ultrajaya Milk Industry
Tbk (1971-1972) and Factory Manager
(1972-1996), Production Manager at
CV Djaja Murni Bandung (1970-1971).
He finished his education in Food
Technology at the Bogor Agricultural
Institute in 1963.
Lahir di Surabaya, 22 Januari 1928.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak tahun 2017.
Beliau merupakan salah satu pendiri
PT. Campina Ice Cream Industry
sejak Tahun 1972 dan sebelumnya
berpengalaman dalam bidang
importir dan kontraktor
Beliau menyelesaikan pendidikan
SMA di St. Stephen Collage, Hong
Kong dengan bidang studi IPA
Born in Surabaya, January 22, 1928.
Appointed as Commissioner of the
Company since 2017.
He is one of the founders of PT.
Campina Ice Cream Industry since
1972 and previously experienced in
the field of importers and contractors.
He completed his high school
education at St. Stephen Collage,
Hong Kong with a field of science
studies.
INSINYUR JUTIANTO ISNANDAR
74 tahun, Presiden Komisaris
74 years old, President Commissioner
DARMO HADIPRANOTO
89 tahun, Commissioner
89 years old, Commissioner
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 53
Lahir di Cirebon, 26 Maret 1960.
Menjabat sebagai Komisaris
Independen Perseroan sejak tahun
2017.
Saat ini juga beliau menjabat sebagai
Komisaris PT Shinhan Sekuritas
Indonesia sejak tahun 2016 dan
Wakil Presiden Komisaris PT Spindo
Tbk sejak tahun 2013 serta anggota
Komite Investasi PT EMCO Asset
Management.
Jabatan sebelumnya beliau juga
menjabat sebagai Presiden Komisaris
di PT Makinta Securities (Agustus
2009 hingga Juli 2016), President
Direktur PT Makinta Securities (2004
-2009) Managing Director PT Makinta
Securities (2000 – 2004) Corporate
Finance Director PT Bhakti Investama,
Tbk (1994 – 1999); Head of Corporate
Finance PT Bali Securities (1992 – 1994)
Born in Cirebon, March 26, 1960.
Appointed as Independent
Commissioner of the Company since
2017.
Currently he is also a Commissioner of
PT Shinhan Sekuritas Indonesia since
2016 and Vice President Commissioner
of PT Spindo Tbk since 2013 and
member of Investment Committee of
PT EMCO Asset Management.
Previous position he also served as
President Commissioner of PT Makinta
Securities (August 2009 to July 2016),
President Director of PT Makinta
Securities (2004 -2009) Managing
Director of PT Makinta Securities (2000
- 2004) Corporate Finance Director of
PT Bhakti Investama, Tbk (1994 - 1999)
Head of Corporate Finance of PT Bali
Securities (1992 - 1994).
Born in Bandung, October 18, 1965.
Appointed as President Director of the
Company in 2017. Previously served
as Director of PT Campina Ice Cream
Industry Tbk (1995-2017).
He currently serves as Director at PT
Itoen Ultrajaya Wholesale, Director at
PT Kraft Ultrajaya Indonesia, Director
at PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.
He completed his education at
Southern California College USA in
1988 with a field of Management and
Marketing studies
Lahir di Bandung, 18 Oktober
1965. Menjabat sebagai Presiden
Direktur Perseroan sejak tahun 2017.
Sebelumnya menjabat sebagai
Direktur di PT Campina Ice Cream
Industry Tbk (1995-2017).
Saat ini juga menjabat sebagai
Direktur di PT Itoen Ultrajaya
Wholesale, Direktur di PT Kraft
Ultrajaya Indonesia, Direktur di
PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.
Beliau menyelesaikan pendidikan
di Southern California College USA
pada tahun 1988 dengan bidang studi
Manajemen dan Marketing.
DOKTORANDUS MAKMUR WIDJAJA
57 tahun, Komisaris Independen
57 years old, Independent Commissioner
SAMUDERA PRAWIRAWIDJAJA
52 tahun, President Direktur
52 years old, President Director
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201754
ADJI ANDJONO PURBO
51 tahun, Direktur
51 years old, Director
HENDRO HADIPRANOTO
58 tahun, Direktur
58 years old, Director
Lahir di Yogyakarta, 29 Juni 1966.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan
sejak tahun 2017. Sebelumnya
menjabat sebagai National Sales and
Marketing Manager di PT Campina Ice
Cream Industry Tbk sejak Januari 2005,
Area Sales Manager Walls Ice Cream PT.
Unilever Indonesia Tbk, (Oktober 1994
– Juli 1997), Assistant Brand manager
Walls Ice Cream PT Unilever Indonesia,
(Mei 1993 – September 1994).
Saat ini juga menjabat sebagai General
Manager Sales Modern Trade PT
Ultrajaya Milk Industry Tbk sejak 2010.
Beliau menyelesaikan pendidikan
di Universitas Gajah Mada dengan
bidang studi Fakultas Kehutanan pada
November 1990 dan Prasetya Mulya
Business School dengan bidang studi
Marketing pada Juli 1992.
Lahir di Surabaya, 5 Mei 1959. Menjabat
sebagai Direktur Perseroan sejak tahun
1987. Sebelumnya bekerja di PT Green
Giant Corn Factory di Amerika (1979-
1986).
Beliau menyelesaikan pendidikan di
University of Minnesota, Minnesota
Miniapolis, Amerika dengan bidang
studi Computer Science pada
tahun 1989 .
Born in Yogyakarya, June 29, 1966.
Appointed as Director of the Company
since 2017. Previously served as
National Sales and Marketing Manager
at PT Campina Ice Cream Industry
Tbk since January 2005, Area Sales
Manager Walls Ice Cream PT. Unilever
Indonesia Tbk, (October 1994 - July
1997), Assistant Brand manager of
Walls Ice Cream PT Unilever Indonesia,
(May 1993 - September 1994).
Currently also serves as General
Manager of Modern Trade Sales of PT
Ultrajaya Milk Industry Tbk since 2010.
He graduated from Gajah Mada
University with a Faculty of Forestry
study in November 1990 and Prasetya
Mulya Business School with Marketing
studies in July 1992.
Born in Surabaya, May 5, 1959.
Appointed as Director of the Company
in 1987. Previously worked at PT
Green Giant Corn Factory in America
(1979-1986).
He completed his education at the
University of Minnesota, Minnesota
Miniapolis, USA with a field of
Computer Science studies in 1989.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 55
HANS JENSEN
53 tahun, Direktur
53 years old, Director
ARIF HARMOKO RAYADI
63 tahun, Direktur
63 years old, Director
Lahir di Struer, 5 Januari 1964.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan
sejak tahun 2017. Sebelumnya
menjabat sebagai Production Advisor
di PT Campina Ice Cream Industry
Tbk (2012-2017), Business Manager,
Consultant di Vestfyns Chil & Cold
Storage (2012), Factory Manager,
Consultant di Logismose Production
Amerika Serikat (2009-2011), Factory
Manager di Galla Food (2008-2009),
Factory Manager, Consultant di
Orana Amerika Serikat (2004-2008),
Manufacturing Manager, di United
Food/Frase & Neave di Thailand (1993-
2003), Operator, Consultant di Eventyr
Ice Odense/Presto Ice Cream, di
Filipina (1989-1993), Dairy Technician
di Birkum Cheese Factory (1988-1989),
Operator di Hojby Dairy (1986-1987).
Beliau menyelesaikan Pendidikan
Dairy Education dari Dalum Technical
College tahun 1983-1986 dan Dairy
Technician Education dari Dalum
Technical College tahun 1987-1988.
Lahir di Sintang, 29 Maret 1954.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan
sejak tahun 2017. Sebelumnya
menjabat sebagai Kepala Bagian
Akuntansi dan Keuangan di PT
Campina Ice Cream Industry Tbk,
(1995-2017), Manajer Keuangan PT
Benelux (1993-1995), Administration
Manager PT Walsin Lippo Jakarta
(1990-1993), Finance Manager PT
Sawit Asahan indah Pekanbaru (1989-
1990), Chief Accountant PT Limbah
Kayu Utama dan PT Bangun Desa
Utama Jambi (1988-1989), Auditor
Touche Ross Darmawan (1986-1988)
Menyelesaikan pendidikan di
bidang Akuntansi dari Fakultas
Ekonomi Universitas indonesia pada
tahun 1986.
Previously served as Production
Advisor at PT Campina Ice Cream
Industry Tbk (2012-2017), Business
Manager, Consultant at Vestfyns
Chil & Cold Storage (2012), Factory
Manager, Consultant at Logismose
Production USA (2009-2011), Factory
Manager at Galla Food (2008-2009),
Factory Manager, Consultant in
Orana United States (2004-2008),
Manufacturing Manager, at United
Food / Phrase & Neave in Thailand
(1993-2003), Operator, Consultant at
Eventyr Ice Odense / Presto Ice Cream,
in the Philippines (1989-1993), Dairy
Technician at Birkum Cheese Factory
(1988-1989), Operator at Hojby Dairy
(1986-1987).
He completed Dairy Education from
Dalum Technical College in 1983-1986
and Dairy Technician Education from
Dalum Technical College in 1987-1988.
Born in Sintang, March 29, 1954.
Appointed as Director of the Company
since 2017. Previously served as
Head of Accounting and Finance at
PT Campina Ice Cream Industry Tbk
(1995-2017), Finance Manager of PT
Benelux (1993-1995), Administration
Manager PT Walsin Lippo Jakarta
(1990-1993), Finance Manager of PT
Sawit Asahan Indah Pekanbaru (1989-
1990), Chief Accountant of PT Waste
Kayu Utama and PT Bangun Desa
Utama Jambi (1988-1989), Auditor
Touche Ross Darmawan (1986-1988) .
Completed his education in
Accounting from the Faculty of
Economics, University of Indonesia
in 1986.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201756
Hubungan Kekeluargaan Anggota Direksi Dan Anggota
Dewan Komisaris Perseroan
Sifat hubungan kekeluargaan di antara anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Perseroan
adalah sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Function
Hubungan Kekeluargaan Family relation
Sabana PrawirawidjajaPemegang Saham
Shareholders **
Justiani HadipranotoPemegang Saham
Shareholders
Listijani HadipranotoPemegang Saham
Shareholders*
Insinyur Jutianto IsnandarPresiden Komisaris
President Commissioner
Darmo HadipranotoKomisaris & Pemegang Saham
Commissioner & Shareholders*
Doktorandus Makmur WidjajaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Samudera PrawirawidjajaPresiden Direktur
President Directors**
Adji AndjonoDirektur
Directors
Hendro HadipranotoDirektur & Pemegang Saham
Directors & Shareholders*
Hans JensenDirektur
Directors
Arif Harmoko RayadiDirektur Independen
Directors
Keterangan : *) dan **) terdapat hubungan keluarga
Bapak dengan Anak Kandung
Fungsi Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan gaji,
uang jasa, dan/atau tunjangan anggota Direksi sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014
dijalankan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Gaji
dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris
ditentukan oleh RUPS.
Family Relation of the Board of Directors and Members
of the Board of Commissioners of the Company
The nature of family relation among members of the Board
of Directors, members of the Board of Commissioners and
Shareholders of the Company are as follows :
Information : *) and **) there is a father family
relationship with biological child
Remuneration and Compensation of Commissioners
and Directors of the Company The Nomination and
Remuneration Function to determine the salaries, fees,
and allowances of members of the Board of Directors as
referred to in OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014 is run by
the Nomination and Remuneration Committee. The salary
and allowances paid to the Board of Commissioners are
determined by the RUPS.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 57
SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya
manusia merupakan salah satu faktor penentu bagi
keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena
itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh memusatkan
perhatian untuk selalu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, melalui berbagai program pendidikan,
pelatihan, pengembangan, pemeliharaan dan pelayanan
kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis
fungsional maupun manajerial.
Dalam pelaksanaannya untuk meningkatkan produktivitas
karyawan, selain membuat sistem pelatihan tersendiri,
Perseroan juga mengikutsertakan karyawannya dalam
seminar, lokakarya atau kursus-kursus tertentu sesuai bidang
tugasnya masing-masing baik di dalam maupun luar negeri.
Karyawan merupakan aset berharga bagi Perseroan,
sehingga Perseroan memandang bahwa Perseroan harus
dapat menyiapkan fasilitas yang baik agar kebutuhan
karyawan dapat terpenuhi, sehingga dapat bekerja dengan
potensi terbaik. Sebagian besar karyawan Perseroan tidak
memiliki keahlian khusus di bidang tertentu.
Namun, untuk bidang-bidang tertentu dimana terdapat
karyawan dengan keahlian khusus, Perseroan memiliki
beberapa karyawan dengan keahlian khusus tersebut
sehingga apabila salah satu karyawan tidak ada, maka
kelangsungan operasional/usaha Perseroan tidak akan
terganggu secara material.
The Company is fully aware that human resources are one
of the decisive factors for the success of every business and
its activities. Therefore, the Company is seriously focused on
always improving the quality of human resources, through
various education programs, training, development,
maintenance and welfare services for all employees both
technically functional and managerial.
In its implementation to improve employee productivity,
in addition to creating a separate training system, the
Company also engages its employees in specific seminars,
workshops or courses in their respective fields of work both
at home and aboard.
Employees are a valuable asset to the Company, so the
Company considers that the Company should be able to
prepare good facilities so that the needs of employees can
be met, so that it can work with the best potential. Most of
the Company employees do not have specific expertise in
certain areas.
However, for certain areas where there are employees with
special expertise, the Company has several employees with
such special expertise so that if one of the employees does
not exist, the continuity of the Company operations will not
be materially impaired.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201758
Pengembangan Kompetensi, Karir, dan Kesejahteraan Sosial
Karyawan
Sistem Penghargaan
Sebagai bentuk penghargaan, Perseroan memberikan
bonus kepada karyawan sesuai dengan kinerjanya serta
memberikan komisi kepada tenaga penjualan yang
mencapai target dengan persentase tertentu. Hal ini
bertujuan untuk mendorong karyawan mempertahankan
dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai dalam selama
satu periode pencapaian. Selain itu, Perseroan memberikan
penghargaan kepada karyawan yang berprestasi berupa
promosi jabatan.
Sistem Kenaikan Gaji
Gaji yang diberikan Perseroan kepada karyawannya telah
memenuhi standar gaji dan upah mínimum regional sesuai
dengan peraturan pemerintah. Perseroan juga melakukan
peninjauan gaji minimal 1 kali dalam setahun berdasarkan
keputusan Direksi, yang mempertimbangkan antara lain
kinerja karyawan dan laju inflasi, tap menyesuaikan dengan
peraturan yang berlaku seperti kenaikan upah mínimum
regional. Kompensasi yang diterapkan di Perseroan
berusaha selalu mengacu kepada prinsip dasar kompensasi
yaitu komparatif secara internal dan kompetitif secara
eksternal di industri yang sama.
Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan
Fasilitas
Perseroan menyediakan beberapa macam tunjangan dan
fasilitas bagi karyawan. Tunjangan dan fasilitas tersebut
diperuntukkan bagi seluruh karyawan Perseroan dengan
beberapa pengecualian seperti fasilitas mutasi yang hanya
diberikan kepada karyawan-karyawan tertentu. Tunjangan
dan fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
• Asuransi tenaga kerja melalui BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan yang meliputi jaminan
• kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian
• Tunjangan Hari Raya
• Bonus tahunan atas kinerja Perseroan
• Penggantian biaya bensin dan pulsa telepon untuk
karyawan operasional
• Penggantian biaya dan tunjangan perjalanan dinas
• Fasilitas pelatihan dan pengembangan
• Santunan kedukaan
• Tunjangan jabatan
• Insentif
• Koperasi Karyawan
• dan lain-lain.
Development of Competence, Career, and Employee Social
Welfare
Award System
As a form of appreciation, the Company provides bonuses to
employees in accordance with its performance and provide
commissions to salespeople who achieve targets with a
certain percentage. It aims to encourage employees to
maintain and improve performance that has been achieved
in during a period of achievement. In addition, the Company
rewards outstanding employees in the form of promotion.
Pay Income System
The salary paid by the Company to its employees meets
regional minimum salary and wage standards in accordance
with government regulations. The Company also conducts
salary review at least once a year based on the Board of
Directors’ decision, which considers, among other things,
employee performance and inflation rate, tap in line with
prevailing regulations such as regional minimum wage
increases. The compensation applied in the Company
always refers to the basic principle of compensation that
is internally comparative and externally competitive in the
same industry.
Provide Various Forms of Benefits and Facilities
The Company provides several kinds of benefits and
facilities for employees. These allowances and facilities are
for all employees of the Company with certain exceptions
such as mutation facilities which are only provided to
certain employees. The benefits and facilities are as follows:
• Employment insurance through BPJS Health and
Employment covering warranties
• Work accidents, old-age pensions, death guarantees
• Holiday allowance
• Annual bonus on the performance of the Company
• Reimbursement of gasoline and telephone call
charges for operational employees
• Expanse reimbursement and official travel
allowances
• Training and development facilities;
• Compensation grief
• Positional allowance
• Incentives
• Employee Cooperation
• and others.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 59
Program Pelatihan
Dalam mengembangkan kompetensi karyawannya,
Perseroan mengedakan program-program pelatihan dan
pengembangan SDM didasarkan pada standar kompetensi
yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dalam iklim bisnis
yang kompetitif.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
baik keterampilan maupun wawasannya, Perseroan
melaksanakan berbagai macam program pelatihan dan
pendidikan secara berkesinambungan.
Program-program yang telah dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
• Pelatihan yang diadakan dalam lingkungan
Perseroan (in-house training)
• Pelatihan yang diadakan di luar lingkungan
Perseroan
Perseroan saat ini memiliki Perjanjian Kerja Bersama
tertanggal 1 Februari 2016, berlaku sampai dengan
1 Februari 2018 yang telah didaftarkan ke Dinas Tenaga Kerja
Kota Surabaya, Nomor : 560/1000/436.6.12/PKB-02/2016
Perjanjian Kerja Bersama serta dengan kebijakan-kebijakan
Perseroan lainnya telah menjadi landasan dalam menjamin
hak dan kewajiban Perseroan maupun karyawan agar
tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis
antara Perseroan dan karyawan, yang pada akhirnya
dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha demi
tercapainya tujuan bersama.
Tabel berikut ini menunjukan perkembangan komposisi
karyawan Perseroan menurut jenjang manajemen,
pendidikan dan lokasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2017:
Per tanggal 31 Desember 2017, Perseroan mempekerjakan karyawan sebanyak 1.540 orang. Berikut rincian mengenai perkembangan jumlah karyawan Perseroan:
Tabel komposisi karyawan menurut jenjang jabatan
Posisi 2016 2017 Position
Deputi Direktur, Kepala Divisi &
Pemimpin Cabang8 7
Deputy Director, Division Head &
Branch Manage
Kepala Bagian 56 28 Head of Division
Kepala Seksi 164 175 Section Chief
Staff 963 333 Staff
Pekerja 441 997 Workers
Jumlah 1.632 1.540 Total
Sumber : Perseroan
Training Program
In developing its employees’ competencies, the Company
differentiates training programs and human resource
development based on the competency standards needed
to compete in a competitive business climate.
In order to improve the quality of human resources both in
skills and insights, the Company carries out a wide range of
training and education programs on an ongoing basis.
The programs that have been implemented are as follows:
•TrainingheldwithintheCompany(in-housetraining)
•TrainingheldoutsidetheCompanyenvironment
The Company currently has a Joint Working Agreement
dated February 1, 2016, valid until February 1, 2018 which
has been registered to the Manpower Office of Surabaya,
Number: 560/1000/436.6.12/PKB-02/2016
The Joint Working Agreement and other Company
policies have become the basis for ensuring the rights and
obligations of the Company and employees in order to
create a harmonious working condition and relationship
between the Company and its employees, which in turn
can support the smooth and progressive efforts to achieve
common goals.
The following table sets forth the development of the
Company’s employee composition by management,
education and location for the years ended 31 December
2016 and 31 December 2017:
As of December 31, 2017, the Company employs
approximately 1.540 employees. The following details the
progress of the Company’ employees:
Table of employee composition by level of position
Source : Company
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201760
Tabel komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan
Pendidikan 2016 2017 Education
Pasca Sarjana 2 4 Postgraduate
Sarjana 412 291 Bachelor
Akademi 74 81 Academy
SMU / SMK 1.118 1099 Senior High School
SD & SMP 26 65 Junior High School
Jumlah 1.632 1.540 Total
Sumber : Perseroan
Table of employee composition by location
Lokasi 2016 2017 Location
Jabodetabek 422 403 Jabodetabek
Jawa Barat 169 155 West Java
Jawa Tengah 173 157 Central Java
Jawa Timur 811 771 East Jawa
Outer Island 57 54 Other Island
Jumlah 1.632 1.540 Total
Sumber : Perseroan
Tenaga kerja asing
Pada tanggal 31 Desember 2017, Perseroan memiliki seorang orang tenaga kerja asing, sebagaimana diuraikan pada tabel berikut :
Nama
Name
Warga Negara
Citizen
IMTA KITAS
Nomor
Number
Masa Berlaku
Validity period
Nomor
Number
Masa Berlaku
Validity period
Hans Jensen Denmark Kep.27742/
MEN/P/IMTA/2017 19 Mei 2018 2C21CD0677-R 19 Mei 2018
Sumber : Perseroan
Table of employee composition by education level
Source : Company
Table of employee composition by location
Source : Company
Foreign Workers
As of December 31, 2017, the Company has a foreign
workers, as described in the following table :
Source : Company
83.87
Sabana Prawirawidjaja
Darmo Hadipranoto
Hendro Hadipranoto
Listijani Hadipranoto
Masyarakat
Justiani Hadipranoto
0.490.110.11
15.04
0.38
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 61
PERUSAHAAN ASOSIASI DAN ENTITAS ANAKAssociated Company and Subsidiaries
KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAM PERSEROANCompany Share Ownership Composition
PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. Tidak memiliki Perusahaan Asosiasi dan Entitas Anak
Per 31 Desember 2017Per 31 Desember 2017
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Fully Paid Capital
Jumlah Lembar Saham
Number of Shares%
Sabana Prawirawidjaja 4,936,000,000 83.87%
Darmo Hadipranoto 28,800,000 0.49%
Justiani Hadipranoto 22,400,000 0.38%
Hendro Hadipranoto 6,400,000 0.11%
Listijani Hadipranoto 6,400,000 0.11%
Masyarakat 885,000,000 15.04%
Total 5,885,000,000 100.00%
PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. Has no Associate Company and Subsidiaries.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201762
KRONOLOGIS PENCATATAN
SAHAM PERSEROANChronology of Company’s Shares Listing
Pada tanggal 19 Desember 2017 Perseroan mencatatkan sebanyak 5.885.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia. Saham tercatat berasal dari Pemegang Saham Pendiri sebanyak 5.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100,- per saham dan dari Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) sebanyak 885.000.000 saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp. 100,- per saham ditawarkan dengan harga Rp. 330,- per saham.
On December 19, 2017, the Company listed 5,885,000,000 shares in the Indonesia Stock Exchange. The listed shares are from the Founding Shareholder of 5,000,000,000 shares with a nominal value of Rp. 100, - per share and from Initial Public Offering of 885,000,000 new shares representing Common Shares with a nominal value of Rp. 100, - per share is offered at the price of Rp. 330, - per share.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 63
ALAMAT KANTOR PERWAKILAN Representative Office Address
Kantor Perwakilan Area Jakarta & SekitarnyaRepresentative Office Jakarta & Surrounding Area
Kantor Perwakilan Jakarta Barat, Jl. Raya Duri Kosambi No. 12 Jakarta Barat
Kantor Perwakilan Jakarta Timur, Jl. Raya Bekasi Km. 26 Ujung Menteng Cakung Jakarta Timur
Kantor Perwakilan Bekasi Jl. Pintugerbang Tol Cibitung Bekasi
Kantor Perwakilan Parung Jl Pembangunan RT 01 RW 03, Gunung Sindur, Bogor
Kantor Perwakilan Area Jawa Barat & Banten Representative Office West Java & Banten Area
Kantor Perwakilan Bandung Jl. Holis No. 306 Bandung
Kantor Perwakilan Cirebon Jl. Samadikun No. 17 Cirebon
Kantor Perwakilan Subang Jl. Oto Iskandardinata No. 76 Subang
Kantor Perwakilan Serang Jl. Raya Serang Km. 9 Banten
Kantor Perwakilan Kota Tasikmalaya Jl. Raya Margaluyu Kec. Cihideung
Kantor Perwakilan Sukabumi Jl. Pelabuhan 11 Km 7 Sukabumi
Kantor Perwakilan Cibinong Jl Raya Sukahati, Kampung Muara Beres, Kec. Cibinong, Kab. Bogor
Kantor Perwakilan Karawang Jl. Jatisari Raya KM.104, Kec. Jatisari , Kab. Karawang
Kantor Perwakilan Area Jawa Tengah & Yogyakarta Representative Office Central Java & Yogyakarta Area
Kantor Perwakilan Cibinong Jl Raya Sukahati, Kampung Muara Beres, Kec. Cibinong, Kab. Bogor
Kantor Perwakilan Banyumas Jl. Raya Baturaden, Buaran
Kantor Perwakilan Karanganyar Solo Jl. T. Pelajar No. 7 Solo
Kantor Perwakilan Semarang Jl. Medoho I No. 19 Kel Gayamsari Semarang
Kantor Perwakilan Jogja Jl. Kalasan Sampakan Tegal Sari
Kantor Perwakilan Kebumen Jl. Raya Kutoarjo No. 60 A
Kantor Perwakilan Kudus Jl. Kudus-Pati Km 8, Kec. Jekulo, Kudus
Kantor Perwakilan Pekalongan Jl Kyai Wahid Hasim No 79, Kec.Batang, Kab. Batang
Kantor Perwakilan Tegal Jl. Raya Singkil No 3 Adiwerna, Tegal
Kantor Perwakilan Area Jawa TimurRepresentative Office East Java Area
Kantor Perwakilan Surabaya Jl. Berbek Industri I No. 4 Surabaya
Kantor Perwakilan Bojonegoro Jl. SD Desa Sukowati Bojonegoro
Kantor Perwakilan Jember Jl. Let Jen. Sutoyo No. 118 Jember
Kantor Perwakilan Nganjuk Jl. Barito No. 116 Nganjuk
Kantor Perwakilan Madura Jl. Raya Kangenan Pamekasan Madura
Kantor Perwakilan Probolinggo JaTim Jl. Raya Dringu Kabupaten Probolinggo
Kantor Perwakilan Kediri Jl. Kapten Tendean No. 213 Blabak
Kantor Perwakilan Banyuwangi Jl. Argopuro no. 03 Kec. Kalipuro
Kantor Perwakilan Mojokerto Jl. Raya By Pass No 18, Kec. Magersari
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201764
Lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut:
Tugas dan Kewajiban Pokok
Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan, Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan.
The capital market supporting institutions and professions which participate in the framework of the Initial Public Offering are as follows:
Main Duties and Obligations
Conduct audits based on auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IAPI). The standard requires the Public Accountant to plan and conduct the audit in order to obtain reasonable statements are free from material misstatement and responsible for the opinions given to the audited financial statements. Audits conducted by the Public Accountant include examination of evidence supporting the amounts and disclosures in the Financial Statements, the Audit also includes assessments of accounting principles used and significant estimates made by management, as well as an assessment of the overall presentation of the Financial Statements.
LEMBAGA DAN PROFESI
PENUNJANG PASAR MODAL Capital Market Supporting Professionals and Institutions
Auditor Independen
Independent Auditor
KAP Supoyo, Sutjahjo,Subyantara & Colleagues
Plaza Andhika Blok C.3-4 Jl. Simpang Dukuh 38-40
Surabaya 60275, Indonesia
Tel :+62 31 5341 286
Fax :+62 31 531 4560
STTD
102/STTD-AP/1992 an. Drs. Eddy Sutjahjo, Ak
Pedoman Kerja
Work Guidelines
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)
Statement of Financial Accounting Standards(PSAK)Standard of Public Accounting Profession (SPAP)
Surat Penunjukan
Letter of Appointment023/Prop-CICI/SSS-Ak/I/2017
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 65
Biro Administrasi Efek
Securities Administration Bureau
PT Adimitra Jasa Korpora
Rukan Kirana Buotique Office
Jl Kirana Aveneu III Blok F3 No 5
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
Tel. +6221 29745222
Fax. +6221 29289961
Izin UsahaBusiness Permit
Surat Keputusan Ketua Bapepam No KEP-41/D.04/2014 tang-
gal 19 September 2014
AssosiasiAssociation
Assosiasi Biro Administrasi Efek (ABI) No ABI/II/2015-012
Pedoman KerjaWork Guidelines
Peraturan / Perundang undangan Pasar Modal / OJK
Surat PenunjukanLetter of Appointment
007/DIR/CMPI/X/2017
Tugas dan Kewajiban Pokok
Tugas pokok BAE dalam Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, yaitu bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.
Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh manajer penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan serta menyiapkan daftar menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund).
BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum perdana sesuai dengan peraturan yang
Main Duties and Obligations
The principal duties of BAE in this Public Offering, in accordance with the applicable Professional Standards and Capital Market Regulations, are those responsible for receiving share subscriptions in the form of a Share Purchase Order List (DPPS) and a Share Purchase Order Form (FPPS) completed with documents as indicated in the share purchase order and has received approval from the Underwriter as the proposed order to be given a share allotment as well as performing the stock purchase order administration in accordance with the applications available on BAE.
Together with the Underwriter, BAE reserves the right to refuse stock purchase orders that do not meet the booking requirements with due regard to the applicable regulations.
In the event of an order exceeding the number of shares offered, BAE conducts a share allotment process with the allotment formula specified by the allotment manager, prints the Allotment Confirmation Form (FKP) and prepares the allotment report and prepares the list of preparing a refund list.
BAE is also responsible for issuing Collective Share Certificates (SKS) as necessary, and preparing its Initial Public Offering report in accordance with applicable regulations.
Bukti dari keberhasilan Perseroan untuk standar kualitas yang tinggi adalah pengakuan dari pihak ketiga berupa sertifikasi :
• ISO 9001:2008 Quality Standard dari BV (Bureau Veritas) sejak tahun 2011 .
• Sertifikat Good Manufacturing Practice dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).
• HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada Tahun 2014 dari WQA (World Quality Asurance).
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201766
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAward and Certification
Evidence of the Company success for high quality standards is the recognition of third parties in the form of certification :
• ISO 9001: 2008 Quality Standard from BV (Bureau Veritas) since 2011
• Certificate of Good Manufacturing Practice from Indonesian Food and Drug Supervisory Agency (BPOM RI).
• HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) in 2014 from WQA (World Quality Assurance).
Bukti komitmen atas kegiatan usaha yang ramah lingkungan adalah penghargaan dari berbagai pihak. Berikut adalah bukti pengakuan dari berbagai pihak tersebut :
• Perseroan telah mendapatkan pengakuan standarisasi dalam manajemen lingkungan adalah tercapainya ISO 14001 : 2004 di bidang 2014.
• Perseroan memperoleh Indonesia Green Company Award pada Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Yayasan Kehati dan Majalah SWA.
• sedangkan dari Pemerintah daerah bentuk pengakuan dari keberhasilan program ”Go Green” dari Perseroan adalah piagam penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya berupa Proper Grade Biru.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 67
Evidence of commitment to environmentally friendly business activities is an appreciation from various parties. The following is evidence of recognition from various parties :
• The Company has gained recognition of standardization in environmental management is the achievement of ISO 14001: 2004 in the field of 2014
• The Company obtained the Indonesia Green Company Award in 2017 organized by Yayasan Kehati and SWA Magazine.
• While from the Local Government, the recognition of the success of the Company „Go Green“ program is the award certificate from the Surabaya City Government in the form of Proper Blue Grade.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201768
ANALIS DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
MANAGEMENT
DISCUSSION & ANALYSIS
05
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 69
A. Analisis Kinerja Operasional
Bidang Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan,
sebagaimana termaktub dalam Akta Tbk, maksud dan
tujuan Perseroan adalah Berusaha dalam bidang industri,
perdagangan dan jasa.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
Kegiatan Usaha Utama:
a. menjalankan usaha dalam bidang industri ice cream
termasuk ice cream cake.
b. menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan,
yang meliputi perdagangan hasil-hasil industri tersebut
di atas, termasuk ekspor impor interinsulair dan lokal
baik atas perhitungan sendiri maupuan atas pihak lain,
secara komisi serta menjadi grosir, leveransi, dealer,
distributor, agen, perwakilan dari perusahaan lain di
dalam negeri maupun di luar negeri.
c. menjalankan usaha dibidang E-commerce dan in
house advertising.
Kegiatan Usaha Penunjang :
a. melakukan pembelian bahan baku yang diperlukan
sehubungan dengan kegiatan usaha utama
b. menyewa tanah dan/atau gudang yang akan dipakai
sebagai tempat penyimpanan barang-barang
Perseroan dan hal-hal yang menunjang kegiatan
usaha utama.
c. melakukan usaha dibidang pengangkutan
khususnya pengangkutan barang-barang produksi
Perseroan;.
d. menjalankan usaha-usaha lain sehubungan dengan
maksud dan tujuan Perseroan dan/atau yang
berkaiatan serta menunjang kegiatan usaha utama
Perseroan sebagaimana disebutkan pada butir
(i) di atas baik atas tanggungan sendiri maupuan
bersama-sama dengan pihak lain dengan cara
dan bentk sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Proses Produksi
Perseroan mengadakan supply chain management meeting
yang dihadiri oleh PPIC, Pemasaran, dan Logistik untuk
menentukan rencana dan jumlah produksi yang diadakan
secara rutin setiap bulan berdasarkan data realisasi
penjualan serta buffer stock yang tersedia serta rencana
aktifitas promosi.
Berdasarkan hasil pertemuan supply chain, maka pengaturan
atau menjadwalan proses Produksi berdasarkan jadwal
yang dibuat oleh PPIC ( Production Planning Inventory
Control ), disesuaikan dengan kebutuhan produk yang ada
A. Operational Performance Analysis
Business fields
Based on Article 3 of the Company Articles of Association,
as set forth in the Acts of Tbk, the purpose and objectives of
the Company are to seek in the field of industry, trade and
services.
To achieve such aims and objectives, the Company may
conduct the following business activities :
Main Business Activity :
a. running a business in the field of ice cream industry
including ice cream cake.
b. carries on business in the field of trade, which
includes the trade of the above-mentioned industrial
products, including interinsulair and local imports
either on their own account and on other parties,
commission and become wholesalers, leverance,
dealers, distributors, agents, others domestically
and abroad.
c. conducting business in the field of E-commerce and
in-house advertising.
Supporting Business Activities :
a. make purchases of necessary raw materials in
connection with the main business activities.
b. enting the land or warehouses to be used for storage
of Company goods and matters that support the
main business activities.
c. conducting business in the field of transportation,
especially the transportation of the Company
production goods.
d. carries on other endeavors in connection with
the purposes and objectives of the Company or
those related to and supporting the main business
activities of the Company as mentioned in point (i)
above either on its own account or in conjunction
with other parties in a manner and in accordance
with the law - the prevailing law.
Production process
The Company conducts a supply chain management
meeting attended by PPIC, Marketing and Logistics to
determine the plan and amount of production held on a
monthly basis based on available sales and buffer stock data
as well as promotional activity plans.
Based on the results of supply chain meetings, then
arranging or scheduling the Production process based on
a schedule made by PPIC (Production Planning Inventory
Control), tailored to the needs of existing products on the
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201770
di pasaran. Kebutuhan bahan baku, packaging material dan
bahan tambahan lain, diatur dan di kontrol juga oleh PPIC
untuk memenuhi kebutuhan proses Produksi.
Nilai gizi terbesar pada es krim berasal dari bahan baku
dasarnya, yaitu susu. Itulah sebabnya es krim memiliki nilai
gizi yang sangat tinggi, yang terdiri dari protein, karbohidrat,
lemak, vitamin dan beberapa jenis mineral, terutama
calcium. Karena itulah, Es krim sangat baik dikonsumsi di
semua kalangan sebagai makanan tambahan sehari-hari.
Produk es krim yang baik memiliki beberapa karakteristik
antara lain: tekstur yang halus, tidak mudah meleleh, bentuk
yang menarik, nilai gizi tinggi dan sebagainya. Oleh karena
itu, Perseroan melakukan formulasi bahan dengan tepat
dan pengontrolan proses produksi guna menghasilkan es
krim yang berkualitas.
Proses produksi merupakan suatu urutan proses yang
mengubah bahan baku menjadi bahan jadi atau sampai
dihasilkannya Ice Cream. Proses produksi Perseroan terdiri
dari beberapa tahapan secara berturut-turut adalah
pencampuran, pasteurisasi, homogenisasi, penuaan (aging),
pendinginan, pembekuan, pengemasan dan penyimpanan.
Distribusi dan Pemasaran
Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang produksi,
pemasaran dan distribusi es krim.
Untuk menjual Produknya, Perseroan melakukan baik
penjualan langsung maupun tidak langsung. Untuk
Penjualan langsung Perseroan menjual produknya ke
toko-toko, toko Makanan/Minuman, kios-kios, dan pasar
tradisional lain dengan menggunakan armada milik
Perseroan. Penjualan tidak langsung dilakukan melalui
agen/distributor yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan
Indonesia.
Produk Perseroan dijual kepada konsumen pengguna
melalui berbagai saluran, yang meliputi pasar tradisional,
modern dan institusi. Melalui 60 (enam puluh) titik distribusi
di seluruh Indonesia Perseroan dapat mendistribusikan
produk-produk tersebut melalui hingga mencapai ribuan
mesin pendingan yang tersebar di seluruh Indonesia
sehingga produk yang diantar dari pabrik melalui berbagai
saluran penjualan yang berada di pasar tradisional, modern,
armada keliling (mobile unit) dan institusi hingga ke tangan
pelanggan akhir sesuai dengan standar yang ditetapkan
Perseroan.
Dari 60 (enam puluh) titik distribusi, dimana 30 (tiga puluh)
kantor distribusi merupakan distributor milik pihak ketiga.
Perseroan berencana untuk menambah kantor perwakilan
di masa mendatang terutama untuk distribusi di luar pulau
Jawa. Namun demikian didalam memilih pihak ketiga yang
akan diajak bekerjasama, distributor tersebut memiliki
perjanjian dengan Perseroan untuk tidak mendistribusikan
produk milik produsen lain serta kriteria berupa cakupan
jaringan penjualan, rekam jejak kinerja dan sumber
keuangan mereka.
market. The need for raw materials, packaging materials and
other additives are arranged and controlled by PPIC to meet
the needs of the Production process.
The greatest nutritional value in ice cream comes from
basic ingredients, namely milk. That is why ice cream has
a very high nutritional value, which consists of proteins,
carbohydrates, fats, vitamins and some types of minerals,
especially calcium. Therefore, Ice cream is very good
consumed in all circles as a daily addition food.
Good ice cream products have several characteristics,
among others: smooth texture, not easy to melt, attractive
shape, high nutritional value and so on. Therefore, the
Company performs precise material formulations and
controls the production process to produce quality ice
cream.
The production process is a sequence of processes that
convert raw materials into finished materials or until the
resulting Ice Cream. The Company production process
consists of several stages in a row is mixing, pasteurization,
homogenization, aging, refrigeration, freezing, packaging
and storage.
Distribution and Marketing
The Company business activities cover the production,
marketing and distribution of ice cream.
To sell its Products, the Company conducts both direct
and indirect sales. For Direct Sales The Company sells its
products to shops, Food/Beverage stores, kiosks and other
traditional markets using the Company fleet. Indirect sales
are made through agents/distributors spread throughout
the archipelago of Indonesia.
The Company products are sold to consumer users through
various channels, covering traditional, modern and
institutional markets. Through 60 (sixty) distribution points
throughout Indonesia, the Company is able to distribute
these products through up to thousands of pending
machines spread throughout Indonesia so that the products
delivered from the factory through various sales channels
in traditional, modern, mobile units and institutions to the
hands of end customers in accordance with the standards
set by the Company.
Of the 60 (sixty) distribution points, of which 30 (thirty)
distribution offices are distributors owned by third parties.
The Company plans to add a representative office in the
future, especially for distribution outside of Java. However,
in choosing a third party to cooperate with, the distributor
has an agreement with the Company not to distribute the
products of other manufacturers and the criteria of sales
network coverage, track record of performance and their
financial resources.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 71
B. Analisis Kinerja Keuangan
Analisis atas kinerja keuangan didasarkan kepada Laporan
Keuangan Perseroan Tahun 2017 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Rekan
dengan opini wajar tanpa pengecualian, sebagaimana
terlampir dalam Laporan Tahunan ini.
1. Aset, Liabilitas, dan Ekuitas
a. Total Aset
(dalam milyar rupiah)
2017 2016naik (turun)
increase (decrease)(in bilion rupiah)
Rp Rp Rp %
a. Total Aset Lancar 864,5 670,3 194,2 29,0 Total Current Assets
b. Kas dan setara kas yang
dibatasi penggunaannya6,9 7,0 -0,1 2,6
Cash and cash equivalent
restricted to used it
c. Aset Tetap (net) 219,6 217,4 2,2 1,0 Fixed Assets (net)
d. d. Aset Lain-lain 120,2 136,4 -16,2 -11,9 Other Assets
TOTAL ASET 1211,2 1031,0 180,1 17,5 Total Assets
Total Aset per 31 Desember 2017 meningkat sebesar 17,5%
senilai Rp. 180,1 milyar yaitu dari Rp. 1.031 milyar per 31
Desember 2016 menjadi Rp. 1.211 milyar per 31 Desember
2017.
Perubahan-perubahan yang terjadi di pos Aset ini antara lain
adalah :
a. Total Aset Lancar meningkat 29,0% atau senilai Rp.
194,2 milyar yaitu dari Rp. 670,3 milyar per 31 Desember
2016 menjadi Rp. 864,5 milyar per 31 Desember 2017.
Perubahan Total Aset Lancar ini diakibatkan oleh :
• Saldo Kas & Setara Kas meningkat sebesar 42,3%
senilai Rp. 154,7 milyar yaitu dari Rp. 365,4 milyar per
31 Desember 2016 menjadi Rp. 520,1 milyar per 31
Desember 2017.
Meningkatnya saldo Kas & Setara Kas ini terjadi sebagai
akibat dari:
- Menurunnya saldo Kas sebesar 39,4% yaitu dari Rp.5,2
milyar per 31 Desember 2016 menjadi Rp. 3,2 milyar per
31 Desember 2017,
- Meningkatnya saldo Bank sebesar 38,6 % yaitu dari Rp.
260,2 milyar per 31 Desember 2016 menjadi Rp.360,5
milyar per 31 Desember 2017, dan
- Meningkatnya saldo Deposito sebesar 56,4% yaitu dari
Rp. 100 milyar per 31 Desember 2015 menjadi Rp. 156,4
milyar per 31 Desember 2016.
Saldo Kas terdiri dari saldo uang kas yang berada di kantor
pusat dan kantor-kantor perwakilan, saldo Bank tersimpan di
beberapa bank dalam rekening rupiah, dan saldo Deposito
B. Financial Perfomance Analysis
The analysis of financial performance is based on the
Company’s Financial Statements of 2017 audited by Supoyo,
Sutjahjo, Subyantara & Colleagues Public Accounting Firm
with unqualified opinion, as attached to this Annual Report.
1. Assets, Liabilities, dan Equity
a. Total Assets
Total Assets as of December 31, 2017 increased by 17,5%
valued at Rp. 180,1 billion that is from Rp. 1,031 billion as of
December 31, 2016 to Rp. 1.211 billion as at 31 December
2017.
The changes that occurred in this Asset post include :
a. Total Current Assets increased by 29,0% or Rp. 194,2
billion from Rp. 670,3 billion as at 31 December 2016 to
Rp. 864,5 billion as at 31 December 2017.
Current Changes in Total Assets is due to :
• Cash & Cash Equivalents increased by 42,3% to Rp. 154,7
billion from Rp. 365,4 billion as at 31 December 2016 to
Rp. 520,1 billion as of December 31, 2017.
Increased Cash & Cash Equivalents balance occurs as a result
of :
- The decrease in cash balances by 39,4% from Rp. 5,2
billion as of December 31, 2016 to Rp. 3,2 billion as of
December 31, 2017,
- Increased bank balance by 38,6% from Rp. 260,2 billion as
of December 31, 2016 to Rp.360,5 billion as of December
31, 2017, and
- Increased deposit balance by 56,4% from Rp. 100 billion
as of December 31, 2015 to Rp. 156,4 billion as at 31
December 2016.
Cash Balance consists of cash balances located at head office
and representative offices, bank balances are deposited in
several banks in rupiah account, and deposits are deposited
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201772
disimpan di bank dalam bentuk simpanan rupiah.
Sebesar 30,1% saldo pos Kas & Setara Kas per 31 Desember
2017 ini, yaitu senilai Rp. 156,4 milyar disimpan dalam
bentuk deposito.
• Piutang Usaha Pihak Ketiga meningkat sebesar 5%
atau senilai Rp. 8,1 milyar, yaitu dari Rp 162,0 milyar
per 31 Desember 2016 menjadi Rp. 170,1 milyar per 31
Desember 2017.
- Piutang Usaha Pihak Ketiga terdiri dari Piutang
Distributor dan Piutang Pelanggan.
- Piutang Distributor menurun sebesar 20,9% atau senilai
Rp. 13,0 milyar, yaitu dari Rp. 63,3 milyar di tahun 2016
menjadi Rp. 49,3 milyar di tahun 2017.
- Piutang Pelanggan meningkat sebesar 21,2% atau
senilai Rp. 21,1 milyar, yaitu dari Rp. 99,7 milyar di tahun
2016 menjadi Rp. 120,8 milyar di tahun 2017.
• Piutang Lain-lain meningkat sebesar 2,4% atau senilai
Rp. 44,2 juta yaitu dari Rp. 1,8 milyar per 31 Desember
2016 menjadi Rp. 1.9,0 milyar per 31 Desember 2017.
Piutang Lain-lain ini terdiri dari piutang karyawan.
• Nilai Persediaan meningkat sebesar 19,6% atau senilai Rp.
24,9 milyar, yaitu dari Rp. 126,9 milyar per 31 Desember
2016 menjadi Rp. 151,8 milyar per 31 Desember 2017.
Persediaan-persediaan tersebut disimpan tersebar di
beberapa lokasi penyimpanan. Persediaan Barang Jadi
bahkan disimpan di gudang-gudang kantor perwakilan yang
tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
Perseroan telah mengasuransikan seluruh persediaan ke
Property All Risk dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.
310,9 milyar.
• Uang Muka merupakan uang muka pembelian bahan
baku, bahan pembantu, aset tetap, dan sparepart
meningkat 62,9% atau senilai Rp. 2,9 milyar, yaitu dari
Rp. 4,5 milyar per 31 Desember 2016 menjadi Rp. 7,4
milyar per 31 Desember 2017.
• Biaya Yang Dibayar Dimuka merupakan biaya sewa
gudang, transporter, suku cadang, pemeliharaan
bangunan, dan lainnya, meningkat sebesar 38,1% senilai
Rp. 3,6 milyar yaitu dari Rp. 9,5 milyar per 31 Desember
2016 menjadi Rp. 13,2 milyar per 31 Desember 2017.
b. Nilai buku Aset Tetap meningkat sebesar 1,0%
senilai Rp 2,2 milyar, yaitu dari Rp. 217,4 milyar per
31 Desember 2016 menjadi Rp. 219,6 milyar per 31
Desember 2017.
Peningkatan ini disebabkan meningkatnya Biaya
Perolehan Aset (Acquisition Cost) sebesar Rp.60,9
milyar, sedangkan nilai Akumulasi Penyusutan
(Accumulated Depreciation) meningkat sebesar Rp.
58,6 milyar. Meningkatnya Biaya Perolehan Aset berasal
dari bertambahnya Freezer Rp. 69,6 milyar, Mesin dan
Peralatan sebesar Rp. 4,1 milyar.
30,1% of Cash & Cash Equivalents as of December 31, 2017,
amounting to Rp. 156,4 billion are deposited in deposits.
• Account Receivables - Third Parties increased by 5% or
Rp. 8,1 billion, from Rp 162,0 billion as of December 31,
2016 to Rp. 170,1 billion as at 31 December 2017.
- Account Receivables - Third Parties consists of Distributor
Receivables and Customer Receivables.
- Distributor receivables decreased by 20,9% or Rp. 13,0
billion, ie from Rp. 63,3 billion in 2016 to Rp. 49,3 billion
in 2017.
- Customer receivables increased by 21,2% or Rp. 21,1
billion, ie from Rp. 99,7 billion in 2016 to Rp. 120,8 billion
in 2017.
• Other Receivables increased by 2,4% or Rp. 44,2 million
from Rp. 1,8 billion as of December 31, 2016 to Rp. 1.9,0
billion as of December 31, 2017. Other receivables
consist of employees receivables.
• Inventory value increased by 19,6% or Rp. 24,9 billion,
from Rp. 126,9 billion as of December 31, 2016 to Rp.
151,8 billion as at 31 December 2017.
The inventories are stored in several storage locations.
Inventories of finished goods are even stored in
representative office warehouses scattered in several cities
on the island of Java and outside Java.
The Company has insured all inventories to Property All Risk
with total coverage of Rp. 310,9 billion.
• Advances represent advances for purchases of raw
materials, auxiliary materials, fixed assets, and spare
parts increased 62,9% or Rp. 2,9 billion, ie from Rp. 4,5
billion as of December 31, 2016 to Rp. 7,4 billion as of
December 31, 2017.
• Prepaid Expenses are rental cost of warehouse,
transporter, spare parts, building maintenance, and
others, increasing by 38,1% valued at Rp. 3,6 billion ie
from Rp. 9,5 billion as at 31 December 2016 to Rp. 13,2
billion as at 31 December 2017.
b. The book value of Property Assets Remains increased
by 1,0% to Rp 2,2 billion, ie from Rp. 217,4 billion as at 31
December 2016 to Rp. 219,6 billion as at 31 December
2017.
This increase is due to the increase of Acquisition Cost
of Rp.60,9 billion, while Accumulated Depreciation
increased by Rp. 58,6 billion. Increased Cost of Assets
is derived from the increase of Freezer Rp. 69,6 billion,
Machinery and Equipment of Rp. 4,1 billion.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 73
Pos-pos Aset Tetap terdiri dari Tanah, Bangunan, Mesin &
Peralatan, Freezer, Kendaraan. Selain itu terdapat pos Aset
Dalam Masa Konstruksi untuk mencatat aset-aset yang
masih dalam penyelesaian, yaitu Bangunan dan Mesin &
Peralatan, dan pos Akumulasi Penyusutan untuk mencatat
penyusutan dari Aset Tetap tersebut, kecuali untuk Tanah.
Seluruh Aset Perseroan berupa Bangunan & kantor, Mesin &
Instalasi, Peralatan & Inventaris telah diasuransikan melalui
program Property All Risk dengan nilai pertanggungan
sebesar Rp. 687,6 milyar. Sedangkan Aset berupa Kendaraan
Bermotor diasuransikan dengan nilai pertanggungan Rp.
22,5 milyar.
Beberapa tanah milik Perseroan merupakan tanah
dengan status HGB yang berlaku sampai dengan tahun
2023 - 2035.
c. Kas dan Setara Kas yang dibatasi penggunaannya
tidak lancar menurun sebesar 2,6% atau senilai Rp
180.3 juta, yaitu dari Rp. 7,0 milyar per 31 Desember
2016 menjadi Rp. 6,9 milyar per 31 Desember 2017
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
terdiri dari uang jaminan agen dan bank garansi.
d. Aset Lain-lain menurun sebesar 11,9% senilai Rp. 16,2
milyar yaitu dari Rp. 136,4 milyar per 31 Desember 2016
menjadi Rp. 120,2 milyar per 31 Desember 2017.
Aset Lain-lain terdiri dari:
a. Aset Tidak Berwujud, yaitu aset berupa Hak Lisensi
Atas Piranti Lunak setelah dikurangi amortisasi
dengan nilai buku per 31 Desember 2017 sebesar
Rp. 9,6 milyar.
b. Aset Pajak Tangguhan, dengan nilai buku per 31
Desember 2017 sebesar Rp. 15,9 milyar.
c. Aset lain-lain bersih terdiri dari aset mesin, tanah dan
bangunan yang belum digunakan dalam operasi
sebesar Rp. 94,7 milyar.
Fixed Assets items consist of Land, Building, Machinery
& Equipment, Freezers, Vehicles. In addition, there is an
Asset Post in the Construction Period to record assets
under construction, namely Building and Machinery &
Equipment, and Post of Accumulated Depreciation to
record depreciation of the Property, except for Land.
All of the Company assets in the form of Buildings & Offices,
Machines & Installations, Equipment & Inventory are insured
through Property All Risk program with total coverage of Rp
687,6 billion, while Assets in the form of Motor Vehicle are
insured with coverage amount of Rp 22.5 billion.
Some of the Company land is land with HGB status valid
until 2023 - 2035.
c. Unrestricted cash and cash equivalents decreased
by 2,6% or Rp 180,3 million, from Rp. 7,0 billion as of
December 31, 2016 to Rp. 6,9 billion as of December 31,
2017
Restricted cash and cash equivalents consist of agent
deposit and bank guarantee.
d. Other Assets decreased by 11,9% valued at Rp. 16,2
billion from Rp. 136,4 billion as of December 31, 2016 to
Rp. 120,2 billion as at 31 December 2017.
Other Assets consist of:
a. Intangible Assets, ie assets in the form of License Rights
to the Software after deducting amortization with book
value as of December 31, 2017 amounting to Rp. 9,6
billion.
b. Deferred Tax Assets, with book value as of December
31, 2017 amounting to Rp. 15,9 billion.
c. Other net assets consist of unused machine, land
and building assets in operation of Rp. 94,7 billion.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201774
b. Total Liabilitas
(dalam milyar rupiah)
2017 2016naik (turun)
increase (decrease)(in bilion rupiah)
Rp Rp Rp %
a. Total Liabilitas Lancar 54,6 168,8 (114,1) -67,6 a. Total Current Liabilities
b. Liabilitas Tidak Lancar : b. Non-current Liabilities:
Pinjaman Jangka Panjang (net) 260,0 260,0 0,0 0,0 Long-term loans (net)
Liabilitas Imbalan Kerja 58,6 49,4 9,2 18,6 Employee Benefits Liabilities
Total Liabilitas Tidak lancar 318,6 309,4 9,2 3,0 Total Non-current Liabilities
Total Liabilitas 373,3 478,2 (104,9) -21,9 Total Liabilities
Total Liabilitas tahun buku 2017 menurun sebesar
21,9% senilai Rp. 104,9 milyar, yaitu dari Rp. 478,2
milyar per 31 Desember 2016 menjadi Rp. 373,3 milyar
per 31 Desember 2017
Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain adalah :
a. Total Liabilitas Lancar menurun 67,6% senilai Rp. 114,1
milyar yaitu dari Rp. 168,8 milyar per 31 Desember 2016
menjadi Rp. 54,6 milyar per 31 Desember 2017.
Hal ini antara lain disebabkan oleh:
i. Utang Usaha yang terdiri dari Utang Usaha Pihak Ketiga
yang menurun sebesar 10,3% senilai Rp. 4,5 milyar yaitu
dari Rp. 43,8 milyar per 31 Desember 2016 menjadi Rp.
39,3 milyar per 31 Desember 2017, dan Utang Usaha
Pihak Berelasi menurun sebesar 2,3% senilai Rp. 34,7 juta
yaitu dari Rp. 1,50 milyar per 31 Desember 2016 menjadi
Rp. 1,46 milyar per 31 Desember 2017.
Peningkatan Utang Usaha Pihak Ketiga terjadi karena
utang usaha kepada Pemasok Luar Negeri meningkat
sebesar 27,9% senilai Rp. 0,4 milyar, yaitu dari Rp 1,3
milyar per 31 Desember 2016 menjadi Rp. 1,7 milyar per
31 Desember 2017, sedangkan utang kepada Pemasok
Dalam Negeri turun sebesar 11,5% senilai Rp. 4,9 milyar
yaitu dari Rp. 42,4 milyar per 31 Desember 2016 menjadi
Rp. 37,6 milyar per 31 Desember 2017.
Peningkatan Utang Usaha Pihak Berelasi terjadi karena
utang usaha kepada PT Ultrajaya Milk Industry dan
Trading Company Tbk menurun sebesar 2,3% senilai Rp.
0,03 milyar yaitu dari Rp. 1,50 milyar per 31 Desember
2016 menjadi Rp. 1,46 milyar per 31 Desember 2017.
ii. Utang Pajak menurun sebesar 43,4% senilai Rp. 4,5 milyar
yaitu dari 10,3 milyar per 31 Desember 2016 menjadi 5,8
milyar per 31 Desember 2017.
iii. Biaya yang Masih Harus Dibayar menurun sebesar 76,4%
senilai Rp. 4,9 milyar yaitu dari 6,5 milyar per 31 Desember
2016 menjadi 1,5 milyar per 31 Desember 2017.
b. Total Liabilities
Total Liabilities for fiscal year 2017 decreased by 21,9%
valued at Rp. 104,9 billion, ie from Rp. 478,2 billion
as at 31 December 2016 to Rp. 373,3 billion as of
December 31, 2017
The changes that occur include :
a. Total Current Liabilities decreased by 67,6% valued at
Rp. 114,1 billion from Rp. 168,8 billion as of December
31, 2016 to Rp. 54,6 billion as at 31 December 2017.
This is partly due to:
i. Accounts Payable which consists of Third Party Debt
which decreased by 10,3% valued at Rp. 4,5 billion from
Rp. 43,8 billion as of December 31, 2016 to Rp. 39,3
billion as of December 31, 2017, and Related Corporation
Payables decreased by 2,3% valued at Rp. 34,7 million
from Rp. 1,50 billion as of December 31, 2016 to Rp. 1,46
billion as of December 31, 2017.
The increase in Third Party Debt occurred due to the
Company debt to Overseas Supplier increased by 27,9%
valued at Rp. 0,4 billion, from Rp 1,3 billion per December
31, 2016 to Rp. 1,7 billion as of December 31, 2017, while
debt to Domestic Supplier dropped by 11,5% to Rp. 4,9
billion ie from Rp. 42,4 billion as of December 31, 2016 to
Rp. 37,6 billion as at 31 December 2017.
The increase in Accounts Payable was due to the
Company debt to PT Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company Tbk decreased by 2,3% to Rp. 0,03 billion from
Rp. 1,50 billion as of December 31, 2016 to Rp. 1,46
billion as of December 31, 2017.
ii. Tax debt decreased by 43,4% valued at Rp. 4,5 billion
from 10,3 billion as of December 31, 2016 to 5,8 billion as
of December 31, 2017.
iii. Accrued Expenses decreased by 76,4% to Rp. 4,9 billion
from 6,5 billion as of December 31, 2016 to 1,5 billion as
of December 31, 2017.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 75
iv. Jaminan Distributor menurun sebesar 2,7% senilai 0,2
milyar, yaitu dari Rp. 6,7 milyar per 31 Desember 2016
menjadi Rp. 6,5 milyar per 31 Desember 2017.
v. Liabilitas yang Jatuh Tempo dalam satu tahun menurun
sebesar 100% senilai Rp. 100 milyar di tahun 2017
b. Total Liabilitas Tidak Lancar meningkat 3,0% senilai
Rp. 9,2 milyar yaitu dari Rp. 309,4 milyar per tanggal 31
Desember 2016 menjadi Rp. 318,6 milyar per tanggal
31Desember 2017.
Hal ini antara lain sebagai akibat dari :
1. Liabilitas Imbalan Kerja meningkat sebesar 18,6% senilai
Rp. 9,2 milyar, yaitu dari Rp. 49,4 milyar per tanggal 31
Desember 2016 menjadi Rp. 58,6 milyar per tanggal 31
Desember 2017.
iv. Distributor guarantee decreased by 2,7% to 0,2 billion,
from Rp. 6,7 billion as of December 31, 2016 to Rp. 6,5
billion as at 31 December 2017.
v. Liabilities that are due in one year decreased by 100%
valued at Rp. 100 billion by 2017.
b. Total Non-current Liabilities increased by 3,0% valued
at Rp. 9,2 billion from Rp. 309,4 billion as of December 31,
2016 to Rp. 318,6 billion as of December 31, 2017.
This is partly as a result of :
1. Liabilities for Employee Benefits increased by 18,6% to
Rp. 9,2 billion, ie from Rp. 49,4 billion as of December 31,
2016 to Rp. 58,6 billion as of December 31, 2017.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201776
c. Total Ekuitas
(dalam milyar rupiah)
2017 2016naik (turun)
increase (decrease)(in bilion rupiah)
Rp Rp Rp %
Modal saham disetor 588,5 50,0 538,5 1077,0 Share capital - authorized capital
Keuntungan dan kerugian aktuarial atas
kewajiban imbalan pasti (8,1) (6,1) (2,0) 32,8
Actuarial gain or losses of
defined benefits
Tambahan Modal disetor 205,2 - 205,2 Additional Paid in Capital
Saldo Laba : Retained Earning :
Telah ditentukan Penggunaannya Appropriated
Belum ditentukan Penggunaannya 52,4 509,0 (456,6) -89,7 Unappropriated
Total Ekuitas 837,9 552,8 285,1 51,6 Total Equity
Total Ekuitas per 31 Desember 2017 meningkat 51,6% senilai
Rp. 285,1 milyar, yaitu dari Rp. 552.8 milyar per 31 Desember
2016 menjadi Rp. 837,9 milyar per 31 Desember 2017.
Kenaikan ini disebabkan oleh :
• Modal Saham Disetor mengalami peningkatan sebesar
1.077,0% senilai 538,5 milyar, yaitu dari Rp. 50 milyar
per 31 Desember 2016 menjadi Rp. 588,5 milyar per
31 Desember 2017 disebabkan karena dividen saham
sebelum IPO dan Pengeluaran saham baru pada saat
penawaran saham perdana (IPO).
• Tambahan Modal Disetor meningkat sebesar 100%
senilai Rp. 205,2 milyar per 31 Desember 2017.
• Tambahan Modal Disetor ini berupa Agio Saham
yang merupakan selisih harga jual saham dengan
harga nominal saham pada saat dilakukan penjualan
saham perdana kepada publik dikurangi Biaya Emisi
Saham pada saat penawaran umum terbatas dan
ditambah Aset Pengampunan Pajak.
• Keuntungan dan kerugian pengukuran kembali program
imbalan pasti - bersih meningkat 32,8% senilai Rp. 2,0
milyar yaitu dari negatif Rp. 6,1 milyar per 31 Desember
2016 menjadi negatif Rp. 8,1 milyar per 31 Desember
2017.
• Saldo Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaannya
menurun sebesar 89,7% senilai Rp. 456,6 milyar, yaitu
dari 509,0 milyar per 31 Desember 2016 menjadi 52,4
milyar per 31 Desember 2017.
c. Total Equity
Total Equity as of December 31, 2017 increased 51,6% valued
at Rp. 285,1 billion, ie from Rp. 552,8 billion as of December
31, 2016 to Rp. 837,9 billion as at 31 December 2017.
The increase is due to :
• Paid up Capital increased 1.077,0% to 538,5 billion, from
Rp. 50 billion as of December 31, 2016 to Rp. 588,5 billion
as at 31 December 2017 due to stock dividends prior to
IPO and the issuance of new shares at the IPO.
• Additional Paid-in Capital increased by 100% to Rp. 205,2
billion as at 31 December 2017.
• Additional Paid-in Capital is Agio Share which
represents the difference between the selling price of
shares and the nominal value of the shares at the time
of the initial public sale of shares minus the cost of the
Issuance of Shares at the time of the limited public
offering and the additional tax forgiveness asset.
• Benefits and losses of repayment of defined benefit plan
- net increased by 32,8% valued at Rp. 2,0 billion ie from
negative Rp. 6,1 billion as of December 31, 2016 became
negative Rp. 8,1 billion as of December 31, 2017.
• Unappropriated Retained Earnings Balance The use
decreased by 89,7% valued at Rp. 456,6 billion, from
509,0 billion as at 31 December 2016 to 52,4 billion as at
31 December 2017.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 77
2. Pendapatan Usaha, Beban-Beban, Pertumbuhan
Laba
a. Pendapatan Usaha
(dalam milyar rupiah)
2017 2016naik (turun)
increase (decrease)(in bilion rupiah)
Rp Rp Rp %
Penjualan Bersih 944,84 930,53 14,31 1,5% Net Sales
Seluruh pendapatan Perseroan diperoleh dari penjualan
es krim impulse dan in-home/ family pack yang dilakukan
di dalam negeri. Total Penjualan Bersih tahun buku 2017
meningkat 1,5% senilai Rp. 14,31 milyar dibandingkan
dengan Total Penjualan Bersih tahun buku 2016, yaitu dari
Rp. 930,53 milyar.
b. Beban Pokok Penjualan
(dalam milyar rupiah)
2017 2016
(in bilion rupiah)
Rp % Rp %
Penjualan Bersih 944,84 100,0% 930,53 100,0% Net Sales
Beban Pokok Penjualan : Cost of Goods Sold :
Pemakaian bahan baku 274,89 29,1% 273,17 29,4% Raw material used
Upah langsung 14,46 1,5% 12,75 1,4% Direct labor
Beban pabrikasi 79,64 8,4% 76,91 8,3% Factory expenses
Jumlah Biaya Produksi 368,99 39,1% 362,83 39,0% Total Manufacturing Cost
Persediaan barang dalam proses - 0,0% - 0,0% Work in process
- Persediaan awal 5,18 0,5% 5,81 0,6% Beginning inventory -
- Persediaan ahkir (5,23) -0,6% (5,18) -0,6% Ending inventory -
Beban Pokok Produksi 368,93 39,0% 363,45 39,1% Cost of Goods Manufacturing
Persediaan barang jadi - 0,0% - 0,0% Finished goods
- Persediaan awal 76,63 8,1% 77,10 8,3% Beginning inventory
- Persediaan ahkir (82,39) -8,7% (76,63) -8,2% Ending inventory
Jumlah Beban Pokok Penjualan 363,17 38,4% 363,93 39,1% Total Cost of Goods Sold
Beban Pokok Penjualan terdiri atas biaya-biaya produksi dari
persediaan barang jadi yang dijual. Biaya-biaya pokok yang
dibebankan dalam proses produksi adalah: biaya pemakaian
bahan baku, biaya upah langsung, dan beban produksi tidak
langsung yang antara lain terdiri atas biaya- biaya yang
berkaitan dengan penyusutan aset tetap, biaya sewa aset,
biaya listrik dan energi, biaya pemeliharaan dan perbaikan,
pemakaian suku cadang dan bahan pembantu, biaya gaji
dan upah, dll.
2. Operating Income, Expenses, Profit Growth
a. Operating Income
All of the Company revenues are derived from the sale
of impulse ice cream and in-home / family packs made
domestically. Total Net Sales of book year 2017 increased
1,5% valued at Rp. 14,31 billion compared to Total Net Sales
of book year 2016, which is from Rp. 930,53 billion.
b. Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold consists of the production costs of the
finished goods inventory being sold. Costs charged in the
production process are: the cost of raw materials, direct wages
and indirect production costs, which consist of, among other
things, costs related to depreciation of property, plant and
equipment costs, electricity and energy costs, maintenance
and repair, use of spare parts and auxiliary materials, salary
and wage fees, etc.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201778
Menurut analisis secara vertikal, yaitu perbandingan antara
Beban Pokok Penjualan dengan Total Penjualan Bersih pada
masing-masing tahun buku, maka Beban Pokok Penjualan
tahun 2017 menunjukkan penurunan yaitu dari 39,1% di
tahun buku 2016 menjadi 38,4% di tahun buku 2017.
Menurunnya Beban Pokok Penjualan terutama sekali
disebabkan oleh menurunnya Biaya Pemakaian Bahan
baku dari 29,4% di tahun buku 2016 menjadi 29,1% di tahun
buku 2017. Biaya upah langsung sedikit meningkat yaitu
dari 1,4% ditahun buku 2016 menjadi 1,5% di tahun buku
2017 dikarenakan ada kenaikan UMK, selain itu sedikit
meningkatnya Beban Pabrikasi yaitu dari 8,3% ditahun buku
2016 menjadi 8,4% di tahun buku 2017.
c. Beban Usaha
(dalam milyar rupiah)
2017 2016
(in bilion rupiah)
Rp % Rp %
Penjualan Bersih 944,84 100,0% 930,53 100,0% Net Sales
Beban Usaha: Operating Expense:
Beban Penjualan 164,39 17,4% 167,51 18,0% Selling expenses
Beban Umum dan Administrasi 296,09 31,3% 270,50 29,1% General and administrative expenses
Jumlah Beban Usaha 460,49 48,7% 438,01 46,4% Total Operating Expense
Beban Usaha terdiri dari Beban Penjualan dan Beban Umum
dan Administrasi. Menurut analisis secara vertikal, yaitu
perbandingan Beban Usaha dengan Total Penjualan Bersih
pada masing-masing tahun buku maka Beban Usaha tahun
buku 2017 menunjukkan kenaikkan dari 46.4% di tahun
2016 menjadi 48.7% di tahun 2017.
Beban Penjualan
Beban Penjualan terdiri dari beban/biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan operasional di bidang
distribusi dan penjualan seperti : biaya promosi, biaya
angkutan, biaya advertensi, supply kebutuhan dan sarana
pemasaran, bahan bakar, perjalanan dinas dan lain-lain.
Beban Penjualan tahun buku 2017 adalah sebesar Rp.
164,4 milyar atau 17,4% dari Penjualan Bersih tahun buku
2017, sedangkan Beban Penjualan tahun buku 2016 adalah
sebesar Rp. 167,5 milyar atau 18,0% dari Penjualan Bersih
tahun buku 2016.
Analisis secara vertikal menunjukkan bahwa total Beban
Penjualan di tahun buku 2017 menurun 0,6% dari tahun
buku 2016.
Analisis horisontal menujukkan beberapa pos biaya yang
mengalami penurunan cukup signifikan pada tahun 2017
dibandingkan dengan tahun 2016 sebagai berikut :
1. Beban Bad Stock menurun 43,1% atau senilai Rp. 10,8
milyar, yaitu dari Rp. 25,1 milyar di tahun buku 2016
According to the vertical analysis, ie the ratio of Cost of
Goods Sold to Total Net Sales in each fiscal year, the Cost
of Goods Sold in 2017 shows a decrease from 39,1% in fiscal
year 2016 to 38,4% in fiscal year 2017.
Reduced Cost of Goods Sold is primarily due to the decline in
the Cost of Material Use from 29,4% in the fiscal year 2016 to
29,1% in fiscal year 2017. Direct wage costs slightly increased
from 1,4% in book year 2016 to 1,5% in fiscal year 2017 due
to an increase in UMK, a slight increase in Manufacturing
Expenses from 8,3% in book year 2016 to 8,4% in fiscal year
2017.
c. Operating Expense
Operating Expenses consist of Sales Expenses and General
and Administrative Expenses According to a vertical
analysis, ie Business Operating Expenses with Total Net
Sales in each fiscal year, Operating Expenses for the fiscal
year 2017 show an increase from 46,4% in 2016 to 48,7% in
year 2017.
Selling expenses
Sales Expense consists of expenses incurred in connection
with operational activities in the field of distribution and
sales such as: promotional costs, transportation costs,
advertisement costs, supply and demand for marketing,
fuel, official travel and others.
Sales Expenses for the fiscal year 2017 are Rp. 164,4 billion or
17.4% of Net Sales of book year 2017, while Sales Expenses
for book year 2016 is Rp. 167,5 billion or 18.0% of net sales
of book year 2016.
Vertical analysis shows that total Sales Expenses in fiscal
year 2017 decreased by 0,6% from fiscal year 2016.
The horizontal analysis shows some cost items that
decreased significantly in 2017 compared to 2016 as
follows:
1. Bad Stock expenses decreased by 43,1% or Rp. 10,8
billion, ie from Rp. 25,1 billion in the fiscal year 2016 to
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 79
menjadi Rp. 14,3 milyar di tahun buku 2017.
2. Biaya Bahan bakar menurun 42,4% atau senilai Rp. 4,3
milyar, yaitu dari Rp. 10,2 milyar di tahun 2016 menjadi
Rp. 5,9 milyar di tahun 2017.
3. Biaya Angkutan menurun 9,0% atau senilai Rp. 3,2
milyar, yaitu dari Rp. 36,1 milyar di tahun 2016 menjadi
Rp. 32,9 milyar di tahun 2017.
4. Biaya Pemeliharaan menurun 51,4% atau senilai Rp.
916,5 juta, yaitu dari Rp. 1,8 milyar di tahun 2016 menjadi
Rp. 866,7 juta di tahun 2017.
Beban Umum dan Administrasi
Beban Umum dan Administrasi adalah beban/biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan beban usaha umum
(non-produksi) yang secara langsung berhubungan
dengan operasi umum dan administrasi perusahaan secara
keseluruhan baik di kantor pusat maupun kantor perwakilan.
Beban Administrasi Umum terdiri dari biaya sewa, gaji dan
tunjangan seluruh karyawan penjualan dan administrasi,
biaya konsultasi, biaya listrik dan air, dan lain-lain
Beban Umum dan Administrasi tahun buku 2017 adalah
sebesar Rp. 296,1 milyar atau 31,3% dari Penjualan Bersih
tahun buku 2017, sedangkan Beban Penjualan tahun
buku 2016 adalah sebesar Rp. 270,5 milyar atau 29.1% dari
Penjualan Bersih tahun buku 2016.
Analisis secara vertikal menunjukkan bahwa total Beban
Administrasi Umum di tahun buku 2017 meningkat 2,2%
dari tahun buku 2016.
Perubahan ini terjadi karena beberapa pos biaya yang
mengalami peningkatan cukup signifikan pada tahun 2017
dibandingkan tahun 2016 sebagai berikut:
1. Pos biaya Konsultasi, Audit, dan Lawyer meningkat
507,6% atau sebesar Rp. 9,7 milyar, yaitu dari Rp. 1,9
milyar pada tahun buku 2016 menjadi Rp. 11,6 milyar
pada tahun buku 2017, hal ini terkait dengan biaya
emisi dan konsultasi lembaga penunjang dalam rangka
penawaran umum (IPO) dan pencatatan pada tahun
2017.
2. Biaya Sewa yang terdiri dari biaya penempatan freezer,
biaya sewa pendingin, dan biaya sewa kantor meningkat
7.5% atau sebesar Rp. 7,6 milyar, yaitu dari Rp. 100,2
milyar pada tahun buku 2016 menjadi Rp. 107,7 milyar
pada tahun buku 2017.
3. Biaya Penyusutan meningkat 14.0% atau sebesar Rp.
7,3 milyar, yaitu dari Rp. 52,0 milyar pada tahun buku
2016 menjadi Rp. 59,4 milyar pada tahun buku 2017
disebabkan oleh biaya penyusutan freezer
4. Biaya Pemeliharaan meningkat 46.0% atau sebesar Rp.
1,4 milyar, yaitu dari Rp. 3,1 milyar pada tahun buku 2016
menjadi Rp. 4,5 milyar pada tahun buku 2017
Rp. 14,3 billion in the fiscal year 2017
2. Fuel costs decreased 42,4 or equivalent to Rp. 4,3
billion, ie from Rp. 10,2 billion in 2016 to Rp. 5,9
billion in 2017.
3. Transportation costs decreased 9,0% or Rp. 3,2
billion, ie from Rp. 36,1 billion in 2016 to Rp. 32,9
billion in 2017.
4. Maintenance cost decreased 51,4% or equivalent to Rp.
916,5 million, ie from Rp. 1,8 billion in 2016 to Rp. 866,7
million in 2017.
General and Administrative Expenses
General and Administrative Expenses are expenses incurred
in connection with general (non-production) operating
expenses directly related to the general operations and
administration of the company as a whole in both the head
office and the representative office. General Administration
Expenses consist of rental fees, salaries and allowances of
all sales and administrative employees, consultation fees,
electricity and water charges, etc.
General and Administrative Expenses for book year 2017 is
Rp. 296,1 billion or 31,3% of Net Sales of book year 2017,
while Sales Expenses for book year 2016 is Rp. 270,5 billion
or 29,1% of Net Sales of book year 2016.
The vertical analysis shows that the total General
Administrative Expenses in fiscal year 2017 increased 2,2%
from the fiscal year 2016.
This change occurs because some cost items that increased
significantly in 2017 compared to 2016 as follows :
1. The cost of Consultation, Audit and Lawyer increased
507,6% or Rp. 9,7 billion, ie from Rp. 1,9 billion in the fiscal
year 2016 to Rp. 11,6 billion in fiscal year 2017, this is
related to emission costs and consultation of supporting
institutions in the framework of public offering (IPO) and
listing in 2017.
2. Rental Fees consisting of freezer placement fee, cooling
rental fee, and office rental fee increased 7,5% or Rp. 7,6
billion, ie from Rp. 100,2 billion in the fiscal year 2016 to
Rp. 107,7 billion in fiscal year 2017.
3. Depreciation Cost increased 14,0% or Rp. 7,3 billion, ie
from Rp. 52,0 billion in the fiscal year 2016 to Rp. 59,4
billion in the fiscal year 2017 caused by the cost of freezer
depreciation.
4. Maintenance cost increased 46,0% or Rp. 1,4 billion, ie
from Rp. 3,1 billion in fiscal year 2016 to Rp. 4,5 billion in
fiscal year 2017.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201780
d. Pertumbuhan Laba
(dalam milyar rupiah)
2017 2016
(in bilion rupiah)
Rp % Rp %
Penjualan Bersih 944,84 100,0% 930,53 100,0% Net Sales
Laba Kotor 581,67 61,6% 566,60 60,9% Gross Profit
Laba dari Usaha 101,34 10,7% 127,68 13,7% Operating Income
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 58,38 6,2% 75,60 8,1% Profit Before Income Tax
Laba Bersih Setelah Pajak 43,42 4,6% 52,73 5,7% Net Profit After Tax
Laba Kotor
Secara vertikal, Laba Kotor tahun buku 2017 menunjukkan
kenaikan sebesar 0.7 % yaitu dari 60,9% senilai Rp. 566,6
milyar di tahun 2016 menjadi 61,6% senilai Rp. 581,67 milyar
di tahun buku 2017. Kenaikan Laba Kotor ini disebabkan
oleh menurunnya Beban Pokok Penjualan dari 39,1% di
tahun buku 2016 menjadi 38,4% di tahun buku 2017.
Secara horizontal, Laba Kotor tahun buku 2017 mengalami
kenaikan sebesar 2,7% senilai Rp. 15,1 milyar bandingkan
dengan tahun buku 2016, yaitu dari Rp. 566,6 milyar
di tahun buku 2016 menjadi Rp. 581,7 milyar di tahun
buku 2017.
Laba dari Usaha
Secara vertikal, Laba dari usaha tahun buku 2017
menunjukkan penurunan sebesar 3,0 % yaitu dari 60,9%
senilai Rp. 566,6 milyar di tahun 2016 menjadi 61,6% senilai
Rp. 581,67 milyar di tahun buku 2017. Kenaikan Laba Kotor
ini disebabkan oleh menurunnya Beban Pokok Penjualan
dari 39,1% di tahunbuku 2016 menjadi 38,4% di tahun
buku 2017.
Secara horizontal, Laba Kotor tahun buku 2017 mengalami
kenaikan sebesar 2,7% senilai Rp. 15,1 milyar bandingkan
dengan tahun buku 2016, yaitu dari Rp. 566,6 milyar
di tahun buku 2016 menjadi Rp. 581,7 milyar di tahun
buku 2017.
d. Profit Growth
Gross profit
Vertically, Gross Profit for fiscal year 2017 shows an increase
of 0,7% from 60.9% worth Rp. 566,6 billion in 2016 to 61,6%
worth Rp. 581,67 billion in fiscal year 2017. The increase in
Gross Profit is due to the decrease of Cost of Goods Sold
from 39,1% in fiscal year 2016 to 38,4% in fiscal year 2017.
Horizontally, Gross Profit for book year 2017 increased by
2,7% valued at Rp. 15,1 billion compared with the fiscal year
2016, ie from Rp. 566,6 billion in the fiscal year 2016 to Rp.
581,7 billion in fiscal year 2017.
Operating Income
Vertically, operating income of the fiscal year 2017 showed
a decline of 3,0% ie from 60,9% worth Rp. 566,6 billion in
2016 to 61,6% worth Rp. 581,67 billion in fiscal year 2017.
The increase in Gross Profit is due to the decrease of Cost of
Goods Sold from 39,1% in the 2015 book year to 38,4% in the
2015 fiscal year.
Horizontally, Gross Profit for book year 2017 increased by
2,7% valued at Rp. 15,1 billion compared with the fiscal year
2016, ie from Rp. 566,6 billion in the fiscal year 2016 to Rp.
581,7 billion in fiscal year 2017.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 81
3. Arus Kas
(dalam milyar rupiah)
2017 2016naik (turun)
increase (decrease)(in bilion rupiah)
Rp Rp Rp %
Kas dan Setara Kas : Cash and Cash Equivalent :
Kas bersih diperoleh
dari aktivitas operasi 29,6 104,5 (74,9) -71,7%
Net cash provided
from operating activity
Kas bersih digunakan
untuk aktivitas investasi 225,1 (71,9) 297,1 412,9%
Net cash used
for investing activity
Kas bersih digunakan
untuk aktivitas pendanaan (100,0) - (100,0)
Net cash used for
financing activity
Kenaikan (penurunan) bersih kas
dan setara kas 154,7 32,6 122,1 374,9%
Net increase (decrease)
cash and cash equivalent
Kas dan setara
kas awal tahun 365,4 332,8 32,6 9,8%
Cash and cash equivalent
at beginning of year
Kas dan setara
kas akhir tahun 520,1 365,4 154,7 42,3%
Cash and cash equivalent
at end of year
a. Kas Bersih Yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
Pada tahun buku 2017, Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi menurun 71,7% atau sebesar Rp. 74,9
milyar dibandingkan dengan Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi tahun buku 2016, yaitu dari Rp. 104,5 milyar
di tahun buku 2016 menjadi Rp. 29,6 milyar di tahun buku
2017. Penurunan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi disebabkan oleh kenaikan pembayaran pajak
penghasilan sebesar Rp. 84,6 milyar, kenaikan pengeluaran
kas kepada karyawan sebesar Rp. 16,9 milyar, kenaikan
biaya operasi lainnya sebesar Rp. 12,8 milyar, penurunan
penerimaan kas dari Pelanggan sebesar Rp. 5,0 milyar, dan
penurunan penerimaan kas dari penghasilan bunga sebesar
Rp. 1,5 milyar.
b. Kas Bersih Yang Digunakan Dalam Aktivitas Investasi
Pada tahun buku 2017, Kas Bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi meningkat 412,9% atau sebesar Rp. 297,1
milyar dibandingkan dengan Kas Bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi tahun buku 2016, yaitu dari negatif
Rp.71,9 milyar di tahun buku 2016 menjadi Rp. 225,1 milyar
di tahun buku 2017. Meningkatnya Kas Bersih untuk aktivitas
investasi disebabkan oleh adanya agio saham di tahun
2017 sebesar Rp. 203,6 milyar dari dana Penawaran Umum
Perdana/ Initial Public Offering (IPO), penerimaan atas
tambahan modal di tahun 2017 sebesar Rp. 146,1 milyar,
aset tetap berkurang sebesar Rp. 7,5 milyar, dan tidak ada
pembelian aset tak berwujud pada tahun 2017.
3. Cash Flow
a. Net Cash Provided From Operating Activities
In fiscal year 2017, net cash provided by operating
activities decreased 71,7% or Rp. 74,9 billion compared
to net cash provided by operating activities for the fiscal
year 2016, from Rp. 104,5 billion in the fiscal year 2016 to
Rp. 29,6 billion in fiscal year 2017. The decrease in net cash
provided by operating activities was due to an increase
in income tax payment of Rp. 84,6 billion, the increase
in cash disbursements to employees amounted to Rp.
16,9 billion, an increase in other operating expenses by
Rp. 12,8 billion, decreased cash receipts from Customers
of Rp. 5,0 billion, and a decrease in cash receipts from
interest income of Rp. 1,5 billion.
b. Net Cash Used In Investing Activities
In fiscal year 2017, Net Cash used for investment activities
increased 412,9% or Rp. 297,1 billion compared to Net Cash
used for investment activities for the fiscal year of 2016, from
negative Rp.71,9 billion in fiscal year 2016 to Rp. 225,1 billion
in fiscal year 2017. Increased Cash Net for investment activity
caused by the premium of share in 2017 of Rp. 203,6 billion of
the Initial Public Offering (IPO) fund, the receipt of additional
capital in 2017 of Rp. 146,1 billion, fixed assets decreased by
Rp. 7,5 billion, and no intangible asset purchases in 2017
.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201782
c. Kas Bersih Yang Digunakan Dalam Aktivitas Pendanaan
Pada tahun buku 2017, Kas Bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp. 100 milyar yaitu
pembayaran pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun kepada Swiss Life Singapore PTE LTD.
Sedangkan pada tahun 2016 tidak terdapat penggunaan kas
bersih untuk aktivitas pendanaan.
C. LAIN-LAIN
1. Tingkat Kemampuan Membayar Utang
(dalam milyar rupiah)
2017 2016
(in bilion rupiah)
Rp Rp
Rasio-rasio keuangan: Financial ratios :
Rasio Lancar 1582,2% 397,0% Current ratio
Rasio Cepat 1304,4% 322,0% Quick ratio
Rasio Kas 951,9% 217,0% Cash ratio
Rasio lancar
Rasio lancar adalah kemampuan Perseroan untuk membayar
semua liabilitas lancarnya dengan menggunakan dana aset
lancar.
Rasio lancar tahun buku 2017 menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan tahun buku 2016, yaitu dari 397% di
tahun buku 2016 menjadi 1.582,2% di tahun buku 2017.
Meningkatnya rasio lancar ini disebabkan oleh karena
jumlah Aset Lancar tahun buku 2017 meningkat 29,0%
dibandingkan dengan jumlah Aset Lancar tahun buku 2016,
yaitu dari Rp. 670,3 milyar di tahun buku 2016 menjadi
Rp. 864,5 milyar di tahun buku 2017, sedangkan jumlah
Liabilitas Lancar tahun buku 2017 menurun sebesar 67,6%
dibandingkan Liabilitas Lancar tahun buku 2016 yaitu dari
Rp. 168,8 milyar di tahun buku 2016 menjadi Rp. 54,6 milyar
di tahun buku 2017.
Kenaikan jumlah Aset Lancar disebabkan oleh meningkatnya
Kas dan Setara Kas sebesar 42,3% senilai Rp. 154,7 milyar,
Persediaan naik sebesar 19,6% senilai Rp. 24,9 milyar, Piutang
Usaha naik sebesar 5% senilai Rp. 8,1 milyar, Biaya Yang
Dibayar Dimuka naik sebesar 38,1% senilai Rp. 3,6 milyar,
Uang Muka Pembelian naik senilai 62,9% senilai 2,9 milyar,
dan Piutang Lain-lain naik sebesar 2,4% senilai Rp. 44,2 juta.
Di sisi lain, jumlah Liabilitas Lancar mengalami penurunan,
yaitu Pinjaman yang Jatuh Tempo Satu Tahun sebesar 100%
senilai Rp. 100 milyar, Biaya yang Masih Harus Dibayar
sebesar 76,4% senilai Rp. 4,9 milyar, Utang Pajak sebesar
43,4% senilai Rp. 4,5 milyar, Utang Usaha Pihak Ketiga
sebesar 10,3% senilai Rp. 4,5 milyar, Jaminan Distributor
sebesar 2,7% senilai Rp. 182,3 juta, dan Utang Usaha Pihak
Berelasi sebesar 2,3% senilai Rp. 34,7 juta.
c. Net Cash Used In Financing Activities
In fiscal year 2017, Net Cash used for financing activities amounted to Rp. 100 billion of long-term loan repayments due in one year to Swiss Life
Singapore PTE LTD. While in 2016 there is no use
of net cash for financing activities.
C. Others
1. The Level of Ability to Pay Debts
Current Rate
The current ratio is the ability of the Company to pay all
current liabilities by using current assets.
The current ratio of book year 2017 shows an increase
compared to the fiscal year 2016, ie from 397% in fiscal year
2016 to 1.582,2% in fiscal year 2017.
This increase in current ratio is due to the fact that the
current Asset Value of the fiscal year 2017 increased by 29,0%
compared to the current Asset Value of the fiscal year 2016,
which is from Rp. 670,3 billion in the fiscal year 2016 to Rp.
864,5 billion in fiscal year 2017, while the number of Current
Liabilities of fiscal year 2017 decreased by 67,6% compared
to Current Liabilities of fiscal year 2016 that is from Rp. 168,8
billion in the fiscal year 2016 to Rp. 54,6 billion in fiscal year
2017.
The increase in the number of Current Assets is due to the
increase in Cash and Cash Equivalents by 42,3% valued at
Rp. 154,7 billion, Inventories rose by 19,6% valued at Rp. 24,9
billion, Accounts Receivable went up by 5% valued at Rp. 8,1
billion, Prepaid Expenses increased by 38,1% valued at Rp.
3,6 billion, Purchase Advances rose by 62,9% to 2,9 billion,
and Other Receivables rose by 2,4% to Rp. 44,2 million.
On the other hand, the amount of Current Liabilities has
decreased, namely One Year Maturity Loan of 100% worth
Rp. 100 billion, Accrued Expenses of 76,4% worth Rp. 4,9
billion, Tax Debt of 43,4% worth Rp. 4,5 billion, Third Party
Debt of 10,3% valued at Rp. 4,5 billion, Distributor guarantee
of 2,7% worth Rp. 182,3 million, and Associated Persons of
Related Parties amounting to 2,3% valued at Rp. 34,7 million.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 83
Rasio Cepat
Rasio cepat adalah kemampuan Perseroan untuk membayar
semua liabilitas lancarnya dengan menggunakan dana aset
lancar setelah mengeluarkan persediaan.
Pada tahun buku 2017 rasio cepat meningkat dari 322% di
tahun buku 2016 menjadi 1.304,4% di tahun buku 2017.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya Kas dan Setara
Kas sebesar 42,3% senilai Rp. 154,7 milyar, Piutang Usaha
naik sebesar 5% senilai Rp. 8,1 milyar, Biaya Yang Dibayar
Dimuka naik sebesar 38,1% senilai Rp. 3,6 milyar, Uang Muka
Pembelian naik senilai 62,9% senilai 2,9 milyar, dan Piutang
lain-lain naik sebesar 2,4% senilai Rp. 44,2 juta. Sedangkan
jumlah Liabilitas lancar tahun buku 2017 menurun sebesar
67,6% dibandingkan Liabilitas Lancar tahun buku 2016 yaitu
dari Rp. 168,8 milyar di tahun buku 2016 menjadi Rp. 54,6
milyar di tahun buku 2017.
Rasio Kas
Rasio kas, yaitu kemampuan Perseroan untuk membayar
semua liabilitas lancarnya dengan menggunakan dana dari
Pos Kas dan Setara Kas.
Pada tahun buku 2017 rasio kas ini meningkat dari 217% di
tahun buku 2016 menjadi 951,9% di tahun buku 2017.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pos Kas dan Setara
Kas sebesar 42,3% senilai Rp. 154,7 milyar, sedangkan
jumlah Liabilitas lancar tahun buku 2017 menurun sebesar
67,6% dibandingkan Liabilitas Lancar tahun buku 2016 yaitu
dari Rp. 168,8 milyar di tahun buku 2016 menjadi Rp. 54,6
milyar di tahun buku 2017.
2. Tingkat Kolektibilitas Piutang
Keterangan / Information 2017 2016
Activity Ratios :
Receivable turnover 5,7 kali/times 5,6 kali/times
Average collection period 64 hari/days 66 hari/days
Tingkat perputaran Piutang Usaha
Tingkat perputaran Piutang Usaha menunjukkan tinggi
rendahnya jumlah modal kerja yang tertanam di pos Piutang
Usaha pada suatu periode tertentu.
Pada tahun buku 2017 tingkat perputaran Piutang Usaha
Perseroan sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun
buku 2016 yaitu dari 5,6 kali di tahun 2016 menjadi 5,7 kali
di tahun 2017.
Kemampuan mencairkan Piutang Usaha
Tingkat kemampuan Perseroan untuk mencairkan Piutang
Usahanya pada tahun buku 2017 meningkat dibandingkan
di tahun buku 2016 yaitu dari 66 hari di tahun 2016
menjadi 64 hari di tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa
perseroan dapat menagih piutang lebih cepat di tahun 2017
dibandingkan tahun 2016.
Quick Rate
The quick ratio is the ability of the Company to pay all
current liabilities by using current assets funds after issuing
inventories.
In the fiscal year 2017 the ratio rapidly increased from 322%
in the fiscal year 2016 to 1.304,4% in fiscal year 2017. This is
due to the increase in Cash and Cash Equivalents by 42,3%
valued at Rp. 154,7 billion, Accounts Receivable went up
by 5% valued at Rp. 8,1 billion, Prepaid Expenses increased
by 38,1% valued at Rp. 3,6 billion, Purchase Advances rose
by 62,9% to 2,9 billion, and Other receivables rose by 2,4%
to Rp. 44,2 million. While the current Liabilities amount for
book year 2017 decreased by 67,6% compared to Current
Liabilities of fiscal year 2016 from Rp. 168,8 billion in the
fiscal year 2016 to Rp. 54,6 billion in fiscal year 2017.
Cash Ratio
Cash ratio, ie the ability of the Company to pay all current
liabilities by using funds from Cash and Cash Post.
In fiscal year 2017 this cash ratio increased from 217% in
fiscal year 2016 to 951,9% in fiscal year 2017.
This is due to the increase of Cash and Cash Equivalents by
42,3% valued at Rp. 154,7 billion, while the current Liabilities
of the fiscal year 2017 decreased by 67,6% compared to the
Current Liabilities of the fiscal year 2016 of Rp. 168,8 billion
in the fiscal year 2016 to Rp. 54,6 billion in fiscal year 2017.
2. Collectability Rate of Receivables
Receivable Turn-over
The receivable turnover indicates the high amount of
working capital embedded in the Accounts Receivable
account in a given period.
In fiscal year 2017, the Company Accounts Receivable
turnover rate slightly increased compared to the fiscal year
2016 from 5,6 times in 2016 to 5,7 times in 2017.
Average collection period
The Company ability to disburse its average collection period
in the fiscal year 2017 increases compared to the fiscal year
2016 from 66 days in 2016 to 64 days in 2017. This indicates
that the company can collect receivables faster in 2017 than
year 2016.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201784
3. Kebijakan Dividen
Seluruh Saham Biasa Atas Nama yang telah ditempatkan
dan disetor penuh, termasuk Saham Biasa Atas Nama yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak
yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian
dividen.
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen
dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan
Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan
tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa
mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan.
Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat
berdasarkan keputusan pemegang saham dalam rapat
umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan
dari Direksi. Perseroan dapat membagikan dividen pada
tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo
laba positif.
Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan
kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan
akan bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen
bergantung pada sejumlah faktor termasuk :
• Hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta
prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal.
• Rencana pengembangan usaha Perseroan di masa yang
akan datang.
• Rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dan
• Faktor lainnya yang dianggap penting oleh manajemen
Perseroan.
Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya, bergantung kepada
berbagai hal termasuk kondisi perekonomian secara umum
yang berlaku terhadap Perseroan atau usaha Perseroan,
dimana sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar
kendali Perseroan.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas,
manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara
konsisten pada rapat umum pemegang saham tahunan agar
mulai tahun buku 2017, rasio pembayaran dividen tunai atas
laba tahun 2017 dan seterusnya.
3. Dividend Policy
All Ordinary Shares of the Abandoned and Full-Name Share,
including the Offshore Ordinary Shares offered in this Public
Offering, have equal and equal rights, including the right to
the distribution of dividends.
The Company plans to distribute dividends in cash at least
once a year. The amount of dividend is related to the profit of
the Company in the fiscal year concerned, without prejudice
to the Company level of health and without prejudice to
the rights of the General Meeting of Shareholders of the
Company to determine otherwise in accordance with the
Company Articles of Association.
Pursuant to the laws of the Republic of Indonesia, the
announcement of dividend distribution shall be made in
accordance with the decision of the shareholders at the
annual general meeting of shareholders based on the
proposal of the Board of Directors. The Company may
distribute dividend in certain year only if the Company has a
positive profit balance.
The proposal, amount and payment of dividends shall be the
authority of the Board of Directors of the Company and Board of
Commissioners and will depend on the approval of the RUPS. The
amount of dividends depends on a number of factors including:
• The results of the Company business activities and
cash flow as well as business prospects, working capital
requirements, capital expenditures.
• Future business development plan of the Company
• The investment plan of the Company in the future and
• Other factors considered important by the management
of the Company.
These factors, in turn, depend on various things including
general economic conditions that apply to the Company
or the Company business, where most of these factors are
beyond the control of the Company.
Subject to the foregoing, the management of the Company
intends to propose consistently at the annual general
meeting of stockholders to commence the fiscal year 2017,
the ratio of cash dividend payments in earnings of 2017 and
beyond.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 85
Dividends received by shareholders, whether Indonesian or
non-Indonesian, will be applied to the imposition of income
tax on dividends pursuant to the applicable Articles of the
Income Tax Law in Indonesia, namely Law No. 36 of 2008
concerning the Fourth Amendment to Law No. 7 of 1983 on
Income Tax or in accordance with the terms and conditions
of the applicable tax treaty between Indonesia and their
respective countries.
4. Risk management
In conducting daily operational activities, the Company is
well aware of the various types of risks faced. Nevertheless,
the Company management has a strategy to manage
integrated, optimal and sustainable risk management.
The management, among others, is carried out with the
implementation of systematic risk management such as risk
identification, risk measurement and risk control.
The Company is committed to run the risk management
in its efforts to maintain the performance that has been
achieved at this time. The Company recognizes that the
operation of the Company is inseparable from a variety of
risks, whether the risks are under control or risks that are
beyond the control of the Company. Risk must therefore be
managed in an integrated and sustainable manner, as part of
good corporate governance practices.
As part of the Company commitment to run the risk
management, the Company has also established an Internal
Audit unit, which is directly responsible to the President
Director. This formation is one of the first steps taken by
management that lead to a comprehensive implementation
of risk management in the future.
The Company manages risks in a structured, controlled and
effective manner. The Company risk management approach
has been embedded in the Company day-to-day operations.
Internal compliance and monitoring guarantees have been
placed to review the risk management arrangements of the
Company. The Internal Audit Unit plays an important role
in ensuring that the Company operational and business
execution risks have been properly addressed and managed.
Jumlah Laba Bersih Total Net Income
Dividen (% dari Laba Bersih Tahun Berjalan) Dividends (% of Net Profit of the Year)
< = Rp 75 miliar 40%
Antara > Rp 75 miliar hingga < = Rp 100 miliar 30%
Lebih dari > Rp 100 miliar 20%
Dividen yang diterima oleh pemegang saham, baik
Indonesia atau non-Indonesia, akan diterapkan pengenaan
pajak penghasilan atas dividen berdasarkan pasal-pasal
yang berlaku dari Undang-Undang Pajak Penghasilan di
Indonesia yaitu Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan atau sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan perjanjian pajak yang berlaku antara
Indonesia dan negaranya masing-masing.
4. Manajemen Risiko
Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari,
Perseroan sangat menyadari akan adanya berbagai jenis
risiko yang dihadapi. Meskipun demikian, manajemen
Perseroan mempunyai strategi untuk melakukan
pengelolaan manajemen risiko secara terintegrasi, optimal
dan berkesinambungan. Pengelolaan tersebut antara lain
dilakukan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang
sistematis seperti identifikasi risiko, pengukuran risiko dan
pengendalian risiko.
Perseroan berkomitmen untuk menjalankan manajemen
risiko dalam usahanya untuk mempertahankan kinerja
yang sudah tercapai saat ini. Perseroan menyadari bahwa
jalannya operasional Perseroan tidak terlepas dari berbagai
risiko, baik risiko yang berada di bawah kendali maupun
risiko yang berada di luar kendali Perseroan. Karena itu risiko
harus dikelola secara terintegrasi dan berkelanjutan, sebagai
bagian dari praktik tata kelola yang baik atas korporasi.
Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk menjalankan
manajemen risiko, Perseroan juga telah membentuk unit
Internal Audit, yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Pembentukan ini adalah salah satu dari
langkah awal yang diambil oleh manajemen yang mengarah
kepada penerapan manajemen risiko yang menyeluruh
pada masa yang akan datang.
Perseroan mengelola risiko dengan cara yang terstruktur,
terkendali dan efektif. Pendekatan manajemen risiko
Perseroan telah tertanam dalam kegiatan operasional
sehari-hari Perseroan. Jaminan kepatuhan dan pemantauan
internal telah ditempatkan untuk menelaah pengaturan
strategi risiko Perseroan. Unit Audit Internal memainkan
peran penting dalam memastikan risiko operasional dan
eksekusi bisnis Perseroan telah ditangani dan dikelola
dengan tepat.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201786
Unit Audit Internal bersama dengan Dewan Komisaris
melakukan kajian risiko secara berkelanjutan untuk
mengidentifikasi dan mempertimbangkan risiko-risiko
utama internal dan eksternal yang berdampak pada model
bisnis Perseroan.
Dalam hal identifikasi risiko, maka Perseroan harus
mengetahui faktor-faktor risiko yang mungkin muncul
baik yang berasal dari internal maupun eksternal sehingga
kemudian Perseroan dapat melakukan pengukuran
terhadap setiap risiko yang mungkin timbul. Untuk
pengendalian risiko, Perseroan melakukan upaya-upaya
yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko
tersebut. Pengendalian juga dilakukan dengan pemantauan
dan pengkajian risiko secara berkala sehingga risiko-risiko
tersebut dapat dikendalikan dan nilai Perseroan berada
pada level sehat dapat terjaga.
Dalam menghadapi risiko-risiko usaha tersebut, Perseroan
telah menerapkan sistem manajemen risiko sebagai berikut:
Risiko Mutu Produk
Dalam upaya menghasilkan produk bermutu tinggi, usaha
yang dilakukan Perseroan diawali dengan pengendalian
mutu bahan baku, pengendalian proses produksi,
pengendalian mutu produk akhir serta pengendalian mutu
sarana distribusi produk akhir.
Untuk mendapatkan kualitas serta pasokan bahan baku baik
raw material maupun packaging material yang stabil dan
konsisten, Perseroan senantiasa meningkatkan komunikasi
yang baik dengan pemasok serta mencari alternatif
pemasok sehingga tidak tergantung pada satu pemasok
saja. Pengendalian mutu bahan baku dilakukan secara
berkesinambungan dalam bentuk evaluasi pemasok yang
dilakukan secara periodik sehingga proses perbaikan guna
peningkatan mutu bahan bakupun lebih efektif.
Pengendalian selama proses produksi dilakukan pada setiap
tahapan proses, hal ini untuk memastikan bahwa produk
akhir yang dihasilkan pada setiap tahapan proses sesuai
dengan standard/ spesifikasi.
Pengendalian mutu produk jadi yang ketat selama
berlangsungnya proses produksi hingga penyimpanan
produk jadi, proses sampling yang terencana serta
penetapan parameter uji berdasarkan regulasi yang berlaku
di Indonesia bertujuan untuk memberikan perlindungan
konsumen. Pencantuman tanggal kadaluwarsa pada setiap
produk akan memudahkan identifikasi produk yang telah
dipasarkan.
Guna memastikan kualitas produk jadi yang diterima oleh
konsumen tetap sesuai dengan standart yang ditetapkan,
Perseroan melakukan pengawasan terhadap kualitas
armada yang digunakan untuk mendistribusikan produk
akhir ke kantor – kantor perwakilan diseluruh Indonesia,
suhu pendingin armada pengiriman menjadi hal yang
sangat penting sehingga perlu dipantau selama proses
distribusi produk akhir tersebut.
The Internal Audit Unit together with the Board of
Commissioners undertakes a continuous risk assessment
to identify and consider key internal and external risks that
impact the business model of the Company.
In the case of risk identification, the Company should be
aware of the risk factors that may arise from both internal
and external so that the Company can then measure every
risk that may arise. For risk control, the Company undertakes
the necessary efforts to minimize the occurrence of such
risks. Control is also carried out with periodic monitoring
and risk assessments so that those risks can be controlled
and the Company value at a healthy level can be maintained.
In facing these business risks, the Company has implemented
the following risk management systems:
Product Quality Risk
In an effort to produce high quality products, the Company
business begins with quality control of raw materials,
production process control, quality control of final product
and quality control of final product distribution means.
To obtain the quality and supply of raw material as well
as stable and consistent material packaging material, the
Company constantly improves good communication with
suppliers as well as looking for supplier alternatives so that
it does not depend on one supplier only. The quality control
of raw materials is carried out continuously in the form of
supplier evaluation conducted periodically so that the
process of improvement in order to improve the quality of
raw materials is more effective.
Control during the production process is carried out at each
stage of the process, to ensure that the finished product
is produced at each stage of the process according to the
standard/specification.
Strict quality control of finished products during the
production process until the storage of finished products,
the planned sampling process and the determination of test
parameters based on applicable regulations in Indonesia
aims to provide consumer protection. Inclusion of expiration
dates on each product will facilitate the identification of
marketed products.
In order to ensure that the quality of finished products
received by consumers remains consistent with the specified
standard, the Company monitors the quality of the fleet
used to distribute the final product to representative offices
throughout Indonesia, the temperature of the shipping fleet
cooler becomes very important so it needs to be monitored
during the process distribution of the final product.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 87
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko dalam hal Perseroan tidak
dapat memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Perseroan
melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas
masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan
tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran
liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana
untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka
panjang diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Risiko Kredit
Perseroan menghadapi risiko kredit dari kegiatan operasi
dan aktivitas pendanaan terutama yang berasal dari
piutang usaha dari pelanggan dan piutang lain-lain. Risiko
kredit yang berasal dari piutang usaha dan piutang lain-
lain dikelola oleh manajemen Perseroan sesuai dengan
kebijakan, prosedur dan pengendalian Perseroan. Batasan
kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan
kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan
dimonitor secara teratur oleh manajemen Perseroan. Untuk
mengurangi risiko yang akan timbul Perseroan melakukan
hubungan bisnis hanya dengan pihak-pihak yang diakui
dan terpercaya. Perseroan memiliki kebijakan untuk semua
pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit
harus melalui prosedur verfikasi kredit. Sebagai tambahan,
jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk
mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau
arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga
pasar. Eksposur Perseroan yang terpengaruh risiko suku
bunga terutama terkait dengan kas dan setara kas, Kas
dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya,
Pinjaman bank jangka pendek, dan Pinjaman bank jangka
panjang. Pinjaman bunga bank dikaji dan disesuaikan secara
berkala berdasarkan syarat dan ketentuan pinjaman yang
berlaku secara umum, termasuk didalamnya tingkat bunga.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risiko mata uang merupakan risiko dalam hal nilai wajar
atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang
asing. Perseroan juga melakukan pembelian bahan baku
dalam mata uang Dolar AS sesuai ketentuan pembayaran
yang dipersyaratkan pemasok.
Risiko Perseroan terhadap nilai tukar mata uang asing
diperkirakan mulai menurun dengan semakin banyaknya
pembelian bahan baku Perseroan dalam Rupiah.
Perseroan saat ini belum melakukan kebijakan lindung nilai
karena manajemen merasa hal tersebut belum diperlukan
setelah mempertimbangkan biaya dan nilai manfaat dari
kebijakan lindung nilai. Namun ke depannya, Perseroan
akan melakukan pembelian bahan baku Perseroan dalam
Rupiah yang merupakan pelaksanaan PBI No. 17/3/PBI/2015,
sehingga diharapkan risiko Perseroan terhadap nilai tukar
mata uang asing diperkirakan mulai menurun.
Liquidity Risk
Liquidity risk is a risk in the event that the Company is unable
to meet its liabilities at maturity. The Company conducts
rigorous evaluation and supervision of cash-in and cash-
outs to ensure the availability of funds to meet the maturing
liabilities payment requirement. In general, funding
requirements for short-term and long-term liabilities are
obtained from sales to customers.
Credit Risk
The Company faces credit risks from operating activities
and financing activities primarily derived from accounts
receivable from customers and other receivables. Credit
risk arising from trade receivables and other receivables is
managed by the Company management in accordance with
the Company policies, procedures and controls. Credit limits
are defined for all customers based on the internal scoring
criteria. The balance of customer receivables is monitored
regularly by the management of the Company. To reduce
the risks that will arise the Company conducts business
relationships only with recognized and trusted parties. The
Company has a policy for all customers who will trade on
credit through credit verification procedures. In addition, the
amount of receivables is monitored continuously to reduce
the risk of impairment of receivables.
Interest Rate Risk
Interest rate risk is the risk that the fair value or future
contractual cash flows of a financial instrument will be
affected by changes in market interest rates. The Company
exposure to interest rate risk is mainly related to cash and
cash equivalents, restricted cash and time deposits, short-
term bank loans, and long-term bank loans. Bank interest
loans are reviewed and adjusted periodically based on
general terms and conditions of borrowings, including
interest rates.
Foreign Exchange Rate Risk
Currency risk is a risk in the event that the fair value or future
cash flows of a financial instrument will fluctuate due to
changes in foreign currency exchange rates. The Company
also purchases raw materials denominated in US Dollars
according to the terms of payment required by suppliers.
The Company risk to foreign currency exchange rate is
predicted to decrease with increasing purchases of raw
materials of the Company in Rupiah.
The Company is currently not conducting a hedge policy
because management feels it has not been necessary after
considering the costs and benefits of the hedging policy. In
the future, however, the Company will purchase raw materials
of the Company in Rupiah, which is the implementation of
PBI No. 17/3/PBI/2015, so that the Company risk to foreign
currency exchange rate is expected to begin to decline.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201788
5. Perikatan
Perjanjian Lisensi
Perseroan mempunyai beberapa perjanjian lisensi hak
intelektual karakter yang digunakan untuk mendesain,
memproduksi dan mendistribusi es krim segmen anak-anak.
Perjanjian lisensi dengan beberapa pihak antara lain:
• VIMN Netherlands B.V. (Viacom Group) memberikan
lisensi untuk menggunakan hak intelektual karakter The
SpongeBob Squarepants pada: es krim batangan, cone,
cup dan Ice cake sejak tahun 2007.
• PT Walt Disney Indonesia memberikan lisensi untuk
menggunakan karakter Avengers classic dan Spider-
Man classic pada es krim batangan sejak tahun 2016.
• PT Tuesday Licensing Indonesia memberikan lisensi
untuk menggunakan karakter LOBU pada es krim
batangan, cone, cup dan Ice cake sejak 2016.
Perjanjian Kerjasama
Pada tahun 2016 perusahaan melakukan perjanjian dengan
PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk terkait
penggunaan lisensi program Oracle dimana pemberi tugas
yaitu PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk
yang diwakili oleh Bapak Edwin Sutedja sebagai IT Manager
menyerahkan semua hak, jabatan, dan kepentingannya
untuk lisensi program Oracle pada PT Campina Ice Cream
Industry yang diwakili oleh Bapak Suprasta sebagai IT Officer.
5. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan
Kejadian penting setelah Laporan Keuangan Tahunan
per 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Rekan serta
ditandatangani oleh Eddy Sutjahjo berdasarkan Standar
Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian adalah pelunasan utang kepada Swiss
Life Singapore PTE LTD dengan nilai pokok pinjaman sebesar
Rp. 260.000.000.000,- dan bunga sebesar Rp. 9.634.444.444,-
pada tanggal 15 Pebruari 2018.
5. Engagement
License Agreement
The Company has several intellectual property rights license
agreements used to design, produce and distribute children
ice cream segments. License agreement with several parties,
among others:
• VIMN Netherlands B.V. (Viacom Group) licenses to use
the intellectual property of The SpongeBob Squarepants
character on: ice cream bars, cone, cup and ice cake since
2007.
• PT Walt Disney Indonesia licenses to use classic Avengers
and Spider-Man classic characters on ice cream bars
since 2016.
• PT Tuesday Licensing Indonesia licenses to use LOBU
characters on ice cream bars, cones, cups and ice cakes
since 2016.
Cooperation agreement
In 2016 the company entered into an agreement with PT
Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk related the
use of Oracle program license where the assignor of PT
Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk represented
by Mr. Edwin Sutedja as IT Manager handed over all rights,
position and its interest to license Oracle program on PT
Campina Ice Cream Industry represented by Mr. Suprasta as
IT Officer.
5. Events After Date of Position Statement
Significant events after the Annual Financial Statements as
of December 31, 2017 audited by Public Accounting Firm
Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Colleagues and signed by
Eddy Sutjahjo under the Audit Standards established by
IAPI, with an unqualified opinion are the settlement of debt
to Swiss Life Singapore PTE LTD with principal amount of
Rp. 260.000.000.000,- and interest of Rp. 9.634.444.444,- on
February 15, 2018.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 89
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
06
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201790
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 91
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) (“Prinsip GCG”) sebagaimana diatur dalam
peraturan OJK dan Bursa Efek. Terkait dengan penerapan
Prinsip GCG dalam kegiatan usaha Perseroan, sesuai dengan
Peraturan Pencatatan Bursa Efek dan peraturan-peraturan
OJK, Perseroan telah memiliki alat-alat kelengkapan seperti
Komisaris Independen, Direktur Independen, Sekretaris
Perusahaan, dan Komite Audit.
Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal yang
berfungsi untuk melakukan pengawasan atas implementasi
dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen
Perseroan serta telah membentuk Komite Nominasi
dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji dan
merekomendasikan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif.
Dewan Komisaris
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2014 Dewan Komisaris
diwajibkan untuk mengadakan rapat dewan komisaris
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 2 (dua) bulan dan
rapat tersebut dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2014 Dewan Komisaris
diwajibkan untuk mengadakan rapat dengan direksi
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 4 (empat) bulan.
Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris telah
melaksanakan tugas-tugasnya, mencakup pengadaan rapat
terkait pembahasan persoalan yang berhubungan dengan
manajemen Perseroan dan mengevaluasi kinerja Perseroan
dan laporan audit yang dilaksanakan oleh Komite Audit.
Dewan Komisaris juga membahas usulan calon anggota
Dewan Komisaris dan Direksi, serta besaran dan komponen
remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, yang
diajukan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
Selain itu, Dewan Komisaris merekomendasikan pelaksanaan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan baik,
upaya untuk mencari peluang baru dalam perluasan usaha
Perseroan, dan memanfaatkan kemajuan perkembangan
teknologi agar tepat guna.
Direksi
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2014 Direksi Perseroan
diwajibkan untuk mengadakan rapat direksi sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan.
Sekretaris Perusahaan
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/ 2014, tentang Sekretaris
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan
telah menunjuk Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat
Keputusan No. 011/DIR/CMPI/X/2017 tentang Pengangkatan
Corporate Secretary di Lingkungan Perseroan.
Corporate Governance
The Company constantly observes and adheres to the
principles of Good Corporate Governance (“GCG Principles”)
as governed by OJK and Stock Exchange regulations.
In relation to the application of GCG Principles in the
Company’s business activities, in accordance with the Listing
Rules of Stock Exchange and OJK regulations, the Company
has owned equipments such as Independent Commissioner,
Independent Director, Corporate Secretary, and Audit
Committee.
The Company also has an Internal Audit Unit which serves
to supervise the implementation of the policies established
by the management of the Company and has established
a Nomination and Remuneration Committee tasked to
review and recommend the composition of the Board of
Commissioners and Board of Directors and a competitive
remuneration system.
Board of Commissioners
In accordance with OJK Regulation No. 33/2014 The Board of
Commissioners is required to hold a Board of Commissioners
meeting at least once every 2 (two) months and the meeting
is attended by all Board of Commissioners
In accordance with OJK Regulation No. 33/2014 The Board of
Commissioners is required to hold meetings with directors
at least 1 (one) time every 4 (four) months.
Throughout the year 2017, the Board of Commissioners
has performed its duties, covering the procurement of
meetings related to the discussion of issues relating to the
management of the Company and evaluating the Company
performance and audit reports conducted by the Audit
Committee. The Board of Commissioners also discussed
the proposed members of the Board of Commissioners
and Board of Directors, and the amount and component of
remuneration of members of the Board of Commissioners
and Board of Directors, filed by the Nomination and
Remuneration Committee.
In addition, the Board of Commissioners recommends the
implementation of Good Corporate Governance principles
well, efforts to seek new opportunities in expanding
the Company business, and utilize the advancement of
technological developments to be effective.
Directors
In accordance with OJK Regulation No. 33/2014 The Board
of Directors of the Company is required to hold a meeting of
the Board of Directors at least 1 (one) time per month.
Corporate Secretary
In accordance with OJK Regulation No. 35/2014, concerning
the Corporate Secretary of the Issuer or Public Company, the
Company has appointed the Corporate Secretary based on its
Decision Letter no. 011/DIR/CMPI/X/2017 on Appointment of
Corporate Secretary within the Company Environment. The
Corporate Secretary is prohibited from concurrently holding
any position in the issuer or other public company.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201792
Sekretaris Perseroan dilarang merangkap jabatan apapun di
emiten atau perusahaan publik lain.
Untuk menghubungi sekretaris perusahaan Perseroan,
dapat disampaikan ke:
Nama : Arif Harmoko Rayadi
Jabatan : Sekretaris Perusahaan
Alamat : Jl. Rungkut Industry II/15-17, Kel. Tenggilis Mejoyo,
Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya – 60292
Telepon : 031.8432247 / 031.8439232
Email : [email protected]
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris
Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 35/
2014, tentang Sekretaris Perusahaan Emiten dan Perusahaan
Publik, antara lain Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas
dan tanggung jawab antara lain meliputi :
a. mengikuti perkembangan pasar modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal.
b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
c. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi :
1. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
ketersediaan informasi pada situs web Perseroan.
2. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu
3. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS
4. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi
dan/atau Dewan Komisaris dan
5. pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan
bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
6. sebagai penghubung atau contact person antara
Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK,
dan pemangku kepentingan lainnya.
Komite Audit
Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor
55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“Peraturan OJK No.
55/2015”), Perseroan telah membentuk Komite Audit
yang anggota‐anggotanya diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris di Luar Rapat pada tanggal 6
Oktober 2017 dengan masa jabatan sampai dikeluarkannya
Surat Keputusan Dewan Komisaris yang baru. Perseroan juga
telah memiliki Piagam Komite Audit tertanggal 6 Oktober
2017 yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perseroan.
To contact the Company Corporate Secretary, please send it
to :
Name : Arif Harmoko Rayadi
Posisiton : Sekretaris Perusahaan
Address : Jl. Rungkut Industry II/15-17, Kel. Tenggilis Mejoyo,
Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya – 60292
Telephone : 031.8432247 / 031.8439232
Email : [email protected]
The functions and responsibilities of the Corporate Secretary
as stipulated in OJK Regulation No. 35/2014, concerning
the Corporate Secretary of Issuers and Public Companies.
Among other things, the Corporate Secretary has duties and
responsibilities, among others, covering:
a. Following the development of the capital market,
especially regulations applicable in the field of capital
market.
b. Providing input to the Board of Directors and the Board
of Commissioners of the Company to comply with the
prevailing laws and regulations in the capital market.
c. Assist the Board of Directors and Board of Commissioners
in the implementation of corporate governance which
includes :
1. Disclosure of information to the public, including the
availability of information on the Company website;
2. Submission of reports to OJK on time.
3. Execution and documentation of the RUPS
4. Implementation and documentation of meetings of
the Board of Directors or Board of Commissioners;
5. Implementation of the Company orientation
program for the Board of Directors or Board of
Commissioners.
6. As liaison or contact person between the Company
and the Company’s shareholders, OJK, and other
stakeholders.
Audit Committee
To comply with the provisions of OJK Regulation No. 55/
POJK.04/2015 on the Establishment and Guidance of the
Implementation of the Audit Committee (“OJK Regulation
No. 55/2015”), the Company has established an Audit
Committee whose members are appointed by the Board
of Commissioners’ External Meeting on October 6, 2017
with a term of office up to the issuance of a new Board of
Commissioners Decree. The Company also has an Audit
Committee Charter dated October 6, 2017 signed by the
Board of Commissioners of the Company.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 93
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit meliputi :
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau
pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi
dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan
Perseroan.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang‐undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan.
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan
atas jasa yang diberikannya.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada
independensi, ruang lingkup penugasan dan imbalan
jasa.
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan
tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.
Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.
6. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan
Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Perseroan.
7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan.
8. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya
kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau
penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan
rapat direksi yang dapat dilakukan oleh Komite Audit
atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite
Audit atas biaya Perseroan; dan
9. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan
Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik.
Masa tugas anggota komite audit selama 5 (lima) tahun dan
tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
Perseroan.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/2015, Komite Audit
mengadakan rapat secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 3 (tiga) bulan.
Susunan anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai
berikut :
Ketua : Doktorandus Makmur Widjaja
Anggota : Bing Hartono Poernomosidi
Anggota : Rudy Soraya
Duties and Responsibilies of the Audit Committee include :
1. Review the financial information that will be issued to the
public and the authorities, including financial reports,
projections and other reports related to the Company
financial information.
2. Reviewing the compliance with laws and regulations
related to the Company activities.
3. Provide an independent opinion in the event of any
disagreement between management and accountant
for the services it provides.
4. Provide recommendations to the Board of Commissioners
regarding the appointment of accountants based
on the independence, scope of the assignment and
remuneration.
5. Reviewing the conduct of audits by internal auditors
and overseeing the implementation of follow up by the
Board of Directors on the findings of internal auditors.
Review complaints relating to the Company accounting
and reporting process.
6. Review and advise the Board of Commissioners regarding
the potential conflict of interest of the Company.
7. Maintaining the confidentiality of Company documents,
data and information.
8. To examine allegations of errors in decisions of meetings
of the Board of Directors or irregularities in the execution
of the results of decisions of meetings of directors
which may be conducted by the Audit Committee or
independent parties appointed by the Audit Committee
at the expense of the Company.
9. Review and advise the Board of Commissioners
regarding the potential conflict of interest of the Issuer
or Public Company.
Audit Committee members shall remain in office for 5 (five)
years and shall not be longer than the term of office of the
Board of Commissioners of the Company.
In accordance with OJK Regulation no. 55/2015, the Audit
Committee shall convene meetings at least once every 1
(one) time in 3 (three) months.
The composition of the members of the Audit Committee of
the Company is as follows :
Chairman : Doktorandus Makmur Widjaja
Member : Bing Hartono Poernomosidi
Member : Rudy Soraya
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201794
Wewenang Komite Audit meliputi :
1. Akses terhadap dokumen, data dan informasi yang
releven untuk mendapatkan data dan informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
2. Melakukan komunikasi langsung dengan karyawan,
termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi
audit internal, manajemen risiko, dan akutan terkait
tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
3. Apabila diperlukan, dengan persetujuan Dewan
Komisaris, Komite Audit dapat mempekerjakan tenaga
ahli yang independen diluar anggota Komite Audit
untuk membantu pelaksanaan tugasnya.
4. Melaksanakan kewenangan lain yang diberikan Dewan
Komisaris.
Unit Audit Internal
Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015
tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan
Piagam Unit Audit Internal (”Peraturan OJK No. 56 Tahun
2015”), maka berdasarkan Surat Penunjukan No. 012/DIR/
CMPI/X/2017 tertanggal 6 Oktober 2017, Perseroan telah
membentuk Unit Audit Internal (UAI) Perseroan. Perseroan
juga telah membentuk suatu Piagam Unit Audit Internal yang
telah disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 6
Oktober 2017. Piagam Unit Audit Internal adalah merupakan
pedoman kerja Unit Audit Internal. Adapun susunan Unit
Audit Internal pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah
sebagai berikut :
Ketua : Dining R
Tujuan pembentukan audit internal adalah memberikan
pandangan independen dan memastikan efisiensi serta
efektifitas sistem pengendalian internal dengan melakukan
pemeriksaan, penelitian, analisa dan rekomendasi atas
kegiatan/bidang yang diaudit.
Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada
Direktur Utama. Auditor yang duduk dalam Unit Audit
Internal bertanggung jawab secara langsung kepada
Kepala Unit Audit Internal. Auditor ini dilarang merangkap
tugas dan tanggung jawab terkait pelaksanaan kegiatan
operasional Perseroan.
Unit Audit Internal merupakan suatu unit yang sejajar
dengan Sekretaris Perusahaan. Dalam pelaksanaannya, Unit
Audit Internal akan berkomunikasi secara intensif dengan
Dewan Komisaris.
Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab
antara lain meliputi:
• Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Internal
Tahunan.
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
The Authority of the Audit Committee includes :
1. Access to documents, data and information releven
to obtain data and information relating to the
implementation of its duties.
2. Conducting direct communication with employees,
including the Board of Directors and those exercising
internal audit, risk management and accounting functions
related to the Audit Committee duties and responsibilities.
3. Where necessary, with the approval of the Board
of Commissioners, the Audit Committee may hire
independent experts outside the members of the Audit
Committee to assist in the performance of its duties.
4. Carry out other authorities granted by the Board of
Commissioners.
Internal Audit Unit
In accordance with OJK Rule Number 56/POJK.04/2015
on the Establishment and Guidelines for the Preparation
of the Charter of the Internal Audit Unit (“OJK Regulation
No. 56 of 2015”), based on Letter of Appointment No. 012/
DIR/CMPI/X/2017 dated October 6, 2017, the Company has
established an Internal Audit Unit (UAI) of the Company.
The Company has also established an Internal Audit Unit
Charter approved by the Board of Directors and Board of
Commissioners dated October 6, 2017. The Charter of the
Internal Audit Unit is a guideline for the work of the Internal
Audit Unit. The composition of the Internal Audit Unit at the
time this Prospectus is published is as follows :
Chairman : Dining R
The purpose of establishing an internal audit is to provide
an independent outlook and to ensure the efficiency and
effectiveness of the internal control system by conducting
examination, research, analysis and recommendations for
activities / areas to be audited.
The Head of Internal Audit Unit is responsible to the
President Director. The auditor who sits in the Internal Audit
Unit is directly responsible to the Head of the Internal Audit
Unit. The auditor is prohibited from concurrently assigning
duties and responsibilities related to the implementation of
the Company operational activities.
The Internal Audit Unit is a unit parallel to the Corporate
Secretary. In its implementation, the Internal Audit Unit will
communicate intensively with the Board of Commissioners.
The Internal Audit Unit has duties and responsibilities
including :
• Prepare and implement the Annual Internal Audit Plan;
• Test and evaluate the implementation of internal
controls and risk management systems in accordance
with company policy.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 95
• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi
dan kegiatan lainnya.
• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua
tingkatan Manajemen.
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan
tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
• Bekerja sama dengan Komite Audit.
• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan
audit internal yang dilakukannya.
• Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Wewenang Unit Audit Internal adalah :
• Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang
perusahaan terkait dengan tugas dan aktivitasnya.
• Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi,
Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota
dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
• Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan
Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit dan
• Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan
auditor eksternal.
Masa tugas anggota Unit Audit Internal adalah selama 5
(lima) tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan
Dewan Komisaris Perseroan.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang
dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas
Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi.
• Conduct examination and assessment of efficiency and
effectiveness in finance, accounting, operations, human
resources, marketing, information technology and other
activities.
• Provide suggestions for improvements and objective
information on activities examined at all levels of
Management.
• Produce audit report and submit the report to the Board
of Directors and Board of Commissioners.
• Monitor, analyze, and report on the implementation of
suggested improvements.
• Working closely with the Audit Committee.
• Develop a program to evaluate the quality of its internal
audit activities.
• Conduct special checks where necessary.
The authority of the Internal Audit Unit is :
• Access all relevant information about the company in
relation to its tasks and activities.
• Direct communication with the Board of Directors,
Board of Commissioners and Audit Committee as
well as members of the Board of Directors, Board of
Commissioners and Audit Committee.
• Conducting regular and incidental meetings with the
Board of Directors, the Board of Commissioners and the
Audit Committee.
• Coordinate its activities with external auditor activities.
The duration of the members of the Internal Audit Unit shall
be 5 (five) years and shall not be longer than the term of
office of the Board of Commissioners of the Company.
Nomination and Remuneration Committee
The Nomination and Remuneration Committee is a
committee established by and responsible to the Board of
Commissioners in assisting in carrying out the functions and
duties of the Board of Commissioners regarding nomination
and remuneration.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201796
Dasar penetapan remunerasi Direksi Perseroan ditentukan
oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dimana Dewan
Komisaris akan memperhatikan rekomendasi dari Komite
Nominasi dan Remunerasi Perseroan.
Sedangkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris
ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan.
Hal ini dilakukan demi menghindari konflik kepentingan
dimana Dewan Komisaris bisa menentukan remunerasinya
sendiri.
Fungsi Komite Nominasi dan Rumenerasi Perseroan
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris Perseroan, hal mana
sejalan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember tentang Komite
Nominasi dan Rumenerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
The basis for determination of remuneration of the
Board of Directors of the Company is determined by the
Company Shareholder Resolution submitted to the Board
of Commissioners in which the Board of Commissioners
will take into consideration the recommendations of the
Nomination and Remuneration Committee of the Company.
While the determination of remuneration of the Board of
Commissioners is determined by the Shareholders Decision
of the Company. This is done in order to avoid any conflict of
interest by which the Board of Commissioners can determine
its own remuneration.
The functions of the Nomination and Rumeneration
Committee of the Company are carried out by the Board
of Commissioners of the Company, which is in line with the
provisions of the Financial Services Authority Regulation
No. 34/POJK.04/2014 dated December 8, concerning the
Nomination and Rumeneration Committee of Issuers or
Public Companies.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 97
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 201798
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY07
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report 99
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kegiatan Usaha Yang Ramah Lingkungan dan Program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility / CSR)
Komitmen Campina sebagai produsen es krim terbesar,
selalu memegang teguh prinsip usaha yang bersahabat
dengan lingkungan, hal ini diwujudkan dalam bentuk
partisipasi menjaga keseimbangan alam untuk mengurangi
pemanasan global. Beberapa contoh kegiatan yang telah
dilakukan adalah penanaman 1.000 pohon di Banda Aceh
dan adanya Roof Top Organic Garden di lingkungan pabrik,
dan pengolahan sampah menjadi kompos.
Gaya hidup sehat pun diwujudkan dengan adanya vegan
menu yang nikmat di kantin karyawan setiap hari. Campina
juga mengundang pelajar, mahasiswa dan masyarakat
umum dalam kegiatan ‘Factory Visit’ untuk melihat proses
pembuatan es krim Campina yang higienis dan berkualitas.
Perseroan terus berkomitmen untuk selalu memegang
prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan. Hal ini
diwujudkan dalam bentuk serangkaian program internal
perusahaan maupun yang melibatkan masyarakat.
Bukti komitmen atas kegiatan usaha yang ramah lingkungan
adalah penghargaan dari berbagai pihak. Berikut adalah
bukti pengakuan dari berbagai pihak tersebut :
- Perseroan telah mendapatkan pengakuan standarisasi
dalam manajemen lingkungan adalah tercapainya ISO
14001 : 2004 di bidang 2014
- Perseroan memperoleh Indonesia Green Company
Award pada Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh
Yayasan Kehati dan Majalah SWA.
- Sedangkan dari Pemerintah daerah bentuk pengakuan
dari keberhasilan program ”Go Green” dari Perseroan
adalah piagam penghargaan dari Pemerintah Kota
Surabaya berupa Proper Grade Biru.
Untuk mencapai tujuan kegiatan usaha yang ramah
lingkungan.
Corporate Social Responsibility
Environmentally Friendly Business Activities and Corporate
Social Responsibility (CSR)
Campina commitment as the largest ice cream producer,
always adhere to the principle of friendly business with the
environment, this is manifested in the form of participation
to maintain the balance of nature to reduce global warming.
Some examples of activities that have been done are the
planting of 1,000 trees in Banda Aceh and the existence of
Roof Top Organic Garden in the factory environment, and
waste processing into compost.
Healthy lifestyle was realized with the vegan menu that is
delicious in the cafeteria employees every day. Campina also
invites students, university students and the general public
in the ‘Factory Visit’ to see the hygienic and quality Campina
ice cream making process.
The Company continues to commit itself to always adhere
to the principles of environmentally friendly business. This
is manifested in the form of a series of internal corporate
programs as well as those involving the community.
Evidence of commitment to environmentally friendly
business activities is an appreciation from various parties.
The following is evidence of recognition from various parties:
- The Company has gained standardization recognition in
environmental management is the achievement of ISO
14001: 2004 in the field of 2014
- The Company obtained the Indonesia Green Company
Award in 2017 organized by Yayasan Kehati and SWA
Magazine.
- While from Local Government, the recognition of the
success of the Company “Go Green” program is the
award certificate from the Surabaya City Government in
the form of Proper Blue Grade.
To achieve the goal of environmentally friendly business
activities.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 2017100
PILAR CAMPINA GO GREEN
CAMPINA
GO GREEN
EFISIENSI
ENERGI
EFISIENSI
AIR
PROGRAM
3R
RUANG TERBUKA
HIJAU
PENDIDIKAN
& PELATIHAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
2010
Menerapkan Pola
Makan Vegan di
kantin Campina
2013Turut
Mempelopori
Pembangunan
ECO CAMP di
Bandung
Campina “ Budi
daya Jamur Tiram”
di Surabaya
2016Menerima Penghargaan
“ Perusahaan Pedului
Bumi dengan Pola
Makan Vegan” dari IVS
Membangun
Pusdiklat VEGAN di
Surabaya
2017
Meraih Award
Indonesia
Green
Company
Award dari
SWA dan
KEHATI
2014
Meraih
Sistem
Manajemen
Lingkungan ISO
14001:2004
2011
Meraih
PROPER
grade BIRU
2009
“Peduli Global
Warming” olehKa
BLH Kota
Surabaya
CAMPINA GREENSTONE
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report101
Perseroan telah melalui beberapa tahapan dan sejarah, tabel
berikut menggambarkan :
- Sejarah yang harus dilalui Perseroan untuk mencapai
kegiatan usaha yang ramah lingkungan / ”Go Green”
- Pilar dari komitmen kegiatan usaha Perseroan yang
ramah lingkungan , dimana salah satu pilarnya adalah
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Didalam menerapkan kegiatan usaha yang ramah
lingkungan / ”Go Green” Perseroan melakukan berbagai
macam kebijakan yang dilakukan untuk mendorong
terciptanya hal tersebut. Berikut adalah berbagai macam
kebijakan yang di terapkan oleh Perseroan dalam rangka
untuk mencapai hal tersebut :
Kategori Categories
Bagian Part
Sub Bagian Sub Part
Tindakan Action Points
EFESIENSI ENERGI
Factory Lighthing Penggantian lampu TL menjadi LED
Factory Toilets Penggunaan Sensor Lampu
Factory Office Memaksimumkan sinar cahaya matahari
Factory Office Setting AC minimum 24c
Distribusi Delivery Vans Penggantian sistem Refrigrant menjadi Eutectic
Factory Office Penggantian Refrigrant AC menjadi Hidrokarbon
REDUCE REUSE RECYCLE
Factory Administrasi Merubah hardcopy menjadi Softcopy
Factory Administrasi Menggunakan kertas bekas ( Reuse )
Factory Packaging Memperkecil ukuran Kemasan
Factory Produksi Pemasangan sensor untuk mengurangi produk waste
Factory ProduksiMeningkatkan spesifikasi oli untuk
mengurangi limbah
Factory GeneralPemilihan dan pemanfaatan sampah organik
jadi kompos
Factory General Pengolahan air minum mandiri
EFESIENSI AIR
Factory General Penggunaan air keran otomatis
FactoryCleaning in
Process
Penggunaan kontrol otomatis
FactoryWater
Regeneration
Perubahan flushing menjadi backwash
FactoryKontrol
Kebocoran Air
Pemasangan water meter flow
Factory Laboratorium Pencucian dengan dishwasher
PEMANFAATAN RUANG
TERBUKA HIJAU
Factory Lingkungan Pembuatan kebun sayur di atap (rooftop)
Factory Lingkungan Pembuatan kebun sayur vertikal
The Company has gone through several stages and history,
the following table illustrates:
- History that must be passed by the Company to achieve
environmentally friendly business activities / “Go Green”
- The pillar of the Company commitment to
environmentally friendly business activities, where
one of its pillars is the Corporate Social Responsibility
Program.
In implementing environmentally friendly business activities
/ “Go Green” the Company undertakes various policies
undertaken to encourage its creation. The following are the
various policies adopted by the Company in order to achieve
this
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 2017102
Sebagai bagian dari kebijakan ramah lingkungan atau ”Go
Green”, Perseroan berkomitmen penuh untuk menjalankan
fungsi dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan,
masyarakat, karyawan dan juga komunitas / Corporate
Social Responsibility. Berikut adalah beberapa kegiatan
tanggung jawab sosial yang telah dilakukan oleh Kelompok
Usaha Perseroan :
Kategori Categories
Bagian Part
Sub Bagian Sub Part
Tindakan Action Points
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Factory General Menerapkan pola makan vegetarian
Factory GeneralMengadakan program factory visit
untuk pelajar dan umum
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
EksternalBudidaya
Jamur
Membangun 7 komunitas sentra
budidaya jamur di Surabaya dan Malang
EksternalPendidikan
LingkunganTurut membangun ECOCAMP di Bandung
Lingkungan PelestarianMemindahkan 14 pohon asam
ex-Daendels ke Hutan Kota di Surabaya
Lingkungan SponsorshipMensponsori Surabaya Green & Clean
tahun 2014 & 2015
Lingkungan PelestarianPenanaman 1000 pohon di kota
Banda Aceh pasca Tsunami
Perseroan menyadari bahwa aktivitas usaha maupun
operasional tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai
bagi pemegang saham, namun juga harus memberikan
manfaat nyata bagi masyarakat. Dalam nilai inti Perseroan
dan sebagai suatu refleksi tanggung jawab warga negara
yang baik, Perseroan selalu berupaya untuk ikut berperan
aktif dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat
di sekitar Perseroan.
Perseroan juga membuka diri bagi kunjungan masyarat
luas dengan menerima kunjungan perusahaan / company
visit. Perseroan mencatat sejak tahun 2010 sudah lebih dari
277.000 orang mengunjungi Perseroan.
Di tahun-tahun mendatang Perseroan akan meningkatkan
partisipasi yang terstruktur dan lebih luas melalui Program
CSR. Perseroan berketetapan bahwa program CSR tidak
boleh berhenti dan wajib ditingkatkan di masa mendatang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada dalam
rangka membantu memperbaiki taraf hidup masyarakat.
As part of its green policy or “Go Green”, the Company is
fully committed to carrying out its social functions and
responsibilities to the environment, community, employees
and the community / Corporate Social Responsibility. The
following are some of the social responsibility activities
undertaken by the Company Business Group :
The Company realizes that business and operational activities
are not only aimed at creating value for shareholders, but also
to provide real benefits to the community. In the core values
of the Company and as a reflection of the responsibility of
good citizens, the Company always strives to play an active
role in building good relationships with communities around
the Company.
The Company also opens itself to large community visits
by receiving company visits / company visits. The Company
noted that since 2010, more than 277,000 people visited the
Company.
In the coming years the Company will increase its structured
and wider participation through the CSR Program. The
Company is determined that CSR programs should not cease
and must be upgraded in the future according to the needs
of existing communities in order to help improve people
lives.
Surabaya, 27 April 2018
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
DIREKSI /
BOARD OF DIRECTORS
SAMUDERA PRAWIRAWIDJAJA
Presiden Direktur
President Director
ARIF HARMOKO RAYADI
Direktur Independen
Independent Director
ADJI ANDJONO PURWO
Direktur
Director
HANS JENSEN
Direktur
Director
HENDRO HADIPRANOTO
Direktur
DEWAN KOMISARIS /
BOARD OF COMMISSIONERS
INSINYUR JUTIANTO ISNANDAR
Presiden Komisaris
President Commisioner
DARMO HADIPRANOTO
Komisaris
Commissioner
DOKTORANDUS MAKMUR WIDJAJA
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2017
LETTER OF STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS
OF RESPONSIBILITY TO THE 2017 ANNUAL REPORT
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa
semua informasi dalam Laporan Tahunan 2017 PT Campina
Ice Cream Industry Tbk. Telah dimuat secara lengkap, dan
bertanggung-jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan tersebut.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned declare that all the information
within the 2017 Annual Report of PT Campina Ice Cream
Industry Tbk. has been presented completely, and we are
fully responsible for the thruthfulness of the content of the
Annual Report.
The statement has been made truthfully
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report103
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 2017104
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Laporan Tahunan 2017106
LAPORAN AUDITOR
INDEPENDENT
INDEPENDENT AUDITOR
STATEMENTS
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
2017 Annual Report107
Halaman Ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
ATAS LAPORAN KEUANGAN/ OF FINANCIAL STATEMENTS
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk.
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL/
FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016/ DECEMBER 31, 2017 AND 2016
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY
LAPORAN POSISI KEUANGAN / STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Laporan Akuntan Independen / Independent Auditor's Report
Halaman / Page
Laporan Posisi Keuangan / Statement of Financial Position 2.a - 2.b
Laporan Laba Rugi Komprehensif / Statement Profit or Loss and Other Comprehensive Income 3
Laporan Perubahan Ekuitas / Statement of Change in Equity 4
Laporan Arus Kas / Cash Flow Statements 5
Catatan Atas Laporan Keuangan / Notes To Financial Statements 6 - 27
DAFTAR ISI / INDEX
Laporan Nomor : 007-SSS/GA-E Report Number: 007-SSS/GA-E
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN AUDITOR'S INDEPENDENT REPORT
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY,Tbk.
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Campina IceCream Industry,Tbk. yang terdiri dari laporan posisikeuangan tanggal 31 Desember 2017, serta laporan labarugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporanarus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan daninformasi penjelasan lainnya.
The Shareholders, Board of Commissioners and DirectorPT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY,Tbk.
We have audited the accompanying financial statements ofPT Campina Ice Cream Industry,Tbk. which comprise thestatement of financial position as of December 31, 2017,and the statement of comprehensive income, statement ofchanges in equity, and statement of cash flows for the yearthen ended, and a summary of significant accountingpolicies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Management's responsibility for the financialstatements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalianinternal yang dianggap perlu oleh manajemen untukmemungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebasdari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkanoleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fairpresentation of these financial statements in accordancewith Indonesian Financial Accounting Standards, and forsuch internal control as management determines isnecessary to enable the preparation of financialstatements that are free from material misstatement,whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor Auditor's responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opiniatas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kamimelaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yangditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standartersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuanetika serta merencanakan dan melaksanakan audit untukmemperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporankeuangan bebas dari kesalahan penyajian material.Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untukmemperoleh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yangdipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasukpenilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalamlaporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecuranganmaupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risikotersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian intemalyang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajarlaporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audityang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuktujuan menyatakan opnn atas keefektivitasan pengendalianinternal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasianatas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dankewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen,serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangansecara keseluruhan.
Our responsibility is to express an opinion on thesefinancial statements based on our audit. We conductedour audit in accordance with Standards on Auditingestablished by the Indonesian Institute of Certified PublicAccountants. Those standards require that we comply withethical requirements and plan and perform the audit toobtain reasonable assurance about whether the financialstatements are free from material misstatement.
An audit involves performing procedures to obtain auditevidence about the amounts and disclosures in the financialstatements. The procedures selected depend on theauditor's judgment, including the assessment of the risks ofmaterial misstatement of the financial statements, whetherdue to fraud or error. In making those risk assessments, theauditor considers intemal control relevant to the entity'spreparation and fair presentation of the financial statementsin order to design audit procedures that are appropriate inthe circumstances, but not for the purpose of expressing anopinion on the effectiveness of the entity's intemal control.An audit also includes evaluating the appropriateness ofaccounting policies used and the reasonableness ofaccounting estimates made by management, as well asevaluating the overall presentation of the financialstatements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalahcukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opiniaudit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained issufficient and appropriate to provide a basis for our auditopinion.
Opini Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikansecara wajar, dalam semua hal yang material, posisikeuangan PT Campina Ice Cream Industry,Tbk. tanggal31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kasnyauntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying financial statementspresent fairly, in all material respects, the financialposition of PT Campina Ice Cream Industry,Tbk. as ofDecember 31, 2017, and its financial performance andcash flows for the year then ended, in accordance withIndonesian Financial Accounting Standards.
Drs y k., MM.
Izin Akuntan Publik / Public Accountant License: No. 0184
Tanggal / Date, 29 Maret / March 29, 2018
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk. PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 AS OF DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Catatan /
Notes
A S E T ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 02g, 04 520.113.109.132 365.414.532.767 Cash and cash equivalent
Piutang usaha 05 Account receivables:
Pihak ketiga 170.149.750.757 162.031.834.647 Third parties
Piutang lain-lain 06 1.851.998.896 1.807.787.642 Other receivables
Persediaan 02h, 07 151.777.634.348 126.898.987.974 Inventories
Biaya dibayar dimuka 08 13.229.930.442 9.581.058.075 Prepaid expenses
Uang muka pembelian 09 7.393.316.811 4.539.447.921 Advances for purchases
Jumlah Aset Lancar 864.515.740.386 670.273.649.026 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 02n, 18c 15.918.124.191 6.798.547.659 Deferred tax assets
Piutang pajak 02n, 18b - 215.268.163 Tax receivables
10 6.862.485.109 7.042.789.618
Property, plant and equipment
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan net of accumulated depreciation ammount
sebesar Rp 426.930.088.035 dan Rp 368.310.937.425 of Rp 426.930.088.035 and Rp 368.310.937.425
pada tahun 2017 dan 2016 02i, 11 219.597.825.148 217.364.147.635 at December 31, 2017 and 2016
Aset tidak berwujud setelah dikurangi amortisasi Intangible assets net of amortization amount of
sebesar Rp 3.193.320.078 dan Rp 2.394.990.058
Rp 1.600.503.122 pada tahun 2017 dan 2016 02j, 12 9.579.960.234 11.291.045.022 and Rp 1.600.503.122 in 2017 and 2016
Aset lain-lain - bersih '02k, 13 94.710.387.591 118.055.612.887 Other assets - net
Jumlah Aset Tidak Lancar 346.668.782.273 360.767.410.984 Total Non Current Assets
JUMLAH ASET 1.211.184.522.659 1.031.041.060.010 TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral
yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan part of the financial statements
2.a
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
Cash and cash equivalent restricted
to used it
2017 2016
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk. PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 AS OF DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Catatan /
Notes
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Account payables:
Pihak ketiga 15 39.266.286.269 43.775.796.073 Third parties
Pihak yang berelasi 02b, 15, 26 1.466.641.571 1.501.362.860 Related parties
Utang pajak 02p, 18b 5.820.262.218 10.280.953.623 Tax payables
Biaya yang masih harus dibayar 16 1.526.486.697 6.464.646.752 Accrued expenses
Jaminan distributor 02m, 17 6.559.350.688 6.741.651.938 Guarantee distributors
Pinjaman yang jatuh tempo satu tahun 14 - 100.000.000.000 Current maturities of Long-term loans
Jumlah Liabilitas Lancar 54.639.027.443 168.764.411.246 Total Current Liabilities
LIABILITAS TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES
14 260.000.000.000 260.000.000.000
Liabilitas imbalan kerja 02n, 19 58.633.914.000 49.440.168.000 Employee benefits liabilities
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 318.633.914.000 309.440.168.000 Total Non Current Liabilities
E K U I T A S EQUITY
20 588.500.000.000 50.000.000.000
Keuntungan dan kerugian aktuarial atas kewajiban imbalan pasti22 8.145.944.092)( 6.133.163.250)( Actuarial gain or losses of defined benefits
Tambahan modal disetor 21 205.166.146.680 - Additional Paid-in Capital
Saldo laba 23 Retained earning
Telah ditentukan penggunaannya - - Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 52.391.378.628 508.969.644.014 Unappropriated
Jumlah Ekuitas 837.911.581.216 552.836.480.764 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.211.184.522.659 1.031.041.060.010 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral
yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan part of the financial statements
2.b
Modal saham - modal dasar, Rp
2.000.000.000.000 dan Rp 50.000.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp 100 dan Rp 250
per saham, modal ditempatkan dan disetor.
Share capital - authorized capital, Rp
2,000,000,000,000 and Rp 50,000,000,000
shares with par value of Rp 100 and Rp 250 per
share, issued and paid-up capital.
2017 2016
Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi yang
jatuh tempo satu tahun Long-term loans net of current maturities
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk. PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
PENJUALAN BERSIH 02o, 24 944.837.322.446 930.531.734.608 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 02o, 25 363.167.575.634)( 363.927.903.299)( COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 581.669.746.812 566.603.831.309 GROSS PROFIT
Beban penjualan 26 164.391.127.883)( 167.513.400.989)( Selling expenses
Beban administrasi dan umum 26 296.093.904.388)( 270.497.396.182)( General and administrative expenses
Pendapatan operasional lainnya 27 7.821.199.269 5.196.523.259 Other operating income
Beban operasional lainnya 27 27.666.249.016)( 6.111.411.356)( Other operating expenses
Jumlah 480.330.082.018)( 438.925.685.268)( Total
Laba dari Usaha 101.339.664.794 127.678.146.041 Operating Income
Pendapatan keuangan 28 3.778.226.720 5.260.750.776 Financial income
Beban keuangan 28 46.733.775.985)( 57.335.090.765)( Financial expenses
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 58.384.115.529 75.603.806.052 Profit Before Income Tax
Beban pajak: 02p, 18a 14.962.380.915)( 22.876.954.043)( Tax expense:
LABA BERSIH SETELAH PAJAK 43.421.734.614 52.726.852.009 NET PROFIT AFTER TAX
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi: Item that will not be reclassified to profit and loss:
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 2.683.707.789)( 3.899.404.000)( Remeasurements of defined benefit pension plans
Pajak tangguhan 670.926.947 974.851.000 Deffered tax
Total Pendapatan Komprehensif Lainnya setelah pajak 2.012.780.842)( 2.924.553.000)( Total Other Comprehensive Income After Tax
Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 41.408.953.772 49.802.299.009 Total Comprehensive Income For The Current Year
Laba per saham dasar 7,38 263,63 Basic per share
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral
yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan part of the financial statements
2016
3
Catatan2017
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk. PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES EQUITY
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Keuntungan dan kerugian
aktuarial atas kewajiban Tambahan
Modal Saham/ imbalan pasti / Modal disetor
Actuarial gain or losses
Capital stock of defined benefits Appropriated Unappropriated Total Equity
50.000.000.000 3.208.610.250)( - - 456.242.792.005 503.034.181.755
- 2.924.553.000)( - - 52.726.852.009 49.802.299.009
50.000.000.000 6.133.163.250)( - - 508.969.644.014 552.836.480.764
146.100.000.000 - - - - 146.100.000.000 Additional Paid-in Capital
Agio saham - - 203.550.000.000 - - 203.550.000.000
- - 4.043.034.000 - - 4.043.034.000 Tax Amnesty
Biaya emisi saham - - 2.426.887.320)( - - (2.426.887.320) Share issuance costs
Dividen 392.400.000.000 - - - 500.000.000.000)( (107.600.000.000) Reserves dividend
- 2.012.780.842)( - - 43.421.734.614 41.408.953.772
588.500.000.000 8.145.944.092)( 205.166.146.680 - 52.391.378.628 837.911.581.216
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral
yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan part of the financial statements
4
Jumlah Ekuitas/
Saldo 31 Desember2016
Saldo 31 Desember2017
Tambahan modaldisetor
Pengampunan Pajak
Total labakomprehensif tahunberjalan
Balance at December 31,
2015
Balance at December 31,
2016
Agio
Total comprehensive
income for the period
Balance at December 31,
2017
Total comprehensive
income for the current
year
Saldo Laba / Retained earning
Telah ditentukan
penggunaannya /
Belum ditentukan
penggunaannya /
Saldo 31 Desember2015
Total labakomprehensif periodeberjalan
Additional Paid-in
Capital
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk. PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk.
LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
-
2017 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 936.719.406.336 941.688.682.076 Receipt from customers
Pengeluaran kas kepada Payment to:
Pemasok 282.582.610.371)( 318.027.245.974)( Supplier
Karyawan 114.666.291.911)( 97.771.927.102)( Employees
Beban operasi lainnya 362.973.772.701)( 350.152.905.945)( Other operating expenses
Penerimaan kas dari aktivitas operasi 176.496.731.353 175.736.603.055 Cash receipt from operating activity
Penerimaan dari: Receipt from:
Penghasilan bunga 3.778.226.720 5.260.750.776 Interest income
Penghasilan lainnya 3.884.439.460 3.448.237.474 Other income
Pembayaran atas: Paid for:
Beban bunga 46.733.775.985)( 56.730.000.000)( Interest expenses
Pajak penghasilan 107.835.867.598)( 23.187.730.902)( Income tax
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 29.589.753.950 104.527.860.403 Net Cash Provided from Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 11.703.038 182.281.817 Proceed from sales of fixed assets
Penambahan aset tetap 64.525.993.303)( 72.013.666.733)( Fixed assets addition
Pembelian aset tak berwujud - 118.267.832)( Purchases of intangible assets
Pembayaran dividen (57.600.000.000) Dividend payment
Penerimaan atas tambahan modal 146.100.000.000 - Additional paid in capital
Agio saham 203.550.000.000 - Agio
Beban emisi saham 2.426.887.320)( - Share issuance costs
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi 225.108.822.415 71.949.652.748)( Net Cash Used for Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran hutang Swiss Life Singapore, LTD 100.000.000.000)( - Swiss Life Singapore, LTD loan payment
Kenaikan kas dan setara kas 154.698.576.365 32.578.207.655 Net increase in cash and cash equivalent
Saldo awal kas dan setara kas 365.414.532.767 332.836.325.112 Cash and cash equivalent at beginning of year
Saldo akhir kas dan setara kas 520.113.109.132 365.414.532.767 Cash and cash equivalent at end of year
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral
yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan part of the financial statements
5
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
01. U M U M 01. GENERAL
Perusahaan The Company
Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. The Company started commercial operations since 1972.
Penawaran Umum Efek Saham Perusahaan The Company’s Share Public Offering
Maksud dan Tujuan Objectives and Goals
0
0 0 0 0 0 0Kegiatan Perseroan Business Company
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris : Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Presiden Direktur : President Director
Direktur Independen : Independent Director
Direktur : Director
02. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 02. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota DewanKomisasris dan Direksi. Manajemen kunci memiliki kewenangan dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas utamaPerusahaan.
The Company's key management personnel include all members of the Board of Commissioners and
the Board of Directors. Key management has the authority and responsibility to plan, lead and control
the Company's main activities.
On December 31, 2017 and 2016 the Company had approximately 805 employees, respectively.
Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 5 Oktober 2017, dibuat dihadapan ChristinaDwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, memuat persetujuanpara pemegang saham salah satunya Perubahan susunan anggota Direksidan Dewan Komisaris Perseroan, yaitu memberhentikan dengan hormatseluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang lama, denganmemberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et decharge) selama masajabatannya sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuanganPerseroan, dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan KomisarisPerseroan yang baru.
Based on Deed No. 8 dated October 5, 2017, drawn up before Christina Dwi Utami, SH, M.Hum.,
M.Kn., notary public in Jakarta, contains the approval of the shareholders. One of them is the
change of the composition of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners
of the Company, which is to dismiss all members The Board of Directors and the Board of
Commissioners of the Company, by granting exemption and settlement (acquit et decharge) during
his tenure as long as such actions are reflected in the Company's financial statements, and
appoint new members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company.
PT Campina Ice Cream Industry didirikan berdasarkan akta notaris No. 11tanggal 2 September 1994 dari Sulaimansjah, S.H. Notaris di Bandung. Aktapendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesiadalam Surat Keputusannya No. C2-18.936.HT.94 tanggal 26 Desember 1994.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir yaituberdasarkan Akta No. 8 tanggal 5 Oktober 2017, dibuat dihadapan Christina DwiUtami, S.H., M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta tentang perubahan atas seluruhanggaran dasar Perusahaan dalam rangka peningkatan modal Perusahaan darihasil penerbitan saham baru melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO).Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0020551.AH.01.02 Tahun 2017 tanggal 5 Oktober 2017.
PT Campina Ice Cream Industry, was established based on notarial deed No. 11 dated September 2,
1994 of Sulaimansjah, S.H., a notary in Bandung. The deeds were approved by Minister of Justice of
The Republic of Indonesia by the decision letter No. C2-18.936.HT.94 dated December 26,1994.
The Company's articles of association have been amended several times, the latest being based on
Deed No. 8 dated October 5, 2017, drawn up by Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., a notary in
Jakarta regarding the amendment to the Company's entire articles in order to increase the Company's
capital from the issuence ofo new shares through Initial Public Offering (IPO) The amendment has
been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on
Decision No. AHU-0020551.AH.01.02 Year 2017 dated October 5, 2017.
Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang perindustrian danperdagangan yang berhubungan dengan industri ice cream.
Penjualan langsung dilakukan ke toko-toko, P&D (Proviand & Drank)/tokoMakanan/Minuman, kios-kios,dan pasar tradisional lain dengan menggunakanarmada milik Perseroan. Penjualan tidak langsung dilakukan melaluiagen/distributor yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Penjualanmelalui modern trade dilakukan ke minimarket, supermarket, dan hypermarket.
The purpose and objective of the Company is to strive in the field of industry and trade related to the
ice cream industry.
Direct selling is conducted through retail outlets, P&D (Proviand & Drank)/Food & Beverages store,
kiosks, and traditional market while utilizing the Company’s sales forces. Indirect selling is handled by
appointed agents/distributor inprovincial capital of Indonesia. Selling through modern trade such as
minimarkets, supermarkets, and hypermarkets.
Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang produksi, pemasaran dan distribusies krim.
Business company as follows as production, marketing, and distribution ice cream.
Pada tanggal 31 Desember 2017 and 2016, Perseroan memiliki karyawan masing-masing kurang lebih 805 orang.
Presented below is a summary of significant accounting policies adopted by the Company in preparing
the financial statements.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan olehPerusahaan dalam penyusunan laporan keuangan.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan pada 31 Desember2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
the composition of members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors at
December 31, 2017 and 2016 was as follows:
Tn. Supiandi Prawirawidjaja
Tn. Sabana Prawirawidjaja
Tn. Samudera Prawirawidjaja
Tn. Darmo Hadipranoto
Tn. Yutianto Isnandar
Tn. Hendro Hadipranoto
Tn. Drs. Makmur Widjaja -
Tn. Arif Harmoko Rayadi -
Tn. Adji Andjono
Tn. Hendro Hadipranoto
The Company’s shares of stock were initially offered to the public and listed on the Indonesia Stock
Exchange on December 12, 2017. The Company’s initial public offering of 885.000.000 shares with a
par value of Rp 330 per share, was approved for listing on December 6, 2017 by the Financial
Services Authority (OJK) in its letter No. No. S-465/D.04/2017
Saham Perusahaan ditawarkan perdana kepada masyarakat dan dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2017. Penawaran perdana
saham Perusahaan sejumlah 885.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp
330 per saham, disetujui untuk dicatatkan pada tanggal 6 Desember 2017 oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan suratnya No. S-465/D.04/2017
Pada tanggal 31 Desember 2017, seluruh saham Perusahaan sejumlah5.885.000.000 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
As of December 31, 2017, all of the Company’s 5.885.000.000 shares are listed on the Indonesia
Stock Exchange
20162017
Tn. Yutianto Isnandar
Tn. Darmo Hadipranoto
Tn. Samudera Prawirawidjaja
Tn. Hans Jensen
6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial Statements
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan Changes to the statements of financial accounting standards
* PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan” * SFAS 1, “Presentation of Financial
* PSAK 24, “Imbalan Kerja” * Statements” - SFAS 24, “Employee Benefits”
* PSAK 58, “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” * SFAS 58, “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”
* PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” * SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures”
* ISAK 32, “Definisi dan Hierarki StandarAkuntansi Keuangan”. * ISFAS 32, “Definition and Hierarchy of Indonesian Financial Accounting Standards”.
a. a.
b. b.
a. a.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: Effective on or after 1 January 2018:
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with
those followed in the preparation of the financial statements as of and for the year ended
December 31, 2017.
The financial statements have been 'prepared on the basis of the accruals concept, except 'for
the statement of cash flows.
On 1 January 2017, the Company adopted certain new/amended/improved statements of financial
accounting standards (“SFAS”) and its interpretation (“ISFAS”) that are mandatory for application
from that date. Changes to the Company’s accounting policies have been made as required, in
accordance with the transitional provisions in the respective standards.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuanganadalah selaras dengan kebijakan akutansi yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2017
ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”. ISAK 33
diadopsi dari IFRIC 22, Transaksi Mata Uang Asing dan Imbalan di
Muka. ISAK ini mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi dalam
menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal suatu aset,
beban atau pendapatan ketika entitas menerima atau membayar imbalan
di muka dalam mata uang asing.
ISFAS 33, “Foreign Currency Transactions and Advance Considerations”. ISFAS 33 is an
adoption of IFRIC 22, Foreign Currency Transactions and Advance Considerations. It
clarifies the use of the date of the transaction in determining the exchange rate to be used for
initial recognition of asset, expense or income when the entity receives or pays advance
considerations in foreign currency.
The financial statements have been prepared in accordance with Statements of Financial
Accounting Standards (“SFAS”), which includes the standards and intrepretations of Financial
Accounting Standards issued by the Financial Accounting Stanards Board of Institute of
Accountants in Indonesia, along with capital market regulations for entities which are under such
regulators’ oversight. The financial statements have been prepared on the historical cost basis
except as dislosed in the accounting policies below and using accrual basis except for the
statements of cash flow.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung denganmengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi danpendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas , kas dan setara kasmencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulanatau kurang, setelah dikurangi cerukan, jika ada.
Laporan keuangan disusun menggunakan 'dasar akrual (accrual basis ),kecuali untuk laporan arus kas.
The currency used in this financial statements is Indonesian Rupiah ("Rupiah") which is the
functional currency. All figures in this financial statements are presented in Rupiah, unless
otherwise stated.
The statement of cash flows is prepared 'using the direct method by classifying cash flows on 'the
basis of operating, investing and financing 'activities. For the purpose of the statements of cash
flows, cash and cash equivalents 'include cash on hand, cash in banks and deposits 'with a
maturity of three months or less net of overdrafts.
Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah RupiahIndonesia ("Rupiah") yang merupakan mata uang fungsional. Seluruh angkadalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali bila dinyatakanlain.
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAKmengharuskan penggunaan asumsi dan estimasi akuntansi kritikal tertentu.Penyusunan dan penyajian laporan keuangan juga mengharuskanmanajemen untuk melaksanakan pertimbangan di dalam proses penerapankebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan ataukompleksitas dengan tingkat yang lebih tinggi, atau hal-hal di mana asumsidan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan, diungkapkan didalam Catatan 03.
Pada tanggal 1 Januari 2017, Perseroan menerapkan beberapa pernyataanstandar akuntansi keuangan (“PSAK”) baru/amandemen/penyesuaian daninterpretasi standar ansi keuangan (“ISAK”) baru, yang efektif sejak tanggaltersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dibuat seperti yangdisyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.
The preparation of financial statements in comformity with ISFAS requires the use of certain
critical accounting estimates and assumptions. It also requires managemnet to exercise its
judgment. In the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a
higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are
significant to the financial statements are disclosed in Note 03.
Standar-standar akuntansi keuangan dan interpretasi berikut ini telahditerbitkan atau diamandemen atau disesuaikan, namun tidak menimbulkanperubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan tidakberdampak material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atauperiode sebelumnya:
The following accounting standards and interpretation have been issued or amended or improved,
but did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no
material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
Berikut ini adalah standar-standar akuntansi dan interpretasi yang telahditerbitkan atau diamandemen atau disesuaikan, namun belum berlaku efektifpada tahun 2017:
The following standards and interpretation were issued or amended or improved but are not yet
effective in 2017:
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (“PSAK”), yang mencakup Pernyataan dan Intrepretasiyang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan AkuntanIndonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang beradadi bawah pengawasannya. Laporan keuangan telah disusun berdasarkankonsep biaya historis kecuali sebagaimana diungkapkan di dalam kebijakanakuntansi di bawah ini dan menggunakan bisnis akrual kecuali bagi laporanarus kas.
Amandemen PSAK 2, “Laporan Arus Kas” tentang Prakarsa
Pengungkapan, amandemen ini mengharuskan entitas untuk
menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas
maupun perubahan non-kas.
Amandemen PSAK 46, “Pajak Penghasilan” tentang Pengakuan Aset
Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, amandemen ini
mengklarifikasi bahwa keberadaan perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan hanya tergantung pada perbandingan nilai tercatat suatu
aset dan dasar pengenaan pajaknya pada tanggal pelaporan, dan tidak
dipengaruhi oleh kemungkinan perubahan atas nilai tercatat di masa
depan atau cara pemulihan yang diharapkan dari aset tersebut.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019: Effective on or after 1 January 2019:
Amendments to SFAS 46, “Incomes Taxes” on the Recognition of Deferred Tax Assets for
Unrealized Losses, this amendment clarifies that the existence of a deductible temporary
difference depends solely on a comparison of the carrying amount of an asset and its tax
base at the reporting date, and is not affected by possible future changes in the carrying
amount or expected manner of recovery of the asset.
Amendments to SFAS 2, “Statement of Cash Flows” on the Disclosure Initiative, this
amendment requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users
to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes arising
from cash flow and non-cash changes.
7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
a. a.
b. b.
c. c.
b. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi b. Transactions with Related Parties
c. Transaksi dan Translasi Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transaction and Translation
1 Poundsterling Inggris/Rupiah 1 English Poundsterling/Rupiah
1 Euro Eropa/Rupiah 1 Euro Eropa/Rupiah
1 Dollar Amerika Serikat/Rupiah 1 United States Dollar/Rupiah
1 Dollar Singapore/Rupiah 1 Singapore Dollar /Rupiah
1 Yen Jepang/Rupiah 1 Japan Yen /Rupiah
d. Instrumen keuangan derivatif d. Derivative financial instruments
e. Instrumen keuangan e. Financial instruments
Instrumen derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada saat kontraktersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Metodepengakuan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar tergantungpada apakah derivatif tersebut dirancang dan memenuhi syarat sebagaiinstrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yangdilindungi nilainya.Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atasinstrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuanakuntansi diakui pada laba rugi.
2017
Instrumen keuangan Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usahadan piutang lain-lain, yang dikategorikan sebagai “Pinjaman yang diberikandan piutang”. Liabilitas keuangan terdiri dari pinjaman bank, utang usaha,akrual dan utang lain-lain, yang dikategorikan sebagai “Liabilitas keuanganyang diukur pada biaya perolehan diamortisasi”.
Per tanggal penerbitan laporan keuangan ini, manajemen belum menentukan
dampak retrospektif, jika ada, dari penerapan standar¬standar tersebut di
masa mendatang terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiahdengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Padatanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asingdijabarkan kembali ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku padatanggal pelaporan tersebut. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalahkurs tengah yang digunakan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dankerugian atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uangasing dan atas penjabaran kembali aset dan liabilitas moneter dalammata uang asing, diakui pada laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange
rates prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and
liabilities in foreign currencies are retranslated into Rupiah at the exchange rates prevailing
on that date. The exchange rate used as a benchmark is the middle rate which is issued by
Bank Indonesia. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and
on the retranslation of monetary assets and liabilities in foreign currency are recognised in
profit or loss during the financial year in which they are incurred.
PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”. Prinsip utamaPSAK 72 adalah bagi entitas dalam melakukan pengakuan pendapatanuntuk mencatat berdasarkan pengalihan barang atau jasa kepadapelanggan dalam jumlah yang mencerminkan imbalan yang diharapkandapat diterima entitas atas barang atau jasa tersebut. Model inimencakup analisis transaksi dengan lima langkah berdasarkan kontrakuntuk menentukan saat dan jumlah pendapatan yang diakui dandifokuskan pada pengalihan kendali. PSAK 72 juga mencakuppengungkapan tentang pendapatan yang disempurnakan danmemberikan panduan untuk transaksi yang sebelumnya tidak dibahassecara komprehensif.
PSAK 73, “Sewa” memperkenalkan model tunggal akuntansi untuk sewa,yang tercatat di neraca bagi lessee. Penyewa mengakui aset hak-gunayang merupakan hak penyewa untuk menggunakan aset yang mendasariperjanjian sewa dan liabilitas sewa yang merupakan kewajiban penyewauntuk melakukan pembayaran sewa. Terdapat pengecualian opsionaluntuk sewa jangka pendek dan sewa atas barang bernilai rendah.Akuntansi untuk lessor tetap sama dengan praktik saat ini - yaitu lessortetap mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewaoperasi.
2016
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020: Effective on or after 1 January 2020:
Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is
entered into and are subsequently remeasured at their fair values. The method of recognising the
resulting gain or loss on the changes in fair value depends on whether the derivative is
designated and qualified as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the
risk being hedged. The gains or losses arising from changes in the fair value of derivative
instruments that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recognised in
profit or loss.
The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the period end dates
were as follows:
13.548,00
(Rp)
PSAK 71, “Instrumen Keuangan”. Model baru untuk pengklasifikasian
aset keuangan berdasarkan karakteristik arus kas dan model bisnis pada
waktu suatu aset dimiliki. Model penurunan nilai kerugian ekspektasian
mengharuskan entitas untuk memperhitungkan kerugian kredit
ekspektasian mulai dari saat pengakuan awal instrumen keuangan serta
mengakui seluruh kerugian ekspektasian sepanjang umur instrumen
keuangan tersebut secara tepat waktu. Model baru akuntansi lindung
nilai menyesuaikan perlakuan akuntansi terhadap aktivitas manajemen
risiko dan mencakup pengungkapan informasi tambahan tentang
manajemen risiko dan dampak akuntansi lindung nilai terhadap laporan
keuangan.
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihakberelasi sesuai dengan yang diatur dalam PSAK 7, "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi".
Kurs mata uang, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakanpada akhir periode adalah sebagai berikut:
All material transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
14.161,55
10.133,53
16.173,62
Seluruh transaksi yang material dengan pihak berelasi telah diungkapkandalam catatan atas laporan keuangan.
13.436,00
9.298,92
18.218,01
120,22 115,40
The Company’s financial instruments comprise cash and cash equivalents, trade debtors and
other debtors, which are categorized as “Loans and receivables”. Financial liabilities comprise
bank borrowings, trade creditors, accruals and other payables, which are categorized as
“Financial liabilities measured at amortised cost”.
16.507,51
(Rp)
The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in
accordance with SFAS 7, "Related Party Disclosures".
SFAS 71, “Financial Instruments”. The new model for classification of financial assets is
driven by cash flow characteristics and the business model in which an asset is held. The
expected-loss impairment model requires entities to account for expected credit losses from
when financial instruments are first recognized and to recognize full lifetime expected losses
on a timely basis. The new hedge-accounting model aligns the accounting treatment with risk
management activities and includes additional disclosures of information about risk
management and the effect of hedge accounting on the financial statements.
SFAS 72, “Revenue from Contracts with Customers”. The core principle of SFAS 72 is for
entities in recognizing revenue to depict the transfer of goods or services to customers in
amounts that reflect the consideration to which the entities expect to be entitled in exchange
for those goods or services. The model includes a contract-based five-step analysis of
transactions to determine when and how much revenue is recognized and is focused on
transfer of control. SFAS 72 also includes enhanced disclosures about revenue and provides
guidance for transactions that were not previously addressed comprehensively.
SFAS 73, “Leases” introduces a single, on-balance sheet lease accounting model for
lessees. A lessee recognizes a right-of-use asset representing its right to use the underlying
asset and a lease liability representing its obligation to make lease payments. There are
optional exceptions for short-term leases and leases of low-value items. Lessor accounting
remains similar to current practice – i.e. lessors continue to classify leases as finance or
operating leases.
As of the issuance of these financial statements, management has not determined the extent of
the retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the
Company’s financial position and operating results.
8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents
g. Persediaan g. Inventories
h. Aset Tetap Pemilikan Langsung h. Fixed Assets Direct Acquisition
Uraian Description
Bangunan Building
Mesin dan Peralatan Machinery and equipment
Freezer Freezer
Kendaraan Vehicle
Di dalam laporan arus kas , kas dan setara kas mencakup kas, deposito,investasi jangka pendek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang, danuntuk tujuan laporan arus kas - cerukan bank. Cerukan bank ditampilkan diantara pinjaman dan utang dalam liabilitas lancar laporan posisi keuangan .
In the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held
at call with banks, other short term highly liquid investments with original maturities of three
months or less and for the purpose of the statements of cash flows - bank overdrafts. Bank
overdrafts are shown within loans and borrowings in current liabilities in the statements of
financial position.
Nilai residu, metode depresiasi, dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dandisesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilaitercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanyaapabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaatekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehanaset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidaklagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporanlaba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Loans and receivables are classified as current assets, except if the maturities are greater than
12 months after the end of the reporting period. Loans and receivables are carried at amortised
cost using the effective interest method.
Aset dan liabilitas dapat saling hapus dan nilai netonya disajikan dalamlaporan posisi keuangan apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan ada maksud untukmelakukan penyelesaian tersebut secara neto, atau apabila aset direalisasidan liabilitas diselesaikan secara bersamaan.
Cash represents available and eligible payment instruments to finance the Company’s business.
Persediaan terdiri dari bahan baku, barang jadi dan suku cadang.Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehandan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakanmetode rata-rata bergerak. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biayapembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul untuk membawapersediaan ke lokasi dan kondisi.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, jumlah tercatat aset tetapdikeluarkan dari catatan, dan laba atau rugi yang timbul dari pelepasan/penjualan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of
financial position when there is a legal right of offset and there is an intention to settle on a net
basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously.
5 Tahun
The asset’s residual values, depreciation method, and useful lives are reviewed, and adjusted if
appropriate, at each reporting date.
Profit/(loss) from usual operations, such as loss of physical count differences and substance
damage because of storage, is corrected from inventory’s value and charged to other revenue
(expense).
5 Tahun
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of
the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are
recognised as intangible assets and amortised during the period ot the land rights.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biayaakuisisi tanah, dan biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya terkaitdengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dandiamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkanjika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidakdapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset,
as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset
will flow to the Company and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount
of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the profit or
loss account during the financial period in which they are incurred.
When assets are sold, damaged, retired or otherwise disposed off, their carrying values of fixed
assets are removed from the accounts and any resulting gains or losses are reflected in the
statement of comprehensive income.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s
carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Inventories consist of raw materials, finished goods and spare-parts. Inventories are stated at the
lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Cost
of inventories comprise all costs of purchases, cost of conversion and other costs incurred in
bringing the inventories to their present location and condition.
20 Tahun
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untukmembiayai kegiatan umum Perusahaan.
Penyisihan untuk persediaan suku cadang usang ditentukan berdasarkanestimasi penggunaan suku cadang pada masa depan.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangiakumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan aset tetaptermasuk biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untukmemperoleh aset bersangkutan.
Land is not depreciated. Depreciation on other assets is calculated using the straight-line method
over their estimated useful lives, as follows:
Laba/(rugi) yang sifatnya biasa antara lain yang timbul karena selisihpenghitungan fisik dan kerugian kerusakan bahan karena penyimpanan,dikoreksi pada nilai persediaan dan dibebankan ke dalam pendapatan(beban) lain-lain.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Cost
includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the related assets.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan menilai apakah terdapatbukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan telahmengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuanganditurunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai terjadi hanya jika terdapatbukti objektif bahwa penurunan nilai akibat satu atau lebih peristiwa yangterjadi setelah pengakuan awal aset (“peristiwa rugi”) dan peristiwa (atauperistiwa¬peristiwa) rugi tersebut memiliki dampak pada arus kas masadepan diestimasi atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yangdapat diestimasi secara andal.
Cash and cash equivalents which have been restricted for a certain purpose or which can not be
used freely are not defined as cash and cash equivalents.
Tahun/Year
At the end of each reporting period, the Company assesses whether there is objective evidence
that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of
financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence
of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the
assets (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash
flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap lainnya dihitungmenggunakan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaat asettetap yang bersangkutan sebagai berikut:
Allowance for obsolete sparepart inventories is determined using sparepart usefulness estimation
in the future.
5 - 10 Tahun
Pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar,
kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
i. Aset Tak Berwujud i. Intangible Asset
Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya pada saat: An intangible asset shall be derecognised :
a. dijual; atau a. on disposal; or
b. b.
j. Aset Lain-Lain j. Other assets
- Aset tetap yang tidak digunakan lagi - Fixed assets are not used anymore
- Aset yang belum digunakan dalam kegiatan usaha - Unused assets in business activities
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan k. Impairment of Non-Financial Assets
l. Jaminan Distributor l. Guarantee distributors
m. Imbalan kerja m. Employee benefits
Defined benefit scheme surpluses and deficits are measured at:
- - The fair value of plan assets at the reporting date; less
- -
- Biaya servis masa lalu yang tidak diakui, di kurangi - Unrecognised past service costs; less
- -
- Keuntungan dan kerugian aktuaris - Actuarial gains and losses
- Imbalan atas aset program (tidak termasuk bunga) - Return on plan assets (interest exclusive)
- Aset dengan efek batas tertinggi (tidak termasuk bunga) - Any asset ceiling effects (interest exclusive).
Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatataset dengan jumlah terpulihkan dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalahyang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangkamenguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yangmenghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakuisebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Every end of period, the Company reviews to determine whether there is any indication of
impairment of nonfinancial assets.
Plan liabilities calculated using the projected unit credit method discounted to its present
value using yields available on high quality corporate bonds that have maturity dates
approximating to the terms of the liabilities; plus
Beban bunga neto (pendapatan) diakui dalam laporan laba rugi dan dihitungdengan menerapkan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban imbalanpasti (aset) pada awal periode tahunan hingga pembayaran manfaat selamaperiode.
Aset tak berwujud Perseroan terdiri dari lisensi dan peranti lunak yangmemiliki taksiran masa umur manfaat ekonomis 8 tahun.
Aset tetap, properti investasi dan aset tidak lancar lainnya direviu untukmengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai, apabilaterjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatataset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.
Aset tak berwujud yang diperoleh secara terpisah diukur sebesar nilaiperolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset tak berwujuddicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasirugi penurunan nilai. Aset tak berwujud diamortisasi secara garis lurusselama umur manfaat ekonominya dan dievaluasi apabila terdapat indikatoradanya penurunan nilai. Periode dan metode amortisasi ditelaah setidaknyasetiap akhir periode pelaporan.
Intangible assets acquired separately are measured on initial recognition at cost. Following initial
recognition, the intangible assets are carried at cost less any accumulated amortization and any
accumulated impairment loss. They are amortized on a straight-line basis over their useful
economic lives and assessed for impairment whenever there is an indication that they may be
impaired. The amortization period and method are reviewed at least at the end of each reporting
period.
The effect of minimum funding requirements agreed with scheme trustees.
Surplus dan defisit program imbalan pasti diukur pada:
Nilai wajar dari aset yang direncanakan pada tanggal pelaporan,
dikurangi
Liabilitas program yang dihitung dengan menggunakan metode
projected unit credit yang di diskonto ke nilai kini dengan menggunakanimbal hasil obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi yang tersediayang memiliki tanggal jatuh tempo yang mendekati persyaratan liabilitas;ditambah
Assets under construction are stated at cost up to the date when construction is completed, then
these costs are reclassified to related fixed assets.
In conducting a fair valuation of the unused assets, the Company periodically reviews to
determine whether there is any indication of impairment of fair value.
Jaminan distributor merupakan uang jaminan yang wajib diserahkan olehpara distributor kepada Perusahaan sebagai jaminan atas sarana danprasarana penjualan milik Perusahan yang akan digunakan oleh Distributoruntuk menjual produk-produk Perusahaan.
Remeasurements of the net defined obligation are recognised directly within equity. The
remeasurements include:
Pengukuran kembali kewajiban pasti neto diakui langsung dalam ekuitas.Pengukuran kembali tersebut termasuk :
Net interest expense (income) is recognised in profit or loss, and is calculated by applying the
discount rate used to measure the defined benefit obligation (asset) at the beginning of the
annual period considering the benefit payments during the period.
An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its
recoverable amount, which is the higher of an asset’s fair value less cost to sell or value in use.
For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there
are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income
in the period when the reversal occurs.
Fixed assets, investment property and other non current assets are reviewed for impairment
losses, whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not
be recoverable.
During the construction period up to the date the fixed assets is completed, the borrowing cost
including interest and loss on exchange rate are capitalized proportionally to the average payment
in the period. The borrowing cost capitalization ceases when the construction is completed and
the constructed asset is ready for its intended purpose.
The Company’s intangible assets consist of license and softwares which have estimated useful
lives of 8 years .
Selama masa pembangunan sampai dengan aset siap digunakan, biayapinjaman, yang termasuk di dalamnya beban bunga dan selisih kurs yangtimbul untuk membiayai pembangunan aset, dikapitalisasi secara proporsionalterhadap rata-rata nilai akumulasi pengeluaran selama periode tersebut.Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika pembangunan selesai dan asettetap siap untuk digunakan.
This account is used to record assets that can not be categorized into any of the asset groups
mentioned above. This account includes, among others:
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelahdikurangi biaya amortisasi dan penurunan nilai.
Other assets are stated at cost, net of amortization costs and impairment.
Dalam melakukan penilaian wajar atas aset yang tidak digunakan tersebutPerusahaan secara periodik melakukan review untuk menentukan adatidaknya indikasi penurunan nilai atas nilai wajarnya.
ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang dapatdiharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut.
when no future economic benefits are expected from its use or disposal
Setiap akhir periode, Perusahaan melakukan review untuk menentukan adatidaknya indikasi penurunan nilai aset non-keuangan.
Biaya jasa diakui dalam laporan laba rugi, dan termasuk biaya jasa kini danmasa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen.
Service costs are recognised in profit or loss, and include current and past service costs as well
as gains and losses on curtailments.
Aset dalam pembangunan diakui sebesar harga perolehan hinggapembangunan selesai, yang kemudian direklasifikasi secara spesifik menjadiaset tetap yang terkait.
Dampak persyaratan pendanaan minimum yang disetujui dengan skemawali amanat.
The distributor's guarantee is a security deposit that must be submitted by the distributors to the
Company as collateral for the Company's sales facilities and infrastructure which will be used by
the Distributor to sell the Company's products.
Akun ini digunakan untuk mencatat aset yang tidak dapat digolongkan kedalam salah satu kelompok aset yang telah tersebut di atas. Akun ini antaralain mencakup:
10
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenues and Expenses Recognition
Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya. Expenses are recognised when these are incurred.
o. Perpajakan o. Taxation
Pajak kini Current tax
Pajak tangguhan Deferred tax
- -
p. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak p. Tax Amnesty Assets and Liabilities
p.
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepadapelanggan.
Revenue from local sales is recognised when goods are delivered to customer.
Gains or losses arising from changes to scheme benefits or scheme curtailment are recognized
immediately in profit or loss.
Penyelesaian program manfaat pasti diakui dalam periode dimanapenyelesaian tersebut terjadi.
Settlements of defined benefit schemes are recognised in the period in which the settlement
occurs.
Provided the amount of revenue can be measured reliably and it is probable that the Company
will receive any consideration. Revenue for services is recognized in the period in which they are
rendered.
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal dan adalah mungkin bagiPerusahaan menerima segala imbalan. Pendapatan atas jasa diakui padaperiode di mana jasa tersebut diberikan.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively
enacted at the reporting date. Current income tax assets and/or liabilities comprise those
obligations to, or claims from, tax authorities relating to the current or prior reporting period, that
are unpaid at the end of each reporting period date. They are calculated according to the tax
rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable profit
for the period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of
income tax expense in profit or loss.
Tax amnesty assets are initially recognized at the value stated in SKPP.
The redemption money paid by the Company to obtain the tax amnesty is recognized as expense
in the period in which the Company receives SKPP.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in
which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where
appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlakupada tanggal pelaporan keuangan. Aset atau liabilitas pajak penghasilan kiniterdiri dari kewajiban kepada atau klaim dari otoritas pajak yang berhubungandengan periode pelaporan kini atau sebelumnya, yang belum di bayar padaakhir periode tanggal pelaporan. Pajak penghasilan diperhitungkanberdasarkan tarif pajak dan hukum pajak yang berlaku pada periode fiskalterkait, berdasarkan laba kena pajak untuk periode tersebut. Seluruhperubahan pada aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen biayapajak penghasilan dalam laporan laba rugi.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will
be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward
can be utilized.
Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the
recording date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the
deferred tax liability is settled.
Aset pengampunan pajak pada awalnya diakui sebesar nilai yang disetujuidalam SKPP.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilankena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi denganperbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masihdapat dimanfaatkan.
Perusahaan yang dikenakan pajak adalah sama, atau
Liabilitas pengampunan pajak pada awalnya diakui sebesar nilai kas dansetara kas yang masih harus dibayarkan oleh Perusahaan sesuai kewajibankontraktual atas perolehan aset pengampunan pajak.
Uang tebusan yang dibayarkan oleh Perusahaan untuk memperolehpengampunan pajak diakui sebagai beban pada periode dimana SKPPditerima oleh Perusahaan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary
differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount in the
statements of financial position.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telahdiberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggalpelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasiatau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan manfaat program ataukurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengantransaksi atau kejadian yang langsung diakui di pendapatan komprehensiflainnya atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the statements of
comprehensive income, except to the extent that it relates to items recognised directly in other
comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other
comprehensive income or directly in equity, respectively.
Pendapatan dari penjualan barang diakui ketika Perusahaan telah secarasignifikan manfaat dan risiko kepemilikan kepada pembeli dan terdapatkemungkinan Perusahaan akan menerima pembayaran yang sebelumnyatelah disepakati. Kriteria-kriteria ini dianggap telah dipenuhi apabila barangtelah dikirimkan kepada pembeli.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance
sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaanpajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan posisikeuangan.
Revenue from the sales of goods is recognized when the Company has tranferred the significant
risks and reward of ownership to the buyer and it is probable that the Company will receive
previously agreed upon payment. These criteria are considered to be met when the goods are
delivered to the buyer.
The same taxable group company, or
Different Company entities which intend either to settle current tax assets and liabilities on a
net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future
period in which significant amounts of deferred tax assets or liabilities are expected to be
settled or recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan di saling hapus ketika Perusahaanmemiliki hak hukum untuk saling hapus aset dan liabilitas pajak kini yangberhubungan dengan pungutan oleh otoritas pajak yang sama atas:
Deferred tax assets and liabilities are off-set when the Company has a legally enforceable right to
offset current tax assets and liabilities and the deferred tax assets and liabilities relate to taxes
levied by the same tax authority on either:
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturanpajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemenmenentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayarkepada otoritas pajak.
Tax amnesty liabilities are initially measured at the amount of cash or cash equivalents to be
settled by the Company according to the contractual obligation with respect to the acquisition of
respective tax amnesty assets.
Perusahaan yang berbeda yang bertujuan untuk menyelesaikan asetpajak kini secara neto, atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas, pada periode masa depan dimana jumlah asetatau liabilitas pajak tangguhan signifikan diharapkan untuk diselesaikanatau dipullihkan.
Tax amnesty assets and liabilities are recognized upon the issuance of Surat Keterangan
Pengampunan Pajak (SKPP) by the Ministry of Finance of Republic of Indonesia, and they are
not recognized as net amount (offset). The difference between tax amnesty assets and liabilities
are recognized as additional paid in capital.
Aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak diakui pada saatSurat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) diterbitkan oleh MenteriKeuangan Republik Indonesia, dan tidak diakui secara neto (salinghapus).Selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajakdiakui sebagai tambahan modal disetor.
11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
1. Tanggal SKPP; 1. The date of SKPP;
2. 2. Amount recognized as Tax Amnesty Assets in accordance with SKPP;
3. Jumlah yang di akui sebagai Liabilitas Pengampunan Pajak. 3. Amount recognized as Tax Amnesty Liabilities.
q. Laba Per Saham q. Earnings Per Share
r. Dividen r. Dividend
s. Biaya Emisi Saham s. Share Issuance Costs
t. Informasi Segmen t. Segment Information
03. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING 03. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pertimbangan Judgments
Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Amortisasi aset tak berwujud Amortization of intangible asset
Beban penjualan dan promosi Accrued sales and promotion expenses
Perpajakan Taxation
Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets
Estimates and judgments used in preparing the financial statements are continually evaluated and are
based on historical experience and other factors, including xpectations of future events that are
believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates, assumptions
and judgments that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are
disclosed below.
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuanganterus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasukekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapatberbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan pertimbanganyang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitasdiungkapkan di bawah ini.
After initial recognition, Tax Amnesty Assets and Liabilities are measured in accordance with
respective relevant SFAS according to the classification of each Tax Amnesty Assets and
Liabilities.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapankebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh sangat signifikan atasjumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Perseroan mereview estimasi umur manfaat lisensi atas piranti lunak setiap tahundan diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari estimasi awal dikarenakanperkembangan teknologi. Penurunan estimasi umur manfaat lisensi atas pirantilunak akan meningkatkan pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai asettak berwujud.
The Company review estimated useful life of the license of software annually and are updated if
expectations differ from previous estimates due to development of technology. A reduction in the
estimated useful life of license of software would increase its recorded amortization expenses and
decrease its intangible asset.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurusberdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasimasa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 (lima) sampai dengan 20 (dua puluh)tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimanaPerusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian danperkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilaisisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 219.597.825.148 dan Rp217.364.147.635. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
Informasi segmen Perusahaan disajikan menurut segmen usaha. Segmenusaha adalah unit yang dapat dibedakan yang menghasilkan suatu produkatau jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah. Informasi segmenusaha konsisten dengan informasi operasi yang secara rutin dilaporkankepada tingkat pengambil keputusan operasional tertinggi di Perusahaan.
The Company’s segment information is presented by business segment. A business segment is a
distinguishable unit that produces a different product or service and managed separately.
Business segment information is consistent with operational information that is routinely reported
to the highest level of operational decision-makers in the Company.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periodeberjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang yang ditempatkan dan disetorpenuh selama periode yang bersangkutan. Tidak ada efek berpotensi sahamdilusian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Oleh karenanya, lababersih per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugikomprehensif.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a
deduction, net of tax, from the proceeds.
An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the
higher of its fair value less costs to sell and its value in use.
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia daritransaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas asetserupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahanyang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
The net carrying amount of the Company’s fixed assets as of December 31, 2017 and 2016 are Rp
219.597.825.148 and Rp 217.364.147.635 respectively. Further details are disclosed in Note 12.
Biaya-biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham barudisajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, neto setelah pajak, darijumlah yang diterima.
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s
accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial
statements:
Akrual atas beban penjualan dan promosi dicatat berdasarkan estimasi bebanaktivitas promosi dan pemasaran ada tahun berjalan yang belum ditagihkan padatanggal pelaporan.
Setelah pengakuan awal, Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak diukursesuai dengan SAK yang relevan sesuai dengan klasifikasi masingmasingAset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.
Net income per share is computed by dividing income from current period with weighted average
number of shares outstanding during the year. There is no potential dilutive share as of
December 31, 2017 and 2016, no diluted earnings per share is calculated and presented in the
statements of comprehensive income.
Dividend distributions are recognised as a liability in the financial statements when the dividends
are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders.
With respect to Tax Amnesty Assets and Liabilities recognized, the Company has disclosed the
following in its financial statements:
Jumlah yang diakui sebagai Aset Pengampunan Pajak sesuai SKPP;
Sehubungan dengan Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak yang diakui,Perusahaan telah mengungkapkan dalam laporan keuangannya:
Pembagian dividen diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan ketikadividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Perseroan.
Perusahaan beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia.Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajakpenghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajaktersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebutakan dicatat di laporan laba rugi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.
The Company operates under the tax regulations in Indonesia. Significant judgment is required in
determining the provision for income taxes and value added taxes. Where the final tax outcome of
these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be
recorded in the profit or loss in the period in which such determination is made.
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaituyang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilaipakainya.
Accrued sales and promotion expenses are recorded based on an estimate of promotion and
marketing expenses for the current year that has not been billed as at the reporting date.
The costs of fixed assets are depreciated on a straightline method over their estimated useful lives.
Management properly estimates the useful lives of these fixed assets ranging from five (5) to twenty
(20) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts
its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact
the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised.
The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in
an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for
disposing the asset.
12
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
04. KAS DAN SETARA KAS 04. CASH AND CASH EQUIVALENT
Kas Cash on hand
Bank Cash on banks
Rupiah In IDR
Citibank Indonesia Citibank Indonesia
PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
PT Bank Mega, Tbk
Australia and New Zealand Bank Australia and New Zealand Bank
Sub jumlah Sub total
Deposito: Deposits
PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
Rupiah In IDR
05. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 05. ACCOUNT RECEIVABLE - THIRD PARTIES
Rincian akun piutang usaha adalah sebagai berikut: The detail of trade receivables are as follows:
a. Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan: a. Amount trade accounts receivable by customer
Pihak Ketiga: Third Parties:
Distributor Distributor
Pelanggan Customer
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari): b. Amount of accounts receivable by age (days):
Belum jatuh tempo Not due
Jatuh Tempo Over due:
1 - 30 hari 1-30 days
31 – 60 hari 31 – 60 days
61 – 90 hari 61 – 90 days
Lebih dari 90 hari More than 90 days
Jumlah Total
c. Jumlah piutang berdasarkan nilai mata uang: c. Amount of accounts receivable by currency:
Rupiah In IDR
06. PIUTANG LAIN-LAIN 06. OTHER RECEIVABLES
Karyawan Employee
07. PERSEDIAAN 07. INVENTORY
Bahan Baku Raw Materials
Bahan Dalam proses Work in Process
Barang Jadi Finished Goods
Suku Cadang Spare parts
Lain-lain Others Inventories
Jumlah Total
65.370.186.826
156.401.000.000 100.000.000.000
5.230.781.966
2016
156.401.000.000
520.113.109.132
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 kas Perusahaan sebesar Rp3.165.088.710 dan Rp 5.224.840.605 kas dalam simpanan maupun kas dalamperjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggunganmasing-masing sebesar Rp 84.565.000.000 dan Rp 84.420.000.000 ke PTAsuransi Central Asia yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutupkemungkinan kerugian.
76.626.754.300
Tingkat bunga pertahun untuk deposito berjangka pada 31 Desember 2017 dan2016 adalah sebagai berikut :
76.711.123.052
2016
The annual interest rates for time deposits at December 31, 2017 and 2016 are as follows:
(Rp)
170.149.750.757
As of December 31, 2017 and 2016, the Company's cash amounting to Rp 3.165.088.710 and Rp
5.224.840.605 cash in save or cash in transit be insured against the risk of loss with a sum insured of
each Rp 84.565.000.000 and Rp 84.420.000.000 respectively to PT Asuransi Central Asia which
management believes is sufficient to cover possible losses.
Berdasarkan penelaahan manajemen terhadap saldo piutang usaha akhir tahun,manajemen berpendapat bahwa saldo piutang usaha tersebut akan dapat tertagihseluruhnya, sehingga Perusahaan tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu.
Based on management's review of the balance of the accounts receivable at the end of the year,
management believes that the accounts receivable balance will be fully collectible, so that the
Company does not provide for doubtful accounts.
(Rp)(Rp)
(Rp)
(Rp)
3.165.088.710 5.224.840.605
(Rp)
4% - 5%
360.547.020.422 260.189.692.162
23.184.598.194
162.031.834.647
120.831.631.142
(Rp)
4% - 5%
2017
383.000
9.960.240.153
25.206.914.678 223.615.578.778
99.683.314.452
2017
(Rp)
365.414.532.767
100.000.000.000
49.318.119.615
290.042.783.336
170.149.750.757
2017
2016
(Rp)
2017
1.851.998.896
2016
6.902.637.434
-
45.297.322.408 24.711.342.784
32.736.093.317
28.475.796.737
170.149.750.757
Other supplies are supplies of accessories for the sale of ice cream.
28.871.933.637
1.970.016.765
151.777.634.348
5.177.663.587
1.902.147.447
(Rp)
(Rp)
33.896.149.705
126.898.987.974
Seluruh persediaan telah diasuransikan ke PT Chubb General Insurance dan PTAce Jaya Proteksi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilaipertanggungan masing-masing sebesar Rp 310.930.715.965 dan Rp313.772.250.689 pada 31 Desember 2017 dan 2016. Manajemen berpendapatbahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugianatas risiko kebakaran dan risiko lainnya yang mungkin dialami Perusahaan.
2017
(Rp)
162.031.834.647
62.348.520.195
2016
All of inventories has been insured at PT Chubb General Insurance and PT Ace Jaya Proteksi against
the risk of fire and other risk amounting to Rp 310.930.715.965 and Rp 313.772.250.689 respectively
at December 31, 2017 and 2016. Management believes that the insurance coverage is adequate to
cover possible losses from fire and other risks that may be incurred by the Company.
18.961.442.711
15.004.523.849
2017 2016
162.031.834.647
14.252.619.685
82.392.933.207
41.555.988.348 44.452.107.601
Persediaan lain-lain adalah persediaan asesoris untuk penjualan es krim.
6.142.827.684
2.942.029.121
1.807.787.642
PT. Bank Mega, Tbk-
13
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
08. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 09. PREPAID EXPENSES
Sewa gudang Building rent
Transporter Transporter
Suku cadang Spare parts
Pemeliharaan bangunan Building maintenance
Lainnya Other
Jumlah Total
09. UANG MUKA PEMBELIAN 09. ADVANCES FOR PURCHASES
Bahan baku Raw materials
Bahan pembantu Sub material
Aset tetap Property, plant and equipment
Spareparts Spare parts
Jumlah Total
10. KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 10. CASH AND CASH EQUIVALENT RESTRICTED
Jaminan Agen Security deposit of the AgentGiro: Cash on banksPT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk.Bank Garansi - PGN Bank Guarantee from Perusahaan Gas Negara (PGN)
PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk.Jumlah Total
Rupiah In IDR
11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS
2017 2017
Biaya Perolehan Acquistion Cost
Pemilikan langsung: Direct Ownership:
Tanah Land Rights
Bangunan Building
Mesin dan Peralatan
Freezer
Kendaraan Vehicles
Sub jumlah Sub total
Aset dalam Proses Konstruksi Construction-in Progress
Bangunan Building
Mesin dan Peralatan
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
643.092.714.519
Machinery and
Equipment
Machinery and
Equipment
Pengurangan/
-
462.898.096.313
(Reclassification)
(Rp)
-
14.272.184.351
2016
6.088.271.985
1.181.854.290
2016
(Rp)
569.801.106.411
20162017
2.422.748.492
Penambahan/
443.024.850
60.884.766.671
-
(Deductions)
Uang muka pembelian aset tetap pada tahun 2016 sebesar Rp 2.422.748.492merupakan uang muka atas pembelian freezer yang direalisasi pada 30 Juni2017.
The advances for the purchase of property, plant and equipment in 2016 amounting to Rp
2.422.748.492 represents an advance on the purchase of a freezeR which is realized in June 30,2017.
646.527.913.182
65.107.695.742
610.927.248
307.716.675
Akun ini merupakan uang jaminan dari Agen yang dideposito kan olehPerusahaan masing-masing sebesar Rp 101.103.418 pada 31 Desember 2017dan 2016, dan Bank Garansi dari Perusahaan Gas Negera (PGN) masing-masing sebesar Rp 303.134.421 dan Rp 301.137.680 pada 31 Desember 2017dan 31 Desember 2016.
Saldo Akhir/(Reklasifikasi)/
1.082.605.411
(Rp)
3.597.493.954
9.581.058.075
26.406.776.828
34.296.169.863 -
12.703.935.000 -
(Rp)
103.120.426.517
-
(Rp) (Rp)
2.865.290.282
Beginning Balance
13.909.159.501
26.406.776.828
Ending Balance
12.623.935.000
107.175.453.190
Additions
33.988.453.188
2017
3.104.755.570
2017 2016
(Rp)
1.620.920.1971.396.997.106
892.885.139
10.910.000
3.107.635.240
(Rp)
4% - 5% 4% - 5%
Saldo Awal/
Freezer
3.572.958.518
13.229.930.442
4.210.315.049
41.960.000
7.393.316.811 4.539.447.921
Deposito dengan jatuh tempo
satu bulan:
1.652.572.435
929.017.645
2.840.879.582
211.954.339
101.103.418 717.145.807
303.134.421 301.137.6806.862.485.109
6.458.247.270 6.024.506.131
2.188.404.365
15.873.978.649 2.188.404.365 ( 14.627.184.351)
( 275.000.000)275.000.000
- 3.435.198.663
67.296.100.107
3.435.198.663
585.675.085.060 6.088.271.985
2017
( 80.000.000)
-
7.042.789.618
This account represents the security deposit of the Agent deposited by the Company amounting to Rp
101.103.418 in December 31, 2017 and 2016, respectively, and Bank Guarantee from Perusahaan
Gas Negara (PGN) amounting to Rp 303.134.421 and Rp 301.137.680 respectively in December 31,
2017 and December 31, 2016.
Tingkat bunga pertahun untuk deposito berjangka pada periode 31 Desember2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
The annual interest rates for time deposits at period December 31, 2017 and 2016 are as follows:
4.222.929.071
-
-
5.169.628.062
Uang muka pembelian aset tetap pada tahun 2017 sebesar Rp 3.597.493.954merupakan uang muka atas pembelian freezer yang telah direalisasi sampaidengan Maret 2018 sebesar Rp 3.457.573.084
The advances for the purchase of property, plant and equipment in 2017 amounting to Rp
3,597,493,954 represents the down payment on the purchase of freezers realized up to March 2018
amounting to Rp 3.457.573.084
393.273.798.203
( 14.352.184.351)15.598.978.649
( 355.000.000)
Deposits with maturities one months:
14
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
2017 2017
Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation:
Pemilikan langsung: Direct Ownership:
Bangunan Building
Mesin dan Peralatan
Freezer
Kendaraan Vehicles
Jumlah akumulasi Total Acumulated
Nilai Buku Neto Net Book Value
Biaya Perolehan Acquistion Cost
Pemilikan langsung: Direct Ownership:
Tanah Land Rights
Bangunan Building
Mesin dan Peralatan
Freezer
Kendaraan Vehicles
Sub jumlah Sub total
Aset dalam Proses Konstruksi Construction-in Progress
Bangunan Building
Mesin dan Peralatan
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation:
Pemilikan langsung: Direct Ownership:
Bangunan Building
Mesin dan Peralatan
Freezer
Kendaraan Vehicles
Jumlah akumulasi Total Acumulated
Nilai Buku Neto Net Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Amortization expenses are allocated as follow:
Beban Pokok Penjualan (Catatan 25) Cost of Goods Sold (Note 25)
Beban Umum dan Administrasi (Catatan 26) General and Administrative Expenses (Note 26)
Jumlah Total
31 Desember 2017 December 31, 2017
Mesin dan Peralatan Machinery and Equipment
31 Desember 2016 December 31, 2016
Bangunan Building
Peralatan dan inventaris Equipment and Fixtures
Jumlah Total
Machinery and
Equipment
Machinery and
Equipment
Machinery and
Equipment
Pengurangan/
2.138.722.144 -
406.800.000
79.250.159.985
2016
-
2016
12.703.935.000
13.520.531.295
Saldo Awal/ (Reklasifikasi)/
(Rp)
1.581.421.370
247.801.745.198
615.392.663
53.167.518.570
89.881.535
Freezer
23.530.765.468
(Deductions) (Reclassification)
32.351.069.863 277.241.250 2.047.858.750
-12.703.935.000 -
380.000.000
368.310.937.425
217.364.147.635
295.588.374.877
21.392.043.324
Penambahan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance
92.798.876.559
219.597.825.148
-
-
Percentage of
2018
1.560.610.486
Persentase
penyelesaian/
7.451.034.263
Rincian aset tetap dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016adalah sebagai berikut:
2017
-
57.330.440.980
3.435.198.664 2018
85.528.207.274 2.047.858.750
( 120.233.471.637)
15.598.978.650
100.695.600.824 ( 118.185.612.887)
Estimation date
of completion
( 118.185.612.887)
418.586.618
Persentase
penyelesaian/
563.329.938
121.088.175.361
229.569.703
-
312.207.816.026
604.953.052.857
-
292.745.236.831
1.227.319.582
15.167.393.550
78.375.153.048
Freezer
57.330.440.981
The addition of fixed assets in the form of freezers amounting to Rp 4.043.000.000 is a fixed asset
included in the Amnesty Tax program.
13.520.531.295
Pengurangan aset tetap berupa freezer pada 31 Desember 2017 dan 2016
sebesar Rp 5.169.628.061 dan Rp 569.689.792 merupakan scrapping ataupenghancuran freezer yang sudah rusak atau yang sudah tidak digunakan lagi.
11.975.754.143
Additions
6.086.163.089
585.675.085.060
418.586.607
-
19.659.238.084
15.873.978.650
Pengurangan aset tetap berupa penjualan peralatan pada tgl 31 Desember 2017dan 2016 masing-masing sebesar Rp 610.927.247 dan Rp 690.147.318.
5.380.888.891
-
1.639.837.109
Akumulasi
biaya/
247.801.745.198
2.151.391.847 21.392.043.324
148.118.625
426.930.088.034
148.118.625
276.905.1995.594.006.039
15.167.393.550
Estimation date
of completion
Details of fixed assets under construction as at period December 31, 2017 and 2016 are as follows:
Percentage of
-
64.705.313.698
Ending Balance
-
7.817.651.614
15.012.071.130
85.596.617.608
34.296.169.863
85.596.617.608
-
( 2.047.858.750) 275.000.000
15.598.978.649
1.787.955.734
Cost Accumulation
Estimasi
penyelesaian/
2016
2.322.858.750
The reduction of fixed assets in the form of equipment sales on 31 December 2017 and 2016
amounting to Rp 610.927.247 and Rp 690.147.318 respectively.
Perusahaan melakukan reklasifikasi pengurangan atas aset tetap tanah danbangunan di Semarang yang sudah tidak digunakan lagi dalam operasi ke dalamaset lain-lain (lihat catatan 13)
The Company reclassified deductions in fixed assets in the form of land and buildings in Semarang that
were no longer used in operations into other assets (see note 13)
Pengurangan aset tetap bangunan pada 31 Desember 2017 dan 2016 sebesarRp 275.000.000 dan Rp 380.000.000 merupakan biaya pemeliharaan.
The reduction of building and building fixed assets at December 31, 2017 and 2016 amounting to Rp
275.000.000 and Rp 380.000.000 is a maintenance expense.
15.873.978.649
118.765.316.611
-
Penambahan aset tetap berupa freezer sebesar Rp 4.043.000.000 merupakanaset tetap yang diikutkan pada program Tax Amnesty.
Cost Accumulation
-
202.197.670.751 46.167.404.385
Akumulasi
biaya/
The reduction of fixed assets in the form of freezers on December 31, 2017 and 2016 amounting to Rp
5.169.628.061 and Rp 569.689.792 represents scrapping or destruction of freezers that have been
damaged or that are not used anymore.
15.833.334
Estimasi
penyelesaian/
Machinery and
Equipment
5.249.346.157
75,00
275.000.00090,00
26.418.563.446
64.761.509.677
97.803.325.677 -
314.587.983.510
569.801.106.411
26.406.776.828
103.120.426.517
393.273.798.203564.345.292
-
(Rp)
-
368.310.937.425
217.364.147.635
59.365.155.948
5.396.353.729
%
52.081.094.823
Rp
%
2017
Rp
Freezer
483.864.877.496
90,00
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ (Reklasifikasi)/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions (Deductions) (Reclassification) Ending Balance
15
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Surat Keterangan Pengampunan Pajak Tax Amnesty Statement Letter
12. ASET TAK BERWUJUD 12. INTANGIBLE ASSETS
31 Desember 2017 December 31, 2017
Biaya Perolehan Acquistion Cost
Lisensi atas peranti lunak License for software
Jumlah
Akumulasi amortitasi Accumulated Amortitation:
Lisensi atas peranti lunak License for software
Nilai Buku Neto Net Book Value
31 Desember 2016 December 31, 2016
Biaya Perolehan Acquistion Cost
Lisensi atas peranti lunak License for software
Sub jumlah Sub total
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
Akumulasi amortitasi Accumulated Amortitation:
Lisensi atas peranti lunak License for software
Jumlah Total
Nilai Buku Neto Net Book Value
13. ASET LAIN-LAIN BERSIH 13. OTHER ASSETS - NET
Aset yang belum digunakan Assets that have not been used
dalam operasi: in operations:
Biaya Perolehan Acquistion Cost
Mesin Machinary
Akumulasi penurunan nilai - Accumulated Impairment -
Mesin Machinary
Nilai bersih Net value
Mutasi akumulasi penurunan Movement of accumulated
nilai: impairment:
Saldo awal Beginning balance
Penurunan Decrease
Saldo akhir Ending balance
Aset yang tidak digunakan Assets that have not been used
dalam operasi: in operations
Tanah dan bangunan - Property and plant -
Semarang Semarang
Jumlah Total
Certain assets of direct ownership are covered by property all risk insurance, the insurance value as of
June 30, 2017 to PT Chubb General Insuranceand December 31, 2016 to PT ACE Jaya Proteksi
amounting to Rp 687.604.413.965 and Rp 555.006.536.778 respectively, management’s opinion the
amount of insurance coverage is adequate to cover possible losses in future years.
- 1.600.503.122 -
- 3.193.320.078
-
- 118.267.832
118.267.832
12.891.548.144
3.193.320.078
Saldo Akhir/
1.596.660.039 -
2016
-
-
-
12.891.548.144
1.600.503.122
( 26.319.855.999)
(Deductions)
3.843.083
1.596.660.039
Penambahan/ Pengurangan/ (Reklasifikasi)/
On April 3, 2017, the Company has received Official Statement Letter regarding Tax Amnesty Program
from Tax Office with reference No. KET-1579/PP/WPJ.11.2017 that has been applied by the Company
with Tax deduction of Rp 202.151.700.
9.579.960.234
Saldo Akhir/
12.773.280.312
118.267.832-
118.267.832
Aset tertentu kepemilikan langsung telah diasuransikan (property all risk
insurance ) pada tanggal 31 Desember 2017 kepada PT Chubb GeneralInsurance dan 31 Desember 2016 kepada PT ACE Jaya Proteksi dengan jumlahpertanggungan yang memadai sebesar masing-masing Rp 687.604.413.965 danRp 555.006.536.778, manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian di masa yang akandatang.
12.891.548.144
(Deductions)
Berdasarkan Peraturan No.118/PMK.03/2016 tentang Tax Amnesty. Padatanggal 3 April 2017 Perusahaan telah mengikuti Tax Amnesty atas harta bersihyang belum dilaporkan pada SPT PPh Badan tahun 2015, harta tersebut berupaFreezer dengan harga perolehan sebesar Rp 4.043.034.000 .
Based on the Regulation Number 118/PMK.03/2016 about Tax Amnesty, in April 3,2017 the Company
has been following on Tax Amnesty's net assets that have not been reported in the corporate income
SPT in 2015, the property is in the form of Freezer with an acquisition cost of Rp 4.043.034. 000.
Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016 dan Peraturan Direktorat JenderalPajak Nomor PER-18/PJ/2016 tentang Pengembalian Kelebihan PembayaranUang Tebusan Dalam Rangka Pengampunan Pajak, Perusahaan berpartisipasimelaksanakan pengampunan pajak ini.
In connection with the implementation of Regulation of the Minister of Finance No.118/PMK.03/ 2016
on the Implementation of Law No. 11 of 2016 on Tax Amnesty, as amended by Regulation of the
Minister of Finance No.141/PMK.03/2016 and Directorate General of Tax Regulation No. PER-18/PJ/
2016 on Redemption Payment of Excess Refund in the Tax Amnesty Framework, the Company
participated in this tax amnesty.
118.055.612.887
( 26.319.855.999)
(Reclassification)
-
AdditionsSaldo Awal/
Ending Balance
1.600.503.122
12.773.280.312
1.600.503.122
Additions Ending Balance
3.843.083
Beginning Balance
- 12.773.280.312
118.267.832
Saldo Awal/
Beginning Balance
-
-
( 12.773.280.312)
11.291.045.022
( 12.773.280.312)
For the years ended December 31, 2017 dan 2016, amortization of intangible assets amounting to Rp
1.596.660.039 and Rp 1.600.503.122, respectively, and is charged to operations as part of general
and administrative expenses.
12.773.280.312
Pengurangan/ (Reklasifikasi)/
-
93.654.387.591
-
( 26.319.855.999)
(Rp)
11.291.045.022
12.891.548.144
94.710.387.591
Pada tanggal 3 April 2017, Perusahaan telah mendapatkan Surat KeteranganPengampunan Pajak dari Kantor Pajak dengan Nomor: KET-1579/PP/WPJ.11.2017 terkait Program Pengampunan Pajak yang diikuti olehPerusahaan dengan nilai tebusan pajak sebesar Rp 202.151.700.
(Rp)
119.974.243.590
-
12.773.280.312
118.055.612.887
-
-
-
-
Intangible asset under
construction
-
Penambahan/
1.600.503.122
Aset takberwujud dalam
konstruksi
12.773.280.312 - -
118.055.612.887
(Reclassification)
-
-
12.891.548.144-
1.600.503.122
12.773.280.312
-
2017
-
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,amortisasi dari aset tak berwujud sebesar Rp 1.596.660.039 dan sebesar Rp1.600.503.122, dan dibebankan sebagai bagian dari beban administrasi danumum.
-
1.056.000.000
16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
31 Desember 2017 Saldo Akhir/ December 31, 2017
Ending Balance
Aset yang tidak digunakan Assets that have not been used
dalam operasi: in operations
Tanah dan bangunan - Property and plant -
Semarang Semarang
Jumlah Total
Tahun 2016 Year 2016
14. PINJAMAN 14. LOANS
Pinjaman Swiss Life Singapore Swiss Life Singapore Loans
Pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Current maturities of Long-term loans
Long-term debts, net of current maturities
Tahun 2017 Year 2017
Tahun 2016 Year 2016
15. UTANG USAHA 15. ACCOUNT PAYABLES
a. Jumlah utang usaha berdasarkan pelanggan Amount Account Payables a.
i. Pihak Ketiga Third Parties i.
Import Import
Lokal Local
Jumlah Total
ii. Pihak yang berelasi Related Parties ii.
In February 2018 a loan from Swiss Life Singapore has been settled (see note 35)
Pada tanggal 8 Agustus 2017 Perusahaan melakukan pembayaran atas pinjamanPromissory Note Swiss Life (Singapore) Pte.Ltd sebesar Rp 103.081.782.800yang terdiri dari pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 danbunga pinjaman sebesar Rp 3.081.782.800.
On August 8, 2017, the Company has paid Promissory Note Swiss Life (Singapore) Pte.Ltd loan
amounting to Rp 103.081.782.800 consisting of principal payment amounting to Rp 100.000.000.000
and interest rate of Rp 3.081.782.800.
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company,Tbk.
260.000.000.000
(Rp)
Beginning
BalanceAdditions (Deductions)
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/
-
Other non-current - assets that have not been used in operations on December 31, 2017 have been
valued using fair value based on reports the Office of Public Appraisal Service Felix Sutandar &
Partners, No. Ref 147 / FSR / SKL-FS / 1005/2017 dated October 5, 2017 . In connection with the
results of these assessments, the Company recorded an impairment loss on other non-current assets
amounted to Rp 26.319.855.999 (Note 25), the carrying amount to Rp 93.654.387.591 on December
31, 2017.
2017
Manajemen mengklasifikasikan atas tanah dan bangunan di Kantor PerwakilanSemarang sebagai aset yang tidak digunakan dalam operasi. Nilai wajar atasaset tersebut sebesar Rp 1.056.000.000 berdasarkan Laporan Kantor JasaPenilai Publik Felix Sutandar & Rekan, Nomor Ref 147/FSR/SKL-FS/1005/2017tanggal 5 Oktober 2017 (lihat catatan11).
2016
Surplus on
revaluation
946.399.211
The applicable terms are (a) the payment scheme, as stated in the Credit Agreement, the Company
will make notification (30) thirty days to Swiss Life Singapore PTE LTD prior to payment. (b) if the
Company does not make any payment then the Company shall be subject to a fine of 2% per annum
above the loan coupon which is charged at 14.5%.
2016
Machines amounting to Rp 118.055.612.887 previously recorded in construction assets were
reclassified into other non-current assets considering that until the end of 2016 the company
suspended and has not yet dismissed the machinery. Furthermore, if management resolves to
continue the completion of machinery and supporting facilities (land and buildings) then the assets will
be reclassified into fixed assets. Management plans to build a factory in 2018.
(Rp) (Rp)
Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Perusahaan memperoleh pinjaman berupa Promissory Note dari Swiss Life(Singapore) Pte.Ltd sebesar Rp 360.000.000.000 yang merupakan fasilitaspinjaman tanpa jaminan dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5% yang akanjatuh tempo pada 15 Februari 2017 dan 23 Maret 2020.
The Company obtained a loan of Promissory Note from Swiss Life (Singapore) Pte.Ltd amounting to
Rp 360.000.000.000 which is an unsecured loan facility with an interest rate of 14.5% which will
mature on February 15, 2017 and March 23, 2020.
1.325.020.594
The Company obtained a loan of Promissory Note from Swiss Life (Singapore) Pte.Ltd amounting to
Rp 360.000.000.000 which is an unsecured loan facility with an interest rate of 14.5% which will
mature on March 23, 2020.
42.450.775.479
39.266.286.269
Pada Pebruari 2018 pinjaman dari Swiss Life Singaporetelah lunas (Lihat catatan35)
Perusahaan memperoleh pinjaman berupa Promissory Note dari Swiss Life(Singapore) Pte.Ltd sebesar Rp 360.000.000.000 yang merupakan fasilitaspinjaman tanpa jaminan dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5% yang akanjatuh tempo pada 23 Maret 2020.
( 100.000.000.000)
109.600.789 946.399.211 1.056.000.000
- - - 109.600.789
-
37.571.447.516
Mesin sebesar Rp 118.055.612.887 yang sebelumnya dicatat dalam aset dalamkonstruksi direklasifikasi ke dalam aset tidak lancar lainnya mengingat sampaidengan akhir tahun 2016 perusahaan menangguhkan dan belum merelisasikanmesin tersebut. Selanjutnya apabila manajemen memutuskan kembali untukmelanjutkan penyelesaian mesin maupun sarana penunjang (lahan danbangunan) maka aset tersebut akan direklasifikasi kembali ke dalam aset tetap.Manajemen merencanakan akan melakukan pembangunan pabrik pada tahun2018.
Aset tidak lancar lainnya - aset yang belum digunakan dalam usaha pada 31Desember 2017 telah dinilai dengan menggunakan nilai wajar berdasarkanLaporan Kantor Jasa Penilai Publik Felix Sutandar & Rekan, Nomor Ref147/FSR/SKL-FS/1005/2017 tanggal 5 Oktober 2017. Berkaitan dengan hasilpenilaian tersebut maka Perusahaan mencatat adanya kerugian penurunan nilaiatas aset tidak lancar lainnya sebesar Rp 26.319.855.999 (Catatan 25) sehingganilai tercatat menjadi sebesar Rp 93.654.387.591 pada 31 Desember 2017.
1.466.641.571
Management classifies land and buildings in Semarang as assets not used in operations. The fair
value of the asset amounted to Rp 1.056.000.000 based on Felix Sutandar & Partners Public Appraisal
Services Office Report Ref 147 / FSR / SKL-FS / 1005/2017 number dated October 5, 2017 (see Note
11).
Syarat yang berlaku adalah (a) skema pembayaran, sesuai dengan yang terteradalam Perjanjian Kredit adalah Perseroan akan melakukan pemberitahuanselambat-lambatnya (30) tiga puluh hari kepada Swiss Life Singapore PTE LTDsebelum dilakukan pembayaran. (b) apabila Perseroan tidak melakukanpembayaran maka Perseroan dikenakan denda sebesar 2% per tahun diataskupon pinjaman yang di bebankan yaitu sebesar 14,5%.
1.056.000.000
-
Surplus atasrevaluasi/
Reclassification
260.000.000.000 260.000.000.000
43.775.796.073
1.694.838.753
1.501.362.860
(Rp)
360.000.000.000
-
2017
17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
b. Jumlah utang usaha pihak ketiga berdasarkan nilai mata uang : Amount Account third parties payables by currency: b.
USD USD
EUR EUR
IDR IDR
GBP GBP
Jumlah Total
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES
Gaji Salary
Angkutan Transport
Lain-lain Others
Jumlah Total
17. JAMINAN DISTRIBUTOR 17 GUARANTEE DISTRIBUTORS
Jaminan Security deposit of the Agent
Giro: Cash on banks
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk.
Jumlah Total
18. PERPAJAKAN 18. TAXATION
a. Manfaat (Beban) pajak a. Tax Benefit (Expenses)
Pajak Kini Current tax
Pajak Tangguhan Deffered tax
Jumlah Total
Pajak kini: Current tax :
Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax
Perbedaan tetap: Permanent differences :
Jasa Giro dan Bunga Deposito Interest income and deposits interest
Sumbangan Donation
Beban pajak Tax expenses
Beban lain-lain Other expenses
Perbedaan temporer: Temporary differences:
Penyusutan Depreciation
Cadangan penurunan nilai aset tidak lancar lainnya Allowance for impairment of non other current aset
Beban manfaat pensiun Provision employee benefits
Realisasi imbalan kerja Realization of employee benefits
Jumlah koreksi fiskal Total fiscal adjustment
Taksiran Laba Kena Pajak Estimated taxable income
Taksiran Pajak Kini: Estimated current tax:
25% x 93.644.122.000 25% x 93.644.122.000
25% x 93.215.677.000 25% x 93.215.677.000
Jumlah pajak kini Total current tax
Dikurangi : Decrease :
PPh Pasal 22 Tax Article 22
PPh Pasal 25 Tax Article 25
Jumlah Utang Pajak (PPh Pasal 29) Total Tax Payable Article (Income tax art 29)
b. Piutang/utang pajak penghasilan perusahaan adalah sebagai berikut : b. Company income tax receivable/payable as follows:
Utang pajak terdiri dari : Tax payable as consist of :
PPN Prepaid VAT
PPh 23 dan 26 Tax Article 23 and 26
PPh 21 Tax Article 21
PPh 22 Tax Article 22
PPh pasal 4 (2) Income Tax Art. 4 (2)
PPh pasal 25 Tax Article 25
PPh 29 tahun 2011 Tax Article 29 for year 2011
PPh 29 tahun 2012 Tax Article 29 for year 2012
PPh 29 tahun 2013 Tax Article 29 for year 2013
PPh 29 tahun 2016 Tax Article 29 for year 2016
Utang pajak bunga dan denda Tax payable of interest and penalties
Jumlah Utang Pajak Total Tax Payable
2016
36.738.190
(Rp)
-
116.188.348
-
2.998.866.276
1.210.982.513
7.703.074.000
23.187.730.902
2017 2016
2017
-
-
10.280.953.623
58.384.115.529
(Rp)
-
2016
-
93.215.677.185
1.322.592.424
1.526.486.697
717.145.807
2017
6.458.247.270
(Rp)
40.732.927.840
1.220.566.548
-
-
35.260.007.377
-
1.911.103.339
22.391.389.037
93.644.122.906
4.090.750.406
1.326.340.797
Deposito dengan jatuh tempo
satu bulan:
8.448.649.584
Deposits with maturities one
months:
22.342.303.296
23.303.919.250
1.543.586.232
159.389.731
( 23.411.030.500)
6.741.651.938
( 23.303.919.250)
( 4.640.428.170)
6.775.357.000
75.603.806.052
( 3.778.226.720)
3.583.222.560
( 5.260.750.776)
426.965.207
26.319.855.999
23.411.030.500
2017
384.008.347
1.200.000
808.525.698
796.341.865
( 427.068.000)( 2.139.435.000)
17.611.871.133
125.164.039
23.285.866.461
( 14.962.380.916) ( 22.876.954.043)
128.116.465
21.036.644.614
3.173.675.844
116.188.348
32.433.146
337.820.775
1.874.968.550
1.792.554.837
(Rp)
943.563.165
3.645.057.564
Jaminan distributor merupakan uang jaminan yang wajib diserahkan oleh paradistributor kepada Perusahaan sebagai jaminan atas sarana dan prasaranapenjualan milik Perusahan yang akan digunakan oleh Distributor untuk menjualproduk-produk Perusahaan.
The distributor's guarantee is a security deposit that must be submitted by the distributors to the
Company as collateral for the Company's sales facilities and infrastructure which will be used by the
Distributor to sell the Company's products.
6.559.350.688
200.145.900
42.253.819.39939.029.951.877
(Rp)
1.990.171.636
6.464.646.752
383.724.710
-
10.218.149
45.277.158.933
199.931.930
5.695.098.179
- 1.362.272.736
23.303.919.25023.411.030.500
62.513.508
-
28.344.500
40.344.652
(Rp) (Rp)
(Rp)
2016
101.103.418
6.024.506.131
2017 2016
(Rp) (Rp)
18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Piutang pajak terdiri dari : Tax receivable as consist of :
PPh Pasal 28 A tahun 2014 Income tax article 28A for year 2014
PPh Pasal 28 A tahun 2015 Income tax article 28A for year 2015
Jumlah Total
c. Pajak Tangguhan c. Deferred Tax
The details of the Company's deferred tax assets and liabilities are as follows:
Dkr
Aset Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets:
Imbalan kerja Post Employment Benefits
Selisih nilai wajar aset yang Difference in fair value of assets
tidak digunakan dalam operasi not used in operations
Penyusutan Aset tetap Depreciation Assets
Jumlah Aset Pajak Tangguhan Total Deferred Tax Assets
Aset Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets:
Imbalan kerja Post Employment Benefits
Penyusutan Aset tetap Depreciation Assets
Jumlah Aset Pajak Tangguhan Total Deferred Tax Assets
d. d.
Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax
Manfaat (Beban) Pajak : Tax Benefit (Expenses):
25 % x 58.425.947.809 25 % x 58.425.947.809
25 % x 75.603.806.052 25 % x 75.603.806.052
Sub Jumlah Sub Total
Perbedaan Tetap: Permanent Difference:
Tunjangan Lain Other Allowance
Iuran dan Sumbangan Retribution and Donation
Beban pajak Tax expenses
Pendapatan Jasa Giro Interest Income
Beban lain-lain Other expenses
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Manfaat Pajak Total Tax Benefit
19. IMBALAN KERJA 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Jumlah karyawan Number of employees
Tingkat pertumbuhan gaji Annual salary increment rate
Tingkat suku bunga diskonto Discount rate
Umur pensiun Retirement age
Metode Method
( 236.599.803) ( 236.599.803)- -
Dkreditkan
(Dibebankan)
31 Desember 2017/
5,00%
2017 2016
(Rp) (Rp)
Rekonsiliasi antara jumlah penghasilan (beban) pajak dari hasil perhitunganrugi akuntansi sebelum pajak dengan laba fiskal yang berlaku adalah sebagaiberikut:
( 32.029.116)
Credited
(Rp) (Rp)
Dkreditkan
49.645.340
income
( 5.259.161.108)
Allowance for impairment of non other current aset
75.603.806.052
6,90%
165.622.823
Dkreditkan
Laba Rugi/
Dec. 31, 2016
(Charged) to other
income
Cadangan penurunan nilai aset
tidak lancar lainnya
31 Desember 2016/
6.798.547.659
( 84.455.194)
Perusahaan mengakui liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja secararetrospektif sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Republik IndonesiaNo. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “ImbalanKerja”.
20162017
for The Year
8,00%
55 55
Projected Unit Credit Projected Unit Credit
( 18.900.951.513)
770
12.360.042.000
31 Desember 2015/
ke Laporan
9.798.118.750
5.396.731.452
A reconciliation between total tax income (expense) from loss accountancy calculation result
before tax with fiscal gain applied is as follows:
( 14.596.028.882)
1.587.072.250
12.360.042.000
(14.962.380.915)
ke penghasilan
974.851.000 6.798.547.659
( 18.900.951.513)
805
5,00%
(Rp)
Dec. 31, 2017
974.851.000
426.965.207
2016
( 4.401.387.298)
1.390.909.750 14.658.478.500
944.556.680
-
15.918.124.1918.448.649.584
( 14.596.028.882)
2017
( 5.561.494.341)
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagaiberikut:
for The Year
( 3.976.002.530)( 366.352.033)
Dec. 31, 2015
Credited
-
31 Desember 2016/
Dec. 31, 2016
comprehensive
(Charged) to other
Credited
Laba Rugi/
477.775.834
215.268.163-
( 5.083.718.507)
komprehensif lain/
-
-
-
-
-
income
( 330.648.106)
- 6.579.964.000
(Dibebankan)
( 1.160.107.043)
907.526.750
907.526.750
1.315.187.694
( 895.805.413)
The Company recognize provisions for employee service entitlement benefits retrospectively in
accordance with Labor Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 dated 25 March 2003 and SFAS
No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
(Dibebankan)
( 5.561.494.341)
Credited
6.579.964.000-
(Charged) to other
ke penghasilan
(Dibebankan)
komprehensif lain/
58.384.115.529
ke Laporan
income
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2016 telah sesuai denganSurat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor PelaporanPajak.
The Bank’s taxable income and corporate income tax in 2016 are in accordance with the annual
corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen PT DayamandiriDharmakonsilindo dengan laporan 0834/ST-FA-PSAK24-CAMP/III/2018 tanggal22 Maret 2018, sebagai berikut:
The key assumptions used by the independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo 0834/ST-FA-
PSAK24-CAMP/III/2018 dated March 22, 2018, are as follows:
(Rp)
(Charged) to other
comprehensive
( 22.876.954.043)
19
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Beban jasa kini Current service cost
Beban bunga Interest cost
Beban jasa lalu Past Service Cost
Jumlah Total
Nilai kini liabilitas Present value of liabilities
Liabilitas pada awal tahun Liability at beginning of year
Pembayaran imbalan pada tahun berjalan Benefit payments in the current year
Beban imbalan kerja (Catatan 26) Employee benefits expense (Note 26)
Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja Revaluation of employee benefits
Liabilitas pada akhir tahun Liability at end of year
Tingkat diskonto: Discount rates:
Kenaikan 1% Increase by 1%
Penurunan 1% Decrease by 1%
Tingkat kenaikan gaji per tahun: Annual salary increase:
Kenaikan 1% Increase by 1%
Penurunan 1% Decrease by 1%
Asumsi Demografi Demographic Assumption
Tingkat Kematian Mortality Table
Tingkat Pengunduran Diri Turnover Rates
Tingkat Pensiun Retirement Rate
20. MODAL 20. CAPITAL STOCK
Tn. Sabana Prawirawidjadja PT Wijaya Tradindo
Tn. Darmo Hadipranoto PT Wirajaya Investama Indonesia
Ny. Justiani Hadipranoto Mr. Darmo Hadipranoto
Tn. Hendro Hadipranoto Mrs. Justiani Hadipranoto
Ny. Listijani Hadipranoto Mr. Hendro Hadipranoto
Publik Public
Jumlah Total
PT Wijaya Tradindo PT Wijaya Tradindo
PT Wirajaya Investama Indonesia PT Wirajaya Investama Indonesia
Tn. Darmo Hadipranoto Mr. Darmo Hadipranoto
Ny. Justiani Hadipranoto Mrs. Justiani Hadipranoto
Tn. Hendro Hadipranoto Mr. Hendro Hadipranoto
Ny. Listiyani Hadipranoto Mrs. Listiyani Hadipranoto
Jumlah Total
a. a.
- PT Wijaya Tradindo - PT Wijaya Tradindo- PT Wirajaya Investama Indonesia - PT Wirajaya Investama Indonesia
640.000.000
200.000.000
The movement in the liabilities recognized in the statements of financial position are as folllows:
39.192.475.000
6.775.357.000
3.324.577.000
6.775.357.000
Rincian beban imbalan pasca-kerja yang diakui di dalam laporan laba rugi adalahsebagai berikut:
1%
100%
8.960.000
21.800.000.000
TMI 3 (2011)/TMI 3 (2011)
(Rp)
( 2.139.435.000)
1.303.115.000
The details of remeasurement of post-employement benefits recognized in other comprehensive
income are as follow:
50.000.000.000
2.880.000.000
2.560.000
3.630.107.000
2016
(Rp)
10% per tahun sampai usia 25 tahun dan menurun linier menjadi 1% pada usia 54 tahun (pria) danusia 49 tahun (wanita)/
10% per year up to age 25 year old and decreasing linearly 1% at age 54 yearold (male) and at age 49 year old (female)
100% di usia pensiun / 100% at retirement age
Persentase /Pemilikan %
Berikut ini adalah nama pemegang saham Perusahaan dan jumlah sahamyang dimiliki masing-masing pada 31 Desember 2017:
The following are the names of the Company's shareholders and number of shares held on December
31,2017 respectively:
Nama Pemegang SahamJumlah lembar
saham/Numberof Shares
Persentase /Pemilikan
Nilai Nominal/Nominal Value
(Rp)The names of the Company's shareholders
2.560.000
(Rp)
Analisis sensitivitas dibawah telah ditentukan berdasarkan kemungkinanperubahan yang masuk akal untuk setiap asumsi yang signifikan atas nilai kinikewajiban imbalan kerja pada akhir periode pelaporan, perkiraan seluruh asumsilain digunakan secara tetap:
55.626.276.000
The composition of the Company's shareholders and number of shares held on December 31,2016
respectively:
2.240.000.000
2017
4.936.000.000
2016
2.880.000.000
22.400.000 0,38% 2.240.000.000
(Rp)
2017
83,87%
6.400.000 0,11%
49.440.168.000
7.703.074.000
640.000.000
Rincian pengukuran kembali imbalan pasca-kerja yang diakui dalam penghasilankomprehensif lain adalah sebagai berikut:
44%
640.000.000
44%
Nilai Nominal/Nominal Value
(Rp)
1%
3.899.404.000
58.633.914.000
61.974.392.000
62.004.124.000
1.215.842.000
(Rp)
2016
47.107.999.000
52.059.008.000
52.093.746.000
47.056.957.000
Berdasarkan Akta No 4, tanggal 1 Agustus 2017 oleh notaris Doktor IrawanSoerodjo, SH, Magister Sains, notaris di Jakarta. Keputusan dibuat gunamenindak lanjuti permohonan pengampunan pajak sesuai undang-undangNo. 11 tahun 2016, yang telah diajukan oleh:
Based on Notarial Deed No. 4 dated August 1, 2017 by notary Doctor Irawan Soerodjo, SH,
Magister of Science, notary in Jakarta. Decisions are made to follow up the tax amnesty
application in accordance with Law no. 11 of 2016, which has been filed by:
49.440.168.000
(Rp)
The sensitivity analysis below has been determined based on reasonably possible changes of each
significant assumption on the present value of the defined benefit obligation as of the end of the
reporting period, assuming all other assumptions were held constant:
55.673.455.000
2.867.485.000
493.600.000.000
28.800.000 0,49%
The details of the post-employment benefits expense recognized in the statements of profit or loss are
as follows:
58.633.914.000 49.440.168.000
( 427.068.000)
7.703.074.000
Mutasi liabilitas yang diakui di dalam laporan posisi keuangan adalah sebagaiberikut:
2017
3.075.382.000 2.692.030.000
The names of the Company's shareholders
11.520.000
87.200.000
87.200.000
6.400.000 0,11% 640.000.000
885.000.000 15,04% 88.500.000.000
5.885.000.000 100,00% 588.500.000.000
Susunan pemegang saham Perusahaan dan jumlah saham yang dimiliki masing-masing pada 31 Desember 2016:
21.800.000.000
Jumlah lembarsaham/Number
of SharesNama Pemegang Saham
6%
4%
20
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
b. b.
Tn Sabana Prawirawidjadja Mr. Sabana Prawirawidjadja
Tn Darmo Hadipranoto Mr. Darmo Hadipranoto
Ny Justiani Hadipranoto Mrs. Justiani Hadipranoto
Tn Hendro Hadipranoto Mr. Hendro Hadipranoto
Ny Listijani Hadipranoto Mrs. Listijani Hadipranoto
Jumlah Total
c. d.
i. i.
ii. ii.
iii iii
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR 21. ADDITIONAL PAID - IN CAPITAL
Agio saham Agio
Biaya emisi saham Share issuance costs
Pengampunan Pajak Tax Amnesty
Agio Saham Additional Paid in Capital
2017
Agio Saham/
Rp
- 25.920.000.000
Total
Pengeluaran 885.000.000 saham baru
melalui penawaran saham perdana
dengan nilai nominal Rp 100 Per saham
dengan harga penawaran Rp 330 per
saham.
205.166.146.680 -
Agio saham merupakan kelebihan di atas nilai nominal dari penjualan sahamperdana, dengan perincian sebagai berikut:
Biaya Emisi Saham/
Rp
Paid in capital in
excess of par
Share issuence
cost
The additional paid in capital represents the excess of the total proceeds over the total par value of
shares arising from the sale of shares through public offering, with details as follows:
Issuance of 885.000.000 new shares through an Initial Public
Offering w ith par value of Rp 100 per share and offer price Rp
330 per share203.550.000.000 ( 2.426.887.320) 201.123.112.680
Rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran Umum”) danmencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada Bursa EfekIndonesia serta mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutupmenjadi Perseroan Terbuka;
The Company's plan to conduct an initial public offering of the Company's shares to the
public ("Public Offering") and register the shares of the Company to the Indonesia Stock
Exchange and change the status of the Company from a Closed Company to an Open
Company;
Perubahan nama Perseroan menjadi Perseroan Terbatas PT. CAMPINAICE CREAM INDUSTRY Tbk;
Change the name of the Company into Limited Liability Company PT. CAMPINA ICE CREAM
INDUSTRY Tbk;
2017 2016
(Rp) (Rp)
203.550.000.000
4.043.034.000
( 2.426.887.320)
-
-
-
Saham / Shares Tunai / Cash
392.400.000.000 -
Jumlah/
Rp
- 20.160.000.000
-
Berdasarkan Akta No 56, tanggal 12 September 2017 oleh notaris DoktorIrawan Soerodjo, SH, Magister Sains, notaris di Jakarta. Menyetujuipenetapan penggunaan saldo laba Perusahaan sampai dengan tahun bukuyang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar Rp 450.000.000.000 (setelahdikurangi pajak atas dividen) sebagai berikut:
Transfer of shares from PT Wijaya Tradindo and PT Wirajaya Investama indonesia amounted to
Rp 87.200.000, respectively, to Mr. Sabana Prawirawidjadja.
Atas perubahan akta tentang peralihan saham tersebut telah dicatat danditerima didalam sistem administrasi dan badan hukum tanggal 04 Agustus2017 dengan nomor AHU-AH.01.03-0159339
Meningkatkan modal dasar perseroan dari Rp 100.000.000.000 menjadisebesar Rp 2.000.000.000.000. Sekaligus meningkatkan modal disetor dariRp 50.000.000.000 menjadi Rp 500.000.000.000. Dari peningkatan modaldisetor tersebut menerbitkan sebanyak 1.800.000.000 lembar saham dengannilai nominal per lembar saham sebesar Rp 250. Sehingga nilai lembar sahamditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp 450.000.000.000. Menyetujuipenambahan setoran modal secara tunai dari Tn. Sabana Prawirawidjadjasebesar Rp 57.600.000.000. Pada tanggal 3 Oktober 2017 telah dilakukanpenyetoran modal secara tunai dari Tn. Sabana Prawirawidjadja sebesar Rp57.600.000.000 pada rekening Perusahaan.
Increase authorized capital of the company from Rp 100.000.000.000 to Rp 2.000.000.000.000.
At the same time increase the paid-up capital from Rp 50.000.000.000 to Rp 500.000.000.000.
From the increase in paid-up capital, the Company issued 1.800.000.000 shares with par value
per share of Rp 250. So that the value of the shares in placed and paid-up amount to Rp
450.000.000.000. Approved the addition of paid-up capital in cash from Mr. Sabana
Prawirawidjadja amount to Rp 57.600.000.000. On October 3rd, 2017, cash withdrawal from Tn.
Sabana Prawirawidjadja amounting to Rp 57.600.000.000 in the Company's account.
Atas perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah memperolehpersetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Keputusan Nomor AHU-0018862.AH.01.02 Tahun 2017 tanggal13 September 2017.
Upon amendment of the Company's articles of association has been approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision No. AHU-
0018862.AH.01.02 Year 2017 of September 13, 2017.
Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 5 Oktober 2017, dibuat dihadapan ChristinaDwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, memuat persetujuanpara pemegang saham sebagai berikut:
Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 5 Oktober 2017, dibuat dihadapan Christina Dwi Utami, S.H.,
M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, memuat persetujuan para pemegang saham sebagai berikut:
Pengalihan saham dari PT Wijaya Tradindo dan PT Wirajaya Investamaindonesia masing-masing sebesar Rp 87.200.000, kepada Tn SabanaPrawirawidjadja.
57.600.000.000
Upon amendment of the Company's articles of association has been approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision No. AHU-
0020551.AH.01.02 Year 2017 of October 5, 2017.
Atas perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah memperolehpersetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Keputusan Nomor AHU-0020551.AH.01.02 Tahun 2017 tanggal5 Oktober 2017.
Menyetujui perubahan nominal saham Perseroan dari semula sebesar Rp250 (dua ratus lima puluh rupiah) menjadi sebesar Rp 100 (seratusrupiah).
Approve the nominal value of the Company's share from Rp 250 (two hundred fifty rupiah) toRp 100 (one hundred rupiah).
Based on Notarial Deed No. 56, dated September 12, 2017 by notary Doctor Irawan Soerodjo,
SH, Magister of Science, notary in Jakarta. Approved the determination to use the Company's
retained earnings up to the financial year ended on December 31, 2016 amount to Rp
450.000.000.000 (net of dividen tax) as follows:
Menyetujui pembagian deviden kepada para pemegang saham perseroandengan perincian sebagai berikut:
Approved the distribution of dividend to the shareholders of the Company with details as follows:
392.400.000.000
5.760.000.000
- 5.760.000.000
The amendment of the deed on the transfer of shares has been recorded and received in the
administrative system and legal entity dated August 4, 2017 with the number AHU-AH.01.03-
0159339
21
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Pengampunan Pajak Tax Amnesty
22. 22.
Sampai dengan 31 Desember 2017 Year to December 31, 2017
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi: Items that will not be reclassified to profit or loss:
Keuntungan aktuarial program imbalan pasti Actuarial gain on defined benefit plans
Tax relating to items that will not be reclassified
Saldo akhir Ending Balance
Sampai dengan 31 Desember 2016 Year to December 31, 2016
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi: Items that will not be reclassified to profit or loss:
Keuntungan aktuarial program imbalan pasti Actuarial gain on defined benefit plans
Tax relating to items that will not be reclassified
Saldo akhir Ending Balance
23. SALDO LABA 23. RETAINED EARNINGS
Saldo per 1 Januari 2016 Balances as of 1January2016
Total laba komprehensif tahun 2016 Surplus to retained earnings of 2016
Saldo per 31 Desember 2016 Balances as of 31 December2016
Cadangan pembagian dividen* Reserves dividend*
Total laba komprehensif periode berjalan Total comprehensive income for the period
Saldo 31 Desember 2017 Balance at December 31, 2017
* Lihat catatan 21 * See note 21
24. PENJUALAN 24. NET SALES
Penjualan Sales
Retur penjualan Sales return
Jumlah Total
25. BEBAN POKOK PENJUALAN 25. COST OF GOODS SOLD
Pemakaian bahan baku Raw material used
Upah langsung Direct labor
Beban pabrikasi Factory expenses
Jumlah Biaya Produksi Total Manufacturing Cost
Persediaan barang dalam proses Work in process
Persediaan awal Beginning inventory
Persediaan ahkir Ending inventory
Beban Pokok Produksi Cost of Goods Manufacturing
Persediaan barang jadi Finished goods
Persediaan awal Beginning inventory
Persediaan ahkir Ending inventory
Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
456.242.792.005
( 76.626.754.300)
2017
5.177.663.587
( 82.392.933.207)
( 5.177.663.587)
76.626.754.300
930.531.734.608
274.888.297.942
-
500.000.000.000)(
77.100.373.003
368.933.754.541
Saldo laba/
Retained earnings
363.454.284.596
76.905.505.512
934.928.640.532
( 9.339.768.720)
2016
Selisih antara aset pengampunan pajak (Tax Amnesty) dan liabilitaspengampunan pajak (Tax Amnesty) yang disajikan sebagai bagian ekuitas padatambahan modal disetor.
The difference between the Tax Amnesty assets and Tax Amnesty liabilities as presented in the
equity section of the additional paid-in capital.
456.242.792.005
(Rp)
5.806.099.094
( 5.230.781.966)
368.986.872.920
(Rp)
(Rp)
14.460.605.658
273.171.339.539
79.637.969.320
12.749.004.038
Pajak-pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke dalam laporanlaba rugi 974.851.000
( 4.396.905.924)
944.837.322.446
ANALISIS JUMLAH YANG DIAKUI DI DALAM PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
954.177.091.166
(Rp)
- 43.421.734.614
- 508.969.644.014 508.969.644.014
-
( 8.816.871.039)
- 52.726.852.009
ANALYSIS OF AMOUNTS RECOGNISED IN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pajak-pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke dalam laporanlaba rugi 670.926.947
2016
( 8.145.944.092)
( 7.108.014.250)
Based on the Regulation No. 118/PMK.03 /2016 About Tax Amnesty. On April 3 , 2017 Company has
has been following Tax Amnesty on net assets that have not been reported in the corporate income
SPT in 2015, the property is in the form of freezer with an acquisition cost of Rp 4.043.034.000
ransoms paid amounted to Rp 202.151.700.
Appropriated
(un audited)
Unappropriated
(un audited) Total
Saldo Laba/Retained Earnings
Yang sudah
ditentukan
penggunaannya/
Yang belum
ditentukan
penggunaannya/
2017
362.825.849.089
Jumlah
43.421.734.614
52.391.378.628
Berdasarkan Peraturan No.118/PMK.03 /2016 Tentang Tax Amnesty. Padatanggal 3 April 2017 Perusahaan telah mengikuti Tax Amnesty atas harta bersihyang belum dilaporkan pada SPT PPh Badan tahun 2015, harta tersebut berupaFreezer dengan harga perolehan sebesar Rp 4.043.034.000 dengan uangtebusan yang dibayarkan sebesar Rp 202.151.700.
363.927.903.299
500.000.000.000)(
-
( 6.133.163.250)
52.726.852.009
363.167.575.634
52.391.378.628
22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
26. BEBAN USAHA 26. OPERATING EXPENSES
Beban penjualan Selling expenses
Promosi Promotion
Angkutan Transportation
Advertensi Advertence
Dry Ice Dry ice
Bahan bakar Fuel
Bad stock Bad stock
Sarana pemasaran Marketing
Parkir dan tol Parking and toll
Pemeliharaan Maintenance
Perjalanan dinas Travelling expenses
Supply kebutuhan pemasaran Supply marketing need
Pengepakan Packing
Jumlah Total
Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
Gaji dan tunjangan Salary
Listrik dan air Electricity and water
Sewa Rent
Komunikasi Communication
Diklat Training
Penyusutan Depreciation
Cetakan dan Fotocopy Printing
Jamsostek dan BPJS Insurance jamsostek
Asuransi Insurance
Administrasi Kantor Office administrative
Pemeliharaan Maintenance
STNK Vehicle registration
Umum dan administrasi lainnya Other general and administrative
Konsultasi, Audit, dan Lawyer Consultant, audit, and lawyer
Representasi dan sumbangan Representation and donation
Imbalan kerja (Catatan 19) Employee benefits (Note 19)
Amortisasi aset tidak berwujud Amortization intangible assets
Jumlah Total
27. PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA 27. OTHER OPERATING INCOME (EXPENSES)
Pendapatan operasional lainya Other operating income
Laba selisih kurs Gain on foreign exchange
Insurance claim income
Sales of scraps
Gain on dispossal assets
Selisih stock opname Difference of stock opname
Lain-lain Others
Jumlah Total
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Rugi selisih kurs Loss on foreign exchange
Pajak Tax
Rugi penurunan nilai aset tidak lancar lainnya Loss on impairment of other non-current assets
Lain - lain Others
Jumlah Total
28. PENDAPATAN (BEBAN) KEUANGAN 28. FINANCIAL INCOME (EXPENSE)
Pendapatan Keuangan Financial Income
Bunga Interest
Jumlah Total
Beban Keuangan Financial Expenses
Administrasi Bank Bank administrative
Bunga Interest
Jumlah Total
29. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 29. RELATED PARTIES TRANSACTION AND BALANCES
Utang lainnya Other payables
Beban Umum dan Administrasi General and administrative expenses
20.675.187
7.501.476.122
5.898.868.540
148.833.457 -
4.473.538.272
30.502.904.543
1.783.236.435
36.122.927.217
Tahun 2016/
PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk.
270.497.396.182
32.887.486.885
45.565.237.980
100.160.423.333
682.387.096
5.196.523.259
2017 2016
3.778.226.720 5.260.750.776
27.666.249.016
1.137.570.401
74.699.748.470
1.158.502.628
1.813.892.977
1.637.476.751
52.081.094.823
8.885.604.966
0,31
30.329.170.427
57.335.090.765
7.703.074.000
1.596.660.039
6.775.357.000
14.285.522.404
164.391.127.883
186.534.036
Year 2017
(Rp) (Rp)
296.093.904.388
2.471.292.466
59.365.155.948
24.071.300
Tahun 2017/
1.124.124.621
107.717.024.744
16.338.103.301
673.843.939
149.953.331
54.292.676.945
15.578.910
605.090.765
10.241.757.157
866.725.519
2.480.452.743
46.051.388.889 56.730.000.000
3.076.788.599
324.320.775
6.026.211.476
11.614.890.681
447.034.035
167.513.400.989
5.138.243.566
9.257.586.151
5.347.679.898
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk.
8.308.918
(Rp) (Rp)
1.600.503.122
( 11.607.120)
127.876.465
25.109.989.109
(Rp)
777.692.236
10.592.064.139
2.656.817.808
2.622.647.723
(Rp)
1.335.270.620
75.313.293.730
975.018.372
(Rp) (Rp)
Year 2016
%
1.328.051.298
299.761.552
11.703.038
86.798.227
-
0,01-
2.325.369.352
6.106.492.274
1.189.250.642
46.733.775.985
-
1.463.998.848
494.843.820
134.945.800
777.365.439
26.319.855.999 -
1.466.641.571
85.199.880
0,0039
6.111.411.356
2017 2016
3.778.226.720
The following tabel provides the total amount of transactions that have been entered into with related
parties for the years ended 31 December 2013 and 2012, as well as balances with related parties as of
31 December 2013 and 2012.
1.501.362.860
PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk.
2.909.602.265
2017 2016
%
1.351.365.524
Pendapatan klaimasuransiPenjualan barang sisa
Percentage of Total Assets/Revenue
Persentase dari TotalAset/Pendapatan/
3.063.519.092
1.911.501.665
7.821.199.269
5.260.750.776
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk.
Tabel berikut menyediakan jumlah transaksi dengan pihak berelasi untuk periodedan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta saldodengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
2.738.125.025
10.145.856.747
Keuntungan penjualanaset tetap
23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
Details of relationship and type of transactions with related parties:
1 Dikendalikan oleh personil kunci/ Penggunaan Fasilitas Bersama/
Control by key personnel Use of share Facilities
30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION
PENJUALAN BERSIH NET SALES
Menurut Jenis Produk Type of Product
Makanan Foods
Jumlah Total
Eliminasi Elimination
Jumlah Setelah Eliminasi Total After Elimination
BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD
Menurut Jenis Produk Type of Product
Makanan Foods
Jumlah Total
Eliminasi Elimination
Jumlah Setelah Eliminasi Total After Elimination
HASIL SEGMEN PRODUCT SEGMENT
Laba Usaha Income From Operation
Makanan Foods
Beban Keuangan Financial Expenses
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit Before Tax Income
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
Jumlah aset lancar Total Current Assets
Jumlah aset tidak lancar Total Non Current Assets
Jumlah Total
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES
Jumlah liabilitas lancar Total Current Liabilities
Jumlah liabilitas tidak lancar Total Non Current Liabilities
Jumlah Total
31. PERIKATAN 31. COMMITMENTS
Perseroan mengadakan beberapa kerjasama antara lain dengan: The Company performs some cooperation, for example with:
a. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. a. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
Transaksi /
Transaction
Sifat berelasi Perseroan/
Nature of Relationship
Pihak yang berelasi /
PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk entered into an agreement with PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk according to the agreement number 2694 / HK840 / R3W-
3A444000 / 2016 regarding the provision of Safiro & Wifi id service at PT Ultrajaya Milk Industry
Trading & Company, Tbk and further PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk give
permission to PT Campina Ice Cream Industry to use Safiro & Wifi id services for a period of from
October 24, 2016 to October 23, 2018.
864.515.740.386 670.273.649.026
Jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk anggotaDewan Komisaris dan Direksi) Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
(Rp) (Rp)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yangberelasi:
PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk melakukan perjanjiandengan PT Swadaya Agung Perkasa sesuai nomor perjanjian19/SAP/VI/2017 mengenai sewa gedung yang disewakan pada PT UltrajayaMilk Industry Trading & Company, Tbk dan selanjutnya PT Ultrajaya MilkIndustry Trading & Company, Tbk memberikan izin pada PT Campina IceCream Industry untuk menggunakan gedung tersebut dengan jangka waktusejak 1 Juni 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.
54.639.027.443 168.764.411.246
58.384.115.529
944.837.322.446 930.531.734.608
Dewan Komisaris danDireksi
2017
944.837.322.446
Management has determined the operating segments based on reports reviewed by the Board of
Directors that are used to make strategic decisions. The Company’s business segment consisting of
foods.
478.204.579.246
346.668.782.273
Board of
Commissionersand
Board of Directors
2017
(Rp)
No.
944.837.322.446
Pada tahun 2016 perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Ultrajaya MilkIndustry Trading & Company, Tbk terkait penggunaan lisensi program Oracledimana pemberi tugas yaitu PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company,Tbk yang diwakili oleh Bapak Edwin Sutedja sebagai IT Managermenyerahkan semua hak, jabatan, dan kepentingannya untuk lisensi programOracle pada PT Campina Ice Cream Industry yang diwakili oleh BapakSuprasta senagai IT Officer. Jenis lisensi yaitu Enterprise $M Cost of GoodsSold. Biaya lisensi per kenaikan sebesar USD 5.562, dan biaya lisensipembaruan perangkat lunak tahun pertama sebesar USD 1.223,64. Tanggalpenandatanganan surat perjanjian tersebut pada 22 Juni 2016.
Related Parties
In 2016 the company entered into an agreement with PT Ultrajaya Milk Industry Trading &Company, Tbk related to use Oracle program license where the assignor of PT Ultrajaya MilkIndustry Trading & Company, Tbk represented by Mr. Edwin Sutedja as IT Manager handed overall authorization, position and his concerns to license the Oracle program on PT Campina IceCream Industry represented by Mr. Suprasta as IT Officer. The license type is Enterprise $ MCost of Goods Sold. License fee per increment USD 5.562, and first year license software licensefee USD 1.223,64. Date of signing of the agreement on June 22, 2016.
PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk melakukan perjanjiandengan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sesuai nomor perjanjian2694/HK840/R3W-3A444000/2016 mengenai penyediaan layanan Safiro &Wifi id di PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk dan selanjutnyaPT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk memberikan izin pada PTCampina Ice Cream Industry untuk menggunakan layanan Safiro & Wifi idtersebut dengan jangka waktu sejak 24 Oktober 2016 sampai dengan 23Oktober 2018.
75.603.806.052
930.531.734.608
363.167.575.634 363.927.903.299
5.130.000.000
PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk entered into an agreement with PT Swadaya
Agung Perkasa according to the agreement number 19 / SAP / VI / 2017 regarding rental lease at
PT Ultrajaya Milk Industry Trading & Company, Tbk and further PT Ultrajaya Milk Industry
Trading & Company , Tbk granted permission to PT Campina Ice Cream Industry to use the
building for a period from June 1, 2017 to May 31, 2018.
363.927.903.299
363.167.575.634
( 42.955.549.265)
101.339.664.794 127.678.146.041
( 52.074.339.989)
930.531.734.608
363.927.903.299
1.031.041.060.010
-
-
360.767.410.984
318.633.914.000 309.440.168.000
373.272.941.443
-
PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk.
2016
Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yangditelaah Direksi, yang digunakan dalam mengambil keputusan strategis. Segmenoperasi Perseroan yaitu makanan.
-
The amount of gross compensation for key management (including members of the Boards
Commissioners and Directors) of the Company for the year ended December 31, 2017 and 2016 are
as follows:
363.167.575.634
2016
(Rp)
5.130.000.000
1.211.184.522.659
24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
b. VIMN Netherlands B.V. (VIMN BV) b. VIMN Netherlands B.V. (VIMN BV)
c. PT Walt Disney Indonesia c. PT Walt Disney Indonesia
d. PT Fortune Indonesia d. PT Fortune Indonesia
e. PT. Indormarco Prismatama e. PT. Indormarco Prismatama
f. PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk f. PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
g. PT. Midi Utama Indonesia Tbk g. PT. Midi Utama Indonesia Tbk
i. PT Metrodata Eletronics, Tbk i. PT Metrodata Eletronics, Tbk
j. PT Mitra Integrasi Informatika j. PT Mitra Integrasi Informatika
32. MANAJEMEN RISIKO 32. RISK MANAGEMENT
a. Risiko kredit a. Credit Risk
b. Risiko pasar b. Market risk
Risiko nilai tukar mata uang Currency exchange rate risk
Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk
c. Risiko likuiditas c. Liquidity Risk
Berdasarkan perjanjian tanggal 16 Maret 2017. Perseroan melakukankerjasama dengan PT. Indormarco Prismatama untuk memasok produkuntuk dijual kembali, dimana rincian jenis produk tercantum dalam lembarKonfirmasi Trading Terms. Ketentuan-ketentuan dalam Trading Terms diatas berlaku untuk periode 2017 terhitung sejak 1 Januari 2017 dan berakhirtanggal 31 Desember 2017.
The Company are affected by various financial risks, including credit risk, foreign currency risk, interest
rate risk and liquidity risk. The Company's overall risk management objectives are to effectively
manage these risks and minimize potential adverse effects on their financial performance. The
Directors review and agree with the policies for managing each of these risks, which are summarized
below, and monitor the market price risks arising from all financial instruments.
The Company is exposed to credit risk primarily from deposits with banks and receivables. The
Company manages credit risk exposed from its deposits with banks by monitoring the bank’s
reputation and capitalisation.
Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi pembelian, penjualandan pinjaman dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsionalPerusahaan. Untuk mengurangi risiko tersebut, Perusahaan memantaufluktuasi mata uang asing dan hampir seluruh pinjaman bank Perusahaanmenggunakan mata uang rupiah.
Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT WaltDisney Indonesia tentang pemberian lisensi atas merek-merek yang dimilikioleh perusahaan. Nilai royalti sebesar 7% dihitung berdasarkan nilai totalomset setahun ke pihak ketiga. Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 1Desember 2016 sampai dengan 30 Juni 2019.
In 2016, the Company entered into an agreement with PT Walt Disney Indonesia regarding the
licensing of the brands owned by the company. The royalty value of 7% is calculated based on
the total value of a year turnover to a third parties. Term of agreement from December 1, 2016 to
June 30, 2019.
Pada tahun 2000 Perusahaan mengadakan perjanjian tentang jasaperiklanan dengan PT Fortune Indonesia berupa konsultasi, iklan danpromosi, media, penelitian dan layanan Below The Line.
In 2000 the Company entered into an agreement on advertising services with PT Fortune
Indonesia in the form of consultations, advertisements and promotions, media, research and
services Below The Line.
Berdasarkan perjanjian Nomor: BP/SAT/2017/HO/FD/JHL/001 tanggal 24Maret 2017. Sehubungan dengan suplai barang dagangan oleh PT. CampinaIce Cream Industry kepada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Kedua belahpihak telah sepakat dan setuju mengadakan kerja sama untuk periode 1Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017.
Based on the agreement Number: BP/SAT/2017/HO/FD/JHL/001 dated March 24, 2017. In
connection with the supply of merchandise by PT. Campina Ice Cream Industry to PT. Sumber
Alfaria Trijaya Tbk. Both parties have agreed and agreed to hold cooperation for the period
January 1, 2017 to December 31, 2017.
Based on the agreement dated March 16, 2017. The Company cooperates with PT. Indormarco
Prismatama to supply products for resale, where details of product types are listed in the Trading
Terms Confirmation sheet. The terms of the above Terms are valid for the period 2017 effective
from January 1, 2017 and ending December 31, 2017.
Based on the agreement No. BP/MUI/HO/2017/FF//0047 dated April 17, 2017. In connection with
the supply of merchandise by PT. Campina Ice Cream Industry to PT. Midi Utama Indonesia Tbk.
Both parties have agreed and agreed to hold cooperation for the period January 1, 2017 to
December 31, 2017.
Berdasarkan perjanjian Nomor: BP/MUI/HO/2017/FF//0047 tanggal 17 April2017. Sehubungan dengan suplai barang dagangan oleh PT. Campina IceCream Industry kepada PT. Midi Utama Indonesia Tbk. Kedua belah pihaktelah sepakat dan setuju mengadakan kerja sama untuk periode 01 Januari2017 sampai dengan 31 Desember 2017.
Pada tahun 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan VIMNNetherlands B.V. (VIMN BV) tentang pemberian lisensi atas merek-merekyang dimiliki oleh perusahaan. Nilai royalti sebesar 5% dihitung berdasarkannilai total omset setahun ke pihak ketiga. Jangka waktu perjanjian sejaktanggal 1 Juli 2015 sampai dengan 30 Juni 2017.
In 2015, the Company entered into an agreement with VIMN Netherlands B.V. (VIMN BV) on
licensing the brands owned by the company. The royalty value of 5% is calculated based on the
total value of a year turnover to a third parties. The term of the agreement is from July 1, 2015 to
June 30, 2017.
Perseroan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit,risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemenrisiko perseroan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikanrisiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjaditerhadap kinerja keuangan mereka. Direksi mengkaji dan menyetujui kebijakanuntuk mengendalikan setiap risiko yang diringkas di bawah ini, danmemperhatikan risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.
Perusahaan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari piutang.Perusahaan mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bankdengan memonitor reputasi dan kapitalisasi bank.
Pada 25 April 2016 perusahaan melakukan perjanjian dengan PT MitraIntegrasi Informatika sesuai nomor perjanjian 138/MII/LSN/IV/2016 mengenaipenyediaan lisensi perangkat lunak (Software). Dengan jangka waktu sejak 1Juli 2016 sampai dengan 30 Juni 2019.
On April 25, 2016 the company entered into an agreement with PT Mitra Integrasi Informatika
according to the agreement number 138/MII/LSN/IV/2016 regarding the provision of software
(Software). With a period from July 1, 2016 to June 30, 2019.
Pada tahun 2016 perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PTMetrodata Eletronics, Tbk. terkait servis pemeliharaan program Oracle yangdigunakan oleh Ultra Jaya dan Campina. Periode perjanjian dimulai 1 Mei2015 sampai dengan 30 April 2016.
In 2016 the company entered into a cooperation agreement with PT Metrodata Eletronics, Tbk.
related Oracle maintenance services used by Ultra Jaya and Campina. The agreement period
starts from May 1, 2015 to April 30, 2016.
Currency exchange risk arising from purchasing, selling and loan transactions that are
denominated in a currency that is not the Company’s functional currency. To minimize the risk all,
The Company monitor fluctuation of foreign currency and almost all the Company’s bank loan in
Rupiah.
Perseroan mempunyai utang bank dan pinjaman lainnya yang dikenakanbunga. Oleh karena itu, Perseroan menanggung risiko perubahan tingkatsuku bunga. Kebijakan Perseroan adalah berusaha untuk mendapatkanpinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah.
The Company have interest-bearing bank loans and other borrowings. Therefore, the Company s’
bear the risk of interest rates fluctuation. The Company’s policies are to obtain loans with the
lowest interest rates.
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas dan setarakas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.Perseroan mengatur keseimbangan antara kesinambungan kolektibilitaspiutang dan fleksibilitas melalui penggunaan utang bank dan pinjamanlainnya.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to
support business activities on a timely basis. The Company maintain a balance between
continuity of accounts receivable collectability and flexibility through the use of bank loans and
other borrowings.
25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
d. Estimasi nilai wajar d. Fair value estimation
Aset keuangan: Financial assets:
Kas dan setara kas Cash and cash equivalent
Piutang usaha - Pihak ketiga Account receivables - Third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Aset keuangan tidak lancar Non currentfinancial asset
J u m l a h
Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities:
Pinjaman Loans
- Pihak ketiga - Third parties
- Pihak berelasi - Related parties
Long-term employee benefits liabilities
J u m l a h Total
a. a.
b. b.
c. c.
- -
e. Manajemen permodalan e. Capital management
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 33.
2017
Akun Accounts
Aset : Assets
Deposito yang dibatasi penggunaannya USD Cash and Time Deposit Restricted
Uang Muka Pembelian USD Advances for purchases
Jumlah Aset Total Assets
Liabilitas: Liability
Utang Usaha USD Trade Payables
EUR
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
Posisi Liabilitas – Bersih Liability Position - Net
1.702.975.963
9.854,92
1.466.641.571 1.501.362.860 1.501.362.860
Nilai wajar/
Fair values
31 Desember, 2017 / Dec. 31, 2017
159.389.731
1.466.641.571
Liabilitas imbalan kerjajangka panjang
241.534.421
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current
transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a
forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices and discounted
cash flow models.
1.356.805.781
(346.170.182)
113.934,62 1.543.586.232
260.000.000.000
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapatdipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan danmemiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar,selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajardidapatkan dari kuotasi harga pasar dan model arus kas diskonto.Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan danmengungkapkan nilai wajar instrumen keuangan:
The Company uses the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of
financial instruments:
harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atauliabilitas yang identik (tingkat 1);
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);
input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapatdiobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnyaharga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat2); dan
inputs other than quoted prices which is included within level 1 that are observable for the
asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and
input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yangdapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
inputs for the asset or liability that which not based on observable market data (unobservable
inputs) (level 3).
43.775.796.073 43.775.796.073
82.320,00 1.115.271.360
Tujuan Perusahaan ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankankelangsungan usaha Perusahaan serta memaksimalkan manfaat bagipemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Company objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to
continue as a going concern while maximized benefits to shareholders and other stakeholders.
Perusahaan memiliki kas dan setara kas yang lebih besar dari utang bank,hal ini menunjukkan bahwa Perusahaan memiliki kemampuan untukmembayar utang tersebut dengan kas dan setara kas tanpa membebaniekuitas.
The Company had cash and cash equivalents that are larger than bank loans, this shows that the
Company has the ability to repay debt with cash and cash equivalents without charge equity.
359.366.841.840 359.366.841.840 454.717.326.933 454.717.326.933
260.000.000.000
17.828,05
520.113.109.132
The following table sets forth the carrying value and estimated fair values of our financial
instruments as of December 31, 2017 and 2016:
31 Desember 2016 / Dec. 31, 2016
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair values
58.633.914.000 58.633.914.000 49.440.168.000 49.440.168.000
698.977.343.894
170.149.750.757 170.149.750.757 162.031.834.647 162.031.834.647
365.414.532.767 365.414.532.767
7.258.057.781
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatatsebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi, jika tidak, disajikandalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya ataunilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrument keuangan:
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at fair value or
amortized cost, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable
approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following
methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial
instruments:
360.000.000.000 360.000.000.000
Nilai tercatat untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain,aset keuangan tidak lancar, pinjaman jangka pendek, utang usaha,utang lainlain, utang dividen, akrual, liabilitas imbalan kerja jangkapendek, utang bank, utang sewa, dan utang mesin mendekati nilaiwajarnya karena bersifat jangka pendek. Tingkat bunga atas utang bankjangka panjang, utang sewa jangka panjang dan utang mesin jangkapanjang diasumsikan mendekati tingkat diskonto pasarnya.
The carrying value of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, non-
current financial asset, short-term loans, trade payables, other payable, dividen payables,
accruals, shortterm employee benefits liabilities, bank loan, lease liabilities, and machinery
loan approximate their fair values due to their short-term nature.Interest rate of bank loan-
long term, lease liabilities-long term and machinery loan-long term assuming close to the
market discount rate.
698.977.343.894 536.512.212.837 536.512.212.837
520.113.109.132
39.266.286.269 39.266.286.269
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumenkeuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:
1.851.998.896 1.851.998.896 1.807.787.642 1.807.787.642
6.862.485.109 6.862.485.109 7.258.057.781
2017
The balance of assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2017 and 2016 are
summarized below:
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Ikhtisar aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember2017 dan 2016, sebagai berikut:
Mata Uang Asing/
Foreign Currencies
Setara Rupiah/
Equivalent In Rupiah
26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016
2016
Akun Accounts
Aset : Assets
Deposito yang dibatasi penggunaannya USD Cash and Time Deposit Restricted
Uang Muka Pembelian USD Advances for purchases
SGD
EUR
Jumlah Aset Total Assets
2016
Akun Accounts
Liabilitas : Liability
Utang Usaha USD Trade Payables
EUR
GBP
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
Posisi Aset – Bersih Assets Position - Net
34. TRANSAKSI NON KAS 34. NON-CASH TRANSACTIONS
Perolehan aset tetap melalui : Acquisitions of property and equipment through:
Utang Payable
Reklasifikasi dari uang muka pembelian Reclassification from advances purchased
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN 35. EVENTS AFTER STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DATED
36. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 36. COMPLETION OF THE FINANCIALSTATEMENTS
604.337
712.585.121
1.970.232.731
90.843,00
2017
(Rp)
Perusahaan telah melakukan pelunasan utang kepada Swiss Life Singapore PTELTD dengan nilai pokok pinjaman sebesar Rp 260.000.000.000 dan bungasebesar Rp 9.634.444.444 pada tanggal 15 Pebruari 2018.
The Company has settled the debt to Swiss Life Singapore PTE LTD with principal amount of Rp
260,000,000,000 and interest amounting to Rp 9.634.444.444 on February 15, 2018.
2016
(Rp)
10.145.802.315
18.536.131.775
Mata Uang Asing/
Foreign Currencies
Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh DewanDireksi Perseroan pada tanggal 29 Maret 2018
64,99
50.318,30
10.218.149
3.023.339.534
1.053.106.803
17.828,05
The financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Board of
Directors on March, 29 2018
619,00
1.220.566.548
Setara Rupiah/
Equivalent In Rupiah
Mata Uang Asing/
Foreign Currencies
Setara Rupiah/
Equivalent In Rupiah
2016
1.017.505.593
126.579,00 1.792.554.837
75.729,80
2016
239.537.680
----- oOo -----
347.358.312
2.422.748.492
27
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY Tbk
Jl. Rungkut Industri II/15-17 Kel. Tenggilis Mejoyo Kec. Tenggilis
Mejoyo - Surabaya 60293
Phone : (031) - 8432247 Fax : (031) - 8437120
www.campina.co.id