FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI
KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN
(Skripsi)
Oleh
SHEIRA INDAH ANJANI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRACT
RISK FACTOR FOR OBESITY IN PRIMARY SCHOOL AGE
CHILDRENS IN THE DISTRICT OF TELUK PANDAN, PESAWARAN
REGENCY
By
SHEIRA INDAH ANJANI
Background: Indonesia is currently entering into a problem of dual nutrition.
This means that the problem of malnutrition in Indonesia has not been completely
resolved, while the problem of over nutrition has now emerged in children. Based
on previous studies found a relationship between eating patterns, lack of physical
activity, genetic factors and socioeconomic level of the family with the incidence
of obesity in children.
Purpose: This study aims to identify risk factors for obesity in primary school-
aged children in
Teluk Pandan Pesawaran.
Methods: This study uses a case control research design. Sampling in this study
using purposive sampling technique. In the control group the researchers matched
according to the case group, viewed from gender and age and the data were
analyzed with the chi square test.
Results: 51.1% of children have excessive eating patterns, 63.8% of children have
less physical activity, 57.4% of children have obese parents, 52.1% of children
have a history of complementary feeding giving behavior and 52.1% of children
does not have an exclusive breastfeeding history.
Conclusion: Obtained relationship between overeating ( = 0.001), lack of
physical activity ( = 0.001), obesity status of parents ( = 0.001), history of early
MP-ASI ( = 0.001) and history of exclusive breastfeeding ( = 0.005) with the
incidence of obesity in children. There was no relationship between high family
income ( = 0.096) and the incidence of obesity in children.
Keywords: diet, obesity, primary school
ABSTRAK
FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI
KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN
Oleh
SHEIRA INDAH ANJANI
Latar Belakang: Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya,
permasalahan gizi kurang di Indonesia belum teratasi sepenuhnya, sementara saat
ini sudah muncul masalah gizi lebih pada anak. Berdasarkan penelitian
sebelumnya didapatkan hubungan antara pola makan, kurang aktivitas fisik, faktor
genetik dan tingkat sosial ekonomi keluarga dengan kejadian obesitas pada anak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko obesitas
pada anak usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian case control.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pada kelompok kontrol peneliti melakukan matching sesuai dengan kelompok
kasus, dilihat dari jenis kelamin dan usia dan data dianalisis dengan uji chi square.
Hasil: Sebanyak 51,1% anak memiliki pola makan berlebih, 63,8% anak memiliki
aktivitas fisik yang kurang, 57,4% anak memiliki orang tua yang obesitas, 52,1%
anak memiliki riwayat MP-ASI dini dan 52,1% anak tidak memiliki iwayat ASI
eksklusif.
Kesimpulan: Didapatkan hubungan antara pola makan berlebih ( = 0,001),
kurang aktivitas fisik ( = 0,001), status obesitas orang tua ( = 0,001), riwayat
MP-ASI dini ( = 0,001) dan riwayat ASI eksklusif ( = 0,005) dengan kejadian
obesitas pada anak. Tidak ditemukan adanya hubungan antara pendapatan
keluarga tinggi ( = 0,096) dengan kejadian obesitas pada anak.
Kata kunci: obesitas, pola makan, sekolah dasar
FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI
KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN
Oleh
SHEIRA INDAH ANJANI
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 3 Februari 1997,
sebagai anak satu-satunya dari Bapak H. Watoni Noerdin, S.H., M..H dan Ibu Hj.
Tini Triani, S.E.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) diselesaikan di TK Pertiwi pada
tahun 2003. Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD N 2 Rawa Laut pada tahun
2009. Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP N 2 Bandar
Lampung pada tahun 2012. Sekolah Menengah Akhir (SMA) diselesaikan di
SMA N 2 Bandar Lampung pada tahun 2015.
Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN.
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang
diberikan, shalawat dan salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Aku persembahkan hasil karyaku ini :
Untuk cahaya penuh kasih sayang dan ketulusan, ibuku Hj. Tini Triani, S.E yang selalu
memberikan kekuatan penuh cinta dan kasih sayang, ayahku H. Watoni Noerdin, S.H., M.H
untuk inspirasi kerja keras dan kegigihan selama ini, untuk Hendryan Yudhistira atas
semangat dan harapan, sahabat-sahabat seperjuanganku Ayu Ningsih, Devi Mutiara
Jasmine, Dianti Sevina, Zihan Zetira, Aslam Abdullah, Ghalib Abdul Nasser serta almamater
tercinta, Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Lampung.
SANWACANA
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah–Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Skripsi ini yang berjudul “Faktor Risiko Obesitas Pada Anak Usia Sekolah Dasar di
Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran” adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Karomani, M.Si selaku Rektor Universitas Lampung;
2. Dr. Dyah Wulan S.R.W.,SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung;
3. Dr. dr. TA Larasati, S.Ked., M.Kes selaku pembimbing utama penulis, yang
bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta selalu memberikan
dorongan kepada penulis. Terimakasih arahan dan nasihat yang tidak pernah
putus diberikan selama proses penyusunan skripsi ini;
4. dr. Diana Mayasari, S.Ked., M.K.K selaku pembimbing kedua yang bersedia
meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta selalu memberikan dorongan kepada
penulis. Terimakasih arahan dan nasihat yang tidak pernah putus diberikan
selama proses penyusunan skripsi ini;
5. Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, S.Ked., M.Kes., AIFO selaku pembahas skripsi
penulis yang bersedia meluangkan waktu, memberikan masukan, kritik, saran
dan nasihat yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini;
6. dr. Reni Zuraida, S.Ked., M.Si selaku pembimbing akademik, terimakasih
banyak kepada dokter Fauzi yang selalu membimbing dan memberikan
motivasi serta saran kepada penulis sejak awal semester hingga saat ini, dan
terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan kami
anak PA dokter;
7. Kedua Orang Tua, Ayah H. Watoni Noerdin, S.H., M.H dan Ibu Hj. Tini
Triani, S.E atas segala cinta dan kasih sayangnya. Tidak ada hentinya ayah
dan ibu selalu mengajarkan, membimbing, memberikan saran, arahan dan
nasihat untuk penulis menjadi lebih baik, serta terimakasih banyak untuk
semua yang ayah dan ibu berikan hingga harus bekerja seharian dan tidak
pernah mengeluh karena lelah. Kalian adalah alasan utama penulis untuk tidak
menyerah dalam menyelesaikan pendidikan ini. Terimakasih sekali lagi, untuk
doa yang selalu ayah dan ibu panjatkan demi kelancaran disetiap ujian yang
penulis lalui dalam pendidikan di Fakultas Kedokteran Unila ini, terimakasih
untuk setiap keringat yang ibu dan ayah keluarkan demi penulis;
8. Seluruh keluarga besar lainnya yang mungkin tidak bisa penulis ucapkan satu
persatu, terimakasih selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis selama masa studi;
9. Sahabat-Sahabatku di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Ayu
Ningsih, Devi Mutiara Jasmine, Dianti Sevina, Winda Puspita Sari, Adela
Putri Agata, Dinda Afifah, Alinta Ayuningtyas, Anggita Dwi Paramitha,
Zihan Zetira, Aslam Abdullah, Ghalib Abdul Nasser, kelompok belajar yang
selalu menjadi sahabat penulis dalam senang maupun sedih. Terimakasih
untuk semua dukungan, doa, waktu, cerita dan air mata yang sudah kita lewati
di setiap semester menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran ini. Banyak
cerita yang akan selalu teringat dan tak mungkin terlupakan, bersama kalian
terasa indah dan lebih mudah untuk dilalui walaupun terkadang sulit, kalian
adalah sahabat sejawatku;
10. Terimakasih untuk, Hendryan Yudhistira, Andryan Yudhistira, Rizki Sugihna
Amalia, Amalia Saraswati dan Muhamad Danang Wijaya telah meluangkan
waktu, tenaga, dan fikiran untuk memberikan saran dan nasihat kepada
penulis;
11. Kepada pihak SD Negeri di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu, terima kasih atas izin, dukungan
dan kerjasamanya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini tepat
waktu;
12. Seluruh satu angkatan, ENDOM15IUM, terimakasih untuk setiap semester
sulit yang sudah kita lewati bersama, untuk setiap acara angkatan yang kita
lalui dengan penuh kenangan. Semoga senang dan sulit yang kita lewati
kemarin menjadi memori indah yang membuat kita tidak pernah berhenti
bersyukur. Sukses dan kompak selalu, ENDOM15IUM;
13. Seluruh angkatan 2014, 2015, 2016, dan 2017 yang saya banggakan.
14. Segenap jajaran dosen dan civitas Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
atas segala bantuan yang telah diberikan selama penulis menjalani proses
perkuliahan;
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akan tetapi, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi kita semua. Aamiin.
Bandar Lampung, 31 Oktober 2019
Penyusun,
Sheira Indah Anjani
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................. .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.................. ............................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian................... ............................................................. 6
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian.................. ............................................................ 8
1.4.1 Bagi Ilmu Pengetahuan ............................................................. 8
1.4.2 Bagi Peneliti .............................................................................. 8
1.4.3 Bagi Masyarakat ....................................................................... 8
1.4.4 Bagi Institusi ............................................................................. 8
1.4.5 Bagi Pemerintah ........................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9
2.1 Obesitas Pada Anak........... ................................................................. 9
2.1.1 Definisi ...................................................................................... 9
2.1.2 Kriteria Obesitas Pada Anak ................................................... 10
2.1.3 Penyebab Obesitas Pada Anak ................................................ 11
2.1.3.1 Pola Makan ................................................................. 11
2.1.3.2 Aktivitas Fisik ........................................................... 12
2.1.3.3 Pendapatan Keluarga ............................................... 13
2.1.3.4 Riwayat ASI Eksklusif ............................................ 13
2.1.3.5 Riwayat MP-ASI Dini ............................................. 14
2.1.3.6 Status Obesitas Orang Tua ...................................... 15
2.1.4 Prognosis dan komplikasi Obesitas Pada Anak ..................... 16
2.2 Kerangka Teori............................... .................................................. 18
2.3 Kerangka Konsep................ ............................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 20
3.1 Jenis Penelitian.................... ............................................................. 20
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 20
3.3 Populasi dan Sampel........ ................................................................ 20
3.3.1 Sampel Kasus .......................................................................... 22
3.3.2 Sampel Kontrol ...................................................................... 22
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................ 23
3.4.1 Kriteria Inklusi ........................................................................ 23
3.4.2 Kriteria Eksklusi ..................................................................... 24
3.5 Definisi Operasional......... ................................................................ 24
3.6 Prosedur Penelitian......... .................................................................. 27
3.6.1 Alat Penelitian ....................................................................... 27
3.6.2 Cara Kerja ............................................................................. 27
3.7 Uji Instrumen………………………………………………………28
3.8 Pengolahan Data................. .............................................................. 28
3.9 Analisis Data........................ ............................................................ 29
3.8.1 Analisis Data Univariat ......................................................... 29
3.8.2 Analisis Data Bivariat ........................................................... 29
3.10 Aspek Etika............................. ........................................................ 29
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………..30
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 30
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ................................................... 30
4.1.2 Analisis Univariat .................................................................... 32
4.1.2.1 Pola Makan ................................................................. 32
4.1.2.2 Aktivitas Fisik ............................................................. 33
4.1.2.3 Pendapatan Keluarga .................................................. 34
4.1.2.4 Status Obesitas Orang Tua .......................................... 35
4.1.2.5 Riwayat MP-ASI Dini ................................................ 36
4.1.2.6 Riwayat ASI Eksklusif ................................................ 36
4.1.3 Analisis Bivariat ...................................................................... 37
4.1.3.1 Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian
Obesitas Pada Anak .................................................... 37
4.1.3.2 Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Kejadian
Obesitas Pada Anak .................................................... 38
4.1.3.3 Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dengan
Kejadian Obesitas Pada Anak .................................... 39
4.1.3.4 Hubungan Antara Status Obesitas Orang Tua
Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak ....................... 41
4.1.3.5 Hubungan Antara Riwayat MP-ASI Dini Dengan
Kejadian Obesitas Pada Anak ..................................... 42
4.1.3.6 Hubungan Antara Riwayat ASI Eksklusif Dengan
Kejadian Obesitas Pada Anak .................................... 43
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 44
4.2.1 Karakteristik Responden Penelitian ........................................ 44
4.2.2 Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada
Anak Usia Sekolah Dasar ........................................................ 46
4.2.3 Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada
Anak Usia Sekolah Dasar ........................................................ 49
4.2.4 Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Obesitas
Pada Anak Usia Sekolah Dasar ............................................... 54
4.2.5 Hubungan Status Obesitas Orang Tua Dengan Kejadian
Obesitas Pada Anak Usia Sekolah Dasar ................................ 56
4.2.6 Hubungan Riwayat MP-ASI Dini Dengan Kejadian
Obesitas Pada Anak Usia Sekolah Dasar ................................ 59
4.2.7 Hubungan Riwayat ASI Eksklusif Dengan Kejadian
Obesitas Pada Anak Usia Sekolah Dasar ................................ 61
4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 65
5.1 Simpulan .................................................................................... 65
5.2 Saran .......................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Komplikasi obesitas pada anak dan remaja .................................................... 17
2. Data jumlah sampel tiap variabel pada penelitian sebelumnya. ..................... 22
3. Definisi operasional variabel bebas dan terikat... ........................................... 25
4. Distribusi karakteristik responden ................................................................... 31
5. Distribusi frekuensi pola makan...................................................................... 33
6. Distribusi frekuensi aktivitas fisik .................................................................. 34
7. Distribusi frekuensi pendapatan keluarga ....................................................... 34
8. Distribusi frekuensi status obesitas orang tua ................................................. 35
9. Distribusi frekuensi riwayat MP-ASI dini ...................................................... 36
10. Distribusi frekuensi riwayat ASI eksklusif ..................................................... 36
11. Distribusi frekuensi dan odds rasio pola makan pada responden ................... 37
12. Ditribusi frekuensi dan odds rasio aktivitas fisik pada responden…………..38
13. Distribusi frekuensi dan odds rasio pendapatan keluarga pada responden… 39
14. Distribusi frekuensi dan odds rasio status obesitas orang tua responden…..41
15. Distribusi frekuensi dan odds rasio riwayat MP-ASI dini pada responden..42
16. Distribusi frekuensi dan odds rasio riwayat ASI eksklusif pada responden...43
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori................................................................................................ 18
2. Kerangka Konsep ............................................................................................ 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas dapat diartikan sebagai kelebihan berat badan akibat terjadinya
penimbunan lemak berlebih (Kemenkes, 2012). Obesitas dapat
disebabkan oleh mutasi pada gen leptin dan reseptornya, serta adanya
peningkatan simpanan lemak tubuh (Ganong, 2015; Guyton dan Hall,
2013). Obesitas dapat menyerang semua usia, tetapi kebanyakan
menyerang pada tahun pertama kehidupan, usia sekolah dan masa remaja
(Soetjiningsih, 2008).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010,
terdapat peningkatan angka kejadian obesitas pada anak dari 6,4% di
tahun 2007 menjadi 9,2% di tahun 2010 pada anak usia 6-12 tahun.
Prevalensi obesitas pada anak laki-laki usia 6-12 tahun lebih tinggi
dibandingkan anak perempuan, yaitu 10,7% untuk anak laki-laki dan
7,7% untuk anak perempuan (Riskesdas, 2010).
Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya, permasalahan
gizi kurang di Indonesia belum teratasi sepenuhnya, sementara saat ini
sudah muncul masalah gizi lebih pada anak (Syarif, 2003). Sebuah
2
penelitian yang dilakukan di daerah perkotaan yaitu di Bangladesh oleh
Bhuiyan, dkk (2013), menyebutkan bahwa obesitas pada anak dapat
terjadi karena beberapa hal seperti kecenderungan konsumsi makanan
cepat saji, pola makan dalam keluarga, faktor genetik, kurangnya
aktivitas fisik. Penelitian lain di Kota Semarang oleh Budiyati (2011),
didapatkan adanya hubungan antara pola makan, kurang aktivitas fisik,
faktor genetik dan tingkat sosial ekonomi keluarga dengan kejadian
obesitas pada anak.
Pola makan merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan
masalah gizi atau obesitas pada anak. Pengaturan pola makan untuk
menurunkan berat badan anak harus memperhatikan aspek pertumbuhan
dan perkembangan anak (Heird, 2002). Pola makan yang kurang tepat
juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas pada anak. Seperti penelitian
yang dilakukan di daerah Yogyakarta oleh Lestari (2017), diketahui
bahwa anak-anak yang sering melewatkan sarapan memiliki resiko 2,8x
lebih besar dari anak-anak yang sarapan pagi karena anak akan
cenderung mengkonsumi camilan dan makan dengan porsi yang lebih
banyak pada makan siang.
Pemberian MP-ASI pada anak sebelum usia 6 bulan juga diketahui dapat
menyebabkan obesitas karena adanya peningkatan asupan kalori (Wang
dkk, 2017). Pemberian ASI eksklusif memang dibutuhkan anak dan dapat
menurunkan resiko obesitas (Harder, 2005).
3
Faktor lain yang berperan pada obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik
(Octari, 2014). Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian yang di
lakukan oleh Maesarah (2010), pada anak SD di Kota Makassar yang
menyebutkan bahwa faktor yang berperan dalam kejadian obesitas anak
antara lain adalah aktivitas fisik. Saat ini anak lebih suka menonton
televisi/bermain game dibangdingkan bermain di luar rumah, hal itu
menyebabkan kurangnya pembakaran kalori dalam tubuh anak (Lifshitz
& Moses, 1991 dalam Syarif 2002). Kebiasaan menonton televisi sering
dilakukan dengan konsumsi camilan yang mengandung banyak gula,
yang sangat berpengaruh pada kejadian obesitas anak (Scragg dan
Schaaf, 2005).
Faktor lain yang juga berperan pada obesitas adalah faktor genetik atau
status obesitas orang tua. Kegemukan bisa diturunkan dari generasi
sebelumnya ke generasi selanjutnya di dalam satu keluarga. Sering kali
kita menjumpai orang tua yang gemuk atau disebut juga dengan parental
fatness cenderung mempunyai anak yang gemuk pula. Hal ini
dimungkinkan karena pada saat ibu yang mengalami obesitas sedang
mengandung secara otomatis akan menurunkan sel lemak yang
berjumlah besar dan melebihi ukuran normal kepada bayi selama dalam
kandungan (Salam, 2010). Selain itu gaya hidup yang berubah
menyebabkan terjadinya perubahan pengetahuan orang tua (Octari,
2014). Beberapa orang tua juga tidak mengetahui apa itu obesitas dan
bahaya obesitas. Mereka hanya mengetahui bahwa anak-anak yang
terlihat kurus adalah anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian saat
4
makan, sehingga mereka fokus untuk dapat menaikkan berat badan anak
mereka, selain itu banyak juga ibu yang merasa khawatir dengan
pertumbuhan anaknya jika makanan yang diberikan kurang banyak dan
takut itu akan berakibat pada pertumbuhan anaknya hingga usia remaja
(Grube, 2013).
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa faktor sosial ekonomi berperan
dalam terjadinya obesitas pada anak dilihat dari pendapatan keluarga.
Pendapatan keluarga berhubungan dengan frekuensi makan di luar rumah
yang kebanyakan mengandung banyak lemak (WHO, 2000). Orang tua
cenderung berinisiatif untuk memberikan semua jenis makanan yang
dianggap bisa memenuhi gizi anak terutama orang tua yang
berpendapatan tinggi. Pemilihan jenis juga lebih mengarah pada makanan
cepat saji yang tidak diimbangi dengan aktifitas fisik. Hal ini akan
mempengaruhi jumlah pembakaran kalori tubuh (Festy, 2012).
Saat ini obesitas sudah menjadi permasalahan masyarakat pedesaan.
Berdasarkan data dari penelitian pada remaja SLTP kota dan desa di
Yogyakarta, ditemukan kejadian obesitas 7,8% untuk wilayah kota dan
2% untuk wilayah desa. Namun, sebuah penelitian di Amerika Serikat
mengatakan hal sebaliknya bahwa anak-anak di pedesaan memiliki risiko
54,7% lebih besar mengalami obesitas dari pada anak-anak di perkotaan
(Lynch dkk, 2012). Ada suatu survei yang dilakukan masih ditempat
yang sama, yaitu Amerika Serikat yang mengatakan bahwa pada
kelompok masyarakat yang berpenghasilan relatif rendah angka obesitas
5
mencapai 30%, sedangkan pada masyarakat menengah hanya 5%. Hal ini
dikarenakan anak-anak yang berasal dari keluarga berpendapatan rendah
tidak bisa mendapatkan makanan bernutrisi tinggi. Hal itu membuat
mereka cenderung memilih untuk mengkonsumsi makanan cepat saji
(junk food) dan makanan instan yang rendah nutrisi karena harganya
yang lebih murah dibandingkan makanan bergizi lainya (Mufidah, 2012).
Dari penelitian-penelitian tersebut terdapat perbedaan pendapat tentang
angka kejadian obesitas pada anak di daerah pedesaan dan perkotaan.
Kecamatan Teluk Pandan merupakan pemekaran dari Kecamatan Padang
Cermin yang terletak di Kabupaten Pesawaran. Teluk Pandan yang
merupakan daerah pedesaan memiliki sumber daya manusia yang cukup
banyak dengan mata pencaharian utama sebagai buruh tani. Berdasarkan
data dari Profil Desa di Kecamatan Teluk Pandan diketahui bahwa
tingkat pendidikan rata-rata hingga tamat Sekolah Dasar (SD). Dari segi
pendapatan sebagian warganya pun bisa dikatakan cukup rendah dari
UMR Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan hasil penelitian pendahulu
yang telah peneliti lakukan pada 14 Sekolah Dasar (SD) yang ada di
Kecamatan Teluk Pandan, diketahui bahwa setidaknya ada kurang lebih
180 anak yang mengalami obesitas dan overweight. Selain itu, peneliti
juga sudah melakukan wawancara dengan sebagian warga di Kecamatan
Teluk Pandan dan bisa disimpulkan bahwa mereka belum memahami apa
itu obesitas, penyebab obesitas serta dampak yang akan ditimbulkan dari
obesitas pada anak. Pengetahuan akan pentingnya pemberian ASI
Eksklusif dan MP-ASI pun masih rendah sehingga masih banyak orang
6
tua yang memberikan MP-ASI sebelum waktunya. Ini dapat menunjukan
bahwa pengetahuan orang tua di Kecamatan Teluk Pandan tentang
obesitas anak masih kurang.
Berdasarkan uraian di atas diketahui faktor-faktor dan besar risiko
obesitas pada anak di perkotaan dan pedesaan. Namun, ada perbedaan
tentang angka kejadian obesitas di pedesaan dan belum diketahui faktor
resiko apa saja yang dapat menyebabkan obesitas di daerah pedesaan
khususnya di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Hal ini
membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang obesitas
pada anak usia sekolah di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “identifikasi faktor risiko obesitas pada anak usia
sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian yang ingin diteliti adalah mengidentifikasi
faktor risiko obesitas pada anak usia sekolah dasar di Kecamatan
Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.
7
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian yang ingin diteliti adalah untuk
mengetahui :
1. Pola makan berlebih sebagai faktor risiko obesitas pada anak
usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
2. Kurang aktivitas fisik sebagai faktor risiko obesitas pada anak
usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
3. Pendapatan keluarga tinggi sebagai faktor risiko obesitas pada
anak usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
4. Status obesitas orang tua sebagai faktor risiko obesitas pada
anak usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
5. Riwayat MP-ASI dini sebagai faktor risiko obesitas pada anak
usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
6. Riwayat tidak ASI eksklusif sebagai faktor risiko obesitas pada
anak usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
8
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai faktor risiko obesitas pada anak usia sekolah dasar di
Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.
1.4.2 Bagi Peneliti
Sebagai wujud pengaplikasian ilmu yang telah dipelajari sehingga
dapat mengembangkan wawasan keilmuan peneliti.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang faktor risiko obesitas pada anak
usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran.
1.4.4 Bagi Institusi
Memberikan informasi tentang apa saja faktor risiko obesitas
pada anak usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan
Kabupaten Pesawaran.
1.4.5 Bagi Pemerintah
Memberikan informasi tentang faktor risiko obesitas pada anak
usia sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
Pesawaran. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini,
Pemerintah khususnya di daerah Pesawaran bisa lebih
memperhatikan lagi tentang masalah obesitas pada anak dan bisa
seg era diberikan solusinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Obesitas Pada Anak
2.1.1 Definisi
Obesitas berasal dari bahasa latin yang berarti makan berlebih.
Suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan
jaringan lemak pada tubuh secara berlebih disebut sebagai
obesitas (Kral, 2001). Sedangkan menurut World Health
Organization (WHO), obesitas diartikan sebagai akumulasi
lemak abnormal atau berlebih yang bisa mengganggu kesehatan
(WHO, 2015). Kebanyakan masyarakat menganggap obesitas
merupakan hal yang wajar. Namun kini sudah banyak
masyarakat mulai dari kalangan remaja sampai orang dewasa
yang mengkhawatirkan hal tersebut (Eduard, 2016). Obesitas
yang terjadi pada anak dan pada dewasa sama-sama
didefinisikan dengan Indeks Masa Tubuh (IMT).
Menurut Janssen et al., (2004) IMT merupakan perbandingan
antara berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam
meter). Untuk IMT yang lebih dari persentil 95 maka disebut
10
sebagai obesitas (Daniels, Arnet & Eckel, 2005; Speiser, Rudolf
& Anhalt, 2005 dalam Wilkinson, 2008).
2.1.2 Kriteria Obesitas Pada Anak
Anak-anak yang mengalami obesitas bentuk fisiknya dapat
dibedakan menurut distribusi lemak dalam tubuhnya yaitu
apabila terdapat lemak yang banyak dibagian atas tubuhnya
(dada dan pinggang) sehingga disebut dengan apple shape body
(android), dan apabila lebih banyak lemak di bagian bawah
tubuh (pinggul dan paha) maka disebut pear shape body
(gynoid). Sedangkan bentuk yang dipertengahan disebut
intermediate. Apple shape body memiliki risiko yang lebih
tinggi mengalami penyakit kardiovaskular, hipertensi dan
diabetes dibanding dengan pear shape body (Moller, Tafeit,
Sudi & Reibnegger, 2000; Rimm, Hartz, & Fischer, 1998 dalam
Syarif, 2002).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yussac et al., (2007)
kriteria obesitas pada anak dapat ditentukan dengan Indeks
Masa Tubuh (IMT) dan Z-score BB/TB. Didapatkan nilai
koefisien kappa (k) sebesar 0,747 yang berarti kedua metode ini
memiliki kesesuaian yang kuat sekali. Artinya, kedua metode ini
dapat digunakan untuk menentukan obesitas pada anak.
Dikatakan obesitas apabila Z-score BB/TB >2SD, atau apabila
nilai IMT > persentil 95.
11
2.1.3 Penyebab Obesitas Pada Anak
Penyebab obesitas sangatlah kompleks dan multifaktorial.
Obesitas dapat terjadi karena banyaknya makanan sehari-hari
yang kandungan energinya melebihi kebutuhan anak yang
akhirnya akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak (Hidayati,
2008).
2.1.3.1 Pola Makan Berlebih
Seperti yang kita ketahui, diet sangatlah berperan dalam
obesitas pada anak, terutama diet tinggi kalori. Saat ini,
anak-anak terbiasa mengkonsumsi makanan cepat saji
(fast food) yang umumnya banyak mengandung energi
tinggi karena 40-50% berasal dari lemak (Syarif, 2002).
Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi makanan camilan
yang mengandung banyak gula sambil menonton
televisi juga berpengaruh terhadap obesitas pada anak
(Miller et al., 2004 dalam Wilkinson, 2008).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Maddah
dan Nkoyeh (2009), melewatkan sarapan pada anak
akan meningkatkan risiko obesitas. Dikatakan bahwa
anak yang melewatkan sarapan 23,5% mengalami
obesitas. Melewatkan sarapan akan memicu anak-anak
mengkonsumsi makanan camilan yang mengandung
banyak gula saat di sekolah karena ia merasa lapar.
12
2.1.3.2 Kurang Aktivitas Fisik
Dewasa ini, aktivitas fisik anak-anak cenderung
menurun. Kebanyakan anak-anak lebih banyak
menghabiskan waktunya di depan televisi dan bermain
di dalam rumah dibandingkan di luar rumah, seperti
bermain game di komputer atau internet (Lifshitz &
Moses, 1991 dalam Syarif, 2002).
Berdasarkan penelitian Gortmaker et al., (1996)
mengatakan bahwa menonton televisi lebih dari 5 jam
dalam sehari akan meningkatkan angka kejadian
obesitas pada anak usia 6-12 tahun sebesar 18%. Selain
itu, diketahui juga dapat menurunkan angka
keberhasilan sembuh dari terapi obesitas sebanyak
33%. Penelitian di New Zaeland oleh Utter, Scragg dan
Schaaf (2005) pada anak usia 5-14 tahun yang
menonton televisi ≥ 2 jam setiap hari sambil
mengkonsumsi makanan camilan yang mengandung
banyak gula atau lemak mempunyai hubungan yang
positif terhadap kejadian obesitas pada anak dan remaja
di New Zaeland.
13
2.1.3.3 Pendapatan Keluarga Tinggi
Pengetahuan, gaya hidup, sikap, perilaku hidup dan
pola makan yang berubah serta faktor pendapatan
mampu mempengaruhi pemilihan makanan dan jumlah
yang dikonsumsi (Latief, 1999; Gortmaker, 2003).
Orang tua cenderung berinisiatif untuk memberikan
semua jenis makanan yang dianggap bisa memenuhi
gizi anak terutama orang tua yang berpendapatan tinggi
(Festy, 2012). Ibu-ibu di perkotaan saat ini cenderung
mempunyai peran ganda yaitu sebagai ibu rumah
tangga sekaligus wanita karier. Hal ini akan berdampak
pada pola makan keluarga. Frekuensi makan diluar
rumah akan meningkat, begitu pula dengan frekuensi
konsumsi makanan fast food yang dinilai praktis
(Syarif, 2002).
2.1.3.4 Status Obesitas Orang Tua
Faktor genetik yang memiliki peran besar pada
terjadinya obesitas pada anak adalah parental fatness.
Dikatakan bahwa apabila kedua orang tua obesitas,
sekitar 80% anaknya akan mengalami obesitas; bila
salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas pada
anak menjadi 40% dan apabila kedua orang tua tidak
mengalani obesitas, kejadian obesitas pada anak akan
turun menjadi 14% (Syarif, 2002).
14
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu
(2011), menyatakan bahwa anak dengan ayah yang
mengalami obesitas memiliki peluang obesitas sebesar
1,2 kali dibanding dengan anak yang memiliki ayah
tidak obesitas.
2.1.3.5 Riwayat MP-ASI Dini
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dapat diberikan
saat bayi memasuki usia 6 bulan untuk menjamin
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
(Kemenkes, 2010). Usia 6-11 bulan merupakan periode
emas sekaligus kritis dalam proses tumbuh kembang
bayi, baik fisik maupun kecerdasannya (Hayati, 2009).
Gabungan pemberian ASI dengan makanan lainnya
sebelum bayi menginjak usia 6 bulan dapat
menyebabkan penyakit seperti diare, pneumonia,
malnutrisi serta meningkatkan resiko kematian
(Kemenkes, 2010). MP-ASI juga diketahui dapat
menimbulkan peningkatan berat badan yang terlalu
cepat hingga menjurus pada terjadinya obesitas (Hayati,
2009).
15
MP-ASI pertama seharusnya dimulai pada usia di atas
6 bulan atau 6-9 bulan sebanyak 2-3 kali perhari
(Damayanti dan Lies, 2012). Di Indonesia, terutama di
daerah pedesaan sering dijumpai pemberian makanan
tambahan yang sudah dimulai dari beberapa hari
setelah kelahiran yang berakibat pada terjadinya diare,
mudah alergi terhadap zat makanan tertentu dan
gangguan pertumbuhan pada anak, selain itu juga dapat
menurunkan produksi ASI (Narendra, 2008).
2.1.3.6 Riwayat Tidak ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI
pada bayi tanpa pemberian cairan atau makanan lain
sampai usia bayi mencapai 6 bulan (WHO, 2016).
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat
melindungi bayi dari berbagai penyakit, hal ini
dikarenakan adanya antibodi yang terkandung didalam
kolostrum. Selain itu, ASI juga dapat mencegah
terjadinya obesitas pada anak karena ASI dapat
mengatur asupan energi berhubungan dengan respon
internal dalam menyadari rasa kenyang. Pemberian ASI
juga dapat menyeimbangkan kadar insulin dan hormon
leptin pada bayi sehingga dapat mencegah obesitas (M.
Laurence et al, 2004). Tahun 2005, di Jerman ada
sebuah penelitian yang menyatakan bahwa ada
16
hubungan yang bermakna antara lama pemberian ASI
dengan penurunan risiko obesitas pada anak. Dikatakan
bahwa setiap satu bulan pemberian ASI dapat
menurunkan risiko obesitas sebesar 4% (Harder et al,
2005).
2.1.4 Prognosis dan Komplikasi Obesitas Pada Anak
Kebanyakan obesitas pada anak akan berlanjut sampai dewasa.
Risiko obesitas seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi dan
diabetes, akan meningkat dengan bertambahnya usia seseorang
(Kliegman, et al., 2006). Bayi dan anak yang mengalami
obesitas, kurang lebih 26,5% akan tetap obesitas untuk 2 dekade
berikutnya dan pada remaja yang mengalami obesitas 80% akan
obesitas pada saat dewasa (Pi-Sunver, 1994 dalam Hidayati,
2008).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jepang oleh Fukuda,
et al., (2001) menunjukkan 1/3 anak yang mengalami obesitas
akan mengalami obesitas pada saat dewasa dengan Odd Ratio
(OR) 2,0-6,7. Sementara, penelitian di Amerika menunjukkan
obesitas pada anak usia 1-2 tahun dengan orang tua yang
normal, sekitar 8% menjadi obesitas dewasa, sedangkan untuk
anak usia 10-14 tahun dengan salah satu orang tuanya
mengalami obesitas sebesar 79% akan menjadi obesitas pada
saat dewasa (Whitaker et al., 1997).
17
Obesitas akan memberikan dampak buruk dikemudian hari
meliputi faktor resiko kardiovaskular, respirasi, metabolik,
muskuloskeletal, gastrointestinal, neurologi, dermatologi,
imunologi, gangguan pertumbuhan dan gangguan psikososial
(Kliegman et al., 2006; Rudolf, 2006).
Tabel 1. Komplikasi obesitas pada anak dan remaja
Dampak/Gangguan
Komplikasi obesitas
Sistem Kardiovaskular
Sistem Respirasi
Sistem Endokrin
Sistem
Muskuloskeletal
Sistem Gastrointestinal
Sistem Persarafan
Sistem Integumen
Sistem Imunologi
Gangguan Psikososial
Gangguan
Pertumbuhan
Hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserid,
peningkatan lipoprotein, penyakit jantung
koroner, gagal jantung kongestif, penyakit
jantung iskemik, kematian mendadak.
Obstruksi sleep apnea, hipoventilasi alveoli
primer.
Hiperinsulinemia dan resistensi insulin, DM tipe
2, Menarche dini, oligospermia, sindrom
ovarium polikistik.
Epifisis kaput femoralis tergelincir, penyakit
blount. Osteosrthitis, gout arthritis, low back
pain.
Kolelithiasis, steatosis hepatik.
Pseudotumor serebri
Akantosis nigrikans
Kerusakan imunitas yang diperantarai sel (cell
mediated immunity).
Diskriminasi dalam kelompok, menurunkan
penerimaan dalam kelompok, isolasi sosial
Pertumbuhan tulang terganggu, terjadinya
menstruasi lebih awal pada anak perempuan.
Sumber: (Kliegman et al.,2006)
18
2.2 Kerangka Teori
Gambar 1. Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi dari (Kliegman, Jenson, Marcdante, & Behrman, 2006; Rudolph,
2006; Syarif, 2002; MacMahon, Pugh & Ispen, 1960; Valanis, 1999; Siegel, 2007)
• Konsumsi
makanan
tinggi lemak
• Melewatkan
makan pagi
• Lama
menonton
televisi
• Jumlah jam
olahraga
• Jumlah jam
tidur
• Penghasilan
keluarga
Pola
makan
Kurang
aktivitas
fisik
Sosial
ekonomi
Obesitas pada
anak
• Parental
Fatness Faktor
Genetik
• Riwayat
pemberian
MP-ASI dini MP-ASI
• Riwayat
pemberian ASI
eksklusif
ASI
eksklusif
I
Dampak Obesitas:
• Sistem kardiovaskular
• Sistem pernafasan
• Sistem endokrin
• Sistem gastrointestinal
• Sistem persarafan
• Sistem imunologi
• Sistem muskuloskeletal
• Sistem integumen
• Gangguan pertumbuhan &
psikologi
Tatalaksana obesitas:
• Pengaturan diet
• Pengaturan aktivitas fisik
• Modifikasi perilaku
• Peran keluarga
• Terapi intensif
Pencegahan:
• Pendekatan populasi
• Pendekatan pada
kelompok risiko tinggi
obesitas • Pendidikan
ayah & ibu
• Pekerjaan
ayah & ibu
• Jumlah anak
Faktor
orang tua
I
19
2.3 Kerangka Konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat
Gambar 2. Kerangka Konsep
• Pola makan berlebih
• Kurang aktivitas
fisik
• Pendapatan
keluarga tinggi
• Status obesitas
orang tua
• Riwayat MP-ASI
dini
• Riwayat tidak ASI
eksklusif
Obesitas
Pada Anak
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik yang bersifat observasional
dengan menggunakan rancangan penelitian case control. Case control
merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara membandingkan antara
dua kelompok yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol (Notoatmodjo,
2010). Kelompok kasus adalah anak usia sekolah dasar di kecamatan Teluk
Pandan yang obesitas dan kelompok kontrol adalah anak usia sekolah dasar di
kecamatan Teluk Pandan yang non-obesitas.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Seluruh kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai
Agustus 2019. Pengambilan data dan sampel penelitian dilakukan di seluruh
SD Negeri yang ada di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 6-12 tahun (kelas I-V
SD) di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Sampel adalah
bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu sehingga dapat
mewakili populasinya (Notoadmojo, 2010). Pengambilan sampel pada
21
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana peneliti
memilih subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.
Besar sampel yang akan diperlukan di dalam penelitian di tentukan
berdasarkan rumus analitik tidak berpasangan data kategorik sebagai berikut:
N1 = N2 = (𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽√𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2)2
(𝑃1 − 𝑃2)2
Keterangan:
N = Besar sampel kasus dan kontrol
Zα = Derivat baku alpha = 1,96; dengan α = 5% atau 0,05
Zβ = Derivat baku beta = 0,84; dengan β = 20% atau 0,2
P2 = Proporsi kelompok yang sudah diketahui nilainya, yaitu 0,34
(Maharsiwi, 2014).
Q2 = 1– P2
P1-P2 = Selisih proporsi pajanan minimal yang dianggap bermakna,
ditetapkan sebesar 0,2
P1 = P2 + (P1 – P2)
Q1 = 1 – P1
P = (P1 + P2)/2
Q = 1 – P
22
Tabel 2. Data jumlah sampel tiap variabel pada penelitian sebelumnya
Variabel
p
Jumlah sampel
Pola makan
0,34 (Maharsiwi, 2014)
43
Kurang aktivitas fisik 0,47 (Pramudita, 2011) 36
Sosial ekonomi 0,41(Pramudita, 2011) 39
Faktor genetik 0,49 (Pramudita, 2011) 34
MP-ASI dini 0,37 (Pramudita, 2011) 41
ASI eksklusif 0,44 (Pramudita, 2011) 37
Berdasarkan data pada tabel diatas, diambil nilai yang paling banyak untuk
mewakili seluruh variabel yang lainnya, yaitu 43 responden dan dilakukan
penambahan 10% dari jumlah sampel untuk mewakili populasi dalam
penelitian ini, sehingga jumlah sampel menjadi 47 responden.
3.3.1 Sampel Kasus
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan jumlah sampel sebesar
43 responden dan dilakukan penambahan 10% dari jumlah sampel
untuk mewakili populasi dalam penelitian ini, sehingga total jumlah
sampel kasus adalah 47 responden.
3.3.2 Sampel Kontrol
Sampel kontrol merupakan anak usia sekolah dasar yang tidak
mengalami obesitas di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.
Pada kelompok kontrol peneliti melakukan matching sesuai dengan
kelompok kasus, dilihat dari jenis kelamin dan usia. Pada penelitian
23
ini, perbandingan yang digunakan antara sampel kasus : sampel kontrol
adalah 1:1. Jadi, maksud dari perbandingan tersebut adalah jumlah
sampel kasus dan sampel kontrol dalam penelitian adalah sama besar.
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
a. Kriteria Inklusi Kasus
1. Merupakan anak usia sekolah dasar yang mengalami obesitas
di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran dan duduk
di kelas I-V.
2. Bersedia untuk menjadi subjek penelitian dan mengikuti
seluruh rangkaian proses penelitian.
3. Orang tua/wali dari siswa-siswi yang menjadi sampel kasus
bersedia menandatangani lembar Informed Consent.
b. Kriteria Inklusi Kontrol
1. Merupakan anak usia sekolah dasar yang tidak mengalami
obesitas di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
dan duduk di kelas I-V.
2. Bersedia untuk menjadi subjek penelitian dan mengikuti
seluruh rangkaian proses penelitian.
3. Orang tua/wali dari siswa-siswi yang mejadi sampel kontrol
bersedia menandatangani lembar Informed Consent.
24
3.4.2 Kriteria Eksklusi
a. Kriteria Eksklusi Kasus
1. Siswa siswi yang absen pada hari pengambilan data.
2. Siswa-siswi tidak mengalami stanting.
3. Siswa-siswi yang rutin mengkonsumsi obat-obatan dalam
jangka panjang.
4. Siswa-siswi tidak sedang menjalani terapi jangka panjang di
fasilitas layanan kesehatan terdekat.
b. Kriteria Eksklusi Kontrol
1. Siswa siswi yang absen pada hari pengambilan data.
2. Siswa-siswi yang rutin mengkonsumsi obat-obatan dalam
jangka panjang.
3. Siswa-siswi tidak sedang menjalani terapi jangka panjang di
fasilitas layanan kesehatan terdekat.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu batasan penjelasan tentang variabel
penelitian agar dapat diukur secara operasional dan bisa
dipertanggungjawabkan (Saryono, 2008). Variabel adalah suatu ukuran yang
dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok lainnya (Notoatmojo, 2005). Berikut adalah definisi
operasional veriabel penelitian ini
25
Tabel 3. Definisi operasional variabel bebas dan terikat
Variabel Definisi
Operasional Alat Ukur Skala Ukur
Pola makan
Kebiasaan
makan anak di
rumah maupun
luar rumah
(Restoran, fast
food, dll).
Pengukuran
kalori
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan No.
75 Tahun 2013.
Food record 2x24
jam.
1= Baik
2= Berlebih
Ket :
• 4-6 tahun :
1600
Kkal/hari
• 7-9 tahun :
1850
Kkal/hari
• 10-12 tahun :
2100
Kkal/hari
(laki-laki)
dan 2000
Kkal/hari
(perempuan)
Aktifitas
fisik
Jumlah jam
yang digunakan
untuk
melakukan
aktifitas fisik,
contohnya
olahraga atau
bermain diluar
rumah yang
membutuhkan
energi.
Pengukuran
menurut anjuran
dari Kemenkes
RI Tahun 2013.
Kuesioner aktivitas
fisik anak.
1= Kurang (min.
60 menit/hari)
2= Cukup
(kurang dari 60
menit/hari)
Variabel Bebas
26
Pendapatan
Keluarga
Posisi dari
individu dan
keluarga,
rentang sosial
ekonomi yang
bisa diukur dari
besarnya
penghasilan
keluarga per
bulannya
berdasarkan
UMR
Kabupaten
Pesawaran
Kuesioner
pendapatan
keluarga (rupiah).
1. Tinggi = ≥
Rp 2.074.672
2. Cukup = <
Rp 2.074.672
Status
obesitas
orang tua
Ayah atau ibu
yang memiliki
IMT ≥25,00
(WHO Asia-
pasifik)
Pengukuran IMT
dengan data berupa
BB dan TB orang
tua
1. Ya = ≥
25,00-29,99
2. Tidak = <
25,00
Riwayat
MP-ASI
dini
Pemberian MP-
ASI yang
diberikan pada
bayi sebelum
memasuki usia 6
bulan keatas.
Kuesioner riwayat
makan anak
1= Ya
2= Tidak
Riwayat
ASI
eksklusif
Riwayat
pemberian ASI
saja selama 6
bulan pertama
tanpa minuman
atau makanan
tambahan lain.
Kuesioner riwayat
makan anak
1=Tidak
2=Ya
27
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Alat Penelitian
Adapun beberapa alat yang digunakan adalah:
1. Timbangan berat badan
2. Alat pengukur tinggi badan
3. Kuesioner
3.6.2 Cara Kerja
1. Orang tua/wali murid mengisi lembar identitas dan kuisioner yang
disediakan.
2. Peneliti menjelaskan prosedur penelitian kepada orang tua/ wali.
3. Peneliti mengukur dan mendata berat badan dan tinggi badan
setiap anak yang menjadi sampel penelitian dan melakukan
penilaian status gizi berdasarkan IMT.
4. Peneliti mengumpulkan data dan mengolah data dari responden.
Obesitas
Pengukuran berat
badan (kg) dibagi
dengan tinggi badan
(meter) apabila IMT
≥25,00
(WHO Asia-pasifik)
• Timbangan
• Alat pengukur
tinggi badan
1. Ya = ≥
25,00-29,99
2. Tidak = <
25,00
Variabel Terikat
28
3.7 Uji Instrumen
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tikat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas
yang tingg. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Product
Moment Pearson.
Uji validitas ini dibuat dengan menggunakan aplikasi software. Instrumen
penelitian ini telah dilakukan uji validitas. Dikatakan valid apabila r minimal
0,3. Terdapat 15 pertanyaan pada instrument penelitian ini dan semuanya
diatas 0,3 sehingga semuanya dinyatakan valid.
Selain uji validitas, Instrumen penelitian juga harus diuji reliabilitasnya.
Reliabilitas adalah kestabilan pengukuran, alat atau instrumen dikatakan
reliable jika digunakan berulang-ulang dengan nilai yang sama dan minimal
bernilai 0,6 untuk dikatakan kuat. Reliabilitas untuk instrumen penelitian ini
adalah 0,960. Uji reliabilitas untuk kuesioner ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach
3.8 Pengolahan Data
Data yang sudah didapatkan akan diinput dalam bentuk tabel dan diolah
menggunakan program pengolahan data statistik. Langkah-langkah
pengolahan data pada program komputer ini, antara lain:
29
1. Editing, yaitu penyusunan dan pengecekan data kembali secara manual.
2. Coding, yaitu penerjemahan data yang telah didapatkan dalam bentuk
kode berupa angka untuk kebutuhan analitik.
3. Data Entry, proses penginputan data yang telah dikoding ke dalam
program pengolahan data statistik.
4. Cleaning, yaitu pengecekan kembali data yang sudah diinput ke dalam
program komputer tersebut
3.9 Analisis Data
3.9.1 Analisis Data Univariat
Analisa ini digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel
independen dan dependen yang bertujuan untuk melihat variasi masing-
masing variabel tersebut (Dahlan, 2010).
3.9.2 Analisis Data Bivariat
Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-square untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat namun
apabila syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka akan dilanjutkan dengan
uji Fisher (Dahlan, 2010). Hasil analisis dikatakan bermakna bila p-value
<0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.
3.10 Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik
Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan
No. 864/UN26.18/PP.05.02.00/2019.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka simpulan yang didapatkan adalah
sebagai berikut:
1. Pola makan berlebih merupakan faktor risiko penyebab terjadinya
obesitas pada anak di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
dengan persentase 51,1% yang memiliki pola makan berlebih. OR sebesar
15,622 ( = 0,001; CI 95% : 5,702-42,803).
2. Kurang aktivitas fisik merupakan faktor risiko penyebab terjadinya
obesitas pada anak di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
dengan persentase 63,8% yang memiliki aktivitas fisik kurang. OR
sebesar 7,714 ( = 0,001; CI 95% : 2,868-20,751).
3. Pendapatan keluarga tinggi bukan faktor risiko penyebab terjadinya
obesitas pada anak di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran (
= 0,096; CI 95% : 0,958-5,059).
66
4. Status obesitas orang tua merupakan faktor risiko penyebab terjadinya
obesitas pada anak di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
dengan persentase 57,4% yang memiliki orang tua obesitas. OR sebesar
24,500 ( = 0,001; CI 95% : 7,870-76,271)
5. Riwayat MP-ASI dini merupakan faktor risiko penyebab terjadinya
obesitas pada anak di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
dengan persentase 52,1% yang memiliki riwayat MP-ASI dini. OR
sebesar 4,567 ( = 0,001; CI 95% : 1,916-10,888).
6. Riwayat tidak ASI eksklusif merupakan faktor risiko penyebab terjadinya
obesitas pada anak di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
dengan persentase 66,0% yang tidak memiliki riwayat ASI eksklusif. OR
sebesar 4,046 ( = 0,005; CI 95% : 0,098-0,623).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor risiko obesitas pada anak usia
sekolah dasar di Kecamatan Teluk Pandan Kbupaten Pesawaran, diperoleh
saran sebagai berikut:
1. Bagi pelayanan kesehatan, perlunya upaya untuk melakukan tindakan
pencegahan yang berhubungan dengan MP-ASI dan ASI eksklusif agar
angka kejadian obesitas pada anak usia sekolah dasar tidak semakin
meningkat dengan cara peningkatan pengetahuan orang tua tentang
pentingnya ASI eksklusif dan cara pemberain MP-ASI yang baik ataupun
program-program di Posyandu maupun Puskesmas yang berhubungan
tetang gizi seimbang dan pola hidup sehat.
67
2. Bagi institusi pendidikan, agar mendukung pola hidup sehat tentang
pentingnya pola makan yang sehat dengan gizi yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan anak usia sekolah serta merangsang aktivitas fisik yang
sesuai. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyediakan sarana-sarana
olahraga, senam rutin tiap minggunya dan anjuran-anjuran secara regular
di kelas-kelas.
3. Bagi pemerintah, agar dapat menyediakan sarana-sarana aktivitas fisik
yang dapat digunakan untuk umum dan juga taman bermain anak-anak.
Diharapkan dengan adanya sarana-sarana ini dapat memunculkan
kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik yang cukup dan meningkatkan
aktivitas fisik anak-anak maupun orang dewasa di Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran.
4. Bagi peneliti selanjutnya, agar pengukuran berat badan dan tinggi badan
semua orang tua responden langsung dilakukan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, dkk. 2012. 365 Hari MP-ASI. Jakarta : Kompas
Daniels SR, Arnett DK, Eckel RH. 2005. Overweight in children and adolescent:
pathophysiology, consequences, treatment, and prevention. Journal of
Medical Circulation: 111(15): 1999-2012.
Eduard. 2016. Pengaruh pemberian tempe terhadap fraksi lemak darah mencit
obesitas [Skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Fukuda S, Takeshita T, Morimoto K. 2001. Obesity and lifestyle. Journal of
Medical Asian: 44, 97-102.
Ganong WF. 2015. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 24. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Guyton AC dan Hall JE. 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12.
Philadelphia: Elsevier Saunders.
Thomas H, Bergmann R, Kallischnigg G, Plagemann A. 2005. Duration of
Breastfeeding and Risk of Overweight: A Meta-Analysis. American
Journal of Epidemiology:162:397-403.
Hayati AW. 2009. Buku saku gizi bayi. Jakarta : EGC
Heird WC. 2002. Parental feeding behavior and children’s fat mass. Journal of
American Clinical Nutrition: 75, 451-452.
Hidayati SN, Irawan R, Hidayat B. 2006. Obesitas pada anak. Divisi Nutrisi dan
Penyakit Metabolik, Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak, FK
UNAIR/ RS. dr. Soetomo Surabaya.
Janssen I, Craig WM, Boyce WF, Pickett W. 2004. Association Between
Overweight and Obesity With Bullyin Behaviors in School Age Children.
Pediatrics, 113,(5), 1187-1194
Kemenkes. 2012. Pedoman pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan
obesitas pada anak sekolah. Jakarta: Kemenkes.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Penuntun hidup sehat. Jakarta:
Bakti Husada.
Kliegman RM, Jenson HB, Marcdante KJ, & Behrman RE. 2006. Essential
Of Pediatrics. (5th Edition) Philadelphia: Elsevier Saunder.
Kral JG. 2001. Mobidity of Severe Obesity. Journal of Surgical Clinical North
American. 81, 1039-1041.
Maddah M, Nikooyeh B. 2009. Factor associated with overweight in children in
Rasht, Iran: gender, maternal education, skipping breakfast and parental
obesity. Journal of Public Health Nutrition. 13(2), 196-200.
Moller R, Tafeit TE, Sudi TK, & Reibnegger G. 2000. Quatifying the
‘appleness’ or ‘pearness’ of the human body by the subcutaneous adipose
tissue distribution. Ann Hum Biol. 27(1): 47-55.
Lailatul MN. 2012. Pola Konsumsi Masyarakat Perkotaan: Studi Deskriptif
Pemanfaatan Foodcourt oleh Keluarga. BioKultur. 1(2):157.
Laurence M, Strawn G, Mei Zuguo. 2004. Does Breastfeeding Protect Against
Pediatric Overweight? Analysis of Longitudinal Data From the Center for
Disease Control an Prevention Pediatric Nutrition Surveillance System.
American Academy of Pediatrics. 113;e81.
Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H. dan Ranuh IGNG. 2008.
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.
Pi-Sunver, F.X. 1994. Obesity. Dalam Modern Nutrition in Health and Disease.
Eight Edition, Shils, M.E., Olson, J.A., Shikew, M. (Eds). Tokyo: Lea &
Febiger.
Riskesdas. 2010. Laporan Nasional 2010 Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Depkes RI [diunduh
http://www.litbang.depkes.go.id/bl_riskesdas2010.
Soetjiningsih. 2008. Obesitas Pada Anak. Dalam: Tumbuh Kembang Anak.
Jakarta: EGC.
Speiser, P.W., Rudolf M.C.J., & Anhalt, H. 2005. Consensus statement. Chilhood
obesity. Journal of Clinical Endocrinology Metabolism, 90,(3), 1871-
1887.
Syarif, D.R. 2002. Obesitas pada anak dan permasalahannya. Dalam Trihono P.P.,
Purnawati, S., Syarif, D.R., dkk. Hot Topics in Pediatrics II. PKB IKA
XLV FK Universitas Indonesia. RS. DR Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Syarif, D.R. 2003. Chilhood Obesity: Evaluation and Management, Dalam
Naskah Lengkap National Obesity Symposium II, Editor: Adi S., dkk;
2003; Surabaya. Hlm 123-139.
Whitaker, R.C., Whrigt, J.A., Pepe, M.S., Siedel, K.D., & Dietz, W.H. 1997.
Predicting obesity in young adulthood from chilhood and parental obesity.
Journal of Medical in England, 337, 869-873.
Wilkinson, K.M. 2008. Increasing Obesity in Children and Adolescent: An
Alarming Epidemic. Journal of American Academic Pediatric, 21 (12).
World Health Organization. 2015. Obesity and Overweight (Report). WHO Media
Centre.
WHO. The World Health Organization’s Infant Feeding Recommendation. World
Health Organization.
Yussac, M.A.A., Cahyadi, A., Putri, A.D., Dewi, A.S., Khomaini, A., Bardosono,
S., & Suarthana, E. 2007. Prevalensi obesitas pada anak usia 4-6 tahun
dan hubungannya dengan asupan serta pola makan. Majalah Kedokteran
Indonesia, 57,2.