Download - DESAIN OF TEACHING and LEARNING PROSES
inputOutput/outcomeProcessing
valutition
Goal O
dentation and Objection
Subject MatterStrategy of Toaching and learning ProcessMedia for Teaching Management of ClassroomScience Educational FoundationsEtc
succes or fail...??
Instrumental input
The educational objective of Teaching procces according to Rowntree is to realize “what will student be able to do as a result of the teaching that he was unable to do before”.
Presentation The syntax of:
MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP
(M3PK)
Model of Teaching to Introduce The Conceptual Change
Dr. Simson Tarigan,M.Pd.,MA
1• Pra-konsepsi
2• Pembentukan Konsep Awal Siswa
3• Identifikasi Konsep Awal Siswa
4• Melakukan Perubahan Konsep
5• Melakukan Tes Akhir Bab
6• Membuatpeta Konsep (Class Mapping)
PRA-KONSEPSI
• Pra-konsepsi adalah penyampaian tujuan
pembelajaran yanga akan dilakukan
• Pra-konsepsi bertujuan untuk melakukan
pembicaraan awal sehingga siswa
diharapkan dapat memahami karakteristik
materi dari bab yang akan dipelajari
Pembentukan konsep awal siswa
• Proses pembelajaran dalam model mengajar M3PK dilakukan secara per-bab.
• Proses pembentukan konsep awal siswa dilakukan dengan jalan memberikan tugas dari bab tertentu sekitar seminggu sebelum pembelajaran. (ingat...!! Ini diberikan agar siswa tapi tidak masuk kelas dengan blank conseption mereka memiliki sstudent’s conseption)
Mereka memiliki prior knowledge (pengetahuan awal) tentang bab yang akan dipelajari.
Tugas yang berikan, misalnya:Membuat ringkasan Membuat pertanyaan daalam jumlah tertentu beserta jawabannyaMembuat diagram alir/peta konsep dari bab tersebutDan sebagainya
.
Identifikasi Konsep Awal Siswa
Langkah selanjutnya ialah, guru mengidentifikasi konsep awal siswa. Cara yang paling sederhana ialah dengan mmberikan tes dari bab yang sudah dipelajarinya. Hasil dari tes ini ditabulasi oleh guru, sehingga guru mengetahui kemampuan siswanya. Dia tahu nilai masing-masing siswanya. Soal tes yang digunakan biasa soal essai ataupun soal-soal obyektif yang mencakup keseluruhan bab, yang (sebaiknya) bersifat terstruktur.
Melakukan Perubahan Konsep
Guru meminta penjelasan atau mengklarifikasi
jika konsep siswa masih keliru dan membimbing
ke arah konsep yang benar.
Guru melakukan restrukturisasi konsep (jika
konsep siswa sudah benar tapi masih belum
terstruktur sempurna).
Guru melakukan penguatan konsep kepada siswa sehingga konsep menjadi IPF (intelligible, Plausible, Fruitful)
Kriteria keberhasilan melangsungkan perubahan konsep berbasis 3K, yaitu kebermaknaan, kebenaran,keberbuahan (dalam bahasa inggris disebut IPF, yaitu: intellegible, plausibility, Fruitfulness).
Kebermaknaan (intelligibility)
Apakah konsep itu memiliki arti/makna bagi siswa. Apakah dia mampu mengemukakan kembali
arti konsep itu?
Kebenaran (plausability)
Apakah siswa yakin konsep itu benar, sesuai
dengan buku yang dipelajarinya?
Keberbuahan (Fruitfulness).Apakah dengan konsep yang dimiliki dia dapat memecahkan masalah yang selama
ini menyulitkannya?
Apakah dengan konsep itu dia merasa lebih mampu memahami/mempelajari
gagasan, ide atau konsep lain?
Jika proses pembentukan konsep awal diatas sudah dilakukan dengan baik, biasanya guru tidak terlalu sulit melakukan perubahan konsep (conceptual change).
kriteria yang paling sederhana yang memudahkan guru, apakah sudah terjadi perubahan konsep, ditunjukkan dengan perolehan nilai yang tinggi pada tes akhir yang dilakukan guru.
Melakukan Tes Akhir Bab
Setelah perubahan konsep berlangsung
dengan baik, selanjutnya diadakan Tes
Akhir Bab.
Materi tes mencakup seluruh bab yang
sudah dipelajari
KetentuanKategori A jika nilai siswa di atas 89Kategori B jika nilai siswa antara 70 dan 89Kategori C jika nilai siswa di bawah 70
jika target ini sudah tercapai berarti
perubahan konsep sudah berlangsung
dengan baik.
jika belum, diadakan pengajaran/
diskusi untuk membantu siswa
kategori C.
Perlakuan Remedial (Remedial Treatment)
Guru membentuk diskusi kelompok dengan pendekatan 25:50:25. Artinya, tiap kelompok terdiri atas:1 orang siswa kelompok A2 orang siswa kelompok B1 orang siswa kelompok C
sebagai ketua kelompok ( sekaligus sebagai mentor) adalah siswa kelompok A. Tujuan utama diskusi ialah mengajari anggota kelompok C, sehingga nilainya menjadi sama dengan kelompok B. Jadi, setelah diskusi diadakan Tes Khusus Akhir Bab untuk kelompok C.
Perlakuan Khusuus (Special Treatment)
Jika perubahan konsep masih belum
menyeluruh, artinya masih ada beberapa
orang siswa kelompok C yang nilainya
masih di bawah 70, maka dilakukan
perlakuan khusus (Special Treatment).
Perlakuan Khusus ini sebaiknya
dilakukan oleh guru sendiri. Seluruh
siswa kelompok C ini dikumpulkan
dan diajar oleh guru sehingga terjadi
perubahan konsep.
Penutup
Jika Perubahan konsep sudah berlangsung
dengan baik, dengan target, seluruh siswa
memperoleh nilai minimum 70, maka
pembelajaran dilanjutkan dengan bab
berikutnya. Pembentukan Konsep Awal dimulai
lagi dari saat ini...